Blog

  • Latihan Fisik Reguler Bola Basket

    Latihan fisik Untuk performa basket

    Bukan hanya membentuk tubuh, tetapi latihan fitness juga berguna untuk membuat anda menjadi lebih kuat dalam berbagai bidang olahraga. Bukan berarti sembarang cara latihan bisa membantu meningkatkan performa anda dalam olahraga. Sebagai contoh untuk basket, ada fokus otot yang perlu dilatih. Kecepatan lari serta kemampuan lompat adalah salah satu kebutuhan dalam berlatih basket. Selain itu juga basket merupakan olahraga yang membutuhkan stamina tinggi.
    Latihan

    Latihan yang akan dijelaskan disini bukanlah sesuatu yang rumit karena yang diperlukan adalah jenis angkat beban yang bersifat kardio. Latihan ini dilakukan setiap dua hari dan berbeda antara 6 bulan pertama dan 6 bulan berikutnya.

    Perlu diingat untuk mengambil istirahat satu minggu dalam 12 minggu.

    Minggu 1 sampai 6:
    Senin (Latihan jenis dorong)
    Bench Press 5 set x 5 reps
    Military Press 3 set x 8 reps
    Triceps Extension 3 set x 8 reps

    Rabu (Latihan jenis tarik)
    Power Clean 5 set x 5 reps
    Single Hand Dumbbell Rows 3 set x 8 reps
    Lat Pull Down 2 set x 10 reps
    Dumbbell Curls 2 set x 8 reps
    Barbell Shrugs 3 set x 10 reps

    Jumat (Kaki)
    Squat Jump 5 set x 5 reps
    Deadlifts 3 set x 8 reps
    Calf Raises 3 set x 12 reps
    Leg Raises 3 set x 12 reps

    Minggu 7 sampai 12
    Senin (Latihan jenis Dorong)
    Incline Bench Press 3 set x 10 reps
    Shoulder Press 3 set x 8 reps
    Dips 3 set x 6 reps

    Rabu (Latihan jenis Tarik)
    Deadlift 3 set x 5 reps
    Pull ups 3 set x 6 reps
    Seated Cable Rows 3 set x 10 reps
    Dumbbell Shrugs 3 set x 10 reps

    Jumat (Kaki)
    Squat 3 set x 5 reps
    Lunges 3 set x 8 reps
    Calf Raises 3 set x 12 reps
    Decline Crunches 3 set x 12 reps

    Kardio Atlet Bola Basket

    Dengan latihan ini kita akan fokus pada peningkatan kecepatan, ketahanan stamina dan lompatan vertikal.

    Hari 1
    Untuk hari 1, kita akan melakukan sesuatu yang disebut plyometrik. Plyometrik adalah jenis lompatan yang berbeda yang akan meningkatkan kecepatan tubuh bagian bawah, kelenturan dan kekuatan. Harap latihan ini diperhatikan gerakannya agar bisa dilakukan dengan benar.
    Tuck Jump: berdiri dengan kaki selebar bahu, lutut sedikit ditekuk. Melompatlah dengan cepat dan tarik lutut hingga menyentuh dada. Begitu anda turun, luruskan kembali kaki anda. Segera setelah kaki anda menyentuh tanah, segera melompat lagi dengan cepat.
    Satu lompatan dihitung 1 reps. Lakukan 4 set x 10 reps
    Ricochet: Buat garis kotak diatas tanah dengan kapur yang panjang dan lebarnya setengah meter. Kemudian melompatlah dari satu sudut ke sudut lain secepat mungkin. Satu putaran dihitung sebagai 1 reps. Lakukan 3 set x 20 reps
    Hurdle Jump: Buat penghalang setinggi 25-50 cm. Lompati ke depan dan ke belakang melewati penghalang tersebut secepat mungkin. Satu kali ke depan dan ke belakang dihitung sebagai satu reps. Lakukan 3 set x 10 reps

    Hari 2
    Hari ini adalah latihan ketahanan stamina. Lakukan lari dengan kecepatan sedang hingga cepat. Usahakan bisa berlari lebih jauh dari hari sebelumnya. Jika anda merasa bisa berlari lebih jauh dari batas waktu yang ditetapkan dibawah, lakukan lebih jauh.
    Ini hanya sebagai patokan, anda bisa ganti batasan waktu ini sesuai kemampuan anda:
    Minggu 1-2 : 30 menit
    Minggu 3-5 : 35 menit
    Minggu 6-9 : 40 menit
    Minggu 10-12 : 45 menit

