Blog

  • Laporan Prakerin – Pembuatan Gamis Di Butik Indah Collection

    Pembuatan Gamis Di Butik Indah Collection

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang Pemikiran

    Praktek Kerja Industri merupakan suatu sistem pembelajaran yang dilakukan diluar proses belajar mengajar disekolah dan dilaksanakan pada perusahaan, industri atau instansi yang relevan.Kemudian pelatihan Industri ini dilaksanakan untuk menyiapkan siswa memasuki lapangan kerja dan mengembangkan diri secara berkelanjutan.Dengan pengalaman yang didapatkan saat Pelatihan Industri ini diharapkan siswa mampu memahami dan mengerti bagaimana cara menghadapi dunia kerja,sehingga siswa tidak terlalu asing dengan dunia kerja yang akan dihadapi nanti.

    B. Tujuan Penulisan Laporan

      1. Siswa dapat menerapkan penulisan laporan ilmiah dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
      2. Siswa dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan dengan kemampuan yang dimiliki.
      3. Membangun motivasi siswadalam dunia kerja nanti.

      C. Tujuan Prakerin

      1. Mendapatkan pengalamandalam dunia kerja.
      2. Menambah wawasan tentang praktek kerja Industri.
      3. Siswa dapat mengerti,memahami dan memantapkan di dunia usaha.

      D. Manfaat Penulisan Laporan

        1. Memberikan informasi tentang Pelatihan Industri.
        2. Menambah wawasan bagaimana cara bekerja dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal.
        3. Siswa mampu memahami bagaimana cara menulis laporan yang baik dan benar.

        E. Manfaat Prakerin

          1. Siswa mampu memahami,memantapkan dan mengembangkan pengajaran yang didapat saat Praktek Kerja Industri.
          2. Siswa mampu memahami dan mengerti bagaimana cara menghadapi dunia kerja.
          3. Siswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dibidang industri.
          4. Siswa mampu memahami dan mengerti apa itu dunia kerja yang sebenarnya.

          Bab II. Kajian Pustaka

          A. Kajian Teoritis

          1. Laporan pembuatan kebaya dengan tekhnik jahit dan pasang payet di CV.CITRA TAILOR oleh Ida Royani, Tahun 2011/2012. Menyimpulkan bahwa dalam proses pembuatan kebaya sangatlah mudah,tetapi harus teliti dan membutuhkan kreatifitas dalam pemasangan payet pada kebaya tersebut.
          2. Laporan pembuatan gamis dewasa di FEBY COLLECTION oleh Irmaya Sofiyani, Tahun 2012/2013. Menyimpulkan bahwa dalam proses pembuatan gamis dewasa harus teliti dan tidak tergesa-gesa agar memperoleh hasil yang maksimal.

          B. Landasan Teori

          Busana pesta adalah busana yang digunakan pada kesempatan pesta, dimana busana tersebut dibagi menurut waktunya yaitu pagi, siang, malam (Prapti Karomah dan Sicilia S, 1998:8-9).Menurut Enny Zuhny Khayati (1998) busana pesta malam adalah busana yang dipakai pada kesempatan pesta dari waktu matahari terbenam sampai waktu berangkat tidur, baik yang bersifat resmi maupun tidak resmi.Menurut Sri Widarwati (1993:70) busana pesta adalah busana yang dibuat dari bahan yang bagus dan hiasan yang menarik sehingga kelihatan istimewa.

          Dari pengertian di atas dapat disimpulkan busana pesta adalah busana yang dikenakan untuk kesempatan pesta dan dibuat lebih istimewa dari busana lainnya, baik dalam hal bahan, desain, hiasan, maupun teknik jahitannya.

          1.  Penggolongan Busana Pesta

           a.         Busana Pesta Pagi

          Busana pesta pagi atau siang adalah busana yang dikenakan pada kesempatan pesta antara pukul 09.00-15.00.Busana pesta ini terbuat dari bahan yang bersifat halus, lembut, menyerap keringat dan tidak berkilau, sedangkan pemilihan warna sebaiknya dipilih warna yang lembut tidak terlalu gelap.

          b.        Busana Pesta Sore

          Busana pesta sore adalah busana yang dikenakan pada kesempatan sore menjelang malam.Pemilihan bahan sebaiknya bertekstur agak lembut dengan warna bahan yang cerah atau warna yang agak gelap dan tidak mencolok.

           c.         Busana Pesta Malam

          Busana pesta malam adalah busana yang dikenakan pada kesempatan pesta malam hari.Pemilihan bahan yaitu yang bertekstur lebih halus dan lembut.Mode busana kelihatan mewah atau berkesan glamour.Warna yang digunakan lebih mencolok, baik mode ataupun hiasannya lebih mewah.

          d.        Busana Pesta Malam Resmi

          Busana pesta malam resmi adalah busana yang dikenakan pada saat resmi, mode masih sederhana, biasanya berlengan tertutup sehingga kelihatan rapi dan sopan tetapi tetap terlihat mewah.

          2.      Karakteristik Busana Pesta

          Untuk menghasilkan sebuah busana pesta yang bagus dan bermutu tinggi   perlu   mempertimbangkan   karakteristik  dari   busana   pesta tersebut. Karakteristik busana pesta antara lain :

          a.   Siluet Busana Pesta

          1) Bentuk dasar

             Penggolongan siluet menurut bentuk dasar dibedakan menjadi 3, yaitu:

          a)        Siluet lurus atau pipa (straigh/tabular)

          b)        Siluet lonceng (bell-shape/bouffant shilouette)

          c)        Siluet menonjol (bustle shilouette)

          2) Pengaruh tekstur

          Siluet berdasarkan pengaruh tekstur dibedakan menjadi 2 yaitu siluet tailor dan siluet draperi.

          3) Bermacam huruf

          Berdasarkan bentuk huruf siluet dibedakan menjadi siluet A, H, I, T, Y, S, X, O, dan L.

                    b.   Tekstur Bahan Busana Pesta

          Tekstur adalah sifat permukaan dari suatu benda yang dapat dilihat dan dirasakan. Sifat-sifat permukaan tersebut antara lain: kaku, lembut, kasar, halus, tebal, tipis, dan tembus terang. Tekstur terdiri dari bermacam-macam yaitu tekstur kaku, tekstur kasar dan halus, tekstur mengkilap dan kusam.

          Gambar:2.1 macam-macam model gaun pesta

          C. Deskripsi Alat dan Bahan

          1. Alat yang digunakan dalam pembuatan produk praktek kerja industri antara lain :

          a.        Mesin jahit dan komponennya

          Digunakan untuk menjahit bahan atau kain yang telah di potong sesuai pola.

          Gambar:2.2 Mesin jahit dam komponennya

          b. Mesin obras dan komponennya

          Digunakan untuk merapikan tepi jahitan agar serat kain tidak lepas.

          Gambar:2.3 Mesin obras dan komponennya

          c.       Matlyin

          Digunakan untuk mengukur panjang bahan yang akan digunakan.

          Gambar:2.4 Matlyin

          d.      Gunting (kain,benang,kertas)

          Untuk memotong kain benang dan kertas.

          Gambar:2.5 Gunting kain, gunting benang, gunting kertas

          e.       Cukit (pendedel)

          Digunakan untuk melepas jahitan yang salah.

          Gambar:2.6 cukit (pendedel)

          f.       Jarum tangan

          Digunakan untuk menjelujur kain,agar memudahkan kita untuk menjahit.

          Gambar:2.7 Jarum tangan

          g. Jarum pentul dan bantalan jarum

          Digunakan untuk mempermudah pada saat menjahit dengan cara disematkan.

          Gambar:2.8 Jarum pentul dan bantalan jarum

          h.      Pinset

          Untuk mempemudah memasukan benang pada mesin obras.

          Gambar:2.9 pinset

          i.        Kapur jahit

          Digunakan untuk memberi tanda jahitan pada saat membuat pola desain pada kain tau kertas.

          Gambar:2.10 kapur jahit

          j.        Rader

          Digunakan untuk memberi tanda jahitan pada pola.

          Gambar:2.11 Rader

          k.      Setrika

          Untuk merapikan kain (produk) yang sudah jadi agar tidak kusut.

          Gambar:2.12 Setrika

          1. Bahan yang digunakan dalam pembuatan produk praktek kerja industry antara lain :

          a.   Kain asahi

          Adalah kain yang sering digunakan untuk furing, karena berbahan lembut, tidak panas dan tidak mengkerut.

          Gambar:2.13 Kain asahi

          b.     Kain hycon

          Adalah sejenis kain  tipis tetapi  tidak setipis kain siffon.

          Gambar:2.14 Kain hycon

          c.       Kain sanwos

          Adalah kain sejenis sutra cina yang seratnya ringan dan halus.

          Gambar:2.15 Kain sanwos

          d.    Kain keras

          Adalah sejenis kain kasar yang salah satu permukaannya terdapat lem, dan berfungsi untuk melapisi kerah pada pakaian.

          Gambar:2.16 kain keras

          e.     Kain fitslin

          Adalah sejenis kain halus yang fungsinya untuk melapisi lapisan kerah pada pakaian.

          Gambar:2.17 Kain fitslin

          f.       Benang jahit dan benang obras

          Adalah benang yang digunakan untuk menjahit pada pakaian dan benang yang digunakan untuk mengobras.

          Gambar:2.18 Benang jahit dan benang obras

          g.      Ret sleting jepang 50 cm

          Adalah bahan  digunakan sebagai pelengkap, dan  memudahkan saat memakai pakaian tersebut.

          Gambar:2.19 ret sleting jepang 50 cm

          Bab III. Ruang Lingkup Undah Collection

          A. Sejarah INDAH COLLECTION

          INDAH COLLECTION berdiri pada tahun 2008 dan awal berdiri dengan nama INDAH KEBAYA dan di pimpin langsung oleh ibu Annastasia Indah purwatiningsih.

          Pada mulanya INDAH KEBAYA hanya memproduksi kebaya saja,tetapi pada awal tahun 2009 mulai memproduksi berbagai macam produk ,seperti gaun pesta,kebaya modern,kebaya klasik,seragam sekolah,dll. Kemudian pada saat itu pula nama industri tersebut berubah nama menjadi INDAH COLLECTION.

          Dengan tujuan agar produknya dikenal oleh masyarakat luas, INDAH COLLECTION menghasilkan produk dengan mengikuti tren mode yang ada pada zamannya.

          INDAH COLLECTION menerima pesanan dari berbagai kota, diantaranya:Tegal,Cirebon,Jakarta,Pekalongan,Purwokerto,Palembang, surabaya, dan berbagai kota lainnya. Produk yang dibuat paling banyak diproduksi di INDAH COLLECTION pada tahun sekarang yaitu gaun,kebaya dan gamis.

          B.     Struktur organisasi

          Struktur organisasi di INDAH COLLECTION adalah sebagai berikut :

          Gambar:3.1 Struktur Organisasi

          C. Kepegawaian

          jumlah karyawan di INDAH COLLECTION berjumlah 2 orang,tugas sehari-harinya adalah menjahit,mengesom,memasang kancing,dll. Tetapi tugas yang paling utama adalah menjahit.

          Adapun tugas dan tanggung jawab lainnya adalah :

          1.      Melaksanakan tugas dengan baik

          2.      Bertanggung jawab terhadap kebersihan produk

          3.      Bertanggung jawab terhadap kerusakan produk.

          D.    Disiplin kerja

          Kedisiplinan kerja di INDAH COLLECTION pemimpin tidak membedakan antara atasan dan bawahan,semua berjalan sama dan  teratur. Terbukti semua mentaati ketentuan jam kerja yang berlaku pada table dibawah ini :

          HariJam masukJam istirahatJam pulang
          Senin08.00 WIB12.30-13.00 WIB17.00 WIB
          Selasa08.00 WIB12.30-13.00 WIB17.00 WIB
          Rabu08.00 WIB12.30-13.00 WIB17.00 WIB
          Kamis08.00 WIB12.30-13.00 WIB17.00 WIB
          Jumat08.00 WIB12.30-13.00 WIB17.00 WIB
          Sabtu08.00 WIB12.30-13.00 WIB17.00 WIB
          MingguLIBURLIBURLIBUR

          Gambar:3.2 Jam kerja Industri

          E.     Pemeliharaan tempat dan lingkungan

          1.      Situasi lingkungan kerja : situasi lingkungan kerja di INDAH COLLECTION sangat baik dengan ada rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar masing-masing pekerja.

          2.      Kebersihan lingkungan kerja :  kebersihan lingkungan kerja di INDAH COLLECTION sangat diperhatikan,karena sebelum dan sesudah bekerja seluruh pekerja selalu membersihkan dan merapikan area kerja,sehingga pelanggan merasa lebih nyaman.

          F.     Denah lokasi INDAH COLLECTION

          Gambar:3.3 Denah lokasi INDAH COLLECTION

          Bab IV. Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

          A. Jenis produk

          Di INDAH COLLECTION memproduksi macam-macam jenis produk diantaranya adalah sebagi berikut :

          1. Gaun pesta
          2. Kebaya modern dan kebaya klasik
          3. Gaun pengantin
          4. Gamis
          5. Busana muslim pria dan wanita
          6. Seragam sekolah dan kerja
          7. Dan lain-lain

          Dari  sekian jenis produk yang dihasilkan oleh INDAH COLLECTION,penulis akan memaparkan 1 jenis produk yaitu proses pembuatan gaun  pesta,yang  penulis pilih guna menyelesaikan atau melengkapi tugas pelatihan Industri.

