Blog

  • Contoh Laporan Proses Rekrutkmen Pegawai di PT Ewindo (Persero)

    Laporan Proses Rekrutkmen Pegawai di PT Ewindo

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan sumber daya yang paling penting dan yang paling berkontribusi dalam suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat dikatakan menjadi perusahaan yang berhasil jika dilihat berdasarkan kualitas dari para pegawainya. Untuk mendapatkan pegawai yang berkualitas dan berkompeten, maka perusahaan mengadakan proses rekrutmen pegawai.

    Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi. Maksud dari rekrutmen adalah untuk mendapatkan persediaan sebanyak mungkin calon-calon pelamar sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk menentukan pilihan terhadap calon pegawai yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.

    Seperti halnya PT EWINDO (Persero) yang melakukan proses rekrutmen pegawai dalam menunjang kegiatannya. PT EWINDO (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur. Kegiatannya adalah memproduksi barang, berupa magnet wire, electric cables, wirring  harness, dan power supply cord.  Dalam melaksanakan kegiatannya ini, PT EWINDO (Persero) memerlukan peranan pegawai yang berkualitas dan ahli

    pada bidangnya masing-masing agar dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan. Maka dari itu, PT EWINDO (Persero) melakukan rekrutmen pegawai untuk mendapatkan sebanyak mungkin pilihan calon-calon pegawai sehingga perusahaan akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon pegawai yang dianggap memenuhi standar kualifikasi perusahaan. Rekrutmen pegawai di PT EWINDO (Persero) dilakukan oleh bagian HRD. Rekrutmen tersebut melalui suatu proses serta dengan pemberian persyaratan khusus bagi  para calon pegawai. Dengan seperti ini, maka akan didapatkan pegawai yang sesuai dengan kriteria dan keinginan perusahaan.

    Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan pengamatan dan menuangkannya dalam bentuk Laporan Tugas Akhir dengan judul “Proses Rekrutmen Pegawai di PT EWINDO (Persero)”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut, maka didapatkan suatu rumusan penulisan laporan yaitu sebagai berikut :

    1. Bagaimana proses rekrutmen pegawai di PT EWINDO (Persero)?
    2. Apakah hambatan yang dihadapi oleh PT EWINDO (Persero) dalam proses rekrutmen pegawai?
    3. Apa saja upaya yang dilakukan PT EWINDO (Persero) untuk mengatasi hambatan dalam rekrutmen pegawai?

    B. Tujuan dan Kegunaan

    1.3.1   Tujuan

    Tujuan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

    1. Mengetahui proses yang dilakukan dalam rekrutmen pegawai di PT EWINDO (Persero).
    2. Mengetahui hambatan apa saja yang terjadi dalam proses rekrutmen pegawai di PT EWINDO (Persero).
    3. Mengetahui upaya menghadapi hambatan dalam proses rekrutmen pegawai di PT EWINDO (Persero).

    1.3.2   Kegunaan

    Kegunaan penulisan laporan ini yaitu :

    1. Bagi Penulis, laporan ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.
    2. Bagi Perusahaan, sebagai bahan pertimbangan bagi PT EWINDO (Persero) dalam pelaksanaan rekrutmen pegawai di PT EWINDO (Persero).
    3. Bagi   Umum,   laporan   ini   sebagai   bahan   referensi    kajian Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya dalam  rekrutmen pegawai di PT EWINDO (Persero).    

    1.4         Metode Penulisan dan Teknik Pengumpulan Data

    1.4.1   Metode Penulisan

    Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode penulisan deskriptif, yaitu menuliskan hasil praktek kerja dengan mendeskripsikan atau menggambarkan proses rekrutmen pegawai di PT EWINDO (Persero). Dalam menggambarkan proses rekrutmen pegawai di PT EWINDO (Persero) maka dibuat suatu bagan alur untuk memperlihatkan tahapan dalam proses rekrutmen pegawai.

    Bagan 1.1. Alur Proses Rekrutmen Pegawai di PT EWINDO (Persero)

    Sumber: PT EWINDO (Persero) 2015

    1.4.2   Teknik Pengumpulan Data

    Terdapat dua teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan laporan ini, antara lain yaitu :

    a.             Studi Pustaka

    Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari buku dan Undang-Undang (UU)  yang   berhubungan   dengan rekrutmen pegawai.

    b.             Studi Lapangan

    –                 Observasi, penulis melakukan pengamatan pada objek praktek kerja yaitu dengan mengamati proses rekrutmen pegawai di PT EWINDO (Persero).

    –                 Wawancara, untuk memenuhi data yang dibutuhkan, penulis melakukan wawancara langsung dengan seorang staff HRD (Human Resources Management) di PT EWINDO (Persero) untuk mengumpulkan data-data penting dan untuk memperoleh informasi mengenai proses rekrutmen pegawai di PT EWINDO (Persero).

    1.5         Lokasi dan Lamanya Praktik Kerja

    1.5.1  Lokasi

    Praktik kerja dilakukan di PT EWINDO (Persero) yang beralamat di  Jl. Cimuncang No. 68 Jawa Barat 42111.

    1.5.2  Lamanya Praktik Kerja

    Waktu pelaksanaan praktik kerja dilaksanakan selama 40 hari, yaitu dimulai pada tanggal 19 September 2015 sampai dengan 28 Oktober 2015.

    Bab II. Kajian Pustaka

    A. Konsep Administrasi

    Menurut Sondang P. Siagian administrasi adalah : “Keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk usaha kerja sama demi tercapainya tujuan yang ditentukan sebelumnya” (Silalahi, 2013:9). Dari definisi menurut Silalahi administrasi merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang dengan bekerja sama untuk mencapai tujuan

    Administrasi dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan kerja sama yang dilakukan sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja dengan mendayagunakan sumberdaya-sumberdaya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Administrasi terdiri dari kegiatan berupa kerja sama dan pembagian kerja yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Pengertian pembagian kerja yaitu pengelompokkan atau spesialisasi pekerjaan dalam berbagai bidang berdasarkan kepentingan, sehingga setiap individu yang menjadi anggota kelompok kerja sama atau organisasi dapat mengerjakan bidang pekerjaan tertentu sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya.

    Administrasi tidak dapat terlepas dari manajemen. Sebelumnya, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai pengertian dari manajemen. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Menurut The Liang Gie dan Sutarto manajemen adalah : “Rangkaian kegiatan penataan yang berupa

    penggerakan orang-orang dan pengarahan fasilitas kerja agar tujuan kerja sama benar-benar tercapai” (Silalahi, 2013:137). Dari definisi menurut The Liang Gie dan Sutarto manajemen merupakan penggerakan dan pengarahan komponen dalam suatu organisasi.

    Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2005:1) Administrasi dan manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yaitu: men, money, method, materials, machines, dan market. Unsur men (manusia) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen yang disebut manajemen sumber daya manusia (MSDM) yang merupakan terjemahan dari man power management. Manajemen yang mengatur unsur manusia ini ada yang menyebutnya manajemen kepegawaian atau manajemen personalia (personnel manajemen).

    Pada dasarnya, proses kegiatan administrasi lebih menitikberatkan pada penentuan tujuan organisasi serta merumuskan kebijakan umum, sedangkan manajemen dititikberatkan pada penggerakkan dalam rangka pencapaian tujuan. Manajemen dan administrasi tidak menjalankan sendiri-sendiri kegiatannya yang bersifat operasional, tetapi bersama-sama berada dalam satu gerak dan langkah.

    B. Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia

    Manajemen sumber daya manusia muncul setelah adanya manajemen personalia. Manajemen sumber daya manusia muncul sekitar tahun 1960, sedangkan manajemen personalia sudah muncul terlebih dahulu sejak tahun 1940. Manajemen sumber daya manusia menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan adalah :

    “Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat” (Hasibuan, 2005:10)

    Manajemen personalia adalah proses pengembangan, menerapkan, dan menilai kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, metode-metode, dan program-program yang berhubungan dengan individu karyawan dalam organisasi. Manajemen personalia memberlakukan tenaga kerja sebagai faktor produksi. Keadaan para pekerja tidak menjadi faktor penting dan utama. Organisasi atau perusahaan tidak mempedulikan bagaimana kondisi dari para pekerja. Dari waktu ke waktu terjadi perubahan pendekatan yang mengakibatkan adanya perubahan dari manajemen personalia menjadi manajemen sumber daya manusia. Perubahan ini memperlihatkan seberapa pentingnya pekerja atau sumber daya manusia bagi suatu organisasi. Pada manajemen sumber daya manusia, pekerja diperhatikan, dipelihara, dan dikelola dengan baik. Maka dari itu kondisi para pekerja dapat diperhatikan dengan baik dan akan memberikan dampak positif yaitu dapat meningkatkan produktifitas perusahaan. Hal-hal tersebut pula yang menyebabkan perubahan dari manajemen personalia menjadi manajemen sumber daya manusia.

    Antara manajemen sumber daya manusia dan manajemen personalia terdapat persamaan dan perbedaan di dalam ruang lingkup dan tingkatannya

    Persamaan MSDM dengan manajemen personalia adalah keduanya merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi, agar mendukung terwujudnya tujuan. Sedangkan perbedaannya menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2005:9) yaitu sebagai berikut:

    1. MSDM dikaji secara makro (meliputi sistem yang lebih luas), sedangkan manajemen personalia dikaji secara mikro.
    2. MSDM memperlakukan tenaga kerja sebagai kekayaan (asset) utama organisasi, jadi harus dipelihara dengan baik dan juga berorientasi pada tujuan dari pada hasil, dan fokus pada komitmen . Semua hal tersebut menunjukkan manajemen sumber daya manusia lebih baik dari pada manajemen personalia. Sedangkan Manajemen personalia menganggap bahwa karyawan adalah faktor produksi, jadi harus dimanfaatkan secara produktif. Manajemen personalia diarahkan pada organisasi karyawan, mencari karyawan, serta mengelola gaji dan kontrak karyawan.
    3. MSDM pendekatannya secara modern, sedangkan manajemen personalia pendekatannya secara klasik.

    MSDM adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan. Selain itu, MSDM merupakan bagian dari manajemen, sehingga pokok pembahasannya yaitu teori-teori manajemen umum. Unsur MSDM adalah manusia yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan. Fokus pembahasannya mengenai pengaturan peranan manusia dalam

    mewujudkan tujuan yang optimal. MSDM mengatur kerja manusia sehingga dapat terwujudnya tujuan perusahaan, kepuasan karyawan, dan masyarakat. Manajemen sumber daya manusia merupakan konsep luas tentang filosofi, kebijakan, prosedur, dan praktik yang digunakan untuk mengelola individu atau manusia melalui organisasi.

    Manajemen sumber daya manusia mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan pembinaan, penggunaan dan perlindungan sumber-sumber daya manusia baik yang berada dalam hubungan kerja maupun yang berusaha sendiri. Manajemen sumber daya manusia mencakup sumber daya manusia yang berada dalam perusahaan-perusahaan terutama perusahaan-perusahaan modern yang dikenal dengan sektor formal.

    Berbeda dengan manajemen personalia. Tugas dari manajemen personalia adalah mempelajari dan mengembangkan cara-cara agar manusia dapat secara efektif diintegrasikan ke dalam berbagai organisasi yang diperlukan oleh suatu masyarakat. Organisasi-organisasi adalah peralatan sosial dan teknologi yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan-tujuan yang kompleks yang tidak mungkin dilaksanakan oleh orang perorangan. Organisasi-organisasi tersebut dapat dipandang sebagai unit-unit dimana terjadi proses input-input tertentu dari suatu lingkungan untuk tujuan penciptaan output-output khusus yang diperlukan oleh masyarakat berupa barang-barang dan jasa-jasa. Masyarakat memerlukan bermacam-macam jenis organisasi seperti lembaga-lembaga pendidikan rumah sakit, lembaga-lembaga keamanan dan perusahaan-perusahaan bisnis.

    C. Konsep Rekrutmen Pegawai

    Setiap organisasi tidak terlepas dari faktor sumber daya manusia. Untuk merekrut calon tenaga kerja yang berpotensi dan standar organisasi harus melihat berbagai aspek internal dan eksternal organisasi. Organisasi memerlukan informasi akurat dan berkelanjutan guna mendapatkan calon tenaga kerja yang sesuai degan kualifikasi organisasi. informasi tersebut berisi data jumlah dan kualifikasi yang diperlukan untuk pelaksanaan berbagai aktivitas organisasi. proses rekrutmen harus terlebih dahulu dilakukan sebelum kegiatan seleksi dan pengangkatan pelamar yang mempunyai kualifikasi terbaik.

    Salah satu kegiatan yang penting dari kegiatan sumber daya manusia adalah proses rekrutmen, yaitu merekrut tenaga kerja yang memiliki kinerja yang baik. Di dalam organisasi, manajer dan pegawai bersama-sama bekerja untuk mencapai tujuan yang semakin kompleks. Sebelum organisasi menarik tenaga kerja, organisasi harus merekrut dan menempatkan individu yang memiliki keahlian sesuai yang dibutuhkan organisasi.

    Menurut Siagian, definisi dari rekrutmen adalah : “Proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi” (Siagian, 2010:102). Maksud dari rekrutmen adalah untuk mendapatkan persediaan sebanyak mungkin calon-calon pelamar sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.

    Rekrutmen juga merupakan serangkaian kegiatan mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan untuk menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan pegawai. Proses rekrutmen berlangsung dari pengadaan kualifikasi jabatan yang sedang dibutuhkan, selanjutnya para calon pegawai yang melamar diseleksi hingga hasil akhirnya pegawai yang sesuai dengan kualifikasi dan lolos seleksi diterima di perusahaan tersebut.

    1. Tujuan Rekrutmen

    Tujuan rekrutmen adalah untuk memenuhi penawaran sebanyak mungkin dari calon-calon pegawai sehingga organisasi memiliki peluang yang lebih besar untuk menentukan pilihan terhadap calon pelamar yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi. Organisasi harus melakukan rekrutmen karena beberapa sebab, seperti perluasan kegiatan organisasi, berdirinya organisasi baru, terciptanya kegiatan dan perincian pkerjaan baru, adanya promosi, mutasi, transfer pegawai ke bagian lain ataupun berhenti, pegawai yang meninggal, pegawai yang mengundurkan diri atau pension dini, atau sebab lain. Dengan demikian, dalam kegiatan rekrutmen ini organisasi harus memiliki standar kualifikasi yang sudah disepakati bersama, sebagai suatu nilai-nilai dan kebijaksanaan organisasi untuk dipakai dalam program pengembangan organisasi di masa yang akan datang, khususnya program pemberdayaan sumber daya manusia.

    Kegiatan rekrutmen diawali dari lamaran calon karyawan yang dicari dan diakhiri dengan diterima atau ditolaknya calon karyawan tersebut. Kegiatan rekrutmen ini juga tidak lepas dari aktivitas manajemen sumber daya manusia yang lain, seperti pelatihan dan pengembangan, evaluasi kinerja promosi dan mutasi, jenjang karir, kompensasi, serta hubungan industrial karyawan. Proses rekrutmen bisa dilakukan oleh departemen personalia atau departemen sumber daya manusia, tetapi bisa juga dilaksanakan oleh sebuah lembaga atau konsultan independen di luar organisasi yang disewa oleh organisasi untuk melaksanakan rekrutmen secara lebih profesional.

    Proses rekrutmen pegawai yang baik menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2005:41) adalah sebagai berikut :

    1. Penentuan dasar rekrutmen
    2. Penentuan sumber-sumber rekrutmen
    3. Metode-metode rekrutmen

    2.3.2  Penentuan Dasar Rekrutmen

    Dasar rekrutmen calon karyawan harus ditetapkan lebih dahulu supaya para pelamar yang memasukkan lamarannya sesuai dengan pekerjaan atau jabatan yang diminatinya. Dasar rekrutmen harus berpedoman kepada spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan untuk menduduki jabatan tersebut. Job specification harus diuraikan secara terperinci dan jelas agar para pelamar mengetahui kualifikasi yang dituntut oleh lowongan kerja tersebut. Misalnya batas usia, pendidikan, jenis kelamin, dan kesehatan. Jika spesifikasi pekerjaan dijadikan dasar dan pedoman rekrutmen, karyawan yang diterima akan sesuai denga uraian pekerjaan dari jabatan atau pekerjaan tersebut.

    2.3.3  Sumber-Sumber Rekrutmen

    Perekrutan tenaga kerja menurut Ike Kusdyah (2008:91) dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu internal dan eksternal. 

    –                Internal

    Dengan cara internal, calon pengisi posisi tertentu dicari dan diseleksi dari tenaga kerja yang ada dalam organisasi saat ini. Cara ini memiliki beberapa keuntungan. Pertama, tenaga kerja yang direkrut sudah memahami organisasi dengan baik sehingga proses penyesuaian menjadi lebih mudah dan kemungkinan berhasil akan semakin tinggi. Kedua, cara ini akan mendorong semangat kerja, loyalitas, dan komitmen kerja yang semakin tinggi. Ketiga, biasanya cara rekrutmen internal lebih murah dibandingkan dengan cara eksternal. Di bawah ini merupakan teknik rekrutmen secara internal, yaitu :

    1. Job postings

    Salah satu teknik rekrutmen dari dalam adalah job postings, dimana organisasi mengumumkan posisi jabatan yang kosong dalam organisasi sehingga memberikan peluang pada semua pegawai untuk bersaing secara sehat dengan mengajukan lamaran secara formal. Kelebihan teknik ini adalah memberikan kesempatan yang sama pada semua karyawan yang memenuhi kualifikasi untuk menjadi calon dan organisasi pun akan mempunyai banyak calon untuk dipilih. Adapun kelemahan cara ini adalah waktu yang dibutuhkan lebih lama.

    2. Referensi manajemen

    Dalam cara ini, perekrutan dilakukan melalui referensi dari karyawan lain dalam organisasi karena telah mengetahui potensi dan keahlian dari karyawan yang direkomendasikan pada manajemen untuk pekerjaan yang dimaksud. Kelebihannya, karyawan sudah mengenal karakter dan keterampilan kandidat, lebih cepat, serta dari segi biaya lebih murah. Kelemahannya, manajemen tidak mengenal orang-orang selain pegawai dalam organisasi yang mungkin mempunyai keahlian yang lebih bervariasi dibandingkan dengan hanya merekrut berdasar referensi karyawan sendiri. Juga kemungkinan adanya diskriminasi, sebab karyawan akan cenderung mereferensikan teman-temanya sendiri yang memiliki sikap, sifat, dan latar belakang yang hampir sama.

    –                Eksternal

    Perekrutan tenaga kerja eksternal dilakukan dengan menarik tenaga kerja dari luar organisasi. hal ini dapat dilakukan melalui iklan posisi pekerjaan melalui surat kabar ataupun majalah. Selain itu dapat juga dilakukan dengan bekerja sama dengan lembaga swasta, baik formal maupun informal, departemen tenaga kerja, atau kelompok swadaya masyarakat untuk merekrut calon yang poensial. Berikut ini merupakan cara perekrutan tenaga kerja secara eksternal :

    1.             Pelamar langsung

    Pelamar datang langsung pada organisasi walaupun organisasi tidak membuat publikasi adanya lowongan pekerjaan. Kelebihannya adalah organisasi dapat menghemat biaya periklanan dan dapat lebih fokus pada kualifikasi pelamar yang datang.

    2.             Open house

    Organisasi/perusahaan membuka kesempatan kepada orang luar di sekitar organisasi untuk datang mengunjungi dan melihat fasilitas yang ada. Organisasi memberikan penjelasan tentang organisasi dan sejarah singkat organisasi. dengan menggunakan cara ini maka akan membuat orang yang datang tertarik untuk bekerja pada organisasi/perusahaan tersebut.

    3.             Perekrutan elektronik

    Melalui internet, peluang perusahaan untuk merekrut pelamar yang berpotensi tinggi terbuka luas. Metode ini merupakan metode yang efisien bagi perusahaan, disamping perusahaan ingin mencari tenaga kerja luar sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan, media ini dapat pula menjadi sarana promosi perusahaan.

    4.             Iklan surat kabar dan majalah

    Dengan menggunakan media iklan melalui surat kabar dan majalah, perekrutan akan menjadi lebih efektif. Cara ini memiliki kelemahan, yaitu organisasi akan dibanjiri oleh panggilan orang yang mencari posisi pada iklan tersebut.

    5.             Agen tenaga kerja pemerintah

    Agen tenaga kerja yang dikelola pemerintah berfungsi sebagai penghubung antara pecari kerja dengan peruahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Calon tenaga kerja dapat mendaftar ke kantor tenaga kerja, sementara pencari tenaga kerja memberitahukan lowongan kerja yang kosong. Kemudian kantor tenaga kerja akan menginformasikan kepada pecari kerja apabila terdapat lowongan kerja yang sesuai.

    6.             Agen tenaga kerja swasta

    Agen tenaga kerja swasta belum banyak berfungsi dikarenakan keberadaannya yang hanya berada di kota-kota besar saja. Lembaga swasta ini tidak hanya mencari tenaga kerja terlatih tetapi juga menempatkan tenaga kerja terlatih untuk memenuhi permintaan organisasi yang akan ditempatkan pada level manajer.

    7.             Sewa (Leasing)

    Teknik sewa atau kontrak biasa dipakai pada organisasi yang ingin melakukan penghematan dari segi anggaran sumber daya manusia, seperti menghemat dana pensiun, asuransi, insentif, atau tunjangan lainnya.

    2.3.4   Metode-Metode Rekrutmen

    Metode rekrutmen akan berpengaruh besar terhadap banyaknya lamaran yang masuk ke dalam perusahaan. Metode rekrutmen calon karyawan baru menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2005:44) dibedakan menjadi dua yaitu metode tertutup dan metode terbuka.

    1.             Metode tertutup

    Metode tertutup adalah metode ketika penarikan hanya diinformasikan kepada para karyawan atau orang-orang tertentu saja. Akibatnya, lamaran yang masuk relatif memasang iklan sedikit sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang baik sulit.

    2.             Metode terbuka

    Metode terbuka adalah ketika penarikan diinformasikan secara luas dengan memasang iklan pada media massa cetak maupun elektronik, agar tersebar luas ke masyarakat. Dengan metode terbuka diharapkan lamaran banyak yang masuk sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang qualified lebih besar.

    Bab III. Ojek Praktek Kerja

    A. Gambaran Singkat PT EWINDO (Persero)

     PT EWINDO (Persero) didirikan pada tanggal 10 Mei 1974 dan mendapatkan izin dari Pemerintah Republik Indonesia serta Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Perusahaan ini merupakan perusahaan dengan penanaman modal asing. Pada saat awal berdiri, PT EWINDO (Persero) hanya mempekerjakan sekitar 10 orang pegawai dengan modal awal sebesar US $ 900.000.

    Pada bulan Oktober tahun 1983 PT. Ewindo mendapat pengakuan Standard JIS (Japanis Industrial Standard) dari Kementrian Perindustrian dan Perdagangan Jepang.

