Blog

  • Laporan Prakerin Erna Salon SMK Kecantikan Kulit

    Laporan Prakerin Erna Salon SMK Kecantikan Kulit

    Berikut ini adalah contoh laporan Praktek Kerja Industri di Erna Salon. Laporan ini dibuat oleh Novia Risky dari SMK Kartika IV-I Malang jurusan Kecantikan Kulit.

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Perkembangan teknologi juga berdampak pada dunia kecantikan. Kemajuan ini dapat terlihat dari semakin beragamnya standar kecantikan yang ada. Seperti standar alis, warna bibir, ukuran bibir, bentuk hidung sampai dengan pemilihan warna yang tepat dalam tata rias seseorang.

    B. Tujuan dan manfaat

    Tujuan dari pembuatan Laporan ini adalah :

    1. Membantu siswa lebih kreatif
    2. Memahami pola pikir ilmiah

    Manfaat :

    1. Memberikan siswa pengetahuan baru

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Tata Rias Wajah (Make Up)

    Tata rias wajah atau Kosmetik Make up adalah kegiatan mengubah penampilan dari bentuk asli sebenarnya dengan bantuan bahan dan alat kosmetik. Istilah make up lebih sering ditujukan kepada pengubahan bentuk wajah, meskipun sebenarnya seluruh tubuh bisa di hias (make up).

    Tata rias wajah membutuhkan banyak pengetahuan tentang:

    1. Anatomi (untuk memberikan bentuk ideal anggota tubuh)
    2. Karakterisasi Warna dan garis (untuk memberikan karakterisasi personal)
    3. Gradasi Warna (untuk memperhalus hasil akhir tata rias)
    4. Komposisi Warna
    Cewek Hijab Make Up manis dan cantik

    B. Alat-Alat Make Up

    1. Powder Puff

    Powder puff wajib dimiliki untuk mengaplikasikan bedak tabur maupun bedak padat. Benda ini juga bagus untuk mengurangi warna perona pipi atau riasan mata yang berlebihan, atau untuk membersihkan daerah di bawah mata Anda, jika terdapat sisa taburan eyeshadow dan noda eyeliner.

    2. Wedge Sponge

    Wedge Sponge adalah alat makeup yang sangat baik untuk mengaplikasikan foundation cair dengan merata. Spons yang berkualitas tinggi adalah yang jenisnya padat namun tidak kaku. Saat menggunakan alas bedak, gunakan spons dengan cara ditekan dan ditepuk, bukan dengan diusap di wajah. Jika Anda memiliki alergi kulit, pastikan untuk memilih spons yang bebas lateks.

    3. Concealer Brush

    Untuk memperoleh tampilan kulit sempurna, menggunakan concealer adalah suatu keharusan. Apapun jenis concealer, baik berupa cairan, krim, atau berbahan dasar bedak, cara terbaik untuk mengaplikasikan produk ini adalah dengan kuas concealer. Kepala ovalnya membantu untuk menutupi noda dan ketidaksempurnaan lainnya dengan mudah.

    4. Smudge Brush

    Sikat berbulu pendek ini sangat ideal untuk mambaur riasan mata, untuk mendapatkan efek smokey eyes. Kepala kuas yang runcing dan tebal memungkinkan Anda untuk membaur riasan mata dan melembutkan warna tegas di kelopak mata.

    5. Eyeliner Brush

    Yang paling mudah untuk digunakan adalah eyeliner brush berkepala datar/rata dan tumpul, untuk memungkinkan Anda mengaplikasikan eyeliner di sepanjang garis bulu mata dan memberikan warna yang intens di dasar bulu mata. Sikat dengan ujung menyudut memungkinkan untuk memberikan keakuratan yang lebih baik. Eyeliner brush dapat digunakan untuk eyeliner cair atau bubuk.

    6. Eyelash Curler

    Alat makeup ini berguna untuk membuat bulu mata Anda lebih lentik dan menambah kesempurnaan ketika dikenakan maskara. Cara menggunakannya, saat mata terbuka, tempatkan penjepit bulu mata Anda sedekat mungkin dengan garis bulu mata, lalu remas pegangan dengan lembut sampai bantalannya saling menyentuh, kemudian lepaskan. Bantalan berbahan Silikon (bukan karet) memberikan efek lentik terbaik.

    7. Eyebrow Brush/Lash Comb

    Anda bisa berhemat dengan mendapatkan sikat alis di satu sisi dan sisir bulu mata di sisi satunya. Sisi sikat bisa digunakan untuk membentuk alis Anda (dengan atau tanpa gel untuk alis), dan sisi sisir bulu mata dapat menghilangkan gumpalan maskara dari bulu mata Anda.

    8. Lip Brush

    Kuas ini memiliki kepala dan sisi yang runcing, yang memungkinkan Anda untuk membentuk bibir Anda – dan membuat warna bibir Anda terlihat seperti diaplikasikan oleh seorang profesional. Pilihlah kuas bibir yang dapat ditutup, untuk menjaga tas kosmetik Anda tetap bersih dan kepala kuas bebas dari kuman, rambut, dan serat.

    9. Cotton Swab

    Untuk perbaikan kecil pada make up, tidak ada yang lebih baik selain memakai kapas atau cotton bud. Anda hanya tinggal mencelupkan salah satu ujungnya dalam sedikit toner atau krim wajah untuk menghapus kesalahan maskara, atau dapat juga digunakan kering untuk memperbaiki kesalahan saat mengaplikasikan lip liner.

    10. Cotton Rounds

    Gunakan kapas empuk ini dengan pembersih wajah favorit Anda untuk menghapus make up. Untuk area mata yang lembut, kapas yang tebal, dan berbentuk bulat sangat baik karena bahannya lunak dan tidak akan terlepas berantakan. PALET adalah Bahan Utama untuk melakukan Make Up.

    C. Pengertian Hijab

    Hijab dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu: hijab lahir dan hijab bathin. Hijab lahir adalah penghalang seseorang dalam memahami aspek-aspek ajaran lahir dari agama. Sedangkan hijab bathin adalah penghalang dalam memahami aspek-aspek bathin (qalbu) dari agama. Seseorang yang masih terhijab, maka ia tidak akan mengerti tentang hakekat dari sendi-sendi ajaran agama yang dianut.

    Bila seseorang masih diliputi hijab dan berpura-pura mengerti tentang hakikat sendi-sendi agama, maka orang itu dikatakan ‘melihat tetapi buta’. Bila ia bertindak atas dasar agama, maka tindakannya dianggap suatu kekeliruan. Hanya orang yang terbuka hijabnya yang sangat berhati-hati dalam menafsirkan dan menerjemahkan ajaran-ajaran agama sehingga ia dapat berlindung dari keinginan untuk menjualkan agama.

    1. Bahan dan Alat Make Up Hijab

    1. Inner jilbab
    2. Jilbab segi empat
    3. Jarum pentul
    4. Bros sebagai aksesoris tambahan

    Trend hijab saat ini sangat bervariasi. Sepertinya hijab tidak lagi sekedar berfungsi menutup aurat yang menjadi simbol faith, namun juga menjadi fashion yang mempercantik penampilan. Hijab yang dulu lekat dengan jilbab yang terkesan tradisional dan penggunaannya cukup dengan menyematkan peniti, kali ini jilbab berkamuflase menjadi hijab yang merambah kalangan kelas menengah dengan kesan glamor dan wah.

    Begitu banyak pilihan tutorial hijab populer di sajikan di laman-laman internet maupun youtube –hanya saja sebagai hijabers kita harus selektif memilih style yang pas untuk kontur wajah kita. Alih-alih ingin tampil cantik, yang ada malah terlihat weird hanya karena salah memilih model dalam berhijab. Akan lebih sempurna lagi jika ditambah riasan yang natural.

    Berikut 8 langkah makeup natural :

    1. Pakailah foundation yang sesuai dengan warna kulit. Anda juga bisa mencoba dengan mencampurkan 2 atau 3 warna untuk menyamarkan dengan warna kulit yang anda miliki agar terlihat lebih natural dan alami.
    2. Pakailah kuas untuk memakai bedak padat atau bedak tabur, agar bedak dapat menutup wajah anda dengan sempurna dan tetap terlihat ringan.
    3. Pakai eye shadow dengan warna lembut dan natural. Bagi yang memiliki kulit putih sebaiknya memakai warna-warna terang, agar kulit anda tidak terlihat pucat seperti warna biru, hijau dan ungu. Sedangkan bagi yang memiliki kulit kuning langsat dapat memakai warna emas dan coklat. Terakhir bagi pemilik kulit sawo matang dapat memakai eye shadow dengan warna gelap dan matalik, agar kulit anda terlihat bercahaya dan segar, seperti warna emas, coklat, hijau tua dan biru tua.
    4. Gunakan eye brow atau pensil alis agar terlihat lebih hidup. Anda dapat memakainya dengan menekan pelan-pelan dari bagian ujung dalam alis hingga ke bagian luar dari batas alis.
    5. Eyeliner dapat membantu untuk memperindah kelopak alis anda. Maka aplikasikan eyeliner berwarna coklat atau abu-abu agar terlihat natural, atau anda juga dapat mengaplikasikan eyeliner berwarna hitam agar mata terlihat lebih besar dan indah. Aplikasikan dengan menarik garis mulai ujung mata dari bagian dalam hingga mengarah keluar dengan hati-hati.
    6. Jepitlah bulu mata terlebih dahulu sebelum memakai maskara. Setelah itu aplikasikan maskara dengan 1 sapuan saja agar terkesan natural, kemudian sisir bulu mata anda agar tidak terlihat tebal dan menggumpal.
    7. Pakailah lipstik dengan warna natural atau 1 tingkat diatas warna bibir anda. Untuk kulit putih dan kuning langsat dapat mengaplikasikan lipstik dengan warna cerah, seperti pink dan oranye. Sedangkan bagi yang memiliki kulit sedikit gelap cocok sekali memakai lipstik berwarna coklat bersemu oranye.
    8. Langkah terakhir untuk make up natural adalah dengan memakai blush on dengan warna natural, seperti warna merah muda, oranye dan peach. Aplikasikan blush on agar terlihat seperti gambaran ekspresi anda. Arahkan blush on mulai dari tulang pipi hingga bagian telinga dalam agar terlihat lebih segar dan fresh.

    Cara Memakai Jilbab Segi Empat Simpel Dan Anggun

    1. Langkah pertama, siapkan jilbab segi empat kemudian pakai dengan posisi sebelah kanan dan kri sama panjang. Keadaan jilbab langsung pakai saja tanpa harus membentuknya menjadi bentuk segitiga.
    2. Langkah kedua, tarik sisi jilbab sebelah kiri ke arah telinga kanan. Agar posisinya kuat, sematkan dengan jarum pentul.
    3. Langkah ketiga, Angkat ujung jilbab sebelah kiri tadi yang baru saja Anda sematkan ke arah depan Anda.
    4. Langkah keempat, naikkan ujung jilbab tadi sampai ke atas kepala Anda seperti tampak pada gambar diatas.
    5. Langkah kelima, biarkan ujung jilbab yang sudah Anda naikkan tadi sampai pada telinga kiri Anda. Kemudian sematkan dengan jarum pentul untuk menguatkan posisinya.
    6. Terakhir, untuk menambah kesan anggun, pasang bros pada bagian telinga sebelah kanan Anda. Bros yang sudah terpasang Anda pasang tadi akan tampak seperti pada gambar diatas.
    Hijab manis dengan Inner Hijab manis

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Setelah melaksanakan prakerin di salon “ERNA” selama kurang lebih 2 bulan penyusun/penulis alhamdulilah mendapatkan pengalaman dalam:

    • Kemampuan dan keterampilan kerja yang sebenarnya di dunia industri.
    • Mengenal lingkungan dan suasana kerja.
    • Mengedepankan kepuasan pelanggan setiap datang ke salon.
    • Menghayati tentang tugas-tugas, tanggung jawab dan kedisiplinan bekerja.
    • Menjaga kebersihan tempat kerja.

    B. Saran

    Saran-saran berikut yang saya sampaikan insyaallah dapat kalian petik makna maknanya, berikut ini :

    1. Jika ingin berhasil dalam setiap pekerjaan maka disiplinlah.
    2. Bagilah waktu dengan baik, jika ingin tidak terbebani.
    3. Jika ingin menjadi orang yang hebat maka harus berani mencoba dengan penuh tanggung jawab.
    4. Selalu bertanya jika tidak tau.
    5. Tidak takut mengakui kesalahan diri sendiri,karena mungkin kesalahan itu berawal dari belum punya pengalaman.
    6. Jangan lupakan teman-temanmu yang selalu bersamamu selama beberapa
      tahun.
  • Laporan Prakerin SMK Jurusan TKJ di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan

    Laporan Prakerin SMK Jurusan TKJ di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan

    Berikut ini adalah contoh Laporan Praktek Kerja Industri SMK Jurusan TKJ. Prakerin ini dilaksanakan di RS Muhammadiyah Lamongan.

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Praktek Kerja Industri adalah salah satu kegiatan yang dapat menambah ilmu pengetahuan, kedisiplinan, bertanggung jawab, jujur dan teknologi yang diperoleh di sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan keadaan diluar atau lapangan.

    Tujuan Praktek Kerja Industri merupakan tujuan Pembangunan dalam jangka panjang di Indonesia guna terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, terampil, mandiri, kreatif, inovatif dan berjiwa swasta. Untuk itu perlu diadakannya pendidikan dan penerapan ilmu dunia pendidikan dan dunia industri melalui program Prakerin.

    Program SMK Muhammadiyah 5 Babat jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) di Kota Babat Lamongan bertujuan menghasilkan tenaga kerja yang terampil di era industri pada masa yang akan datang, agar dapat menghasilkan lulusan terampil dan dapat melaksanakan tugas dalam bidangnya terutama teknologi industri.

