Blog

  • Karakteristik Peserta Didik Generasi Abad 21

    Peserta Didik Generasi Abad 21

    A. Multitasking

    Multitasking dalam dunia komputer berarti melakukan pekerjaan yang berbeda secara realtime dan bersamaan dalam satu perangkat. Arti istilah Multitasking dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut. Beberapa program dapat berjalan pada saat yang bersamaan. identik dengan multiprogramming. Multitasking merupakan suatu modus dari sistem operasi.

    Multitasking sendiri sebenarnya adalah kemampuan untuk melakukan dua jenis kegiatan atau lebih pada saat bersamaan dengan mengandalkan audio (bicara) ataupun visual (penglihatan). Meskipun pada awalnya itu istilah dunia teknologi informasi, kini sudah menjadi istilah jamak dalam pergaulan hidup masyarakat yang berkemajuan. Sesuai dengan Permendikbud No 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas `menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan’. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas `mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta’. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas `mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta’.

    Multitasking sebenarnya memiliki dua macam, yaitu :

    1. Multitasking sederhana, dalam arti sempit, yaitu apa yang di kenal dengan parallel processing. Orang mengerjakan dua tugas atau lebih dalam waktu yang bersamaan. Ini terjadi, misalnya, ketika siswa membaca buku sambil mendengarkan musik.
    2. Multitasking task-switching. Multitasking jenis kedua ini terjadi jika seseorang dengan cepat berpindah dari mengerjakan tugas yang satu ke tugas berikutnya. Contoh yang kedua ini, seperti ketika siswa sedang membaca buku, ada layanan pesan singkat (SMS) masuk segera direspons.

    Dalam sebuah studi yang menyelidiki efek media multitasking di dalam kelas, satu kelompok mahasiswa diizinkan menggunakan laptop selama kuliah, dan kelompok lain tidak. Ternyata yang menggunakan laptop memiliki skor lebih rendah pada tes memori tradisional terhadap isi kuliah. Para peneliti juga mencatat, bagaimanapun, kinerja mahasiswa secara keseluruhan dalam kuliah ini tidak terlalu terpengaruh oleh fakta bahwa mereka didorong untuk menggunakan laptop di kelas dan telah aktif melakukan multitasking sepanjang semester; hasil ini mungkin terjadi karena pembelajaran dilakukan secara nontradisional, sangat dinamis, dan interaktif (Hembrooke & Gay, 2003). Siswa yang sangat sibuk mungkin berpikir bahwa mereka akan dapat menyelesaikan tugas dengan melakukan multitasking, tetapi ternyata, menurut penelitian ini, dengan cara tersebut mereka justru malah membutuhkan lebih banyak waktu guna mencapai tingkat kinerja yang sama pada tugas akademik yang dibebankan (Viadero, 2008).

          Dengan kata lain, multitasking tidak selalu buruk dalam proses belajar mengajar. Ini juga tidak lantas membuat siswa menjadi lebih mengalami kesulitan untuk menyelesaikan tugas. Namun, kita juga dapat menyimpulkan bahwa switching tugas pada khususnya meningkatkan jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Multitasking baik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan sistem memori yang beraneka ragam.

    2.      Multimedia learning

          William Ditto (2006) menyatakan definisimultimedia dalam ilmu pengetahuan mencakup beberapa aspek yang saling bersinergi, antara teks, grafik, gambar statis, animasi, film dan suara. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa penggunaan multimedia dalam pembelajaran menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Penelitian tersebut antara lain yang dilakukan oleh Francis M. Dwyer. Hasil penelitian ini antara lain menyebutkan bahwa setelah lebih dari tiga hari pada umumnya manusia dapat mengingat pesan yang disampaikan melalui tulisan sebesar 10 %, pesan audio 10 %, visual 30 % dan apabila ditambah dengan melakukan, maka akan mencapai 80 %. Berdasarkan hasil penelitian ini maka multimedia interaktif (user melakukan) dapat dikatakan sebagai media yang mempunyai potensi yang sangat besar dalam membantu proses pembelajaran.

          Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Yang di utamakan dalam pembelajaran adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktifitas belajar adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur-unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa. William Ditto (2006) menyatakan definisi multimedia dalam ilmu pengetahuan mencakup beberapa aspek yang saling bersinergi, antara teks, grafik, gambar statis, animasi, film dan suara.

          Apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pilihan, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.

    Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu :

    1.       Multimedia linier  adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya : TV dan film.

    2.       Multimedia interaktif  adalah  suatu  multimedia  yang  dilengkapi dengan alat pengontrol yang  dapat  dioperasikan  oleh  pengguna. Multimedia interaktif menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri dari teks, grafik, audio, dan interaktivitas.

          Secara  umum  manfaat  yang  dapat  diperoleh  adalah  proses  pembelajaran  lebih menarik,  lebih  interaktif,  jumlah  waktu  mengajar  dapat  dikurangi,  kualitas belajar siswa dapat  ditingkatkan  dan  prestasi  belajar  mengajar  dapat  dilakukan  di mana  dan  kapan  saja, serta  sikap  belajar  siswa  dapat  ditingkatkan.

    Dan lebih khususnya adalah sebagai berikut:

    ·         Pengenalan perangkat teknologi informasi dan komunikasi kepada siswa.

    ·         Memberikan pengalaman baru dan menyenangkan baik bagi guru sendiri maupun siswa.

    ·         Mengejar ketertinggalan akan pengetahuan Iptek di bidang pendidikan.

    ·         Pemanfaatan multimedia dapat membangkitkan motivasi belajar para pelajar.

    ·         Multimedia dapat digunakan untuk membantu pembelajar membentuk model mental yang akan memudahkannya memahami suatu konsep, dll.

    3.       Online Social Networking

          Pengertian media sosial atau dalam bahasa inggris “Social Media” menurut tata bahasa, terdiri dari kata “Social” yang memiliki arti kemasyarakatan atau sebuah interaksi dan “Media” adalah sebuah wadah atau tempat sosial itu sendiri. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.             Sosial media itu sendiri adalah menangkap semua istilah untuk situs yang dapat memberikan aksi-aksi sosial yang berbeda secara radikal. Misalnya, Twitter adalah situs sosial yang dirancang untuk membiarkan orang berbagi pesan singkat atau “update” dengan orang lain. Facebook, sebaliknya adalah sebuah situs jejaring sosial full-blown yang memungkinkan untuk update berbagi, foto, peristiwa bergabung dan berbagai kegiatan lainnya.

          Sosial media adalah cara untuk mengirimkan, atau berbagi informasi dengan khalayak luas. Setiap orang memiliki kesempatan untuk membuat dan mendistribusikan. Yang Anda perlukan adalah koneksi internet dan jaringan sosial adalah suatu tindakan keterlibatan. Kelompok orang dengan kepentingan umum, atau seperti pikiran, mengasosiasikan bersama-sama di situs jejaring sosial dan membangun hubungan melalui komunitas.

    a.      Dampak Positif dan Negatif media sosial

    Ø Dampak positif

    1.      Media bersifat gratis jadi mudah digunakan oleh siapa saja.

    2.      Memudahkan kita membentuk jaringan social, mulai dari teman lama, teman saat ini sampai teman baru.

    3.      Memudahkan untuk berkomunikasi satu teman dengan teman yang lainnya baik secara realtime maupun offline.

    4.      Bagi seseorang pemula dan remaja, media ini sangat membantu dan mendidik terutama dalam mengenal dunia internet.

    5.      Bisa dimanfaatkan untuk media promosi atau iklan dan pemberitahuan secara update.

    6.      Dan manfaat hiburan lainnya seperti komunitas, kuis, game.

    Ø Dampak Negatif

    1.      Menimbulkan ketergantungan.

    2.      Menciptakan dunia maya yang terkadang lebih mendominasi dari pada dunia nyata.

    3.      Cyber crim (kejahatan dunia maya) diantaranya, carding, hacking, cracking, phising dan spamming.

    4.      Banyaknya oarng-orang aneh yang selalu menghujat disosial media.

    5.      Mudahnyanya konten-konten porno masuk disosial media.

    b.      Macam-macam Media Social Networking

    1.      Friendster
          Friendster, yang ide penamaannya berasal dari nama Napster, dalam Friendster, kita juga dapat melihat teman dari teman kita dan teman dari teman dari teman kita, selain melihat teman kita sendiri. Friendster dimulai sejak tahun 2002 oleh Jonathan Abrams dan sekarang sudah melewati masa beta test.

    2.      Facebook
          Facebook adalah situs web jaringan sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah tingkat atas, tempat kerja, atau wilayah geografis.

    3.      Twitter
          Twitter adalah suatu situs web layanan jaringan sosial dan mikro blog yang memberikan fasilitas bagi pengguna untuk mengirimkan “pembaharuan” berupa tulisan teks dengan panjang maksimum 140 karakter melalui SMS, pengirim pesan instan, surat elektronik, atau aplikasi seperti Twitter rific dan Twitbin. Twitter didirikan pada Maret 2006 oleh perusahaan rintisan Obvious Corp.

    3.      Online Media Searching

          Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf ‘I’ besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.

          Internet dibentuk oleh jutaan komputer yang terhubung bersama dari seluruh dunia, memberi jalan bagi informasi (mulai dari text, gambar, audio, video, dan lainnya ) untuk dapat dikirim dan dinikmati bersama. Untuk dapat bertukar informasi, digunakan protocol standar yaitu Transmision Control Protocol dan internet Protocol yang lebih dikenal sebagai TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas untuk memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP (Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. TPC/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih rute alternatif jika suatu rute tidak dapat di gunakan, mengatur dan mengirimkan paket-paket pengiriman data.

    Berikut ini adalah beberapa fasilitas yang disediakan melalui internet:

    §  E-mail

                Electronic-mail adalah surat atau pesan elektronik yang dikirimkan dan diterima melalui komputer. Dengan e-mail, pesan yang dikirimkan akan sampai kepada penerima saat itu juga. Dibandingkan dengan pengiriman surat melalui jasa pengiriman, e-mail telah memangkas waktu dan pesan yang disampaikan juga up-to-date. E-mail saat ini sudah bisa disertai dengan grafik, gambar foto, suara, animasi, dan bahkan bisa mengirim ke beberapa alamat sekaligus.

    §  FTP

                File Transfer Protocol (FTP) adalah salah satu layanan internet untuk melakukan transfer file. Proses melakukan transfer file dari komputer ke server (file server) disebut dengan istilah unggah (upload). File yang sudah berada di file server, dapat diambil oleh orang lain untuk disimpan di komputer (pc). Proses mengambil file dari file server disebut dengan unduh (download).

    §  Telnet

                Telnet (Telecommunication Network) merupakan salah satu protokol jaringan yang digunakan di koneksi internet atau LAN (Local Area Network). Telnet digunakan untuk melakukan koneksi ke sebuah server dan port tertentu. Telnet digunakan untuk berinteraksi langsung dengan server. Anda dapat mengetikkan perintah langsung dari komputer untuk ditujukan ke server dan server akan langsung merespon dengan mengirimkan output (keluaran) untuk ditujukan ke komputer yang mengirimkan perintah.

    §  World Wide Web (WWW)

                      World wide web merupakan kumpulan dokumen multimedia yang saling terkoneksi menggunakan link hypertext. Hyperlink merupakan sebuah        link yang digunakan untuk melakukan perpindahan antar dokumen. Web            memudahkan kita  mengakses berbagai informasi dalam bentuk teks, gambar,         video, suara, dan juga animasi.

    Manfaat Internet Bagi Pelajar dan Dunia Pendidikan:

    §  Memperluas Wawasan dan Ilmu pengetahuan.

    §  Sebagai sumber tambahan Pelajaran Yang belum di mengerti di Sekolah.

    §  Melatih Siswa Supaya Mengetahui Cara-cara Penggunaan Komputer.

    §  Sebagai Sarana Komunikasi.

    Ø Dampak Positif dan Negatif Internet

    1.      Dampak Positif

    –          Media komunikasi.

    –          Media untuk bertukar data dan informasi dengan menggunakan email, ftp, www, dan sebagainya.

    –          Media untuk mencari data dan informasi.

    –          Kemudahan memperoleh informasi.

    –          Media untuk bertransaksi dan berbisnis.

    –          Media pendidikan jarak jauh.(untuk membuka materi yang tidak diketahui guru).

    2.      Dampak Negatif

    –          Pornografi.

    –          Internet juga banyak berisi konten-konten yang terkait kekejaman dan kesadisan (violence and gore).

    –          Penipuan. Modus penipuan melalui internet sudah sering kali kita dengar.

    –          Pencurian. Internet merupakan media yang memberikan kemudahan untuk traksaksi online karena sifatnya yang real-time (langsung), misalnya berbelanja menggunakan kartu kredit.

    –          Perjudian.

    4.      Games, Simulation, and Creative Exspresion

    1.      Games

                Game berasal dari bahasa inggris yang berarti permainan. Dalam setiap game terdapat peraturan yang berbeda-beda untuk memulai permainannya sehingga membuat jenis game semakin bervariasi. Karena salah satu fungsi game sebagai penghilang stress atau rasa jenuh maka hampir setiap orang senang bermain game baik anak kecil, remaja maupun dewasa, mungkin hanya berbeda dari jenis game yang dimainkannya saja . 

    Ø DAMPAK BAIK DAN BURUK GAME

    –          Dampak Baik

         Dampak baik yang dimiliki oleh game bahwa game yang bersifat permainan dan hisburan tentu dapat merefhreshing sejenak otak dan pikiran para penggunanya untuk sejenak dari segala hal dan berbagai macam pikiran yang menjejali otknya sehingga para pengguna atau pemain game dapat merasa rileks serta senang ketika memainkan permainan tersebut.

    –          Dampak Buruk

         Dampak buruk atau efek buruk yang ditimbulkan oleh game bahwa game dapat menyebabkan seseorang kecanduhan jika memainkannya terus menerus. Dan siapa yang tidak dapat mengendalikan pikirannya untuk tidak terus bermain dengan game tersebut maka orang yang telah kecanduan akan tidak dapat berfikir tentang hal yang baik dan lebih penting daripada hanya bermain permaianan game sepanjang harinya.

    2.      Simulation

                Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi  adalah satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model statistic atau pemeran.

                Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.

                Di samping itu, dalam  metode simulasi siswa diajak untuk dapat bermain peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan  pembelajaran. Metode simulasi merupakan  salah  satu  metode  mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang  menggunakan  simulasi cenderung objeknya bukan  benda atau  kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di Sekolah Dasar. Dalam pembelajaran, siswa akan dibina kemampuannya berkaitan dengan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok. Disamping itu, dalam metode simulasi siswa diajak untuk bermain peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.

    o   Tujuan Metode Simulasi

    1.      Melatih keterampilan  tertentu baik bersifat profesional dalam kehidupan sehari-hari.

    2.      Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip.

    3.      Melatih memecahkan masalah.

    4.      Meningkatkan keaktifan belajar.

    5.      Memberikan motivasi belajar kepada siswa.

    6.      Melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok.

    7.      Menumbuhkan daya kreatif siswa.

    8.      Melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.

    o   Jenis-jenis Metode Simulasi

    a.       Bermain peran (role playing)

                Dalam proses pembelajarannya metode ini mengutamakan pola permainan dalam bentuk dramatisasi. Dramatisasi dilakukan oleh kelompok siswa dengan mekanisme pelaksanaan yang diarahkan oleh guru untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan / direncanakan sebelumnya. Simulasi ini lebih menitik beratkan pada tujuan untuk mengingat atau menciptakan kembali gambaran masa silam yang memungkinkan terjadi pada masa yang akan datang atau peristiwa yang aktual dan bermakna bagi kehidupan sekarang.

    b.      Sosiodrama

                Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia.

    c.       Permainan simulasi (Simulasi games)

                Dalam pembelajarannya siswa bermain peran sesuai dengan peran yang ditugaskan sebagai balajar membuat suatu keputusan.

    d.      Peer Teaching.

                Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada teman-teman calon guru.

    3.      Creative Exspresion

                Ekspresi kreatif adalah perasaan manusia yang ungkapannya diselaraskan dengan jenis ciptaan karya seni, misalnya: seni rupa, seni musik, seni tari, seni drama atau sastra.

    Sumber:

    http://rarahilwa.weebly.com/5/post/2011/12/multimedia-dan-pemanfatannya-dalam-proses-

    pendidikan.html

    http://besar.blog.fisip-untirta.ac.id/2013/06/14/definisi-social-media-networking/

    http://smp-pgritamsel.bekasikab.com/share.php?tema=manfaat_internet_bagi_pelajar,_pendidikan_dan_masyarakat

    http://game-savero.blogspot.com/2013/05/pengertiansejarahjenis-jenis-tentang.html#sthash.ZnKKAakk.dpuf

    http://imadiklus.com/teori-pembelajaran-metode-simulasi/

  • Makalah Olahraga Atletik – Lari Marathon

    Makalah Olahraga Atletik – Lari Marathon

    Lari marathon atau lari jarak jauh dengan jarak tempuh mencapai 42 km menjadi salah satu olahraga kelas berat yang banyak digemari. Ada banyak event lari marathon baik itu full marathon, half-marathon maupun mini marathon dengan jarak bervariasi mulai 5K, 7K sampai 10K.

    Lari Marathon

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot – otot tubuh. Dalam perkembangannya kegiatan ini dapat dilakukan sebagai kegiatan yang menghibur, menyenangkan atau juga dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi. Olahraga sangat penting diketahui jenis-jenis dan manfaatnya oleh masyarakat. Guna menciptakan atlet-atlet handal yang mampu mengharumkan nama bangsa dan dirinya sendiri.

    Pemerintah sendiri menjadikan olahraga sebagai pendukung terwujudnya

    manusia Indonesia yang sehat. Hal tersebut terbukti dengan menempatkan olahraga sebagai salah satu arah kebijakan pembangunan, yaitu menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan kebugaran yang cukup.

    Berbagai jenis olahraga  ada di dunia dan tentu saja peminatnya juga banyak. Olahraga memang menjadi salah satu kegiatan yang wajib ada dikurikulum sekolah. Ini membuktikan pengetahuan mengenai olahraga wajib dimiliki oleh manusia. Masyarakat mempunyai apresiasi yang tinggi terhadap perkembangan dunia olahraga. Olahraga sudah menempati posisi yang penting dalam kehidupan sehari – hari.

    Namun peningkatan minat masyarakat terhadap olahraga ini sendiri tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas maupun kuantitas fasilitas olahraga. Bahkan terjadinya kecenderungan menurunnya kualitas fasilitas olahraga karena kurangnya perawatan. Selain itu, kenyataan di lapangan pengetahuan mengenai olahraga yang dimiliki siswa maupun masyarakat sangat kurang. Siswa cenderung memainkannya saja tanpa memperhatikan maksud dan teknik olahraga tersebut. Buktinya ketika saya menanyakan teknik salah satu olahraga yaitu lari jarak jauh, kebanyakan siswa tidak bisa menjawabnya.

    Dari hal tersebut siswa perlu pengetahuan lebih jelas mengenai lari jarak jauh. Berdasarkan paparan di atas maka saya membuat makalah yang berjudul “Lari Jarak Jauh”, sebagai acuan dan solusi untuk menambah wawasan siswa maupun masyarakat umum mengenai olahraga lari jarak jauh.

    B. Rumusan Masalah

    Dari latar belakang tersebut, dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana sejarah dan pengertian olahraga lari jarak jauh?
    2. Bagaimana strategi atau teknik olahraga lari jarak jauh?
    3. Bagaimana lintasan dari olahraga lari jarak jauh?
    4. Bagaimana Peralatan atau Perlengkapan olahraga lari jarak jauh?

    C. Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan dari penulisan ini yaitu sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui sejarah dan pengeretian olahraga lari jarak jauh.
    2. Untuk mengetahui strategi atau teknik lari jarak jauh.
    3. Untuk mengetahui lintasan olahraga lari jarak jauh.
    4. Untuk mengetahui peralatan atau perlengkapan olahraga lari jarak jauh.

    Bab II. Pembahasan

    A. Sejarah dan Pengertian Olahraga Lari Jarak Jauh

    Nama Marathon berasal dari legenda Pheidippides, seorang utusan Yunani. Legenda menyatakan bahwa ia dikirim dari medan perang dari Marathon ke Athena untuk mengumumkan bahwa bangsa Persia telah dikalahkan pada Pertempuran Marathon (di mana ia baru saja berjuang), yang terjadi pada bulan Agustus atau September, 490 SM. Dikatakan bahwa ia berlari jarak seluruh tanpa berhenti dan meledak dalam sidang, berseru “Νενικήκαμεν” (Nenikékamen, “Kami telah menang”.) sebelum runtuh dan mati. Legenda yang menyebutkan pelari dari Marathon ke Athena pertama kali muncul di Plutarch On the Glory Athena pada abad 1 Masehi yang mengutip dari pekerjaan Heraclides Ponticus hilang, memberikan nama pelari sebagai salah Thersipus dari Erchius atau Eucles. Lucian dari Samosata (2 abad Masehi) juga memberikan cerita tetapi nama-nama Philippides runner (tidak Pheidippides).

    Ada perdebatan tentang keakuratan sejarah dari legenda ini Herodotus sejarawan Yunani, sumber utama untuk Perang Yunani-Persia,. Menyebutkan Pheidippides sebagai utusan yang berlari dari Athena ke Sparta untuk meminta bantuan, dan kemudian berlari kembali, yang berjarak lebih dari 240 kilometer (150 mil) sekali jalan. Dalam beberapa naskah Herodotus nama runner antara Athena dan Sparta diberikan sebagai Philippides. Herodotus tidak menyebutkan seorang utusan yang dikirim dari Marathon ke Athena, dan menceritakan bahwa bagian utama dari tentara Athena, karena telah berjuang dan memenangkan pertempuran melelahkan, dan takut serangan angkatan laut dengan armada Persia melawan Athena dipertahankan, berjalan cepat kembali dari pertempuran ke Athena, tiba pada hari yang sama.

    Pada 1879, Robert Browning menulis Pheidippides puisi. puisi Browning, cerita komposit-nya, menjadi bagian dari budaya akhir abad ke-19 yang populer dan diterima sebagai legenda bersejarah. Beberapa Versi Sejarah Marathon

    Versi I

    Legenda kuno mengatakan bahwa saat itu seorang serdadu Yunani PHEIDIPPIDES berlari dari Marathon ke Athena untuk mengabarkan kepada warganya bahwa mereka telah mengalahkan pasukan Persia dalam peperangan Marathon pada tahun 490 SM. Pheidippiddes berlari tanpa henti selama 26 mil atau 42.195km setelah mengabarkan kemenangannya, kemudian ia pun tewas karena keletihan. Sebagai peringatan akan peristiwa tersebut sejak 1896, pesta olah raga Olympic memasukkan lomba lari jauh ini dalam setiap even olahraga mereka. Hal ini untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si pembawa pesan maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang menjadi olah raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang

    Versi II

    Perang Marathon terjadi pada 490 SM saat tentara Darius I dengan kekuatan tentara yang besar berhadapan dengan tentara Athena yang jauh kalah banyak. Namun pemimpin Atena yang bernama Miltiades mampu mengembangkan strategi perang kilatnya. Dikabarkan 6400 tentara Persia tewas sementara kerugian jiwa dipihak tentara Atena hanya 192 tentara.

