Blog

  • Naskalah Pelantikan Penggalang Ramu

    Naskah Pelantikan Penggalang Ramu

    Pelantikan Penggalang Ramu

    Sebelum adik saya lantik menjadi Penggalang Ramu, kakak perlu menegaskan bahwa Gerakan Pramuka adalah suatu perkumpulan yang oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu satunya  organisai yang ditugaskan menyelenggarakan Pendidikan kepada  anak-anak dan pemuda dengan Prinsip Dasar dan Metode pendidikan kepramukaan

    Untuk itu sebelum pelantikan ini saya akan mengajukan beberapa pertanyaan yang saya minta adik untuk memberikan jawaban dengan tegas dengan suka dan rela yang dilandasi satya dan darma Pramuka Indonesia.

    Pertama:Syarat Kecakapan Umum Ramu adalah syarat minimal seorang Usia penggalang untuk menjadi anggota Pramuka.Sudahkan adik menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum tingkat penggalang Ramu?(Jawaban : Sudah)
    Kedua:Anggota Pramuka dididk untuk menjadi manusia yang dapat menjadi contoh teladan di lingkungannya.Setelah dilantik, bersediakan adik menjadi contoh perilaku  di lingkungan adik?(Jawaban : Bersedia)
    Ketiga:Sebagai perwujudan kesediaan adikBersediakan adik secara suka dan rela denggan hati yang tulus ikhlas mengucapkan janji Pramuka Trisatya?(Jawaban : Besedia)

    Sebelum mengucapkan janji kakak  persilahkan adik berdoa memohon kehadirat Tuhan Yang Maha Esa agar apa yang akan adik  ikrarkan menapat ridho  dan selalu mendapat bimbingan Nya.

    Berdoa mulai

    Berdoa selesai

    Selanjutnya peganglah ujung Sang Merah Putih, letakkan di detak jantung sebelah kiri sebagai tanda  selama jatung adik masih berdetak , adik senantiasa akan selalu ingat akan tugas dan kewajiban kepada Bangsa dan Negara

    Selanjutnya ikuti yang saya ucapkan:

    Trisatya

    • Demi Kehormatanku
    • Aku Berjanji
    • Akan bersungguh-sungguh
    • Menjalankan kewajibanku
    • Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
    • Dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
    • Mengamalkan Pancasila
    • Menolong sesama hidup
    • Dan mempersiapkan diri  membangun masyarakat
    • Serta menepati Dasa Darma Pramuka

    Atas dasar satya yang adik  ucapkan, dengan disertai kesanggupan untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai anggota pramuka, maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha  Esa, saya melantik dan mengukuhkan adik sebagai Penggalang Ramu.

    Pelantikan selesai.

    Yang melantik

    Pembina

    ……………………………………….

    SBH : ………………………………..

    Setelah penatikan peserta didik yang telah dilantik akan menerima tanda TKU Penggalang ramu dan Surat Keterangan telah dilantik.
    Surat Keterangan dapat dilihat di link berikut :

  • Perbedaan Ambalan dan Pangkalan

    Ambalan atau Pangkalan

    Ambalan atau Pangkalan? 

    Sering kali saat seorang anggota pramuka penegak hendak mengikuti kegiatan, pasti akan di sodorkan sebuat formulir biodada. Dalam formulir itu pasti ada isian Pangkalan, dan Ambalan. Kedua istilah itu membingungkan bagi yang tidak memahaminya. Mari kita bahas bersama-sama.

    Ambalan

    Ambalan Penegak yaitu susunan penataan anggota Ambalan dan kepengurusan yang terdapat pada setiap Ambalan Penegak untuk mengatur kehidupan semua anggotanya. Adanya organisasi Ambalan penegak bertujuan agar para Pramuka Penegak belajar berorganisasi dengan praktek secara praktis yang mengarah kepada pengembangan sifat demokratis dalam kehidupan sehari-hari.

    Ambalan adalah satuan Penegak yang terdiri dari warga ambalan, yaitu : Penegak, Calon Penegak dan Tamu Penegak. Ambalan terdiri atas 12 – 32 Pramuka Penegak.  Kata Ambalan berasal dari bahasa Jawa ambal-ambalan, yakni kegiatan yang dilakukan terus menerus oleh sekelompok orang.   Ambalan Penegak mengandung pengertian kiasan dasar yakni kegiatan (bakti dan persaudaraan) yang terus menerus dilakukan dalam menegakkan dan  mengisi Kemerdekaan Bangsa.  Ambalan atau ambal dalam bahasa Lampung mengandung pengertian karpet indah yang paling lebar yang digunakan untuk bermusyawarah.  Ambalan mempunyai konotasi lain yaitu sebagai wadah berkumpul melakukan suatu musyawarah sebelum melaksanakan kegiatan-kegiatan

    Ambalan Penegak idealnya dibagi menjadi 3-4 kelompok yang disebut Sangga. Ambalan Penegak menggunakan nama dan lambang yang dipilih mereka sesuai  aspirasinya dan mengandung kiasan dasar yang menjadi motivasi kehidupan  ambalan.

    Ambalan umumnya menggunakan nama pahlawan. Namun tidak menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari nama-nama senjata atau nama kerajaan dalam pewayangan atau nama ceritera legenda.  Dalam pemilihan nama tentunya diambil yang terbaik menurut anggota Ambalan, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan.   Ambalan dipimpin oleh seorang Ketua disebut Pradana yang dipilih berdasarkan musyawarah anggota ambalan. Pengurus Ambalan dinamakan Dewan Penegak atau Dewan Ambalan

    Pangkalan

    Dalam Gerakan pramuka, istilah pangkalan memang tidak diatur dalam sebuah surat keputusan. Namun isilah ini sering kita jumpai.  Istilah pangkalan berarti “tempat berkumpul untuk berlatih peserta didik dan pembina”, misal ambalan adam malik berpangkalan di SMA 6 Semarang berarti Ambalan Adam Malik berkumpul di SMA 6 Semarang saat berkumpul dan berlatihnya. Pangkalan tidak harus di sekolah namun juga dapat di:  

    • Lembaga pendidikan umum dan agama, seperti; sekolah, kampus perguruan tinggi, asrama, pesantren, masjid, gereja, vihara.
    • Kelurahan/desa dan rukun warga (RW).
    • Instansi pemerintah dan swasta termasuk kompleks perumahan pegawainya.
    • Perwakilan RI di luar negeri.

    Gudep yang berpangkalan seperti tersebut di atas disebut Gudep Wilayah. Tiap gudep berkewajiban untuk menerima kaum muda yang bertempat tinggal di sekitar pangkalan gudep tersebut, sehingga memungkinkan dibentuk gudep lengkap. Dalam menerima anggota , gudep tidak boleh membedakan suku, ras, golongan, dan agama.

    Kesimpulan

    Ambalan adalah satuan terbesar dalam Golongan Penegak, sedangkan Pangkalan adalah tempat berkumpul dan berlatih peserta didik dan pembinanya.

    Ambalan hanya ada di golongan penegak, sedangkan pangkalan digunakan dalam setiap golongan dalam pramuka

  • Perubahan Dasa Darma Pramuka dari Masa Ke Masa

    Perubahan Dasa Darma

    Sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor : 238 tahun 1961, Dasa Darma Pramuka adalah kode kehormatan yang merupakan janji ketentuan moral bagi pramuka. Pada UU Pramuka No. 12 tahun 2010 bahwa Darma Pramuka terdiri atas 10 (sepuluh) ketentuan darma  dan yang kemudian dalam ART Gerakan Pramuka disebut dengan Dasadarma, mengalami berbagai penyempurnaan sejak berdirinya Gerakan Pramuka sampai dengan seperti yang kita gunakan sekarang ini.