    Pada tahun 1986 PT EWINDO (Persero) mulai memproduksi electric cables. Satu tahun kemudian PT EWINDO (Persero) mendapatkan sertifikat mutu dari dalam dan luar negeri dan pada saat itu juga PT EWINDO (Persero) memproduksi power supply cord.

    Tahun 1991 PT EWINDO (Persero) mendapatkan standard UL (Under Write Laboratories) dan tahun 1993 PT EWINDO (Persero) mulai memproduksi wirring harness.

    Pada tahun 1994 PT EWINDO (Persero) meningkatkan modal menjadi US $ 5.000.000 dan setahun kemudian PT EWINDO (Persero)

    berhasil mendapatkan pengakuan sistem manajemen mutu ISO 9002 dari SGS International.

    Tahun 1999 dan 2000 PT EWINDO (Persero) mendapatkan CB (Certificate Body) dari Eropa dan mendapatkan Standard Marks Approval  dari Australia sehingga PT EWINDO (Persero) dapat memproduksi dan memasarkan produk sesuai standard Eropa dan Australia.

    Pada tahun 2005 PT EWINDO (Persero) mendapat persetujuan SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk produk kabel dan power supply cord.

    Pada tahun 2015 ini PT EWINDO (Persero) telah mempekerjakan pegawai berjumlah 3181 orang.

    3.2         Visi dan Misi PT EWINDO (Persero)

    Visi dan misi dari PT EWINDO (Persero) antara lain sebagai berikut :

    3.2.1   Visi

    Menjadi perusahaan dibidang manufaktur terdepan dan nomor satu di Indonesia.

    3.2.2  Misi

    Mendukung dan merealisasikan pencapaian target-target perusahaan dan memastikan kesesuaiannya terhadap semua persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, sehingga dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan, pegawai dan masyarakat.

    3.3         Tugas Pokok dan Fungsi  PT EWINDO (Persero)

    3.3.1   Tugas Pokok

    Tugas Pokok dari PT EWINDO (Persero) adalah menetapkan, mendokumentasikan, dan memelihara sistem manajemen mutu, lingkungan, persyaratan pelanggan dan peraturan perundang-undangan yang relevan serta melakukan perbaikan berkesinambungan.

    3.3.2  Fungsi

    Fungsi dari PT EWINDO (Persero) antara lain yaitu :

    1. Menjamin pengendalian proses kerja.
    2. Mengembangkan kualitas pegawai.
    3. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk.
    4. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

    3.4         Keadaan Pegawai

    Pegawai di PT EWINDO (Persero) dapat dilihat berdasarkan status kepegawaian, tingkat pendidikan, usia, dan jenis kelamin.

    1.             Pegawai berdasarkan status kepegawaian

    Pegawai berdasarkan status kepegawaian di PT EWINDO (Persero) dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :

    a.             Pegawai Tetap

    Pegawai tetap adalah pegawai yang bekerja secara tetap dengan tanpa adanya batasan waktu bekerja (tidak terikat kontrak). Pegawai tetap mendapat tunjangan dan juga fasilitas kantor berupa motor atau mobil.

    b.             Pegawai Kontrak

    Pegawai kontrak adalah pegawai yang masa kerjanya berupa kontrak dalam kurun waktu satu atau dua tahun. Pegawai kontrak tidak mendapat tunjangan maupun fasilitas kantor seperti yang didapatkan pegawai tetap.

    Tabel 3.1. Jumlah Pegawai PT EWINDO (Persero)

     Berdasarkan Status Kepegawaian

    NoJenis PegawaiJumlah
    1Pegawai Tetap3051
    2Pegawai Kontrak  130
    Total3181

    Sumber: Hasil observasi tahun 2015

    2.             Pegawai bersasarkan tingkat pendidikan

    Tingkat atau jenjang pendidikan para pegawai di PT EWINDO (Persero) dimulai dari tingkat SMA hingga S2. Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi jabatan yang akan diduduki. Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin tinggi pula jabatan yang diduduki. Begitu pula sebaliknya. Selain itu, jabatan dapat mempengaruhi tingkat pendapatan bagi para pegawai. Pegawai yang menduduki jabatan tinggi maka pendapatan yang didapatkan pun akan tinggi, serta sebaliknya.

    Tabel 3.2. Jumlah Pegawai PT EWINDO (Persero)

     Berdasarkan Tingkat Pendidikan

    NoTingkat PendidikanJumlah
    1S2      1
    2S1    28
    3D3    42
    4SMA3110
    Total3181

    Sumber: Hasil observasi tahun 2015

    3.             Pegawai berdasarkan usia

    Pegawai yang bekerja pada PT EWINDO (Persero) berusia dari 17 hingga 55 tahun.

    Tabel 3.3. Jumlah Pegawai PT EWINDO (Persero) Berdasarkan Usia

    NoUsiaJumlah
    117-251292
    226-401680
    341-55  209
    Total3181

    Sumber: Hasil observasi tahun 2015

    4.             Pegawai berdasarkan jenis kelamin

    PT EWINDO (Persero) mempekerjakan laki-laki dan juga perempuan untuk bekerja pada bidang atau divisi yang tersedia.

    Tabel 3.4. Jumlah Pegawai PT EWINDO (Persero)

     Berdasarkan Jenis Kelamin

    NoJenis KelaminJumlah
    1Laki-laki  496
    2Perempuan2685
    Total3181

    Sumber: Hasil observasi tahun 2015

    3.5         Struktur Organisasi

    Bagan 3.1. Struktur Organisasi PT EWINDO (Persero)

    Sumber: PT EWINDO (Persero) 2015

    Berikut ini merupakan penjelasan dari tugas dan tanggung jawab setiap divisi berdasarkan struktur organisasi pada PT EWINDO (Persero):

    1.             Presiden Direktur (President Director)

    Tugas dan tanggung jawab Presiden Direkturadalah sebagai berikut:

    a.             Memimpin perusahaan secara menyeluruh.

    b.             Membina, membimbing dan menggerakan bawahan bersama dengan Commission of Director.

    c.             Melakukan pengawasan secara menyeluruh terhadap kegiatan perusahaan.

    2.             Komisi Direktur (Commission of Director)

    Tugas dan tanggung jawab Komisi Direkturadalah sebagai berikut:

    a.             Membuat perencanaan kerja.

    b.             Membantu Presiden Direktur dalam melaksanakan pekerjaan.

    c.             Bertanggung jawab atas administrasi dan keuangan.

    d.            Membuat laporan hasil bisnis secara mingguan dan bulanan.

    e.             Melaksanakan rapat rutinan bersama Presiden Direktur.

    3.             Manajer Representatif (MR) dan Deputy Manajer Representatif (DMR)

    Tugas dan tanggung jawab MR dan DMR adalah sebagai berikut:

    a.             Menetapkan perencanaan dan pemeriksaan mutu.

    b.             Melakukan pengendalian kerja.

    c.             Melakukan pengawasan terhadap kinerja pegawai.

    4.             Direktur Produksi (Production Director)

    Tugas dan tanggung jawab Direktur Produksi adalah sebagai berikut:

    a.             Mengontrol kegiatan produksi.

    b.             Memastikan seluruh kegiatan produksi berjalan dengan baik.

    5.             Direktur Keuangan (Finance Director)

    Tugas dan tanggung jawab Direktur Keuangan adalah sebagai berikut:

    a.             Mengawasi sistem keuangan perusahaan.

    b.             Merencanakan dan mengontrol arus kas perusahaan (cash flow) supaya kondisi keuangan perusahaan tetap sehat.

    c.             Membuat perencanaan anggaran perusahaan dan mengawasi penggunaan anggaran tersebut agar penggunaan dana digunakan secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.

    6.             Direktur Teknis (Technical Directur)

    Tugas dan tanggung jawab Direktur Teknis adalah mengatur dan mengawasi teknis pelaksanaan kegiatan seperti penggunaan peralatan produksi dan lain-lain.

    7.             Direktur GA  dan HRD (General Affair and Human Resources Development Director)

    Tugas dan tanggung jawab Direktur GA dan HRD adalah sebagai berikut:

    a.             Mengatur kepegawaian dan umum di PT EWINDO (Persero).

    b.             Merencanakan pengelolaan SDM (termasuk perekrutan pegawai, kedisiplinan, besar kompensasi, kontrak-kontrak, dan pelatihan pegawai).

    c.             Mengatur dan Mengembangkan SDM.

    d.            Mengelola dan mengendalikan pembelanjaan SDM per departemen sesuai anggaran-anggaran yang disetujui

    e.             Mengevaluasi pengelolaan SDM.

    8.             Manajer Produksi (Manager Production)

    Tugas dan tanggung jawab Manajer Produksi adalah sebagai berikut:

    a.             Melaksanakan perintah yang diberikan oleh Direktur Produksi.

    b.             Membuat perencanaan jadwal produksi.

    c.             Mengawasi dan mengendalikan proses produksi tiap unit.

    d.            Mendistribusikan pesanan produksike seluruh unit.

    9.             Manajer Keuangan (Finance Manager)

    Tugas dan tanggung jawab Manajer Keuangan adalah sebagai berikut:

    a.             Menjalankan perintah dari Direktur Keuangan.

    b.             Merencanakan dan mengatur laporan keuangan dan pembiayaan perusahaan.

    c.             Mengatur dan mengendalikan kas masuk dan kas keluar.

    10.         Manajer QA (Quality Assurance Manager)

    Tugas dan tanggung jawab Manajer QA adalah sebagai berikut:

    a.             Melakukan pegawasan dan pemeriksaan produk akhir agar sesuai dengan standar mutu.

    b.             Mengawasi dan memastikan kondisi mesin dapat digunakan dengan baik .

    11.         Manajer GA dan HRD (General Affair and Human Resources Development Manager)

    Tugas dan tanggung jawab Manajer GA dan HRD adalah sebagai berikut:

    a.       Membuat perencanaan mengenai kebutuhan pegawai perusahaan.

    b.      Bertanggung jawab atas perekrutan pegawai.

    c.       Mengelola mutasi dan perpindahan pegawai.

    d.      Mengadakan pelatihan pegawai.

    e.       Bertanggung jawab terhadap kinerja seluruh pegawai perusahaan.

    Bab IV. Pembahasan

    A. Proses Rekrutmen Pegawai di PT Ewindo

    4.1.1   Dasar Hukum Proses Rekrutmen Pegawai di PT EWINDO (Persero)

    Dasar hukum proses rekrutmen pegawai PT EWINDO (Persero) mengacu pada UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pada Bab III Pasal 5 dan 6 UU No. 13 tahun 2003 dijelaskan bahwa “Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan. Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha”. Jadi rekrutmen pegawai di PT EWINDO (Persero) dilakukan untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan antara satu dengan lainnya. Perusahaan tidak melarang ataupun menghalangi siapa saja yang berkehendak untuk mendaftarkan diri sebagai calon pegawai.

    4.1.2   Alur Proses Rekrutmen Pegawai PT EWINDO (Persero)

    Proses rekrutmen pegawai di PT EWINDO (Persero) dilakukan secara terbuka, yaitu dengan cara mempublikasikan kepada seluruh masyarakat seperti pemasangan iklan pada media massa maupun elektronik. Hal ini bertujuan agar informasi rekrutmen tersebar luas ke

    masyarakat sehingga akan banyak pelamar yang mendaftar dan dengan seperti ini maka kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas dan memenuhi kualifikasi akan lebih besar. Rekrutmen dilakukan karena adanya kekosongan jabatan atau dapat pula dikarenakan perlunya pegawai baru pada posisi tertentu. Karena hal tersebut, maka PT EWINDO (Persero) mengadakan rekrutmen pegawai untuk merekrut pegawai baru. Pihak yang berwenang untuk menyelenggarakan dan melakukan rekrutmen pegawai di PT EWINDO (Persero) adalah bagian HRD (Human Resources of Development) beserta dengan stafnya.

    Tahapan atau alur proses rekrutmen pegawai di PT EWINDO (Persero) yaitu sebagai berikut :

    –                Tahap pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan identifikasi lowongan pekerjaan, berupa mengumpulkan, memeriksa, dan menuliskan bidang/divisi apa saja yang membutuhkan pegawai baru. Dengan identifikasi tersebut maka akan didapatkan daftar divisi mana saja yang membutuhkan tambahan pegawai beserta jumlah pegawai yang dibutuhkan.

    –                Tahap kedua adalah penentuan persyaratan rekrutmen bagi calon pegawai yang akan melamar. Persyaratan pertama yang diberikan adalah pendidikan terakhir minimal SMA. Persyaratan administratif yang harus dilengkapi dan harus dibawa saat rekrutmen antara lain yaitu:

    1.      Transkip nilai

    Para pelamar harus membawa transkip nilai beserta fotokopi yang telah dilegalisir 2 lembar.

    2.      Daftar riwayat hidup

    Setiap pelamar harus membuat daftar riwayat hidup yang berisi mengenai data pribadi seperti nama lengkap, tempat lahir, tanggal lahir, nomor telepon, dan data-data pribadi lainnya.

    3.      Ijazah pendidikan

    Pelamar harus membawa fotokopi ijazah yang telah dilegalisir berjumlah 2 lembar.

    4.      Fotokopi KTP

    Pelamar harus membawa fotokopi KTP yang masih berlaku sebanyak 3 lembar.

    5.      Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

    Pelamar harus membawa SKCK asli disertai dengan fotokopi 2 lembar.

    6.      Akta kelahiran

    Pelamar harus membawa fotokopi akta kelahiran sebanyak 2 lembar

    7.      Pas foto

    Pelamar harus membawa pas foto terbaru ukuran 3×4 sebanyak 6 lembar.

    –                Tahap ketiga adalah dilakukannya perekrutan pegawai. Perekrutan pegawai di PT EWINDO (Persero) dilakukan secara internal maupun eksternal. Jika secara internal dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan job postings (organisasi mengumumkan posisi jabatan yang kosong dalam organisasi) dan melalui referensi manajemen (perekrutan dilakukan melalui referensi dari pegawai lain dalam organisasi karena telah mengetahui potensi dan keahlian dari pegawai yang direkomendasikan). Sedangkan secara eksternal, rekrutmen dilakukan dengan mencari calon pegawai dari luar organisasi. Rekrutmen secara eksternal dapat dilakukan dengan pelamar yang datang langsung melamar pada organisasi, pempublikasian rekrutmen melalui iklan, bekerja sama dengan agen tenaga kerja pemerintah maupun swasta,  melakukan kontrak kerja, melakukan open house, serta dengan melakukan perekrutan pegawai menggunakan media elektronik berupa internet.

    –                Tahap keempat adalah seleksi pegawai. Seleksi pegawai merupakan proses yang berperan penting dalam menunjang aktivitas perusahaan. Proses seleksi pegawai untuk lulusan SMA, D3, dan S1 di PT EWINDO (Persero) dilakukan melalui tahapan yang sama, mulai dari persyaratan administrasi, psikotes, tes wawancara, dan seleksi tes kesehatan.

    1.      Seleksi administratif

    Pihak yang melakukan seleksi administratif adalah bagian HRD. Berkas-berkas pelamar yang telah diberikan dicek apakah sesuai dan memenuhi persyaratan atau tidak. para pelamar yang lolos tahap ini akan dihubungi oleh staf bagian HRD melalui e-mail bahwa pelamar lolos ke tahap seleksi berikutnya. Bagi pelamar yang lolos maka harus mengikuti seleksi tahap 2 yaitu psikotes.

    2.      Psikotes

    Tes ini mengukur tingkat kecerdasar pelamar. Tes ini terdiri dari 3 sub tes, yaitu tes kemampuan verbal (berupa tes bahasa dan logika umum), tes kemampuan numerik (berupa tes hitungan dan logika angka) , dan tes kemampuan figural (berupa tes logika diagram gambar).

    3.      Tes wawancara

    Pada tes ini, pelamar akan ditanya mengenai data pribadi, kelebihan dan kekurangan pelamar, dan alasan ketertarikan pada divisi yang dipilih. Jika pelamar lolos tahap ini, maka pelamar akan menempuh tes berikutnya yaitu tes kesehatan.

    4.      Tes kesehatan

    Para pelamar yang lolos pada tahap wawancara dinyatakan diterima menjadi pegawai di PT EWINDO (Persero). Namun, pegawai tersebut harus melakukan tes kesehatan untuk mengetahui riwayat kesehatan pegawai baru.

    Dengan melalui tahapan-tahapan tersebut diharapkan perusahaan akan mendapatkan pegawai yang berkualitas dan sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh perusahaan.

    4.2 Hambatan dalam Proses Rekrutmen Pegawai di PT EWINDO (Persero)

    Di dalam melaksanakan proses rekrutmen pegawai, PT EWINDO (Persero) mengalami beberapa hambatan. Hambatan-hambatan itu antara lain adalah sebagai berikut :

    1. Sulitnya mencari pegawai yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh perusahaan.
    2. Proses rekrutmen dilaksanakan dalam waktu yang cukup lama dikarenakan banyaknya pelamar yang mendaftar sehingga menghabiskan banyak waktu.

    4.3         Upaya dalam Mengatasi Hambatan Proses Rekrutmen Pegawai di PT EWINDO (Persero)

    Untuk mengatasi berbagai hambatan yang ada, PT EWINDO (Persero) melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya. Bentuk upaya yang dilakukan yaitu :

    1. Perekrutan pegawai dilakukan lebih selektif agar didapatkan pegawai yang sesuai dengan kriteria perusahaan.
    2. Pemberlakuan batasan jumlah pelamar yang ingin mendaftar supaya jumlah pelamar tidak terlalu banyak sehingga rekrutmen dapat dilakukan lebih cepat.

    Bab V. Penutup

    A. Kesimpulan

    Proses rekrutmen pegawai di PT EWINDO (Persero) berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Semua tahapan rekrutmen dilaksanakan secara menyeluruh dari tahap awal hingga tahap terakhir. Walaupun PT EWINDO (Persero) menghadapi berbagai hambatan dalam proses rekrutmen, namun PT EWINDO (Persero) dapat menghadapi dan mengatasi hambatan-hambatan tersebut dengan berbagai upaya yang dilakukan.

    B. Saran

    Untuk mengatasi proses rekrutmen yang memakan waktu lama selain dengan pemberlakuan batasan jumlah pelamar yang ingin mendaftar supaya jumlah pelamar tidak terlalu banyak, sebaiknya rekrutmen dilakukan oleh staff dalam jumlah banyak sehingga walaupun jumlah pelamar sangat banyak namun proses rekrutmen dapat berjalan dengan cepat dan efektif.

    DAFTAR PUSTAKA

    Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: C.V Andi Offset

    Hasibuan, Malayu S. P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara

    Kenna, Mc. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: C.V Andi Offset

    Kusdyah, Ike. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: C.V Andi Offset

    Siagian, Sondang P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara

    Silalahi, Ulbert. 2013. Studi Tentang Ilmu Administrasi. Bandung: Sinar Baru Algensindo

  • Contoh Proposal Kewirausahaan Wulan Hijab

    Proposal Kewirausahaan Wulan Hijab

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang Usaha

    Jilbab merupakan kata yang tidak asing lagi ditelinga kita. Jilbab adalah kerudung wanita yang menutupi kepala dan wajahnya apabila ia keluar untuk suatu keperluan. Banyak terdapat model-model dan tipe jilbab disuguhkan kepada wanita muslimah untuk mempercantik diri. Pada dasaranya jilbab berfungsi untuk menutup aurat wanita agarterhindar dari hal-hal makisat.Terutama di Indonesia yang merupakan suatu negara dimana rakyatnya mayoritas  beragama atau memeluk agama islam. Hijab kini bukan hanya sebagai identitas para wanita muslimah, tetapi sudah menjadi karaketer bagi banyak wanita.

    Kesadaran wanita muslimah untuk menutup aurat semakin meningkat, sehingga dimasa sekarang banyak yang membuat usaha hijab dengan berbagai macam motif dan ukuran. Dengan hijab, wanita akan terlihat lebih cantik dan anggun. Apalagi apabila dilakukan dengan memodifikasi jilbab yang digunakan dengan menjadi berbagai model dan diserasikan dengan busana yang digunakan.

    Jika kita lihat sekarang ini sering kita jumpai model-model baju, hijab/jilbab dan lain-lain yang didesain sedemikian rupa, semakin trendi dan menarik mengikuti perkembangan zaman. Dengan desain-desain atau model-model terbaru, banyak para wanita muslimah mengambil keputusan untuk berhijab.Dengan begitu kita pun bisa saja memiliki peluang bisnis usaha berjualan hijab dan sangat menguntungkan di tengah luasnya pasar.

    Dengan melihat peluang pasar yang begitu luas, potensi keuntungan yang tebal, dan peluang balik modal cepat, membuat bisnis hijab sulit untuk diabaikan.Pelaku bisnis  hijab mencoba meraih hati para hijabers agar menjadi pelanggan.  Kalau kita mampu bersaing dengan pebisnis hijab yang lain maka kita akan mendapatkan keuntungan secara pribadi karena toko hijab kita akan semakin banyak diminati oleh masyarakat. Dan para pelanggan juga mendapat keuntungan karena mereka dapat memakai hijab yang mereka inginkan dengan harga yang terjangkau.

    Alasan saya membuat wirausaha hijab ini berawal dari hobi saya yang suka mengoleksi berbagai model dan jenis hijab. Hijab sekarang sudah menjadi barang yang biasa digunakan wanita muslimah, bahkan tampilannya yang modis membuat hijab banyak diminati wanita muslimah. Karena modis,maka pemakaiannya pun juga cepat ganti-ganti. Dan setelah dilihat, peluang bisnis hijab di Indonesia cukup menjanjikan karena sudah ada pasarnya.

    Karena telah merebaknya kebudayaan berkerudung dikalangan wanita mulai dari anak-anak sampai dewasa. Dan diantara mereka terkadang merasa bosan dengan tatanan jilbab yang itu-itu saja. Terkadang mereka merasa malu menggunakan berbagai pernak pernik jilbab dan cenderung merasa tidak percaya diri. Tetapi apabila telah disediakan produk jilbab dengan beraneka motif dan warna, serta dilengkapi dengan model maupun cara pakai, pasti akan menarik perhatian para wanita.

    Bisnis hijab tidak bisa dianggap remeh, sudah banyak contoh pebisnis hijab yang sukses karena fokus dan tekun mendalami bisnis hijab ini. Dan ini menjadikan minat saya untuk membuka dan mengembangkan usaha tersebut.

    B.      Visi dan Misi Usaha

    1.       Visi usaha :

    –       Mampu membuka lahan bisnis dibidang hijab.

    –       Menyediakan berbagai jenis jilbab (model, ukuran, warna).

    –       Memberikan harga jual yang terjangkau oleh masyarakat.

    –       Memberi peluang dan prospek kedepan yang baik.

    –       Mampu menciptakan lapangan kerja baru.

    2.       Misi usaha:

    –       Mengembangkan usaha hijab yang mampu menumbuhkan keinginan muslimah untuk  menutup aurat dengan memakai hijab.

    –       Memberikan pelayanan yang  terbaik.

