Blog

  • Makalah Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh

    Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar belakang

    Agama Islam bertugas mendidik dhahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan aqidah yang murni sesuai kehendak Allah, insya Allah kita akan menjadi orang yang beruntung.

    Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya. Haji adalah salah satunya, yang merupakan rukun iman yang kelima. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak hanya menahan hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat dan harta.

    Dalam mengerjakan haji, kita menempuh jarak yang demikian jauh untuk mencapai Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan sanak keluarga dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani.

    Untuk memperdalam pengetahuan kita, penulis mencoba memberi penjelasan secara singkat mengenai pengertisn haji dan umrah, tujuan yang ingin kita capai dalam haji dan umrah, dasar hukum perintah haji dan umrah, syarat, rukun dan wajib haji dan umrah serta hal-hal yang dapat membatalkan haji dan umrah.

    Bab II. Pembahasan

    PENGERTIAN HAJI DAN UMRAH

    Asal mula arti haji menurut lughah atau arti bahasa (etimologi) adalah “al-qashdu” atau “menyengaja”. Sedangkan arti haji dilihat dari segi istilah (terminology) berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara’, semata-mata mencari ridho Allah.

    Adapun umrah menurut bahasa bermakna ziarah. Sedangkan menurut syara’ umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa’yu antara Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting rambut.

    Tujuan Haji dan Umrah

    Al-baqarah 189

    189. mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.

    Ali-imron 97

    97. padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

    Ketaatan kepada Allah SWT itulah tujuan utama dalam melakukan ibadah haji. Disamping itu juga untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT.

    Ketika menjalankan ibadah haji, semua umat Islam dari seluruh penjuru dunia, dengan beraneka ragam perbedaan berkumpul menjadi satu untuk mengagungkan kebesaran Allah SWT, menyaksikan tempat dimana ayat-ayat suci turun, tempat para nabi yang siddiq dan orang-orang yang saleh pernah berkumpul serta memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Pengampun.

    D. Dasar Hukum Perintah Haji dan Umrah

    Ali-imron 97

    97. mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

    Ayat di atas merupakan dalil naqli dari diwajibkannya ibadah haji bagi setiap muslim yang memiliki kemampuan untuk mengerjakannya.

    Haji hanya diwajibkan satu kali dalam seumur hidup, sebagaimana yang telah dilakukan oleh nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan sebutan haji wada’ pada tahun ke-10 hijriah.

    D. Syarat, Rukun dan Wajib Haji dan Umrah

    1. Syarat-Syarat Melakukan Haji

    Adapun syarat-syarat wajib melakukan ibadah haji dan umrah adalah:

    a) Islam

    b) Baligh

    c) Berakal

    d) Orang Merdeka

    e) Mampu (Istitha’ah)

    a)Islam

    Beragama Islam merupakan syarat mutlak bagi orang yang akan melaksanakan ibadah haji dan umrah. Karena itu orang-orang kafir tidak mempunyai kewajiban haji dan umrah. Demikian pula orang yang murtad.

    b) Baligh

    Anak kecil tidak wajib haji dan umrah. Sebagaimana dikatakan oleh nabi Muhammad SAW: yang artinya “Kalam dibebaskan dari mencatat atas anak kecil sampai ia menjadi baligh, orang tidur sampai ia bangun, dan orang yang gila sampai ia sembuh.

    c) Berakal

    Orang yang tidak berakal, seperti orang gila, orang tolol juga tidak wajib haji.

    d) Merdeka

    Budak tidak wajib melakukan ibadah haji karena ia bertugas melakukan kewajiban yang dibebankan oleh tuannya. Padahal menunaikan ibadah haji memerlukan waktu. Disamping itu budak itu termasuk orang yang tidak mampu dari segi biaya, waktu dan lain-lain.

    e) Kemampuan (Isthitho’ah)

    Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan dalam hal kendaraan, bekal, pengongkosan, dan keamanan di dalam perjalanan. Demikian pula kesehatan badan tentu saja bagi mereka yang dekat dengan makkah dan tempat-tempat sekitarnya yang bersangkut paut dengan ibadah haji dan umrah, masalah kendaraan tidak menjadi soal. Dengan berjalan kaki pun bias dilakukan.

    Pengertian mampu, istitha’ah atau juga as-sabil (jalan, perjalanan), luas sekali, mencakup juga kemampuan untuk duduk di atas kendaraan, adanya minyak atau bahan bakar untuk kendaraan.

    Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ad-Daru Quthni Anar ra. Terdapat percakapan sebagai berikut: yang artinya Rasulullah SAW ditanya: Apa yang dimaksud jalan (as-sabil, mampu melakukan perjalanan) itu ya Rasulullah? Beliau menjawab: Yaitu bekal dan kendaraan.

    Sedangkan yang dimaksud bekal dalam Fat-Hul Qorib disebutkan: Dan diisyaratkan tentang bekal untuk pergi haji (sarana dan prasarananya) hal mana telah tersebut di atas tadi, hendaklah sudah (cukup) melebihi dari (untuk membayar) hutangnya, dan dari (anggaran) pembiayaan orang-orang, dimana biaya hidupnya menjadi tanggung jawab orang yang hendak pergi haji tersebut. Selama masa keberangkatannya dan (hingga sampai) sekembalinya (di tanah airnya).

    Dan juga diisyaratkan harus melebihi dari (biaya pengadaan) rumah tempat tinggalnya yang layak buat dirinya, dan (juga) melebihi dari (biaya pengadaan) seorang budak yang layak buat dirinya (baik rumah, dan budak disini, apabila benar-benar dibuktikan oleh orang tersebut).

    2. Rukun-rukun Ibadah Haji dan Umrah

    Rukun haji dan umrah merupakan ketentuan-ketentuan / perbuatan-perbuatan yang wajib dikerjakan dalam ibadah haji apabila ditinggalkan, meskipun hanya salah satunya, ibadah haji atau umrahnya itu tidak sah. Adapun rukun-rukun haji dan umrah itu adalah sebagai berikut:

    Rukun Haji

    1) Ihram

    Melaksanakan ihram disertai dengan niat ibadah haji dengan memakai pakaian ihram.

    Pakaian ihram untuk pria terdiri dari dua helai kain putih yang tak terjahit dan tidak bersambung semacam sarung. Dipakai satu helai untuk selendang panjang serta satu helai lainnya untuk kain panjang yang dililitkan sebagai penutup aurat. Sedangkan pakaian ihram untuk kaum wanita adalah berpakaian yang menutup aurat seperti halnya pakaian biasa (pakaian berjahit) dengan muka dan telapak tangan tetap terbuka.

    2) Wukuf di Padang Arafah

    Yakni menetap di Arafah, setelah condongnya matahari (kea rah Barat) jatuh pada hari ke-9 bulan dzulhijjah sampai terbit fajar pada hari penyembelihan kurban yakni tanggal 10 dzulhijjah.

    3) Thawaf

    Yang dimaksud dengan Thawaf adalah mengelilingi ka’bah sebayak tujuh kali, dimulai dari tempat hajar aswad (batu hitam) tepat pada garis lantai yang berwarna coklat, dengan posisi ka’bah berada di sebelah kiri dirinya (kebalikan arah jarum jam).

    Macam-macam Thawaf

    a. Thawaf Qudum yakni thawaf yang dilaksanakan saat baru tiba di Masjidil Haram dari negerinya.

    b. Thawaf Tamattu’ yakni thawaf yang dikerjakan untuk mencari keutamaan (thawaf sunnah)

    c. Thawaf Wada’ yakni thawaf yang dilaksanakan ketika akan meninggalkan Makkah menuju tempat tinggalnya.

    d. Thawaf Ifadha yakni thawaf yang dikerjakan setelah kembali dari wukuf di Arafah. Thawaf Ifadha merupakan salah satu rukun dalam ibadah haji.

    4) Sai antara Shafa dan Marwah

    Sai adalah lari-lari kecil sebayak tujuh kali dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwah yang jaraknya sekitar 400 meter.

    Sai dilakukan untuk melestarikan pengalaman Hajar, ibunda nabi Ismail yang mondar-mandir saat ia mencari air untuk dirinya dan putranya, karena usaha dan tawakalnya kepada Allah, akhirnya Allah memberinya nikmat berupa mengalirnya mata air zam-zam.

    5) Tahallul

    Tahallul adalah menghalalkan pada dirinya apa yang sebelumnya diharamkan bagi dirinya karena sedang ihram. Tahallul ditandai dengan memotong rambut kepala beberapa helai atau mencukurnya sampai habis (lebih afdol)

    6) tertib

    Berurutan

    Sedangkan Rukun dalam umrah sama dengan haji yang membedakan adalah dalam umrah tidak terdapat wukuf.

    3. Wajib Haji dan Umrah

    Wajib haji dan umrah adalah ketentuan-ketentuan yang wajib dikerjakan dalam ibadah haji dan umrah tetapi jika tidak dikerjakan haji dan umrah tetap sah namun harus mambayar dam atau denda.

    Adapun Wajib-wajib haji adalah

    a. Ihram dari miqat

    Dalam melaksanakan ihram ada ketentuan kapan pakaian ihram itu dikenakan dan dari tempat manakah ihram itu harus dimulai. Persoalan yang membicarakan tentang kapan dan dimana ihram tersebut dikenakan disebut miqat atau batas yaitu batas-batas peribadatan bagi ibadah haji dan atau umrah.

    Macam-macam miqat menurut Fah-hul Qarib

    1.Miqat zamani (batas waktu) pada konteks (yang berkaitan) untuk memulai niat ibadah haji, adalah bulan Syawal, Dzulqa’dah dan 10 malam dari bulan dzilhijjah (hingga sampai malam hari raya qurban). Adapun (miqat zamani) pada konteks untuk niat melaksanakan “Umrah” maka sepanjang tahun itu, waktu untuk melaksanakan ihram umrah.

    2.Miqat makany (batas yang berkaitan dengan tempat) untuk dimulainya niat haji bagi hak orang yang bermukim (menetap) di negeri makkah, ialah kota makkah itu sendiri. Baik orang itu penduduk asli makkah, atau orang perantauan. Adapun bagi orang yang tidak menetap di negeri makkah, maka:

    o Orang yang (datang) dari arah kota Madinah as-syarifah, maka miqatnya ialah berada di (daerah) “Dzul Halifah”

    o Orang yang (datang) dari arah negeri Syam (syiria), Mesir dan Maghribi, maka miqatnya ialah di (daerah) “Juhfah”

    o Orang yang (datang) dari arah Thihamatil Yaman, maka miqatnya berada di daerah “Yulamlam”.

    o Orang yang (datang) dari arah daerah dataran tinggi Hijaz dan daerah dataran tinggi Yaman, maka miqatnya ialah berada di bukit “Qaarn”.

    o Orang yang (datang) dari arah negeri Masyrik, maka miqatnya berada di desa “Dzatu “Irq”.

    b. Melempar Jumrah

    Wajib haji yang ketiga adalah melempar jumrah “Aqabah”, yang dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah, sesudah bermalam di Mudzalifah. Jumrah sendiri artinya bata kecil atau kerikil, yaitu kerikil yang dipergunakan untuk melempar tugu yang ada di daerah Mina. Tugu yang ada di Mina itu ada tiga buah, yang dikenal dengan nama jamratul’Aqabah, Al-Wustha, dan ash-Shughra (yang kecil). Ketiga tugu ini menandai tepat berdirinya ‘Ifrit (iblis) ketika menggoda nabi Ibrahim sewaktu akan melaksanakan perintah menyembeliih putra tersayangnya Ismail a.s. di jabal-qurban semata-mata karena mentaati perintah Allah SWT.

    Di antara ketiga tugu tersebut maka tugu jumratul ‘Aqabah atau sering juga disebut sebagai jumratul-kubra adalah tugu yang terbesar dan terpenting yang wajib untuk dilempari dengan tujuh buah kerikil pada tanggal 10 Dzulhijjah.

    c. Mabit di Mudzalifah

    Wajib haji yang kedua adalah bermalam (mabit) di mudzalifah pada malam tanggal 10 Dzulhijjah, sesudah menjalankan wuquf di Arafah.

    d. Mabid di Mina

    Wajib haji keempat adalah bermalam (mabid) di mina pada hari Tasyrik, yaitu pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.

    e. Thawaf Wada’

    Thawaf Wada’ yakni thawaf yang dilaksanakan ketika akan meninggalkan Makkah menuju tempat tinggalnya.

    Sedangkan wajib umrah adalah sebagai berikut:

    1. Ihram dari tempat yang telah ditentukan (miqat makani). Sedang miqat zamaninya tidak ditentukan karena ibadah umrah dapat dikerjakan sepanjang tahun.

    2. Menjauhkan diri dari segala yang diharamkan bagi orang yang sedang melaksanakan umrah atau haji.

    Hal-Hal yang Membatalkan Haji

    Diadaptasi dari ‘Abdul ‘Azhim bin Badawi al-Khalafi, Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil ‘Aziz, atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah, terj. Ma’ruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah), hlm. 503 — 504.

    Ibadah haji bisa batal disebabkan oleh salah satu dari kedua hal berikut:

    a. Jima’, senggama, bila dilakukan sebelum melontar jamrah ’aqabah.

    Adapun jima’ yang dilakukan pasca melontar jamrah ’aqabah dan sebelum thawaf ifadhah, maka tidak dapat membatalkan ibadah haji, sekalipun yang bersangkutan berdosa. Namun sebagian di antara mereka berpandapat bahwa ibadah haji tidak bisa dianggap batal karena melakukan jima’, sebab belum didapati dalil yang menegaskan kesimpulan ini.

    b. Meninggalkan salah satu rukun haji.

    Manakala ibadah haji kita batal disebabkan oleh salah satu dari dua sebab ini, maka pada tahun berikutnya masih diwajibkan menunaikan ibadah haji, bila mampu.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    o Haji berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara’, semata-mata mencari ridho Allah.

    o Umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa’yu antara Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting rambut

    o Ketaatan kepada Allah SWT itulah tujuan utama dalam melakukan ibadah haji. Disamping itu juga untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT.

    o Dasar Hukum Perintah Haji atau umrah terdapat dalam QS. Ali- Imran 97

    o Untuk dapat menjalankan ibadah haji dan umrah harus memenuhi syarat, rukun dan wajib haji atau umroh.

    o Hal-Hal yang Membatalkan Haji adalah Jima’, senggama, bila dilakukan sebelum melontar jamrah ’aqabah dan meninggalkan salah satu rukun haji.

  • Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Masa Modern

    Kebudayaan umat Islam pada masa pembaharuan berkembang ke arah yang lebih maju. Hal ini dapat dipelajari di berbagai negara Islam atau negara yang berpenduduk mayoritas umat islam, seperti Saudi Arabia, Mesir, Irak, Iran, Pakistan, Malaysia, Bruinei, dan Indonesia.

    Melalui bangsa Arab (Islam), Eropa dapat memahami ilmu pengetahuan kuno seperti dari Yunani dan Babilonia. Tokoh tokoh yang mempengaruhi ilmu pengetahuan dan kebudayaan saat itu antara lain sebagai berikut.

    a. Al Farabi (780-863M)

    Al Farabi mendapat gelar guru kedua (Aristoteles digelari guru pertama). Al Farabi mengarang buku, mengumpulkan dan menerjemahkan buku-buku karya aristotelesb. Ibnu Rusyd (1120-1198)
    Ibnu Rusyd memiliki peran yang sangat besar sekali pengaruhnya di Eropa sehingga menimbulkan gerakan Averoisme (di Eropa Ibnu Rusyd dipanggil Averoes) yang menuntut kebebasan berfikir. Berawal dari Averoisme inilah lahir roformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abad ke-17 M di Eropa. Buku-buku karangan Ibnu Rusyd kini hanya ada salinannya dalam bahasa latin dan banyak dijumpai di perpustakaan-perpustakaan Eropa dan Amerika. Karya beliau dikenal dengan Bidayatul Mujtahid dan Tahafutut Tahaful.

    c. Ibnu Sina (980-1060 M)

    Di Eropa, Ibnu Sina dikenal dengan nama Avicena. Beliau adalah seorang dokter di kota Hamazan Persia, penulis buku-buku kedokteran dan peneliti berbagai penyakit. Beliau juga seorang filsuf yang terkenal dengan idenya mengenai paham serba wujud atau wahdatul wujud. Ibnu Sina juga merupakan ahli fisika dan ilmu jiwa. Karyanya yang terkenal dan penting dalam dunia kedokteran yaitu Al Qanun fi At Tibb yang menjadi suatu rujukan ilmu kedokteran

    Perkembangan Islam pada masa modern meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

    Huruf, Bahasa, dan Nama-Nama Arab
    Al-Quran, sebagai kitab suci Islam, menggunakan bahasa Arab, bahasa-ibu Nabi Muhammad. Dalam perkembangannya, bahasa Arab digunakan juga oleh para muslim yang non-Arab dalam berbagai kegiatan agama, terutama shalat dan mengaji (membaca Al-Quran). Tak jarang seorang muslim yang pandai membaca Al-Quran dakam bahasa Arab namun ia kurang atau tidak mengerti arti harfiah teks-teks dalam kitab suci tersebut. Dan memang salah satu hadis menyatakan bahwa sangat diwajibkan bagi setiap muslim untuk membaca Quran meski orang bersangkutan tak mengetahui arti dan makna ayat-ayat yang dibacakan (kecuali ia membaca terjemaahannya).
    Dari kebiasaan tersebut, pengaruh bahasa Arab lambat laut merambat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Persebarah bahasa Arab ini lebih cepat dari pada persebaran bahasa Sansekerta karena dalam Islam tak ada pengkastaan, karena itu dari raja hingga rakyat jelata mampu berbahasa Arab. Pada mulanya memang hanya kaum bangsawan saja yang pandai meulis dan membaca huruf dan bahasa Arab, namun pada selanjutnya rakyat kecil pun mampu berbahasa Arab, setidaknya membaca dan menulis Arab kendati tak begitu paham akan maknanya.
    Penggunaan huruf Arab di Indonesia pertama kali terlihat pada batu nisan di Leran Gresik, yang diduga makam salah seorang bangsawan Majapahit yang telah masuk Islam. Dalam perkembangan selanjutnya, pengaruh huruf dan bahasa Arab terlihat pada karya-karya sastra di wilayah-wilayah yang keislamannya lumayan kuat seperti di Sumatera, Sulawesi, Makassar, dan Jawa. Penggunaan bahasa Arab pun berkembang di pesantren-pesanten Islam.
    Penulisan huruf Arab berkembang pesat ketika karya-karya yang bercorak Hindu-Buddha disusupi unsur-unsur Islam. Huruf yang lebih banyak dipergunakan adalah aksara Arab gundul (pegon), yakni abjad arab yang ditulis tanpa tanda bunyi. Sedangkan bahasanya masih menggunakan bahasa setempat seperti Melayu, Jawa, dan bahasa-bahasa ibu lainnya. Sebelum bersentuhan dengan budaya Eropa (Portugis dan Belanda}, kitabkitab (sastra, hukum, sejarah) ditulis dengan huruf pegon ini. Di samping melalui kesusatraan, penggunaan bahasa dan huruf Arab terjadi di kalangan pedagang. Dalam kalender Masehi, nama-nama hari yang berjumlah tujuh dalam seminggu, di Indonesia menggunakan nama-nama Arab, yakni Senin (Isnain), Selasa (Sulasa), Rabu (Rauba’a), Kamis (Khamis), Jumat (Jum’at), Sabtu (Sabt). Enam dari tujuh hari tersebut semuanya berasal dari bahasa Arab, kecuali Minggu (bahasa Arabnya: Ahad) yang berasal dari Flaminggo dari bahasa Portugis. Hanya orang-orang tertentu yang menggunakan kata “ahad” untuk hari Minggu. Pengabadian istilah “minggu” dilakukan oleh umat Nasrani Portugis ketika melakukan ibadah di gereja pada hari bersangkutan. Selain huruf, sistem angka (0, 1, 2, 3, dan seterusnya) pun diadopsi dari budaya Arab; bahkan semua bangsa mempergunakannya hingga kini.

    Selain nama-nama hari, nama-nama Arab diterapkan pula pada nama-nama orang, misalnya Muhammad, Abdullah, Umar, Ali, Musa, Ibrahim, Hasan, Hamzah, dan lain-lain. Begitu pula kosa kata Arab—kebanyakan diambil dari kata-kata yang ada dalam Al-Quran—banyak yang dipakai sebagai nama orang, tempat, lembaga, atau kosakata (kata benda, kerja, dan sifat) yang telah diindonesikan, contohnya: nisa (perempuan), rahmat, berkah (barokah), rezeki (rizki), kitab, ibadah, sejarah (syajaratun), majelis (majlis), hebat (haibat), silaturahmi (silaturahim), hikayat, mukadimah, dan masih banyak lagi. Banyak di antara kata-kata serapan tersebut yang telah mengalami pergeseran makna (melebar atau menyempit), seiring dengan perkembangan zaman.

