Blog

  • Makalah AMDAL – Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

    Makalah AMDAL – Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

    Makalah AMDAL ini membahasa tentang Analisis mengenai Dampak Lingkungan. Tujuan dari makalah ini adalah mengetahui tentang pengertian, maksud dan tujuan pembentukan AMDAL.

    Analisis Mengenai Dampak Lingkungan – AMDAL

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Lingkungan hidup merupakan suatu kesatuan di mana di dalamnya terdapat berbagai macam kehidupan yang saling ketergantungan. Lingkungan hidup juga merupakan penunjang yang sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup yang ada. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.

    Di indonesia pembangunan nasional disusun atas dasar pembangunan jangka pendek dan jangka panjang. Keduanya dilaksanakan secara sambung menyambung untuk dapat menciptakan kondisi sosial ekonomi yang lebih baik. Pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup seyogyanya menjadi acuan bagi kegiatan berbagai sektor pembangunan agar tercipta keseimbangan dan kelestarian fungsi sumber daya alam dan lingkungan hidup sehingga keberlanjutan pembangunan tetap terjamin. Pola pemanfaatan sumberdaya alam seharusnya dapat memberikan akses kepada segenap masyarakat, bukan terpusat pada beberapa kelompok masyarakat dan golongan tertentu, dengan demikian pola pemanfaatan sumberdaya alam harus memberi kesempatan dan peran serta aktif masyarakat, serta memikirkan dampak–dampak yang timbul akibat pemanfaatan sumber daya alam tersebut.

    Seringkali pembangunan suatu usaha dibuat dalam porsi ruang lingkup yang sangat luas tetapi disusun kurang cermat. Seluruh program mungkin saja dapat diananlisis sebagai suatu proyek, tetapi pada umumnya akan lebih baik bila proyek dibuat dalam ruang lingkup yang lebih kecil yang layak ditinjau dari segi sosial, administrasi, teknis, ekonomis, dan lingkungan.

    Oleh karena itu lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani di karenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah.

    Untuk itu di perlukan suatu pemahaman yang cukup dalam menganalisis mengenai dampak tehadap lingkungan. Meningkatnya intensitas kegiatan penduduk dan industri perlu dikendalikan untuk mengurangi kadar kerusakan lingkungan di banyak daerah antara lain pencemaran industri, pembuangan limbah yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan kesehatan, penggunaan bahan bakar yang tidak aman bagi lingkungan, kegiatan pertanian, penangkapan ikan dan pengelolaan hutan yang mengabaikan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

    Agar pembangunan tidak menyebabkan menurunya kemampuan lingkungan yang disebabkan karena sumber daya yang terkuras habis dan terjadinya dampak negatif, maka AMDAL pertama kali diperkenalkan pada tahun 1969 oleh National Environmental Policy Act di Amerika Serikat. Menurut UU No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP no 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Jika Indonesia mempunyai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang harus dibuat jika seseorang ingin mendirikan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan dampak besar dan penting terhadap lingkungan, Belanda pun mempunyai milieu effect apportage disingkat m.e.r. Sebenarnya Indonesia dan Belanda bukanlah penemu sistem ini, tetapi ditiru dari Amerika Serikat yang diberi nama Environmental Impact Assesment (EIA). AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

    Pada dasarnya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah keseluruhan proses yang meliputi penyusunan berturut-turut sebagaimana diatur dalam PP nomor 27 tahun 1999 yang terdiri dari:

    1. Kerangka Acuan (KA) adalah ruang lingkup kajian analisis mengenai dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupan.
    2. Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha atau kegiatan.
    3. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) adalah upaya penanganan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan atau kegiatan.
    4. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) adalah upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak besar dan penting akibat dari rencana usaha atau kegiatan.

    B. Tujuan

    Penulis dapat mengetahui tentang pengertian, maksud dan tujuan pembentukan AMDAL

    C. Manfaat

    Pembaca dapat mengetahui tentang pengertian, maksud dan tujuan pembentukan AMDAL

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian AMDAL

    Menurut PP 29/1986, yang kemudian disempurnakan dengan PP 27/1999, yang semula hanya memiliki satu model AMDAL, berkembang dan mempunyai beberapa bentuk AMDAL dan mempunya pengertian:

    1. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha/kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha/kegiatan. Kajian ini menghasilkan dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan, Analisis Dampak Lingkungan, Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan. Sementara itu pengertian ANDAL adalah sebagai berikut.
    2. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan.

    Dalam PP 51/1993, dikenal ada beberapa model AMDAL yaitu AMDAL Proyek Individual (seperti PP 29/1986), AMDAL Kegiatan Terpadu, AMDAL Kawasan, dan AMDAL Regional.

    Pengertian ketiga AMDAL menurut PP 51/1993 tersebut adalah:

    1. Analisis mengenai dampak lingkungan kegiatan terpadu/multisektor adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab. Di dalam PP 27/1999 definisi di atas kata hasil studi diganti kajian dan dampak penting menjadi dampak besar dan penting.
    2. Analisis mengenai dampak lingkungan kawasan adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan paran ekosistem dan menyangkut kwenangan satu instansi yang bertanggung jawab. Di dalam PP 27/1999 definisi di atas kata hasil studi diganti kajian dan dampak penting diganti dampak besar dan penting.
    3. Analisis mengenai dampak lingkungan regional adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem zona rencana pengembangan wilayah sesuai dengan rencana umum tata ruang daerah dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab.

    Pada PP 27/1999 pengertian AMDAL adalah merupakan hasil studi mengenai dampak besar dan penting suatu kegiatan& yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. Hasil studi ini terdiri dari beberapa dokumen. Atas dasar beberapa dokumen ini kebijakan dipertimbangkan dan diambil.

    Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:

    1. Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL
    2. Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
      • masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL.

    Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

    Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia menggunakan/menerapkan penapisan 1 langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step scoping by pre request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006

    Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib menyusun UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002, penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai dengan Permen LH NO. 08/2006, kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008.

    B. Fungsi, Peran dan Manfaat AMDAL

    1. Fungsi dan peran Amdal

    Pada waktu dulu, kebutuhan manusia akan sumber alam belum begitu besar karena jumlah manusianya masih relatif sedikit, di samping itu intensitas kegiatannya juga tidak besar. Pada saat itu perubahan-perubahan pada lingkungan oleh aktifitas manusia masih dalam kemampuan alam untuk memulihkan diri secara alami. Tetapi aktifitas manusia makin lama makin besar sehingga menimbulkan perubahan lingkungan yang besar pula. Pada saat inilah manusia perlu berfikir apakah perubahan yang terjadi pada lingkungan itu tidak akan merugikan manusia. Manusia perlu memperkirakan apa yang akan terjadi akibat adanya kegiatan oleh manusia itu sendiri.

    AMDAL  merupakan alat untuk merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu aktifitas  pembangunan yang direncanakan.

    Undang-undang No. 4 Tahun 1982 Pasal 1 menyatakan : “Analisis mengenai dampak lingkungan adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan& yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pngambilan keputusan”.

    AMDAL harus dilakukan untuk proyek yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting, karena ini memang yang dikehendaki baik oleh Peraturan  Pemerintah  maupun  oleh Undang-undang, dengan tujuan agar kualitas  lingkungan  tidak rusak karena adanya proyek-proyek pembangunan. Oleh karena itu, pemilik proyek atau pemrakarsa akan melanggar perundangan  bila  tidak  menyusun  AMDAL. Semua perizinan akan sulit didapat dan di samping  itu  pemilik proyek dapat dituntut dimuka pengadilan. Keharusan membuat AMDAL merupakan cara yang efektif untuk memaksa para pemilik proyek memperhatikan  kualitas  lingkungan, tidak hanya memikirkan  keuntungan  proyek sebesar  mungkin t anpa  memperhatikan dampak  lingkungan yang timbul. Dampak dari suatu  kegiatan, baik dampak negatif maupun dampak positif  harus  sudah  diperkirakan  sebelum  kegiatan  itu dimulai. Dengan adanya AMDAL, pengambil keputusan akan lebih luas wawasannya di dalam melaksanakan tugasnya. Karena di dalam suatu rencana kegiatan, banyak sekali hal-hal  yang  akan dikerjakan, maka AMDAL harus dapat membatasi diri, hanya mempelajari hal-hal yang penting bagi proses pengambilan keputusan.

    Nurkin, (2002) mengemukakan bahwa penerapan AMDAL di negara-negara berkembang ditujukan untuk :

    1. Untuk mengidentifikasi kerusakan lingkungan yang mungkin dapat terjadi akibat kegiatan pembangunan.
    2. Mengidentifikasi kerugian dan keuntungan terhadap lingkungan alam dan ekonomi yang dapat dialami oleh masyarakat akibat kegiatan pembangunan.
    3. Mengidentifikasi masalah lingkungan yang kritis yang memerlukan kajian lebih dalam dan pemantauannya.
    4. Mengkaji dan mencari pilihan alternatif yang baik dari berbagai pilihan pembangunan.
    5. Mewujudkan keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan berkaitan dengan pengelolaan lingkungan.
    6. Memabantu pihak-pihak terkait yang terlibat dalam pembangunan dan pihak pengelola lingkungan untuk memahami tanggung jawab, dan keterkaitannya satu sama lain.

    2. Manfaat AMDAL

    a. Bagi Masyarakat

    1. Masyarakat dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya, sehingga dapat mempersiapkan diri di dalam penyesuaian kehidupannya apabila diperlukan;
    2. Masyarakat dapat mengetahui perubahan lingkungan di masa sesudah proyek dibangun sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang dapat menguntungkan dirinya dan menghindarkan diri dari kerugian-kerugian yang dapat diderita akibat adanya proyek tersebut;
    3. Masyarakat dapat ikut berpartisipasi di dalam pembangunan di daerahnya sejak dari awal, khususnya di dalam memberikan informasi-informasi ataupun ikut langsung di dalam membangun dan menjalankan proyek;
    4. Masyarakat dapat memahami hal-ihwal mengenai proyek secara jelas sehingga kesalahfahaman dapat dihindarkai dan kerja sama yang menguntungkan dapat digalang;
    5. Masyarakat dapat mengetahui hak den kewajibannya di dalam hubungannya dengan proyek tersebut khususnya hak dan kewajiban di dalam ikut dan mengelola lingkungan.

    b. Bagi pemilik proyek

    1. Proyek terhindar dari perlanggaran terhadap undang-undang atau peraturan yang berlaku;
    2. Proyek terhindar dari tuduhan pelanggaran pencemaran atau perusakan lingkungan;
    3. Pemilik proyek dapat melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi di masa yang akan datang;
    4. Pemilik proyek dapat mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah di masa yang akan datang;
    5. Analisis dampak lingkungan merupakan sumber informasi lingkungan di sekitar lokasi proyeknya secara kuantitatif, termasuk informasi sosial ekonomi dan sosial budaya;
    6. Analisis dampak lingkungan merupakan bahan penguji secara komprehensif dari perencanaan proyeknya, sehingga dapat diketahui kelemahan-kelemahannya untuk segera dapat dilakukan penyempurnaannya;
    7. Dengan adanya analisis dampak lingkungan, pemilik proyek dapat mengetahui keadaan lingkungan yang membahayakan (misalnya banjir, tanah longsor, gempa bumi dan lain-lain) sehingga dapat dicari keadaan lingkungan yang aman bagi proyek.

    c. Bagi Pemerintah

    1. Untuk mencegah agar potensi sumberdaya alam yang dikelola tersebur tidak rusak (khusus untuk sumberdaya alam yang dapat diperbaharui);
    2. Untuk mencegah rusaknya sumber daya alam lainnya yang berada di luar lokasi proyek baik yang diolah oleh proyek lain, diolah masyarakat atau yang belum diolah;
    3. Untuk menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran air, pencemaran udara, kebisingan dan lain sebagainya, sehingga tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan dan keselamatan masyarakat;
    4. Untuk menghindari terjadinya pertentangan-pertentangan yang mungkin timbul khususnya dengan masyarakat dan proyek-proyek lainnya;
    5. Untuk menjamin agar proyek yang dibangun sesuai dengan rencana pembangunan daerah, nasional ataupun internasional serta tidak mengganggu proyek lain;
    6. Untuk menjamin agar proyek tersebut mempunyai manfaat yang jelas bagi negara dan masyarakat;
    7. Analisis dampak lingkungan diperlukan bagi pemerintah sebagai alat pengambil keputusan.

    C. Tahapan Penyusunan AMDAL

    Tata laksana menurut PP 29 Tahun 1986

    Menurut Hardjasoemantri (1988), garis besar prosedur AMDAL sebagaimana tercantum pada PP No. 29/1986 Mengenai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan adalah sebagai berikut ini.

    1. Pemrakarsa rencana kegiatan mengajukan Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) kepada instansi yang bertanggung jawab. PIL tersebut dibuatkan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri yang ditugaskan mengelola lingkungan hidup. Dalam uraian dibawah ini, yang dimaksud degan menteri KLH adalah “Menteri yang di tugasi mengelola lingkungan hidup” instansi yang bertanggung jawab adalah yang berwenang memberi keputusan tentnag pelaksanaan rencana kegiatan dengan pengertian bahwa kewenangan berada pada menteri atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen yang membidangi kegiatan yang bersangkutan dan pada Gubernur Daerah Tingkat I untuk kegiatan yang berada di bawah wewenangnya.
    2. Apabila lokasi sebagaimana tercantum dalam PIL dinilai tidak tepat, maka instansi yang bertanggung jawab menolak lokasi tersebut dan memberikan petunjuk tentang kemungkinan lokasi lain dengan kewajiban bagi pemrakarsa untuk membuat PIL yang baru. Apabila suatu lokasi dapat menimbulkan perbenturan kepentingan antar sektor maka instansi yang bertanggung jawab mengadakan konsultasi dengan menteri KLH dan Menteri atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen yang bersangkutan.
    3. Apabila hasil penelitian PIL menentukan bahwa perlu dibuatkan ANDAL, berhubung dengan adanya dampak penting rencana kegiatan terhadap lingkungan, baik lingkungan geobiofisik maupun sosial budaya, maka pemrakarsa bersama instansi yang bertanggung jawab membuat Kerangka Acuan (KA) bagi penyusunan ANDAL.
    4. Apibila ANDAL tidak perlu dibuat untuk suatu rencana kegiatan, berhubung tidak ada dampak penting, maka pemrakarsa diwajibkan untuk membuat Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan. (RPL) bagi kegiatan tersebut. Huruf K dalam RKL adalah “Kelola” dan huruf P dalam RPL dari “Pantau”.
    5. Apabila dari semula sudah diketahui bahwa akan ada dampak penting, maka tidak perlu dibuat PIL lebih dahulu akan tetapi dapat langsung menyusun KA bagi pembuat ANDAL.
    6. ANDAL merupakan komponen studi kelayakan rencana kegiatan sehingga dengan demikian terdapat tiga studi kelayakan dalam perencanaan pembangunan, yaitu: teknis, ekonomis dan lingkungan (TEL). biaya rencana kegiatan sebagaimana tercantum  dalam  studi kelayakan rencana kegiatan tersebut  meliputi  pula biaya penanggulangan dampak negatif dan  pengembangan dampak positifnya.
    7. Pedoman umum penyusunan ANDAL ditetapkan oleh Menteri KLH. Pedoman teknis penyusunan ANDAL ditetapkan oleh Menteri atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen yang membidangi kegiatan yang bersangkutan berdasarkan pedoman  umum  penyusunan ANDAL yang dibuat oleh Menteri KLH.
    8. Apabila ANDAL menyimpulkan bahwa dampak negatif yang tidak dapat ditanggulangi berdasarkan ilmu dan teknologi lebih besar dibanding dengan dampak  positifnya, maka instansi  yang bertanggung jawab memutuskan menolak rencana kegiatan yang bersangkutan. Terhadap penolakan ini, pemrakarsa dapat mengajukan keberatan kepada pejabat yang lebih tinggi dari instansi yang bertanggung jawab selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari. Sejak  diterimanya keputusan penolakan, pejabat yang  lebih tinggi tersebut memberi  keputusan  atas keberatan tersebut selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya pernyataan keberatan, setelah mendapat pertimbangan dari menteri KLH. Keputusan tersebut merupakan keputusan terakhir.
    9. Apabila ANDAL disetujui, maka pemrakarsa menyusun RKL dan RPL dengan menggunakan pedoman penyusunan RKL dan RPL yang dibuat oleh Menteri KLH atau Departemen yang bertanggung jawab.
    10. Keputusan persetujuan ANDAL dinyatakan kadaluwarsa apabila rencana kegiatan tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak ditetapkannya keputusan tersebut. Pemrakarsa wajib mengajukan kembali permohonan persetujuan atas ANDAL. Terhadap permohonan ini instansi yang bertanggung jawab memutuskan dapat digunakan kembali ANDAL, RKL dan RPL yang telah dibuat atau wajib diperbaharuinya dokumen-dokumen tersebut.
    11. Keputusan persetujuan ANDAL dinyatakan gugur, apabila terjadi perubahan lingkungan yang sangat mendasar akibat peristiwa alam atau karena kegiatan lain, sebelum rencana kegiatan dilaksanakan, pemrakarsa perlu membuat ANDAL baru berdasarkan rona lingkungan baru.

    D. Alasan Suatu rencana Kegiatan Wajib Menggunakan AMDAL

    Setiap rencana kegiatan yang mempunyai dampak besar dan penting, wajib dibuat AMDAL. Hal ini mengacu pada pasal 3 ayat 1 PP 27 tahun 1999 yaitu ;

    1. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam.
    2. Eksploitasi  SDA  baik yang  dapat diperbaharui/tidak dapat diperbaharui.
    3. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, kerusakan, pemerosotan dalam pemanfaatan SDA, cagar budaya.
    4. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, jasad renik.
    5. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati.
    6. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi  lingkungan.
    7. Kegiatan yang mempunyai tinggi dan mempengaruhi pertahanan negara

    E. Pentingnya AMDAL Bagi Pembangunan Berwawasan

    Dalam rangka pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, maka tampak gambaran bagi proyek-proyek yang akan dibangun atau yang telah berjalan, perlu diteliti sampai seberapa besar dapat meningkatkan kulitas lingkungan hidup setempat. Selain  itu terkandung  pula pengertian seberapa besar dapat memaksimumkan manfaat (dampak positif) terhadap lingkungan yang mengandung makna harus  dapat menciptakan kegiatan ekonomi baru dan penyedian fasilitas sosial ekonomi bagi masyarakat setempat atau sebaliknya malah menurunkan kualitas ligkungan hidup dalam arti lebih banyak memberikan kerugian (dampak negatif) bagi masyarakat sekitar.

    Untuk mengatasi semua itu, analisa dampak lingkungan adalah salah satu cara pengendalian yang efektif untuk dikembangkan AMDAL bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan pengaruh-pengaruh buruk (negatif) terhadap lingkungan dan bukan menghambat ektifitas ekonomi. AMDAL pada hakekatnya merupakan penyempurnaan suatu proses perencanaan proyek pembangunan dimana tidak saja diperhatikan aspek sosial proyek itu, melainkan juga aspek pengaruh proyek itu terhadap sosial budaya, fisika, kimia dan lain-lain, Hadi dalam Daniah (2007: 49).

    Tujuan dan sasaran utama AMDAL adalah untuk menjamin agar suatu usaha atau kegiatan pembangunan dapat beroperasi secara berkelanjutan tanpa merusak dan mengorbankan lingkunga atau dengan kata lain usaha tau kegiatan tersebut layak dari segi aspek liongkungan. Sedangkan kegunaan AMDAL adalah sebagai bahan untuk mengambil kebijaksanaan (misalnya perizinan) maupun sebagai pedoman dalam membuat berbagai perlakuan penanggulangan dampak negatif. Dalam usaha menjaga kualitas lingkungan, secara khusus AMDAL berguna dalam hal: 

    1. Mencegah agar potensi sumber daya alam yang dikelola tidak rusak, terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
    2. Menghindari efek samping dari pengolahan sumber daya terhadap sumber daya alam lainnya, proyek-proyek lain dan masyarakat agar tidak timbul pertentangan-pertentangan.
    3. Mencegah terjadinya perusakan lingkungan akibat pencemaran sehingga tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan masyarakat.
    4. Agar diketahui manfaatnya yang berdaya guna dan berhasil guna bagi bangsa, negara dan masyarakat.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

    AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif dan negatif dari  kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah dalam memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek Iayak atau tidak Iayak Iingkungan. Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-ekonomi, sosial ­budaya dan kesehatan masyarakat.

    Prosedur AMDAL yaitu, Penapisan, Pelingkupan, Kerangka acuan, ANDAL, Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan, dan Pelaporan.

    3.2 Saran

    Alangkah baiknya dosen pengampu mata kuliah amdal menjelaskan lagi manfaat dan tujuan AMDAL agarmahasiswa paham sebenarnya apa tujuan dan manfaat di buat AMDAL.