    –       Menjual produk dengan kualitas terbaik dan dengan harga yang terjangkau.

    C.       Tujuan Usaha:

    –       Mendapat keuntungan

    –       Menyediakan kebutuhan jilbab di wilayah sekitar tempat usaha.

    –       Menambah keterampilan.

    –       Membuat kebiasaan berhijab dikalangan muslimah.

    –       Membuat produk yang dapat menjadi gaya berpenampilan modis bagi yang mengenakannya.

    D.      Peluang Usaha Hijab

    Dalam membangun usaha hijab, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

    1.       Niat dan  Fokus Mengembangkan Usaha

    Seringkali pemula tidak fokus mengembangkan usaha, saat usahanya tersendat, padahal saat ada masalah yang muncul justru disitulah peluang naik kelas menjadi lebih besar.

    2.       Mulai Usaha Hijab dari Kecil Dulu

    Untuk memulai bisnis itu perlu kesabaran, seringkali bernafsu untuk cepat  besar malah seringkali membuat kita terjatuh.

    3.       Pandai Memilih Model Hijab yang Laku

    Dalam membangun usaha hijab tahap pertama yang dilakukan adalah mencari tahu bagaimana trend hijab sekarang ini, model dan bahan yang lagi populer. Kita dapat menggunakan media online untuk mencari tahunya. Selain itu kita juga dapat mengamati di mall-mall dan melihat mereka yang menggunakan hijab, rata-rata menggunakan jilbab apa dan cara memasangnya bagaimana. Mencari dimana bisa mendapatkan produk jilbab tersebut, seperti pasar-pasar atau tempat lainnya hingga mendapatkan harga yang menarik dengan bahan yang bagus. Jika telah menemukannya, lakukan pendekatan secara personal terhadap pemilik usaha hijab tersebut.

    4.       Perbanyak Model Hijab

    Dizaman sekarang banyak orang yang tidak mau jilbabnya sama, selalu ingin dengan hijab yang berbeda, dengan memperbanyak model maka pelanggan bisa memilih model hijab yang diinginkan.

    5.       Promosikan Produk

    Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi sangat mempengaruhi  kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Promosi dapat dilakukan dengan sejumlah media baik elektronik, cetak, maupun promosi langsung dari mulut ke mulut.

    Kita dapat memulai promosi dari yang terdekat, seperti kepada teman-teman, saudara-saudara atau tetangga. Jika mereka tertarik dengan produk kita maka secara otomatis akan terjadi pembelian secara berulang dan bisa menjadi promosi tidak langsung atau promosi dari mulut ke mulut. Selain promosi dari mulut ke mulut kita juga dapat memanfaatkan media online sebagai sarana promosi untuk memulai usaha seperti Facebook, Twitter, BBM atau yang lain-lain.

    E.       Profil Usaha

    –            Nama Usaha          : “Wulan’s Hijab ”

    –            Pemilik                    : Wulantika

    –            Alamat                    : Jl.  H. O. S. Cokroaminoto, Tanjung Balai

    –            No. HP                     : 082361801362

    –            Pin BB                      : 572894F9

    BAB II

    A.      Produk yang Dijual

    1.     Jenis Barang

    Jenis barang yang dijual adalah salah satu jenis kebutuhan masyarakat yaitu jilbab. Jilbab yang dijual dalam usaha ini adalah jilbab dengan berbagai merk, model, bahan, ukuran, dan warna.

    Jenis-jenis jilbab yang akan dijual dalam usaha ini antara lain:

    Ø  Jilbab paris polos                     : 7 lusin

    Ø  Jilbab paris bermotif              : 6 lusin

    Ø  Jilbab pashmina

    ·          Pashmina LV                             : 6 lusin

    ·          Pashmina Burberry                : 6 lusin

    ·          Pashmina Selma Mandira     : 6 lusin

    ·          Pashmina Ima Katun              : 6 lusin

    ·          Pashmina Spandek                 : 6 lusin

    ·          Pashmina Line Polkadot        : 8 lusin

    ·          Pashmina Kaila Lenisya          : 6 lusin

    Ø  Jilbab Bergo/instan

    ·          Jilbab Ghilda Danef                 : 6 lusin

    ·          Jilbab Hoodie Zaskia               : 6 lusin

    ·          Jilbab Arabian Hoodie            : 6 lusin

    ·          Jilbab Angelin                           : 6 lusin

    Berikut adalah beberapa gambar jilbab yang kami tawarkan:

    1.       Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan

    Usaha ini juga memerlukan beberapa peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk menunjang dalam proses operasional penjualan.

    Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan antara lain:

    ·          Etalase

    ·          Kepala manekin

    ·          Cermin

    ·          Hanger jilbab

    ·          Kursi plastik

    ·          Lampu

    ·          Meja

    2.       Pelaksanaan Kegiatan

    Usaha ini mulai beroperasi mulai pukul 07.00 WIB sampai 20.00 WIB dan pada hari minggu tidak libur. Jam operasi tersebut dipilih karena mulai jam tersebut masyarakat yang telah beraktivitas, sehingga secara tidak langsung akan menambah pengetahuan masyarakat luar yang berlalu-lalangdisekitar tempat usaha. Sedangkan waktu selesai operasi, yaitu pukul 20.00 WIB dipilih karena sampai jam tersebut masih banyak orang-orang yang melakukan aktivitas diluar rumah, sehingga membuka peluang untuk dapat menjual barang.

    3.       Jumlah Tenaga Kerja

    Jumlah tenaga kerja adalah 2 orang, 1 orang sebagai bagian penjualan dan 1 orang sebagai bagian pembelian jilbab.

    4.       Rencana perluasan Produk

    Rencana perluasan usaha ini yaitu dengan mendirikan cabang lain di wilayah yang potensial dan strategis, bekerjasama dengan produsen jilbab di berbagai wilayah, membuka situs online bagi para pembeli.

    B.   Struktur  Organisasi

    Pemilik usahaWulantika
    KaryawanAnzly Sinaga
    KaryawanSantriani

    1.     Pemilik Usaha

    Disini pemilik usaha menjelaskan sebagai yang punya usaha adalah saya sendiri (Wulantika) dan sekalian dalam bidang manajemen usaha itu sendiri atau disebut sebagai pengelola.

    2.     Karyawan

    Bisnis usaha Wulan’s Hijab membutuhkan karyawan yang ahli dalam bidangnya yaitu penjualan , pada perusahaan saya ini saya membutuhkan dua orang karyawan.

    C.     Aspek Keuangan

    1.     Biaya Peralatan dan Perlengkapan:

    Peralatan dan PerlengkapanBanyakSatuan HargaJumlah Harga
    Etalase2 buah1.000.0002.000.000
    Kepala Manekin8 buah45.000360.000
    Cermin4 buah30.000120.000
    Hanger Jilbab3 lusin10.000360.000
    Kursi Plastik4 buah30.000120.000
    Lampu4 buah27.000108.000
    Meja2 buah35.00070.000
    Total Harga :                                                                                           3.138.000

    2.     Beban Variabel/ bulan:

    Sewa Gedung500.000
    Biaya transportasi100.000
    Biaya gaji pegawai750.000 x 2 orang=1.500.000
    Biaya listrik150.000
    Total2.250.000

    3.     Biaya Pembelian Produk per bulan:

    ProdukSatuan HargaJumlah Harga
    Jilbab Segiempat Polos12.000 x 7 lusin1.008.000
    Jilbab Segiempat Bermotif15.000 x 6 lusin1.080.000
    Jilbab Pashmina LV30.000 x 6 lusin2.160.000
    Jilbab Pashmina Burberry30.000 x 6 lusin2.160.000
    Jilbab Pashmina Selma Mandira100.000 x 6 lusin7.200.000
    Jilbab Pashmina Ima Katun35.000 x 6 lusin2.520.000
    Jilbab Pasmina Spandek30.000 x 6 lusin2.160.000
    Jilbab Pashmina Line Polkadot30.000 x 8 lusin2.880.000
    Jilbab Pashmina Kaila Lenisya70.000 x 6 lusin5.040.000
    Jilbab Ghilda Danef60.000 x 6 lusin4.320.000
    Jilbab Hodie Zaskia50.000 x 6 lusin3.600.000
    Jilbab Arabian Hodie30.000 x 6 lusin2.160.000
    Jilbab Angelin50.000 x 6 lusin3.600.000
    Total Harga34.008.000

    4.     Produk yang terjual per bulan:

    ProdukBanyakSatuan HargaJumlah Harga
    Jilbab Segiempat Polos80 buah17.0001.360.000
    Jilbab Segiempat Bermotif70 buah30.0002.100.000
    Jilbab Pashmina LV65 buah40.0002.600.000
    Jilbab Pashmina Burberry65 buah45.0002.925.000
    Jilbab Pashmina Selma Mandira68 buah110.0007.480.000
    Jilbab Pashmina Ima Katun65 buah45.0002.925.000
    Jilbab Pasmina Spandek68 buah40.0002.720.000
    Jilbab Pashmina Line Polkadot90 buah45.0004.050.000
    Jilbab Pashmina Kaila Lenisya67 buah80.0005.360.000
    Jilbab Ghilda Danef65 buah70.0004.550.000
    Jilbab Hodie Zaskia65 buah60.0003.900.000
    Jilbab Arabian Hodie70 buah45.0003.150.000
    Jilbab Angelin65 buah60.0003.900.000
    Total Harga47.020.000

    Perhitungan Keuntungan Per Bulan

    Target penjualan per bulan        =     Rp. 47.020.000

    Modal per bulan                            =     Rp. 34.008.000

    Beban variabel per bulan            =     Rp. 2.250.000

    Biaya peralatan                              =     Rp. 3.138.000

    Kesimpulan perhitungan keuntungan per bulan

    34.008.000

    (3.138.000 + 2.250.000)

    = Rp. 28.620.000

    Total keuntungan = Rp. 47.020.000 – Rp. 28.620.000

                                                               = Rp. 18.400.000

    Jadi, total pendapatan saya dari penjualan hijab adalah Rp. 18.400.000 /bulan.

    BAB III

    A.      Kesimpulan

    Dari proposal usaha ini dapat disimpulkan bahwa membuka usaha penjualan jilbab sangat menguntungkan, memiliki peluang sangat baik dalam jangka waktu yang panjang, mudah untuk dikembangkan, selain itu usaha ini dapat menjaring tenaga kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.

    B.      Saran

    Model jilbab yang terus berubah dapat menyebabkan jilbab model sebelumnya menjadi kurang diminati oleh masyarakat sehingga tingkat penjualannya pun menurun. Untuk itu dalam kegiatan pembelian barang dagangan harus selalu mengikuti trend terkini sehingga tidak akan terjadi penumpukan barang dagang yang belum terjual.

    Agar Pelaksanaan suatu usaha dapat berjalan dengan lancar, maka kami mempunyai beberapa saran, yaitu:

    Ø Percaya dan yakin bahwa usaha bisa dilaksanakan.

    Ø Pandai berkomunikasi.

    Ø Mempunyai etos kerja yang tinggi.

    Ø Mau mendengarkan kritik dan saran dari orang lain.

    Ø Tidak mudah putus asa.

    DAFTAR PUSTAKA

    file:///D:/DATA%20KAMPUS/Kewirausahaan/Kewirausahaan.htm, Perhitungan Modal, Keuntungan. Tiwi, 2016.

    file:///D:/DATA%20KAMPUS/Kewirausahaan/visi,%20misi%20dan%20tujuan.htmLatar Belakang Usaha. Yusi Cute, 2010.

  • Deskripsi dan Analisis Usaha Feti Hijab Collection

    Usaha Feti Hijab collection

    A. Deskripsi Usaha

    Feti Hijab Collection adalah usaha yang bergerak dibidang hijab atau kerudung, dimana dalam usaha ini saya menjual hijab yang memiliki ciri khas unik, trendi, namun tetap tidak meninggalkan syariah sesuai dengan perintah islam yaitu dalam berhijab tidak hanya menampilkn sesuatu yang bagus tapi juga jangan sampai meninggalkan norma-norma dalam berhijab.

    Usaha hijab ini resmi di bentuk dan dipublikasikan tepat pada tanggal 11 April 2016, dengan modal awal sebesar Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah). Pada awal pembukaan usaha ini saya yang berstatus sebagai mahasiswi menjalin kerja sama dengan salah satu penjual kerudung untuk menjadi resellernya dan bekerja sama dengan salah satu brand hijab yaitu Mahla Hijab yang berada di daerah Bandung, Jawa Barat.

    Kenapa saya memilih berjualan hijab?? Karena saya mengambil peluang dimana pada saat ini ketertarikan para wanita muslim untuk menggunakan hijab sangatlah tinggi, terutama dikalangan remaja, khususnya bagi mahasiswi. Hijab bukanlah suatu hal yang merumitkan, namun sudah menjadi suatu style bagi kalangan remaja muslim untuk menampilkan ciri khas dengan menggunakan hijab mereka tetap cantik dan tidak meninggalkan syar’i terutama bagi mahasiswa yang berada di lingkungan kampus Trunojoyo Madura yang terkenal dengan pulau santrinya, yang merupakan suatu kewajiban untuk memakai hijab. Dan disinilah saya menjadikan sebuah usaha hijab menjadi peluang saya untuk memulai usaha kecil yang sangat menjanjikan.

    Hijab yang saya jual memiliki berbagai model yang sangat cantik untuk melengkapi segala aktivitas, mulai dari hijab di rumahan, untuk ke kampus, jalan-jalan, olahraga, sampai ke acara kondangan maupun ke acara resmi. Model hijab yang Feti Hijab Collection sediakan memiliki kualitas yang baik dan dijamin trendi, namun tetap syar’i dan dengan harga yang terjangkau

    Macam-macam hijab dan khimar di Feti Hijab Collection

    §  Hijab Paris Polos§  Hijab Motif§  Hijab Pasmina Paris§  Hijab Paris Slempang polos§  Hijab Paris Slempang Motif§  Hijab Denim Segiempat§  Hijab Denim Pasmina§  Hijab Saudi Segiempat§  Hijab Zerack Segiempat§  Hijab Terack Segiempat§  Hijab Arabia Segiempat§  Hijab Katun Segiempat§  Hijab Pasmina Ima§  Hijab Pasmina Cotton§  Hijab Pasmina katun§  Hijab Monocrome Segiempat§  Hijab Monocrome kombinasi Segiempat§  Hijab Slob kain kaos§  Khimar Segiempat Polos§  Khimar Segiempat motif§  Khimar segiempat Polos Bolak-balik§  Khimar Pasmina Polos§  Khimar Pasmina Motif

    Harga yang di patok untuk setiap hijab dari Feti Hijab Collection tergantung pada jenis dan model hijabnya, dimulai dari Rp.10.000 sampai Rp.80.000. dan memberikan penawaran khusus jika membeli lebih 6 hijab sekaligus dengan model yang sama, maka Feti Hijab Colletion akan memberikan potongan harga sebesar Rp5.000.

    Untuk pemesanan dapat melalui face to face, BBM, Line, Fetiarisah.blogspot.com (Feti Hijab Collection). Dan untuk pengiriman, Feti Hijab Collection tidak memberikan ongkir atau ongkos  kirim didaerah sekitar Bangkalan dan terutama telang Indah daerah Kampus Trunojoyo Madura. Namun untuk pemesanan hijab yang berbrand Mahla Hijab ongkos kirim ditanggung oleh pemesan.

    Strategi pemasaran untuk meluaskan pasar Feti Hijab Collection adalah

    1. Melakukan pemasaran dengan jujur, perilaku yag baik, bersikap realistis terhadap produk.
    2. Melakukan survey pasar, seperti selera mahasiswa yang sedang trend model hijab yang berkembang.
    3. Mempromosikan produk hijab melalui online  (Line, BBM, dan Website).
    4. Mempromosikan produk hijab melalui ofline (Brosur, Kartu nama, Dari mulut ke mulut dan mengikuti event yang berhubungan dengan hijab)
    5. Menyebarkan imformasi produk pada pada target pasar yaitu mahasiswa.
    6. Menggunakan sistem door to door yang langsung ke konsumen yang berpotensial.
    7. Mengembangkan cara pemesanan lewat jarak jauh (delivery) seperti melalui BBM, Website, Email, Sms, dan Telepon)
    8. Mencari calon konsumen diperkumpulan atau komunitas yang berhubungan dengan bisnis penjualan hijab.
    9. Memberikan kepuasan kepada konsumen untuk menjaga kesetiaan konsumen.

    Untuk mencapai sebuah usaha yang sukses dan dapat bertahan hingga nanti Feti Hijab Collection memiliki motto, visi dan misi yang dipegang teguh usaha yang dijalankan bukan hanya memberikan keuntungan dan kesuksesan bagi pemiliknya namun juga memberkan manfaat bagi masyarakat sekitar khususnys bagi konsumen.

    Feti Hijab Colletion   MOTTO “Memberikan kepuasan hijab untuk hijabers  yang ingin berpenampilan cantik dan tetap syar’i”Visi 
                      Menjadi sebuah usaha fashion hijab yang memiliki kredibilitas dari masa ke masa dengan ciri khas yang unik, trendi namun tetap tidak meninggalkan syar’i dan bermanfaat bagi masyarakat.Misi1.      Menjual produk hijab dengan kualitas yang terbaik dengan harga terjangkau.2.      Menyediakan berbagai macam koleksi hijab yang trendi, unik namun tetap tidak meninggalkan syar’i3.      Meningkatkan minat masyarakat muslim terutama pada remaja muslim putri untuk berpakaian islami dengan menjual produk-produk yang menarik dan cantik.4.      Memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan kepada setiap konsumen.

    2.        Analisis Usaha

    Feti Hijab Collection memiliki usaha yang berbasis dalam penjualan hijab dan khimar yang trendi dan tetap syar’i. Produk yang dijual memiliki keunggulan yaitu:

    a.       Memiliki berbagai model hijab yang trendi, modern namun tetap syar’i

    b.      Produk memiliki kualitas yang baik dan memiliki berbagai macam variasi warna

    c.       Harga yang terjangkau yang khususnya sesuai dengan isi kantong mahasiswi.

    Feti Hijab Collection menjual berbagai macam produk hijab dan bervariasi warna, sehingga memudahkan bagi konsumen untuk memilih sesuai dengan selerannya.

    Strategi pemasaran dan promosi yang sudah dilakukan yaitu menawarkan dan mempromosikan produk melalui berbagai cara yaitu secara offline (door to door, mouth to mouth, dll) dan secara online (media BBM, Line, Blogspot).

    Target pasar dari penjualan hijab dilakukan ke anak-anak, ibu-ibu, dan remaja-remaja muslim khususnya mahasiswi yang berada pada lingkungan Universitas Trunojoyo Madura. Dan untuk wilayah pemasaran, untuk saat ini masih di daerah Bangkalan Madura dan Lamongan. Namun untuk luar daerah tersebut dapat melakukan pemesanan melalui akun resmi Feti Hijab Collection.

    Dalam mengembangkan produk yang Feti Hijab Collection miliki, saya menerima berbagai macam pesanan dari konsumen yang sesuai dengan keinginannya, sehingga tidak membuat konsumen tidak terpuaskan.

    Untuk membuat konsumen terpuaskan dan memiliki loyalitas terhadap produk yang dijual, Feti Hijab Collection selalu berusaha memberikan pelayana yang terbaik, tepat waktu, dan selalu menerima saran dan kritik yang diberikan oleh konsumen dan pihak Feti Hijab Collection akan langsung memperbaikinya dengan cepat, tepat, dan efisien.

    Dalam jangka pendek Feti Hijab Collection akan menjadi usaha hijab yang dapat mempunyai pelanggan yang setia dan diterima semua produknya oleh masyarakat muslim.

    Untuk jangka panjang, jika usaha ini sudah memiliki modal yang lebih dan mempunyai pelanggan yang setia, maka akan membuka toko sendiri dan menerima orderan hijab lewat online diseluruh kepulauan jawa dan madura.

    Laporan keuangan penjualan pertama

    NoTransaksi keuangan/ keteranganNilai
    1.Penyetoran modal awal sebesar 30% untuk pengambilan kerudung ke pihak agennya.Rp. 100.000,-
    2.Penjualan pada pengambilan pertama yaitu kerudung berjumlah 15 potong yang seharga Rp. 22.000 dari pihak agenya dan saya jual Rp. 25.000
    3.Hasil penjualan pada tahap awal yaitu memperoleh pendapatan kotorRp. 375.000,-
    4.Bayar ke pihak agen sisa dari pengambilan pertamaRp. 230.000,-
    5.Jadi pada pengambilan pertama mendapat keuntungan(pendapatan kotor- harga pengambilan kerudung dari agennya)Dan disini sudah balik modal sebesar Rp. 100.000Rp. 45.000 ,-

    Keuntungan pertama = Rp. 45.000,-

    Laporan keuangan penjualan kedua

    NoTransaksi keuangan/ keteranganNilai
    1.Penyetoran modal awal sebesar 50% untuk pengambilan kerudung ke pihak agennya.Rp. 100.000,-
    2.Penjualan pada pengambilan pertama yaitu kerudung berjumlah 10 potong yang seharga Rp. 22.000 dari pihak agenya dan saya jual Rp.25.000, namun yang terjual 9 potong sehingga dikembalikan ke pihak agenya 1 potong.
    3.Hasil penjualan pada tahap awal yaitu memperoleh pendapatan kotorRp. 225.000,-
    4.Bayar ke pihak agen sisa dari pengambilan keduaRp. 98.000,-
    5.Jadi pada pengambilan pertama mendapat keuntungan(pendapatan kotor- harga pengambilan kerudung dari agennya)Dan disini sudah balik modal sebesar Rp. 100.000Rp. 27.000 ,-

    Keuntungan kedua = Rp 27.000,-

    Laporan keuangan penjualan ketiga

    NoTransaksi keuangan/ keteranganNilai
    1.Penyetoran modal awal sebesar 30% untuk pengambilan kerudung ke pihak agennya.Rp. 100.000,-
    2.Penjualan pada pengambilan pertama yaitu kerudung berjumlah 10 potong yang seharga Rp. 22.000 dari pihak agenya dan saya jual Rp.25.000. dan 5 potong seharga Rp. 23.000 saya jual sebesar Rp. 27.000.
    3.Hasil penjualan pada tahap awal yaitu memperoleh pendapatan kotor.Hasil kerudung harga Rp.25.000 sebesar Rp.250.000Dan hasil kerudung harga 27.000 sebesar Rp. 135.000Jumlah keseluruhanRp. 385.000
    4.Bayar ke pihak agen sisa dari pengambilan ketigaRp.235.000,-
    5.Jadi pada pengambilan pertama mendapat keuntungan(pendapatan kotor- harga pengambilan kerudung dari agennya)Dan disini sudah balik modal sebesar Rp. 100.000Rp. 50.000 ,-

    Keuntungan pihak ketiga Rp. 50.000

    Laporan keuangan penjualan keempat

    NoTransaksi keuangan/ keteranganNilai
    1.Penyetoran modal awal sebesar 50% untuk pengambilan kerudung ke pihak agennya.Rp. 100.000,-
    2.Penjualan pada pengambilan pertama yaitu kerudung berjumlah 10 potong yang seharga Rp. 22.000 dari pihak agenya dan saya jual 25.000.
    3.Hasil penjualan pada tahap awal yaitu memperoleh pendapatan kotorRp. 250.000,-
    4.Bayar ke pihak agen sisa dari pengambilan pertamaRp.120 .000,-
    5.Jadi pada pengambilan pertama mendapat keuntungan(pendapatan kotor- harga pengambilan kerudung dari agennya)Dan disini sudah balik modal sebesar Rp. 100.000Rp. 30.000 ,-

    Keuntungan penjualan keempat = 30.000

    Jadi selama jualan Feti Hijab Collections Mendapatkan keuntungan

    Keuntungan pertama     = 45.000

    Keuntungan kedua        = 27.000

    Keuntungan ketiga        = 50.000

    Keuntungan keempat    = 30.000

    Jumlah                           = 153.000

  • Laporan Praktikum – Pengecetan Gram dan Pengujian KOH pada Bakteri

    Pengecetan Gram dan Pengujian KOH pada Bakteri

    Bab I. Pendahulaun

    A. Latar Belakang

    Mikroba dapat kita jumpai pada seluruh lingkungan lingkungan normal maupun ekstrim. Setiap mikroba membutuhkan kondisi lingkungan tertentu terkait dengan karakter morfologi dan biokimia (metabolisme) yang dimilikinya. Oleh karena itu, lingkungan hidup suatu mikroba akan berbeda–beda dan ada kalanya hanya spesifik untuk mikroba tertentu. Dalam suatu lingkungan, tidak dapat dihindari bahwa mikroba akan selalu berinteraksi dengan organisme lain, baik dengan kelompoknya sendiri maupun dari kelompok lain. Kondisi lingkungan yang kompleks telah membentuk suatu pola interaksi dengan organisme lain. Mikroba memiki berbagai peran penting dalam suatu ekosistem. Peran ini bisa diemban dalam kapasitasnya sebagai organisme tunggal (sel atau koloni). Maupun dalam kaitannya sebagai organisme yang memiliki kebutuhan dan kemampuan untuk berinteraksi dengan organisme lain.

    Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Selain itu bakteri yang hidup akan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Sedangkan, untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pengujian KOH, sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Oleh karena itu teknik uji koh sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi. Memiliki hasil yang sama dengan pewarnaan gram. Keunggulannya jelas terlihat yaitu sederhana, praktis, dan tidak time-consuming. Namun salah satu kekurangannya adalah, tidak dapat sekaligus mengecek morfologi selnya sehingga tidak dapat mengetahui adanya kontaminan pada kultur yang tidak diketahui jenisnya.

    Berdasarkan dari penjelasan sebelumnya maka praktikum pengecetan gram dan pengujian KOH pada Bakteri  sangat penting dilakukan agar mengetahui jenis bakteri gram positif dan bakteri gram negatif suatu bakteri.

    B. Tujuan

    Tujuan dari praktikum pengecetan gram dan pengujian KOH pada bakteri yaitu untuk melihat bentuk bakteri dan mempelajari cara pengujian KOH.

    Bab II. Pendahuluan

    Bakteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positif dan Gram negatif didasarkan pada perbedaan struktur dinging sel. Pada umumnya bakteri gram negatif lebih tahan terhadap aktivitas anti mikroba dibandingkan dengan bakteri gram positif. Perbedaan daya tahan ini disebabkan karena perbedaan komponen penyusun dinding sel (Rahayu, 2008).

    Secara teoretis gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan lemak yang tipis sedangkan gram negatif berlemak tebal dan berdinding sel tipis yang berada di ruang periplasma. KOH akan menyerang lemak (bilayer lipid) ini dan membuat sel gram negatif pecah. Pecahnya sel melepaskan materi genetik (DNA) yang merupakan substansi melimpah di dalam sel bakteri. Molekul DNA sangat panjang bersifat sticky strings (menyerupai lendir, getah atau dapat berarti lengket) yang memberikan hasil seperti lendir saat diangkat dengan jarum inokulum (Edwin, 2011).

    Reaksi gram dapat dikonfirmasi dengan uji kelarutan kalium hidroksida (kori). Ambillah satu OSE penuh kultur bakteri yang sedang tumbuh aktif dan campur dengan setetes larutan KOH 3% di atas kaca objek yang bersih dan aduk hingga diperoleh suspensi yang rata. Angkat OSE beberapa centimeter dari kaca objek. Jika benang lendir bakteri itu terangkat oleh OSE (kira-kira 5-20 mm panjangnya), maka bakteri itu adalah gram negatif. Jika dihasilkan suspensi berair dan tidak tampak adanya benang lendir setelah OSE digerakkan berulang-ulang maka kultur bakteri itu adalah gram positif. Perusakan dinding sel organisme gram negatif yang diikuti dengan pembebasan DNA, yang sangat kental di dalam air, menghasilkan benang lendir. Dinding sel bakteri gram positif lebih tahan terhadap KOH dan tetap melekat sehingga tidak ada DNA yang dibebaskan (Soekirno, 2008).

    Terbentuknya lendir pada bakteri gram positif karena dinding sel bakteri gram positif lebih resisten terhadap KOH sehingga dinding sel tidak pecah. Kuatnya dinding sel ini yang membuat DNA tetap berada di dalam sel. dinding sel bakteri gram negatif lebih sensitif dan tidak memiliki ketahanan terhadap penghambat basa seperti larutan KOH. Sehingga apabila sel bakteri gram negatif direaksikan dengan larutan KOH akan menyebabkan dinding sel bakteri pecah dan terjadi lisis dan DNA dibebaskan. DNA bersifat sangat kental di dalam air, maka terbentuklah benang lendir (Purwohadisantoso et al., 2009).

    Pengujian gram positif dan gram negatif. Gelas obyek dibersihkan dengan alcohol 70% dan dikeringanginkan di atas Bunsen. Isolat bakteri yang telah berumur 24 jam diambil satu ose dan diletakkan pada gelas obyek yang telah ditetesi dengan KOH 3% diaduk dan dicampur dengan hingga rata. Setelah rata jarum ose diangkat perlahan-lahan. Apabila bakteri tersebut lengket atau terangkat maka bakteri tersebut bereaksi positif dan termasuk gram negative dan jika tidak lengket maka tergolong dalam gram positif reaksi negative (Rachmi dan Latief, 2013).

    Bab III. Metode Praktikum

    A. Bahan dan Alat

    Bahan yang digunakan dalam praktikum pengecetan gram dan pengujian KOH pada bakteri ini yaitu biakan murni, dan larutan KOH 3%. Sedangkan alat yang digunakan dalam praktikum pengecetan gram dan pengujian KOH  pada bakteri adalah kaca benda, jarum ose, pipet, dan tisu.

    B. Prosedur Kerja

    Prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum pengecatan gram dan pengujian KOH pada bakteri ini yaitu :

    1. Mengambil satu ose biakan bakteri dan mencampurkan dengan 2 tetes larutan KOH 3%, di atas gelas objek.
    2. Mengaduk secara merata dengan jarum ose, tarik jarum ose ke atas gelas objek dan mengamati pembentukan lendir. Jika terbentuk lendir menginndikasikan bakteri Gram-negatif, .jika tidak berlendir menghasilkan bakteri Gram-positif.
    3. Melakukan hal yang sama (prosedur 1 dan 2) untuk isolat-isolat bakteri lainnya.

    Bab IV. Hasil dan Pembahasan

    A. Hasil

    Hasil praktikum pengecetan dan pengujian KOH pada bakteri adalah :

    NOKode isolatPegujianKeterangan
    Larutan KOH 3 %
    Reaksi gramBakteri
    1AGT-D 10-8PositifGram NegatifBerlendir
    2AGT-B 108PositifGram NegatifBerlendir
    3AGT-C 2016PositifGram NegatifBerlendir
    4AGT-B 2PositifGram NegatifBerlendir
    5ST- 216NegatifGram PositifTidak berlendir
    6ST-21 ENegatifGram PositifTidak berlendir

    B. Pembahasan

    Menentukan gram suatu bakteri dapat dilakukan dengan uji KOH, dalam praktikum pengecetan gram dan pengujian KOH pada bakteri, langkah-langkah yang dilakukan untuk uji gram yaitu pertama – tama, mengambil satu ose biakan bakteri dan mencampurkan dengan 2 tetes larutan KOH 3%, di atas gelas objek, kemudian mengaduk secara merata dengan jarum ose, dan menarik jarum ose ke atas gelas objek dan mengamati pembentukan lendir. Jika suspensi (campuran bakteri dengan KOH) menjadi berlendir maka dinyatakan sebagai gram negatif, jika tidak   tampak seperti lendir maka dinyatakan sebagai gram positif.

    Berdasarkan hasil praktikum uji gram dengan KOH yang telah dilakukan dengan mengunakan isolate bakteri AGT-D 10-8, AGT-B 108, AGT-C 2016, dan AGT-B 2. Menunjukkan reaksi gram yang positif, artinya semua isolat bakteri yang diuji dengan KOH 3% adalah bakteri Gram negatif. Hal ini dikarenakan gram negatif mempunyai lemak yang tebal dan berdinding sel tipis yang berada di ruang periplasma. KOH akan menyerang lemak (bilayer lipid) ini dan membuat sel gram negatif pecah. Pecahnya sel melepaskan materi genetik (DNA) yang merupakan substansi melimpah di dalam sel bakteri. Molekul DNA sangat panjang bersifat sticky strings (menyerupai lendir, getah atau dapat berarti lengket) yang memberikan hasil seperti lendir saat diangkat dengan jarum ose.

    Berdasarkan hasil praktikum uji gram dengan KOH yang telah dilakukan dengan mengunakan isolat bakteri ST-216 dan ST-21 E. Menunjukkan reaksi gram yang negatif, artinya semua isolat bakteri yang diuji dengan KOH 3% adalah bakteri Gram positif. Hal ini dikarenakan gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan lemak yang tipis di ruang periplasma. Sehingga pada saat  KOH dicampur dengan bakteri. Tidak terdapat lendir yang mengikut ketika ditarik menggunkan jarum ose karena tidak adanya pelepasan molekul DNA. Dari uraian tersebut, dapat dinyatakan bahwa penentuan sifat gram dengan KOH 3% (disebut KOH string test) memiliki hasil yang sama dengan pewarnaan gram.

    Dan keunggulannya jelas terlihat yaitu sederhana, praktis, dan tidak time-consuming tetapi kekurangannya tidak dapat sekaligus mengecek morfologi selnya, sehingga tidak dapat mengetahui adanya kontaminan pada kultur yang tidak diketahui jenisnya.

    Bab V. Penutup

    A. Kesimpulan

    Kesimpulan dari praktikum pengecatan gram dan pengujian KOH pada bakteri yaitu, bakteri dibedakan menjadi bakteri gram positif dan gram negatif. Pewarnaan gram dan pengujian KOH pada bakteri bertujuan untuk memudahkan pembedaan bakteri gram positif dan gram negatif. Pada saat pengujian KOH bakteri gram negatif menghasilkan lendir dikarenakan bakteri gram negatif berlemak tebal dan berdinding sel tipis yang berada di ruang periplasma.

    KOH akan menyerang lemak (bilayer lipid) ini dan membuat sel gram negatif pecah. Pecahnya sel melepaskan materi genetik (DNA) yang merupakan substansi melimpah di dalam sel bakteri. Molekul DNA sangat panjang bersifat sticky strings (menyerupai lendir, getah atau dapat berarti lengket) yang memberikan hasil seperti lendir saat diangkat dengan jarum ose. Sedangkan gram positif berdidinding sel tebal dan berlemak tipis sehingga tidak berlendir.

    B. Saran

    Saran yang dapat saya berikan pada praktikum yang telah dilakukan untuk pengelola laboratorium agar menyediakan bahan praktikum yang lengkap, dalam uji pewarnaan gram yang akan digunakan pada saat praktikum seperti kristal violet, safranin, iodium, alkohol/etnol sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan judul praktikum.

    DAFTAR PUSTAKA

    Edwin, 2011. Materi Kuliah Mikrobiologi. Universitas Lambung Mangkurat : Banjarbaru.

    Purwohadisantoso K., Zubaidah E., dan Saparianti, 2009. Isolasi  Bakteri  Asam Laktat Laktat Dari  Sayur Kubis  yang Memiliki Kemampuan Penghambatan Bakteri Patogen. Universitas Brawijaya : Malang.

    Rachmi M, dan ALatief, 2013. Karakterisasi Bakteri Penyebab Penyakit Hawar Daun Edamame di Jember. Universitas Brawijaya : Malang.

    Rahayu  P W, 2008. Jurnal Aktivitas Antimikroba Bumbu Masakan Tradisional Hasil Olahan Industri terhadap Bakteri Patogen dan Perusak. Buletin Teknologi dan Industri Pangan. IPB : Bogor.

    Soekirno, 2008. Pedoman Pengelolaan Koleksi dan Identifikasi OPT (khusus untuk pathogen penyakit tanaman) pada Tanaman Holtikultura. Direktorat Perlindungan Tanaman Holtikultura : Jakarta.

  • Laporan Praktikum Kimia SMA Sistem Koloid

    Laporan Praktikum Sistem Koloid

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Mengingat banyaknya bahan kimia yang ikut bergelut  bersama kita dalam kehidupan kita sehari-hari, maka perlulah kita melakukan identifikasi terhadap zat-zat tersebut agar dapat memberikan ilmu pengetahuan dan manfaat yang sesuai dengan adanya zat tersebut, khususnya zat yang berhubungan dengan sistem koloid yang di antaranya adalah sabun, detergen, dan lain-lain.

    Identifikasi ini juga perlu di lakukan agar hasil dari identifikasi tersebut bias dijadikan acuan dalam menggunakan zat-zat tersebut. Sehingga kemudian zat tersebut dapat di gunakan sebagaiman mestinya.

    B. Rumusan Masalah

    1. Mengidentifikasi dispersi macam-macam koloid?
    2. Mengidentifikasi perbedaan larutan sejati,suspensi kasar, pembuatan emulsi dan koloid?
    3. Mengetahui koloid dan contohnya?

    C. Tujuan Penelitian

    1. Untuk mengenal dispersi macam-macam  koloid
    2. Untuk mengenal larutan sejati, suspensi kasar, pembuatan emulsi dan koloid
    3. Untuk mengenal koloid dan contohnya

    D. Metode Penelitian

    1.   Praktikum ;

    Dalam hal ini laporan kami di susun atas dasar hasil praktek yang di lakukan di laboratorium ipa,

    2.  Studi pustaka

    Demi untuk mendapatkan hasil praktikum yang factual maka di perlukan fakta-fakta hasil praktikum lain yang sudah ada sebelumnya oleh karena itu maka kami melakukan penulusuran untuk informasi yang di maksud dari blog dan buku-buku yang memuat informasi yang sesuai .

    Bab II. Kajian Teori

    A. Sistem Koloid

    Koloid atau dispersi koloid (sistem koloid) adalah sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar dari laritan tapi lebih kecil dari suspensi, dengan ukuran partikel antara 1nm-100nm sehingga tidak bisa diamati dengan mata telanjang tetapi dapat diamati dengan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi.

    B. Suspensi, Larutan dan Koloid

    1. Suspensi, merupakan sistem dispersi dengan partikel  yang berukuran relatif besar tersebar merta di dalam medium pendispersinya. Pada umumnya sistem dispersi merupakan campuran yang heterogen
    2. Larutan, merupakan system dispersi yang ukuran partikel-pertikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan (diamati) antara partikel pendispersi dengan partikel terdispersi walaupun menggunkaan mikroskop ultra.
    3. Koloid. Koloid berasal dari kata “kolia” yang dalam bahsa Yunani berarti “lem”. Istilah koloid pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Graham (1861) berdasarkan pengamatannya terhadap gelatin yang merupakan kristal tetapi sukar mengalami difusi. Padahal umumnya kristal mudah mengalami difusi. Oleh karen itu, zat semacam gelatin ini keudian disebut koloid. Koloid atau disebut juga dispersi koloid atau sistem koloid sebenarnya merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar dari larutan tetapi lebih kecil dari suspensi. 
    Larutan (Dispersi Molekuler)Koloid (Dispersi Koloid)Suspensi (Dispersi Kasar)
    Homegen, tak dapat Dibedakan walaupun     menggunakan mikroskop ultra.Secara mikroskopis bersifat homogen, tetapi heterogen jikadiamati dengan mikroskop ultra.Heterogen.
    Semua partikel berdimensi (panjang, lebar, atau tebal) kurang dari 1nm.Partikel berdimensi anatara 1 nm sampai 100 nm.Salah satu atau semua dimensi partikel besar dari 100nm.
    Satu fasa.Dua fasa.Dua fasa.
    Stabil.Pada umunya stabil.Tidak stabil.
    Tidak dapat disaring.Tidak dapat disaring, kecuali dengan penyaringan ultra.Dapat disaring
    Contoh: Larutan gula, larutan garam, alkohol 70%, larutan cuka, airlaut, udara yang bersih, dan bensin.Contoh: Sabun, susu, santan, jeli, selai, mentega, dan mayones.Contoh: Air Sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi dengan air, dan campuran minyak dengan air

    C. Jenis-Jenis Koloid

    Sistem koloid terdiri atas 2 fasa, yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi (medium dispersi). Berdasarkan jenis fasa terdispersi dan fasa pendispersinya koloid dapat dibedakan menjadi 8 jenis sebagai berikut:

    1. Aerosol

    Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas disebut aerosol. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat, disebut aerosol padat; jika zat yang terdispersi berupa zat cair, disebut aerosol cair. Banyak produk dibuat dalam bentuk aerosol, seperti hair spray, obat nyamuk semprot, parfum, cat semprot, dan lain-lain. Untuk menghasilkan aerosol diperlukan suatu bahan pendorong (propelan aerosol).

    2. Sol

    Sistem koloid dari pertikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol. Koloid jenis sol banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri.

    3. Emulsi

    Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair disebut emulsi. Syarat terjadinya emulsi ini adalah dua jenis zat cair itu tidak saling melarutkan. Emulsi dapat digolongkan kedalam dua bagian, yaitu emulsi minyak dalam air (M/A) dan emulsi air dalam minyak (A/M).

    4. Buih

    Sistem koloid dari gas yang tedispersi dalam zat cair disebut buih. Seperti halnya dengan emulsi,untuk menstabilkan buih diperlukan zat pembuih.

    5. Gel

    Koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair) disebut gel.

    D. Sifat-Sifat Koloid

    1. Efek Tyndall

    Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall(1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall. Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar.

    Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut.Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati. 

    2. Gerak Brown

    Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak.  Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas, atau hanya bervibrasi di tempat seperti pada zat padat. Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel- partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri.

    Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown. Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan  tidak ditemukan dalam zat padat (suspensi). Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu.

    Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat.

    3. Adsorpsi

    Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. (Catatan : Adsorpsi harus dibedakan dengan absorpsi yang artinya penyerapan yang terjadi di dalam suatu partikel).

    Sifat adsorbsi digunakan dalam proses:

    1. Pemutihan gula tebu.
    2. Norit.
    3. Penjernihan air.

    Contoh:

    • koloid antara obat diare dan cairan dalam usus yang akan menyerap kuman penyebab diare.
    • Koloid Fe(OH)3 akan mengadsorbsi ion H+ sehingga menjadi bermuatan +. Adanya muatan senama maka koloid Fe(OH), akan tolak-menolak sesamanya sehingga partikel-partikel koloid tidak akan saling menggerombol.
    4. Elektroforesis

    Elektroforesis adalah suatu proses untuk menghitung berpindahnya ion atau partikel koloid bermuatan dalam medium cair yang dipengaruhi oleh medan listrik. Yaitu, pergerakan partikel-partikel koloid dalam medan listrik ke masing-masing elektrode. Prinsip kerja elektroforesis digunakan untuk membersihkan asap hasil industri dengan alat Cottrell.

    5. Koagulasi

    Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koloid akan mengalami koagulasi dengan cara:

    E. Larutan Homogen dan Heterogen

    1. Larutan homogen, adalah jenis larutan yang antara zat terlarut dan zat pelarut menyatu dan tidak dapat di bedakan, meskipun menggunakan mikroskop ultra
    2. Larutan heterogen, adalah jenis larutan yang antara zat terlarut dan zat pelarut menyatu dan dapat di bedakan, meskipun secara kasat mata.

    Bab III. Hasil Pengamatan

    A. Alat dan Bahan

    Alat
    1. Tabung reaksi
    2. Labu Erlenmeyer
    3. Corong/gelas ukur
    4. Kain saringan
    5. Sendok makan
    6. Pipet tetes
    Bahan
    1. Susu cair
    2. Larutan gula
    3. Campuran tanah
    4. Larutan kopi
    5. Larutan gula
    6. Larutan detergen
    7. Air

    B. Cara Kerja

    1. Menyiapakan alat dan bahan
    2. Membuat larutan dengan komposisi  1 sdm sampel dengan di tambah 15 ml air.
    3. Setelah 5 sampel tercampur  (susu cair, gula, tanah, kopi , detregen). Menjadi larutan  maka sampel dalam gelas aqua di aduk masing-masing 3 menit.
    4. Masing-masing sampel secara terpisah dia saring ke wadah lain menggunakan kain saringan (kemudian di amati)
    5. Setelah hasil saringan di peroleh maka kemudian di amati, stelah beberapa menit hasil saringan tersebut di diamkan.
    6. Menulis hasil pengamatan dalam tabel data sementara.
    Catatan :Prosedur kerja nomor satu tidak berlaku untuk campuran minyak tanah + detergen dan air.

    Bab IV. Pembahasan

    A. Hasil

    NoSampelJenis SampelGerak Sampel Pada FilterSetelah di Saring Kondisi FilterSetelah di Diamkan
    FiltratResidu
    1Larutan gulaLarutan sejatiCepatBeningTidak beresiduTidak adaTidak ada
    2Susu cairKoloidLambatKeruhBeresiduTidak adaAda
    3Larutan kopiCukup cepatLambatKeruhberesiduTidak adaAda
    4Minyak tanah+airEmulsiSangat lambatBeningTertinggalTidak adaTidak ada
    5Minyak tanah + air + detergenEmulsiCukup cepatCukup beningTeringgal dan BeresiduTidak adaAda
    6Campuran tanah dan airSuspensi kasarLambatCukup keruhBeresiduTidak adaAda

    3.3   TABEL PENGAMATAN

    Catatan : Skala yang di gunakan pada tebel adalah berdasarkan penampakn visual yang terjadi pada sampel.