    1. Bangunan Fisik (Arsitektur)
      Islam telah memperkenalkan tradisi baru dalam bentuk bangunan. Surutnya Majapahit yang diikuti oleh perkembangan agama Islam menentukan perubahan tersebut. Islam telah memperkenalkan tradisi bangunan, seperti mesjid dan makam. Islam melarang pembakaran jenazah yang merupakan tradisi dalam ajaran Hindu-Buddha; sebaliknya jenazah bersangkutan harus dimakamkan di dalam tanah. Maka dari itu, peninggalan berupa nisan bertuliskan Arab merupakan pembaruan seni arsitektur pada masanya.
      Islam pertama kali menyebar di daerah pesisir melalui asimilasi, perdagangan dan penaklukan militer. Baru pada abad ke-17, Islam menyebar di hampir seluruh Nusantara. Persebaran bertahap ini, ternyata tidak berpengaruh terhadap kesamaan bentuk arsitektur di seluruh kawasan Islam. Sebagian arsitektur Islam banyak terpengaruh dengan tradisi Hindu-Buddha yang juga telah bersatu padu dengan seni tradisional. Persebaran Islam tidak dilakuan secara revolusioner yang berlangsung secara tibatiba dan melalui pergolakan politik dan sosial yang dahsyat.
      Memang, menurut Tome Pires (De Graaf dan Pigeaud), terdapat penyerbuan secara militer terhadap ibukota Majapahit yang masih Hindu-Buddha yang dilakukan oleh sejumlah santri dari Kudus yang dipimpin oleh Sunan Kudus dan Rahmatullah Ngudung atau Undung. (Nama Kudus diambil dari kata al-Quds atau Baitul Maqdis di Yerusalem, Palestina, yang merupakan kota suci umat Islam ketiga setelah Mekah dan Madinah). Namun, secara umumnya proses islamisasi berlangsung dengan damai.
      Dengan jalan damai ini, Islam dapat diterima dengan tangan terbuka. Pembangunan tempat-tempat ibadah tidak sepenuhnya mengadospi arsitektur Timur Tengah. Ada masjid yang bangunannya merupakan perpaduan budaya Islam-Hindu-Buddha, misalnya Masjid Kudus—meskipun pembangunannya diragukan, apakah dibangun oleh umat Hindu atau Islam. Ini terlihat dari menara masjid yang berwujud seperti candi dan berpatung. Masjid lain yang bercorak campuran adalah Masjid Sunan Kalijaga di Kadilangu dan Masjid Agung Banten. Atap pada Masjid Sunan Kalijaga berbentuk undak-undak seperti bentuk atap pura di Bali atau candi-candi di Jawa Timur.
      Tempat sentral perubahan seni arsitektur dalam Islam terjadi di pelabuhan yang meruapkan pusat pembangunan wilayah baru Islam. Sementara para petani di pedesaan dalam hal seni arsitektur masih mempertahankan tradisi Hindu-Buddha. Tak diketahui seberapa jauh Islam mengambil tradisi India dalam hal seni, karena beberapa keraton yang terdapat di Indonesia usianya kurang dari 200 tahun. Pengaruhnya terlihat dari unsur kota. Masjid menggantikan posisi candi sebagai titik utama kehidupan keagamaan. Letak makam selalu ditempatkan di belakang masjid sebagai penghormatan bagi leluhur kerajaan. Adapula makam yang ditempatkan di bukit atau gunung yang tinggi seperti di Imogiri, makam para raja Mataram-Islam, yang memperlihatkan cara pandang masyarakat Indonesia (Jawa) tentang alam kosmik zaman prasejarah. Sementara, daerah yang tertutup tembok masjid merupakan peninggalan tradisi Hindu-Buddha.
      Terdapat kesinambungan antara seni arsitektur Islam dengan tradisi sebelum Islam. Contoh arsitektur klasik yang berpengaruh terhadap arsitektur Islam adalah atap tumpang, dua jenis pintu gerbang keagamaan, gerbang berbelah dan gerbang berkusen, serta bermacam unsur hiasan seperti hiasan kaya yang terbuat dari gerabah untuk puncak atap rumah. Ragam hias sayap terpisah yang disimpan pada pintu gerbang zaman awal Islam yang mungkin bersumber pada relief makara atau burung garuda zaman pra-Islam. Namun sayang, peninggalan bentuk arsitektur itu banyak yang dibuat dari kayu sehingga sangat sedikit yang mampu bertahan hingga kini.
    2. Kesusastraan
      Karya sastra merupakan alat efektif dalam penyebaran sebuah agama. Jalur sastra inilah yang ditempuh masyarakat muslim dalam penyebaran ajaran mereka. Karya-karya sastra bercorak Islam yang ditulis di Indonesia, terutama Sumatera dan Jawa, awalnya merupakan gubahan atas karya-karya sastra klasik dan Hindu-Buddha. Cara ini ditempuh agar masyarakat pribumi tak terlalu kaget akan ajaran Islam. Selanjutnya, tema-tema yang ada mulai bernuansa Islami seperti kisah atau cerita para nabi dan rasul, sahabat Nabi, pahlawan-pahlawan Islam, hingga raja-raja Sumatera dan Jawa. Adakalanya kisah-kisah tersebut bersifat setengah imajinatif; dalam arti tak sepenuhnya benar.
      a. Karya-karya Sastra Islam-Melayu di Sumatera
      Sumatera merupakan daerah pertama di Indonesia yang dipengaruhi Islam secara politis. Kerajaan Islam tertua pun ada di sini, yakni Samudera Pasai di Aceh. Karya sastra yang dibuat di Sumatera ini kebanyakan menggunakan bahasa Melayu yang merupakan bahasa istana dan dagang, dengan aksara Arab. Karya sastra di Sumatera ini macam-macam bentuknya, ada yang berwujud kesusastraan agama, kesusastraan epos Islam, kesusastraan sejarah, pantun, cerita berinduk, undang-undang, cerita binatang (fabel), bahkan persuratan. Sedangkan dalam bentuknya ada yang puisi (syair) dan prosa. Berikut ini beberapa karya sastra sejarah dan agama yang ada di Sumatera:
      (1) Hikayat Raja-Raja Pasai, menceritakan asal mula Kesultanan Samudera Pasai yang didirikan oleh Sultan Malik as-Saleh yang sebelumnya bernama Merah Sile (Merah Selu), putera bangsawan Pasai, Merah Gajah. Merah merupakan gelar bagi bangsawan Sumatera Utara. Merah Sile masuk Islam setelah bertemu dengan Syekh Ismail, seorang utusan Syekh Mekah. Syekh Ismail pula yang memberikan nama Malik as-Saleh padanya.
      (2) Hikayat Aceh, menceritakan sebagian besar tentang masa kanak-kanak hingga kebesaran Iskandar Muda; juga dikisahkan berdirinya Kerajaan Aceh. Namun, nama penulis hikayat ini tak diketahui; yang jelas, penulisnya ini bisa satu orang atau terdiri dari beberapa orang penulis yang bekerja untuk pihak Aceh.
      (3) Syair Burung Pungguk, Syair Burung Pingai, dan Syair Perahu, ketiganya hasil karya Hamzah Fansuri yang memperkenalkan bentuk syair kepada khasanah sastra Melayu. Fansuri hidup pada masa Sultan Iskandar Muda. Hamzah Fansuri memiliki seorang murid bernama Syekh Syamsuddin as-Sumatrani (Syamsuddin Pasai).
      (4) Turjuman al-Mustafid (Terjemahan Pemberi Faedah), sebuah kitab tafsir Al-Quran dalam bahasa Melayu karya Abdur Rauf Singkel, merupakan buku tafsir pertama berbahasa Melayu yang ditulis di Indonesia. Abdur Rauf Singkel adalah pendiri Tarekat Syattariah di Aceh pada masa pemerintahan Sultanah Safiatuddin Tajul Alam.
      (5) Hikayat Perang Palembang, para penulisnya tak diketahui, mengisahkan perang antara pasukan Kerajaan Palembang melawan Hindia Belanda.
      (6) Hikayat Melayu, di antaranya menceritakan cerita Panji Damar Wulan, perkawinan Sultan Malaka Mansur Syah dengan puteri Jawa dan Cina, serangan Peringgi (Portugis) ke Malaka tahun 1511.
      (7) Bustan al-Salatin, yang ditulis Nuruddin ar-Raniri pada masa Sultan Iskandar Thani, menceritakan sejarah Kerajaan Aceh, raja-raja sebelum Iskandar Thani, masa kecil, perkawinan, pemakaman Baginda Iskandar Thani, hingga tiga orang raja setelah Baginda. Selain itu, kitab ini pun membahas proses penciptaan alam semesta, para nabi, pahlawan, bahkan ilmu pengetahuan.
      (8) Syair Perang Mengkasar, ditulis oleh Encik Amin, mengisahkan kejadian peperangan antara rakyat Makassar menghadapi VOC Belanda.
      Sebentulnya masih banyak lagi kitab sastra berjenis sejarah dan keagaman. Berikut ini karya sastra tentang epos Islam: Hikayat Iskandar Zulkarnain, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Muhammad Hanifah. Sementara itu cerita berinduk contohnya Hikayat Bayan Budiman. Keempat kitab tersebut ditulis pada masa Samudera Pasai.
      Selain Hamzah Fansuri, Abdur Rauf Singkel, dan Nuruddin ar-Raniri; ada beberapa nama pengarang Melayu yang cukup terkenal, di antara dari Riau, misalnya:
      (1) Datuk Syahbandar Riau, menulis Kitab Adab al-Muluk;
      (2) Bilal Abu, menulis Syair Siti Zawiyah;
      (3) Raja Ahmad, menulis Syair Raksi, Syair Engku Puteri, Syair Perang Johor;
      (4) Raja Ali, menulis Hikayat Riau, Syair Nasihat;
      (5) Daeng Wuh, menulis Syair Sultan Yahya;
      (6) Raja Abdullah, menulis Syair Madi, Syair Kahar Mansyur, Syair Sarkan;
      (7) Raja Ali Haji, merupakan penulis Melayu paling terkenal sepanjang masa, karya-karyanya di antaranya adalah: Gurindam Dua Belas, Syair Sultan Abdul Muluk, Bustan al- Katibin Li’l-Subyani al-Muta’alimin (Perkebunan Jurutulis bagi Kanak-Kanak yang Hendak Menuntut Belajar akan Dia), Ikatikatan Dua Belas Puji, Kitab Pengetahuan Bahasa, Syair Nasihat kepada Pemerintah, Silsilah Melayu dan Bugis dan Sekalian Raja-rajanya, Syair Hukum Nikah, dan masih banyak lagi.
      (8) Tengku Said, menulis Hikayat Siak atau Sejarah Raja-Raja Melayu;
      Selain terdapat di Sumatera, kesusastraan Melayu berkembang pula di Banjar, Kalimantan Timur, yang mulai berkembang pada abad ke-18. Karya-karyanya berupa kitab keagamaan, undang-undang, dan sastra sejarah seperti Hikayat Banjar yang menceritakan proses islamisasi rakyat Banjar yang melibatkan Samudera Pasai dan Majapahit. Selain itu, ada pula karya-karya sastra yang ditulis di Semenanjung Melayu (Malaka). Sejumlah kerajaan seperti Johor, Melaka, Brunei, dan Pattani di Muangthai memiliki karya-karya sastra tersendiri yang juga memakai bahasa Melayu.
      Pada perkembangan selanjutnya, sastra berbahasa Melayu merupakan cikal-bakal kesusastraan Indonesia modern, sebagaimana bahasa Melayu merupakan akar dari bahasa Indonesia.
      b. Karya-karya Sastra Islam di Jawa
      Karya-karya bercorak Islam di Jawa Barat, Tengah, dan Timur kebanyakan merupakan sastra sejarah dan suluk. Di antaranya ditulis dengan huruf Arab dan berbahasa Jawa dan Sunda. Tidak seperti sastra-sastra Hindu-Buddha yang jumlahnya terbatas dan sebagian hilang, karya-karya bercorak Islam jumlahnya lebih banyak dan cukup terpelihara. Tema-temanya pun cenderung bersifat kesejarahan (meski sebagian isinya dapat diragukan). Berikut ini beberapa karya sastra yang ditulis pada masa Islam di Jawa, yaitu:
      (1) Sajarah Banten, umumnya menceritakan riwayat raja-raja Banten, raja-raja Demak yang berkaiatan dengan para penguasa Jepara, kisah para sunan dan wali Islam. Sajarah Banten, di antaranya, menulis Ki Dilah dari Palembang yang pernah membangkang terhadap Majapahit dua kali; lalu Pati Unus sebagai penguasa Demak diperintah untuk menundukkan Ki Dilah dan berhasil. Menurut Sajarah Banten, Sunan Giri dan Bonang pernah belajar Islam di Samudera Pasai.
      (2) Hikayat Hasanuddin, isinya lebih pendek dari Sajarah Banten, memuat riwayat raja-raja Banten, Demak, Sunan Gunung Jati, serta nama-nama imam di Mesjid Demak.
      (3) Serat Kandha, ditulis pada abad ke-18 yang bersumber dari karya-karya penulis pesisir utara Jawa abad ke-16 dan 17, memuat kehidupan Sultan Trenggana Demak.
      (4) Babad Mataram, merupakan ringkasan Serat Kandha, ditulis pada abad ke-18 juga, keduanya menceritakan riwayat keluarga Mataram.
      (5) Babad Sangkala, memuat daftar-daftar tarikh (tahun) yang lumayan kumplit tentang peristiwa-peristiwa sejarah pada masanya.
      (6) Sajarah Dalem, berisi silsilah keluarga raja Mataram-Islam yang disusun di Surakarta (Solo) pada abad ke-19, di dalamnya terdapat pula daftar generasi yang lebih tua dari raja-raja Mataram.
      (7) Babad Pasir, berasal dari pedalaman Banyumas, memuat seputar islamisasi di Jawa Tengah dan Timur yang kebenarannya diragukan karena bersifat legenda.
      (8) Babad Tanah Djawi, memuat asal-usul raja-raja di Jawa dari masa Hindu-Buddha hingga Islam. Diceritakan bahwa rajaraja Jawa merupakan keturunan langsung dari Nabi Adam, dewa-dewa Hindu, Arjuna dari Pandawa, Jayabaya raja Kediri, raja-raja Mataram-Islam, hingga sepak terjang para Wali (terutama Sunan Kalijaga) dalam menyiarkan Islam dan membangun Masjid Agung Demak. Dari babad ini terlihat bahwa terjadi pencampuradukan antara kitab suci, alam mitologi dewa Hindu, dunia pewayangan, dengan sejarah itu sendiri.
      (9) Serat Rama, Serat Bharatayudha, Serat Mintaraga, serta Arjuna Sastrabahu, karya sastrawan Yasadipura I, yang hidup dari tahun 1729 hingga 1803 yang hidup pada masa Paku Buwono II Surakarta. Yasadipura I dipandang sebagai sastrawan besar Jawa. Ia menulis empat buku klasik yang disadur dari bahasa Jawa Kuno (Kawi). Selain menyadur sastra-sastra Hindu-Jawa, Yasadipura I juga menyadur sastra Melayu, yakni Hikayat Amir Hamzah yang digubah menjadi Serat Menak. Ia pun menerjemahkan Dewa Ruci dan Serat Nitisastra Kakawin. Ia menerjemahkan pula kitab Taj as-Salatin ke dalam bahasa Jawa menjadi Serat Tajusalatin serta Anbiya. Selain itu, ia pun menulis naskah bersifat kesejarahan secara cermat, yaitu Serat Cabolek dan Babad Giyanti.
    3. Seni Rupa dan Kaligrafi
      Seni rupa dalam dunia Islam berbeda dengan seni rupa dalam Hindu-Buddha. Dalam ajaran Islam tak diperbolehkan menggambar, memahat, membuat relief yang objeknya berupa makhluk hidup khususnya hewan. Maka dari itu, seni rupa Islam identik dengan seni kaligrafi. Seni kaligrafi adalah seni menulis aksara indah yang merupakan kata atau kalimat. Dalam Islam, biasanya kaligrafi berwujud gambar binatang atau manusia (tapi hanya bentuk siluetnya saja). Ada pula, seni kaligrafi yang tidak berbentuk makhluk hidup, melainkan hanya rangkaian aksara yang diperindah. Teks-teks dari Al-Quran merupakan tema yang sering dituangkan dalam seni kaligrafi ini. Sedangkan, bahanbahan yang digunakan sebagai tempat untuk menulis kaligrafi ini adalah nisan makam, pada dinding masjid, mihrab masjid, kain tenunan atau kertas sebagai pajangan atau kayu sebagai pajangan. Selain huruf Arab, tradisi kaligrafi dikenal pula di Cina, Jepang, dan Korea.
    4. Seni Tari dan Musik
      Dalam bidang seni tari dan musik, budaya Islam hingga sekarang begitu terasa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Dalam perjalanannya, kebudayaan Islam sebelum masuk ke wilayah Indonesia telah dahulu bercampur dengan kebudayaan lain, misalnya kebudayaan Afrika Utara, Persia, anak Benua India, dan lain-lain. Dan telah menjadi hukum alam, bahwa setiap tarian memerlukan iringan musik. Begitu pula seni tari Islami, selalu diiringi alunan musik sebagai penyemangat sekaligus sebagai sarana perenungan. Lazimnya tarian-tarian ini dipraktikkan di daerah pesisir laut yang pengaruh Islamnya kental, karena daerah pesisir merupakan tempat pertama kali Islam berkembang, baik sebagai kekuatan ekonomi, sosial, budaya, dan politik.
      Selain musik penyemangat, ada pula tarian dan musik yang bersifat sufistik, yakni seni meleburkan diri dengan sang Pencipta. Biasanya ajaran sufi ini lahir dari tarekat-tarekat yang didirikan oleh ulama. Pada abad ke-11, di Turki telah lahir gerakan tarekat yang didirikan Jalaluddin Ar-Rumi yang memperkenalkan tarian berputar atau tarian darwis. Darwis dalah sebutan bagi orang yang tengah menjalani ajaran sufisme. Di Indonesia memang tari darwis ini kurang berkembang, meski bukannya tidak ada.
      a. Debus
      Kesenian ini sebetulnya telah ada sebelum Islam lahir. Tarian debus berkembang di daerah yang nuansa Islamnya cukup kental, seperti Banten, Minangkabau, dan Aceh. Pertunjukan debus ini diawali dahulu oleh nyanyian atau pembacaan ayat-ayat tertentu dalam Al-Qur’an serta salam (salawat) kepada Nabi Muhammad. Pada puncak acara, para pemain debus menusuk-nusukkan benda tajam ke hampir seluruh badannya, namun tetap kebal sehingga benda tajam tidak mempan menusuk atau mengiris tubuhnya.
      b. Seudati
      Tari seudati berkembang di Aceh, daerah di Indonesia yang pertama dipengaruhi budaya Islam. Kata “seudati” berasal dari kata syaidati, yang artrinya permainan orang-orang besar. Tarian seudati sering disebut saman (yang berarti delapan) karena permainan ini mula-mula dilakukan oleh delapan pemain. Dalam tari seudati, para penari menyanyikan lagu tertentu yang isinya berupa salawat terhadap Nabi.
      c. Zapin
      Selain tari seudati dan debus, ada sebuah jenis tarian yang hampir ada di seluruh Nusantara, terutama daerah yang pengaruh unsur Islam sangat kuat, di antaranya tari zapin yang dipraktikkan di Deli, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung. Di Pulau Jawa, tarian zapin ini dilakukan oleh masyarakat Jakarta, Pekalongan, Tuban, Gresik, Bondowoso, Yogyakarta, Madura, Nusa Tenggara. Di samping Sumatera dan Jawa, daerah Kalimantan, Sulawesi, Ternate, Seram, dan beberapa daerah di Maluku. Setiap daerah tersebut mengembangkan tarian zapin ini menurut tradisinya masing-masing.
      Kata zapin sendiri ditafsir berasal dari kata Arab, zafin yang berarti melangkah atau langkah. Bisa pula dari kata zaf (alat petik berdawai 12 pengiring tarian) atau dari al-zafn (mengambil langkah atau mengangkat satu kaki). Tari ini dibawa oleh pedagang Arab, Persia, dan India pada abad ke-13.
    5. Seni Busana
      Dalam agama Islam, ada jenis pakaian tertentu yang menunjukkan identitas umat Islam. Jenis pakaian tersebut adalah sarung, baju koko, kopeah, kerudung, jilbab, dan sebagainya.
  • Makalah Pengaruh Revolusi Industri Terhadap Perubahan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Politik di Indonesia

    Makalah Pengaruh Revolusi Industri Terhadap Perubahan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Politik di Indonesia

    Penemuan mesin mendorong terjadinya revolusi industri yang membawa banyak perubahan dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik di Indonesia.

    Pengaruh Revolusi Industri

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Revolusi industri merupakan serentetatn peristiwa ditandai dengan perubahan besar-besaran pada bidang indutri manufaktur, pertanian, pertambangan ,transportasi dan teknologi pasca penemuan Mesin Uap. Penemuan Mesin Uap ini menjadi lompatan besar dalam kebudayaan manusia dimana manusia sudah mampu menggunakan energi secara mandiri tanpa melibatkan perubahan energi yang terjadi di alam seperti angin dan air. Hasilnya terjadi perubahan signifikan dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.


    Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia.

    Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat. Seperti yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: “Untuk pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya”.

    Revolusi Industri yang terjadi di Eropa dan di Inggris khususnya membawa dampak di bidang sosial, ekonomi, dan politik. Di bidang sosial munculnya golongan buruh yang hidup menderita dan berusaha berjuang untuk memperbaiki nasib. 

    Revolusi Industri sebagai salah satu revolusi penting dunia juga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap Indonesia. Secara garis besar Revolusi Industri memiliki pengaruh yang positif dan negatif. Antara keduanya saling berhubungan satu sama lainnya. Berikut ini adalah dampak Revolusi Industri terhadap perkembangan sejarah Indonesia.

    Gerakan kaum buruh inilah yang kemudian melahirkan gerakan sosialis yang menjadi lawan dari Kapitalis. Bahkan, kaum buruh akhirnya bersatu dalam suatu wadah organisasi, yakni Partai Buruh. Di bidang ekonomi, perdagangan makin berkembang. Perdagangan lokal berubah menjadi perdagangan regional dan internasional. Sebaliknya, di bidang politik, Revolusi Industri melahirkan imperialisme modern.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimanakah pengaruh Revolusi Industri terhadap Perubahan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Politik di Indonesia?

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengaruh Revolusi Industri terhadap Perubahan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Politik di Indonesia

    I. Perubahan di Bidang Politik

    Sejak VOC dibubarkan pada tahun 1799, Indonesia diserahkan kembali kepada pemerintahan Kerajaan Belanda. Pindahnya kekuasaan pemerintahan dari VOC ke tangan pemerintah Belanda tidak berarti dengan sendirinya membawa perbaikan. Kemerosotan moral di kalangan para penguasa dan penderitaan penduduk jajahan tidak berubah. Usaha perbaikan bagi penduduk tanah jajahan tidak dapat dilaksanakan karena Negeri Belanda sendiri terseret dalam perang dengan negara-negara besar tetangganya. 

    Hal ini terjadi karena Negeri Belanda pada waktu itu diperintah oleh pemerintah boneka dari Kemaharajaan Prancis di bawah pimpinan Napoleon. Dalam situasi yang demikian, Inggris dapat memperluas daerah kekuasaannya dengan merebut jajahan Belanda, Indonesia.

    Betapapun Revolusi Industri tidak terjadi di Belanda, namun sebagai negara yang memiliki kesamaan karakter, Belanda menjadi pengikut revolusi juga. Imbas terhadap Indonesia sebagai negara jajahan Belanda adalah lahirnya imperialisme modern di Indonesia yang diusung oleh Belanda.

    Selain itu, Inggris sebagai lokomotif imperialisme modern memiliki kepentingan tersendiri dengan wilayah Indonesia yang benar-benar kaya sumber daya alam. Peralatan-peralatan yang ditemukan di Inggris membutuhkan begitu banyak bahan untuk diolah. Inggris sebagai negara dengan kekuatan imperialisme yang besar ternyata berseteru dengan pihak Belanda, sampai akhirnya peperangan yang terjadi antara Prancis dan Inggris dimenangkan oleh Inggris.

    Secara langsung Indonesia diserahkan kepada Inggris. Dalam sejarah kolonialisme Indonesia, kita mengenal Thomas Stamford Raffles yang merupakan utusan Inggris untuk menjadi Gubernur Jenderal di Hindia Belanda. Untuk empat tahun Indonesia dipimpin oleh imperialisme Inggris. Sejak masuknya pedagang-pedagang Eropa, khususnya Belanda ke Indonesia telah membawa perubahan yang sangat signifikan.

    Pola perdagangan monopoli yang dipraktekkan oleh VOC (kolonial Belanda) menjadikan tersentralisasinya kekuasaan di tangan penguasa asing. Imbas terbesar bagi para penguasa pribumi (raja/sultan) adalah hilangnya hak kekuasaan sebagai penguasa lokal. Karena mereka dijadikan oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai pegawai negeri yang mendapat gaji dari pemerintah kolonial. Padahal menurut aturan adat, penguasa pribumi mendapat upeti langsung dari rakyat.

    Hal ini terjadi setelah para penguasa-penguasa pribumi tidak mampu mempertahankan wilayah kekuasaannya dari penetrasi orang-orang Eropa yang berupaya menguasai wilayah-wilayah di Indonesia untuk menjalankan politik dagang monopolinya. Pada akhirnya, dengan diterapkannya sistem pemerintahan baru (pemerintahan kolonial), para raja/sultan semakin kehilangan peranannya dalam mengatur kebijakan politiknya, sedangkan pemerintahan kolonial semakin kuat.

    a.      Hindia Belanda di Bawah Daendels (1808–1811)

    Dalam usaha mengadakan pembaharuan pemerintahan di tanah jajahan, di Negeri Belanda ada dua golongan yang mengusulkannya.

    1. Golongan Konservatif dengan tokohnya Nenenberg yang menginginkan untuk mempertahankan sistem politik dan ekonomi seperti yang dilakukan oleh VOC.
    2. Golongan Liberal dengan tokohnya Dirk van Hogendorp yang menghendaki agar pemerintah Hindia Belanda menjalankan sistem pemerintahan langsung dan menggunakan sistem pajak. Sistem penyerahan paksa yang dilakukan oleh VOC agar digantikan dengan sistem penyerahan pajak.

    Di satu pihak pemerintah condong kepada pemikiran kaum Konservatif karena kebijaksanaannya akan mendatangkan keuntungan yang cepat dan mudah dilaksanakan. Di pihak lain, pemerintah juga ingin menjalankan pembaharuan yang dikemukakan oleh kaum Liberal. Gagasan pembaharuan pemerintahan kolonial dimulai semenjak pemerintahan Daendels. Sebagai gubernur jenderal pemerintahan Belanda di Indonesia, Daendels banyak melakukan langkah-langkah baru dalam pemerintahan. Daendels mengadakan perombakan pemerintahan secara radikal, yakni meletakkan dasar-dasar pemerintahan menurut sistem Barat. Langkah-langkah tersebut, antara lain:

    1. Pemerintahan kolonial di pusatkan di Batavia dan berada di tangan gubernur jenderal.
    2. Pulau Jawa dibagi menjadi sembilan prefectur. Hal ini untuk mempermudah administrasi pemerintahan.
    3. Para bupati dijadikan pegawai pemerintah Belanda di bawah pemerintahan prefect.
    4. Mengadakan pemberantasan korupsi dan penyelewengan dalam pungutan (contingenten) dan kerja paksa.
    5. Kasultanan Banten dan Cirebon dijadikan daerah pemerintah Belanda yang disebut pemerintah gubernemen.
    6. Berbagai upacara di istana Surakarta dan Yogyakarta disederhanakan.

    Pada awal pemerintahannya, Daendels menentang sistem kerja paksa dan merombak sistem feodal. Akan tetapi, tugas untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris menyebabkan Daendels terpaksa harus mengadakan penyerahan kerja paksa secara besar-besaran (dengan menggunakan pengaruh penguasa pribumi) untuk membangun jalanj-alan dan benteng-benteng pertahanan.

    Demikian juga karena kas negara kosong menyebabkan juga ditempuh cara-cara lama untuk mengisi kas negara. Dengan demikian, kehidupan rakyat pribumi tetap menderita. Ketika akhirnya Inggris menyerbu Pulau Jawa, Daendels sudah dipanggil kembali ke Eropa. Penggantinya tidak mampu menahan serangan Inggris dan terpaksa menyerah. Dengan demikian, Indonesia berada di bawah kekuasaan Inggris.

    b.      Masa Pemerintahan Raffles (1811–1816)

    Setelah Indonesia (khususnya Pulau Jawa) jatuh ke tangan Inggris, oleh pemerintah Inggris dijadikan bagian dari jajahannya di India. Gubernur Jenderal East India Company (EIC), Lord Minto yang berkedudukan di Calcuta (India) kemudian mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai letnan gubernur (wakil gubernur) untuk Indonesia (Jawa).

    Raffles didampingi oleh suatu badan panasihat yang disebut Advisory Council. Tugas yang utama adalah mengatur pemerintahan dan meningkatkan perdagangan, serta keuangan. Sebagai seorang yang beraliran liberal, Raffles menginginkan adanya perubahanperubahan dalam pemerintahan di Indonesia (Jawa).

    Selain bidang pemerintahan, ia juga dilakukan perubahan di bidang ekonomi. Ia hendak melaksanakan kebijaksaaan ekonomi yang didasarkan kepada dasar-dasar kebebasan sesuai dengan ajaran liberal. Langkah-langkah yang diambil oleh Raffles dalam bidang pemerintahan dan ekonomi adalah sebagai berikut.

    1. Mengadakan penggantian sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi dengan sistem pemerintahan kolonial ala Barat. Untuk memudahkan sistem administrasi pemerintahan, Pulau Jawa dibagi menjadi delapan belas karesidenan.
    2. Para bupati dijadikan pegawai pemerintah sehingga mereka mendapat gaji dan bukan lagi memiliki tanah dengan segala hasilnya. Dengan demikian, mereka bukan lagi sebagai penguasa daerah, melainkan sebagai pegawai yang menjalankan tugas atas perintah dari atasannya.
    3. Menghapus segala bentuk penyerahan wajib dan kerja paksa atau rodi. Rakyat diberi kebebasan untuk menanam tanaman yang dianggap menguntungkan.
    4. Raffles menganggap bahwa pemerintah kolonial adalah pemilik semua tanah yang ada di daerah tanah jajahan. 

    Oleh karena itu, Raffles menganggap para penggarap sawah adalah penyewa tanah pemerintah. Oleh karena itu, para petani mempunyai kewajiban membayar sewa tanah kepada pemerintah. Sewa tanah atau landrente ini harus diserahkan sebagai suatu pajak atas pemakaian tanah pemerintah oleh penduduk.

    Sistem sewa tanah smacam itu oleh pemerintah Inggris dijadikan pegangan dalam menjalankan kebijaksanaan ekonominya selama berkuasa di Indonesia. Sistem ini kemudian juga diteruskan oleh pemerintah Hindia Belanda setelah Indonesia diserahkan kembali kepada Belanda.

    2.      Perubahan di Bidang Sosial Ekonomi

    Salah satu akibat dari munculnya Revolusi Industri adalah munculnya praktik kapitalisme dalam hal ekonomi. Ideologi kapitalisme berpendapat bahwa untuk meningkatkan pendapatan perlu ditunjang dengan jumlah modal atau kapital yang banyak, penguasaan sektor produksi, sumber bahan baku dan ditribusi. Indonesia atau pada saat itu bernama Hindia Belanda memiliki sumber daya alam yang hasilnya sangat laku di pasaran dunia.

    Penemuan-penemuan teknologi baru telah mengantarkan wilayah Hindia Belanda menjadi incaran negara-negara maju dalam teknologi tersebut. Akhirnya perekonomian rakyat diperas, tetapi pemerintahan tidak pernah mampu memberikan kesejahteraan tersendiri untuk Indonesia. Indonesia menjadi lahan baru untuk para kapitalis yang hanya mementingkan keuntungan.

    Imperialisme modern telah mampu mengeruk ekonomi Indonesia dengan keuntungan yang gilang gemilang di tangan para imperialis, sementara rakyat menjadi kuli di rumahnya sendiri. Bangsa Indonesia sempat dikenalkan dengan beberapa sistem perekonomian dari dunia Barat, namun kerugian yang diderita oleh Indonesia jauh lebih besar ketimbang keuntungan yang dihasilkan.