    Versi III

    Versi lain mengatakan bahwa PHEIDIPPIDES sebetulnya dikirim ke Sparta untuk minta bantuan dengan berlari selama dua hari untuk menempuh jarak 240km. Sayangnya sesampainya di sana, orang Sparta tidak bersedia memberikan bantuan tentara sehingga serdadu Yunani harus bertarung dengan dibantu oleh Platea.
    Versi IV

    Cabang olah raga lari marathon pertama kali dilombakan dalam olimpiade yang diadakan di kota Athena dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba berikutnya dimenangkan oleh Philippides. Setelah mengalami berbagai event dan waktu, lomba ini berubah menjadi Olimpiade dan pada periode selanjutnya mendapat julukan olimpiade modern.

    Pengertian Lari Jarak Jauh

    Lari jarak jauh (Marathon) adalah cabang atletik yaitu lari jarak jauh sepanjang 42,195 meter (26 mil dan 385 yard). Lari jarak jauh (Marathon) merupakan cabang atletik tertua dalam sejarah Olimpiade kuno. Acara lari jarak jauh (Marathon)  dimulai pada tahun 490 SM, ketika seorang prajurit Yunani berlari membawa berita kemenangan dari peperangan Marathon ke Athena, yang mana jaraknya sejauh 26 mil, yaitu bersamaan 41.8 kilometer.

    B. Teknik atau Strategi Olahraga Lari Jarak Jauh

    Dalam olahraga lari jarak jauh diperlukan beberapa teknik dasar  yang akan membantu kesempurnaan dalam berlari. Teknik tersebut adalah sebagai berikut:

    2.2.1 Teknik dasar lari

    Gambar 1 : Teknik dasar lari

    Untuk teknik dasar lari jarak jauh, gerakan lari dilakukan tidak secara maksimal, kecondongan badan membentuk sudut ±10°. Ayunkan kedua lengan secara santai beberapa sentimeter di atas pinggang dan pendaratan telapak kaki menggunakan sisi luar kaki bagian tengah.

    Melakukan teknik dasar lari, dapat dilakukan sebagai berikut :

    1.      Tahap 1. Berlari pada garis lurus melewati tanda titik-titik untuk mengatur lebar langkah lari jarak jauh : Lakukan teknik dasr lari dengan mengitari lapangan basket/voli/sepak bola atau yang lainnya. Dilakukan ± 1— 2 menit. Dilakukan secara perorangan, berpasangan atau kelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.

    2.      Tahap 2. Berlari berkelompok 4 — 7 orang dalam satu formasi berbanjar:Pelari yang paling depan memberikan aba-aba “ya” dan pelari yang berada di belakang berlari ke depan melewati samping formasi barisan dengan teknik dasar lari jarak jauh, dan seterusnya. Dilakukan ± 2 — 3 menit, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.

    3.      Tahap 3. Berlari berkelompok 4 — 7 orang dalam satu formasi berbanjar menggunakan tongkat estafet. Salah seorang mengoper tongkat ke belakang dengan cara dijulurkan ke belakang. Orang yang berada di belakang mengambilnya, dan yang terakhir menerima tongkat berlari ke barisan depan sambil membawa tongkat, dan kembali memberikan pada yang di belakangnya. Lakukan latihan ini selama ± 2 — 3 menit , untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.

    2.2.2 Teknik dasar start berdiri

    Teknik dasar start berdiri dapat dilakukan sebagai berikut: 

    Persiapan
    Gambar 2 : Tahap persiapan lari

    1.        Tahap I. Persiapan untuk melakukan start menggunakan hitungan satu (1). Berdiri sikap melangkah menghadap arah gerakan. Kedua lutut direndahkan dan pandangan ke depan.

    Bersedia

    2.        Tahap II. Memindahkan berat badan pada kaki depan pada hitungan 2 (dua). Berat badan dibawa ke depan, kedua lengan siap seperti gerakan berlari.

    Gambar  3 : Tahap Bersedia

    3.        Tahap III. Mengayun kaki belakang ke depan dan menolakkan kaki depan, pada hitungan III (tiga).Ayunkan kaki belakang ke depan dengan lutut tertekuk dan kaki depan menolak ke tanah.

    Gambar 4 : Start

     

    2.2.3        Teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish

    Gambar 5 : Lari dengan start berdiri

    Tahap I, melakukan teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish dari sikap berdiri :

    v  Berdiri menghadap arah gerakan.

    v  Saat aba-aba “hop” lari ke depan bersamaan kedua lengan diayun ke depan dan salah satu kaki dilangkahkan ke depan.

    2.     

    Gambar 6: Start dari posisi melangkah

    Tahap II, melakukan teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish diawali dari posisi melangkah :

    • Pada aba-aba “hop” langkahkan kaki belakang ke depan dilanjutkan berlari ke arah garis di hadapan, hingga melewatinya (finish).
    • Latihan dilakukan secara berkelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.
    • Orang yang sudah melakukan kembali ke barisan belakang.

    3.      Tahap III, melakukan koordinasi teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish diawali dengan gerakan lari :

    Gambar  7:Start dengan posisi gerakan

    Lakukan gerakan lari jarak menengah.

    v  Saat aba-aba “hop” lari ke depan bersamaan kedua lengan diayun ke depan dan salah satu kaki dilangkahkan ke depan.

    v  Latihan dilakukan secara perorangan atau berkelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas

    2.2.4        Teknik Pernapasan ketika Lari Jarak Jauh

    Ketika berlari maka secara alami seorang akan kehabisan napas, karena oto-otot membutuhkan oksigen lebih banyak saat melakukan aktivitas fisik. Selain itu paru-paru juga bekerja lebih keras untuk menyerap oksigen dari udara. Memiliki pola pernapasan yang efisien saat berlari akan membuat seorang lebih efisien dalam mendapatkan oksigen ke otot, sehingga meningkatkan daya tahan dan bisa berlari lebih jauh dan lebih nyaman.

    Berikut langkah-langkah berikut untuk membantu mengembangkan pola pernapasan ketika berlari yaitu:

    1.        Bernapas dari mulut

    Menggunakan mulut untuk bernapas memungkinkan lebih banyak oksigen yang masuk dan karbon dioksida yang keluar dibandingkan dari hidung. Jika bernapas menggunakan hidung, otot wajah akan terlihat mengencang dan tegang. Sedangkan napas melalui mulut ketika berlari akan mendorong otot-otot wajah untuk rileks, sehingga menciptakan ketenangan dan lebih santai. Jika sudah merasakan kehabisan napas maka perlambat sedikit larinya.

    2.      Sering gunakan pernapasan perut

    Bernapaslah dari perut atau diafragma dan jangan bernapas dengan dada. Cara melatihnya dengan berbaring terlentang dan lihat gerakan perut saat bernapas. Jika seorang bernapas dengan benar, maka perut naik dan dada turun setiap napas, sementara daa kurang bergerak. Lakukan teknik ini saat berlari.

    3.      Mengambil napas pendek dan dangkal

    Menarik napas  terlalu panjang dan dalam bisa membuat seseorang tidak mampu berlari jauh atau lama, untuk itu bernapaslah pendek secara dangkal sehingga lebih mudah mengatur napas.

    4.      Lakukan napas dengan berirama

    Hal utama yang perlu diingat adalah sebaiknya menarik dan mengeluarkan napas secara konsisten atau berirama, terlepas dari seberapa cepat seseorang berlari.

    5.      Dengarkan napas

    Gunakan telinga untuk mengontrol pernapasan. Jika mendengar napas mulai terengah-engah maka kurangi kecepatan berlari, jika sudah mulai stabil bisa secara perlahan ditingkatkan kecepatannya.

    Bernapas sangat penting untuk sang pelari jarak jauh, yang dibutuhkan saat pelari jarak jauh adalah bertahan tetap berlari dan kecepatan bukan hal yang utama.

    C. Lintasan Lari Jarak Jauh

    Gambar  8:Skema lintasan lari jarak jauh

    Dalam konteks kejuaran profesional, olahraga lari jarak jauh dilakukan dalam sebuah lintasan khusus dengan jarak 5000-10.000 meter. Lebarnya langkah dan kecepatan (speed) dalam berlari menjadi faktor paling menentukan seseorang untuk bisa memenangkan pertandingan. Olahraga ini banyak membutuhkan ketahanan fisik, stamina, dan juga pola pernafasan yang terukur.

    Peraturanyang Harus Dipenuhi adalah sebagai berikut:

    1.      Peraturan yang lintasannya alam

    Jalur perlombaan:

    1. Jika jalur yang akan ditempuh pelari merupakan alam terbuka atau ladang, harus diperhatikan dan dijaga supaya tak ada lintasan yang memungkinkan sang atlit bisa memotong jalan.
    2. Ketika membuat zona lintasan, seyogyanya harus menghindari area yang bisa membahayakan si atlit seperti jurang terjal, semak belukar yang banyak bintang buas, dsb.
    3. Pasanglah tanda penunjuk arah untuk dijadikan pemandu bagi para atlit, dan di kiri dan kanan dibuatkan pembatas lintasan.
    4. Sebelum melakukan start, jalur perlombaan tersebut harus diumumkan terlebih dahulu kepada para peserta lomba supaya mereka bisa mendapatkan gambaran area yang akan mereka lalui. Jika lintasan dibuat elips atau lingkaran, dianjurkan dalam satu kali putaran tidak kurang dari 2.200 meter.

    Asosiasi olahraga lari jarak jauh (IAAF) membagai perlombaan dalam kategori umur sebagai berikut:

    • Pemula untuk usia antara 13-14 tahun.
    • Junior III untuk rentang usia antara 15-18 tahun.
    • Junior II untuk rentang usia antara 17-18 tahun.
    • Junior I untuk rentang usia dibawah 20 tahun.
    • Veteran puteri untuk usia diatas 35 tahun.
    • Veteran putera untuk rentang usia diatas 40 tahun.

    Jarak lomba ditentukan sebagai berikut:

    • Untuk jarak 4 km diperuntukkan bagi atlit puteri yunior.
    • Untuk jarak 8 km diperuntukkan bagi atlit putera yunior.
    • Untuk jarak 6 km diperuntukkan bagi atlit puteri dewasa.
    • Untuk jarak 12 km diperuntukkan bagi atlit putera dewasa.

    Juri akan menentukan pemenangnya sebagai berikut:

    • Untuk peserta perorangan, maka atlit yang memiliki catatan waktu yang terendah akan dinobatkan sebagai pemenang.
    • Untuk peserta beregu/ kelompok, hitungan waktu akan dijumlahkan dan pemenang akan diambil dari kelompok peserta yang memiliki pasangan waktu terendah.

    2.      Lintasan di jalan raya

    Jarak yang sudah ditetapkan dalam aturan internasional adalah sebagai berikut:

    • Kelas pertama: 15 km, 20 km, 21, 100 km (setengah jarak marathon)
    • Kelas kedua: 25 km, 30 km, 42,195 km.

    Untuk kelompok beregu jarak tempuh dapat diatur sebagai berikut: pelari pertama dengan jarak tempuh 5 km, kedua dengan jarak tempuh 10 km, begitu selanjutnya sampai yang terakhir dengan jarak tempuh 7,195 km.

    D. Peralatan atau Perlengkapan Lari Jarak Jauh

    Dalam lari jarak jauh dibutuhkan sarana dan prasarana, yakni sebagai berikut :

    1. Pistol start
    2. Start block (blok awal) yang dapat disetel (tanpa per).
    3. Tiang finish 2 buah, tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.
    4. Pita finish dipasang setinggi 1,22m.
    5. Kursi finish dengan 8 tangga untuk timers (pencatat waktu).
    6. Stopwatch 24 buah untuk pelari.
    7. Camera finish (alat foto finish).

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Adapun kesimpulan yang dapat kami peroleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai beikut:

    1.                  Sejarah lari jarak jauh

    Nama Marathon berasal dari legenda Pheidippides, seorang utusan Yunani. Legenda menyatakan bahwa ia dikirim dari medan perang dari Marathon ke Athena untuk mengumumkan bahwa bangsa Persia telah dikalahkan pada Pertempuran Marathon (di mana ia baru saja berjuang), yang terjadi pada bulan Agustus atau September, 490 SM.

    Pengertian Lari Jarak Jauh

    Lari jarak jauh (Marathon) adalah cabang atletik yaitu lari jarak jauh sepanjang 42,195 meter (26 mil dan 385 yard). Lari jarak jauh (Marathon) merupakan cabang atletik tertua dalam sejarah Olimpiade kuno

    2.                  Teknik dasar lari jarak jauh yaitu: 

    Ø Teknik dasar lari

    Ø  Teknik dasar start berdiri

    Ø  Teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish

    Ø  Langkah-langkah untuk membantu mengembangkan pola pernapasan ketika berlari yaitu:

    o   bernapas dari mulut

    o   sering gunakan pernapasan perut

    o   mengambil napas pendek dan dangkal

    o   lakukan napas dengan berirama

    o   dan dengarkan napas

    3.                  Lintasan lari jarak jauh dilakukan dalam suatu lintasan khusus dengan jarak 5000-10.000 meter. Lebarnya langkah dan kecepatan (speed) dalam berlari menjadi faktor memenangkann pertandingan. Lintasan lari jarak jauh ada 2, yakni lintasan alam dan lintasan jalan raya.

    4.             Dalam lari jarak jauh dibutuhkan sarana dan prasarana, yakni sebagai berikut :

    a.    Pistol start

    b.   Start block (blok awal) yang dapat disetel (tanpa per).

    c.    Tiang finish 2 buah, tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.

    d.   Pita finish dipasang setinggi 1,22m.

    e.    Kursi finish dengan 8 tangga untuk timers (pencatat waktu).

    f.    Stopwatch 24 buah untuk pelari.

    g.   Camera finish (alat foto finish).

    3.2              Saran

    1.      Olahraga sangat penting bagi kesehatan, bagi pembaca diharapkan memahami teknik olahraga lari jarak jauh untuk menghindari cidera dan sebagainya sehingga manfaat olahraga dapat dirasakan.

    2.      Untuk Dinas pendidikan dan olahraga agar menyediakan peralatan dan arena yang memadai sehingga bakat-bakat siswa dapat tersalurkan.

    3.      Untuk pembina agar memperhatikan teknik agar tidak salah memberikan ilmu ke siswanya.

  • Laporan Hasil Observasi Lokasi Wisata Pantai Losari

    Observasi Lokasi Wisata Pantai Losari

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Perkembangan industri pariwisata khususnya pantai losari sejak awal pembangunan tahun 1945 hingga sekarang telah mengalami kemajuan yang sangat signifikan.  Sebelum dikenal sebagai Losari, dulu warga Makassar menyebutnya Pasar Ikan. Di masa itu banyak pedagang pribumi yang berjualan. Pagi hari dimanfaatkan sebagai pasar ikan, sedangkan di sore hari dimanfaatkan pedagang lainnya untuk berjualan kacang, pisang epe dan makanan ringan khas Makassar lainnya. Dahulu, pantai ini juga dikenal dengan pusat makanan laut di malam hari serta disebut-sebut sebagai warung terpanjang di dunia.

    Seiring dengan perkembangan zaman pengelolaan pantai terus di tingkatkan untuk menjadi tempat pariwisata yang terbaik dan bersekala internasional sehingga turis mancanegara dapat melihat keindahan pantai losari, akhirnya pantai losari mengalami kemajuan pembangunan pantai losari terus di lakukan oleh pemerintah karena dengan adanya tempat wisata pantai losari dapat menambah pendapatan daerah oleh karena itu pemerintah terus memperbaharuhi pantai losari seiring dengan perkembangan zaman sehingga para wisatawan manca Negara dapat tertarik untuk berkunjung ke pantai losari Makassar.  Keberadaan pedagang kaki lima dan berbagai fasilitas yang disediakan pengelola pantai menjadi penarik bagi para wisatawan untuk berkunjung di pantai losari.  Berbagai ragam makanan yang dijual dengan cita rasa khas makassar pun menjadi bahan pertimbangan yang besar.

    Pembangunan pantai losari ini menjadi salah satu bentuk modernisasi di sektor pariwisata meskipun hingga saat ini selalu mengalami hambatan.  Dan hambatan terbesar yang dialami pengelola pantai adalah keberadaan para pengamen jalanan, kebersihan dan juga keamanan yang kurang baik.  Semua itu tidak jadi masalah para pengunjung tetap dapat menikmati keindahan pantai losari. Namun disinilah peran pemerintah segera menangani masalah seperti ini, karena dengan adanya pengamen dapat menganggu pengunjung, otomati para pengunjung enggan datang berkunjung dikarenakan para pengamen jalanan yang kasar terhadap pengunjung, diharapkan kepadaa pemerinta untuk menangani masalah seperti ini. Kami harapkan kepada pemerintah untuk tegas dalam mengambil keputusan.

    Terlepas dari berbagai bahasan di atas, di iringi amanah dari Dosen pembimbing kami melaksanakan studi kasus yang berjudul “Perkembangan Industri Pariwisata (studi kasus pengelolaan pantai losari). Mudah-mudahan bermanfaat.

    B.Rumusan Masalah

    Adapun Rumusan masalah yang kami angkat, adalah :

    1.      Mengidentifikasi sejarah pantai losari

    2.      Menjelaskan keunikan yang ada di pantai losari

    3.      Menyebutkan fasilitas dan keamanan yang ada di pantai losari

    4.      Mengidentifikasi Landasan teori

    C.Tujuan penelitian

    Sesuai dengan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, maka tujuan yang ingin dicapai adalah :

    1.      Untuk mengetahui sejarang tentang pantai losari

    2.      Untuk mengetahui keunikan-keunikan  pantai losari

    3.      Untuk mengetahui fasilitas dan keamana yang ada di pantai losari

    4.      Menggunakan landasan teori tentang perkembangan pantai losari

    D.Manfaat penelitian

    Adapun manfaat penelitian berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan yang akan dicapai adalah:

    1.        Sebagai informasi dalam mata kuliah Sosiologi  terkhusus mengenai sejarah dibangunya pantai losari

    2.       Untuk memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang semakin memperkaya pengetahuan yang telah diperoleh selama di bangku kuliah.

    3.       Sebagai bahan masukan untuk memperkaya khasanah dan wawasan ilmiah yang dapat menjadi bahan acuan untuk peneliti yang berhubungan dengan penelitian ini dimasa yang akan datang.

    E.Metode Penelitian

    Objek Observasi

    Mewawancarai

    F.Waktu dan tempat pelaksanaan

    Jumat, 05-08-2016. Pantai Losari

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori W.W. Rostow : Lima Tahap Pembangunan

    W.W. Rostow adalah seorang ahli ekonomi, perhatiannya bukan hanya pada masalah ekonomi dalam arti sempit tetapi juga meluas pada masalah sosiologi dalam proses pembangunan, meskipun titik berat analisisnya masih tetap pada masalah ekonomi. Bagi Rostow sendiri pembangunan merupakan proses yang bergerak dalam sebuah garis lurus, yakni dari masyarakat yang terbelakang ke masyarakat yang maju. Untuk menuju ke proses ini maka rostow membaginya menjadi lima tahap, yaitu :

    a. Masyarakat tradisional

    Perlunya penguasaan ilmu pengetahuan agar kehidupan dan kemajuan masyarakat dapat berkembang.

    b. Prakondisi untuk lepas landas

    Proses ini memerlukan adanya campur tangan dari luar atau masyarakat yang sudah maju. Dengan campur tangan dari luar ini maka mulai berkembang ide pembaharuan.

    c. Lepas landas

    Periode ini akan ditandai dengan tersingkirnya hambatan-hambatan yang menghalangi proses pertumbuhan ekonomi.

    d. Bergerak ke kedewasaan

    Periode ini ditandai perkembangan industri yang sangat pesat dan memantapkan posisinya dalam perekonomian global. Barang-barang yang tadinya di inpor, sekarang dapat diproduksi di dalam negeri. Yang diproduksikan bukan hanya terbatas pada barang konsumsi tetapi juga barang modal.

    Teori Alex Inkeles dan David Smith

    Menekankan tentang lingkungan material dalam hal ini lingkungan pekerjaan. Teori pada dasarnya berbicara tentang pentingnya factor manusia sebagai komponen penting penopang pembangunan dalam hal ini manusia modern. Kedua tokoh ini mencoba memberikan ciri-ciri dari manusia modern, seperti : keterbukaan terhadap pengalaman dan ide baru, berorientasi ke masa sekarang dan masa depan, punya kesanggupan merencanakan, percaya bahwa manusia bisa menguasai alam. Keduanya beranggapan, bahwa bagaimanapun juga manusia bisa diubah secara mendasar setelah dia menjadi dewasa, dan karena itu tidak ada manusia yang tetap menjadi tradisional dalam pandangan dan kepribadiannya hanya karena dia dibesarkan dalam sebuah masyarakat yang tradisional. Artinya, dengan memberikan lingkungan yang tepat, setiap orang bisa diubah menjadi manusia modern setelah dia mencapai dewasa.

    Dari hasil penelitiannya, mereka berkesimpulan bahwa pendidikan adalah yang paling efektif untuk mengubah manusia dan pengalaman kerja dan pengenalan terhadap media massa. Penemuan ini juga mendukung pendapat Daniel Lerner yang menekankan pentingnya media massa sebagai lembaga yang mendorong modernisasi.

    Perbedaan yang ada pada macam-macam teori yang ada diatas hanya merupakan perbedaan penekanan aspek yang dianggap penting, baik dalam menciptakan manusia yang akan membangun maupun dalam mempersiapkan sarana material untuk pembangunan itu sendiri. Tetapi pada dasarnya, inti dari teori-teori ini adalah sama.

    Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan dari persoalan mengenai mengapa ada Negara-negara yang tertinggal (miskin). Bagi teori modernisasi cukup jelas, bahwa negara-negara tersebut belum maju atau masih bersifat tradisional atau belum berhasil lepas landas karena baik orang-orangnya maupun nilai-nilai yang hidup di masyarakat tersebut belum modern sehingga tidak menopang pembangunan. Maka dari itu, untuk menanggulangi permasalahan ini perlu diperkenalkan nilai-nilai yang rasional dan sarana atau lembaga modern untuk menopang proses pembangunan. Demi maksud ini maka perlu campur tangan dan dukungan dari Negara-negara yang sudah maju atau modern.


