Blog

  • Pengertian Hasil Belajar Menurut Ahli Disertai Judul Buku Daftar Pustaka

    Pengertian Hasil Belajar Menurut Ahli Disertai Judul Buku Daftar Pustaka

    Artikel ini adalah bacaan awal yang baik buat kalian yang sedang mencari pengertian hasil belajar menurut ahli dan praktisi. Hasil belajar adalah salah satu variabel yang paling banyak diteliti baik dalam skripsi maupun tesis.

    A. Pengertian Hasil Belajar

    Secara umum hasil belajar sudah di kategori ke dalam tiga ranah oleh Bloom yakni ranah Afektif, Kognitif dan psikomotorik. Hal belajar ini adalah perubahan yang didapatkan peserta didik setelah melewati proses belajar.

    1. Arsyad (2005)

    Arsyad (2005) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku dari sisi pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik setelah mengalami proses belajar. Perubahan ini dapat terjadi karena direncanakan maupun tidak (dampak pengiring)

    Arsyad, Azhar. 2005.  Media Pembelajaran.  Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

    2. Mudjiono (2006)

    Mudjiono (2006) menyatakan bahwa hasil belajar adalah puncak dari proses belajar baik dalam bentuk dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil belajar peserta didik yang dapat diukur secara langsung sedangkan dampak pengiring adalah dampak yang tidak dapat diukur secara langsung namun dapat disadari perubahannya.

    Dimyati, Mudjiono. 2006.  Belajar dan Pembelajaran.  Jakarta : PT Rineka Cipta

    3. Sudjana (2009)

    Sudjana (2009) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang didapatkan peserta didik setelah menerima pengalaman belajar. Kemampuan tersebut terdiri dari domain yakni afektif, psikomotorik dan kognitif.

    Sudjana, Nana. 2009.  Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.  Bandung :  PT Remaja Rosdakarya

    4. Purwanto (2011)

    Purwanto (2011) menyatakan bahwa Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang terjadi pada peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Perubahan ini sesuai dengan tujuan pendidikan yang terdiri dari tiga domain yakni kognitif, afektif dan psikomotorik.

    Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

    5. Coyle, Carter, Campbell dan Talor (2014)

    Coyle, Carter, Campbell dan Talor (2014) menyatakan bahwa hasil belajar adalah pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dari peserta didik yang dapat ditunjukkan atau didemonstrasikan melalui kemampuan seperangkat tes yang bersesuaian. Hasil tersebut didapatkan setelah mendapatkan pengalaman belajar.

    Tesk Asli: Statements that describe the expected knowledge, abilities, or performance which students will be able to demonstrate after successfully completing a learning experience

    Coyle, James P., Carter, Irene., Campbell, Derek., & Talor, Ori. 2014. Evaluation of Course Curriculum and Teaching: Guidelines for Higher Education Instructors. Pennsylvania: IGI Global Publisher.

    6. Omer Hamalik (2016)

    Hamalik (2016) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang (Peserta Didik) yang dapat diamati dan diukur yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan ini dapat diartikan sebagai peningkatan atau perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya.

    Hamalik, Oemar (2016). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

    7. Cammilleri & Cammilleri (2020)

    Cammilleri menyatakan bahwa hasil belajar adalah bukti bahwa pembelajaran telah tercapai yang dapat terlihat dari peningkatan kemampuan dan keterampilan dalam bentuk pengetahuan, sikap, tingkah laku, dan level keterampilan.

    Tesk Asli: The achieved objectives; evidence that learning has occurred, performance has changed, and results have been attained. Also, a measurable change in knowledge, attitude, behavior, skill level, or a condition, status, or situation

    Cammilleri, M.A., & Cammilleri, A.C. (2022). Cognitive and Affective Perspectives on immersive Technology in Education. Pennsylvania: IGI Global Publisher.

  • Makalah Kenakalan Remaja di Usia Dini

    Makalah Kenakalan Remaja di Usia Dini

    Berikut ini adalah contoh makalah kenakalan remaja di Usia Dini. Makalah ini disusun untuk tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Pokok bahasan dalam makalah ini adalah pengertian dan penanggulangan kenakalan remaja.

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak ke dewasa. Pada masa ini, Remaja menjadi individu yang membentuk jati diri mereka, namun belum cukup matang untuk memilih jati diri sebagai seorang dewasa.

    Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.

    Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja pada waktu yang akhir-akhir ini dan pembinaan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat pula arus kemerosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja.

    Dalam surat kabar-surat kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.
    Hal tersebut adalah merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja.

    2. Rumusan Masalah

    1. Apa pengertian kenakalan remaja?
    2. Bagaimana mengatasi kenakalan remaja?
    3. Bagaimana cara mendidik anak-anak itu agar tidak nakal lagi?
    4. Bagaimana memberi motivasi anak supaya tidak nakal?

    3. Tujuan

    Tujuan kami dalam pembuatan karya tulis kenakalan remaja di usia dini agar anak-anak sadar bahwa tindakan / perbuatan yang membuat orang-orang di sekitar kita tidak nyaman, emosional meningkat dan merugikan banyak pihak tersebut dapat dihentikan sesegera mungkin. Karena nakal itu sangat tidak berguna sekali malah merugikan kita seperti prestasi kita di sekolahan menurun, banyak orang atau disekeliling kita membenci kita dan masih banyak lagi. Setelah anak-anak sadar bahwa tindakan – tindakan tersebut tidak baik juga bertujuan untuk membawa anak-anak ke jalan yang benar lagi secara perlahan-lahan kita dapat membimbing anak tersebut.

    Bab II. Pembahasan

    A. Mengatasi Kenakalan Remaja

    Di zaman seperti ini banyak anak-anak remaja yang meninggalkan nilai norma-norma kehidupan yang ada di masyarakat yang seharusnya dapat dijadikan pelajaran hidup. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan diri sendiri dan orang-orang disekitarnya. Remaja adalah mereka yang berusia 12-18 tahun.

    Pada usia tersebut seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak. Namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi. Perilaku nakal remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Faktor internal seperti krisis identitas. Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja yang memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya.

    Kedua, tercapainya identitas peran, kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai integrasi kedua. Kontrol diri yang lemah : Remaja tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku nakal.

    Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Sedangkan Faktor eksternal seperti Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja.

    Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja. Teman sebaya yang kurang baik, lingkungan yang kurang baik juga bisa menyebabkan kenakalan remaja. cara mengatasi kenakalan remaja Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan.

    Paha Mulus Siswi SMA Seksi betis putih indah rok mini

    Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.Remaja harus pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul. Selain itu Remaja harus membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

    b. Cara mendidik anak

    Yang pertama memilih teman sesuai dengan perilakunya. Jika teman kita menjurus hal yang negatif misalnya senang kebut-kebutan, malas belajar, senang minum-minuman keras, merokok dan penyalahgunaan narkoba hal itu harus dihindari. Yang kedua pergaulan hanya sebagai kegiatan sampingan sedangkan kegiatan utama remaja adalah belajar. Jika pergaulan lebih banyak menyita waktu belajar pergaulan harus dihindari. Yang ketiga pergaulan harus dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa artinya dalam pergaulan setiap remaja memiliki kesempatan untuk tetap menjalankan ibadahnya sesuai agama yang dianut. Kegiatan dalam pergaulan tidak menghalangi pelaksanaan ibadah anak justru mendorong dan menumbuhkan semangat beragama.

    2.3 Cara memberi motivasi anak

    Memberi pelajaran kepada anak bahwa kenakalan remaja tersebut mempunyai dampak yang sangat besar yang pertama bagi remaja putri itu sendiri merugikan baik fisik, maupun mental. Kenakalan yang dilakukan yang berdampak bagi fisik yaitu seringnya terserang penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur sedangkan dari segi mental akan mengantarkannya kepada mental-mental yang lembek. Berfikir tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika sedangkan dampak kenakalan remaja bagi keluarga adalah tidak ada / hancur penerus keluarga yang nantinya menjadi tulang punggung keluarga. Keluarga merasa malu serta kecewa atas apa yang telah dilakukan remaja.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    1. Masih terdapat sifat-sifat remaja yang menyimpang dari norma-norma yang seharusnya dijalankan dan ditaati.
    2. Banyak anak-anak yang belum sadar akan perbuatan mereka.
    3. Banyaknya masalah-masalah pada remaja yang tidak bisa diselesaikan sehingga anak melampiaskannya kedalam hal-hal yang negatif.

    B. Saran

    1. Kita harus membatasi sikap-sikap kita yang mengacu pada hal-hal yang bersifat negatif.
    2. Bersikap sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat
    3. Pilihlah teman yang baik sesuai kriteria seperti :
      1. Jujur dapat dipercaya
      2. Suka menolong tanpa pamrih
      3. Selalu beribadah
      4. Selalu tidak membeda-bedakan orang
      5. Selalu tidak menyukai kehidupan hitam / kriminal
      6. Selalu mengikuti kegiatan sosial
      7. Selalu menyayangi keluarga
      8. Menjauhi narkoba, seks bebas, minuman keras.
  • Makalah Masalah Sosial

    Makalah Masalah Sosial

    Berikut ini contoh Makalah Masalah Sosial yang diajukan sebagai tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Makalah ini disusun oleh Miftahul Nadya Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

    Kata Pengantar

    Puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang yang telah memberikan rahmat dan kemudahan, sehingga saya dapat menyelesaian makalah yang bertema “Masalah Sosial” hingga akhir.

    Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang saya miliki, kekurangan pasti masih ada dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Manusia dilahirkan sebagai makhluk individu, selain itu manusia disebut juga sebagai makhluk sosial, dimana manusia tidak akan lepas dari pengaruh lingkungannya. Manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain atau disebut juga interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nnilai sosial yang berlaku dan diterapkan dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik.

    Didalam kehidupan sehari-hari tentunya manusia tidak lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi atau bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto, interaksi sosial merupakan kunci rotasi semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama.

    Dalam berinteraksi di kehidupan bermasyarakat, setiap individu diwajibkan untuk memiliki kesadaran akan kewajibannya sebagai anggota kelompok masyarakat. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing-masing, maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang di harapkan. Selain itu jika proses sosial tidak berjalan dengan baik maka akan timbul masalah sosial. Masalah sosial dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak diharapkan.

    Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masayarakat dengan realita yang ada. Sumber masalah sosial, yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus, seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa yang dimaksud dengan masalah sosial?
    2. Apa penyebab masalah sosial?
    3. Jenis-jenis masalah sosial?
    4. Kondisi masalah sosial di Indonesia?
    5. Bagaimana cara mencegah masalah sosial?

    C. Tujuan Penulisan

    1. Menjelaskan tentang masalah sosial
    2. Menyebutkan tentang penyebab masalah sosial
    3. Menyebutkan tentang jenis-jenis masalah sosial
    4. Memberitahukan kondisi masalah sosial di Indonesia
    5. Memberitahukan cara mencegah masalah sosial

    D. Manfaat Penulisan

    1. Makalah ini dapat dijadikan sumber pengetahuan mengenai Masalah Sosial
    2. Para pembaca dapat mengetahui cara menyelesaikan masalah sosial yang dialami

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Masalah Sosial

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masalah berarti sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan; persoalan. masalah merupakan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih situasi yang membingungkan. Umumnya masalah disadari “ada” saat merasakan bahwa keadaan yang dihadapi tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan.

    Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , sosial berarti segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Sosial merupakan segala sesuatu perilaku manusiayang menggambarkan hubungan non individualis. Istilah tersebut sering dibandingkan dengan cabang-cabang kehidupan manusia dan masyarakat dimanapun. Pengertian sosial ini merujuk pada hubungan-hubungan manusia dengan organisasi untuk megembangkan dirinya.

    Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa masalah sosial merupakan suatu masalah atau persoalan yang harus diselesaikan yang berhubungan dengan nilai-nilai social dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah social dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak diharapkan. Masalah social berkaitan erat dengan hal-hal yang menggangu kedamaia didalam suatu kelompok msyarakat.

    B. Penyebab Masalah Sosial

    Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masayarakat dengan realita yang ada. Sumber masalah sosial, yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus, seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

    Penyebab masalah sosial dapat dikategorikan menjadi empat jenis faktor, antara lain sebagai berikut:

    1. Faktor Ekonomi

    Faktor ekonomi merupakan faktor terbesar penyebab terjadinya masalah sosial. Krisis global dan PHK mulai terjadi di berbagai tempat dan dapat memicu tindak kriminal. Masalah tersebut didorong adanya ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak, misalnya pengangguran, anak jalanan, dan lain lain.

    2. Faktor Budaya

    Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya dipicu karena adanya ketidaksesuaian pelaksanaan nilai, norma, dan kepentingan sosial akibat adanya proses perubahan sosial dan pola masyarakat heterogen / multikultural. Contoh masalah ini seperti, kenakalan remaja, konflik antar suku, diskriminasi gender, dan bahkan pengakuan hak milik kebudayaan lintas negara.

    Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya. Masalah sosial ini, sulit dihilangkan karena remaja suka mencoba hal – hal baru yang berdampak negatif seperti narkoba.

    3. Faktor Biologis

    Masalah ini dapat timbul akibat adanya ketidaksesuaian keadaan lingkungan yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan kondisi biologis masyarakat, seperti adanya wabah penyakit menular, virus penyakit baru, dan makanan beracun. Penyakit menular dapat menimbulkan masalah sosial jika penyakit tersebut sudah menyebar di suatu wilayah.

    4. Faktor Psikologis

    Aliran sesat banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran sesat masih banyak bermunculan di masyarakat sampai saat ini. Selain aliran sesat, faktor psikologis yang menjadi faktor timbulnya masalah sosial yaitu sakit jiwa, lemah ingatan, sukar menyesuaikan diri, dan lain – lain.

    C. Jenis-Jenis Masalah Sosial

    1. Kesenjangan sosial ekonomi

    Dalam bahasa yang sederhana, kesenjangan dapat dikatakan sebagai ketidak sesuaian antara harapan-harapan yang diinginkan dengan kenyataan yang terjadi. Kesenjangan sosial ekonomi merupakan suatu kondisi sosial dalam kehidupan masyarakat yang tidak seimbang akibat adanya berbagai perbedaan dalam kehidupan sosial ekonomi, terutama dalam hal keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan.

    Kesenjangan sosial ekonomi dapat terjadi karena pembangunan dan modernisasi tidak dilaksanakan secara merata dan berimbang. Ketidakmerataan dan ketidakseimbangan sangat membahayakan kehidupan sosial karena dapat memicu terjadinya kecemburuan sosial yang mempengaruhi goyahnya stabilitas nasional. Disamping itu, kesenjangan sosial dan ekonomi akan terjadi mana kala hasil-hasil yang dicapai dalam pembangunan dan modernisasi hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja. Akibatnya, di satu pihak berkembang golongan masyarakat kaya dan serba mewah, di sisi yang lain berkembang golongan masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan.

