Blog

  • Cabang-Cabang Seni Rupa

    Seni Rupa

    Seni rupa di bagi menjadi dua kelompok, yaitu seni rupa murni dan desain.

    A. Seni Rupa Murni

    Seni rupa murni (pure art; fine art) adalah cabang seni rupa yang terlepas dari unsur-unsur praktis.  Seni rupa murni menghususkan pada karya seni berdasarkan kreativitas, dan ekspresi yang sangat pribadi.

    seni rupa murni dapat dikelompokan menjadi, seni lukis, seni patung, seni grafis, seni kramik, dan seni kriya.

    1. Seni lukis

    seni lukis adalah seni rupa yang berdimensi dua. Seni lukis biasa disebut lukisan, umumnya di buat diatas kain kanvas, dengan bahan berbagai cat. Objek dan gaya serta aliran lkisansangat beragam

    2. Seni Grafis

    seni grafis adalah cabang seni rupa murni yang berwujud dua dimnesi dan dikerjakan dengan teknik cetak. Teknik seni grafis sendiri dapat dibuat dengan teknik sablon, cukil kayu, etsa( pengasaman pada bahan metal) dan lito9 pencetakan dengan bahan baku batu litho) . seiring dengan perkembangan teknologi, seni grafis juga sudah menggunakan teknik komputerisasi.

    3. Seni Patung

    seni patung adalah cabang seni rupa yang berwujud 3 dimensi ( tidak datar). sebagai media seni patung kerap digunakan batu, kayulogam, lilin

    4. Seni Keramik

    Seni keramik adalah seni yang berbentuk tiga dimensi dengan bahan dasar, tanah  liat, kaolin, atau jenis tanah lainnya. Teknik dasar dari seni keramik adalah pengerasannya dengan dibakar.

    5. Seni Kriya

    seni kriya adalah seni rupa berwujud dua atau tiga dimensi, baik yang memiliki guna praktis maupun guna hias. Seni kriya menggunakan bahan bahan bebas sepanjang bahan bahan tersebut dapat di gunakan untuk membuat karya. conoth, kursi berukir.

    Karya seni rupa murni memiliki guna sebagai penggali keindahan baru, disamping sebagai benda pajang di gaaleri, musium, ataupun koleksi pribadi. karya seniman yang bermutu (masterpiece) memiliki nilai jual yang tinggi dan dapat dilelang oleh galeri termuka.

    B. Desain

    desain (design) sering disebut dengan seni terapan, seni terpakai, seni industri, atau seni guna. Namun, seiring perkembangan jaman, memasuki abad 20, istilah desain mengalami perluasan makna, yitu kegiatan manusia yang berupaya unutk memecahkan masalah kebutuhan fisik. Berbeda dengan seni rupa murni, desain merupakan   kegiatan seni rupa yang berpangkal dari unsur-unsur objektif. Unsur-unsur objektif yang dimaksud adalah unsur guna, ekonomi produksi, promosi, dan kebutuhan masyarakat. Desain menjadi bagian dunia kesenirupaan karena karena bentuk akhir suatu desain harus indah, berguna dan dapat diterima masyarakat. Desian merupakan seni rupa yang lebih praktis, terutama untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti membuat pakaian, bentuk rumah sampai penataan ruangan, meja, kursi almari, merancang iklan, ataupun membuat pernak-pernik hiasan.

    Cabang-cabang desain dapat dikelompokan menjadi beberapa bentuk. Yaitu

    1.Desain Prodak (industrial desain)

    desain prodak adalah cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan persoalan kebutuhan masayrakat akan peralatan dan benda-benda sehari-hari untuk menunjang kegiatan. Misal, mebel, alat rumaah tangga yang lain, alat transportasi, alat tulis, alat makan, alat kedokteran, perhiasan, pakaian sepatu, perkakas pertukangan mainan anak, cindera mata, alat kebersihan,

    2. Desian Grafis. Desain Komunikasi Visual.

    desain garafis adalah cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan kebutahan masyarakat akan komunikasi rupa yang dicetak, seperti poster, undangan , majalah,surat kabaar, logo perusahaan, kemasan, buku. Desain grasif pada saat ini mengalami perkembangan dengan ruang lingkupnya meliputi multimedia dana fotografi.

    3. Desain Arsitetur

    Ada dua pandangan yang melihat arsitektur dari pandangan keahlian teknik( insinyur)  dan pandangan arsitektur sebagai kealhian dari seni. Arsitektur adalah suatu upaya untuk memecahkan kebutuhan hidup akan huniaan masyarrkat yang indah dan nyaman. Seperti rumah tinggal, prkantorana, sarana rekreasi, stadion, rumah sakit, tempat ibadah, bangunan umum, sekolah ,hotel, apartemen, hingga bangunan industri

    4. Desain Interior

    desain interior adalah desain yang berupaya untuk memecahkan kebutuhana akan ruag yang nyaman seperti hotel, rumah sakit, musium,  restoran, perkantoran, pusat hiburan, sampai ruang dapur, kamar mandi. banyak yang berpandangan bahwa desain interior adalah bagin dari arsitektor dan menjadi kesatuan yang utuh desain tata ruang secara keseluruhan. Namun seiring dengan kemajuan desain interior berubah menjadi sebuah profesi yang mantap.

    Demikian artikel tentang cabang-cabang seni rupa, semoga dapat menambah wawasan kita bersama. 

  • Satuan Karya Pramuka – SAKA

    Satuan Karya Pramuka

    Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka.

    Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida,

    Satuan Karya Pramuka yang dulu ada 7, pada saat ini satu lagi satuan karya pramuka yang dibentuk adalah satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan hasil kerja sama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat, sehingga satuan karya pramuka pada saat ini ada 8 (delapan), antara lain:

    A. Saka Dirgantara

    Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan atau memiliki landasan udara.

    Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.

    Saka Dirgantara meliputi 3 krida, yaitu:

    1. Krida Olahraga Dirgantara (ORGIDA)
    2. Krida Pengetahuan Dirgantara
    3. Krida Jasa Kedirgantaraan

    B. Saka Bhayangkara

    Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kebhayangkaraan.

    Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia.Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan POLRI.

    Saka Bhayangkara meliputi 4 krida, yaitu :

    1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
    2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
    3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
    4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)

    Pada krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana terdapat 4 sub krida :

    1. Subkrida PASKUD (Pasukan Berkuda)
    2. Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak)
    3. Subkrida DAMKAR (Pemada Kebakaran)
    4. Subkrida SAR (Search And Rescue)

    C. Saka Bahari

    Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan.

    Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.

    Saka Bahari meliputi 4 krida, yaitu :

    1. Krida Sumberdaya Bahari
    2. Krida Jasa Bahari
    3. Krida Wisata Bahari
    4. Krida Reksa Bahari

    D. Saka Bhakti Husada

    Satuan karya Pramuka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.

    Pembinaan Saka Bhakti Husada berada dibawah naungan Gerakan Pramuka yang bekerjsama dengan Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, PMI, Rumah Sakit, dan juga Lembaga Kesehatan Profesional lainnya.

    Saka Bakti Husada meliputi 5 krida, yaitu :

    1. Krida Bina Lingkungan Sehat
    2. Krida Bina Keluarga Sehat
    3. Krida Penanggulangan Penyakit
    4. Krida Bina Obat
    5. Krida Bina Gizi
    6. Krida Pola Hidup Bersih dan Sehat

    E. Saka Kencana (Keluarga Berencana)

    Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.

    Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

    Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu :

    1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
    2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
    3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
    4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).

    F. Saka Taruna Bumi

    Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.

    Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.

    Saka Tarunabumi meliputi 5 krida, yaitu :

    1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
    2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
    3. Krida Perikanan
    4. Krida Peternakan
    5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.

    G. Saka Wanabhakti

    Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

    Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.

    Saka Wanabakti meliputi 4 (empat) krida, yaitu :

    1. Krida Tata Wana
    2. Krida Reksa Wana
    3. Krida Bina Wana
    4. Krida Guna Wana.

    I. Saka Wira Kartika

    Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.

    Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya. Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida antara Lain :

    1. Krida Survival
    2. Krida Pioner
    3. Krida Mountainering
    4. Krida Navigasi Darat
    5. Krida Bintal Juang

    J. Saka Pariwisata

    Saka Pariwisata merupakan wadah kegiatan pendidikan dan pembinaan guna menyalurkan minat, bakat dan menambah pengetahuan, ketrampilan, pengalaman para Pramuka Penegak dan Pandega, dalam bidang kepariwisataan.

