Blog

  • Pendiri Kerajaan Samudra Pasai

    Pendiri Kerajaan Samudra Pasai

    Pendidikan. Agama masuk ke Indonesia sekitar abad ke 7 masehi, namun persebarannya tidaklah terjadi secara bersamaan. Para pedagang muslim datang ke Indonesia menuju ke berbagai daerah, hal inilah yang membuat penduduk Indonesis mulai mempelajari dan memeluk agama islam. Di daerah Sumatera, pedagang-pedagang islam singgah pertama kali di bagian pesisir Samudera, tak terkecuali Pasai.

    Kehadiran agama baru ini, mendapat tanggapan positif dari masyarakat Pasai. Berbagai lapisan masyarakat pasai mulai tertari dan mempelajari agama islam, hingga akhirnya memutuskan untuk memeluk agama islam. Hal ini membuat lasan untuk mendirikan sebuah kerajaan, yang diberi nama kerajaan Samodera Pasai. Baca: Kerajaan Islam Pertama dan Tertua di Indonesia

    Selama ini kita mengtahui bahwa pendiri kerajaan samudra pasai adalah Meurah Silu, namun pada kenyataanya pendiri kerajaan samudra pasai adalah seseorang bernama Nizamudin Al-Kamil, yang merupakan laksamana lautan dari Negeri Jiran pada saat kekuasaan Dinasti Fatiamah. Perlu diketahui bahwa Nizamudin Al-Kamil beraliran syiah. Pada awalnya tujuan utamanya mendirikan sebuah kerajaan di Pasai adalah untuk menguasai perdagangan pada sektor Lada, namun ia tewas saaat terjadi ekspansi di daerah sampar.

    Keberadaan Nizamudin Al-Kamil merupakan perintah dari
    dinasti Fatimah, namun saat dinasti tersebut mengalami kerutuhan pada tahun 1284 Masehi, dinasti fatimah digantikan oleh dinasti Mamuluk. Perlu diketahui bahwa dinasti ini bermadzhab Syafi’I. Dinasti ini yang mengambil kuasa atas kerajaan Samodera Pasai, tujuannya adalah untuk menghilangkan ajaran syiah yang ada di masyarakat, tujuan lainnya adalah untuk menguasaai pasar dunia, terutama di bidang rempah-rempahnya. Maka untuk manjalankan niatnya, dua pemuka dinasti Mauluk yaitu Syekh Ismail bersama Fakir Muhammad merebut kerajaan Samodera Pasai. Setelah kerajaan Samodera Pasai jatuh ke tangan dinasti Mamuluk, Syekh Ismail menunjuk Meurah Silu menjadi raja di kerajaan Samodera Pasai setelah masuk islam pastinya. Saat menjadi raja Meurah Silu mendapatkan gelarnya yaitu Malikus Saleh.

    Saat kepemimpinnan Meurah Silu kerajaan Samodera Pasai menjadi pusat perdagangan terutama di bidang rempah-rempah dan lada, kerajaan Samodera Pasir juga menjadi pusat penyebaran agama islam bermahzhab Syafi’i. Kerajaan Samodera Pasai juga kedatangan Marco Polo.

    Pada mulanya raja Malik Al-Saleh merupakan penganut faham Syiah, namun atas bujukan Syekh Ismail, akhirnya raja tersebut pindah pada islah bermahzab Syafi’i. Raja Meurah Silu mmerintah di kerajaan Samodera Pasai dimulai dari tahun 1285 sampai tahun 1297 Masehi. Setelah beliau wafat, tahta kerajaan diberikan kepada putra mahkota dari raja Meurah Silu yaitu Sultan Malik Al Zahir I. Beliau memeimpin kerajaan Samodera Pasai dari tahun 1297 hingga tahun 1326 Masehi. Pada saat pemerintahan Sultan Malik Al Zahir I inilah kerajaan Samodera Pasai dapat menaklukkan kerajaan islam yang berdiri sebelumnya, yaitu Kerajaan Sultan ahmad laiku dzahir yang mendapatkan gelar Sulthan Malik Al Zahir II. Beliau memimpinn kerajaan Samodera Pasai sejak tahun 1326 Masehi hingga tahun 1348 Masehi.

  • Pengertian dan Definisi Penelitian Menurut Para Ahli Penelitian

    Pengertian dan Definisi Penelitian Menurut Para Ahli Penelitian

    Pendidikan. Sebenarnya kata riset atau penelitian sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dalam spektrum arti kata yang luas sehingga biasanya membuat bingung siswa untuk mempelajari arti dari kata tersebut dengan petunjuk atau tanda-tanda yang jelas untuk membedakan satu dengan lainnya. Bisa saja yang dahulunya dikenali sebagai suatu penelitian pada kenyataannya bukan, dengan begitu beberapa konsep yang salah pastinya harus diganti dengan konsep yang baru sementara konsep yang lama harus dibuang.

    Pada dasarnya, semua manusia selalu ingin tahun serta hal ini bisa mendorongnya untuk bertanya dan juga mencari jawaban dari pertanyaan tersebut. Salah satunya yaitu dengan melakukan sebuah penelitian. Adapun cara lain yaitu dengan bertanya kepada seseorang atau melalui buku bacaan, akan tetapi cara tersebut tidak selalu bisa memperoleh jawaban ataupun jawaban yang kita dapatkan tidak meyakinkan.

    Definisi penelitian sendiri biasanya sering disangkut pautkan dengan informasi atau pengumpulan data, kajian dokumentasi,studi pustaka, perubahan produk, penulisan makalah dan yang lainnya. Kata penelitian atau riset ini umumnya dikonotasikan dengan melakukan pekerjaan menyendiri di dalam laboratorium, perpustakaan maupun dalam kehidupan sehari-hari secara eksklusif.

    Akan tetapi pada tulisan kali ini akan menjelaskan definisi dari penelitian serta membedakannya dengan suatu hal yang bukan penelitian. Adapun definisi dari penelitian yaitu :

    • Penelitian atau riset merupakan suatu proses yang dilakukan dengan sistematis dengan meliputi pengumpulan dan analisis data (informasi) dalam upaya meningkatkan pengertian kita mengenai fenomena yang telah menjadi perhatian kita maupun hal yang kita minati.

    Selain itu ada juga pendapat lain mengenai definisi dari penelitian yang sebenarnya tidak jauh berbeda yaitu :

    • Penelitian adalah suatu proses ilmiah yang di dalamnya mencakup sifat intensif dan formal. Karakter intensif dan formal tersebut dikarenakan adanya ikatan terkait dengan urutan, aturan dan juga cara penyajiannya supaya mendapatkan hasil yang bermanfaat serta diakui bagi kehidupan. Menerapkan ketepatan dan ketelitian dalam melakukan penelitian harus dilakukan secara intensif supaya hasilnya bisa dipertanggungjawabkan, bisa memecahkan masalah dengan hubungan sebab akibat, serta bisa diulang kembali dengan menggunakan cara sama dan juga hasil yang sama. 

    Demikian definisi dari penelitian yang bisa anda jadikan referensi

  • Definisi dan Pengertian Metodologi Penelitian

    Istilah (konsep dasar) “Metodologi Penelitian ” dari kata “metodologi” dan “penelitian”. Istilah “metodologi” dari kata “metode” yang artinya cara kerja dan “logos” artinya ilmu atau sifat ilmiah. Jadi Metodologi” berarti cara kerja yang yang bersifat ilmiah. Istilah “penelitian” dari kata dasar “teliti” artinya cermat atau mencermati (kata kerja atau kecermatan (kata sifat). Jadi “metodologi penelitian” berarti “ilmu tentang cara-cara kerja yang cermat”.