    Terjadinya kesenjangan dapat diawali dengan tidak meratanya kesempatan yang dimiliki oleh anggota-anggota masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan, berusaha, memenuhi kebutuhan pokok, maupun kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Kesempatan untuk mendapatkan lapangan kerja dan kesempatan untuk berusaha hanya dimiliki oleh sekelompok kecil masyarakat yang memiliki modal dan memiliki kedekatan-kedekatan tertentu dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Akibatnya, sebagian kecil masyarakat dapat menambah kekayaan, sedangkan yang lainnya masih bergelut dengan kemiskinan.

    Adapun beberapa kesenjangan sosial yang disebabkan oleh proses pembangunan dan modernisasi antara lain dapat disebutkan sebagai berikut:

    1. timbulnya kelompok-kelompok sosial tertentu, seperti pengangguran, pedagang asongan, pedagang kaki lima, pengemis jalanan, pengamen, dan lain sebagainya,
    2. terjadi kelas-kelas sosial yang disebabkan oleh perbedaan tingkat pendidikan,
    3. terjadi perubahan sosial budaya dalam kehidupan masyarakat seperti pergaulan bebas, gaya rambut, mode pakaian, gaya hidup, dan lain sebagainya yang semakin bersifat materialistis.
    4. Sedangkan kesenjangan yang terjadi dalam bidang ekonomi antara lain dapat disebutkan sebagai berikut:
      1. terjadinya jurang pemisah antara kelompok masyarakat kaya dengan kelompok masyarakat miskin, dan
      2. berkembangnya budaya konsumerisme, yakni gaya hidup yang menganggap bahwa barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan sehingga mendorong untuk mengkonsumsi barang dan jasa secara berlebihan.

    2. Kenakalan remaja

    Kenakalan remaja merupakan suatu bentuk kelainan sikap dan tingkah laku di kalangan para remaja yang melanggar sistem nilai dan sistem norma yang berlaku dalam kehidupan bersama. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan berkembangnya kenakalan remaja, yakni yang berasal dari dalam diri para remaja (faktor intern) dan yang berasal dari luar diri para remaja (faktorekstern).

    Beberapa faktor yang bersifat intern yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja antara lain adalah:

    1. cacat tubuh, baik yang disebabkan karena faktor keturunan maupun akibat kecelakaan,
    2. sifat dan pembawaan yang cenderung negatif yang membawa kepada perilaku menyimpang,
    3. munculnya berbagai konflik diri sebagai akibat dari kekurangan dan kemiskinan yang dialami,
    4. lemahnya kemampuan untuk mengendalikan diri sebagai akibat dari kurangnya pembinaan mental spiritual, dan
    5. kurang mampunya melaksanakan langkah-langkah penyesuaian dengan lingkungan sosial sehingga mencari pelarian dengan bergabung dengan kelompok-kelompok remaja nakal.

    Sedangkan sebab-sebab kenakalan yang bersifat ekstern antara lain adalah:

    1. kurangnya perhatian dari orang-orang dekat seperti orang tua, guru, dan masyarakat di lingkungan sekitarnya,
    2. gagalnya proses pendidikan, baik yang dilaksanakan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun di lingkungan masyarakat,
    3. kurangnya penghargaan yang memadai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat sekitarnya,
    4. kurangnya sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan untuk mengisi waktu senggang,
    5. kurang tepatnya pendekatan yang dilaksanakan oleh keluarga, sekolah, dan masyarakat, dan
    6. terdapatnya peluang dan kesempatan bagi para remaja untuk menyalurkan hasrat dan keinginan negatifnya.

    3. Kriminalitas

    Kriminalitas merupakan suatu bentuk perilaku menyimpang, yakni perilaku yang keluar dari sistem nilai dan sistem norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kriminalitas tersebut dikaji dalam sebuah disiplin ilmu yang dikenal dengan istilah kriminologi, yakni disiplin ilmu yang secara khusus mengkaji tentang kejahatan. Menurut Martin L. Haskell dan Lewis Yablonsky, kriminologi merupakan studi ilmiah yang dipelajari:

    1. sifat dan luas kejahatan,
    2. sebab-sebab terjadinya kejahatan,
    3. perkembangan hukum pidana dan pelaksanaan peradilan pidana,
    4. ciri-ciri penjahat,
    5. pembinaan penjahat,
    6. pola-pola kriminalitas, dan
    7. akibat kejahatan terhadap perubahan sosial.

    Pemahaman terhadap berbagai aspek yang berkaitan dengan kejahatan seperti di atas sangat penting agar dapat diperoleh pengertian yang lebih mendalam mengenai perilaku manusia dan lembaga-lembaga sosial masyarakat yang mampu mempengaruhi kecenderungan terjadinya penyimpangan terhadap norma-norma hukum.

    Disamping itu, pemahaman terhadap kejahatan juga sangat penting untuk melakukan kegiatan analisis dan sekaligus mencari cara-cara dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat diambil untuk mencegah, mengurangi, dan sekaligus menanggulangi terjadinya kejahatan.salah satu cara yang dapat dilaksanakan adalah menghilangkan kesempatan bagi masyarakat untuk berbuat jahat dan menanamkan nilai-nilai agama dan budi pekerti dalam kehidupan bermasyarakat.

    D. Kondisi Masalah Sosial di Indonesia

    Di Indonesia Masalah Sosial yang lebih dominan terjadi adalah Kemiskinan, kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang termasuk indonesia. Kemiskinan senantiasa menarik perhatian berbagai kalangan, baik para akademisi maupun para praktisi. Berbagai teori, konsep dan pendekatan pun terus menerus dikembangkan untuk menyibak tirai dan mungkin “misteri” mengenai kemiskinan ini.

    Pertama, konsep kemiskinan masih didominasi oleh perspektif tunggal, yakni “kemiskinan pendapatan” atau “income-poverty” (Chambers, 1997). Pendekatan ini banyak dikritik oleh para pakar ilmu sosial sebagai pendekatan yang kurang bisa menggambarkan potret kemiskinan secara lengkap. Kemiskinan seakan-akan hanyalah masalah ekonomi yang ditunjukkan oleh rendahnya pendapatan seseorang atau keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

    Kedua, jumlah orang miskin di Indonesia senantiasa menunjukkan angka yang tinggi, baik secara absolut maupun relatif, di pedesaan maupun perkotaan. Meskipun Indonesia pernah dicatat sebagai salah satu negara berkembang yang sukses dalam mengentaskan kemiskinan, ternyata masalah kemiskinan kembali menjadi isu sentral di Tanah Air karena bukan saja jumlahnya yang kembali meningkat, melainkan dimensinya pun semakin kompleks seiring dengan menurunnya kualitas hidup masyarakaat akibat terpaan krisis ekonomi sejak tahun 1997.

    Ketiga, kemiskinan mempunyai dampak negatif yang bersifat menyebar (multiplier effects) terhadap tatanan kemasyarakatan secara menyeluruh. Berbagai peristiwa konflik di Tanah Air yang terjadi sepanjang krisis ekonomi misalnya, menunjukkan bahwa ternyata persoalan kemiskinan bukanlah semata-mata mempengaruhi ketahanan ekonomi yang ditampilkan oleh rendahnya daya beli masyarakat, melainkan pula mempengaruhi ketahanan sosial masyarakat dan ketahanan nasional.

    Secara umum ada beberpa faktor yang menyebabkan terjadinya msalah kemiskinan, diantaranya adalah sebagai berikut:

    1. Rendahnya tingkat pendidikan

    Rendahnya tingkat pendidikan seseorang dapat memicu terjadinya kemiskinan. Hal ini karena individu tersebut tidak memiliki pengetahuan atau pendidikan, keterampilan yang memadai yang dapat digunakan untuk mencari penghasilan dan dapat menaikkan taraf hidup individu tersebut serta mampu memenuhi kebutuhannya.

    2. Kurangnya kreativitas individu

    Jika seseorang dapat menggunakan kreativitasnya, tidak dipungkiri mereka dapat memiliki penghasilan yang dapat menaikkan taraf hidup mereka. Mereka dapat menggunakan sarana prasarana dan segala aspek yang ada untuk mencari dan mendapatkan sumber penghasilan.

    3. Tingkat kelahiran yang tinggi

    Tingkat kelahiran yang tinggi ini juga dapat memicu terjadinya kemiskinan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh adanya pengeluaran biaya yang lebih besar, sehingga dapat dimungkinkan harta kekayaannya lama kelamaan akan terkuras. Namun hal ini berbeda untuk kelompok sosial yang memiliki penghasilan yang cukup bahkan lebih atau tetap. Mereka menganggap masih mampu menghidupi anggota keluarganya. Maka mereka tidak dianggap sebagai kelompok sosial miskin. Hal ini tampak sebagian besar di kota-kota besar.

    4. Pengaruh lingkungan hidup atau tempat tinggalnya

    Lingkungan hidup dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan. Seseorang yang berada di lingkungan miskin pasti akan ikut terbawa arus kemiskinan.apalagi individu-individu dalam kelompok tersebut adalah individu-individu yang tidak mampu mengurusi dirinya sendiri dan tidak mampu memenuhi kebutuhannya serta berada dalam gelombang kebodohan atau kelompok yang anggota kelompoknya senantiasa malas untuk bekerja.

    5. Keturunan

    Tingkat ekonomi dari kelompok sosialnya dapat mempengaruhi dengan jelas. Individu yang berasal dari golongan miskin, tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan ia ikut miskin. Karena orang tuanya tidak mampu mencukupi segala kebutuhannya, sehingga mereka menganggap kehidupannya adalah takdir yang telah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Sehingga kurang adanya kemauan dan usaha untuk mengubah keadaannya.

    Hal-hal lain yang tampak nyata menyebabkan kemiskinan banyak terjadi di kota-kota besar yaitu antara lain arus urbanisasi. Banyak para urban dari desa datang ke kota, kebanyakan dari mereka bertujuan mencari pekerjaan. Namun banyak juga dari mereka gagal mendapatkan pekerjaan, karena mereka tidak memiliki keahlian atau keterampilan tertentu untuk bekerja di kota.Dan juga mereka tidak mempunyai sanak famili yang tinggal di kota. Sehingga hidupnya terkatung-katung tidak menentu, dan merekapun hidup di tempat yang tidak layak dihuni. Dan menyebabkan tingkat kemiskinan di kota meningkat, karena mereka tidak memiliki penghasilan dan tidak dapat memenuhi segala kebutuhannya.

    E. Cara Mencegah Masalah Sosial

    1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
    2. Pengentasan kemiskinan, terutama terhadap keluarga yang berada di bawah garis kemiskinan.
    3. Mendirikan lembaga-lembaga yang dapat menampung anak-anak yatim dan anak-anak yang terlantar
    4. Memberikan Pendidikan Gratis bagi masyarakat yang tidak mampu.
    5. Membangun sarana dan prasarana untuk menyalurkan bakat dan minat para remaja, seperti olah raga, kesenian, dan sebagainya

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masalah berarti sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan; persoalan. masalah merupakan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antar dua faktor atau lebih situasi yang membingungkan. Umumnya masalah disadari “ada” saat merasakan bahwa keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan.

    Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , sosial berarti segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Social merupakan segala sesuatu perilaku manusiayang menggambarkan hubungan non individualis. Istilah tersebut sering dibandingkan dengan cabang-cabang kehidupan manusia dan masyarakat dimanapun. Pengertian sosial ini merujuk pada hubungan-hubungan manusia dengan organisasi untuk megembangkan dirinya.

    Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa masalah sosial merupakan suatu masalah atau persoalan yang harus diselesaikan yang berhubungan dengan nilai-nilai social dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masayarakat dengan realita yang ada.

    Sumber masalah sosial, yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus, seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
    Penyebab masalah sosial dapat dikategorikan menjadi empat jenis faktor, antara lain sebagai berikut

    1. Faktor Ekonomi
    2. Faktor Budaya
    3. Faktor Biologis
    4. Faktor Psikologis

    Jenis-jenis masalah sosial

    1. Kesenjangan sosial ekonomi
    2. kriminalitas
    3. kenakalan Remaja

    Di Indonesia Masalah Sosial yang lebih dominan terjadi adalah Kemiskinan, kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang termasuk indonesia. jumlah orang miskin di Indonesia senantiasa menunjukkan angka yang tinggi, baik secara absolut maupun relatif, di pedesaan maupun perkotaan.

    Meskipun Indonesia pernah dicatat sebagai salah satu negara berkembang yang sukses dalam mengentaskan kemiskinan, ternyata masalah kemiskinan kembali menjadi isu sentral di Tanah Air karena bukan saja jumlahnya yang kembali meningkat, melainkan dimensinya pun semakin kompleks seiring dengan menurunnya kualitas hidup masyarakat akibat terpaan krisis ekonomi sejak tahun 1997.

    Hal-hal lain yang tampak nyata menyebabkan kemiskinan banyak terjadi di kota-kota besar yaitu antara lain arus urbanisasi. Banyak para urban dari desa datang ke kota, kebanyakan dari mereka bertujuan mencari pekerjaan. Namun banyak juga dari mereka gagal mendapatkan pekerjaan, karena mereka tidak memiliki keahlian atau keterampilan tertentu untuk bekerja di kota.

    Dan juga mereka tidak mempunyai sanak famili yang tinggal di kota. Sehingga hidupnya terkatung-katung tidak menentu, dan merekapun hidup di tempat yang tidak layak dihuni. Dan menyebabkan tingkat kemiskinan di kota meningkat, karena mereka tidak memiliki penghasilan dan tidak dapat memenuhi segala kebutuhannya.

    Cara mencegah masalah sosial

    1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
    2. Pengentasan kemiskinan, terutama terhadap keluarga yang berada di bawah garis kemiskinan.
    3. Mendirikan lembaga-lembaga yang dapat menampung anak-anak yatim dan anak-anak yang terlantar
    4. Memberikan Pendidikan Gratis bagi masyarakat yang tidak mampu.
    5. Membangun sarana dan prasarana untuk menyalurkan bakat dan minat para remaja, seperti olahraga, kesenian, dan sebagainya

    B. Saran

    Untuk menghadapi masalah sosial dibutuhkan sikap yang bijaksana dan cermat dalam meneliti sebuah masalah sosial itu. Tidak sedikit masalah sosial dikaitkan dengan suasana hati seseorang, oleh karena itu kita harus berusaha menyikapi suatu masalah sosial dengan baik. Tidak menghakimi seseorang yang tersangkut masalah sosial secara langsung, karena Indonesia memiliki hukum yang baik untuk mengatasi hal-hal seperti itu. Dan sebaiknya untuk para remaja di sarankan untuk memilih teman pergaulan yang tidak memiliki pergaulan yang menyimpang , karena seorang anak remaja lebih mudah untuk dipengaruhi.