    Saka Pariwisata meliputi 3 Krida, yaitu:

    1. krida penyuluh pariwisata
    2. krida pemandu pariwisata
    3. krida kuliner wisata

    K. Saka Widya Budaya Bakti

    Saka Widya Budaya Bakti adalah wadah pendidikan dan pembinaan bagi para pramuka penegak dan pramuka pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan, dan pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta keterampilan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan yang dapat menjadi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa, dan negara.

    Saka Widya Budaya Bakti meliputi 7 Krida, yaitu:

    1. Krida Pendidikan Masyarakat
    2. Krida Anak Usia Dini
    3. Krida Pendidikan Kecakapan Hidup
    4. Krida Bina Sejarah
    5. Krida Bina Seni dan Film
    6. Krida Bina Nilai Budaya, berisi
    7. Krida Bina Cagar Budaya dan Museum

    L. Saka Kalpataru

    Saka Kalpataru merupakan satuan Karya Pramuka tempat meningkatkan pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan kecakapan, dan kepemimpinan Pramuka Penegak dan Pandega serta sebagai wadah untuk menanamkan kepedulian dan rasa tanggungjawab dalam mengelola, menjaga, dan mempertahankan dan melestarikan lingkungan untuk keberlanjutan generasi sekarang dan mendatang. Pembentukan Saka Kalpataru bertujuan untuk memberi memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan ,pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta keterampilan khususnya yang berkaitan dengan substansi Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) yang menjadi bekal penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa dan Negara.

    Saka Kalpartaru meliputi 3 Krida, yaitu:

    1. Krida 3R (Reduce, Reuse, Recycle),
    2. Krida Perubahan Iklim, dan
    3. Krida Konservasi Keanekaragaman Hayati.
  • Perdebatan Soekarno dan Pemuda Di Peristiwa Rengasdengklok

    Perdebatan Soekarno dan Pemuda Di Peristiwa Rengasdengklok

    Peristiwa Rengasdenklok menjadi tonggak bersejarah dan dianggap sebagai pemantik lahirnya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Meskipun updaya persipaan kemerdekaan Indonesia melalui BPUPKI sudah dilakukan jauh hari sebelum kemerdekaan, tetap badan ini dianggap lambat dalam merespon perubahan kekuasaan Global.

    Setelah Jepang menyerah tak bersyarat kepada tentara Sekutu, khususnya setelah peristiwa Bom Atom Nagasaki dan Hiroshima. Golongan Muda melakukan gerakan paksaan yang lebih dikenal dengan peristiwa penculikan Soekarno atau Peristiwa Rengasdenklok.

    Ada perbedaan pendapat antara Golongan Tua dan Golongan Muda. Hal ini memicu perdebatan antara Soekarno dan Golongan uda.

    Soekarno dan Golongan Muda

    Tanggal 15 Agustus 1945, kira-kira pukul 22.00, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, tempat kediaman Bung Karno, berlangsung perdebatan serius antara sekelompok pemuda dengan Bung Karno mengenai Proklamasi Kemerdekaan sebagaimana dilukiskan Lasmidjah Hardi ( 1984:58 ); Ahmad Soebardjo ( 1978:85-87 ) sebagai berikut:

    Sekarang Bung, sekarang! malam ini juga kita kobarkan revolusi !” kata Chaerul Saleh meyakinkan Bung Karno bahwa ribuan pasukan bersenjata sudah siap mengepung kota dengan maksud mengusir tentara Jepang. ” Kita harus segera merebut kekuasaan !” tukas Sukarni berapi-api.

    ” Kami sudah siap mempertaruhkan jiwa kami !” seru mereka bersahutan. Wikana malah berani mengancam Soekarno dengan pernyataan;

    ” Jika Bung Karno tidak mengeluarkan pengumuman pada malam ini juga, akan berakibat terjadinya suatu pertumpahan darah dan pembunuhan besar-besaran esok hari .

    Mendengar kata-kata ancaman seperti itu, Soekarno naik darah dan berdiri menuju Wikana sambil berkata:

    ” Ini batang leherku, seretlah saya ke pojok itu dan potonglah leherku malam ini juga! Kamu tidak usah menunggu esok hari !”.

     Hatta kemudian memperingatkan Wikana;

    … Jepang adalah masa silam. Kita sekarang harus menghadapi Belanda yang akan berusaha untuk kembali menjadi tuan di negeri kita ini. Jika saudara tidak setuju dengan apa yang telah saya katakan, dan mengira bahwa saudara telah siap dan sanggup untuk memproklamasikan kemerdekaan, mengapa saudara tidak memproklamasikan kemerdekaan itu sendiri ? Mengapa meminta Soekarno untuk melakukan hal itu ?

    Namun, para pemuda terus mendesak; ” apakah kita harus menunggu hingga kemerdekaan itu diberikan kepada kita sebagai hadiah, walaupun Jepang sendiri telah menyerah dan telah takluk dalam ‘Perang Sucinya!”. ” Mengapa bukan rakyat itu sendiri yang memproklamasikan kemerdekaannya ? Mengapa bukan kita yang menyatakan kemerdekaan kita sendiri, sebagai suatu bangsa ?”. Dengan lirih.

    Setelah amarahnya reda, Soekarno berkata;

    … kekuatan yang segelintir ini tidak cukup untuk melawan kekuatan bersenjata dan kesiapan total tentara Jepang! Coba, apa yang bisa kau perlihatkan kepada saya ? Mana bukti kekuatan yang diperhitungkan itu ? Apa tindakan bagian keamananmu untuk menyelamatkan perempuan dan anak-anak ? Bagaimana cara mempertahankan kemerdekaan setelah diproklamasikan ? Kita tidak akan mendapat bantuan dari Jepang atau Sekutu. Coba bayangkan, bagaimana kita akan tegak di atas kekuatan sendiri “. Demikian jawab Bung Karno dengan tenang.

    Para pemuda, tetap menuntut agar Soekarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun, kedua tokoh itu pun, tetap pada pendiriannya semula. Setelah berulangkali didesak oleh para pemuda, Bung Karno menjawab bahwa ia tidak bisa memutuskannya sendiri, ia harus berunding dengan para tokoh lainnya. Utusan pemuda mempersilahkan Bung Karno untuk berunding. Para tokoh yang hadir pada waktu itu antara lain, Mohammad Hatta, Soebardjo, Iwa Kusumasomantri, Djojopranoto, dan Sudiro. Tidak lama kemudian, Hatta menyampaikan keputusan, bahwa usul para pemuda tidak dapat diterima dengan alasan kurang perhitungan serta kemungkinan timbulnya banyak korban jiwa dan harta. Mendengar penjelasan Hatta, para pemuda nampak tidak puas. Mereka mengambil kesimpulan yang menyimpang; menculik Bung Karno dan Bung Hatta dengan maksud menyingkirkan kedua tokoh itu dari pengaruh Jepang.

    Pukul 04.00 dinihari, tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta oleh sekelompok pemuda dibawa ke Rengasdengklok. Aksi “penculikan” itu sangat mengecewakan Bung Karno, sebagaimana dikemukakan Lasmidjah Hardi ( 1984:60 ). Bung Karno marah dan kecewa, terutama karena para pemuda tidak mau mendengarkan pertimbangannya yang sehat. Mereka menganggap perbuatannya itu sebagai tindakan patriotik. Namun, melihat keadaan dan situasi yang panas, Bung Karno tidak mempunyai pilihan lain, kecuali mengikuti kehendak para pemuda untuk dibawa ke tempat yang mereka tentukan. Fatmawati istrinya, dan Guntur yang pada waktu itu belum berumur satu tahun, ia ikut sertakan.

    Sehari penuh, Soekarno dan Hatta berada di Rengasdengklok. Maksud para pemuda untuk menekan mereka, supaya segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan terlepas dari segala kaitan dengan Jepang, rupa-rupanya tidak membuahkan hasil. Agaknya keduanya memiliki wibawa yang cukup besar. Para pemuda yang membawanya ke Rengasdengklok, segan untuk melakukan penekanan terhadap keduanya. Sukarni dan kawan-kawannya, hanya dapat mendesak Soekarno-Hatta untuk menyatakan proklamasi secepatnya seperti yang telah direncanakan oleh para pemuda di Jakarta . Akan tetapi, Soekarno-Hatta tidak mau didesak begitu saja. Keduanya, tetap berpegang teguh pada perhitungan dan rencana mereka sendiri. Di rumah seorang Tionghoa, Djiaw Kie Siong yang diusir dari rumahnya oleh anggota PETA agar dapat ditempati oleh “rombongan dari Jakarta”, yang oleh warga di sana dipanggil Babah Kisong. Babah Kisong merelakan rumah kecilnya untuk mewujudkan sebuah “rumah besar” yang dicita-citakan bareng-bareng semua bangsa Indonesia. Siang itu terjadi perdebatan panas;  “Revolusi berada di tangan kami sekarang dan kami memerintahkan Bung, kalau Bung tidak memulai revolusi malam ini, lalu …“.

