Blog

  • Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana atau Profesional

    Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

    Pendidikan merupakan sarana yang penting demi menanamkan sebuah ajaran maupun norma-norma serta aturan-aturan demi keberlangsungan hidup dalam bermsyarakat. Pendidikan dapat dilakukan melalui jalur formal dan juga informal. Pendidikan merupakan salah satu poin yang tercantum di dalam UUD 1945 bab Pendidikan dan Kebudayaan, yang merupakan landasan yang digunakan untuk menjamin setiap warga negara memperoleh pendidikan. Berikut beberapa pengertian pendidikan dalam sudut pandang para alhli

    Carter v.Good (1997), berpendapat bahwa pendidikan merupakan sebuah tahapan perkembangan kemampuan setiap orang berupa sikap juga tingkah laku yang terjadi pada masyarakatnya.

    UU sisdiknas No.20 Bab 1 Pasal 1 tahun 2003, menyatakan jikalau pendidikan merupakan sebuah tindakan yang secara sadar juga tertata demi menciptakan situasi serta tahapan pembelajaran supaya peserta didik dapat aktif dalam meningkatkan potensi individu demi mendapatkan kemampuan serta kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak yang terpuji mulia juga kecakapan yang diperlukan setap individu, masyarakat, bangsa maupun Negara.

    Godfrey Thomson (1977), mengungkapkan bahwa pendidikan ialah sebuah pengaruh yang timbul didalam lingkungan atas individu yang menimbulkan suatu perubahan yang tetap dalam setiap kebiasaan perilaku, pikiran maupun perasaannya.

    Dengan berdasar pada sudut pandang para ahli , dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pendidikan memiliki sebuah tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut ialah menciptakan sebuah kemampuan pada diri seseorang demi meningkatkan kapabilitasnya sehingga dengan hal tersebut menjadi bermanfaat baik demi kehidupannya, untuk diri seseorang tersebut untuk masyarakat luas serta bangsa dan negara.

    Pendidikan Kewarganegaraan

    Pada hakikat pndidikan kewarganegaraan merupakan sebuah metode pendidikan yang bersumber pada nilai nilai Pancasila sebagai kepribadian bangsa demi meningkatkan serta melestarikan keluhuran moral dan perilaku masyarakat yang bersumber pada budaya bangsa yang ada sejak dahulu kala.

    Dengan hal tersebut diharapkan dapat mencerminkan jati diri yang terwujud dalam berbagai tingkah laku di dalam kehidupan keseharian masyarakat. Hakikat pendidikan kewarganegaraan sebagai sebuah mata pelajaran ialah memiliki sebuah tujuan penting dalam membentuk jati diri individu yang hidup dalam kehidupan masyarakat yang majemuk.

    Baik dalam kemajemukan suku, agama, ras dan budaya serta bahasa demi membangun karakter bangsa sebagai bangsa yang cerdas, cakap dan memiliki karakter yang berlandaskan UUD 1945 dan Pancasila sebagai filsafat bangsa.

    Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

    Pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan yang penting dalam memberi pemahaman bahwa pentingnya pendidikan bagi manusia, terutama seorang warga negara dalam memahami kedudukan warga negara dalam negara.

    Beberapa ahli menuturkan tujuan-tujuan pendidikan kewarganegaraan, sebagaimana berikut penjelasannya.

    1. Branson

    Branson (1999:7) berpendapat tujuan pedidikan kewarganegaraa (civic education) ialah keikut sertaan yang memiliki tanggung jawab serta mutu yang berkualitas dalam kehidupan masyarakat maupun politik baik secara  lokal, negara bagian, dan nasional.

    2. Djahiri

    Djahiri (1994/1995:10) menyebutkan bahwa pendidikan kewarganegaraan memiliki dua tujuan yang utama, yakni tujua secara umum juga khusus.

    Tujuan umum,  pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan untuk memberi dukungan supaya pencapaian Pendidikan Nasional mencapai sebuh keberhsilan dan ajeg (tetap).

    Tujuan khusus, pendidikan kewarganegaraan secara khusus bertujuan untuk membentuk moral yang diharapkan dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari.

     3. Depdiknas

    Menurut Depdiknas (2006:49), pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan sebagai sebuah pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi, berikut diantaranya:

    • Memiliki pemikiran yang kritis dan kreatif serta rasional dalam menghadapi adanya isu Kewarganegaraan.
    • Ikut serta dengan cerdas dan bijak juga bertanggung jawab, dalam bertindak secara sadar dalam setiap kegiatan, baik dalam bermasyarakat dan berbangsa maupun bernegara.
    • Maju kearah yang lebih positif dan demokratis demi mewujudkan individu yang berdasar pada nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat di masyarakat supaya dapat hidup rukun dan berdampingan sebagai upaya menjaga keutuhan NKRI.
    • Memiliki hubungan yang baik dengan bangsa lain dan berpartisipasi dalam menjaga ketertiban dunia secara langsung melalui teknologi informasi di era globalisasi saat ini.

     4. Sapriya

    Penidikan kewarganegaraan menurut Sapriya (2001) memiliki tujuan sebagai sebuah keikutsertaan yang rasional dan tanggung jawab di dalam kehidupan berpolitik dari seorang warga negara yang patuh terhadap nilai-nilai serta prinsip-prinsip demokrasi konstitusional Indonesia yang mendasar. Keikutsertaan seorang tersebut perlu menguasai beberapa pengetahuan serta kecakapan intelektual juga keterampilan untuk ikutserta. Keikutsertaan tersebut kemudian akan ditingkatkan lagi dengan jalan mengembangkan disposisi atau karaktristik tertentu.

    Tujuan umum Pendidikan Kewarganegaraan

    Secara umum pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan untuk mendidik setiap warga negara supaya menjadi warga negara yang baik, yang terlukis dalam sebuah tulisan Somantri (2001:279) “warga negara yang patriotik, toleransi, setia kepada bangsa dan negara, memiliki agama, demokratis, dan Pancasila sejati”.

    Djahiri (1995:10) menyatakan sebuah pendapat bahwa dengan mempelajari pendidikan kewarganegaraan seseorang tersebut diharapkan agar dapat:

    Paham dan juga dapat menguasai secara rasional konsep dan norma Pancasila sebagai filsafat, dasar sebuah  ideologi juga pandangan hidup negara RI.

    Paham tentang konstitusi UUD NKRI 1945 serta ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku.

    Mendalami dan berkeyakinan terhadap tatanan dalam sebuah moral sperti dalam ketentuan yang berlaku.

    Mengamalkan serta merefleksikan hal-hal tersebut sebagai cerminan dari tingkah laku dan kehidupannya dengan penuh dengan keyakinan dan nalar.

    Maftuh dan Sapriya (2005:30) menuturkan bahwa, tujuan negara dalam meingkatkan Pendiddikan Kewarganegaraan adalah supaya setiap warga negara menjadi warga negara yang baik (to be good citizens), yaitu.

    Warga negara yang mempunyai kecerdasan (civics inteliegence) baik secara intelektual, emosional dan sosial, serta secara spiritual;

    o   Mempunyai kebanggaan serta bertanggung jawab (civics responsibility); dan

    o   Mampu ikitserta di dalam kehidupan bermasyarakat.

    Setelah mendalami secara lebih paham mengenai pemahaman dari tujuan Pendidikan Kewarganegaraan, maka dapat disimpulkan mengenai Pendidikan Kewarganegaraan memiliki kecenderungan pada penanaman sebuah konsep Kenegaraan yang juga bersifat implementatif didalam kehidupan sehari – hari. Harapan yang ingin dicapai ialah supaya generasi penerus yang menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.

    Hakikat pendidikan kewarganegaraan dalam mengembangkan kemampuan utuh sarjana atau profesional

    Seperti ketentuan yang telah diatur dalam UU RI nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan UU RI nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pendidikan program sarjana diharapkan menjadi tenaga ahli profesional yang mampu menciptakan lapangan kerja.

    Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia, yang dimaksud warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi, memberikan pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua, dan diharapkan peserta didik menjadi manusia yang lebih baik dan sesuai ketentuan Pancasila dan UUD RI 1945. PKn sebagai mata kuliah wajib karena untuk membentuk jiwa nasionalis dan cinta tanah air.

    Secara historis, pendidikan kewarganegaraan telah dimulai jauh sebelum Indonesia diproklamasikan sebagai negara merdeka. Dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo (1908) disepakati sebagai Hari Kebangkitan Nasional dan pada saat itu mulai tumbuh jiwa nasionalisme.

    Secara sosiologis, PKn dilakukan oleh para pemimpin di masyarakat yang mengajak untuk mencintai tanah air dan bangsa Indonesia.

    Secara politis, pendidikan kewarganegaraan mulai dikenal pada kurikulum tahun 1957 isi mata pelajaran PKn membahas cara pemerolehan dan kehilangan kewarganegaraan, sedangkan dalam Civics (1961) lebih banyak membahas tentang sejarah Kebangkitan Nasional, UUD, pidato-pidato politik kenegaraan yang terutama diarahkan untuk “nation and character building” bangsa Indonesia. Pada awal pemerintahan Orde Baru, dalam kurikulum baru tercantum mata pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara yang berisi materi atau metode yang menghilangkan sifat indoktrinatif dan diubah dengan materi dan metode pembelajaran baru yang dikelompokkan menjadi Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila,

    Kurikulum pendidikan kewarganegaraan selalu berubah sebab mata kuliah PKn harus selalu menyesuaikan/sejalan dengan dinamika dan tantangan sikap serta perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

  • Makalah Aliran Filsafat Idealisme

    Filsafat Idealisme

    Bab I. Pendahuluan

     A. Latar Belakang

    Pada hakikatnya epistemologi membahas tentang pengetahuan,  yang berkaitan dengan apa itu pengetahuan dan bagaimana memperoleh pengetahuan tersebut. Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental (mental state). Mengetahui sesuatu adalah menyusun pendapat tentang sesuatu objek; dengan kata lain menyusun gambaran dalam akal tentang fakta yang ada diluar akal. Persoalannya kemudian adalah apakah gambaran itu sesuai dengan fakta atau tidak? Apakah gambaran itu benar? Atau apakah gambaran itu dekat pada kebenaran atau jauh dari kebenaran?

