Blog

  • Penelitian Tindakan Kelas

    Pengertian PTK dari berbagai sumber

    Dalam bidang pendidikan, khususnya dalam praktik pembelajaran, penelitian tindakan berkembang menjadi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung. PTK dilaku- kan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. PTK berfokus pada kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas.

    Suharsimi (2002) menjelaskan PTK melalui gabungan definisi dari tiga kata yaitu “Penelitian” + “Tindakan“ + “Kelas”. Makna setiap kata tersebut adalah:

    • Penelitian; kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara dan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam memecahkan suatu masalah. 
    • Tindakan; sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Tindakan yang dilaksanakan dalam PTK berbentuk suatu rangkaian siklus kegiatan.
    • Kelas; sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Siswa yang belajar tidak hanya terbatas dalam sebuah ruangan kelas saja, melainkan dapat juga ketika siswa sedang melakukan karyawisata, praktikum di laboratorium, atau belajar tempat lain di bawah arahan guru.

    Menurut Arikunto, dkk (2006), penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

    Menurut Supardi (2006), penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat kondisi siswa.

    Menurut O’Brien (Mulyatiningsih, 2011), penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan ketika sekelompok orang (siswa) diidentifikasi permasalahannya, kemudian peneliti (guru) menetapkan suatu tindakan untuk mengatasinya.

    Menurut Kemmis dan Taggart (Padmono, 2010), penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian refleksif diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan praktik sosial mereka, serta pemahaman mereka terhadap praktik-praktek itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktek tersebut.

    Berdasarkan pengertian di atas, komponen yang terdapat dalam sebuah kelas yang dapat dijadikan obyek PTK adalah:

    • Siswa, dapat dicermati obyeknya ketika siswa sedang mengikuti proses pembelajaran. Contoh permasalahan tentang siswa yang dapat menjadi sasaran PTK antara lain perilaku disiplin siswa, motivasi atau semangat belajar siswa, keterampilan berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah dan lain-lain. 
    • Guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar atau membimbing siswa. Contoh permasalahan tentang guru yang dapat menjadi sasaran PTK antara lain penggunaan metode atau strategi pembelajaran, penggunaan pendekatan pembelajaran, dan sebagainya. 
    • Materi pelajaran, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau menyajikan materi pelajaran yang ditugaskan pada siswa. Contoh permasalahan tentang materi yang dapat menjadi sasaran PTK misalnya urutan dalam penyajian materi, pengorganisasian materi, integrasi materi, dan lain sebagainya. 
    • Peralatan atau sarana pendidikan, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar dangan menggunakan peralatan atau sarana pendidikan tertentu. Contoh permasalahan tentang peralatan atau sarana pendidikan yang dapat menjadi sasaran PTK antara lain pemanfaatan laboratorium, penggunaan media pembelajaran, dan penggunaan sumber belajar. 
    • Hasil pembelajaran yang ditinjau dari tiga ranah (kognitif, afektif, psikomotorik), merupakan produk yang harus ditingkatkan melalui PTK. Hasil pembelajaran akan terkait dengan tindakan yang dilakukan serta unsur lain dalam proses pembelajaran seperti  metode, media, guru, atau perilaku belajar siswa itu sendiri. 
    • Lingkungan, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah, maupun yang lingkungan siswa di rumah. Dalam PTK, bentuk perlakuan atau tindakan yang dilakukan adalah mengubah kondisi lingkungan menjadi lebih kondusif misalnya melalui penataan ruang kelas, penataan lingkungan sekolah, dan tindakan lainnya. 
    • Pengelolaan, merupakan kegiatan dapat diatur/direkayasa dengan bentuk tindakan. Contoh permasalahan tentang pengelolaan yang dapat menjadi sasaran PTK antara lain pengelompokan siswa, pengaturan jadwal pelajaran, pengaturan tempat duduk siswa, penataan ruang kelas, dan lain sebagainya.

    Permasalahan PTK diantaranya:

    • Masalah belajar siswa di sekolah, seperti misalnya permasalahan pem- belajaran di kelas, kesalahan-kesalahan dalam pembelajaran, miskonsepsi, misstrategi, dan lain sebagainya. 
    • Pengembangan profesionalisme guru dalam rangka peningkatan mutu perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi program dan hasil  pembela- jaran. 
    • Pengelolaan dan pengendalian, misalnya pengenalan teknik modifi- kasi perilaku, teknik memotivasi, dan teknik pengembangan potensi diri. 
    • Desain dan strategi pembelajaran di kelas, misalnya masalah pengelo- laan dan prosedur pembelajaran, implementasi dan inovasi penggunaan metode pembelajaran (misalnya penggantian metode mengajar tradisional dengan metode mengajar baru), interaksi di dalam kelas (misalnya penggunaan stretegi pengajaran yang didasarkan pada pendekatan tertentu). 
    • Penanaman dan pengembangan sikap serta nilai-nilai, misalnya pengembangan pola berpikir ilmiah dalam diri siswa. 
    • Alat bantu, media dan sumber belajar, misalnya penggunaan media perpustakaan, dan sumber belajar di dalam/luar kelas. 
    • Sistem assesment atau evaluasi proses dan hasil pembelajaran, seperti misalnya masalah evaluasi awal dan hasil pembelajaran, pengembangan instrumen penilaian berbasis kompetensi, atau penggunaan alat, metode evaluasi tertentu. 
    • Kurikulum, misalnya implementasi KBK, urutan penyajian meteri pokok, interaksi antara guru dengan siswa, interaksi antara siswa dengan materi pelajaran, atau interaksi antara siswa dengan lingkungan belajar.  
    • Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

    Karakteristik yang menunjukkan ciri dari PTK adalah:

    1. inkuiri reflektif. Penelitian tindakan kelas berangkat dari permasalahan pembelajaran riil yang sehari-hari dihadapi oleh guru dan siswa. Jadi, kegiatan penelitian berdasarkan pada pelaksanaan tugas (practise driven) dan pengambilan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi (action driven).
    2. Kolaboratif. Upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat dilakukan sendiri oleh peneliti di luar kelas, tetapi ia harus berkolaborasi dengan siswa. Penelitian tindak kelas merupakan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mewujudkan perbaikan yang diinginkan.
    3. Reflektif. Penelitian tindakan kelas memiliki ciri khas khusus, yaitu sikap reflektif yang berkelanjutan. Berbeda dengan pendekatan penelitian formal, yang sering mengutamakan pendekatan empiris eksperimental, penelitian tindakan kelas lebih menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil penelitian.

    Penelitian tindakan kelas dapat berjalan dengan baik apabila dalam perencanaan dan pelaksanaannya menerapkan enam prinsip, yaitu sebagai berikut (Hopkins, 1993):

    1. Tugas pertama dan utama guru di sekolah adalah mengajar siswa sehingga apapun metode penelitian tindakan kelas yang akan diterapkan tidak akan mengganggu komitmen sebagai pengajar.
    2. Metode pengumpulan data yang di gunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran. 
    3. Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara cukup meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya dan memperoleh data yang dapat digunakan untuk menjawab hipotesis yang di kemukakannya. 
    4. Masalah penelitian yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang merisaukannya. Bertolak dari tanggung jawab profesionalnya, guru sendiri memiliki komitmen yang diperlukan sebagai motivator intrinsik bagi guru untuk bertahan dalam pelaksanaan kegiatan yang jelas-jelas menuntut lebih dari yang sebelumnya diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas pengajarnya. 
    5. Dalam menyelenggarakan penelitian tindakan kelas, guru harus selalu bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur etika yang berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini penting ditekankan karena selain melibatkan anak-anak, penelitian tindakan kelas juga hadir dalam suatu konteks organisasional sehingga penyelenggaraannya harus mengindahkan tata krama kehidupan berorganisasi. 
    6. Kelas merupakan cakupan tanggung jawab seorang guru, namun dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas sejauh mungkin digunakan classroom excedding perspektive, artinya permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks dalam kelas atau mata pelajaran tertentu,melainkan dalam perspektif yang lebih luas ini akan berlebih-lebih lagi terasa urgensinya apabila dalam suatu penelitian tindakan kelas terlibat dari seorang pelaku.

    Langkah-langkah melaksanakan PTK:

    1. Perencanaan (Planning), yaitu persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan Penellitian Tindakan Kelas, seperti: menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan pembuatan media pembelajaran.
    2. Pelaksanaan Tindakan (Acting), yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan, skenario kerja tindakan perbaikan yang akan dikerjakan serta prosedur tindakan yang akan diterapkan. 
    3. Observasi (Observe), Observasi ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan semua rencana yang telah dibuat dengan baik, tidak ada penyimpangan-penyimpangan yang dapat memberikan hasil yang kurang maksimal dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan observasi dapat dilakukan dengan cara memberikan lembar observasi atau dengan cara lain yang sesuai dengan data yang dibutuhkan. 
    4. Refleksi (Reflecting), yaitu kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi atau hasil yang diperoleh atas yang terhimpun sebagai bentuk dampak tindakan yang telah dirancang. Berdasarkan langkah ini akan diketahui perubahan yang terjadi. Bagaimana dan sejauh mana tindakan yang ditetapkan mampu mencapai perubahan atau mengatasi masalah secara signifikan. Bertolak dari refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan dalam bentuk replanning dapat dilakukan.sumber: internet

    Tujuan PTK:

    1. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas. 
    2. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan. 
    3. Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan.

    Output atau hasil yang diharapkan melalui PTK adalah peningkatan atau perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang meliputi hal-hal berikut:

    1. Peningkatan atau perbaikan kinerja siswa di sekolah. 
    2. Peningkatan atau perbaikan mutu proses pembelajaran di kelas. 
    3. Peningkatan atau perbaikan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainya. 
    4. Peningkatan atau perbaikan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa. 
    5. Peningkatan atau perbaikan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah. 
    6. Peningkatan dan perbaikan kualitas dalam penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa di sekolah.

    Dengan memperhatikan tujuan dan hasil yang dapai dapat dicapai melalui PTK, terdapat sejumlah manfaat PTK antara lain sebagai berikut:

    1. Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan bagi para pendidik (guru) untuk meningkatkan kulitas pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat dijadikan sebagai bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah. 
    2. Menumbuh kembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan pendidik. Hal ini ikut mendukung professionalisme dan karir pendidik. 
    3. Mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antarpendidik dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah dalam pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran. 
    4. Meningkatkan kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini turut memperkuat relevansi pembelajaran bagi kebutuhan peserta didik. 
    5. Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Di samping itu, hasil belajar siswa pun dapat meningkat. 
    6. Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan, serta melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh
  • Sunan Kalijaga – SKI Indonesia

    Riwayat dan Silsilah Sunan Kalijaga

    Sunan kalijaga diperkirakan lahir pada tahun 1450 M, anak dari seorang adipati Tuban bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur. Nama Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syaikh Malaya, Pangeran Tuban, Ki Dalang Sida Brangti dan Raden Abdurrahman. Nama-nama tersebut memiliki kaitan erat dengan sejarah perjalanan hidup tokoh Walisongo ini dari sejak bernama Said. Lokajaya, hingga Sunan Kalijaga.

