Blog

  • Laporan Praktikum Fisika SMA – Fluida Dinamis

    Praktikum Fluida Dinamis

    A. Tujuan Praktikum

    Mengetahui perbedaan laju air keluar dari tiap-tiap lubang tersebut.

    B. Kajian Pustaka

    Sebelumnya kita harus mengetahui apa itu fluida. Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat cair, air dan gas karena kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak digolongkan kedalam fluida karena tidak bisa mengalir.

    Susu, minyak pelumas, dan air merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

    Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.

    Fluida ini dapat kita bagi menjadi dua bagian yakni:

    1. Fluida statis
    2. Fluida Dinamis

    Adapun pengertian dari Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser.

    Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan tidak sederhana. Contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak yang tidak dikenai gaya oleh gaya apapun, seperti gaya angin, panas, dan lain-lain yang mengakibatkan air tersebut bergerak. Contoh fluida statis yang tidak sederhana adalah air sungai yang memiliki kecepatan seragam pada tiap partikel di berbagai lapisan dari permukaan sampai dasar sungai.

    Sifat- Sifat Fluida

    Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida berada dalam keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis ini di antaranya, massa jenis, tegangan permukaan, kapilaritas, dan viskositas.

    1.      Massa Jenis

    Pernahkah Anda membandingkan berat antara kayu dan besi? Benarkah pernyataan bahwa besi lebih berat daripada kayu? Pernyataan tersebut tentunya kurang tepat, karena segelondong kayu yang besar jauh lebih berat daripada sebuah bola besi. Pernyataan yang tepat untuk perbandingan antara kayu dan besi tersebut, yaitu besi lebih padat daripada kayu. Anda tentu masih ingat, bahwa setiap benda memiliki kerapatan massa yang berbeda-beda serta merupakan sifat alami dari benda tersebut. Dalam Fisika, ukuran kepadatan (densitas) benda homogen disebut massa jenis, yaitu massa per satuan volume. Jadi massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).

    Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3)

    Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.

    Secara matematis, massa jenis dituliskan sebagai berikut.

    ρ = m/V

      dengan:

        = massa (kg atau g),

        V = volume (m3 atau cm3), dan

        ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3).

    Jenis beberapa bahan dan massa jenisnya dapat dilihat pada Tabel berikut.

    Tabel Massa Jenis atau Kerapatan Massa (Density)

    BahanMassa Jenis (g/cm3)Nama BahanMassa Jenis (g/cm3)
    Air1,00Gliserin1,26
    Aluminium2,7Kuningan8,6
    Baja7,8Perak10,5
    Benzena0,9Platina21,4
    Besi7,8Raksa13,6
    Emas19,3Tembaga8,9
    Es0,92Timah Hitam11,3
    Etil Alkohol0,81Udara0,0012

    C. Alat dan Bahan

    1. Botol ukuran 1,5 L dengan diameter 9 cm
    2. Solder / Paku
    3. Penggaris
    4. Plester
    5. Gunting / Cutter
    6. Spidol

    D. Langkah Kerja

    1. Ukurlah seberapa tinggi botol yang diperlukan dari permukaan air/dari atas. Dalam praktikum ini, dibuat empat lubang dimana masing-masing memiliki jarak 3,6 cm. Sehingga didapat tinggi botol yang digunakan setinggi 18 cm. Karena, botol yang dipakai tingginya lebih dari 18 cm, guntinglah sisanya tersebut.
    2. Untuk melubangi botol, kami menggunakan paku yang telah dipanaskan dan diameter lubangnya masing-masing dibuat sama yaitu 0,5 cm.
    3. Tulislah daerah interval lubang dengan spidol. Karena ada 4 lubang maka ada 5 daerah interval (patokannya dari atas) yaitu h1 , h, h, h, h.
    4. Tutuplah tiap-tiap lubang dengan menggunakan plester.
    5. Masukkan air ke dalam botol tersebut sampai penuh. Lalu, bukalah plester yang menutup lubang misalnya lubang pertama (daerah interval h1) pada botol tersebut .
    6. Hitung waktu yang diperlukan air keluar setinggi interval dari lubang yang dibuka plesternya tersebut.
    7. Ulangi langkah 5-6 pada lubang yang lain misalnya lubang kedua, ketiga dan keempat.

    E. Hasil Pengamatan

    Sketsa Gambar

    Tabel Pengamatan dan Perhitungan

    Diketahui à      A   = πd2  = 3,14 . 92 =  254,34 = 63.585 cm2

    Lubang Botol ke-Volume Air (A.h)t Air KeluarDebit Air (Q = V/t)Laju Air (v = Q/A)
    1. (h = 3,6 cm)= 63.585 . 3,6 = 228,906 cm327 s= 228,906 /27
    = 8,478 cm3/s
    =   8,478/63.585
    =   0,13
    2. (h = 7,2 cm)= 63.585 . 7,2 = 457,812 cm348 s=    457,812/48
    =   9, 537 cm3/s
    =   9, 537/63.585
    =   0,15
    3. (h=10,8 cm)= 63.585 . 10,8= 686, 718 cm358 s=    686,718/58
    =   11,839 cm3/s
    =   11,839/63.585
    =   0,18
    4. (h = 14,4 cm)= 63.585 . 14,4= 915.624 cm361 s=    915.624/61
    =   15,010 cm3/s
    =   15,010/63.585
    =   0,23

    F. Pembahasan

    Posisi paling bawah (lubang ke-4 dengan ketinggian 14,4 cm) memiliki tekanan paling besar dibanding posisi diatasnya (Lubang ke-1, 2 dan 3),  hal inilah yang menyebabkan air yang keluar melalui lubang paling bawah memiliki laju air yang besar dibanding lubang lainnnya.

    Pembahasan (Perhitungan)

    Laju air diperoleh dengan mencari terlebih dahulu debit air dengan rumus :

    Q = V/t

    Q : Debit air (m3)
    V : volume air (cm3)
    t : waktu air mencapai volume tersebut (s)     

    lalu, subtitusikan nilai Q untuk mendapatkan laju air dengan rumus :

    Q    = A.v                                        

    v     =  Q                                         

              A                            

    A       = Luas penampang (cm2)                      

    v        = Laju air (cm/s)                                

    G. Kesimpulan

    Dari praktikum ini, didapati bahwa lubang keempat atau lubang yang posisinya paling rendah memiliki laju air yang lebih cepat dibandingkan dengan yang lain. Hal ini dikarenakan pada posisi paling rendah, tekanan yang dialaminya lebih besar daripada posisi paling atas. Sehingga, dengan tekanan yang besar membuat aliran fluida mengalir lebih cepat.

  • Laporan Praktikum Biologi SMA – Pengangkutan Air pada Batang

    Laporan Pengangkutan Air pada Batang

    A. Tujuan

    Memahami proses pengangkutan air dan zat terlarut padatumbuhan melalui xylem (pembuluh kayu)

    B. Kajian Pustaka

    Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat keseluruh bagian tubuh tumbuhan. Sesuai yang dikemukakan oleh Soemarwono (1990), pada tingkat rendah (misalnya ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misalnya Spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan oleh pembuluh pengangkut yang terdiri dari Xylem dan Floem.

    Alat yang berperan pada transportasi zat-zat hara yaitu Xylem, yang mengangkut air dan mineral ke daun dan sebagai penyongkong tanaman, tersusun atas trakeid yang tersusun oleh sel-sel tunggal yang memanjang berbanding tebal dan berupa sel mati. Sesuai yang dikemukakan oleh Pradhan (2001), di beberapa tempat, sel mati itu berbanding tipis, yang disebut noktah. Noktah-noktah trakeid yang berdekatan terletak saling berpasangan, mereka hanya terpisah selapis tipis dinding sel.

    Perjalanan garam-garam mineral berasal dari tanah itu naik ke atas melalui Xylem setelah sampai ke daun sebagian dan garam-garam tersebut digunakan di dalam daun dan sebagian yang lain diedarkan ke bawah dan ke atas melalui Floem. Sesuai yang dikemukakan oleh Dwidjosoeputro (1980), pembebasan dari Xylem ke Floem dan sebaliknya, maka didapati juga pengangkut zat-zat makanan secara Transversal yang berlangsung melalui jari-jari empelur.

    Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyerapan unsur hara. Sesuai yang dikemukakan oleh Lakitan (1996), faktor-fator itu antara lain :

    1. Faktor air untuk melarutkan zat unsur hara atau zat mineral sehingga mudah menyerap air.
    2. Daya serap akar, tekanan setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya tekanan air dipengaruhi oleh besar kecilnya/tinggi rendahnya tumbuhan. Bukti adanya tekanan atau daya dari serap yang terjadi pada akar ini adalah pada batang yang dipotong maka air tampak tergenang di permukaan tunggaknya.

    Tumbuhan menyerap air melalui rambut akar yang ganda di dekat ujung akar. Sesuai yang dikemukakan oleh Nugroho dan Issirep (2002), Air dan mineral sebagai hara secara luas tersimpan dalam tanah dan biasanya dapat dimanfaatkan dalam jumlah kecil. Air meresap sampai pada akar melalui Osmosis. Air berdifusi melalui ruang antar sel parenkim korteks yang disebut opoplas. Air juga berdifusi dari sel ke sel melalui plasmodesmata dan cara ini disebut dengan simplas.

    Untuk mengetahui ada atau tidak adanya kemungkinan pembahasan tersebut diadakan dimana kulit (Floem) tanaman dipisahkan dari kayu (Xylem) dengan suatu lapis kertas. Sesuai yang dikemukakan oleh Anonim (2009), Pengangkutan unsur hara dari tanah itu terutama lewat Xylem, kedua bahwa unsur tersebut melintas ke bagian Floem secara bebas sehingga pengangkutan unsur-unsur organik dari tanah ke daun itu terutama lewat Xylem dan organik melalui Floem.  

    C. Alat dan Bahan

    1. Gelas Plastik
    2. Pewarna Pasta
    3. Spidol
    4. Tanaman Pacar Air
    5. Pisau / Silet
    6. Stopwatch
    7. Ember

    D. Langkah Kerja

    1. SIAPKAN 2 GELAS, ISILAH DENGAN AIR DAN BERI PEWARNA. BERILA TANDA DENGAN HURUF A & B.
    2. BERILAH TANDA TINGGI AIR DALAM GELAS DENGAN SPIDOL
    3. CABUTLAH 2 TANAMAN PACAR AIR DARI TEMPAT TUMBUNYA DAN CUCILAH HINGGA BERSIH.
    4. PETIKLAH DAUN DARI SALAH SATU TANAMAN SAMPAI HABIS. MASUKAN KEDUA TANAMAN KEDALAM EMBER YANG BERISI AIR KEMUDIAN POTONGLAH BAGIAN BAWAH DENGAN PISAU SILET DIDALAM EMBER (USAHAKAN TINGGI KEDUA TANAMAN SAMA).
    5. MASUKKAN TANAMAN YANG TIDAK BERDAUN KE GELAS A DAN TANAMAN YANG BERDAUN KE GELAS B.
    6. SETELAH 30 MENIT AMATILAH KEDUA TANAMAN TERSEBUT DAN TINGGI PERMUKAAN AIR DALAM GELAS.

    E. Hasil Pengamatan

    Tanaman Pacar Air termasuk kedalam Tanaman Monokotil.

    1) Struktur Batang Tanaman  Monokotil.

    • Kutikula berfungsi untuk menghalangi kehilangan air terlalu banyak melalui penguapan pada batang.
    • Epidermis berfungsi untuk menutupi dan melindungi jaringan dibawahnya dan seluruh tubuh tumbuhan.
    • Parenkim berfungsi untuk menyokong batang dan menjadikan batang kuat. Pada beberapa tumbuhan parenkim menebal menjadi kolenkim atau sklerenkim.
    • Berkas pembuluh,terdiri dari :

    a)     Xilem berfungsi untuk mengangkut air dari akar menuju ke daun.

    b)    Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

    2) Struktur Akar Tanaman Monokotil.

    • Epidermis berfungsi untuk menutupi dan melindungi jaringan dibawahnya dan seluruh tubuh tumbuhan.
    • Korteks berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan udara dan menyimpan cadangan makanan.
    • Endodermis,terdiri dari Xylem dan Floem.

    3) Struktur Daun Tanaman Monokotil.

    • Kutikula berfungsi untuk menghalangi kehilangan air terlalu banyak melalui penguapan pada batang.
    • Epidermis atas dan epidermis bawah berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya.
    • Mesofil Palisade berfungsi sebagai tempat yang paling banyak digunakan untuk fotosintesis karena mengandung banyak klorofil.
    • Mesofil Spons ( Bunga Karang ) berfungsi sebagai tempat fotosintesis.
    • Xilem berfungsi untuk mengangkut air dari akar menuju daun.
    • Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.
    • Stomata berfungsi sebagai tempat pertukaran gas Odan CO2

    HASIL PENGAMATAN

    Gelas A (Tanaman tidak berdaun)

    1.      Selama 30 menit, Air pada gelas A berkurang sebanyak setengah sentimeter.

    Tinggi Permukaan Air

    Tinggi awal  : 4 sentimeter

    Tinggi Akhir : 3,5 sentimeter

    2.     Batang Berubah warna menjadi kuning, dari ujung bagian bawah batang sampai ke ujung bagian atas batang.

    3.     Batang lebih cebih cepat berwarna kuning, dikarenakan tumbuhan hanya terdiri dari batang, sehingga resapan tidak bagus serta membekas pada batang.

    Gelas B (Tanaman berdaun)

    1.      Selama 30 menit, Air pada gelas ini berkurang sebanyak 1 sentimeter,

    Tinggi Permukaan Air

    Tinggi Awal : 4 sentimeter

    Tinggi Akhir : 3 sentimeter

    2.     Tanaman Pacar Air berubah warna menjadi hijau kekuning-kuningan, dari ujung batang sampai ke pucuk daun.

    3.      Perubahan warna pada batang tidak terlalu tampak. Pada batang tanaman yang berdaun jenuh dengan air pewarna tersebut sehingga air lebih cepat ditransportasikan pada batang dengan prinsip kapilaritas.

    LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

    KEGIATAN KELOMPOK

    1.      Apakah yang tampak pada tanaman setelah 30 menit ?

    Jawab : Terjadinya Perubahan Warna batang pada tanaman pacar air dari warna hijau menjadi warna hijau kuning-kuningan, perubahan warna tersebut berasal dari air dalam gelas [baik gelas A maupun gelas B] yang telah diberi pewarna pasta orange dan berhasil diangkut oleh pembuluh xylem.

    2.     Pada gelas manakah air lebih banyak berkurang ? Mengapa ?

    Jawab : Dalam waktu 30 menit, gelas B berisikan tanaman pacar air yang berdaun dan berbunga airnya lebih banyak berkurang.

    Mengapa Penyebab Air Pada Gelas B Lebih Cepat Berkurang ?

    ·         Tanaman tersebut lebih cepat menyerap air karena terdapat daun dan bunga yang mendukung pengangkutan (berdasar faktor pengaruh pengangkutan air pada tumbuhan) dibanding tanaman tanpa daun.

    ·         Pada tanaman yang berdaun, transport air dari akar ke daun diatur oleh kelembaban udara dan stomata. Saat udara kering, stomata akan membuka..perbedaan antara lingkungan luar yang kering dan bagian dalam tumbuhan yang ‘basah’ akan menyebabkan air tertarik ke daun. Jadi membuka-menutupnya stomata adalah alat pengontrol naiknya air ke batang. Oleh karena itu, naiknya air pada A lebih terkontrol
    Sedangkan pada tanaman yang daunnya telah dipotong, tidak ada stomata sebagai pengontrol..air akar terus naik karena bagian bekas daun dipotong terekspose udara (menyebabkan lubang di batang). ‘lubang’ bekas pemotongan ini tidak dapat mengontrol banyaknya air yang naik ke batang

    ·         Tanaman dengan daun yang banyak, maka kekuatan daya isapnya lebih tinggi. Oleh karena itu naiknya air pada B lebih cepat dari A.

    3.     Apakah Peranan daun dalam pengangkutan air ?

    Jawab : Pada Tulang daun terdapat Jaringan Pengangkut, jaringan pengangkut ini berupa jaringan floem dan xylem yang merupakan kelanjutan dari jaringan pengangkut pada akar, batang kemudian berakhir pada ujung atau tepi daun yang berupa celah kecil (Hidatoda) ; Daun mampu untuk menghisap/ menarik air dari akar melalui proses penguapan.

    4.     Pada tanaman yang tidak berdaun, air juga kelihatan naik, apakah sebabnya ?

    Jawab : Masih terdapat pembuluh xylem pada batang tersebut, yang menyebabkan naiknya air ke batang.

    5.     Apabila pohon pisang dipotong batangnya dan dibiarkan selama beberapa waktu, apakah yang dapat kalian temukan pada bekas potongan batang yang masih tertanam ?

    Jawab : kita dapat menemukan air yang muncul pada permukaan bekas potongan batang tersebut.

    6.    Dari manakah air tersebut berasal ?

    Jawab : Air yang muncul pada Permukaan bekas potongan batang/pelepah pisang berasal dari dalam tanah.

    7.     Apakah yang menyebabkan air tersebut naik ?

    Jawab : Penyebabnya adalah masih aktifnya pembuluh xylem pada batang/pelepah pisang, xylem ini masih mampu mengangkut air dari dalam tanah melalui akar menuju permukaan bekas potongan pelepah pisang tersebut

    8.     Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi naiknya air dari akar ke daun ?

    Jawab :   Daya tekanan akar, Epidermis akar akan terus menerus menyerap air sehingga menyebabkan tekanan sel akar menjadi meningkat, tekanan inilah yang menyebabkan air terdorong ke dalam pembuluh xylem kemudian  ke jaringan di atasnya ;   Daya kapilaritas pembuluh angkutPembuluh angkut yang  berupa xylem mempunyai ukuran yang sangat kecil sehingga bersifat kapiler, pembuluh xylem yang bersifat kaplier inilah yang menyebabkan permukaan  air pada pembuluh xylem selalu lebih tinggi dari air yang terdapat pada pembuluh bukan xylem ; Daya Hisap Daun Air yang terdapat dalam pembuluh xylem  merupakan molekul-molekul air yang saling bersambungan sehingga membentuk deretan “rantai air” yang sangat panjang dari akar hingga daun. Jika terjadi penguapan maka molekul air dibagian deretan yang paling atas akan lepas ke udara , lepasnya molekul air yang paling atas  tersebut akan menarik molekul air di bawahnya. Dengan demikian adanya proses penguapan atau transpirasi pada daun akan membangkitkan aliran air dari akar ke daun. Kemampuan daun untuk menghisap/ menarik air dari akar melalui proses penguapan inilah yang disebut dengan daya hisap daun.

    9.     Apakah kesimpulan dari kegiatan yang kalian lakukan ?

    Jawab : Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwasannya air yang telah dicampur dengan pewarna pasta dapat terserap dan naik ke atas tumbuhan dikarenakan adanya transportasi zat pada tumbuhan tersebut. Transportasi itu dapat dilakukan baik oleh jaringan pengangkut xylem maupun floem. Selain itu Air naik disebabkan oleh adanya daya hisap daun. faktor lainnya adalah semakin tinggi intensitas cahaya yang mengenai daun maka daya hisap juga semakin cepat dan jumlah daun juga berpengaruh teradap kecepatan daya hisap daun, semakin banyak jumlah daun, maka daya hisap daun semakin cepat, begitu juga sebaliknya.

  • KTI – Laporan Studi Pengamatan Ikan Cere Di Saluran Pembuangan Air

    Laporan Studi Pengamatan Ikan Cere Selokan

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Ikan Kopi-kopi merupakan salah satu komoditi ikan yang memiliki nilai ekonomis cukup baik di kelasnya. Panjang tubuh maksimal sekitar 5-6cm. Sirip-sirip ikan ini berwarna-warni sangat cantik dan menarik. Berbagai warna seperti merah, kuning, hijau, biru, maupun kombinasi. Bentuk ekornya pun menarik, misalnya mirip kipas, membulat, ataupun melebar .Pada jantan, sirip ekor tampil sangat menarik karena lebar dan berwarna kontras.

    Dalam pemijahan ikan kopi-kopi perlu memperhatikan factor-faktor eksternal yang berpengaruh dalam pemijahan itu sendiri. Perbandingan yang digunakan dalam pemijahan ikan kopi-kopi jantan dan betina adalah 3 : 6. Dengan perbandingan tersebut dharapkan pemijahan ikan kopi-kopi akan menghasilkan larva dengan jumlah dan kualitas yang optimal.  Begitu keluar dari perut induknya, anak-anak kopi-kopi telah mampu hidup sendiri. Berenang, mencari makanan, dan menghindari musuh-musuhnya. Anak-anak kopi-kopi ini umumnya akan terus bergabung dengan kelompoknya, dan dengan ikan-ikan lain yang lebih besar. Namun kopi-kopi yang telah dewasa tidak akan segan-segan memangsa burayak yang berukuran jauh lebih kecil. Burayak-burayak ini, apabila selamat, akan mencapai kedewasaan pada umur satu atau dua bulan saja. Itulah sebabnya ikan ini dengan segera dapat melipat-gandakan jumlah anggota kelompoknya, sehingga dinamai juga ikan seribu.

    Ikan kopi-kopi ini juga sangat bermanfaat untuk mengilangkan larva nyamuk, masyarakat juga bisa mengambil untuk dari kopi-kopi ini.

    Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Identifikasi Ikan Kopi – kopi di Saluran Anak Air SMA PGRI 2 PALEMBANG”.

    1.2 Rumusan Masalah

    1.      Apa Manfaat Morfologi Ikan Kopi – Kopi (Gambusia affinis) di Saluran     Anak Air SMA PGRI 2 PALEMBANG ?

    2.      Mengapa Ukuran Ikan Kopi – Kopi (Gambusia affinis) tidak bisa lebih besar lagi ?

    3.      Mengapa Tempat tinggal Ikan Kopi – Kopi (Gambusia affinis) hanya bisa hidup di selokan saja ?

    4.      Bagaimana cara Budidaya Ikan Kopi – Kopi (Gambusia affinis) ?

    1.3  Tujuan Penelitian

    1.      Mendeskripsikan tentang Morfologi Ikan Kopi  – Kopi (Gambusia affinis) di Saluran Anak Air SMA PGRI 2 PALEMBANG.

    2.      Mendeskripsikan cara Budidaya Ikan Kopi – Kopi (Gambusia affinis) di Saluran Anak Air SMA PGRI 2 PALEMBANG.

    1.4  Manfaat Penelitian

    1.4.1        Manfaat Bagi Penulis

    1.      Sebagai menyelesaikan hasil observasi dari sekolah.

    2.      Untuk mengetahui proses budidaya Ikan Kopi – Kopi (Gambusia affinis).

    3.      Untuk mengetahui klasifikasi dari Ikan Kopi – Kopi (Gambusia affinis).

    1.4.2        Manfaat Bagi Sekolah

    1.      Untuk menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa-siswa.

    2.      Sebagai acuan bagi siswa – siswa yang lain.

    3.      Untuk membantu dalam pembuatan karya tulis ilmiah selanjutnya.

    1.4.3        Manfaat Bagi Masyarakat

    1.      Masyarakat dapat mengetahui proses budidaya Ikan Kopi – Kopi (Gambusia affinis).

    2.      Masyarakat juga dapat ikut berpartisipasi untuk menjaga Ikan Kopi – Kopi agar tidak punah (Gambusia affinis).

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Sejarah Ikan Kopi-Kopi dan Perkembangan Ikan Kopi-Kopi (Gambusia affinis)

                Siapapun yang sempat meluangkan waktu melihat – lihat selokan, got, sawah, parit, danau atau perairan lainnya berpeluang besar akan menemukan ikan jenis ini dengan mudah. Orang Palembang sering menyebutnya sebagai ikan Kopi-Kopi atau disebut juga sebagai Bungkreung. Sedangkan kebanyakan orang menyebutnya sebagai ikan Cere atau ikan Got.

                Sayang sekali diakuarium ikan ini sering berumur tidak lebih dari 5 menit. Mengapa demikian? Karena ikan ini di kalangan hobiis ikan hias sering hanya dijadikan sebagai pakan bagi ikan pemangsa, seperti Arwana atau ikan dari keluarga Cichlidae. Tidak seperti saudara sepupunya Guppy yang mendapat tempat tersendiri di sebagian hobiis ikan hias. Memang betul, Gambusia affinis dan Guppy (Poecilia reticulate) termasuk dalam satu keluarga, yaitu keluarga Poeciliidae.

                Meskipun sering “tidak mendapat tempat” dikalangan hobiis ikan hias, Gambusia affinis sangat berjasa bagi masyarakat Indonesia bahkan banyak tempat di dunia. Di Indonesia, setidaknya jasa mereka sudah dimulai sejak abad 18, ketika bangsa Inggris pertama kali memasukkan mereka ke wilayah Indonesia. Tugas utama mereka adalah sebagai pembasmi jentik nyamuk di perairan terbuka, khususnya nyamuk malaria yang pada masa itu menjadi momok yang menakutkan. Tugas ini tidak hanya dilakukan di Indonesia tetapi juga banyak ditempat lainnya. Hingga kini tugas tersebut masih tetap dilakukannya dengan setia.

    Gambar 1. G. affinis

    Gambar 2. G. affinis

                Gambusia affinis sudah teramat akrab si perairan Indonesia. Mereka mudah ditemukan dimana-mana. Mereka telah pula memiliki nama local ditempat mereka berada. Begitu akrabnya kehadiran mereka sehingga tidak sedikit yang mengira bahwa mereka adalah asli asal Indonesia. Meskipun demikian, seperti dikemukakan diatas, Gambusia affinis bukanlah penghuni asli perairan Indonesia. Mereka berasal dari perairan Texas Amerika.

                Gambusia affinis termasuk keluarga Poeciliidae. Mereka tergolong dalam jenis ikan yang mempunyai sifat Dimorphisme Sexual, yaitu kelompok ikan yang memiliki perbedaan dengan jelas antara jantan dan betina. Ikan betina (Gambar 1) mempunyai ukuran lebih besar. Ukurannya bias mencapai panjang 6.5 cm. Tubuh membulat dan bonsor.

    Sedangkan ikan jantan berukuran lebih kecil (Gambar 2). Ukurannya berkisar antara 3.5 hingga 4 cm. bertubuh langsing dan mempunyai godopod yang berkembang dengan baik (Gambar 2 lingkaran merah).

                Reproduksi Gambusia affinis dilakukan dengan pasangan 1 jantan dengan 2 betina. Mereka berreproduksi secara ovovivipar atau melahirkan. Di alam aslinya mereka hidup pada perairan dengan kisaran suhu 20o – 22o C, pada pH 7.0 hingga 8.0. Bayi Gambusia affinis biasanya diberi pakan naupli artemia atau zooplankton. Gambusia affinis betina bias melahirkan burayak antara 10 hingga 80 ekor.

    2.2  Struktur dan Klasifikasi Ikan kopi-Kopi (Gambusia affinis)

    Klasifikasi Ilmiah        :

    Kerajaan          : Animalia

    Filum               : Chordata (hewan yang memiliki tulang belakang)

    Kelas               : Actinopterygii (ikan bersirip kipas)

    Ordo                : Cyprinodontiformes (ikan bertulang sejati)

    Family             : Poeciliidae

    Genus              : Poecilii

    Spesies            : Gambusia affinis

    2.3  Habitat ikan Kopi-Kopi (Gambusia affinis)

    Ikan Kopi-Kopi biasanya berada di selokan, sawah, danau, atau perairan yang berpeluang besar akan menemukan ikan jenis ini dengan mudah. Selain itu, ikan Kopi-Kopi juga mempunyai keunggulan lain yaitu daya tahan hidupnya yang luar biasa.

    Ikan ini dapat hidup pada air keruh dan berkualitas buruk, karena jika ikan ini diletakkan pada akuarium atau di air yang bersih dalam waktu ±5 menit ia sudah mati.

    2.4  Kekerabatan Antar Spesies ikan Kopi-Kopi (Gambusia affinis)

    Nyamuk, mahluk yang satu ini mungkin adalah salah satu mahluk bumi paling dibenci manusia, disebut juga mengganggu dan juga menyebarkan wabah penyakit. namun dari banyaknya pengaruh positif dari nyamuk ini ternyata hal yang besar bisa terjadi jika nyamuk dimusnahkah dari muka bumi.

    Dari lebih dari 3.500 spesies nyamuk di muka bumi ini, sebenarnya hanya ada ratusan spesies yang menyerang manusia. Namun, tak dapat dipungkiri, nyamuk menjadi salah satu musuh utama, karena menularkan berbagai penyakit mematikan.