    Penelitian adalah langkah dan prosedur pencermatan dan penelusuran sesuatu dengan
    memakai cara-cara ilmian (tidak subyektif, tidak imajiner, tidak emosional, dan tidak semrawut). Istilah “kualitatif” dari kata dasar “kualitas”, atau “mutu”, memberi sifat atau karakter pada konsep “metodologi penelitian”, yang bermakna “metode kerja yang ilmiah di dalam proses pencermatan dan penelusuran sesuatu dengan berpegang pada kriteria-kriteria kualitas atau mutu (quality perspective).

    Secara konotatif, konsep “metodologi penelitian kualitatif” dapat diberi makna : “aktivitas yang menggunakan cara-cara kerja yang bersifat ilmiah (obyektif, empirik, rasional, dan sistematis) di dalam pencematan dan penelusuran guna mencari dan menemukan data yang benar dan akurat (informasi, keterangan dan sejenisnya) gunamenjawab pertanyaan tortentu atau memecahkan masalah tertentu di dalam bidang kehidupan atau keilmuan dengan berpegangpada prinsip-prinsip atau kaidah-kaidah kualitas”.

    Definisi “penelitian”

    Gabriel Amir Silalahi dalam buku : “Metodologi Penelitian dan Studi Kasus” menyatakan sebagai berikut :

    1. Penelitian adalah usaha mencari, mengumpulkan, dan menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah atau fenomena yang telah terjadi baik sekarang maupun di masa lalu
    2. Penelitian adalah penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan pengetahuan.
    3. Riset merupakan proses yang berbasis masalah dengan obyek suatu fenomena empiris.
    4. Proses riset dilakukan dengan sistematis,terorganisasi, terkendali dan kritis.
    5. Tujuan riset adalah menyediakan informasi untuk menjawab suatu masalah yang spesifik.
    6. Riset itu bersifat ilmiah, artinya dimulai degan prosedur yang sistematis dengan pembuktian yang meyakinkan berupa fakta yang diperoleh secara obyektif.
    7. Riset merupakan proses yang berjalan terus menerus, sebab hasil suatu penelitian selalu dapat disempurnakan lagi.
    8. Riset adalah proses pendekatan dengan pembuktian ilmiah untuk mendapatkan in-
    9. formasi baru.
    10. Riset adalah suatu penyelidikan yang terorgnisasi.
    11. Riset adalah suatu inquiry, penelaahan atau penyelidikan mengenai sesuatu atau suatu atas dasar ilmu.
    12. Riset adalah kegiatan yang sistematis yang menggunakan metodologi untuk menemukan sebab dan akibat suatu masalah berdasarkan perpaduan kebenaran subyektif dan obyektif untuk pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.
    13. Research is a systematic inquiry aimed at providing information to solve problem.
    14. Research means searching for a theory, testing a theory, or solving problem.
    15. Research adalah operasioalisasi metode ilmiah untuk mencari kebenaran logis, sistematis, empiris, dan kritis,
  • Defenisis dan pengertian Metode menurut para Ahli

    Defenisis dan pengertian Metode menurut para Ahli

    Pendidikan. Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Adapun pengertian dan definisi metode menurut para ahli antara lain :

    1. Rothwell & Kazanas => Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.

    2. Titus => Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.

    3. Macquarie => Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu.

    4. Wiradi => Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis).

    5. Almadk (1939) => Metode adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.

    6. Ostle (1975) =>Metode adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.

    7. Drs. Agus M. Hardjana => Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.

    8. Hebert Bisno (1969) =>Metode adalah teknik-teknik yg digeneralisasikan dgn baik agar dapat diterima atau digunakan secara sama dalam satu disiplin, praktek, atau bidang disiplin dan praktek.

    9. Max Siporin (1975) => Metode adalah sebuah orientasi aktifitas yg mengarah kepada persyaratan tugas-tugas dan tujuan-tujuan nyata.

    10. Rosdy Ruslan (2003:24) =>Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.

    11. Nasir (1988:51) =>Metode adalah cara yang digunakan untuk memahami sebuah objek sebagai bahan ilmu yang bersangkutan.

    12. KlikSaya => Metode adalah cara kerja yang besistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

    13. Arti Kata => Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki (http://artikata.com/arti-340805-Metode.html).

    14. Kamus Bahasa Indonesia => Metode adalah cara kerja yg bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan.

    15. Depatemen Sosial RI =>Metode adalah cara teratur yg digunakan utk melaksanakan pekerjaan agar tercapai hasil sesuai dgn yg diharapkan.

    B. Penelitian

    Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan sebuah penyelidikan atau kelompok penyelidikan.
    Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Adapun pengertian penelitian menurut para ahli adalah :

    1. Fellin, Tripodi & Meyer (1996) = Penelitian adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat di sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.

    2. Kerlinger (1986: 17-18) = Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari suatu proposisihipotesis mengenai hubungan tertentu antarfenomena.

    3. Indriantoro & Supomo (1999: 16) = Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam.

    4. David H. Penny = Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

    5. J. Suprapto = Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.

    6. Sutrisno Hadi = Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

    7. Mohammad Ali = Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.

    8. Tuckman =>Penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah (a systematic attempt to provide answer to question). Sistematis artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu. Jawaban ilmiah adalah rumusan pengetahuan, generaliasi, baik berupa teori, prinsip baik yang bersifat abstrak maupun konkret yang dirumuskan melalui alat primernya yaitu empiris dan analisis. Penelitian itu sendiri bekerja atas dasar asumsi, teknik dan metode.

    9. Hilway (1956) = Penelitian merupakan suatu metode studi melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.

    10. Woody (1927) = Penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, merumuskan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan kecocokan dengan hipotesis.

    11. Parson (1946) =>Penelitian merupakan pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.

    12. Nazir (1988) = Penelitian adalah percobaan yang hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru.

    13. Sutrisno Hadi (1987:3) = Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, yang dilakukan dengan metode-metode ilmiah.

    14. Emzir (2007:3) = Penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.

    15. Hamidi (2007:6) = Penelitian merupakan aktivitas keilmuan yang dilakukan karena ada kegunaan yang ingin dicapai, baik untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia maupun untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

    16. Parson (1946) = Penelitian adalah pencarian terhadap seseuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dulakukan terhadap masalah yang dapat dipecahkan.

    17. John (1949) =>Penelitian adalah pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum.

    18. Dewey (1936) =>Penelitian adalah transpormasi yang terkendalikan atau terarah dari suatu situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsure dari situasi orisinal menjadi keseluruhan yang terpadu.

    19. Soerjano Soekanto = Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten.

    20. Arti Kata = Penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yg dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.

    21. Depdiknas RI =>Kerjasama ilmiah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam rangka memperoleh informasi/temuan/produk baru melalui metodologi yang berkaitan erat dengan satu atau beberapa disiplin ilmu.

    C. Metode Penelitian

    Beberapa pandangan metode penelitian secara umum menurut para ahli :

    1. Nasir (1988:51) = Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.

    2. Sugiyono (2004: 1) = Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

    3. Winarno (1994) = Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yg teliti dan sistematik.

    4. Muhiddin Sirat (2006) = Metode penelitian adalah suatu cara memilih masalah dan penentuan judul penelitian.

    Beberapa pandangan metode penelitian secara khusus menurut para ahli:

    1. Metode Penelitian Historis

    Menurut Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen (1990 : 411) dalam Yatim Riyanto (1996: 22), dalam Nurul Zuriah (2005: 51) “metode penelitian sejarah adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu”, sedangkan menurut Donald Ary, dkk (1980) dalam Yatim Riyanto (1996: 22) dalam Nurul Zuriah (2005: 51) “metode penelitian sejarah adalah penelitian untuk menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang telah lalu”.

    2. Metode Penelitian Survey

    Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survey adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survey merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survey merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan”.

    3. Metode Penelitian KKuantitatif

    Menurut Jonathan Sarwonno (2006) “metode penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya”.