    Perubahan mendasar terjadi ketika Indonesia mengalami masa sistem ekonomi liberal dan tanam paksa. Pada era ini rakyat diharuskan melakukan kegiatan ekonomi berupa pengolahan perkebunan yang cenderung hanya memperhatikan pada kebutuhan orang-orang Eropa saja, sedangkan kebutuhan rakyat pribumi, seperti pertanian, menjadi terabaikan.

    Pada masa pemerintahan Raffles, dengan politik sewa tanahnya yang diilhami dari pengaruh paham liberal, rakyat Indonesia belum paham sepenuhya dengan sistem ekonomi uang. Sehingga system land rente dianggap mengalami kegagalan, karena rakyat masih terbiasa dengan sistem ekonomi tertutup, dimana pembayaran pajak belum sepenuhnya dengan uang tetapi in natura. Faktor utama lainnya yang dianggap sebagai biang kegagalan liberalisasi ekonomi Indonesia adalah masih kuatnya praktik budaya feodalisme.

    Setelah Indonesia kembali menjadi jajahan Belanda, di bawah pengawasan Gubernur Jenderal van Den Bosch yang beraliran konservatif, diterapkan sistem tanam paksa yang bertentangan dengan sistem sewa tanah sebelumnya. Hal ini, menurut van Den Bosch, dikarenakan kondisi realitas Indonesia yang bersifat agraris, seperti halnya keadaan negara induk (Belanda) yang juga masih bersifat agraris.

    Walaupun keadaan di Eropa, rentang waktu 1800–1830, sedang muncul pertentangan pemikiran, antara liberalis dan konservatis telah mengakibatkan kegamangan dalam pelaksanaan pemerintahan di negara jajahan. Tetapi satu hal yang perlu dipahami, baik konservatif yang akan meneruskan system politik VOC atau liberalis yang ingin meningkatkan taraf hidup rakyat, dalam tujuannya sama-sama menginginkan daerah jajahan perlu memberi keuntungan bagi negeri induk.

    Keadaan ekonomi rakyat Indonesia semakin parah, seiring dengan diberlakukannya kebijakan Politik Pintu Terbuka. Hal ini menjadikan jiwa-jiwa wirausaha semakin menghilang, karena para petani, pedagang yang kehilangan lapangan sumber mata pencahariannya beralih menjadi buruh di perusahaan-perusahaan swasta asing.

    Kondisi ekonomi bangsa Indonesia saat itu sangat menyedihkan. Hal itu dapat dilihat pada awal abad ke-20, diketahui bahwa penghasilan rata-rata sebuah keluarga di Pulau Jawa hanya 64 gulden setahun. Dengan penghasilan yang sangat sedikit itu, mereka harus melakukan berbagai kewajiban, antara lain untuk urusan desa. Hal itu menggambarkan betapa miskinnya rakyat Indonesia, padahal Indonesia memilki kekayaan alam yang melimpah.

    Selama masa tanam paksa, pemerintah Belanda memperoleh keuntungan ratusan juta gulden. Keuntungan yang diperoleh itu semuanya digunakan untuk membangun negeri Belanda. Tidak ada pemikiran untuk menggunakan sebagian keuntungan itu bagi kepentingan Indonesia. Kemiskinan yang diderita rata-rata rakyat Indonesia adalah akibat politik drainage (politik pengerukan kekayaan) yang dilakukan pemerintah Belanda untuk kepentingan negeri Belanda. Politik dranaige itu mencapai puncaknya pada masa tanam paksa (cultuur stelsel) dan kemudian dilanjutkan pada masa sistem ekonomi liberal.

    Sistem ekonomi liberal pun tidak meningkatkan taraf kehidupan rakyat. pada masa itu berkembang kapitalisme modern yang berlomba-lomba menanamkan modalnya di Indonesia, antara lain perkebunan raksasa. Pemerintah mengizinkan para pemilik modal menyewa tanah, termasuk tanah rakyat. Akibatnya, lahan untuk pertanian rakyat berkurang. Sebagian besar petani terpaksa menjadi buruh di pabrik atau perkebunan dengan upah yang rendah.

    Pada sisi lain, perusahaan-perusahan pribumi mengalami kemunduran atau sama sekali gulung tikar sebab tidak mampu bersaing dengan modal raksasa. Pengusaha tekstil tradisional pun terpukul akibat membanjirnya tekstil yang diimpor dari Belanda. Para pengusaha pribumi juga dirugikan sebab pemerintah Belanda lebih banyak memberikan kemudahan kepada pedagang Cina.

    Sejak awal abad ke-19, pemerintah Belanda mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk membiayai peperangan baik di Negeri Belanda sendiri (pemberontakan rakyat Belgia), maupun di Indonesia (terutama perlawanan Diponegoro) sehingga Negeri Belanda harus menanggung hutang yang sangat besar.

    Untuk menyelamatkan Negeri Belanda dari bahaya kebrangkrutan maka Johanes van den Bosch diangkat sebagai gubernur jenderal di Indonesia dengan tugas pokok menggali dana semaksimal mungkin untuk mengisi kekosongan kas negara, membayar hutang, dan membiayai perang. Untuk melaksanakan tugas berat itu, van den Bosch memusatkan kebijaksanaannya pada peningkatan produksi tanaman ekspor. Untuka itu, yang perlu dilakukan ialah mengerahkan tenaga rakyat tanah jajahan untuk melakukan penanaman tanaman yang hasil-hasilnya dapat laku di pasaran dunia dan dilakukan dengan sistem paksa. Setelah tiba di Indonesia (1830) van den Bosch menyusun program kerja sebagai berikut.

    a.      Sistem sewa tanah dengan uang harus dihapus karena pemasukannya tidak banyak dan pelaksanaannya sulit.

    b.      Sistem tanam bebas harus diganti dengan tanam wajib dengan jenis-jenis tanaman yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

    c.      Pajak atas tanah harus dibayar dengan penyerahan sebagian dari hasil tanamannya kepada pemerintah Belanda.

              Apa yang dilakukan oleh van den Bosch itulah yang kemudian dikenal dengan nama sistem tanam paksa atau cultuur stelsel. Sistem tanam paksa yang diajukan oleh van den Bosch pada dasarnya merupakan gabungan dari sistem tanam wajib ( VOC ) dan sistem pajak tanah (Raffles ).

              Pelaksanaan sistem tanam paksa banyak menyimpang dari aturan pokoknya dan cenderung untuk mengadakan eskploitasi agraris semaksimal mungkin. Oleh karena itu, sistem tanam paksa menimbulkan akibat sebagai berikut.

    a.      Bagi Indonesia (Khususnya Jawa)

    1)      Sawah ladang menjadi terbengkelai karena diwajibkan kerja rodi yang berkepanjangan sehingga penghasilan menurun drastis.

    2)      Beban rakyat semakin berat karena harus menyerahkan sebagian tanah dan hasil panennya, membayar pajak, mengikuti kerja rodi, dan menanggung risiko apabila gagal panen.

    3)      Akibat bermacam-macam beban menimbulkan tekanan fisik dan mental yang berkepanjangan.

    4)      Timbulnya bahaya kemiskinan yang makin berat.

    5)      Timbulnya bahaya kelaparan dan wabah penyakit di mana-mana sehingga angka kematian meningkat drastis. Bahaya kelaparan menimbulkan korban jiwa yang sangat mengerikan di daerah Cirebon (1843), Demak (1849) dan Grobogan (1850). Kejadian ini mengakibatkan jumlah penduduk menurun drastis. Penyakit busung lapar (hongorudim) juga berkembang di mana-mana.

    b.      Bagi Belanda

    Apabila sistem tanam paksa telah menimbulkan malapetaka bagi bangsa Indonesia, sebaliknya bagi bangsa Belanda berdampak sebagai berikut.

    1)      Mendatangkan keuntungan dan kemakmuran rakyat Belanda.

    2)      Hutang-hutang Belanda dapat terlunasi.

    3)      Penerimaan pendapatan melebihi anggaran belanja.

    4)      Kas Negeri Belanda yang semula kosong, dapat terpenuhi.

    5)      Berhasil membangun Amsterdam menjadi kota pusat perdagangan dunia.

    6)      Perdagangan berkembang pesat.

    Sistem tanam paksa yang mengakibatkan kemelaratan bagi bangsa Indonesia, khusunya Jawa, menimbulkan reaksi dari berbagai pihak, seperti golongan pengusaha, Baron Van Hoevel, dan Edward Douwes Dekker. Akibat adanya reaksi tersebut, pemerintah Belanda secara berangsur-angsur menghapuskan sistem tanam paksa.

    Sesudah tahun 1850, kaum Liberal memperoleh kemenangan politik di Negeri Belanda. Mereka juga ingin menerapkan asas-asas liberalisme di tanah jajahan. Dalam hal ini kaum Liberal berpendapat bahwa pemerintah semestinya tidak ikut campur tangan dalam masalah ekonomi, tugas ekonomi haruslah diserahkan kepada orang-orang swasta, dan agar kaum swasta dapat menjalankan tugasnya maka harus diberi kebebasan berusaha.

    Sesuai dengan tuntutan kaum Liberal maka pemerintah kolonial segera memberikan peluang kepada usaha dan modal swasta untuk menanamkan modal mereka dalam berbagai usaha di Indonesia, terutama perkebunan-pekebunan di Jawa dan di luar Jawa. Selama periode tahun 1870–1900 Indonesia terbuka bagi modal swasta Barat. Oleh karena itu masa ini sering disebut zaman Liberal. Selama masa ini kaum swasta Barat membuka perkebunan-perkebunan seperti, kopi, teh, gula dan kina yang cukup besar di Jawa dan Sumatra Timur.

    Selama zaman Liberal (1870–1900), usaha-usaha perkebunan swasta Barat mengalami kemajuan pesat dan mendatangkan keuntungan yang besar bagi pengusaha. Kekayaan alam Indonesia mengalir ke Negeri Belanda. Akan tetapi, bagi penduduk pribumi, khususnya di Jawa telah membawa kemerosotan kehidupan, dan kemunduran tingkat kesejahteraan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti berikut.

    1)      Adanya pertumbuhan penduduk yang meningkat pada bad ke-19, sementara itu jumlah produksi pertanian menurun.

    2)      Adanya sistem tanam paksa dan kerja rodi yang banyak menimbulkan penyelewengan dan penyalahgunaan dari pihak pengusaha sehingga membawa korban bagi penduduk.

    3)      Dalam mengurusi pemerintahan di daerah luar Jawa, pemerintah Belanda mengerahkan beban keuangan dari daerah Jawa sehingga secara tidak langsung Jawa harus menanggung beban keuangan.

    4)      Adanya sistem perpajakan yang sangat memberatkan penduduk.

    5)      Adanya krisis perkebunan pada tahun 1885 yang mengakibatkan perusahaan- perusahaan mengadakan penghematan, seperti menekan uang sewa tanah dan upah kerja baik di pabrik maupun perkebunan. 

              Pada akhir abad ke-19 muncullah kritik-kritik tajam yang ditujukan kepada pemerintah Hindia Belanda dan praktik liberalisme yang gagal memperbaiki nasib kehidupan rakyat Indonesia.  Para pengkritik itu menganjurkan untuk memperbaiki rakyat Indonesia. Kebijaksanaan ini didasarkan atas anjuran Mr. C. Th. van Deventer yang menuliskan buah pikirannya dalam majalah De Gids (Perinstis/Pelopor) dengan judul Een Ereschuld (Berhutang Budi) sehingga dikenal politik etis atau politik balas budi. Gagasan van Deventer terkenal dengan nama Trilogi van Deventer.

    3.      Dalam bidang Iptek dan Budaya

    Revolusi Industri lahir dengan latar belakang ilmu pengetahuan yang pekat. Ketika Indonesia dijajah oleh Inggris, maka hal itu pun sangat berpengaruh. Raffless yang dalam kesempatan tersebut menjadi gubernur jendral yang sangat perhatian terhadap ilmu pengetahuan dan alam, maka salah satu bunga bangkai yang ditemukan di Bengkulu dinamai dengan bunga Raflesia Arnoldi. Bahkan, Kebun Raya Bogor juga merupakan itikad dari istri Raffles. Dalam hal ilmu perbintangan, di Bandung didirikan pula tempat obsevasi yang didirikan Van den Bosch.

    Seiring dengan munculnya hubungan Hindia Belanda dengan Inggris, maka sedikit demi sedikit masyarakat Indonesia dikenalkan juga dengan kemajuan teknologi tersebut. Penjajahan Indonesia yang sempat kembali ke tangan Belanda menghentikan kemajuan tersebut, namun dalam perkembangan kontemporer, pengaruh Revolusi Industri sangat terlihat dan terasa.

    4.      Dalam Bidang Sosial

    Industrialisasi sejak semula sangat berkaitan dengan masalahmasalah sosial-kemasyarakatan. Adanya perbedaan pendapatan ekonomi cenderung membuat manusia mengukur segala sesuatu dengan mahal-murahnya harga sesuatu. Dengan perbedaan tersebut, muncullah diskriminasi sosial yang tidak manusiawi. Selain itu, ada pula dampak positif dari Revolusi Industri ini, yaitu dibukanya jalur transportasi darat yang baru rel kereta api guna mempercepat proses mobilisasi dan penyampaian informasikomunikasi.

    a.      Diskriminasi Sosial

    Dalam bidang sosial terjadi perbedaan yang mencolok antara golongan Barat atau Belanda dengan golongan pribumi. Dalam bidang pemerintahan juga terjadi diskriminasi, pembagian kerja dan pembagian kekuasaan didasarkan pada warna kulit. Orang pribumi yang mendapatkan jabatan pastilah jabatan rendah dan dibatasi kekuasaannya. Diskriminasi juga terjadi di kalangan militer.

    Untuk pangkat yang sama, gaji orang Indonesia yang berdinas dalam militer Belanda lebih rendah daripada gaji anggota militer Belanda. Bahkan diadakan pula perbedaan gaji antara serdadu Ambon dan serdadu Jawa. Diskriminasi berlaku juga di tempat hiburan. Ada tempat-tempat yang tidak boleh dimasuki oleh orang Indonesia, seperti tempat pemandian, restoran bahkan pada angkutan umum, seperti kereta api lintas-kota atau trem (kereta api dalam kota).

    Rupanya para penggagas Politik Etis hendak menciptakan hubungan yang harmonis antara Belanda dan golongan pribumi, namun kesamaan pandangan yang diharapkan ternyata tak berbuah seperti yang diharapkan. Orang-orang Indonesia yang telah mendapatkan pendidikan dari Belanda, semakin menyadari tentang arti penting kemerdekaan yang pada akhirnya mereka menjadi pemuda-pemuda pergerakan kemerdekaan Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa diskriminasi berdasarkan ras menjadi salah satu faktor lahirnya pergerakan nasional.

    b.      Dibangunnya Jalur Transportasi Darat

             Revolusi Industri secara tidak langsung berdampak pula dalam hal transportasi di Indonesia, terutama darat. Untuk mempermudah mobilitas penduduk dan perdagangan, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api di Pulau Jawa. Hal ini dilakukan guna mempercepat hubungan komunikasi dan dagang. Untuk daerah pegunungan yang banyak terdapat perkebunan (misalnya di Jawa Barat), dibangun khusus jalur kereta api untuk mengangkut hasil bumi ke kawasan pabrik guna diolah menjadi bahan setengah jadi atau jadi.

             Sesungguhnya jalur darat telah dibuka sejak masa Daendels memerintah Jawa, yaitu dengan dibukanya rute baru: Anyer- Panarukan yang membelah Pulau Jawa pada awal abad ke-19. Dengan tujuan semula untuk mempercepat proses informasikomunikasi antarkantor pos, maka Jalan Raya Pos (The Grote Postweg) ini pada masa selanjutnya berguna pula untuk jalur mobilitas penduduk yang ingin ke luar kota atau pulau.

    c.      Mobilitas Penduduk dan Masalah Demografi

             Industrialisasi mengakibatkan perpindahan penduduk dari desa ke kota-kota besar. Berdirinya pabrik-pabrik telah mendorong kehidupan baru dalam masyarakat Indonesai yang sebelumnya masyarakat agraris dan maritim. Terbentuklah komunitas pekerja kasar dan buruh yang bekerja di pabrik-pabrik partikelir (swasta). Kota-kota besar, terutama Jakarta dan Surabaya, merupakan tempat tujuan orang-orang untuk mengadu nasib.

             Untuk mendapatkan pegawai-pegawai semacam juru ketik atau tulis yang murah maka pemerintah kolonial membangun sekolah-sekolah kejuruan guna menghasilkan tenaga-tenaga ahli dari pribumi yang tentunya jauh lebih murah honornya bila dibandingkan tenaga ahli dari Eropa. Tenaga tulis/ketik tersebut selain dipekerjakan di instansi pemerintahan, juga dipekerjakan pegawai rendah di perkebunan pemerintah.

             Pada masa pelaksanaan ekonomi liberal sekolah didirikan untuk tujuan yang sama. Pada 1851, didirikan sekolah dokter pertama di Jawa yang sebenarnya merupakan sekolah untuk mendidik mantri cacar atau kolera. Maklum kala itu kedua penyakit tersebut sering menjadi wabah di beberapa daerah. Sekolah “mantri” tersebut kemudian berkembang menjadi STOVIA (School Tot Opleiding Voor Inlandse Artsen) atau sekolah dokter pribumi.

    Munculnya sekolah-sekolah ala Eropa di Jawa, khususnya Batavia dan Bandung, menggiring orang-orang dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan tempat-tempat lainnya berdatangan ke Jawa. Orang-orang di Jawa pun, terutama anakanak priyayi dan bangsawan atau pedagang kaya yang memiliki biaya lebih, berbondong-bondong datang ke Jakarta dan Bandung yang saat itu memiliki sekolah setingkat perguruan tinggi (THS dan STOVIA). Perpindahan atau mobilitas kaum terpelajar tersebut tentunya sangat memengaruhi populasi kota. Perubahan demografis cukup mecengangkan.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    1. Mengenal Teknologi Berbasis Mesin pengaruh positif revolusi indstri bagi Indonesia misalnya diperkenalkannya teknologi-teknolgi baru berbasis mesin oleh perintah colonial Hndia-Belanda baik dalam bentuk pengeloala hasil bumi,teknologi transportasi,maupun teknologi pertanian.Bangsa Indonesia mengenal mesin pengola mesin hasil bumi mesin pengola tebu menjadi gula.mesin-mesin ini meningkatkan hasil produksi dengan lebih cepat  dan efisien,tidak saja pada zaman pemerintah kolonial belanda,tetapi jua sejak Indonesia merdeka munculnya sarana tranportasi, perkembangan transportasi juga memungkinkan terbentuknya terjadi jaringan yang luas antarwilayah,dan secara ekonomis mempercepat pengangkutan hasil-hasil perkebunan ke pabrik-pabrik serta distribusi hasil-hasil produksi ke pelabuhan.tranportasi air ditandai dengan munculnya kapal-kapal bermesin yang memungkinkan tranportasi hasil-hasil bumi antar pulau dapat dilakukan dengan cepat.dibidang teknologi pertanian,hasil hasil revolusi industri memperkenalkan kepada banga Indonesia bibit tanaman yang unggu seperti tebu, nila, tembakau, padi, dan palawija. masuknya teknologi pertanian telah member bangsa kita pengetahuan baru tentang teknik pengelolahan tanah,pembibitan,pembanguna irigasi dan intensifikasi pertania dan sebagainya
    2. Mengenal Paham Liberalism Penagruh positif lain tumbuh dan berkembangnya paham liberalisme penerapan gagasan liberal dalam bidang ekonomi di Indonesia waktu ituu kurang sesuai dengan cita” awalnya yang mulia,bangsa Indonesia setidaknya dalam semua bidang kehidupan.kedua gagasan inilah jantung paham liberalisme.dalam bidang ekonomi,paham ini mengusung perdanganan bebas,pengakuan terhadap milik pribadi,pembatasan kebebasan kepada pihak swasta untuk melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi.semua unsur ini bersatu di bawah sistem yang disebut kapitalisme.pada gilirannya hal ini mendorong munculnya para usahawan dan wiraswasta yang menciptakan lapangan kerja,menghasilkan pajak yang merata.dalam bidang politik dan social budaya,paham liberalisme mengusung pemilihan umum yang bebas dan adil adanya pengakuan terhadap hak-hak sipil,kebebasan pers kebebasan beragama supermasi hukum muncul juga gagasan kesetaraan gender pemikir perintis paham liberalisme.
    3. Kebijakan Monopoli Perdanganan Dan Tanam Paksa Selama Masa Kolonial kebijakan monopoli perdagangan rempah-rempah itu berlangsung di Indonesia ketika revolusi industri inggris dimulai sejak 1950 an.inggris dengan EIC nya terlibat juga.hubungan antara revolusi industri  di inggris dan kebijakan monopoli perdagangan dan tanam paksa oleh belanda di Indonesia.kebijakan monopoli perdagangan sudah berjalan jauh sebelum revolusi industri dimulai.kedua kebijakan tanam paksa dilakukan bukan karena industralisasi di belanda waktu itu sudah maju dank arena itu menuntut banyak bahan mentah dengan kata lain,kebijakan monopoli da tanam paksa bukan akibat langsung dari revolusi industi.
    4. Kebijakan Pintu Terbuka pengaruh revolusi industri yang kuat terhadap Indonesia pada masa kolonial masuknya paham liberalisme ke dalam mindset (pikirian ) pengambil kebijakan di belanda (terutama parlemennya)dan masyarakat belanda secara luas.mempengaruhi kebijakan belanda di Indonesia baik secara ekonomi maupun secara social-politik.dalam pelaksanaanya dalam bidang ekonomi paham ini memalui kebijakan pintu terbuka (kapitalisme) menjadi sarana ekploitasi baru bagi bangsa Indonesia.
    5.  Politik Etis Mendorong kaum liberal dan kaumhumanis di belanda mengeluarkan seruan yang tajam,yang pada intinya menyatakan bahwa belanda berkewajiban secara moral menyejahterahkan rakyat Indonesia.

    6.      Eksploitasi Atas Sumber Daya Mineral:Pertambangan Dalam bidang pertambangan,belanda juga terkena dampak revolusi industri di inggris.hal ini berdampak pada terjadinya eksploitasi atas bahan-bahan mineral yang ada di perut bumi Indonesia oleh pemerintah hindia belanda.

    B.      Saran

              Revolusi industri hanya mendatangkan kemiskinan dan kemelaratan dalam berbagai bidang,bagi belanda revolusi industri memberi peluang besar untuk melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam mineral serta sumber daya manusia Indonesia. 

  • KTI Analisis Manfaat Lidah Buaya Dalam Bidang Kesehatan

    Manfaat Lidah Buaya Dalam Bidang Kesehatan

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Lidah Buaya atau Aloe Vera yang berasal dari bahasa latin Aloe barbadensis Milleer adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering di Afrika. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tanaman lidah buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.

    Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri. Berdasarkan hasil penelitian, tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

    B. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini yaitu salah satunya untuk mengetahui kandungan lidah buaya dan manfaat yang dimilikinya.

    C. Variabel

    Variabel Tetap : Tanaman Lidah Buaya

    D. PERMASALAHAN

    1. Apa saja kandungan yang dimiliki tanaman lidah buaya ?
    2. Bagaimana manfaat tanaman lidah buaya bagi kesehatan ?
    3. Apakah tanaman lidah buaya memiliki manfaat selain untuk kesehatan ?
    4. Mengapa tanaman lidah buaya dapat memiliki banyak manfaat ?

    E. RUMUSAN MASALAH

    Dari beberapa permasalahan diatas dapat dirumuskan suatu masalah yaitu Apa saja kandungan yang dimiliki tanaman lidah buaya dan apa manfaat tanaman lidah buaya?

    Bab II. Tinjauan Pustaka

    A. Aloe vera

    Lidah Buaya atau Aloe vera merupakan sejenis tanaman berduri yang berasal dari daerah kering di benua Afrika. Tamanan Lidah Buaya ini telah dikenal dan digunakan sejak ribuan tahun yang lalu karena khasiat dan manfaatnya yang luar biasa.

    Fakta sejarah yang ada menyebutkan bahwa Bangsa Mesir kuno telah mengetahui manfaat lidah buaya sebagai tanaman kesehatan sejak tahun 1500 SM. Karena manfaat lidah buaya yang begitu luar biasa, bangsa Mesir kuno menyebut tanaman lidah buaya sebagai tanaman keabadian. Tidak hanya itu, seorang dokter dari zaman Yunani kuno yang bernama Dioscordes, menyebutkan jika salah satu manfaat lidah buaya yakni memiliki khasiat untuk mengobati berbagai macam jenis penyakit.

    Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar, lidah buaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Di samping menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, dan penderita HIV/AIDS. Di negara-negara Amerika, Australia, dan Eropa, saat ini lidah buaya juga telah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan.

    B. KANDUNGAN YANG DIMILIKI TANAMAN LIDAH BUAYA (ALOE VERA)
    Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa organik dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin-beta dan substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase dan meningkatkan laju sintesis glikogen dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta, sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah.

    Menurut seorang pengamat makanan kesehatan, Dr. Freddy Wilmana, MFPM, Sp.FK, dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Di antara 72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik. Selain itu Aloe vera/lidah buaya mengandung semua jenis vitamin kecuali vitamin D, dan mineral yang diperlukan untuk fungsi enzim.

    C. MANFAAT YANG DIMILIKI TANAMAN LIDAH BUAYA (ALOE VERA)

    Mengingat kandungan lengkap yang dimiliki Aloevera Barbadensis miller, menurut Dr. Freddy bukan cuma berguna menjaga kesehatan, tapi juga mengatasi berbagai penyakit. Misalnya mampu menurunkan gula darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin, dalam waktu sepuluh hari gula darah bisa normal.
    Mengandung Antioksidan, menurut Dr. Freddy, beberapa unsure herbal mineral yang terkandung dalam lidah buaya ini juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc. “Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloevera barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan,” ujarnya. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif. Lidah buaya untuk natural herbal bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya yang digunakan terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda. Selain wasir, lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit dan mengandung laktasit sehingga merupakan pencahar yang baik. Sejauh ini, menurut Dr. Freddy, penelitian belum menemukan efek samping penggunaan lidah buaya. Jika ada masalah, itu hanya berupa alergi pada mereka yang belum pernah mengonsumsi lidah buaya.