    Berikut perkembangan atas perubahan dasadarma dari waktu ke waktu sebagai berikut :

    I. Pada masa tahun 1961 – 1966.

    Dasa Darma sbg lampiraan Keppres 238 Tahun 1961 yang merupakan hasil rumusan Panitia V pada Pembentukan Gerakan Pramuka.  Berisikan  :

    1. Pramuka itu dapat dipercaya
    2. Pramuka itu setia
    3. Pramuka itu sopan dan perwira
    4. Pramuka itu sahabat sesama manusia dan saudara bagi tiap-tiap pramuka
    5. Pramuka itu penyayang sesama makhluk
    6. Pramuka itu siap menolong dan wajib berjasa
    7. Pramuka itu dapat menjalankan perintah tanpa membantah
    8. Pramuka itu sabar dan riang gembira dalam segala kesukaran
    9. Pramuka itu hemat dan cermat
    10. Pramuka itu suci dalam fikiran, perkataan dan perbuatan.

    II. Pada masa tahun 1966 – 1974.

    Dasa Darma merupakan hasil MUKERANPUDA (sekarang Munas) tahun 1966, Berisikan,

    1. Kami Pramuka Indonesia, bertakwa kepada Than YME
    2. Kami Pramuka Indonesia, berjiwa pancasila dan patriot Indonesia yang setia
    3. Kami Pramuka Indonesia, giat melaksanakan amanat penderitaan rakyat
    4. Kami Pramuka Indonesia, ikhlas berkorban untuk keadilan dan kemulyaan Indonesia
    5. Kami Pramuka Indonesia, bergotongrooyong membangun masyarakat Pancasila
    6. Kami Pramuka Indonesia, dapat dipercaya dan berbudi luhur
    7. Kami Pramuka Indonesia, hemat, cermas dan bersahaja
    8. Kami Pramuka Indonesia, pantang putus asa dalam menanggulangi kesukaran
    9. Kami Pramuka Indonesia, berjuang dg rasatanggungjawab dan gembira utk dapat berguna
    10. Kami Pramuka Indonesia, berwatak kasatriadan bertindak dg disiplin.

    III. Pada masa tahun 1974 – 1978

    Berdasarkan amanat MPP 1970 dan Munas 1974 (Munas di Bukit Tinggi ) , merekomendasikan perubahan atas teks Dasa Darma.

    Selanjutnya pada hasil  Lokakarya Nasional di Cibubur pada  tanggal 25 – 26 September 1978 menghasilkan perubahan isi teks Dasa Darma. Berisikan,

    Dasa Darma

    Pramuka Itu :

    1. Takwa kepada Tuhan YME
    2. Kasih sayang sesama manusia dan cinta alam
    3. Patriot yang sopan dan perwira
    4. Suka bermusyawarah dan patuh
    5. Rela menolong dan tabah
    6. Rajin, riang dan terampil
    7. Hemat, cermat dan bersahaja
    8. Disiplin, setia dan berani
    9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
    10. Suci dalam fikiran, perkataan dan perbuatan.

    IV. Pada tahun 1978

    Dilaksanakan Munas Gerakan Pramuka Di Manado ( Sulut ) dengan mengeluarkan memorandum tentang perumusan (ulang ) Dasa Darma. Selanjutnya diterbitkan SK Kwartir Nasional Nomor. 036 / KN/ 79. Dasa Darma tersebut berisikan,

    Dasa Darma

    Pramuka Itu :

    1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
    2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
    3. Patriot yang sopan dan kesatria.
    4. Patuh dan suka bermusyawarah.
    5. Rela menolong dan tabah.
    6. Rajin, terampil, dan gembira.
    7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
    8. Disiplin, berani, dan setia.
    9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
    10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

    V. Pada tahun 2012

    Sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka ( ART SK Kwarnas No. 203 tahun 2009), bahwa dasadarma yang berlaku saat ini memiliki isi teks yang mirip sama seperti tesebut di atas , hanya saja pada ART hasil Munaslub tahun 2012 telah menghilangkan kata  ” Pramuka itu : “ .

    Selanjutnya Kode kehormatan Dasadarma tersebut digunakan untuk golongan Penggalang, Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, dan anggota dewasa.

    Berikut isi Dasadarma berdasarkan hasil Munaslub tahun 2012,

    Dasadarma

    1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
    2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
    3. Patriot yang sopan dan kesatria.
    4. Patuh dan suka bermusyawarah.
    5. Rela menolong dan tabah.
    6. Rajin, terampil, dan gembira.
    7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
    8. Disiplin, berani, dan setia.
    9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
    10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

    Berikut isi Dasadarma berdasarkan hasil Munas 2018, ada di AD ART 07/Munas/2018

    Dasadarma Pramuka

    1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
    2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
    3. Patriot yang sopan dan kesatria.
    4. Patuh dan suka bermusyawarah.
    5. Rela menolong dan tabah.
    6. Rajin, terampil, dan gembira.
    7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
    8. Disiplin, berani, dan setia.
    9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
    10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

    Untuk kakak dan adik yang ingin belajar mengenai seragam dan kegiatan Kepramukaan terutama penegak dapat ke link berikut: 

  • Pengalaman Kode Kehormatan Pramuka

    PENGAMALAN KODE KEHORMATAN PRAMUKA

    Kode Kehormatan dilaksanakan dengan :

    1. Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing
    2. Membina kesadaran berbangsa dan bernegara
    3. Mengenal, memelihara, dan melestarikan lingkungan beserta alam seisinya
    4. Memiliki sikap kebersamaan, tidak mementingkan diri sendiri, baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat, membina persaudaraan dengan pramuka sedunia
    5. Hidup secara sehat jasmani dan rohani
    6. Belajar mendengar, menghargai dan menerima pendapat / gagasan orang lain, membina sikap mawas diri, bersikap terbuka, mematuhi kesepakatan dan memperhatikan kepentingan bersama, mengutamakan kesatuan dan persatuan serta membina diri dalam upaya bertutur kata dan bertingkah laku sopan, ramah dan sabar
    7. Membiasakan diri memberikan pertolongan dan berpartisipasi dalam kegiatan bakti maupun social, membina ketabahn dan kesabaran dalam menghadapi /mengatasi rintangan dan tantangan tanpa mengenail sikap putus asa
    8. Kesediaan dan keikhlasan menerima tugas yang ditawarkan sebagai upaya persiapan pribadi menghadapi masa depan, berupaya melatih ketrampilan dan pengetahuan sesuai kemampuanya, riang gembira dalam menjalankan tugas dan menghadapi kesulitan maupun tantangan
    9. Bertindak dan hidup secara hemat, serasi dan tidak berlebihan, teliti, waspada dan tidak melakukan hal yang mubadzir dengan membiasakan hidup secara bersahaja sebagai persiapan diri agar mampu dan mau mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi
    10. Mengendalikan dan mengatur diri, berani menghadapi tantangan dan kenyataan, berani dalam kebenaran, berani mengakui kesalahan, memegang teguh prinsip dan tatanan yang benar, taat terhadap aturan dan kesepakatan
    11. Membiasakan diri menepati janji, memenuhi aturan dan ketentuan yang berlaku, kesediaan untuk bertanggung jawab atas segala tindakan dan perbuatan, bersikap jujur dalam hal perbuatan maupun materi
    12. Memiliki daya pikir dan daya nalar yang baik, dalam upaya membuat gagasan dan menyelesaikan permasalahan, berhati – hati dalam bertindak, bersikap dan berbicara
  • Sistem Tanda Kecakapan Dalam Gerakan Pramuka

    Sistem Tanda Kecakapan

    Sistem Tanda Kecakapan merupakan prinsip dasar metodik kepramukaan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, oleh karena itu harus dilaksanakan dalam proses pendidikan kepramukaan.

    System Tanda Kecakapan adalah suatu cara yang ditata dan suatu tata cara menggunakan tanda-tanda untuk menandai dan mengakui kecakapan-kecakapan, baik yang bersifat teknis (praktis) maupun yang bersifat mental/spiritual, yang di miliki oleh sisi pemakai tanda-tanda itu.

