Blog

  • Makalah Pencemaran Lingkungan

    Makalah Pencemaran Lingkungan

    Masalah Pencemaran Lingkungan adalah masalah global yang damampknya semakin berat seiring dengan waktu. Upaya dalam penanggulangan harus segera dilakukan baik pada tingkat global sampai individu.

    Pencemaran Lingkungan

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.

    Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.

    Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.

    Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami menyusun makalah yang mengambil tema “Pencemaran Lingkungan” agar kita dapat mengetahui darimana pencemaran lingkungan itu datang dan bagaimana cara penanggulangannya.

    B. Rumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah :

    1. Apa definisi dari lingkungan?
    2. Apa pengertian dan macam-macam pencemaran lingkungan?
    3. Apakah penyebab terjadinya pencemaran lingkungan?
    4. Apa sajakah dampak pencemaran lingkungan?
    5. Bagaimanakah cara penanganan pencemaran lingkungan?

    C. Tujuan Penulisan

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui definisi dari lingkungan?
    2. Mengetahui pengertian dan macam-macam pencemaran lingkungan?
    3. Mengetahui dan memahami penyebab terjadinya pencemaran lingkungan?
    4. Dapat menjelaskan dampak pencemaran lingkungan?
    5. Dapat menjelaskan cara penanganan pencemaran lingkungan?

    Bab II. Pembahasan

    A. Definisi Lingkungan Hidup

    Sebelum kita membahas tentang pencemaran lingkungan, ada baiknya kita harus mengetahui terlebih dahulu definisi dari lingkungan itu sendiri. Dalam makalah ini akan disampaikan beberapa defisini tentang lingkungan.

    Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.

    Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.

    Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsaIndonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.

    Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan penegakan hukumpengelolaan lingkungan hidup di Indonesia adalah Wawasan Nusantara. Sedangkan menurut para ahli antara lain :

    Munajat saputra : Semua benda dan kondisi yang terdapat di dalam ruang dimana manusia itu berada dan berpengaruh terhadap kelangsungan dan kesejahteraan manusia.

    Otto Sumarwoto : Lingkungan adalah jumlah sebuah benda dan kondisi yang berada di dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi Kehidupan manusia.

    Emil Salim : Segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruhnya yang terdapat di dalam ruang yang mempengaruhi segala yang berada di dalam ruang yang kita tempati.

    B. Pengertian Pencemaran Lingkungan

    Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

    Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.

    Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan sudah semakin berat dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.

    Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi:

    • Pencemaran Air.
    • Pencemaran Udara.
    • Pencemaran Tanah.

    C. Macam-macam Pencemaran Lingkungan

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pencemaran lingkungan dibagi menjadi tiga yaitu :

    1. Pencemaran Air

    Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dan lain-lain juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

    Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksinorganik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

    2. Pencemaran Udara

    Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

    Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

    Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.

    Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global, perubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer semakin meningkat.

    3. Pencemaran Tanah

    Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

    Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepadamanusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

    D. Penyebab Terjadinya Pencemaran Lingkungan

    Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.

    Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.

    Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.

    Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :

    1. Erosi dan curah hujan yang tinggi.
    2. Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
    3. Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.

    Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT adalah insektisida paling ampuh yang pernah ditemukan dan digunakan manusia dalam membunuh serangga tetapi juga paling berbahaya bagi manusia karena dapat merusak sistem saraf. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir dan membunuh hama yang menyerang lahan pertanian.

    DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada manusia.

    DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan terakumulasi hingga mengakibatkan efek yang lebih menakutkan.

    Akibat adanya biological magnification / pembesaran biologis pada organisme yang disebabkan oleh penggunaan DDT.

    1. Merusak jaringan tubuh makhluk hidup.
    2. Menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan Menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya tidak dapat menetas.
    3. Lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.

    E. Dampak Pencemaran Lingkungan

    Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.

    Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. 

    Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

    Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropodayang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

    Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

    F. Penanganan Pencemaran Lingkungan

    1. Remediasi

    Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.

    Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

    B. Bioremediasi :

    Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Dari berbagai uraian di atas kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

    Bahwa pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tidak dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan dengan baik. Pencemaran lingkungan dibagi ke dalam tiga bagian yaitu ; (1) Pencemaran Udara, (2) Pencemaran Air, dan (3) Penmcemaran Tanah.

    Dampak pencemaran lingkungan khususnya bagi kesehatan manusia yaitu akan berdampak pada tingkat kekebalan tubuh. Semakin banyak pencemaran yang dilakukan, maka kekebalan tubuh manusia yang berada di sekitar daerah pencemaran akan menurun sehingga tidak jarang manusia saat ini sering terkena penyakit seperti penyakit kulit, penyakit kanker, dll.

    Cara penanganan pencemaran lingkungan dilakukan dengan Remediasi dan bioremediasi, yaitu membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Untuk pencemaran udara yaitu mengurangi kendaraan-kendaraan yang cenderung menggunakan bahan bakar yang dapat menyebabkan polusi udara.

    B. Saran

    Sekiranya pencemaran lingkungan ini adalah masalah kita bersama, untuk itu selaku insan manusia yang bertanggung jawab dan memegang teguh konsep keseimbangan alam, maka sudah sepantasnya kita menjaga dan merawat lingkungan, mulai dari lingkungan tempat tinggal kita sehingga nantinya akan tercipta lingkungan yang sehat.

    Demikianlah makalah ini kami susun dengan baik. Semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman. Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, maka kami mengharapkan saran dan kritik yang senantiasa bersifat membangun demi menyempurnakan makalah ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://irmatriyani.blogspot.com/2015/02/makalah-pencemaran-lingkungan_6.html

    http://duniaparapelajar.wordpress.com/tag/pengertian-pencemaran-lingkungan/

    http://1004001.blogspot.com/2012/11/macam-macam-pencemaran-lingkungan.html

    http://diratiaraprawiro.blogspot.com/2011/05/pengertian-ddt.html

    http://koreansuju.wordpress.com/tugas-gundar/softskill/pencemaran-lingkungan-dan-dampaknya/

    http://www.sharemyeyes.com/2013/05/penanggulangan-dampak-pencemaran.html

  • Makalah Seni Rupa

    Seni Rupa

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa, yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur-unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya.

    Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua, yaitu: karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja.

    Contoh: seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya. Karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh: seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.

    Seni Rupa jika dilihat dari segi fungsinya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu seni murni (fine art) dan seni pakai / terapan (applied art). Seni murni adalah karya seni rupa yang dibuat semata-mata untuk memenuhi kebutuhan artistik. Orang mencipta karya seni murni umumnya berfungsi sebagai sarana untuk mengekspresikan cita rasa estetik. Kebebasan berekspresi dalam seni murni sangat diutamakan. Yang tergolong dalam seni murni, yaitu: seni lukis, seni patung, seni grafis dan sebagian seni kerajinan. Seni Terapan atau seni pakai (applied art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis. Contoh: seni terapan, yaitu: arsitektur, poster, keramik, baju, sepatu, dan lain-lain. Dalam pembuatan seni pakai biasanya faktor kegunaan lebih diutamakan daripada faktor keindahan atau artistiknya. Membuat karya seni terapan tampak lebih sulit dibandingkan karya seni murni. Hal itu mungkin karena membuat karya seni murni terasa lebih bebas dibanding membuat karya seni terapan karena tidak memperhitungkan fungsi. Akan tetapi sering pula terjadi sebaliknya, melukis bisa lebih sulit daripada membuat rumah tinggal.

    Dari pembahasan di atas dapat saya simpulkan bahwa saya mengambil tema “Seni Rupa” yang akhir-akhir ini banyak diminati masyarakat luas khususnya dibidang seni lukis yang memiliki banyak keunikan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai media yang digunakan.

    B. Rumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah dalam makalah ini:

    1. Apa yang dimaksud dengan seni rupa?
    2. Apa saja macam-macam seni rupa?
    3. Bagaimana sejarah seni rupa pada zaman klasik?
    4. Apa yang dimaksud seni lukis?
    5. Bagaimana sejarah umum seni lukis?
    6. Bagaimana sejarah seni lukis di Indonesia?
    7. Apa saja aliran-aliran seni lukis?

    C. Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui pengertian seni rupa.
    2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam seni rupa.
    3. Untuk mengetahui sejarah seni rupa pada zaman klasik.
    4. Untuk mengetahui pengertian seni lukis.
    5. Untuk mengetahui sejarah umum seni lukis.
    6. Untuk mengetahui sejarah seni lukis di Indonesia.
    7. Untuk mengetahui apa saja aliran-aliran seni lukis.

    D. Manfaat Penulisan

    Adapun manfaat penulisan makalah ini sebagai berikut:

    Untuk memperluas wawasan pembaca mengenai seni rupa terutama di bidang seni lukis agar dapat mengembangkan minat dan bakat dalam bidang tersebut.

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Seni Rupa

    Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur-unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu.Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna.

    Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya unsur-unsur yang membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya.

    B. Macam-macam Seni Rupa

    Beberapa macam seni rupa sebagai berikut :

    1. Seni Rupa Murni
    1. Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
    2. Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai “impression”. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan, secara teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, di masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.
    3. Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan cetakan).
    4. Seni instalasi (pemasangan) adalah seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna dalam persoalan-persoalan sosial-politik dan hal lain yang bersifat kontemporer diangkat dalam konsep seni instalasi ini. Seni instalasi dalam konteks visual merupakan perupaan yang menyajikan visual tiga dimensional yang memperhitungkan elemen-elemen ruang, waktu, suara, cahaya, gerak dan interaksi spektator (pengunjung pameran) sebagai konsepsi akhir dari olah rupa.
    5. Seni pertunjukan (Performance art) adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. performance biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton. Meskipun seni performance bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan seni mainstream seperti teater, tari, musik dan sirkus, tapi biasanya kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah ‘seni pertunjukan’ (performing arts). Seni performance adalah istilah yang biasanya mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa dan kini mulai beralih ke arah seni kontemporer.
    6. Seni Keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk membuat karya seni dari yang bersifat tradisional sampai kontemporer. Selain itu dibedakan pula kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan produksinya. Venus of Dolni Vestonice adalah karya keramik tertua yang pernah ditemukan.
    7. Seni film
    8. Seni koreografi
    9. Seni fotografi
    2. Desain
    1. Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut
    2. Disain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain). Seni disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak
    3. Desain industri (Industrial design) adalah seni terapan di mana estetika dan usability (kemudahan dalam menggunakan suatu barang) suatu barang disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan. Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual karena merupakan hasil buah pikiran dan kreatifitas dari pendesainnya, sehingga dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui Undang-Undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri. Kriteria desain industri adalah baru dan tidak melanggar agama, peraturan perundangan, susila, dan ketertiban umum. Jangka waktu perlindungan untuk desain industri adalah 10 tahun.
    4. Desain Interior.
    5. Desain Busana.
    3. Kriya
    1. Kriya tekstil
    2. Kriya kayu
    3. Kriya keramik
    4. Kriya rotan

    C. Sejarah Seni Rupa Pada Zaman Klasik

    Perkembangan seni rupa zaman klasik didasari atas berkembangnya kebutuhan dan kepercayaan. Kepercayaan yang hidup pada zaman prasejarah berkembang pesat pada zaman klasik. Kepercayaan  awal  pemujaan  terhadap  arwah  (roh  nenek  moyang)  berkembang menjadi kepercayaan kepada para dewa. Kebutuhan sarana  ibadah baik  bentuk  dewa maupun tempat  peribadatan  menjadi alasan mereka menciptakan karya seni rupa, berupa kuil, candi, vihara, dan patung-patung perwujudan dari dewa dan dewi, serta piramid. Didorong oleh perkembangan ilmu dan teknologi, serta ditemukannya bahan logam, menjadikan karya-karya mereka mencapai tahap perkembangan yang dapat mencapai puncak (klasik).

    Seni rupa pada zaman klasik ini di seluruh dunia hampir mengalaminya, di Yunani, Romawi, Mesir, India, Mesopotamia, dan Indonesia. Perbedaanya hanya terletak pada waktu. Bisa diambil Seni Klasik di Mesir dengan didasari pada pemujaan terhadap dewa.

    Fir’aun sebagai  raja  yang  dipercaya  turunan  dewa,  maka setelah  meninggal  dipatungkan  dalam wujud dewa. Pemujaan terhadap Fir’aun setelah mati bukan sekedar dipatungkan, tetapi juga dibuat  mummi  (mayat  yang  diawetkan).  Mummi  ini  didasari  atas  kepercayaan  bahwa manusia setelah mati rohnya akan bersemayam  melindungi manusia yang  hidup asalkan jasadnya diawetkan. Kebutuhan kepercayaan itulah maka dibuat mummi. Karya seni bentuk lain adalah piramid. Piramid adalah tempat makam Fir’aun. Piramid ini merupakan karya klasik dan monumental.

    Pada bagian tempat menyimpan mummi, di dalam piramid dibuat kamar (cela): Pada Dinding cela ini digambarkan si mati ketika semasa hidupnya dan kendaraan kapal sebagai kendaran roh si mati menuju nirwana. Karya seni rupa yang lahir adalah relief. Di depan piramid dibangun pintu gerbag (pylon) yang diapit oleh dua tugu (obelix), yang terbuat dari batu utuh dengan ketinggian puluhan meter. Dibelakangnya dibuat patung yang berbadan singa berkepala manusia (sphink), yang mengandung makna simbolis.

    Piramid,  patung,  tugu,  dan  sphink,  serta  mummi  adalah  karya  seni  rupa  yang mencapai tahap klasik (puncak) karya seni rupa mesir. Itu semua didasari oleh kebutuhan kepercayaan. Contoh lain seni rupa klasik yang lahir di Yunani dan Romawi. Karya seni rupa mereka mencapai klasik sebab menciptakan karya-karya yang monumental seperti kuil, patung dewa dewi, dan tempat olahraga olimpiade. Karya-karya  mereka  pun  lahir  didasari oleh  kebutuhan  kepercayaan  kepada  para dewa. Dewa-dewa diciptakan dalam bentuk patung manusia yang sempurna dalam bentuk fisik (idial). Lahirlah patung dewa Zeus, Dewa Appolo, Dewa Olahraga, dan dewa – dewa lainnya dalam bentuk patung yang menggunakan bahan batu, logam dan emas. Ketelitian, keuletan, kesungguhan dalam membuat patung sangat telliti dan tinggi, sehingga melahirkan karya-karya patung yang sempurna (klasik).

    Selain patung seni rupa yang didasari kepercayaan terhadap dewa ini berupa sarana ibadah atau kuil. Kuil-kuil ini mencapai tahap klasik sebab didukung oleh tiang-tiang yang indah dan dihiasi dengan patung-patung dewa dan relief yang agung. Karena teknik yang tinggi dan kecermatan yang luar biasa, maka terciptalah kuil-kuil yang monumental (klasik). Seni klasik yang lahir di Indonesia, didasari oleh kepercayaan agama Hindu dan Budha. Ajaran agama Hindu yang percaya kepada para Dewa melahirkan perwujudan dewa-dewa dalam bentuk patung, dewa syiwa, dan brahma. Raja dianggap sebagai turunan dewa, maka raja  biasanya  dipatungkan  dalam  wujud  dewa.  Tempat  pemakaman  para  raja  biasanya dibuatkan bangunan candi asal kata dari Candika (Dewa Kematian). Dinding bangunan candi dihias dengan relief yang berisi ajaran agama. Patung, relief dan candi yang dibangun untuk kebutuhan kepercayaan di Indonesia mencapai tahap klasik dan monumental seperti Candi Prambanan, Borobudur dan Penataran.

    D. Pengertian Seni Lukis

    Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.

    5.      Sejarah Umum Seni Lukis

    Ø  Zaman prasejarah

    Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan.Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.

    Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar).

    Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari objek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya.Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap objeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya.

    Pada satu titik, ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat prasejarah yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menggambar daripada mencari makanan. Mereka mulai mahir membuat gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu, bila diatur sedemikian rupa, akan nampak lebih menarik untuk dilihat daripada biasanya. Mereka mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya dan terus melakukan hal itu sehingga mereka menjadi semakin ahli.Mereka adalah seniman-seniman yang pertama di muka bumi dan pada saat itulah kegiatan menggambar dan melukis mulai condong menjadi kegiatan seni.

    Ø  Seni Lukis Zaman Klasik

    Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan:

    ü  Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya agama).

    ü  Propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota Pompeii).

    Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam.Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal.

    Ø  Seni Lukis Zaman Pertengahan

    Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama di zaman pertengahan, seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan.Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa sejalan dengan realitas.

    Kebanyakan lukisan di zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan realisme. Sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan “bagus”. Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi.Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan unsur bentuk yang “benar” dari benda).

    Ø  Seni lukis zaman Renaissance

    Berawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ilmuwan dan budayawan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung Italia sekarang. Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru Eropa. Seni rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki. Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur.

    6.      Sejarah Seni Lukis di Indonesia

    Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia.Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu ke aliran romantisme membuat banyak pelukis Indonesia ikut mengembangkan aliran ini. Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya Eropa yang dipraktekkan pelukis Belanda.

    Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga berhasil menjadi seorang pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negera Eropa. Namun seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama. Era revolusi di Indonesia membuat banyak pelukis Indonesia beralih dari tema-tema romantisme menjadi cenderung ke arah “kerakyatan”. Objek yang berhubungan dengan keindahan alam Indonesia dianggap sebagai tema yang mengkhianati bangsa, sebab dianggap menjilat kepada kaum kapitalis yang menjadi musuh ideologi komunisme yang populer pada masa itu. Selain itu, alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit didapat membuat lukisan Indonesia cenderung ke bentuk-bentuk yang lebih sederhana, sehingga melahirkan abstraksi.

    Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai.Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda.Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang-ambing oleh berbagai benturan konsepsi.

    Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah diporak-porandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni kontemporer, dengan munculnya seni konsep (conceptual art): “Installation Art”, dan “Performance Art”, yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996. Kemudian muncul berbagai alternatif semacam “kolaborasi” sebagai mode 1996/1997. Bersama itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan bisnis alternatif investasi.

    7.      Aliran-Aliran Seni Lukis

    a)      Aliran Neo-Klasik

    Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.

    Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius, bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.

    Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.

    Ø  Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :

    a.       Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.

    b.      Bentuk selalu seimbang dan harmonis.

    c.       Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.

    d.      Raut muka tenang dan berkesan agung.

    e.       Berisi cerita lingkungan istana.

    f.       Cenderung dilebih-lebihkan. Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867).

    b)      Aliran Romantik

    Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi. 

    Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :

    • Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik).
    • Eksotik, kerinduan pada masa lalu.
    • Digunakan untuk perasaan dari penontonnya.
    • Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan.

    Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :

    ü  Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.

    ü  Penuh gerak dan dinamis.

    ü  Warna bersifat kontras dan meriah.

    ü  Pengaturan komposisi dinamis.

    ü  Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.

    ü  Kedahsyatan melebihi kenyataan.

    Tokoh-tokhnya antara lain:

    a)      Eugene Delacroix

    b)      Theodore Gericault

    c)      Jean Baptiste

    d)     Jean Francois Millet

    Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.

    c)      Aliran Realisme

    Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan:

    “TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit.Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll. 

    Tokoh: Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.

    d)      Aliran Naturalisme

    Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya.Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya.Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme.Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme.

    Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun.Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan.Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788).

    Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall.

    e)       Aliran Impresionis

    Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).

    Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu.

    Tokohnya: Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.

    f)        Aliran Ekspresionisme

    Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.

    Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W .Kandinsky, dan Edvard Munch.

    g)       Aliran Fauvisme

    Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar.Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya.Lukisan-lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.

    Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata; Saya lebih mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya.

    Tokoh-tokohnya Antara lain Henry Matisse, Andre Derain, Maurice de Vlaminc.

    h)       Aliran Kubisme

    Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakan bahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder, bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.

    Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris dll.

    i)         Aliran Abstraksionisme

    Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek.Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua, yaitu:

    Ø  Abstrak kubistis, yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga. Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913].

    Ø  Abstrak Nonfiguratif, yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana garis mewakili garis, warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba.

    j)         Aliran Futuris

    Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti, pesta arak-arakan, perang dll. Tokoh aliran ini antara lain Carlo Carra, Buido Severini, Umbirto Boccioni dan F.T Marineti.

    k)       Aliran Dadaisme

    Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yang telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yang tak kunjung berhenti.

    Perang yang tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll.

    BAB III

    PENUTUP

    1.      Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka kita dapat mengetahui bahwa, Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua yaitu: karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi. Seni Rupa jika dilihat dari segi fungsinya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu seni murni (fine art) dan seni pakai / terapan (applied art).

    Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.

    2.      Saran

    Jangan hanya terfokus dengan hal-hal yang sudah dilakukan. Carilah inspirasi yang baru demi kemajuan karya seni di Indonesia khusunya seni lukis. Pemerintah juga harus mendukung dan memfasilitasi berbagai kegiatan seni agar masyarakat lebih inspiratif.

  • Makalah Pembangunan Ekonomi

    Pembangunan Ekonomi

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Selama ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan pembangunan yang belum terpecahkan, seperti: tingkat pengganguran tetap tinggi, pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih banyak terdapat kemiskinan absolut, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan  kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja bergelut dengan kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down tapi trickle up. Keadaan ini memprihatinkan, banyak ahli ekonomi pembangunan yang mulai mempertanyakan arti dari pembangunan.

    Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah yang berbeda, sekalipun ada beberapa ahli mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pembanguanan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi jika ada pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan perubahan-perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian industri-industri baru dan meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah melalui pembangunan di bidang sarana dan prasarana, seperti penambahan ruasa jalan.

    B. Rumusan Masalah.

    Rumusan masalah dalam penyusunan  makalah ini antara lain:

    1. Apakah pembangunan ekonomi itu?
    2. Siapa sajakah ahli yang mengemukakan teori pembangunan ekonomi?
    3. Bagaimanakah perencanaan pembangunan ekonomi itu?
    4. Ada berapa factor yang terjadi pada ukuran keberhasilan pembangunan ekonomi?
    5. Faktor apa sajakah yang memengaruhi pembangunan ekonomi suatu negara?
    6. Apa saja manfaat pembangunan ekonomi?
    7. Bagaimanakah pengertian serta ciri-ciri dari negara sedang berkembang?
    8. Apakah tujuan dibuatnya kebijakan ekonomi?

    C. Tujuan dan Manfaat

    Tujuan kami membuat makalah mengenai “Pembangunan Ekonomi” ini adalah guna memenuhi  tugas mata pelajaran kami. Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kami dan para pembaca tentang bagaimana pembahasan pembangunan ekonomi dari berbagai tokoh ekonomi, serta apa saja kelemahan dan faktor yang mempengaruhi pengembangan ekonomi.

    Bab II. Pembahasan

    1. Pengertian Pembangunan Ekonomi

    Menurut Adam Smith pembangunan ekonomi merupakan proses perpaduan antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi (Suryana, 2000:55). Todaro (dalam Lepi T. Tarmidi, 1992:11) mengartikan pembangunan sebagai suatu proses multidimensional yang menyangkut perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap masyarakat, kelembagaan nasional maupun percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan dan penghapusan dari kemiskinan mutlak. Pembangunan ekonomi menurut Irawan (2002:5) adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita.

    Prof. Meier (dalam Adisasmita, 2005:205) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai proses kenaikan pendapatan riil perkapita dalam suatu jangka waktu yang panjang. Sadono Sukirno (1985:13) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu perubahan yang terjadi secara terus-menerus melalui serangkaian kombinasi proses demi mencapai sesuatu yang lebih baik yaitu adanya peningkatan pendapatan perkapita yang terus menerus berlangsung dalam jangka panjang. 

    Pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat empat unsur penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.

    a.       Pembangunan sebagai suatu proses.

    Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwa pembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.

    b.      Pembangunan sebagai perubahan sosial.

    Masyarakat sebagai pelaku dalam perubahan sosial dimana secara langsung atau tidak langsung perubahan sosial akan berdampak pada kelancaran pembangunan atau bahkan menghambat pembangunan di Indonesia.

    c.       Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita.

    Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.

    d.        Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang.

    Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.

    2.      Teori Pembangunan Ekonomi.

    Terdapat banyak ahli yang mengemukakan teori pembangunan ekonomi, yaitu sebagai berikut.

    a.      Friedrich List (1844)

    Friedrich List sebenarnya adalah seorang penganut paham Laissez faire yang berpendapat bahwa sistem atau paham ini dapat menjamin alokasi sumber daya yang optimal. Dengan kata-kata lain perkembangan ekonomi hanya terjadi apabila dalam masyarakat terdapat kebebasan dalam organisasi politik dan kebebasan perorangan. Menurut Friedrich List perkembangan ekonomi yang sebenarnya tergantung kepada peranan pemerintah, organisasi swasta dan lingkungan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan.

    Friedrich List meneliti tahap-tahap pertumbuhan ekonomi dari segi perkembangan teknik produksi atau perilaku masyarakat dalam berproduksi. Tahap-tahap tersebut adalah:

    a)      Mengembara.

    Ini adalah bentuk kegiatan manusia yang paling awal (primitif) dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (berproduksi). Produk yang dibutuhkan oleh masyarakat pada tahap ini adalah bahan makanan, yang jelas merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendasar bagi suatu kehidupan. Bila bahan pangan di suatu daerah habis, maka mereka akan mencari yang lain di tempat yang lain pula dengan membawa serta hewan yang masih mereka miliki atau belum habis dimakan. Dengan demikian mereka mempunyai pola hidup mengembara dan dengan tingkat ketergantungan yang sangat tinggi kepada alam.

    b)      Beternak.

    Dalam perkembangan selanjutnya hewan yang mereka pelihara semakin banyak, baik karena berkembang biak maupun karena hasil tangkapan baru. Pengalaman dan kebiasaan ini secara perlahan pada akhirnya menumbuhkan usaha peternakan.

    c)      Pertanian.

    Seiring dengan berjalannya waktu jumlah penduduk kian meningkat dan oleh karena itu kebutuhannya, khususnya kebutuhan akan bahan pangan juga meningkat, sehingga diperlukan jumlah bahan pangan yang semakin banyak pula. Dengan demikian jumlah bahan pangan di suatu lokasi menjadi semakin cepat habis, dibandingkan dengan periode sebelumnya.

    Oleh karena itu pola hidup mengembara menemukan titik jenuhnya dan masyarakat tradisional tersebut terdorong untuk memikirkan cara produksi alternatif. Maka lama-kelamaan mulai dikenal kehidupan bercocok tanam (bertani) tradisional.Oleh karena pertanian dalam arti luas meliputi pula usaha peternakan, maka tahap ketiga ini disebut pertanian.

    d)     Pertanian dan industri rumah tangga (manufaktur).

    Dari sisi demand kebutuhan terhadap pangan terus meningkat terutama karena peningkatan jumlah penduduk. Dari sisi supply lahan pertanian adalah tetap, kalaupun meningkat maka peningkatannya akan relatif kecil khususnya dibandingkan dengan peningkatan jumlah penduduk. Maka satu-satunya peluang penting untuk menyeimbangkan demand dan supply produk pertanian ini adalah dengan memperbaiki teknologi pertanian sehingga menghemat pemakaian lahan.

    e)      Pertanian, industri manufaktur dan perdagangan.

    Dalam jangka panjang, secara alamiah masyarakat ternyata belajar dari pengalamannya, sehingga teknologi produksi, baik di sektor pertanian, maupun di sektor rumah tangga, dari waktu ke waktu terus diperbaiki. Jumlah produk yang dihasilkan semakin banyak, semakin beragam dan semakin canggih dan dengan cara yang semakin efisien.

    b.      Bruno Hildebrand (1864)

    Bruno Hildebrand mengkritik Friedrich List dan berdasarkan pengalaman Inggris dia mengatakan bahwa perkembangan masyarakat atau ekonomi bukan karena sifat-sifat produksi atau konsumsi, tetapi karena perubahan-perubahan dalam metoda distribusi yang digunakan. Dia menganalisis proses pertumbuhan ekonomi dari segi evolusi alat-alat tukar, yaitu:

    a)      Perekonomian barter

    Perekonomian barter (ditukarkan dengan barang), adalah bentuk perekonomian pertukaran yang paling awal. Meskipun demikian dalam perekonomian modern dewasa ini masih dijumpai barter tetapi terwujudnya sudah lebih maju sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam perekonomian barter, khususnya barter yang tradisional barang-barang (atau jasa-jasa) dipertukarkan secara langsung oleh kedua pihak.

    Salah satu keterbatasan ssitem barter adalah bahwa perdagangan diantara kedua belah pihak hanya mungkin terjadi apabila keduanya saling membutuhkan barang yang dipertukarkan tersebut. Hal ini mengakibatkan jumlah dan ragam produk yang dipertukarkan menjadi sangat terbatas, sementara waktu dan biaya yang diperlukan untuk kegiatan pertukaran tersebut relatif besar.

    b)      Perekonomian uang.

    Dalam perekonomian ini, pertukaran dilakukan dengan menggunakan suatu media yang disbut uang. Namun demikian kegunaan uang lama-kelamaan juga mengalami perkembangan sehingga tidak hanya lagi sekedar alat tukar. Dalam kepustakaan teori ekonomi moneter dikenal 4 kegunaan uang berikut, dua yang pertama diantaranya sangat mendasar sedang dua lainnya merupakan tambahan, yaitu: (a) alat tukar, (b) alat penyimpan nilai/daya beli, (c) Satuan hitung, (d) Ukuran pembayaran masa depan (hutang piutang).

    c)      Kredit

    Dalam setiap transaksi selalu diperlukan sejumlah uang yang dalam kenyataan jumlahnya selalu terbatas.Sementara itu kebutuhan manusia tidak terbatas yang berimplikasi kepada tidak terbatas pula kebutuhan terhadap uang.Dengan kata-kata lain uang merupakan kendala dalam memaksimumkan kegiatan transaksi. Dalam hubungan ini, maka kredit jelas merupakan suatu terobosan dalam mengatasi kelangkaan persediaan uang untuk transaksi. Pengenalan kredit akan memperlancar kegiatan transaksi, yang selanjutnya mendorong perkembangan produksi dan konsumsi yang dengan demikian berarti bagi pertumbuhan ekonomi.

    c.       Karl Bucher (1893)

    Karl Bucher mengemukakan analisisnya dengan mengacu kepada evolusi perekonomian di Jerman. Dia mencoba mensintesakan pendapat List dan Hildebrand dengan mengatakan bahwa perekonomian tumbuh melalui 3 tahap, yaitu:

    1)      Produksi untuk memenuhi kebutuhan sendiri (rumah tangga).

    Pada tahap ini suatu rumah tangga memproduksi sendiri produk-produk yang mereka butuhkan, yang dengan demikian tidak terdapat perdagangan seperti yang banyak dikenal pada saat sekarang.Unit-unit produksi dengan sendirinya juga merupakan unit-unit konsumsi. Dalam pada itu kebutuhan masyarakat terhadap barang-barang dan jasa-jasa masih sangat terbatas.Organisasi produksi hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sangat pokok dengan menggunakan teknologi yang masih sangat sederhana.

    2)      Perekonomian kota, dimana perdagangan sudah meluas.

    Dalam tahap ini, perdagangan sudah meluas. Sebelumnya memang sudah terjadi juga perdagangan, tetapi skalanya masih sangat kecil dan mungkin hanya bersifat antar keluarga di suatu dusun, kampung atau pedesaan, dimana diantara para pelaku satu sama lain mungkin masih saling mengenal. Pasar (terutama dalam arti fisik) memang cenderung untuk berada di tempat yang relatif ramai, meskipun berlokasi di daerah pedesaan. Dengan semakin berkembangnya perdagangan, maka pasar akan semakin ramai pula, seingga lama-kelamaan berkembang menjadi suatu kawasan yang disebut kota yang melahirkan perekonomian kota.

    3)      Perekonomian nasional, dimana kegiatan produksi sudah berorientasi ke pasar (market oriented) yaitu barang diproduksi untuk dijual ke pasar.

    Pada tahap ini produksi dan pertukaran sudah mengalami kemajuan selangkah lagi dimana hampir semua kegiatan ekonomi perkotaan dan pedesaan di suatu negara sudah semakin terintegrasi. Begitu pula batas wilayah kekuasaan antara satu negara dengan negara lainnya sudah semakin jelas.

                Teori Perkembangan Ekonomi Menurut W. W. Rostow.

    Rostow yang berasal dari Texas University mengajukan lima tahap pertumbuhan ekonomi, yaitu:

    a)      Masyarakat Tradisional.

    Tahap ini adalah tahap paling awal dari pertumbuhan ekonomi, yang menurut  Rostow mempunyai karakteristik sebagai berikut:

    a)        Kebiasaan-kebiasaan lama menentukan organisasi dan metoda produksi.

    b)        Dampak sains teknologi terhadap kegiatan ekonomi relatif kecil.

    c)        Masyarakat merasa tidak memerlukan perubahan.

    Ketiga karakteristik utama ini satu sama lain saling berkaitan sehingga yang satu sering merupakan akibat bagi yang lain.

    b)      Prakondisi untuk Take-off.

    Tahap kedua adalah tahap transisi dari tradisional ke take-off.  Pada tahap ini prasyarat-prasyarat untuk take-off dibangun atau tercipta. Di negara-negara Eropa Barat prasyarat-prasyarat ini diciptakan secara perlahan-lahan, yaitu sekitar akhir abad XV dan awal abad XVI, yaitu pada waktu abad pertengahan berakhir dan abad modern dimulai.

    c)      Periode Take-off.

    Menurut Rostow waktu yang diperlukan dalam periode ini berkisar antara 20 sampai dengan 30 tahun. 

    d)     Dorongan menuju kematangan (Drive to Maturity).

    Tahap ini memperlihatkan adanya kematangan ekonomi, yaitu suatu periode ketika masyarakat secara efektif menerapkan teknologi modern terhadap sumber-sumber ekonomi.

    e)      Konsumsi tinggi dan besar-besaran (High-mass consumption).

    3.      Perencanaan Pembangunan Ekonomi.

    Salah satu tujuan penting perencanaan ekonomi di negara sedang berkembang seperti negara kita, negara Indonesia adalah untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut berarti perlu juga meningkatkan laju pembentukan modal dengan cara meningkatkan tingkat pendapatan, tabungan, dan investasi.

