Blog

  • Sumber Energi Biomassa

    Energi Biomassa,

    Biomassa merupakan sumber energi yang merujuk pada bahan biologis yang hidup ataupun baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar untuk produksi industrial seperti produksi energi listrik. Sumber biomassa yang paling umum adalah bahan bakar kayu dan limbah ( sampah ). Biomassa merupakan sumber energi terbarukan ( renewable energy ) karena sumber bahan bakar kayu/bambu berasal dari tanaman kemudian tanaman tersebut dapat diperkebunkan dan kembali tumbuh, hal ini berlaku juga dengan limbah, limbah dapat terus menerus dihasilkan seperti sampah, kotoran hewan, kotoran manusia, dan limbah yang lainnya.

    Sumber biomassa ada yang langsung digunakan dan ada yang tidak langsung digunakan ( Membutuhkan Proses ) :

    Ø  Sumber biomassa yang langsung digunakan yaitu bahan bakar kayu/bambu yang tidak melakukan
         proses pengeringan dahulu, sehingga kayu/bambu setelah ditebang dan dipotong potong langsung
         digunakan sebagai bahan bakar.
    Ø  Sumber biomassa yang tidak langsung digunakan ( membutuhkan proses ) yaitu limbah dan bahan
        bakar kayu/bambu yang melakukan proses pengeringan terlebih dahulu, limbah membutuhkan
        proses fermentasi anaerobik untuk membuat gas metan sehingga gas metan tersebut menjadi
        sumber bahan bakar yang langsung dipakai. Sedangkan untuk bahan bakar kayu/bambu yang
        melakukan proses pengeringan, setelah kayu/bambu ditebang dan dipotong potong kayu tersebut
        dikeringkan sehingga minyak atau air yang terdapat didalam kayu dipisahkan membuat
        kayu/bambu tersebut menaikan tingkat pembakarannya.

    Proses Fermentasi Anaerobik untuk membuat Gas Metan :

    Bahan organik akan mengalami fermentasi alamiah jika terkena air dan mengalami kondisi anaerobik yaitu tidak terdapat oksigen. Tangki tinja atau digester merupakan contoh klasik pencernaan anaerobik yang pada asasnya merupakan suatu proses dengan dua tahap.

    Tahap pertama, bakteri pembentuk asam menghasncurkan bahan organik yang kompleks dan mengubah lemak, protein, dan hidrokarbon menjadi asam organik yang sederhana.

    Tahap kedua, yang berlangsung bersamaan dengan tahap pertama, asasm-asam organik dipecahkan oleh bakteri metan menjadi gas metan dan dioksida bahan. Rumus proses diatas digambarkan dengan persamaan berikut : 

    ( C6H10O5 ) + nH2O —> ( C6H12O6 )n                        ( Tahap Pertama )

                                       —> 3nCO2 + 3nCH4                   ( Tahap Kedua )

    Satu Kg bahan organik kering akan menghasilkan lebih-kurang 0,15 mmetan pada kondisi suhu dan tekanan standar. Bersama metan dihasilkan dioksida karbon dengan jumlah volume yang sama. Dioksida karbon serta pengotoran-pengotoran lain seperti sulfida hidrogen dengan mudah dapat dipisahkan.

    Gas metan sudah dapat dihasilkan kurang lebih 10 hari sedangkan kurang lebih hari ke 1 sampai 8 gas yang terbentuk adalah CO. Pada kurang lebih 14 hari gas yang terkumpul sudah dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya.

    Cara Kerja Energi Gas Biomassa :

    1.       Ditempat ini bahan organik yang dipotong kecil dan digiling dicampur dengan air dan dimasukan
           kedalam tangki digester ( pencernaan ).

    2.       Di tangki ini terjadi proses pencernaan. Tingkat kecepatan pencernaan akan tergantung dari suhu,
           suhu sekitar 35 oC tampaknya memberikan hasil optimal bagi produksi gas. Kemudian di tangki
           ini harus dijaga tingkat kadar pH nya sehingga bakteri bakteri pengubah gas metan tidak mati
           akibat kadar pH yang tinggi atau rendah.

    3.       Pada fermentasi selesai endapan akan keluar dan ditampung.

    4.       Selanjutnya endapan tersebut akan diambil dan dimanfaatkan sebagai kompos cair dan kering.

    5.       Ditempat ini gas metan dikumpulkan didalam tekanan tinggi.

    6.       Setelah gas metan dikumpulkan kran gas akan dibuka dan disalurkan keberbagai kebutuhan
           seperti pembangkit listrik atau kompor.

    Komponen Instalasi Gas Biomassa :

    1.       Bak Penampung sementara, berfungsi sebagai penampung campuran kotoran hewan dan limbah
           makanan.

    2.       Digester, berfungsi sebagai bak pencernaan dan tempat mengubah limbah menjadi gas metan.

    3.       Pipa, berfungsi sebagai pembawa gas metan.

    4.       Kran gas, berfungsi sebagai pembuka/penutup saluran gas metan.

    5.       Bak penampung kompos, berfungsi sebagai tempat penampung endapan didalam digester yang
          akan digunakan sebagai kompos.

    Keunggulan Energi Biomassa :

    1.       Biomassa merupakan sumber energi terbarukan ( renewable energy ) karena energi tersebut terus
           menerus ada seperti tanaman yang tumbuh kembali dan limbah kotoran yang terus menerus ada.

    2.       Energi biomassa dapat mengurangi konsumsi energi fosil seperti gas alam, sehingga energi
           biomassa dapat disebut energi alternatif.

    3.       Sering memanfaatkan energi biomassa secara terus menerus akan mengatasi permasalahan dan
           mengurangi limbah yang terdapat didunia.

    4.       Penggunaan energi biomassa akan lebih ramah lingkungan dibandingkan penggunaan energi
           fosil. Karena emisi gas buang energi biomassa lebih sedikit dari pada emisi gas buang energi
           fosil.

    5.       Sumber energi biomassa terlimpah luas di dunia karena limbah, sampah, dan kotoran terdapat
          dimana saja.

    Kelemahan Energi Biomassa :

    1.       Pengunaan energi biomassa masih terdapat emisi gas buang walaupun hanya sedikit
          dibandingkan energi fosil seperti batu bara.

    2.       Menggunakan banyak lahan untuk biomassa dapat menyebabkan berkurangnya lahan untuk
           menanam tanaman pangan yang dapat meningkatkan kelaparan didunia.

    3.       Pemanfaatan energi biomassa masih belum cukup efisien dan membutuhkan biaya yang
           signifikan.

    4.       Pembuatan gas metan harus terus di pantau dan dijaga tingkat kadar pH nya didalam digester.

  • Pembelahan Sel

    Pembelahan Sel

    Pembelahan sel merupakan peristiwa kompleks yang berententan dimana sel induk membelah menjadi dua atau lebih. Terdapat dua jenis pembelahan sel yakni Meiosis dan Mitosis.

    Pengertian Pembelahan Sel

    Dalam siklus sel, terdapat dua tahap, yaitu interfase dan M-Phase. Interfase adalah tahap dimana sel tidak membelah. Tahap ini berlangsung selama 15 jam dan terdapat 3 tahap, yaitu G1 Phase (fase organel sel berduplikat), S-Phase (fase replikasi DNA), dan G2 Phase (fase pertumbuhan sel dan sintesis protein). Pada tahap M-Phase barulah sel mulai membelah.

    Tahap ini hanya berlangsung 2 jam dan terdiri dari proses kariokinesis dan sitokinesis. Kariokinesis adalah tahap di mana proses pembelahan nukleus sel melalui tahap ProMAT, sedangkan sitokinesis adalah tahap pembelahan sitoplasma. Pembelahan sel dibagi menjadi 2 jenis menurut jenis sel yang membelah, yaitu pembelahan pada sel prokariotik dan pada sel eukariotik.

    A. Pembelahan Pada Sel Prokariotik

    Pembelahan pada sel prokariotik dikenal dengan pembelahan biner yang artinya pembelahan ini berlangsung secara sederhana dan spontan. Proses pembelahan ini juga dikenal dengan proses pembelahan amitosis. Amitosis artinya pembelahan yang tidak melibatkan kromosom. Pembelahan biner dapat ditemukan pada sel bakteri, proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetik, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma.