    Hari 3
    Ini adalah latihan yang digunakan untuk meningkatkan kecepatan lari. Jarak akan tetap sama, tetapi kecepatan sampai akan semakin lama semakin singkat. Gunakan stopwatch untuk pengukuran yang lebih akurat.
    Untuk setiap kali latihan, usahakan bisa mencapai waktu lebih cepat dari sebelumnya Istilah dalam latihan tadi Bagi anda yang pemula dan bingung istilah-istilah dalam dunia fitness, ini bisa menjadi kamus anda: Repetisi/Reps: Pengulangan dalam melakukan satu gerakan. Misalnya: Dumbbell Curls saat mengangkat hingga menurunkan dihitung sebagai satu repetisi. Sebagai contoh: 12 repetisi berarti mengangkat dumbbell dan menurunkannya sebanyak 12 kali tanpa berhenti. Set: Kumpulan repetisi. Sebagai contoh: 3 set x 12 repetisi berarti melakukan gerakan sebagai 12 repetisi lalu berhenti dengan jeda 30 detik atau 1 menit atau sesuai yang dimau, lalu melanjutkan 12 repetisi lagi, berhenti lagi dengan jeda, lalu melanjutkan lagi 12 repetisi. Dumbbell: Alat sederhana fitness yang dipegang hanya satu tangan. Barbell: Alat sederhana fitness yang dipegang dengan 2 tangan karena berupa batang besi yang panjang dan dikedua ujungnya diletakkan plat beban. Smith Machine: Alat fitness yang berupa tiang penyangga dengan pin-pin dimana barbell dibisa dikaitkan. Abs: Otot perut. Kepanjangannya: abdomen. Biasanya terlihat sebagai 6 atau 8 kotak. Pectoral: Otot dada Biceps: Otot lengan atas yang bagian dalam/menghadap kearah tubuh. Triceps: Otot lengan atas yang bagian luar/menghadap keluar tubuh. Lat/Latissimus: Otot punggung yang membentang kesamping. Quadriceps: Otot paha bagian depan Traps/Trapezius: Otot pundak yang menghubungkan bagian bahu dan leher. Calves: Otot betis Anabolik: Proses pembentukan/penyusunan otot Katabolik: Proses pemecahan sel/molekul atau otot khususnya pada topik fitness Kardio: Jenis latihan yang meningkatkan pacu jantung seperti lari, renang, bersepeda dsb Angkat beban: Jenis latihan yang memacu pertumbuhan otot dengan mengangkat beban seperti barbell, dumbbell dsb Bulking: Fase peningkatan massa otot baik dengan latihan maupun pengaturan makan Cutting: Fase penghilangan lemak yang ada ditubuh baik dengan latihan maupun pengaturan makan Pumping: Proses mengalirnya darah ke otot sehingga otot menjadi terlihat lebih besar Stretching: Peregangan tubuh dengan beberapa gerakan statis
    Latihan fisik bentuk permainan
    Latihan peregangan, fleksibilitas, daya tahan, dan kekutaatan merupakan bagian penting dalam semua jenis olahraga aerobik seperti bola basket. Ketika kita kelelahan, shooting akan sering gagal, free-throw meleset, defense dan rebound kita akan melemah. Padahal aspek-aspek tersebut merupakan syarat untuk memenangkan pertandingan. Jika kita ingin mempunyai tim yang cepat dalam melakukan full-court press dan fast-break, kita harus berada dalam kondisi fisik yang prima, dengan begitu kita mungkin dapat memenangkan pertandingan melawan tim yang lebih bertalenta dengan cara membuat mereka kelelahan.

    Idealnya, proses latihan fisik seharusnya dilakukan sebelum turnamen berlangsung. Setiap latihan dimulai dengan peregangan, dilanjutkan dengan latihan yang melibatkan pemain berlari, dan diakhiri dengan latihan kekuatan atau dapat juga menggunakan latihan beban di gym (dua atau tiga hari seminggu). Di bawah ini adalah daftar beberapa latihan fisik, tetapi pastikan untuk melakukan pemanasan dan peregangan terlebih dahulu.

    7 Menit

    Latihan ini dilakukan selama 7 menit, untuk lebih jelasnya lihat Gambar 1 di bawah ini.

    Gambar 1 Latihan 7 Menit

    Pemain memulai latihan dengan berdiri di salah satu baseline. Garis bergelombang ditempuh pemain dengan defensive slide menghadap ke baseline, selanjutnya garis ganda merupakan jalur sprint dari sideline ke sideline, dan garis putus-putus dilalui dengan jogging.

    Suicide

    Latihan ini merupakan latihan cardiovascular yang dapat dilakukan untuk pemanasan dan meningkatkan kondisi fisik pemain terutama bagian kaki. Latihan dimulai dari baseline kemudian sprint sampai garis free-throw dan kembali lagi ke baseline. Selanjutnya sprint sampai garis half-court dan kembali lagi. Setelah itu, sprint sampai garis free-throw lawan dan kembali lagi. Terakhir, sprint sampai keseluruhan full-court dan kembali lagi ke baseline. Jangan memperlambat atau berhenti berlari.

    Gambar 2 Latihan Suicide

    Pyramid

    Piramid merupakan variasi latihan Suicide. Latihan dimulai dengan pemain berdiri di baseline, kemudian sprint sampai baseline lawan dan dilanjutkan dengan push-up sekali. Kemudian sprint kembali dan diikuti dua kali push-up. Latihan dilanjutkan sampai dilakukan lima kali push-up. Latihan ini akan berakhir pada baseline yang sama di mana latihan dimulai.

    Z (Diagonal Slide)

    Latihan ini bertujuan untuk melatih kemampuan pemain berubah arah secara cepat ketika berlari. Latihan dimulai dengan pemain berdiri di daerah corner dan menghadap ke baseline. Selanjutnya pemain melakukan defensive slide sampai daerah elbow dan diikuti dengan back pivot ke kiri dan slide dilanjutkan sampai garis half-court. Setelah itu pemain melakukan back pivot ke kanan, dan seterusnya. Sepanjang garis baseline ditempuh pemain dengan sprint.

    Gambar 3 Latihan Z

    Variasi yang dapat dilakukan adalah mengubah defensive slide dengan sprint untuk setiap gerakan yang mengarah ke elbow. Perbedaannya, perpindahan dari defensive slide ke sprint dapat dengan dilakukan dengan front pivot. Variasi lainnya adalah mengganti semua defensive slide dengan sprint. Dalam hal ini semua perubahan arah dilakukan secara cepat dengan front pivot.