    B. Pembahasan

    1. Larutan Gula

    Pada tabel di atas larutan gula merupakan larutan sejati hal ini di karenakan pada saat pemberian control berupa penyaringan, larutan tersebut dapat melewati filter dengan cepat, tanpa meniggalkan residu pada filter dan hasil saringan bening, setelah di diamkan 2 menit tidak terlihat adanya residu dan tidak ber filtrat. Hal ini juga membuktikan bahwa larutan gula merupakan contoh larutan homogen karena antara zat terlarut dan zat pelarut, tidak dapat di bedakan,

    2. Larutan Susu Cair

    Pada tabel di atas larutan susu cair merupakan koloid hal ini di karenakan pada saat pemberian control berupa penyaringan, larutan tersebut melewati filter dengan lambat, meniggalkan residu pada filter dan hasil saringan keruh setelah di diamkan 2 menit terlihat adanya sedikit residu dan tidak ber filtrat. Hal ini juga membuktikan bahwa susu cair merupakan contoh larutan homogen karena antara zat terlarut dan zat pelarut, tidak dapat di bedakan,

    3. Larutan kopi

    Pada tabel di atas larutan kopi merupakan suspens kasar hal ini di karenakan pada saat pemberian control berupa penyaringan, larutan tersebut melewati filter dengan sangat lambat, meniggalkan banyak residu pada filter dan hasil saringan keruh setelah di diamkan 2 menit terlihat adanya sedikit residu dan tidak ber filtrat. Hal ini juga membuktikan bahwa Larutan kopi merupakan contoh larutan heterogen karena antara zat terlarut dan zat pelarut, dapat di bedakan.

    4. Minyak tanah + air

    Pada tabel di atas Minyak tanah+air merupakan emulsi, pada saat pemberian control berupa penyaringan, larutan tersebut melewati filter dengan lambat, meniggalkan komposisi campuran pada filter yang ternyata setelah di uji dengan api filternya dapat terbakar ini menunujukan bahwa komposisi yang terjaring lebih banyak adalah minyak tanah. dan hasil saringan bening setelah di diamkan 2 menit tidak terlihat adanya  residu namun karena campuran tersebut adalah emulsi maka yang terlihat  bukanlah residu melainkan gelembung minyak tanah yang berada di bawah campuran dan tidak ber filtrat. Hal ini juga membuktikan bahwa Minyak tanah+air  merupakan contoh larutan heterogen karena antara kedua zat, masih dapat di bedakan.

    5. Minyak tanah + air + detergen

    Pada tabel di atas Minyak tanah+air+detergen merupakan emulsi pada prakteknya sampel yang di campurkan pertama kali adalah air+detergen kemudian pada saat penyaringan larutan dapat berdifusi dengan cepat, meninggalkan residu di saringan,  hasil saringan cukup jernih dan setelah di diamkan selama 2 menit terlihat residu yang menggambang di permukaan.

    Ini membuktikan bahwa air dan detergen adalah larutan heterogen kemudian setelah control larutan pertama selesai, maka larutan di tambahkan dengan satu pipet tetes minyak tanah. Pada saat penambahan, sesaat setelah minyak tanah menyentuh larutan maka komponen partikel detergen bergerak ke pinggir wadah. Ini juga membuktikan bahwa campuran yang tadinya adalah larutan heterogen  berubah menjadi emulsi di karenakan antara ketiga zat tidak saling melarutkan.

    6. Campuran Tanah dan air

    Pada tabel di atas Campuran tanah dan air merupakan suspensi kasar hal ini di karenakan pada saat pemberian control berupa penyaringan, larutan tersebut melewati filter dengan lambat, meniggalkan banyak residu pada filter dan hasil saringan keruh setelah di diamkan 2 menit terlihat adanya sedikit residu dan tidak ber filtrat. Hal ini juga membuktikan bahwa Larutan kopi merupakan contoh larutan heterogen karena antara zat terlarut dan zat pelarut, dapat di bedakan.

    Bab V. Penutup

    A. Kesimpulan

    Melalui serangkaian pemaparan dari data yang telah kami sajikan sebelumnya maka dapat di tarik kesimpulan :

    1. Koloid atau dispersi koloid (sistem koloid) adalah sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar dari laritan tapi lebih kecil dari suspensi, dengan ukuran partikel antara 1nm-100nm sehingga tidak bisa diamati dengan mata telanjang tetapi dapat diamati dengan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi.
    2. Larutan sejati adalah larutan yang mutlak homogen, suspensi kasar adalah larutan yang heterogen, emulsi adalah campuran 2 zat atau lebih  yang tidak saling melarutkan sedangkan koloid adalah larutan yang sejatinya adalah heterogen akan tetapi tanpa pembesaran ultra atau secara kasat mata adalah homogen.

    B. Saran

    Kami sebagai penulis menyadari kekurangan dalam penulisan  laporan ini, olehnya itu kami sebagai penulis. Mengharapkan pembaca agar memaklumi dan memberikan kritikan demi sempurnanya laporan ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    www.slideshare.netasniaskariawati.blogspot.com/2013/02/laporan-praktikum-kimia.html

    http://alfichry.blogspot.com/

    https://esdikimia.wordpress.com/2011/06/17/koloid/dilaerwindachemstic.blogspot.com
  • Perbedaan Respirasi Aerob Dan Anaerob

    Respirasi Aerob Dan Anaerob

    Secara kompleks, respirasi diartikan sebagai sebuah proses pergerakan atau mobilisasi energi oleh makhluk hidup dengan cara memecah senyawa dengan ebergi tinggi yakni SET yang akan digunakan sebagai penyokong aktifitas dalam keseharian makhluk hidup tersebur. Kegiatan respirasi ini berlangsung pada semua makhluk hidup baik itu hewan, tumbuhan maupun manusia. Secara umum, dalam ilmu biologi dikenal ada dua jenis respirasi. Pembedaannya didasarkan pada keterlibatan oksigen di dalam proses tersebut. Adapun yang dimaksud adalahrespirasi aerob dan respirasi anaerob. 

    Respirasi Aerob 

    Secara sederhana, respirasi yang satu ini diartikan sebagai sebuah reaksi katabolisme yang memerlukan suasana aerobic dengan demikian dalam prosesnya keberadaan oksigen sangat dibutuhkan. Hasil dari reaksi ini adalah energi dengan jumlah yang besar. 

    Energi tersebut disimpan dalam bentuk energi kimiawi yang dikenal dengan kode ATP. Energi ATP ini akan digunakan oleh sel di dalam tubuh makhluk hidup untuk menunjang beberapa hal seperti pertumbuhan, gerak, transportasi, reproduksi dan kegiatan lainnya. Secara sederhana, rumus yang menggambarkan respirasi aerob adalah

    C6H12 + 6O2 = 6CO2 + 6H20. 

    Respirasi aerob ini dibagi ke dalam 3 tahapan, yang secara berturut-turut mencakup: 

    1. Glikolisis, yakni proses pemecahan molekul c6 atau glukosa menjadi senyawa bernama asam piruvat atau dikenal dengan rumus kimia C3.
    2. Siklus krebs, yakni reaksi CoA atau molekul asetil yang akan menghasilkan oksalosetat dan juga asam sitrat.
    3. Transpor electron, yakni reaksi reduksi atau oksidasi NADH2 dan molekul FADH2 yang pada akhirnya menghasilkan H2O juga energi berupa ATP.

    Respirasi Anaerob 

    Yakni pernapasan yang tidak memerlukan oksigen atau o2. Respirasi yang satu ini terjadi pada bagian sitoplasma dan tujuannya untuk mengurai senyawa organik. Tidak seperti respirasi aerob, respirasi anaerob hanya menghasilkan sejumlah energi yang jauh lebih kecil yakni 2 ATP. Proses respirasi anaerob ini bisa dijumpai pada reaksi fermentasi juga pernapasan intra-molekul. Jika pada reaksi aerob, terdapat pembebasan CO2 juga H2O secara sempurna, maka pada respirasi anaerob glukosa dipecah secara tidak sempurna menjadi komponen H2O dan juga CO2. Pada respirasi anaerob ini pula , hodrogen bergabung bersama sejumlah komponen yakni asam piruvat, asetaldehida yang kemudian membentuk asam laktat juga etanol. Sementara itu pada respirasi aerob, hydrogen yang dibebaskan justru akan bergabung bersama dengan 02 dan pada akhirnya membentuk H2O 

    Jika didata secara detil, maka perbedaan respirasi aerob dan anaerob bisa dilihat pada list berikut: 

    1. Respirasi Aerob: Memerlukan oksigen, prosesnya terjadi di dalam matriks mitokondria, respirasi ini bertujuan untuk memecah senyawa organik ke an-organik, menghasilkan energi dalam jumlah yang besar yakni 36 ATP.
    2. Respirasi Anaerob: tidak memerlukan kehadiran oksigen dalam prosesnya, berlangsung di dalam sitoplasma, tujuannya untuk mengurai senyawa organik, hasil akhirnya berupa energi tapi dalam jumlah yang sedikit yakni 2 ATP.
  • Makalah Kegiatan Produksi Dalam Kegiatan Ekonomi

    Kegiatan Produksi Dalam Kegiatan Ekonomi

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Dalam organisasi perusahaan kita tidak akan bisa lepas dari ruang lingkup ekonomi karena salah satu tujuan perusahaan teresebut didirikan adalah agar mendapatkan suatu keuntungan dalam segi ekonomi, oleh karena itu perilaku produsen adalah salah satu ruang lingkup ekonomi yang patut kita pelajari agar tujuan dari organisasi perusahaan dapat terpenuhi.

    Salah satu bagian dari ruang ekonomi adalah mempermasalahkan kemampuan produsen, pada saat menggunakan sumber daya (input) yang ada untuk menghasilkan atau menyediakan produk yang bernilai maksimal bagi konsumennya

    Pembahasan tentang perilaku produsen inilah yang kemudian diangkat sebagai tema untuk melihat sejauh mana sebuah perusahaan dalam memproduksi kebutuhan konsumen-konsumennya. Sehingga kendala pada pengambilan keputusan seberapa banyak peralatan produksi dan jumlah tenaga kerja untuk memenuhi permintaan konsumen-konsumennya.

    B. Rumusan Masalah

    Adapun permasalahan pada makalah ini dapat dilihat dalam bentuk pertayaan sebagai berikut

    1. Apa yang dimaksud dengan Produksi ?
    2. Apa yang dimaksud dengan persamaan produksi/fungsi produksi ?
    3. Apa yang dimaksud dengan faktor produksi ?
    4. Mengidentifikasi kegiatan produksi yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan yang merugikan masyarakat ?

    C. Tujuan

    1. Agar pembaca dapat mengetahui apa yang di maksud dengan produksi.
    2. Agar pembaca dapat mengetahui apa yang di maksud dengan persamaan produksi/fungsi produksi.
    3. Agar pembaca dapat mengetahui apa yang di maksud dengan faktor produksi.
    4. Agar pembaca dapat mengetahui kegiatan produksi yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan yang merugikan masyarakat.

    D. Manfaat

    Dari hasil karya tulis ini diharapkan dapat memberi informasi yang  bermanfaat. Pertama dapat mengetahui apa itu yang dimaksud dengan produksi. Kedua, dapat mengetahui apa itu yang dimaksud dengan  persamaan produksi/fungsi produksi.Ketiga apa itu faktor produksi. Keempat, dapat mengetahui kegiatan produksi yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan yang merugikan masyarakat.  Kelima, dapat meningkatkan kesadaran serta ikut terlibat dalam melakukan proses kegiatan produksi.

    Bab II. Pembahasan

    A. Kegiatan Produksi

    Pengertian Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan atau menambah nilai guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan oleh orang atau badan (produsen). Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi dikenal dengan sebutan produsen. Sedangkan barang atau jasa yang dihasilkan dari melakukan kegiatan produksi disebut dengan produk. Istilah Produksi berasal dari bahasa inggris to produce yang berarti menghasilkan.

    Selain itu juga produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.

    Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.

    Di dalam kegiatan produksi pasti ada modal. Modal adalah semua alat yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan barang dan jasa, dengan imbalan berupa bunga modal kepada pemodal. Modal dibagi 4, yaitu :

    1. Modal tetap.
    2. Modal lancar.
    3. Modal sendiri.
    4. Modal asing

    Modal tetap adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam waktu lama, atau lebih dari satu kali putaran proses produksi.

    Modal lancar adalah modal yang memberikan jasa hanya sekali dalam proses produksi. Modal ini sekali dipakai dalam proses produksi, kemudian berubah sifat atau wujudnya menjadi barang lain.

    Modal sendiri adalah modal yang diserahkan pemilik modal kepada badan usaha. Laba yang diperoleh dan tidak atau belum diserahkan kepada pemilik modal, dengan sendirinya digolongkan sebagai modal sendiri.

    Modal asing adalah modal yang diberikan oleh orang-orang atau badan-badan lain kepada suatu badan usaha sebagai pinjamn.

    PERSAMAAN PRODUKSI/FUNGSI PRODUKSI

    Fungsi Produksi/Persamaan Produksi

    Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu:

    1. berapa output yang harus diproduksi, dan
    2. berapa input yang akan dipergunakan.

    Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau sebab akibat antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.

    Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan hubungan antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah output Q  dengan jumlah input yang dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, … Xn,  secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

    Q = f (X1, X2, X3, … Xn)
    Q = output
    X = input

    Ketika input-input produksi terdiri dari capital, labour, resources dan technology maka persamaan produksi menjadi sebagai berikut:

    Q = f (C, L, R, T)
    Q =  Quantity, atau jumlah barang yang dihasilkan
    f  = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional
    C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan
    L = Labour, tenaga kerja
    R = Resources, sumber daya alam
    T = Technology, teknologi dan kewirausahaanPersamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu

    produksi merupakan fungsi atau dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi akan tergantung pada jenis/macam dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan menyebabkan terjadinya perubahan pada output.

    FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

    Faktor produksi adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan produksi terhadap suatu barang dan jasa. Faktor-faktor produksi terdiri dari alam (natural resources), tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian (skill) atau sumber daya pengusaha (enterpreneurship). Faktor-faktor produksi alam dan tenaga kerja adalah faktor produksi utama (asli), sedangkan modal dan tenaga kerja merupakan faktor produksi turunan. Berikut penjelasan faktor-faktor produksi……

    Faktor produksi alam, yaitu faktor produksi yang disediakan oleh alam, meliputi tanah, kekayaan hutan, kekayaan laut, air, iklim, dan lain-lain.

    Faktor produksi tenaga kerja, yaitu faktor produksi yang berupa tenaga kerja manusia.

    Berdasarkan sifatnya, faktor produksi tenaga kerja dibagi menjadi:

    1. Tenaga kerja jasmani, yaitu kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan jasmani/fisik.
      • Contohnya: tukang, buruh angkut, dan lain-lain.
    2. Tenaga kerja rohani, yaitu kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan pikiran/otak.
      • Contoh: guru, menteri, direktur, dan lain-lain.

    Berdasarkan kemampuan, faktor produksi tenaga kerja dibagi menjadi:

    1. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus dan teratur. Contoh: dokter, guru, akuntan, dan lain-lain.
    2. Tenaga kerja terlatih (trained labour), yaitu tenaga kerja yang memerlukan latihan-latihan dan pengalaman. Contoh: montir, sopir, koki, dan lain-lain
    3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour), yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan da latihan. Contoh: kuli, tukang, pemulung, dan lain-lain.

    Faktor produksi modal, yaitu semua hasil produksi berupa benda yang diciptakan untuk menghasilkan barang atau jasa yang lain. Contoh: mesin-mesin, cangkul, bensin, solar, bahan baku, dan lain-lain. Bahan baku di sini termasuk hasil produksi, karena dia telah mengalami penambahan guna tempat, dari tempat asal diangkut ke pabrik.

    Berdasarkan sifat, modal dibagi menjadi:

    1. Modal tetap, yaitu modal yang dapat digunakan lebih dari satu kali proses produksi. Contoh : mesin-mesin, bangunan, kendaraan, dan lainlain.
    2. Modal lancar, yaitu modal yang hanya dapat digunakan/habis dalam satu kali proses produksi. Contoh: bensin, solar, bahan baku seperti kapas untuk pembuatan benang, dan lain-lain.

    Berdasarkan fungsi, modal dibagi menjadi:

    1. Modal masyarakat, yaitu modal yang dipakai dalam proses produksi dan berguna bagi masyarakat.
      • Contoh: jembatan, jalan, kendaraan umum, dan lain-lain.
    2. Modal perorangan/individu, yaitu modal yang dimiliki seseorang dan menjadi sumber penghasilan bagi orang tersebut.
      • Contoh: rumah yang dikontrakkan, mobil yang disewakan, dan lain-lain.

    Berdasarkan bentuk, modal dibagi menjadi:

    1. Modal nyata, yaitu modal yang dapat dilihat berupa benda-benda, terdiri atas modal barang dan modal uang. Contoh: mesin, bangunan, kendaraan, dan lain-lain.
    2. Modal abstrak, yaitu modal yang tidak dapat dilihat tapi sangat penting bagi jalannya proses produksi. Contoh: nama baik perusahaan (good will), hak cipta, hak paten, lokasi perusahaan, dan lain-lain.

    Berdasarkan sumber, modal dibagi menjadi:

    1. Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari perusahaan sendiri. Contoh: modal setoran dari pemilik.
    2. Modal asing, yaitu modal yang berasal dari pihak lain dan sebagainya.

    Faktor produksi pengusaha kewirausahaan

    Meskipun telah tersedia faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal, tetapi apabila belum diorganisasikan dan dikombinasikan dengan baik maka kegiatan produksi tidak akan berjalan lancar. Oleh karena itu, diperlukan pengusaha sebagai salah satu faktor produksi untuk memperoleh hasil produksi yang diinginkan.

    Jadi, faktor produksi pengusaha diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengorganisasi/mengatur dan mengombinasikan faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal. Agar produksi dapat berjalan lancar, seorang pengusaha hendaknya memiliki keahlian berikut.

    1. Keahlian manajerial (managerial skill), yaitu keahlian dalam mengelola faktor-faktor produksi dengan menggunakan cara-cara yang tepat sehingga diperoleh hasil maksimal.
    2. Keahlian teknologi atau (technological skill), yaitu keahlian khusus yang bersifat teknik yang bisa digunakan demi keberhasilan produksi.
    3. Keahlian organisasi atau (organizational skill), yaitu keahlian mengatur berbagai kegiatan perusahaan yang bersifat intern maupun ekstern.

    D. MENGIDENTIFIKASI KEGIATAN PRODUKSI YANG MENGUTAMAKAN  KEPENTINGAN MASYARAKAT DAN YANG MERUGIKAN MASYARAKAT

    Perilaku Produksi yang Mengutamakan kepentingan Masyarakat

    Etika dalam Kegiatan Produksi

    Suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi tentu tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, sebuah perusahaan perlu memahami lingkungan yang terkait secara langsung atau tidak langsung dengan kegiatan produksinya. Misalnya, ketika sebuah perusahaan beroperasi di daerah yang masyarakatnya mengalami tingkat pengangguran yang tinggi maka perusahaan tersebut perlu memikirkan kenyataan tersebut dan kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan.

    Apabila tingkat pengangguran tinggi di daerah tersebut, maka dapat dipastikan bahwa tingkat pendapatan juga akan rendah. Hal ini akan berakibat pada penjualan barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan akan mengalami hambatan. Bagaimana agar persoalan ini dapat diselesaikan? Pada praktiknya, perusahaan barangkali perlu membuat solusi dengan cara memikirkan untuk merekrut tenaga kerja dengan memprioritaskan masyarakat di sekitar tempat perusahaan tersebut beroperasi. Hal ini dilakukan selain sebagai tanggung jawab sosial, juga sebagai upaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Contoh yang lain, sebuah perusahaan tekstil yang menghasilkan kain akan menghadapi persoalan limbah dari kegiatan produksinya. Jika pengolahan limbah diabaikan, dampak limbah menimbulkan bahaya pada masyarakat. 

    Masyarakat yang menyadari hal ini, akan mengajukan keberatan dan mungkin gugatan terhadap perusahaan. Akibatnya, kegiatan perusahaan terancam akan terganggu dan lebih buruk lagi jika  terancam ditutup. Dalam hal ini perusahaan perlu menyadari bahwa masyarakat merupakan salah satu lingkungan yang mesti diperhatikan dalam menjalankan kegiatan perusahaan.
    Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan merupakan bagian dari lingkungan masyarakat. Oleh karena itu kegiatan produksi yang dilakukan semestinya mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan yang terkait dengan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan yang terkait dengan perusahaan dibagi menjadi dua bentuk berikut ini.
    Lingkungan internal yaitu lingkungan yang terkait dengan eksistensi sebuah perusahaan.
    Lingkungan eksternal yaitu lingkungan yang terkait dengan kegiatan
    operasional perusahaan dan bagaimana kegiatan oeprasionalnya dapat bertahan.

    Dengan demikian, perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial yang besar pada lingkungan masyarakatnya. Adapun tanggung jawab social perusahaan yang lain terhadap lingkungan masyarakatnya antara lain:
    kebersihan dan kesehatan lingkungan,
    keadaan ekonomi masyarakat pada umumnya, dan
    partisipasi perusahaan dalam pembangunan lingkungannya.

    2. Manfaat Tanggung Jawab Sosial

    Tanggung jawab sosial sebagai konsekuensi logis bagi perusahaan untuk lebih proaktif dalam mengambil inisiatif dalam hal tanggung jawab sosial. Karena pada dasarnya tanggung jawab sosial akan memberikan manfaat dalam jangka panjang bagi semua pihak. Tanggung jawab sosial yang diberikan perusahaan pada lingkungan masyarakatnya akan memberikan manfaat bagi perusahaan yang bersangkutan, masyarakat, dan pemerintah.

    Bagi Perusahaan

    Manfaat yang jelas bagi perusahaan jika perusahaan memberikan tanggung jawab sosial adalah munculnya citra positif dari masyarakat akan kehadiran perusahaan di lingkungannya.
    Selain membantu perekonomian masyarakat, perusahaan juga akan dianggap bersama masyarakat membantu dalam mewujudkan keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Akibatnya, perusahaan justru akan memperoleh tanggapan positif setiap kali akan menawarkan produk pada masyarakat. Perusahaan tidak saja dianggap sekadar menawarkan produk untuk dibeli masyarakat, tetapi juga dianggap menawarkan sesuatu yang akan membawa perbaikan bagi masyarakat.

    Bagi Masyarakat

    Manfaat bagi masyarakat dari tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan sangatlah jelas. Selain beberapa kepentingan masyarakat diperhatikan oleh perusahaan, masyarakat juga akan mendapatkan pandangan baru mengenai hubungan perusahaan dengan masyarakat. Hubungan masyarakat dan dunia bisnis tidak lagi dipahami sebagai hubungan antara pihak yang mengeksploitasi dan pihak yang tereksploitasi, tetapi hubungan kemitraan dalam membangun masyarakat dan lingkungan yang lebih baik.

    Bagi Pemerintah

    Pemerintah sebagai pihak yang mempunyai legitimasi untuk mengubah tatanan masyarakat ke arah yang lebih baik akan mendapatkan partner dalam mewujudkan tatanan masyarakat tersebut. Sebagian tugas pemerintah dapat dijalankan oleh anggota masyarakat, dalam hal ini perusahaan atau organisasi bisnis.

