Blog

  • Pengertian Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

    Pengertian Pendekatan Saintifik

    Pendekatan saintifik/ ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya (Materi Diklat Guru Implementasi Kurikulum 2013, 2013: 2, diunduh dari www.puskurbuk.net). 

    Sedangkan menurut M. Lazim (2013: 1), Pendekatan saintifik didefinisikan sebagai berikut: 
    Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.

    Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik/ ilmiah adalah suatu teknik pembelajaran yang menempatkan siswa menjadi subjek aktif melalui tahapan-tahapan ilmiah sehingga mampu mengkonstruk pengetahuan baru atau memadukan dengan pengetahuan sebelumnya. Pendekatan saintifik/ ilmiah terbukti lebih efektif dalam pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran tradisional. 

    Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian sebagai berikut (Materi Diklat Guru Implementasi Kurikulum 2013, 2013: 2, diunduh dari www.puskurbuk.net):

    Retensi informasi dari guru pada pembelajaran tradisional sebesar 10% setelah 15 menit dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 25%, sedangkan pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, retensi informasi dari guru sebesar lebih dari 90% setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 50-70%. 

    Penerapan Pendekatan Santifik

    Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan (M. Lazim, 2013:2). 

    Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Kemendikbud melalui Materi Diklat Guru Implementasi Kurikulum 2013 (2013: 2-5, diunduh dari www.puskurbuk.net) sebagai berikut.

    Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring (5M). Pendekatan ini merujuk kepada teknik-teknik investigasi atas suatu fenomena, cara memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan dengan pengetahuan sebelumnya.

    1) Mengamati
    Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Keunggulan metode mengamati adalah peserta didik senang dan tertantang dan mudah pelaksanaannya.

    2) Menanya
    Menanya menurut Kemendikbud mempunyai fungsi sebagai berikut:
    (a) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian  peserta didik. 

    (b) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. 

    (c) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya. 

    (d) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan. (e) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. 

    (f) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir,  dan menarik  simpulan. 

    (g) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok. 

    (h) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul. 

    (i) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.

    3) Mengumpulkan data/ Mengekplorasi
    Mengumpulkan data artinya siswa diajak untuk mengumpulkan pengetahuan sebanyak dari berbagai sumber pengetahuan

    4) Menalar
    Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. 

    Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 

    5) Mengkomunikasikan
    Situasi kolaboratif peserta didik akan dilatih berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing.

    Sekian pembahasan mengenai pendekatan saintifik, semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda.

  • Pengertian dan Fungsi Bahasa dalam Komunikasi

    Bahasa merupakan saran manusia berkomunikasi dengan sesamanya dalam berinteraksi.Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya. 

    Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik.

    Harun Rasyid, Mansyur & Suratno dalam memberikan pengertian bahasa sebagai struktur dan makna yang bebas dari penggunanya, sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan.

    Bahasa  juga adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.

    Fungsi Bahasa 

    Sementara itu, fungsi Bahasa secara Umum Secara umum, dalam kehidupan masyarakat, bahasa punya fungsi utama sebagai alat komunikasi. Selain itu, bahasa juga berfungsi:

    alat ekspresi diri 

    Sejak kecil, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana mengungkapkan dan mengekspresikan diri pada orang tua. Di tahap permulaan tumbuh-kembang, bahasa anak-anak berkembang sebagai alat untuk ekspresi diri. 

    alat komunikasi

    Sebagai alat komunikasi, bahasa dipakai buat menyampaikan maksud tertentu agar bisa dipahami orang lain, ketika berkomunikasipenggunaan bahasa disesuaikan dengan orang yang diajak bicara, dengan tujuan supaya maksud dari dari bahasa mudah tersampaikan.

    alat integrasi dan adaptasi sosial 

    Saat beradaptasi di lingkungan sosial baru, setiap orang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Hal ini agar ia mudah beradaptasi dan terintegrasi dengan lingkungan sosial tersebut.

    alat kontrol sosial

    Sebagai alat kontrol sosial, bahasa bisa sangat efektif. Kontrol sosial dengan memakai bahasa bisa diterapkan pada individu ataupun masyarakat.

    Dalam komunikasi sehari-hari alat yang sering digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa, baik berupa bahasa tulis maupun bahasa lisan. Sementara Fungsi bahasa dalam Komunikasi adalah sebagai berikut:

    Fungsi Informasi 

    Maksud dari bahasa memiliki fungsi informasi yaitu bahwa bahasa berfungsi untuk menyampaikan informasi timbal balik antaranggota keluarga maupun anggota-anggota masyarakat. Wujud fungsi bahasa sebagai fungsi informasi misalnya : berita, pengumuman, petunjuk pernyataan lisan ataupun tulisan melalui media massa, baik media cetak ( koran, majalah, dan lain-lain ) ataupun elektronik ( televisi, radio, website/blog, dan lain-lain ).

  • Pengertian Microsoft Word dan Fungsinya

    Pengertian Microsoft Word dan Fungsinya

    Microsoft word adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk mengelola kata yang dikembangkan oleh perusahaan perangkat lunak Microsoft. Aplikasi ini digunakan untuk menata kata yang berada dalam dokoumen terkait denagn style, lay out dan dekorasi dari dokumen.

    Microsoft Word

    Aplikasi yang juga dikenal dengan nama Ms Word ini memiliki ouput utama dengan ekstensi file Doc dan Docx yang menunjukkan jika fungsi utama memang mengelola dokumen. Aplikasi ini adalah bentuk advance dari mesin ketik manual.

    A. Memulai Microsoft Word

    Pada saat user menggunakan MS Word, Aplikasi akan menampilkan Dokumen Kosong (Blank Page) sebagai default program. Edisi terkahir dari Ms Word seperti di bundling package Ms Office 2020 dan 360, aplikasi ini menyediakan templete untuk dokumen yang casual.

    Mengedit dokumen

    MS Word dapat digunakan untuk mengedit dokumen yang telah tersimpan. Hampir semua format dokumen teks dapat dibuka pada software ini.

    Mencetak dokumen.

     MS Word juga bisa digunakan untuk mencetak dokumen melalui printer. Software pengolah kata ini dapat memformat teks sesuai dengan kebutuhan. Hasil cetak dari aplikasi ini sesuai dengan pengeditan yang dilakukan di komputer. Secara spesifik, software ini dapat digunakan untuk berbagai macam dokumen, seperti Surat, Laporan / paper, Proposal, Berita, Brosur, Katalog, Poster, Flyer, Spanduk, Kartu nama, Kartu ucapan, Nota, Kemasan produk, Sertifikat, dan lainnya.

    Otomatisasi

    Seiring dengan perkembangan Waktu, Microsoft Word menambahkan banyak fitur yang sesuai dengan kebutuhan pengeloaan dokumen masa kini. Beberapa fitur otomatisasi seperti

    1. Daftar Isi Otomatis
    2. Daftar Nama Tabel dan Gambar
    3. Daftar Pustaka dan Sistem Referensi
    4. Menu Pembuatan Halaman
  • SKU Penggalang Ramu Materi 24 – Menjelaskan Kompas dan Menaksir Tinggi dan Lebar

    SKU Penggalang Ramu Materi 24 – Menjelaskan Kompas dan Menaksir Tinggi dan Lebar

    Materi 24 dari Ujian Kenaikan Tingkat Pramuka Penggalang Ramu berisi tentang Penggunaan Kompas dan Menaksir Lebar Sungai atau Tinggi pohon.

    A. Kompas

    Kompas adalah alat bantu yang terbuat dari magnet yang selalu menghadapat utara dan selatan sehingga dimanfaatkan sebagai alat bantu menunjukkan arah mata angin. Pada awalnya kjompas hanya terbuat dari sebatang jarum magent yang diikat ditali, namun dalam perkembangan, kompas kini dapat ditemukan dalam beberapa bentuk:

    1. Kompas saku
    2. Kompas bidik lensa
    3. Kompas bidik prisma
    4. Kompas silva
    5. Kompas digital
    Gambar dan Foto Kompas

    1. Kompas dan Kegiatan Pramuka

    Dalam kegiatan kepramukaan, kompas banyak digunakan dalam kegiatan bidik untuk menenutukan arah dan sudut, khususnya dalam pembuatan peta. Jenis kompas yang digunakan adalah kompas Bidik.

    Kompas Bidik Baru untuk Pramuka

    Adapun komponen kompas bidik sebagai berikut

    1. Dial (permukaan tempat panah, angka, dan huruf);
    2. Pembidik (lensa dan celah bidik);
    3. Panah magnetik (jarum penunjuk);
    4. visir (lubang pembidik) dengan kawat bidik;
    5. Dudukan ibu jari (tempat penggantung);
    6. Tutup dial dengan garis bersudut 45 derajat

    2. Arah Mata Angin

    Secara sederhana, arah mata angin terbagi ke dalam 4 yakni Utara, Timur, Selatan dan Barat. Namun pada pembuatan peta taktik dan perjalanan, arah mata angin dibagi ke dalam 16 arah.