    Pitch and Fire

    Latihan ini sebenarnya latihan untuk offensive transition, tetapi dapat juga digunakan untuk melatih fisik para pemain. Pemain akan melakukan dribble dengan kecepatan penuh, jump stop, passing, dan lay-up. Pemain rebounder seharusnya melakukan rebound secepat mungkin setelah lay-up dilakukan sebelum bola menyentuh lantai dan diikuti dengan outlet pass dengan cepat ke pemain lainnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 4.

    Gambar 4 Latihan Pitch and Fire

    Latihan divariasi dengan mengubah arahnya, sehingga pemain akan melakukan dribble dan lay-up menggunakan tangan kiri.

    Selain latihan fisik di atas, latihan fisik juga dapat dilakukan secara individu, misalnya pull-up, push-up, squat, sit-up, dll. Tentu saja setiap latihan harus dilakukan dengan benar dan diawali dengan proses peregangan dan pemanasan untuk menghindari cidera.

    Beberapa artikel di Internet mengatakan bahwa terdapat latihan yang dikenal dengan Jumper, latihan fisik ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan melompat seorang pemain. Latihannya sangat sederhana, yaitu hanya perlu melompat setinggi-tingginya sebanyak 10 kali tepat sebelum pergi ke tempat tidur dan ketika bangun tidur. Hanya saja, saya sendiri tidak merekomendasikannya, alasannya adalah karena latihan melompat melibatkan lutut dan membutuhkan peregangan dan pemanasan terlebih dahulu. Jadi menurut saya, kalau latihan ini dilakukan sebelum atau sesudah tidur maka akan membahayakan kesehatan lutut kita. Tetapi sampai saat ini saya belum pernah mencobanya. Bagaimana dengan Anda?

  • Materi Tolak Peluru – Aturan, Teknik Dasar dan Bentuk Lapangan

    Tolak Peluru adalah olahraga melempar bola besi dengan satu tangan dengan gaya tolakan. Olahraga ini sudah menjadi cabang olahraga di banyak even nasional seperti Popnas dan PON dan dan pada tingkat internasional seperti Olimpiade.

    Tolak Peluru

    Teknik Dasar Tolak Peluru Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya : Teknik Memegang Peluru Ada 3 teknik memegang peluru : Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang.Jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.

    Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan. Teknik Menolak Peluru Pengenalan peluru Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri agak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan Sikap awal akan menolak peluru.

    Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran.Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan.Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri.

    Lengan kiri masih pada sikap semula.Cara menolakkan peluru Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru.Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis.Sudut lemparan kurang dari 40o. Sikap akhir setelah menolak peluru Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri ditarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.

    PERALATAN Alat yang digunakan :
     – Rol Meter
    – Bendera Kecil
    – Kapur / Tali Rafia
    – Peluru

    a. Untuk senior putra = 7.257 kg
    b. Untuk senior putri = 4 kg 
    c. Untuk yunior putra = 5 kg
    d. Untuk yunior putri = 3 kg
    – Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
    – Ortodox : gaya menyamping

     Lapangan Tolak Peluru Konstruksi :
    o Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
    o Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
    o Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
     o Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
    o Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm. Gambar Lapangan Tolak Peluru

    Tehnik tolak peluru

    Teknik Permainan Olah Raga Tolak Peluru Cabang Atletic | Sejarah | Peraturan
    Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk dalam nomor lempar.Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin yang disebut peluru.Peluru ini merupakan peralatan utama dalam olahraga ini.Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat dari besi. Berat peluru disesuaikan dengan penggunanya, antara lain:
    • Untuk senior putra = 7,257 kg
    • Untuk senior putri = 4 kg
    • Untuk junior putra = 5 kg
    • Untuk junior putri = 3 kg

    Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di Kepulauan Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola batu.Sementara kegiatan pertama yang menggambarkan tolak peluru modern, tampaknya terjadi di zaman pertengahan ketika serdadu menyelenggarakan pertandingan dengan melempar beban yang disebut canon balls atau peluru meriam.
    Pertandingan tolak peluru tercatat pada awal abad ke-19 di Skotlandia dan merupakan bagian dari kejuaraan amatir di Inggris tahun 1866.Tolak peluru merupakan event olimpiade modern asli yang diadakan di Athena, Yunani tahun 1896.

    A. Teknik Dasar Tolak Peluru

    Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, di antaranya:
    a. Teknik Memegang Peluru
    Ada 3 teknik memegang peluru: jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang, jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.
    b. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu
    Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
    c. Teknik Menolak Peluru
    • Cara memegang peluru
    Bola peluru diletakkan pada ujung telapak tangan, akar jari-jari tangan. Jari telunjuk, jari tengan dan kelingking merupakan titik-titik utama untuk membantu lemparan.Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tergelincir.Peluru harus berada dekat leher hingga waktu penolakan.
    • Persiapan menolak
    Kondisi tangan kanan memegang peluru yang ditempelkan pada bahu. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping, sedangkan tangan kiri diupayakan rileks di samping kiri badan.Tangan kiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan.
    Ketika akan menolak atau melempar, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang peluru. Pada saat peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertuju di bawah peluru atau terburu-buru ditarik.Kedua kaki diusahakan sejajar, menghadap kea rah sasaran lemparan dan jarak antara kaki lebih lebar sedikit dari lebar pinggul.
    • Tolakan berdiri

    Posisi saat menolak harus ditekankan pada kaki karena kaki bagian yang terkuat dari tubuh. Kaki kanan diletakkan di muka batas belakang lingkaran.Sementara kaki kiri berada di samping kiri selebar badan dan segaris dengan arah lemparan. Pada saat seluruh badan menghadap ke arah tolakan, dengan cepat peluru itu ditolakkan sekuat-kuatnya ke depan (arah tolakan). Jalannya tolakan harus lurus dan sudut lemparan maksimal 40°.