    B. Dasar Penulisan Prakerin

     Selain sebagai salah satu syarat untuk menempuh UNAS/UN, serta untuk memahami dasar-dasar dunia industri, pengenalan konsep industri, pengenalan tata tertib industri. Adapun beberapa ketentuan yang tertuangdalamUU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP No. 29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah, PP No. 39 tentang peran masyarakat dalam Pendidikan Nasional. Adapun daripada UU tersebut antara lain :

    1. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan mulai 2(dua) jalur, pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah (UUSPN, Bab IV, Pasal 10 Ayat 1).
    2. Penyelenggara Sekolah Menengah dapat bekerjasama dengan masyarakat teutama dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan (PP 29, Bab 29, Ayat 1).
    3. Pengadaan dan pendayagunaan Sumber Daya Pendidikan dilakukan oleh pemerintah masyarakat dan keluarga peserta didik (UUSPN, Bab VIII, Pasal 33).
    4. Peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan
    5. untuk magang atau latihan kerja (PP 39, Bab III, Pasal 4, Butir 8).
    6. Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional (UUSPN, Bab VI, Pasal 47, Ayat 1).
    7. Pemerintah dan masyarakat menciptakan peluang yang lebih besar untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam sistem pendidikan nasional (PP 39, Bab VI, Pasal 8, Ayat 1).
    8. Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru yang diperlukan dalam rangka pengembangan pendidikan menengah (PP 29, Bab XIII, Pasal 32, Ayat 2).
    9. Pelaku peran serta masyarakat dapat mengadakan forum konsultasi, kerjasama dan koordinasi (PP 39, Bab VI, Pasal 10)

    C. Maksud dan Tujuan Prakerin

    1. Memberikan bekal yang nyata bagi siswa menengah kejuruan pada bidang program Teknik Komputer dan Jaringan untuk lebih mengembangkan ilmu pengetahuan.
    2. Meningkatkan dalam penyerapan sesuatu hal yang baru dalam globalisasi.
    3. Menambah mental dan keterampilan serta kemampuan yang dimiliki untuk berusaha atau bekerja sehingga dapat menjadikan siswa menjadi calon tenaga yang handal di tengah dunia usaha.
    4. Melatih disiplin dan tanggung jawab pada pekerjaan yang dilakukan.
    5. Dapat membandingkan apa yang dipelajari di sekolah dan di dunia usaha.

    D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

    Waktu prakerin dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu mulai tanggal 03 Maret 2017 sampai dengan 03 Juni 2017. Prakerin ini dilaksanakan di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML)

    Bab II. Laporan Kegiatan

    A. Pelaksanaan Kegiatan Prakerin

    Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini dilaksanakan selama HAMPIR 3 bulan, yaitu dari tanggal 04 Maret 2017 sampai 02 Juni 2017 yang dilaksanakan di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) Dari pukul 07.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB yang berada di kawasan Lamongan.

    Adapun perincian kegiatan yang dilaksanakan selama melakukan Prakerin, yaitu sebagai berikut:

    1. Instalasi Windows 7 dan 10
    2. Krimping Kabel Dengan Konektor Cat 6 dan RJ45
    3. Perawatan Komputer dan Printer
    4. Merakit Komputer
    5. Setup Bios dan Partisi Hardisk
    6. Instal Driver dan Software
    7. Melakukan Perawatan Perifheral
    8. Tes ulang Laptop
    9. Tes ulang proyektor
    10. Troubleshooting dan Maintenance Komputer
    11. Troubleshooting dan Maintenance Printer

    B. Hasil Kegiatan

    Dari semua kegiatan yang dilakukan, kami akhirnya dapat menyelesaikan laporan ini. Selain itu kami pun menjadi mengerti tentang cara kegiatan dalam melaksanakan tugas dunia informasi dan teknologi.

    Adapun hasil-hasil kegiatan tersebut antara lain :

    1. Kami menjadi lebih mengerti secara mendalam apa itu Operating System dan cara Menginstalnya.
    2. Kami menjadi lebih mengerti tata cara memasang Processor yang baik dan benar.
    3. Kami menjadi lebih mengerti mengenai Printer dan KomponenNya.
    4. Kami menjadi lebih mengerti tata cara merakit komputer dengan baik dan benar serta cara pengecekan komputer.
    5. Kami menjadi lebih mengerti cara setting Bios dan Partisi hardisk beserta kegunaanya.
    6. Kami menjadi semakin mengerti apa itu driver dan software beserta tata cara menginstalnya.
    7. Kami menjadi semakin mengerti kegunaan atau fungsi melakukan perawatan perifheral.
    8. Kami menjadi semakin mengerti hal-hal yang harus diperhatikan saat membongkar pasang Laptop dan memperbaikinya.
    9. Kami menjadi semakin mengerti berbagai macam kerusakan computer dan cara memperbaikinya. Dan masih banyak ilmu yang kami dapat dari sini.

    C. Contoh Pekerjaan yang Dilaksanakan

    1. Instalasi Laptop

    1. Masukan Flash Disk/DVD yang sudah ada software Windows
    2. Lalu tekan Boot Options pada keyboard untuk memilih penginstalan
    3. Jika sudah tunggu lalu.
    4. Jika sudah maka kita tekan Next untuk melanjutkan ke lan

    Pilih Partisi yang akan diisi dengan Windows 7, kita partisi hardisk untuk System dan Datanya, kita bisa mengatur berapa partisi yang kita gunakan tergantung kapasitas HardiskNya.

    (sedikit penjelasan) Selain itu kita bisa menginstall ulang tanpa menghilangkan Datanya yaitu dengan memformat partisi C atau Sistemnya, tetapi untuk windows 10 tidak bisa karena semua Data di Hardisk harus kosong jika ada Datanya bisa dipindahkan ke Hardisk Eksternal.

    Kita kembali lagi ke proses install, pilih disk yang berisi windows dan klik Drive Options, lalu Format. Setelah Format lalu Next, Install Now maka Windows terinstall, kira-kira 30 menit.

    1. Tunggu Proses Install selesai, Setelah itu PC akan restart sendiri beberapa kali, tunggu saja.
    2. Masukan Username (Nama Kamu) dan nama Komputer
    3. Masukan Passwordd, jika tidak ingin menggunakan password, langsung next aja.
    4. Masukan kalo kamu punya Serial Key, kalo gak punya hilangkan

    Centang nya dan next, windows kamu akan trial dan expired dalam jangka waktu tertentu.

    1. Lalu di Langkah selanjutnya kita Pilih Ask Me Later
    2. Atur Waktu di wilayah Anda
    3. Keluar kan Flashdisk/DVD nya, SELESAI !

    MASALAH yang sering terjadi saat install adalah berhentinya proses install ataupun error, kemungkinan besar ini disebabkan oleh rusaknya Flashdisk Windows anda, dan juga masalah pada Harddisk, kamu bisa mencoba menginstall di laptop kawan ataupun menggunakan DVD/Flashdisk lain untuk mengetahui apa yang rusak.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi yang memberi peluang peserta mengalami proses belajar melalui bekerja langsung pada pekerjaan. Dengan adanya Prakerin penulis dapat merasakan bagaimana pelaksanaan praktek langsung di lingkungan dunia kerja yang langsung dibimbing oleh Pihak RSML

    B. Saran

    Dalam pelaksanaan Prakerin ini saya mengambil pengalaman hikmah dan manfaatnya bagi diri kami sendiri. kami berharap semoga laporan ini berguna bagi kita semuanya.

    Adapun saran-saran yang dapat kami kemukakan diantaranya sebagai berikut :

    1. Disiplin, tepat waktu, etika, kesopanan, keterampilan, kejujuran, ketelitian,dan tanggung jawab harus ditingkatkan atau diperhatikan oleh setiap pekerja Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
    2. Menjalin hubungan kerja sama yang baik antara atasan dan bawahan merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan.
    3. Mengetahui Tata Tertib yang ada di Rumah Sakit meskipun kita di bagian SIRS.
  • Contoh Laporan Praktek Kerja Industri SMK Jurusan TKJ

    Contoh Laporan Praktek Kerja Industri SMK Jurusan TKJ

    Berikut ini adalah contoh laporan Praktek Kerja Industri SMK Jurusan Teknik Komputer Jaringan. Prakerin ini dilaksanakan di Plasa Telkom Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan.

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    SMKN 4 Jeneponto merupakan lembaga pendidikan formal pada bidang kejuruan yang mengembang tugas menghasilkan peserta didik yang terampil dalam penguasaan Teknologi Komputer dan Jaringan (TKJ) dalam dunia kerja. Upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut melalui pelatihan berbagai macam keterampilan dan pengetahuan dasar yang berkaitan dengan bidang kajian ilmu komputer dan jaringan.

    Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut melalui proses praktek kerja industri. Hal ini didasari teori bahwa tidak ada cara yang lebih baik memperkenalkan kebutuhan dunia kerja selain terjun langsung di lapangan. Dunia Industri (DUDI) adalah wahana belajar yang paling baik dalam meningkatkan keterampilan kerja nyata peserta didik.


    Prakerin

    Dengan diadakan praktek kerja industri (PRAKERIN) saat ini sangatlah baik dan berguna bagi setiap siswa/siswi SMKN 4 JENEPONTO mendapatkan suatu gambaran yang nyata di dalam menjajaki dunia kerja dan menerapkan apa – apa yang telah di dapat dari akademi pada pekerjaan yang akan di dilakukan, sehingga bila terjun ke dunia kerja tidak mendapatkan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dapat menerapkan keahlian profesi yang dimiliki.

    Pada saat ini sekolah kami di tuntut untuk dapat lebih  memahami teori yang di dapat selama proses belajar mengajar di sekolah dengan mengenal dunia luar atau dunia kerja.

    Oleh karena itu, dengan kurikulum yang di terapkan di sekalah sekolah dengan kurikulum yang di tetapkan di sekolah – sekolah pada umumnya dan terutama di SMKN 4 JENEPONTO. Pada awal semester 4 siswa/siswi SMKN 4 JENEPONTO  di wajibkan untuk mengikuti PRAKERIN (Praktek Kerja Industri).

    Dimana dengan adanya PKL siswa dapat memperoleh pengalaman tentang dunia kerja dan siswa/siswi dapat menuliskan hasil prakerin tersebut dalam bentuk laporan.

    Kegiatan PKL ini juga merupakan salah satu persyaratan di SMK dan begitu juga di SMKN 4 JENEPONTO, agar siswa dapat membandingkan antara materi di sekolah dengan dunia kerja.

    B. Pengertian Prakerin

    Prakerin adalah singkatan dari praktek kerja industri, merupakan kegiatan yang harus di lakukan oleh siswa/siswi yang menuntut ilmu di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dimana sebagian bekal untuk terjun langsung ke dalam dunia kerja sesuai dengan program studi. Pelaksanaan prakerin di tentukan oleh pihak sekolah dan instansi perusahaan yang akan menerima siswa/siswi SMK yang melakukan prakerin tersebut.

    C. Waktu Pelaksanaan Prakerin

    Pelaksanaan prakerin dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2015 – April 2015, di PLASA TELKOM JENEPONTO, lamanya waktu prakerin kurang lebih 3 bulan.

    D. Tujuan Prakerin

    Penyelenggaraan pendidikan dengan Sistem Ganda pada SMK  bertujuan untuk:

    1. Agar Siswa mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang didapatkan di Sekolah dan diterapkan pada Dunia Usaha.
    2. Memantapkan, meningkatkan dan memperluas keterampilan yang dimiliki oleh siswa dalam dunia kerja.
    3. Sebagai sarana komunikasi antara Siswa SMK dengan Instansi atau kantor tempat pelaksanaan praktek kerja.
    4. Memberikan kesempatan kepada Siswa SMK untuk beradaptasi dengan suasana atau iklim lingkungan kerja yang sebenarnya baik sebagai pekerja mandiri terutama yang berkaitan dengan disiplin kerja.
    5. Memberikan masukan dan umpan balik guna perbaikan dan pengembangan pendidikan.
    6. Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, bahwa praktik kerja industri yang dilaksanakan pada instansi – instansi pemerintah atau swasta yang mempunyai tujuan tertentu, yaitu meningkat dan memperluas pengetahuan bagi siswa terhadap jenis-jenis lingkungan kerja.
    7. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki profesi dengan tingkat pengetahuan, dan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya.
    8. Membekali siswa dengan pengalaman – pengalaman yang sebenarnya di dalam dunia kerja, sebagai persiapan diri dengan dunia kerja yang sebenarnya
    9. Siswa/siswi dapat meningkatkan rasa percaya dirinya, dalam memecahkan berbagai masalah atau kesulitan yang ditemui.

    E. Manfaat Prakerin

    Adapun manfaat dari praktek kerja industry (PRAKERIN) adalah sebagai berikut:

    1. Dapat mengenali suatu pekerjaan industry di lapangan sehingga setelah selesai dari  Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat mandiri dan terjun ke lapangan kerja industri dapat memandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.
    2. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang profesional dan handal.
    3. Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan di sekolah dan juga sesuai dengan visi dan misi  Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
    4. Dapat menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.

    Bab II. Plaza Telkom Jeneponto

    A. Sejarah Singkat

    Sejarah TELKOM berawal pada tahun 1856, tepatnya tanggal 23 Oktober 1856, yaitu pada saat pengoperasian telegrap elektromagnetik pertama di Indonesia yang menghubungkan antara Batavia (Jakarta) dengan Buitenzorg (Bogor) oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Selanjutnya pada tahun 1884, pemerintah kolonial Belanda mendirikan perusahaan swasta yang menyediakan layanan pos dan telegrap domestik dan kemudian layanan telegrap internasional. Layanan telepon mulai diperkenalkan tahun 1882. Sampai dengan 1906, layanan telepon disediakan oleh perusahaan swasta dengan lisensi pemerintah selama 25 tahun. Pada 1906, Pemerintah Kolonial Belanda membentuk lembaga pemerintah untuk mengendalikan seluruh layanan pos dan telekomunikasi di Indonesia. Pada 1961, sebagian besar dari layanan ini dialihkan kepada perusahaan milik negara. Pada 1965 pemerintah memutuskan pemisahan layanan pos dan telekomunikasi ke dalam dua perusahaan milik negara, yaitu PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi.

    Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi dibagi menjadi dua perusahaan milik negara, yaitu Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang bergerak sebagai penyedia layanan telekomunikasi domestik dan internasional serta PT Industri Telekomunikasi Indonesia (“PT INTI”) yang bergerak sebagai pembuat perangkat telekomunikasi. Pada tahun 1980, bisnis telekomunikasi internasional diambil alih oleh PT Indonesian Satellite Corporation (“Indosat”) yang baru saja dibentuk saat itu.

    Selanjutnya pada 1991, Perumtel mengalami perubahan status, yaitu menjadi perseroan terbatas milik negara dengan nama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, atau TELKOM. Sebelum tahun 1995, operasi bisnis TELKOM dibagi ke dalam dua belas wilayah operasi, yang dikenal sebagai wilayah telekomunikasi atau witel. Setiap witel bertanggung jawab penuh terhadap seluruh aspek bisnis di wilayahnya masing-masing, mulai dari penyedia layanan telepon hingga manajemen dan keamanan properti.

    Pada tahun 1995, TELKOM merombak keduabelas witel menjadi tujuh divisi regional (Divisi I Sumatera; Divisi II Jakarta dan sekitarnya; Divisi III Jawa Barat; Divisi IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta; Divisi V Jawa Timur; Divisi VI Kalimantan; dan Divisi VII Indonesia bagian Timur) serta satu Divisi Network. Berdasarkan beberapa kesepakatan dengan mitra Kerja Sama Operasi (“KSO”). TELKOM menyepakati pengalihan hak untuk mengoperasikan lima dari tujuh divisi regional (Divisi Regional I, III, IV, VI dan VII) kepada konsorsium swasta. Dengan kesepakatan tersebut, mitra KSO akan mengelola dan mengoperasikan divisi regional untuk periode waktu tertentu, melaksanakan pembangunan sambungan telepon tidak bergerak dalam jumlah yang telah ditetapkan dan pada akhir periode kesepakatan, mengalihkan fasilitas telekomunikasi yang telah dibangun kepada TELKOM dengan kompensasi yang besarnya telah disepakati. Pendapatan dari KSO akan dibagi antara TELKOM dan mitra KSO.

    Setelah krisis ekonomi Asia melanda Indonesia yang dimulai pada pertengahan tahun 1997, beberapa mitra KSO mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya kepada TELKOM. TELKOM dalam hal ini mengakuisisi mitra-mitra KSO di Divisi Regional I, III dan VI serta menyesuaikan isi kesepakatan KSO dengan mitramitranya di Divisi Regional IV dan VII untuk memperoleh hak pengawasan pengambilan keputusan-keputusan keuangan dan operasional di regional yang bersangkutan.

    Pada tanggal 14 Nopember 1995, Pemerintah melakukan penjualan saham TELKOM melalui penawaran saham perdana (Initial Public Offering) di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (keduanya telah melebur menjadi Bursa Efek Indonesia pada bulan Desember 2007). Saham TELKOM juga tercatat di NYSE dan LSE dalam bentuk American Depositary Shares (“ADS”) dan ditawarkan pada publik di Bursa Efek Tokyo dalam bentuk Public Offering Without Listing. TELKOM saat ini merupakan salah satu perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, dengan nilai kapitalisasi diperkirakan mencapai sekitar Rp190.512,0 miliar per 31 Desember 2009. Pemerintah memiliki hak 52,47% dari keseluruhan saham TELKOM yang dikeluarkan dan beredar. Pemerintah juga memegang saham Dwiwarna TELKOM, yang memiliki hak suara khusus dan hak veto atas hal-hal tertentu.

    Kemudian pada tahun 1999, industri telekomunikasi mengalami perubahan signifikan. Undang-undang Telekomunikasi No. 36 (Undang Undang Telekomunikasi) yang berlaku efektif pada bulan September 2000 merupakan pedoman yang mengatur reformasi industri telekomunikasi, termasuk liberalisasi industri, memfasilitasi masuknya pemain baru dan menumbuhkan persaingan usaha yang sehat. Reformasi yang dilakukan Pemerintah kemudian menghapus kepemilikan bersama TELKOM dan Indosat di sebagian besar perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mendorong terciptanya iklim usaha yang kompetitif. Hasilnya, pada tahun 2001 TELKOM mengakuisisi 35,0% saham Indosat di Telkomsel yang menjadikan total saham TELKOM di Telkomsel menjadi sebesar 77,7%. sementara Indosat mengambil alih 22,5% saham TELKOM di Satelindo dan 37,7% saham TELKOM di Lintasarta. Pada tahun 2002, TELKOM menjual 12,7% sahamnya di Telkomsel kepada Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (“SingTel Mobile”) sehingga kepemilikan saham TELKOM di Telkomsel berkurang menjadi 65,0%.

    Berdasarkan Undang-undang Telekomunikasi, pada tanggal 1 Agustus 2001, Pemerintah mengakhiri hak eksklusif TELKOM sebagai satu-satunya penyelenggara layanan telepon tidak bergerak di Indonesia dan Indosat sebagai satu-satunya penyelenggara layanan Sambungan Langsung Internasional (“SLI”). Hak eksklusif TELKOM sebagai penyedia jasa sambungan telepon lokal maupun sambungan langsung jarak jauh internasional akhirnya dihapuskan pada bulan Agustus 2002 dan Agustus 2003. Pada tanggal 7 Juni 2004, TELKOM mulai meluncurkan layanan sambungan langsung international tidak bergerak. Pada 2005, TELKOM meluncurkan satelit TELKOM-2 untuk menggantikan seluruh layanan transmisi satelitnya yang telah dilayani oleh satelit TELKOM sebelumnya, yaitu Palapa B-4. Selain itu, untuk menjadi transmisi backbone TELKOM, satelit TELKOM-2 akan mendukung jaringan telekomunikasi nasional untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi di pedesaan dan multimedia. Oleh karenanya, TELKOM telah meluncurkan delapan satelit (termasuk Palapa-A1), yaitu Palapa-A2 (1997-1985), Palapa- B1 (1983-1992), Palapa B2P (1987- 1996), Palapa-B2R (1990-1999), Palapa-B4 (1992-2004), TELKOM-1 (1999-2008). Seluruh satelit tersebut telah menjadi bagian sejarah pertelekomunikasian Indonesia.

    Untuk memelihara dan mempertahankan pertumbuhan kami di lingkungan industri yang kompetitif, TELKOM bertransformasi dari perusahaan InfoComm menjadi perusahaan TIME (Telekomunikasi, Informasi, Media,Edutainment) dengan mempertahankan bisnis legacy dan mengembangkan bisnis new waveNew TELKOM telah diperkenalkan kepada publik pada tanggal 23 Oktober 2009 bertepatan dengan ulang tahun TELKOM ke-153 yang menghadirkan tagline baru ‘the world in your hand’ dan positioning baru ‘Life Confident’. Dengan logo barunya, TELKOM berkomitmen untuk memberikan ke seluruh pelanggan TELKOM kepercayaan diri untuk menjalani kehidupan yang mereka pilih, sesuai dengan cara dan waktu mereka.

    B. Visi Misi

    A. Visi

    Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, MediaEdutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional.

    B. Misi

    1. Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
    2. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

    Visi dan Misi ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk No. 09/KEP/DK/2012 pada tanggal 30 Mei 2012.

    Bab III. Tinjauan Khusus

    A. Kegiatan Prakerin

    1. Validasi Data di MDF  (main distribution frame)

    Pengertian penjumperan dan MDF

    Penjumperan adalah suatu proses penyambungan urat kabel antar blok terminal, misal di RPU di lakukan penyambungan urat kabel antar blok terminal vertikal dan horizontal. MDF adalah unit terminal berkapasitas besar sebagai tempat terminasi kaber dari sentral dan kabel primer dari tempat tambat awal kabel primer yang menuju kejaringan. MDF sebagai salah satu unit di unit PT.TELKOM STO (sentral telepon otomat) johar mempunyai fungsi-fungsi khusus, yaitu:

    1. Tempat penyambungan antar kabel primer dan kabel sentral
    2. Tempat pengetesan dalam melokasikan gangguan
    3. Tempat melakukan mutasi primer
    4. Tempat mengisolir pelanggan karena administrasi

    Alat dan bahan yang digunakan pada saat Validasi

    1. Kabel jumper – Kabel yang ada pada ruang MDF untuk menghubungkan dari EQN port ke primer.
    2. Microtest – Microtest ialah alat yang berbentuk seperti gagang telepon yang digunakan untuk mengecek tone dan nomor pelanggan.
    3. Tang potong – Tang potong digunakan untuk memotong dan mengupas kulit kabel jumper.

    2.  Melayani Pembayaran Telepon dan Speedy

    Melayani pembayaran telfon dan speedy adalah kegiatan yang di lakukan untuk melayani pelanggan yang ingin membayar telfon dan speedy. Hal ini di lakukan sebagai timbal balik dari pemakaian speedy atau telfon yang di gunakan oleh pelanggan dalam berbagai hal. Pembayaran telfon ini menggunakan aplikasi VVN Client dan zoc pembayaran, yang memiliki sistem online.

    3. Mengirim dan Menerima Fax

    1. Mengirim fax – Mengirim fax adalah kegiatan mengirim file dengan menggunakan alat fax. Namun, memiliki fungsi lain untuk mengirim dan menerima fax. Secara umum nomor fax ini sama seperti nomor telfon rumah namun memiliki fungsi lain.
    2. Menerima fax – Menerima fax adalah kegiatan menerima file dalam bentuk copian dari berbagai daerah.

    Bab IV. Penutup

    A. Kesimpulan

    Kesimpulan yang diperoleh penulis dari hasil laporan Kerja Praktek (KP) antara lain :

    1. Komunikasi dapat terjalin dengan baik antara SMKN 4 JENEPONTO DENGAN PLASA TELKOM JENEPONTO karena adanya kegiatan prakerin.
    2. Selama melakukan praktek kerja industri (PRAKERIN) penulis menemukan jati diri selama berada dan berinteraksi dalam lingkungan masyarakat luas
    3. Berinteraksi atau menggeluti dunia usaha tidak mudah, ada banyak hal yang perlu dilakukan, agar orang yang akan kita melakukan hubungan kerja sama dapat terkesan akan apa yang kita lakukan atau kerjakan.

    B. Saran

    Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, namun walaupun demikian akan mencoba memberi saran yang mungkin akan dapat membangun. Adapun saran tersebut antara lain:

    1. Dengan adanya program kerja praktek ini diharapkan terjadi hubungan kerja    sama     yang baik antara pihak SMKN 4 JENEPONTO dengan perusahaan atau instansi tempat pelaksanaan kerja praktek (PLASA TELKOM JENEPONTO).
    2. Dalam penerimaan dan penempatan para siswa yang melaksanakan Kerja Praktek, hendaknya mempertimbangkan bidang yang sesuai dengan jurusan siswa, sehingga siswa dapat mengembangkan ilmu yang dimiliki juga dapat menambah pengetahuan.
    3. Bagi pegawai, dapat memperkenalkan program aplikasi apa saja yang  digunakan  pada perusahaan, agar siswa yang melaksanakan Kerja Praktek dapat memahaminya. 
    4. Dan juga agar guru-guru selalu memberikan motivasi dan bimbingan  kepada siswa- siswi    SMKN 4 JENEPONTO.
    5. Tiap jurusan harus diaktifkan praktek saat jam praktek
    6. Proses pembelajaran ditingkatkan dan Harapan penulis supaya kedisiplinan sekolah ditegaskan.

  • Makalah Format Surat Lamaran Kerja

    Makalah Format Surat Lamaran Kerja

    Artikel berikut ini merupakan contoh makalah yang membahas tentang surat lamaran kerja. Contoh makalah dibuat untuk tugas bahasa Indonesia.

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Surat lamaran merupakan salah satu syarat mutlak yang harus diajukan oleh seseorang kepada perusahaan ketika bernita melamar pekerjaan. Surat ini umumnya berisi permohonan diberikan kesempatan untuk bekerja pada suatu posisi yang sedang kosong dalam sebuah perusahaan berdasarkan iklan lowongan pekerjaan.

    Selain itu, dalam surat lamaran kerja juga terdapat informasi singkat mengenai data diri dan kompetensi yang dimiliki pelamar. Tentu saja tujuannya adalah sebagai bahan pertimbangan bagi HRD apakah pelamar fit dengan kebutuhan karyawan mereka. Oleh karena itu seorang pembuat surat lamaran kerja harus mampu menuangkan seluruh informasi penting yang kira-kira dibutuhkan oleh para HRD, tentu saja pertimbangan utamanya Perusahaan dan Posisi yang sedang lowong.

    Ada pepatah mengatakan, penampilan bisa menggambarkan kepribadian seseorang. Sama halnya dengan surat lamaran kerja, karena rata-rata perusahaan atau instansi-instansi melihat pelamar dari surat lamarannya yang mereka ajukan. Maka dari itu salah satu usaha dalam hal mensukseskan diri agar bisa masuk dan diterima di perusahaan yang diincar, yaitu dengan melihat surat lamaran kerja si pelamar. Maka dari itu, penulis akan membahas lebih detail mengenai teknik penulisan surat lamaran kerja.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimanakah struktur penulisan surat lamaran kerja?
    2. Apa saja yang perlu diperhatikan pelamar kerja dalam hal penulisan surat lamaran kerja?

    C. Tujuan Penulisan

    1. Mengetahui Struktur penulisan surat lamaran kerja.
    2. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan pelamar dalam penulisan surat lamaran kerja.