          B.     Alat dan Bahan yang digunakan

          Alat :

          1. Mesin jahit beserta komponennya
          2. Mesin obras beserta komponennya
          3. Metlyin
          4. Gunting (gunting kain,gunting benang,gunting kertas)
          5. Cukit (pendedel)
          6. Jarum (jarum tangan,jarum payet)
          7. Jarum pentul
          8. Pinset
          9. Kapur jahit
          10. Rader dan kertas karbon
          11. Setrika dan meja setrika

          Bahan :

          1.      Kain asahi

          2.      Kain haikon

          3.      Kain sanwos

          4.      Kain keras

          5.      Kain fitslin

          6.      Benang jahit dan benang obrass

          7.      Ret sleting jepang 50cms

          C.    Keselamatan kerja

          1.      Memakai pakaian kerja (wearpak)

          2.      Membersihkan alat sebelum dan sesudah digunakan

          3.      Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya dan bahan sesuai kebutuhan

          4.      Bersikap hati-hati dan teliti

          5.      Menyimpan  kembali  peralatan dan sisa-sisa bahan  pada  tempatnya setelah selesai digunakan.

          6.      Membersihkan ruangan kerja sebelum dan sesudah bekerja.

          D.    Langkah kerja

          1.      Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

          Dalam ha ini yang perlu di perhatikan dan di persiapkan adalah:

          1.      Melakukan observasi dan survai alat dan bahan yang akan digunakan.

          2.      Penyetelan alat pada mesin jahit dan mesin obras, dan apabila terjadi kerusakan harus di perbaiki.

          3.      Melengkapi semua alat dan bahan yang akan digunakan apabila masih ada kekurangan.

          4.      Alat dan bahan yang akan digunakan harus disusun secara rapi.

          2.      Membuat sketsa desain

          a.       Tampak depan

          b.      Tampak belakang

          3.      Membuat pola sesuai dengan desain

          a.       Pola gaun

          1.Pola badan depan                                                     2. Pola badan belakang

          3.pola lengan gaun                                                      4. Pola kerah sanghai “U”

          5. Pola rok depan                                                                    6. Pola rok belakang

          b.Pola bolero

          1. pola badan depan                                                    2. Pola badan belakang

          3.Pola bagian bawah bolero                                                    4. Pola lengan bolero

          5.Pola lapisan kerah depan                                          6. Pola lapisan kerah belakang

          Keterangan;

          ——-               : Lipatan kain

            ——-             : Gunting lurus sampai batas sesuai pola

          4.      Meletakan pola pada kain yang telah disediakan ,lalu potong kain sesuai dengan pola,dan diberi kampuk 3-4 cm utuk menjahit.

          5.      Memberi tanda dengan menggunakan rader dan kertas karbon pada bagian kuknat,potongan kain,bagian ret sleting,dll agar memudahkan kita untuk menjahit.

          6.      Melapisi kerah sanghai “U” dengan menggunakan kain keras,kerah lapisan depan dan belakang dengan menggunakan kain fitslin,kemudian setrika agarfitslin dan kain keras menempel dengan kain,dan selanjutnya digunting sesuai dengan pola.

          7.      Proses menjahit gaun

          a.       Menjahit kuknat-kuknat,kemudian menggabungkan bagian bahu dan sisi-sisi pada bagian muka depan dan belakang dengan cara dijahit ,kemudian diobras.

          b.      Menggabungkan dan menjahit sisi-sisi rok bagian depan dan belakang,kemudian dikerut, bagian furing dan bahan utama dijahit dan dikerut sendiri-sendiri.

          c.       Menggabungkan bagian muka depan dan belakang dengan rok furing dan bahan utama yang sudah dikerut tadi,kemudian diobras.

          Keterangan :

          Pola badan muka depan dan

          Belakang yang telah digabung

          Dan dijahit dengan bagian rok

          d.      Menjahit ret sleting jepang 50 cm pada bagian belakang gaun,kemudian pada bagian rok bawah dijahit,antara furing dan bahan utama dijahit satu persatu,kemudian di obras.

          e.       Menjahit kerah sanghai “U” pada bagian kerah yang sebelumnya pola kerah tersebut sudah di temple dengan menggunakan kain keras, caranya kerah tersebut dijahit sesuai pola,kemudian ditindas lalu diobras.

          Keterangan:

          a.kerah sanghai “U”

          yang telah dijahit.

          f.       Menjahit lengan dengan cara 2 tepi lengan dijahit terlebih dahulu kemudian diobras, menggabungkan lengan dengan badan gaun dengan cara kerung lengan dan kerung badan dijahit ,kemudian diobras,dan pada bagian furing ujung lengen ditekuk 3 cm kemudian disoom,sedangkan pada ujung lengan bahan utama deselesaikan dengan cara diroolwoll.

          g.      Furing bagian bawah rok diobras kemudian detekuk 5cm,lalu di soom, sedangkan pada bahan utamanya diselesaikan dengan dirollwoll.

          8.      Proses menjahit bolero

          a.       Menjahit kuknat-kuknat pada pola badan depan dan belakang

          b.      Menggabungkan pola badan depan dan belakang dengan cara dijahit tepat bahu bertemu dengan bahu, dan sisi bertemu dengan sisi ,kemudian di obras.

          c.       Membuat kerutan untuk bagian bawah bolero menggunakan kain dengan panjang 35×120 cm ,setelah dikerut kemudian digabungkan dan dijahit dengan bagian atas bolero,kemudian di obras. Dan pada bagian bawah bolero ditekuk 1cm kemudian dijahit.

          d.      Menjahit lengan dengan cara menggabungkan tepi lengan kemudian di obras, setelah itu menggabungkan lengan dengan badan dengan cara kerung lengan dan kerung badan di jahit kemudian di obras.

          e.       Membuat hiasan tali dengan cara kain dengan panjang 30×5 cm ditekuk kemudian dijahit 1 cm,kemudian di pasang dan dijahit pada bagian kerah bawah bolero.

          f.       Membuat lapisan kerah depan dan belakang bolero yang sebelumnya pola tersebut sudah ditempel dengan kain fitslin,kemudian lapisan digabung dan dijahit dengan pola badan bolero kemudian di selesaikan dengan mengesoom pada bagian bawah lapisan kerah.

          g.      Proses finishing

          a.       Menggunting sisa-sisa benang pada gaun dan bolero

          b.      Menyetrika sampai rapi.

          9.      Produk yang telah jadi

          a.       Tampak depan

          Gambar:4.21 Gaun pesta jadi tampak depan

          b.     Tampak belakang

          Gambar:4.22 Gaun pesta jadi tampak belakang.

          BAB V

          PENUTUP

          A.    Kesimpulan

          Setelah penulis melaksanakan PRAKERIN di INDAH COLLECTION yang dilaksanakan mulai tanggal 24 Juni2013 sampai dengan 5 Oktober2013. Dalam melakukan proses pembuatan pakaian,gaun maupun yang lainnya kita harus teliti dan tidak tergesa-gesa agar dapat memperoleh hasil yang maksimal ,dan di tempat PRAKERIN ini penulis juga dilatih untuk bertanggung jawab dan bekerja sesuai kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki.

          B.     Saran-saran

          Dalam melakukan kegiatan Pelatihan Industri penulis memiliki beberapa saran agar dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas program pelatihan  Industri pada tahun yang akan datang.

          Adapun saran sebagai berikut :

          Saran untuk INDAH COLLECTION :

          1.      Kedisiplinan karyawan dalam bekerja perlu ditingkatkan.

          2.      Dalam melakukan pekerjaan harus tepat wktu.

          3.      Mau bekerja sama dengan SMK/MAK dengan menerima program PRAKERIN setiap tahunnya.

          Saran untuk Sekolah :

          1.      Pembibing seharusnya menjadi motivasi agar para siswa giat dalam Pelatihan Industri.

          2.      

          Memberi bekal yang cukup terhadap siswa sebelum melaksanakan PRAKERIN.

          3.      Diharapkan lebih banyak lagi fasilitas dan peralatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan zaman sekarang.

          DAFTAR PUSTAKA

          Pokja Pelatihan Industri , Buku Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Industri,

          Tegal SMK N 2 Adiwerna

          Sofiyani Irmaya , 2012/2013 ,Laporan Pembuatan Gamis Dewasa, FEBY sCOLLECTION.

          Royani Ida , 2011/2012 ,Laporan Pembuatan Kebaya dengan Tekhnik Jahit dan pasang payet. CITRA TAILOR

          http://duniaonlinesia.blogspot.com/2013/03/macam-macam-jenis-kain-yang-di-buat.html

          http://www.ekosemut-art.com/content/11-macam-macam-jenis-kain

          http://susilowatiyuyun92.blogspot.com/2011/06/mengenal-alat-alat-    menjahit.html

           


          LAMPIRAN

          Diposting 6th November 2014 oleh niki aryanti

        1. Pengertian Butik dan Perkembangan Bisnis Pakaian Ekslusif

          Dalam dunia fashion, Kita sering mendengar kalimat butik pakaian. Bahkan karena sering mendengar, Kadang masyarakat memberikan pengertian yang sama terhadap semua toko pakaian. Kalau kita cermati, Sebetulnya butik pakaian mempunyai perbedaan dengan toko pakaian yang lain. Perbedaan tersebut terletak pada produk yang dijual.

          Lalu apa pengertian butik pakaian?

          Pada artikel ini, Go Klaten Jualan Go akan menguraikan pengertian butik pakaian beserta penjelasannya.

          Butik Pakaian adalah Toko pakaian eksklusif yang menjul produk pakaian eksklusif dengan segala kelengkapannya. 

          Dari pengertian butik pakaian diatas, Jika kita jabarkan akan bisa memberikan pandangan yang lebih jelas.

          Penjabaran pertama

          Butik pakaian adalah toko eksklusif

          Dari penggalan kalimat pengertian butik pakaian diatas menyebutkan bahwa butik pakaian adalah toko pakaian eksklusif. Yang berarti Toko pakaian khusus, Atau toko pakaian yang menjual produk yang berbeda. 

          Penjabaran kedua

          Butik pakaian menjual produk pakaian eksklusif

          Dari penggalan pengertian butik pakaian diatas menyebutkan bahwa butik pakaian menjual produk pakaian eksklusif. Yang berarti bahwa butik pakaian menjual produk khusus dan berbeda. 

          Produk khusus dan berbeda ini bisa terlihat dari kualitas dan kuantitas. Kualitas misal jahitan lebih bagus, Bahan mahal dan tidak banyak dipakai pada produk pakaian masal, Model unik dan berbeda. Sedangkan kalau kita bicara kuantitas, Pada produk pakaian yang dijual dibutik akan cenderung mengarah pada produk limited. Sebagai misal karya desainer kondang, Atau bisa juga produk tersebut hanya ada beberapa pcs. Misal 1 pcs atau maksimal 3pcs.

          Diatas adalah pengertian butik pakaian secara umum. Lalu bagaimana realita perkembangan butik pakaian pada saat sekarang?. Kalau kita melihat nama toko pakaian dengan kata awal “Butik”, Kadang produk pakaian yang dijual tidak sesuai dengan pengertian butik pakaian diatas. Sebagai bukti, Tolong saudara masuk kebeberapa toko dengan nama Butik, Setelah didalamnya, Coba cek produk yang ada dilamanya. Dari beberapa toko dengan sebutan butik, Kadang kita menemukan produk masal yang dijual di toko fashion.

          Jadi kesimpulannya bahwa toko pakaian dengan sebutan butik belum tentu mencerminkan butik yang sebenarnya. Hal ini bisa kita nilai dari produk pakaian yang dijual. Bahkan kejadian seperti ini akan dengan mudah kita temui. 

          Demikian artikel busana dari Go Klaten Jualan Go dengan tema pengertian butik pakaian dan perkembangan butik pada saat sekarang. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Saudara bisa kunjungi artikel busana menarik lainnya dibawah ini.

        2. Pengantar Tata Busana

          Pengertian Busana

          Istilah busana berasal dari bahasa sansekerta yaitu “bhusana” dan istilah yang popular dalam bahasa Indonesia yaitu “busana” yang dapat diartikan pakaian

          Namun demikian pengertian busana dan pakaian terdapat sedikit perbedaan, dimana  busana mempunyai konotasi “pakaian yang bagus atau indah” yaitu pakaian yang serasi,harmonis,selaras,enak di pandang,nyaman melihatnya,cocok dengan pemakai serta sesuai dengan kesempatan. Sedangkan pakaian adalah bagian dari busana itu sendiri.

          Busana adalah segala sesuatu yang di pakai mulai dari ujung kepala smpai ujung kaki yang memberikan rasa nyaman dan menampilkan keindahan bagi si pemakai.
          Secara garis besar busana meliputi :

          1. Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju, rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain, termasuk pakaian dalam seperti singlet, bra, celana dalam dan lain sebagainya.
          2. Milineris yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana mutlak, serta mempunyai nilai guna disamping juga untuk keindahan seperti sepatu, tas, topi, kaus kaki, kaca mata, selendang, scraf, shawl, jam tangan dan lain-lain.
          3. Aksesoris yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah keindahan si pemakai seperti cincin, kalung, leontin, bross dan lain sebagainya.
          4. Tata rias merupakan cara atau usaha seseorang untuk mempercantik diri si pemakai.

          Contoh-contoh busana :

          1. Busana Pesta adalah busana yang digunakan untuk kesempatan pesta dan dibuat lebih istimewa dari busana lainnya, baik dalam hal bahan, desain, hiasan, maupun teknik jahitannya.
          contoh gambar :


          2. Busana rekreasi adalah busana yang digunakan untuk rekreasi. Busana rekreasi sifatnya sederhana,warnanya tidak terlalu mencolok,modelnya tidak terlalu glamor. Pada zaman dahulu Busana Rekreasi hanya digunakan untuk rekreasi saja, namun berkembangnya zaman sekarang ini Busana Rekreasi juga di gunakan untuk busana santai.
           Contoh gambar :


          3. Busana kerja adalah busana yang dipakai dapat mencerminkan kepribadian dan status sosial sipemakai.yang digunakan untuk kesempatan kerja.
          Contoh gambar :

          4. Busana kegiatan sehari-hari adalah busana yang di pakai dalam kegiatan keseharian, yang pakaian nya bersifat santai , tidak terlalu glamor.
          Contoh gambar :

          Definisi Milineris

                      Milineris merupakan benda yang melengkapi busana dan berguna langsung bagi pemakai. Benda-benda yang termasuk ke dalam benda-benda milineris, yaitu:      

          1.      Kaos kaki (socks)

          Kaos kaki merupakan pelengkap dari penggunaan sepatu khususnya untuk pria dan anak sampai remaja. Kaos kaki berguna melindungi kaki dari gesekan sepatu, di samping tampak lebih lengkap. Berdasarkan panjangnya, kaos kaki dapat dibedakan atas: footie, anklet, standard, crew, three-quarter, knee high, over-yhe-knee, dan panty haouse.

          2.      Alas kaki

          Alas kaki merupakan pelengkap busana yang berfungsi menutup telapak kaki. Jenis alas kaki ini bermacam-macam dan dipakai sesuai kesempatannya. Berdasarkan tinggi tumit, sepatu dapat dibedakan atas: flat (datar), low (rendah), medium (sedang), dan high (tinggi). Sepatu dengan kelebihan bahan pada bagian atas, disebut dengan istilah boots. Bersadaskan panjangnya boots dibedakan atas: short, half, long, dan stocking-length. Sedangkan berdasarkan bentuk alas kaki dapat dibedakan menjadi: sepatu pumps, pantofel, sepatu terbuka atau model sandal, dan sepatu boots.

          Hasil gambar untuk alas kaki
          Hasil gambar untuk alas kaki

          3.      Topi (hats)

          Topi merupakan pelengkap busana yang menutupi bagian ujung kepala (rambut) dan sebagai pelengkap pakaian terutama di Negara-negara Barat dan Eropa. Di Indonesia topi umumnya dipakai wanita untuk piknik, tetapi pada masa kini sudah ada pula memakainya untuk kesempatan pesta, walaupun masing jarang sekali.