    ” Lalu apa ?” teriak Bung Karno sambil beranjak dari kursinya, dengan kemarahan yang menyala-nyala. Semua terkejut, tidak seorang pun yang bergerak atau berbicara.

    Waktu suasana tenang kembali. Setelah Bung Karno duduk. Dengan suara rendah ia mulai berbicara;

    Yang paling penting di dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang tepat. Di Saigon, saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini untuk dijalankan tanggal 17 “.

    Mengapa justru diambil tanggal 17, mengapa tidak sekarang saja, atau tanggal 16 ?” tanya Sukarni.

    Saya seorang yang percaya pada mistik. Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku. Akan tetapi saya merasakan di dalam kalbuku, bahwa itu adalah saat yang baik. Angka 17 adalah angka suci. Pertama-tama kita sedang berada dalam bulan suci Ramadhan, waktu kita semua berpuasa, ini berarti saat yang paling suci bagi kita. tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat suci. Al-Qur’an diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia “. Demikianlah antara lain dialog antara Bung Karno dengan para pemuda di Rengasdengklok sebagaimana ditulis Lasmidjah Hardi ( 1984:61 ).

    Sementara itu, di Jakarta, antara Mr. Ahmad Soebardjo dari golongan tua dengan Wikana dari golongan muda membicarakan kemerdekaan yang harus dilaksanakan di Jakarta . Laksamana Tadashi Maeda, bersedia untuk menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Berdasarkan kesepakatan itu, Jusuf Kunto dari pihak pemuda, hari itu juga mengantar Ahmad Soebardjo bersama sekretaris pribadinya, Sudiro, ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Hatta. Rombongan penjemput tiba di Rengasdengklok sekitar pukul 17.00. Ahmad Soebardjo memberikan jaminan, bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00. Dengan jaminan itu, komandan kompi PETA setempat, Cudanco Soebeno, bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta

  • Sejarah Penanggalan dan Kalender Jawa – 1 Suro

    Sejarah Kalender Jawa

    Masyarakat Jawa pada masa sebelum pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo itu menggunakan kalender Saka Hindu Jawa yang tidak mengenal istilah tahun baru 1 Suro.

    Sultan Agung memerintahkan untuk merubah penggunaan sistem kalender dari semula sistem kalender Saka menjadi sistem baru yang mengacu dan mengadopsi sistem kalender Hijriyah dengan beberapa penyesuaian dan modifikasi tertentu.

    Penyesuaian dan modifikasi tersebut antara lain adalah di pemberian nama bulan. Pada sistem kalender Saka Hindu Jawa nama bulan yang menggunakan nama dari bahasa Sansekerta dirubah dengan nama yang mirip dengan nama bulan di sistem kalender Hijriyah atau mengambil sesuatu peristiwa yang menonjol terjadi pada saat bulan tersebut.

    Nama bulan pada sistem kalender baru itu, yaitu : Suro, Sapar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadilawal, Jumadilakir, Rejeb, Ruwah, Poso, Sawal, Selo atau Dulkangidah, Besar atau Dulkijah.

    Nama-nama bulan tersebut mirip dengan nama bulan di kalender Hijriyah, yaitu : Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syaban, Ramadhan, Syawal, Dzulkaidah, Dzulhijjah.

    Lalu jika tahun baru yang pada kalender Saka Hindu Jawa bersamaan dengan saat hari raya Nyepi yang sekitar bulan Maret pada kalender Masehi, maka di sistem kalender baru tersebut yaitu tanggal 1 Suro, ditepatkan dengan tahun baru di sistem kalender Hijriyah yaitu tanggal 1 Muharram.

    Perubahan sistem kalender itu dilakukan oleh Sultan Agung pada hari Jumat Legi yang pada saat pergantian tahun baru Saka 1555 ketika itu bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1043 Hijriyah atau tanggal 8 Juli 1633 Masehi.

    Namun, pada pergantian sistem kalender itu tidak mengganti penamaan tahunnya mengikuti tahun Hijriyah, namun tetap meneruskan penamaan tahun Saka Hindu Jawa. Sehingga tahun pertama di sistem kalender baru tersebut memakai nama tahun 1555 Jawa.

    Tradisi Peringatan 1 Suro

    Bagi masyarakat Jawa, bulan Suro sebagai awal tahun Jawa juga dianggap sebagai bulan yang sakral atau suci, bulan yang tepat untuk melakukan renungan, tafakur, dan introspeksi untuk mendekatkan dengan Yang Maha Kuasa. Cara yang biasa digunakan masyarakat Jawa untuk berinstrospeksi adalah dengan lelaku, yaitu mengendalikan hawa nafsu.

    Lelaku malam 1 Suro, tepat pada pukul 24.00 saat pergantian tahun Jawa, diadakan secara serempak di Kraton Ngayogyakarta dan Surakarta Hadiningrat sebagai pusat kebudayaan Jawa. Di Kraton Surakarta Hadiningrat kirab malam 1 Suro dipimpin oleh Kebo Bule Kyai Slamet sebagai Cucuking Lampah. Kebo Bule merupakan hewan kesayangan Susuhunan yang dianggap keramat. Di belakang Kebo Bule barisan berikutnya adalah para putra Sentana Dalem (kerabat keraton) yang membawa pusaka, kemudian diikuti masyarakat Solo dan sekitarnya seperti Karanganyar, Boyolali, Sragen dan Wonogiri.

    Sementara itu di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat memperingati Malam 1 Suro dengan cara mengarak benda pusaka mengelilingi benteng kraton yang diikuti oleh ribuan warga Yogyakarta dan sekitarnya. Selama melakukan ritual mubeng beteng tidak diperkenankan untuk berbicara seperti halnya orang sedang bertapa. Inilah yang dikenal dengan istilah tapa mbisu mubeng beteng.

    Selain di Kraton, ritual 1 Suro juga diadakan oleh kelompok-kelompok penganut aliran kepercayaan Kejawen yang masih banyak dijumpai di pedesaan. Mereka menyambut datangnya tahun baru Jawa dengan tirakatan atau selamatan.

    Sepanjang bulan Suro masyarakat Jawa meyakini untuk terus bersikap eling (ingat) dan waspada. Eling artinya manusia harus tetap ingat siapa dirinya dan dimana kedudukannya sebagai ciptaan Tuhan. Sedangkan waspada berarti manusia juga harus terjaga dan waspada dari godaan yang menyesatkan. Karenanya dapat dipahami jika kemudian masyarakat Jawa pantang melakukan hajatan pernikahan selama bulan Suro. Pesta pernikahan yang biasanya berlangsung dengan penuh gemerlap dianggap tidak selaras dengan lelaku yang harus dijalani selama bulan Suro.

    Terlepas dari mitos yang beredar dalam masyarakat Jawa berkaitan dengan bulan Suro, namun harus diakui bersama bahwa introspeksi menjelang pergantian tahun memang diperlukan agar lebih mawas diri. Dan bukankah introspeksi tak cukup dilakukan semalam saat pergantian tahun saja? Makin panjang waktu yang digunakan untuk introspeksi, niscaya makin bijak kita menyikapi hidup ini. Inilah esensi lelaku yang diyakini masyakarat Jawa sepanjang bulan Suro.

  • Perundingan Linggarjati – Jalan Singkat Meredam Pertumpahan Darah

    Perundingan Linggarjati

    Setelah Belanda datang kembali ke Indonesia dengan menjadi penumpang gelap Inggris. Belanda datang dengan maksud menguasai kembali Indonesia. Pertempuran mempertahankan kemerdekaan yang di plokamasikan tanggal 17 Agustus 1945 dilakukan kembali oleh para pejuang Indonesia. Seperti pertempuran di surabaya 10 November, pertempuran di ambarawa, di bandung (bandung lautan api), dan masih banyak di daerah-daerah lain.

    Pemerintah Inggris menjadi penanggung jawab untuk menyelesaikan konflik politik dan militer di Asia, oleh sebab itu, Sir Archibald Clark Kerr, diplomat Inggris, mengundang Indonesia dan Belanda untuk berunding di Hooge Veluwe, namun perundingan tersebut gagal karena Indonesia meminta Belanda mengakui kedaulatannya atas Jawa,Sumatera dan Pulau Madura, namun Belanda hanya mau mengakui Indonesia atas Jawa dan Madura saja.