    Tanda kecakapan bukanlah merupakan tujuan, tetapi hanya merupakan alat untuk mendorong peserta didik memiliki suatu kecakapan dalam rangka mencapai tujuan Gerakan Pramuka.

    1. Tanda Umum

    Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri.

    Contoh : Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan, tanda harian, tanda WOSM 

    2. Tanda Satuan

    Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.

    Contoh : Tanda barung / regu / sangga, gugusdepan, kwartir, Mabi, krida, saka, Lencana daerah, satuan dan lain-lain.

    3. Tanda Jabatan

    Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka

    Contoh    :  Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, sulung,pratama, pradana, pemimpin / wakil krida / saka, Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.

    4. Tanda Kecakapan

    Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.

    Macamnya   :    Tanda kecakapan umum / khusus, pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.

    5. Tanda Kehormatan

    Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.

    Macamnya :

    Peserta didik   :  Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama,   bintang teladan.

    Orang dewasa   : Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.

  • Nilai-Nilai Kependidikan dalam Gerakan Pramuka

    Nilai Pendidikan Dalam Kepramukaan

    “Emang ikut pramuka dapat apa sih?” pertanyaan semacam ini mungkin masih sering kita dengar, entah pertanyaan tersebut terlontar dari teman atau mungkin dari keluarga kita sendiri. Tentunya akan muncul berbagai macam jawaban menanggapi pertanyaan tersebut. Munculnya berbagai macam jawaban atas pertanyaan tersebut bukan karena seseorang yang aktif di pramuka tidak memperoleh apa-apa sehingga bingung untuk memberikan jawaban, akan tetapi karena sangat banyaknya manfaat yang bisa didapat dari mengikuti kegiatan kepramukaan.

    Sebagai organisasi pendidikan yang berada diluar sekolah dan diluar keluarga, Gerakan Pramuka memiliki beberapa manfaat yang bisa dirasakan secara langsung baik oleh anggota Pramuka dan masyarakat. Salah satu manfaat yang bisa didapat jika kita aktif dalam kegiatan kepramukaan adalah nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya. Nilai pendidikan tersebut berupa pembentukan karakter (character building). Kira-kira Sahabat Genderang tahu tidak mengapa mengapa pembentukan karakter menjadi nilai pendidikan kepramukaan? Salah satu alasannya karena pengembangan karakter dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Nah, dalam kepramukaan pembentukan karakter dilakukan pada saat peserta didik asik melaksanakan kegiatan yang menarik, menyenangkan, rekreatif dan menantang. Disela-sela kegiatan tersebut pembina pramuka melakukan pembinaan karakter bagi anggota Pramuka. Karena Pembina Pramuka-lah yang memikul tugas dalam pembinaan karakter peserta didik pramuka.

    Pembentukan karakter sebagai nilai pendidikan yang terkandung dalam kegiatan kepramukaan ini sesuai dengan penjelasan dalam buku educational activietis yang dikeluarkan oleh World Organization of the Scout Movement (organisasi kepramukaan dunia). Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa ada enam area perkembangan yang menjadi sasaran pendidikan kepramukaan yaitu  (1) perkembangan fisik (2) perkembangan kreatif (3) perkembangan afektif (4) perkembangan sosial (5) perkembangan spiritual dan (6) perkembangan karakter. Jadi perkembangan karakter sudah menjadi salah satu sasaran pendidikan yang diterapkan di kegiata kepramukaan.

    Dalam beberapa tahun terakhir pembinaan karakter memang telah menjadi perhatian serius di berbagai negara. Hal tersebut dimaksudkan karena pembinaan karakter berpengaruh terhadap proses mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan individu warga negara, tetapi juga untuk warga masyarakat secara keseluruhan. Pandangan tersebut sesuai dengan fungsi pembinaan karakter yaitu (1) mengembangkan potensi dasar seseorang agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; (2) memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur; (3) meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.

    Lantas pembinaan karakter seperti apa yang akan didapatkan jika kita aktif di kegiatan kepramukaan?

    Setidaknya terdapat 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yang akan diperoleh apabila kita benar-benar aktif dalam kegiatan kepramukaan.18 butir nilai tersebut dapat dipaparkan dan dijelaskan sebagai berikut :

    1. Religius. Maksudnya adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
    2. Jujur. Yaitu berperilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
    3. Toleransi. Yakni sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
    4. Disiplin. yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
    5. Kerja Keras. Yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh terhadap berbagai ketentuan dan peraturan.
    6. Kreatif, yaitu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
    7. Mandiri, maksudnya adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
    8. Demokratis, maksudnya adalah Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
    9. Rasa Ingin Tahu, yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
    10. Semangat Kebangsaan, maksudnya adalah cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
    11. Cinta Tanah Air, yaitu cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
    12. Menghargai Prestasi, yaitu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
    13. Bersahabat/Komunikatif, yaitu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
    14. Cinta Damai, yaitu Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
    15. Gemar Membaca, maksudnya adalah kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
    16. Peduli Lingkungan, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
    17. Peduli Sosial, yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
    18. Tanggung Jawab, yakni sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

    Kedelapan belas nilai pendidikan karakter yang telah disebutkan tersebut akan kita raih apabila kita aktif di kepramukaan dan selanjutnya akan menjadikarakter pribadi kita karena diharapkan nilai-nilai pendidikan karakter tersebut akan terinternalisasi dalam diri setiap anggota Gerakan Pramuka. Jadi gak usah ragu, ayo ikut Pramuka! J (zs)

  • Pengertian Identitas Sosial

    Identitas sosial adalah deskripsi diri seseorang yang meliputi tindakan, karekateristik dan atribut-atribut yang menggambarkan seseorang dimata orang lain.

    Identitas Sosial

    Identitas Sosial  adalah definisi seseorang tentang siapa dirinya, termasuk di dalamnya atribut pribadi dan atribut yang dibaginya bersama dengan orang lain, seperti gender dan ras (Baron & Byrne)

    Menurut Jackson dan Smith (1999), identitas sosial dapat dikonseptualisasikan dalam empat dimensi :

    a.       Persepsi dalam konteks antar kelompok

    Hubungan antara in-group seseorang dengan grup perbandingan yang lain

    b.      Daya tarik in-group

    Afek yang ditimbulkan oleh in-group seseorang

    c.       Keyakinan yang saling terkait

    Norma dan nilai yang menghasilkan tingkah laku anggota kelompok ketika mereka berusaha mencapai tujuan dan berbagi keyakinan yang sama

    d.      Depersonalisasi

    Memandang dirinya sendiri sebagai contoh dari kategori sosial yang dapat digantikan dan bukannya individu yang unik

    Konsep Diri (Self Concept) : Identitas diri seseorang sebagai sebuah skema dasar yang terdiri dari kumpulan keyakinan dan sikap terhadap diri sendiri yang terorganisasi.

    Aspek yang muncul dalam self concept :

    1.       Kesadaran diri subjektif (subjective self-awareness)

    Kemampuan untuk membedakan dirinya dari lingkungan fisik dan sosialnya

    2.       Kesadaran diri objektif (objective Self-awareness)

    Kemampuan untuk menjadi objek perhatiannya sendiri, menyadari keadaan pikirannya sendiri.

    3.       Kesadaran diri simbolik (symbolic self-awareness)

    Kemampuan untuk membentuk representasi kognitif self yang abstrak melalui bahasa. Kemampuan ini membuat seseorang mampu untuk berkomunikasi, menjalin hubungan, menentukan tujuan.

    Ketika diri berjalan selaras dengan konsep diri yang diyakini oleh individu, maka yang akan muncul kemudian adalah self reference effect. efek ini berasal dari perhatian dan memori yang terjadi karena pemrosesan kognitif terhadap informasi yang relevan terhadap diri lebih efisien daripada pemoresesan informasi jenis lain.