    Berbagai upaya pernah dilakukan oleh manusia untuk melenyapkan nyamuk, terutama jenis tertentu yang menularkan penyakit. Sebagian besar memang masih sebatas riset di laboratorium, namun prospeknya cukup menjanjikan.

    Salah satunya pernah dilakukan oleh tim dari University of Oxford. Rekayasa genetika yang dilakukan tim tersebut berhasil menciptakan nyamuk jantan yang jika mengawini nyamuk betina, maka akan menghasilkan nyamuk tak bersayap.

    Meski bisa menggigit, nyamuk mutan tersebut tidak bisa terbang, karena tidak memiliki sayap. Karena nyamuk betina harus terbang untuk bisa minum darah, lama-kelamaan nyamuk tidak bisa berkembang biak, lalu punah.

    Dengan teknologi yang sama, tim dari University of Arizona juga pernah menghasilkan nyamuk anophales yang kebal virus malaria. Meski tidak bertujuan untuk memusnahkan nyamuk, cara ini juga bertujuan untuk melenyapkan penyakit malaria.

    Seandainya nyamuk-nyamuk mutant itu bisa diproduksi secara masal lalu dilepas ke alam dan menyebabkan kepunahan, dampak seperti apa yang akan terjadi?

    Dikutip dari Nature ,dampak paling besar dari punahnya nyamuk akan terjadi di habitat tundra (padang es), kutub utara. Di tempat yang merupakan sarang terbesar bagi spesies nyamuk Aedes Impiger dan Aedes Nigripes , migrasi burung akan berkurang hingga 50 persen, karena berkurangnya salah satu makanan kesukaan para burung.

    Migrasi satwa yang lain juga akan terpengaruh, antara lain karibu atau sejenis rusa kutub. Ribuan karibu yang sebelumnya menghindari gigitan nyamuk akan menyerbu wilayah tundra, lalu diikuti para serigala yang merupakan predator utama para karibu.

    Spesies ikan pemakan nyamuk, Gambusia affinis juga terancam punah, jika nyamuk sudah tidak ada. Punahnya ikan ini sedikit banyak tentunya juga akan berdampak pada rantai makanan yang terjadi di perairan air tawar.

    Terlebih lagi, larva atau jentik nyamuk turut memegang peran dalam penguraian sampah organik. Saat berada di genangan air, jentik-jentik tersebut mendapatkan nutrisi untuk tumbuh dari sisa-sisa tanaman yang membusuk.

    Namun, banyak kalangan menilai, dampak yang terjadi di ekosistem tersebut, sebanding dengan tingkat kematian pada manusia akibat gigitan nyamuk. Malaria misalnya, tercatat menelan 247 juta korban jiwa di seluruh dunia setiap tahunnya.

    Apalagi para pakar meyakini, berbagai jenis insektivora (pemakan serangga) tidak akan terlalu kesulitan beradaptasi untuk beralih memangsa serangga lain jika sudah tidak ada nyamuk. Sedangkan untuk penguraian sampah organik, peran jentik nyamuk bukan tak tergantikan karena masih banyak jenis pengurai yang lain.

    BAB III

    METODELOGI PENELITIAN

    3.1  Waktu dan Tempat

    Penulis melakukan penelitian di saluran anak air SMA PGRI 2 PALEMBANG pada hari Rabu, 17 Agustus 2016 pukul 10:15:23 WIB.

    3.2  Metode Penelitian

    Penelitian ini adalah penelitian deskriftif. Penelitian deskriftif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai apa adanya. Dalam karya tulis ini, penulis mengkaji Identifikasi Ikan Kopi-Kopi (Gambusia affinis) di Saluran Anak Air SMA PGRI 2 PALEMBANG.

    Adapun kajian utamanya adalah mendeskripsikan tentang morfologi Identifikasi Ikan Kopi-Kopi (Gambusia affinis) di Saluran Anak Air SMA PGRI 2 PALEMBANG.

    3.3  Teknik Pengumpulan Data

    3.3.1        Observasi

    Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan fenomena – fenomena yang diselidiki secara sistematis. Dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

    3.3.2        Studi Pustaka

    Studi Pustaka adalah langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti menetapkan topic penelitian, yang akan mengumpulkan informasi sebanyak – banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan, dengan sumber – sumber kepustakaan dapat diperoleh dari buku, jurnal, majalah, hasil – hasil penelitian (tesis dan disertasis), dan sumber – sumber lainnya yang sesuai internet, Koran, dan lain – lain (Nazir,1998:112).

    3.3.3        Dokumentasi

    Dokumentasi adalah mengumpulkan menyebarkan dokumen – dokumen dari semua jenis – jenis mengenai semua lapangan pekerjaan manusia (Federation Internationale de Decomentation).

    3.4  Objek Penelitian

    Objek penelitian ini adalah Identifikasi Ikan Kopi – Kopi (Gambusia affinis). Yang menjadi kajian utama adalah mendeskripsikan morfologi Ikan Kopi – Kopi (Gambusia affinis) di Saluran Anak Air SMA PGRI 2 PALEMBANG.

    3.5  Teknik Analisis Data

    Adapun teknik analisis data dalam karya tulis ini adalah:

    1.      Melakukan pengamatan di selokan anak air SMA PGRI 2 PALEMBANG.

    2.      Mencatat hal-hal yang penting tentang identifikasi ikan kopi-kopi (Gambusia affinis) di SMA PGRI 2 PALEMBANG.

    3.      Membaca dan mengumpulkan artikel mengenai ikan Kopi-Kopi (Gambusia affinis).

    4.      Membahas hal-hal yang penting tentang Identifikasi ikan Kopi-Kopi (Gambusia affinis).

    5.      Membuat kesimpulan dari Identifikasi ikan Kopi-Kopi (Gambusia affinis) di SMA PGRI 2 PALEMBANG.

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    4.1  Morfologi Ikan Kopi-Kopi (Gambusia affinis) di Saluran Anak Air SMA PGRI 2 PALEBANG

    Gambar Ikan Kopi-Kopi

    Diakses 13 Oktober 2014

    4.1.1         Ikan Kopi-Kopi sama “pintar” dengan manusia

    Gambusia affinis ikan yang mempunyai banyak nama atau sebutan mereka diantaranya:

    1.      Ikan Cere

    2.      Ikan Seribu

    3.      Ikan Kepala Timah

    4.      Ikan Teri Parit

    Dari penelitian terakhir, dalam sebuah eksperimen dilab ternyata ikan itu bisa “menghitung” dan membedakan kuantitas   numerik.

    Tidak hanya jumlah yang kecil misalnya 4 dan 8, tetapi ikan itu juga bisa membedakan antara kuantitas besar seperti 100 dan 200.

    Christian Agrillo, ketua tim peneliti dari University of Padova, Italia, mengatakan “Anda tentu tidak berharap bisa menemukan hal yang menarik semacam ini saat berurusan dengan hewan seperti ikan, ini sangat luar biasa”

    Namun, kata Agrillo, kemampuan numerik ini juga berkurang saat rasio antara kedua angka diubah. Efek ini juga terjadi diantara manusia yang disurvey.

                Pada eksperimen, seekor ikan ditempatkan pada penampungan. Ia diminta memilih satu diantara dua pintu yang diberi gambar geometrik. Misalnya, pintu A diberi empat gambar geometri, sementara pintu B diberi delapan gambar. Pintu – pintu ini nantinya mengarah ke tempat dimana kelompok ikan Kopi-Kopi lain berada.

    Christian Agrillo, ketua tim peneliti dari University of Padova, Italia, mengatakan“Cukup menarik, sebagian ikan yang diteliti tampak terkejut saat angkanya diubah menjadi ratusan. Mereka berenang ke dalam pintu lalu melihat pada gambar itu seperti layaknya sedang mencoba memahami sesuatu, Namun, setelah beberapa saat, mereka mulai berhasil menjawab tantangan itu,”

    Saat peneliti mengubah jumlah gambar dipintu, diketahui bahwa saat gambar di kedua pintu memiliki jumlah yang makin serupa, tingkat keberhasilan ikan itu dalam menemukan jalan ke kelompok yang tepat semakin menurun.

                Sebagai contoh, saat rasio gambar adalah 1 banding 2 (misalnya 8 banding 16) atau 2 banding 3 (8 banding 12), ikan lebih mamou memilih pintu yang tepat. Akan tetapi, ketika rasio diubah menjadi 3 perbedaan diantara kedua jumlah itu.

    Peneliti kemudian melakukan uji coba yang sama pada manusia. Sebanyak 25 orang mahasiswa diminta melakukan tes yang serupa dengan ujian yang diberikan pada ikan.

                Pada percobaan, mahasiswa diminta menentukan perbedaan antara jumlah yang besar dalam waktu dua detik agar tidak cukup waktu untuk menghitung jumlah gambar – gambar geometrik yang ada di pintu.

    Meski secara umum manusia lebih akurat dibanding ikan Cere, ternyata kemampuan untuk menilai perbedaan jumlah menurun saat rasio perbandingan angkanya diubah dari 2 banding 3 menjadi 3 banding 4.

                Menurut Agrillo dan timnya, hasil ini menambah bukti bahwa manusia,ikan, dan vertebrata lain memiliki kemampuan yang sama dalam memproses angka meskipun manusia memiliki kemampuan yang jauh lebih baik.

    Gambar pengambilan ikan Kopi-Kopi di Saluran Anak Air SMA PGRI 2 PALEMBANG

    Gambar ikan Kopi-Kopi di saluran anak air SMA PGRI 2 PALEMBANG

    4.1.2    Walaupun Sudah Mati Ikan Kopi-Kopi Mampu Berkembangbiak

    Penelitian terbaru soal ikan Kopi-Kopi (Gambusia affinis) membuat ilmuwan di Amerika Serikat tercengang. Karena ikan yang jika di Indonesia dikenal sebagai ikan cere atau jika di kota Palembang yang biasa dikenal dengan ikan kopi-kopi, ternyata mampu melakukan proses berkembang biak bahkan setelah ia mati. Hal itu diungkapkan ilmuwan dari Universitas of California, bahwa sperma ikan Kopi-Kopi jantan mampu bertahan selama 10 bulan di rahim betinanya. Artinya meskipun ikan jantan sudah mati, ikan betina akan tetap bisa berkembang biak dengan melahirkan telur-terlunya.

    Dilansir dari huffingtonpost.com, ikan Kopi-Kopi betina mempunyai usia rata-rata 2 tahun, sedagkan pejantan hanya bertahan hidup selam 3-4 bulan. “selain belajar tentang penyimpanan sperma, ini adalah pertama kalinya kami belajar tentang perbedaan besar dalam umur antara pria dan wanita,” ujar UCR Biologi, Prof.David Reznick.

    Selain belajar tentang penyimpanan sperma, Reznick juga mempelajari karakter ikan Kopi-Kopi betina. Menurutnya ikan Kopi-Kopi betina mempunyai karakter yang unik dalam soal perkawinan. Ia mengatakan jika ikan betina menginginkan kawin, maka ikan Kopi-Kopi betina akan bergaul dengan ikan Kopi-Kopi betina lain yang kurang menarik. Hal itu kata reznick akan membuat ikan Kopi-Kopi betina menjadi paling menarik dimata ikan Kopi-Kopi jantan.

    “sebaliknya, ketika ikan Kopi- lebih “seksi” sehingga mereka akan menjadi betina yang paling tidak diinginkan ikan jantan Kopi betina tidak menerima kawin, mereka akan menghabiskan waktu dengan betina yang”,ujarnya.

    4.1.2        Ikan Kopi-Kopi Melahirkan

    Pada umumnya ikan berkembang biak dengan cara bertelur. Tapi berbeda dengan ikan Kopi-Kopi, melahirkan dengan cara melahirkan anak-anaknya. Proses perkembangbiakan Kopi-Kopi dimulai saat ikan jantan mengeluarkan zat khusus. Zat khusus ini akan masuk kedalam tubuh ikan betina sehingga terjadi proses pembuahan. Saat induk Kopi-Kopi hamil, daerah di sekitar anus akan bertambah gelap warnanya.

    Menjelang kelahiran, bintik-bintik mata bayi ikan terlihat dari kulit perut induknya yang tipis dan transparan. Setelah hamil selama 28 hari, induk Kopi-Kopi akan melahirkan sekitar 90 ekor bayi Kopi-Kopi.begitu keluar dari perut sang induk, bayi-bayi ikan Kopi-Kopi bisa hidup sendiri. Sedangkan induknya siap hamil lagi. Dalam waktu satu bulan anak-anak ikan Kopi-Kopi sudah dewasa dan siap berkembang biak.

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Dari hasil penelitian kami, Kelompok 5 mengenai “Identifikasi Ikan Kopi-Kopi di Saluran Anak Air SMA PGRI  2 PALEMBANG” dengan perbandingan tersebut diharapkan pemijahan ikan kopi-kopi jantan dan betina adalah 3 : 6. Begitu keluar dari perut induknya, anak – anak kopi – kopi telah mampu hidup sendiri. Berenang, mencari makanan, dan menghindari musuh – musuhnya. Anak – anak kopi – kopi ini umumnya akan terus bergabung dengan kelompoknya, dan dengan ikan – ikan lain yang lebih besar. Namun kopi-kopi yang telah dewasa tidak akan segan – segan memangsa burayak yang berukuran jauh lebih kecil.

    Ikan kopi-kopi jika ditempatkan di dalam akuarium umurnya tidak akan berlangsung lama, dalam waktu ±5 menit, ikan tersebut sudah dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Mengapa demikian? Karena ikan ini di kalangan hobiis ikan hias hanya dijadikan sebagai pakan bagi ikan pemangsa.

    Tugas utama mereka adalah sebagai pembasmi jentik nyamuk di perairan terbuka, khususnya nyamuk malaria yang pada masa itu menjadi momok yang menakutkan. Tugas ini tidak dilakukan hanya di Indonesia tetapi juga banyak di Negara lainnya. Hingga sekarang ini tugas tersebut masih tetap dilakukannya dengan setia.

    Dari penelitian akhir, dalam sebuah eksperimen di lab ternyata ikan kopi-kopi ini bias “menghitung” dan membedakan kuantitas numeric. Tidak hanya jumlah yang kecil misalnya 4 dan 8, tetapi ikan itu juga bias membedakan antara kuantitas besar seperti 100 dan 200.

    5.2 Saran

    Jangan meremehkan pada ikan kopi-kopi ini, dan jangan juga melihat dari tempat habitatnya sendiri, karena mereka lah kita bisa bebas nyamuk dan di saluran sekitar rumah tidak akan banyak jentik – jentik nyamuk.

    Jagalah ikan kopi – kopi ini jangan sampai mereka punah, karena ikan ini dikalangan hobiis ikan hias hanya dijadikan pakan utama untuk ikan – ikan yang lebih besar dari tubuhnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonym.2008.http://hobiikan.blogspot.com/2008/10/sekilas-tentang-ikanguppy.html.Diakses pada 26 Oktober 2012 pukul 20.00 Wib.

    Anonim.2012.http://id.wikipedia.org/wiki/Guppy. Diakses pada 27 Oktober 2012 pukul 20.00 WIB.

    Bond, C.E. 1979. Biology of Fishes. W. B. Sauders, Philadelphia.

    Tarwiyah, 2001. Budidaya Ikan Hias Live Bearer. Diakses dari http://www.ristek.go.id dinas perikanan DKI Jakarta Pada tanggal 09 Desember 2008

  • Makalah Hakikat Syirik

    Hakikat Syirik

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Syirik hal yang tak asing kita dengar, bahkan secara tidak sadar kita sedang melakukan hal syirik tersebut. Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah SWT. Seperti percaya kepada dukun karena dialah yang buat kita menjadi seorang yang kaya raya atau sebagainya.

    Ketika kita percaya kepada selain Allah SWT, maka merugilah kita. Dan timpalan untuk diri kita adalah neraka jahannam. Innalillah.. maka dari itu kami mengambil tema syirik dan menerangkan secara singkat tentang syirik agar pembaca mengetahui apa itu syirik dan akibat yang akan didapatinya jika berbuat syirik.

    Dan yang paling penting adalah untuk meluruskan pemikiran-pemikiran dan perilaku wahai seraya manusia sebagai umat untuk hanya menyembah Allah SWT dan percaya akan ke-Esaan Allah SWT. Agar kita tetap berada pada jalan-Nya dan pada aturan-aturan serta hukum-hukum yang sudah di perjelas dalam ayat-ayat suci Al-qur’an.

    B. Rumusan Masalah

    Adapun masalah-masalah yang terdapat di dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :

    1. Apa pengertian syirik menurut etimologi dan terminologi ?
    2. Apa hukum islam mengenai syirik ?
    3. Apa jenis-jenis syirik ?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah yang untuk memenuhi tugas mata kuliah Islamic Studies, dan membantu para pembaca mengenai makna syirik yang sebenarnya.

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Syirik

    Syirik dalam bahasa arab “As-syirku”yang berarti bercampur, bergabung, dan bersekutu. Menurut bahasa adalah sebuah kata yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang terjadi antara dua orang atau lebih.

    Syirik menurut terminologi adalah syirik kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa maksudnya menjadikan sekutu bagi Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa, baik dalam rububiyahnya ataupun uluhiyahnya, tetapi istilah syirik lebih sering digunakan untuk syirik dalam uluhiyahnya.

    Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah, seperti berdoa kepada selain Allah di samping berdoa kepada Allah atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), berndzar, berdoa dan sebagainya kepada selain-Nya.

                Karena itu barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu adalah keshaliman yang paling besar. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar zhaliman yang besar.” (Qs. Luqman : 13).

                Allah tidak akan mengampuni orang musyrik, jika ia meninggal dunia dalam kesyirikan. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa selain (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya. “An-Nisa’: 48).

                Surga pun diharamkan atas orang musyrik. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu orang-orang zhalim itu seorang penolong pun.

                Dan syirik menghapuskan pahala segala amal kebaikan Allah. Allah SWT berfirman: “Seandainya mereka menyekutukan Allah, lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Al-An’am: 88). “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, ‘Jika kamu menyekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.”(Az-Zumar: 65). “Maka bunuhlah orang-orang yang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian.” (At-Taubah: 5).

                Nabi bersabda, “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka menyatakan, ‘Tiada sesembahan yang haq melainkan Allah.’ Jika mereka telah menyatakannya, niscaya darah dan harta mereka aku lindungi kecuali karena haknya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

                Karena itu, syirik adalah dosa yang paling besar. Rasulullah bersabda, “Maukah kalian aku beritahukan tentang dosa yang paling besar?” Kami menjawab, “Ya, wahai Rasulullah !” Beliau bersabda, “Berbuat syirik kepada Allah dan durhaka kepadakedua orang tua.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

                Syirik adalah suatu kekurangan dan aib yang Allah menyucikan diri dari keduanya. Karena itu, barangsiapa berbuat syirik kepada Allah, berarti dia menetapkan untuk Allah apa yang dia menyucikan diri dari padanya. Dan ini adalah puncak pembangkangan, kesombongan, dan permusuhan kepada Allah.

    2.2  Hukum Syirik

                Syirik adalah larangan Allah Subhanallahu Wa Ta’aalaa yang paling besar. Allah Subhanallahu Wa Ta’aalaa berfirman dalam surat An Nisaa` ayat 36 :

    وَاعْبُدُوااللَّهَوَلاَتُشْرِكُوابِهِشَيْئًا

    Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.”

                Syirik juga merupakan perbuatan haram yang pertama (harus ditinggalkan). Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa berfirman dalam surat Al An’aam ayat 151:

    قُلْتَعَالَوْاأَتْلُمَاحَرَّمَرَبُّكُمْعَلَيْكُمْأَلاَّتُشْرِكُوابِهِشَيْئًاوَبِالْوَالِدَيْنِإِحْسَانًاوَلاَتَقْتُلُواأَوْلادَكُمْمِنْإِمْلاَقٍنَحْنُنَرْزُقُكُمْوَإِيَّاهُمْوَلاَتَقْرَبُواالْفَوَاحِشَمَاظَهَرَمِنْهَاوَمَابَطَنَوَلاَتَقْتُلُواالنَّفْسَالَّتِيحَرَّمَاللَّهُإِلاَّبِالْحَقِّذَلِكُمْوَصَّاكُمْبِهِلَعَلَّكُمْتَعْقِلُونَ

                “Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar”. Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya).”

    C.  Jenis-jenis Syirik

    Syirik terbagi dua macam yaitu, syirik besar dan syirik kecil.

    1.      Syirik Akbar (Besar)

    Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam neraka, jika ia meninggal dan belum bertaubat daripadanya. Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah SWT, seperti kepada selain Allah SWT atau mendekatkandiri kepadanya dengan menyembelih kurban nadzar untuk selain Allah SWT, baik untuk kuburan, jin dan setan.

    Termasuk juga takut kepada orang-orang yang telah mati, jin atau setan, bahwa mereka bisa membahayakan atau membuatnya sakit, juga mengharapkan sesuatu kepada selain Allah SWT, yang tidak kuasa melakukannya kecuali Allah SWT berupa pemenuhan kebutuhan dan menghilangkan kesusahan, hal yang saati ini dilakukan di sekeliling bangunan-bangunan yang didirikan di atas kuburan para wali dan orang-orang shalih di sebagian wilayah Islam. Allah SWT berfirman: “Dan mereka menyembah selain kepada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada meereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata, ‘Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah.” (Yunus: 18).         

    D. Bentuk-bentuk Syirik

    Bentuk-bentuk Syirik dapat dibagi kedalam 3 bagian :

    1) Syirik di dalam Al Uluhiyyah

    Yaitu kalau seseorang menyakini bahwa ada tuhan selain Allah yang berhak untuk disembah (berhak mendapatkan sifat-sifat ubudiyyah). Yang mana Allah Subhanahuwa Ta’ala dalam berbagai tempat dalam Kitab-Nya menyeru kepada hamba-Nya agar tidak menyembah atau beribadah kecuali hanya kepada-Nya saja. Firman Allah Ta’ala :

    Wahai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelummu agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahuinya.” (QS. Al Baqarah : 21-22)

                Perintah Allah dalam ayat ini agar semua manusia beribadah kepada Rabb mereka dan bentuk ibadah yang diperintahkan antara lain syahadat, shalat, zakat, shaum, haji, sujud, ruku’, thawaf, doa, tawakal, khauf (takut), raja’ (berharap), raghbah (menginginkan sesuatu), rahbah (menghindarkan dari sesuatu), khusu’, khasyah, isti’adzah (berlindung), istighatsah (meratap), penyembelihan, nadzar, sabar dan lain lain dari berbagai macam ibadah yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

                Di sisi lain ada kerancuan yang terdapat di kalangan umum dalam memahami ibadah. Mereka mengartikan ibadah dalam definisi yang sempit sekali seperti shalat, puasa, zakat, haji. Ada pun yang lainnya tidak dikategorikan di dalamnya. Sungguh indah perkataanSyaikhul Islam Abul Abbas Ibnu Taimiyyah rahimahullah dalam mendefinisikan ibadah, beliau berkata :

                “Ibadah itu ialah suatu nama yang mencakup semua perkara yang dicintai Allah dan diridhai-Nya, apakah berupa perkataan ataupun perbuatan, baik dhahir maupun yang bathin.”

                Inilah pengertian ibadah yang sesungguhnya, yaitu meliputi segala perkara yang dicintai dan diridlai Allah, baik itu berupa perkataan maupun perbuatan.

                Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, ( QS. Al-baqoroh 21 )

                Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 21 di atas menyatakan sembahlah Rabb kamu, dimaksudkan untuk mendekatkan pemahaman kepada semua manusia bahwa Ar Rabb yang wajib disembah adalah yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelum kamu, yang menciptakan langit dan bumi serta yang mampu menurunkan air (hujan) dari langit. Yang dengan air hujan itu dihasilkan segala jenis buah-buahan sebagai rezeki bagi kalian agar kalian mengetahui semua. Maka janganlah mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah dengan menyembah dan meminta rezeki kepada selain-Nya. Apakah kalian tidak malu dan berpikir bahwa Allah yang menghidupkan dan yang memberi rezeki kemudian kalian tinggalkan untuk beribadah kepada selain-Nya?

                Allah berfirman: “Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tak dapat memberi rezeki kepada mereka sedikitpun dari langit dan bumi dan tidak berkuasa (sedikit jua pun). Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. An Nahl : 73-74)

    2) Syirik Di Dalam Ar Rububiyyah

                Yaitu jika seseorang meyakini bahwa ada selain Allah yang bisa menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan, dan yang lainnya dari sifat-sifat ar rububiyyah. Orang-orang seperti ini keadaannya lebih sesat dan lebih jelek daripada orang-orang kafir terdahulu.

                Orang-orang terdahulu beriman dengan tauhid rububiyyah namun mereka menyekutukan Allah dalam uluhiyyah. Mereka meyakini kalau Allah satu-satunya Pencipta alam semesta namun mereka masih tetap berdoa, meminta pada kuburan-kuburan seperti kuburan Latta. Sebagaimana Allah kisahkan tentang mereka :

                Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab : “Allah.” Maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (QS. Al Ankabut : 61)

                Allah berfirman, “Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab : “Allah.” Katakanlah : “Segala puji bagi Allah.” Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya. (QS. Luqman : 25)

                Ayat-ayat ini semua menunjukkan kalau orang-orang musyrik terdahulu mengakui Allah-lah satu-satunya pencipta yang menciptakan langit dan bumi, yang menghidupkan dan mematikan, yang menurunkan hujan dan seterusnya. Akan tetapi mereka masih memberikan peribadatan kepada yang lainnya. Maka bagaimanakah dengan orang-orang yang tidak menyakini sama sekali kalau Allah-lah Penciptanya atau ada tuhan lain yang menciptakan, menghidupkan, dan mematikan, yang menurunkan hujaan dan seterusnya atau ada yang serupa dengan Allah dalam masalah-masalah ini. Tentu yang demikian lebih jelek lagi. Inilah yang dimaksud syirik dalam rububiyah.

    3) Syirik Di Dalam Al Asma’ wa Ash Shifat

                Yaitu kalau seseorang mensifatkan sebagian makhluk Allah dengan sebagian sifat-sifat Allah yang khusus bagi-Nya. Contohnya, menyakini bahwa ada makhluk Allah yang mengetahui perkara-perkara ghaib.

    Allah berfirman, (Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib. Maka Dia tidak memperlihatkankepada seorang pun tentang yang ghaib itu.? (QS. Al Jin : 26)

    2.5  Bahaya Syirik

    1.      Syirik Ashghar (tidak mengeluarkan dari agama)

    a.       Merusak amal yang tercampur dengan syirik ashghar.

    b.      Dari Abu Hurairah radiallahu anhu marfu (yang terjemahannya): Allah berfirman: “Aku tidak butuh sekutu-sekutu dari kalian, barang siapa yang melakukan suatu amalan yang dia menyekutukan-Ku padanya selain Aku, maka Aku tinggalkan dia dan persekutuannya”. (Riwayat Muslim, kitab az-Zuhud 2985, 46).

    c.       Terkena ancaman dari dalil-dalil tentang syirik, karena salaf menggunakan setiap dalil yang berkenaan dengan syirik akbar untuk syirik ashghar. (Lihat al-Madkhal, hal 124).

    d.      Termasuk dosa besar yang terbesar.

    2.      Syirik Akbar

    a.       Kezhaliman terbesar.\

    Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya syirik itu kezhaliman yang besar”. (QS. Luqman: 13).

    b.      Menghancurkan seluruh amal.

    Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya jika engkau berbuat syirik, niscaya hapuslah amalmu, dan benar-benar engkau termasuk orang yang rugi”. (QS. Az-Zumar: 65).

    c.       Jika meninggal dalam keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

    Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya):Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni jika disekutukan, dan Dia akan mengampuni selain itu (syirik) bagi siapa yang (Dia) kehendaki. (QS. An-Nisa: 48, 116).

    d.      Pelakunya diharamkan masuk surga.

    Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya barang siapa menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan jannah baginya dan tempatnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun”. (QS. Al-Maidah: 72).

    e.       Kekal di dalam neraka.

    Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk”. (QS. Al-Bayyinah: 6).

    f.       Syirik adalah dosa paling besar.

    Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu. Bagi siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”. (QS. An-Nisa: 116).

    g.      Perkara pertama yang diharamkan oleh Allah.

    Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang terjemahannya): “Katakanlah: Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun ter-sembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menu-runkan hujjah untuk itu dan (meng-haram-kan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al-Araaf: 33).

    h.      Dosa pertama yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lihat Quran surah Al-Anaam: 151.

    Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar” Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).” (Qs. Al-Anam).

    i.        Pelakunya adalah orang-orang najis (kotor) akidahnya.

    Allah Ta’ala berfirman (yang terjemahannya): “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis.” (QS. At-Taubah: 2).

