Pengertian dan Ruang Lingkup Kewirausahaan

6 min read

Pengertian dan Ruang Lingkup Kewirasahaan. – Kegiatan usaha akan selaku mengikuti perkembangan zaman. Tujuannya untuk menjaga kelangusng hidup dan aktifitas manusia.

Menyikapi hal tersebut maka banyak orang yang melakukan usaha lain untuk mempertahankan kehidupanya, mereka tidak lagi terpaku terhadap perusahaan-perusahaan penyedia lapangan pekerjaan , lembaga, intansi serta pemerintah. Hal tersebut terbukti dengan dengan banyaknya orang yang beralih dan terjun ke duania wirausaha, walaupun dengan modal nekad mereka memberanikan diri untuk menggeluti pekerjaannya tersebut dengan harapan mereka dapat meningkatkan kesejahteraanya akan tetapi tidak sedikit pula mereka yang mengalami kegagalan bahkan bangkrut.

Wirausaha adalah sebuah pekerjaan yang tepat bagi mereka yang memang sudah paham dengan dunia tersebut, akan tetapi pekerjaan tersebut tidak dapat digeluti oleh sembarang orang, pekerjaan tersebut membutuhkan orang yang pintar, cermat melihat lingkungan, manajerial yang baik, strategi yang matang agar bentuk usahanya tersebut dapat maju, berkembang serta tidak mengalami kegagalan atau bangkrut (gulung tikar).

Untuk itu sebelum kita terjun kedunia kewirausahaan adakalanya kita memahami pengertian Kewirausahaan, wirausaha, karakteristik wirausaha, kelebihan dan kekurangan wirausaha , agar tingkat pelaku wirausaha dapat mengetahui perbandingan wirausaha dengan pekerjaan lain serta dapat mengetahui kiat sukses serta manemen berwirausaha. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis akan membahas bagaimana pengertian wirausaha, pengertian wirausaha dan kwirausahaan, kelebihan dan kekurangan wirausaha, tahap-tahap wirausaha, manfaat wirausaha dan lain-lain.

Kewirausahaan

A. Pengertian Kewirausahaan

Kewiraswastaan atau Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya.

Drs. Joko Untoro menuturkan bahwa kewirausahaan merupakan satu keberanian yang dimiliki seseorang dalam melakukan berbagai upaya agar kebutuhan hidup bisa terpenuhi, menggunakan kemampuan dan juga memanfaatkan potensi yang dimiliki agar bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Secara singkat kewirausahaan merupakan suatu cara yang memanfaatkan potensi diri agar mengahasilkan produk yang bernilai tinggi dan bermanfaat.

B. Perkembangan Kewirausahaan

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755.  Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja.  Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

Pada saat ini, negara Indonesia masih dikatakan sebagai Negara berkembang. Hal ini disebabkan oleh berbagai masalah yang terdapat di Indonesia. Misalnya pendapatan penduduk yang rendah, banyaknya pengangguran,dan kondisi ekonomi dan sosial yang tertinggal dibandingkan dengan Negara maju. Banyak hal yang harus dibenahi pemerintah Indonesia untuk dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya. Kita lihat saja padatnya penduduk di Kota besar seperti Jakarta misalnya, menyebabkan sempitnya lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, penduduk yang tidak memiliki pekerjaan yang tetap dan tidak memiliki kemampuan berwirausaha akan memiliki pendapatan yang rendah dan tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarganya. Jika hal ini belum dapat terselesaikan maka perkembangan perekonomian di Indonesia tidak akan mengalami peningkatan dan Indonesia tidak dapat menjadi Negara maju. Oleh karena itu, jiwa kewirausahaan penduduk Indonesia harus ditingkatkan untuk membantu mengembangkan perekonomian Negara Indonesia.

Kewirausahaan dikatakan sebagai salah satu faktor yang dapat mendorong peningkatan perekonomian Indonesia karena memiliki beberapa alasan. Diantaranya dapat meningkatkan kreatifitas dan kemampuan masyarakat dalam menyalurkan ide dan kreasinya, masyarakat tidak bergantung kepada pemerintah seperti PNS (Pegawai Negeri Sipil), dan juga dapat menarik investor Negara asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia apabila kewirausahaan berjalan dengan baik. Jumlah wirausaha di Indonesia pada saat ini masih menunjukan presentase yang sangat kecil, yaitu belum mencapai 2%. Padahal, untuk dapat dikatakan sebagai Negara maju jumlah wirausaha di suatu Negara harus berjumlah minimal 2% dari total jumlah penduduk. Indonesia masih jauh tertinggal oleh Negara- Negara tetangga yang memiliki jumlah wirausaha lebih tinggi. Seperti Singapura yang merupakan Negara dengan jumlah wirausaha tertinggi di ASEAN, kemudian Malaysia. Memprihatinkan memang, mengingat Indonesia memiliki sumder daya alam yang sangat melimpah. Hal ini dikarenakan kurangnya inovasi dan kreativitas penduduk Negara Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya tersebut.