    Pada pembelahan biner, kromosom diduplikasi dan akan menempel pada membrane plasma. Kemudian akan terjadi pertumbuhan di antara dua tempat pelekatan kromosom tersebut. Hal ini untuk melakukan pemisahan inti. Sitokinesis dan pembentukan dinding sel kemudian terbentuk sehingga 2 sel anak terbentuk.

    B. Pembelahan Pada Sel Eukariotik

    Pembelahan sel pada sel eukariotik dibagi menjadi meiosis dan mitosis.

    –  Mitosis

    Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang menghasilkan sel anak yang dapat membelah lagi. Pembelahan ini bertahap dan terjadi pada sel tubuh (somatis) dengan tujuan pertumb  uhan, pertambahan sel, dan regenerasi sel. Pada sel-sel meristematik hewan dan tumbuhan, pembelahan yang terjadi adalah pembelahan mitosis yang berguna untuk pertumbuhan. Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anak yang identic dengan induknya. Hal ini berarti sel haploid akan menghasilkan 2 sel haploid dan sel diploid akan menghasilkan 2 sel diploid.

    Dalam tahap kariokinesis, pembelahan mitosis hanya berlangsung dalam satu ProMAT dan sebelumnya ada tahap interfase. ProMAT merupakan proses pembelahan yang terdiri dari profase, metafase, anafase, dan telofase.

    A.    Interfase

    Pada tahap ini sel tidak membelah. Nukleus terdiri dari RNA ribosom dan merupakan tempat sintesis protein serta materi yang berwarna gelap dikenal sebagai kromatin atau bentuk benang-benang kromosom sehingga bentuk kromosom tidak dapat dilihat secara jelas. Pada salah satu ujung sel, terdapat 2 pasang protein yang disebut sentrioles, tetapi pada tumbuhan, sentriosol tidak muncul.

    B.     Profase

    Pada tahap ini sentriosol bergerak ke ujung sel yang berlawanan dan disebut sebagai kutub. Sentriosol mempunyai 2 sentriol dan akan dikelilingin strands (helai) yang menyala dan disebut sebagai aster. Selain itu, Kromosom membentuk menjadi sinlinder dan berduplikat menjadi 2 kromatid. Setiap kromatid mengandung DNA dan protein serta melekat berpasangan pada sentromer. Pada tumbuhan, aster tidak ada, membrane nukleus hancur, seta kromosom memendek sehingga terlihat seperti batang.

    C.     Metafase

    Pada fase ini, kromosom berpindah menjadi satu garis yang disebut the equator. Selain itu, muncul benang-benang yang disebut spindel dan melekat pada sentromer setiap kromosom. Spindel ini menghubungkan kromosom ke 2 kutub sentrisol yang berlawanan.

    D.    Anafase

    Kromatid pada tahap ini berpisah dan bergerak kearah kutub yang berbeda. Penarikan terjadi karena pemendekan benang spindel. Kromatid pada fase ini tidak disebut sebagai kromatid, tetapi kromosom tunggal.

    E.     Telofase

    Pada tahap ini kromosom mulai mengatur membentuk nukleus yang terpisah dan dikelilingin memberan nukleus. Cleavage Burrow/ pembelahan alur menyempit dan lama kelamaan membelah sel. Berbeda dengan itu, pada tumbuhan, pembelahan terjadi dengan cell plate daripada cleavage burrow. Pembelahan sitoplasma ini biasa disebut sitokinesis.

    Setelah pembelahan, sel akan kembali ke fase interfase dan sentriosol menjadi empat (2 di setiap sel) serta aster hilang. Kromosom akan berubah kembali menjadi benang-benang. Beberapa jenis kromosom yang mengalami pembelahan adalah kromosom parental dan maternal dapat dilihat pada gambar.

    –  Meiosis

    Pembelahan meiosis merupakan pembelahan yang menghasilkan gamet. Gamet ini tidak dapat membelah lagi sampai tahap pembuahan (fertilisasi). Pembelahan ini terjadi pada pembentukan sel kelamin (gametogenesis) pada kelenjar kelamin (gonad) pada hewan dan tumbuhan. Tujuan pembelahan ini adalah mengurangi jumlah kromosom yang berguna untuk menyamakan komposisi kromosom anak dan induk.

    Berbeda dengan proses mitosis, pembelahan ini menghasilkan 4 sel yang tidak identik dengan induknya (diploid menjadi haploid)  akibat pengurangan kromosom. Inilah mengapa pembelah ini juga dikenal dengan pembelahan reduksi. Pembelahan ini memiliki proses ProMAT I dan ProMAT II. Proses pembelahannya kurang lebih sama kecuali pada proses Profase I. Pada tahap profase I terdiri dari leptoten, zigoten, pakiten, diploten, diakinesis.

    1.      Leptoten

    Leptoten adalah tahap dimana benang kromatin berubah menjadi kromosom. Hal ini dilakukan dengan cara memadatkan diri. 

    2.      Zigoten/Zigonema

    Pada tahap ini, kromatid homolong saling berpasangan atau bersinapsis membentuk bivalen. Sentrosom terbelah 2 menjadi sentriol dan bergerak ke kutub berlawanan

    3.      Pakiten/Pakinema

    Kromosom kemudian berdupkikat menjadi 4 pada tahap ini dan disebut tetrad (kromosom homolog yang mengganda sehingga ada 4 kromatid berpasangan). Pada tahap ini sering terjadi rekombinasi gen melalui proses perpindahan silang.

    4.      Diploten

    Kromosom homolog yang tadinya bivalen terpisah. Bila terjadi perpindahan silang, akan terdapat kiasma sebagai tanda.

    5.      Diakinesis

    Pada fase diakinesis, nukleolus (membrane inti) akan hilang dan sentriol bergerak ke masing-masing kutub serta membentuk benang-benang spindel.

                Setelah ke lima tahap ini, proses pembelahan akan berlanjut ke metafase, anafase, telofase, dan kemudian mengulang sekali lagi tanpa melewati profase yang di atas (profase biasa, yang terjadi di mitosis).

    C.   Pembelahan Sel Gamet Pada Manusia

    Pembelahan sel gamet pada manusia terdiri pada spermatogenesis (pada pria) dan oogenesis (pada wanita). Pada proses spermatogenesis, dimulai dari spermatogonium yang diploid bertumbuh menjadi spermatosit primer. Setelah itu, spermatosit primer tersebut membelah secara meiosis menjadi 2 spermatosit sekunder yang haploid. 2 spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis menjadi spermatid yang nantinya akan bertumbuh menjadi 4 buah sperma. Berbeda dengan proses ini, oogenesis pada perempuan dimulai dengan pertumbuhan oogonium menjadi oosit primer yang diploid. Oosit primer kemudian bermeiosis dan menghasilkan oosit sekunder dan badan kutub pertama yang haploid. Badan kutub pertama akan bermeiosis lagi menghasilkan 2 badan kutub dan oosit sekunder menghasilkan 1 badan kutub dan satunya lagi menjadi ovum.

    D.   Pembelahan Sel Gamet Pada Tumbuhan

    Pembelahan gamet pada tumbuhan terdiri dari 2, yaitu mikrosporogenesis dan megasporogenesis.

    A.    Megasporogenesis

    Megasporogenesis merupakan proses pembentukan ovum dalam ruang bakal biji. Prosesnya dimulai dari megasporosit bermeiosis dua kali menjadi megaspore. Megaspora ini terdiri dari IKL (inti kandung lembaga) Primer dan 3 sel kutub yang nantinya akan mati. IKL Primer nantinya akan membelah secara mitosis 3 kali dan menghasilkan 3 antipoda, 2 IKL Sekunder, 2 sinergid, dan 1 ovum.

    B.     Mikrosporogenesis

    Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan serbuk sari (mikrospora) dalam kepala sari (anthera). Proses mikrosporogenesis dimulai dengan meiosis I dan meiosis II dari mikrosporosit (sel induk serbuk sari) menjadi 4 mikrospora yang haploid yang disebut tetrad. Mikrospora kemudian melakukan pembelahan kariokinesis menjadi nukleus generatif dan nukleus saluran serbuk sari (inti generative dan vegetatif). Inti generatif kemudian membelah menjadi 2 sperma. Inti vegetative pada masa pembuahan hanya menuntun sperma ke ovum dan spermaakan membuahi ovum menjadi zigot dan IKL Sekunder menjadi endosperma.

