Blog

  • Makalah Miss Universe dan Pakaian Wanita

    Makalah Miss Universe dan Pakaian Wanita

    Miss Universe dan Pakaian Wanita

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang Masalah

    Agama Islam mengenal keindahan dan kecantikan. Karena memang demikianlah batin manusia. Pada zaman modern ini kita lihat dan saksikan, ada pemilihan ratu kecantikan yang dilaksanakan oleh daerah tertentu (regional) ada juga pemilihan yang bersifat nasional bahkan internasional.

    Pemilihan ratu kecantikan, sama dengan pemilihan yang berlaku pada seni suara umpamanya. Semula peserta di seleksi sampai babak final. Dengan demikian ditemukan, wanita yang tercantik, dan sebagainya sesuai ketentuan yang di targetkan. Kemudian timbul pertanyaan apakah yang dinilai itu kecantikan wajah, atau ukuran badan yang ideal atau masih persyaratan lain?

    Mengenai kontes ratu kecantikan ini, akan kita lihat dari sudut pandang Islam. Untuk mengetahui kecantikan seseorang wanita, dibenarkan oleh Islam. Namun ada tujuannya, yaitu untuk memilih calon istri. Namun dewasa ini berbeda dengan tujuan tersebut. Karena kontes ratu kecantikan sudah dianggap memamerkan tubuh. Sementara dalam pandangan Islam fungsi pakaian adalah sebagai penutup aurat, sekaligus sebagai perhiasan, memperindah jasmani manusia. Agama Islam memerintahkan kepada setiap orang untuk berpakaian yang baik dan bagus. Baik berarti sesuai dengan fungsi pakaian itu sendiri, yaitu menutup aurat, dan bagus berarti cukup memadai serasa sebagai perhiasan tubuh yang sesuai dengan kemampuan si pemakai untuk memilikinya. Dan bagaimana selanjutnya? Menanggapi hal ini mari kita pelajari di bab pembahasan.

    B. Rumusan masalah

    1. Bagaimana sejarah diadakan kontes ratu kecantikan?
    2. Uraikanlah mengenai kontes ratu kecantikan?
    3. Bagaimana landasan dan pandangan Islam terkait kontes ratu kecantikan?

    C. Tujuan Penulisan

    1. Mengetahui sejarah diadakannya kontes ratu kecantikan.
    2. Mengetahui pengertian kontes ratu kecantikan dan aspek-aspeknya.
    3. Mengetahui landasan dan pandangan Islam terkait kontes ratu kecantikan.

    Bab II. Pembahasan

    A. Sejarah Diadakanya Kontes Ratu Kecantikan

    Kontes ratu kecantikan pertama dipentaskan oleh P.T. Barnum pada 1854, namun kontes kecantikan itu ditutup karena adanya protes publik. Ia sebelumnya memegang kontes kecantikan anjing, bayi, dan burung. Dia digantikan Daguerreotype untuk menilai, praktik ini cepat diadopsi oleh koran-koran. Koran mengadakan kontes kecantikan foto selama beberapa dekade: Pada tahun 1880, ” Kontes Kecantikan Mandi” pertama berlangsung sebagai bagian dari festival musim panas untuk mempromosikan bisnis di Rehoboth Beach, Delaware.

    Pagelaran kontes kecantikan di dunia tidak serta-merta mati. Pada sekitar tahun 1951 di Inggris, Eric Morley menggelar kontes kecantikan internasional untuk pertama kali. Kontes ini berawal dari festival lomba yang bernama Festival Bikini Contest, kemudian berganti nama menjadi Miss World. Jadi, Miss World adalah kontes kecantikan termasyhur yang tertua di dunia. Namun beberapa tahun kemudian Eric Morley meninggal sehingga pagelaran tersebut diteruskan istrinya hingga muncul konsep 3B yakni Brain (kecerdasan), Beauty (kecantikan), dan Behavior (Kepribadian). Konsep 3B ini sebenarnya hanya untuk memoles kontes kecantikan agar diterima banyak kalangan, karena saat itu masih banyak pihak menolak kontes tersebut, bahkan hingga sekarang. Penyebabnya tentu saja karena kontes kecantikan dinilai hanya meng-ekploitasi perempuan. Hingga saat inipun kontes kecantikan masih ditolak para aktivis perempuan di beberapa negara.

    Setelah Inggris cukup sukses menggelar kontes kecantikan lalu sukses tersebut merambat ke Amerika meski sebelumnya publik sempat melakukan protes. Pada tahun 1952 sebuah perusahaan pakaian dalam di Amerika mencoba untuk mencari cara mempromosikan produknya dengan menggelar Miss Universe. Tentu para peserta wajib berbusana bikini agar menarik minat pembeli pakaian dalam tersebut. Pada tahun 1996 Donald Trump membeli hak kontes tersebut untuk ditayangkan di sebuah televisi. Itulah sejarah singkat dari diadakannya miss universe.

    B. Uraian Mengenai Kontes Ratu Kecantikan

    ·           Pengertian kontes ratu kecantikan

    Menutrut etimologi, kontes diartikan dengan pertandingan kecantikan, ratu ialah raja perempuan, dan kecantikan ialah keelokan. Maka kontes ratu kecantikan mempunyai makna bahwa pertandingan perempuan-perempuan cantik yang kemudian diidentikkan sebagai raja.

    Sementara jika merujuk pada pengertian dari wikipedia, Miss Universe adalah sebuah kontes kecantikan yang awalnya merupakan cara Pacific Mills untuk mempromosikan produk pakaian renang Catalina mereka pada 1952. Pada tahun 1996, Donald Trump membeli hak kepemilikan kontes ini yang kemudian ditayangkan CBS dan pada 2003 beralih ke NBC. Miss Universe merupakan acara yang prestisius terutama bagi penduduk kawasan Amerika Latin.

    ·           Realitas sosial

    Kontes kecantikan adalah bagian dari industri kapitalisme, di mana tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya bagi penyelenggara dan para sponsor berbagai produk, khususnya produk wanita seperti pakaian dan kosmetik. Dan salah satu perusahaan yang tak pernah absen menjadi sponsor adalah produsen swimsuit. Misalnya Catalina yang menjadi sponsor Miss Universe pertama 1952 sampai 1991. Setelah itu sponsor dari produk swimsuit berganti-ganti diantaranya Oscar de la Renta, Endless Sun Apparel dan BSC. Jadi, dalam kontes kecantikan sekelas Miss Universe wajib hukumnya bagi peserta untuk memperlihatkan kemolekan tubuhnya dengan berpakaian minim. Hal itu sudah menjadi ideologi Miss Universe.

    Dalam perkembangan selanjutnya, Miss Universe ‘dibebani’ tugas-tugas ‘serius’ seperti menjadi duta wisata, pengemban misi sosial seperti pemberantasan HIV/AIDS, narkoba, lingkungan hidup, pendidikan, anak cacat dan sebagainya. Meski dikemas dengan kegiatan sosial, tetap saja para ratu kecantikan dunia itu diorbitkan dalam rangka memenuhi pundi-pundi para pemilik modal di belakangnya.

    Mereka didanai besar-besaran dan mendapat fasilitas mewah karena dianggap berjasa mendongkrak image sebuah produk/merek para sponsornya. Belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa peran mereka sangat signifikan dalam hal tersebut. Yang pasti, untuk menjalankan misi sebagai duta wisata atau misi sosial, memang dibutuhkan wawasan. Maka muncullah kriteria brain (kecerdasan). Meski demikian ukuran fisik tetap menonjol. Ini terlihat dari syarat peserta yang harus berusia muda, tinggi badan tertentu dan wajah menarik/cantik. Bahwa ada syarat intelektualitas, itu hanyalah menjadi semacam ‘tameng’ agar kontes kecantikan terlihat elegan dan bergengsi.

    ·           Hukum

    Sementara itu jika dilihat dari segi hukum, Pagelaran kontes kontes ratu kecantikan bagi kaum perempuan dibolehkan oleh syari’ah Islam bila pelaksanaanya sesuai dengan tuntunannya. Dibolehkan ini dimaksudkan karena mereka pantas melakukan pagelaran. Namun dibalik kebolehan melakukan pagelaran itu, Islam melarang pelaksanaan kontes ratu kecantikan, jika dilakukan menyimpang dari tuntunan syari’ahnya.

    Jika dilihat dari penampilan seperti pelaksanaannya setengah telanjang, karena pakaian yang dikenakan super mini. Pelarangan ini bukan pada kontesnya, melainkan pada modelnya yang mungkin dapat dikatakan bahwa sebagian besar aurat mereka terbuka. Dan mempertontonkannya baik secara perorangan apalagi dihadapan publik. Rosulullah SAW bersabda:”dari Abi Hurairah ra. Rasulullah SAW. Bersabda bahwa laki-laki tidak melihat aurat laki-laki, dan perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan (HR. Muslim).”

    Menurut madzhab Maliki, aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Dan menurut madhab Syafi’i dan Hambali bahwa wajah dan kedua telapak tangan bagian dari aurat, karena wajah merupkan alat ukur ketampanan seorang perempuan, pemikat dan merupkan sumbar fitnah apabila tidak dijaga. Dan bila dilihat dari dampaknya, kegiatan ini mengundang fitnah dan membangkitkan nafsu birahi.

    Dilihat dari segi kedudukannya, kontes ratu kecantikan adalah suatu aktifitas yang secara jelas tidak ditemukan dalil yang melarangnya, tetapi cara dan penampilannya dalam kontes tersebut diperhadapkan dengan hukum syri’ah. Kenyataanya implikasi dari kontes harapannya untuk meraih penghargaan yang tertinggi sehingga segala cara dilakukan.

    Mengenai kontes ratu kecantikan ini, akan di lihat dari sudut pandang Islam. Untuk mengetahui kecantikan seseorang wanita, dibenarkan oleh Islam. Namun ada tujuannya, yaitu untuk memilih calon istri. Karena wanita itu dinikahi karena empat hal, yaitu karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya. Dapat dimaknai bahwa wanita boleh dilihat dan memperlihatkan diri, apabila ada pria yang ingin melihatnya untuk dijadikan isteri, dengan pengharapan perkawinannya nanti akan langgeng, tidak putus di tengah jalan. Namun anggota badan tertantu saja yang dapat dilihat, yakni telapak tangan dan muka.

    Kalau pemilihan ratu kecantikan dikaitkan dengan agama maka kelihatannya tidak ada yang menyentuh, apalagi membawa misi agama. Masalah kontes Ratu kecantikan, sebenarnya beberapa tahun pun sempat dipersoalkan. Ada yang setuju dan ada yang tidak setuju pada saat itu, tidak dikaitkan dengan agama, tetapi dilihat dari segi bangsa pantas atau tidak memamerkan anggota tubuh di depan khalayak ramai. Mungkin timbul ide (pemikiran) karena ikut-ikutan kepada dunia luar, yang mengadakan pemilihan Ratu Kecantikan itu. Tujuannya pasti ada, tetapi tidak sesuai dengan kehendak agama, maka hal itu pun bertentangan dengan firman Allah dan sabda Rosul.

    ·           Dampak dari diadakannya Miss Universe

    Tentu ada dampak dari masalah ini, baik secara langsung maupun tidak, baik sedikit atau banyak. Kegiatan ini mengandung fitnah atau membangkitkan nafsu birahi dan yang menjadi sasaran, belum tentu wanita yang kontes Ratu Kecantikan itu, tetapi mungkin juga wanita-wanita lain yang dipandang cantik oleh orang yang memandangnya. Sebaiknya dalam persoalan ini, kita berpegangan kaidah hukum Islam, sehingga tidak terjadi pelanggaran hukum agama Islam.[5]

    C. Landasan dan Pandangan Islam Terkait Kontes Ratu Kecantikan

    Disini akan diulas beberapa pandangan mengenai kontes ratu kecantikan, antara lain:

    a.    Al-Quran

    Bila ditinjau dari pakaian atau kostum yang dipakai dalam kontes ratu kecantikan sudah barang tentu Islam melarang atau tidak membenarkan hal tersebut, hal ini dikemukakan dalam al-Qur’an, Allah berfirman:

    31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.[6]

    Ayat diatas dengan jelas menyebutkan tentang pakaian wanita dan kepda siapa saja yang boleh diperlihatkan perhiasannya itu. Selain daripada itu juga dijelaskan bagaimana harus berpakaian, Allah berfrman:

    59. Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

    b. Hadis

    Mengenai kontes ratu kecantikan ini, juga apabila dilihta dari sudut pandang hadits Rasulullah Saw. Untuk mengetahui kecantikan seorang wanita, dibenarkan oleh Islam. Namun ada tujuannya, yaitu untuk melihat calon istri. Sabda Rasulullah Saw.:”Apabila salah seorang diantara kamu meminang seorang wanita, maka tidak berhalangan (dosa) atasnya untuk melihat wanita itu asal saja melihatnya semata-semata untuk mencari perjodohan, baik diketahui wanita ataupun tidak. (HR. Ahmad).”

    Dan anggota tubuh yang dapat dilihat adalahh muka dan telapak tangan. Selain itu juga terdapat hadits yang menjelaskan hukuman bagi wanita yang bepakain tatapi telanjang yaitu:”Ada dua golongan penghuni neraka yang belum pernah kulihat sebelumnya keduanya: suatu kaum yang memegang cemeti seperti ekor sapi, mereka mencambuki manusia dengannya dan wanita-wanita yang bepakaian tapi telanjang, berlenggok-lenggok, merayu-rayu,rambutnya disanggul seperti punuk unta yang miring. Wanita-wanita itu tidak akan masuk surga dan tidak dapat pula mencium baunya, padahal bau surga itu telah tercium dari jarak perjalanan sekian dari sekia. (HR. Muslim)”

    Didalam hadits tersebut diatas dinyatakan berpakain tapi telanjang maksudnya adalah wanita itu tidak menutupi tubuh yang wajib ditutupi, mungkin terlalu ketat, terlalu pendek potongannya, atau modelnya.

    c.    Fatwa MUI dan KUHP

    Berdasrkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang ditetapkan dalam keputusan fatwa komisi fatwa MUI nomor 287 tahun 2001 tentang pornografi dan pornoaksi. Dan menurut Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), misalnya pasal 532 (3) dan pasal 533 (1,2,3,4,5) maka dipidana kurungan selama-lamanya dua bulan atau denda uang.[9]

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Miss Universe adalah sebuah kontes kecantikan yang awalnya merupakan cara Pacific Mills untuk mempromosikan produk pakaian renang Catalina mereka pada 1952. Pada tahun 1996, Donald Trump membeli hak kepemilikan kontes ini yang kemudian ditayangkan CBS dan pada 2003 beralih ke NBC. Miss Universe merupakan acara yang prestisius terutama bagi penduduk kawasan Amerika Latin. Kontes kecantikan adalah bagian dari industri kapitalisme, di mana tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya bagi penyelenggara dan para sponsor berbagai produk, khususnya produk wanita seperti pakaian dan kosmetik.

    Pagelaran kontes kontes ratu kecantikan bagi kaum perempuan dibolehkan oleh syari’ah Islam bila pelaksanaanya sesuai dengan tuntunannya. Dibolehkan ini dimaksudkan karena mereka pantas melakukan pagelaran. Namun dibalik kebolehan melakukan pagelaran itu, Islam melarang pelaksanaan kontes ratu kecantikan, jika dilakukan menyimpang dari tuntunan syari’ahnya. Jika dilihat dari penampilan seperti pelaksanaannya setengah telanjang, karena pakaian yang dikenakan super mini. Pelarangan ini bukan pada kontesnya, melainkan pada modelnya yang mungkin dapat dikatakan bahwa sebagian besar aurat mereka terbuka

    Jadi dapat dikatakan bahwa kontes ratu kecantikan dalam Islam yang sekarang ini terjadi tidak boleh. Karena bukan ukuran bentuk tubuh, tinggi badan, berat badan, ukuran bagian-bagian tubuh, akan islam menjadikan hal yang sudah tertuliskan dalam Al-Quran dan Sunnah Rasul sebagai tolak ukurnya. Bisa diidentifikasi sendiri, dipilah sendiri mana yang sesuai dan tidak. Realita sekarang ini dalam kontes ratu kecantikan adalah sesuatu yang perlu kita koreksi. Kefulgaran kontestan dan kriterian penilainya bila dipandang dalam Islam tidak dibenarkan.