    Selain identitas diri, juga ada aspek sosial dari diri yang kita bagi dengan orang lain. Aspek ini yang disebut dengan konsep diri sosial. Secara umum didefinisikan bahwa diri sosial adalah bagian dari siapa kita dan bagaimana kita berfikir tentang diri kita sendiri ditentukan oleh identitas kolektif.  Terdapat 2 komponen yang melandasi diri sosial, yaitu:

    1.       Hubungan interpersonal

    2.       Hubungan keanggotaan pada kelompok yang lebih besar

    Faktor eksternal yang mempengaruhi konsep diri

    1.       Perubahan  usia

    Semakin dewasa usia seseorang maka akan mempengaruhi konsep diri yang ada pada dirinya. Hal ini juga akan berpengaruh pada sikap seseorang tersebut.

    2.       Memasuki pekerjaan baru

    Tugas dan pekerjaan baru yang diterima seseorang akan mempengaruhi konsep dirinya. Misal : seseorang yang awalnya hanya sebagai mahasiswa dia memiliki konsep diri bagaimana seorang mahasiswa dengan peran dan tugas-tugas kuliah yang dia hadapi. Setelah lulus dan mendapatkan pekerjaan sebagai pegawai, konsep diri orang tersebut akan berubah seiring peran dan tugas baru yang dia hadapi

    3.       Perubahan hidup yang besar

    Perubahan hidup yang besar pada diri seseorang akan mempengaruhi konsep sosialnya,perubahan hidup ini seperti menikah, bercerai dll

    4.       Interaksi interpersonal

    Interaksi interpersonal seseorang juga mempengaruhi konsep diri. Dengan siapa dia berinteraksi dan sejauh apa kelekatan interaksinya akan berpengaruh besar terhadap konsep diri seseorang

    Sikap terhadap diri sendiri

    Sikap yang paling penting dikembangkan oleh seseorang adalah sikap terhadap self. Salah satunya adalah dengan self esteem. Self esteem adalah evaluasi diri yang dibuat oleh setiap individu; sikap seseorang trhadap dirinya sendiri dalam rentang dimensi positif-negatif.

    Terdapat tiga motif dalam munculnya self esteem, yaitu :

    1.       Self assessment

    Untuk memperoleh pengetahuan yang akurat tentang dirinya

    2.       Self enhancement

    Untuk mendapatkan informasi positif tentang diri

    3.       Self verification

    Untuk mengkonfirmasi sesuatu yang sudah mereka ketahui tentang diri

    Aspek lain dari fungsi self :

    1.       Self focusing : tingkah laku yang mengarahkan perhatian seseorang kepada diri sendiri daripada sekelilingnya. Fokus diri yang terus menerus dan konsisten dapat menyebabkan kesulitan bagi individunya.

    2.       Self monitoring : merujuk pada kecenderungan untuk mengatur tingkah – laku berdasarkan petunjuk eksternal seperti bagaimana orang lain bereaksi (self – monitoring tinggi) atau berdasar pada petunjuk internal sebagai petunjuk keyakinan seseorang dan sikapnya (self – monitoring rendah).

    a.       Self – monitoring rendah

    Individu dengan monitoring diri yang rendah cenderung akan melakukan dengan cara yang konsisten terlepas dari situasi yang ia hadapi.

    b.      Self – monitoring tinggi

    Individu dengan monitoring diri yang tinggi akan cenderung mengubah bertingkah laku saat situasi berubah.

    3.       Self efficacy : keyakinan seseorang akan kemampuan atau kompetensinya atas kerja tugas yang diberikan, mencapai tujuan, atau mengatasi sebuah hambatan.

    Sex vs Gender :

    Menjadi Seorang Laki-laki atau Perempuan Sebagai Aspek Krusial Identitas

    Jenis kelamin (Sex) didefinisikan sebagai istilah biologis berdasarkan perbedaan anatomi fisik antara laki-laki dan perempuan.

    Gender merujuk pada segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin individu, termasuk peran, tingkah laku, kecenderungan, dan atribut lain yang mendefinisikan arti menjadi seorang laki-laki atau perempuan dalam kebudayaan yang ada.

    Peran gender dirumah dan dalam pekerjaan

    peran tradisional masih memiliki pengaruh yang kuat terhadap cara pria dan wanita bereaksi didalam rumah(major,1993). Biro sensus amerika serikat melaporkan bahwa mayoritas wanita amerika bekerja diluar rumah.   Dalam berbagai situasi pria memang melebihi wanita. Pria telah belajar mengevaluasi dirinya sendiri dengan cara yang berpusat pada ego dari pada wanita.

  • Perilaku Prososial

    Prososial adalah sikap terpuji yang dicerminkan melalui perbuatan yang mendahului kepetingan sosial tanpa adanya tendensi untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

    Pengertian Prososial

    Baron & Byrne (2005) mengatakan bahwa perilaku prososial adalah suatu tindakan menolong yang menguntungkan orang lain tanpa harus menyediakan suatu keuntungan langsung pada orang yang melakukan tindakan tersebut, dan mungkin bahkan melibatkan suatu resiko bagi orang yang menolong. Gerungan (2000) menyatakan bahwa perilaku prososial mencakup perilaku yang menguntungkan orang lain yang mempunyai konsekuensi sosial yang positif sehingga akan menambah kebaikan fisik maupun psikis. Sedangkan Faturochman (2006) mengartikan perilaku prososial sebagai perilaku yang memberi konsekuensi positif pada orang lain.

    William (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2003) membatasi perilaku prososial sebagai perilaku yang memiliki intensi untuk mengubah keadaan fisik atau psikologis penerima bantuan dari kurang baik menjadi lebih baik, dalam arti secara material maupun psikologis. Sears, Freedman, dan Peplau dalam Rufaida (2009) menjelaskan perilaku prososial meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa memperdulikan motif motif si penolong

    Dayakisni & Hudaniah (2003) menyimpulkan perilaku prososial adalah segala bentuk perilaku yang memberikan konsekuensi positif bagi si penerima, baik dalam bentuk materi, fisik ataupun psikologis tetapi tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi pemiliknya. Bentuk yang paling jelas dari prososial adalah perilaku menolong (Faturochman, 2006). Menurut Delameter & Michener dalam Rufaida (2009) perilaku prososial muncul atas inisiatifnya sendiri bukan karena paksaan atau tekanan dari luar. Staub (dalam Sirodj, 2000) berpendapat bahwa perilaku prososial adalah perilaku yang menguntungkan orang lain yang dilakukan secara sukarela dan tanpa paksaan.

    Aspek-aspek Perilaku Prososial

    Terdapat beberapa macam aspek-aspek perilaku prososial. Menurut Mussen dkk (dalam Rufaida, 2009) aspek-aspek perilaku prososial antara lain :

    1. Berbagi (sharing), yaitu kesediaan untuk berbagi perasaan dengan orang lain dalam suasana suka maupun duka.
    2. Menolong (helping), yaitu kesediaan memberikan bantuan atau pertolongan kepada orang lain yang sedang mengalami kesulitan, baik berupa moril maupun meteriil. Menolong meliputi membantu orang lain atau menawarkan sesuatu yang menunjang berlangsungnya kegiatan orang lain.
    3. Kerjasama (cooperating), yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain demi tercapainya suatu tujuan. Cooperating biasanya saling menguntungkan, saling memberi, saling menolong dan menenangkan.
    4. Bertindak jujur (honesty), yaitu kesediaan untuk melakukan sesuatu seperti apa adanya, tidak berbuat curang terhadap orang lain.
    5. Berderma (donating), yaitu kesediaan untuk memberikan secara sukarela sebagian barang miliknya kepada orang yang membutuhkan.
    6. Mempertimbangkan kesejahteraan orang lain, yaitu memberi sarana bagi orang lain untuk mendapatkan kemudahan dalam segala urusan, punya kepedulian terhadap orang lain dengan mengindahkan dan menghiraukan masalah orang lain.

    Selanjutnya Staub (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2003) menyatakan ada tiga indikator yang menjadi tindakan prososial yaitu:

    1. Tindakan itu berakhir pada dirinya dan tidak menuntut keuntungan pada pihak pelaku.
    2. Tindakan itu dilahirkan secara sukarela.
    3. Tindakan itu menghasilkan kebaikan.