    4. Metode Penelitian Eksperimen

    Menurut Arikunto (2006) “metode penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu”.

    5. Metode Penelitian Naturalistic

    Bogdan dan Tylor dalam Moleong (1993:3) “metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.

    6. Metode Penelitian Kebijaksanaan (Deskriptif)

    Menurut Suharsimi Arikunto “metode penelitian kebijaksanaan adalah metode penelitiaan yang tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan tentang suatu variabel, gejala atau keadaan”.

    7. Metode Penelitian Tindakan

    Menurut Kemmis (1988) “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik social”, sedangkan menurut Kemmis & Taggar (1988) dalam Zuriah (2003: 54) “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan pratek pendidikan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktek dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek-praktek tersebut.

  • Manfaat dan Tujuan dari Penelitian Kualitatif

    Manfaat dan Tujuan dari Penelitian Kualitatif

    Penelitian pendidikan pada umumnya dibedakan berdasarkan dua kelompok besar yakni penelitian Kuantitatif dan penelitian kualitatif. Beberapa pakar seperti Carswell malah membuat paradigma penelitian campuran antara kualitatif dan kuantitatif yang disebut Mix Method.

    A. Penelitian Kualitatif

    Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan humanis dengan tujuan mengekspos sebuah fenomena yang terjadi pada sebuah tempat dalam rentang waktu tertentu. Dikatakan menggunakan pendekatan humanis karena penelitian tidak melibatkan instrumen dalam penelitian karena instrumen dan kualitatif berasal dari terminologi yang berbeda.

    Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mendefinisikan sesuatu sedangkan kata defenisi sendiri berarti batasan yang artinya tidak lain adalah terkuantisasi. Namun mustahil melakukan sebuah penelitian tanpa alat mengumpulkan data, maka dalam penelitian kualitatif, Peneliti sendirilah yang menjadi instrumen dalam penelitian.

    Tujuannya untuk menggali informasi sedalam-dalamnya tentang sebuah fenomena tanpa adanya batasan atau harapan yang ingin dilihat oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian.

    Adapun tujuan dari penelitian kualitatif adalah 

    1. Sebagai pengembangan teori

    Teknik studi kasus pada penelitian kualitatif sangat cocok jika digunakan untuk melakukan pengungkapan atau exploratory dan penemuan atau discovery. Exploratory Studies atau studi pengungkapan berhubungan dengan suatu tema atau topik yang dalam penelitian sebelumnya hanya memberikan hasil yang terbatas, kemudian studi ini akan diarahkan terhadap penemuan yang lebih lanjut. Arah dari studi lanjut ini adalah menjabarkan suatu konsep, mengembangkan model, preposisi, dan juga hipotesis.

    Ada beberapa studi yang bisa diarahkan terhadap pemahaman konsep yang abstrak yang diambil dari pengalaman sosial partisipan, semisal pembelajaran berbasis kompetensi, dan pemahaman manajemen berbasis sekolah. Teori dasarnya terletak pada konsep, model, preposisi, dan hipotesis, sebab pengembangan abstraksinya dari observasi dan tidak dari teori terdahulu.

    2. Untuk penyempurnaan praktik

    Hasil dari penelitian kualitatif adalah deskripsi serta analisis tentang kegiatan, dan juga peristiwa-peristiwa penting. Masukan yang sangat penting untuk menyempurnakan praktik adalah beberapa studi kasus yang dilakukan secara terpisah pada kurun waktu yang berbeda terhadap fokus masalah, kegiatan dan program yang sama. Hasil dari penelitian kualitatif akan memiliki nilai yang lebih tinggi dari penelitian kuantitatif jika hasil dari penelitian kualitatif bersifat mendalam dan juga rinci.

    3. Sumbangan dalam menentukan kebijakan

    Sumbangan dari hasil penelitian kualitatif dapat bermanfaat bagi perumusan, implementasi, serta perubahan kebijakan. Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk menganalisis persepsi serta isu-isu yang terjadi pada suatu tempat meliputi ekonomi, sosial budaya, politik, pendidikan dan agama.

    4. Mengklarifikasi isu-isu serta tindakan sosial

    Fokus dari studi kasus dapat dilakukan pada pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam kelompok etnik, kehidupan antar ras, peranan jender, dan kelas sosial. Dalam penelitian kualitatif, isu-isu tersebut dapat ditempatkan dalam konteks sosial yang lebih luas, fungsinya memberikan kritik pada aspek idiologis, kepentingan politik dan ekonomi.

    5. Sumbangan untuk studi-studi khusus

    Bermanfaat untuk meneliti studi khusus yang tidak bisa diteliti dengan penelitian biasa, semisal penelitian yang dilakukan pada orang sibuk, hambatan bahasa, topik yang rahasia atau kontroversial, dan beberapa penelitian yang tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan penelitian kuantitatif-statistikal.

  • Belajar dengan menggunakan media Televisi

    Belajar dengan menggunakan media Televisi

    Pendidikan. Banyak orangtua yang merasa cemas jika anaknya mulai menggemari acara televisi ketimbang belajar. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa tontonan televisi dapat memberikan beberapa keuntungan. Program-program atau acara yang ada pada televisi dapat dijadikan sebagai media untuk mengembangkan serta memotivasi cara berpikir kritis, memotivasi menulis, membaca, dan memacu anak lebih kreatif.

    Namun, jangan biarkan anak melihat televisi secara pasif tanpa di damping oleh orangtuanya. Partisipasi orang tua sangat dibutuhkan untuk mendorong anak ke arah yang lebih baik.

    Berapa lama menonton televisi

    Durasi anak menonton televisi sangat dipengaruhi oleh kebijakan dari orangtua. Di Amerika, televisi dianggap sangat berperan, sehingga dalam sehari anak pra sekolah melihat televisi selama 3 jam dan anak sekolah dasar selama 5 jam.

    Yale Family Television Research  melakukan sebuah penelitian yang menemukan bahwa pengaruh orangtua dalam durasi menonton. Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh jenis acara yang ditonton anak. Bagi anak-anak yang sering melihat tayangan atau program fantasi kekerasan akan cenderung kurang kooperatif, kurang imajinatif, angka IQ yang kurang, dan kurang pandai dalam berinteraksi.

    Bagi anak-anak yang menggemari film kartun, mereka akan cenderung kurang antusias dalam belajar. Pada umumnya, pecandu televisi akan terlihat lebih gelisah dan
    menunjukkan masalah di sekolah.

    Sedangkan anak-anak yang sedikit menonton televisi, akan cenderung lebih suka dalam berpartisipasi pada aktivitas-aktivitas, dan mudah bergaul dengan lingkungan sekitar.

    Peraturan orangtua

    Wajar saja jika sering terjadi perdebatan antara anggota keluarga tentang jadwal dan waktu dalam menonton televisi. Yang paling penting adalah konsistensi orangtua dalam menerapkan aturan tentang jadwal menonton televisi. Aturan yang dibuat keluarga umumnya dapat diterima anak jika anak-anak diberi beberapa kegiatan yang sifatnya konstruktif. Aturan yang dibuat harus di taati oleh seluruh anggota keluarga, tak terkecuali para pembantu dan pengasuh yang ada di rumah. Ingatkan mereka jika melanggar aturan yang dibuat keluarga.

    Diskusikan kekerasan

    Perlu dibangun diskusi yang baik untuk menanggapi adegan-adegan yang sifatnya adegan kekerasan. menurut para peneliti, orangtua serta pendidik bahwa tayangan kekerasan yang di lihat di televisi menjadi penjadi penyebab terjadinya tindakan kekerasan dalam lingkungan masyarakat.

    Peran orangtua sangat diperlukan untuk menengahi atau mengurangi dampak kekerasan tersebut. Anak perlu diberikan pengertian bahwa aktor yang bermain dalam film hanyalah pura-pura saja. Dan jelaskan juga pada anak bahwa aktor tersebut sudah terlatih untuk dapat saling menghindar.