    B. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Teknik Tolak Peluru

    Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru: 1) Menyentuh balok batas sebelah atas, 2) Menyentuh tanah di luar lingkaran, 3) Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah, 4) Dipanggil selama 3 menit belum menolak, 5) Peluru ditaruh di belakang kepala, 6) Peluru jatuh di luar sektor lingkaran, 7) Menginjak garis lingkaran lapangan, 8) Keluar lewat depan garis lingkaran, 9) Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang, 10) Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.

    Beberapa hal yang disarankan: 1) Bawalah tungkai kiri merendah, 2) Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai dengan tungkai kiri memimpin di belakang, 3) Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak, 4) Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan, 5) Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran, 6) Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin, 7) Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan,

    8) Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri.
    Beberapa hal yang harus dihindari: 1) Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan, 2) Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan, 3) Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran, 4) Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan, 5) Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang, 5) Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping, 6) Terlalu awal membuka badan, 7) Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan.

    C. Peralatan

    Alat yang digunakan:

    1. Rol Meter
    2. Bendera Kecil
    3. Kapur/tali raffia,
    4. Peluru,
    5. Obrient (gaya membelakangi arah tolakan),
    6. Ortodox (gaya menyamping).

    D. Lapangan Tolak Peluru

    Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

  • Asas-Asas Dalam Hukum Administrasi Negara

    Asas-Asas Sistem Hukum Administrasi Negara

    Sistem Hukum Administrasi Negara harus dapat menjamin dan menjalankan pelaksanaan asas-asas hukum sebagai berikut:

    1. Asas-asas pancasila, dan Undang-undang dasar 1945
    2. Asas-asas Wawasan Nusantara
    3. Asas-asas Ketahanan Nasional
    4. Asas-asas Kedaulatan Negara
    5. Asas-asas Negara Hukum
    6. Asas-asas Berhati-hati dalam penggunaan kekuasaan negara
    7. Asas-asas ketelitian dan kesungguhan hati dalam mengurus kepentingan para warga masyarakat
    8. Asas-asas kesaksamaan dan kejujuran dalam mengambil keputusan terhadap permohonan para warga masyarakat.

    Salah satu prinsip dalam Negara Hukum adalah Wetmatigheid Van Bestuur atau pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau dengan kata lain setiap tindakan hukum pemerintah, baik dalam menjalankan fungsi pengaturan maupun fungsi pelayanan, harus berdasarkan pada wewenang yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan yang diberlakukan. 

    Pouvoir Discretionare atau Freies Ermessen merupakan kemerdekaan bertindak atas inisiatif dan kebijakan sendiri dari administrasi negara pada welfare state. Sedang secara etimologis, Freies Ermessen artinya orang yang bebas mempertimbangkan, bebas menilai, bebas menduga, dan bebas mengambil keputusan.

    Sebenarnya freies ermessen terinspirasi dari asas diskresi yang berarti kebebasan seorang pejabat untuk bertindak berdasarkan pikirannya demi kepentingan umum. Selalu kita mendapati di jalan umum misalnya ketika terjadi macet, maka meski lampu merah menyala polisi lalu lintas membiarkan kendaraan lewat di jalur lampu merah tersebut. Inilah sebenarnya contoh kecil dari penggunaan asas diskresi oleh polisi lalu lintas.

    Diskresi diperlukan sebagai pelengkap asas legalitas, yaitu asas hukum yang menyatakan bahwa setiap tindak atau perbuatan administrasi negara harus berdasarkan ketentuan undang-undang, akan tetapi tidak mungkin bagi undang-undang untuk mengatur segala macam hal dalam praktek kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu diperlukan adanya kebebasan atau diskresi pada pejabat publik dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewajiban yang dibebankan kepadanya

    Oleh Marbun dan Ridwan HR mengemukakan bahwa freies ermessen merupakan kebebasan yang melekat bagi pemerintah atau administrasi Negara. Sebenarnya jika ditilik lebih jauh penggunaan asas freies ermessen oleh pejabat publik bertentangan dengan asas legalitas, namun hal itu tidak berarti tidak bisa kita mengatakan bahwa pejabat kemudian dilarang bertindak padahal itu atas nama demi kepentingan umum.

    Meski  salah satu dari tujuan Negara adalah Negara hukum, tetapi arah atau sasaran utamanya adalah Negara kesejahteraan (welfare state). Oleh karena itu pejabat eksekutif yang lebih banyak bersentuhan dengan pelaksanaan undang-undang tidak dapat dibatasi untuk tidak bertindak, ketika terjadi kekosongan hukum (wetvacuum) dan adanya peraturan pelaksanaan undang-undang yang perlu ditafsirkan (interpertate). Namun tetap kembali bahwa meski itu adalah tindakan diskresi pejabat tetap harus dipertanggungjawabkan secara hukum dan moral.