    Manfaat lidah buaya ternyata sangat banyak. Selama ini mungkin kita hanya mengenal lidah buaya sebagai tanaman yang tumbuh di pekarangan rumah dan jarang kita manfaatkan. Namun ternyata, dari hasil berbagai penelitian diketahui khasiat lidah buaya ternyata sangat banyak. Sejak dahulu, manfaat lidah buaya sering kali dipakai sebagai shampo untuk keramas oleh masyarakat Indonesia. Namun tahukah Anda bahwa Manfaat lidah buaya yang tumbuh di daerah tropis ini memiliki kandungan sekitar 75 jenis zat bermanfaat dan lebih dari 200 senyawa yang dapat digunakan dalam pengobatan herbal. Dengan kandungan yang demikian hebat, manfaat tanaman lidah buaya tidak hanya sebagai bahan shampo untuk keramas, namun juga bermanfaat sebagai tanaman herbal untuk mengobati berbagai macam penyakit.
    Selain berguna bagi kesehatan tanaman lidah buaya atau aloe vera juga berguna untuk perawatan kulit seperti menghilangkan jerawat, melembabkan kulit, detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka dan tanda, mengurangi peradangan serta perbaikan dan peremajaan kulit. Serta selain itu tanaman lidah buaya atau aloe vera memiliki manfaat untuk perawatan kecantikan misalnya lignin bermanfaat untuk menjaga kelembutan kulit dan menjadikan kulit lebih cantik, glikoprotein berperan dalam menghasilkan rambut yang lembut dan indah serta antrakuinon dan asam amino yang bermanfaat dalam regenerasi sel kulit.

    Namun, yang perlu diingat, menurut Dr. Freddy sifat tanaman lidah buaya hampir mirip dengan buah apel yang bila habis digigit langsung berwarna cokelat. Hal itu bisa menjadi tanda lidah buaya telah teroksidasi sehingga beberapa zat yang dikandungnya rusak.

    D. Lidah Buaya/JadamAloe Vera (Ingg.), Aloe vera (Latin)) Famili: Liliaceae

    Deskripsi:
    · Tanaman sukulen tahunan. Daun berdaging tebal dan banyak mengandung lendir atau gel. Lidah buaya dapat digunakan sebagai tanaman hias, tanaman obat, maupun minuman. Dari lebih 300 jenis Aloe, hanya tiga jenis yang diusahakan secara komersial, yaitu Aloe vera (Aloe barbadensis Miller), Aloe perryi dan Aloe ferox. Di antara ketiga jenis Aloe tersebut, hanya jenis Aloe vera yang paling berpotensi untuk dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan industri farmasi, pangan dan kosmetika.
    Kandungan:

    · Cairan lidah buaya mengandung unsur utama, yaitu aloin, emodin, gum dan unsur lain seperti minyak atsiri. Senyawa-senyawa gula juga terdapat pada lidah buaya dalam bentuk mannosa, glukosa, serta sejumlah kecil silosa, arabinosa, galaktosa, ramnosa serta enzim-enzim oksidase
    Manfaat:

    Produk yang dihasilkan dari lidah buaya dapat berupa shampo, pasta gigi, dan aneka macam kosmetik lainnya malahan sekarang telah dijual dalam bentuk minuman koktail. Kegunaannya bagi kesehatan manusia antara lain untuk mengobati sakit kepala/pusing, sembelit, kejang pada anak, kurang gizi, batuk rejan, muntah darah, kencin manis, wasir, peluruh haid dan penyubur rambut. Selain itu lidah buaya juga bermanfaat sebagai penyembuh luka dan luka bakar serta mengurangi infeksi.http://citrabagus.wordpress.com/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif?m=1207340914

    Bab III. Penutup

    A. KESIMPULAN :
    Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan :
    · Tanaman Lidah Buaya atau Aloe Vera memiliki kandungan yaitu suatu senyawa organik aloe emodin, 72 zat yang dibutuhkan tubuh, 18 macam asam amino diantaranya karbohidrat, lemak, dan air serta zat golongan dan mengandung semua jenis vitamin kecuali vitamin D, dan mineral yang diperlukan untuk fungsi enzim.
    · Tanaman Lidah Buaya atau Aloe Vera memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan juga bermanfaat bagi penyakit misalnya mampu menurunkan gula darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin.
    · Tanaman Lidah Buaya atau Aloe Vera juga bermanfaat bagi perawatan kulit dan perawatan kecantikan.
    · Tanaman Lidah Buaya atau Aloe Vera juga dapat digunakan untuk menyuburkan rambut.

    B. SARAN :
    Dari hasil penelitian diatas kita dapat mengetahui kandungan serta manfaat yang dimiliki tanaman lidah buaya. Dengan mengetahui manfaat tanaman lidah buaya kita dapat memanfaatkannya baik untuk kesehatan, perawatan kulit, kecantikan dan lain seebagainya. Akan tetapi dalam pemanfaatannya jangan terlalu berlebihan dikarenakan sampai sekarang belum ditemukan efek sampingnya serta harus diperhatikan karena sifat lidah buaya hampir sama dengan sifat buah apel yang cepat terkontaminasi dengan udara.

    DAFTAR PUSTAKA
    http://id.wikipedia.org/wiki/Lidah_Buaya
    http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1949676-tampil-cantik-dengan-lidah-buaya/
    http://www.squidoo.com/manfaat-lidah-buaya
    http://up2date-informasi.blogspot.com/2012/02/manfaat-tanaman-lidah-buaya-aloe-vera.html

  • KTI Pemanfaatan Buah Maja Sebagai Biopestisida

    Buah Maja Sebagai Biopestisida

    Bab I. Pendahuluan

    A Latar Belakang Masalah

    Penggunaan bahan-bahan alami sebagai biopestisida dapat menjadi alternatif untuk mengurangi penggunaan pestisida berbahan kimia / sintetis. Pestisida secara umum diartikan sebagai bahan kimia beracun yang digunakan untuk mengendalikan jasad pengganggu / hama yang merugikan kepentingan manusia.

    Di indonesia, banyak petani yang menggunakan pestisida berbahan kimia sintetis untuk mengusir hama. Hal tersebut dikarenakan hama menyerang tanaman sehingga merugikan petani. Salah satu cara untuk mengusir hama tersebut biasanya disemprot menggunakan cairan pestisida sintetis yang dibeli dari toko. Kebanyakan dari mereka menganggap bahwa menanam tanpa disertai penggunaan pestisida sintetis, kurang memuaskan  hasilnya.

      Pestisida yang digunakan  secara terus menerus dapat berakibat fatal terhadap lingkungan dan mahluk hidup lainnya. Selain itu, penggunaan pestisida sintetis secara terus menerus dalam waktu yang lama akan mengakibatkan terdapatnya residu pestisida baik di lahan  pertanian, maupun  pada hasil pertaniannya. Dampak lain dari penggunaan petisida yang berlebihan adalah pencemaran tanah. Sehingga perlu untuk menggunakan bahan-bahan alami untuk pestisida.

    Di indonesia, banyak tanaman-tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk bahan biopestisida. Tanaman yang dapat digunakan untuk biopestisida adalah tanaman yang mengandung pestisida nabati. Umumnya, tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida adalah yang memiliki kandungan racun. Racun-racun tersebut yang dapat digunakan untuk mengusir hama, terutama jenis serangga. Penggunaan biopestisida untuk mengendalikan hama tanaman lebih menguntungkan, antara lain produk tanaman lebih aman dikonsumsi, kelestarian lingkungan dan sistem produksi lebih terjamin dalam jangka waktu yang lama.

    B.      Rumusan Masalah

    1. Bagaimana proses pembuatan biopestisida dari buah maja?
    2. Bagaimana pengaruh biopestisida dari buah maja terhadap hama?
    3. Bagaimana pengaruh biopestisida dari buah maja terhadap lingkungan yang dikenainya?
    4. Bagaimana  cara mengaplikasikan penggunaan biopestisida dari buah maja yang paling efektif?

    C.    Tujuan

    Penelitian ini bertujuan untuk :

    1.      Mengetahui proses pembuatan biopestisida dari buah maja.

    2.      Mengetahui pengaruh biopestisida dari buah maja terhadap hama.

    3.      Mengetahui pengaruh biopestisida dari buah maja terhadap lingkungan yang dikenainya.

    4.      Mengetahui cara mengaplikasikan penggunaan biopestisida dari buah maja yang paling efektif.

    D.     Manfaat

    Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya adalah :

    1.        Meningkatan hasil dan kualitas tanaman dengan biopestisida dari buah maja.

    2.        Meningkatkan daya tarik masyarakat dalam menggunakan pestisida alami/ biopestisida.

    3.        Mengurangi penggunaan pestisida berbahan kimia sintetis.

    4.        Mengembangkan SDA hayati sebagai biopestisida yang relatif lebih murah dan praktis.

    Bab II. Landasan Teori

    A.    Kerangka Teori

    1.      Tanaman Maja

    a.       Karakteristik Tanaman Maja

    Tanaman maja (Aegle marmelos) adalah tumbuhan berbentuk pohon yang tahan terhadap lingkungan yang keras, tetapi mudah luruh daunnya. Tanaman maja berasal dari daerah Asia tropika dan subtropika. Tanaman ini biasanya dibudidayakan di pekarangan tanpa perawatan dan dipanen buahnya. Maja masih berkerabat dekat dengan kawista. Di Pulau Jawa, maja sering kali dipertukarkan dengan berenuk, meskipun keduanya adalah jenis yang berbeda. Di indonsia, tanaman maja banyak terdapat di dataran rendah, terutama di kawasan yang beriklim sangat kering.

    Habitat asli tanaman maja tersebar mulai dari Pakistan, India Tenggara, Nepal, Sri Lanka, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Filiphina, Indonesia. Tanaman ini mampu tumbuh dalam kondisi lingkungan yang keras, seperti suhu yang ekstrem; misalnya dari 49°C pada musim kemarau hingga -7 °C pada musim dingin di Punjab (India), pada ketinggian tempat mencapai +1.200m. Di Asia Tenggara, maja hanya dapat berbunga dan berbuah dengan baik jika ada musim kering yang kentara, dan tidak biasa dijumpai pada elevasi di atas 500 m. Maja mampu beradaptasi di lahan berawa, di tanah kering, dan toleran terhadap tanah yang agak basa.

    Ada beberapa sebutan tanaman maja, misalnya: bila (Bali), maja (Sunda), maja, maja galepung, maja gedang, maja pait, maos (Jawa), bila, bila gedang, bila peak (Madura), wabiila (Sumba Timur), dan dilak (Timor). Di negara lain, maja dikenal dengan sebutan wood apple atau beel fruit.

    Klasifikasi tanaman maja  (Aegle marmelos) :

    Kerajaan                  : Plantae

    Divisi                      : Magnoliophyta

    Kelas                       : Magnoliopsida

    Upakelas                 : Rosidae

    Ordo                       : Sapindales

    Famili                      : Rutaceae

    Genus                      :Aegle

    Spesies                    :A. Marmelos

    Tumbuhan maja memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

    (1).     Akar

    Tunggang, dan runcing serta dapat menjalar kemana-mana.

    (2).     Batang

    Batang berkayu, bercabang banyak, permukaan batang kasar, dan kulit luar batang berwarna coklat kotor. Kayunya keras, berat, namun elastis.

    (3).     Daun

    Berupa daun tunggal, tersusun berseling, warna hijau (mengandung klorofil). Susunan tulang daun menyirip, dan cenderung gugur pada musim kemarau. Daunnya bisa mencapai 20×6 cm.

    (4).     Bunga

    Berupa bunga majemuk, dengan kelopak bunga berbentuk bintang (stellatus). Tanaman maja berbunga di bulan Mei – Januari.

    (5).     Buah

    Warna kulit luar buah maja berwarna hijau tetapi isinya berwarna kuning atau jingga. Buahnya mencapai diameter 25 cm, dengan kulit (tempurung) sangat keras. Aroma buahnya harum dan cairannya manis apabila sudah matang, bertentangan dengan anggapan orang bahwa rasa buah maja adalah      pahit.

    (6).     Biji

    Teksur biji maja lunak, berwarna putih, dan tersebar di seluruh lapisan buah.

    b.      Kandungan Zat Dalam Tanaman Maja

            Di dalam tanaman maja terdapat banyak zat bermanfaat, terutama pada buahya. Daging buah maja mengandung substansi semacam minyak balsem, 2-furocoumarins-psoralen, dan marmelosin (C13H12O). Buah, akar, dan daun maja bersifat antibiotik. Selain itu akar, daun, dan ranting digunakan untuk mengobati gigitan ular.

    Akar maja mengandung psoralen, anthotoxin, o-methylscopoletin, scopoletin, decursinol, haplonine, dan aegelinol. Daun maja mengandung a-limonene, 56%-a-8-phellandzene, sineol, 17% cyrnene, citonellol, citiol, 5% cumin aldehyde, alkaloids, o-(3,3-dimethylallyl)-halfordinol, n-2-ethoxy-2-(4-methoxyphenyl) ethylcinna-mide, n-2-methoxy-2-(4-3,3-dimethyalloxy) phennyl, ethylcinnamamide. Di dalam buahnya terdapat zat-zat seperti, air, karbohidrat, protein, vitamin c, tiamin, niasin, karoten, lemak, dan tannin.

    (1).     Tannin

    Tanin merupakan zat organik yang sangat kompleks dan terdiri dari senyawa fenolik. Istilah tannin pertama sekali diaplikasikan pada tahun 1796 oleh Seguil. Tanin terdiri dari sekelompok zat – zat kompleks terdapat secara meluas dalam tumbuh – tumbuhan, antara lain terdapat pada bagian kulit kayu, batang, daun dan buah -buahan. Tannin juga dinamakan asam tanat dan asam galotanat, ada yang tidak berwarna tetapi ada juga yang berwarna kuning atau cokelat.

    Kandungan tannin pada buah maja sangatlah besar, yaitu mencapai 20% pada kult buah. Rasa pahit pada buah maja ketika belum masak disebabkan oleh kandungan tannin yang terdapat di dalamnya. Tannin adalah metabolit sekunder tanaman yang bersifat astrigen dengan rasa khas yang sepat. Tannin secara ilmiah didefinisikan sebagai senyawa poliphenol yang memiliki berat molekul tinggi dan memiliki gugus hidroksil dan gugus lainnya sehngga dapat membentuk  kompleks dengan protein dan makromolekul lainnya. Kandungan tannin dalam buah maja akan hilang apabila sudah masak. Buah maja yang sudah masak dapat dikonsumsi karena dapat diolah menjadi sorbet, selai, sirup, dan nektar. Sedangkan kulit buahnya dapat dibuat menjadi marmalade.

            Tannin sangat bermanfaat bagi tanaman itu sendiri atau manusia, di antaranya adalah:

    (a).         Sebagai pelindung pada tumbuhan pada saat masa pertumbuhan tanaman bagian tertentu, misalnya pada buah yang belum matang dan pada saat matang tannin akan hilang;

    (b).        Sebagai antifeedan / anti hamabagi serangga herbivora dan mencegah pertumbuhan jamur patogen tanaman;

    (c).         Digunakan dalam proses metabolisme pada bagian tertentu tanaman;

    (d).        Efek terapinya sehingga adstrigensia pada jaringan hidup, misalnya pada gastrointestinal pada kulit;

    (e).         Efek terapi lain sebagai antiseptik pada jaringan luka, misalnya luka bakar dengan cara mengendapkan protein;

    (f).         Sebagai pengawet dan penyamak kulit;

    (g).        Reagensia di laboratorium unuk deteksi gelatin, protein, dan kaloid;

    (h).        Sebagai antidotum  (keracunan alkaloid) dengan cara mngeluarkan asam lemak yang tidak larut;

    (i).          Pada industri minuman tanin juga digunakan untuk pengendapan serat – serat organik pada minuman anggur atau bir;

    (j).     Tanin juga dipergunakan pada industri pembuatan tinta dan cat karena dapat memberikan warna biru tua atau hijau kehitam – hitaman dengan kombinasi kombinasi tertentu.

    (2).              Tiamin (vitamin B1)

    Tiamin, aneurin (bahasa Inggristhio-vitamine, thiamine, thiamin) adalah vitamin yang terlarut dalam air. Tiamin terdiri atas cincin pirimidina dan cincin thiazola (mengandung sulfur dan nitrogen) yang dihubungkan oleh jembatan metilen. Turunan fosfatnya ikut serta dalam banyak proses sel. Tiamin disintesis dalam bakterifungi dan tanaman.

    (3).              Niasin (vitamin B3)

    Niasin (bahasa Inggrisniacin, nicotinic acid vitamine) adalah salah satu senyawa organik yang ditemukan pada tahun 1937. Niasin berfungsi untuk mencegah penyakit pelagra (kulit kasar bersisik), dan membantu melepaskan energi dari makanan. Senyawa organik yang lain disebut nikotinamida, keduanya mengandung alkaloid.

    (4).              Vitamin C

    Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat.  Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panascahaya, dan logam.

    (5).              Lemak

    Lemak (bahasa Inggrisfat) adalah sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Lemak tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut dalam eter, benzene, dan kloroform. Lemak terdiri atas 2 komponen, yaitu asam lemak dan gliserol. Setiap 3 molekul asam lemak berikatan dengan molekul gliserol membentuk trigliserida.

    (6).              Alkaloid

    Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tumbuhan. Asam amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dan dengan prinsip yang sama, senyawa netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk dalam golongan alkloid.

    Alkaloid dihasilkan oleh banyak organisme, mulai dari bakteriafungi (jamur), tumbuhan, dan hewan. Ekstraksi secara kasar biasanya dengan mudah dapat dilakukan melalui teknik ekstraksi asam-basa. Rasa pahit atau getir yang dirasakan lidah dapat disebabkan oleh alkaloid.

    Fungsi alkaloid di antaranya adalah:

    a.              Sebagai racun untuk melindungi tanaman dari serangga dan binatang;

    b.             Sebagai hasil akhir dari reaksi detoksifikasi yang merupakan hasil metabolit akhir dari komponen yang membahayakan tanaman;

    c.              Sebagai faktor pertumbuhan tanaman dan cadangan makanan.

    (7).              Cineol

    Cineol atau sineol merupakan terpenoid yang banyak dikandung pada minyak atsiri serta berbagai rempah-rempah.

    c.       Cara Perkembangbiakan dan Perawatan Tanaman Maja

                                   Tanaman maja dapat dikembangbiakan dengan cara stek ataupun menggunakan bijinya. Umumnya tanaman maja dikembangbiakan dengan biji. Semainya ditanam di lapangan setelah berumur 1 tahun, dengan jarak tanam 6-9 meter.  .Tanaman maja dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembaban tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

    2.         Biopestisida

    a.         Pengertian

            Biopestisida atau pestisida hayati adalah pestisida yang bahan utamanya bersumber atau diambil dari bahan hayati atau mahluk hidup seperti mikroorganisme, bakteri, cendawan, nematoda, atau virus. Biopestisida digunakan untuk mengendalikan hama dan atau penyakit yang mengganggu, merusak, atau menyerang pada tanaman atau tumbuhan.

            Biopestisida tidak mengadung zat racun yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Berbeda dengan pestisida yang berbasis bahan kimia yang mengandung racun yang berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan.

    b.        Jenis-jenis biopestisida

    (1).             Bioinsektisida

    Bioinsektisida adalah jenis biopestisida yang berfungsi untuk memberantas serangga, seperti nyamuk, kecoak, kutu busuk, rayap, semut, belalang, wereng, ulat, dan sebagainya. Bioinsektisida berasal dari mikroba yang digunakan sebagai pemberantas hama jenis serangga.

    Mikroorganisme yang menyebabkan penyakit pada serangga tidak dapat menimbulkan gangguan terhadap hewan-hewan lainnya maupun tumbuhan. Jenis mikroba yang akan digunakan sebagai insektisida harus mempunyai sifat yang spesifik artinya harus menyerang serangga yang menjadi sasaran dan tidak pada jenis-jenis lainnya. 

    Pada saat ini hanya beberapa bioinsektisida yang sudah digunakan dan diperdagangkan secara luas. Mikroba patogen yang telah sukses dan berpotensi sebagai insektisida biologi salah satunya adalah Bacillus thuringiensis.(Khetan, 2001).

     Bacillus thuringiensis var. kurstaki telah diproduksi sebagai insektisida biologi dan diperdagangkan dalam berbagai nama seperti Dipel, Sok-Bt, Thuricide, Certan dan Bactospeine. Bacillus thuringiensis var. Israelensis diperdagangkan dengan nama Bactimos, BMC, Teknar dan Vektobak. Jenis insektisida ini efektif untuk membasmi larva nyamuk dan lalat (Sastroutomo, 1992).

                 Jenis bioinsektisida yang lainnya adalah yang berasal dari protozoa, Nosema locustae, yang telah dikembangkan untuk membasmi belalang dan jengkerik. Nama dagangnya ialah NOLOC, Hopper Stopper. Cacing yang pertama kali didaftarkan sebagai bioinsektisida ialah Neoplectana carpocapsae, yang diperdagangkan dengan nama Spear, Saf-T-Shield. Insektisida ini digunakan untuk membunuh semua bentuk rayap.

    (2).             Bioherbisida

                 Bioherbisida merupakan jenis biopestisida yang berfungsi untuk mencegah dan mematikan gulma atau tumbuhan pengganggu, seperti eceng gondok, rumput teki, dan alang-alang. Alang-alang dapat dikatakan sebagai hama tanaman karena alang-alang menyerap semua zat makanan yang ada dalam tanah.

    (3).             Biofungisida

     Biofungisida menyediakan alternatif yang dipakai untuk mengendalikan penyakit jamur. Beberapa biofungisida yang telah digunakan adalah spora Trichoderma sp. digunakan untuk mengendalikan penyakit akar putih  pada tanaman karet dan layu fusarium pada cabai.Merek dagangnya ialah Saco P dan Biotri P.

    Biofungisida lainnya yaitu Gliocladium spesies Groseum dan G. virens. Produk komersialnya sudah dapat dijumpai di Indonesia dengan merek dagang Ganodium P yang direkomendasikan untuk mengendalikan busuk akar pada cabai akibat serangan jamur Sclerotium Rolfsii. “Bacillus subtilis yang merupakan bakteri saprofit mampu mengendalikan serangan jamur Fusarium sp. pada tanaman tomat. Bakteri ini telah diproduksi secara masal dengan merek dagang Emva dan Harmoni BS.” (Novizan, 2002)

    (4).             Biobakterisida

    Biobakterisida adalah jenis biopestisida yang berfungsi untuk memberantas bakteri atau virus. Umumnya bakteri yang telah menyerang suatu tanaman sukar diberantas. Pemberian biobakterisida biasanya segera diberikan kepada tanaman lainnya yang masih sehat sesuai dengan dosis tertentu.

    (5).             Bionematisida

                 Bionematisida adalah jenis biopestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa nematoda (cacing). Hama jenis ini biasanya menyerang bagian akar dan umbi tanaman. Bionematisida biasanya digunakan pada perkebunan kopi atau lada. Bionematisida bersifat dapat meracuni tanaman, jadi penggunaannya 3 minggu sebelum musim tanam. Selain memberantas nematoda (cacing), bionematisida juga dapat memberantas serangga dan jamur.

    c.         Macam-macam biopestisida

    (1).             Pestisida dari tanaman

    Pestisida dari tanaman adalah pestisida yang berasal dari ekstrak tumbuhan. Pestisida jenis ini hanya terbatas dalam membunuh beberapa jenis hama, seperti belalang, kutu daun dan ulat. Selain itu, terdapat batasan penggunaan dari pestisida ini karena efek yang lambat dari penggunaan pestisida ini. Sehingga banyak petani yang mencampurkannya dengan pestisida kimia dan bila ini terjadi, tujuan kita untuk mengurangi pestisida kimia tidak terjadi dan dampak negatif dari pestisida kimia tetap akan ada. Selain itu, penggunan ekstrak tumbuhan sebagai pestisida banyak dilakukan tetapi di lain pihak masih terdapat kekurangan pengembangan tumbuhan tersebut sebagai komersial produknya dan seringkali ekstrak dari tumbuhan kurang stabil sedangkan dibutuhkan pestisida yang stabil.

    (2).              Pestisida dari Mikroba

    Mikroba yang biasa digunakan sebagai pestisida adalah cendawanbakterivirus, dan protozoa yang mampu membunuh penyakit spesifik yang disebabkan oleh mikroba, nematoda, dan hama serangga. Selain itu, mampu meningkatkan pertumbuhan dari tanaman sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan dari pestisida ini potensial untuk mendapatkan pertanian yang ramah lingkungan. Entomopatogenik virus, bakteria, fungi dan protozoans banyak digunakan untuk melawan hama lepidopteran.

    d.        Keunggulan penggunaan biopestisida

    (1).     Mudah  dibuat dengan biaya yang lebih murah.

    (2).    Sangat  aman terhadap lingkungan sekitar.

    (3).    Bahan kimianya tidak menimbulkan residu pada tanaman.

    (4).    Tidak mudah menimbulkan kekebalan  hama.

    (5).    Menghasilkan produk pertanian atau tanaman yang sehat, bebas dari racun kimia.

    e.         Kelemahan penggunaan biopestisida

    (1).    Daya kerjanya relatif lambat, tidak dengan segera dapat menanggulangi hama

    (2).    Tidak  dapat membunuh  secara langsung  terhadap hama  sasaran

    (3).    Tidak tahan  tahan terhadap sinar  matahari  dan  tidak tahan  disimpan terlalu lama

    (4).     Kurang  praktis, Perlu  penyemprotan  yang  berulang-ulang

    B.     Kerangka Berpikir

                Kandungan zat dalam buah maja dibalik rasanya yang pahit, membuat penulis berpikir bahwa buah maja sangat efektif  apabila dimanfaatkan sebagai biopestisida. Karena di dalam buah maja terdapat banyak kandungan racun yang sangat baik untuk mengusir hama terutama jenis serangga. Kandungan racun tersebut diantaranya adalah zat tannin yang memiliki rasa pahit, dan aroma yang tajam. Sehingga dapat menjadi altenatif dalam pengendalian hama yang merusak dan menghambat pertumbuhan tanaman.

                Tidak hanya buah majanya saja yang dapat dimanfaatkan, hampir semua bagian pada tumbuhan maja dapat dimanfaatkan. Hampir semua bagian tumbuhan maja mengandung senyawa racun yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, misalnya untuk pengobatan.

    C. Hipotesis

                Hipotesis yang diajukan penulis pada karya tulis ilmiah ini adalah bahwa buah maja sangat efektif dan ramah lingkungan apabila dimanfaatkan sebagai biopestisida.

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A.     Jenis Penelitian

       Jenis penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data pada karya tulis ilmiah ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu jenis penelitian yang data-datanya atau temuan-temuannya diperoleh melalui metode statistik atau metode hitung lainnya. Dalam metode penelitian kuantitatif, masalah yang diteliti lebih umum memiliki wilayah yang luas, dan tingkat variasi yang lebih kompleks. Penelitian kuantitatif sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.

    B.     Teknik Pengumpulan Data

    Pada karya tulis ilmiah ini, penulis mengumpulkan data melalui percobaan/eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. “Eksperimen merupakan modifikasi kondisi yang dilakukan secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada peristiwa itu sendiri” (Moch. Ali, 1993:134).