    Peningkatan laju pembentukan modal pada Indonesia ini menghadapi berbagai kendala, salah satunya yaitu kemiskinan masyarakat Indonesia itu sendiri. Hal ini diakibatkan karena tingkattabungan yang rendah, tingkat tabungan rendah dikarenakan tingkat pendapatan rendah. Dankarena itu semua berakibat pada laju investasi, laju investasi juga rendah dan berpengaruh pada rendahnya modal dan produktivitas indonesia.

    Tahapan Perencanaan Pembangunan:

    a)    Penyusunan Rencana

    b)   Penetapan Rencana

    c)    Pengendalian Pelaksanaan Rencana

    d)   Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    a)        Penyusunan Rencana

    ·         Penyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur.

    ·         Setiap Instansi Pemerintah menyiapkan rancangan rencana kerja.

    ·         Partisipasi dan keterlibatan masyarakat untuk penyelarasan rencana pembangunan.

    ·         Penyusunan rancangan akhir perencanaan pembangunan.

    b)     Penetapan Rencana

    ·      Penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya.

    ·      RPJP Nasional-UU.

    ·      RPJP Daerah-Peraturan Daerah.

    ·      RPJM & Tahunan Nasional-PP.

    ·      RPJM & Tahunan Daerah-Perkada.

    c)      Pengendalian Pelaksanaan Rencana

    ·      Untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan.

    ·      Dilakukan oleh pimpinan Kementrian/Lembaga/SKPD.

    ·      Dihimpun dan dianalisis oleh Menteri/Kepala Bappeda hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan.

    d)     Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    ·      Mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja pembangunan.

    ·      Evaluasi dilakukan berdasarkan indikator dan kinerja mencakup input, output, result, benefit, dan impact.

    ·      Kementrian/Lembaga/SKPD wajib melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan yang terkait dengan fungsi dan tanggungjawabnya.

    Dokumen Perencanaan

    ·         RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya pernerintahan Negara Indonesia yang tercanturn dalam Pembukaan UUD 1945, dalam bentuk visi, misi, dan arah pernbangunan Nasional.

    ·         RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional, memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

    ·         Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) adalah sebuah masterplan yang diluncurkan pemerintah Indonesia pada tahun 2011. Dalam masterplan tersebut, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada kisaran tujuh hingga delapan persen per tahun mulai 2013. Hal itu bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu Negara dengan ekonomi terbesar pada 2025. Masterplan ini mencakup investasi senilai USD 470 miliar yang sebagian besar akan ditawarkan kepada swasta melalui program kerja sama pemerintah dan swasta.

    4.      Kriteria Pengukuran Keberhasilan Pembangunan Ekonomi.

    Terdapat beberapa factor yang terjadi ukuran keberhasilan pembangunan ekonomi, yaitu sebagai berikut.

    a.       Pendapatan Nasional

    Tingkat pendapatan nasional yang tinggi menandakan kapasitas produksi nasional yang tinggi. Hal ini berarti jumlah barang dan jasa yang dihasilkanbesar dan tingkat kesempatan kerja tinggi. Dengan demikian, pembangunan ekonomi dapat dianggap berhasil.

    b.      Pendapatan per Kapita

    Keberhasilan pembangunan ekonomi dapat juga diukur dengan pendapatan per kapita. Tinggi-rendahnya pendapatan per kapita dapat menggambarkan sejauh mana kemampuan penduduk untuk mengonsumsi barang-barang hasil produksi. Pendapatan per kapita memberikanpetunjuk mengenai kemampuan yang dicapai oleh sebuah negara dalam memenuhi kebutuhan warganya.

    c.       Distribusi pendapatan

    Distribusi pendapatan yang merata juga merupakan ukuran yang penting. Jika hanya sebagian kecil penduduk yang berpenghasilan tinggi, sedangkan yang lainnya berpendapatan rendah, keberhasilan pembangunan belumlah sempurna. Distribusi pendapatan yang timpang atau tidak merata juga tidak bermanfaat bila ditinjaudari kemungkinan investasi karena penduduk berpenghasilan tinggi biasanya konsumtif.

    d.        Peranan sektor industri dan jasa

    Pada umumnya semakin besar kontribusi sektor industri dan jasa, maka akan semakin maju suatu negara. Atas dasar hal tersebut dapat dikatakan bahwa besarnya proporsi kontribusi sektor industri dan jasa merupakan salah satu indikasi yang penting bagi tingkat kemajuan ekonomi.

    e.       Kesempatan kerja

    Apabila suatu negara mampu mempertahankan tingkat kesempatan kerja yang tinggi (full employment) berarti masyarakat mampu mempercepat laju perkembangan ekonominya. HaI ini dapat dilihat dari meningkatnya investasi, meningkatnya lapangan kerja baru, dan berkurangnya pengangguran.

    f.       Stabilitas ekonomi

    Tingkat perekonomian yang stabil meliputi stabilitas tingkat pendapatan dan kesempatan kerja serta tingkat harga mempengaruhi pasar produk dalam negeri. Suatu negara dikatakan berhasil di dalam perkembangan ekonominya apabila mampu menjaga stabilitas ekonominya.

    g.        Neraca pembayaran luar negeri

    Pada umumnya setiap negara menginginkan agar neraca pembayarannya seimbang sebab jika neraca pembayaran mengalami defisit berpengaruh terhadap kredibilitas negara tersebut. Apalagi bila neraca pembayaran mengalami surplus. Kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan kondisi seimbang karena berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi negara tersebut.

    5.      Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pembangunan Ekonomi.

    Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.

    Faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.

    Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuacahasil hutantambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).

    Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.

    Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

    Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku.

    6.      Manfaat Pembangunan Ekonomi.

    Dengan melihat tujuan pembangunan ekonomi yang telah diuraikan diatas, dapat diuraikan manfaat pembangunan ekonomi yang dilakukan suatu negara. Adapula manfaatnya antara lain:

    1)      Dengan adanya pembangunan ekonomi, kekayaan negara dan masyarakat akan meningkat.

    2)      Masyarakat memiliki kesempatan untuk mengadakan pilihan, baik untuk mengkonsumsi atau memproduksi.

    3)      Memberikan kemampuan yang lebih besar kepada manusia untuk menguasai alam dan mempertinggi kebebasan manusia untuk melakukan berbagai tindakan.

    4)      Dapat diperoleh suatu tambahan kebebasan untuk memilih kesenangan yang lebih luas.

    5)      Pembangunan ekonomi dapat mengurangi perbedaan antara kaum kaya dengan kaum miskin.

    7.      Pembangunan Ekonomi di Negara Sedang Berkembang.

    a.       Pengertian Negara Sedang Berkembang

    Negara sedang berkembang adalah sebuah negara dengan rata-rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relative terbelakang, dan indeks perkembangan manusia yang kurang dibandingkan dengan norma global. Istilah ini mulai menyingkirkan dunia ketiga, sebuah istilah yang digunakan pada masa Perang Dingin.

    Perkembangan mencakup perkembangan sebuah infarstruktur modern (baik secar fisik maupun institusional) dan sebuah pergerakan dari sector bernilai tambah rendah seperti agrikultur dan pengambilan sumber daya alam. Negara maju biasanya memiliki system ekonomi berdasakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menahan sendiri.

    Penerapan istilah negara berkembang keseluruh negara yang kurang berkembang dianggap tidak tepat bila kasus negara tersebut adalah sebuah negara miskin, yaitu ngara yang tidak mengalami pertumbuhan situasi skonominya dan juga telah mengalami periode penurunan ekonomi yang berkelanjutan.

    Dalam hal ini Indonesia termasuk dalam kategori Negara Sedang Berkembang. Hal itu dikarenakan di Indonesia masih rendahnya rata-rata riil pendapatan penduduk Indonesia, infrastruktur yang masih belum memadahi.

    b.      Ciri-Ciri Negara Sedang Berkembang.

    Ciri-ciri sedang berlembang menurut Meir dan Baldwin, yaitu sebagai berikut:

    1)   Produsen Barang-Barang Primer Negara sedang berkembang pada umumnya mempunyai struktur produksi yang terdiri dari bahan pokok dan bahan makanan. Sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian dan sebagian besar pendapatan nasional berasal dari sektor pertanian (primer). Sedangkan yang berkerja di sektor sekunder dan sektor tersier hanya sebagian kecil saja. Pemusatan pada kegiatan produksi di sektor primer ini disebabkan oleh adanya factor-faktor produksi tanah dan tenaga kerja yang relatif banyak di negara sedang berkembang. Oleh karenanya, sesuai dengan prinsip keunggulan komparatif dan biaya komparatif, maka negara-negara sedang berkembang lebih banyak menggunakan tanah dan tenaga kerja dalam kegiatan produksi mereka.

    2)   Masalah Tekanan Penduduk Masalah tekanan penduduk dapat berbentuk : pertama, adanya pengangguran di daerah perdesaan. Pengangguran ini disebabkan oleh sempitnya luas lahan disbanding jumlah penduduk yang bermukim disitu. Kedua, Pertumbuhan jumlah penduduk yang cepat. Hal ini disebabkan antara lain oleh menurunnya tingkat kematian dan semakin tingginya tingkat kelahiran di negara-negara sedang berkembang; dan ketiga, Tingkat kelahiran yang tinggi tersebut menyebabkan amkin besarnya beban tanggungan orang tua, sehingga menurunkan tingkat konsumsi rata-rata. Keadaan tersebut disebabkan oleh tingkat produksi yang relatif tetap dan rendah.

    3)   Sumber Daya Alam Belum Banyak Diolah Di negara-negara sedang berkembang, sumberdaya –sumberdaya alam belum banyak dimanfaatkan sehingga masih bersifat potensial. Sumber daya alam tersebut belum dapat menjadi sumberdaya-sumberdaya yang riil karena kurangnya kapital, tenaga ahli, dan wiraswasta.

    4)   Penduduk Masih Terbelakang Penduduk di negara-negara sedang berkembang relatif masih terbelakang secara ekonomis. Hal ini berarti bahwa kualitas penduduknya sebagai factor produksi (tenaga kerja) rendah. Mereka masih merupakan factor produksi yang kurang efisien dan mobilitas kerjanya rendah baik secara vertical maupun horizontal.

    5)   Kekurangan Kapital Kekurangan kapital ini bisa dijelaskan dengan menggunakan konsep lingkaran tak berujung pangkal (vicious circle). Kekurangan kapital disebabkan oleh rendahnya investasi, sedang rendahnya investasi disebabkan oleh rendahnya tingkat tabungan. Rendahnya tingkat tabungan disebabkan oleh rendahnya pendapatan, sedang rendahnya pendapatan karena tingkat produktivitas yang rendah dari tenaga kerja, sumber daya alam, dan kapital. Rendahnya produktivitas disebabkan oleh keterbelakangan penduduk, belum dimanfaatkannya sumber daya alam yang secara optimal, dan kurangnya kapital. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa negara itu miskin karena miskin.

    6)   Orientasi Perdagangan Luar Negeri Negara sedang berkembang biasanya mengekspor komoditi-komoditi primer. Ekspor komoditi-komoditi primer tersebut kadangkala bukan berarti menunjukkan adanya surplus dalam negeri, tetapi sebenarnya karena ketidakmampuan dalam mengolah komoditi-komoditi tersebut menjadi lebih berguna. 

    c.       Masalah Pembangunan Ekonomi di Negara Sedang Berkembang.

    a)      Kemiskinan.

    Kemiskinan merupakan perwujudan keadaan serta kekurangan. Setiap negara memilik ukuran batas kemiskinan yang berbedadengan negara lain. Pemerintah Indonesia memberikan perhatian serius dalam menanggulangi masalah kemiskinan yang dialami masyarakat. Dari tahun ke tahun pemerintah terus berupaya menurunkan jumlah dan persentase penduduk miskindengan berbagai cara, antara lain subsidi silang. Subsidi silang yang dilakukan pemerintah yaitu dengan menetapkan harga BBM untuk minyak tanah lebih rendah daripada bensin. Subsidi untuk bensin sedikit demi sedikit dikurangi dan nantinyadihilangkan sama sekali. Subsidi untuk minyak tanah masih dipertahankan agar masyarakat berpenghasilan rendah mampumembeli minyak tanah.

    b)      Keterbelakangan.

    Masalah keterbelakangan sangat berhubungan dengan masalah kualitas sumber daya manusia. Disamping itu, masalahketerlebakangan sangat erat hubungannya dengan rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas-fasilitas umum, dan rendahnya disiplin masyarakat.Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, pemerintahan Indonesia berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia,misalnya dengan meningkatkan mutu pendidikan nasional. Persentase alokasi dana untuk pendidikan pada anggaran APBN setiap tahunnya ditingkatkan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu sekolah yang kekurangan sarana dan prasarana belajar,seperti gedung sekolah yang rusak, buku-buku pelajaran yang kurang dan murid-murid yang memerlukan bantuan biaya sekolah.

    c)      Pengangguran.

    Masalah lain yang dihadapi negara berkembang dalam pembangunan ekonomi selain kemiskinan dan keterbelakangan, masalah keterbatasan lapangan pekerjaan. Masalah pengangguran timbul karena ketimpangan an-tara jumlah angkatan kerja dan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.

    Hal ini biasa terjadi karena negara yang bersangkutan sedang mengalami masa transisi perubahanstruktur ekonomi dari negara agraris menjadi Negara industry. Negara berkembang, memiliki pertumbuhan penduduk yanglebih cepat daripada pertumbuhan kesempatan kerja. Untuk mengatasi masalah pengangguran, pemerintahan melakukan pelatihan kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian sesuai denganlapangan kerja yang tersedia. Pelatihan kerja biasanya diselenggarakan oleh balai latihan kerja (BLK). Melalui programini diharapkan peserta pelatihan dapat mengembangkan bakat dan keahlian untuk bekerja atau bahkan membuka usaha sendiri.

    d)      Kekurangan Modal 

    Kekurangan modal adalah satu cirri setiap negara yang sedang mengalami proses pembangunan ekonomi. Kekurangan modal tidak hanya menghambat dalam percepatan pembangunan, tetapi juga menyebabkan kesukaran negara tersebut keluar darikemiskinan.Perkembangan zaman dan modernisasi perekonomian memerlukan modal yang besar. Negara berkembang mengalamikesulitan yang sama, yaitu kekurangan modal. Hal ini disebabkan tingkat tabungan dan tingkat pembentukan modal yangrendah.Untuk mengatasi kekurangan modal, pemerintah menarik investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Misalnya BUMN menawarkan saham kepada investor agar bersedia bekerjasama. Dengan meningkatkan investasi, diharapkan tabungan permintahan juga meningkat. Jika tabungan pemerintah meningkat, modal yang dikumpulkan pun akan lebih banyak.

    e)      Ketidakmerataan hasil pembangunan

    Masalah lain yang dihadapi negara berkembang adalah melaksanakan pembangunan ekonomi adalah masalah pemerataan pendapatan. Contohnya di Indonesia, perekonomian yang sedang terkonsentrasi di kota-kota besar, terutama di pulau jawa. Sementara itu, dilihat dari hal hak penguasaan sector industry, perekonomian didominasi oleh kurang lebih 200 konglomerat. Hal ini disebabkansistem perekonomian yang terlau terpusat kepada negara sehingga potensi daerah kurang diperhatikan.

    8.      Kebijakan dan Strategi Pembangunan.

    Kebijakan ekonomi adalah beberapa peraturan atau batasan-batasan di bidang ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Tujuan dibuatnya kebijakan ekonomi adalah untuk meningkatkan taraf hidup atau tingkat kesejahteraan masyarakat. Selain kebijakan ekonomi diperlukan juga kebijakan nonekonmi, seperti kebijakan sosial yang menyangkut masalah pendidikan dan kesehatan. Kebijakan ekonomi dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

    1)      Kebijakan Mikro.

    Kebijakan mikro adalah kebijakan pemerintah yang ditujukan pada semua perusahaan tanpa melihat jenis kegiatan yang dilakukan oleh atau disektor mana  dan diwilayah mana perusahaan yang bersangkutan beroperasi.

    Contoh kebijakan pemerintah :

    a)      Peraturan pemerintah yang mempengaruhi pola hubungan kerja (manajer dengan para pekerja), kondisi kerja dalam perusahaan.

    b)      Kebijakan kemitraan antara perusahaan besar dan perusahaan kecil di semua sektor ekonomi.

    c)      Kebijakan kredit bagi perusahaan kecil di semua sektor dan lain-lain.

    d)     Menetapkan harga minimum dan maksimum untuk melindungi produsen atau konsumen.

    2)      Kebijakan Meso.

    Kebijakan Meso di bagi menjadi 2 arti yaitu :

    1.        Kebijakan ekonomi meso dalam arti sektoral adalah kebijakan ekonomi yang khusus ditunjukan pada sektor-sektor tertentu. Setiap departemen pemerintah mengeluarkan kebijakan sendiri, yang bisa sama / berbeda, untuk sektornya. Kebijakan ini mencangkup keuangan, distribusi, produksi, tata niaga, sistem pengadaan bahan baku, ketenagakerjaan, termasuk system penggajian, investasi, jaminan sosial bagi bekerja dan sebagainya.