    1. Utara (U): 0° atau 360°
    2. Utara Timur Laut (UTL): 22.5°
    3. Timur Laut (TL): 045°
    4. Timur Timur Laut (TTL): 067.5°
    5. Timur (T): 90°
    6. Timur Menenggara (TMG): 112.5°
    7. Tenggara (TG): 135°
    8. Selatan menenggara (SMG): 157.5°
    9. Selatan (S): 180°
    10. Selatan Barat Daya (SBD): 202°
    11. Barat Daya (BD): 225°
    12. Barat Barat Daya (BBD): 247.5°
    13. Barat (B): 270°
    14. Barat Barat Laut (BBL): 292.5°
    15. Barat Laut (BL): 315°
    16. Utara Barat Laut (UBL): 337.5°
    Gambar arah mata angin 16

    Tips membaca arah angin

    Pada saat anda dilapangan dan tidak membawa kompas, arah mata angin dapat diketahui dengan tanda-tanda disekitar, misalnya

    1. Pekuburan Islam dan Kristen selalu menunjuk arah utara-selatan
    2. Kiblat masjid selalu menghadapat ke timur
    3. Arah matahari tenggelam selalu terbit dari timur dan terbenam di barat.
    4. Bulan begerak ke arah barat pada malam hari.
    5. Rasa Bingtang Crux menunjukan arah selatan
    6. Rasi Bintang Orion untuk arah Utara
    Rasi Bintang Crux layang layang kompas alami
    Rasi Bintang Orion arah Utara

    B. Menaksir Tinggi Pohon dan Lebar Sungai

    1. Menaksir Tinggi Pohon

    Misalkan sebuah pohon dengan tinggi x terletak di hadapan kita. Maka kita dapat menaksir ketinggian pohon dengan bantuan tongkat pramuka. Bentuk ilustrasinya seperti pada gambar di bawah!

    Menaksir Ketinggian Pohon dengan Tongkat Pramuka

    Misalnya BE adalah tongkat pramuka yang kalian letakkan di depan sejauh BE. Mulailaim membidik tinggi pohon melalui ujung tingkota yang dibentuk garis AED. Setalah itu tandai posisi A dan B dari C, lalu ukur dengan meter.

    Contoh jika hasil pengukuran sebagai berikut:

    BE : 160 cm = 1,6 m
    BA : 2 m
    CA : 8 m

    Tinggi pohon bisa didapatkan dengan menggunakan perbandingan segitiga siku-siku yakni

    \frac{BE}{BA}=\frac{DC}{CA}

    masukkan nilai yang sudah diukur

    \frac{1,6}{2}=\frac{DC}{8}
    DC = \frac{(1,6)(8)}{2}=6,4 \ m

    Dengan demikian tinggi pohon adalah 6,4 m.

  • Pembahasan SKU Penggalang Ramu

    Buat adik-adik atau Guru Pembimbing Pramuka yang sedang ingin melaksanakan Ujian kenaikan tingkat Pramuka Penggama Ramu. Berikut ini adalah Pembahasan dari SKu Penggalam Ramu.

    Point dan Pembajasan SKU Ramu

    1. Selalu taat  menjalankan ibadah agamanya secara pribadi ataupun berjamaah.
      • Buatlah daftar kegiatan ibadah yang dirumah yang ditanda tangani oleh orang tua kamu.
    2. Dapat mengetahui dan menjelaskan hari – hari besar agamanya.
      • Adapun hari-hari besar agama yang biasa diperingati di Negara Indonesia kita ini yaitu :
        1. Islam
          • Idul Fitri pada tanggal 1 Syawal.
          • Idul Adha, menyembelih ternak pada hari Raya Haji (10 Zulhijjah) dan hari-hari Tasyriq (11, 12, 13 Zulhijjah).
          • Tahun baru Hijriah 1 Muharam.
          • Maulid Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabiul Awal.
          • Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada tanggal 27 Rajab, dan masih banyak lagi yang lainnya.
        2. Kristen Katholik
          • Paskah
          • Jumat Agung
          • Natal
          • Kenaikan Yesus Kristus
          • Wafat Yesus Kristus
        3. Kristen Protestan
          • Paskah
          • Natal
        4. Pentakosta
          • Kenaikan Yesus Kristus
          • Wafat Yesus Kristus
        5. Budha
          • Waisak
        6. Hindu
          • Nyepi
          • Galungan
          • Kuningan dan lain-lain
        7. Kong Hu Chu
          • Imlek
          • Cap Go Meh dan lain-lain
    3. Dapat menyebutkan agama-agama yang ada di Indonesia serta nama tempat ibadahnya.
      • Berikut ini adalah 6 (enam) Agama yang diakui di Indonesia :
        • Agama Islam – Masjid
        • Agama Kristen Protestan – Gereja
        • Agama Katolik – Gereja
        • Agama Hindu – Pura
        • Agama Buddha – Vihara
        • Agama Kong Hu Cu
        • Li Tang / Klenteng
    4. Islam
      • Dapat melakukan mandi wajib dan mengerti penyebabnya
        • Pengertian Mandi Wajib – Mandi wajib adalah cara menghilangkan hadats besar (menyucikan diri dari hadats besar) dalam agama islam dengan cara membasuh seluruh tubuh mulai dari rambut hingga ujung kaki. Mandi wajib sering kali disebut juga sebagai mandi besar, mandi junub, mandi jinabat atau mandi janabah.
        • Penyebab Mandi Wajib
          1. Keluarnya mani karena syahwat;
          2. Bertemunya dua kemaluan berlawanan jenis; Bertemunya kemaluan dari dua orang yang berlawanan jenis menjadi penyebab mandi wajib meskipun aktivitas tersebut tidak disertai dengan keluarnya mani.
          3. haid; Apabila seorang wanita telah selesai haid atau menstruasi (darah haid telah berhenti keluar) maka wajib melakukan mandi wajib.
          4. nifas; Bagi perempuan yang telah selesai masa nifas (Nifas adalah darah yang keluar saat persalinan atau melahirkan), menjadi penyebab mandi wajib.
          5. Masuk Islamnya orang kafir; Orang non-muslim (kafir) yang masuk islam maka dia wajib mandi.
          6. Meninggal dunia; Apabila seseorang meninggal dunia maka orang-orang di sekitarnya berkewajiban untuk memandikannya.
        • Tata Cara Mandi Wajib yang masuk dalam Rukun Mandi Wajib
          • Niat
            • نويت الغسل لرفع الحدث الأكبر فرضا لله تعالى
            • “nawaitul ghuslal lirof ‘il hadasil akbaari fardhool lillahita’ala”
            • Artinya: “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah Taala.”
          • Menghilangkan najis dari badan, jika ada.
          • Menyiram dan meratakan air ke seluruh tubuh mulai dari ujung kepala hingga ke ujung kaki
          • Selain itu dalm mandi wajib juga disunnahkan untuk:
            1. Mendahulukan menghilangkan najis dari seluruh tubuh
            2. Membaca basmalah pada permulaan mandi
            3. Membasuh kedua tangan sebelum memasukkan ke dalam air
            4. Mengambil wudu terlebih dahulu sebelum mandi
            5. Dapat melakukan sholat berjamaah
            6. Dapat menghafal 5 macam doa harian dan 5 macam surat   – surat pendek.
    5. Dapat menjelaskan tentang Emosi
      • Pengertian Emosi. Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu
    6. Dapat menyampaikan pendapat dengan baik dalam suatu pertemuan Pasukan Penggalang.
      • Cara Menyampaikan Pendapat Yang Baik
        • Cara menyampaikan pendapat adalah bagian dari hak asasi manusia. Penyampaian pendapat dapat dilakukan siapapun sebagai warga negara dengan berbagai sarana. Adapun sarana komunikasi modern adalah sarana komunikasi yang menggunakan media dengan peralatan atau teknologi modern. Sarana komunikasi modern ini dapat dilakukan antar pribadidan dapat juga dilakukan secara bersama (menjangkau banyak orang). Bentuk-bentuk sarana komunikasi modern itu antara lain:
          • Sarana komunikasi antar pribadi, seperti telepon (baik melalui kabel maupun non-kabel, seperti handphone), faksimile, dan surat elektronik (e-mail) melalui internet.
          • Sarana komunikasi massa, meliputi dua macam, yaitu cara menyampaikan pendapat media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak misalnya  koran, majalah, jurnal, buku, dan terbitan berkala lainnya, seperti selebaran, dan buletin. Adapun media massa elektronik diantaranya radio, televisi, dan internet.
      • Cara menyampaikan pendapat di muka umum
        • Cara menyampaikan pendapat di muka umum hendaknya dilakukan dengan cara yang benar dan bertanggung jawab adalah, misalnya :
          • Menyampaikan pendapat dengan kata yang sopan
          • Tidak memotong pembicaraan orang lain
          • Didasarkan pada akal sehat dan hati nurani yang luhur
          • Berani menanggung resiko bila ada sanggahan dari pihak lain
          • Jangan suka memaksakan kehendak (pendapat sendiri)
          • Mengutamakan kepentingan bersama, bukan kepentingan pribadi
          • Apabila saran/usulan/kritik tidak bisa diterima, maka harus berbesar hati untuk menerimanya
          • Dapat melaksanakan hasil keputusan bersama secara jujur dan bertanggung jawab
    7. Dapat mengetahui dan menjelaskan manfaat dari penghijauan
      • PENGHIJAUAN adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis Iingkungan. Begitu pentingnya sehingga penghijauan sudah merupakan program nasional yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan.
      • Pada proses fotosintesa tumbuhan hijau mengambil CO2 dan mengeluarkan C6H1206 serta peranan O2 yang sangat dibutuhkan makhluk hidup. Oleh karena itu, peranan tumbuhan hijau sangat diperlukan untuk menjaring CO2 dan melepas O2 kembali ke udara. Di samping itu berbagai proses metabolisme tumbuhan hijau dapat memberikan berbagai fungsi untuk kebutuhan makhluk hidup yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan.
      • Peran dan Fungsi Penghijauan

    (1) Sebagai paru-paru kota. Tanaman sebagai elemen hijau, pada pertumbuhannya menghasilkan zat asam (O2) yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernapasan;

    (2) Sebagai pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan setempat menjadi sejuk, nyaman dan segar;

    (3) Pencipta lingkungan hidup (ekologis);

    (4) Penyeimbangan alam (adaphis) merupakan pembentukan tempat-tempat hidup alam bagi satwa yang hidup di sekitarnya;

    (5) Perlindungan (protektif), terbadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang, terik matahari, gas atau debu-debu);

    (6) Keindahan (estetika);

    (7) Kesehatan (hygiene);

    (8) Rekreasi dan pendidikan (edukatif;

    (9) Sosial politik ekonomi.

