Tanaman pangan banyak dibudidayakan di Indonesia. Hal tersebut mengingat bahwa Negara Indonesia merupakan Negara agraris. Kita wajib mensyukuri anugerah Allah SWT yang Maha Kuasa atas limpahan hamparan lahan pertanian tersebut, terdapat berbagai macam tanaman pangan yang dibudidayakan di Indonesia.
Di Negara Indonesia yang beriklim tropis sangat cocok untuk pembudidayaan tanaman sayuran yang merupakan salah satu dari tanaman kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia yang baik bagi kesehatan, tanaman sayuran yang mudah tumbuh di daerah tropis dapat dibudidayakan menggunakan beberapa media, seperti apa dan bagaimana tekniknya cara pembudidayaan tanaman sayuran akan penyusun bahas dalam makalah ini.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini , yaitu sebagai berikut :
Memenuhi tugas Mata Pelajaran Prakarya
Menambah ilmu dan wawasan kami tim penyusun tentang Budidaya Tanaman Sayuran.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1. Apa pengetian Tanaman Sayuran ?
2. Apa saja Pengelompokan, Jenis, dan Kandungan dalam Tanaman Sayuran?
3. Bagaimana cara Pembudiyaan Tanaman Sayuran ?
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Tanaman Sayuran
Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara minimal. Sebutan untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai sayur-sayuran atau sayur-mayur. Sejumlah sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak sebelumnya, sementara yang lainnya harus diolah terlebih dahulu dengan cara direbus, dikukus atau diuapkan, digoreng (agak jarang), atau disangrai. Sayuran berbentuk daun yang dimakan mentah disebut sebagai lalapan.
Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman hortikultura, umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan secara umum bukan merupakan tanaman musiman, artinya hamper semua jenis sayuran dapat dijumpai sepanjang tahun, tidak mengenal musim. Karakteristik ini sedikir berbeda dengan jenis buah-buahn seperti manga, durian dan sebagainya yang hanya dijumpai pada musim-musim tertentu, yakni satu kali dalam satu tahun.
Jenis-jenis sayuran yang sering dengan mudah dijumpai, baik di pasar-pasar tradisional, maupun di pasar modern meliputi wortel, tomat, sawi hijau dan utih, kangkung, buncis, bayam, seledri, daun bawang , labu siam, selada, terung, kentang, dan sebagainya.
B. Pengelompokan Tanaman Sayuran
· Berdasarkan bagian dari tanaman
No
Pengelompokan
Contoh Sayuran
Kandungan
Manfaat
1.
Sayuran Daun
Kangkung, bayam, sawi hijau, selada, daun katuk, daun papaya, daun singkong
Zat besi, Vit C, Vit E, Beta Karoten,
Pembentuk sel darah merah, antioksidan, dan mencegah osteoporosis, dll
2.
Sayuran Biji-bijian
Jagung , biji gandum, beras
Karbohidrat dan serat
Penambah tenaga dan membantu melancarkan pencernaan
3.
Sayuran Buah-buahan
Tomat, cabai, terung, nangka muda, labu, ketimun.
Vit A, Vit C, serat,
Menjaga kesehatan mata, membantu melancarkan pencernaan
4.
Sayuran umbi-umbian dan akar
Ubi jalar, wortel, kentang, lobak,ketela pohon, talas, bawang
Kalium, Vit B6, Vit C, karbohidrat, Vit A
Antioksidan,memperlancar pencernaan, memperbaiki jaringan tubuh,
5.
Sayuran bunga
Bunga kol, bunga turi, brokoli
Energy, karbohidrat, vitamin dan mineral
Menormalkan kadar gula dalam darah, menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan system kekebalan tubuh.
6.
Sayuran batang dan tangkai daun
Asparagus, rebung , seledri, daun bawang
Vit A, B1, B2, B3, mineral, Vit K, Magnesium
Meningkatkan kadar homosistein dalam darah, meringankan kembung, kesehatan pencernaan, anti tumor, katarak, rematik, wasir.
· Berdasarkan iklim tempat tumbuh
Pengelompokan tanaman sayuran berdasarkan iklim tempat tumbuh sebagai berikut :
a. Sayuran yang tumbuh di daerak iklim panas atau tropis, yakni daerah yang mempunyai suhu udara sekitar 25oC atau lebih , contoh dari sayuran ini yaitu : daun papaya, petai jengkol, cabai, terung, kangkung, buncis, daun salam,serai, ubi jalar, kunyit, jahe, daun singkong.
b. Sayuran yang tumbuh didaerah iklim sedang dan subtropics, yakni daerah yang mempunyai suhu udara maksimum 22oC, contoh dari sayuran ini : wortel ,kubis (kol), brokoli, kentang, seledri, jamur, bakung dan sebagainya
C. Budidaya Tanaman Sayuran
Budidaya tanaman sayuran dibagi menjadi dua, yaitu budidaya vegetatif dan generatif :
. Budidaya Generatif
Budidaya generatif adalah perbanyak yang menggunakan biji sebagai calon individu baru. Biji merupakan hasil dari pertemuan dari sel kelamin betina dan sel kelamin jantan. Awal terbentuknya biji dimulai dari fertilisasi yang merupakan gabungan antara gamet betina dan jantan yang terjadi setelah penyerbukan.
Tahap- tahap budidaya generatif dalam budidaya tanaman sayuran sebagai berikut :
a. Persemaian
Perkecambahan adalah proses yang merupakan gabungan proses respirasi dan kerja hormon.
b. Teknik persemian
Persemaian untuk benih yang berbiji besar dapat dilakukan dengan menanam langsung, akan tetapi yang berbiji kecil dapat dibantu dengan mencampur benih terlebih dahulu dengan pasir dan meletakkannya pada kertas.
c. Pindah tanaman
Pelaksanaan pindah tanaman disesuaikan dengan umur masing-masing jenis tanaman, beberapa jenis tanaman ada yang cepat dan ada juga yang lambat pertumbuhannya, alternatif lain adalah dengan mencabut bibit, pegang tangkai daun dengan batangnya sekaligus dan tarik hati-hati keatas.
. Budidaya Vegetatif
Perbanyak vegetatif adalah perbanyak yang menggunakan material tanaman selain biji. Beberapa keuntungan dan kerugian menggunakan perbanyak vegetatif yaitu :
ü Tanaman yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan induknya
ü Lebih cepat menghasilkan
ü Sangat membantu bagi tanaman yang tidak menghasilkan biji
ü Terhindar dari serangga penyakit benih
ü Harga jual lebih tinggi
ü Tidak terjadi alterasi dari sifat induknya
Perbanyak vegetatif dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu vegetatif alami dan buatan, vegetatif alami yaitu perkembangbiakan makhluk hidup baru terbentuk tanpa bantuan manusia, sedangkan buatan tanaman baru terbentuk dengan buatan manusia, beberapa cara memperbanyak tanaman dengan vegetatif alami dan buatan yaitu :
ü Vegetatif alami
Yaitu diantaranya dengan membelah diri, spora, akar tinggal, atau arizoma, umbi lapis, umbi batang, umbi akar, geragih, dan tunas
ü Vegetatif buatan
Yaitu diantaranya dengan cara cangkok, stek batang, stek daun, temple (okulasi), sambung pucuk (enten) dan runduk.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara minimal. Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman hortikultura, umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan secara umum bukan merupakan tanaman musiman, artinya hamper semua jenis sayuran dapat dijumpai sepanjang tahun, tidak mengenal musim.
Sayuran dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu , jenis sayuran daun, sayuran buah, sayuran batang, sayuran akar , sayuran umbi, dan sayuran bunga, cara pembudidayaannya pun ada beberapa macam yaitu budidaya generatif adalah budidaya dengan menggunakan biji dan budidaya vegetatif adalah budidaya yang menggunakan material tanaman selain biji.
B. Saran
Tanaman sayuran merupakan tanaman konsumsi bagi masyarakat Indonesia yang sangat mudah sekali di budidayakan, alangkah baiknya kita sebagai pelajar belajar membudidayan tanaman sayuran di sekitar pekarangan rumah kita sendiri selagi dapat dimanfaatkan untuk konsumsi sehari-hari, tanaman juga bermanfaat sebagai hiasan dihalaman rumah kita, juga termasuk sebagai penyimpan air tanah ketika musim hujan tiba agar halam rumah kita tidak banjir.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Diktat Pembelajaran, “Prakarya Kelas VII / 1 SMP-MTs “, MGMP MTs Se-Eks Karesidenan Pekalongan.
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia di masyarakat baik bagi itu kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Konsumen merupakan pelaku atau subjek dari acara konsumsi, dimana istilah ini sering digunakan dalam dunia bisnis atau ekonomi. Terdapat beberapa jenis konsumen, dimana setiap jenis konsumen mempunyai ciri-ciri khusus yang unik yang membedakan.
Jenis-jenis konsumen tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Konsumen Trend Setter
Konsumen jenis ini selalu menyukai sesuatu yang baru, dan mendedikasikan diri mereka untuk menjadi bab dari gelombang pertama yang mempunyai dan memanfaatkan teknologi terbaru. Motifnya bisa alasannya ialah gengsi, namun juga tidak sedikit yang memang memahami dan mempunyai ketertarikan yang tinggi untuk mencoba dan memakai teknologi baru.
Konsumen tipe ini sering dijadikan referensi oleh orang-orang sekitarnya. Biasanya mereka mempunyai daya beli yang kuat, atau setidaknya sangat termotivasi untuk menyisihkan penghasilannya untuk membeli teknologi terbaru. Konsumen jenis ini biasanya jumlahnya hanya sekitar 5-10%, namun mempunyai imbas yang sangat signifikan terhadap konsumen follower (pengikut).
2. Konsumen Follower
Konsumen follower adalah orang-orang yang terimbas dari efek konsumen trend setter. Konsumen follower ini sering disebut dengan kelompok gelombang ke dua, dan biasanya alasan mereka membeli suatu produk ialah alasannya ialah gengsi. Konsumen jenis ini sangat gampang terprovokasi oleh perkembangan terbaru. Apapun yang menjadi musim ketika ini akan diikuti oleh mereka. Jumlah konsumen follower merupakan yang paling besar dalam populasi konsumen, yakni bisa mencapai 30-70% dari total konsumen yang ada. Jenis konsumen follower sanggup dibedakan atas kemampuan daya belinya. Mereka yang mempunyai daya beli yang cukup kuat, akan membeli banyak sekali macam produk terbaru yang bermerek yang sama persis dengan yang digunakan oleh konsumen musim setter. Sedangkan untuk yang mempunyai daya beli lemah, mereka akan beralih pada produk-produk subtitusi ataupun bekas yang secara fisik menyerupai, tetapi dari segi harga dan kualitas sangat berbeda. Perbandingan komposisi dari kedua jenis konsumen, kurang lebih 30:70.
3. Konsumen Value Seeker
Merupakan mereka yang mempunyai pendirian dan pertimbangan sendiri. Jenis konsumen ini relatif sangat sulit dipengaruhi alasannya ialah mereka lebih mendasarkan kebutuhan mereka terhadap alasan-alasan yang rasional. Konsumen jenis ini selalu kritis akan value yang mereka dapatkan dari setiap harga produk. Banyak dari konsumen jenis ini yang mengamati teknologi, yang menyadari bahwa teknologi terbaru selalu mempunyai harga yang mahal pada awal peluncurannya. Tetapi seiring berjalannya waktu teknologi tersebut akan semakin murah. Oleh alasannya ialah itu mereka sanggup bersabar selama beberapa bulan sebelum kemudian membeli produk yang diinginkan sehabis mereka merasa harga yang ditawarkan sudah masuk akal. Pemahaman mereka tidak jauh dengan konsumen musim setter. Tetapi mereka lebih mengutamakan faktor value dari pada sebuah gengsi dalam membeli produk terbaru.
4. Konsumen Pemula
Konsumen pemula memikiki ciri-ciri dengan banyak bertanya. Dan konsumen jenis ini merupakan calon pelanggan dimasa yang akan datang.
5. Konsumen Curiga
Konsumen ini beranggapan bahwa penjual menjual barang gelap dengan harga gelap dengan laba yang berlipat. Makara ia akan menawar dengan harga yang di bawah harga kepantasan.
6. Konsumen Pengadu Domba
Konsumen jenis ini menganggap penjual ialah domba yang layak untuk diadu-adu. Konsumen jenis pengadu domba sering menyampaikan bahwa harga di daerah lain lebih murah debandingkan dengan harga barang yang penjual tawarkan.
7. Konsumen Pengutil
Konsumen ini sering bertanya apa apapun, yang pada dasarnya bertujuan menciptakan penjual menjadi linglung dan bingung, kemudian pada karenanya sehabis konsumen ini pergi, penjual akan mendapati ada barang yang hilang. Konsumen penguntil ini tidak selalu berpenampilan kumal, malah kadang berpenampilan modis.
8. Konsumen Loyal pada Harga
Konsumen jenis ini merupakan konsumen yang sangat umum. Loyalitasnya hanya pada harga bukannya pada penjual. Apabila harga kompetitor lebih murah, maka konsumen ini akan akan lari ke sana.
9. Konsumen Banyak Uang
Konsumen jenis ini adalah konsumen yang sangat disukai penjual alasannya ialah uang yang dimilikinya banyak, tidak cerewet, dan penurut. Bagi mereka mutu dan kualitas ialah nomor satu. Sekali konsumen ini kecewa, maka ia akan pindah ke pesaing.
10. Konsumen Kumuh
Sebenarnya penampilan kumuh tidak pernah berarti apa-apa. Banyak konglomerat, bos-bos besar dan purnawirawan keluar masuk toko sengaja mengenakan kaos oblong, celana pendek dan sendal jepit. Bukan untuk memperdaya penjual, biar menjual dengan harga yang murah, melainkan alasannya ialah memang kepribadian mereka yang sederhana dan apa adanya. Oleh alasannya ialah itu ada sebuah pepatah mengatakan: “Don’t judge the book from the cover”. Jangan menghakimi orang dari penampilannya.
11. Pelanggan
Lalu ada yang disebut dengan pelanggan, pelanggan merupakan orang atau forum yang melaksanakan pembelian produk atau jasa secara berulang-ulang.
Kebanyakan perusahaan menentukan sistem dan proses formal dalam mengelola program pengembangan produk baru. Pada umumnya, proses-proses tersebut memiliki kesamaan dalam hal 6 tahap pokok, yaitu terdiri dari: pemunculan pandangan gres (idea generation), penyaringan (screening), pengembangan produk, pengujian produk/pasar, analisis bisnis, dan komersialisasi.
1. Pemunculan Ide (Idea Generation)
Proses pengembangan produk baru diawali dari pencarian pandangan gres (idea generation). Ide produk gres tersebut sanggup berasal dari banyak sekali sumber, menyerupai contohnya departemen riset dan pengembangan, ilmuan, karyawan, konsumen, pesaing, administrasi puncak, dan distributor.
Umumnya gagasan yang muncul dari segi teknologi pemisahaan akan cenderung dirunuskan dalam technological terms (seperti misalnya, gagasan kendaraan beroda empat gres didasarkan pada desain yang diperbaiki untuk aerodinamis) ataupun karakteristik fisik (misalnya ponsel gres yang lebih kecil dan ringan). Apabila gagasan berasal dari agen atau konsumen, gagasan atau ide tersebut cenderung akan dijabarkan dalam konteks manfaat pemecahan problem (seperti misalnya, tas atau koper yang sanggup dengan gampang dimasukkan ke dalam overhead compartment di pesawat).
Oleh lantaran itu, konsep produk baru harus dinyatakan dalam dua aspek, yaitu:
a. Spesifikasi manfaat yang akan diterima oleh para konsumen potensial.
b. Definisi atribut fisik atau teknologi yang sanggup menghasilkan manfaat-manfaat tersebut.