    Kemudian, kita juga tidak dapat menghilangkan penggunaan freies ermessen dalam hukum administrasi Negara, karena hal itu juga sudah dinyatakan secara tegas dalam Undang-undang Peradilan TUN (UU No. 5 Tahun  1986 jo UU No. 9 Tahun 2004), bahwa individu atau badan hukum perdata jika dirugikan dengan keluarnya KTUN, salah satu alasan dapat mengajukan gugatan ke PTUN adalah karena keputusan itu bertentang dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB), jadi selain keputusan pejabat TUN dapat diuji karena bertentang dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku juga dapat diuji melalui AAUPB.

    Dengan demikian segala keputusan TUN tidak hanya lagi dapat diuji melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku, kalau misalnya terjadi penyalahgunaan kewenangan (abuse of the power/ detournement of the pouvoir), terjadi pencaplokan kekuasaan (succession of the power) atau terjadi kesewenang-wenangan oleh pejabat tersebut ketika mengeluarkan keputusan (willekeur). Artinya saat ini, semakin luas alat atau instrumen yang dapat digunakan sebagai alasan mengajukan gugatan ke peradilan administrasi (PTUN) dengan hadirnya AAUPB sebagai penerapan lebih lanjut dari asas freies ermessen.

    Azas Umum Pemerintahan Yang Baik (AUPB) Menurut UU RI Nomor 28 Tahun 1999.

    Dalam Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 1 angka 6 menyebutkan bahwa Azas Umum Pemerintahan Negara yang Baik adalah azas yang menjunjung tinggi norma kesusilaan, kepatutan, dan norma hukum, untuk mewujudkan Penyelenggara Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

    Dalam Bab III Pasal 3 UU No. 28 Tahun 1999 menyebutkan Azas-Azas Umum Penyelenggaraan Negara meliputi :

    1. Asas Kepastian Hukum ;
    2. Asas Tertib Penyelenggaraan Pemerintahan ;
    3. Asas Kepentingan Umum ;
    4. Asas Keterbukaan ;
    5. Azas Proporsionalitas;
    6. Azas Profesionalitas;
    7. Azas Akuntabilitas.

    Dalam penjelasan dari Pasal 3 dijelaskan yang dimaksud dengan :

    1. Asas Kepastian Hukum adalah asas dalam Negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan dan keadilan dalam setiap kebijakan Penyelenggara Pemerintah.
    2. Asas Tertib Penyelenggara Negara adalah asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan Negara.
    3. Asas Kepentingan Umum adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan umum, dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif.
    4. Asas Keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan Negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia Negara.
    5. Asas Proporsionalitas adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban Penyelenggara Negara.
    6. Asas Profesionalitas adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    7. Asas Akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi Negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
  • Keunggulan dan Kekurangan PLTA

    Keunggulan dan Kekurangan PLTA

    Pembangkit Listrik Tenaga Air telah menjadi sumber energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan. Namun tentu saja terdapat keunggulan dan kekurangan dari PLTA.

    Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan PLTA

    A. Kelebihan

    Sebagai pembangkit listrik, PLTA memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut:

    1. PLTA merupakan Pmebangkit listrik yang memiliki biaya operasional yang sangat murah karena tidak membutuhkan bahan bakar.
    2. Teknologi dan konstruksi yang sangat sederhana karena memanfaatkan perubahan energi mekanik potensial maupun mekanik untuk diubah menjadi energi listrik.
    3. Sangat minim pencemaran, terutama sumbangsih terhadap konsentrasi gas rumah kaca di udara hampir-hampir 0%.
    4. Dapat diintegrasikan dengan program lainnya seperti perikanan, PDAM dan irigasi.
    5. Membantu aktivitas masyarakat sekitar dengan memanfaatkan Massa air yang besar.

    B. Kelemahan

    Meskipun berasal dari energi alam, PLTA tetap saja memiliki beberapa kelemahan yakni

    1. Suplai energi listrik dapat berkurang pada musim kemarau terutama pada bendungan yang mengandalkan air hujan sebagai sumber air utama mereka.
    2. Lokasi sumber air massib sering kali berada di daerah terpencil sehingga membutuhkan sistem transmisi jaringan yang sangat jauh yang terkadang membuat energi listrik habis di tengah jalan sebelum sampai di Kota besar yang membutuhkan lebih banyak energi.
    3. Struktur Bendungan memiliki potensi yang berbahaya bagi masyarakat sekitar terutama ketika terjadi bencana alam.
    4. Memiliki potensi merusak lingkungan jika eksploitasi potensi bendungan sebagai perikanan dilakukan secara massive karena mengancam Biodiversity terutama pada spesies yang kurang produktif.
  • Definisi Farmakognosi

    Farmakognosi diambil dari bahasa Yunani yakni Pharmakon yang berarti Obat dan Gnosis yang berarti Ilmu atau pengetahuan. Secara etimologi, Definisi Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari tentang Obat.

    Farmakognosi dan Obat-obatan

    Fluckiger mendefinisikan Farmakognosi sebagai pengetahuan secara holistik tentang berbagai macam cabang ilmu dan pengetahuan tentang obat-obat. Farmakognosi tidak hanya sebatas pengetahuan tentang bahan dalam membuat obat tapi juga dosis yang dibutuhkan.

    Ada beberapa definisi tentang obat misalnya :

    1. Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah manusia atau hewan dan untuk memperelok bagian badan manusia.
    2. Obat Tradisional (OT) adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan tersebut yang telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan turun temurun.
    3. Obat Jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, cairan, salep, tablet, pil, suppositoria atau bentuk yang mempunyai  nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia atau  buku- buku lain  yang ditetapkan pemerintah.
    4. Obat Paten adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya.
    5. Obat Baru adalah obat yang terdiri dari atau berisi suatu zat baik  sebagai   bagian yang berkhasiat maupun yang tidak  berkhasiat, misalnya lapisan, pengisi, pelarut, bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal, sehingga tidak diketahui khasiat atau kemurniannya.