    Untuk itu dalam makalah ini , saya akan membahas tentang hakikat kebenaran itu mulai dari teori yang akan saya jelaskan yaitu teori idealisme. Kemudian selain itu ada pengertian idealisme, tokoh-tokohnya dan sejarahnya.

     B. Rumusan Masalah

    Dengan penjesan singkat diatas, maka dapat dirumuskan sebuah masalah yang nantinya akan dijelaskan nanti, yaitu:

    1. Apa yang melatarbelakangi Idealisme itu?
    2. Apa pengertian Idealisme itu?
    3. Apakah Idalisme Objektif itu?
    4. Bagaimana Ajaran Idealisme pada umumnya?
    5. Apakah hakikat pengetahuan Teori Idealisme itu?
    6. Siapa saja tokoh-tokoh filsafat yang menjelaskan tentang idealisme?

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Idealisme

    Idealisme diambil dari kata “Idea”, yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa. Aliran ini beranggapan bahwa hakikat kenyataan yang beraneka ragam itu semua berasal dari ruh (sukma) atau sejenis dengannya, yaitu sesuatu yang tidak barbentuk dan menempati ruang. Materi atau zat itu hanyalah suatu jenis daripada penjelmaan ruhani.

    Idealisme atau serba-cita adalah sering disebut orang sebagai serba-cita subyektif (idealisme subyektif) atau subyektivisme. Paham ini harus dibedakan dari serba-cita objektif atau metafisik, yang merupakan teori metafisika. Teori tersebut beranggapan, sekalipun alam obyektif itu nyata dan tidak bergantung pada budi yang menanggapinya (persepsi) namun pada hakikatnya ia adalah psikis mental, rohaniah atau spiritual.

    Adalah merupakan anggapan umat manusia, bahwa obyek-obyek dikelilingnya benar-benar mempunyai wujud seperti yang kita cium atau rasa, lepas atau tidak bergantung pada budi yang menangkapnya. Ada atau tidak adanya budi (manusia), obyek-obyek itu tetap berwujud. Ia disebut dunia luar yang realitasnya berdiri sendiri.

    Barkeley datang untuk meragukan kita. Apakah benar ada dunia luar yang berdiri sendiri itu? Ia mengajarkan bahwa tidak ada wujud objek yang lepas dari budi yang menanggapnya (persepsi). Mungkin orang akan menganggap teori Barkeley itu naïf.

    Apa yang kita maksud manakala kita katakana sepohon kayu ada? Yaitu bahwa ia ditanggap. Demikian kata Barkeley. Sebab, ketika kita coba memikirkannya sebagai tidak ditanggap, kita masih berpikir. Ia adalah obyek pemikiran. Yang kita ketahui hanyalah bagaimana ia kita tanggap.

    Terhadap idealisme Berkeley itu timbul keberatan dan perlawanan. Oleh karena itu, kata lawan serba-cita atau idealisme, dunia obyek itu adalah rill, dan pengetahuan kita tentang dia adalah benar, sekalipun kebenarannya hanya sebagian. Dan pengetahuan yang benar tentang dunia ini selalu diperluas dengan menerapkan metode-metode penelitian umum.

     B. Idealisme Objektif

    Setelah era Renaisans, tidak muncul satupun sistem fisafat tangguh, namun beragam aliran dan pandangan filsafat terus menerus lahir dan mati. Jumlah serta ragam aliran dan “isme” meningkat tajam sejak permulaan abad ke-19. Dalam tinjauan singkat ini, tidak terulang kesempatan untuk menyebutkan mereka satu persatu, karenanya kita hanya akan sesingkat mungkin menyebutkan sebagian mereka.

    Setelah Kant (dari akhir abad ke-18 sampai medio abad ke-19) sejumlah filosof Jerman menjadi terkenal, dan gagasan-gagasan mereka kurang lebih bermuara pada pemikiran Kant. Kalangan iniberupaya menutupi titik mistik. Kendati pandangan mereka berbeda-beda. Mereka umumnya beranjak keberagaman (multi plicity) dari kemanunggalan secara puitis dan mereka disebut dengan “Para Filosof Romantis”.

    Kecenderungan terhadap kebebasan yang mendorong Fichte dan para romantic lain, Semisal Fredrich Wilhelm Joseph Von Schelling, untuk menerima sejenis idealisme dan kesejatian ruh (yang salah satu karakteristiknya adalah kebebasan). Paham pemikiran ini lantas dikembangkan lebih jauh oleh G.W.F.Hegel, dan relatif menjadi sistem filsafat yang koheren, dan disebut dengan idealisme objektif.

    C. Ajaran Idealisme Pada Umumnya

    Revolusi Kopernikan yang telah diadakan Kant dalam bidang filsafat dengan kritisismenya, diteruskan dengan lebih radikal lagi oleh pengikut-pengikut idealisme. Menurut pendapat mereka tidak ada suatu realitas pada dirinya atau suatu realitas yang obyektif belaka. Realitas seluruhnya bersifat subyektif. Realitas seluruhnya merupakan buah hasil aktifitas suatu subyek. Yang dimaksud disini dengan subyek bukanlah subyek perorangan tertentu, melainkan suatu Subyek Absolut atau, dipandang dari sudut agama, Allah.

     Dapat dimengerti juga semua berkecenderungan pada panteisme dan sangat mengagumi filsafat Spinoza. Subyek Absolut itu bersifat tak terhingga dan tidak boleh dianggap sebagai suatu substansi yang tertutup dalam dirinya, tetapi sebagai suatu proses yang selalu berkembang terus. Aktivitas subyek itu tidak dapat dianggap sebagai pemikiran yang sadar, sebab pada taraf bawah-manusiawi aktivitas itu tidak disadari. Oleh karenanya harus dikatakan bahwa dalam diri manusia Allah menjadi sadar akan dirinya sendiri. Demikianlah kiranya dapat dilukiskan sedikit pikiran-pikiran dasar yang terdapat pada para idealis Jerman.

     D. Hakikat Pengetahuan Teori Idealisme

    Hakikat pengetahuan Idealisme yaitu suatu ajaran idealisme menandaskan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang benar-benar sesuai dengan kenyataan adalah mustahil. Pengetahuan adalah proses-proses mental atau proses psikologis yang bersifat subyektif. Oleh karena itu, pengetahuan bagi seorang idealis hanya merupakan gambaran subyektif dan bukan gambaran objektif tentang realitas. Subjektif dipandang sebagai suatu yang mengetahui, yaitu dari orang yang membuat gambaran tersebut. Karena itu, pengetahuan menurut teori ini, tidak menggambarkan hakikat kebenaran. Yang diberikan pengetahuan hanyalah gambaran menurut pendapat atau penglihatan orang yang mengetahui (subjek).

    Bagi idealisme, dunia dan bagian-bagiannya harus dipandang sebagai hal-hal yang mempunyai hubungan, seperti organ tubuh dengan bagian-bagiannya. Dunia merupakan suatu kebulatan bukan kesatuan mekanik, tetapi kebulatan organik yang sesungguhnya yang sedemikan rupa, sehingga suatu bagian darinya dipandang sebagai kebulatan logis, dengan makna sebagai inti yang terdalam.

    Premis pokok yang diajukan oleh idealisme adalah jiwa mempunyai kedudukan yang utama dalam alam semesta. Idealisme tidak mengingkari adnya materi. Namun, materi adalah suatu suatu gagasan yang tidak jelas dan bukan hakikat. Sebab, seseorang yang akan memikirkan materi itu, dalam hakikatnya yang terdalam, dia harus memikirkan roh atau akal. Jika seseorang ingin mengetahui apakah pikiran itu, apakah nilai itu, dan apakah akal budi itu; bukannya apakah materi itu.

    Idealisme subjektif juga akan menimbulkan kebenaran yang relatif karena setiap individu berhak untuk menolak kebenaran yang datang dari luar dirinya. Akibatnya, kebenaran yang bersifat universal tidak diakui. Kalau demikian jadinya, maka aturan-aturan agama dan kemasyarakatan hanya bisa benar untuk kelompok tertentu dan tidak berlaku bagi kelompok yang lain. Lagi pula, idealisme terlalu mengutamakan subjek sebagai si penilai, dengan meredahkan objek yang dinilai. Sebab, subjek yang menilai kadangkala berada pada keadaan yang berubah-ubah, seperti sedang marah dan gembira.[7]

     E. Tokoh-Tokoh Filsafat Yang Menjelaskan Idealisme

     1. J.G. FICHTE

    JOHAN GOTTLIEB FICHTE(1762-1814) kerap kali menunjukan filsafatnya sebagai “Wissenschaftslehre”. Yang dimaksudkannya dengan nama ini ialah suatu refleksi tentang pengtahuan.  Fichte sepekat dengan Kant bahwa semua ilmu membahas salah satu obyek tertentu, sedangkan filsafat bertugas memandang pengetahuan sendiri. Oleh karenanya filsafat merukan ilmu yang mendasari ilmu-ilmu lain dan akibatnya dinamai sebagai “Wissenschaftslehre” yang sebetulnya berarti “ajaran tentang ilmu pengetahuan”.