    Sumber:

    • Dokumen penerbit
    • http://www.crayonpedia.org/mw/A._Pembelahan_sel_secara_Amitosis_12.1
    • http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelahan_sel
  • Siklus Fosfor di Alam

    Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa unsur – unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar makhluk hidup dan tak hidup. Ada 40 unsur yang diperlukan bagi kehidupan, ddiantaranya yang terpenting adalah karbon (C), nitrogen (N), fosfor (P), belerang (S), oksigen (O), kalium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K), natrium (Na), silicon (Si), besi Fe), dan aluminium (Al). selain itu sebagian unsure –unsur ini tersimpan dalam bentuk organic dalam tubuh makhluk hidup yang masih hidup atau yang sudah mati.

    Siklus Fosfor

    Daur fosfor yaitu daur atau siklus yang melibatkan fosfor, dalam hal input atau sumber fosfor-proses yang terjadi terhadap fosfor- hingga kembali menghasilkan fosfor lagi. Daur fosfor dinilai paling sederhana daripada daur lainnya, karena tidak melalui atmosfer. fosfor di alam didapatkan dari: batuan, bahan organik, tanah, tanaman, PO4- dalam tanah. kemudian inputnya adalah hasil pelapukan batuan. dan outputnya: fiksasi mineral dan pelindikan.

    https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?client=ca-pub-0589288719947901&output=html&h=194&slotname=4825400284&adk=1140754452&adf=4233181450&pi=t.ma~as.4825400284&w=775&abgtt=6&fwrn=4&lmt=1725003398&rafmt=11&format=775×194&url=https%3A%2F%2Fbiologyinmind.blogspot.com%2F2012%2F09%2Fsiklus-fosfor-di-alam.html&host=ca-host-pub-1556223355139109&wgl=1&uach=WyJtYWNPUyIsIjEzLjUuMSIsImFybSIsIiIsIjEyOS4wLjY2NjguNTgiLG51bGwsMCxudWxsLCI2NCIsW1siR29vZ2xlIENocm9tZSIsIjEyOS4wLjY2NjguNTgiXSxbIk5vdD1BP0JyYW5kIiwiOC4wLjAuMCJdLFsiQ2hyb21pdW0iLCIxMjkuMC42NjY4LjU4Il1dLDBd&dt=1726719723773&bpp=4&bdt=42&idt=4&shv=r20240916&mjsv=m202409120101&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie_enabled=1&eoidce=1&prev_fmts=0x0&nras=1&correlator=6862024475315&frm=20&pv=1&rplot=4&u_tz=480&u_his=4&u_h=900&u_w=1440&u_ah=900&u_aw=1440&u_cd=30&u_sd=2&dmc=8&adx=150&ady=1112&biw=1440&bih=778&scr_x=0&scr_y=0&eid=44759876%2C44759927%2C44759842%2C95332585%2C95342765%2C95342336&oid=2&pvsid=4074936093508676&tmod=427981906&uas=0&nvt=1&ref=https%3A%2F%2Fbiologyinmind.blogspot.com%2F2017%2F10%2Fotot-rangka-utama-manusia.html&fc=1920&brdim=0%2C122%2C0%2C122%2C1440%2C0%2C1440%2C778%2C1440%2C778&vis=1&rsz=%7C%7CeEbr%7C&abl=CS&pfx=0&fu=128&bc=31&bz=1&td=1&tdf=0&psd=W251bGwsbnVsbCwidHJlYXRtZW50XzEuMSIsMV0.&nt=1&ifi=2&uci=a!2&btvi=1&fsb=1&dtd=7
    Fosfor berupa fosfat yang diserap tanaman untuk sintesis senyawa organik. Humus dan partikel tanah mengikat fosfat, jadi daur fosfat dikatakan daur lokal.

    Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus. Fosfor dialam dalam bentuk terikat sebagai Ca-fosfat, Fe- atau Al-fosfat, fitat atau protein. Bakeri yang berperan dalam siklus fosfor : Bacillus, Pesudomonas, Aerobacter aerogenes, Xanthomonas, dll. Mikroorganisme (Bacillus, Pseudomonas, Xanthomonas, Aerobacter aerogenes) dapat melarutkan P menjadi tersedia bagi tanaman.

    Daur fosfor terlihat akibat aliran air pada batu-batuan akan melarutkan bagian permukaan mineral termasuk fosfor akan terbawa sebagai sedimentasi ke dasar laut dan akan dikembalikan ke daratan.

  • Hubungan IPA dasar, IPA terapan, Teknologi

    Ilmu dalam bidang IPA dan pemanfaatannya dapat kita bedakan dalam IPA dasar atau murni, IPA terapan, dan teknologi. IPA dasar, IPA terapan, dan teknologi mengkaji bahan pokok yang sama, yaitu alam. Perbedaan ketiganya terletak pada aspek yang dikajinya.

    Gb. Diagram Hubungan IPA Dasar, Terapan, dan Teknologi

    A. IPA Dasar

    Menurut Amor et al. (1988) ilmuwan IPA dasar mencoba untuk memahami bagaimana alam bekerja. Sedangkan ilmuwan IPA terapan mencoba mencari cara untuk mengendalikan cara alam bekerja. Ahli teknologi memanfaatkan penemuan IPA dasar dan IPA terapan untuk membuat alat guna mengendalikan cara alam bekerja. Menurut White & Frederiksen (2000) IPA dapat dipandang sebagai proses untuk membentuk hukum, model, dan teori yang memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan, dan mengendalikan tingkah laku alam. 

    Konsep-konsep IPA dasar terbentuk dari keingintahuan mengenai sesuatu yang belum diketahui orang, keingintahuan itu menuntun ke arah mencari prinsip atau teori yang dapat diperoleh dari hasil pengkajian, yaitu melalui percobaan. Pengkajian ini merupakan pengkajian yang tidak bermaksud untuk mencari kondisi atau proses optimal yang diharapkan, melainkan hanya untuk memenuhi penjelasan dari objek (benda dan energi) dan peristiwa alam. Konsep-konsep IPA dasar merupakan konsep-konsep IPA mengenai kondisi, interaksi, dan peristiwa dari kondisi yang normal (biologi) atau ideal (fisika). Dalam konsep-konsep IPA dasar, seringkali ada variabel (parameter), yang dalam kenyataannya berpengaruh, tidak dimasukkan ke dalam konsep-konsepnya. Konsep-konsep itu sengaja disusun secara ideal atau normal agar berlaku umum, yang berarti dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. Keberlakuan umum konsep-konsep tersebut luas, sehingga berfungsi sebagai konsep-konsep dasar bagi IPA terapan dan teknologi. Para ilmuwan menempatkan IPA dasar sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu terapan dan teknologi.

    B. IPA Terapan

    IPA terapan merupakan pengembangan dari IPA dasar yang ditujukan untuk mengendalikan cara alam bekerja. Aplikasi konsep untuk menjelaskan peristiwa alam atau memperhitungkan parameter secara ideal bukan aplikasi konsep IPA terapan. Karena konsep-konsep IPA dasar umumnya mengabaikan variasi yang terjadi di alam, konsep-konsep tersebutbelum dapat diaplikasikan secara langsung untuk mengendalikan (mengelola) alam, karena di alam riil ada variasi-variasi yang tidak dapat diabaikan. Contohnya dalam IPA dasar, daur hidup serangga melalui 3 atau 4 fase, yaitu telur, larva dan dewasa atau telur, larva, pupa, dan dewasa.

    Kedua fase daur hidup ini berlaku untuk semua jenis serangga, jika kita memelihara serangga hanya memperhatikan daur hidup seperti itu saja, kita akan gagal memelihara serangga tersebut, karena faktor lain yang berpengaruh terhadap daur hidup serangga itu kita abaikan. Untuk keberhasilan pemeliharaan serangga itu kita harus menggunakan konsep-konsep IPA terapan yang dikembangkan dari konsep IPA dasar. Konsep IPA terapan merupakan konsep yang aplikatif, tetapi keberlakuan umumnya sempit, tidak seluas keberlakuan umum konsep IPA dasar. Contohnya jika pengaruh suhu atau DD (daily dgree day) kita masukkan ke dalam daur hidup serangga, maka serangga yang asalnya dikelompokkan dalam 3 atau 4 fase itu akan dikelompokkan lebih banyak lagi, karena pengaruh suhu akan berbeda pada jenis-jenis serangga, walaupun ada juga serangga yang jenisnya berbeda, tetapi pengaruh suhu terhadap daur hidupnya sama. 