    DAFTAR PUSTAKA

    Fandeli, Ch, 2004. Analisis Mengenai Dampak Linkungan Prinsip Dasar Dalam Pembangunan. Penerbit Liberty, Yogyakarta.

    Horas, Nommy.2004.Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan.Jakarta:Erlangga.

    Soemarno, Otto.2007. Analisis Mengenai Daaampak Lingkungan.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.

    Marsono, Dj, 1992. Dampak Pelaksanaan Amdal Hak Pengusahaan Hutan. Buletin Instiper Vol. 3. Nomor.1, Institut Pertanian STIPER. Yogyakarta. 

  • Laporan Praktikum Uji Bahan Makanan

    I. Judul               : Uji Bahan Makanan

      II.        Pelaksanaan  : Senin, 20 Januari 2014

    III.        Tujuan           : Untuk mengetahui kandungan zat gizi (karbohidrat, protein, glukosa,

      lemak) pada berbagai bahan makanan

     IV.        Dasar Teori

    Makanan adalah bahan-bahan yang diperlukan tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Fungsi makanan antara lain untuk mengasilkan energy, pertumbuhan dan pembentukan tubuh, mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau sudah tua, mengatur proses-proses tubuh, melindungi tubuh dari penyakit.

    Zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia adalah karbohidrat, protein, mineral, vitamin, lemak, dan air. Dalam percobaan kali ini, kami akan menguji kandungan karbohidrat, protein, glukosa, dan lemak pada beberapa bahan makanan.

    1.    Karbohidrat

    Karbohidrat tersusun dari unsure-unsur C,H, dan O yang terbentuk dalam proses fotosintesis oleh tumbuhan berklorofil. Karbohidrat hanya berasal dari sumber nabati. Seperti beras, gandum, kentang, buah, dan gula. Berfungsi sebagai sumber energy, menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh, dan membentuk senyawa-senyawa organik.

    2.    Protein

    Protein adalah senyawa majemuk yang terdiri atas unsur-unsur C, H, O, N dan terkadang mengandung unsur P dan S. Protein dapat diperoleh melalui sumber hewani dan nabati. Protein hewani misalnya ikan, danging, telur, keju, dan susu. Protein nabati antara lain kacang-kacangan. Fungsi Protein antara lain membangun jaringan baru dan mengganti  jaringan yang rusak, membuat enzim dan hormone, menjaga keseimbangan asam dan basa dalam darah, mengasilkan energy, membetuk antibody.

    3.    Glukosa

    Glukosa, suatu gula monosakarida adalah salah satu sumber karbohidrat terpenting, yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi.

    4.    Lemak

    Lemak adalah senyawa majemuk yang terdiri dari unsur C, H , dan O. Lemak terdiri atas asam lemak dan gliserol. Lemak dapat diperoleh dari sumber nabati, dan hewani. Fungsi lemak antara lain sebagai, sumber energy, melarutkan vitamin A, D, E, K. Melindungi alat-alat tubuh, melindungi tubuh dari suhu rendah.

       V.        Alat dan Bahan

    Ø  Alat

    Nama AlatUkuranJumlah
    Tabung reaksi5
    Gelas Kimia500 ml1
    Kaki tiga1
    Pembakar spiritus1
    Kasa1
    Penjapit1
    Papan tes porselen1
    Kertas Buram1
    Pipet tetes1
    Reagen Biuret
    Reagen Benedict
    Iodin

    Ø  Bahan

    Nama BahanUkuranJumlah
    Roti tawar1 lembar
    Tepung terigu1 ons
    Tepung kanji1 ons
    Nasi beras1 sdm
    Nasi oyek1 sdm
    Kentang1 butir
    Ikan1 ekor
    Ayam1 potong
    Tahu1 buah
    Jeruk1 buah
    Apel1 buah
    Pisang1 buah
    Minyak goring2 sdm
    Margarine1 sdm
    Putih telur1 butir
    Kuning telur1 butir
    Tempe1 buah

     VI.        Langkah Kerja

    A.    Uji Karbohidrat

    1)    Haluskan setiap bahan makanan yang akan di uji kemudian letakkan pada papan porselen.

    2)    Selanjutnya teteskan larutan iodine pada setiap bahan makanan.

    3)    Amati perubahan warna yang terjadi. Apabila perubahan warna dari biru sampai hitam maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.

    B.    Uji Protein

    1)    Haluskan setiap bahan makanan yang akan di uji kemudian letakkan pada papan porselen.

    2)    Selanjutnya teteskan 4 tetes reagen biuret pada setiap bahan makanan.

    3)    Amati perubahan warna yang terjadi. Apabila berubah warna menjadi ungu maka bahan makanan tersebut mengandung protein.

    C.    Uji Lemak

    1)    Buatlah lingkaran pada kertas buram dan beri nama lingkaran itu sesuai bahan makanan yang akan diuji.

    2)    Selanjutnya haluskan semua bahan dan oleskan pada setiap lingkaran yang sudah disediakan.

    3)    Tunggu beberapa menit sampai semua olesan mongering.

    4)    Amati perubahan yang terjadi. Apabila kertas buram tersebut tampak transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.

    D.   Uji Glukosa

    1)    Haluskan setiap bahan makanan yang akan diuji kemudian masukkan pada tabung reaksi yang ada. Selanjutnya teteskan dengan reagen benedict.

    2)    Panaskan 300 ml air pada gelas kimia. Tunggu sampai mendidih.

    3)    Setelah mendidih rendam tabung reaksi sampai terjadi perubahan warna.

    4)    Amatilah perubahan warna yang terjadi. Apabila berubah warna menjadi hijau sampai orange berarti bahan makanan tersebut mengandung glukosa.

    VII.        Hasil Pengamatan

    NoNama BahanUji makananKet
    GlukosaAmilumProteinLeman
    1Roti tawarG = merah bata
    2Tepung teriguA = biru
    3Tepung kanjiP = ungu
    4Nasi berasL = trasparan
    5Nasi oyek
    6Kentang
    7Ikan
    8Ayam
    9Tahu
    10Jeruk
    11Apel
    12Pisang
    13Minyak goreng
    14Margarine
    15Putih telur
    16Kuning telur
    17Tempe
    18Petai

    VIII.        Analisis Data

    Dari hasil praktikum tersebut kami dapat menganalisis

    a.    Pengujian bahan makanan untuk mengetahui kandungan karbohidrat, bahan makanan yang mengandung karbohidrat setelah ditetesi iodine akan berubah menjadi warna kebiruan sampai hitam. Diantaranya roti tawar, nasi beras, nasi oyek, tepung terigu, tepung kanji, kentang, dan pisang. Hasil ini sesuai dengan hipotesis kami, sebelum melakukan percobaan.

    b.    Pengujian bahan makanan untuk mengetahui kandungan protein, bahan makanan yang mengandung protein setelah ditetesi reagen biuret akan berubah menjadi warna ungu. Diantaranya roti tawar, tepung terigu, ikan, ayam, tahu, putih telur, kuning telur, tempe. Dari hasil praktikum tersebut, masih belum sesuai dengan hipotesis kami. Karena menurut kami roti tawar dan tepung terigu tidak mengandung protein.

    c.    Pengujian bahan makanan untuk mengetahui kandungan lemak, bahan makanan yang mengandung lemak setelah ditunggu beberapa saat proses pengeringan bahan makanan yang dioleskan pada kertas buram  akan berubah menjadi transparan. Diantaranya ikan, tahu, putih telur, minyak goreng, margarine, dan tempe. Dari hasil praktikum tersebut, masih belum sesuai dengan hipotesis kami. Karena menurut kami tempe tidak mengandung lemak.

    d.    Pengujian bahan makanan untuk mengetahui kandungan glukosa, bahan makanan yang mengandung glukosa setelah dipanaskan dalam tabung reaksi beberapa saat akan berubah menjadi warna orange sampai merah bata. Diantaranya roti tawar, tepung terigu, tepung kanji, nasi beras, nasi oyek, kentang, tahu, jeruk, apel, pisang, putih telur. Dari hasil praktikum tersebut, masih belum sesuai dengan hipotesis kami. Karena menurut kami tahu, dan putih telur tidak mengandung glukosa.

     IX.        Kesimpulan

    a.     Jika bahan makanan berubah menjadi warna hitam kebiruan setelah dicampur oleh iodin maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.

    b.    Jika makanan tersebut berubah warna menjadi warna orange-kekuning-kuningan setelah dicampur benedict dan dibakar maka makanan tersebut mengandung glukosa.

    c.     Jika kertas yang telah diolesi oleh bahan makanan menjadi transparant setelah dijemur, maka makanan tersebut mengandung lemak.

    d.    Jika bahan makanan yang telah dicampur oleh beberapa tetes biuret berubah warna menjadi ungu maka makanan tersebut mengandung protein.

  • Laporan Praktikum Hukum Ohm

    Laporan Praktikum Hukum Ohm

    Berikut ini adalah contoh laporan Prakitkum Hukum Ohm untuk sekolah menengah atas. Kegiatan ini bertujuan untuk membuktikan keberlakuan Hukum Ohm.

    Praktikum Hukum Ohm

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Rangkaian listrik sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya suatu rangkaian listrik yang lengkap kita tidak mungkin dapat menikmati fasilitas dari listrik. Hukum Ohm merupakan suatu hukum yang berperan dalam suatu rangkaian listrik baik rangkaian tersebut berbentuk seri, paralel maupun rangkaian campuran. Tetapi secara garis besar bunyi hukum Ohm yaitu Besarnya arus listrik yang mengalir sebanding dengan besarnya beda potensial (tegangan).

    B. Tujuan

    1. Mempelajari cara penggunaan multimeter
    2. Mempelajari teknik pengukuran dalam rangkaian
    3. Mempelajari berlakunya Hukum Ohm dalam rangkaian listrik sederhana

    Bab II. Tinjauan Pustaka

    Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan yang mengalir dalam satuan watu dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak. Selama muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus pun akan hilang. Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang memepengaruhinya.Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari atom. Dimana dalam teori atom modern menyatakan atom terdiri dari partikel inti (proton bermuatan + dan neutron bersifatnetral) yang dikelilingi oleh muatan elektron (-), normalnya atom bermuatan netral.

    Persamaan Arus listrik :

    I = \frac{dQ}{dt} \ \ \ \ \ \ _{...(1)}

    Keterangan :

    I = Kuat arus listrik (A)
    Q = Muatan listrik (C)
    t = Waktu (s)

    Arus dapat digolongkan atas dua macam, yaitu arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC).

    a. Arus Searah (DC)

    Arus searah (DC) yaitu arus yang mengalir ke satu arah saja dengan harga konstanta. Salah satu sumber arus searah adalah batere. Di samping itu arus searah dapat diperoleh dengan menggunakan komponen elektronik yang disebut Dioda pada pembangkit listrik arus bolak-balik (AC).

    b. Arus Bolak-balik (AC)

    Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang mengalir dengan arah bolak-balik. Arus ini bisa juga disebut arus tukar sebab polaritasnya selalu bertukar-tukar. Juga dapat disebut dengan arus AC sebagai istilah singkatan asing (Inggris) yaitu Alternating Current. Sumber arus listrik bolak-balik adalah pembangkit tegangan tinggi seperti PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan generator.

    Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Adapun bunyi hukum ohm sendiri adalah besarnya kuat arus berbanding lurus dengan beda potensial & berbanding terbalik dengan hambatan hambatan.

    Persamaan Hambatan :    

    V = IR  \ \ \ \ \ \ _{...(2)}

    Keterangan : 

    R = Hambatan (Ohm)
    V = Beda potensial/tegangan (V)
    I = Kuat arus listrik (A)

    Dengan kata lain, hambatan merupakan penahanan atau perlawanan yang diterima oleh elektron-elektron yang mengalir pada sebuah penghantar oleh molekul-molekul yang ada di dalamnya. Setiap penghantar memberikan penahanan aliran arus listrik. Penahanan tersebut disebabkan oleh:

    1. Tiap-tiap atom menahan perpindahan elektron yang terjadi pada perlawanan terhadap elektron kearah luarnya.
    2. Benturan elektron-elektron dan atom tidak terhitung pada sebuah penghantar.

    Besar kecilnya tahanan yang ada pada sebuah penghantar ditentukan oleh:

    1. Jenis Penghantar. Semakin besar hambat jenis, semakin besar tahanan dan semakin kecil hambat jenis, semakin kecil tahanan.
    2. Panjang Penghantar. Semakin panjang penghantar / kawat, maka besar tahanan / perlawanannya.
    3. Penampang Penghantar. Semakin besar penampang kawat (diameter kawat), semakin kecil perlawanannya.
    4. Suhu Penghantar. Semakin kecil suhu (panas) yang muncul, semakin kecil nilai tahanan. Tetapi semakin panas akan semakin besar tahanan sebuah penghantar.

    Hukum Ohm adalah hukum yang mengatakan bahwa apabila arus listrik mengalir ke dalam sebuah penghantar, intensitas arusnya sama dengan tegangan yang mendorongnya dibagi dengan tahanan penghantar. Hukum Ohm digunakan untuk melihat besarnya arus (I), tegangan (V) dan hambatan (R). 

    Jika memakai perbedaan potensial yang sama di antara ujung-ujung tongkattembaga dan tongkat kayu yang mempunyai geometri yang serupa, maka dihasilkan arus-arusyang sangat berbeda. Karakteristik (sifat) penghantar yang menyebabkan hal ini adalahhambatannya. Kita mendefinisikan hambatan dari sebuah penghantar (yang sering dinamakan tahanan = resistor) di antara dua titik dengan menaikkan sebuah beda potensial V di antaratitik-titik tersebut, dan dengan mengukur arus I. Jika V dinyatakan di dalam volt dan I dinyatakan di dalam ampere, maka hambatan akan dinyatakan di dalam Ohm (disingkat Ω).

    Aliran muatan yang melalui sebuah penghantar sering kali dibandingkan dengan aliran air melalui sebuah pipa, yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan di antara ujung-ujung pipa tersebut, yang barang kali dihasilkan oleh sebuah pompa. Perbedaan tekanan ini dapat dibandingkan dengan sebuah perbedaan potensial yang dihasilkan oleh sebuah baterai di antara ujung-ujung dari sebuah tahanan (resistor) aliran air (misal liter/detik) dibandingkan dengan arus (coulomb/detik atau ampere). Banyakanya air yang mengalir per satuan waktu (rate of flow of water) untuk suatu perbedaan tekanan yang diberikan ditentukan oleh sifat pipa.

    Hambatan pada sebuah rangkaian erat kaitannya dengan berlakunya Hukum Ohm. Hambatan pada sebuah penghatar adalah sama, tidak perduli berapapun tegangan yang digunakan untuk mengukur arus tersebut.

    Multimeter adalah alat ukur listrik yang dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (Ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter yaitu mulimeter digital atau DMM (digital-multi meter) dan multimeter analog. Masing-masing dapat mengukur listrik AC maupun listrik DC. Dalam percobaan ini digunakan multimeter analog ABB MA 2H. Walaupun penampilan suatu multimeter berbeda dengan multimeter lain, namun pengetahuan akan suatu jenis multimeter akan sangat membantu dalam mempelajari cara penggunaan multimeter secara umum.

    Gambar multimeter diatas dengan beberapa bagian penting pada lubang 1 sampai lubang  5. Lubang-lubang itu digunakan sebagai tempat untuk menghubungkan alat dengan bagian yang akan diukur, dengan rincian sebagai berikut :

    1. Lubang 1 adalah ground yang selalu digunakan untuk sebagai pengukuran.
    2. Lubang 2 digunakan pada pengukuran arus AC dan DC hingga 15 A.
    3. Lubang 3 untuk pengukuran tahanan.
    4. Lubang 4 untuk pengukuran tegangan AC dan DC hingga 1000 V.
    5. Lubang 5 untuk pengukuran tegangan dan arus dengan batas ukur 1,5 A (untuk arus), dan 500 V (untuk tegangan).

    Tombol 7 adalah untuk memilih jenis besaran yang hendak diukur dengan berbagai batas ukurnya. Batas ukur berarti harga maksimal besaran yang dapat diukur oleh alat . Bila harga besaran yang hendak diukur melebihi batas ini, maka alat akan rusak. Sebaliknya bila harga besaran jauh dibawah batas ukur, maka pengukuran menjadi tidak teliti. Misalnya hendak diukur tegangan yang diperkirakan berharga 40 V, maka batas ukur yang sesuai adalah 50 V. Bila harga besaran yang hendak diukur tidak diketahui, maka cara paling aman adalah memilih batas ukur paling tinggi, kemudian menurunkannya bila ternyata harga besaran dibawah batas tersebut.

    Tombol 8 adalah tombol untuk menera alat. Pada layar terdapat tiga bagian skala, yaitu  skala tegangan dan arus DC yang terletak paling atas, tegangan dan arus DC terletak ditengah, dan tahanan terletak paling bawah. Layar skala ini dilengkapi dengan cermin untuk membantu agar pembacaan dapat tegak lurus diatas jarum teliti. Pembacaan akan benar bila mata pembaca tepat tegak lurus diatas jarum petunjuk, sehingga bayangan jarum dicermin tidak terlihat karena tertutup oleh jarum. Pada alat ukur ini tanda ( – ) berarti AC, dan tanda ( — ) berarti DC.

    Resistor yang tersedia biasanya diketahui nilainya melalui pita warna yang ada pada permukaan  resistor tersebut.

    Tabel 1.1 Pita Warna Resistor

    WarnaAngka IAngka IIAngka IIIToleransi
    Hitam00
    Cokelat11
    Merah22
    Jingg33
    Kuning44
    Hijau55
    Biru66
    Ungu77
    Abu-abu88
    Putih99
    Emas5%
    Perak10%
    Tak berwarna15%

    Bab III. Metode Pratikum

    A. Alat dan Bahan

    1. Multimeter Abb MA 2H
    2. Voltmeter
    3. Amperemeter
    4. Tahan geser
    5. Kabel penghubung
    6. Resistor
    7. Kawat tahanan
    8. Catu daya DC

    B. Langkah Percobaan

    1. Ditera multimeter sebelum digunakan.
    2. Digunakan batas ukur yang sesuai.
    3. Diukur tegangan dari sumber listrik PLN dengan hati – hati.

    2.      Percobaan II

    1. Ditera multimeter sebelum digunakan.
    2. Digunakan batas ukur yang sesuai.
    3. Diukur tegangan keluaran dari power supply.
    4. Dalam keadaan terhubung dengan multimeter, diatur tombol pengatur keluaran power supply sehingga ditunjuk pada strip skala.

    3.      Percobaan III

    1. Diukur tiga resistor yang telah disediakan. Diatur batas ukur sesuai kebutuhan untuk masing – masing resistor.
    2. Dibuat rangkaian resistor seri dan paralel.
    3. Diatur voltmeter dan amperemeter pada batas ukur kecil.
    4. Dinyalakan catu daya.
    5. Ditabelkan hasil perhitungan resistor pada tabel pengamatan. 

    Bab IV. Hasil dan Pembahasan

    DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

    Keadaan ruanganP (cm)HgT( ̊C)C (%)
    Sebelum percobaan75.6 cmHg26 ̊C71 %
    Sesudah percobaan75.7 cmHg26.5  ̊C65 %

    4.1  Data Pengamatan

    1.      Mengukur tegangan AC / PLN

    V         = 185 V

    2.      Mengukur tegangan DC / Power Supply

    Vmin     = 0,9 V

    Vmaks    = 4,95 V

    3.      Mengukur nilai hambatan

    No.Warna (Ω) (Ω)
    1.Coklat, Hijau, Hitam, Emas14.95 – 15.0515
    2.Coklat, Hitam, Jingga, Emas9500 – 1050010000
    3.Merah, Putih, Merah, Emas2755 – 30452900

    4.      Rangkaian seri (warna : C, H, C)

    No.V (volt)I (A) (Ω) (Ω)
    1.20.01200200
    2.40.02200200
    3.30.015200200

    5.      Rangkaian parallel (warna : C, H, C)

    No.V (volt)I (A) (Ω) (Ω)
    1.10.0235043.4826087
    2.1.50.0335045.45454545
    1.250.0285044.46857708

    4.2 Perhitungan

    1.      Mengukur tegangan AC/PLN

      =  × hasil pengukuran

             =  × 37

              = 185 V0lt

    2.      Mengukur tegangan DC/power supply

      =  × hasil pengukuran

                          =  × 3

                     = 0,9 Volt

     =  × hasil pengukuran

                           =  × 16,5

                           = 4,95 Volt

    3.      Mengukur nilai hambatan

    v  Coklat, hijau, hitam, emas

       1            5         100          5%

                 = 15 . 100 ± 5%

                              = 15 .