    2.        Kebijakan ekonomi meso dalam arti regional adalah kebijakan ekonomi yang ditunjukan pada wilayah tertentu. Misalnya, kebijakan industri regional dikawasan timur Indonesia (KTI) yang menyangkup kebijakan industry regional, kebijakan investasi regional, kebijakan fiscal regional, kebijakan pembangunan infrastruktur regional, kebijakan pendapatan, dan pengeluaran pemerintah daerah,kebijakan distribusi pendapatan regional, kebijakan pendapatan, kebijakan perdagangan regional, dan sebagainya. Kebijakan ekonomi regional bisa dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

    3)        Kebijakan Makro.

    Kebijakan ini mencakup semua aspek ekonomi pada tingkat nasional, misalnya kebijakan uang ketat (kebijakan moneter). Kebijakan makro ini bisa mempengaruhi kebijakan meso (sektoral atau regional), kebijakan mikro menjadi lebih atau kurang efektif. Instrumen yang digunakan untuk kebijakan ekonomi makro adalah tarif pajak, jumlah pengeluaran pemerintah melalui APBN, ketetapan pemerintah dan intervensi langsung di pasar valuta untuk mempengaruhi nilai tukar mata uang rupiah terhadap valas. (Tulus Tambunan, 1996).

    Untuk menjalankan kebijakan yang sudah dijelaskan tersebut harus disusun strategi tertentu. Berikut ini strategi pembangunan ekonomi di Indonesia.

    1.      Mengembangkan koridor pembangunan ekonomi Indonesia dengan cara membangun pusat-pusat perekonomian di setiap pulau. Selain mengembangkan klaster industri berbasis sumber-sumber superior. Baik komoditas maupun sektor. Koridor pembangunan ekonomi Indonesia terbagi dalam empat tahap :

    1)      Mengindentifikasikan pusat-pusat perekonomian, misalnya ibukota provinsi.

    2)      Menentukan kebutuhan pengubung antara pusat ekonomi tersebut, seperti trafik barang.

    3)      Validasi untuk memastikan sejalan dengan pembangunan nasional, yakni pengaturan area tempat tinggal dengan sistem infrastruktur serta fasilitas.

    4)      Menentukan hubungan lokasi sektor fokus, guna menunjang fasilitas. Misalnya menghubungkan area pertambangan dengan kawasan pemrosesnya.

    2.      Memperkuat hubungan nasional baik secara lokal maupun internasional. Hal ini bisa mengurangi biaya transaksi, menciptakan sinergi antara pusat-pusat pertumbuhan dan menyadari perlunya akses-akses ke sejumlah layanan. Seperti intra dan inter-konektivitas antara pusat pertumbuhan serta pintu perdagangan dan pariwisata internasional. Integrasi ekonomi merupakan hal terbaik untuk mencapai keuntungan langsung dari konsentrasi produksi. Serta dalam jangka panjang, meningkatkan standar kehidupan.

    Saat ini, aktivitas ekonomi Indonesia terpusat di kota-kota, khususnya Jawa dan Sumatra. Fasilitas transportasi yang bisa menyebabkan area industri tak menjangkau pelosok. Pada jangka pendek, proyek-proyek yang perlu dibangun di Jawa adalah TransJawa, TransJabodetabek, kereta jalur dua, Tanjung Priok. Pembangunan tersebut diharapkan bisa berdampak langsung mengurangi kemiskinan di Jawa yang melebihi 20 juta jiwa, dua kali populasi miskin Sumatra yang sekitar tujuh juta jiwa. Pembangunan infrastruktur di Jawa bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi.

    3.      Mempercepat kapabilitas teknologi dan ilmu pengetahuan nasional atau Iptek. Selain tiga strategi utama ini, juga ada beberapa strategi pendukung seperti kebijakan investasi, perdagangan dan finansial. Beberapa elemen utama di sektor Iptek adalah meningkatkan kualitas pendidikan termasuk pendidikan kejuruan tinggi serta pelatihannya. Meningkatkan level kompetensi teknologi dan sumber daya ahli. Peningkatan aktivitas riset dan pengembangan, baik pemerintah maupun swasta, dengan memberikan insentif serta menaikkan anggaran. Kemudian mengembangkan sistem inovasi nasional, termasuk pembiayaannya. Saat ini, masalah utama yang dihadapi adalah kemampuan riset dan pengembangan yang digunakan untuk mencari solusi teknologi. Kemampuan pengguna untuk menyerap teknologi yang ada. Serta transaksi antara riset dan pengembangan sebagai pemasok solusi teknologi dengan penggunanya tak terbangun dengan baik.

    BAB III

    PENUTUP

    A.     Kesimpulan

    Menurut pengertiannya, pembangunan ekonomi merupakan upaya yang dilakukan oleh suatu negara dengan tujuan mengembangkan kegiatan ekonomi.  Keberhasilan pembangunan suatu negara terletak pada pelaku utama atau subjek dari aktivitas pembangunan ekonomi itu sendiri. Pelaku utama tersebut yaitu masyarakat. Keberhasilan pembangunan ekonomi akan berakibat pada kesejahteraan masyarakat di dalam suatu negara karena dengan adanya pembangunan ekonomi, kekayaan negara dan masyarakat akan meningkat.

    B.     Saran

    Untuk mendukung keberhasilan suatu pembangunan ekonomi, suatu negara sebaiknya mengelola dengan baik sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya modal, serta keahlian atau kewirausahaan dan teknologi di negaranya.  Sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi melalui jumlah dan kualitas penduduk. Dengan memiliki modal, sumber-sumber ekonomi yang potensial dapat diubah menjadi sumber daya ekonomi rill. Dan dengan memiliki kemampuan mengkoordinasi faktor produksi, pengetahuan, dan teknologi serta mengombinasikan faktor-faktor produksi sangat membantu usaha peningkatan produksi. 

    DAFTAR PUSTAKA

    ·         https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi

    ·         http://agusqrana.blogspot.com/2015/03/makalah-manfaat-ekonomi-pembangunan.html

    ·         http://dwipancaagustini.blogspot.com/2013/06/kebijakan-pembangunan-ekonomi.html

    ·         http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf

    ·         http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2194028-pengertian-pembangunan-ekonomi-tujuan-pembangunan/

  • Makalah Makna Semboyan NKRI Harga Mati

    Makna Semboyan NKRI Harga Mati

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    NKRI adalah kependekan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan merdeka dengan aneka corak keragaman, dengan aneka rupa – rupa polemic dan dengan warna warni kebudayaan. NKRI adalah kesatuan wilayah dari sabang sampai Merauke. Surga dunia, paru-paru dunia dan keindahan alam dunia dijabat oleh NKRI. Letak nan strategis antara dua benua dan dua Samudera serta dua lempeng patahan bumi menjadikan NKRI adalah sebuah negara karya raya dan gema riah Koh jinawi. masyarakat yang ramah dan memiliki adat istiadat yang beragam semakin menjadikan NKRI sebuah negara yang disebut-sebut “benua yang hilang” itu.

    NKRI adalah harga mati bahwa sejak nama itu diikrarkan ternyata masih banyak yang tidak cocok dengan empat huruf ini. apa kurang enak didengar,apa kurang keren, entahlah, yang jelas muncul nama-nama alternatif. pada awal-awal lahirnya NKRI. Darul islam / Tentara Islam Indonesia (DI/TII) adalah salah satu alternatif yang populer hingga kini, meskipun telah berganti nama menjadi Negara Islam Indonesia (NII). Ada juga (RMS, GAM, OPM, PPRI) dan lainnya yang merupakan alternatif-alternatif  nama dari NKRI. Ketidakcocokan dengan NKRI yang akhirnya banyak di antaranya ingin keluar darinya membuat NKRI Harga Mati ditulis huruf kapital dengan tanda seru : NKRI HARGA MATI!. Menandakan bahwa mutlak dan tidak bisa diganggu gugat. Setiap orang Indonesia yang mempunyai rasa tanah air atau patriotisme, ingin agar NKRI tetap ujud dan tidak terpecah atau tergerogoti oleh alasan apapun.

    Wilayah perbatasan yang meliputi wilayah daratan dan perairan merupakan manifestasi kedaulatan suatu negara. Letak strategis kedaulatan satu negara. Letak strategis wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Yang berada di antara dua benua yaitu benua Australia dan benua Asia serta diapit oleh dua Samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik merupakan kawasan potensial bagi jalur lalu lintas antar negara. Di samping itu Indonesia merupakan negara kepulauan (Archipelagic States) yaitu satu negara yang terdiri dari sekumpulan pulau-pulau, perairan yang saling bersambung (interconnecting Waters) dengan karakter alamiah lainnya dalam pertalian dalam yang erat sehingga membentuk satu kesatuan.

    B.RUMUSAN MASALAH

    Setelah memahami uraian latar belakang yang ada agar dalam makalah ini tidak terjadi kerancuan, maka kami dapat membatasi dan merumuskan masalah yang akan diangkat dalam makalah ini tentang “Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)” Adapun masalah yang diambil sebagai berikut :

    1. Pengertian NKRI
    2. Visi dan Misi NKRI (Cita-cita dan tujuan NKRI)
    3. Otonomi Daerah dan Asas-asasnya

    Bab II. Pembahasan

    A.PENGERTIAN NKRI
    NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) merupakan negara kesatuan berbentuk republik dengan sistem desentralisasi, di mana pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang pemerintah yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.

    Menurut UUD 1945 pasal 1 ayat 1 NKRI (Negara Kesatuan Republik
    Indonesia) ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik. Ketentuan ini dijelaskan dalam pasal 18 UUD1945 ayat (1) yang menyatakan bahwa Negara Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas  kota dan kabupaten, yang tiap-tiap kota, kabupaten dan provinsi itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.

    Secara Umum NKRI adalah satu Negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau dan diapit oleh duda Samudra dan dua benua, didiami oleh ratusan juta penduduk, memiliki iklim tropis dan memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau, memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang berlainan satu sama yang lain bersatu, berdaulat, adil dan makmur, dan tercermin dalam satu ikatan kesatuan yaitu Bhineka Tunggal Ika.

    Pasal 18 UUD 1945 menjabarkan NKRI sebagai berikut :
    Negara kesatuan republik Indonesia bagi atas daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan pemerintahan itu memiliki pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.
    Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
    Pemerintahan Daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD yang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
    Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.
    Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.
    Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
    Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintah daerah diatur dalam undang-undang.

    B.VISI DAN MISI NKRI ( Cita-cita dan tujuan NKRI)

    Bangsa Indonesia bercita-cita mewujudkan negara yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dengan rumusan yang singkat, negara Indonesia bercita-cita mewujudkan masyarakat Indonesia adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hal ini sesuai dalam Alenia II pembukaan UUD 1945, yaitu negara yang merdeka, bersatu berdaulat, adil dan makmur.
    Adapun visi bangsa Indonesia adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokrasi, berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, Serra berdisiplin.
    Untuk mewujudkan visi bangsa Indonesia ditetapkan misi sebagai berikut:
    oPengalaman Pancasila secara konsisten dam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
    oPenegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
    oPerwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat, bebas, dan proaktif bagi kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan global.
    oPerwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermanfaat serta memberi perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar, yaitu sandang, papan, pangan, kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja.
    oPerwujudan sistem iklim dan pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulai, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, disiplin, bertanggung jawab, dan berketerampilan, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia.
    oPerwujudkan sistem hukum nasional yang menjamin tegaknya supremasi hukum dan hak asasi manusia berlandasan keadilan dan kebenaran.
    oPeningkatan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan dan mantapnya persaudaraan umat beragama yang berakhlak mulia, toleran, rukun, dan damai.
    oPenjaminan kondisi aman, damai, tertib, dan ketenteraman masyarakat.
    oPerwujudan kehidupan sosial budaya yang kepribadian dinamis, kreatif, dan berjaya tahan terhadap pengaruh globalisasi.
    oPerwujudan aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat, profesional, berdaya guna, produktif, transparan, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
    oPerwujudan otonomi daerah dalam rangka pembangunan daerah dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Cita-cita dan tujuan negara republik Indonesia (NKRI)
    Tiap-tiap negara mempunyai tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan ideologi, falsafah hidup, dan konstitusinya. Indonesia, menjadi salah satu negara yang merdeka dan berdaulat, berhak menentukan cita-cita dan tujuan negaranya.
    Bangsa Indonesia tidak cukup puas hanya dengan kemerdekaan yang telah diperoleh. Lebih dari itu bangsa Indonesia juga ingin hidup aman, tertib, tenteram, dan sejahtera. Cita-cita bangsa Indonesia dapat dilihat pada pembuaan UUD 1945 :
    1.Alenia II (memuat cita-cita bangsa Indonesia). “negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur”.
    2.Alenia IV (memuat tujuan nasional bangsa Indonesia) “pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”

    Secara umum tujuan negara dapat digolongkan sebagai berikut :
    1.Memperluas kekuasaan semata-mata
    2.Menyelenggarakan ketertiban umum
    3.Mencapai kesejahteraan umum
    Prinsip dasar yang dipegang teguh dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia harus berpedoman kepada UUD 1945, dan memperhatikan semangat berkedaulatan rakyat serta berdasar pada Pancasila.

    C.OTONOMI DAERAH DAN ASAS-ASANYA
    1.Otonomi daerah
    Secara istilah otonomi daerah berasal dari bahasa Yunani yaitu auto dan nomous. Auto artinya sendiri, sedangkan nomous artinya hukum ataupun peraturan. Jadi, definisi otonomi daerah adalah aturan yang mengatur daerah sendiri.
    Sedangkan, menurut UU No. 32 Tahun 2004 otonomi daerah berarti hak, wewenang dan kewajiban daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undang yang berlaku.
    Menurut KBBI, otonomi berarti pemerintahan sendiri. Dan daerah berarti bagian permukaan bumi dengan keadaan alam dan sebagainya yang khusus.
    Berdasarkan pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa hakikat otonomi daerah ialah sebagai berikut :
    a.Daerah mempunyai hak guna mengatur dan mengurus rumah tangga pemerintahan sendiri, baik, macam, jumlah, ataupun bentuk pelayanan masyarakat yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
    b.Daerah memiliki wewenang guna mengatur dan mengurus rumah tangganya sen iri sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
    2.Asas Otonomi Daerah
    Asas otonomi daerah berdasarkan pedoman pemerintahan yakni pasal 20 UU No. 32 tahun 2004 terdiri atas :
    a.Asas desentralisasi ialah penyerahan  wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom dam NKRI
    b.Asas dekonsentrasi ialah pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau perangkat pemerintah pusat daerah
    c.Asas tugas pembantuan ialah penugasan dari pemerintah untuk daerah  dan desa, serta dari daerah ke desa guna melaksanakan tugas tertentu yang disertai pembiayaan , sarana serta prasarana juga sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya ataupun mempertanggung jawabkan kepada yang menugaskan.

    BAB III
    PENUTUP
    A.Kesimpulan
    NKRI adalah negara kesatuan berbentuk Republik dengan sistem desentralisasi berdasarkan otonomi daerah seluas-luasnya di luar urusan pusat

    B.Saran
    Negara ada untuk membantu manusia mewujudkan tujuan dan cita-citanya. Penyelenggaraan negara harus membawa manfaat bagi manusia. tugas manusia adalah bertanggung jawab rasa kepentingan bersama warganya. Negara harus melindungi hak-hak warganya dan menetapkan kewajiban-kewajibannya warga negara. Ia juga harus menciptakan kehidupan bersama yang dilandasi oleh semangat cinta kasih, keadilan, dan perdamaian. Warga negara mempunyai hak dan kewajiban, antara hak dan kewajiban harus berjalan seimbang. Misalnya, kewajiban membela negara dari segala ancaman dan gangguan baik dari dalam maupun luar negeri.
    Sebagai penerus bangsa hendaknya kita lebih menjaga dan mencintai negara kita. Adapun beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menujukan hal tersebut misalnya meningkatkan kebanggaan dan rasa memiliki bangsa Indonesia dalam diri setiap warga negara, membangun saling pengertian dan penghargaan antar sesama warga yang memiliki latar belakang kepentingan yang berbeda, para pemimpin negara sabaiknya menjalankan roda pemerintahan secara efektif dan efisien, dan memperkuat unsur-unsur yang menjadi alat pertahanan negara, seperti TNI.
    Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya. Agar kami dapat memperbaiki pembuatan makalah ini di waktu yang akan datang

  • Mengidentifikasi Peluang Usaha Baru Kelas UMKM

    Identifikasi PeluangUsaha Baru

    Peluang usaha adalah suatu kejadian dimana sesorang atau sekelompok mendaptkan suatu kesempatan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis.

    Sebuah peluang usaha itu, esensinya adalah asas manfaat. Semua kondisi yang di tawarkan kepada anda, adalah penawaran terhadap sebuah aktifitas bisnis yang pantas untuk anda geluti dan tentu saja bisa memberikan keuntungan yang luar biasa kepada anda.

    Jika peluang usaha yang dimaksud benar-benar di manfaatkan dan di kemas sedemikian rupa sehingga bisa memberikan manfaat yang di harapkan.

    Perlu juga di garis bawahi, bahwa peluang usaha baru adalah sebuah ruang kreasi yang independent dan mandiri. Dan bukanlah sebuah kegiatan yang ikut-ikutan demi mengikuti sebuah trend dan gaya hidup semata.