    Tentu ada dampak dari masalah ini, baik secara langsung maupun tidak, baik sedikit atau banyak. Kegiatan ini mengandung fitnah atau membangkitkan nafsu birahi dan yang menjadi sasaran, belum tentu wanita yang kontes Ratu Kecantikan itu, tetapi mungkin juga wanita-wanita lain yang dipandang cantik oleh orang yang memandangnya. Sebaiknya dalam persoalan ini, kita berpegangan kaidah hukum Islam, sehingga tidak terjadi pelanggaran hukum agama Islam

    B.       Kritik dan Saran

    Kami menghimbau kepada teman-teman seperjuangan untuk mencari lebih luas lagi tentang Miss Universe dan pakaian wanita yang belum dapat kami bahas pada makalah ini. Demikian yang kami uraikan pada makalah ini, mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi kami dan yang mengkaji makalah ini. Dalam pembuatan makalah ini pasti banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan pada penulisan karya ilmiah mendatang.

     Daftar Pusataka

    DEPAG RI. 2005. Al Qur’an dan Terjemahnya. Surabaya: Karya Utama.

    http//.Arrahmah.com

    Hasan, M. Ali. 1995. Masail Fiqhyah Al- Haditsah. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

    id.wikipedia.org/wiki/Miss_Universe.

    MUI. 2003. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tentang Pornografi dan Pornoaksi. Jakarta: Lembaga Informasi nasional.

    Sugandhi, R. 1980. KUHP. Surabaya: Usaha Nasional.

    Uman, Cholil, 1994, Agama Menjawab Tentang Berbagai Masalah Abad Modern. Surabaya: Ampel Suci.

  • Makalah Penampilan Diri

    Makalah Penampilan Diri

    Penampilan diri adalah citra yang dibentuk oleh seorang individu yang ditunjukkan kepada orang lain.

    Penampilan Diri

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Penampilan diri merupakan salah satu kajian sekaligus menjadi ciri suatu perkembangan kepribadian seseorang. Penampilan diri sangat penting diperhatikan oleh seseorang karena sebuah penampilan akan memberikan penilaian awal pada diri kita yang diberikan oleh orang lain. Setiap orang harus mampu memperlihatkan penampilan yang sesuai dengan etika dan konteks berpakaian karena hal itu penting agar mendapat penilaian yang baik dari orang lain

    Setiap orang yang ingin berpenampilan baik tentu harus memperhatikan banyak hal baik dari pakaian yang kita gunakan langsung, seperti pakaian yang bersih dan rapi, bau badan  maupun hal-hal yang mengenai sikap kita, seperti ekspresi wajah,. Sehingga penting bagi setiap orang untuk memperhatikan penampilan dirinya, baik sikap maupun etika dalam berbusana

    Seorang perawat juga sangat penting untuk menampilkan penampilan yang menarik, hal ini penting pada saat seorang perawat menghadapi pasien yang mengalami perubahan penampilan, seorang perawat dapat mengubah suasana hati dari pasien tersebut, dengan menampilkan penampilan yang menarik, bisa dilakukan dengan menampahkan make-up serta pewangi badan.

    Hal ini menjadi pedoman penulis untuk menulis paper ini, selain untuk menuntaskan tugas kuliah, paper ini juga dibuat untuk meberikan penjelasan mengenai pentingnya penampilan yang menarik.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana cara berpenampilan yang menarik?
    2. Bagaimana etika dalam berbusana?
    3. Apa saja do and don’t dalam penampilan?
    4. Bagaimana tips berpenampilan yang nyaman?

    Bab II. Pembahasan

    A. Penampilan menarik

    1. Pengertian penampilan

    Penampilan adalah bentuk citra diri yang terpancar dari diri seseorang, dan juga meupakan sarana komunikasi antara seorang individu dengan individu lainnya. Tampil menarik dapat menjadi salah satu kunci sukses dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Orang lain akan merasa nyaman, betah, dan senang dengan penampilan diri yang enak dipandang mata. Berpenampilan menarik bukan berati mewah, tetapi tergantung pada diri individu itu sendiri dalam kaitannya pengembangan diri seutuhnya secara baik.

    Penampilan mengandung pengertian, diantaranya (1) enak dan menarik dipandang mata, (2) kesempurnaan penampilan dalam warna, (3) proporsi tubuh yang simetris yang menimbulkan kesan menarik. Dengan kata lain, suatu penampilan akan terlihat menarik manakala penampilan itu pleasing atau berbentuk sempurna dalam pengertian proporsi dari setiap bagian terstuktur secara harmonis

    2. Penampilan yang menarik

    Usaha yang dapat dilakukan untuk dapa berpenampilan menarik meliputi:

    a. Sikap atau pembawaan

    Sikap yang baik akan menimbulkan kesan yang baik pula. Dalam hal ini, penampilan fisik seseorang memegang peranan penting melalui cara berjalan, cara berbicara, cara makan, cara duduk, cara berdiri.

    b. Ekspresi wajah dan bahasa tubuh

    Hal yang terkait dengan ekspresi wajah dan bahasa tubuh adalah: (1) cara memandang, yaitu pandangan mata saat melihat atau berbicara dengan lawan bicara. (2) Sikap tubuh, meliputi sikap kepala (tegak), sikap wajah (alis mata, bibir).

    Wajah luna maya seksi sange
    amanda rigby mimik wajah manis dan cantik
    senyum manis mahasiswi manis

    c. Berbicara

    Untuk dapat berbicara dengan baik dituntut bahasa tubuh yang sesuai dengan pembicaraan yang dilakukan. Suara juga harus disesuaikan dengan kondisi waktu, tempat, maupun inti pembicaraan. Misal: jika pembicaraan mengandung makna kemarahan maka ekspresi wajah, intonasi suara juga menyelaraskan dalam keadaan gusar.

    d. Kesehatan

    Kesehatan merupakan hal penting yang harus diperhatikan dan diusahakan agar memberikan penampilan segar dan prima. Kesehatan harus dijaga dengan cara: makan dan tidur dengan teratur, jangan terlalu tegang dan lelah, olahraga yang teratur disesuaikan dengan kondisi tubuh, pandangan hidup yang optimis.

    e. Kebersihan dan kerapian

    Bau Badan (BB) dan Bau Mulut (BM) merupakan hal penting yang diperhatikan dan dihindarkan karena akan mengganggu penampilan secara keseluruhan.Cara-cara yang dapat dilakukan untuk menghindari bau badan adalah: menghindari makanan yang berbau tajam dan merangsang, makan teratur dengan memperbanyak sayuran dan buah-buahan, secara teratur minum jamu.Adapun hal yang harus dilakukan dalam menghindari bau mulut adalah: menjaga kebersihan gigi, menghindari penyakit lambung, menjauhi makanan yang berbau merangsang seperti petai, bawang, durian dan sebagainya.Disamping Bau Badan dan Bau Mulut, maka kuku juga merupakan satu hal penting harus dijaga kebersihan dan kerapiannya.

    Suatu hal yang sia-sia apabila seseorang telah berdandan serapi dan secantik mungkin, namun kuku-kukunya kotor dan terkesan tidak terawat. Untuk itu kebersihan kuku baik tangan maupun kaki harus senantiasa diperhatikan. Usahakan agar panjang kuku sama dan ujungnya tidak kuning.Kerapian pada sepatu dan pakaian juga merupakan faktor penunjang  penampilan seseorang. Pakailah sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki, sesuaikan pula model dan warna dengan pertemuan yang akan dihadiri. Perhatikan agar sepatu selalu dalam keadaan bersih dan terawat.

    f. Tata rambut dan tata rias

    Untuk tata rambut, sesuaikan penataan rambut dengan bentuk muka, bentuk tubuh, profesi, waktu, faktor kepribadian (tidak memaksakan suatu mode tertentu), usia.Untuk tata rias, haruslah dibedakan berdasarkan waktu, usia, profesi, sifat pertemuan. Jika tata rias untuk pagi hari maka gunakanlah warna teduh, pastel yang memberi kesan sederhana. Jangan memakai pemerah pipi dan warna lipstick yang terlalu menyolok. Daris mata jangan terlalu tajam, dan gunakan mascara dengan ringan pada bulu mata. Adapun tata rias pada malam hari, dapatlah digunakan warna-warna yang menolok, berkilap, dan terkesan tajam dan berat.

    g. Tata busana

    Busana tidak saja berfungsi sebagai pelindung tubuh dan penutup bagian tertentu pada tubuh, akan tetapi busana mempunyai fungsi lain yaitu memperindah diri. Kemampuan seseorang untuk dapat berbusana dengan tepat dan baik akan menampilkan kesan positif yang berkaitan erat dengan gairah hidup, sehingga menambah percaya hidup. Berbusana dengan baik akan menampilkan pribadi yang menarik pula

    3. Faktor eksternal untuk terlihat menarik

    1. Ekspresi Wajah

    Selama beberapa tahun belakangan ini penelitian mengenai ekspresi wajah mulai populer, terutama dalam mendeteksi kebohongan, seperti serial “Lie To Me” dari Paul Ekman. Penelitian mengenai ekspresi wajah juga dilakukan untuk mengukur seberapa menariknya seseorang. Pada penelitiannya, Tracy dan Beall (2011) meminta partisipan untuk memberikan penilaian pada foto seseorang dengan empat ekspresi berbeda. Hasilnya, partisipan perempuan paling tertarik pada foto laki-laki dengan ekspresi bangga, dimana laki-laki tersebut menunjukkan sedikit senyum. Sementara laki-laki paling tertarik pada foto perempuan dengan ekspresi senang, dimana perempuan tersebut tersenyum lebar.

    Secara tidak langsung, senyum mencerminkan keterbukaan dan penerimaan pada hubungan. Dalam mencari pasangan, Buss (2008 dalam Tracy & Beall, 2011) mengatakan bahwa laki-laki memiliki preferensi pemilihan pasangan pada wanita yang memiliki sifat tersebut. Sebaliknya, sesuai teori evolusi, wanita lebih memiliki preferensi pada laki-laki yang memiliki kemampuan untuk menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan. Laki-laki yang tersenyum lebar secara tidak langsung menunjukkan bahwa dirinya submisif dan kurang bisa menyediakan hal tersebut. Hal ini juga sesuai dengan teori Gender Norm Consistency dimana terdapat norma gender yang mengharuskan wanita lebih submisif dan lemah.

    2.  Warna

    Warna pakaian juga memberikan perngaruh terhadap penampilan seseorang dan penilaian seseorang terhadap penampilan dan karakter seseorang. Misalnya warna merah

    Warna merah adalah warna yang sering kita lihat sehari-hari seperti warna apel, warna lipstik, hingga warna sepatu pada lambang sebuah film yang bisa kita asosiasikan dengan seduktivitas. Menurut beberapa peneliti (Aslam, 2006; Jacobs, Keown, Worthley, &Gyhmn, 1991; Kaya & Epps, 2004; Neto, 2002; Elliot & Niesta,2008), merah cenderung diasosiasikan dengan gairah, nafsu, dan cinta romantis.

    Elliot dan Niesta (2008) melakukan penelitian eksperimen dengan menaruh foto wanita menggunakan latar belakang merah dan latar belakang putih pada cv yang dibaca oleh dua kelompok partisipan laki-laki (dibagi berdasar warna latar belakang foto). Setelah itu partisipan mengisi kuesioner mengenai seberapa menarik wanita yang cv-nya mereka baca. Hasilnya, partisipan yang  mendapatkan foto berlatar belakang merah menilai kemenarikan wanita tersebut lebih tinggi daripada partisipan yang mendapatkan foto berlatar belakang putih. Elliot dkk. (2010) juga melakukan penelitian yang  serupa dengan partisipan wanita. Hasilnya serupa, di mana partisipan lebih tertarik pada foto laki-laki yang berlatar belakang atau berbaju merah dibandingkan berwarna putih. Dari penelitian tersebut dapat kita lihat betapa kuatnya asosiasi kita terhadap ‘seksinya’ warna merah.

    3. Kebersihan dan bau badan

    Selain visual, seberapa menarik seseorang juga dapat dilihat dari bau badan seseorang. Pada penelitiannya pengenai preferensi pemilihan pasangan, Herz dan Cahill (1997, dalam Herz & Inzlicht, 2002) menemukan bahwa wanita lebih mementingkan karakteristik bau dibandingkan penampilan, walaupun laki-laki lebih mementingkan penampilan.

    Pada penelitiannya, Herz dan Inzlict (2002) melakukan survey terhadap preferensi pemilihan pasangan. Dari 10 item, bau berada pada urutan ketiga terpenting pada wanita dan keempat pada pria. Selain itu, pria dan wanita sama-sama menyukai lawan jenis yang bersih dengan bau badan aslinya dibandingkan memakai parfum walaupun mereka menyukai baunya.

    B. Etika berbusana

    1. Pengertian etika berbusana

    Pengertian Etika Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David (1978) berarti ”kebiasaaan”, ”model prilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi prilaku. (Dra. Hj. Mimin Emi Suhaemi. 2002. 7) Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu.Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik.

    Etika Berpakaian Mencari gaya pribadi bukan hal yang mudah untuk setiap orang. Namun begitu jika Anda menemukanya, anda bari akan menyadari bahwa lewat pakaian, anda bisa mengekspresikan diri dan menunjukan diri anda. Tanpa sadar banyak hal diluar sana yang bias memepengaruhi cara kita berpakaian dan bergaya.Percaya Atau tidak ,gaya personal seseorang bias mengubah perspektif seseorang. Manusia membutuhkan pakaian (sandang) untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dasar sehri-hari di samping kebutuhan akan tempat tinggal (papan) dan makanan (pangan). Pakaian dapat memberikan keindahan, proteksi dari penyakit, kenyamanan, dan lain sebagainya. 

    2. Tata cara berbusana yang baik

    1.  Menutup Aurat Bagian Tubuh

    Saat ini banyak kita jumpai gadis dan wanita yang tidak menutup aurat dengan bajunya, sehingga dapat memunculkan rangsangan kepada kaum laki-laki yang melihatnya. Ada banyak pilihan pakaian yang tertutup dan sopan yang bisa digunakan tanpa mengurangi kecantikan perempuan. Seharusnya pemerintah memberikan teguran dan hukuman bagi orang-orang yang mengumbar tubuhnya.

    2. Sesuai Dengan Tujuan, Situasi dan Kondisi Lingkungan

    Jika ingin sekolah gunakanlah pakaian seragam sekolah, bukan pakaian untuk tidur (piyama), renang, kerja, dan lain-lain. Apabila suhu di luar rumah sangat dingin, gunakanlah jaket yang tebal, bukan memakai pakaian tipis.

    3. Tampak Rapi, Bersih, Sehat, dan Ukurannya Pas

    Pakaian yang dipakai sebaiknya pakaian yang telah dicuci bersih, disetrika rapi dan jika dipakai tidak kebesaran maupun kekecilan. Pakaian yang kotor merupakan sarang penyakit bagi kita diri sendiri maupun kepada oang lain yang ada di sekitarnya.

    4. Tidak Mengganggu Orang Lain

    Pakailah baju-baju yang biasa-biasa saja tidak mengganggu akivitas maupun kenyamanan orang lain. Misalnya menggunakan gaun wanita dengan ekor puluhan meter sangat tidak pantas jika kita gunakan di tempat seperti di bus umum.

    5. Tidak Melanggar Hukum Negara dan Hukum Agama

    Sebelum memakai pakaian ada baiknya diingat-ingat dulu hukum di dalam maupun di luar negeri. Hindari memakai pakaian yang bertentangan dengan adat istiadat, hukum budaya yang berlaku di tempat tersebut. Di mana bumi di pajak, di situ langit di junjung

    3, Cara berpakaian sesuai dengan kondisi

    Busana yang pantas di pakai dan sesuai dengan kesempatan, akan memudahkan seseorang dalam pergaulan sehari–hari. Hal ini akan membuatnya tidak canggung dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan dapat menimbulkan rasa percaya diri.Pada umumnya setiap orang memerlukan busana untuk berbagai macam kesempatan antara lain :

    (busana rumah, busana kerja, busana olah raga, busana rekreasi, busana pesta, busana berkabung).

    1. Busana Rumah.

    busana yang pantas di pakai di rumah. Busana rumah mempunyai kesan sportif, bahan sederhana, bentuk dan desain tidak terlalu rumit, dan warna tidak menyolok.

    Hot Pant Seksi Baju Kaos Ayu Ting Ting
    Daster Milf Sarwendah

    2. Busana kerja

    Seiring dengan perkembangan zaman, tuntutan dalam dunia kerja semakin beragam. Situasi kerja yang penuh persaingan, membutuhkan kegesitan dalam bergerak agar dapat meraih setiap peluang yang ada. Mereka yang ingin sukses, tentu harus memperhatikan busana yang akan dikenakannya. Wanita aktif membutuhkan busana yang nyaman dipakai dan menjamin keleluasaan, agar dapat bebas bergerak dalam segala kesibukan sejak pagi sampai malam hari. Dengan tuntutan kenyamanan dan keleluasaan beraktifitas, maka setelan atasan dengan celana panjang bisa menjadi pilihan. Selain modis dan selalu trendi, celana panjang aman membungkus tungkai hingga mata kaki. Para pengguna busana kerja pun dapat lebih aktif bergerak sehingga dapat lebih produktif

    3. Busana olahraga

    Bentuk busana olah raga disesuaikan dengan jenis dan bentuk olahraganya. Olah raga senam memakai pakaian senam, olah raga renang memakai baju renang atau bikini, olah raga tennis dapat memakai short atau kulot dengan perlengkapannya, yakni topi dan sepatu. Dengan kata lain, setiap olah raga memakai seragam pakaian tersendiri (khusus).