    Pada akhir Agustus 1946, pemerintah Inggris mengirimkan Lord Killearn ke Indonesia untuk menyelesaikan perundingan antara Indonesia dengan Belanda. Pada tanggal 7 Oktober 1946 bertempat di Konsulat Jenderal Inggris di Jakarta dibuka perundingan Indonesia-Belanda dengan dipimpin oleh Lord Killearn. Perundingan ini menghasilkan persetujuan gencatan senjata (14 Oktober) dan meratakan jalan ke arah perundingan di Linggarjati yang dimulai tanggal 10 November 1946. Sukarno yang cenderung tidak menyukai pertumpahan darah menyetujui perundingan tersebut.

    Jalannya Perundingan Linggarjati

    Sebagai kelanjutan perundingan-perundingan sebelumnya, sejak tanggal 10 November 1946 di Linggarjati  Cirebon, dilangsungkan perundingan antara Pemerintah RI dan komisi umum Belanda. Perundingan di Linggarjati dihadiri oleh beberapa tokoh juru runding, antara lain sebagai berikut:

    • Inggris, sebagai pihak penengah diwakili oleh Lord Killearn.
    • Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir (Ketua)Mohammad Roem (anggota)Mr. Susanto Tirtoprojo, S.H. (anggota), Dr. A.K Gani (anggota).
    • Belanda, diwakili Prof. Schermerhorn (Ketua)De Boer (anggota), dan Van Pool (anggota).

    Perundingan di Linggarjati tersebut menghasilkan keputusan yang disebut perjanjian Linggarjati. Berikut ini adalah isi Perjanjian Linggarjati.

    1. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. Belanda sudah harusmeninggalkan daerah de facto paling lambat pada tanggal 1 Januari 1949.
    2. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk negara Serikat dengan nama RIS. Negara Indonesia Serikat akan terdiri dari RI, Kalimantan dan Timur Besar. Pembentukan RIS akan diadakan sebelum tanggal 1 Januari 1949.
    3. RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia- Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketua. 

    Dampak Perundingan Linggarjati

    Perjanjian Linggarjati ditandatangani oleh Belanda dan Indonesia pada tanggal 25 Maret 1947 dalam suatu upacara kenegaraan di Istana Negara Jakarta. Perjanjian Linggarjati menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia, contohnya beberapa partai seperti Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia, dan Partai Rakyat Jelata. Partai-partai tersebut menyatakan bahwa perjanjian itu adalah bukti lemahnya pemerintahan Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan negara Indonesia. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 6/1946, dimana bertujuan menambah anggota Komite Nasional Indonesia Pusat agar pemerintah mendapat suara untuk mendukung perundingan linggarjatiPerjanjian Linggarjati bagi Indonesia ada segi positif dan negatifnya.

    • Segi positifnya ialah adanya pengakuan de facto atas RI yang meliputi Jawa, Madura, dan Sumatera.
    • Segi negatifnya ialah bahwa wilayah RI dari Sabang sampai Merauke, yang seluas Hindia Belanda dulu tidak tercapai.

    Pelaksanaan hasil perundingan ini tidak berjalan mulus. Pada tanggal 20 Juli 1947, Gubernur Jendral H.J. van Mook akhirnya menyatakan bahwa Belanda tidak terikat lagi dengan perjanjian ini, dan pada tanggal 21 Juli 1947, meletuslah Agresi Militer Belanda I. Hal ini merupakan akibat dari perbedaan penafsiran antara Indonesia dan Belanda.

  • Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia – PPKI

    Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau “Dokuritsu Junbi Cosakai”, berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

    Tanggal 9 Agustus 1945, sebagai pimpinan PPKI yang baru, Soekarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diundang ke Dalat untuk bertemu Marsekal Terauchi. Setelah pertemuan tersebut, PPKI tidak dapat bertugas karena para pemuda mendesak agar proklamasi kemerdekaan tidak dilakukan atas nama PPKI, yang dianggap merupakan alat buatan Jepang. Bahkan rencana rapat 16 Agustus 1945 tidak dapat terlaksana karena terjadi peristiwa Rengasdengklok.

    Setelah proklamasi, pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI memutuskan antara lain:

    1. mengesahkan Undang-Undang Dasar,
    2. memilih dan mengangkat Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. M. Hatta sebagai wakil presiden RI,
    3. membentuk Komite Nasional untuk membantu tugas presiden sebelum DPR/MPR terbentuk.

    Berkaitan dengan UUD, terdapat perubahan dari bahan yang dihasilkan oleh BPUPKI, antara lain:

    • Kata Muqaddimah diganti dengan kata Pembukaan.
    • Kalimat Ketuhanan, dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya di dalam Piagam Jakarta diganti dengan Ketuhanan yang Mahaesa.

    Mencoret kata-kata … dan beragama Islam pada pasal 6:1 yang berbunyi Presiden ialah orang Indonesia Asli dan beragama Islam.
    Sejalan dengan usulan kedua, maka pasal 29 pun berubah.

    Pada awalnya PPKI beranggotakan 21 orang (12 orang dari Jawa, 3 orang dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang dari Maluku, 1 orang dari golongan Tionghoa). Susunan awal anggota PPKI adalah sebagai berikut:

    1. Ir. Soekarno (Ketua)
    2. Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)
    3. Prof. Mr. Dr. Soepomo (Anggota)
    4. KRT Radjiman Wedyodiningrat (Anggota)
    5. R. P. Soeroso (Anggota)
    6. Soetardjo Kartohadikoesoemo (Anggota)
    7. Kiai Abdoel Wachid Hasjim (Anggota)
    8. Ki Bagus Hadikusumo (Anggota)
    9. Otto Iskandardinata (Anggota)
    10. Abdoel Kadir (Anggota)
    11. Pangeran Soerjohamidjojo (Anggota)
    12. Pangeran Poerbojo (Anggota)
    13. Dr. Mohammad Amir (Anggota)
    14. Mr. Abdul Abbas (Anggota)
    15. Mr. Mohammad Hasan (Anggota)
    16. Dr. GSSJ Ratulangi (Anggota)
    17. Andi Pangerang (Anggota)
    18. A.H. Hamidan (Anggota)
    19. I Goesti Ketoet Poedja (Anggota)
    20. Mr. Johannes Latuharhary (Anggota)
    21. Drs. Yap Tjwan Bing (Anggota)

    Selanjutnya tanpa sepengetahuan Jepang, keanggotaan bertambah 6 yaitu :

    1. Achmad Soebardjo (Anggota)
    2. Sajoeti Melik (Anggota)
    3. Ki Hadjar Dewantara (Anggota)
    4. R.A.A. Wiranatakoesoema (Anggota)
    5. Kasman Singodimedjo (Anggota)
    6. Iwa Koesoemasoemantri (Anggota)
  • Pengertian dan Perbedaan Angket Terbuka dan Angket Tertutup Serta Penggunaan Dalam Penilaian

    Angket

    Dalam konteks pembelajaran, guru atau dosen wajib menggunakan berbagai ragam instrumen penilaian (assessment) untuk mendapatkan hasil penilaian yang valid. Berbagai kasus pembelajaran harus ditelaah dan dinilai dengan instrumen yang tepat sasaran, bahkan jika perlu didapatkan data primer dan data sekunder. Salah instrumen yang sering digunakan untuk mendapatkan data sekunder/pelengkap adalah berupa angket. Angket adalah instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang digunakan untuk menggali informasi dari responden. Angket sendiri dapat dibedakan menjadi 2 yaitu angket terbuka dan angket tertutup.

    A. Angket Terbuka

    Angket terbuka adalah angket yang di dalamnya mengandung pertanyaan atau pernyataan yang mengharuskan responden untuk menjawab/mengisinya dengan jawaban berupa essay. Disini responden akan menjabarkan pendapatnya sesuai dengan konteks pertanyaan atau pernyataan yang diberikan. Dengan menggunakan angket terbuka ini, memungkinkan seorang pendidik atau peneliti untuk mendapatkan informasi secara mendalam tentang gambaran terdalam diri responden. Namun, angket pun memiliki kelemahan jika responden tidak berpendapat secara jujur. Sehingga penting bagi seorang pendidik atau peneliti menginformasikan prosedur pengisian angket dengan benar. Sekaligus memberi sugesti kepada responden untuk menjawab secara jujur dengan berbagai alasan yang bisa menguatkan.

    Berikut ini contoh angket terbuka yang digunakan di dalam suatu penilaian tentang keteladanan dosen bagi mahasiswa.