          4.      Tas (bags)

          Tas merupakan benda sebagai tempat yang berfungsi untuk membawa sesuatu/menyimpan sesuatu. Berdasarkan penggolongannya tas dapat dibedakan ats: formal bags (tas formal), shopping bags (tas untuk kesempatan belanja/santai), sport bags (tas untuk olahraga), dan overnight bags (tas untuk bermalam/bepergian).

          Hasil gambar untuk tas
          Hasil gambar untuk tas

          5.      Ikat Pinggang (belt)

          Ikat pinggang berfungsi sebagai pengikat atau pun pemberi aksen dari penampilan berpakaian/berbusana. Ikat pinggang dapat dipergunakan oleh pria ataupun wanita dengan bentuk berbeda.

          Hasil gambar untuk ikat pinggang

          ikat pinggang

          6.      Dasi (ties)

          Dasi adalah pelengkap busana yang dikaitkan melingkar pada bagian leher atau kerah kemeja. Berdasakan ukurannya, dasi dapat dibedakan atas narrow (berukuran kecil), standard (berukuran standar), dan square (berukuran besar).

          7.      Syaal dan Stola

          Syaal yaitu sehelai kain berbentuk segitiga, dapat dibuat sebagai penghangat badan atau pemanis busana. Stola fungsinya sama dengan syaal, namun berbentuk segi empat panjang.

          8.      Scraf

          Scraf ialah berupa sehelai kains egi empat yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat dibelitkan, diikatkan, diselipkan pada bagian leher, kepala, bahu atau bagian lainnya dari badan. Penggunaan scraf dapat sebagai penghangat ataupun sebagai penambah keserasian atau variasi pada busana.

          Hasil gambar untuk scraf

          scraft

          9.      Sarung Tangan

          Sarung tangan adalah pelengkap busana yang berfungsi menutupi jari tangan. Baik mengenai bahan, fungsi maupun model sarung tangan ini berbeda-beda. Bahannya ada yang dari nylon, yang berfungsi sebagai sarung tangan hias, ada yang dari rajutan katun sebagai sarung tahun penahan dingin, ada yang dari kulit sebagai pelindung ketika mengendarai motor atau mobil.

          Definisi Aksesoris

          Dalam dunia busana, aksesori (atau aksesoris) adalah benda-benda yang dikenakan seseorang untuk menambah keindahan bagi spemakai. Bentuk aksesori bermacam-macam dan banyak di antaranya terkait dengan peran gender pemakainya. Aksesori dalam bahasa Indonesia hampir selalu berarti fashion accessory dalam penggunaan dalam bahasa Inggris. Benda-benda yang termasuk ke dalam benda-benda aksesoris, yaitu:

          1. Cincin (rings)

          Cincin merupakan perhiasan yang dipakai pada jari tangan.

          Cincin

          2. Gelang (bracelets)

          Gelang merupakan perhiasan yang dipakai pada bagian tangan atau kaki.

          Gelang tangan

          Gelang kaki

          3. Anting (earrings)

          Anting merupakan perhiasan yang dipasnag/dipakai pada bagian telinga. Anting dapat dibedakan ats giwang dan anting-anting. Giwang adalah hiasan telinga yang menempel langsung pada telinga, dan bila dipakai tidak bergerak, sedangkan anting-anting adalah hiasan telinga yang apabila dipakai dapat bergerak atau terayun-ayun.

          Anting-anting

          4. Kalung (necklaces)

          Kalung merupakan perhiasan yang dipakai pada bagian leher. Ukurannya ada yang menempel pada leher (chocker), pendek (beads), sedang (chain), dan panjang (opera lenghth)

          Kalung

          5. Jepit rambut/ ikat rambut/ hiasan kerudung

          Bros

          Jepit rambut

          6. Jam tangan atau arloji (watch)

               Jam tangan merupakan penunjuk waktu yang dipergunakan di pergelangan tangan manusia.

          Jam tangan

          7. Kacamata (glasses)

          Kacamata merupakan lensa tipis untuk mata guna menormalkan dan mempertajam penglihatan (ada yang berangka dan ada yang tidak). Sekarang selain menjadi alat bantu penglihatan, kacamata juga sudah menjadi pelengkap gaya serta menjadi alat bantu khusus untuk menikmati hiburan seperti kacamata khusus tiga dimensi.

          Kacamata

          DEFINISI TATA RIAS

          Tata rias merupakan cara atau usaha seseorang untuk mempercantik diri khususnya pada bagian muka atau wajah, menghias diri dalam pergaulan. Tata rias pada seni pertunjukan  diperlukan  untuk menggambarkan/menentukan watak di atas pentas. Tata rias adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk mewujudkan wajah peranan dengan memberikan dandanan atau perubahan pada para pemain di atas panggung/pentas dengan suasana yang sesuai dan wajar (Harymawan, 1993: 134). Sebagai penggambaran watak di atas pentas selain acting yang dilakukan oleh pemain  diperlukan adanya tata rias sebagai usaha menyusun  hiasan terhadap suatu objek yang akan dipertunjukan.

        3. Definisi Trendsetter serta Proses Terjadinya Trendsetter Di Masyarakat

          Kata trendsetter mungkin sudah sering kita dengar atau bahkan diucapkan, Apalagi bagi orang yang sering menggeluti dunia mode. Kata trendsetter tidak terbatas hanya pada dunia mode saja, Namun bisa terjadi pada semua segi kehidupan. Dan semua orang bisa menjadi trendsetter atau bahkan bisa menciptakan trendsetter.

          Lalu apa trendsetter Itu?.

          Trendsetter adalah Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian serta diikuti orang banyak.

          Trendsetter tercipta melalui suatu proses, Berikut proses terjadinya trendsetter:

          1. Adanya ide kreatif dan inovatif dari seseorang atau sekelompok orang, Ide ini harus benar-benar baru, Atau bukan meniru yang sudah ada. 
          2. Kemudian hasil dari kreatifitas atau inovasi tersebut ditawarkan kepada masyarakat untuk bersaing dengan ide atau gagasan yang lain. Hal ini terjadi karena ide kreatif dan inovatif tidak hanya muncul dari satu orang atau satu kelompok orang saja, Melain muncul dari banyak orang.
          3. Hasil dari kreatifitas atau inovasi tersebut akan dinilai oleh masyarakat, Dan ide yang cocok dan bisa memenuhi keinginan sebagian besar masyarakat akan menjadi pusat perhatian dan akan digunakan oleh masyarakat.

          Sebagai contoh proses terjadinya trendsetter, Berikut akan saya uraikan proses terjadinya trensetter untuk produk pakaian atau busana.

          1. Dulu kita belum pernah melihat atau mengenal produk busana muslim dengan bahan kaos, Kenapa begitu?, Karena pada waktu dulu busana muslim dengan bahan kaos memang tidak lazim atau tidak umum. Dan pada awal tahun 2000, Ada pabrik kaos yang biasanya membuat kaos oblong  mengeluarkan ide kreatifnya dengan membuat busana muslim berbahan kaos.
          2. Kemudian produk busana muslim bahan kaos tersebut ditawarkan kepada masyarakat umum dalam acara pameran. Dan pada waktu itu memang belum ada pesaing yang membuat busana muslim bahan kaos. 
          3. Diluar dugaan, Produk busana muslim dengan bahan kaos tersebut bisa mengundang perhatian banyak orang untuk membelinya. Dan tidak memerlukan waktu yang lama produk busana muslim bahan kaos atau kaos muslim tersebut sudah menjadi trendsetter dikalangan masyarakat, Terbukti bisa menyedot peminat yang luar biasa, Peminat datang dari berbagai daerah di Indonesia. Ditoko dan Depstore produk tersebut banyak diburu konsumen.
          4. Karena banyaknya peminat konsumen terhadap produk busana muslim bahan kaos ( kaos muslim ) yang pada waktu itu menjadi pusat perhatian banyak orang, Akhirnya bermunculan produsen busana muslim atau kaos muslim baru yang juga membuat dan menjual produk kaos muslim.  

          Sesuatu akan bisa menjadi trendsetter dimasyarakat dengan melalui proses, Dimana diawali dari ide kreatif dan inovatif, Kemudian ditawarkan atau dikomunikasikan kepada masyarakat umum, Masyarakat akan menilainya, Jika cocok dan bisa memenuhi keinginan Masyarakat, Ide tersebut akan menjadi pusat perhatian.

        4. Definisi Fashion Bold Atau Bold Fashion

          Ada banyak fashion yang kita kenal selama ini, Salah satunya fashion bold. Untuk kalangan masyarakat tertentu, Fashion bold merupakan salah satu hal untuk mengekspresikan keinginan diri.

          Selain itu, Fashion bold akan mampu membuat orang lebih menonjol secara visual dibanding orang lain. Karena fashion bold merupakan fashion dengan karakter dasar yang berani dan menarik perhatian orang.

          Lalu apa fashion bold itu?, Berikut pengertian fashion Bold secara umum.

          Fashion bold adalah

          Perpaduan style atau gaya dengan mode yang berani serta mampu menarik perhatian orang lain yang cenderung dipilih, Diterima, Digemari dan digunakan oleh mayoritas masyarakat namun tetap mampu memberi rasa nyaman dan menarik bagi pemakaianya.

          Berani dalam pengertian diatas bisa diartikan berani tampil beda dari yang lain, Bahkan bisa diartikan berani keluar dari fashion yang umum atau keluar dari trend. Selain berani dalam artian diatas, Berani juga bisa diartikan yang lain. Misal berani memakai baju ketat yang memperlihatkan lekukan-lekukan tubuh untuk baju wanita.

          Sedangkan menarik perhatian bisa diartikan bahwa fashion yang dikenakan merupakan hal yang mengundang perhatian. Hal ini terjadi karena adanya keberanian dalam bereksperimen pada fashion yang dikenakan. Dan keberanian ini cenderung berbeda dengan fashion orang lain pada umumnya. Misal cowok yang menggunakan baju pink, Karena pink kurang umum dikenakan cowok, Tentu Ini akan bisa mengundang perhatian orang lain.

          Kenapa orang menggunakan fashion bold?

          Ini ada beberapa alasan yang mendasari seseorang menggunakan fashion bold. Antara lain;

          1. Ingin tampil beda dari sebelumnya.
          2. Ingin bereksperimen dengan fashion.
          3. Agar menjadi pusat perhatian.

          Khusus untuk nomor tiga, Yaitu ingin menjadi pusat perhatian. Ini bisa kita lihat dari beberapa kasus di Indonesia. Misal artis yang mengenakan pakaian ketat dan cenderung memperlihatkan lekukan-lekukan tubuhnya, Tentu ini akan banyak mengundang perhatian orang atau bahkan media massa yang ada. Jika hal ini terjadi dan diekpos oleh media masa, Tentu akan bisa lebih dikenal Masyarakat.

          Atau mungkin Saudara ingat waktu muncul fashion pria berupa kaos dengan tempelan-tempelan kain layaknya baju robek yang ditambal. Mungkin pada awalnya ini merupakan hal yang tidak lazim, Namun seiring perkembangan jaman hal tersebut bisa jadi trend kaos dipasaran.

          Selain contoh kaos diatas, Mungkin kita juga ingat trend Jelana jeans yang dirobek bagian lututnya. Pada awal kemunculannya mungkin dianggab sesuatu yang tidak lazim. Tapi seiring berjalannya waktu, Celana jeans dengan karakter tersebut justru menjadi trend dimasyarakat.

          Salah satu bintang sepakbola yang pernah kita lihat diberbagai media, Yaitu David Beckam, Dimana melalui gaya rambut uniknya. Awalnya potongan rambut Beckam yang seperti rambut Gogon, Mungkin kita akan membuat orang tersenyum. Namun akhir-akhir ini model rambut tersebut malah menjadi trend walaupun dengan gaya yang tidak sama persis.

          Bold fashion atau Fashion bold, Adalah fashion yang berani untuk memperlihatkan sesuatu yang bisa dibilang tidak lazim dan menarik perhatian orang. Jadi unsur berani dan menarik perhatian ini merupakan ciri penting pada fashion bold.

          Demikian artikel tentang definisi terkait busana dari Go Klaten Jualan Go degan tema Fashion bold. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Saudara juga bisa kunjungi artikel menarik lainnya dibwah ini;

        5. Pengertian Fashion Urban Atau Urban Fashion

          Sebagai orang yang berkecimpung didunia fashion dan lebih khusus pada bidang busana, Tentu akan sering mendengar istilah urban fashion ( Fashion Urban ). Apalagi pada tahun 2015 ini, Dimana trend fashion diprediksi cenderung akan mengarah pada trend fashion urban.

          Apa itu urban fashion ( Fashion urban )?

          Kalau kita lihat dari kata pembentuknya, Yaitu kata fashion dan urban, Dimana secara garis besar masing-masing mempunyai arti sebagai berikut:

          Fashion adalah 

          Perpaduan style atau gaya dengan mode yang cenderung dipilih, Diterima, Digemari dan digunakan oleh mayoritas masyarakat serta mampu memberi kenyamanan dan rasa lebih baik.

          Urban adalah 

          Kawasan perkotaan.

          Lalu apa arti Fashion urban atau Urban Fashion?

          Fashion urban adalah 

          Perpaduan style atau gaya dengan mode yang dipengaruhi oleh budaya dari wilayah perkotaan yang cenderung dipilih, Diterima, Digemari serta digunakan oleh mayoritas masyarakat karena bisa memberi rasa nyaman dan lebih baik.

          Dari pengertian diatas dapat kita uraikan berdasarkan penggalan kalimat dari definisi fashion urban sebagai berikut:

          Penggalan kalimat pertama

          Fashion urban adalah

          perpaduan style atau gaya dan mode yang dipengaruhi oleh budaya perkotaan. Dalam hal ini, Fashion yang ada disuatu daerah dipengaruhi oleh trend fashion yang ada diperkotaan.

          Sedangkan fashion diperkotaan sendiri dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya;

          1. Trend fashion dunia. Ini mempunyai pengaruh besar terhadap trend fashion yang terjadi diwilayah perkotaan. Hal ini terjadi karena penduduk kota cenderung modis dan mengikuti perkembangan trend fashion.
          2. Perkembangan tehnologi disutau kota. Ini akan memberi pengaruh yang cukup kuat, Karena tidak jarang tehnologi akan mampu merubah pola fikir masyarakat, Termasuk pola fikir dalam hal fashion.
          3. Kehidupan Sosial dan budaya kota. Masyarakat kota cenderung individu dengan mobilitas tinggi. Dan secara alami akan menciptakan kemandirian dan kecepatan dalam aktifitas masyarakat kota. Untuk itu, Masyarakat kota akan berusaha menacari fashion dengan karakter yang mampu mendukung kemandirian serta kecepatan dalam aktivitas sehari-hari.
          4. Iklim dan suasana suatu kota. Untuk poin 4 ini bisa memberi pengaruh yang sangat luar biasa pada fashion. Salah satu contoh adalah adanya produk jaket pada saat musim penghujan.