    Bahan yang digunakan, pilihlah bahan rajutan supaya mudah bergerak, warna bahan cerah dan kontras. Demikian juga dengan pelengkap pakaianya, harus disesuaikan dengan suasana olah raga yang akan dilakukan.

    4. Busana rekreasi

    Busana rekreasi adalah busana yang dikenakan pada kesempatan santai/ bertamasya. Misalnya, rekreasi ke pantai, ke gunung, ke taman – taman hiburan, ke lokasi bersejarah dan tempat – tempat yang banyak di kunjungi orang. Dalam desain busana rekreasi, pilihlah bahan yang enak untuk di pakai bergerak, warna bahan dan desainnya dapat dibuat secara bervariasi disesuaikan dengan waktu dan kesempatan. Contohnya, bahan, warna, corak, desain, dan pelengkap busana untuk rekreasi ke gunung berbeda dengan rekreasi ke pantai.

    5. Busana pesta

    Busana pesta adalah busana yang di kenakan pada kesempatan pesta. Sebelum menentukan pilihan desain busana pesta, sebaiknya pelajari dahulu hal – hal yang berhubungan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan pesta tersebut, seperti sebagai berikut :

    • Siapa yang mengundang pesta ?
    • Kapan dilaksanakan, siang atau malam ?
    • Di mana pelaksanaan resepsinya seperti apa ?

    Di dalam rancangan desainya, sebaiknya disesuaikan dengan suasana lingkungan kedaan resepsi, agar mendapatkan kesan yang baik, dan jangan mengenakan busana yang terlalu berlebihan.

    6. Busana berkabung

    Dalam menghadiri penghormatan terakhir untuk seseorang atau kematian, sebaiknya pilihlah warna yang tidak mencolok / warna gelap seperti abu – abu, putih, biru dan hijau tua atau motif yang tidak terlalu meriah. Demikian juga dengan desainnya, pilihlah yang sederhana, sopan dan bersih.

    4. Motif Busana

    1. Motif Religi

    Manusia sebagai makhluk yang mempunyai keyakinan dalam memeluk agama manapun cenderung mempunyai motif berbusana yang tidak melanggar sopan santun, tata susila, tidak memberi peluang kepada orang berbuat sesuatu yang asusila. Motif religi ini akan mendorong orang memilih busana yang sesuai dengan aturan-aturan yang dibolehkan atau dipersyaratkan dalam agamanya.

    CEwek Jilbab Busana Penampilan Diri Selebgram Bandung
    Anya Geraldine seksi kebaya Bali Brokat Transparan

    2. Motif Budaya

    Busana cenderung tidak dapat dilepaskan dari budaya masyarakat, karena dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan, adat istiadat yang ada pada masyarakat. Dikemukakan oleh Kluckhohn bahwa tujuh unsur kebudayaan sebagai cultural universal yang bisa didapatkan pada semua bangsa di dunia, yaitu salah satunya peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transport, dan sebagainya). Salah satu unsur kebudayaan yang dikemukakan Kluckhohn tersebut, jelas busana atau pakaian termasuk dalam unsur kebudayaan.

    Berbedanya busana daerah antara daerah yang satu dan daerah lainnya, karena kebudayaan manusia di setiap daerah cenderung berbeda, yang dipengaruhi oleh alam sekitar. Perbedaan busana daerah masing-masing ini, karena setiap daerah mempunyai adat istiadat, kebiasaan, cara hidup yang bisa berbeda di antara yang satu dan yang lainnya, dan lingkungan sosial budaya yang berbeda. Jadi, motif budaya ini dapat dimanifestasikan pada busana, baik dengan adanya busana daerah yang ada di kepulauan di wilayah Republik Indonesia, maupun dengan masuknya budaya barat yang dianggap oleh orang pada umumnya lebih praktis. Kenyataan kepraktisan ini memberi inspirasi untuk membuat busana daerah lebih praktis dalam pemakaiannya tanpa menghilangkan ciri khasnya.

    3. Motif Kebersamaan

    Manusia sebagai makhluk sosial ingin selalu hidup berteman, sebagai teman ngobrol, diskusi, mencurahkan isi hati, dan ingin diterima di  lingkungan  di mana ia berada. Motif kebersamaan ini dapat dilihat dari kebersamaan dalam pekerjaan, dalam organisasi, sosial, politik, profesi, kegemaran (hobby), sekolah (studi). Motif kebersamaan ini dapat diimplementasikan pada kekompakan melaksanakan tugas dan tanggung jawab, disiplin kerja, dan aturan atau cara berbusana. Salah satunya motif kebersamaan dapat disalurkan melalui berbusana.

    Motif kebersamaan melalui berbusana dapat dimanifestasikan dengan menyepakati busana seragam, baik untuk busana seragam pekerjaan atau kantor tertentu, seperti seragam pegawai Pemerintah Daerah (Pemda), Pajak,  Tentara Nasional Indonesia/TNI (darat, laut, udara), Polisi Republik Indonesia (Polri), pramugari, seragam organisasi partai politik maupun seragam sekolah dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan seragam Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), dan seragam yang berupa jas atau jaket mahasiswa.

    4. Motif Mode

    Dalam pemilihan busana antara lain akan dipengaruhi oleh motif mode, karena kecenderungan setiap orang ingin mengikuti mode yang sedang digemari masyarakat atau mode yang paling mutakhir. Motif mode yang umumnya ada pada setiap orang inipun dapat dijadikan dasar untuk memproduki busana pada perusahaan-perusahaan  industri  busana. Usaha-usaha industri busana akan berkembang pesat apabila pengelola usaha tersebut cukup jeli melihat dan memahami model-model mana yang digemari masyarakat, sehingga menjadi mode yang trend di masyarakat tertentu.

    Model merupakan topik yang memberikan kegairahan kepada manusia terutama pada wanita yang peduli pada berbusana. Mode sering berubah dari waktu ke waktu, lebih-lebih di negara yang mempunyai empat musim (musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi). Perubahan musim ini akan mendorong para desainer untuk menciptakan model-model busana yang diprediksikan akan dapat digemari masyarakat dan berkembang di masyarakat pada musim-musim tertentu. Dari model busana yang diciptakan para desainer itu dapat menjadi mode yang digemari masyarakat. Selanjutnya, pemilihan model busana pada orang-orang yang peduli dan perhatian terhadap mode yang sedang trend, menjadi motif untuk memilih busana.

    5. Motif Urusan

    Motif urusan yaitu motif yang berkaitan dengan urusan pribadi (privacy), urusan dalam kaitan status dan urusan dalam suatu profesi. Berkaitan dengan motif urusan, diantaranya memerlukan busana yang sesuai dengan motif urusan tersebut terutama bagi orang-orang yang peduli, perhatian pada hal berbusana atau orang-orang yang berada di perkotaan yang sibuk dengan berbagai kegiatan.

    Motif urusan yang berkaitan dengan berbusana ini akan memberikan arahan kepada seseorang untuk  mempergunakan busana pada kesempatan tertentu sesuai dengan urusannya masing-masing. Busana (pakaian) sebagai salah satu kebutuhan primer ekonomi (di samping pangan dan papan) dalam situasi tertentu dapat menjadi urusan politik dan hukum nasional suatu negara. Sebagai contoh hal itu pernah terjadi dalam Pemerintah Churchill di Inggris mengeluarkan dekrit tentang busana (pakaian) untuk menanggulangi kekurangan dana dan tenaga akibat  perang  yang terus berkecamuk perlu menentukan kostum siap pakai yang hemat dalam penggunaan bahan dan perhitungan ongkos produksi. Dekrit dimaksud dikenal Utility Scheme Dresses.

    6. Motif Alam

    Motif alam berarti sangat menentukan jenis atau bentuk busana seperti apa, sehingga menutup aurat dengan daun-daunan yang apapun dapat masuk tahapan manusia berbusana. Mengamati berbusana sejak zaman primitif atau juga sekarang pada daerah-daerah pedalaman tertentu seperti di Irian Jaya dapat kita memperhatikan busana-busana yang mereka pergunakan. Mereka masih tergantung pada alam, apalagi jika kita melihat ke belakang, di mana alam masih belum terjamah manusia, teknologi masih sangat sederhana, ilmu pengetahuan belum berkembang, sehingga manusia masih mengandalkan atau memanfaatkan benda-benda yang ada di alam dengan pengolahan yang sangat sederhana.

    Hasil kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) dalam bidang pertekstilan dapat menghasilkan berbagai macam bahan busana, dari bahan yang  sederhana sampai bahan yang eksklusif untuk melayani kebutuhan manusia, salah satunya karena manusia memilih busana ada yang karena motif alam.

    C. Do and Don’t dalam penampilan

    Apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam upaya berpenampilan menarik antara lain meliputi kesehatan, kerapian, kebersihan, berbusanan, asesoris, stocking, sepatu dan lainnya, dengan uraian berikut:

    1.      Kebersihan dan Kerapian

    a.       Gigi putih bersih.

    b.      Nafas segar (hindarilah makanan beraroma menyengat).

    c.       Kuku terawat bersih dan terpotong rapi.

    d.      Tidak memiliki bau badan.

    e.       Rambut besih dari ketombe.

    f.       Wajah terawat, bebas jerawat.

    g.      Rambut tidak menutupi wajah dan tertata rapi

    h.      Bulu hidung, kumis tercukur rapi

    i.         Telinga dan hidung bersih dari kotoran.

    j.        Kacamata bersih, nyaman dan sesuai ukuran

    2.      Gerakan Tubuh

    a.        Tidak meregangkan tubuh didepan umum.

    b.       Tidak bermain atau menarik-narik rambut.

    c.       Tidak mengorek gigi, kuping maupun hidung.

    d.      Tidak menggigit kuku, membersihkan kuku.

    e.       Tidak mengetuk-ngetuk meja.

    f.       Tidak menggoyang-goyangkan kaki.

    g.      Tidak menyisir, bermake up di depan umum

    h.        Tidak membasahi bibir berulang kali

    i.        Tidak memainkan lidah maupun ludah.

    j.        Tidak menguap tanpa ditutup.

    k.      Tidak bermain dengan pena.

    l.        Tidak bermain dengan permen karet.

    m.    Tidak melemaskan leher.

    n.      Tidak berbisik-bisik dengan tangan menutup.

    o.       Tidak membersihkan kacamata dan menggosok mata.

    p.       Berdiri dengan bertolak pinggang.

    q.      Duduk dengan meletakkan kedua siku di atas meja

    3.      Gerakan Tangan

    1. Tidak membunyikan tangan.
    2. Tidak terlalu sering menggerak-gerakan tangan saat berbicara.
    3. Saat berbicara jangan meremas jari kedua tangan
    4. Jangan melipat-lipat jari tangan hingga berbunyi.
    5. Jangan membicarakan orang dengan menunjuk pada yang bersangkutan.
    6. Jangan melambaikan tangan terlalu lebar sehingga terlihat ketiak.

    4. Berbusana

    1. Hindari poongan dan warna yang menarik perhatian, terutama pada bagian yang menjadi kekurangan tubuh.
    2. Busana harus pas; tidak boleh kesempitan ataupun kebesaran. Sempit akan memberikan kesan ramping, namun juga menimbulkan kesan seronok, sementara kebesaran akan menimbulkan kesan besar, gemuk dan tidak rapi.
    3. Pilihlah model, warna dan motif yang sesuai dengan usia. Warna gelap memberikan kesan tua, sedangkan warna terang memberikan kesan cerah muda.
    4. Busana setengah resmi menampilkan kesan sederhana dengan menitik beratkan pada asesoris. Sedangkan busana resmi memberi kesan mewah, bahan mengkilap sengan jahitan halus.
    5. Celana yang memberikan kesan pendek: baggy, cut bray, palazzo, manset (ada lipatan di bawah). Celana dengan tempat ikang pinggang harus mengguakan ikat pinggang. Semakin pendek celana semakin tinggi kesan yang ada.
    6. Tekstur berat menambah kesan gemuk, sebaliknya tekstur halus akan menampilkan kesan melangsingkan.
    7. Bahan ang mengkilap nerkesan besar. Motif besar memberikan kesan lebar/gemuk. Kotak dan bola-bola mempunyai efek berpenampilan kuat. Motif sederhana sangat baik untuk disain rumit. Bahan kasar akan menampilkan kesan berat dan besar.
    8. Elemen vertikal (memanjang): garis-garis vertikal, lipit-lipit akan memberi kesan semampai dan ramping. Elemen horizontal (melebar), memberikan kesan lebar dan gemuk. Garis diagonal/serong, memberikan kesan melangsingkan.
    9. Lipit/plits jika tidak terlalu lebar akan menampilkan kesan vertikal dan ramping. Rimpel yang banyak memberikan kesan semakin gemuk. Lipat besar memberikan kesan memperbesar pinggang dan pinggul.
    10. Potongan di pinggul memberikan kesan pendek. Potongan asimetris memberikan kesan kurus dan tinggi. Potongan di pinggang memberikan kesan memotong bentuk badan, kesan pendek. Potongan di bawah dada memberikan kesan tinggi. Potongan ‘v’ jika terlalu dalam memberikan kesan pendek. Potongan princess memberikan kesan langsing.

    5. Asesoris

    1. Panjang kalung tidak boleh berpotongan dengan garis leher.
    2. Bros merupakan pengganti kalung.
    3. Pada penggunaan busana kerja tidak dianjurkan menggunakan kalung bertumpuk, choker, bersusun-susun.
    4. Busana yang telah bersulam, menggunakan manik-manik dianjurkan untuk tidak menggunakan kalung, karena sulaman dan bordir pada kain telah memberikan kesan meriah.
    5. Pengunaan cincin cukup dua buah saja. Pada jam kerja disarankan tidak menggunakan gelang kroncong.

    f.       Busana warna panas: asesoris emas.

    Busana warna abu-abu: asesoris mutiara dan perak.

    Busana warna hitam: asesoris perak/emas/mutiara.

    Busana warna coklat: asesoris emas.

    Busana warna biru: asesoris perak/mutiara.

    Busana warna pastel: asesoris mutiara.

    g.      Stocking, tidak digunakan pada sepatu model terbuka. Warna stockingyang digunakan, satu tingkat lebih gelap dari warna kulit asli. Stockingwarna gelap tidak dikenakan dengan sepatu warna terang atau yang berbeda tone. Stocking  warna hitam digunakan pada malam hari dan tidak noleh dipakai sebelum 18.00.

    h.      Kaos kaki warna putih digunakan untuk kegiatan olahraga. Warna kaos kaki mengikuti warna celana.

    i.        Mengikuti aturan ‘the rule of thirteen’ (untuk wanita) dan ‘the rule of eight’ (untuk pria).

    j.         Warna asesoris emas dan perak dianjurkan digunakan pada sore ke malam hari.

    6.      Tas Kerja dan Sepatu

    a.       Bahan tas kerja terbuat dari kulit, disarankan tidak mengkilap/lak. Model tas tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Tas dan briefcase senada dalam warna. Tas kerja tidak bermotif flora, fauna maupun etnik.

    b.      Sepatu searna/senada/satu tone dengan ikat pinggang dan tas. Sepatu untuk kerja dengan model tertutup keseluruhan ataupun didepan. Hak minimum 5-7 cm. Sepatu terbuka untuk acara santai. Sol sepatu tidak boleh dari karet dan kayu. Motif sepatu jangan terlalu menolok.

    c.       Untuk keperluan pesta, kenakan sepatu berhak tinggi atau runcing dengan tas kecil model fancy, dan bermake up tebal tetapi tidak menyolok. Warna sepatu, tas maupun make up disesuaikan dengan warna busana yang dikenakan.

    d.      Untuk acara santai, kenakan sepatu dengan hak rendah, tas casual dengan ikta pinggang sportif (jika busana memang memerlukan ikat pinggang).

    e.       Warna standar sepatu.

    Warna hitam: busana hitam dan gelap.

    Warna coklat tua: busana bernuansa keckolatan.

    Warna krem atau putih: busana pastel, soft.