    BAB III

    PENUTUP

    3.1  Kesimpulan

                Syirik menurut etimologi atau bahasa adalah sebuah kata yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang terjadi antara dua orang atau lebih. Syirik menurut terminology atau istilah adalah syirik kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa maksudnya menjadikan sekutu bagi Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa, baik dalam rububiyahnya ataupun uluhiyahnya, tetapi istilah syirik lebih sering digunakan untuk syirik dalam uluhiyahnya.

                Syirik adalah larangan Allah Subhanallahu Wa Ta’aalaa yang paling besar. Syirik juga merupakan perbuatan haram pertama yang harus di tinggal. Syirik di bagi menjadi dua macam, yaitu syirik besar dan syirik kecil. Demikian sudah pembahasan kita kali ini mengenai “syirik” yang mungkin memiliki banyak kekurangan. Maaf atas segala kekurangan karena kesempurnaan hanya miliki Allah SWT semata dan kekurangan milik kami sebagai umat.

    Syukron.

    DAFTAR PUSTAKA

     

    n.d. Cahayakekuatan’s Weblog. http://cahayakekuatan.wordpress.com/pengertian-syirik-klasifikasinya/feed/.

    Firdaus, Muhammad Ihsan. 2009. Catatan Muslim. Maret 29. http://catatanmuslim.wordpress.com/2009/03/29/pengertian-syirik-dan-bahayanya/feed/.

  • Makalah Laporan Arus Kas

    Laporan Arus Kas

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Perkembangan suatu perusahaan dapat dilihat dari perkembangan status keuangan perusahaan tersebut yang dapat dilihat dari laporan pertanggungjawaban perusahaan yang disajikan dalam laporan keuangan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan No.1  tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

    Maka dapat disimpulkan laporan keuangan dapat dijadikan sarana untuk melihat tingkat produktivitas perusahaan dimasa lalu dan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengambil keputusan dimasa yang akan datang.

    Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas. Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas keluar dan arus kas masuk perusahaan. Laporan arus kas akan menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan kas perusahaan. Laporan arus kas juga akan menunjukkan sumber-sumber pemasukan kas dan pengeluaran kas. Dengan laporan arus kas maka pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat. Misalnya, apabila arus kas masuk lebih kecil daripada arus kas keluar tentu kondisi ini akan membawa perusahaan dalam kondisi defisit kas, dan hal tersebut tentu tidak baik untuk perusahaan. Kondisi arus kas yang kecil dibandingkan dengan beban akan membuat kreditor kehilangan keyakinan atas perusahaan karena dianggap mengalami financial distress atau permalasahan keuangan.

    Kas merupakan pembentuk utama laporan arus kas, kas yang merupakan elemen aktiva yang paling lancar sangat dibutuhkan dalam kegiatan perusahaan. Kas digunakan untuk membiayai baik untuk pembelian aktiva, pembelian saham, pengeluaran untuk beban, dan tentunya kas juga berperan aktif dalam menghasilkan laba untuk perusahaan. Selain itu kas juga dipergunakan untuk menjamin utang-utang perusahaan kepada kreditur, dengan demikian rasio kas dengan hutang harus dijamin dengan rasio yang bisa menjamin kreditur untuk menghindari adanya krisis likuiditas.

    Dengan posisi kas yang memegang peranan yang sangat penting dalam kelanjutan perusahaan dapat dikatakan laporan arus kas juga memegang perana yang sangat penting untuk perusahaan karena kegunaannya untuk menyajikan laporan aktivitas kas perusahaan, baik kas masuk mauapun kas keluar serta sumber penerimaan dan pengeluaran kas.

    Bab II. Pembahasan

    Laporan arus kas menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara kas dengan kategori aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama waktu periode tertentu. Kas dapat didefinisikan sebagai jumlah kas yang ada ditangan (cash on hand), treasury billscommercial paper, money market fund dan rekening giro pada bank (cash in bank) termasuk overdraft pada bank. Kas harus memenuhi syarat sebagai berikut :

    • Setiap saat dapat ditukar menjadi kas
    • Tanggal jatuh temponya sangat dekat
    • Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan oleh perubahan tingkat bunga (investasi yang jatuh tempo maksimal tiga bulan).

    Setara kas (cash equivalent) dapat diartikan sebagai investasi yang bersifat jangka pendek, sangat likuid dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu, tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Definisi dari setara kas menandakan bahwa investasi tersebut hanya untuk memenuhi komitmen jangka pendek dan bukan untuk tujuan investasi.

    Laporan arus kas disyaratkan sebagai bagian dari kelengkapan dalam laporan keuangan. Hal ini sesuai dengan PSAK 2, yang direvisi bulan Desember 2009 dan sesuai dengan kebijakan konvergensi IFRS (international Financial Reporting Standart)  yang mensyaratkan bahwa laporan arus kas disajikan sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan keungan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.

    Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pengguna perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Tujuan Pernyataan ini adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.

    Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan memengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. Hal ini sekaligus memenuhi fungsi dominan dari laporan keuangan yakni tujuan stedwarship function, yaitu laporan keuangan harus dapat memberikan informasi sejauh mana mengelola sumber daya yang dipercayakan kepadanya oleh para pemilik modal.

    Keuntungan laporan arus kas menurut Lee (Sofyan Harahap : 258) adalah sebagai berikut :

    1. Dapat memberikan kerangka kerja untuk menghubungkan prestasi masa lalu, saat sekarang dan masa yang akan datang.
    2. Menurut kacamata investor, proyeksi arus kas akan menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar dan menggambarkan perencanaan kebijakan keuangannya.
    3. Nilai discounted flow ratio lebih dipercaya untuk menjadi indikator investasi daripada rasio laba dengan harga sekarang disebabkan sistem alokasi yang dilakukan dalam menghitung laba seperti dalam akuntansi berbasis akrual (accrual basis accounting)
    4. Akuntansi arus kas dapat digunakan untuk memperbaiki kesenjangan antara bagaimana investasi dilakukan yang biasanya dengan dasar kas dengan bagaimana hasil suatu investasi dinilai.

    Laba merupakan indikator keberhasil perusahaan, karena dengan laba maka perusahaan dapat menciptakan kas untuk periode selanjutanya. Tetapi sama seperti laba yang menjadi indikator keberhasilan perusahaan, kas yang merupakan aktiva yang paling likuid dalam perusahaan juga memegang peranan yang sangat penting, sehingga laporan arus kas juga dibutuhkan untuk alasan berikut ini :

    • Kadangkala ukuran laba tidak menggambarkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya.
    • Seluruh informasi mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu dapat diperoleh lewat laporan arus kas.
    • Dapat digunakan untuk memprediksi arus kas dimasa yang akan datang.

    PSAK 2 mensyaratkan bahwa laporan arus kas menyajikan arus kas selama periode akuntansi yang relevan, yang diklasifikasikan menjadi tiga kategori :

    • Aktivitas operasi
    • Aktivitas investasi
    • Aktivitas pendanaan

    Entitas harus memastikan bahwa terdapat konsistensi didalam klasifikasi arus kas. Klasifikasi menurut aktivitas  membantu pengguna memahami dampak aktivitas tersebut pada posisi keuangan dari entitas dan pada jumlah kas dan setara kas.

    Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

    Aktivitas operasi dapat didefinisikan sebagai aktivitas utama penghasil pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi terkait dengan aktivitas menghasilkan pendapatan dari entitas.

    Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah :

    1. Penerimaan kas dari penjualan barang
    2. Penerimaan kas dari penjualan jasa
    3. Penerimaan kas dari royalti, komisi dan pendapatan lainnya yang diterima tunai.
    4. Pembayaran kas kepada pemasok barang
    5. Pembayaran kas kepada karyawan
    6. Pemayaran kas kepada pemasok jasa lainnya
    7. Pembayaran atau restitusi pajak penghasilan kecuali secara khusus merupakan bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi
    8. Penerimaan dan pembayaran kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan.

    Ketika dilaporkan dengan metode langsung maka penerimaan kas dan pembayaran kas kotor diungkapkan sedangkan dengan menggunakan metode tidak langsung laba atau rugi disesuaikan untuk dampak transaksi yang bersifat non-kas, penerimaan atau pembayaran kas dari operasi masa depan yang ditangguhkan atau masih belum diterima, dan pos-pos pendapatan atau beban yang berhubungan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

    Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

    Aktivitas investasi adalah perolehan (acquisition) dan pelepasan (disposal) aset jangka panjang dan investasi non setara kas. Aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang diperoleh perusahaan yang ditujukan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.

    Contoh arus kas dari aktivitas investasi adalah :

    a. Arus kas yang diterima, misalnya :

    • Penjualan aset tetap
    • Penjualan surat berharga yang berupa investasi
    • Penagihan pinjaman pokok jangka panjang/pinjaman (tidak termasuk bunga jika merupakan kegiatan investasi)
    • Penjualan aset lainnya yang digunakan dalam kegiatan produksi (tidak termasuk persediaan)

    b. Arus kas yang keluar, misalnya :

    • Pembayaran untuk mendapatkan aset tetap
    • Aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang lain, termasuk pengembangan yang dikapitalisasikan
    • Pembelian investasi jangka panjang
    • Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain
    • Pemberian pinjaman pada pihak lain
    • Pembayaran untuk aset lain yang digunakan dalam kegiatan produktif seperti hak paten (tidak termasuk persediaan yang merupakan persediaan operasional)

    Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

    Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan besaran dan komposisi modal ekuitas dan pinjaman perusahaan.

     Contoh arus kas dari aktivitas pendanaan :

    1. Arus kas masuk misalnya :
      • Pengeluaran saham atau instrumen modal lainnya
      • Pengeluaran wesel
      • Penjualan obligasi
      • Pengeluaran surat hutang hipotik
      • Serta pinjaman lainnya
    2.  Arus kas keluar misalnya :
      • Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik
      • Pembelian saham perusahaan (treasury stock)
      • Pelunasan pokok pinjaman
      • Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi kewajiban yang berkaitan dengan sewa gedung usaha pembiayaan.

    Dalam hal pelunasan pinjaman meliputi pinjaman pokok dan bunga, pelunasan yang dilakukan mengarah pada jumlah pokok pinjaman yang diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan (financing activity) dan dibayarkan mengarah kebunga, harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi (operating activity)

    Demikian juga dengan arus kas dari penjualan dan pembelian surat berharga yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan oleh suatu perusahaan investasi, diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Sedangkan arus kas dari penjualan dan pembelian surat berharga yang dimiliki untuk tujuan investasi oleh perusahan pabrikasi, diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi.

    Metode Pelaporan Arus kas

    Metode Langsung

    PSAK mensyaratkan pengungkapan kelompok utama  penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto.

    Contoh arus kas bruto :

    1. Tagihan kas dari pelanggan
    2. Penerimaan bunga dan deviden
    3. Pembayaran kas ke karyawan dan pemasok lain
    4. Pembayaran bunga dan deviden
    5. Penerimaan dan pembayaran kas operasi lain.

    Kelompok utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dari catatan akuntansi perusahaan atau dengan menyesuaikan pos-pos dalam laporan laba rugi komprehensif dari basis akrual menjadi basis kas.

    Misalnya :

    Penjualan + saldo awal piutang dagang – saldo akhir piutang dagang = tagihan kas dari pelanggan
    Beban operasi + saldo awal akrual beban-saldo akhir akrual beban + saldo akhir beban dibayar dimuka – saldo akhir beban dibayar dimuka – beban non kas lain (misalnya penyusutan)= pembayaran kas untuk beban operasi
    Biaya penjualan + persediaan akhir – persediaan awal = pembelianDanPembelian + saldo awal utang dagang – saldo akhir utang dagang = pembayaran kas kepada pemasok barang

    Metode langsung pada hakikatnya adalah menguji kembali setiap item laporan laba rugi dengan tujuan untuk melaporkan seberapa besar kas yang diterima atau dibayarkan terkait dengan setiap komponen laga rugi tersebut.

    Contohnya,besar penjualan yang tersaji dalam laporan laba rugi akan diuji kembali dengan menggunakan laporan arus kas untuk mengetahui berapa besarnya uang kas yang telah diterima dari pelanggan sepanjang periode.

    Metode langsung lebih dianjurkan oleh PSAK  karena lebih memfokuskan pada arus kas daripada laba bersih akrual oleh karena itu dianggap lebih informatif dan terperinci. Selanjutnya oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dalam PSAK No.2 menyatakan dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dengan baik :

    • dari catatan akuntansi perusahaan
    • dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi untuk perubahan persediaan, piutang usaha dan hutang usaha dalam periode berjalan, pos bukan kas lainnya, dan pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.

    Metode Tidak Langsung

    Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi masa lalu dan masa depan dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan. Metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan dengan melakukan penyesuaian sebagai berikut :

    1. Pendapatan dan beban yang tidak melibatkan arus kas masuk dan kas keluar, contohnya adalalah amortitasi premium/diskonto investasi obligasi, beban penyisihan piutang ragu-ragu, beban penyusutan aktiva tetap, beban amortisasi aktiva tidak berwujud dan beban amortisasi premium/diskonto utang obligasi.
    2. Keuntungan dan kerugian yang terkai dengan aktivitas investasi atau pembiayaan, contohnya adalah keuntungan dan kerugian penjualan aktiva tetap, keuntungan dan kerugian penjualan investasi dalam saham, dan keuntungan serta kerugian atas penebusan kembali utang obligasi.
    3. Perubahan dalam aktiva lancar (selain kas) dan kewajiban lancar sebagai hasil dari transaksi pendapatan dan beban yang tidak mempengaruhi arus kas, contohnya adalah perubahan dalam saldo piutang usaha, persediaan barang dagang, biaya dibayar dimuka, utang usaha, utang gaji/upah, utang bunga dan utang pajak penghasilan.

    Berikut adalah laporan keuangan PT DACAFI:

    PT.DACAFI
    Neraca Komparatif
    31 Desember 2023 dan 2024
    (dalam jutaan rupiah)


    Aktiva

    20232024
    Kas2216
    Piutang Usaha200250
    Persediaan Barang Dagang12595
    Biaya umum dibayar dimuka1810
    Aktiva tetap1.0191.000
    Akum. penyusutan aktiva tetap(527)(597)
    Total aktiva857774
    Kewajiban dan modal pemegang saham
    Utang usaha   7550
    Utang bunga 108
    Utang pajak penghasilan90107
    Utang obligasi 11777
    Saham Biasa338300
    Laba ditahan227232
    Total kewajiban dan modal pemegang saham857774

    PT.DACAFI
    Laporan Laba Rugi
    31 Desember 2023 dan 2024
    (dalam jutaan rupiah)


    Harga pokok penjualan(880)
    Laba kotor   420
    Beban operasi :
    Beban penyusutan 60
    Beban umum240
    Beban pajak penghasilan35
    Total beban operasi(335)
    Laba operasi85
    Beban bunga(15)
    Laba bersih70

    Informasi berikut juga tersedia tahun 2024:

    1. Aktiva tetap dijual sebesar nilai bukunya, yaitu Rp 200 juta. Aktiva tetap yang dijual ini memiliki harga perolehan Rp 330 juta
    2. Total deviden tunai yang dibayarkan sepanjang tahun 2010 adalah Rp 75 juta.
    3. Seluruh utang usaha terkait langsung dengan pembelian barang dagang.
    4. Seluruh pembelian aktiva tetap dilakukan secara tunai.
    5. Sepanjang tahun 2012, perusahaan menerbitkan saham biasa dan obligasi secara tunai.
    6. Sepanjang tahun 2010, tidaka ada pembagian deviden saham kepada investor.

    Susunlah laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada 31 desember 2012 dengan menggunakan metode langsung dan metode tidak langsung!

    Metode Tidak Langsung

    PT.DACAFI

    Laporan Arus Kas

    31 Desember 2012 dan 2012

    (dalam jutaan rupiah)

    Arus kas dari aktivitas operasi

                Laba bersih                                                                                                      70

                Penyusutan aktiva tetap                                                                                  60

                Penurunan piutang usaha                                                                                50

                Kenaikan utang usaha                                                                                     25

                Kenaikan utang bunga                                                                                                2

                Kenaikan persediaan barang dagang                                                             (30)

                Kenaikan biaya umum dibayar dimuka                                                          (8)

                Penurunan utang pajak penghasilan                                                               (17)

    Arus kas bersih yang dihasilkan aktivitas operasi                                                                   152

    Arus kas dari aktivitas investasi

                Penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap                                                    200

                Pengeluaran kas untuk pembelian aktiva tetap                                               (349)

                Arus kas bersih yang digunakan aktivitas investasi                                                 (149)

                                                                                                                                                   3                      

    Arus kas dari aktivitas pembiayaan

                Penerimaan kas dari penerbitan obligasi                                                         40

                Penerimaan kas dari penerbitan saham biasa                                                  38

                Pembayaran deviden tunai                                                                              (75)

                Arus kas bersih yang dihasilkan aktivitas pembiayaan                                               3

    Kenaikan bersih kas                                                                                                                6

    Saldo kas 1 Januari 2012                                                                                                        16

    Saldo kas 31 Desember 2010                                                                                                  22

    PT.DACAFI

    Laporan Laba Rugi

    31 Desember 2012 dan 2012

    (dalam jutaan rupiah)

    Arus kas dari aktivitas operasi :

                Penerimaan kas dari penjualan                                                1.350

                Kas yang dibayarkan untuk barang dagangan                          (885)

                Kas yang dikeluarkan untuk beban umum                                (248)

                Kas yang dibayarkan atas bunga pinjaman                                (13)

                Kas yang dibayarkan atas pajak penghasilan                             (52)

                Arus kas yang dihasilkan aktivitas operasi                                             152

    Arus kas dari aktivitas investasi

                Penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap                               200

                Pengeluaran kas untuk pembelian aktiva tetap                         (349)

                Arus kas bersih yang digunakan aktivitas investasi                               (149)

    Arus kas dari aktivitas pembiayaan                                       

                Penerimaan kas dari penerbitan obligasi                                       40

                Penerimaan kas dari penerbiatan saham biasa                   38

                Pembayaran deviden                                                                    (75)

                Arus kas bersih yang dihasilkan aktivitas pembiayaan                             3   

    Kenaikan kas bersih                                                                                              6

    Saldo kas 1 januari 2012                                                                                     16

    Saldo kas 31 Desember 2012                                                                              22 

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara kas. Laporan arus kas tersebut memberikan kepada pengguna suatu dasar untuk menilai kemampuan entitas untuk menghasilkan menghasilkan dan memanfaatkan kasnya. Laporan arus kas digunakan oleh pihak manajemen untuk mengevaluasi kegiatan operasional yang telah berlangsung, dan merencanakan aktivitas investasi dan pembiayaan dimasa mendatang. Laporan arus kas juga digunakan oleh pihak kreditor dan investor dalam menilai tingkat likuiditas maupun potensi perusahaan dalam menghasilkan laba (keuntungan).

    PSAK 2 mensyaratkan agar laporan arus kas disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laoran keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Selain itu laporan arus kas juga harus menyajikan arus kas  selama periode akuntansi yang relevan, yang diklasifikasikan menjadi tiga kategori : operasi,investasi dan pendanaan.

    Arus kas dari aktivitas operasi terkait dengan aktivitas menghasilkan pendapatan dari entitas, misalnya penagihan kas dari penjualan dan penyerahan jasa, pembayaran kepada pemasok dan pembayaran gaji kepada karyawan.

    Arus kas dari aktivitas investasi adalah arus kas yang timbul dari aktivitas investasi  mewakili pengeluaran yang telah dibuat dari sumber yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan masa yang akan datang dan arus kas. Contohnya adalah hasil dari penjualan investasi, pembelian properti dan pembelian peralatan.

    Arus kas dari aktivitas pendanaan yakni aktivitas yang mengakibatka perubahan besaran dan komposisi modal ekuitas dan pinjaman perusahaan.  Contohnya adalah penerimaan kas dari emisi saham serta pembayaran kas untuk menebus ekuitas (misalnya saham) dan instrumen utang.

    Terdapat dua metode dalam pelaporan arus kas, yakni metode langsung dan metode tidak langsung.

    Dalam metode langsung pelaporan kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap, lalu dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.

    Dalam metode tidak langsung pelaporan kas dilakukan dengan menyeruaikan laba rugi dari pengaruh pos-pos non-kas, pos-pos yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan serta perubahan modal kerja operasi.

    Contoh :

    Dibawah ini adalah informasi perkiraan PT Chiangmai untuk tahun pembukuan yang berakhir tanggal 31 Desember 20120 :

    Penerimaan kas dari penerbitan obligasi                                             Rp 1.140.000,-

                Beban penyusutan dan amortisasi                                                       Rp 4.000.000,-

                Keuntungan dari penjualan peralatan                                                 Rp    120.000,-

                Penerimaan kas dari penerbitan saham biasa                                      Rp 3.680.000,-

                Pengeluaran kas untuk pembelian perabot kantor                               Rp 8.680.000,-

                Penerimaan kas dari penjualan peralatan                                            Rp    740.000,-

                Pembayaran deviden tunai                                                                  Rp 2.020.000,-

                Pembagian deviden saham                                                                  Rp 9.350.000,-

                Laba bersih                                                                                          Rp 8.200.000,-

    Kenaikan (penurunan) dalam aktiva lancar dan kewajiban lancar adalah sebagai berikut :

                Kas                                                                                                      Rp 2.000.000,-

                Piutang usaha                                                                                      Rp 10.080.000,-

                Utang usaha                                                                                        Rp 2.480.000,-

                Wesel bayar                                                                                         Rp 3.340.000,-

                Utang pajak penghasilan                                                                     Rp  (680.000.-)

    Diminta : jika besarnya saldo awal kas (1 januari 2012) adalah Rp 5.250.000,- maka dengan menggunakan data diatas, susunlah laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dengan menggunakan metode tidak langsung! 

    Contoh :

    Metode langsung :

    Dalam dollar AS

    Arus kas dari aktivitas operasi                                                        2008

    Penerimaan kas dari pelanggan                                               $1,000,000

    Pembayaran kas kepada pemasok                                               (700,000)

    Pembayaran kas kepada karyawan                                             (100,000)

    Kas yang dihasilkan dari operasi                                                 200,000

    Bunga yang dibayarkan                                                                (30,000)

    Pajak penghasilan yang dibayarkan                                              (20,000)

    Kas dari aktivitas operasi                                                                    $150,000

    Metode Tidak langsung

    Dalam dollar AS

    Arus kas dari aktivitas operasi                                                        2008

    Laba sebelum pajak                                                                 $ 1,000,000

    Penyesuaian atas :

    Depresiasi                                                                                       60,000

    Penghasilan dari investasi                                                              30,000

    Beban bunga                                                                                  (40,000)

                                                                                                                            $1,050,000

    Penurunan dalam piutang dan lain-lain                                                               100,000      

    Kenaikan dalam persediaan                                                                                (200,000)

    Penurunan dalam hutang dagang dan hutang lain-lain                                       (150,000)

    Kas dari aktivitas operasi                                                                                            $800,000

    DAFTAR PUSTAKA

    Akuntansi Intermediate Jilid 3.

    Baridwan, zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi 8. Jogjkarta: Fakultas Ekonomi UGM

    Liestyowati.2009. Modul Perkuliahan Semester Ganjil Tahun Akademik     2009/2010.      Universitas
    Mercu Buana.

  • Pengertian dan Konsep Arus Kas – Cash Flow

    Pengertian Arus Kas (Cash Flow)

    Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode. Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).

    Laporan arus kas

    Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :

    1. Cash inflow

    Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari: • Hasil penjualan produk/jasa perusahaan. • Penagihan piutang dari penjualan kredit. • Penjualan aktiva tetap yang ada. • Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas. • Pinjaman/hutang dari pihak lain. • Penerimaan sewa dan pendapatan lain.

    2. Cash out flow

    Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari : • Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain. • Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan. • Pembelian aktiva tetap. • Pembayaran hutang-hutang perusahaan. • Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan. • Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.

    Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

    Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

    Aktivitas Operasi

    Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari opersi berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang kurang penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak.

    Aktivitas Investasi

    Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.

    Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas.

    Aktivitas Pendanaan

    Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan. Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok pinjaman. Gambar Penerimaan dan pengeluaran kas yang dilaporkan pada laporan arus kas.

  • KTI – Laporan Studi Kasus Perilaku Seks Bebas Pada Perilaku Pacaran Remaja

    KTI – Laporan Studi Kasus Perilaku Seks Bebas Pada Perilaku Pacaran Remaja

    Perilaku Seks Bebas Pada Hubungan Pacaran Remaja

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Masa remaja merupakan tahap transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, emosi, dan sosial. Pada masa ini, rasa ingin tahu remaja terhadap berbagai hal, termasuk mengenai seksualitas, meningkat secara signifikan. Tanpa bimbingan yang tepat, dorongan ini dapat mendorong remaja untuk mencari informasi dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, yang pada akhirnya bisa mengarahkan mereka pada perilaku yang menyimpang seperti seks bebas.

    Fenomena seks bebas di kalangan remaja saat ini menjadi isu yang cukup mengkhawatirkan. Meningkatnya akses terhadap internet, media sosial, serta minimnya pendidikan seks yang benar di lingkungan keluarga maupun sekolah membuat remaja rentan terhadap pengaruh negatif. Banyak remaja yang terlibat dalam hubungan seksual di luar pernikahan tanpa memahami risiko dan konsekuensinya, baik dari segi kesehatan, psikologis, maupun sosial.

    Perilaku seks bebas di usia remaja membawa dampak yang tidak sedikit. Risiko kehamilan di luar nikah, aborsi ilegal, penularan penyakit menular seksual (PMS), hingga trauma emosional menjadi konsekuensi nyata yang harus dihadapi. Selain itu, stigma sosial dan tekanan dari lingkungan juga bisa berdampak jangka panjang terhadap kehidupan dan masa depan remaja tersebut.

    Fenomena ini tidak dapat dianggap sepele karena menyangkut masa depan generasi muda yang seharusnya menjadi penerus bangsa. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian dan peran aktif dari berbagai pihak seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah dalam memberikan edukasi dan pengawasan. Pendidikan seks yang sehat dan sesuai usia sangat penting diberikan agar remaja memiliki pemahaman yang benar mengenai tubuh, hubungan, serta batasan yang sehat dalam pergaulan.

    Fenomena seks bebas yang marak terjadi di kalangan remaja, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), menjadi perhatian yang serius bagi berbagai pihak. Pergaulan yang semakin bebas tanpa pengawasan, ditambah dengan pengaruh lingkungan sekitar, menjadikan remaja mudah terjerumus dalam perilaku menyimpang. Dalam banyak kasus, seks bebas terjadi dalam hubungan pacaran yang tidak sehat dan dilandasi oleh kurangnya pemahaman serta kontrol diri.

    Ada beberapa faktor utama yang mendorong terjadinya seks bebas di kalangan remaja. Pertama, kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua atau lingkungan terdekat sering kali membuat remaja mencari pelarian pada hal-hal yang salah, termasuk dalam hubungan seksual. Kedua, pengaruh dari teman sebaya atau orang-orang di sekitar yang telah lebih dulu terlibat dalam pergaulan bebas juga memberi tekanan atau dorongan secara tidak langsung. Ketiga, rasa ingin tahu yang besar tanpa adanya arahan yang benar, serta kesalahan dalam memilih teman, sering kali menjadi pemicu utama terjadinya perilaku ini.

    Gejala-gejala yang muncul pada remaja yang telah terlibat dalam seks bebas umumnya terlihat dari perubahan sikap dan perilaku. Salah satu gejalanya adalah munculnya sikap yang lebih agresif atau “liar”, di mana remaja tampak kehilangan kendali dan lupa akan nilai-nilai yang selama ini diajarkan. Selain itu, perilaku seks bebas juga dapat menimbulkan rasa kecanduan, karena adanya dorongan emosional dan fisik yang sulit dikendalikan setelah melakukan hubungan seksual secara berulang.

    Remaja yang telah kecanduan seks bebas juga cenderung menunjukkan sikap pemberontakan, seperti menentang nasihat atau aturan yang tidak sesuai dengan keinginannya. Hal ini menjadi tanda bahwa remaja tersebut sedang mengalami krisis identitas dan kontrol diri. Lebih lanjut, mereka biasanya akan lebih nyaman bergaul dengan orang-orang yang mendukung perilakunya, dan menghindari lingkungan yang dianggap membatasi atau menghakimi mereka.

    Dengan memahami gejala dan faktor penyebab seks bebas di kalangan remaja, diharapkan masyarakat, khususnya para orang tua dan pendidik, dapat lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan yang tepat. Edukasi seks yang sehat, bimbingan emosional, serta pengawasan yang seimbang sangat diperlukan agar remaja dapat tumbuh dengan nilai moral dan tanggung jawab yang kuat terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya.