    Identifikasi peluang usaha dapat di lakukan dengn menyimak bidang hasil usaha pokok, yaitu kedudukan pasar, profitabilitas, sumber daya manusia (SDM), keuangan, sarana kerja, tanggung jawab sosial, dan pengenbangan usaha.

    Identifikasipeluangusha dpat di lakukan dengan cara :

    1. Belajar ilmu manajemen usaha.
    2. Meminta jasa konsultan manajemen.
    3. Meminta jasa keluarga dan kenalan yang pintar dalam usaha.

    Dengan tersedianya informasi ekstren dan informasi intern, maka wirausahawan dapat mengetahui :

    1. Dimana ada peluang (opportunity)
    2. Apa saja yang mengancam usaha (threat)
    3. Ada kekuatan (strength) yang dpat mendukung usaha untuk mencapai sasaran.

    Persyaratan pokok dalam identifikasipeluangusaha atau mengenali peluang keberhasilan usaha pada masa depan ialah berfikir polos, keterbukaan, optimisme, kerja sama, dan mau mendengarkan orang lain, mengakui kesalahan, dan percaya pada hari esok akan lebih baik dari hari kemarin.

    identifikasipeluangusaha meliputi hal-hal brikut :

    1. Waktu peluncuran produk yang tepat
    2. Desain produk yang sesuai dengan kebutuhan pembeli atau pelanggan.
    3. Setrategi distribusi yang tepat.
    4. mampu mengidentifikasi usah yang sedang di jalankan.
    5. Optimis dan citra positif dalam usaha.
    6. Sumber daya manusia (SDM) yang cukup baik.
    7. Sumber daya yang cukup.
    8. Manajemen produk yang baik.
    9. pemasaran produk yang tepat.
    10. Pengalaman mengelola usaha.

    Untuk mencapai keberhasilan, langkah pertama dalam identifikasi peluang usaha adalah Tumbuhkan citra positif pada diri sendiri, tetaplah optimis dalam menghadapi situasi apapun dalam usaha. Peluang-peluang usha atau bisnis masih terbuka di depan kita, asal kita mempunyai semangat yang tinggi.

    Dr.D.J. Schwartz mengemukakan pendapatnya tentang cara identifikasi peluang usaha adalah :

    1. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa dilakukan. Hapuskan kata mustahil, tak mungkin, tak bisa, tak perlu di coba, dari khasanah pikiran dan bicara.
    2. Janganlah tradisi lingkungan yang setatis akan melumpuhkan pikiran wirausahawan. Lihatlah peluang-peluang usaha untuk menjadi besar. Tradisi lain yang kurang menunjang peluang-peluang usaha adalah etos kerja yang rendah dan terlalu santai.
    3. Setiap hari bertanya pada diri sendiri, “bagaimana saya dapat melakukan usaha sendiri lebih baik.”
    4. bertanya dan dengarkanlah. Dengan bertanya dan mendengar, maka wirusahawan akan mendapatkan bahan baku untuk mengambil keputusan yang tepat. Ingat orang besar memonopoli kegiatan bicara.
    5. perluas pikiran anda, bersemangatlah. bergaulah dengan orang-orang yang bisa membuat anda mendapat gagasan-gagasan peluang usaha.

    Paul Charlap mengemukakan sebuah rumusan tentang identifikasipeluangusahayang mencakup empat (4) unsur yang harus di miliki seorang wirausahawan agar mencapai sukses dlam pekerjaannya, yaitu :\

    1. Kerja keras (Work hard)
    2. Kerja cerdas (Work smart)
    3. kegairahan (Enthusiasm)
    4. Pelayanan (Service)

    Keingintahuan dan minatpadaapa yang terjadi di dunia merangsangorientasiEksternal
    Orientasi internal merangsangpenggunaansumber daya – sumber daya pribadiuntukmengidentifikasipeluang venture baru.

    OrientasiEksternaldidapat dari :

    Konsumen

    Perusahaan yang sudah ada

    Saluran distribusi

    Pemerintah

    Penelitian dan Pengembangan

    Orientasi Internal didapat dari :

    Tiga Tahap penggunaan sumber daya – sumber daya internal yaitu :

    Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan

    Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsurunsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalahmasalahnya

    Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan

    Proses inovasi :

    Wirausahawan melihat adanya kebutuhan

    Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep

    Menguraikan masalah-masalah

    Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan

    Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan

    Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan

    Mencari pemecahan sementara

    Meneliti pemecahan dengan hati-hati

    Bergerak terus jika semuanya baik

    Mencapai keberhasilan

    Peluncuranusaha baru

    Yang harus dilakukanolehwirausahawan adalah :

    Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk atau jasa

    Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki

    Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses

    Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi

    Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa

    Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang membedakannya dari pesaing

    Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan merek jasa

    EVALUASIPELUANGUSAHABARU

    PenetapanKelayakanUsaha Baru

    Banyak dana telah dikeluarkan didalam memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wirausahawan

    Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :

    Ø  Pengetahuan pasar yang tidak memadai

    Ø  Kinerja produk yang salah

    Ø  Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif

    Ø  Tidak disadarinya tekanan persaingan

    Ø  Keusangan produk yang terlalu cepat

    Ø  Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat

    Ø  Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihan pada asset tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan

        ide Kewirausahaan

    Menurut Zimmerer, ide-ide ytang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentiifikasikan dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:

    1.      Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif

    2.      Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin

    3.      Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat

    Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu:

    a.       Resiko pasar atau persaingan

    b.      Resiko finansial

    c.       Resiko teknik

    Kreativitas seringkali muncul dalam bentuk ide untukk menghasilkan barang dan jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Ide bias menjadi sebuah peluang dengan cara berikut ini:

    1.      Dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.

    2.      Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.

    3.      Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara melakukan suatu pekerjaan.

    B.SumberPeluang

    Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil.

    Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut:

    1.         Menciptakan produk baru dan berbeda

    Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal prilaku konsumen di pasar. Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan :

    a.    Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan

    b.  Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa.

    Kemampuan untuk memperoleh peluang , sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek :

    a.    Analisis demografi pasar,

    b.    Analisis sifat serta tingkah laku pesaing,

    c.    Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman pesaing yang dapat dianggap dapat menciptakan peluang.

    2.    Mengamati pintu peluang

    Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya :

    a.    Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru,

    b.    Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,

    c.    Dukungan keuangan,

    d.    Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.

    Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.

     Untuk mengetahui kelemahan, kekuatan, dan peluang yang dimiliki pesaing, dan peluang yang dapat kita peroleh, menurut Zimmerer (1996 : 67) ada beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang, yaitu :

    a.    Produk baru harus segera di pasarkan dalam jangka waktu yang relative singkat,

    b.    Kerugian teknik harus rendah,

    c.    Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya

    d.    Pesaing tidak memiliki teknologi canggih,

    e.    Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya,

    f.     Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya.

    3.    Analisis produk dan proses produksi secara mendalam

    Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang di hasilkan memadai atau tidak.

    4.    Menaksir biaya awal

    Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru.

    5.    Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi

    Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:

    a.     Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing

    b.     Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya

    c.     Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru

    Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana. Nilai suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui:

    1.  Inovasi

    Inovasi adalah kemampun yang dimiki seorang keriwira usahaan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk menigkatkan kebutuhan dalam kehidupan.

    Menurut Schumpeter (Dollinger, 2003: 7) dapat mencangkup:

    a)   Penawaranprodukataujasa baru

    Tirto Utomo pendiri AQUA menghadirkan produk air minum (air putih) dalm kemasan di Indonesia.Ide mwmbuat minuman dalam kemasan tersebut muncul setelah seorang rekan bisnisnya terserang diare akibat kekurangan minum air yang tidak hegienis sesaat setelah mereka bermain bulu tangkis di Rawamangun.Pada saat itu air minum dalam kemasan merupakan produk baru yang ditawarkan kepada konsumen Indonesia.

    b)   Penggunaanmetodeatauteknologi baru

    Microsoft meghabiskan dana yang sangat besar setiap tahun nya untuk megembangkan teknologi baru di bidang computer sehigga progam Windows senantiasa memiliki keunggulan di bidang progam-progam pesaing.

    c)    Penciptaanpasarsarana yang baru

    Para pengusaha  penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJKTI) melihat peluang pengirim jasa tenaga kerja professional di bidang pembangunan infrastruktur dan tenaga medis, segera setelah pasukan multinasional memenagkan peperangan dan berhasil mengusir pasukan Irak yang melakiakn invasi ke quait.

    d)   Penghunaansemberpasukanbahan baku dan sumber daya lainnya yang baru

    Salah satu suber daya menejeman yang dapat memberikan kontribusi terhadap kemampuan bersaing perusahaan, adalah sumber daya manusia. 

    e)    Penciptaanbentukorganisasiindustri yang baru

    Organisasi yang baru dapat dibentuk diantaranya melalui pelaksaan merger untuk memperkuat struktur permodalan perusahan mempertinggi kinerja operasi perusahaan melalui penciptaan sinergi di antara perusahaan yang melakukan merger.

    Proses inovasi :

    1.  Wirausahawan melihat adanya kebutuhan 

    2.  Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep 

    3.  Menguraikan masalah-masalah 

    4.  Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan 

    5.  Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan 

    6.  Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan 

    7.  Mencari pemecahan sementara 

    8.  Meneliti pemecahan dengan hati-hati  

    9.  Bergerak terus jika semuanya baik 

            10. Mencapai keberhasilan

    2.    Mengubahtantanganmenjadipeluang

    Menciptakan permintaan melalui penemuan baru. ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar.

    C.GagasanPotensial

    Adapun dalam berwirausaha terdapat gagasan-gagasan yang perlu diperhatikan untuk memulai usaha, yaitu diantaranya:

    1.      Sumber gagasan bagi produk dan jasa baru.

    Sumber gagasan bias berasala dari:

    a.      Kebutuhan dari sumber penemuan yang diketemukan

    b.      Hobi atau kesenangan pribadi yang dapat dikembangkan

    c.      Mengamati kecendrungan-kecendrungan yang ada di lingkungan sekitar

    d.      Mengamati dan menemukan kekurangan-kekurangan dari produk yang telah ada

    e.      Menemukan fungsi lain dari sebuah benda atau alat biasa

    f.       Pemanfaatan produk dari perusahaan lain

    g.      Menemukan benda atau jasa yang tidak terdapat di lingkungan

    2.      Proses perencanaan dan pengembangan produk

    Terdiri atas:

    a.       Tahap Gagasan

    b.      Tahap Konsep

    c.       Tahap Pengembangan Produk

    d.      Tahap Uji Pemasaran

    e.       Tahap Komersialisasi

    3.      Produk yang sesuai untuk perusahaan kecil

    Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan kecil untuk penciptaan suatu produk :

    a.       Untuk pemilihan produk, perusahaan harus memperhatikan pada sumber daya uang, tenaga kerja dan fasilitas yang dimiliki.

    b.      Pemilihan segmen pasar yang memungkinkan.

    c.       Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lain hendaknya sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat para pelanggannya untuk memproduksinya sendiri.

    d.      Tingginya nilai tambah. Keuntungan harus lebih besar dari biaya.

    e.       Rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses.

    4.      Orientasi pemasaran

    Arti penting dari orientasi pemasaran merupakan hal penting, karena penyebab gagalnya bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnya daya saing pasar dari produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karenanya wirausahawan haruslah mengetahui orientasi dari sasaran konsumen yang dituju.

    5.      Matriks produk (pasar)

    5 langkah untuk merumuskan tujuan bauran produk – pasar :

    a.       Pemeriksaan kecenderungan penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk – pasar.

    b.      Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan.

    c.       Pemisahan bidang produk – pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah yang akan tertarik.

    d.      Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah pasaran baru pada bauran.

    e.       Derivasi profil bauran produk – pasar optimum namun realistis didasarkan pada kesimpulan yang dicapai pada langkah 1 sampai 4.

    6.      Kegagalan dalam memilih peluang bisnis baru

    Kurangnya obyektivitas

    a.       Kurangnya kedekatan dengan pasar

    b.      Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai

    c.       Diabaikannya kebutuhan finansial

    d.      Kurangnya diferensiasi produk

    e.       Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai

    Yang harus dilakukan oleh wirausahawan adalah :

    a.       Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk      atau jasa

    b.       Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki

    c.        Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses

    d.       Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi

    e.       Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa

    f.       Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang membedakannya dari pesaing

    g.      Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan merek jasa

    Penegmbangan

    Terdapat  5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:

    1.  Kualitas Produk

    Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar  dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.

    2.  Biaya Produk

    Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut biaya manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.

    3.  Waktu Pengembangan Produk

    Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan.

    4.  Biaya Pengembangan

    Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.

    5.  Kapabilitas Pengembangan.

    Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan datang.

    Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang sudah ada merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada. Kegiatan ini didapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaan produk, dan diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk tersebut.

    Di dalam suatu produk yang akan dikembangkan, tiap – tiap elemen suatu produk mempunyai fungsi – fungsi sendiri. Diantara fungsi – fungsi satu dengan yang lain terkadang ada saling terkait, sehingga suatu fungsi komponen akan menentukan fungsi komponen lainnya.

  • Sejarah Bahasa Indonesia – Lahir dan Perkembangan

    Sejarah bahasa Indonesia sulit untuk dipastikan. Dokumen formal yang pertama kali menyebutkan eksistensi bahasa Indonesia dimulia pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

    Perkembangan Bahasa Indonesia

    A. Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum Merdeka

    Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu di pakai sebagai bahasa penghubung antar suku di Nusantara dan sebagai bahasa yang di gunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam Nusantara dan dari luar Nusantara.

    Perkembangan dan pertumbuhan Bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan-peninggalan misalnya:

    1. Tulisan yang terdapat pada batu Nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380
    2. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang pada tahun 683.
    3. Prasasti Talang Tuo, di Palembang pada Tahun 684.
    4. Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada Tahun 686.
    5. Prasati Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada Tahun 688.

    Dan pada saat itu Bahasa Melayu telah berfungsi sebagai:

    1. Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisia aturan-aturan hidup dan sastra.
    2. Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di indonesia
    3. Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun pedagang yang berasal dari luar indonesia.

    Bahasa resmi kerajaan.

    Bahasa melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara, serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya karena bahasa Melayu mudah di terima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan. Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia, oleh karena itu para pemuda indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa indonesia. (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).

    B. Masa Kemerdekaan

    Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar:

    1. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia.
    2. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
    3. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

    Ikrar para pemuda ini di kenal dengan nama “Sumpah Pemuda”. Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia di nyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 di sahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 di sebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia,(pasal 36). Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa indonesia di pakai oleh berbagai lapisan masyarakat indonesia.

    Peresmian Nama Bahasa Indonesia

    Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahas persatuan bangsa indonesia. Bahasa indonesia di resmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagi bahasa kerja. Dari sudut pandang Linguistik, bahasa indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu-Riau dari abad ke-19.

    Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaannya sebagi bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan “Bahasa Indonesia” di awali sejak di canangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan “Imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap di gunakan.

    Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang di gunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, bahasa indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Meskipun di pahami dan di tuturkan oleh lebih dari 90% warga indonesia, bahasa indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di indonesia sebagai bahasa Ibu. Penutur Bahasa indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) atau mencampur adukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa Ibunya.

    Meskipun demikian , bahasa indonesia di gunakan di gunakan sangat luas di perguruan-perguruan. Di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa indonesia di gunakan oleh semua warga indonesia. Bahasa Melayu dipakai dimana-mana diwilayah nusantara serta makin berkembang dengan dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai didaerah-daerah diwilayah nusantara dalam pertumbuhan dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosa kata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.

    Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek. Perkembangan bahasa Melayu diwilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komikasi rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antar perkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia dalam sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Untuk memperoleh bahasa nasionalnya, Bangsa Indonesia harus berjuang dalam waktu yang cukup panjang dan penuh dengan tantangan.

    Perjuagan demikian harus dilakukan karena adanya kesadaran bahwa di samping fungsinya sebagai alat komunikasi tunggal, bahasa nasional sebagai salah satu ciri cultural, yang ke dalam menunjukkan sesatuan dan keluar menyatakan perbedaan dengan bangsa lain.

    Ada empat faktor yang menyebabkan Bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia, yaitu:

    1. Bahasa melayu adalah merupakan Lingua Franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan.
    2. Sistem bahasa melayu sederhana, mudah di pelajari karena dalam bahasa melayu tidak di kenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
    3. Suku Jawa, Suku Sunda, dan Suku2 yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa melayu menjadi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional.
    4. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk di pakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.

    2. Kedudukanbahasa Indonesia sebagaibahasanasional dan bahasa Negara   berserta fungsinya
    Sebagai Bahasa Nasional 

    Tanggal 28 Oktober 1928, pada hari “Sumpah Pemuda” lebih tepatnya, Dinyatakan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional memilki fungsi-fungsi sebagai berikut :

    1. Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional.
    2. Bahasa Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa.
    3. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.
    4. Bahasa Indonesia sebagai Pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.

    adapun penjelasanya :

    1. Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional.
    Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakan nya bahasa indonesia dalam bulir-bilir Sumpah Pemuda. Yang bunyinya sebagai berikut :
    Kami poetera dan poeteri Indonesia

    mengakoe bertoempah darah satoe, Tanah Air Indonesia.
    Kami poetera dan poeteri Indonesia

    mengakoe berbangsa satoe,
    Bangsa Indonesia.
    Kami poetera dan poeteri Indonesia
    mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia.

    2. Bahasa Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa.
    Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan negara-negara lain yang terjajah, mereka harus belajar dan menggunakan bahasa negara persemakmurannya. Contohnya saja India, Malaysia, dll yang harus bisa menggunakan Bahasa Inggris.3. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.
    Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi. Misalnya saja Buku, Koran, Acara pertelevisian, Siaran Radio, Website, dll. Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini juga berkaitan dengan Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.
    4.Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.
    Agar semua bangsa indonesia memiliki bahasa pemersatu dalam berkomunikasi walaupun berbeda – beda asal,suku,ras dan adat

    Sebagai Bahasa Negara

    Dalam UUD 1945 bab XV, pasal 36, telah ditetapan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara. Dengan demikian, selain berkedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa negara.

    Pada tanggal 25-28 Februari 1975, Hasil perumusan seminar polotik bahasa Nasional yang diselenggarakan di jakarta. berikut fungsi dan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara adalah :1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.
    2. Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
    3. Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
    4. Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.

    adapun penjelasanya :

    1. Bahasa resmi kenegaraan

    Dalam kaitannya dengan fungsi ini bahasa Indonesia dipergunakan dalam adminstrasi kenegaraan, upacara atau peristiwa kenegaraan baik secara lisan maupun dalam bentuk tulisan, komunikasi timbal-balik antara pemerintah dengan masyarakat. Dokumen-dokumen dan keputusankeputusan serta surat-menyurat yang dikeluarkan oleh pemeritah dan badanbadan kenegaraan lain seperti DPR dan MPR ditulis di dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan di dalam bahasa Indonesia. Demikian halnya dengan pemakaian bahasa Indonesia oleh warga masyarakat kita di dalam hubungannya dengan upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan.

    Suhendar dan Supinah (1997) menyatakan bahwa untuk melaksanakan fungsinya sebagai bahasa resmi kenegaraan dengan sebaikbaiknya, pemakaian bahasa Indonesia di dalam pelaksanaan adminstrasi pemerintahan perlu senantiasa dibina dan dikembangkan, penguasaan bahasa Indonesia perlu dijadikan salah satu faktor yang menentukan di dalam pengembangan ketenagaan seperti penerimaan karyawan baru, kenaikan pangkat baik sipil maupun militer, dan pemberian tugas-khusus

    baik di dalam maupun di luar negeri.

    2. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan

    Sebagai bahasa pengantar, bahasa Indonesia dipergunakan dilembaga-lembaga pendidikan baik formal atau nonformal, dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Masalah pemakaian bahasa Indonesia sebagai satu-satunya bahasa pengantar di segala jenis dan tingkat pendidikan di seluruh Indonesia, menurut Suhendar dan Supinah (1997), masih merupakan masalah yang meminta perhatian.

    3. Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah

    Dalam hubungannya dengan fungsi ini, bahasa Indonesia tidak hanya dipakai sebagai alat komunikasi timbal-balik antara pemerintah dengan masyarakat luas atau antar suku, tetapi juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang keadaan sosial budaya dan bahasanya sama.

    4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi

    Dalam kaitan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita membina serta mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memiliki identitasnya sendiri, yang membedakannya dengan bahasa daerah. Dalam pada itu untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, baik dalam bentuk penyajian pelajaran, penulisan buku atau penerjemahan, dilakukan dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian masyarakat bangsa kita tidak

    tergantung sepenuhnya kepada bangsa-bangsa asing di dalam usahanya untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern serta untuk ikut serta dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terkait dengan hal itu, Suhendar dan Supinah (1997) mengemukakan bahwa bahasa Indonesia adalah atu-satunya alat yang memungkinkan kita membina serta mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dari kebudayaan daerah.

  • Contoh Identifikasi, Analisis dan Rumusan Masalah

    1.    Identifikasi masalah                

    Identifikasi masalah merupakan proses menemucirikan bukti-bukti adanya masalah dengan memaparkan apa yang ideal dan faktualnya. Beranjak dari latar belakang yang telah dibahas tadi, peneliti mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan, diantaranya:

    a.    Pentingnya keterampilan  mengajar bagi para guru praktikan untuk  meningkatan kualitas pembelajaran

    b.    Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan mengoptimalisasikan keterampilan mengajar guru

    c.    Kegitan PLP sebagai kegiatan untuk pelatihan dan pembinaan untuk menghasilkan tenga pendidik yang profesional.

    2.    Analisis masalah

                   Analisis masalah adalah kajian sementara untuk mengetahui penyebab timbulnya masalah,serta alternatif pemecahan masalah tersebut. Berdasarkan hasil identifikasi masalah,sesuai dengan pengertian analisis masalah dapat yang dapat di simpulkan adalah merosotnya kualitas pembelajaran karena rendahnya kualitas keterampilan guru dalam pembelajaran sehingga dibutuhkan suatu pelatihan untuk  meningkatkan kualitas interaksi pembejaran khususnya dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa bagi para calon tenaga pendidik atau guru praktikan

    3.    Rumusan masalah

                 Dengan memperhatikan identifikasi masalah di atas maka dapat

    disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:

    1.      Bagaimana ketrampilan mengajar guru praktikan saat ini?

    2.      Bagaimana interaksi pembelajaran dan aktivitas belajar siswa dikelas

    3.      Seberapa besar hubungan keterampilan mengajar guru dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas

  • Makalah BK Etika Pergaulan

    BK Etika Pergaulan

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Pergaulan yang berarti hidup bermasyarakat perlu latihan sejak dini, bahkan sejak seseorang mengenal orang lain di luar dirinya sendiri. Sejak usia anak-anak hingga menjadi orang dewasa, bahkan orang tua sekalipun dalam kehidupannya tidak lepas dari apa yang disebut dengan pergaulan. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam pergaulan, yaitu kemungkinan diterima secara baik atau ditolak oleh kelompok, lingkungan, bahkan di dalam masyarakat luas pada umumnya. Jika seseorang di dalam bergaul dapat diterima dengan baik di dalam komunitasnya, maka seseorang itu akan lebih percaya diri, timbul semangat untuk lebih berkarya dan berprestasi. Harga diri akan meningkat dengan sendirinya. Penghargaan demi penghargaan akan diperoleh dan kepercayaan akan terus meningkat yang datang dari komunitasnya. Meskipun demikian diperlukan pengendalian diri dengan: selalu mendekatkan diri kepasa Tuhan Yang Maha Esa seraya memohon petunjukNya agar selalu diberikan bimbingan ke arah yang lebih baik.

    Lingkungan masyarakat merupakan barometer/tolak ukur seseorang, apakah sikap, tutur kata dan perilaku seseorang dapat diterima oleh masyarakat luas atau tidak sesuai dengan norma dan tata nilai di dalam masyarakat itu sendiri.

    Keterampilan bergaul dapat dilihat sejak kanak-kanak hingga dewasa. Ketika masih kanak-kanak seseorang suka berkenalan dengan cara yang paling sederhana, yaitu tersenyum dan menyapa kawan-kawan yang baru dijumpainya.  Ini merupakan awal terbentuknya rasa percaya diri dengan dunia pergaulan dilingkungannya yaitu dunia anak. Sampai saatnya seseorang memasuki dunia remaja dan dewasa, untuk belajar sesuai dengan usianya, karena pergaulan akan membawa kesuksesan di masa yang akan datang.

    2.  TUJUAN

    A.   Untuk menjelaskan pengertian etika pergaulan.

    B.   Untuk mengetahui cara-cara bersikap dalam pergaulan.

    C.   Untuk mengetahui prinsip – prinsip pergaulan.

    D.  Untuk melaksanakan etika pergaulan.

    E.   Untuk mengetahui upaya mewujudkan pola pergaulan yang sehat.

    3. MANFAAT

    a)      Menambah ilmu dan wawasan mengenai etika pergaulan

    b)      Menambah ilmu dan pengetahuan tentang pergaulan yg sehat

    c)      Menambah pengetahuan tentang prinsip – prinsip pergaulan

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. PENGERTIAN ETIKA DAN ETIKET

    PENGERTIAN ETIKA

    Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan

    1. etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).
    2. dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama (Poerwadarminta, sejak 1953 – mengutip dari Bertens,2000), etika mempunyai arti sebagai : “ilmu        pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)”.
    3. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti :
    4. nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. (K.Bertens, 2000).

    ·         ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral    (akhlak);

    ·         kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;

    1. Misalnya, jika orang berbicara tentang etika orang Jawa, etika agama Budha, etika Protestan dan sebagainya, maka yang dimaksudkan etika di sini bukan etika sebagai ilmu melainkan etika sebagai sistem nilai. Sistem nilai ini bisa berfungsi dalam hidup manusia perorangan maupun pada taraf sosial. (K.Bertens, 2000).

    6.      Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal

    7.      erminius Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang memperlajari masalah atau tindakan amnesia.

    8.      Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas dan nilai-nilai tentang yang dianggap baik dan buruk) yang begitu saja diterima dalam suatu masyarakat dan sering kali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan metodis. Etika di sini sama artinya dengan filsafat moral.

    9.      Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

    PENGERTIAN ETIKET

    istilah etiket berasal dari Etiquette(Perancis) yang berarti dari awal suatu kartu undangan yang biasanya dipergunakan semasa raja-raja di Perancis mengadakan pertemuan resmi, pesta dan resepsi un tuk kalangan para elite kerajaan atau bangsawan.

    Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diberikan beberapa arti dari kata “etiket”, yaitu :

    1. Etiket (Belanda) secarik kertas yang ditempelkan pada kemasan barang-barang (dagang) yang bertuliskan nama, isi, dan sebagainya tentang barang itu.
    2. Etiket (Perancis) adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik.

    Bertens dalam bukunya yang berjudul “Etika” (2000)

    1. Etiket menyangkut cara (tata acara) suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Misal : Ketika saya menyerahkan sesuatu kepada orang lain, saya harus menyerahkannya dengan menggunakan tangan kanan. Jika saya menyerahkannya dengan tangan kiri, maka saya dianggap melanggar etiket.
    2. Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri (ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar kita atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Misal : Saya sedang makan bersama bersama teman sambil meletakkan kaki saya di atas meja makan, maka saya dianggap melanggat etiket. Tetapi kalau saya sedang makan sendirian (tidak ada orang lain), maka saya tidak melanggar etiket jika saya makan dengan cara demikian.
    3. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan, bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Misal : makan dengan tangan atau bersendawa waktu makan.
    4. Etiket memandang manusia dari segi lahiriah saja. Orang yang berpegang pada etiket bisa juga bersifat munafik. Misal : Bisa saja orang tampi sebagai “manusia berbulu ayam”, dari luar sangan sopan dan halus, tapi di dalam penuh kebusukan.

    B. PERBEDAAN ETIKET DAN ETIKA

    1. Etika
    2. menyangkut cara perbuatan yazng harus dilaksanakan oleh seseorang atau kelompok tertentu;
    3. memberikan norma tentang perbuatan itu sendiri;
    4. menyangkut apakah suatu perbuatan bias dilakukan antara ya dan tidak;
    5. tidak memperhatikan orang lain atau tidak;
    6. jauh bersifat mutlak;
    7. prinsip sangat universal dan tidak bisa ada proses tawar-menawar;
    8. lebih menyangkut aspek internal manusia;
    9. dalam hal perilaku etik, manusia tidak bisa  bersifat kontradiktif;
    1. Etiket
    2. memberikan dan menunjukkan cara yang tepat dalam bertindak;
    3. hanya berlaku dalam pergaulan social;
    4. selalu berlaku ketika ada orang lain;
    5. bersifat relative / terjadi keragaman dalam penafsiran;
    6. hanya menyangkut segi lahiriah saja;
    7. dalam hal etiket orang dapat munafik;

       Jadi dapat disimpulkan bahwa perbedaan etiket dan etika yaitu:

    1.            Etiket menyangkut cara (tata acara) suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Misal : Ketika saya menyerahkan sesuatu kepada orang lain, saya harus menyerahkannya dengan menggunakan tangan kanan. Jika saya menyerahkannya dengan tangan kiri, maka saya dianggap melanggar etiket.Etika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri. Misal : Dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri. “Jangan mencuri” merupakan suatu norma etika. Di sini tidak dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengan tangan kanan atau tangan kiri.

    2.            Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri (ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar kita atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Misal : Saya sedang makan bersama bersama teman sambil meletakkan kaki saya di atas meja makan, maka saya dianggap melanggat etiket. Tetapi kalau saya sedang makan sendirian (tidak ada orang lain), maka saya tidak melanggar etiket jika saya makan dengan cara demikian. Etika selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau bersama orang lain. Misal: Larangan mencuri selalu berlaku, baik sedang sendiri atau ada orang lain. Atau barang yang dipinjam selalu harus dikembalikan meskipun si empunya barang sudah lupa.

    3.            Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan, bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Misal : makan dengan tangan atau bersendawa waktu makan. Etika bersifat absolut. “Jangan mencuri”, “Jangan membunuh” merupakan prinsip-prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar.

    4.            Etiket memandang manusia dari segi lahiriah saja. Orang yang berpegang pada etiket bisa juga bersifat munafik. Misal : Bisa saja orang tampil sebagai “serigala berbulu domba”, dari luar sangat sopan dan halus, tapi di dalam penuh kebusukan. Etika memandang manusia dari segi dalam. Orang yang etis tidak mungkin bersifat munafik, sebab orang yang bersikap etis pasti orang yang sungguh-sungguh baik.

    C. MEMAHAMI ETIKA DAN PRINSIP ETIKA

              Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai praksis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, tetapi mempersoalkan bagimana manusia harus bertindak

    Etika merupakan ilmu tentang norma, nilai, dan ajaran moral. Etika merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran moral. Pemikiran filsafat mempinyai cirri khas, yaitu bersifat rasional, kritis, mendasar, sisitematik, dan normatife

    .

    D. PRINSIP –PRINSIP ETIKA PERGAULAN

    1. Hak dan kewajiban

    Hak kita memang layak untuk kita tuntut, tetapi juga jangan sampai meningglkan kewajiban kita sebagai makhluk social.

    1. Tertib dan Disiplin

    Selalu tertib dan disiplin dalam melakukan setiap aktifitas. Disiplin waktu supaya tidak keteteran dalam membagi waktu yg kita punyai.

    1. Kesopanan

    Senantiasa menjaga sopan santun, baik dengan teman sebaya atau orang tua dan juga guru dimanapun dan kapan pun

    1. Kesederhanaan

    Bersikaplah sederhana dan menurut ajaran agama yg kita anut dianut masing-masing.

    1. Kejujuran

    Jujur akan membawa kita kedalam kebenaran. Bersikaplah jujur walaupun itu pahit

    1. Keadilan

    Senantiasa bersikap adil dalam pergaulan. Tidak membeda-bedakan teman.

    1. Cinta Kasih

    Saling mencintai dan menyayangi teman agar ita terhindar dari permusuhan.

    1. Suasana dan Tempat Pergaulan Kita

    Ini sangat penting juga bagi kita dan harus menjadi bahan pertimbangan serta perhatian kita semua.

    E. MELAKSNAKAN PRINSIP – PRINSIP ETIKA PERGAULAN

    Etika juga dapat dipergunakan sebagai tolok ukur kepribadian seseorang. Etika dapat dibentuk melalui berbagai cara, antara lain dengan pergaulan, pendidikan, lingkungan dan kebiasaan.

    Yang harus diperhatikan dalam etika pergaulan baik dengan orang sebaya, dibawah maupun yang diatas kita baik disisi sosial maupun usia adalah prinsip saling menghormati. Dengan etika yang baik dapat dipastikan bahwa seseorang akan dapat diterima dengan baik dalam pergaulan sehari-hari.

    Hal mendasar dalam etika pergaulan adalah :

    1. Bersikap sopan santun dan ramah

    2. Perhatian terhadap orang lain

    3. Mampu menjaga perasaan orang lain

    4. Toleransi dan rasa ingin membantu

    5. Mampu mengendalikan emosi diri

    Dalam etika pergaulan penampilan seseorang dapat memberikan kesan yang baik atau sebaliknya. Penampilan yang menarik dan memikat merupakan modal untuk dapat meraih sukses dalam pergaulan. Penampilan yang menarik dan memikat dapat diperoleh dangan cara:

    1. Memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri

    2. Memahami bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan

    3. Menjauhkan diri dari rasa minder dan rendah diri

    4. Bersikap wajar, tidak “over atau under confidence

    BAB III

    PENUTUP

    1.1 Kesimpulan

    Dalam pergaulan sehari-hari etika atau tata karma sangat diperlukan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam bergaul dikehidupan masyarakat.

    1.2. Saran

                Maka dari itu, kita sebagai orang yang berpendidikan sebaiknya menjaga ucapan dan perbuatan sebelum melakukannya.

                Dalam pergaulan kita seharusnyatidak membeda-bedakan sesama  manusia karena semua manusia sama dan kita juga harus menjunjung tinggi asas kesopanan dan kesusilaan sesuai dengan adat ketimuran dan diisi dengan kegiatan yang bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani maupun rohani yang sehat

  • Makalah Pergaulan Sehat dan Tidak Sehat

    Makalah Pergaulan Sehat dan Tidak Sehat

    Contoh makalah pendidikan dengan judul Pergaulan sehat dan tidak sehat. Makalah ini membahas tentang jenis-jenis pergaulan tidak sehat di kalangan remaja.

    Pergaulan Sehat dan Tidak Sehat

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Remaja adalah masalah transisi seseorang mulai dari tidak mengenal diri sendiri menjadi mencari jati diri. Salah satu hal yang berpengaruh dalam pembentukan jati diri remaja adalah pergaulan yang dilakukan.

    Proses pergaulan remaja secara umum dapat dikategorikan ke dalam dua jenis yakni pergaulan sehat dimana pergaulan ini berjalan sesuai dengan norma, nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku secara umum. Pergaulan ini membuat remaja berjalan sebagaimana mestinya yang dipenuhi dengan prestasi dan persiapa menghadapi masa yang akan datang.

    Hanya saja, pergaulan tidak selamanya sehat. Ada juga jenis pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan ini mengantarkan remaja pada kegiatan-kegiatan yang bersifat negatif. Jika tidak ditangani dengan baik akan berubah menjadi kenakalan remaja.


    Bagaimana kita dapat mengupayakan agar para remaja memiliki pergaulan yang baik yang sehat sehinggga kualitas hidupnya akan meningkat sebagai pondasi untuk tumbuh menjadi dewasa sehingga tidak mudah terjerumus ke dalam pergaulan kurang baik atau kurang sehat. Dalam hal ini Peran orang-orang disekitarnya juga akan mempengaruhi pergaulan remaja, dirumah peran dari orang tua membantu membentuk karakter anak supaya menjadi lebih baik, di sekolah guru juga membantu pembentukan karakter siswa.Lingkungan adalah salah satu penyebab pergaulan remaja itu baik atau menyimpang, karena remaja itu banyak menghabiskan waktu mereka bermain setelah pulang sekolah jadi otomatis mereka lebih banyak berinterkasi sosial dengan lingkungan umum.

    Dalam kehidupan sosial ada berbagai bentuk pergaulan, ada yang sehat ada pula yang dikategorikan pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan sehat adalah pergaulan yang membawa pengaruh positif bagi perkembangan kepribadian seseorang. Sebaliknya pergaulan tidak sehat mengarah kepada pola perilaku yang merugikan bagi perkembangan dirinya sendiri maupun dampaknya bagi orang lain.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa pengertian pergaulan sehat?
    2. Bagaimana bentuk – bentuk pergaulan sehat?
    3. Apa yang bisa dilakukan agar mempunyai pergaulan yang sehat?
    4. Apa pengaruh positif dan negatif dari pergaulan?

    C. Tujuan

    Makalah ini kami buat dengan bertujuan agar remaja-remaja masa kini terarah pergaulanny yaitu dengan melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar.

    Dan supaya agar remaja tidak terjebak di dalam pergaulan bebas. Maka dari itu perlu kiranya remaja membentengi diri dengan iman yang kuat.

    Bab II. Pembahasan

    A. Pergaulan Sehat

    Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi sosial yang terjalin antara individu dalam lingkungan sosialnya. Kuat lemahnya suatu interaksi sosial mempengaruhi erat tidaknya pergaulan yang terjalin. Seorang anak yang selalu bertemu dan berinteraksi dengan orang lain dalam jangka waktu relatif lama akan membentuk pergaulan yang lebih. Beda dengan orang yang hanya sesekali bertemu atau hanya melakukan interaksi sosial secara tidak langsung.

    Menurut Abdul Halim (dalam Mulyaningtyas dan hadiyanto, 2007) pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang ekstrem, yaitu terlalu sensitive (menutup diri) atau terlalu bebas. Konsep pergaulan semestinya lebih di tekankan kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin persaudaraan serta menambah wawasan.

    Dalam kehidupan sosial ada berbagai bentuk pergaulan, ada yang sehat ada pula yang dikategorikan pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan sehat adalah pergaulan yang membawa pengaruh positif bagi perkembangan kepribadian seseorang. Sebaliknya pergaulan tidak sehat mengarah kepada pola perilaku yang merugikan bagi perkembangan dirinya sendiri maupun dampaknya bagi orang lain.

    Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah kepada pembentukan kepribadian yang sesuai dengan nilai dan norma sosial, kesusilaan dan kesopanan yang berlaku.

    1. Prinsip Pergaulan sehat
    1. Adanya kesadaran beragama bagi remaja Bagi anak remaja sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama. Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan, bahwa anak-anak remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami norma-norma agama. Oleh karena itu, kita harus memiliki kesadaran beragama agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat.
    2. Memiliki rasa setia kawan agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik, peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran inilah yang dapat membuat kehidupan remaja masyarakat menjadi tentram.
    3. Memilih teman maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman yang pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.
    4. Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif bagi mereka yang mengisi waktu senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya novel/komik seks), maka hal itu akan berbahaya, dan dapat menghalang mereka untuk berbuat baik. Maka dari itu, jika ada waktu senggang kita harus mengisinya dengan hal-hal yang positif. Misalnya menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.
    5. Antara laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja harus menjaga jarak dengan lawan jenisnya. Misalnya, jangan duduk terlalu berdekatan karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
    6. Menstabilkan emosi Jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi. Harus sabar dengan cara menenangkan diri. Harus menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan amarah/emosi.
    2. Terlibat dalam Pergaulan Sehat

    Cara bisa dilakukan agar remaja mempunyai pergaulan yang sehat dan Baik:

    • Adanya bimbingan agama sedini mungkin sehingga anak mempunyai kontrol perilaku yang kuat dalam pergaulan apabila melakukan kesalahan agar merasa takutnya kepada Tuhan.
    • Memberikan kasih sayang dan perhatian yang cukup baik dari keluarga maupun lingkungan sekitarnya.
    • Memberikan suatu pengawasan, teman temannya siapa tempat bermainnya dimana. Termasuk pengawasan dalam penggunaan media yang saat ini berkembang sangat pesat.
    • Cobalah untuk mengenali bakat dan minat sehingga bisa menyalurkannya dengan positif dalam pergaulan yang baik.
    3. Menciptkana suasan Pergaulan sehat Remaja

    Cara agar menciptakan pergaulan yang sehat pada remaja

    Ada beberapa cara. Diantaranya adalah :

    • Adanya kesadaran beragama bagi remaja – Bagi anak remaja sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama. Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan, bahwa anak-anak remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami norma-norma agama. Oleh karena itu, kita harus memiliki kesadaran beragama agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat.
    • Memiliki rasa setia kawan -Agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik, peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran inilah yang dapat membuat kehidupan remaja masyarakat menjadi tentram.
    • Memilih teman- Maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman yang pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.
    • Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif -Bagi mereka yang mengisi waktu senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya novel/komik seks), maka hal itu akan berbahaya, dan dapat menghalang mereka untuk berbuat baik. Maka dari itu, jika ada waktu senggang kita harus mengisinya dengan hal-hal yang positif. Misalnya menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.
    • Antara laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu -Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja harus menjaga jarak dengan lawan jenisnya. Misalnya, jangan duduk terlalu berdekatan karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
    • Menstabilkan emosi – Jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi. Harus sabar dengan cara menenangkan diri. Harus menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan amarah/emosi.
    4. Pengaruh Positif Pergaulan

    Pergaulan merupakan ajang sosialisasi bagi individu dalam mengenal lingkungan sosialnya. Melalui pergaulan diperoleh manfaat sebagai berikut:

    1. Lebih mengenal nilai-nilai dan norma social yang berlaku sehingga mampumembedakan mana yang pantas dan mana yang tidak dalam melakukan sesuatu.
    2. Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang sekaligus menyadari bahwa manusia memiliki keunikan yang masing-masing perlu dihargai
    3. Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang sehingga mampu meningkatka rasa percaya diri
    4. Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima di berbagai lapisan masyarakat sehingga bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu yang pantas diteladani
    5. Upaya Untuk Menanggulangi Pengaruh Negatif

    Ibarat orang yang terlanjur sakit atau terserang penyakit, tidaklah mudah mengembalikan situasi seperti semula. Tindakan pengobatan atau terapi yang terus menerus diperlukan untuk mengembalikan kondisi pribadi yang terlanjur menyimpang akibat pengaruh pergaulan negatif.

    Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh negatif yang terlanjur mencemari diri individu:

    1. Membakitkan kesadaran kepada yang bersangkutan bahwa apa yang telah ia lakukan adalah menyimpang. Kadangkala perilaku menyimpang tidak menyadari bahwa apa yang telah ia lakukan salah. Jika dari yang bersangkutan belum ada kesadaran bahwa apa yang dilakukan selama ini keliru adalah sia-sia. Misalnya, anak yang tidak menyadari bahwa merokok itu tidak baik bagi kesehatannya akan sulit untuk diarahkan agar ia menjauhi rokok.
    2. Memutuskan rantai yang menghubungkan antara individu dengan lingkungan yang menyebabkan ia berperilaku menyimpang. Hal ini dapat dilakukan dengan memindahkan individu tersebut dari lingkungan pergaulannya dan membawa ke kancah pergaulan baru. Hal ini tidaklah mudah, sebab kadangkala yang bersangkutan tidak mampu menyesuaikan diri di tempat lingkungannya yang baru atau justru lingkungan baru yang tidak mampu menerimanya.
    3. Melakukan pengawasan melakat sebagai control secara terus-menerus agar anak terhindar dari perilaku yang menyimpang. Pengawasan harus dilakukan oleh orang yang disegani, sehingga anak tidak berani mengulangi perbuatannya yang salah.
    4. Melakukan kegiatan konseling atau pemberian nasihat secara persuasive, sehingga anak tidak merasa bahwa ia dibawah proses pembimbingan. Melibatkan anak dalam kegiatan keagamaan sesuai dengan keyakinan yang ia anut merupakan salah satu cara yag dapat dilakukan untuk membuka pikitan anak mengenai apa yang baik dan apa yang buruk.

    B. Pergaulan Tidak Sehat

    Pergaulan tidak sehat atau biasa disebut pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang. “Bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar, baik di lingkungan maupun dari media massa.

    Dari segi bahasa, pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi, pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.

    1. Penyebab Pergaulan Tidak Sehat

    Penyebab pergaulan bebas bermacam-macam. Berikut adalah beberapa diantaranya.

    a. Agama dan iman

    Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama, hidup mereka akan kacau karena mereka tidak mempunyai landasan hidup. Agama dan keimanan dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama, individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Remaja yang ikut ke dalam pergaulan tidak sehat ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik.

    b. Perubahan Zaman

    Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.

    c. Kesenjangan

    Kesenjangan ekonomi dan pertunjukan kemewahan di media massa memungkinkan seseorang terpicu untuk ikut bermewah mewahan tanpa melihat kemampuan ekonominya. Akibatnya, tidak jarang yang menempuh jalan sesat guna memenuhi kehidupan mewahnya.

    Kesenjangan pendapat antara orang tua dan remaja mengandung arti bahwa sebagian remaja Indonesia masih memiliki pandangan bahwa orang tua mereka ketinggalan zaman dalam urusan orang muda. Remaja cenderung meninggalkan orang tua dalam menentukan bagaimana mereka akan bergaul.

    d. Kurang kontrol

    Berkurangnya kontrol terhadap remaja dapat mengakibatkan lepas kontrol sehingga tidak jarang sesuatu sudah terlambat. Remaja menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal, ketika sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat.

    Tanda-tanda

    Tanda-tanda Pergaulan Sehat

    • Berakhlaq mulia
    • Senantiasa memiliki prasangka baik
    • Pemaaf
    • Jauh dari rasa iri dan dengki
    • Memiliki sifat malu
    • Berusaha menepati janji
    • Sopan dalam bertutur kata
    • Selalu senyum dan mengucap salam saat bertemu
    • Selalu mengingat pada kebaikan
    • Mengunjungi teman yang sedang terkena musibah
    • Membantu teman yang kesusahan
    • Memberi nasihat baik
    • Tidak membicarakan aib teman atau saudaranya

    Tanda-tanda Pergaulan Tidak Sehat

    • Suka menghamburkan harta untuk hal yang tidak baik
    • Sering menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji
    • Munafik (Kalau berkata dusta; Kalau berjanji ingkar; Kalau diberi amanat Khianat; Kalau bersumpah palsu)
    • Rasa ingin mencoba dan merasakan
    • Perubahan emosi
    • Perubahan pikiran
    • Perubahan lingkungan pergaulan
    • Perubahan tanggung jawab
    • Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar
    • Emosional, selalu ingin melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba hal negatif

    Dampak pergaulan tidak sehat

    Terdiri pergaulan tidak sehat memberikan pengaruh besar terhadap diri sendiri, orang tua, dan lingkungan. Pengaruh tersebut antara lain seperti berikut.

    · Pergaulan bebas

    Adalah perilaku menyimpang yang melewati batas-batas norma ketimuran yang ada.

    • Ketergantungan obat Konsumsi obat-obat terlarang sampai akhirnya mengalami ketergantungan obat.
    • Menurunnya derajat kesehatan
    • Meningkatkan kriminalitas
    • Merenggangkan hubungan keluarga
    • Menyebabkan penyakit
    • Menurunnya prestasi

    Pencegahan

    Untuk menumbuhkan kesadaran akan bahaya pergaulan tidak sehat, remaja perlu diberi pendidikan mengenai dampak pergaulan tidak sehat dan memberi pendidikan kerokhanian agar mereka sadar tentang apa akibat yang akan ditimbulkan dari pergaulan tidak sehat, baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan.

    Pembentuk jati diri yang utama adalah lingkungan. Lingkungan yang sehat akan melahirkan remaja yang sehat pula, tetapi sebaliknya lingkungan yang kurang baik akan membentuk pribadi remaja yang kurang sehat. Lingkungan yang kurang baik juga bisa menjerumuskan remaja kepada pergaulan tidak sehat.

    Remaja yang sudah masuk ke dalam lingkungan yang salah akan sulit sekali untuk kembali ke dalam lingkungan yang baik karena anak usia remaja memiliki jiwa dan pikiran yang masih labil. Untuk itu, peran orang tua dan lingkungan terdekat sangat diperlukan dalam menciptakan remaja yang baik.

    Hal-hal yang perlu dilakukan agar remaja mempunyai pergaulan yang sehat dan baik.

    1. Membekali diri dengan bimbingan agama sedini mungkin agar mempunyai kontrol perilaku yang kuat dalam pergaulan.
    2. Di saat akan keluar rumah, biasakan untuk meminta izin dan jelaskan tujuan kepergian dan dengan siapa perginya serta pulang jam berapa agar orang tua tahu.
    3. Salurkan bakat dan minat dalam hal-hal positif.
    4. Yakinlah bahwa aturan yang diberikan orang tua/guru bukan bermaksud mengekang tetapi untuk kebaikan masa depan.
    5. Biasakan bicara dengan orang tua, ceritakan tentang kejadian yang sudah dialami, jadikan orang tua atau guru sebagai tempat mencurahkan isi hati.
    6. Mari menjadi pelopor remaja penganut pergaulan sehat.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Menurut Abdul Halim (dalam Mulyaningtyas dan hadiyanto, 2007) pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang ekstrem, yaitu terlalu sensitive (menutup diri) atau terlalu bebas. Konsep pergaulan semestinya lebih di tekankan kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin persaudaraan serta menambah wawasan.

    Dalam menciptakan pergaulan yang sehat serta baik pada remaja itu di awali dari remaja itu sendiri. Tetapi remaja juga memerlukan dukungan dari orang-orang sekitarnya mulai dari orang tua dan teman-teman.Pergaulan yang baik adalah pergaulan yang dapat membimbing remaja untuk menjadi pribadi yang sopan,berguna bagi orang tua ,lingkungan dan bangsa.Pergaulan yang baik dapat membedakan mana hal-hal yang baik dan buru dalam bergaul dan adanya batasan-batasan tertentu dalam bergaul sehingga remaja sudah sesuai aturan.pergaulan yang baik senantiasa memberi motivasi untuk remaja untuk meraih cita-citanya sehingga tidak ada waktu untuk hal-hal yang tidak berguna bagi mereka,walaupun begitu mereka pun tetap bermain demi merefresing otak dan pikiran mereka tetapi dengan hal-hal yang wajar saja seperti menghabiskan waktu dimall atau menonton bioskop.Karena Remaja yang sudah bergaul dengan baik akan selalu mengingat tanggung jawab mereka seperti tanggung jawab sebagai anak dan murid disekolah.

    B. Saran

    Pergaulan yang sehat terdapat pada lingkungan dimana kita berteman dengan orang-orang yang baik, yang mengarah kepada positif. Untuk pendapatkan pergaulan yang sehat hendaklah memilih dalam berteman. Berteman boleh dengan siapa saja, namun ada batas-batasan tertentu, sehingga kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

  • Makalah Pasar Bebas

    Pasar Bebas

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Perekonomian Indonesia pada saat ini dihadapkan dengan sistem perdagangan bebas. Padahal Indonesia belum siap menghadapi perdagangan bebas, sebab nilai-nilai dasar seperti kejujuran, disiplin, visioner, kerjasama, tanggung jawab, peduli dan adil, belum menjadi landasan para pelaku industri atau ekonomi. Jadi rakyat, para pelaku industri dan ekonomi di Indonesia tidak siap untuk menerima perdagangan bebas.

    Berdasarkan data menurut Periode 2009 bahwa di Indonesia hanya terdapat 7% generasi muda yang memiliki mental menjadi pengusaha. Selebihnya lebih suka menjadi budak, hal ini disebabkan kurikulum pendidikan yang telah menjiwai masyarakat sejak duduk di bangku sekolah sampai kuliah. Pada akhirnya pengenalan dunia usaha dan kebijakan dari iklim usaha tidak tertanam sejak dini.

    Pemerintah hanya mampu menggerakkan roda ekonomi sekitar 15% saja, selebihnya para pengusaha hitam pelaku economic animal yang menguasai perindustrian dan ekonomi negeri ini. Estafet kewirausahaan tidak ada, maka perdagangan bebas akan dengan cepat menaklukan Indonesia di bawah penjajahan Cina nantinya, sebagaimana VOC pada dahulu kala mengembara ke negeri untuk berdagang berubah menjadi penjajah.

    Perdagangan bebas berpengaruh pada produk lokal yang harus menghadapi serbuan produk negara lain yang mungkin lebih berkualitas dan murah. Ketika produk lokal suatu negara tidak bernilai tambah, konsekuensinya akan tergilas oleh produk asing. Kondisi semacam inilah yang dicemaskan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Oleh sebab itu, pada pertengahan September 2009 dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kadin Indonesia Bidang Perdagangan dan Distribusi 2008. Lembaga ini mencoba mengusung kembali isu nasionalisme yang dikaitkan dalam era perdagangan bebas. Bagi Kadin, hal itu sangat penting agar Indonesia bisa menghadapi tantangan aktual pada saat ini dan di masa depan. Sejatinya, slogan “cinta produk dalam negeri” sudah sejak lama dikampanyekan. Namun, slogan itu hingga kini masih sebatas “kata manis di bibir” saja. Isu ini pun dianggap penting karena untuk wilayah ASEAN saja, produk Indonesia dianggap belum mampu bersaing. Sebab, bagi negara yang sudah siap pun, kebijakan tersebut merupakan prasyarat utama keberhasilan mereka dalam perdagangan bebas. Mereka terlebih dahulu memproteksi produk dalam negeri, baru kemudian bermain di pasar dunia. Akhirnya banyaknya hambatan dan beban dalam aliran barang dan jasa dalam negeri, hal ini menuntut dilakukannya reformasi birokrasi dan penyediaan infrastruktur pelabuhan, jalan tol, guna memperlancar arus barang.

    Di samping itu, masih sulitnya pemerintah Indonesia untuk mempercayai pribumi dalam hal memberikan kemudahan pinjaman modal usaha walau hanya setingkat UKM saja, padahal terhadap pengusaha cina, segenap kemudahan diberikan kepada mereka, walau telah berulang kali tertipu, sebagaimana kasus Bank Century belakangan ini, terjadi karena begitu percaya dan cintanya pemerintah negeri ini kepada pengusaha yang berdarah cina. Secara gambaran besarnya perdagangan bebas dengan China adalah pengulangan kembali sejarah penjajahan VOC terhadap negeri ini. Maka tunggu akibat dari semua ini, kematian yang semakin cepat, rakyat akan semakin melarat.

    Para pelaku perdagangan bebas tidak akan dapat mengerti atau bahkan tidak mengerti bahwasanya satu negeri atau kelompok masyarakat dapat seketika bertumbuh menjadi kaya dengan merugikan negeri atau kelompok lain, satu kelas dapat merugikan kelas yang lainnya. Karena dalam perdagangan bebas tidak berlaku lagi kebijakan proteksionis yang bersifat konservatif, sedangkan sistem perdagangan bebas adalah destruktif. Sehingga akan mampu membongkar bangunan kebijakan pro rakyat dan negara, pro buruh, sehingga dengan keadaan itu tergiringlah antagonisme kaum miskin.

    1.2    RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini mengenai pasar bebas, yaitu:

    1)   Apa yang dimaksud dengan pasar bebas?

    2)   Dampak apa yang timbul dari aktivitas pasar bebas?

    3)   faktor apa jasa yang mempengaruhi keberhasilan pasar bebas?

    4)   Apa upaya yang dilakukan pemerintah dalam mennghadapi pasar bebas?

    5)   Bagaimana pengaruh pasar bebas terhadap perekonomian Indonesia?

    1.3    MAKSUD DAN TUJUAN MAKALAH

    Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu :

    1)   Mengetahui apa itu pasar bebas dan dampak apa saja yang ditimbulkan dari pasar bebas.

    2)   Mengetahui faktor yang mempengruhi keberhasilan pasar bebas.

    3)   Mengetahui upaya apa saja yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi dan mengatasi pasar bebas.

    4)   Mengetahui pengaruh pasar bebas terhadap perekonomian Indonesia.

    BAB II

    ISI MATERI

    2.1    PASAR BEBAS (GLOBALISASI EKONOMI)

    1.    Pengertian Pasar Bebas (Globalisasi Ekonomi)

    Pasar bebas atau Globalisasi Ekonomi merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Pasar bebas mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.

    Ketika pasar terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.

    Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari Pasar Bebas (Globalisasi Ekonomi) antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut :

    a)   Globalisasi produksi.

    Di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.

    b)   Globalisasi pembiayaan.

    Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.

    c)    Globalisasi tenaga kerja.

    Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.

    d)   Globalisasi jaringan informasi.

    Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi’s, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.

    e)    Globalisasi Perdagangan.

    Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair. Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.

    2.2    DAMPAK PASAR BEBAS

    Dampak dapat terjadi di pasar bebas, baik dampak positif maupun negatif. Hal ini sangat bergantung pada kesiapan negara tersebut ketika mendapatkan kesempatan atau tantangan yang berasal dari Pasar Bebas.

    Dampak Positif Pasar Bebas

    1.    Produksi global dapat ditingkatkan.

    Pandangan ini sesuai dengan teori ‘Keuntungan Komparatif’ dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.

    2.    Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara.

    Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.

    3.    Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.

    Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.

    4.    Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.

    Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.

    5.    Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.

    Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

    Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi.

    1.    Menghambat pertumbuhan sektor industri.

                Salah satu efek dari pasar bebas adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tinggi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang. Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.

    2.    Memperburuk neraca pembayaran.

    Pasar bebas cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.

    3.    Sektor keuangan semakin tidak stabil.

                       Efek penting dari pasar bebas adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

    4.    Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

    Apabila hal di atas berlaku dalam suatu negara, dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti itu akan mengurangi laju pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.

    Secara umum, ada empat bidang yang terkena dampak Pasar Bebas, yaitu:

    1.    Hal yang berkaitan dengan Ekspor

                Pengaruh positif dari globalisasi yang terjadi di bidang ekonomi, yang merupakan dalam sektor atau saham ekspor dari pasaran dunia dari negara tertentu telah meningkatkan. Sedangkan, pengaruh negatif terhadap bidang ekspor suatu negara akan kalah dunia pangsa pasar sangat buruk juga di volume produksi domestik, perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB), pengangguran meningkat, dengan kemiskinan meningkat.

    2.    Hal yang Berkaitan dengan Impor

                Dampak negatif dari globalisasi perekonomian di sektor impor adalah kenaikan impor yang tak disertai dengan usaha yang terkait daya saing yang rendah dari produk yang dari penciptaan bersamaan di negara itu, kemudian mungkin di pasar dalam negeri di masa depan ini akan benar dikuasai oleh produk di luar negeri. Beberapa tahun terakhir ini, ekspansi beberapa produk dari China untuk pasar domestik Indonesia makin tak terhentikan, seperti lengan buatan, kunci pas, motor, dan yang lainnya.

    3.    Hal yang Berkaitan dengan Investasi

                Liberalisasi pasar dunia finansial mengakibatkan bebas aliran modal antara negara ambil bagian mempengaruhi aliran investasi bersih masuk ke Indonesia. Jika kompetitif investasi di Indonesia rendah (suasana yang kurang kondusif berinvestasi di Indonesia daripada negara lain), aliran modal ke Indonesia akan turun. Bahkan, modal investasi dalam negeri ini akan beralih dari Indonesia, mengakibatkan keseimbangan akun modal keseimbangan pembayaran Indonesia ini akan menjadi negatif.

    4.    Hal yang Berkaitan dengan Tenaga Kerja

                Dampak negatif dari globalisasi itu terjadi dalam bidang ekonomi tenaga kerja tumbuh subur di luar negeri. Apabila kualitas dari Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia tidak dibangkitkan secara cepat, mungkin dalam peluang pasar kerja mendatang atau kesempatan bekerja di Indonesia dikuasai oleh pekerja asing.

    2.3  FAKTOR KEBERHASILAN

    a)   Kualitas Sumber Daya Alam

    Sumber daya alam Indonesia pada umumnya masih berupa sumber daya alam murni yang masih harus memerlukan olahan lebih lanjut untuk mendapatkan dan menambah nilai ekonomis. Sumber daya alam murni lebih banyak digunakan sebagai input produksi bagi industri-industri besar termasuk logam dan kimia. Namun sumber daya murni tersebut belum bisa memberikan peluang yang besar bagi perkembangan ekonomi Indonesia, karena Indonesia sendiri hanya mengekspornya dalam bentuk murni sedangkan pengolahan selanjutnya dilakukan di negara lain.

    Hal lain yang berhubungan dengan sumber daya alam ini yaitu terjadinya keragaman pemilikan Sumber Daya Alam di masing-masing wilayah (daerah), sehingga diperlukan kejelian dalam menetapkan usaha strategis atau produk unggulan di masing-masing wilayah, agar tercipta kondisi kompetisi yang saling menguntungkan, karena masing-masing wilayah memproduksi barang yang ekonomis. Dengan kata lain masing-masing wilayah harus menyadari apakah lebih baik memproduksi atau membeli tentunya.

    b)   Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

    Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) mengandung makna yang tidak terpisahkan, karena teknologi merupakan hasil penerapan ilmu pengetahuan. Harus kita terima bahwa faktor Iptek masih memerlukan perjuangan yang sangat panjang. Selama ini di Indonesia pembangunan Iptek dilakukan hanya untuk mengejar prestige di mata Internasional. Terjadinya pengerahan dana yang sangat besar untuk pemilikan peralatan, modal tidak rnendukung input produksi industri kecil. Sehingga produk-produk yang kita miliki yang tadinya memiliki keunggulan komparative tidak tereksploitir seperti argo industri pertanian dan perkebunan, perikanan dan peternakan, juga industri kerajinan.

    c)      Prasarana

    Penyiapan prasarana merupakan partisipasi pemerintah dalam upaya mendorong lancarnya aktivitas ekonomi terutama menyangkut pembukaan jalan-jalan ke sentral produksi pasar. Kemudahan akses yang ditunjang oleh ketersediaan jalan dan alat transportasi akan memperlancar distribusi bahan dan hasil olahan. Untuk kedua fasilitas ini kerjasama antar pemerintah dan swasta sangat dibutuhkan.

    Penyediaan jalan lebih diharapkan kepada pemerintah sedangkan transportasi biasanya ditangani oleh swasta. Pembukaan jalan penghubung antar sentral produksi dan pasar hendaknya dapat memperhatikan manfaat ganda terhadap munculnya aktivitas ekonomi masyarakat di sepanjang lintas jalan tersebut, yang berarti memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam peningkatan ekonomi sesuai dengan batas kemampuan masing-masing. Hasil survei menunjukkan bahwa pada umumnya kondisi prasarana jalan dan alat komunikasi sudah memadai terutama antar kota/propinsi, akan tetapi perlu ditingkatkan mengingat pertambahan jumlah alat transportasi yang kurang seimbang dengan kapasitas jalan yang tersedia.

    d)   Pengendalian terhadap Impor Barang Luar Negeri

    Pengendalian terhadap impor barang luar negeri dapat dilakukan dengan mengajak masyarakat agar membeli barang Indonesia karena akan mendukung laju peningkatan daya saing, karena barang-barang impor dari luar negeri banyak yang kualitasnya bagus dan murah dibanding produk Indonesia. Hal itu dapat menyebabkan Indonesia kehilangan daya saing. Maka diperlukannya iklan-iklan dan sosialisasi terhadap masyarakat akan cinta produk asli Indonesia. Peningkatan industri lokal diperlukan agar kualitas produk Indonesia dapat bersaing di dalam maupun di luar.

    2.4    UPAYA PEMERINTAH

           1.    Pemerintah harus peka terhadap kondisi ini. Pemerintah jangan hanya menunggu dan baru bertindak ketika industri kita mulai mati atau bangkrut. Sudah saatnya Pemerintah memberlakukan safeguard (perlindungan pasar) terhadap barang khususnya produk China, yaitu dengan cara menaikkan tarif bea masuk khusus untuk produk China. Hal itu bukan tindakan tabu karena Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa pun melakukan tindakan tersebut. Bahkan tindakan safeguard ini diperbolehkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

           2.    Pemerintah juga bisa melindungi produk dalam negeri yaitu dengan melakukan pengawasan mutu. Artinya produk dari luar yang tidak sesuai dengan standar mutu Indonesia yang telah ditetapkan, dilarang masuk ke pasar domestik. Ini dapat mencegah produk-produk yang tidak berkualitas masuk ke Indonesia, seperti yang sekarang ini kerap terjadi.

           3.    Praktek KKN dan berbagai pungutan liar yang dilakukan Pemerintah disemua lapisan harus dibersihkan. Kalau tidak maka hal ini akan menyebabkan biaya ekonomi tinggi yang berpengaruh terhadap daya saing produk dalam pasar intemasional.

           4.    Pemerintah harus memperbaiki infrastruktur yang ada dan meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia (SDM) agar dapat mendukung industri dalam negeri dalam menghadapi persaingan pasar bebas. SDM yang berkualitas dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu pendidikan serta menjamin biaya pendidikan yang murah.

           5.    Kita sebagai bangsa Indonesia, harus lebih mencintai produk lokal ketimbang produk asing. Bagaimanapun juga, kebebasan itu jatuh pada kita sebagai konsumen untuk memilih, apakah produk luar yang kebarat-baratan atau dengan harga yang sangat murah namun dengan kualitas yang tidak jelas ataukah produk sendiri yang merupakan hasil karya anak bangsa sendiri. Kalau kita memilih produk lokal, berarti kita ikut membantu memajukan industri dalam negeri, yang secara tidak langsung ikut mensejahterahkan masyarakat.

           Bila kelima hal tersebut dilakukan maka niscaya di era globalisasi dan perdagangan bebas ini, Indonesia akan mampu bangkit dan bersaing di pasar domestik maupun di pasar global sehingga diakui dimata dunia dan pada gilirannya dapat memberikan kesejahteraan dan kemakmuran yang diharapkan seluruh rakyat Indonesia.

    BAB III

    PENUTUP

    3.1    KESIMPULAN

                Pasar bebas atau Globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas antar negara dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran suatu negara yang ikut dalam perdagangan bebas, dengan mengandalkan komoditas yang mempunyai keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif. Hal ini dapat dicapai dengan cara menghilangkan berbagai hambatan perdagangan baik hambatan tarif maupun hambatan bukan tarif sehingga tercipta aliran perdagangan yang semakin cepat dan meningkatnya volume perdagangan antar negara.

    Dampaknya jelas akan memakan korban yaitu industri-industri yang tidak siap menghadapi persaingan global terutama industri kecil, industri ini akan mati pelan-pelan, kemudian meminta korban berikutnya yakni jutaan pengangguran. Fenomena ini sudah terjadi namun kita menyaksikan Pemerintah cenderung menutup mata, melihat keadaan yang tidak sehat ini.

           Kunci keberhasilan dalam menghadapi pasar bebas adalah terletak pada kesiapan dari negara itu sendiri. Kesiapan suatu negara dapat dilihat dari kesiapan Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM). Berdasarkan survei dan pendapat para pengamat, bahwa infrastruktur di tanah air belum mendukung untuk menghadapi perdagangan bebas, ditambah lagi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kita masih rendah.

           Pemerintah dalam meningkatkan persaingan menghadapi pasar bebas sangat berperan penting. Mengingat produk Indonesia yang kualitasnya minim, sehingga bisa terjadinya pembelian besar-besaran terhadap barang impor yang masuk. Perlunya juga peran aktif dari masyarakat agar tidak terlalu tertarik oleh produk impor yang masuk, agar terjadinya keseimbangan pasar.

    3.2    SARAN

                demikianlah makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi kita semua

    kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari teman-teman semua

    DAFTAR PUSTAKA

    Jhamtani, Hira. 2005. WTO dan Penjajahan Kembali Dunia Ketiga. Insist Pers.Yogyakarta

    Fakih, Mansour. 2003. Bebas dari Neoliberalisme. Insist Pers. Yogyakarta

    http://community.gunadarma.ac.id/user/blogs/view/name_esapunya14/id_8995/title_perdagangan-bebas-di-indonesia/

    http://tulisanpkfarida.blogspot.com/2010/11/pengertian-pasar-bebas.html

    http://blogging.co.id/pengertian-pasar-bebas-menurut-ahli

    https://anandarfm.wordpress.com/category/etika-dan-pasar-bebas