    Bab II. Pembahasan

    A. Struktur Penulisan Surat Lamaran Kerja

    Surat lamaran kerja yang formal paling tidak memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:

    1. Tempat dan tanggal penulisan kerja
    2. Tujuan surat dibuat.
    3. Alamat perusahaan
    4. Salam pembuka
    5. Pembukaan
    6. Biodata pribadi
    7. Pengalaman kerja dan keterampilan anda
    8. Lampiran/syarat lamaran
    9. Penutup

    Surat lamaran kerja adalah tipe surat formal oleh karena tujuan surat lamaran kerja ini bukanlah seseorang sebagai Individu tapi seseorang sebagai pemangku jabatan tertentu. Biasanya hanya ada dua tujuan yakni (1) Direktur Perusahaan dan (2) Manager HRD.

    Konsep inilah yang digunakan oleh si pelamar dalam menyusun surat lamaran kerjanya. Misalnya mulai dari tata bahasa saat memperkenalkan diri sampai pada menyampaikan seperangkat kompetensi yang dimiliki si pelamar. Tentu saja, pernyataan tersebut tidak hanya pengakuan diri semata tapi didukung dengan bukti. Bukti yang yang dimaksud bukanlah unjuk kompetensi atau tes kerja tapi dokumen yang menyatakan bahwa apa yang pelamar sampaikan memang benar adanya.

    Oleh karena dalam surat lamaran kerja biasanya akan ada lampiran berupa:

    1. Pendukung umum, antara lain:

    1. Fotokopi sah ijazah atau surat tanda tamat belajar (terakhir), atau sejenisnya;
    2. Pas foto ukuran 3 × 4 atau 4 × 6;
    3. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari kepolisian setempat;
    4. Daftar riwayat hidup;

    2. Pendukung khusus: sebagaimana dipersyaratkan dalam iklan lowongan, seperti :

    1. Sertifikat kursus komputer,
    2. Sertifikat terampil berbahasa Inggris (aktif),
    3. Surat izin mengemudi (SIM),
    4. Surat persetujuan dari orang tua,
    5. Surat keterangan pengalaman bekerja.

    Contoh pas Photo 2 x 3

    Siswi Cantik dan manis Pas Photo SMA Negeri 1 Palopo Nurul Afifah Utami

    B. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis lamaran kerja

    Tips bagi pelamar kerja agar surat lamarannya dapat diterima dengan baik, maka pelamar harus memperhatikan poin-poin berikut ini:

    1. Menggunakan bahasa Indonesia yang efektif dan efisien.
    2. Format penulisan tersusun rapi dengan bahasa yang tidak bertele-tele.
    3. Surat lamaran kerja hendaknya ditulis secara manual dan memang pelamar yang membuatnya.
    4. Lengkapi dengan data-data yang dibutuhkan oleh perusahaan tempat melamar kerja.
    5. Usahakan surat lamaran kerja rapi, bersih dan menarik.
    6. Tulislah surat dari sudut pandang pembaca, bukan dari susut pandang penulis.
    7. Tekankan hal-hal yang membedakan dengan pelamar lainnnya.
    8. Hindari menyatakan bahwa Anda menerima pekerjaan apa saja.
    9. Hindari untuk mempermasalahkan gaji, kecuali jika ditanya pada saat wawancara kerja.
    10. Lampirkan surat pendukung lainnya seperti sertifikat pengalaman kerja dll.

    Selain itu, adapula tips-tips yang lain dalam pelampiran surat lamaran kerja, diantaranya:

    1. Surat diketik rapi
    2. Cetak dengan tinta yang jelas
    3. Kertas surat ukuran A4 atau folio
    4. Cukup satu halaman

    Dari beberapa tips diatas, pelamar perlu juga memperhatikan kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi dalam penulisan, seperti kesalahan fatal yang sering pelamar abaikan yaitu pelamar mencantumkan dua posisi sekaligus dalam sebuah surat lamaran.

    C. Contoh surat lamaran kerja

    Kepada Yth: Pochinki, 26 Maret 2023
    HRD PT. PUBG Karya Abadi
    Jl. Midsetein No.27 Pochinki

    Dengan Hormat,
    Berdasarkan informasi dari media cetak, koran terpadu perihal lowongan pekerjaan di perusahaan tempat Bapak/Ibu pimpin. Melalui surat lamaran ini saya ingin mengajukan diri untuk melamar pekerjaan di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin guna mengisi posisi yang dibutuhkan saat ini. Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

    Nama : Arga Rizki Prasetyo
    Tempat /Tanggal lahir : Jakarta, 2 Desember 1998
    Jenis Kelamin : Laki-laki
    Pendidikkan : Universitas Negeri Makassar
    Alamat : Jl. xxxxxxxxxxxxxx
    Telepon : xxxxxxxxxx

    Untuk melengkapi beberapa data yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu pimpinan diwaktu yang akan datang,saya lampirkan juga kelengkapan data diri sebagai berikut:

    1. Pas Photo
    2. Fotocopy KTP
    3. Daftar Riwayat Hidup
    4. Fotocopy Ijasah Terakhir
    5. Fotocopy Sertifikat kompetensi

    Saya berharap menjadi salah satu bagian dari perusahaan Bapak/Ibu, agar saya dapat menjelaskan lebih detail mengenai potensi dan kemapuan saya yang bisa berguna bagi perusahaan Bapak/Ibu.

    Demikian surat lamaran saya buat dengan sebenarnya dan atas perhatian serta kebijaksanaan Bapak/Ibu pimpinan saya mengucapkan terima kasih.

    Hormat saya.

    Arga Rizki Prasetyo

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan penulisan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa menulis dan mengirim surat lamaran menjadi begitu penting ketika seseorang ingin bekerja setelah lulus dari pendidikan tertentu. Mengingat pentingnya, surat lamaran kerja harus dibuat dengan benar. Akan tetapi, masih ada hal yang jauh lebih baik, yaitu menerima surat lamaran kerja orang lain. Itu artinya kita harus membuat lapangan pekerjaan untuk orang lain.

    B. Saran

    Berdasarkan isi makalah ini, penulis menyarankan agar dalam menulis surat, baik itu surat resmi maupun surat non-resmi, teknik penulisannya harus diperhatikan dengan baik dan unsur-unsur yang terdapat didalamnya diperhatikan dengan seksama pula.

  • Makalah Kurikulum 2013

    Makalah Kurikulum 2013

    Berikut ini adalah contoh makalah dengan judul Kurikulum 2013. Makalah ini adalah kajian tentang penerapan kebijakan Kurikulum pengganti KTSP

    Bab I. Pendahuluan

    Kurikulum sebagai sebuah rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.

    Landasan pengembangan kurikulum tidak hanya diperlukan bagi para penyusun kurikulum atau kurikulum tertulis yang sering disebut juga sebagai kurikulum ideal, akan tetapi terutama harus dipahami dan dijadikan dasar pertimbangan oleh para pelaksana kurikulum yaitu para pengawas pendidikan dan para guru serta pihak-pihak lain yang terkait dengan tugas-tugas pengelolaan pendidikan, sebagai bahan untuk dijadikan instrumen dalam melakukan pembinaan terhadap implementasi kurikulum di setiap jenjang pendidikan. Penyusunan dan pengembangan kurikulum tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Dibutuhkan berbagai landasan yang kuat agar mampu dijadikan dasar pijakan dalam melakukan proses penyelenggaraan pendidikan, sehingga dapat memfasilitasi tercapainya sasaran pendidikan dan pembelajaran secara lebih efektif dan efisien.

    Kurikulum Nasional (Kurnas) menjadi acuan tunggal dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini di pukul rata berlaku untuk semua lembaga pendidikan. Baik yang ada di pesisir pantai, di ujung gunung, pelosok pedesaan maupun yang berada di kota besar. Dalam sejarah perkurikuluman di Indonesia. Dunia pendidikan kita telah ”melahirkan“ beberapa kurikulum. Pada masa orde lama, di kenal kurikulum 1947, 1952 dan 1964. Selanjutnya pada masa orde baru terdapat kurikulum 1975. Kemudian disempurnakan menjadi Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Kemudian disempurnakan lagi menjadi kurikulum 1994.

    Pada era reformasi, muncul pula kurikulum 2004. Yang ini akrab disebut kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Dalam perkembanganya terjadi perubahan pada pola standar isi dan standar kompetensi. Inilah yang selanjutnya melahirkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Tidak sampai disitu saja KTSP berkembang lagi menjadi Kurikulum 2013.

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Kurikulum dan Kurikulum 2013

    Kurikulum memiliki beraneka ragam pengertian, baik dari segi etimologi maupun terminology, setiap ahli mengemukakan pengertiannya yang agak berbeda satu sama lain. Di dalam kurun waktu tertentu, oleh sebab itu dibedakan pengertian kurikulum secara tradisional dan modern.

    Secara etimologi kata kurikulum berasal dari kata “curere” dalam bahasa Latin (Yunani) “curere” dikata bendakan menjadi “curriculum” yang berarti tempat berlomba, jarak yang harus ditempuh pelari kereta, dan lain-lain.

    Pengertian kurikulum secara tradisional adalah sejumlah mata pelajaran yang akan dipelajari. Sedangkan pengertian kurikulum secara modern salah satunya diungkapkan oleh Sumidjarto. Sumidjarto berpendapat bahwa kurikulum merupakan segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisasikan sudah ditaati oleh para siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan bagi suatu lembaga pendidikan.

    Menurut UU No.2 tahun 1989 kurikulum yaitu seperangkat rencana dan peraturan, mengenai isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakannya dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Banyak pendapat mengenai arti kurikulum, Namun inti kurikulum sebenarny6a adalah pengalaman belajar yang banyak kaitannya dengan melakukan berbagai kegiatan, interaksi sosial, di lingkungan sekolah, proses kerja sama dengan kelompok, bahkan interaksi dengan lingkungan fisik seperti gedung sekolah dan ruang sekolah. Dengan demikian pengalaman itu bukan sekedar mempelajari mata pelajaran,tetapi yang terpenting adalah pengalaman kehidupan.

    B. Kurikulum 2013

    Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang merupakan lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dikembangkan pada tahun 2004 lalu, yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu, , sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

    Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.

    Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun objek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.

    Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.

    Penyusunan kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada penyederhanaan, tematik-integratif mengacu pada kurikulum 2006 di mana ada beberapa permasalahan di antaranya;

    1. konten kurikulum yang masih terlalu padat, ini ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak;
    2. belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional;
    3. kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan; beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum;
    4. belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global;
    5. standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru;
    6. standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala; dan (vii) dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.

    1) Tematik-Integratif

    Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan Tematik Integratif. Tujuan agar siswa dpt mengembangkan diri dan kompetensinya secara holistik dan bermakna. Pembelajaran tematik integratif, perlu didukung perangkat pembelajaran Tematik Integratif yg berkualitas sehingga menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan karakter positif. Kemampuan berpikir berperanan bagi prestasi belajar, tetapi perlu dikembangkan juga kecakapan hidup, yaitu karakter positif. Keseimbangan berpikir kritis dan karakter positif menjadi dasar utama bagi pembentukan siswa sbg manusia Indonesia seutuhnya seperti tujuan Pendidikan Nasional. Maka, perlu dikembangkan pembelajaran yg menyeimbangkan kompetensi, untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kritis dan karakter positif.

    Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam 2 (dua) hal, yaitu integrasi sikap, kemampuan/keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran serta pengintegrasian berbagai konsep dasar yang berkaitan.

    Tema memberikan makna kepada konsep dasar tersebut sehingga peserta didik tidak mempelajari konsep dasar tanpa terkait dengan kehidupan nyata. Dengan demikian, pembelajaran memberikan makna nyata kepada peserta didik.

    Tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Keduanya adalah pemberi makna yang substansial terhadap bahasa, PPKn, matematika dan seni budaya karena keduanya adalah lingkungan nyata dimana peserta didik dan masyarakat hidup. Disinilah kemampuan dasar/KD dari IPA dan IPS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain yang memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang KD mata pelajaran lainnya.

    2) Pendekatan Saintifik (Ilmiah)

    a. Esensi Pendekatan Saintifik

    Pada hakikatnya, sebuah proses pembelajaran yang dilakukan di kelas-kelas bisa kita dipadankan sebagai sebuah proses ilmiah. Oleh sebab itulah, dalam Kurikulum 2013 diamanatkan tentang apa sebenarnya esensi dari pendekatan saintifik pada kegiatan pembelajaran. Ada sebuah keyakinan bahwa pendekatan ilmiah merupakan sebentuk titian emas perkembangan dan pengembangan sikap (ranah afektif), keterampilan (ranah psikomotorik), dan pengetahuan (ranah kognitif) siswa

    Pada suatu pendekatan yang dilakukan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para saintis lebih mementingkan penggunaan penalaran induktif (inductive reasoning) daripada penggunaan penalaran deduktif (deductive reasoning). Penalaran deduktif adalah bentuk penalaran yang mencoba melihat fenomena-fenomena umum untuk kemudian membuat sebuah kesimpulan yang khusus. Penalaran induktif (inductive reasoning) adalah kebalikannya. Penalaran induktif justru memandang fenomena-fenomena atau situasi-situasi yang khusus lalu berikutnya membuat sebuah simpulan secara keseluruhan (umum). Esensinya, pada penggunaan penalaran induktif, bukti-bukti khusus (spesifik) ditempatkan ke dalam suatu relasi (hubungan) gagasan/ide yang lebih luas (umum). Sedangkan metode ilmiah pada umumnya meletakkan fenomena-fenomena unik dengan kajian khusus/spesifik dan detail lalu setelah itu kemudian merumuskan sebuah kesimpulan yang bersifat umum.

    Metode ilmiah adalah sebuah metode yang merujuk pada teknik-teknik penyelidikan terhadap suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Agar dapat dikatakan sebagai metode yang bersifat ilmiah, maka sebuah metode penyelidikan/inkuiri/pencarian (method of inquiry) haruslah didasarkan pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Oleh sebab itulah metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau eksperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.

    b. Kriteria-Kriteria Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran

    Proses pembelajaran dengan berbasis pendekatan ilmiah harus dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah.

    Sebuah proses pembelajaran yang digenjot oleh seorang guru di kelasnya akan dapat disebut ilmiah bila proses pembelajaran tersebut memenuhi kriteria-kriteria berikut ini.