                              = 15 ± 0.05          = (15 – 0.05)   = (15 + 0.05)

                                                          = 14,95            = 15,05

    Jadi, nilai  diatas untuk resistor diatas adalah batas 14,95 ˗˗ 15,05

    v  Coklat, hitam, jingga, emas

         1           0          103      5%

                  = 10 . 103 ± 5%

                              = 10000 ± 10000 .

                              = 10000 ± 500          = (10000 ˗ 500)      = (10000 + 500)

                                                               = 9500                    = 10500

    Jadi, nilai  diatas untuk resistor diatas adalah batas adalah 9500- 10500

    v  Merah, putih, merah, emas

          2          9         102       5%

                     = 29 . 102 ± 5%

                                  = 2900 ± 2900 .

                                  = 2900 ± 145               = (2900 ˗ 145)       = (2900 + 145)

                                                                      = 2755                   = 3045

        Jadi, nilai  diatas untuk resistor diatas adalah batas adalah 2755 – 3045

    4.      Mengukur resistor Rangkaian seri (warna : C, H, C)

    v  Percobaan I

    V = 2 volt

    I = 0,01 A

          =  x hasil pengukuran

                      =  x 50

                       = 100 Ω

    R = R1 + R2

        = 100 + 100

        = 200 Ω

               =

                = 200 Ω

    v  Percobaan II

    V = 4 volt

    I  = 0,02 A

    =  x hasil pengukuran

                  =  x 50

                  = 100 Ω

               R = R1 + R2

                  = 100 + 100

                   = 200 Ω

               =

               = 200 Ω

     =

        = 3 volt

      =

         = 0,015 A

     hitung =

                = 200 Ω

     ukur   =

                = 200 Ω

    5.      Rangkaian parallel (warna : C, H, C)

    v  Percobaan I

    V = 1 volt

     = 0,23 A

    Rhitung          =  x hasil pengukuran

                      =  x 50

                      = 100 Ω

           =  +

               =  +

           =

    100      = 2

           =

                = 50 Ω

               =

               = 43,482Ω

    v  Percobaan II

    V = 1,5 volt

     = 0,033 A

    Rhitung          =  x hasil pengukuran

                      =  x 50

                      = 100 Ω

           =  +

               =  +

           =

                100      = 2

                        =

                            = 50 Ω

               =

              = 45,454 Ω

     =

        = 1,25 volt

      =

                      = 0,028 A

                 hitung =

                            = 50 Ω

                ukur    =

                            = 44, 468 Ω

    5.      Grafik


    V (volt)

    I (A) 102

    B. Pembahasan

    Fisika merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang gejala alam melalui pengamatan atau observasi dan memperoleh kebenaran secara empiris melalui panca indera  karena itu pengukuran merupakan bagian yang sangat penting dalam proses membangun konsep-konsep fisika. Pengukuran dilakukan langsung untuk mengetahui kuantitas besaran-besaran fisika seperti yang sudah dibahas dalam besaran dan pengukuran.

    Pada percobaan kali ini “Multimeter dan Hukum Ohm” yang berhubungan dengan cara-cara mengukur tegangan, arus dan tahanan dengan menggunakan beberapa alat. Alat-alat tersebut dapat mengukur besarnya arus, tegangan dan tahanan.  Alat yang dimaksud adalah Multimeter ABB MA 2H dan Multimeter demonstrasi Leybold. Multimeter adalah alat ukur listrik yang dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (Ohm-meter), maupun arus (amperemeter).

    Pada percobaan pertama yang dilakukan adalah menghitung tegangan. Tegangan ada dua jenis yaitu : tegangan AC/PLN dan DC. Untuk mengukur tegangan AC/PLN dinyatakan dengan rumus,  . Dimana batas skala adalah skala yang terdapat pada multimeter bagian atas, ada 3 skala yang dapat dipilih yaitu skala dengan batas maksimal 5, 10, dan 250. Berdasarkan percobaan yang dilakukan hasil ukuran tegangan AC/PLN adalah 185. Dan pada perhitungan tegangan DC yang digunakan adalah power supply, untuk mencari nilai minimum dan maksimum sam seperti menghitung tegangan AC/PLN, nilai minimumnya adalah 0,9 volt dan maksimum adalah 4,95 volt.

    Pada percobaan kedua adalah mengukur nilai resistor atau tahanan, resistor yang digunakan pada percobaan ini ada tiga buah. Resistor ini mempunyai cincin-cincin warna, dimana warna-warna tersebut menandakan seberapa besar nilai sebuah resistor. (Coklat = 1, Hijau = 5, Hitam = 0, Emas 5%, Jingga= 3, Merah = 2, dan Putih = 9). Contoh penggunaan rumus untuk menentukan hambatan pada resistor sesuai dengan warna pada resistor :

    1.      Coklat, hijau, hitam, emas

    = 15 . 100 ± 5%

    = 15 .

    = 15 ± 0.05            = (15 + 0.05)   = (15 – 0.05)

                                  = 15.05            = 14.95

    Mengukur nilai hambatan menggunakan ± sebagai ketidakpastian.

    Percobaan yang ketiga adalah menghitung nilai tahanan pada rangkaian seri. Maksudnya rangkaian seri adalah dua atau beberapa resistor disusun secara berderet sehingga arus yang mengalir pada setiap komponen sama besarnya. Pertama untuk menghitung maka resistor harus diukur seberapa besar nilainya dengan menggunakan multimeter. Pada saat menghitung nilai tahanan, juga akan mendapatkan nilai arus dan tegangan. Setelah ada nilai dan , maka dapat kita masukkan kedalam rumus. Dimana rumus untuk adalah + . Sementara  dinyatakan dengan rumus.

    Pada percobaan yang terakhir adalah menghitung nilai hambatan pada rangkaian pararel. Sama halnya dengan mengukur nilai tahan pada rangkaian seri, untuk rangkaian pararel ini dinyatakan dengan menggunakan rumus.

    Bab V. Penutup

    A. Kesimpulan

    Dari percobaan, pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

    1. Besar hambatan resistor ditandai dengan garis warna pada resistor yang dapat diketahui dengan perhitungan dan penunjukkan nilai – nilai warna resistor.
    2. Rangkaian paralel memiliki nilai hambatan kecil karena terjadi percabangan dan pengumpulan 1 jalur arus dan tegangan.
    3. Rangkaian seri adalah rangkaian listrik dimana komponen-komponen listrik disusun secara berderet sehingga arus yang mengalir pada tiap komponen sama.
    4. Rangkaian pararel adalah rangkaian listrik dimana komponen-komponen listrik disusun secara sejajar sehingga tegangan pada tiap komponen sama.
    5. Rangkaian kombinasi adalah gabungan antara gabungan seri dan rangkaian pararel.

    DAFTAR PUSTAKA

    ·         Laboratorium Fisika, Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar 2, Universitas Pakuan, Bogor.

    ·         Giancoli, Douglas, C. 2001. Fisika Edisi kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

    ·         Tiper, Paur A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta. Penerbit Erlangga

    ·         Halliday & Resnick. 1991. Fisika Jilid 1 . Jakarta. Penerbit Erlangga

    ·         http://sabardan.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-hukum-ohm.html

    ·         http://www.slideshare.net/yudhodanto/laporan-praktikum-fisika-dasar-7

  • Pembahasan Laporan Praktikum Enzim Katalase

    Uji Kecepatan Katalisis H2O2, Uji Pengaruh Suhu, dan Uji Pengaruh pH Terhadap Aktifitas Enzim Katalase

    Apa sih enzim katalase itu ?

    Enzim merupakan suatu zat yang dapat mempercepat reaksi kimia di dalam tubuh, tetapi tidak ikut bereaksi. Oleh karena itu enzim sering disebut sebagai biokatalisator. Menurut Kuhne, seorang ahli yang banyak melakukan penelitian tentang fermentasi menyatakan bahwa enzim berasal dari kata in dan zyme, yang artinya sesuatu di dalam ragi. Kemudian, berdasarkan penelitian-penelitian selanjutnya diperoleh simpulan bahwa enzim adalah suatu protein yang mempunyai molekul besar yang bobotnya mencapai ribuan. Misalnya, enzim katalase yang mempunyai bobot molekul sebesar 248.000 (Nurhayati, 2016 : 45).

    Salah satu jenis enzim yang berperan cukup penting dalam tubuh adalah enzim katalase. Enzim katalase merupakan enzim yang berperan mengurai H2O2 atau Hidrogen Peroksida yang akan berbahaya bagi tubuh apabila tidak diurai.

    Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim, diantaranya yaitu :

    1)   Suhu; aktivitas enzim akan terus meningkat sampai batas suhu tertentu yang disebut dengan suhu optimum. Enzim umumnya bekerja secara opimal pada suhu 30ºC-40ºC atau pada suhu tubuh, sedangkan pada suhu rendah (0ºC atau dibawahnya) enzim akan bersifat nonaktif, tetapi tidak rusak karena apabila suhunya kembali normal enzim tersebut dapat bekerja kembali.

    2) pH; karena molekul enzim pada umumnya merupakan protein globular, bentuk dan fungsinya dapat dipengaruhi oleh perubahan pH cairan di sekitarnya. Sebagian besar enzim memiliki pH optimum antara 6-8.

    3) Konsentrasi enzim dan substrat; semakin besar konsentrasi enzim akan meningkatkan kecepatan reaksi. Peningkatan kecepatan reaksi akan terus bertambah hingga tercapai kecepatan konstan, yaitu jika semua substrat sudah terikat oleh enzim. Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.

    4) Zat Penggiat (Aktivator); aktivator merupakan zat atau molekul yang berfungsi untuk memacu atau mempercepat reaksi enzim.Contoh aktivator antara lain garam-garam dari logam alkali dalam kondisi encer (2%-5%) dan ion logam seperti Cu, Mg, Ni, Mn, dan Cl (Sulitary, 1985 : 144).

    5) Zat Penghambat (Inhibitor); merupakan molekul yang dapat menghambat aktivitas enzim. Terdapat inhibitor reversibel yang dibagi menjadi inhibitor kompetitif dan nonkompetitif, dan irreversibel yang berikatan dengan sisi aktif enzim secara kuat, sehingga tidak dapat terlepas (Nurhayati, 2016 : 52).

    Alat dan Bahan yang digunakan

              Alat yang digunakan antara lain adalah tabung reaksi, pipet tetes, gelas ukur, kaki tiga, kawat kasa, pemarut, baskom/wadah berukuran sedang, penyaring, termometer, lidi dan korek api.

    Bahan yang digunakan antara lain ekstrak kentang, H2O2, HCl, NaOH, air, alumunium foil dan bunsen.

    Prosedur Kerja

    1. Uji Kecepatan Katalisis H2O2

    Disiapkan satu buah tabung reaksi dengan diberi label A. Sebanyak 2 ml ekstrak kentang yang sudah diparut dan disaring dimasukan kedalam tabug reaksi. Sebanyak 10 tetes H2O2 dimasukan kedalam tabung reaksi. Amati gelembung yang terbentuk lalu tutup dengan aluminium foil. Dilakukan uji nyala bara api dengan dimasukan bara api dengan menggunakan lidi yang dimasukan dalam tabung reaksi.

    2. Uji Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Enzim

    Disiapkan dua buah tabung reaksi dengan diberi label B, dan D. Sebanyak 2 ml ekstrak kentang yang sudah diparut dan disaring dimasukan kedalam masing-masing tabug reaksi. Sebanyak 5 tetes HCl dan sebanyak 5 tetes H2O2 dimasukan pada tabung B. Sedangkan sebanyak 5 tetes NaOH dan sebanyak 5 tetes H2O2 dimasukan pada tabung C. Amati gelembung yang terbentuk lalu tutup dengan aluminium foil. Dilakukan uji nyala bara api dengan dimasukan bara api dengan menggunakan lidi yang dimasukan dalam tabung reaksi.

    3. Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Enzim

                Disiapkan lima buah tabung reaksi dengan diberi label D, E, F, G, dan H. Sebanyak 2 ml ekstrak kentang yang sudah diparut dan disaring dimasukan kedalam masing-masing tabug reaksi. Simpan tabung reaksi D pada suhu 0ºC, tabung reaksi E pada 20ºC, F pada 40ºC, G pada 60ºC, dan H pada 80ºC. Sebanyak 5 tetets H2O2 dimasukan kedalam masing-masing tabung reaksi yang sudah diatur suhunya. Amati gelembung yang terbentuk lalu tutup dengan aluminium foil. Dilakukan uji nyala bara api dengan dimasukan bara api dengan menggunakan lidi yang dimasukan dalam tabung reaksi.

    Hasil Pengamatan

    1. Hasil Uji Kecepatan Katalisis H2O2

    Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada tabung reaksi A, perubahan yang terjadi sangat drastis, dimana setelah ditambahkan 10 tetes H2Ogelembung yang dihasilkan sangatlah banyak sampai akan memenuhi seluruh tabung reaksi dalam waktu kurang dari satu menit. Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Berdasarkan hasil pengamatan dapat dinyatakan bahwa pada tabung A dengan berisikan ekstrak kentang terdapat penguraian H2Ooleh enzim katalase.

    Adapun reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut.

    H2O2èH2O+1/2O2

                Senyawa H2Osangatlah berbahaya, maka enzim katalase menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh. Setelah terbentuknya gelembung pada tabung reaksi, dilakukan uji nyala tidaknya bara api. Berhasarkan hasil pengamatan, setelah dimasukan bara api, terdapat api dengan nyala terang. Menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan dapat dinyatakan bahwa pada penguraian H2O2 pada tabung A dinyatakan berhasil diuraikan dengan adanya oksigen sebagai hasil reaksi.

               Berdasarkan hasil pengamatan inipun, dapat dinyatakan bahwa pada ekstrak kentang  memang mengandung enzim katalase yang dapat menguraikan H2O2. Enzim katalase merupakan enzim yang dihasilkan oleh badan mikro. Badan mikro ini terdiri dari dua bagian yaitu peroksisom dan glioksisom. Bagian badan mikro yang menghasilkan enzim adalah bagian peroksisom. Enzim inilah yang dapat menguraikan senyawa H2Oyang sama sekali tidak berbahaya bagi tubuh.

    Tabung Reaksi setelah ditetesi 10 tetes H2O2

    2.Hasil Uji Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Enzim

    Salah satu yang mempengaruhi kerja enzim adalah temperatur atau suhu. Enzim umumnya bekerja secara opimal pada suhu 30ºC-40ºC atau pada suhu tubuh, sedangkan pada suhu rendah (0ºC atau dibawahnya) enzim akan bersifat nonaktif, tetapi tidak rusak karena apabila suhunya kembali normal enzim tersebut dapat bekerja kembali.

    Pada uji ini, dilakukan dua perlakuan yaitu tabung reaksi dengan suasana basa dan suasana asam. Pada tabung reaksi B dilakukan perlakuan dengan suasana asam dengan ditambahkan 5 tetes HCl sebagai asam kuat. Berdasarkan hasil pengamatan, pada tabung B dihasilkan gelembung yang tidaklah banyak bahkan dapat dikategorikan sedikit. Setelah diberikan bara api untuk mendeteksi adanya oksigen, pada tabung B bara api nyalanya hanya sebentar dan cenderung redup. 

    Hasil Uji Suasana Asam
    Hasil Uji Suasana Basa

    Sedangkan pada tabung C dengan perlakuan basa atau ditambah dengan 5 tetes NaOH sebagai basa kuat, gelembung yang dihasilkan cukup banyak dengan ditambah perubahan warna yang awalnya berwarna kuning menjadi warna merah terang. Setelah diberikan bara api untuk mendeteksi adanya oksigen, pada tabung B bara api nyalanya cukup terang.

    3. Hasil Uji Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Enzim

    Menurut Nunung (2016, 49), enzim bersifat termolabil, artinya aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Aktivitas enzim akan terus meningkat sampai batas suhu tertentu. Batas suhu tersebut dinamakan suhu optimum. Jika enzim berada di bawah suhu optimum maka kerja enzim akan terhambat. Enzim pada suhu 0oC atau di bawahnya bersifat nonaktif. Akan tetapi pada suhu tersebut enzim tidak rusak. Kenaikan suhu dapat meninkatkan akivitas enzim. Namun, jika suhu melebihi batas optimum enzim dapat mengalami denaturasi atau kerusakan. Hal ini, akan mengakibatkan enzim tidak dapat berfungsi sebagai katalis lagi. 

    Berdasarkan hasil pengamaran, pada tabung reaksi D yang diberi perlakuan suhu 0oC dan 5 tetes H2Osetelahnya, dapat dilihat produksi gelembungnya tidak begitu banyak, hal ini menunjukan bahwa proses kerja enzim tidaklah begitu optimal.

    Hasil Uji Suhu 0oC
    Hasil Uji Suhu 20oC

    Pada tabung reaksi F yang diberi perlakuan dengan suhu 40ºC produksi gelembung yang dihasilkan cukup banyak, hal ini menunjuka bahwa proses kerja enzim masih berjalan dengan baik pada suhu ini. Sesuai dengan pernyataan  Nurhayati (2016 : 50) dalam bukunya bahwa enzim umumnya bekerja secara opimal pada suhu 30ºC-40ºC. Setelah terbentuknya gelembung, dilakukan uji dengan bara api untuk mengindikasi adanya oksigen pada tabung reaksi sebagai hasil dari proses enzim katalis, berdasarkan pengamatan bara api yang dimasukan nyala cukup terang. Dapat dinyatakan bahwa dalam tabung reaksi F ini terdapat oksigen. Pada tabung reaksi F ini juga terjadi perubahan warna menjadi warna terang yang disebabkan oleh

    Pada tabung reaksi G yang diberi perlakuan dengan suhu 60ºC, tidak terdapat gelembung yang diproduksi. Hal ini dikarenakan pada suhu 60 ºC, enzim mengalami denaturasi atau kerusakan sehingga tidak dapat bekerja secara optimal. Tidak ada H2O dan oksigen yang dihasilkan yang dibuktikan dengan bara api yang tidak menyala saat dimasukan ke dalam tabung reaksi G.

     Pada tabung reaksi H yang diberi perlakuan dengan suhu 40ºC, tidak terdapat produksi gelembung sebagai indikator adanya H2O sebagai hasil penguraian hidrogen peroksida.


    Secara keseluruhan, hasil pengamatan dapat terlihat datanya pada tabel yang disajikan sebagai berikut.

    Tabel 1. Hasil Uji Enzim

    TabelBahan UjiPereaksiPerlakuanKeterangan
    Bara ApiGelembung
    AEkstrak Kentang 2 ml10 Tetes H2O2Suhu RuangTerang+++
    BEkstrak Kentang 2 ml5 Tetes HCl + 5 Tetes H2O2Suhu Ruang, Kondisi AsamRedup+
    CEkstrak Kentang 2 ml5 Tetes NaOH + 5 Tetes H2O2Suhu Ruang, Kondisi BasaTerang++
    DEkstrak Kentang 2 ml5 Tetes H2O2Suhu 0ºCTerang++
    EEkstrak Kentang 2 ml5 Tetes H2O2Suhu 20ºCTerang++
    FEkstrak Kentang 2 ml5 Tetes H2O2Suhu 40ºCTerang+++
    GEkstrak Kentang 2 ml5 Tetes H2O2Suhu 60ºCMati
    HEkstrak Kentang 2 ml5 Tetes H2O2Suhu 80ºCMati

    Kesimpulan

                Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa enzim katalase pada ekstrak kentang mampu mengkatalis H2O2 dengan optimal pada suhu ruang. Enzim katalase dalam ekstrak kentang dalam suasana basa mampu bekerja dengan lebih optimal dibanding suasana asam. Suhu juga disimpulkan sangat mempengaruhi kerja enzim, berdasarkan hasil pengamatan suhu optimal enzim katalase bekerja yaitu kisaran suhu 20ºC-40ºC, pada suhu 0ºC kerja enzim tidak optimal, dan pada suhu 60ºC-80ºC.

    Daftar Pustaka

    Nurhayati, Nunung. 2016. Biologi. Bandung : Yrama Widya

    Poedjiadi, A. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI Press

    Sulistary A. D. 1985. Biochemistry. New York. Mc. Graw Hill

    Semoga bermanfaat ! 🙂

  • Makalah Kesehatan Mental Pada Remaja

    Kesehatan Mental Pada Remaja

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Pengertian Kesehatan Mental Menurut Dr. Jalaluddin dalam bukunya “Psikologi Agama”bahwa: “Kesehatan mental merupakan suatu kondisi batin yang senantiasa berada dalam keadaan tenang, aman dan tentram, dan upaya untuk menemukan ketenangan batin dapat dilakukan antara lain melalui penyesuaian diri secara resignasi (penyerahan diri sepenuhnya kepada tuhan.

    Sedangkan menurut paham ilmu kedokteran, kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Zakiah Daradjat mendefenisikan bahwa mental yang sehat adalah terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara individu dengan dirinya sendiri dan lingkungannya berdasarkan keimanan dan ketakwaan serta bertujuan untuk mencapai hidup bermakna dan bahagia di dunia dan akhirat. Jika mental sehat dicapai, maka individu memiliki integrasi, penyesuaian dan identifikasi positif terhadap orang lain. Dalam hal ini, individu belajar menerima tanggung jawab, menjadi mandiri dan mencapai integrasi tingkah laku.

