Blog

  • Contoh Proposal Kewirausahaan – Roti Bakar

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar belakang

    Seiring dengan perkembangan zaman dan lingkungan maka orang sekarang mulai berhati-hati dalam memilih dan membeli sesuatu. Salah satu hal dimana orang sangat hati-hati dan teliti sekali dalam memilih dan membeli adalah ketika  membeli makanan.

    Zaman dulu orang membeli makanan hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan murah, ini terutama bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah. Dua hal inilah yang menjadi prioritas utama dalam membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung didalam makanan yang mereka beli.

    Akan tetapi akhir-akhir ini kecenderungan masyarakat kita dalam membeli makanan adalah memperhatikan rasa, gizi yang terkandung dalam makanan tersebut, baru kemudian memikirkan harga. Oleh karena itu,  roti banyak menjadi pilihan manusia untuk makanan ringan, dimana dari segi rasa, roti menawarkan cukup banyak rasa yang ditawarkan dan enak, dari segi gizi juga memenuhi kebutuhan gizi manusia, dari segi harga, roti mudah dijangkau semua kalangan masyarakat.

    Berdasarkan fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila kami mendirikan usaha jualan roti bakar, dimana dari segi rasa memenuhi rasa enak, dari segi gizi roti bakar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen karena mengandung karbohidrat, protein dll. Dari segi harga roti bakar terbilang mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

    A. Visi

    Pada tahun 2045 menjadi produsen Roti Bakar terbesar di Kecamatan XXX, Indonesia.

    B. Misi

    – Berinovasi dalam menciptakan menu-menu yang unik dan menarik.

    – Menciptakan ide-ide kreatif sebagai penarik minat para pembeli.

    – Memberikan pelayanan yang baik dan ramah menarik pembeli.

    – Menjual produk dengan harga yang terjangkau dengan kualitas dan rasa yg memukau.

    1.3 Tujuan Usaha

    Menjadi salah satu usaha kuliner yang sukses di Jakarta dengan omset yang tinggi sehingga dapat membuka banyak cabang di Indonesia dan menampung banyak karyawan.

    1.4 Struktur Usaha

    Penanggung Jawab               : Neneng Nurhasanah

    Ketua                                      : Annisa Husnun Nadia

    Bendahara                              : Ayu Rahayu

    Sekretaris                               : Elis Rahmawati

    BAB 2

    RINGKASAN BISNIS

    2.1       Profil Usaha

    Nama Usaha       : Jelly

                                    Milor

                                   Roti Bakar

    Jenis Usaha          : Kuliner Sekolah

    Alamat Usaha     : Jalan Raya kadulisung km 04 pandeglang

    2.2       Gambaran Awal Usaha

    Usaha ini merupakan usaha saya yang pertama. Dalam tahap awal saya akan meminjam dana dari Bank sebagai tambahan awal modal kami dalam mendirikan usaha ini. Selanjutnya saya akan menyewa tempat sebagai lokasi usaha saya dan membuat surat izin usahanya.

    BAB 3

    PRODUK

    Gambaran Produk

    Produk roti bakar saya berbeda dari roti-roti bakar yang lainnya. Saya mempunyai ide dan inovasi tersendiri dalam menciptakan menu roti bakar. Saya tidak hanya menjual roti bakar biasa pada umumnya,. Tetapi produk kita dapat menarik para pembeli sehingga dapat meningkatkan omset penjualan saya.

    Gambaran Persaingan

    Untuk saat ini kami mempunyai beberapa pesaing. Pengaruh pesaingterhadap penjualan roti bakar saya agak sedikit berpengaruh karena pesaing saya sudah terlebih dahulu berjualan roti bakar dan juga tempat berjualannya yang cukup strategis sehingga banyak orang yang melakukan aktifitas disekitar ditempat tersebut sering berkunjung dan membeli roti bakar mereka.

    Gambaran Penjualan

    Dalam pelaksanaannya nanti, saya akan menjual roti bakar ditempat yang strategis, yang merupakan salah satu tempat yang strategis di SMK. Tentu dalam penjualannya nanti, ada strategi-strategi penjualan yang akan saya pakai dalam menarik calon pembeli. Besar harapan saya agar dalam pelaksanaannya nanti penjualan roti bakar saya dapat berjalan dengan sukses.

    PotensiDasar
    Berdasarkan pengamatan kami usaha yang bergerak di bidang kuliner mempunyai peluang keuntungan yang cukup besar . Karena menurut survey yang kami lakukan selama beberapa hari terbukti bahwa usaha kuliner seperti makanan ringan, dll mempunyai segmen peluang yang lebih besar di bandingkan dengan usaha yang lain .

    Adapun kelebihan dari usaha yang akan kami praktekkan yaitu :v Modal pembuatan produk mencukupiü
     Bentuknya Menarikü
     Harga terjangkauü
     Banyak peminatü
     Durasi pembuatan produksi cukup cepatü
     Lebih inovatif dalam penyajiannyaü
     Lembut, dan lezatü

    Sistem Penjualan
    Sistem penjualan yang akan kami terapkan dalam menjual produk kami yaitu dengan cara face to face yaitu system pemasaran langsung dengan pembeli & sekaligus mempromosikan produk kepada pembeli dengan harga yang telah kami tetapkan. Kami tidak akan melayani konsumen apabila konsumen tersebut membayar dengan kredit/hutang sesuai kesepakatan kelompok .


    Sistem Distribusi
    Dalamkegiatan ini kami akan mendistribusikan produk kami secara langsung dengan menawari produk kami melalui sales kami yang sudah professional dalam hal pemasaran produk kami untuk memenuhi kebutuhan konsumen , motto kami yaitu melayani pembeli dengan sopan & santun .

     Peluang dari produk kami yaitu :v
     Banyak penggemarü
     Minat pembeli yang besarü
     Dapat dibeli oleh semua kalanganü

    Kondisi Pesaing
    Banyak nya pesaing yang sama-sama bergerak di bidang kuliner, maka kami akan mengutamakan kepuasan pelanggan/konsumen den meningkatkan kualitas produk kami dengan sebaik-baiknya sehingga kami dapat menaikkan segmen pasar kami dari pesaing lain .

    BAB 4

    ANALISIS SWOT

    1. Strenght (Kekuatan)                                     

    Ø  Mempunyai ciri khas menu yang berbeda dengan usaha roti bakar yang lainnya yaitu roti bakar buah dan roti bakar.

    Ø  Tempatnya strategis dan mempunyai cabang di mana-mana sehingga mudah untuk dikunjungi.

    Ø  Rasanya sangat enak.

    Ø  Harganya cukup murah ,terjangkau, pelayanan memuaskan, rapi dan bersih.

    Ø  Selai yang digunakan untuk roti bakar berasal dari buah segar dan tanpa pengawet karena dibuat sendiri.

    2. Weakness (Kelemahan)

    ·         Tidak cocok bagi orang yang tidak suka roti.

    ·         Belum mempunyai cabang.

    ·         Kurang modal untuk memulai usaha.

    ·         Harga bahan baku tidak stabil (dalam pembuatan selai).

    3. Opportunity (Peluang)

    Ø  Digemari sebagian besar masyarakat.

    Ø  Ciri khas menu yaitu roti bakar menjadikan usaha ini sangat menjanjikan.

    Ø  Cabang yang semakin banyak membawa konsumen mudah mendatanginya.

    Ø  Budaya masyarakat yang konsumtif.

    4. Threat (Ancaman)

    ·         Banyak saingan diluar sana.

    ·         Harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan kenaikan harga roti bakar yang mungkin dapat mengurangi pembeli.    

    –          Bila hujan turun maka orang malas keluar rumah sehingga pembeli tidak begitu banyak (jarang).

    BAB 5

    PERENCANAAN KEUANGAN

    Total biaya usaha Toko Roti Bakar tersebut sebesar Rp,43.000 dengan rincian sebagai berikut :

    1. Biaya Variabel (Variable Cost)

    -Roti                                                    Rp       15.000,-

    -Coklat dan ceres                              Rp       10.000,-

    -Keju                                                   Rp       5.000,-

    -Susu                                                   Rp       5.000,-

    -Mentega/margarin                         Rp       7.000,-

     kertas roti                                        Rp.    1.000

    Total                                                   Rp   43.000

    5.      Pendapatan

    Target penjualan roti bakar per hari adalah 30 porsi.

    Pendapatan Harian      = Rp 2.000,- x 30       = Rp    60.000,-

    6.      Penghitungan Harga

    Harga Pokok/Biaya Variabel                                                  =  Rp 43000

     Hpp per Porsi                          = Rp 2.000 x 30                        =  Rp 60.000,-

    Laba yang diinginkan             = Rp60.000.- ─ Rp 43.000,-    =  Rp 17.000

    BAB 6

    PENUTUP

    A.  Antisipasi Masa Depan

    Sebagai wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan usaha ini berjalan secara mendatar. Kami akan terus mencoba memperbaiki kualitas pekerjaan kami, agar para peminat atau konsumen puas atas pelayanan dan citarasa roti yang kami buat. Karena apabila kualitas roti  kami tidak kami tingkatkan kemungkinan besar usaha ini tidak akan maju dan terancam bangkrut.

    B. Kesimpulan

    Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan. Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang–orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa usaha ini tak akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang untuk terus menjalankan dan mengembangkan usaha ini.

  • Makalah Konsepsi Akuntansi Perbankan

    Konsepsi Akuntansi Perbankan

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar belakang

    Jika berbicara mengenai akuntansi tak sedikit dari kita langsung tertuju pada sebuah perusahaan. untuk memahami akuntansi, maka kita harus mengetahui konsep dasar akuntansi terlebih dahulu. Konsep merupakan pernyataan. Konsep-konsep akuntansi yang digunakan dalam lingkungannya akan sangat dipengaruhi  oleh pengetahuan, pengalaman, kondisi sosial, kondisi ekonomi, politik dan sebagainya. pengertian dan definisi akuntansi pun sampai saat ini sangat beragam, namun inti dan tujuannya sama, yaitu sama-sama berfungsi sebagai sistem informasi mengenai keuangan suatu perusahaan, lembaga ataupun organisasi dan biasanya akuntansi menyajikan suatu data atau informasi tentang keuangan yang biasanya berbentuk laporan keuangan. Akuntansi memiliki jalur yang sangat luas, tidak hanya berkecimpung dalam perusahaan saja. Lembaga perbangkan pun telah banyak menggunakan sistem akuntansi dalam kegiatannya.

    B. Rumusan Masalah

    a.       Apa yang dimaksud dengan Akuntansi ?

    b.      Apa yang dimaksud dengan kerangka konseptual akuntansi ?

    c.       Apa tujuan pokok akuntansi ?

    d.      Apa yang dimaksud dengan konsep dasar pelaporan ?

    e.       Apa saja prinsip dari akuntansi ?

    f.       Apa saja asumsi dan konsep dasar akuntansi ?

    g.      Apa saja kendala atau keterbatasan akuntansi  ?

    1.3    Tujuan dan Manfaat Pembahasan

    a.       Untuk dapat mengetahui pengertian dari akuntansi baik itu secara umum maupun perbankan

    b.      Untuk dapat mengetahui kerangka konseptual akuntansi

    c.       Untuk dapat mengetahui tujuan pokok dari akuntansi

    d.      Untuk dapat mengetahui  konsep dasar pelaporan

    e.       Untuk dapat mengetahui prinsip dari akuntansi

    f.   Untuk dapat mengetahui asumsi dan konsep dasar akuntansi

    g.      Untuk dapat mengetahui apa saja kendala dan keterbatasan dari akuntansi

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Definisi Akuntansi

                Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

                Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

                Akuntansi Perbankan adalah seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran atas seluruh transaksi yang terjadi di dalam bank yang hasilnya berupa laporan keuangan.Laporan keuangan bank merupakan bentuk pertanggung jawaban manajemen bank terhadap pihak yang berkepentingan dengan kinerja bank.

    2.2  Kerangka Konseptual Akuntansi

                Kerangka konseptual akuntansi adalah suatu system pertalian yang erat (koheren) dari tujuan dan konsep-konsep dasar yang saling berhubungan dan saling mengarahkan terciptanya prinsip-prinsip yang konsisten serta menggambarkan sifat, fungsi, dan keterbatasan akuntansi beserta laporan keuangan. Sebagai konsep, tentu akan memberikan manfaat bagi perkembangan akuntansi atau sebaliknya perkembangan akuntansi yang memberikan manfaat bagi konsep dasar akuntansi. Oleh karena itu dalam menghadapi persoalan akuntansi hendaknya dapat dikembalikan pada konsep dasarnya.

                Kerangka konseptual akuntansi menjadi sangat penting dipahami, mengingat dengan kerangka ini akan dapat dirumuskan prinsip-prinsip akuntansi yang dapat menjadi acuan bagi para pemakai informasi akuntansi dan selanjutnya hal ini akan mendasari praktik akuntansi. Di samping itu, sebagai kerangka dasar setiap perubahan ataupun perkembangan akuntansi yang sulit dipecahkan, maka harus dilandasi kerangka konseptual ini dalam setiap memecahkan masalah-masalah yang berkembang dan berkaitan dengan akuntansi tersebut.

                Kerangka konseptual akuntansi dibangun dari tiga tingkatan. Tingkatan pertama adalah tujuan pokok akuntansi, tingkatan kedua adalah konsep dasar pelaporan yang terdiri dari karakteristik informasi dan elemen laporan keuangan. Tujuan pokok dan konsep dasar pelaporan tersebut selanjutnya digunakan pada tingkatan ketiga yaitu menyusun pedoman pelaksanaan. Pedoman pelaksanaan ini harus memperhatikan asumsi, prinsip dan kendala.

    2.3 Tujuan Pokok Akuntansi

                Tujuan pokok akuntansi adalah tujuan umum laporan keuangan yaitu memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Untuk dapat menyampaikan informasi tersebut harus menggunakan alat atau media berupa laporan keuangan. Secara khusus laporan keuangan harus mencapai tujuan memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai posisi aktiva, hutang dan modal beserta prubahannya, sehingga dapat digunakan untuk menaksir prospek arus kas, kondisi keuangan, prestasi, dan potensi perusahaan atau bank dalam menghasilkan laba. Di samping itu dapat menjelaskan bagaimana dana diperoleh dan digunakan.

    2.4 Konsep Dasar Pelaporan

       Dalam memahami konsep pelaporan terlebih dahulu perlu menjawab pertanyaan mengapa akuntansi diperlukan (ini menyangkut tujuan) kemudian bagaimanakah mencapai tujuan tersebut (pedoman pelaksanaan). Konsep dasar pelaporan merupakan penghubung antara pedoman pelaksanaan dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam konsep ini harus mampu menjelaskan karakteristik atau mutu informasi dan elemen-elemen yang akan disajikan dalam laporan keuangan sehingga fungsi akuntansi sebagai penyedia jasa informasi dapat menentukan: kepada siapa informasi tersebut ditujukan, tipe-tipe informasi yang dibutuhkan, dan bagaimanakah karakteristik informasi yang dibutuhkan. Dengan demikian tujuan untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak dapat dipenuhi.

    2.4.1 Karakteristik Mutu Informasi Akuntansi

                Pemilihan metode akuntasi, tipe informasi dan format informasi yang diperlukan akan menentukan nilai kegunaan informasi bagi pengambil keputusan. Untuk itu informasi yang disajikan harus informasi yang baik dan memberikan manfaat yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh/menyajikan informasi tersebut. Pemakai harus dapat merasakan kadar kemampuan dan arti pentingnya infomasi yang diterimanya. Informasi yang dapat dimengerti adalah informasi yang mempunyai sifat relevansi dan reliabilitas, memiliki daya banding, dan konsisten. Pola hubungan informasi yang dapat memberikan manfaat bagi pengambil keputusan tercermin dalam hirarki kualitas informasi akuntansi seperti gambar berikut.

    2.4.2  Elemen-Elemen Laporan Keuangan

                Elemen pokok laporan keuangan terdiri dari aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya. Tugas akuntansi adalah untuk mengikuti, mengukur, dan mengkomunikasikan perubahan-perubahan dan perkembangannya. Elemen pokok ini telah berlaku umum di dunia usaha dan setiap elemen saling terkait dengan elemen. Lantas apa yang dimaksud dengan elemen tersebut?

    1)      Aktiva adalah manfaat ekonomi yang dinyatakan untuk sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan, yang meliputi barang dan hak-hak yang memberikan manfaat di masa yang akan datang dan didapat dari transaksi-transaksi atau peristiwa yang terjadi di masa lalu.

    2)      Hutang atau kewajiban adalah pengorbanan sumber ekonomis yang mungkin di masa yang akan datang yang timbul dari kewajiban entitas tertentu pada saat ini, untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas yang lain de masa mendatang sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa di masa lampau.

    3)      Modal adalah jumlah uang yang dinyatakan untuk sisa hak atas aktiva perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajibannya. Modal merupakan hak atas aktiva perusahaan yang melekat pada pemiliknya.

    4)      Pendapatan adalah jumlah kotor dari kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban (atau kombinasi keduanya). Pendapatan timbul dari aktivitas penjualan barang atau jasa, penyerahan jasa dan aktivitas lainnya yang mengakibatkan diperolehnya pendapatan atau laba bagi perusahaan.

    5)      Biaya adalah jumlah kotor dari penurunan aktiva atau kenaikan kwajiban. Biaya ini timbul dari kegiatan-kegiatan  pembuatan atau pengadaan barang dan jasa, dan lain-lain kegiatan usaha memperoleh pendapatan dalam suatu periode.

    6)      Laba adalah selisih lebih antara pendapatan di atas biaya dalam suatu periode, dan disebut rugi apabila terjadi sebaliknya.

    2.5 Prinsip Akuntansi

                Prinsip akuntansi adalah dalil atau dokrin untuk mengawasi suatu system atau aktivitas tertentu yang telah diterima kebenarannya. Prinsip akuntansi bukan merupakan kebenaran yang hakiki dalam bidang akuntansi, karena pada hakekatnya akuntansi selalu berkembang dan selalu berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan-perubahan nilai-nilai yang terjadi di masyarakat. Prinsip akuntansi dapat bersifat tertulis maupun tidak tertulis sebagai akibat yang timbul dari pengalaman yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyajikan informasi keuangan.

                Penggunaan prinsip akuntansi menjadi sangat penting agar ada kesamaan dalam hal cara, metode, prosedur tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan, bersifat netral, dan dapat diperbandingkan. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

    a)   Prinsip Harga Perolehan

                Dalam ini ditekankan bahwa aktiva, hutang, modal, penghasilan, dan biaya hendaknya dicatat sebesar harga perolehan yang disepakati oleh kedua belah pihak yang bertransaksi. Penggunaan prinsip ini didasari bahwa harga tersebut ditentukan secara obyektif, jumlahya sudah diketahui dan dapat diuji kebenarannya melalui bukti-bukti transaksi. Pengukuran harga historis adalah melalui jumlah kas atau yang ekuivalen.

    b)   Prinsip Realisasi Penghasilan

                Prinsip ini pada dasarnya mencakup pengertian, pengukuran, dan pengakuan penghasilan. Penghasilan adalah setiap pertambahan aktiva atau penurunan hutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa selama periode akuntansi tertentu. Pengukuran penghasilan dapat ditentukan melalui jumlah kas atau ekuivalennya, jumlah aktiva yang diterima dan jumlah penurunan hutang. Kemudian pengakuan penghasilan pada prinsipnya berdasarkan realisasi penghasilan. Realiasasi penghasilan dapat ditentukan berdasarkan justifikasi bahwa barang  atau jasa telah tersedia dan jumlahnya sudah diketahui secara pasti.

                Dalam kaitannya dengan pengakuan penghasilan, maka timbul beberapa metode pengakuan penghasilan, yaitu pertama pada saat penjualan barang atau jasa. Kedua adalah pengakuan penghasilan dapat dilakukan pada saat sebelum melakukan penjualan. Ketiga adalah pengakuan penghasilan didasarkan pada saat penerimaan kas.

    c)    Prinsip Mempertemukan Pendapatan dan Biaya

                Prinsip ini menghendaki bahwa  hasil aktivitas perusahaan selama periode tertentu yang diluangkan dalam laporan keuangan merupakan hasil dalam periode yang sama. Pendapatan dan biaya harus sesuatu hal yang terjadi dalam waktu yang sama. Untuk dapat mempertemukan pendapatan dan biaya dalam periode yang sama maka diperlukan metode pengakuan pendapatan dan biaya. Pengakuan tersebut bisa menggunakan dasar waktu (accrual basis).

    d)   Prinsip Obyektif

           Prinsip ini memberikan pengertian bahwa laporan keuangan yang dihasilkan haruslah didasarkan pada data akuntansi yang didukung oleh bukti-bukti transaksi yang obyektif. Bukti transaksi yang obyektif dapat diperoleh bila transaksi yang dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pihak-pihak yang bertransaksi, serta didukung oleh pengawasan dan pengendalian intern yang baik.

    e)    Prinsip Pengungkapan Penuh

           Laporan keuangan hendaknya dapat memberikan semua informasi baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang dapat mempengaruhi interprestasi dan pengambilan keputusan para pemakainya. Untuk mencapai ini maka laporan keuangan harus disusun secara baik sesuai dengan standar akuntansi yang disepakati umum, menggunakan istilah-istilah yang tepat, memberikan catatan tamabahan, memberikan lampiran, catatan kaki, dan sebagainya.

    f)    Prinsip Konsistensi

           Prinsip ini pada dasarnya mengatakan bahwa laporan keuangan tersebut harus mempunyai daya banding. Daya banding ini untuk perusahaan-perusahaan yang sama dalam periode yang berbeda atau dalam perusahaan yang berbeda untuk periode yang sama. Daya banding laporan keuangan akan ditentukan oleh konsistensi penggunaan teori, metode, dasar, pedoman, dan praktik akuntansi yang sama dengan diterapkan sebelumnya. Konsistensi ini bukanlah harga mati, artinya pada kasus tertentu tidak cocok dengan kondisi saat ini, maka perusahaan dapat mengganti metode tersebut asalkan perusahaan menjelaskan tentang perubahan metode tersebut dan pengaruh penggunaan metode tersebut angka-angka dalam laporan keuangan.