    Ruang Lingkup Farmakognosi

    Farmakognosi sebagai bagian dari :

    1. Biofarmasi
    2. Biokimia
    3. Kimia Sintesa

    Sehingga ruang lingkupnya menjadi luas seperti yang diuraikan dalam definisi Fluckiger. Farmakognosi meliputi segi :

    1. Pengamatan makroskopis, mikroskopis dan organoleptik
    2. Identifikasi, isolasi dan pemurnian setiap zat yang  terkandung dalam simplisia  dan bila perlu penyelidikan dilanjutkan ke arah sintesa bahan obat.

    SIMPLISIA adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang   belum   mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa  bahan yang telah dikeringkan.

    Tahap pembuatan simplisia :

    1. Pengumpulan bahan
    2. Sortasi basah
    3. Pencucian
    4. Perajangan
    5. Pengeringan
    6. Sortasi Kering
    7. Pengemasan
    8. Penyimpanan

    Tujuan pengeringan simplisia :

    1. Untuk mengurangi kadar air sehingga menjamin mutu dalam penyimpanan.
    2. Mencegah pertumbuhan jamur.
    3. Mencegah proses /  reaksi enzimatik yang dapat menurunkan mutu.
  • Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

    Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan air sebagai sumber energi utama untuk menghasilkan energi listrik. Seperti halnya PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/ Angin), PLTA juga tergolong dalam pembangkit listrik non-termis. Yaitu pembangkit yang tidak memanfaatkan energi panas sebagai penggerak mulanya. Melainkan menggunakan air. Lalu, bagaimanakah proses kerja dari PLTA?

    PLTA

    Awalnya, air dialirkan menuju ke turbin. Turbin yang dialiri oleh air itu memiliki poros yang sama dengan rotor generator (dikopel). Sehingga ketika turbin berputar, rotor generator juga ikut berputar. Dengan berputarnya rotor generator, maka stator generator akan menghasilkan energi listrik yang selanjutnya dapat disuplai ke jaringan (grid).

    Air yang digunakan untuk memutar turbin tersebut diperoleh dari sungai yang dibendung alirannya. Bendungan air tersebut biasa dinamakan dengan DAM. Namun tidak seluruhnya air yang dibendung tersebut digunakan untuk memutar turbin. Air yang tidak dialirkan ke turbin tetap dialirkan ke aliran sungai semula. Dengan demikian, lahan sawah dari warga sekitar tetap mendapat aliran air melalui sistem irigasi.

    Jika terjadi kelebihan air pada DAM, maka petugas PLTA biasanya memperbesar aliran air ke sungai dengan membuka pintu air. Namun jika kekurangan, aliran sungai akan diperkecil. Hal ini bertujuan untuk menjaga ketinggian air DAM. Fenomena seperti ini biasanya terjadi ketika puncak musim kemarau tiba.

    DAM yang ada harus memiliki perbedaan ketinggian dengan turbin. Semakin tinggi perbedaan ketinggiannya, maka semakin besar pula daya listrik yang dihasilkan generator. Untuk menghubungkan antara DAM dengan turbin, digunakan pipa besar dengan diameter yang menyesuaikan debit air yang akan dialirkan. Pipa ini dinamakan dengan pipa pesat (penstock). Semakin besar diameter, maka semakin besar pula debit air yang dialirkan.

    Lokasi PLTA

    Pada umumnya, PLTA dibangun di tempat-tempat dimana sumber air yang deras berada, seperti pegunungan. Air yang ada didapat dari sungai yang dibendung oleh DAM, lalu dialirkan ke turbin melalui pipa pesat.

    Jenis-Jenis PLTA

    1. PLTA Run of River (ROR) adalah PLTA yang sangat bergantung pada inflow air (harian)
    2. PLTA Pondage (Waduk) adalah PLTA yang bergantung pada pengaturan tinggi TMA (Tinggi Muka Air); pengelolaan energi secara tahunan.

    Komponen-Komponen PLTA

    1. Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu DAM juga berfungsi untuk pengendalian banjir. Pada PLTA terdapat 2 jenis penampungan, yaitu :
      1. Waduk Utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air dialirkan langsung ke turbin untuk menghasilkan listrik.
      2. Waduk cadangan (lower reservoir). Air yang keluar dari turbin ditampung di lower reservoir sebelum dibuang disungai.
    2. Pipa Pesat berfungsi untuk menghubungkan dam dengan turbin. Memiliki diameter tertentu yang menyesuaikan debit air yang dialirkan.
    3. Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan memukul sudu – sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini dihubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton, dll.
    4. Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox. Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan jangkar dalam generator sehingga terjadi perubahan fluks yang membangkitkan arus AC pada sisi statornya.
    5. Trafo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik tidak banyak terbuang saat ditransmisikan. Trafo yang digunakan adalah trafo step up.
    6. Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah atau industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya diturunkan lagi dengan trafo step down.