    Studi Kasus ini disusun untuk membahas lebih lanjut mengenai seks bebas di kalangan remaja, termasuk pengertian, faktor penyebab, dampak, serta solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah ini. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan para pembaca, khususnya remaja, dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga diri dan menjalani pergaulan yang sehat sesuai norma dan nilai yang berlaku.

    B. Rumusan Masalah

    1. Aktivitas seks apa saja yang dilakukan oleh siswa SMA X di Kota M ketika berpacaran?

    Bab II. Kajian Pustaka

    A. Remaja

    Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja luar dan dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja. (Darajat Zakiah, Remaja harapan dan tantangan: 8).

    Hal inilah yang membawa para pakar pendidikan dan psikologi condong untuk menamakan tahap-tahap peralihan tersebut dalam kelompok tersendiri, yaitu remaja yang merupakan tahap peralihan dari kanak-kanak, serta persiapan untuk memasuki masa dewasa. Biasanya remaja belum dianggap sebagai anggota masyarakat yang perlu didengar dan dipertimbangkan pendapatnya serta dianggap bertanggung jawab atas dirinya. Terlebih dahulu mereka perlu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kapasitas tertentu, serta mempunyai kemantapan emosi, sosial dan kepribadian. Dalam pandangan Islam seorang manusia bila telah akhil baligh, maka telah bertanggung jawab atas setiap perbuatannya. Jika ia berbuat baik akan mendapat pahala dan apabila melakukan perbuatan tidak baik akan berdosa. Masa remaja merupakan masa dimana timbulnya berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya fakir menjadi matang. Namun masa remaja penuh dengan berbagai perasaan yang tidak menentu, cemas dan bimbang, dimana berkecambuk harapan dan tantangan, kesenangan dan kesengsaraan, semuanya harus dilalui dengan perjuangan yang berat, menuju hari depan dan dewasa yang matang.

    Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintelegensi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan uang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber. Termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini.

    Fase remaja merupakan perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Menurut Konpka (Pikunas, 1976) masa remaja ini meliputi (a) remaja awal: 12-15 tahun; (b) remaja madya: 15-18 tahun; (c) remaja akhir: 19-22 tahun. Sementara Salzman mengemukakan, bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua ke arah kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.
    Dalam budaya Amerika, periode remaja ini dipandang sebagai “Strom dan Stress”, frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan perasaan teralineasi (tersisihkan) dari kehidupan sosial budaya orang dewasa (Lustin Pikunas, 1976).

    B. Akitivitas Seksual Usia Remaja

    Dalam kehidupan sehari-hari, kata seks secara harfiah berarti jenis kelamin. Pengertian seks kerap hanya mengacu pada aktivitas biologis yang berhubungan dengan alat kelamin (genitalia), meski sebenarnya seks sebagai keadaan anatomi dan biologis, sebenarnya hanyalah pengertian sempit dari yang dimaksud dengan seksualitas. Seksualitas yakni keseluruhan kompleksitas emosi, perasaan, kepribadian, dan sikap seseorang yang berkaitan dengan perilaku serta orientasi seksualnya (Gunawan dalam Soekatno, 2008).

    Seks bebas merupakan pengaruh budaya yang datang dari barat dan
    kemudian diadopsi oleh masyarakat Indonesia tanpa menyaringnya terlebih
    dahulu. Faktor yang mendukung penyebab terjadinya seks bebas adalah
    lingkungan pergaulan yang buruk, kurangnya perhatian dari orang tua dan
    salah satunya adalah penyalahgunaan media sosial (Prasetyo, 2012).
    Meningkatnya minat pada seks seiring pertambahan usia, anak akan selalu
    mencari lebih banyak informasi mengenai seks. Hanya sedikit anak yang
    mengerti dari orang tuanya. Rasa tabu, malu, risih membuat kaum belia tidak mau bertanya kepada orang tua mengenai seks, sehingga membuat mereka ingin mencoba hal yang negatif (Sulistiani, 2009 ). Fungsi orang tua dalam pencegahan seks bebas remaja cenderung tidak berkembang hal tersebut terlihat tindakan preventif orang tua. Pencegahan remaja dari keterjerumusan seks bebas merupakan bagian dari tanggung jawab pendidikan dalam keluarga, terutama orang tua. Pencegahan orang tua akan akan bersaing dengan perkembangan teknologi yang sedikit berdampak negatif dikalangan remaja terutama masalah pornografi yang menjadi pemicu seks bebas dan menghancurkan masa depan remaja (Manullang, 2011).

    Bab III. Metode Penelitian

    A. Metode Penelitian

    Penelitian ini adalah penelitian survey dengan metode pengambilan data survey dan wawancara terbatas.

    B. Subjek Penelitian

    Identitas SMA dirahasiakan berasal dari SMA X di Kota M. Subjek penelitian adalah Mahasiswa di Kelas X, XI, dan XII. Sampel penelitian yang digunakan dipilih dengan Proporsional Random Sampling dengan jumlah Sampel 128 Siswa yang sedang berpacaran atau pernah berpacaran. Lokasi sekolah berada di Ibukota Provinsi.

    Bab IV. Hasil Penelitian

    A. Hasil Penelitian

    Studi Kasus ini dimulai dengan melakukan memberikan penjelasan terkait dengan metode pengisian survey. Instrumen dibagikan tanpa menyebutkan nama responden kepada 312 Siswa yang terbagi ke dalam 3 sesi.

    Data dikumpulkan kemudian dipisahkan untuk yang sednag berpacaran atau yang sudah pernah berpacaran. Dari 312 siswa, terdapat 128 Responden yang jawabannya diasumsikan valid dan ditabulasi lalu dianalisi.

    Tabel 1. Persentase Jensi Kelamin dari Subjek Penelitian Pacaran atau Pernah Pacaran

    NoJenis KelaminJumlahPersentase
    1Laki-Laki5542,96%
    2Perempuan7357,03%

    Tabel 2. Jenis Aktivitas dan Perilaku Pacaran

    NoPerilaku PacaranLaki-LakiPerempuan
    1Curhat dan Ngobrol55 (100%)73 (100%)
    2Pegangan Tangan48 (87,27%)64 (87,67%)
    3Ciuman di Pipi / Salim30 (54,54%)(78,08%)
    4Berangkulan26 (47,27%)31 (42,47%)
    5Berpelukan13 (23,63%)15 (20,55%)
    6Ciuman / French Kiss13 (23,63%)13 (23,63%)
    7Meraba-raba Dada13 (23,63%)13 (17,81%)
    8Meraba Alat Kelamin13 (23,63%)13 (17,81%)
    9Menggesek Alat Kelamin8 (14,54%)11 (15,08%)
    10Melakukan Oral Seks8 (14,54%)10 (13,69%)
    11Hubungan Seksual2 (3,63)10 (13,69%)

    B. Pembahasan

    Dari kelayakan studi kasus yang diambil ini yaitu tentang Sex Bebas yang ada pada kalangan siswa SMA di kota M yang selama ini terkenal sebagai kota pelajar yang juga sudah sangat di kenal di Indonesia. Mengingat sudah banyak kasus yang terjadi selama ini baik Pemerkosaan sampai Aborsi yang dilakukan oleh Pelajar SMA di kota M ini. Sungguh ironis dan sangat memprihatinkan karena masa depan yang seharusnya mereka raih lebih baik harus hancur ketika mereka telah melakukan sex bebas dan apabila mereka sampai hamil di luar nikah. Ketika kita melihat hal-hal tersebut selaku orang yang paham dan mengerti akan bahaya sex bebas pastinya merasa sangat menyayangkan perilaku generasi muda yang semakin hari sangat memprihatinkan.

    Hal pertama ketika kita melakukan observasi ini adalah dengan membuat suatu rumusan catatan tentang efek dan dampak yang ditimbulkan dari penyimpangan perilaku Remaja SMA yang sekarang sudah menjadi kebiasaan umum bagi remaja yang sedang berpacaran. Memanglah tidak semua Remaja SMA melakukan itu, seperti data berikut kita bisa lihat tingkat ketertarikan antara cowok dan cewek sangatlah berbeda.

    Dalam sebuah penelitian, menyebutkan berpacaran sebagai proses perkembangan kepribadian seorang remaja karena ketertarikan antar lawan jenis. Namun, dalam perkembangan budaya justru cenderung permisif terhadap gaya pacaran remaja. Akibatnya, para remaja cenderung melakukan hubungan seks pranikah.

    Berdasarkan penelitiannya, perilaku remaja laki-laki dan perempuan hingga cium bibir masih sama. Akan tetapi, perilaku laki-laki menjadi lebih agresif dibandingkan remaja perempuan mulai dari tingkatan meraba dada. Seks pranikah yang dilakukan remaja laki-laki pun dua kali lebih banyak dibandingkan remaja perempuan.

    Jadi yang haruslah diperhatikan adalah bagaimana meneliti obyek yang sangat banyak ini sehingga bisa menjadi data yang valid. Beberapa metodenya bias menerapkan dengan system sebagai berikut :

    1. Mencari sasaran pihak yang melakukan dalam hal ini adalah pelajar yang melakukan seks bebas     
    2. Pihak yang bertanggung jawab atas perilaku mereka adalah selaku Orang Tua, dan
    3. Pihak yang dapat mencegah atai memberi pengarahan kepada Remaja SMA, adalah pihak Guru dan kesadaran mereka sendiri.

    Bab V. Penutup

    A. Kesimpulan

    1. Aktivitas remaja ketika berpacaran dikategorikan ke dalam 3 kategori yakni (1) Pacaran Sehat yang diwakili instrumen 1, 2 dan 3, (2) Mengarah Ke Perilaku Seks Bebas diwakili 4, 5, 6, dan 7, dan (3) Seks Bebas yang diwakili 8, 9, 10, 11.
    2. Persentasi Jumlah aktivitas berpacara sebagai berikut
      • Seks Bebas 23,63% di kalangan laki-laki dan 17,81% di kalangan wanita
      • Perilaku mengarah ke seks bebas 23,63% di kalangan laki-laki dan 20,55% di kalangan wanita
      • Hanya berpacaran sehat 76,37 % di kalangan laki-laki dan 79,45% di kalangan wanita

    B. Saran

    Untuk kalangan remaja lebih baik menjauhi pergaulan sex bebas/ pergaulan bebas yang disebabkan oleh lingkungan yang kurang baik karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Jika kurang mendapatkan kasih sayang dari lingkungan sekitar jangan melampiaskanya dengan seks bebas lebih baik mengeluarkan katidaksukaan itu melalui hal-hal yang positif yang dapat menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Jika dihadapkan dengan lingkungan yang menjerumuskan dalam sex bebas lebih baik kita menghindarinya secara pelan-pelan agar tidak menimbulkan permusuhan antara teman. Dalam memilih ligkungan harus berhati-hati agar tidak terjerumus kedalam seks bebas yang sekarang melanda kalangan remaja.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://ridwanamiruddin.wordpress.com/2007/05/05/tabel-sintesa/

    http://www.scribd.com/doc/15563163/Dampak-Seks-Bebas

    http://id.shvoong.com/medicine-and-health/genetics/2017162-dampak-sex-bebas-bagi-remaja/

    http://911medical.blogspot.com/2010/05/pengetahuan-dan-sikap-remaja-tentang.html

  • Hotel – Diantara Comercial dan Hospitality Industry

    Hotel merupakan bangunan publik yang berasal dari bahasa Perancis yakni Hostel yang bermakna “Tempat Penampungan bagi Pendatang”. Keberadaan Hostel dipercaya sudah ada sejak abad 17 dengan layanan utama memberikan tempat tinggal sementara dan juga makanan.

    Catatan sejarah ini menunjukkan bahwa keberadaan hotel pada awalnya bertujuan untuk melayani masyarakat. Sama hal dengan Inggris dan Amerika. Pada awal keberedaan hotel, bangunan ini lebih bersifat sosial yang tidak dirancang untuk keuntungan ekonomi (Nonprofit oriented). Pegawai hotel yang bekerja pun adalah pegawai pemerintah atau abdi masyarakat yang gajinya dibayarkan oleh pemerintah.


    Komersialiasi Hotel dan Industri Hospitality

    Tapi, seiring perkembangan zaman dan bertambahnya pemakai jasa, layanan inap – makan ini mulai meninggalkan misi sosialnya. Tamu pun dipungut bayaran, bahkan seiring perkembangan jaman menjelma menjadi sebuah industri baru yang disebut juga Hospitality Industry (industry jasa).

    Kata kunci dalam pengertian arti kata Hotel adalah desain bangunandesain kamar, dan terutama adalah pelayanan.

    Meskipun dalam industri dan bisnis lain selain perhotelan juga terdapat unsur pelayanan, tetapi karena hanya dalam dunia perhotelan lah pelayanan merupakan kata kunci yang paling utama, maka akhirnya industri perhotelan lah yang menyandang sebutan Hospitality Industry atau Industri Jasa Pelayanan. Sementara, kata Hospitality mempunyai beberapa definisi, diantaranya;

    • Menurut  www.wikipedia.org Hospitality adalah: Hospitality refers to the relationship between a guest and a host, wherein the host receives the guest with goodwill, including the reception and entertainment of guests, visitors, or strangers.

    >> Hospitality merujuk kepada hubungan antara tamu dan tuan rumah, dimana tuan rumah menerima tamu dengan niat baik / kehendak baik, termasuk penyambutan dan menghibur tamu, pengunjung, ataupun orang asing.

    • Menurut Louis chevalier de Jaucourt dalam Encyclopédie menggambarkan Hospitality as the virtue of a great soul that cares for the whole universe through the ties of humanity.

    >> Hospitality adalah kebajikan yang dihasilkan dari jiwa – jiwa luar biasa yang peduli terhadap seluruh alam semesta melalui ikatan – ikatan kemanusiaan.

    Hospitality atau Pelayanan di Hotel adalah MUTLAK dan berorientasi memberikan HANYA YANG TERBAIK, baik untuk tamu yang menginap, tamu yang berkunjung, maupun bukan keduanya. Secara sederhana, semua orang, siapapun, apapun kondisi orang itu, apapun keperluannya, yang masuk melalui pintu Lobby Hotel harus mendapatkan dan diberikan pelayanan YANG TERBAIK oleh semua pegawai hotel yang bersangkutan, bahkan termasuk juga pelayanan yang terbaik kepada sesama pegawai hotel.

    BANK

    BANK menurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia www.kbbi.co.id adalah badan usaha di bidang keuangan yang menarik dan mengeluarkan uang dari dan ke masyarakat.

    Jenis – jenis Bank di Indonesia menurut Undang – Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998:

    a)      Menurut Fungsinya;

    ·         Bank Umum.

    Yaitu Bank yang memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

    ·         Bank Perkreditan Rakyat.

    Yaitu Bank yang melaksanakan kegiatan usaha baik konvensional maupun syariah dan tidak memeberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

    b)      Menurut Kepemilikan;

    ·         Bank Milik Pemerintah.

    Akte pendirian dan modal sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah.

    ·         Bank Milik Swasta Nasional.

    Bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional.

    Contoh; BCA, Danamon, Mega.

    ·         Bank Milik Koperasi.

    Saham Bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan usaha koperasi.

    Contoh; Bukopin.

    ·         Bank Milik Asing.

    Bank yang merupakan cabang dari Bank luar negeri, dengan kepemilikan saham mayoritas oleh pihak asing.

    Contoh; ABN Amro, Hongkong Bank, Bank of Tokyo.

    ·         Bank Milik Campuran.

    Adalah Bank yang sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan swasta nasional, dengan mayoritas kepemilikan saham berada di tangan Warga Negara Indonesia (WNI).

    Contoh; Bank Finconesia, Mitsubishi Buana Bank.

    c)      Menurut Status;

    ·         Bank Devisa.

    Dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau transaksi yang berhubungan dengan mata uang asing.

    ·         Bank NonDevisa.

    Belum mempunyai ijin untuk melaksanakan transaksi ke luar negeri atau transaksi yang berhubungan dengan mata uang asing.

    d)      Menurut Cara Menentukan Harga;

    ·         Bank Konvensional.

    Bank yang dioperasikan berdasarkan prinsip perbankan konvensional (barat).

    ·         Bank Syariah.

    Bank yang dioperasikan berdasarkan prinsip syariah (hukum perbankan Islam).

    Setelah Krisis Moneter tahun 1997 dan di likuidasi nya 16 Bank oleh pemerintah, pihak perbankan banyak melakukan pembenahan. Yang akan saya bahas disini adalah pembenahan dalam bidang pelayanan kepada konsumen atau dalam istilah perbankan disebut Nasabah (dalam dunia perhotelan disebut Tamu / Guest).

    Dari Hotel lah (terutama meski bukan satu – satunya) Bank belajar tentang pelayanan yang baik, awal tahun 2000 an secara massif banyak gebrakan yang dilakukan oleh perbankan Indonesia dalam mendongkrak kualitas pelayanan mereka. Upaya ini berupa training – training intensif dari praktisi trainer bidang perhotelan, public relation, dan marketing communication. Bahkan pada pertengahan hingga akhir tahun 2000 an banyak Bank di Indonesia yang merekrut Hotelier (pegawai hotel) terutama mereka yang berpengalaman sebagai Front Liner baik Reception, Reservation, Guest Relation, maupun Guest Service.

    HOTEL diciptakan untuk melayani Masyarakat / Orang / Manusia.

    BANK diciptakan untuk menarik dan mengeluarkan uang dari dan ke masyarakat.

    Dan sampailah kita di era tahun 2010 an, saat Perbankan sudah 13 tahun bangkit dari krisis perbankan dan mulai berinovasi dalam pelayanan sementara Perhotelan mulai masuk ke dalam pusaran krisis PELAYANAN.

    Saya, sebagai seorang Hotelier menganggap kualitas pelayanan Hotel setelah tahun 2010 mengalami KRISIS. Kita Hotelier Indonesia secara mayoritas dipaksa oleh keadaan untuk tidak lagi bisa menomor satukan PELAYANAN yang seharusnya adalah sesuatu yang paling penting yang harus kita utamakan. Ada beberapa Brand Hotel dimana kita Hotelier masih bisa menegakkan idealisme kita untuk menomorsatukan PELAYANAN, tetapi jumlahnya semakin sedikit dan semakin minoritas dibandingkan keseluruhan jumlah hotel yang ada. Hotel dengan kualifikasi bintang 4 dan 5 masih bisa lebih mudah menjaga kualitas PELAYANAN mereka, karena poin PELAYANAN merupakan unsur utama dan mempunyai nilai tinggi dalam proses Sertifikasi Bintang, hal ini tidak terjadi pada hotel bintang 3, 2, dan bintang 1 yang dalam proses Sertifikasi Bintang lebih mengutamakan unsur product. Di kota atau daerah anda, secara umum perbandingan jumlah hotel berbintang 4 dan 5 hampir bisa dipastikan sangat sedikit dibandingkan hotel bintang 1, 2, dan 3. Dari 20 hotel kira – kira hanya terdapat 2 hotel bintang 4 dan 5, dengan 18 sisanya adalah hotel bintang 1, 2, dan 3.

    Siapa sih yang berperan paling penting dalam kualitas PELAYANAN sebuah hotel?

    Jawabannya bukan General Manager, Sales Manager, ataupun Manager – Manager yang lain, melainkan mereka yang berada di posisi Ranking File / Staff Pelaksana. Staff Pelaksana lah yang secara langsung berhubungan face to face dengan tamu / customer dalam melayani kebutuhan harian tamu selama mereka tinggal dan atau berkunjung ke hotel.

    Mari kita bandingkan kualitas PELAYANAN staff pelaksana antara Hotel dan Bank (sebaiknya anda juga melakukan uji coba dan observasi langsung di kota anda):

    1.      Security.

    Security pada Bank dan Hotel di Indonesia setelah tahun 2000 an mayoritas mempunyai persamaan bahwa mereka berasal dari perusahaan Outsourcing / Alih Daya, tetapi coba anda bandingkan kualitas pelayanan keduanya,,, akan terasa perbedaan kualitas yang sangat jauh.

    Security Bank pada mayoritas Bank tidak hanya bertugas menjaga keamanan perusahaan dan customer, tetapi benar – benar bekerja dan berfungsi sebagai “orang pertama” yang melayani customer / nasabah. Mereka mengetahui dan menguasai “Product Knowledge” dengan sangat baik, sehingga mereka mengetahui semua solusi atas apapun kebutuhan dan keinginan customer. Customer harus bagaimana? Customer harus kemana? Bahkan apa yang bisa mereka lakukan untuk memudahkan customer, bisa mereka selesaikan dengan baik.

    Security Hotel pada mayoritas Hotel, sejak tahun 2010 an sejauh pengalaman saya HANYA bertugas menjaga keamanan Hotel, Tamu, dan Karyawan.

    Untuk beberapa gelintir hotel yang mempunyai 2 team security (insource dan sekaligus outsource) bahkan security dibagi menjadi 2 area yang berbeda dan bekerja sebagai 2 team yang berbeda kecuali dalam keadaan darurat. Security insource bertugas di “dalam” area hotel sampai dengan guest area dan back of the house area, sementara security outsource bertugas di area luar guest area, bahkan di area “luar” building hotel.

    Coba anda tanya security hotel (hotel bintang 5 sekalipun) mengenai; jam buka restaurant, menu favorit / best-selling, atau harga kamar (room rate), saya yakin kemungkinan 85 % anda akan mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan.

    Lebih miris lagi saat kita coba observasi security hotel bintang 3, 2, dan bintang 1, mayoritas mereka “hanya” berperan mengecek kendaraan dan mengatur parkir kendaraan tamu.  

    2.      Customer Service Officer (Bank) – Guest Relation Officer (Hotel).

    Hotel bintang 1, 2, dan 3 hampir bisa dipastikan tidak (lagi) dilengkapi dengan posisi Guest Relation Officer. Posisi Guest Relation Officer hanya disediakan oleh hotel bintang 4 dan bintang 5. Untuk hotel bintang 4, posisi Guest Relation Officer pada sebagian besar hotel diberikan kepada staff dengan status “Daily Worker” atau casual atau dengan bahasa gamblang “staff dengan gaji harian”, bahkan seringkali perpaduan antara staff Daily Worker dengan Trainee (siswa On the Job Training / magang / praktek kerja industri). Soal kemampuan dan pengalaman mereka? Silahkan anda bandingkan antara CSO Bank dengan GRO Hotel, akan anda dapatkan kualitas yang sangat jauh. Ingat, kondisi ini terjadi di atas tahun 2010.

    Ada sebuah pengalaman menarik saat bulan lalu (September 2017), saya masuk ke sebuah Bank Swasta Nasional, bank ini bukanlah bank langganan “juara” Bank Dengan Pelayanan Terbaik yang rutin diadakan oleh kalangan perbankan Indonesia setiap tahun. Bank ini setahu saya justru dulunya adalah salah satu langganan predikat bank dengan pelayanan terburuk. Setelah lebih dari 6 tahun saya tidak pernah lagi mempunyai rekening di bank ini, tahun 2017 saya kembali mempunyai rekening dan karena suatu keperluan mengharuskan saya berurusan dengan Customer Service Officer, waktu itu antrian lumayan panjang, setelah lebih dari 30 menit menunggu tiba – tiba seorang CSO (dari seragam yang berbeda dibandingkan semua CSO yang lain, perkiraan saya dia adalah CSO senior tetapi bukan supervisor ataupun manager) menghampiri saya, menanyakan keperluan saya, dan meng-handle tahap awal penyelesaian keperluan saya di tempat saya menunggu, perkiraan saya untuk meminimalisir waktu menunggu nasabah, dalam Standard Operation Procedure mereka menerapkan batasan waktu tertentu untuk langsung memotong antrian di tengah secara personal (dan lebih salut lagi adalah karena mereka tidak membeda – bedakan nasabah). Sementara saya sebagai nasabah sebetulnya sudah  memaklumi apabila berurusan dengan CSO mesti menunggu dalam waktu lumayan lama karena umumnya masing – masing nasabah akan membutuhkan waktu lebih dari 15 menit dalam penyelesaian keperluan mereka.  

    Silahkan lakukan percobaan secara langsung dan coba anda bandingkan pengalaman seperti yang saya alami diatas dengan Hotel; dengan jumlah antrian yang sama banyaknya, waktu menunggu dalam pelayanan CSO bank 30 menit saya anggap = 10 menit waktu menunggu proses Check In di reception hotel. Kenapa jumlah menit di CSO bank lebih panjang? Karena proses yang harus dilakukan dalam detail pelayanan di CSO memang panjang, apabila posisi Teller bank yang dibandingkan dengan Reception hotel maka akan membutuhkan waktu yang lebih pendek (meskipun tergantung pada besaran nominal transaksi). Saat menunggu sebelum proses Check In di hotel coba anda hitung berapa menit waktu anda sampai ada petugas hotel yang menghampiri dan melayani anda di tempat? Dan apa jabatan petugas tersebut?

    Untuk berapa menit? Jawaban akan sangat relative dan “untung – untungan” >> apabila saat anda menunggu “kebetulan” ada Duty Manager yang “sedang Stand By” di Lobby, maka bisa jadi si Duty Manager itu akan melayani anda dan atau membuat staff nya melayani anda. Ingat, jabatan petugas ini adalah Duty Manager dan tugas dia bukanlah hanya sebagai seorang Guest Relation Officer (GRO) saja.

    Pada situasi menunggu yang sama, di hotel bintang 5 anda akan dilayani oleh GRO “tulen” yang memang hanya bertugas dalam hal Guest Relationship, dengan jabatan staff dan supervisor. Di hotel bintang 4 anda akan dilayani oleh GRO dengan status Daily Worker dan atau Trainee. Pada hotel bintang 3, 2, dan 1 saya pastikan anda tidak akan dilayani oleh GRO, jadi yang melayani anda (apabila ada) pada saat menunggu  adalah orang yang tidak hanya bertugas untuk melayani “situasi” anda, artinya mereka mempunyai banyak “jenis” pekerjaan lain yang harus juga diselesaikan. Berapa perbandingan jumlah hotel bintang 5 – 4 dan hotel bintang 3 – 1 di kota anda?

    3.      Teller (Bank) – Reception (Hotel).

    Secara umum Reception Hotel masih sedikit lebih unggul dalam hal Multi Skill dan product knowledge, karena Reception Hotel apalagi untuk strata bintang yang lebih kecil dituntut untuk multi fungsi; sebagai reception, reservation, cashier, GRO, bahkan merangkap Concierge. Sedangkan, Teller Bank lebih spesifik hanya bertugas melayani transaksi nasabah. Hotel bintang 4 dan bintang 5, tugas sebagai “pusat informasi dan layanan” kepada tamu bisa dengan mudah diambil alih oleh Guest Relation Officer, tetapi pada hotel bintang 1 – 3 tugas ini akan cenderung menjadi tanggung jawab Reception. “kualitas?” tentu saja akan sangat tergantung dari kemampuan masing – masing individu Reception dalam hal membagi “konsentrasi”.

    Tugas dan pekerjaan di hotel bintang 4 dan 5 yang dilakukan oleh; Security, GRO, Bell Boy, Doorman, dan Reception, di hotel bintang 1 – 3 hanya dilakukan oleh Reception saja. Jadi, masuk akal apabila secara kualitas pelayanan maka kualitas tertinggi dimiliki oleh Reception hotel bintang 4 – 5 kemudian Teller Bank dan Reception hotel bintang 1 – 3 di peringkat paling bawah. Semua ini hanya dikarenakan oleh konsentrasi dan load / beban pekerjaan.

    4.      Houseman (Bank) – Public Area Attendant (Hotel).

    Houseman pada Bank dan Public Area Attendant pada Hotel terutama hotel bintang 1 – 4 mempunyai persamaan didominasi oleh perusahaan outsourcing, tetapi coba anda observasi di kantor bank kecil seperti kantor unit atau kantor kas, Houseman di kantor – kantor unit kecil bank ini pada umumnya bertugas ganda juga sebagai reliefer / pengganti security saat petugas security sedang tidak berada di tempat, dengan kemampuan yang relative sama dengan security dalam hal melayani nasabah yang datang.

    Public Area Attendant Hotel (bintang 1 – 5) akan minim sekali berinteraksi dengan tamu atau dengan kata lain; tamu hotel akan jarang sekali berhubungan dengan PA Attendant, dan hal ini sebetulnya dikarenakan tuntutan “mobilitas” yang sangat tinggi dari PA Attendant. Kenapa mobilitas PA Attendant sangat tinggi? Karena pressure jumlah staff dibandingkan luas area kerja yang sangat ketat >> hotel dengan 158 kamar, 8 lantai, 2 unit building, 1 kolam renang, 10 meeting room termasuk 1 ballroom kapasitas 350 orang “hanya” mempunyai 7 orang Public Area attendant yang terbagi ke dalam 3 shift.