    Menurut pendapat Fichte, filsafat harus berpakal bukan dari suatu substansi melainkan dari suatu perbuatan (Tathandlung), yaitu Aku Absolut mengiakan dirinya sendiri dan denga itu megadakan dirinya sendiri. Dengan lain perkataan, realitas seluruhnya harus dianggap menciptakan diriny sendiri (“self- creating”). Dengan cara inilah Fichte bermaksud juga memperdamaikan pertentangan antara rasio teoritis rasio praktis yang terdapat dalam fisafat Kant. Rasio teoritis tidak dapat ditempatkan pada awal mula, tetapi didahului dan dirangkum oleh suatu perbuatan. Oleh karena itu memang pada tempatnyalah jika filsafat Fichte disebut idealisme praktis.

    Menurut Fichte dualitas yang terdiri dari aku terhingga dan non- aku diperdamaikan lagi dalam praksis moral. Dan sebetulnya dualitas itu sama sekali perlu supaya praksis moral dapat dijalankan. Aku Absolut mengadakan non- aku untuk menciptakan bahan bagi aktivitas moral. Moralitas termasuk inti sari pemikiran Fichte. 

    Berkenaan denga Fichte tentu tidak boleh dilupakan “Atheismusstreit” (pertikaian tentang ateisme) yang timbul dalam kalangan- kalangan intelektual di Jerman pada akhir abad 18. Alasannya ialah anggapan Fichte yang radikal tentang Allah. Fichte mengemukakan suatu pengertian etis tentang Allah. Menurut dia agama sama dengan pengakuan adanya. Cara Fichte menguraikan pendapatnya member kesan seakan-akan ia tidak menerima Allah bersifat personal. Akhirnya pada tahun 1779 ia harus meletakkan jabatannya sebagai professor di kota Jena.

     2. F.W.J. SCHELLING

    FRIEDERICH WILHELM JOSEPH SCHELLING (1775-1854)  sudah  mencapai kematangan sebagai fisuf pada waktu ia masih berumur sangat muda. Pada tahun 1798, usianya baru 23 tahun, ia menjadi professor di universitas di Jena. Sampai akhir hidup pemikira Schelling selalu berkembang, biarpun dalam perkembangan pasti ada juga kontinuitas. Para sejarawan filsafat membedakan beberapa periode dan perkembangan pemikiran Schelling. Dalam periode terakhir Schelling terutama mencurahkan perhatian filosofisnya pada agama dan mistik. Disini kita membatasi diri pada periode yang biasa disebut “filsafat identitas”, karena taraf pemikiran inilah dapat dianggap sebagai gelang rantai yang menghubungkan filsafat Fichte dengan filsafat Hegel.

    Sudah kita lihat bahwa pada Fichte alam (non-aku) adalah buah hasil Roh (Aku Absolut). Menurut Schelling, Roh tidak mempunyai prioritas terhadap Roh. Dua- duanya berasal dari sumber sama sekali netral, yang oleh Schelling dinamai sebagai Identitas Absolut atau Indiferensi Absolut. Jadi, sumber ini tidak boleh dianggap subyektif atau obyektif, material, atau spiritual, sebab semua perlawanan atau oposisi terdapat disini dalam bentuk kesatua yang masih belum terpisah. Dari Identitas Absolut inikeluarlah alam serta roh dan dengan itu realitas seluruhnya. Oleh karenanya pada Schelling alam tidak ditempatkan dibawah roh, tetapi alam dan roh seakan-akan membentuk dua kutub yang derajatnya sama. Roh selalu hadir dalam alam dan alam selalu hadir dalam roh. Dalam menyusun filsafat identitas ini Schelling sangat dipengaruhi oleh pemikiran Spinoza, sehingga juga gaya gaya bahasa yang dipakai dalam periode ini mirip dengan cara Spinoza menulis. 

     3. G.W.F. HEGEL

    Idealisme Jerman memuncak pada GEORG WILHELM FRIEDRICH  HEGEL (1770-1831). Walaupun usianya lebih tua dari Schelling, namun Hegel menyusun karya-karyanya yang terpenting setelah Schelling sudah menjadi filsuf yang tersohor. Mula-mula ia dianggap  sebagai murid Schelling, tetapi lama-kelamaan ia mencapai pendirian yang dengan jelas bersimpang jalan dengan filsafat Schelling. Sejak ia mengajar di universitas Berlin (tahun 1818), ia mengalami kepopuleran Schelling.

     a. Rasio, Ide, Roh

    Hegel sangat mementingkan rasio. Tetapi, kalau dikatakan demikian, jangan kita salah mengerti maksudnya. Yang dimaksud bukan saja rasio pada manusia perorangan, tetapi juga dan terutama rasio pada Subyek Absolut, karena Hegel pun menerima prinsip idealistis bahwa realitas seluruhnya harus disetarafkan dengan suatu subyek. Suatu dalil Hegel yang kemudian menjadi terkenal berbunyi: “Semuanya yang real bersifat rasionaldan semuanya yang rasional bersifat real”. Maksudnya adalah bahwa luasnya rasio sama dengan luasnya realitas.

    Realitas seluruhnya adalah proses pemikiran (atau “ide” menurut istilah yang dipakai Hegel) yang memikirkan dirinya sendiri. Dengan mementingkan rasio, Hegel sengaja bereaksi atas kecondongan intelektual waktu itu yang mencurigai rasio sambil mengutamakan perasaan. Kecondongan ini terutama dilihat dalam kalangan ”filsafat kepercayaan” dan dalam aliran sastra Jerman Jerman yang disebut “Romantik”. 

     4. A. Schopenhauer

    Seorang filsuf Jerman lain mempunyai hubungn erat dengan idealisme Jerman, biarpun ia sendiri tidak mau digolongkan digolongkan didalamnya. Namanya adalah ARTHUR SCHOPENHAUER. Ia menganggap diri sebagai murid Kant, tetapi ia mengemukakan juga kritik yang sudah terdapat pada para idealis, terutama dengan menolak adanya “das Ding-ansich”. Oleh karenanya ia berpendapat juga b ahwa realitas seluruhnya bersifat subyektif. Tetapi ia tidak menyetujui bahwa idealisme menyetarafkan realitas seluruhnya denga roh atau rasio.

    Schopenhauer berpendapat bahwa realitas menurut hakikatnya yang terdalam adalah kehendak. Dalam diri manusia “kehendak metafisis”itu menjadi taraf kesadaran. Tetapi pada manusia menjadi nyata juga bahwa kehendak itu tidak pernah dapat dipuaskan. Bertentangan dengan Fichte, Schelling,dan Hegel, Schopenhauermempunyai pandangan dunia yang betul-betu pesimististis.

     5. Plato

    Dalam perkembangannya, aliran ini ditemui pada ajaran Plato (348-428 SM) dengan teori idenya. Menurutnya, tiap- tiap yang ada di alam mesti ada idenya, yaitu konsep universaldari tiap sesuatu. Alam nyata yang menempati ruagan ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam ide itu. Jadi idelah yang menjadi hakikat sesuatu, menjadi dasar wujud sesuatu.[15]

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Dalam uraian pembahasan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Idealisme disebut orang serba-cita subyektif (idealisme subyektif) atau subyektivisme. Ajaran idealisme menandaskan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang benar-benar sesuai dengan kenyataan adalah mustahil. Demikian pula dapat dilukiskan sedikit pikiran-pikiran dasar yang terdapat pada para idealis Jerman. Fichte menentukan Subyek Absolut sebagai “Aku Absolut”, Schelling (sekurang-kurangnya dalam salah satu periode perkembangannya) sebagai “identitas Absolut”, dan Hegel sebagai “Roh Absolut” atau “ide”. Dalam sistem Fichte terutama moralitas yang menjadi pusat pemikirannya, sedangkan dalam sistem Schelling mistik, dan dalam sistem Hegel rasio.

  • Cara Menghadapi Komplain Tamu Hotel

    Menghadapi Komplain Tamu Hotel

    Pada umumnya Mahasiswa D3 Perhotelan telah mengetahui secara teoritis tentang departemen yang ada diHotel. Juga masalah masalah yang timbul dihotel. Sebagai insan perhotelan khususnya pembelajaran yang diterapkan di Akademi Pariwisata Majapahit, selain pembelajaran secara teori dikelas, juga melakukan praktek industry langsung. Yaitu pengenalan Mahasiswa di lingkup Hotel khususnya yang ada diIndonesia.

    Ditahun pertama mereka sudah melakukan study tour Hotel, dengan demikian semakin banyak ilmu dan pengetahuan yang mereka dapatkan. Sebagai bekal nanti pada saat Magang di tahun ke tiga.

    Contohnya pada kesempatan kali ini, Mahasiswa Perhotelan melakukan visit Hotel.
    secara team work Mahasiswa melakukan pemesanan Hotel sendiri, dengan 1 Dosen pembimbing. Kegiatan berjalan lancar dan Mahasiswa mendapatkan banyak ilmu karena terjun secara langsung menjadi tamu Hotel.

    Adapun beberapa point yang mereka peroleh setelah melakukan visit Hotel, yaitu mengetahui secara langsung pelayanan pegawai Hotel, bisa membedakan Hotel bisnis,dan hotel resort, juga bisa mengetahui cara yang benar menghandle complain tamu hotel. 