    Secara garis besar, penghijauan berfungsi untuk : Menghasilkan O2, Mencegah banjir, mencegah bencana.

    8.     Dapat mengetahui   dan memahami tentang hak perlindungan anak.

    Mengetahui dan memahami tentang hak perlindungan anak

    Perlindungan Anak

    Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan pemenuhan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi.

    Karena itu, negara, pemerintah, dan masyarakat bisa duduk satu meja mengimplementasikan Undang Undang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002, khususnya terkait dengan Penyelenggaraan Perlindungan di bidang agama (Pasal 42,43), Kesehatan (Pasal 44,45,46,47), Pendidikan (Pasal 48-54), dan Sosial (Pasal 55-58), serta perlindungan khusus (Pasal 59-64).

    9.      Ikut serta dalam   kegiatan Perkemahan Penggalang sedikitnya 2 hari, sesuai dengan standar   perkemahan.

    10.    Dapat   menyebutkan tanda- tanda pengenal    Gerakan Pramuka sesuai dengan golongan dan tingkatannya

    Tanda – tanda Pengenal Dalam Gerakan Pramuka

      Tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka adalah tanda‑tanda yang di kenakan dalam pakaian seragam pramuka, yang dapat menunjukkan diri seseorang anggota Gerakan Pramuka, satuan, kemampuan, tanggungjawab, daerah asal, wilayah tugas, kecakapannya dan tanda penghargaan jang dimilikinya.

      Tanda pengenal Gerakan Pramuka secara garis besarnya meliputi :

    a.    Tanda Umum :

    Yaitu tanda yang dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, putera maupun puteri.

    b.    Tanda Satuan :

    Yaitu tanda yang dapat menunjukkan satuan/kwartir tertentu tempat seorang anggota Pramuka tergabung, dalam hal ini dimaksudkan mulai dari satuan terkecil di gugusdepan sampai dengan satuan tingkat Nasional.

    c.    Tanda Jabatan :

    Yaitu tanda yang menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seseorang dalam lingkungan Gerakan Pramuka.

    d.    Tanda Kecakapan :

    Yaitu tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap dan usaha seorang Pramuka, dalam bidang tertentu, sesuai dengan golongan usianya.

    e.    Tanda Kehormatan :

    Yaitu tanda yang menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang, atas jasa, darma bakti, dan lainnya yang dianggap cukup bermutu dan berguna bagi Gerakan Pramuka, Gerakan Kepramukaan Sedunia, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.

    Macam tanda pengenal.

    Berbagai macam tanda pengenal Gerakan Pramuka dikelompokkan dalam 5 kelompok, yaitu :

    1.    Tanda Umum meliputi : Tanda tutup kepala, setangan leher, atau pita leher, tanda pelantikan, tanda harian, tanda kepramukaan sedunia (Putera dan Puteri).

    2.    Tanda Satuan meliputi : Tanda barung, regu, sangga, dan tanda satuan terkecil lainnya tanda gugusdepan, kwartir dan majelis Pembimbing, Tanda krida dan Satuan Karya, lencana daerah dan tanda wilayah, tanda satuan pramuka luar biasa dan tanda satuan lainnya.

    3.    Tanda Jabatan meliputi : Tanda pemimpin dan wakil pemimpin ; Barung, regu, sangga, dan lain‑lain. Tanda pemimpin dan wakil pemimpin Krida dan Satuan Karya, Tanda Keanggotan, dewan kerja T/D, Tanda Pembina dan Pembantu Pembina : Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega dan Tanda Pembina Gugusdepan Pramuka. Tanda Pelatih pembina Pramuka, Tanda andalan dan pembantu andalan dan tanda jabatan lainnya.

    4.    Tanda Kecakapan meliputi :

    a.    Tanda Kecakapan Umum :

    1)    Pramuka Siaga                 : Mula, Bantu dan Tata.

    2)    Pramuka Penggalang        : Ramu, Rakit dan Terap.

    3)    Pramuka Penegak            : Bantara dan Laksana.

    4)    Pramuka. Pandega           : Pandega.

    5)    Pembina Pramuka            : Mahir Dasar dan Lanjutan.

    b.    Tanda Kecakapan Khusus :

    1)    Pramuka Siaga                 : Tidak bertingkat.

    2)    Pramuka Penggalang        : Purwa. Madya dan Utama.

    3)    Pramuka Penegak            : Purwa. Madya dan Utama.

    4)    Pramuka Pandega            : Purwa. Madya dan Utama.

    5)    Instruktur                       : Muda dan Dewasa.

    6)    Pelatih Pembina Pramuka     : Dasar dan Lanjutan.

    c.    Tanda Kecakapan Pramuka Garuda untuk Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega.

    5.    Tanda kehormatan meliputi :

    a.    Untuk peserta didik : Tanda penghargaan mengikuti kegiatan, Lencana Tahunan Lencana Wiratama, dan Lencana teladan.

    b.    Untuk orang dewasa meliputi : Lencana tahunan, Lencana Pancawarsa, Lencana Wiratama, Lencana Jasa (Darma bakti, Melati dan Tunas kencana).

    11.   Mengetahui nama   Ketua RT hingga Lurah atau setingkatnya di tempat tinggalnya.

    1.     Dapat menyebut nama dan alamat tinggal pejabat RT hingga Lurah yang dibuktikan dengan   tanda tangan dan stempel.

    2.     Dapat menyebutkan tokoh masyarakat ditempat tinggalnya

    12.       Dapat mengetahui   dan menyebutkan Kode Kehormatan Pramuka Penggalang

    KODE KEHORMATAN PRAMUKA

    1.       Kode    Kehormatan   adalah suatu norma (aturan) yang menjadi ukuran kesadaran mengenai ahlak (budi pekerti) yang tersimpan dalam  hati seseorang yang menyadari harga dirinya.

    2.       Kode kehormatan Pramuka adalah suatu norma dalam kehidupan Pramuka yang menjadi ukuran atau standar tingkah laku Pramuka di masyarakat.

    1.       Kode Kehormatan Pramuka merupakan janji dan ketentuan moral Pramuka.

    a.       Kode kehormatan Pramuka terdiri atas :

    1)       SATYA PRAMUKA  : merupakan janji Pramuka

    2)       DARMA PRAMUKA : merupakan ketentuan moral Pramuka

    b.       SATYA PRAMUKA, adalah :

    1)       Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persayaratan  keanggotaannya.

    2)       Tindakan pribadi untuk meningkatkan diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji.

    3)       Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial dan spritual, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.

    c.        DARMA PRAMUKA, adalah

    1)       Alat proses pendidikan diri yang progresif untuk mengembangkan  budi pekerti luhur.

    2)       Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong peserta didik menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat, dimana ia hidup dan menjadi anggota.

    3)       Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong.

    4)       Kode Etik Organisasi dan Satuan Pramuka dengan landasan ketentuan moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur  hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan.

    2.       Kode kehormatan bagi Pramuka disesuaikan dengan golongan usia perkembangan rohani dan jasmani peserta didik.

    a.       Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga.

    1)       DWISATYA Pramuka Siaga

    Demi kehormatanku  aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

    –       menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga.

    –       setiap hari berbuat kebaikan.

    2)       DWIDARMA Pramuka Siaga

    –       Siaga itu patuh pada ayah dan ibundanya.

    –       Siaga itu berani dan tidak putus asa

    b.       Kode Kehormatan bagi Pramuka Penggalang.

    1)       TRISATYA

    Demi kehormatan aku berjanji akan bersungguh – sungguh :

    –       menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.

    –       menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.

    –       menepati Dasa Darma.

    2)       DASADARMA

    Pramuka  itu :

    (1)           Takwa pada Tuhan Yang Maha Esa

    (2)           Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia

    (3)           Patriot yang sopan dan kesatria

    (4)           Patuh dan suka bermusyawarah

    (5)           Rela menolong dan tabah

    (6)           Rajin, terampil dan gembira

    (7)           Hemat, cermat dan bersahaja

    (8)           Disiplin, berani dan setia

    (9)           Bertanggunngjawab dan dapat dipercaya

    (10)       Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

    c.        Pramuka Penegak, Pramuka Pandega dan Anggota Dewasa

    1)       TRISATYA

    Demi kehormatanku  aku berjanji akan bersungguh – sungguh :

    –       menjalankan kewajibanku  terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.

    –       menolong sesama hidup dan ikut serta  membangun masyarakat.