    Terkait dengan polisi yang menembak di dalam film, katakan pada anak bahwa kejadian itu tidak akan terjadi dalam kehidupan nyata. Konflik serta masalah yang terjadi di dalam film tidak harus diselesaikan dengan cara kekerasan. Pada kenyataannya seorang polisi yang mengeluarkan tembakan dapat dibawa dan diadili di pengadilan. Hidupkanlah suatu diskusi yang positif dengan anak untuk menanggapi adegan kekerasan dalam televisi.

    Cara kerja televisi

    Tokoh-tokoh yang terdapat dalam film diyakini oleh anak-anak sebagai tokoh yang nyata. Tokoh tersebut diyakini masuk televisi melalui tembok atau stop kontak.

    Di sini peran orangtua dibutuhkan untuk menjelaskan pada anak tentang proses pembuatan film. Penjelasannya pun akan sedikit teknis, jadi orangtua juga harus sedikit memahami atau menguasai cara pembuatan suatu film atau program. Penjelasan yang sederhana dapat dilakukan dengan menjelaskan tentang nama peran, sutradara, dan lain-lainnya kenapa harus selalu ada dalam sebuah film.

  • Psikologi Perkembangan Anak Didik

    Psikologi Perkembangan Anak Didik

    Pendidikan. Karakter setiap manusia sangatlah beragam dan kepribadian setiap individu juga berbeda-beda. Atas dasar inilah guru diwajibkan memiliki pemahaman yang baik tentang psikologi perkembangan anak didik. Pemahaman karakter ini sangat diperlukan untuk berinteraksi dengan anak didiknya.

    Keberhasilan dalam proses kependidikan sangat dipengaruhi oleh pemahaman  terhadap perkembangan psikologi. Pemahaman yang baik mengenai psikologi perkembangan sangat membantu guru untuk menyikapi setiap ada perubahan tingkah laku pada anak didik.
    Menurut seorang Filsuf Amerika, George Santayana, “Anak-anak berada di wilayah yang berbeda. Mereka adalah bagian dari satu generasi dan punya cara sendiri untuk merasakan sesuatu hal.” Apakah mempelajari dan memahami perkembangan anak itu perlu? Kenapa perkembangan anak harus kita pelajari? Di dalam kehidupan, fase yang paling penting adalah masa anak-anak.
    Perkembangan merupakan pola perubahan kognitif, biologis, dan sosio emosional yang berawal sejak lahir dan berlanjut terus sepanjang hidup. Perkembangan biasanya disamakan dengan pertumbuhan walaupun pada akhirnya akan terjadi penurunan atau kematian.
    Antara pendidikan dan perkembangan anak didik harus disesuaikan, maksudnya pengajaran yang diberikan pada anak didik harus dilakukan dalam tingkatan yang terlalu tegang, terlalu sulit, menjemukan dan terlalu mudah. Semisal, pendidikan yang diberikan untuk anak TK dengan anak SD harus berbeda, begitu juga pendidikan antara anak SD, SMP, SMA, dan Mahasiswa juga harus berbeda. Pola yang terjadi pada perkembangan anak sangatlah kompleks sehingga perkembangan dapat dideskripsikan sesuai dengan periodenya.
    Ada beberapa proses yang terjadi pada perkembangan anak, diantaranya:
    1. Proses Biologis
    Perubahan yang terjadi pada tubuh anak. Dalam hal ini, warisan genetik mempunyai peran yang penting. Pada proses ini akan terjadi perkembangan tinggi badan, berat, otak, perubahan kemampuan bergerak, serta perubahan hormon dalam masa puber.
    2. Proses Kognitif
    Perubahan yang terjadi pada pola pikir, bahasa, dan kecerdasan anak. Dalam proses akan terjadi perkembangan kemampuan anak untuk memecahkan masalah matematika, mengingat puisi, merencanakan ide kreatif, dan menyusun kalimat untuk berkomunikasi.
    3. Proses Sosio Emosional

    Dalam tahapan ini akan terjadi perubahan emosi, perubahan hubungan anak dalam bersosialisasi, dan perubahan kepribadian. Perkembanga sosio emosional dapat tercermin dari perilaku seperti perkelahian anak, rasa senang yang di alami remaja ketika memperoleh nilai baik, dan ketegasan anak perempuan. Menurut seorang penyair dari Amerika, Marianne Moore, bahwa pikiran merupakan “Sesuatu yang bernyanyi.”

  • Menjadi Guru Pavorit

    Menjadi Guru Pavorit

    Pendidikan. Guru merupakan seseorang yang akan menentukan jaya atau runtuhnya suatu negara atau bangsa dan peradaban manusia. Guru berperan mencerdaskan kehidupan bangsa, seorang anak yang pada mulanya tidak mengetahui apapun dapat dibuat menjadi pribadi yang jenius. Guru yang baik adalah guru yang mampu melahirkan pribadi yang unggul. Guru diharapkan mampu memberantas kebodohan dan mampu menerapkan kearifan, sehingga anak didik akan mampu memahami apa arti dan tujuan kehidupan dan jati diri manusia.

    Guru harus mampu mengemban dan menjalankan amanah yang sangat luar biasa itu, namun tidak semua guru dapat mengembannya. Banyak yang mengkaitkan bahwa istilah guru diambil dari “digugu” dan “ditiru”, ya memang benar bahwa seorang guru harus mampu menjadi teladan yang baik untuk anak didiknya. Namun pada kenyataannya masih banyak guru yang jauh dari porsi tersebut, baik dilihat dari IQ atau Kecerdasab Intelegensia, EQ atau Kecerdasan Emosional, SQ atau Kecerdasan Spiritual.

    Guru adalah seorang pahlawan, dan banyak yang menganggap bahwa kepribadian seorang guru seperti malaikat atau para nabi. Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang adalah rasa semangat yang tinggi untuk terus berjuang. Yang jadi masalah adalah banyak guru yang tidak memahami tentang fungsi, dan perannya sebagai agen pengubah.

    Berikut ini ada beberapa hal yang sekiranya dapat dijadikan cermin untuk mengubah pribadi seorang guru menjadi pribadi yang digemari atau favorit:

    1. Sabar

    Menurut Richard Sprecher, guru dari Montgomery Country, Maryland, bahwa “Hal yang paling indah tentang mengajar adalah bahwa semakin banyak kita memberi, maka semakin banyak pula yang akan kita peroleh kembali”.

    Sabar adalah dasar yang harus melekat dalam kehidupan manusia. Sabar juga dapat dijadikan sebagai kompas yang akan mengarahkan kita pada jalan yang lurus. Hilangnya rasa sabar akan mengurangi keimanan seseorang. Kondisi inilah yang harus dimiliki oleh seorang guru. Karakterisitik anak didik sangat beragam, ada yang tekun, rajin, memperhatikan ketika proses belajar mengajar berlangsung, usil, malas belajar dan tidak memperhatikan materi yang sedang disampaikan oleh guru.

    Keadaan tersebut harus dapat disikapi dengan baik oleh guru, hal ini tentu saja membutuhkan kesabaran

    yang lebih. Dengan kesabaran akan membantu seorang guru untuk selalu dapat bersikap dan bertutur kata yang baik.

    2. Menjadi Sahabat

    Menurut Donna Fisher, guru dari Rockwall, Texas, “Ilmuwan mendapatkan penghargaan setelah menemukan sesuatu. Jenis penghargaan yang saya dapatkan adalah jika saya telah menjangkau seorang anak atau jika saya telah membantu mereka untuk mengerti. Tidak ada penghargaan lain yang bisa melebihi itu.” Guru yang baik adalah guru yang mampu menjadi seorang sahabat bagi anak didiknya.