    Komplain tamu adalah : KETIDAKPUASAN TAMU ATAS PELAYANAN YANG DIBERIKAN OLEH HOTEL , OLEH TAMU DITUANGKAN DALAM LESAN MAUPUN TULISAN.

    • Penting untuk menangani komplain
      • Secara sensitif
      • Secara baik
    • Rata-rata seorang pelangan yang puas bercerita kepada tiga orang
    • Seorang pelanggan yang tidak puas bercerita kepada sebelas orang
    • 70% dari orang yang mengeluh secara resmi akan berhubungan dengan perusahaan lagi jika komplain/keluhannya dipecahkan-ini meningkatkan sampai 96% jika komplain itu diselesaikan secara cepat. Lebih jauh lagi mereka akan bercerita kepada lima orang mengenai pengalaman mereka.
    • Jika memungkinkan, baik sekali kalau seseorang menangani komplain secara pribadi karena :• Pelanggan akan marah ketika dia harus mengulang cerita yang sama kepada beberapa orang
      • Meningkatkan manajemen untuk berhubungan dengan masalah-masalah yang lain dan menghemat waktu.
      • Ada kepuasan pribadi dalam memcahkan kesulitan-kesulitan dan ini mewakili pelatihan           yang baik untuk mewujudkan rasa tanggung jawab yang besar.
      • Mereka akan terbiasa dengan masalah Tetapi jika ini merupakan masalah yang besar, maka hal ini harus melibatkan orang yang tepat.
    • Penting untuk mengenali suatu bentuk komplain dengan cepat :Contoh :
      • Kemarahan atau ketidaksabaran mengenai pelayanan yang lambat
      • Ketidakjujuran misalnya perubahan yang tidak benar
      • Kesalahan misalnya perubahan yang tidak benarIngatlah :Pelanggan itu tidak selalu benar, tapi harus diperhatikan sebagaimana mereka
    • Penting juga untuk mengetahui bahwa ada suatu masalah .Ingatlah :
      • Jangan tangani masalah ini secara pribadi
      • Dapatkan data secara terperinci
      • Siapkan rencana untuk memecahkan masalah.
    • Langkah-langkah dalam menangani komplain adalah sebagai berikut :
      • Mendengarkan pelanggan
      • Menunjukkan sikap empati
      • Menetapkan masalah
      • Mencari solusi bermutu yang dapat diterima
      • Menindaklanjuti.

    Mendengarkan

    Persilahkan pelanggan untuk duduk jauh dari tempat yang ramai jika mungkin. Berikan pertanyaan (secara bertahap) untuk mengklarifikasikan masalah, tapi cobalah untuk tidak menyela yang tidak diperlukan. Dapatkan rincian khusus dan catat. Gunakan ketrampilan mendengarkan secara baik (bahasa tubuh yang tepat) untuk menunjukkan ketertarikan anda. Gunakan kata-kata seperti “silahkan dilanjutkan.

    Tunjukkan Empati

    Minta maaflah untuk komplain jika tepat Tunjukkan kesungguhan,perhatian dan pengertian dengan menggunakan kalimat seperti “Saya mengerti bagaimana perasaan anda”, “Saya benar-benar minta maaf karena ada kesalahan”.

    • Memastikan masalahTegaskan apa yang sudah dikatakan untuk   meyakinkan bahwa anda mempunyai bukti, contohnya : “Jadi anda mengatakan bahwa ……”• Cari solusi yang dapat diterima dan menguntungkan Terkadang tidak ada satupun yang perlu dilakukan, pelanggan merasa lebih baik dengan mengungkapkan masalahnya dan anda merasa bersimpati dengan mereka. Terkadang negoisasi dari masalah juga diperlukan jika masalah itu tidak dapat diselesaikan dengan cepat,katakan kepada pelanggan anda kapan anda akan menghubungi mereka kembali dan menyelesaikannya.• Tindak lanjutSelalu melakukan apa yang telah anda katakan bahwa anda akan lakukan.
  • Makalah Aliran Filsafat Naturalisme dan Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

    Makalah Aliran Filsafat Naturalisme dan Implikasi Dalam Dunia Pendidikan

    Berikut ini contoh makalah Aliran Filsafat Naturalisme dan Implikasi dalam Dunia Pendidikan.

    Filsafat Naturalisme dalam Pendidikan

    Bab I. Pendahuluan

    Dilihat dari pengertian praktisnya, filsafat berarti alam pikiran atau alam berpikir. Berfilsafat artinya berpikir, namun tidak semua berpikir berarti berfilsafat.Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Tegasnya,filsafat adalah karya akal manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Filsafat merupakan ilmu atau pendekatan yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu.

    Menurut Immanuel Kant (1724-1804) yang seringkali disebut sebagai raksasa pemikir Barat, filsafat adalah ilmu pokok yang merupakan pangkal dari segala pengetahuan. Kerana luasnya lapangan filsafat, orang sepakat mempelajari filsafat dengan dua cara, yaitu mempelajari sejarah perkembangannya (metode historis) dan mempelajari isi atau pembahasannya dalam bidang-bidang tertentu (metode sistematis). Dalam metode historis orang mempelajari sejarah perkembangan aliran-aliran filsafat sejak dahulu kala sehingga sekarang. Di sini dikemukakan riwayat hidup tokoh-tokoh filsafat di segala masa, bagaimana timbulnya aliran filsafatnya tentang logika, tentang metafisika, tentang etika, dan tentang keagamaan.

    Dalam metode sistematis orang membahas isi persoalan ilmu filsafat itu dengan tidak mementingkan sejarahnya. Orang membagi persoalan ilmu filsafat itu dalam bidang-bidang yang tertentu. Misalnya, dalam bidang logika dipersoalkan mana yang benar dan yang salah menurut pertimbangan akal, bagaimana cara berpikir yang benar dan mana yang salah. Dalam bidang etika dipersoalkan tentang manakah yang baik dan yang buruk dalam perbuatan manusia. Dalam metode sistematis ini para filsuf dikonfrontasikan tanpa mempersoalkan periodasi masing-masing.

    Filsafat itu sangat luas cakupan pembahasannya, yang ditujunya adalah mencari hakihat kebenaran atas segala sesuatu yang meliputi kebenaran berpikir (logika), berperilaku (etika), serta mencari hakikat atau keaslian (metafisika). Sejak zaman Aristoteles hingga dewasa ini lapangan-lapangan yang paling utama dalam filsafat selalu berputar di sekitar logika, metafisika, dan etika. Dengan memperhatikan sejarah serta perkembangannya, filsafat mempunyai beberapa cabang yaitu:

    1. Metafisika: filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika, hakikat yang bersifat transenden dan berada di luar jangkauan pengalaman manusia;
    2. Logika: filsafat tentang pikiran yang benar dan yang salah;
    3. Etika: filsafat tentang perilaku yang baik dan yang buruk;
    4. Estetika: filsafat tentang kreasi yang indah dan yang jelek;
    5. Epistomologi: filsafat tentang ilmu pengetahuan;
    6. Filsafat-filsafat khusus lainnya: filsafat agama, filsafat manusia, filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat alam, filsafat pendidikan, dan sebagainya.

    Sejarah perjalanan perkembangan keyakinan dan pemikiran umat manusia tentang pendidikan telah melahirkan sejumlah filsafat ilmu yang melandasinya. Dari berbagai filsafat ilmu yang ada, terdapat tiga aliran paham yang dirasakan masih dominan pengaruhnya hingga saat ini, yang secara kebetulan ketiganya lahir pada jaman abad pencerahan menejelang zaman modern (Ismaun. 2001), adapun aliran tersebut yaitu:

    1. Nativisme atau Naturalisme

    Aliran Nativisme atau Naturalisme dengan tokohnya antara lain. J.J. Rousseau (1712-1778) dan Schopenhauer (1788-1860 M). Paham ini berpendirian bahwa setiap bayi lahir dalam keadaan suci dan dianugerahi dengan potensi insaniyah yang dapat berkembang secara alamiah. Karena itu, pendidikan pada dasarnya sekedar merupakan suatu proses pemberian kemudahan agar anak berkembang sesuai dengan kodrat alamiahnya. Pandangan ini diidentifikasikan sebagai konsepsi pendidikan yang cenderung pesimistik.

    2. Empirisme atau Environtalisme

    Aliran Empirisme atau Environtalisme dengan tokohnya antara lain John Locke (1632-1704 M) dan J. Herbart (1776-1841 M). Aliran ini berpandangan bahwa manusia lahir hanya membawa bahan dasar yang masih suci namun belum berbentuk apapun, bagaikan papan tulis yang masih bersih belum tertulisi (Tabula Rasa, Locke ) atau sebuah bejana yang masih kosong (Herbart). Atas dasar itu, pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu proses pembentukan dan pengisian pribadi peserta didik ke arah pola yang diinginkan dan diharapkan lingkungan masyarakatnya. Pandangan ini diidentifikasikan sebagai konsepsi pendidikan yang cenderung optimistik.

    3. Konvergensionisme atau Interaksionisme

    Aliran Konvergensionisme atau Interaksionisme dengan tokohnya antara lain William Stern (1871-1939). Pandangan ini pada dasarnya merupakan perpaduan dari kedua pandangan terdahulu. Menurut pandangan ini, baik pembawaan anak maupun lingkungan merupakan faktor-faktor yang determinan terhadap perkembangan dan pembentukan pribadi peserta didik. Oleh karenanya, pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu rangkaian peristiwa interaksi antara pembawaan dengan lingkungan. Pribadi peserta didik akan terbentuk sebagai resultante atau hasil interaksi dari kedua faktor determinan tersebut. Pandangan ini diidentifikasikan sebagai konsepsi pendidikan yang cenderung rasional.