    2.6 Asumsi dan Konsep Dasar Akuntansi

                Untuk memahami akuntansi harus mengetahui konsep dasar akuntansi. Konsep merupakan pernyataan. Konsep-konsep akuntansi yang digunakan dalam lingkungannya  akan sangat dipengaruhi  oleh pengetahuan, pengalaman, kondisi sosial, kondisi ekonomi, politik dan sebagainya. Konsep ini dapat juga dikatakan sebagai asumsi dasar dalam akuntansi. Asumsi dasar ini terutama dalam menyusun prinsip akuntansi. Prinsip akuntansi disusun dengan memperhatikan tujuan laporan keuangan, keadaan perekonomian, keadaan politik, perundang-undangan, dan sebagainya yang berkaitan dengan dunia usaha. Sering terjadi kesulitan untuk membedakan antara konsep dengan prinsip akuntansi. Sedangkan konsep dasar akuntansi tersebut antara lain meliputi:

    a.   Kesatuan Usaha (Business Entity)

                      Dalam konsep ini diasumsikan bahwa perusahaan merupakan kesatuan usaha yang terpisah dengan pemiliknya dan akuntansi memandang dari segi perusahaannya. Laporan keuangan yang disusun adalah laporan keuangan perusahaan, bukan laporan keuangan pemilik. Adanya pemisahan ini merupakan faktor utama yang dijadikan pertimbangan untuk membebankan pada satuan ekonomi tersebut yaitu kewajiban mempertanggungjawabkan keuangan perusahaan kepada pihak-pihak berkepentingan.

    b.   Kesinambungan (Going Concern)

                Konsep ini menjelaskan bahwa perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas dan akan berlangsung secara terus-menerus. Asumsi ini akan memberikan dukungan yang kuat untuk penyajian aktiva berdasarkan harga perolehannya dan bukan  atas dasar nilai kontan aktiva tersebut atau nilai yang direalisasikan pada saat likuidasi.

    c.   Periode Akuntansi

                Konsep ini menjelaskan bahwa rugi dan laba perusahaan baru dapat diketahui setelah perusahaan baru dapat diketahui setelah perusahaan dilikuidasi atau dengan kata lain bahwa tingkat kesuksesan suatu perusahaan hanya dapat diketahui pada saat  perusahaan menghentikan usahanya dan mencairkan seluruh hartanya menjadi kas. Namun demikian, pada kenyataannya keputusan manajemen banyak dilakukan selama berlangsungnya kegiatan perusahaan. Untuk mengambil keputusan ini perlu ada informasi. Disinilah laporan keuangan perlu disusun sebagai sumber informasi. Penyusunan laporan keuangan periodik ini beranggapan bahwa umur kegiatan perusahaan yang tidak terbatas tersebut pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan perusahaan dari beberapa periode yang tidak terbatas ini selanjutnya disebut periode akuntansi.

    d.   Pengukuran Dalam Nilai Uang

                Penyelenggaraan akuntansi beranggapan bahwa mata uang adalah alat pengukur yang berlaku umum terhadap semua kegiatan ekonomi. Penggunaan satuan mata uang (rupiah) didasarkan pemahaman bahwa mata uang mempunyai nilai yang tetap. Bila asumsi ini tidak dipenuhi maka fungsi laporan keuangan sebagai media informasi akan berkurang nilainya.

    e.   Penetapan Beban dan Pendapatan

                Penentuan laba periodik dan posisi keuangan dilakukan berdasarkan metode akrual, yaitu dikaitkan dengan pengukuran aktiva dan kewajiban serta perubahannya pada saat terjadinya, bukan hanya sekedar pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang. Penentuan laba periodik menyangkut dua masalah yaitu: pengakuan pendapatan selama periode dan penentuan beban yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk menghasilkan pendapatan tersebut.

    2.7 Kendala atau Keterbatasan Akuntansi

                Dalam menyajikan informasi yang memiliki karakteristik mutu, maka akan dihadapkan pada kendala-kendala yang dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kendala primer dan kendala sekunder.

    a.  Asas Manfaat dan Biaya

                Untuk mengumpulkan, mengolah, dan melaporkan informasi akuntansi diperlukan biaya. Para pemakai harus mempertimbangkan biaya untuk menghasilkan informasi tersebut. kesulitannya adalah tidak semua manfaat informasi dapat diukur atau dibuktikan. Manfaat informasi tersebut dapat dirasakan oleh pihak penyaji dalam bentuk efisiensi pengendalian dan oleh para pemakai dalam bentuk alokasi sumber-sumber ekonomi, jumlah pajak yang dibayar, ketaatan tehadap regulasi. Semua ini kadang sulit dikuantitatifkan. Sedangkan biaya untuk pengadaan informasi umumnya mudah dikuantitatifkan.

    b.  Asas Materialitas

                Asas ini mengemukakan bahwa transaksi-transaksi dan lain-lain peristiwa yang tidak penting /kurang berarti terhadap kegiatan ekonomi perusahaan adalah tidak harus dilakukan secara konsekuen dengan prinsip-prinsip akuntansi. Perlakuan seperti ini dapat diterima karena informasi yang tidak materialitas tidak cukup berarti atau tidak dapat mempengaruhi keputusan ekonomi para pemakainya. Kesulitan mengukur materialitas menjadi kendala, mengingat materialitas sangat tergantung pada pengaruh atau akibatnya kepada para pemakainya.

    c.   Asas Konservatif

                Asas ini erat kaitannya dengan risiko ketidakpastian di masa yang akan datang. Asas ini mencerminkan kehati-hatian dalam hal mengakui adanya pendapatan dan biaya sehingga terhindar dari kemungkinan risiko yang akan timbul di masa yang akan datang. Dalam kaitannya dengan pengakuan dan penilaian pada asas ini terdapat empat macam yaitu:

    1.      Pengakuan dan penilaian penghasilan

    2.      Dalam hubungannya dengan pengakuan biaya

    3.      Dalam hubungannya dengan laba, maka laba harus diakui pada saat realisasi

    4.      Dalam hubungannya dengan pengakuan kerugian

    d.  Kebiasaan-Kebiasaan Dalam Dunia Bisnis

                Dalam praktik akuntansi secara nyata lebih menginginkan kepraktisan dan aspek kegunaan, sehingga sering dijumpai penyimpangan-penyimpangan terhadap prinsip-prinsip akuntansi. Hal ini masih bisa diperkenankan karena setiap jenis usaha mempunyai karakteristik  dan spesifikasi tersendiri. Badan usaha tersebut tidak selalu menerapkan akuntansi secara konseptual. Hal ini menjadi kendala dalam memenuhi kebutuhan informasi yang sesuai dengan karakteristik mutu pelaporan.

    BAB III

    PENUTUP

    3.1  Kesimpulan

    Pada dasarnya untuk Kerangka konseptual akuntansi dibagun  dari tiga tingkatan. Tingkatan pertama adalah tujuan pokok akuntansi, tingkatan kedua adalah konsep dasar pelapaoran yang terdiri dari karakteristik informasi dan elemen laporan keuangan. Tujuan pokok dan konsep dasar pelaporan tersebut selanjutnya digunakan pada tingkatan ketiga yaitu menyusun pedoman pelaksanaan. Pedoman pelaksanaan ini harus memperhatikan asumsi, prinsip dan kendala.

                Elemen pokok laporan keuangan terdiri dari aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya.Tugas akuntansi adalah untuk mengikuti, mengukur dan mengkomunikasikan perubahan-perubahan dan perkembangannya. Elemen pokok ini telah berlaku umum di dunia usaha dan setiap elemen saling terkait dengan elemen.

    Konsep dasar akuntansi antara lain meliputi:

    1.      Kesatuan Usaha

    2.      Kesinambungan / going concern

    3.      Periode Akuntansi

    4.      Pengukuran Dalam Nilai Uang

    5.      Penetapan Beban dan Pendapatan

    6.      Penentuan laba periodik.

    3.2  Penutup

    Alhamdulillah berkat kesempatan yang diberikan Allah SWT  makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang dapat kami sampaikan melalui tulisan dalam makalah ini , jika ada kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini maka kami selaku penulis memohon maaf yang sebesar besarnya serta besar harapan kami untuk mendapatkan saran-saran ataupun kritikan yang bermanfaat bagi yang membaca makalah ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    Dr. Taswan, S.E.,M.Si. Akuntansi Perbankan. Edisi ketiga. UPP STIM YKPN, Semarang,2012

  • Contoh Proposal Usaha Hijab – Post dan Pasca Produksi

    Proposal Usaha Hijab

    A. Latar Belakang

    Wanita di Era modern menggunakan hijab lebih dari sekedar pakaian tapi juga fashion item. Pakaian wanita yang dimaksud dalam hal ini adalah Hijab baik itu gamis, bawahan, atasan, jilbab, manset, legging dan sebagainya.

    Fungsi Hijab di kalangan wanita modern berkembang yang pada awalnya hanya berperan sebagai penutup aurat bertransformasi menjadi salah satu bagian yang menambah keindahan dan keanggunan seorang wanita sholelah. Hal ini didukung dengan berkembangan kebudayaan berhijab senagai trend fashion yang banyak didukung oleh selebgram dan influencer hijaber Indonesia.

    Tidak hanya pilihan, beberapa institusi dan perusahaan mendorong penggunaan hijab bagi wanita muslima yang ada di kalangan mereka. Mulai dari kampus, sekolah sampai kantor, khususnya yang bergerak di bidang keagamaan seperti Travel Umroh dan Haji dan sejenisnya.


    Berhijab akan membuat wanita semakin cantik dan anggun, jadi anggapan tadi adalah salah. hijab akan terlihat lebih menarik dengan memodifikasi hijab yang di gunakan menjadi berbagai model dan dikreasikan dengan busana yang dikenakan .

    Oleh karena itu saya membuat proposal yang berjudul “ Oleh karena itu saya membuat proposal yang berjudul “My Muslimah Hijab Collection” untuk memenuhi kebutuhan para mulimah terhadap hijab yang modern tetapi tetap syar’i dan menjadikan jawaban bagi hijabers yang sudah bosan dengan model yang sudah ada, saya akan menciptakan banyak inovasi hijab sesuai dengan era modern ini, karena seorang hijabers tidak boleh ketinggalan zaman dengan trend masa kini yang sudah semakin bervariasi, Ayuhijab menjadikan seorang muslimah menjadi lebih cantik, sopan,  menarik dan sesuai dengan trend model masa kini.

    ”untuk memenuhi kebutuhan para mulimah terhadap hijab yang modern tetapi tetap syar’i dan menjadikan jawaban bagi hijabers yang sudah bosan dengan model yang sudah ada, saya akan menciptakan banyak inovasi hijab sesuai dengan era modern ini, karena seorang hijabers tidak boleh ketinggalan zaman dengan trend masa kini yang sudah semakin bervariasi, Ayuhijab menjadikan seorang muslimah menjadi lebih cantik, sopan,  menarik dan sesuai dengan trend model masa kini.

    Melihat banyak sekali hijabers yang bingung memilih hijab yang nyaman, pas di hati, tidak menimbulkan panas, ribet dan membatasi gerak, sehingga Ayuhijab dibuat dengan mengutamakan pada kualitas agar para pengguna Ayuhijab akan merasa nyaman, tidak panas dan sejuk. tidak hanya sejuk di rasakan oleh diri sendiri, tapi juga sejuk di lihat oleh orang lain.

    Ayuhijab akan memberikan yang terbaik untuk seluruh wanita muslimah. oleh karena itu,  saya menawarkan produk yang sesuai dengan perkembangan zaman dan trend. keunikan dari Ayuhijab  ini adalah coraknya yang unik dan modern yang akan cocok di pakai oleh semua bentuk kepala, baik lonjong, bulat maupun panjang yang akan memunculkan aura ketenangan seorang wanita muslimah sejati serta memancarkan kesejukan dari dalam hati .

    harapan saya adalah bisa sukses di masa yang akan datang oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat saya syukuri, nikmati dan harapkan untuk kebaikan di masa yang akan datang.

    I. Identitas Usaha

    Nama Usaha / Merek Dagang: My Muslimah Hijab Collection (MMHC)
    Bidang Usaha: Produksi dan Pemasaran Hijab
    Jenis Produk: Jilbab Syar’i Modern
    Alamat: Jl. Penganggsaan Utara Timur Laut No 37, Jakarta

    B. Visi dan Usaha

    Mendorong Muslimah untuk mengenakan Hijab Syar’i melalui penyediaan pilihan hijab Syar’i berkualitas yang tetap sesuai dengan perkembangan trend fashion yang maju, ungul, kreatif dan inovatif.

    C. Misi Usaha

    1. Menjual produk yang cantik, menarik, modern, anggun, unik dan cocok bagi semua wanita,
    2. Memberikan produk dengan kualitas terbaik,
    3. Meningkatkan minat para muslimah untuk berhijab,
    4. Membuat model kreasi hijab dengan trend masa kini,
    5. Membuat model hijab terbaru sesuai dengan kebutuhan dan permintaan konsumen,
    6. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen

    D. Analisa Peluang Usaha

    1. Analisis SWOT

    a. Strength (Kekuatan)

    Produk Ayuhijab dibuat dengan bentuk yang unik, terkesan elegan dan nyaman untuk di pakai, konsumen juga dapat mendesign sendiri sesuai karakter dan seleranya.

    b. Weaknesses (Kelemahan)

    Usaha hijab sudah banyak di setiap wilayah dan sudah banyak yang popular, maka dari itu Ayuhijab akan melakukan promosi yang gencar agar masyarakat dapat mengenal Ayuhijab dan tertarik untuk membelinya.

    c. Opportunities (Peluang)

    Pangsa pasar luas dan produk bukan bersifat umum, sehingga bisa bertahan dan dijalankan kapan saja.

    d. Threats (Ancaman)

    Pesaing dapat bekerjasama dengan artis untuk mempromosikan produknya ke masyarakat luas.

    2.      GAMBARAN UMUM PEMASARAN

    a.       Segmentasi

    Mencakup untuk semua segmen pasar dari masyarakat kalangan bawah sampai atas dari umur 12 tahun s/d 50 tahun.

    b.      Target

    Target pasar sasaran adalah anak sekolah SMP dan sederajat, SMA dan sederajat, Mahasiswi, perkerja, dan masyarakat secara keseluruhan.

    c.       Keunggulan

    Bahan atau kain perca di buat dengan kualitas yang sangat baik dan mengutamakan pada kenyamanan para konsumen dan memberikan ketenangan jiwa.

    d.      Wilayah pemasaran

    Usaha Ayuhijab akan didirikan di Jl. Raya Labuan km.03 cidangiang, pandeglang selain itu akan di pasarkan melalui online seperti : youtube, facebook, twitter, instagram, blog, line dan bbm, dan sosial media yang lainnya.

    e.       Permintaan

    a.       Jumlah permintaan terhadap produk sangat tergantung dari jumlah produksi produk dan tingkat penawaran produknya sendiri,

    b.      Proyeksi Permintaan

    NILAIPERMINGGUPERBULAN
    Baik100400
    Sedang70280
    Buruk40160
    jumlah210840

    f.        Penawaran

    a.       Jumlah produk sejenis di pasar

    Bisnis hijab sudah marak sekali di pasaran, apalagi model hijab yang monoton, oleh karena itu Ayuhijab  menciptakan produk yang menarik sehingga konsumen akan melirik dan berminat untuk membelinya.

    .

    b.      Kapasitas produksi pesaing

    Kapasitasnya sangat besar sekali, dengan model yang sudah terkenal dalam kalangan bawah maupun atas, seperti : elzatta, rabbani, kamidea, moshaict, mexialita, indihijab dan lain-lain. Sehingga produk ayuhijab harus berbeda dengan produk pesaing dan memiliki berbagai keunggulan yang sudah di jelaskan.

    c.       Proyeksi penawaran pesaing

    Untuk penawaran pesaing, misalnya di ambil contoh hijab rabbani, rabbani melakukan penawaran dengan memasarkan produknya secara online dan di sebar di tempat tempat yang mudah di kunjungi target pasarnya. namun, tidak melakukan penawaran dengan mengurangi harga dari produk meskipun sudah banyak pesaing rabbani yang menetapkan harga jual jauh di bawah harga jual rabbani.

    d.      Pangsa pasar

    Pangsa pasar Ayuhijab sangat luasdari kalangan masyarakat bawah hingga atas bisa menjadi target pasar, dengan pangsa pasar yang luas itu maka peluang bisnis juga akan terbuka lebar. target pasar adalah masyarakat yang memakai hijab, mahasiswi, anak sekolah, pekerja kantoran.

    E.  MARKETING MIX

    Berikut ini uraian mengenai rencana strategi pemasaran pesaing yang terdiri dari marketing mix, yaitu 4P (Product, Price, Promotion, Place) :

    1. Product (Produk)

    Ayuhijab dipasarkan dan diberi label brand yaitu “Ayuhijab” per pcs agar terlihat eksklusif.

    2.Price (Harga)

    Hijab per pcs akan dijual dari harga Rp.30.000,00 s/d Rp.75.000 per pcs. adapun perhitungan lebih rinci mengenai penetapan harga jual terdapat di bagian Perhitungan modal dan harga jual.

    3.Promotion ( Promosi )

    o   Iklan ( advertising )

    Media Cetak   :  Poster, famplet dan Spanduk,

    Media Online  : Twitter, Facebook, Instagram, blog, line, bbm dan youtube.

    o   Sales promotion

    Promosi melalui acara atau pameran bazaar. Msalnya : pameran di sekitar kampus,  mall, sekolah, dll.

    o   Personal selling

    Promosi melalui penjualan langsung konsumen atau teman .

    4.Place ( Tempat )

    Penempatan penjualan hijab yaitu di toko yang beralamat di Jl. Raya Labuan km.03 cidangiang pandeglang. Untuk rencana penempatan penjualan akan di bagi kedalam beberapa point rencana, diantaranya :

    o   Membuka kerjasama dengan masyarakat yang ingin menjadi agen reseller,

    o   Membuka stand di pasaran dan sekolah,

    o   Menjual dan mempromosikan melalui media social.

    F. PERHITUNGAN MODAL DAN HARGA JUAL

    1. PERHITUNGAN MODAL

    A .Proses produksi

    o   Membuat pola hijab

    o   gosok terlebih dahulu bahan tersebut

    o   potong bahan sesuai pola tersebut

    o   bahan yang sudah di potong dan di gosok lalu di jahit dengan mesin jahit sesuai dengan design yang di buat .

    berikut ini tabel rencana produksi pada bulan pertama :

    MingguRencana produksi dalam unit
    1170 meter bahan 100 pcs hijab
    2170 meter bahan 100 pcs hijab
    3170 meter bahan 100 pcs hijab
    4170 meter bahan 100 pcs hijab
    Jumlah680 meter bahan 400 pcs hijab

    B .Rencana kebutuhan dan pembelian bahan

    o   kebutuhan barang

    bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan hijab adalah bahan atau kain, dan asesoris.

    o   rencana pembelian barang

    rencana pembelian barang akan dilakukan setelah semua perencanaan akan proses pembuatan hijab selesai.

    o   rencana kebutuhan tenaga kerja langsung

    untuk rencana kebutuhan tenaga kerja langsung di perlukan 8 tenaga kerja untuk membantu dalam proses pembuatan hijab. Untuk selanjutnya apabila permintaan produk meningkat akan ditambah tenaga kerja casual atau non-permanen untuk membantu .

    kebutuhan perlengkapan dan peralatan :

    Perlengkapan               :

    1.      Meja

    2.      Kursi

    3.      Komputer

    4.      ATK

    5.      Kertas

    6.      Benang

    7.      Kapur biru

    Peralatan         :

    1.      Mesin jait

    2.      Jarum

    3.      Gunting

    4.      Meteran

    5.      Penggaris

    6.      Rader

    7.      Skala

    o   Kebutuhan tempat

    Dalam bisnis pembuatan hijab di perlukan 3 tempat untuk penempatan 3 proses, yaitu : Ruangan untuk pemotong pola bahan dan menggosok bahan, ruangan untuk menjahit dan ruangan untuk pengemasan barang dan penjualan .

    o   Kebutuhan sarana

    Kebutuhan sarana utama untuk pembuatan hijab adalah sarana listrik, air dan transportasi.

    C .Biaya – Biaya

    a.       Biaya administrasi

    Biaya administrasi per tahun :

    ·         Biaya pajak                                                     Rp.      20.000,00

    ·         Biaya distribusi                                               Rp.    300.000,00

    ·         

    Biaya lain-lain                                                Rp. .  200.000,00

    Jumlah                                                             Rp.    520.000,00

    b.      Biaya tenaga kerja

    6        orang pekerja @Rp. 1.000.000,00 per bulan  Rp. 6.000.000,00

    c.       Biaya peralatan

    NOBARANGBUAHSATUANJUMLAH
    1Mesin jahit2Rp.1.000.000Rp.  2.000.000
    2Gunting3Rp.       5.000Rp.       15.000
    3Meteran3Rp.     20.000Rp.       60.000
    4Penggaris3Rp.       5.000Rp.       15.000
    5Rader3Rp.     10.000Rp.       30.000
    6Kapur3Rp.       3.000Rp.       9.000
    7Skala3Rp.       5.000Rp.       15.000
    8Gosokan2Rp.     50.000Rp.     100.000
    9Komputer1Rp.5.000.000Rp.  5.000.000
    JumlahRp.7.244.000

    d.      Jumlah produksi 300 pcs perbulan :

    NONAMA BAHANUNITPER PCSTOTAL BIAYA
    1Bahan / kain1.000 meterRp.     25.000Rp.    25.000.000
    2Karet20pcsRp.       5.000Rp.         100.000
    3Benang500 buahRp.       3.000Rp.      1.500.000
    4Jarum30 pcsRp.       2.000Rp.          60.000
    JumlahRp.    35.000Rp.    26.660.000

    e.       Bahan pembuat pola hijab :

    NONAMA BAHANJUMLAHJUMLAH HARGA
    1Kertas kopi2 PCSRp.          20.000
    2ATKRp.          50.000
    3Rader1Rp.          10.000
    4Kertas furing 4 M2 MeterRp.          20.000
    JumlahRp.        100.000

    f.        Biaya kemasan :

    Plastic 400 buah / pack @Rp.400,00                   Rp. 160.00

    g.      Jumlah keseluruhan biaya atau modal yang di keluarkan :

    NOKETERANGANBIAYA
    1Biaya administrasiRp.         520.000
    2Biaya peralatanRp.      7.224.000
    3Biaya produksiRp.    26.660.000
    4Biaya polaRp.         100.000
    5Biaya kemasanRp.         160.000
    6Biaya tenaga kerjaRp.     6.000.000
    jumlah Rp.   40.604.000

    Sumber dana :

    modal pribadi                                      Rp. 35.604.000

    modal sumbangan orang tua               Rp.   5.000.000

    total modal                                                                  Rp.  40.604.000

    2.HARGA JUAL

    Harga jual di sesuaikan dengan model hijab, ukuran, dan apabila konsumen ingin mendesign hijab sendiri, Ayuhijab akan melayani keinginan konsumen dengan sangat profesional dan tentunya harga jual akan di naikan untuk jasa mendisign Rp. 20.000,-.