    3. Perilaku Produsen dalam  Kegiatan Produksi

    Kegiatan produksi baru dapat berjalan apabila diorganisir oleh produsen atau dikenal dengan  nama pengusaha.

    Agar kegiatan produksi dapat memenuhi etika dalam produksi dan melaksanakan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan masyarakat sekitarnya, pengusaha dituntut mampu memimpin perusahaannya dan melakukan hal-hal seperti berikut ini.

    Perencanaan

    Seorang produsen (pengusaha) harus dapat merencanakan tentang apa yang akan dicapai, memberi pedoman dan garis- garis besar tentang apa yang akan dituju.

    Perencanaan yang dibuat oleh produsen harus mencerminkan suatu perumusan daripersoalan-persoalan tentang apa dan bagaimana suatu pekerjaanhendak dilaksanakan.

    Perencanaan yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini.

    Faktual dan realistis; artinya apa yang dirumuskan sesuai fakta dan wajaruntuk dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapi perusahaan.

    Logis dan rasional; artinya apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal sehingga perencanaan dapat dijalankan.

    Fleksibel; artinya perencanaan yang baik adalah yang tidak kaku yaitu dapat beradaptasi dengan perubahan di masa yang akan datang.

    Komitmen; artinya perencanaan harus melahirkan komitmen terhadap seluruh isi perusahaan (karyawan dan pimpinan) untuk bersama-sama berupaya mewujudkan tujuan perusahaan.

    Komprehensif; artinya perencanaan harus menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait langsung terhadap perusahaan.

    b. Pengorganisasian

    Produsen harus dapat mengalokasikan keseluruhan sumber daya yang ada (dimiliki) oleh perusahaan untuk mencapai tujuan dan rencana perusahaan yang telah ditetapkan.Dalam pengorganisasian ini, r

    encana dan tujuan perusahaan diturunkan dalam sebuah pembagian kerja yang terdapat kejelasan tentang bagaimana rencana dan tujuan perusahaan akan dilaksanakan, dikoordinasikan,dan dikomunikasikan.

    c. Pengarahan

    Langkah berikutnya yang harus dilakukan produsen adalahbagaimana keseluruhan rencana yang telah diorganisir tersebutdapat diimplementasikan. Agar rencana terwujud, produsen wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.

    d. Pengendalian

    Produsen harus melakukan kontrol terhadap apa yang telah dilakukan. Hal ini terkait dengan pencapaian tujuan perusahaan. Karena, walaupun rencana yang sudah ada dapat diatur dan digerakkan dengan jitu tetapi belum menjamin bahwa tujuan akan tercapai dengan sendirinya.

    Untuk itu perludilakukan pengendalian (kontrol) dan pengawasan dari produsen atau pengusaha (pimpinan) yang bersangkutan.

    Perilaku Produksi Yang Merugikan Masyarakat

    Peranan produsen selaku pemasok barang, tentu sangat berpengaruh pada peredaran barang dan naik turunnya harga barang yang diterima masyarakat, jika produsen bertindak semena-mena dalam menaikkan harga barang, sudah pasti para pedagang kelas menengah ke bawah juga akan ikut menaikkan harga, dan pada akhirnya masyarakatlah yang akan mengalami kerugian karena harga yang sampai ditangan mereka pasti sangat mencekik.
    Untuk itu, perilaku prdusen tidak boleh sewenang-wenang seperti menaikkan harga sembako sembarangan, karena perilaku seperti itu pasti akan merugikan masyarakat dan merembet ke sektor-sektor ekonomi lainnya.
    Demi menjaga stabilnya harga pasar dan perilaku produsen juga para pelaku ekonomi lainnya, maka perlu adanya kebijakan yang mengatur segala tindakan ekonomi agar jangan sampai terjadi istilahnyamonopoli perdagangan yang pasti akan mengakibatkan kerugian baik dalam skala kecil maupun skala global.
    Adapun ciri-cirinya antara lain:
    Produsen barang/jasa semata-mata untuk memperoleh keuntungam sebesar-besarnya
    Kurang memperhatikan kualitas barang
    Tidak jujur dalam mengukur berat, ukuran tidak standar.
    Kurang memperhatikan kelestarian lingkungan
    Tidak taat membayar kewajiban pajak.

    Contoh perilaku produsen :
    Produsen mencari keuntungan dengan menghasilkan barang atau jasa sebanyak-banyaknya dengan modal yang seminimum mungkin.
    Produsen memberikan Diskon kepada pembeli atau konsumen yang membeli barang dalam jumlah yang banyak yang telah diakantentukan produsen itu sendiri.
    Produsen mematok biaya produksi berdasarkan faktor input produksi tersebut, sehingga ketika harga salah satu faktor input naik, maka harga jual hasil produksi pun akan ikut naik.
    Selain produsen menghasilkan barang atau jasa sesuai kebutuhan konsumen, produsen juga menghasilkan barang atau jasa sesuai trend atau sesuatu yang sedang banyak diminati oleh masyarakat.
    Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal saat itu untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.
    Produsen juga memberikan diskon besar-besaran untuk barang yang sudah lama disimpan di gudang atau biasa disebut cuci gudang.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Seluruh materi-materi yang disampaikan adalah hal-hal yang harus dilakukan pengusaha untuk meningkatkan hasil produksi sehingga tujuan mendapat keuntungan pun dapat tercapai. Untuk memaksimalkan hasil produksi harus memenuhi beberapa konsep penting dalam perilaku produsen yaitu :
    Faktor Produksi
    Persamaan atau Fungsi Produksi
    Perilaku produsen juga mengajarkan kita untuk lebih teliti dalam memberikan harga jual yang tidak merugikan produsen dan juga tidak memberatkan konsumen sehingga daya konsumsi pun stabil karena selain konsumen membutuhkan barang atau jasa yang dihasilkan produsen, konsumen juga mampu membeli barang atau jasa yang di jual.

    SARAN
    Kami menyadari makalah yang kami buat belum sempurna dari itu kami membutuhkan saran dan kritikan anda semua agar makalah ini bisa sempurna dan bermanfaat terutama buat kami sebagai penulis dan buat anda sebagai pembaca.

    DAFTAR PUSTAKA

    yuyaaapiitaaa.blogspot.com/…/prilaku-produsen
    thefutureexpert-17111481.blogspot.com/
    https://nandacahyani.wordpress.com/.
    http://alfichry.blogspot.com
    http://hnisaa.blogspot.co.id/2014/11/makalah-perilaku-konsumen-dan-produsen.html
    http://oetaribudhiyarti.blogspot.co.id/2013/05/perilaku-produsen_7.html
















    Mandati 1, 26 September 2015

       MUHAMMAD AL FICHRY FALIHI

    Penulis

    Daftar isi
    BAB 1
    Pendahuluan………………………………………………………………….4
    Latar Belakang………………………………………..……………..4
    Rumusan Masalah………………………………………………………4
    Tujuan………………………………………………….……………..4
    Manfaat………………………………………………………………4

    BAB 2
    Pembahasan…………………………………………………………………..5
    Pengertian Produksi……………………………..………………..5
    Pengertian Persamaan Produks/Fungsi Produksi.………….6
    Faktor Produksi…………………………………….………………7
    Mengidentifkasi Kegiatan Produksi.…………….…………….9
    Mengutamakan Masyarakat…………….…………………9
    Merugikan Masyrakat………………………………………12

    BAB 3
    Penutup……………………………………………………………………….13
    A.Kesimpulan…………………………………….…..……………………13
    B.Saran………………………………………………………………………13

    DAFTAR PUSTAKA……………….…..………………………………13


    BAB I
    PENDAHULUAN
    LATAR BELAKANG
    Dalam organisasi perusahaan kita tidak akan bisa lepas dari ruang lingkup ekonomi karena salah satu tujuan perusahaan teresebut didirikan adalah agar mendapatkan suatu keuntungan dalam segi ekonomi, oleh karena itu perilaku produsen adalah salah satu ruang lingkup ekonomi yang patut kita pelajari agar tujuan dari organisasi perusahaan dapat terpenuhi.
    Salah satu bagian dari ruang ekonomi adalah mempermasalahkan kemampuan produsen, pada saat menggunakan sumber daya (input) yang ada untuk menghasilkan atau menyediakan produk yang bernilai maksimal bagi konsumennya
    Pembahasan tentang perilaku produsen inilah yang kemudian diangkat sebagai tema untuk melihat sejauh mana sebuah perusahaan dalam memproduksi kebutuhan konsumen-konsumennya. Sehingga kendala pada pengambilan keputusan seberapa banyak peralatan produksi dan jumlah tenaga kerja untuk memenuhi permintaan konsumen-konsumennya.

    RUMUSAN MASALAH
    Adapun permasalahan pada makalah ini dapat dilihat dalam bentuk pertayaan sebagai berikut
    Apa yang dimaksud dengan Produksi ?
    Apa yang dimaksud dengan persamaan produksi/fungsi produksi ?
    Apa yang dimaksud dengan faktor produksi ?
    Mengidentifikasi kegiatan produksi yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan yang merugikan masyarakat ?

    TUJUAN
    Agar pembaca dapat mengetahui apa yang di maksud dengan produksi.
    Agar pembaca dapat mengetahui apa yang di maksud dengan persamaan produksi/fungsi produksi.
    Agar pembaca dapat mengetahui apa yang di maksud dengan faktor produksi.
    Agar pembaca dapat mengetahui kegiatan produksi yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan yang merugikan masyarakat.

    MANFAAT
    Dari hasil karya tulis ini diharapkan dapat memberi informasi yang  bermanfaat. Pertama dapat mengetahui apa itu yang dimaksud dengan produksi. Kedua, dapat mengetahui apa itu yang dimaksud dengan  persamaan produksi/fungsi produksi.Ketiga apa itu faktor produksi. Keempat, dapat mengetahui kegiatan produksi yang mengutamakan kepentingan masyarakat dan yang merugikan masyarakat.  Kelima, dapat meningkatkan kesadaran serta ikut terlibat dalam melakukan proses kegiatan produksi.

    BAB II
    PEMBAHASAN
    PENGERTIAN PRODUKSI
    Pengertian Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan atau menambah nilai guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan oleh orang atau badan (produsen). Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi dikenal dengan sebutan produsen. Sedangkan barang atau jasa yang dihasilkan dari melakukan kegiatan produksi disebut dengan produk. Istilah Produksi berasal dari bahasa inggris to produce yang berarti menghasilkan.
    Selain itu juga produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
    Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.
    Di dalam kegiatan produksi pasti ada modal. Modal adalah semua alat yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan barang dan jasa, dengan imbalan berupa bunga modal kepada pemodal. Modal dibagi 4, yaitu :
    – Modal tetap.
    – Modal lancar.
    – Modal sendiri.
    – Modal asing
    Modal tetap adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam waktu lama, atau lebih dari satu kali putaran proses produksi.
    Modal lancar adalah modal yang memberikan jasa hanya sekali dalam proses produksi. Modal ini sekali dipakai dalam proses produksi, kemudian berubah sifat atau wujudnya menjadi barang lain.
    Modal sendiri adalah modal yang diserahkan pemilik modal kepada badan usaha. Laba yang diperoleh dan tidak atau belum diserahkan kepada pemilik modal, dengan sendirinya digolongkan sebagai modal sendiri.
    Modal asing adalah modal yang diberikan oleh orang-orang atau badan-badan lain kepada suatu badan usaha sebagai pinjamn.

    PERSAMAAN PRODUKSI/FUNGSI PRODUKSI
    Fungsi Produksi/Persamaan Produksi
    Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu:
    1. berapa output yang harus diproduksi, dan
    2. berapa input yang akan dipergunakan.
    Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau sebab akibat antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.
    Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan hubungan antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah output Q  dengan jumlah input yang dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, … Xn,  secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
    Q = f (X1, X2, X3, … Xn)
    Q = output
    X = input
    Ketika input-input produksi terdiri dari capital, labour, resources dan technology maka persamaan produksi menjadi sebagai berikut:
    Q = f (C, L, R, T)
    Q =  Quantity, atau jumlah barang yang dihasilkan
    f  = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional
    C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan
    L = Labour, tenaga kerja
    R = Resources, sumber daya alam
    T = Technology, teknologi dan kewirausahaan
    Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi merupakan fungsi atau dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi akan tergantung pada jenis/macam dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan menyebabkan terjadinya perubahan pada output.

    FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

    Faktor produksi adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan produksi terhadap suatu barang dan jasa. Faktor-faktor produksi terdiri dari alam (natural resources), tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian (skill) atau sumber daya pengusaha (enterpreneurship). Faktor-faktor produksi alam dan tenaga kerja adalah faktor produksi utama (asli), sedangkan modal dan tenaga kerja merupakan faktor produksi turunan. Berikut penjelasan faktor-faktor produksi……

    Faktor produksi alam,
    yaitu faktor produksi yang disediakan oleh alam, meliputi tanah, kekayaan hutan, kekayaan laut, air, iklim, dan lain-lain.

    Faktor produksi tenaga kerja,
    yaitu faktor produksi yang berupa tenaga kerja manusia.
    Berdasarkan sifatnya, faktor produksi tenaga kerja dibagi menjadi:
    1) Tenaga kerja jasmani, yaitu kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan jasmani/fisik. Contohnya: tukang, buruh angkut, dan lain-lain.
    2) Tenaga kerja rohani, yaitu kegiatan kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan pikiran/otak. Contoh: guru, menteri, direktur, dan lain-lain.
    Berdasarkan kemampuan, faktor produksi tenaga kerja dibagi menjadi:
    1) Tenaga kerja terdidik (skilled labour), yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus dan teratur. Contoh: dokter, guru, akuntan, dan lain-lain.
    2) Tenaga kerja terlatih (trained labour), yaitu tenaga kerja yang memerlukan latihan-latihan dan pengalaman. Contoh: montir, sopir, koki, dan lain-lain
    3) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour), yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan da latihan. Contoh: kuli, tukang, pemulung, dan lain-lain.

    Faktor produksi modal,
    yaitu semua hasil produksi berupa benda yang diciptakan untuk menghasilkan barang atau jasa yang lain. Contoh: mesin-mesin, cangkul, bensin, solar, bahan baku, dan lain-lain. Bahan baku di sini termasuk hasil produksi, karena dia telah mengalami penambahan guna tempat, dari tempat asal diangkut ke pabrik.

    Berdasarkan sifat, modal dibagi menjadi:
    1) Modal tetap, yaitu modal yang dapat digunakan lebih dari satu kali proses produksi. Contoh : mesin-mesin, bangunan, kendaraan, dan lainlain.
    2) Modal lancar, yaitu modal yang hanya dapat digunakan/habis dalam satu kali proses produksi. Contoh: bensin, solar, bahan baku seperti kapas untuk pembuatan benang, dan lain-lain.

    Berdasarkan fungsi, modal dibagi menjadi:
    1) Modal masyarakat, yaitu modal yang dipakai dalam proses produksi dan berguna bagi masyarakat. Contoh: jembatan, jalan, kendaraan umum, dan lain-lain.
    2) Modal perorangan/individu, yaitu modal yang dimiliki seseorang dan menjadi sumber penghasilan bagi orang tersebut. Contoh: rumah yang dikontrakkan, mobil yang disewakan, dan lain-lain.

    Berdasarkan bentuk, modal dibagi menjadi:
    1) Modal nyata, yaitu modal yang dapat dilihat berupa benda-benda, terdiri atas modal barang dan modal uang. Contoh: mesin, bangunan, kendaraan, dan lain-lain.
    2) Modal abstrak, yaitu modal yang tidak dapat dilihat tapi sangat penting bagi jalannya proses produksi. Contoh: nama baik perusahaan (good will), hak cipta, hak paten, lokasi perusahaan, dan lain-lain.

    Berdasarkan sumber, modal dibagi menjadi:
    1) Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari perusahaan sendiri. Contoh: modal setoran dari pemilik.
    2) Modal asing, yaitu modal yang berasal dari pihak lain dan sebagainya.

    Faktor produksi pengusaha kewirausahaan
    Meskipun telah tersedia faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal, tetapi apabila belum diorganisasikan dan dikombinasikan dengan baik maka kegiatan produksi tidak akan berjalan lancar. Oleh karena itu, diperlukan pengusaha sebagai salah satu faktor produksi untuk memperoleh hasil produksi yang diinginkan.

    Jadi, faktor produksi pengusaha diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengorganisasi/mengatur dan mengombinasikan faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal. Agar produksi dapat berjalan lancar, seorang pengusaha hendaknya memiliki keahlian berikut.
    1) Keahlian manajerial (managerial skill), yaitu keahlian dalam mengelola faktor-faktor produksi dengan menggunakan cara-cara yang tepat sehingga diperoleh hasil maksimal.
    2) Keahlian teknologi atau (technological skill), yaitu keahlian khusus yang bersifat teknik yang bisa digunakan demi keberhasilan produksi.
    3) Keahlian organisasi atau (organizational skill), yaitu keahlian mengatur berbagai kegiatan perusahaan yang bersifat intern maupun ekstern.








    D. MENGIDENTIFIKASI KEGIATAN PRODUKSI YANG MENGUTAMAKAN  KEPENTINGAN MASYARAKAT DAN YANG MERUGIKAN MASYARAKAT

    Perilaku Produksi yang Mengutamakan kepentingan Masyarakat

    Etika dalam Kegiatan Produksi
    Suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi tentu tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, sebuah perusahaan perlu memahami lingkungan yang terkait secara langsung atau tidak langsung dengan kegiatan produksinya. Misalnya, ketika sebuah perusahaan beroperasi di daerah yang masyarakatnya mengalami tingkat pengangguran yang tinggi maka perusahaan tersebut perlu memikirkan kenyataan tersebut dan kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan.
    Apabila tingkat pengangguran tinggi di daerah tersebut, maka dapat dipastikan bahwa tingkat pendapatan juga akan rendah. Hal ini akan berakibat pada penjualan barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan akan mengalami hambatan. Bagaimana agar persoalan ini dapat diselesaikan? Pada praktiknya, perusahaan barangkali perlu membuat solusi dengan cara memikirkan untuk merekrut tenaga kerja dengan memprioritaskan masyarakat di sekitar tempat perusahaan tersebut beroperasi. Hal ini dilakukan selain sebagai tanggung jawab sosial, juga sebagai upaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Contoh yang lain, sebuah perusahaan tekstil yang menghasilkan kain akan menghadapi persoalan limbah dari kegiatan produksinya. Jika pengolahan limbah diabaikan, dampak limbah menimbulkan bahaya pada masyarakat. 
        Masyarakat yang menyadari hal ini, akan mengajukan keberatan dan mungkin gugatan terhadap perusahaan. Akibatnya, kegiatan perusahaan terancam akan terganggu dan lebih buruk lagi jika  terancam ditutup. Dalam hal ini perusahaan perlu menyadari bahwa masyarakat merupakan salah satu lingkungan yang mesti diperhatikan dalam menjalankan kegiatan perusahaan.
    Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan merupakan bagian dari lingkungan masyarakat. Oleh karena itu kegiatan produksi yang dilakukan semestinya mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan yang terkait dengan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan yang terkait dengan perusahaan dibagi menjadi dua bentuk berikut ini.
    Lingkungan internal yaitu lingkungan yang terkait dengan eksistensi sebuah perusahaan.
    Lingkungan eksternal yaitu lingkungan yang terkait dengan kegiatan
    operasional perusahaan dan bagaimana kegiatan oeprasionalnya dapat bertahan.

    Dengan demikian, perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial yang besar pada lingkungan masyarakatnya. Adapun tanggung jawab social perusahaan yang lain terhadap lingkungan masyarakatnya antara lain:
    kebersihan dan kesehatan lingkungan,
    keadaan ekonomi masyarakat pada umumnya, dan
    partisipasi perusahaan dalam pembangunan lingkungannya.
    2. Manfaat Tanggung Jawab Sosial
    Tanggung jawab sosial sebagai konsekuensi logis bagi perusahaan untuk lebih proaktif dalam mengambil inisiatif dalam hal tanggung jawab sosial. Karena pada dasarnya tanggung jawab sosial akan memberikan manfaat dalam jangka panjang bagi semua pihak. Tanggung jawab sosial yang diberikan perusahaan pada lingkungan masyarakatnya akan memberikan manfaat bagi perusahaan yang bersangkutan, masyarakat, dan pemerintah.
    Bagi Perusahaan
    Manfaat yang jelas bagi perusahaan jika perusahaan memberikan tanggung jawab sosial adalah munculnya citra positif dari masyarakat akan kehadiran perusahaan di lingkungannya.
    Selain membantu perekonomian masyarakat, perusahaan juga akan dianggap bersama masyarakat membantu dalam mewujudkan keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Akibatnya, perusahaan justru akan memperoleh tanggapan positif setiap kali akan menawarkan produk pada masyarakat. Perusahaan tidak saja dianggap sekadar menawarkan produk untuk dibeli masyarakat, tetapi juga dianggap menawarkan sesuatu yang akan membawa perbaikan bagi masyarakat.
    Bagi Masyarakat
    Manfaat bagi masyarakat dari tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan sangatlah jelas. Selain beberapa kepentingan masyarakat diperhatikan oleh perusahaan, masyarakat juga akan mendapatkan pandangan baru mengenai hubungan perusahaan dengan masyarakat. Hubungan masyarakat dan dunia bisnis tidak lagi dipahami sebagai hubungan antara pihak yang mengeksploitasi dan pihak yang tereksploitasi, tetapi hubungan kemitraan dalam membangun masyarakat dan lingkungan yang lebih baik.
    Bagi Pemerintah
    Pemerintah sebagai pihak yang mempunyai legitimasi untuk mengubah tatanan masyarakat ke arah yang lebih baik akan mendapatkan partner dalam mewujudkan tatanan masyarakat tersebut. Sebagian tugas pemerintah dapat dijalankan oleh anggota masyarakat, dalam hal ini perusahaan atau organisasi bisnis.