    –       menepati Dasa Darma

    2)       DASA DARMA

    (sama dengan Dasa Darma untuk Pramuka Penggalang)

    13.       Rajin dan giat   mengikuti latihan Pasukan Penggalang sekurang-kurangnya 8 kali latihan   berturut-turut

    Dapat menunjukkan presensi kehadiran selama 8 kali berturut-turut

    14.       Tahu tentang   Salam Pramuka, Motto dan tahu arti Lambang Gerakan Pramuka.

    SALAM PRAMUKA

    Dalam Gerakan Pramuka kita mengenal tiga macam salam Pramuka, yaitu:

    1. Salam Biasa.

    2. Salam Hormat.

    3. Salam Janji.

    1.Salam Biasa

    Dipergunakan  apabila seseorang Pramuka berjumpa dengan Pramuka lain. untuk pertama kali atau yang terakhir pada hari itu. Siapa yang melihat dahulu, dialah yang harus memberi salam terlebih dahulu tanpa aba‑aba, tidak pandang pangkat. tua ataupun lebih muda.

    2. SALAM HORMAT.

    Dipergunakan apabila seorang Pramuka :

    a. Bertemu dengan orang yang wajib dihormati, misalnya bertemu dengan; Presiden, Wakil Presiden, Menteri, Gubernur, Walikota, Bupati, Camat, Lurah dll. Pejabat atau tokoh masyarakat lainnya. Dalam keadaan biasa Kakak pembina cukup di beri salam biasa, tetapi dalam suatu upacara wajib diberi salam hormat.

    b. Melihat bendera Merah Putih sedang dikibarkan atau diturunkan. Kalau kebetulan sedang sibuk mengerjakan sesuatu, lalu mendengarkan pluit tanda Sang Merah Putih dikibarkan atau diturunkan, maka harus berhenti dari kesibukannya sebentar, segera berdiri tegak di tempat dan memberi salam hormat.

    c. Dalam suatu upacara mendengarkan lagu Indonesia Raya, tetapi kalau ikut menyanyi tidak perlu memberi salam melainkan cukup berdiri tegak saja.

    d. Kebetulan bertemu dengan jenazah yang dibawa ke makam. Jika sedang duduk atau berjalan segera berdiri tegak menghadap ke arah jenazah sambil memberi salam hormat.

    Cara memberikan salam hormat pada dasarnya sama dengan cara memberikan salam biasa. juga jika sedang membawa tongkat. Hanya bedanya salam hormat harus diberikan dengan berdiri tegak yaitu dengan sikap sempurna. Jelasnya tidak boleh sambil duduk santai. sambil berjalan atau naik sepeda atau dengan menganggukkan kepala atau mengucapkan salam. Dalam upacara salam hormat biasanya diberikan dengan aba‑aba dari Pemimpin upacara, dan didalam suatu barisan aba‑aba diberikan oleh pemimpin barisan.

    3. SALAM JANJI.

    Dipergunakan seorang Pramuka dalam suatu upacara mendengarkan janji Trisatya diucapkan. Begitu kita mendengarkan ucapan “Demi kehormatanku aku berjanji…….dst” dalam suatu upacara pelantikan, maka semua Pramuka yang hadir wajib memberikan salam janji secara otomatis, walaupun tidak disertai aba‑aba untuk menghormat.

    Cara memberikan salam janji sama dengan sara memberikan salam hormat, yaitu selalu dalam sikap sempurna. Jika tangan kanan membawa tongkat, maka tongkat itu dipindahkan untuk dipegang tangan kiri dan dimiringkan bagian atasnya kekiri. Kemudian dengan tangan kanan memberikan salam janji. Sesudah selesai ucapan janji, tangan kanan kembali tegak dan memegang kembali tongkat tadi.

    Bagi Pramuka yang sedang bertugas membawa perlengkapan upacara tidak perlu memberi salam janji, cukuplah berdiri tegak saja.

    MOTTO GERAKAN PRAMUKA

    1.       Motto Gerakan Pramuka merupakan semboyan tetap dan tunggal bagi Gerakan Pramuka, yaitu   

    ” SATYAKU KUDARMAKAN   DARMAKU KUBAKTIKAN “

    2.       Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan  setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap mengikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.

    3.       Menanamkan motto Gerakan Pramuka kepada peserta didik tidak dengan cara menghafal untuk selajutnya memahaminya, tetapi harus kita sembunyikan/ kita selip-selipkan kedalam  setiap kegiatan kepramukaan, sehingga penanaman motto dalam diri peserta didik berlangsung secara alami dan  bertahap.

    4.       Pengaruh motto Gerakan Pramuka terhadap jiwa peserta didik.

    a.       menambah rasa percaya

    b.       menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.

    c.        siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka

    d.       rasa bangga sebagai Pramuka

    e.     memiliki budaya kerja yang melandasi pengabdiannya.

    Lambang Gerakan Pramuka

    Gerakan Pramuka berlambangkan:

    Gambar Silhouette TUNAS KELAPA

    Uraian arti Lambang Gerakan Pramuka

    1)    Buah kelapa/nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan TUNAS, dan istilah “cikal bakal” di Indonesia berarti : penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru. Jadi buah kelapa nyiur yang tumbuh itu mengandung kiasan bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup Bangsa Indonesia.

    2)    Buah kelapa/nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga.

    Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah sehat kuat ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.

    3)    Kelapa/nyiur dapat tumbuh dimana saja yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya.

    Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana dia berada dan dalam keadaan bagaiamana juga.

    4)    Kelapa/nyiur tumbuh menjulang lurus keatas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia.

    Jadi melambangkan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita‑cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan ia tetap tegak­ tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.

    5)    Akar Kelapa/nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah.

    Jadi lambang itu mengkiaskan, tekad dan keyakinan tiap Pramuka yang berpegang pada dasar‑dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita‑citanya.

    6)    Kelapa/nylur adalah pohon yang serba guma, dari ujung atas hingga akarnya.

    Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tlap Pramuka adalah manusia yang, berguna, dan membaktikan diri dan kegunaanya kepada kepentingan Tanah air, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

    1.       Lambang, Gerakan Pramuka diciptakan oleh Sumardjo Atmodipuro (almarhum), seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai Pegawai Tinggi Departeman Pertanian

    2.       Lambang Gerakan Pramuka digunakan sejak‑ tanggal 14 Agustus 1961 pada Panji‑panji Gerakan Pramuka yang dianugeralikan kepada Gerakan Pramuka oleh Presiden republik Indonesia.

    15. Dapat   menjelaskan sejarah dan kiasan warna serta cara menggunakan bendera merah   putih

    SEJARAH  BENDERA MERAH PUTIH

    1.    Penggunaan arti warna, Merah Putih di Indonesia.

    a.    Dalam Sejarah  Indonesia terbukti, bahwa bendera merah putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Kartanegara dari Singosari (1222   1292 ), Sejarah  itu disebut dalam tulisan bahasa Jawa Kuno yang memakai tahun 1216 saka (1294 Masehi ), menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan R. Wijaya.

    b.    Prapanca, dalam buku karangannya negara Kertagama menceritakan tentang digunakannya warna, merah putih dalan upacara upacara hari kebesaran Raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta dikerajaan Majapahit tahun 1350   1380 Masehi. Menurut Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta Raja Puteri Lasem dihiasi dengan gambar buah maja yang berwarna merah. Atas dasar uraian diatas itu bahwa kerajaan Majapahit warna merah putih merupakan warna yang dimuliakan.

        Pada tanggal 28 oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera merah putih sebagai bendera, kebangsaan yaitu dalam Kongres Pemuda Indonesia di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera kebangsaan Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia.

        Pada tanggal 17 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta bertempat di Pegangasan Timur 56 Jakarta, atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sesaat kemudian Bendera kebangsaan merah putih dikibarkan untuk partama kalinya.

    (1) Pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilakukan pada waktu antara matahari terbit hingga matahari terbenam.

    (2) Dalam keadaan tertentu pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara dapat dilakukan pada malam hari.

    (3) Bendera Negara wajib dikibarkan pada setiap peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus oleh warga negara yang menguasai hak penggunaan rumah, gedung atau kantor, satuan pendidikan, transportasi umum, dan transportasi pribadi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.

    (4) Dalam rangka pengibaran Bendera Negara di rumah sebagaimana dimaksud pada ayat (3), pemerintah daerah memberikan Bendera Negara kepada warga negara Indonesia yang tidak mampu.

    (5) Selain pengibaran pada setiap tanggal 17 Agustus sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Bendera Negara dikibarkan pada waktu peringatan hari-hari besar nasional atau peristiwa lain.

    Setiap orang dilarang:

    a. merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara;

    b. memakai Bendera Negara untuk reklame atau iklan komersial;

    c. mengibarkan Bendera Negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam;

    d. mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar atau tanda lain dan memasang lencana atau benda apapun pada Bendera Negara; dan

    e. memakai Bendera Negara untuk langit-langit, atap, pembungkus barang, dan tutup barang yang dapat menurunkan kehormatan Bendera Negara.

    16.    Dapat menjelaskan dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan sikap yang benar serta dapat menyanyikan 2 lagu wajib Nasional dan 1 lagu daerah nusantara

    Sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

    1.  Indonesia Raya  17 Agustus 1945

        a.  Lagu    kebagsaan    Indonesia   Raya  adalah   ciptaan  komponis    muda    Indonesia   bernama  Wage Rudolf Supratman.

          Sejak   itu pada tiap-tiap pertemuan Pemuda Indonesia selalu dibuka dan ditutup dengan lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan.