    Kakek Sunan Kalijaga yang bernama Aria Teja, nama aslinya adalah Abdurrahman, orang keturunan Arab. Karena berhasil mengislamkan Adipati Tuban yang bernama Aria Dikara, Abdurrahman mengawini putri Aria Dikara. Ketika menggantikan kedudukan mertuanya sebagai Bupati Tuban, Abdurrahman menggunakan nama Aria Teja. Dari perkawinan dengan putri Aria Dikara ini, Aria Teja memiliki putra bernama Aria Wilatikta. Sebelum menikah dengan putri Aria Dikara, Aria Teja telah menikah dengan putri Raja Surabaya yang bernama Aria Lembu Sura. Dari pernikahan itu, Aria Teja memiliki seorang putri yang dikenal dengan nama Nyai Ageng Manila yang kelak diperistri Sunan Ampel. 

    Kepribadian Sunan Kalijaga

    Sejak kecil Raden Said sudah diperkenalkan kepada agama Islam oleh guru agama Kadipaten Tuban. Tetapi karena melihat keadaan sekitar atau lingkungan yang kontradiksi dengan kehidupan rakyat jelata maka jiwa Raden Said berontak. Gelora jiwa muda Raden Said seakan meledak-ledak manakala melihat praktek oknum pejabat kadipaten Tuban disaat menarik pajak pada penduduk atau rakyat jelata. Rakyat yang pada waktu itu sudah sangat menderita dikarenakan adanya musim kemarau panjang, semakin sengsara, mereka harus membayar pajak yang kadangkala tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. Bahkan jauh dari kemampuan mereka. Seringkali jatah mereka untuk persediaan menghadapi musim panen berikutnya sudah disita para penarik pajak.

    Walau Raden Said putera seorang bangsawan dia lebih menyukai kehidupan bebas, yang tidak terikat adat istiadat kebangsawanan. Dia gemar bergaul dengan rakyat jelata atau dengan segala lapisan masyarakat, dari yang paling bawah hingga yang paling atas. Justru karena pergaulannya yang supel itulah dia banyak mengetahui seluk beluk kehidupan rakyat Tuban. Niat untuk mengurangi penderitaan rakyat sudah disampaikan kepada ayahnya. Tapi agaknya ayahnya tak bisa berbuat banyak. Dia cukup memahaminya pula posisi ayahnya sebagai adipati bawahan Majapahit.

          Tapi niatnya itu tidak pernah padam. Jika malam-malam sebelumnya dia sering berada di dalam kamarnya sembari mengumandangkan ayat-ayat suci al-Qur’an maka sekarang dia keluar. Di saat penjaga gudang Kadipaten tertidur lelap, Raden Said mengambil sebagian hasil bumi yang ditarik dari rakyat untuk disetorkan ke Majapahit. Bahan makanan itu dibagi-bagikan kepada rakyat yang sangat membutuhkannya. Hal ini dilakukan tanpa sepengetahuan mereka.

    Penjaga gudang makin lama makin curiga karena persediaan hasil bumi di gudang semakin sedikit, mereka ingin mengetahui siapa pencuri barang hasil bumi di dalam gudang itu. Suatu malam ia sengaja mengintip dari kejauhan, dari balik sebuah rumah tak jauh dari gudang kadipaten. Dugaannya benar, ada seseorang yang membuka pintu gudang, hampir tak berkedip penjaga gudang itu memperhatikan pencuri itu. Dia hampir tak percaya pencuri itu adalah Raden Said putera junjungannya sendiri. Untuk melaporkannya sendiri kepada adipati Wilatikta ia tak berani. Kuatir dianggap membuat fitnah. Maka penjaga gudang itu hanya minta dua orang saksi dari sang adipati untuk memergoki pencuri yang mengambil hasil bumi rakyat yang tersimpan di gudang.

    Raden Said tak pernah menyangka bahwa malam itu perbuatannya bakal ketahuan. Ketika ia hendak keluar dari gudang sambil membawa bahan-bahan makanan tiga orang prajurit kadipaten menangkapnya, beserta barang bukti yang dibawanya. Raden Said dibawa ke hadapan ayahnya. Adipati Wilatikta marah melihat perbuatan anaknya itu. Raden Said tidak menjawab untuk apakah dia mencuri barang-barang hasil bumi yang hendak disetorkan ke Majapahit. Tapi untuk itu Raden Said harus mendapat hukuman, karena kejahatan mencuri itu baru pertama kali dilakukannya maka ia hanya mendapat hukuman cambuk dua ratus kali pada tangannya. Kemudian disekap selama beberapa hari, tak boleh keluar rumah. Sesudah keluar dari hukuman dia benar-benar keluar dari lingkungan istana. Tak pernah pulang sehingga membuat cemas ibu dan adiknya. Dia mengenakan topeng khusus, berpakaian serba hitam dan kemudian merampok harta orang-orang kaya di kabupaten Tuban. Terutama orang kaya yang pelit dan para pejabat yang curang.

    Harta hasil rampokan itu diberikannya kepada fakir miskin dan orang-orang yang menderita lainnya. Sampai suatu saat, ada yang memfitnah Raden Said dengan menggunakan topeng dan pakaian yang sama. Pemfitnah tersebut lari ketika hendak ditangkap dan saat itu pula lewatlah Raden Said, sehingga yang tertangkap adalah Raden Said. Sang adipati Wilatikta juga sangat terpukul atas kejadian itu. Raden Said yang diharapkan dapat menggantikan kedudukannya ternyata telah menutup kemungkinan ke arah itu, sirna sudah segala harapan sang adipati.

    Hanya ada satu orang yang dapat mempercayai perbuatan Raden Said, yaitu Dewi Rasawulan, adik Raden Said itu berjiwa luhur dan sangat tidak mungkin melakukan perbuatan keji. Dewi Rasawulan yang sangat menyayangi kakaknya itu merasa kasihan tanpa sepengetahuan ayah dan ibunya dia meninggalkan istana Kadipaten Tuban untuk mencari Raden Said untuk diajak pulang.

    Kemanakah Raden Said sesudah diusir dari Kadipaten Tuban? Ternyata ia mengembara tanpa tujuan pasti. Pada akhirnya dia menetap di hutan Jatiwangi. Selama bertahun-tahun ia menjadi perampok budiman. Mengapa disebut perampok budiman? Karena hasil rampokkannya itu tak pernah dimakannya. Seperti dahulu, selalu diberikan kepada fakir miskin. Yang dirampoknya hanya para hartawan atau orang kaya kikir, tidak menyantuni rakyat jelata. Dan tidak mau membayar zakat.

    Di hutan Jatiwangi dia membuang nama aslinya. Orang menyebutnya dengan Brandal Lokajaya. Suatu ketika ia bertemu dengan seorang lelaki tua berjubah putih, Brandal Lokajaya hendak merampoknya, namun Brandal Lokajaya malah dinasehati oleh lelaki tua itu. Ia dinasihati bahwa apa yang dilakukannya sekarang yaitu bersedekah dengan barang curian/haram sama halnya dengan orang mencuci pakaian dengan air kencing. Raden Said tercekat lelaki itu melanjutkan ucapannya. Allah itu adalah zat yang baik, hanya menerima amal dari barang yang baik atau halal. Raden Said makin tercengang mendengar keterangan itu. Rasa malu mulai menghujam lubuk hatinya. Betapa keliru perbuatannya selama ini dipandangnya sekali lagi wajah lelaki tua itu. Agung dan berwibawa namun mencerminkan pribadi yang welas asih. Dia mulai suka dan tertarik dengan lelaki tua berjubah putih tersebut.

    Saat Raden Said terpana dengan lelaki tersebut, lelaki itu menghilang. Namun, ucapan orang tua tadi masih terngiang ditelinganya. Tentang beramal dengan barang haram yang disamakan dengan mencuci pakaian dengan air kencing. Tentang berbagai hal yang terkait dengan upaya memberantas kemiskinan.Raden Said mengejar orang itu. Segenap kemampuan dikerahkannya untuk berlari cepat akhirnya dia dapat melihat bayangan orang tua itu dari kejauhan. Setelah Raden Said berhasil mengejar. Raden Said lalu mengutarakan maksudnya untuk berguru. Lelaki itu menjawab, silakan namun dengan syarat Raden Said mau menunggui tongkatnya. Lelaki itu kemudian menancapkan tongkatnya ditepi sungai. Raden Said diperintah menunggui tongkat itu. Tak boleh beranjak dari tempat itu sebelum orang tua itu kembali menemuinya. Raden Said bersedia menerima syarat ujian itu.

    Selanjutnya lelaki itu menyeberangi sungai. Sepasang mata Raden Said terbelalak heran, lelaki itu berjalan di atas air bagaikan berjalan di daratan saja. Kakinya tidak basah terkena air, ia semakin yakin calon gurunya itu adalah seorang lelaki berilmu tinggi, waskita dan mungkin saja golongan para wali.Setelah lelaki tua itu hilang dari pandangan Raden Said, pemuda ini duduk bersila dia teringat suatu kisah ajaib yang dibacanya di dalam al-Qur’an yaitu kisah Ashabul Kahfi, maka ia segera berdoa kepada Tuhan supaya ditidurkan seperti para pemuda di Goa Kahfi ratusan tahun yang silam. Doanya dikabulkan.

    Raden Said tertidur dalam semedinya selama tiga tahun. Akar dan rerumputan telah merambati tubuhnya dan hampir menutupi sebagian besar anggota tubuhnya. Setelah tiga tahun lelaki berjubah putih itu datang menemui Raden Said. Tapi Raden Said tak bisa dibangunkan. Barulah setelah mengumandangkan adzan pemuda itu membuka sepasang matanya. Tubuh Raden Said dibersihkan, diberi pakaian baru yang bersih. Kemudian dibawa ke Tuban. Mengapa dibawa ke Tuban? Karena lelaki berjubah putih itu adalah sunan Bonang.

    Raden Said kemudian diberi pelajaran agama sesuai dengan tingkatannya yaitu tingkat para waliyullah. Di kemudian hari Raden Said terkenal dengan sebutan Sunan Kalijaga. Kalijaga artinya orang yang menjaga sungai, karena dia pernah bertapa ditepi sungai. Ada yang mengartikan Sunan Kalijaga adalah penjaga aliran kepercayaan yang hidup pada masa itu. Dijaga maksudnya supaya tidak membahayakan umat, melainkan diarahkan kepada ajaran Islam yang benar. Ada pula yang menyatakan nama Kalijaga berasal dari bahasa Arab “Qadli” dan nama aslinya sendiri, “Joko Said”, jadi frase asalnya ialah “Qadli Joko Said” (artinya Hakim Joko Said). Seperti halnya Syahadatain menjadi Sekaten, Kalimah Syahadat menjadi Kalimosodo, Dzulqaidah menjadi Dulkangidah, maka Qadli Joko Said menjadi Kalijaga.

    Perjuangan Sunan Kalijaga dalam Berdakwah

    Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung “sufistik berbasis salaf bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah. Selain diketahui sebagai dalang dan perancang lagu serta bangunan, Sunan Kalijaga juga dikenal sebagai desainer pakaian. Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil memengaruhi.   

    Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Tidak mengherankan, ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Beberapa lagu suluk ciptaannya yang populer adalah Ilir-ilir dan Gundul-gundul Pacul. Dialah menggagas baju takwa, perayaan sekatenan, garebeg maulud, serta lakon carangan Layang Kalimasada dan Petruk Dadi Ratu (Petruk Jadi Raja). Lanskap pusat kota berupa kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini pula dikonsep oleh Sunan Kalijaga.

    Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga; di antaranya adalah adipati Pandanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang. Sunan Kalijaga meneruskan pengembaraannya, berdakwah atau menyebarkan agama Islam di Jawa Tengah hingga ke Jawa Barat. Beliau sangat arif dan bijaksana dalam berdakwah sehingga dapat diterima oleh masyarakat.

    Di antara Walisongo, Sunan Kalijaga dikenal sebagai wali yang paling luas cakupan bidang dakwahnya dan paling besar pengaruhnya di kalangan masyarakat. Sebab, selain berdakwah dengan cara berkeliling dari satu tempat ke tempat lain sebagai dalang, penggubah tembang, penari topeng, perancang pakaian, perancang alat-alat pertanian, penasihat sultan dan pelindung rohani kepala-kepala daerah.Dalam usia lanjut beliau memilih Kadilangu sebagai tempat tinggalnya yang terakhir. Hingga sekarang beliau dimakamkan di Kadilangu, Demak. Semoga amal perjuangannya diterima di sisi Allah.

  • Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together dan Fase NHT

    Salah satu tujuan pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan belajar para siswa untuk meningkatkan hasil belajar, prestasi, dan pemahaman konsep siswa secara perorangan maupun kelompok. disini siswa juga dapat belajar bagaimana berkerja sama dengan teman temannya. model pembelajaran kooperatif mempunyai jenis jenisnya. salah satu model pembelajaran kooperatif yang menarik adalah tipe Numbered Head Together

    Pengertian, tujuan, karakteristik, langkah langkah, kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Number Head Together (NHT)

    Trianto (2007, h .62) menyatakan bahwa Number Head Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaraan kooperatif yang di rancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisonal. Number Head Togerther (NHT) dikembangkan oleh Spencer Kagen pada tahun 1993 bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Togerther ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang tepat selain itu, model pembelajaran tipe NHT ini juga mendorong siswa untuk meningkatka semangat kerja sama mereka. Model pembelajaran bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Semua siswa dilibatkan mereview bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut.

    Dengan model pembelajaran tipe NHT yang merupakan salah satu metode dalam pembelajaran kooperatif memungkinkan terwujudnya kondisi belajar di mana siswa dapat mengembangkan berbagai kemampuan dalam bersosialisasi,b belajar mandir dan bekerja sama.

    Ibrahim dan Herdian(2009, h 7) ada tiga tujuan yang dicapai dalam pembelajaraan kooperatif dengan tipe NHT:

    Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik
    Siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang
    Dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagai tugas, aktif bertanya,menghargai pendapat, bekerja dalam kelompok.
    Berdasarkan pendapat diatas dengan model pembelajaraan kooperatif tipe NHT diharapkan dapat meningkatkan kinerja siswa dalam mengerjakan tugas-tugas, siswa dapat menerima berbagai latar belakang teman-temannya, dan dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa.
    Karakteristik Model Numbered Heads Together

    Rusman (2012, 206), yaitu antara lain:

    1. Pembelajaran secara tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
    2. Didasarkan pada manajemen kooperatif mempunyai tiga fungsi , yaitu :
      Fungsi manajemen sebagai perencanaan, Pelaksanaan menunjukkan bahwa pelaksanaan menunujukkan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan.
      Fungsi manajemen sebagai organisasi, Menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif.
      Fungsi manajemen sebagai control, Menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui bentuk tes maupun non tes.
    3. Kemauan untuk bekerjasama. Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerjasama perlu ditentukan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerjasama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal.
    4. Keterampilan bekerjasama, Kemampuan bekerjasama dipraktekkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

    Adapun menurut Bannet dalam Isjoni (2013, h. 41) menyatakan ada lima karakteristik Metode Numbered Heads Together (NHT) adalah sebagai berikut:
    Positive Interdependence.
    Interaction Face to face.
    Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam anggota kelompok.
    Membutuhkan keluwesan.
    Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah (proses kelompok).
    Dalam karakteristik model pembelajaraan kooperatif tipe NHT yaitu adanya pendapat yang baik dan rasa tanggung jawan pribadi mengenai materi pelajaran yang didukung kelewesan untuk mengemukakan pendapat dalam meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam kelompok
    Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif dapat dibentuk secara kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berfungsi sebagai manajemen perencanaan dengan langkah- langkah pembelajaran yang sudah di tentukan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam bekerjasam, adanya tanggung jawab pri=badi maupun kelompok mengenai mata pelajaran.
    Komponen Model Numbered Heads Together
    Komponen-konponen ini membedakan antara pembelajaran dengan kegiatan kelompok biasa. Banyak aktivitas kelompok yag telah digunakan pada masa lalu dapat diadaptasikan dengan pembelajraan kooperatif.
    Menurut Trianto (2010,h.90) mengemukakan ada beberapa komponen model pembelajaraan kooperatif tipe NHT adanay sintaks didalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu berupa langkah-langkah, atau urutan kegiatan pembelajaran dana adanya kelompok didalmnya untuk menyelesaikan masalah atau tugas.
    Langkah-langkah Numbered Heads Together
    Agus (2014, h. 69) sintak Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together adalah sebagai berikut:
    Fase-Fase
    Prilaku Guru
    Fase 1: Establishing set Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik.
    Menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran, mempersiapkan peserta didik untuk belajar.
    Fase 2: Demonstrating Mendemonstasikan pengetahuan atau keterampilan
    Mendemonstarsikan keterampilan yang benar, menyajikan informasi tahap demi tahap
    Fase 3: Guided Practice
    Membimbing pelatihan
    Merencanakan dan memberi pelatihan awal.
    Fase 4: Feed bacek Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
    Mengecek apakah peserta didik telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberikan umpan balik
    Fase 5: Extended pratice
    Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
    Mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan pelatihan khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari- hari.

    Menurut Trianto (2007, h.63) dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa didalam ruangan kelas saat proses pembelajaraan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together menggunakan langkah langkah sebagai berikut :
    Penomoran Siswa dibagi dalam beberapa kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4-6 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor.
    Mengajukan pertanyaan materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran lebih menarik.
    Siswa diberi waktu berfikir dan bekerja. Berfikir bersama siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dan meyakinkan tiap anggota dalam ntimnya mengetahui jawaban itu.
    Guru memanggil salah satu nomor tertentu,kemudian Siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan menjawab pertanyaan.
    Berdasarkan langkah-langkah diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaraan kooperatif tipe NHT yaitu dengan di bentuknya kelompok yang terdiri 4-6 orang yang setiap anggota kelompoknya di beri nomor sebagai identitas dan untuk menjawab semua pertanyan yang di berikan oleh guru.
    Kelebihan dan Kekurangan Model Numbered Heads Together
    Ada beberapa kelebihan pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang di kemukakan Ibrahim (2007, h.18) anatara lain :
    Siswa lebih aktif, kreatif terhadap proses belajarnya
    Melibatkan semua siswa sehingga tanggung jawab individu dalam kelompok meningkat.
    Siswa siap semua untuk menjawab pertanyaan dari guru sehingga setiap siswa berusaha memperdalam dan memahami materi.
    Penerimaaan terhadap individu lebih besar dan meminimalisir kegaduhaan dikelas
    Mengembangkan sikap kepemimpinan siswa dan meningkatkan rasa percaya diri siswa
    Meningkatkan kebaikan budi,kepekaan dan toleransi, memberi kesempatan kepada siswa untuk membangkitkan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.
    Menurut Ahmad (2010, h. 65) adapun kekurangan pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah:
    Efisiensi waktu, belajar dengan menggunakan metode NHT memerlukan waktu yang agak panjang agar siswa memahami materi yang diajarkan.
    Membuat panik siswa, pembelajaran dengan metode NHT tidak hanya membuat siswa percaya diri, namun dapat membuat siswa grogi atau panik. Hal ini terlihat ketika siswa
    yang dipanggil nomornya untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
    Membuat repot guru, metode NHT merupakan metode belajar diskusi kelompok yang menggunakan kelompok, sehingga sebelum pembelajaran dimulai guru harus menyediakan nomor.

  • Sistem Bilangan Digital dan Konversi Bilangan Analog

    Sistem Bilangan Digital

    Pengertian 

    Sistem Digital adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengukur suatu nilai atau besaran yang bersifat tetap atau tidak teratur dalam bentuk diskrit berupa digit digit atau angka angka .Biasanya sebelum mempelajari lebih dalam tentang sistem digital pertama pasti kita akan mempelajari yang namanya Sistem Bilangan. Sistem bilangan memiliki 4 macam yaitu Biner, Oktal, Desimal, HexaDesimal. 

    1. Biner

    Biner merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis dua dan hanya mempunyai 2 buah simbol yaitu 0 dan 1. istem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dalam penulisan biasanya ditulis seperti berikut 1010012, 10012, 10102, dll.

    2. Oktal

    Oktal merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis delapan dan memiliki 8 simbol yang berbeda (0,1,2,3,4,5,6,7). Dalam penulisan biasanya ditulis seperti berikut 23078, 23558, 1028, dll.

    3. Desimal

    Desimal merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis sepuluh dan memiliki 10 simbol yang berbeda (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9). Desimal merupakan sistim bilangan yang biasa digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari.

    4. HexaDesimal

    HexaDesimal merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis 16 dan memiliki 16 simbol yang berbeda (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F). Dalam penulisan biasanya ditulis seperti berikut 2D8616, 12DA16, FA16, dll.

  • Aturan Bendera Setengah Tiang

    Setiap negara pasti dilengkapi dengan bendera sebagai perlambang, dan penanda negara itu. Dan sebagai ciri khas yang mempermudah saat dikenali didunia internasional.

    Maka tak heran jika penggunaan bendera telah menjadi suatu perhatian khusus dinegeri ini. Ya ! Negeri yang memiliki bendera dengan warna merah dan putih dengan perbandingan yang seimbang, Bagian yang berwarna merah berada diatas bagian yang berwarna putih.

    Menimbulkan kesan yang berani namun tetap berpendirian. Pada posting kali ini saya mau membahas suatu peristiwa yang lumrah kita jumpai di masyarakat Indonesia itu sendiri.

    Setiap kali memperingati hari meninggalnya pahlawan Indonesia, kita selalu diwajibkan mengibarkan bendera setengah tiang. pertanyaannya Apa sebenarnya hal itu dibenarkan? Apa itu ada dasar hukumnya?…

    JAWABANNYA IYA, ADA

    Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara Serta Lagu Kebangsaan Pasal 12 ayat 4 sampai ayat 11 telah dijelaskan dengan jelas bahwa pengibaran bendera setengah tiang itu memang diperbolehkan sebagai pertanda berkabung.