    Untuk mengendalikan alam diperlukan percobaan (penelitian), agar aplikasi konsep yang tepat dapat diketahui. Dari percobaan itulah konsep-konsep IPA terapan dikembangkan dari konsep IPA dasar untuk keperluan mengendalikan alam. Alam yang dikendalikan ada yang terdapat dalam alat-alat (produk teknologi) dan ada yang terdapat di lingkungan. Alat-alat dibuat dari bahan-bahan alam dari jenis dan kondisi yang sama dan digunakan pada kondisi dan situasi lingkungan yang relatif sama, sehingga proses dan hasil pengendalian alamnya pun relatif sama. Dengan demikian prinsip-prinsip IPA terapan dalam teknologi dapat digunakan relatif tepat sama untuk setiap alat yang sama. Jika dalam alat-alat tidak ada variasi alam, karena dapat dibuat sama, di lingkungan banyak variasi alam yang tidak dapat dihindarkan. Akibatnya prinsip-prinsip IPA terapan yang digunakan di lingkungan pada suatu tempat dan waktu tertentu tidak begitu dapat digunakan pada tempat dan waktu yang berbeda. Dengan demikian pengendalian alam di lingkungan lebih bervariasi, karena prinsip-prinsipnya perlu diuji pada setiap tempat dan waktu yang berbeda. Walaupun prinsip-prinsip IPA terapan yang diperlukan untuk pengendalian alam itu sudah diuji melalui penelitian, tidak berarti bahwa prinsip-prinsip IPA terapan dapat diterapkan secara langsung dengan tepat di tempat dan waktu yang berbeda, karena variasi alam dapat menyebabkan proses dan hasil penerapan itu berbeda. Oleh karena itu, di lingkungan, bahkan juga dalam pembuatan alat, percobaan (penelitian) tetap diperlukan untuk mencari perlakuan atau tindakan yang tepat dalam pengendalian alamnya.

    Umumnya pengkajian IPA terapan dilakukan untuk mencari perlakuan atau susunan benda yang interaksinya dapat menimbulkan kondisi atau proses optimal/maksimal seperti yang diharapkan. Pengkajian IPA terapan ditujukan untuk mencari prinsip-prinsip dan tindakan pengendalian alam yang hasilnya dapat memenuhi harapan pengkaji. Berbeda dengan hasil pengkajian IPA dasar yang berlaku umum, hasil pengkajian IPA terapan kurang berlaku umum, karena faktor-faktor yang dalam IPA dasar diabaikan dalam IPA terapan tidak diabaikan. Sedangkan kondisi dan situasi di setiap lingkungan sangat bervariasi. Pengkajian IPA terapan di lingkungan umumnya hanya digunakan untuk keperluan di tempat pengkajian itu dilakukan. Karena hasil pengkajian IPA terapan di lingkungan kurang berlaku umum, hasil pengkajian di suatu tempat dan waktu tertentu hanya digunakan sebagai pembanding, penunjang, atau acuan perkiraan untuk pengkajian yang sama di tempat dan waktu yang berbeda. 

    C. Teknologi

    Teknologi dapat dibentuk dari IPA, tetapi dapat juga terbentuk tanpa IPA. Teknologi tanpa IPA dapat diibaratkan sebagai mobil yang mesinnya hidup dan bergerak maju, tetapi tanpa sopir. Betapa berbahayanya mobil itu, karena dapat menabrak apa saja yang ada di depannya. Jika ada sopir di dalam mobil itu, sopir akan mengendalikan mobil, sehingga mobil itu aman dan bermanfaat bagi manusia, sopir itulah IPA. Jadi, IPA ada dalam teknologi dan mengendalikan teknologi, sehingga teknologi aman dan bermanfaat bagi manusia. Prinsip-prinsip dan teori-teori IPA dasar dan pengendalian alam dari IPA terapan digunakan dalam teknologi untuk menyusun objek-objek, membuat konstruksi di alam, dan membuat alat untuk mengendalikan cara alam bekerja.

    Teknologi meliputi teknik menyusun objek, serta membuat konstruksi alam dan alat, sedangkan IPA mengenai properti (kondisi, kandungan dan sifat objek), interaksi, dan perubahan objek. Konstruksi alam dan alat mengatur bentuk, ukuran ruang, ukuran objek, pergerakan dan interaksi objek. Objek dengan properti dan interaksinya diatur oleh konstruksi atau alat, sehingga menimbulkan peristiwa yang diharapkan oleh perancang teknologi.

    Dalam biologi, teknologi juga dapat diartikan sebagai teknik mengendalikan organisme dan sel-sel untuk menghasilkan sesuatu, misalnya mengendalikan jamur atau bakteri. Istilah engineering dalam bahasa Inggris menunjukkan teknologi. Contohnya Soil and Water Conservation Engineering dapat diterjemahkan dengan Teknologi (Teknik) Konservasi Tanah dan Air. Dalam Biologi, penggunaan istilah engineering dan technology berbeda. Membuat tape disebut biotechnology, tetapi membuat alat pacu jantung untuk dipasang pada tubuh manusia disebut bioengineering.

  • Manajemen Pemasaran Hotel

    Pemasaran

    Suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan haraga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

    Pemasaran terdiri dari 4 P yaitu :

    1. Product
    2. Price
    3. Promotion
    4. place

    B.      Manajemen pemasaran

    Menganalisis perancanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditunjukkan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju untuk mencapai tujuan organisasi.

    ·         Persiapan

    ·         Pelaksanaan

    ·         Evaluasi

    C.      Konsep pemasaran

    Pemasaran bertujuan untuk menangkap komsumen, lalu menjadikannya produk (barang/jasa ) yang akan diberikan kepada komsumen.

    Perbedaan penjualan dan pemasaran

    NoDimensiPenjualanPemasaran
    1KonsepBagian kecil dari pemasaranKonsepnya lebih luas, mencakup sekmen pasar, penjualan, merek, distribusi, promosi, strategi dll.
    2TujuanTransaksiPelanggan, pertukaran permintaan
    3TargetPembeliKebutuhan dan keinginan pelanggan
    4FokusProdukMerek dan layanan
    5StrategiTenaga penjualan dan promosiBulan pemasaran
    6PriodeJangka pendekJangka panjang
    7KontrolPenjualan, pengiriman dan koreksiKepuasan pelanggan market share
    8KeterrampilanMenjual dan komunikasiAnalitis
    9StartSetelah ada produkSebelum da sesudah produk ditawarkan

    Konsep pemasaran

    1.      Konsep beroreantasi pengalaman

    v  Sense marketing

    Upaya pemasaran untuk menciptakan stimulus yang dapat memiliki daya tarik indrawi (sense of sensory) komsumen dengan tujuan menciptakan pengalaman personal melalui pengliahatan, suara, sentuhan, rasa, dan bau.

    v  Emotional marketing

    Upaya pemasaran dengan cara menarik perasaan dan emosi pelanggan yang lebih mendalam, bertujuan untuk menciptakan pengalaman efeksi berkaitan dengan mereka tertentu yang dapat menciptakan perasaan gembira dan kebanggan yang kuat terhadap mereka.

    v  Cognitive experience

    Upaya pemasaran dengan menciptakan penyelesaian masalah yang rasional dan kreatif sehingga produk yang dipasarkan memiliki daya tarik intelektual bagi pelanggan.

    v  Action marketing

    Upaya pemasaran untuk mengundang pelanggan melakukan tindakan atau sering juga disebut a cail to action (CTA).

    v  Relationship marketing

    Upaya pemasaran berdasarkan hubungan dirancang untuk menarik aspek sensory, emotion, cognitive experience, pengalaman pribadi, dan penghubungan individu dengan dirinya yang ideal, orang lain atau budaya.

    v  Integrated marketing

    Upaya pemasaran yang terintegrasi antara setiap aspek yang terlibat untuk mendorong kerjasama secara menyeluru.