    Harga Jual perhari :

    NOJENISHARGASATUANTOTAL
    1Hijab dewasaRp.50.000/pcs35/pcsRp. 1.750 .000
    2Hijab AnakRp.30.000/pcs35/pcsRp. 1.050 .000
    3Hijab LainnyaRp.75.000/pcs35/pcsRp.  2.625 .000
    TotalRp   5.425.000

    G. PERHITUNGAN LABA RUGI

    Hijab dewasa 50.000 x 35pcs             Rp. 1.750.000

    Hijab anak 30.000 x 35pcs                 Rp. 1.050.000Hijab lainnya 75.000 x 35pcs             Rp. 2.625.000

    Jumlah harga jual                                                                    Rp. 5. 425.000

    Harga produksi :

    Hijab dewasa 30.000 x 35pcs             Rp.1.050.000

    Hijab anak 20.000 x 35pcs                 Rp.   700.000Hijab lainnya 45.000 x 35pcs             Rp.1.575.000Jumlah                                                                                                 (Rp.3.325.000)

                                      Laba perhari                                                      Rp.  2.100.000

    Perbulan : 30 x Rp. 2.100.000            Rp.6.300.000

    Pendapatan :

    Pendapatan selama setahun                                        Rp.75.600.000

    Biaya-Biaya :

    Biaya administrasi                   Rp.      520.000

    Biaya peralatan                       Rp.   7.244.000

    Biaya produksi                        Rp. 26.660.000

    Biaya pola                               Rp.      100.000

    Biaya kemasan                        Rp.      160.000Biaya tenaga kerja                   Rp.   6.000.000Jumlah biaya biaya                                                     (Rp.  40.604.000)

    Laba usaha bersih                                                                   Rp.  34.996.000 ( perbulan )

    H. ANALISA KEUNTUNGAN

                berdasarkan uraian di atas dapat di paparkan mengenai analisa keuntungan , yaitu :

    Keuntungan kotor                   Rp.  75.600.000Beban beban                           (Rp. 40.604.000)

    Keuntungan bersih                  Rp. 34.996.000 / bulan

    Jadi, keuntungan pertahunnya yaitu :

    Rp. 34.996.000 x 12 =  419. 952.000 ( BERSIH )

    I . KESIMPULAN

    Ayuhijab merupakan suatu jenis jilbab yang dimodifikasi dengan berbagai model yang modern dan syar’i serta dapat di sesuaikan dengan selera konsumen secara langsung , memberikan jasa konsultasi dan design . Produk kami ini memudahkan dan membantu kaum muslimah untuk mngeksplorasi kreativitas fashion mereka. Sehingga dapat menarik minat para muslimah untuk memakai jilbab. Proses pemasaran kami lakukan melalui secara face to face , pabrik produksi, toko toko dan berbagai media sosial . harga yang kami patok sesuai dengan kualitas , karena target utama kami adalah kualitas .

  • Laporan Studi Kasus Perbandingan Seni Tari Kipas Gowa Sulawesi Selatan dan Korea Selatan

    Studi Kasus Perbandingan Seni Tari Kipas Sulawesi Selatan dan Korea Selatan

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar belakang

    Pada tugas kali ini kelompok kami mendapat tugas membuat makalah tentang perbandngan dua seni tari kipas yang berasal dari idonesia dengan di korea. Selain untuk menyelesaikan tugas kami juga mendapat tambahan ilmu tentang kesenian tari kipas.

    Apabila disimak secara khusus, tari membuat seseorang tergerak untu mengikuti irama tari, gerak tari, maupun unjuk kemampuan, dan kemauan kepada umum secara jelas. Tari memberikan penghayatan rasa, empati, simpati, dan kepuasan tersendiri terutama bagi pendukungnya.

    Tari pada kenyataan sesungguhnya merupakan penampilan gerak tubuh, oleh karena itu tubuh sebagai media ungkap sangat penting perannya bagi tari. Gerakan tubuh dapat dinkmati sebagai bagian dari komunikasi bahasa tubuh. Dengan itu tubuh berfungsi menjadi bahasa tari untuk memperoleh makna gerak.

    Tari merupakan salah satu cabang seni yang mendapat perhatian besar di masyarakat. Ibarat bahasa gerak, hal tersebut menjadi alat ekspresi manusia dalam karya seni. Sebagai sarana atau media komunikasi yang universal, tari menempatkan diri pada posisi yang dapat dinikmati oleh siapa saja dan kapan saja.

    Peranan tari sangat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai acara yang ada dalam kehidupan manusia memnfaatkan tarian untuk mendukung prosesi acara sesuai kepentingannya. Masyarakat membutuhkannya bukan saja sebagai kepuasan estetis saja, melainkan juga untuk keperluan upacara agama dan adat.

    B. Rumusan Masalah

    Banyak hal yang perlu diketahui dan dipahami oleh semua siswa untuk mengetahui dan memahami seni tari yang ada di nusantara dan mancanegara. Agar terarah dalam penulisan makalah ini, penulis membuat rumusan-rumusan masalah sebagai berikut:

    1. Apakah Pengertian Seni Tari Indonesia dan mancanegara(asing)
    2. Apakah sejarah dari tari buchaecum “korea”?
    3. Apakah sejarah tari kipas dari gowa?
    4. Bagaimankah perbedaan antara seni tari dari gowa dengan korea?

    C. Tujuan Penulisan

    Tujuan utama kami menulis makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai yang memuaskan. Diluar itu, makalah ini ditulis karena kami ingin mengingatkan kepada para pembaca bahwa begitu banyaknya  keunika-keunikan kesenian seperti seni tari ini yang harus selalu kita pelajari, kita lestarikan, dan kita kembangkan agar kesenian itu tidak hilang begitu saja, karena itu merupakan kebudayaan yang sangat berharga. Terutama seni tari kipas yang berasal dari Sulawesi selatan dan seni tari kipas dari korea. Sehingga pembaca bisa membedakan seni tari kipas dari indoesia dan korea , mulai dari pakaian yang di gunakan pada saat perfomce hinggan bentuk tari dan alat pengantar tari nya.

    Secara garis besar makalah ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan kami dengan cara berbagi pengalaman melalui makalah ini kepada orang lain.

    D. Manfaat Penulisan

    Melalui karya tulis ini, kami dapat menyalurkan sebuah pemikiran yang berhubungan dengan karya seni tarutama seni tari dalam bentuk tulisan, sehingga orang lain dapat membacanya.

    Diharapkan karya tulis ini sangat berguna bagi orang lain untuk menambah wawasannya terhadap kesenian yang ada di Nusantara dan mancanegara, sehingga makalah ini menjadi sarana belajar khususnya bagi kami dan umumnya bagi orang lain. Secara garis besar manfaat nya kita lebih megetahui perbedaannya dan lebih bisa toleransi antar Negara dalam hal seni tari kipas.

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Seni Tari indonesia dan mancangara

    Seni tari merupakan seni yang dihasilkan mimik, gerak dan tingkah laku seseorang. Dengan gerak yang teratur diiringi musik, tarian akan menjadi indah. Tari dapat di artikan juga sebagai gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Seni tari terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya:

    1. Tari Solo

    Tari tunggal ( Solo ) : Tari tunggal nusantara adalah jenis tari dari Nusantara yang diperagakan oleh seorang penari.Pada dasarnya,istilah tunggal hanya menunjukkan jumlah penari saja. Sementara jenis tarian dapat dimainkan oleh seorang atau lebih penari. Misalnya , Tari Merak bisa menjadi tari tunggal, bisa pula menjadi tari berpasangan atau kelompok.

    Sifat tari tunggal menuju ke arah psikologis yang akan menjadikan seseorang sebagai subjek atau objek dalam suatu kegiatan. Sifat tari tunggal terdiri atas : Lirik , yaitu tarian yang memusatkan pada subjek atau keadaan diri pribadi, seperti bahagia,atau haru,atau senang. Epik, yaitu sifat tari yang mengarah pada nilai luar diri, seperti kagum atau manja. Contohnya: Tari gambir anom (Jawa Tengah).

    2. Tari Berkelompok

    Tari berkelompok (Group choreography): Tari yang dibawakan oleh banyak orang atau lebih dari 2.

    3. Tari Berpasangan

    Tari berpasangan (duet/pas de duex): Tari yang dilakukan oleh 2 orang (berpasangan) seperti:

    1. Laki-laki dengan laki-laki
    2. Perempuan dengan perempuan
    3. Laki-laki dengan perempuan

    Contohnya: Tari damarwulan, tari roro mendut, tari perang sugriwo subali.

    Mengapa kita menikmati lagu dan tarian negara-negara asing? Walaupun kita tidak mengerti bahasanya. Mengapa hanya menikmati keindahan iramanya saja, kita bisa menikmati keindahan kesenian tersebut? Karena keindahan memiliki sifat yang universal.

    Dengan mengenal kesenian dari negara lain kita dapat saling menghargai kebudayaan negara lain.

    Seorang pakar penari dari mancanegara yang bernama Charlotte Bara mengemukakan seorang penari mancanegara mengungkapkan penghayatannya sebagai penari ialah bahwa tari adalah sebagian arus air, cepat lambat seakan tak berubah, bergerak pada permukaan yang ada aliran dibawahnya. Ia selalu bergerak , bukan bayangan, bukan karangan, bukan lukisan, ia adalah manusia yang bergerak.

    B. Sejarah seni tari buchaecum korea

    Sejak demam Korea melanda Indonesia, semua hal berbau Korea pun ikut diikuti. Kita bisa melihat dari menjamurnya produk-produk fashion Korea yang laris manis di Indonesia, belum lagi meningkatnya jumlah kursus-kursus bahasa korea yang pesertanya juga bak kacang goreng. Budaya-budaya korea pun banyak menjadi fokus perhatian orang. Saya sebagai salah satu penggemar Korea (namun tidak terlalu freak) menilai, Korea Selatan sangat bagus mempromosikan budaya mereka ke dunia, khususnya lewat entertainment. Lewat K-Pop, fashion dan film-film, Korea Selatan dengan pintar mengemas juga budaya-budaya mereka, sehingga masyarakat dunia pun ‘sadar’ dengan kebudayaan mereka. Satu langkah yang patut dicontoh Indonesia.

    Salah satu bukti bahwa kebudayaan Korea sudah mulai di’sadari’ oleh masyarakat dunia  adalah dengan dikenalnya salah satu tarian tradisional masyarakat Korea. Mereka suka menyebut ‘Tari Kipas Korea’ atau bahasa Koreanya Buchaechum.

    Buchaechum merupakan tarian tradisional Korea dimana sekelompok wanita menari menggunakan kipas yang berhiaskan bunga Peony dan menggunakan Hanbok (tarian tradisional Korea) yang berwarna mencolok. (Wikipedia.com)

    Di Indonesia sendiri, Buchaechum sering ditampilkan saat acara-acara yang berbau Korea dan kebudayaannya. Contohnya saja, saat saya sengaja pergi ke salah satu event, yaitu Korea-Indonesia Week yang diadakan oleh Pusat Kebudayaan Korea di salah satu Mall di Jakarta baru-baru ini, tarian tersebut ditampilkan.

    Buchaechum atau tari buchae (tari kipas) adalah tari kelompok yang merupakan salah satu tarian tradisional Korea yang paling terkenal di mancanegara. Tarian ini dipertunjukkan oleh sekelompok penari wanita yang memegang kipas berwarna-warni. Inti tarian ini adalah variasi gerakan membuka, menutup, dan membentuk diterpa angin.

    Tari ini terkenal karena mempersentasikan keindahan dan keangunan wanita Korea. Para penarinya membentuk formasi dari kejadian-kejadian di alam seperti deburan ombak, rumpun bunga, dan kupu-kupu yang berterbangan diterpa angin.

    Awalnya, tari ini merupakan bagian dari ritual kuno individual. Ketika ritual itu sudah tidak ada lagi, lahir tarian rakyat yang penuh kegembiraan, keanggunan, dan kejutan. Penonton akan merasa seakan mereka berada ditaman bunga karena penarinya memakai beraneka ragam warna dengan gerakan-gerakan yang beritme dan formasi kipas yang indah.

    Kostum tari kipas biasanya jeogori (jaket panjang dengan kemeja yang diikat), mahkota bunga tradisional, dan kipas yang biasanya berbulu di pinggirnya dan digambari bunga peoni. Kipas tersebut selalu dibuka dan ditutup sebagai bagian dari tarian.

    C. Sejarah seni tari kipas daro gowa Sulawesi selatan

    Tari Kipas Pakarena merupakan ekspresi kesenian masyarakat Gowa yang sering dipentaskan untuk mempromosi pariwisata Sulawesi Selatan. Dalam bahasa setempat, “pakarena” berasal dari kata “karena” yang memiliki arti “main”. Tarian ini sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Gowa yang merupakan bekas Kerajaan Gowa.

    Tidak ada yang tahu persis sejarah tarian ini. Namun menurut mitos, tarian Pakarena berawal dari kisah perpisahan antara penghuni boting langi (negeri khayangan) dengan penghuni lino (Bumi) pada zaman dahulu. Konon sebelum berpisah, penghuni boting langi sempat mengajarkan bagaimana cara menjalani hidup, bercocok tanam, beternak, dan berburu kepada penghuni lino, melalui gerakan-gerakan badan dan kaki. Selanjutnya, gerakan-gerakan itu pula yang dipakai penghuni limo sebagai ritual untuk mengungkapkan rasa syukur kepada penghuni boting langi.

    Ekspresi kelembutan akan banyak terlihat dalam gerakan tarian ini, mencerminkan karakter perempuan Gowa yang sopan, setia, patuh dan hormat terhadap laki-laki pada umumnya, khususnya terhadap suami. Tarian ini sebenarnya terbagi dalam 12 bagian, meski agak susah dibedakan oleh orang awam karena pola gerakan pada satu bagian cenderung mirip dengan bagian lainnya. Tapi setiap pola mempunyai maknanya sendiri. Seperti gerakan duduk yang menjadi tanda awal dan akhir pementasan tarian Pakarena. Gerakan berputar searah jarum jam melambangkan siklus hidup manusia. Sementara gerakan naik turun mencerminkan roda kehidupan yang kadang berada di bawah dan kadang di atas.

    Tarian Kipas Pakarena memiliki aturan yang cukup unik, di mana penarinya tidak diperkenankan membuka matanya terlalu lebar, sementara gerakan kakinya tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Tarian ini biasanya berlangsung selama sekitar dua jam, jadi penarinya dituntut untuk memiliki kondisi fisik yang prima.

    Sementara itu, tabuhan Gandrang Pakarena yang disambut dengan bunyi tuip-tuip atau seruling akan mengiringi gerakan penari. Gemuruh hentakan Gandrang Pakarena yang berfungi sebagai pengatur irama dianggap sebagai cermin dari watak kaum lelaki Sulawesi Selatan yang keras. Sebagai pengatur irama musik pengiring, pemain Gandrang harus paham dengan gerakan tarian Pakarena. Kelompok pemusik yang mengiringi tarian ini biasanya berjumlah tujuh orang, dan dikenal dengan istilah Gondrong Rinci.

    Tidak hanya penari saja yang bergerak, penabuh gandrang juga ikut menggerakkan bagian tubuhnya, terutama kepala.  Ada dua jenis pukulan yang dikenal dalam menabuh gandrang, yaitu menggunakan stik atau bambawa yang terbuat dari tanduk kerbau, dan menggunakan tangan.

    D. Perbedaan seni tari kipas dari gowa Sulawesi selatan dengan tari buchaechum (kipas) korea

    PerbedaanSeni tari kipas gowa sulselSeni tari kipas korea
    KostumUntuk kostum yang digunakan penarinya adalah, baju pahang (tenunan tangan), lipa’ sa’be (sarung sutra khas Sulawesi Selatan), dan perhiasan-perhiasan khas Kabupaten Selayar.Kostum tari buchae biasanya jaket panjang dengan kemeja yang diikat atau yang disebut jeogori.Memakai mahkota bunga tradisional dan kipas yang biasanya berbulu di pinggirnya serta digambari bunga peoni. Kipas tersebut selalu dibuka dan ditutup sebagai bagian dari tarian.
    Makna  Kelembutan,kesantunan, kesetiaan, kepatuhan dan sikap hormat perempuan Gowa terhadap laki-laki merupakan ekspresi yang tercermin dalam Tari kipas pakarena, sehingga dalam setiap pola gerakan dalam tarian kipas pakarena memiliki makna tersendiri. Dari awal sampai akhir tarian ini memiliki makna sikap atau pandangan hidup masyarakat gowa. Pada awala dan akhir, tari ini mengambil posisi duduk, hal ini menmberikan tanda atau makna rasa hormat dan santun para penari., dalam tarian inipun terdapat pola gerakan memutar yang bermakna siklus hidup manusia yang selalu berputar, pola gerakan memutar yang dimainkan adalah gerakan memutar searah jarum jam. Selain itu pola gerakan yang diperagakan dalam tarian ini terdapat gerakan naik turun yang member lambang kehidupan manusia yang kadang berada di bawah dan kadang di atas, pola gerakan ini mengingatkan akan pentingnya kesabaran dan keasadaran manusia dalam mengahadapi kehidupan istilah lain masyarakat gowa untuk makna gerakan ini, bahwa hidup tidak selamanya senang, bahagia, untung dll, namun manusiapun kadang berada dalam kondisi sedih, susah, rugi dll, sehingga manusia harus memiliki kesabaran tatkala dia berada dalam posisi yang tidak mengenakan dan tidak sombong dalam posisi menguntungkan, tawakal itulah makna yang tepat dalam gerakan naik turun.Tarian Korea yang bersifat ceria dan dipopulerkan oleh rakyat. Tari ini bermula dari berbagai ritual keagamaan dan upacara pemujaan kepada dewa-dewa shamanisme (gut) serta perayaan-perayaan rakyat.Tarian rakyat yang lahir dari peristiwa-peristiwa ini dibentuk dan dipelihara oleh masyarakat sebagai hal yang penting dalam kehidupan mereka, sehingga lama-kelamaan berkembang menjadi pertunjukkan untuk hiburan dan kesenian. Tarian rakyat mengungkapkan emosi rakyat dan kehidupan yang apa adanya.Rakyat dapat menarikannya secara bebas dan sedikit batasan dengan latar belakang musik yang bertempo cepat. Tari ini kental pula dengan unsur Shamanisme dan Buddhisme. Setiap daerah pun mempertahankan ciri khasnya masing-masing.
    Gambar                  

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan    

    Buchaechum merupakan tarian tradisional Korea dimana sekelompok wanita menari menggunakan kipas yang berhiaskan bunga Peony dan menggunakan Hanbok (tarian tradisional Korea) yang berwarna mencolok. Di Indonesia sendiri, Buchaechum sering ditampilkan saat acara-acara yang berbau Korea dan kebudayaannya.

    Buchaechum atau Tari Buchae (tari kipas) adalah tari kelompok yang merupakan salah satu tarian tradisional Korea yang paling terkenal di mancanegara. Tarian ini dipertunjukkan oleh sekelompok penari wanita yang memegang kipas berwarna-warni. Inti tarian ini adalah variasi gerakan membuka, menutup dan membentuk formasi dari kipas.

                      Tarian ini dikenal karena mereprensentasikan keindahan dan keagungan wanita korea. Para penarinya membentuk formasi dari kejadian-kejadian di alam, seperti deburan ombak, rumpun bunga dan kupu-kupu yang berterbangan diterpa angin.

                      Awalnya tari ini merupakan bagian dari ritual kuno individual. Ketika ritual itu sudah tidak ada lagi, lahir tarian rakyat yang penuh kegembiraan, keanggunan dan kejutan. Penonton akan merasa seakan mereka berada di taman bunga karena penarinya memakai pakaian beraneka warna dengan gerakan-gerakan yang beritme dan formasi kipas yang indah.

    Pengertian tari kipas adalah seni pertunjukan gerak berirama yang berasal dari Propinsi Sulawesi Selatan.

    Pada masa lalu fungsi tari kipas digunakan sebagai salah satu pertunjukan persembahan yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilan kesultanan Gowa dalam menggarap sawah. Namun demikian saat ini tarian tersebut dikenal oleh masyarakat Indonesia lebih mengarah sebagai pertunjukan hiburan unik dan menarik.

    Dengan memahami penjelasan dalam artikel di atas tentu dapat kita ketahui tentang fungsi dan pengertian tari kipas Pakarena kesenian tradisional dari Gowa Sulawesi Selatan tersebut.

    B. Saran

    Semoga makalah ini memberikan pengetahuan kepada yang belum tahu tentang tari buchaechum dan tari kipas yang berasal dari gowa Sulawesi selatan. Dan semoga dapat mempermudah utuk membedakan tari kipas yang ada d nusantara dengan di mancanegara.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://kesenianmega.blogspot.com/2013/02/1.html

    http://margarethacyntia.blogspot.com/2011/09/indahnya-buchaechum-tari-kipas-korea.html

    http://id.wikipedia.org/wiki/Buchaechum

    http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbmakassar/2015/05/29/tari-kipas-pakarena/
    http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/891/tari-kipas-pakarena
    http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/tari-kipas-pakarena

  • Makalah Teori Operant Conditioning B.F. Skinner

    Makalah Teori Operant Conditioning B.F. Skinner

    Secara sederhahan, Teori Operant Conditioning merupakan konsep perubahan perilaku manusia yang terbentuk melalui penguatan dan hukuman. Teori ini digagas oleh B.F. Skinner.