          Pada zaman penjajahan,   lagu Indonesia Raya  sering dilarang dan dihalang-halangi oleh Pemerintah Belanda dan suatu ketika diizinkan lagi oleh pemerintah Jepang di Indonesia untuk dinyanyikan kembali.

    MENYANYIKAN LAGU LAGU TERSEBUT…

    17.       Dapat   menjelaskan tentang  lambang Negara RI

    LAMBANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA

    1.    Lambang Negara RI terbagi atas 3 bagian yaitu

        Burung Garuda yang menengok dengan kepalanya lurus kesebelah kanannya.Y

        Perisai berupa jantungnya yang digantung dengan rantai pada leher Garuda.Y

        Semboyan ditulis diatas pita yang dicengkram oleh Garuda.Y

        Lukisan

    1.    Burung Garuda yang digantungi perisai dengan memakai paruh, ekor dan cakar ialah lambang tenaga pembangunan (creatif vermogen ). burung garuda dari mytologi menurut perasaan Indonesia berdekatan dengan burung Elang Rajawali.

    2.    Perisai  atau tameng dikenal oleh kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai senjata dalam perjuangan mencapai tujuan dengan melindungi diri,

    3.    Sayap Garuda berbulu 17 dan ekornya berbulu 8 tanggal 17 dan bulan Agustus.

    4.    Garis tengah : menimbulkan peresaan bahwa republik Indonesia ialah satu satunya negara asli yang merdeka   berdaulat terletak dikhatulistiwa yang melewati Sumatera. Kalimantan, Sulawesi dan Irian.

    5.    Mata bulatan dalam rantai menunjukkan bahwa perempuan digambar berjumlah sembilan. Mata persegi yang digambar bagian laki laki. Rantai yang bermata hijau 17 itu sambung menyambung tidak putus-putuanya sesuai dengan yang bersifat turun menurun.

    6.    Kedua tumbuhan kapas dan padi itu sesuai dengan hymne yang memuji pakaian ( sandang dan makanan pangan ).

    7.    Tulisan Bhineka itu ialah gabungan dua perketaan Bhineka dan Ika. Kalimat itu dapat disalin : berbeda beda tetapi tetap satu jua. Pepatah ini dalam sekali artinya, karena menggambarkan persatuan atau kesatuan nusa dan Bangsa Indonesia, walaupun keluar memperlihatkan perbedaan atau kelainan.

    8.    Lima buah ruang pada perisai masing masing mewujudkan dasar Pancasila.

    a.    Dasar ketuhanan Yang Maha Esa terlukis dengan Nur Cahaya di ruang tengah berbentuk bintang yang bersudut lima.

    b.    Dasar Kerakyatan dilukiskan dengan kepala banteng sebagai lambang tenaga rakyat.

    c.    Daser Kebangsaan dilukiskan dengan Pohon beringin tempat berlindung.

    d.    Dasar Perikemanusiaan dilukiskan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi.

    e.    Dasar Keadilan Sosial dilukiskan dengan kapas dan padi sebagai tanda tujuan kemakmuran.

    18.       Dapat   menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

    19.       Telah menabung   secara rutin dan setia membayar uang iuran untuk regunya yang diperoleh dari   usahanya sendiri

    1.Memiliki Buku Tabungan Individu maupun Regu

    2.Dapat menjelaskan fungsi menabung

    20.       Dapat   menyebutkan  dan menjelaskan manfaat   sedikitnya 2 jenis alat teknologi informasi modern

    Dapat menyebutkan peralatan yang masuk kategori teknologi modern dan manfaatnya contoh Komputer dan telpon seluler

    21.       Mengenal dan   memilah sampah

    SAMPAH

    Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

    JENIS JENIS SAMPAH

    Berdasarkan sifatnya

    Sampah organik – dapat diurai (degradable)

    Sampah anorganik – tidak terurai (undegradable)

    1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos;

    2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton;

    22. Dapat menjelaskan   teknik penjernihan air

                1. Penyaringan

    Penyaringan atau filtrasi merupakan proses pemisahan padatan yang terlarut di dalam air.

    Pada proses ini, filter berperan memisahkan air dari partikel-partikel padatan. Bahan padatan yang

    disaring untuk dipisahkan dari air antara lain kayu, daun, pasir, dan lumpur.

                2. Pengendapan

    Pengendapan bertujuan untuk memisahkan air dan partikel-partikel padat yang terdapat di

    dalam air dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Benda atau padatan yang berat jenisnya lebih

    besar daripada air akan mengendap di dasar bak pengendapan.

                3. Absorbsi

    Absorbsi merupakan peristiwa penyerapan bahan-bahan tertentu yang terlarut di dalam air.

    Bahan yang digunakan untuk menyerap disebut absorben. Absorben inilah yang akan digunakan

    sebagai filter. Umumnya absorben yang digunakan adalah karbon aktif. Contoh: arang batok kelapa

    dan batu bara.

                4. Adsorpsi

    Adsorpsi merupakan proses penangkapan ion-ion yang terdapat di dalam air. Zat penangkap ion disebut sebagai adsorben. Adsorben yang biasa digunakan dalam proses adsorpsi adalah zeolite dan resin.

                5. Penguapan

    23.       Dapat membuat   dan menggunakan simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, simpul tiang, simpul   pangkal dan dapat menyusuk tali, membuat ikatan serta menyambung dua tongkat

    Macam simpul dan kegunaannya

    1.   Simpul ujung tali

          Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas

    2.   Simpul mati

           Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin

    3.   Simpul anyam

          Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan   kering

    4.   Simpul anyam berganda

          Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah

    5.   Simpul erat

          Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan

    6.   Simpul kembar

          Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin

    7.   Simpul kursi

          Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan

    8.   Simpul penarik

          Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar

    9.   Simpul laso

    Macam Ikatan dan Kegunaannya

     1.  Ikatan pangkal

          Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga digunakan untuk memulai suatu ikatan.

     2.   Ikatan tiang

           Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.

     3.   Ikatan jangkar

           Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.

     4.   Ikatan tambat

          Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.

     5.   Ikatan tarik

           Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada  suatu tiang, kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.

     6.    Ikatan turki

            Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher

     7.    Ikatan palang

     8.    Ikatan canggah

     9.    Ikatan silang

     10.  Ikatan khaki tiga

    24.       Dapat   menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar

    KOMPAS

    Kompas terbagi menjadi 2:

    –          Kompas magnetic  adalah arah ditunjukkan oleh magnet berbentuk jarum yang mengarahkan  pada kutub utara.

    –          Gyrocompass kompas yg mengandung cairan dari alcohol dan air

    BAGIAN-BAGIAN KOMPAS

    1.dial:permukaan dimana tertera angka / huruf seperti pada jam

    2.visir : pembidik sasaran.

    3.kaca pembesar :untuk melihat sasaran dan angka pada dial

    4. jam petunjuk menunjukkan lokasi magnet bumi

    5.tutup dial dengan 2 garis bersudut 45 dan dapat diputar –putar

    6.alat penggantung :untuk tali / dapat juga untuk menyangkutkan ibu jari tangan sewktu melakukan pembidikan

    A.  Menaksir Tinggi

    B.  Menaksir Lebar Sungai

    25.   Mengenal   macam-macam sandi, isyarat morse dan semaphore.

    26.   Selalu   berpakaian rapi dan memelihara kesehatan dan kebersihan diri serta   lingkungannya

    1. Selalu menggunakan seragam Pramuka yangbersih dan rapih serta sesuai dengan peraturannya

    2  Pernah memelihara kesehatan dan kebersihan lingkungannya

    3. Selalu menjaga kebersihan

    dan kesehatan diri..

    27.       Dapat   baris-berbaris

    1. Dapat melakukan gerakan aba-aba ditempat dengan

    baik dan benar:

    a) siap,

    b) istirahat ditempat,

    c)hadap kanan,       

    d)hadap kiri,

    e) balik kanan,                    

    f) lencang depan,

    g) lencang kanan

    2. Dapat melakukan perintah aba-aba maju jalan, berhenti, DLL.

    3. Dapat melakukan barisberbaris dengan membawa tongkat

    28.       Dapat   menjelaskan Sedikitnya 3 cabang olahraga dan dapat melakukan 2 jenis cabang   olah raga, salah satunya: olah raga Renang

    29.       Mengetahui   adanya perbedaan perkembangan fisik tubuh

    Perubahan Perkembangan Fisik Tubuh

                Pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang cepat, termasuk pertumbuhan organ-organ reproduksi (organ seksual) untuk mencapai kematangan, sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut :

    1.    Tanda-tanda seks primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ seks.

    •   Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki

    •   Terjadinya haid pada remaja perempuan (menarche)

    2.    Tanda-tanda seks sekunder

    Remaja laki-laki

    •   Perubahan suara

    •   Tumbuhnya jakun

    •   Penis dan buah zakar bertambah besar

    •   Terjadinya ereksi dan ejakulasi

    •   Dada lebih besar

    •   Badan berotot

    •   Tumbuhnya kumis, cambang, rambut disekitar kemaluan dan ketiak.