  • Pengertian dan Definisi Kota

    Pengertian dan Definisi Kota

    Secara sederhana, Pengertian Kota merujuk pada suatu lokasi yang memiliki tingkat keramaian yang tinggi, ramai, penuh lalu lintas jalan raya, rumah berhimpitan, pertokoan yang berderet-deret. Kota selalu identik dengan fasilitas umum yang memadai.

    A. Pengertian Kota

    Kota sebagai satu kesatuan jaringan kehidupan manusia yang  ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen serta coraknya materialistik. Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominy di pasar lokal

    1. Ciri-ciri kota

    Bintaro berpendapat bahwa ciri-ciri kota adalah :

    Ciri-ciri Fisik

    1. Sarana perekonomian seperti pasar atau supermarket
    2. Tempat parkir yang memadai
    3. Tempat rekreasi dan olahraga
    4. Alun-alun
    5. Gedung-gedung pemerintahan

    Ciri-ciri sosial

    1. Masyarakatnya heterogen
    2. Bersifat individualistik dan materialistik
    3. Mata pencaharian non agraris
    4. Corak kehidupannya bersifat gesselschaft ( hubungan kekerabatan mulai memudar)
    5. Terjadi kesenjangan sosial antara golongan masyarakat kaya dan masyarakat miskin
    6. Norma-norma agama mulai memudar
    7. Pandangan hidup lebih rasional
    8. Menerapkan konsep strategi keuangan, yaitu pemisahan  kompleks atau kelompok sosial masyarakat secara tegas

    2. Fungsi kota

    1. kota produksi, berfungsi sebagai pusat produksi atau pemasok, bahan mentah, barang setengah jadi, maupun barang jadi. Contohnya surabaya, gresik, dan bontang.
    2. Kota perdagangan (centre of trade and commerce), berfungsi sebagai pusat perdagangan domestik internasional. Contohnya Hong Kong, Jakarta dan Singapura
    3. Kota pemerintahan (political capital) sebagai pusat pemerintahan atau sebagai ibu kota negara.
    4. Kota pusat kebudayaan (cultural centre). Sebagai pusat kebudayaan seperti yogyakarta dan surakarta

    3. Struktur ekonomi

    1. Struktur ekonomi kota

    Wilayah kota menjadi tempat kegiatan ekonomi penduduk bidang jasa, perdagangan, industri dan administrasi.selain itu, wilayah kota menjadi tempat tinggal dan pusat pemerintahan.

    Kegiatan ekonomi dibedakan menjadi dua yaitu

    1. Kegiatan ekonomi dasar – Kegiatan ini meliputi pembuatan dan penyaluran barang dan jasa untuk keperluan luar kota, yang berasal dari industri, perdagangan, hiburan dan lainnya.
    2. Kegiatan ekonomi bukan dasar – Kegiatan ini meliputi pembuatan dan penyaluran barang dan jasa untuk keperluan sendiri. Kegiatan ini disebut kegiatan residensial dan pelayanan.
    3. Struktur intern kota – Pertumbuhan kota dapat disebabkan oleh pertambahan penduduk kota, urbanisasi dan kemajuan teknologi yang membantu kehidupan penduduk di kota. Wilayah kota atau urban bersifat heterogen ditinjau dari aspek struktur bangunan dan demografis. karakteristik kota juga dipengaruhi oleh faktor topografi, sejarah, ekonomi, budaya, dan kesempatan usaha.

    d. Teori Struktur Kota

    Beberapa teori tentang struktur kota.

    1. Teori Konsentris (Concentric Theori)

    Teori konsentris dari Ernest W. Burgess merupakan hasil penelitian kota chicago (1923). Menurut Burgess, kota mulai berkembang dari pusat kemudian meluas ke pinggiran. Zona-zona baru muncul berbentuk konsentris dengan struktur melingkar. Teori Burgess mensyaratkan kondisi topografi lokal memudahkan rute transportasi dan komunikasi

    2. Teori Sektoral

    Teori ini dekemukakan oleh hommer hoyt, berdasarkan penelitiannya pada tahun 1930-an. Hoyt berkesimpulan bahwa proses pertumbuhan kota lebih berdasarkan pada sektor-sektor dari pada sitem melongkar seperti dalam teori Burgess. Hoyt juga meneliti kota chicago untuk mendalami daerah pusat kegiatan (central business district) yang terletak di pusat kota. Iya berpendapat bahwa pengelompokan penggunaan lahan kota menjulur seperti irisan kue tar.

    3. Teori Inti Ganda (multiple nucleus theory)

    Teori ini dikemukakan oleh haris dan Ullman pada tahun 1945. Pertumbuhan kota berawal dari pusat kemudian menjadi bentuk kompleks karena munculnya nukleus-nukleus baru sebagai kutub pertumbuhan, seperti kampus perguruan tinggi, kompleks industri, dan terminal bus.tidak ada urutan-urutan yang teratur dari zona-zona kota seperti pada teori konsentris dan sektoral

  • Makalah Penerapan Bela Negara di Indonesia

    Makalah Penerapan Bela Negara di Indonesia

    Berikut ini adalah contoh makalah Bela Negara di Indonesia untuk mahasiswa dan pelajaran PKn. Makalah ini disusun oleh (1) Raka Adji Yudistira, (2) Indah Pertiwi, (3) Intan Kastrida, (4) Miftahul Nadya dan (5) Annisa Ajeng Pratiwi.

    Kata Pengantar

    Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat-Nya kami diberi kesehatan walafiat. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

    Makalah yang berjudul Bela negara merupakan aplikasi dari kami selain untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut juga untuk memberikan pengetahuan tentang Bela Negara tersebut.

    Selesainya makalah ini tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak, baik itu dari dosen pengajar kami ataupun pihak-pihak lainnya yang turut serta membantu terselesaikannya makalah ini. Kami mengucapkan terimakasih karena mereka semua lah kami mempunyai motivasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

    Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberi gambaran ataupun menjadi referensi kita dalam mengenal dan mempelajari Bela Negara.Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.

    Tangerang, 30 November 2016

    Penulis

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Di era yang modern ini tidak diragukan lagi, kesadaran bela Negara memang harus perlu ditumbuhkan di kalangan masyarakat dalam suatu Negara. Hal ini dikarenakan untuk menumbuhkan jiwa memiliki (Nasionalisme) kepada Bangsa dan Negara, Dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke 4, tujuan bangsa indonesia membentuk suatu pemerintahan Negara adalah untuk melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

    Banyaknya kaum muda yang tidak memahami apa itu penerapan bela Negara, dan banyak juga beberapa pendapat warga Negara Indonesia yang menanggapi bahwa bela Negara itu identik dengan wajib militer, oleh sebab itu kami membuat makalah tentang penerapan bela Negara yang bertujuan agar warga Negara Indonesia dapat lebih memahami apa itu penerapan bela Negara, dan penerapan bela Negara tidak hanya dengan wajib militer tetapi bisa juga dilakukan dilingkungan sekolah dan masyarakat.
    Atas dasar hal itulah kami memberikan judul makalah “Penerapan Bela Negara”.

    B. Rumusan Masalah

    Dari latar belakang diatas, rumusan masalah dari makalah ini :

    1. Apakah pengertian Bela Negara ?
    2. Apa Fungsi dan Tujuan Bela Negara ?
    3. Bagaimana contoh upaya penerapan Bela Negara di kehidupan sehari-hari ?

    C. Maksud dan Tujuan

    Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah pancasila dan Kewarganegaraan. Selain itu, diharapkan agar para pembaca dapat memahami mengenai Penerapan Bela Negara .

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Bela Negara di Indonesia

    Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.

    Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.

    B. Unsur Dasar Bela Negara

    1. Cinta Tanah Air
    2. Kesadaran Berbangsa & bernegara
    3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
    4. Rela berkorban untuk bangsa & negara
    5. Memiliki kemampuan awal bela Negara

    C. Dasar Hukum Bela Negara

    Dalam SK Dirjen Dikti No.43/DIKTI/KEP/2006, dijelaskan bahwa misi Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk memantapkan kepribadian mahasiswa agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, Rasa Kebangsaan, Cinta Tanah Air dalam menguasai dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dasar hukum mengenai Bela Negara lainnya yaitu:

    1. Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.
    2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat
    3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara Rl.Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
    4. Tap MPR No. VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
    5. Tap MPR No. VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
    6. Amandemen UUD ’45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
    7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tenteng Pertahanan Negara.

    D. Hak dan Kewajiban dalam Bela Negara

    Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti :

    1. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling)
    2. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri
    3. Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

    E. Fungsi dan Tujuan Bela Negara

    1. Tujuan bela negara, diantaranya:
      1. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
      2. Melestarikan budaya
      3. Menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945
      4. Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
      5. Menjaga identitas dan integritas bangsa/ negara
    2. Sedangkan fungsi bela negara, diantaranya:
      1. Mempertahankan Negara dari berbagai ancaman;
      2. Menjaga keutuhan wilayah negara;
      3. Merupakan kewajiban setiap warga negara.
      4. Merupakan panggilan sejarah;

    F. Manfaat Bela Negara

    Berikut ini beberapa manfaat yang didapatkan dari bela negara:

    1. Membentuk sikap disiplin waktu,aktivitas,dan pengaturan kegiatan lain.
    2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan seperjuangan.
    3. Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
    4. Menanamkan rasa kecintaan pada Bangsa dan Patriotisme sesuai dengan kemampuan diri.
    5. Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama.
    6. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok.
    7. Membentuk Iman dan Taqwa pada Agama yang dianut oleh individu.
    8. Berbakti pada orang tua, bangsa, agama.
    9. Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan kegiatan.
    10. Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak disiplin, .

    G. Penerapan Bela Negara

    Kesadaran bela Negara itu hakikatnya berbakti pada Negara dan kesediaan berkorban membela Negara. Pemerintah Indonesia saat ini menjalankan program pelatihan Bela Negara yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat. Pada tanggal 22 Oktober 2015, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu resmikan pembukaan program bela negara. Program tersebut dimaksudkan untuk memperteguh keyakinan berdasarkan 5 unsur tersebut di atas, dan program ini bukanlah sebuah bentuk wajib militer.

    Pada tanggal 23 Februari 2016, Menhan Ryamizard Ryacudu kembali meresmikan peluncuran Situs web resmi Bela negara (portal bela negara). Portal tersebut dimaksudkan untuk menjadi sumber penyebaran informasi kepada masyarakat tentang program Bela Negara, dan masyarakat juga bisa memberikan saran dan masukan di portal tersebut.

    H. Contoh- Contoh Upaya Penerapan Bela Negara

    1. Contoh upaya bela negara di lingkungan keluarga:
      1. Mengembangkan sikap saling mengasihi, saling menolong, salin
      2. menghormati dan menghargai antar anggota keluarga.
      3. Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga.
      4. Membentuk keluarga yang sadar hokum
      5. Menjaga kebersihan dan kesehatan keluarga
      6. Saling mengingatkan kepada sesama anggota keluarga apabila ada yang akan berbuat kejahatan, misalnya : minum minuman keras di rumah dan lain sebagainya.
    2. Contoh upaya bela negara di lingkungan sekolah
      1. Menjadi siswa yang berprestasi dan mengharumkan nama baik sekolah dan negara.
      2. Membudayakan GDN (Gerakan Disiplin Nasional) di sekolah meliputi : budaya tertib, budaya bersih, dan budaya kerja/belajar
      3. Mengembangkan kepedulian sosial di sekolah, misalnya dengan keihklasan mengumplkan dana sosial, infak, zakat, shodaqoh, untuk membantu warga sekolah yang membutuhkan.
      4. Kesadaran untuk menaati tata tertib sekolah
      5. Menjaga nama baik sekolah dengan tidak melakukan perbuatan yang berdampak negatif bagi sekolah dan sebagainya
      6. Belajar dengan giat terutama pada materi Pendidikan Kewarganegaraan
      7. Belajar dengan giat supaya mendapatan prestasi yang baik
    3. Contoh upaya bela negara di lingkungan masyarakat
      1. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tolong menolong antar warga negara masyarakat.
      2. Bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat
      3. Meningkatan kegiatan gotong royong dan semangat persatuan dan kesatuan
      4. Menjaga keamanan lingkungan melalui kegiatan siskamling/ronda
      5. Menciptakan suasana rukun, damai, dan tentram dalam masyarakat
      6. Menghargai adanya perbedaan dan memperkuat persamaan yang ada
    4. Contoh upaya bela negara di lingkungan negara
      1. Mematuhi peraturan hukum yang berlaku
      2. Mengamalkan nilai-nila yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara
      3. Membayar pajak tepat pada waktunya
      4. Mendukung program GDN, GNOTA, dan wajib belajar 9 tahun
      5. Memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa
      6. Bersikap selektif terhadap masuknya budaya asing ke Indonesia dan lain sebagainya.
      7. Selalu kritis terhadap kebijakan pemerintah

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    1. Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
    2. Tujuan bela negara, diantaranya:
      1. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
      2. Melestarikan budaya
      3. Menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945
      4. Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
      5. Menjaga identitas dan integritas bangsa/ Negara
    3. Sedangkan fungsi bela negara, diantaranya:
      1. Mempertahankan Negara dari berbagai ancaman;
      2. Menjaga keutuhan wilayah negara;
      3. Merupakan kewajiban setiap warga negara.
      4. Merupakan panggilan sejarah;

    B. Saran

    Sebagai mahasiswa kami menyarankan agar warga negara Indonesia memahami tentang penerapan bela Negara, agar Negara kita indonesia ini dijauhkan dari hal yang tidak baik, dan kesadaran akan bela Negara dapat menjadikan warga Negara kita ini menjadi aman,nyaman,dan tentram serta jangan sekali-kali menodai tanah kelahiran kita ini dengan perbuatan yang tidak baik,karena tercela satu bernoda semua.

  • Makalah Toleransi Menurut Islam dan Implementasinya dalam Kehidupan sehari har

    Makalah Toleransi Menurut Islam dan Implementasinya dalam Kehidupan sehari har

    Berikut ini adalah contoh makalah untuk mata pelajaran Agama Islam dengan Judul Toleransi menurut Islam dan Implementasinya dalam Kehidupan sehari hari. Makalah ini disusun oleh (1) Aisyah; (2) Ayu Lestari; (3) Khalis Sofi; (4) Luthfia Syahidah Rahmah; (5) Maryam Riani; (6) Nur Ida Marlina dan (7) Yosi Meilianty Husna.

    Kata Pengantar

    السلام عليكم ورحمة الله وبركاته السيدات والسادة الجمعة

    Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan limpahan rahmat dan nikmat kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah “Pendidikan Agama Islam Toleransi Dalam Kehidupan” Insya Allah dengan baik.