    Banyak pemikiran-pemikiran dari para ahli filsafat masa lampau yang menghasilkan banyak aliran dalam filsafat. Semua aliran yang didasari atas pemikiran yang mendalam tersebut dilatarbelakangi oleh banyak faktor yang tidak sama. Diantara sekian banyak aliran filsafat tersebut, satu diantaranya yaitu aliran filsafat naturalisme. Penulis akan lebih terfokus mmembahas aliran naturalism terkait pandangan, tokoh serta implikasinya terhadap pendidikan.

    Aliran filsafat naturalisme lahir sebagai reaksi terhadap aliran filasafat pendidikan Aristotalian-Thomistik. Naturalisme lahir pada abad ke 17 dan mengalami perkembangan pada abad ke 18. Naturalisme berkembang dengan cepat di bidang sains. Ia berpandangan bahwa “Learned heavily on the knowledge reported by man’s sense” (George R. Knight, 1982).

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Aliran Naturalisme

    Secara definitif naturalisme berasal dari kata “nature.” Kadang pendefinisikan “nature” hanya dalam makna dunia material saja, sesuatu selain fisik secara otomatis menjadi “supranatural.” Tetapi dalam realita, alam terdiri dari alam material dan alam spiritual, masing-masing dengan hukumnya sendiri. Era Pencerahan, misalnya, memahami alam bukan sebagai keberadaan benda-benda fisik tetapi sebagai asal dan fondasi kebenaran. Ia tidak memperlawankan material dengan spiritual, istilah itu mencakup bukan hanya alam fisik tetapi juga alam intelektual dan moral.

    Salah satu ciri yang paling menakjubkan dari alam semesta adalah keteraturan. Benak manusia sejak dulu menangkap keteraturan ini. Terbit dan tenggelamnya Matahari, peredaran planet-planet dan susunan bintang-bintang yang bergeser teratur dari malam ke malam sejak pertama kali manusia menyadari keberadaannya di dalam alam semesta, hanya merupakan contoh-contoh sederhana. Ilmu pengetahuan itu sendiri hanya menjadi mungkin karena keteraturan tersebut yang kemudian dibahasakan lewat hukum-hukum matematika. Tugas ilmu pengetahuan umumnya dapat dikatakan sebagai menelaah, mengkaji, menghubungkan semua keteraturan yang teramati. Ilmu pengetahuan bertujuan menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa. Namun khusus untuk kosmologi, pertanyaan ‘mengapa’ ini di titik tertentu mengalami kesulitan yang luar biasa.

    Naturalisme merupakan teori yang menerima “nature” (alam) sebagai keseluruhan realitas. Istilah “nature” telah dipakai dalam filsafat dengan bermacam-macam arti, mulai dari dunia fisik yang dapat dilihat oleh manusia, sampai kepada sistem total dari fenomena ruang dan waktu. Natura adalah dunia yang diungkapkan kepada kita oleh sains alam. Istilah naturalisme adalah sebaliknya dari istilah supernaturalisme yang mengandung pandangan dualistik terhadap alam dengan adanya kekuatan yang ada (wujud) di atas atau di luar alam (Harold H Titus et. al, 1984).

    Aliran filsafat naturalisme didukung oleh tiga aliran besar yaitu realisme, empirisme dan rasionalisme. Pada dasarnya, semua penganut naturalisme merupakan penganut realisme, tetapi tidak semua penganut realisme merupakan penganut naturalisme. Imam Barnadib menyebutkan bahwa realisme merupakan anak dari naturalisme. Oleh sebab itu, banyak ide-ide pemikiran realisme sejalan dengan naturalisme. Salah satunya adalah nilai estetis dan etis dapat diperoleh dari alam, karena di alam tersedia kedua hal tersebut.

    B. Tokoh dan Pandangan Aliran Filsafat Naturalisme

    Ada beberapa tokoh yang menganut aliran filsafat naturalism. Adapun tokoh-tokoh tersebut serta pandangannya antara lain:

    1. Plato. (427 – 347 SM)

    Salah satu anasir dasar adalah perbedaan yang nyata antara gejala (fenomena) dan bentuk ideal (eidos), dimana plato berpandangan bahwa, disamping dunia fenomen yang kelihatan, terdapat suatu dunia lain, yang tidak kelihatan yakni dunia eidos. Dunia yang tidak kelihatan itu tercapai melalui pengertian (theoria). Apa arti eidos dan hubungannya dengan dunia fenomena bahwa memang terdapat bentuk-bentuk yang ideal untuk segala yang terdapat dibumi ini. Tetapi asalnya tidak lain daripada dari sumber segala yang ada, yakni yang tidak berubah dan kekal, yang sungguh-sungguh indah dan baik yakni budi Ilahi (nous), yang menciptakan eidos-eidos itu dan menyampaikan kepada kita sebagai pikiran. Sehinnga dunia eidos merupakan contoh dan ideal bagi dunia fenomena.

    2. Aristoteles (384 – 322 SM).

    Aristoteles menyatakan bahwa mahluk-mahluk hidup didunia ini terdiri atas dua prinsip :

    1. Prinsip formal, yakni bentuk atau hakekat adalah apa yang mewujudkan mahluk hidup tertentu dan menentukan tujuannya.
    2. Prinsip material, yakni materi adalah apa yang merupaakn dasar semua mahluk.

    Sesudah mengetahui sesuatu hal menurut kedua prinsip intern itu pengetahuan tentang hal itu perlu dilengkapi dengan memandang dua prinsip lain, yang berada diluar hal itu sendiri, akan tetapi menentukan adanya juga. Prinsip ekstern yang pertama adalah sebab yang membuat, yakni sesuatu yang menggerakan hal untuk mendapat bentuknya. Prinsip ekstern yang kedua adalah sebab yang merupakan tujuan, yakni sesuatu hal yang menarik hal kearah tertentu. Misalnya api adalah untuk membakar, jadi membakar merupakan prinsip final dari api. Ternyata pandangan tentang prisnip ekstern keuda ini diambil dari hidup manusia, dimana orang bertindak karena dipengaruhi oleh tujuan tertentu, pandangan ini diterapkan pada semau mahluk alam. Seperti semua mahluk manusia terdiri atas dua prinsip, yaitu materi dan bentuk.

    Materi adalah badan, karena badan material itu manusia harus mati, yang memberikan bentuk kepada materi adalah jiwa. Jiwa manusia mempunyai beberapa fungsi yaitu memberikan hidup vegetatif (seperti jiwa tumbuh-tumbuhan), lalu memberikan hidup sensitif (seperti jiwa binatang) akhirnya membentuk hidup intelektif. Oleh karena itu jiwa intelektif manusia mempunyai hubungan baik dengan dunia materi maupun dengan dunia rohani, maka Aristoteles membedakan antara bagian akal budi yang pasif dan bagian akal budi yang aktif. Bagian akal budi yang pasif berhubungan dengan materi, dan bagian akal budi yang yang aktif berhubungan dengan rohani.

    Bagian akal budi yang aktif itu adalah bersifat murni dan Illahi. Akal budi yang aktif menjalankan dua tugas. Tugas yang pertama adalah memandanf yang Illahi untuk mencari pengertian tentang mahluk-mahluk menurut bentuknya masing-masing. Tugas yang kedua dari akal budi manusia yang aktif adalah memberikan bimbingan kepada hidup praktis. Disini diperlukan sifat keberanian, keadilan dan kesederhanaan.

    3. William R. Dennes. (Filsuf Modern)

    Beberapa pandangan pandangannya menyatakan bahwa:

    1. Kejadian dianggap sebagai ketegori pokok, bahwa kejadian merupakan hakekat terdalam dari kenyataan, artinya apapun yang bersifat nyata pasti termasuk dalam kategori alam
    2. Yang nyata ada pasti bereksistensi, sesuatu yang dianggap terdapat diluar ruang dan waktu tidak mungkin merupakan kenyataan dan apapun yang dianggap tidak mungkin ditangani dengan menggunakan metode-metode yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam tidak mungkin merupakan kenyataan
    3. Analisa terhadap kejadian-kejadian, bahwa faktor-faktor penyusun seganap kejadian ialah proses, kualitas, dan relasi
    4. Masalah hakekat terdalam merupakan masalah ilmu, bahwa segenap kejadian baik kerohanian, kepribadian, dan sebagainya dapat dilukiskan berdasarkan kategorikategori proses, kualitas dan relasi
    5. Pengetahuan ialah memahami kejadian-kejadian yang saling berhubungan, pemahaman suatu kejadian, atau bahkan kenyataan, manakala telah mengetahui kualitasnya, seginya, susunanya, satuan penyusunnya, sebabnya, serta akibat-akibatnya.

    C. Pandangan Aliran Filsafat Naturalisme Terhadap Pendidikan

    Dimensi utama dan pertama dari pemikiran aliran filsafat naturalisme di bidang pendidikan adalah pentingnya pendidikan itu sesuai dengan perkembangan alam. Manusia diciptakan dan ditempatkan di atas semua makhluk, karena kemampuannya dalam berfikir. Peserta didik harus dipersiapkan kepada dan untuk Tuhan. Untuk itu pendidikan yang signifikan dengan pandangannya adalah pendidikan ketuhanan, budi pekerti dan intelek. Pendidikan tidak hanya sebatas untuk menjadikan seseorang mau belajar, melainkan juga untuk menjadikan seseorang lebih arif dan bijaksana (Bertens. K. Filsuf-Filsuf Besar Tentang Manusia. Kanisius, 1988).