    Contoh Lembar Angket Terbuka

    Angket Motivasi Menjadi Dosen

    Pengantar

    Mahasiswa merasa senang diajar oleh dosen yang diidolakan atau dianggap teladan yang baik ketika perkuliahan. Terkadang mereka meniru sikap dan perilaku dosen tersebut. Mahasiswa juga terinspirasi untuk mengembangkan diri karena motivasi yang diberikan oleh dosen tersebut. Untuk menggali lebih dalam mengenai hal tersebut maka kami mengadakan penelitian dengan instrumen angket ini.

    Petunjuka Pengisian

    1. Isilah dengan jujur pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
    2. Untuk soal nomor 1, isilah dengan 1 (satu) jawaban saja (satu nama dosen saja).
    3. Isilah pertanyaan-pertanyaan dalam angket ini dengan baik dan jelas.

    Nama :                                              
    Usia    :
    Kelas :

    1. Jika kamu diberi kesempatan menjadi dosen, kamu ingin menjadi siapa?
      ………………………………………………………………………………………..
    2. Mengapa kamu ingin menjadi seperti dosen tersebut?
      ………………………………………………………………………………………
    3. Apa kelebihan dosen tersebut?
      ………………………………………………………………………………………
    4. Biasanya sikap dan perilaku apa yang kamu tiru dari dosen tersebut?
      ………………………………………………………………………………………
    5. Apakah kamu terinspirasi ingin menjadi seperti dosen tersebut?
      • Jika ya, mengapa?
        ………………………………………………………………………………………
      • Jika tidak, kamu ingin seperti apa? Kemukakan alasanmu!
        ………………………………………………………………………………………

    B. Angket Tertutup

    Angket tertutup adalah angket yang di dalamnya mengandung pertanyaan atau pernyataan yang biasanya mengharuskan responden untuk menjawab dengan pilihan jawaban YA /TIDAK dan SETUJU/TIDAK SETUJU. Angket tertutup ini lebih bersifat kaku, sehingga tidak memberikan alternatif lain terhadap kemungkinan jawaban responden. Oleh sebab itu, di dalam proses penggalian data kualitatif maka angket tertutup tidak akan bisa mendapatkan informasi sampai titik jenuh. Angket jenis ini lebih cocok digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif atau digunakan dalam proses kuantifikasi data kualitatif.

    Berikut ini contoh angket tertutup yang digunakan di dalam penilaian yang sama yaitu tentang keteladanan dosen bagi mahasiswa.

    Contoh Lembar Angket Tertutup

    Mahasiswa merasa senang diajar oleh dosen yang diidolakan atau dianggap teladan yang baik ketika perkuliahan. Terkadang mereka meniru sikap dan perilaku dosen tersebut. Mahasiswa juga terinspirasi untuk mengembangkan diri karena motivasi yang diberikan oleh dosen tersebut. Untuk menggali lebih dalam mengenai hal tersebut maka kami mengadakan penelitian dengan instrumen angket ini.

    PETUNJUK PENGISIAN

    1. Pilihlah dengan jujur jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
    2. Untuk soal nomor 1, pilihlah dengan 1 (satu) jawaban saja (satu nama dosen saja).

    All You Ever Need to Know About 5G in 2021 and Beyond

    Beranda / Assessment

    PENGERTIAN DAN PERBEDAAN ANGKET TERBUKA DAN ANGKET TERTUTUP SERTA CONTOHNYA DALAM PENILAIAN (ASSESSMENT)

    Posting Komentar

    PENGERTIAN DAN PERBEDAAN ANGKET TERBUKA DAN ANGKET TERTUTUP SERTA CONTOHNYA DALAM PENILAIAN (ASSESSMENT)

    Dalam konteks pembelajaran, guru atau dosen wajib menggunakan berbagai ragam instrumen penilaian (assessment) untuk mendapatkan hasil penilaian yang valid. Berbagai kasus pembelajaran harus ditelaah dan dinilai dengan instrumen yang tepat sasaran, bahkan jika perlu didapatkan data primer dan data sekunder. Salah instrumen yang sering digunakan untuk mendapatkan data sekunder/pelengkap adalah berupa angket. Angket adalah instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang digunakan untuk menggali informasi dari responden. Angket sendiri dapat dibedakan menjadi 2 yaitu angket terbuka dan angket tertutup.

    PENGERTIAN ANGKET TERBUKA

    Angket terbuka adalah angket yang di dalamnya mengandung pertanyaan atau pernyataan yang mengharuskan responden untuk menjawab/mengisinya dengan jawaban berupa essay. Disini responden akan menjabarkan pendapatnya sesuai dengan konteks pertanyaan atau pernyataan yang diberikan. Dengan menggunakan angket terbuka ini, memungkinkan seorang pendidik atau peneliti untuk mendapatkan informasi secara mendalam tentang gambaran terdalam diri responden. Namun, angket pun memiliki kelemahan jika responden tidak berpendapat secara jujur. Sehingga penting bagi seorang pendidik atau peneliti menginformasikan prosedur pengisian angket dengan benar. Sekaligus memberi sugesti kepada responden untuk menjawab secara jujur dengan berbagai alasan yang bisa menguatkan.

    Berikut ini contoh angket terbuka yang digunakan di dalam suatu penilaian tentang keteladanan dosen bagi mahasiswa.

    Wanita 55-an asal Jakarta dengan Baby Face Pakai Ini sebelum Tidur

    Gluwty

    Keluarga asal Jakarta Mendadak Kaya dalam 3 Hari setelah Baca Ini

    Wealth Amulet

    Rambut Pasti Tumbuh Lebat! Tak Peduli Seberapa Parah Botak

    Gluwty

    Minum 1 Pil dan dalam 10 Menit Tekanan Darah akan Menjadi 120/80

    Vascular Health

    CONTOH LEMBAR ANGKET TERBUKA

    PENGANTAR

    Mahasiswa merasa senang diajar oleh dosen yang diidolakan atau dianggap teladan yang baik ketika perkuliahan. Terkadang mereka meniru sikap dan perilaku dosen tersebut. Mahasiswa juga terinspirasi untuk mengembangkan diri karena motivasi yang diberikan oleh dosen tersebut. Untuk menggali lebih dalam mengenai hal tersebut maka kami mengadakan penelitian dengan instrumen angket ini.

    PETUNJUK PENGISIAN

    1.    Isilah dengan jujur pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.

    2.    Untuk soal nomor 1, isilah dengan 1 (satu) jawaban saja (satu nama dosen saja).

    https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?client=ca-pub-4164560396460748&output=html&h=280&adk=2145880532&adf=899460408&pi=t.aa~a.770664491~i.37~rp.4&w=675&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1691595701&num_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=8921843550&ad_type=text_image&format=675×280&url=https%3A%2F%2Frimatrian.blogspot.com%2F2019%2F03%2Fperbedaan-angket-terbuka-dan-angket.html&host=ca-host-pub-1556223355139109&fwr=0&pra=3&rh=169&rw=675&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&uach=WyJtYWNPUyIsIjEyLjYuMCIsImFybSIsIiIsIjExNS4wLjU3OTAuMTcwIixbXSwwLG51bGwsIjY0IixbWyJOb3QvQSlCcmFuZCIsIjk5LjAuMC4wIl0sWyJHb29nbGUgQ2hyb21lIiwiMTE1LjAuNTc5MC4xNzAiXSxbIkNocm9taXVtIiwiMTE1LjAuNTc5MC4xNzAiXV0sMF0.&dt=1691915153257&bpp=1&bdt=721&idt=1&shv=r20230809&mjsv=m202308090102&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&prev_fmts=0x0&nras=2&correlator=2821717626035&frm=20&pv=1&ga_vid=401970225.1691135612&ga_sid=1691915153&ga_hid=2122026778&ga_fc=1&u_tz=480&u_his=3&u_h=900&u_w=1440&u_ah=900&u_aw=1440&u_cd=30&u_sd=2&dmc=8&adx=220&ady=1854&biw=1440&bih=783&scr_x=0&scr_y=0&eid=44759876%2C44759927%2C44759837%2C31076807%2C31076924%2C31076963%2C44796700%2C31067148&oid=2&pvsid=1183619866645595&tmod=537112907&uas=0&nvt=1&ref=https%3A%2F%2Frimatrian.blogspot.com%2F2021%2F12%2Fpengertian-dan-ruang-lingkup.html&fc=1408&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C1440%2C0%2C1440%2C900%2C1440%2C783&vis=1&rsz=%7C%7Cs%7C&abl=NS&fu=128&bc=31&nt=1&ifi=2&uci=a!2&btvi=1&fsb=1&xpc=VorGRcMYel&p=https%3A//rimatrian.blogspot.com&dtd=5

    3.    Isilah pertanyaan-pertanyaan dalam angket ini dengan baik dan jelas.

    Nama :                                              

    Usia    :

    Kelas :

    BACA JUGA

    DAFTAR PERTANYAAN

    1.    Jika kamu diberi kesempatan menjadi dosen, kamu ingin menjadi siapa?

    ………………………………………………………………………………………..