    3. Konsisten serta Komitmen dalam Bersikap

    Menurut Jay Sommer, guru dari New York, “Ketika kita dapat membagi hal-hal yang kita ketahui, kita akan merasakan sesuatu yang luar biasa. Saya sendiri dulu merasa begitu haus akan pengetahuan sehingga sekarang saya tidak ingin ada satu anak pun yang tetap kehausan.”

    Guru dapat dikatakan berhasil jika, ia mampu konsisten dan komitmen dengan tindakan serta perilakunya. Keteladan dapat berujung pada hal-hal yang positif jika diimbangi dengan konsistensi. Contohnya, seorang guru yang mengajarkan bersikap jujur pada anak didiknya tapi guru tersebut tidak mampu menerapkannya.

    4. Menjadi Pendengar dan Penengah

    Guru yang baik adalah guru yang mau menjadi pendengar atas keluhan-keluhan, saran, dan kemarahan anak didik, walaupun terkadang kata-kata yang keluar adalah kata-kata yang kurang baik. Semua guru harus mempunyai kemampuan menjadi pendengar yang baik bagi anak didiknya.

    Guru juga harus mampu menunjukkan sikap netralitas terhadap siswanya. Guru harus menjadi penengah dalam menyelesaikan semua perasalahan yang dialami oleh anak didiknya dengan adil dan obyektif.

    5. Visioner dan Misioner

    Proses belajar mengajar harus didukung dengan visi dan misi yang baik. Visi dan misi adalah senjata yang sangat tajam. Dengan visi dan misi dapat mengarahkan anak yang terlihat bandel, namun pada kenyataannya anak tersebut adalah anak yang pandai, kreatif dan cerdas.

    Dengan visi yang bagus dari seorang guru akan membuatnya memberikan sebuah penghargaan terhadap siswanya. Misi seorang guru dalam hal mendidik adalah mampu memompa rasa semangat anak supaya mampu mengembangkan segenap bakat dan potensi yang dimiliki.

  • Pengertia defenisi hakikat epsitimologi Metode Pembelajaran dalam pendidikan

    Pengertia  defenisi hakikat epsitimologi Metode Pembelajaran dalam pendidikan

    Pendidikan. Metode pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh para pendidik agar proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai dengan tujuan. Metode pembelajaran ini sangat penting di lakukan agar proses belajar mengajar tersebut nampak menyenangkan dan tidak membuat para siswa tersebut suntuk, dan juga para siswa tersebut dapat menangkap ilmu dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah.

    Ada beberapa macam metode pembelajaran, diantaranya:
    1. Metode ceramah
    Metode ceramah adalah metode belajar mengajar secara tradisional, sebab metode pembelajaran ini telah gunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif sejak dari dahulu.

    2. Metode eksperimen
    Metode eksperimen ini memberikan kesempatan
    kepada para anak didik secara individu atau pun berkelompok untuk dilatih dalam melakukan suatu proses atau percobaan-percobaan. Metode ini bertujuan agar para anak didik tersebut berpikir kreatif, mandiri dan inovatif.

    3. Metode pemberian tugas
    Metode pemberian tugas di maksudkan para pendidik memberikan penjelasan dalam suatu bahasan lalu para pendidik tersebut memberikan tugas kepada para siswa untuk mengembangkan pembahasan yang telah di bahas, hal tersebut bertujuan agar para siswa berpikir dan memiliki wawasan yag luas.

    4. Metode diskusi
    Metode ini adalah suatu alternatif dalam mengamati dan mencari jalan keluar dari suatu masalah melalui gagasan-gagasan yang di berikan para siswa, metode ini bertujuan untuk melatih para siswa agar berani dalam menyampaikan pendapat atau pun saran dan untuk mengembangkan pemikiran mereka.

    5. Metode latihan
    Metode latihan atau metode training yaitu metode yang menanamkan tentang kebiasaan-kesbiasaan tertentu dan untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan baik terhadap anak. Metode latihan ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan serta ketepatan dan kecepatan dalam pelaksanaan.

    6. Metode proyek
    Metode ini menggunakan cara mengajar dengan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggunakan hal-hal yang ada di kehidupan sehari-hari sebagai bahan pendidikan. Metode ini bertujuan agar anak didik tertarik untuk terus belajar dan juga untuk membentuk pola pikir anak menjadi luas.

     Pengertian Metode Pembelajaran
    Metode menurut Djamaluddin dan Abdullah Aly dalam  Kapita Selekta Pendidikan Islam, (1999:114) berasal dari kata meta berarti melalui, dan hodos jalan. Jadi metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Depag RI dalam buku Metodologi Pendidikan Agama Islam (2001:19)  Metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Menurut  WJS. Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1999:767) Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa metode merupakan jalan atau cara yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

    ‘Mengajar  adalah  suatu  usaha  yang  sangat  kompleks,  sehingga  sulit menentukan bagaimana sebenarnya mengajar yang baik. Metode adalah salah satu  alat  untuk  mencapai  tujuan.  Sedangkan  pembelajaran  adalah  suatu kegiatan  yang  dilakukan  oleh  guru  sedemikian  rupa  sehingga  tingkah  laku siswa berubah ke arah yang lebih baik (Darsono, 2000: 24). Menurut Ahmadi (1997:  52) metode  pembelajaran  adalah  suatu  pengetahuan  tentang  cara-cara mengajar  yang  dipergunakan  oleh  guru  atau  instruktur.  Pengertian  lain mengatakan  bahwa  metode  pembelajaran  merupakan  teknik  penyajian  yang dikuasai  oleh  guru  untuk  mengajar  atau  menyajikan  bahan  pelajaran  kepada siswa  di  dalam  kelas,  baik  secara  individual  ataupun  secara  kelompok  agar pelajaran  itu  dapat  diserap,  dipahami  dan  dimanfaatkan  oleh  siswa  dengan baik.

    Adapun yang dimaksud pembelajaran Menurut Gagne, Briggs, dan wagner dalam Udin S. Winataputra (2008) dalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Sedangkan menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkingan belajar.

    Jadi pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan. Jadi dapat dikatakan Teori belajar merupakan upaya untuk mendeskripsikan bagaimana manusia belajar, sehingga membantu kita semua memahami proses inhern yang kompleks dari belajar.

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud metode pembelajaran adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Dapat juga disimpulkan  bahwa  metode  pembelajaran  adalah  strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai media untuk mencapai tujuan pembelajaran  yang  telah  ditetapkan. Hal  ini  mendorong  seorang  guru  untuk mencari metode  yang tepat dalam penyampaian  materinya agar dapat diserap dengan  baik  oleh  siswa.  Mengajar  secara  efektif  sangat  bergantung  pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar.

    Macam-macam Metode Pembelajaran
    Metode pembelajaran banyak macam-macam dan jenisnya, setiap jenis metode pembelajaran mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing, tidak menggunakan satu macam metode saja, mengkombinasikan penggunaan beberapa metode yang sampai saat ini masih banyak digunakan dalam proses belajar mengajar. Menurut Nana Sudjana(dalam buku Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, 1989:78 – 86), terdapat bermacam-macam metode dalam pembelajaran, yaitu Metode ceramah, Metode Tanya Jawab, Metode Diskusi, Metode Resitasi, Metode Kerja Kelompok, Metode Demonstrasi dan Eksperimen, Metode sosiodrama (role-playing), Metode problem solving, Metode sistem regu (team teaching), Metode latihan (drill), Metode karyawisata (Field-trip), Metode survai masyarakat, dan Metode simulasi. Untuk lebih jelasnya, penulis uraikan beberapa jenis metode pembelajaran sebagai berikut:

    Metode ceramah
    Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya. Menurut Ibrahim, (2003: 106) metode  ceramah  adalah  suatu  cara  mengajar  yang  digunakan  untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan
    Metode Pembelajaran Ceramah

    Metode ini seringkali digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran apabila menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak, namun perlu diperhatikan juga bahwa metode ini akan berhasil baik apabila didukung oleh metode-metode yang lain, misalnya metode tanya jawab, latihan dan lain-lain. Guru harus benar-benar siap dalam hal ini, karena jika disampaikan hanya ceramah saja dari awal pelajaran sampai selesai, siswa akan bosan dan kurang berminat dalam mengikuti pelajaran, bahkan bisa-bisa siswa tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh gurunya.
    a.  Kelebihan metode ceramah
    1)  Guru lebih menguasai kelas.
    2)  Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas.
    3)  Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
    4)  Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
    5)  Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
    b.  Kelemahan metode ceramah
    1)  Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
    2)  Yang  visual  menjadi  rugi,  yang  auditif  (mendengar)  lebih  biasa menerima.
    3)  Membosankan bila selalu digunakan dan terlalu lama.
    4)  Sukar menyimpulkan siswa mengerti dan tertarik padaceramahnya.