    2.2.4 Tips berpenampilan nyaman

    a.       Pilih busana dengan kualitas potongan dan jahitan yang baik. Hal ini akan sangat menentukan kenyamanan, ketahanan dan keindahan daat busana dekanakan.

    b.      Pilih jenis model busana yang sesuai dengan usia, warna kulit, kondisi acara, dan profesi diri.

    c.       Untuk pekerjaan dalam bidang serius, hindarilah warna-warna terang yang mencolok, seperti shocking pink, orange. Gunakan warna pastel.

    d.      Perhatikan kode busana (Dress Code) saat menghadiri suatu acara secara cermat.

    e.       Jangan gunakan tas bertali panjang saat berkebaya/busana nasional.

    f.       Hindari busana kerja yang bercorak besar dan ramai, mengkilap, bertumpuk-tumpuk dan banyak asesoris.

    g.      Saat mengenakan busana resmi/formal, hindarilah penggunaan jas bermotif kotak-kotak, dasi berwarna mencolok dan ramai, jas dengan pantalon berbeda warna, tabrak motif.

    h.      Untuk pria:

    –       Hindari kaos kaki putih karena termasuk kaos kaki olahraga.

    –       Dompet (kadang sisir) merusak pemandangan.

    –       Ukuran dasi kupu-kupu jangan terlalu besar.

    –       Ukuran  dasi panjang lebarnya sesuai trend dan proporsi tubuh.

    –       Pola dasi bergaris/kotak-kotak terkesan kaku dan kebapakan.

    –       Panjang dasi pas pada atas ban pinggang.

    –       Ikat pinggang sewarna sepatu.

    –       Sepatu berketinggian tidak lebih dari 3 cm.

    –       Kaos kaki sewarna dengan warna celana panjang.

    Busana yang dikenakan akan menjadi menarik tergantung juga pada keadaan batin dan pikiran sipemakai. Jika pengguna busana sedang mengalami depresi atau menderita stres, maka akan terpancar dari raut wajah atau tingkah lakunya, yang mengakibatkan tampilan busana yang dikenakan menjadi tidak menarik. Untuk itu perhatinkanlah penyesuaian antara penampilan dan kebersihan/kejernihan jiwa, agar individu dapat tampil nyaman dan menunjang kesuksesan hidu bermasyarakat.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan uraian materi di atas dapat ditarik kesimpulan :

    1. Sangat penting bagi seseorang untuk selalu berpenampilan menarik, karena hal tersebut merupakan bentuk citra diri yang terpancar dari diri seseorang serta akan sangat berpengaruh dalam berkomunikasi dengan orang lain. Untuk berpenampilan yang menarik tidak hanya pakaian yang harus diperhatikan, melainkan faktor eksternal yang memperngaruhinya seperti senyum, kebersihan dan bau badan.
    2. Pakaian atau busana akan mempresentasikan karakter dan kepribadian pemakainya, cara berpakaiannya yang sopan sesuai dengan norma-norma agama dan norma sosial yang ada akan menggambarkan kondisi psikologis pemakainya, dan demikian pula sebaiaknya cara berpakaian yang tidak teratur dan tidak memenuhi kriteria kepantasan juga akan menumbuhkan bahwa seperti itulah sebenarnya kondisi kejiwaan pemakainya, karena apa yang nampak secara lahiriah itu sesungguhya menunjukkan apa yang tersimpan di dalam hatinya .
    3. Dalam berpenampilan yang baik, menarik dan beretika, banyak hal yang harus diperhatikan, serta hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, hal –hal perlu diperhatikan yaitu : kesehatan, kerapian, kebersihan, berbusanan, asesoris, stocking, sepatu dan lainnya
    4. Meskipun seseorang mesti menjaga penampilannya agar tetap menarik, setiap orang juga harus tetap memperhatikan kenyaman diri sendiri saat mengenakan pakaian atau busana, karena kenyamanan seseorang dalam berpenampilan akan terpancar melalui wajah pemakainya.

    3.2    Saran

    Kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca mengenai makalah ini, agar kami dapat menjadi lebih baik dalam pembuatan makalah-makalah kami selanjutnya. 

    DAFTAR PUSTAKA

    Nurachman, F. “Tips untuk Berpenampilan Menarik”. 2 Februari 2016. http://fazrinurachmanberbagi.blogspot.co.id/2013/11/tips-untukberpenampilan-nyaman-a.html.

    Budi, M. “Tak Perlu Cantik atau tampan Untuk Tampil Menarik”. 2 Februari 2016. http://www.psychoshare.com/file-953/psikologi-dewasa/tak-perlu-cantik-atau-tampan-untuk-tampil-menarik.html.

    Apriliati, D. “Etika dalam Berbusana”. 2 Februari 2016. http://ayoberbagiceria.blogspot.co.id/2013/12/makalah-etika-berbusana.html.

    Nurachman, F. “Do and Don’t Dalam Penampilan. 2 Februari 2016. http://fazrinurachmanberbagi.blogspot.co.id/2013/11/do-and-dont-dalam-penampilan-apa-yang.html.

    Nurachman, F. “Penampilan diri”. 2 Februari 2016. http://fazrinurachmanberbagi.blogspot.co.id/2013/11/penampilan-diri-penampilan-adalah.html

  • Contoh Makalah Proposal Kegiatan Kemah Penerimaan Tamu Ambalan (KPTA)

    ORGANSASI KEPRAMUKAAN TARUNA KARTIKA CAKARA BUANA

    PANGKALAN SMA N 1 BAWANG

    PROPOSAL

    Kegiatan Kemah Penerimaan Tamu Ambalan (KPTA)

    1.     Latar belakang

    Kemah Penerimaan Tamu Ambalan adalah acara yang rutin diadakan setiap tahun untuk menyambut siswa tahun ajaran baru sebagai tamu ambalan. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa karena diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini siswa dapat lebih mandiri, kreatif, menghargai alam, dan menghargai orang lain, serta berakhlak mulia dalam kehiduppan sehari-hari.

    Dewan Penegak Ambalan SMA N 1 Bawang aan melaksanakan program tahunan “Kemah Penerimaan Tamu Ambalan” periode 2016/2017.

    2.     Nama kegiatan

    Kegiatan ini bernama “Kemah Penerimaan Tamu Ambalan” dengan tema : …………………

    3.     Dasar pelaksanaan kegiatan

    –          Program kerja Ambalan  Taruna Kartika Cakra Buana SMA N 1 Bawang periode 2016/2017.

    –          Program tahunan bagi siswa tahun ajaran baru SMA N 1Bawang.

    –          Hasi rapat pramuka SMA N 1 Bawang pada hari kamis, 21 Juli 2016.

    4.     Tujuan kegiatan

    –          Meningkatkan kemandirian dan kreatifitas para siswa.

    –          Meningkatkan rasa cinta alam, solidaritas, dan tenggang rasa antar sesama.

    5.     Pelaksanaan kegiatan

    Kegiatan “Kemah Penerimaan Tamu Ambalan” akan dilaksanakan pada:

    Hari          : Jum’at s/d Minggu

    Tanggal     : 29 s.d 30 Juli 2016

    Tempat     : Lap. Olah raga,

    6.     Peserta kegiatan

    Peserta kegiatan Kemah Penerimaan Tamu Ambalan adalah seluruh kelas X yang berjumlah:

    –          Putra  : 153

    –          Putri   : 95

    7.     Kepanitiaan

    1.    Pelindung                             : Drs. Saefudin

    2.    Penasehat                            : Drs. Yanto

                                                                   Ani Sri Widyawati S

    3.    Penanggungjawab               :1. Risang Kurnia aji

                                                                   2. Eka Wahyu Widianingsih

    4.    Ketua                                  :Miztaqoel Umam

    5.    Wakil ketua                         : Mela Dwiwiranti

    6.    Sekretaris                           

    a.    Koordinator                    : -Arba`a Khoiron Refoputra

    b.    Anggota                          :-Tria Argiyastuti

                                                                 -Meli Dwi Aryani

    7.    Bendahara                                      

    a.    Coordinator                    : -Wahyu Nur Pratiwi

    b.    Anggota                          :-Nurul Isnaeni

                                                                 -Afdhol Atoilah

    8.    Seksi kegiatan                                 

    a.    Seksi Lapangan               : -M. Azharti

    –  Nurul Atika

    b.    Seksi Out Bond               :-M. Ilham Prasetyo

                                                 -Riskia Yuliawanti

    c.    Seksi Ibadah                   :-Nasikhin

                                                 -Siti Nurin

    d.    Seksi Peserta                  :-Novia Lestari

    e.    Seksi Binda                     :-Wahid Abdullah

                                                 -Anisah

    9.    Seksi Perlengkapan                         

    a.    Coordinator                    :-Rizal M. Rifa`i

    b.    Anggota                          :-M. Adhien Nugroho

                                                 ­-Yuvita A.V

                                                 -Cindy Putri

    10.     Seksi Konsumsi

    a.    Coordinator                    :-Ainin Asyifa Unisa

    b.    Anggota                          : -Nadia suci amalia

                                                                  -Idayana

                                                                  -Finah Diana

                                                                  -Widi Anggela

                                                                  -Nanda Safira Nurul islami

                                                                  -Alvin Hendri Firmansyah

    11.     Seksi P3K                         :-Bening Septianingtyas

    12.     Humas                                          

    a.    Coordinator                  :-Naufal K

    b.    Anggota                        :-Salafudin Al Ayyubi

    13.     Keamanan                         : Muhammad Niskala Rahmat

    8.     Estimasi anggaran

    Terlampir

    9.     Kegiatan

    NoHariTanggalWaktuKegiatan
    1JUMAT29 Juli 201606.30-07.00Check in peserta
    207.00-08.00Upacara Pelepasan
    308.00-09.00Pemberangkatan
    409.00-09.30Penataan Tenda
    509.30-10.30Upacara Pembukaan
    610.30-13.30Ishoma
    713.30-15.00Lomba
    815.00-15.30Sholat
    15.30-16.30Game
    16.30-17.30Apel Sore
    8Jumat-sabtu15-16 juli 201121.00-04.30Mimpi indah
    9SABTU16 juli 201104.30-05.30Bangun, sholat
    1005.30-06.00Senam pagi
    1106.00-07.00Makan pagi
    1207.00-07.15Apel pagi
    1307.15-08.00Persiapan long march
    1408.00-15.00Long march
    1515.00-16.00Ishoma
    1616.00-16.30Apel sore
    1716.30-17.00Persiapan api unggun
    1817.00-19.30Ishoma
    1919.30-21.00Api unggun
    2021.00-22.00Pensi
    21Sabtu-minggu16-17 juli 201122.00-04.30Tidur malamzzzzzzzz………..
    22MINGGU17 juli 201104.30-05.30Bangun, sholat
    2305.30-06.00Gerak badan
    2406.00-07.00Makan pagi
    2507.00-07.15Apel pagi
    2607.15-09.00Baksos, menanaman pohon
    2709.00-11.00Sosialisasi
    2811.00-11.30Persiapan upacara penutup
    2911.30-12.00Ishoma
    4012.00-13.00Upacara penutup
    4113.00-14.00Rapi lingkungan
    4214.00-selesaiSayonaraaaaaaaaaaa………….

    10.                        penutup

    Demikian proposal kegiatan “Kemah Penerimaan Tamu Ambalan” dibuat agar dapat disetujui dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

    Bawang, 20 Juli 2011

    Pembina PramukaSekertaris
    Drs. YantoNip. 196711221998021002Liza Apriani
    Mengetahui,
    Kepala SMA N 1 Bawang
    Drs. SukalimNip. 96209251987021002
  • Laporan Praktikum Percobaan Korosi Pada Paku

    Laporan Praktikum Percobaan Korosi Pada Paku

    Berikut ini contoh laporan Praktikum Percobaan Korosi pada Paku. Percobaan ini adalah praktikum kimia SMA.

    Percobaan Korosi Pada Paku

    A. Judul  

    Percobaan Korosi Pada Paku

    B. Tujuan

    Untuk dapat mengetahui proses korosi dan paku manakah yang menjadi berkarat setelah dimasukkan ke zat cair

    C. Latar Belakang

    Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya, yang berusaha untuk mencapai kesetimbangan. Sistem ini dikatakan setimbang bila logam telah membentuk oksida atau senyawa kimia lain yang lebih stabil. Pencegahan korosi merupakan salah satu masalah penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

    Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaannya sangat luas dalam kehidupan sehari-hari.Namun kekurangan dari besi ini adalah sifatnya yang sangat mudah mengalami korosi. Padahal besi yang telah mengalami korosi akan kehilangan nilai jual dan fungsi komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan sekaligus membahayakan.

    Oleh karena itu, dengan pentingnya mempelajari pencegahan korosi percobaan kali ini difokuskan oleh masalah tersebut dan akan dipaparkan logam-logam apa sajakah yang dapat menghambat terjadinya korosi

    D. Landasan Teori

    Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.

    Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan.

    E. Alat dan Bahan

    1. 12 buah paku tidak berkarat
    2. 12 buah gelas aqua plastik
    3. Air Biasa
    4. Larutan garam
    5. Minyak goreng
    6. Air basa
    7. Karet gelang
    8. 12 Plastik bening

    F. Cara Kerja

    1. Siapkan gelas aqua dan masukkan semua paku ke dalam gelas aqua
    2. Masukkan semua zat cair., lalu taruh paku dalam posisi tenggelam.
    3. Amati perubahan pada hari ke 1 dan ke 3

    G. Hasil Pengamatan

    NoZat CairHari ke 1Hari ke 2
    1Air asam++++++
    2Air Basa++++
    3Air biasa+++
    4Air ditutup+++++
    5Air garam++++
    6Air aqua++++++
    7Air aqua dididihkan+++++
    8Minyak goreng++

    Keterangan :
    +++     : banyak berkarat
    ++    : agak berkarat
    +    : sedikit berkarat
    –    : tidak berkarat

    H. Permasalahan

    1. Paku besi mana yang terjadi korosi paling cepat?
    2. Paku besi mana yang terjadi korosi paling lambat?
    3. Paku besi mana yang tidak terjadi korosi?
    4. Jelaskan hal-hal yang dapat memengaruhi terjadinya korosi pada percobaan tersebut!

    Jawaban :

    1. Paku pada air aqua
    2. Paku pada garam tanpa air
    3. Paku pada minyak tanah, udara kosong, dan air jeruk nipis
    4. Oksigen, air, keelektrolitan larutan, permukaan logam, sel elektrokimia

    I. Kesimpulan

    Dari percobaan yang kami lakukan, kami menemukan paku pada zat yang dapat mengalami korosi yang cepat, lambat dan beberapa zat yang tidak mengalami korosi.Yang mengalami korosi yang cepat adalah paku pada air aqua, yang paling lambat adalah paku pada garam tanpa air, dan yang tidak mengalami korosi adalah Paku pada minyak tanah, udara kosong, dan air jeruk nipis

    J. Saran

    Setiap melakukan praktikum diharapkan untuk dapat memperhatikan prosedur kerja serta memperhatikan keselamatan kerja. Selain itu, diusahakan untuk memperbanyak referensi guna memudahkan kita baik dalam melakukan praktikum maupun dalam penyusunan laporan praktikum.

  • Contoh Proposal Kegiatan Kemah Penerimaan Tamu Ambalan -KPTA

    ORGANSASI KEPRAMUKAAN AMBALANG ABBULOSIBATANG
    PANGKALAN SMA N 1 GOWA

    PROPOSAL

    Kegiatan Kemah Penerimaan Tamu Ambalan (KPTA)

    A. Latar belakang

    Kemah Penerimaan Tamu Ambalan adalah acara yang rutin diadakan setiap tahun untuk menyambut siswa tahun ajaran baru sebagai tamu ambalan. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa karena diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini siswa dapat lebih mandiri, kreatif, menghargai alam, dan menghargai orang lain, serta berakhlak mulia dalam kehiduppan sehari-hari.

    Dewan Penegak Ambalan SMA N 1 Bawang aan melaksanakan program tahunan “Kemah Penerimaan Tamu Ambalan” periode 2016/2017.

    2.     Nama kegiatan

    Kegiatan ini bernama “Kemah Penerimaan Tamu Ambalan” dengan tema : …………………

    3.     Dasar pelaksanaan kegiatan

    –          Program kerja Ambalan  Taruna Kartika Cakra Buana SMA N 1 Bawang periode 2016/2017.

    –          Program tahunan bagi siswa tahun ajaran baru SMA N 1Bawang.

    –          Hasi rapat pramuka SMA N 1 Bawang pada hari kamis, 21 Juli 2016.

    4.     Tujuan kegiatan

    –          Meningkatkan kemandirian dan kreatifitas para siswa.

    –          Meningkatkan rasa cinta alam, solidaritas, dan tenggang rasa antar sesama.