    Penyusunan ini tentunya bukan hanya hasil pemikiran kami sendiri, banyak orang-orang yang mendukung kami di belakang. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada kedua orang tua kami, kepada Bapak Ahmad Labib. S.Pdi selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan teman-teman yang selalu menyumbangkan semangatnya. Tanpa mereka kami bukanlah apa-apa.

    Dalam makalah ini, kami membahas mengenai toleransi yang Insya Allah akan bermanfaat dan dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk lebih jelasnya, marilah kita baca dan pelajari makalah ini.

    Makalah ini hanyalah hasil karya susunan insan yang tak berdaya, yang tak jauh dari khilaf dan salah. Untuk itu kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan, agar bisa kami jadikan motivasi untuk kedepannya.

    Semoga Allah SWT. selalu menuntun setiap perjalanan hidup kita. Aaamin..

    Lemahabang, Oktober 2014

    Penyusun

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita egois, kita mempunyai pendapat namun pendapat kita haruslah diterima oleh orang lain. Atau terkadang kita memaksakan kehendak terhadap orang lain untuk mau melakukan hal yang sama dengan kita.

    Untuk menghindari itu semua, kita harus mempunyai sikap toleransi, sikap tenggang rasa, agar tidak terjadi rasa saling tidak suka antar sesama. Jika toleransi ada dalam setiap diri kita, Insya Allah dalam bergaul di lingkungan baik sekolah maupun masyarakat akan menjadi lebih baik.

    Untuk itulah kami mengangkat tema toleransi dalam makalah ini. Semoga dapat diterima dan dapat dijadikan inspirasi untuk berbuat lebih baik.

    B. Tujuan dan Manfaat

    1. Tujuan
      1. Menambahkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. ;
      2. Agar lebih dapat meneladani sikap Rasulullah SAW. ;
      3. Menambah wawasan ;
      4. Agar mengetahui lebih dalam mengenai toleransi ;
      5. Menerapkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari ;
      6. Menghadirkan sikap toleransi dalam bergaul.
    2. Manfaat
      1. Menambah keilmuan tentang ajaran Islam ;
      2. Dapat memahami materi toleransi ;
      3. Hati menjadi tenang dengan adanya sikap toleransi ;
      4. Lebih menghargai suatu hal apapun ;
      5. Mempunyai pendirian kuat dengan tidak merendahkan orang lain ;

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Toleransi

    Toleransi adalah sikap tenggang rasa, menghargai, membiarkan, atau membolehkan oran lain untuk berpendapat atau berpendirian yang berbeda dengan dirinya.

    Toleransi bahasa Arabnya adalah tasamuh yang artinya sama-sama berlaku baik, lemah lembut, dan saling pemaaf. Dalam pengertian umum, toleransi adalah sikap akhlak terpuji dalam pergaulan.

    B. Toleransi Dalam Islam

    Toleransi dalam Islam bukan berarti bersikap sinkretis. Pemahaman yang sinkretis dalam toleransi beragama merupakan kesalahan dalam memahami arti tasâmuh yang berarti menghargai, yang dapat mengakibatkan percampuran antar yang hak dan yang batil (talbisu al-haq bi al-bâtil), karena sikap sinkretis adalah sikap yang menganggap semua agama sama. Sementara sikap toleransi dalam Islam adalah sikap menghargai dan menghormati keyakinan dan agama lain di luar Islam, bukan menyamakan atau mensederajatkannya dengan keyakinan Islam itu sendiri.

    Sikap toleransi dalam Islam yang berhubungan dengan akidah sangat jelas yaitu ketika Allah SWT. memerintahkan kepada Rasulullah SAW. untuk mengajak para Ahl al-Kitab untuk hanya menyembah dan tidak menye-kutukan Allah swt.

    C. Ayat dan Hadis tentang Toleransi

    1. Q. S. Al-Kafirun(109) : 1-6

    قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ

    لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ

    وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ

    وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ

    وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ

    لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ

    Artinya :

    1. Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir !
    2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
    3. dan kamu bukan penyembah apa yang kamu sembah,
    4. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
    5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah,
    6. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.

    Asbabun nuzul

    Salah satu riwayat menyebutkan bahwa sekelompok pemuka kafir Quraisy datang menemui Rasulullah SAW.. Kedatangan mereka untuk mengajak Rasulullah bersekutu dalam segala hal, termasuk dalam peribadatan. Mereka akan menyembah apa yang beliau sembah, beliau pun diminta menyembah apa yang mereka sembah. Bahkan mereka akan mengangkat beliau sebagai pemimpin. Dengan adanya peristiwa tersebut, maka turunlah wahyu Allah SWT., yaitu Q.S. Al-Kafirun.

    Pada ayat 2 dan 4, Rasulullah SAW. menegaskan bahwa beliau tidak akan pernah menjadi penyembah apa yang disembah orang kafir, yaitu berhala. Dan pada ayat 3 dan 5 Rasulullah SAW., juga menegaskan bahwa orang kafir pun tidak akan pernah menjadi penyembah apa yang beliau sembah, yaitu Allah SWT.

    Pada ayat 6 Rasulullah SAW. menegaskan bahwa orang kafir tetap pada agamanya dan beliau bersama kaum muslimin tetap pada agama tauhid. Dengan demikian, ayat 6 ini sebagai landasan hukum adanya tasamuh dalam beragama.

    Kandungan Surah

    1. Kebenaran itu sumbernya dari Allah SWT. ;
    2. Manusia diberi kebebasan memilih mau beriman atau kafir bagi orang yang beriman dan beramal sholeh disediakan Surga dan bagi orang yang kafir disediakan neraka ;
    3. Jika manusia memilih kafir dan melepaskan keimanan maka berarti mereka telah melakukan kezhaliman.

    2. Q. S. Al-Bayyinah (98) : 1-8

    لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُۙ

    رَسُوْلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙ

    فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ

    وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ

    وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ

    اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗ

    اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ

    جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ ࣖ

    Artinya :

    1. Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
    2. (yaitu) seorang rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (Al-Qur’an),
    3. di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar),
    4. Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.
    5. Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata (menjalankan) agama, dan juga agar melaksnakan sholat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar),
    6. Sungguh, orang-orang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.
    7. Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
    8. Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga ‘adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya.

    Asbabun Nuzul

    Sebenarnya, prinsip nabi-nabi terdahulu ialah sama dengan prinsip agama Islam yaitu ketauhidan dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah SWT.. Meskipun agama yang dibawa nabi terdahulu sama dengan Islam, tetapi syariatnya berbeda-beda. Misalnya dalam menjalankan kewajiban dan tata cara beribadah.

    Surah Al-Bayinah yang berkaitan dengan toleransi adalah ayat 1-2 . Kedua ayat ini menjelaskan sikap tegas yang dimiliki oleh orang-orang kafir dari golongan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang musyrik. Mereka menyatakan tidak akan meninggalkan ajaran agama mereka sampai datang keterangan yang nyata. Keterangan itu adalah nabi akhir zaman yang mereka dambakan akan memancarkan lembaran-lembaran suci sebagai pedoman hidup. Mereka menganggap bahwa peribadatan yang mereka lakukan saat itu benar sehingga mereka mempertahankannya. Dengan demikian, sikap tegas mereka sebagai bukti dimilikinya fanatisme beragama.

    Mereka sangat berharap nabi akhir zaman yang mereka tunggu-tunggu itu berasal dari golongan mereka, yaitu bani Israil. Akan tetapi, Allah SWT. mengutus nabi yang terakhir bukan dari golongan bani Israil, muncullah rasa iri pada diri mereka. Upaya untuk membunuh Rasulullah SWT. dan menghancurkan umat Islam selalu mereka lakukan. Hal ini akan berlangsung hingga akhir zaman.

    3. Q. S. Al-Kahfi(18) : 29

    وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكُمْۗ فَمَنْ شَاۤءَ فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَاۤءَ فَلْيَكْفُرْۚ اِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَارًاۙ اَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَاۗ وَاِنْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَاثُوْا بِمَاۤءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِى الْوُجُوْهَۗ بِئْسَ الشَّرَابُۗ وَسَاۤءَتْ مُرْتَفَقًا

    Artinya :

    Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu, barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir. “Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

    Kandungan Surah

    1. Kebenaran itu sumbernya dari Allah SWT. ;
    2. Manusia diberi kebebasan memilih mau beriman atau kafir bagi orang yang beriman dan beramal sholeh disediakan Surga dan bagi orang yang kafir disediakan neraka ;
    3. Jika manusia memilih kafir dan melepaskan keimanan maka berarti mereka telah melakukan kezaliman.

    4. Q. S. Yunus(10) : 40-41

    وَمِنْهُمْ مَّنْ يُّؤْمِنُ بِهٖ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّا يُؤْمِنُ بِهٖۗ وَرَبُّكَ اَعْلَمُ بِالْمُفْسِدِيْنَ ࣖ

    وَاِنْ كَذَّبُوْكَ فَقُلْ لِّيْ عَمَلِيْ وَلَكُمْ عَمَلُكُمْۚ اَنْتُمْ بَرِيْۤـُٔوْنَ مِمَّآ اَعْمَلُ وَاَنَا۠ بَرِيْۤءٌ مِّمَّا تَعْمَلُوْنَ

    Artinya :

    40. Dan diantara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Qur’an), dan diantaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Rabbmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.

    41. Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.

    Kandungan surah

    1. Ada golongan umat manusia yg beriman terhadap al-qur’an dan ada yg tdk beriman kepada Al-Qur’an ;
    2. Allah SWT. mengetahui sikap dan perilaku orang-orang  yang beriman yang bertakwa kepada Allah SWT. dan orang-orang yang tidak beriman yang berbuat durhaka kepada Allah SWT. ;
    3. Orang-orang  yang beriman kepada Allah SWT. harus yakin bahwa Tasul Allah SWT. yang terakhir adalah Nabi Muhammad SAW. dan Al-Qur’an adalah kitab suci yg harus dijadikan pedoman umat manusia sampai akhir zaman.

    5. Hadits

    Di dalam salah satu hadis Rasulullah saw., beliau bersabda :

     حَدَّثَنِا عبد الله حدثنى أبى حدثنى يَزِيدُ قَالَ أنا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ عَنْ دَاوُدَ بْنِ الْحُصَيْنِ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ اْلأَدْيَانِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ.

    [Telah menceritakan kepada kami Abdillah, telah menceritakan kepada saya Abi telah menceritakan kepada saya Yazid berkata; telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Dawud bin Al Hushain dari Ikrimah dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata; Ditanyakan kepada Rasulullah saw. “Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah?” maka beliau bersabda: “Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang lurus lagi toleran)]”

    D. Toleransi antar Umat Beragama

    1. Kaitan toleransi dengan persaudaraan sesama Muslim

    Berkaitan dengan hubungan toleransi dengan persaudaraan sesama Muslim, dalam hal ini Allah SWT. Berfirman :

    إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

    [Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat].

    Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa orang-orang mukmin bersaudara dan memerintahkan untuk melakukan islah (mendamaikannya  untuk perbaikan hubungan) jika seandainya terjadi kesalahpahaman di antara mereka atau kelompok umat Islam.

    Untuk mengembangkan sikap toleransi secara umum,  terlebih dahulu dengan menyikapi perbedaan (pendapat) yang (mungkin) terjadi pada keluarga dan saudara  sesama muslim. Sikap toleransi dimulai dengan cara membangun kebersamaan atau keharmonisan dan menyadari adanya perbedaan dan menyadari bahwa semua adalah bersaudara, maka akan timbul rasa kasih sayang, saling pengertian yang pada akhirnya akan bermuara pada sikap toleran. Dalam konteks  pengamalan agama, Al-Qur’an secara tegas memerintahkan orang-orang mukmin untuk kembali kepada Allah SWT.  dan sunnah Rasulullah SAW..

    2. Kaitan toleransi dengan mu’amalah antar umat beragama

    Toleransi antar umat beragama dapat dimaknai sebagai suatu sikap untuk dapat hidup bersama masyarakat penganut agama lain dengan memiliki kebebasan untuk menjalankan prinsip-prinsip keagamaan (ibadah) masing-masing, tanpa adanya paksaan dan tekanan, baik untuk beribadah maupun tidak beribadah dari satu pihak ke pihak lain. Sebagai implementasinya dalam praktek kehidupan sosial dapat dimulai dari sikap bertetangga, karena toleransi yang paling hakiki adalah sikap kebersamaan antara penganut keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.

    Sikap toleransi antar umat beragama bisa dimulai dari hidup bertetangga baik dengan tetangga yang seiman dengan kita atau tidak. Sikap toleransi itu direfleksikan dengan cara saling menghormati, saling memuliakan dan saling tolong-menolong. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. saat beliau dan para sahabat sedang berkumpul, lewatlah rombongan orang Yahudi yang mengantar jenazah. Nabi Muhammad saw. langsung berdiri memberikan penghormatan. Seorang sahabat berkata: “Bukankah mereka orang Yahudi, ya Rasul?” Nabi saw.. menjawab “Ya, tapi mereka manusia juga”. Hadis ini hendak  menjelaskan bahwa, bahwa sisi akidah atau teologi bukanlah urusan manusia, melainkan urusan Allah SWT. dan tidak ada kompromi serta sikap toleran di dalamnya. Sedangkan urusan mu’amalah antar sesama tetap dipelihara dengan baik dan harmonis.

    Saat Umar bin Khattab ra. memegang amanah sebagai khalifah, ada sebuah kisah dari banyak teladan beliau tentang toleransi, yaitu saat Islam berhasil membebaskan Jerusalem dari penguasa Byzantium pada Februari 638 M. Tidak ada kekerasan yang terjadi dalam ‘penaklukan’ ini.  Singkat cerita, penguasa Jerusalem saat itu, Patriarch Sophorinus, “menyerahkan kunci” kota dengan begitu saja. Suatu ketika, khalifah Umar dan Patriarch Sophorinus menginspeksi gereja tua bernama Holy Sepulchre. Saat tiba waktu shalat, beliau ditawari Sophronius shalat di dalam gereja itu. Umar menolak seraya berkata, “Jika saya shalat di dalam, orang Islam sesudah saya akan menganggap ini milik mereka hanya karena saya pernah shalat di situ.” Beliau kemudian mengambil batu dan melemparkannya keluar gereja. Di tempat batu  jatuh itulah beliau kemudian shalat. Umar kemudian menjamin bahwa gereja itu tidak akan diambil atau dirusak sampai kapan pun dan tetap terbuka untuk peribadatan umat Nasrani.

    3. Tidak ada toleransi dalam akidah

    Mengenai sistem keyakinan dan agama yang berbeda-beda, Al-Qur’an menegaskan:

      قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ  لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ  وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ  وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ  وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

    [Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu, dan untukku agamaku].