    2.      Konsep beroreantasi pada konsumen

    v  Costamer lifetime value

    Jumlah total nilai keuntungan yang diperoleh dari pelanggan dalam sepanjang daur hidup pelanggan (costemer lifertime value)

    v  Custemer equity

    Adalah total nilai potensial yang diperoleh perusahaan dari pelanggan selama menjadi pelangan perusahaan, semakin loyal utau setia orang maka semakin tingi costemernya.

    v  Costemer relationship

    Konsep yang menekankan bahwa konsumen sebagai patner dapat dibentuk dan aspek-aspek yang terlibat dalam bisnis itu.

    Pemasaran jasa hotel terbagia atas 4 aspek yaitu:

    –          Intagibility

    –          Heteroginity

    –          Inseparability

    –          Perishability

    D.     Pengertian pemasaran jasa

    Menurut vupiyoadi, pemasaran jasa adalah setiap tindakan yang ditawarkan oleh salah satu pihak lain yang secara prinsip intangible dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.

    Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran jasa adalah proses pemasaran sesuatu yang tidak dapat dilihat, dirasa, didengar, atau diraba sebelum dikomsumsiPemasaran jasa hotel

    Phivip Kotier (1999) dikutip oleh Drs.H. Oeka Yoelti (1997:10) pemasaran hotel adalah ilmu bertujuan untuk mementingkan tamu dan dari kegiatan hotel memperoleh keuntungan.

    W. Lazar dan Ej Kelly (1996) menyebutkan 3 faktor yang diperlukan untuk melaksanakan jasa pemasaran yaitu:

    ·         Instrumen prodak

    ·         Instrumen distribusi

    ·         Instrumen promosi

    Peringkat perusahaan

    • HOT : Perusahaan sangat potensial, dikunjungi 1 kali 1 bulan. 
    •   WARM : Perusahaan cukup potensial, dikunjungi 1 kali tiap 2-3 bulan
    •  COLD : Perusahaan kurang potensial, dikunjungi 3-6 bulan sekali.
    • DEAD : Perusahaan tidak potensial, dicek setiap bulan. 
    •   MOS WANTED : Perusahaan dari daftar klien competitor dan perusahaan baru.
  • Pengertian Potensi Wisata

    Potensi Wisata

    Pengertian potensi wisata menurut Mariotti dalam Yoeti (1983: 160-162) adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata, dan merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Sukardi (1998:67), juga mengungkapkan pengertian yang sama mengenai potensi wisata, sebagai segala yang dimiliki oleh suatu daya tarik wisata dan berguna untuk mengembangkan industri pariwisata di daerah tersebut.

    Jadi yang dimaksud dengan potensi wisata adalah sesuatu yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik sebuah obyek wisata. Dalam penelitian ini potensi wisata dibagi menjadi tiga macam, yaitu: potensi alam, potensi kebudayaan dan potensi manusia.

    1. Potensi Alam

    Yang dimaksud dengan potensi alam adalah keadaan dan jenis flora dan fauna suatu daerah, bentang alam suatu daerah, misalnya pantai, hutan, dll (keadaan fisik suatu daerah). Kelebihan dan keunikan yang dimiliki oleh alam jika dikembangkan dengan memperhatikan keadaan lingkungan sekitarnya niscaya akan menarik wisatawan untuk berkunjung ke obyek tersebut.

    2. Potensi Kebudayaan

    yang dimaksud dengan potensi budaya adalah semua hasil cipta, rasa dan karsa manusia baik berupa adat istiadat, kerajinan tangan, kesenian, peninggalan bersejarah nenek moyang berupa bangunan, monument, dll.

    3. Potensi Manusia

    Manusia juga memiliki potensi yang dapat digunakan sebagai daya tarik wisata, lewat pementasan tarian/ pertunjukan dan pementasan seni budaya suatu daerah

  • Pengertian Hotel Dan Restaurant

    Hotel Dan Restaurant

    A. Pengertian Hotel

    Agusnawar menyatakan bahwa kata hotel berasal dari kata “Hospitium” ( bahasa latin ) yang artinya ruangan tamu yang berada dalam monastery. Kata hospitium dipadukan dengan kata hospes dari bahasa prancis, menjadi hospice. Dalam perkembanganya, kata hospice berubah menjadi hostel. Lambat. Laun huruf ‘’s’’ pada kata hostel tersebut dihilangkan, sehingga dirubah menjadi hotel.

    Menurut Darmadjati ( 2001 : 65 ) “Hotel adalah jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan, jasa penginapan, makan serta minum serta jasa lainnya bagi umum dan dikelola secara umum”.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan seluruh atau sebagian bangunan yang menyediakan jasa penginapan, pelayanan makan dan minum, serta jasa lainnya bagi para wisatawan yang melakukan perjalanan, yang pengelolaanya dilakukan secara komersial.

    B. Pengertian Restoran

    Menurut Agusnawar dinyatakan bahwa Restoran adalah “bagian dari suatu hotel yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makan dan minum untuk para tamu yang menginap disuatu hotel dan untuk kalangan umum”.

    SK Mentri pariwisata dan komunikasi No.KM73/PW 105/MPPT-85 menjelaskan bahwa Restoran adalah “suatu jenis usaha dibidang jasa pangan yang bertempat sebagian atau seluruh bangunan yang permanen dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan,penyajian, dan penjualan makanan dan minuman untuk umum”.

    Menurut Suarthana dan kawan kawan ( 2006 ) Restoran adalah “tempat usaha yang komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan hidangan hidangan serta minuman ditempat usahanya”.

    Sedangkan menurut Sugiarto dan Sulartiningrum (2001) Restoran adalah “suatu tempat yang identik dengan jajaranan meja – meja yang tersusun rapi, dengan kehadiran orang, timbulnya wangi semerbak dari dapur dan pelayanan pramusaji, berdentingnya bunyi bunyian kecil karena persentuhan gelas gelas kaca atau porselen yang menyebabkan suasana didalamnya menjadi lebih hidup”.

    Dari pengertian atas dapat disimpulkan bahwa Restoran adalah tempat usaha yang dikelola secara komersil yang menyediakan hidangan hidangan dan minuman yang identik dengan jajaran meja – meja yang tersusun rapi serta pelayanan para pramusaji dan berdentingnya bunyi bunyian karena persentuhan gelas gelas, yang membuat suasana lebih hidup.

    C. Klasifikasi Restoran

    Menurut Sugiarto dan Sulartiningrum (2001) pada dasarnya restoran yang berada dalam suatu hotel dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu Formal Dining Room, Informal Dining Room, dan Specialities Dining Room.

    1. Formal Dining Room

    Merupakan Restoran yang terdapat dalam suatu hotel, yang merupakan Restoran High class yang diciptakan sedemikian eksklusif, sehingga hanya tamu tamu tertentu saja yang dapat menikmati hidangan yang ada di restoran ini. Restoran ini dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:

    1. Rotieserie adalah restoran eksklusif, dimana tempat pembakaran dapat dilihat tamu.
    2. Grill Restaurant adalah restoran untuk steak atau chop yang mana, makanan tersebut dimasak menurut selera tamu.
    3. Supper Club Restaurant adalah restoran yang mengadakan pertunjukan, pada saat para tamu menikmati hidangannya.

    2. Informal Dining Room.

    Merupakan Restoran yang sifatnya tidak formal yang dimana pihak hotel menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh restoran tersebut. yang dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

    1. Coffee Shop merupakan suatu bidang usaha dikelola secara komersial yang menawarkan makanan serta minuman kepada tamu yang sifatnya tidak formal.
    2. Pool Snack Bar merupakan counter bar kecil yang terdapat ditepi kolam renang yang terdapat pada suatu hotel yang menawarkan makanan dan minuman.
    3. Room Service merupakan sistem pelayanan makanan dan minuman pada suatu hotel dimana tamu dapat memesan makanan dan minuman dari dalam kamar dan pesanan tersebut akan diantarkan ke dalam kamar.

    3. Specialities Restaurant

    Merupakan Restoran yang berada didalam suatu restoran yang menyediakan makan atau masakan khusus, masakan khusus tersebut biasanya sudah terkenal secara internasional seperti pada masakan jepang, korea, itali dan lain lainnya.