    Teori Operant Conditioning B.F. Skinner

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar belakang

    Manusia lahir ke bumi ini belum memiliki ilmu pengetahuan, namun ia dibekali dengan berbagai potensi yang dapat digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan yaitu pendengaran, pengelihatan hati dan pikiran. Atas dasar itulah manusia harus memanfaatkan potensi yang diberikan oleh Allah Swt, untuk berubah. Perubahan itu dapat terjadi setelah melalui proses belajar. Belajar merupakan kewajiban bagi setiap muslim dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan sehingga derajat kehidupannya meningkat.

    Ilmu pengetahuan dapat diperoleh melalui belajar. Dengan belajar manusia dapat berkembang lebih jauh dari pada makhluk ciptaan tuhan lainnya. Tinggi rendahnya kualitas manusia pada umumnya dari hasil belajar, hasil belajar ini yang menentukan masa depan peradaban manusia itu sendiri.

    Pemahaman guru akan pengertian dan makna belajar akan mempengaruhi tindakannya dalam membimbing siswa untuk belajar. Guru yang memahami belajar saja hanya agar murid bisa menghafal, tentu beda cara mengajarnya dengan guru yang memahami belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku. Untuk itu guru penting memahami pengertian belajar dan teori-teori belajar.

    Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut W.H Burton mendefenisikan belajar : “Learning is a chage in the individual due to instruction of that individual his environtment, which feels a need and makes him more capable of dealing a dequately  with his environment”

    Berdasarkan defenisi belajar tersebut diatas ada kata “chage” maksudnya bahwa seseorang yang telah mengalami proses belajar akan mengalami perubahan tingkah laku baik dalam kebiasaan (habit), kecakapan-kecakapan (skill) atau dalam tiga aspek yaitu pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik).

    Teori belajar adalah  prinsip umum atau kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah fakta dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan agar pembelajar dapat memperoleh perubahan dengan menggunakan berbagai sumber daya yang ada. Teori pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran, untuk membantu guru, supaya memiliki kedewasaan dan kewibawaan dalam hal mengajar, mempelajari, menemukan gaya belajar muridnya menggunakan prinsip-prinsip psikologi maupun dalam hal menilai cara mengajarnya sendiri.

    Pemahaman mengenai gaya belajar merupakan sebuah pengertian yang memahami individu sebagai seorang yang unik. Pemahaman ini berkaitan erat dengan cara-cara individu belajar. Beberapa teori belajar telah menjelaskan mengenai bagaimana individu belajar, baik itu menggunakan pendekatan teori belajar Behavioristik, Kognitif, Sosial Kognitif, dan lain sebagainya.

    Namun, dalam makalah ini penulis tidak akan membahas semua teori-teori belajar tersebut, akan tetapi penulis akan mencoba membahas tentang teori belajar behavioristik. Dalam teori belajar behavioristik pun banyak alirannya, mulai dari aliran Connectionism oleh Edward Lee Thorndike, Classical Conditioning oleh Ivan Petrovich Pavlov dan Operant Conditioning oleh Burrhus Frederick Skinner. Dengan demikian, penulis lebih fokus membahas pada aliran Operant Conditioning atau Pengkondisian Operan oleh Burrhus Frederick Skinner.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:

    1. Bagaimana biografi B. F. Skinner ?
    2. Bagaimana teori belajar operant conditioning B. F. Skinner ?
    3. Bagaimana prinsip-prinsip teori operant conditioning B. F. Skinner ?
    4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan teori operant conditioning B. F. Skinner ?

    C. Tujuan

    Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

    1. Untuk mengetahui tentang biografi B. F. Skinner.
    2. Untuk memahami teori belajar operant conditioning B. F. Skinner.
    3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip teori operant conditioning B. F. Skinner.
    4. Untuk memahami kelebihan dan kekurangan teori operant conditioning B. F. Skinner.

    Bab II. Pembahasan

    A. Biografi B.F Skinner

    Burrhusm Frederic Skinner atau biasa disingkat B.F Skinner ialah seorang tokoh yang menentukan teori operant conditioning (pengkondisian operan). Skinner ialah nama populernya.

    Skinner (1904-1990) lahir di Susquehanna, Pennsylvania. Dia meraih gelar master pada 1930 dan Ph.D. pada 1931 dari Harvard University. Gelar B.A. diperoleh dari Hamilton College, New York, dimana dia mengambil jurusan Sastra Inggris. Saat dia di Hamilton, Skinner makan siang bersama Robert Frost, seorang penyair Amerika, yang mendorong Skinner untuk mengirimkan tulisannya. Frost memuji tiga cerpen karangan Skinner, dan Skinner lalu memutuskan menjadi Penulis. Keputusan ini ternyata mengecewakan ayahnya yang berprofes seorang pengacara, yang berharap putranya juga menjadi pengacara.

    Sejak kecil, Skinner dikenal sebagai anak yang aktif. Oleh sebab itu, ia sangat senang dengan kegiatan-kegiatan di luar rumah. Selain itu, ia juga begitu menikmati ragam aktivitas belajar di sekolahnya. Sejak awal, ia bercerita ingin menjadi penulis. Karena itu, ia berusaha mewujudkannya dengan mengirim puisi dan cerita pendek ke berbagai media cetak.

    Lantaran menyukai kegiatan diluar rumah, Skinner pernah berkelana tidak tentu arah. Sampai akhirnya, ia kembali memutuskan untuk meneruskan pendidikannya di Harvard. Di Universitas ini, ia meraih gelar master dalam bidang Psikologi (1930) dan doctoral (1931). Lalu, ia memutuskan menetap di Harvard samapai 1936 untuk melakukan berbagai penelitian.

    Pada tahun 1936, Skinner pindah ke Minneapolis untuk mengajar di University of Minnesota. Di sini, ia berkenalan dengan Yvonne Blue, seorang gadis yang akhirnya dinikahinya. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua orang putri. Putrinya yang kedua menjadi sangat terkenal karena ia telah member inspirasi berbagai penemuan Skinner, salah satunya ialah kurungan kaca.

    Pada tahun 1945, Skinner menjadi kepala Departemen Psikologi di Indiana University. Tiga tahun berselang, ia diminta mengajar di Harvard. Di Univeristas inilah ia menghabiskan seluruh hidup dan studinya dalam berbagai penelitian. Termasuk di antaranya, ia aktif dalam mengadakan penelitian dan membimbing ratusan kandidat doctor, serta menulis banyak buku. Walaupun tidak berhasil menjadi penulis fiksi dan penyair, namun ia berhasil menjadi salah satu penulis psikologi terbaik.

    Karya terbaiknya ialah Walden II, sebuah buku fiksi yang menjelaskan mengenai perilaku sebuah komunitas berdasarkan perspektif behavior. Sementara, karya tulis terakhirnya berjudul About Behaviorism, yang diterbitkan pada tahun 1974. Tema pokok yang mewarnai karya-karyanya ialah seputar tingkah laku yang terbentuk oleh konsekuensi yang ditimbulkan oleh tingkah laku itu sendiri.

    Pada tahun 18 Agustus 1990, Skinner meninggal dunia akibat leukemia. Ia tetap dikenang sebagai Psikolog paling terkenal setelah Sigmund Freud. Karya-karyanya menjadi referensi pokok bagi para psikolog generasi selanjutnya untuk mengkaji tingkah laku manusia secara lebih mendalam.

    B. Teori Belajar Operant Conditioning

    Skinner memulai penemuan teori belajarnya dengan kepercayaan bahwa prinsip-prinsip classical conditioning hanya sebagian kecil dari perilaku yang dipelajari. Banyak perilaku manusia adalah operan, bukan responden. Pengkondisian klasik hanya menjelaskan bagaimana perilaku operan baru, tetapi tidak menjelaskan bagaimana perilaku operan baru dicapai. Menurut Skinner, hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya yang kemudian akan menimbulkan perubahan tingkah laku.

    Pada dasarnya, Skinner mendefinisikan belajar sebagai proses perubahan perilaku (Gredler, 1986). Perubahan perilaku yang dicapai sebagai hasil belajar tersebut melalui proses penguatan perilaku baru yang muncul, yang biasanya disebut dengan kondisioning operan (operant conditioning).

    Perilaku, seperti respons dan tindakan, adalah sebuah kata secara sederhana menunjukkan apa yang diperbuat seseorang untuk situasi tertentu. Secara konseptual, menurut Skinner, perilaku dapat dianalogikan dengan sebuah sandwich, yang membawa dua pengaruh lingkungan terhadap perilaku. Yang pertama, disebut dengan antiseden (peristiwa yang mendahului perilaku), dan yang kedua, adalah konsekuen (peristiwa yang mengikuti perilaku). Hubungan ini dapat ditunjukkan secara sederhana sebagai rangkaian anticendents-behavior-consequences, atau A-B-C. sebagai sebuah rangkaian, perilaku adalah sebuah proses dari consequences yang diberikan pada perilaku akan menjadi antecendents bagi munculnya perilaku, dan seterusnya.

    Teori operant conditioning Skinner ternyata terinspirasi dari pandangan Thorndike pada tahun 1991 atau beberapa waktu sesudah munculnya teori classical conditioning Pavlov. Pada waktu itu, Thorndike mempelajari pemecahan masalah terhadap binatang yang diletakkan disebuah “kotak teka-teki”. Setelah beberapa kali percobaan, binatang itu mampu meloloskan diri kian cepat dari percobaan-percobaan sebelumnya. Thorndike lalu mengemukakan hipotesis “apabila suatu respon berakibat menyenangkan, ada kemungkinan respons yang lain dalam keadaan yang sama” yang dikenal dengan Law of Effect.

    Berdasarkan percobaan Thorndike, Skinner mengemukakan pendapatnya sendiri dengan memasukkan unsur penguatan terhadap hukum akibat tersebut. Menurutnya, perilaku yang dapat menguatkan cenderung diulangi kemunculannya. Sedangkan, perilaku yang tidak dapat menguatkan cenderung untuk menghilangkan atau terhapus.

    Apabila diaplikasikan dalam teori pembelajaran, maka pengkondisian operan Skinner adalah proses belajar dengan mengendalikan semua respons, kemudian disesuaikan dengan konsekuensi (risiko). Dengan demikian, individu akan cenderung mengulang respons-respons yang diikuti oleh penguatan. Maksudnya ialah proses belajar yang baik terjadi jika guru atau pendidik mampu mengendalikan seluruh respons yang muncul dari peserta didik, kemudian memberikan penguatannya supaya mereka mampu mencapai sasaran belajar.

    C. Prinsip-Prinsip Teori Operant Conditioning

    Teori belajar  Skinner termasuk teori yang berusia paling muda, namun teori tersebut sangatlah berpengaruh di kalangan para ahli psikologi belajar saat ini.

    Ada dua prinsip umum dalam pengkondisian Tipe R :

    1. Setiap respons yang dilakukan dengan stimulus yang menguatkan cenderung akan diulang.
    2. Stimulus yang menguatkan adalah segala sesuatu yang memperbesar rata-rata terjadinya respons operan.

    Pada pandangan di atas, Skinner memfokuskan teorinya pada hubungan stimulus dan respons. Biarpun demikian, Skinner memiliki perbedaan tentang perilaku. Pada kedua poin tersebut : Pertama, bahwa setiap respons yang dilakukan dengan stimulus yang menguatkan cenderung akan diulang, artinya perilaku yang ditimbulkan oleh suatu stimulus yang dikenali. Contohnya ialah semua gerak refleks. Kedua, stimulus yang menguatkan adalah segala sesuatu yang memperbesar rata-rata terjadinya respons operan yang merupakan perilaku yang tidak diakibatkan oleh stimulus yang dikenal, tetapi dilakukan sendiri oleh individu. Kebanyakan dari aktivitas kita ialah perilaku operan.

    Dari pembagian perilaku tersebut, Skinner mebedakan pengkondisian dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut:

    1. Respondent conditioning (pengkondisian respon) atau biasa disebut dengan pengkondisian tipe S. pengkondisian ini menekankan arti penting stimulus dalam menimbulkan respons yang diinginkan. Pengkondisian tipe S identik dengan pengkondisian klasik Pavlov.
    2. Operan conditioning (pengkondisian operan) atau biasa disebut dengan pengkondisian tipe R. dalam hal ini, penguatan ditunjukkan dengan tingkat respons. Pengkondisian tipe R identik dengan pengkondisian instrumental Thorndike. Sedangkan, riset Skinner hamper semuanya berkaitan dengan pengkondisian tipe R.

    Skinner memikirkan teorinya selama lebih dari 60 tahun, termasuk cara seorang peserta didik berperilaku baru atau mengubah perilaku yang sudah ada. Maka, ia menemukan prinsip-prinsip mendasar dalam teorinya. Diantaranya ialah reinforcement (penguatan kembali), punishment (hukuman), shaping (pembentukan), extinction (penghapusan), generalization (generalisasi) dan discrimination (pembedaan),.

    1. Reinforcement

    Reinforcement didefenisikan sebagai sebuah konsekuen yang menguatkan tingkah laku (atau frekuensi tingkah laku). Kefektifan sebuah reinforcement dalam proses belajar perlu ditunjukkan. Karena kita tidak dapat mengasumsikan sebuah konsekuen adalah reinforcer sampai terbukti bahwa konsekuen tersebut dapat menguatkan perilaku. Misalnya, permen pada umumnya dapat menjadi reinforcer bagi perilaku anak kecil, tetapi ketika merak beranjak dewasa permen bukan lagi sesuatu yang menyenangkan, bahkan beberapa anak kecil juga tidak menyukai permen. Kadang ada seorang guru yang mengatakan bahwa ia telah meng-inforce siswa dengan member hadiah untuk perilaku seorang murid agar duduk tenang selama pelajaran berlangsung, tetapi sang murid tidak mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya. Dalam hal ini, guru telah melakukan kesalahan dalam menggunakan istilah reinforcer bagi perilaku yang diinginkan. Oleh karena itu, agar sebuah hadiah (reinforcement) yang diberikan kepada seseorang untuk meningkatkan perilaku yang sesuai, maka perlu memahami jenis-jenis reinforcemen yang disukai atau diperlukan oleh orang yang akan diberi reinforcemen. Pengaruh proses reinforcement dengan perilaku yang muncul tersebut dapat digambarkan dalam diagram berikut :

    Secara umum, Reinforcement dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

    1. Dari segi jenisnya, Reinforcement dibagi menjadi dua kategori, yaitu reinforcemen primer dan reinforcemen sekunder. Reinforcemen primer adalah reinforcemen berupa kebutuhan dasar manusia, seperti makanan, air, keamanan, kehangatan, dan lain sebagainya. Sedangkan reinforcemen sekunder adalah reinforcemen yang diasosiasikan dengan reinforcemen primer. Misalnya, uang mungkin tidak mempunyai nilai bagi anak kecil sampai ia belajar bahwa uang itu dapat digunakan untuk membeli kue kesukaannya. Bagi siswa naik kelas mungkin mempunyai nilai yang kecil bagi dirinya, sampai mereka melihat kebahagiaan dan kebanggaan orangtuanya yang diwujudkan dalam bentuk pemberian hadiah atau ucapan selamat. Pelukan, ciuman, ucapan selamat dan kebanggaan orangtua dapat merupakan reinforcemen premier, karena itu merupakan kebutuhan manusia.
    2. Dari segi bentuknya, reinforcemen dibagi menjadi dua, yaitu reinforcemen positif dan negative. Reinforcemen positif adalah konsekuen yang diberikan untuk menguatkan atau meningkatkan perilaku seperti hadiah, pujian, kelulusan dan lain sebagainya. Sedangkan reinforcemen negative adalah menarik diri dari situasi yang tidak menyenangkan untuk menguatkan tingkah laku. Misalnya, guru yang membebaskan muridnya dari tugas membersihkan kamar mandi jika muridnya dapat menyelesaikan tugas rumahnya. Jika membersihkan kamar mandi adalah tugas tidak menyenangkan, tentunya membebaskan seorang murid dari tugas tersebut adalah sebuah reinforcer tingkah laku. Seri terjadi kesalahan interpretasi antara reinforcemen negative dengan hukuman (punishment). Kata kunci kedua pengertian tadi adalah jika reinforcemen baik postifi maupun negatif selalu bertujuan untuk menguatkan tingkah laku, sedangkan punishment atau hukuman bertujuan untuk menurunkan atau memperlemah tingkah laku.
    3. Waktu pemberian reinforcement, keefektifan reinforcemen dalam perilaku tergantung pada berbagai faktor, salah satu diantaranya adalah frekuensi atau jadwal pemberian jadwal reinforcemen. Ada empat macam pemberian jadwal reinforcemen, yaitu:
      • Fixed Ration (FR) adalah salah satu skedul pemberian reinforcemen ketika reinforcemen diberikan setelah sejumlah tingkah laku. Misalkan, seorang guru mengatakan, “kalau kalian dapat menyelesaikan 10 soal matematika dengan cepat dan benar, kalian boleh pulang lebih dulu”.
      • Variabel Ration (VR) adalah sejumlah perilaku yang dibutuhkan untuk berbagai macam reinforcemen dari reinforcemen satu ke reinforcemen yang lain (Elliot, 2003). Jumlah perilaku yang dibutuhkan mungkin sangat bermacam-macam dan siswa tidak tahu perilaku mana yang akan direinforcemen. Misalnya, guru tidak hanya melihat apakah tugas dapat diselesaikan, tapi juga melihat kemajuan-kemajuan yang diperoleh pada tahap-tahap menyelesaikan tugas tersebut.
      • Fixed Interval (FI), yang diberikan ketika seseorang menunjukkan perilaku yang diinginkan pada waktu tertentu (misalkan setiap 30 menit sekali).
      • Variabel Internal (VI), yaitu reinforcemen yang diberikan tergantung pada waktu dan sebuah respons, tetapi antara waktu dan reinforcemen bermacam-macam.
    2. Punishment

    Berbeda dengan reinforcement yang memperkuat perilaku, punishment berperan memperlemah atau mengurangi perilaku yang bisa terjadi pada masa mendatang.

    Punishment (hukuman) terjadi ketika suatu respons menghilangkan sesuatu yang positif dari situasi atau menambahkan sesuatu yang negative. Dalam bahasa sehari-hari kita dapat mengatakan bahwa hukuman adalah mencegah pemberian sesuatu yang diharapkan organisme, atau member organisme sesuatu yang tidak diinginkannya.

    Proses punishment dapat digambarkan sebagai berikut:

    Menurut Kazdin (Elliot, 2003), ada dua aspek dalam punishment, yaitu:

    1. Sesuatu yang tidak menyenangkan (aversive) muncul setelah sebuah respons, atau yang disebut dengan aversive stimulus. Misalkan seorang guru yang menjewer siswa yang selalu ramai di kelas.
    2. Sesuatu yang positif (menyenangkan) setelah sebuah respons tidak muncul, misalnya seorang remaja yang selalu mengganggu temannya yang mungkin akan kehilangan kesempatan untuk menggunakan mobil pada akhir pecan. Contoh tersebut menunjukkan bahwa sesuatu yang tidak menyenangkan mengikuti perilaku yang tidak diinginkan.

    Dari segi bentuknya, punishment terdiri dari time out dan respon cost.

    1. Time out adalah sebuah bentuk hukuman di mana seseorang akan kehilangan sesuatu yang disukai atau disenangi sampai pada waktu tertentu.
    2. Respon cost adalah sebuah bentuk hukuman di mana seseorang akan kehilangan sebuah reinforcemen positif jika melakukan perilaku yang tidak diinginkan. Misalnya, seorang siswa tidak diberikan kesempatan mengakses internet di ruang computer sekolah jika ia tidak mengerjakan tugas yang diberikan.
    3. Shaping

    Berdasarkan pengondisian operan, Skinner kemudian mengembangkan teknik “pembentukan respon” atau disebut dengan shaping untuk melatih hewan menguasai tingkah laku yang kompleks yang juga relevan dengan tingkah laku manusia.

    Teknik pembentukan respons ini dilakukan dengan cara menguatkan organisme pada setiap kali ia bertindak ke arah yang diinginkan, sehingga ia menguasai atau belajar merespons sampai suatu saat tidak perlu lagi menguatkan respons tersebut.

    Pembentukan respons terdiri atas dua komponen, yaitu differentials reinforcement (penguatan diferensial) yang berarti sebagai respons diperkuat dan sebagian lainnya tidak. Dan, successive apporoximation (kedekatan suksesif), yaitu fakta bahwa respons-respons yang semakin sama dengan yang diinginkan oleh eksperimental yang akan diperkuat. Contohnya, ketika tikus masuk ke kotak, Skinner akan member penguatan secara bertahap sampai tikus bisa menekan tuas.

    Teknik Skinner ini juga bisa diaplikasikan dalam proses belajar. Selama ini, banyak pakar psikologi yang menggunakan teknik shaping ini untuk mengajarkan kemampuan berbicara pada anak-anak yang dimiliki keterbelakangan mental parah dengan memberikan hadiah pada suara yang mereka keluarkan. Kemudian, secarah berkala menuntut suara yang kian menyerupai kata-kata dari pendidiknya.

    4. Extiction

    Extiction adalah mengurangi atau menurunkan tingkah laku dengan menarik reinforcement yang menyebabkan perilaku tersebut terjadi. Extiction ini terjadi melalui proses perlahan-lahan. Biasanya ketika reinforcement ditarik atau dihentikan perilaku individu sering meningkat seketika. Misalkan, seseorang yang akan membuka pintu, ternyata terkunci.

    Pertama kali dia berusaha membuka pintu dengan pelan-pelan sampai akhirnya orang tersebut berusaha membuka dan menggedor pintu dengan keras untuk beberapa lama, sampai dia merasa frustasi dan marah. Tetapi ketika beberapa lama dia menyadari bahwa pintu tetap terkunci, maka ia kemudian pergi meninggalkan pintu tersebut. Extiction merupakan kunci untuk mengatur tingkah laku siswa. Perilaku yang tidak sesuai (mishebavior) dapat di-extiction jika reinforcer (penguat) yang menyebabkan terjadinya perilaku tersebut dapat diketahui dan dapat diubah (Slavin, 1994).