2. Penyaringan Ide
Tahap ini terdiri dari sejumlah acara yang dirancang untuk mengevaluasi suatu konsep produk baru. Konsekuensi yang akan timbul nantinya akan ada banyak konsep gres yang dieliminasi pada tahap ini. Paling tidak, gosip yang didapatkan pada tahap penyaringan pandangan gres sanggup membantu pihak manajamen untuk memproyeksikan tingkat usul potensial, mengidentifikasi peluang keberhasilan suatu produk, dan memperkirakan tingkat kanibalisasi. Aktivitas penyaringan ide sanggup meliputi market potensial studies (studi potensi pasar), concept test (pengujian konsep), dan scoring model (model skoring).
3. Pengembangan Produk
Ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi sebuah konsep produk yang sanggup diuji. Terdapat perbedaan diantara pandangan gres produk, konsep produk, dan gambaran produk. Ide produk ialah produk yang mungkin ditawarkan oleh perusahaan ke pasar. Sementara konsep produk ialah versi yang lebih rinci dari sebuah pandangan gres yang dinyatakan dalam istilah yang sanggup dimengerti oleh konsumen. Sedangkan yang disebut gambaran produk yaitu gambaran khusus yang didapatkan oleh konsumen wacana produk yang masih potensial maupun yang sudah aktual.
Pengembangan produk adalah upaya teknis yang mencoba mengubah suatu konsep produk menjadi produk yang nyata (working product). Dalam hal ini ada tiga kegiatan utama yang saling berhubungan, yaitu:
a. Pengembangan product architecture (arsitektur produk) yang merupakan spesifikasi komponen, bagian-bagian, rakitan, dan teknologi serta keterkaitannya yang menghasilkan fungsi yang sesuai dengan yang diharapkan. Jadi, arsitektur produk yaitu planning dasar yang memastikan bahwa konsep produk akan diimplementasikan.
b. Aplikasi industrial design (desain industri), yakni proses membuat dan berbagi spesifikasi produk yang sanggup mengoptimalkan nilai, fungsi, dan tampilan produk. Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh para perancang profesional yang bekerja didalam tim lintas fungsional.
c. Penilaian atas persyaratan atau kebutuhan manufaktur dan uji kinerja yang nantinya bermanfaat untuk mendapat gosip berkaitan dengan keputusan penetapan harga serta biaya pemasaran lainnya.
4. Pengujian Pasar/Produk
Pengujian pasar/produk bertujuan untuk memperlihatkan penilaian yang lebih rinci wacana peluang sukses produk baru, mengidentifikasi banyak sekali pembiasaan simpulan yang diharapkan untuk produk, dan tetapkan banyak sekali elemen penting dalam agenda pemasaran yang akan digunakan untuk memperkenalkan produk dipasar. Secara umum, terdapat empat kegiatan dalam pengujian pasar/ produk, yaitu Technical testing (pengujian teknis), Pengujian preference and satisfaction testing (preferensi dan kepuasan), Simulated test markets atau laboratory test markets (pengujian pasar simulasi), dan Test markets (pengujian pasar).
5. Analisis Bisnis
Tujuan analisis bisnis ialah untuk memperoleh gambaran yang komprehensif mengenai efek finansial yang sanggup didapatkan dari memperkenalkan sebuah produk baru. Sejumlah ukuran (seperti laba, biaya, arus kas, dan Return On Investment) digunakan, begitu juga dengan metode-metode menyerupai analisis break even analysis, payback periog, dan risk analysis. Analisis bisnis memerlukan gosip yang rinci wacana biaya manufaktur, biaya pemasaran, asumsi tingkat penjualan, dan tingkat kemungkinan kanibalisasi produk. Evaluasi finansial untuk produk gres lebih kompleks daripada produk yang sudah mapan. Hal tersebut terjadi lantaran sejumlah faktor, diantaranya yaitu rentang waktu, kemungkinan kanibalisasi, dan kebutuhan akan investasi. Seperti dalam hal rentang waktu misalnya, biaya dan penjualan produk gres sering kali sangat bervariasi sepanjang waktu. Sangat jarang ada produk gres yang eksklusif diadopsi oleh konsumen.
Konsekuensinya yaitu biaya pemasaran pada tahun pertama akan sangat besar daripada tahun-tahun berikutnya, oleh alasannya itu ada tuntutan kebutuhan untuk membuat insentif dan awareness untuk distribusi produk dan product trial. Selain itu, apabila produk gres melaksanakan kanibalisasi penjualan produk usang atau memanfaatkan akomodasi produksi dan pemasaran yang sama dengan produk ketika ini, maka hanya biaya dan penjualan inkremental dari produk gres yang bersangkutan saja yang boleh diperhitungkan dalam mengevaluasi bantuan keuntungan produk gres tersebut.
6. Komersialisasi
Tahap komersialisasi berafiliasi dengan perencanaan dan pelaksanaan launching strategy (strategi peluncuran) produk gres ke pasar. Pada prinsipnya, terdapat 3 komponen seni administrasi peluncuran produk baru, yaitu penentuan timing introduksi produk baru, pemilihan branding strategy (strategi merek), dan koordinasi program-program pemasaran yang sanggup mendukung introduksi produk baru.
Kewirausahaan dalam pendidikan merupakan kerja keras yang terus-menerus yang dilakukan pihak sekolah terutama kepala sekolah dalam menjadikan sekolahnya lebih bermutu. Konsep kewirausahaan ini meliputi usaha membaca dengan cermat peluang-peluang, melihat setiap unsur institusi sekolah adanya sesuatu yang baru atau inovatif, menggali sumber daya secara realistic dan dapat dimanfaatkan, mengendalikan resiko, mewujudkan kesejahteraan (benefits) dan mendatangkan keuntungan financial (profits). Benefits dan profits ini terutama dilihat untuk kepentingan peserta didik, guru-guru dan kepala sekolah.
Gagasan, kemauan dan kerja keras adalah modal bagi seorang wirausaha. Dan uang adalah salah satu imbalan yang diperoleh dari usaha mewujudkan gagasan-gagasan itu. Modal memiliki pengertian bukan sekedar menyangkut uang, melaikan gagasan itu sendiri, tenaga kerja, prasarana/sarana, dan segala sumber lingkungan yang dapat mendukung implementasi proyek usaha. Mewirausahakan institusi pendidikan tidak berangkat dari nol, tetapi juga tidak terlampau mengandalkan modal pinjaman. Berdasarkan hal tersebutlah sangat penting adanya pendidikan kewirausahaan didalam dunia sekolah, untuk membekali para siswa-siswi dalam mengarungi dunia usaha yang akan dijalankan mereka setelah mereka keluar dari sekolah, makalah ini kami tim penyusu akan membahas mengenai bagaiman peran kewirausahaan dalam lingkungan sekolah.
1.2.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
Memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
Belajar membentuk pola fikir kewirausahaan dalam diri kami meskipun masih didalam dunia pendidikan
Sebagai tolak ukur jika kami ketika mendirikan sebuah usaha
1.3.Rumusan Masalah
Rumasan masalah yang akan kita bahas dalam makalah kali ini yaitu :
Pengertian kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan bagi pelajar
Pengembangan kewirausahaan bagi pelajar
Pengembangan kewirausahaan di lingkungan sekolah
Contoh-contoh kewirausahaan di lingkungan sekolah
1.4. Manfaat
Dengan tulisan ini penyusun mengharapkan agar pembaca dapat memahami apa saja yang dapat dipelajari tentang kewirausahaan, dengan begitu akan terwujud suatu tindakan yang sesuai dan tepat untuk melakukan dan mengembangkan jiwa kewirausahaan tersebut. Sehingga akan terciptanya SDM yang luar biasa yang terjadi dikalangan pelajar.
BAB II
PEMBAHASAN
2 2.1. Pengertian Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan sering digunakan silih berganti dengan istilah kewiraswastaan. Dari dua istilah itu dapat diapresiasi bahwa makna wira berarti berani atau berjiwa kepahlawanan, swa artinya sendiri, usaha artinya cara-cara yang dilakukan dan sta asrtinya berdiri. Jadi, seorang kepala sekolah yang berjiwa kewirausahaan adalah mereka yang memiliki keberanian, berjiwa kepahlawanan dan mengembangkan cara-cara kerja yang mandiri.
Menurut Lupiyodi dan Wacik (1998) yang dikutip dalam buku manajemen pendidikan kejuruan karangan tim dosen administrasi pendidikan universitas pendidikan Indonesia (2008) menyatakan bahwa memang realitasnya wiraswasta itu sama dengan wirausaha yakni berusaha keras menunjukkan sifat-sifat keberanian, keutamaan dan keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meskipun demikian, wirausaha dan wiraswasta dapat dibedakan, yaitu wirausaha memiliki visi pengembangan usaha, kreativitas dan daya inovasi, sedangkan wirasasta tidak memilikinya.
Istilah kewiraswastaan atau kewirausahaan itu sesungguhnya bermuara pada pengertian pada istilah asing yakni entrepreneurship. Raymond (1995) yang dikutip oleh Lupiyodi dan Wacik (1998) dan dikutip lagi dalam buku manajemen pendidikan kejuruan karangan tim dosen administrasi pendidikan universitas pendidikan Indonesia (2008) menyatakan bahwa entrepreneurship merupakan proses penciptaan sesuatu yang baru atau inovasi guna memperoleh kesejahteraan atau kekayaan individu dan mendapatkan nilai tambah bagi masyarakat. Kesejahteraan atau nilai tambah bagi masyarakat sebagai tujuan dari kewirausahaan itu, dilakukan melalui pengungkapan gagasan baru, penggalian sumber daya, dan merealisasikan gagasan itu menjadi suatu kenyataan yang menguntungkan.
2.2. Pentingnya Pendidikan Kewirausahaan Bagi Pelajar
Fenomena yang terjadi saat ini banyak sekali siswa ketika lulus sekolah mereka hanya ingin menjadi seorang pegawai, ini terlihat dari hasil wawancara dengan para siswa sekitar 75% menjawab akan melamar kerja, dengan kata lain menjadi pegawai (karyawan), dan hanya sekitar 4% yang menjawab ingin berwirausaha, dan selebihnya menjadi karyawan dan berwirausaha. Ini menggambarkan betapa pola pikir untuk menjadi wirausaha di kalangan mahasiswa masih sangat kecil.
Dari hasil penelitian siswa sulit untuk mau dan mulai berwirausaha dengan alasan mereka tidak diajar dan dirangsang untuk berusaha sendiri, dan factor yang tidak kalah pentingnya adalah tidak ada atau sulitnya memiliki modal untuk berwirausaha, dan mereka kurang mampu dan mau menciptakan lapangan kerja sendiri.
Dalam hal ini pendidikan kewirausahaan (entrelpreneurship) sangat penting dan diharapkan mampu menciptakan jiwa-jiwa wirausaha, sehingga mereka mampu mandiri dan menciptakan lapangan kerja yang setiap tahun terus bertambah, Untuk itu, dibutuhkan peran dunia pendidikan termasuk Sekolah Menengah Kejuruan untuk senantiasa membangun dan mengarahkan kemampuan serta minat para lulusan untuk bergerak dan mengembangkan kewirausahaan sehingga lapangan pekerjaan yang sedikit tidak menjadi masalah bagi para lulusan, karena mereka sudah mampu untuk menjalankan usahanya sendiri.
2.3. Pengembangan Kewirausahaan Bagi Pelajar
Program penguatan untuk mendorong aktivitas berwirausaha dan percepatan pertumbuhan wirausaha baru telah dicanangkan pemerintah. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah mengembangkan beragam program kewirausahaan. Pada tahun 2009, dalam hal ini banyak sekali perusahaan-perusahaan swasta yang menjembatani para pelajar memasuki dunia bisnis rill melalui fasilitas-fasilitas bisnis yang ada. Disisi lain, aktivitas ekstra kurikuler pelajar yang sistematik juga dapat membangun motivasi dan sikap mental kewirausahaan. Pembinaan pelajar dalam berbagai kegiatan minat dan bakat, keilmuan, kesejahteraan atau keorganisasian lainya mampu memberikan keterampilan untuk berwirausaha. Sebagai para tokoh politik , CEO atau dalam unit pers ( koran sekolah ) juga sukses menjadi wirausaha dalam industri penerbitan. Misalnya pelajar tim tata boga menjadi tim kreatif penjualan makanan dan kue-kue ringan. pelajar teknik informatika menjadi wirausaha design grafis. Pelajar pemasaran menjadi pemasar dalam produk wirausaha yang dikelola oleh pelajar bidang boga. Pembinaan tersebut mampu melahirkan kreatifitas dan inovasi sebagai energi utama kewirausahaan. Pengalaman dan manfaat ekonomi bisnis tersebut digunakan untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan yang ada dikalangan pelajar.
2.4. Pengembangan Kewirausahaan dilingkungan Sekolah
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan karakter termasuk karakter wirausaha dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler.
Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pengembangan kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.
Pengembangan diri secara khusus bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan: bakat, minat, kreativitas, kompetensi, dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah, dan kemandirian. Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti oleh semua peserta didik. Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dapat dilakukan melalui pengintegrasian kedalam kegiatan sehari-hari sekolah misalnya kegiatan ‘business day’ (bazar, karya peserta didik, dll).
2.5. Pendidikan Kewirausahaan Dalam Membangun Motivasi Pelajar
Motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan. Motivasi merupakan hal yang melatar belakangi individu berbuat untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan berbagai upaya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Motivasi dapat dicermati dari ketegangan yang dialami oleh individu, semakin besar ketegangan, semakin tinggi tingkat upaya yang ditunjukkan individu dalam mencapai tujuannya. Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Pentingnya motivasi adalah karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal (Hasibuan, 2005).
Dalam berwirausaha peran motivasi, terutama motivasi untuk berhasil menjadi sangat penting. Sebab di dalam motivasi terdapat sejumlah motif yang akan menjadi pendorong (drive/stimulus) tercapainya keberhasilan. Apalagi di dalam motivasi berwirausaha diperlukan daya juang untuk sukses, mau belajar melihat keberhasilan orang lain, memiliki dorongan kuat untuk mengatasi semua kendala dalam berwirausaha. Pasalnya, keberhasilan berwirausaha tidak dengan seketika diperoleh. Itu sebabnya bagi para pemula atau pebisnis kawakan aspek-aspek yang disebutkan tadi penting dimiliki dan menjadi modal untuk meraih sukses. Jadi, motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu. Sebab sejumlah motif akan membentuk menjadi motivasi yang bersumber dari kebutuhan individu. Oleh karena itu, untuk memahami motivasi perlu untuk memahami berbagai jenis kebutuhan.
Siswa yang memiliki motivasi berwirausaha tinggi, berarti mempunyai kemauan untuk berhasil dalam berwirausaha. Dengan pertimbangan siswa-siswi belum terjun secara aktif dalam kegiatan wirausaha sehingga tidaklah mungkin mengukur perilakunya dalam berwirausaha dan dengan asumsi bahwa sikap berwirausaha sangat dekat dengan perilaku dalam bidang berwirausaha, maka berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi berwirausaha mempengaruhi sikap berwirausaha.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
· Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan mengelola, mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.
· Pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu bentuk aplikasi kepedulian dunia pendidikan terhadap kemajuan bangsanya. Di dalam pendidikan kewirausahaan diperlihatkan di antaranya adalah nilai dan bentuk kerja untuk mencapai kesuksesan.
· Pendidikan kewirausahaan di sekolah bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai wirausaha.