    Sedangkan menurut Marsum ( 2000 ; 7-11 ) ada tujuh klasifikasi restoran yaitu:

    1. A La Carte Restaurant adalah Restoran yang telah mendapatkan ijin penuh untuk menjual makanan dan minuman lengkap dengan banyak variasi. Dimana konsumen bebas memilih sendiri makanan yang mereka kehendaki dimana setiap jenis makanan memiliki harga tersendiri yang berbeda beda.
    2. Table D’hote Restaurant adalah Restoran yang khusus menjual menu yang lengkap (dari hidangan pembuka sampai penutup) dengan harga yang telah ditentukan pula.
    3. Cafetaria Atau Cafe adalah Restoran kecil yang mengutamakan penjualan kue, roti, kopi, dan teh. yang pilihan makanannya terbatas dan tidak menjual minuman beralkohol.
    4. Inn Tavern adalah Restoran dengan harga yang terjangkau yang dikelola oleh perorangan ditepi kota.
    5. Snack Bar atau Milk Bar adalah Restoran dengan tempat yang tidak begitu luas yang sifatnya tidak resmi dengan pelayanan yang cepat dimana konsumen mengambil makanannya sendiri dan dibawa sendiri kemeja makan.
    6. Speciality Restaurant adalah Restoran yang suasananya disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan.
    7. Family Type Restaurant adalah Restoran sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman dengan harga yang relative murah terutama menyediakan makanan dan minuman kepada tamu tamu keluarga maupun rombongan.
  • Sosiologi Pariwisata, Definisi dan Arti Pentingnya

    Pariwisata adalah fenomena kemasyarakatan yang menyangkut manusia, masyarakat, kelompok, organisasi, kebudayaan dan lain sebagainya. Menurut Cohen dalam Pitana (2008) menyatakan bahwa sosiologi pariwisata adalah cabang keahlian yang memusatkan perhatian kepada motivasi turistik, peraturan-peraturan, hubungan, dan institusi dan akibatnya pada wisatawan dan kelompok-kelompok yang berkaitan dengan wisatawan tersebut.

    Karena pariwisata menyangkut manusia dan masyarakat, maka pariwisata sangat sesuai untuk dijadikan objek dari sosiologi. Berkembanglah kemudian kajian-kajian sosiologi tentang pariwisata yang lebih lanjut menjadi cabang sosiologi tersendiri yang disebut sosiologi pariwisata. Secara singkat (Pitana, 2008) menyatakan bahwa sosiologi pariwisata adalah cabang dari sosiologi yang mengkaji masalah-masalah kepariwisataan dalam berbagai aspeknya. Dapat juga dikatakan bahwa sosiologi pariwisata adalah kajian tentang kepariwisataan dengan menggunakan perspektif sosiologi, yaitu penerapan prinsip, konsep, hukum, paradigma dan metode sosiologi di dalam mengkaji masyarakat dan fenomena pariwisata, untuk selanjutnya berusaha mengembangkan abstraksi-abstraksi yang mengarah kepada pengembangan teori. Pendefinisian ini dapat dianalogikan dengan cabang-cabang sosiologi lainnya, seperti sosiologi agama, sosiologi pembangunan, sosiologi hukum dst.

    Analisis sosiologis terhadap pariwisata sangat penting dilakukan, karena :

    1. Pariwisata telah menjadi aktivitas sosial ekonomi dominan dewasa ini, bahkan disebut-sebut sebagai industri terbesar sejak akhir abad 20, yang juga menyangkut pergerakan barang, jasa dan manusia dalam skala terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah manusia.
    2. Pariwisata bukanlah suatu kegiatan yang beroprasi dalam ruang hampa. Pariwisata sangat terkait dengan masalah sosial, politik, ekonomi, keamanan, ketertiban, keramah-tamahan, kebudayaan, kesehatan, termasuk berbagai institusi sosial yang mengaturnya.
    3. Pariwisata bersifat sangat dinamis, sehingga setiap saat memerlukan analisis atau kajian yang lebih tajam. Sebagai suatu aktivitas dinamis, pariwisata memerlukan kajian terus menerus (termasuk dari aspek sosial budaya), yang juga harus dinamis, sehingga pembangunan pariwisata bisa memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, khususnya masyarakat lokal
    4. Pariwisata tidaklah eksklusif, dalam arti bahwa pariwisata bukan saja menyangkut bangsa tertentu, melainkan juga dilakukan oleh hampir semua ras, etnik dan bangsa, sehingga pemahaman aspek-aspek sosial budaya sangat penting.
    5. Pariwisata selalu mempertemukan dua atau lebih kebudayaan yang berbeda, yang mempunyai perbedaan dalam norma, nilai, kepercayaan, kebiasaan dan sebagainya. Pertemuan manusia atau masyarakat dengan latar belakang sosial-budaya yang berbeda akan menghasilkan berbagai proses akulturasi, dominasi, asimilasi, adopsi, adaptasi, dalam kaitan hubungan antar budaya yang tentunya merupakan salah satu isu sentral dalam sosiologi.
    6. Dewasa ini pariwisata sudah hampir menyentuh semua masyarakat dunia, sampai kepada masyarakat-masyarakat terpencil. Pariwisata sudah terbukti menjadi salah satu primeover dalam perubahan sosial budaya, sedangkan perubahan sosial budaya merupakan aspek kemasyarakatan yang menjadi salah satu fokus kajian sosiologi.
    7. Berkembangnya berbagai lembaga, baik ditingkat lokal, regional, ataupun internasional, yang terkait dalam pariwisata, juga merupakan salah satu perhatian dalam sosiologi, sebagaimana sebelumnya sosiologi telah membahas berbagai aspek modernisasi dan dependensi dari hubungan antar negara.
  • Attitude Dalam Dunia Perhotelan

    Sikap (atitude) merupakan kata kunci yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya bagi para hotelier, attitude merupakan hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sebagai seseorang yang melayani, harus mampu menempatkan dirinya pada posisi sedikit agak di bawah. Ini bukan berarti merendahkan diri, tetapi merendahkan hati.

    Tamu yang menginap di hotel tentunya ingin mendapatkan pelayanan yang optimal, karena mereka sudah membayar dengan harga yang tinggi, tentunya mereka tidak ingin kecewa. Oleh karenanya sebagai sesorang yang akan berkerja pada industri perhotelan, harus mengembangkan sikap-sikap sebagai berikut dalam kehidupan sehari-harinya :

    1. Memiliki pemikiran, Bekerja tanpa pernah mengharapkan hasilnya (Karmany eva dhikaraste mapalecu kadacana). Bekerjalah, dan bekerja…jangan sekali-kali mengharapkan hasil, sembahkanlah pekerjaanmu kepadaNya, karena Tuhan Maha Adil. Apa yang dikerjakan sekarang, walaupun hasilnya tidak sesuai dengan jerih payah yang dilakukan, akan dibayar olehNya dengan cara diluar yang kita bayangkan.
    2. Tepat Waktu.
    3. Mampu bekerjasama dengan rekan kerja. Ingat, bekerja di hotel dan di kapal pesiar merupakan kerja Team, seperti layaknya bermain sepak bola, bukan tinju.
    4. Mampu menghargai satu sama lain.
    5. Buang ego pribadi demi tercapainya kepentingan organisasi.
    6. Selalu mampu tersenyum
    7. Berpenampilan rapih (well groom)
    8. Wangi
    9. Ramah
    10. Tidak mudah marah/sewot/jutek
    11. Hoping for the best annd ready for the worst.

    Demikianlah antara lain sikap yang perlu dikembangkan sebagai insan hospitality. Yang perlu diingat adalah, yang membayar gaji karyawan hotel, sesungguhnya bukanlah manajer hotel, tetapi TAMU. Guest is the king, without guest, we don’t have things to do, and of course no money gained.

  • Organisasai Kepariwisataan – Tingkat Dunia sampai Level Nasional

    Organisasai Kepariwisataan

    Untuk melakukan sistem usaha yang berhasil perlu mengetahui struktur organisasi dari sistem tersebut. Sistem paariwisata beroperasi dalam 3 tingkat. Secara Internasional, nasional, dan secara Regional

    Tingkat Internasional

    1. WTO (World Tourissm Organization)
    Satu – satunya organisasi yang memiliki suara – suara pemerintah untuk kepariwisataan adalah WTO, yang berpusat di Madrid, dibentuk pada tahun 1975 dari International Union Of Official Travel Organizations (IUOTO).
    WTO adalah badan pariwisata yang resmi dari United Nattons yang tujuannya adalah untuk memepromosikan dan mengembangkan pariwisata serta memberi perhatian kepada negara – nagara berkembang. WTO mengumpulkan informasi dan menerbitkan publikasi – publikasi seperti majalah kecendrungan pariwisata dunia sekarang, pendekatan – pendekatan pemasaran dan perlindungan bagi sumber alam dan kebudayaan.