    5. Generalization and Descrimination

    Generalisasi merupakan penyamarataan perilaku atau respons dari stimulus yang sama untuk diaplikasikan dalam bentuk yang lain. Dengan kata lain, individu cenderung melakukan generalisasi terhadap sesuatu yang dipelajarinya. Contohnya, anak kecil yang mendapatkan penguatan kasih saying dari orangtuanya lantaran menimang dan menyayangi anjing keluarga. Maka, ia akan segera menggeneralisasikan respons menimang anjing tersebut dengan anjing yang lain.

    Biarpun demikian, generalisasi dapat dikekang dengan latihan diskriminasi. Diskriminasi merupakan respon individu terhadap suatu penguatan, tetapi tidak terhadap jenis penguatan yang lain. Latihan diskriminasi ini akan efektif jika terdapat stimulus diskriminatif yang jelas dalam membedakan kasus. Lalu, respons harus dilakukan secara khusus dan mesti meperoleh penekanan.

    Generalisasi dan diskriminasi yang terjadi pada operant conditioning Skinner mirip dengan yang terjadi pada Classical conditioning Pavlov. Dalam generalisasi, sebuah perilaku yang telah dipelajari pada situasi tertentu akan digunakan lagi di kesempatan yang lain, namun situasinya sama. Contohnya, seseorang yang diberi penguatan dengan tertawa atas ceritanya yang lucu, di suatu tempat akan mengulang cerita yang sama di restoran, pesta atau resepsi pernikahan.

    Diskriminasi merupakan proses belajar bahwa suatu perilaku akan diperkuat dalam suatu situasi, namun tidak dalam situasi lain. Seseorang akan belajar bahwa menceritakan leluconnya di tempat ibadah atau dalam situasi bisnis yang memerlukan keseriusan, niscaya tidak akan menyebabkan orang tertawa. Maka, orang tersebut akan belajar menceritakan leluconnya hanya seketika ia berada pada situasi yang riuh dan banyak orang (stimulus diskriminatif). Belajar tentang penguatan perilaku merupakan bagian penting dari operant conditioning.

    D. Kelebihan dan Kekurangan Teori Operant Conditioning

    Tidak ada teori yang sempurna. Tentunya, setiap teori masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Begitu juga dengan teori dalam pembahasan ini (operant conditioning) Skinner.

    Teori operant conditioning memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ialah kelebihan dan kekurangan dari teori tersebut:

    1. Kelebihan Teori Operant Conditioning

    Pada teori Skinner ini, pendidik diarahkan untuk menghargai peserta didik oleh sebab itu, teori Skinner menghendaki agar system hukuman dihilangkan saja. Hal ini didukung dengan  adanya pembentukan lingkungan yang baik, sehingga dimungkinkan akan meminimalkan terjadinya kesalahan. Dengan adanya penguatan, menjadikan motivasi bagi individu untuk berperilaku yang benar sesuai keinginan.

    2. Kekurangan Teori Operant Conditioning

    Dalam teori Skinner, proses belajar dapat diamati secara langsung. Padahal, belajar adalah proses kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar, kecuali sebagai gejalanya. Lalu, proses belajar bersifat otomatis-mekanis. Alhasil, proses belajar terkesan seperti gerakan mesin dan robot.

    Sementara itu, sesungguhnya, setiap individu memiliki self-direction (kemampuan mengarahkan diri) dan self-control (pengendalian diri) yang bersifat kognitif. Dengan kemampuan ini, ia dapat menolak jika tidak menghendaki sesuatu. Atau, sebaliknya, akan menerima bila menginginkan suatu hal.

    Pada akhirnya, proses belajar manusia yang dapat dianalogikan dengan perilaku hewan menjadi sulit diterima. Sebab, terdapat perbedaan karakter fisik maupun psikis yang sangat kentara antara manusia dan hewan. Karena itu, manusia dan hewan benar-benar berbeda dalam proses belajarnya.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    B.F. Skinner atau Burrhusm Frederic Skinner lahir di Susquehanna, Pennsylvania, Amerika Serikat pada 20 Mei 1904. Meraih sarjana muda di Hamilton College, New York, dalam bidang sastra Inggris. Pada tahun 1928, Skinner mulai memasuki kuliah Psikologi di Universitas Harvard dan meraih doktor pada tahun 1931. Dari tahun 1931 hingga 1936, Skinner bekerja di Harvard. Penelitian yang dilakukannya difokuskan pada penelitian system saraf hewan. Pada tahun 1936 sampai 1945 Skinner meniti kariernya sebagai tenaga pengajar di Universitas Mingoesta.

    Teori Skinner ini menerangkan bagaimana berbagai kecenderungan respon dicapai melalui pembelajaran. Jika respon diikuti oleh konsekuensi yang menguntungkan atau disebut juga penguatan, maka respon tersebut menguat dan jika respon menghasilkan konsekuensi negatif atau hukuman, maka respon tersebut akan melemah. Melalui eksperimennya tersebut, Skinner menemukan bahwa perolehan pengetahuan, termasuk pengetahuan mengenai bahasa merupakan kebiasaaan semata atau hal yang harus dibiasakan terhadap subyek tertentu yang dilakukan secara terus-menerus dan bertubi-tubi.

    Skinner memikirkan teorinya selama lebih dari 60 tahun, termasuk cara seorang peserta didik berperilaku baru atau mengubah perilaku yang sudah ada. Maka, ia menemukan prinsip-prinsip mendasar dalam teorinya. Diantaranya ialah reinforcement (penguatan kembali), punishment (hukuman), shaping (pembentukan), extinction (penghapusan), generalization (generalisasi) dan discrimination (pembedaan).

    Kelebihan Teori Operant Conditioning pendidik diarahkan untuk menghargai peserta didik. Kekurangan Teori Operant Conditioning terdapat perbedaan karakter fisik maupun psikis antara manusia dan hewan dan sangat jauh berbeda dalam proses belajarnya.

    B. Saran

    Tentunya dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu besar harapan kami selaku pemakalah menerima sumbangsi pemikiran dari para pembaca. Oleh karena itu kritik dan saran para pembaca sangat kami harapkan, terima kasih.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anwar, Chairul. 2017. Teori-teori Pendidikan Klasik hingga Kontemporer. Yogyakarta: IRCiSoD.

    Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

    Hergenhahn,B. R. 2010. Theories of Learning, Terj. Triwibowo BS. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

    Komara, Endang. 2014. Belajar dan Pembelajaran Interaktif. Bandung: PT. Refika Aditama.

    Nur Ghufron, M. dan Rini Risnawati. 2014. Gaya Belajar Kajian Teoritik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    http://ejournal.iainjambi.ac.id/index.php/alfikrah/article/viewFile/843/768

  • Makalah Pengembangan Kurikulum

    Makalah Pengembangan Kurikulum

    Perubahan zaman dan Pengembangan kurikulum merupakan dua hal yang saling berikatan satu sama lain. Pengembangan kurikuluk merupakan perencanaan dan penyusunan rencana program pembelajaran pada lembaga penyelenggara pendidikan baik itu ditingkat nasional maupun di tingkat institusi seperti sekolah ataupun kampus.

    Pengembangan Kurikulum

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar belakang

    Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa memahami konsep dasar dari kurikulum.

    Dengan diterapkannya kebijakan pemerintah (Depdiknas) yaitu pengembangan kurikulum operasional dilakukan oleh setiap satuan pendidikan dengan program Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka seluruh jajaran di setiap satuan pendidikan harus memiliki pemahaman yang luas dan mendalam tentang konsep dasar kurikulum, dan secara operasional harus dijadikan rujukan dalam mengimplementasikan kurikulum di setiap satuan pendidikan yang dikelolanya.

    Pada dasarnya kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen-komponen kurikulum suatu lembaga pendidikan dapat diidentifikasi dengan cara mengkaji suatu kurikulum lembaga pendidikan itu. Dari buku tersebut kita dapat mengetahui pengertian dan dimensi kurikulum serta fungsi dan peranan suatu komponen kurikulum terhadap komponen kurikulum yang lain.

    Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah bagi pihak-pihak yang terkait, baim secara langsung maupun tidak langsung, seperti pihak guru, keppala sekolah, pengawas, orangtua, masyarakat dan pihak siswa itu sendiri. Selain sebagai pedoman, bagi siswa kurikulum memiliki enam fungsi, yaitu: fungsi penyesuaian, fungsi pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan, dan fungsi diagnostik.

    Mengingat pentingnya pemahaman menyeluruh konsep dasar dari kurikulum ini, maka penulis tergerak untuk menyusunnya menjadi sebuah makalah yang khusus mengungkap mengenai hal tersebut. Kiranya kehadiran makalah ini dapat sedikit membuka wawasan para pembaca semua.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka  rumasan masalahnya adalah sebagai berikut :

    1. Apa pengertian kurikulum ?
    2. Apa fungsi kurikulum ?
    3. Asas-asas dalam pengembangan kurikulum ?
    4. Prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum ?
    5. Apa peranan kurikulum terhadap kegiatan belajar mengajar ?

    C. Tujuan Masalah

    Berdasarkan rumusan di atas, maka tujuannya adalah sebagai berikut :

    1. Untuk memahami pengertian kurikulum
    2. Untuk memahami fungsi kurikulum
    3. Untuk memahami asas-asas dalam pengembangan kurikulum
    4. Untuk memahami prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum
    5. Untuk memahami peranan kurikulum terhadap kegiatan belajar mengajar.

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Kurikulum

    Secara etimologi kurikulum memiliki asal usul kata dari “Kurikulum, curese, currerre ( jumlah yang ditempuh )” Dalam bahasa Yunani berarti : Berlari cepat, Tergesa-gesa, Menjalani. Pengertian kurikulum dalam arti luas adalah kegiatan belajar-mengajar yang mencakup di dalam maupun di luar kelas. Sedangkan Pengertian kurikulum dalam arti sempit yaitu kegiatan belajar-mengajar yang hanya ada di dalam kelas saja.

    Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Jadi, kurikulum bukan hanya dokumen yang berisi tujuan dan garis bersar program pengajaran akan tetapi akan berarti setelah diterjamahkan secara relevan dalam bentuk proses belajar mengajar sebagai bentuk operasional sistem kurikulum.

    B. Fungsi Kurikulum

    Apa sebenarnya fungsi kurikulum bagi guru, siswa, kepala sekolah/ pengawas, orang tua, dan masyarakat? Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua,kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membinbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi siswa, kuriklum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.

    Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi kurikulum, yaitu :

    1. Fungsi Penyesuaian

    Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yang mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan social. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Oleh karena itu, siswa pun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.

    2. Fungsi Integrasi

    Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakatnya.

    3. Fungsi Diferensiasi

    Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan baik.

    4. Fungsi Persiapan

    Fungsi persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya.

    5. Fungsi Pemilihan

    Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membarikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemapuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat hubungannya dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti pula diberinya kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel.

    6. Fungsi Diagnostik

    Fungsi diagnostic mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya. Apabila siswa sudah mampu memahami kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan siswa dapat mengambangkan sendiri kekuatan yang dimilikinya atau memperbaiki kelemahan-kelemahannya.

    C. Asas-asas dalam Pengembangan Kurikulum

    Adapun asas-asas yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut :

    1. Asas Filosofi

    Azas filosofi merupakan azas yang berkaitan dengan pandangan ke depan “What man can become?”akan menjadi apa seseorang di masa depan. Pengembangan kurikulum harus melihat ke depan, akan dijadikan seperti apa anak-anak kelak, sehingga dalam langkah pengembangan kurikulum lebih terarah dan dapat mencapai tujuan seperti yang telah dirumuskan.

    Azas ini tentunya memperhatikan bagaimana perkembangan yang terjadi di masyarakat secara global sehingga lulusan yang dihasilakan dapat diterima oleh masyarakat sebagai pengguna output. Rendahnya moralitas sekarang ini merupakan satu contoh kegagalan kurikulum yang diterapkan, karena kurangnya perhatian terhadap aspek moral yang dikembangkan masih berorientasi pada pencapaian hasil belajar semata yaitu nilai ujian yang tinggi.

    2. Asas Sosiologi

    Asas sosiologi berkaitan dengan nilai-nilai yang ada di lingkungan masyarakat sekitar, karena sekolah merupakan bagian dari masyarakat sehingga dalam pengembangan kurikulumnya harus memperhatikan nilai-nilai yang ada di masyarakat secara luas. Dari hasil dan proses pendidikan formal akan dihasilakan output yang sadar dan paham akan nilai-nilai yang ada di masyarakat sehingga nantinya dapat menjadi “ agent of social change (agen perubah nilai-nilai sosial tentunya ke arah yang lebih baik)” dan “conservation of value (mengkonservasi nilai-nilai menuju pada suatu tatanan masyarakat sosial yang harmonis dan lebih baik)”.

    3. Asas Psikologi

    Bahwa dalam pengembangan kurikulu harus memperhatikan aspek perkembangan peserta didik yaitu psikis, fisik, dan belajar peserta didik sehingga benar-benar akan dapat menjadikan peserta didik berkembang secara optimal sesuai dengan bakat dan minat. Hal ini berkaitan dengan “how to teach” bagaimana guru mengajar berkaiatan dengan rancangan pembelajaran yang disusun, metode, dan media pembelajaran agar sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik.

    4. Asas Organisatoris

    Asas organisatoris mengacu pada organisasi kurikulum.

    5. Asas Yuridis

    Bahwa dalam Negara hukum untuk dapat melaksanakan kurikulum perlu adanya payung hukum sebagai asas legalitas dan keabsahan kurikulum. Contoh UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003.

    D. Prinsip-prinsip dalam Pengembangan Kurikulum

    Adapun asas-asas yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut :

    1. Prinsip Relevansi

    Prinsip relevansi adalah kedekatan hubungan. Apabila dikaitkan dengan pendidikan dengan masyarakat maka harus memilki keterkaitan yang erat sehingga hasil pendidikan yang diperoleh akan berguna bagi kehidupan peserta didik di masyarakat. Prinsip relevansi menurut Soetopo dan Soemanto adalah sebagai berikut :

    1. Pertama : Relevansi pendidikan dengan lingkungan anak didik. Hal ini berkaitan dengan isi tau muatan kurikulum seperti bahan pengajaran hendaknya disesuaikan dengan kehidupan anak didik.
    2. Kedua : Relevansi pendidikan dengan kehidupan yang akan dating. Materi atau bahan yang diajarkan akan bermanfaat bagi kehidupan anak didik di masa yang akan datang.
    3. Ketiga : Relevansi dunia pendidikan dengan dunia kerja. Kurilukum diakitkan dengan dunia kerja.
    4. Keempat : Relevansi pendidikan dengan ilmu pengetahuan. Kurikulum mampu memberikan peluang dan kesmpatan kepada anak didik untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
    2. Prinsip Fleksibilitas

    Artinya bahwa kurikulum yang dikembangkan harus memilki ruang gerak yang memberikan kebebasan dalam bertindak. Dalam hal ini berkaitan dengan fleksibilitas dalam memilih program pendidikan dan fleksibilitas dalam pengembangan program pembelajaran.

    3. Prinsip Efisiensi

    Prinsip efisiensi terkait dengan usaha, biaya, waktu, dan tenaga yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat membuahkan proses dan hasil belajar yang optimal. Jadi dalam pengembangan kurikulum harus efisien, sehingga seperti yang terjadi di pendidikan kita dengan berubah-ubahnya kurikulum malah justru semakin membingungkan pelaksana pendidikan yaitu guru.

    4. Prinsip efektivitas

    Prinsip efektivitas adalah sejauh mana perencanaan kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan. Efektivitas kurikulum berkaitan dengan proses mengajar pendidik, dan proses belajar peserta didik.

    5. Prinsip Kesinambungan

    Prinsip kesinambungan dalam pengembangan kurikulum menunjukkan adanya keterkaitan antara tingkat pendidikan, jenis dan program pendidikan, serta bidang studi. Pertama kesinambungan di antara berbagai tingkat sekolah yang menyangkut bahan pelajaran yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi sudah diajarkan pada tingkat pendidikan sebelumnya, dan bahan pelajaran yang sudah diajarkan pada tingkat yang lebih rendah tidak diajarkan lagi pada tingkat yang lebih tinggi, sehingga tidak terjadi tumpang tindih bahan pelajaran. Kedua, kesinambungan diantara berbagai bidang studi yang berkaitan dengan hubungan antara bidang studi yang satu dengan yang lain.

    6. Prinsip berorientasi tujuan

    Bahwa langkah awal sebelum memilih dan mengembangkan komponen-komponen kurikulum aialah menetapkan tujuan. Kemudian komponen kurikulum lainnya dipilih dan dikembangkan dalam rangka mencapai tujuan tersebut.

    E. Peranan Kurikulum

    Kurikulum dalam pendidikan formal d sekolah/madrasah memiliki peranan yang sangat strategis dan menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Apabila drinci secara lebih mendetal terdapat tiga peranan yang dinilai sangat penting, yatu peranan knservatif, peranan kreatif dan peranan kritis/evaluatif (Oemar Hamalik, 1990).

    1. Peranan Konservatif

    Bahwa kurikulum dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warsan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda, dalam hal ini para siswa. Peranan konservatif ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum yang berorientasi ke masa lampau.

    Peranan ini sifatnya menjadi sangat mendasar, disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan [ada hakikatnya merupakan proses social. Salah satu tugas pendidikan yaitu memengaruhi dan membina perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai social yang hidup dilingkungan masyarakatnya.

    2. Peranan Kreatif

    Bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang. Kurikulum harus mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap siswa mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru, kemampuan-kemampuan baru, serta cara berfikir baru yang dibutuhkan dalam kehidupannya.

    3. Peranan Kritis dan Evaluatif

    Bahwa nilai-nilai dan budaya yang hidup masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang. Selain itu, perkembangan yang terjadi pada masa sekarang dan masa mendatang belum tentu sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, peranan kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan budaya yang ada atau menerapkan hasil perkembangan baru yang terjadi, melainkan juga memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut. Dalam hal ini, kurikulum harus  turut aktif berpartisipasi dalam control atau filter social. Nilai-nilai social yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tuntutan masa kini dihilangkan dan diadakan modifikasi atau penyempurnaan-penyempurnaan.

    Ketiga peranan kurikulum diatas tentu saja harus berjalan secara seimbang dan harmonis agar dapat memenuhi tuntutan keadaan. Jika tidak, akan terjadi ketimpangan-ketimpangan yang menyebabkan peranan kurikulum persekolahan menjadi tidak optimal. Menyelaraskan ketiga peranan kurikulum tersebut menjad tanggung jawab semua pihak yang terkait dalam proses pendidikan, diantaranya guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, siswa, dan masyarakat. Denegan demikian, pihak-pihak yang terkait idealnya dapat memahami tujuan dan isi dari kurikulum yang diterapkan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

    Bab III. Konstribusi

    A. Kajian Secara Teori

    Teori kurikulum adalah suatu perangkat pernyataan yang memberikan makna terhadap kurikulum sekolah, makna tersebut terjadi karena adanya penegasan hubungan antara unsure-unsur kurikulum, karena adanya petunjuk perkembangan/penggunaan dan evaluasi kurikulum.

    Perkembangan teori kurikulum tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangannya. Perkembangan kurikulum telah dimulai pada tahun 1890 dengan tulisan Charles dan McMurry, tetapi secara definitif berawal pada hasil karya Franklin Babbit tahun 1918. Bobbit Bering dipandang sebagai ahli kurikulum yang pertama, is perintis pengembangan praktik kurikulum. Bobbit adalah orang pertama yang mengadakan analisis kecakapan atau pekerjaan sebagai cara penentuan keputusan dalam penyusunan kurikulum. Dia jugalah yang menggunakan pendekatan ilmiah dalam mengidentifikasi kecakapan pekerjaan dan kehidupan orang dewasa sebagai dasar pengembangan kurikulum.

    Menurut Bobbit, inti teori kurikulum itu sederhana, yaitu kehidupan manusia. Kehidupan manusia meskipun berbeda-beda pada dasarnya sama, terbentuk oleh sejumah kecakapan pekerjaan. pendidikan berupaya mempersiapkan kecakapan-kecakapan tersebut dengan teliti dan sempurna. Kecakapan-kecakapan yang harus dikuasai untuk dapat terjun dalam kehidupan sangat bermacam-macam, bergantung pada tingkatannya maupun jenis lingkungan. Setiap tingkatan dan lingkungan kehidupan menuntut penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap, kebiasaan, apresiasi tertentu. Hal-hal itu merupakan tujuan kurikulum. Untuk mencapai hal-hal itu ada serentetan pengalaman yang harus dikuasai anak. Seluruh tujuan beserta pengalaman-pengalaman tersebut itulah yang menjadi bahan kajian teori kurikulum.

    Werrett W. Charlters (1923) setuju dengan konsep Bobbit tentang analisis kecakapan/pekerjaan sebagai dasar penyusunan kurikulum. Char­ters lebih menekankan pada pendidikan vokasional. Ada dua hal yang sama dari teori kurikulum, teori Bobbit dan Charters. Pertama, keduanya setuju atas penggunaan teknik ilmiah dalam memecahkan masalah-masalah kurikulum. Dalam hal ini mereka dipengaruhi oleh gerakan ilmiah dalam pendidikan yang dipelopori oleh E.L. Thorndike, Charles Judd, dan lain-lain. Kedua, keduanya bertolak pada asumsi bahwa sekolah berfungsi mempersiapkan anak bagi kehidupan sebagai orang dewasa. Untuk mencapai hal tersebut, perlu analisis tentang tugas-tugas dan tuntutan dalam kurikulum disusun keterampilan, pengeta­huan, sikap, nilai, dan lain-lain yang diperlukan untuk dapat berpartisipasi dalam kehidupan orang dewasa. Bertolak pada hal-hal tersebut mereka menyusun kurikulum secara lengkap dalam bentuk yang sistematis.