    Latar belakang turunnya ayat ini (asbấb an-nuzủl), ketika kaum kafir Quraisy berusaha membujuk Rasulullah saw., “Sekiranya engkau tidak keberatan mengikuti kami (menyembah berhala) selama setahun, kami akan mengikuti agamamu selama setahun pula.” Setelah Rasulullah SAW. membacakan ayat ini kepada mereka maka berputus-asalah kaum kafir Quraisy, sejak itu semakin keras sikap permusuhan mereka kepada Rasulullah SAW.. Dua kali Allah swt. memperingatkan Rasulullah SAW. : “Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak menyembah Tuhan yang aku sembah.” Artinya, umat Islam sama sekali tidak boleh melakukan peribadatan yang diadakan oleh non-muslim, dalam bentuk apapun.

    Ayat ini menegaskan, bahwa semua manusia menganut agama tunggal merupakan suatu keniscayaan. Sebaliknya, tidak mungkin manusia meng-anut beberapa agama dalam waktu yang sama atau mengamalkan ajaran dari berbagai agama secara simultan. Oleh sebab itu, Al-Qu’ran menegaskan bahwa umat Islam tetap berpegang teguh pada sistem ke-Esaan Allah secara mutlak, sedangkan orang kafir pada ajaran ketuhanan yang ditetapkannya sendiri.

    Dalam kondisi sekarang, maka melakukan do’a bersama orang-orang non-muslim (istighasah), menghadiri perayaan Natal, mengikuti upacara pernikahan mereka atau mengikuti pemakaman mereka merupakan cakupan dari surah Al-Kafirun. Semua hal itu tidak boleh diikuti umat Islam, karena berhubungan dengan akidah dan ibadah. Orang-orang non-muslim juga tidak ada gunanya mengikuti peribadatan kaum muslimin, karena sama sekali tidak ada nilainya dihadapan Allah SWT.

    Dalam memahami toleransi, umat Islam tidak boleh salah kaprah. Toleransi terhadap non-muslim hanya boleh dalam aspek muamalah (perdagangan, industri, kesehatan, pendidikan, sosial, dan lain-lain), tetapi tidak dalam hal akidah dan ibadah. Islam mengakui adanya perbedaan, tetapi tidak boleh dipaksakan agar sama sesuatu yang jelas-jelas berbeda.

    Dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW. merupakan teladan yang baik dalam implementasi toleransi beragama dengan merangkul semua etnis, dan apapun warna kulit dan kebangsaannya. Kebersamaan merupakan salah satu prinsip yang diutamakan, yang terkait dengan karakter moderasi dalam Islam, di mana Allah swt berkeinginan mewujudkan masyarakat Islam yang moderat, sebagaimana firman-Nya :

    وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطاً لِّتَكُونُواْ شُهَدَاء عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيداً

    [Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu].

    E. Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari

    1. Tidak memaksakan keyakinan kepada orang lain kerena tidak dibenarkan oleh agama dan akal sehat
    2. Sabar dalam menghadapi sikap orang-orang yang mendustakan Islam, sebagaimana rasul terdahulu
    3. Bersahaja dalam melaksanakan dakwah, tidak mengikuti jalan pikiran objek dakwah
    4. Bebas menjalin hubungan dengan non muslim selama tidak menyangkut masalah akidah dan ibadah.

    F. Hikmah Toleransi

    1. Menghargai kepada sesama ciptaan Allah SWT.
    2. Menghindari terjadinya perpecahan
    3. Memperkokoh silaturahmi dan menerima perbedaan
    4. Tenggang rasa dan suka menolong kepada orang lain
    5. Menciptakan kehidupan masyarakat yang aman dan damai ;

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan pada pembahasan, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, antara lain :

    1. Toleransi adalah sikap memberikan kemudahan, berlapang dada, mendiamkan, dan menghargai
    2. Islam merupakan agama yang menjadikan sikap toleransi sebagai bagian yang terpenting, sikap ini lebih banyak teraplikasi dalam wilayah interaksi sosial sebagaimana yang ditunjukkan dari sikap Rasulullah SAW. terhadap non muslim pada zaman beliau masih hidup
    3. Sikap toleransi dalam beragama adalah menghargai keyakinan agama lain dengan tidak bersikap sinkretis yaitu dengan menyamakan keyakinan agama lain dengan keyakinan Islam itu sendiri, menjalankan keyakinan dan ibadah masing-masing
    4. Sikap toleransi tidak dapat dipahami secara terpisah dari bingkai syariat, sebab jika terjadi, maka akan menimbulkan kesalahpahaman makna yang berakibat tercampurnya antara yang hak dan yang batil
    5. Ajaran toleransi merupakan suatu yang melekat dalam prinsip-prinsip ajaran Islam sebagaimana terdapat pada iman, islam, dan ihsan.

    B. Saran

    Terapkan sikap toleransi pada setiap diri kita agar terciptanya kerukunan dan kedamaian dalam lingkungan kehidupan.

    Bertoleransi bukan berarti kita tidak peduli terhadap orang lain, melainkan menanamkan sikap yang positif untuk menghargai orang lain.

  • Analisis Peluang Usaha

    Analisis Peluang Usaha

    Salah satu faktor yang penting dalam memulai kegiatan usaha adalah memahami produk, pasar dan kompetitor. Hal ini bisa diketahui melalui Analisis Peluang Usaha.

    A. Analisis Peluang Usaha

    Peluang Usaha dapat didefinisikan sebagai kesempatan baik dari sisi waktu maupun materi yang dapat digunakan menjadi sumber keuntungan dalam berwirausaha.

    Cara mengidentifikasi peluang usaha dapat dimulai:

    1. Berpikir positif terhadap ide yang datang
    2. Menerima masukan terkait dengan perkembengan dunia usaha
    3. Pahami konsep ATM (Amati, Tiru, daan Modifikasi)

    Cara mengidentifikasi peluang usaha:

    1. berpikir positif terhadap ide yang datang dalam dunia bisnis
    2. menerima saran dan kritik demi perkembangan usaha
    3. mempunyai konsep amati, tiru modifikasi (konsep ATM)

    Risiko usaha adalah segala kemungkinan yang bisa mendatangkan kerugian dalam usaha. Risiko dapay dibagi ke dalam 3 aspek yakni:

    1. Kejadian yang sedang terjadi (Misalnya: bencana alam)
    2. Kemungkinan kejadian yang akan terjadi (Misalnya: Ancaman Resesi atau Inflasi Nilai mata uang)
    3. Kemungkinan yang jika terjadi akan menimbulkan kerugian. (Misalnya: Rumor jika usaha kamu mungkin melakukan kecurangan dan viral)

    B. Kategori Resiko Usaha

    1. Penyebab Risiko

    Resiko dari sudut penyebab dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yakni (1) Risiko Keuangan dan Risiko Operasional.

    Risiko keuangan adalah resiko yang disebabkan oleh faktor-faktor keuangan seperti tingkat bunga, harga, dan mata uang asing. Contoh : perubahan permintaan.

    Terjadinya perubahan permintaan konsumen terhadap selera maka produksi perusahaan yang terdahulu dan tidak mengikuti selera akan tidak laku di pasaran.

    Risiko operasional adalah resiko yang disebabkan oleh faktor-faktor non keuangan seperti manusia, teknologi dan perubahan alam. Contoh : persaingan usaha.

    Salah satu cara agar dapat waspada terhadap persaingan adalah dengan program intelijen kompetitif, tujuannya adalah:

    1. menghindari kejutan yang berasal dari strategi dan taktik baru pesaing
    2. identifikasi pesaing baru yang potensial dan ancaman yang mungkin diakibatkan
    3. memperbaiki waktu reaksi terhadap tindakan pesaing
    4. menyiasati para pesaing pada medan strategis agar perusahaan tetap berada satu langkah di depan.

    Intelijen kompetitif dapat didefinisikan sebagai program sistematik untuk mengumpulkan dan menganalisa informasi tentang kegiatan para pesaing dan kecenderungan-kecenderungan bisnis umum untuk mewujudkan tujuan perusahaan

    2. Akibat Risiko

    Risiko dari Akibatnya juga dapat dibedakan ke dalam jenis yakni 2 macam yaitu:

    1. resiko murni, yaitu suatu kejadian yang berakibat merugikan saja.
    2. resiko spekulatif, yaitu resiko yang memungkinkan terjadinya akibat yang merugikan dan menguntungkan.

    Unsur-unsur yang dapat mengurangi resiko:

    1. Kesadaran terhadap kemampuan mengelola usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan
    2. Adanya kerja prestatif, inisiatif, dan antusias melaksanakan strategi usaha
    3. Adanya kemampuan merencanakan taktik dan strategi untuk melakukan perubahan dalam perusahaan
    4. Adanya kreativitas dan inovasi untuk mengubah keadaan usaha

    C. Identifikasi Peta Peluang Usaha

    Peluang usaha dapat muncul dari berbagai cara, seperti: kebutuhan konsumen, skill yang dimiliki, hobi atau ide kreatif seseorang.

    1. peluang usaha di bidang kesehatan. Contoh : pusat kebugaran, salon & spa
    2. Peluang usaha di bidang hiburan
      contoh: gedung film, kafe, arena bermain anak
      3. peluang usaha di bidang pertanian
      contoh: usaha tanaman hias, peternakan unggas, perikanan, penanaman padi organik
      4. peluang usaha di bidang jasa
      contoh : jasa penitipan anak, jasa antar jemput sekolah
      5. peluang usaha karena hobi
      contoh: menyanyi, master of ceremony, menari, membuat novel
      6. peluang usaha karena ide kreatif
      contoh: kerajinan dari kain perca, usaha membuat bakery, usaha aneka souvenir/oleh-oleh

    Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan jenis usaha yang tepat adalah :

    1. Factor keuntungan
    2. Factor penguasaan teknis
    3. Factor pemasaran
    4. Factor bahan baku
    5. Factor tenaga kerja
    6. Factor modal

    Menurut A. Roe (Kao,1989:15-16) orang yang kreatif mempunyai ciri-ciri:

    1. keterbukaan dalam pengalaman
    2. melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa
    3. keingintahuan
    4. menerima dan menyesuaikan apa yang kelihatannya berlawanan
    5. menerima perbedaan
    6. percaya pada diri sendiri
    7. tekun
    8. berani ambil resiko
    9. tidak hanya tunduk pada standar dan pengawasan kelompok

    D. Menganalisa Peluang Usaha dan Berdasarkan Produk

    1. Klasifikasi jenis produk

    Produk dapat diklasifikasikan ke dalam 3 jenis yakni:

    1. Produk Primer: Bahan mentah yang harus dikelola lagi untuk digunakan atau dikonsumsi seperti hasil bumi, perikanan, pertambangan dan sejenisnya.
    2. Produk Sekunder: Mengacu pada bahan yang sudah dikelola dan siap langsung digunakan seperti Sepatu, Garmen, Makanan dan sejenisnya.
    3. Produk Tersier: Produk yang mengacu pada peralatan dan pelayanan jasa seperti perbankan, asuransi, rumah makan dan biro perjalanan.

    Tujuan diadakannya analisis terhadap jenis produk adalah:

    1. memenuhi keinginan dan minat konsumen terhadap kebutuhan jenis produk
    2. memenangkan persaingan dalam pengembangan usaha
    3. meningkatkan jumlah penjualan produk
    4. mendayagunakan sumber-sumber produksi
    5. mencegah kebosanan konsumen terhadap produk

    Kriteria produk yang tepat diciptakan dan kompetitif adalah :

    1. mudah dan praktis dalam pemakaiannya
    2. efisien dalam penggunaannya
    3. kualitas produk atau jasa harus terjamin
    4. hemat dalam pemakaiannya
    5. adanya jaminan dalam penggunaannya

    2. Faktor-Faktor Keberhasilan

    Faktor-faktor keberhasilan:

    1. Bekerja dengan keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
    2. Achievement oriented (berorientasi pada berprestasi)
    3. Berorientasi pada laba,
    4. Memiliki inisiatif.
    5. Memiliki kemampuan mengambil risiko (risk taking).
    6. Mempunyai jiwa kepemimpinan (leadership).
    7. Memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi
    8. Future oriented/berorientasi ke masa depan.

    3. Faktor-faktor Kegagalan

    Mari kita pelajari faktor-faktor kegagalan yang dikemukakan para ahli di bawah ini.

    Menurut Alex Niti Semito :

    • Kurang ulet dan cepat putus asa
    • kurang tekun, kurang teliti
    • kurang inisiatif dan kurang kreatif
    • tidak jujur dan tidak tepat janji
    • kekeliruan dalam memilih pekerjaan

    Menurut Karakaya & Kobu (1994)

    Ada 3 kelompok kegagalan usaha :

    1. Produk dan pasar
      – Waktu peluncuran produk tidak tepat
      – Desain produk tidak mudah disesuaikan dengan kebutuhan
      – Strategi distribusi tidk tepat
    2. Finansial/keuangan
      – Terlalu rendah memperhitungkan kebutuhan dana
      – Terlalu dini hutang dalam jumlah besar
    3. Manajemen
      – sikap nepotisme
      – sumber daya manusia yang lemah

    Menurut Erkki K. Laitenen (1992)

    Ada 6 penyebab kegagalan :

    • Terlalu yakin akan keberhasilan pada tahun pertama
    • Terlalu yakin pemegang saham dapat menanggulangi rugi
    • Tidak mulai usaha jika modal kecil
    • Perbandingan utang dan modal terlalu besar
    • Tidak menganggarkan investasi
    • Semakin banyak utang
    • tidak menggunakan konsep tim

    Menurut Tersptra dan Olson (1993)

    • sulit mencari sumber dana
    • keuangan internal masih lemah
    • Pemasaran belum sesuai dengan prediksi
    • Tidak ada usaha untuk mengembangkan produk
    • Manajemen produksi kacau
    • Manajemen SDM lemah
    • Kurang pengalaman
    • Lingkungan ekonomi tidak ramah
    • Kurangnya pengetahuan dunia bisnis

    4. Kreativitas dan Inovatif

    Kreativitas merupakan bahan bakunya, Inovasi merupakan hasil komersial. Sesuatu yang baru belum tentu inovasi jika yang dihasilkan itu tidak merupakan sesuatu yang lebih baik. Inovasi dalam bisnis yang menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas adalah hasil dari tindakan yang bersedia memikul resiko.

    J. Coleman & Hammen (1974) menyatakan kreatifitas bahwa pemikiran yang disertai dengan metode, konsep, pemahaman, penemuan dan seni kerja yang bagus.