    Eksperimen pada intinya adalah pengamatan atau observasi terhadap hubungan kausal antara munculnya suatu akibat (variabel terikat) dan sebab (variabel bebas) tertentu, melalui suatu upaya sengaja yang dilakukan oleh peneliti.

    C.    Teknik Analisis Data

    Analisis data dalam karya tulis ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang telah didapat setelah melakukan eksperimen/percobaan kemudian diolah dan disederhanakan. Analisis data yang dilakukan berdasarkan fakta dan teori yang ada, baik yang telah ada maupun belum tercantum dalam landasan teori. Pengkaitan data ini bertujuan agar hasil pembahasan dan hasil penelitian merupakan data baru yang valid dan teruji kebenarannya.

    Dengan demikian, akan di dapatkan data apakah  kandungan dalam buah maja sangat efektif dimanfaatkan sebagai biopestisida yang ramah lingkungan.

    D.    Waktu Penelitian

    1.             Waktu penelitian tahap I tanggal 7 Februari 2016 dan 10 Februari 2016

    a.       Penghalusan dan pencampuran bahan-bahan dilakukan pada tanggal 7 Februari 2016.

    b.      Penyaringan larutan biopestisida dilakukan pada tanggal  10 Februari 2016.

    2.       Waktu penelitian tahap II tanggal 11 Februari 2016

    a.       Pengujian dan penyemprotan larutan biopestisida dari buah maja dilakukan pada tanggal 11 Februari 2016.

    E.     Tempat Penelitian

    1.             Penghalusan dan pencampuran bahan-bahan dilakukan di rumah Bapak Khozin, Kelurahan Sucen Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.

    2.             Penyaringan larutan biopestisida dilakukan di rumah Bapak Khozin, Kelurahan Sucen Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.

    3.             Pengujian dan penyemprotan larutan biopestisida dari buah maja dilakukan di rumah Bapak Khozin, Kelurahan Sucen Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.

    F.     Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya tulis ilmiah  ini adalah sebagai berikut :

    1.      Ember

    2.      Pisau

    3.      Botol bekas

    4.      Timbangan

    5.      Alat penyemprot

    6.      Toples plastik

    7.      Alat Penyaring

    G.    Variabel Penelitian

    Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (sebab) dalam penelitian ini adalah buah maja. Sedangkan variabel terikatnya (akibat) adalah sebagai biopestisida.

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A.      Deskripsi Data

    Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2016. Data yang digunakan adalah data kuantitatif yang diperoleh melalui eksperimen / percobaan. Data dianalisis dengan cara mengumpulkan data-data yang telah didapat setelah melakukan eksperimen / percobaan kemudian diolah dan disederhanakan. Percobaan yang dilakukan adalah menyemprotkan biopestisida dari buah maja terhadap hama kumbang koksi / kepik (Epilachna Admirabilis). kumbang ini dikenal sebagai herbivora pemakan daun yang justru merusak tanaman. Kumbang tersebut suka memakan daun tanaman kentang, timun, terong, dan tanaman lainnya.

    B.     Hasil Penelitian dan Pembahasan

    1.             Cara Pembuatan Biopestisida dari Buah Maja

    a.       Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

    b.      Memotong buah maja menjadi kecil-kecil, kemudian dicincang sampai halus / hancur. Sertakan pula kulit dan bijinya.

    c.       Menambahkan air bersih dengan perbandingan 1:1, artinya setiap 1 kg buah maja ditambahkan air sebanyak 1 liter.

    d.      Buah maja difermentasikan atau didiamkan dalam ember yang tertutup selama 3 hari.

    e.       Buah maja yang sudah difermentasikan kemudian disaring untuk diambil larutannya.

    f.       Larutan biopestisida dari buah maja siap diaplikasikan.

    2.             Pengaruh biopestisida terhadap hama

    Setelah dilakukan penelitian terhadap proses penyemprotan biopestisida dari buah maja ke sejumlah hama kumbang koksi (Epilachna Admirabilis) dalam wadah tertutup yang dilubangi diperoleh hasil sebagai berikut :

    No.Konsentrasi BiopestisidaWaktujenis hamaPerilaku Hama Tanaman
    MatiHidupPingsan
    1.10 ml/liter10 menit5 kumbang koksi131
    2.20 ml/liter10 menit5 kumbang koksi122
    3.30 ml/liter10 menit5 kumbang koksi212
    4.40 ml/liter10 menit5 kumbang koksi212

    Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi biopestisida dari buah maja, semakin berpengaruh terhadap hama tanaman. Kematian hama kumbang koksi dikarenakan racun yang terdapat dalam biopestisida masuk ke dalam tubuh melalui kulit dalam jangka waktu 10 menit dan dalam wadah tertutup yang dilubangi, sedangkan pada pegujian langsung terhadap tanaman dalam ruang yang terbuka hanya menyebabkan kumbang koksi menghindar.  Biopestisida dapat membunuh atau mengganggu serangan hama dan penyakit melalui cara kerja yang unik, yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara atau secara tunggal.

    Cara kerja biopesisida secara spesifik sebagai berikut :

    a.       Merusak perkembangan telur, larva dan pupa.

    b.      Menghambat pergantian kulit.

    c.       Mengganggu komunikasi serangga.

    d.      Menyebabkan serangga menolak makanan.

    e.       Mengusir serangga.

    f.       Mengurangi nafsu makan serangga.

    g.      Menghambat reproduksi serangga betina.

    h.      Menghambat perkembangan patogen penyakit.

    i.        Memblokir kemampuan serangga.

    3.             Pengaruh biopestisida dari buah maja terhadap lingkungan yang dikenainya

    Penggunaan biopestisida dari buah maja bekerja dengan cara menghambat hama kumbang koksi merusak daun lebih banyak. Pada pengujian biopestisida dari buah maja, terdapat kumbang koksi yang mati dan tidak ada yang menghindar karena pengujian hama kumbang koksi dimasukkan dalam wadah plastik yang dilubangi .

    Biopestisida berfungsi sebagai repellent, yaitu penolak kehadiran hama kumbang koksi karena baunya menyengat. Biopestisida juga berfungsi sebagai antifeedant, yaitu mencegah hama memakan tanaman yang disemprot . Hal tersebut disebabkan rasanya yang pahit, racun saraf, serta mengacaukan sistem hormon di dalam tubuh kumbang koksi.

    Salah satu keuntungan dari penggunaan biopestisida adalah keberadaan musuh alami seperti kupu-kupu, jangkrik, dan katak tidak terancam. Selain itu, biopestisida tidak menyebabkan kesehatan tanah terganggu, sehingga tingkat kesuburan tanah tidak akan berkurang. Penggunaan biopestisida dalam jangka waktu yang lama tidak menimbulkan kekebalan atau resistensi pada hama.

    4.             Cara pengaplikasian biopestisida dari buah maja yang paling efektif

    Pelakuan konsentrasi biopestisida dari buah maja yang paling efektif adalah 30 ml/liter. Perlakuan konsentrasi yang berbeda hanya berpengaruh pada penyemprotan dalam wadah tertutup. Sedangkan pada pengaplikasian langsung di ruang terbuka tidak menunjukkan hasil yang signifikan.

    Biopestisida dari buah maja diaplikasikan pada pagi atau sore hari setelah jam 15.00 bertujuan untuk mencegah penguapan dan rusaknya pada tanaman. Di pagi hari hama tanaman tidak banyak bergerak sehingga sangat efektif dilakukan. Apabila diaplikasikan pada siang hari daun tanaman akan keriting dan cacat, sebaiknya pada waktu penyemprotan tidak terkena air hujan.

    Aplikasi sebaiknya dilakukan sebelum serangan hama tanaman terjadi, hal ini efektif dilakukan sebagai pencegahan. Apabila pengaplikasiannya pada saat tanaman sudah terkena hama, akan menjadi lebih sulit untuk diberantas.

    Adapun cara mengaplikasikan biopestisida di lapangan dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut :

    a. Penyemprotan (spraying)

                 penyemprotan (spraying) adalah penyemprotan pestisida pertanian yang paling banyak dipakai oleh para petani. Diperkirakan 75% penggunaanpestisida dilakukan dengan cara penyemprotan, baik penyemprotan di darat maupun peyemprotan di udara.

    b.      Injeksi (injection)

    Injeksiadalah penggunaan pestisida dengan cara dimasukkan ke dalam batang tanaman, baik dengan alat khusus maupun dengan memberi batang tanaman tersebut. Pestisida yang diinjeksikan diharuskan akan tersebar ke seluruh bagian tanaman melalui aliran cairan tanaman, sehingga OPT sasaran akan terkendali. Teknik injeksi juga digunakan utuk sterilisasi tanah.

    c. Penyiraman (Drenching, Pouring On)

    penyiraman adalah penggunaan biopestisida dengan cara dituangkan di sekitar akar tanaman utuk mengendalikan hama atau penyakit di daerah perakaran, atau dituangkan pada sarang semut, dsb.        

    d. Penaburan

    Penaburan adalah penaburan pestisida dalam bentuk butiran yang merupakan cara khusus untuk mengaplikasikan biopestisida berbentuk butiran (granule). Penaburan dapat dilakukan dengan tanga atau dengan mesin penabur.

    BAB V

    PENUTUP

    A.    Simpulan

    Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa :

    1.      Biopestisida dari buah maja bersifat ramah lingkungan dan sangat efektif digunakan sebagai pengganti pestisida berbahan  kimia.

    2.      Penggunaan biopestisida dari buah maja tidak dapat membunuh hama tanaman secara langsung, tetapi mampu mencegah dan mengusir hama jenis serangga.

    3.      Pengaplikasian konsentrasi biopestisida dari buah maja yang paling efektif  adalah 30 ml/liter.

    B.     Saran

    1.      Masyarakat hendaknya mengurangi penggunaan petisida kimia, karena pengunaan pestisida kimia yang berlebihan menimbulkan dampak negatif.

    2.      Pemerintah seharusnya ikut menggalakkan penggunaan biopestisida untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia kepada petani dan penyuluh pertanian.

    3.      Penyemprotan biopestisida lebih baik dilakukan sebelum hama menyerang untuk hasil yang lebih memuaskan.

    4.      Waktu penyemprotan biopestisida untuk hasil yang lebih baik dilaksanakan di pagi hari dan sore hari.

    DAFTAR PUSTAKA

    Hariana, Arief. 2008. Tumbuhan Obat dan khasiatnya. Jakarta: Penebar Swadaya.

    https://ibunyalintangranu.wordpress.com/2014/01/07/mengenal-lebih-dekat-tanaman-maja-crescentia-cujete/ (diakses 27 Januari 2016)

    http://bangaoo.blogspot.com/2015/06/manfaat-dan-bahaya-buah-maja.html (diakses 27 Januari 2016)

    http://tipspetani.blogspot.co.id/2012/11/mengenal-kandungan-kimia-buah-maja.html (diakses 27 Januari 2016)

    http://www.agrobisnisinfo.com/2015/07/buah-maja-manfaat-pohon-dan-buah-maja.html (diakses 27 Januari 2016)

    https://id.wikipedia.org/wiki/Maja (diakses tanggal 27 Januari 2016)

    http://www.idmedis.com/2014/03/Karbohidrat-sumbernya-fungsi-serta-penyakit-yang-berhubungan-dengan-karbohidrat.html (diakses 14 Februari 2016)

    https://id.wikipedia.org/wiki/Lemak   (diakses 14 Februari 2016)

    https://id.wikipedia.org/wiki/Tiamina (diakses diakses 14 Februari 2016)

    https://id.wikipedia.org/wiki/Niasin (diakses 14 Februari 2016)

    https://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_C  (diakses 14 Februari 2016)

    https://id.wikipedia.org/wiki/Protein (diakses 14 Februari 2016)

    https://id.wikipedia.org/wiki/Biopestisida (diakses 14 Februari 2016)

    http://tipspetani.blogspot.co.id/2012/12/macam-macam-pestisida-tanaman.html (diakses 14 Februari 2016)

    http://ardra.biz/sain-teknologi/bio-teknologi/biopestisida-pestisida-hayati-pestisida-organik/ (diakses 14 Februari 2016)

    http://spesialisplantae.blogspot.co.id/2015/11/jenis-jenis-biopestisida-antara-lain.html (diakses 6 Maret 2016)

    http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/060914/jenis-jenis%20pestisida.html (diakses 6 Maret 2016)

    https://id.wikipedia.org/wiki/Bakterisida (diakses 6 Maret 2016)

    http://mitalom.com/cara-menggunakan-pestisida-yang-baik-dan-benar/ (diakses 7 Maret 2016)

    http://harisok.blogspot.co.id/2010/05/aplikasi-pestisida-di-bidang-pertanian.html (diakses 7 Maret 2016)

  • KTI Manffat Buah Maja Sebagai Perangsang Bunga Pada Tanaman Pacar Air

    Buah Maja Sebagai Perangsang Bunga

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Tahukan anda buah Maja? Kalo dilihat dari suku kata, kita akan ingat satu kerajaan namanya Majapahit. Majapahit konon cerita berasal dari salah satu prajurit yang memakan buah maja yang terasa pahit, maka jadilah Majapahit. Entahlah apakah benar begitu. Tapi apa benar maja terasa pahit? Di Indonesia buah maja dikenal sebangsa jeruk-jerukan bernama latin yang masih berkerabat dekat dengan kawista. Buah ini tidak  pahit, justru buahnya beraroma harum dan berasa manis. Mungkin yang dimakan oleh prajurit Majapahit buah maja yang masih muda.

    Warna kulit luar buah maja berwarna hijau tetapi isinya berwarna kuning atau jingga. Aroma buahnya harum dan cairannya manis, bertentangan dengan anggapan orang bahwa rasa buah maja adalah pahit.

    Sekarang ini, tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar petani yang ada di Indonesia lebih cenderung menggunakan pupuk kimia sebagai penyubur tanaman. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, maka lambat laun lingkungan kita akan menjadi tercemar. Dengan melihat para petani yang sangat membutuhkan pupuk demi kesuburan tanaman mereka, maka kami tergerak untuk meneliti tentang buah maja yang dapat dijadikan sebagai pupuk. Kebanyakan petani hanya mempergunakan pupuk yang dijual di pasaran, sehingga menguras uang petani. maka pupuk dari buah maja ini selain dapat menyuburkan tanaman  juga lebih efesien karena kita tidak perlu lagi membeli pupuk di pasaran, sehingga uang dapat kita gunakan untuk keperluan lain. Selain itu, pupuk dari buah maja ini saat ramah lingkungan sehingga aman digunakan pada tanaman meskipun untuk jangka waktu yang lama.

    Oleh karena itu penulis berharap agar buah maja yang dapat berguna sebagai pupuk setelah diolah dapat menjadi pengganti pupuk di pasaran dan dapat dimanfaatkan oleh para petani.

    1.2 Landasan Teori

    Sebenarnya buah maja itu memiliki banyak manfaat, diantaranya bermanfaat untuk kesehatan. Beberapa zat  yang terkandung dalam buah maja zat lemak dan minyak terbang yang mengandung linonen. Daging buah maja mengandung substansi semacam minyak balsem, 2-furocoumarins-psoralen, dan marmelosin (C13H12O). Buah maja juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman. Akar maja mengandung psoralen, anthotoxin, o-methylscopoletin, scopoletin, decursinol, haplonine, dan aegelinol. Daun maja mengandung a-limonene, 56%-a-8-phellandzene, sineol, 17% cyrnene, citonellol, citiol, 5% cumin aldehyde, alkaloids, o-(3,3-dimethylallyl)-halfordinol, n-2-ethoxy-2-(4-methoxyphenyl) ethylcinna-mide, n-2-methoxy-2-(4-3,3-dimethyalloxy) phennyl, ethylcinnamamide. 

    Tanaman ini mampu tumbuh dalam kondisi lingkungan yang keras, seperti suhu yang ekstrem; misalnya dari 49°C pada musim kemarau hingga -7 °C pada musim dingin di Punjab (India), pada ketinggian tempat mencapai +1.200m. Di Asia Tenggara, maja hanya dapat berbunga dan berbuah dengan baik jika ada musim kering yang kentara, dan tidak biasa dijumpai pada elevasi di atas 500 m. Maja mampu beradaptasi di lahan berawa, di tanah kering, dan toleran terhadap tanah yang agak basa (salin).

    1.3 Rumusan Masalah

    Saat ini banyak kita lihat penggunaan pupuk yang berlebihan oleh petani, sehingga bukannya menyuburkan tanaman namun akan merusak tanaman. Sangat banyak dampak yang ditimbulkan dengan penggunaan pupuk yang berlebihan, bukan hanya pada tanaman itu sendiri juga pada lingkungan sekitar. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka terdapat rumusan masalah yang menjadi dasar penelitian ini :

    Apakah buah maja dapat diolah menjadi pupuk ?

    Apakah pupuk dari buah maja berdampak negatif bila digunakan berlebihan ?

    1.4 Batasan Masalah

    Dalam hal ini penulis hanya mengungkapkan manfaat dari buah maja yang dapat digunakan sebagai pupuk.

    1.5 Tujuan Penulisan

    a.       Tujuan Khusus

    Memperoleh gambaran pengolahan tumbuhan yang memiliki banyak manfaat.

    b.      Tujuan Umum

    Agar masyarakat dapat memahami bahwa sangat banyak tumbuhan yang dapat dimanfaatkan yang ada di sekeliling kita.

    1.6  Manfaat Penulisan

    1. Untuk menyelesaikan tugas pada mata pelajaran Biologi
    2. Sebagai bahan dalam memberikan sumbangan pemikiran pada masyarakat dalam memanfaatkan tumbuhan yang tersedia di alam
    3. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari tumbuhan di alam ini.
    4. Sesuai dengan program studi yang kami ambil yaitu ilmu pengetahuan alam, karya ini akan membantu dalam pelaksanaan program selanjutnya terlebih jika siswa lanjut dibidang pertanian.

    Bab II. Metode Penulisan

           Dalam penulisan karya tulis ini, penulis menggunakan metode dekskriktif kualitatif biasanya menggunakan literature review di mana data di ambil dari data tertulis dan seperti dokumen, laporan journal dan sumber data lain. Sumber data ini biasanya dari data primer dan data sekunder.

    2.1  Teknik Pengumpulan Data

    a.       Dokumentasi

    Pengumpulan data dengan cara dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data yang sudah ada sebelumnya baik melalui buku, jurnal dan internet.

    b.      Percobaan sederhana

    Pengumpulan data dengan melakukan percobaan sederhana yaitu dengan menyemprotkan kulit jeruk dengan melipatnya terhadap nyala api.

    2.2  Sumber Data

    Sumber data primer di dapat dengan melakukan percobaan sederhana. Sumber data sekunder didapatkan dengan pengumpulan buku, jurnal dan internet.

    2.3  Teknik Analisis Data

    Data yang diperoleh dalam karya tulis ini dikumpulkan dengan cara studi pustaka dan dokumentasi. Kemudian data-data tersebut dianalisis dengan cara menyajikan dan menerangkan data dalam bentuk kalimat yang sestematis sehingga diperoleh suatu kesimpulan.

    Bab III. Pembahasan

    3.1  Alat dan Bahan

    1. Buah maja
    2. Ember
    3. Gergaji
    4. Sendok
    5. Botol aqua
    6. Selang
    7. Air Beras
    8. Alat saring

    3.2  Cara Pembuatan

    1. Ambil buah maja kemudian belah menjadi dua menggunakan gergaji
    2. Pisahkan isi buah maja dengan tempurungnya menggunakan sendok, kemudian masukkan ke ember
    3. Remas-remas isi buah maja tersebut hingga airnya terlihat banyak
    4. Air sudah terlihat banyak
    5. Campurkan air beras dengan air dari buah maja, kemudian aduklah
    6. Berikan lubang pada tutup ember (tempat cat) kemudian hubungkan ember itu dengan botol aquayang berisi air
    7. Dalam keadaan seperti gambar di atas, diamkan selama satu minggu
    8. Keadaannya setelah didiamkan selama satu minggu
    9. Ambil air dari hasil olahan tersebut dengan cara gunakan alat penyaring dan buang ampasnya
    10. Masukkan air pupuk tersebut ke dalam botol aqua dan pupuk siap untuk digunakan

     3.3  Cara Penggunaan

    a. Pilih tanaman yang akan diberi pupuk

    b. Siram tanaman tersebut menggunakan pupuk

    c. Masukkan pupuk air ke dalam alat semprot, kemudian semprot daun tumbuhan tersebut

    BAB IV
    PENUTUP

    4.1  Laporan Hasil kerja

      Setelah diuji dan ditunggu sekitar 1-2 minggu, ternyata tanaman tersebut berbunga. Coba perhatikan table berikut

    Hari Ke-nKeadaan Bunga
    Tidak BerbungaSudah Berbunga
    1ü   
    2ü   
    3ü   
    4ü   
    5ü   
    6ü   
    7ü   
    8ü   
    9ü   

    Dilihat dari tabel pengamatan tersebut, setelah pupuk itu digunakan, kami pantau setiap hari perkembangan dari tanaman tersebut. Hari ke-1 s.d hari ke-7 artinya dalam 1 minggu memang belum berbunga, namun pada hari ke-8 sudah mulai berbunga dan tanaman tumbuh subur.

    4.2 Kesimpulan

    ü  Pupuk dari buah maja tersebut manfaatnya sama dengan pupuk yang dijual di pasaran. Terlihat bahwa tanaman yang telah diberi pupuk tumbuh dengan subur dan memiliki bunga yang cantik.

    4.3 Saran

    1.      Para petani hendaknya tidak menggunakan pupuk kimia secara berlebihan karena dapat menimbulkan dampak negatif yang bermacam-macam, namun mulailah menggunakan pupuk organik yang ramah lingkungan. Selain itu, pupuk organik tidak membutuhkan biaya yang banyak untuk membuatnya karena bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat pupuk organik tersebut mudah ditemukan di alam bebas.

    2.      Pengetahuan masyarakat harus ditingkatkan khususnya di bidang bioteknologi supaya dapat menghasilkan produk baru yang bermanfaat bagi manusia.

    3.      Masyarakat harus lebih memperhatikan alam di sekitarnya dan berusaha mencari tahu tentang manfaat atau zat-zat yang terkandung di dalam tanaman supaya bisa digunakan sesuai dengan fungsinya.

    4.      Pemerintah juga sepatutnya mengadakan penyuluhan mengenai penggunaan pupuk bagi para petani dan menghimbau pemakaian pupuk organik pada tanaman dan lahan pertanian.

  • KTI Pemanfaatan Daun Belimbing Wuluh Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif

    Daun Belimbing Wuluh Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang Masalah

    Sumber energi memberi banyak manfaat bagi kita. Kita membutuhkannya setiap hari. Penggunaan energi harus kita hemat, karena jumlah sumber energi sangat terbatas. Karena semakin banyak kebutuhan listrik yang digunakan manusia. Oleh sebab itu maka mulai dilakukan pengurangan penggunaan sumber daya alam listrik dengan cara mencari sumber daya  dari listrik yang sederhana dan mudah di dapatkan. Sumber listrik sederhana yang mudah dibuat diantaranya melalui pemanfaatan buah-buahan yang mengandung asam. Berdasarkan prinsip elektrolisis sel volta, buah yang mengandung asam dapat menghasilkan listrik.

    Belimbing wuluh atau disebut juga belimbing sayur, belimbing asam atau belimbing buluh dengan nama latin Averrhoa bilimbi merupakan tanaman yang mempunyai buah berasa asam yang kaya khasiat sering digunakan sebagai bumbu sayuran atau campuran jamu. Selain buah, daun dan batangnya juga bisa dijadikan campuran obat. Sehingga kami tertuju pada daun belimbing. Alasan kami memilih daun belimbing wuluh karena kami berfikir bahwa tidak hanya buah belimbing wuluh saja yang dapat menghasilkan arus listrik, tetapi daunnya juga dapat menghasilkan arus listrik dan disini kami melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa daun belimbing wuluh juga dapat menimbulkan arus listrik. Pada penelitian ini akan menggunakan daun belimbing sebagai penghasil listrik yang dapat digunakan sebagai pengganti isi baterai. Penggunaan tumbuhan belimbing wuluh ini karena banyaknya keberadaan pohon ini di lingkungan masyarakat dan mudah didapatkan.

    1.2  Rumusan Masalah

    Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian karya tulis yang berjudul “Pemanfaatan Daun Belimbing Wuluh sebagai Sumbr Energi Listrik Alternatif ” adalah :

    1.      Mengapa pemilihan ditujukan kepada daun belimbing wuluh ?

    2.      Mengapa daun belimbing wuluh bisa menghasilkan arus listrik ?

    3.      Dapatkah membuat baterai dari daun belimbing wuluh ?

    4.      Bagaimana cara membuat baterai dari daun belimbing wuluh ?

    1.3  Hipotesis

    Hipotesis penelitian karya tulis ini, penulis mengambil judul “Pemanfaatan Daun Belimbing Wuluh sebagai Energi Listrik Alternatif” dengan hipotesis sebagai berikut :

    1.      Membuktikan bahwa daun belimbing wuluh dapat menghantarkan arus listrik.

    2.      Dapat membuat bahan pengganti isi batu baterai dengan daun belimbing wuluh.

    1.4  Tujuan Penelitian

    Dalam penelitian karya tulis ini, penulis mengambil judul “Pemanfaatan Daun Belimbing Wuluh Sebagai Energi Listrik Alternatif” dengan tujuan sebagai berikut :

    1.      Mencoba membuat bahan pengganti isi batu baterai dari daun belimbing wuluh.

    2.      Mempelajari cara membuat baterai dari daun belimbing wuluh.

    3.      Mengetahui kandungan dalam daun belimbing wuluh.

    1.5  Kegunaan Penelitian

    Kegunaan penelitian dalam karya tulis yang mengambil judul “Pemanfaatan Daun Belimbing Wuluh Sebagai Energi Listrik Alternatif” adalah sebagai berikut :

    1.      Membantu masyarakat terpencil dalam kebutuhan listrik jika diproduksi secara besar.

    2.      Dapat memotivasi sumber daya manusia untuk dapat memanfaatkan daun belimbing wuluh.

    1.6  Ruang Lingkup Penelitian

    Agar pembahasan karya tulis ini tidak terlalu panjang serta tidak keluar dari materi, maka perlu adanya pembatasan masalah atau ruang lingkup. Dalam karya tulis ini, penulis akan membahas bagaimana cara memanfaatkan daun belimbing wuluh agar dapat menghasilkan arus listrik.

    Dalam penelitian karya tulis ini, kami menggunakan fasilitas yang berada di Laboratorium Farmasi yang terdapat di SMK Fadlun Nafis Bangsri Jepara.

    1.7  Manfaat Penelitian

    Sedangkan manfaat dari penelitian karya tulis ini adalah sebagai berikut :

    Bagi Masyarakat

    Manfaat penelitian mengenai “Pemanfaatan Daun Belimbing Wuluh Sebagai Energi Alternatif” bagi masyarakat adalah masyarakat dapat mengetahui bahwa daun belimbing wuluh terdapat kandungan yang dapat menghasilkan arus listrik, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan daun belimbing wuluh sebagai pengganti isi batu baterai.