    1. Substansi atau materi pembelajaran benar-benar berdasarkan fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
    2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik harus terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
    3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran.
    4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik (membuat dugaan) dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu dengan yang lain dari substansi atau materi pembelajaran.
    5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran.
    6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung-jawabkan.
    7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan menarik sistem penyajiannya.
      Kemudian, sebuah proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai nonilmiah yang meliputi intuisi, penggunaan akal sehat yang keliru, prasangka, penemuan melalui coba-coba, dan asal berpikir kritis.
    c. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

    Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk jenjang SMP dan SMA atau yang sederajat dilaksanakan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalahpeningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

    Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran.

    1. Mengamati

    Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.

    2. Menanya

    Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.

    3. Menalar

    Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan.

    4. Mencoba

    Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran IPA, misalnya,peserta didik harus memahami konsep-konsep IPA dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

    Bab III. Penutup

    A. Simpulan

    Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang merupakan lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dikembangkan pada tahun 2004 lalu, yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

    Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.

  • RPP Bahasa Indonesia SMP/MTS Teks Drama Kelas VII Semester 2 Kelas VII

    Berikut ini adalah Contoh RPP Bahasa Indonesia untuk materi Teks Drama. RPP ini untuk Kelas VII Semester 2.

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    Satuan Pendidikan : SMP/MTs.
    Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
    Kelas/ Semester : VIII/ 2
    Materi Pokok : Teks Drama
    Alokasi Waktu : 4×40 menit (2x pertemuan)

    A. Kompetensi Inti

    1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
    2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
    3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
    4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

    B. Kompetensi Dasar

    Kompetensi DasarIndikator
    Mengidentifikasi unsur-unsur drama (tradisional dan modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.Mengelompokkan informasi dalam teks drama berdasarkan strukturnya

    Menganalisis unsur-unsur drama (tradisional dan modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah
    Mengidentifikasi unsur-unsur drama (tradisional dan modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.Membacakan teks drama (tradisional dan modern)

    Menginterpretasi drama yang dibacakan

    C. Tujuan Pembelajaran

    Pertemuan Pertama

    Setelah mengikuti pembelajaran tentang surat pribadi dan surat dinas, siswa diharapkan dapat:

    1. Mengelompokkan informasi dalam teks drama berdasarkan strukturnya secara benar.
    2. Menganalisis unsur-unsur drama (tradisional dan modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah secara benar.

    Pertemuan Kedua

    Setelah mengikuti pembelajaran surat pribadi dan surat dinas, siswa diharapkan dapat:

    1. Membacakan teks drama (tradisional dan modern) secara benar.
    2. Menginterpretasi drama yang dibacakan secara benar.

    D. Materi Pembelajaran

    1. Pengertian drama
    2. Struktur teks drama
    3. Unsur-unsur teks drama
    4. Interpretasi drama

    E. Metode dan Model Pembelajaran

    1. Saintifik

    F. Media, Alat dan Bahan

    1. Media : LCD Proyektor
    2. Bahan : Teks drama
    3. Sumber belajar : Terlampir

    G. Kegiatan Pembelajaran

    Pertemuan I

    Langkah/TahapKegiatan PembelajaranWaktu
    PendahuluanGuru membuka kegiatan pembelajaran dengan berdoa.

    Guru menanyakan ketidakhadiran siswa.

    Guru menyampaikan KD, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

    Guru dan siswa menyepakati langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai kompetensi.
    10
    Kegiatan IntiGuru menayangkan video drama ”Ande-ande Lumut”

    Siswa menuliskan struktur drama yang disajikan

    Siswa mengidentifikasi unsur bagian drama yang ditayangkan. (literasi media)

    Siswa mengidentifikasi karakter yang dapat diteladani dari potongan drama yang ditayangkan.

    Siswa menyimpulkan isi bagian drama yang ditayangkan. (literasi media).

    Guru menanyakan keterkaitan tayangan drama dengan materi yang akan diajarkan.

    Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari empat orang.

    Siswa menampilkan drama yang telah ditentukan

    Siswa dalam kelompok mengamati drama yang ditampilkan kelompok lain

    Dengan dipandu guru, siswa membuat pertanyaan secara berkelompok mengenai informasi dalam drama.

    Masing-masing kelompok mencari informasi dari berbagai sumber informasi atau berdiskusi dengan anggota kelompoknya tentang pengertian, struktur, dan unsur-unsur drama.

    Siswa menuliskan informasi yang diperoleh dari drama.

    Siswa mempresentasikan hasil kerja diskusi kelompok di depan kelas.

    Siswa lain diberi kesempatan untuk menyampaikan tanggapan.
    60
    PenutupGuru memberi penguatan terkait dengan materi yang telah dipelajari.

    Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah berlangsung.

    Siswa menerima tugas dari guru untuk menemukan informasi dari teks drama

    Siswa merefleksi proses KBM yang berlangsung.

    Guru beserta siswa mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
    10

    Pertemuan II

    Langkah/TahapKegiatan PembelajaranWaktu
    PendahuluanGuru membuka kegiatan pembelajaran dengan berdoa.

    Guru menanyakan ketidakhadiran siswa.

    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

    Guru memberikan motivasi kepada siswa

    Guru dan siswa menyepakati langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai kompetensi.
    Kegiatan IntiSiswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas empat orang.

    Siswa membaca teks drama secara berkelompok (literasi)

    Setiap kelompok menginterpretasi teks drama yang disajikan

    Siswa menukarkan hasil kerja dengan hasil kerja kelompok lain.

    Setiap kelompok memberikan penilaian atas hasil kelompok lain.

    Setiap kelompok menyampaikan hasil penilaiannya, kelompok lain menanggapi.
    PenutupSiswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah berlangsung.

    Siswa menerima tugas dari guru, yaitu mencari naskah drama dengan tema bebas dari berbagai sumber.

    Guru beserta siswa mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

    H. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

    1. Teknik Penilaian

    1. Sikap (spiritual dan sosial) : Observasi (jurnal)
    2. Pengetahuan : Tes tertulis (Uraian) dan Penugasan (Lembar Kerja)
    3. Keterampilan : Praktik (Penilaian Praktik)

    2. Pembelajaran Remedial

    Tulis kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:

    • pembelajaran ulang
    • bimbingan perorangan
    • belajar kelompok
    • pemanfaatan tutor sebaya

    bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian.

    3. Pembelajaran Pengayaan

    Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan mewawancarai narasumber.

  • Laporan Studi Kasus Mata Kuliah Kewirausahaan – Warung Nasi Murah

    Laporan Studi Kasus Mata Kuliah Kewirausahaan – Warung Nasi Murah

    Berikut ini adalah contoh laporan studi kasus mata kuliah kewirausahaan. Laporan ini adalah mengamati Warung Nasi Murah Ibu Asih.

    Laporan Studi Kasus Kewirausahaan

    A. Deskripsi Tentang Usaha

    Usaha yang kami survey adalah usaha dari seorang ibu rumah tangga yang dalam kesehariannya hanya diam di rumah. Dari sinilah ide usaha itu muncul.Usaha tersebut bernama “WARUNG NASI MURAH IBU ASIH”. Sebenarnya,usaha ini tidak ada nama yang di pasang oleh ibu asih tapi orang-orang sekitar mengenal nama “WARUNG NASI MURAH IBU ASIH” dari hasil pelanggan yang satu dengan pelanggan yang lain.

    Warung ibu asih ini menjual berbagai macam nasi,mulai dari nasi pecel,rames,nasi biasa, sop,nasi jagung dan nasi rawon.Selain itu,warung ibu asih di lengkapi dengan berbagai macam makanan ringan,dan aneka ragam minuman.Warung ini terletak jauh ke selatan kampus UIM tepatnya di selatan rumah kepala BAUK Universitas Islam Madura di sebelah barat jalan.

    Lokasi warung ibu asih di depan rumah ibu asih sendiri jadi,sangat efisien sekali bagi ibu asih karena tidak harus mengeluarkan dana untuk pergi ke warungnya pada saat menjual nasi serta tidak mengganggu kewajiban ibu asih sebagai ibu rumah tangga. Warung ibu asih selain warung tempat barang dagangannya juga dilengkapi dengan tempat para pembeli ngobrol dan menyantap makanannya. Warung ibu asih ini tidak memiliki karyawan namun ibu asih di bantu oleh  suami dan anaknya. Jika pesanan nasi sangat banyak ibu asih minta bantuan pada anak-anak kost yang kebetulan selain ibu asih punya usaha warung nasi ibu asih ini juga mempunyai rumah kost yang dihuni 8 (delapan) orang mahasiswi UIM. Warung ibu asih ini pengunjungnya lebih banyak mahasiswa/mahasiswi UIM serta tetangga di sekitar rumah bahkan pernah mahasiswa UNIRA menikmati nasi dari ibu asih yang konon dia beli nasi kesini karena di sekitar kampusnya mahal.Untuk bahan-bahan keperluan warung ibu asih,beliau membeli ke pasar secara langsung karena memang belum mempunyai pemasok tetap.

    B. Prospek Usaha

    Prospek usaha yang  di geluti oleh ibu asih sangat prospek sekali walau terdapat banyak pesaing karena menurut beliau,beliau dapat mengatasi berbagai pesaing yang menyaingi warung beliau.Pesaing warung beliau sekitar kurang lebih 5 warung nasi pecel yang lokasinya di sekitar kampus UIM. Dari berbagai warung yang ada di sekitar kampus mulai dari utara kampus sampai selatan kampus semua menunya sama yaitu nasi pecel ikan ayam,tahu,tempe,telur,sayuran dan sambal.Nah dari sinilah ibu asih sangat optimis dengan warungnya.Karena beliau yakin warungnya sangat prospek sekali untuk kalangan mahasiswa UIM walau pesaingnya lumayan banyak.

    C. Upaya Pengembangan Usaha

    Usaha ibu asih ini tidak stagnan di sini saja namun ibu asih dan keluarga menginginkan usahanya lebih berkembang dan maju dari sebelumnya. Upaya yang dilakukan ibu asih dan keluarga untuk mengembangkan usahanya adalah:

    1. Menambah aneka ragam menu masakan
    2. Memperluas warung
    3. Menambah jualannya yang asalnya tidak menjual aneka minuman dan jajan sekarang sudah lumayan lengkap.

    D. Problema dan Solusi Usaha

    Setiap usaha yang digeluti oleh semua orang pasti ada problema-problema yang menghampiri dan setiap individu pasti mempunyai cara-cara tertentu untuk mengatasi hal tersebut.Begitupun yang dialami oleh ibu asih.warung ibu asih tidak berjalan mulus tanpa ada masalah. Namun,ibu asih mengungkapkan bahwa usaha beliau punya sedikit masalah yang menghambat perolehan hasil jualan beliau yang perlu diatasi.

    Problema yang beliau hadapi yaitu banyaknya pesaing yang menyaingi warung nasi beliau,lokasi warung beliau jauh dari jangkauan mahasiswa/mahasiswi UIM sehingga untuk dikenal dan dijangkau teman-teman mahasiswa sangat sulit namun untuk mengatasi hal tersebut mulai dari banyaknya pesaing beliau punya trik-trik tersendiri seperti halnya beliau menambah menu masakannya yang mana di kampus semuanya rata nasi pecel untuk warung nasi beliau tidak hanya pecel namun beraneka menu. Nasi pecel,rawon,sop,rames,nasi biasa dan nasi jagung sehingga penikmat nasi beliau tidak hanya di pecel saja tapi beraneka pilihan sesuai selera,beliau juga memperhatikan racikan bumbu masakannya agar masakannya jauh lebih enak dari warung lainnya,meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pembeli, ramah, baik, serta lebih murah dari warung yang lain.

    Upaya mengatasi lokasi warung yang jauh dari jangkauan mahasiswa UIM beliau di bantu oleh anak kost beliau yang kebetulan mahasiswi UIM yang aktif di berbagai macam organisasi intra dan ekstra kampus.Ketika ada acara/kegiatan dalam organisasi intra dan ekstra kampus untuk konsumsinya memesan ke warung beliau yang enak dan relatif murah dalam kawasan mahasiswa. Mulai dari sinilah nasi ibu asih mulai dikenal sampai di acara-acara ponpes miftahul ulum bettet konsumsinya memesan di warung ibu asih ini.Selain kegiatan organisasi teman-teman kost mengenalkan nasi ibu asih pada teman terdekatnya saat main ke kosannya.Ada satu hal yang belum dilakukannya yaitu memasang papan nama di warungnya.

    E. Keuangan Usaha

    Modal usaha beliau saat pertama memulai usaha adalah kurang lebih Rp.500.000. Uang tersebut untuk membeli beras, beraneka ikan, perabotan yang belum beliau miliki serta bahan-bahan lainnya. Laba yang beliau peroleh tiap harinya sekitar Rp.300.000/hari jika tidak ada pesanan.Uang hasil jualan beliau tabung untuk keperluan masa depan anaknya.

    Untuk kebutuhan sehari-harinya beliau memakai uang suaminya yang bekerja sebagai seorang sopir angkutan. Modal awal beliau dapatkan dari uang suami beliau yang menurut suaminya tidak usah diganti karena usaha tersebut juga membantu meringankan beban suami yang berkewajiban memenuhi kebutuhan keluarga.

    F. Simpulan

    kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.Jadi,orang yang tidak berpendidikanpun mamou memngembangkan usahanya selama ada keinginan dan berjiwa besar.

    G. Saran

    Laporan Hasil Kunjungan Lapangan ini jauh dari kesempurnaan dan pasti banyak kekurangan yang perlu di koreksi dan di jadikan bahan perbaikan.Maka dari itu kami sebagai penulis dan peneliti mohon saran dan kritikannya demi menyempurnakan hasil kunjungan kami.