    Mulai tahun 1920, karena pengaruh pendidikan progresif, berkembang gerakan pendidikan yang berpusat pada anak (child centered). Teori kuri­kulum berubah dari yang menekankan pada organisasi isi yang diarahkan pada kehidupan sebagai orang dewasa (Bobbit dan Charters) kepada kehidupan psikologis anak pada saat ini. Anak menjadi pusat perhatian pendidikan. Isi kurikulum harus didasarkan atas minat dan kebutuhan siswa. pendidikan menekankan kepada aktivitas siswa, siswa belajar melalui pengalaman. Penyusunan kurikulum harus melibatkan siswa.

    Perkembangan teori kurikulum selanjutnya dibawakan oleh Hollis Caswell. Dalam peranannya sebagai ketua divisi pengembang kurikulum di beberapa negara bagian di Amerika Serikat (Tennessee, Alabama, Florida, Virginia), is mengembangkan konsep kurikulum yang berpusat pada masyarakat atau pekerjaan (society centered) maka Caswell mengembangkan kurikulum yang bersifat interaktif. Dalam pengembangan kurikulumnya, Caswell menekankan pada partisipasi guru-guru, berpartisipasi dalam menentukan kurikulum, menentukan struktur organisasi dari penyusunan kurikulum, dalam merumuskan pengertian kurikulum, merumuskan tujuan, memilih isi, menentukan kegiatan belajar, desain kurikulum, menilai hasil, dan sebagainya.

    Pada tahun 1947 di Univeristas Chicago berlangsung diskusi besar pertama tentang teori kurikulum. Sebagai hasil diskusi tersebut dirumuskan tiga tugas utama teori kurikulum:

    1. Mengidentifikasi masalah-masalah penting yang muncul dalam pengembangan kurikulum dan konsep-konsep yang mendasarinya,
    2. Menentukan hubungan antara masalah-masalah tersebut dengan struktur yang mendukungnya,
    3. Mencari atau meramalkan pendekatan-pendekatan pada masa yang akan datang untuk memecahkan masalah tersebut.

    B. Kajian Secara Praktis

    Pada dasarnya, perencanaan kurikulum merupakan hasil kebijakan publik. Prioritas nasional untuk mengembangkan pencapaian ilmu pengetahuan dan teknologi, perluasan persamaan kesempatan, dan pendidikan tenaga kerja yang mampu bersaing dalam ekonomi global menghasilkan perubahan yang penting kurikulum persekolahan.

    Perencanaan kurikulum merupakan suatu perhatian publik yang penting. Ia juga merupakan tanggungjawab profesional yang besar. Sebagian besar keputusan yang berkaitan dengan pedoman kurikulum, pemilihan buku-buku teks, dan keputusan harian mengenai pembelajaran dan materinya dibuat oleh para guru. Perencanaan kurikulum benar-benar merupakan serangkaian pembuatan penilaian profesional dan kebijakan publik.

    Apa yang dimaksud dengan praksis?

    Pendidikan adalah suatu aktivitas praktik; setiap guru harus membuat keputusan menganai materi dan proses pengajaran bagi pesesrta didiknya dalam kurun waktu dan tempat tertentu. Orang Yunani kuno memberikan hasil analisis yang bermanfaat untuk menerangkan aktivitas praktik. Mereka membedakan dua bentuk aktivitas praktik: poiesis dan praxis. Poiesis berarti produksi suatu anggapan atau definisi yang memberikan aturan atau acuan tertentu untuk menyelesaikan tugas tertentu. Poiesis kadang-kadang diartikan sebagai petunjuk teknis. Praxis adalah suatu aktivitas yang mencoba mewujudkan kesejahteraan manusia dan di dalamnya terkandung pengertian perkembangan yang progresif atas pemahaman tujuan yang sedang disasar yang timbul dalam kegiatan itu sendiri. Kritik dan refleksi diri merupakan bagian tak terpisahkan dari praxis. Carr dan Kemmis menyebutkan praxis sebagai tindakan yang ditetapkan dan direncanakan, :praxis bersumber dari komitmen para praktisi untuk berlaku bijak dan jelas dalam keadaan yang praktis, nyata, dan historis.

    Dalam pelaksanaan kurikulum sebagai praxis, elemen praxis yang perlu diperhatikan adalah: (1) ideologi yaitu seperangkat keyakinan, norma-norma, dan pemikiran-pemikiran yang menyediakan kerangka yang digunakan untuk membuat penjelasan tentang dunia ini, (2) wacana adalah apa yang dikatakan dan ditulis tentang suatu topik tertentu, dan (3) tindakan adalah pelaksanaan dari apa yang sudah dipikirkan dan direncanakan.

    Mengapa menetapkan kurikulum sebagai praxis? Pernyataan bahwa kurikulum sebagai praxis memiliki titik berat pada beberapa aspek kurikulum. Pertama, ia menekankan bahwa kurikulum merupakan aktivitas praktik yang dilaksanakan pada kurun waktu dan tempat tertentu dan dengan demikian menempatkan perhatian pada dampak kondisi sosial dan historis terhadap keputusan kurikuler. Kedua, defisni tersebut menunjukkan bahwa teori dan praktik merupakan dua hal yang tidak terpisahkan dan saling berhubungan. Kurikulum dikembangkan lewat interaksi yang dinamis antara tindakan dan refleksi. Dengan demikian, kurikulum bukan hanya seperangkat rencana yang harus diimplementasikan, tetapi juga dihasilkan lewat proses secara aktif yang meliputi proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian secara resiporkal dan terpadu. Bagi para guru, definisi kurikulum sebagai praxis menitikberatkan pada kebutuhan untuk melakukan pengujian secara berkelanjutan dan perbaikan keyakinan, tujuan dan prosedur pelaksanaannya.

    Teori-teori dan model kurikulum merupakan bagian dari wacana yang membantu pembentukan praktik kurikuler. Setiap teori kurikulum berdasarkan atas seperangkat asumsi tertentu mengenai masyarakat, manusia, dan pendidikan. Teori kurikulum akan menjadi operasional lewat pemilihan atau pengembangan kerangka berpikir. Model kurikulum merupakan pola umum untuk membentuk atau menciptakan rencana program untuk jenjang pendidikan tertentu; model tersebut berkaitan dengan kerangka konseptual dan harus sesuai dengan teori yang mendasari kerangka tersebut.

    Para ahli pendidikan jasmani mempelajari teori kurikulum dalam rangka mengklarifikasi falsafah pendidikan seseorang, mengembangkan perspektif baru, dan meningkatkan keterampilan praktis dalam pengembangan kurikulum. Sifat dan kualitas program pendidikan jasmani masa yang akan datang akan tergantung kepada perkembangan sosial, ekonomi, dan politik dan tergantung kepada komitmen dan upaya pelaksanakaan tanggungjawab profesional untuk pembuatan keputusan kurikuler masa datang.

    Bab IV. Penutup

    A. Kesimpulan

    Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Jadi, kurikulum bukan hanya dokumen yang berisi tujuan dan garis bersar program pengajaran akan tetapi akan berarti setelah diterjamahkan secara relevan dalam bentuk proses belajar mengajar sebagai bentuk operasional sistem kurikulum.

    Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua,kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membinbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi siswa, kuriklum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.

    Kurikulum dalam pendidikan formal d sekolah/madrasah memiliki peranan yang sangat strategis dan menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Apabila drinci secara lebih mendetal terdapat tiga peranan yang dinilai sangat penting, yatu peranan knservatif, peranan kreatif dan peranan kritis/evaluatif (Oemar Hamalik, 1990).

    1. Peranan Konservatif

    Bahwa kurikulum dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warsan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda, dalam hal ini para siswa. Peranan konservatif ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum yang berorientasi ke masa lampau. Peranan ini sifatnya menjadi sangat mendasar, disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan [ada hakikatnya merupakan proses social. Salah satu tugas pendidikan yaitu memengaruhi dan membina perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai social yang hidup dilingkungan masyarakatnya.

    2. Peranan Kreatif

    Bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang. Kurikulum harus mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap siswa mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru, kemampuan-kemampuan baru, serta cara berfikir baru yang dibutuhkan dalam kehidupannya.

    3. Peranan Kritis dan Evaluatif

    Bahwa nilai-nilai dan budaya yang hidup masyarakat senantiasa mengalami perubahan,sehingga  pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang. Selain itu, perkembangan yang terjadi pada masa sekarang dan masa mendatang belum tentu sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, peranan kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan budaya yang ada atau menerapkan hasil perkembangan baru yang terjadi, melainkan juga memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut. Dalam hal ini, kurikulum harus  turut aktif berpartisipasi dalam control atau filter social. Nilai-nilai social yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tuntutan masa kini dihilangkan dan diadakan modifikasi atau penyempurnaan-penyempurnaan.

    B. Saran

    Saran yang di sampaikan penulis agar dengan membaca makalah ini disarankan pada pembaca agar mengetahui tentang pentingnyan kurikulum dalam sistem pembelajaran di sekolah. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah yang akan datang.

    DAFTAR PUSTAKA

    Tim Pengembang MKOP Kurikulum dan Pembelajaran, 2006. “Kurikulum dan Pembelajaran”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

    http://www.masterfajar.com/2013/03/kajian-istilah-kurikulum-berbasis-kompetensi/

    http://aditya227sc.wordpress.com/tag/pengembangan-kurikulum-penjas/

  • Makalah Masail Fiqhiyah Wanita Wanita Karir

    Masail Fiqhiyah Wanita Wanita Karir

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar belakang

    Pada zaman kemajuan sekarang ini, para wanita ikut serta mengambil bagian hampir pada semua lapangan kegiatan atau pekerjaan. Di Indonesia (terutama) ada wanita yang menjadi menteri, pimpinan perusahaan, polisi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat, pegawai negeri dan menjadi buruh serta pembantu rumah tangga.

    Para wanita telah ikut secara aktif, membangun rumah tangga masyarakat dan negara. Malahan ada yang kita lihat agak berlebihan, karena wanita lebih banyak memegang peranan dalam membayai rumah tangga. Pada sebagian daerah ada wanita yang mencari nafkah, meninggalkan kampung halaman, sedangkan suaminya tinggal mengurus anak-anak, dan sawah ladang andaikan punya. Dengan demikian, pemakalah akan membahas materi terkait wanita karir dan kepemimpinannya.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka pemakalah akan membahas rumusan masalah sebagai berikut:

    1. Bagaimana pengertian wanita karir?
    2. Bagaimana pandangan islam tentang wanita karir dan kepemimpinan wanita dalam rumah tangga dan masyarakat?

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Wanita Karir

    Al-Qur’an, dalam memberikan pengistilahan kepada perempuan menggunakan tiga kata yang berbeda bila dilihat dari aspek tekstual, tetap dilihat dari aspek konstektual relatif sama. Kata “ ا لمراة” dan “ ء ا لنسا” berarti perempuan yang telah dewasa atau istri, sedang “ لا نشي ” berarti perempuan secara umum (al-Asfahani).[1]

    Islam mengajarkan bahwa laki-laki adalah sebagai pelindung kaum wanita, baik kepada ibu, istri, mertua, saudara dan anak. Kaum wanita, dalam pandangan agama Islam, harus merasa aman berada dibawah perlindungan suami, saudara laki-laki atau bapaknya, meskipun wanita yang bersangkutan sudah berpendidikan tinggi. Dalam ikatan keluarga seorang istri harus selalu berada dalam pengawasan suaminya, meskipun wanita itu dari kalangan bangsawan, anak penjabat dan sebagainya, karena suami adalah sebagai kepala rumah tangga.

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata wanita adalah perempuan dewasa. Perempuan yang masih kecil untuk anak-anak tidak termasuk dalam wanita. Kata karier mempunyai dua pengertian: pertama, karier berarti pengembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan dan sebaginya; kedua,  kairer berarti juga pekerjaan juga memberikan harapan untuk maju. Ketika kata wanita dan karier disatukan, maka kata itu berarti wanita yang berkecimpung dalam kegiatan profesi (usaha, perkantoran, dan sebaginya) dan dilandasi keahlian pendidikan tertentu. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa wanita karier adalah wanita yang menekuni sesuatu atau beberapa pekerjaan yang dilandasi oleh keahlian tertentu yang dimilikinya untuk mencapai suatu kemajuan dalam hidup, pekerjaan dan jabatan.[5]B.  Pandangan Islam Tentang Wanita Karir dan Kepemimpinan Wanita dalam Rumah Tangga dan Masyarakat1.

    Wanita karier dalam pandangan IslamSebelum sampai ke pembahasan wanita karier, maka kita lihat dulu bagaimana Al-Qur’an dan Hadist memandang kaum wanita.

    a.  Al-Qur’an surat al-Taubah ayat

    Artinya:  dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa pria dan wanita saling tolong menolong, terutama dalam satu rumah tangga dan mempunyai tugas dan kewajiban yang sama untuk menjalankan amar ma’ruf nahi munkar. Namun dari perintah Allah tersebut ada yang ditunjukkan kepada masing-masing individu seperti melakukan shalat.

    b. Al-Qur’an surat an-Nisa ayat 124:

    Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.Dalam hubungan vertikal, masing-masing pria dan wanita mempunyai kewajiban tersendiri. Ayat diatas memberi petunjuk bahwa karya wanita dalam bentuk apapun dilakukannya adalah miliknya dan bertanggung jawab pula atas kerjanya itu, termasuk dalam masalah ibadah tidak bergantung pada pihak pria, tetap bergantung pada amalanya baik atau buruk.

    c.       Al-Qur’an surat an-Nisa ayat 32

    (   Artinya: dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan,Ayat ini memberikan gambaran bahwa tidak ada diskriminasi bagi wanita, tidak alasan untuk merendahkan derajat kaum wanita. Semuanya bergantung pada amal masing-masing, wanita mempunyai hak darin hasil usahanya sebagaimana pria. Disamping juga mempunyai kewajiban.d.      Al-Qur’an surat an-Nisa ayat 7:ÉA%y`Ìh=Ïj9 Ò=ŠÅÁtR $£JÏiB x8ts? Èb#t$Î!ºuqø9$# tbqç/tø%F{$#ur Ïä!$|¡ÏiY=Ï9ur Ò=ŠÅÁtR $£JÏiB x8ts? Èb#t$Î!ºuqø9$# šcqç/tø%F{$#ur $£JÏB ¨@s% çm÷ZÏB ÷rr& uŽèYx. 4 $Y7ŠÅÁtR $ZÊrãøÿ¨B ÇÐÈ  Artimya: bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan.Sebelum islam datang kedudukan wanita sangat rendah sehingga tidak berhak mendapatkan warisan, malahan dianggap sebagia harta benda, boleh dimiliki dann diberlakukan sesuka hati, harta hanya monopoli laki-laki.Ssetelah islam datang wanita mendapatkan bagian hak warisan dan diberlakukan sebagai manusia biasa. Laki-laki sama dengan wanita, akan tetapi dalam hal-hal tertentu antara pria dan wanita itu tidak harus sama benar dengan kaum laki-laki.e.       Al-Qur’an surat an-Nisa ayat 34:ãA%y`Ìh9$# šcqãBº§qs% ’n?tã Ïä!$|¡ÏiY9$# $yJÎ/ Ÿ@žÒsù ª!$# óOßgŸÒ÷èt/ 4’n?tã <Ù÷èt/ !$yJÎ/ur (#qà)xÿRr& ô`ÏB öNÎgÏ9ºuqøBr& 4Artinya: kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta merekaAyat diatas menerangkkan bahwa laki-laki adalah pemimpin atau pelindung bagi kaum wanita. Pemimpin dalam ayat tersebut adalah pemimpin dalam konteks rumah tangga atau pemimpin dalam arti luas (publik) seperti presiden, gubernur, bupati dan sebagainya. Pengertian pemimpin dalam ayat diatas meliputi kepemimpinan dalam wilayah publik, maka kepemimpinan ranah publik adalah dominasi kaum laki-laki. Perempuan tidak boleh menjadi pemimpin negara dan sebagainya. Akan tetapi bila “kepemimpinan” ini terbatas dlaam konteks rumah tangga, maka perempuan berhak menjadi pemimpin masyarakat seperti negara dan sebagainya.2.      Kepemimpinan Wanita dalam Rumah Tangga dan MasyarakatSebenarnya usaha kaum wanita cukup luas meliputi berbagai bidang, terutama yang berhubungan dengan dirinya sendiri, yang diselarasakan dengan islam, dalam segi akidah, akhlak dan masalah yang tidak menyimpang dari apa yang sudah digariskan atau ditetapkan oleh islam.Oleh karena itu, Dienul islam menghendaki agar wanita melakukan pekerjaan atau karir yang tidak bertentangan dengan qodrat kewanitaannya dan tidak mengungkung haknya dalam bekerja, kecuali pada aspek-aspek yang dapat menjaga kehormatan dirinya, kemuliannya dan ketenangannya serta menjaganya dari pelecehan dan pencampakan. Dienul islam telah menjamin kehidupan yang bahagia dan damai bagi wanita dan tidak membuatnya perlu untuk bekerja di luar rumah dalam kondisi normal. Islam membebankan atas tindak laki-laki untuk bekerja dengan diat dan berusaha bersusah payah demi menghidupi keluarganya. Maka, selagi si wanita tidak atau belum bersuami dan tidak dalam amsa menunggu (‘iddah) karena diceraikan oleh suami atau ditinggal mati, maka nafkahnya dibebankan ke atas pundak orang tuanya atau anak-anaknya yang lain, berdasarkan perincian yang disebutkan oleh ulama fikih.Salah satu fungsi wanita yang terpenting adalah sebagai ibu, penekanannya sebagai ibu rumah tangga lebih dititik beratkan kepada usaha membina dan menciptakan keluarga bahagia. Yang paling penting adalah merawat dan mendidik anak yang dimulai sejak dalam kandungan smapai anak itu dewasa. Segala sikap dan tingkah laku serta emosi ibu yang sedang hamil sangat berpengaruh dalam pertumbuhan janin yang sedang dikandungnya. Demikian juga setelah anak itu lahir suasana keluarga yang tenang dan bahagia akan berpengaruh baik terhadap pertumbuahn anak.Jadi, peranan yang sangat penting bagi wanita sebagai ibu rumah tangga adalah terletak didalam pendidikan dan pembinaan anak, sehingga anak-anaknya menjadi kader-kader unggulan di masa depan. Pendidikan tersebut tidak bisa dilimpahkan atau diwakilkan pada siapaun walaupun kepada seirang guru profesional sekalipun.[6]Dalam hal kepemimpinan dan politik, wanita tidak dibenarkan menjadi pemimpin laki-laki para pendukung emansipasi wanita menuduh ketentuan ini sebagai diskriminasi berdasarkan gender, dan oleh demokrasi barat dianggap melanggar hak asasi manusia. Sekalipun mendapat kritikan serta pelecehan dari kaum anti agama, ketetapan ilahiat seperti ini tidak boleh diamandemen untuk kepentingan apapun, kecuali dengan alasan yang dibenarkan oleh syariat. Hal ini didasarkan pada firman Allah yang artinya ”Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena itu Allah sudah melebihkan sebgaian dari mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena meraka telah menafkahkan sebgian harta mereka”.Kaum laki-laki adalah pemimpin, pemelihara dan pendidik bagi kaum wanita. Bukan sebaliknya `laki-laki dikuasai, dipimpin dan disantuni oleh wanita yang mempunyai kekurangan akal dan ibadah. Sudah selayaknya yang memiliki kelebihan dan kesempurnaan menyantuni dan menyayangi yang lemah dan kekurangan. Demikian pula yang kaya harus menolong si miskin dan orang yang mampu membatu orang yang tidak mampu dengan kelebihan ini tepatlah jika laki-laki sebagai pemimpin.Akan tetapi, jika ada sesuatu yang snagat mendesak untuk berkarirnya wanita diluar rumah maka hal ini diperbolehkan. Namun harus dipahami, sebuah kebutuhan yang mendesak itu harus ditentukan dengan kadarnya yang sesuai sebaagaimana sebuah kaidah fikhiyah yang masyhur. Selain itu jika tenaga wanita tersebut dibutuhkan oleh masyarakat dan pekerjaan tersebut tidak bisa dilakuka oleh seorang laki-laki, maka wanita diperbolehkan untuk berkarir.[7]BAB IIIPENUTUPA.    KesimpulanBerdasarkan uraian diatas maka pemakalah menarik kesimpulan bahwa:Wanita karier adalah wanita yang menekuni sesuatu atau beberapa pekerjaan yang dilandasi oleh keahlian tertentu yang dimilikinya untuk mencapai suatu kemajuan dalam hidup, pekerjaan dan jabatan. Dan pandangan islam mengenai kepemimpinan wanita dalam rumah tangga adalah bahwa seorang wanita sangat berperan dalam pendidikan anak sedangakan kepemimpinan dalam masyarakat tidak diperbolehkan apabila menjadi sosok yang seolah-olah memerintah seorang laki-laki, yang mana hal tersebut bisa berubah jika memang kepemimpinan seorang wanita itu diperlukan bahkan hanya bisa dilakuakan oleh seorang wanita. 
    DAFTAR PUSTAKAAbdullah dan Djawas, Dilema Wanita Karier (Menuju Keluarga Sakinah) (Yogyakarta: Ababil, 1996).Husain, Khairiyah . Ibu Ideal, Peranannya Dalam Mendidik dan Membangun Potensi Anak (Surabaya: Risalah Gusti, 2005)Laonso,Hamid dan Muhammad Jamil. Hukum Islam Alternatif Solusi Terhadap Masalah Fikih Kontemporer. (Restu Ilahi, 2005).Sudrajat, Ajat. Fiqih Aktual Membahas Problematika Hukum Islam Kontemporer (Yogyakarta: STAIN Ponorogo Press, 2008)T Yanggo, Chuzaimah dan Hafiz Anshary AZ. Problematika Hukum Islam Kontemporer, (Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 2002).Tahido Yanggo, Huzaimah. Fikih Perempuan Kontemporer (Indonesia: Ghalia Indonesia, 2010)[1] Hamid Laonso dan Muhammad Jamil, Hukum Islam Alternatif Solusi Terhadap Masalah Fikih Kontemporer, (Restu Ilahi, 2005), 77.[2] Abdullah dan Djawas, Dilema Wanita Karier (Menuju Keluarga Sakinah) (Yogyakarta: Ababil, 1996), 37-38.[3]  Ajat Sudrajat, Fiqih Aktual Membahas Problematika Hukum Islam Kontemporer (Yogyakarta: STAIN Ponorogo Press, 2008), 103.[4] Chuzaimah T Yanggo dan Hafiz Anshary AZ, Problematika Hukum Islam Kontemporer, (Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 2002), 21.[5] Khairiyah Husain, Ibu Ideal, Peranannya Dalam Mendidik dan Membangun Potensi Anak (Surabaya: Risalah Gusti, 2005), 2.[6] Ajat, Fikih Aktual, 111-112,[7] Huzaimah Tahido Yanggo. Fikih Perempuan Kontemporer (Indonesia: Ghalia Indonesia, 2010),

  • Contoh Proposal Kewirausahaan Usaha Celana Katun

    Proposal Kewirausahaan Usaha Celana Katun

    Executive Summary

    Saat ini pertumbuhan para usahawan di bidang online sedang tumbuh pesat. Banyakn pengusaha yang memanfaatkan efek positif dari internet ini dari mulai remaja sampai ibu rumah tangga. Saya pun ikut tergerak untuk memanfaatkan hal ini untuk menambah penghasilan saya. Saya memasarkan barang barang yang akan di jual lewat jejaring sosial instagram yang dimana id nya adalah @eshanstore. @eshanstore adalah satu akan yang berisi foto foto celana katun yang hendak dijual.  