3.2.Saran
Pendidikan kewirausahaan sangatlah penting bagi wirausaha, agar mereka tidak meraba-raba dalam melakukan bisnis mereka. Dengan adanya pendidikan maka mereka akan mempertimbangkan semua yang akan mereka lakukan dengan matang. Pendidikan akan membentuk para wirausahawan atau pebisnis yang handal dan tangguh. Siap menghadapi tantangan yang akan mereka hadapi. Besar kecilnya resiko akan mereka pertinmbangkan matang-matang, melakukan segala hal dengan petunjuk yang mereka ketahui tanpa adanya kebimbangan yang tidak pasti.
Dengan rendahnya tingkat suku bunga bank yang hampir sama dengan inflasi memaksa masyarakat untuk lebih pintar untuk mengelola dananya biar tidak ‘termakan’ inflasi. Dari sekian banyak jenis invetasi yang ada di Indonesia ketika ini, reksa dana mungkin ialah salah satu alternatif investasi yang sangat menarik ketika ini ditinjau dari sisi risk dan returnnya. Reksa dana ialah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio imbas oleh Manager Investasi yang telah menerima ijin dari Bapepam. Dalam hal ini ada juga pembayaran fee untuk kepiawaian (expertise) seorang Manager Investasi untuk menentukan aneka macam investasi yang tepat. Reksa dana tumbuh sangat pesat dalam kurun waktu enam tahun terakhir ini dan telah berkembang menjadi menjadi salah satu raksasa kecil di sektor keuangan. Faktor pembebasan pajak atas investasi pada reksa dana tidak bisa dipungkiri lagi menjadi salah satu faktor utama pemicu melesatnya pertumbuhan reksa dana. Dengan adanya pembebasan pajak selama lima tahun untuk suatu portofolio reksa dana maka investor mempunyai preferences yang lebih menarik untuk menanamkan uangnya pada reksa dana.
Deposito yang dihimpun oleh industri perbankan tidak mengalami pertumbuhan sepesat dan secepat reksa dana. Investor akan semakin tertarik untuk menentukan reksa dana apabila tingkat inflasi memperlihatkan tren penurunan lantaran dengan tingkat inflasi yang rendah investasi pada instrumen keuangan yang berbunga tetap ibarat deposito menjadi semakin tidak menarik. Pada akhirnya arbritage theory yang akan berbicara disini, artinya kalau seorang pemilik dana ingin mencari yang rate of return yang lebih tinggi tentu ia akan menentukan reksa dana sebagai instrumen investasinya dibandingkan pada deposito. Oleh lantaran itu perbedaan perlakuan pajak tersebut secara tidak pribadi sangat mempengaruhi pertumbuhan reksa dana dan deposito. Banyak investor Reksa dana yang hanya membandingkan Return saja dan mengabaikan faktor Risk. Reksa dana mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggi Investasi dalam menentukan instrumen pasar uang yang sempurna yang akan dimasukkan atau dikeluarkan dari portofolio reksa dana sehingga menawarkan imbal hasil yang lebuh baik daripada imbal hasil pasar. Market timing menawarkan arti bahwa pengelola portofolio mempunyai kemampuan meramalkan pasar dalam situasi naik atau turun.
Beberapa pihak menyebutkan bahwa market timing yaitu kemampuan manajer investasi dalam rangka mengelola portofolio; membeli saham dengan beta diatas satu pada ketika pasar akan naik dan menjualnya dengan mengganti membeli saham dengan beta di bawah satu ketika pasar akan turun.
1.2 Perumusan Masalah Perumusan duduk masalah dalam makalah ini ialah Apa yang dimaksud dengan portofolio investasi ?
1.3 Tujuan Tujuan dalam makalah ini ialah untuk mengetahui pengertian dari portofolio investasi.
Bab II. Pembahasan
Portofolio merupakan istilah orisinil yang dipakai dalam bahasa Inggris dan diterjemahkan secara bebas ke bahasa Indonesia, menjadi portofolio yang berarti adanya minimum dua barang atau lebih yang dipegang oleh investor atau dikelolanya, antara lain, portofolio investasi, portofolio merek, portofolio mengajar, dan sebagainya.
Arti harfiah dari portofolio ialah sekumpulan investasi (Suad Husnan,2005;49). Sedangkan secara umum, portofolio ialah suatu kombinasi dari investasi sejumlah asset dengan tingkat laba dan risiko yang berbeda-beda dalam jangka waktu tertentu. Pembentukan portofolio merupakan salah satu alternatif yang umum dipilih dalam rangka menerapkan gagasan utility maximization. Portofolio oleh Sundjaja dan Barlian (2002;58) didefinisikan sebagai kombinasi aktiva. Sedangkan berdasarkan Sentanoe Kertonegoro (1995;215), portofolio ialah suatu kumpulan investasi yang digabungkan untuk memenuhi tujuan investasi. Hampir serupa dengan pendapat Agus Sartono (2001;143), bahwa portofolio ialah sekumpulan investasi baik berupa asset riil (real assets) maupun asset keuangan (financial assets). Kesempatan investasi pada financial assets sanggup berupa saham biasa, saham preferen, obligasi perusahaan, dan surat berharga yang dikeluarkan oleh pemerintah. Sedangkan kesempatan investasi pada real assets sanggup berupa gedung, tanah, kendaraan, dan aktiva berwujud lainnya. Menurut John (2005:53), Kerja besar dikerahkan untuk pembentukan portofolio. Teori portofolio (portfolio theory) menyatakan bahwa risiko dan pengembalian keduanya harus dipertimbangkan dengan perkiraan tersedia kerangka formal untuk mengukur keduanya dalam pembentukkan portofolio. Dalam bentuk dasarnya, teori portofolio dimulai dengan perkiraan bahwa tingkat pengembalian atas imbas dimasa depan sanggup diestimasi dan kemudian menentukan risiko dengan variasi distribusi pengembalian. Dengan perkiraan tertentu, teori portofolio menghasilkan hubungan linear antara risiko dan pengembalian. Teori portofolio mengasumsikan bahwa investor yang rasional menolak untuk meningkatkan risiko tanpa disertai peningkatan pengembalian yang diharapkan. Hubungan antara risiko yang diterima dan pengembalian yang dibutuhkan merupakan dasar bagi keputusan pertolongan dan investasi modern. Makin besar risiko atas investasi atau pinjaman, makin besar tingkat pengembalian yang diinginkan untuk menutup risiko tersebut. Dari beberapa pengertian tersebut diatas, sanggup disimpulkan bahwa portofolio merupakan sekumpulan investasi dengan tingkat laba dan risiko yang berbeda-beda yang digabungkan untuk memenuhi tujuan investasi serta mengurangi risiko. Dalam portofolio, seorang investor mempunyai kesempatan untuk melaksanakan diversifikasi (pemilihan banyak sekuritas) pada aneka macam kesempatan investasi. Diversifikasi itu sendiri dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Pembentukan portofolio menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut. Selain itu dibutuhkan akan terbentuk suatu portofolio yang optimum, yaitu portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak yang ada pada portofolio efisien. Tentunya portofolio yang dipilih investor ialah potofolio yang sesuai dengan preferensi investor bersangkutan dengan return maupun terhadap risiko yang sanggup ditanggungnya. Tujuan melaksanakan portofolio ialah untuk mengurangi risiko bagi pihak yang memegang portofolio. Pengurangan risiko itu dilakukan dengan diversifikasi risiko. Dalam membangun sebuah portofolio yang dimiliki investor maka karakteristik investor harus dipahami. Karakteristik investor sangat bervariasi dan berbeda. Dengan memahami karakteristik investor maka manajer investasi sanggup menawarkan hikmah portofolio yang akan dibangun untuk kepentingan investor. Portofolio yang akan dibangun tidak akan terlepas dari situasi politik, ekonomi, sosial yang ada di suatu negara. Perkembangan ekonomi lebih sangat besar lengan berkuasa terutama perkembangan tingkat bunga. Tahapan proses portofolio Proses portofolio mempunyai empat tahap yaitu tahap tujuan investasi, tahap ekspektasi pasar, tahap membangun portofolio, dan tahap penilaian kinerja. Tahap penentuan tujuan investasi merupakan tahapan awal yang harus dikerjakan oleh semua pihak bila ingin melaksanakan pengelolaan portofolio investasi. Pada tahap ini, investor harus memahami besarnya risiko yang ditolerir oleh investor atas portofolio investasi yang dimilikinya. Biasanya, risiko yang ditolerir berkaitan bersahabat dengan tingkat pengembalian yang diinginkan. Jika terjadi risiko yang tinggi maka tingkat pengembalian pun akan tinggi pula. Oleh lantaran itu, perlu dipahami karakteristik investor yang bersangkutan. Bila investor menginginkan risiko rendah dan tingkat pengembalian yang rendah umumnya investor ialah penghindar risiko (risk averse). Investor yang menginginkan tingkat pengembalian tinggi dan risiko yang ditolerir juga tinggi dimiliki investor yang berkarakteristik risiko tinggi dikenal juga dengan istilah spekulan. Investasi bertujuan untuk menawarkan kesempatan biar dana yang diinvestasikan berkembang ketika dipakai sebagai dana investasi pada waktu yang akan datang. Jika demikian halnya, untuk apa dana yang dimiliki sekarang? Bagaimana kalau nilai dana yang dipegang itu mengalami penurunan? Hal ini harus benar-benar diperhatikan oleh investor. Variabel lain yang juga harus diperhatikan investor dalam tahap ini yaitu periode investasi (time horizon). Periode investasi yang ditetapkan investor menjadi patokan untuk menentukan instrumen investasi yang akan diinvestasikan. Bila investor mempunyai periode investasi selama 5 tahun maka investor bisa melaksanakan investasi ke instrumen investasi yang mempunyai periode 5 tahun ibarat obligasi 5 tahun dan saham. Pertanyaan lain yang juga perlu dijawab dalam tahapan ini, apakah investor mempunyai keinginan khusus dalam berinvestasi atau portofolio yang dimiliki? Apakah investor menginginkan portofolionya tidak mempunyai instrumen yang dianggap tidak sesuai dengan fatwa agama yang dianutnya? Tahap kedua yang dilakukan oleh investor ialah mengumpulkan gosip mengenai seluruh instrumen investasi yang ada, dan bagaimana keinginan aneka macam pihak terhadap seluruh pasar investasi. Informasi yang dibutuhkan yaitu ekspektasi pasar atas instrumen investasi. Bila ekspektasi pasar tersebut terlalu rendah atau terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan tujuan investor maka investor harus merevisi ulang tujuanya biar sesuai dengan keadaan pasar. Bila ekspektasi pasar tidak sesuai maka investor akan menemukan siklus investasi yang tidak sesuai. Tahap ketiga, merupakan tahap implementasi keahlian manajer investasi atas keinginan investor dan situasi pasar yang ada. Pada tahapan ini, manajer investasi membeli dan menjual instrumen investasi yang sesuai dengan keinginan investor. Ketika manajer investasi melaksanakan riset mengenai keadaan pasar maka manajer investasi sudah tahu aset finansial yang menjadi portofolio manajer investasi. Tahap keempat merupakan tahap selesai dari proses portofolio yaitu melaksanakan perhitungan atas portofolio yang dikelolanya. Selanjutnya, hasil pengelolaan portofolio dalam bentuk tingkat pengembalian (return) dibandingkan dengan tingkat pengembalian patokan (benchmark). Kepuasan manajer investasi akan terjadi bila tingkat pengembalian portofolio lebih tinggi dari tingkat pengembalian patokan. Ini juga memperlihatkan keahlian manajer investasi terlihat baik dari segi alokasi aset, pemilihan instrumen, dan kemampuan market timing. Keempat proses tahapan portofolio tersebut di atas saling berkaitan, lantaran hasil yang dicapai merupakan output dari tahapan sebelumnya. 2.2 Investasi Salah satu keputusan yang diambil oleh seorang manajer keuangan ialah wacana investasi, yaitu keputusan wacana bagaimana sebaiknya komposisi dari masing-masing asset tersebut (Sundjaja dan Barlian, 2003;42). Investasi ialah menempatkan uang atau dana dengan cita-cita untuk memperoleh pemanis atau laba tertentu atas uang atau dana tersebut (Ahmad Kamaruddin, 2003;1-3). Adapun beberapa pengertian investasi yang dikutip oleh Ahmad Kamaruddin yaitu: “An investment is a commitment of funds made in the expectation of some positive rate of return”, (Donald E. Fischer dan Ronald J. Jordan: Security Analysis and Portfolio Management). “An investment is a commitment of money that is expected to generate of additional money”, (Jack Clark Francis: Investment Analysis and Management). Dapat disimpulkan bahwa pengertian investasi ialah pengorbanan sejumlah nilai tertentu ketika ini untuk memperoleh nilai (pengembalian) mendatang yang tentunya dengan cita-cita lebih besar dari nilai ketika ini. Menurut Ahmad Kamaruddin (2003;2), investasi umumnya dikategorikan 2 jenis: 1. Real Assets, yang bersifat berwujud ibarat gedung, kendaraan, dan sebagainya. 2. Financial Assets, yaitu dokumen (surat-surat) klaim tidak pribadi pemegangnya terhadap aktiva riil pihak yang menerbitkan sekuritas tersebut.
Investasi mempunyai tiga tujuan, yaitu: 1) untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang, 2) mengurangi tekanan inflasi, 3) dorongan untuk menghemat pajak. Pihak yang melaksanakan kegiatan investasi disebut investor. Pada umumnya investor sanggup dibagi menjadi dua golongan, yaitu investor individual (individual/retail investors) dan investor institusional (institutional investors). Investor individual terdiri dari individu-individu yang melaksanakan acara investasi. Sedangkan investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan asuransi, forum penitipan dana (bank, asosiasi simpan pinjam, serta serikat kredit), Dana Pensiun, maupun perusahaan-perusahaan investasi.
Proses Manajemen Investasi Manajemen investasi ialah proses pengelolaan uang. Menurut Frank J. Fabozzi (1999;1-5), proses manajemen investasi mencakup lima langkah sebagai berikut: 1. Menetapkan sasaran investasi Langkah ini tergantung dari institusi itu sendiri. Sebagai contoh, Dana Pensiun yang berkewajiban untuk membayar sejumlah dana kepada pesertanya dimasa yang akan datang, akan menentukan sasaran untuk memperoleh dana yang cukup dari portofolio investasi sehingga sanggup memenuhi kewajiban dana pensiunnya. 2. Membuat kebijakan investasi Langkah ini dibuat untuk memenuhi sasaran investasi yang telah ditetapkan. Penetapan kebijakan dimulai dengan keputusan alokasi aktiva/aset. Yaitu, investor harus menetapkan bagaimana dana institusi sebaiknya didistribusikan terhadap kelompok-kelompok aktiva utama yang ada. Kelompok aktiva umumnya mencakup saham, obligasi, real estate, dan sekuritas-sekuritas luar negeri. 3. Memilih taktik portofolio Langkah ini harus konsisten terhadap sasaran dan kebijakan investasi dari klien maupun institusi. Strategi-strategi portofolio sanggup dibedakan menjadi taktik aktif dan pasif. Strategi portofolio aktif memakai informasi-informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan untuk memperoleh kinerja portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif mencakup acara investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar, dengan perkiraan bahwa semua gosip yang tersedia akan diserap pasar dan direfleksikan pada harga saham. Pemilihan taktik tergantung pada: a. pandangan klien atau manajer keuangan mengenai harga pasar yang efisien, b. karakteristik dari kewajiban klien. 4. Memilih aktiva/asset Setelah taktik portofolio dipilih, langkah selanjutnya ialah menentukan aktiva tertentu untuk dimasukkan dalam portofolio. Hal ini membutuhkan penilaian terhadap masing-masing sekuritas, berarti manajer investasi berusaha untuk merancang portofolio yang efisien. Portofolio yang efisien ialah portofolio yang menawarkan pengembalian yang dibutuhkan terbesar untuk tingkat risiko tertentu, atau dengan kata lain, tingkat risiko terendah untuk tingkat pengembalian tertentu. 5. Mengukur dan mengevaluasi kinerja Langkah ini merupakan langkah terakhir dalam proses manajemen investasi. Sebenarnya, penggunaan istilah langkah terakhir sanggup menyesatkan, lantaran proses investasi merupakan proses yang berkesinambungan. Langkah ini mencakup pengukuran kinerja portofolio dan selanjutnya pengevaluasian kinerja portofolio tersebut secara relatif terhadap beberapa patok duga (benchmark).