    Metode tanya jawab
    Metode Tanya Jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat ywo way traffic, sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dengan siswa.
    Metode Pembelajaran Tanya Jawab

    Metode  tanya  jawab  dapat juga diartikan sebagai  metode  mengajar  yang  memungkinkan terjadinya  komunikasi  langsung  yang  bersifat  dua  arah sebab  pada  saat yang  sama  terjadi  dialog  antara  guru  dan  siswa. Guru  bertanya  siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab.
    a. Kelebihan metode tanya jawab
    1)  Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa.
    2)  Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya   pikir, termasuk daya ingatan.
    3)  Mengembangkan  keberanian  dan  keterampilan  siswa  dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
    b. Kelemahan metode tanya jawab
    1)  Siswa merasa takut bila guru kurang dapat mendorong siswa     untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak tegang.
    2)  Tidak  mudah  membuat  pertanyaan  yang  sesuai  dengan  tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.
    3)  Sering membuang banyak waktu.
    4)  Kurangnya  waktu  untuk  memberikan  pertanyaan  kepada  seluruh siswa.

    Metode diskusi
    Metode diskusi  adalah  bertukar  informasi,  berpendapat,  dan  unsur-unsur pengalaman  secara  teratur  dengan  maksud  untuk  mendapat  pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik yang sedang dibahas.
    Metode Pembelajaran Diskusi

    Dengan demikian, Metode  Diskusi  adalah metode pembelajaran berbentuk tukar menukar informasi, pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian yang sama, lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama. Oleh karena itu diskusi bukanlah debat, karena debat adalah perang mulut orang beradu argumentasi, beradu paham dan kemampuan persuasi untuk memenangkan pahamnya sendiri. Dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan paham yang dibina bersama.
    a. Kelebihan metode diskusi
    1)  Merangsang  kreatifitas  anak  didik  dalam  bentuk  ide,  gagasan,    prakarsa dan terobosan baru dalam pemecahan masalah.
    2)  Mengembangkan sikap saling menghargai pendapat orang lain.
    3)  Memperluas wawasan.
    4)  Membina  untuk  terbiasa  musyawarah  dalam  memecahkan  suatu masalah.
    b. Kelemahan metode diskusi
    1)  Membutuhkan waktu yang panjang.
    2)  Tidak dapat dipakai untuk kelompok yang besar.
    3)  Peserta mendapat informasi yang terbatas.
    4)  Dikuasai  orang-orang  yang  suka  berbicara  atau  ingin menonjolkan diri.

    Metode demonstrasi
    Metode  demonstrasi  dan  eksperimen  merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
    Metode Pembelajaran Demontrasi

    Metode  demonstrasi  adalah  metode  mengajar  yang  cukup  efektif sebab  membantu  para  siswa  untuk  memperoleh  jawaban  dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu.
    a. Kelebihan metode demonstrasi
    1) Menghindari verbalisme.
    2) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
    3) Proses pengajaran lebih menarik.
    4) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara     teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
    b. Kelemahan metode demonstrasi
    1) Memerlukan keterampilan guru secara khusus.
    2) Kurangnya fasilitas.
    3) Membutuhkan waktu yang lama.

    Metode Eksperimen
    Metode Eksperimen, metode ini bukan sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan satu metode berfikir, sebab dalam Eksperimen dapat menggunakan metode lainnya dimulai dari menarik data sampai menarik kesimpulan.
    Metode Pembelajaran Eksperimen

    Metode  eksperimen  adalah  cara  penyajian  pelajaran,  di  mana  siswa melakukan  percobaan  dengan  mengalami  dan  membuktikan  sendiri sesuatu yang dipelajari (Djamarah, 2002: 95).
    Metode  demonstrasi  dan  eksperimen  merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
    a. Kelebihan metode eksperimen
    1) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan.
    2) Membina siswa membuat terobosan baru.
    3) Hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk     kemakmuran umat manusia.

    b.  Kelemahan metode eksperimen
    1) Cenderung sesuai bidang sains dan teknologi.
    2) Kesulitan dalam fasilitas.
    3) Menuntut ketelitian, kesabaran, dan ketabahan.
    4) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan.

    Metode latihan (drill)
    Metode latihan adalah suatu teknik mengajar yang mendorong siswa untuk melaksanakan  kegiatan  latihan  agar  memiliki  ketangkasan  atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari.
    a.  Kelebihan metode latihan
    1)  Untuk memperoleh kecakapan motoris.
    2)  Untuk memperoleh kecakapan mental
    3)  Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat.
    4)  Pembentukan kebiasaan serta menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
    5)  Pemanfaatan kebiasaan yang tidak membutuhkan konsentrasi.
    6)  Pembentukan kebiasaaan yang lebih otomatis.

    Metode Pembelajaran Drill atau latihana
    b. Kelemahan metode latihan.
    1)  Menghambat bakat dan inisiatif siswa.
    2)  Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
    3)  Monoton, mudah membosankan.
    4)  Membentuk kebiasaan yang kaku.
    5)  Dapat menimbulkan verbalisme.

    Metode Pemberian Tugas (Resitasi)
    Metode resitasi adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
    a. Kelebihan metode resitasi
    1)  Merangsang  siswa  dalam  melaksanakan  aktivitas  belajar  baik individual maupun kelompok.
    2) Dapat mengembangkan kemandirian.
    3) Membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
    4) Mengembangkan kreatifitas siswa.

    b. Kelemahan metode resitasi
    1) Sulit dikontrol.
    2) Khusus tugas kelompok yang aktif siswa tertentu.
    3) Sulit memberikan tugas yang sesuai perbedaan individu.
    4) Menimbulkan kebosanan.

    Metode Karyawisata
    Metode karyawisata (Field-trip), karyawisata di sini berarti kunjungan di luar kelas. Jadi karyawisata di atas tidak mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat yang jauh disebut study tour.
    Metode Pembelajaran Karyawisata

    Melalui  metode  ini  siswa-siswa  diajak  mengunjungi  tempat-tempat tertentu di luar sekolah. Tempat-tempat  yang akan dikunjungi dan hal-hal yang  perlu  diamati  telah  direncanakan  terlebih  dahulu,  dan  setelah kegiatan siswa diminta membuat laporan.
    a. Kelebihan metode karyawisata
    1)  Memiliki  prinsip  pengajaran  modern  dengan  memanfaatkan lingkungan nyata.
    2) Membuat relevansi antara apa  yang dipelajari dengan kebutuhan di masyarakat.
    3) Merangsang kreatifitas siswa.
    4) Bahan pelajaran lebih luas dan aktual.

    b. Kelemahan metode karyawisata
    1) Kurangnya fasilitas.
    2) Perlu perencanaan yang matang.
    3) Perlu koordinasi agar tidak tumpah tindih waktu.
    4) Mengabaikan unsur studi.
    5) Kesulitan mengatur siswa yang banyak.