    5.     Pelaksanaan kegiatan

    Kegiatan “Kemah Penerimaan Tamu Ambalan” akan dilaksanakan pada:

    Hari         : Jum’at s/d Minggu

    Tanggal    : 29 s.d 30 Juli 2016

    Tempat    : Lap. Olah raga,

    6.     Peserta kegiatan

    Peserta kegiatan Kemah Penerimaan Tamu Ambalan adalah seluruh kelas X yang berjumlah:

    –          Putra  : 153

    –          Putri   : 95

    7.     Kepanitiaan

    1.    Pelindung                           : Drs. Saefudin

    2.    Penasehat                            : Drs. Yanto

                                                                   Ani Sri Widyawati S

    3.    Penanggungjawab               :1. Risang Kurnia aji

                                                                   2. Eka Wahyu Widianingsih

    4.    Ketua                                  :Miztaqoel Umam

    5.    Wakil ketua                        : Mela Dwiwiranti

    6.    Sekretaris                           

    a.    Koordinator                   : -Arba`a Khoiron Refoputra

    b.    Anggota                         :-Tria Argiyastuti

                                                                 -Meli Dwi Aryani

    7.    Bendahara                                     

    a.    Coordinator                   : -Wahyu Nur Pratiwi

    b.    Anggota                         :-Nurul Isnaeni

                                                                 -Afdhol Atoilah

    8.    Seksi kegiatan                                

    a.    Seksi Lapangan              : -M. Azharti

    –  Nurul Atika

    b.    Seksi Out Bond             :-M. Ilham Prasetyo

                                                 -Riskia Yuliawanti

    c.    Seksi Ibadah                  :-Nasikhin

                                                 -Siti Nurin

    d.   Seksi Peserta                  :-Novia Lestari

    e.    Seksi Binda                    :-Wahid Abdullah

                                                 -Anisah

    9.    Seksi Perlengkapan                        

    a.    Coordinator                   :-Rizal M. Rifa`i

    b.    Anggota                         :-M. Adhien Nugroho

                                                 ­-Yuvita A.V

                                                 -Cindy Putri

    10.     Seksi Konsumsi

    a.    Coordinator                   :-Ainin Asyifa Unisa

    b.    Anggota                         : -Nadia suci amalia

                                                                  -Idayana

                                                                  -Finah Diana

                                                                  -Widi Anggela

                                                                  -Nanda Safira Nurul islami

                                                                  -Alvin Hendri Firmansyah

    11.     Seksi P3K                        :-Bening Septianingtyas         

    12.     Humas                                         

    a.    Coordinator                 :-Naufal K

    b.    Anggota                      :-Salafudin Al Ayyubi

    13.     Keamanan                         : Niskala Rahmat

    8.     Estimasi anggaran

    Terlampir

    9.     Kegiatan

    NoHariTanggalWaktuKegiatan
    1JUMAT29 Juli 201606.30-07.00Check in peserta
    207.00-08.00Upacara Pelepasan
    308.00-09.00Pemberangkatan
    409.00-09.30Penataan Tenda
    509.30-10.30Upacara Pembukaan
    610.30-13.30Ishoma
    713.30-15.00Lomba
    815.00-15.30Sholat
    15.30-16.30Game
    16.30-17.30Apel Sore
    8Jumat-sabtu15-16 juli 201121.00-04.30Mimpi indah
    9SABTU16 juli 201104.30-05.30Bangun, sholat
    1005.30-06.00Senam pagi
    1106.00-07.00Makan pagi
    1207.00-07.15Apel pagi
    1307.15-08.00Persiapan long march
    1408.00-15.00Long march
    1515.00-16.00Ishoma
    1616.00-16.30Apel sore
    1716.30-17.00Persiapan api unggun
    1817.00-19.30Ishoma
    1919.30-21.00Api unggun
    2021.00-22.00Pensi
    21Sabtu-minggu16-17 juli 201122.00-04.30Tidur malamzzzzzzzz………..
    22MINGGU17 juli 201104.30-05.30Bangun, sholat
    2305.30-06.00Gerak badan
    2406.00-07.00Makan pagi
    2507.00-07.15Apel pagi
    2607.15-09.00Baksos, menanaman pohon
    2709.00-11.00Sosialisasi
    2811.00-11.30Persiapan upacara penutup
    2911.30-12.00Ishoma
    4012.00-13.00Upacara penutup
    4113.00-14.00Rapi lingkungan
    4214.00-selesaiSayonaraaaaaaaaaaa………….

    10.                        penutup

    Demikian proposal kegiatan “Kemah Penerimaan Tamu Ambalan” dibuat agar dapat disetujui dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

    Bawang, 20 Juli 2011

    Pembina PramukaSekertaris
    Drs. YantoNip. 196711221998021002Liza Apriani
    Mengetahui,
    Kepala SMA N 1 Bawang
    Drs. SukalimNip. 96209251987021002
  • Makalah Peninggalan Sejarah Bercorak Islam

    Peninggalan Sejarah Bercorak Islam

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Islam tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Bukti keberadaan Islam itu dapat dilihat bukan saja dari para pemeluknya yang memiliki pengikut paling besar di Indonesia. Bukti historis dan arkeologis juga mendukung keberadaan Islam di Indonesia.

    Bukti historis dan arkeologis dapat dilihat pada budaya dan tradisi yang telah lama hidup dan berkembang pada masyarakat. Peninggalan Islam yang dapat kita saksikan hari ini merupakan perpaduan antara kebudayaan Islam dan kebudayaan setempat. Hasil-hasil kebudayaan yang bercorak Islam dapat kita temukan antara lain dalam bentuk bangunan (masjid, makam) dan seni.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa jenis dari peninggalan sejarah kebudayaan islam?
    2. Bagaimana kita melestarikan kebudayaan – kebudayaan tersebut
    3. mengenal lebih mendetail dari peninggalan kebudayaan tersebut

    Bab II. Pembahasan

    A. Peninggalan dalam Bentuk Bangunan

    Bangunan yang menjadi ciri khas Islam antara lain ialah masjid, istana/ keraton, dan makam (nisan).

    1. Masjid

    Masjid merupakan tempat salat umat Islam. Masjid tersebar di berbagai daerah. Namun, biasanya masjid didirikan pada tepi barat alun-alun dekat istana. Alun-alun adalah tempat bertemunya rakyat dan rajanya. Masjid merupakan tempat bersatunya rakyat dan rajanya sebagai sesama mahkluk Illahi dengan Tuhan. Raja akan bertindak sebagai imam dalam memimpin salat.

    Bentuk dan ukuran masjid bermacam-macam. Namun, yang merupakan ciri khas sebuah masjid ialah atap (kubahnya). Masjid di Indonesia umumnya atap yang bersusun, makin ke atas makin kecil, dan tingkatan yang paling atas biasanya berbentuk limas.

    Jumlah atapnya selalu ganjil. Bentuk ini mengingatkan kita pada bentuk atap candi yang denahnya bujur sangkar dan selalu bersusun serta puncak stupa yang adakalanya berbentuk susunan payung-payung yang terbuka. Dengan demikian, masjid dengan bentuk seperti ini mendapat pengaruh dari Hindu-Buddha.

    Beberapa di antara masjid-masjid khas Indonesia memiliki menara, tempat muadzin menyuarakan adzan dan memukul bedug. Contohnya menara Masjid Kudus yang memiliki bentuk dan struktur bangunan yang mirip dengan bale kul-kul di Pura Taman Ayun. Kul-kul memiliki fungsi yang sama dengan menara, yakni memberi informasi atau tanda kepada masyarakat mengenai berbagai hal berkaitan dengan kegiatan suci atau yang lain dengan dipukulnya kul-kul dengan irama tertentu.

    Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk masjid, dapat kita lihat antara lain pada beberapa masjid berikut.

    1. Masjid Banten (bangun beratap tumpang)
    2. Masjid Demak (dibangun para wali)
    3. Masjid Kudus (memiliki menara yang bangun dasarnya serupa meru)
    4. Masjid Keraton Surakarta, Yogyakarta, Cirebon (beratap tumpang)
    5. Masjid Agung Pondok Tinggi (beratap tumpang)
    6. Masjid tua di Kotawaringin, Kalimantan Tengah (dibangun ulama penyebar siar pertama di Kalteng)
    7. Masjid Raya Aceh, Masjid Raya Deli (dibangun zaman Sultan Iskandar Muda)
    2. Makam dan Nisan

    Makam memiliki daya tarik tersendiri karena merupakan hasil kebudayaan. Makam biasanya memiliki batu nisan. Di samping kebesaran nama orang yang dikebumikan pada makam tersebut, biasanya batu nisannya pun memiliki nilai budaya tinggi. Makam yang terkenal antara lain makam para anggota Walisongo dan makam raja-raja.

    Pada makam orang-orang penting atau terhormat didirikan sebuah rumah yang disebut cungkup atau kubah dalam bentuk yang sangat indah dan megah. Misalnya, makam Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, dan sunan-sunan besar yang lain.

    Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk makam dapat kita lihat antara lain pada beberapa makam berikut.

    1. Makam Sunan Langkat (di halaman dalam masjid Azisi, Langkat)
    2. Makam Walisongo
    3. Makam Imogiri (Yogyakarta)
    4. Makam Raja Gowa

    Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk nisan dapat kita lihat antara lain pada beberapa nisan berikut.

    1. Di Leran, Gresik (Jawa timur) terdapat batu nisan bertuliskan bahasa dan huruf Arab, yang memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan bernama Fatimah binti Maimun yang berangka tahun 475 Hijriah (1082 M);
    2. Di Sumatra (di pantai timur laut Aceh utara) ditemukan batu nisan Sultan Malik alsaleh yang berangka tahun 696 Hijriah (!297 M);
    3. Di Sulawesi Selatan, ditemukan batu nisan Sultan Hasanuddin;
    4. Di Banjarmasin, ditemukan batu nisan Sultan Suryana Syah; dan
    5. Batu nisan di Troloyo dan Trowulan.
    3. Istana

    Istana adalah tempat tinggal raja atau sultan beserta keluarganya. Istana berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Adanya istana sebenarnya karena pengaruh Hindu dan Buddha. Setelah Islam masuk, tradisi pembangunan istana masih berlangsung. Akibatnya, pada bangunan istana yang bercorak Islam, pengaruh Hindu dan Buddha masih tampak. Saat ini peninggalan Islam yang berupa Istana tinggal beberapa saja.

    4. Kaligrafi

    Kaligrafi adalah tulisan indah dalam huruf Arab. Tulisan tersebut biasanya diambil dari ayat-ayat suci Al Quran. Kaligrafi digunakan sebagai hiasan dinding masjid, batu nisan, gapura masjid dan gapura pemakaman. Batu nisan pertama yang ditemukan di Indonesia adalah batu nisan pada makam Fatimah binti Maimun di Leran, Surabaya. Sedangkan kaligrafi pada gapura terdapat di gapura makam Sunan Bonang di Tuban, gapura makam raja-raja Mataram, Demak, dan Gowa.

    B. Peninggalan dalam Bentuk Karya Seni

    Peninggalan Islam dapat juga kita temui dalam bentuk karya seni seperti seni ukir, seni pahat, seni pertunjukan, seni lukis, dan seni sastra. Seni ukir dan seni pahat ini dapat dijumpai pada masjid-masjid di Jepara. Seni pertunjukan berupa rebana dan tarian, misalnya tarian Seudati. Pada seni aksara, terdapat tulisan berupa huruf arab-melayu, yaitu tulisan arab yang tidak memakai tanda (harakat, biasa disebut arab gundul).

    Salah satu peninggalan Islam yang cukup menarik dalam seni tulis ialah kaligrafi.

    Kaligrafi adalah menggambar dengan menggunakan huruf-huruf arab. Kaligrafi dapat ditemukan pada makam Malik As-Saleh dari Samudra Pasai.
    Karya sastra yang dihasilkan cukup beragam. Para seniman muslim menghasilkan beberapakarya sastra antara lain berupa syair, hikayat, suluk, babad, dan kitab-kitab.

    Syair banyak dihasilkan oleh penyair Islam, Hamzah Fansuri. Karyanya yang terkenal adalah Syair Dagang, Syair Perahu, Syair Si Burung Pangi, dan Syair Si Dang Fakir. Syair-syair sejarah peninggalan Islam antara lain Syair Kompeni Walanda, Syair Perang Banjarmasin, dan Syair Himop. Syair-syair fiksi antara lain Syair Ikan Terumbuk dan Syair Ken Tambunan.

    Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita atau dongeng yang sering dikaitkan dengan tokoh sejarah. Peninggalan Islam berupa hikayat antara lain, Hikayat Raja Raja Pasai, Hikayat Si Miskin (Hikayat Marakarma), Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Hang Tuah, dan Hikayat Jauhar Manikam.

    Suluk adalah kitab-kitab yang berisi ajaran-ajaran tasawuf. Peninggalan Islam berupa suluk antara lain Suluk Wujil, Suluk Sunan Bonang, Suluk Sukarsa, Suluk Syarab al Asyiqin, dan Suluk Malang Sumirang.

    Babad adalah cerita sejarah tetapi banyak bercampur dengan mitos dan kepercayaan masyarakatyang kadang tidak masuk akal. Peninggalan Islam berupa babad antara lain Babad Tanah Jawi, Babad Sejarah Melayu (Salawat Ussalatin), Babad Raja-Raja Riau, Babad Demak, Babad Cirebon, Babad Gianti.

    Adapun kitab-kitab peninggalan Islam antara lain Kitab Manik Maya, Us-Salatin Kitab Sasana-Sunu, Kitab Nitisastra, Kitab Nitisruti, serta Sastra Gending karya Sultan Agung.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Peninggalan – peninggalan sejarah bercorak islam dibedakan menjadi dua jenis yaitu peninggalan berbentuk fisik dan peninggalan berbentuk budaya, peninggalan berbentuk fisik dianataranya aalah MasjidMakam dan Nisan, istana dll. Sedangkan peninggalan yang berbentuk non fisik adalah Syair Hikayat Babad Suluk dll.

    2. SARAN

    Setelah kita mengetahui dan memahami betapa beragamnya peninggalan – peninggalan sejarah islam nusantara tinggal kita menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut jangan sampai punah atau di klaim oleh bangsa lain, berbagai cara bias di lakukan untuk melestarikannya, salahsatunya dngan kita mempelajari nya pun merupakan cara untuk terus memeliharanya.

  • Makalah Peran Tokoh Pejuang Islam Pada Awal Kemerdekaan Indonesia

    Peran Tokoh Pejuang Islam Pada Awal Kemerdekaan Indonesia

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Bangsa yang baik adalah bangsa yang bisa menghargai pahlawannya, begitu juga dengan umat muslim yang baik adalah umat yang menghargai menuruti ajaran – ajaran para ulama terahulu.

    Disadari atau tidak di sadari pengaruh lingkungan berakibat buruk terhadap perkembangan kecerdasan spiritual saat ini, untuk itu perlu dilakukan upaya peningkatan dari berbagai aspek agar mencapai masyarakat muslim yang madani.

    Mengetahui dan meneladani akhlaq para ulama terdahulu  merupakan salahsatu cara untukl kita bias mengenal lebih jauh lagi tentang keimanan.

    Karena ulama merupakan pewaris para nabi penuntun kearah jalan kebaikan.

    B. Indentifikas Masalah

    Sesuai dengan judul yang diambil penulis adalah meneladani tokoh pejuang islam pada awal kemerdekaan, yang bermaksud untuk membangkitkan semangat para kaula muda bangsa Indonesia dalam mengisi dan menjaga kemerdekaan Negara ini. Dan sebagai latihan dalam pembuatan makalah di masa yang akan dating.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Islam Masuk Ke Indonesia

    Mereka mengatakan bahwa ibadah kaum muslim di negeri kita mengikuti nenek moyang. Apakah prasangka mereka kita mengikuti kaum Hindu atau Buddha ?  Itu sama saja mereka terhasut pencintraan yang dilakukan kolonialisme Belanda.

    Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya “API SEJARAH” jilid 1 mengungkapkan.

    Dengan sengaja, sejarawan Belanda pada masa pemerintah kolonial Belanda membuat periodisasi sejarah Indonesia, memundurkan waktu masuknya agama Islam berada jauh di belakang atau sesudah keruntuhan kekuasaan politik Hindu atau Keradjaan Hindoe Majapahit. 

    Dengan berdasarkan periodisasi itu, menjadikan Islam baru dibicarakan setelah Keradjaan Hindoe Majapahit runtuh pada 1478 M. Tidak dijelaskan pula bahwa sejak abad ke 7 M agama Islam sudah mulai didakwahkan ajarannya oleh para wirauswasta (pedagang) di Nusantara Indonesia. Ditambahkan, runtuhnya Keradjaan Hindoe Madjapahit akibat serangan dari Keradjaan Islam Demak yang dipimpin Panembahan Fatah. Mengapa demkian ?