    BAB III

    PEMBAHASAN

    PERKEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA

    ( PENGELOLAAN  PANTAI LOSARI MAKASSAR )

    A.SEJARAH PANTAI LOSARI

    Diawali tahun 1945, bangunan tambahan pantai yang pertama dibuat. Desain lantai dasar beton sepanjang 910 meter digagas oleh Pemerintah Wali Kota Makassar, DM van Switten (1945-1946). Dimasa pemerintahan NICA tersebut, pemasangan lantai dilakukan untuk melindungi beberapa objek dan sarana strategis warga di Jalan Penghibur dari derasnya ombak selat Makassar.

    Tahun 2000 dilakukan penimbunan laut dengan maksud sebagai jalan dan tempat komersil. Selanjutnya tahun 2001 populasi pedagang kaki lima yang makin banyak kemudian direlokasi ke daerah reklamasi. Mulai terlihat pertumbuhan bangunan lain disepanjang pantai yang merangsak kearah laut. Mulai tahun 2010, kawasan pantai losari telah diramaikan bangunan-bangunan bernuansa futuristik seperti perumahan resort elit, gedung konvensi, mal, studio stasiun TV ala disneyland dan Center Point of Indonesia.

    Dari hasi wawancara dengan pengelolaah pantai Losari tidak mempunyai arti khusus. Sebelum dikenal sebagai Losari, dulu warga Makassar menyebutnya Pasar Ikan. Di masa itu banyak pedagang pribumi yang berjualan. Pagi hari dimanfaatkan sebagai pasar ikan, sedangkan di sore hari dimanfaatkan pedagang lainnya untuk berjualan kacang, pisang epe dan makanan ringan khas Makassar lainnya. Dahulu, pantai ini juga dikenal dengan pusat makanan laut di malam hari serta disebut-sebut sebagai warung terpanjang di dunia (karena warung-warung tenda berjejer di sepanjang pantai yang panjangnya kurang lebih satu kilometer).

    Di seluruh Indonesia, hanya ada satu pantai yang dapat menyaksikan sunrise dan sunset disatu titik berdiri yang sama. “Pantai itu yakni pantai Losari, Makasar”. Pantai Losari sebenarnya bukanlah sebuah pantai berpasir seperti pantai tanjung bira, tanjung bayang, tetapi hanyalah sebuah bangunan beton untuk menahan air laut yang terhampar di pesisir barat kota Makassar. Letak Pantai Losari sangat strategis dan mudah diakses. Dari pelabuhan Sukarno Hatta Makassar, pantai ini dapat ditempuh sekitar 15 menit dengan mobil atau motor. Dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, dapat ditempuh sekitar 45 menit dengan menggunakan mobil atau motor. Tak usah khawatir soal harga tiket, kecuali tempat parkir, masuk di lokasi pantai bagi masyarakat umum tidak dipungut biaya (Gratis). Untuk mengakses seisi kota Makassar, di sekitar obyek wisata tersedia berbagai jenis kendaraan, seperti: angkot (pete-pete), taksi, dan becak yang siap mengantar para pengunjung berkeliling menikmati suasana Kota Makassar.

    B.KEUNIKAN PANTAI LOSARI

    Hal yang menarik dari pantai Losari adalah adanya sebuah anjungan dengan tulisan PANTAI LOSARI. Tulisan itu serasa menjadi magnet bagi para pelancong untuk datang ke Makassar untuk kemudian berfoto dengan latar belakang tulisan tersebut. Dengan berfoto didepan tulisan itu berarti dianggap bukti sah bahwa seseorang telah berkunjung ke Makassar dan telah menjejakkan kaki di Pantai Losari. Coba kalau tulisan itu gak ada, apa bukti bahwa seseorang telah ke Pantai Losari.

    Selanjutnya keunikan pantai losari adalah para pengunjung dapat menyaksikan terbit dan terbenamnya matahari di satu posisi yang sama. Keistimewaan obyek wisata ini adalah para pengunjung dapat menikmati indahnya deburan ombak yang memecah tanggul pantai dan kesejukan “anging mamiri” yang bertiup sepoi-sepoi, sambil menyaksikan detik-detik terbenamnya matahari secara utuh di balik cakrawala, yaitu mulai dari perubahan warna hingga pergeseran posisinya sampai benar-benar hilang dari pandangan.

    Waktu paling ideal mengunjungi pantai Losari adalah sore hari antara jam 15.00 hingga jam 21.00. Banyak yang datang kemari untuk duduk duduk menikmati keindahan pantai losari, disepanjang pedestrian sejauh 500m, atau makan diwarung warung yang telah direlokasi oleh Pemda setempat (diujung paling selatan pantai). Tua muda akan datang kemari menikmati matahari terbenam disini sambil membelu makanan dari pedagang yaitu pisang eppek

    Namun ada hari-hari tertentu yang membuat losari padat pengunjung yaitu setiap hari sabtu, minggu dan liburan disitulah dapat kita lihat puncaknya pengunjung pantai losari dari anak-anak, remaja, sampai yang tua. Dan ter dapat pedagang-pedagang di pingiran jalan dari makanan sampai aksesoris-aksesoris untuk cewe ada pokonya lengkap, dari pejalan kaki sampai yang bersepedah

    C.FASILITAS DAN KEAMANAN PANTAI LOSARI

    Pantai losari sudah menyediakan berbagai fasilitas untuk memuaskan penggunjung yaitu: seperti tempat parkir, wc, tempat duduk di sekitaran pantai dll.

    Pantai losari adalah tempat wisata yang menarik untuk di kunjungi oleh wisatawan naman timbul beberapa pertanyaan. Bagaimana keamanan di pantai losari apakah sudah baik atau tidak? Jika di tanya masalah keamanan kami telah melakukan interfiu kepada beberapa pengunjung pantai losari mengenai keamanan, dia mengatakan keamanan di pantai losari kurang baik dikarenakan banyaknya pengamen yang selalu menganggu para pengunjung pantai losari, degan adanya pengamen pengunjung kurang nyaman untuk menikmati keindahan pantai losari, disinilah peran pemerintah untuk mengatasi pengamen yang ada di losari

    BAB IV

    PENUTUP

    A.Kesimpulan

    Pantai losari adalah tempat wisata pantai tak berpasir yang terletak sangat strategis yaitu di jantung kota makassar sehinngga para wisatawan yang ingin berkunjung ke pantai losari sangat mudah,  dari pelabuhan dapat di tempuh sekitar 10 menit menuju ke pantai losari, sedangkan jika dari bandara Sultan Hasanudin dapat di tempuh sekitar 54 menit melintasi jalan Tol Revormasi. Begitu mudahnya untuk berkunjung ke pantai losari, setelah sampai di tempat para pengunjung dapa berfoto-foto di depan tulisan PANTAI LOSARI jika berfoto di depan tulisan tersebut sudah dapat dikatakan pernah menginjakkan kakinya ke pantai losari dan penggunjung juga dapat melihat terbenamnya matahari atau biasa disebut Sun set

    B.Saran

    Saran kami, jika teman-teman kurang puas dengan wacana yang tentang pantai losari yang kami tulis, agar kira nya teman langsung lokasi untuk memastikan seperti apakah itu pantai losari.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://makassarkotadunia.wordpress.com/2010/07/20/pantai-losari-dan-kota-tua-makassar/

    http://gowata.blogspot.com/2009/03/pantai-losari.html

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Losari

    http://snrannisa.blogspot.co.id/

    observasi langsung ke pantai losari

  • Makalah Pemanasan dan Manajemen Pemanasan Dalam Olahraga

    Makalah Pemanasan dan Manajemen Pemanasan Dalam Olahraga

    Pemanasan dan Manajemen Pemanasan Dalam Olahraga

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Olahraga, memang suatu aktivitas yang sangat menyenangkan bagi kita sebagai manusia yang memang membutuhkan suatu aktivitas yang bermanfaat bagi kesehatan dan perkembangan tubuh kita. Akan tetapi, beberapa orang sering melupakan apa itu yang dinamakan pemanasan atau biasa kita menyebutnya dengan istilah warmingup. Memang, pemanasan buasanya diremehkan atau dianggap suatu hal yang biasa. Namun dibalik pemanasan, sangatlah tersimpan semua manfaat yang dihasilkan dari pemanasan itu sendiri. Dan, tujuan dari pemanasan itu sendiri juga akan kembali kepada orang-orang yang akan melakukan pemanasan tersebut. Antara lain seperti melenturkan otot yang kaku sebelum harus di forsir untuk kegiatan keolahragaan.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa pengertian pemanasan sebelum olahraga ?
    2. Apakah jenis pemanasan ?
    3. Bagaimana manfaat yang diperoleh setelah melakukan pemanasan ?

    C. Tujuan

    1. Menjelaskan Pengertian pemanasan sebelum melakukan olahraga.
    2. Mengetahui macam-macam jenis gerakan pemanasan
    3. Mengetahui beberapa manfaat yang tersembunyi dibalik adanya suatu pemanasan sebelum melakukan aktivitas keolahragaan.

    Bab II. Pembahasan

    A. Konsep Pemanasan

    Gerakan pemanasan sebelum berjalan studi mengungkapkan, dengan melakukan gerakan peregangan yang stabil merupakan cara yang lebih baik untuk melumasi persendian, menurunkan risiko cidera, dan memperlancar peredaran darah pada otot-otot berjalan kita.

    Olahraga sebaiknya selalu  didahului dengan pemanasan. Jika tanpa pemanasan maka risiko terkilir akan lebih besar. Jika kurang pemanasan juga bisa menimbulkan risiko kram otot saat olahraga. Kram otot ini disebabkan oleh kurangnya timbunan asam laktat di dalam otot. Pemanasan dapat dimulai dengan berjalan, berlari-lari kecil, atau senam dengan intensitas kaena tujuan dari pemanasan adalah untuk meningkatkan frekuensi jantung secara berlahan, sehingga tersedia cukup waktu untuk mengisi otot yang bekerja dengan darah yang kaya akan oksigen.

    Jadi Pemanasan olahraga adalah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan frekuensi jantung secara berlahan, sehingga tersedia cukup waktu untuk mengisi otot yang bekerja dengan darah yang kaya akan oksigen. atau salah satu bentuk persiapan emosional, fisiologis, dan psikologis untuk melakukan berbagai macam latihan

    Dari beberapa pendapat tentang definisi pemanasan, dapat diambil kesimpulan bahwa pemanasan adalah kegiatan persiapan tubuh untuk meningkatkan frekuensi jantung dan penguluran otot yang bertujuan mempersiapkan emosional, fisiologis, dan fisiologis untuk melakukan berbagai macam latihan.

    B. Macam-Macam Jenis Gerakan dalam Pemanasan

    Bentuk-bentuk dari pemanasan sebenarnya sangatlah banyak. Hal itu dikarenakan pemanasan biasanya disesuaikan dengan olahraga atau aktivitas fisik yang akan dilakukan. Namun dari berbagai macam bentuk pemanasan, dapat digolongkan menjadi berlari-lari kecil/joging, pemanasan statis, dinamis, statis dinamis dan permainan.

    1. Berlari lari kecil/joging

    Berlari-lari kecil/joging merupakan salah satu contoh bentuk pemanasan yang dapat dilakukan dalam semua bentuk olahraga maupun kegiatan fisik lainnya. Pemanasan dengan berlari-lari kecil sangat efektif karena hampir dari seluruh badan dapat bergerak sehingga otot-otot dibadan dapat terulur. Joging dapat dilakukan selama 5-10 menit atau dapat disesuaikan dengan aktivitas fisik yang akan dilakukan.

    2. Pemanasan Statis

    Pemanasan statis yaitu pemanasan dengan bentuk peregangan yang dilakukan mulai dari bagian tubuh atas menuju kebawah ( dari kepala sampai kaki ) atau sebaliknya. Pemanasan berbentuk statis ini bertujuan untuk menyiapkan otot untuk melakukan kerja yang lebih berat agar tidak terjadi kram atau cedera otot yang lainnya. Pemanasan statis ini harus dilakukan dengan benar agar otot benar-benar terulur sempurna dan untuk menghindari cedera yang disebabkan karena penguluran otot yang tidak sesuai dengan anatomi tubuh yang semestinya.

    3. Pemanasan Dinamis

    Pemanasan dinamis yaitu pemanasan yang dilakukan dengan menggunakan gerakan yang saling berkesinambungan atau saling berkaitan. Contoh gerakan pemanasan dinamis yaitu gerakan menengokkan kepala keatas dan kebawah, gerakan menekuk pendek-pendek panjang-panjang pada tangan atau gerakang kombinasi ( bongkok jongkok bongkok tegak). Pemanasan bentuk ini dimaksudkan untuk melemaskan otot-otot yang kaku.

    4. Pemanasan Statis Dinamis

    Pemanasan ini yaitu penggabungan antara pemanasan statis dan pemanasan dinamis. Pemanasan bentuk ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya cedera karena otot tidak hanya diulur, namun juga akan dilemaskan. Sistematika pelaksanaan pemanasan ini biasanya dilakukan pemanasan statis terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan denga pemanasan dinamis.

    5. Permainan

    Pemanasan bentuk ini adalah pemanasan yang sedang dikembangkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani disekolah. Hal ini tidak terlepas dari karakteristik siswa yang lebih senang jika pembelajaran dilakukan dengan bermain. Pemanasan dengan bentuk bermain ini dirasa akan lebih efektif karena siswa akan lebih termotifasi dalam bergerak dibanding dengan bentuk-bentuk lain seperti pemanasan statis atau dinamis.

    C. Fungsi atau Manfaat Pemanasan

    Beberapa manfaat dari pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik yang berat antara lain:

    1. Meningkatkan suhu tubuh beserta jaringan-jaringannya.
    2. Menaikkan aliran darah melalui otot-otot yang aktif.
    3. Meningkatkan kerja jantung sehingga dapat mempersiapkan bekerjanya sistemcardiovascular.
    4. Menaikkan tingkat energi yang dikeluarkan oleh metabolisme tubuh.
    5. Meningkatkan pertukaran oksigen dalam hemoglobin.
    6. Meningkatkan kecepatan perjalanan sinyal syaraf yang memerintahkan gerakan tubuh.
    7. Meningkatkan efisiensi dalam proses reciprokalinnervation.
    8. Meningkatkan kapasitas kerja fisik seseorang.
    9. Mengurangi ketegangan.
    10. Meningkatkan kemampuan jaringan penghubung dalam gerakan memanjang. (Micharl J Aster, 2003:17)

    Dari berbagai manfaat dari pemanasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan utama pemanasan adalah untuk mempersiapkan tubuh kita untuk melakukan aktifitas fisik yang lebih berat dan untuk mencegah terjadinya cedera.

    Bab III. Penutup

    Tujuan dari pendidikan jasmani adalah meningkatkan kebugaran jasmani para peserta didik, jadi dalam pelaksanaanya harus mengedepankan keamanan para peserta didiknya dalam proses pembelajaran. Salah satu cara mengamankan siswa yaitu dengan melakukan pemanasan sebelum memulai pembelajaran inti pendidikan jasmani. Selain dari pada itu, fungsi pemanasan yang utama yaitu untuk menyiapkan otot-otot pada tubuh agar mampu melakukan kerja yang lebih berat lagi sehingga tidak terjadi cedera yang berbahaya.

    Karena begitu besar manfaat dari pemanasan itu, maka marilah kita terapkan dibenak kita masing-masing bahwa pemanasan adalah hal wajib yang harus kita lakukan sebelum melakukan olahraga ataupun aktivitas fisik lainnya agar dalam pelaksanaanya menjadikan kita nyaman dan aman.

    DAFTAR PUSTAKA

    Alter, Michael J. 2003. 300 Teknik Peregangan Olahraga. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

    Burke, Edmund R. 2001. Panduan Lengkap Latihan Kebugaran di Rumah. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

    Byl, John. 2004. 101 Fun Warm-Up and Cool Down Games. New Zealand: Human Kinetics.

    Lutan, Rusli dkk. 2000. Dasar Dasar Kepelatihan. Jakarta: Depdiknas

    www.detikhot.com 

    http://carapedia.com/definisi_pengertian_pemanasan_olahraga_info953.html

    http://doktermerry.blogspot.com/2011/10/pentingnya-pemanasan-dan-pendinginan.html

    http://wiki.bestlagu.com/news/165948-cara-melakukan-pemanasan-olahraga.html

    http://health.detik.com/read/2011/09/30/070356/1733675/766/pemanasan-dan-pendinginan-penting-saat-olahraga

    http://jurnalilmiaholahraga.blogspot.com/

    http://damayanti17pjkr.wordpress.com/2010/01/07/bentuk-permainan-untuk-pemanasan-2/

    http://gustopobayu.blogspot.com/2012/03/makalah-pemanasan-olahraga.html

    http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/02/sistematika-gerak-pemanasan.html

  • Makalah Budidaya Udang Vannamei

    Budidaya Udang Vannamei

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Budidaya secara harfiah berarti pemeliharaan. Dalam konteks perikanan, berarti kegiatan pemeliharaan segala jenis sumber daya perikanan yang dilakukan oleh manusia dalam lingkungan terkontrol untuk tujuan kesejahteraan manusia.

    Usaha budidaya perikanan baik itu budidaya tawar, payau maupun laut tidak dapat dilakukan semaunya atau disembarang tempat. Beberapa hal harus diperhatikan jika menginginkan keberhasilan usaha budidaya. Salah satunya yaitu harus mengetahui evaluasi kelayakan lahan untuk budidaya perairan.

    Sebagai langkah awal budidaya adalah pemilihan lokasi budidaya yang tepat. Pemilihan dan penentuan lokasi budidaya harus didasarkan pertimbangan aspek – aspek meliputi aspek tanah aspek ekologis, aspek biologis, dan asprk social ekonomi , sehingga hatus disesuaikan dengan keadaan dan kebiasaan biota yang akan dibudidaya.

    1.2  Pembatasan Masalah

    Mengingat begitu luasnya pokok permasalahan yang akan diteliti serta dibahas dalam makalah ini, maka penulis perlu melakukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah “Bagaimana evaluasi kelayakan lahan untuk usaha budidaya perairan dalam aspek tanah, aspek ekologis, aspek biologis, dan aspek sosial ekonomi”.

    1.3  Perumusan Masalah

    Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka

    permasalahan yang dirumuskan antara lain :

    1.      Bagaimana evaluasi kelayakan tambak untuk budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) ?

    2.      Bagaimana kriteria dalam penentuan lokasi usaha budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) yang mencakup aspek tanah, aspek ekologis, aspek biologis dan aspek social ekonomi ?

    1.4 Tujuan Penulisan

                Tujuan dari penulisan ini adalah :

    a.       Dengan adanya penulisan makah ini, mahasiswa mengetahui evaluasi kelayakan tambak untuk budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) ?

    b.      Sebagai saran peningkatan wawasan dan juga ilmu bagi penulis sendiri khususnya tentang evaluasi kelayakan lahan budidaya perairan.

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Evaluasi Kelayakan Lahan

    Evaluasi kesesuaian perairan adalah suatu proses pendugaan potensi perairan yang telah dipertimbangkan menurut kegunaannya dan membandingkan serta menginterpretasikan serangkaian data. Pemilihan lokasi sangat menentukan keberhasilan usaha  budidaya komoditas perikanan, untuk itu perlu dipertimbangkan factor yang sangat terkait misanya factor teknis, biologis dan social ekonomi termasuk tata ruang.

    2.2 Budidaya Tambak

    Usaha budidaya tambak tersebar hampir diseluruh daerah pesisir dengan tingkat pemanfaatan yang berbeda. Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan (2005), tingkat pemanfaatan lahan di Jawa Barat untuk budidaya air payau mencapai taraf 91,11%. Menurut Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (2009) hingga tahun 2009 tingkat pemanfaatan lahan untuk tambak di Indonesia mencapai 606.680 ha atau 57,91% dari seluruh lahan budidaya.

    Budidaya tambak merupakan kegiatan pemeliharaan untuk memperbanyak (reproduksi), menumbuhkan serta meningkatkan mutu biota akuatik di dalam suatu kolam, dan agar dapat diperoleh suatu hasil yang optimal maka perlu disiapkan suatu kondisi tertentu yang sesuai bagi komoditas yang akan dipelihara (Effendi 2009). Dahuri et al. (1997) menyatakan bahwa agar budidaya perairan dapat berkelanjutan dan optimal, maka pemilihan lokasi harus dilakukan secara benar dan menurut pada kaidah- kaidah ekologis dan ekonomi.

    Budidaya tambak memiliki komponen keruangan serta perbedaan

    karakteristik biofisik dan sosial ekonomi dari setiap lokasi. Banyak usaha budidaya tambak intensif belum memanfaatkan kelebihan sistem informasi geografis dalam melakukan pemilihan lokasi dan pengelolaan budidaya, dimana hal tersebut penting dilakukan untuk menghindari kegagalan usaha.

    2.3 Pemilihan Lokasi

    Pemilihan lokasi usaha budidaya udang dimaksudkan untuk menjamin keselarasan lingkungan antara lokasi pengembangan usaha budidaya dengan pembangunan wilayah di daerah dan keadaan sosial di lingkungan sekitarnya.  Pemilihan lokasi dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kelayakan suatu lahan untukkonstruksi tambak dan operasionalnya, mengidentifikasi kemungkinan dampak negatif dari pengembangan lokasi dan akibat sosial yang ditimbulkannya, memperkirakan kemudahan teknis dengan finansial yang layak dan menimalkan timbulnya resiko-resiko yang lain.

    Pemilihan lokasi yang tepat untuk usaha budidaya udang vaname akan menentukan tingkat keberhasilan produksi. Elevasi atau tingkat kemiringan lokasi dan karakter pasang surut air laut perlu dipertimbangkan Hal ini berkaitan dengan Pengairan, pergantian air dan pengeringan tambak. Begitu juga dengan jarak area pertambakan dengan daerah pantai, karena areal tambak yang jauh dari pantai akan kesulitan dalam penyediaan air laut bahkan membutuhkan dana yang besar untuk operasional.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1     Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei)

    Udang vannamei termasuk pada famili Penaidae yaitu udang laut. Udang vannamei berasal dari Perairan Amerika Tengah. Negara di Amerika Tengah dan Selatan seperti Ekuador, Venezuela, Panama, Brasil, dan Meksiko sudah lama membudidayakan jenis udang yang juga dikenal dengan nama pacific white shrimp.