Portofolio investasi ialah kumpulan dari beberapa jenis instrumen investasi yang dirancang dengan komposisi tertentu untuk mencapai sasaran imbal hasil yang diharapkan. Dengan mempunyai beberapa instrumen investasi dalam satu portofolio, kita juga sekaligus menerapkan prinsip diversifikasi yang merupakan salah satu cara mengelola risiko.
2.3 Reksadana Reksadana ialah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya. Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): “Reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.” Dari kedua definisi di atas, terdapat tiga unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu: 1. Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupun institusi 2. Investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio imbas yang telah terdiversifikasi; dan 3. Manajer Investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik masyarakat investor. Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan laba ataupun kerugian dan mendapatkan dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam “Nilai Aktiva Bersih” (NAB) reksadana tersebut. NAB (Nilai Aktiva Bersih) merupakan salah satu tolak ukur dalam memantau hasil dari suatu Reksa Dana.NAB per saham/unit penyertaan ialah harga masuk akal dari portofolio suatu Reksadana sehabis dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada ketika tersebut. Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, dimana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai kawasan penitipan kolektif dan administratur.
2.3.1 Bentuk Hukum Reksadana Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat (1), bentuk aturan Reksadana di Indonesia ada dua, yakni Reksadana berbentuk Perseroan Terbatas (PT. Reksa Dana) dan Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Reksa Dana berbentuk Perseroan (PT. Reksa Dana) suatu perusahaan (perseroan terbatas), yang dari sisi bentuk aturan tidak berbeda dengan perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada jenis usaha, yaitu jenis perjuangan pengelolaan portofolio investasi. Kontrak Investasi Kolektif kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang juga mengikat pemegang Unit Penyertaan sebagai Investor. Melalui kontrak ini Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio imbas dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan dan manajemen investasi.
2.3.2 Karakteristik Reksadana Berdasarkan karakteristiknya maka reksadana sanggup digolongkan sebagai berikut: Reksadana Terbuka ialah reksadana yang sanggup dijual kembali kepada Perusahaan Manajemen Investasi yang menerbitkannya tanpa melalui prosedur perdagangan di Bursa efek. Harga jualnya biasanya sama dengan Nilai Aktiva Bersihnya. Sebagian besar reksadana yang ada ketika ini ialah merupakan reksadana terbuka. Reksadana Tertutup ialah reksadana yang tidak sanggup dijual kembali kepada perusahaan manajemen investasi yang menerbitkannya. Unit penyertaan reksadana tertutup hanya sanggup dijual kembali kepada investor lain melalui prosedur perdagangan di Bursa Efek. Harga jualnya bisa diatas atau dibawah Nilai Aktiva Bersihnya.
2.3.3 Jenis-jenis Reksadana 1. Reksadana Pendapatan Tetap. Reksadana yang melaksanakan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk imbas bersifat utang. 2. Reksadana Saham. Reksadana yang melaksanakan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelolanya dalam imbas bersifat ekuitas. 3. Reksadana Campuran. Reksadana yang mempunyai perbandingan sasaran aset alokasi pada imbas saham dan pendapatan tetap yang tidak sanggup dikategorikan ke dalam ketiga reksadana lainnya. 4. Reksadana Pasar Uang. Reksadana yang investasinya ditanam pada imbas bersifat hutang dengan jatuh tempo yang kurang dari satu tahun.
2.3.4 Manfaat Reksadana Reksa Dana mempunyai beberapa manfaat yang menjadikannya sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik antara lain: 1. Dikelola oleh manajemen profesional Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat Pemodal individu pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak sanggup melaksanakan riset secara pribadi dalam menganalisa harga imbas serta mengakses gosip ke pasar modal.
2. Diversifikasi investasi Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak sanggup menghilangkan), lantaran dana atau kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada aneka macam jenis imbas sehingga risikonya pun juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau imbas secara individu.
3. Transparansi gosip Reksa Dana wajib menawarkan gosip atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan sanggup memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.Pengelola Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Investor sanggup memonitor perkembangan investasinya secara rutin.
4. Likuiditas yang tinggi Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal sanggup mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap ketika sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.
5. Biaya Rendah Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melaksanakan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi. Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila Investor individu melaksanakan transaksi sendiri di bursa.
2.4 Evaluasi Kinerja Portofolio Investasi Seperti layaknya penilaian terhadap kinerja suatu perusahaan, portofolio yang telah dibuat juga perlu dievaluasi kinerjanya. Menurut Suad Husnan (2005;449-451), penilaian kinerja portofolio sanggup dilakukan melalui dua cara, yaitu: 1) Melakukan perbandingan langsung. Salah satu cara membandingkan kinerja suatu portofolio ialah dengan membandingkannya dengan portofolio lain yang mempunyai risiko kurang lebih sama. Suatu portofolio yang menawarkan tingkat laba lebih tinggi belum tentu lebih baik kalau ternyata juga mempunyai risiko yang lebih tinggi. 2) Menggunakan ukuran kinerja tertentu. Ukuran kinerja tertentu (one-parameter performance measures) perlu dikaitkan dengan risiko. Penggunaan ukuran tertentu dilakukan dengan memakai parameter-parameter ibarat (1) excess return to standard deviation, (2) differential return apabila risiko diukur dengan deviasi standar, (3) excess return to beta, dan (4) differential return apabila risiko diukur dengan beta.
2.5 Risiko Investasi Reksadana Untuk melaksanakan investasi Reksa Dana, Investor harus mengenal jenis risiko yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana. 1. Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi Reksadana bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya akhir kinerja bursa saham yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab mendasar lainnya. 2. Risiko Likuiditas Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melaksanakan penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama. Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit Penyertaan reksadana. Hal ini sanggup terjadi apabila ada faktor negatif yang luar biasa sehingga memengaruhi investor reksadana untuk melaksanakan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut. Faktor luar biasa tersebut di antaranya berupa situasi politik dan ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa emiten publik yang saham atau obligasinya menjadi portofolio Reksadana tersebut, serta dilikuidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai pengelola Reksadana tersebut. 3. Risiko Pasar Risiko Pasar ialah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis. Istilah lainnya ialah pasar sedang mengalami kondisi bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis. Risiko pasar yang terjadi secara tidak pribadi akan menjadikan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga. Oleh lantaran itu, apabila ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus bisa memperhatikan tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana itu sendiri. 4. Risiko Default Risiko Default terjadi jikalau pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya dihindari dengan cara menentukan Manajer Investasi yang menerapkan taktik pembelian portofolio investasi secara ketat.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN Portofolio merupakan sekumpulan investasi dengan tingkat laba dan risiko yang berbeda-beda yang digabungkan untuk memenuhi tujuan investasi serta mengurangi risiko. Tujuan melaksanakan portofolio ialah untuk mengurangi risiko bagi pihak yang memegang portofolio. Pengurangan risiko itu dilakukan dengan diversifikasi risiko. Proses portofolio mempunyai empat tahap yaitu tahap tujuan investasi, tahap ekspektasi pasar, tahap membangun portofolio, dan tahap penilaian kinerja. Investasi ialah pengorbanan sejumlah nilai tertentu ketika ini untuk memperoleh nilai (pengembalian) mendatang yang tentunya dengan cita-cita lebih besar dari nilai ketika ini. Investasi mempunyai tiga tujuan, yaitu: 1) untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang, 2) mengurangi tekanan inflasi, 3) dorongan untuk menghemat pajak. Proses manajemen investasi mencakup lima langkah sebagai berikut: Menetapkan sasaran investasi, Membuat kebijakan investasi, Memilih taktik portofolio, Memilih aktiva/asset, Mengukur dan mengevaluasi kinerja.
Portofolio investasi ialah kumpulan dari beberapa jenis instrumen investasi yang dirancang dengan komposisi tertentu untuk mencapai sasaran imbal hasil yang diharapkan. Dengan mempunyai beberapa instrumen investasi dalam satu portofolio, kita juga sekaligus menerapkan prinsip diversifikasi yang merupakan salah satu cara mengelola risiko. Reksadana ialah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya. Evaluasi kinerja portofolio sanggup dilakukan melalui dua cara, yaitu: Melakukan perbandingan langsung, Menggunakan ukuran kinerja tertentu. Resiko investasi reksadana antara lain: Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan, Risiko Likuiditas, Risiko Pasar, Risiko Default.
Di dalam dunia perjuangan salah satu acara yang harus dilakukan yaitu pemasaran. Ketika berbicara wacana pemasaran niscaya membutuhkan administrasi semoga acara pemasaran sanggup berjalan dengan lancar dan sempurna sasaran. Manajemen merupakan suatu proses mengelola atau mengatur suatu acara untuk mencapai tujuan tertentu melalui sekelompok orang yang sanggup mendatangkan hasil. Manajemen pemasaran termasuk upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan sebab berafiliasi pribadi dengan konsumen sebagai pemakai produk. Maka administrasi pemasaran sanggup diartikan sebagai acara dari perusahaan yang sangat erat kaitannya dengan situasi pasar.
Dalam kala persaingan yang semakin ketat pelaku perjuangan harus arif dalam menentukan taktik pemasaran yang digunakan. Menawarkan produk-produk yang dibutuhkan konsumen dengan kualitas yang lebih baik dari produk lain dan berbeda akan menjadi poin penting dalam meningkatan kepuasan konsumen atas penggunaan produk. Sehingga konsumen mau dan rela kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan setia bagi perusahaan. Untuk itu sebagai manajer pemasaran harus sanggup mengikuti perkembangan zaman semoga produk sanggup diterima konsumen sesuai dengan masanya.
Pemasaran bukan acara yang gampang dilakukan oleh setiap orang. Butuh perencanaan dalam acara tersebut semoga sanggup sesuai dengan harapan. Banyaknya pesaing di dalam dunia perjuangan sanggup dijadikan salah satu penghambat dalam menyampaikan produk kepada konsumen, bila salah menentukan taktik dan tidak dijalankan dengan sesuai perencanaan maka untuk mendapat kepuasaan dari konsumen akan sangat mustahil. Sehingga keinginan memperoleh keuntungan yang maksimal akan sulit didapatkan. Keberlangsungan hidup perusahaan pun akan terancam akhir dari salah menentukan taktik pemasaran yang digunakan.
Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis akan membuat makalah yang berjudul “ Manajemen Pemasaran”.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Masalah yang ada sanggup dirumuskan menjadi beberapa rumusan masalah, sebagai berikut :
1. Apa pengertian administrasi pemasaran ?
2. Bagaimana tujuan dari administrasi pemasaran ?
3. Bagaimana fungsi administrasi pemasaran ?
4. Bagaimana konsep dari pemasaran ?
5. Bagaimana acara administrasi pemasaran ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Penulisan ini bertujuan untuk melengkapi salah satu kiprah mata kuliah Manajemen Badan Usaha dan Koperasi.
1.4 MANFAAT PENULISAN
Penulisan ini bermanfaat bagi diri sendiri semoga menambah wawasan wacana administrasi pemasaran, serta bagi pembaca yang ingin mengetahui dan memahami wacana administrasi pemasaran baik pengertian, tujuan, fungsi, konsep maupun acara administrasi pemasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN PEMASARAN
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapat laba. Arti pemasaran sering disamakan dengan pengertian-pengertian: (1) penjualan, (2) perdagangan, dan (3) distribusi. Padahal istilah-istilah tersebut hanya merupakan satu pecahan dari acara pemasaran secara keseluruhan. Proses pemasaran dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi dan tidak berakhir dengan penjualan.
Defenisi pemasaran berdasarkan William J. Stanton, yaitu suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan perjuangan yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang sanggup memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Dari defenisi di atas sanggup dijelaskan bahwa arti pemasaran yaitu jauh lebih luas daripada arti penjualan. Pemasaran meliputi perjuangan perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara-cara promosi dan penyaluran/penjualan produk tersebut. Jadi, acara pemasaran yaitu kegiatan-kegiatan yang saling berafiliasi sebagai suatu sistem.
Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi di dalam suatu lingkungan yang terus menerus berkembang sebagai konsekuensi sosial dari perusahaan, tetapi juga dibatasi oleh sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri dan peraturan-peraturan yang ada. Bagi pemasaran, perubahan lingkungan sanggup berupa suatu peluang atau kesempatan menyebarkan usahanya.
Sehubungan dengan itu kiprah manajer pemasaran yaitu menentukan dan melaksanakan acara pemasaran yang sanggup membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan serta dalam mengikuti keadaan dengan perubahan lingkungan. Kegiatan pemasaran ini haruslah dikoordinasikan dan dikelola dengan cara yang baik, maka dikenal dengan istilah administrasi pemasaran. Secara umum, administrasi pemasaran yaitu proses merencanakan, penganalisaan, pelaksanaan, dan pengawasan atau mengendalikan acara pemasaran dalam suatu perusahaan supaya sanggup tercapainya sasaran atau tujuan perusahaan secara lebih efisien dan efektif.
Beberapa pengertian administrasi pemasaran berdasarkan para ahli
a. Philip Kotler/Armstrong (2002:14)
Manajemen pemasaran yaitu analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian atas jadwal yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.
b. P.H. Nystrom
Pemasaran meliputi segala acara mengenai penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.
c. American Marketing Association
Pemasaran yaitu pelaksanaan acara perjuangan niaga yang diarahkan pada arus fatwa barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Dari beberapa pengertian para andal sanggup disimpulkan bahwa administrasi pemasaran merupakan suatu acara yang menyampaikan produk kepada konsumen dengan mempertimbangkan perencanaan, penganalisaan, pelaksanaan dan pengawasan sehingga sanggup mendatangkan hasil berupa keuntungan sesuai dengan yang diharapkan.
2.2 TUJUAN MANAJEMEN PEMASARAN
Dalam administrasi pemasaran tentu harus mempunyai tujuan, sebab tujuan merupakan langkah awal untuk melaksanakan suatu kegiatan. Tujuan pemasaran yaitu mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa semoga produk yang dijual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan, hasilnya produk tersebut sanggup terjual dengan sendirinya. Beberapa tujuan utama dari administrasi pemasaran, sebagai berikut:
1. Jangka pendek
Tujuan jangka pendek bagi perusahaan yaitu untung secepat mungkin. Artinya sanggup menutup semua biaya-biaya produksi yang dipakai dan bila ada kelebihan maka dikatakan laba.
2. Jangka menengah
Tujuan jangka menengah yaitu mengusahakan mencapai titik impas antara total biaya produksi dan total volume penjualan, memperluas cakupan promosi, dan berusaha lebih memperbesar cakupan volume penjualan.
3. Jangka panjang
Untuk jangka panjang perusahaan mempertahankan para pelanggan setia semoga tetap loyal dengan produknya, antara lain dengan produk inovatif, kreatif dan berdaya guna lebih serta menyampaikan potongan harga khusus bagi pelanggan.