    Bagi Penulis

    Manfaat penelitian mengenai “Pemanfaatan Daun Belimbing Wuluh Sebagai Energi Listrik Alternatif” bagi penulis adalah penulis dapat mengetahui manfaat dari daun belimbing wuluh selain untuk kesehatan juga dapat menghasilkan arus listrik.

    1.8  Sistematika Penulisan

    1.      BAB I PENDAHULUAN, yang terdiri atas: latar belakang, rumusan masalah, hipotesis, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

    2.      BAB II KAJIAN PUSTAKA, terdiri atas: pohon belimbing wuluh, kandungan daun belimbing wuluh.

    3.      BAB III METODE PENULISAN, terdiri atas: jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, langkah-langkah penelitian dan teknik penelitian dan analisis data.

    4.      BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, terdiri atas: data hasil penelitian, analisis data dan pembahasan.

    5.      BAB V PENUTUP, terdiri atas: kesimpulan dan saran.

    6.      DAFTAR PUSTAKA

    7.      LAMPIRAN

    Bab II. Kajian Pustaka

    2.1  Pohon Belimbing Wuluh

    Averrhoa bilimbi, sejenis pohon kecil  yang hidup di ketinggian dari 5m – 500m di atas permukaan air laut. Tanaman ini mudah sekali tumbuh dan berkembang biak melalui cangkok atau persemaian bijinya. Jika ditanam lewat biji, pada usia 3-4 tahun, belimbing wuluh  sudah bisa berbuah dan setahun  buahnya bisa mencapai 1500 buah per pohon. Buahnya lonjong, warna buahnya hijau muda bila masih muda, jika sudah matang berwarna kekuningan kusam dan mengandung banyak air dan rasanya asam segar.

    Ciri-ciri pohon belimbing wuluh kecil setinggi sekitar 10 meter dengan diameter pangkal batang mencapai 30 cm. Batangnya bergelombang dan tidak rata.

          Gambar 2.1 Daun belimbing wuluh

    Daun belimbing sayur merupakan daun majemuk sepanjang 30-60 cm dengan 11-45 pasang anak daun. Anak daun berwarna hijau, bertangkai pendek, berbentuk bulat telur hingga jorong dengan ujung agak runcing, pangkal membulat, tepi daun rata, panjang 2-10 cm, lebar 1-3 cm. Belimbing wuluh mempunyai bunga majemuk yang tersusun dalam malai, berkelompok. Bunga belimbing asam, seperti buah kepel, tumbuh keluar dari batang atau percabangan yang besar. Buah belimbing buluh berupa buni berbentuk lonjor bersegi, dengan panjang 4-6 cm. Buahnya berwarna hijau kekuningan, berair dan jika masak berasa asam.

    Klasifikasi ilmiah dari pohon belimbing wuluh: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Oxalidales; Famili: Oxalidaceae; Genus: Averrhoa; Spesies: Averrhoa bilimbi. Nama Indonesia: belimbing wuluh, belimbing sayur, belimbing asam.

    2.2  Kandungan Daun Belimbing Wuluh

    Widyaningrum, (2002: 213) menyatakan bahwa “Daun belimbing wuluh mengandung tanin, sulfur, asam format, dan peroksida”.

    Peroksida adalah kelompok senyawa yang memiliki ikatan tunggal oksigen-oksigen. Dalam percakapan umum “peroksida” juga dapat merujuk pada larutan hidrogen peroksida.

    Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tidak berasa. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfida dan sulfat. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.

    Asam format atau asam formiat (nama sistematis: asam metanoat) adalah asam karboksilat yang paling sederhana. Asam format merupakan senyawa antara yang penting dalam banyak sintesis bahan kimia. Rumus kimia asam format dapat dituliskan sebagai HCOOH atau CH2O2.

    Berdasarkan data tersebut, maka kandungan yang dapat menghantarkan arus listrik adalah  peroksida, sulfur atau belerang dan asam format. Dengan rumusan jika sulfur bereaksi dengan peroksida  dan asam format menghasilkan senyawa asam sulfat dan sifat dari asam sulfat ini berelektrolit kuat dimana definisi dari elektrolit kuat sendiri adalah suatu zat atau senyawa yang dapat menghantarkan listrik dengan baik. Sehingga kandungan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik tersebut dapat bereaksi dengan logam tembaga dari batu baterai dan dapat menghasilkan arus listrik.

    BAB III

    METODE PENULISAN

    3.1  Jenis Penelitian

    Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Karena dalam pengerjaannya membutuhkan percobaan-percobaan dan pengamatan untuk mendapatkan hasilnya.

    3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

    Waktu penelitian mulai dari tanggal 10-15 Januari 2015. Tempat penelitian di Laboratorium Farmasi SMK Fadlun Nafis Bangsri Jepara.

    3.3  Alat dan Bahan

    Alat :

    2 batu baterai yang sudah mati

    ·         Mortir dan stamper

    ·         Timbangan

    ·         Lampu LED

    ·         Kabel warna merah dan hitam

    ·         Tempat batu baterai dari atom

    ·         Multimeter

    Bahan :

    3 sampai 4 gram daun belimbing wuluh yang sudah ditumbuk per 1 batu baterai.

    3.4 Langkah-langkah Penelitian

    1.      Buka kulit ke dua batu baterai, lalu keluarkan karbon yang berada didalamnya sampai bersih.

    2.      Tumbuk daun belimbing wuluh menggunakan mortir dan stamper.

    3.      Setelah halus, timbang dengan berat 3-4 gram per 1 batu baterai.

    4.      Setelah ditimbang, masukkan daun belimbing wuluh yang sudah halus tersebut ke dalam batu baterai yang sudah dibersihkan dalamnya, kemudian tutup kembali kulit baterainya.

    5.      Kemudian, masukkan ke dua batu baterai ke dalam tempat batu baterai dengan memperhatikan kutub positif dan negatifnya.

    6.      Sambungkan kutub (+) dengan kabel warna merah ke kawat lampu LED yang panjang, kemudian kutub (-) dengan kabel warna hitam ke kawat lampu LED yang pendek.

    7.      Lalu ukur tegangan batu baterai menggunakan multimeter.

    3.5  Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

    Data dari hasil percobaan ini adalah nyala lampu LED yang dihubungkan dengan daun belimbing wuluh yang telah dimasukkan ke dalam batu baterai. Setelah diukur dengan multimeter dari percobaan ini adalah lampu LED yang digunakan dalam percobaan ini dapat berhasil menyala dengan hasil per batu baterai yang diisi 3 sampai 4 gram menghasilkan daya listrik sebesar 0,8 volt per 1 batu baterai. Dari hasil tersebut kemudian dianalisis dengan membandingkan pada teori.

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Data Hasil Penelitian

    Setelah melakukan penelitian menunjukkan bahwa kandungan yang ada dalam daun belimbing wuluh dapat menyalakan lampu LED yang bertegangan 3,0 sampai 3,5 volt dengan per 1 batu baterai yang bertegangan 0,8 volt. Itu berarti, daun belimbing wuluh juga dapat menghasilkan arus listrik.

    4.2 Analisis Data

    Berdasarkan penelitian, kandungan yang terdapat dalam daun belimbing wuluh dapat menghasilkan arus listrik. Agar arus listrik yang berada di dalam kandungan daun belimbing wuluh dapat dihasilkan, maka dalam percobaan ini menggunakan kawat tembaga warna merah dihubungkan ke kutub positif dan kawat tembaga warna hitam dihubungkan ke kutub negatif.  Jika kedua kutub positf dan kutub negatif disatukan menggunakan kawat maka arus listrik yang terdapat di dalam kandungan daun belimbing wuluh dapat dihasilkan. Arus listrik yang dihasilkan dalam daun belimbing wuluh bisa digunakan untuk menyalakan sebuah lampu LED yang bertegangan 3,0 sampai 3,5 volt disambungkan dengan 0,8 volt per 1 batu baterai..

    4.3 Pembahasan

    Dalam penelitian ini, kami menggunakan daun belimbing wuluh yang telah dihaluskan dan ditimbang seberat 3 sampai 4 gram. Kemudian daun yang telah dihaluskan tersebut dimasukkan kedalam batu baterai yang logam karbonnya telah dibersihkan, lalu tutup kembali lapisan batu baterai yang telah diisi daun belimbing wuluh dengan rapat. Setelah daun dimasukkan ke dalam batu baterai yang telah tertutup kembali, kemudian masukkan batu baterai tersebut kedalam wadah atom yang telah disediakan. Jika batu baterai sudah dimasukkan dengan posisi yang benar pada kutub positif dan kutub negatif, dililitkan kawat warna merah ke lampu LED yang kawatnya panjang, lalu kawat yang berwarna hitam sambungkan ke kawat lampu LED yang pedek. Daun belimbing wuluh dapat berfungsi sebagai pengganti karbon yang berada didalam batu baterai. Jadi lampu LED yang bertegangan 3,0 sampai 3,5 volt jika telah disambungkan dengan batu baterai yang berisi daun belimbing wuluh yang berkekuatan 0,8 volt akan menyala.

    Gambar 4.1 lampu LED menyala dengan batu baterai berisi daun belimbing wuluh.

    BAB V

    PENUTUP

    5.1  Kesimpulan

    Berdasarkan percobaan yang telah dibuat, daun belimbing wuluh dapat menghasilkan arus listrik, sehingga lampu LED yang digunakan dalam percobaan ini dapat berhasil menyala. Hal tersebut bisa terjadi karena dalam daun belimbing wuluh mengandung peroksida, belerang atau sulfur dan asam format. Dengan rumusan jika sulfur ditambah dengan peroksida  dan asam format sehingga menghasilkan asam sulfat dan sifat dari asam sulfat ini berelektrolit kuat dimana definisi dari elektrolit kuat sendiri adalah suatu zat atau senyawa yang dapat menghantarkan listrik dengan baik. Sehingga kandungan tersebut dapat bereaksi dengan logam tembaga dari batu baterai dan dapat menghasilkan arus listrik.

    Cara membuatnya dengan menumbuk daun belimbing wuluh dan ditimbang seberat 3 sampai 4 gram. Kemudian daun yang telah dihaluskan tersebut dimasukkan kedalam batu baterai yang logam karbonnya telah dibersihkan, lalu tutup kembali lapisan batu baterai yang telah diisi daun belimbing wuluh dengan rapat. Pasang batu baterai yang telah berisi daun belimbing wuluh tersebut ke dalam wadah batu baterai yang telah tersedia dengan memperhatikan kutub positif dan negatifnya. Lalu, lilitkan kabel warna merah ke kawat lampu LED yang panjang dan kawat warna hitam lilitkan ke kawat lampu LED yang pendek, maka akan menghasilkan nyala lampu LED tersebut. Karena lampu LED yang bertegangan 3,0 sampai 3,5 volt disambungkan dengan batu baterai yang berisi daun belimbing wuluh yang bertegangan 0,8 volt.

    5.2  Saran

    1.      Pilihlah daun belimbing wuluh yang masih muda, karena kandungan yang dapat menghantarkan arus listrik masih baik.

    2.      Jangan menumbuk daun belimbing wuluh terlalu halus.

    3.      Pastikan memakai alat yang masih baik, seperti : pakailah lampu LED yang masih baru, bersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada alat-alat tersebut.

    DAFTAR PUSTAKA

                Widyaningrum, Hernila. 2002. Kitab Tanaman Obat Nusantara. Yogyakarta. Medpres.

    http://armitadewi1d.blogspot.com/2013/11/pemanfaatan-belimbing-wuluh-sebagai.html

    http//www.wikipedia.com

    http//www.khasiat belimbingwuluh.com

    http// www.kandungan belimbingwuluh.com

    http://id.wikipedia.org/wiki/Belimbing

    http://mahasiswafarmasibicara.blogspot.com/2014/06/sifat-dan-manfaat-tanin.html

    http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_format

  • KTI – Nugget Daun Kersen

    Nugget Daun Kersen

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Sumber daya alam yang melimpah di negara Indonesia ini, pengelolaannya memang belum efektif. Banyak sumber daya alam Indonesia yang padahal bahan-bahan alam tersebut jika di manfaatkan secara efektif dan tanpa merusak ekosistemnya dapat mengangkat pendapatan perkapita negara. Selain itu, kurangnya ide-ide kreatif untuk mengolah bahan alam tersebut membuat sumber daya alam Indonesia hanya dapat diolah mentah saja. Karena itu, sumber daya alam Indonesia kurang memiliki nilai guna yang tinggi.

    Salah satu sumber daya alam yang kurang diolah dengan efektif adalah tanaman kersen. Tumbuhan ini banyak tumbuh liar di Negara Indonesia. Karena banyak masyarakat yang kurang tahu bagaimana mengolah tanaman ini menjadi bahan yang lebih bermanfaat. Tumbuhan kersen ini hanya menjadi tumbuhan liar yang disia-sia kan. Padahal, dibalik tumbuhan ini yang sering dianggap tanaman “rendahan”.

    Kersen mempunyai banyak manfaat di berbagai bidang kehidupan. Selama ini tanaman kersen yang dikonsumsi hanyalah buahnya saja, khususnya anak-anak yang sering memakannya. Bagian tumbuhan yang lain yaitu daun kersen juga dapat dimanfaatkan sebagai produk makanan yang sehat dan tidak menimbulkan efek samping bagi yang mengonsumsinya. Daun ini dapat dijadikan makanan yang dapat menjaga dan mencegah tubuh manusia dari berbagai penyakit.

    Akhir-akhir ini berbagai penyakit, khususnya penyakit degeneratif banyak diderita masyarakat. Penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh penurunan fungsi dari organ atau alat tubuh manusia. Sebagian besar penyebab dari penyakit ini adalah pola hidup dan pola makan manusia yang tidak baik. Biasanya penderita penyakit tersebut selalu mengkonsumsi obat-obatan yang sebagian besar berasal dari bahan-bahan kimia untuk mengobati penyakitnya. Walaupun lebih praktis, tetapi obat kimia tersebut juga belum diketahui pasti keasliannya. Masing-masing obat-obatan kimia tersebut mempunyai jangka waktu penyembuhan yang belum tentu terjamin, dan rasanya juga pahit.

    Banyak obat tradisional yang sebagian besar mudah untuk ditemukan dari hasil alam, salah satunya adalah daun kersen. Biasanya daun kersen ini hanya diolah dengan cara direbus saja yang jika dikonsumsi secara terus-menerus, rebusan daun ini akan  menimbulkan efek jenuh bagi penderita. Oleh karena itu, penulis mencoba berinovasi dengan mengolah daun kersen menjadi makanan yang tentunya dapat jadi penawar rasa jenuh dan bagi penderita penyakit degeneratif agar lebih tertarik untuk mengonsumsinya sebagai obat alternatif yaitu dalam bentuk nugget.

    Nugget yang sekarang beredar di masyarakat adalah makanan cepat saji yang sudah tidak asing dan disukai masyarakat, khususnya anak-anak. Banyak perusahaan besar yang memproduksi berbagai macam nugget. Dari rasa, bentuk, warna yang bervariasi. Akan tetapi sebagian besar masyarakat tidak menyadari bahwa dari berbagai jenis nugget tersebut dapat menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan. Produk nugget yang dipasarkan terkadang banyak mengandung zat-zat kimia, antaranya adalah perasa, pengawet, pewarna sintetis dan lain-lain. Zat-zat tersebut dapat membahayakan tubuh manusia. Biasanya nugget terbuat dari gilingan daging yang sudah lama diimpor dari luar negeri. Berarti nugget tersebut memang mengandung bahan pengawet. Karena nugget adalah makanan cepat saji, maka bagi konsumen perlu hati-hati dalam memilihnya. Terkadang nugget berasal dari daging yang belum diketahui kehalalannya.

    Selama ini sebagian masyarakat menganggap nugget adalah jenis makanan yang sulit untuk dibuat. Oleh karena itu, masyarakat lebih memilih membeli di pasaran, yang belum dipastikan mutu dan kualitasnya. Pemerintah selama ini cenderung mengimpor daging dari luar negeri karena keterbatasan sumber daya alam di negeri ini. Jadi nugget yang berasal dari daging cenderung mahal dan lapisan masyarakat menengah kebawah kesulitan untuk mengonsumsi nugget. Maka sebagian masyarakat memilih cara curang untuk membuat nugget, salah satunya mengganti daging segar dengan daging busuk atau daging tiren.

    Untuk menghindari sekaligus mengantisipasi kecurangan tersebut serta memasyarakatkan nugget yang terjangkau oleh lapisan masyarakat menengah ke bawah, dan sehat atau higienis, maka penulis mencoba membuat nugget daun kersen. Nugget ini sudah pasti terjamin kualitasnya dan juga memiliki harga yang terjangkau. Selain itu bahan dari nugget ini cukup mudah untuk didapat. Justru sering bahan tersebut dibuang begitu saja. Dengan penelitian ini, daun dari tumbuhan tidak lagi menjadi limbah. Biasanya sayuran memang tidak disukai oleh sebagian besar masyarakat, terutama oleh anak-anak. Tetapi jika sayuran ini diubah menjadi makanan dalam bentuk lain, contohnya adalah nugget, pasti anak-anak tersebut menjadi tidak malas lagi untuk memakan sayur. Yang terjadi dengan adanya hal ini anak-anak akan tertarik untuk mengkonsumsinya. Para ibu mereka jadi sudah tidak khawatir lagi dengan gizi yang dikonsumsi oleh anak-anak mereka. Apalagi nugget daun kersen ini mengandung zat-zat yang dapat mecegah tubuh dari berbagai penyakit.

    Selain sebagai bahan alternatif yang dapat menggantikan daging yang harganya mahal, daun kersen ini memilki manfaat kesehatan yang begitu banyak. Karena daun ini mengandung zat-zat yang dapat menjaga kesehatan tubuh manusia. Diantaranya adalah zat antitumor, zat antiradang, zat antioksidan, dll. Daun kersen selama ini jika dikonsumsi dengan sederhana, rasanya menjadi hambar dan tidak disukai sebagian masyarakat. Nugget daun kersen ini menjadi solusi yang tepat bagi banyak orang.

    B. Rumusan Masalah

    1. Adakah manfaat daun kersen bagi kesehatan ?
    2. Bagaimana mengolah daun kersen menjadi nugget agar menjadi makanan kesehatan ?
    3. Bagaimana prospek usaha nugget daun kersen ?

    C. Tujuan Penelitian

    1.    Menemukan manfaat daun kersen bagi kesehatan.

    2.    Mendeskripsikan pengolahan daun kersen menjadi nugget agar dapat menjadi makanan kesehatan.

    3.    Menganalisis prospek usaha dari nugget daun kersen.

    D. Manfaat Penelitian

    Beberapa manfaat yang dapat diambil penyusunan karya tulis, antara lain: Bagi para pemuda, dengan adanya penelitian ini dapat ditemukannya produk-produk inovasi baru. Sehingga para pemuda dapat terinpirasi atas penelitian ini. Dan akhirnya pemuda ini terdorong untuk dapat menciptakan suatu inovasi baru yang bermutu dan berkualitas. Bagi masyarakat, dapat dijadikan alternatif pilihan makanan sehat yang mudah memproduksinya sekaligus murah dan terjangkau bagi semua kalangan konsumen. Bagi  produsen atau perusahaan, antar pengusaha dapat saling berlomba-lomba untuk menciptakan suatu produk baru yang tentunya aman dan terbebas dari zat-zat yang berbahaya bagi tubuh manusia agar hasil produksinya dapat diterima dan menjadi pilihan utama konsumen.

    Bab II. Kajian Pustaka

    A. Tanaman Kersen

    Kersen adalah sejenis pohon sekaligus pohonnya yang kecil dan manis berwarna merah cerah. Tanaman kersen dapat tumbuh tinggi smpai 12 m, tapi pada umumnya hanya sekitar 3-6 m saja. Tanaman ini merupakan tanaman hijau abadi, terus menerus berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Tanaman kersen ini memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut :

    Kerajaan       : Plantae

    Divisi            : Magnoliophyta

    Kelas            : Magnoliopsida

    Ordo            : Malvales

    Famili           : Muntingiaceae

    Genus           : Muntingia L.      

    Spesies         : Muntingia calabura

    Kersen memiliki cabang-cabang mendatar, menggantung di ujungnya, membentuk naungan yang rindang. Ranting-ranting berambut halus bercampur dengan rambut kelenjar, demikian pula daunnya. Daun-daun terletak mendatar, berseling, helaian daun tidak simetris, bundar telur lanset, tepinya bergerigi dan berujung runcing. Sisi bawah berambut kelabu rapat, bertangkai pendek. Daun penumpu yang sebelah meruncing bentuk benang. Kersen berasal dari Amerika tropis (Meksiko selatan, Karibia, Amerika Tengah sampai ke Peru dan Bolivia), kersen dibawa masuk ke Filipina pada akhir abad-19, dan lalu dengan cepat menyebar di seluruh wilayah tropis Asia Tenggara.  (id.wikipedia.org/wiki/kersen.com)

    Kersen merupakan salah satu jenis phon pinggi jalan yang umum sekali dijumpai, terutama di wilayah-wilayah yang kering. Kersentumbuh sendiri di pekarangan dan sepanjang halaman mukan rumah, di tempat yang tak ada pohon lain dapat tumbuh. Kersen menjadi salah satu tumbuhan pionir yang paling banyak dijumpai di wilayah hunian manusia di daerah tropis. Kersen dapat tumbuh baik pada ketinggian sampai 1000 m dpl. Di Asia Tenggara, kersen merupakan salah satu jenis pohon pinggir jalan yang umum sekali dijumpai, terutama di wilayah-wilayah yang kering seperti di Jawa bagian timur. Kersen tumbuh sendiri di pekarangan yang terinjak-injak dan sepanjang halaman muka toko, di tempat yang tak ada pohon lain dapat tumbuh. Jenis ini menyenangi pH 5,5-6,5; toleransinya terhadap garam jelek sekali (http://yacobsemesta.blogspot.com/2009/05/caea-tips-budidaya-kersen).

     Tanaman Kersen di Indonesia memang belum banyak dimanfaatkan sebagai produk pangan olahan. Akan tetapi, di luar negeri, Kersen sudah banyak dikonsumsi dalam bentuk olahan. Misalnya di Srilangka Kersen diolah menjadi selai dan diawetkan sebagai kismis buah.Melihat dari berbagai potenasi buah kersen di Indonesia, beberapa produsen memiliki ide untuk memanfaatkan buah Kersen untuk dijadikan komoditi local. Beberapa produk yang dapat diolah dari tanaman kersen antara lain: Selai Kersen, Kismis Kersen, Sirup Kersen, Permen Jelly Kersen, Dodol Kersen, dan lain-lain. (purwantaputramadya.blogspot.com/2011/04/pemanfaatan-tanaman-kersen-sebagai_02.html). Tapi pemanfaatan tanaman kersen tersebut biasanya hanya buahnya saja yang dimanfaatkan.

    Daun kersen mempunyai manfaat untuk kesehatan, antara lain sebagai antitumor, karena mengandung senyawa tanin, flavonoids, dan saponin. Rebusan daun kersen menjadi antiseptik dan antiflamasi atau antiradang. Penggunaan daun kersen untuk menurunkan kadar gula penderita diabetes sudah dilakukan sejak lama. Beberapa ilmuwan yang meneliti daun kersen mengetahui, daun kersen mengandung senyawa kimia golongan saponin dan flavonoid. Daun kersen juga berkhasiat melindungi fungsi otot jantung. Sebuah penelitian membuktikan kerja aktif kandungan daun kersen dalam melindungi fungsi otot jantung. Minum rebusan daun kersen baik untuk melindungi fungsi jantung dan kemungkinan kerusakan akibat racun yang masuk ke dalam tubuh. Meski beberapa penelitian sudah menyebut demikian, hingga saat ini belum ada penelitian yang menyebutkan dosis dan aturan pakai daun kersen untuk melindungi selaput membran otot jantung (http://www.tabloidcempaka.com/index.php/read/kesehatan/detail/198/Manfaat-Berbeda-dari-Buah-dan-Daun-Kersen).

    B. Nugget

    Nugget adalah salah satu jenis makanan beku yang kini banyak dicari oleh masyarakat. Selain rasanya yang gurih dan sesuai selera namun penyajiannya juga tidak memerlukan waktu lama. Bentuk nugget biasanya pipih, bulat, kotak atau memanjang pendek. Bisa juga dibentuk menyerupai huruf atau binatang untuk menarik perhatian konsumen, khususnya adalah anak-anak.

    Nugget ayam diciptakan pada tahun 1950 oleh robert c. Baker seorang profesor ilmu pangan di cornell univercity dan di terbitkan sebagai karya akademis unpantented. Inovasi Dr baker itu untuk ayam McNuggets pertama kali dibuat pada komisi McDonald dengan tyson foods pada tahun 1979 dan produk ini dijual pada tahun 1980. Beberapa restoran fast foods juga meluncurkan alternatif nugget sayuran (www.deponugget.com/tags.php?tag=sejarah-nugget).

    Nugget merupakan produk yang sedang berkembang dan banyak diminati semua lapisan, dari mulai anak-anak hingga manusia lanjut usia (manula). Nugget yang banyak beredar yaitu produk yang berbahan baku danging ayam dan dicampur tepung terigu/tepung roti dan susu. Kini bahan baku pembuatan nugget semakin tinggi yang membuat harga nugget juga ikut tinggi.

    Bahan baku utama dalam pembuatan nugget adalah bagian dada dan paha ayam. Semuanya tanpa kulit dan tulang dan selanjutnya akan memasuki tahap penggilingan. Bahan pencampur lainnya yang diperlukan adalah minyak nabati untuk menggoreng nugget sampai matang, fosfat digunakan untuk meningkatkan emulsi dan daya ikat air dari daging itu, air es yang digunakan untuk melarutkan campuran agar lembut dan kalis serta bahan pelapis terdiri dari batter dan tepung roti.Penambahan bumbu untuk menambah citarasa nugget seringkali berbeda-beda tergantung produsen yang membuatanya namun secara umum bumbu yang dicampurkan adalah garam dan rempah-rempah. Rempah-rempah yang biasa dicampurkan terdiri dari bawang putih, bawang merah, ketumbar, lada dan flavor ayam.(Rahayu, Liswidyanti, 2011, 45-48).