    Vannamei banyak diminati, karena memiliki banyak keunggulan antara lain, relatif tahan penyakit, pertumbuhan cepat (masa pemeliharaan 100 – 110 hari), padat tebar tinggi, sintasan pemeliharaan tinggi dan Feed Convertion Ratio rendah (Hendrajat et al. 2007). Tingkat kelulushidupan vannamei dapat mencapai 80 – 100% (Duraippah et al. 2000), dan menurut Boyd dan Clay (2002), tingkat kelulushidupannya mencapai 91%. Berat udang ini dapat bertambah lebih dari 3 gram tiap minggu dalam kultur dengan densitas tinggi (100 udang/m2). Ukuran tubuh maksimum mencapai 23 cm. Berat udang dewasa dapat mencapai 20 gram dan diatas berat tersebut, L.vannamei tumbuh dengan lambat yaitu 7 sekitar 1 gram/ minggu. Udang betina tumbuh lebih cepat daripada udang jantan (Wyban et al. 1995).

    Udang vannamei termasuk hewan omnivora yang mampu memanfaatkan pakan alami yang terdapat dalam tambak seperti plankton dan detritus yang ada pada kolom air sehingga dapat mengurangi input pakan berupa pelet. Kandungan protein pada pakan untuk udang vannamei relatif lebih rendah dibandingkan udang windu. Menurut Briggs et al. (2004), udang vannamei membutuhkan pakan dengan kadar protein 20-35%.

    Budidaya udang vannamei sangat dipengaruhi oleh faktor internal atau eksternal lingkungan tambak. Kualitas benih, persiapan tambak, manajemen kualitas air, manajemen pakan, maupun cuaca sangat menentukan

    keberhasilan budidaya udang. Manipulasi manajemen budidaya sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi udang putih, salah satunya adalah dengan manipulasi kepadatan tebar (Wardiyanto 2008).

    3.2     Klasifikasi Udang Vannamei

    Klasifikasi udang menurut Boone (1931) adalah :

    Kingdom: Animalia

    Phylum: Arthropoda

    Subphylum: Crustacea

    Class: Malacostraca

    Order: Decapoda

    Suborder: Dendrobranchiata

    Family: Penaeidae

    Genus: Litopenaeus

    Species: L. vannamei

    3.3     Kriteria aspek dalam penentuan atau pemilahan lokasi Usaha Budidaya Udang Vannamei

    3.3.1        Aspek Tanah

    Persyaratan tanah memegang peranan penting dalam menentukan baik tidaknya tanah untuk usaha budidaya.  . Kualitas tanah tambak berperan penting dalam usaha budidaya tambak, bukan hanya karena pengaruhnya terhadap produktivitas maupun kualitas air yang berada diatasnya, namun juga karena faktor kesesuaiannya untuk konstruksi pematang dan selokan disekitar tambak.

    Sifat fisik tanah harus diketahui sebelum pembangunan areal tambak agar tambak yang dibangun tidak bocor dan kuat. Sifat fisik tanah dapat diketahui dari teksturnya yaitu perbandingan kandungan butir-butir pasir, debu dan tanah liat dalam tambak tersebut. Jenis tanah untuk tambak vaname sebaiknya liat berpasir (untuk menghindari kebocoran). Dimana liat (60-70%) dan pasir ( 30-40%).

    Usaha budidaya tambak vanname sebaiknya memilih lokasi

    yang datar dan tidak lebih tinggi dari pasang tertinggi atau lebih rendah dari surut terendah. Hal tersebut berkaitan dengan kemudahan dalam penggalian dan perataan tanah, pergantian air tambak dan pengeringan serta menghindari kesulitan dalam pengelolaan air. Pada tanah bergelombang dimungkinkan terjadinya penggalian tanah yang banyak dan menyebabkan lapisan tanah yang subur terbuang. Tanah yang datar umumnya memiliki tingkat kelerengan sekitar 0 – 3%.

    Dalam pemilihan lokasi pertambakan vanname pH tanah juga penting untuk di cek dan diketahui karena pH tanah mempengaruhi pH air. pH yang baik untuk lokasi pertambakan vanname adalah 6.00 – 8.00. karena pada pH tersebut tanah kaya akan unsure hara.

    3.3.2        Aspek Ekologi

    Daerah yang ideal untuk dijadikan lahan tambak vanname adalah daerah dengan curah hujan 2000 mm/ tahun dengan bulan kering 2 -3 bulan. Apabila curah hujan melebihi 2000 mm/ tahun dan tidak terdapat bulan kering atau hujan sepanjang tahun, maka akan menimbulkan masalah besar. Kondisi seperti ini sangat penting untuk diperhatikan, agar tambak dapat berproduksi lebih baik dan stabil, untuk memperbaiki sifat fisik tanah, meningkatkan mineralisasi bahan organik, dan menghilangkan bahan toksik seperti H2S, serta untuk menumbuhkan pakan alami dalam tambak, maka perlu dilakukan pengeringan dasar tambak secara rutin menjelang penebaran benur, yang mana semua hal tersebut memerlukan bulan kering.

    Salah satu faktor yang menunjang kelangsungan usaha tambak udang adalah sumber air laut. Laut adalah sumber utama pemasok air bagi pertambakan air payau. Pasokan air tawar untuk tambak dapat diperoleh dari aliran sungai, saluran irigasi untuk sawah, dan sumur air tanah. Tambak dibangun dipinggir pantai untuk kemudahan pengairan, yakni pengisian dengan air laut atau air payau. Tambak udang biasanya dikembangkan di kawasan intertidal, pada area terlindung dekat

    sungai, muara sungai, dan area mangrove. Selain sebagai sumber pasokan air, kedekatan tambak dengan pantai bertujuan untuk mencapai kesempurnaan pengeluaran air limbah. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap proses pengeringan dasar tambak yang lebih baik, dengan catatan bahwa lokasi disepanjang pantai tidak berlumpur karena proses siltasi.

    Dua hal yang berkenaan dengan pasang surut adalah proses pemasukkan dan pembuangan air dalam proses produksi tambak. Kisaran fluktuasi pasang surut air laut yang dianggap memenuhi persyaratan untuk tambak adalah 1,7 – 2 meter. Jika suatu daerah memiliki fluktuasi pasang surut lebih dari dua meter, maka daerah tersebut membutuhkan pematang ekstra kuat untuk menahan air pasang. Daerah dengan tunggang pasut lebih rendah dari 1,7 meter menyebabkan kurangnya suplai air untuk memenuhi kebutuhan tambak, namun masih dapat dijadikan sebagai tambak, dengan memanfaatkan pompa untuk membantu mengalirkan air dari dan ke dalam tambak.

    3.3.3        Aspek Biologis

    Udang vaname mempunyai karakteristik budidaya yang sangat bagus.  Udang tumbuh dengan cepat sampai ukuran 20 gram, dengan laju pertumbuhan 3 gram per minggu dalam kepadatan 100 ekor /m.  Setelah 20 gram, udang tumbuh lambat yaitu 1 gram per minggu dan betina tumbuh lebih cepat dari pada jantan. Udang mempunyai toleransi salinitas yang cukup lebar yaitu 2 – 40 ppt, tetapi akan tumbuh lebih cepat pada salinitas rendah, ketika terjadi isoosmotic antara lingkungan dan darah.  Pada salinitas 33 ppt larva udang vaname tumbuh sangat bagus. Temperatur juga sangat mempengaruhi pertumbuhan.   Udang akan mati jika berada pada suhu dibawah 15°C atau diatas 33°C dalam waktu 24 jam atau lebih.  Sub letal stres terjadi

    pada 15-22°C dan 30-33°C. Temperatur optimum untuk udang vaname adalah antara 23 – 30°C.   Efek  temperatur terhadap pertumbuhan adalah perkembangan stadia dan ukuran.  Sebagai contoh, udang kecil (1 gram) tumbuh cepat dalam air hangat (30°C), udang medium (12 gram) dan udang besar (18 gram) pertumbuhan tercepat terjadi pada temperatur 27°C dari pada pada 30°C.

     Benur vanname yang digunakan adalah PL 10 – PL 12 berat wal 0,001g/ekor diperoleh dari hatchery yang telah mendapatkan rekomendasi bebas patogen, Spesific Pathogen Free (SPF). Kreteri benur vannamei yang baik adalah mencapai ukuran PL – 10 atau organ insangnya telah sempurna, seragam atau rata, tubuh benih dan usus terlihat jelas, berenang melawan arus.
    Sebelum benuh di tebar terlebih dahulu dilakukan aklimatisasi terhadap suhu dengan cara mengapungkan kantong yang berisi benuh ditambak dan menyiram dengan perlahan-lahan. Sedangkan aklimatisasi terhadap salinitas dilakukan dengan membuka kantong dan diberi sedikit demi sedikit air tambak selama 15-20 menit. Selanjutnya kantong benur dimiringkan dan perlahan-lahan benur vannamei akan keluar dengan sendirinya. Penebaran benur vannamei dilakukan pada saat siang hari. Padat penebaran untuk pola tradisional tanpa pakan tambahan dan hanya mengandalkan pupuk susulan 10% dari pupuk awal adalah 1-7 ekor/m². Sedangkan apabila menggunakan pakan tambahan pada bulan ke dua pemeliharaan, maka disarankan dengan padat tebar 8-10 ekor/m².

    3.3.4        Aspek Sosial Ekonomi

    Lokasi budidaya tambak di pesisir harus memperhatikan keberadaan dan kelestarian mangrove, karena kawasan mangrove memiliki peranan yang sangat penting, maka diperlukan pengelolaan yang pada dasarnya memberikan legitimasi agar dapat tetap lestari.  

    Penetapan jalur hijau mangrove sebagai pelindung daerah pesisir dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Menteri Kehutanan Nomor KB.550/264/Kpts/4/1984 dan Nomor 082/Kpts-II/1984, yang menyebutkan bahwa lebar sabuk hijau mangrove adalah 200 m. Surat Keputusan tersebut kemudian dijabarkan melalui Surat Edaran Nomor 507/IV-BPHH/1990 tentang penentuan lebar sabuk hijau hutan mangrove, yaitu sebesar 200 meter di sepanjang pantai dan 50 m disepanjang tepi sungai. Keputusan tersebut diperkuat dengan Keputusan Presiden No.32 tahun 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung, yakni lebar jalur hijau (m) adalah 130 x rata- rata tunggang air pasang purnama (tidal range).

    Persyaratan non teknis  pemilihan lokasi untuk tambak udang vaname :

    a.       Dekat dengan daerah pantai dengan fluktuasi pasang surut 2 –3m

    b.      Sumber air tawar harus cukup

    c.       Lokasi tambak harus memiliki green-belt (hutan mangrove) agar terhindar dari besarnya gelombang yang dapat mengakibatkan abrasi.

    d.      Dekat dengan jalan raya untuk transportasi penyediaan sarana produksi maupun panen

    e.       Dekat dengan sumber tenaga kerja

    f.       Dekat dengan daerah pemasaran termasuk cold storage

    g.      Jauh dari pabrik maupun daerah pemukiman penduduk yang   padat

    h.      Terdapat sumber listrik dan sarana komunikasi

    i.        Dekat dengan sumber benih vaname

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan dan Saran

    Usaha budidaya perikanan baik itu budidaya tawar, payau maupun laut tidak dapat dilakukan semaunya atau disembarang tempat. Beberapa hal harus diperhatikan jika menginginkan keberhasilan usaha budidaya. Salah satunya yaitu harus mengetahui evaluasi kelayakan lahan untuk budidaya perairan. Budidaya Udang Vannamei banyak diminati, karena memiliki banyak keunggulan antara lain, relatif tahan penyakit, pertumbuhan cepat (masa pemeliharaan 100 – 110 hari), padat tebar tinggi, sintasan pemeliharaan tinggi dan Feed Convertion Ratio rendah. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan sebagai criteria dalam penentuan atau pemihan lokasi budidaya antara lain Aspek tanah, aspek ekologis, aspek biologis dan aspek sosial ekonomi.

    DAFTAR PUSTAKA

    Cencer, Irul. 2011. Budidaya Perairan (Aquakultur)http://laodekhairummastufpik.blogspot.com/2011/06/budidaya-perairan-aquakultur.html. Diakses pada tanggal 25 April 2013. Pukul 20.00 WIB

    Idha Wijaya, Nirmalasari.2007.Analisis Kesesuaian Lahan dan Pengembangan Kawasan Perikanan Budidaya di wilayah Pesisir Kabupaten Kutai Timur. Institut Pertanian Bogor.

    Margoensir, Mad.2012. Budidaya Udang Vannamehttp://vanamei.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 25 April 2013. Pukul 20.05 WIB

    Mukhlis. 2011.Mukhlis_Perikanan_Umpar. http://mukhlis-budidaya-ikan.blogspot.com/2011/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html. Diakses pada tanggal 25 April 2013. Pukul 20.15 WIB

    Suryanto Suwoyo,Hidayat.2009. Tingkat Konsumsi Oksigen Sedimen pada Dasar Tambak Intensif Udang Vanname (Litopenaeus vanname). Institut Pertanian Bogor

    Ulis. 2010. Kesesuaian Lahan untuk Budidaya Tambak Udang di Daerah Pesisir Kabupaten Muna Bagian Barat Sulawesi Tenggara. http://afatarulis81.blogspot.com/p/proposal-thesis.html. Diakses pada Tanggal 25 April 2013. Pudul 19.00 WIB

    Wisaksanti Rudiastuti, Aninda. 2011. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Pengembangan Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. Indonusa Yudha. Institut Pertanian Bogor.

  • Makalah Budidaya Tanaman Kacang Panjang

    Budidaya Tanaman Kacang Panjang

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Salah satu jenis sayuran yang sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia maupun dunia salah satunya adalah kacang panjang. Masyarakat dunia menyebutkan dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga berasal dari kawasan benua Afrika. Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya India, sedangkan plasma nutfah kacang tunggak (Vigna unguiculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia.

    Kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral. Fungsinya sebagai pengatur metabolisme tubuh, meningkatkan kecerdasan dan ketahanan tubuh serta memperlancar proses pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi (Rasyid Panji, 2012.). Kacang panjang dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok merambat dan tidak merambat. Kelompok kacang panjang yang banyak dibudidayakan adalah kelompok yang merambat, cirinya tanaman membelit pada ajir dan buahnya panjang ± 40-70 cm berwarna hijau atau putih kehiijauan (BP3K Lubuk Pinang, 2012).

    Kacang panjang di Indonesia merupakan mata dagangan sehari-hari. Pendayagunaan kacang panjang sangat beragam, yakni dihidangkan untuk berbagai masakan mulai dari bentuk mentah sampai masak. Prospek ekonomi dan sosial kacang panjang sangat cerah, sehingga budidaya kacang panjang cukup menjanjikan.

    Dalam tahun-tahun terakhir banyak permintaan baik dalam maupun luar negeri, dimana permintaan tersebut belum terpenuhi. Kacang panjang juga dipromosikan sebagai sumber protein dan mineral. Dengan demikian sayuran ini menarik perhatian konsumen yang mengerti arti nilai gizi dan kualitas makanan yang kaya akan vitamin

    B. Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan dibuatnya makalah yang membahas tentang budidaya tanaman kacang panjang (Vigna sinensis) adalah sebagai berikut:

    –          Memenuhi tugas mata kuliah Dasar Agronomi.

    –          Memahami klasifikasi botani dan syarat tumbuh dari kacang panjang.

    –          Mengetahui teknik budidaya kacang panjang yang baik dari persiapan lahan hingga pasca panen.

    Bab II. Pembahasan

    A. Botani Tanaman Kacang Panjang

    Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi kurang lebih 2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin. Daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau. Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu. Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya tunggang berwarna coklat muda.

    Kacang panjang mengandung enam antosianin (sianidin 3-O-galaktosida, sianidin 3-O-glukosida, delfinidin 3-O-glukosida, malvidin 3-O-glukosida, peonidin3-O-glukosida, dan petunidin 3-O-glukosida), flavonol atau glikosida flavonol (kaempferol 3-O-glukosida, quersetin, quersetin 3-O-glukosida, kuersetin 3-O-6′-asetilglukosida), aglikon flavonoid (kuersetin, kaempferol, isorhamnetin). Daun dan akarnya mengandung saponin dan polifenol. Selain itu juga mengandung protein, karbohidrat, lemak, serat, kalsium, besi, fosfor, potasium, sodium, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, dan niasin. Kandungan senyawa-senyawa di dalam kacang panjang ini berperan dalam proses proliferasi, diferensiasi, dan sintesis protein di sel target yang berbeda-beda (Hutapea, J.R, 1994).

    Klasifikasi kacang panjang
    Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
         Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
             Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
                 Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                     Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
                         Sub Kelas: Rosidae
                             Ordo: Fabales
                                 Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
                                     Genus: Vigna
                                         Spesies: Vigna sinensis

    B. Syarat Tumbuh

    Adapaun syarat tumbuh tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut ini :

    Lahan yang cocok adalah sawah berpengairan teknis dengan  ketinggian tempat  sekitar 600m dpl, suhu 25-35oC, pH tanah 5,5-6,5 dengan struktur tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Musim yang tepat untuk budidaya kacang panjang pada musim kemarau. Iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun (Guramalem. 2011).

    Media tanam yang cocok untuk budidaya tanaman kacang panjang adalah :

    1. Hampir semua jenis tanah cocok untuk budidaya kacang panjang, tetapi yang paling baik adalah tanah Latosol/lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik.
    2. Tanah kemasaman (pH) sekitar 5,5-6,5. Bila pH terlalu basa (diatas pH 6,5) menyebabkan pecahnya nodula-nodula akar.

    III.         TEKNIS BUDIDAYA

    3.1.        Persiapan Lahan

    a.              Pembentukan bedengan

    Lahan dibersihkan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak sedalam 30 cm hingga tanah menjadi gembur. Buat parit keliling, biarkan tanah dikeringkan selama 15-30 hari. Setelah 30 hari buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm.

    b.             Pengapuran

    Pengapuran dilakukan jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dosis tergantung kemasaman tanah. Berikan kapur pertanian dalam bentuk kalsit, dolomit, atau zeagro sebanyak 1-2 ton/ha tergantung dari pH awal dan jumlah Alumunium. Kapur dicampur secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm.

    c.            Penambahan pupuk kandang

    Pada saat pembentukan bedengan atau guludan tambahkan 10-20 ton/ha pupuk kandang, dengan dosis 4-5 ton/ha dicampur merata dengan tanah sambil dibalikkan

    3.2.        Persiapan Benih

    Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah yang memiliki penampilan bernas/berisi, memiliki ukuran yang seragam dan normal, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg.

    Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang telah disiapkan.

    3.3.        Penanaman

    Pembuatan jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm. Kedalaman lubang tanam jangan terlalu dalam karena bisa menghambat  pertumbuhan benih, cukup benih bisa tertutup oleh tanah saja sekitar 5 cm. Benih yang dimasukkan dalam lubang tanam cukup 2 biji saja. Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai.

    3.4.   Pemeliharaan

    a.         Penyulaman

           Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari kemudian. Benih yang tidak tumbuh segera disulam.

    b.         Pemupukan

    ·         Pupuk Dasar

    Kacang panjang tipe merambat: Urea 150 kg + TSP 100 kg + 100 kg/ha.
    Kacang panjang tipe tegak: Urea 22,5 kg + TSP 45 kg + KCl 45 kg/ha.
    Kacang hibrida: 85 kg Urea + 310-420 kg TSP + 210 kg KCl/ha.

    Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam.

    ·         Pupuk Susulan

    Pupuk susulan tanaman kacang panjang tipe merambat, diberikan 4 minggu setelah tanam, pupuk berupa urea 150 kg/ha. Sedangkan pupuk susulan untuk kacang panjang tipe tegak diberikan 4 minggu setelah tanam, pupuk berupa urea 85 kg/ha.

    c.              Pengairan

    Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.

    d.             Hama utama kacang panjang

    ·         Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)

    Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan insektisida berbahan aktif asefat dengan konsentrasi 1gr/liter.

    ·         Kutu daun (Aphis cracivora Koch)

    Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang-kacangan dan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin dengan konsentrasi 0,5ml/liter.

    ·         Ulat grayak (Spodoptera litura F.)

    Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan peraikan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, perangkap hama kimiawi dan insektisida klorpirifos dengan konsentrasi 1-2ml/liter.

    ·         Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)

    Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.

    ·         Ulat bunga ( Maruca testualis)

    Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan insektisida berbahan aktif triazofos dengan konsentrasi 1-2ml/liter.

    e.              Penyakit Utama Kacang Panjang

    ·         Antraknose

    Penyebab: jamur Colletotricum lindemuthianum. Gejala: serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan fungisida mankozeb dan karbendazim.

    ·         Penyakit mozaik

    Penyebab: virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV. Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian: dengan menggunakan benih yang sehat dan bebas virus, disemprot dengan insektisida yang efektif untuk kutu daun dengan bahan aktif abamektin dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.

    ·         Penyakit sapu

    Penyebab: virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus. Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk “sapu”. Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit mosaik.

    ·         Layu bakteri

    Penyebab: bakteri Pseudomonas solanacearum E.F. Smith. Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati, dan penyemprotan fungisida bahan aktif mankozeb atau klorotalonil dengan konsentrasi 2-3gr/liter.

    3.5.        Panen Dan Pascapanen

    Ciri-ciri kacang panjang yang siap dipanen adalah ukuran dan panjang polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol. Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan. Cara panen pada tanaman kacang panjang cukup memotong pangkal buahnya saja. Produksi polong muda per satuan luas dapat mencapai minimal 2,0 ton/ha, tergantung varietasnya. Pada varietas KP-I dapat mencapai 6,2 ton/ha dan KP-2 sebesar 2,1 ton/ha.

    Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu dicuci dan ditiriskan. Kemudian menyortir atau memisahkan polong yang baik dengan yang rusak. Untuk sasaran pasar ekspor, kriteria mutu polong muda yaitu ukuran polong minimal 20 cm, tingkat ketuaan polong tergolong muda, penampakan biji tidak menonjol dan warna hijau dan segar.

    Untuk mempertahankan kesegaran polong, penyimpanan sementara sebelum dipasarkan sebaiknya di tempat teduh. Penggunaan remukan es/lemari pendingin, sedangkan polong tua disimpan di dalam kaleng dan diletakkan di tempat yang kering dan sirkulasi udara baik.

    IV.         PENUTUP

              Kacang panjang adalah satu dari berbagai jenis sayuran jenis kacang-kacangan yang kaya akan kandungan gizi seperti berbagai vitamin dan mineral. Dengan banyaknya kandungan gizi dalam kacang panjang menjadikannya selalu diminati oleh banyak kalangan masyarakat, sehingga kebutuhan pasar akan kacang panjang masih cukup tinggi.