    Remaja Perempuan

    •   Pinggul melebar

    •   Pertumbuhan rahim dan vagina

    •   Payudara membesar

    •   Tumbuhnya rambut diketiak dan sekitar kemaluan (pubis)

    30.       Selalu melakukan   aktifitas fisik tiap hari sedikitnya 30 menit

  • Jenis-Jenis Media Pembelajaran

    1. Media Visual

    Media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam bentuk-bentuk visual. Selain itu fungsi media visual juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin dapat mudah untuk dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual. Jenis-jenis media visual antara lain:

    • Gambar atau foto
    • Sketsa
    • Diagram
    • Bagan
    • Grafik
    • Kartun
    • Poster
    • Peta atau Globe
    • Papan Planel
    • Papan Buletin

    2. Media Audio

    Media audio adalah jenis media yang berhubungan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan pada lambang-lambang auditif. Jenis-jenis media audio antara lain:

    • Radio
    • Alat Perekam atau Tape Recorder

    3. Media Proyeksi Diam

     Jenis-jenis media proyeksi diam antara lain adalah:

    • Film Bingkai
    • Film Rangkai
    • OHT
    • Opaque Projektor
    • Mikrofis

    4. Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual

     Jenis-jenis media proyeksi gerak dan audio visual antara lain:

    • Film Gerak
    • Film Gelang
    • Program TV
    • Video

    5. Multimedia

     Vaughan (2004) menjelaskan bahwa “Multimedia adalah sembarang kombinasi yang terdiri atas teks, seni grafik, bunyi, animasi, dan video yang diterima oleh pengguna melalui komputer. Sedangkan Heinich dkk. (2005) mengatakan bahwa  “Multimedia merupakan penggabungan atau pengintegrasian dua atau lebih format media yang terpadu seperti teks, grafik, animasi dan video untuk membentuk aturan informasi ke dalam sistem komputer. 

    6. Benda

     Benda-benda yang ada di alam sekitar dapat juaga digunakan sebagai media pembelajaran, baik itu benda asli ataupun benda tiruan. 

  • Penguatan Profil Pelajar Pancasila – Pendidikan Karakter Bangsa

    Pendidikan Karakter Bangsa

    Tersirat dalam UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan Nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia pasal 3 UU Sikdiknas menyebutkan “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan dan membantu watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi, peserta didik agar menjadi manusia yang beriman yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

    Tujuan Pendidikan Nasional merupakan rumusan mengenai kualitas manusia modern yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh sebab itu rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar pengembangan pendidikan karakter bangsa. Untuk memudahkan wawasan arti pendidikan karakter bangsa perlu dikemukakan pengertian, istilah, pendidikan karakter bangsa.

    Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik.

    Karakter adalah nilai-nilai yang khas, baik watak, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebijakan yang diyakini dan dipergunakan sebagai cara pandang, berpikir, bersikap, berucap dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.

    Pendidikan Karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi dan/ atau kelompok yang unik baik sebagai warga negara.

    Karakter Bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas baik yang tercermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa, karsa dan perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, keberagaman dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  • Penilaian – Jenis, Objek dan Subjek

    Jenis-Jenis Penilaian

    Penilaian hasil belajar diklasifikasi berdasarkan cakupan kompetensi yang diukur dan sasaran pelaksanaannya.

    A. Berdasarkan Cakupan Kompetensi Yang Diukur

    Sebagaimana dijelaskan dalam PP. Nomor 19 tahun 2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik terdiri atas ulangan harian, ulanagan tangah semester, ulanagan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.

    a. Ulangan Harian

    Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara periodik untuk menilai/mengukur pencapaian kompetensi setelah menyelasaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan harian merujuk pada indikator dari setiap KD. Bentuk Ulangan harian selain tertulis terdapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk. Frekuensi dan bentuk ulangan harian dalam satu semster ditentukan oleh pendidik sesuai dengan keluasan dan kedalaman materi.

    Sebagai tindak lanjut ulangan harian, yang diperoleh dari hasil tes tertulis, pengamatan, atau tugas diolah dan dianalisis oleh pendidik. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa pada setiap kompetensi dasar lebih dini diketahui oleh pendidik. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan sehingga perkembangan siswa bertahap memahami setiap KD.

    b.      Ulangan Tengah Semester

    Ulangan tengah semster merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah

    semester, nilai ulangan tersebut diolah dan dianalisis oelh pendidik. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa dapat diketahui sedini mungkin. Dengan demikian ulangan ini dapat siikuti dalam program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan. Sehingga kemajuan belajar siswa dapat diketahui sebelum akhir semester.

    c.       Ulangan Akhir Semester

    Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oelah pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didk di akhir semster satu. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan semua KD pada Semester satu. Ulangan Akhir Semester dapat terbentuk tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan pengamatan, tugas, produk.

          Sebagai tindak lanjut ulangan akhir semester adalah mengelola dan menganalisis niali ulangan akhir semester. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan. Sehingga kemajuan belajar siswa dapat diketahui sebe;lum akhir tahun pelajaran.

    d.      Ulangan Kenaikan Kelas

    Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oelh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik diakhir semster genap. Cakupan ulangan kenaikan kelas meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut.

    Ulangan kenaikan kelas dapat berbentuk tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan, pengamatan, tugas dan produk. Sebagai tindak lanjut ulangan kenaikan kelas adalah mengolah dan menganalisis nilai ulangan kenaikan kelas. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehinggan kemajuan belajar siswa untuk hal-hal yang bersifat esensial dapat diketahui sedini mungkin sebelum menamatkan sekolah.

    e.       Ujian Sekolah

    Ujian sekolah adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oelh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan prestasi belajar peserta didik dan merupakan salah satu syrat kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta kelompok Permendiknas yang dikeluarkan oelh Depdiknas untuk tahun yang bersangkutan dan Prosedur Operasional Standar (POS) ujian sekolah yang diterbitkan oleh BSNP.

    f.       Ujian Nasional

    Ujian Nasional adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar peserta didik dan merupakan salah satu syarat lulus dari satuan pendidikan . pelaksanaan Ujian Nasional (UN) mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap tahun oleh Depdiknas dan Prosedur Operasional Standar (POS) yang diterbitkan oleh BSNP.

    2.      Jenis Penilaian Berdasarkan Sasaran

    Berdasarkan sasarannya, penilaian hasil belajar dapat diklasifikasi atas penilaian individual dan penilaian kelompok.

    a.       Penilaian Individual

    Penilaian individual adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara perorangan. Penilaian individual perlu memperhatikan nilai universal seperti; disiplin, jujur, tekun, cermat, teliti, tanggung jawab, rendah hati, sportif, etos kerja, toleran, sederhana, bebas, antusias, keriatif, inisiatif, tanggap dan peduli dan lain-lain.

    b.      Penilaian Kelompok

    Penilaian kelompok adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai

    pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara kelompok. Penilaian kelompok perlu memperhatikan nilai universal seperti; kerjasama, menghargai pendapat orang lain, kedamaian, cinta dan kasih sayang, toleran, dan lain-lain.

    Dilihat dari fungsinya penilaian dibedakan mejadi lima jenis yaitu penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif, dan penilaian penempatan.

    ·         Penilaian Formatif

    Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan guru pada saat berlangsungnya proses pembelajran untukmelihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar itu sendiri. Dengan demikian, penilaian formatif beroentasikepada proses belajar-mengajar untuk memperbaiki program pengajaran dan strategi pelaksanaannya.

    ·         Penilaian Sumatif

    Penilaian sumatif adalah penilain yang dilaksanakan pada akhir unit program, yakni akhir caturwulan, akhir semester, dan akhir tahun. Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh kompetensi siswa dan kompetensi mata pelajaran dikuasai oleh para siswa. Penilaian ini berorientasi kepada produk, bukan kepada proses.

    ·         Penilaian Diagnostik

    Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebanya. Penilaian ini dilaksanakan untuk keperluan bimbinganbelajar, pengajaran remedial, menemukan kasus-kasus, dll. Soal-soalnya disusun sedemikian rupa agar dapat ditemukan jenis kesulitan belajar yang dihadapi oelh para siswa.

    ·         Penilaian Selektif.

    Penilaian selektrif adalah penilaian yang bertjuan untuk keperluan seleksi misalnya tes atau ujian saringan masuk kesekolah tertentu.

    ·         Penilaian Penempatan.

    Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu. Dengan perkataan lain, penilaian ini berorientasi kepada kesiapan siswa untuk menghadapi program baru dan kecocokan program belajar dengan kemampuan siswa.

    OBYEK DAN SUBYEK PENILAIAN

    1.      OBYEK PENILAIAN

    Obyek atau sasaran penilaian pendidikan ialah segala sesuatu yang bertalian dengan kegiatan atau proses pendidikan, yang dijadikan titik pusat perhatian atau pengamatan, karena pihak penilai (evaluator) ingin memperoleh informasi tentang kegiatan atau proses pendidikan tersebut. Salah satu cara untuk mengenal atau mengetahui obyek dari penilaian pendidikan adalah dengan jalan menyorotinya dari tiga segi, yaitu sebagai berikut:

    a.       Input

    Input (masukan) adalah bahan mentah yang akan dimasukkan dalam transformasi pendidikan. Input penilaian adalah siswa, dan yang menjadi obyek penilaian pendidikan pada input siswa ini terdapat tiga aspek yaitu:

    ·         Aspek kemampuan

    Untuk dapat diterima sebagai calon peserta didik dalam rangka mengikuti program pendidikan tertentu, maka para calon peserta didik harus memiliki kemampuan yang sesuai atau memadai, sehingga dalam mengikuti proses pembelajaran pada program pendidikan tertentu itu nantinya peserta didik tidak akan mengalami banyak hambatan atau kesulitan.