    Beberapa tahun belakangan ini, telah dikenal salah satu jenis makanan olahan siap beli yang disebut “nugget”. karena praktis dan citarasanya pun lezat maka segeralah nugget menjadi favorit anak-anak dan para ibu rumah tangga. Dipasaran pun begitu banyak produsen yang memproduksi nugget dalam berbagai variasi, diantaranya adalah :

    1.    Pizza chiken nugget

    2.    Chiken steak nugget

    3.    BBQ chiken nugget

    4.    Garlic & ginger chiken nugget

    5.    Teriyaki fish nugget

    6.    Vegetable chiken nugget

    7.    Sesame shriimp nugget

    8.    Hot chiken nugget

    9.    Teriyaki chiken nugget

    10. Original chiken nugget

    11. BBQ beef nugget

    12. Cheese chiken nugget

    13. Pizza beef nugget

    14. Fillet chiken katsu

    15. Seafood nugget

    16. Prawn sesame nugget

    17. Chiken coriander nugget

    (Adam, Dewi, 2003, 3-5).

    C.   Makanan Sehat

    Pangan merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi kehidupan setiap insan baik secara fisiologis, psikologis, sosial maupun antropologis. Biasanya pangan selalu terkait dengan upaya manusia mempertahankan hidupnya. Makanan yang sehat adalah makanan yang sudah mencukupi kebutuhan gizi secara merata.  Jadi dalam hal ini, diperlukan perbaikan gizi yang menekankan pentingnya konsumsi pangan rakyat dan jumlah dan mutu gizi yang cukup dan seimbang yang nantinya akan berdampak pada peningkatan status gizi masyarakat (Wirakartakusumah, 2001, 1)

    Suatu kelompok makanan dapat dikatakan sebagai makanan sehat jika makanan tersebut sudah mencukupi gizi yang seimbang. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktifitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal. Jika sesorang mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat asupan gizi yang melebihi kebutuhan, serta pola makan yang padat energi maka ia akan beresiko terkena berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan darah tingggi, penyakit jantung dan sebagainya, karena itu, pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.

    Menurut Words Health Organitation (WHO) tahun 1945 mmengungkapkan bahwa “ Health is state of complete physical, mental and social well being and not merely the absence of desease and infimiti”. Yang artinya adalah “kesehatan adalah hal yang harus dilengkapi oleh badan, pikiran dan sosial baik berwujud and tidak semata-mata ketiadaan dari kelemahan”. Tujuan utama pelayanan kesehatan adalah tercapainya kenaikan pertumbuhan yang memadai, bukan sekedar mencegah kekurangan gizi saja. Jadi makanan sehat untuk kelangsungan hidup ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan angka harapan hidup manusia (Subarni, Maryani, 1994, 10)

    D.  Penyakit Degeneratif

     Penyakit degeneratif adalah penyakit akibat penurunan fungsi organ / alat tubuh. Tubuh mengalami defisiensi produksi enzim & hormon, imunodefisiensi, peroksida lipid, kerusakan sel ( DNA ), pembuluh darah, jaringan protein & kulit ( ketuaan ) (www.rsudkudus.com/gizidanpenyakit/penyakitdegeneratif). Penyakit ini adalah penyakit non infeksi yang disebabkan oleh menurunnya fungsi sel, jaringan dan organ sejalan dengan bertambahnya usia manusia. Kini penyakit ini sudah menyerang manusia pada usia 40 tahunan. Bahkan bisa jadi pada usia di bawah 40 tahun sudah terkena penyakit ini. Padahal dulu penyakit ini mulai penyerang manusia pada usia 60 tahunan.  Salah satu penyebab penyakit ini adalah pola makan yang tidak seimbang. Ada sekitar 50 penyakit degeneratif. Berikut sajian tentang mengenal penyakit degeneratif sebagai pengetahuan awal. Semoga bermanfaa (Urinsantoso,wordpress.com/2012/12/08).

    Di bawah ini adalah penyakit yang termasuk penyakit degeneratif, di antaranya adalah :

    1. Tekanan darah tinggi ( Hipertensi )

     penyakit yang terjadi bila darah memberikan gaya yang lebih tinggi dibandingkan kondisi normal secara persisten pada sistem sirkulasi. Tekanan darah tinggi / hipertensi secara umum didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Penyakit ini dapat menyerang pada siapa saja. Tetapi sering terjadi pada penyandang diabetes / penyakit ginjal, ibu hamil, dan sangat sering terjadi pada orang berusia 60 tahun keatas, karena tekanan darahnya secara alami cenderung meningkat secara alami seiringnya bertambahnya usia. Secara 20%-40% variasi tekanan darah diantara individu disebabkan oleh faktor genetik(Palmer dan William, 2007, 10/32).

    2. Stroke

    Penyakit kematian kedua di dunia dengan angka lebih dari 5,1 juta kematian tiap tahunnya. Stroke terjadi apabila pembuluh darah di otak pecah atau tersumbat. Gejala-gejalanya dapat berlangsung lebih dari 24 jam. Riwayat stroke biasanya terjadi pada orang tua (baik ayah maupun ibu) yang akan meningakatkan risiko stroke. Peningkatan risiko stroke ini dapat diperantai melalui beberapa mekanisme, yaitu : penurunan genetis terhadap faktor risiko stroke, penurunan kepekaan terhadap risiko stroke, pengaruh lingkungan pada pola hidup dan paparan lingkungan dan interaksi antara faktor genetik dan lingkungan(Elsani, Salma, 2009, 42).

    3. Diabetes Mellitus

    Kata Diabetes Melitus berasal dari bahasa Yunani. Diabetes berarti pancuran/aliran, dan Mellitus berarti madu/manis. Oleh karena itu, diabetes mellitus diartikan sebagai penyakit yang ditandai oleh keluarnya / mengalirnya suatu cairan yang berasa manis dari dalam tubuh. Penderita diabetes melitus akan mengeluarkan air seni ( urine ) yang mengandung kadar gula tinggi. Salah satu tanda orang menderita diabetes melitus ini adalah banyak minum tetapi juga banyak mengeluarkan air seni terutama pada malam har(Widarto2007, 7). Penyakit ini adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein (id.wikipedia.org/wiki/diabetes_melitus).

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A.     Sasaran Penelitian

    Sasaran dalam karya tulis ini adalah daun kersen yang akan dibuat inovasi baru makanan kesehatan yang berkualitas.

    B.    Sumber Data

    Data yang diperoleh dari buku literatur, data yang berada di web yang berkaitan dengan tema dan tanaman kersen.

    C.   Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan meliputi :

    1.    Studi pustaka

    Penulis membaca buku-buku atau media cetak lain yang ada korelasinya dengan tema yang dibahas.

    2.    Ekperimen

    Yaitu uji coba pembuatan nugget daun kersen.

    D.    Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data menggunakan teknik induktif, artinya data yang diperoleh berasal dari data-data khusus kemudian diambil kesimpulan secara umum dan juga kesimpulan dari eksperimen yang penulis lakukan. Data yang diperoleh dikelompokkan dan disusun dengan sumber data yang diperoleh.

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    A.  Manfaat Daun Kersen Bagi Kehidupan

    Tanaman kersen sering dijumpai di setiap daerah terutama tepi jalan. Tumbuhan ini yang paling sering digunakan adalah bagian buah dan daun untuk bagian lain seperti halnya tanaman biasa. Untuk buah secara umum telah dikenal masyarakat sebagai obat asam urat.

    Berikut ini adalah pemanfaatan tanaman  kersen dalam kehidupan secara umum. Diantaranya adalah :

    No.Bagian tumbuhanManfaat/kegunaan
    1.Buah kersenBiasanya diolah menjadi berbagai olahan, karena bermanfaat untuk menyembuhkan asam urat dan juga memiliki rasa manis yang mudah diolah menjadi berbagai olahan.
    2.Daun kersenSering digunakan sebagai tempat peneduh, dan biasanya hanya diolah menjadi teh sederhana dengan cara direbus saja, karena dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
    3.Kayu kersen Memiliki tekstur yang lunak dan mudah kering, yang biasanya digunakan sebagai kayu bakar.
    4.Kulit kayu kersenMudah untuk dikupas, biasanya digunakan untuk bahan tali sederhana, selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan kain pembalut.

    Tanaman kersen sebagian besar didominasi oleh daunnya, dan untuk mendapatkannya jauh lebih mudah serta tidak memerlukan biaya. Sebab daun kersen ini merupakan barang ekonomi bebas. Dan pertumbuhannya pun dalam jangka waktu yang cukup pendek, sehingga tidak mengurangi populasi tanaman kersen di muka bumi ini.

    Tanaman kersen yang terkadang sering dianggap dengan “tanaman rendahan” memilki kandungan yang banyak dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Salah satunya adalah daunnya. Daun kersen biasanya dipandang sebelah mata, sebagian besar masyarakat tidak mengetahui manfaat di balik daun dari tanaman pinggir jalan ini. Masyarakat menggunakan tanaman kersen hanya sebagai pohon peneduh, tidak lebih. Daun kersen mempunyai warna hijau, baik hijau tua maupun hijau muda. Sedikit bulu-bulu halus yang menyelimuti permukaan daun ini. Dibaliik itu semua daun kersen mempunyai kandungan dan manfaat yang tidak kalah dengan sayuran pada umumnya.

    Berikut ini adalah manfaat  daun kersen bagi kesehatan tubuh manusia :

    1.    Antiseptik

    Rebusan daun kersen (ceri) ini ternyata mempunyai khasiat yang dapat membunuh mikroba atau sebagai antiseptik. Rebusan daun kersen terbukti dapat membunuh bakteri sebagai berikut : C. Diptheriae , S. Aureus, P. Vulgaris, S. Epidemidis, dan K. Rhizophil. Aktivitas anti bakteri dari daun kersen ini disebabkan oleh adanya kandungan senyawa seperti tanin, flavonoids dan saponin yang dimilikinya.

    2.    Antiinflamasi

    Rebusan daun Kersen (Ceri) juga mempunyai khasiat untuk mengurangi radang (antiinflamasi) dan juga menurunkan panas. Tetapi dalam hal ini, antiinflamasi di sini adalah obat yang dapat mengurangi gejala terjadinya radang yang disebabkan bukan karena mikroorganisme(noninfeksi) melainkan dikarenakan oleh infeksi yang terjadi pada bagian yang sudah terkena radang. Biasanya anti inflamasi ini terdapat pada obat-obatan kimia, oleh karena itu daun kersen ini merupakan obat alternatif yang tentunya jauh lebih dari aman.

    3.    Antitumor

    Daun kersen (ceri) juga mempunyai efek anti tumor, kandungan senyawa flavonoid yang dipunyai daun kersen (ceri) ini ternyata dapat menghambat pertumbuhan sel kanker secara invitro/laboratories. Jadi bagi penderita tumor jika secara rutin mengkonsumsi daun kersen, lebih kurangnya akan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker yang sebelumnya, sel kanker tersebut seiring bertambahnya waktu akan terus berkembang dan tentunya semakin membahayakan bagi Si Penderita.

    4.    Antidiabetes

    Daun kersen mengandung senyawa kimia golongan saponin dan flavonoid. Senyawa golongan flavonoid dapat bekerja sebagai antioksidan, sehingga dapat menyekresi hormon insulin yang diperlukan untuk metabolisme gula.

    Selain mempunyai manfaat di bidang kesehatan, jika daun kersen ini diolah menjadi olahan yang menarik, tentunya daun kersen ini akan menjadi bahan yang memiliki nilai jual, memiliki keuntungan besar jika olahannya dijadikan sebagai prospek usaha. Hal ini, dikarenakan daun kersen ini merupakan barang bebas yang jumlahnya cukup banyak. Jadi, untuk mendapatkan daun kersen ini cukuplah mudah dan tidak memerlukan biaya seperserpun. Pemanfaatan daun kersen sebagai produk usaha memang belum pernah ada sebelumnya, dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang hal tersebut di masyarakat umum. Banyak yang menganggap daun kersen adalah bahan makanan yang berbahaya jika dimakan. Padahal, malah sebaliknya, daun kersen adalah bahan makanan yang aman untuk dimakan sekaligus juga mengandung manfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

    B.   Pengolahan Daun Kersen Menjadi Nugget

    Selama ini daun kersen tidak pernah diolah menjadi produk makanan yang menarik. Biasanya daun kersen ini hanya dibuat sebagai teh saja, tidak lebih. Hal tersebut dikarenakan tekstur dan rasa daun kersen yang tidak begitu enak. Untuk menanggapi masalah tersebut, penulis melakukan percobaan / eksperimen dengan mengolah daun kersen menjadi makanan yang banyak disukai oleh masyarakat yaitu nugget daun kersen yang berjual jual dan tentunya juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Cara pengolahan produk nugget ini cukup mudah dan bahannya pun cukup terjangkau. Berikut ini cara pengolahan beserta alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan nugget daun kersen.

    1.    Bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan nugget daun kersen adalah sebagai berikut: 5 butir telur ayam, 100 gram daun kersen, 75 gram tepung terigu, 3 siung bawang merah, 2 siung bawang putih, ½ sendok teh merica, 2 ½ sendok teh garam, 1 sendok teh gula, tepung panir secukupnya.

    2.    Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan nugget daun kersen adalah sebagai berikut: Cobek, pisau, panci, 4 buah piring, alat untuk mengukus, oven, loyang.

    3.    Proses dalam pembuatan nugget daun kersen

    Pertama cuci bersih daun kersen yang sudah dipetik, kemudian rebus daun tersebut sampai matang. Ketika air mendidih, tambahkan garam secukupnya untuk menetralkan daun kersen agar menghilangkan rasa gatal pada daun kersen. Kemudian tiriskan daun yang sudah direbus tadi, kemudian potong-potong halus daun tersebut.

    Haluskan bahan-bahan yang diantaranya adalah 3 siung bawang merah, 3 siung bawang putih, garam, gula dan merica. Kemudian kocok lepas 3 butir telur sampai berbuih. Penambahan telur ini,  selain berguna untuk mengenyalkan nugget tersebut, juga dapat berguna untuk penambahan protein pada nugget daun kersen agar tercipta makanan bergizi dan seimbang.

    Langkah selanjutnya campurkan daun kersen, tepung terigu, dan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan kedalam kocokan telur. Tambahkan garam secukupnya hingga adonan tadi mempunyai rasa sedap yang sesuai selera masing-masing. Siapkan loyang yang telah dilapisi daun pisang. Hal ini bertujuan agar adonan tidak menempel pada loyang. Setelah itu masukkan adonan tersebut kedalam loyang tadi. Dan kukus hingga matang. Setelah matang tunggu hingga sedikit mendingin. Potong-potong sesuai selera yang diinginkan.

    Kocok 2 butir telur ayam yang akan digunakan sebagai bahan pelapis/pencelup. Kemudian masukkan potongan tadi kedalam kocokan telur, dan kemudian lapisi dengan tepung panir(tepung roti) hingga merata. Setelah itu ulangi pelapisan nugget tersebut 1 kali lagi. Simpan dalam frezer minimal selama 1 hari, agar nugget yang siap dimakan nantinya akan bertekstur lembut.

    Setelah itu, goreng nugget yang sudah didinginkan, tetapi dalam hal ini lebih baik disarankan nugget diolah dengan cara dioven. Hal in bertujuan menghindari minyak jahat yang berada pada minyak goreng. Minyak goreng mengandung lemak jahat yang dapat mengakibatkan kolesterol. Dengan cara di pengobatan penyakit degeneratif akan lebih efektif penyembuhannya.

    Setelah melakukan percobaan kurang lebihnya selama 3 kali. Akhirnya penulis dapat membuat nugget daun kersen yang sehat, bergizi dan dapat dijadikan alternative pengobatan penyakit degeneratif.

    C.   Nugget Daun Kersen Menjadi Makanan Sehat dan Obat Penyakit Degeneratif

    Akhir-akhir ini banyak anak yang sudah mengenal nugget, dan nugget merupakan salah satu makanan favorit mereka. Nugget yang sering dijual dipasaran adalah nugget ayam produksi olahan siap saji dan menjadi pilihan para orang tua karena alasan lebih praktis (tinggal menggoreng). Akan tetapi di balik itu, masyarakat tidak mengetahui bahaya mengonsumsi nugget tersebut secara terus-menerus. Karena gizi yang kurang dari nugget ayam tersebut dan pengolahannya yang menggunakan minyak goreng yang termasuk lemak jahat, bahkan terkadang, banyak nugget yang menggunakan bahan pengawet berbahaya. Dengan adanya nugget daun kersen ini semua masalah yang berada pada nugget ayam pada umumnya di pasaran dapat diminimalisasi. Oleh karena itu, nugget daun kersen merupakan salah satu makanan sehat yang berkualitas. Berikut ini adalah alasan nugget daun kersen dapat menjadi makanan sehat :

    1.    Terbuat dari bahan-bahan alami yang cukup aman.Tidak ada bahan pengawet yang biasanya ada pada nugget pasaran umumnya

    2.    Nugget daun kersen adalah nugget yang mengandung kandungan gizi yang seimbang karena bahan utamanya adalah sayuran

    3.    Selain, mengandung kandungan gizi yang baik, nugget daun kersen juga mengandung zat-zat yang dapat mengobati beberapa penyakit

    Penyakit penyakit yang dapat diobati dengan daun kersen pun cukup banyak, di antaranya adalah kelompok penyakit degeneratif yang berupa penyakit diabetes mellitus, hipertensi, stroke, kanker dan lain-lain. Penderita penyakit ini biasanya menyembuhkan penyakitnya dengan cara mengonsumsi obat-obatan kimia yang jika dikonsumsi secara terus-menerus akan menimbulkan efek buruk bagi tubuhnya. Selain itu, rasanya pun juga pahit. Inovasi baru nugget daun kersen ini kurang lebih dapat mengobati penyakit-penyakit tersebut. Berikut ini adalah keunggulan nugget daun kersen sebagai obat :

    1.    Nugget daun kersen merupakan salah satu obat alami tanpa bahan-bahan kimia

    2.    Harga dari obat ini tidak mahal dan terjangkau

    3.    Obat nugget daun kersen memiliki rasa yang cukup enak dibandingkan dengan obat-obatan lain

    4.    Nugget daun kersen ini memiliki efektivitas yang besar, karena bahan-bahan pelengkapnya tidak menimbulkan efek samping

    5.    Kandungan dalam daun kersen sendiri terdapat senyawa positif yang dapat mengurangi risiko kronis berbagai penyakit degeneratif. Contohnya: antiseptik, anti inflamasi, anti tumor, anti diabetes, anti kolestrol, anti hipertensi, dll.

              Dibandingkan dengan nugget ayam yang beredar pada pasaran, nugget daun kersen ini lebih banyak mempunyai kelebihan. Untuk mengetahui hal tersebut, berikut ini adalah perbandingan antara nugget ayam dengan nugget daun kersen :

    No.Nugget ayam biasaNugget daun kersen
    1.Ketersediaan bahanBahan utamanya adalah ayam yang biasanya diimport pemerintah dari luar negeri.Bahan utamanya adalah daun kersen yang ketersediaannya melimpah dan cepat dapat diperbarui.
    2.Cara pembuatanLebih sulit, karena harus menggilingkan ayam terlebih dahulu.Lebih mudah, karena bahan utamanya tidak perlu digiling, melainkan hanya dicincang saja sudah cukup
    3.Kandungan giziLebih banyak mengandung lemak jahat yang berasal dari bahan utamannya tersebut yaitu ayamMengandung kandungan gizi yang seimbang, karena terdapat sayuran didalamnya yang juga mengandung kandungan gizi yang baik.
    4.KetahananSekitar 4 bulan, dalam keadaan bekuSekitar 1 bulan, dalam keadaan beku
    5.HargaRp. 20.000Rp. 15.000 (lebih murah)
    6.ManfaatMasyarakat hanya menggunakan untuk lauk makanan cepat sajiSelain dapat digunakan sebagai lauk sehari-hari, nugget daun kersen juga dapat digunakan sebagai obat beberapa penyakit.

    D.  Prospek Ekonomi Nugget Daun Kersen

    Nugget daun kersen mempunyai kelebihan dibidang ekonomi, diantaranya adalah dalam segi harga, nugget daun kersen lebih murah dibandingkan nugget ayam yang biasanya dijual di pasaran umum. Modal yang dikeluarkan akan mencapai sebagai berikut :

    1.    100 gram daun kersen : –

    2.    75 gram tepung terigu : Rp. 500

    3.    3 siung bawang merah : Rp. 500

    4.    2 siung bawang putih   : Rp. 300

    5.    75 gram tepung panir   : Rp. 1000

    6.    5 butir telur                 : Rp. 5000

    +

                                                      Rp. 7300

    Pada penjumlahan bahan tersebut didapatkan 18 buah nugget. dalam 18 buah nugget tersebut, biasanya akan dijual untuk satu bungkus pada umumnya. Jika dijual pada pasaran akan mendapatkan keuntungan besar dan para konsumenpun dapat membelinya dengan harga terjangkau. Misalnya satu bungkus nugget daun kersen dijual dengan harga Rp. 15000 maka penghasilan bersih yang didapat adalah Rp. 7700 per bungkus. Nugget daun kersen dapat menjadi solusi usaha baik dalam lingkup kecil maupun besar bagi para produsen.

              Produk nugget daun kersen ini sudah cukup layak untuk diperkenalkan dan diproduksi oleh masyarakat umum. Karena hasil dari eksperimen penulis sudah melalui berbagai proses yang salah satunya adalah hasil wawancara kepada masyarakat. Di antara hasil wawancara atau pendapat mereka, sebagai berikut :

    No.NamaTampilanRasaSaran
    1.Bu. EviKurang menarikEnakLebih baik tampilan dari nugget ini diusahakan jangan kelihatan irisan daun kersen yang begitu kasar.
    2.Bu. SofiTidak seperti nugget umumnyaEnakSebaiknya pengolahan nugget daun kersen ini, jangan sampai menggunakan minyak goreng, karena itu dapat mengurangi khasiat dari daun kersen tersebut.
    3.Bu.MuffaTampilannya biasaCukup enakSecara keseluruhan nugget daun kersen ini cukup baik.

    Dari pendapat-pendapat yang telah diberikan dari masyarakat, nugget daun kersen telah dapat disempurnakan menjadi nugget yang lebih berkualitas dan menarik.

              Berdasarkan data diatas, nugget kersen memiliki prospek usaha yang bagus untuk dikembangkan menjadi peluang usaha baru yang disukai oleh masyarakat dengan alasan sebagai berikut :

    1.   Nugget daun kersen tidak membutuhkan modal yang cukup besar, dikarenakan untuk memperoleh daun kersen tersebut tidak mengeluarkan biaya, sehingga masyarakat menengah kebawah dapat menjadikannya sebagai usaha.

    2.   Nugget adalah olahan yang sangat disukai masyarakat, sehingga nugget daun kersen memiliki tingkat minat konsumen yang tinggi.

    3.   Proses pembuatan nugget sangat sederhana

    4.   Bahan baku nugget daun kersen cukup mudah untuk ditemukan.

    BAB  V

    PENUTUP

    A.   Simpulan

    1.    Manfaat yang terkandung dalam daun kersen meliputi dapat dijadikan sebagai antitumor, antiseptik, antidiabetes, antihipertensi, antiinflamasi.

    2.    Pengolahan daun kersen menjadi nugget daun kersen dapat dilakukan dengan mudah. Tetapi, sebelum daun kersen diolah perlu dilakukan perebusan daun tersebut terlebih dahulu, agar tidak menimbulkan rasa gatal pada daun kesen tersebut.Jika di gunakan sebagai obat penyakit degenerative, maka pengolahannya ditekankan.  dengan cara di ovenNugget daun kersen juga merupakan antisipasi atas jajanan anak-anak yang sering mengandung zat-zat berbahaya.

    3.    Produk nugget daun kersen ini dapat menjadi peluang usaha.

    B.   Saran

    Adanya karya tulis ini, penulis berharap agar pengelolaan tanaman kersen lebih diberdayakan melalui ide-ide masyarakat khususnya bagi kaum muda sebagai generasi bangsa yang bertugas menjunjung tinggi kreativitas  yang salah satunya dengan barang / bahan yang mudah untuk diaplikasikan agar tercipta kemakmuran dan kepuasankarena ketersediaan bahan yang sudah dapat dikelola sendiri. Terlebih lagi menyangkut soal pangan yang setiap harinya tidak bisa lepas dari kebutuhan tiap individu.

    Bagi pemerintah, diharapkan dapat membantu perekonomian  masyarakat dengan cara memberi lapangan usaha  yang berupa usaha usaha sederhana tetapi menguntungkan, salah satunya adalah usaha nugget daun kersen.

  • Budaya Lokal Sebagai Bagian Tradisi Islam Nusantara

    Tradisi Islam Nusantara

    Pengertian Seni Budaya Lokal

    Seni budaya lokal artinya adalah bentuk seni atau tradisi yang ada pada daerah tertentu, mengakar dan menjadi pola hidup di masyarakat tersebut. Budaya ini berkembang secara turun temurun dan terus dilestarikan oleh generasi selanjutnya. 

    Semakin banyak suku di Indonesia semakin memperkaya khazanah kebudayaan Nusantara.
    Karena setiap suku memiliki tradisi dan adat istiadat yang berbeda-beda. Dan memberikan identitas dan corak yang jelas bagi daerahnya.

    Beberapa kesenian dan budaya lokal kemudian berakulturasi dengan Islam, namun keduanya tidak kehilangan ciri khasnya. Melalui akulturasi tersebut, Islam menggunakan budaya lokal sebagai media dakwah.

    Kebudayaan Menurut Islam

    Arti kebudayaan adalah hasil karya cipta manusia. Sedang kebudayaan dalam pandangan Islam adalah sebuah tata nilai dan tradisi yang berkembang dari ajaran Islam. Tata nilai tersebut mernupakan penerjemahan/untuk merealisir pokok-pokok ajaran al Qur’an dan Hadis dalam kehidupan nyata.

    Dari berbagai kelompok masyarakat di dunia termasuk Indoneisa telah menghasilkan sebuah kebudayaan yang disebut kebudayaan Islam. Tertu saja sudah beradaptasi dengan budaya lokal Nusantara. Hasilnya lahirlah beragam budaya lokal yang bercorak Islam.

    Pengertian Tradisi Islam

    Sebelum membahas tradisi Islam, perlu ditegaskan dahulu arti kesenian Islam. Kesenian Islam yaitu ekspresi estetis dikalangan orang Islam dengan menggunakan medium.

    Karya seni Islam dalam segala bentuk manifestasinya, apakah seni suara, musik, gerak, sastra atau seni pandang, seperti lukis, kaligrafi dan arsitektur adalah merupakan bagian dari ekspresi keimanan tauhid berdasarkan ajaran Nabi Muhammad SAW.

    Mengingat bidang estetis adalah wawasan yang tidak diberikan batasan terperinci dan paten dalam Islam yaitu lebih merupakan cobaan terhadap orang Islam untuk berkreasi dengan alasan keimanan tauhid tentang valid/tidaknya sebuah karya seni sebagai karya Islam adalah tetap merupakan upaya ijtihadi.