              Dengan pembudidayaan kacang panjang dengan mulai dari pengolahan lahan, pemilihan benih, penanaman, pemeliharaan, penyiraman hingga panen dan pascapanen secara baik, benar dan bijaksana bisa menjadikan hasil panen yang dicapai pasti bisa lebih maksimal dan diharapkan juga bisa meningkatkan kesejahteraan petani yang menanam kacang panjang dalam bidang ekonomi maupun sosial.

    DAFTAR PUSTAKA

    Bp3k Lubuk Pinang. 2012. Cara Budidaya Kacang Panjang. (http://bp3kkeclubukpinang.blogspot.com/2012/08/cara-budidaya-kacang-panjang.html). Akses Tanggal 23 Desember 2012.

    Guramalem. 2011. Cara Budidaya Kacang Panjang.  (http://konsultasisawit.blogspot.com/2011/10/cara-(budidaya-kacang-panjang-lengkap.html#ixzz2FqSsP7Kq). Akses Tanggal 23 Desember 2012.

    Hutapea, J.R. 1994. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan. Jakarta.

    Rasyid Panji. 2012. Manfaat Kacang Panjang Bagi Tubuh. http://makanansehat123.blogspot.com/2012/10/7-manfaat-kacang-panjang-bagi-tubuh.html. Akses Tanggal 23 Desember 2012.

  • Makalah Budidaya Tanaman Kopi

    Budidaya Tanaman Kopi

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Tanaman kopi (Coffea spp.) bukan tanaman asli Indonesia, melainkan jenis tanaman berasal dari benua Afrika. Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Tanaman kopi dibawa ke pulau Jawa pada tahun 1696, tetapi pada waktu itu masih dalam taraf percobaan.

    Tanaman kopi merupakan komoditas ekspor unggulan yang dikembangkan di Indonesia karena mempunyai nilai ekonomis yang relatif tinggi di pasaran dunia. Permintaan kopi Indonesia dari waktu ke waktu terus meningkat karena seperti kopi Robusta mempunyai keunggulan bentuk yang cukup kuat serta kopi Arabika mempunyai karakteristik cita rasa (acidity, aroma, flavour) yang unik dan ekselen.

    Di Jawa, tanaman kopi ini mendapat perhatian sepenuhnya baru pada tahun 1699, karena tanaman tersebut dapat berkembang dan berproduksi baik. Bibit kopi Indonesia didatangkan dari Yaman. Pada waktu itu jenis yang didatangkan adalah kopi Arabika.

    Percobaan penanaman ini pada mulanya berada disekitar Jakarta. Setelah percobaan penanaman di daerah ini ternyata berhasil baik, kemudian biji-biji itu dibagi-bagikan kepada para Bupati di Jawa Barat untuk ditanam di daerah masing-masing; ternyata hasilnya pun baik.

    Hasil-hasil tersebut harus diserahkan kepada V.O.C dengan harga yang sangat rendah, dengan penyerahan secara paksa. Maka tanaman yang semula hanya sebagai tanaman percobaan, akhirnya menjadi tanaman yang dipaksanakan kepada petani.

    Setelah diketahui bahwa tanaman kopi itu hasilnya terus meningkat, maka perluasan tanaman terus ditingkatkan, terutama di pulau Jawa. Selanjutnya tanaman itu lebih dipaksakan lagi dengan adanya “Culturstelsel”.

    Mulai saat itu banyak pengusaha yang memperluas usahanya dalam lapangan perkebunan, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada tanah-tanah usaha swasta. Selanjutnya tanaman perkebunan itu lebih besar lagi setelah dikeluarkan Undang-undang Agraria tahun 1870. Perusahaan perkebunan itu bisa memperluas isahanya pada tanah milik negara dengan jangka yang sangat panjang.

    Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan penghasilan kopi. Semua kopi yang tersebar di dunia merupakan jenis kopi yang terdapat di indonesia. Selain memiliki rasa yang unik, kopi indonesia juga memiliki aroma yang khas sehingga masyarakat eropa menyukai akan kopi tersebut. Tak sedikit pula perkebunan perkebunan besar baik itu milik pemerintah maupun swasta membudidayakan tanaman kopi untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin hari semakin banyak.

    Semua keunikan kopi di indonesia tidak terlepas dari pembudidayaan yang baik untuk mendapatkan kualitas kopi yang baik pula. Pengetahuan pengetahuan tentang tanaman kopi pun saat ini merupakan topik terhangat yang perlu dipahami masyarakat khususnya petani kopi. Kwalitas kopi yang baik tentu bukan hanya ditentukan dari varietas atau klon saja. Pemeliharaan juga merupakan kunci dalam pembudidayaan tanaman kopi. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi kualitas kopi tersebut, pengolahan pun merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi kualitas kopi.

    B. Rumusan masalah

    1. Bagaimana Sejarah Kopi?
    2. Bagaimana Syarat Tumbuh Tanaman Kopi?
    3. Bagaimana Cara Budidaya Kopi?

    1.3.Tujuan

    1.      Mengetahui Bagaimana Sejarah Kopi

    2.      Mengetahui Bagaimana Syarat Tumbuh Tanaman Kopi

    3.      Mengetahui Bagaimana Cara Budidaya Kopi

    Bab II. Pembahasan

    A. Klasifikasi Tanaman Kopi

    1. Botani dan Morfologi Tanaman Kopi

    Tanaman kopi merupakan tanaman tahunan maka susunan botaninya sangat berbeda dengan tanaman musiman, dan dalam tata nama secara taksonomi ini terdapat klasifikasi-klasifikasi dari tanaman kopi adalah sebagai berikut:

    Kindom                       :           Plantae
    Divisio                         :           Spermatophita
    Sub-divisio                  :           Angeospermae
    Kelas                           :           Dicotiledónea
    Ordo                            :           Rubiales
    Family                         :           Rubiaceae
    Genus                          :           Coffea
    Species                        :           Coffea Sp

    Morfologi tanaman kopi yaitu memilki akar tunggal, berbatang tegak lurus dan beruas-ruas, daun bulat telur dan ujungnya agak meruncing hingga bulat yang tumbuh pada batang. bungatanaman kopi tumbuh di ketiak-ketiak cabang primer yang tersusun berkelompok, yang terdiri atas 4-6 bunga. Sedangkan buah tanaman kopi yang masih muda berwarna hijau, dan buah yang telah masak berwarna merah.

    B. Syarat Tumbuh Tanaman Kopi

    2.2.1.   Tanah

    ü  pH tanah         : 5,5 – 6,5

    ü  Top soil           : Minimal 2%

    ü  Stuktur tanah  : Subur, gembur ke dalaman relative > 100 cm.

    2.2.2.      Iklim

    ü  Tinggi tempat  : 700 – 2000 m dpl

    ü  Suhu                : 15º C – 25º C

    ü  Curah hujan     : 1.500 – 2500 mm/thn

    C. Tahapan Budidaya Tanaman Kopi

    2.3.1. Pemilihan Bibit

    Memilih bibit merupakan langkah awal yang sangat menentukan keberhasilan budidaya tanaman kopi. Pemilihan bibit tanaman kopi mencakup -berbagai aspek yakni, pemilihan varitas unggul yang sesuai, macam bibit, serta sumber bibit dan benih. Tanaman kopi sangat banyak jenisnya, bisa mencapai ribuan. Namun yang banyak dibudidayakan hanya empat jenis saja yakni arabika, robusta, liberika dan excelsa.

    Bibit yang akan ditanam dapat berasal dari :  

    • Biji (zaaling), pembiakan secara genertaif. 
    • Sambungan atau stek, pembiakan secara vegetatif. 

    Pembiakan Bibit Tanaman Kopi dari Biji

    Cara pembibitan

    1. Siapkan biji yang berkualitas dari pohon yang telah diketahui produksinya biasanya dari penangkar benih terpercaya.
    2. Buat kotak atau bumbunan tanah untuk persemaian dengan tebal lapisan pasir sekitar 5 cm.
    3. Buat pelindung dengan pelepah atau paranet dengan pengurangan bertahap jika bibit telah tumbuh
    4. Siram bibitan dengan rutin dengan melihat kebasahan tanah
    5. Bibit akan berkecambah kurang lebih 1 bulan, pilih bibit yang sehat dan lakukan pemindahan ke polibag dengan hati2 agar akar tidak putus pada umur bibit 2 -3 bulan sejak awal pembibitan
    6. Tambahkan pupuk NPK sebagai pupuk dasar (lihat tabel) hingga umur 12 bulan
    7. Siramkan SUPERNASA dosis 1 sendok makan per 10 liter air, ambil 250 ml per pohon dari larutan tersebut
    8. Setelah bibit umur 4 bulan semprotkan 2 tutup POC NASA per tangki sebulan sekali hingga umur bibit 7-9 bulan dan siap tanam

    2.3.2.      Mempersiapkan Lahan

    Tanaman kopi yang baru saja ditanam biasanya tidak tahan kekeringan. Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan atau pertengahan bulan November-Desember, Sehingga  pada musim kemarau  berikutnya tanaman kopi sudah cukup kuat menahan kekeringan.

    Lahan yang akan ditanami kopi bisa dibedakan menjadi 3.

    1.      Lahan bukaan baru yang belum pernah ditanami tanaman kopi ataupun tanaman perkebunan lainnya, persiapan lahannya dilakukan berikut:

    Ø  Sekitar 2-3,5 tahun sebelum kopi ditanam, diadakan penebangan pohon-pohon serta tunggul-tunggulnya,

    Ø  Pengolahan tanah dilakukan secara hati-hati agar lapisan humus tidak hilang dan rusak,kurang lebih 2-3 tahun sebelum tanam, lahan ditanami dengan tanaman pelindung (Najiati  dan Danarti, 1990:88).

    2.      Lahan bekas tanaman perkebunan atau tanaman usaha lainnya selain tanaman kopi, persiapan lahannya dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:

    Ø  1,5-3 tahun sebelum kopi ditanam, dilakukan penebangan pohon-pohon dan sisa-sisanya,

    Ø  mengolah tanah dan memperbaiki teras-teras, jalan dan aluran drainase yang rusak.

    Ø  Lahan ditanami dengan tanaman penutup tanah dan tanaman pelindung (Najiati dan Danarti, 1990:88).

    3.      Lahan yang ditanami kopi tetapi tidak produktif, persiapan lahannya dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:

    Ø  Seluruh tanaman kopi ditebangi,

    Ø  Memperbaiki teras, jalan-jalan, dan saluran drainase yang rusak,

    Ø  Bila tanaman pelindungnya masih baik, maka tidak perlu dibongkar, cukup dipangkas saja, tetapi apabila tanaman pelindung sudah rusak maka perlu diganti.

    Ø  Penanaman kopi bisa dimulai jika tanaman pelindung sudah rindang (Najiati dan Danarti, 1990:89).

    2.3.3.      Penanaman Tanaman Pelindung/Penaung Tanaman Kopi 

    Ø  Keuntungan pemakaian pohon penaung pada tanaman kopi :

    ·         Mengurangi penyinaran segera hingga humus tidak gampang hilang.

    ·         Mengurangi berlangsungnya erosi terlebih pada tempat miring.

    ·         Menghindari embun upas ( frost ) pada daerah-daerah tinggi.

    ·         Sebagai sumber bahan organik.

    ·         Bisa menghimpit perkembangan gulma.

    Ø  Sedangkan kekurangan dari pohon pelindung adalah :

    ·   Menimbulkan persaingan air dan hara tanaman

    ·   Sangat mungkin jadi inang hama/penyakit untuk tanaman kopi.

    ·   Perlu inventasi modal tambahan untuk pengadaan,pemeliharaan,dan pengaturannya.

    Oleh karena itulah maka pohon pelindung atau naungan ini harus memenuhi beberapa syarat, antara lain adalah:

    ü  Memiliki  percabangan  yang  mudah  diatur.

    ü  Pohon penaung memiliki perakaran yang dalam agar dapat menyerap unsur hara dari tanah sisi di dalam.

    ü  Daun-daun pohon penaung yang gugur dapat terurai menjadi pupuk organik yang bisa menyuburkan tanah sisi atas sehingga bisa diserap oleh tanaman kopi.

    ü  Gampang diatur secara periodik sehingga tidak menghalangi pembungaan tanaman kopi.

    ü  Tidak menjadi tanaman inang hama serta penyakit untuk tanaman kopi.

    ü  Tergolong sebagai type tanaman leguminosa berumur panjang yang menghasilkan banyak bahan organik.

    ü  Pohon penaung ditanam 1 – 2 tahun sebelum penaman kopi, atau memanfaatkan tanaman penaung yang ada.

    ü  Jenis tanaman untuk pohon penaung antara lain lamtoro, dadap, sengon, dll.

    ü  Tinggi pencabangan pohon penaung diusahakan 2 x tinggi pohon kopi

    ü  Pemangkasan pohon penaung dilakukan pada musim hujan

    2.3.4.      Pembuatan Lubang Tanam.

                Lubang tanam dibuat 3-6 bulan sebulum tanam. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah dan untuk membunuh bibit penyakit (Najiati dan Danarti, 1990:89).

                Sebelum pembuatan lubang tanam dimulai, kita harus menentukan letak lubang-lubang yang akan digali. Letak lubang harus berurutan dengan jarak tertentu, supaya memudahkan pemeliharaan tanaman. Jarak tanam kopi yang dianjurkan Dirjen Perkebunann adalah 2,5 m x 2,5 m x 2,5 m (Najiati dan Danarti, 1990:89).

                Jarak tanam tersebut bisa sedikit berubah, dengan ketentuan semakin tinggi suatu tempat dari permukaan air laut, jarak tanam semakin renggang. Semakain rendah dari permukaan air laut, jaraknya semakin rapat (Najiati dan Danarti, 1990:89).

    Menurut Najiati dan Danarti (1990:90-91) lubang tanam dibuat dengan tahap-tahap sebagai berikut:

    1.      Kurang lebih 3-6 bulan sebelum tanam, lubang tanam digali dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm atau 75 cm x 75 cm x 75 cm. semakin liat tanahnya, ukuran lubang semakin besar.

    2.      Tanah galian dipisahkan, yaitu tanah bagian atas diletakkan dibagian kanan sedangkan tanah bagian bawah diletakkan dibagian kiri.

    3.      Kurang lebih dua bulan sebelum tanam masing-masing bagian tanah galian dicampur dengan 200 gram belerang dan 200 gram kapur.

    4.      Sekitar 0,5-1 bulan sebelum tanam, tanah bagian bawah dimasukkan kelubang. Tanah bagian atas dicampur dulu dengan kurang lebih 20 liter pupuk kandang atau kompos, lalu dimasukkan kedalam lubang.

    5.      Ditengah-tengah lubang yang telah ditutup ditandai dengan ajir supaya memudahkan mencari lubang sewaktu akan menanam nanti.

    2.3.5.      Menanam

                Setelah pohon pelindung dan lubang tanamnya dipersiapkan, maka tahap selanjutnya adalah penanaman. Penanaman dilakukan dengan tahap-tahap berikut:

    1.      Lubang tanam yang semula sudah ditutup digali lagi, tetapi dengan ukuran yang lebih kecil. Kira-kira sedikit lebih besar daripada gumpalan tanah  yang membungkus akar bibit

    2.      Pembungkus gumpalan tanah pada bibit seperti plastik dan pelepah batang pisang dilepas pelan-pelan. Tanahnya sedikit dikorek-korek agar akar yang ruet bisa lurus. Akar tunggang yang belum dipotong, dipotong hingga tinggal 25-30 cm. Daun-daun yang masih utuh dipotong hingga 1/4-1/3 bagian untuk mengurangi pnguapan

    3.      Bibit berikut gumpalan tanahnya dimasukkan kedalam lubang sampai batas leher akar

    4.      Lubang ditutup dengan tanah sampai agak menggunung agar bila tanah agak memadat, bibit tidak tergenang air kalau hujan, selanjutnya disiram dengan air (Najiati dan Danarti, 1990:91-93).

    2.4.      Pemeliharaan

    2.4.1.      Penyulaman

    Tanaman yang tidak tumbuh subur atau mati harus segera disulam dengan bibit yang baru. Pemeriksaan terhadap tanaman kopi yang sudah ditanam bisa dilakukan dengan jadwal sebagai berikut:

    a)      Selama dua minggu setelah tanam, kebun diperiksa dua kali per minggu

    b)      Tanaman berumur 2-4 minggu, diperiksa satu kali per minggu

    c)      Setelah enam bulan berikutnya, kebun diperiksa satu kali per bulan

    Apabila dalam pemeriksaan ditemukan bibit yang perlu disulam, maka penyulaman harus segera dilakukan. Bibit yang digunakan untuk menyulam adalah bibbit cadangan yang sudah disiapkan sebelumnya (Najiati dan Danarti, 1990:93)

    2.4.2.      Penyiangan

    Dalam pemeliharaan tanaman kopi di kebun tentunya harus dilakukan perawatan yang intensif, seperti halnya kegiatan penyiangan yang merupakan kegiatan pemeliharaan menyingkirkan ataupun mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan gulma-gulma yang terdapat disekitar tanaman kopi. Gulma tersebut disingkirkan karena dianggap sebagai pengganggu tanaman kopi dalam menyerap unsur hara, dengan kata lain gulma merupakan tumbuhan yang pertumbuhannya tidak inginkan untuk itu gulma harus diberantas khususnya di sekitar kanopi tanaman kopi. Selain itu penyiangan bertujuan dalam memudahkan tindakan pemeliharaan seperti pemupukan, pemangkasan dan pemanenan.

    Kegiatan penyiangan ini dapat dilakukan dengan berbagai metode yang meliputi metode manual,teknis dan kimia. Metode metode yang akan digunakan haruslah diiringi dengan kondisi kebun, jika pertumbuhan gulma sudah banyak di kebun bisa digunakan metode dengan cara kimia, tetapi jika pertumbuhan gulma hanya sedikit maka dapat digunakan metode manual dan teknis. Rotasi penyianganpun dilakukan berdasarkan kondisi pertumbuhan gulma yang terdapat di dalam kebun, jika perkembangannya pesat maka penyiangan harus dilakukan secara rutin.

    2.4.3.      Pemupukan

    1.      Pemupukan pada tanaman belum menghasilkan (TBM)

    Pada stadia TBM yaitu pada umur 1 sampai dengan 2 tahun, kopi sudah memer-lukan seluruh unsur hara untuk pertumbuhan vegetatifnya meliputi N, P, K dan Mg, seperti tertera pada Tabel 1 dengan penggunaan dua opsi jenis pupuk yaitu pupuk-pupuk tunggal atau pupuk majemuk.

                        Tabel 1. Dosis umum pemupukan tanaman kopi

    Umur(bulan)Jika digunakan pupuk tunggal (g/ph)Jika digunakanpupuk majemuk12-12-17-2 (g/ph) *)Frekuensi aplikasi per tahun **)
    UreaTSPKClKieserit
    I. Pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
    1505025251002 kali/tahun
    210010050251752 kali/tahun
    II.                Pada Tanaman menghasilkan (TM)
    3150100100503502 kali/tahun
    4200100150755002 kali/tahun
    5-103001502001006502 kali/tahun
    >104002002501258002 kali/tahun

    Sumber: Puslit Kopi & Kakao Indonesia, Jember (2006) dengan modifikasi;

    Keterangan: *) dikonversi dari pupuk tunggal;

    **) frequensi pemupukan selanjutnya dapat ditam-bah tergantung kondisi tanah (misalnya tanah mengandung pasir >60%, frekuensinya bisa 3 – 4 kali per tahun tergantung juga pada penyebaran curah hujan yang sesuai untuk penaburan pupuk.

     Efektivitas pemupukan ini sangat tergantung juga pada kondisi fisik dan kimia tanah antara lain pH, struktur dan tekstur tanah serta kandungan bahan organik. Jika pH berkisar netral, struktur tanah remah dan teksturnya lempung liat berpasir serta kandungan bahan organik berkisar 2,5% (kandungan C berkisar 1%) dapat dianggap optimal untuk pertumbuhan tanaman kopi.  

    2.   Pemupukan pada tanaman menghasilkan (TM)

    Panduan umum pemupukan tanaman kopi pada masa TM dapat merunut pada Tabel 1. Tanaman kopi pada umur 5 sampai dengan 10 tahun adalah masa produktif puncak sehingga memerlukan unsur hara yang tinggi. Bahkan sampai umur lebih 10 tahun, jika pemeliharaan optimal dan kondisi lahan sangat sesuai, maka kopi masih produktif sampai umur sekitar 20 tahun, bahkan sampai saat ini masih ada kopi rakyat yang berumur 30 tahun dengan produksi yang masih tinggi. Namun jika direncanakan dua tahun kemudian akan ditanam ulang dan biasanya sekitar umur 25-30 tahun, manakala produksi sudah menurun dan harga biji kering kopi di pasaran sudah rendah sehingga hasil penjualan kopi tidak sebanding dengan biaya pemeliharaan,  maka tanaman kopi tidak perlu dipupuk lagi.   

    Cara Penaburan Pupuk

    Cara penaburan pupuk adalah disebar merata di sekeliling pohon dengan jarak tabur tergantung dari umur tanaman seperti dapat dipedomani pada Tabel 2.

                      Tabel 2. Bidang tempat penaburan pupuk pada areal kopi

    Umur Tanaman (th)Bidang penaburan pupuk
    1 – 2    Tabur di sekeliling pohon dengan jarak   25 –    50  cm dari pohon
    3 – 5Tabur di sekeliling pohon dengan jarak   50 –  100  cm dari pohon
    6 – 10Tabur di sekeliling pohon dengan jarak  100 – 150 cm dari pohon
        >10Tabur di sekeliling pohon dengan jarak  150 – 200 cm dari pohon

    a.       Pupuk diberikan dua kali setahun yaitu awal dan akhir musim hujan.

    b.      Cara pemupukan dengan membuat parit melingkar pohon sedalam ± 10 cm, dengan jarak proyek tajuk pohon (± 1 m)

    Kegiatan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kopi secara signifikan adalah pemupukan. Maksud dari kegiatan pemupukan ini adalah menambahkan unsur hara untuk mempercepat pertumbuhan tanaman kopi. Dengan begitu kegiatan ini merupakan kegiatan pokok yang harus dilakukan dalam pembudidayaan tanaman kopi. Tanaman kopi tidak akan mampu berproduksi optimal jika pasokan makanannya berkurang, untuk itu dengan dilakukannya pemupukan akan menjadikan tanaman kopi berbuah dengan banyak.