Selain menetapkan tujuan pemasaran, pemilihan taktik sasaran pemasaran juga menentukan berhasil atau tidaknya tujuan tersebut. Berbagai ciri khusus penjual, produk atau pasar akan memberi batas pada pilihan terhadap taktik sasaran pemasaran :
a. Sumber-sumber perusahaan
b. Keserbasamaan produk(homogenitas produk)
c. Tingkat produksi dalam hidup
d. Keserbasamaan pasaran (homogenitas)
e. Siasat pemasaran
v STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran sanggup dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarahkan acara atau perjuangan pemasaran dalam suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah, semoga sanggup mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi pemasaran merupakan pecahan dari perencanaan pemasaran, yang merupakan tahap kelima dari proses pemasaran.
Proses Pemasaran
2.3 FUNGSI MANAJEMEN PEMASARAN
Fungsi pemasaran yaitu menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Peranan lainnya yaitu memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan sasaran harga dan merancang peluncuran serta promosi produk.
Fungsi utama mengapa acara pemasaran dilakukan :
1. Untuk menyampaikan isu wacana produk yang dijual perusahaan
2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen
3. Untuk membuat nilai hemat suatu barang.
2.4 KONSEP PEMASARAN
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah gres yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah gres ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan menyampaikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen atau berorientasi pada konsumen (consumer oriented).
Adapun beberapa pengertian dari beberapa tokoh wacana konsep pemasaran. Menurut Swastha (1979:17) “Konsep pemasaran yaitu sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.” Sedangkan definisi lain menyatakan bahwa konsep pemasaran yaitu menjadi lebih efektif dari para pesaing dalam memadukan acara pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (Kotler,1997:17).
Ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara perusahaan melaksanakan acara pemasarannya yaitu:
1. Konsep berwawasan Produksi
Konsep ini beropini bahwa konsumen akan menentukan produk yang gampang didapat dan murah harganya sehingga fokus utamanya yaitu meningkatkan efisiensi produksi dan memperluas cakupan distribusi.
2. Konsep berwawasan Produk
Konsep ini beropini bahwa konsumen akan menentukan produk yang menyampaikan mutu, kinerja terbaik dan hal-hal inovatif lainnya sehingga fokus utamanya yaitu membuat produk yang lebih baik dan berusaha terus menerus untuk menyempurnakannya.
3. Konsep berwawasan Penjualan
Konsep ini beropini bahwa kalau konsumen dibiarkan saja maka konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah cukup. Oleh sebab itu, perusahaan harus melaksanakan perjuangan penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep berwawasan Pemasaran
Konsep ini beropini bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta menyampaikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari para pesaingnya. Konsep ini didasarkan pada empat sendi utama, yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran yang terkoordinasi, serta keuntungan.
5. Konsep berwawasan Pemasaran bermasyarakat
Konsep ini beropini bahwa kiprah perusahaan yaitu menentukan kebutuhan dan einginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya dengan lebih efektif dan efisiensi dari pada saingannya dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
2.5 KEGIATAN MANAJEMEN PEMASARAN
Dalam administrasi pemasaran yang maju, maka acara pemasaran suatu perusahaan didefinisikan sebagai berikut : Manajemen pemasaran yaitu suatu pecahan acara dari perusahaan yang sangat erat berafiliasi dengan situasi pasar. Kegiatan itu terdiri dari :
1. Mengetahui kebutuhan dan minat khusus pasar
2. Menciptakan dan menjamin adanya produk yang memenuhi kebutuhan pasar
3. Menciptakan dan memelihara pasar dari produk.
Kegiatan tersebut direncanakan, diorganisir dan dikendalikan untuk memenuhi kehendak konsumen, pemilik, penyalur dan semua pihak yang berkepentingan atas acara perusahaan tersebut.
Kegiatan pemasaran tersebut sanggup diperinci sebagai kegiatan-kegiatan :
a. Riset pasar
b. Manajemen produksi
c. Penetapan harga
d. Promosi
e. Penjualan
f. Distribusi
Selain itu terdapat acara utama pemasaran yang dikelompokkan menjadi 4 pecahan besar, dan dikenal sebagai 4P, yaitu :
1. Product (produk) : yang menyangkut pemilihan barang atau jasa yang ditawarkan secara tepat.
2. Price (harga) : menyangkut penetapan harga jual barang yang sesuai dengan kualitas barang dan sanggup dijangkau oleh konsumen.
3. Place (tempat) : menyangkut pemilihan cara pendistribusian barang dan jasa sehingga hingga ke tangan konsumen.
4. Promotion (promosi) ; menyangkut pemilihan kebijaksanaan promosi yang tepat, sesuai dengan barang atau jasa yang ditawarkan.
PERINCIAN 4P
Product(Produk)
Place(Sistem distribusi)
Promotion(Kegiatan promosi)
Price(Harga)
– Kualitas- Features dan style- Merk dan kemasan- Product line- Tingkat pelayanan
– Saluran distribusi- Jangkauan distribusi- Lokasi penjualan- Pengangkutan- Persediaan- Penggudangan
– Periklanan- Personal seling- Promosi penjualan- Publisitas
– Tingkat harga- Potongan harga- Waktu pembayaran- Syarat pembayaran- Cadangan
Kegiatan pemasaran tersebut, yang dikelompokkan menjadi 4P merupakan marketing mix. Marketing mix yaitu kerangka dari suatu keputusan pemasaran yang variabel (marketing decision variables) dalam setiap perusahaan di dalam waktu atau hingga batas waktu tertentu/khusus. Adapula yang menyampaikan bahwa marketing mix yaitu faktor-faktor yang dikuasai, dipakai dan dikendalikan oleh seorang marketing manager (controllable factors) untuk mempengaruhi jumlah permintaan.
Kedua pendapat di atas pada prinsipnya sama, di mana tujuan akhirnya (ultimate goalnya), yakni bagaimana usaha-usaha yang dilakukan oleh seorang marketing manager untuk mempengaruhi jumlah undangan dan meningkatkan omzet penjualan semoga usahanya sanggup sukses.
Dalam menuju kesuksesaan itu, dua kelompok planning pemasaran perlu di perhatikan :
1. Presentasinya (persembahannya)
Yang termasuk dalam kelompok ini yaitu produk itu sendiri, pembungkus (packaging), brand (brand), harga (price) dan jasa-jasa (services).
2. Metode dan mekanismenya
Yang termasuk dalam hal ini ialah terusan distribusi (channel of distribution), personal selling, periklanan (advertising), promosi (sales promotion) daan publisitas (publicity).
Sukses atau tidaknya penjualan suatu barang tergantung kepada sempurna tidaknya kebijaksanaan (policy) dari manajer penjualan
Secara dragmatis administrasi yang maju sanggup digambarkan sebagai berikut :
Gambar tersebut menjelaskan bahwa bila suatu perusahaan ingin keberhasilan baik dalam mendapat laba, berkembang maupun bertahan dalam dunia usaha. Maka perusahaan harus merumuskan kombinasi 4P dari marketing mix yang berbeda pula, baik untuk menyesuaikan jadwal pemasarannya dengan sikap konsumen maupun dalam mempengaruhi sikap konsumen itu sendiri.
Sebagai rujukan : sikap konsumen yang telah dipengaruhi kebudayaan yang maju, tingkat pendidikan, pendapatan yang meningkat dan bertambahnya macam produk akhir perkembangan teknologi mengakibatkan konsumen mulai membandingkan harga dan mutu produk, meminta pengepakan yang lebih baik dan menarik, mengharapkan pelayanan yang baik, lebih peka terhadap isu dan periklanan, lebih sering mengadakan kekerabatan sosial dan sebagainya. Ini semua memerlukan marketing mix yang berbeda dengan apabila sikap itu ditunjukkan oleh konsumen yang mempunyai pendapatan rendah, hidup di desa, masih buta aksara dan hidup dalam kebudayaan tertutup.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pemasaran merupakan salah satu acara penting yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mengenalkan maupun menyampaikan produknya kepada konsumen. Tujuan dari pemasaran yaitu dalam jangka pendek untuk mendapat laba, jangka menengah mendapat titik impas antara biaya produksi dengan volume penjualan sedangkan untuk jangka panjang mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan melalui loyalitas konsumen dalam penggunaan produk yang dihasilkan. Agar tujuan sanggup tercapai secara penuh ataupun mendekati dengan yang sudah ditentukan, maka diharapkan pemilihan taktik pemasaran yang sempurna untuk menunjang berhasilnya tujuan tersebut.
Manajemen pemasaran berfungsi untuk menyampaikan isu produk kepada konsumen, mempengaruhi keputusan yang akan diambil konsumen serta membuat nilai hemat suatu produk. Pelaku perjuangan yang sudah mulai mengetahui pentingnya pemasaran akan mengenal adanya konsep pemasaran yang bertujuan untuk menyampaikan kepuasan terhadap apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen. Ada 5 konsep pemasaran diantaranya : konsep berwawasan produksi, konsep berwawasan produk, konsep berwawasan penjualan, konsep berwawasan pemasaran, dan konsep berwawasan pemasaran bermasyarakat.
Adapun acara pemasaran yang sanggup dirinci sebagai kegiatan-kegiatan: riset pasar, administrasi produksi, penetapan harga, promosi, penjualan dan distribusi. Selain acara tersebut terdapat acara utama pemasaran yang dikelompokkan menjadi 4P atau dikenal dengan istilah Marketing Mix, terdiri dari Product, Place, Promotion dan Price. Dimana tujuan selesai dari acara tersebut yakni bagaimana usaha-usaha yang dilakukan oleh seorang marketing manager untuk mempengaruhi jumlah undangan dan meningkatkan omzet penjualan semoga usahanya sanggup sukses.
3.2 SARAN
Keinginan setiap pelaku perjuangan yaitu mendapat keuntungan dan sanggup mempertahankan perusahaannya di tengah persaingan perjuangan yang ketat. Kegiatan pemasaran merupakan salah satu solusi untuk pencapaian keinginan pelaku perjuangan tersebut. Dengan menentukan administrasi pemasaran profesional dan taktik yang sempurna dalam menjalankan acara tersebut, maka keinginan mendapat keuntungan dan mempertahankan kelangsungan perusahaan sanggup terlaksana sesuai harapan. Jadi, tempatkanlah administrasi pemasaran tersebut sebagai acara penting di dalam perusahaan demi mencapai tujuan usaha.
Berikut ini adalah contoh makalah Pemasaran Global. Makalah ini membahas tentang pengantaran pemasaran dan strategi yang diterapkan di beberapa negara.
Daftar isi
Pemasaran Global
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pemasaran sanggup dikatakan merupakan proses penyusunan korelasi terpadu yang memiliki tujuan memperlihatkan gosip mengenai produk (barang dan jasa) yang berkaitan dengan kepuasan atas kebutuhan dan impian manusia. Pemasaran berawal dari sebagian atau keseluruhan kebutuhan insan yang kemudian berubah menjadi impian insan untuk mendapatkan nilai lebih. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan impian insan inilah yang menjadi konsep pemasaran.
Pemasaran (marketing) yakni sebuah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, pemberian harga, promosi, dan distribusi ide, barang, dan jasa yang sanggup menciptakanpertukaran (penjualan) yang memuaskan tujuan individu danorganisasi. Sedangkan pemasaran internasional adalah perpanjangan dari aktivitas-aktivitas tersebut dengan melintasibatas negara.
Agar sebuah perusahaan sanggup melakukan pemasaran yang baik, maka diharapkan manajemen pemasaran internasional yang baik. Manajemen pemasaran internasional merupakan sebuah area fungsional yang terintegrasi, antaramanajemen sumber daya manusia, keuangan, akuntansi, danmanajemen operasional. Maksudnya, dalam hal ini keempatelemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. !alammenjalankan seni manajemen pemasaran, tiap perusahaan sanggup memilihmana yang paling sesuai bagi produk dan target pasarnya. “araini sering disebut sebagai international business strategy yangmenekankan pada cost leadership. Sebuah perusahaan juga dapatmengadopsi sistem lain yang disebut dengan focus strategy. Padastrategi ini, seorang manajer pemasaran akan fokus pada suatu segmen pasar tertentu atau wilayah tertentu. Misalnya saja,produsen jam tangan Swatch memfokuskan pasarnya pada kalangan remaja, sehingga kemudian pemasarannya juga sangat$anak muda%. Perbedaan seni manajemen pemasaran ini merupakan preferensi masing-masing perusahaan, diubahsuaikan denganpangsa pasar masing-masing produk.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakan pengertian Pemasaran Global?
Apa saja jenis-Jenis Strategi pemasaran Global?
Bab II. Pembahasan
A. Lingkungan Pemasaran Global
Pemasaran global yakni proses memfokuskan sumber daya (manusia, uang, aset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi bahaya pasar global. Pasar demikian biasanya tercipta alasannya yakni adanya konsumen yang lebih menyukai produk standar , harga murah, dan alasannya yakni adanya perusahaan global yang memanfaatkan jaringan operasi dunia mereka untuk bersaing dipasar-pasar global.
Dimensi-dimensi utama dalam pemasaran global:
Lingkungan pemasaran global
Segmentasi pasar global
Pemasaran dengan target global
Merumuskan seni manajemen dan planning pemasaran global
Bauran pemasaran global
Mengelola dan memimpin perjuangan pemasaran global
Pemasaran yang sukses yang bergantung pada seberapa berpengaruh hal itu bertumpu pada hal-hal yang fundamental. Tetapi bukan berarti semua prinsip marketing yakni sama, memang skenario pemasaran yang berbeda membutuhkan tak tik yang berbeda pula. Mengetahui perbedaan ini sama juga mengetahui perbedaan antara sukses dan kegagalan.
B. Pemasaran
Dasar dari keberhasilan acara pemasaran global yakni pemahaman yang mendalam akan disiplin pemasaran. Pemasaran yakni proses mengkonsentrasikan banyak sekali sumber daya dan target dari sebuah organisasi pada kesempatan dan kebutuhan lingkungan.
a. Konsep Pemasaran
Konsep gres pemasaran dan Empat ”P” .Product,Price, Place, and Promotion.
b. Konsep Strategis Pemasaran
Konsep strategis pemasaran merupakan suatu perkembangan yang besar dalam sejarah pemikiran pemasaran, mengubah fokus pemasaran dari pelanggan atau produk ke pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yang lebih luas.
c. Tiga Prinsip Pemasaran
Inti dari pemasaran sanggup diringkas dalam 3 prinsip dasar :
mengidentifikasikan tujuan dan kiprah pemasaran
kenyataan persaingan dari pemasaran
berbargai cara utama untuk mencapai 2 prinsip utama
d. Tahap-Tahap dari Pemasaran Domestik Ke Pemasaran Global/Transnasional
1. Pemasaran Domestik
Pemasaran yang secara faktual ditunjukkan pada pasar dalam negeri disebut pemasaran domestik. Orientasi mereka yakni bersifat “ETHNO CENTRIC”, yaitu bahwa sifat pasar atau Konsumen dimanapun akan sama, sehingga manajemen memandang pasar Domestik padat dengan peluang yang jauh lebih aman.
2. Pemasaran Ekspor
Adalah tahap pertama untuk menanggapi kesempatan pasar di luar negeri. Pemasar ekspor mengakibatkan pasar di luar negeri sebagai target dan menggantungkan diri pada produksi dalan negeri untuk memasok pasar ini. Fokus dalam tahap ini adalahmenafaatkan produk dan pengalaman dalam negeri.
3. Pemasaran Internasional
Bertindak lebih jauh lagi dari pemasara ekspor dan menjadi lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran dalam negara daerah perusahaan tadi melaksanakan bisnis.
4. Pemasaran Multinasional
Organisai pemasaran internasional mulai dengan menfokuskan pada memanfaatkan pengalaman dan produk perusahaan.