    Metode Sistem Regu (Team Teaching)
    Metode sistem regu (team teaching), merupakan metode mengajar dua orang guru atau lebih bekerjasama mengajar sebuah kelompok siswa, jadi kelas dihadapi beberapa guru. Sistem regu banyak macamnya, sebab untuk satu regu tidak senantiasa guru secara formal saja, tetapi dapat melibatkan orang-orang luar yang dianggap perlu sesuai dengan keahlian yang kita butuhkan.

    Metode Sosiodrama
    Metode  yang  digunakan  untuk  mengajarkan  nilai-nilai  dan  memecahkan masalah- masalah  yang  dihadapi  dalam  hubungan  sosial  dengan  orang-orang  di  lingkungan  keluarga,  sekolah  maupun  masyarakat.  Dalam pelaksanaannya  siswa  diberikan  peran  tertentu  dan  melaksanakan  peran tersebut serta mendiskusikannya di kelas. (Ibrahim, 2003: 107).
    Metode Pembelajaran Sosiodrama

    a. Kelebihan metode sosiodrama
    1)  Melatih  siswa  untuk  melatih,  memahami  dan  mengingat  isi  bahan yang akan didramakan.
    2) Melatih siswa berinisiatif dan berkreatif.
    3) Memupuk bakat.
    4) Menumbuhkan dan membina kerjasama.
    5) Mendapat kebiasaan untuk membagi tanggung jawab.
    6) Membina tata bahasa siswa.

    b. Kelemahan metode sosiodrama
    1) Kurang kreatif bagi anak yang tidak ikut dalam drama.
    2) Banyak memakan waktu.
    3) Memerlukan tempat yang luas.
    4) Mengganggu kelas lain karena gaduh.

    Metode Simulasi
    Metode simulasi, simulasi berasal dari kata simulate yang artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah. Kata simulasition artinya tiruan atau perbuatan yang pura-pura. Dengan demikian, simulasi dalam metode mengajar dimaksud sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui proses tingkah laku imitasi atau bermain peran mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya.
    Metode Pembelajaran Simulasi

    a.Kelebihan Metode Simulasi
    Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode mengajar, diantaranya adalah :
    1.     Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak; baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
    2.     Simulasi dapat mengembangkan krwativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan.
    3.     Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
    4.     Memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
    5.     Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran.

    b. Kelemahan Metode Simulasi
    Disamping memiliki kelebihan, simulasi juga mempunyai kelemahan, diantaranya:
    1.    Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.
    2.    Pengelolaan yang kurang baik. sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
    3.    Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempenggaruhi siswa dalam melakukan simulasi.

    Faktor – faktor yang Mempengaruhi Metode Pembelajaran
    Dalam melaksanakan suatu pembelajaran harus diawali dengan kegiatan perencanaan pembelajaran. Perencanaan memiliki fungsi penting agar pembelajaran menjadi lebih terarah. Dalam membuat perencanaan pembelajaran, banyak aspek yang harus dipertimbangkan oleh guru. Oleh karenanya agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan dapat meraih tujuan yang diharapkan, maka dalam menyusun learning design perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar guru harus selalu mencari cara-cara baru untuk menyesuaikan  pengajarannya  dengan  situasi  yang  dihadapi.  Metode-metode yang digunakan haruslah bervariasi untuk menghindari kejenuhan pada siswa. Namun  metode  yang  bervariasi  ini  tidak  akan  menguntungkan  bila  tidak sesuai  dengan  situasinya.  Baik  tidaknya  suatu  metode  pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor.
    Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran, antara lain:

    a.  Siswa atau peserta didik
    Pemilihan suatu metode pembelajaran, harus menyesuaikan tingkatan jenjang pendidikan siswa. Pertimbangan yang menekankan pada perbedaan jenjang pendidikan ini adalah pada kemampuan peserta didik, apakah sudah mampu untuk berpikir abstrak atau belum. Penerapan suatu metode yang sederhana dan yang kompleks tentu sangat berbeda, dan keduanya berkaitan dengan tingkatan kemampuan berpikir dan berperilaku peserta didik pada setiap jenjangnya
    Di  ruang  kelas  guru  akan  berhadapan  dengan  sejumlah  anak  dengan  latar belakang kehidupan yang berlainan. Status sosial mereka juga bermacam-macam.  Demikian  juga  dengan  jenis  kelamin  serta  postur  tubuh.  Pendek kata dari aspek fisik selalu ada perbedaan dan persamaan pada setiap anak didik.  Sedangkan  dari  segi  intelektual  pun  sama  ada  perbedaan  yang ditunjukkan  dari  cepat  dan  lambatnya  tanggapan  anak  didik  terhadap rangsangan  yang  diberikan  dalam  kegiatan  belajar  mengajar.  Aspek psikologis  juga  ada  perbedaan  yaitu  adanya  anak  didik  yang  pendiam, terbuka,  dan  lain-lain.  Perbedaan  dari  aspek  yang  disebutkan  di  atas mempengaruhi  pemilihan  dan  penentuan  metode  yang  mana  sebaiknya guru  ambil  untuk  menciptakan  lingkungan  belajar  yang  kreatif  dalam waktu  yang  relatif  lama  demi  tercapainya  tujuan  pengajaran  yang  telah dirumuskan secara operasional.

    b. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai
    Setiap pelaksanaan pembelajaran tentu memiliki tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Penyelenggaraan pembelajaran bertujuan agar pesera didik sebagai warga belajar akan memperoleh pengalaman belajar dan menunjukkan perubahan perilaku, dimana perubahan tersebut bersifat positif dan bertahan lama. Kalimat tersebut dapat dimaknai bahwa pembelajaran yang berhasil adalah pembelajaran yang tidak hanya akan menambah pengetahuan peserta didik tetapi juga berpengaruh terhadap sikap dan cara pandang peserta didik terhadap realitas kehidupan.
    Tujuan  pembelajaran adalah  sasaran yang  dituju  dari  setiap  kegiatan  belajar  mengajar. Hal  ini  dapat  mempengaruhi  penyeleksian  metode  yang  harus  digunakan. Metode  yang  dipilih  guru  harus  sesuai  dengan  taraf  kemampuan  yang hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Jadi metode harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.

    c. Faktor materi pembelajaran
    Materi pelajaran memiliki tingkat kedalaman, keluasan, kerumitan yang berbeda-beda. Materi pembelajaran dengan tingkat kesulitan yang tinggi biasanya menuntut langkah-langkah analisis dalam tataran yang beragam. Analisis bisa hanya pada tataran dangkal, sedang, maupun analisis secara mendalam. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat mampu memberikan arahan praktis untuk mengatasi tingkat kesulitan suatu materi pembelajaran.
    d. Situasi belajar mengajar
    Situasi  belajar  mengajar  yang  diciptakan  guru  tidak  selamanya  sama. Maka  guru  harus  memilih  metode  mengajar  yang  sesuai  dengan  situasi yang diciptakan. Di waktu lain, sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin dicapai oleh tujuan maka guru menciptakan lingkungan belajar secara berkelompok. Jadi situasi yang diciptakan mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.

    e. Fasilitas belajar mengajar
    Fasilitas pembelajaran berfungsi untuk memudahkan proses pembelajaran dan pemenuhan kebutuhan proses pembelajaran. Bagi sekolah yang telah memiliki fasilitas pembelajaran yang lengkap, ketersediaan fasilitas belajar bukan lagi suatu kendala. Namun demikian tidak semua sekolah memiliki fasilitas pembelajaran dengan standar yang diharapkan. Keadaan tersebut hendaknya tidak menjadi suatu hambatan bagi guru dalam merancang pembelajaran yang tetap mampu menjangkau tujuan pembelajaran. Dalam kondisi tertentu, guru-guru yang memiliki semangat dan komitmen yang kuat tetap mampu menyelenggarakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