          Sehubungan dengan itu, maka bekal kemampuan yang dimiliki calon peserta didik perlu untuk penilaian terlebihan dahulu, guna mengetahui sampai sejauh mana kemampuan yang dimiliki oelh masing-masing calon peserta didik dalam mengikuti program tertentu, adapun alat yang biasa dipergunakan dalam rangka penilaian kemampuan peserta didik itu adalah tes kemampuan (aptitude test)

    ·         Aspek kepribadian

    Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri seseorang, dan menampakkan bentuknya dalam tingkat laku. Sebelum mengikuti program pendidikan tertentu, para calon peserta didik perlu terlebih dahulu dinilai kepribadiannya masing-masing, sebab baik buruknya kepribadian mereka dalam psikologis akan dapat mempengaruhi keberhasilan mereka dalam mengikuti program pendidikan tertentu. Penilaian yang dilakukan untuk mengetahui atau mengungkapkan kepribadian seseorang adalah dengan jalan menggunakan tes kepribadian (personality test).

    ·         Aspek Sikap

    Sikap pada dasarnya adalah bagian dari tingkah laku manusia, sebagai segala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Karena sikap ini merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam pergaulan, maka memperoleh informasi mengenai sikap seseorang adalah hal yang sangat penting. Karena itu maka aspek sikap perlu dinilai terlebih dahulu bagi calon peserta didik sebelum mengikuti program pendidikan tertentu.

    b.      Transformasi

    Transformasi merupakan mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi.

    Unsur-unsur dalam transformasi yang menjadi objek penilaian antara lain:

    ·         Kurikulum/materi

    ·         Metode dan cara penilaian

    ·         Sarana pendidikan/media

    ·         Sistem administrasi

    ·         Pengajar dan personal lainnya.

    c.       Output

    Output adalah bahan jadi yang dihasilkan dari proses transformasi. Dan output penilaian pendidikan adalah siswa yang menjadi lulusan lembaga pendidikan tertentu. Penilaian terdapat lulusan dilakukan untuk mempengaruhi seberapa besar tingkat pencapaian/prestasi belajar siswa selama mengikuti program pembelajaran di sekolah. Alat penilaian yang digunakan adalah tes dalam bentuk tes pencapaian atau achievement test.

    2.      SUBYEK PENILAIAN

    Yang dimaksud dengan subyek penilaian adalah orang yang melakukan pekerjaan penilaian. Siapa yang dapat disebut sebagai subyek penilaian untuk setiap tes, ditentukan oelh suatu aturan pembagian tugas atau aturan yang berlaku. Jadi subyek penilaian itu dapat berbeda-beda orangnya.

    Dilihat dari jenis subyek penilaian:

    a.       Penilaian Internal

    Penilaian yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya pengajar.

    b.      Penilaian Eksternal

    Penilaian yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.

  • Perkembangan Peserta Didik

    Pengertian Peserta Didik

    Peserta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangakan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang belajar disekolah. Departemen Pendidikan Nasional (2003) menegaskan bahwa, peserta didik adalah angota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Peserta didik usia SD/MI adalah semua anak yang berada pada rentang usia 6-12/13 tahun yang sedang berada dalam jenjang pendidikan SD/MI.

    Peserta Didik merupakan subjek yang menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Penting anda pahami sebagai guru kelas SD bahwa pemahaman dan perlakuan terhadap peserta didiksebagai suatu totalitas atau kesatuan.

    A. Hakikat Perkembangan Peserta Didik

    Pada dasar nya perkembangan merujuk kepada perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi fisik dan psikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis  dasar sebagai hasil dari konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma), dan hasil interaksi proses biologis dan genetika dengan lingkungan. Sedangkan perubahabn psikis menyangkut keseluruhan karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan kognitif, emosi, sosial dan moral.

    Perkembangan juga dapat diartikan sebagai “Suatu proses perubahan dalam diri individu atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (jasmaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan.”

    Yang dimaksud dengan sistematis, progresif, berkesinambungan adalah :

    1. Sistematis, artinya perubahan dalam perkembangan saling ketergantungan dan saling mempengaruhi,
    2. Progresif, artinya perubahan yang bersifat maju, meluas, mendalam, meningkat baaik secara kualitatif (fisik) dan kuantitatif (psikis),
    3. Berkesinambungan, artinya perubahan yang terjadi pada setiap individu terjadi secara berurutan.

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa Perkembangan merupakan suatu pola perubahan secara progresif organisme baik dalam struktur maupun fungsi(fisik atapun psikis) yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang terjadi secara teratur dan berlangsung sejak masa konsepsi sampai akhir hayat, berdasarkan pertumbuhan, kematangan, pengalaman, dan belajar.

    B. Ciri-Ciri Perkembangan Peserta Didik

    Ciri-ciri perkembangan setiap individu yaitu ;

    1. Terjadinya perubahan ukuran
      • Aspek fisik: perubahan tinggi dan berat badan serta organ-organ lainnya,
      • Aspek psikis: bertambahnya perbendaharaan kata dan semakin matangnya kemampuan berfikir, mengingat, dan mengajukan imajinasi kreatif.
    2. Terjadinya perubahan proporsi
      • Aspek fisik : proporsi tubuh anak akan berubah sesuai dengan fase perkembangannya,
      • Aspek psikis : perubahan imajinasi dan fantasi ke realitas, dan perubahan perhatian yang dulunya hanya pada diri sendiri akan beralih sedikit demi sedikit pada orang lain.
    3. Lenyapnya tanda-tanda lama
      • Aspek fisik: lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar anak-anak) yang terdapat pada  dada, rambut, dan gigi susu.
      • Aspek psikis: lenyapnya masa mengoceh, bentuk gerak-gerik kanak-kanak  (seperti mengakak) dan perilaku impulsif (melakukan sesuatu tanpa berfifikr dahulu).
    4. Munculnya tanda-tanda baru
      • Aspek fisik : tumbuh dan pergantian gigi dan matangnya organ-organ seksual pada   usia remaja baik primer maupun skunder.
      • Aspek psikis : berkembangnya rasa ingin tahu terutama pada bidang ilmu pengetahuan, lingkungan, agama, alam, nilai dan moral.

    Prinsip-prinsip Perkembangan

    Prinsip-prinsip dalam perkembangan setiap individu yaitu :

    a.       Perkembangan merupakan proses yang tidak berhenti

    Baik fisik maupun psikis akan terus berkembang dari saat konsepsi hingga masa tua.

    b.      Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi

    Setiap aaspek perkembangan individu baik fisik maupun psikis satu sama lainnya saling mempengaruhi.

    c.       Perkembangan mengikuti pola atau arah tertentu

    Setiap perkembangan merupakan hasil dari perkembangan tahap sebelumnya, dan merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.

    d.      Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan

    Perkembangan fisik dan psikis mencapai kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat da nada yang lambat).

    e.      Setiap fase perkembangan memiliki ciri khas

    Prinsip ini dijelaskan dengan contoh berikut : (a) sampai usia 2 tahun seorang anak memusatkan perhatiannya untuk menguasai gerak-gerik dan belajar berbicara. Dan (2) pada usia 3-6 tahun seorang anak akan memusatkan perhatiannya untuk menjadi mahluk sosial.

    f.        Setiap individu akan mengalami tahapan fase perkembangan

    Prinsip ini berarti bahwa setiap individu akan mengalami masa atau fase perkembangan : konsepsi, bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, dan tua

    D.     Persamaan dan perbedaan pertumbuhan dengan perkembangan

    Pertumbuhan diartikan sebagai perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah atau fisik dan atau menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru (yang tadinya belum tampak) dari organisme atau individu.

    Perkembangan diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik fisik maupun psikis. Perkembangan juga bertalian dengan beberapa konsep pertumbuhan (growth), kematangan (maturity), dan belajar (learning) serta latihan (training). Perkembangan individu dapat ditujukan dengan munculnya atau hilangnya, bertambah atau berkurangnya bagian-bagian, fungsi-fungsi atau sifat-sifat psikofisis, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, yang sampai batas tertentu dapat diamati dan diukur dengan mempergunakan teknik dan instrument yang sesuai. Contoh perkembangan proses berpikir, kemampuan berbahasa dan lain-lain.

    ·         Persamaan :

             Keduanya merupakan proses perubahan progresif. Maksudnya berjalan secara bersamaan. Dan bersifat maju, meningkat dan menjadi lebih baik.

    ·         Perbedaannya :

    1.      Sifat perubahan :

    Pada pertumbuhan perubahan bersifat kuantitatif sedangkan pada  perkembangan perubahan bersifat kualitatif fungsional.

    2.      Aspek yang berubah:

    Pada pertumbuhan yang berubah adalah aspek fisik saja, sedangkan pada perkembangan aspek yang berubah adalah aspek fisik dan psikis.

    E. Hukum-hukum Perkembangan Peserta Didik

    1.      Hukum Cephalocoudal

                Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa pertumbuhan fisik di mulai dari kepala ke arah kaki.  Bagian-bagian pada kepala tumbuh lebih dahulu daripada bagian-bagian lain. Hal ini sudah terlihat pada pertumbuhan pranatal , yaitu pada janin. Seorang bayi yang baru dilahirkan mempunyai bagian-bagian dan alat-alat pada kepala yang lebih “matang” daripada bagian-bagian tubuh lainnya. Bayi bisa menggunakan mulut dan matanya lebih cepat daripada anggota badan lainnya. Baik pada masa perkembangan pranatal , neonatal, maupun anak-anak , proporsi bagian kepala dengan rangka batang tubuhnya mula-mula kecil dan makin lama perbandingan ini makin besar.