    Ini cuplikan kalimat dari Undang Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 :

    ( Ayat 4 ) Bendera Negara digunakan sebagai tanda berkabung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b apabila Presiden atau Wakil Presiden, mantan Presiden atau mantan Wakil Presiden, pimpinan atau anggota lembaga negara, menteri atau pejabat setingkat menteri, kepala daerah, dan/atau pimpinan dewan perwakilan rakyat daerah meninggal dunia.

    (Ayat 5 ) Bendera Negara sebagai tanda berkabung sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dikibarkan setengah tiang.

    (Ayat 6 ) Apabila Presiden atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meninggal dunia, pengibaran Bendera Negara setengah tiang dilakukan selama tiga hari berturut-turut di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan semua kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.

    ( Ayat 7 ) Apabila pimpinan lembaga negara dan menteri atau pejabat setingkat menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meninggal dunia, pengibaran Bendera Negara setengah tiang dilakukan selama dua hari berturut-turut terbatas pada gedung atau kantor pejabat negara yang bersangkutan.

    (Ayat 8 ) Apabila anggota lembaga negara, kepala daerah dan/atau pimpinan dewan perwakilan rakyat 

    daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meninggal dunia, pengibaran Bendera Negara setengah tiang dilakukan selama satu hari, terbatas pada gedung atau kantor pejabat yang bersangkutan.

    (Ayat 9 ) Dalam hal pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meninggal dunia di luar negeri, pengibaran Bendera Negara setengah tiang dilakukan sejak tanggal keda-tangan jenazah di Indonesia.

    (Ayat 10 ) Pengibaran Bendera Negara setengah tiang sebagai-mana dimaksud pada ayat (9) dilakukan sesuai dengan kententuan sebagaimana dimaksud pada ayat (6), ayat (7), dan ayat (8).

    ( Ayat 11 ) Dalam hal Bendera Negara sebagai tanda berkabung sebagaimana dimaksud pada ayat (5) bersamaan dengan pengibaran Bendera Negara dalam rangka peringatan hari-hari besar nasional, dua Bendera Negara dikibar-kan berdampingan, yang sebelah kiri dipasang setengah tiang dan yang sebelah kanan dipasang penuh.

    Jadi telah jelas bahwa pengibaran atau pemasangan bendera setengah tiang yang sering kita jumpai sebenarnya telah ada sumber hukum yang jelas. So .. nggak perlu ragu lagi.

    Terimakasih, Semoga bermanfaat 🙂

  • Sejarah Baden Powell – Bapak Pendiri Pramuka Dunia

    Sejarah Baden-Powell

    Ketika kita sedang membicarakan sejarah kepanduan dan sejarah Gerakan Pramuka tentunya tidak lengkap jika tidak berbicara mengenai Lord Baden-Powell Of Gilwell. Sir Robert Baden-Powell. Beliau lah yang telah memperkenalkan Gerakan Kepanduan di Dunia. Beliaulah yang telah mendirikan.

    Nama Asli                : Robert Stephenson Smyth Baden-Powell
    Nama panggilan    : Baden-Powell atau dipanggil “BP
    Nama Kecil           : Stephenson
    TTL                       : Kota London, Inggris, 22 Februari 1857
    Wafat                    : Nyeri, Kenya, 8 Januari 1941
    Nama Ayah          : Prof. Domine Baden-Powell
    Nama Ibu             : Miss Henrietta Grace Smyth

    Nama Lengkap beliau sampaai akhir hanyat : Lieutenant-General (Retired) Lord Robert Stephenson Smyth Baden-Powell of Gilwell, OM, GCMG, GCVO, KCB, KStJ.

    Robert Stephenson Smyth Baden-Powell

    • Seorang tentara Inggris dan pendiri the Boy Scouts.
    • lahir di London, Inggris pada tanggal 22 Februari 1857.
    •  Ayahnya adalah seorang guru besar Geometri di Universitas Oxford, Inggris, yaitu Prof. Domine Baden-Powell. Sedangkan ibunya adalah Miss Henrietta Grace Smyth, seorang putri dari admiral Kerajaan Britania Raya yang terkenal yaitu William T. Smyth

    Sembilan Saudara Baden-Powell

    1. Warrington
    2. George
    3. Augustus
    4. Frank
    5. Penrose
    6. Agnes
    7. Henrietta
    8. Jessie
    9. Baden Fletcher

    Julukan Baden-Powell

    • Para pandu biasa memanggilnya BP (bee-pee/bipi)
    • Nama kecil dari Sir Robert Baden-Powell adalah Ste, Stephe, Steevie atau Stephenson Di Chaterhouse School Baden-Powell dijuluki sebagai “Bathing-Towel” Baden-Powell seorang pemalas, seperti handuk yang basah, terlihat lesu dan kurang bersemangat saat pelajaran di kelas, tetapi menjadi bersemangat manakala pelajaran seni dan olah raga.  
    • • Di Afrika Selatan Baden-Powell mendapat julukan “Impeesa” yang artinya “Serigala yang tidak pernah tidur” sebenarnya lebih tepat hyena yang tidak pernah tidur karena di afrika tidak ada serigala.
    • M’hlala panzi,yang berarti dia adalah seorang yang berbaring ketika menembak. Baden-Powell mengembangkan cara menembak yang unik dan belum pernah dilihat oleh suku Zulu, yaitu berbaring dengan punggung di tanah, kemudian menembakkan senapannya dari antara kedua kakinya terbuka lebar.
    • Oleh suku Ashanti, Baden-Powell mendapat julukan Katankye, yang berarti si topi besar. Salah satu ciri Baden-Powell yang kemudian juga dipakai oleh para pandu di seluruh dunia adalah topi besar, yang berbentuk bulat dan lebarr.
    • Baden-Powell diangkat sebagai The Chief Scout of The World atau Bapak Pandu Sedunia.
    • Baden-Powell dianugerahi gelar Lord Baden-Powell of Gilwell, dengan julukan Baron oleh Raja George V.

    BUKU-BUKU BADEN-POWELL

    • on vedette (1883)
    • Cavalry Instruction (1885)
    • Reconnaissance and Scouting (1885)
    • Pigsticking Organization Hoghunting (1889)
    • The Downfall of Prempeh (1896)
    • The Metabele Campaign (1897)
    •  Sports in War (1900)
    • Sketches in Mafeking and East Africa (1907)

        Dan masih banyak lagi, Satu Buku yang terkenal yaitu SCOUTING FOR BOYS (1908)

    Penghargaan Yang Diterima Baden-Powell

    • Ashanti Star (1895)
    • Metabele Campaign (1897)
    • South African War Queen’s (1899)
    • South African War King’s (1901)
    • Companion Order of the Bath (1900)
    • Knight Commander of the Order of the Bath (1909)
    • Knight Commander of the Victorian Order (1909)
    • Chilean Order of Merit (Chili, 1910)
    • Coronation dari Raja George V (1911)
    • Knight of Grace of St John of Jerusalem (1912)
    • Knight Grand Cross of Alfonso XII (Spanyol, 1919)
    • Grand Commander of the Order of Christ (Portugal,1920)
    • Grand Commander of the Order of the Redeemeer (Yunani, 1920)
    • Storkos of the Order of Dannebrog (Denmark, 1921)
    • Order of the Commander of the Crown (Belgia, 1921)
    • Baronecty (1922)
    • Commander of the Legion of Honour (Perancis, 1922)
    •  Grand Cross of the Victorian Order (1923)
    • Order of Polonia Restituta (Polandia, 1927)
    • Order of Amanullah (Afganistan, 1928)
    •  Order of Merit classs I (Hongaria, 1929)
    •  Order of the White Lion (Chekoslowakia, 1929)
    • Grand Cross of the Order of Merit (Austria, 1931
    • Grand Cross of Gediminus (Lithuania, 1932)
    • Grand Cross of Orange of Nassau (Belanda, 1932)
    • Commander of the Order of the Oak of Luxemburg (Luxemburg,1932)
    • Red Cross of Estonia (Estonia, 1933)
    • Grand Cross of the Order of the Sword (Swedia, 1933)
    • Grand Cross of the Order of the Three Stars (Latvia, 1933)
    • Jubilee (dari Raja George V, 1935)
    • Grand Cordon of Legion of Honour (Perancis, 1936)
    • Order of Merit (1937)
    • Coronation (dari Raja George VI, 1936)
    • Awarded Wateler Peace Prize (1937)

    Gelar Kehormatan

    • Doktor Kehormatan di bidang hukum dari Universitas Edinburg (1910)
    • Doktor Kehormatan dari Universitas Toronto, Canada (1923)
    • Gelar Doktor dari Universitas McGill di Montreal, Canada
    • Gelar kehormatan doktor Ilmu-ilmu sosial dari Universitas Oxford (1923)
    • Gelar kehormatan dari Universitas Liverpool (1929)
    • Gelar kehormatan dari Universitas Cambridge (1931)

    Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, Baron I Baden-Powell Gilwell, adalah seorang tentara Inggris dan penemu the Boy Scouts, lahir di London, dan merupakan lulusan Charterhouse School. Bergabung dengan Pasukan Hussars Ke-13 di India pada tahun 1876. Dari 1888 sampai 1895, BP sukses bertugas, di India, Afghanistan, Zulu, dan Ashanti. .Sebelum dan semasa Perang Boer, BP bertugas sebagai perwira staff dari Pasukan Kerajaan Inggris (1896-1897), menjadi kolonel dari Pasukan Berkuda, Afrika Selatan, dan letnan kolonel dari Pengawal Naga ke-5 (5th Dragon Guards, 1897-1899).