    N.A. Baloch menjawab strategi pemerintah colonial Belanda, anti Islam dan bermotivasi divide and rule atau pecah belah untuk dikuasai melalui salah satunya penulisan sejarah. Oleh karena itu, dalam penulisan sejarah Indonesia

     bertolak dari pandangan Hindoe Sentrisme atau dari Neerlando Sentrisme. Lebih mengutamakan sejarah Hindu Buddha atau sejarah Belanda di Indonesia. Islam yang dijadikan dasar gerakan perlawanan terhadap penjajahan Protestan Belanda, dinegatifkan analis sejarahnya.

    Agama Islam telah masuk ke Nusantara jauh sebelum Radja Hindoe melakukan konversi agama menjadi penganut Islam. Pada saat itu, sekaligus terjadi pembentukan kekuasaan politik Islam atau kesultanan. Istilah kerajaan berubah pula menjadi kesultanan. Tidak lagi disebut raja melainkan sebagai sultan. Raja tersebut tidak kehilangan kekuasaannya dan tetap diakui oleh mayoritas rakyatnya sebagai sultan yang sah.

    Peristiwa ini menurut J.C. van Leur terjadi karena political motive. Motif politik atau motivasi kekuasaan yang diwujudkan dengan konversi agama masuk ke Islam sebagai bukti atau pengakuan para raja saat itu bahwa Islam telah menjadi arus bawah yang kuat dan berpengaruh besar pada lapisan masyarakat bawah. Dampaknya membentuk pandangan para penguasa saat itu untuk menyelamatkan diri dari bencana banjir Imperialisme Barat kecuali dengan berpihak kepada agamanya rakyat, yakni Islam.

    Begitu pula pendapat  W.J. Wertheim bahwa konversi agama memeluk agama Islam yang dilakukan oleh kalangan boepati hingga Radja di Nusantara Indonesia, karena pengaruh rasa tidak aman dari ancaman imperialisme Katolik Portugis maupun imperialisme Protestan Belanda atau Inggris.

    C.    Ulama Awal Di Indonesia

    Hubungan niaga Timur Tengah, India dan Cina serta Nusantara Indonesia, walaupun Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah wafat, 11H/632 M, namun hubungan niaga tetap berlangsung antara Khulafaur Rasyidin, 11-41 H / 632-661 M dengan negara-negara non muslim di luar Jazirah Arabia termasuk dengan Nusantara Indonesia. Seperti yang disejarahkan pada masa khalifah ketiga, Ustman bin Affan, 24-36 H/644-656 M mengirim utusan niaga ke Cina. Kesempatan kunjungan utusan niaga ke Cina, dimanfaatkan untuk mengadakan kontak dagang dengan wirausahawan di Nusantara Indonesia

    . Keterangan sejarahnya terdapat dalam buku Nukhbat ad-Dahr ditulis oleh Syaikh Syamsuddin Abu Ubaidillah Muhammad bin Thalib ad Dimsyaqi yang terkenal dengan nama Syaikh Ar Rabwah, menjelaskan bahwa wirausahawan Muslim memasuki ke kepulauan ini (Indonesia) terjadi pada masa khalifah Utsman bin Affan, 24-36 H / 644-656 M.

    Dari sumber lain, JC van Leur dalam Indonesian Trade and Society dengan mendasarkan sumber berita Cina dari Dinasti Tang, 618-907 M menyatakan bahwa pada 674M di pantai barat Sumater telah terdapat settlement (hunian bangsa Arab Islam) yang menetap di sana

    .

    Demikian pula berdasarkan keterangan Drs. Ibrahim Buchari, berdasarkan angka tahun yang terdapat pada nisan seorang ulama, Syaikh Mukaiddin di Baros, Tapanuli yang bertuliskan 48 Hijriah atau 670 Masehi, maka dapat dipastikan Agama Islam masuk ke Nusantara Indonesia terjadi pada abad ke 7 Masehi atau pada abad ke 1 Hijriyah.

    Begitulah hasil pengkajian Ahmad Mansur Negara, jelaslah bahwa ulama terdahulu kita bukanlah kaum hindu atau budha.

    Begitupula kajian Tim Kajian Kesultanan Majapahit dari Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pengurus Daerah Muhammadiyah Yogyakarta untuk melakukan kajian ulang terhadap sejarah Majapahit. Setelah sekian lama berkutat dengan beragam fakta-data arkeologis, sosiologis dan antropolis, maka Tim kemudian menerbitkannya dalam sebuah buku awal berjudul Kesultanan Majapahit, Fakta Sejarah Yang Tersembunyi’.

    Buku ini hingga saat ini masih diterbitkan terbatas, terutama menyongsong Muktamar Satu Abad Muhammadiyah di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu. Sejarah Majapahit yang dikenal selama ini di kalangan masyarakat adalah sejarah yang disesuaikan untuk kepentingan penjajah (Belanda) yang ingin terus bercokol di kepulauan Nusantara.

    Dalam konteks Majapahit, Belanda berkepentingan untuk menguasai Nusantara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Untuk itu, diciptakanlah pemahaman bahwa Majapahit yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia

     adalah kerajaan Hindu dan Islam masuk ke Nusantara belakangan dengan mendobrak tatanan yang sudah berkembang dan ada dalam masyarakat.

    Apa yang diungkapkan oleh buku ini tentu memiliki bukti berupa fakta dan data yang selama ini tersembunyi atau sengaja disembunyikan. Beberapa fakta dan data yang menguatkan keyakinan bahwa kerajaan Majpahit sesungguhnya adalah kerajaan Islam. Cuplikan info silahkan baca tulisan pada Semakin jelaslah bahwa ulama terdahulu kita bukanlah kaum hindu atau buddha.

    Kita, orang tua kita, kakek,  buyut kita menjadi muslim merupakan peran salah satunya adalah para Wali Songo yang merupakan Wali Allah generasi kesembilan. Begitupula peran ulama-ulama terdahulu kita antara lain, Syekh Muhammad bin Umar Nawawi Al-Bantani Al-Jawi, adalah ulama Indonesia bertaraf internasional, lahir di Kampung Pesisir, Desa Tanara, Kecamatan Tanara, Serang, Banten, 1815.

    Sejak umur 15 tahun pergi ke Makkah dan tinggal di sana

     tepatnya daerah Syi’ab Ali, hingga wafatnya 1897, dan dimakamkan di Ma’la. Ketenaran beliau di Makkah membuatnya di juluki Sayyidul Ulama Hijaz (Pemimpin Ulama Hijaz). Daerah Hijaz adalah daerah yang sejak 1925 dinamai Saudi Arabia

     (setelah dikudeta oleh Keluarga Saud).

    Diantara ulama Indonesia

     yang sempat belajar ke Beliau adalah Syaikhona Khalil Bangkalan dan Hadratusy Syekh KH Hasyim Asy’ari. Kitab-kitab karangan beliau banyak yang diterbitkan di Mesir, seringkali beliau hanya mengirimkan manuscriptnya dan setelah itu tidak mempedulikan lagi bagaimana penerbit menyebarluaskan hasil karyanya, termasuk hak cipta dan royaltinya. Selanjutnya kitab-kitab beliau itu menjadi bagian dari kurikulum pendidikan agama di seluruh pesantren di Indonesia, bahkan Malaysia

    , Filipina, Thailand

    , dan juga negara-negara di Timur Tengah. Begitu produktifnya beliau dalam menyusun kitab (semuanya dalam bahasa Arab) hingga orang menjulukinya sebagai Imam Nawawi kedua. Imam Nawawi pertama adalah yang membuat Syarah Shahih Muslim, Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, Riyadlush Shalihin, dll. Namun demikian panggilan beliau adalah Syekh Nawawi bukan Imam Nawawi.

    Jumlah kitab beliau yang terkenal dan banyak dipelajari ada sekitar 22 kitab. Beliau pernah membuat tafsir Al-Qur’an berjudul Mirah Labid yang berhasil membahas dengan rinci setiap ayat suci Al-Qur’an. Buku beliau tentang etika berumah tangga, berjudul Uqudul Lijain (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia) telah menjadi bacaan wajib para mempelai yang akan segera menikah. Kitab Nihayatuz Zain sangat tuntas membahas berbagai masalah fiqih (syariat Islam). Sebuah kitab kecil tentang syariat Islam yang berjudul Sullam (Habib Abdullah bin Husein bin Tahir Ba’alawi), diberinya Syarah (penjelasan rinci) dengan judul baru Mirqatus Su’udit Tashdiq. Salah satu karya beliau dalam hal kitab hadits adalah Tanqihul Qoul, syarah Kitab Lubabul Hadith (Imam Suyuthi). Kitab Hadits lain yang sangat terkenal adalah Nashaihul Ibad, yang beberapa tahun yang lalu dibahas secara bergantian oleh Alm. KH Mudzakkir Ma’ruf dan KH Masrikhan (dari Masjid Jami Mojokerto) dan disiarkan berbagai radio swasta di Jawa Timur. Kitab itu adalah syarah dari kitabnya Syekh Ibnu Hajar Al-Asqalani.

    Contoh ulama nenek moyang kita lainnya yang menolak paham kelompok Wahabi yang berlandaskan pemahaman Syaikh Ibnu Taimiyah adalah Syeikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi

    Syeikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi adalah ulama besar Indonesia

     yang pernah menjadi imam, khatib dan guru besar di Masjidil Haram, sekaligus Mufti Mazhab Syafi’i pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Dia memiliki peranan penting di Makkah al Mukarramah dan di sana

     menjadi guru para ulama Indonesia

    .

    Nama lengkapnya adalah Ahmad Khatib bin Abdul Latif al-Minangkabawi, lahir di Koto Gadang, IV Koto, Agam, Sumatera Barat, pada hari Senin 6 Dzulhijjah 1276 H (1860 Masehi) dan wafat di Makkah hari Senin 8 Jumadil Awal 1334 H (1916 M)

    Awal berada di Makkah, ia berguru dengan beberapa ulama terkemuka di sana seperti Sayyid Bakri Syatha, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, dan Syekh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah al-Makkiy.

    Banyak sekali murid Syeikh Khatib yang diajarkan fiqih Syafi’i. Kelak di kemudian hari mereka menjadi ulama-ulama besar di Indonesia

    , seperti

    Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul) ayahanda dari Buya Hamka;

    Syeikh Muhammad Jamil Jambek, Bukittinggi;

    Syeikh Sulaiman Ar-Rasuli, Candung, Bukittinggi,

    Syeikh Muhammad Jamil Jaho Padang

     Panjang,

    Syeikh Abbas Qadhi Ladang Lawas Bukittinggi,

    Syeikh Abbas Abdullah Padang

     Japang Suliki,

    Syeikh Khatib Ali Padang

    ,

    Syeikh Ibrahim Musa Parabek,

    Syeikh Mustafa Husein, Purba Baru, Mandailing, dan

    Syeikh Hasan Maksum, Medan

    .

    Tak ketinggalan pula K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Ahmad Dahlan, dua ulama yang masing-masing mendirikan organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, merupakan murid dari Syeikh Ahmad Khatib.

    Syeikh Ahmad Khatib adalah tiang tengah dari mazhab Syafi’i dalam dunia Islam pada permulaan abad ke XIV. Ia juga dikenal sebagai ulama yang sangat peduli terhadap pencerdasan umat. Imam Masjidil Haram ini adalah ilmuan yang menguasai ilmu fiqih, sejarah, aljabar, ilmu falak, ilmu hitung, dan ilmu ukur (geometri).

    Syeikh Ahmad Khatib al-Minankabawi menyanggah beberapa pendapat Barat tentang kedudukan bumi, bulan dan matahari, serta peredaran planet-planet lainnya yang beliau anggap bertentangan dengan pemikiran sains ulama-ulama Islam yang arif dalam bidang itu.

    Dalam perkembangannya, pendirian ormas Nahdatul Ulama (NU) pada hakikatnya sebagai bentuk protes terhdapap ulama di Jazirah Arab karena pemahaman agama mereka mulai ada ketidak sesuaian dengan ajaran agama Islam yang aslinya.  Ulama-ulama NU berupaya berpegang teguh kepada keaslian, kemurnian ajaran Islam sehingga mereka dikenal sebagai ulama tradisional namun pada hakikatnya adalah ulama klasik sebagaimana keaslian ajaran agama Islam. 

    Namun tidak kita pungkiri perlu adanya upaya penjernihan (tashfiyah), pembersihan (tanqiyah) dari pengaruh-pengaruh diluar Islam seperti paham Sekulerisme, Pluralisme, Liberalisme yang menuhankan kebebasan dan paham Hedonisme yang menuhankan kesenangan.  Hal ini sedikit kami uraikan dalam tulisan pada

    Jadi kesimpulannya mereka yang mengaku-aku mengikuti pemahaman Salafush Sholeh pada kenyataannya mungkin saja  hanya mengikuti ulama Muhammad bin Abdul Wahhab atau ulama Ibnu Taimiyah. Sedangkan kita yang dituduh mengikuti nenek moyang pada kenyataannya  mengikuti Khulafaur Rasyidin lebih awal.

    Untuk itulah kita harus bersyukur atas peran para ulama terdahulu kita. Tidaklah mungkin nusantara yang luas ini mayoritas penduduknya menjadi muslim terjadi dalam waktu sekejap

  • Makalah Farmakodinamik

    Farmakodinamik

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Perawat menjalankan aktivitasnya sehari-hari tidak terlepas dari farmakologi. Farmakologi membantu perawat untuk memberikan obat-obatan yang benar kepada klien sehingga tidak terjadi kesalahan. Perawat professional, perlu mempelajari tentang farmakologi khususnya farmakokinetik dan farmakodinamik untuk membantu kesembuhan klien. Perawat professional dimana perawat bukan pesuruh dokter, dapat mengkaji apakah sudah benar pemberian obat yang diberikan oleh dokter merupakan obat yang benar sesuai dosis dan lain-lain ataukah tidak.

    Tulisan ini akan membahas tentang farmakokinetik dan farmakodinamik yang keduanya masih berhubungan erat dengan farmakologi.Sebelum kita membahas tentang farmakokinetik dan farmakodinamik, alangkah lebih baiknya mengetahui tentang farmakologi

    B. Tujuan

    Tujuan mempelajari mekanisme kerja obat adalah:

    1. Meneliti efek utama obat
    2. Mengetahui interaksi obat dengan sel
    3. Mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek dan respon yang terjadi

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Farmakodinamik

    Pengertian farmakodinamika dalam ilmu farmakologi sebenarnya memiliki hubungan yang cukup erat dengan farmakokinetik, jika farmakokinetik lebih fokus kepada perjalanan obat-obatan di dalam tubuh maka farmakodinamik lebih fokus membahas dan mempelajari seputar efek obat-obatan itu sendiri di dalam tubuh baik dari segi fisiologi maupun biokimia berbagai organ tubuh serta mekanisme kerja obat-obatan itu sendiri di dalam tubuh manusia.

    B. Pembahasan Farmakodinamik

    Farmakologi merupakan suatu studi tentang obat dan pengaruhnya terhadap manusia (lehne, 1988 dalam Kuntarti). Dalam farmakologi dikenal dengan istilah farmakokinetik dan farmakodinamik. Farmakokinetik merupakan bagian ilmu farmakologi yang cenderung mempelajari tentang nasib dan perjalanan obat didalam tubuh dari obat itu diminum hingga mencapai tempat kerja obat itu. Sedangkan  farmakodinamik ini merupakan bagian ilmu farmakologi yang mempelajari efek fisiologik dan biokimiawi obat terhadap berbagai jaringan tubuh yang sakit maupun sehat serta mekanisme kerjanya.

    Pengertian lain dari farmakokinetik menurut ilmu farmakologi sebenarnya dapat diartikan sebagai proses yang dilalui obat di dalam tubuh atau tahapan perjalanan obat tersebut di dalam tubuh. Proses farmakokinetik ini dalam ilmu farmakologi meliputi beberapa tahapan mulai dari proses absorpsi atau penyerapan obat, distribusi atau penyaluran obat ke seluruh tubuh, metabolisme obat hingga sampai kepada tahap ekskresi obat itu sendiri atau proses pengeluaran zat obat tersebut dari dalam tubuh.

    Fase-fase tersebut diantaranya adalah:AbsorpsiAbsorpsi adalah pergerakan partikel-partikel obat dari saluran gastrointestinalke dalam cairan tubuh melalui absorpsi pasif, absorpsi aktif, atau pinositosis.Kebanyakan obat oral diabsorpsi di usus halus melalui kerja permukaan vili mukosa yang luas. Jika sebagain dari vili ini berkurang, karena pengangkatan sebagian dariusus halus, maka absorpsi juga berkurang. Obat-obat yang mempunyai dasar protein,seperti insulin dan hormon pertumbuhan, dirusak di dalam usus halus oleh enzim-enzim pencernaan. Absorpsi pasif umumnya terjadi melalui difusi (pergerakan darikonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah).