    3. Perilaku Produsen dalam  Kegiatan Produksi
    Kegiatan produksi baru dapat berjalan apabila diorganisir oleh produsen atau dikenal dengan  nama pengusaha.
    Agar kegiatan produksi dapat memenuhi etika dalam produksi dan melaksanakan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan masyarakat sekitarnya, pengusaha dituntut mampu memimpin perusahaannya dan melakukan hal-hal seperti berikut ini.
    Perencanaan
    Seorang produsen (pengusaha) harus dapat merencanakan tentang apa yang akan dicapai, memberi pedoman dan garis- garis besar tentang apa yang akan dituju.  
    Perencanaan yang dibuat oleh produsen harus mencerminkan suatu perumusan daripersoalan-persoalan tentang apa dan bagaimana suatu pekerjaanhendak dilaksanakan.
    Perencanaan yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini.
    Faktual dan realistis; artinya apa yang dirumuskan sesuai fakta dan wajaruntuk dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapi perusahaan.
    Logis dan rasional; artinya apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal sehingga perencanaan dapat dijalankan.
    Fleksibel; artinya perencanaan yang baik adalah yang tidak kaku yaitu dapat beradaptasi dengan perubahan di masa yang akan datang.
    Komitmen; artinya perencanaan harus melahirkan komitmen terhadap seluruh isi perusahaan (karyawan dan pimpinan) untuk bersama-sama berupaya mewujudkan tujuan perusahaan.
    Komprehensif; artinya perencanaan harus menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait langsung terhadap perusahaan.
    b. Pengorganisasian
    Produsen harus dapat mengalokasikan keseluruhan sumber daya yang ada (dimiliki) oleh perusahaan untuk mencapai tujuan dan rencana perusahaan yang telah ditetapkan.
    Dalam pengorganisasian ini, rencana dan tujuan perusahaan diturunkan dalam sebuah pembagian kerja yang terdapat kejelasan tentang bagaimana rencana dan tujuan perusahaan akan dilaksanakan, dikoordinasikan,dan dikomunikasikan.
    c. Pengarahan
    Langkah berikutnya yang harus dilakukan produsen adalahbagaimana keseluruhan rencana yang telah diorganisir tersebutdapat diimplementasikan. Agar rencana terwujud, produsen wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
    d. Pengendalian
    Produsen harus melakukan kontrol terhadap apa yang telah dilakukan. Hal ini terkait dengan pencapaian tujuan perusahaan. Karena, walaupun rencana yang sudah ada dapat diatur dan digerakkan dengan jitu tetapi belum menjamin bahwa tujuan akan tercapai dengan sendirinya.
    Untuk itu perludilakukan pengendalian (kontrol) dan pengawasan dari produsen atau pengusaha (pimpinan) yang bersangkutan.

    Perilaku Produksi Yang Merugikan Masyarakat

    Peranan produsen selaku pemasok barang, tentu sangat berpengaruh pada peredaran barang dan naik turunnya harga barang yang diterima masyarakat, jika produsen bertindak semena-mena dalam menaikkan harga barang, sudah pasti para pedagang kelas menengah ke bawah juga akan ikut menaikkan harga, dan pada akhirnya masyarakatlah yang akan mengalami kerugian karena harga yang sampai ditangan mereka pasti sangat mencekik.
    Untuk itu, perilaku prdusen tidak boleh sewenang-wenang seperti menaikkan harga sembako sembarangan, karena perilaku seperti itu pasti akan merugikan masyarakat dan merembet ke sektor-sektor ekonomi lainnya.
    Demi menjaga stabilnya harga pasar dan perilaku produsen juga para pelaku ekonomi lainnya, maka perlu adanya kebijakan yang mengatur segala tindakan ekonomi agar jangan sampai terjadi istilahnyamonopoli perdagangan yang pasti akan mengakibatkan kerugian baik dalam skala kecil maupun skala global.
    Adapun ciri-cirinya antara lain:
    Produsen barang/jasa semata-mata untuk memperoleh keuntungam sebesar-besarnya
    Kurang memperhatikan kualitas barang
    Tidak jujur dalam mengukur berat, ukuran tidak standar.
    Kurang memperhatikan kelestarian lingkungan
    Tidak taat membayar kewajiban pajak.

    Contoh perilaku produsen :
    Produsen mencari keuntungan dengan menghasilkan barang atau jasa sebanyak-banyaknya dengan modal yang seminimum mungkin.
    Produsen memberikan Diskon kepada pembeli atau konsumen yang membeli barang dalam jumlah yang banyak yang telah diakantentukan produsen itu sendiri.
    Produsen mematok biaya produksi berdasarkan faktor input produksi tersebut, sehingga ketika harga salah satu faktor input naik, maka harga jual hasil produksi pun akan ikut naik.
    Selain produsen menghasilkan barang atau jasa sesuai kebutuhan konsumen, produsen juga menghasilkan barang atau jasa sesuai trend atau sesuatu yang sedang banyak diminati oleh masyarakat.
    Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal saat itu untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.
    Produsen juga memberikan diskon besar-besaran untuk barang yang sudah lama disimpan di gudang atau biasa disebut cuci gudang.

    BAB III
    PENUTUP
    KESIMPULAN
    Seluruh materi-materi yang disampaikan adalah hal-hal yang harus dilakukan pengusaha untuk meningkatkan hasil produksi sehingga tujuan mendapat keuntungan pun dapat tercapai. Untuk memaksimalkan hasil produksi harus memenuhi beberapa konsep penting dalam perilaku produsen yaitu :
    Faktor Produksi
    Persamaan atau Fungsi Produksi
    Perilaku produsen juga mengajarkan kita untuk lebih teliti dalam memberikan harga jual yang tidak merugikan produsen dan juga tidak memberatkan konsumen sehingga daya konsumsi pun stabil karena selain konsumen membutuhkan barang atau jasa yang dihasilkan produsen, konsumen juga mampu membeli barang atau jasa yang di jual.

    SARAN
    Kami menyadari makalah yang kami buat belum sempurna dari itu kami membutuhkan saran dan kritikan anda semua agar makalah ini bisa sempurna dan bermanfaat terutama buat kami sebagai penulis dan buat anda sebagai pembaca.

    DAFTAR PUSTAKA

    yuyaaapiitaaa.blogspot.com/…/prilaku-produsen
    thefutureexpert-17111481.blogspot.com/
    https://nandacahyani.wordpress.com/.
    http://alfichry.blogspot.com
    http://hnisaa.blogspot.co.id/2014/11/makalah-perilaku-konsumen-dan-produsen.html
    http://oetaribudhiyarti.blogspot.co.id/2013/05/perilaku-produsen_7.html

  • Laporan Praktikum Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Kimia

    Laporan Praktikum Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Kimia

    Berikut ini adalah laporan praktikum pengenalan alat-alat laboratorium kimia. Praktikum ini bertujuan untuk mempekernalkan alat-alat laboratorium kepada praktikan.

    Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Kimia

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar belakang

    Praktikum yang dilakukan di laboratorium kimia melibatkan banyak peralatan baru yang jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Alat-alat ini didesain dengan fungsi dan cara penggunaan yang khusus sehingga dibutuhkan pelatihan dalam penggunaannya. Tujuannya agar terhindar dari kecelakaan kerja saat melakukan kegiatan praktikum.

    Pengetahuan tentang fungsi dan peran alat-alat laboratorium merupakan hal yang penting dalam porses praktikum kimia. Beberapa alat mungkin saja berpotensi berbahaya jika salah prodesudr dalam proses penggunaannya. Di sisi lain, Beberapa alat mungkin saja bisa rusak jika digunakan tidak sesuai dengan spesifikasinya. Hal ini membuat pentingnya praktikum pengenalan alat-alat laboratorium.

    B. Tujuan

    Tujuan dari praktikum Pengenalan Alat-alat Laboratorium adalah sebagai berikut :

    1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis dan fungsi beberapa peralatan  laboratorium yang dibutuhkan dalam pengujian mikrobiologis.
    2. Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penanganan agar dapat berfunsgsi dengan benar.

    Bab II. Kajian Pustaka

    Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2010).

    Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun praktikum terutama dalam proses praktikum kimia banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali alat-alat laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam prosedurpemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit  mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar, data–data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang (Hokayuruke, 2013).

    Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum karena tidak mungkin semua fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat diurut sesuai dengan abjad. Agar supaya alat-alat laboratorium dapat digunakan dalam waktu relatif lama dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai (Koesmadja, 2006).

    Saat melakukan pengamatan, terutama jika hasil yang diharapkan berupa data kuantitatif, dibutuhkan ketelitian yang sangat tinggi. Seringkali kita membutuhkan alat bantu untuk mendapatkan ketelitian yang diharapkan. Peralatan yang digunakan dalam pengamatan biasanya digunakan untuk mengukur atau mengamati objek-objek yang  ukurannya tidak dapat diamati langsung oleh indera manusia. Penggunaan alat-alat pengamatan harus dilakukan secara hati-hati agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, terutama peralatan laboratorium. Dalam menggunakan peralatan laboratorium kamu harus memiliki keterampilan, kecermatan, dan ketelitian agar diperoleh data yang akurat. Untuk itu, kita perlu mengenali bagian-bagian dan cara kerja dari alat tersebut. Berikut akan disampaikan beberapa alat yang sering digunakan dalam pengamatan dan praktikum (Puspita,rohima 2009).

    Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains. Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga mengamati perubahan yang diamati. Ketika sains bergerak melampaui dunia pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori. Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai produk ini (Wahyudi, 2011).

    Bab III. Metode Praktikum

    A. Bahan dan Alat

    Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu ,gelas kimia, gelas ukur, tabung reaksi, erlenmeyer, hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe, cawan petri, cultur chamber, mikroskop cahaya, lampu Bunsen, jarum ose, timbangan analitik, autoclave, dan shaker water bath.

    B. Prosedur kerja

    Proses kerja pada praktikum Pengenalan Alat-alat laboratorium adalah adalah sebagai berikut :

    1. Menyiapkan dan mengenali alat-alat laboratorium mikrobiologi dasar.
    2. Mengenali fungsi dan kegunaan alat-alat laboratorium mikrobiologi dasar.
    3. Dokumentasi alat-alat laboratorium mikrobiogi dasar.

    Bab IV. Hasil dan Pembahasan

    A. Hasil

    Hasil praktikum pengenalan alat-alat laboratprium dapat di lihat pada table di bawah ini:

    Gelas Kimia Prakitkum alat alat Lab
    Gelas Kimia
    Gelas ukur Kimia Praktikum Lab
    Gelas Ukur
    Tabung Erlenmeyer
    Tabung Erlenmeyer
    Alat LAb Tabung Reaksi
    Tabung Reaksi
    Pipet mikro Alat Praktikum Kimia
    Pipet Mikro
    Hot plate Alat Praktikum Kimia
    Hot Plate
    Sikat tabung Pembersih Tabung Reaksi
    Sikat Tabung
    Jarum ose kawat
    Jarum Ose
    Loupe Suryakanta kaca pembesar
    Loupe
    Mikroskop cahaya alat praktikum
    Microscope Cahaya
    Lampu Bunsen Pembakar alkohol Prakitkum
    Bunsen Burner
    Shaker water bath Alat praktikum Kimia
    Shaker Water Bath
    Timbangan Analitik Neraca Digital
    Neraca Digital
    Cultur chamber Ruangan Kultur
    Cultur chambe
    Autoclave Praktikum Kimia
    Autoclave
    Sentrifuse Centrifurge Alat Kimia
    Sentrifuse Centrifurge
    Cawan petri Praktikum Alat Kmia
    Cawan Petri

    B. Pembahasan

    Praktikum yang berjudul “Pengenalan Alat” ini membahas mengenai alat-alat yang akan di pergunakan pada praktikum mikrobiologi. Pada praktikum pertama ini, kami dikenalkan pada beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di praktikum mikrobiologi, diantaranya yaitu

    1. Gelas kimia
    2. Gelas ukur
    3. Tabung reaksi
    4. Erlenmeyer
    5. Hot plate
    6. Pipet,
    7. Sikat tabung
    8. Sentrifuse
    9. Loupe
    10. Cawan petri
    11. Cultur chamber
    12. Mikroskop cahaya,
    13. Lampu bunsen
    14. Jarum ose
    15. Timbangan analitik
    16. Autoclave
    17. Shaker water bath
    1. Gelas Kimia

    Gelas kimia berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan cairan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Alat ini juga bisa digunakan untuk menyimpan koloni.

    2. Gelas Ukur

    Gelas ukur berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan  tingkat  ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu. Selain itu juga gelas ukur memiliki fungsi untuk mengukur volume larutan.

    3. Tabung Reaksi

    Tabung reaksi berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua DM setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

    4. Elenmeyer

    Erlenmeyer berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin  kecil dengan skala sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan  memanaskan suatu koloni.

    Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu erlenmeyernya larutan, menampung filtrate hasil  penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi. Selain itu juga labu erlenmeyer juga memiliki fungsi untuk menyimpan koloni pada saat pengamatan.

    5. Hot Plante

    Hot plate, alat ini berfungsi untuk menghomogenisasikan suatu larutan yaitu dengan pengadukan. Dengan alat ini proses pengadukan akan lebih cepat, alat ini juga bisa digunakan untuk pembuatan media bakteri. 

    6. Pipet

    Pipet berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.

    Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya.

    7. Sikat Tabung

    Sikat tabung, adalah alat yang  digunakan untuk membersihkan tabung reaksi yang dimana bulu sikatnya terbuat dari kawat halus. 

    8. Sentrifuse

    Sentrifuse adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan partikel padat pada cairan yang digerakan oleh motor listrik. Sentrifuse digunakan untuk menghomogenkan partikel-partikel yang ukurannya lebih ringan dari partikel-partikel yang ukuirannya lebih besar.

    9. Lopue

    Loupe digunakan untuk membesarkan objek serta untuk melihat sel yang berukuran mikroskopis. Loupe adalah alat yang terdiri dari sebuah lensa cembung yang berguna untuk memperbesar benda-benda kecil sehingga Nampak lebih besar dan jelas.

    10. Cawan Petri

    Cawan petri, adalah sebuah wadah yang berbentuk bundar dan terbentuk dari bahan plastic dan kaca, mempunnyai ukuran berbeda-beda, yang digunakan untuk membiakkan sel dan juga untuk mengkultur bakteri, spora atau biji-bijian. Cawan petri plastik di gunakan hannya satu kali saja.

    Cawan petri yaitu wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata. Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media. Prinsip kerjanya yaitu, medium diletakkan di dalam cawan petri kemudian ditutup dengan menggunakan penutup cawan. 

    11. Culture chamber

    Culture chamber adalah  alat untuk mengingkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Di dalam laboratorium mikrobiologi digunakan untuk menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu,menumbuhkan ragi, dan jamur, menyimpan biakan murni mikroorganisme pada suhu rendah.

    12. Mikroskop cahaya

    Mikroskop cahaya berfungsi untuk memperbesar objek 4 hingga 24 kali sehingga mempermudakan pengamatan pada objek yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang.

    13. Lampu Bunsen

    Lampu Bunsen adalah lampu berbahan bakar spiritus yang digunakan untuk sterilisasi panas dan mempertahankan sterilisasi ruang inokulasi, isolasi dan transfer mikroba.

    Lampu Bunsen untuk pemijaran serta untuk mensterilisasikan mikroba dan mengamankan praktikan pada saat melakukan penanaman medium. 

    14. Jarum Ose

    Jarum ose, alat berupa kawat baja berujung  membulat yang digunakan untuk mengambil mikroba yang diinkubasi, diisolasi atau di transfer ke media kultur lain. Prinsip kerjanya Jarum Ose disentuhkan pada bagian mikroba kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.

    15. Timbangan Analitik

    Timbangan analitik, sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur massa suatu benda dengan akurasi sampai ±0,0001 gram dan mempunyai penutup yang terbuat dari kaca. Autoclave, adalah pemanasan tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertegangan tinggi.

    16. Autoclave 

    Autoclave yaitu alat yang berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Alat ini terdiri dari bejana tekanan tinggi yang dilengkapi manometer dan klep bahaya. Autoclave dipakai untuk sterilisasi medium atau larutan atau alat-alat yang tahan terhadap suhu tinggi.

    17. Shaker water bath

    Shaker water bath digunakan untuk menghomogenkan suspensi bahan terlarut dan pelarut serta untuik menumbuhkan mikroba dan media cair dengan suhu tertentu dan hitunganya 134 permenit.

    Bab V. Penutup

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

    1. Alat yang di gunakan dalam melakukan pratikum ini adalah, gelas kimia ,gelas ukur ,tabung reaksi, erlenmeyer, hot plate, pipet tetes, mikropipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe, cawan petri, cultur chamber, mikroskop cahaya, lampu busen, jarum ose, timbangan analitik, autoclave, shaker water bath.
    2. Masing-masing alat pratikum memiliki fungsi dan pengguunaan yang berbeda-beda. Seperti gelas kimia berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan cairan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. 
      • Gelas Ukur berfungsi untuk mengukur volume segala benda dengan ketelitian yang tinggi. 
      • Tabung reaksi berfungsi sebagai wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan. 
      • Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan yang akan dititrasi pada proses titras.
      • Hot plate  berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Mikropipet mempunyai fungsi seperti pipet tetes, yaitu untuk memindahkan cairan atau larutan,mikropipet dapat menyerap cairan yang terukur. 
      • Sikat tabung berfungsi untuk membersihkan alat-alat laboratorium  seperti gelas kimia,tabung reaksi,dan gelas ukur berbentuk nya seperti sikat.
      • Sentrifiuse berfungsi untuk menghomogenkan suatu zat dan juga untuk memisahkan cairan dengan padatan.
      • Loupe atau kaca pembesar berfungsi sebagai pembesar suatu objek, berbentuk seperti bulatan kaca.
      • Cawan petri digunakan untuk membiakan (kultivasi) mikroorganisme pada suatu medium yang dituangkan diatas cawan petri. 
      • Cultur chamber berfungsi untuk menyimpan alat-alat yang sudah di sterilka,berbentuk seperti oven. 
      • Mikroskop cahaya untuk melihat benda-benda yang sangat kecil seperti mokroorganisme.
      • Lampu bunsen berfungsi untuk memanaskan suatu zat dan mengunakan spiritus sebagai bahan bakar nya. 
      • Jarum oseber fungsi untuk mengambil dan menyebar sample koloni mikroba pada medium padat atau cair. 
      • Timbangan analitik memiliki fungsi membantu untuk mengukur berat bahan secara terukur.
      • Autoclave adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi  suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi  selama kurang lebih 15 menit. 
      • Water bath berfungsi untuk menciptakan suhu yang konstan dan digunakan untuk inkubasi pada analisis mikrobiologi.

    B. Saran 

    Saran saya, Pengenalan alat-alat laboratrium merupakan suatu hal yang sangat penting karena merupakan suatu dasar dari praktikum agar tidak terjadi kesalahan dan diharapkan agar praktikan dalam perawatan alat-alat laboratorium lebih ditingkatkan lagi, sehingga alat-alat laboratorium bisa digunakan dalam waktu yang lebih lama. Praktikum pengenalan alat merupakan praktikum yang sangat penting karena alat-alat yang akan digunakan kita selaku praktikan wajib terlebih dahulu mengetahuinya, maka dari itu praktikan wajib memahami serta dapat menggunakan alat-alat yang ada di laboratorium mikrobiologi agar tidak ada kesalahan-kesalahan pada saat praktikum. dan diharapkan alat yang akan digunakan untuk praktikum pengenalan alat bisa lebih banyak lagi agar para praktikan tidak berdesakan hanya untuk melihat alat yang hanya ada satu atau ssedikit.

    DAFTAR PUSTAKA

    Ginting. 2009. Kimia Universitas Asas dan Struktur, hlm 325 dan 331.  Binarupa Aksara. Jakarta.

    Koesmadja, 2006.Kimia Dasar.  Erlangga. Jakarta.

    Hokayuruke, 2013. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri. Fakultas Pertanian  Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

    Puspita, Rohima, 2009.  Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk SMP/MTs Kelas

    VII. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

    Wahyudi, 2011. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan.Universitas Padjajaran, Jatinangor.

  • Laporan Praktikum Menimbang dan Melarutkan Zat Padat

    Praktikum Menimbang dan Melarutkan Zat Padat

    I. Tujuan

    1. Mahasiswa mampu menimbang menggunakan neraca analitik maupun neraca teknis dengan cepat, tepat, dan selamat.
    2. Mahasiswa mampu melarutkan zat padat secara baik dan benar.
    3. Mahasiswa dapat mengetahui cara menimbang dan melarutkan zat padat.

    II. Dasar Teori

    Dalam kehidupan sehari-hari, massa sering diartikan sebagai berat, tetapi dalam tinjauan fisika kedua besaran tersebut berbeda. Massa tidak dipengaruhi gravitasi, sedangkan berat dipengaruhi oleh gravitasi. Fungsi dari neraca elektrik maupun bukan elektrik secara umum adalah sebagai alat pengukur massa. Kegunaan neraca ini tergantung dari skala dari neraca tersebut misal neraca/timbangan elektrik yang ada di pasar swalayan dengan yang di laboratorium tentu sensitivitas dan skala neracanya jauh berbeda.

    Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat dan biasanya tidak dipergunakan pada reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas kimia dan lain-lain. Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang dipergunakan untuk membuat larutan atau akan direaksikan. Untuk menimbang zat ini diperlukan tempat penimbangan yang dapat digunakan seperti gelas kimia, kaca arloji dan kertas timbang. 

    Menimbang zat dengan penimbangan selisih dilakukan jika zat yang ditimbang dikhawatirkan akan menempel pada tempat menimbang dan sukar untuk dibilas. Pada penimbangan selisih akan diperoleh berat zat yang masuk ke dalam tempat yang diinginkan bukan pada tempat menimbang.Untuk melarutkan larutan dari padatan murni dilakukan dengan mencampurkan zat terlarut dan pelarut dalam jumlah tertentu. Agar lebih jelasnya perhatikan contoh:

    Membuat 500 ml larutan NaOH 1 M dari kristal NaOH murni, prosedur penyiapan larutan melalui beberapa tahap sebagai berikut.

    1.Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu neraca, botol timbang, labu ukur 500 ml, sendok stainless steel, kristal NaOH, dan aquades.

    2.Menghitung jumlah NaOH yang diperlukan.

    Jumlah mol NaOH = 500 ml x 1 mmol/mL              = 500 mmol (=0,5 mol)

    Massa NaOH        = 0,5 mol x 40 gr/mol               = 20 gr

    3.Menimbang 20 gram kristal NaOH.

    4.Melarutkan NaOH itu dengan kira-kira 300 ml aquades daalm labu ukur 500ml.

    Setelah kristal NaOH itu larut seluruhnya, ditambahkan lagi aquades hingga volum larutan tepat 500 ml.

    III. ALAT DAN BAHAN

    Alat : 

    1. Labu ukur2. Corong
    3. Pipet tetes
    4. Batang pengaduk
    5. Gelas kimia
    6. Kertas saring
    7. Sendok
    8. Botol timbang
    9. Neraca teknis

    Bahan :  

    1. Larutan aquades2. Padatan garam murni

    IV. CARA KERJA 

    A. Menimbang padatan garam murni 

    1. Neraca dipastikan datar dan dipastikan dalam keadaan 0,0000 gr.
    2. Menimbang botol timbang dan menutup neraca
    3. Mencatat berat kosong botol timbang ketika skala menunjukkan stabil
    4. Membuka tutup neraca dan menambahkan padatan garam murni secara kontinue menggunakan sendok
    5. Menghentikan penambahan pada ± 10% berat yang ditimbang
    6. Menutup botol timbang dan neraca
    7. Mencatat berat setelah skala menunjukkan stabil.

    B. Melarutkan padatan garam murni 

    1. Menyiapkan alat dan dilakukan pembilasan menggunakan aquades.
    2. Memasang corong pada labu ukur dan menyelipkan kertas saring di batang corong.
    3. Menuangkan aquades ke dalam botol timbang dan menggerus menggunakan batang pengaduk pada bagian yang tidak pipih sampai padatan garam murni benar-benar larut.
    4. Memindahkan larutan dari botol timbang ke labu ukur dengan bantuan batang pengaduk.
    5. Menambahkan pelarut sampai dibawah tanda tera.
    6. Mengeringkan bagian di atas tanda tera dengan menggunakan kertas sarin.
    7. Menambahkan pelarut sampai tanda tera dengan bantuan pipet tetes.
    8. Menutup labu ukur dan membolak-balikkannya sampai benar-benar tercampur.