    • Karena keberanian dan pengabdiannya selama mempertahankan Kota Mafikeng (dulu Mafeking) dari kepungan musuh, dipromosikan menjadi mayor jendral. Baden-Powell kemudian kembali ke Inggris, pada tahun 1908 BP menjadi letnan jendral. Dianugerahi gelar kesatria tahun 1909, kemudian pensiun dari dinas militer pada tahun berikutnya. BP membentuk the Boys Scouts di tahun 1908, dan dua tahun berikutnya BP membantu mendirikan the Girl Guides, organisasi serupa untuk para anak-anak dan remaja putri. Selama Perang Dunia I.BP bersama saudara-saudaranya bertambah akrab sepeninggal ayahnya, yang meninggal pada tanggal 11 Juni 1860. Pada usia 3 tahun Baden-Powell telah jadi seorang anak yatim. Sehingga dari sejak usia masih sangat muda, Baden-Powell dituntut untuk dapat hidup mandiri.
    • Baden-Powell telah berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya didukung oleh kekerasan hati serta keteguhan ibundanya yang tercinta Ny. Henrietta Grace
    • Baden-Powell sejak kecil sudah banyak mengagumi karya-karya ilmuwan terkenal pada zamannya, seperti Charles Darwin, Babbage, George Elliot, G.H. Lewes, dan James Martineau’ . Baden-Powell adalah seorang yang bertipe pekerja keras, beliau tidak mudah putus asa dan penolong. Hal tersebut dapat terlihat pada sebuah tulisan Baden-Powell, dalam sebuah suratnya kepada ibundanya.
    • Setelah menemui banyak kesulitan dalam memilihkan sekolah yang tepat untuk Baden-Powell seperti Rugby atau Eton, akhirya Ny. Henrietta Grace memasukkan Baden-Powell  ke harterhouse School di tahun 1870.
    • Di Charterhouse, Bad -Powell sangat populer, selain pandai dalam belajar hingga Baden-Powell meraih beasiswa, Baden-Powell Juga mengikuti banyak kegiatan ekstra seperti :
      • Marching Band,
      • Klub menembak (Rifle Corps)
      • Teater, kegemarannya ini terus digeluti hingga sering tampil dalam berbagai pementasan drama bersama sahabatnya Kenneth Mc Laren
      • Melukis dan menggambar, gambar/illustrasi selalu mengisi berbagai karya tulisnya.
      • Kiper kesebelasan Charterhouse.
    • Di Charterhouse School inilah Baden-Powell mendapat julukan lainya, yaitu ‘Bathing-Tows!’.
    • Di usia 19 tahun, Baden-Powell menamatkan sekolah di Charterhouse School. Kemudian Baden-Powell memutuskan untuk bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya Kolonel Henry Smyth, komandan dari Royal Military Academy di Woolwich. Kemudian setelah lulus dari akademi militer tersebut Baden-Powell ditempatkan di India, dengan pangkat pembantu lestnan.
    • Pengalaman Baden-Powell di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris.
    • Selain itu Baden-Powell juga terkenal sebagai orang yang pandai bergaul dan banyak kawannya. Salah seorang sahabatnya yang terdekat adalah Kenneth Mc Laren. Kebersamaan mereka telah menghasilkan banyak pengalaman baik dalam kedinasan, pementasan drama. maupun perburuan hewan liar (babi hutan).
    • Setelah sempat berpindah-pindah. dari satu kota ke kota lain. dari satu daerah ke daerah lain. bahkan dari satu negara ke negara yang lain. Baden-Powell akhirnya bertugas di Mafeking. sebuah kota di pedalaman Afrika Selatan. Kota inilah yang membuat nama BP menjadi terkenal dan menjadi pahlawan bangsanya. karena jasa-jasanya dalam memimpin pertahanan Kota Mafeking terhadap pengepungan bangsa Boer
    •  selama kurang lebih 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 sampai tanggal 18 Mei 1900). Karena jasa-jasanya ter sebut , pangkat Baden-Powell dinaikkan menjadi Mayor Jenderal. Berita tersebut kemudian sampai juga ke Inggris. membuat seluruh keluarga Baden-Powell bangga.
    • Selama bertugas di Afrika. Baden-Powell banyak melakukan petualangan sehingga pengalaman-pengalamannya makin bertambah. Karena keberaniannya. Baden-Powell mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti Zulu, Ashanti. dan Metabele. Impeesa mempunyai arti “Srigala yang tidak pernah tidur”, Hal ini disebabkan karena sifat waspada, cekatan, dan keberanian Baden-Powell (termasuk tindakan mengambil kalung manik-manik milik Raja Dinuzulu).
    • Raja Dinuzulu. adalah raja Zulu dari 1884 -1889. raja yang merupakan putra Raja Zulu Cetshwayo. beraliansi dengan para Afrikaners (orang kulit putih keturunan Belanda) dan bersengketa dengan sepu punya, Zibhebhu yang didukung Inggris. Dinuzulu lalu dituduh bersalah melakukan pengkhianatan sehingga diasingkan selama 10 tahun. Dibebaskan tahun 1910. Karena dianggap tidak bersalah. Dinuzulu akhirnya meninggal tahun 1913.
    • Pada tahun 1901. Baden-Powell kembali ke tanah airnya, Inggris dengan disambut besar-besaran sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Kemudian BP sempat pula menulis pengalaman-pengalamannya dalam buku Aids To Scouting”.
    • Kemudian Pada tahun 1907 Baden-Powell mendapatkan undangan dari perkumpulan Boys Brigade untuk mengisahkan pengalaman-pengalamannya selama di Afrika khususnya dan selama di dinas ketentaraan pada umumnya. dalam sebuah perkemahan yang diikuti 20 orang anggotanya. Perkemahan pertama tersebut diselenggarakan di Pulau Brownsea (Brownsea Island).
    • Baden-Powell pada tahun 1908 menulis buku Scouting For Boys, sebuah mahakarya” yang sangat spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan kepanduan menjadi semakin besar. Buku ini menyebar di seluruh daratan Eropa sampai ke daerah-daerah jajahan.
    • Pada tahun 1910, Baden-Powell meletakkan jabatannya di dinas ketentaraan dengan pangkat terakhirnya adalah Letnan Jendral. Mulailah Baden-Powell berkonsentrasi penuh untuk mengembangkan kepanduan ke seluruh dunia.
    • Pada tahun 1912, Baden-Powell mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui para pandu di berbagai negara. Baden-Powell menikah dengan Olave St. Clair Soames (Lady Baden-Powell) pada tahun tersebut, dan kemudian dikaruniai tiga orang anak yaitu Peter, Heather dan Betty.
    • Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan jambore tersebut (6 Agustus 1920) Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout Of The World atau Bapak Pandu Sedunia. Baden-Powell juga dianugerahi gelar Lord Baden-Powell Of Gilwell, dengan julukan Baron oleh Raia George V.
    • Setelah berkeliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang Jakarta) pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia”, BP beserta Lady Baden-Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris (sekitar tahun 1935-1938). Kemudian Baden-Powell kembali ke tanah yang amat dicintainya, Afrika.
    • Dan BP menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau akhirnya, wafat pada tanggal 8 Januari 1941 dan dengan diantar di atas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya ke tempat peristirahatan terakhir
  • Naskah Pelantikan Penggalang Ramu

    Pelantikan Penggalang Ramu

    Sebelum adik saya lantik menjadi Penggalang Ramu, kakak perlu menegaskan bahwa Gerakan Pramuka adalah suatu perkumpulan yang oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu satunya  organisai yang ditugaskan menyelenggarakan Pendidikan kepada  anak-anak dan pemuda dengan Prinsip Dasar dan Metode pendidikan kepramukaan

    Untuk itu sebelum pelantikan ini saya akan mengajukan beberapa pertanyaan yang saya minta adik untuk memberikan jawaban dengan tegas dengan suka dan rela yang dilandasi satya dan darma Pramuka Indonesia.

    Pertama:Syarat Kecakapan Umum Ramu adalah syarat minimal seorang Usia penggalang untuk menjadi anggota Pramuka.Sudahkan adik menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum tingkat penggalang Ramu?(Jawaban : Sudah)
    Kedua:Anggota Pramuka dididk untuk menjadi manusia yang dapat menjadi contoh teladan di lingkungannya.Setelah dilantik, bersediakan adik menjadi contoh perilaku  di lingkungan adik?(Jawaban : Bersedia)
    Ketiga:Sebagai perwujudan kesediaan adikBersediakan adik secara suka dan rela denggan hati yang tulus ikhlas mengucapkan janji Pramuka Trisatya?(Jawaban : Besedia)

    Sebelum mengucapkan janji kakak  persilahkan adik berdoa memohon kehadirat Tuhan Yang Maha Esa agar apa yang akan adik  ikrarkan menapat ridho  dan selalu mendapat bimbingan Nya.

    Berdoa mulai

    Berdoa selesai

    Selanjutnya peganglah ujung Sang Merah Putih, letakkan di detak jantung sebelah kiri sebagai tanda  selama jatung adik masih berdetak , adik senantiasa akan selalu ingat akan tugas dan kewajiban kepada Bangsa dan Negara

    Selanjutnya ikuti yang saya ucapkan:

    Trisatya

    • Demi Kehormatanku
    • Aku Berjanji
    • Akan bersungguh-sungguh
    • Menjalankan kewajibanku
    • Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
    • Dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
    • Mengamalkan Pancasila
    • Menolong sesama hidup
    • Dan mempersiapkan diri  membangun masyarakat
    • Serta menepati Dasa Darma Pramuka

    Atas dasar satya yang adik  ucapkan, dengan disertai kesanggupan untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai anggota pramuka, maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha  Esa, saya melantik dan mengukuhkan adik sebagai Penggalang Ramu.

    Pelantikan selesai.

    Yang melantik

    Pembina

    ……………………………………….

    SBH : ………………………………..

    Setelah pelantikan peserta didik yang telah dilantik akan menerima tanda TKU Penggalang ramu dan Surat Keterangan telah dilantik.

  • Contoh Naskah Pelantikan Penegak Bantara

    Adik-Adikku calon Penegak harapan Bangsa

    Kami puji dan kami hargai keberanian dan kesanggupan menghadap Ambalan untuk dilantik menjadi Penegak Bantara.

    Namun kakak perlu mengingatkan bahawa :

    1. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang menyelenggarakan kegiatan kepanduan di Indonesia. Tujuan pramuka adalah membentuk warga negara yang mempunyai  budi pekerti dan karakter yang baik.
    2. Dalam kehidupan sehari hari nya,  seorang pramuka harus dapat selalu menjaga nama baik dan kehormatannya dengan senan tiasa mengamalkan Tri satya dan dasa darma
    3. Mudah-mudahan adik suka dan rela menjadi seorang anggota pramuka, dan menjadi bagian persaudaraan kepanduan di Dunia.

    Adik : ………………………………. (Sebut Nama)

    Sebelum adik  kakak  lantik, kakak ingin menegaskan kembali, tolong jawab pertanyaan kakak dengan jawaban yang tegas dan keras.

    Apakah adik benar-benar ingin menjadi anggota Gerakan Pramuka ?

    ….. Benar

    Apakah Adik  benar-benar ingin menjadi Seorang Pramuka Penegak Bantara ? …………….. Benar

    Pembina:Menjadi seorang Pramuka, apalagi penegak bantara, berarti adik harus siap berubah untuk menjadi manusia yang baik.Apakah adik bersedia untuk merubah sikap, dan perilaku untuk menjadi seorang yang lebih baik?
    Calon Bantara:Bersedia
    Pembina:Seorang Pramuka selalu menjaga nama baik dan kehormatan dirinya. Dengan selalu mengamalkan satya dan darma dalam kehidupan sehari-hari.Sanggupkah adik senantiasa mengamalkan Trisatya dan Dasadarma dalam kehidupan sehari-hari.
    Calon Bantara:Sanggup
    Pembina:Seorang pramuka mempunyai janji yang harus ditepati, janji tersebut adalah tri satya.Bersediakah adik mengucap dan menepati janji tersebut.
    Calon Bantara:Bersedia

    Terimakasih adik,

    Sebelum adik mengucapkan janji, saya beri kesempatan untuk berdoa kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa.