  • Laporan PPL Prodi Pendidikan Fisika di Sekolah

    Laporan PPL Prodi Pendidikan Fisika di Sekolah

    Berikut ini adalah contoh laporan PPL Prodi Pendidikan Fisika. Praktek Pengalaman Lapangan ini dilaksanakan di SMA Nurul ulum Palengaan.

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Perguruan Tinggi merupakan lembaga formal yang memiliki kewajiban melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bentuk Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Hal ini berlaku baik untuk dosen maupun bagi mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan di Universitas manapun.

    Program ini diharapkan dapat mendidik dan mencetak sarjana yang mampu menguasai ilmu pengetahuan secara praktis dan teoritis serta mampu berperan dalam kehidupan masyarakat. Selain itu diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas pandangan tentang cakrawala ilmu dan teknologi terutama yang berhubungan dengan profesionalisme akademik yang ditekuni dan melihat secara langsung penerapan ilmunya.

    Program Praktek Penagalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu persyaratan kelulusan yang diwajibkan kepada setiap mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universtas Islam Madura Pamekasan. Dalam hal ini praktek pengalaman lapangan dapat dijadikan sebagai jembatan untuk melatih agar para mahasiswa FKIP dapat lebih akrab dengan profesi tanaga pendidik.

    Pada dasarnya profesi  guru sebagai tenaga pendidik merupakan salah satu profesi yang membutuhkan intelektualitas dan profesionalisme yang tinggi. Apa lagi dengan adanya standar kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah, dimana dari tahun ketahun standar kelulusan ini semakin tinggi. Hal ini menuntut para tenaga pendidik untuk meningkatakan mutu dan kualitasnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa serta dapat berperan aktif dalam meningkatkan pendidikan nasional.

    Dalam sistem pendidikan nasional bahwa guru sebagai komponen utama dalam pelaksanaan pendidikan. Tapi guru masih merupakan permasalahan pendidikan nasional yang penting untuk diperhatikan oleh pemerintah dan ahli pendidikan, dan terutama bagaimana untuk meningkatkan profesionalisme dan kualitasnya. Dari sederetan masalah yang dihadapi tentang guru dan tenaga pendidikannya, yang paling mengemuka adalah tentang profesionlisme, kualitas dari sederetan masalah yang dihadapi tentang guru dan tenaga pendidikannya, yang paling mengemuka adalah tentang profesionlisme, kualitas dan kesejahteraan guru. Kegagalan dan keberhasilan pendidikan lalu kerap dikaitkan dengan kemampuan guru dalam mengarahkan proses pembelajaran di kelas atau proses pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu peningkatan kualitas guru sebagai tenaga pendidik sangatlah penting untuk dilakukan.

    Jadi hal-hal yang telah disebut diatas melatar belakangi dilakukannya program Praktek Pengalaman Lapangan ini demi terwujudnya tenaga didik yang berkompeten dan berkualitas di masa yang akan datang. PPL ini menjadi salah satu usaha atau wujud nyata yang sangat baik untuk menyelami profesi keguruan. Dalam hal ini, kami terjun langsung ke sekolah untuk melakukan praktek mengajar di depan peserta didik sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Berhubung kami berasal dari program studi Fisika. Dan oleh karena mata pelajaran tersebut juga diajarkan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) maka dalam melakukan PPL ini Kami didelegasikan untuk Praktek di SMA NURUL ULUM PAMEKASAN yang terletak di Desa rombuh kec.palengaan. Pamekasan.

    Tujuan Program Praktek Pengalaman Lapangan

    Tujuan umum dari program Praktek Pengalaaman Lapangan ini adalah sebagai berikut:

    1. Untuk melatih para calon tenaga pendidik agar memiliki kemampuan kenerja dalam situasi nyata.
    2. Mengetahui keterampilan dasar mengajar,
    3. Mengetahui secara utuh tentang keadaan sekolah,
    4. Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di masyarakat sekolah, dan
    5. Mengakrabkan para calon-calon guru dengan lingkungan sekolah.

    Bab II. Pelaksanaan Kegiatan PPL

    A. Identitas Sekolah

    Nama Sekolah : SMA Nurul Ulum Palengaan
    Status Sekolah : Swasta Terakreditasi
    Alamat Sekolah : PP. Karang Manggis, Kec Palengaan, Pamekasan, Jawa Timur.
    Kepala Sekolah : Ach. Ba’I. S.Ag

    B. Pelaksanaan PPL

    1. Pelaksanaan Pembelajaran

    Pada dasarnya Praktek Pengalaman Lapangan adalah suatu upaya atau usaha yang dilakukan oleh para calon guru sebagai ajang latihan atau masa percobaan sebelum kami para calon guru benar-benar terjun ke lapangan sebagai guru (tenaga pendidik). Disini para calon guru akan melakukan praktek mengajar yang dikenal dengan istilah PPL di lembaga-lembaga pendidikan khususnya sekolah-sekolah yang diakui oleh pemerintah dan didalamnya memuat kurikulum berisi mata pelajaran yang kami kuasai. Praktek yang dilakukan dijadwalkan mengajar selama delapan kali pertemuan  atau kurang lebih satu bulan. Sebenarnya waktu delapan kali pertemuan tersebut sangatlah singkat namun dengan waktu yang ditentukan tersebut diharapkan dapat dimaksimalkan dengan baik agar bermanfaat bagi kami dan benar-benar bisa melatih kami sebelum kami terjun langsung untuk mengajar.

    Sebelum kami melakukan Paktek Pengalaman Lapangan ini, kami telah diberi arahan atau bimbingan oleh dosen pembimbing tentang garis-garis besar pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan agar supaya kami benar-benar mengerti tentang hal-hal mendasar yang perlu dilakukan dan hal-hal yang tidak perlu dilakukan. Kemudian kami juga dibekali dengan pedoman pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan dan Surat Penugasan Praktek sebagai surat pengantar untuk sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat dilaksanakannya Praktek Pengalaman Lapangan.

    Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah kami lakukan di SMA nurul ulum karang manggis pamekasan. Sebelum kami melakukan praktek maka terlebih dahulu kami meminta ijin kepada bapak kepala sekolah sambil menyerahkan surat pengantar. Kebetulan setelah kami menjelaskan maksud kedatangan kami bapak kepala sekolah tidak keberatan dengan pelaksanaan PPL ini. Setelah itu kami diperkenalkan kepada guru pamong jurusan Fisika yang merupakan guru yang diberi tanggung jawab oleh kepala sekolah untuk memberikan arahan-arahan kepada kami. Berhubung latar belakang pendidikan kami adalah Strata 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prodi Fisika, maka yang bertindak sebagai guru Pamong Pada pelaksanaan PPL ini adalah guru pengajar mata pelajaran tersebut. Yaitu Bapak Moh.Suri.

    Guru pamong ini akan mendampingi kami pada delapan kali pertemuan pada waktu mengajar di depan kelas selama program ini berlangsung. Adapun fungsi dari guru pamong ini adalah sebagai guru yang mendampingi kami dalam proses belajar mengajar di kelas dan guru pamong ini akan menilai dan memberikan masukan-masukan kepada kami sebagai koreksi agar supaya dalam tiap-tiap tahap pengajaran semakin baik dan lancar. Dalam program PPL ini kami melakukan praktek mengajar pada kelas XI ipa dan kelas XA yaitu pada mata pelajaran Fisika.

    Penentuan kelas sebagai praktek mengajar oleh pihak sekolah ini disebabkan karena kelas X dan XI merupakan kelas yang memiliki tingkat belajar yang paling mudah dibanding kelas XII. Selain itu ditinjau dari segi kenakalan dan tingkat keaktifan dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan maupun kemauan berdebat cenderung tidak terlalu besar, sehingga diharapkan dapat melatih kita dalam melakukan program PPL.

    2. Latihan Terbimbing

    Pada pertemuan pertama sampai pertemuan kedelapan proses belajar mengajar yang kami lakukan selalu didampingi dan di pantau oleh guru pamong. Kegiatan ini dikategorikan sebagai latihan terbimbing. Selanjutnya, setelah selesai mengajar guru pamong akan memberikan arahan, bimbingan serta masukan-masukan positif untuk kesempurnaan cara kami mengajar.

    Pada pertemuan pertama, saat akan memasuki kelas untuk mengajar timbul perasaan gugup dan tidak percaya diri dalam diri kami karena mersa belum siap untuk beriteraksi langsung dengan peserta didik dimana pada saat itu kami dikondisikan sebagai guru yang akan memimpin kelas untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Namun para guru pamong menjelaskan dan memberikan masukan kepada kami agar tidak gugup, karena menurutt beliau hal tersebut sanagtlah lumrah bagi para calon-calon guru. Hal ini disebabkan kerena menurut pengalaman beliau para calon pendidik terlalu banyak memikirkan hal-hal negatif yang ada dalam benak mereka. Namun hal tersebut akan berangsur-angsur hilang seiring dengan berjalannya waktu dan akan terbiasa berinteraksi dan bersosialisasi dengan peserta didik dalam beberapa pertemuan selanjutnya. Penjelasan beliau sangat melegakan bagi kami.

    Apa yang dikatakan guru pamong sangatlah tepat, karena pada pertemuan berikutnya dengan kuatitas pertemuan bersama peserta didik lebih sering maka dengan sendirinya perasaan gugup tersebut berangsur-angsur hilang. Pada intinya latihan terbimbing ini bertujuan untuk menguji kemampuan kita dalam mengajar serta dapat pula untuk mengetahui kelemahan-kelemahan kami karena pada pelatihan ini kami dipantau oleh guru pamong dan setelah proses belajar mengajar selesai guru pamong memeberitahu kepada kami tentang kekuranga-kekurangan kami sehingga dapat mengkoreksi diri dan memperbaiki diri pada pertemuan selanjutnya.

    C. Latihan Mandiri

    Latihan mandiri ini dilaksanakan pada pertemuan kedelapan. Pada kesempatan ini kami selaku guru praktikan diberi kesempatan untuk mengeksplorasi kemampuan kami dalam mengajar di depan peserta didik tanpa dipantau guru pamong sedikitpun. Diharapkan pada kesempatan ini benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengeluarkan segala kemampuan yang dimiliki dimana pada kesempatan ini kami tidak perlu merasa sungkan atau malu karena tidak lagi diawasi oleh guru pamong.

    Latihan mandiri ini penting dilaksanakan dimana pada kesemptan ini kami bisa mengukur kemampuan kami, berhasilkah atau tidak, yaitu dengan cara mengukur kemampuan diri sendiri apakah cara mengajar kita sudah cukup berkembang atau tidak dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Kami dapat mengukur kemampuan kami sebagai tenaga pendidik misalnya dari cara menerangkan materi cara menyelesaikan soal-soal, cara mengkondisikan kelas kelancaran berbicara dalam menyampaikan materi dan aspek-aspek yang lain. Jadi dalam latihan mandiri ini dapat dijadikan sebagai ajang koreksi diri untuk mengetahui sejauh mana kesiapan kami untuk benar-benar menjadi guru nantinya.

    Dengan kata lain latihan mandiri ini dilakukan untuk memandirikan kami dengan segala kemampuan yang dimiliki untuk melakukan praktek mengajar didepan kelas, terutama dalam hal penguasaan kelas. Penguasaan kelasa sangatlah penting bagi seorang tenaga pendidik dan bukanlah hal yang mudah. Dalam penguasaan kelas ini kami harus bisa membuat kelas yang diajar tetap tenang dan terkendali sepanjang proses belajar mengajar berlangsung. Bagi para guru pemula tentu hal tersebut tidaklah mudah diwujudkan karena berdasarkan pengalaman tidak jarang para peserta didik bicara sendiri atau bahkan mengganggu teman lain sewaktu pelajaran berlangsung. Atau kadang ada yang mencari-cari alasan untuk keluar dari kelas.

    D. Ujian Praktek Mandiri

    Pada pertemuan yang kesembilan kami diwajibkan untuk melakukan ujian praktek mandiri. Dalam kegiatan ini guru praktekan melakukan praktek mengajar di depan kelas dengan dipantau oleh guru pamong dan guru DPL yang akan menilai perkembangan cara-cara pengajaran kami. Ada beberapa aspek penilaian yang akan dinilai oleh pihak sekolah dan telah disediakan oleh pihak fakultas selaku yang menyelenggarakan program PPL ini.

    Namun aspek tersebut dapat diubah sesuai dengan kondisi sekolah tempat dilakukannya program praktek pengalaman lapangan (PPL). Pada kesempatan ini diharapkan para calon guru dapat memaksimalkan segala kemampuan yang dimiliki dalam mengajar. Dengan dilaksanakannya program ini mereka juga diharapkan benar-benar mempersiapkan diri dengan matang agar dapat menunjukkan kemampuan maksimal yang dimilikinya.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dan pembahasan pada halaman-halaman sebelumnya dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini:

    1. Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang diselenggarakan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ini bertujuan untuk melatih para calon tenaga pendidik (guru) agar memiliki kematangan dan kesiapan dalam melakukan pengajaran yang sebenarnya nanti.
    2. Praktek  Pengalaman Lapangan yang dilakukan oleh kami dilaksanakan di SMA NURUL ULUM KARANG MANGGIS PAMEKASAN.
    3. Dalam Praktek Pengalaman Lapangan ini selain melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan peserta didik, juga dilaksanakan latihan terbimbing, latihan mandiri, dan ujian praktek mandiri.

    B. Saran

    Adapun saran yang dapat disampaikan setelah melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini adalah agar dalam melaksanakan praktek pengalaman lapangan benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin untuk melatih para calon pendidik supaya lebih siap nantinya dalam melakukan profesi keguruan. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat profesi keguruan sebagai tenaga pendidik merupakan salah satu profesi yang membutuhkan intelektualitas dan profesionalisme yang tinggi.

  • Contoh Laporan Prakerin SMK Pada Kantor Pengadilan Negeri Marabahan Kabupaten Barito Kuala

    Contoh Laporan Prakerin SMK Pada Kantor Pengadilan Negeri Marabahan Kabupaten Barito Kuala

    Berikut ini adalah contoh laporan Prakerin SMK. Praktek Kerja Industri ini dilaksanakan di Pengadilan Negeri Marabahan Kabupaten Barito Kuala.