Untuk dapat berwirausaha dibutuhkan kemauan dan niat yang kuat. Hal ini yang sangat dibutuhkan oleh penduduk Indonesia. Mayoritas penduduk Indonesia memilih bekerja di kantor pemerintahan karena berfikir menjadi wirausaha kurang menjanjikan dan memiliki resiko yang lebih tinggi. Sedangkan di Negara maju seperti Amerika Serikat, penduduk di Negara tersebut hanya berjumlah 6% yang ingin bekerja di kantor pemerintahan. Dan pada tahun 1990-an, diketahui 60% pelajar SMA di Amerika ingin menjadi pengusaha. (pendidikanekonomi.com)

Jika hal-hal tersebut terus dibiarkan, kewirausahaan di Indoneisia tidak akan berkembang dan tidak dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan perhatian pemerintah serta kesadaran masyarakat dalam mengembangkan bidang kewirausahaan. Karena dengan berkembangnya kewirausahaan, dapat mengembangkan perekonomian Negara. Contohnya, bertambahnya devisa Negara karena banyaknya investor yang menanamkan modalnya di Indonesia. Penduduk dapat membantu mewujudkan peningkatan perekonomian dengan berwirausaha dan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di Indonesia. Dengan demikian omset dari usaha tersebut dapat menentukan pajak yang akan membantu menambah pendapatan Negara. Perkembangan kewirausahaan juga dapat mengurangi jumlah pengangguran, jika demikian Negara Indonesia dapat terus berkembang bahkan menjadi Negara maju.

C. Ruang Lingkup Kewirausahaan

Ruang lingkup kewirausahaan menjadi pengaruh besar bagi negara berkembang, seperti negara Indonesia misalnya. Jumlah pengangguran di Indonesia telah meningkat dari hari ke hari, ditambah dengan adanya pandemi virus Covid-19 yang mengakibatkan para pengusaha kecil dan semisalnya diharuskan menutup usaha nya sementara. Dalam artikel Kompas.com yang dirilis pada tanggal 05/11/2020 pukul 14:16 WIB dijelaskan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran periode Agustus 2020 mengalami peningkatan sebanyak 2,67 juta orang. Dengan demikian, jumlah angkatan kerja di Indonesia yang menganggur menjadi sebesar 9,77 juta orang.

Wirausahawan atau pengusaha dapat menjadi solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran. Seorang pengusaha pasti membutuhkan sebuah tim agar usahanya mencapai tujuan yang di inginkan. Adapun ruang lingkup kewirausahaan yaitu :

1.  Lapangan Agraris

Indonesia merupakan negara agraris, dimana mayoritas profesi penduduknya adalah bertani atau bercocok tanam.  Pertanian menjadi sektor utama sebagai sumber daya karena memberikan kontribusi yang sangat tinggi dan sangat penting bagi masyarakat. Pertanian di indonesia menghasilkan bermacam-macam hasil bumi, seperti padi, jagung, sayur-sayuran bahkan tanaman obat-obatan. Usaha yang dapat dikelola pada lapangan agraris yaitu :

  • Pertanian
  • Perkebunan dan perhutanan

2. Lapangan Perikanan

Dilansir situs Direktorat Jendral Pengelolaan Ruang Laut Kementrian Kelatuan dan Perikanan, dari total luas wilayah Indonesia, luas laut Indonesia 3,25 juta km2 dan 2,55 juta km2 adalah Zona Ekonomi Eksklusif. Dengan luasnya wilayah laut yang ada, Indonesia memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar. Pasalnya laut Indonesia merupakan rumah bagi ribuan spesies laut. Usaha yang dapat dikembangkan antara lain yaitu :

 Pemeliharaan ikan

  • Penetasan ikan
  • Makanan ikan
  • Pengangkutan ikan

3. Lapangan Peternakan

Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan pemeliharaan hewan untuk mendapatkan manfaatnya. Hewan yang umumnya diternak adalah sejenis unggas seperti ayam, bebek untuk diambil daging dan telurnya serta mamalia seperti sapi untuk diambil daging dan susunya, domba untuk diambil bulunya menjadi bahan pakaian dan lain sebagainya.

4. Lapangan Perindustrian dan Kerajinan

Industri merupakan suatu bidang atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pengolahan bahan mentah, baku maupun barang setengah jadi, kemudian dijadikan barang bermutu tinggi.

a. Industri besar

Adalah industri yang jumlah tenaga kerja melebihi 100 orang, misalnya industri mobil, industri pesawat terbang.

b. Industri menengah

Yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99 orang, misalnya industri keramik, industri bordir.

c. Industri kecil

Industri yang tenaga kejanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang, misalnya industri genteng, industru pengolahan rotan.

Kerajinan merupakan hasil dari hobi atau pekerjaan yang membutuhkan kemampuan khusus dan terampil agar menciptakan sebuah karya yang indah. Ada berbagai kerajinan yang dapat dihasilkan sesuai dengan ketrampilan masing-masing individu, seperti kerajinan kayu, tanah liat, barang-barang bekas, dan lain sebagainya

5. Lapangan Pertambangan dan Energi

Dapat dilakukan disektor minyak dan gas, listrik, serta petambangan dan logam. Yang bertujuan untuk membantu pemanfaatan energi agar dapat digunakan manusia sesuai kebutuhan.