    Manfaat pupuk bagi tanaman kopi adalah memperbaiki kondisi tanaman. Pemupukan yang dilakukan secara optimal dan teratur menjadikan tanaman kopi memiliki daya tahan yang lebih besar yang tidak mudah dipengaruhi keadaan yang ekstrim misalnya kekuranagan air, temperatur tinggi dan rendah dan pembuahan yang terlalu lebat.  Selain itu  pemupukan juga dapat meningkatkan produksi dan mutu buah danmempertahankan produksi. Tanaman kopi mempunyai sifat bahwa pada suatu saat produksinya tinggi, namun produksi tersebut akan turun sampai 40% pada tahun berikutnya. Makin buruk kondisi tanaman makin besar persentase penurunan hasilnya. Pertanaman yang dipupuk secara teratur penurunan hasil dapat ditetapkan sekitar 20%

    2.4.4.      Penyiraman
    Lakukan penyiraman jika tanah kering atau musim kemarau.

    2.4.5.      Pemangkasan

    Pemangkasan merupakan kegiatan yang harus dilakukan pada tanaman kopi dalam memperoleh produksi yang tinggi. Kegiatan ini memerlukan ketelitian dan kehati hatian karena jika terjadi kesalahan dalam pemangkasan akan menyebabkan penurunan produksi buah kopi.

    Kegiatan pemangkasan ini terbagi 3 jenis, meliputi  pemangkasan bentuk yaitu pemangkasan yang dilakukan pada tanaman masih belum menghasilkan (TBM) guna membentuk percabangan yang seimbang dan membentuk kerangka tanaman seperti bentuk tajuk, tinggi tanaman dan tipe percabangan.,selanjutnya adalah pemangkasan produksi yaitu pemangkasan yang dilakukan pada tanaman yang sudah berproduksi guna mendapatkan cabang cabang primer yang baru  sehingga meningkatkan produksi buah yang akan dihasilkan dan memangkas cabang-cabang yang tidak produktif atau cabang tua. Hal ini dilakukan agar tanaman lebih fokus menumbuhkan cabang yang produktif. Selain itu, pemangkasan ini juga untuk membuang cabang-cabang yang terkena penyakit atau hama., selanjutnya adalah pemangkasan rejuvinasi (pemudaan) yaitu pemangkasan dilakukan pada tanaman yang telah mengalami penurunan produksi, hasil kuranng dari 400 kg/ha/tahun atau bentuk tajuk yang sudah tak beraturan. Pemangkasan dilakukan setelah pemupukan untuk menjaga ketersediaan nutrisi, biasanya dilakukan pada umur lebih dari 25 tahun.

    Tujuan pemangkasan tanaman kopi:

    1)      Untuk membentuk tanaman yang sehat dan mengatur tinggi tanaman sehingga memudahkan perawatan dan pemanenan.

    2)      Pada Robusta: membentuk cabang-cabang produksi yang baru secara rutin dalam jumlah yang pas.

    3)      Pada Arabika: menghilangkan cabang tua, cabang liar, cabang balik, cabang cacing, dan cabang yang tidak dikehendaki.

    4)      Memudahkan masuknya cahaya dan memperlancar aliran udara dalam tajuk.

    5)      Memudahkan pengendalian hama penyakit.

    6)      Mengurangi terjadinya perubahan hasil yang naik turun serta dampak dari pembuahan yang berlebih.

    Selain melakukan pemangkasan tanaman koipi,dilakukan juga pemangkasan tanaman pelindung/penauang. Tujuan pemangkasan pohon penaung:

    1.      Melindungi tanaman kopi dari kondisi terlalu lembap dan meningkatnya serangan hama penyakit.

    2.      Mengurangi kehilangan humus.

    3.      Mengurangi kejadian mati pucuk akibat kelebihan produksi.

    2.4.6.      Pengendalian Hama dan Penyakit

    a.      Hama

    Menurut Puslitkoka (2006), hama utama pada tanaman kopi adalah:

    Ø  Nematoda parasit, yaitu Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis. Pengendalian disarankan menggunakan metode kimiawi seperti karbofuran (Curaterr 3 G) ataupun tanaman tahan, seperti klon BP 961.

    Ø  Hama penggerek buah kopi, yaitu Hypothenemus hampei. Untuk pengendalian disarankan melakukan pengaturan naungan agar pertanaman tidak terlalu gelap, atau penggunaan parasitoid Cephalonomia stephanoderis ataupun menggunakan tanaman yang masak serentak seperti USDA 762 untuk arabika dan BP 234 dan BP 409.

    Ø  Kutu dompolan atau kutu putih Planococcus citri, yang disarankan dikendalikan dengan pengaturan naungan, maupun cara kimia dengan insectisida propoksur (poxindo 50 WP).

    Ø  Kutu hijau (Coccus viridis) atau kutu coklat (Saesetia coffeae), pengendalian yang disarankan dengan pemeliharaan dan pemupukan yang berimbang atau cara kimia menggunakan tepung Sividol atau Karbaril maupun penyemprotan insektisida (Anthio 330n EC).

    Ø  Penggerek cabang Xylosandrus spp. yang dikendalikan dengan memotong cabang terserang, pemangkasan, dan membakar ranting-rantingnya.

    Ø  Penggerek batang merah Zeuzera coffeae, disarankan dikendalikan dengan memotong batang terserang maupun cara kimia dan biologis lainnya.

    b.   Penyakit

    Menurut Puslitkoka (2006), penyakit utama pada tanaman kopi adalah :

    Ø  Karat daun, dikendalikan dengan menanam tanaman tahan (misal S 795) serta pemangkasan dan pemupukan agar tanaman cukup kuat dan bugar serta menggunakan cara kimiawi dengan fungisida kontak (misal Cupravit OB 21, dll.).

    Ø  Bercak daun, dikendalikan dengan pemberian naungan yang cukup tapi pertanaman tidak lembab serta cara kimiawi dengan penyemprotan Bavistin 50 WP, dll.

    Ø  Jamur upas, dikendalikan dengan memotong batang sakit dan dibakar potongan-potongan tersebut ataupun dengan pemberian fungisida Calixin RP, dll.

    Ø  Busuk buah dan busuk cabang, dikendalikan dengan memetik buah terserang dan buah tersebut dibakar atau dipendam ataupun cara kimiawi dengan pemberian fungisida Delsene MX 200 atau sejenisnya.

    Ø  Jamur akar coklat, dikendalikan dengan membongkar akar tanaman yang terserang lalu dibakar dan bekasnya tidak ditanami lagi minimal 2 tahun.

    Ø  Penyakit rebah batang, dikendalikan dengan pengaturan naungan agar cukup sinar matahari ataupun menyemprot pembibitan dengan Delsene MX 200.

    2.5.      Panen

    Tanaman kopi yang kita lakukan perawatan secara benar dan dari jenis bibit varietas unggul,akan panen pertama di usia 3-4 tahun.Semua tergantung dari perawatan,pupuk,serta bibit yang kita gunakan.dan akan mampu membuahkan hasil buah yang sangat berlimpah ketika tanaman kopi telah mencapai umur 10 tahun..

    Pemanenan buah kopi dilakukan secara manual dengan cara memetik buah yang telah masak. Ukuran kematangan buah ditandai oleh perubahan warna kulit buah. Kulit buah berwarna hijau tua ketika masih muda, berwarna kuning ketika setengah masak dan berwarna merah saat masak penuh dan menjadi kehitam-hitaman setelah masak penuh terlampaui (over ripe).

    Kematangan buah kopi juga dapat dilihat dari kekerasan dan komponen senyawa gula di dalam daging buah. Buah kopi yang masak mempunyai daging buah lunak dan berlendir serta mengandung senyawa gula yang relatif tinggi sehingga rasanya manis. Sebaliknya daging buah muda sedikit keras, tidak berlendir dan rasanya tidak manis karena senyawa gula masih belum terbentuk maksimal. Sedangkan kandungan lender pada buah yang terlalu masak cenderung berkurang karena sebagian senyawa gula dan pektin sudah terurai secara alami akibat proses respirasi

                   Tanaman kopi tidak berbunga serentak dalam setahun, karena itu ada beberapa cara pemetikan:

    1)      Pemetikan selektif dilakukan terhadap buah masak.

    2)      Pemetikan setengah selektif dilakukan terhadap dompolan buah masak.

    3)      Secara lelesan dilakukan terhadap buah kopi yang gugur karena terlambat pemetikan.

    4)      Secara racutan/rampasan merupakan pemetikan terhadap semua buah kopi yang masih hijau, biasanya pada pemanenan akhir.

    BAB III

    PENUTUP

    3.1.      Kesimpulan

    Ø  Tanaman kopi (Coffea spp.) bukan tanaman asli Indonesia, melainkan jenis tanaman berasal dari benua Afrika. Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Tanaman kopi dibawa ke pulau Jawa pada tahun 1696, tetapi pada waktu itu masih dalam taraf percobaan.

    Ø  Tahapan Budidaya Tanaman Kopi:

    1.      Pemilihan bibit

    2.      Persiapan lahan

    3.      Penanaman pohon penaung

    4.      Pembuatan lubang tanam

    5.      Penanaman

    Ø  Pemeliharaan tanaman kopi:

    1.      Penyulaman

    2.      Penyiangan

    3.      Pemupukan

    4.      Penyiraman

    5.      Pemangkasan

    6.      Pengendalian hama dan penyakit

    7.      pemanenan

    3.2.      Saran

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca terutama pada dosen mata kuiah ini, agar dapat pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Atas kritik dan saranya, penulis ucapkan terima kasih.

    Daftar Pustaka

    AAK.1991.Budidaya Tanaman Kopi. penerbit kanisius :jogjakarta

    Notodimejo,soewarno, dr.ir. 1985. Budidaya Tanaman Kopi Dan Karet. fakultas pertanian

    universitas brawijaya : malang

    Aak.1980.  Budidaya Tanaman Kopi. Yayasan Kanisius, Yogyakarta.

    Pusat Data dan Statistik Pertanian. 2006. Statistik Perkebunan. Departemen Pertanian.

    Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2003. Klon-Klon Unggul Kopi Robusta dan Beberapa

    Pilihan Komposisi Klon Berdasarkan Kondisi Lingkungan. No Seri 02.022.2-303.

    Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2008.Kopi Arabika Klon BP 416 A Tahan Penyakit

    Karat Daun. No Seri 02.006.08.

    Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2008. Varietas- Varietas Kopi Arabika Yang Telah

    Dilepas Oleh Menteri Pertanian. No Seri 02.009.08.

    Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2008. Perbanyakan Klonal Kopi. No Seri 02.004.05.

    Puslitkoka. 2006. Pedoman Teknis Tanaman Kopi. 96 hal. Jember.

    Internet. Botani dan syarat Tumbuh.http:// WWW. Google.com.2008

    Anonim, 2012. Laporan Serangan OPT Penting Tanaman Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan.

    Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar.

    Najiati, S. & Danarti. 1990. Kopi: Budidaya dan Penanganan Lepas Panen. Jakarta: PT Penebar

    Swadaya.

    Semangun Haryono, PENYAKIT TANAMAN PERTANIAN di Indonesia, Fak Pertanian  Univ.

    Gajah Mada, Yogya

    Direktorat Jenderal Perkebunan Direktorat Bin. Produksi, Buku Kegiatan Teknis Operasional

    Budidaya 1 (Jakarta : Direktorat Bina Produksi Ditjen Perkebunan, 1986).

  • Makalah Darsana – Etika Yoga dan Astangga Yoga

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Darsana merupakan ilmu filsafat sebagai salah satu cabang terpenting dalam ilmu agama hindu,di dalam mengamalkan ajaraan-ajaran agama Hindu. Karena pada hakekatnya semua ajaran agama hindu bernafaskan weda.  Salah satu nya adalah Yoga. Kata yoga berasal dari kata yuj yang artinya menghubungkan dan yoga itu sendiri merupakan penyatuan roh pribadi dengan roh tertinggi (maswinara, 1999:163). Di dalam yoga ada disebutkan tentang etika yoga, etika artinya ilmu tentang moralitas. 

    Yoga merupakan cara displin yang ketat terhadap diet makan, tidur, pergaulan, kebiasaan, berkata, berfikir, dan hal ini harus dilakukan di bawah pengawasan yang cermat dari seorang yogin yang ahli dan mencerahi jiva. Ada banyak jalan untuk mencapai kebenaran tertinggi. Jalan yang berbeda-beda itu tampakanya memiliki tujuan yang sama yaitu sebuah penyatuan tertinggi antara Atman dengan Brahman. Kita lahir berulang kali untuk meningkatakan perkembangan evolusi jiwa. Dan masing-masing dari kita berada pada tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Karena itu tiap orang disiapkan untuk tingkat pengetahuan spiritual yanag berbeda pula. Semua jalan rohani yang ada di dunia ini penting karena ada orang-orang yang membutuhkan ajarannya. Penganut suatu jalan rohani dapat saja tidak memiliki pemahaman lengkap tentang sabda Tuhan dan tidak akan pernah selama masih berada dalam jalan rohani tersebut. Jalan rohani itu merupakan sebuah batu loncatan untuk pengetahuan yang lebih lanjut. Dengan demikian kita tidak berhak untuk mencerca jalan rohani yang lain. Semua berharga dan penting di mata-Nya. Ada pemenuhan sabda Tuhan, akan tetapi kebanyakan oaring tidak meperolehnya di sini untuk bisa meraih kebenaran, kita perlu mendengarkan roh dan melepas ego kita.

    Dan Yoga sebagai salah satu jalan yang bersifat universal adalah salah satu jalan rohani dengan tahapan-tahapan yang disesuaikan dengan kemapuan spiritual seseorang. Yoga merupakan suatu usaha sistematis untuk mengendalikan pikiran dan mencapai kesempurnaan. Yoga juga meningkatkan daya konsentrasi, mengendalikan tingkah laku dan pengembaraan pikiran, sehingga keadaanya menjadi jernih, yang tak terwarnai oleh hubungan pikiran dengan obyek-obyek duniawi.  Tujuan yoga adalah untuk mengajarkan roh pribadi agar dapat menacapai penyatuan yang sempurna dengan roh yang tertinggi, yang dipengaruhi oleh vrrti  atau gejolak pemikiran dari pikiran, sehingga keadaannya menjadi jernih.

    Tulang punggung daripada etika yoga adalah yama dan niyama. Yang dimana merupakan salah satu dari bagian astangga yoga. Adapun bagian-bagian astangga yoga dengan delapan anggota yang ditempuh melalui disiplin yoga yaitu, Yama (larangan), Ni Yama (ketaatan), Asana (sikap badan), Pranayama (pengaturan nafas), Pratyahara (penarikan indra dari obyek), Dharana (konsentrasi), Dhyana (meditasi) , dan Samadhi keadaan supra sadar).

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana Etika Yoga di dalam ajaran Yoga Darsana?
    2. Bagaimanakah Konsep dari Astangga Yoga di dalam ajaran Yoga Darsana?

    Bab II. Pembahasan

    A. Etika Yoga dalam Ajaran Yoga Darsana

    Etika yang nama lainnya adalah susila sesungguhnya adalah suatu bentuk pengendalian diri dalam pergaulan hidup bersama agara terjadi keharmonisan hidup di antara sesama dan lingkungan sekitarnya (Sayang Supardi, 2004 : 10). Etika juga merupakan pedoman moral bagi orang tertentu, agama, profesi, dan sebagainya.

    Disadari atau tidak etika itu sebenarnya telah ada sejak manusia ada di muka bumi ini. Namun, etika itu mengalami kemunduran (Degradasi) dari zaman ke Zaman. Dalam kehidupan Sehari-hari etika perlu mendapat perhatian lebih serius dan ditingkatkan terus-menerus kwalitasnya karena dari etika yang baik akan menghasilkan generasi yang berkualitas baik juga. Etika yang buruk hanya akan menhasilkan kegagalan dalam hidup ini. Sangat disayangkan kalau dalam hidup ini yang telah dilalui dengan susah payah dan sangat lama tidak dapat menunjukkan kwalitas manusia sejati gara-gara hidup tanpa etika. Jika demikian adanya, apakah arti semua hidup ini? Tidak lain, layaknya mayat berjalan. Artinya kelihatan hidup, tetapi tidak ada gunanya atau sia-sia.

    Yoga adalah penghubung, pengaitan atau persatuan jiwa individual dengan Beliau Yang Maha Esa, mutlak dan tak terbatas. Ia juga berarti penghentian goncangan-goncangan pikiran. Anda tidak dapat menjadi yogin, kecuali bilamana anda adalah seorang Theis (percaya kepada Tuhan) dan theisme akan tidak ada arti, kecuali anda mengikuti tingkatan mental dapat berlangsung secara kontinyu. Ada dua jenis tingkatan konsentrasi atau semadhi, yaitu : Samprajnata Samadhi (konsentrasi sadar), dimana ada obyek konsentrasi  yang pasti dan pikiran tetap sadar akan obyek tersebut ( Maswinara, 1999:167).

    Adapun 4 bentuk-bentuk dari Samprajnata Samadhi itu atau menurut jenis obyek pernungannya yaitu,

    1. Savitarka (dengan pertimbangan), konsentrasi pikiran yang dikonsentrasikan pada obyek kasar (benda kasar dan nyata), seperti arca dewa atau dewi
    2. Savicara (dengan renungan), konsentrasi pikiran yang dikonsentrasikan pada obyek yang halus tidak kelihatan nyata, seperti Tanmantra.
    3. Sananda (dengan kegembiraan), konsentrasi pikiran dipusatkan pada obyek yang halus, seperti Indriya
    4. Sasmita (dengan arti kepribadian), konsentrasi pikiran di tujukan kepada anasir rasa aku. Biasanya dalam kondisi ini Roh akan menyamakan dirinya dengan anasir itu. Yang kedua adalah Asamprajnata Samadhi, dimana perbedaan antara obyek yang dimeditasikan dan subyek menjadi lenyap dan terlampui atau transenden sedangkan pada pada Samprajnata Semadhi ada kesadaran yang jernih tentang obyek yang dimeditasikan yang berbeda dengan subyek.  

    B. Konsep dari Astangga Yoga di dalam ajaran Yoga Darsana

    Dalam menjalankan yoga ada tahap-tahap yang harus ditempuh yang disebut dengan Astangga Yoga. Astangga Yoga artinya delapan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan yoga. Adapun bagian-bagian dari Astangga Yoga yaitu Yama (pengendalian), Nyama (peraturan-peraturan), Asana (sikap tubuh), Pranayama (latihan pernafasan), Pratyahara (menarik semua indriya kedalam), Dharana (telah memusatkan diri dengan Tuhan), Dhyana (mulai meditasi dan merenungkan diri serta nama Tuhan), dan Samadhi (telah mendekatkan diri, menyatu atau kesendirian yang sempurna atau merialisasikan diri).

    Berikut dibawah ini penjelasan dari tentang Astangga Yoga yaitu :

    1.      Yama (pantangan, pengendalian diri), yang terdiri atas lima perintah :

    a.       Ahimsa (tanpa kekerasan), jangan melukai mahluk lain manapun dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

    b.      Satya ( kebenaran dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan, atau pantangan terhadap kepalsuan, penipuan dan kecurangan).

    c.       Asteya, yakni pantang untuk menginginkan sesuatu yang bukan milik nya sendiri yang muncul dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

    d.      Brahmacarya, yakni pantang untuk kenikmatan seksual dalam pikiran, perkataan dan tindakan.

    e.       Aparigraha (pantang kemewahan), seorang yogin harus hidup sederhana, tidak menghendaki banyak kepemilikan, tapi juga tidak mengingini kemewahan yang melebihi apa yang diperlukan.

    Kelima yama yang disebutkan diatas merupakan suatu keharusan tanpa perkecualian. Seorang yang melanggar disiplin di atas itu dalam hal apapun, berbuat suatu kesalahan. Patanjali menyebut kelima yama ini mahavrata atau sumpah besar. Pelanggarannya tidak diperkenankan dan tidak ada alasan untuk mengelakkannya. Patanjali mengatakan bahwa kepatuhan pada kelima yama itu diwajibkan dan dipertahankan dalam tiap keadaan,(Saraswati, 1979:47). Dikatakan juga ketaatan pada kelima yama itu merupakan Kode Etik Universal ( sarvabhauma) (Maswinara, 1999:166).

    2.      Niyama, (suruhan untuk berdidplin, beradab, dengan memupuk kebiasaan baik) berikut kelima Niyama itu yaitu :

    a.       Sauca, kebersihan lahir batin. Lambat laun seseorang yang menekuni prinsip ini akan mulai mengesampingkan kontak fisik dengan badan orang lain dan membunuh nafsu yang mengakibatkan kekotoran dari kontak fisik tersebut (Patanjali Yoga Sutra II.40).

    Sauca juga menganjurkan kebajikan Sattvasuddi atau pembersihan kecerdasan untuk membedakan (1) saumanasya atau keriangan hati, (2) ekagrata atau pemusatan pikiran, (3) indriajaya atau pengawsan nafsu-nafsu, (4) atmadarsana atau realisasi diri (Patanjali Yoga Sutra II.41).

    b.      Santosa atau kepuasan. Hal ini dapat membawa praktisi Yoga kedalam kesenangan yang tidak terkatakan. Dikatakan dalam kepuasan terdapat tingkat kesenangan transendental (Patanjali Yoga Sutra II.42).

    c.       Tapa atau mengekang. Melalui pantangan tubuh dan pikiran akan menjadi kuat dan terbebas dari noda dalam aspek spiritual (Patanjali Yoga Sutra II.43).

    d.      Svadhyaya atau mempelajari kitab-kitab suci, melakukan japa (pengulangan pengucapan nama-nama suci Tuhan) dan penilaian diri sehingga memudahkan tercapainya “istadevata-samprayogah, persatuan dengan apa yang dicita-citakannya (Patanjali Yoga SutraII.44).

    e.       Isvarapranidhana atau penyerahan dan pengabdian kepada Tuhan yang akan mengantarkan seseorang kepada tingkatan samadhi (Patanjali Yoga Sutra II.45).

    Diatas Yama dan Niyama telah diuaraikan semuanya sepuluh kode moral atau kebajikan etka yang harus diwujudkan. Kebalikan dari sepuluh kebaikan yang harus diwujudkan  (Yama dan Niyama) disebut sebagaia vitarka, yaitu kesalahan-kesalahan yang harus dengan teliti dijauhkan dan dihilangkan, yaitu :

    a.       Himsa atau kekerasan dan tidak sabar sebagai lawan ahimsa

    b.      Asatya atau kepalsuan sebagai lawan dari satya

    c.       Steya atau keserakahan sebagai lawan dari asteya

    d.      Vyabhicara atau kenikmatan seksual sebagai lawan dari brahmacarya

    e.       Asauca atau kekotoran sebagai lawan dari sauca

    f.       Asantosa atau ketidakpuasan sebagai lawan dari santosa

    g.      Vilasa atau kemewahan sebagai lawan tapa

    h.       Pramada atau kealpaan sebagai lawan svadhyaya

    i.         Prakrti-pranidhana atau keterikatan pada prakrti sebagai lawan dari isvarapranidhana

    Dengan menempuh jalan kebaikan bukan berarti seseorang dengan sendirinya dilindungi terhadap kesalahan yang bertentangan. Jangan menyakiti orang lain belum tentu berarti perlakukan orang lain dengan baik. Kita harus melakukan keduanya, tidak menyakiti orang lain dan sekaligus melakukan keramah-tamahan.