    Kenapa pertanyaan “siapa yang lebih Hospitality hotel atau bank?” terasa menggelitik?

    Kenapa kualitas Hospitality hotel semakin menurun?

    Jawaban dari pertanyaan di atas akan beragam;

    ·         Dari sudut pandang Finance mungkin akan muncul jawaban; karena sekarang semua orang “bisa punya hotel”. Dahulu untuk memiliki unit hotel seseorang / perusahaan harus mempunyai modal paling tidak 55 – 65 Milyar, sekarang cukup dengan 20 – 25 Milyar sudah bisa mempunyai hotel yang tentu saja berimbas kepada target ROI (return of investment / balik modal) pendek dikarenakan kemampuan capital / modal owner yang memang tidak cukup kuat. Tidak cukup kuatnya kemampuan capital owner ini, secara reflek akan berimbas kepada operasional hotel untuk beradaptasi melakukan pengetatan – pengetatan budget dengan efek samping mengorbankan sisi “kualitas pelayanan”.

    ·         Dari sudut pandang Sales & Marketing mungkin akan muncul jawaban;

    – Buat apa kualitas bagus kalau tidak bisa menjualnya. Jualan dulu, kualitas belakangan.

    ·         Dari sudut pandang Hotelier Idealis;

    Apakah anda berpendapat bahwa tamu loyal sangat penting dalam pekerjaan anda dan sangat penting untuk bisnis jangka panjang hotel tempat anda bekerja?

    Apakah anda merasa malu saat melihat pelayanan di bank yang terasa sangat “hospitality”?

    Apakah anda menganggap “sekedar asal jualan” itu mudah, tetapi bagaimana membuat tamu kembali lagi dan kembali lagi lebih menantang? 

    Apakah anda berprinsip bahwa karyawan yang bahagia adalah kunci paling penting dalam Hospitality karena karyawan bahagia akan memberikan pelayanan yang sempurna dan pelayanan yang sempurna akan memuaskan tamu dan tamu yang puas akan selalu kembali lagi ke hotel tempat anda bekerja?

    Apakah anda tiba – tiba merasa senyum anda berubah terasa kecut saat melihat kenyataan first impression tamu saat berkunjung ke hotel anda, dia hanya dilayani oleh seorang casual / daily worker sementara anda berharap casual / daily worker itu memberikan pelayanan yang “terbaik”?

    Apakah anda merasa teori perhotelan yang anda pelajari bertahun – tahun terjungkir balik saat di Budget Hotel (yang sangat menjamur dan bersertifikasi bintang?), tamu hotel seolah – olah laksana Jailangkung datang tak dijemput pulang tak diantar? 

    Apabila jawaban anda adalah “YA” maka anda adalah seorang Hotelier Idealis.

    Mari coba kita sembunyikan dibalik laci meja kerja, semua detail tekanan mengenai Budgeting, target ROI yang terlalu mepet, House Bank yang terlalu minim, kompetisi dengan hotel lain yang ketat, dll tetapi mari kembali ke masa – masa sekolah atau kuliah perhotelan dan ingatlah kembali makna kata “Hospitality”.

    Masih layakkah dunia perhotelan disebut “Hospitality Industry?”

    Atau lebih cocok disebut “Hotel Industry?”

    Atau jangan – jangan lebih cocok disebut “Industry” saja?

  • Makalah Teori Holistik-Dinamis Abraham Maslow

    Teori Holistik-Dinamis Abraham Maslow

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Abraham Maslow merupakan salah satu tokoh yang lahir di Manhattan New york, pada 1 April 1908. Maslow mungkin memiliki masa kecil yang paling menderita dan kesepian, Maslow menghabiskan masa kecilnya yang tidak bahagia di Brooklyn. Maslow adalah anak tertua dari tujuh bersaudara dimana pada masa kecilnya maslow dipenuhi dengan perasaan malu, rendah diri dan depresi yang kuat.

    Teori kepribadian dari Abraham Maslow mempunyai beberapa sebutan, seperti teori humanistik, teori transpersonal, kekuatan ketiga dalam psikologi, keempat dalam kepribadian, teori kebutuhan, dan teori aktualisasi diri. Akan tetapi, Maslow (1970) menyebutnya sebagai teori holistik – dinamis karena teori ini menganggap bahwa keseluruhan dari seseorang terus – menerus termotivasi oleh satu arah atau lebih kebutuhan dan bahwa orang mempunyai potensi untuk tumbuh menuju kesehatan psikologis, yaitu aktualisasi diri.

    Aktualisasi diri dapat dicapai setelah individu telah mencapai dan memenuhi hirarki kebutuhan yang paaling dasar yaitu kebutuhan fisiologi, kebutuhan keamanan, kebutuhan cinta dan kasih sayang, kebutuhan penghargaan, baru kemudian memenuhi aktualisasi diri.

    Individu yang aktualisasi diri mempunyai ciri-ciri yaitu berorientasi secara fisik, penerimaan umum atas kodrat dari, orang lain dan diri sendiri, spontanitas, kesederhanaan dan kawajaran, memusatkan diri pada masalah dan bukan pada diri sendiri, mamiliki kebutuhan akan indenpendensi dan privasi, barfungsi secara otonom terhadap lingkungan sosial dan fisik, apresiasi yang senantiasa segar, mangalami pengalaman-pengalaman puncak, minat sosial, hubungan antar pribadi yang kuat, stuktur watak demokratis, mampu mengintegrasikan sarana dan tujuan, selera humor yang tidak menimbulkan permusuhan, sangat kreatif, menantang komformitas terhadap kebudayaan.

    B. Rumusan Masalah 

    1. Bagaimana gambaran umum teori holistik-dinamis menurut Abraham Maslow?
    2. Bagaimana konsep hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow ?
    3. Bagaimana konsep aktualisasi diri menurut Abraham Maslow ?

    C. Tujuan Penulisan

    1. Untuk memaparkan tentang gambaran umum tentang teori holistik – dinamis.
    2. Untuk memaparkan konsep hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow.
    3. Untuk menjelaskan konsep aktualisasi diri menurut Abraham Maslow.

    Bab II. Pembahasan

    A. Teori Holistik – Dinamis

    Teori kepribadian dari Abraham Maslow mempunyai beberapa sebutan, seperti teori humanistik, teori transpersonal, kekuatan ketiga dalam psikologi, keempat dalam kepribadian, teori kebutuhan, dan teori aktualisasi diri. Akan tetapi, Maslow (1970) menyebutnya sebagai teori holistik – dinamis karena teori ini menganggap bahwa keseluruhan dari seseorang terus – menerus termotivasi oleh satu arah atau lebih kebutuhan dan bahwa orang mempunyai potensi untuk tumbuh menuju kesehatan psikologis, yaitu aktualisasi diri. Untuk meraih aktualisasi diri, orang harus memenuhi kebutuhan – kebutuhan di level yang lebih rendah, seperti kebutuhan akan lapar, keamanan, cinta, dan harga diri. Hanya setelah orang merasa cukup puas pada masing – masing kebutuhan – kebutuhan ini maka mereka bisa mencapai aktualisasi diri.

    Teori – teori dari Maslow, Gordon Allport, Carl Rogers, Rollo May, dan lainnya kadang disebut sebagai kekuatan ketiga dalam psikologi. (kekuatan pertama adalah psikoanalisis dan modifikasinya; kekuatan kedua adalah behaviorisme beragam bentuknya). Seperti juga teoritikus lainnya, Maslow menerima beberapa dari prinsip – prinsip psikoanalisis dan behaviorisme. Sebagai seorang mahasiswa S2, Maslow telah mempelajari Interprestasi Mimpi (Interpretation of dreams) dari Freud (Freud, 1900/1953) dan menjadi sangat tertarik dengan psikologi selain itu, tesisnya yang meneliti primata sangat dipengaruhi oleh Jon B. Watson (Watson, 1925). Akan tetapi, pada teori yang diungkapkannya dikemudian hari, Maslow mengkritik, baik psikoanalisis maupun behaviorisme untuk pandangan kedua teori ini yang terbatas dalam hal humanisme dan pemahaman kedua teori ini yang kurang tepat mengenai seseorang yang sehat secara psikologis. Maslow percaya bahwa manusia mempunyai ciri – ciri yang lebih tinggi daripada yang diungkapkan, baik oleh teori psikoanalisis maupun behaviorisme dan Maslow menghabiskan tahun – tahun terakhir masa hidupnya untuk berusaha menemukan ciri – ciri dari individu – individu yang sehat secara psikologis.

    B. Konsep Hierarki Kebutuhan

    1. Kebutuhan Fisiologis 

    Identifikasi Kebutuhan Fisiologis 

    Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan manusia yang paling mendasar untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, tempat tinggal, seks, tidur, istirahat, dan udara. Seseorang yang mengalami kekurangan makanan, harga diri, dan cinta, pertama-tama akan mencari makanan terlebih dahulu. Bagi orang yang berada dalam keadaan lapar berat dan membahayakan, tak ada minat lain kecuali makanan. Bagi masyarakat sejahtera jenis-jenis kebutuhan ini umumnya telah terpenuhi. Ketika kebutuhan dasar ini terpuaskan, dengan segera kebutuhan-kebutuhan lain (yang lebih tinggi tingkatnya) akan muncul dan mendominasi perilaku manusia.

    Tak diragukan lagi bahwa kebutuhan fisiologis ini adalah kebutuhan yang paling kuat dan mendesak. Ini berarti bahwa pada diri manusia yang sangat merasa kekurangan segala-galanya dalam kehidupannya, besar sekali kemungkinan bahwa motivasi yang paling besar ialah kebutuhan fisiologis dan bukan yang lain-lainnya. Dengan kata lain, seorang individu yang melarat kehidupannya, mungkin sekali akan selalu termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan ini.

    Aplikasi Pendidikan

    Pertama-tama harus selalu diingat bahwa bagi individu yang sangat kelaparan, tidak ada perhatian lain kecuali makanan. Seorang guru atau orang tua jangan berharap terlalu banyak dari siswa yang kelaparan karena siswa yang kelaparan tidak akan bisa belajar dengan baik. Berbeda dari kebutuhan-kebutuhan tingkat berikutnya, kebutuhan pokok ini hanya bisa dipenuhi oleh pemicu kekurangannya. Rasa lapar hanya dapat dipuaskan dengan makanan. Maslow menggambarkan bahwa bagi manusia yang selalu dan sangat kelaparan atau kehausan. individu yang cenderung berpikir bahwa seandainya makanannya terjamin sepanjang hidupnya, maka sempurnalah kebahagiaannya, individu seperti itu hanya hidup untuk makan saja. Untuk memotivasi siswa seperti ini, tentu saja makanan solusinya. Pemberian waktu untuk makan dan memenuhi kebutuhan fisiologis akan memberikan dampak positiv dan motivasi untuk belajar.

    2. Kebutuhan Rasa Aman 

    Identifikasi Kebutuhan Rasa Aman 

    Segera setelah kebutuhan dasar terpuaskan, muncullah apa yang digambarkan Maslow sebagai kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan ini menampilkan diri dalam kategori kebutuhan akan kemantapan, perlindungan, kebebasan dari rasa takut, cemas dan kekalutan; kebutuhan akan struktur, ketertiban, hukum, batas-batas, dan sebagainya. Kebutuhan ini dapat kita amati pada seorang anak. Biasanya seorang anak membutuhkan suatu dunia atau lingkungan yang dapat diramalkan. Seorang anak menyukai konsistensi dan kerutinan sampai batas-batas tertentu. Jika hal-hal itu tidak ditemukan maka ia akan menjadi cemas dan merasa tidak aman. Orang yang merasa tidak aman memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas serta akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan tidak diharapkan.

    Aplikasi Pendidikan

    Dalam pendidikan, siswa butuh akan rasa aman dalam belajar. Siswa akan merasa aman jika gedung sekolah dalam keadaan baik dan layak atau siswa juga akan merasa aman jika guru yang mengajarnya sabar.Untuk dapat memberikan rasa aman tersabut pihak sekolah dan guru harus memahami akan apa yang dibutuhkan siswa.

    Rasa sabar yang dimiliki guru untuk mendidik siswa akan membuat siswa merasa aman dan akan termotivasi untuk belajar. Rasa aman ini akan membuat siswa ingin memcapai kebutuhan yang lain.

    3. Kebutuhan Sosial

     Identifikasi Kebutuhan Sosial

    Setelah terpuaskan kebutuhan akan rasa aman, maka kebutuhan sosial yang mencakup kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki, saling percaya, cinta, dan kasih sayang akan menjadi motivator penting bagi perilaku. Pada tingkat kebutuhan ini, dan belum pernah sebelumnya, orang akan sangat merasakan tiadanya sahabat, kekasih, isteri, suami, atau anak-anak. Ia haus akan relasi yang penuh arti dan penuh kasih dengan orang lain pada umumnya. Ia membutuhkan terutama tempat (peranan) di tengah kelompok atau lingkungannya, dan akan berusaha keras untuk mencapai dan mempertahankannya. Orang di posisi kebutuhan ini bahkan mungkin telah lupa bahwa tatkala masih memuaskan kebutuhan akan makanan, ia pernah meremehkan cinta sebagai hal yang tidak nyata, tidak perlu, dan tidak penting. Sekarang ia akan sangat merasakan perihnya rasa kesepian itu, pengucilan sosial, penolakan, tiadanya keramahan, dan keadaan yang tak menentu.

    Aplikasi Pendidikan 

    Siswa dalam organisasi menginginkan dirinya tergolong pada kelompok tertentu. Siswa tersebut ingin berasosiasi dengan rekan lain, diterima, berbagi, dan menerima sikap persahabatan dan afeksi. Misalnya seorang siswa yang mencari perhatian pada gurunya agar dapat diterima oleh guru tersebut, namun guru tersebut tidak menanggapi dengan baik terhadap hal yang dilakukan oleh siswa tersebut sehingga siswa tersebut merasa mengalami penolakan dan terkucilkan. Hal tersebut membuat siswa enggan untuk belajar dan enggan untuk mencapai kebutuhan yang lebih tinggi.

    4. Kebutuhan akan Penghargaan

    Identifikasi Kebutuhan akan Penghargaan 

    Menurut Maslow, semua orang dalam masyarakat (kecuali beberapa kasus yang patologis) mempunyai kebutuhan atau menginginkan penilaian terhadap dirinya yang mantap, mempunyai dasar yang kuat, dan biasanya bermutu tinggi, akan rasa hormat diri atau harga diri. Karenanya, Maslow membedakan kebutuhan ini menjadi kebutuhan akan penghargaan secara internal dan eksternal. Yang pertama (internal) mencakup kebutuhan akan harga diri, kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan, dan kebebasan (kemerdekaan). Yang kedua (eksternal) menyangkut penghargaan dari orang lain, prestise, pengakuan, penerimaan, ketenaran, martabat, perhatian, kedudukan, apresiasi atau nama baik. Orang yang memiliki cukup harga diri akan lebih percaya diri. Dengan demikian ia akan lebih berpotensi dan produktif. Sebaliknya harga diri yang kurang akan menyebabkan rasa rendah diri, rasa tidak berdaya, bahkan rasa putus asa serta perilaku yang neurotik. Kebebasan atau kemerdekaan pada tingkat kebutuhan ini adalah kebutuhan akan rasa ketidakterikatan oleh hal-hal yang menghambat perwujudan diri. Kebutuhan ini tidak bisa ditukar dengan sebungkus nasi goreng atau sejumlah uang karena kebutuhan akan hal-hal itu telah terpuaskan.

     Aplikasi Pendidikan

    Tidak jarang siswa yang merasa kecewa karena merasa hasil belajarnya tidak dihargai oleh guru, teman atau orang tua. Contohnya saat siswa tersebut mendapat nilai delapan puluh namun guru atau orang tua meremehkan dan mengabaikan nilai yang didapat oleh siswa tersebut sehingga membuat siswa tersebut merasa sangat kecewa.

    Guru atau orang tua hendaknya tidak melakukan hal tersebut karena hal tersebut dapat membuat anak tidak termotivasi. Setidaknya berikan penghargaan berupa pujian terhadap siswa tersebut sehingga siswa tersebut merasa dihargai.

     5. Kebutuhan akan Aktualisasi Diri

     Identifikasi Kebutuhan Aktualisasi Diri

    Menurut Maslow, setiap orang harus berkembang sepenuh kemampuannya. Kebutuhan manusia untuk bertumbuh, berkembang, dan menggunakan kemampuannya disebut Maslow sebagai aktualisasi diri. Maslow juga menyebut aktualisasi diri sebagai hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuan sendiri, menjadi apa menurut kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan akan aktualisasi diri ini biasanya muncul setelah kebutuhan akan cinta dan akan penghargaan terpuaskan secara memadai.

    Kebutuhan akan aktualisasi diri ini merupakan aspek terpenting dalam teori motivasi Maslow. Dewasa ini bahkan sejumlah pemikir menjadikan kebutuhan ini sebagai titik tolak prioritas untuk membina manusia berkepribadian unggul. Belakangan ini muncul gagasan tentang perlunya jembatan antara kemampuan majanerial secara ekonomis dengan kedalaman spiritual. Manajer yang diharapkan adalah pemimpin yang handal tanpa melupakan sisi kerohanian. Dalam konteks ini, piramida kebutuhan Maslow yang berangkat dari titik tolak kebutuhan fisiologis hingga aktualisasi diri diputarbalikkan. Dengan demikian perilaku organisme yang diharapkan bukanlah perilaku yang rakus dan terus-menerus mengejar pemuasan kebutuhan, melainkan perilaku yang lebih suka memahami daripada dipahami, memberi daripada menerima. Dalam makalah ini, gagasan aktualisasi diri akan mendapat sorotan lebih luas dan dalam sebelum masuk dalam pembahasan penerapan teori.

    Aplikasi Pendidikan 

    Pada tingkat puncak hirarki kebutuhan ini, tidak banyak yang dapat dikatakan tentang bagaimana cara memotivasi siswapada level ini. Bagi siswa yang dikatakan telah mencapai kematangan psikologis ini, disiplin diri relatif mudah sebab apa yang ingin mereka lakukan sejalan dengan apa yang mereka yakini benar. Nilai-nilai dan tindakan mereka didasarkan pada apa yang nyata bagi mereka, bukan pada apa yang dikatakan orang lain kepada mereka. Bila pada level kebutuhan sebelumnya, siswa biasa dimotivasi oleh kekurangan, orang yang matang ini terutama dimotivasi oleh kebutuhannya untuk mengembangkan serta mengaktualisasikan kemampuan-kemampuan dan kapasitas-kapasitasnya secara penuh. Bahkan menurut Maslow, istilah motivasi kurang tepat lagi untuk diterapkan pada kebanyakan orang yang berada di tahap aktualisasi diri. Mereka itu amat spontan, bersikap wajar, dan apa yang mereka lakukan adalah sekedar untuk mewujudkan diri atau sekedar pemenuhan hidup sebagai manusia.

    GAMBAR PIRAMIDA KONSEP KEBUTUHAN HIERARKI

    Kebutuhan Neurotik

    Menurut Maslow, manusia itu lahir dengan keinginan dasar berkembang sehat dan bergerak menuju aktualisasi diri. Apabila gagal dalam mengambangkan keinginan dasar itu maka akan menimbulkan neurosis dan perkembangan abnormal. Penderita neurotik adalah orang yang terhalang atau menghalangi diri sendiri dari memperoleh kepuasan kebutuhan dasar mereka sendiri. Halangan itu akan menghentikan gerak maju menuju aktualisasi diri.

    Kebutuhan Kognitif

    Menurut Maslow (1943) “Keinginan untuk tahu dan mengerti adalah conative, yang harus dilakukan dengan usaha-usaha tertentu, dan kebutuhan ini diperlukan layaknya kebutuhan dasar”. Maslow tidak begitu jelas mengapa menempatkan kebtuhan kognitif ini diurutan atas dalam hierarki kebutuhannya, tapi pastinya kebutuhan ini ditempatkan setelah kebutuhan akan kasih sayang dan penghargaan dan sebelum kebutuhan untuk aktualisasi diri.

    Pengetahuan menjadi prasyarat untuk mengaktualisasikan diri karena jumlah pengetahuan sangat penting untuk motivasi mengembangkan potensi dan perencanaan hidup. Ketika individu mengetahui dengan pasti petunjuk dimana aktualisasi diri ditemukan, aktualisasi diri membantu memotivasi untiuk mengikuti belajar tambahan. Menurut Maslow, proses pembelajaran dan pemahaman itu tidak memiliki arti apa-apa jika tidak ditanamkan.

    Kebutuhan Estetika

    Kebutuhan estetika meliputi kebutuhan akan keindahan, kesenian, musik, yang merupakan bagian dari aspirasi tertinggi dari individu. Kebutuhan ini akan muncul jika kebutuhan-kebutuhan yang lain sudah terpenuhi. Melalui kebutuhan inilah individu dapat mengembangkan kreativitasnya.

    Konsep Aktualisasi Diri 

    Pengertian Aktualisasi Diri 

    Pengertian “aktualisasi diri”(self actualization) yang dibahas pada kesempatan kali ini adalah murodif dengan term “realisasi diri“ (self realization ) yang masing – masing mempunyai pengertian yang mengacu kepada pemenuhan pengembangan diri atas potensi dan kapasitas sendiri.

    “Setiap orang harus berkembang sepenuh kemampuannya”. Pemaparan tentang kebutuhan psikologis untuk menumbuhkan, mengembangkan dan menggunakan kemampuan, oleh Maslow disebut aktualisasi diri, merupakan salah satu aspek penting teorinya tentang motivasi pada manusia. Lebih lanjut aktualisasi diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (self fulfilment), untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang dia dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya. Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan yang orang lain bahkan tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu. Mereka mengekspresikan kebutuhan dasar kemanusiaan secara alami, dan tidak mau ditekan oleh budaya. Dalam aktualisasi diri yang optimal terkandung dua unsur penting yang terintegrasi yakni kepuasan diri dan kepuasan lingkungan oleh prestasi optimal yang diraih berkat upaya keras yang bisa membutuhkan waktu bertahun – tahun. Tentu saja, proses pencapaian aktualisasi diri baru akan teraih bila lingkungan secara kondusif memberi kesempatan bagi kebebasan individu untuk berlatih mengembangkan potensinya secara optimal yang dibantu melalui proses pendidikan.

    Persepsi di atas, mencerminkan pemberian tempat atau wadah secara khusus untuk pengembangan potensi diri bagi individu dirasa perlu mendapat perhatian khusus oleh individu itu sendiri. Sebenarnya teori ini adalah salah satu bagian dari teori hierarki kebutuhan yang menempati posisi teratas, dan teori aktualisasi diri Abraham Maslow ini berkenaan dengan tujuan pendidikan menurut Ibn Khaldun.

    Konon, sebelum wafat, Abraham Maslow, Bapak Penggagas Hierarki Kebutuhan itu, sempat menunjukkan penyesalannya. Teori motivasi yang digagasnya itu mestinya perlu direvisi. Apanya yang perlu direvisi? Menurut yang ditulis Danah Zohar dan Ian Marshall dalam bukunya Spiritual Capital (Mizan: 2005), katanya, Hierarki Kebutuhan yang digagasnya mestinya perlu dibalik. Seandainya itu benar-benar kejadian, maka yang paling bawah bukanlah kebutuhan fisik (fisiologis), melainkan aktualisasi-diri. Maslow menyesal karena teori yang sebenarnya dimaksud untuk memaparkan problema masyarakat saat itu, mengilhami orang-orang tertentu untuk menjadi tamak dan terus-terusan memikirkan kebutuhan fisiknya, kebutuhan ragawinya. Di sisi lain, seperti yang kerap kita dengar, teori ini juga banyak “dimanfaatkan” oleh orang-orang malas untuk menjustifikasi kemalasannya dengan alasan kebutuhan fisik.

    Sebagaimana kita ketahui, Maslow mengeluarkan teori motivasi yang diasaskan pada kebutuhan manusia dalam bentuk gambar piramida (kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, aktualisasi-diri). Tak tahunya, teorinya ini bisa dibilang termasuk yang paling mashur dan telah dijadikan pedoman banyak orang. Kalau membaca buku-buku manajemen yang beredar, ada sedikitnya tiga penjelasan dari teori Maslow itu.

    Pertama, setiap tingkatan atau hierarki, harus dipenuhi lebih dulu sebelum tingkatan berikutnya diaktifkan. Orang tidak terdorong untuk memperoleh pemenuhan kebutuhan sosial sebelum kebutuhan fisiknya dapat dipenuhi. Orang tidak terdorong untuk mengaktualisasikan dirinya sebelum kebutuhan lain-lain terpenuhi.

    Kedua, setelah satu kebutuhan dipenuhi, kebutuhan tersebut tidak lagi dapat memotivasi perilaku seseorang. Tingkatan kebutuhan di atas hanya bisa diibaratkan seperti pintu masuk. Jauh sebelum kita sampai rumah, yang kita tuju adalah pintu masuk rumah. Begitu kita sudah sampai di depan rumah, kepentingan kita dengan pintu masuk hanyalah untuk bisa melewatinya. Jika ini dikaitkan dengan usaha memotivasi orang, maka yang diperlukan adalah mengetahui sudah sampai pada hierarki ke berapa kini orang itu berada. Seandainya orang itu masih berada pada hierarki fisiologi lantas dimotivasi untuk melakukan hal-hal yang menjadi sumber pemenuhan kebutuhan sosial, ini mungkin tidak kena. .

    Ketiga, Maslow memisahkan kelima kebutuhan itu menjadi dua tingkat, yaitu: tingkat atas dan tingkat bawah. Kebutuhan fisiologis dan keamanan digambarkanya sebagai kebutuhan tingkat bawah. Sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri digambarkannya sebagai kebutuhan tingkat atas. Kebutuhan tingkat bawah mendapatkan pemenuhan dari faktor eksternal. Sementara kebutuhan tingkat atas mendapatkan pemenuhan dari faktor internal.

     Aktualisasi potensi

    Kalau berbicara tentang potensi manusia, ini mungkin referensinya sudah sangat banyak. Profesor satu berbicara ada sekian kecerdasan yang terpendam dalam diri manusia. Profesor satunya lagi berbicara ada sekian bakat yang terpendam. Profesor lain lagi berbicara ada sekian kompetensi dasar. Kitab suci berbicara betapa hebatnya manusia itu dan sekaligus berbicara betapa lemahnya manusia itu. Intinya, seperti kesimpulan Daniel Goleman, seberapa pun kecerdasan manusia itu bisa diungkap, yang sanggup diungkap itu hanya sebagian dan sekian.

    Meski terkesan ada perbedaan yang cenderung sulit disepakati tentang “istilah”nya, tetapi semuanya sepakat untuk satu hal, yaitu: potensi manusia itu selamanya tidak akan berubah menjadi prestasi selama tidak diaktualisasikan. Maslow sempat bicara: “Saat ini juga Anda sudah berada di dalam posisi yang tepat untuk melakukan apapun. Di dalam diri Anda sudah terdapat kapasitas, bakat, misi, arah hidup dan panggilan yang menyadarkan.”

    Bukti Diri

    Memunculkan dorongan aktualisasi diri juga kita butuhkan saat menghadapi realitas yang brutal atau bertentangan dengan keinginan. Realitas semacam itu sama artinya dengan halang rintang. Meski realitas itu tak berbicara, tetapi sebetulnya ia menawarkan tiga pilihan: a) apakah Anda akan mundur, b) apakah Anda akan diam, dan c) apakah Anda akan tetap memutuskan untuk melangkah maju dengan mencari jalan lain. Kita pilih yang manapun, sebetulnya itu pilihan kita. Tak ada orang lain yang punya ruang ikut campur di sini. Cuma, pilihan yang kita jatuhkan itu adalah bukti siapa diri kita. Jika kita memilih mundur, itulah bukti siapa diri kita. Meski kita sanggup mengungkapkan beribu dalih, tapi dunia ini akan tetap mencatat itulah bukti siapa diri kita. Itulah kita yang mundur. Sebaliknya, jika kita memilih maju dengan mencari jalan lain, itu pulalah bukti siapa diri kita. Meski tidak ada koran yang menulisnya tetapi dunia ini akan mencatatnya sebagai rapor (report) .