6.  Lapangan Perdagangan

Kegiatan perdagangan ini relatif mudah dilakukan oleh masyarakat umum, asalkan ada barang untuk dijadikan jual beli.

a. Sebagai pedagang besar

Pedagang besar merupakan pedagang yang membeli barang dalam jumlah besar langsung dari produsennya untuk dijual kembali dalam jumlah yang besar pula.

b. Sebagai pedagang menengah

Pedagang menengah adalah pedagang yang membeli barang dalam jumlah besar kemudian menjualnya kembali kepada pedagang kecil.

Sebagai pedagang kecil

Pedagang kecil atau biasa disebut pedagang eceran yang memiliki tempat atau kios tetap.

7. Lapangan pemberi Jasa

  1. Sebagai pedagang perantara
  2. Sebagai pemberi kredit atau perbankan
  3. Sebagai pengusaha angkutan
  4. Sebagai pengusaha hotel dan restoran

D. Fungsi Berwirausaha

Kewirausahaan merupakan proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Tujuan kewirausahaan yaitu :

  1. Meningkatkan Jumlah wirausaha yang berkualitas.
  2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
  3. Membudayakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat yang mampu, andal, dan unggul.
  4. Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.

Setiap enterpreneur memiliki fungsi utama dan fungsi tambahan dalam berwirausaha. Fungsi pokok enterpreneur sebagaimana dijelaskan Basrowi (2011) sebagai berikut :

  1. Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko tentang tujuan dan sasaran perusahaan.
  2. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
  3. Menetapkan bisang usaha.
  4. Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
  5. Menentukan permodalan yang  diinginkannya ( modal sendiri dan modal dari luar ) dengan komposisi yang menguntungkan.
  6. Memilih dan menetapkan kriteria pegawai/karyawan dan memotivasinya.
  7. Mengendalikan secara efektif dan efisien.
  8. Mencari dan menciptakan berbagai cara baru.
  9. Mencari trobosan baru dalam mendapatkan masukan atau inout, serta mengolahnya mejadi barang atau jasa yang menarik.
  10. Memasarkan barang atau jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan sekaligus dapat memperoleh dan mempertahankan keuntungan yang maksimal

Selanjutnya terkait fungsi tambahan enterpreneur sebagai berikut :

  1. Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka mencari dan menciptakan peluang usaha.
  2. Mengendalikan lingkungan ke arah yang menguntungkan bagi perusahaan.
  3. Menjaga lingkungan perusahaan agar tidak merugikan masyarakat maupun merusak lingkungan akibat dari limbah yang mungkin menghasilkannya.
  4. Meluangkan dan peduli terhadap lingkungan sosial disekitarnya.[4]

E. Manfaat Berwirausaha

Kegiatan berwirausaha memiliki manfaat yang sangat berpengaruh dalam kehidpan sehari-hari. Wirausaha juga dapat dijadikan sebuah peluang besar untuk lahan pekerja bagi masyarakat yang masih pengangguran. Khusunya di Indonesia yang masih relatif tinggi angka pengangguran. Oleh karena itu peluang berwirausaha bagi yang memiliki potensi yang cukup sangatlah besar untuk mencapai tujuan yang diinginkan sekaligus dapat membantu laju perekonomian di Indonesia.

Adapun beberapa manfaat dari berwirausaha yaitu:

  1. Mengetahui seluk beluk dunia usaha
  2. Mempunyai bekal ilmu, selain pendidikan formal untuk diaplikasikan
  3. Meningkatkan motivasi berwirausaha yang tinggi
  4. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan
  5. Sebagai informasi untuk membuat usaha 

Belajar dibangku pendidikan saja tidak akan cukup untuk menjadi bekal masa depan. Berwirausaha misalnya, para siswa belajar konsep ekonomi tanpa meninjau lapangan, maka konsep tidak akan pernah berhasil tanpa adanya praktek.

Laporan Hasil Praktikum – Kerja Otot Gastrocnemius

Kerja Otot Gastrocnemius Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Otot dirangsang dengan rangsangan maksimal secara beruntun (multiple) dan frekuensi ditinggikan berpotensi menimbulkan beberapa gambaran...
Ananda Dwi Putri
8 min read

Laporan Praktikum Fluida Statis dan Hukum Archiemedes

Fluida Statis dan Hukum Archiemedes Bab. Pendahuluan A. Latar Belakang Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat car, air dan gas...
Ahmad Dahlan
7 min read

Laporan Agroklimatologi – Pengukuran Kelembaban

Pengukuran Kelembaban Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Dalam atmosfer (lautan udara) senantiasa terdapat uap air. Kadar uap air dalam udara disebut kelembaban (lengas udara)....
Ananda Dwi Putri
9 min read

Leave a Reply