          Penggalan kalimat kedua

          Urban fashion adalah

          merupakan hal yang Cenderung diterima, Dipilih, Digemari dan digunakan oleh mayoritas masyarakat. Dalam hal ini, Hanya fashion dengan karakter tententu saja yang mampu merebut hati masyarakat. Karena tidak semua fashion perkotaan bisa diterima oleh semua masyarakat.

          Lalu seperti apa trend fashion diperkotaan yang mampu menarik masyarakat? 

          Ini akan terlihat pada penggalan kalimat ketiga pada pengertian fashion urban. Berikut penggalan kalimat ketiga dan uraiannya;

          Penggalan kalimat dari definisi fashion urban yang ketiga

          Fashion urban adalah

          Mampu memberi kenyamanan dan mampu menciptakan hal yang lebih baik. Dalam hal ini, Hanya fashion yang bisa menciptakan rasa nyaman dan mampu membuat lebih baik bagi masyarakat yang akan berkembang.

          Jadi secara umum fashion urban dapat diartikan perpaduan style atau gaya dengan mode yang dipengaruhi oleh budaya perkotaan yang menarik serta mampu memberi rasa nyaman dan lebih baik bagi mayoritas masyarakat.

          Demikian artikel terkait definisi busana dari Go Klaten Jualan Go dengan tema pengertian fashion Urban. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Saudara juga bisa kunjungi artikel menarik lainnya dibawah ini;

        6. Pengertian Busana Pesta Malam – Night Party Dress

          Busana Pesta Malam

          Busana pesta adalah busana yang digunakan pada kesempatan pesta, dimana busana tersebut dibagi menurut waktunya yaitu pagi, siang, malam (Prapti Karomah dan Sicilia S, 1998:8-9). Menurut Enny Zuhny Khayati (1998) busana pesta malam adalah busana yang dipakai pada kesempatan pesta dari waktu matahari terbenam sampai waktu berangkat tidur, baik yang bersifat resmi maupun tidak resmi. Menurut Sri Widarwati (1993:70) busana pesta adalah busana yang dibuat dari bahan yang bagus dan hiasan yang menarik sehingga kelihatan istimewa.

          Dari pengertian di atas dapat disimpulkan busana pesta adalah busana yang dikenakan untuk kesempatan pesta dan dibuat lebih istimewa dari busana lainnya, baik dalam hal bahan, desain, hiasan, maupun teknik jahitannya.

          1. Penggolongan Busana Pesta

          Menurut Enny Zuhny Khayati (1998) dan Sri Widarwati (1993) busana pesta dikelompokkan menjadi:

          a.  Busana Pesta Pagi

          Busana pesta pagi atau siang adalah busana yang dikenakan pada kesempatan pesta antara pukul 09.00-15.00. Busana pesta ini terbuat dari bahan yang bersifat halus, lembut, menyerap keringat dan tidak berkilau, sedangkan pemilihan warna sebaiknya dipilih warna yang lembut tidak terlalu gelap.

          b. Busana Pesta Sore

            Busana pesta sore adalah busana yang dikenakan pada kesempatan sore menjelang malam. Pemilihan bahan sebaiknya bertekstur agak lembut dengan warna bahan yang cerah atau warna yang agak gelap dan tidak mencolok.

            c. Busana Pesta Malam

              Busana pesta malam adalah busana yang dikenakan pada kesempatan pesta malam hari. Pemilihan bahan yaitu yang bertekstur lebih halus dan lembut. Mode busana kelihatan mewah atau berkesan glamour. Warna yang digunakan lebih mencolok, baik mode ataupun hiasannya lebih mewah.

              d. Busana Pesta Malam Resmi

                Busana pesta malam resmi adalah busana yang dikenakan pada saat resmi, mode masih sederhana, biasanya berlengan tertutup sehingga kelihatan rapi dan sopan tetapi tetap terlihat mewah.

                e. Busana Pesta Malam Gala

                  Busana pesta malam gala adalah busana pesta yang dipakai pada malam hari untuk kesempatan pesta, dengan ciri-ciri mode terbuka, glamour, mewah. Misalnya : Backlees (punggung terbuka), busty look (dada terbuka), decolette look (leher terbuka) dan lain-lain.

                  2. Karakteristik Busana Pesta

                    Untuk menghasilkan sebuah busana pesta yang bagus dan bermutu tinggi   perlu mempertimbangkan karakteristik dari busana pesta tersebut. Karakteristik busana pesta antara lain :

                    a. Siluet Busana Pesta

                    Menurut Sri Widarwati (1993) siluet busana pesta adalah struktur pada desain busana yang mutlak harus dibuat dalam suatu desain. Siluet adalah garis luar (bayangan) suatu busana (Sicilia Sawitri, 1994:57). Penggolongan siluet dibagi beberapa macam :

                    1) Bentuk dasar

                    Penggolongan siluet menurut bentuk dasar dibedakan menjadi 3, yaitu:

                    1. Siluet lurus atau pipa (straigh/tabular)
                    2. Siluet lonceng (bell-shape/bouffant shilouette)
                    3. Siluet menonjol (bustle shilouette)

                    2) Pengaruh tekstur

                    Siluet berdasarkan pengaruh tekstur dibedakan menjadi 2 yaitu siluet tailor dan siluet draperi.

                    3)        Kesan usia
                    Berdasarkan kesan usia, siluet dibedakan menjadi 2 yaitu siluet dengan kesan gadis remaja (flapper shilouette) dan siluet dengan kesan dewasa (mature shilouette)
                    4)        Bermacam huruf
                    Berdasarkan bentuk huruf siluet dibedakan menjadi siluet A, H, I, T, Y, S, X, O, dan L.
                    5)        Bentuk yang ada di alam
                    Berdasarkan bentuk yang ada di alam siluet dibedakan menjadi 4 yaitu:
                    a)        Siluet hourglass yaitu mengecil dibagian pinggang. Siluet ini masih dibedakan lagi menjadi 3 yaitu :
                    (1)      Siluet natural yaitu siluet yang menyerupai kutang atau strapless. Bagian bahu mengecil, bagian dada besar (membentuk buah dada) bagian pinggang mengecil dan bagian rok melebar.
                    (2)      Pegged skirt yaitu siluet dengan bentuk lebar di bahu, mengecil di pinggang, membesar di pinggul dan pada bagian bawah rok mengecil.
                    (3)      Siluet flare yaitu siluet dengan bentuk bahu lebar membentuk dada, mengecil di pinggang dan di bagian rok melebar. Pada umumnya siluet ini memakai lengan gembung dan rok pias, rok kerut, dan rok lipit yang lebar.
                    (4)      Siluet melebarkan badan, siluet ini memberikan kesan melebarkan si pemakai karena menggunakan garis horizontal, lengan kimono, lengan setali, lengan raglan atau lengan dolman.
                    b)        Siluet geometrik yaitu siluet yang bentuknya berupa garis lurus dari atas ke bawah tidak membentuk tubuh. Siluet geometrik dibedakan menjadi 4 yaitu siluet persegi panjang (rectangle), siluet trapesium (trapeze), siluet taji (wedge), dan siluet tunik ( T shape)
                    c)        Siluet bustle yang mempunyai ciri khas adanya bentuk menonjol di bagian belakang. Memiliki bentuk asli mengecil dibagian pinggang kemudian diberi tambahan berupa draperi atau kerutan yang dilekatkan atau terlepas.
                    d)       Siluet pant (celana)
                    (Sicilia Sawitri, 2000:77)
                    Menurut Sri Widarwati (1993) busana pesta seringkali terbuka bagian atas, seperti model decollate, strapless/bustle, backless, dan lain-lain.
                    Penerapan siluet pada desain busana menggunakan siluet A yang pada bagian atas sedikit terbuka dengan menggunakan keep untuk menutup bagain dada agar tidak terlihat begitu fulgar.
                    b)        Bahan Busana Pesta
                    Bahan yang digunakan untuk busana pesta biasanya dipilih bahan-bahan yang berkualitas tinggi dan mampu menimbulkan kesan mewah. Bahan-bahan tersebut antara lain bahan yang tembus terang seperti bahan brokat, tile, organdi, sifon dan lain – lain (Enny Zuhni Khayati, 1998:2). Sedangkan menurut Sri Widarwati (1993) bahan yang digunakan untuk busana pesta antara lain beledu, kain renda, lame, sutera, dan sebagainya. Busana pesta yang digunakan pada umumnya adalah bahan yang berkilau, bahan tembus terang, mewah dan mahal setelah dibuat. Menurut Enny Zuhni Khayati (1998:9) ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan busana yaitu :
                    (1)   Memilih bahan sesuai dengan desain.
                    (2)   Memilih bahan sesuai dengan kondisi si pemakai.
                    (3)   Memilih bahan sesuai dengan kesempatan.
                    (4)   Memilih bahan sesuai dengan keuangan keluarga.
                    c)         Warna Busana Pesta
                    Warna yang digunakan dalam pembuatan busana pesta biasanya kelihatan mewah dan gemerlap, untuk busana pesta malam biasanya menggunakan warna-warna mencolok/cerah, warna-warna yang lembut, seperti ungu, biru muda, dan putih serta warna-warna tua/gelap, seperti merah menyala dan biru gelap (Prapti Karomah dan Sicilia Sawitri, 1998). Sedangkan menurut Sri Widarwati (1993) pemilihan warna busana pesta berbeda, harus disesuaikan dengan kesempatan pestanya. Pada umumnya warna yang digunakan untuk busana pesta malam adalah yang mengandung unsur merah, hitam, keemasan, perak, atau warna-warna yang mengkilap.
                    d)        Tekstur Bahan Busana Pesta
                    Tekstur adalah sifat permukaan dari suatu benda yang dapat dilihat dan dirasakan. Sifat-sifat permukaan tersebut antara lain: kaku, lembut, kasar, halus, tebal, tipis, dan tembus terang (transparan), (Sri Widarwati, 1993 : 14). Tekstur terdiri dari bermacam-macam yaitu tekstur kaku, tekstur kasar dan halus, tekstur lemas, tekstur tembus terang, tekstur mengkilap dan kusam (Arifah A Riyanto, 2003 : 47). Menurut Enny Zuhni Khayati (1998) tekstur bahan untuk busana pesta biasanya lembut, licin, mengkilap/kusam, tidak kaku dan tidak tebal dan juga memberikan kesan nyaman pada waktu dikenakan.

                    1. 2.        Pola Busana

                    Pola busana merupakan suatu potongan kain atau kertas, yang dipakai sebagai contoh untuk membuat baju/busana ketika bahan digunting (Porrie Muliawan, 1992). Menurut Widjiningsih (1994:1) pola terdiri dari beberapa bagian, yaitu pola badan (blus), lengan, kerah, rok, kulot dan celana yang masih dapat diubah sesuai mode yang dikehendaki. Adapun langkah pembuatan pola adalah sebagai berikut:

                    1. a.         Pengambilan Ukuran

                    Untuk memperoleh pola busana yang pas dan cocok dengan model memerlukan ukuran bagian tubuh model secara tepat dan akurat. Setiap sistem atau metode pembuatan pola kontruksi memiliki jenis kebutuhan tentang ukuran yang berbeda-beda. Sebelum melakukan pengukuran, model yang hendak diambil ukurannya harus menggunakan peter ban dan diikatkan pada bagian-bagian tubuh tertentu hal ini dilakukan untuk memperoleh hasil ukuran yang akuran selain itu atribut busana yang menjadikan tubuh lebih besar harus dilepas. Ukuran yang diperlukan dalam pembuatan busana pesta malam adalah sebagai berikut:
                    1)      Lingkar Leher (L.L.) : Diukur sekeliling batas leher, dengan meletakkan jari telunjuk di lekuk leher.
                    2)      Lingkar Badan (L.B.) : Diukur sekeliling badan atas yang terbesar, melalui puncak dada, ketiak, letak sentimeter pada badan belakang harus datar dari ketiak sampai ketiak. Diukur pas dahulu, kemudian ditambah 4 cm, atau diselakan 4 jari.
                    3)      Lingkar Pinggang (L.PL) : Diukur pas sekeliling pinggang.
                    4)      Lingkar Pinggang (LP) : Diukur sekeliling pinggang, pas dahulu, kemudian ditambah 1 cm, atau diselakan 1 jari. Untuk pinggang ban rok dan slack. Boleh dikurangi 1 cm.
                    5)      Lingkar Panggul (L.Pa.) : Diukur sekeliling badan bawah yang terbesar, ditambah 2 cm sebelah atas puncak pantat dengan sentimeter datar. Diukur pas dahulu, kemudian ditambah 4 cm atau diselakan 4 jari.
                    6)      Tinggi Panggul (T.Pa) : Diukur dari bawah ban petar pinggang sampai di bawah ban sentimeter di panggul.
                    7)      Panjang Punggung : Diukur dari tulang leher yang menonjol di tengah belakang lurus ke bawah sampai di bawah ban petar pinggang.
                    8)      Lebar Punggung : Diukur 9 cm di bawah tulang leher yang menonjol atau pertengahan jarak bahu terendah dan ketiak dari batas lengan kiri sampai batas lengan yang kanan.
                    9)      Panjang Sisi (P.S.) : Diukur dari batas ketiak ke bawah ban petar pinggang di kurangi 2 a 3 cm.
                    10)  Lebar Muka (L.M.) : Diukur pada 5 cm di bawah lekuk leher atau pertengahan jarak bahu terendah dan ketiak dari batas lengan yang kanan sampai batas lengan yang kiri.
                    11)  Panjang Muka (P.M.) : Diukur dari lekuk di tengah muka ke bawah sampai di bawah ban petar pinggang.
                    12)  Tinggi Dada(T.D.) : Diukur dari bawah ban petar pinggang tegak lurus ke atas sampai di puncak buah dada.
                    13)  PanjangBahu(P.B.) : Diukur pada jurusan di belakang daun telinga dari batas leher ke puncak lengan, atau bahu yang terendah.
                    14)  Lebar Dada (L.D.) : Diukur jarak dari kedua puncak buah dada. Ukuran ini tergantung dari (B.H.) buste-haouder atau kutang pendek yang dipakai. Ukuran ini tidak dipakai untuk konstruksi pola, hanya untuk ukuran pemeriksa.
                    15)  Panjang Lengan Blus (P.L.B.) : Diukur dari puncak lengan terus ke bawah lengan sampai melampaui tulang pergelangan lengan yang menonjol.
                    16)  Lingkar Lubang Lengan (L.L.L.) : Diukur sekeliling lubang lengan, pas dahulu ditambah 2 cm untuk lubang lengan tanpa lengan, dan ditambah 4 cm untuk lubang lengan yang akan dipasangkan lengan.
                    17)  Ukuran Uji (U.U.) : Diukur dari tengah muka di bawah ban petar serong melalui puncak buah dada ke puncak lengan terus serong ke belakang sampai di tengah belakang pada bawah petar ban.
                    18)  PanjangRok   : Diukur dari batas pinggang sampai batas yang diinginkan.