    Dengan proses difusi, obat tidak memerlukan energi untuk menembus membran. Absorpsi aktif membutuhkan karier (pembawa) untuk bergerak melawan perbedaan konsentrasi. Sebuah enzim atauprotein dapat membawa obat-obat menembus membran. Pinositosis berarti membawa obat menembus membran dengan proses  menelan.Absorpsi obat dipengaruhi oleh aliran darah, rasa nyeri, stres, kelaparan,makanan dan pH. Sirkulasi yang buruk akibat syok, obat-obat vasokonstriktor, ataupenyakit yang merintangi absorpsi. Rasa nyeri, stres, dan makanan yang padat, pedas,dan berlemak dapat memperlambat masa pengosongan lambung, sehingga obat lebih lama berada di dalam lambung. Latihan dapat mengurangi aliran darah denganmengalihkan darah lebih banyak mengalir ke otot, sehingga menurunkan sirkulasi kesaluran gastrointestinal. Obat-obat yang diberikan secara intramuskular dapat diabsorpsi lebih cepat diotot-otot yang memiliki lebih banyak pembuluh darah, seperti deltoid, daripada otot-otot yang memiliki lebih sedikit pembuluh darah, sehingga absorpsi lebih lambatpada jaringan yang demikian..

    DistribusiDistribusi adalah proses di mana obat menjadi berada dalam cairan tubuh danjaringan tubuh. Distribusi obat dipengaruhi oleh aliran darah, afinitas (kekuatanpenggabungan) terhadap jaringan,dan efek pengikatan dengan protein. Ketika obat didistribusi di dalam plasma, kebanyakan berikatan denganprotein (terutama albumin) dalam derajat (persentase) yang berbeda-beda. Obat-Obatyang lebih besar dari 80% berikatan dengan protein dikenal sebagai obat-obat yangberikatan dengan tinggi protein. Salah satu contoh obat yang berikatan tinggi denganprotein adalah diazepam (Valium): yaitu 98% berikatan dengan protein. Aspirin 49% berikatan dengan protein clan termasuk obat yang berikatan sedang dengan protein.Abses, eksudat, kelenjar dan tumor juga mengganggu distribusi obat.Antibiotika tidak dapat didistribusi dengan baik pada tempat abses dan eksudat.Selain itu, beberapa obat dapat menumpuk dalam jaringan tertentu, seperti lemak,tulang, hati, mata, dan otot. 3. Biotransformasi Fase ini dikenal juga dengan metabolisme obat, diman terjadi proses perubahan struktur kimia obat yang dapat terjadi didalam tubuh dan dikatalisis olen enzim.4. Ekskresi atau eliminasiRute utama dari eliminasi obat adalah melalui ginjal, rute-rute lain meliputi empedu, feses, paru-paru, saliva, keringat, dan air susu ibu. Obat bebas, yang tidak berikatan, yang larut dalam air, dan obat-obat yang tidak diubah, difiltrasi oleh ginjal.Obat-obat yang berikatan dengan protein tidak dapat difiltrasi oleh ginjal. Sekali obatdilepaskan ikatannya dengan protein, maka obat menjadi bebas dan akhirnya akandiekskresikan melalui urin.pH urin mempengaruhi ekskresi obat. pH urin bervariasi dari 4,5 sampai 8.Urin yang asam meningkatkan eliminasi obat-obat yang bersifat basa lemah. Aspirin,suatu asam lemah, dieksresi dengan cepat dalam urin yang basa. Jika seseorangmeminum aspirin dalam dosis berlebih, natrium bikarbonat dapat diberikan untuk mengubah pH urin menjadi basa. Juice cranberry dalam jumlah yang banyak dapatmenurunkan pH urin, sehingga terbentuk urin yang asam.Setiap orang mempunyai gambaran farmakokinetik obat yang berbeda-beda. Dosis yang sama dari suatu obat bila diberikan pada suatu kelompok orang, dapat menunjukkan gambaran kada dalam darah yang berbeda-beda dengan intensitas respon yang berbda-beda pula. Kemudian setelah farmakodinamik, ada satu bahasan lagi dalam ilmu farmakologi, yaitu farmakodinamik.Farmakodinamik ialah subdisiplin farmakologi yang mempelajari efek biokimiawi dan fisiologi obat, serta mekanisme kerjanya.

    Tujuan mempelajari mekanisme kerja obat ialah untuk meneliti efek utama obat, mengetahui interaksi obat dalam sel, dan mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek dan respons yang terjadi. pengetahuan yang baik mengenai hal ini merupakan dasar terapi rasional dan berguna dalam sintesis obat baru. Farmakodinamik lebih fokus membahas dan mempelajari seputar efek obat-obatan itu sendiri di dalam tubuh baik dari segi fisiologi maupun biokimia berbagai organ tubuh serta mekanisme kerja obat-obatan itu sendiri di dalam tubuh manusia. Farmakodinamik juga sering disebut dengan aksi atau efek obat. Efek Obat merupakan reaksi Fisiologis atau biokimia tubuh karena obat, misalnya suhu turun, tekanan darah turun, kadar gula darah turun.

    Kerja obat dapat dibagi menjadi onset (mulai kerja) merupakan waktu yang diperlukan oleh obat untuk menimbulkan efek terapi atau efek penyembuhan atau waktu yang diperlukan obat untuk mencapai maksimum terap. Peak (puncak), duration (lama kerja) merupakan lamanya obat menimbulkan efek terapi, dan waktu paruh. Mekanisme kerja obat dipengaruhi oleh reseptor, enzim, dan hormon.Farmakokinetik dan farmakologi merupakan bagian dari armakologi. Farmakokinetik merupakan bagian ilmu farmakologi yang cenderung mempelajari tentang nasib dan perjalanan obat didalam tubuh dari obat itu diminum hingga mencapai tempat kerja obat itu. Dalam farmakokinetik terdapat empat fase, yaitu absorpsi, distribusi, biotransformasi, dan ekskresi atau eliminasi. Sedangkan farmakodinamik ini merupakan bagian ilmu farmakologi yang mempelajari efek fisiologik dan biokimiawi obat terhadap berbagai jaringan tubuh yang sakit maupun sehat serta mekanisme kerjanya.

    Pengertian farmakodinamika dalam ilmu farmakologi sebenarnya memiliki hubungan yang cukup erat dengan farmakokinetik yang telah saya jelaskan pada posting terdahulu saya, jika farmakokinetik lebih fokus kepada perjalanan obat-obatan di dalam tubuh maka farmakodinamik lebih fokus membahas dan mempelajari seputar efek obat-obatan itu sendiri di dalam tubuh baik dari segi fisiologi maupun biokimia berbagai organ tubuh serta mekanisme kerja obat-obatan itu sendiri di dalam tubuh manusia.

    2.3 Respon Penderita Terhadap Suatu Obat

    Didalam respon seorang penderita terhadap suatu obat dapat dipengaruhi oleh 2 faktor penting yaitu Farmakodinamik dan Farmakokinetik, farmakodinamik ini merupakan bagian ilmu farmakologi yang mempelajari efek fisiologik dan biokimiawi obat terhadap berbagai jaringan tubuh yang sakit maupun sehat serta mekanisme kerjanya.

    Sedangan farmakokinetik merupakan bagian ilmu farmakologi yang cenderung mempelajari tentang nasib dan perjalanan obat didalam tubuh dari obat itu diminum hingga mencapai tempat kerja obat itu.

    Dalam Farmakokinetik perjalanan obat dari dia diminum sampai mencapai tempat kerja obat tersebut melewati beberapa fase, diantaranya :

    Fase Absorpsi, Dimana fase ini merupakan fase penyerapan obat pada tempat masuknya obat selain itu faktor absorpsi ini akan mempengaruhi jumlah obat yang harus diminum dan kecepatan perjalanan obat didalam tubuh

    Fase Distibusi merupakan fase penyebaran atau distribusi obat didalam jaringan tubuh. Faktor distribusi ini dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk obat yang digunakan, komposisi jaringan tubuh, distribusi obat dalam cairan atau jaringan tubuh, ikatan dengan protein plasma dan jaringan.

    Fase Biotransformasi, fase ini dikenal juga dengan metabolisme obat, diman terjadi proses perubahan struktur kimia obat yang dapat terjadi didalam tubuh dan dikatalisis olen enzim.

    Fase Ekskresi, merupakan proses pengeluaran metabolit yang merupakan hasil dari biotransformasi melalui berbagai organ ekskresi. Kecepatan ekskresi ini akan mempengaruhi kecepatan eliminasi atau pengulangan efek obat dalam tubuh.

    Berikut adalah serba serbi tentang Farmakodinamik. Definisi farmakodinamik adalah ilmu yang mempelajari efek biokimiawi dan fisiologi obat serta mekanisme kerjanya.

    2.4 Tujuan Mempelajari Farmakodinamik dan Mekanisme Obat

    Selanjutnya akan kita bicarakan lebih mendalam tentang farmakodinamik obat.

    Tujuan mempelajari mekanisme kerja obat adalah:

    1. Meneliti efek utama obat

    2. Mengetahui interaksi obat dengan sel

    3. Mengetahui urutan peristiwa serta spektrum efek dan respon yang terjadi

    Efek obat umumnya timbul karena interaksi obat dengan reseptor pada sel suatu organisme. Interaksi obat dengan reseptornya ini mencetuskan perubahan biokimia dan fisiologi yang merupakan respons yang khas untuk obat tersebut.

    Reseptor Obat

    Reseptor adalah makromolekul ((biopolimer)khas atau bagiannya dalam organisme yakni tempat aktif obat terikat.

    Komponen yang paling penting dalam reseptor obat adalah protein. struktur kimia suatu obat berhubungan erat dengan affinitasnya terhadap reseptor dan aktivitas intrinsiknya, sehingga perubahan kecil dalam molekul obat dapat menimbulkan perubahan yang besar.

    Interaksi Obat – Reseptor

    persyaratan untuk obat – reseptor adalah pembentukan kompleks obat reseptor. apakah kompleks ini terbentuk dan seberapa besar terbentuknya tergantung pada affinitas obat terhadap reseptor. kemampuan obat untuk menimbulkan suatu rangsang dan membentuk kompleks dengan reseptor disebut aktivitas intrinsik. Agonis adalah obat yang memilki baik afinitas dan aktivitas intrinsik. Pada teori reseptor obat sering dikemukakan bahwa efek obat hanya dapat terjadi bila terjadi interaksi molekul obat dengan reseptornya. Lebih mudahnya dirumuskan seperti ini.

    Obat (O) + Reseptor (R) –> Kompleks obat reseptor (OR) —> Efek

    Efek Terapeutik

    Tidak semua obat bersifat betul-betul menyembuhkan penyakit, beberapa obat memang dibuat hanya untuk meniadakan atau meringankan gejala suatu penyakit. Berikut ini adalah tiga jenis terapi obat:

    Terapi Kausal, obat yang berfungsi untuk memusnahkan penyebab penyakit, obat inilah yang digunakan untuk menyembuhkan penderita dari penyakit. contoh obat dengan terapi kausal adalah antibiotik, anti malaria dan lain-lain.

    Terapi simptomatis, obat ini berguna untuk meringankan gejala dari suatu penyakit. contoh obat jenis ini adalah analgesik, antipiritik, anti emetik dan sebagainya.

    Terapi subtitusi, obat yang digunakan untuk mengantikan zat yang lazim diproduksi oleh tubuh. misal insulin pada penderita diabetes, hormon estrogen pada pasien hipo fungsi ovarium dan obat-obat hormon lainnya.

    2.5 Macam – macam Reseptor

    1. Reseptor Kanal Ion
    Reseptor ini desebut juga sebagai reseptor ionotropik. Reseptor kanal ion merupakan suatu reseptor membrane yang langsung terhubung dengan suatu kanal ion dan memperantarai aksi sinaptik yang cepat. Contohnya adalah reseptor asetilkolin nikotinik, reseptor GABAa, dan reseptor glutamate.

    2. Reseptor Terikat Protein G
    Reseptor terikat protein G atau GPCR (G-Protein Coupled Receptor) atau 7TM Receptor (7 Trans Membrane Receptor) ini merupakan golongan reseptor yang memiliki jumlah anggota yang paling banyak. Sesuai dengan namanya, rangkaian peptida penyusun reseptor ini melintasi membrane sebanyak tujuh kali dan terikat dengan sistem efektor yang disebut protein G. reseptor ini memperantarai beberapai aksi neurotransmitter dan hormon secara lambat. Contoh reseptor ini misalnya reseptor asetil kolin muskarinik, reseptor adrenergic, reseptor histamine, reseptor dopaminergik, dan reseptor serotonin.

    3. Reseptor Tyrosine Kinase
    Reseptor ini merupakan reseptor single trans membrane (hanya melintasi membrane satu kali) yang memiliki aktibitas kinase dalam transduksi sinyalnya. Cobtoh dari reseptor ini adalah reseptor sitokinin, reseptor growth factor, dan reseptor insulin.
    Ketiga reseptor di atas terletak di membrane sel dan melintasi membrane.

    4. Reseptor Intra Seluler
    Reseptor intra seluler merupakan satu – satunya kelompok reseptor yang tidak terletak di membrane sel tetapi terletak di dalam sitoplasmik atau nukleus.

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    A. Pengertian farmakodinamika dalam ilmu farmakologi sebenarnya memiliki hubungan yang cukup erat dengan farmakokinetik

    B. Farmakologi merupakan suatu studi tentang obat dan pengaruhnya terhadap manusia (lehne, 1988 dalam Kuntarti). Dalam farmakologi dikenal dengan istilah farmakokinetik dan farmakodinamik

    C. Farmakokinetik merupakan bagian ilmu farmakologi yang cenderung mempelajari tentang nasib dan perjalanan obat didalam tubuh dari obat itu diminum hingga mencapai tempat kerja obat itu

    D. farmakodinamik ini merupakan bagian ilmu farmakologi yang mempelajari efek fisiologik dan biokimiawi obat terhadap berbagai jaringan tubuh yang sakit maupun sehat serta mekanisme

    E. Berdasarkan sistem transduksi sinyalnya, reseptor dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

    1. Reseptor Kanal Ion
    Reseptor ini desebut juga sebagai reseptor ionotropik. Reseptor kanal ion merupakan suatu reseptor membrane yang langsung terhubung dengan suatu kanal ion dan memperantarai aksi sinaptik yang cepat. Contohnya adalah reseptor asetilkolin nikotinik, reseptor GABAa, dan reseptor glutamate.

    2. Reseptor Terikat Protein G
    Reseptor terikat protein G atau GPCR (G-Protein Coupled Receptor) atau 7TM Receptor (7 Trans Membrane Receptor) ini merupakan golongan reseptor yang memiliki jumlah anggota yang paling banyak. Sesuai dengan namanya, rangkaian peptida penyusun reseptor ini melintasi membrane sebanyak tujuh kali dan terikat dengan sistem efektor yang disebut protein G. reseptor ini memperantarai beberapai aksi neurotransmitter dan hormon secara lambat. Contoh reseptor ini misalnya reseptor asetil kolin muskarinik, reseptor adrenergic, reseptor histamine, reseptor dopaminergik, dan reseptor serotonin.

    3. Reseptor Tyrosine Kinase
    Reseptor ini merupakan reseptor single trans membrane (hanya melintasi membrane satu kali) yang memiliki aktibitas kinase dalam transduksi sinyalnya. Cobtoh dari reseptor ini adalah reseptor sitokinin, reseptor growth factor, dan reseptor insulin.
    Ketiga reseptor di atas terletak di membrane sel dan melintasi membrane.

    4. Reseptor Intra Seluler
    Reseptor intra seluler merupakan satu – satunya kelompok reseptor yang tidak terletak di membrane sel tetapi terletak di dalam sitoplasmik atau nukleus. Reseptor ini beraksi dalam mengatur transkripsi gen yang menentukan sintesis protein.

    DAFTAR PUSTAKA

    – Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta 1996
       Farmakologi, Pendekatan Proses Keperawatan
       Joyce L. Kee dan Evelyn R. Hayes
    – Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Brunner dan Suddarth
      Edisi 8. Penerbit Buku Kedokteran 2001
    – Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta

     1986
      IPI (Informasi Akurat Produk Farmasi di Indonesia)

  • Makalah Olahraga Renang

    Makalah Olahraga Renang

    Berikut ini contoh makalah Olahraga Renang. Makalan bertujuan untuk membahas terkait dengan konsep dan sejarah olahraga renang, tehnik-tehnik renang dan program latihan olahraga renang.

    Olahraga Renang

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Renang sebagai olahraga di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh orang-orang kulit putih pada masa pemerintahan Hindia-Belanda. Pada masa tersebut, Orang-orang pribumi khususnya dekat daerah pesisir tidak menganggap Renang sebagai olahraga tapi sebuah keharusan untuk mencari nafkah dan bertahan hidup.