    Naturalisme dalam filsafat pendidikan mengajarkan bahwa guru paling alamiah dari seorang anak adalah kedua orang tuanya. Oleh karena itu, pendidikan bagi penganut paham naturalis perlu dimulai jauh hari sebelum proses pendidikan dilaksanakan. Sekolah merupakan dasar utama dalam keberadaan aliran filsafat naturalisme karena belajar merupakan sesuatu yang natural, oleh karena itu fakta bahwa hal itu memerlukan pengajaran juga merupakan sesuatu yang natural juga. Paham naturalisme memandang guru tidak mengajar subjek, melainkan mengajar murid.

    Terdapat lima tujuan pendidikan paham naturalisme yang sangat terkenal yang diperkenalkan Herbert Spencer melalui esai-esainya yang terkenal berjudul “Ilmu Pengetahuan Apa yang Paling Berharga?”.

    Kelima tujuan itu adalah:

    1. Mengamankan kebutuhan hidup;
    2. Meningkatkan anak didik;
    3. Memelihara hubungan sosial dan politik;
    4. Menikmati waktu luang.
    5. Pemeliharaan diri;

    Spencer (Wakhudin, 1997) juga menjelaskan tujuh prinsip dalam proses pendidikan beraliran naturalisme, adalah:

    1. Pendidikan harus menyesuaikan diri dengan alam;
    2. Proses pendidikan harus menyenangkan bagi anak didik;
    3. Pendidikan harus berdasarkan spontanitas dari aktivitas anak;
    4. Memperbanyak ilmu pengetahuan merupakan bagian penting dalam pendidikan;
    5. Pendidikan dimaksudkan untuk membantu perkembangan fisik, sekaligus otak;
    6. Praktik mengajar adalah seni menunda;
    7. Metode instruksi dalam mendidik menggunakan cara induktif; (hukuman dijatuhkan sebagai konsekuensi alam akibat melakukan kesalahan. Kalaupun dilakukan hukuman, hal itu harus dilakukan secara simpatik

    Bab III. Penutup

    Aliran filsafat naturalisme memandang bahwa manusia diciptakan agar dapat belajar dan berpikir untuk kembali kepada penciptaNya, dalam hal ini implikasi di dunia nyata bahwa proses pendidikan dilakukan dengan berafiliasi kepada prinsip keTuhanan. Implikasi di bidang pendidikan terhadap aliran filsafat naturalisme memandang bahwa sekolah merupakan hal utama yang akan mengembangkan proses belajar tiap peserta didik untuk dapat menemukan dan mengembangkan kepribadiannya dengan memperhatikan karakteristik dan perkembangan alam yang ada.

    Gagasan mengenai adanya suatu kejadian yang terdapat diluar ruang dan waktu, seperti yang diajarkan oleh Plato misalnya, bukanlah suatu kenyataan, sedangkan manusia sebagai mahluk yang terdapat dalam ruang dan waktu yang senantiasa berada dalam proses perubahan. Makna Naturalisme, (barang sesuatu bersifat alami) bahwa merupakan hasil berlakunya hukum alam fisik dan terjadinya menurut kodrat atau menurut wataknya sendiri.

    Bahwa mahluk-mahluk hidup didunia ini terdiri atas dua prinsip : a. Prinsip formal, yakni bentuk atau hakekat adalah apa yang mewujudkan mahluk hidup tertentu dan menentukan tujuannya. b. Prinsip material, yakni materi adalah apa yang merupakan dasar semua mahluk.

  • Hal-Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Bekerja di Hotel

    Udah lumayan lama aku ngga posting yaa… maklum sibuk urusan pindah rumah dan cari kerja hehehe
    Postingan kali ini lagi-lagi tentang pengalamanku dalam mencari kerja. Beberapa minggu yang lalu, aku sempat mengikuti rekrutment di salah satu hotel bintang 5 di Semarang. Hotel yang terkenal banget punya bangunan tertinggi di Semarang. Ngga perlu di sebutin namanya lah ya :p 

    Mungkin banyak yang penasaran, bagaimana sih enaknya kerja di hotel? Salarynya berapa? Fasilitas apa aja yang di dapat? Aku googling cuma ada sedikit postingan yang membahas masalah ini. Jadi aku mau share dikit mengenai tahapan proses rekrutment di Hotel. Aku juga mau cerita pengalamanku setelah mengikuti serangkaian proses sampai berhasil ke tahap akhir, sampai akhirnya aku sedikit mengurungkan niatku untuk ambil keputusan lebih untuk bekerja di Hotel.Mau tahu kenapa? Baca dulu ni ceritaku wkwk

    Aku nemu lowongan ini sewaktu mengikuti job fair di Semarang. Iseng-iseng aku masukin aja deh lamaran posisi Guest Service Center (ini posisi yang bisa dilamar semua jurusan, selain Account Executive. Jadi posisi ini masih termasuk dalam Department Front Office Hotel. Berbeda dengan Account Executive yang kerjanya berhubungan dengan marketing. Berikut rangkaian proses rekrutmen yang aku jalani:


    Tahap 1: Seleksi Administrasi dan Interview HRD

    Selang beberapa minggu setelah drop CV di job fair, aku dapat panggilan interview awal dengan HRD. Disana aku ketemu banyak orang yang ikut interview, karena kebetulan waktu itu digabung dengan pelamar Account Executive dan Personal Trainer. Interview ini dibagi 2 sesi, aku kebagian yang jam pagi. Di tahap ini pertanyaan yang diajukan biasa dan ngga jauh-jauh dari CV kita, seperti perkenalan diri (dalam bahasa inggris yaa. Maklum kerja hotel kan harus aktif berbahasa Inggris), ditanya tentang keluarga, kuliah, pokoknya sebentar banget deh. Nunggunya antrian dipanggil aja yang lama wkw

    Tahap 2: Tes Tertulis

    Ehh, baru aja keluar dari Hotel, udah dapat sms panggilan lagi. Aku lolos interview HRD dan diundang untuk mengikuti tes tertulis keesokan harinya. Wow..batinku cepet banget ni prosesnya. Alhasil besoknya balik lagi ke Semarang buat tes. Di tahap ini kurang lebih ada 50% orang yang lulus seleksi interview HRD. Tes tertulis memakan waktu sampai 3 jam yang terdiri dari:

    Tes Bahasa Inggris: Tes ini lumayan gampang, isinya pilihan ganda dan hanya seputar vocabulary yang berhubungan dengan barang-barang di hotel. Selain itu juga ada soal situational conversation mengenai hotel room reservation, ordering food, dll.

    Tes Concierge: Tesnya berupa gambar jari (direction) dan disuruh untuk menginterpretasikan arti gambar tersebut menurut pemahaman kita.

    Draw a Tree and Draw a Person: Seperti pada umumnya tes menggambar pohon dan orang yang melakukan sesuatu pekerjaan.

    Kraepelin Test


    Tes menghitung cepat seperti gambar di atas. Cara menghitungnya berbeda dengan tes Pauli. Jika Pauli menghitungnya dimulai dari atas ke bawah kemudian digaris, Kraepelin dimulai dari bawah dan pada waktu tertentu diwajibkan untuk pindah ke baris berikutnya.
    -Tes Papikostik: Ada serangkaian macam di tes ini. Dari mulai pengetahuan verbal (kurang lebih seperti sinonim/antonim, pengelompokan kata), numerik (matematika dasar: seperti tambah, kurang, kali, bagi, pecahan, angka dengan koma, dll), logika (mencari pecahan dari suatu bangun, mencari perbedaan dan kesamaan), dan tes kepribadian. Untuk tes kepribadian ini kita diminta memilih satu kecenderungan yang sesuai dengan sifat atau karakter kita dengan melingkari salah satu panah (atas untuk jawaban A, dan bawah untuk jawaban B).


    *Selain itu aku dapat tes yang isinya kuesioner dan setiap pernyataan diberi skor sesuai rentan yang tersedia di kuesioner tersebut. Kuesioner ini isinya mengenai sikap ketika bekerja sebagai karyawan hotel, fasilitas hotel yang bagaimana yang akan menunjang pekerjaan kalian, keadaan yang diinginkan ketika bekerja, dll.

    Tahap 3: Interview User

    Sewaktu mengikuti tes tertulis, HRD bilang pengumuman untuk peserta yang dinyatakan lolos akan diumumkan setelah 2 minggu. Ternyata cuma 4 hari aku udah dapat sms lagi dan diundang untuk mengikuti interview user. Di tahap ini ada 2 orang yang menginterview. Masih dalam hari yang sama, tetapi waktunya aja yang berbeda. Yang pertama menginterview yaitu HRD Manager. Klo yang di tahap awal sama staffnya, kali ini baru sama managernya. Yang dibahas lebih ke masalah gaji dan libur. Setelah itu baru ke user. Klo user berarti yang memiliki jabatan paling tinggi di department yang kalian lamar. Dan di tahap ini lah semangat saya tiba-tiba luntur dan jadi ngga berminat kerja di Hotel haduhhh  -_-“


    Sebelumnya aku jelasin benefit yang akan didapat ketika bekerja di Hotel:

    ♥️Dapat jatah makan di setiap shift. Menurutku benefit ini cukup lumayan untuk karyawan karena pastinya setelah kita capek kerja juga butuh makan kan? Selain itu mengurangi pengeluaran kita untuk jajan di luar. Untuk karyawan hotel, ada ruang makan khusus, jadi bukan di resto bareng dengan guest lain ya hahaha

    ♥️Dapat Seragam. Pastinya kerja di hotel dituntut untuk bersih dan rapi. Setiap hotel pastinya memberikan seragam bagus untuk menunjang penampilan para karyawannya. Selain itu, disana sudah ada yang menglaundry. Sewaktu lewat di laundry room, aku liat-liat banyak seragam yang digantung rapi sesuai dengan insial posisi. Udah bersih tinggal pakai. Ngga perlu capek-capek cuci sendiri deh wkwk

    ♥️Sistem kontrak yang tidak mengekang dan tidak menahan ijazah. Sewaktu interview awal, pihak HRD sendiri menjelaskan kontrak di hotel normalnya 1 tahun. Tetapi sifatnya fleksibel, user sendiri yang akan menentukan jika pegawai tersebut layak diperpanjang atau tidak. Jika menemukan pekerjaan lain yang dirasa layak, bisa resign tetapi untuk prosesnya kurang lebih 1 bulan.