    Berdoa Mulai …………………………………… Selesai

    Bendera Sang Merah Putih lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia, kami persilahkan untuk menjadi saksi dalam pelantikan ini….   (Petugas Masuk dengan langkah tegak, pembina memimpin penghormatan)

    Pembina:Peganglah ujung bendera Sang Merah Putih dengan tangan kananmu, dan letakkan tepat pada jantungmu, dengan sikap ini kami minta adik mengucapkan Tri Satya Pramuka Indonesia bersama kakak, tetapi ingat bahwa adik dipercaya tidak lagi memandang dari sudut pandang seorang anak, melainkan dari sudut pandangan Pemuda Dewasa.
    Tri Satya-         Demi Kehormatanku-         Aku Berjanji-         Akan bersungguh-sungguh-         Menjalankan kewajibanku-         Terhadap Tuhan Yang Maha Esa-         Dan Negara Kesatuan Republik Indonesia-         Mengamalkan Pancasila-         Menolong sesama hidup-         Dan ikut serta membangun masyarakat-         Serta menepati Dasa Darma Pramuka
    Kami semua percaya kepadamu sepenuhnya bahwa adik akan senatiasa berusaha untuk menepati janji yang adik ucapkan.Ingatlah bahwa adik mengucapkan Tri Satya dengan meletakkan Sang Merah Putih tepat di jantungmu, dengan maksud selama adik masih hidup tiap denyut jantungmu akan memperingatkan kepadamu kewajiban untuk berusaha dengan segala kesungguhan hatimu, menepai janji yang telah adik ucapkan.

    Kenakan sendiri tanda Penegak Bantara sebagai kiasan bahwa adik dengan suka dan rela meletakkan sendiri kewajiban Penegak Indonesa dulu di atas pundakmu (tanda Selesai dipasang)

    Kiranya Bendera Merah Putih telah cukup menjadi Saksi dalam pelantikan ini, kami persilahkan untuk disimpan kembali

    Atas nama Ambalan Penegak Saya lantik adik menjadi Pramuka Penegak Bantara dan saya terima adik sebagai ang gota Ambalan kita.

    (Pembina Mengambil tanda Bantara)

  • Pendamping Kanan dan Pendamping Kiri Pelantikan Bantara

    Pendamping Kanan dan Pendamping Kiri Pelantikan Bantara

    Dalam pelantikan Bantara, setiap calon Bantara akan memiliki Pendamping Kanan dan Pendamping Kiri. Pendamping ini akan menjadi teman bagi penegak yang akan menerima beban Pangkat Bantara.

    Laporan Pendamping Kanan dan Pendamping Kiri

    Dalam Pelantikan Pramuka Bantara

    Dalam Pelantikan Bantara ada suatu hal yang unik, yaitu adanya pendampingan dari calon penegak yang akan dilantik. Pendampingan ini tidak ada dalam golongan siaga dan penggalang. 

    Pendamping Kanan adalah seorang Penegak yang bertugas sebagai pendamping, bertanggungjawab atas penilaian terhadap segi kejiwaan dan kepribadian anggota Pramuka yang didampinginya.

    Pendamping Kiri adalah seorang Penegak yang bertugas sebagai pendamping, bertanggungjawab atas penilaian terhadap segi kecakapan dan aktifitas anggota Pramuka yang didampinginya.

    Pendamping Kanan/ Kiri sebelum memasuki ruangan/ forum boleh mengetuk pintu terlebih dahulu :

    Pendamping Kanan/ Kiri : Kami Perantara Kanan/ Kiri akan menghadapkan seorang Pemuda Indonesia, di depan Dewan kehormatan ( dalam Rumah Adat ) untuk dilantik sebagai anggota Penegak Bantara ……….

    Kakak Pembina : Silahkan masuk …!

    Selanjutnya adalah dialog/ tanya jawab antara Kakak Pembina dengan Pendamping kanan/ Kiri :

    Pendamping Kanan/ Kiri : Lapor…! Kami Perantara Kanan/ Kiri akan menghadapkan seorang Pemuda Indonesia, yang Berjumlah ……………… di depan Pembina untuk dilantik sebagai anggota Penegak Bantara

    Kakak Pembina : Adik-adik Perantara, atas nama Saudara-saudaramu seperjuangan dan se ambalanmu, sebelum Kakak menerima dan melantik calon penegak yang kalian hadapkan, terlebih dahulu saya berkewajiban meminta pertanggung jawaban kepada adik- adik Pendamping, atas pengamatan dan penilaianmu mengenai perkembangan calon Penegak. dari segi kejiwaan dan kepribadian maupun segi kecakapan dan aktifitasnya sehari-hari,berdasarkan pengetahuan dan pengalamanmu dalam pergaulan dengan calon penegak di masa lalu ?

    Pendamping Kanan : Saya menyatakan bahwa calon Penegak ini memiliki jiwa yang kuat dan tekad yang baik yang senantiasa menjunjung harkat dan harga dirinya serta martabatnya sebagai manusia Indonesia, insan Pancasila, kehormatan bangsa dan negaranya serta memiliki kemauan yang teguh dalam mengembangkan kualitas dirinya terhadap Tuhan, Negara dan pengabdiaanya kepada masyarakat dan lingkungannya.

    Kakak Pembina : Terima kasih kepada adik perantara Kanan atas pertanggungjawabanmu. Selanjutnya kepadamu Adik perantara kiri berdasarkan pengetahuan dan pengalamanmu dari segi Kecakapan dan aktifitasnya ?

    Pendamping Kiri : Saya Menyatakan bahwa calon Penegak telah memiliki kecakapan dan kemampuan yang senantiasa berupaya menjunjung taraf kehidupannya, memiliki aktifitas dan perilaku yang baik, berguna bagi dirinya serta pengabdiannya bagi masyarakat dan lingkungannya.

    Kakak Pembina : Terima Kasih Adik-adik Perantara Kanan dan kiri, yang telah memberikan pertangggungjawabanmu atas calon Penegak yang adik –adik hadapkan.

    Selanjutnya Pertanyaan ini kami tujukan kepada adik calon Penegak,Setelah mendengarkan pertanggungjawaban perantaramu, apakah adik membenarkan seluruh pernyataan yang dikemukakan oleh kedua perantaramu dan mengakui kebenarannya untuk selalu memegang teguh dan tetap melaksanakan dalam kehidupanmu dengan nyata di masa yang akan datang ?

    Calon Penegak : Dengan ketulusan hati. Saya menyatakan membenarkan seluruh pernyataan perantara kanan dan kiri.

    Pembina Penegak : Terima kasih atas keberanian dan ketulusan adik calon penegak. Kakakmu tetap dan senantiasa mempercayai segala pernyatan yang telah adik adik kemukakan.

    Kemudian kepadamu, perantara kanan dan kiri untuk mengantakan Saudaramu Calon penegak Bantara Untuk bersuci dan minta ijin kepada orang tua, setlah itu silahkan antarkan kembali menuju tempat adat.

    Pendamping Kanan/ Kiri mengantarkan pendamping kanan untuk membasuh kedua tangan dan mencuci muka dengan air kembang setaman, (sebagai kiasan segala sesuatu yang dilasanakan di Ambalan Soekarno adalah bersih dan wangi.)

    Pendamping kanan/kiri mengantar calon bantar kedua orang tua untuk minta ijin

    Calon Penegak : Bapak, pada pada hari ini, saya telah menyelesaikan SKU Penegak bantara, dan akan dilantik menjadi penegak bantara. Mohon Doa dan restu dari Bapak. (Sambil Sungkem)

    Bapak Calon Penegak : Sama meretui mu Anak ku, semoga dengan dilantik bantara hari ini engkau menjadi pemimpin bangsa yang baik di masa depan

    Calon Penegak : Ibu, pada pada hari ini, saya telah menyelesaikan SKU Penegak bantara, dan akan dilantik menjadi penegak bantara. Mohon Doa dan restu dari Bapak. (Sambil Sungkem)

    Bapak Calon Penegak : Sama meretui mu Anak ku, semoga dengan dilantik bantara hari ini engkau menjadi pemimpin bangsa yang baik di masa depan

    Pendamping Kanan/ Kiri mengantarkan kembali Calon penegak kepada Kakak Pembina

    Pendamping Kanan : Kakak kami sudah mengantarkan saudara kami calon penegak untuk melaksanak adat amabalan 

    Pembina Penegak : Terima kasih Pendamping kanan dan Kiri, silahkan lepaskan apitanmu kepada calon penegak, biarkan dia mandiri dan bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Silakan Pendamping kanan dan Kiri kembali ke barisan

     ( Dilanjutkan dengan tanya jawab pelantikan antara Kakak Pembina dan Calon Penegak )

    Dalam pelaksanaan pelantikan, contoh narasi di atas dapat dikembangkan dan mengalir, narasi di atas hanya contoh saja, silahkan kakak dan adik kembangkan dan dapat pula improvisasi di lapangan.

  • Tata Cara dan Aturan Upacara Pembukaan Musyawarah Gugus – MUGUS

    Tata Cara dan Aturan Upacara Pembukaan Musyawarah Gugus – MUGUS

    Upara Pembukaan Musyawarah Gugus atau Mugus merupakan kegiatan penting yang dilakukan dalam menenetukan dan mengevaluasi arah program Gugus. Upacara dilakukan dengan aturan dan tatib khusus sebagai berikut:

    Upacara Pembukaan MUGUS

    Upacara Mugus dilaksanakan dengan menghadirkan semulurh pihak-pihak yang terkait dengan Gugus Depan satuan Pramuka. Pihak-pihak tersebut adalah:

    1. Pengukuran Gudep
    2. Perwakilan SGTD
    3. Komite Sekolah
    4. Pembina
    5. Wakil dari Kwartir Ranting

    Seluruh peserta diundang dengan surat undangan resmi yang dicatat pada buku kirani.

    Susun Acara Mugus

    1. Pengantar oleh pembawa acara

    Contoh teks pembawa acara Musyawarah Gugus Depan

    Assalamu’alaikum Wr., Wb.

    Selamat datang dan terima kasih kami ucapkan kepada seluruh tamu undangan yang bersedia meluangkan waktunya untuk menghadiri Musyawarah Gugus Depan pada hari ini.

    Yang terhormat Majelis Pembimbing Gugus Depan, Bpk/ibu……
    Yang terhormat Kakak-kakak Penggurus Gugus Depan
    Yang kami hormati pembina Gugus Depan, Bpk/ ibu…
    Yang kami hormati tamu undangan yang menyempatkan waktu untuk menghadiri Mugus
    Dan yang kami sayangi dan kami banggakan perwakilan peserta didik golongan ….

    Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayah serta inayahnya kepada kita semua sehingga dapat menghadiri Mugus pada hari ini. Saya selaku pembawa acara akan membacakan susunan acara Mugus pada hari ini. Pertama pembukaan:

    2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya Indonesia Raya

    Indonesia tanah airku
    Tanah tumpah darahku
    Di sanalah aku berdiri
    jadi pandu ibuku

    Indonesia kebangsaanku
    Bangsa dan tanah airku
    Marilah kita berseru
    Indonesia bersatu

    Hiduplah tanahku
    Hiduplah negeriku
    Bangsaku rakyatku semuanya
    Bangunlah jiwanya bangunlah raganya
    Untuk Indonesia raya

    Indonesia raya merdeka merdeka
    Tanahku negeriku yang ku cinta
    Indonesia raya merdeka merdeka
    Hiduplah Indonesia raya

    3. Hening Cipta oleh pembina upacara(Ka Mabigus)

    Hening Cipta

    Dengan seluruh
    Angkasa raya memuji
    Pahlawan negara

    Nan gugur remaja
    Diribaan bendera
    Bela nusa bangsa

    Kau ku kenang wahai bunga putra bangsa
    Harga jasa kau cahya pelita
    Bagi Indonesia merdeka

    4. Laporan persiapan oleh ketua panitia Mugus

    Contoh laporan Ketua Panitia Mugus

    Assalamu’alaikum Wr., Wb.