    Mental sehat manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan external. Keduanya saling mempengaruhi dan dapat menyebabkan mental yang sakit sehingga bisa menyebabkan gangguan  jiwa dan penyakit jiwa.

    Masalah yang sering terjadi pada perkembangan intelektual dan emosional remaja adalah ketidak seimbangan antara keduanya. Kemampuan intelektual mereka telah dirangsang sejak awal melalui berbagai macam sarana dan prasarana yang disiapkan di rumah dan di sekolah dengan berbagai media. Mereka telah dibanjiri informasi berbagai informasi, pengertian-pengertian, serta konsep-konsep pengetahuan melalui media massa (televise, video, radio, dan film) yang semuanya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan remaja sekarang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat dan semakin modern mempengaruhi dunia pendidikan yang cenderung mengutamakan aspek kognitif (kecerdasan intelektual), sementara nilai-nilai afektif keimanan, ketakwaan, mengelola emosi dan akhlak mulia sebagaimana ditegaskan dalam Tujuan Pendidikan Nasional yaitu : untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa dan berakhlak mulia, kurang banyak dikaji dalam dunia pendidikan persekolahan. Hal ini bukan karena tidak disadari esensinya, melainkan pendidikan lebih mengutamakan mengejar ilmu pengetahuan dari pada mendidik dan membina kepribadian dan akhlak mulia anak didik. Dunia pendidikan tidak mengembangkan nilai-nilai afektif sebagai dasar pmbinaan kepribadian anak yang menjadi tolok ukur pertama dan utama dalam pelaksanaan pendidikan di Negara kita, menjadi parsial atau tidak utuh sebagaimana diisyaratkan oleh Pendidikan Umum bahwa pendidikan menyeimbangkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Akibat nilai pendidikan parsial, tidak menyeimbangkan kognitif dan afektif, anak didik disatu pihak intelektualnya cerdas, kemampuan skill cakap dan terampil, di sisi lain potensi afeksi emosional tidak terbina terutama di kalangan remaja sehingga melahirkan erosi moral afektual, kultural dan menjadi penyebab dehumanisasi dan demoralisasi. Gejala- gejala emosional para remaja seperti perasaan sayang, marah, takut, bangga dan rasa malu, cinta dan benci, harapan-harapan dan putus asa, perlu dicermati dan dipahami dengan baik. Sebagai pendidik mengetahui setiap aspek tersebut dan hal yang lain merupakan sesuatu yang terbaik sehingga perkembangan remaja sebagai peserta didik berjalan dengan normal dan mulus tanpa ada mengalami gangguan sedikitpun.

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Remaja

    Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.

    Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.

    Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.

    Dilihat dari bahasa inggris “teenager”, remaja artinya yakni manusia berusia belasan tahun.Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan. Remaja juga berasal dari kata latin “adolensence” yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki masa dewasa.Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah: Masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.

    Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu :

    • 12 – 15 tahun
    • masa remaja awal, 15 – 18 tahun
    • masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun
    • masa remaja akhir.

    Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006:192) Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.

    B.     KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA

    Dalam psikologi perkembangan remaja dikenal sedang dalam fase pencarian jati diri yang penuh dengan kesukaran dan persoalan. Fase perkembangan remaja ini berlangsung cukup lama kurang lebih 11 tahun, mulai usia 11-19 tahun pada wanita dan 12-20 tahun pada pria. Fase perkebangan remaja ini dikatakan fase pencarian jati diri yang penuh dengan kesukaran dan persoalan adalah karena dalam fase ini remaja sedang berada di antara dua persimpangan antara dunia anak-anak dan dunia orang-orang dewasa.

    Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan topan”, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Ciri perkembangan psikologis remaja adalah adanya emosi yang meledak-ledak, sulit dikendalikan, cepat depresi (sedih, putus asa) dan kemudian melawan dan memberontak. Emosi tidak terkendali ini disebabkan oleh konflik peran yang senang dialami remaja. Oleh karena itu, perkembangan psikologis ini ditekankan pada keadaan emosi remaja.

    Keadaan emosi pada masa remaja masih labil karena erat dengan keadaan hormon. Suatu saat remaja dapat sedih sekali, dilain waktu dapat marah sekali. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri sendiri daripada pikiran yang realistis. Kestabilan emosi remaja dikarenakan tuntutan orang tua dan masyarakat yang akhirnya mendorong remaja untuk menyesuaikan diri dengan situasi dirinnya yang baru. Hal tersebut hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Hurlock (1990), yang mengatakan bahwa kecerdasan emosi akan mempengaruhi cara penyesuaian pribadi dan sosial remaja. Bertambahnya ketegangan emosional yang disebabkan remaja harus membuat penyesuaian terhadap harapan masyarakat yang berlainan dengan dirinya.

    Ada dua faktor yang mempengaruhi mental remaja, yaitu :

    A. Faktor Internal

    Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti sifat, bakat, keturunan dan sebagainya. Contoh sifat yaitu seperti sifat jahat, baik, pemarah, dengki, iri, pemalu,pemberani, dan lain sebagainya. Contoh bakat yakni misalnya bakat melukis, bermain musik, menciptakan lagu, akting, dan lain-lain. Sedangkan aspek keturunan seperti turunan emosi, intelektualitas, potensi diri, dan sebagainya.

    B. Faktor Eksternal

    Faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi mental seseorang. Lingkungan eksternal yang paling dekat dengan seorang manusia adalah keluarga seperti orang tua, anak, istri, kakak, adik, kakek-nenek, dan masih banyak lagi lainnya.

    Faktor luar lain yang berpengaruh yaitu seperti hukum, politik, sosial budaya, agama, pemerintah, pendidikan, pekerjaan, masyarakat, dan sebagainya. Faktor eksternal yang baik dapat menjaga mental seseorang, namun faktor external yang buruk / tidak baik dapat berpotensi menimbulkan mental tidak sehat.

    Menurut Mappiare (dalam Hurlock, 1990) remaja mulai bersikap kritis dan tidak mau begitu saja menerima pendapat dan perintah orang lain, remaja menanyakan alasan mengapa sesuatu perintah dianjurkan atau dilarag, remaja tidak mudah diyakinkan tanpa jalan pemikiran yang logis. Dengan perkembangan psikologis pada remaja, terjadi kekuatan mental, peningkatan kemampuan daya fikir, kemampuan mengingat dan memahami, serta terjadi peningkatan keberanian dalam mengemukakan pendapat.

    Manusia pada masa remaja yang sedang mencari jati dirinya membuat emosinya menjadi sangat labil dan mudah terganggu kesehatan mentalnya.
    Kriteria remaja yang bermental sehat adalah sebagai berikut :
    1. Dapat menerima perubahan – perubahan yang terjadi pada dirinya dengan lapang dada
    2. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya (teman sebayanya)
    3. Dapat mengatasi gejolak-gejolak seksualitasnya
    4. Mampu menemukan jati dirinya dan berprilaku sesuai jati dirinya tersebut
    5. Dapat menyeimbangkan pengaruh orang tua dan pengaruh teman sebayanya
    6. Dapat mengaktualisasikan kemampuannya baik dalam sekola maupun lingkungan sosialnya
    7. Tidak mudah goyah apabila terjadi konflik-konflik yang membutuhkan penyelesaian dengan pikiran yang jernih
    8. Memiliki cita-cita atau tujuan hidup yang dapat di kejar dan di wujudkan untuk memotivasi diri menjadi seorang yang berguna
    9. Memiliki integrasi kepribadian
    10. Memiliki perasaan aman dan perasaan menjadi anggota kelompoknya

    Faktor – faktor lain yang membuat kesehatan mental remaja terganggu adalah :

    1. faktor biologi.
    Yaitu proses pertumbuhan ciri – ciri seksual primer dan sekunder. Ciri ciri seksual primer adalah proses pertumbuhan organ – organ seksual yang berhubungan langsung dengan proses reproduksi seperti pada pria yaitu pertumbuhan penis, sperma dll. Pada wanita yaitu matangnya ovarium, vagina dll. Ciri – ciri seksual sekunder adalah pertumbuhan organ organ tubuh yang tidak berkaitan langsung dengan proses reproduksi. Contohnya pada pria yaitu munculnya bulu di ketiak dan kelamin, perubahan suara, pertumbuhan badan yg pesat dll. Pada wanita yaitu bulu di ketiak dan kelamin, payudara membesar, pertumbuhan badan yg pesat dll.
    Perubahan faktor biologi dapat membuat kesehatan mental remaja terganggu seperti :

    a. Sulit beradaptasi dengan kondisi fisiknya yang baru.
    Pertumbuhan fisik yang secara tiba – tiba pesat membuat remaja menjadi bingung dan sulit menghadapinya. Pertumbuhan yang terlalu cepat disbanding kan temen teman sebaya lainnya dapat menimbulkan rasa malu karena merasa berbeda. Sedangkan pertumbuhan yang terlambat dapat membuat remaja minder dan tidak percaya diri dalam bergaul.

    b. Salah informasi yang menyebabkan salah persepsi.
    Mereka ingin bertanya kepada orang yang lebih dewasa tapi merasa malu dan justru bertanya kepada teman – temannya yang malah memberikan jawaban yang salah dan dapat menjerumuskan kepada hal buruk seperti seks bebas, manstrubasi dan salah dalam perlakukan dirinya sendiri.

    2. faktor keluarga.
    Persoalan paling signifikan yang sering dihadapi remaja sehari-hari sehingga menyulitkannya untuk beradaptasi dengan lingkungannya adalah hubungan remaja dengan orang yang lebih dewasa, terutama sang ayah, dan perjuangannya secara bertahap untuk bisa membebaskan diri dari dominasi mereka pada level orang-orang dewasa.
    Seringkali orangtua mencampuri urusan-urusan pribadi anaknya yang sudah remaja dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut, “Dimana kamu semalam?”, “Dengan siapa kamu pergi?”, “Apa yang kamu tonton?” dan lain sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut pada dasarnya ditujukan oleh orangtua adalah karena kepedulian orangtua terhadap keberadaan dan keselamatan anak remajanya. Namun ditelinga dan dipersepsi anak pertanyaan-pertanyaan tersebut seperti introgasi seorang polisi terhadap seorang criminal yang berhasil ditangkap. remaja sering menunjukkan sikap menantang otoritas orangtuanya

    3. faktor lingkungan dan sosial
    Pada faktor lingkungan dan sosial melingkupi semua yang berhadapan langsung dengan remaja seperti pertemanan dan pergaulan, sekolah dan lingkungan rumah sekitar. Faktor – faktor tersebut sangat mempengaruhi kepribadian seseorang dari lingkungan remaja banyak belajar dan meniru. Jika lingkungan terlalu banyak menuntut remaja untuk banyak melakukan hal maka remaja tersebut dapat sangat tertekan. Lingkungan yang tidak baik serta pergaulan yang salah juga dapat membuat remaja menjadi terganggu kesehatan mentalnya.

    Dampak gangguan kesehatan mental pada remaja :
    Dampak positifnya jika remaja tersebut dapat melalui masa masa stress dan gangguan kesehatan mental lainnya maka remaja tersebut dapat menjadikannya pembelajaran dari pengalaman yang menyebabkan frustasi tersebut dan menjadikannya motivasi untuk terus berusaha lebih baik.
    Dampak negatifnya jika remaja tidak bisa mengatasi stress dan kesehatan mental lainnya maka dapat timbul :
    1. kenakalan remaja.
    2. penyalahgunaan obat terlarang dan alcohol
    3. seks bebas
    4. gangguan makan
    5. bunuh diri
    6. gangguan mental
    7. kurangnya percaya diri

    C.     CARA MENGATASI GANGGUAN MENTAL PADA REMAJA

    Usaha – usaha untuk mencegah gangguan kesehatan mental yaitu melalui peran serta keluarga dengan selalu membimbing remaja. Namun peran orangtua dalam membimbing remaja banyak yang salah dan tidak sesuai maka harus di lakukan banyak penyuluhan di masyarakat oleh pemerintah. Program kesehatan mental remaja ini dapat dilakukan melalui institusi-institusi formal remaja, seperti sekolah, dan dapat pula melalui intervensi-intervensi lain seperti program-program kemasyarakatan, atau program-program yang dibuat khusus untuk kelompok remaja. Dalam keseharian remaja juga harus berlatih untuk melakukan dialog dengan diri sendiri dalam menghadapi setiap masalah, bersikap positif dan optimistis, serta mampu mengembangkan harapan yang realistis. Remaja juga harus mampu menafsirkan isyarat-isyarat social. Artinya, mengenali pengaruh sosial terhadap perilaku remaja dan melihat dampak perilaku remaja, baik terhadap diri sendiri maupun masyarakat dimana remaja berada. Remaja juga harus dapat memilih langkah-langkah yang tepat dalam setiap penyelesaian masalah yang remaja hadapi dengan mempertimbangkan resiko yang akan terjadi. Meskipun demikian, pendekatan dan pemecahan dari pendidikan merupakan salah satu jalan yang paling strategis, karena bagi sebagaian besar remaja bersekolah dengan para pendidikan, khususnya gurulah yang paling banyak mempunyai kesempatan berkomunikasi dan bergaul. Dalam kaitannya dengan emosi remaja awal yang cenderung banyak melamun dan sulit diterka, maka satu-satunya hal yang dapat dilakukan oleh guru adalah konsisten dalam pengelolaan kelas dan memperlakukan siswa seperti orang dewasa yang penuh tanggung jawab. Guru-guru dapat membantu mereka yang bertingkah laku kasar dengan jalan mencapai keberhasilan dalam pekerjaan sekolah sehingga mereka menjadi anak yang lebih tenang dan lebih mudah ditangani. Salah satu cara yang mendasar adalah dengan mendorong mereka untuk bersaing dengan diri sendiri. Apabila ada ledakan kemarahan sebaiknya kita memperkecil ledakan emosi tersebut, misalnya dengan jalan tindakan yang bijaksana dan lemah lembut, mengubah pokok pembicaraan, dan memulai aktivitas baru. Jika kemarahan siswa tidak juga reda, guru dapat meminta bantuan kepada petugas bimbingan penyuluhan. Dalam diskusi kelas, tekankan pentingnya memperhatikan pandangan orang lain dalam meningkatkan pandangan sendiri. Kita hendaknya waspada terhadap siswa yang sangat ambisisus, berpendirian keras, dan kaku yang suka mengintimidasi kelasnya sehingga tidak ada seseorang yang berani tidak sependapat dengannya. Pemberian tugas-tugas yang dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab, belajar menimbang, memilih dan mengambil keputusan yang tepat akan sangat menunjang bagi pembinaan kepribadiannya. Cara yang paling strategis untuk ini adalah apabila para pendidik terutama para orang tua dan guru dapat menampilkan pribadi-pribadinya yang dapat merupakan objek identifikasi sebagai pribadi idola para remaja.

    Kesulitan dan persoalan yang muncul pada fase remaja ini bukan hanya muncul pada diri remaja itu sendiri melainkan juga pada orangtua, guru dan masyarakat. Dimana dapat kita lihat seringkali terjadi pertentangan antara remaja dengan orangtua, remaja dengan guru bahkan dikalangan remaja itu sendiri. Mengapa hal ini bisa terjadi?  Secara singkat dapat dijelaskan bahwa keberadaan remaja yang ada di antara dua persimpangan fase perkembanganlah (fase interim) yang membuat fase remaja penuh dengan kesukaran dan persoalan. Dapat dipastikan bahwa seseorang yang sedang dalam keadaan transisi atau peralihan dari suatu keadaan ke keadaan yang lain seringkali mengalami gejolak dan goncangan yang terkadang dapat berakibat buruk bahkan fatal (menyebabkan kematian).(Syah, 2001) Namun, pada dasarnya semua kesukaran dan persoalan yang muncul pada fase perkembangan remaja ini dapat diminimalisir bahkan dihilangkan, jika orangtua, guru dan masyarakat mampu memahami perkembangan jiwa, perkembangan kesehatan mental remaja dan mampu meningkatkan kepercayaan diri remaja.Persoalan paling signifikan yang sering dihadapi remaja sehari-hari sehingga menyulitkannya untuk beradaptasi dengan lingkungannya adalah hubungan remaja dengan orang yang lebih dewasa, terutama sang ayah, dan perjuangannya secara bertahap untuk bisa membebaskan diri dari dominasi mereka pada level orang-orang dewasa. Seringkali orangtua mencampuri urusan-urusan pribadi anaknya yang sudah remaja dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut, “Dimana kamu semalam?”, “Dengan siapa kamu pergi?”, “Apa yang kamu tonton?” dan lain sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut pada dasarnya ditujukan oleh orangtua adalah karena kepedulian orangtua terhadap keberadaan dan keselamatan anak remajanya. Namun ditelinga dan dipersepsi anak pertanyaan-pertanyaan tersebut seperti introgasi seorang polisi terhadap seorang criminal yang berhasil ditangkap. Menurut pandangan para ahli psikologi keluarga atau orangtua yang baik adalah orangtua yang mampu memperkenalkan kebutuhan remaja berikut tantangan-tantangannya untuk bisa bebas kemudian membantu dan mensupportnya secara maksimal dan memberikan kesempatan serta sarana-sarana yang mengarah kepada kebebasan. Selain itu remaja juga diberi dorongan untuk memikul tanggung jawab, mengambil keputusan, dan merencanakan masa depannya. Namun, proses pemahaman ini tidak terjadi secara cepat, perlu kesabaran dan ketulusan orangtua di dalam membimbing dan mengarahkan anak remajanya. Selanjutnya para pakar psikologi menyarankan strategi yang paling bagus dan cocok dengan remaja adalah strategi menghormati kecenderungannya untuk bebas merdeka tanpa mengabaikan perhatian orangtua kepada mereka. Strategi ini selain dapat menciptakan iklim kepercayaan antara orangtua dan anak, dapat juga mengajarkan adaptasi atau penyesuaian diri yang sehat pada remaja. Hal ini sangat membantu perkembangan, kematangan, dan keseimbangan jiwa remaja,(Mahfuzh, 2001).

    BAB III

    PENUTUP

    A.    KESIMPULAN

    Jadi, usia remaja merupakan usia paling rentan terhadap pengaruh yang berasal dari dalam dan dari luar yang dijalani oleh remaja itu sendiri. Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan.

    Remaja memiliki pandangan tersendiri yang memiliki rasa ingin tahu yang kuat, karena pada masa dan umur tersebut, para remaja lebih senang untuk mencari dan mencoba hal-hal yang baru. Sehingga lingkungan dan para orang tua serta guru memiliki peran penting untuk dapat membawa para remaja ke hal-hal yang positive bagi remaja.  

    B.     KRITIK DAN SARAN

    Puji Syukur kami panjatkan kepada Alloh SWT atas terselesaikannya makalah ini. Kami selaku penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, baik dari segi penulisan, bahasa, atau data yang kurang lengkap. Oleh karena itu saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk kami jadikan koreksi dan perbaikan dalam pembuatan makalah yang selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

    DAFTAR PUSTAKA

    Hurlock, E. (2002). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
    Sunarto & Agung, Hartono. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT. Rineka Cipta
    Syamsudin, Abin M. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
    Willis, Sofyan. (2005). Remaja dan Masalahnya. Bandung : Alfabeta
    Yusuf, Syamsu & Nurihsan, Juntika. (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : Remaja Rosdakarya
    Yusuf, Syamsu (2004). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Remaja Rosda Karya.

    http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1854941-kesehatan-mental-remaja/#ixzz1ZEtivCTp

    http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1854941-kesehatan-mental-remaja/

    http://bpi-uinsuskariau3.blogspot.com/2010/12/pengertian-kesehatan-mental-dan-konsep.html

    http://organisasi.org/hal-faktor-yang-mempengaruhi-kesehatan-mental-manusia-internal-dan-eksternal-psikologi

    http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1854941-kesehatan-mental-remaja/#ixzz1ZEhkClWZ

    http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1854941-kesehatan-mental-remaja/

    http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2010/01/08/perkembangan-psikologis-remaja/

    http://id.wikipedia.org/wiki/Remaja

    Keluarga. http://www.pages-yourfavorite.com/ppsupi/ abstrakpu2004.html
    http://www.kompas.com/kompas-cetak/0403/26/muda/933870.htm)

  • Makalah Kesehatan Mental

    Kesehatan Mental

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Kesehatan fisik maupun kesehatan mental sama –sama penting diperhatikan. Tiadanya perhatian yang serius pada pemeliharaan kesehatan mental  dimasyarakat ini menjadikan hambatan tersendiri bagi kesehatan secara keseluruhan. Hanya saja karena faktor keadaan, dalam banyak hal kesehatan secara fisik lebih di kedepankan dibandingkan kesehatan mental. Mengingat  pentingnya persoalan kesehatan mental ini, banyak bidang ilmu khusus yang mempelajari persoalan perilaku manusia, berbagai bidang ilmu yang memberi porsi tersendiri  bagi studi kesehatan mental diantaranya dunia kedokteran, pendidikan, psikologi, studi agama dan kesejahteraan sosial.