    Nahh..ini baru yang buat aku menjadi suatu kekurangan bekerja di hotel beserta alasanku:

    Harus siap bekerja shift. Eittss..Jangan salah, shift di perhotelan beda dengan perusahaan-perusahaan lainnya ya. Memang jam kerja sama dengan yang lainnya (setara 8 jam) tetapi untuk shift siap-siap menyesuaikan jam tidur kalian. Sewaktu dijelaskan dengan HRD Manager, shift pagi mulai 05.00-13.00 dan untuk shift sore mulai pukul 15.00-23.00.

    ➡️ Terus terang ini masalah pertama yang bikin aku agak keberatan. Walaupun udah pindah rumah, tetap aja posisiku saat ini masih jauh dari Semarang. Aku ngga biasa naik kendaraan sendiri untuk jarak jauh. Jadi aku ngga bisa pagi-pagi buta harus berangkat kerja sendiri dan jam pulang shift malam yang hampir tengah malam itu huhu 🙁

    Libur yang ngga menentu, weekend dan tanggal merah pun harus siap kerja. Beda ya sama pegawai kantoran. Mau dapat libur di sini juga harus dikondisikan dengan libur karyawan lainnya.

    ➡️ Ini alasan kedua, sebenarnya buat aku gpp sih ngga harus libur weekend. Tapi yang buat aku jadi pertimbangan libur belum pasti seminggu sekali dan hari besar keagamaan seperti IDUL FITRI, NATAL tetap kerja. OMG.

    Patokan gaji pokok adalah UMK. Di setiap hotel pastinya familiar dengan “tip” ya kan.  Tetapi setiap hotel memiliki regulasi yang berbeda mengenai ini. Mungkin untuk posisi seperti porter atau F&B bisa dapat tambahan tip dari guest setiap harinya. Tetapi untuk bagian front office sepertinya agak susah ya?  Jadi untuk gaji besarnya ngga jauh-jauh dari UMK daerah.

    ➡️ Ini beneran beyond my expectation!!! Jadi kesimpulannya, no matter how many stars hotel, salary tetap UMK untuk posisi yang aku lamar. Karena di hotel ngga memandang hotel mewah bintang 5 atau dibawahnya. Karena yang membedakan gaji yaitu “grade” para karyawannya. Jadi yang aku denger di hotel ada grade A,B, C, D, E, dll

    Faktor-faktor itulah yang buat aku jadi pertimbangan. Karena untuk lulusan S1 sepertinya aku masih harus pikir-pikir karena untuk posisi yang aku lamar kemungkinan untuk mendapatkan bonus, insentif, dll agak susah. Sedangkan jam kerja dituntut harus siap seperti itu. Tetapi di luar kekurangannya, aku salut banget dengan HRDnya karena setiap tahap di proses cepat sekaliii. Beda banget sama perusahaan-perusahaan lain yang rata-rata dari masukin lamaran aja sampai proses akhir makan waktu sampai berbulan-bulan. Jadi enaknya ikut rekrutmen di Hotel bisa langsung cepet kerja.

    Buat kalian yang penasaran dan berminat bekerja di dunia perhotelan, ini bisa jadi referensi 😀
    Sampai jumpa di postinganku berikutnya, semoga bermanfaat 🙂

  • Jenis – Jenis Potongan Sayur

    Jenis-Jenis Potongan sayur adalah metode pemotongan sayur berdasarkan jenis sayur akan dimasak dan disajikan.

    Potongan Sayur

    Halo Sobat. 👋👋 Udah lama ga ngepost blog. Maaf ya semua, aku emang jarang ngeblog. Kalo ngeblog cuman pas niat doang, heheheh. Oke, aku sebagai anak SMK jurusan Tata Boga mau berbagi sama kalian tentang jenis – jenis potongan sayuran. “Loh kok motong sayur ada jenisnya sih ?” awalnya juga aku sih mikir kek gitu, potongan sayuran ada gunanya, yaitu buat memudahkan kita untuk memasaknya, dan juga biar masakan semakin unik sobat !!! Yang mau tau informasi lebih lanjut tentang sayur dan bahan nabati lainnya, bisa berkunjung ke sini👍👍.

    Hasil gambar untuk potongan sayuran

    1. Jardiniere

    Hasil gambar untuk jardiniere cut
    Jardiniere adalah potongan sayuran yang dipotong berbentuk balok berukuran 3cm x 1cm x 1cm. Sayuran yang biasanya dipotong seperti ini yaitu ada wortel, lobak, kacang panjang, kentang, dsb. Biasanya potongan ini digunakan dalam hidangan steak.

    2. Julienne

    Julienne adalah potongan sayuran yang dipotong berbentuk batang korek api dengan ukuran 3cm x 1mm x 1mm. Sayuran yang biasanya dipotong seperti ini yaitu ada wortel, lobak, seledri, mentimun, dsb. Biasanya potongan ini digunakan dalam hidangan salad.

    3. Brunoise

    Adalah potongan sayur yang dipotong kubus dengan ukuran 1mm x 1mm x 1mm. Sayuran yang biasanya dipotong seperti ini yaitu ada wortel, lobak, kentang, dsb. Potongan ini bisa kamu jumpai dalam makanan seperti risoles.

    Macedoine
    Hasil gambar untuk macedoine cut

    Yaitu potongan sayur yang dipotong kubus dengan ukuran 1cm x 1cm x 1cm.
     Sayuran yang biasanya dipotong seperti ini yaitu ada wortel, lobak, kentang, dsb.
    Potongan ini bisa kamu jumpai dalam sup, atau pun kolak.

    Paysanne
    Hasil gambar untuk paysanne cut

    Yaitu potongan sayuran berbentuk persegi tipis dengan ukuran 1cm x 1cm x 2mm.
    Sayuran yang biasanya dipotong seperti ini yaitu ada wortel, lobak, bawang bombay, dsb.

    Lozenge
    Hasil gambar untuk lozenge cut

    Adalah potongan sayur berbentuk belah ketupat dengan ukuran 1 cm x 1 cm x 2 mm.
    Sayuran yang biasanya dipotong seperti ini yaitu ada wortel, kentang , bawang bombay, dsb.

    Chiffonade

    Hasil gambar untuk chiffonade cut

    Yaitu potongan sayuran khusus keluarga kol/kubis, selada, dsb. Potongan diiris memanjang dgn tebal 2mm. Biasa ditemui pada bakso, soto, atau pun salad.

    Chopped

    Hasil gambar untuk chopped cut

    Potongan sayuran yang dicincang. Biasa digunakan untuk memotong bahan yang akan ditumis seperti bawang bombay.

    Wedges
    Hasil gambar untuk wedges cut

    Potongan sayuran berbentuk menjuring (seperti memotong semangka). Biasa ditemukan dalam makanan potato wedges.

    Allumete
    Hasil gambar untuk allumette cut

    Potongan sayuran seperti julienne, tapi lebih panjang. Dengan ukuran 4cm x 1mm x 1mm. Sering ditemukan pada salad.

    Slice

    Adalah potongan berbentuk irisan.

  • Contoh Laporan KKN Prodi PAI

    Laporan KKN PAI

    Kata Pengantar

    Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Pati Tahun 2034 di Desa Pecangaan Kecamatan Batangan Kabupaten Pati dapat diselesaikan.

    Laporan ini merupakan rangkaian dari Kegiatan Mahasiswa KKN Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Pati Tahun 2034 dan merupakan evaluasi dari Program Kerja yang didalamnya disajikan acuan untuk melihat sejauh mana keterlibatan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu dan pengabdiannya kepada masyarakat. Demikian pula bagaimana sikap dan respon masyarakat terhadap peserta KKN selama menempati lokasi Kuliah Kerja Nyata tesebut. Melalui laporan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada:

    1. Ayahanda Rektor STAI Pati beserta pihak LP3M STAI Pati Tahun 2034 yang telah memberikan pembekalan sebelum pemberangkatan serta telah berupaya keras didalam pelaksanaan KKN ini.
    2. Bapak Camat Batangan beserta jajarannya yang telah menerima kami dengan baik dan senantiasa memberikan arahan dalam program kerja kami.
    3. Bapak Kepala Desa Pecangaan, Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Desa Pecangaan, Sekretaris Desa Pecangaan beserta jajarannya dan tak lupa pula masyarakat Desa Pecangaan yang telah banyak memberikan bantuan baik moril maupun materil dalam pelaksanaan program kerja KKN STAI Pati sehingga berjalan dengan baik.
    4. Bapak Aswadi, S.Ag, S.Pd, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa KKN STAI Pati Tahun 2034 esa Pecangaan Kecamatan Batangan yang telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi kepada kami dalam berkarya dan melaksanakan program kerja, serta memberikan sumbangsih sebagai donatur dalam pelaksanaan program kerja kami.
    5. Bapak H. Salim beserta keluarga, Pengurus Masjid dan Mushola  desa Pecangaan, Tokoh-Tokoh Masyarakat desa Pecangaan, serta rekan-rekan Pemuda dan Remaja yang telah bekerjasama dengan kami dalam pelaksanaan Program Kerja kami selama 1 bulan.
    6. Korcam dan Rekan-Rekan KKN STAI Pati Tahun 2034 yang berlokasi di Kecamatan Batangan atas kekompakan dan kerja sama yang baik sesama peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN).