    Yang terhormat Majelis Pembimbing Gugus Depan, Bpk/ibu……

    Yang terhormat Kakak-kakak Penggurus Gugus Depan

    Yang kami hormati pembina Gugus Depan, Bpk/ ibu…

    Yang kami hormati tamu undangan yang menyempatkan waktu untuk menghadiri Mugus

    Dan yang kami sayangi dan kami banggakan perwakilan peserta didik golongan ….

    Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayah serta inayahnya kepada kita semua sehingga dapat menghadiri Mugus pada hari ini. Saya selaku ketua panitia akan melaporkan terkait dengan pelaksanaan Mugus pada hari ini

    Musyawarah Gugus Depan dilaksanakan di…

    Yang diikuti oleh Mabigus, Komite Sekolah, Pembina Gugus Depan, serta perwakilan peserta didik. Kegiatan Mugus Ini dilaksanakan dengan 4 tahapan yakni sidang pleno I, II, dan III serta evaluasi

    5. Sambutan diteruskan pembukaan Mugus oleh Ka Pembina

    Assalamu’alaikum Wr., Wb.

    Yang terhormat Majelis Pembimbing Gugus Depan, Bpk/ibu……
    Yang terhormat Kakak-kakak Penggurus Gugus Depan
    Yang kami hormati pembina Gugus Depan, Bpk/ ibu…
    Yang kami hormati tamu undangan yang menyempatkan waktu untuk menghadiri Mugus
    Dan yang kami sayangi dan kami banggakan perwakilan peserta didik golongan ….

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya kepada kita, sehingga kita dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat wal afiat. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW.

    Kakak-kakak yang saya hormati,

    Dalam kesempatan yang berbahagia ini, pertama saya ingin mengucapkan selamat datang kepada seluruh hadirin peserta Musyawarah gugus pada taun ini.

    Melalui kegiatan musyawarah gugus ini semoga mampu meningkatkan kinerja dan prestasi gugus depan … Sehingga gugus depan …. mampu memberi kebanggaan bagi masyarakat.

    Dalam kepengurusan yang akan datang semoga kinerja gugus depan …mampu menjadi teladan bagi…..gugus depan gugus depan laing di lingkungan kita.

    Selamat bermusyawarah semoga menghasilkan hal terbaik bagi gugus depan kita.

    Wassalamualaikum wr.wb.

    6. Doa penutup (dapat diteruskan Hymne Pramuka)

    Assalamualaikum wr.wb

    Hadirin yang berbahagia mari kita sejenak berdoa dan menundukan kepala semoga pelaksanaan Mugus tahun ini diridhoi Allah SWT.

    Bissmillahirrahmanirrahim

    Alhamdulillahhirobbil alamin

    Hamdasyakirin hamdannaimin hamdayyuafiihi ni ammahu wa yu kafi ummaziddah

    Ya rabbana lakalhamdu kama yam bighili jalaaliwajhikalkarimi waadzimi sulthonik

    Ya allah ya rabbal alamin,

    Mudahkanlah kami dalam menjalankan mugus ini

    Semoga mendapatkan hasil yang terbaik bagi semuanya,

    Robbana atina fiddunya hasanah

    Wafill a khiroti hasanah

    Waqina adzabannar.

    Amiin

    Wassalamualaikum wr.wb

    Hymne Pramuka

    Kami.. pramuka Indonesia
    Manusia pancasila
    Satyaku kuidarmakan

    Darmaku ku baktikan
    Agar jaya Indonesia
    Indonesia tanah airku
    Kami jadi pandumu

    7. Istirahat (tamu undangan meninggalkan tempat)

    Pembawa acara : “Demikianlah rangkaian acara pembukaan musyawarah gugus depan, tamu undangan diperkenankan meninggalkan tempat undangan”.

    8.  Penutupan

    Dengan demikian upacara pembukaan musyawarah telah dibuka

    Kegiatan Mugus

    Sidang dapat diartikan sebagai suatu pertemuan untuk membicarakan sesuatu yang dihadiri oleh semua anggota Dewan Ambalan. Sidang disebut juga musyawarah. Kata Musyawarah  berasal dari kata Syawara yaitu berasal dari Bahasa Arab yang berarti berunding, urun rembuk atau mengatakan dan mengajukan sesuatu.Istilah-istilah lain dalam tata Negara Indonesia dan kehidupan modern tentang musyawarah dikenal dengan sebutan “syuro”, “rembug desa”, “kerapatan nagari” bahkan “demokrasi”. Kewajiban musyawarah hanya untuk urusan keduniawian. Jadi musyawarah adalah merupakan suatu upaya bersama dengan sikap rendah hati untuk memecahkan persoalan (mencari jalan keluar) guna mengambil keputusan bersama dalam penyelesaian atau pemecahan masalah yang menyangkut urusan keduniawian.

    Macam-Macam Persidangan

    1.  Sidang Kehormatan

    a. Pengertian

    Yaitu sidang khusus yang dilaksanakan oleh dewan ambalan karena adanya hal yang sangat istimewa yaitu:

    1. Pelanggaran adat dan kode etik gerakan pramuka
    2. Pemberian tanda penghargaan karena preatasi dan perjuangan pada Ambalan

    b. Adat Ambalan/ Racana

    Adat ambalan adalah adat kebiasaan yang ditentukan dan ditaati oleh para Pramuka Penegak dan Pandega di Suatu Ambalan/ Racana. Adat memiliki tujuan yakni agar dengan adanya adat kebiasaan tersebut, para Pramuka Penegak dan Pandega dapat membiasakan diri menepati segala peraturan yang berlaku  di tempat mereka.

    Memahami Adat Ambalan/ Racana.

    Proses pembuatan adat ambalan/ racana dilakukan seperti pembuatan sandi ambalan/ racana yaitu melalui musyawarah ambalan.

    1. Adat ambalan/ racana sebaiknya tidak usah tertulis, tetapi benar-benar dihayati dan dipatuhi oleh setiap anggotanya. Jika seseorang merasa telah melanggar adat yang berlaku bersedia menerima sangsi.
    2. Adat Ambalan / Racana harus mampu mendorong para anggotanya untuk bertindak disiplin., patuh dan mengarah kepada kehidupan bermasyarakat yang baik dan maju.
    3. Di dalam adat Ambalan/ Racana harus terdapat ketentuan :
      1. Wajib mengikuti renungan jiwa sebelum dilantik sebagai Penegak Bantara.
      2. Variasi dalam melaksanakan pelantikan, dapat menimbulkan kesan menyenangkan yang sukar dilupakan bagi yang dilantik, seperti misalnya : sebelum dilantik harus mencuci wajahnya, lalu membersihkan dengan handuk putih, lalu menghormat kepada bendera sebelum memasuki ruangan, suhud kepada orang tuannya sebelum dilantik dll.
      3. Pada upacara kenaikan tingkat, dari Penegak Bantara ke Penegak Laksana ada pemberian pusaka sesuai dengan adapt setempat, antara lain seperti : bamboo runcing beserta bendera merah putihnya, Panah beserta busurnya, keris dll. Pengadaan dan pemberian pusaka ini harus disertai maknanya.
      4. Adat ambalan/ racana merupakan adat kebiasaan di lingkungan ambalan/ racana  yang merupakan tingkah perilaku yang unik dan positif, contoh :

    1.      Bagi yang terlambat datang harus menyalami seluruh anggota yang telah hadir terlebih dahulu,

    2.      Saling memberikan salam saat bertemu dimana saja.

    3.      Pada saat pembacaan sandi ambalan mengambil sikap/ gerakan tertentu.

    e.       Pada hakekatnya Adat ambalan/ racana merupakan gambaran watak dan ciri khas kehidupan di lingkungan ambalan/ racana.

    2.      SIDANG / MUSYAWARAH AMBALAN/RACANA

    Musyawarah Ambalan/ Racana merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan dalam memberikan dan menanamkan nilai kebersamaan, rasa memiliki, kedisiplinan dan permusyawaratan suatu ambalan/ racana. Dalam melaksanakan musyawarah ambalan banyak dilakukan berbagai macam cara dengan yang paling sederhana.

    Berikut ini merupakan salah satu contoh bentuk musyawarah ambalan/ racana yang dilaksanakan dalam upaya memberikan nilai pendidikan suatu organisasi yang positif , sesuai dengan tujuan, harapan dan aspirasi para anggota ambalan/ racana. Dengan demikian para anggota pramuka akan mempu mengelola dan menyelenggarakan sistem manajemen  di ambalan/ racana dengan baik.

    1. Pengertian.

                Musyawarah merupakan forum tertinggi dalam menetapkan suatu kebijakandan keputusan oleh suatu Ambalan/ Racana. Muyawarah ambalan/ Racana dilaksanakan 1 (satu ) tahun sekali sesuai dengan masa baktinya.

    2. Acara Musyawarah.

                Dalam menyelenggarajkan musyawarah Ambalan / Racana maka perlu menetapkan agenda pokok musyawarah tersebut antara lain :

    1. Mendengarkan dan menanggapi laporan pertanggungjawaban pengurus    Ambalan/Racana masa bakti pengurus lama.
    2. Evaluasi Program kerja yang telah dilaksanakan
    3. Menyusun Rencana/ Program kerja untuk masa bakti yang akan datang.
    4. Pemilihan Pengurus Ambalan/ Racana masa bakti yang akan datang.

    3. Peserta Musyawarah.

                Ambalan/ Racana sebelum menyelenggarakan musyawarah harus menetapkan siapa saja yang berhak mengikuti kegiatan tersebut :

    a. Pengurus Ambalan / Racana.

    b. Para Pemimpin / wakil pemimpin Sangga/ Reka / anggota

    c. Pembina Penegak/ Pandega sebagai konsultan/ Penasehat

    4.      Pelaksanaan Musyawarah.

    a.       Sidang Pendahuluan.

    Dalam melaksanakan musyawarah. peserta sebelumnya menentukan siapakah yang akan memimpin dalam sidang Pendahuluan. Biasanya dalam sidang ini dipimpin oleh Pradana/ Ketua Racana atau pengurus lainnya yang ditunjuk.

    Dalam sidang Pendahuluan memiliki agenda acara :

    1.      Menetapkan tata tertib dan agenda acara.

    2.      Memilih dan menetapkan pimpinan Sidang- sidang selanjutnya/ bisa membentuk semacam Presidium. ( Biasanya dipilih  3 orang. Terdiri 1 orang ketua dan 2 orang anggota )

    b.      Persidangan.