    Usaha yang sedang saya kembangkan ini bergerak di bidang fashion, tepatnya di bagian celana katun wanita. Sudah jelas tampaknya saat ini masyarakat luas lebih senang memilih sesuatu yang akan digunakan secara simpel dan nyaman. Seperti hal nya celana yang saya pasarkan ini, yang nyaman ketika digunakan oleh kaum wanita baik yang berbobot kecil sampai yang berbo bobot besar sekalipun. Berbagai macam warna tersedia untuk memenuhi kebutuhan fashion kaum wanita yang tentunya ingin berpenampilan match-ing atau serasi antar perpaduan warnanya. Para calon pembeli dapat memilih sebanyak kuranglebih 70 warna berbeda sesuai keinginan. Dan juga celana katun yang saya jual ini terbuat dari bahan katun yang sangat halus sehingga tidak berudul ketika dicuci.

    Untuk modal awal saya mempunyai sebesar Rp 1.000.000 yang dimana telah dibelanjakan celana katun sebanyak 18 pcs seharga Rp 720.000, yang dimana sisa dari pemebelian barang dijadikan simpanan untuk modal kedepannya. Dengan keuntungan Rp 15.000/ pcs, dengan harapan usaha yang sedang saya kembangkan ini dapat berjalan hingga kedepannya. Proposal ini berisi tentang data data tentang usaha yang sedang saya kembangkan.

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini telah memberikan banyak dampak baik dampak positif maupun negatif dalam kehidupan di masyarakat. Kemudahan dalam mengakses internet dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk mencari tambahan penghasilan. Dengan banyak nya toko-toko online yang ada di website seolah memudahkan masyarakat untuk membeli barang hanya dengan memesan di situs tersebut tanpa harus pergi ke pasar maupun ke mall. Seperti diketahui pula banyak di jejaring sosial para pelaku usaha online yang sukses dalam mengembangkan usaha nya hanya dengan bermodalkan koneksi internet, telpon genggam pintar, rekening tabungan dan tentunya barang yang akan dijual. 

    Kemudahan tersebut menarik perhatian banyak orang untuk memiliki usaha online tersebut. Selain menghemat biaya, memiliki bisnis online ini juga menghemat waktu dan tempat. Karena para pelaku usaha online dapat memegang bisnis nya kapan saja di berbagai kegiatan dan tidak perlu sebuah kios untuk memasarkan barang dagangannya. Tujuan dari pembuatan usaha online ini adalah sebagai usaha sampingan untuk menambah penghasilan tanpa mengorbankan banyak waktu dari pagi sampai sore. Penulis sangat antusias untuk memiliki usaha online sebagai pemenuh syarat kelulusan mata kuliah kewirausahaan disemester empat ini.

    B. Permasalahan

    Permasalahan yang sering dihadapi adalah para customer yang masih meragukan akan kebenaran onlineshop kami.

    C. Solusi

    Kami mengpost testimoni dari customer kami yang telah membeli produk kami dan kami juga mengirimkan resi untuk nomor produk yang akan diantar.

    D. Visi dan Misi

    A. Perumusan Visi

    Menjadikan usaha online ini sebagai salah satu distributor terbesar di bidang penjualan celana katun.

    1.4.2        Perumusan Misi

    1. Memberikan kemudahan bagi konsumen untuk membeli produk celana katun dengan harga murah.
    2. Memberikan kualitas terbaik bagi konsumen sehingga konsumen merasa puas setelah membeli di toko online penulis.

    Bab II. Aspek Pemasaran

    2.1 Kondisi Pasar

    Saat ini kondisi pasar sudah cukup ramai dengan banyaknya para pedagang serupa dagangannya dengan kami.

    2.2 Persaingan yang Ada

    Kebanyakan dari mereka bersaing dengan harga dan memberikan potongan potongan harga serta promo-promo menarik lainnya. Untuk onlineshop saya sendiri saya memilih metode pengadaan quiz untuk menarik minat pelanggan.

    2.3 Segmen Pasar yang Dipilih

    Kami memilih kelas menengah ke atas karena harga dari produk kami memang lumayan mahal dan hanya terjangkau oleh kalangan 20 tahun ke atas.

    BAB III

    RENCANA PRODUKSI

    2.1  Proses Produksi

    Proses produksi yang saya kerjakan dalam toko online “Tintahujan.shop” ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

    2.1.1        Sumber Produk

    Kami mengambil produk langsung pada supplier atau distributor pertama nya di daerah Jakarta Timur.

    2.2  Gambaran Produk

    2.2.1.      Celana Katun

    Celana katun yang dimaksud disini adalah celana panjang yang berbahan katun tidak seperti jeans dan terdiri dari kurang lebih 70 warna berbeda.

    BAB IV

    Aspek Keuangan

    3.1  Cash- Flow

    Modal awal yang saya butuhkan ialah sebesar Rp 1.000.000,-. Untuk membeli 24 pcs celana katun dan biaya yang lainnya.

    Berikut ini adalah rincian modal  “@eshanstore”:

    1.      Harga Celana Katun Uk Std         Rp. 350.000,-x 6                     Rp.    210.000,-

    2.      Harga Celana Katun Uk  XL        Rp. 40.000,- x 6                      Rp.    240.000,-

    3.      Harga Celana Katun Uk XXL      Rp. 45.000,- x 6                      Rp.    270.000,-

    4.      Biaya Transport Pembelian           Rp 50.000                               Rp.      35.000,-

    Jumlah                                                                                           Rp. 770.000,-

    Berikut ini adalah rincian pendapatan “@eshanstore”:

    7.      Harga Celana Katun Uk All Size  Rp. 50.000,-x 6                       Rp.    300.000,-

    8.      Harga Celana Katun Uk  XL        Rp. 55.000,- x 6                      Rp.    330.000,-

    9.      Harga Celana Katun Uk XXL      Rp. 60.000,- x 6                      Rp.    360.000,-

    Jumlah                                                                                           Rp. 990.000,-

    Berikut ini adalah rincian keuntungan “@eshanstore”:

    Keuntungan                            = Total Pendapatan – Total Biaya Produksi

    = Rp. 990.000 – Rp. 770.000

    = Rp. 220.000,-

    BAB V

    ASPEK PRODUKSI

    2.1  Proses Produksi

    Proses produksi yang saya kerjakan dalam toko online “Tintahujan.shop” ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

    2.1.1        Sumber Produk

    Kami mengambil produk langsung pada supplier atau distributor pertama nya di daerah Jakarta Timur.

    2.2  Gambaran Produk

    2.2.1.      Celana Katun

    Celana katun yang dimaksud disini adalah celana panjang yang berbahan katun tidak seperti jeans dan terdiri dari kurang lebih 70 warna berbeda.

    BAB VI

    PENUTUP

    Berdasarkan uraian di atas, kami berharap semoga langkah kami kedepan mendapat banyak dukungan. Dan semoga dengan adanya toko online kami memudahkan para konsumen untuk mencari barang yang diinginkan. Dan semoga usaha kami dapat berkembang sehingga menciptakan lapangan kerja bagi yang membutuhkan.

  • Contoh Proposal Usaha Boutique

    1.    RANCANGAN PERUSAHAAN

    a.    Nama Perusahaan

    Perusahaan ini akan bernama “The Paradise Boutique”.

    b.    Alamat Perusahaan

    Kantor dan lokasi pemasaran Jalan A.P. Pettarani Makassar.

    c.    Latar Belakang Perusahaan

    Perusahaan bisnis butik online ini berdiri atas kerjasama 5 orang yang memiliki hobi yang sama dalam hal fashion. Karena kelima orang ini berada di lingkungan yang sama, memiliki hobi sama, dimulai dengan membaca buku fashion, mengutak-atik internet. Kami juga sering diskusi terhadap perkembangan dunia fashion. Akhirnya karena rasa keingin tahuan yang tinggi terhadap fashion, kamipun mencoba desain pakaian sendiri. Awalnya hasil kreatifitas kami hanya digunakan untuk konsumtif sendiri. Namun melihat pakaian yang kami kenakan ternyata ada yang tertarik untuk membeli. Lama-lama pesananpun mulai meningkat sehingga akhirnya kami memutuskan untuk membuka usaha boutique ini.

    Kemudian kami juga sepakat bahwa kebutuhan akan fashion saat ini dan kedepannya sangat bagus tetapi bagi sebagian orang untuk membeli secara langsung itu sulit karna faktor kesibukan yang mereka lakukan sehingga mereka tidak bisa membeli secara langsung. Dari pemikiran tadi serta ditunjang dengan  pengguna internet di Indonesia saat ini sudah mencapai puluhan juta dan sekarang banyak orang yang menggunakan mobile phone sehingga kami bersepakat untuk memasarkan butik ini secara online.

    The Paradise Boutique online ini didirikan untuk membuat para shopaholic memberikan kesempatan dan memudahkan untuk berbelanja online.

    d.    Visi dan Misi Perusahaan

    Visi Perusahaan

    Menjadi perusahaan fashion terkenal yang dapat menyediakan produk fashion yang sesuai dengan selera tiap individu pelanggan

    Misi Perusahaan

    Sehubungan dengan visi “The Paradise Boutique”  maka misi kami adalah :

    1. Memberikan pendidikan dan pengarahan kepada masyarakat mengenai pentingnya fashion sebagai bagian dari penampilan.
    2. Mengutamakan kualitas produk Boutique Paradise mulai dari pemilihan bahan baku , desain sampai pada hasil akhir.
    3. Memberikan masukan atau pertimbangan dalam memilih fashion yang tepat sesuai dengan pribadi atau penampilan konsumen.
    4. Melayani pelanggan baik satuan maupun grosir dengan sebaik-baiknya dan berusaha untuk memenuhi segala keinginan pelanggan dalam hal fashion sehingga pelanggan mendapatkan apa yang mereka inginkan untuk tampil lebih trendy.

    e.     Logo Perusahaan dan  motto

    Arti Logo :

    1.    Love : menandakan kecintaan kami terhadap dunia fashion, kami harapkan kecintaan ini juga tertular untuk para customer kami

    2.    Hujan : menandakan banyak butiran idea-idea kreatif untuk desain fashion terbaru

    3.    Paradise : Kemegahan fashion dapat merubah dunia

    Motto :

    “Kepuasan dan kepercayaan pelanggan adalah prioritas utama, senantiasa meningkatkan mutu dan kualitas dari barang-barang yang dihasilkan di perusahaan kami. “

    f.     Bidang Usaha

    The Paradise Boutique menyediakan dan memproduksi bermacam-macam keperluan busana wanita  dengan harga yang murah dan kualitas ekspor. Pembeli bisa mencari  dan memesan secara online maupun langsung datang perusahaan kami . The Paradise Boutique akan mengirimkan pesanan langsung kepada pembeli.

    g.    Struktur Organisasi

    Struktur organisasi pada The Paradise Boutique adalah :

    h.    Job Description yang dilengkapi dengan jumlah jam dan hari kerja serta perkiraan gaji

    NoKaryawanTugasJumlah Jam KerjaHari KerjaPerkiraan gaji
    1.Direkturbertanggung jawab atas kelancaran keseluruhan proses produksi dan pemasaran, menciptakan sistem produksi dan pemasaran, melakukan negosiasi bisnis, mencari investor, dan menetapkan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan pengembangan perusahaan dengan dibantu oleh para manajernya.8 jamSenin – JumatRp. 3.000.000
    2Manager ProduksiBertanggung jawab dalam segala hal yang berhubungan dengan produksi8 jamSenin – JumatRp.2.500.000
    3Manager OperasionalBertanggung jawab dalam hal operasional perusahaan mulai dari mencari customer, kesediaan stok, pembelian dan pengiriman barang ke customer8 jamSenin – JumatRp. 2.500.000
    4Manager Keuanganbertanggung jawab dalam pengaturan cash flow perusahaan dan laporan keuangan8 jamSenin – JumatRp. 2.500.000
    5Taylor(2 orang)bertanggung jawab  dalam pembuatan produk8 jamSenin – JumatRp. 1.750.000 x 2 =Rp. 3.500.000
    6Desainerbertanggung jawab membuat desain produk dan menghasilkan desain yang menarik pasar8 jamSenin – JumatRp. 2.000.000
    7PurchaseBertanggung jawab dalam hal pembelian bahan baku, produk lainnya dengan harga dan kualitas yang baik8 jamSenin – JumatRp.1.750.000
    8.LogistikBertanggung jawab dalam hal pengiriman barang8 JamSenin – SabtuRp. 1.000.000
    9GudangBertanggung jawab terhadap ketersediaan barang , masuk dan keluar barang dan melakukan stok opname tiap minggunya8 jamSenin – SabtuRp. 1.000.000
    10.MarketingBertanggung Jawab dalam hal penjualan produk8 JamSenin – SabtuRp.1.500.000
    11.FinanceBertanggung jawab terhadap keuangan dan membuat laporan kas tiap harinya8 JamSenin – SabtuRp.1.500.000
    12.AdminBertanggung jawab terhadap penjualan online dan mencapture gambar-gambar produk ke website8 jamSenin – SabtuRp. 1.300.000

    Total kebutuhan operasional untuk gaji karyawan adalah sebesar Rp. 24.050.000,00.

    2.    DESKRIPSI PRODUK

    The Paradise Boutique merupakan badan usaha yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran fashion. Produk yang dipasarkan adalah berbagai macam busana wanita dan fashion wanita dengan harga yang murah dan selalu up todate.

    Harga yang kami tawarkan mengacu pada kualitas barang yang ditawarkan, yaitu:

    Jenis BarangPenawaran harga per item
    Baju kaosRp. 50.000 – Rp. 500.000
    CardiganRp. 80.000 – Rp. 500.000
    Celana jeansRp. 100.000 – Rp. 500.000
    Celana bahanRp. 100.000 – Rp. 500.000
    Baju GamisRp. 100.000 – Rp. 500.000
    KaftanRp. 100.000 – Rp. 500.000
    AccecoriesRp. 50.000 – Rp. 500.000
    KerudungRp. 50.000 – Rp. 500.000
    Baju KerjaRp. 100.000 – Rp. 500.000
    BlazerRp. 85.000 – Rp. 500.000
    Sepatu pestaRp. 50.000 – Rp. 500.000
    Sepatu casualRp. 100.000 – Rp. 500.000
    Flat ShoesRp. 85.000 – Rp. 500.000
    BatikRp. 50.000 – Rp. 1.000.000

    Di bawah ini adalah sebagian produk-produk yang tersedia :

    3.    STRATEGI PEMASARAN

    Bisnis fashion merupakan bisnis yang tidak akan pernah mati, karena namanya gaya berbusana merupakan kebutuhan bagi setiap wanita pada umumnya. Setiap wanita pasti mencari gaya berbusana yang pas dengan dirinya, dan hal tersebut merupakan hal yang terus-menerus. Karena itulah, bisnis fashion merupakan bisnis yang bisa dikatakan bisa eksis di dalam keadaan apapun.

    Oleh sebab itu maka kami menggunakan beberapa strategi pemasaran yaitu :

    1.      Strategi pemasaran yang digunakan adalah secara online, dipasarkan melalui media social  ( media online ) yaitu seperti facebook, twitter, maupun website.

    Tahun 2011 bisa dikatakan hampir semua orang tidak akan terlepas dari dunia online, termasuk fashion. Jadi bisa dikatakan bahwa ketika kita melaksanakan fashion business, kita tidak boleh lupa untuk memasarkannya secara online, karena terkadang ada orang yang lebih suka membeli produk fashion melalui pemesanan online. Hal yang harus diperhatikan di dalam pemesanan online adalah jangan sampai barang yang tiba di tangan pembeli berbeda dengan apa yang telah kita foto untuk dipasarkan di online. Hal tersebut bisa membuat pembeli tidak mau lagi untuk membeli produk fashion yang kita hasilkan. Pemasaran online bisa berasal dari periklanan di media yang banyak membahas mengenai fashion dan juga memiliki web atau blog pribadi untuk memasarkan produk fashion yang kita hasilkan.

    2.      Memberikan Kualitas produk dan pelayanan harus yang terbaik

    Kualitas produk dan pelayanan tetap merupakan hal yang harus diperhatikan, karena meskipun merk kita tidak dikenal luas, jika produk fashion kita memiliki kualitas dan pelayanan yang baik, maka hal tersebut bisa membuat pembeli mau untuk membeli produk kita bahkan memasarkannya secara word of mouth kepada rekannya yang lain. Pemasaran secara word of mouth merupakan pemasaran yang paling efektif, karena itu sangat penting untuk memperhatikan kualitas dan pelayanan di dalam bisnis fashion agar pembeli mau untuk melakukan repeat order kepada kita.

    3.      Memberikan personal touch

    Personal touch merupakan hal yang tidak boleh kita lupakan, karena tanpa personal touch, produk kita tidak akan memiliki nilai jual yang special dibandingkan yang lain. Personal touch di dalam fashion business memang penting, karena hal tersebut memberikan ciri khas terhadap produk fashion kita dan hal tersebut membuat kita mampu untuk bersaing di dalam fashion business.

    4.      Menghasilkan dan menjual fashion yang sedang tren in

    Mengikuti tren yang sedang in memang merupakan hal yang harus diperhatikan di dalam fashion business, karena bagaimanapun orang seringkali lebih mencari tren yang sedang in daripada gaya fashion lainnya. Akan tetapi, jika pembeli kita memiliki pesanan khusus, tetap hal tersebut harus diperhatikan, karena pelayanan yang terbaik merupakan salah satu hal penting yang diperhitungkan pembeli. Bagi pelanggan setia kami akan berikan harga penawaran yang bagus dan discount yang menarik.

    5.      Maksimalkan periklanan dengan media yang tepat

    Periklanan tetap merupakan hal yang tidak boleh dilupakan di dalam pemasaran, tidak terkecuali dalam memasarkan produk fashion. Orang akan selalu mengingat produk fashion kita jika hal tersebut sering ia lihat atau dengar di media. Namun, pemasaran juga harus mencari media dengan sasaran pembaca atau pendengar yang tepat, karena hal itu sangat menentukan keberhasilan di dalam memasarkan produk fashion yang kita hasilkan.

    4.    RENCANA OPERASIONAL

    a.    Deskripsi lokasi

    Pengelolaan tempat akan dilakukan di Permata Depok Regency Cluster Emerald B7/53 Depok. Dengan luas bangunan yang dibutuhkan kurang lebih 200 m2 berdiri di atas lahan +- 300 m2 . Dengan infrastruktur yang ada , dan juga memiliki kapasitas parkir yang luas guna mendukung pengembangan perusahaan.

    b.    Denah tempat

    c.    Fasilitas

    Adapun fasilitas yang diperlukan untuk menunjang yaitu sebagai berikut:

    –     Dua unit Laptop dilengkapi dengan webcam dan internet

    –     Enam unit Desktop computer dilengkapi dengan webcam dan internet

    –     Printer all in one

    –     Dua Wireless untuk penggunaan internet

    –     Kamera dengan resolusi yang cukup tinggi

    –     1 unit genset  kapasitas 1200 watt.

    –     4 unit AC

    –     Kendaraan

    5.    KEBUTUHAN DAN PENDANAAN

    Kebutuhan investasi terdiri dari dua macam yaitu investasi aset dan investasi tunai. Investasi aset berasal dari semua aset yang dikelola oleh manajemen The Paradise Boutique, Investasi tunai berasal dari berbagai pihak yang tertarik terhadap bisnis perusahaan. Total biaya kebutuhan investasi tunai tertera dalam tabel berikut ini.

    Investasi TunaiSatuanJumlahHargaAnggaran
    Pembutan Badan Usahaunit11Rp15.000.000Rp 15.000.000
    Izin Sewa Bagunanunit1Rp30.000.000Rp 30.000.000
    Kendaraan Pendukungunit2Rp15.000.000Rp 30.000.000
    Mesin Produksiunit2Rp.25.000.000Rp.50.000.000
    Peralatan Operasional
    1. Laptopunit2Rp11.000.000Rp 22.000.000
    2. Desktop Computerunit6Rp  5.000.000Rp 30.000.000
    3. Printerunit1Rp  2.800.000Rp   2.800.000
    4. Wirelessunit2Rp     720.000Rp   1.440.000
    5. Kamera DSLRunit1Rp  8.000.000Rp   8.000.000
    6 Genset kapasitas 1200 wattunit1Rp  2.000.000Rp   2.000.000
    7. ACunit4Rp  2.500.000Rp 10.000.000
    Biaya pemasokan 3 bulan pertamaunit3Rp10.000.000Rp 30.000.000
    TotalRp 231.240.000

          Berikut ini adalah biaya operasional yang dikeluarkan tiap bulan:

    BiayaSatuanJumlahHargaAnggaran
    Gaji KaryawanUnit11 Rp 24.050.000 Rp 24.050.000
    ListrikUnit1 Rp   2.000.000 Rp   2.000.000
    Perawatan gedungUnit1 Rp   2.000.000 Rp   2.000.000
    Perawatan Peralatan OperasionalUnit1 Rp   2.000.000 Rp   2.000.000
    Perawatan KendaraanUnit2  Rp      500.000 Rp   1.000.000
    Penyusutan KendaraanUnit2Rp      500.000Rp   1.000.000
    Bahan Bakar KedaraanLiter300 Rp          6.000 Rp   1.800.000
    Distribusi Barangbal2 Rp   5.000.000 Rp   6.000.000
    Total Pengeluaran Rp 39.050.000

    Investasi tunai yang dibutuhkan sebesar Rp. 231.240.000,- sedangkan sebagai investasi    aset senilai Rp 363.600.000,- sehingga investasi totalnya menjadi Rp. 594.840.000,-

          Proyeksi Finansial

     Laba dihitung dari selisih omset satu tahun dikurangi biaya produksi selama setahun Profit      investasi didapatkan dari laba dikurangi laba ditahan (20% dari laba), yang meliputi: penelitian dan pengembangan usaha (10%) dan bonus karyawan (10%).