    Keunggulan PLTA

    1. Biaya operasi relatif ringan, karena PLTA tidak membeli bahan bakar seperti pada PLTU yang selalu membeli batubara atau minyak bumi. Hanya air yang diambil dari sungai untuk memutar turbin lalu dikembalikan lagi.
    2. Ramah lingkungan, karena tidak dihasilkan gas atau limbah buangan dalam proses produksinya.
      Perawatan mudah, hanya membersihkan sampah yang terdapat pada air bendungan.
      Waktu startingnya cepat, untuk mencapai daya listrik keluaran yang diinginkan (nominal) sangatlah cepat.
    3. Efisiensi yang tinggi

    Kekurangan PLTA

    1. Biaya pembangunan relatif besar, sebagian besar untuk pembangunan infrastruktur PLTA.
    2. Lokasi PLTA jauh dari beban atau jauh dari kota, dekat dengan sumber air.
    3. Operasinya tergantung pada ketersediaan sumber air. Jika musim kemarau kadang kala tidak beroperasi.
    4. Membutuhkan area yang luas, karena membutuhkan tempat untuk menampung air sementara (waduk)

    Perawatan PLTA

    Untuk menjaga turbin dari kegagalan operasi atau kerusakan mekanik akibat adanya sampah, maka dilakukan penyaringan air, yaitu penyaringan kasar dan penyaringan halus. Penyaringan kasar hanya mampu menyaring sampah dengan ukuran yang besar, seperti kayu, pelepah pisang, eceng gondok, dlsb. Sedangkan penyaringan halus mampu menyaring kotoran-kotoran seperti rumput dan juga batu.

    Potensi PLTA

    Indonesia termasuk negara yang memiliki sumber daya tenaga air yang cukup besar berjumlah 75,1 MW.
    Potensi terbesar terdapat di pulau-pulau sumatra, Kalimantan dan Irian Jaya , yang sebagian besar masih terletak jauh dari pusat-pusat beban.

    Pada tahun 1990 daya terpasang Pusat-pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia adalah sebesar 3.175 MW, terdiri atas 2.095 MW dari PLN dan 1080 MW non-PLN.
    Pusat listrik tenaga air dengan daya terpasang terbesar pada saat ini adalah PLTA Saguling dengan 700 MW, yang terletak pada Sungai Citarum di Jawa Barat.

  • Komponen dan Prinsip Kerja PLTA

    Sebelum membahas lebih lanjut tentang Komponen dan Prinsip Kerja PLTA. PLTA adalah singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Air yang berarti tenaga utama yang dikonversi ke energi listrik oleh generator adalah tenaga air. Lebih spesifik, Energi mekanik air baik itu dalam bentuk energi kinetik seperti pada sungai maupun energi potensial karena ketinggian air.

    Energi listrik dihasilkan dari gerakan air yang memutar turbin. Turbin kemudian dihubungkan dengan generator listrik sehingga menghasilkan arus listrik. Pada umumnya PLTA menghasilkan arus listrik AC daripada DC namun saat ini sudah banyak generator listrik Mikro yang menghasilkan Arus DC.

    Statistik secara umum menunjukkan Kapasitas PLTA yang ada di seluruh dunia sebanyak 675 GW atau setara dengan 3,6 Milyar Barrel Minyak. Energi ini menutupi kebutuhan 24% listrik dunia yang berarti dapat digunakan sebanyak 1 Milyar orang.

    Komponen PLTA

    Ada beberapa komponen utama dalam pengembangan dan pembuatan PLTA. Adapun Komponen tersebut adalah

    1. Bendungan

    Bendungan memiliki peran menampung air sehingga menghasilkan ketinggian tertentu dari air. Ketinggian dapat dikonversi menjadi energi mekanik yang digunakan menggerakkan turbin.

    Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA

    2. Turbin

    Turbin adalah baling-baling yang memiliki beberapa jenis bilah, namun desainnya beda dengan Turbin pada Pembangkit listrik tenaga angin (bayu). Turbin ini akan dilalui air dan aliran air inilah yang memutar turbin. Turbin memiliki fungsi menyalurkan energi mekanik ke Generator.

    3. Generator

    Generator dihubungkan dengan as panjang dari Turbin. Generator dan turbin sama-sama bergerak melingkar namun di sisi Generator dihubungkan dengan kumparan yang menghasilkan medan listrik. Medan listrik ini kemudian diubah menjadi gaya gerak listrik dengan bantuan medan magnet.

    Turbin dan Generator.jpeg

    4. Pipa Pesat

    Pipa Pesat atau Penstock adalah chanel yang berbentuk cerobong atau pipa yang mengarahkan aliran air melalui Turbin.

    5. Jalur Transmisi

    Jalur transmisi adalah kabel konduktor, pada umumnya besi, yang memiliki fungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA ke konsumen dalam hal ini Rumah-rumah dan Industri.

    Infografis Jalur Transmisi Listrik

    Kebanyakan Tegangan listrik yang dihasilkan sangatlah tinggi, jadi Jalur transmisi selalu dihubungkan dengan Transformator Step Down sebelum ke rumah warga.

  • Pengertian Definisi Adipura

    Adipura, adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Adipura diselenggarakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

    Sejarah Program Adipura

    Program Adipura telah dilaksanakan setiap tahun sejak 1986, kemudian terhenti pada tahun 1998. Dalam lima tahun pertama, program Adipura difokuskan untuk mendorong kota-kota di Indonesia menjadi “Kota Bersih dan Teduh”.

    Program Adipura kembali dicanangkan di Denpasar, Bali pada tanggal 5 Juni 2002, dan berlanjut hingga sekarang. Pengertian kota dalam penilaian Adipura bukanlah kota otonom, namun bisa juga bagian dari wilayah kabupaten yang memiliki karakteristik sebagai daerah perkotaan dengan batas-batas wilayah tertentu.