    2.    Mengapa kamu ingin menjadi seperti dosen tersebut?

    ………………………………………………………………………………………

    3.    Apa kelebihan dosen tersebut?

    ………………………………………………………………………………………

    4.    Biasanya sikap dan perilaku apa yang kamu tiru dari dosen tersebut?

    ………………………………………………………………………………………

    5.    Apakah kamu terinspirasi ingin menjadi seperti dosen tersebut?

    Jika ya, mengapa?

    ………………………………………………………………………………………

    Jika tidak, kamu ingin seperti apa? Kemukakan alasanmu!

    ………………………………………………………………………………………

    PENGERTIAN ANGKET TERTUTUP

    Angket tertutup adalah angket yang di dalamnya mengandung pertanyaan atau pernyataan yang biasanya mengharuskan responden untuk menjawab dengan pilihan jawaban YA /TIDAK dan SETUJU/TIDAK SETUJU. Angket tertutup ini lebih bersifat kaku, sehingga tidak memberikan alternatif lain terhadap kemungkinan jawaban responden. Oleh sebab itu, di dalam proses penggalian data kualitatif maka angket tertutup tidak akan bisa mendapatkan informasi sampai titik jenuh. Angket jenis ini lebih cocok digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif atau digunakan dalam proses kuantifikasi data kualitatif.

    Berikut ini contoh angket tertutup yang digunakan di dalam penilaian yang sama yaitu tentang keteladanan dosen bagi mahasiswa.

    CONTOH LEMBAR ANGKET TERTUTUP

    PENGANTAR

    Mahasiswa merasa senang diajar oleh dosen yang diidolakan atau dianggap teladan yang baik ketika perkuliahan. Terkadang mereka meniru sikap dan perilaku dosen tersebut. Mahasiswa juga terinspirasi untuk mengembangkan diri karena motivasi yang diberikan oleh dosen tersebut. Untuk menggali lebih dalam mengenai hal tersebut maka kami mengadakan penelitian dengan instrumen angket ini.

    PETUNJUK PENGISIAN

    1. Pilihlah dengan jujur jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
    2. Untuk soal nomor 1, pilihlah dengan 1 (satu) jawaban saja (satu nama dosen saja).
    3. Pilihlah pilihan jawaban di dalam angket ini yang sesuai dengan hati nuranimu.

    Nama :
    Usia    :
    Kelas :

    DAFTAR PERTANYAAN

    1. Jika kamu diberi kesempatan menjadi dosen, kamu ingin menjadi siapa?
      A. Prof. Lee Min Hoo
      B. Prof. Karima
      C. Prof. Song Jong Ki
      D. Prof. Rima Ng
      E. Prof. Muhlis
    2. Mengapa kamu ingin menjadi seperti dosen tersebut?
      A. Karena beliau patut menjadi teladan dalam hidup
      B. Karena beliau cerdas dan profesional
    3. Apa kelebihan dosen tersebut?
      A. Mampu menginspirasi mahasiswa menjadi lebih baik di dalam hidupnya
      B. Mampu mendorong mahasiswa aktif kuliah, mengerjakan tugas dan mendapatkan IPK yang baik
    4. Biasanya sikap dan perilaku apa yang kamu tiru dari dosen tersebut?
      A. Cara beliau menyikapi hidup dan kehidupan, termasuk di dalam menuntut ilmu
      B. Cara beliau berpendapat tentang suatu ilmu pengetahuan
    5. Apakah kamu terinspirasi ingin menjadi seperti dosen tersebut?
      A. Ya
      B. Tidak
  • Pengertian dan Ruang Lingkup Kewirausahaan

    Pengertian dan Ruang Lingkup Kewirasahaan. – Kegiatan usaha akan selaku mengikuti perkembangan zaman. Tujuannya untuk menjaga kelangusng hidup dan aktifitas manusia.

    Menyikapi hal tersebut maka banyak orang yang melakukan usaha lain untuk mempertahankan kehidupanya, mereka tidak lagi terpaku terhadap perusahaan-perusahaan penyedia lapangan pekerjaan , lembaga, intansi serta pemerintah. Hal tersebut terbukti dengan dengan banyaknya orang yang beralih dan terjun ke duania wirausaha, walaupun dengan modal nekad mereka memberanikan diri untuk menggeluti pekerjaannya tersebut dengan harapan mereka dapat meningkatkan kesejahteraanya akan tetapi tidak sedikit pula mereka yang mengalami kegagalan bahkan bangkrut.

    Wirausaha adalah sebuah pekerjaan yang tepat bagi mereka yang memang sudah paham dengan dunia tersebut, akan tetapi pekerjaan tersebut tidak dapat digeluti oleh sembarang orang, pekerjaan tersebut membutuhkan orang yang pintar, cermat melihat lingkungan, manajerial yang baik, strategi yang matang agar bentuk usahanya tersebut dapat maju, berkembang serta tidak mengalami kegagalan atau bangkrut (gulung tikar).

    Untuk itu sebelum kita terjun kedunia kewirausahaan adakalanya kita memahami pengertian Kewirausahaan, wirausaha, karakteristik wirausaha, kelebihan dan kekurangan wirausaha , agar tingkat pelaku wirausaha dapat mengetahui perbandingan wirausaha dengan pekerjaan lain serta dapat mengetahui kiat sukses serta manemen berwirausaha. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis akan membahas bagaimana pengertian wirausaha, pengertian wirausaha dan kwirausahaan, kelebihan dan kekurangan wirausaha, tahap-tahap wirausaha, manfaat wirausaha dan lain-lain.

    Kewirausahaan

    A. Pengertian Kewirausahaan

    Kewiraswastaan atau Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya.

    Drs. Joko Untoro menuturkan bahwa kewirausahaan merupakan satu keberanian yang dimiliki seseorang dalam melakukan berbagai upaya agar kebutuhan hidup bisa terpenuhi, menggunakan kemampuan dan juga memanfaatkan potensi yang dimiliki agar bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Secara singkat kewirausahaan merupakan suatu cara yang memanfaatkan potensi diri agar mengahasilkan produk yang bernilai tinggi dan bermanfaat.

    B. Perkembangan Kewirausahaan

    Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755.  Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja.  Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

    Pada saat ini, negara Indonesia masih dikatakan sebagai Negara berkembang. Hal ini disebabkan oleh berbagai masalah yang terdapat di Indonesia. Misalnya pendapatan penduduk yang rendah, banyaknya pengangguran,dan kondisi ekonomi dan sosial yang tertinggal dibandingkan dengan Negara maju. Banyak hal yang harus dibenahi pemerintah Indonesia untuk dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya. Kita lihat saja padatnya penduduk di Kota besar seperti Jakarta misalnya, menyebabkan sempitnya lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, penduduk yang tidak memiliki pekerjaan yang tetap dan tidak memiliki kemampuan berwirausaha akan memiliki pendapatan yang rendah dan tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarganya. Jika hal ini belum dapat terselesaikan maka perkembangan perekonomian di Indonesia tidak akan mengalami peningkatan dan Indonesia tidak dapat menjadi Negara maju. Oleh karena itu, jiwa kewirausahaan penduduk Indonesia harus ditingkatkan untuk membantu mengembangkan perekonomian Negara Indonesia.

    Kewirausahaan dikatakan sebagai salah satu faktor yang dapat mendorong peningkatan perekonomian Indonesia karena memiliki beberapa alasan. Diantaranya dapat meningkatkan kreatifitas dan kemampuan masyarakat dalam menyalurkan ide dan kreasinya, masyarakat tidak bergantung kepada pemerintah seperti PNS (Pegawai Negeri Sipil), dan juga dapat menarik investor Negara asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia apabila kewirausahaan berjalan dengan baik. Jumlah wirausaha di Indonesia pada saat ini masih menunjukan presentase yang sangat kecil, yaitu belum mencapai 2%. Padahal, untuk dapat dikatakan sebagai Negara maju jumlah wirausaha di suatu Negara harus berjumlah minimal 2% dari total jumlah penduduk. Indonesia masih jauh tertinggal oleh Negara- Negara tetangga yang memiliki jumlah wirausaha lebih tinggi. Seperti Singapura yang merupakan Negara dengan jumlah wirausaha tertinggi di ASEAN, kemudian Malaysia. Memprihatinkan memang, mengingat Indonesia memiliki sumder daya alam yang sangat melimpah. Hal ini dikarenakan kurangnya inovasi dan kreativitas penduduk Negara Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya tersebut.