    Kaitannya dengan bahasan kita ini adalah, jika kita menjadikan terpenuhinya kebutuhan fisik, keamanan, sosial dan lain-lain sebagai pra-syarat yang kita tetapkan untuk memulai langkah maju, dengan berlindung di balik Piramida Maslow, tentu kasihan sekali konsep itu. Piramida itu dikeluarkan untuk memotivasi manusia supaya lebih maju, tapi kini disalahgunakan untuk men-demotivasi. Hal lain yang lebih krusial adalah sikap dunia. Dunia ini tidak punya kebijakan yang berbasiskan perasaan, seperti iba atau kasihan atas dalih yang kita kemukakan. Ketika kita mengambil keputusan mundur, dunia ini membalasnya dengan kemunduran. Ketika kita mengambil keputusan diam, dunia ini membalasnya dengan stagnasi. Ketika kita mengambil keputusan maju, dunia ini membalasnya dengan progresivitas. Ini diberikan dengan tanpa memandang hierarki kebutuhan.

    Jadi, kita kedepankan atau kita “simpan” masalah aktualisasi diri itu, pada akhirnya dunia ini tetap menuntut untuk diawalkan, di kedepankan, di utamakan. Suka atau tidak, siap atau tidak, memang sudah begitu garisnya. Ini kalau kita bicara minimalnya untuk dua konteks di atas.

    Adapun untuk konteks lain, bisa jadi akan lebih bermanfaat kalau Piramida itu diikuti, misalnya untuk memotivasi anak buah atau karyawan. Penggoda bernama desakan “Kebutuhan”. Menurut petuah klasik orang-orang bijak, jika Tuhan harus lebih banyak mengingatkan manusia tentang kehidupan dunia yang membahayakan dan kehidupan akhirat yang lebih menjanjikan, itu bukan berarti kehidupan dunia ini tidak penting. Dunia ini tetap penting, terlepas kita menganggapnya penting atau tidak.

    Peringatan terhadap dunia itu dikeluarkan berkaitan dengan “the nature” manusia. Secara insting, manusia lebih tertarik dengan kehidupan dunia, target jangka pendek, dan hasil yang langsung kelihatan dan bisa dilihat orang lain, sekaligus bisa dinikmati sekarang juga. Manusia, by nature, kurang tertarik dengan kehidupan akhirat, yang nanti, yang tidak kelihatan langsung, dan yang tidak bisa dinikmati sekarang.

    Jika Tuhan lebih banyak mengingatkan keutamaan intelektual, emosional dan spiritual (kualitas manusia), dan lebih banyak mengingatkan bahayanya kekayaan, perhiasan atau penampilan, itu bukan berarti semuanya itu tidak penting bagi manusia. Tapi, ini karena, secara nafsu, manusia lebih tertarik untuk mengejar kemewahan dengan harta ketimbang mengasah intelektualnya atau emosionalnya. Manusia lebih tertarik menunjukkan kekayaannya (show-off) ketimbang tertarik untuk meng-amal-kan (sebagian) kekayaannya kepada orang lain.

    Jika itu semua kita jelaskan dengan bahasa manajemen, mungkin kebutuhan dunia (jangka pendek, kelihatan langsung) atau kebutuhan fisik manusia itu selalu berada pada level “urgent” dalam diri manusia. Sementara, kebutuhan yang berjangka panjang, kebutuhan yang mengarah pada terbentuknya kualitas manusia, dan semisalnya selalu ditempatkan pada level “important”. Sayangnya, seperti pesan Covey, kebanyakan manusia lebih sering merasa terdesak oleh kebutuhan-kebutuhan urgent-nya dan mengabaikan kebutuhan-kebutuhan yang important. Covey menyebutnya dengan istilah keracunan desakan. Sebagai contohnya misalnya, adakah orang yang merasa terdesak untuk membaca buku, beramal, mengasah potensinya, dan semisalnya? Kalau pun ada, itu jumlahnya sedikit. Tapi, jika kita bertanya adakah orang yang terdesak untuk membeli TV terbaru, handphone terbaru, atau mobil keluaran baru, tentu ini jumlahnya terlalu banyak.

    Kaitannya dengan motivasi berprestasi adalah, jika kita selalu menjadikan pemenuhan kebutuhan fisik (dalam pengertian yang luas), sebagai syarat mutlak untuk berprestasi, berkarya, berkreasi atau berbuat baik bagi manusia, kerapkali ini akan dikalahkan oleh dorongan kebutuhan yang tidak ada habisnya itu. Bahkan seringkali hanya berupa tipuan. Desakan kebutuhan fisik itu seperti air laut. Semakin banyak kita minum, semakin haus kita.

    Karenanya, kepentingan kita untuk membalik piramida itu bukan untuk sebagai bahan menulis puisi bahwa Maslow telah gagal. Bukan untuk itu. Maslow telah “berijtihad” dengan kemampuannya dan untuk konteks tertentu masih tetap perlu dijadikan rujukan, misalnya untuk pimpinan organisasi. Kepentingan kita untuk membaliknya itu adalah agar kita tidak terjebak dalam upaya memenuhi kebutuhan fisik dan mengabaikan kebutuhan aktualisasi dengan berlindung di balik teori Piramida. Dan lagi, kalau kita mau hitung-hitungkan sederhana, jika kita sudah mengaktualisasikan potensi yang kita miliki menjadi kumpulan prestasi yang terus bertambah dan mengaktualisasikan “siapa diri kita” dalam menghadapi realitas, maka dengan sendirinya kebutuhan fisik, rasa aman, kasih sayang dan penghargaan akan kita dapatkan dengan mudah.

    Maslow menandai kebutuhan akan aktualisasi diri sebagai hasrat individu untuk menjadi orang yang sesuai dengan keinginan dan potensi yang dimilikinya. Maslow juga melukiskan kebutuhan ini sebagai “Hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya ”.

    Mengenai pemanfaatan atau pengembangan potensi-potensi jiwa yang merupakan pangkal atau sumber-sumber yang ada dan terpendam yang harus dikembangkan serta diyakini bahwa setiap jiwa itu sebagai permata yang tak ternilai. Dalam hal ini Ghazali menuturkan : “ Siapa meyakini setiap jiwa sebagai permata tak ternilai, ia pun berhati-hati agar tidak menyia-nyiakan termasuk faedahnya adalah mampu mengutamakan orang lain dan mencapai keutamaan.”

    Penuturan Al-Ghazali tersebut di atas merefleksikan bahwa jiwa itu permata yang tak ternilai yang perlu dijaga, demikian juga dibina atau diarahkan, dikontrol dan dikendalikan dari yang jelek menuju yang baik. Hal ini disebabkan karena perubahan jiwa yang baik tidak akan terjadi sebelum orangnya sendiri berupaya untuk merubahnya.

    Termasuk di dalam perubahan jiwa ini adalah perubahan dalam berpikir dimana dalam hal ini aspek kognitif atau intelektual yang lebih dominan lalu diikuti perubahan secara rohani yang dibuktikan dengan adanya akhlakul karimah.

    Selain perubahan jiwa yang telah disebutkan di atas, dalam aktualisasi diri juga mencakup aspek perubahan secara jasmani atau fisik. Artinya seorang individu yang beraktualisasi diri tidak hanya perubahan jiwa tetapi juga pemanfaatan suatu potensi diri juga diimbangi dengan adanya aspek fisik yang memadai, seperti dalam sebuah semboyan “ dalam tubuh yang sehat terdapat pula jiwa yang sehat “, sehingga nantinya pengembangan potensi diri individu bisa mencerminkan seorang manusia seutuhnya yang bisa diharapkan bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan di sekitarnya.

    Definisi pribadi yang teraktualisasikan diri memang masih kabur, namun secara bebas Maslow melukiskannya sebagai “Penggunaan dan pemanfaatan secara penuh bakat, kapasitas-kapasitas, potensi-potensi, dsb. Orang semacam itu memenuhi dirinya dan melakukan yang terbaik yang dapat dilakukannya”. Kriterium negatifnya ialah tiadanya kecenderungan-kecenderungan ke arah gangguan-ganggugan psikologis, neurois atau psikosis. Pribadi yang teraktualisasikan diri merupakan contoh tepat spesies manusia , wakil kelompok yang kemudian oleh Maslow disebut “pucuk yang tumbuh mekar” (the “growing tip”).

    Maslow mencatat bahwa aktualisasi diri itu tidak hanya berupa penciptaan kreasi atau karya-karya berdasarkan bakat-bakat atau kemampuan-kemampuan khusus. Orang tua, mahasiswa, dosen, sekretaris, dan buruhpun bisa mengaktualisasikan dirinya , yakni dengan jalan membuat yang terbaik, atau bekerja sebaik-baiknya dengan bidangnya masing-masing, misalkan seorang musisi harus menciptakan musik, seorang artis harus melukis, seorang penyiar harus bersyair, jika pada akhirnya ia ingin tenteram. Ia harus jujur terhadap sifatnya sendiri. Kebutuhan ini dapat kita sebut perwujudan diri. Istilah ini yang mula-mula diciptakan oleh Kurt Goldstein dalam buku ini dipergunakan dalam arti yang jauh lebih khusus dan terbatas. Istilah itu menunjuk pada keinginan orang akan perwujudan diri, yakni pada kecenderungannya untuk mewujudkan dirinya sesuai kemampuannya. Kecenderungan ini dapat diungkapkan sebagai keinginan untuk makin lama makin istimewa, untuk menjadi apa saja menurut kemampuannya. Bentuk pengaktualisasian diri ini berbeda pada setiap orang. Hal ini disebabkan adanya perbedaan individual. Namun dengan kata lain, beragam profesi manusia dengan latar belakang apapun bisa menuju pada taraf aktualisasi diri.

    Dari penjelasan di atas, kiranya dapat dipahami bahwa yang menjadi tolok ukur akan aktualisasi diri disini adalah kemampuan daripada individu itu sendiri dalam mewujudkan apa yang menjadi ide dan hasrat serta kesadaran diri yang sebelumnya telah didahului adanya dan didasarkan pada potensi atau kemampuan yang konstruktif yang ia miliki.

    Bagaimanapun Maslow bahwa untuk mencapai taraf aktualisasi diri atau memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri tidaklah mudah, sebab upaya ke arah itu banyak sekali hambatan-hambatannya. Hambatan yang pertama berasal dari dalam individu, yakni berupa ketidaktahuan , keraguan, dan bahkan juga rasa takut dari indivdu untuk mengungkapkan potensi-potensi yang dimilikinya, sehingga potensi-potensi itu tetap laten.

    Hambatan yang kedua atas upaya aktualisasi diri itu berasal dari masyarakat. Hambatan ini selain berupa kecenderungan mendepersonalisasi individu, juga berupa perepresian sifat-sifat, bakat, atau potensi-potensi. Dalam kenyataannnya, menurut keyakinan Maslow, tidak ada satupun lingkungan masyarakat yang sepenuhnya menunjang atas upaya aktualisasi diri para warganya, meski tentunya ada beberapa masyarakat yang jauh lebih baik dan menunjang dari pada masyarakat yang lainnya.

    Hambatan yang terakhir atas upaya aktualisasi diri berupa pengaruh negatif yang dihasilkan oleh kebutuhan yang kuat akan rasa aman. Oleh individu-individu yang kebutuhan akan rasa amannya terlalu kuat, pengambilan resiko, pembuatan kesalahan, dan pelepasan kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak konstruktif itu justru akan merupakan hal-hal yang mengancam atau menakutkan, dan pada gilirannya ketakutan ini akan mendorong individu-individu tersebut untuk bergerak mundur menuju pemuasan kebutuhan akan rasa aman.

    Oleh karena the need for self actualization itu tidak mudah diaktualisasikan dan bentuknya pun juga mengalami perbedaan pada setiap orang, maka kita harus menerima kemampuan kita itu dengan penuh lapang dada. Namun kita tetap bertumpu pada diri sendiri artinya kita tidak usah meniru-niru orang lain dan yakin pada diri sendiri. Bahkan kita bisa melakukan seperti apa orang lain lakukan dihadapan kita. Karena sebenarnya hanya kitalah yang tahu akan kemampuan kita sendiri dan kita masih memiliki kekuatan-kekuatan baru yang tidak dapat diketahui oleh orang lain.

    Dengan demikian bisa disimpulkan, bahwa pencapaian aktualisasi diri disamping membutuhkan kondisi lingkungan yang menunjang, juga menuntut adanya kesediaan atau keterbukaan individu terhadap gagasan-gagasan dan pengalaman-pengalaman baru.

     Sifat-Sifat Individu Yang Mencapai Aktualisasi Diri 

    Untuk mencapai tingkat aktualisasi-diri, individu harus sudah memenuhi empat kebutuhan sebelumnya. Dia jangan lagi direpotkan oleh masalah mencari makan, jangan lagi dihiraukan oleh ancaman keamanan dan penyakit, memiliki teman yang akrab dan penuh rasa cinta, juga memiliki perasaan dihargai. Dia bebas dari neurosis, psikosis, dan gangguan psikologis lain. Sifat lainnya adalah soal usia: orang yang mengaktualisasikan dirinya tampaknya adalah orang yang telah setengah tua atau lebih tua. Maslow bahkan menyebut usia 60 tahun atau lebih, sebab orang setua ini sudah mencapai taraf kematangan (sudah hampir selesai), dalam arti tidak akan atau sulit untuk berubah lagi.

    Sifat-sifat berikut ini merupakan manifestasi dari metakebutuhan-metakebutuhan yang disebutkan di atas.

    1.  Berorientasi secara Realistik

           Inilah sifat paling umum dari individu yang teraktualisasi. Dia mampu mengamati objek-objek dan orang-orang di sekitarnya secara objektif. Maslow menyebut persepsi objektif ini Being-cognition (B-cognition), suatu bentuk pengamatan pasif dan reseptif, semacam kesadaran tanpa hasrat. Dia melihat dunia secara jernih sebagaimana adanya, tanpa dipengaruhi oleh keinginan, kebutuhan, atau sikap emosional.

    2.  Penerimaan umum atas kodrat, orang-orang lain dan diri sendiri

           Individu yang teraktualisasi menerima dirinya, kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatannya tanpa keluhan atau kesusahan. Dia menerima kodratnya sebagaimana adanya, tidak defensif atau bersembunyi di balik topeng-topeng atau peranan sosial. Sikap penerimaan ini membuatnya mampu mendengarkan orang lain dengan penuh kesabaran, rendah hati dan mau mengakui bahwa Dia tidak tahu segala-galanya dan bahwa orang lain akan mengajarinya sesuatu.

    3.  Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran

    Dalam semua segi kehidupan, orang yang teraktualisasi bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura. Dia tidak harus menyembunyikan emosi-emosinya, tetapi dapat memerlihatkan emosi-emosi tersebut secara jujur dan wajar. Seperti anak kecil, orang yang teraktualisasi kadang terlihat lugu, mendengarkan dengan penuh perhatian, takjub dan heran akan sesuatu yang baru, dan itu semua dilakukannya secara apa adanya tanpa dibuat-buat.

    4.  Memusatkan diri pada masalah dan bukan pada diri sendiri

    Individu yang teraktualisasi-diri tidak pernah menyalahkan diri sendiri ketika gagal melakukan sesuatu. Dia menganggap kegagalan itu sebagai suatu hal yang lumrah dan biasa saja. Dia mungkin akan mengecam setiap ketololan dan kecerobohan yang dilakukannya, tetapi hal-hal tersebut tidak menjadikannya mundur dan menganggap dirinya tidak mampu. Dicobanya lagi memecahkan masalah dengan penuh kegembiraan dan keyakinan bahwa ia mampu menyelesaikannya.

    5.  Memiliki kebutuhan akan privasi dan independensi

           Individu yang mengaktualisasikan-diri memiliki kebutuhan yang kuat untuk memisahkan diri dan mendapatkan suasana kesunyian atau suasana yang meditatif. Dia butuh saat-saat tertentu untuk tidak terganggu oleh adanya orang lain. Dia memiliki kemampuan untuk membentuk pikiran, mencapai keputusan, dan melaksanakan dorongan dan disiplin dirinya sendiri.

    6.  Berfungsi secara otonom terhadap lingkungan sosial dan fisik

           Individu yang mengaktualisasikan-diri sudah dapat melepaskan diri dari ketergantungan yang berlebihan terhadap lingkungan sosial dan fisik. Pemuasan akan motif-motif pertumbuhan datang dari dalam diri sendiri, melalui pemanfaatan secara penuh bakat dan potensinya.

    7.  Apresiasi yang senantiasa segar

           Individu yang teraktualisasi senantiasa menghargai pengalaman-pengalaman tertentu bagaimana pun seringnya pengalaman itu terulang, dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona, dan kagum. Bulan yang bersinar penuh, matahari terbenam, gelak tawa teman, dan hal-hal biasa lainnya selalu dipandang seolah-olah merupakan pengalaman yang baru pertama kali baginya. Apresiasi yang senantiasa segar ini membuat hidupnya selalu bergairah tanpa kebosanan.

    8.  Mengalami pengalaman-pengalaman puncak (peak experiences)

           Ada kesempatan di mana individu yang mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasan terpesona yang hebat dan meluap-luap, seperti pengalaman keagamaan yang mendalam. Inilah yang disebut Maslow “peak experience” atau pengalaman puncak. Pengalaman puncak ini ada yang kuat dan ada yang ringan. Pada orang yang teraktualisasi, perasaan “berada di puncak” ini bisa diperolehnya dengan mudah, setiap hari; ketika bekerja, mendengarkan musik, membaca cerita, bahkan saat mengamati terbit matahari.

    9.  Minat sosial

           Individu yang teraktualisasi memiliki perasaan empati dan afeksi yang kuat dan dalam terhadap semua manusia, juga suatu keinginan membantu kemanusiaan. dia menemukan kebahagiaan dalam membantu orang lain. Baginya mementingkan orang lain berarti mementingkan diri sendiri.

    10. Hubungan antarpribadi yang kuat

         Individu yang teraktualisasi memiliki cinta yang lebih besar, persahabatan yang lebih dalam serta identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu lain. Sahabat-sahabatnya bisa jadi tidak banyak, tetapi sangat akrab. Istrinya mungkin cuma satu, tetapi cinta yang diterima dan diberikannya sangat besar dan penuh kesetiaan. Ia tidak memiliki ketergantungan yang berlebihan kepada orang yang dicintai sehingga membuatnya terhindar dari cemburu buta, iri hati, dan kecemasan.

    11. Struktur watak demokratis

         Individu yang sangat sehat membiarkan dan menerima semua orang tanpa memerhatikan kelas sosial, tingkat pendidikan, golongan politik, ras, warna kulit, bahkan agama. Tingkah laku mereka menunjukkan tingkat toleransi yang tinggi, tidak angkuh, tidak picik atau menganggap diri paling benar. Sifat ini menggabungkan beberapa meta-kebutuhan seperti kebenaran, kejujuran, dan keadilan.

    12. Mampu mengintegrasikan sarana dan tujuan

         Bagi orang yang teraktualisasi, sarana adalah sarana dan tujuan adalah tujuan. Tetapi berbeda dengan orang-orang biasa, individu yang teraktualisasi melihat sarana bisa pula menjadi tujuan karena kesenangan dan kepuasan yang ditimbulkannya. Pekerjaan bagi orang yang sehat bukanlah semata-mata untuk mendapatkan keuntungan material, tetapi untuk mendapatkan kesenangan dan kepuasan. “Menyenangi apa yang dilakukan” sekaligus “melakukan apa yang disenangi”, membuat hidup bebas dari paksaan, terasa santai dan penuh dengan rekreasi.

    13. Selera humor yang tidak menimbulkan permusuhan

         Humor yang disukai oleh individu yang mencapai aktualisasi lebih bersifat filosofis; humor yang menertawakan manusia pada umumnya, bukan kepada individu tertentu. Ini adalah sejenis humor yang bijaksana yang dapat membuat orang tersenyum dan mengangguk tanda mengerti daripada membuatnya tertawa terbahak-bahak.

    14. Sangat kreatif

         Kreativitas juga merupakan ciri  umum pada manusia superior ini. Ciri-ciri yang berkaitan dengan kreativitas ini antara lain fleksibilitas, spontanitas, keberanian, keterbukaan, dan kerendahan hati. Maslow percaya ini merupakan sifat yang sering hilang tatkala orang sudah dewasa.

         Kreativitas bisa berarti menghasilkan karya baru, asli, inovatif, atau menggabungkan beberapa penemuan sehingga didapatkan sesuatu yang berbeda. Kreativitas juga merupakan suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan psikologis dan lebih mengenai cara bagaimana kita mengamati dan beraksi terhadap dunia – suatu proses – dan bukan mengenai hasil-hasil yang sudah selesai.

    15. Menentang konformitas terhadap kebudayaan

         Individu yang teraktualisasi bukanlah penentang kebudayaan, tetapi ia dapat berdiri sendiri dan otonom, mampu melawan dengan baik pengaruh-pengaruh sosial untuk berpikir dan bertindak menurut cara-cara tertentu yang diyakininya baik. Individu ini tidak terlalu memermasalahkan hal-hal kecil seperti cara berpakaian, tata-krama, cara makan, dan sebagainya, tetapi ia dapat keras dan terus-terang jika mendapati soal-soal yang sangat penting baginya mengenai aturan-aturan dan norma-norma masyarakat.

    Aplikasi

    1.    Personal orientation inventory (POI/Shostrom)

    POI adalah tes yang disusun Maslow mengenai aktualisasi diri dan bertujuan untuk mengukur aktualisasi diri seseorang. Shostrom melaporkan tes yang disusunnya cukup valid dan reliabe menghasilkan ukuran yang komprehensif mengenai nilai-nilai dan tingkah laku dari aktualisasi diri seseorang. POI mempunyai 2 skala utama dan 10 sub skala.

    2.    Neurotik

    Menurut Maslow, manusia itu lahir dengan keinginan dasar berkembang sehat dan bergerak menuju aktualisasi diri. Apabila gagal dalam mengambangkan keinginan dasar itu maka akan menimbulkan neurosis dan perkembangan abnormal. Penderita neurotik adalah orang yang terhalang atau menghalangi diri sendiri dari memperoleh kepuasan kebutuhan dasar mereka sendiri. Halangan itu akan menghentikan gerak maju menuju aktualisasi diri.

    3.    Psikoterapi

    Teori ini dapat diaplikasikan dalam psikoterapi. Menurutnya, kepuasan kebutuhan dasar hanya dapat terjadi melalui hubungan interpersonal, karena itu terapi harus bersifat interpersonal. Suasana terapi harus melibatkan perasaan jujur, saling percaya, dan tidak difensif. Suasana itu juga mengijinkan ekspresi yang kekanak-kanakan dan memalukan. Seorang terapis harus mampu memuaskan kebutuhan dasar klien. Tetapi terapi yang efektif harus maju lebih jauh. Klien secara umum didorong untuk menampilka nilai-nilai yang berhubungan dengan perkembangan positif.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Dalam buku Motivation and Personality, Maslow berkali-kali mengingatkan agar jangan sesekali memutlakkan kelima tingkat kebutuhan atau membedakannya secara tajam dan kaku. Kiranya Maslow sepenuhnya menyadari sejak awal bahwa berbicara tentang struktur kepribadian manusia yang dinamis tidak segampang membalikkan telapak tangan.

    Untuk memahami, menerima, dan menerapkan teori yang hingga kini masih menggema ini, kita harus memahami sejumlah kualifikasi lanjutan agar konsep kita menjadi lebih komprehensif.

    Pertama, mengingat teori Maslow merupakan suatu teori umum tentang kebutuhan manusia, maka ketika diterapkan kepada manusia tertentu (dengan budaya tertentu) tentu terdapat kekecualian-kekecualian dalam pengurutan umum hirarki yang ada. Ada orang tertentu yang tidak pernah berkembang melampaui tingkatan pertama atau kedua, sedangkan ada pula orang lain yang demikian terpukau oleh kebutuhan tingkat tinggi sehingga kebutuhan-kebutuhan yang lebih rendah tidak menarik bagi mereka.

    Kedua, rantai kausatif tidak selalu berlangsung dari stimulus-kebutuhan-perilaku. Sekalipun Maslow dalam tesisnya menyatakan bahwa apabila seseorang tidak dapat memenuhi dua macam kebutuhannya, maka ia lebih menginginkan pemenuhan kebutuhan yang lebih mendasar. Nyatanya, mungkin tindakan-tindakannya tidak sesuai dengan keinginannya karena ideal, standar sosial, norma, dan tugas-tugas dapat mempengaruhi dirinya.

    Ketiga, suatu tindakan jarang sekali dimotivasi oleh sebuah kebutuhan tunggal. Setiap tindakan cenderung disebabkan oleh berbagai macam kebutuhan. Di lain sisi, dua kebutuhan yang sama tidak selalu akan menyebabkan timbulnya reaksi yang sama pada setiap individu. Umumnya dapat kita lihat bahwa individu-individu dapat mengembangkan tujuan-tujuan substitut ketika pencapaian langsung terhadap suatu kebutuhan terhalangi.

    Keempat, perlu disadari bahwa banyak di antara tujuan yang diupayakan oleh manusia merupakan tujuan-tujuan jauh dan berjangka panjang yang hanya dapat dicapai melalui suatu seri langkah dan sarana. Bila dalam jangka pendek seseorang tidak menampakkan minat pada tujuan tertentu belum tentu bahwa ia tidak membutuhkannya. Menyadari hal ini, lagi-lagi ditegaskan betapa besar misteri yang meliputi kepribadian manusia. Kata pemeo, dalamnya lautan bisa diduga, dalamnya hati manusia sungguh tak dinyana. Barangkali misteri manusia in jugalah yang membatasi semua teori tentang manusia. 

    DAFTAR PUSTAKA

    Alwisol. 2012. Psikologi Kepribadian (Edisi Revisi). Malang: UMM Press.

    Feist,Jess,2010.Teori Kepribadian.Jakarata:Salemba Humanika.

    Hall, Calvin S., & Lindzey, Gardner. 2000. Teori-Teori Holistik (Organismik-Fenomenologis), Dr. A. Supratiknya (ed.). Jogjakarta :Kanisius.

    http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/motivasi-teori-hirarki-kebutuhan-maslow/

    http://bermenschool.wordpress.com/2010/05/26/teori-aktualisasi-diri-abraham-maslow/

    Warner, A.R. 1975. Maslow and field experiences in contemporary based teacher education. ERIC Document Reproduction Service No. 132152. 

  • Laporan Observasi Psikologi Kepribadian

    Observasi Psikologi Kepribadian

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Psikosomatik berasal dari kata Psiko atau Psyche yang artinya Jiwa, sedang Soma artinya badan, jadi ilmu ini mempelajari kaitan antara jiwa dan badan. Ilmu ini menegaskan bahwa faktor psikologis memegang peranan sangat penting dalam perkembangan semua penyakit. Gangguan psikosomatik adalah salah satu gangguan jiwa yang paling umum ditemukan dalam praktek umum. Istilah ini terutama digunakan untuk penyakit fisik yang disebabkan atau diperburuk oleh faktor kejiwaan/ psikologis.

     Gejala gagal dalam melakukan penyesuaian bisa muncul dalam bentuk gangguan-gangguan yang bersifat ketubuhan/fisik karena pada dasarnya antara badan dan jiwa merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan, sehingga gangguan terhadap salah satu di antaranya menimbulkan gangguan pada lainnya. Inilah yang kemudian disebut gangguan psikosomatik.

    Penemuan-penemuan terbaru berkaitan dengan kerja otak semakin menambah keyakinan akan hubungan yang erat antara fisik dan mental. Oleh karena itu penyembuhan penyakit-penyakit psikosomatik perlu melibatkan interaksi fisik mental.

    Psikosomatik merupakan bentuk gangguan kesehatan yang umum dijumpai di masyarakat, tapi masih sedikit yang menyadari bahwa penyebabnya adalah masalah psikologis. Bahkan tidak banyak penderita yang berusaha menggunakan terapi psikologis untuk menyembuhkan penyakit psikosomatis. Penyakit-penyakit psikosomatik biasanya berkaitan dengan kerja saraf otonom. Faktor budaya serta kepribadian juga memegang peranan terhadap jenis dan gejala psikosomatis yang dimunculkan.

    Upaya menangani gangguan psikosomatik secara integral perlu mulai dikembangkan pendekatan medis saja tidaklah cukup bagi kesejahteraan pasien terutama dengan gangguan psikosomatik ini. Apalagi efek jangka panjang dari medikasi yang berakibat merugikan sering kali tidak diperkirakan sebelumnya. Sementara itu terapi psikologi perlu dikembangkan untuk juga bukan hanya melulu mengatasi gejala-gejala psikis saja, melainkan diperluas untuk menyentuh aspek fisik.