                    1. b.        Metode Pembuatan Pola

                    Pola adalah langkah awal dalam proses pembuatan busana. Pola ada beberapa jenis yaitu pola jadi dan pola yang dibuat langsung. Pola jadi adalah pola yang sudah ada di pasaran seperti majalah atau tabloid. Jenis pola yang sudah jadi yaitu, pola standar, pola rader, pola amplop, pola cetak, pola diagram. Selain pola yang sudah ada, cara untuk mendapatkan pola dengan membuatnya sendiri. Metode pembuatan busana terdiri dari dua macam yaitu :
                    1)        Drapping
                    Drapping adalah cara membuat pola atau busana dengan meletakkan kertas tela sedemikian rupa di atas badan seseorang yang akan dibuatkan busananya mulai dari tengah muka menuju ke sisi dengan bantuan jarum pentul (Widjiningsih, 1990 :1).
                    Untuk memperoleh bentuk yang sesuai dengan bentuk badan diberikan lipit pantas (kupnaad). Metode Drapping ini hanya dapat dikerjakan untuk orang lain dan banyak dilakukan sebelum konstruksi pola berkembang.
                    2)        Konstruksi Pola
                    Konstruksi pola adalah pola yang dibuat berdasarkan ukuran yang dari bagian-bagian yang diperhitungkan secara matematis dan gambar pada kertas sehingga tergambar bentuk badan muka dan belakang, rok dan lain-lain (Widjiningsih, 1994:3).
                    Dengan konstruksi pola ini dapat dibuat bermacam-macam busana. Menurut Porrie Muliawan (1992:7) untuk memperoleh konstruksi pola yang baik harus menguasai hal-hal sebagai berikut:
                    a)        Cara mengambil macam-macam jenis ukuran harus tepat dan cermat.
                    b)        Cara menggambar bentuk tertentu seperti garis leher, garis lubang lengan harus lancar dan tidak ada keganjilan.
                    c)        Perhitungan pecahan dari ukuran yang ada dalam konstruksi harus dikuasai.
                    Sistem atau cara pembuatan pola kontruksi terdapat beberapa macam seperti metode So-en, Meyneke, Charman, Cuppens Guers, Frans Wenner coupe, Derssmaking, ho Twan Nio, Njo Hong Hwie, Muhawa, Edi Budiharjo.
                    Saat membuat pola busana, kita harus memperhatikan beberapa hal seperti:

                    1. Sewaktu mengambil ukuran harus benar tepat dan cermat. Model diikat dengan peter ban pada beberapa bagian tubuh. Model harus berdiri dengan tegap jangan sampai membungkuk.
                    2. Cara menggambarkan lengkungan-lengkungan pola pada busana harus luwes, seperti menggambar kerung lengan. kerung leher, garis panggul dan lain-lain.
                    3. Perhitungan yang dilakukan harus cermat dan teliti sesuai dengan rumus, agar hasil yang diperoleh benar.

                    Penerapan pembuatan pola menggunakan pola dasar mayneke.

                    1. c.         Teknologi Busana

                    Teknologi busana adalah cara atau teknik pembuatan busana agar hasilnya menarik dan nyaman dipakai (Nanie Asri Yuliati, 1993). Busana yang berkualitas tinggi biasnya penyelesaiannya menggunakan tangan seperti pengeliman, penyelesaian kampuh, penyelesaian lapisan, sehingga memakan waktu yang relatif lama dan membutuhkan ketelatenan. Teknologi pembuatan busana terdiri dari:
                    d)        Teknologi penyambungan (kampuh)
                    Kampuh adalah kelebihan jahitan atau tambahan jahitan untuk menghubungkan dua bagian dari busana yang dijahit (Nanie Asri Yulianti, 1993). Kampuh ada dua macam yaitu kampuh buka dan kampuh tutup.
                    1)        Kampuh Buka
                    Kampuh buka adalah kelebihan jahitan yang dihubungkan dua bagian dari busana yang dijahit secara terbuka. Cara menjahitnya yaitu:
                    a)        Kampuh – kampuh yang akan dijahit disatukan, kemudian dijahit dengan jarak sedang tepat pada garis pola.
                    b)        Kampuh yang sudah dijahit dibuka dan dipres dengan setrika.
                    Macam – macam kampuh buka antara lain :
                    a)        Kampuh buka diselesaikan dengan obras.
                    b)        Kampuh buka diselesaikan dengan setik mesin.
                    c)        Kampuh buka diseleseikan dengan rompok.
                    d)       Kampuh buka diselesaikan dengan zig -zag.
                    e)        Kampuh buka diseleseikan dengan tusuk balut.
                    f)         Kampuh buka diselesaikan dengan tusuk feston.
                    Teknik yang digunakan dalam pembuatan busana pesta malam pada kesempatan ini adalah kampuh buka diselesaikan dengan teknik dirompok kemudian disom, diterapkan pada rok pias 6.
                    2)        Kampuh Tutup
                    Kampuh tutup adalah kelebihan jahitan dari dua bagian yang tidak terbuka tetapi menjadi satu.
                    a)        Kampuh Balik
                    Kampuh yang dipakai untuk menyelesaikan pakaian anak, lenan rumah tangga dan untuk menyelesaikan pakaian dewasa wanita yang berbahan tembus terang. Ada dua macam kampuh balik yaitu kampuh balik biasa dan kampuh balik semu.
                    b)        Kampuh Pipih
                    Adalah yang digunakan untuk pakaian bayi dan pakaian pria.
                    c)        Kampuh Perancis
                    Kampuh yang dipakai bolak-balik, kampuh ini pada bagian baik buruknya terdapat dua jalur setikan.

                    e)         Teknologi pelapisan/ lining
                    Pelapisan yaitu kain untuk melapisi kain yang bahannya tipis atau kain yang terasa gatal dikulit (M.H Wancik, 2000:16). Linning adalah kain pelapis busana dan penutup jahitan sehingga busana tampak rapi, baik dari luar maupun bagian dari dalam (Sicilia Sawitri, 1997). Penggunaan Linning juga berfungsi untuk menjaga agar bahan utama dari pakaian tidak cepat rusak terutama untuk pakaian dari dari bahan yang berkualitas tinggi dan harganya mahal (Nanie Asri Yuliati, 1993:76). Dalam pemilihan linning harus disesuaikan dengan bahan pokok, bentuk busana, warna busana serta memiliki karakter hampir sama dengan bahan pokoknya. Contoh kain furing yaitu abute, asahi, errow, voul (Prapti Karomah, 1990:30). Menurut Nanie Asri Yuliati (1993) teknik pemasangan linning ada dua cara yaitu :
                    1)   Teknik lepas yaitu teknik pemasangan antara bagian bahan utama dengan linning dijahit sendiri-sendiri, namun pada bagian tertentu dijahit menjadi satu untuk menyatukan kedua bagian tersebut. Misalnya pada rok yang berfuring lepas disatukan pada bagian ban pinggang.
                    2)   Teknik lekat yaitu teknik pemasangan antara bahan utama dengan linning dijahit menjadi satu, biasanya digunakan untuk menjahit bahan-bahan transparan.

                    f)          Teknologi interfacing
                    Interfacing adalah lapisan yang tampak dari luar, misalnya lapisan lapel krah, lapisan belahan pada tengah muka (Sicilia Sawitri, 1997). Kegunaan interfacing ini adalah untuk memperbaiki bentuk jatuh bagian-bagian busana sehingga terlihat rapi dan indah. Di pasaran interfacing di jual dalam berbagai macam bentuk seperti kain pasir, viselin, kain keras, kain gabus dan lain-lain. Dalam menentukan interfacing hendaknya memperhatikan hal-hal dibawah ini:

                    1. Kesesuaian dengan bahan utama
                    2. Kesesuaian antara tebal dan tipis bahan utama
                    3. Ketepatan penempatan bahan pelapis
                    4. Kesesuaian dengan tujuan atau kegunaan interfacing

                    g)        Teknologi pengepresan
                    Teknologi pengepresan adalah suatu cara agar kampuh-kampuh terlihat lebih pipih dan rapi. Pengepresan ini dilakukan setiap kali selesai menjahit dengan menggunakan setrika dengan suhu yang disesuaikan dengan bahan busananya (Sicilia Sawitri : 1997). Pada saat pengepresan untuk kain yang tipis atau mudah mengkilat sebaiknya menggunakan pelapis atau bahan lain.
                     Penerapan Dalam Desain Busana
                    Penerapan teknologi kampuh yang digunakan menggunakan kampuh buka dan dibagian bawah rok menggunakan penyelesaian wallsoom yang kemudian di ssom gulung.

                  1. Makalah Pacaran dan Dampak Bagi Remaja

                    Pacaran dan Dampak Bagi Remaja

                    Bab I. Pendahuluan

                    A. Latar Belakang

                    Remaja adalah salah satu objek yang paling rentan terhadap pengaruh masa kini. Mulai dari bullying, geng-gengan, tawuran, clubbing, nongkrong yang tak jelas, hingga pergaulan bebas yang sedang marak sekarang, yaitu pacaran.

                    Pacaran adalah proses perkenalan antara 2 orang yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang lebih sering dikenal dengan pernikahan. Namun pada kenyataannya, penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan sebenarnya.

                    Dewasa ini, pacaran bukan merupakan tahap proses menuju berkeluarga, namun sebagai objek untuk pelampiasan nafsu semata. Banyak remaja sekarang yang berpacaran laiknya sepasang kekasih yang sudah menikah. Pegangan tangan, berdekatan, berpelukan, ciuman dan terakhir yang paling buruk yaitu berzina sudah tak asing lagi. Dalam Islam pun pacaran tak dibolehkan karena mendekati zina, seperti dalam salah satu ayat Al-Qur’an, ” Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan seburuk-buruk jalan (Q.S. Al-Isra:32)“. Pacaran tak ada dalam proses menuju berkeluarga dalam Islam, melainkan Ta’aruf (perkenalan).

                    B. Rumusan Masalah

                    Agar makalah ini lebih tersusun rapi, maka dibuat suatu rumusan masalah sebagai acuan dalam penulisan makalah ini. Adapun rumusan masalahnya adalah :

                    1. Penyebab seorang remaja berpacaran
                    2. Pengaruh berpacaran bagi para remaja

                    Bab II. Pembahasan

                    A. Penyebab Seorang Remaja Pacaran

                    Gemerlap dunia remaja adalah masa-masa terindah dalam kehidupan. Rasa cinta yang menggelora dapat memuncak pada remaja yang sedang jatuh cinta. Dari rasa cinta ini dapat dibuktikan untuk saling mengikat janji kepada orang yang dicintai. Berikut alasan-alasan mengapa remaja berpacaran:

                    a. Untuk membuktikan ada yang mau

                    Dengan mempunyai pacar menandakan bahwa seorang remaja tersebut memiliki lawan jenis yang menyukainya

                    b. Untuk membuktikan bahwa ia masih normal

                    Remaja yang mempunyai pacar lawan jenis dianggap sebagai remaja yang normal alias tidak memiliki kelainan

                    c. Ikut trend

                    Ternyata ada juga remaja yang seperti ini, menjalin hubungan agar tak ketinggalan zaman dan ikut nge-trend

                    d. Sebagai teman kencan

                    Agar tak sendiri dalam bepergian, salah satu cara adalah mempunyai pacar agar si pacar bisa diajak jalan bareng

                    e.      Untuk membuktikan bahwa ia sudah mengenal cinta

                    Remaja sudah ingin dianggap dewasa dalam hal cinta, maka ia menunjukkan bahwa ia sudah mengenal cinta dengan berpacaran

                    f.        Untuk motivasi belajar

                    Meskipun jarang, ada juga remaja yang menjadikan pacarnya sebagai objek untuk memotivasi dirinya dalam belajar

                    g.      Untuk membuktikan bahwa dia tampan/cantik

                    Remaja ingin diakui bahwa dia tampan, cantik, keren, tak culun, dan lain-lain. Salah satu cara adalah dengan berpacaran untuk menunjukkan bahwa ia keren dan sebagainya dan layak untuk disukai banyak orang

                    h.      Untuk pamer

                    Alasan ini termasuk mirip dengan dengan alasan sebelumnya, bedanya adalah bahwa si pacarnya yang ingin dipamerkan bahwa si pacar menawan, tampan, cantik, dan sebagainya

                    i. Agar tak diolok-olok

                    Zaman sekarang pacaran sudah lazim, maka dari itu agar tak diejek orang bahwa ia masih jomblo dan tak ada yang mau, maka ia berpacaran dengan siapa saja asal punya pacar

                    j.        Untuk pelampiasan nafsu sesaat

                    Alasan inilah yang paling buruk. Banyak remaja sekarang yang mempunyai pacar hanya untuk dipandangi, saling berdekat-dekatan, saling pegang, ciuman hingga berzina hanya untuk melampiaskan nafsu yang sudah menggebu-gebu di dalam diri.