    V. HASIL  

    A. Menimbang Berat Skala 

    1. Awal (berat botol timbang kosong)                16,42 gr
    2. Akhir (setelah penambahan garam)                18,32 gr 

    (dalam tabel)

    B. Melarutkan 

    Dari 2,0 gram garam murni, dilarutkan sampai didapatkan larutan sebanyak 100 ml.

    VI. PEMBAHASAN

    Pada saat akan menimbang padatan garam murni 2,0 gram didapatkan berat kosong botol timbang sebesar 16,42 dan berat akhir setelah penambahan garam murni sebesar 18,32 gram. Untuk mendapatkan hasil akhir digunakan cara sebagai berikut:

    Berat botol timbang kosong –  16,42

    Berat yang ingin ditimbang  –    2,00 + 18,42 

    Kemudian hasilnya ada yang ditambahkan dan ada yang dikurangkan dengan 10% dari berat yang ingin ditimbang, 10% dari 2,0 gram yaitu 0,2 sehingga rentang hasil akhir didapatkan 18,22 gram sampai dengan 18,62 gram. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada saat akhir penimbangan, penambahan padatan garam dapat dihentikan pada rentang skala antara 18,22 gram dan 18,62 gram. Pada akhir penimbangan, praktikan mendapatkan hasil akhir penimbangan sebesar 18,32 dan dalam hal ini berarti bahwa angka tersebut telah sesuai karena berada diantara skala 18,22 dan 18,62.

    Pada saat melarutkan 2,0 gram garam murni, praktikan melarutkannya sampai didapatkan larutan sebesar 100 ml. Praktikan menggunakan labu ukur 100 ml dan hasil akhirnya didapatkan miniskus bawah pada larutan tepat berimpit dengan tanda tera yang ada pada leher labu ukur.

     VII. KESIMPULAN

    1. Dari 2,0 gram garam murni dilarutkan menggunakan pelarut aquades menjadi 100 ml.
    2. Berat awal botol kosong adalah 16,42 gram sedangkan berat akhir 18,32 gram.
    3. Melakukan pembilasan pada alat-alat gelas yang terlebih dahulu sebelum menggunakannya.
    4. Botol timbang tidak boleh dipegang sewaktu kita akan menimbang.

    VIII. REFERENSI

    Purba, Michael.2007.KIMIA untuk SMA Kelas XI.Jakarta:Erlangga.

    http://bipasil.blogspot.com/2009/10/neraca-analitik.html

    id.wikipedia.org

  • Laporan Praktikum Pengaruh Media Tanam Terhadap Tanaman Cabe (Capsicum annum)

    Pengaruh Media Tanam Terhadap Tanaman Cabe

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Meningkatnya harga kebutahan cabe dikalangan masyarakat tidak lepas dari menurunan produksi cabe itu sendiri. Hal ini dapat dikarenakan mengenai cara pengolahan tanaman cabe karena semakin menipisnya lahan pertanian. Namun seringkali kita melihat abu ataupun sekam padi terbuang sia-sia. Dengan menggunakan media tanam abu sisa pembakaran tanaman padi yang sudah dipanen maupun sekam padi (kulit padi yang telah diambil berasnya) dapat mengatasi permasalahan lahan pertanian yang semakin berkurang.

    Akan tetapi perlu dilakukannya penelitian pengaruh serta kandungan yang terdapat pada abu dan sekam padi tersebut untuk lebih mengetahui pengaruhnya terhadap tanaman cabe.

    B. Rumusan Masalah 

    1. Bagaimana pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan cabe?
    2. Apakah perbedaan kecepatan tumbuh biji cabe yang menggunakan media tanam dengan tanah kebun?

    C. Tujuan

    1. Mengetahui pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan cabe.
    2. Mengetahui perbedaan kecepatan tumbuh biji cabe yang menggunakan media tanam dengan tanah kebun.

    D. Manfaat 

    1. Bagi petani : Dapat memanfaatkan media tanam lain untuk menggantikan tanah.
    2. Bagi peneliti : Dapat mengetahui unsure-unsur dalam abu dan sekam terhadap pertumbuhan cabe.
    3. Bagi siswa : Sebagai bahan belajar tentang pengaruh pertumbuhan terhadap media tanam.

    Bab II. Kajian Pustaka

    A. Sekam Padi Sebagai Sumber Energi Alternatif 

    Limbah sering diartikan sebagai bahan buangan/bahan sisa dari proses pengolahan hasil pertanian. Proses penghancuran limbah secara alami berlangsung lambat, sehingga limbah tidak saja mengganggu lingkungan sekitarnya tetapi juga mengganggu kesehatan manusia. Pada setiap penggilingan padi akan selalu kita lihat tumpukan bahkan gunungan sekam yang semakin lama semakin tinggi. Saat ini pemanfaatan sekam padi tersebut masih sangat sedikit, sehingga sekam tetap menjadi bahan limbah yang mengganggu lingkungan.

    Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar.

    Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30% dari bobot gabah. Penggunaan energi sekam bertujuan untuk menekan biaya pengeluaran untuk bahan bakar bagi rumah tangga petani. Penggunaan Bahan Bakar Minyak yang harganya terus meningkat akan berpengaruh terhadap biaya rumah tangga yang harus dikeluarkan setiap harinya.

    Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30%, dedak antara 8- 12% dan beras giling antara 50-63,5% data bobot awal gabah. Sekam dengan persentase yang tinggi tersebut dapat menimbulkan problem lingkungan. 
    Ditinjau data komposisi kimiawi, sekam mengandung beberapa unsur kimia penting seperti dapat dilihat di bawah.

    Komposisi kimia sekam padi menurut Suharno (1979) :

    • Kadar air : 9,02%
    • Protein kasar : 3,03%
    • Lemak : 1,18%
    • Serat kasar : 35,68%
    • Abu : 17,17%
    • Karbohidrat dasar : 33,71

    Komposisi kimia sekam padi menurut DTC – IPB :

    • Karbon (zat arang) : 1,33%
    • Hidrogen : 1,54%
    • Oksigen : 33,64%
    • Silika : 16,98%

    Dengan komposisi kandungan kimia seperti di atas, sekam dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan di antaranya:

    • Sebagai bahan baku pada industri kimia, terutama kandungan zat kimia furfural yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri kimia,
    • Sebagai bahan baku pada industri bahan bangunan, terutama kandungan silika (SiO2) yang dapat digunakan untuk campuran pada pembuatan semen portland, bahan isolasi, husk-board dan campuran pada industri bata merah, (c) sebagai sumber energi panas pada berbagai keperluan manusia, kadar selulosa yang cukup tinggi dapat memberikan pembakaran yang merata dan stabil.

    Sekam memiliki kerapatan jenis (bulk densil)1 125 kg/m3, dengan nilai kalori 1 kg sekam sebesar 3300 k. kalori. Menurut Houston (1972) sekam memiliki bulk density 0,100 g/ ml, nilai kalori antara 3300 -3600 k. kalori/kg sekam dengan konduktivitas panas 0,271 BTU.

    Untuk lebih memudahkan diversifikasi penggunaan sekam, maka sekam perlu dipadatkan menjadi bentuk yang lebih sederhana, praktis dan tidak voluminous. Bentuk tersebut adalah arang sekam maupun briket arang sekam. Arang sekam dapat dengan mudah untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar yang tidak berasap dengan nilai kalori yang cukup tinggi. Briket arang sekam mempunyai manfaat yang lebih luas lagi yaitu di samping sebagai bahan bakar ramah lingkungan, sebagai media tumbuh tanaman hortikultura khususnya tanaman bunga.

    B. Manfaat Abu Sekam 

    Abu sekam memiliki fungsi mengikat logam berat. Selain itu sekam berfungsi untuk menggemburkan tanah sehingga bisa mempermudah akar tanaman menyerap unsur hara di dalamnya. sehingga masih tetap terlu campuran media lain dalam media tanaman tersebut. bagus di campur dengan kompos. 

    Sekam ada dua jenis yang dipakai untuk tanaman hias, pertama yang hangus 50% untuk media tanam atau dicampur, tapi untuk semai bibit, adenium missalnya kurang baik, kedua yang hangus 100% ini baik untk media atau campuran dan juga baik untuk semai, lebih steril, soal kelembaban saat membuat tidak perlu diperhatikan, tapi saat aplikasinya ketanaman asal jangan becek aja. semua tanaman bisa tumbuh baik dg sekam bakar, keuntungan pakai media tanama sekam bakar adalah steril, poros, banyak unsur hara, ringan untuk mobilisasi, tapi harganya terbilang mahal, karena proses pembuatanya memakan waktu dan bahan bakar yang banyak.

    Juga, bahan organik dan merupakan kompos bagi tanah. yang namanya bahan organik itu berfungsi memperbaiki sifat tanah dan membantu mengikat unsur nitrogen, fospor, dan kalium (NPK) dalam tanah agar tidak lari kemana2 karena kalo unsut2 tsb lari, tanaman akan kekurangan. tanpa tanahpun dia akan berfungsi menahan unsur2 tadi, makanya tanaman bisa hidup jika ditanam di sekam atau abu sekam.

    Tapi ingat, kandungan unsur hara sekam itu tak sebanyak yang ada di pupuk buatan, maka penggunaan yang terbaik adalah dengan mencampur antara kompos (misalnya sekam) dan pupuk buatan, dengan intensitas sesuai kebutuhan tanah.

    Tahukah kalian:Ternyata abu sekam padi ini sangat kaya akan silica (Si) yang dalam oksidanya dikenal dengan silica dioxide. Sebenarnya penggunaan silica dalam dunia konstruksi khususnya teknologi beton sudah mulai dipakai sebagai bahan tambah. Hebatnya silica yang dari abu sekam padi ini tidak kalah dengan silica fume yang harganya cukup tinggi. Namun sayangnya, pertumbuhan tanaman padi dewasa ini telah berganti dengan pertumbuhan beton dan bata. Sehingga prospek usaha untuk pengembangan silica dari abu sekam padi akan semakin suram.

    Dari penelitian yang dilakukan secara intensif sejak tahun 1997 hingga 2005, didapat kesimpulan akhir bahwa abu sekam padi ini sangat potensial digunakan dalam bidang geoteknik terutama untuk perbaikan tanah. Dengan sedikit memberikan sentuhan iptek pada proses pembakaran, kandungan silica yang dihasilkan dapat mencapai diatas 90%. Sunggung nilai yang fantastis bukan. Dari catatan, 1995-2001, produksi sekam padi di Indonesia adalah bisa mencapai 4 juta ton per tahunnya. Berarti abu sekam yang dihasilkan 400 ribu ton per tahun. Inikan bisa menjadi nilai bagi para petani padi, jika ia tahu akan manfaatnya.

    C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan

    A. Faktor Luar 
    1. Air dan Mineral Þ berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2 akar. Diferensiasi salah satu unsur hara atau lebih akan menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal.
    2. Kelembaban.
    3. Suhu Þ di antaranya mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan.
    4. Cahaya Þ mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor penghambat.

    Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat yang gelap.

    Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas cahaya dan panjang penyinaran.

    B. Faktor Dalam 

    1. Faktor hereditas.

    2. Hormon.

    a. Auksin adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa.

    • Membantu perkecambahan
    • Dominasi apikal 

    b. Giberelin

    (Senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atau Fusarium moniliformae, ditemukan oleh F. Kurusawa).

    Fungsi giberelin :

    • Pemanjangan tumbuhan
    • Berperan dalam partenokarpi 

    c. Sitokinin

    (Pertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini merangsang pembelahan sel).

    d. Gas Etilen Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua

    e. Asam Absiat

    f. Florigen

    g. Kalin

    Hormon pertumbuhan organ, terdiri dari :

    • Rhizokalin
    • Kaulokali
    • Filokalin
    • Antokalin 

    h. Asam traumalin atau kambium luka

    Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka.

    http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0055%20Bio%202-3b.htm

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Objek

    Tanaman cabe

    B. Alat dan Bahan

    1. Bekas wadah air mineral gelasan sebanyak pot 9 gelas.
    2. Tanah kebun, abu, dan sekam.
    3. Biji cabe 27 buah.
    4. Mistar / alat tulis.
    5. Takaran media tanam.

    C. Prosedur Pelaksanaan

    1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
    2. Mengisi 9 wadah air mineral dengan media tanam.
      • Pot A = 3 wadah air mineral diisi sekam
      • Pot B = 3 wadah air mineral diisi abu
      • Pot C = 3 wadah air mineral diisi tanah kebun
    3. Menanam biji cabe pada pot masing – masing 3 biji.
    4. Mengamati dengan mengukurnya selama 7 hari.

    Gambar Perlakuan :
    Pot A
    A1 A2 A3

    Pot B
    B1 B2 B3

    Pot C
    C1 C2 C3

    Keterangan :
    Deret pot A (A1, A2, A3) = abu
    Deret pot B (B1, B2, B3) = sekam
    Deret pot C (C1, C2, C3) = tanah

    D. Variabel

    1.Bebas – Banyak sedikitnya media tanam pada penanaman biji cabe.

    2.Terikat – Pertumbuhan batang dan daun yang indicator tinggi batang, jumlah daun dan warna daun.

    3.Kontrol – Biji cabe dengan menggunakan tanah kebun.

    E. Rancangan Penelitian

    1. Kelompok A – Pot A1, A2, A3 menggunakan media tanam sekam ½ gelas mineral.
    2. Kelompok B – Pot B1, B2, B3 menggunakan media tanam abu ½ gelas mineral.
    3. Kelompom C – pot C1, C2, C3 menggunakan media tanam kebun ½ gelas mineral.

    F. Jadwal penelitian

    Dalam melakukan penelitian ini, kami melakukannya setiap tiga hari sekali yaitu pada hari,

    1. Jum’at 30 Juli 2010
    2. Senin 2 Agustus 2010
    3. Kamis 5 Agustus 2010

    Pada setiap penelitian kami mencatat hasil dari pertumbuah tanaman cabe sehabis KBM selesai.

    Bab IV. Hasil dan Pembahasan

    A. Tabel Pengamatan

    Setelah melakukan sebuah percobaan, hasil dari pengamatan tinggi batang, jumlah daun serta warna daun pada tanaman cabe kita masuk kedalam sebuah table hasil pengamatan. Dan berikut hasil dari pengamatan tersebut.

    Pot Biji Indikator

    Tinggi Batang Jumlah Daun Warna Daun

    Hari Hari Hari

    1 3 7 Rata 1 3 7 Rata 1 3 7

    A1 1 2 3,1 3,1 2,825 2 2 2 2 hijau hijau hijau

     2 0,5 1,1 1,5 0,95 – – – – – – –

    A2 1 3 3,8 4,3 2,35 2 2 2 2 hijau hijau Hijau

     2 – 3,7 3,6 3,35 – 2 2 1 hijau hijau Hijau

    A3 1 2 3,1 3 2,775 2 2 2 2 hijau hijau Hijau

     2 – 1,4 1,5 1,45 – – – – – – –

    B1 1 1 layu kering mati 2 – – 1 hijau layu mati

     2 – 1 mati 1 – – – – – – –

    B2 1 1 mati mati mati 2 – – 1 hijau layu mati

     2 – 0,7 mati 0,7 – – – – – – –

    B3 1 2 mati mati mati 2 2 – 2 hijau layu mati

     2 0,5 mati mati – – – – – – – –

    C1 1 0,5 2 5 1,25 – – 2 – – – Hijau

     2 – 1,6 3,1 0,8 – – – – – – –

    C2 1 3 5,4 3,3 4,2 2 2 2 2 hijau hijau hijau

     2 0,5 4 3,1 2,25 – 2 2 1 – hijau hijau

    C3 1 1,5 5,1 5,5 3,3 2 2 2 2 hijau hijau hijau

    2 1,5 3,1 3,5 2,3 – 2 2 1 – hijau hijau.

    B. Grafik

    Untuk lebih jelasnya mengenai perbandingan pertumbuhan tanaman cabe di setiap media tanam yang digunakan, maka kami sajikan grafik pertumbuhan sebagai berikut.

    Gambar 1. Grafik tentang pertumbuahan tinggi tanaman cabe

    Gambar 1.2. Gambar tentang jumlah daun pada tanaman cabe

    Keterangan :
    1) Rata – rata tinggi batang pada,

    • Pot A

    A 1 : rata – rata pertumbuhan tinggi batang 1,8875
    A 2 : rata – rata pertumbuhan tinggi batang 2,85
    A 3 : rata – rata pertumbuhan tinggi batang 2,1125
    Rata – rata keseluruhan pada potA (A 1, A 2,A 3) adalah 2,283

    • Pot B

    B 1 : rata – rata pertumbuhan tinggi batang 0,5

    B 2 : rata – rata pertumbuhan tinggi batang 0,35

    B 3 : rata – rata pertumbuhan tinggi batang –

    Rata – rata keseluruhan pada pot B (B 1, B 2, B 3) adalah 0,283

    • Pot C

    C 1 : rata – rata pertumbuhan tinggi batang 1,025

    C 2 : rata – rata pertumbuhan tinggi batang 3,225

    C 3 : rata – rata pertumbuhan tinggi batang 2,8

    Rata – rata keseluruhan pada pot C (C 1, C 2, C 3) adalah 2,35

    2) Rata – rata jumlah daun pada,

    • Pot A

    A 1 : rata – rata jumlah daun 1

    A 2 : rata – rata jumlah daun 1,5

    A 3 : rata – rata jumlah daun 1

    Rata – rata keseluruhan pada potA (A 1, A 2,A 3) adalah 1,167

    • Pot B

    B 1 : rata – rata jumlah daun 0,5

    B 2 : rata – rata jumlah daun 0,5

    B 3 : rata – rata jumlah daun 1

    Rata – rata keseluruhan pada pot B (B 1, B 2, B 3) adalah 0,67

    • Pot C

    C 1 : rata – rata jumlah daun –

    C 2 : rata – rata jumlah daun 1,5

    C 3 : rata – rata jumlah daun 1,5

    Rata – rata keseluruhan pada pot C (C 1, C 2, C 3) adalah 1

    C. Pembahasan

     Abu

    Menurut pendapat Sullivan, Ketika kayu terbakar, nitrogen dan sulfur hilang sebagai gas, dan kalsium, kalium, magnesium dan trace elemen senyawa tetap. The karbonat dan oksida yang tersisa setelah pembakaran kayu adalah agen pengapuran berharga, menaikkan pH, sehingga membantu untuk menetralkan tanah asam. Jadi, abu sangat baik untuk media tanam karena mengandung , berisi sebagian besar dari 13 nutrisi penting tanah harus pasokan untuk pertumbuhan tanaman.

    Namun factor di lapangan ketika kami melakukan penelitian tanaman cabe tidak dapat tumbuh subur dengan media tanam abu. Diduga kami terlalu sering melakukan penyiraman terhadapat tanaman tersebut karena ketika abu menjadi basah, itu kehilangan sifat-sifatnya menghambat. penggunaan terus-menerus abu dengan cara ini dapat meningkatkan pH tanah terlalu banyak, atau mengakumulasi kadar garam yang tinggi berbahaya bagi tanaman.

     Sekam

    Berdasarkan pendapat dari Suharno (1979) komposisi kimia sekam padi adalah Kadar air : 9,02%, Protein kasar : 3,03%, Lemak : 1,18%, Serat kasar : 35,68%, Abu : 17,17%, Karbohidrat dasar : 33,71.

    Dengan komposisi kandungan kimia seperti di atas, sekam dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan di antara sebagai media tanam. Dan itu terbukti apa yang telah kami lakukan dilapangan. Tanaman cabe dengan media tanam sekam dapat tumbuh dengan subur dengan penyiraman yang kami lakukan.

    BAB V KESIMPULAN

     

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelitian diatas maka kesimulan yang dapat ditarik, pengaruh media tanam abu bersifat penghambat pertumbuhan tanaman cabe yang mengakhibatkan tidak dapat tumbuh subur bahkan mati, hal ini dikarenakan media tanam abu tidak perlu terlalu sering disirami, karena apabila terlalu sering disirami maka abu akan kehilangan beberapa kandungan penting yang berguna untuk pertumbuhan.

    Sementara itu media tanam yang paling bagus digunakan untuk menjadi solusi semakin krisisnya lahan pertanian adalah menggunakan media tanam sekam. Karena sekam padi memiliki unsure – unsure kandungan yang sangat bagus untuk media tanam salah satunya tanaman cabe.

    Hal ini dibuktikan dengan perbandingan tinggi batang antara sekam padi, abu, dan tanah secara berturut – turut menunjukan sebagai berikut,

    Pot A :2,283

    Pot B :0,283

    Pot C :2,35

    Sementara untuk perbandingan jumlah daun pun demikian,

    Pot A : 1,167

    Pot B : 0,67

    Pot C : 1

    Jadi, dapat kita simpulkan bahwa sekam padi jauh lebih bagus untuk digunakan sebagai media tanam dari pada abu, karena sekam padi memiliki tinggkat kesuburan pada tanah kebun.

    LAMPIRAN

     

    A. Lampiran 1

    • Hari 1 (Jum’at 30 Juli 2010)

    A B C

    • Hari 3 (Senin 2 Agustus 2010)

    A B C

    • Hari 3 (Kamis 5 Agustus 2010)

    A B C

    B. Lampiran II

    • Dalam melakukan penelitian ini, yang pertama kami lakukan pada tanggal 25 Juli 2010 adalah melakukan perkecambahan terlebih dahulu.
    • Selanjutnya setelah tanaman cabe dapat berkecambah pada tanggal 30 Juli 2010, kami memindahnya kedalam pot yang telah diisi dengan media tanam yang berbeda (abu, sekam, tanah). Dan memulai melakukan perlakukan pada tanaman cabe tersebut.
    • Pada tanggal 31 Juli 2010 pada pukul 13.30 (sehabis KBM) kami melakukan penyiraman di setiap masing tanaman.
    • Senin, tanggal 2 Agustus kami mencatat hasil dari pertumbuhan tanaman cabe. Namun pada penelitian yang kedua ini, tanaman cabe pada pot dengan media tanam abu tidak dapat berkembang dan tampak layu di bandingkan dengan media tanam sekam.
    • Pada tanggal 5 Agustus 2010 kami melakukan penelitian yang ketinga. Dan pada penelitian tersebut kami mendapati bahwa tanaman cabe dengan media tanam abu sudah mati. Sementara media tanam sekam memiliki tingkat kesuburan hampir mendekati dengan tanah kebun.

    Daftar Pustaka :

     

    http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081110202957AA1CBsE
    http://id.wikipediaa.com/329-sekam-padi-sebagai-sumber-energi-alternatif.htm
    http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0055%20Bio%202-3b.htm