    Menurut David Cheeck M.D., dan Leslie LeCron menulis dalam buku mereka,  Clinical Hypnotherapy (1968), terdapat 7 hal yang bisa mengakibatkan penyakit psikosomatik seperti internal conflict, organ language, motivation, pengalaman masalalu, identifikasi, self punishment, dan imprint

    Banyak orang yang menderita penyakit psikosomatis namun tidak menyadarinya. Mereka biasanya akan terus berusahan sembuh dari sakit yang dideritanya dengan terus berobat namun tidak bisa sembuh. Kalau pun ada perubahan biasanya intensitas penyakitnya saja yang menurun tapi tidak bisa sembuh total. Selang beberapa saat biasanya akan kambuh lahi dan bisa lebih parah dari sebelumnya.

    Pertanyaan Penelitian

    1.     Seberapa besar lingkungan mempengaruhi pasien pskosomatis ?

    2.     Dalam hal apa sajakah pengaruh lingkungan berefek pada pasien ?

    Batasan Penelitian

    Penelitian dilakukan pada pasien penderita psikosomatis yang terdata di tempat observasi. Setiap observer terdiri dari 2-3 observer dan mengobservasi minimal 2 dan makismal 4 subjek penelitian. Dan observer bisa mendapat informasi dari staf rumah sakit.

    Tujuan penelitian

    Sesuai judul. Memberikan gambaran tentang terapi pada klien psikosomatis dan efek dari terapi tersebut dan mengetahui cara-cara meminimalisir terjadinya psikosomatis pada masyarakat.

    Manfaat Penelitian

    ·       Manfaat penelitian ini bagi pasien adalah memberikan pengetahuan lebih luas tentang penyebab psikosomatis dan memberikan informasi dari hasil penelitian berupa  meminimalisir terjadinya psikosomatis dan terapi yang bisa dilakukan pada klien.

    ·       Manfaat penelitian bagi keluarga pasien adalah memberikan informasi tentang penyakit yang diderita pasien, keluarga bisa membantu pasien meminimalisir terjadinya psikosomatis dan memberikan penjelasan tentang terapi yang akan dilakukan terapis pada pasien.

    ·       Manfaat penelitian bagi rumah sakit adalah memberikan hasil penelitian mengenai pengaruh lingkungan pada pasien psikosomatis dan dengan hasil penelitian ini rumah sakit dapat mengkomunikasikan pada pasien tentang seberapa besar dan aspek lingkungan apa saja yang dapat mempengaruhi pasien psikosomatis.

    Bab II. Kajian Teori

    Dalam konsep ” neurosis “ Freud berbicara mengenai gejala yang merupakan konsekuensi langsung dari tertahannya energy tubuh. Kecemasan dilihat sebagai akibat dari suatu kegagalan melepaskan naluri seksual.

    Beberapa murid Freud menjelaskan adanya psikofisiologis karena sebuah simbolisasi. Bagi mereka, gejala disimbolkan melalui bentuk bahasa tubuh, dan bergantung pada konflik intrapsikis yang ditekan pasien. Misalnya, Ferenczi (1926) menganggap bahwa diare menjadi bentuk agresif kepada orang lain yang dinyatakan secara tidak langsung, dan Garma ( 1950) menganggap bahwa sakit lambung merupakan serangan simbolis pada lapisan mukosa oleh introyeksi permusuhan. Flanders Dunbar ( 1935 ) memberikan model alternatif mengenai psikofisiologis. Dunbar menyimpulkan bahwa ada korespondensi langsung antara tipe kepribadian dan gejala psikofisiologis tertentu. Sebagai contoh seseorang yang ambisius akan rentan terhadap penyakit arteri koroner. Profil kepribadian lainnya ditemukan menurut Dunbar berkorelasi khusus dengan migrain, tukak lambung, dll. Franz Alexander (1950) setuju dengan Dunbar bahwa gangguan psikofisiologis tidak harus dipahami sebagai konversi simbolik, tetapi tidak setuju dengan pandangan bahwa korelasi langsung ada antara tipe kepribadian tertentu dan penyakit somatik tertentu.

    Sebaliknya, Alexander mengusulkan bahwa setiap gangguan psikosomatik mencerminkan jenis tertentu konflik tak sadar Misalnya, kemarahan secara khusus dikaitkan dengan respon kardiovaskular, ketergantungan kebutuhan khas menstimulasi aktivitas pencernaan dan fungsi pernapasan terutama terlibat dalam masalah komunikasi . Untuk Alexander, pasien dengan konflik tertentu akan menderita sesuai gangguan fisiologis .
    Dalam mencoba untuk menjelaskan bagaimana gejala psikofisiologis muncul pada pasien tertentu, Alexander menggunakan konsep Freudian “regresi”, menyatakan bahwa pasien psikosomatis telah mengalami pengalaman di masa kecil yang terfiksasi, dan mengalami reactivation pada saat tertentu , yaitu saat dimana situasi menjadi sebuah ancaman dan kemudian membangkitkan kembali pengalaman yang terfiksasi. Jadi, untuk Alexander, gangguan psikofisiologis dewasa mencerminkan konsekuensi dari reactivation kronis reaksi psikologis anak. Sebagai contoh, pasien ulkus seolah-olah mengalami konflik ketergantungan terpaku pada tahap oral perkembangan psikoseksual . Ketika peristiwa tertentu mengaktifkan kembali pengalaman fase yang terfiksasi , tubuh pasien merespon dengan reaksi psikologis yang sama seperti ketika konflik awalnya terjadi pada masa oral.

    Penyebab Umum Gangguan Psikosomatis

    David B.Cheek, M.D. dan Leslie M. Lecron,B.A. dalam bukunya Clinical Hypnotherapy mengatakan bahwa ada 7 faktor penyebab berbagai gangguan psikosomatis. Memahami 7 kunci penting ini akan membantu terapis dan klien membuka pintu gerbang kesadaran baru tentang pemahaman masalahnya.

    Untuk memudahkan mengingat maka kita gunakan mnemonik COMPISS (Conflict, Organ Language, Motivation, Past Experience, Identification, Self-punishment, Suggestion/Imprint)

    1. Conflict

    Konflik internal muncul karena ada minimal dua bagian dari diri seseorang yang saling bertentangan. Tujuan dari kedua bagian ini sebenarnya sama baiknya namun karena bertolak belakang akibatnya timbul masalah.

    Contohnya adalah seorang manajer yang selalu sakit kepala pada akhir bulan. Ternyata ada dua bagian dari dirinya yang konflik. Satu bagian dirinya ingin agar ia istirahat di rumah bersama keluarganya. Yang satu lagi ingin agar ia tetap bekerja agar menerima uang lembur lebih banyak dengan menyelesaikan laporan bulanan.

    Sebagai contoh kasus yang lain adalah seorang salesman yang sangat sukses namun memiliki kecemasan sangat tinggi dan selalu berusaha menghindar untuk berjabat tangan. Padahal dalam menjalankan aktivitasnya ia seringkali harus berjabat tangan memperkenalkan diri dengan pelanggannya. Setelah dilakukan hipnoanalisis ternyata saat ia masih remaja ia sering melakukan masturbasi dan ia ketakutan membayangkan orang-orang yang dikenalnya akan bisa mengenali keburukannya

    Organ language à unresolved problems

    Ini adalah salah satu cara pikiran bawah sadar berbicara pada kita tentang masalah yang belum terselesaikan. Caranya adalah dengan memberi rasa sakit pada bagian tertentu tubuh kita. Jadi masalah itu dimunculkan dalam bentuk symptom. Dengan adanya symptom diharapkan pikiran bawah sadar mendapatkan perhatian dari pikiran sadar. Makna symptom ini adalah, ”Saya tidak suka apa yang sedang anda lakukan”. Inilah penyakit yang bersifat psikosomatis.

    Jadi klien perlu dibantu menemukan akar masalahnya jauh di pikiran bawah sadarnya. Seringkali apa yang tampaknya menjadi masalah, menurut pikiran sadar, ternyata berbeda dengan yang dinyatakan oleh pikiran bawah sadar.

    Motivation / secondary gain

    Symptom yang dialami seseorang sering kali mempunyai tujuan tersembunyi demi keuntungan orang tersebut. Contohnya adalah seorang anak yang malas sekali belajar sehingga ulangannya mendapatkan nilai jelek semua. Ternyata hal ini adalah salah satu upayanya agar mendapatkan teguran dari orangtua. Ia menyamakan teguran dengan perhatian. Ya ….. benar ia ingin mendapatkan perhatian dari orangtuanya.

    Contoh lain lagi adalah kasus pada seorang wanita yang mengalami migrain. Setelah diselidiki lebih dalam ternyata pikiran bawah sadar wanita ini membuat wanita ini mengalami migrain karena dengan demikian suami dan anak-anaknya memperhatikannya. Bila dalam kondisi normal, tanpa migrain, keluarganya biasanya sibuk sendiri dan kurang memperhatikan wanita ini.

    Past experience

    Pengalaman masa lalu yang menyakitkan, sesuai dengan persepsi pikiran bawah sadar, mempunyai pengaruh yang sangat kuat dan bertahan lama. Contohnya adalah phobia. Ketakutan akan sesuatu, yang terjadi di masa lalu, terbawa hingga masa kini dan sangat mengganggu seseorang.

    Identification

    Pada kasus ini klien mengidentifikasikan dirinya dengan satu figur yang ia kagumi.

    Contoh kasusnya adalah seorang klien yang sering ditipu oleh rekan kerjanya. Ternyata ia mengidolakan seorang tokoh bisnis yang dulunya ditipu berkali-kali sehingga akhirnya bisa sukses dan makmur. Identifikasi ini adalah sebuah program yang bekerja sangat halus yang jika digunakan dengan baik maka akan menghasilkan sesuatu yang positif. Satu hal yang perlu diingat bila kita menggunakan identifikasi adalah apapun yang melekat pada seorang figur biasanya akan ikut terserap juga walau terkadang ini bertentangan dengan nilai hidup kita. Hal ini bisa menimbulkan permasalahan baru yang masuk dalam kategori ”conflict”

    Self punishment

    Perasaan bersalah atas apa yang telah dilakukan di masa lalu sering kali termanifestasi dalam sebuah perilaku untuk menghukum diri sendiri.

    Ada seorang pria yang mengalami semacam impotensi. Setelah melalui pengobatan dokter ahli tetap tak menujukkan perbaikan berarti. Setelah dilakukan hipnoanalisis ternyata beberapa tahun yang lalu ia pernah melakukan hubungan seks dengan salah seorang stafnya. Perasaan bersalah terhadap diri sendiri dan istrinya akhirnya termanifestasi dalam bentuk impotensi sehingga ia tak bisa bercinta dengan istrinya walaupun pada saat pemanasan ia bisa sangat bergairah sekali. Namun menjelang ”gongnya” ia langsung lemas tak berdaya.

    Terapi dilakukan dengan membantu klien untuk bisa memaafkan dirinya sendiri atas kesalahan tersebut atau yang dirasa sebagai suatu kesalahan yang ia lakukan.

    Suggestion/imprint

    Imprint adalah sebuah kepercayaan/belief yang ditanamkan ke pikiran klien, biasanya oleh figur yang oleh klien dipandang memiliki otoritas.

    Seorang wanita berumur 40 an tahun menderita batuk puluhan tahun. Tak ada pengobatan yang bisa menyembuhkan batuknya. Akhirnya ia pun mencoba hipnoterapi dan setelah dilakukan hipnoanalisis akhirnya terungkap pada saat ia berusia 4 tahun ia sedang terbaring di ranjang rumah sakit. Ia menderita batuk yang sangat parah. Ayah ibunya ada di sisi ranjangnya saat seorang dokter mengatakan bahwa ia tak akan pernah sembuh dari batuknya. Perkataan dokter ini langsung membuatnya ketakutan dan saat itulah perkataan sang dokter menjadi sebuah kebenaran yang diterima pikiran bawah sadarnya.

    Gambaran Jalannya Observasi

    Dalam gambaran observasi ini,  kami melakukan observasi terhadap 2 orang pasien yang menderita gangguan psikosomatis dirumah sakit jiwa yang sudah ditentukan.

    Untuk memahami terjadinya penyakit psikosomatis kita perlu mencermati hukum pikiran dan pengaruh emosi terhadap tubuh. Ada banyak hukum yang mengatur cara kerja pikiran, salah duanya adalah: • Setiap pikiran atau ide mengakibatkan reaksi fisik. • Simtom yang muncul dari emosi cederung akan mengakibatkan perubahan pada tubuh fisik bila simtom ini bertahan cukup lama. Hukum pertama mengatakan setiap pikiran atau ide mengakibatkan reaksi fisik. Bila seseorang berpikir, secara konsisten, dan meyakinkan dirinya bahwa ia sakit jantung, maka cepat atau lambat ia akan mulai merasa tidak nyaman di daerah dada, yang ia yakini sebagai gejala sakit jantung. Bila ide ini terus menerus dipikirkan dan akhirnya ia menjadi sangat yakin, menjadi belief, karena gejalanya memang “benar” adalah gejala sakit jantung maka, sesuai dengan bunyi hukum yang kedua, ia akan benar-benar sakit jantung.

    Biasanya orang tidak akan secara sadar menginginkan mengalami sakit tertentu. Umumnya yang mereka rasakan adalah suatu perasaan tidak nyaman, secara emosi. Sayangnya mereka tidak mengerti bahwa perasaan tidak nyaman ini sebenarnya adalah salah satu bentuk komunikasi dari pikiran bawah sadar ke pikiran sadar.

    Ada lima cara pikiran bawah sadar berkomunikasi dengan pikiran sadar. Bisa melalui perasaan, kondisi fisik, intuisi, mimpi, dan dialog internal. Umumnya pikiran bawah sadar menyampaikan pesan melalui perasaan atau emosi tertentu. Bila emosi ini tidak ditanggapi atau diperhatikan maka ia akan menaikkan level intensitas pesannya menjadi suatu bentuk gangguan fisik dan terjadilah yang disebut dengan penyakit psikosomatis.

    Cara penanganan orang yang mengalami gangguan psikosomatis yaitu :

    psikoterapi

    psikoterapi biasanya merupakan cara yang paling efektif dalam menangani seseorang yang menderita gangguan, faktor yang utama dari psikoterapi ini adalah kualitas hubungan antara pasien dan terapis, kepercayaan adalah kunci utamanya, terapis harus menunjukan dukungan dalam situasi apapun, ketika klien mulai merasa aman dalam dunia sosial barulah tugas produktif dalam terapi dapat dituntaskan, yang diperlukan adalah menjalin hubungan terhadap kepercayaan klien secara lembut.

    1.     Memori yang menyebabkan munculnya simtom harus dimunculkan dan dibawa ke level pikiran sadar sehingga diketahui.

    2.     Perasaan atau emosi yang berhubungan dengan memori ini harus kembali dialami dan dirasakan oleh klien.

    3.      Menemukan hubungan antara simtom dan memori.

    4.     Harus terjadi pembelajaran pada secara emosi atau pada level pikiran bawah sadar, sehingga memungkinkan seseorang membuat keputusan, di masa depan, yang mana keputusannya tidak lagi dipengaruhi oleh materi yang ditekan (repressed content) di pikiran bawah sadar.

    Mencari tahu apa yang menjadi sumber masalah dilakukan dengan hypnoanalysis mendalam. Ada banyak teknik hipnoterapi yang bisa digunakan untuk melakukan hypnoanalysis. Setelah itu, emosi yang berhubungan dengan memori dialami kembali, dikeluarkan, diproses, dan di-release. Dan yang paling penting adalah kita mengerti pesan yang selama ini berusaha disampaikan oleh pikiran bawah sadar dengan membuat klien mengalami penyakit psikosomatis. Baru setelah itu proses kesembuhan bisa terjadi.

    Pada saat alasan untuk terciptanya penyakit psikosomatis telah berhasil dihilangkan maka pikiran bawah sadar tidak lagi punya alasan untuk mempertahankan penyakit itu atau memunculkannya lagi di masa mendatang.

    Restruksi

    Kesan awal kami dalam mengobservasi psien psikosomatik dirumah sakit jiwa. Kami  merasa gugup dan takut dan terlebih kurang nyaman karena berada di tengah-tengah pasien yang mengalami gangguan tersebut. Namun, setelah kami melakukan observasi dan wawancara mendalam dengan terapis, kami mulai terbiasa dan kami mendapatkan wawasan mengenai pasien yang mengalami gangguan psikosomatik dan memiliki keinginan untuk memberikan sumbangsih terhadap pasien yang mengalami gangguan psikosomatik.

    Bab III. Metode Penelitian

    Pendekatan Penelitian

    Sehubungan dengan penelitian ini, kami menggunakan observasi sebagai alat untuk pengumpulan datanya dan kami menggunakan pendekatan kualitatif sebagai metodenya. Metode ini juga digunakan untuk menjawab pertanyaan apa, mengapa atau bagaimana. Data naratif, deskriptif dalam kata-kata mereka yang diteliti, dokumen pribadi, catatan lapangan dan lain-lain merupakan cara-cara dari pengumpulan data penelitian ini.

    Menurut (Sugiono, 2009:15), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifsime, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.

    Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistic (naturalistic research), karena penelitian dilakukan dalam kondisi yang alamiah (natural setting). Disebut juga penelitian etnografi, karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya. Selain itu disebut sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul dan dianalisis lebih bersifat kualitatif.

    Pada penelitian kualitatif, penelitian dilakukan pada objek yang alamiah maksudnya, objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut.

    Sebagaimana dikemukakan dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau peneliti itu sendiri (humane instrument). Untuk dapat menjadi instrumen maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna.

    Kelompok kami mendapatkan tema penelitian tentang gangguan psikosomatik, sebelum kami membahas metode, alat-alat pengumpul data dan draft wawancara yang akan digunakan alangkah baiknya kita terlebih dahulu membahas singkat mengenai gangguan psikosomatik itu sendiri.

    Gangguan Psikosomatik atau yang sekarang lebih dikenal sebagai penyakit Psikofisiologis, merupakan penyakit fisik yang gejalanya disebabkan oleh proses mental dari penderitanya. Jika dalam sebuah pemeriksaan medis, tidak ditemukan penyebab fisik atas gejala-gejala yang muncul, atau jika penyakit ini muncul sebagai akibat dari kondisi emosional, seperti kemarahan, depresi, rasa bersalah, maka penyakit ini dapat diklasifikasikan sebagai penyakit Psikosomatis.

    Menurut istilahnya Psikosomatis berasal dari dua kata. Pertama, psyche secara sederhana dapat diterjemahkan sebagai jiwa/pikiran. Kedua, somato dapat diterjemahkan sebagai tubuh. Jadi psikosomatis dapat diterjemahkan sebagai hubungan antara jiwa/pikiran yang mempengaruhi tubuh atau dapat diartikan sebagai penyakit yang ditimbulkan sebagai akibat adanbya masalah yang dikaitkan dengan  jiwa/pikiran manusia.

    Kartini Kartono dalam bukunya yang berjudul psikologi abnormal mendefinisikan psikosomatis yaitu bentuk macam-macam penyakit fisik yang ditimbulakn oleh konflik-konflik psikis/psikologis dan kecemasan-kecemasan kronis. Dia juga mendefinisikan psikosomatis sebagai kegagalan sistem syaraf dan sistem fisik disebabkan oleh kecemasan-kecemasan, konflik-konflik psikis dan gangguan mental.

    Gangguan psikosomatik biasanya digolongkan menurut organ yang terkena, yaitu:

    1.   Gangguan kulit misalnya neurodermatitis dan hiperhidrosis (kulit kering);

    2.   Gangguan pernafasan misalnya asma bronchial, hiperventilasi (bernafas sangat cepat seringkali menjadi pingsan);

    3.   Gangguan kardiovaskular misalnya migraine dan tekanan darah tinggi (hipertensi); dan

    4.   Gangguan gastrointestinal misalnya luka lambung.

    Dalam buku The Miracle Of Mind Body Medicine, Adi W Gunawan mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan penyakit psikosomatis, antara lain:

    1.     Motivasi

    2.     Memori Sakit

    3.     Konflik

    4.     Imprint

    5.     Sugesti Diri

    6.     Identifikasi

    7.     Pengalaman masa lalu yang belum terselesaikan

    8.     Pengalaman masa kini yang belum terselesaikan

    9.     Organo Language

    10.  Menghukum diri sendiri (self punishment)

    11.  Ego state yang mengalami trauma

    12.  Identofact

    13.  Alter

    14.  Mimpi

    15.  Stress

    Namun, salah satu penyebab utama dari gangguan psikosomatis adalah stressor. Stres bisa muncul dari berbagai permasalahan dalam pikiran seseorang yang memicu reaksi emosionalnya. Adapun di bawah ini adalah penyebab umum yang dari gangguan psikosomatis:

    1.     Stres Umum

    Stres ini dapat berupa suatu peristiwa atau suatu situasi kehidupan dimana individu tidak dapat berespon secara adekuat. Menurut Thomas Holmes dan Richard Rahe, didalam skala urutan penyesuaian kembali sosial (social read justment rating scale) menuliskan 43 peristiwa kehidupan yang disertai oleh jumlah gangguan dan stres pada kehidupan orang rata-rata, sebagai contohnya kematian pasangan 100 unit perubahan kehidupan, perceraian 73 unit, perpisahan  perkawinan 65 unit, dan kematian anggota keluarga dekat 63 unit. Skala dirancang setelah menanyakan pada ratusan orang dengan berbagai latar belakang untuk menyusun derajat relatif penyesuaian yang diperlukan oleh perubahan lingkungan kehidupan. Penelitian terakhir telah menemukan bahwa orang yang menghadapi stres umum secara optimis bukan secara pesimis adalah cenderung tidak mengalami gangguan psikosomatis, jika mereka mengalaminya mereka mudah pulih dari gangguan.

    2.     Stres Spesifik Lawan Non Spesifik

    Stres psikis spesifik dan non spesifik dapat didefenisikan sebagai kepribadian spesifik atau konflik bawah sadar yang menyebabkan ketidakseimbangan homeostatis yang berperan dalam perkembangan gangguan psikosomatis. Homeostasis merupakan ketahanan dan kekuatan tubuh dalam mempertahankan keaadaan secara konstan dan sama dalam waktu yang lama. homeostasis akan terlihat saat kita mempertahankan diri dari keadaan sters yang menyerang tubuh di mana tubuh mempertahankan keseimbangan. Tipe kepribadian tertentu yang pertama kali diidentifikasi berhubungan dengan kepribadian koroner (orang yang memiliki kemauan keras dan agresif yang cenderung mengalami oklusi miokardium).

    3.     Variabel Fisiologis

    Faktor hormonal dapat menjadi mediator antara stres dan penyakit, dan variabel lainnya adalah kerja monosit sistem kekebalan. Mediator antara stres yang didasari secara kognitif dan penyakit mungkin hormonal, seperti pada sindroma adaptasi umum Hans Selye, dimana hidrokortison adalah mediatornya, mediator mungkin mengubah fungsi sumbu hipofisis anterior hipotalamus adrenal dan penciutan limfoit. Dalam rantai hormonal, hormon dilepaskan dari hipotalamus dan menuju hipofisis anterior, dimana hormon tropik berinteraksi secara langsung atau melepaskan hormon dari kelenjar endokrin lain. Variabel penyebab lainnya mungkin adalah kerja monosit sistem kekebalan. Monosit berinteraksi dengan neuropeptida otak, yang berperan sebagai pembawa pesan (messager) antara sel-sel otak. Jadi, imunitas dapat mempengaruhi keadaan psikis dan mood.

    Melalui Hypnotherapy faktor-faktor yang menyebabkan penyakit psikosomatis tersebut dapat diselesaikan. Kenapa? Karena Hypnotherapy bekerja di level Pikiran Bawah Sadar (Unconscious Mind) sementara faktor-faktor penyebab tersebut sering kali bersumber dari pikiran bawah sadar.

    Orang yang mengalami psikosomatis mungkin akan mengalami kesulitan dalam membedakan apakah penyakit yang dideritanya itu merupakan gangguan psikosomatis atau hanya disebabkan gangguan organis biasa, apalagi jika masalah emosi/pikiran penyebab sakit itu tidak disadari. Cara paling mudah dan akurat untuk mengetahui apakah suatu penyakit adalah psikosomatis atau sakit biasa adalah dengan menggunakan terapi hipnotis. Pikiran bawah sadar sangat tahu apa yang terjadi pada diri pasien. Hypnotherapist adalah terapi yang bisa bertanya langsung ke pikiran bawah sadar pasien.

    Apabila sakit, tetaplah periksakan diri ke dokter terlebih dahulu. Apabila setelah dilakukan pemeriksaan secara medis tidak ditemukan akar penyebab masalahnya, maka pasien diduga kuat mengalami psikosomatis. Begitu pula apabila penyakit-penyakit ringan sering kambuh seolah tak ada hentinya. Kemungkinan pasien mengalami gangguan psikosomatis.

    Gejala psikosomatis bisa saja diringankan dengan obat-obatan semisal penahan rasa sakit. Namun, itu hanya menahan sementara, dan gejala penyakit akan muncul kembali berulang-ulang, dan kadang dalam bentuk yang berbeda-beda. Obat-obatan hanya menangani gejala. Selama penyebabnya (program pikiran dan emosi negatif) masih ada, gejala penyakit akan terus timbul.

    Maka dari itu pasien membutuhkan terapi hipnotis, satu-satunya solusi yang kami tahu paling cepat untuk menyembuhkan psikosomatis. Bagi hypnotherapist, menyembuhkan psikosomatis bukanlah hal yang rumit. Pasien akan dibimbing memasuki kondisi somnambulis (kondisi hipnotis yang dalam) untuk menemukan akar masalah dan kemudian membereskannya.

    Apabila masalahnya adalah program pikiran yang salah, berkaitan dengan sistem kepercayaan, salah paham dan sebagainya, maka dilakukan re-edukasi atau pembelajaran ulang agar klien mempunyai pikiran yang benar dan keyakinan baru yang positif. Sedangkan bila sebabnya adalah emosi negatif, seperti depresi, kecewa dan rasa bersalah, maka pikiran bawah sadar dipersilakan menyadari masa lalu sebagai sebuah pelajaran, menerima dirinya sepenuhnya, dan berbahagia dengan kondisi saat ini.

    Adapun tipe-tipe terapi lain yang bisa digunakan untuk para penderita psikosomatis adalah :

    a)       Psikoterapi Kelompok dan Terapi keluarga

    Karena kepentingan psikopatologis dari hubungan ibu-anak dalam perkembangan gangguan psikosomatik, modifikasi hubungan tersebut telah diajukan sebagai kemungkinan fokus penekanan dalam psikoterapi untuk gangguan psikosomatik. Toksoz Bryam Karasu menulis bahwa pendekatan kelompok harus juga menawarkan kontak intrapersonal yang lebih besar, memberikan dukungan ego yang lebih tinggi bagi ego pasien psikosomatis yang lemah dan merasa takut akan ancaman isolasi dan perpisahan parental. Terapi keluarga menawarkan harapan suatu perubahan dalam hubungan antara keluarga dan anak. Kedua terapi memiliki hasil klinis awal yang sangat baik.

    b)       Terapi Perilaku

    Biofeedback. Ini adalah terapi yang menerapkan teknik behavior dan banyak digunakan untuk mngatasi psikosomatik. Terapi yang dikembangkan oleh Nead Miller ini didasari oleh pemikiran bahwa berbagai respon atau reaksi yang dikendalikan oleh sistem syaraf otonam sebenarnya dapat diatur sendiri oleh individu melalui operant conditioningBiofeedback mempergunakan instrumen sehingga individu dapat mengenali adanya perubahan psikologis dan fisik pada dirinya dan kemudian berusaha untuk mengatur reaksinya.

    Misalnya seseorang penderita migrain atau sakit kepala. Dengan menggunakan biofeedback, ia bisa berusaha untuk rileks pada saat mendengar signal yang menunjukkan bahwa ada kontraksi otot atau denyutan dikepala.

    Penerapan teknik ini pada pasien dengan hipertensi, aritmia jantung, epilepsy dan nyeri kepala tegangan telah memberikan hasil terapetik yang membesarkan hati tetapi tidak menyakitkan.

    c)       Teknik Relaksasi

    Terapi hipertensi dapat termasuk penggunaan teknik relaksasi. Hasil yang positif telah diterbitkan tentang pengobatan penyalahgunaan alkohol dan zat lain dengan menggunakan meditasi transcendental. Teknik meditasi juga digunakan dalam pengobatan nyeri kepala.

    Metode Pengumpulan Data

    Kelompok kami menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi dan wawancara tak berstruktur. Observasi ialah metode pengumpulan data secara sistematis melalui pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena yang diteliti. Dalam artian luas observasi berarti pengamatan yang dilaksanakan secara tidak langsung dengan menggunakan alat-alat bantu yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Dalam arti sempit observasi berarti pengamatan secara langsung terhadap fenomena yang diselidiki baik dalam kondisi normal maupun dalam kondisi buatan.