    Kesehatan mental seseorang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan  faktor eksternal, yang termasuk faktor internal antara lain kepribadian kondidsi fisik, perkembangan dan kematangan kondisi psikologi, keberagaman, sikap, menghadapi problem hidup. Adapun yang termasuk faktor eksternal antara lain: keadaan ekonomi, budaya, dan kondisi lingkungan, baik lingkungan keluarga, masyarakat, maupaun lingkungan pendidikan. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas mengenai kesehatan mental dan segala sesuatu yang terkait dengan kesehatan mental.

    B.     RUMUSAN MASALAH

    1. Apa yang dimaksud dengan kesehatan mental?
    2. Bagaimana ciri mental yang sehat?
    3. Bagaimana peran keluarga dalam memupuk kesehaan mental?
    4. Bagaimana bimbingan untuk mencapai kesehatan mental?

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Kesehatan Mental

    Secara etimologis kata “mental” berasal dari kata lain yaitu ”mens” atau “mentis” artinya roh, sukma, jiwa, atau nyawa. Didalam bahasa yunani kesehatan terkandung dalam kata hygiene yang berarti ilmu kesehatan. Maka kesehatan mental merupakan bagian dari hygine (ilmu kesehatan mental).

    Dalam pengertian sejarahnya pengertian kesehatan mental mengalami perkembanan sebagai berikut:

    a.     Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gangguan dan penyakit jiwa (neurosis dan psikosis) pengertian ini terlihat  sempit karena yang dimaksud dengan orang yang sehat mentalnya adalah mereka  yang tidak terganggu  dan berpenyakit jiwanya.  Namun demikian  pengertian ini banyak mendapat  sambutan dari kalangan psikiater.

    b.     Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri, dengan orang lain dengan masyarakat serta lingkungan dimana ia hidup. Pengertian ini lebih luas dan umum ,karena telah dihubugkan dengan kehidupan social secara menyeluruh  dengan kemampuan penyesuaian diri, diharapkan akan menimbulkan ketentraman  dan kebahagiaan hidup.[1]

    c.      Terwujudnya keharmonisan yang sungguh sungguh antara fungsi-fungsi jiwa  serta mempunyai kesanggupan untuk mengatasi problem yang biasa terjadi  serta terhindar dari kegelisahan dan pertentangan batin.

    d.     Pengetahuan dan perbuatan yang bertjuan untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi, bakar dan pembawaan semaksimal mungkin, sehingga membawa kebahagiaan diri dan orang lain, terhindar dari gangguan penyakit jiwa.

    Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa orang yang sehat mentalnya adalah  orang yang terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa, maupun menyesuaikan diri sanggup menghadapi masalah-masalah dan kegoncangan yang biasa adanya keserasian fungsi jiwa, dan merasa bahwa dirinya berharga ,berguna dan berbahagia serta dapat menggunakan potensi-potensi yang ada semaksimal mungkin.

    Kesehatan mental merupakan kondisi kejiwaan manusia yang harmonis. Seseorang memiliki jiwa yang sehat apabila perasaan, pikiran, maupun fisiknya juga sehat. Jiwa mental yang sehat  keselarasan kondisi  fisik dan psikis seseorang akan terjaga. Ia tidak akan mengalami kegoncanagn, kekacauan  jiwa (stres), frustasi, atau penyakit kejiwanaan lainya.  Dengan kata lain orang yang memiliki kecerdasan baik secara intelektul, emosional maupun spiritual pada umumnya adalah pribadi yang normal dan memiliki mental yang sehat. Orang yang metalnya sehat adalah mereka yang memiliki ketenanagn batin dan kesegaran jasmani. [2]

    Kesehatan mental pada manusia itu dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah factor yang berasal dari dalam diri seorang seperti, sifat, bakat, keturunan dan sebagainya. Contohnya sifat yaitu, seperti sifat jahat, baik, pemarah, dengki, iri, pemalu, pemberani, dan lain sebagainya. Contoh bakat yaitu bakat melukis, bermain, music, menciptakan lagiu, acting dan lain-lain. Sedangkan aspek keturunan seperti, keturunan emosi, intelektualitas, potensi diri dan sebagainya. Factor eksternal merupakan factor yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi mental seseorang. Lingkungan eksternal yang paling dekat dengan manusia adalah keluarga, seperti orang tua, anak, istri, kakak, adik, kakek dan nenek. Factor luar yang berpengaruh yaitu seperti hokum, politik, social budaya, agama, pemerintah, pendidikan, pekerjaan, masyarakat dan sebagainya. Factor eksternal yang baik dapat menjaga mental seseorang namun factor eksternal yang buruk tidak baik dapat berpotensi menimbulkan mental yang tidak sehat. Keduanya saling mempengaruhi dan dapat menyebabkan mental yang sakit sehingga bisa menyebabkan gangguan jiwa dan penyakit jiwa. [3]

    B.     Ciri-ciri Mental yang Sehat

    Untuk memahami jiwa yang sehat dapat diketahui dari berapa ciri seseorang yang memiliki mental yang sehat. Dari Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 1959 memberikan batasan  mental yang sehat adalah sebagai berikut:

    1.      Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan meskipun kenyatan itu buruk baginya;

    2.      Memperoleh kepuasan dan hasil jerih payah usahanya;

    3.      Merasa lebih puas memberi dari pada menerima;

    4.      Secara relative bebas dari rasa tegang dan cemas;

    5.      Berhubungan dengan orang lain tolong menolong dan saling memuaskan;

    6.      Menerima kekecewaan untuk dipakainya sebagai pelajaran dikemudian hari;

    7.      Menjuruskan rasa permusuhan kepada penyeleseian yang kreatif dan konstruktif;

    8.      Mempunyai rasa kasih sayang yang benar.

    Kriteria tersebut disempurnakan dengan menambah satu elemen spiritual (agama). Sehingga kesehatan mental ini bukan sehat dari segi fisik, psikologis, dan sosial saja melainkan juga sehat dalam arti spiritual. [4]Dan tidak kalah pentingnya dalam memahami prinsip-prinsip kesehatan mental, yang dimaksud prinsip-prinsip kesehatan mental adalah dasar yang harus ditegakkan orang dalam dirinya untuk mendapatkan kesehatan mental yang baik serta terhindar dari gangguan kejiwaan. Prinsip-prinsip tersebut  adalah:

    a)        Mempunyai self image (gambaran diri) dan sikap terhadap  diri sendiri yang positif;

    b)        Memiliki interaksi diri atau keseimbangan fungsi-fungsi jiwa dalam menghadapi problem hidup  termasuk stress;

    c)        Mampu mengaktualisasikan secara optimal, guna berproses  mencapai kematangan;

    d)       Mampu bersosialisasi dan menerima kehadiran orang lain;

    e)        Menemukan minat dan kepuasan  atas pekerjaan yang dilakukan;

    f)         Memiliki falsafah atau agama yang dapat memberikan makna dan tujuan bagi hidupnya.[5]

    C.    Peranan Keluarga dalam Memupuk Kesehatan Mental

    Keluarga adalah salah satu faktor yang dapat menentukan kondisi sosial paling utama. Keluarga merupakn unit terkecil yang memberikan pondasi primer bagi perkembangan anak, juga memberikan pengaruh dan pembentukan kepribadian dan watak anak. Pembentukan kepribadian ini terpengaruh dari pengkondisian kebiasaan orang tua dalam kehidupan sehari-hari.

    Proses pengkondisian ini tercermin  pada perilaku orang tua yang terpuji dan luhur yang pada umumnya akan menjadi garis pembimbing bagi  pola tingkah laku anak mereka. Pengaruh kebiasaan sikap hidup dan filsafat keluhan terhadap pembentukan sikap dan perilaku anggota keluarga.

    Sebab-sebab munculnya ketidaksehatan mental pada anak antara lain:

    1.             Pengabdian pendidikan pada anak hal ini muncul karena orang tua yang selalu sibuk  mengurusi permasalahan dan konflik-konflik sendiri sehingga anak kurang mendapat perhatian dalam pendidikan dan kasih sayangnya.

    2.             pengabdian psikofisik anak, kebutuhan fisik  maupun psikis anak menjadi tidak terpenuhi ,mereka menjadi semakin kecewa dan merasa diabaikan sehingga keinginan  dan harapan anak tidak terpenuhi

    3.             Pengabdian moral anak hal ini muncul karena akibat anak yang kurang mendapatkan latihan fisik dan mental ,padahal sangat dibutuhakan dalam hidup, tidak mengenal susila, tanggung jawab serta disiplin hidup. Anak tidak memiliki kemauan yang kuat dan dan emosinya dibiarkan tanpa kendali sehingg anak tidak memiliki control diri dan integrasi diri.

    Selain itu diantara ciri-ciri keluarga yang mengakibatkan cacat mental pada anak-anaknya antara lain:

    a)        Keluarga yang menuntut total kepatuhan anak, sebagai wujud kekuasaan serta keinginan orang tua terhadap anak bisa mengakibatkan anak gangguan jiwa pada anak serta sakit dan anak menjadi neurotic. Anak akan bisa  diterima dan disayang oleh orang tuanya jika mau menuruti dan tunduk pada perintah serta mau menjahui semua larangan dari orang tua.

    b)        Dominasi dan kekuasaan mutlak serta otoriter orang tua menimbulkan  agresi pada diri anak, karena dominasi yang dipaksa-paksakan anak tidak pernah mampu menemukan jalan hidupnya sendiri, kemudain timbul agresi dan penolakan pada anak dan berlangsunglah banyak konflik intra psikis (antara kepatuahan total untuk merebut kasih sayang orang  tua melawan keinginan untuk memberontak, bebas dan mandiri.

    c)        Pengaruh ayah yang bertentangan denagn pengaruh ibu, khususnya yang berkaitan dengan perbedaan pada pendirian prinsip dan pandangan hidup, juga berbeda dalam menempuh jalan hidup. Anak akan memalsukan realita yang ada dan merespon secara tidak wajar.

    d)       Pola hidup orang tua yang berantakan, tidak konstan tidak stabil dalam emosi, fikiran, kemauan dan tingkah lakunya. Apabila ayah dan ibu berbeda simpati dan empatinya, setiap hari saling mencaci maki serta melibatkan anak-anaknya, maka pada diri anak pasti akan berlangsung proses identifikasian yang menjerumus pada keterbelahan jiwa.

    Sebaliknya kondisi- kondisi keluaraga yang bisa membentuk perkembangan jiwa yang sehat pada anak antara lain:

    1.        Keluarga juga bisa menentukan anak untuk bertanggung jawab dan belajar menemukan jalan hidupnya sendiri dalam berfikir dan memecahkan masalah ditengah keluarga sampai masalah-masalah dalam masyarakat;

    2.        Orang tua bisa bersikap toleran terhadap implus  keinginan dan emosi anak-anaknya serta memberikan bimbingan penyalurannya dengan sehat;

    3.        Adanya identifiksi anak yang sehat terhadap orang tua guna     memperkuat kepribadian anak;

    4.        Orang tua mampu membimbing anak menentukan sikap sendiri, Membuat rencana hidup yang realitas dan memilih tujuan final hidup  sehingga anak mampu  berdiri diatas kaki sendiri dan mampu membangun diri sendiri;

    5.        Orang tua memberikan contoh sikap hidup dan perilaku yang baik, berani menghadapi kesulitan dengan tekat yang besar.[6]

    D.    Bimbingan Untuk Mencapai Kesehatan Mental

    1.      Berusaha memahami pribadi individu

    Setiap pribadi itu merupakan satu unitas multipleks (totalitas kepribadian yang rumit dan kompleks) dengan ciri-cirinya yang khas. Masing-masing mempunyai cara dan respon yang khusus dalam menanggapi kesulitan hidupnaya. Karena itu selidikilah pribadi itu, apakah ia normal atau seorang yang lemah ingatan, atau seorang yang aneh ekstrinsik.

    2.       Mencari sebab-sebab timbulnya frustasi

    Jika seseorang mempunyai cacat jasmaniah, marilah kita usahakan menolong dengan jalan menumbuhkan rasa harga diri dan rasa kepercayaan diri yang besar. Dalam menghadapi kesulitan hidupnya sejak masa kekanak-kanakan orang harus diajar dan dibiasakan pada saat-saat tertentu biar menjadi pengalah yang baik. Ia harus mampu atau bersedia mengalah, sabar dan tekun berusaha tanpa disertai konflik-konflik batin serius pada dirinya.

    3.      Membuat Rencana Kerja untuk Mendapatkan Pengalaman Positif

    Hendaknya dikurangi persaingan-persainagan yang sifatnya perorangan. Sebagai gantinya kita menyibukkan diri secara positif dengan kerjasama dengan kegiatan–kegiatan yang bisa menumbuhksn persaingan sehat secara kelompok. Semua peristiwa tadi untuk menumbuhkan rasa solidaritas, sosialitas, dan rasa kegotong-royongan (yang terasa amat kurang dalam zaman modern yang serba materialistis dan individualistis ini).

    4.      Memberikan Cinta Kasih dan Simpati Secukupnya

    Penyelidikan dan eksperimen-eksperimen menunjukkan bahwa anak-anak yang sejak masa bayinya memperoleh pemeliharaan berdasrkan cinta kasih dan kemesraan akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih stabil dari pada anak-anak yang tidak pernah mendapatkan cinta kasih.

    5.      Menggunakan Mekanisme Penyeleseian yang Positif

    Jika seseorang mengalami kekalutan mental usahakanlah agar ia dapat menyeleseikan konflik-konflik batinya dengan menggunakan mekanisme pemecahan antar lain:

    a.    Melakukan subtitusi :merubah rasa-rasa yang negative dalam bentuk tingkah laku yang positif ,kreatif dan aktif.

    b.    Melakukan sublimasi:Merubah rasa egois egosentrisme serta dorongan- dorongan yang rendah  lainay kedalam bentuk tingkah laku yang lebih terpuji yang lebih mulia serta sesuai dengan harkat manusia berbudaya

    c.    Resignation atau resignasi: Tawakal dan pasrah kepada ilahi bisa menerima dengan tenang masalah yang sedang dihadapi

    d.   Berfikir secara mendalam dan mawas diri dengan jalan mengadakan distansi terhadap segenap realitas yang tengah dihadapi

    e.    Melakukan kompetensi : kegagalan dan kekalahan dalam salah satu bidang supaya diimbangi dengan usha untuk mencapai sukses dalam bidang lain dengan jalan usaha lebih giat lagi.

    6.      Menanamkan nilai-nilai Spiritual dan keagamaan

    Nilai –nilai spiritual  dan renungan-renungan tentang hakekat abadi atau ilahi (hidup beragam)itu bisa memberikan  kekuatan dan stabilitas bagi kehidupan manusia. Nilai-nilai metafisik dan memberikan kemampuan atau daya tahan dan tambahan energi untuk berjuang.  [7]

    BAB III

    PENUTUP

    KESIMPULAN

    1.      Orang yang sehat mentalnya adalah  orang yang terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa, maupun menyesuaikan diri sanggup menghadapi masalah-masalah dan kegoncangan yang biasa adanya keserasian fungsi jiwa, dan merasa bahwa dirinya berharga ,berguna dan berbahagia serta dapat menggunakan potensi-potensi yang ada semaksimal mungkin.

    2.      Ciri-ciri mental yang sehat antara lain: dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan meskipun kenyatan itu buruk baginya; memperoleh kepuasan dan hasil jerih payah usahanya; merasa lebih puas memberi dari pada menerima, dsb. Kriteria tersebut disempurnakan dengan menambah satu elemen spiritual (agama).

    3.      Keluarga adalah salah satu faktor yang dapat menentukan kondisi sosial paling utama. Keluarga merupakn unit terkecil yang memberikan pondasi primer bagi perkembangan anak, juga memberikan pengaruh dan pembentukan kepribadian dan watak anak. Pembentukan kepribadian ini terpengaruh dari pengkondisian kebiasaan orang tua dalam kehidupan sehari-hari.

    4.      Bimbingan Untuk Mencapai Kesehatan Mental

    a.          Berusaha memahami pribdi individu.

    b.         Mencari sebab-sebab timbulnya frustasi

    c.          Membuat Rencana Kerja untuk Mendapatkan Pengalaman Positif

    d.         Menggunakan Mekanisme Penyeleseian yang Positif

    e.          Memberikan Cinta Kasih dan Simpati Secukupnya

    DAFTAR PUSTAKA

    file:///C:/Users/Acer/Downloads/CONTOH%20MAKALAH%20KESEHATAN%20MENTAL_Pengertian%20Kesehatan%20Mental%20_%20MATERI%20KESEHATAN.html (diakses pada hari Kamis, 17 Desember 2015, pukul 09.30)

    Rohmah,umi, Bimbingan dan konseling,ponorogo:Stain po perss,2011

  • Perbedaan BOD, COD dan DO

    COD, singkatan dari Chemical Oxygen Demand, atau kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air.

    BOD singkatan dari Biological Oxygen Demand, atau kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme.

    Melalui kedua cara tersebut dapat ditentukan tingkat pencemaran air lingkungan. Perbedaan dari kedua cara uji oksigen yang terlarut di dalam air tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut ini. 
    Chemical oxygen demand adalah kapasitas air untuk menggunakan oksigen selama peruraian senyawa organik terlarut dan mengoksidasi senyawa anorganik seperti amonia dan nitrit. Biological (biochemical) oxygen demand adalah kuantitas oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme aerob dalam menguraikan senyawa organik terlarut. Jika BOD tinggi maka dissolved oxygen (DO) menurun karena oksigen yang terlarut tersebut digunakan oleh bakteri, akibatnya ikan dan organisme air kekurangan DO. Hubungan keduanya adalah sama-sama untuk menentukan kualitas air, tapi BOD lebih cenderung ke arah cemaran organik.

    DO atau dissolve oxygen ialah kadar oksigen yang terlarut dalam air. semakin tinggi DO maka air tersebut akan semakin baik. pada suhu 20C.  tingkat DO maksimal ialah 9ppm. ppm ialah satuan untuk menunjukkan kadar atau satuan. ppm ialah singkatan dari part per million atau sama dengan mg/L.

    BOD atau biological oxygen demand ialah tingkat permintaan oksigen oleh makhluk hidup dalam air tersebut. jadi semakin tinggi nilainya maka semakin banyak mikrobanya dan membuat nilai DO turun. Semakin tinggi nilai BOD maka akan semakin rendah kualitas air.

    COD atau chemical oxygen demand mirip seperti BOD. Bedanya disini ialah tingkat kebutuhan senyawa kimia terhadap oksigen. Bisa jadi dipakai untuk mengurai dan sebagainya. Nilai COD juga berbanding terbalik dengan DO.

  • Makalah Etika Dalam Penggunaan dan Pengaruh Terhadap Perilaku Budaya Media Sosial

    Etika Dalam Penggunaan dan Pengaruh Terhadap Perilaku Budaya Media Sosial

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Perkembangan yang sangat pesat terhadap Media Sosial akhir-akhir ini dapat menjadi topik hangat untuk dibahas karena banyak orang yang memakai Media Sosial namun mereka kurang memahami Media Sosial itu sendiri. Maka dari itu kami akan menjelaskan pengertian media sosial, klasifikasi media sosial, ciri-ciri media sosial, perkembangan media sosial, pertumbuhan media sosial, pengaruh media sosial terhadap perilaku budaya dan etika dalam menggunakan media sosial. Adapun manfaat dari penulisan ini agar para pembaca dan pengguna Media Sosial dapat memahami tentang Media Sosial itu sendiri sehingga mereka dapat menggunakan Media Sosial secara bijaksana.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan topik tentang Media Sosial, rumusan masalah yang dapat diajukan sebagai berikut :

    1. Apakah pengertian media sosial?
    2. Apa saja klasifikasi media sosial?
    3. Apakah ciri-ciri media sosial?
    4. Bagaimana perkembangan media sosial?
    5. Bagaimana pertumbuhan media sosial?
    6. Bagaimana pengaruh media sosial terhadap perilaku budaya?
    7. Bagaimana etika dalam menggunakan media sosial?

    1.3 Tujuan Penulisan

    Berdasarkan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan tentang Media Sosial adalah :

    1. Ingin menjelaskan pengertian media sosial.
    2. Ingin menjabarkan klasifikasi media sosial.
    3. Ingin menjabarkan ciri-ciri media sosial.
    4. Ingin menjelaskan perkembangan media sosial.
    5. Ingin menjelaskan pertumbuhan media sosial.
    6. Ingin menjelaskanpengaruh media sosial terhadap perilaku budaya.
    7. Ingin menjelaskanetika dalam menggunakan media sosial.