    2. ICAO ( International Civil Aviation Organisation)
    Dibentuk tahun 1944. ICAO terbentuk dari wakil – wakil delapan negara. Tugas utama dari ICAO adalah mempromosikan penerbangan sssipil seluruh dunia. Untuk mencapai hal ini standar dan praktek Internasioal mengenai penerbangan (angkutan udara) telah dilaksanakan.
    3. UFTAA ( Universal Federtion of Travel Agent’s Assoociation)
    UFTAA didirikan tahun 1966 dari penggabungan IFTAA ( International federation of Travel Agencies) dengan UOTAA (Universal Organization of Travel Agent’s Association). UFTAA merupakan satu – satunya federasi asosiasi travel agen secara umum yang mewakili travel agent seluruh dunia.

    Tujuan UFTAA
    Adapun tujuan UFTAA antar alain :
    – Menyatukan dan menguatkan asosiasi dan organisasi travel agent.
    – Bertindak sebagai wakil tunggal dari profesi travel agent pada tingkat internasional dan dunia.
    – Menjamin hubungan yang maksimum, prestise, perlindungan dan perkembangan bidang ekonomi, hukum dan lingkungan sosial bagi profesi travel agent.
    – Memmungkinkan profesi untuk mennngambil tempat yang didijinkan pada perekonomian perdagangan wisatawan.

    Apa Yang dilakukan UFTAA
    – Mewakili keinginan – keinginan travel agent dalam berhubungan dengan asosiasi – asosiasi internasional.
    – Mengembangkan dan menganjurkan tehnik – tehnik yang profesional
    – Mengadakan survey – survey hukum, ekonomi, dan sosial dan bekerjasama dalam training bagi para pelaksana dan karyawan travel agent.
    – Bekerjasama dalam persiapan konvensi – konvensi dan perjanjian – perjanjian Internasional.
    – Mengatur konnnnnnngres dunia setiap tahun yang terbuka bagi semua wakil perusahaan travel agent.

    4. IATA ( International air Transport Association)
    IATA adalah organisasi perusahaan penerbangan terjadwal sedunia. Anggota – naggota IATA membawahi kebanyakan muata lalu – lintas udara dunia terjadwal di bawah bendera hampir semua bangsa.

    Tujuan IATA :
    – Untuk mengadakan transsport udara yang aman, teratur, dan ekonomis untuk keperluan masyarakat dunia.
    – Untuk membantu niaga penerbangan udara dan mengetahui maslah – masalah yang dihadapi.
    – Menyediakan sarana untuk bekerjasama antara perusahaaan – perusahaan transport udara.
    – Bekerjasama dengan International Civil Aviation Organization (ICAO) dan organisasi internasional lainnya.

    Sejarah dan Organisasi
    IATA didirikan tahun 1945 untuk memecahkan masalah yang terjadi karena perluasan yang cepat dalam pelayanan udara sipil pada perang dunia II. Sebagai suatu organisasi, IATA adalah suakrela, non eksklusif, dan non politik dan demokratos. Keanggotaannya terbuka bagi setiap perusahaan yang beroperasi dan sudah diijinkan menyediakan pelayanan udara terjadwal oleh anggota pemerintah ICAO sehingga ada dua katagori keanggotaan. Anggota aktif yang mengoperasikan rute Internasional, dan anggota asosiasi yang hanya melayani penerbangan domestik.

    5. IHA (International Hotel Association)
    IHA mempunyai kantor pusat di Paris, Prancis, yang bertujuan untuk mempersatukan berbagai perusahaan perhotelan dan restoran dari eluruh dunia, dan berusaha untuk memcahkan masalah – masalah kepariwisataan Internasional dan ikut memabntu memecahkan masalah – masalah yang timbul antara industri agen perjalanan dan perhotelan.

    6. WATA (World Assosiation Of Travel Agents)
    WATA berkantor pusat di Jenewa, Swiss dan memiliki status hukum menurut Undang – Undang negara Swiss. Tugas utama WATA adalah untuk memajukan dan menjamin kepentingan para anggotanya dari segi – segi ekonomisnya dengan jalan mengatur secara nasional perjalanan wisatawan ke seluruh dunia. WATA memusatkan dan menyiapkan dokumen yang luasa bagi anggota – anggotanya, dokumen yang meliputi berbagai masalah dan publikasi kepariwisataan di seluruh dunia.

    7. IASET (International Assosiation of Scientific Experts in Tourism)
    Organisasi ini berkedudukan di Berne, Swiss. Keputusan untuk mendirikan organisasi Internasional yang hendak mengumpulkan orang – orang yag berkecimpung dalam ilmu kepariwisataan telah diambil pada tahun 1946 oleh suatu grup ahli dalam bidang ini, yang mengadakan pertemuan mereka di Lungano atas inisiatif sekelompok cendekiawan Swiss.
    Tujuan utama IASET adalah untuk menndorong pekerjaan – pekerjaan dari anggotanya, memajukan kegiatan – kegiatan lembaga – lembaga kepariwisataan atas dasar keilmiahan dan menumbuhkan hubungan yang baik dan erat untuk kerajasama dengan pusat – pusat riset khusu lainnya. Untuk mencapai tugas ini IASET sejak tahun 1951 menyelenggarakan kongres tahunan yang ditujukan khusus untuk mendiskusikan masalah – masalah besar yang bersifat ilmiah yang timbul dalam pertumbuhan pariwisata modern ini.

    8. PATA (Pacific Asia Travel Association)
    PATA berkedudukan di San Francisco, Californiaa, AS. Organisasi ini didirikan tahun 1952 di kota Honolulu, Hawai yang bertujuan untuk mempromosikan daerah – daerah di kawasan Asia Pasifik. Keanggotaan PATA terdiri dari wakil – eakil pemerintah dan perusahaan – perusahaan angkutan Internasional atau regional, agen – agen perjalanan dan industri prhotelan dan organisasi dalam dunia kepariwisataan. Indonesia menjadi anggota PATA pada tahun 1957, sejak itu Indonesia sudah dua kali menjadi tuan rumah kofrensi tahunan PATA.
    Selain tujuannya untuk mengembangkan, memajukan, dan memberikan fasilitas – fasilitas kepariwisataan kepariwisataan di seluruh wilayah Asia Pasifik, PATA juga aktif dalam mengembangkan penelitian dan peninjauan kepariwisataan untuk wilayah ini.
    9. South East Asia Promotion Centre for Trade Investment and Tourism (SEA center)
    Organisasi ini berkantor di Tokyo, Jepang. Tujuan organisasi ini adalah untuk membantu pembangunan ekonomi Asia Tenggara dengan jalan memajukan usaha – usaha ekspor dari daerah tersebut, mendorong penanaman modal di daerah itu, dan meningkatkan arus wisatawan ke dan melalui Asia Tenggara.
    Manfaat daripada keanggotaan dalam organisasi ii terletak di bidang – bidang promosi dan pemasaran, riset, pendidikan dan latihan penulisan karya – karya ilmiah, penyelenggaraan berbagai seminart dan simposium dan tukar menukar data dan informasi.

    Pada dasarnya oraganisasi kepariwisataan adalah suatu alat pengawasan dan juga pemberi arah dalam pengembangan kepariwisataan baik di tingkat nasional maupun Internasional.

    C. DI TINGKAT NASIONAL
    Di Indonesia umumnya dijumpai dua bentuk organisasi kepariwisataan yaitu government tourist office, dan private tourist office.
    Government tourist office adalah organisasi kepariwisataan yang dibentuk oleh pemerinmtah sebagai suatu bidang yang diberi tanggungjawab mengenai pengembangan dan pembinaan kepariwisataan pada umumnya baik di tingkat asional, regional, maupun lokal. Seperti di Indonesia misalnya, secara nasional kepariwisataan berada di bawah Kantor Wilayah Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi dan Dinas Pariwisata Daerah Tingkat II.