                    B. Pengaruh Pacaran Bagi Remaja

                    1) Prestasi Sekolah

                    Bisa meningkat atau menurun. Di dalam hubungan pacaran pasti ada suatu permasalahan yang dapat membuat pasangan tersebut bertengkar. Dampak dari pertengkaran itu dapat mempengaruhi prestasi mereka di sekolah. Tetapi tidak menutup kemungkinan dapat mendorong mereka untuk lebih meningkatkan prestasi belajar mereka

                    2) Pergaulan Sosial

                    Pergaulan bisa tambah meluas atau menyempit. Pergaulan tambah meluas, jika pola interaksi dalam peran tak hanya berkegiatan berdua, tetapi banyak melibatkan interaksi dengan orang lainnya (saudara, teman, keluarga, dan lain-lain). Pergaulan tambah menyempit, jika sang pacar membatasi pergaulan dengan yang lain (tidak boleh bergaul dengan yang lain selain dengan aku)

                    3) Mengisi Waktu Luang

                    Bisa tambah bervariatif atau justru malah terbatas. Umumnya, aktivitas pacaran tidak produktif (ngobrol, nonton, makan, dan sebagainya), namun dapat menjadi produktif, jika kegiatan pacaran diisi dengan hal-hal seperti olah raga bersama, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya

                    4) Keterkaitan Pacaran dengan Seks

                    Pacaran mendorong remaja untuk merasa aman dan nyaman. Salah satunya adalah dengan kedekatan atau keintiman fisik. Mungkin awalnya memang sebagai tanda atau ungkapan kasih sayang, tapi pada umunya akan sulit membedakan rasa sayang dan nafsu. Karena itu perlu upaya kuat untuk saling membatasi diri agar tidak melakukan kemesraan yang berlebihan

                    5) Penuh Masalah Hingga Berakibat Stres

                    Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus diduga, jadi pasti banyak terjadi masalah dalam hubungan ini. Jika remaja belum siap punya tujuan dan komitman yang jelas dalam memulai pacaran, maka akan memudahkan ia stres dan frustasi jika tidak mampu mengatasi masalahnya 

                    6) Kebebasan Pribadi Berkurang

                    Interaksi yang terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk pribadi menjadi lebih terbatas, karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk berduaan dengan pacar

                    7) Perasaan Aman, Tenang, Nyaman, dan Terlindungi

                    Hubungan emosional (saling mengasihi, menyayangi, dan menghormati) yang terbentuk ke dalam pacaran dapat menimbulkan perasaan aman, nyaman, dan terlindungi. Perasaan seperti ini dalam kadar tertentu dapat membuat seseorang menjadi bahagia, menikmati hidup, dan menjadi situasi yang kondusif baginya melakukan hal-hal positif.

                    Bab III. Penutup

                    A. Kesimpulan

                    Berdasarkan penelitian yang saya buat dapat disimpulkan bahwa:

                    Banyak alasan-alasan yang dikemukakan untuk pacaran, padahal pacaran sendiri lebih banyak dampak negatifnya dibanding positifnya, bagi remaja yang berpacaran dengan menjaga norma dan batasan yang ditentukan oleh orang tua masing-masing dapat menjadikan pacaran sebagai motivasi untuk meningkatkan prestasi belajar, namun sejauh ini umumnya remaja sekarang menggunakan hubungan pacaran melewati batas-batas dan norma-norma yang berlaku di masyarakat sendiri, remaja yang sedang dilanda asmara kebanyakan tidak berfikir panjang sehingga hubungan pacaran itu menjadi tidak sehat, oleh karenanya timbul masalah bagi remaja akibat dari pacaran, masalah yang sering dijumpai adalah hamil diluar nikah, aborsi, bunuh diri, perubahan perilaku dan penyimpangan-penyimpangan lainnya.

                    B. Saran

                    Saran bagi remaja yang melakukan hubungan dengan lawan jenis (Pacaran), diharapkan agar tidak melampaui batas dalam pacaran. Dan bagi orang tua agar memberikan arahan dan nasihat kepada anaknya.

                     

                  2. Laporan Studi Kasus Sejarah Benteng Rotterdam

                    Sejarah Benteng Rotterdam

                    Bab I. pendahuluan

                    A. Latar Belakang

                    Fort Rotterdam atau Benteng Rotterdam Makassar (Jum Pandang) adalah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

                     Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi’ kallonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14 Sultan Alauddin konstruksi benteng ini diganti menjadi batu padas yang bersumber dari Pegunungan Karst yang ada di daerah Maros. Benteng Rotterdam Makassar ini juga dulunya sering disebut sebagai benteng Panyyua, karena benteng ini berbentuk seperti seekor penyu jika diliat dari udara. Dimana terdapat sungai pada saat itu  yang arahnya langsung ke laut.

                    Seperti yang kita ketahui bersama bahwa fungsi Fort Rotterdam sejak awal didirikan adalah sebagai benteng pertahanan Belanda, lalu dijadikan sebagai tempat untuk memperluas rempah – rempah oelah Belanda, namun seiring perkembangan zaman Fort Rotterdam kini dialih fungsikan menjadi objek wisata dan peralihan fungsi ini secara langsung mapun tidak langsung telah membawa dampak tertentu bagi masyarakat sekitarnya maupun bagi Fort Rotterdam sendiri dan kita tau bahwa banyak hal yang berubah seiring dengan beralih fungsinya Fort Rottrdam dan ini tentunya dirasakan juga bagi pihak – pihak terkait yang bertindak sebagai pengelola Fort Rotterdam dan hal inilah yang mendorong rasa keingintahuan kami yang diwujudkan dalam sebuah penelitian.

                    B. Rumusan Masalah

                    1. Kapan Fort Rotterdam didirikan?
                    2. Apa fungsi utama Fort Rotterdam pada awal didirikannya?
                    3. Apa fungsi utama Fort Rotterdam sekarang?
                    4. Mengapa Fort Rotterdam dialih fungsikan?
                    5. Apa dampak pengalihan fungsi Fort Rotterdam bagi :
                      • Fort Rotterdam itu sendiri
                      • Bagi pengelola
                      • Masyarakat

                    C.  Tujuan Penelitian

                    1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Fort Rotterdam.
                    2. Untuk mengetahui fungsi Fort Rotterdam pada awal didirikan.
                    3. Mengetahui fungsi  Fort Rotterdam sekarang ini.
                    4. Mengetahui mengapa Fort Rotterdam dialih fungsikan.
                    5. Mendapatkan informasi mengenai dampak dari pengalihan fungsi Fort Rotterdam .

                    D. Manfaat Hasil Penelitian

                    1. Menggambarkan isi interaksi sosial. Yaitu mengungkapkan kecenderungan yang ada  pada interaksi sosial di masyarakat sekitar Fort Rotterdam.
                    2. Mendapatkan informasi mengenai perbandingan Fort Rotterdam sebelum dan sesudah peralihan fungsi.
                    3. Dijadikan sebagai bahan referensi.

                    Bab II. Landasan Teori

                    A. Sejarah Rotterdam

                    Benteng Rotterdam Makassar dibangun oleh Raja Gowa ke IX Daeng Matare Karaeng Manguntungi Tumapa’risi’ Kallonna dan diselesaikan oleh putranya Raja Gowa X Imanriogau Bontokaraeng lakiung Tonipallangga Ulaweng dengan konstruksi tanah liat pada tahun 1545. Atas perintah Raja Gowa XIV Imangerangi Daeng Manrabia (Sultan Alauddin) pada tahun 1634 tembok benteng diperbaiki dan menambah material batu karang, batu padas, dan batu bata menggunakan kapur dan pasir sebagai perekat.

                    Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang (Jum Pandang) adalah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan.Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi’ kallonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14 Sultan Alauddin konstruksi benteng ini diganti menjadi batu padas yang bersumber dari Pegunungan Karst yang ada di daerah Maros.

                    Benteng Ujung Pandang ini berbentuk seperti seekor penyu yang hendak merangkak turun darat maupun di laut. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun di lautan.

                    Nama asli benteng ini adalah Benteng Ujung Pandang, biasa juga orang Gowa-Makassar menyebut benteng ini dengan sebutan Benteng Panyyua yang merupakan markas pasukan katak Kerajaan Gowa. Kerajaan Gowa-Tallo akhirnya menandatangani perjanjian Bungayya yang salah satu pasalnya mewajibkan Kerajaan Gowa untuk menyerahkan benteng ini kepada Belanda. Pada saat Belanda menempati benteng ini, nama Benteng Ujung Pandang diubah menjadi Fort Rotterdam. Cornelis Speelman sengaja memilih nama Fort Rotterdam untuk mengenang daerah kelahirannya di Belanda. Benteng ini kemudian digunakan oleh Belanda sebagai pusat penampungan rempah-rempah di Indonesia bagian timur sampai saat ini benteng Rotterdam digunakan untuk perdagangan dan dijadikan sebagai tempat wisata prasejarah,selain itu Benteng Rotterdam dijadikan kantor pemerintah yakni Pusat Kebudayaan Makassar, 

                    Di kompleks Benteng Ujung Pandang kini terdapat Museum La Galigo yang di dalamnya terdapat banyak referensi mengenai sejarah kebesaran Makassar (Gowa-Tallo) dan daerah-daerah lainnya yang ada di Sulawesi Selatan. Sebagian besar gedung benteng ini masih utuh dan menjadi salah satu objek wisata di Kota Makassar. Salah satu obyek wisata yang terkenal disini selain melihat benteng serta museum Lagaligo adalah menjenguk ruang tahanan sempit Pangeran Diponegoro saat dibuang oleh Belanda sejak tertangkap ditanah Jawa.

                    Di benteng ini pernah di jajah oleh pasukan belanda, untuk memperluas daerah kekuasaannya karena kerajaan gowa memliki rempah-rempah yang banyak, Setahun lebih benteng digempur oleh Belanda dibantu oleh pasukan sewaan dari Maluku, hingga akhirnya kekuasaan raja Gowa disana berakhir. Seisi benteng porak poranda, rumah raja didalamnya hancur dibakar oleh tentara musuh. Kekalahan ini membuat Belanda memaksa raja menandatangani “perjanjian Bongaya” pada 18 Nov 1667 Di tempat ini juga Pangeran Diponegoro dipenjara.

                    Luas Benteng Rotterdam Makassar adalah 28.595,55 meter bujur sangkar, dengan ukuran panjang setiap sisi berbeda, serta tinggi dinding berfariasi antara 5-7 meter dengan ketebalan 2 meter.

                    Benteng Rotterdam Makassar mempunyai lima buah sudut (Bastion),  yaitu :


                        Terletak di sebelah barat

                       Terletak di sudut barat

                    Terletak di sudut barat laut

                    Terletak disudut timur laut

                     Terletak di sudut tenggara

                    2.2     Bangunan – bangunan di Rotterdam

                    2.2.1    Gedung A, merupakan tempat penerimaan tamu Bone pada zaman dahulu. Namun sekarang gedung ini berganti fungsi menjadi pos wajib untuk pengunjung yang datang berkunjung.

                    2.2.2    Gedung B, pada bagian atas dahulu digunakan sebagai tempat perwakilan dagang dan bagian bawah sebagai ruang tahanan. Namun sekarang berganti fungsi menjadi tempat polisi pariwisata.

                    2.2.3    Gedung C, adalah wisma bagi tamu – tamu dari Buton. Namun sekarang dialih fungsikan sebagai gallery kesenian.

                    2.2.4    Gedung D, dahulun bagian belakang yang merupakan rumah sakit bagi orang Belanda kemudian dirubah fungsi sebagai wisma tentara.

                    2.2.5    Gedung E, dahulu  tempat tinggal pimpinan perdagangan dan pendeta. Sekarang dijadikan sebagai balai pelestarian Budaya Sul-Sel.

                                2.2.6    Gedung F, tempat tinggal Belanda.

                    2.2.7    Gedung G, gudang dan bengkel. Sekarang gedung ini difungsikan sebagai tempat  menampung lukisan dari tanah liat.

                                2.2.8    Gedung H, dahulu sebagai tempat penerima tamu dari Ternate.

                    2.2.9    Gedung I, adalah gedung peninggalan Jepang sebagai kantor penelitian bahasa dan pertanian.

                    2.2.10  Gedung J, merupakan kantor pemegang buku germising dan sekarang dialih fungsikan menjadi perpustakaan.

                    2.2.11  Gedung K, kantor balai kota.

                    2.2.12  Gedung L, ruang tahanan

                    2.2.13  Gedung M, merupakan gudang dan kantor perdagangan Belanda.

                    2.2.14  Gedung N, merupakan menerima tamu dari Bacan.

                    2.2.15  Gedung O, kantor gubernur Sulawesi Selatan dan sekitarnya.         

                    2.2.16 Gedung P, merupakan gereja, yang sekarang dijadikan tempat peningalan – peninggalan Belanda.

                    2.3     Sejarah Museum La Galigo

                    Museum bersejarah yang terdapat di kota Makassar, Sulawesi Selatan ini diberi nama “La Galigo” atas saran seorang seniman, karena nama ini sangat terkenal di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. La Galigo adalah salah satu putra Sawerigading Opunna Ware, seorang tokoh masyhur dalam mitologi Bugis, dari perkawinannya dengan We Cudai Daeng Risompa dari Kerajaan Cina Wajo. Setelah dewasa, La Galigo dinobatkan menjadi Pajung Lolo (Raja Muda) di Kerajaan Luwu pada abad ke-14.La Galigo juga nama sebuah karya sastra klasik dalam bentuk naskah tertulis bahasa Bugis yang terkenal dengan nama Sure’ La Galigo, dengan panjang 9.000 halaman, dan La Galigo sendiri dianggap sebagai pengarangnya (studi mengungkapkan kemungkinan penulisnya adalah perempuan bangsawan). Isinya mengandung cerita-cerita, tatanan, dan tuntunan hidup orang Sulawesi Selatan dulu, seperti sistem religi, ajaran kosmos, adat-istiadat, bentuk, dan tatanan masyarakat atau pemerintahan tradisional, pertumbuhan kerajaan, system ekonomi atau perdagangan, keadaan geografis, dan peristiwa penting yang pernah terjadi. Pada masa dahulu naskah atau Sure’ yang dipandang suci ini disakralkan dan hanya dapat dibaca pada waktu-waktu tertentu sambil dilagukan.

                    2.4     Peninggalan – Peninggalan Bersejarah

                                   2.4.1    Koleksi Keramik

                    Diruangan Koleksi Keramik terdapat berbagai jenis keramik kuno dari berbagai dinasti seperti Dinasti Sung abad 13-14 Dinasti Swaton abad 16-18, Dinasti cing abad 17-19, Dinasti Yuan terjan abad 14-16, Dinasti Annamese abad 14-16 Keramik – keramik ini berasal dari China, Vietnam, Thailand ,Siam dan Jepang. Dan ada juga, keramik yang berisi tulisan arab.

                                       2.4.2Alat-alat Tradisional Perikanan dan Kelautan

                    Pada bangunan lain Museum Lagaligo anda akan menjumpai koleksi Perangkat Tradisional para pelaut dan nelayan bugis Makassar terdapat replika Perahu Pinisi yang terkenal sampai ke manca negara berbagai jenis peralatan nelayan untuk mengkap ikan yang umumnya masih dapat dijumpai dalam kehidupan masyrakat pesisisr hingga saat ini.

                    2.4.3     Sepeda dan Bendi

                    Tidak hanya peralatan tradisional nelayan yang terpanjang di ruangan ini anda pun dapat melihat bendai, Sepeda ataupun Dokar, koleksi Perangkat pertanian Tadisional yang terdapat dalam useum lagaligo ini adalah bukti sejarah peradaban bahwa sejak jaman dahulu bangsa indonesia khususnya masyarakat Sulawesi Selatan telah dikenali sebagai masyarakat yang bercocok tanam. Mereka menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian terutama tanaman padi sebagai bahan makanan pokok.