5. Pemasaran Global / Transnasional
Menfokuskan pada pemanfaatan asset, pengalaman dan produk perusahaan secara global dan pada melaksanakan penyesuaian pada apa yang benar-benar unik dan berbeda dalan setiap negara. Konsep ini mengakui budaya universal dan perbedaan pasar yang unik.
C. Strategi Memasuki Pasar Global
a.Melakukan Ekspor-Impor
b. Membuka kantor perwakilan atau cabang
Pembentukan sebuah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya disebut sebagai Greenfield Venture atau perjuangan ladang-hijau. Tindakan ini merupakan sebuah proses yang kompleks dan berpotensi akan memakan biaya besar, tetapi seni manajemen ini mempunyai keunggulan alasannya yakni mempunyai kontrol maksimum kepada perusahaan sehingga kalau berhasil berpotensi memperlihatkan keuntungan di atas rata-rata. Hal ini secara khusus benar untuk perusahaan yang mempunyai kapabilitas tidak berwujud .
c. Mengeluarkan lisensi asing/kontrak manufaktur dan alih teknologi.
Perusahaan pemberi Lisensi (Licensor) membuat persetujuan dengan mendapatkan Lisensi (Licensee) bahwa Licensee memperoleh Hak untuk memakai Proses / Teknologi Produksi, Merk Dagang, Paten dsb, dengan membayar Fee / Royalty kepada Licensor . Licensor dalam hal ini memperoleh manfaat , yaitu sanggup memasuki pasar Asing dengan Risiko Rendah. Contoh : DISNEYLAND mengeluarkan Lisensi untuk memproduksi dan memasarkan produknya : – Donald Bebek, Mickeymouse, dll.
d. Melakukan Franchising
Yaitu bentuk kerjasama tertulis antara pihak Franchisor dan Franchise diberi hak untuk mendistribusikan Produk atau Jasa tertentu dalam periode dan Wilayah tertentu serta cara-cara yang ditentukan oleh Franchisor. Contoh : MC. Donald, KFC. Dll.
e. Membuka Usaha Patungan atau Joint Venture
Investor luar negeri sanggup bergabung investor lkal untuk membentuk perjuangan patungan dimana mereka membagi kepemilikan dan control. Perusahaan luar neheri mungkin kekurangan sumber daya finansial atau manajerial atau manajerial untuk menjalankan usahanya.
f. Melakukan Akuisisi Perusahaan Lain
Akuisisi yakni pengambilan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau asset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam insiden ini baik perusahaan pengambilalih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai tubuh aturan yang terpisah.
Keuntungan akuisisi diantaranya yakni :
akuisisi sanggup menyediakan susukan cepat ke sebuah pasar yang baru
akuisisi sanggup memperlihatkan jalan untuk perluasan internasional
sedangkan kelemahan dari akuisisi adalah :
pendanaan yang mahal sehingga seringkali diharapkan pendanaan melalui utang.
negosiasi internasional untuk akuisis sanggup menjadi kompleks alasannya yakni dihadapkan pada syarat-syarat aturan dan perundang- permintaan di negara tuan rumah dan perusahaan target dan mendapatkan gosip yang sempurna untuk menegosiasikan perjanjian
D. Faktor Pendorong dan Penghambar Bisnis Global
A. Kekuatan Yang Mendorong
I. Kebutuhan Pasar
Budaya universal menyerupai perbedaan budaya terdapat unsur yang sama dalam sifat insan yang menjadi dasar untuk membuat dan melayani pasar global.
Contoh : minuman ringan, salah satu industri global yang terbesar yang sukses
II. Teknologi
Professor Levitt menulis artikel ” kenyataan komersial yang gres – munculnya pasar global untuk produk konsumen standar dalam skala yang belum pernah dibyangkan”. Ada kekuatan yang amat besar yang mendorong dunia ke arah menyatunya hal-hal yang sudah umum dan kekuatan itu yakni Teknologi. Teknologi menyederhanakan komunikasi, transpotasi dan perjalanan.
III. Biaya
Keseragaman sanggup menurunkan biaya riset, rekayasa, desain, kreatif dan produksi di semua fungsi bisni , dari rekayasa hingga pemasaran dan administrasi.
IV. Mutu
Volume global menghasilkan penerimaan dan mutu operasi yang lebih besar untuk mendukung mutu desai dan pembuatan.
V. Komunikasi dan Transportasi
Revolusi gosip memperlihatkan donasi pada berkembangnya pemasaran global.
VI. Daya Tuas
Keunggulan yang dimilikinya alasannya yakni perusahaan itu beroperasi secara simultan dilebih dari satu pasar nasinal. Sebuah perusahaan global sanggup membuatkan 5 tipe daya tuas :
Transfer pengalaman
Transfer sistem
Penghematan skala
Pendayagunaan Sumber daya
Strategi global
B. Kekuatan Yang Menghambat
o Perbedaan Pasar
Dalam setiap kategori produk, perbedaan masih cukup banyak diantara batas negara dan budaya budaya yang memerlukan pembiasaan dari beberapa unsur bauran pemasaran.
o Sejarah
Sejarah merek dagang mungkin memerlukan seni manajemen pemasaran khusus dan berbeda, serta di setiap negara perlu penentuan posisi tersendiri.
o Kecadokan Manajemen
Dalam banyak hal, produk dan kategori merupakan calon untuk globalisasi, tetapi manajement tidak menangkap kesempatan tsb.
o Budaya Organisasi
Perusahaan global yang sukses yakni pemsar yang telah berguru cara memadukan visi global dan perspektif dengan insiatif dan masukan pasar lokal. Hal ini sulit dilakukan oleh perusahaan.
o Kendali Nasional/ Hambatan untuk masuk suatu Negara
Setiap negara melindungi perusahaan lokal dan kepentingannya dengan memegang kendali terhadap susukan pasar dan jalan masuknya.
5. PERDAGANGAN LUAR NEGERI
Pengertian perdagangan internasional merupakan korelasi kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar suka rela dan saling menguntungkan.
Perdagangan Internasional dapat juga diartikan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
a. Manfaat perdagangan internasional
o Efisiensi
Melalui perdagangan internasional, setiap negara tidak perlu memproduksi semua kebutuhannya, tetapi cukup hanya memproduksi apa yang bisa diproduksinya dengan cara yang paling efisien dibandingkan dengan negara-negara lain. Dengan demikian, akan tercipta efisiensi dalam pengalokasian sumber daya ekonomi dunia.
o Perluasan konsumsi dan produksi
Perdagangan internasional juga memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi penduduk suatu negara.
o Peningkatan produktifitas
Negara-negara yang berspesialisasi dalam memproduksi barang tertentu akan berusaha meningkatkan produktivitasnya. Dengan demikian mereka akan tetap unggul dari negara lain dalam memproduksi barang tersebut.
o Sumber penerimaan Negara
Dalam perdagangan internasional juga bisa menjadi sumber pemasukan kas negara dari pajak-pajak ekspor dan impor.
b. Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional setiap negara berbeda dengan negara lain. Ada negara yang menentukan menjalankan kebijakan perdagangan bebas (free trade), ada yang menentukan menjalankan kebijakan perdagangan proteksionis, dan ada pula yang menentukan adonan keduanya.
· Perdagangan Bebas
Perdagangan bebas yakni keadaan dikala pertukaran barang/jasa antarnegara berlangsung dengan sedikit ataupun tanpa rintangan.
Menurut anutan fisiokratis dan anutan liberal (klasik), liberalisasi perdagangan sanggup memacu kinerja ekspor dan pertumbuhan ekonomi alasannya yakni beberapa alasan berikut.
Perdagangan Bebas cenderung memacu persaingan, sehingga menyempurnakan skala hemat dan alokasi sumber daya.
Perdagangan bebas mendorong peningkatan efisiensi, perbaikan mutu produk, dan perbaikan kemajuan teknologi sehingga memacu produktivitas faktor produksi.
Perdagangan bebas merangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan serta memupuk tingkat laba, tabungan, dan investasi.
Perdagangan bebas akan lebih gampang menarik modal abnormal dan tenaga ahli, laba, tabungan, dan investasi.
Perdagangan bebas memungkinkan konsumen menghadapi ruang lingkup pilihan yang lebih luas atas barang-barang yang tersedia.
· Perdagangan Proteksionis
Salah satu tujuan kebijakan perdagangan proteksionis yakni untuk meningkatkan daya saing produk diluar negeri. Menurut pengatur kebijakan proteksionis, nilai tukar (terms of trade) barang manufaktur, yaitu ekspor utama negara-negara maju, sering dinilai lebih tinggi dari nilai barter primer, yaitu ekspor utama negara-negara berkembang. Itulah yang menjadi alasan utama timbulnya kebijakan perdagangan proteksionis.
Dalam kenyataannya, terdapat beberapa alat kebijakan perdagangan proteksionis yang dipakai oleh hampir semua negara. Beberapa diantaranya yakni tarif atau bea masuk, kuota, subsidi, dan larangan impor.
1 Tarif atau Bea Masuk
Tarif atau bea masuk yakni pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor.
2 Kuota
Kuota yakni batas maksimum jumlah barang tertentu yang bisa diimpor dalam periode tertentu, biasanya satu tahun.
3 Subsidi
Subsidi terhadap biaya produksi barang domestik akan menurunkan harga, sehingga produksi domestik sanggup bersaing dengan barang impor dan akan mendorong konsumen membelinya.
4 Larangan Impor
Karena alasan-alasan tertentu, baik yang bersifat ekonomi maupun politik, suatu negara tidak menghendaki impor barang tertentu.
c. Dampak Positif Perdagangan Internasional
1. Meningkatkan Kesejahteraan
2. Mempercepat Pembangunan
3. Meningkatkan sumber daya manusia
4. Alih Teknologi
c. Dampak Negatif Perdagangan Internasional
1. Menimbulkan ketergantungan kepada negara lain
2. Cenderung statis
3. Pengusaha yang tidak kompetitif terancam gulung tikar
4. Adanya perubahan nilai sosial budaya
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melaksanakan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan Negara
Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar gres untuk menjual produk tersebut.
Adanya perbedaan keadaan menyerupai sumber daya alam, iklim, tenagaü kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang mengakibatkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
Keinginan membuka kerja sama, korelasi politik dan derma dari negara lain.
Terjadinya periode globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia sanggup hidup sendiri.
e. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan antarnegara
· Keanekaragaman Kondisi Produksi
Keanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi faktor-faktor produksi yang dimiliki suatu negara. Contohnya Indonesia, mempunyai potensi besar dalam memproduksi barang-barang hasil pertanian. Dengan kata lain, melalui perdagangan, suatu negara sanggup memperoleh barang yang tidak sanggup dihasilkannya di dalam negeri.
· Penghematan Biaya Produksi/Spesialisasi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah besar, sehingga menghasilkan increasing returns to scale atau biaya produksi rata-rata yang semakin menurun dikala jumlah barang yang diproduksi semakin besar. Jadi, apabila suatu negara berspesialisasi memproduksi barang tertentu dan mengekspornya, biaya produksi rata-ratanya akan turun.
· Perbedaan Selera
Sekalipun kondisi produksi di semua negara yakni sama, namun setiap negara mungkin akan melaksanakan perdagangan kalau selera mereka berbeda. Contohnya, Norwegia mengekspor daging dan Swedia mengekspor ikan. Kedua negara akan memperoleh keunggulan dari perdagangan ini dan jumlah orang yang berbahagia meningkat.
Bab III. Penutup
A. Kesimpulan
Pemasaran merupakan proses penyusunan korelasi terpadu yang memiliki tujuan memperlihatkan gosip mengenai produk (barang dan jasa) yang berkaitan dengan kepuasan atas kebutuhan dan impian manusia.
Pemasaran global yakni proses memfokuskan sumber daya (manusia, uang, aset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi bahaya pasar global.Pasar demikian biasanya tercipta alasannya yakni adanya konsumen yang lebih menyukai produk standar , harga murah, dan alasannya yakni adanya perusahaan global yang memanfaatkan jaringan operasi dunia mereka untuk bersaing dipasar-pasar global.
strategi memasuki pasar global (melakukan ekspor-impor, membuka kantor perwakilan atau cabang, mengeluarkan lisensi asing/kontrak manufaktur dan alih teknologi., melakukan franchising, membuka perjuangan patungan atau joint venture, investor luar negeri sanggup bergabung investor lkal untuk membentuk usaha, melaksanakan akuisisi perusahaan lain.
B. Saran
– Agar sebuah perusahaan sanggup melakukan pemasaran yang baik, maka diharapkan manajemen pemasaran internasional yang baik. Manajemen pemasaran internasional merupakan sebuah area fungsional yang terintegrasi, antaramanajemen sumber daya manusia, keuangan, akuntansi, danmanajemen operasional.
4 Kepribadian yang Menunjang Keberhasilan Penjualan Produk
Dalam bukunya, Paul J. Micali menyatakan ada empat kepribadian khusus yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan penjualan produk. Kepribadian khusus yang berdasarkan Paul sanggup dibangun tersebut yaitu Merak ati-Menyenangkan (the engaging personality), Meyakinkan (the assuring personality), Berwibawa (the commpelling personality), dan Dinamis (the dynamic personality).
1. Kepribadian Merak Ati
Seseorang dengan kepribadian merak ati atau menyenangkan akan membuat orang lain menyukainya. Kepribadian merak ati sangat diperlukan untuk mendorong keberhasilan Sales Executives menjual jenis produk apapun. Kepribadian menyerupai ini terlebih lagi dibutuhkan apabila persaingan produk yang dijual sangat ketat, dimana perbedaan harga, mutu produk, jadwal pengiriman barang, ketenaran merek produk dan lain sebagainya sangat minim. Dalam situasi menyerupai itu calon pembeli cenderung akan membeli produk dari Sales Executives yang mereka gunakan.
Beberapa pedoman untuk membangun kepribadian merak ati antara lain sebagai berikut:
a. Tidak Membicarakan Diri Sendiri Secara Berlebihan
Seorang Sales Executives wajib untuk selalu berusaha menjauhi kebiasaan memuji diri sendiri didepan orang lain. Calon pembeli manapun niscaya tidak berminat mendengarkan kehebatan seorang Sales Executives yang melayaninya. Mereka menginginkan Sales Executives tersebut membicarakan diri mereka ataupun perusahaannya, kebutuhan mereka, dan barang ataupun jasa yang mereka butuhkan.
b. Selalu Mencari Hal-Hal yang Positif Mengenai Orang-orang yang Ditemui
Sales Executives wajib untuk menghindari kebiasaan mengkritik orang lain ataupun membicarakannya dibelakang punggung. Disamping kekurangannya setiap orang mempunyai kelebihan tersendiri baik yang berupa penampilan, tutur kata, kebiasaan, ataupun tingkah laku. Hendaknya kelebihan tersebut dicari dan mengomentarinya secara menyenangkan pada ketika bertemu dengan calon pembeli. Dengan mempunyai kebiasaan tersebut secara tidak terasa Sales Executives tersebut akan mendapatkan dua manfaat untuk dirinya. Yaitu pertama akan tumbuh menjadi tokoh yang disukai oleh kebanyakan orang yang ditemuinya. Dan kedua dengan menyampaikan komentar yang baik mengenai kebaikan seseorang, secara tidak sadar sifat baik orang tersebut akan bersemi dalam pribadi Sales Executives tersebut.
c. Menghormati diri sendiri tetapi tidak memanjakannya secara berlebihan
Setiap Sales Executives wajib menghormati kelebihan-kelebihan yang mereka punyai. Hal tersebut dibutuhkan untuk mempertebal rasa percaya diri dan tidak membiarkan dirinya dilecehkan oleh calon pembeli yang tidak serius.Walaupun begitu mereka tetap harus menjauhkan diri dari kebiasaan memuja diri sendiri.
d. Mengendalikan Pendapat
Salah satu pantangan bagi Sales Executives ialah berselisih pendapat dengan calon pembeli. Didalam ilmu Salesmanship terdapat ungkapan yang menyatakan “you can win your argument with your customer, but you might lose your sale”. Ungkapan tersebut bila diartikan “kalian sanggup saja menang berdebat dengan calon pembeli, tetapi ada kemungkinan calon pembeli itu tidak jadi membeli produk yang kalian tawarkan”.
e. Penuh Perhatian Kepada Orang Lain
Bila ingin mempunyai kepribadian yang menyenangkan, seorang Sales Executives wajib untuk membina kebiasaan menyampaikan perhatian kepada setiap orang yang mereka temui termasuk kepada para resepsionis, sekretaris bahkan juga kepada penjaga pintu masuk perusahaan yang mereka kunjungi. Kebiasaan dalam mengucapkan salam dan terima kasih secara lapang dada pada setiap orang yang mereka temui wajib dimiliki oleh setiap Sales Executives.
f. Murah Senyum
Memberikan senyuman kepada orang lain tidak memerlukan biaya. Padahal senyuman yang cerah ialah penyebaran rasa suka kepada orang lain dan sanggup membuat suasana pertemuan yang menyenangkan. Seorang Sales Executives harus menyukai calon pembelinya lantaran apabila mereka tidak menyukai calon pembeli mereka akan mendapatkan problem yaitu tidak sanggup menjual produknya. Senyuman cerah kepada calon pembeli akan membuka pertemuan ke arah suasana pertemuan jual beli.