    3.      Asana, suatu cara atau sikap duduk yang baik, kuat dan menyenangkan. Sikap ini bermacam-macam adanya, seperti padmasana (sikap teratai), wajrasana (sikap tabah), dhanu asana (sikap busur), sarwangan asana (sikap berdiri diatas bahu), hala-asana (sikap bajak), Bhujangga asana (sikap ular kobra), salabha asana (sikap belalang), pascimo asana ( sikap melurus kemuka), padahasta asana ( sikap berdiri bungkuk ke muka), ardhamatsyeandra asana ( sikap berputar), supra waja asana (sikap pangul), dhanuh asana (sikap busur tabah), mayura asana (sikap merak), matsya asana ( sikap ikan), badha asana), sikap teratai guru), kukta asana( sikap ayam jantan), uttama kurma asana (sikap penyu), sirsa asana ( sikap badan terbalik). Demikianlah asana-asana yang ada dalam yoga. Artinya yoga Patanjali tidak mempermasalahkan untuk melaksanakannya sesuai dengan kemampuan dan keinginan peserta yoga. Namun demikian hendaknya peserta yoga berpandangan bahwa semua asana itu merupakan sukha asana I, suatu asana/sikap yang menyenangkan.

    4.      Pranayama, pengaturan nafas atau pengaturan nafas keluar masuk paru-paru melalui lubang hidung dengan tujuan menyebarkan prana (energi) keseluruh tubuh. Dalam pelatihan Yoga pernafasan perlu diatur untuk membersihkan darah, mengawasi pemusatan pikiran, karena sangat menguatkan badan-badan dan meneguhkan pikiran. Pranayama dilakukan dengan tiga cara yaitu menarik nafas panjang dan dalam-dalam (puraka), menahan nafas (kumbaka), da mengeluarkan nafas (caraka). Pranayama dapat dilakukan dengan jalan/tahapan-tahapan dibawah ini sebagai berikut:

    a.       Tahap Pertama, dengan cara menutup bibir dan menarik nafas ke dalam sepanjang waktu tertentu, kemudian mengeluarkannya dalam waktu tertentu pula.

    b.      Tahap kedua, dilakukan dengan menutup lubang hidung kiri dengan telunjuk tangan kiri, tarik nafas secara perlahan melalui lubang hidung kanan secara perlahan selama tiga detik. Kemudian dengan jari tengah kiri, tutuplah lubang kanan hidung. Dan keluarkan nafas melalui lubang kiri hidung.

    c.       Tahap ketiga laksanakan rileks dengan istirahat sejenak. Pada saat ini tarik nafas melalui kedua lubang hidung sebanyak yang dilakukan. Buka mulut dengan bibir membuat lubang bulat untuk mengeluarkan nafas lamanya 5 detik.

    d.      Tahap keempat, latihan menarik nafas dan menahan nafas adalam kondisi duduk tenang sambil menghitung bhur, bhuah, svah.

    e.        Tahap kelima, merupakan pengulangan latihan tahap keempat, hanya saja bawah perut tidak boleh mengembung. Duduklah dengan tenang, bernafaslah melalui bantuan rusuk dan otot sekat rongga badan tidak bergerak.

    f.       Tahap keenam, latihan dilakukan dengan duduk tegak, kepala sedikit maju ke depan tapi dibawah perut yang diperkecil seperti kita mengisapnya ke dalam dada. Barulah menarik nafas dalam-dalam dan menahannya sampai 7 hitungan, kemudian keluarkan secara perlahan sambil menurunkan bahu, dengan rusuk diperkecil dan bawah perut ditarik ke atas untuk mengeluarkan sebanyak mungkin udara lama dari paru-paru.

    g.      Tahap ketujuh, latihan penahanan nafas (Kumbhaka), tanpa melakukan puraka dana caraka. Pelaksanaannya menarik nafas seperti biasa dan menahannya lima detik hingga satu menit, dilakukan berulang-ulang lebih lama dari waktu sebelumnya, dilanjutkan dengan rileks dan istirahat secukupnya.

    5.      Pratayaksa, Adalah penguasaan panca indria oleh pikiran sehingga apapun yang diterima panca indria melalui syaraf ke otak tidak mempengaruhi pikiran. Panca indria adalah : pendengaran, penglihatan, penciuman, rasa lidah dan rasa kulit. Pada umumnya indria menimbulkan nafsu kenikmatan setelah mempengaruhi pikiran. Yoga bertujuan memutuskan mata rantai olah pikiran dari rangsangan syaraf ke keinginan (nafsu), sehingga citta menjadi murni dan bebas dari goncangan-goncangan. Jadi yoga tidak bertujuan mematikan kemampuan indria. Untuk jelasnya mari kita kutip pernyatan dari Maharsi Patanjali sebagai berikut : Sva viyasa asamprayoga, cittayasa svarupa anukara, iva indriyanam pratyaharah, tatah parana vasyata indriyanam. Artinya : Pratyahara terdiri dari pelepasan alat-alat indria dan nafsunya masing-masing, serta menyesuaikan alat-alat indria dengan bentuk citta (budi) yang murni. Makna yang lebih luas sebagai berikut : Pratyahara hendaknya dimohonkan kepada Hyang Widhi dengan konsentrasi yang penuh agar mata rantai olah pikiran ke nafsu terputus.

    6.      Dharana artinya mengendalikan pikiran agar terpusat pada suatu objek konsentrasi. Objek itu dapat berada dalam tubuh kita sendiri, misalnya “selaning lelata” (sela-sela alis) yang dalam keyakinan Sivaism disebut sebagai “Trinetra” atau mata ketiga Siwa. Dapat pula pada “tungtunging panon” atau ujung (puncak) hidung sebagai objek pandang terdekat dari mata.

    Para Sulinggih (Pendeta) di Bali banyak yang menggunakan ubun-ubun (sahasrara) sebagai objek karena disaat “ngili atma” di ubun-ubun dibayangkan adanya padma berdaun seribu dengan mahkotanya berupa atman yang bersinar “spatika” yaitu berkilau bagaikan mutiara. Objek lain diluar tubuh manusia misalnya bintang, bulan, matahari, dan gunung. Penggunaan bintang sebagai objek akan membantu para yogin menguatkan pendirian dan keyakinan pada ajaran Dharma, jika bulan yang digunakan membawa kearah kedamaian bathin, matahari untuk kekuatan phisik, dan gunung untuk kesejahteraan. Objek diluar badan yang lain misalnya patung dan gambar dari Dewa-Dewi, Guru Spiritual. yang bermanfaat bagi terserapnya vibrasi kesucian dari objek yang ditokohkan itu. Kemampuan melaksanakan Dharana dengan baik akan memudahkan mencapai Dhyana dan Samadhi.

    Menurut Patanjali terdapat tujuh metodhe dharana dalam pemusatan pikiran yaitu :

    a.       Bermeditasi, dilakukan apabila mengalami suatu kegoncangan.

    b.      Bersikap mental yang baik terhadap orang lain. Inni perlu untuk menenangkan budhi.

    c.       Pengucapan yoga sutra patanjali “Pracchardana widarana-bhyamwa pranasya” widarana-bhyamwa pranasya artinya juga dengan menguasao dan menundukkan nafas.

    d.      Kemantapan budi, dilakukan dengan melatih konsentrasi pada persepsi-persepsi berperasaan yang lebih tinggi.

    e.       Jyotismati, suatu metode meditasi yang dilakukan pada cahaya bathin yang cemerlang yang berada di luar penderitaan. Tujuannya untuk mengantarkan seorang yogi kepada kebahagian-Nya. Cahaya yang dimaksud dalam metode ini adalah cahaya yang ada dalam jantung yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata.

    f.       Konsentrasi pada orang-orang suci, suatu cara meditai dengan memusatkan pikiran kepada ornag-orang suci, misalnya kepada para maha rsi dengan tujuan agar  beliau membantu menenangkan budhi, karena beliau dipandang sebagai yang telah bebas dari ikatan duniawian.

    g.      Pengetahuan dalam mimpi, suatu cara meditasi yang dilakukan dnegan merenungkan pengetahuan yang diperoleh melalui mimpi pada saat tidur. Dalam yoga. Dalam yoga sutra disebutkan Swapna nidra Jana alambanan. Apa yang dialami melalui mimpi sering dimeditasikan oleh yang mempraktekan yoga, karena dapat membantu dirinya baik dalam keadaan suka maupun duka.

    7.      Dhyana, Dhyana adalah suatu keadaan dimana arus pikiran tertuju tanpa putus-putus pada objek yang disebutkan dalam Dharana itu, tanpa tergoyahkan oleh objek atau gangguan atau godaan lain baik yang nyata maupun yang tidak nyata.

    Gangguan atau godaan yang nyata dirasakan oleh Panca Indria baik melalui pendengaran, penglihatan, penciuman, rasa lidah maupun rasa kulit. Ganguan atau godan yang tidak nyata adalah dari pikiran sendiri yang menyimpang dari sasaran objek Dharana. Tujuan Dhyana adalah aliran pikiran yang terus menerus kepada Hyang Widhi melalui objek Dharana, lebih jelasnya Yogasutra Maharsi Patanjali menyatakan : “Tatra pradyaya ekatana dhyanam” Artinya : Arus buddhi (pikiran) yang tiada putus-putusnya menuju tujuan (Hyang Widhi). Kaitan antara Pranayama, Pratyahara dan Dhyana sangat kuat, dinyatakan oleh Maharsi Yajanawalkya sebagai berikut : “Pranayamair dahed dosan, dharanbhisca kilbisan, pratyaharasca sansargan, dhyanena asvan gunan : Artinya : Dengan pranayama terbuanglah kotoran badan dan kotoran buddhi, dengan pratyahara terbuanglah kotoran ikatan (pada objek keduniawian), dan dengan dhyana dihilangkanlah segala apa (hambatan) yang berada diantara manusia dan Hyang Widhi.

    8.      Samadhi, Samadhi adalah tingkatan tertinggi dari Astangga-yoga, yang dibagi dalam dua keadaan yaitu : 1) Samprajnatta-samadhi atau Sabija-samadhi, adalah keadaan dimana yogin masih mempunyai kesadaran, dan 2) Asamprajnata-samadhi atau Nirbija-samadhi, adalah keadaan dimana yogin sudah tidak sadar akan diri dan lingkungannya, karena bathinnya penuh diresapi oleh kebahagiaan tiada tara, diresapi oleh cinta kasih Hyang Widhi.

    Baik dalam keadaan Sabija-samadhi maupun Nirbija-samadhi, seorang yogin merasa sangat berbahagia, sangat puas, tidak cemas, tidak merasa memiliki apapun, tidak mempunyai keinginan, pikiran yang tidak tercela, bebas dari “catur kalpana” (yaitu : tahu, diketahui, mengetahui, Pengetahuan), tidak lalai, tidak ada ke-”aku”-an, tenang, tentram dan damai. Samadhi adalah pintu gerbang menuju Moksa, karena unsur-unsur Moksa sudah dirasakan oleh seorang yogin. Samadhi yang dapat dipertahankan terus-menerus keberadaannya, akan sangat memudahkan pencapaian Moksa. 

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Simpulan

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Yoga sebagai sebuah cara atau jalan untuk mengendalikan pikiran yang terobyektifkan serta kecendrungan alami pikiran dan mengatur segala kegelisahan-kegelisahan pikiran agar tetap tak terpengaruh sehingga bisa mencapai penyatuan antara kesadaran unit dan kesadaran kosmik.

    Astangga yoga merupakan tahapan-tahapan yang harus dijalankan bagi seseorang yang ingin meningkatkan kualitas spiritual. Astangga Yoga berarti delapan tahapan yang harus dilaksanakan dalam beryoga. Bagian-bagian dari Astangga Yoga yaitu Yama (pengendalian), Nyama (peraturan-peraturan), Asana (sikap tubuh), Pranayama (latihan pernafasan), Prathyahara (menarik semua indrinya kedalam), Dharana (telah memutuskan untuk memusatkan diri dengan Tuhan), Dhyana (mulai meditasi dan merenungkan diri serta nama Tuhan), dan Samadhi (telah mendekatkan diri, menyatu atau kesendirian yang sempurna atau merialisasikan diri).

    3.2 Saran

    Sebagai generasi muda Hindu yang menuntut pendidikan formal di perguruan tinggi bernafaskan Hindu sudah semestinya kita menjadi pioneer dalam melaksanakan Astangga Yoga tersebut. Karena ajaran yang universal ini apabila dijalankan dengan penuh ketulusan hati kita pasti akan sampai pada cita-cita yang diharapkan. Memahami yoga lebih dalam lagi akan membantu meluruskan persepsi seseorang yang kurang akan informasi tentang Yoga yang telah mengundang persepsi keliru dan tidak sedikit di kalangan awam. Yoga sering dikacaukan dengan Tapa, bahkan dengan sesuatu yang berbau takhayul. Atau memandangnya dari sudut pandang kegaiban dan kanuragan saja. Jadi ini menjadi momen baik bagi kita untuk lebih memahami yoga lagi.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://AstanggaYoga.ucla.edu/portal/ucla/how-to-build-a-bigger-brain-91273.aspx

    Maswinara I Wayan.1999. Sistem Filsafat Hindu (Sarva Darsana Samgraha). Paramita, Surabaya.

    Saraswati Prakas Satya Swami.1996. Patanjali Raja Yoga. Paramita, Surabaya.

    W Sayang Yupardi.2004. Disiplin dan Sadhana Spiritual. Paramita, Surabaya.

  • Makalah Pemasaran Telur Asin

    Pemasaran Telur Asin

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penyampaian barang-barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Tujuan pokok pemasaran adalah memenuhi permintaan pasar. Kenyataan menunjukkan tidak banyak peternak yang dapat menjual sendiri hasil produksi ke pasar di kota besar, hal ini disebabkan kurang tersedianya fasilitas guna menghubungi pembeli maupun pengetahuanm petani tentang ruang lingkup pasar tersebut. Dipihak lain pedagang dikota besar tidak akan membeli produk langsung kepada peternak dengan skala produksi yang sedikit, karena tidak efisien. Oleh sebab itu peternak menjual hasil produksi di tempat atau di pasar lokal. Pemasaran telur dari produsen hingga konsumen memerlukan keberadaan pedagang, namun demikian semakin banyak pedagang yang terlibat dalam satu alur pemasaran maka semakin lebar jarak perbedaan harga ditingkat produsen dengan konsumen akhir. Tataniaga itu perlu dan biayanya mahal, maka penting sekali sistem tataniaga dibuat secara efisien mengingat harga yang dibayarkan kepada peternak ditentukan oleh harga yang dibayarkan konsumen, dikurangi dengan biayabiaya tataniaga setelah hasil-hasil itu meninggalkan usaha tani.

    Pengasinan telur merupakan salah satu cara penambahan umur simpan telur yang umum dilakukan oleh masyarakat. Telur asin merupakan salah satu sumber protein yang mudah didapat dan berharga relatif murah. Telur asin sebagai bahan makanan yang telah diawetkan mempunyai daya tahan terhadap kerusakan yang lebih tinggi dibandingkan telur mentah. Telur umumnya mengandung protein 13%, lemak 12%, mineral dan vitamin. Selain lebih awet telur asin juga digemari karena rasanya yang relatif lebih lezat dibandingkan telur tawar biasa.

    B. Rumusan Masalah

    C. Tujuan Penulisan

                Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui cara-cara pemasaran produk telur asin !

    Bab II. Pembahasan

    A. Telur Itik Asin

    1. Defenisi Telur

                Telur adalah benda bercangkang yang mengandung zat hidup bakal anak yangdihasilkan oleh hewan dari golongan unggas (ayam, itik, burung, dll) dan hewan amfibi (ular,biawak, buaya, dll). Telur ini biasanya terdiri dari sel kuning telur (embrio ; zat hidup bakalanak) dan semen (cairan putih kental), dan setiap telur memiliki jangka waktu pengeraman yang berbeda untuk proses penetasan (lahirnya spesies baru).

                Dalam pembuatan telur asin ini, telur yang biasa digunakan adalah telur ayam atautelur itik, dan sebagian besar menggunakan telur itik yang memiliki kualitas tinggi, karenaukurannya yang lebih besar dari pada ukuran telur ayam kampung. Dan telur- telur ini tidakhanya dapat diproses dengan farian rasa asin saja, melainkan dapat dibuat dalam bentukfarian rasa yang lain; contohnya rasa bawang, rasa strawberry dan rasa- rasa yang lainnya.Namun pada pelatihan ini penulis membatasi masalah hanya dalam konteks Cara pembuatantelur asin saja.

    B. Jalur Pemasaran telur itik asin

    Pemasaran merupakan kunci sukses sebuah wirausaha, untuk keperluan promosi dapat dilakukan dengan pamflet yang dipasang di tempat-tempat umum dan strategis lainnya. Sebelum peternakan dibuka perlu diketahui dahulu kemana nantinya telur-telur itu akan dijual. Hal ini agar mempermudah pemasaran telur nantinya dan menjualnya pada jalur yang tepat. Salah memilih jalur tentunya akan membawa kerugian. Selain itu, promosi dapat dilakukan secara langsung dari orang ke orang, dengan cara pemberian gratis telur  asin kepada konsumen untuk mencoba, serta menitipkan di warung-warung makan. Pangsa pasar dari produk telur asin aneka rasa ini sangat luas hanya diperlukan inovasi dan pengelolaan yang lebih profesional untuk meningkatkan jumlah penjualan produk telur asin aneka rasa.

    Menurut M. Rasyaf (1993:35), jalur pemasaran telur itik ada beberapa langkah dan berdasarkan perannya dapat diuraikan sebagai berikut:

    1. Pedagang pengumpul, umumnya langsung datang ke peternak dan peran mereka begitu kekeluargaan.  Harga yang disepakati juga harga peternak atau farm gate price  yaitu harga di peternak yang sudah tentu lebih rendah daripada harga eceran di pasar. Harga yang disepakati atau yang ditawarkan begitu rendah atau 40% hingga 63% dibawah harga eceran.
    2. Pedagang besar, mereka ini yang mengumpulkan telur dari para pedagang pengumpul itu.  Di beberapa tempat peran mereka ini sudah memudar karena banyak pedagang pengumpul yang langsung menjual telur-telur itu kepada pedagang eceran. Harga yang ditawarkan 30% hingga 47% di bawah harga eceran.

    3.      Pedagang eceran, yaitu mereka yang berhadapan langsung dengan konsumen akhir dan tidak selalu pedagang kecil yang berlokasi di kaki lima. Jajaran pedagang eceran inidapat berupa pasar swalayan, toko pangan atau restoran. Harga yang ditawarkan pada tingkat jalur ini umumnya 15% hingga 23% lebih rendah daripada yang dikenakan pada konsumen akhir.

                Dari ketiga jalur yang disebutkan diatas, harus dipikirkan jalur mana yang akan dipakai. Ada baiknya juga dilakukan riset pasar dan bertanya pada mereka yang lebih berpengalaman dalam beternak itik. Riset pasar dilakukan untuk mengetahui banyak hal, antara lain yaitu untuk mendeteksi perubahan selera konsumen, menduga pangsa pasar, dan mengetahui jalur tataniaga yang tepat. Tidak harus terpaku dengan 1 jalur, bisa juga menggunakan kombinasi dari ketiga atau kedua jalur tersebut.

                Dalam pembuatan telur asin aneka rasa (coklat,udang dan bawang), alat dan bahan yang di butuhkan yaitu telur bebek, coklat bubuk, bawang, udang, garam, batu bata halus, blender, jarum suntik, tusuk gigi, serbet, baskom (ember besar), stempel, dan ayakan.

                Solusi yang paling tepat untuk mengatasi resiko pecah telur ketika penyuntikan ekstrak rasa di atas adalah dengan cara lebih berhati-hati dan memilih telur yang kualitas baik untuk dijadikan produk telur asin aneka rasa, pelaksanaan pemasaran produk harus dilakukan lebih gencar dengan berbagai media promosi agar masyarakat mengetahui bahwa ada sebuah produk telur asin aneka rasa yang dapat dijadikan alternatif usaha baru dari hasil peternakan telur bebek.

    C. Strategi Pemasaran

                Strategi pemasaran merupakan salah satu langkah yang dilakukan  memperlancar pemasaran dan memuaskan konsumen, strategi pemasaran ada 4 yaitu:

    1. Strategi produk

                Dalam hal ini produk dapat berupa telur sejarah utama untuk memenuhi kepuasan konsumen adalah melihat mutu dan manfaat produk.

    2. Harga

                Harga yang di tetapkan stabil dan bersaing dengan produsen petelur lainnya,harga terlalu tinggi akan mengurungkan niat pembeli,sebaliknya harga yang terlalu rendah di khawatirkan tidak dapat memenuhi biaya produksi.pemberian diskon setiap pembelian dalam jumlah tertentu juga dapat menarik pembeli.­­

    3. Tempat

                Tidak kalah pentingnya dengan kualifikasi produk dan harga.tempat dan pasar juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran .penentuan pasar harus didasarkan dengan kemudahan produk telur oleh konsumen.

    4. Promosi

                Salah satu cara promosi yang paling banyak dilakukan adalah dengan memasang iklan,selain memasang iklan promosi juga dapat di lakukan dengan secara langsung dari mulut ke mulut.

                Strategi lain yang dapat digunakan dalam pengembangan industri telur asin aneka rasa ini adalah menggunkan direct marketing serta melakukan analisisSWOT terhadap produk telur asin aneka rasa sehingga kita bisa lebih memahami keunggulan, kelemahan, ancaman dan peluang dalam pengembangan telur asin aneka rasa, untuk mempermudah proses pemasaran telur asin aneka rasa dapat dilengkapi dengan izin dari dinas kesehatan dan dinas perdagangan.

    Usaha pengembangan produk telur asin aneka rasa akan bisa berkembang dengan lebih baik, jika kita melakukan kerjasama kemitraan antara peternak telur bebek, pengusaha telur asin, dan pemerintah, sehingga pengembangan produk bisa lebih cepat maju hal ini karena pasokan bahan baku telur yang lancar serta jaringan pemasaran yang telah di miliki pengusaha telur asin dan dukungan pemerintah.