    Faktor-Faktor yang mempengaruhi perilaku prososial

    Setiap perilaku yang muncul pada diri individu selalu ada yang melatarbelakanginya, begitu juga bila seseorang melakukan perilaku prososial. Menurut Staub dalam Dayakisni dan Hudaniah (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prososial yaitu :

    1. Self-gain: harapan seseorang untuk memperoleh atau menghindari kehilangan sesuatu, misalnya ingin mendapatkan pengakuan, pujian atau takut dikucilkan.
    2. Personal values and norms: adanya nilai-nilai dan norma sosial yang diinternalisasikan oleh individu selama mengalami sosialisasi dan sebagian nilai-nilai serta norma tersebut berkaitan dengan tindakan prososial, seperti berkewajiban menegakkan kebenaran dan keadilan serta adanya norma timbal balik.
    3. Empathy: kemampuan seseorang untuk ikut merasakan perasaan atau pengalaman orang lain.

    Sedangkan Sears (dalam Dahriani, 2007) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prososial dengan lebih spesifik. Antara lain :

    a. Faktor Situasional, meliputi :

    1)      Kehadiran Orang Lain

              Individu yang sendirian lebih cenderung memberikan reaksi jika terdapat situasi darurat ketimbang bila ada orang lain yang mengetahui situasi tersebut. Semakin banyak orang yang hadir, semakin kecil kemungkinan individu yang benar-benar memberikan pertolongan. Faktor ini sering disebut dengan efek penonton (bystander effect). Individu yang sendirian menyaksikan orang lain mengalami kesulitan, maka orang itu mempunyai tanggung jawab penuh untuk memberikan reaksi terhadap situasi tersebut.

    2)      Kondisi Lingkungan

            Keadaan fisik lingkungan juga mempengaruhi kesediaan untuk membantu. Pengaruh kondisi lingkungan ini seperti cuaca, ukuran kota, dan derajat kebisingan.

    3)      Tekanan Waktu

            Tekanan waktu menimbulkan dampak yang kuat terhadap pemberian bantuan. Individu yang tergesa-gesa karena waktu sering mengabaikan pertolongan yang ada di depannya.

    b.      Faktor Penolong, meliputi :

    1)      Faktor Kepribadian

        Adanya ciri kepribadian tertentu yang mendorong individu untuk memberikan pertolongan dalam beberapa jenis situasi dan tidak dalam situasi yang lain. Misalnya, individu yang mempunyai tingkat kebutuhan tinggi untuk diterima secara sosial, lebih cenderung memberikan sumbangan bagi kepentingan amal, tetapi hanya bila orang lain menyaksikannya. Individu tersebut dimotivasi oleh keinginan untuk memperoleh pujian dari orang lain sehingga berperilaku lebih prososial hanya bila tindakan itu diperhatikan.

    2)      Suasana Hati

           Individu lebih terdorong untuk memberikan bantuan bila berada dalam suasana hati yang baik, dengan kata lain, suasana perasaan positif yang hangat meningkatkan kesediaan untuk melakukan perilaku prososial.

    3)      Rasa Bersalah

         Keinginan untuk mengurangi rasa bersalah bisa menyebabkan individu menolong orang yang dirugikannya, atau berusaha menghilangkannya dengan melakukan tindakan yang baik.

    2.      Distres dan Rasa Empatik

            Distres diri (personal distress) adalah reaksi pribadi individu terhadap penderitaan orang lain, seperti perasaan terkejut, takut, cemas, perihatin, tidak berdaya, atau perasaan apapun yang dialaminya. Sebaliknya, rasa empatik (empathic concern) adalah perasaan simpati dan perhatian terhadap orang lain, khususnya untuk berbagi pengalaman atau secara tidak langsung merasakan penderitaan orang lain. Distres diri terfokus pada diri sendiri yaitu memotivasi diri untuk mengurangi kegelisahan diri sendiri dengan membantu orang yang membutuhkan, tetapi juga dapat melakukannya dengan menghindari situasi tersebut atau mengabaikan penderitaan di sekitarnya. Sebaliknya, rasa empatik terfokus pada si korban yaitu hanya dapat dikurangi dengan membantu orang yang berada dalam kesulitan dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya.

    c.       Orang yang membutuhkan pertolongan, meliputi :

    1)      Menolong orang yang disukai

    Rasa suka awal individu terhadap orang lain dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti daya tarik fisik dan kesamaan. Karakteristik yang sama juga mempengaruhi pemberian bantuan pada orang yang mengalami kesulitan.  Sedangkan individu yang memiliki daya tarik fisik mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk menerima bantuan. Perilaku prososial juga dipengaruhi oleh jenis hubungan antara orang seperti yang terlihat dalam kehidupan seharihari. Misalnya, individu lebih suka menolong teman dekat daripada orang asing.

    2)      Menolong orang yang pantas ditolong

    Individu membuat penilaian sejauh mana kelayakan kebutuhan yang diperlukan orang lain, apakah orang tersebut layak untuk diberi pertolongan atau tidak. Penilaian tersebut dengan cara menarik kesimpulan tentang sebab-sebab timbulnya kebutuhan orang tersebut. Individu lebih cenderung menolong orang lain bila yakin bahwa penyebab timbulnya masalah berada di luar kendali orang tersebut.

  • Pengertian Gugus Depan Gerakan Pramuka

    Gugus Depan

    Gugus Depan atau Gudep merupakan sebuah kesatuan organik terdepan dalam gerakan pramuka. Gudep ini sendiri merupakan wadah yang menghipun anggota pramuka dalam menjalan kegiatan kepramukaan.

    Gudep juga difungsikan sebagai pangkalan bagi anggota Pramuka. Secara umum, satuan pendidikan akan selalu memiliki Gudep seperti sekolah dan universitas. Namun sebenarnya, Gudep tidak harus berpangkalan di institusi pendidikan formal.

    Gugus Depan juga berfungsi sebagai pangkalan bagi peserta didik Gerakan Pramuka.

    Yang paling banyak didapati adalah gugusdepan yang berpangkalan di sekolah dan perguruan tinggi. Namun Gugus Depan tidak harus didirikan di sekolah. Karena secara umum gugusdepan dibentuk berdasarkan wilayah atau biasa disebut sebagai gudep wilayah.

    Gudep wilayah ini dapat dibentuk dan berpangkalan (bertempat) di :

    1. Lembaga Pendidikan, semisal sekolah, kampus perguruan tinggi, asrama, pesantren, dan tempat ibadah.
    2. Kelurahan, desa, dan wilayah rukun warga (RW)
    3. Instansi pemerintah dan swasta termasuk komplek perumahan pegawainya
    4. Perwakilan RI di luar negeri

    Setiap gugus depan tersebut berkewajiban untuk menerima kaum muda (anak berusia 7-25 tahun) yang bertempat tinggal di sekitar wilayah tersebut sebagai anggota tanpa membedakan suku, ras, golongan, dan agama.

    Sehingga sebuah gugusdepan, contohkanlah gudep yang berpangkalan di sebuah SMP, wajib menerima anggota sekalipun pramuka tersebut tidak bersekolah di SMP tersebut.

    Di samping gugus depan wilayah, pun terdapat gugusdepan yang mengakomodasi anggota pramuka berkebutuhan khusus.

    Gugusdepan ini terdiri atas :

    Gudep Pramuka Luar Biasa

    yaitu gugusdepan yang menghimpun anggota pramuka yang berkebutuhan khusus atau penyandang cacat yang mengalami gangguan fisik, emosi, perilaku, dan sosial .

    A. Gudep Terpadu

    yaitu gugusdepan biasa yang sebagian anggotanya pramuka penyandang  cacat.

    B. Gudep Inklusif

    yaitu gugusdepan biasa yang sebagian anggotanya mengalami gangguan fisik, emosi, perilaku, dan sosial.