    BAB II
    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Media Sosial

          Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

    2.2 Klasifikasi Media Sosial

    Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial.
    Menurut Kaplan dan Haenlein (menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis Media Sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010) ada enam jenis Media Sosial :
    2.2.1Proyeksi Kolaborasi
    Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun menghapus konten-konten yang ada di website ini. Contohnya Wikipedia.
    2.2.2 Blog dan microblog
    User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. Contohnya twitter.
    2.2.3 Konten
    Para user dari pengguna website ini saling membagi konten-konten media, baik seperti video, ebook, gambar, dan lain-lain. Contohnya YouTube.
    2.2.4 Situs jejaring sosial
    Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto-foto. Contohnya facebook.
    2.2.5 Virtual game world
    Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana userbisa muncul dalam bentuk avatar–avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. Contohnyagame online.

    2.2.6 Virtual social world
    Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual Social World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan, Contohnya second life.

    2.3 Ciri-ciri Media Sosial

    Media sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

    1. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai
      banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet.
    2. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper.
    3. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya.
    4. Penerimaan pesan yang menentukan waktu interaksi.

    2.4 Perkembangan Media Sosial

    1. 1978 Awal dari penemuan sistem papan buletin yang memungkinkan untuk dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat elektronik , ataupun mengunggah dan mengunduh perangkat lunak, semua ini dilakukan masih dengan menggunakan salurantelepon yang terhubung dengan modem.
    2. 1995 Kelahiran dari situs GeoCities, situs ini melayani Web Hosting yaitu layanan penyewaan penyimpanan data – data website agar halaman website tersebut bisa di akses dari mana saja, dan kemunculan GeoCities ini menjadi tonggak dari berdirinya website – website lain.
    3. 1997 Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun sebenarnya pada tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang juga merupakan situs jejaring sosial namun, Sixdegree.com di anggap lebih menawarkan sebuah situs jejaring sosial di bandingClassmates.com
    4. 1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri. sehingga pengguna dariBlogger ini bisa memuat hal tentang apapun. Termasuk hal pribadi ataupun untuk mengkritisi pemerintah. sehingga bisa di katakan blogger ini menjadi tonggak berkembangnya sebuah Media Sosial.
    5. 2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi booming, dan keberadaan sebuah Media Sosial menjadi fenomenal.
    6. 2003 Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn juga berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media Sosial makin berkembang.
    7. 2003 Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam menggunakannya,sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial yang user friendly.
    8. 2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai saat ini,
      merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota terbanyak.
    9. 2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang lainnya, karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status atau yang bernama Tweet ini yang hanya di batasi 140 karakter.
    10. 2007 Lahirnya Wiser, situs jejaring social pertama sekali diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Bumi (22 April) 2007. Situs ini diharapkan bisa menjadi sebuah direktori online organisasi lingkungan seluruh dunia termasuk pergerakan lingkungan baik dilakukan individu maupun kelompok.
    11. 2010 Lahirnya Path, situs jejaring social pribadi untuk berkirim pesan serta berbagi momen tentang musik, video, foto dan lain-lain.
    12. 2011 Lahirnya Google+, google meluncurkan situs jejaring sosialnya yang bernama google+, namun pada awal peluncuran. google+ hanya sebatas pada orang yang telah di invite oleh google. Setelah itu google+ di luncurkan secara umum.
    13. 2012 Lahirnya Ketiker, situs web yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk megirim dan membaca pesan yang disebut post.

    2.5 Pertumbuhan Media Sosial

          Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
          Media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal branding.
          Perkembangan dari media sosial ini sungguh pesat, ini bisa di lihat dari banyaknya jumlah pengguna yang di miliki masing - masing situs jejaring sosial ini, berikut grafik jumlah pengguna dari masing - masing situs menurut data yang dilangsir dari statista pada Kami, 29 Januari 2015.
                 Facebook menurut data yang dipublikasikan statista pada Januari 2015 merupakan situs     
       media sosial terpopuler dengan jumlah pengguna terbanyak didunia. Applikasi chating whatsapp
      di peringkat ke-4 dengan 600 juta pengguna, instagram dengan 300 juta pengguna di peringkat ke
      -9 dan disusul situs microblogging twitter di pertingkat ke- 10 dengan jumlah pengguna
      mencapai 284 juta. 

    2.6 Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Budaya

    Perkembangan Media Sosial secara langsung berdampak terhadap tatanan dan perilaku dari manusia, baik sebagai sarana informasi maupun sebagai sarana sosialisasi dan interaksi antar manusia.
    Sarana informasi untuk berinteraksi tersebut saat ini cukup banyak diminati dan digunakan oleh masyarakat dunia khususnya di Indonesia. Sarana teknologi informasi ini bisa digunakan dan dapat di akses oleh seluruh masyarakat dengan tidak membeda-bedakan kelas, ras, agama, dan antar golongan.
    Penggunaan Media Sosial bisa menjadi nilai yang positif jika para penggunanya menggunakan sarana tersebut untuk hal-hal yang bersifat positif misalnya untuk menambah ilmu pengetahuan, untuk sarana komunikasi dan promosi, untuk sarana mengeksploitasi kemampuan diri, dan juga sebagai sarana untuk membangun silaturahmi antar sesama pengguna. Tetapi jika penggunaan Media Sosial ini digunakan untuk hal yang negative dan tidak produktif akan berdampak kurang baik terhadap tatanan kepribadian pengguna maupun kepada tatanan budaya dasar masyarakat dan lingkungan .
    Dalam penggunaan Media Sosial, dampak negative harus dapat kita hindari dan dampak positif yang harus diberdayakan. Mau tidak mau atau suka tidak suka, teknologi informasi Media Sosial ini sudah hadir dan ada di tengah-tengah masyarakat pengguna, hanya saja bagaimana kita bisa menyiasati dan memanfaatkan untuk kebaikan pengguna dalam memaanfaatkan teknologi informasi Media Sosial ini.
    Dengan demikian keberadaan teknologi informasi Media Sosial ini secara langsung maupun tidak langsung sudah bisa merubah tatanan perilaku budaya, baik perilaku budaya pribadi maupun perilaku budaya masyarakat sekitar. Tetapi yang kita harapkan jangan sampai pengaruh teknologi informasi Media Sosial ini berpengaruh secara fundamental terhadap perilaku budaya masyarakat yang mana Indonesia dikenal dengan budaya adat ketimuran yang menjunjung nilai-nilai sopan santun dan saling menghormati serta perpedoman pada kaidah-kaidah keagamaan.

    2.6.1 Media Sosial Dikalangan Perilaku Masyarakat.

          Perkembangan Media Sosial cukup pesat sekali terbukti dengan banyaknya ragam dan jenis Media Sosial di kalangan pengguna, dan penggunaannya pun bisa dengan menggunakan jasa komputer, handphone, laptop, dll. Alat-alat komunikasi tersebut bisa digunakan oleh pengguna dimana saja dan kapan saja tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga memudahkan pengguna berinteraksi di Media Sosial. Terlepas dari itu semua yang harus diingat adalah dampak positif dan negatifnya dalam penggunaan media sosial tersebut terutama dampaknya terhadap perilaku masyarakat. Berikut analisa dampak positif dan negatif dari penggunaan sarana media sosial :

    2.6.1.1Dampak Positif Media Sosial

    1. Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs Media Sosial ini anak menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia. Meskipun sebagian besar diantaranya tidak pernah mereka temui secara langsung.
    2. Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
    3. Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
      4.Menjalin silaturahmi terhadap teman-teman lama yang terputus komunikasi sebagai akibat dari perbedaan jarak dan waktu, sehingga silaturahmi yang terputus bisa terjalin kembali dengan baik.
      5.Menambah ilmu pengetahuan dan teknologi, karena dengan penggunakan teknologi dengan jejaring sosial, secara langsung kita dapat menguasai penggunaan teknologi tersebut dan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan membaca dan membuka link-link yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
      6.Media Sosial bisa digunakan untuk usaha atau kegiatan-kegiatan yang menghasilkan pendapatan bagi pengguna, misalnya menawarkan produk atau jasa yang kita jual melalui sosial media.

    2.6.1.2 Dampak Negatif Media Sosial

    1. Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata, tingkat pemahaman bahasapun menjadi terganggu, jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya.
    2. Situs jejaring sosial akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri, mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitarmereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan menjadi kurang berempati di dunia nyata.
    3. Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs jejaring sosial. Hal ini membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia nyata.
    4. Situsjejaring social adalah lahan yang subur bagi predator untuk melakukan kejahatan, kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru kita kenal di internet menggunakan jati diri yang sesungguhnya atau tidak.
    5. Banyaknya situs-situs porno yang bisa dengan mudah diakses oleh pengguna, hal ini bisa mempengaruhi terhadap perilaku pengguna atau masyarakat. Pemerintah dalam hal ini Menteri komunikasi dan informasi (Meninfokom) harus berbuat tegas dan massif untuk memblokir semua situs-situs porno yang beredar diinternet atau media sosial. Bagi masyarakat modern yang kini sudah sangat akrab dengan internet, jejaringsosial, tentu bukan hal yang asing lagi. Ada banyak jenis jejaring sosial yang digunakan masyarakat, terutama anak muda untuk menjalin pertemanan atau fungsi lainnya.
      Meski awalnya jejaring sosial tidak dimaksudkan untuk digunakan sangat sering, namun faktanya saat ini jejaring sosial hampir menguasai hidup penggunanya, terutama anak muda.

    2.6.1.3 Tujuh Fakta Menarik Tentang Depresi Akibat Sosial Media

          Media Sosial tak hanya memberikan manfaat melainkan juga bisa memberikan dampak buruk untuk penggunanya, salah satunya adalah depresi. Berikut adalah 7 (Tujuh) Fakta Menarik Tentang Depresi Akibat Sosial Media :
    1. Jejaring Sosial Memicu Emosi Berlebihan
      Menggunakan jejaring sosial bisa memicu banyak emosi pada penggunanya. Meski jejaring sosial hanya sebatas aktivitas maya, namun dampaknya tentu sangat nyata terhadap emosi penggunanya. Jika emosi yang terus didapatkan oleh pengguna adalah emosi negatif, maka ke depannya akan memicu depresi.
      Tak jarang juga jejaring sosial menyebabkan pertengkaran antar pasangan atau teman baik. Dampak jejaring sosial yang begitu besar terhadap pengguna yang sudah terlanjur kecanduan bisa sangat serius hingga mempengaruhi emosi mereka dan bisa menyebabkan depresi.
    2. Depresi Akibat Rasa Iri
      Depresi yang disebabkan oleh jejaring sosial biasanya timbul akibat rasa iri terhadap teman-teman. Rasa iri tersebut karena jejaring sosial bisa membuat seseorang membandingkan diri mereka dengan orang lain dengan sangat mudah.
      Tanpa sadar seseorang menganggap apa yang ditampakkan oleh jejaring sosial merupakan gambaran dari kehidupan mereka secara keseluruhan.Hal ini sangat salah, karena tentunya setiap orang di jejaring sosial akan berbagi momen terbaik mereka di kehidupan nyata, begitu juga seperti yang anda lakukan.
      Karena itu, ada banyak hal dalam kehidupan mereka yang tersembunyi. Sayangnya citra tersebut bisa membuat seseorang membanding-bandingkan kehidupannya satu sama lain yang nantinya bisa berujung pada depresi.
    3. Masalah Kelainan Mental
      Sebenarnya depresi akibat jejaring sosial adalah masalah kesehatan mental yang serius. Namun sayangnya hingga saat ini depresi yang disebabkan oleh jejaring sosial belum diakui sebagai masalah atau kelainan mental. Meski depresi akibat jejaring sosial belum diakui dan dicatat sebagai salah satu masalah kelainan mental, namun depresi ini sangat nyata dan bisa terjadi pada siapa saja, terutama generasi muda saat ini yang sangat akrab dengan penggunaan jejaring sosial.
    4. Lebih Berbahaya Pada Remaja
      Penelitian mengungkap bahwa dampak jejaring sosial dan internet berbeda-beda pada pria, wanita, orang dewasa, remaja, dan anak-anak. Hal ini tentunya juga dipengaruhi oleh kecenderungan seseorang untuk mengalami depresi, sehingga bisa jadi sangat bervariasi pada setiap orang. Namun penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja lebih mudah terserang depresi akibat jejaring sosial dan internet dibandingkan dengan wanita dewasa dan pria. Sementara wanita lebih mudah terkena depresi ini dibandingkan pria. Meski begitu, tidak dijelaskan apa yang membuat golongan usia tertentu seperti remaja lebih berisiko terkena depresi dibandingkan dengan orang dewasa.

    5.Bergantung Penggunaan
    Depresi yang disebabkan oleh jejaring sosial dipengaruhi oleh penggunaan jejaring sosial itu sendiri. Cara seseorang memperlakukan jejaring sosial sebagai bagian dari hidupnya mempengaruhi apakah dia akan mudah mengalami depresi yang disebabkan oleh jejaring sosial. Misalkan jika Anda menggunakan jejaring sosial hanya untuk berkomunikasi dengan teman, atau untuk memantau kehidupan seseorang, atau untuk bersenang-senang saja. Semakin serius seseorang memperlakukan jejaring sosial, maka semakin serius juga dampaknya terhadap emosi orang tersebut. Menganggap jejaring sosial sebagai hal yang terlalu penting bisa membuat seseorang rentan terkena depresi akibat jejaring sosial.

    1. Depresi Disebabkan Kepura-Puraan
      Alasan lain mengapa jejaring sosial bisa menyebabkan depresi adalah karena banyak orang yang hanya pura-pura bahagia ketika menciptakan identitas dan citra diri mereka di dunia maya. Sangat jarang orang yang benar-benar menunjukkan hidup mereka apa adanya di jejaring sosial. Hal semacam ini juga bisa menyebabkan depresi terhadap orang lain karena menganggap kehidupannya tak sebaik Anda. Tanpa sadar, kepura-puraan yang ada di jejaring sosial menyebabkan banyak orang menjadi depresi karena saling membandingkan kehidupan satu sama lain.
    2. Jangan Bandingkan Diri Dengan Orang Lain
      Salah satu hal yang disarankan oleh para ahli adalah penggunaan jejaring sosial secara wajar. Jangan menjadikan jejaring sosial sebagai hidup Anda, karena kehidupan Anda sesungguhnya bukan di dunia maya dan tidak tercermin dari apa yang Anda perlihatkan di jejaring sosial.
      Selain itu, para ahli juga menyarankan untuk tidak membanding-bandingkan diri dengan orang lain karena inilah pemicu depresi yang paling besar. Komunikasi secara langsung lebih penting daripada hanya mengandalkan jejaring sosial. Jangan jadikan komunikasi lewat jejaring sosial sebagai kebutuhan pribadi Anda.
      Bagi para pengguna jejaring sosial, depresi akibat jejaring sosial tampaknya hal yang remeh. Namun Anda tak pernah tahu kapan depresi tersebut bisa benar-benar mempengaruhi kesehatan mental dan bahkan memicu banyak orang untuk melakukan tindakan fatal hanya karena dampak dari jejaring social.

    2.6.1.4 Tiga Gangguan Psikologis Akibat Penggunaan Media Sosial

          Media sosial tak ubahnya buku harian bagi seseorang. Seruan kegembiraan, keluhan, hingga kegalauan bermuara di sana. Antara pencitraan atau kejujuran, tidak ada yang tahu, kecuali sang pengguna sendiri. Selain merasa lebih lega, bermain media sosial memang dapat memperbaiki silaturahim dengan teman lama dan mendatangkan teman baru. Namun, manfaat positif ini bisa tergantikan dengan efek negatif akibat penggunaan yang berlebihan.
          Ada dua sisi yang harus disikapi dengan bijak. Ketidakmampuan mengontrol diri bisa saja mengakibatkan Anda mengalami gangguan psikologis akibat teknologi. Dari sekian banyak, kenalilah 3 (tiga) jenis gangguan berikut ini agar dapat lebih waspada dan bersikap lebih bijak, yaitu sebagai berikut :
    1. Social (Media) Anxiety Disorder
      Pernahkah ketika Anda asyik mengobrol dengan beberapa teman, masih bisa sigap memperhatikan nyala atau bunyi notifikasi dari ponsel? Perhatian bisa seketika teralihkan karena seseorang telah mengomentari status Facebook terbaru atau “menyambar” tweet Anda. Apabila perilaku-perilaku seperti itu melekat dalam diri, bisa jadi Anda berpotensi untuk mengidap social (media) anxiety disorder (SAD). Gangguan ini dapat dipahami sebagai ketakutan atau kecemasan dalam berkomunikasi di media sosial.

    Seseorang merasa takut atas penghakiman buruk dari kerabat yang berada di jejaring sosial. Kecemasan terlihat ketika seseorang takut dicap sebagai orang yang sombong ketika memberikan respons yang lambat. Bahkan.seseorang bisa merasa tertekan jika kerabat dekatnya meng-unfollow atau mem-block akunnya tiba-tiba. SAD juga bisa berpeluang untuk masuk dalam kategori penyakit klinis.

    1. OCD dan “social phobia”
      Penggunaan teknologi memicu hadirnya kedua gangguan ini. Salah satu gejala seseorang mengalami obsessive-compulsive disorder (OCD). ia tidak dapat meninggalkan ponselnya sedetik pun ketika sedang menjalani aktivitas lain. Sementara itu, social phobia menunjukkan gejala adanya rasa sakit hati ketika seseorang mendapat komentar atau balasan pesan negatif dari orang lain di dunia maya. Hal ini tidak menutup kemungkinan dapat memberikan pengaruh buruk dalam interaksi sosial di dunia nyata.
    2. FOMO, Fear of missing out (FOMO)
      FOMO dimaknai sebagai perasaan tidak nyaman karena ada sesuatu yang terlewatkan mengenai aktivitas orang lain. Hal ini mengakibatkan seseorang cenderung untuk terus mencari tahu apa yang dialami orang lain, apalagi pengalaman tersebut belum pernah dirasakan sendiri.

    Kini, seseorang mudah tergoda untuk selalu mengakses jejaring sosial dan memantau akun lain secara konstan. Kehidupan orang lain seolah-olah terlihat lebih indah dan menarik, sayang jika terlewatkan. Gejala-gejala sepele yang kerap terlihat, sejumlah orang tanpa sadar ‘mewajibkan’ diri memantau dini masa sebelum dan sesudah tidur meski hanya sekadar menyimak perbincangan antar akun.

    2.7 Etika Dalam Menggunakan Media Sosial

          Dalam menggunakan jejaring sosial, kita diberi kebebasan berbagi informasi atau berkomunikasi dengan siapa saja. Kebebasan ini bukan berarti tidak ada etika yang membatasi mana yang boleh atau mana yang tidak boleh. Ada baiknya kita mengenal bagaimana etika yang harus diperhatikan dalam menggunakan jejaring sosial. Hal ini dilakukan agar membuat pengguna merasa nyaman dan mengurangi tindak kejahatan.

    Berikut ini adalah beberapa hal penting etika dalam menggunakan jejaring sosial.

    1. Etika Dalam Berkomunikasi
      Dalam melakukan komunikasi antar sesama pada situs jejaring sosial, biasanya kita melupakan etika dalam berkomunikasi. Sangat banyak kita temukan kata-kata kasar yang muncul dalam percakapan antar sesama di jejaring sosial, baik itu secara sengaja ataupun tidak sengaja. Sebaiknya dalam melakukan komunikasi kita menggunakan kata-kata yang layak dan sopan pada akun-akun jejaring sosial yang kita miliki. Pergunakan bahasa yang tepat dengan siapa kita berinteraksi.
    2. Hindari Penyebaran SARA dan Pornografi
      Ada baiknya anda tidak menyebarkan informasi yang berhubungan dengan SARA (Suku, Agama dan Ras) dan pornografi di jejaring sosial. Sebarkanlah hal-hal yang berguna yang tidak menyebabkan konflik antar sesama pada situs jejaring tersebut.
    3. Kroscek Kebenaran Berita
      Berita yang menjelekkan orang lain sangat sering kita jumpai di jejaring sosial. Hal tersebut kadang bertujuan untuk menjatuhkan nama pesaing dengan berita-berita yang direkayasa. Oleh karena itu pengguna jejaring sosial dituntut untuk cerdas dalam menangkap sebuah informasi, bila ingin ikut menyebarkan informasi tersebut, ada baiknya kita melakukan kroscek akan kebenaran informasi terlebih dahulu.
    4. Menghargai Hasil Karya Orang Lain
      Saat menyebarkan informasi baik itu berupa tulisan, foto atau video milik orang lain, ada baiknya kita mencantumkan sumber informasi sebagai bentuk penghargaan untuk hasil karya seseorang. tidak serta merta mengcopy paste tanpa memberikan sumber informasi tersebut.
    5. Jangan Terlalu Mengumbar Informasi Pribadi Anda
      Dalam menggunakan jejaring sosial ada baiknya kita sebagai pengguna harus bijak dalam menginformasikan privasi / kehidupan pribadi. Jangan terlalu mengumbar hal-hal pribadi di jejaring sosial, apalagi sesuatu yang sensitif dan sangat pribadi. Semisal mengenenai keuangan, hubungan percintaan, tentang kehidupan keluarga, tentang kejengkelan dengan seseorang, nomor telepon alamat rumah atau keberadaan anda. Hal ini dapat mengganggu kontak lain dalam daftar anda dan bisa menjadi informasi bagi mereka yang ingin berniat jahat kepada kita.