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Di zaman sekarang persaingan dalam lapangan kerja semakin ketat, untuk dapat bersaing di dunia kerja sangat diperlukan tenaga kerja yang aktif, kreatif, inovatif, dan produktif. Oleh karena itu, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) membuat sebuah kebijakan yang disebut dengan Praktik Kerja Industri (Prakerin).

    Setiap siswa lulusan SMK dtuntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap kerja, karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia usaha/industri, oleh karena itu diadakan suatu program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) agar setiap siswa lulusan SMK mempunyai suatu pengalaman dalam dunia usaha tersebut secara nyata.

    Praktik kerja industri dilaksanakan di luar lingkungan sekolah atau di dunia usaha/dunia industri selama kurang lebih 4 (empat) bulan dan berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, dengan adanya kegiatan praktik kerja industri ini siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan setelah lulus sekolah mampu bersaing dalam dunia kerja.

    B. Landasan Hukum

    1. UU No. 29 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional
    2. PP No. 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah
    3. PP No. 39 Tahun 1992 Tentang Pesan serta masyarakat dalam Pendidikan Nasional.
    4. Keputusan Menteri No. 0490/1993 Tentang Kurikulum SMK yang berisi bahwa “Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu jalur sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.”

    C. Tujuan Prakerin

    Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Industri ini diantaranya adalah :

    1. Menambah dan memperluas wawasan dan pengalaman Penulis tentang DU/DI untuk persiapan menjadi tenaga kerja yang terampil.
    2. Untuk mengetahui proses pelaksanaan praktik kerja di lapangan, khususnya di tempat kami melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin), yaitu di kantor Pengadilan Negeri Marabahan.
    3. Dengan adanya Praktik kerja Industri (Prakerin) ini kita dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan kemajuan kearah yang lebih baik.
    4. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan.
    5. Memberi pengakuan dan penghargaan kerja sebagai bagian dari pendidikan.
    6. Membandingkan teori-teori yang telah didapatkan penulis di bangku sekolah dengan praktik langsung di lapangan.

    D. Manfaat Prakerin

    1. Bagi DU/DI

    1. Meringankan pekerjaan karyawan.
    2. Pekerjaan karyawan lebih cepat selesai karena dibantu peserta prakerin.

    2. Bagi Sekolah

    1. Dapat menjalin kerja sama yang baik dengan perusahaan.
    2. Menghasilkan lulusan yang sudah memiliki pengalaman dan siap terjun ke dalam DU/DI.              

     3. Bagi Siswa

    1. Menumbuhkan rasa percaya diri, sopan, disiplin, dan terampil.
    2. Menumbuhkan sikap menghargai waktu.
    3. Menjadikan diri sebagai pribadi yang lebih baik, lebih berhati-hati, dan teliti dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
    4. Menambah Pengalaman sehingga kita dapat lebih mudah mengenal DU/DI.

    E. Metode Pengumpulan Data

    Sebagai bahan Laporan Prakerin pada Kantor Pengadilan Negeri Marabahan kami mengumpulkan data-data dengan cara :

    1. Bertanya kepada Instruktur/pegawai TU.
    2. Mengumpulkan arsip-arsip yang telah lalu, serta membaca panduan register surat-surat yang telah dibuat.
    3. Melihat dan memodifikasi contoh-contoh Laporan Prakerin yang telah dibuat sebelumnya.
    4. Berkomunikasi dengan teman dan guru-guru Produktif Administrasi Perkantoran untuk mencari informasi yang diperlukan.

    Bab II. Tinjauan Umum Tempat Prakerin

    A. Sejarah Pengadilan Negeri Marabahan

    Kabupaten Daerah Tingkat II Barito Kuala dibentuk berdasarkan Undang Undang No.27 Tahun 1959. Sebelumnya daerah ini merupakan kewedanan Marabahan Kabupaten Banjar (Martapura). Mengingat luas wilayahnya penduduk dan potensi ekonomi, maka oleh tokoh-tokoh di daerah di mulai perjuangan memohon kepada Pemerintah Pusat agar kewedaan  Marabahan di jadikan Daerah Tingkat II yang berotonomi.

    Proses perjuangan permohonan daerah Marabahan untuk dijadikan Daerah Tingkat II dimulai pada tanggal 17 Pebruari 1957 yaitu dengan terbentuknya Panitia Gabungan Partai dan Organisasi Penuntut Kabupaten bersamaan pula dengan dikeluarkannya resolusi kerukunan keluarga Bakumpai (KKB) Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan tentang tuntutan supaya Kewedanaan Marabahan menjadi Daerah Otonomi TK. II.

    Setelah melalui berbagai proses akhirnya pada tanggal 11 Mei 1959 DPR. RI menerima baik rencana Undang-Undang tentang pembagian Kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan. Pada tanggal 4 Januari 1960 Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan meresmikan Daerah Tingkat II Barito Kuala menjadi Kabupaten dengan ibukota di Marabahan .

     Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman R.I Tanggal 14 Agustus 1979 No. je. 1/1/16 dibentuklah Pengadilan Negeri Marabahan yang berdiri sendiri di bawah Pengadilan Tinggi Banjarmasin dengan wilayah hukum meliputi seluruh Kabupaten Barito Kuala, kemudian pada tahun 1980 telah dibangun gedung Pengadilan Negeri Marabahan yang terletak di Jalan Putri Junjung Buih No.77 Marabahan dan diresmikan (dulu) oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 30 Juli 1985 dan sampai sekarang masih berdiri dan berfungsi sebagai gedung Pengadilan Negeri Marabahan.

    B. Visi dan Misi

    1. Visi

    “Terwujudnya Pengadilan Negeri Marabahan Yang Agung”

    2. Misi

    1. Menjaga Kemandirian Pengadilan Negeri Marabahan
    2. Memberikan Pelayanan Hukum Yang Berkeadilan Kepada Pencari Keadilan
    3. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Di Pengadilan Negeri Marabahan
    4. Meningkatkan Kredibilitas Dan Transparansi Di Pengadilan Negeri Marabahan

    C. Susunan Organisasi

    1. Ketua Pengadilan Negeri Marabahan: Dra. Susanti Arsi Wibawani, S.H., M.H.
    2. Wakil Ketua Pengadilan Negeri Marabahan: Ardhi Wjiyanato, S.H., M.Hum.
    3. Hakim Pengadilan Negeri Marabahan.
      1. Panji Answinartha, SH. M.H
      2. Zainul Hakim Zainuddin, SH. M.H
      3. Damar Kusuma Wardana, SH.M.H
      4. Petrus Nico Kristian, SH
      5. Muhammad Ikhsan Riyadi Fitrasyah, SH. M.H
    4. Jauhari Effendi, Sekretaris Pengadilan Negeri Marabahan
      1. Erwanto Adhi Nugroho, S.E, Kasubag Perencanaan IT dan Pelaporan
      2. Akhmad Fauzannoor, S.Kom, Kasubag Kepegawaian, Organisasi, dan
      3. Ary Very Prasetyadi, S.E, Kasubag Umun dan Keuangan
      4. Said Faud, A.Md, Bendahara
      5. Rahman Rahim, SH,
    5. Panitera Pengadilan Negeri Marabahan
      1. Noor Mahdalina, S.H, Panmud Pidana
      2. Malter Sirait, S.H, Panmud Hukum
      3. Muhammad Irwan, S.H, Panmud Perdata
    6. Panitera Pengganti
      1. Raudatul Jannah
      2. Gusti Padma
      3. H. Dardiansyah
      4. Muhammad Irwan, S.H
      5. Faisal Ridhani, S.Kom, S.H
      6. Septiana Damayanti, SH. MH
      7. Susanti Astuti, SH

    Bab III. Metode Pelaksanaan

    A. Waktu dan Tempat

    Waktu pelaksanaan praktik kerja industri adalah kurang lebih selama 4 (empat) bulan, dimulai dari tanggal 16 Januari 2017 sampai dengan tanggal 12 Mei 2017. Tempat pelaksanaan praktik kerja industri yaitu bertempat di Kantor Pengadilan Negeri Marabahan Kab. Barito Kuala.

    Berikut ini merupakan waktu kerja pelaksanaan di Kantor Pengadilan Negeri Marabahan Kab. Barito Kuala, yaitu sebagai berikut :

    NOHARIJAM MASUKJAM ISTIRAHATJAM PULANG
    1Senin08.0012.0016.30
    2Selasa08.0012.0016.30
    3Rabu08.0012.0016.30
    4Kamis08.0012.0016.30
    5Jumat08.0011.3017.00
    6SabtuLiburLibur
    7MingguLiburLibur

    B. Kegiatan yang Dilaksanakan

    Adapun kegiatan yang sering dilakukan penulis saat Praktik Kerja Industri (Prakerin) dikantor Pengadilan Negeri Marabahan diantaranya adalah sebagai berikut :                

    1. Mengetik menggunakan Microsoft Word

    Beberapa dokumen yang penulis ketik menggunakan komputer/laptop antara lain : Jadwal apel, Jadwal petugas Informasi, jadwal daftar hadir pegawai, dan lain-lain.

    2. Merekap berkas tilang

    Merekap berkas tilang adalah kegiatan yang penulis lakukan saat ada berkas tilang/surat masuk dari Polres barito kuala yang harus ditangani, dalam menangani berkas tilang yang penulis lakukan adalah: Memasang karbon, menulis pasal, dan lain-lain.

    3. Melegalisir

    Legalisir artinya pengesahan terhadap dokumen yang diberi keterangan berupa stempel/cap dan ditandatangani oleh pejabat. Dokumen yang dilegalisir yaitu: Legalisir usulan satya lencana, dan berkas pensiun.

    4. Menstempel

    Menstempel adalah kegiatan yang dilakukan sesudah berkas ditandatangani oleh ketua/atasan yang artinya berkas itu sudah jadi/pasti lalu dikirim melalui faksimili atau kantor pos, Contoh yang penulis stempel adalah: Surat tugas, undangan, dan lain-lain.

    5. Menggandakan dokumen

    Menggandakan dokumen adalah usaha memperbanyak atau melipatkan beberapa kali dokumen, dengan menggunakan mesin foto copy, adapun dokumen  yang penulis gandakan yaitu: Surat masuk, surat keluar, berkas pensiun, dan lai-lain.

    6. Mengagenda surat masuk dan surat keluar

    Penanganan surat dengan sistem buku agenda. Buku agenda adalah buku untuk mencatat surat masuk dan surat keluar dalam satu tahun. Surat masuk adalah surat yang diterima oleh kantor Pengadilan Negeri Marabahan yang berasal dari seseorang atau dari suatu organisasi. Surat keluar adalah surat yang dikeluarkan/dibuat oleh kantor Pengadilan Negeri Marabahan untuk dikirimkan kepada pihak lain, baik perorangan maupun kelompok.

    7. Meregister barang bukti

    Meregister barang bukti yaitu menulis barang bukti di buku Barang bukti. Kegiatan  ini sama halnya seperti mengagenda surat masuk dan surat keluar, yang ditulis bukan hal surat menyurat tetapi perkara-perkara kejahatan yang sedang terjadi. Perkara yang di register tentang: obat-obatan(Zenith), pencabulan, dan lain-lain.

    C. Alat dan Bahan

    Peralatan dan bahan yang digunakan dalam melakukan kegiatan dikantor Pengadilan Negeri Marabahan :

    1. Laptop
    2. Kertas Hvs
    3. Pulpen
    4. Karbon
    5. TipX
    6. Bantalan dan stempel
    7. Mesin fotocopy
    8. Buku agenda
    9. Buku barang bukti
    10. Mesin printer
    11. Lakban hitam
    12. Gunting

    D. Faktor Pendukung

    Adapun faktor pendukung dan penghambat selama melakukan praktik kerja industri (Prakrin) di Kantor Pengadilan Negeri Marabahan diantaranya sebagai berikut :

    1. Faktor pendukung

    1. Lingkungan kerja yang bersih: Lingkungan Pengadilan Negeri Marabahan sangat bersih, membuat penulis merasa nyaman dalam melaksanakan tugas.
    2. Karyawan yang baik dan ramah: Karyawan di Pengadilan Negeri Marabahan sangat baik dan ramah, membuat penulis tidak banyak membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan  lingkungan kerja.
    3. Fasilitas yang memadai: Fasilitas yang terdapat di Pengadilan Negeri Marabahan sangat memadai, sehingga penulis dapat mengerjakan tugas dengan baik.

    2. Faktor Penghambat

    1. Kurang menguasai peralatan kantor: Ada beberapa peralatan kantor yang belum dikuasai penulis, sehingga harus meluangkan waktu untuk berlatih terlebih dahulu.
    2. Kurangnya keterampilan dan Kreatifitas ; Lambat dalam menyesuaikan pekerjaan yang di berikan oleh Instruktur dengan kemampuan yang dimiliki oleh penulis.

    E. Mengatasi Faktor Penghambat

    Adapun cara mengatasi faktor penghambat selama melakukan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di kantor Pengadilan Negeri Marabahan diantaranya sebagai berikut :

    1. Penulis bertanya dan meminta bantuan atau arahan kepada staf/pegawai agar tidak terjadi kesalahan.
    2. Instruktur selalu memberi arahan kepada penulis sebelum melakukan pekerjaan yang diberikan, seperti cara mengagenda surat masuk dan surat keluar.
    3. Instruktur selalu memeriksa hasil pekerjaan penulis.

    F. Manfaat yang Diperoleh

    Manfaat yang diperoleh penulis selama Praktik Kerja Industri (Prakerin) di Pengadilan Negeri Marabahan diantaranya sebagai berikut :

    1. Memperoleh pengetahuan yang sangat luas tentang dunia kerja.
    2. Dapat memahami, mengembangkan, dan memantapkan pelajaran yang diperoleh di sekolah.
    3. Mengajarkan penulis akan perlunya semangat, tanggung jawab, dan disiplin yang tinggi sebagaimana di dunia kerja.