    2.      Hukum Proximodistal

                Hukum proximodistal adalah hukum yang berlaku pada pertumbuhan fisik, dan menurut hukum ini pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi. Alat-alat tubuh yang terdapat di pusat seperti jantung , hati, dan alat-alat pencernaan lebih dahulu berfungsi daripada anggota tubuh yang ada di tepi. Hal ini tentu saja karena alat-alat tubuh yang terdapat pada daerah pusat itu lebih vital daripada , misalnya anggota gerak seperti tangan dan kaki. Anak masih bisa melangsungkan kehidupan nya bila terjadi kelainan-kelainan pada anggota gerak, akan tetapi bila terjadi kelainan sedikit saja pada jantung atau ginjal bisa berakibat fatal.

    3.      Perkembangan Terjadi Dari Umum Ke Khusus

    Pada setiap aspek terjadi proses perkembangan yang di mulai dari hal-hal yang umum, kemudian secara sedikit demi sedikit meningkat ke hal-hal yang khusus. Terjadi proses diferensiasi seperti yang di kemukakan oleh werner. Anak lebih dahulu mampu menggerakkan tubuhnya sebelum ia bisa mempergunakan kedua tungkainya untuk menyangga batang tubuhnya, melangkahkan kaki dan berjalan.

    Dari sudut perkembangan kemampuan juga terlihat penghalusan dari hal-hal yang tadinya umum ke khusus. Seorang anak akan menyebutkan semua wanita “mama” , sebelum ia mampu membedakan mana ibunya , mana pengasuhnya , atau bibi nya. Anak mengenal istilah binatang dan juga pohon mendahului kemampuan nya membedakan mana yang tergolong anjing , kucing , ayam , mengenal pohon pisang , pohon pepaya, dan pohon mangga.

    Dilihat dari segi perkembangan emosinya juga terjadi hal-hal yang sama. Anak menangis bila mengalami hal-hal yang tidak enak, yang menyakitkan, yang menyedihkan, yang menjengkelkan dengan reaksi-reaksi yang sama. Ia bahkan sedikit demi sedikit membedakan rangsangan tertentu dengan reaksi berlainan. Anak memperlihatakan reaksi kemarahan terlebih dahulu, sebelum ia bisa memperlihatkan emoso cemburu atau iri hati.

    4.      Perkembangan Berlangsung dalam Tahapan-tahapan Perkembangan

    Dalam perkembangan terjadi penahapan yang terbagi-bagi ke dalam masa-masa perkembangan. Pada setiap masa perkembangan terdapat ciri-ciri perkembangan yang berbeda antara ciri-ciri yang ada pada suatu masa perkembangan dengan ciri-ciri yang ada pada  masa perkembangan yang lain. Sebenarnya ciri-ciri yang ada pada masa perkembangan terdahulu dapat di perlihatkan paada masa-masa perkembangan berikutnya, hanya dalam hal ini terjadi dominasi pada ciri-ciri yang baru. Jadi, bila seseorang sudah mencapai suatu tahap dalam perkembangan nya , maka mungkin saja ia masih memperlihatkan ciri-ciri yang sebenarnya merupakan ciri-ciri masa perkembangan nya yang terdahulu , hanya saja apa yang diperlihatkan itu dalam “jumlah” yang kecil. Justru apabila ciri-ciri pada masa perkembangan  sebelumnya banyak diperlihatkan dalam perkembangan baru berarti ia belum meningkat ke tahap perkembangan berikutnya.

    Ada aspek-aspek tertentu yang tidak berkembang dan tidak meningkat lagi , yang hal ini di sebut fiksasi. Aspek intelek pada anak-anak tertentu yang memang secara konstitusional terbatas , pada suatu saat akan relatif  berhenti ,  tidak bisa atau sulit berkembang dan di kembangkan. Masalah penahapan (periodisasi) perkembanagn ini biasanya juga merupakan masalah yang banyak di persoalkan oleh para ahli. Contoh penahapan dalam perkembangan manusia itu antara lain meliputi : masa pra-lahir , masa jabang bayi (0-2 minggu) , masa bayi (2 minggu-1tahun) , masa anak pra-sekolah (1-5 tahun) , masa sekolah  (6-12 tahun), masa remaja (13-21 tahun) , masa dewasa (21-65 tahun), dan masda tua (65 tahun keatas)

    5.      Hukum Tempo dan Ritme  Perkembangan

    Tahapan perkembangan berlangsung secara berurutan , terus menerus dan dalam tempo perkembangan yang relatif tetap serta bisa berlaku umum. Justru perbedaan-perbedaan waktu, yaitu cepat lambatnya sesuatu penahapan perkembangan terjadi, atau sesuatu masa perkembangan di jalani, menampilkan adanya perbedaan-perbedaan individu. Semakin lambat masa-masa perkembangan di bandingkan dengan norma-norma umum yang berlaku semakin menunjukkan adanya tanda-tanda gangguan atau hambatan dalam perkembangan.

    Dalam praktek sering terlihat dua hal sebagai petunjuk keterlambatan pada keseluruhan perkembangan mental, yakni :

    a)      Jika perkembangan kemampuan fisiknya untuk berjalan jauh tertinggal dari patokan umum , tanpa ada sebab khusus pada fungsionalitas fisiknya yang terganggu.

    b)      Jika perkembangan kemampuan berbicara sangat terlambat dibandingkan dengan anak-anak lain pada masa perkembangan yang sama. Seorang anak yang pada umur empat tahun misalnua masih mengalami kesulitan dalam berbicara, mengemukakan sesuatu dan terbatas pendaharaan kata, mudah di ramalkan anak itu akan mengalami keterlambatan pada seluruh aspek perkembangan nya.

    Cepat atau lambatnya sesuatu masa perkembangan di lalui , menjadi ciri yang menetap sepanjang hidupnya, bilamana tidak ada hal-hal yang bisa mempengaruhi proses perkembangan secara hebat , misalnya pengalaman kecelakaan dan terjadinya trauma-trauma fisik sehingga proses perkembangan menjadi lambat dan terlambat. Setiap perkembangan tidak berlangsung melompat-lompat , akan tetapi menurunkan suatu pola tertentu dengan tempo dan irama tertentu pula , yang ditentukan oleh kekuatan-kekuatan dari dalam diri anak.

    E. Fase-fase Perkembangan Peserta Didik

    Dalam ilmu jiwa perkembangan kita kenal beberapa pembagian masa hidup anak yang disebut sebagai fase. Fase perkembangan ini mempunyai cirri-ciri yang relative sama, berupa kesatuan-kesatuan peristiwa yang bulat.

    Aristoteles (384-322 SM) membagi masa perkembangan selama 21 tahun dalam 3 septenia ( 3 periode kali 7 tahun) yang dibatasi oelh 2 gejala alamiah yang penting, yaitu pergantian gigi dan munculnya gejala-gejala pubertas. Hal ini berdasarkan pada paralelitas perkembangan jasmaniah dengan perkembangan jiwa anak. Pembagian ini meliputi :

    0-7 tahun, disebut sebagai masa kecil, masa bermain

    7-14 tahun, masa anak-anak, masa belajar atau masa sekolah

    14-21 tahun, masa remaja atau pubertas, masa peralihan dari anak menjadi orang dewasa.

    Prof. Kohnstamm dalam bukunya “persoonlijkheid in wording” membagi perkembangan kedalam beberapa fase sebagai berikut:

    1. Masa bayi atau masa vital

    2. Masa anak kecil, masa esthetis

    3. Masa anak sekolah, masa intelektuil

    4. Masa pubertas dan adolensasi, masa sosial

    5. Manusia yang sudah matang

    Menurut Kohnstamm, manusia selalu dalam proses perkembangan, ia tidak akan pernah selesai walaupun dengan bertambahnya usia.

    Johan Amos Comenius (1592-1671) dalam bukunya “didactica Magna” menitik beratkan aspek pengajaran dari proses pendidikan dan perkembangan anak. Comenius membagi periode perkembangan sebagai berikut:

    0-6 tahun, periode sekolah-ibu, semua usaha bimbingan-pendidikan berlangsung ditengah keluarga terutama oleh ibu.

    6-12 tahun, periode sekolah-bahasa-ibu. Anak baru mampu menghayati setiap pengalaman dengan pengertian bahasa sendiri atau bahasa ibu. Bahasa ibu digunakan untukl berkomunikasi dengan orang lain untuk mendapatkan impresi dari luar berupa pengaruh, sugesti, serta transmisi kulturil (pengoperan nilai-nilai kebudayaan) dari orang dewasa.

    12-18 tahun, periode sekolah-latin anak mulai diajarkan bahasa latin atau bahasa kebudayaan, agar anak bisa mencaapi teraf yang beradab dan berbudaya.

    18-24 tahun, periode-universitas anak mudah mengalami proses pembudayaan dengan menghayati nilai-nilai ilmiah dan mempelajari bermacam-macam ilmu pengetahuan.

  • Tujuan dan Fungsi RPP

    Rencanapelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.

    Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk :

    (1)  mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar;

    (2)  dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana.

    Sementara itu, fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar ( kegiatan pembelajaran ) agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien. Dengan kata lain rencana pelaksanaan pembelajaran berperan sebagai scenario proses pembelajaran. Oleh karena itu, rencana pelaksanaan pembelajaran hendaknya bersifat luwes ( fleksibel ) dan member kemungkinan bagi guru untuk menyesuaikan dengan respon siswa dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya.