Blog

  • Formulasi Sikap Pelayanan Waiter dan Waitress

    Formulasi Sikap Pelayanan Waiter/Waitress :

    Ada tiga pokok kaidah pelayanan yang sangat mendasar dimana antara yang satu dengan yang lainnya saling memiliki dan saling keterkaitan, yaitu :

    Persiapan Pelayanan

    Persiapan pelayanan yang dimaksud disisni bukan dalam arti yang sempit yaitu mempersiapkan hidangan untuk disajikan, tetapi persiapan dalam arti luas, yaitu persiapan mental dan fisik penyaji serta berbagai piranti kerja yang mendukung terciptanya kelancaran pelayanan.

    Dengan demikian persiapan pelayanan dalam skala luas dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu:

    A. Persiapan Fisik

    Persiapan fisik penting dilakukan waiter/s sebelum melaksanakan tugas.
    waiter tidak akan bisa memberikan layanan tanpa fisik yang siap. Diantara persiapan fisik tersebut adalah:

    • Berpakaian rapi, pantas, dan benar.
    • Menampilkan raut muka yang jernih serta menunjukan keceriaan.
    • Sikap tubuh lentur dan luwes.
    • Sopan dan ramah tampil melalui air muka dan sikap tubuh.
    • Menunjukkan kondisi sehat jasmani.
    • Sikap siap untuk bekerja.

    Sehubungan dengan penjagaan kesehatan ini waiter perlu menjaga agar tidak larut dalam pekerjaan, mengatur tempo emosional serta menghindari makanan yang terlalu banyak mengandung lemak. Waiter/s juga harus berupaya menghindarkan stres. Caranya ialah selalu menikmati pekerjaan dan menghitung berkah yang diperoleh dari pekerjaan tersebut.

    Persiapan fisik yang benar akan menyebabkan waiter/s dapat memberikan pelayanan yang prima kepada tamu-tamunya.

    B. Persiapan Mental

    Dalam rangka mempersiapkan mental agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik, waiter harus memelihara konsentrasi, selalu percaya diri dan merasa bangga dengan tugas-tugas nya. Ia juga harus menjauhkan complain serta masalah-masalah pribadi ketika akan bekerja.

    Waiter/s perlu memelihara konsentrasi pemikirannya agar perhatiannya mengarah terhadap pekerjaan yang akan dilakukan. Agar pemusatan pemikiran dapat dilakukan dengan sempurna beberapa hal perlu menjadi pedoman, antara lain:

    1. Menganggap pekerjaan adalah sebagai hobby
    2. Semua yang dimiliki diperoleh dari kerja tersebut.
    3. Pekerjaan yang dilakukan itu merupakan ibadah.

    C. Persiapan Alat Bantu

    Yang dimaksud dengan alat-alat bantu segala macam peralatan yang dipergunakan dalam bekerja seperti:

    1. Alat tulis menulis
    2. Alat-alat makan minum
    3. Alat-alat penyajia, Dan sebagainya.

    Interaksi

    Proses interaksi diawali dengan datangnya tamu ke outlet penjualan. Pada saat yang sama proses pelayanan juga dimulai dengan melakukan penyambutan.

    Proses interaksi berlanjut dengan timbulnya komunikasi, dimana melalui proses komunikasi ini kedua pihak mengharapkan memeperoleh pengertian masing-masing. Pihak waiter berupaya untuk dapat memahami apa yang diinginkan tamu, sedangkan pihak tamu yang datang akan memahami berbagai informasi yang diberikan berkaitan dengan kebutuhan. Kecocokan dalam berkomunikasi akan menghasilkan hal-hal positif bagi kedua belah pihak.

    Khusus bagi waiter/s, pertanyaan yang diajukan tamu harus disadari sebagai sesuatu permintaan informasi dan bukan merupakan interogasi. Tamu menginginkan penjelasan atas sesuatu atau kepastian dari sesuatu yang diinginkan. Tamu tersebut juga menginginkan keterangan yang lengkap dan terinci menyangkut kebutuhannya sehubungan dengan persyaratan yang ditetapkan perusahaan. Namun demikian, apapun jenis pertanyaan yang diajukan tamu, waiter harus siap menjawabnya dengan cara yang sopan, jelas dan ramah. Apalagi yang menyangkut produksi yang dijual seperti bahan-bahan yang digunakan, porsi, harga, dan lain sebagainya.

    Tindak Lanjut Pelayanan

    Tindak lanjut pelayanan setelah interaksi adalah pelaksanaan pelayanan memenuhi kebutuhan tamu, sesuai permintaan. Dalam pelaksanaan pelayanan ini seluruh kesepakatan dengan tamu harus dapat direalisasikan berdasarkan ketentuan dan standart pelayanan yang ditetapkan sebelumnya.

  • Sikap dan Tingkah Laku Seorang Waiter dan Waitress

    Sikap dan Tingkah Laku Seorang Waiter / Waitress :

    Sikap, pembawaan dan tingkah laku sebagai karyawan hotel khususnya bagi para waiter harus dijaga dan dipelihara. Karyawan harus senantiasa bersikap lebih terampil dan cekatan serta senantiasa dalam keadaan siap sedia dalam menyediakan pelayanan. Harus selalu dalam keadaan rapi. Karyawan perlu sesekali mengontrol penanmpilannya dikaca yang disediakan oleh pihak hotel.

    Setiap karyawan harus selalu bersikapsiap sedia dan ramah terhadap tamu hotel. Penampilannya yang selalu tersenyum dalam keadaan bagaimanapun juga akan membawa arti yang sangat banyak bagi diri karyawan tersebut, bagi tamu hotel, relasi hotel, bagi pimpinan dan teman sekerja.

    Seorang karyawan hotel dituntut untuk memiliki sikap yang toleran, yaitu mampu berpikir dan mempertimbangkan segala sisi dan kepentingan orang lain, bukan dari sisi kepentingan individu pribadinya. Ia juga harus mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya.

    • Gaya bicara yaitu untuk dapat menimbulkan daya tarik kepada lawan bicara, maka waiter harus memiliki gaya berbicara. Misalnya dengan anggota badan, dari mimik muka atau campuran dari gerak tangan dan suara.
    • Sikap badan yaitu sikap badan sewaktu berbicara dapat memberikan daya tarik bagi percakapan yang dilakukan. Sikap badan dapat menghidupkan suasana sehingga antara pembicara dan lawan terdapat suasana penuh keakraban.
    • Sopan santun yaitu sesuatu yang sangat essensial dalam berhadapan dengan tamu ialah disiplin pribadi dari karyawan atau waiter/s.
  • Tugas dan Tujuan Department FnB

    Pembagian Department Food & Beverage :

    Departemen food & beverage merupakan departemen yang memegang peranan penting dalam suatu hotel. Sekalipun demikian departemen ini tidak bisa berdiri sendiri karena sangat tergantung pada departemen lainnya seperti departemen housekeeping, engineering, accounting, front office, dsb.

    Departement food & beverage dapat dibagi menjadi dua bagian sesuai tugasnya masing-masing, yaitu bagian depan (front service) dan bagian belakang (back service). Walaupun terpisah tapi kedua bagian tersebut saling bergantung satu sama lain dan selalu harus bekerja sama dalam satu tim.
    -Department Food & Beverage Bagian Depan (Front Service)
    Biasanya terdiri dari restaurant, bar, banquet dan room service.
    -Department Food & Beverage Bagian Belakang (Back Service)
    Biasanya terdiri dari kitchen, stewarding, service bar dan kantin karyawan.

    Disebut back service karna tidak langsung berhubungan dengan tamu dan harus melalui perantara pramusaji.

    Tujuan Department Food & Beverage

    1. Menjualmakanan dan minuman sebanyak-banyaknya dengan harga yang sesuai.
    2. Memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada tamu hingga tamu merasa puas. Hal ini menyangkut pelayanan, mutu makanan dan minuman, sikap karyawan, dekorasi ruangan serta suasana sekitar, peralatan yang dipakai dan kebersihannya.
    3. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan kesinambungan usaha.
  • Pengertian Food and Beverage Service

    Dalam dunia sekarang ini, industri jasa makanan & minuman telah berkembang banyak, sesuai perhitungan itu melayani lebih dari 100 juta kali makan per hari. Hal ini telah menyebar di semua lapisan kehidupan mulai dari Hotel, restoran, kantin industri, kantin rumah sakit, kereta api, saluran udara, semua kini menjadi bagian dari industri jasa makanan & minuman.

    Fungsi dasar dari industri ini adalah untuk melayani makanan & minuman untuk orang, untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhan mereka. Tujuan utama adalah untuk mencapai kepuasan pelanggan. Kebutuhan pelanggan yang mungkin akan berusaha untuk memuaskan adalah:

    1. Fisiologis : kebutuhan makanan khusus
    2. Ekonomi : kebutuhan untuk nilai terbaik untuk harga yg dibayarkan
    3. Sosial : suasana yang bersahabat, terus terang mengungkapkan perasaan
    4. Psikologis : kebutuhan untuk meningkatkan harga diri
    5. Kenyamanan : keinginan orang lain untuk melakukan pekerjaan

    Kebutuhan ini memainkan berbagai peran besar untuk menentukan faktor, bertanggung jawab untuk menentukan berbagai jenis metode layanan di makanan & minuman industri jasa. 
     
    Food and beverage service adalah “food flow” (dari pembelian makanan(purchasing) untuk layanan kepada pelanggan) terutama berkaitan dengan pengiriman dan penyajian makanan untuk pelanggan, setelah selesainya produksi pangan. Kadang-kadang, melibatkan transportasi jika ada pemisahan fasilitas produksi dan pelayanan.

    1. S = Smile to everyone (berikan senyuman kepada semua orang)
    2. = Excellent in everything we do (kerjakan semuanya semaksimal mungkin dan memuaskan)
    3. R = Reaching out to every guest with hospitality (jangkau dan dekati tamu dengan penuh ramah-tamah)
    4. = Viewing every guest as special (memandang dengan rasa yang sangat penuh perhatian)
    5. = Invitting guest to return (melakukan segala sesuatu terhadap tamu yang akan membuat tamu tersebut datang kembali)
    6. = Creating  a warm atmosphere (selalu menciptakan suasana yang akrab/hangat terhadap tamu)
    7. E = Eye contact that shows we care (mata sesekali harus kontak dengan pandangan tamu, sehingga tamu dapat memanggil kita bila memerlukan sesuatu)

    Menurut Soekresno dan Pendit (1998:4) menyebutkan bahwa food and beverage department adalah bagian dari hotel yang mengurus dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan pelayanan makanan dan minuman serta kebutuhan lain yang terkait, dari para tamu yang tinggal maupun yang tidak tinggal di hotel tersebut dan dikelola secara komersial serta profesional.

    Food and beverage department merupakan departemen yang sangat mutlak diperlukan di hotel dalam penyediaan dan pelayanan makanan dan minuman dalam menjalankan tugasnya food and beverage department terbagi menjadi dua bagian yang saling bergantung satu sama lain dan harus saling bekerjasama.

    2 (dua) bagian tersebut adalah:

    1. Food and beverage bagian depan (front service)

    Yaitu bagian yang langsung berhubungan dengan tamu, terdiri dari bar, restoran, banquet dan room service.

    2. Food and beverage bagian belakang (back service)

    Yaitu bagian yang tidak langsung berhubungan dengan tamu karena harus melalui perantara pramusaji, terdiri dari kitchen, stewarding.

    Tujuan departemen food and beverage menurut Soekarno dan Pendit (1998:5) adalah:

    1. Menjual makanan dan minuman sebanyak-banyaknya dengan harga yang sesuai.
    2. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada tamu sehingga tamu merasa puas. Hal ini menyangkut mutu pelayanan mutu makanan dan minuman, sikap karyawan, dekorasi ruangan serta suasana sekitar, peralatan yang dipakai dan sanitasinya.
    3. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan untuk kesinambungan usaha.
  • Jenis-jenis Bar

    Jenis-Jenis Bar

    Bar dapat dibedakan menjadi 2 :

    1. Public Bar atau Front Bar
    2. Service Bar atau Dispense Bar

    A. Public Bar atau Front Bar

    Sesuai dengan namanya yaitu Public Bar adalah bar untuk umum dan siapa saja boleh datang ke bar ini. Bar ini bisa dioperasikan didalam maupun diluar hotel, karena bar seperti ini bisa berdiri sendiri dan tidak menjadi bagian dari hotel.

    Contoh-contoh Public Bar atau Front Bar:

    1. Cocktail Bar

    Adalah bar yang menjual berbagai macam minuman/bervariasi, khususnya minuman-minuman campuran dengan standar pelayanan dan kualitas minuman yang cukup baik. Pada cocktail bar terdapat hiburan -hiburan berupa musik yang ringan, seperti pemain pian/organ, trio gitar dan lain sebagainya.

    2. Night Bar

    Adalah bar yang buka hanya pada malam hari. Night club biasanya menyediakan tempat untuk dance floor dan juga pertunjukan-pertunjukan seperti pemain band (live intertainment).

    3. Snack Bar

    Adalah bar yang disamping menjual minuman, juga menjual makanan-makanan ringan/snack. Pada umumnya pelayanan mementingkan kecepatan, karena biasanya tamu yang datang tidak mempunyai waktu yang cukup lama/buru-buru.

    4. Pub

    Adalah pada mulanya pub berasal dari Inggris, yang merupakan singkatan dari public house. Pub adalah tempat untuk melepaskan lelah setelah orang-orang selesai bekerja sambil menikmati minuman -minuman seperti beer dan makanan-makanan ringan.

    5. Dischotique

    Adalah bar yang pada umumnya dibuka pada malam hari sampai larut malam.

    Ciri-cirinya adalah :

    1. Terdapat tempat untuk dance floor, di iringi oleh lagu-lagu yang diatur oleh DJ (Disk Jockey).
    2. Dischotique menjual berbagai macam jenis minuman khususnya minuman campuran dan tidak menjual makanan.

    6. Pool Bar

    Adalah bar yang berlokasi didalam hotel dekat dengan swimming pool.Pool bar melayani tamu-tamu yang sedang berenang atau sedang rileks diswiming pool dan para tamu dapat menikmati pesanan baik minuman maupun makanan ringan disekitar swimming pool tersebut.

    7. Sunken Bar

    Adalah bar yang letaknya menyatu dengan swimming pool disuatu hotel. Sunken bar menjual minuman yang bervariasidan tamu dapat memesan dan menikmati langsung minumannya sambil berenang.

    B. Service Bar atau Dispense Bar

    Adalah bar yang tidak diperuntukan bagi semua,tapi hanya bagi tamu yang tinggal dihotel.Fungsi dari hal itu adalah untuk menyediakan minuman yang di pesan oleh para tamu di hotel baik yang ingin menikmati minumannya dihotel atau di kamar.

  • Pengertian Dasar Tata Boga

    Pengertian Dasar Boga

    Tata boga adalah pengetahuan di bidang boga (seni mengolah masakan) yang mencakup ruang lingkup makanan, mulai dari persiapan pengolahan sampai dengan menghidangkan makanan itu sendiri yang bersifat tradisional maupun Internasional. Makanan yang diolah adalah masakan oriental dan kontinental.
    erbagai prinsip prinsip dasar utama dan tata cara memasak yang umum dilaksanakan dibagian boga
    MEREBUS (E: boiling ; F: bouillier) adalah memasak dalam zat cair sampai dengan 100° C Tanda bahwazat cair tersebut telah mencapai titik didihnya adalah dengan keluarnya gelmbung gelembung uap.

    Prinsip:

    Bahan yang yang direbus harus terendam seluruhnya dalam zat cair
    Untuk memperoleh hasil yang terbaik dan tetap tersimpannya sari rasa dan vitamin yang dikandung oleh bahan yang direbus, maka dianjurkan untuk memasukkan bahan yang direbus dalam zat cair yang sedang mendidih; khususnya semua sayuran hijau, kecuali semua umbi-umbian direbus mulai dari zat cair yang tidak mendidih

    Busa yang timbul pada saat perebusan harus segera dihilangkan.

    Tempat perebusan umnbi-umbian boleh ditutup akan tetapi tidak disarankan untuk sayuran hijau karena akan mengubah warna.
    Untuk membuatn sari pati ayam dan daging perebusan dilakukan lambat (dengan api kecil; lama perebusan 6 sampai 7 jam)
    MEREBUS MANDI (E: poaching ; F: pôcher) adalah memasak dalam zat cair dibawah 100° C

    Prinsip:
    Bahan yang yang direbus-mandi harus terendam seluruhnya dalam zat cair
    Didihkan air sampai 100ºC, kurangi suhunya (hentikan proses pendidihan) barulah bahan dimasukkan
    Khusus untuk ikan besar yang akan direbus-mandikan diawali dari zat cair yang dingin dan dipanaskan sampai pada titik didih, namun tidak boleh mendidih.
    Ikan yang dipotong (Ikan irisan) direbus-mandikan dalam zat cair yang panas
    Buah-buahan yang direbus-mandikan dengan sirop dan setelah selesai didinginkan dalam cairan hasil rebus mandi.
    MENANAK (E: steaming ; F: Vapeurer) memasak mempergunakan uap, diboga yang modern seperti di SMKN 3 denpasar, hal ini dilakukan dalam ketel-ketel dengan tekanan tidak boleh lebih dari 0.16kg/cm
    Prinsp:
    Proses ini hanya dilakukan pada bahan yang memerlukan waktu measak yang lama (biji-bijian, padi-padian, umbi-umbian) dan tidak mengalami perubahan warna
    Hasil yang terbaik diperoleh apabila tempat menanak tertutup rapat, agar uap dapat memasak dengan effektip
    Umbi-umbian, biji-bijian dan padipadian yang ditanak sebaiknya menggunakan nampan yang berlubang sehingga uap dapat masuk dari semua sudut.
    Untuk beberapa resep yang lembut adonannya (roti kukus, kuwe mangkok dsb.) penutup tempat menanak dilapisi dengan kain agar kondensasi tidak jatuh pada adonan
    MENYEMUR (E: Stewing ; F: Etuvier) memasak dengan uap dan zat cair. Dalam praktik sering kali menanak dan menyemur terancu istilahnya; khususnya diboga negara-negara Barat.
    Prisnip:
    Bahan yang disemur harus terendam dalam zat cair
    Proses semur harus lambat
    Bahan yang paling sesuai untuk disemur adalah bahan yang kenya (daging, sayur-sayuran yang keras)
    Saus yang dihasilkan disajikan bersama dengan bahan yang disemur

    Diproses didalam panci langsung diatas api
    MEMANGGANG pada jasa boga di hotel dan restoran terbagi dalam:
    MEMANGGANG DENGAN SAUS (E: braising ; F: braisier)
    MEMANGGANG DENGAN MENTEGA (E: poeling ; F: poeler)
    MEMANGGANG GULING (E: roasting ; F: rôti en brochette)
    MEMANGGANG (E: grilling or broiling ; F: grillier)
    MEMBAKAR (E: baking ; F: rôtier au four)
    MEMANGGANG DENGAN SAUS (E: braising ; F: braisier) adalah memasak hidangan dengan mempergunakan saus tertentu didalam oven dalam keadaan tertutup
    Prinsip:
    Bahan yang dipergunakan umumnya kenyal
    Bahan harus digoreng dengan minyak sedikit (E: saute ; F: sautee) sebelum dipanggang-saus-kan
    Saus harus menutupi seperdua bahan yang di-panggang-saus-kan
    Proses harus lambat
    Untuk mempertinggi cita rasa maka bahan dari hasil sembelihan (daging lembu, dagi ayam, daging kambing dsb.) di-panggang-saus-kan diatas “rangkaian sop” (E: bouguet ; F: bouquet-garni); apabila memanggang saus jenis sayuran, maka saus yang dihasilkannya tidak disajikan bersama, melainkan dibuatkan saus baru
    MEMANGGANG DENGAN MENTEGA (E: poeling ; F: poeler) sama dengan memanggang dengan saus, akan tetapi disini saus diganti dengan mentega (E: butter ; F: beurre) atau margarin (E: margarine ; F: margarine)

    Prinsip:
    Bahan yang dipergunakan umumnya kenyal
    Besarnya tempat pemanggangan harus sesuai dengan bahan yang dipanggang
    Selama proses berlangsung jangan ditambah atau dicampur dengan bahan zat cair yang lain dan mentega harus selalu dilaburkan pada bahan yang dipanggang.
    Hasil saus dari sayuran yang dipanggang dengan mentega disajikan bersama
    MEMANGGANG GULING (E: roasting ; F: rôti en brochette) yang dimaksud dengan memanggang guling adalah proses pemanggangan yang dilakukan didalam oven dimana bahan yang dipanggang diputar mengintari sumber panas dengan mempergunakan brochette
    Prinsip:
    Bahan yang dipergunakan harus dari empuk dan dari mutu yang terbaik
    Bahan harus dibumbui terlebih dahulu
    Selama proses berlangsung harus di-oleskan lemak
    Harus dilakukan didalm oven yang panas
    Saus yang dihasilkan dapat dipergunakan sebagai saus pendamping
    MEMANGGANG (E: grilling or broiling ; F: grillier) yang dimaksud dengan memanggang disini adalah proses memasak dimana bahan yang dipanggang langsung berhubungan dengan sumber api.
    Prinsip:
    Bahan yang dipanggang harsu terpotong kecil
    Bahan yang dipanggang harus yang terbaik mutunya
    Bahan yang dipanggang harus selalu diminyaki
    Panas sumber api harus diatur sehingga terbentuk “kulit” pada permukaan bahan yang dipanggang, serta hasil pemanggangannya harus kering basah (tidak boleh kering)
    Panggangan harus selalu dalam keadaan bersih agar bahan yang dipanggang tidak melengket pada jari-jari panggangan
    MEMBAKAR (E: baking ; F: rôtier au four) yang dimaksud dengan membakar adalah proses memasak didalam oven tanpa mempergunakan bahan pembantu yang lain
    Prinsip:
    Prinsip utama dalam proses ini adalah suhu oven yang tepat untuk setiap bahan yang dibakar
    MENUMIS (E: shalolow frying ; F: sauter) adalah menggoreng dengan minyak yang sedikit
    Prinsip
    Bahan harus terpotong kecil
    Bahan umbi-umbi-an, sayuran keras sebaiknya direbus sebelum ditumis, sayuran lembut dapat ditumis langsung
    Lemak yang dipergunakan untuk menumis harus panas, namun tidak boleh berubah warna dan jumlah sedikit
    MENGGORENG (E: deep frying ; F: frituer) adalah proses memasak dengan mempergunakan minyak yang banyak.
    Prinsip:
    Minyak yang dipergunakan harus selalu dalam keadaan jernih
    Minyak harus mencapai 160º Celcius – 195º Celcius
    Bahan yang akan digoreng umumnya diselimuti dengan adonan
    Kentang, pisang, krupuk, emping harus dalam keadaan kering pada waktu digoreng
    Hindari peluapan minyak pada saat menggoreng dan disarankan untuk mempergunkan sarangan penggoreng Hindari suhu minyak yang berlebihan karena hal ini akan berpengaruh pada gizi
    MEMASAK DENGAN GELOMBANG MIKRO adalah cara memasak dengan mempergunak microwave oven. Prinsip kerja oven gelombang mikro ini adalah penggesekkan antar molekul bahan yang dimasak sehingga terjadi panas. Sehingga umumnya bahan yang dimasak akan matang dari bagian dalamnya. Perkembangan terakhir dari alat ini adalah dengan dilengkapinya oven ini dengan sinar infra merah yang membantu terbentuknya pewarnaan pada bahan yang dimasak. Hampir semua cara masak (kecuali menggoreng) dapat dilakukan dengan alat ini.

  • Seksi-Seksi Housekeeping Department

    Housekeeping department adalah unit pada sistem managemen hotel yang memiliki fungsi dan tugas dalam menjaga kebersihan, kerapian, kelengkapan dan keamanan di seluruh area hotel. Rumekso (2002) menyatakan bahwa area yang menjadi tanggung jawab di seluruh area Hotel baik di dalam maupun di luar gedung. Bagian ini juga tidak hanya menjaga tapi juga melakukan perbaikan (maintenance) dari seluruh inventaris yang ada di wilayah tanggung jawab mereka.

    Secara khusus, bagian yang menjadi area tanggung jawabnya adalah:

    1. Menjaga kebersihan, kerapian, dan keindahan tata ruang hotel 
    2. Memperbaiki kerusakan 
    3. Memberikan dekorasi 
    4. Menyediakan, merawat, dan menyimpan seragam karyawan F&B dan linen supplies 
    5. Memberitahu room service untuk mempersiapkan kamar VIP 
    6. Melaporkan ke room service jika ada barang yang habis dipakai oleh tamu 
    7. Membantu F&B jika ada event dengan memasang dekorasi, bunga, meja, dan kursi

    Selain hotel, Housekeeping Department juga ditemukan di Kapal Pesiar.

    Bagian dan Seksi Housekeeping Departement

    Luasnya area dan tanggung jawab bagian Housekeeping membuat departement ini dibagi lagi ke dalam beberapa seksi (section). Adapun seksi-seksi tersebut adalah Seksi area publik, Seksi kamar, Seksi kain linen, Seksi laundry, dan Seksi taman. 

    A. Seksi Area Publik

    Section adalah bagian yang bertanggung jawab pada kebersihan di luar kamar atau area dalam hotel, Lobby, Toilet, corridor, FB outlet, employee area, meeting room, semua ruangan Kantor (office) yang ada di hotel Selain itu juga memelihara tanaman yang ada indoor garden.

    B. Seksi Kamar

    Room section / Floor section. Seksi ini bertanggung jawab terhadap kebersihan, perawatan dan pemeliharaan kamar tamu. Dalam beberapa hotel, penganturan tanggung jawab floor ini termasuk kepada area corridor setiap lantai.

    1. Menerima penugasan dan pengarahan dari floor Supervisor.
    2. Melakukan over handing dari Room attendant night shift, morning shift dan evening shift
    3. Menyiapkan trolley dengan peralatan kerja, guest suplies, cleaning supplies dan linen untuk setiap floor station (dilakukan room attendant night shift)
    4. Memerikasa status kamar sesuai dengan Expected Arrival List diarea yg ditugaskan, kondisi dan melaporkan status kamar sesuai dengan hasil pemeriksaan
    5. Melaporkan kepada Floor Supervisor jika terjadi perbedaan status kamar
    6. Membersihkan kamar sesuai dengan Standard Operating Procedures (SOP).
    7. Melakukan turn down service dan membersihkan kamar yang late check-out, membantu pengiriman laundry yang bersih kemar (diilakukan room attendant evening shift)
    8. Membuat room attendant report dan mengembalikan kunci pada saat akhir penugasan
    9. Melaporkan kepada Floor Supervisor / order taker jika ada barang tamu yang tertinggal
    10. Menjaga penggunaan dan pemakaian atas biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan guest suplies dan cleaning supplies

    C. Seksi Laundry

    Bagian ini bertanggung jawab dengan pengelolaan pakaian kotor (cucian) semua tamu-tamu yang harus di cucikan di laundry dan Dry Cleaning, serta menjaga dan memperbaiki bahan Lena yang rusak dan hal-hal lain yang harus diperhatikan adalah memelihara menyiapkan kebutuhan laundry bag untuk setiap kamar dan mencatat seluruh jumlah pakaian tamu yang dicucikan.

    1. Bertanggung jawab terhadap semua cucian yg dikirimkan
    2. Mengecek setiap laundry bag apakah sesuai dengan laundry list
    3. Memeriksa cucian barangkali ada barang yang terbawa
    4. Mengecek cucian mungkin ada kancing yang lepas, jahitan yang robek, terkena noda
    5. Memberi tanda kode pada cucian sesuai dengan no kamar
    6. Menyetrika dan menyerahkan kembali cucian yang telah selesai untuk di
      kembalikan kan

    D. Seksi Linen

    Seksi Linen adalah bagian yang bertanggung jawab dengan pengelolaan semua linen: HK Lena; FB Lena; dan uniform karyawan atau seragam kerja dari semua karyawan hotel. Tugas Linen section ini memelihara, merawat semua Lena yang dipergunakan.

    1. Mengatur dan menyiapkan linen yang di pakai oleh HK serta F&B outlet
    2. Menyiapkan towel untuk HK
    3. Menerima linen kotor
    4. Menerima linnen bersih yang sudah dicuci dari laundry, memeriksa menghitung,
      mencatat dan menyimpannya
    5. Memelihara linen dengan baik
    6. Melakukan pengecekan linen yang dikirim
    7. Melakukan inventarisasi secara berkala
    8. Membuat laporan linen yang hilang
    9. Menjaga keamanan dan kebersihan linen room

    E. Seksi Taman

    Bertanggung jawab atas perawatan taman-taman di hotel, termasuk perawatan bunga-bunga di lobby dan lorong hotel.

  • Sasaran Housekeeping

    Sasaran Housekeeping

    Sasaran Yang Harus Diperhatikan Oleh Housekeeping :

    Beberapa sasaran housekeeping adalah :

    1. Bersih

    Kebersihan di suatu ruangan dan kamar tamu di hotel sangat menentukan. Bila kebersihan terjaga maka tamu menjadi tenang karena sanitasi dan hygiene terjamin. Inilah langkah pertama tamu dalam menilai suatu hotel.

    2. Menarik

    Dengan dasar kebersihan pada suatu ruangan dan ditunjang dengan perlengkapan serta dekorasi yang serasi maka ruangan akan menjadi menarik.

    3. Nyaman

    Lingkungan dan ruangan suatu hotel yang bersih, menarik, dan tenang dengan pelayanan yang memuaskan akan membuat tamu dan pengunjung merasa nyaman dan betah tinggal atau berkunjung kembali ke hotel.

    4. Aman

    Faktor penting yang selalu didambakan pengujung atau tamu yaitu keamanan. Keamanan tamu selama selama berkunjung atau menginap di hotel meliputi keamanan pribadi dari kecurian, kebakaran, dan bahaya dari peralatan hotel.

  • Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab Housekeeping

    Fungsi housekeeping dalam hotel sangat penting. Kelancaran penyiapan dan pemeliharaan kebersihan kamar ditentukan oleh housekeeping oleh karena itu maka housekeeping harus di perhatikan dengan baik agar para tamu betah tinggal di hotel.

    Tanggung Jawab bagian housekeeping meliputi area :

    1. Ruang tamu (guest room)
    2. Gang ( corridor)
    3. Restauran dan banquet ( restaurant and banquet hall)
    4. Ruang kantor ( office )
    5. Locker karyawan ( employee Locker)
    6. Toilet karyawan ( Toilet locker )
    7. Toilet tamu ( guest toilet )
    8. Taman di dalam dan di luar ruangan (in and out door garden)
    9. Kolam renang ( swimmingpool), dan
    10. Halaman parkir ( parking area ) 

    Tugas bagian Housekeeping adalah sebagai berikut :

    1. Menciptakan suasana hotel yang bersih, menarik, nyaman, dan aman.
    2. Memberikan pelayanan di kamar dengan sebaik-baiknya kepada tamu, supaya tamu merasa puas saat berkunjung maupun menginap di hotel.
    3. Penyiapan, penataan, dan pemeliharaan kamar-kamar.
    4. Bertanggung jawab atas pemeliharaan kebersihan seluruh outlet dan ruangan umum di hotel.
  • Pengertian Housekeeping

    Pengertian Housekeeping.

    Housekeeping berasal dari kata house yang bearti rumah, wisma, hotel, dan to keep yang bearti merawat atau memelihara. Jadi housekeeping adalah bagian atau departemen yang mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan, dan memberi dekorasi dengan tujuan agar hotel tampak rapi, bersih, menarik dan menyenangkan penghuninya.

    Housekeeping departement adalah bagian dari hotel yang bertanggung jawab atas kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan kamar (guest room), ruangan umum, restauran, bar, outlet lainnya. Housekeeping departemen, bagi sebagian besar hotel, merupakan sumber pendapatan hotel yang paling besar. Karena tamu yang menginap tentu mengeluarkan uang lebih banyak untuk sewa bila dibandingkan dengan uang yang harus dibayarkannya untuk makan dan minum serta pengeluaran yang lain. Sebagai sumber pendapatan, housekeeping department harus ditangani oleh tenaga-tenaga trampil dan professional.