    Private Tourist office adalah organisasi kepariwisataan yang merupakan asosiasi dari macam – macam kelompok perusahaan industri pariwaisata yang fungi dan kedudukannya merupakan rekanan bagi government tourist office. Di Indonesia organisasi seacam ini misalnya Perhimpunan Hotel dan RestoraN Indonesia (PHRI), Association of Indonesian Travel Agent (ASITA), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan lain sebagainya. Organisasi – organisasi yang termasuk dalam Govermet Tourist Office adalah Direktorat Jendral Pariwisata, Deparnas, Baparnas, Deparpostel, dan Diparda.

    1. Direktorat Jendral Pariwisata
    Berdasarkan surat keputusan Menteri Perhubungan No. Km.4.5/Phb-75, tanggal 2 September 1975, tugas pokok Direktorat jendral Pariwisata diatur sebgai berikut:
    a. Dirjen Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan sebgaian tugas poko departemen perhubungan di bidang kepariwisataan berdasarkan kebiijkasanaan yang ditetapkan.
    b. Sekretaris Dirjen Pariwisata memiliki tugas memberi pelayanan teknis dan administratif bagi seluruh satuan oraganisasi dalam lingkungan Dirjen Pariwisata dalam rangka pelaksanaan tugas pokok Dirje Pariwisata.
    c. Direktorat Bina Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Dirjen Pariwista di bidang pemasaran wisata, berdasarkan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Dirjen Pariwisata.
    d. Direktorat bina pelayanan wisata mempunyai tugas melaksanakan sebgaian tugas pokok Dirjen Pariwisata di bidang pelayanan wisata berdasarkan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Dirjen Pariwisata.
    e. Pusat Pendidikan dan Latihan Pariwisata, mempunyai tugas membina dan mengkoordinasikan semua unit pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pariwisata di lingkungan departemen sesuai dengan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh kepala bagian.
    f. Pusat penelitian dan pengembangan pariwisata mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan semua unit penelitian dan pengembangan pariwisata berdasarkan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh kepala bagian penelitian dan pengembangan pariwisata.

    2. DEPARNAS (Dewan Pertimbangan kepariwisataan Nasional)
    Dewan ini membantu presiden dalam menetapkan kebijaksanaan umum di bidang pengembangan kepariwisataan nasional. Dewan ini diketuai oleh menteri negara EKUIN dan anggotanya terdiri dari 12 menteri ditambah Gubernur Bank Sentral serta Ketua Bappenas.

    3. BAPPARNAS (Badan Pengembangan Pariwisata nasional)
    Badan ini dibentuk berdasarkan Instruksi Presiden No. 9 tahun 1969 yang merupakan Badan Konsultatatif yang membantu menteri Pariwisata Pos dan telekomunikasi di bidang kepariwisataan.
    Anggota – anggotanya terdiri dari:
    – para direktur jendral yang erat hubngannya dengan bidang kepariwisataan
    – para ketua himpunan yang mewakili industri pariwisata
    – para ahli yang dipandang perlu
    Adapun tugas – tugasnya adalah:
    a. Mengajukan Usul dan memberikan saran atas keijaksanaan pengembangan pariwisata nasional.
    b. Mengajukan usul dan memberikan saran tentang langkah – langkah pelaksanaan terhadap kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
    c. Mengadakan koordinasi dalam hal penyusunan langkah – langkah pelaksanaan terhadap kebijaksanaan di masing- masing bidang.
    d. Mengadakan koordinasi dalam hal penyusunan langkah – langkah kebiujaksanaan yang menyangkut kebijaksanaan di masing – masing bidang tertentu.
    e. Memberi penilaian tentang buah pikiran mengenai hal – hal yang menyangkut pengembangan pariwisata nasional.

    4. Deparpostel (Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi)
    Deparpostel bertugas melaksanakan tugas pokok dan fungsi departemen di propinsi yang bersangkutan antara lain:
    a. mengumpulkan dan mengolah data dan menyusun rencana dan program kepariwisataan, pos, dan telekomunikasi.
    b. Melaksanakan pembinaan usaha kepariwisataan di bidang pemasaran wisata dan pelayan wisata
    c. Melaksankan pembinaan usaha pos, dan telekomunikasi di bidang pengendalian frekwensi dan pelayanan, pos, dan telekomunikasi.
    d. Memberikan pelayan administratif kepada semua satuan organisasi di lingkungan kantor wilayah Departemen Pos dan telekomunikasi.

    5. Diparda (Dinas Pariwisata Daerah)
    Dinas Pariwisata Daerah dipimpin oleh seorang kepala dinas dalam melaksanakan urusan rumah tangga daernya dalam bidang kepariwisataan yang menyangkut; urusan objek wisata, urusan pramuwisata, urusan losmen, penginapan remaja, pondok wisata, perkemahan, rumah makan, bar kawasan wisata, rekreasi, dan hiburan umum serta promosi daerah.
    Untuk menyelenggarakan tugasnya Diparda memiliki fungsi:
    a. merumuskan kebijaksanaan teknik, pemberian bimbingan, pembinan dan perijinan dengan dasar kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Gubernus kepala daerah.
    b. Melaksankan tugas pokok sesuai denganperaturan perundang – undangan yang berlaku.
    c. Mengumpulkan data, pengadaan penelitian, dan penganalisaan data sebagai bagian perencanaan pengembangan kepariwisataan di daerah.

    Organisasi pariwisata yang termasuk private tourist office adalah:
    1. ASITA (association of the Indonesian Tour & Travel Agencies)
    ASITA adalah organisasi yang menjadi wadah bagi pengusaha perusahaan perjalanan Indonesia, dalam bahasa Indonesia bernama Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia. Organisasi ini didirikan di Jakarta tahun 1971 dan memiliki beberapa tujuan yaitu:
    a. berusaha memajukan dan melindungi kepentingan industri kepariwisataan nasional dan kepentingan para anggota.
    b. Meni gkatkan citra PARIWISATA Indonesia dengan memberikan kepuasan, rasa aman,adanya kepastian perlindungan dan jaminan kepentingan tanpa mengorbankan kepentingan sesama anggota.
    c. Menuskseskan program pembangunan nasional melalui sektor kepariwisataan sesuai dengan garis – garis besar haluan negara dan rencana pembangunan nasional.

    2. PUTRI (Perhimpunan Usaha Taman rekreasi Indonesia)
    Perhimpunan Objek wisata Indonesiaaa atau lebih sering dikenal dengan PUTRI didirkan tanggal 10 November 1977. Adapun maksud didrikan PUTRI ini adalah sebagai wadah perjuangan kepentingan bersama dan mengabdi profesi dalam usaha mengelola dan penegmbangan budaya serta lingkungan alam dan kesejahteraan masyarakat.
    Ada beberapa tujuan organisasi PUTRI yaitu:
    a. membina dan mengembangkan objek wisata dalam rangka mengembangkan pariwisata nusantara dan mancanegara.
    b. Menanamkan dan memupuk rasa cinta tanah air melalui penyaajian objek wisata dalam usaha ikut berperan membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
    c. Membina dan meningkatkan kemampuan mengelola objek – objek wisata dalam rangka meningkatkan pelayanan.

    3. HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia)
    HPI adalah organisasi profesional non politik dan mandiri yang merupakan waah persatuan dan kesatuan pribadi yang profesinya adalah pramuwisata.
    HPI bertugas secara aktif menggalakkan dan melaksanakan pembangunan pariwisata secara teratur, tertib dan berkesinambungan,meumpuk dan menigkatkan semangat serta kesadaran nasional sebagai warganegara RI serta memiliki tanggungjawab asosiasi terhadap lingkungan dan enigkatkan kerjasama.

    4. PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indoensia)
    Kegiatan organisasi ini adalah membantu para anggota dengan cara memberikan perlindungan, masukan, bimbingan dan konsultasi serta pendidikan untuk meningkatkan mutu hotel/akomodasi, restoran, dan jasa boga,s esama anggota mengkoordinasikan dan meningkatkan kerjasama atar anggota dan organisasi lain di bidang kepariwisataan baik di dalam maupun di luar negeri, melakukan kegiatan penelitian perencanaan dan penegmbangan, melakukan promosi untuk meningkatkan kepariwisataan dalam dan luar negeri.