    Bab IV. Penutup

    A. Kesimpulan

    Hasil dari pengalan Penulis saat Melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di Kantor Pengadilan Negeri Marabahan dari uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

    1. Dengan adanya kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin) sangat bermanfaat bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk menambah pengalaman dan wawasan sehingga mampu menjadi calon tenaga kerja yang aktif, kreatif, inovatif, dan produktif.       
    2. Untuk meningkatkan semangat kerja pada staf/pegawai perlu adanya kerjasama  dalam melakukan pekerjaan yang baik dan benar.
    3. Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam melakukan kegiatan kantor sehari-hari.
    4. Dengan diadakannya pembagian tugas yang teratur dan terarah maka pekerjaan dapat di selesaikan dengan baik dan benar.
    5. Laporan ini sangat berguna sekali bagi Penulis karena mendapat pengetahuan dan pengalaman dari kantor Pengadilan Negeri Marabahan.

    B. Saran

    Adapun saran untuk pihak Sekolah, yaitu :

    1. Diharapkan agar sekolah memberikan arahan untuk memilih kantor yang bisa menambah pengetahuan dan pengalaman kerja bagi siswa-siswi yang ingin melaksanakan Prakerin.
    2. Bagi pihak sekolah diharapkan agar memberikan bekal yang cukup sebelum melakukan Prakerin.
    3. Diharapkan agar sekolah lebih meningkatkan keterampilan dalam mempergunakan mesin-mesin kantor, khususnya di bidang-bidang tertentu karena dapat menghambat proses dalam bekerja.
  • Contoh Laporan Hasil Kegiatan Praktek Kerja Industri di Kantor Kelurahan

    Contoh Laporan Hasil Kegiatan Praktek Kerja Industri di Kantor Kelurahan

    Berikut ini adalah contoh laporan Hasil Kegiatan Praktek Kerja Industri atau Prakerin dengan lokasi praktek di Kantor Kelurahan.

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang PRAKERIN

    PRAKERIN(praktek kerja industri) merupakan salah satu cara pembelajaran melalui praktek di bidang masing-masing jurusan, ajang mempertunjukkan hasil belajarnya di sekolah kepada pihak DU/DI dan sebagai pelatihan mental kepada peserta prakerin supaya mengetahui seluk beluk dalam suatu pekerjaan di dunia kerja.

    B. Tujuan PRAKERIN

    1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional (dengan tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja).
    2. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas profesional.
    3. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan teknologi baru dari lapangan ke sekolah dan sebaliknya.

    C. Manfaat PRAKERIN

    Prakerin juga sangat bermanfaat bagi siswa maupun pihak DUDI yang ditempatinya antara lain :

    1. Bagi siswa

    1. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional, dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman.
    2. Mengasah keterampilan yang diberikan sekolah menengah kejuruan ( SMK ).
    3. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan – gagasan seputar dunia usaha serta industri yang profesional dan handal.
    4. Membentuk pola pikir siswa -siswi agar terkonstruktif  baik serta memberikan pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
    5. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait, baik dalam dunia usaha maupun dunia Industri.
    6. Mengenalkan siswa – siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
    7. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih tenaga kerja yang berkualitas.
    8. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
    9. Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan di era teknologi informasi dan komunikasi terkini.
    10. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa – siswi itu sendiri, karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah didapat di dunia usaha/industri.

    2. Bagi pihak DUDI

    1. Mendapatkan tenaga kerja sementara dengan “upah seikhlasnya”
    2. Mendukung program pendidikan pemerintah
    3. Meningkatkan citra perusahaan.

    3. Bagi sekolah

    Manfaat prakerin bagi sekolah sendiri sebenarnya tidak kalah banyaknya, berikut adalah beberapa manfaatnya.

    1. Menjalankan kewajiban undang undang
    2. Meningkatkan citra sekolah
    3. Meningkatkan hubungan sekolah dengan masyarakat.
    4. Meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat.
    5. Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan.

    Bab II. Kegiatan Prakerin

    A. Gambaran Umum

    a. Profil Singkat

    Kelurahan sambek berada 1,5 km dari pusat kota wonosobo, mempunyai luas wilayah yaitu 63.715 hk. Terdiri dari 12 RW dan 31 RT, dan kelurahan sambek memiliki dua lingkungan, Lingkungan sambek dan Jalantoro. Batas-batas wilayah kel. Sambek :

    1. Di sebelah utara: Kel. Kejiwan
    2. Di sebelah timur: Ds. Jaraksari dan kel. Wonosobo barat
    3. Di sebelah selatan: Kel. Mlipak
    4. Di sebelah barat: Ds. Pacarmulyo

    b. Visi misi dan strategi Kelurahan

    1. Visi 

    Seiring perkembangan lingkungan di Kelurahan Rancanumpang, kondisi sosial masyarakat, potensi, peluang dan tantangan ke depan, maka Kelurahan Rancanumpang telah menetapkan visinya yaitu untuk :

    ”MEWUJUDKAN MASYARAKAT RANCANUMPANG YANG RUKUN, MAJU DAN SEJAHTERA”.

    Penjelasan:

    1. Masyarakat yang rukun adalah kondisi dimana antara warga masyarakat senantiasa saling menghormati dan menyayangi antara sesama manusia. Perbedaan gender, agama, strata sosial ekonomi dan pendidikan diupayakan semaksimal mungkin menjadi perekat persatuan dan kesatuan, kebersamaan serta kerukunan semua komponen masyarakat.
    2. Masyarakat yang maju adalah suatu kondisi di mana masyarakat adaptif terhadap perkembangan lingkungan di sekitarnya serta mampu menempatkan diri dan memainkan peran secara positif dan sinergis di tengah perkembangan lingkungan tersebut.
    3. Masyarakat yang sejahtera adalah kondisi kehidupan masyarakat yang produktif, aman, sentosa dan makmur terpenuhi kebutuhan lahir dan batin, dengan kondisi lingkungan yang aman, tertib, nyaman.

    Pencapaian visi di atas adalah melalui pelaksanaan tugas pemerintah kelurahan yang meliputi penciptaan pelayanan yang prima, pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berbasis partisipatif, yang dituangkan ke dalam misi pemerintah kelurahan

    2. misi

    Sesuai visi yang ditetapkan, maka untuk mewujudkannya tetap ditetapkan misi kelurahan Rancanumpang yaitu :

    1. Melaksanakan pelayanan yang prima dengan berdasar pada prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance)
    2. Memelihara stabilitas keamanan, ketertiban dan kenyamanan di dalam masyarakat
    3. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan potensi lokal yang ada.
    4. Mengoptimalkan tugas pokok dan fungsi aparatur kelurahan dalam menjalankan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat
    3. Strategi

    Ada beberapa strategi yang telah dirumuskan sebagai bagian dari kebijakan kelurahan untuk mencapai tujuannya yaitu :

    1. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.
    2. Membangun hubungan kerjasama yang sinergis dengan semua pihak terkait (perusahaan, instansi pemerintah, kelurahan tetangga, ormas, dll) di dalam melaksanakan pembangunan.
    3. Penguatan lembaga-lembaga kemasyarakatan.
    4. Meningkatkan profesionalisme aparatur kelurahan.
    5. Membangun kerangka administrasi / data yang akurat dan berkesinambungan sebagai pendukung kegiatan pelayanan.
    6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan.
    7. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
    8. Mengoptimalkan fungsi jejaring/media sosial sebagai pendukung pelayanan kepada masyarakat.

    c. Keanggotaan Kelurahan Sambek

    Dalam sebuah organisasi pasti memiliki sebuah anggota/ members, tidak terkecuali dengan Kantor Kelurahan Sambek yang meiliki anggota di bidangnya masing-masing, antara lain :

    • Kepala desa/ Kelurahan/ Lurah : Rokhmat S.P
    • Sekretaris Desa/ Kelurahan : Reni Andriana SP, MS.i
    • Sekretaris Desa/ Kelurahan : Eko Raharjo
    • Kasi pemberdayaan masyarakat: Tuti Lestari S.I.P
    • Kasi Ekbang Kel. Sambek: Muhyono
    • Penata / Pelaksana kantor: Rahayuningsih
    • Asisten kades + Ketua RW 5: Ahmad Sujar
    • Perangkat Desa/ Kelurahan : Habib Subagiyo S.H
    • Kaur Umum : Pak Zen

    B. Pembahasan

    Sebagai peserta Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) saya ada banyak kegiatan/ tugas dari pihak DU/DI yang harus dikerjakan di Kantor Kelurahan Sambek, antara lain:

    a. Pelayanan Umum Kepada masyarakat

    Melayani semua kebutuhan masyarakat yang meliputi :

    1. Membuat KTP :
    1. Usia di atas 17 tahun
    2. Pengantar RT/RW ,yang diminta di Ketua RT/RW setempat
    3. Kartu Keluarga(KK)
    4. Foto 2X3 3 Lembar ( untuk background disesuaikan dengan tanggal lahir genap atau ganjil)
    5. Mengisi Blangko KTP di kantor kelurahan
    6. Jika Sudah menikah di sertai Buku nikah/ akta nikah
    7. Minta surat golongan darah dari Rumah sakit jika mau di beri Status  Golongan
    8. Di cap/ stempel Pengantar dan Blangkonya
    9. Lanjut ke Kantor Kecamatan
    Mahasiswi Cantik dan manis Hijab Foto KTPADHELA SALSABILA HADI
    2. Membuat Kartu Keluarga (KK)

    Kartu Keluarga baru

    1. Pengantar RT/RW
    2. Akta Kelahiran Semua anggota keluarga yang akan dimasukkan di Kartu Keluarga
    3. Mengisi Blangko Kartu Keluarga
    4. Di Tanda tangan dan Cap/ Stempel Pengantar dan Blangkonya
    5. Lanjut ke Kantor Kecamatan

    Tambah Jiwa

    1. Pengantar RT/RW
    2. Membawa Kartu Keluarga Sebelumnya
    3. Diisi nama yang mau ditambahkan ke Kartu Keluarga
    4. Tanda tangan dan Cap/ stempel Kartu Keluarga dan pengantarnya
    5. Lanjut ke Kantor Kecamatan
    3. Membuat Surat Pindah

    Pindah Penduduk

    1. Pengantar RT/RW
    2. KTP
    3. Kartu Keluaga
    4. Foto 4X6 6 lembar ( untuk kelurahan 3 dan di Kecamatan 3)
    5. Pertanyaan:
      1. Alasan pindah
      2. Siapa saja dari sebuah keluarga yang pindah
      3. KK yang tidak pindah ( KK baru/ Tetap)
      4. KK yang Pindah ( KK baru/ Tetap)
    6. Tanda tangan dan Cap/ stempel untuk Formulir Pindah penduduk dan untuk Pengantar
    7. Lanjut Ke Catatan Sipil

    Pindah Datang

    1. Diminta Formulir Pindah Penduduk dari tempat tinggal asal
    2. Membuat Formulirnya
    3. Membuat KTP baru
    4. Membuat KK baru
    5. Tanda tangan dan Cap/ Stempel Kelurahan

    Surat Domisili

    1. Pengantar RT/RW
    2. KTP
    3. KK
    4. Membuatkan Suratnya
    5. Men-Fotocopy KK dan KTP nya
    6. Men-Fotocopy Surat Yang sudah jadi
    7. Tanda tangan dan Cap Kelurahan untuk Pengantar dan suratnya
    8. Lanjut ke Dinas Kependudukan dan catatan sipil
    4. Membuat Akte Kelahiran
    1. Membawa surat dari Rumah Sakit/ Bidan atau Surat Pernyataan dari saksi Kelahiran
    2. Pengantar RT/RW
    3. Surat Nikah/ Akte Perkawinan
    4. KTP Ibu dan Ayah
    5. KK Keluarga
    6. Mengisi Surat hijau Kelahiran
    7. Tanda tangan dan Cap/ Stempel Kelurahan
    8. Lanjut Ke DIKCAPIL/ Kecamatan
    5. Membuat Akte Kematian
    1. Pengantar RT/RW
    2. Saksi mata
    3. KTP yang meninggal
    4. Mengisi Surat Kuning Kematian
    5. Tanda tangan dan Cap/ Stempel Kelurahan
    6. Dan lain-lain sebagainya.
    1. Pengetikan data kelurahan
    2. Pengeprinan
    3. Istirahat
    4. Membayar pajak di kantor POS
    5. Dan masih banyak lagi.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    1. Dari Prakerin yang telah kami  jalankan selama 3 bulan ini. Kami merasa mendapatkan ilmu yang sangat tak ternilai, banyak ilmu serta keterampilan yang Kami dapatkan. Di sini Kami bisa belajar dan mempraktekkan secara langsung bagaimana sistem kerja di dunia luar itu. Ternyata banyak pengalaman yang Kami dapatkan.
    2. Praktik kerja merupakan salah satu kegiatan atau program yang harus dilaksanakan oleh setiap siswa sebagai realisasi pembinaan dan pengembangan siswa di sekolah.
    3. Selama melakukan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Kami telah menemukan jati diri selama berada di instansi dan berinteraksi dengan masyarakat luas dan Kami mengerti akan pentingnya komunikasi dalam suatu dunia usaha. Dengan demikian Kami mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan bimbingan dari semua pihak terutama dari pihak sekolah dan Industri yang telah memberikan Kami kesempatan melaksanakan program Prakerin di Industri atau perusahaan.

    B. Saran

    1. Kami mengharapkan agar untuk di tahun selanjutnya siswa/i prakerin dapat di salurkan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
    2. Kami mengharapkan agar pihak sekolah untuk aktif memberikan peninjauan, agar dapat mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada pada diri siswa yang sedang melaksanakan PRAKERIN maupun instansi tempat siswa melaksanakan PRAKERIN.
    3. Kami mengharapkan agar pihak sekolah lebih meningkatkan kualitas SDM dan kurikulum pendidikan, agar dapat menghasilkan pekerja yang handal.