    Kategori

    Peserta program Adipura dibagi ke dalam 4 kategori berdasarkan jumlah penduduk, yaitu Kategori:

    1. kota metropolitan (lebih dari 1 juta jiwa)
    2. kota besar (500.001 – 1.000.000 jiwa)
    3. kota sedang (100.001 – 500.000 jiwa)
    4. kota kecil (sampai dengan 100.000 jiwa)
  • Pengertian Advertensi

    Advertensi

    Apa itu Advertensi, Advertensi adalah suatu bentuk dorongan yang tidak bersifat untuk meningkatkan permintaan atas suatu barang, jasa atau lembaga penjualan melalui surat-surat langsung atau memakai media sebagai media perbandingan (William J. Shultz).

    Pengertian advertensi adalah suatu bentuk penyajian dan promosi yang sifatnya umum/bukan pribadi dari barang, jasa dan ide, yang dibayar oleh sponsor yang dikenal, Philip Kotler (1987). Berdasarkan pengertian tersebut diatas maka advertensi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

    1. Advertensi bersifat non personal, yang berarti bahwa advertensi ditujukan kepada konsumen dengan menggunakan suatu media, sehingga antara promotor dengan target sasaran tidak dapat berdialog dengan langsung. 
    2. Advertensi mempromosikan dengan barang dan jasa. 
    3. Advertensi menunjukkan adanya sponsor yang dikenal. 
    4. Advertensi memerlukan biaya (harus dibayar).

    A. Personal selling

    Personal selling adalah penjualan oleh perorangan dapat didefinisikan sebagai suatu penyajian secara lisan dalam bentuk percakapan dengan satu atau lebih calon pelanggan dengan maksud mengadakan penjualan, Philip Kotler (1987). Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa personal selling dilakukan secara lisan dalam dalam bentuk percakapan antara tenaga penjual dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan tujuan akhir melakukan penjualan.

    Cara ini merupakan satu-satunya cara promosi yang dapat menggugah hati pembeli dengan segera serta pada tempat dan waktu itu juga diharapkan calon konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli barang atau menggunakan jasa tersebut.

    B. Publicity

    Publisitas adalah merupakan dorongan yang bersifat tidak perorangan terhadap permintaan suatu produk, jasa yang sifatnya komersial di dalam media yang dipublikasikan atau penyajiannya secara tepat melalui televisi, radio yang tidak dibayar oleh sponsor, Philip Kotler (1987).

    Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka ditarik kesimpulan bahwa publisitas merupakan keterangan tentang suatu produk tertentu yang disebutkan dalam bentuk berita, hal mana merupakan keuntungan karena dalam pelaksanaanya tidak dibayar oleh sponsor.

    C. Sales promosi

    Promosi penjualan adalah suatu istilah yang dipakai untuk menyatakan aktivitas-aktivitas yang melengkapi baik penjualan perorangan maupun advertensi dan membuatnya efektif, Converse (1989).

    Definisi promosi penjualan merupakan kegiatan-kegiatan pemasaran selain penjualan oleh perorangan, advertensi dan publisitas yang mendorong konsumen untuk membeli dan mendorong keberhasilan penjualan, Philip Kotler (1987).

    Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka ditarik kesimpulan bahwa promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran yang mendorong pembelian suatu penjualan untuk kembali apa yang disajikan pada penjualan yang dilaksanakan.

  • Pengertian Abstain

    Apa itu Abstain, Abstain adalah istilah dalam prosedur pemilihan ketika peserta dalam pemungutan suara baik tidak pergi untuk memilih (pada hari pemilihan umum) atau, dalam prosedur parlemen, hadir pada saat pemungutan suara, tetapi tidak memberikan suara. Seorang yang Abstain harus dikontraskan dengan “memberikan suara yang kosong”, di mana pemilih melemparkan suara sengaja dibuat tidak valid dengan menandainya dengan salah atau tidak menandai apa-apa.

    Sebuah “kosong (atau putih) pemilih” telah terpilih, walaupun suaranya dapat dianggap sebagai suara manja, tergantung pada undang-undang masing-masing, sementara pemilih abstain tidak memilih. Kedua bentuk (abstain dan suara kosong) mungkin atau mungkin tidak, tergantung pada keadaan, dianggap sebagai suara protes.

    Abstain Sebuah dapat digunakan untuk menunjukkan ambivalensi individu suara tentang ukuran, atau ketidaksetujuan ringan yang tidak naik ke tingkat oposisi aktif. Abstain juga dapat digunakan ketika seseorang memiliki posisi tertentu tentang suatu masalah, tapi karena sentimen populer mendukung sebaliknya, mungkin tidak menjadi politis untuk memilih sesuai dengan nya atau hati nuraninya.

    Seseorang juga dapat menjauhkan diri ketika mereka tidak merasa cukup informasi tentang masalah yang sedang dihadapi, atau tidak berpartisipasi dalam diskusi yang relevan. Dalam prosedur parlemen, anggota mungkin diperlukan untuk abstain dalam kasus konflik nyata atau dirasakan kepentingan.

    Abstain tidak dihitung dalam menghitung-hitung suara negatif atau positif, ketika anggota abstain, mereka berlaku menghadiri hanya untuk berkontribusi kuorum. Suara Putih, bagaimanapun, dapat dihitung dalam total suara, tergantung pada undang-undang.