    D. Analisa Peluang Usaha

                Kegiatan industri telur asin aneka rasa ini telah terbukti dapat meningkatkan nilai tambah dari telur asin itu sendiri jika di buat menjadi aneka rasa, berikut adalah analisis profit dari pembuatan telur asin aneka rasa.

    1. Tabel analisis pembuatan Telur Asin Rasa Udang

    NoBahan PembuatanBiaya Poduksi 100 butir telur
    1Telur bebek 100 @85085.000
    2Minyak Tanah 3lt@26007.800
    3Bata5.000
    4Garam2.000
    5Ebi 2 Ons @ Rp.5.00010.000
    6Alat suntik 3 @ 25007.500
    7Biaya Transport5.000
    Jumlah122.300

    2. Analisis Pemasaran Penjualan Telur Asin

    Harga jual Rp.1.100 @ butir   = Penjualan

    100 x Rp.1.500 =Rp.150.000

    Jadi laba/rugi = Jumlah penjualan-biaya Produksi

    Rp.150.000-Rp.122.300 = Rp.27.700

    Keuntungan per butir  =

    Rp.27.700 :100 = Rp.277

    BISNIS PLAN ( per 6 bulan / 1 bulan: 1000 butir )NO. TARGET TH.2012 TH. 2013 TH. 2014PENJUALAN Jan-Juni Juli-Des Jan-Juni Juli-Des Jan-Juni Juli-DesNAMA PASAR

    1.      Kantin Kampus 1.000.000 1.040.000 1.080.000 1.120.000 1.160.000 1.200.000

    2.      Toko Kelontong 1 700.000 740.000 780.000 820.000 860.000 900.000

    3.      Toko Kelontong 2 800.000 840.000 880.000 920.000 860.000 900.000

    4.      Pasar Cebongan 1.200.000 1.240.000 1.280.000 1.320.000 1.360.000 1.400.000

    5.      Pasar Sleman 1.200.000 1.240.000 1.280.000 1.320.000 1.360.000 1.400.000

    6.      Pasar Denggung 800.000 840.000 880.000 920.000 960.000 1.000.000

    7.      Pasar Ngino 1.300.000 1.340.000 1.380.000 1.420.000 1.460.000 1.500.000

    8.      Pasar Godean 1.300.000 1.340.000 1.380.000 1.420.000 1.460.000 1.500.000

    9.      Warung Masakan Padang 2 1.000.000 1.040.000 1.080.000 1.120.000 1.160.000 1.200.000

    10.  Warung Makan Sederhana 1 1.000.000 1.040.000 1.080.000 1.120.000 1.160.0001.200.000

    E. Strategi pemasaran

    1.      Untuk mencapai tujuan, usaha produksi telur asin memiliki pasokan Telur asin dari peternak yang sudah bekerjasama dari awal dan komposisi bahan baku tetap atau konsissten sehingga cita rasa dan kualitas Telur asin hasil produksi tetap terjaga.

    2.      Segmentasi.  Karena Telur asin merupakan makanan sehat yang mengandung protein yang tinggi. Protein terdapat pada bagian kuning sekitar 17 persen dan putihnya sekitar 11 persen. Telur asin sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak dalam masa pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui, orang-orang yang sedang sakit dan dalam masa penyembuhan. Oleh karena itu Telur asin bermanfaat bagi semua kalangan. Jadi segmentasi pasar Usaha produksi telur asin adalah masyarakat dari semua umur yang sementara ini akan dikembangkan di wilayah Ragunan dan sekitarnya atau lebih luas lagi di DKI Jakarta dan direncanakan lebih lanjut pada wilayah lainnya.

    3.      Target Target pasar usaha produksi telur asin adalah semua kalangan masyarakat. Melihat Telur asin yang di pasarkan lebih banyak di rumah makan sederhana di daerah-daerah bagian kampus, kota dan sekitarnya, maka target pasarnya lebih dikususkan bagi masyarakat menengah kebawah, namun tidak menutup kemungkinan untuk masyarakat menengah ke atas walau baru sebatas di level end user.

    4.      Marketing Strategy Pyramids yang merupakan salah satu kelemahan Usaha produksi telur asin adalah kurangnya inovasi yang dilakasanakan oleh perusahaan ini. Dengan membaca kondisi, bila dilihat dari produk yang dihasilkan, belum banyak inovasi yang dilakukan oleh Usaha yang masih berkembang ini, maka perlu adanya riset lapangan untuk membuat inovasi inovasi baru yang nantinya menjadi ciri khas usaha produksi telur asin ini.

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    1. Industri telur asin mempunyai peranan penting dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber protein dan lemak yang berharga murah bagi masyarakat. Perkembangan peternakan itik petelur merupakan faktor pendukung terbesar bagi industri telur asin agar dapat memasok telur asin dengan harga yang murah dan bermutu tinggi.
    2. Dua faktor terpenting bagi keberhasilan industri telur asin selain faktor bahan baku adalah rasa telur asin dan kualitas pengangkutan produk. Rasa telur asin akan menjadi faktor pembeda suatu produsen dengan produsen lainnya, dimana akan timbul keterikatan antara konsumen dengan produsen telur asin tertentu.
    3. Analisis keuangan dan kelayakan proyek industri telur asin sesuai asumsi yang digunakan adalah layak untuk dilaksanakan dengan nilai NPV Rp 65.535.618, IRR 32,65%, Net B/C 1,38dan PBP 28,9 bulan atau 2,4 tahun. Industri ini juga mampu melunasi kewajiban angsuran kredit kepada bank
    4. Industri telur asin ini sangat sensitif terhadap kenaikan biaya variabel maupun penurunan pendapatan, karena usaha ini masih dianggap layak bila kenaikan biaya variabel atau penurunan pendapatan hanya sampai 1%. Kenaikan biaya variabel sebesar 3% atau penurunan pendapatan sebesar 2% menjadikan usaha tersebut tidak layak (NPV Negatif).
    5. Pengembangan industri telur asin memberikan manfaat yang positif dari aspek sosial ekonomi wilayah dengan terbukanya peluang kerja serta peningkatan pendapatan masyarakat, dan tidak menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonimus. 2004. Buku Statistik Peternakan . Direktorat Jenderal Peternakan. Jakarta.

    http://bacindul.blogspot.com/2012/09/proposal-wirausaha-budidaya bebek. html#ixzz2 RAyF0F4I(diakses pada tanggal  22-April-2013)

    http://sipemikirkeras.blogspot.com/2012/12/memulai-usaha-beternak-itik.html (diakses pada tanggal 22-April-2013)

    Marhijanto, Bambang. 1993. 8 Langkah Beternak Itik yang Berhasil. Surabaya: Arkola.

    Reksohadiprodjo, S., H. Ranupandojo dan Irawan. 1990. Pengantar Ekonomi Perusahaan Buku 2. Edisi ke-3. BPFE-Yogyakarta.

    Sumanto, 2006, Analisa Pemasaran Telur Itik Didaerah Sentra Produksi Di Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar: Study Kasus Tatalaksana Pemasaran Pada Ud Majujaya, Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner

    Warisno.2005. Membuat Telur Asin Aneka Rasa. Jakarta : PT Agromedia Pustaka

    https://getonwork.wordpress.com/opportunities/informasi-peluang-usaha-telur-asin

    http://fajarbogor.blogspot.co.id/2014/09/analisis-usaha-produksi-telur-asin.html

  • Sejarah Perkembangan Islam di Mesir

    Kehidupan sosial masa lalu Afrika Utara adalah sebuah kehidupan masyarakat pedesaan yang bersifat kesukuan, nomad (berpindah-pindah) dan patriarkhi. Ketika daerah ini berada di bawah kekuasaan Romawi, tak pelak pengaruhnya sangat besar bagi masyarakat Barbar. Umumnya mereka dipengaruhi oleh elit kota yang mengadopsi bahasa, gagasan , dan adat istiadat para penguasa. Tetapi elit-elit ini tidak banyak. Selanjutnya, setelah orang-orang Vandal (Barbar) memperoleh kemenangan, pengaruh Romawi di sebagian besar Afrika mulai berhenti, kecuali pengaruh ekonomi, dan peradaban Barbar lama secara bertahap muncul kembali. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada abad 1 H/7 M kehidupan sosial Afrika Utara lebih merupakan kehidupan masyarakat Barbar yang bersifat kesukuan, nomad dan patriarkhi.        

    Mesir adalah salah-satu kawasan yang berada di AfrikaUtara.  Afrika Utara merupakan daerah yang sangat penting bagi penyebaran agama Islam di daratan Eropa. Ia menjadi pintu gerbang masuknya Islam ke wilayah yang selama berabad-abad berada di bawah kekuasaan Kristen sekaligus “benteng pertahanan” Islam untuk wilayah tersebut.

    Islam menyentuh wilayah Mesir pada 628 Masehi. Ketika itu Rasulullah mengirim surat pada Gubernur Mukaukis yang berada di bawah kekuasaan Romawi-mengajak masuk Islam. Rasul bahkan menikahi gadis Mesir, Maria.

    Islam masuk wilayah Afrika Utara pada saat daerah itu berada di bawah kekuasaan kekaisaran Romawi, sebuah imperium yang amat luas yang melingkupi beberapa Negara dan berjenis-jenis bangsa manusia. 

    Masuknya Islam kewilayah Mesir yang termasuk wilayah Afrika Utara terjadi dalam beberapa tahapan dan dibawah kepemimpinan yang berbeda pula. Untuk memudahkan kita dalam memahaminya, maka tidak ada salahnya kita klasifikasikan dalam beberapa dekade kepemimpinan, diantaranya :

    Pertama, pada masa kekhalifahan Umar ibn al-Khathab. Pada tahun 40 M ‘Amru ibn al-Ash berhasil memasuki Mesir, setelah sebelumnya mendapat ijin bersyarat dar khalifah ‘Umar untuk menaklukkan daerah itu.

    Kedua, pada masa kekhalifahan Utsman ibn Affan. Pada masa ini penaklukan Islam sudah meluas sampai ke Barqah dan Tripoli. Penaklukan atas kedua kota itu dimaksudkan untuk menjaga keamanan daerah Mesir. Penaklukan ini tidak bertahan lama, karena gubernur-gubernur Romawi menduduki kembali wilayah-wilayah yang telah ditinggalkan itu.

    Ketiga, pada masa Mu’awiyah ibn Abi Sufyan, khalifah pertama daulah Bani Umayyah. Yang dipimpin oleh ‘Uqbah ibn Nafi’ al-Fihri (W. 683 M), yang telah menetap di Barqah sejak daerah itu ditaklukkan. Usaha ini berhasil karena kegigihan dan didukung oleh penduduk asli yang telah miminta pertolangan kaum muslimin atas kekejaman imperium Romawi.

    Keempat, pada masa kepemimpinan  ‘Uqbah. Akan tetapi pada tahun 683 M orang-orang Islam di Afrika Utara mengalami kemunduran yang hebat, karena pemberontakan orang Barbar dibawah kepemimpinan Kusailah (orang barbar). Sejak saat itu orang-orang Islam harus berhadapan dengan bangsa Romawi sekaligus pemberontakan suku Barbar.

    Kelima, pada masa Abdul Malik  ibn Marwan (685-705 M). Namun demikian proses islamisasi belumlah berjalan mulus dikarenakan pemberontakan silih berganti. 

    Keenam, pada masa kepemimpinan Musa ibn Nusair tahun 708 M pada masa pemerintahan al- Walid ibn Abdul Malik (86-96 H/705-715 M).Yang berhasil mematahkan sekaligus mengantisipasi timbulnya pemberontakan lagi, dengan menerapkan kebijakan “perujukan” yaitu menempatkan orang-orang Barbar kedalam pemerintan Islam. Kebijakan inilah yang medorong terjadinya pembauran antara Arab-Barbar, ditambah lagi dengan mudahnya penyebaran mudah diterima paham kaum Khawarij.

    Kemunculan tokoh Musa ibn Nushair sebagai ´penakluk yang sesungguhnya” (the true conqueror) atas Afrika Utara bukanlah akhir dari dari segala huru-hara yang terjadi di Afrika Utara. Sebab masih banyak episode pergolakan yang terjadi di daerah itu, bahkan hingga masa pemerintahan Daulah Bani Abbas. Hanya saja perubahan sosial dan politik sejak Musa memegang kendali pemerintahan menjadi modal yang sangat besar bagi pembangunan fondasi peradaban Isalm di Afrika utara, khususnya berkaitan dengan kebijakan islamisasinya. Disinilah peniting dan pengaruh dua unsur-unsur pembentuk peradaban/kebudayaan yaitu, The Man of The Pen dan The Man of The Sword, seperti telah kita bahas di atas.

    Proses Masuk Islam

    Pada masa Khalifah Umar Bin Khattab, Mesir dalam penjajahan bangsa Romawi Timur, dan yang menjadi Gubernur Mesir pada saat itu ialah Mauqauqis. Pada saat itu bangsa Mesir sangat menderita karena penjajahan yang tidak kenal belas kasihan. Oleh Karena itu, Amru Bin Ash selaku panglima perang mengusulkan kepada Khalifah Umar Bin Khattab untuk membebaskan Mesir dari penjajahan Romawi. Usul ini diterima dan pasukan Islam yang membawa 4000 orang siap membebaskan Mesir. Dan sebelum peperangan dimulai, Amru bin Ash menawarkan tiga pilihan kepada penguasa Mesir, yaitu: masuk Islam, atau membayar jizyah, atau perang. Kedua tawaran pertama ditolak, maka terjadilah perang. Pasukan yang dipimpin Amr ini memasuki daerah Mesir melalui padang pasir terus mamasuki kota kecil bernama Al Arisy, dengan mudah pasukan islam menaklukan kota itu. Dari situ pasukan Islam memasuki kota Al Farma. Di kota ini pasukan Islam mendapat perlawanan. Amru Bin Ash memerintahkan untuk mengepung kota ini dan setelah 1 bulan kota ini berhasil direbut. 

    Dari kota itu pasukan Islam melanjutkan ke kota Bilbis. Di sini pasukan Islam mendapat bantuan dari rakyat Mesir. Di kota ini pasukan islam menangkap putri Mauqauqis yang terkenal sebagai pelindung rakyat Mesir. Putri ini diantar kerumahnya dengan segala hormat. Dari kota Bilbis pasukan Islam menuju ke Tondamis yang terletak di tepi sungai Nil. 

    Di sini Amru Bin Ash mendapat kesulitan karena banyak pasukan sudah gugur dan pasukan yang masih hidup merasakan rasa lelah yang luar biasa. Amr Bin Ash pun meminta bantuan ke Khalifah Umar Bin Khattab. Kepada pasukan yang ada Amru Bin Ash memberikan pidato yang berapi-api sehingga pasukan Islam dapat menghancurkan benteng Tondamis dan melanjutkan ke kota Ainu Syam, di perjalanan kota ini pasukan Islam baru mendapat bantuan sebanyak 4000 orang. Setelah Ainu Syam dapat ditaklukan pasukan Islam mempersiapkan penyerangan ke benteng Babil. Selama 7 bulan benteng Babil dikepung dan akhirnya benteng terbaru di Mesir dapat di kuasai.

    Setelah itu pasukan Islam merebut kota Iskandaria, maka diadakan perjanjian antara Amr Bin Ash dan Mauqauqis dan sejak itu Mesir menjadi daerah Islam sepenuhnya. Nama Amr Bin Ash diabadikan menjadi nama mesjid tertua di Mesir.

    Pasukan Islam telah berhasil memerdekakan bangsa Mesir dari penjajahan jasmani dan rohani yang dilakukan oleh Imperium Romawi, Mesir dijajah selama 711 tahun, sejak terbunuhnya Cleopatra tahun 30 SM hingga masa penaklukan pasukan Islam tahun 642 M.

    Amru bin Ash membangun kota Fustath (Kairo sekarang) dan dijadikan sebagai markas pasukan Islam. Ajaran Islam mulai disebarkan di Mesir, dan diantaranya pasukan Islam dilarang berbuat kejahatan kepada penduduk Qibthi. Hal inilah yang membuat orang-orang Qibthi tertarik dengan ajaran Islam. Karena sangat jauh berbeda dengan imperium Romawi yang terkenal suka menindas rakyat jelata, dan mereka mengangkut sebahagian besar hasil gandum dari mesir ke Konstantinopel untuk dinikmati oleh kaisar dan para bangsawan Romawi.

    Peradaban Islam Mesir

    Pada 639 Masehi, ketika Islam di bawah kepemimpinan Umar bin Khattab, 3000 pasukan Amru bin Ash memasuki Mesir dan kemudian diperkuat pasukan Zubair bin Awwam berkekuatan 4000 orang. Mukaukis didukung gereja Kopti menandatangani perjanjian damai. Sejak itu, Mesir menjadi wilayah kekuasaan pihak Islam. Di masa kekuasaan Keluarga Umayah, dan kemudian Abbasiyah, Mesir menjadi salah satu provinsi seperti semula.

    Mesir baru menjadi pusat kekuasaan dan juga peradaban Muslim baru pada akhir Abad 10. Muiz Lidinillah membelot dari kekuasaan Abbasiyah di Baghdad, untuk membangun kekhalifahan sendiri yang berpaham Syi’ah. Ia menamai kekhalifahan itu Fathimiah dari nama putri Rasul yang menurunkan para pemimpin Syi’ah, Fatimah. Pada masa kekuasaannya (953-975), Muiz menugasi panglima perangnya, Jawhar al-Siqili, untuk membangun ibu kota.

    Di dataran tepi Sungai Nil itu kota Kairo dibangun. Khalifah Muiz membangun Masjid Besar Al-Azhar (dari “Al-Zahra”, nama panggilan Fatimah) yang dirampungkan pada 17 Ramadhan 359 Hijriah, 970 Masehi. Inilah yang kemudian bekembang menjadi Universitas Al-Azhar sekarang, yang juga merupakan universitas tertua di dunia saat ini.

    Muiz dan para penggantinya, Aziz Billah (975-996) dan Hakim Biamrillah (996-1021) sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Peradaban berkembang pesat. Kecemerlangan kota Kairo -baik dalam fisik maupun kehidupn sosialnya-mulai menyaingi Baghdad. Khalifah Hakim juga mendirikan pusat ilmu Bait al-Hikam yang mengoleksi ribuan buku sebagaimana di Baghdad.

    Di masa tersebut, Ibnu Yunus (wafat 1009) menemukan sistem pendulum pengukur waktu yang menjadi dasar arloji mekanik saat ini. Lalu Hasan ibn Haitham menemukan penjelasan fenomena “melihat”. Sebelum itu, orang-orang meyakini bahwa orang dapat melihat sesuatu karena adanya pancaran sinar dari mata menuju obyek yang dilihat. Ibnu Haytham menemukan bahwa pancaran sinar itu bukanlah dari mata ke benda tersebut, melainkan sebaliknya. Dari benda ke mata.

    Gangguan politik terus-menerus dari wilayah sekitarnya menjadikan wibawa Fathimiyah merosot. Pada 564 Hijriah atau 1167 Masehi, Salahuddin Al-Ayyubi mengambil alih kekuasaan Fathimiyah. Tokoh Kurdi yang juga pahlawan Perang Salib tersebut membangun Dinasti Ayyubiyah, yang berdiri disamping Abbasiyah di Baghdad yang semakin lemah.

    Salahuddin tidak menghancurkan Kairo yang dibangun Fathimiyah. Ia malah melanjutkannya sama antusiasnya. Ia hanya mengubah paham keagamaan negara dari Syiah menjadi Sunni. Sekolah, masjid, rumah sakit, sarana rehabilitasi penderita sakit jiwa, dan banyak fasilitas sosial lainnya dibangun. Pada 1250 -delapan tahun sebelum Baghdad diratakan dengan tanah oleh Hulagu-kekuasaan diambil alih oleh kalangan keturunan Turki, pegawai Istana keturunan para budak (Mamluk).

    Di Istana, saat itu terjadi persaingan antara militer asal Turki dan Kurdi. Sultan yang baru naik, Turansyah, dianggap terlalu dekat Kurdi. Tokoh militer Turki, Aybak bersekongkol dengan ibu tiri Turansyah, Syajarah. Turansyah dibunuh. Aybak dan Syajarah menikah. Namun Aybak juga membunuh Syajarah, dan kemudian Musa, keturunan Ayyubiyah, yang sempat diangkatnya.

    Di saat Aybak menyebar teror itu, tokoh berpengaruh Mamluk bernama Baybars mengasingkan diri ke Syria. Ia baru balik ke Mesir, setelah Aybak wafat dan Ali -anak Aybak-mengundurkan diri untuk digantikan Qutuz. Qutuz dan Baibars bertempur bersama untuk menahan laju penghancuran total oleh pasukan Hulagu. Di Ain Jalut, Palestina, pada 13 September 1260 mereka berhasil mengalahkan pasukan Mongol itu. Baybars (1260-1277) yang dianggap menjadi peletak pondasi Dinasti Mamluk yang sesungguhnya. Ia mengangkat keturunan Abbasiyah -yang telah dihancurkan Hulagu di Baghdad-untuk menjadi khalifah. Ia merenovasi masjid dan universitas Al-Azhar. Kairo dijadikannya sebagai pusat peradaban dunia. Ibnu Batutah yang berkunjung ke Mesir sekitar 1326 tak henti mengagumi Kairo yang waktu itu berpenduduk sekitar 500-600 ribu jiwa atau 15 kali lebih banyak dibanding London di saat yang sama.

    Ibnu Batutah tak hanya mengagumi ‘rihlah’, tempat studi keagamaan yang ada hampir di setiap masjid. Ia terpesona pada pusat layanan kesehatan yang sangat rapi dan “gratis”. Sedangkan Ibnu Khaldun menyebut: “mengenai dinasti-dinasti di zaman kita, yang paling besar adalah orang-orang Turki yang ada di Mesir.”

    Pusat peradaban ini nyaris hancur di saat petualang barbar Timur Lenk melakukan invasi ke Barat. Namun Sultan Barquq berhasil menahan laju pasukan Mongol tersebut. Dengan demikian Mamluk merupakan pusat kekuasaan yang duakali mampu mengalahkan tentara Mongol.

    Pada ujung abad 15, perekonomian di Mesir menurun. Para pedagang Eropa melalui Laut Tengah tak lagi harus tergantung pada Mesir untuk dapat berdagang ke Asia. Pada 1498, mereka “menemukan” Tanjung Harapan di Afrika Selatan sebagai pintu perdagangan laut ke Asia. Pada 1517, Kesultanan Usmani di Turki menyerbu Kairo dan mengakhiri sejarah 47 sultan di Dinasti Mamluk tersebut.