    Dalam penelitian ini kami memilih pengamatan yang secara langsung, sehingga kami bisa melakukan teknik pengambilan data berupa wawancara kepada mentor daripada pasien. Metode wawancara dipergunakan sebagai cara untuk memperoleh data dengan jalan mengadakan wawancara dengan narasumber atau responden. Teknik wawancara memiliki kelebihan yakni penanya dapat menerangkan secara detail pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Pewawancara dalam mewawancarai responden hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

    a.        Pewawancara mampu membina hubungan yang baik dengan responden dan mampu menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan.

    b.       Pewawancara harus dapat menghindarkan diri dari pertanyaan yang bersifat mengarahkan atau menyarankan suatu jawaban.

    c.        Pewawancara menguasai persoalan-persoalan yang diteliti.

    Pada penelitian ini kelompok kami menggunakan Wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2010 : 197).

    Wawancara tidak terstruktur atau terbuka, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang responden. Pada penelitian pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan yang ada pada obyek, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan atau variabel yang harus diteliti. Untuk mendapatkan gambaran permasalahan yang lebih lengkap, maka peneliti perlu melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang mewakili berbagai tingkatan yang ada dalam obyek.

    Alat Bantu Penelitian

    Dalam penelitian ini kami menggunakan alat bantu berupa perekam (handphone) dan alat tulis. Selain kedua alat tersebut kami juga membuat kuesioner berupa angket berisi daftar pertanyaan untuk dijawab responden. Kuesioner ini juga dapat disebut interview tertulis. Kuesioner yang akan kami gunakan adalah kuesioner atau anget tidak langsung yaitu, daftar pertanyaan yng dikirim kepada seseorang yang dimintai keterangan untuk mengutarakan keadaan orang lain.

    Kuesioner ini disusun sedemikian rupa untuk dijawab responden, pertanyaan-pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap. Kami menggunakan pertanyaan terbuka yaitu, responden diberikan kebebasan untuk menguraikan jawabannya,  sedangkan pertanyaan yang bersifat terbuka jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya.

    Penelitian kualitatif ini menggunakan metode wawancara sebagai sarana menggali fenomena pada tiap responden. Untuk wawancara, dibentuk pedoman wawancara berdasarkan acuan teoritis yang ada.

    Draft Wawancara

    Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang kurang lebih akan ditanyakan kepada mentor dari pasien yang menderita gangguan psikosomatis:

    ·       Apa penyebab utama seseorang terkena gangguan psikosomatis?

    ·       Apakah penderita gangguan akan tahu dengan mudah kalau dia sebenarnya mengalami gangguan psikosomatis?

    ·       Ciri-ciri dari penderita gangguan psikosomatis berat adakah bedanya dengan penderita gangguan psikosomatis ringan?

    ·       Kira-kira bagaimana tanggapan wali pasien saat mengetahui bahwa anggota keluarganya mengalami gangguan psikosomatis?

    ·       Bagaimana interaksinya dengan sesama penghuni rumah sakit lainnya?

    ·       Apakah dia bisa diajak berkomunikasi dengan orang biasa?

    ·       Apakah interaksi yang dilakukan pasien dengan keluarganya cukup baik?

    ·       Bagaimana treatment yang diberikan oleh pihak rumah sakit kepada pasien? apakah sudah cukup untuk bisa menyembuhkan pasien?

    Catatan Kecil

    a.      Waktu Observasi

    Kami melakukan observasi ke lapangan pada hari Jum’at, 18 April  dan 25 April 2014, diperkirakan akan sampai ke rumah sakit siang harinya. Observasi ini kami lakukan selama satu hari. Segera setelah sampai disana kami akan memulai untuk mencari beberapa pasien yang terkena gangguan psikosomatis untuk melihat perbandingan antara pasien yang satu dengan yang lainnya dan mulai mewawancarai mentor dari si pasien tersebut.

    b.     Penampilan Pasien

    Sebelumnya kami sudah mencari-cari informasi tentang ciri-ciri atau kharakteristik dari penampilan pasien terkena gangguan psikosomatis melalui internet. Gejala yang tampak pada pasien tersebut yang banyak dijumpai di masyarakat berupa gejala sakit kepala, mudah pingsan, banyak berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pada lambung, diare, mudah gatal-gatal dan sebagainya dengan frekuensi yang berulang-ulang. 

    Pada saat orang tersebut mengalami penderitaan secara emosional, semisal pertengkaran atau permusuhan, tidak puas terhadap diri sendiri, kekecewaan atau kehilangan seseorang tanpa dukungan dari lingkaran terdekatnya, maka semua itu akan termanifestasi di badan dengan berbagai macam gejala.

    c.      Perilaku Pasien

       Bila pasien terebut mengalami konflik, maka yang pertama terjadi adalah reaksi kecemasan (nerosa). Ada lima jenis nerosa, yaitu:

    1.     Nerosa Cemas

    2.     Nerosa Histerik: Gejala utamanya, penderita akan mengeluarkan jerit-jeritan untuk melampiaskan kecemasannya.

    3.     Nerosa Fobik: Dengan ketakutan berlebih.

    4.     Nerosa Obsesif Kompulsif: Melakukan sesuatu hal secara berulang-ulang.

    5.     Nerosa Depresi: Ditandai oleh kesedihan yang berkepanjangan.

    Prosedur Penelitian

    a.        Tahap Pra-lapangan

    Terdapat enam tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti, ditambah dengan satu pertimbangan yaitu etika penelitian lapangan. Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :

    1)     Menyusun rancangan penelitian

    Rancangan penelitian mengatur sistematika yang akan dilaksanakan dalam penelitian. Memasuki langkah ini peneliti harus memahami berbagai metode dan teknik penelitian. Metode dan teknik penelitian disusun menjadi rancangan penelitian. Mutu keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan penelitian serta pemahaman dalam penyusunan teori.

    2)     Memilih lapangan penelitian

    Pemilihan lapangan penelitian diarahkan oleh teori substansif yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis kerja walaupun masih tentatif sifatnya. Dalam menentukan lapangan penelitian kita harus mempelajari dan mendalami fokus serta rumusan lapangan penelitian.

    3)     Mengurus Perizinan

    Yang harus diketahui oleh peneliti sebelum melakukan penelitian adalah siapa saja pihak yang berwenang dalam memberikan izin bagi pelaksanaan penelitian dan juga persyaratan lain yang diperlukan dalam mengurus perizinan.

    4)     Menjajaki dan Menilai Lapangan

    Pada tahapan ini, peneliti baru melakukan orientasi lapangan dan dalam hal-hal tertentu telah menilai keadaan lapangan. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mengenal segala unsur lingkungan sosial, fisik, dan keadaan alam supaya peneliti dapat mempersiapkan diri serta menyiapkan perlengkapan yang diperlukan.

    5)     Memilih dan Memanfaatkan Lingkungan

    Informan adalah penyelidik dan pemberi informasi dan data[3]. Seorang peneliti perlu memiliki seorang informan yang mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian yang berguna bagi peneliti dalam mencari dan melengkapi informasi dari penelitiannya.

    6)     Menyiapkan Perlengkapan Penelitian

    Sebelum melakukan penelitian, peneliti sejauh mungkin sudah menyiapkan segala alat dan perlengkapan penelitian yang diperlukan sebelum terjun ke dalam kancah penelitian.

    7)     Persoalan etika Penelitian

    Peneliti hendaknya menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan, adat kebiasaan, nilai dan norma sosial serta kebudayaan masyarakat yang menjadi latar penelitiannya.

    b.       Tahap Pekerjaan Lapangan

    Dalam tahapan ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperan serta sambil mengumpulkan data.

    1)      Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri

    a.      Pembatasan latar dan peneliti

    Peneliti hendaknya mengenal adanya latar terbuka dan tertutup[5]. Selain itu peneliti juga harus tahu bagaimana cara menempatkan diri sebagai peneliti yang dikenal atau tidak.

    b.     Penampilan

    Dalam hal ini, peneliti harus menyesuaikan penampilan dengan latar penelitian, seperti pakaian dan tingkah laku.

    c.      Pengenalan hubungan peneliti di lapangan

    Hubungan akrab antara subjek dan peneliti alangkah baiknya harus dibina. Hal ini akan sangat berguna bagi peneliti dalam menggali informasi karena antara peneliti dan subjek penelitian dapat saling bekerja sama dengan saling bertukar informasi.

    d.     Jumlah waktu studi

    Seorang peneliti hendaknya perlu menentukan pembagian waktu agar waktu yang digunakan di lapangan dapat dimanfaatkan seefisien dan seefektif mungkin.

    2)     Memasuki Lapangan

    a.      Keakraban Hubungan

    Dalam menjalin keakraban hubungan, sikap peneliti hendaknya pasif, hubungan yang perlu dibina berupa rapport, yaitu hubungan antara peneliti dan subjek yang sudah melebur sehingga seolah tidak ada lagi dinding pemisah di antara keduanya.

    b.     Mempelajari bahasa

    Selain mempelajari bahasa dari latar penelitiannya, peneliti juga harus mempelajari simbol-simbol yang digunakan oleh orang-orang yang menjadi subjek penelitiannya.

    c.      Peranan peneliti

    Peneliti harus dapat berperan aktif di tempat penelitiannya bahkan kadang kala peneliti dipaksa berperan ketika mengahadapi masalah yang terjadi selama proses penelitian.

    3)     Berperan-serta Sambil Mengumpulkan Data

    a.      Pengarahan batas studi

    Pada waktu menyusun usulan penelitian, peneliti harus dapat mengarahkan batas studi agar dapat memutuskan apakah mengikuti permulaan, sebagian,atau seluruh kegiatan suatu peristiwa sosial.

    b.     Mencatat data

    Proses penelitian, peneliti diwajibkan untuk mencatat data yang kemudian dapat dilengkapi dan disempurnakan bahkan dikembangkan untuk menjadi bahan penelitian.

    c.      Petunjuk tentang cara mengingat data

    Peneliti tidak dapat melakukan pengamatan sambil membuat catatan yang baik sambil melakukan pekerjaan lain. Untuk itu diperlukan trik-trik tersendiri dalam mengingat data.

    d.      Kejenuhan, keletihan, dan istirahat

    Ada masanya peneliti akan merasa jenuh dan letih dalam menjalani proses penelitian tersebut. Maka dari itu, peneliti memerlukan istirahat yang cukup untuk menyegarkan kembali pikirannya.

    e.       Meneliti suatu latar yang di dalamnya terdapat pertentangan

    Dalam menghadapi konflik, hendaknya peneliti bersikap netral, tidak memihak dan menengahi persoalan dan pertikaian yang sedang terjadi.

    f.       Analisis di lapangan

    Seorang peneliti, khususnya peneliti kualitatif mengenal adanya analisis data di lapangan walaupun analisis data secara intensif barulah dilakukan sesudah ia selesai melakukan penelitian di tempat tersebut.

    Bab 4

    Pembahasan

    Gangguan Psikosomatis

    Gangguan Psikosomatik atau yang sekarang lebih dikenal sebagai penyakit Psikofisiologis, merupakan penyakit fisik yang gejalanya disebabkan oleh proses mental dari penderitanya. Jika dalam sebuah pemeriksaan medis, tidak ditemukan penyebab fisik atas gejala-gejala yang muncul, atau jika penyakit ini muncul sebagai akibat dari kondisi emosional, seperti kemarahan, depresi, rasa bersalah, maka penyakit ini dapat diklasifikasikan sebagai penyakit Psikosomatis.

    Dalam buku The Miracle Of Mind Body Medicine, Adi W Gunawan mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan penyakit psikosomatis, antara lain:

    ·       Motivasi

    ·       Memori Sakit

    ·       Konflik

    ·       Imprint

    ·       Sugesti Diri

    ·       Identifikasi

    ·       Pengalaman masa lalu yang belum terselesaikan

    ·       Pengalaman masa kini yang belum terselesaikan

    ·       Organo Language

    ·       Menghukum diri sendiri (self punishment)

    ·       Ego state yang mengalami trauma

    ·       Identofact

    ·       Alter

    ·       Mimpi

    ·       Stress

    Namun, salah satu penyebab utama dari gangguan psikosomatis adalah stressor. Stres bisa muncul dari berbagai permasalahan dalam pikiran seseorang yang memicu reaksi emosionalnya. Adapun di bawah ini adalah penyebab umum yang dari gangguan psikosomatis:

    Stres Umum

    Stres ini dapat berupa suatu peristiwa atau suatu situasi kehidupan dimana individu tidak dapat berespon secara adekuat. Menurut Thomas Holmes dan Richard Rahe, didalam skala urutan penyesuaian kembali sosial (social read justment rating scale) menuliskan 43 peristiwa kehidupan yang disertai oleh jumlah gangguan dan stres pada kehidupan orang rata-rata, sebagai contohnya kematian pasangan 100 unit perubahan kehidupan, perceraian 73 unit, perpisahan  perkawinan 65 unit, dan kematian anggota keluarga dekat 63 unit. Skala dirancang setelah menanyakan pada ratusan orang dengan berbagai latar belakang untuk menyusun derajat relatif penyesuaian yang diperlukan oleh perubahan lingkungan kehidupan. Penelitian terakhir telah menemukan bahwa orang yang menghadapi stres umum secara optimis bukan secara pesimis adalah cenderung tidak mengalami gangguan psikosomatis, jika mereka mengalaminya mereka mudah pulih dari gangguan.

    Stres Spesifik Lawan Non Spesifik

    Stres psikis spesifik dan non spesifik dapat didefenisikan sebagai kepribadian spesifik atau konflik bawah sadar yang menyebabkan ketidakseimbangan homeostatis yang berperan dalam perkembangan gangguan psikosomatis. Homeostasis merupakan ketahanan dan kekuatan tubuh dalam mempertahankan keaadaan secara konstan dan sama dalam waktu yang lama. homeostasis akan terlihat saat kita mempertahankan diri dari keadaan sters yang menyerang tubuh di mana tubuh mempertahankan keseimbangan. Tipe kepribadian tertentu yang pertama kali diidentifikasi berhubungan dengan kepribadian koroner (orang yang memiliki kemauan keras dan agresif yang cenderung mengalami oklusi miokardium).

    Variabel Fisiologis

    Faktor hormonal dapat menjadi mediator antara stres dan penyakit, dan variabel lainnya adalah kerja monosit sistem kekebalan. Mediator antara stres yang didasari secara kognitif dan penyakit mungkin hormonal, seperti pada sindroma adaptasi umum Hans Selye, dimana hidrokortison adalah mediatornya, mediator mungkin mengubah fungsi sumbu hipofisis anterior hipotalamus adrenal dan penciutan limfoit. Dalam rantai hormonal, hormon dilepaskan dari hipotalamus dan menuju hipofisis anterior, dimana hormon tropik berinteraksi secara langsung atau melepaskan hormon dari kelenjar endokrin lain. Variabel penyebab lainnya mungkin adalah kerja monosit sistem kekebalan. Monosit berinteraksi dengan neuropeptida otak, yang berperan sebagai pembawa pesan (messager) antara sel-sel otak. Jadi, imunitas dapat mempengaruhi keadaan psikis dan mood.

    Deskripsi Pasien

    Nama: Elli Agustina (Elli)

    Tempat tinggal: Jakarta

    Status: Belum Menikah

    Pendidikan terakhir: S1 di bidang pertanian

    Masuk panti: 2009-sekarang

    Penyebab gangguan: Kecelakaan dan sempat mengalami koma.

    Kami melakukan observasi di YPKK, Bogor dan menemukan pasien dengan gangguan psikosomatis yang bernama Elli. Ia saat itu menggunakan baju kaos oblong berwarna orange dengan celana bahan ¼.  Sekilas tidak ada yang nampak berbeda dari dirinya. Ia layaknya orang normal pada umumnya duduk tenang diatas bangku panjang sambil menonton televisi. Saat itu saya belum tahu bahwa beliau adalah pasien dengan gangguan psikosomatis. Maka dari itu saya memberanikan diri untuk bertanya-tanya biasa layaknya mengobrol bersama. Saya memulai dengan bertanya nama, dan mulai masuk ke panti tersebut dari kapan, kenapa ia disana dan lain-lain. Semua pertanyaan dijawabnya dengan luwes seperti ia tidak menganggap bahwa ini adalah sesi wawancara. Semua yang kami obrolkan ia tanggapi dengan santai dan jawaban yang diberikannya cukup jelas. Ia tahu hampir semua pasien wanita yang ada di panti itu. Ia mengenal betul nama dan kebiasaan mereka. Itu bukti bahwa dia adalah orang yang mudah bergaul. Pengetahuan dan wawasannya pun cukup luas terbukti saya tidak kesulitan saat mengobrol dengannya. Ia juga saat itu bilang bahwa punya dua saudara kandung (kakak). Tapi, saat kami bertanya tentang keluarganya, tampaknya ia menjawab dengan sedikit kebohongan. Ia mengaku sudah punya anak dua, padahal saat kami lansir dari susternya Elli sebenarnya belum menikah. Ia juga sempat berbohong saat ditanya Panti tersebut memperbolehkan keluarga berkunjung ke dalam lingkungan panti, ia jawab boleh dan sebenarnya keluarga pasien hanya bisa menunggu di kantor saja dan tidak diperbolehkan masuk ke lingkungan asrama mereka. Lalu, katanya pasien boleh membawa handphone atau tidak ke dalam lingkungan tersebut ia menjawab boleh-boleh saja tapi, kalo hilang susternya gak nanggung resiko padahal sang suster bilang tidak boleh ada barang-barang seperti handphone, alat-alat yang kiranya membahayakan jiwa dan sebagainya. Namun, ia orangnya ramah dan murah senyum. Saat saya mengobrol dengannya kadang kami berdua tertawa bersama karena membahas topik-topik yang menarik. Terlepas dari itu ia juga mengatakan aktivitas apa saja yang dilakukannya selama berada di dalam Panti. Setiap pagi ia dan pasien lainnya melakukan senam pagi jam 07.30 sampai 08.00. Setiap kamis diadakan pengajian atau khotbah bagi kaum muslim dan pencerahan bagi umat kristiani. Setiap jam 10 pagi selalu dibagikan cemilan dan jam 12 makan siang bersama. Setiap bulan pergi ke Kebon Raya Bogor. Lalu, ia menambahkan bahwa jam 5 sore sudah harus masuk ke dalam kamar.

    Kami sempat bertanya ke suster tentang penyebab ia mengalami gangguan psikosomatis. Menurut suster, ia mengalami kecelakaan dan sempat mengalami koma sebenarnya saya belum terlalu jelas apakah koma yang ia alami itu selama 3 tahun atau 3 bulan.

    Hasil wawancara

    ·       Apa penyebab utama seseorang terkena gangguan psikosomatis?

    Tidak bisa dijelaskan dengan pasti apa penyebabnya, tetapi kebanyakan penyebabnya adalah dari tuntutan lingkungan, seperti tugas deadline, keluarga, rekan kerja dan lain-lain.

    ·       Apakah penderita gangguan akan tahu dengan mudah kalau dia sebenarnya mengalami gangguan psikosomatis?

    Tidak, mereka sadar ketika di ingatkan atau disadari.

    ·       Ciri-ciri dari penderita gangguan psikosomatis berat adakah bedanya dengan penderita gangguan psikosomatis ringan?

    Gangguan psikosomatis itu termasuk gangguan neurosis, ketika ganggguannya neurosis dengan mereka menjaga pola makan, pola tidur, olahraga itu sudah bisa menyembuhkan penyakitnya. Oleh karena itu tidak ada tingkatan berat dan ringannya.

    ·       Kira-kira bagaimana tanggapan wali pasien saat mengetahui bahwa anggota keluarganya mengalami gangguan psikosomatis?

    Wali mendukung kesembuhan pasien, oleh karena itu wali membawa ke panti rehab.

    ·       Bagaimana interaksinya dengan sesama penghuni rumah sakit lainnya?

    Seperti orang biasa.

    ·       Apakah dia bisa diajak berkomunikasi dengan orang biasa?

    Iya pasien psikosomatis berkomunikasi seperti orang biasa, jadi ia bisa berkomuniaksi dengan kami yang orang normal.

    ·       Apakah interaksi yang dilakukan pasien dengan keluarganya cukup baik?

    Pasien diberikan waktu 20 hari sekali untuk dikunjungi oleh keluarganya, jadi pasien berkomunikasi dengan keluarganya cukup baik.

    ·       Bagaimana treatment yang diberikan oleh pihak rumah sakit kepada pasien? apakah sudah cukup untuk bisa menyembuhkan pasien?

    Panti memberikan obat minum yang diberikan oleh psikiater dan menjalani terapi aktivitas, dengan memberikan kegiatan yang pas, istirahat, dan makan yang cukup untuk pasien.

    Hambatan/Kendala

    Dalam melakukan  penelitian ini kami mengalami kendala yaitu pada subyek yang akan kami observasi, ketika kami melakukan observasi di dua tempat yang berbeda yaitu di YPKK bogor dan di YAYASAN DAHA GRAHA mengenai gangguan psikosomatis. Ketiak kami mengobservasi di YPKK BOGOR kami menemukan ada subyek yang mengalami gangguan psikosomatis namun dari pihak YPKK sendiri tidak mengizinkan kami untuk mengambil foto si subyek jadi dalam hal ini keterangan lebih lanjut mengenai si pasien tidak dapat di telaah secara mendalam namun pihak YPKK memberi sedikit info tentang si subyek tersebut seperti nama, keterangan dia selama dirawat di yayasan tersebut dll.

    Selanjutnya kami melakukan observasi ke yayasan DAHA GRAHA dimana kami ingin menmgetahui lebih lanjut tentang psikosomatis itu sendiri namun disana tidak ada pasien dengan gangguan psikosomatis tunggal dalam arti yang dialami pasien itu terdiri dari macam-macam gangguan namun pihak dari DAHA GRAHA memberikan penjelasan tentang psikosomatis itu sendiri yang sekiranya menambah data yang kami punya untuk menulis laporan dari hasil observasi.

    Terapi

    Melalui Hypnotherapy faktor-faktor yang menyebabkan penyakit psikosomatis tersebut dapat diselesaikan. Kenapa? Karena Hypnotherapy bekerja di level Pikiran Bawah Sadar (Unconscious Mind) sementara faktor-faktor penyebab tersebut sering kali bersumber dari pikiran bawah sadar.

    Orang yang mengalami psikosomatis mungkin akan mengalami kesulitan dalam membedakan apakah penyakit yang dideritanya itu merupakan gangguan psikosomatis atau hanya disebabkan gangguan organis biasa, apalagi jika masalah emosi/pikiran penyebab sakit itu tidak disadari. Cara paling mudah dan akurat untuk mengetahui apakah suatu penyakit adalah psikosomatis atau sakit biasa adalah dengan menggunakan terapi hipnotis. Pikiran bawah sadar sangat tahu apa yang terjadi pada diri pasien. Hypnotherapist adalah terapi yang bisa bertanya langsung ke pikiran bawah sadar pasien.

    Apabila sakit, tetaplah periksakan diri ke dokter terlebih dahulu. Apabila setelah dilakukan pemeriksaan secara medis tidak ditemukan akar penyebab masalahnya, maka pasien diduga kuat mengalami psikosomatis. Begitu pula apabila penyakit-penyakit ringan sering kambuh seolah tak ada hentinya. Kemungkinan pasien mengalami gangguan psikosomatis.

    Gejala psikosomatis bisa saja diringankan dengan obat-obatan semisal penahan rasa sakit. Namun, itu hanya menahan sementara, dan gejala penyakit akan muncul kembali berulang-ulang, dan kadang dalam bentuk yang berbeda-beda. Obat-obatan hanya menangani gejala. Selama penyebabnya (program pikiran dan emosi negatif) masih ada, gejala penyakit akan terus timbul.

    Maka dari itu pasien membutuhkan terapi hipnotis, satu-satunya solusi yang kami tahu paling cepat untuk menyembuhkan psikosomatis. Bagi hypnotherapist, menyembuhkan psikosomatis bukanlah hal yang rumit. Pasien akan dibimbing memasuki kondisi somnambulis (kondisi hipnotis yang dalam) untuk menemukan akar masalah dan kemudian membereskannya.

    Apabila masalahnya adalah program pikiran yang salah, berkaitan dengan sistem kepercayaan, salah paham dan sebagainya, maka dilakukan re-edukasi atau pembelajaran ulang agar klien mempunyai pikiran yang benar dan keyakinan baru yang positif. Sedangkan bila sebabnya adalah emosi negatif, seperti depresi, kecewa dan rasa bersalah, maka pikiran bawah sadar dipersilakan menyadari masa lalu sebagai sebuah pelajaran, menerima dirinya sepenuhnya, dan berbahagia dengan kondisi saat ini.

    Adapun tipe-tipe terapi lain yang bisa digunakan untuk para penderita psikosomatis adalah :

    Psikoterapi Kelompok dan Terapi keluarga

    Karena kepentingan psikopatologis dari hubungan ibu-anak dalam perkembangan gangguan psikosomatik, modifikasi hubungan tersebut telah diajukan sebagai kemungkinan fokus penekanan dalam psikoterapi untuk gangguan psikosomatik. Toksoz Bryam Karasu menulis bahwa pendekatan kelompok harus juga menawarkan kontak intrapersonal yang lebih besar, memberikan dukungan ego yang lebih tinggi bagi ego pasien psikosomatis yang lemah dan merasa takut akan ancaman isolasi dan perpisahan parental. Terapi keluarga menawarkan harapan suatu perubahan dalam hubungan antara keluarga dan anak. Kedua terapi memiliki hasil klinis awal yang sangat baik.

    Terapi Perilaku

    Biofeedback. Ini adalah terapi yang menerapkan teknik behavior dan banyak digunakan untuk mngatasi psikosomatik. Terapi yang dikembangkan oleh Nead Miller ini didasari oleh pemikiran bahwa berbagai respon atau reaksi yang dikendalikan oleh sistem syaraf otonam sebenarnya dapat diatur sendiri oleh individu melalui operant conditioningBiofeedback mempergunakan instrumen sehingga individu dapat mengenali adanya perubahan psikologis dan fisik pada dirinya dan kemudian berusaha untuk mengatur reaksinya.

    Misalnya seseorang penderita migrain atau sakit kepala. Dengan menggunakan biofeedback, ia bisa berusaha untuk rileks pada saat mendengar signal yang menunjukkan bahwa ada kontraksi otot atau denyutan dikepala.

    Penerapan teknik ini pada pasien dengan hipertensi, aritmia jantung, epilepsy dan nyeri kepala tegangan telah memberikan hasil terapetik yang membesarkan hati tetapi tidak menyakitkan.

    Teknik Relaksasi

    Terapi hipertensi dapat termasuk penggunaan teknik relaksasi. Hasil yang positif telah diterbitkan tentang pengobatan penyalahgunaan alkohol dan zat lain dengan menggunakan meditasi transcendental. Teknik meditasi juga digunakan dalam pengobatan nyeri kepala.

    Bab 5

    Penutup

    Kesimpulan

    Secara singkat gangguan psikosomatik merupakan bentuk gangguan kesehatan yang umum dijumpai di masyarakat, tapi masih sedikit yang menyadari bahwa penyebabnya adalah masalah psikologis. Bahkan tidak banyak penderita yang berusaha menggunakan terapi psikologis untuk menyembuhkan penyakit psikosomatis.

    Penyakit-penyakit psikosomatik biasanya berkaitan dengan kerja saraf otonom. Faktor budaya serta kepribadian juga memegang peranan terhadap jenis dan gejala psikosomatis yang dimunculkan.

    Upaya mengangani gangguan psikosomatik secara integral perlu mulai dikembangkan penekatan medis saja tidaklah cukup bagi kesejahteraan pasien terutama dengan gangguan psikosomatik ini. Apalagi efek jangka panjang dari medikasi yang berakibat merugikan sering kali tidak diperkirakan sebelumnya. Sementara itu terapi psikologi perlu dikembangkan untuk juga bukan hanya melulu mengatasi gejala-gejala psikis saja, melainkan diperluas untuk menyentuh aspek fisik.

    Saran

    Tentunya, kami sebagai Mahasiswa/I menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya kepada keluarga yang salah satu anggotanya mempunyai gangguan psikosomatik agar diberikan dukungan secara penuh untuk dapat meringankan gangguan yang dialami oleh salah satu anggota keluarga dengan penuh rasa kasih sayang dan tanggung jawab.

    Serta, untuk yayasan rumah sakit yang menangani pasien dengan gangguan psikosomatik tentu harus meningkatkan sumbangsih tanpa putus asa dan kualitas pelayanan yang ada demi tercapainya kesembuhan pasien.