    Pembentukan Gugusdepan di dalam negeri dihimpun, dibina, dan dikendalikan oleh Kwartir Ranting Gerakan Pramuka. Kecuali gudep yang berpangkalan di Perguruan Tinggi yang dihimpun oleh Kwartir Cabang. Sedangkan untuk gudep yang berada di luar negeri di bawah pengendalian Kwartir Nasional.

    Ditinjau dari kelengkapan satuannya, gugusdepan dapat dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu gudep lengkap dan gudep tidak lengkap. Gugusdepan lengkap merupakan gudep yang memiliki anggota dari semua golongan pramuka mulai dari pramuka siaga, pramuka penggalang, pramuka penegak, hingga pramuka pandega.

    Sehingga gudep lengkap akan memiliki satuan yang terdiri atas perindukan siaga, pasukan penggalang, ambalan penegak, hingga racana pandega. Sedangkan gudep tidak lengkap adalah gudep yang hanya memiliki anggota dari satu atau beberapa golongan saja. Sehingga gudep tidak lengkap ini bisa jadi hanya terdiri atas satu atau beberapa satuan semisal hanya memiliki pasukan penggalang, hanya memiliki perindukan siaga dan pasukan penggalang, hanya memiliki ambalan penegak dan sejenisnya.

    Keanggotaan dalam gugusdepan harus menerapkan sistem satuan terpisah. Artinya, anggota pramuka putra dan putri harus dihimpun dalam gudep yang terpisah di mana masing-masing gudep berdiri sendiri. Para anggota ini hanya boleh terdaftar dalam satu gugusdepan saja.

    Organisasi dan Pimpinan Gudep

    Sebagai tanda pengenal, gugusdepan menggunakan nomor. Gudep putra menggunakan nomor ganjil sedangkan gudep putri menggunakan nomor genap. Pemberian nomor gudep ini diatur oleh Kwartir Cabang, kecuali untuk gudep luar negeri yang pengaturannya dilakukan langsung oleh Kwartir Nasional.

    Selain menggunakan nomor gugusdepan, sebagai pengenal gudep dapat juga menggunakan nama pahlawan, tokoh masyarakat atau tokoh dalam cerita rakyat, nama tempat yang bersejarah, nama benda-benda di jagat raya, yang memiliki keistimewaan seperti galaksi dan sebagainya yang dapat memotivasi kehidupan gudepnya.

    Struktur organisasi gudep lengkap (berdasarkan lampiran SK Kwarnas Nomor 231 Tahun 2007) adalah sebagai berikut :

    Gudep dikelola oleh Pembina Gugusdepan yang terdiri atas Ketua Gudep dan dibantu oleh pembina satuan dan pembantu pembina satuan. Pembina Gugusdepan dipilih dalam musyawarah gugusdepan dari para pembina Pramuka yang ada dalam Gugus Depan yang bersangkutan yang dilaksanakan minimal 3 tahun sekali.

    Pembina satuan terdiri atas; pembina siaga, pembina penggalang, pembina penegak dan pembina pandega. Selain pembina gudep, dalam sebuah gugusdepan juga dibentuk Dewan Kehormatan Gudep, Badan Pemeriksa Keuangan Gudep, dan Majelis Pembimbing Gudep (Mabigus).

    Dewan Kehormatan Gugusdepan  merupakan badan tetap yang dibentuk oleh Pembina  Gudep sebagai badan yang menetapkan pemberian anugerah, penghargaan dan sanksi.

    Badan Pemeriksa Keuangan Gudep adalah badan independen yang dibentuk Musyawarah Gugusdepan dan bertanggungjawab kepada Musyawarah Gugusdepan.

    Sedangkan Mabigus adalah suatu badan dalam Gerakan Pramuka yang memberi bimbingan, bantuan moril, organisatoris, material dan finansial, serta konsultasi kepada gudep dengan anggota terdiri dari unsur-unsur orang tua peserta didik, dan tokoh masyarakat.

  • Jenis-Jenis Sandi Pramuka Lengkap

    Sandi Pramuka

    Untuk mengirimkan berita rahasia antar kota, orang-orang Babilonia biasa menulisi pesan rahasia pada kepala para budak yang baru dicukur, lalu menunggu sampai rambutnya tumbuh kembali. Kemudian budak itu dikirim ke tempat yang dituju untuk menyampaikan pesan rahasia tersebut.

    Kata Sandi berasal dari bahasa Sansekerta. Yang artinya rahasia, Karena itu maka tulisan rahasia disebut tulisan sandi. Atau tulisan-tulisan yang dirahasiakan. Huruf atay kata sandi sulit dimengerti, Kecuali kalau kita mengetahui kunci atau cara memecahkan sandi tersebut.

    Sejarah Sandi

    Asal Mula sandi ini berasal dari para pahlawan jaman dulu yang suka berkelana dan suka berpindah-pindah tempat tinggal. Untuk itu, mereka harus memiliki kata sandi untuk bisa mempergunakan berbagai bentuk sandi-sandi tertentu untuk mengecoh/mengelabui lawan-lawan atau musuh-musuhnya.

    Sekitar tahun 3000 SM, di Kerajaan Babilonia telah ditemukan tulisan cuneiform. Untuk mengirimkan berita rahasia antar kota. Mereka menulisi pesan du kepala para budak yang baru di cukur, lalu menunggu samoai rambutnya tymbuh. Kemudian budak itu dikirim ke tempat yang dituju.

    Di tempat tujuan. Kepala budak itu dicukur kembali untuk mengetahui pesan tersembunyi. Tentu tidak dapat disamakan dengan e-mail, tetapi cara itu terbukti berhasil dilakukan.

    Julius Caesar biasa mengirimkan sandi loncat. Sistem sandi ini dibuat dengan menuliskan huruf-huruf alfabet Romawi dalam satu garis. Kemudian pilih satu angka rahasia, misal 5. Letakkan telunjuk di huruf A kemudian meloncat ke samping sebanyak 5 huruf, ini akan membawa telunjuk kita di huruf F. Begitupun seterusnya.

    Secara teknis, sandi merupakan kata utuh yang dapat menggantikan kata lain. Contoh, para agen rahasia memakai kode Elang atau burung besar (Big Bird) untuk sebutan kepada Presiden atau kepala negara.

    Seni dan ilmu membuat kode atau komunikasi rahasia yang aman disebut Cryptography. Cryptography berasal dari bahasa Yunani KRYPTOS, yang artinya ‘rahasia’.

    Pada Masa sekarang komunikasi begitu luas dan maju, sehingga dibutuhkan kerahasiaan untuk bidang-bidang tertentu baik dinas militer, sipil maupun bisnis.

    Sandi atau Cryptography berguna untuk menjaga kerahasiaan suatu pesan. Bisa dibayangkan, jika sistem yang dipergunakan per-bank-an tidak memakai sandi, karena kini semua sistem di dunia telah tersambung secara global dengan internet.

    Tipe-Tipe Tulisan Rahasia

    Terdapat banyak tipe tulisan rahasia, termasuk sandi dan stegano (tulisan rahasia yang tersembunyi). Cara pembuatan dan pemecahannya selalu memakai KUNCI, yang tersusun secara alfabetis, numeris (angka), Komputerisasi atau metode acak lainnya. Dan berikut tipe-tipe tulisan rahasia tersebut.

    A. Kode dan Buku Kode

    Kode-Kode tertentu dapat dipergunakan untuk mengganti kata atau kalimat. Biasanya dipilih yang singkat agat lebih efektif dan efisien. Bayangkan sebuah buku kode yang terdiri dari dua kolom. Kolom pertama, berisi daftar dari semua kata penting yang biasa disampaikan. Kolom kedua, berisi daftar kode pengecoh (pengganti).

    Sebagai contoh :

    Misalkan pesannya adalah “SERANGAN DI BUKIT DINI HARI”. Misal pada buku kode tertulisa daftar serangan = lebah, di = jus, bukit = bunga, dini hari = terbuka. Pesan rahasia yang kita dapatkan tertulis “LEBAH JUS BUNGA TERBUKA”. Tanpa buku kode. Mustahil sandi ini dapat dipecahkan.