    Inovasi tidak hanya dilakukan pada produk saja, namun bidang lain pun dapat melakukan inovasi, sebagaimana klasifikasi berikut:

    1. Inovasi produk, adalah hasil dari organisasi perusahaan.
    2. Inovasi administrasi, adalah inovasi yang terkait dengan manajemen, serta berorientasi dengan proses struktur, manajemen sumber daya manusia (SDM), dan sistem akuntansi.
    3. Inovasi kontinum (berangkai), adalah sebagai inkremental (perkembangan yang lambat dan teratur) ke radikal menurut tingkat perubahan yang diinginkan untuk melaksanakan inovasi.
    4. Inovasi proses, adalah upaya untuk menghasilkan produk atau pelayanan yang baik.
    5. Inovasi teknik, adalah inovasi yang terkait langsung dengan produksi produk.
    6. Inovasi merupakan proses yang terus menerus dan tidak pernah berakhir sebab selalu ada potensi pengembangan. Inovasi terhadap produk akan membawa perkembangan dan perubahan dalam ekonomi.

    Menurut kuratko, ada 4 jenis inovasi yang bisa dikembangkan untuk mendukung keberhasilan usaha, yaitu:

    1. Invensi (penemuan)
    2. Ekstensi (pengembangan)
    3. Duplikasi (penggandaan)
    4. Sintesis (penggabungan konsep)

    Pemetaan usaha berdasarkan daur hidupnya:

    1. Masa EMBRIO – Usaha ini merupakan jenis yang masih dalam taraf perbincangan, pembelajaran atau uji coba, namun peluang usaha tetap ada dan menjanjikan meskipun dalam jangka panjang. Misalnya: rekayasa genetika, teknologi nuklir untuk kemaslahatan umat.
    2. Masa REMAJA – Merupakan usaha yang mengalami perkembangan pesat, banyak peminat usahanya, dan emmberi kesempatan memperoleh keuntungan dalam jangka pendek namun kompetisinya ketat. Jika gagal dalam usaha ini, masih ada kemungkinan untuk kembali membuka usaha. Misalnya: telekomunikasi, komputer, handphone
    3. Masa DEWASA atau KEEMASAN – Produk masa ini berada dalam kompetisi yang super ketat karena para pemilik usaha merupakan pemodal besar/handal dan berskala nasional/internasional.
      Misalnya: otomotif, properti, agrobisnis, dll
    4. Masa TUA – Pada masa ini, peminat produk maupun peminat usaha sudah menurun drastis karena kemanfaatannya yang semakin berkurang dan digantikan oleh produk yang lebih modern.
      Misalnya: mesin 2 tak, industri piringan hitam, mesin ketik manual.
  • Keterampilan Inovasi

    Keterampilan Inovasi

    Inovasi adalah keterampilan yang sebuah proses kreatif yang digunakan dalam mengubah dan menggabungkan ide atau gagasan menjadi sebuah produk baru. Sumber inovasi ini sangat beragam bahkan beberapa kasus Inovasi dikembangkan dari ide-ide yang terdengar sepele.

    Ide utama dari Inovasi adalah menghasilkan barang baru yang memiliki nilai yang lebih baik. Jadi tidak semua temuan merupakan inovatif. Misalnya saja Penemuan Hukum gravitasi Newton, hal ini bukanlah Inovasi melainkan Discovery. Inovasi lebih ke arah menemukan produk yang belum pernah ditemukan sebelumnya dengan tujuan menyelesaikan masalah. Mungkin saja masalah yang diselesaikan sama dengan produk lain namun bentuk produknya dan solusinya boleh jadi berbeda.

    Inovasi dan Industri

    Perkembangan dunia usaha dan industri (DUDI) sangat erat kaitannya dengan inovasi. Bahkan tanpa adanya Inovasi, DUDI akan mati. Hal ini karena hakikatnya kebutuhan manusia akan selalu berubah dan berkembang. Manusia akan selalu mencair produk-produk inovatif untuk memenuhi kebutuhan dan harapan mereka.

    Kotler (1996) menyatakan bahwa Inovasi adalah hal yang bisa saja berkenaan dengan barang, jasa ataupun Ide yang dirasakan baru oleh seseorang. Bisa jadi sebuah ide di suatu tempat sudah lama dan usang namun di tempat lain, ide tersebut bisa jadi masih baru di tempat lain. Dengan demikian Inovasi itu dapat disimpulkan merupakan sebuah ide, gagasan atau produk yang sifatnya baru dan memiliki nilai yang bermanfaat.

    Adapun bentuk Inovasi dapat berupa:

    1. Inovasi Produk baik itu dalam bentuk barang, jasa, ide, suasana ataupun tempat
    2. Inovasi Manajemen bisa dalam bentuk Proses Kerja, Proses Produksi, Keuangan, Pemasaran, dan sebagainya.

    Drucker (1985) mengatakan bahwa dalam melakukan inovasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :

    1. Sesuatu yang harus dilakukan
      1. Menganalisi peluang
      2. Apa yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang
      3. Sederhana dan terarah
      4. Dimulai dari yang kecil
      5. Kepemimpinan
    2. Sesuatu yang tidak harus dilakukan
      1. mencoba untuk menjadi yang pandai
      2. mencoba ingin mengerjakan sesuatu yang banyak
      3. mencoba inovasi untuk masa yang akan dating
    3. Kondisi
      1. Memerlukan ilmu pengetahuan
      2. Membangun keunggulannya sendiri
      3. Inovasi adalah efek dari ekonomi dan masyarakat

    Inovasi dapat bersumber dari adanya peluang-peluang sebagai berikut;

    1. Penelitian dan Pengembangan
    2. Keberhasilan/kegagalan
    3. Penolakan pelanggan
    4. Kebutuhan, keinginan, dan daya beli masyarakat
    5. Persaingan
    6. Perubahan demografi
    7. Perubahan selera
    8. IPTEK baru

    Sumber inovasi menurut Drucker (1995) adalah sebagai berikut:

    1. Tidak diperkirakan (the unexpected) Sukses yang tidak diperkirakan Kegagalan yang tidak diperkirakan
    2. Ketidaksesuaian (incongruities)
    3. Proses kebutuhan (process need)
    4. Struktur pasar dan industri (industry and market struktures)
    5. Demografi (demographics)

    Ada beberapa hal yang harus dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovatif produk dan pelayanannya, adalah sebagai berikut :

    1. Berorientasi kepada tindakan untuk berinovatif
    2. Buatlah produk dengan penuh inovatif dengan proses secara sederhana dan dapat dipahami serta dikerjakan
    3. Mulailah membuat produk dengan inovatif yang terkecil
    4. Menentukan tujuan dalam berinovatif
    5. Menjalankan uji coba dan merevisinya
    6. Mulailah belajar berinovasi dari pengalaman
    7. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukan di dalam berinovatif
    8. Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovatif
    9. Mempunyai keyakinan dan kerja-kerja dengan penuh inovatif dan resiko

    Dengan adanya inovatif merupakan salah satu sangat penting didalam proses produksi dan pelayanan. Sedangkan kemampuan inovatif seorang wirausaha merupakan proses mengubah peluang suatu gagasan dan ide-ide yang dapat dijual. Oleh karena itu jika seorang wirausaha ingin sukses di dalam usahanya, ia harus membuat produk-produknya dengan inovasi-inovasi.

    Inovasi Produk Apple

    1. Menerapkan Kemampuan Inovatif

    Dalam proses penerapan kemampuan, menurut Kuratko, ada 4 jenis inovasi, yaitu:

    1. Invensi ( penemuan baru )
    2. Ekstensi (pengembangan dari yang sudah ada sebelumnya )
    3. Duplikasi (penggandaan, memperbanyak produk yang sudah ada dan terkenal )
    4. Sintesis ( penggabungan atau mengkombinasikan konsep dan formula yang sudah ada menjadi formula yang baru )

    Faktor-faktor yang mendukung untuk tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovatif menurut JAMES BRIAN QUINN, diantaranya :

    1. Iklim, inovasi dan visi
    2. Orientasi pasar
    3. Organisasi yang tetap datar dan kecil
    4. Proses belajar interaktif

    2. Fase Pembuatan Inovasi Proses

    1. Pengamatan dan penyidikan terhadap lingkungan
    2. Pilihan terhadap adanya pemicu terhadap inovasi
    3. Adanya opsi sumber daya dan penciptaan melalui riset
    4. Penetapan inovasi lahir dari gagasan-gagasan atau ide-ide

    3. Prinsip Inovasi

    Inovasi yang efektif adalah inovasi yang sederhana dan fokusnya melakukan atau membuat satu hal. Yang diperlukan inovatif adalah kerja keras yang terfokus dan dan bertujuan.

    4. Sumber Inovatif

    Ada beberapa hal yang menjadi sumber penerapan kemampuan berinovatif (Howell dan Heggins, 1990), yaitu :

    1. Kejadian yang tidak diharapkan
    2. Ketidak harmonisan
    3. Proses sesuai dengan kebutuhan
    4. Perubahan pada industri dan pasar
    5. Perubahan demografi
    6. Perubahan persepsi
    7. Konsep pengetahuan dasar

    5. Tipe-tipe inovasi

    1. Inovasi produk ; Hasil dari organisasi perusahaan
    2. Inovasi administrasi ; inovasi yang terkait dengan manajemen
    3. Inovasi proses : upaya untuk menghasilkan produk dan pelayanan yang lebih baik
    4. Inovasi teknik : inovasi yang terkait langsung dengan produksi produk

    6. Tahap-tahap inovatif

    1. Penciptaan inovatif adalah kreasi gagasan dan pemecahan masalah bagi produk atau solusi produk
    2. Adopsi inovatif adalah akuisisi atau implementasi inovatif, dari sumber-sumber :
      1. Peristiwa-peristiwa yang diharapkan
      2. Adanya kegagalan
      3. Adanya keganjilan
      4. Perubahan demografi
      5. Pengetahuan baru
  • Laporan Prakerin – Pengaruh Pemberian Intensif terhadap Karyawan Depkominfo

    Laporan Prakerin – Pengaruh Pemberian Intensif terhadap Karyawan Depkominfo

    Berikut ini adalah laporan Prakerin yang Jurusan Bisnis Manajemen di Departemen Komunikasi dan Informasi. Laporan ini disusun oleh Aisyah Nur Halimah mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi International Business Management Indonesia.

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Agar dapat mengikuti perkembangan yang ada dan tercapainya tujuan suatu perusahaan maka perlu adanya suatu motivasi supaya karyawan dapat bekerja dengan baik, salah satu motivasi itu adalah dengan memenuhi keinginan-keinginan karyawan antara lain:

    upah atau gaji yang baik, keamanan dalam bekerja, penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan, suasana kerja yang kondusif,pimpinan yang adil dan bijaksana, pengarahan dan perintah yang wajar,

    Lembaga atau tempat kerja yang dihargai masyarakat atau dengan mengupayakan insentif yang besarannya proporsional dan bersifat progresif artinya sesuai dengan jenjang karir, karena insentif sangat diperlukan untuk memacu kinerja para karyawan agar dapat selalu berada pada tingkat tertinggi (optimal) sesuai kemampuan masing-masing.

    Dengan menurunnya semangat dan produktivitas kerja karyawan maka insentif perlu ditingkatkan untuk menunjang kinerja karyawan dalam meningkatkan hasil produksi.

    Dalam peraturan walikota Pasuruan Nomor 26 Tahun 2012 Tentang Tambahan Penghasilan karyawan Pasuruan sipil di Lingkungan Pemerintahan Kota Pasuruan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan karyawan Negeri sipil di lingkungan pemerintah kota Pasuruan,

    dapat diberikan tambahan penghasilan berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan tetap memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetujuan dari DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud pasal 39 ayat 1 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah sebagaimana telah diubah dengan peraturan menteri dalam negeri nomor 59 tahun 2007.

    Dengan maksud untuk memotivasi dan meningkatkan PNS dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

    Berdasarkan pada pertimbangan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA “

    B. Tujuan Dan Manfaat PKL

    1. Tujuan Praktek Kerja Lapangan

    Adapun tujuan diadakannya PKL ini adalah untuk lebih memantapkan pemahaman mahasiswa mengenai anggaran yang dibutuhkan oleh Departemen Kominfo sehingga mahasiswa tidak hanya mengetahui teori saja akan tetapi juga dapat mengetahui secara langsung mengenai anggaran yang di butuhkan.

    Adapun tujuan yang hendak dicapai dari Praktek Kerja Lapangan ini antara lain adalah:

    1. Menambah pengetahuan (wawasan) dan keterampilan mahasiswa dalam bidang penyusunan anggaran setiap tahunnya.
    2. Sebagai salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan pendidikan program S-1.
    3. Memperkenalkan mahasiswi pada situasi kerja yang sebenarnya.
    4. Mampu mengadakan perbandingan antara ilmu yang diperoleh di perkuliahan secara teori dengan selama praktek kerja lapangan.
    5. Mampu menjalin hubungan kerja sama yang baik antara instansi pemerintah dengan STIE IBMI

    1. Manfaat Praktek Kerja Lapangan

    1. Bagi Mahasiswa

    • Mahasiswa-mahasiswi bisa mengaplikasikan antara konsep atau teori yang diperoleh dari perkuliahan dengan kenyataan operasional dilapangan kerja sesungguhnya sehingga makna belajar akan lebih tinggi.
    • Mahasiswa-mahasiswi dapat meningkatkan dan memantapkan sikap profesional dalam usaha pembekalan untuk terjun kelapangan pekerjaan yang sebenarnya.
    • Sebagai media untuk mengenal lingkungan kerja yang berbeda dengan lingkungan kampus.

    2. Bagi STIE IBMI

    • Merupakan sarana komunikasi langsung antara pihak Fakultas dengan Masyarakat
    • Perguruan Tinggi akan lebih siap dalam proses pendidikan untuk berintegrasi antara mahasiswa dengan para praktisi di lapangan sehingga kurikulum perguruan tinggi dapat di sesuaikan dengan kebutuhan.

    3. Bagi Pemerintah

    • Memperoleh tenaga kerja yang terampil tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan dalam melaksanakan tugas yang ada.
    • Terciptanya budaya kerja yang bertanggung jawab dan berguna bagi pemerintah.
    • Sebagai wadah,sarana kerja sama antara pemerintah dengan pendidikan.

    C. Waktu dan Tempat PKL

    Praktek kerja lapangan (PKL) ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang berlandaskan pada setiap semester genap (awal semester 6) mulai tanggal 22 Maret 2013 sampai tanggal 21 April 2013 dan berlangsung selama kurang lebih satu bulan, dengan jadwal efektif lima hari praktik dalam satu minggu.

    Adapun tempat pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah di Departemen Komunikasi dan Informatika di JL. Sudirman No.22 Pasuruan.

    D. Perumusan Masalah

    Bagaimana Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Kinerja karyawan Pada Departemen Komunikasi Dan Informatika ?

    Bab II. Landasan Teori

    A. Pemberian Insentif Terhadap Kinerja

    Manusia sebagai tenaga kerja adalah aset setiap perusahaan, karena manusialah yang akan menentukan peranan sumber daya lainnya yang diikutsertakan dalam proses produksi.

    Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen, di mana manajemen sumberdaya manusia ini menitik beratkan perhatiannya pada masalah-masalah manusia dalam hubungan kerja dengan tugas-tugasnya tanpa mengabaikan faktor-faktor produksi yang lain,

    sehingga manajemen sumberdaya manusia diartikan sebagai penilaian, pendayagunaan, pemberian balas jasa dan pengelolaan terhadap setiap individu anggota organisasi.

    Tugas manajemen yang terpenting adalah mengatur serta mengelola faktor manusia seoptimal mungkin agar bisa memperoleh hasil yang efektif dan efisien dengan jalan menyusun, melaksanakan dan mengembangkan program pembangunan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan organisasi perusahaan.

    Manajemen yang khusus menangani serta mengelola unsur manusia disebut manajemen sumber daya manusia. Dengan mempelajari dan menerapkan manajemen sumberdaya manusia diharapkan tujuan organisasi bisa tercapai secara efisien dan efektif.

    ]Jadi manajemen sumberdaya manusia mengandung arti pengakuan terhadap pentingnya peran manusia pada organisasi sebagai sumberdaya yang vital dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi.

    Berbagai kegiatan dan fungsi personalia untuk menjamin bahwa mereka digunakan secara efektif dan efisien supaya bisa bermanfaat bagi individu, organisasi dan masyarakat.

    Pelaksanaan Pemberian Insentif dalam rangka untuk meningkatkan kinerja merupakan suatu aspek dari manajemen sumber daya manusia, oleh sebab itu perlu diketahui definisi atau pengertian dari manajemen sumber daya manusia itu sendiri agar dapat lebih memahami maksud serta tujuan dari penelitian ini.

    Menurut Malayu S.P Hasibuan (2001: 10), mengemukakan bahwa manajemen sumber daya manusia: “ adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu mewujudkan tujuan organisasi, perusahaan, karyawan, dan masyarakat”.

    Lebih lanjut menurut Hadari Nawawi (2001: 40), menegaskan bahwa sumber daya manusia: “adalah potensi yang merupakan aset serta berfungsi sebagai modal non-material atau non-finansial di dalam organisasi bisnis, yang bisa diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi perusahaan”.

    Ditegaskan pula oleh Mutiara S. Pangabean (2002: 15), mengatakan bahwa manajemen sumberdaya manusia adalah: “ suatu proses yang terdiri dari pengorganisasian, perencanaan, pemimpin dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan evaluasi pekerjaan, analisis pekerjaan, pengadaan, kompensasi,pengembangan, promosi, dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

    Menurut Sedarmayanti (2001: 6), mengemukakan bahwa definisi manajemen sumberdaya manusia adalah: “Penarikan (recruitment), seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan individu atau organisasi”.

    Dari berbagai definisi para ahli tersebut manajemen sumberdaya manusia dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk memperoleh, mengembangkan dan mempertahankanmengembangkan tenaga kerja, baik dari segi kualitas maupun kuantitas

    dengan tetap memperhatikan sifat dan hakekat manusia sebagai anggota organisasi yang bersangkutan secara tepat dan efisien atau dengan kata lain keberhasilan pengelolaan suatu organisasi beserta aktivitasnya sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumberdaya manusia.

    Jadi pada dasarnya, manajemen sumberdaya manusia lebih memfokuskan pembahasannya mengenai peranan manusia dalam mewujudkan tujuan yang optimal.

    Manajemen yang mengatur unsur manusia ini ada yang menyebutnya dengan manajemen personalia. Sebenarnya pengertian manajemen personalia tidak ada yang diterima secara umum, karena masing-masing pakar ahli mengemukakan pengertian mereka masing-masing.

    Bab III. Gambaran Umum

    A. Sejarah Departemen Komunikasi dan Informatika

    Reformasi telah menyebabkan perubahan-perubahan yang cukup signifikan dalam peta kehidupan bernegara. Salah satu perubahan tersebut terasa dalam pola komunikasi masyarakat antara lain ditandai dengan semakin terbukanya akses informasi dan komunikasi.

    Keterbukaan yang ditunjang oleh perkembangan zaman dan teknologi ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan hal tersebut meningkat pesat. Keinginan untuk serba terbuka dan transparan menjadi trend yang harus disikapi secara positif oleh Pemerintah,

    dengan demikian akan terhindar dari sikap saling mencurigai antara masyarakat dan pemerintah serta tercapainya pengertian antara masyarakat dengan Pemerintah sehingga program-program pembangunan dapat terlaksana dengan baik.

    Sebuah kondisi yang kontradiktif kemudian terjadi, setelah Pemerintah memutuskan untuk tidak lagi mencantumkan beberapa Departemen dalam Kabinet Persatuan Nasional periode 1999-2004 yang diumumkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 26 Oktober 1999 satunya adalah Departemen Penerangan.

    Dengan tidak dicantumkannya Departemen Penerangan dalam susunan kabinet pemerintah maka secara Institusi Departemen Penerangan tidak ada, akan tetapi untuk tingkat Pusat keberadaan Departemen Penerangan digantikan dengan Badan Informasi dan Komunikasi Nasional yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 153 Tahun 1999 terhitung dari tanggal 7 Desember 1999,

    Sedangkan kelanjutan dari fungsi dan kelembagaan Departemen Penerangan di Daerah dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah. Pembubaran lembaga yang bertugas untuk mengkoorDepartemenikan jalannya informasi dan komunikasi di Indonesia berdampak terjadinya sebuah euphoria kebebasan dimana segala macam informasi yang menyebar dengan cepat tanpa adanya penyaringan lagi,

    banyaknya beredar informasi yang kurang bahkan tidak akurat adapula menyesatkan yang kemudian terhambatnya pembangunan. Dalam menyikapi reformasi Sistem Pemerintahan di pusat maka di daerah pun dikeluarkan penyesuaian yang didasarkan pada Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah,

    adanya pelimpahan kewenangan dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah kecuali pada bidang Keamanan, Agama, Keuangan, Hukum/Peradilan dan Luar Negeri. Sehingga Pemerintah Kota Palembang dalam merekonstruksikan Struktur Organisasi Pemerintah Daerah yang disesuaikan pada tuntutan dan kebutuhan Pembangunan di Kota Palembang maka dikeluarkanlah Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2001 tentang Pembentukan, Tugas Pokok, Kedudukan, Fungsi dan Struktur Organisasi Departemen Daerah.

    Pada pasal 2 ayat 2 tercantum 19 Departemen Lingkungan Pemerintah Kota Palembang termasuk juga Departemen Informasi dan Komunikasi. Kemudian pada pasal 3 tentang , Tugas Pokok, Kedudukan dan Fungsi Departemen Daerah. Sejalan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintahan.

    Daerah/Provinsi serta Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Untuk Pemerintahan Kota Palembanga hal ini ditindaklanjuti dengan diadakannya Peraturan Daerah kota Palembang No. 9 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Kedudukan, Fungsi, dan Struktur organisasi Departemen daerah, maka Departemen Informasi dan komunikasi di ubah namanya menjadi Departemen Komunikasi dan Informatika dengan susunan organisasi seperti berikut:

    Kepala Departemen, Sekretaris, dan terdiri dari 4 bidang :

    1. Bidang Diseminasi Informasi
    2. Bidang Diseminasi Informasi, Bidang Pemberdayaan Telematika
    3. Bidang Informasi Publik, Pos, dan Telekomunikasi,
    4. Bidang Komunikasi dan informatika

    Pengertian Lambang Kota Medan

    • Bintang yang bersinar lima adalah Bintang Nasional memiliki arti bahwa hidup penduduk Kota Medan khususnya dan Indonesia umumnya akan bersinar bahagia dan lepas dari kemiskinan dan kemelaratan.
    • 4 tiang dan 5 bahagian dari perisai memiliki arti tahun 45 dari ProklamasiIndonesia.
    • 17 biji padi memiliki arti tanggal 17 dari hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
    • 8 bunga kapas memiliki arti bulan 8 dari tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
    • Satu bambu runcing yang terletak dibelakang perisai adalah lambang perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia, dan lima bahan-bahan pokok yang terpenting dihadapan bambu runcing memiliki arti Kemakmuran serta Keadilan Sosial yang merata ada dihadapan kita.
    • Lima sinar bintang memiliki arti lima bahan pokok terpenting yang diekspor dari Kota Medan dan lima bahagian perisasi berarti Pancasila yang menjadi Dasar Negara Republik Indonesia.

    3.3 Struktur Organisasi Kominfo

    Dalam rangka untuk melaksanakan tugas perusahaan di perlukan adanya struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan kerangka dan susunan perwujudan pola hubungan di antara bagian-bagian, fungsi-fungsi, dan orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas, tanggung jawab dan wewenang yang berbeda beda dalam suatu organisasi atau perusahaan.

    Struktur ini mengandung unsur-unsur desentralisasi kerja atau sentralisasi dalam pembuatan keputusan kerja. Melalui bagan organisasi akan terlihat jelas bagaimana informasi mengalir dari satuan organisasi ke satuan organisasi lainnya.

    Juga memberikan petunjuk-petunjuk tentang pembagian tugas , luasnya rentangan kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab. Oleh karena itu, setiap karyawan harus muthllak untuk memahami struktur organisasi di tempat kerja.

    Melihat struktur organisasi di Departemen Komunikasi dan Informatika Medan, dapat dilihat bahwa struktur organisasi yang digunakan merupakan bentuk organisasi garis (line), pelimpahan tanggung jawab dan pendelegasian tugas disusun dalam aliran kerja yang teratur dari level paling tinggi( kadis) hingga pada tingkat karyawan.

    Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi di Departemen Komunikasi dan Informatika Medan:

    STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KOMUNIKASI

    1. Deskripsi Pembagian Tugas

    Berdasarkan struktur organisasi Departemen KOMINFO (Komunikasi dan Informatika) Kota Medan diatas diketahui bahwa Pejabat dan karyawan, masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing yang ditunjuk oleh pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

    Kepala Departemen

    Bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah dan bagian-bagiannya, yaitu:

    1. Sekretariat.
    2. Kepala Bidang Teknologi
    3. Kepala Bidang Pos dan Telekomunikasi.
    4. Kepala Bidang Komunikasi Media Cetak dan Elektronik.Informasi.
    5. Kelompok Jabatan Fungsional.
    6. Unit Pelaksana Teknis (UPT).
    7. Kepala Bidang Data.

    Tugas Utama Kepala Departemen KOMINFO (Komunikasi dan Informatika) Kota Medan

    1. sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Departemen Komunikasi dan Informatika merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah, yang dipimpin Kepala Departemen yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
    2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud, Departemen Komunikasi

    dan Informatika menyelenggarakan fungsi :

    • Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang Komunikasi dan Informatika.
    • Perumusan kebijakan teknis di bidang Komunikasi dan informatika.

    Sekretariat

    Tugas Pokok Sekretariat Departemen KOMINFO (Komunikasi dan Informatika) Kota Medan

    1) Melaksanakan sebagian tugas Departemen lingkup sekretariatan meliputi

    pengelolaan keuangan, administrasi umum, dan penyusunan

    program.

    2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,

    Sekretariat menyelenggarakan fungsi :

    • Penyusunan program, rencana, dan kegiatan sekretariatan.
    • Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi
    • PengkoorDepartemenian penyusunan perencanaan program Departemen.
    • kesekretariatan Departemen yang meliputi keuangan, administrasi umum, kekaryawanan, dan kerumahtanggaan Departemen.

    Sub Bagian Umum

    Tugas Pokok Sub Bagian Umum Departemen KOMINFO (Komunikasi dan Informatika) Kota Medan

    1. oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup administrasi umum.
    2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bagian

    Umum menyelenggarakan fungsi :

    • Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum.
    • Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Umum.
    • Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah Departemen, penataan kearsipan, perlengkapan dan penyelenggaraan kerumahtanggaan Departemen.’

    Sub Bagian Keuangan

    Tugas Pokok Sub Bagian Keuangan Departemen KOMINFO (Komunikasi dan Informatika) Kota Medan adalah

    1. Melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup pengelolaan administrasi keuangan.
    2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :
      • Pengumpulan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan.
      • Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Keuangan.
      • Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyusunan rencana, pemrosesan, penyusunan bahan, pengusulan dan verifikasi.

    Sub Bagian Penyusunan Program

    Tugas Pokok Sub Bagian Penyusunan Program Departemen KOMINFO (Komunikasi dan Informatika) Kota Medan adalah

    1. Melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup penyusunan program dan pelaporan
    2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Penyusunan Program menyelenggarakan fungsi :
      • Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan program Departemen.
      • Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program.
      • Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Departemen

    Bidang Komunikasi Media Cetak dan Elektronik

    Tugas Pokok Bidang Komunikasi Media Cetak dan Elektronik Departemen KOMINFO (Komunikasi dan Informatika) Kota Medan adalah

    1. Melaksanakan sebagian tugas Departemen lingkup penyiaran, komunikasi sosial, media luar ruang dan mobil unit.
    2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud, Bidang Komunikasi Media Cetak dan Elektronik menyelenggarakan fungsi:
      • Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Komunikasi Media Cetak dan Elektronik.
      • Penyusunan petunjuk teknis lingkup penyiaran, komunikasi social, media luar ruang, dan mobil unit.
      • Pelaksanaan kegiatan komunikasi melalui tatap muka.