    Renang sebagai olahraga dan renang sebagai kebutuhan nelayan memiliki konsep yang berbeda. Renang sebagai olahraga dilakukan dengan tujuan rekor dengan tehnik / gaya renang berdasarkan aturan-aturan yang telah disepekatai federasi olahraga renang.


    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimanakah sejarah dari cabang olahraga renang?
    2. Bagaimana tehnik berolahraga renang?
    3. Bagaimana proses belajar mengajar dalam cabang olahraga renang?
    4. Bagaimana proses latihan dari cabang olahraga renang?
    5. Peraturan apa saja yang ada dalam cabang olahraga renang?
    6. Peralatan apa saja yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan cabang olahraga renang?

    C. Tujuan Penulisan

    1. Untuk mengetahui sejarah dari cabang olahraga renang.
    2. Untuk mengetahui tehnik berolahraga renang.
    3. Untuk mengetahui proses belajar mengajar dalam cabang olahraga renang.
    4. Untuk mengetahui proses latihan dari cabang olahraga renang.
    5. Untuk mengetahui peraturan- peraturan yang ada dalam cabang olahraga renang.
    6. Untuk mengetahui peralatan-peralatan yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan cabang olahraga renang.

    D. Manfaat Penulisan

    1. Pembaca dapat mengetahui sejarah dari cabang olahraga renang.
    2. Pembaca dapat mengetahui tehnik berolahraga renang.
    3. Pembaca dapat mengetahui proses belajar mengajar dalam cabang olahraga renang.
    4. Pembaca dapat mengetahui proses latihan dari cabang olahraga renang.
    5. Pembaca dapat mengetahui peraturan- peraturan yang ada dalam cabang olahraga renang.
    6. Pembaca dapat mengetahui peralatan-peralatan yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan cabang olahraga renang.

    Bab II. Pembahasan

    A. Sejarah Renang

    Renang telah dikenal sejak masa prasejarah, dengan ditemukannya Lukisan dari Zaman Batu didalam “gua perenang” yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Gambar-gambar ini nampak menunjukkan gaya dada atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa jadi ini mungkin menunjukkan gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya dengan renang. Gua ini juga digambarkan pada film English Patient.

    Stempel lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun sebelum masehi menunjukkan empat perenang yang diyakini berenang dengan variasi dari gaya bebas. Referensi lain mengenai renang juga ditemukan pada gambar timbul Babylonia dalam lukisan dinding Assyria yang menunjukkan variasi dari gaya dada. Lukisan yang paling terkenal telah ditemukan di padang pasir Kebir dan diperkirakan berasal dari sekitar 4000 tahun sebelum masehi.

    Gambar timbul Nagoda juga menunjukkan perenang yang berasal dari 3000 tahun sebelum masehi. Istana Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun sebelum masehi memiliki kolam renang berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan Minos of Knossos di Kreta juga dilengkapi dengan bak mandi. Makam kuno Mesir dari 2000 tahun sebelum masehi menunjukkan variasi dari gaya bebas.

    Penggambaran perenang juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan masyarakat Timur Tengah lainnya, orang Inca dalam Rumah Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mosaik di Pompeii. Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, the Iliad, the Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11), Beowulf, dan hikayat lainnya, meskipun gayanya tidak pernah dijelaskan. Ada juga beberapa yang menyinggung para perenang dalam naskah kuno Vatikan, Borgian dan Bourbon.

    B. Gaya Renang

    1. Gaya Dada/katak

    Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak.Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

    2. Gaya Bebas

    Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.

    3. Gaya Punggung

    Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah mengambil napas. Namun perenang hanya dapat melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan. Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.

    4. Gaya Kupu-kupu

    Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.

    C. Proses Belajar Renang

    1. Pengenalan Air

    Sebagian besar anak-anak, bahkan orang dewasa yang belum pernah masuk ke dalam kolam renang biasanya akan menjadi takut atau cemas ketika akan masuk ke dalam kolam, lebih-lebih bila pernah mengalami trauma dengan air. Untuk itu sebaiknya, mereka msuk ke dalam kolam yang dangkal terlebih dahulu. Setelah terbiasa dan keberaniannya mulai mumcul, bias mulai diajak ke kolam renang yang sedikit agak lebih dalam. Sebaiknya orang yang baru belajar masih tetap bias menginjakkan kakinya ke lantai kolam renang tanpa tenggelam.

    2.  Ajarkan cara membuang nafas di air.

    Cara mengajarkan membuang nafas di air, adalah :

    • Pertama, hirup nafas dalam-dalam.
    • Kemudian masukkan kepala ke dalam air.
    • Tiupkan nafas melalui hidung ketika kepala masih dalam air.
    • Setelah itu naikkan kepala ke atas sambil membuka mulut untuk mengambil nafas.
    • Lakukan langkah di atas berulang-ulang sampai terbiasa dan tidak takut memasukkan kepala ke dalam air.

    3. Melompat dari pinggir kolam ke dalam kolam renang

    Melompat dari pinggir kolam renang dimaksudkan untuk mengurangi rasa takut dengan air. Dan bias lebih enjoy dan menikmati bermain-main dengan air.

    4. Belajar mengapungkan badan di atas permukaan air.

    Bila sudah tidak takut dengan air (berani memasukkan kepala ke dalam air cukup lama) maka selanjutnya adalah mengapungkan badan di atas permukaan air.

    Dengan posisi, wajah dan pandangan mata menghadap ke lantai kolam renang sambil menahan nafas (dilakukan dengan santai).

    5. Belajar meluncur di permukaan air.

    Setelah bisa mengapungkan badan di atas permukaan air, tahap selanjutnya adalah meluncur. Meluncur dilakukan dengan cara pada posisi tubuh mengapung di atas permukaan air, kemudian gerakkan kaki naik turun seperti orang yang sedang berjalan (tapi antara paha dan kaki tetap lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk).

    Untuk belajar mengapung ini, awalnya bisa dibantu oleh teman untuk memegangi tangannya, ketika mengapungkan badan dengan santa di atas permukaan air dan sewaktu akan berdiri kembali. Untuk belajar mengapung dan menluncur  ini, yang paling utama adalah menghilangkan rasa takut terhadap air. Kemudian praktekkan langkah-langkah di atas. Lakukan dengan santai saja, pasti berhasil.

    D. Peraturan Renang

    Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan  gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

    Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap ((Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.

    E. Peralatan Renang

    1.      Kolam renang

    Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m, sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.

    2.      Lintasan

    Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir. Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan. Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena gelombang air.

    Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuninguntuk lintasan 4 dan 5. Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

    3.      Pengukur waktu

    Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games1967 di Winnipeg, Kanada.

    4.      Balok start

    Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start. Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Sejarah Renang

    Renang telah dikenal sejak masa prasejarah, dengan ditemukannya Lukisan dari Zaman Batu didalam “gua perenang” yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Renang awalnya merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi kurang populer karena masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia telah ditentang oleh gereja pada akhir abad pertengahan. Pada tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi Renang Amatir Internasional (FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk.

    Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan  gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet

    Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap ((Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba.  Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.

    B.     Saran

    Untuk pembaca, jangan takut untuk  mempelajari olahraga ini, dengan tehnik dan di awali serta diakhiri dengan pemanasan yang benar sudah pasti  olahraga ini akan memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan

  • Memory dan Media Penyimpanan Digital

    Jenis Memori dalam Komputer

    Memori dalam komputer dibagi dalam dua bagian yaitu :

    1. Memori Utama
    2. Memori cadangan

    I.1 Memori Utama (Main Memory)

    Merupakan elemen yang penting dari suatu komputer yang digunakan sebagai penyangga data dan instruksi program untuk digunakan oleh prosesor.

    Fasilitas Penyimpanan Utama adalah :

    1. operasinya secara keseluruhan bersifat elektronis, operasi sangat cepat dan handal.
    2. Data hampir bisa diakses secara sekaligus dari memori utama karena operasinya elektronis dan proksimitasnya mendekati prosesor
    3. Data harus ditransfer ke pntimpan utama sebelum dapat diproses oleh prosesor

    Penyimpan utama digunakan untuk meyimpan semua data yang memrlukan pemrosessan guna mencapai kecepatan pemrosesan yang maksimum ini disebut memori jangka pendek.

    Penyimpanan utama dapat menyimpan :

    1. instruksi yang menunggu dipatuhi
    2. instruksi yang saat itu sedang dipatuhi
    3. data yang saat itu sedang diproses
    4. data yang menunggu pemrosesan
    5. data yang sedang menunggu dikeluarkan (output)

    Akses Random (direct access)

    Proses menjemput data dari lokasi dalam penyimpanan utama dengan urutan acak dan lama waktu yang diperlukan tidak tergantung pada posisi dari lokasi tersebut . Lihat gambar berikut :

    Gambar Lokasi dalam Penyinpanan Utama

    Satuan Unit Data

    1. Word adalah lokasi dalam penyimpanan utama atau penyangga unit data.  Pembagian word dapat berdasarkan Fixed Word-length computer (word machine) dan Variabel word – length computer.  Pada Fixed Word-length computer (word machine) dimana satu word adalah satu lokasi dalam penyimpanan utama, yakni data ditransfer ke satu lokasi dalam penyimpanan utama setiap kali, word length adalah jumlah bit dalam setiap lokasi (word). Pada Variabel word – length computer satu word memiliki panjang satu lokasi atau beberapa lokasi dan di set (ditetapkan panjangnya) menurut panjang yang diperlukan pada setiap transfer data. Jenis word lengtha adalah byte dan character machine, dimana dalam byte setiap lokasi mempunyai 8 bit dan pada character machine setiap lokasi mempunyai panjang 16 bit.
    2. Byte adalah unit-unit yang lebih kecil dari word

    Berikut contoh beberapa cara penyimpanan data pada bebrapa jenis komputer :

    1. Komputer 8 bit mikrokomputer

    Mempunyai word length sebesar 8 bit untuk menyangga satu karakter ASCII, satu karakter BCD, satu karakter EBCDIC, atau dua nilai numeric BCD

    1. Komputer 16 bit

    Satu lokasi penyimpanan dapat menyangga dua karakter dan mempuyai fasilitas untuk mengakses setengah bagian kanan dan bagian kiri dari setiap word secara terpisah guna menangani karakter secara terpisah.

    1. Komputer 32 bit

    Mempunyai keragaman cara untuk mengakses semua atau sebagian dari setiap lokasi memori

    Jenis memori semi konduktor

    1. RAM ( Random Access memory)

    Digunakan sebagai memori baca tulis, artinya dapat diisi dan isinya dapat dibaca kembaliAda

     2 macam RAM :

    –          SRAM (Static RAM); dapat tetap menyimpan data selama ada catu daya

    –          DRAM (Dynamic RAAM); akan tetap menyimpan data jika data tersebut secara periodic ditulis kembali dalam sel memory yang bersangkutan 9di refresh)

    Beberapa teknologi DRAM :

    TeknologiKeterangan
    DRAMKonvensionalMerupakan DRM kuno dan tidak dipergunakan lagi dalam system komputer masa kini
    Fast Page Mode (FPM)DRAMLebih cepat dari DRAM biasa, pemakaiannya tidak memerlukan kompatibilitas teknologi
    Extended Data Out (EDO) DRAMLebih cepat dari FDM, biasanya dipakai pada Pentium dan beberapa system 486
    Burst Extended Data Out (BEDO) RAMMerupakan perbaikan dari EDO RAM, memungkinkan penggunaan bus dengan kecepatan yang lebih tnggi dari EDO
    Synchronous DRAM (SDRAM)Terikat pada pulsa detak system, mendukung penggunaan bus
    RAMbus RAM (RDRAM)Dikembangkan oleh intel sebagai system memori PC masa depan
    Video RAM (VRAM)Merupakan memori khusus yang digunaka untuk keperluan video monitor

    2. ROM (Read Only Memory)

                Digunakan untuk menyimpan urutan instruksi tertentu yang sering digunakan sehingga lebih efisien jika selalu tersedia di memori. Contoh BIOS (Basic Input Output System)

    Beberapa jenis ROM :

    JenisKeterangan
    ROMDigunakan untuk program yang bersifat static (jarang berubah) dan diproduksi masal
    Programmable ROM (PROM)Dapat diprogram dengan menggunakan peralatan khusus dan dilakukan sekali. Pola datanya tersimpun digabungkan secara permanen ke dalam chip dengan menggunakan “mask”
    Erasable PROMDapat diprogram beberapa kali dengan peralatan khusus. Jika ingin menghapus harus dikeluarkan dari komputer dengan sinar ultra violet.
    Electrically Erasable PROMDapat diprogram dengan menggunakan perangkat lunak. Dihapus dengan pulsa tegangan listrik. Diguakan untuk menyimpan BIOS
    Electrically Alterable ROMDapat dibaca, dihapus dan ditulisi kembali tanpa mengeluarkannya dari komputer. Proses penghapusan dan penulisannya kembali sangat lambat bila dibandingkan proses pembacaan yang disebut RMM (Read Mostly Memories)
    Electrically Erasable ROMPada dasarnya sam dengan EAROM

    Proses manufacturing dasar semi konduktor adalah :

    1. Teknologi Bipolar ; mini komputer dan mainframe komputer misal Schottly bipolar dan I2L (integrated injection logic)
    2. Teknologi MOS; mikrokomputer, misal PMOS, CMOS, SOS, VMOS, HMOS

    3. BUS

    Data biasanya ditransfer antara penyimpanan utama dan prosesor melalui perangkat (bus) yang secara efektif berarti pengirim beberapa (banyak) bit data secara parallel.

    ]

    Penyimpanan utama yang dikoneksikan ke prosesor dengan bus

    4. Memory Cache

    Area penyanggaan temporer untuk data yang sedang diakses berulang-ulang dan untuk lewat semua data serta instruksi.

    ]

    Penggunaan memori cache

    I.2 Memori Cadangan (backing Storage)

                Disediakan untuk menyimpan program dan file yang besar yakni program-program dan file yang tidak sedang dioperasikan saat itu, namun akan ditensfer ke penyimpan utama ketika diperlukan.

    Media Penyimpan Cadangan

    1. Unit Disk Magnetis – disk magnetis

    Fasilitas unit disk tetap (fixed)

    1. dapat menampung sejumlah disk yang tidak bisa dikeluarkan
    2. mempunyai head baca tulis yang mungkin dilokasikan pada ujung/akhir (end) “arms” atau mungkin melayani setiap track.
    3. Mempunyai motor yang merotasikan drive tersebut pada kecepatan konstan yang tinggi
    1. Unit disket magnetis – disket magnetis (Floppy Disk)

    Floppy Disk disebut disket media penyimpanan pada system mikrokomputer ukuran 8”, 5i/4”, 31/2”

    Fasilitas unit Floppy Disk :

    a.    unit sigle drive yang dapat menyangga disk tunggal

    b.    setiap disk dimasukkan ke dalam celah sempit yang ada di depan disk drive yang mempunyai penutup

    c.    head baca tulis digerakkan maju mundur disepanjang disk guna membaca data pada permukaan disk

    d.    dapat berotasi pada kecepatan sekitar 360 rpm

    Fasilitas Floppy Disk

    1. disklentur yang secara permanan disegel dalam selubung plastik protektif, terlkapisi secara tipis dan bersifat keras
    2. data disimpan dalam rack
    3. ukuran yang umum  8”, 5i/4”, 31/2”
    4. kapasitas penyimpanan berjangkauan 60.000 – 11/4 juta byte

    Fungsi Floppy Disk ;

    1. media untuk menyimpan software
    2. media untuk tempat dikumpulkannya dan dimasukkannya data yang akan diteranfer atau diinput pada system lain
    3. sebagai media backup untuk harddisk kecil

    2. Unit Disk Optis – disk optis

                Menggunakan laser untuk menulis atau membaca dataAda

     3 jenis pokok Disk Optis

    1. CD – ROM (Compact Disk Read Only Memory)

    Dapat menyangga sekitar 55 MB data, kecepatan aksesnya cenderung lamban dari pada disk magnetis. Digunakan untuk menyediakan pekerjaan referensi, katalog, directory, ensiklopedia, softaware, deskripsi font, tampilan grafik dan suara.

    1. WORM (Write Once Read Memory)

    Datanya dituliskan ke dalam disk dengan cara menanamkan pola permanen ke dalam permukaan disk tersebut dengan menggunakan sinar laser berkecepatan tinggi, bersifat exchangeable (dapat diubah). Mempunyai permukaan sebear 40.000 track yang masing-masing dibagi menjadi 25 sektor dan kapasitasnya sekitar 16 MBV. Penggunaan untuk system yang dirancang untuk mengarsip jumlah data yang besar dan ditempatlan secara on-line.

    1. EO (Erasable Optical)

    Datanya dituliskan ke dalam disk dengan cara panas laser menyorot pada permukaan disk yang terbuat dari campuran logam. Kapasitas sekitar 650 MB.