    B. Steganografi

    Steganografi, atau tulisan tersembunyi. Adalah metode menutup atau menyembunyikan tulisan dengan memakai tinta rahasia (invisible ink). Tulisan mini (yang sangat kecil sehingga harus dilihat menggunakan mikroskop). Tulisan ini sudah dikenal sejak masa Mesir kuno dan juga bangsa Yunani dan Romawi. Seperti dikembangkan oleh Marcus Tullius Tiro sekitar tahun 63 SM. Tukusan ini dikenal dengan sebutan NOTAE TIRONIANAE (Catatan Tironian).

    Baden Powell menyelidiki dan mempelajari tulisan sandi ini dan Baden Powell berkesimpulan bahwa sandi besar manfaatnya bagi para pandu. Baden Powell bahkan menganjurkan setiap pandu untuk mempelajari sandi. Bahasa sandi dapat dibuat oleh siapa saja bahkan anda sendiri dan dengan corak yang aneh sampai sederhana sekalipun.

    Setelah mengenal Tipe-Tipe Tulisan Rahasia, kita beralih ke Sandi.

    Dan Berikut Sandi-Sandi yang biasa dipergunakan oleh para Pramuka.

    1. Sandi Abjad / Sandi Balik

    Kunci : A = Z atau Z = A, bisa juga ditulis a = z atau sebaliknya. Contoh : GUDEP akan dituliskan menjadi TFWVK.

    Kita lihat G ada di atas huruf T, lalu U di atas huruf F, dan begitu seterusnya.

    2. Sandi Koordinat/Merah Putih

    (Banyak yang menyebut Sandi Koordinat sebagai Sandi Merah Putih).

    Cara Menggunakan : Buatlah perkataan kunci, misalnya MERAH PUTIH (maka kata-kata ini yang nanti menjadi kuncinya, ingat kata kunci harus du kata dan jumlah hurufnya 10 buah tidak kurang tidak lebih. Masing-masing kata terdiri dari 5 huruf).

    Buatlah kubus (kotak) seperti gambar di bawah ini.

    Setiap kotak isi dengan huruf-huruf alfabet yaitu huruf a – y (huruf z tidak dimasukkan). Masukkan MERAH PUTIH pada kotak tersebut, bisa juga dengan kata-kata lainnya seperti RUMAH BESAR, PANDU CERIA dan sebagainya.

    Terlihat pada gambar tersebut, dapat kita lihat koordinat-koordinatnya, huruf A akan diwakili PM (garis P, Kolom M). Huruf S diwakili garis I dan Kolom A, jadi ditulisnya IA.

    Contoh : Menulis kata PRAMUKA menjadi IM, IR, PM, TR, HM, TM, PM.

    3. Sandi Napoleon

    Sandi ini diambil dari nama kaisar Perancis Napoleon Bonaparte yang terkenal. Sandi ini tidak mempunyai kunci khusus, tetapi cara merangkai huruf-huruf itu yang menjadikan sandi ini jadi begitu menarik.

    Contoh : 

    Kita akan menulis kalimat “SELAMATKAN JIWA KAMI” Cara mengerjakannya : mula-mula hitung dahulu semua hurufnya, lalu jumlahnya kita bagi menjadi beberapa bagian yang jumlahnya sama.(ada 10 huruf, bisa kita bagi menjadi 3 atau 2 atau 6). Kuta bagi 3, 18 : 4 = 6.

    Jadi Sandi Napoleon dari “SELAMATKAN JIWA KAMI” yaitu:

    Pertama kita tulisa enam huruf biasa, kemudian enam huruf selanjutnya ditulis dari kanan ke kiri, begitu seterusnya, Setelah selesai kita dapat menulis sandi “SELAMA IJNAKT WAKAMI”.

    4. Sandi Jam

    Untuk membuat sandi jam, kita harus menentukan terlebih dahulu jam berapa sebagai patokannya (kunci). Umpamanya pukul 07.00 sebagai huruf A, kemudian huruf B ditulisa 07.05 (jika beda tiap huruf 5 menit) maka kita tinggal menggeser setiap huruf lima menit sekali.

    Contoh :

    ABDI di tulis menjadi 07.00 – 07.05 – 07.20 – 07.045. itu jika 5 menit bisa juga beda setiap huruf itu 10 menit, 15 menit atau bisa waktu lainnya.

    5. Sandi Angka/Nomor

    Sandi ini sama mudahnya dengan sandi balik, kita cukup memberi nomor A sampai Z dengan angka 1 sampai dengan 26, Seperti di bawah ini : 

    A = 1         B = 2       C = 3      D = 4       E = 5       F = 6      G = 7       H = 8

    I = 9           J = 10      K = 11    L = 12     M = 13    N = 14   O = 15     P = 16

    Q = 17       R = 18     S = 19    T = 20      U = 21    V = 22    W = 23    X = 24

    Y = 25       Z = 26

    Setelah tersusun demikian, maka kita dapat membuat sandi nomor dengan baik dan bisa kita lihat setiap huruf mempunyai nomor.

    Misal A = 1, J = 10, P =16, T = 20, dan seterusnya.

    Contoh :

    PRAMUKA = 16-18-1-13-21-11-1

    6. Sandi Geser

    Sandi ini digeser ke kiri maupun ke kanan, jika menulis A = N sebagai kuncinya, maka B = O, C = P, dan seterusnya. PANCASILA digeser menjadi CNAPNFVYN, Sandi ini tidak terlalu sulit, dan hampir sama dengan sandi balik. Kunci dan suzunan bisa kita rubah-rubah untuk mempersulit, Bisa Kan!?

    Contoh :

    GENERASI akan tertulis menjadi LNENARZJ, mengapa? Sebab cara pemecahannya diberikan kunci E = N dan T = Y.

    Sandi ini akan sukar dikerjakan jika kuncinya tidak ada, oleh karena itu jangan mudah putus asa dan terkecoh.

    7. Sandi Huruf Berjasa

    Sandi ini adalah termasuk sandi yang mudah, karena tak terdapat perubahan pada huruf-hurufnya. Sandi ini dapat kita bongkar apabila susunan huruf-hurufnya membentuk suatu bentuk huruf yang dimakasudnkan oleh kunci, misalnya Z, N, L, C, M, V, W, dan sebagainya.

    Contoh :

    Tampak susunan hurufnya membentuk huruf Z dengan kalimat “TERUSLAH JALAN”. Berarti kuncinya disebut “Z Berjasa”.

    8. Sandi Panas dan Sandi Dingin

    Yang dimaksud dengan sandi panas dan sandi dingin adalah sandi yang cara penulisannya pada kertas yang hasilnya tidak tampak (seolah-olah kertas kosong tidak bermakna). Disebut juga sebagai steganografi.

    Padahal kertas itu telah kita tulisi dengan benda/bahan tertentu, seperti misalnya minyak goreng, mentega, lilin, (Invisible ink/tinta rahasia) dan sebagainya.

    Cara Pemecahannya :

    1. Sandi Panas : Kertas harus dipanasi dengan api atau di lihat dengan bantuan matahari (diterawang), dan diharapkan hati-hati agar kertas tidak ikut terbakar.

    2. Sandi Dingin : Kertas di basahi (Diciprati ata dimasukkan kedalam air, tapi harus hati-hati agar kertasnya tidak rusak).

    9. Sandi Semaphore (Matematika)

    Sandi yang merupakan aplikasi dari huruf semaphore. Bisa juga ditulis sandi Matematika. Ditulis berupa angka-angka dan pecahan-pecahan. Posisi akan diganti dengan angka-angka dari 1 sampai 7.