    BAB III
    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

          Media Sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

    Terciptanya media sosial ini yaitu karena perkembangan teknologi yang semakin pesat.
    Dengan Media Sosial kita bisa memanfaatkannya untuk mempromosikan atau memperkenalkan usaha atau bisnis kita atau bisa menyampaikan pemikiran-pemikiran dan ide-ide sesorang yang kemudia bisa dibaca oleh orang lain dalam rangka menambah wawasan dan menambah khasanah keilmuan. Namun ada banyak juga sisi negative dari penggunaan media sosial, pengguna bisa dengan mudah sekali terpengaruh, karena di media sosial semua informasi yang masuk baik informasi positif dan negative bisa di akses semuanya oleh pengguna. Oleh karena itu kepada pengguna untuk bisa lebih memfilter atau menyaring semua informasi yang masuk dilihat di media sosial, dan tidak menerima secara mentah-mentah semua informasi yang masuk. Hal ini perlu pengawalan yang khusus dari para orang tua jika pengguna media sosial tersebut masih dibawah umur, anak-anak, dan belum dewasa.

    3.2 Saran

    Disarankan kepada pemerintah, khususnya kepada Kementrian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia untuk bisa menjaga dan memonitor terhadap perkembangan Media Sosial di Indonesia dan menutup media sosial-media sosial yang memunculkan berita atau gambar yang negative dan wajib untuk di blokir, serta bagi pengguna media sosial, pergunakanlah Media Sosial sebaik mungkin dalam berbagi informasi, maupun berkomunikasi sesuai etika yang berlaku.

  • Makalah Unsur Hara Fosfor di dalam Tanah

    Unsur Hara Fosfor di dalam Tanah

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Tanah (bahasa yunani : pedon ; bahasa latin : solum) adalah produk transformasi mineral dan bahan organik yang terletak di permukaan sampai kedalaman tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetis dan lingkungan, yaitu : iklim, organisme hidup (mikro dan makro), topografi, bahan induk, dan kurun waktu yang berjalan sangat panjang, yang dapat dibedakan dari ciri-ciri bahan induk aslinya baik ecara fisik, kimia, biologi, maupun morfologinya.

    Tanah yang subur merupakan tempat hidup mikro organisme yang sangt baik. Selain itu pula tanah yang merupakan sumber kehidupan yang baik adalah tanah yang subur, yaitu kemampuan atau kualitas suatu tanah dalam menyediakan unsur-unsur hara tanaman dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan tanaman, dalam bentuk senyawa yang dapat dimanfaatkan tanaman dan dalam perbandingan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tertentu apabila suhu dan faktor-faktor pertumbuhan lainnya mendukung pertumbuhan normal tanaman.

    Tanah terdiri dari dua unsur hara yaitu unsur hara esensial dan non esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, yang fungsinya dalam tanaman tidak bisa digantikan oleh unsur lain, sehingga bila tidak terdapat dalam jumlah yang cukup dalam tanah, maka akan berpotensi menyebabkan gangguan pada pertumuhan tanaman, yang sering diistilakan dengan defisiensi. Sedangkan dikatakan unsur hara non esensial karena unsur hara tersebut belum diketahui secara jelas fungsinya. Sebagai contoh unsur logam plumbum (Pb) dan kadmium (Cd).

    Unsur hara esensial dapat dibagi kedalam dua jenis, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang lebih banyak bila dibandingkan unsur hara mikro, unsur hara makro terdiri atas 9 unsur hara dan unsur hara mikro terdiri atas 7 unsur hara. Salah satu unsur hara makro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman adalah unsur hara fosfor (P).

    Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P, merupakan unsur nonlogam,termasuk golongan nitrogendan dengan nomor atom 15. Fosfor ditemukan oleh Hennig Brandt pada tahun 1669 di Hambrug, Jerman. Fosfor berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros yang berarti ‘pembawa terang’ karena keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glows in the drak). Ia menemukan unsur ini dengan cara ‘menyuling’ air urin melalui proses penguapan dan setelah dia menguapkan ember air urin, dia baru menemukan unsur yang dia inginkan.

    Fosfor dapat ditemukan di bumi di dalam tanah, air dan sedimen. Siklus fosfor tidak dapat ditemukan di udara yang mempunyai tekanan tinggi, ini karena fosfor biasanya cair pada suhu dan tekanan normal. Hal ini terutama melakukan siklus melalui tanah, air dan sediment. Siklus fosfor  dapat ditemukan sebagai partikel debu yang kecil. Perlahan-lahan bergerak dari endapan di darat dan di sedimen, organisme hidup, dan jauh lebih lambat daripada kembali ke tanah, air dan sedimen. Fosfor paling sering ditemukan dalam formasi batuan sedimen dan laut sebagai garam fosfat. Garam fosfat yang dilepaskan dari pelapukan batuan melalui tanah biasanya larut dalam air dan akan diserap oleh tanaman.

    Jumlah fosfor dalam tanah pada umumnya sangat kecil, sering kali faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman. Oleh sebab itu manusia sering menggunakan fosfat sebagai pupuk pada tanah pertanian. Fosfat juga merupakan faktor-faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman di ekosistem laut, karena tidak begitu larut dalam air. Hewan menyerap fosfat dengan makan tumbuhan atau binatang pemakan tumbuhan. Siklus fosfor melalui tanaman dan hewan jauh lebih cepat daripada yang dilakukan melalui batu dan sedimen. Ketika hewan dan tanaman mati, maka fosfat akan kembali ke tanah atau lautan lagi selama pembusukan.

    Setelah itu, fosfor akan berakhir di formasi batuan sedimen atau lagi, tetap disana selama jutaan tahun. Akhirnya, fosfor yang dilepaskan kembali melalui pelapukan dan siklus dimulai lagi.

    Di alam fosfor berikatan dengan oksigen yang disebut senyawa fosfat. Namun, ketersediaan fosfat dalam tanah di Indonesia umumnya sangat rendah yang disebabkan karena fosfat terikat menjadi AIPO4 pada tanah asam atau Ca3(PO4)2 pada tanah basa. Tanaman tidak dapat menyerap fosfat terikat sehingga harus diubah menjadi bentuk yang dapat diserap tanaman. Selain itu, ketersediaaan fosfat dalam tanah sangat ditentukan oleh pH tanah, jumlah dan tingkat dekomposisi bahan organik, serta kegiatan mikrooganisme dalam tanah seperti jamur.

    1.2              Rumusan Masalah

    Berdasarkan topik tentang unsur hara fosfor didalam tanah, rumusan masalah yang dapat diajukan sebagai berikut :

    1.        Berapa besar kebutuhan unsur hara fosfor bagi tanaman?

    2.        Apa saja fungsi fosfor bagi tanaman?

    3.        Bagaimana gelaja defisiensi unsur hara fosfor?

    4.    Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan fosfor didalam

    tanah?

    1.3              Tujuan

    Berdasarkan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan tentang unsur hara fosfor didalam tanah adalah :

    1.        Ingin menjelaskan seberapa besar kebutuhan unsur hara fosfor bagi

    tanaman?

    2. Ingin menjabarkan fungsi fosfor bagi tanaman?

    3. Ingin menjelaskan gelaja defisiensi unsur hara fosfor?

    4. Ingin menjabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan

    fosfor didalam tanah?

    Serta untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kimia lingkungan.

    BAB II

    FOSFOR (P)

    2.1       Pengertian Fosfor

    Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15. Fosfor berupa nonlogam, bervariasi banyak, termasuk golongan nitrogen, banyak ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi tidak pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya. Fosfor amatlah reaktif, memancarkan pendar cahaya yang lemah ketika bergabung dengan oksigen, ditemukan dalam berbagai bentuk, dan merupakan unsur penting dalam makhluk hidup.

    2.2       Sifat Kimia Unsur Fosfor

                                                Gambar 2.2. Bentuk Fosfor

    a. Sifat kimia unsur fosfor

    1. Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah

        terbakar di udara, beracun. Fosfor putih digunakan sebagai bahan

        baku pembuatan asam fosfat di industri.

    2. Fosfor merah berfsifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah

        digunakan sebagai bahan campuran pembuatan pasir halus dan

        bidang gesek korek api.

    2.3       Reaksi Pada Fosfor

    1. Asam Fosfat :

    Asam fosfat merupakan cairan kental tidak berwarna dan mudah larut dalam air. Asam fosfat dapat diperoleh dari reaksi antara fosfor putih dengan oksigen kemudian tambahkan air. Berikut reaksinya :

    P + 5O2                       P4O10

    P4O10   +   H2 4PH3PO4

    Selain dengan cara ini asam folat dapat diperoleh dari batu fosfat yang direaksikan dengan asam sulfat pekat.

    Ca3(PO4)2   +   3H2SO4   +   H2O   2H3PO4  +  3CaSO4.2H2O

    Asam folat dengan batu gamping akan membentuk dikalsium fosfat yang merupakan bahan dasar pasta gigi dan makanan ternak.

    Reaksi sederhananya sebagai berikut :

    Ca3(PO4)2  +  Ca HPO(dikalsium fosfat)

    Asam folat direaksikan dengan soda abu menghasilkan 3 produk dengan fungsi berbeda. Reaksi sederhananya sebagai berikut :

    H3PO4   +   Soda abu                   1, 2, 3.

    a. Sodium tripoly phosphate           sebagai bahan detergent

    b. Sodium triotho phosphate           pelembut air

    c. Tetra sodium pyro phosphate      industri keramik

    2. Fosforil Halida

    Adalah X3PO, dimana X mungkin F, Cl atau Br.Salah satu yang terpen-

    ting adalah Cl3PO, dapat diperoleh dengan reaksi :

    2PCl3   +   O2   2Cl3PO

    P4O10   +   6PCL5        10Cl3PO

    3. Trimetilfosfit

    Mudah menjalankan isomerisasi spontan menjadi dimetilester dari asam metilfosfonat :

    P(COH3)3                    CH3PO(OCH3)2

    2.4         Daur / Siklus Fosfor

    Daur / siklus fosfor : proses atau tahapan. Keberadaan fosfor pada organisme hidup sangat kecil, tetapi peranannya sangat diperlukan. Atom fosfor hanya ditemukan dalam bentuk senyawa fosfat (PO43-). Fosfat diserap oleh tumbuhan dan digunakan untuk sintesis organik. Fosfor banyak dikandung oleh asam nukleat, yaitu bahan yang menyimpan dan mentranslasikan sandi genetik. Atom fosfor juga merupakan dasar bagi ATP (Adenosine Tri Phospat) berenergi tinggi yang digunakan untuk respirasi seluler dan fotosintesis. Selain itu merupakan salah satu mineral penyusun tulang dan gigi.

    Fosfor merupakan komponen sangat langkah dalam organisme tak hidup. Produktivitas ekosistem darat dapat ditingkatkan jika fosfor dalam tanah ditingkatkan. Peristiwa pelapukan batuan oleh fosfat akan menambah kandungan fosfat di dalam tanah. Contohnya adalah akibat hujan asam. Setelah produsen menggabungkan fosfor ke dalam bentuk biologis, fosfor dipindahkan ke konsumen dalam bentuk organik. Setelah itu, fosfor ditambahkan kembali ke tanah melalui ekskresi fosfat oleh hewan dan bakteri pengurai detritus.

    Humus dan partikel tanah mengikat fosfat sedemikian rupa, sehingga siklus fosfor terlokalisir dalam ekosistem. Namun, fosfor dapat dengan mudah terbawa aliran air yang pada akhirnya terkumpul di laut.

    Erosi yang terjadi akan mempercepat pengurasan fosfat di samping pelapukan batuan yang sejalan dengan hilangnya fosfat.

    Fosfat yang berada di lautan secara perlahan terkumpul dengan endapan yang kemudian tergabung dalam batuan. Ketika permukaan air laut mengalami penurunan atau dasar laut mengalami kenaikan, batuan yang mengandung fosfor ini menjadi bagian dari ekosistem darat. Dengan demikian, maka fosfat mengalami siklus di antara tanah, tumbuhan dan konsumen dalam waktu tertentu.
    Diagram terjadinya daur / siklus fosfor dapat dilihat pada Gambar 2.4.

    Gambar 2.4. Siklus fosfor

    2.5       Fungsi Fosfor

    Fungsi fosfor  adalah untuk pembentukan albumin, pembelahan sel, pembentuka bunga, buah dan biji. Selain itu fosfor juga berfungsi untuk memperkuat batang, mempercepat pematangan buah, untuk perkembangan akar, metabolisme karbohidrat, memperbaiki kualitas tanaman, membentuk nucleoprotein (sebagai penyusun RNA dan DNA) dan menyimpan serta memindahkan energi seperti ATP. Unsur Fosfor juga berfungsi untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit.

    2.6       Fosfor Hara Esensial Tanaman

    Fosfor merupakan unsur esensial tanaman. Yaitu tidak ada unsur lain yang dapat mengganti fungsinya sendiri didalam tanaman. Oleh sebab itu tanaman harus mengandung unsur fosfor dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan secara normal. Sedangkan fungsi fosfor didalam tanaman yaitu dalam proses fotosintesis, transfer, respirasi, dan penyimpanan energy, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses didalam tanaman lainnya. Oleh karena fosfor dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang besar maka fosfor disebut dengan unsur hara makro dan kadar fosforpaling tinggi dijumpai pada pusat-pusat pertumbuhan. Yaitu apabila tanaman didefisiensi fosfor maka fosfor yang ada didalam jaringan tua dimobilisasi ke jaringan muda, sehingga yang didefisiensi terlebih dahulu pada jaringan tua, demikian juga apabila tanaman sudah memasuki fase generative (masak), sebagian besar fosfor dimobilisasi ke biji atau bagian-bagian generative tanaman.

    2.7       Gejala Defisiensi Unsur Hara Fosfor

    Kekurangan fosfor menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan hasil menurun, tidak sejelas apabila tanaman kekurangan nitrogen (N) dan kekurangan fosfor sulit dideteksi pada sebagian besar tanaman, pada beberapa fase pertumbuhan, defisiensi fosfor dapat menyebabkan tanaman terlihat hijau gelap dan juga daun tanaman menunjukan menguning khususnya pada daun-daun tua, karena fosfor didalam tanaman bersifat mobile. Terhambatnya pertumbuhan sistem, batang dan daun serta warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning, hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot.

    2.8       Sumber Unsur Hara Fosfor DalamTanah

    Tanah muda dengan curah hujan rendah biasanya mengandung fosfor cukup tinggi, secara umum unsur hara fosfor dalam tanah terbagi atas dua golongan yaitu P-organik dan P-anorganik.

    Dominasi bentuk P-anorganik didalam tanah pada tanah-tanah muda (pelapukan belum intensif) adalah sesuai dengan urutan Ca-P>Al-P>Fe-P; sedangkan untuk tanah-tanah tua (pelapukan lanjut) sesuai dengan urutan Fe-P>Al-P>Ca-P, dan untuk tanah andisol dengan urutan Al-P>Ca-P>Fe-P.

    Bentuk P-organik didalam tanah sekitar 10% terdapat dalam mikroorganisme, nilai ini sangat kecil apabila dibandingkan dengan P-total, bentuk P-organik terdistribusi paling besar dipermukaan tanah dibandingkan dengan subsoil, karena sesuai dengan bahan organik tanah.

    Bentuk senyawa fosfor dalam tanah, yang tersedia bagi tanaman adalah P-ortofosfat (P dikelilingi oleh 4 atom oksigen, O), yang merupakan turunan dari asam folat, H2PO4.Lop P-ortofosfat yang banyak diserap tanaman adalah ion ortofosfat primer (H2PO4) dan sejumlah kecil diserap dalam bentuk ion ortofosfat sekunder (HPO4).

    Akhir-akhir ini banyak usaha yang meningkatkan efisiensi pemupukan fosfor untuk mengurangi biaya usaha tani dari pupuk, khususnya pada tanah-tanah mineral masam, petani langsung menggunakan pupuk fosfor dari batuan fosfat alam. Batuan yang banyak mengandung pupuk fosfor adalah apatit (Ca-P) baik berasal dari batuan beku maupun batuan sedimen.

    2.9       Pergerakan Fosfor Didalam Tanah

    Bentuk fosfor didalam tanah selain dibedakan atas ketersediaannya, beberapa ahli juga membedakan fosfor berdasarkan P-labil dan P-nonlabil. Seperti telah dijelaskan diatas bahwa P-larut didalam tanah apabila hilang (diserap tanaman) akan secara cepat diganti dalam bentuk P-labil (sebagai bentuk P-terasorpsi). Kecepatan senyawa P-labil untuk mengadakan kesetimbangan dengan P-larut membutuhkan waktu sekitar 24 jam hingga 48 jam. Sedangkan apabila waktu yang dibutuhkan lebih lama maka P tersebut berasal dari bentuk P-non labil.

    Penambahan pupuk fosfor kedalam tanah akan meningkatkan fosfor dalam larutan tanah hingga konsentrasinya masih <5 mg.l-1 dan menyebabkan fosfor tersebut mula-mula akan di absorpsi dan belum ada yang di endapkan, tetapi apabila dilakukan penambahan peningkatan pupuk P akan menyebabkan P selain di adsorpsi juga akan diendapkan dalam bentuk mineral bebas (Al, Fe dan Ca). Bentuk dan konsentrasinya berbeda tergantung kondisi tanah dan besarnya penambahan, penambahan pupuk P dari batuan posfat alam akan sama dengan penambahan superfosfat setelah 3-4 tahun penambahan. Ini menunjukan bahwa fosfor batuan fosfat sangat tidak larut dan kelarutannya sesuai dengan waktu, sama halnya dengan penambahan superfosfat setelah 3-4 tahun penambahan.

    Disebagian besar tanah unsur fosfor bergerak sangat pendek, pada umumnya tetap tinggal pada tempat pelapukan atau sekitar tempat pelapukan.

    Hampir semua fosfor bergerak dalam tanah oleh difusi walaupun gerakannya lambat dan sangat pendek uang tergantung pada lengas tanah, kondisi kering menurunkan difusi secara nyata.

    2.10   Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Fosfor

    1. Status fosfor tanah

    Tanah yang memdapat fosfor lebih dari fosfor yang diambil tanaman akan memberikan status fosfor lebih tinggi, mempertahankan fosfor dalam status optimum adalah sangat penting.

    2. Tanaman

    Beberapa tanaman mempunyai sistem perakaran serabut dan beberapa tunjang. Perbedaan ini berperan dalam kemampuan tanaman dalam mengambil dan selanjutnya dapat menentukan metode pemberian fosfor.

    3.  Kemasaman

    Kelarutan berbagai senyawa fosfor dapat dipengaruhi oleh kemasaman (pH) tanah. Fosfat yang berasosiasi Fe, Al dan Mn mempunyai kelarutan dalam air rendah, logam tersebut sangat dominan ditanah masam.

    4.  Lengas

    Peningkatan lengas tanah pada kondisi optimum akan meningkatakan fosfor tersedia bagi tanaman, tanah dengan banyak lengas akan mengurangi O2, sehingga dapat mengurangi pertumbuhan dan aktifitas akar.

    5. Temperature

    Temperature sangat penting dalam hubungannya dengan pertumbuhan tanaman, akan tetapi kurang penting dengan ketersediaan fosfor, temperature sangat tinggi atau rendah dapat membatasi sarapan fosfor oleh tanaman.

    6. Aerasi

    Oksigen (O2)dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman dan absorpsi hara, juga sangat penting untuk pelapukan bahan organik fosfor oleh mikroba.

    7. Pemadatan

    Pemadatan dapat mengurangi aerasi dan ruang pori dalam zone perakaran. Hal ini akan mengurangi serapan fosfor dan pertumbuhan tanaman. Pemadatan juga menyebabkan volume akar untuk melakukan penetrasi. Juga membatasi untuk mengambil fosfor tanah, ini sesuai dengan jarak pergerakan fosfor  sangat pendek.

    8. Hara lain

    Penggunaan hara lain dapat menigkatkan serapan fosfor, penambahan kalsium (pengapuran pada tanah asam) dan pemberian sulfur pada tanah alkalin dapat meningkatkan ketersediaan fosfor. Sebaliknya pemupukan nitrogen dapat meningkatkan serapan fosfor.