    Untuk dapat berwirausaha dibutuhkan kemauan dan niat yang kuat. Hal ini yang sangat dibutuhkan oleh penduduk Indonesia. Mayoritas penduduk Indonesia memilih bekerja di kantor pemerintahan karena berfikir menjadi wirausaha kurang menjanjikan dan memiliki resiko yang lebih tinggi. Sedangkan di Negara maju seperti Amerika Serikat, penduduk di Negara tersebut hanya berjumlah 6% yang ingin bekerja di kantor pemerintahan. Dan pada tahun 1990-an, diketahui 60% pelajar SMA di Amerika ingin menjadi pengusaha. (pendidikanekonomi.com)

    Jika hal-hal tersebut terus dibiarkan, kewirausahaan di Indoneisia tidak akan berkembang dan tidak dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan perhatian pemerintah serta kesadaran masyarakat dalam mengembangkan bidang kewirausahaan. Karena dengan berkembangnya kewirausahaan, dapat mengembangkan perekonomian Negara. Contohnya, bertambahnya devisa Negara karena banyaknya investor yang menanamkan modalnya di Indonesia. Penduduk dapat membantu mewujudkan peningkatan perekonomian dengan berwirausaha dan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di Indonesia. Dengan demikian omset dari usaha tersebut dapat menentukan pajak yang akan membantu menambah pendapatan Negara. Perkembangan kewirausahaan juga dapat mengurangi jumlah pengangguran, jika demikian Negara Indonesia dapat terus berkembang bahkan menjadi Negara maju.

    C. Ruang Lingkup Kewirausahaan

    Ruang lingkup kewirausahaan menjadi pengaruh besar bagi negara berkembang, seperti negara Indonesia misalnya. Jumlah pengangguran di Indonesia telah meningkat dari hari ke hari, ditambah dengan adanya pandemi virus Covid-19 yang mengakibatkan para pengusaha kecil dan semisalnya diharuskan menutup usaha nya sementara. Dalam artikel Kompas.com yang dirilis pada tanggal 05/11/2020 pukul 14:16 WIB dijelaskan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran periode Agustus 2020 mengalami peningkatan sebanyak 2,67 juta orang. Dengan demikian, jumlah angkatan kerja di Indonesia yang menganggur menjadi sebesar 9,77 juta orang.

    Wirausahawan atau pengusaha dapat menjadi solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran. Seorang pengusaha pasti membutuhkan sebuah tim agar usahanya mencapai tujuan yang di inginkan. Adapun ruang lingkup kewirausahaan yaitu :

    1.  Lapangan Agraris

    Indonesia merupakan negara agraris, dimana mayoritas profesi penduduknya adalah bertani atau bercocok tanam.  Pertanian menjadi sektor utama sebagai sumber daya karena memberikan kontribusi yang sangat tinggi dan sangat penting bagi masyarakat. Pertanian di indonesia menghasilkan bermacam-macam hasil bumi, seperti padi, jagung, sayur-sayuran bahkan tanaman obat-obatan. Usaha yang dapat dikelola pada lapangan agraris yaitu :

    • Pertanian
    • Perkebunan dan perhutanan

    2. Lapangan Perikanan

    Dilansir situs Direktorat Jendral Pengelolaan Ruang Laut Kementrian Kelatuan dan Perikanan, dari total luas wilayah Indonesia, luas laut Indonesia 3,25 juta km2 dan 2,55 juta km2 adalah Zona Ekonomi Eksklusif. Dengan luasnya wilayah laut yang ada, Indonesia memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar. Pasalnya laut Indonesia merupakan rumah bagi ribuan spesies laut. Usaha yang dapat dikembangkan antara lain yaitu :

     Pemeliharaan ikan

    • Penetasan ikan
    • Makanan ikan
    • Pengangkutan ikan

    3. Lapangan Peternakan

    Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan pemeliharaan hewan untuk mendapatkan manfaatnya. Hewan yang umumnya diternak adalah sejenis unggas seperti ayam, bebek untuk diambil daging dan telurnya serta mamalia seperti sapi untuk diambil daging dan susunya, domba untuk diambil bulunya menjadi bahan pakaian dan lain sebagainya.

    4. Lapangan Perindustrian dan Kerajinan

    Industri merupakan suatu bidang atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pengolahan bahan mentah, baku maupun barang setengah jadi, kemudian dijadikan barang bermutu tinggi.

    a. Industri besar

    Adalah industri yang jumlah tenaga kerja melebihi 100 orang, misalnya industri mobil, industri pesawat terbang.

    b. Industri menengah

    Yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99 orang, misalnya industri keramik, industri bordir.

    c. Industri kecil

    Industri yang tenaga kejanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang, misalnya industri genteng, industru pengolahan rotan.

    Kerajinan merupakan hasil dari hobi atau pekerjaan yang membutuhkan kemampuan khusus dan terampil agar menciptakan sebuah karya yang indah. Ada berbagai kerajinan yang dapat dihasilkan sesuai dengan ketrampilan masing-masing individu, seperti kerajinan kayu, tanah liat, barang-barang bekas, dan lain sebagainya

    5. Lapangan Pertambangan dan Energi

    Dapat dilakukan disektor minyak dan gas, listrik, serta petambangan dan logam. Yang bertujuan untuk membantu pemanfaatan energi agar dapat digunakan manusia sesuai kebutuhan.

    6.  Lapangan Perdagangan

    Kegiatan perdagangan ini relatif mudah dilakukan oleh masyarakat umum, asalkan ada barang untuk dijadikan jual beli.

    a. Sebagai pedagang besar

    Pedagang besar merupakan pedagang yang membeli barang dalam jumlah besar langsung dari produsennya untuk dijual kembali dalam jumlah yang besar pula.

    b. Sebagai pedagang menengah

    Pedagang menengah adalah pedagang yang membeli barang dalam jumlah besar kemudian menjualnya kembali kepada pedagang kecil.

    Sebagai pedagang kecil

    Pedagang kecil atau biasa disebut pedagang eceran yang memiliki tempat atau kios tetap.

    7. Lapangan pemberi Jasa

    1. Sebagai pedagang perantara
    2. Sebagai pemberi kredit atau perbankan
    3. Sebagai pengusaha angkutan
    4. Sebagai pengusaha hotel dan restoran

    D. Fungsi Berwirausaha

    Kewirausahaan merupakan proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Tujuan kewirausahaan yaitu :

    1. Meningkatkan Jumlah wirausaha yang berkualitas.
    2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
    3. Membudayakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat yang mampu, andal, dan unggul.
    4. Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.

    Setiap enterpreneur memiliki fungsi utama dan fungsi tambahan dalam berwirausaha. Fungsi pokok enterpreneur sebagaimana dijelaskan Basrowi (2011) sebagai berikut :

    1. Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko tentang tujuan dan sasaran perusahaan.
    2. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
    3. Menetapkan bisang usaha.
    4. Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
    5. Menentukan permodalan yang  diinginkannya ( modal sendiri dan modal dari luar ) dengan komposisi yang menguntungkan.
    6. Memilih dan menetapkan kriteria pegawai/karyawan dan memotivasinya.
    7. Mengendalikan secara efektif dan efisien.
    8. Mencari dan menciptakan berbagai cara baru.
    9. Mencari trobosan baru dalam mendapatkan masukan atau inout, serta mengolahnya mejadi barang atau jasa yang menarik.
    10. Memasarkan barang atau jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan sekaligus dapat memperoleh dan mempertahankan keuntungan yang maksimal

    Selanjutnya terkait fungsi tambahan enterpreneur sebagai berikut :

    1. Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka mencari dan menciptakan peluang usaha.
    2. Mengendalikan lingkungan ke arah yang menguntungkan bagi perusahaan.
    3. Menjaga lingkungan perusahaan agar tidak merugikan masyarakat maupun merusak lingkungan akibat dari limbah yang mungkin menghasilkannya.
    4. Meluangkan dan peduli terhadap lingkungan sosial disekitarnya.[4]

    E. Manfaat Berwirausaha

    Kegiatan berwirausaha memiliki manfaat yang sangat berpengaruh dalam kehidpan sehari-hari. Wirausaha juga dapat dijadikan sebuah peluang besar untuk lahan pekerja bagi masyarakat yang masih pengangguran. Khusunya di Indonesia yang masih relatif tinggi angka pengangguran. Oleh karena itu peluang berwirausaha bagi yang memiliki potensi yang cukup sangatlah besar untuk mencapai tujuan yang diinginkan sekaligus dapat membantu laju perekonomian di Indonesia.