    Berikut urutan alfabet Sandi Semaphore :

    A – G    = 1 – 7

    H – N    = ½ – 1/7 (Kecuali huruf J)

    O – S     = 2/3 – 2/7

    T, U, Y   = 3/4 , 3/5 , 3/6

    J, V        = 4/6 , 4/7

    W, X      = 5/6 , 5/7

    Z            = 6/7

    Catatan : 

    Untuk menulis angka atau bilangan digunakan tanda kurung misalnya jumlah 25 maka ditulis menjadi (25).

    Contoh :

    P R A M U K A

    2/4 , 2/6 , 1 , 1/6 , 3/5 , ¼ , 1

    10. Sandi AND

    Sandi AND adalah sandi yang dimana kunci AND tersebut nantinya akan dihilangkan hingga akhirnya nanti kita akan mendapatkan Pemecahan Sandi tersebut.

    Contoh:

    PANDU ANDA SANDA

    Maka akan menjadi : PUASA

    11. Sandi Datar

    Caranya :

    Hitunglah jumlah huruf dalam kalimat yang akan kita buat kemudian bagi menjadi beberapa bagian lalu beri kata kuncinya, misalnya 8 D (artinya 8 datar/huruf mendatar).

    Contoh :

    Kunci 8D

    “GNRETDAG AGURUENU LTSSANTH AEPANGEX”

    Kalau tidak ada kuncinya kita akan mengalami kesulitan menjawabnya! Kalau ada maka kita tinggal menyusun kata-kata tadi menjadi beberapa baris yang setiap barisnya terdiri dari 8 huruf mendatar.

    Setelah itu buatlah garis bayangan untuk membaca sandi tersebut. Maka kita akan dapat menjawab sandi itu, Yaitu : “GALANG TERUS PERSATUAN DENGAN TEGUH”.

    Catatan : Huruf X adalah untuk menambah/pelengkap.

    12. Sandi Kotak 1

    Terdiri dari palang-palang/kotak dan sudut-sudut. Lihat Gambar di bawah ini :

    Untuk membedakan antara kedua huruf tiap kotak, maka huruf kedua/sebelah kanan diberi titik, maka sebagai contoh penulisannya:

    13. Sandi Kotak 2

    Terdiri dari kotak-kotak saja tanpa sudut-sudut, hanya setiap kotakm sekarang diisi oleh 3 huruf, seperti pada gambar di bawah. Huruf kedua diberi 1 titik ( . ) dan huruf ketiga diberi 2 titik ( . . )

    14. Sandi Kotak 3

    Merupakan kombinasi dari sandi kotak 1 dengan sandi kotak 2. Apa lebih susah? Tidak kok.

    15. Sandi China

    Di sandi China kita harus pintar-pintar menjumlah banyak angka dan berusaha untuk mengingat setiap urutan angka tiap-tiap alfabet.

    Keterangan :

    Kemudian pergunakan sandi angka, misalnya : 3 = C, E = 5, 14 = N, dan seterusnya.

    16. Sandi Braille

    Pada dasarnya huruf-huruf Braille terdiri dari titik-titik yang terdiri dari enam titik. Dan setiap huruf-huruf yang mempunyai titik-titik yang timbul (untuk tunanetra) atau berwarna bagi kita.

    17. Sandi Helen Keller

    Jika Braille digunakan untuk para tuna netra, maka huruf-huruf Helen Keller ini dipergunakan para tuna rungu dan tuna wicara. Cara menggunakannya ialah dengan menggerakkan jari-jari tangan sesuai pola huruf yang di bawah ini.

    18. Sandi Sungai 

    Sandi Sungai bisa juga di katakan Sandi tetapi ada sedikit perbedaan yaitu terdapat kata SUNGAI di baris atas yang dilanjutkan huruf Alfabet selanjutnya tapi tidak menggunakan huruf yang sudah digunakan (SUNGAI), yang urutannya pembuatannya mulai dari bagian atas, kanan, bawah, dan kiri. Sandi Sungai terdiri atas 5 Baris dan 8 Kolom. Terlihat seperti gambar berikut.

    19. Sandi Morse

    Sandi Morse adalah sandi yang diciptakan oleh “Samuel Finley Breese Morse”. Sandi yang terdiri dari kumpulan titik-titik dan garis yang membentuk suatu huruf atau kalimat jika dirangkai dengan sesuai kode sandinya.

    Dan Berikut Kode Sandi Morse nya : 

    Sandi yang merupakan aplikasi dari huruf Morse. Dapat di sebut Morse Terapan. Banyak sekali Sandi yang bisa kita buat dari huruf Morse, dengan tahap atau tingkat kesulitan yang berbeda-beda, misalnya :

    20. Sandi Rumput

    Sandinya dibuat menyerupai rumput (rumput pendek berarti titik sedangkan rumput panjang berarti garis). 

    Contoh :

    21. Sandi Bangun (Bentuk)

    Dengan menguasai alfabet Morse, Sandi ini mudah sekali di buat dan dipecahkan, asalkan kita tau kunci morse itu sendiri.

    Contoh :

    22. Sandi Kimia

    Sandi yang penulisan huruf-hurufnya menyerupai susunan unsur-unsur, molekul atau senyawa kimia. H2O = air, CO2  = Karbon Dioksida, H2 = Hidrogen, O2 = Oksigen, KOH = Kalium Hidroksida, NaCl = natrium khlorida (garam dapur), dan sebagainya.

    Di Sandi Kimia Huruf-huruf morsenya di ubah : titik akan diganti huruf hidup (vokal yaitu : A, I, U, E, O) sedangkan garis akan diganti huruf mati (Konsonan, seperti P, R, M, K dan lain-lain).

    Contoh :

    KAMI = -.- / .- / — / ..

              = KOH + OH + HH + OO

              = KOH + OH + H2 + O2

    Catatan: Kalau ada dua huruf atau lebih bisa di gantikan dengan angka, dan nominal angkanya harus sesuai dengan jumlah huruf yang sama tersebut.

    23. Sandi Morse 1/

    (Morse Satu : Strip Miring)

    Tanda . (Titik) diganti dengan angka.

    Misalnya   . = 1 ; .. = 2 ; … = 3 dan seterusnya.

    Tanda – (Garis) diganti dengan strip miring (/)

    Misalnya   – = / ; — = // ; — = /// dan seterusnya.

    Contoh:

    Menulis Huruf L = .-.. menjadi ½

               Huruf H = …. menjadi 4

               Huruf O = — menjadi ///

    Keterangan untuk pemisahan huruf pergunakan tanda titik (.)

    Kata MICKEY = — / .. / -.-. / -.- / . / -.—

               Menjadi = // . 2 . /1/1 . /1/ . 1 . /1//

    Sandi Morse yang lainnya dapat kita buat sendiri dengan berbagai bentuk.

    Cobalah membuatnya kreasi sandi morse dengan kawan-kawanmu disekolah, Misalnya dengan kedipan mata ( Sebelah kanan titik dan sebelah kiri garis) atau dengan pilihan tangan lemah untuk titik dan pijatan keras untuk garis, dan sebagainya.

    24. Sandi Bendera Semaphore

    Dalam Sandi Bendera Semaphore kita harus membentuk suatu pola dengan kedua tangan sekaligus memegang bendera semaphore itu sendiri, juga Bendera Semaphore biasanya digunakan untuk melakukan Parade Sempahore ( Penampilan Tarian Bendera Unik dan Kreatif yang membentuk susunan Kata-kata ). Dan berikut Pola Sandi Bendera Semaphore :

    25. Sandi Gambar

    Dalam mengerjakan sandi gambar, maka kita harus menghafal gambar-gambar tertentu yang masing-masing mewakili huruf-huruf, sebagai berikut :

    Mungkin Cukup segitu dulu ya kak Arikel Saya Tentang “Belajar Tuntas! Semua Macam Sandi Yang Ada Dalam Pramuka” Sebenarnya masih ada banyak sandi-sandi lainnya tapi untuk kali ini mungkin cukup 25 Sandi yang saya ajarkan.
    Semoga Membantu dan Bermanfaat buat kita semua ya kak!

    O iya kalo ada yang mau nambahin sandi yang kurang silahkan komen di bawah ya kak… :V