                    2.4.4    Koleksi Peralatan Menempa Besi dan Hasilnya

                    Jika anda ingin mengenali lebih jauh tentang sisi lain dari kehidupan masa lampau masyarakat Sulawesi Selatan, maka anda dapat mengkajinya melalui koleksi tradisional menempa besi, Hasil tempaan berupa berbagai jenis senjata tajam, baik untuk penggunan sehari – hari maupun untuk perlengkapan upacara adat.

                    2.4.6    Koleksi Peralatan Tenun Tradisonal dan Kain

                    Darikoleksi Peralatan Tenun Tradisional ini, dapat diketahui bahwa budaya menenun di Sulawesi Selatan diperkirakan berawal dari jaman prasejarah, yakni ditemukan berbagai jenis benda peninggalan kebudayaan dibeberapa daerah seperti leang – leang kabupaten maros yang diperkirakan sebagai pendukung pembuat pakaian dari kulit kayu dan serat – serat tumbuhan-tumbuhan. Ketika pengetahuan manusia pada zaman itu mulai Berkembang mereka menemukan cara yang lebih baik yakni alat pemintal tenun dangan bahan baku benang kapas. Dari sinilah mulai tercipta berbagai jenis corak kain saung dan pakaian tradisional.

                    Peninggalan – peninggalan lainnya yang kami temui disekitar gedung Fort Roterrdam :

                    1. Corong udara, di Rotterdeam terdapat corong udara yang berfungsi sebagai tempat masuknya udara agar tahanan dapat bernapas atau menghirup udara di dalam penjara.
                    2. Meriam dan berbagai peluru, terdapat didalam gedung P yang dulunya adalah gereja, sebagai tempat beribadah.
                    3. Lorong rahasia. Lorong ini dulunya digunakan sebagai tempat untuk dilewati agar tidak terlihat oleh bangsa Belanda., atau dengan kata lain lorong ini merupakan jalur alternatif untuk dilintasi.

                    4.      Benteng yang sampai sekarang masih berdiri kokoh. Benteng ini dibuat dengan tebal 2 meter, bahkan ada yang sampai 4 meter. Agar pasukan yang menyerang tidak dapat menembus masuk kedalam area bangunan.

                    15

                    BAB III

                    METODE PENELITIAN

                    3.1     Pendekatan dan Jenis Penelitian

                    Penelitian ini dilakukandengan pendekatan kualitatif. dimaksudkan agar hasil – hasil penelitian dapat disimpulkan secara teori dengan argument yang nyata.

                    3.2     Lokasi Penelitian

                    Lokasi penelitian adalah Fort Rotterdam, sebuah objek wisata padat pengunjung yang terletak di jl. Reburande, Makassar, Sulawesi Selatan. Kira  – kira berjarak 1km dari Losari Beach.    

                    3.3     Sumber Data

                    Sumber data yang kami peroleh yang pertama yaitu sumber primer yang kami peroleh dari informan yang diwawancarai dilokasi penelitian, Sumber data yang kedua atau sumber data sekunder diperoleh dari buku – buku sejarah dan berbagai halaman blog di internet mengenai Rotterdam Makassar.

                    3.4     Prosedur Pengumpulan Data

                    Untuk memperoleh data atau keteramgan yang berkaitan dengan penelitia ini maka ditempuh dengan cara:

                    1.      Pengamatan langsung atau observasi dalam hal ini dimaksud untuk mengetahui subjektif dan identitas dari masyarakat yang ada disekitar Fort Rotterdam serta Fort Rotterdam itu sendiri.

                    2.      Wawancara yaitu teknik yang digunakan untukmemperoleh informasi yang mendalam sehingga dipastikan kenyataan dari suatu fakta sehingga didapatkan penjelasan secara langsung.

                    3.      Dokumentasi yang dilakukan sebagai pembuktian dan lampiran.         

                    3.5       Analisis Data

                    Analisis data yang digunakan adalah pengaturan secara sistematis transkrip – transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan – bahan lainagar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pemecahan dan sintesis dataserta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan.

                    3.6       Tempat dan Jadwal Penelitian

                    Penelitian dilakukan di Benteng Fort Rotterdam. Penelitian dilaksanakan pada :

                                Hari/Tanggal : Senin, 02 Oktober 2017

                                Waktu           : Pukul 11.30 WITA – selesai

                    16

                    BAB IV

                    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

                    4.1     Berdirinya Rotterdam

                    Benteng Rotterdam di Makassar ada satu benteng besar yang berdiri megah, namanya Fort Rotterdam. Jangan bayangkan lokasi benteng ini berada jauh diluar kota, dan kita harus menghabiskan waktu sekian jam untuk duduk dimobil berkecepatan tinggi, karena lokasi benteng ini terletak didalam kota Makassar sehingga cukup mudah untuk mencapainya. Benteng dengan halaman seluas dua kali Museum Fatahilah Jakarta ini letaknya didepan pelabuhan laut kota Makasar atau ditengah pusat perdagangan sentral kota. Apabila kita menginap di area seputar pantai Losari, maka jaraknya dalam kisaran radius 2 km-an saja. Dari jalan raya, Fort Rotterdam yang juga akrab disebut benteng Ujungpandang (nama lain dari Makassar) akan mudah dikenali karena sangat mencolok dengan arsitektur era 1600an yang berbeda dengan rumah dan kantor diseputarnya. Temboknya hitam berlumut kokoh menjulang hampir setinggi 5 meter, dan pintu masuknya masih asli seperti masa jayanya. Dari ketinggian, bentuk benteng seperti bentuk totem penyu yang bersiap hendak masuk kedalam pantai.

                    4.2             Fungsi Rotterdam

                    Fungsi Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang ini awalnya adalah sebagai tempat pertahanan rakyat Makassar melawan penjajahan Belanda. Namun, ketikaBelanda berhasil menguasai benteng ini, fungsinya berubah menjadi gudang penyimpanan rempah-rempah. Benteng Ujung Pandang ini pun kemudian berubah nama menjadi Fort Rotterdam yang diambil dari nama tempat kelahiran pemerintah Belanda saat itu.

                    Rotterdam beralih fungsi menjadi objek wisata karena, masa penjajahan dan pemerintahan Belanda di Indonesia telah berakhir, dan untuk dijadikan  sebagai cendera mata bagi masyarakat dan tourist bahwa bangunan – bangunan itu merupakan peninggalan – peninggalan Belanda, yang terdapat lagi berbagai macam peninggalan bersejarah didalamnya.

                    4.3              Dampak Beralih Fungsinya Fort Rotterdam

                    Dialih fungsikannya Rotterdam ini membawa dampak masing – masing bagi pengelola, masyarakat maupun bagi Rotterdam itu sendiri. Dampak bagi pengelola, mereka mendapatkan pendapatan untuk tabungan kas mereka. Bagi para masyarakat, mereka bisa berjualan  sehingga mempunyai pendapatan sedikit demi sedikit. Contoh lain juga pada supir becak, mereka mendapatkan penghasilan yang pasti karena mereka mengantarkan paraa pengunjung untuk masuk dan mengantar para pengunjung.

                    17

                    Bagi Rotterdam sendiri, sudah terkenal kemancanegara bahkan para tourist berbondong – bondong untuk datang berkunjung. Sebagai bangunan sejarah, benteng ini merupakan bukti nyata kisah panjang masa kolonialisme yang pernah ada di bumi nusantara. Selain itu, benteng ini juga menjadi saksi bisu sejarah panjang kota Makassar.

                    4.4     Manfaat Wisata

                    4.3.1    Menambah pengetahuan atau wawasan akan ilmu peristiwa sejarah yang terjadi disekitar kota Makassar.

                    4.3.2    Dijadikan sebagai sarana untuk berziarah ke tempat dimana pahlawan – pahlawan yang telah gugur.

                    4.3.3    sebagai tempat yang bermanfaat sebagai objek wisata

                    18

                    BAB V

                    PENUTUP

                    4.1     KESIMPULAN

                    Benteng Fort Rotterdam Makassar adalah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke IX yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng lakiung Tumapa’risi’ Kalonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa XIV Sultan Alauddin konstruksi benteng ini diganti dengan sedimen endesit. Benteng ini dulunya sejak awal didirikan merupakan tempat pertahanan benteng Belanda, seiring berkembangnya zaman hingga sekarang dijadikan objek wisata.

                    4.2     SARAN

                    Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi dalam makalah ini, tentunya masih banyak kelemahan dan kekurangan. Kami sangat berharap para pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang dapat membangun kepada penulis untuk penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.

                    19

                    DAFTAR PUSTAKA

                    Blog.Balai Pelestarian Cagar Budaya Maskassar/Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

                    Blog.sejarah-berdirinya-benteng-fort-rotterdam-di-makassar/sobatpetualang.com

                    20

                    LAMPIRAN

                            Dokumentasi yang dilakukan bersama informan yaitu bapak Muh. Yasin

                    21

                    Thank

                    Youm,n

                  3. Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan

                    Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan

                    Bab I. pendahuluan

                    A. Latar Belakang

                    Ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda disekitarnya, seperti bulan, bintang, dan matahari. Bahkan ingin tahu tentang dirinya sendiri.

                    Ilmu pengetahuan merupakan pencarian makna praktis, yaitu penjelasan yang bisa dimanfaatkan. Penjelasan ini telah menjadi dasar ilmu pengetahuan manusia dari zaman pra-sejarah hingga awal abad ke-20.
                    Ilmu pengetahuan abad ke-20 telah mengubah segalanya, kemajuan- kemajuan serupa itu sebenarnya telah terjadi di masa-masa sebelumnya. Salah satunya terjadi kira-kira tahun 2500 SM, ketika ”Stonehenge’’ didirikan di Inggris dan ‘’Piramida’’ dibangun di Mesir. Kedua monument ini menyatukan gagasan astronomis dan religius yang kecanggihannya tidak sepenuhnya di ketahui hingga abad ini. Penyelidikan mendalam tentang Stonehenge dan piramida-piramida tersebut mengungkap pengetahuan matematika yang mengejutkan. Orang yang membangun kedua monumen ini telah memahami istilah-istilah praktis yang paling sederhana tentang hubungan antara dua sisi tegak dengan sisi miring dari segitiga siki-siku yang tertentu. Dengan kata lain mereka telah memahami dasar dari apa yang kita kenal sebagai dalil Pythagoras sekitar 2000 tahun sebelum Pythagoras lahir.

                    Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan lainnya juga mengungkapkan tentang peranan dunia islam di dalamnya. Sekitar abad ke 7 M. pada zaman Bani Umayyah, orang islam menemukan cara pengamatan astronomi. Kemudian pada tahun 825 M. M. AL-khawarizmi telah menyusun buku aljabar yang menjadi buku standar beberapa abad lamanya di Eropa.

                    Dari beberapa uraian tersebut, ternyata perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidaklah muncul dengan sendirinya. Oleh karena itu, kita sebagai manusia yang selalu lapar akan pengetahuan harus mengetahui secara detail sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari waktu ke waktu.

                    B. Tujuan Penulisan

                    1. Mengetahui dengan jelas proses perkembangan ilmu dari zaman Yunani kono, hingga zaman modern.
                    2. Memenuhi tugas yang di berikan oleh dosen mata kuliah Filsafat Ilmu.

                    BAB II
                    PEMBAHASAN
                    Periodisasi Perkembangan Ilmu pengetahuan.
                    Perkembangan pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. Periodesasi ilmu dimulai dari peradaban Yunani dan diakhiri pada zaman kontemporer. Berikut ini merupakan periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan sejak zaman pra-Yunani kuno sampai dengan zaman kontemporer.

                    A. Zaman Pra-Yunani Kuno
                    Pada zaman ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase.
                    1. Zaman batu tua yang berlangsung 4 juta tahun SM sampai 20.000/10.000 tahun SM. Pada zaman ini telah mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal bercocock tanam dan berternak, dan dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif.
                    2. Zaman Batu Muda yang berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2000 SM atau abad 100 sampai 20 SM. Di zaman ini telah berkembang kemampuan–kemampuan yang sangat signifikan. Kemampuan itu berupa tulisan (dengan gambar dan symbol), kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan menghitung. Dalam zaman ini juga berkembang masalah perbintangan, matematika, dan hukum.
                    3. Zaman Logam. Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM. Pada zaman ini pemakaian logam sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan perang.

                    B. Zaman Yunani Kuno
                    Zaman ini berlangsung dari abad 6 M sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap ‘’aninquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis)’’, dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap ‘’receptve attitude mind (sikap menerima segitu saja)’’. Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya (zaman Hellenisme) di bawah pimpinan Iskandar Agung(356-323 SM) dari Macedonia, yang merupakan salah seorang murid Aristoteles.
                    Pada abad ke- 0 M, perkembangan ilmu mulai mendapat hambatan. Hal ini disebabkan oleh lahirnya Kristen. Pada abad pertama sampai abad ke- 2 M mulai ada pembagian wilayah perkembangan ilmu. Wilayah pertama berpusat di Athena, yang difokuskan dibidang kemampuan intelektual. Sedangkan wilayah kedua berpusat di Alexandria, yang fukos pada bidang empiris.
                    Setelah Alexandria di kuasai oleh Roma yang tertarik dengan hal-hal abstrak, pada abad ke- 4dan ke- 5 M ilmu pengetahuan pegetahuan benar-benar beku. Hal ini di sebabkan oleh tiga pokok penting :

                    1). Penguasa Roma yang menekan kebebasan berfikir.
                    2). Ajaran Kristen tidak disangkal.
                    3). Kerjasama gereja dan penguasa sebagai otoritas kebenaran.

                    Walaupun begitu, pada abad ke-2 M sempat ada Galen (bidang kedokteran) dan tokoh aljabar, Poppus dan Diopanthus yang berperan dalam perkembangan pengetahuan. Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang popular pada masa ini, yaitu :
                    a. Thales (624-545 SM) dari Melitas, adalah filsuf pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat utama yang menjadi dasar segala materi adalag air. Pada masanya, ia menjadi filusuf yang mempertanyakan isi dasar alam.
                    b. Pythagoras (582 SM–496 SM) adalah seorang filusuf yang juga seorang ahli ukur namun lebih dikenal dengan penemuannya tentang ilmu ukur dan aritmatik. Beliau juga di kenal sebagai ‘’ Bapak Bilangan’’, dan salah satu peninggalan Pythagoras yang terkenal adalah ‘’Teorema Pythagoras‘’. Selain itu, dalam ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan benda, dan menemukan antara nada dengan panjang dawai.
                    c. Socrates (470 SM -399 SM) adalah filsuf dari Athena. Dalam sejarah umat manusia, Socrates merupan contoh istemewa selaku filsuf yang jujur dan berani. Socrates menciptakan metode ilmu kebidanan yang dikenal dengan ‘’Maicutika Telenhe ‘’, yaitu suatu metode dialektiva untuk melahirkan kebenaran.
                    d. Democritus, dikenal sebagai ‘’bapak atom’’ pertama yang memperkenalkan konsep atom, bahwa alam semesta ini sesungguhnya terdiri atas atom-atom. Atom adalah materi terkecil yang tidak dapat di bagi-bagi lagi.
                    e. Plato (427 SM- 347SM), ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles, filsuf yang pertamakali membangkitkan persoalan being (hal ada) dan mempertentangkan dengan becoming( hal menjadi).
                    f. Aristoteles (384 SM- 322 SM) adalah seorang filsuf yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander. Ia memberikan kontribusidi bidang metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu kedokteran dan ilmu alam. Dibidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies biologi secara sisitematis.