2. Kepribadian Meyakinkan
Kepribadian meyakinkan akan membuat orang lain mempercayai orang yang bersangkutan dan sanggup mendapatkan sarannya dengan penuh rasa percaya. Kepribadian meyakinkan sangatlah penting peranannya dalam menunjang keberhasilan penjualan suatu produk.
Kepribadian meyakinkan ini sanggup dibangun dengan memperhatikan dua aliran umum, yaitu sebagai berikut:
a. Memiliki Pengetahuan yang Mendalam Tentang Produk yang Ditawarkan
Agar bisa mengutarakan dengan meyakinkan manfaat produk yang ditawarkan kepada pembeli, seorang Sales Executives perlu memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai produk yang mereka tawarkan. Sales Executives diharapkan bisa menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh calon pembeli mengenai produk yang bersangkutan secara memuaskan.
b. Tidak Berbohong
Sales Executives sangat diharapkan untuk tidak membohongi calon pembeli dan pelanggannya. Pembeli yang tidak mempunyai pengetahuan teknik mengenai mesin atau peralatan yang akan mereka beli misalnya, akan mengharapkan kejujuran Sales Executives dalam menyampaikan klarifikasi teknis mengenai produk tersebut.
Jika mereka mencium busuk kebohongan dalam klarifikasi tersebut mereka akan mencurigai kebenaran klarifikasi selanjutnya. Seorang Sales Executives yang tertangkap tangan membohongi pelanggannya tidak akan pernah lagi bergaul dekat dengan mereka, hal tersebut yaitu sesuatu yang sanggup menghalangi kelancaran masuknya order pembelian produk.
3. Kepribadian Berwibawa
Kepribadian berwibawa akan sanggup membimbing orang lain melakukan sesuatu (misalnya membeli produk) sesuai dengan saran atau ajuan pemilik kepribadian (dalam hal ini Sales Executives). Semakin menonjol kepribadian berwibawa seorang Sales Executives maka akan semakin besar pula kemungkinan mereka untuk sanggup meyakinkan konsumen untuk membeli produknya.
Kepribadian berwibawa ini sanggup dibangun dengan mempraktekkan tiga pedoman, yaitu sebagai berikut:
a. Membangun Kepandaian Menguasai Diri
Sales Executives harus bisa memaksa dirinya sendiri untuk melakukan banyak sekali macam hal yang dibutuhkan guna memperlancar proses penjualan produk, walaupun bergotong-royong mereka tidak begitu menyukai hal tersebut. Walapun dengan berat hati namun sangat dibutuhkan mereka wajib bersedia mendapatkan keberatan, saran atau pendapat calon pembeli yang tidak sama dengan pendapat mereka sendiri.
Sales Executives juga harus sanggup membuang kebiasaan tidak umum mereka. Pedoman umum menyampaikan supaya bisa menguasai orang lain, setiap orang harus bisa menguasai dirinya sendiri terlebih dahulu. Pedoman tersebut juga berlaku bagi para Sales Executives, sebelum mereka bisa “menguasai” calon pembeli, Sales Executives harus bisa untuk menguasai dirinya sendiri terlebih dahulu.
b. Membangun Kebulatan Tekad Menyelesaikan Tugas
Untuk sanggup hingga pada keputusan konsumen membeli produk dibutuhkan suatu proses pengambilan keputusan membeli yang dalam banyak perkara memakan waktu yang cukup lama. Seorang Sales Executives harus mengikuti setiap proses pengambilan keputusan membeli tersebut dengan tekun, sabar dan ulet. Jika mereka setengah-setengah dalam melakukan tugasnya hasilnyapun juga niscaya tidak akan optimal.
c. Membangun Kecepatan Berpikir dalam Menghadapi Konsumen
Kemampuan berpikir yang cepat dalam presentasi produk atau dalam menghadapi konsumen sanggup dibangun dengan cara menganalisis keberhasilan Sales Executives dalam setiap pertemuan mereka dengan para pembeli, kemudian mempraktikkannya dalam pertemuan yang lain. Oleh lantaran itu setiap menuntaskan pertemuan hendaknya seorang Sales Executives beristirahat sejenak untuk mencatat banyak sekali macam keberhasilannya dalam menjawab pertanyaan dan menangani keberatan yang diajukan oleh calon pembeli selama pertemuan tersebut berlangsung. Mereka tidak perlu memikirkan ketidakberhasilannya kecuali hal tersebut merupakan kesalahan yang fatal. Kebiasaan tersebut akan membantu seorang Sales Executives berpikir positif dan membangun kepribadian positif. Di sisi lain, kebiasaan tersebut juga akan membantu mereka bersikap optimis dalam menghadapi situasi kritis, penuh harap, serta panjang akal.
4. Kepribadian Dinamis
Paul J. Micali menyatakan bahwa tidak banyak orang-orang yang mempunyai kepribadian dinamis. Hal tersebut disebabkan lantaran supaya seseorang berkepribadian dinamis mereka harus mempunyai (atau berhasil membangun) kombinasi ketiga kepribadian yakni merak ati, meyakinkan, dan berwibawa secara seimbang dan ditunjang oleh rasa percaya diri yang tinggi serta penuh antusiasme.
Unsur keseimbangan tersebut ialah kunci keberhasilan untuk membangun kepribadian dinamis. Bagi seorang Sales Executives rasa percaya diri yang tinggi dan antusiasme akan tumbuh jikalau mereka sudah berkali-kali melakukan presentasi penjualan atau memperlihatkan produk didepan calon pembeli dengan berhasil serta berkali-kali pula mendapatkan order pembelian yang substansial.
2. Cermati informasi kegiatan pimpinan selama melakukan perjalanan dinas.
3. Susunlah Jadwal Perjalanan Dinas pimpinan Anda secara kronologis.
4. Jadwal Perjalanan Dinas ditandatangani Anda sebagai penyusun dan diketahui oleh pimpinan.
C. Soal/Kasus
Buatlah Agenda Perjalanan Dinas Pimpinan berdasarkan informasi yang tersedia ke dalam format sebagai berikut: (1) No., (2) Hari/Tanggal, (3) Waktu, (4) Kegiatan, dan (5) Keterangan.
Hari Senin, 6 Februari 2017, di meja kerja Anda terdapat surat, catatan, memo dan sejenisnya yang berisi informasi terkait kegiatan pimpinan untuk beberapa hari ke depan, sebagai berikut:
1) Pada tanggal 10 Februari 2017 pimpinan mengawali perjalanan dinas dari Bandung ke Yogyakarta melalui Bandara Husein Sastranegara Bandung, naik pesawat Citilink dengan nomor penerbangan GC025, berangkat pukul 16.00. Pimpinan dijemput di rumah menggunakan kendaraan perusahaan oleh bapak Heryanto pukul 12.00. Pukul 17.00 pesawat mendarat di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. Dari Bandara Adi Sucipto menuju hotel Djogjaplaza di jalan Afandi, dijemput dengan mobil kantor cabang Yogyakarta menempuh waktu 20 menit.
2) Undangan makan malam, Welcoming Party dari Bapak Yudi Firmansah untuk tanggal 10 Februari 2017 di Rumah makan Lombok Ijo, Jalan Adi Sucipto Yogyakarta, pukul 20.00 s.d. 22.00.
3) Pada tanggal 11 Februari 2017 ada business appointment pukul 14.00 s.d. 16.00 dengan Direktur Utama PT. Sari Husada di Merapi Room Hotel Novotel Yogyakarta membahas kerjasama pembangunan pabrik susu.
4) Undangan dari Kepala Bappeda DIY, untuk menghadiri rapat pembahasan rencana proyek pembangunan bandara pada tanggal 11 Februari 2017, pukul 09.00 s.d. 11.00 di kantor Bappeda DIY jalan Malioboro Yogyakarta.
5) Ada pertemuan Asosiasi Kontraktor Indonesia tingkat nasional pada tanggal 12 Februari 2017, pukul 08.00 s.d. 15.00 di Jogja Expo Center, membahas perubahan AD/ART organisasi.
6) Pada tanggal 12 Februari 2017 pukul 19.00 s.d. 21.00, pimpinan Cabang Yogyakarta bertemu di hotel tempat menginap pimpinan, membahas usulan pegawai cabang Yogyakarta tentang kenaikan upah lembur.
7) Berdasarkan isi Lembar Pesan Telepon (LPT) tanggal 10 Februari 2017, diperoleh informasi bahwa tanggal 13 Februari 2017, Walikota Solo mengundang pertemuan bertempat di Hotel Sahid Solo pukul 13.00 s.d. 15.00 membahas rencana pembangunan gedung Solo Expo Center. Perjalanan dari Yogyakarta ke Hotel Sahid Solo memerlukan waktu 1 jam menggunakan taksi, dan langsung check in.
8) Pada tanggal 14 Februari 2017, pimpinan menghadiri acara pernikahan saudaranya di gedung Graha Sabha Buana Solo.
9) Pada tanggal 15 Februari 2017 pimpinan check out dari hotel dan kembali ke Bandung dengan menggunakan Kereta Api Taksaka, berangkat dari stasiun Balapan, Solo pukul 13.00, sampai Bandung pukul 18.00 di jemput oleh bapak Heryanto.
10) Disela-sela kegiatan formal, pada saat waktu luang pimpinan akan menyempatkan diri bekunjung ke Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta masing-masing selama dua jam.
JAWABAN
PT. MITRA BANGUN PERSADA
Jl. Dewi Sartika, No. 20 Bandung, Telp. (022) 587948
Kerukunan beragama di tengah keanekaragaman budaya merupakan aset dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dalam perjalanan sejarah bangsa, Pancasila telah teruji sebagai alternatif yang paling tepat untuk mempersatukan masyarakat Indonesia yang sangat majemuk di bawah suatu tatanan yang inklusif dan demokratis. Sayangnya wacana mengenai Pancasila seolah lenyap seiring dengan berlangsungnya reformasi.
Berbagai macam kendala yang sering kita hadapi dalam mensukseskan kerukunan antar umat beragama di Indonesia, dari luar maupun dalam negeri kita sendiri. Namun dengan kendala tersebut warga Indonesia selalu optimis, bahwa dengan banyaknya agama yang ada di Indonesia, maka banyak pula solusi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut. Dari berbagai pihak telah sepakat untuk mencapai tujuan kerukunan antar umat beragama di Indonesia seperti masyarakat dari berbagai golongan, pemerintah, dan organisasi-organisasi agama yang banyak berperan aktif dalam masyarakat.
Keharmonisan dalam komunikasi antar sesama penganut agama adalah tujuan dari kerukunan beragama, agar terciptakan masyarakat yang bebas dari ancaman, kekerasan hingga konflik agama.
2.2. Rumusan Masalah
1) Pengertian kerukunan umat beragama
2) Bagaimana pandangan agama Islam mengenai kerukunan umat beragama?
3) Analisis tentang umat beragama
2.3. Kajian Penelitian Relevan
Penelitian-penelitian yang dianggap relevan dengan intoleransi, pendidikan toleransi, pemeliharan kerukunan beragama, dan kebijakan-kebijakan yang berikatan dengan kerukunan antar pemeluk agama, serta penelitian yang terkait dengan pemanfaatan biografi tokoh dalam pembelajaran. Hasil penelusuran penelitian-penelitian tersebut dipaparkan sebagai berikut. Penelitian yang dilakukan oleh Damayanti, dkk. (2003) berjudul “Radikalisme Agama sebagai Salah Satu Bentuk Perilaku Menyimpang: Studi Kasus Front Pembela Islam”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemunculan gerakan Islam radikal di Indonesia sejauh ini nampaknya disebabkan oleh dua faktor, yaitu:
1) faktor internal dari dalam umat Islam yaitu faktor yang dilandasi oleh kondisi internal umat Islam yang telah menjadi sumber penyimpangan agama yang mendorong kembali ke dalam otentitas (fundamen) Islam
2) faktor eksternal baik yang dilakukan rezim penguasa maupun hegemoni Barat, dapat ditunjuk sikap represif rezim penguasa terhadap kelompok-kelompok Islam seperti yang dilakukan oleh orde baru dan krisis kepemimpinan pasca orde baru menunjukkan adanya lemahnya penegakan hukum mendorong bahwa syariat Islam adalah solusi terbaik, selanjutnya faktor dominasi Negara Barat terhadap Negara Islam juga dijadikan sebagai faktor eksternal. Wan (2006) meneliti model pembelajaran karakter toleransi dengan menerapkan pendekatan tematik buku cerita untuk mengajarkan keberagaman dan toleransi kepada siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Santoso (2007) berjudul “Pelaksanaan Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama Kaitannya dengan Pasal 22 Huruf A Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Studi di Kota Surakarta)” dengan tujuan: mendeskripsikan pelaksanaan pemeliharaan kerukunan umat beragama, mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan pemeliharaan kerukunan umat beragama di Kota Surakarta, dan mengetahui upaya yang dijalankan untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan 6 pemeliharaan kerukunan umat beragama.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian kerukunan antar umat beragama
Kerukunan [dari ruku, bahasa Arab, artinya tiang atau tiang-tiang yang menopang rumah; penopang yang memberi kedamain dan kesejahteraan kepada penghuninya] secara luas bermakna adanya suasana persaudaraan dan kebersamaan antar semua orang walaupun mereka berbeda secara suku, agama, ras, dan golongan. Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidakrukunan; serta kemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta tenteram. Langkah-langkah untuk mencapai kerukunan seperti itu, memerlukan proses waktu serta dialog, saling terbuka, menerima dan menghargai sesama, serta cinta-kasih.
Sedangkan kerukunan umat beragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Umat beragama dan pemerintah harus melakukan upaya bersama dalam memelihara kerukunan umat beragama, di bidang pelayanan, pengaturan dan pemberdayaan. Sebagai contoh yaitu dalam mendirikan rumah ibadah harus memperhatikan pertimbangan Ormas keagamaan yang berbadan hokum dan telah terdaftar di pemerintah daerah.