    Fasilitas  merupakan  hal  yang  mempengaruhi  pemilihan  dan  penentuan metode  mengajar.  Fasilitas  adalah  kelengkapan  yang  menunjang  belajar anak  di  sekolah.  Lengkap  tidaknya  fasilitas  belajar  akan  mempengaruhi pemilihan metode mengajar.

    f. Faktor alokasi waktu pembelajaran.
    Pemilihan metode pembelajaran yang tepat juga harus memperhitungkan ketersediaan waktu. Rancangan belajar yang baik adalah penggunaan alokasi waktu yang dihitung secara terperinci, agar pembelajaran berjalan dengan dinamis, tidak ada waktu terbuang tanpa arti. Kegiatan pembukaan, inti, dan penutup disusun secara sistematis. Dalam kegiatan inti yang meliputi tahap eksplorasi – elaborasi – konfirmasi, mengambil bagian waktu dengan porsi terbesar dibandingkan dengan kegiatan pembuka dan penutup.

    g. Guru.
    Latar  belakang  pendidikan  guru  diakui  mempengaruhi  kompetensi. Kurangnya  penguasaan  terhadap  berbagai  jenis  metode  menjadi  kendala dalam  memilih  dan  menentukan  metode.  Apalagi  belum  memiliki pengalaman  mengajar  yang  memadai.  Tetapi  ada  juga  yang  tepatmemilihnya  namun  dalam  pelaksanaannya  menemui  kendala  disebabkan labilnya  kepribadian  dan  dangkalnya  penguasaan  atas  metode  yang digunakan.

    Kriteria  Pemilihan  Metode Pembelajaran
    Kriteria pemilihan metode pembelajaran yaitu :
    1.  Sifat (karakter) guru.
    2. Tingkat perkembangan intelektual dan sosial anak.
    3. Fasilitas sekolah yang tersedia.
    4. Tingkat Kemampuan Guru.
    5. Sifat dan tujuan materi pelajaran.
    6. Waktu pembelajaran.
    7. Suasana kelas.
    8. Konteks domain tujuan pembelajaran.

    Sedangkan  menurut  Slameto  (2003: 98) kriteria  pemilihan  metode pembelajaran adalah:
    a.  Tujuan  pengajaran,  yaitu  tingkah  laku  yang  diharapkan  dapat ditunjukkan siswa setelah proses belajar mengajar.
    b.  Materi  pengajaran,  yaitu  bahan  yang  disajikan  dalam  pengajaran yang  berupa  fakta  yang  memerlukan  metode  yang  berbeda  dari metode yang dipakai untuk mengajarkan materi yang berupa konsep, prosedur atau kaidah.
    c.  Besar  kelas (jumlah  kelas),  yaitu  banyaknya  siswa  yang  mengikuti pelajaran  dalam  kelas  yang  bersangkutan.  Kelas  dengan  5-10  orang siswa  memerlukan  metode  pengajaran  yang  berbeda  dibandingkan kelas dengan 50-100 orang siswa.
    d.  Kemampuan  siswa,  yaitu  kemampuan  siswa  menangkap  dan mengembangkan  bahan  pengajaran  yang  diajarkan.  Hal  ini  banyak tergantung  pada  tingkat  kematangan  siswa  baik  mental,  fisik  dan intelektualnya.
    e.  Kemampuan  guru,  yaitu  kemampuan  dalam  menggunakan  berbagai jenis metode pengajaran yang optimal.
    f.  Fasilitas yang tersedia, bahan atau alat bantu serta fasilitas lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengajaran.
    g.   Waktu  yang  tersedia,  jumlah  waktu  yang  direncanakan  atau dialokasikan   untuk  menyajikan  bahan  pengajaran  yang  sudah ditentukan.  Untuk  materi  yang  banyak  akan  disajikan  dalam  waktu yang  singkat  memerlukan  metode  yang  berbeda  dengan  bahan penyajian  yang  relatif  sedikit  tetapi  waktu  penyajian  yang  relatif cukup banyak.

    Ahmadi  (1997:  53)  mengemukakan  syarat-syarat  yang  harus  diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar adalah:
    1.  Metode  mengajar  harus  dapat  membangkitkan  motif,  minat  atau gairah belajar siswa.
    2.  Metode  mengajar  harus  dapat  menjamin  perkembangan  kegiatakepribadian siswa.
    3.  Metode  mengajar  harus  dapat  memberikan  kesempatan  bagi  siswa untuk mewujudkan hasil karya.
    4.  Metode  mengajar  harus  dapat  merangsang  keinginan  siswa  untuk belajar  lebih  lanjut,  melakukan  eksplorasi  dan  inovasi (pembaharuan).
    5.  Metode  mengajar  harus  dapat  mendidik  murid  dalam  teknik  belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
    6.  Metode  mengajar  harus  dapat  meniadakan  penyajian  yang  bersifat verbalitas  dan  menggantinya  dengan  pengalaman  atau  situasi  yang nyata dan bertujuan.
    7.  Metode  mengajar  harus  dapat  menanamkan  dan  mengembangkan nilai  dan  sikap- sikap  utama  yang  diharapkan  dalam  kebiasaan  cara bekerja  yang  baik  dalam  kehidupan  sehari-hari.

    Guru  sebagai  salah satu  sumber  belajar  berkewajiban  menyediakan  lingkungan  belajar yang  kreatif  bagi  kegiatan  belajar  anak  didik  di  kelas.  Salah  satu kegiatan  yang  harus  dilakukan  adalah  melakukan  penentuan  dan pemilihan  metode.  Suatu  metode  yang  digunakan  oleh  guru  untuk mengajar  harus  benar-benar  dikuasai.  Sehingga  pada  saat penggunaannya dapat menciptakan suasana interaksi edukatif.

    Untuk menghindari kejenuhan dan berhentinya minat siswa terhadap pelajaran yang  disampaikan  maka  hendaknya  guru  menggunakan  metode  yang bervariasi.  Bahkan  metode  yang  digunakan  dapat  menumbuhkan  keinginan siswa untuk belajar secara mandiri dengan menggunakan teknik tersendiri.  Di dalam kelas guru menyampaikan bahan pelajaran. Bahan pelajaran itu akan kurang  memberikan  dorongan  kepada  siswa  untuk  belajar  lebih  lanjut  bila penyampaiannya  menggunakan  strategi  yang  kurang  tepat.  Metode-metode yang  dipilih  dipergunakan  berdasarkan  manfaatnya,  jadi  seorang  guru dikatakan  kompeten  bila  ia  memiliki  khazanah  cara  penyampaian  yang  kaya dan  memiliki  kriteria  yang  akan  digunakan  untuk  memilih  cara-cara  dalam menyajikan pengalaman belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar juga dibutuhkan  alat  bantu  yang  digunakan  untuk  menghilangkan  verbalitas. Sehingga siswa lebih cepat menyerap materi yang telah disampaikan.

    Metode  pembelajaran  yang  diterapkan  guru  hendaknya  dapat  mewujudkan hasil karya siswa. Siswa dituntun untuk dapat berfikir kritis dan kreatif dengan memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  menyampaikan  ide-idenya. Pemilihan  metode  yang  kurang  tepat  dengan  sifat  bahan  dan  tujuan pembelajaran menyebabkan kelas kurang bergairah dan kondisi siswa kurang kreatif.  Sehingga  dengan  penerapan  metode  yang  tepat  dengan  berbagai macam  indikator  tersebut  dapat  meningkatkan  minat  siswa  pada  bahan pelajaran  yang  disampaikan  dan  minat  yang  besar  pada  akhirnya  akan berpengaruh terhadap prestasi yang akan diraihnya.