                    Selain di Yunani, astronom dan ahli matematika juga berkembang di india. Aryabatha (476 M) melahirkan hitungan desimal sederhana. Di bidang astronomi ia juga memperkenalkan sejumlah fungsi trigonometri (termasuk sinus, versine, kosinus, dan invers), table trigonometri, teknik-teknik dan algoritma dari aljabar.

                    C. Zaman Pertengahan
                    Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M, maka tampillah para theology di lapangan ilmu pengetahuan. Segala aktifitas keilmuan harus berdasarkan atau mendukung agama. Dengan kata lain aktifitas ilmiah terkait erat dengan aktifitas keagamaan.
                    Ketika bangsa eropa mengalami kegelapan, kebangkitan justru milik islam. Hal ini dimulai dari lahirnya nabi Muhammad SAW pada abad ke 6M. Perluasan wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan pada abad ke – 7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini islam mendapat masa keemasannya (golden age).
                    Selain itu, pada abad ini terjadi abad perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan timur, seperti, ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) dan Confucius (konsep kode etik luhur mengatur akal sehat).
                    Sepanjang Eropa mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah berkembang kerajaan bangsa Arab yang di pengaruhi oleh budaya islam. Dengan berkembanganya pengaruh islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan yang berperan dalam perkembangan ilmu. Mereka adalah sebagai berikut :
                    1. Al Farabi (870 M -950 M). Adalah seorang komentator filsafat Yunani yang sangat ulung di dunia islam. Kontribusinya terletak di berbagai bidang matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik. Al- farabi telah membuat berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik, kitab Al-musiqa. Selain itu, karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al- fadhilah (kota atau Negara utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara razim yang paling baik menurut pemahaman dengan hukum ilahian Islam.
                    2. Al-Khawarizmi (780 M – 850 M), hasil pemikiran berdampak besar pada matematika, yang terangkum dalam buku pertamanyanya, Al-jabar, selain itu karyanya adalah Al-kitab Al- mukhtasar fi hisab Al-jabr wa’al – muqalaba (buku rangkuman untuk kulturasi dengan melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat Al-ard (Pemandanganan Bumi). Karyanya tersebut sampai sekarang masih tersimpan di Strassberg, Jerman.
                    3. Al – Kindi (801 M – 873 M), bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan islam. Al-kindi menuliskan banyak karya dalam bidabg goemetri , astronomi, aritmatika, musik (yang dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis, psikologi, meteorology, dan politik.
                    4. Al-Ghazali (1058 M – 111 M) adalah seorang filsuf dan theolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat. Karya beliau berupa kitab-kitab, antara lain kitab Al – munqidih min adh – dalal, Al – risalah al – quadsiyyah, dan mizan al – Amal.
                    5. Ibnu sina ( 980 M – 1037 M ). Ia di kenal sebagai A Vicenna di dunia barat. Ia adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak orang beliau adalah bapak pengobatan modern dan masih banyak lagi sebutan baginya yang berkaitan dengan karya – karyanya di bidang kedokteran. Karyanya merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad – abad.
                    6. Ibnu Rusyd (1226 M – 1198 M), yang bahasa latin di sebut dengan Averroes, dan dia adalah filsuf dari spanyol (Andalusia). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fiqih dalam bentuk karangan, ulasan, essai, dan resume.
                    7. Ibnu Khaldun (1332 M – 1406 M), adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah ( pendahuluan ).
                    8. Jabir Ibnu Hayyan atau Gebert ( 721 M – 815 M ), dia adalah seorang tokoh islam yang mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia.
                    9. Al – razi ( 856 M – 925 M ), yang dikenal dengan nama Razes. Seorang dokter klinis ynag terbesar pada masa itu dan pernah mengadakan suatu penelitian Al-kimi atau lebih dikenal dengan sebutan ilmu kimia. Beliau mengarang Ensiklopedia ilmu kedokteran yang berjudul Contenens.
                    10. Ibnu Haitam dikenal dalam kalangan cerdik pandai di barat, dengan nama Alhazen, Dia adalah seorang ilmuwan islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya dan telah memberiakn ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop dan teleskop.
                    11. Al–Battani (850 M – 929 M), memberikan kontribusi untuk astronomi dan matematika. Dalam astronomi, al–Battani juga meningkatkan ketepatan pengukuran presesi sumbu bumi.
                    12. Dalam bidang fikih ada Imam Hanafi ( 699 M – 767 M ), Imam Malik ( 712 M – 798 M ), Imam Syafi’I (767 M – 820 M ) dan Imam Hanbali ( 780 M – 855 M ), yang besar dengan kitab masing – masing
                    13. Dalam bidang sosial, terdapat nama Yaqut bin Abdullah al Hamawi ( 1179 M – 1229 ), yang mengarang kitab Mu’jam al – buldan (kamus Negara). Ibnu Yunis, Umar Al- khayyam , Will Durant, Feilding H. Gorrison, dan Abu Rayhan al – Biruni, di bidang sains dan antropologi.
                    14. Shen Kou ( 1031 M – 1095 M ), sorang ilmuwan cina yang pertama kali menggambarkan magnet jarum-kompas yang digunakan untuk navigasi.
                    15. Su Song (1020 M – 1101 M), juga seorang astronom yang menciptakan langit bintang pada Atlas.
                    16. Jamal Al–din, mendirikan observatorium ikhtiar Al–din yang merancang pembangunan istana raja di laut utara.

                    D. ZamanRenaissance
                    Zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M sampai dengan abad 17 M. Renaissance sering diartikan denagn kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu di lahirkan kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh dari ajaran – ajaran agama.
                    Tokoh – tokoh ilmuwan yang berpengaruh di masa ini ialah sebagai berikut :
                    1. Nicolaus Capernicus ( 1473 M – 1543 M ), adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom yang berkembangsaan Polandia. Ia mengembangkan Teori Heliosentris (Tata Suryaberpusat di matahari).
                    2. Galileo Galilei ( 1564 M – 1642 M ), adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop ( dengan 32 x pembesaran ) dan berbagai observasi astronomi. Dia adalah orang pertama yang melukiskan tata surya seperti yang kita kenal sekarang.
                    3. Tycho Brahe ( 1546 M – 1601 M ), adalah seorang bangsawan Denmark yang terkenal sebagai astronom/astrolog dan alkimiawan. Tycho adalh astronom pengamat paling menonjol di zaman pra –teleskop. Akurasi pengamatannya pada posisi bintang dan planet tak tertandingi pada masa itu.
                    4. Johannes Kepler (1571 M – 1630 M), adalah astronom jerman, Matematikawan dan astrolog. Ia paling di kenal melalui hukum gerakan planetnya. Kepler juga ahli optic dan astronomi. Penjelasannya tentang pembiasan cahaya tertuang dalam buku ‘’supplement to witelo , expounding the optical part of astronomy’’. Ia orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata.
                    5. Fancies Bacon ( 1561 M – 1626 M ), adalah seorang filsuf, negarawan dan penulis Inggris. Karya – karyanya antar lain membangun dan mempopulerkan motodologi induksi untuk penelitian ilmiah, sering kali disebut metode Baconian.
                    6. Andreas Vesalius ( 114b M – 1564 M ), adalah ahli anatomi. Ia memperkenalkan tentang anatomi tubuh manusia. Ia juga menulis sebuak teks mengenai tumbuhan obat.

                    E. Zaman modern
                    Zaman ini sudah dimulai sejak abad 14 M. zaman ini juga dikenal sebagai masa rasionalisme yang tumbuh di zaman modern karena munculnya berbagai penemuan ilmu pengetahuan.
                    Tokoh yang menjadi pioner pada masa ini adalah Rene Decrates, Isaac Newton, Charles Darwin, dan JJ. Thompson. Keterangan lebih lengkap sebagai berikut :

                    1. Isaac Newton ( 1643 M – 1727 ), adalah seorang fisikawan , matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan theolog. Dia di katakana sebagai ‘’Bapak ilmu fisika klasik’’. Karyanya yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica menjabarkan tentang hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad ini.
                    2. Rene Descartes ( 1596 M – 1650 M ), ia di kenal sebagai Renatus Cartesius, adalah seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Descartes kadang di panggil ‘’ Penemu filsafat Modern’’ dan ‘’ Bapak matematika modern’’. Pemikirannya yang menggunakan revolusi adalah ‘’semuanya tida ada yang pasti , kecuali kenyataan bahwa seseorang berfikir’’.
                    3. Charles Robert Darwin ( 1809 M – 1882 M ) adalah seorang naturalis yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common Descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya. Teorinya yang paling menggemparkan adalah ‘’ Nenenk Moyang Manusia Adalah Kera ‘’.
                    4. Joseph John Thompson ( 1856 M – 1940 M ) adalah seorang ilmuan dengan penelitiannya yang membuahkan penemuan Elektron. Thompson mengungkapkan bahwa gas mampu mengantarkan listrik. Ia menjadi seorang perintis ilmu fisika nuklir. Dia juga menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis atom dan sinar molekul yang berbeda dengan menggunakan sinar positif.

                    F. Zaman Kontemporer
                    Zaman ini bermula dari abad 20 M dan sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir di zaman ini. Bidang fisika menjadi tiitk perkembangan ilmu pada masa ini. Hal ini di sebabakan karena fisika di pandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur–unsur fundamental yang membentuk alam semesta.
                    Tokoh yang terkenal pada masa ini adalah Albert Enstein (1879 M – 1955 M), dia adalah ilmuan Fisika. Dia mengemukakan teori relativitas. Semenjak tahun 1905 M sampai 1917 M, saat ia menerbitkan tulisan revolusionernya tentang teori Relativitas, pandangan umat manusia tentang dunia dan alam semesta pun berubah selamanya, tahap terakhir dari zaman modern telah lahir, dan cakrawala pun bergeser. Masih ada lagi ilmuwan yang mempunyai ide besar lainnya, antara lain seperti Linus Pauling, James D. Watson, Miller Urey, Werner Heinsenberg dan Erwin Schrodinger, Edwin Hubble, Alfred Wegener.

                    BAB III
                    PENUTUP

                    A. Kesimpulan
                    Sejarah perkembangan ilmu bermula dari zaman pra- sejarah atau bisa di katakan ‘’ Zaman Batu’’. Pada masa itu ilmu hanya sebatas rasa ingin tahu mengenai alam sekitarnya. Namun periodisasi ilmu pengetahuan secara teoris selalu mengacu pada peradaban Yunani.
                    Periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan zaman pra-Yunani kuno terbagi menjadi 3 yaitu Zaman Batu Tua, Zaman Batu Muda dan Zaman Logam.
                    Zaman Yunani merupakan zaman filsafat, karena pada zaman ini para filsuf menggunakan sikap ‘’Aninquiring Attitude’’ dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap ‘’ Receptive attitude’’. Dan di zaman ini banyak bermunculan filsuf terkenal seperti Thales, Phytagoras, Socrates, Demokritus, Plato, dan Aristoteles.
                    Zaman pertengahan merupakan zaman kemajuan pesat bagi agama islam, dimana banyaknya bermunculan para ilmuwan islam dari theolog–theolog islam seperti Al – Farabi, Al – Khawarizmi, Al – Kindi, Al – Ghazali, Ibnu Shina, Ibnu Rusdy, Ibnu Khaldun, Jabir Ibnu Hayyan, Al – razi, dll.
                    Zaman Rennaisance merupakan kebangkitan para filsuf yang bebas berfikir tanpa adanya pengaruh ajaran agama. Tokoh – tokohnya yang terkenal seperti Nicolaus Copernicus, Galilio Galilei, Johanes Kepler, dan Frasisco Bacon.
                    Zaman modern dikenal sebagai masa rasionalisme yang tumbuh dizaman modern karena munculnya berbagai ilmu pengetahuan yang berkembang dengan baik. Tokoh yang menjadi pioner pada masa ini adalah Rene Decrates, Isaac Newton, Charles Darwin, dan J.J. Thomson.
                    Zaman kontemporer merupakan zaman kemajuan ilmu pengetahuan, di mana fisika menjadi titik pusat perkembangannya. Tokoh yang sangat populer di masa ini adalah Albert Eintein yang mengemukakan teori relatifitas.

                    B. Saran
                    Saran yang dapat kami sampaikan adalah :
                    1. Seharusnya kita sebagai calon pendidik haruslah banyak mengetahui tentang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, dan siapa saja penemu yang berperan penting dalam kehidupan ini.
                    2. Sebagai umat islam, kita harus tahu bahwa yang berperan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan saat ini tidak hanya orang Barat, namun orang dari timur – tengah pun banyak.

                    Daftar Pustaka
                    Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2007
                    Bakhtiar Amsal, H., Dr,. M.A., Filsafat Ilmu, Logos, Jakarta, 2005
                    Mawardi, Drs., Nur Hidayati, Ir., IAD-ISD-IBD, Pustaka Setia, Bandung, 2009
                    Masniah, Dkk., Makalah “Sejarah Perkembangan Ilmu”, STAI Rakha, Amuntai, 2009
                    Nur Hikmah, Dkk., Makalah “Sejarah Perkembangan Ilmu”, STAI Rakha, Amuntai, 2010
                    Paul Strathern, Seri Ide Besar “Archimedes & Titik Tumpu”, Erlangga, Jakarta, 2002
                    Paul Strathern, 90 Menit Bersama Aristoteles, Erlangga, Jakarta, 2001
                    Paul Strathern, 90 Menit Bersama Descartes, Erlangga, Jakarta, 2001
                    Poejawidjatna, Prof., Ir., Tahu Dan Pengetahuan “Pengantar ke Ilmu dan Filsafat”, Rineka Cipta, Jakarta, 1998
                    http://uwiiswold.wordpress.com
                    http://jadiwijaya.blog.uns.ac.id
                    http://jamaludinassalam.wordpress.com