    Dalam karya seni Islam terdapat beberapa lahan kesenian yang kurang digunakan. Yaitu seni tari serta representasi figure manusia dan hewan termasuk sedikit sekali yang dikembangkan dalam karya seni Islam. Sebenarnya tidak ada dalil qot’i yang mendiskreditkan kreasi demikian. Tetapi corak aqidah Islam yang tauhid mendorong timbulnya kecurigaan terhadap representasi figural yang mengarah kepada kemusyrikan. Dalam hal ini sangat dominan.

    Sebagian besar eksprasi seni monumental dikalangan orang Islam adalah berhubungan dengan bidang keagamaan, masjid, madrasah, khalaqah, Qur’an, dan seterusnya.
    Dalam bidang sastra, seni suara, musik, kaligrafi, arsitektur kontribusi seniman muslim cukup luas dan mengagumkan.

    Anehnya musik yang telah popular sejak nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah pada tahun 622 kurang berkembang dalam Islam. Akibat negative yang sering timbul dari pagelaran musik mempengaruhi para ulama untuk menjauhi dari musik bahkan menetangnya.

    Dari sini kita memahami kenapa musik bercorak keagamaan sangat sederhana dan kurang berkembang. Tetapi disamping itu timbul musik sekuler yang tidak diakui pihak ulama.
    Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa tradisi Islam adalah hasil karya/seni orang Islam yang bersumber dari agama Islam.

    Seni Budaya Lokal Yang Bernuansa Islam

    Seni budaya lokal yang bernuansa Islam lebih diartikan sebagai kesenian daerah yang diilhami oleh Agama Islam. Dengan kata lain kesenian Nusantara yang telah berbaur dengan tradisi Islam. Dalam beberapa hal didaerah kita terdapat kesenian daerah yang dilhami/berbaur denga agama Islam antara lain:

    Debus

    Debus adalah kesenian asli masyarakat Banten, muncul pertama kali pada abad ke-16 pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasannudin (1532-1570). Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682) debus difokuskan untuk membangkitkan semangat pejuang dalam melawan Belanda.

    Kesenian ini merupakan bentuk kombinasi dari seni tari, seni suara, seni kebatinan yang bernuansa megis. Pertunjukkan ini dimulai dengan pembukaan (membaca) salawat kepada Nabi Muhammad SAW. Zikir selama 10 menit yang diiringi musik.

    Bersamaan dengan “beluk” (nyanyian zikir dengan suara keras) atraksi kekebalan tubuh sesuai permintaan penontonnya. Misalnya menusuk perut, mengisi anggota badan dengan golok dan sejenisnya.

    Wayang

    Wayang merupakan kesenial tradisional yang sangat dikenal. Juga merupakan media dakwah di Jawa yang dilakukan oleh Walisongo.

    Wayang menurut bahasa berasal dari kata wewayangan artinya bayangan orang atau benda. Dikatakan demikian karena yang melihat pertunjukkan hanya dapat melihat bayangan wayang yang dimainkan oleh dalang. Wayang menurut istilah artinya suatu bentuk kesenian tradisional asli yang berbentuk replika dari tokoh-tokoh yang ada dalam dunia pewayangan.

    Jenis wayang bermacam-macam, yaitu: wayang purwo, wayang gedog, wayang krucil, wayang menak, wayang beber, wayang golek, wayang kulit.

    Wayang kulit dibuat oleh Sunan Kalijaga untuk mengimbangi seni wayang yang ada saat itu. Dibuat demikian agar tidak menyerupai wujud manusia. Hal itu dibuat karena pada masa itu menggambar, melukis manusia bisa menimbulkan syirik. Asal mula cerita wayang berasal dari lakon Mahabarata yang ada pada zaman kerajaan Hidu-Budha.

    Selain wayang diartikan sebagai bayangan, juga diartikan sebagai bayangan angan-angan. Karena itu segala bentuk karakter tokohnya ada kaitannya dengan manusia. Misalnya tokoh Pandawa Lima yang selalu menunduk sebagai lambang tawaduk. Dasamuka dan Kumbakarna yang bermulut besar merupakan lambang orang yang jahat, sombong dan rakus.

    Pagelaran wayang dipimpin oleh seorang dalang. Secara bahasa dalang berasal dari kata ”dalla” artinya menunjukkan. Fungsi dalang adalah menunjukkan jalan kebaikan sebagaimana yang dilakukan oleh Sunan Kudus, Sunan Kalijaga.

    Dalam setiap lakon pementasan selalu berpinsip abadi, bahwa yang benar pasti menang dan yang salah pasti kalah. Itulah arti dakwah para walisongo yang dipetik dari QS al Isra (17): 81.
    Salah satu sarana wayang adalah ”kelir” menurut bahasa berasal dari kata hadir. Yang kemudian dianalogikan tempat kehadiran wayang. Menurut istilah kelir adalah tempat bermain para wayang untuk melakonkan unsur kebaikan dan kejahatan.

    Belencong (alat penerang) adalah lampu penerang yang dipasang diatas kepala sang dalang. Belencong diartikan sebagai matahari yang menyinari jagad pewayangan, penjelas hakikat hidup makhluk wayang yang meliputi manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Dengan matahari manusia dapat meniti jalan kebenaran dengan membersihkan jiwa.

    Bunyi-bunyian gamelan, neng, ning, nung diartikan: neng kana, ning kene, nung kono (di sana, di sini, di situ). Kemudian kempul yang beruasa pul … pul … pul … dan kedang berbunyi ndang … ndang … tak ndang. Lalu diakhiri dengan genjur yang berbunyi ghur …

    Bila dibunyikan bersama maka mempunyai arti: yang nang kana, ya neng kene, yang nung kono, ayo podo kumpul, ndang, ndang kabeh wae pada njegur. (ya di sana, ya disini, ya di situ, ayo semuanya cepat datang lalu terjun masuk Islam). Disinilah fungsi gamelan yang mempunyai arti penting dalam mengajak masyarakat untuk memasuki ajaran agama Islam.

    Tari Saman

    Berasal dari Aceh, dari dataran tinggi Gayo. Dahulunya tari saman disampaikan untuk merayakan peristiwa penting dalam adat Aceh, juga pada perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kata saman berasal dari salah satu nama ulama besar Aceh yaitu Syekh Saman.

    Tari saman tidak diiringi musik, menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan. Tarian ini dipandu yang lazim disebut Syekh. Biasanya terdiri dari delapan penari dan dua pemberi aba-aba sambil bernyanyi.

    Hadrah

    Musih ini berkembang di kalangan pesantren. Hadrah adalah suatu bentuk seni suara yang bernafaskan Islam dengan diiringi instrumen musik rebana dan disertai tarian dari para penabuh rebana. Ciri khasnya penggunaan rebana (perkusi dari kulit binatang) sebagai alat musik. Lagu yang dinyanyikan brupa puji-pujian kepada Allah dan Rasul, juga nasihat agama.

    Rebana adalah sejenis alat kesenian tradisional yang terbuat dari kayu, dibuat dalam bentuk lingkaran dan di tengah-tenganya dilobangi, kemudian di tempat yang dilobangi itu ditempati kulit binatang (biasanya kulit kambing) yang telah dibersihkan bulu-bulunya.

    Kasidah

    Yaitu suatu jenis seni suara yang bernafaskan Islam. Syair lagunya mengandung dakwah Islamiyah dan nasihat yang baik. Fungsi rebana pertama kali sebagai instrumen dalam nyanyian lagu-lagu keagamaan berupa pujian kepada Allah SWT dan rasulNya. Rebana berasal dari kata rabbana yang artinya wahai Tuhan kami. (suatu do’a dan pujian terhadap Tuhan). Ketika rasul hijrah ke Madinah belai disambut dengan rebana di pinggir jalan oleh masyarakat Madinah.

    Fungsi utama kasidah adalah sebagai media dakwah Islam dan sebagai hiburan dalam acara peringatan hari besar Islam. Karena pesatnya perkembangan kasidah antara lain karena ditopang oleh adanya kesepakatan pandangan ulama (termasuk pakar hukum Islam) bahwa menurut hukum Islam seni rebana dan kasidah itu boleh (mubah).

    Suluk

    Menurut bahasa suluk artinya jalan atau cara. Menurut istilah suluk artinya jalan yang mengacu pada hidup dengan cara sufi atau mengikuti aturan sufi. Suluk disebut juga sebagai ajaran spiritual Islam Jawa yang ditulis dalam bentuk puisi. Suluk berupa puisi pertama kali diciptakan oleh kaum priyayi terpelajar. Berisi filfasat atau ajaran mengenai kebijaksanaan hidup.

    Awal mulanya sulu merupakan aliran pemikiran dan prinsip hidup yang berkembang di istana (khusus disukai priyayi saja) Hindu Budha. Setelah Islam datang menyebar di Jawa dan sudah diberi nilai keislaman.

    Suluk tidak hanya dikenal di Jawa saja, di Sumatera suluk yang ditulis oleh Hamzah Fansuri (berjudul Syair si burung Pingai) dan Syamsuddin. Kalau di Jawa suluk ditulis oleh Sunan Bonang.

    Kesustraan Islami

    Kesusastraan Islami (budaya melayu kalsik) terdapat di sebagian wilayah pesisir Sumatra dan Semenanjung Melayu (daerah Aceh). Hal ini karena didukung sepenuhnya oleh keberadaan kerajaan di Aceh. Bentuk sastra yang berkembang adalah hikayat, pantun, syair yang menekankan pesoalan keagamaan.

    Tokoh terkenal (abad 17) adalah Hamzah Fansuri, Syamsyddin, Abdurrauf. Mereka menulis ilmu tasawuf Islam dalam bentuk sastro prosa. Ditulis dalam bahasa Arab Melayu. Karya beliau terpengaruh karya sastra Persia, yang menjadi bahan saduran mengenai cerita Amir Hamzah, Bayan Budiman, 1001 malam. Karya sadurannya adalah Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Ghulam, Hikayat Bakhtiar.

    Kalau di Jawa terpengaruh oleh Hidu-Budha dengan cerita yang bernafaskan Islam. Seperti Hikayat Pendawa Lima yang merupakan gubahan dari Serat Mahabarata dan Hikayat Sri Rama yang merupakan gabungan dari serta Ramayana. Sehingga cerita tersebut mengandung nilai Islam.

    APRESIASI TERHADAP TRADISI DAN UPACARA ADAT KESUKUAN NUSANTARA

    Mempelajari Tradisi Dan Upacara Adat Kesukuan Yang Bernuasna Islami.

    Tradisi merupakan kebudayaan masa lampau yang diwariskan dalam bentuk sikap, perilaku sosial, kepercayaan, prinsip-prinsi, dan sekepakatan perilaku. Hal ini berasal dari pengalaman di masa lampau yang membentuk perilaku masa kini.
    Di Indonesia terdapat berbagai macam tradisi yang masih dijaga dengan baik oleh pengikutnya. Bisa dalam bentuk adat istiadat, ritual, upacara keagamaan. Dalam pelaksanaannya tergantung/terpengaruh oleh lingkungan setempat.

    Selamatan

    Setiap ada peristiwa yang menakutkan, atau yang menyenangkan atau adanya harapan, seperti perkawinan, sakit, panen padi, menanam padi selalu mengadakan upacara selamatan. Selamatan dilakukan sebagai rasa syukur, dengan permohonan agar selalu mendapatkan keselamatan.

    Setelah Islam datang selamatan dikemas Islami, seperti dengan tahlilan, penajian. Sebelum Islam datang diisi dengan bacaan mantra-mantra.
    Ada upacara lain yang sering dilakukan masyarakat sekitar kita, yaitu upacara kematian, yaitu saur tanah, satu hari, tiga hari, tujuh hari, empat puluh hari, seratus hari, seribu hari, nguwis-uwisi kematian seseorang. Acara selamatan selalu diisi dengan kenduri (membagi-bagi makanan) sesuai tema selamatan yang sedang dilakukan.

    Upacara Turun Tanah di Aceh

    Nama aslinya adalah Peutron Aneuk U Tanoh atau turun tanah. Artinya orang tua menurunkan bayi ke tanah setelah bayi berusia 44 hari. Sebelumnya seorang ibu melakukan pantangan dengan tujuan agar bayi sehat dan baik.

    Upacara dipimpin oleh ketua adat dengan menggendong bayi menuju tangga rumah sambil membaca do’a-do’a dari ayat Al Qur’an. Kemudian menuruni tangga rumah dengan bayi tetap digendongnya.
    Sampai di tanang upacara dilanjutkan mencincang batang pisang atau pohon keladi yang telah disediakan. Hal ini mengibaratkan keperkasaan dan dimaksudkan agar bayi kelak dikaruniai sifat perkasa dan kesatria.

    Ketua ada melanjutkan acara membawa masuk bayi ke dalam nimah yang disambut oleh seluruh hadirin dan keluarga. Dimeriahkan dengan rebana, tari-tarian, pencak silat, permainan kesenian lainnya. Disajikan pula berbagai makanan.

    Sekaten

    Pada tahun 1939 tahun saka atau 1477 M, Raden Patah dengan dukungan para wali mendirikan masjid Demak. Berdasarkan kesepakatan digelar siar Islam selama 7 hari menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dibunyikan dua perangkat gamelan karya Sunan Giri yang membawakan gending karya Sunan Kalijaga.

    Setelah mengikuti acara tersebut, masyarakat yang ingin memeluk Islam mengucap dua kalimat syahadat (sahadatain). Dari kalimat tersebut muncul istilah sekaten.
    Saat kerajaan Islam dari Demak pindah ke Mataram perayaan sekaten tetap digelar. Begitu juga setelah Mataram terbagi menjadi dua Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.

    Di Kasultanan Yogyakarta perayaan sekaten berdasarkan tiga dasar pokok yaitu:
    1.    Dibunyikan dua perangkat gamelan (Kajeng Kyai Nagawilaga dan Kajeng Kyai Guntur Madu) di Kagungan Dalem Pagongan Masjid Agung Yogyakarta selama 7 hari berturut-turut, kecuali Kamis malam sampai Jumat sian.
    2.    Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW tanggal 11 Mulud malam di serambi kagungan Dalem Masjid Agung. Dengan bacaan riwayat nabi oleh Abdi Dalem Kasultanan, para kerabat, pejabat, rakyat.
    3.    Pemberian sekedah Ngarsa Dalem Sampean Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan, berupa hajad dalem gunungan dalam upacara grebeg sebagai upacara puncak Sekaten.

    Mulai tahun 1960 sekaten sebagai pasar rakyat. Pasar malam perayaan sekaten berlangsung selama 39 hari. Menurut penanggalan Jawa selain Grebeg Mulud ada juga grebeg syawal yang diadakan hari pertama syawal (bulan jawa). Grebeg besar diadakan pada hari ke 10 bulan Jawa yang dihubungkan dengan hari raya umat Muslim (qurban, idul adha).

    Adat Perkawinan Aceh

    Tradisi penikahan Aceh banyak diwarnai oleh tradisi Islam, hal bisa dilihat dari beberapa tahapan-tahapan pernikahan:
    Melamar
    Keluarga pria yang akan melamar seorang gadis mengutus seorang penghubung yang disebut seulangke. Apabila pihak perempuan setuju pihak pria mengantarkan tanda ikatan yang disebut ranub kong baba. Biasanya berupa emas dan pakaian untuk si gadis. Kedua keluarga kemudian menetapkan hari perkawinan dan mas kawis yang harus di berikan pihak pria. Mas kawin disebut jeunameu.

    Persiapan perkawinan
    Menjelang pernikahan sang gadis dipingit selama satu bulan untuk dibimbing cara berumah tangga, dianjurkan tekun mengaji.
    Dua hari sebelum pernikahan, keluarga wanita mengadakan upacara mandi air bunga bagi gadis. Dengan tujuan membersihkan dosa, disamping sebagai pengharum badan. Diteruskan mengadakan upacara koh andam yaitu upacara membersihkan anak rambut di tengkuk, dahi, merapikan alis mata, juga menginai kuku-kuku menjadi mereh, memerahkan bibir dengan memakai sirih.

    Upacara pernikahan
    Sebelum upacara pernikahan dilangsungkan , calon pengantin perempuan memperlihatkan  kemampuannya menamatkan pembacaan al Qur’an. Kemudian ayah kandung pengantin perempuan memimpin upacara pernikahan/ijab kabul.
    Setelah itu pihak pengantin pria menyerahkan jeunameu atau mas kawin berupa sekapur sirih, seperangkat kain adat, emas puan. Emas yang digunakan adalah uang mas kuno seberat 100 gram. Sebelum kedua mempelai dipersandingkan di pelaminan keluarga mengadakan upacara menginjak telur yang dilakukan oleh pengatin pria.

    Pakaian Pengantin
    Pengatin pria celana panjang yang (cekak musang), kain sarung (pendua), serta kemeja belanga pakai bis benang emas, memakai kopiah (makutup), sebilah rencong terselip di depan perut. Pengantin perempuan memakai celana panjang (cekak musang) baju kurung sampai pinggul, kain sarung. Perhiasan berupa kalung yang disebut kula, pending, gelang tangan, gelang kaki.

    Ziarah Kubur

    Yaitu kebiasaan mengunjungi makam dan meletakkan bunga di atas kuburan seseorang. Sampai saat ini masih dipertahankan. Tujuan awalnya adalah untuk memohon restu dan mendapat berkah dari orang yang sudah meninggal. Tradisi ini dipengaruhi budaha Hindu-Budha yakni pemujaan terhadap arwah nenenk moyang.

    Setelah Islam datang tujuan ziarah diarahkan untuk mendo’akan yang telah meninggal agar diampuni dosa-dosanya juga sebagai media kontemplasi bagi seseorang agar selalu mengingat kematian.
    Biasanya yang dikunjungi makam para wali. Setelah berkembang juga makan sanak keluarga. Waktu ziarah menjelang bulan Ramadhan dan hari raya idul fitri. Saat ziarah diisi dengan bacaan tahlil, tahmid, surah pendek dalam al Qur’an.

    MEMBERIKAN APRESIASI TERHADAP TRADISI DAN UPACARA KESUKUAN NUSANTARA YANG BERNUANSA ISLAMI.

    Selanjutnya kita akan membahas apa itu kenduri. Kenduri adalah selamatan, upacara tradisi yang disesuaikan dengan ajaran-ajaran agama di Jawa. Gejala kenduri merupakan bagian dari proses Islamisasi yang belum selesai sejak Islam masuk ke Nusantara yang dibawa oleh para wali.

    Hal ini diperkuat oleh analils Dr. Zamakhsyari Dhofier, bahwa penyebaran Islam di Jawa tidak mudah penuh tantangan, dan setahap demi tahap. Pada dasarnya ada dua tahap yaitu; gelombang pertama ialah pengislaman orang Jawa menjadi orang Islam sekedarnya, yang selesai pada pada abad ke-16. Gelombang kedua ialah pemantapan mereka betul-betul menjadi orang Islam yang taat, yang secara pelan-pelan menggantikan kehidupan keagamaan yang lama, hampir secara menyeluruh tetapi tidak pernah disempurnakan misalnya syariah Islam belum secara menyeluruh pernah diterapkan di Jawa.

    Proses Islamisasi yang begitu panjang bukan disebabkan oleh latar belakang nilai-nilai budaya sebelumnya yang begitu kuat dianut, tetapi karena proses Islamisasi yang dilakukan oleh para wali cenderung mengadakan kompromi lokal.

    Cara ini dipahami sebagai sikap metodik dan strategi dakwah dikalangan masyarakat tradisional. Dengan kata lain pada dasarnya proses Islamisasi yang dilakukan para wali bukan untuk mengadakan kompromi budaya, melainkan bagaimana Islam bisa tersebar secara damai dan cepat.

    Dalam upacara kenduri atau selamatan ada dua tata nilai, yang pertama nilai tradisi dengan doktrin. Secara formal ia menampilkan bentuk tradisi, sedang secara esensial sudah diislamkan.

    Yang kedua bahwa kenduri ruwahan, suran, saur tanah, sehari, tiga hari dan seterusnya terhadap orang yang mati. Tata cara yang dilembagakan dalam upacara kenduri tidak ada dalam ajaran Islam. Sedangkan mendo’akan orang meninggal dunia –terutama anak terhadap orang tua- diajarkan didalam Agama Islam

    Dari usaian diatas sikap kita menghadapi berbagai macam tradisi dan upacara kesukuan nusantara adalah menghormati dan memandangnya sebagai kekayaan khazanah budaya yang ada di Indonesia.

  • Pengertian Sanitasi dan Hygien

    Sanitasi dan Hygien

    Ada pepatah yang mengatakan “Men Sana In Corpore Sano”, yang artinya dalam tubuh yang sehat, akan terdapat jiwa yang sehat. Akan tetapi masih banyak juga orang yang sakit dan biasanya karena pola hidup mereka sendiri yang kurang baik dan kebiasaan yang kurang baik sehingga dapat melemahkan dan merusak tubuh.

    Perihal kesehatan cukup mudah untuk dipahami, akan tetapi masih banyak orang yang sakit karena kurangnya pengetahuan tentang arti kesehatan ataupun karena lalai.

    Dalam pelayanan segala kebutuhan yang diperlukan telah siap sedia, seperti pelayanan akomodasi, restoran, bar, fitness center, transportasi, dsb. Semua fasilitas ini tidak hanya menampilkan mutu, citarasa masakan, kenyamanan saja, akan tetapi factor yang sangat penting adalah menyangkut kenyamanan dan kepastian atau jaminan kebersihan untuk kesehatan sesuai tujuan orang menikmati fasilitas tersebut demi kelangsungan hidupnya yaitu “hygiene dan Sanitasi” (kesehatan dan kebersihan). Untuk itu dalam mengelola seluruh fasilitas yang ditawarkan secara professional haruslah sesuai dengan aturan kesehatan yang berlaku, sehingga pengguna jasa mendapatkan kenikmatannya sendiri dengan jaminan kesehatan.

    Pada akhirnya terjadilah dalam usaha bisnis hotel, restoran dan catering persaingan dalam kualitas atau mutu pelayanan yang mencakup kebersihan sebagai jaminan kesehatan.

    A. Hygiene

    Kata “hygiene” berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and Southgate,H.A, 1986). Dalam sejarah Yunani, Hygiene berasal dari nama seorang Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah penyakit). Arti lain dari Hygiene ada beberapa yang intinya sama yaitu:

    1. Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk mempertahankan kesehatan jasmani, rohani dan social untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
    2. Suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada.
    3. Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan aman (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
    4. Menurut Brownell, hygine adalah bagaimana caranya orang memelihara dan melindungi kesehatan.
    5. Menurut Gosh, hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh factor yang membantu/mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun melalui masyarakat.
    6. Menurut Prescott, hygiene menyangkut dua aspek yaitu:
    • Yang menyangkut individu (personal hygiene)
    • Yang menyangkut lingkungan (environment)

    Hygiene is a concept related to medicine as well as to personal and professional care practices related to most aspects of living although it is most often associated with cleanliness and preventative measures.

    Dalam industry makanan/catering, penerapan standar hgiene yang tinggi perlu dilakukan dalam mengolah makanan agar mampu memproduksi makanan yang aman untuk dikonsumsi. Aman artinya bebas dari hal-hal yang membahayakan, merugikan dan bebas dari kerusakan.

    B. Sanitasi

    Pengertian sanitasi ada beberapa yaitu:

    1. Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
    2. Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan agar hygienis (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
    3. Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
    4. Menurut Ehler & Steel, sanitation is the prevention od diseases by eliminating or controlling the environmental factor which from links in the chain of tansmission.
    5. Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.

    Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Sedangkan hygiene adalah bagaimana cara orang memelihara dan juga melindungi diri agar tetap sehat.

    Kesimpulan :

    Jadi dalam hal ini sanitasi ditujukan kepada lingkungannya, sedangkan hygiene ditujukan kepada orangnya.

    Sanitasi : Usaha kesehatan prevenif yang menitikberatkan kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.

    Hygiene : Usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan individu, maupun usaha kesehatan pribadi hidup manusia.

    Beberapa manfaat dapat kita rasakan apabila kita menjaga sanitasi di lingkungan kita, misalnya:

    – Mencegah penyakit menular

    – Mencegah kecelakaan

    – Mencegah timbulnya bau tidak sedap

    – Menghindari pencemaran

    – Mengurangi jumlah (presentase sakit)

    – Lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman

    D. Ruang Lingkup Hygiene dan Sanitasi

    Ruang Lingkup Hygiene

    Masalah hygiene tidak dapat dipisahkan dari masalah sanitasi, dan pada kegiatan pengolahan makanan masalah sanitasi dan hygiene dilaksanakan bersama-sama. Kebiasaan hidup bersih, bekerja bersih sangat membantu dalam mengolah makanan yang bersih pula.

    Ruang lingkup hygiene meliputi:

    1.    Hygiene perorangan

    2.    Hygiene makanan dan minuman

    Ruang Lingkup Sanitasi

    Berdasarkan pengertiannya yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu upaya pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Di dalam Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 pasal 22 disebutkan bahwa kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, yang dapat dilakukan dengan melalui peningkatan sanitasi lingkungan, baik yang menyangkut tempat maupun terhadap bentuk atau wujud substantifnya yang berupa fisik, kimia, atau biologis termasuk perubahan perilaku.

    Kualitas lingkungan yang sehat adalah keadaan lingkungan yang bebas dari resiko yang membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup manusia, melalui pemukiman antara lain rumah tinggal dan asrama atau yang sejenisnya, melalui lingkungan kerja antra perkantoran dan kawasan industry atau sejenis. Sedangkan upaya yang harus dilakukan dalam menjaga dan memelihara kesehatan lingkungan adalah obyek sanitasi meliputi seluruh tempat kita tinggal/bekerja seperti: dapur, restoran, taman, public area, ruang kantor, rumah dsb.

    Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup kegiatan sanitasi di hotel meliputi aspek sebagai berikut:

    1.    Penyediaan air bersih/ air minum (water supply) Meliputi hal-hal sebagai berikut:

    – Pengawasan terhadap kualitas dan kuantitas

    – Pemanfaatan air

    – Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air

    – Cara pengolahan

    – Cara pemeliharaan.

    2.    Pengolahan sampah (refuse disposal) Meliputi hal-hal berikut :

    Cara/system pembuangan

    Peralatan pembuangan dan cara penggunaannya serta cara pemeliharaannya

    3.    Pengolahan makanan dan minuman (food sanitation) Meliputi hal-hal sebagai berikut:

    – pengadaan bahan makanan/bahan baku

    – Penyimpanan bahan makanan/bahan baku

    – Pengolahan makanan

    – Pengangkutan makanan

    – Penyimpanan makanan

    – Penyajian makanan

    4.    Pengawasan/pengendalian serangga dan binatang pengerat (insect and rodent control)

    Meliputi cara pengendalian vector

    5.    Kesehatan dan keselamatan kerja, Meliputi hal-hal sebagai berikut:

    – Tempat/ruang kerja

    – Pekerjaan

    – Cara kerja

    – Tenaga kerja/pekerja