    1. Rapat Pleno. ( Pertama )

           Dalam rapat ini dipimpin oleh pimpinan sidang yang telah ditetapkan disebut dengan nama Presidium. Agenda acaranya :

    a.       Mendengarkan laporan Pertanggungjawaban  Pradana/ Ketua Racana /    Pengurus ambalan selama masa baktinya.

    b.      Melakukan Evaluasi kegiatan / tanggapan forum atas laporan pertanggungjawaban yang telah dilaksanakan.

    c.       Mensyahkan laporan Pertanggungjawaban Ambalan/ Racana lama.

    2. Rapat Pleno ( Kedua )

           Dalam Sidang Pleno ini membahas antara lain :

    1.      Pembagian Bidang – bidang/ komisi yang dibentuk untuk menyusun rencana/ program kerja.

    2.      Melaksanakan Rapat – Rapat komisi /  masing masing bidang

           Bidang/ komisi tersebut misalnya dapat terdiri dari :

    a.       Komisi Organi sasi dan keuangan.

    Membicarakan struktur pengurus / Dewan yang akan dibentuk disesuikan dengan kebutuhan. Termasuk didalamnya Dewan Kehornatan. Dalam komisi ini juga menetapkan tata cara pemilihan Pradana dan pengurus Dewan ambalan/ Ketua Racana dan pengurus Dewan Racana.

    Menetapkan sistem administrasi dan besarnya iuran anggota dll.

    b.      Komisi Kegiatan.

    Yaitu menyusun rencana / program kerja yang akan datang. Bentuk kegiatan maupun latihan rutin yang akan dilaksanakan.

    c.       Komisi Adat / sandi / pusaka Ambalam – Racana.

    Di komisi ini biasanya membicarakan peninjauan/ penggunaan kembali Adat/ Sandi / Pusaka Ambalan/ Racana apakah masih relevan dan sesuai dengan perkembangan di lingkungan Ambalan/ Racana.

    3. Rapat Pleno ( Ketiga )

    Di sidang ini berisi agenda acara antara lain :

    a.       Mendengarkan dan menanggapi laporan hasil rapat komisi/  masing masing bidang.

    b.      Mensyahkan hasil rapat dari masing masing bidang/ komisi.

    c.       Membentuk tim Perumus. Tim Perumus ini bertugas menyusun seluruh hasil keputusan dari rapat- rapat komisi.

    d.      Mengadakan Pemilihan Pengurus Ambalan/ Racana setelah mendengarkan hasil dari rapat tim perumus sub komisi organisasi/ keuangan.

    Dalam Pemilihan Pengurus Dewan Ambalan/ Racana dapat dilakukan berbagai macam cara misalnya :

    1. Pemilihan secara langsung Pradana/ Ketua Racana dan dilanjutkan dengan melengkapi susunan pengurusnya.

    2. Pemilihan secara langsung Pradana/ Ketua Racana dan membentuk tim formatur. Tim Formatur adalah tim yang bertugas menyusun pengurus dengan masa tugas dan jangka waktu tertentu. Tim Formatur ini  dipimpin oleh Pradana / Ketua Racana Terpilih.

    3. Pemilihan seluruh pengurus dewan ambalan/ racana diserahkan kepada tim Formatur.

    4. Pemilihan secara langsung Pradana/ Ketua Racana dilaksanakan dalam waktu tertentu dilaksanakan secara langsung. umum, bebas dan rahasia oleh seluruh anggota ambalan/ racana.

    5.      Sidang Penutup

     Dalam agenda ini yang dilaksanakan antara  lain :

    a.       Membacakan seluruh hasil dan kesimpulan selama siding  dan sekaligus mensyahkannya.

    b.      Menyerahkan hasil tim perumus kepada Pradana/ Ketua Racana terpilih untuk menyelesaikan tugas tugasnya.  mis. Tugas tim formatur dll ( apabila pemilihan dilaksanakan dalam acara saat itu )

    c.       Menutup sidang.

    3.      MUSYAWARAH GUGUS DEPAN

    Musyawarah Gugusdepan disingkat Mugus adalah pemegang kekuasaan tertinggi di setiap Gugusdepan Gerakan Pramuka.

    Ketentuan Mugus

    1. Mugus diadakan setiap 3 tahun sekali.
    2. Diantara dua waktu Mugus jika ada hal-hal yang bersifat mendesak dan luar biasa dapat diadakan Mugus Luar Biasa.
    3. Mugus dan Mugus Luar Biasa dinyatakan sah jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah utusan.
    4. Yang berhak hadir dalam Mugus terdiri atas:
      1. Ketua Gudep.
      2. Para Pembina Satuan.
      3. Para Pembantu Pembina Satuan.
      4. Perwakilan Majelis Pembimbing Gudep.
      5. Perwakilan Dewan Penegak.
      6. Perwakilan Dewan Pandega.
    5. Pada Mugus dan Mugus Luar Biasa setiap peserta yang hadir berhak satu suara.
    6. Penyampaian usul dan materi Mugus dan Mugus Luar Biasa:
      Materi atau bahan tertulis Mugus disiapkan oleh Ketua Gudep selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum waktu pelaksanaan Mugus dan disampaikan kepada semua peserta yang berhak hadir dalam Mugus.
    7. Keputusan Mugus dan Mugus Luar Biasa tidak boleh bertentangan dengan AD dan ART Gerakan Pramuka, Keputusan Munas, Musda, Mucab, Musran, dan Keputusan Kwarnas, Kwarda, Kwarcab dan Kwarran.
    8. Pimpinan Mugus adalah Presidium yang dipilih oleh Mugus yang jumlahnya gasal.
    9. Sampai dengan serah terima jabatan Ketua Gudep, Ketua Gudep lama berstatus demisioner

    Persiapan Mugus

    Langkah-langkah persiapan Mugus adalah sebagai berikut:

    1. Menyusun laporan pertanggungjawaban Gudep sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
    2. Menyampaikan bahan tertulis Mugus termasuk visi dan misi Gudep yang akan dicapai selama 3 tahun.
    3. Menyusun rencana kerja untuk mencapai visi dan misi.
    4. Menyampaikan nama-nama calon yang akan ikut dalam pemilihan Ketua Gudep.
    5. Menghimpun usul-usul dan saran dari peserta

    Acara Mugus        

    1. Acara Pokok Mugus adalah:

    a) Laporan pertanggungjawaban Ketua Gudep selama masa baktinya,  termasuk pertanggungjawaban keuangan.

    b) Menetapkan rencana kerja gudep termasuk visi dan misi. untuk masa bakti berikutnya.

    c) Memilih Ketua Gudep untuk masa bakti berikutnya.

    d) Pelantikan Ketua Gudep terpilih oleh Ketua Presidium Mugus.

    2. Acara laporan pertanggungjawaban Gudep termasuk laporan pertanggungjawaban keuangan harus diselesaikan sebelum acara yang lain.

    3. Laporan pertanggungjawaban keuangan Gudep selama masa baktinya yang dibuat oleh Ketua Gudep dengan bantuan seorang ahli administrasi keuangan, sebelum diajukan pada Mugus diteliti dan disyahkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Gudep (BPKG).

    Tatacara Pemilihan Ketua Gudep  

    1. Penetapan Calon

    a) Selambat-lambatnya 3 minggu sebelum Mugus, Ketua Gudep sudah menyampaikan nama-nama yang akan mencalonkan diri sebagai Ketua Gudep dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan kepada semua yang berhak hadir dalam Mugus.

    b) Yang berhak menjadi calon Ketua Gudep adalah:

    (1) Para Pembina satuan di gudep tersebut.

    (2) Para Pembantu Pembina di gudep tersebut.

    (3) Ketua Gudep yang akan berakhir masa baktinya.

    c) Yang berhak menjadi calon Anggota BPKG adalah:

    (1) Anggota Mabigus

    (2) Pembina dan Pembantu Pembina Satuan

    2. Pemilihan dan Pengambilan Keputusan dalam Mugus

    a) Mufakat

    Keputusan Mugus diupayakan dengan sungguh-sungguh berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

    b) Pemungutan suara

    Jika tidak dicapai mufakat, Mugus mengambil keputusan dengan pemungutan suara yang caranya sebagai berikut:

    (1) Lisan, pemilih menyebut nama calon.

    (2) Tertulis dan rahasia, pemilih menuliskan nama calon di kertas pemungutan suara, lalu dilipat sehingga tulisan nama tidak terlihat siapapun atau rahasia.

    (3) Keputusan syah apabila calon memperoleh lebih dari seperdua jumlah suara yang hadir.

    c) Pelantikan

    Pelantikan dilaksanakan segera setelah terpilih Ketua Gudep oleh Ketua Presidium.

    4.      SIDANG PARIPURNA

    Sidang yang dilaksanakan pada waktu pertengahan masa jabatan Dewan Ambalan. Dalam  persidangan ini, harus dihadiri oleh seluruh anggota dan Pengurus , untuk memutuskan kesepakatan bersama dari sidang-sidang sebelumnya (hasil keputusan Musyawarah Mustega terdahulu).

    Dalam sidang hal-hal yang dibicarakan yaitu:

    a.       Mengevaluasi program kerja yang telah terlaksana, meliputi:

    1.      Faktor pendukung

    2.      Faktor penghambat

    3.      Rekomendasi dari Bidang Litbang dan Dewan Ambalan

    b.      Menyiapkan program kerja untuk masa berikutnya sesuai hasil keputusan Musyawarah Ambalan tentang Program Kerja, meliputi:

    1.      Mempelajari faktor pendukung dan penghambat yang mungkin ada dalam melakssanakan program kerja

    2.      Menyesuaikan antara program kerja yang ada dengan kemampuan yang dimiliki  Dewan Ambalan, dengan mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat

    Yang harus diperhatikan disini, hasil keputusan Sidang Paripurna tidak bolah bertentangan dengan hasil Musyawarah Ambalan

    5.      SIDANG BERKALA, MELIPUTI:

    a.       Sidang Mingguan

    b.      Sidang Harian

    6.      SIDANG INSIDENTIL

    Sidang dilaksanakan karena ada peristiwa khusus yang membutuhkan keputusan yang cepat karena sifatnya mendesak.

    C.     KELENGKAPAN PERSIDANGAN

    1.      PEMBUKUAN

    a.       Buku notulen

    b.      Buku daftar hadir rapat

    2.      PETUGAS

    a.       Moderator

    b.      Notulis / Sekretaris

    c.       Peserta sidang

    3.      AGENDA/ACARA

    a.       Pembukaan oleh Sekretaris, didalamnya disampaikan agenda sidang

    b.      Pelaksanaan sidang oleh Moderator

    c.       Pencatatan dan pemberian nomor keputusan oleh Sekretaris

    d.      Pembacaan hasil keputusan sidang

    e.       Penutup

    4.      RISALAH RAPAT

    Yaitu: Kerangka catatan yang berisi tentang rancangan rapat yang akan dibahas dalam persidangan.

    Isi Risalah Rapat:

    a.       Judul Rapat

    b.      Waktu

    c.       Pimpinan Rapat

    d.      Jumlah peserta

    e.       Agenda / Pembahasan

    f.       Hasil Keputusan

    g.       Nomor keputusan