    Adapun beberapa manfaat dari berwirausaha yaitu:

    1. Mengetahui seluk beluk dunia usaha
    2. Mempunyai bekal ilmu, selain pendidikan formal untuk diaplikasikan
    3. Meningkatkan motivasi berwirausaha yang tinggi
    4. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan
    5. Sebagai informasi untuk membuat usaha 

    Belajar dibangku pendidikan saja tidak akan cukup untuk menjadi bekal masa depan. Berwirausaha misalnya, para siswa belajar konsep ekonomi tanpa meninjau lapangan, maka konsep tidak akan pernah berhasil tanpa adanya praktek.

  • Efek Subtitusi dan Pendapatan dari Perubahan Harga

    Efek Subtitusi dan Pendapatan

    Adanya kenaikan harga suatu barang akan mendorong penurunan jumlah barang yang diminta jika kandungan berkah pada barang tersebut tidak berubah, pada dasarnya perubahan dapat diuraikan menjadi dua hal:

    1. Pendapatan

    Efek pendapatan adalah perubahan jumlah barang diminta sebagai akibat adanya perubahan pendapatan riil konsumen. Perubahan pendapatan ini bisa terjadi karena adanya perubahan suatu barang maupun perubahan pendapatan nominal yang diterima. Misalnya terjadi kenaikan harga suatu barang X, sedangkan harga barang lain tidak berubah, maka konsumen memiliki kemampuan untuk membeli barang X dalam jumlah yang lebih besar meskipun pendapatan nominalnya tidak berubah. Tambahan pembelian X akibat naiknya pendapatan riil inilah yang disebut dengan efek pendapatan.

    Pada umumnya, barang yang halal dan thayyib, pendapatan ini memiliki dampak positif terhadap permintaan. Semakin tinggi pendapatan riil konsumen, maka akan semakin tinggi jumlah barang yang diminta. Dengan kata lain adanya peningkatan harga suatu barang akan memiliki efek pendapatan yang negatif (menurunkan jumlah barang yang diminta) karena pendapatan riil konsumen mengalami penurunan.

    2. Efek Substitusi

    Efek substitusi adalah perubahan jumlah barang X yang diminta sebagai akibat adanya perubahan permintaan terhadap barang lain. Sebagai misal jika harga barang X naik, maka konsumen akan menambah konsumsi terhadap barang lainnya. Seorang konsumen Muslim hanya akan berpindah mengkonsumsi dari suatu barang menuju barang lainnya, jika mashlahah total yang diharapkannya akan meningkat. Meningkatnya mashlahah total ini hanya akan terjadi jika kandungan mashlahah pada salah satu barang meningkat, baik mashlahah yang berbentuk manfaat (duniawi) maupun kandungan berkahnya.

    Adanya kenaikan harga suatu barang bisa dipandang sebagai konsumen akan mendapatkan manfaat yang lebih rendah atas barnga yang dibelinya. Namun demikian, seorang agen Muslim tidak secara otomatis akan menurunkan jumlah permintaannya ketika harga barang meningkat karena ia masih mempertimbangkan mashlahah lainnya yang akan ia peroleh.

  • Format File Gambar – TI

    Macam – macam Format File Gambar

    1. BMP (Bitmap)

    Type file ini umum digunakan pada system operasi Windows dan OS/2.
    Kelebihan :

    1. Dapat dibuka oleh hampir semua program pengolah gambar
    2. File BMP memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada type-type yang lain.
    3. Dapat ditambahkan efek khusus tertentu sehingga dapat membuat objek tampil sesuai keinginan.
    4. Dapat menghasilkan objek gambar bitmap dari objek gambar vektor dengan cara mudah dan cepat, mutu hasilnya pun dapat ditentukan.
      Kekurangan :

    Efek yang diidapat dari objek berbasis bitmap yakni akan terlihat pecah atau berkurang detailnya saat dicetak pada resolusi yang lebih rendah. Objek gambar tersebut memiliki permasalahan ketika diubah ukurannya, khususnya ketika objek gambar diperbesar.

    2. JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group)

    JPG adalah jenis data yang dikembangkan oleh Joint Photographic Experts Group (JPEG) yang dijadikan standar untuk para fotografer professional. Seperti metode yang digunakan oleh format ZIP yang digunakan untuk menggunakan pengulangan dalam data untuk kemudian dikompresi, JPG mengkompresi data gambar dengan cara mengurangi bagian-bagian dari gambar untuk memblok pixsel dalam gambar tersebut.
    Kelebihan :

        Sudah digunakan menjadi standar gambar di internet
        Jenis data yang bisa dikirim dan dilihat secara bebas
        Memudahkan dalam mengunduh foto

    Kekurangan :

        Tidak begitu baik untuk menyimpan gambar pajangan atau artistic.
        Tidak ideal untuk penggunaan typography, crips line, atau bahkan hasil fotografi dengan sudut yang tajam, karena objek itu kadang menjadi sama/blur
        Media penyimpanan terbatas

    3. GIF (Graphics Interchange Format)

    Type file GIF memungkinkan penambahan warna transparan dan dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana, tetapi sekarang ini standar GIF hanya maksimal 256 warna saja.
    Kelebihan :

        Mendukung animasi gambar
        Bersifat tidak pecah-pecah
        Menggunakan kompresi tidak menghilangkan data

    Kekurangan :

        Tidak cocok digunakan dalam fotografi modern
        Penyimpanan data gambar terbatas
        Gambar GIF berukuran lebih kecil dari pada JPG

    4. PNG (Portable Network Graphics)

    PNG digunakan untuk Operating System yang menggunakan teknik lossles dan mendukung kedalaman warna 48 bit, tingkat ketelitian sampling: 1,2,4,8, dan 16 bit serta teknik pencocokan warna yang lebih canggih dan akurat
    Kelebihan :

        Adanya warna transparan dan alpha yang memungkinkan sebuah gambar transparan tapi gambar tersebut masih dapat dilihat mata seperti samar-samar atau bening.
        File dapat diatur jumlah warnanya, sehingga kompresi file PNG lebih baik dari pada GIF
        Kompresi tidak menghilangkan data
        Solusi kompresi yang powerfull dengan warna yang lebih banyak
        Penayangan citra secara progresif (progressive display)
        Gamma (pengaturan terang gelapnya citra en:”brightness”)

    Kekurangan :

        PNG belum populer sehingga sebagian browser tidak mendukungnya

    5. TIFF (Tagged Interchange File Format)

    Merupakan format file terkompresi yang biasa digunakan dipaket desktop publishing dan juga merupakan format file bagi percetakan yang diindikasikan dengan ekstensi.
    Kelebihan :

        Formatnya lebih fleksibel dari format gambar bitmap yang didukung secara ritual oleh seluruh point, image editing dan aplikasi kedalam layout

    Kekurangan :
    Format TIFF tentunya adalah ukuran filenya yang masih terlalu besar untuk sekedar keperluan sharing dan preview gambar. Oleh karena itulah diciptakan format JPEG.

    .   (TEKNIK KOMPRESI JPEG(JOINT PHOTOGRAPIC EXPERTS GROUP)
    JPEG biasanya digunakan untuk foto atau citra di website. JPEG menggunakan kompresi tipe lossy. Kualitas JPEG 2000 bisa bervariasi tergantung setting kompresi yang digunakan. Kompresi JPEG berbasis DCT(Discreete Cosine Transform).

    – Tingkat kompresi yang baik untuk JPEG adalah 10:1-20:1 untuk citra foto, 30:1-50:1 untuk citra web, dan 60:1-100:1 untuk kualitas rendah seperti citra untuk ponsel.

    – Byte order : MSB-LSB.

    – Tahapan kompresi JPEG :

    a. Sampling adalah proses pengkonversian data pixel dari RGB ke YUV/YIQ dan dilakukan down sampling.

    b. DCT (Discreete Cosine Transform) adalah hasil dari proses sampling akan digunakan sebagai inputan proses DCT, dimana blok 8*8 pixels akan diubah menjadi fungsi matriks cosines.

    c. Quantization adalah proses membersihkan koefisien DCT yang tidak penting untuk pembentukan image baru.