Pemeliharaan kerukunan umat beragama baik di tingkat Daerah, Provinsi, maupun Negara pusat merupakan kewajiban seluruh warga Negara beserta instansi pemerinth lainnya. Lingkup ketentraman dan ketertiban termasuk memfalisitasi terwujudnya kerukunan umat beragama, mengkoordinasi kegiatan instnsi vertical, menumbuh kembangkan keharmonisan saling pengertian, saling menghormati, saling percaya diantara umat beragama, bahkan menerbitkan rumah ibadah.
Sesuai dengan tingkatannya Forum Krukunan Umat Beragama dibentuk di Provinsi dan Kabupaten. Dengan hubungan yang bersifat konsultatif gengan tugas melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh-tokoh masyarakat, menampung aspirasi Ormas keagamaan dan aspirasi masyarakat, menyalurkan aspirasi dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan kebijakan.
2.2. pandangan Islam mengenai kerukunan antar umat beragama
Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna baik dan damai. Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan kesatuan hati dan bersepakat untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran (Depdikbud, 1985:850) Bila pemaknaan tersebut dijadikan pegangan, maka kerukunan adalah sesuatu yang ideal dan didambakan oleh masyarakat manusia. Namun apabila melihat kenyataan, ketika sejarah kehidupan manusia generasi pertama keturunan Adam yakni Qabil dan Habil yang berselisih dan bertengkar dan berakhir dengan terbunuhnya sang adik yaitu Habil; maka apakah dapat dikatakan bahwa masyarakat generasi pertama anak manusia bukan masyarakat yang rukun? Apakah perselisihan dan pertengkaran yang terjadi saat ini adalah mencontoh nenek moyang kita itu? Atau perselisihan dan pertengkaran memang sudah sehakekat dengan kehidupan manusia sehingga dambaan terhadap kerukunan itu ada karena ketidakrukunan itupun sudah menjadi kodrat dalam masyarakat manusia?.Pertanyaan seperti tersebut di atas bukan menginginkan jawaban akan tetapi hanya untuk mengingatkan bahwa manusia itu senantiasa bergelut dengan tarikan yang berbeda arah, antara harapan dan kenyataan, antara cita-cita dan yang tercipta.Manusia ditakdirkan Allah Sebagai makhluk social yang membutuhkan hubungan dan interaksi sosial dengan sesama manusia. Sebagai makhluk social, manusia memerlukan kerja sama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan material maupun spiritual.Ajaran Islam menganjurkan manusia untuk bekerja sama dan tolong menolong (taawun) dengan sesama manusia dalam hal kebaikan. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam dapat berhubungan dengan siapa saja tanpa batasan ras, bangsa, dan agama.A. Kerja sama intern umat beragamaPersaudaraan atau ukhuwah, merupakan salah satu ajaran yang mendapat perhatian penting dalam islam. Al-quran menyebutkan kata yang mengandung arti persaudaraan sebanyak 52 kali yang menyangkut berbagai persamaan, baik persamaan keturunan, keluarga, masyarakat, bangsa, dan agama. Ukhuwah yang islami dapat dibagi kedalam empat macam,yaitu : Ukhuwah ubudiyah atau saudara sekemakhlukan dan kesetundukan kepada Allah. Ukhuwah insaniyah (basyariyah), dalam arti seluruh umat manusia adalah bersaudara, karena semua berasal dari ayah dan ibu yang sama;Adam dan Hawa. Ukhuwah wathaniyah wannasab,yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan. Ukhuwwah fid din al islam, persaudaraan sesama muslim.Esensi dari persaudaraan terletak pada kasih sayang yang ditampilkan bentuk perhatian, kepedulian, hubungan yang akrab dan merasa senasib sepenanggungan. Nabi menggambarkan hubungan persaudaraan dalam haditsnya yang artinya Seorang mukmin dengan mukmin yang lain seperti satu tubuh, apabila salah satu anggota tubuhterluka, maka seluruh tubuh akan merasakan demamnya. Ukhuwwah adalah persaudaraan yang berintikan kebersamaan dan kesatuan antar sesama. Kebersamaan di akalangan muslim dikenal dengan istilah ukhuwwah Islamiyah atau persaudaraan yang diikat oleh kesamaan aqidah.Persatuan dan kesatuan sebagai implementasi ajaran Islam dalam masyarakat merupakan salah satu prinsip ajaran Islam.Salah satu masalah yang di hadapi umat Islam sekarang ini adalah rendahnya rasa kesatuan dan persatuan sehingga kekuatan mereka menjadi lemah. Salah satu sebab rendahnya rasa persatuan dan kesatuan di kalangan umat Islam adalah karena randahnya penghayatan terhadap nilai-nilai Islam. Persatuan di kalangan muslim tampaknya belum dapat diwujudkan secara nyata. Perbedaan kepentingan dan golongan seringkali menjadi sebab perpecahan umat. Perpecahan itu biasanya diawali dengan adanya perbedaan pandangan di kalangan muslim terhadap suatu fenomena. Dalam hal agama, di kalangan umat islam misalnya seringkali terjadi perbedaan pendapat atau penafsiran mengenal sesuatu hukum yang kemudian melahirkan berbagai pandangan atau madzhab. Perbedaan pendapat dan penafsiran pada dasarnya merupakan fenomena yang biasa dan manusiawi, karena itu menyikapi perbedaan pendapat itu adalah memahami berbagai penafsiran.Untuk menghindari perpecahan di kalangan umat islam dan memantapkan ukhuwah islamiyah para ahli menetapkan tiga konsep,yaitu :
1. Konsep tanawwul al ibadah (keragaman cara beribadah). Konsep ini mengakui adanya keragaman yang dipraktekkan Nabi dalam pengamalan agama yang mengantarkan kepada pengakuan akan kebenaran semua praktek keagamaan selama merujuk kepada Rasulullah. Keragaman cara beribadah merupakan hasil dari interpretasi terhadap perilaku Rasul yang ditemukan dalam riwayat (hadits).
2. Konsep al mukhtiu fi al ijtihadi lahu ajrun(yang salah dalam berijtihad pun mendapatkan ganjaran). Konsep ini mengandung arti bahwa selama seseorang mengikuti pendapat seorang ulama, ia tidak akan berdosa, bahkan tetap diberi ganjaran oleh Allah , walaupun hasil ijtihad yang diamalkannya itu keliru. Di sini perlu dicatat bahwa wewenang untuk menentukan yang benar dan salah bukan manusia, melainkan Allah SWT yang baru akan kita ketahui di hari akhir. Kendati pun demikian, perlu pula diperhatikan orrang yang mengemukakan ijtihad maupun orang yang pendapatnya diikuti, haruslah orang yang memiliki otoritaskeilmuan yang disampaikannya setelah melalui ijtihad.
3. Konsep la hukma lillah qabla ijtihadi al mujtahid (Allah belum menetapkan suatu hukum sebelum upaya ijtihad dilakukan seorang mujtahid). Konsep ini dapat kita pahami bahwa pada persoalan-persoalan yang belum ditetapkan hukumnya secara pasti, baik dalam al-quran maupun sunnah Rasul, maka Allah belum menetapkan hukumnya.
Oleh karena itu umat islam,khususnya para mujtahid, dituntut untuk menetapkannya melalui ijtihad. Hasil dari ijtihad yang dilakukan itu merupakan hukum Allah bagi masing-masing mujtahid, walaupun hasil ijtihad itu berbeda-beda.Ketiga konsep di atas memberikan pemahaman bahwa ajaran Islam mentolelir adanya perbedaan dalam pemahaman maupun pengalaman. Yang mutlak itu hanyalah Allah dan firman-fiman-Nya,sedangkan interpretasi terhadap firman-firman itu bersifat relatif. Karena itu sangat dimungkinkan untuk terjadi perbedaan. Perbedaan tidak harus melahirkan pertentangan dan permusuhan. Di sini konsep Islam tentang Islah diperankan untuk menyelesaikan pertentangan yang terjadi sehingga tidak menimbulkan permusuhan, dan apabila telah terjadi, maka islah diperankan untuk menghilangkannya dan menyatukan kembali orang atau kelompok yang saling bertentangan.B. Kerja sama antar umat beragamaMemahami dan mengaplikasikan ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat tidak selalu hanya dapat diharapkan dalam kalangan masyarakat muslim. Islam dapat diaplikasikan dalam masyarakat manapun, sebab secara esensial ia merupakan nilai yang bersifat universal. Kendatipun dapat dipahami bahwa Isalam yang hakiki hanya dirujukkan kepada konsep al-quran dan As-sunnah, tetapi dampak sosial yanag lahirdari pelaksanaan ajaran isalam secara konsekwen ddapat dirasakan oleh manusia secara keseluruhan.Demikian pula pada tataran yang lebih luas, yaitu kehidupan antar bangsa,nilai-nilai ajaran Islam menjadi sangat relevan untuk dilaksanakan guna menyatukan umat manusia dalam suatu kesatuan kkebenaran dan keadilan.Dominasi salah satu etnis atau negara merupakan pengingkaran terhadap makna Islam, sebab ia hanya setia pada nilai kebenaran dan keadilan yang bersifat universal.Universalisme Islam dapat dibuktikan anatara lain dari segi, dan sosiologo. Dari segi agama, ajaran Islam menunjukkan universalisme dengan doktrin monoteisme dan prinsip kesatuan alamnya. Selain itu tiap manusia, tanpa perbedaan diminta untuk bersama-sama menerima satu dogma yang sederhana dan dengan itu ia termasuk ke dalam suatu masyarakat yang homogin hanya denga tindakan yang sangat mudah ,yakni membaca syahadat. Jika ia tidak ingin masuk Islam, tidak ada paksaan dan dalam bidang sosial ia tetap diterima dan menikmati segala macam hak kecuali yang merugikan umat Islam.Ditinjau dari segi sosiologi, universalisme Islam ditampakkan bahwa wahyu ditujukan kepada semua manusia agar mereka menganut agama islam, dan dalam tingkat yang lain ditujukan kepada umat Islam secara khususu untuk menunjukan peraturan-peraturan yang harus mereka ikuti. Karena itu maka pembentukan masyarakat yang terpisah merupakan suatu akibat wajar dari ajaran Al-Quran tanpa mengurangi universalisme Islam. Melihat Universalisme Islam di atas tampak bahwa esensi ajaran Islam terletak pada penghargaan kepada kemanusiaan secara univarsal yang berpihak kepada kebenaran, kebaikan,dan keadilan dengan mengedepankan kedamaian.;menghindari pertentangan dan perselisian, baik ke dalam intern umat Islam maupun ke luar. Dengan demikian tampak bahwa nilai-nilai ajaran Islam menjadi dasar bagi hubungan antar umat manusia secara universal dengan tidak mengenal suku,bangsa dan agama.
Hubungan antara muslim dengan penganut agama lain tidak dilarang oleh syariat Islam, kecuali bekerja sama dalam persoalan aqidah dan ibadah. Kedua persoalan tersebut merupakan hak intern umat Islam yang tidak boleh dicamputi pihak lain, tetapi aspek sosial kemasyarakatan dapat bersatu dalam kerja samayang baik. Kerja sama antar umat bergama merupakan bagian dari hubungan sosial anatar manusia yang tidak dilarang dalam ajaran Islam. Hubungan dan kerja sama ydalam bidang-bidang ekonomi, politik, maupun budaya tidak dilarang, bahkan dianjurkan sepanjang berada dalam ruang lingkup kebaikan.
2.3. Analisis tentang umat beragama
Semakin hari, pemeluk agama semakin merasakan bahwa hubungan mesra dengan pemeluk agama lain, merupakan suatu hal mendesak untuk dilakukan, maka dialog dan bersikap toleran merupakan suatu unsur penting yang harus ada. Dengan demikian, makna “dakwah” atau “missi” perlu diredefenisi. Dakwah atau missi bukan lagi dimaksudkan untuk mengajak orang lain agar pindah dari satu agama tertentu kepada agama lain, tetapi bertujuan untuk meningkatkan keyakinan, penghayatan dan pengamalan terhadap agama yang dianutnya. Dakwah (missi) dapat diarahkan kepada peningkatan nilai-nilai kemanusiaan.
Bahwa redefenisi terhadap dakwah (missi) merupakan salah satu upaya untuk menghilangkan pertentangan antara dakwah (missi) dengan sikap toleran dan dialog, adalah suatu harapan yang probabiliti dapat diwujudkan. Akan tetapi suatu kenyataan dalam sejarah agama-agama, bahwa tujuan dakwah (missi) selalu saja menciptakan suasana intoleransi. Harun Nasution, menyebutnya dengan istilah “niat baik yang berujung pada intoleransi”. Namun dibanding dengan agama Nasrani (Kristen), intoleransi Islam terhadap pemeluk agama lain lebih kecil dibanding intoleransi terhadap golongan-golongan Islam yang dipandang menyeleweng. Paksaan bagi orang non-Islam secara massal boleh dikatakan tidak ada. Perluasan daerah Islam ke luar semenanjung Arabia memang terjadi dengan peperangan, tetapi pemeluk-pemeluk agama lain, terutama Yahudi dan Nasrani (Kristen), di daerah-daerah itu tidak dipaksa untuk masuk Islam. Sejarah dakwah Islam sebagai yang diungkap oleh Arnold (1864-1930), menunjukkan bahwa keberhasilan dakwah Islam selalu didukung oleh situasi dan kondisi eksternal, sehingga unsur internal – misalnya sikap intoleransi – dapat ditekan. Faktor eksternal ini dapat dilihat, misalnya ketika penyebaran Islam di Persia, dakwah Islam di kalangan bangsa Mongol, India, dan lain sebagainya. Faktor eksternal ini tidak hanya terdapat pada masa setelah Nabi wafat, karena dakwah pada masa Nabi Muhammad Saw. juga didukung oleh faktor luar. Keberhasilan dakwah Nabi bukan hanya karena keagungan ajaran yang dibawanya, tetapi juga tidak terlepas dari watak orang Arab yang menginginkan perubahan dan pembaruan serta kondisi dunia Timur yang lemah dan dekaden. Dakwah Nabi di kalangan orang Yahudi Madinah ketika itupun justeru didukung oleh faktor eksternal. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa Nabi tidak melanggar rambu-rambu toleransi; yakni tidak memaksa orang lain untuk masuk ke agama Islam.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pentingnya kerukunan hidup antar umat beragama adalah terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis dalam kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak saling bermusuhan agar agama bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak langsung memberikan stabilitas dan kemajuan Negara. Cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama adalah dengan mengadakan dialog antar umat beragama yang di dalamnya membahas tentang hubungan antar sesama umat beragama. Selain itu ada beberapa cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama antara lain:
a) Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk agama lain
b) Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tetapi salahkan orangnya.
c) Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan mengganggu umat lain yang sedang beribadah.
d) Hindari diskriminasi terhadap agama lain.
3.2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk masyarakat di Indonesia supaya menanamkan sejak dini pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama agar terciptanya hidup rukun antar sesama sehingga masyarakat merasa aman, nyaman dan sejahtera.
3.3. Rekomendasi
Kepada Pemuka Agama Dan Pendidik :
1. Pemuka agama harus menjadi teladan dan pelopor kerukunan antar umat beragama.
2. Pemberdayaan ekonomi umat menjadi solusi bersama. Supaya Umat beragama membentuk kelompok binaan usaha di semua tingkatan untuk memajukan ekonomi kerakyatan.
3. Agar organisasi – organisasi agama di Indonesia supaya berpartisipasi dalam mewujudkan perdamaian dunia khususnya dalam menyelesaikan konflik – konflik yang bernuansa Agama.
4. Meminta kepada seluruh Guru, Dosen dan Pemuka Agama supaya berpartisispasi dalam menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila di berbagai institusi terutama institusi pendidikan formal dan non-formal.