    Worst Case Scenario

    Worst Case Scenario yang diperkirakan ada 2 kemungkinan, yaitu

    1.    kondisi penjualan minimum

    Apabila proyeksi penjualan tidak sesuai dengan perencanaan / target, maka kondisi penjualan minimum yang harus diupayakan sehingga biaya biaya produksi tertutup. proyeksi penjualan Worst Case Scenario senilai 50 % dari proyeksi awal.

    Strategi yang akan dilakukan untuk keluar dari kondisi penjualan terburuk adalah:

    Melakukan penyesuaian anggaran terhadap biaya operasional sesuai  dengan kondisi penjualan. Biaya operasional bulanan, sehingga biaya operasional dapat tertutupi oleh total penjualan.

    Agresif marketing: secara aktif meningkatkan penjualan jasa pengelolaan dan promosi di internet terutama jejaring sosial.

    2.    Over Order

    Over Order terjadi apabila input permintaan barang melebihi daya tampung perusahaan akibat produksi penjahit dan desainer yang terhambat. Kondisi ini tentu saja akan sangat menguntungkan bagi perusahaan, namun disisi lain dapat merugikan apabila tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan menurunnya kepercayaan konsumen.

    Strategi yang akan dilakukan untuk keluar dari kondisi ini adalah:

    ·         Memberikan diskon besar kepada penjahit model dan desainer, sehingga produk terserap sebanyak-banyaknya.

    ·         Melakukan pembelian sekala besar kepada supplyer guna memenuhi kebutuhan permintaan/konsumen yang meningkat.

    ·         Melakukan outsourcing supplyer, sehingga barang yang masuk langsung dipilah dan dikirimkan ke penampung/gudang hari itu juga, sehingga diharapkan volumenya meningkat 50%.

    3.    Pendanaan dan Kerjasama

    Total modal awal yang dibutuhkan untuk usaha ini adalah Rp. 594.840.000,- yang berupa investasi tunai sebesar Rp. 231.240.000,- dan aset The Paradise Boutique sebesar Rp 363.600.000,-.

    Kami mengharapkan dana tersebut diperoleh dari :

    1.    Modal para pendiri perusahaan

    2.    Para Investor yang tertarik dengan bisnis fashion.

    3.    Sumber Pendanaan yang lain ( pinjaman bank )

    Bagi investor, profit sharing dibagi dari profit investasi (80 % dari laba bersih). Dari keuntungan tersebut, ditentukan persentase bagi hasil untuk pihak manajemen dan investor. Jika terdapat lebih dari satu investor, maka persentase bagi hasil untuk investor ditentukan berdasarkan modal yang diberikan relatif terhadap total kebutuhan investasi.

    Skenario pembagian keuntungan adalah sebagai berikut :

    Instansi/ peroranganJenis investasiNominalSumbangan share ke pengelolaShare kepemilikanEkspektasi hasil dari investasi (per tahun)
     Cantique BoutiqueAset363.600.00018%50%21,76%
    InvestorTunai231.240.0007%25%23,95%
    Tim PengelolaFloating25%
    1. PENUTUP

    Demikian proposal ini kami susun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

    Dokumen proposal ini disusun bagi investor yang tertarik dalam dunia fashion. Kami harapkan kerjasama ini bisa mendorong kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri dan belanja secara online, sehingga dapat mempermudah untuk mendapatkan suatu produk terutama fashion yang kami tawarkan tanpa harus datang ke toko dan juga untuk memenuhi kebutuhan akan fashion yang tinggi. Untuk itu kami mohon bantuan dari pihak yang berwenang agar pendirian THE PARADISE BOUTIQUE dapat terlaksana dengan baik.

    Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

                                                                                                    Depok, April 2012

                                                                                        Tim pendiri The Paradise Boutique

  • Makalah Rencana Usaha Salon Kecantikan

    Rencana Usaha Salon Kecantikan

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar belakang

    Membuka usaha memang menjadi impian banyak orang, sebab banyak sekali keuntungan yang bisa kita dapatkan dari situ. Selain bisa menjadi bos dari diri sendiri, jam kerja bisa diatur dengan fleksibel juga potensi penghasilan yang bisa lebih besar dibandingkan bekerja sebagai karyawan. Selain itu dengan membuka usaha sendiri kita tidak hanya membantu diri kita tetapi juga membantu orang lain dengan memberi kesempatan mereka bekerja pada usaha kita. Karena itu saya turut mendukung niat Anda untuk membuka usaha.

    Adapun bidang usaha yang penulis minati adalah usaha salon, dengan alasan kebutuhan akan jasa kecantikan ini tidak pernah habis. Terutama wanita yang sedari dulu sudah sangat sadar perlunya merawat kecantikan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Wanita dulu biasa melakukan perawatan tubuhnya sendiri di rumah dengan ramuan kecantikan tradisional yang diolah sendiri. Jaman sekarang yang serba praktis ini, wanita tidak lagi membuat ramuan kecantikan sendiri namun bisa membelinya dalam kemasan siap pakai di toko-toko. Namun, walau banyak alternatif perawatan tubuh yang dapat dilakukan sendiri di rumah, namun beberapa hal tetap harus dibantu orang lain misalnya gunting rambut dan blow. Lagipula pada dasarnya wanita senang dimanjakan, sehingga walaupun bisa mencuci rambut sendiri, luluran, creambath, facial atau gunting kuku mereka tetap saja jika orang lain yang mengerjakannya. Layaknya putri raja yang dilayani para dayang, begitulah perasaan wanita di salon.

    Wanita juga berharap penampilan menjadi lebih cantik dengan rambut yang tertata, baik cuma di-blow biasa, blow variasi , pengeritingan, rebonding atau disanggul, alis yang dibentuk bak bulan sabit, kuku tangan dan kaki yang lentik dan berkilat, semua hal tersebut membutuhkan jasa salon sebab sulit dilakukan sendiri. Datang ke salon juga menjadi lebih menyenangkan sebab jasa perawatan kecantikannya semakin variatif misalnya pelangsingan, pemutihan kulit, bahkan perawatan kesehatan seperti refleksi kaki dan back therapy juga ditawarkan. Jasa salon sudah menjadi bagian hidup wanita, ibaratnya tidak mungkin wanita tidak ke salon. Bahkan cewek paling tomboy sekalipun memotong rambutnya di salon bukan?

    Bukan hanya wanita, namun pria juga tidak mau ketinggalan. Buat pria yang peduli dengan penampilannya maka sekedar gunting rambut dan pijat saja tidak cukup. Pria saat ini juga ingin punya penampilan bak model dan peragawan . Tampil dengan kulit wajah yang halus, kulit tubuh yang lebih terawat, tidak terlalu banyak bulu, kuku yang rapi, juga gaya rambut ala “Tao Ming Tse”. Tren pria metro seksual memang “menjadi pemicu meningkatnya jumlah pria yang datang ke salon.

    Bab II. Pembahasan

    A. Perencanaan Modal

    Usaha Salon kecantikan ini adalah milik bersama yang beranggotakan 2 orang, modal awalnya adalah 7.000.000,-. Dan masingmasing anggota menginfestasikan uang/modalnya sebesar 3.500.000,- uang tersebut digunakan untuk membeli peralatan-peralatan dan perlengkpan-perlengkapan, seperti halnya usaha lain usaha ini memiliki perencanaan baik dari segi, SDM, pemasaran, produksi dan keuangannya, adapun pembelanjaan uang tersebut adalah :

    2.      Peralatan

    –          Alat kecantikan : Rp. 1.000.000.-

    –          Kosmetik : Rp. 2.000.000,-

    3.      Perlengkapan :

    –          Cermin dll : Rp. 500.000,-

    Keseluruhan pengeluaran peralatan dan perlenglapan adalah Rp. 3.500.000, dan sisanya akan diunakan untuk biaya oprasional yang dipastikan akan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Modal yang kita punya ini sangat sedikit, namun dengan uang hanya bermodal Rp. 7.000.000,- bias mendirikan usaha salon sderhana, untuk pembesaran usaha adalah proses dari kehidupan usaha salon kecantikan ini.

    Usaha ini didirikan dikawasan kota yang letaknya tidak jauh dari perumahan masyarakat dengan maksud mempermudah membangun  komunikasi dan proses pemasarannya, gedung dan tanah ini kami sewa dengan harga Rp250.000 / bulan, dengan biaya sewa air dan listrik sendiri, karena latar belakangusaha ini adalah memberikan pelayanan berupa periasan dan hal lain yang berkaitan dengan kecantikan.

    2.2 Karyawan Salon

    Bisnis ini adalah milik bersama dengan modal gabungan, adapun tenaga kerja yang di gunakan hanya 2 orang, dan dibutuhkan keahlian husus bagi karyawan yang direkreut seperti hairstylist, kapster, dll., oleh karena itu pengrekrutan karyawan kita lakukan dengan cara :

    1.      Memasang pengumuman membutuhkan tenaga hairstylis & kapster berpengalaman. Caranya, dengan menempelkan kertas di salon Anda, memasang iklan membutuhkan tenaga kerja di surat kabar setempat atau meminta referensi dari hairstylist.

    2.      Kerjasama dengan sekolah penata rambut atau kursus kecantikan dalam menyalurkan siswanya. Biasanya siswa training center belajar sekaligus praktek kerja selama jangka waktu tertentu . Setelah masa belajar selesai dan mendapat sertfikat siswa bebas memilih bekerja di salon lain. Untuk tenaga kerja, kami pilih yang sudah berpengalaman sebelumnya dan mempunyai sertifikat, untuk menjaga mutu salon.

    . jika sudah didapatkan kriteria karyawan yang diinginkan maka pelatihan tenaga kerja tersebut adalah dengan memberikannya konsep konsep pemeliharaan kecantikan dari bukubuku dan dari sumberlain dari internet maupun pengalaman individu dari ahli yang sudah terbukti masakannya.

    Kompensasi dari masing-masing tenaga kerja tersebut adalah Rp. 700.000,- juga kami berikan fasilitas makan. Semua tenaga kerja diberikan fasilitas dan kompensasi yang sama, karena tidak ada posisi atatau hirarki yang signifikan,  semua pekerja adalah karyawan. Adapun sistem penggajian tersebut diatas yang kita pilih dari beberapa konsep penggajian. Tapi juga kita tawarkan konsep penggajian lain kepada karyawan. yang kita gunakan beberapa konsep penggajian karyawan salon :

    1.      Uang makan perhari. Uang makan ditetapkan harian untuk satu kali makan sejumlah tertentu misalnya Rp 7.500,- perhari dan diberikan bulanan. Uang makan diberikan proporsional, sehingga jika mereka tidak masuk kerja maka uang makan bisa dipotong sejumlah hari tidak masuk kerja. Disini kita  mempunyai sistem absensi yang bisa mendeteksi hadir tidaknya seorang pegawai.

    2.      Bagi hasil dari pelanggaan yang dilayani.Untuk berbagai perawatan bisa ditetapkan bagi hasil dari ongkos perawatan yang masuk antara salon dengan tenaga kerja. Misalnya untuk potong rambut bagi hasil 70% untuk salon dan 30% untuk hairstylist. Jika ongkos potong rambut Rp 15.000,- per pelanggan dan hairstylist kita telah melayani 3 pelanggan maka dia mendapat bagi hasil Rp 15.000 x 3x 30% = Rp 13.500,- , sisanya adalah bagian salon kita. Sehingga makin mahal ongkos perawatan maka makin besar juga bagi hasilnya. Untuk perawatan seperti manicure/ pedicue, luluran, refleksi kaki bisa ditetapkan prosentase yang sama atau berbeda, dan lain sebagainya.

    3.      Jika tidak menerapkan bagi hasil maka bisa juga diterapkan sistem komisi yang besarnya tetap dari tiap pelanggan yang dilayani. Misalnya dari komisi Rp 5.000,- dari tiap pelanggan yang dilayani tenaga kerja salon. Jika dia melayani 10 orang perhari maka dia mendapat Rp 50.000,- per hari. Disini berapapun jumlah ongkosnya maka komisi yang didapat tetap sama.

    4.      tidak lupa juga bahwa para tenaga kerja di salon kami juga kemungkinan mendapat tip dari para pelanggan.Namun tip ini tentu sepenuhnya menjadi milik mereka, bukan milik salon. Yang pasti semakin banyak pelanggan yang dilayani dengan pelayanan yang memuaskan kemungkinan mendapatkan tips juga lebih besar.

    2.3   Rencana kegiatan Operasional

    Kegitan oprasional atau produksi Usaha ini dilakukan ditempat sendiri yang dapat ngontrak, dimulai dari persiapan pekerjaan, menyiapkan alat-alat make up salon, dan perawatan lainnya, pemotongan rambut dngan gunting dll.

    Selanjutnya karyawan akan standbay menunggu pelanggan, jika ada pelanggan lalu ditawarkan jasa pelayana yang kami sediakan untuk kemudian dikerjakan.

     Proses pekerjaannya sendiri dilakukan oleh 2 orang karyawan yang dipekerjakan secara bersamaan, dengan dengan melayani 1 orang pelanggan oleh 1 orang, adapun jasa pelayanan yang kami sediakan adalah  :

    1. Gunting cuci blow : Rp. 20.000,- _Rp. 30.000,-
    2. Creambath buah : Rp. 20.000,-
    3. Hair Energy : Rp.30.000,- _ Rp. 40.000,-
    4. Hair Aroma therapy (anti stress) : Rp. 40.000,- _ Rp.50.000,-
    5. Bonacure hair therapy : Rp.100.000,-
    6. Clinical hair treatment : Rp. 60.000,- _ Rp. 80.000,-
    7. cat Uban : Rp. 50.000,- _ Rp. 80.000,-
    8. Rebonding : Rp. 120.000,-
    9. perming : Rp. 60.000,- _ Rp. 120.000,-
    10. make Up : Rp. 50.000,- _ Rp. 300.000,-
    11. Sanggul : Rp. 30.000,-
    12. Hair do : Rp. 30.000,-
    13. body scrub : Rp. 60.000,-
    14. Ficial Scrub : Rp. 20.000,-
    15. Pedicure : Rp. 30.000,-
    16. Refleksi : Rp. 30.000,-
    17. Potong Rambut : Rp. 15.000,-

    2.4  Manajemen Keuangan

    Modal yang digunakan adalah modal 100% milik sendiri, usaha milik bersama yang sumbernya dari 2 orang. dan modal  pertama bisnis ini adalah sebesar Rp. 7.000.000,- yang dibagi masing-masing orang Rp. 3.500.000 dan digunakan untuk membeli

    1.      Peralatan

    –          Alat kecantikan : Rp. 1.000.000.-

    –          Kosmetik : Rp. 2.000.000,-

    2.      Perlengkapan :

    –          Cermin dll : Rp. 500.000,-

    3.      biaya Perawatan Rp.100.000,- / Bulan

    4.       gaji 2 orang @ Rp 700.000,-.  / Bulan

    5.      Biaya listrik Rp. 150.000,- / Bulan

    6.      tambahan Modal salon : Rp. 500.000,- / Bulan

    7.      sewa gedung : Rp. 250.000,- / Bulan

    Dengan perincian diatas dapat dihitung perkiraan pendapatan bisnis ini dalam jangka waktu 1 Tahun, Usaha kecil ini tidaklah memerlukan perincian yang rumit, oleh karena itu akan lebih jelas tergambarkan dengan pembukuan sebagai  berikut :

    Jurnal

    NoKeteranganDebitKredit
    1.2.3.4.5.6.78..– Kas- Modal- Peralatan- Kas- Perlengkapan- Kas- Biaya Perawatan Kas- Biaya tenaga kerja 2 orang- Kas- Biaya listrik- kas- Biaya tambahan modal salon- Kas- Sewa gedung- kasRp 7.000.000,-Rp 3.000.000,-Rp. 500.000,-Rp. 1.200.000,-Rp. 16.800.000,-Rp. 1.800.000,-Rp.6.000.000Rp 3.000.000,-Rp 7.000.000,-Rp 3.000.000,-Rp. 500.000,-Rp. 1.200.000,-Rp. 16.800.000,-Rp. 1.800.000,-Rp. 6.000.000,-Rp 3.000.000,-

    Minimal Pendapatan dalam 1 bulan :

    1. Dari potong Rambut : 3.000.000,-/ bulan
    2. Dari penyucian dan perawatan Rambut : 3.000.000,- / bulan
    3. Dari makeup : 3.000.000,- / bulan

    Jumlah minimal pendapatan / bulan                               : Rp. 9.000.000,-

    Laporan Laba-rugi dalam 1 bulan

    PendapatanDari potong Rambut : 3.000.000,-/ bulanDari penyucian dan perawatan Rambut : 3.000.000,- / bulanDari makeup : 3.000.000,- / bulanJumlah minimal pendapatan 1 Tahun                            :Biaya- Biaya–    Peralatan                             : Rp. 3.000.000,–    Perlengkapan                      : Rp. 500.000,–    biaya Perawatan                 : Rp.1.200.000,–    gaji 2 orang @                    : Rp 16.200.000,-.-    Biaya listrik                        : Rp. 1.800.000,-.-    Tambahan modal salon      : Rp.6.000.000,–    Sewa                                  : Rp 3.000.000,-Jumlah BiayaLaba BersihRp. 108.000.000,-Rp. 31.700.000,-Rp. 76.300.000,-

    2.6 Rencana Pemasaran

    Bisnis Usaha salon kecantikan ini mungkin sudah banyak yang mendirikan, namun disamping itu masih banyak juga pelayanan yang kurang memuaskan pelanggan, layaknya candu, jika seseorang sudah mencoba suatu salon dan merasa nyaman, maka orang tersebut akan jadi pelanggan tetap, oleh karena itu pelayanan yang ekstra adalah langkah awal dalam memulai persaingan dengan usaha lain.

    Promosi yang lain adalah dengan membuat brosur dan pasang iklan di beberapa media, termasuk internet..

    Penelitian tentang saingan pun akan berpengaruh bagi proses pemasaran produk makanan ini, oleh karena itu kami pun meneliti para pesaing dengan meneliti jenis-jenis pelayanan, ekurangan dan kelebihannya secara spesifik, shingga perusahaan salon kecantikan ini mempunyai nilai lebih dari salon biasa, yaitu dengan harga yang murah dan prlayanan yang lebih memuaskan.

    Selain itu kita juga menggunakan beberapa konsep bauran promosi, manfaatnya dengan mengoptimalkan proses promosi maka akan lebi mudah juga dalam memasarkan produk usaha ini, kita akan coba semua teori tentang bauran promosi, dan kemudian akan kami seleksi cara yang mana yang lebih efektif dan efisien. Adapun jenis bauran promosi tersebut antara lain :

    1.      Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat

     kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.

    2.      Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.

    3.      Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.

    4.      Publsitas (Pubilicity): Meripakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk “mensosialisasikan” atau “memasyarakatkan “.

    2.7 Kelanjutan Usaha

    Rencana Usaha kecil ini adalah salah satu bentuk usaha yang gampang beradaptasi dilokasi dan waktu apapun,karena segi peralatan yang sederhana dan bahan baku

     yang gampang di dapat.

    Selanjutnya jika usaha kecil ini sukses dalam waktu 1 tahun, maka akan di usahakan terus supaya keuntungannya tetap seimbang bahkan bisa lebih besar, dengan cara dasar yang sudah tertulis diatas, menggunakan beberapa strategi pemasaran dan meneliti kelemahan pesaing maka akan lebih mempermudah menarik pelanggan.

    Dalam segi keuangan sendiri akan jelas terealisasikan jika keuntungan sebesar Rp. 76.300.000,- , dan akan kami gunakan untuk pembelian bahan baku makanan selanjutnya dengan taksiran biaya 30% dari keuntungan dan 20% persen akan kita tabungkan, lalu yang 50% akan kami bagi keuntungannya. Memang tidak terlalu besar dari pembagian keuntungannya, namun ini adalah awal dari usaha yang akan terus berkembang yang ahirnya akan meraup keuntungan yang lebih dari layak.

    BAB III

    PENUTUP

                            Kesimpulan

    Jenis usaha yang akan didirikan adalah menyediakan pelayanan salon kecantikan, mulai dari perawatan rambut, wajah dan anggota tubuh lainnya, selain itu juga menerima periasan atau make up pada pelanggan untuk acara tertentu..

    Dengan beberapa bauran promosi dan meneliti kelemahan dan kelebihan pesaing akan bias mencari cela dimana usaha ini akan menggaet para pelanggan, jaringan yang luas serta didukung dengan pelayanan yang maksimal, maka dipastikan usaha ini layak dan akan jelas kelangsungan hidup usahanya. Keuntungan yang tidak mengecewakan bagi usaha seperti ini akan memberi jaminan bagi kelangsungan usaha dan tenaga kerja.

    Dengan perkiraan keuntungan diatas maka dapat dipastikan juga perluasan usaha ini akan mudah terealisasikan.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. http://google.com
    2. http://wikipedia.com/Usahasalon/html.
    3. http://wikipedia.com/layoutpemasaran/html
    4. http://scribd.com/salonkecantikan/html
    5. Gitosudanno, Indriyo, Manajemen Pemasaran, BPFE Yogyakarta, 1994
    6. Jauch, lawrence R, Manajemen Strategis Dan Kebijakan Perusahaan, Erlangga, Jakarta, 1993