    9.  Jumlah liat

    Tekstur makin halus retensi fosfor makin besar dan kuat. Tanah dengan kadar liat yang tinggi akan dapat memfiksasi fosfor lebih tinggi dibandingkan dengan kadar liat yang rendah.

    10.Tipe liat

    Tanah dengan liat kaolinit (pada tanah dengan curah hujan dan temperature tinggi) dapat menahan atau memfiksasi lebih tinggi. Pada tanah ini fosfor yang diberikan cepat diubah menjadi fosfor tidak larut.

    BAB III 

                            PENUTUP

    3.1         Kesimpulan

    Fosfor merupakan unsur penting dalam makhluk hidup. Bentuk senyawa fosfor dalam tanah, yang tersedia bagi tanaman adalah P-ortofosfat yang merupakan turunan dari asam folat. Lop P-ortofosfat yang banyak diserap tanaman adalah ion ortofosfat primer (H2PO4-) dan sejumlah kecil diserap dalam bentuk ion ortofosfat sekunder (HPO4-).Fosfor merupakan unsur esensiil tanaman.Oleh karena itu tanaman harus mengandung unsur fosfor dengan jumlah yang cukup sebab merupakan unsur hara makro bagi pertumbuhan untuk dapat tumbuh secara normal.Untuk meningkatkan efisiensi pemupukan fosfor, mengurangi biaya usaha tani dari pupuk, petani langsung menggunakan pupuk fosfor dari batuan fosfat alam.

    3.2       Saran

    Pada saat ini masih banyak petani dan masyarakat yang belum bias mendeteksi tanaman yang kekurangan unsur fosfor dan masih belum bisa mengidentifikasi tanah yang mesti diberi perlakuan khusus, seperti kekurangan fosfor.Semoga kedepannya para petani dan masyarakat Indonesia lebih dapat memahami tentang unsur hara fosfor yang sangat dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.

  • Makalah Pencemaran Air Akibat Limbah Rumah Tangga

    Pencemaran Air Akibat Limbah Rumah Tangga

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Pada saat ini manusia kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak di antara mereka yang kurang mengerti akan kebersihan lingkungan, sehingga mereka dengan mudahnya membuang limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Seperti halnya aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas lain yang kita anggap sepele namun menghasilkan sisa buangan ternyata dapat membahayakan bagi manusia dan lingkungan khususnya lingkungan laut. Dari sekian banyak aktifitas manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah tangga. Walaupun kita tidak hidup di wilayah pesisir dan banyak limbah industri yang tidak diolah juga dapat membahayakan perairan laut tapi melihat banyaknya penduduk Indonesia dengan limbah rumah tangga yang tidak diolah serta di hasilkan setiap hari. Dapat dikatakan keruksakan karena limbah rumah tangga lebih besar dari pada limbah industri.

    Karena banyaknya bahaya yang di timbulkan oleh limbah rumah tangga dan begitu pentingnya kesadaran akan bahaya limbah rumah tangga yang akan menyebabkan pencemaran lingkungan yang mengancam kehidupan manusia.

    Buangan limbah cair yang bersumber dari rumah tangga jika tidak dikelola dengan baik dapat memberikan dampak negative pada lingkungan. Untuk mengurangi dampak negative tersebut maka perlu suatu upaya pengelolaan limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Untuk membuat instalasi pengolahan air limbah pada kota besar dapat dilakukan dengan pengolahan komunal hal Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat dan diiringi dengan semakin merebaknya permukiman akan berpengaruh terhadap jumlah buangan limbah cair yang ditimbulkan oleh aktifitas dalam rumah tangga.

    Komponen pencemaran air akan menentukan terjadinya indikator pencemaran air. Pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga dan kegiatan masyarakat lainnya yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan dan daya dukung lingkungan nantinya berpotensi terhadap terjadinya pencemaran lingkungan air. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain.

    1.2       Rumusan Masalah

    1. Apa Penyebab pencemaran air akibat limbah rumah tangga ?

    2. Bagaiman pengaruh pencemaran air akibat limbah rumah tangga terhadap

    lingkungan fisik dan kesehatan ?

    3. Bagaimana alternatif teknologi untuk mengurangi pencemaran air akibat limbah

            rumah tangga ?

    1.3      Tujuan

    1.         Untuk mengetahui Penyebab pencemaran air akibat limbah rumah tangga.

    2.       Untuk mengetahui pengaruh pencemaran air akibat limbah rumah tangga

    terhadap lingkungan fisik dan kesehatan.

    3.         Untuk mengetahui alternatif teknologi mengurangi pencemaran air akibat

    limbah rumah tangga.

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    Pencemaran air menurut surat Keputusan Mentri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor: KEP-02/MENKLH/1/1988 Tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan adalah: masuk atau dimasukkan makhluk hidup, zat,energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (pasal 1).

    Dalam pasal 2, air pada sumber menurut kegunaan/peruntukannya digolongkan menjadi:

    1.      Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.

    2.      Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.

    3.      Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.

    4.      Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan milik Negara

    (Achmad, 2004).

    Daerah pemukiman menghasilkan limbah yang dapat mencemari air. Limbah yang dihasilkan yaitu sampah dan air buangan yang mengandung deterjen. Limbah yang masuk dalam perairan akan menggangu ekosistem perairan dan secara langsung maupun tidak langsung yang berimbas juga pada manusia (Aliya, 2006).

    Pencemaran perairan di Indonesia juga dipicu oleh adanya peningkatan populasi manusia. Semakin banyak jumlah manusia kebutuhan akan segala sesuatu juga meningkat, terutama kebutuhan tempat hidup. Hal ini berakibat tidak ada lagi tempat untuk penampungan sampah sehingga tempat penampungan air pun menjadi sasaran empuk bagi para pembuang sampah.

    Pencemaran air di berbagai penampungan air seperti sungai, danau dsb sebagian besar diakibatkan oleh ulah manusia sendiri. Sikap manusia yang kurang bertanggung jawab terhadap lingkungan yang dengan seenak hati membuang sampah ke penampungan air tanpa memikirkan apa akibat jangka panjang akibat perbuatannya tersebut.

    Limbah pemukiman mempunyai pengertian segala bahan pencemar yang dihasilkan oleh daerah pemukiman atau rumah tangga. Limbah pemukiman ini bisa berupa sampah organic seperti kayu, daun dan sampah nonorganic seperti plastic, logam, dan deterjen.

    Pencemaran air yang terjadi akibat limbah rumah tangga dalam masyarakat boleh dikatakan sudah memasuki ambang mengkhawatirkan. Dari sekian banyak aktifitas manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah tangga. Aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas lain menghasilkan sisa buangan ternyata dapat membahayakan bagi lingkungan dan kesehatan.

    Dalam hal ini Usaha-usaha penanggulangan penecemaran air perlu dilakukan agar usaha peningkatan kesejahteraan melalui penerapanteknologi alternatif yang tepat guna dan ramah lingkungan dapat terwujud sesuai dengan harapan.

    Penanggulangan pencemaran air menggunakan teknologi alternatif yang tepat guna dan sederhana, dengan biaya yang rendah namun secara efektif dapat mencapai tujuan yang diharapkan seperti salah satunya dengan rawa buatan dengan saringan biologis dan kolam ikan.

    Melalui penanggulangan pencemaran air menngunakan teknologi alternatif tersebut diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Pengertian

    Pencemaran Air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya baik berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air  yang menyebabkan penurunan kualitas air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.Bahan yang dapat mencemari air sangat beragam. Berbeda bahan yang mencemari tentu berbeda pula akibat pencemarannya.

    Berikut ini adalah jenis jenis bahan pencemar air :


    1. Berdasar Jenis Bahannya pencemar air dibedakan menjadi


    a. Bahan pencemar fisik
    Bahan pencemar fisik diantaranya adalah sampah, lumpur, pasir, dan sebagainya.


    b. Bahan pencemar kimia
    Bahan pencemar kimia antara lain zat-zat organik bisa berupa lemak, minyak, detergen, sabun, zat warna, karbohidrat, protein maupun zat-zat anorganik (unsur bebas, logam berat, asam, basa, dan garam) dan zat radioaktif.


    c. Bahan pencemar biologis
    Bahan pencemar biologis dapat dibagi menjadi dua yaitu mikroorganisme patogen dan mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali (bloming ) karena eutrofikasi. Mikroorganisme patogen terutama berasal dari tinja manusia. Ada 4 kelompok mokroorganisme yang terkandung dalam tinja yaitu virus, bakteri, protozoa, dan cacing. Mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali antara lain adalah fitoplankton, ganggang ,dan eceng gondok.


    2.Berdasar Mudah tidaknya Terurai


    Berdasarkan mudah tidaknya terurai secara biologis oleh bakteri yang ada di air, bahan pencemar diklasifikasikan menjadi dua, yaitu bahan pencemar yang mudah terurai ( biodegradable) dan bahan kimia yang sukar busuk (nonbiodegradable) Bahan pencemar yang mudah busuk misalnya karbohidraPencemaran Air, Penyebab dan Akibat Pencemaran Airt, lemak, dan protein. Bahan pencemar yang sukar busuk misalnya plastik, karet, kaca, kain, kayu, detergen ABS, dan lain-lain.Lama pembusukan dapat bertahun-tahun.

    Pencemaran air dapat bersumber dari limbah rumah tangga (limbah domestik), limbah pertanian, dan limbah industri. Pencemaran air dapat berwujud padat dan cair dan ada yang bersifat organik atau anorganik.

    3.2 Pencemaran air limbah rumah tangga

    limbah rumah tangga atau sering juga disebut limbah domestik. Limbah rumah tangga ini berasal dari pembuangan dalam rumah tangga, seperti sampah dan sejenisnya.

    Pencemaran air oleh limbah rumah tangga salah satunya yang berwujud cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Sedangkan limbah rumah tangga yang berwujud padat berupa bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati.

    3.3 Dampak Pencemaran air limbah rumah tangga

    Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen. Tentunya anda pernah melihat permukaan air sungai atau danau yang ditutupi buih deterjen. Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri.

    Sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.

    Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan.

    Akibat dari semua ini air jika dilihat dari sifat fisik air akan terjadi perubahan warna, rasa, menjadi keruh, berbau karena pembuangan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah tangga, limbah padat organik yang didegradasi oleh mikroorganisme akan menimbulkan bau yang tidak sedap (busuk) akibat penguraian limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang di sertai dengan pelepasan gas yang berbau tidak sedap, dan air tersebut tidak layak untuk digunakan.

    Air yang telah tercemar tersebut jika digunakan untuk keperluan akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan karena mudah menjadi media berkembangnya berbagai macam penyakit.

    Berikut ini berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran air.

    a.Penyakit menular

    Penyakit menular akibat pencemaran air dapat terjadi karena berbagai macam sebab, antara lain karena:

    · Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembangbiakan danpersebaran mikroorganisme, termasuk mikroba patogen.

    · Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih.

    Secara umum, gangguan yang terjadi akibat pencemaran air dapat dikelompokkan menjadi empat sebagai berikut:

    I.      Water diseases

    Merupakan penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, seperti kolera, tifus, dan disentri.

    II.     Water washed diseases

    Merupakan penyakit yang berkaitan dengan kekurangan air hygiene         perorangan, seperti scabies, infeksi kulit dan selaput lender, trachoma dan          lepra.

    III.    Water based diseases

    Merupakan penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus kehidupannya berhubungan dengan schistosomiasis.

    IV.   Water related vectors

    Adalah penyakit yang ditularkan oleh vector penyakit yang sebagian atau            seluruhnya perindukkannya berada di air, seperti malaria, demam berdarah       dengue, dan filariasis.

    Contoh beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air yang tercemar:

    Jenis MikrobaPenyakitGejala
    VirusVirus Hepatitis A


    Virus Polio

    Hepatitis A


    Poliomyelitis

    Demam, sakit kepala, sakit perut, kehilangan selera makan, pembengkakan hati sehingga tubuh menjadi kuning
    Tenggorokan sakit, demam, diare, sakit pada tungkai dan punggung, kelumpuhan dan kemunduran fungsi otot
    BakteriVibrio Cholerae


    Escherichia coli(strain patogen)

    Salmonella typhi

    Shigella dysentriae

    Kolera


    Diare


    Tifus

    Disentri

    Diare yang sangat parah, muntah-muntah, kehilangan cairan sangat banyak sehingga menyebabkan kejang dan lemas
    Buang air besar berkali-kali dalam sehari, kotoran encer (mengandung banyak air), terkadang diikuti rasa mulas atau sakit perut
    Sakit kepala, demam, diare, muntah-muntah, peradangan dan pendarahan usus.
    Infeksi usus besar, diare, kotoran mengandung lendir dan darah, sakit perut
    ProtozoaEntamoeba histolytica
    Balantidium coli
    Giardia lamblia

    Disentri amuba
    Balantidiasis
    Giardiasis

    (sama seperti disentri oleh bakteri)
    Peradangan usus, diare berdarah
    Diare, sakit perut, terbentuk gas dalam perut, bersendawa, kelelahan
    Metazoa(cacing parasit)Ascaris lumbricoides(cacing gelang)
    Taenia saginata(cacing pita)

    Schistosoma sp.(cacing pipih)

    Ascariasis



    Taeniasis


    schistosomiasis

    Demam, sakit perut yang parah, malabsorbsi, muntah-muntah, kelelahan

    Gangguan pencernaan, rasa mual, kehilangan berat badan, rasa gatal di anus
    Gangguan pada hati dan kantung kemih sehingga terdapat darah dalam urin, diare, tubuh lemas, sakit perut yang terjadi berulang-ulang.

     B. Penyakit tidak menular

    Penyakit tidak menular dapat muncul terutama karena air telah tercemar oleh senyawa  anorganik, seperti logam berat.  Ada juga senyawa organik yang dapat menimbulkan penyakit, terutama yang mengandung unsur salah satunya klorin (Cl), ini dapat menimbulkan penyakit karena sifatnya beracun bagi tubuh jika dikonsumsi.

    3.4 Cara mencegah atau mengatasi pencemaran air limbah rumah tangga

    Sebenarnya mencegah lebih baik dari pada menanggulangi yaitu seperti mengurangi produk atau bahan-bahan rumah tangga yang dapat menimbulkan pecemaran air, tidak membuang sampah langsung kesungai. Tetapi ketika pencemaran air sudah terjadi maka yang dapat kita lakukan adalah dengan penanggulangan pencemaran air limbah rumah tangga tersebut secara efektif dengan tidak merusak pada lingkungan dan menjadikan lingkungan tetap bersih dan terhindar dari bibit penyakit yakni dengan cara:

    a)      Dengan cara di daur ulang

      Di jual ke pasar loak atau tukang rongsokan yang bisa lewat di depan rumah- rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa  sehingga bisa menjadi barang yang ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga di jual kepada tetangga kita yang menjadi tukang loak atau pemulung. Barang-barang yang dapat di jual antara lain kertas-kertas bekas, Koran bekas, majalah bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang using.

    b)      Dengan cara pembakaran

      Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk di lakukan karena tidak membutuhkan usaha yang keras. Cara ini bisa di lakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu di nyalakan apinya. Kelebihan cara membakar ini adalah: mudah dan tidak membutuhkan usaha keras, membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil, dapat di gunakan sebagai sumber energy baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan logam.

    (c)    Dengan cara pengomposan (khusus sampah organik)

                Merupakan proses biokimia, yaitu zat organik dalam limbah di pecah,        menghasilkan humas yang bermanfaat untuk memperbaiki strutur tanah.

    (d)   Pemisahan

               Yaitu dengan cara pengambilan bahan tertentu kemudian diperoses lagi   sehingga mempunyai nilai ekonomis.

    (e)    Dengan cara pembusukan

    Limbah tersebut untuk mendapatkan kompos, pada proses ini, aka nada energi organik yang terbuang dalam bentuk panas dan gas polusi yang terjadi mencakup udara, tanah, dan air yang terjadi dari proses pembusuksn bahan organik, karena aktivitas dari mikroorganisme potogen yang berbahaya bagi hewan dan manusia. Pencemaran secara kimia terjadi karena pelapisan ion negatif dari pembusukan yang membuat gas-gasdan senyawa beracun.

    Penumpukan sampah dengan ketebalan-ketebalan tertentu kemudian diurug dengan tanah yang bisa disebut land fillsystem. Metode ini merupakan cara yang paling diunggulkan sampai saat ini, sekalipun hanya dapat mengurai bau dari 40%. Dan masalah ini tidak akan pernah tuntas mengingat bau adalah gas yang bersifat ringan dan segera mengisi ruangan.  

    3.5 Alternatif teknologi untuk mengurani pencemaran air akibat limbah rumah    tangga

    Dalam menanggulangi atau mengurangi pencemaran air ini dapat dilakukan dengan teknologicanggih, teknologi yang kian pesat berkembang untuk kemajuan peradaban pada seluruh sektor kehidupan manusia, tetapi semua itu tidak membuat kehidupan manusia akan nyaman selalu. Dibalik perkembangan atau kemajuan tersebut ada saja kelemahannya. Salah satunya ialah penggunaan teknologi saat ini, selain mengurangi pecemaran air tersebut ternyata dapat juga memberik dampak negatif yaitu emisinya yang berperan sebagai pencemar. Teknologi dalam mengurangi tingkat pencemaran air dapat juga memberikan dampak negatif lain Pencemaran berlaku apabila komposisi udara atau air berubah hasil akibat aktivitas-aktivitas manusia dan proses alam sehingga menyebabkan kualitas air dan udara berkurang serta tidak dapat lagi berfungsi dengan baik.

    Untuk itu perlu upaya dalam mengurangi tingkat pencemaran air dengan teknologi alternatif yang tepat guna dan ramah lingkungan sesuai dengan harapan.

    Penanggulangan pencemaran air menggunakan teknologi alternatif yang tepat guna dan sederhana, dengan biaya yang rendah namun secara efektif dapat mencapai tujuan yang diharapkan, ada berbagai cara yaitu :

    1. Saringan Kain Katun

    Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.

    2. Saringan Kapas

    Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.

    3. Aerasi

    Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.

    4. Saringan Pasir Lambat (SPL)

    Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil.

    5. Saringan Pasir Cepat (SPC)

    Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir.

    6. Saringan Arang

    Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.

    7. Saringan air sederhana / tradisional

    Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa.

    > Tanaman penyaring pada penjernih air secara alami

    1. Biji Kelor

    Biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan partikel kotoran melayang di dalam air. Penemuan yang telah dikembangkan sejak tahun 1986 di negeri Sudan untuk menjernihkan air dari anak Sungai Nil dan tampungan air hujan ini di masa datang dapat dikembangkan sebagai penjernih air Sungai Mahakam dan hasilnya dapat dimanfaatkan PDAM setempat.

    Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam air.

    BAB IV

    KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, kesimpulan yang dapat di tarik pada makalah ini adalah:

    Pencemaran air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya baik berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air  yang menyebabkan penurunan kualitas air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya. Umumnya, air yang tercemar memiliki beberapa ciri yaitu seperti perubahan warna, rasa, bau, dan menjadi keruh.

    Pencemaran air akibat limbah rumah tangga menghasilkan bahan buangan organik adalah limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme. Bahan buangan anorganik adalah limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air akibat limbah organik dan anorganik adalah seperti air menjadi tidak layak digunakan lagi dan air menjadi penyebab timbulnya penyakit.

    Cara mencegah atau mengatasi pencamaran air akibat limbah rumah tangga bisa seperti mengurangi produk atau bahan-bahan rumah tangga yang dapat menimbulkan pencemaran, tidak membuang limbah rumah tangga langsung kesungai seperti limbah cucian, mendaur ulang barang-barang bekas seperti kertas, dan koran bekas. Serta dengan cara pengomposan sampah organik untuk keperluan tanaman.

    Adapun teknologi alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi tingkat pencemaran air yang tepat guna, sederhana, dengan biaya yang murah serta ramah lingkungan yaitu seperti menggunakan saringan kapas, aerasi, saringan arang atau saringan tradisional.

    Melalui teknologi alternatif tersebut diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat.

    4.2 Saran

    Pencemaran air merupakan kegiatan yang merusak lingkungan terutama air. Apabila terus dibiarkan maka akan menimbulkan dampak yang sangat berbahaya bagi keberlanjutan ekosistem yang ada di air dan juga makhluk yang mengkonsumsi air. Penyakit yang sering timbul akibat mengkonsumsi air yang telah tercemar salah satunya adalah penyakit diare. Maka dari itu, disarankan bagi pembaca untuk lebih memperhatikan makanan atau minuman yang dikonsumsinya. Mengurangi kebiasaan membuang limbah rumah tangga keperairan, serta bisa memberi pencegahan pencemaran dengan cara menanamkan perilaku disiplin, mendaur ulang barang-barang bekas seperti kertas bekas, koran bekas. Bagi limbah organik bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos untuk keperluan tanaman, serta jangan membuang limbah rumah tangga seperti limbah cucian kesungai agar tidak mencemari air.