    Bagian-bagian / Departemen- departemen yang dibawahi langsung oleh Kepala Bidang Komunikasi Media Cetak dan Elektronik, yaitu :

    a) Kepala Seksi Penyiaran

    Tugas Utama Kepala Seksi Penyiaran adalah

    1. Melaksanakan sebagian tugas Bidang Komunikasi Media Cetak dan elektronik lingkup penyiaran.
    2. Dalam Melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud, Seksi Penyiaran menyelenggarakan fungsi :
      • Pengumpulan dan pengelolaan data lingkup penyiaran.
      • Penyiapan rencana, program dan kegiatan Seksi Penyiaran.
      • Penyiapan bahan dan data pelaksanaan penyebarluasan informasi pembangunan melalui media elektronik.

    b) Kepala Seksi Komunikasi Sosial

    Tugas Utama Kepala Seksi Komunikasi Sosial adalah

    1. Melaksanakan sebagian tugas Bidang komunikasi Media Cetak dan Elektronik lingkup komunikasi sosial.
    2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi Komunikasi Sosial menyelenggarakan fungsi :
      • Penyiapan rencana, program dan kegiatan Seksi Komunikasi Sosial.
      • Penyiapan bahan dan data pelaksanaan / pelayanan penyebarluasan informasi pembangunan melalui komunikasi tatap muka dan media cetak.
      • Pengumpulan dan pengolahan data lingkup Komunikasi Sosial.

    c) Kepala Seksi Media Luar Ruang dan Mobil Unit

    Tugas Utama Kepala Seksi Media Luar Ruang dan Mobil Unit adalah

    1. Melaksanakan sebagian tugas Bidang komunikasi Media Cetak dan Elektronik lingkup media luar ruang dan mobil unit.
    2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud, Seksi Media Luar Ruang Dan Mobil Unit menyelenggarakan fungsi :
      • Pengumpulan dan pengolahan data lingkup media luar ruang dan mobil unit.
      • Penyiapan rencana, program dan kegiatan Seksi Media Luar Ruang Dan Mobil Unit.

    e) Bidang Pos dan Telekomunikasi

    Tugas Pokok Bidang Pos dan Telekomunikasi Departemen KOMINFO (Komunikasi dan Informatika) Kota Medan adalah

    1. Melaksanakan sebagian tugas Departemen lingkup Pos, spectrum, telekomunikasi, frekuensi radio dan standarisasi.
    2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang Pos dan Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi :
      • Penyusunan petunjuk teknis lingkup pos dan telekomunikasi.
      • Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Pos dan Telekomunikasi.
      • Pelaksanaan proses perizinan dan pelayanan lainnya lingkup pos dan telekomunikasi sesuai denga urusan pemerintah kota.
      • Bagian-bagian / Departemen- departemen yang dibawahi langsung oleh Kepala Bidang Pos dan Telekomunikasi, adalah :
        • Kepala Seksi Pos
          • Melaksanakan sebagian tugas Bidang Pos dan Telekomunikasi lingkup pos.
          • Dalam Melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi Pos

    menyelenggarakan fungsi :

    • Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pos.
    • Penyiapan rencana, program dan kegiatan Seksi Pos.
    • Pelaksanaan proses perijinan dan pelayanan lainnya lingkup pos sesuai dengan urusan pemerintahan kota.

    b) Kepala Seksi Telekomunikasi

    Tugas Utama Kepala Seksi Telekomunikasi adalah

    1) Melaksanakan sebagian tugas Bidang Pos dan Telekomunikasi lingkup telekomunikasi.

    2) Dalam Melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi :

    • Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup telekomunikasi.
    • Penyiapan rencana, program dan kegiatan Seksi Telekomunikasi.
    • Pelaksanaan proses perijinan dan pelayanan lainnya lingkup telekomunikasi sesuai dengan urusan pemerintahan kota.

    c) Kepala Seksi Spektrum Frekwensi Radio dan Standarisasi

    Tugas Utama Kepala Seksi Spektrum Frekwensi Radio dan Standarisasi adalah

    1) Melaksanakan sebagian tugas di Bidang Pos dan Telekomunikasi lingkup spectrum, frekwensi radio dan standarisasi.

    2) Dalam Melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi Spectrum, Frekwensi Radio Dan Standarisasi menyelenggarakan fungsi :

    • Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup spectrum, frekwensiradio dan standarisasI.
    • Penyiapan rencana, program dan kegiatan Seksi Spectrum, Frekwensi Radio Dan Standarisasi.

    Bidang Teknologi Informasi

    Tugas Pokok Bidang Teknologi Informasi Departemen KOMINFO (Komunikasi dan

    Informatika) Kota Medan adalah

    1) Melaksanakan sebagian tugas Departemen lingkup pengembangan dan perawatan teknologi informasi, serta operasional kerja sama sistem informasi.

    2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud, Bidang

    Teknologi Informasi menyelenggarakan fungsi :

    • Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Teknologi Informasi.
    • Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengembangan dan perawatan teknologi informasi, serta operasional kerja sama sistem informasi.
    • Pelaksanaan dan pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan sistem informasi.

    Bagian-bagian yang dibawahi langsung oleh Kepala Bidang Teknologi Informasi, yaitu :

    a) Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Informasi

    Tugas Utama Kepala Seksi Pengembangan Teknologi Informasi adalah

    1) Melaksanakan sebagian tugas Bidang Teknologi Informasi lingkup pengembangan teknologi informasi.

    2) Dalam Melaksanakan tugas pokok sebagaimana yng dimaksud, Seksi Pengembangan Teknologi Informasi menyelenggarakan fungsi :

    • Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan teknologi informasi.
    • Penyiapan rencana, program dan kegiatan Seksi Pengembangan Teknologi Informasi.
    • Pelaksanaan dan pengembangan sarana dan prasarana pendukung teknologi informasi dan system informasi.

    b) Kepala Seksi Perawatan Teknologi Informasi

    Tugas Utama Kepala Seksi Perawatan Teknologi Informasi adalah

    1) Melaksanakan sebagian tugas Bidang Teknologi Informasi lingkup

    perawatan teknologi informasi.

    2) Dalam Melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud, Seksi

    Perawatan Teknologi Informasi menyelenggarakan fungsi :

    • Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup perawatan teknologi.
    • Penataan, pembinaan , perawatan,dan pengawasan sarana dan prasarana pendukung teknologi informasi dan sistem informasi.
    • Penyiapan rencana, program dan kegiatan Seksi Perawatan Teknologi.

    c) Kepala Seksi Operasional Kerja Sama Sistem Informasi.

    Tugas Utama Kepala Seksi Operasional Kerja Sama Sistem Informasi adalah

    1) Melaksanakan sebagian tugas Bidang Teknologi Informasi lingkup operasional kerja sama sistem informasi.

    2) Dalam Melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi Operasional Kerja Sama Sistem Informasi menyelenggarakan fungsi :

    • Penyiapan rencana, program dan kegiatan Seksi Operasional KerjaSama Sistem Informasi.
    • Penyiapan bahan dan data pelaksanaan kerja sama, penyelenggaraan kegiatan operasional sistem informasi dan peningkatan sumber daya manusia lingkup teknologi informasi dan sistem informasi.
    • Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup operasional kerja samasistem informasi

    Bidang Data

    Tugas Pokok Bidang Data Departemen KOMINFO (Komunikasi dan Informatika) Kota

    Medan

    1) Melaksanakan sebagian tugas Departemen lingkup pengumpulan dan

    pengelolaan data, monitoring dan evaluasi.

    2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud, Bidang Data

    menyelenggarakan fungsi :

    • Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengumpulan dan pengelolaan data, monitoring, dan evaluasi.
    • Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Data.
    • Penyediaan, penghimpunan, pengelolahan dan perawatan data.

    Bagian-bagian / Departemen- departemen yang dibawahi langsung oleh Kepala

    Bidang Teknologi Informasi, yaitu :

    a) Kepala Seksi Pengumpulan dan Pengelolahan Data

    Tugas Utama Kepala Seksi Pengumpulan dan Pengelolahan Data adalah

    1) Melaksanakan sebagian tugas Bidang Data lingkup pengumpulan dan

    pengelolahan data.

    2) Dalam Melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud, Seksi Pengumpulan Dan Pengelolahan Data menyelenggarakan fungsi :

    • Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengumpulan dan pengelolahan data.
    • Penyiapan rencana, program dan kegiatan Seksi Pengumpulan Dan Pengelolahan Data.
    • Pengumpulan dan pengelolaan data.

    b) Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi

    Tugas Utama Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi adalah

    1) Melaksanakan sebagian tugas Bidang Teknologi Informasi lingkup

    monitoring dan evaluasi data.

    2) Dalam Melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud, Seksi

    Monitoring Dan Evaluasi Data menyelenggarakan fungsi :

    • Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup monitoring dan evaluasi.
    • Penyiapan rencana, program dan kegiatan Seksi Monitoring Dan Evaluasi.

    c) Kepala Seksi Data Keluaran

    Tugas Utama Kepala Seksi Data Keluaran adalah

    1) Melaksanakan sebagian tugas Bidang Data lingkup data keluaran.

    2) Dalam Melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang dimaksud, Seksi Data

    Keluaran menyelenggarakan fungsi :

    • Penyiapan rencana, program dan kegiatan Seksi Data Keluaran.
    • Penyajian data statis dan data dinamis
    • Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup data keluaran.

    1.3 Visi, Misi Dan Tujuan Organisasi

    1.3.1 VISI : “e-gov 2010”

    1.3.2 Misi :

    1. Menyediakan pelayanan informasi komunikasi dan data elektronik yang aktual dan akurat
    2. Menyediakan infrastruktur sarana informasi komunikasi dan data elektronik yang tangguh dan handal
    3. Meningkatkan pelayanan masyarakat melalui sarana komunikasi sosial, media informasi komunikasi dan media massa.
    4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dalam penguasaan dan pemanfaatan bidang teknologi informasi dan komunikasi.

    1.3.3 Tujuan Kominfo

    Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

    1. Terwujudnya SDM yang handal dan profesional sesuai bidang tugas yang diemban;
    1. Menyediakan data base Kota Malang yang up to date;
    2. Membentuk sistem informasi global yang relatif murah dan mudah dipahami;
    3. Mewujudkan layanan informasi yang profesional;
    4. Terwujudnya sistem informasi yang andal dalam melayani masyarakat;
    5. Membantu membangun masyarakat madani yang informatif, komunikatif, aspiratif dan kreatif;
    6. Mendokumentasikan sekaligus menginformasikan semua aspek kegiatan pembangunan fisik di Kota Malang.

    Bab IV. Laporan Kerja PKL

    A. Laporan kerja PKL

    Nama : Aisyah Nur Halimah
    NIM : 12.22.0057
    Jurusan : Akuntansi
    Departement/ Bagian : Bendahara

    B. Pengaruh Penambahan Insentif Terhadap Kinerja Karyawan pada Departemen Komunikasi Dan Informatika

    Insentif adalah suatu sarana memotivasi diri/orang lain berupa materi, yang diberikan sebagai suatu perangsang ataupun pendorong dengan sengaja kepada para Karyawan agar dalam diri mereka timbul semangat yang besar untuk meningkatkan produktivitas kerjanya dalam organisasi.

    Pengaruh penambahan intensif di catat dalam peraturan walikota Medannomor 26 tahun 2012 mengenai penambahan penghasilan karyawan Medan sipil di lingkungan pemerintah kota Medan .

    Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan karyawan negeri sipil di ruang lingkup pemerintah kota Medan , dapat diberikan tambahan penghasilan berdasarkan pertimbangan bersifat objektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetujuan dari DPRD.

    Sesuai dengan ketentuan peraturan UU sebagaimana dimaksud dalam pasal 39 ayat 1 Peraturan menteri dalam negeri nomor 13 tahun 2006 mengenai pedoman pengelolaan keuangan daerah sebagaimana sudah di ubah dengan peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 dengan maksud menetapkannya peraturan walikota ini adalah

    untuk memotivasi dan meningkatkan karyawan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan dan kualitas Pelayanan kepada masyarakat.

    Tambahan penghasilan atas pertimbangan bersifat objektif diberikan dalam bentuk uang makan kepada karyawan yang melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya secara nyata berdasarkan daftar hadir yang ditandatangani oleh karyawan dan diketahui oleh kepala SKPD dan besaran uang makan adalah Rp.10.000 per hari kerja maksimal 22 hari selama satu bulan.

    Pemberian tambahan upah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah berdasarkan eselon dan/atau yang disetarakan dengan eselon serta non eselon sesuai dengan pangkat dan golongan seperti pada tabel 4.2 di bawah ini :

    Bab V. Penutup

    A. Kesimpulan

    Insentif dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan karena dapat penambahan penghasilan mereka jika seorang karyawan dapat mengikuti prosedur yang telah di berikan dengan mengikutu kegiatan yang ada seperti apel pagi dan apel sore dengan absensi yang ditanda tangani oleh karyawan yang bersangkutan.

    B. Saran

    Sistem kinerja yang ada di kominfo cukup baik, namun karena terlalu banyaknya outsourcing maka kerja disini lebih sedikit walaupun begitu motivasi kerja disini sangat baik.

  • Contoh Tata Tertib Praktek Kerja Industri

    Contoh Tata Tertib Praktek Kerja Industri

    Tata Tertib Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan aspek penting yang dapat menjaga hubungan antara Peserta PKL dan Dunia Industri. Sebenarnya ada aturan perusahaan lokasi Prakerin masing-masing, namun Tatib juga penting karena level karyawan dan peserta magang masih berbeda.

    TATA TERTIB PESERTA PRAKTEK KERJA INDUSTRI

    Peserta dalam melaksanakan Prakerin di DU / DI wajib mematuhi ketentuan-ketentuan :

    1. Melapor kepada (1) Seksi Tatalaksana dan Usaha atau (2) Kepala Departemen HRD di DUDI pada saat kegiatan dimulai.
    2. Menyerahkan surat tugas dari Sekolah
    3. Mengisi Formulir yang telah disiapkan oleh DU/DI
    4. Mengisi Biodata pada format yang disediakan.
    5. Masuk pada 6 (enam) hari kerja Senin – Sabtu dengan kesepakatan jam dan waktu antara DU / DI dengan peserta.
    6. Mematuhi perubahan/penambahan hari kerja dan jam kerja apabila ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan.
    7. Mengisi absensi kegiatan setiap hari yang disediakan oleh Sekretariat Prakerin, dan Unit Kerja / Bengkel.
    8. Melaksanakan tugas / pekerjaan yang diberikan pembimbing.
    9. Berhak bertanya dan memperjelas tugas/pekerjaan kepada pembimbing atau staf lain yang berhubungan langsung dengan pekerjaan yang dilaksanakan.
    10. Melaporkan hasil pekerjaan kepada pembimbing atau staf lain yang memberi tugas / pekerjaan.
    11. Membersihkan tempat kerja sesuai ketetapan masing-masing unit Kerja / Bengkel.
    12. Menjaga hubungan kerja antar peserta, peserta dengan staf, dan peserta dengan pimpinan Unit Kerja / Bengkel.
    13. Menjaga keutuhan dan keamanan alat-alat kerja di lingkup tempat kerjanya.
    14. Menggunakan pakaian kerja yang sesuai.
    15. Membuat jurnal harian sesuai tugas / pekerjaan yang dilaksanakan denga format yang disediakan.
    16. Mengorganisasi konsumsi dan akomodasi secara mandiri.
    17. Izin dengan atasan yang dapat dipertanggungjawabkan maksimal 5% total hari kerja (sakit dengan surat dokter, alasan lain dengan format izin yang disediakan).
    18. Memperhatikan peringatan lisan maupun tertulis atas pelanggaran yang dilakukan.
    19. Apabila melakukan pelanggaran berat (mencuri, terlibat perkelahian, mengedarkan/menggunakan narkoba) dan atau telah diberikan 2 (dua)kali peringatan tertulis bersedia untuk dikeluarkan.
    20. Mematuhi larangan di kelas dan bengkel serta tempat-tempat tertentu, misalnya tidak makan, minum, merokok, mencorat/coret tempat dan lain-lain.
    21. Tidak menuntut honor / uang saku.

    Ditetapkan di : Majalengka
    Tanggal :

    Mengetahui;
    Kepala Sekolah,


    Drs. H. NAHARI SURUR, MM
    NIP. 19630818 198603 1 026