    Demikian laporan ini kami susun, semoga dapat memberikan konstribusi pemikiran kepada seluruh masyarakat agar menjadi bahan pertimbangan untuk melaksanakan segala aspek pembangunan di Kecamatan Batangan pada umumnya dan Desa Pecangaan khususnya.

    Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami memohon maaf yang sedalam-dalamnya bilamana dalam pelaksanaan KKN ini terdapat kekeliruan dan kesalahan yang tidak kami sengaja.

    Terima kasih semoga aktivitas kita senantiasa mendapat Rahmat dari Allah SWT dan bernilai ibadah di sisi-Nya, Amin.

    Batangan, 3 Agustus 2034
    Kordes Pecangaan

    Susi Susanti

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu perwujudan Tridarma Perguruan Tinggi dan merupakan salah satu kegiatan akademik yang bersifat intrakurikuler yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa dari suatu tingkatan studi tertentu yang mana merupakan pengabdian masyarakat untuk mengetahui kemampuan dan bobot disiplin serta kemampuan yang diperoleh oleh mahasiswa pada suatu perguruan tinggi.

    Dalam pelaksanaan KKN yang dirumuskan dalam program kerja tidak berarti bertujuan untuk merubah pola hidup masyarakat pedesaaan menjadi perkotaan, karena masyarakat perkotaan bukanlah suatu yang ideal. Terdapat kekurangan yang prinsipil dalam arti masyarakat perkotaan yang merupakan konsekuensi dari kehidupan kota yaitu nilai individual yang begitu menonjol. Kekurangan tersebut merupakan kelebihan dari masyarakat pedesaan yang perlu dipertahankan yaitu nilai sosial dalam kehidupan masyarakat. Masalah utama dari masyarakat pedesaan adalah masih kurangnya fasilitas yang menunjang kehidupan dalam pola pikir masyarakat yang bermuara pada masih rendahnya standar dan kualitas hidup masyarakat desa.

    Pembangunan pedesaan merupakan sentral atau bagian terpenting yang tidak dapat terpisahkan dalam pembangunan nasional karena 80% penduduk di Indonesia bertempat tinggal di pedesaan. Orientasi utama dari pelaksanaan KKN adalah membangun pola pikir masyarakat agar lebih maju dan berusaha membantu pembangunan fasilitas kehidupan menuju peningkatan standar dan kualitas dengan tetap berusaha mempertahankan nilai-nilai sosial masyarakat. KKN juga merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan apa yang diperolehnya di perguruan tinggi. Oleh karena itu, KKN bukan hanya pengaplikasian pengetahuan akademik tetapi juga pengetahuan yang diperoleh dari aktifitas organisasi kampus.

    B. Tujuan KKN

    Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan intrakurikuler dengan tujuan utama untuk memberikan pendidikan dan pengalaman kepada mahasiswa sebagai bentuk pengabdiannya kepada masyarakat. Oleh karena itu pelaksanaannya membutuhkan lokasi yang tepat dan pelaksanaannya memerlukan keterlibatan masyarakat, sehingga realisasi yang diharapkan di lapangan nantinya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang bersangkutan.

    Pada dasarnya tujuan dari pelaksanaan KKN yaitu:

    1. Mahasiswa akan mempunyai pengalaman bekerja yang berharga melalui keterlibatan dalam masyarakat yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara pragmatis dan interdisipliner.
    2. Memberikan pendidikan kesiplinan dan sosial kemasyarakatan pada mahasiswa.
    3. Membantu masyarakat dalam aktivitas keseharian dan melancarkan pembangunan di lokasi masing-masing.

    Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa perguruan tinggi bukan merupakan suatu kelembagaan yang terpisah dari masyarakat, tetapi merupakan suatu keterkaitan dan saling berinteraksi baik secara fisik maupun emosional antara perguruan tinggi dengan masyarakat. Hal ini disebabkan agar perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni akan terasa lebih nyata.

    Hal tersebut juga didukung dengan asas-asas yang diterapkan dalam mengabdikan diri terhadap masyarakat. Asas-asas tersebut antara lain:

    1. Asas kelembagaan.
    2. Asas amaliah dan amal ilmiah.
    3. Asas inisiatif, inovatif dan kreatif.
    4. Asas kerjasama.
    5. Asas edukatif.
    6. Asas kesinambungan.

    C. Rencana Kegiatan KKN

    Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada lima hari pertama kemudian disusun dalam bentuk rencana kegiatan atau program yang mana program tersebut benar-benar dibutuhkan masyarakat. Adapun program yang kami rencanakan selama kegiatan KKN lebih berkonsentrasi pada Aspek Pendidikan, Kesehatan, Keagamaan, serta Aspek Sosial yaitu:

    1. Mengikuti Idaroh/ Yasinan/ Tahlil
    2. Pelatihan ketrampilan membuat tas dari bungkus minuman sachet
    3. Gema sholawat dalam perayaan sedekah bumi
    4. Membantu terbentuknya organisasi Yurbathul Syabb (Ikatan Remaja)
    5. Bhakti Sosial
    6. Pelayanan K3 dengan memfasilitasi pengajuan bantuan tong sampah
    7. Mengadakan lomba dalam memperingati hari pahlawan
    8. Pembinaan PAUD dalam pelatihan senam dan pembelajaran di kelas
    9. Pembinaan TK  dalam pelatihan senam dan pembelajaran di kelas
    10. Pelatihan Senam umum uintuk masyarakat
    11. Pelatihan Pramuka
    12. Pelatihan Rebana
    13. Bimbingan Belajar
    14. Bimbingan baca tulis Al-Qur’an

    D. Tempat Pelaksanaan KKN

    Wilayah pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Pati, berlokasi di Kecamatan Batangan yang terdiri atas 18 Desa, yaitu :

    1. Raci
    2. Ketitang Wetan
    3. Mangun Legi
    4. Lengkong
    5. Bumi Mulyo
    6. Jembangan
    7. Kuniran
    8. Kedalon
    9. Batur Sari
    10. Klayu Siwalan
    11. Bulu Mulyo
    12. Tompo Mulyo
    13. Gunung Sari
    14. Tlogo Mojo
    15. Ngening
    16. Suko Agung
    17. Pecangaan
    18. Gajah Kumpul

    Dan pada kesempatan ini kami selaku peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2016 ditempatkan di Desa Pecangaan dengan beranggotakan sebanyak 10 orang, dari berbagai jurusan yang ada di kampus STAI Pati.

    E. Waktu Pelaksanaan KKN

    Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Pati di bagi dalam empat tahap yaitu  :

    1. Pembekalan KKN dilaksanakana pada tanggal 19 Oktober  2016.
    2. Pembentukan Kelompok dan Bimbingan DPL dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober  2016.
    3. Pelepasan oleh Bapak Ketua STAI Pati tanggal 22 Oktober 2016.
    4. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata di lapangan akan dimulai dari tanggal 22 Oktober  sampai dengan 27 November 2016.

    F. Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Program KKN

    Segala sesuatu tentunya dibutuhkan suatu perencannan sehingga dalam pelaksanaan tidak terjadi kekurangan. Berhasil tidaknya suatu kegiatan tergantung pada kesiapan pelaksana dalam melaksanakan kegiatan tersebut termasuk didalamnya mempersiapkan pelaksanaan kegiatan.

    KKN Pemberdayaan merupakan proses pelaksanaan KKN yang lebih mengedepankan upaya untuk melakukan pendampingan terhadap masyarakat dengan target akhir tercapainya kedewasaan atau kemandirian masyarakat dalam menghadapi problematika kehidupan sosial. Posisi KKN tidak menjadi dewa penyelamat masyarakat, tetapi lebih pada sebagai fasilitator bagi masyarakat dalam upaya menemukan persoalan masyarakat.

    KKN berusaha untuk mempersiapkan berbagai hal yang berkaitan dengan program dan kegiatan KKN baik itu pengabdian masyarakat ataupun pemberdayaan. Jika tim KKN mengikuti kegiatan masyarakat, tim KKN berpartisipasi untuk mengisi acara atau lain sebagainya. Dan untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh KKN, tim berusaha untuk mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan oleh masyarakat guna tercapainya kegiatan yang baik dan berhasil.

    Proses persiapan pelaksanaan kegiatan KKN ini dilakukan dengan silaturahim ke  obyek KKN. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan mendalami lebih jauh tentang kondisi obyek KKN. Selain itu proses persiapan juga dilakukan dengan mengidentifikasi dan menganalisa kebutuhan yang ada.

    Perencanaan kegiatan periode 22 Oktober s.d. 27 November 2016 adalah sebagai berikut :

    WaktuDeskripsi kegiatan
    22 Oktober 2016Penempatan mahasiswa KKN di Desa Pecangaan
    22-26 Oktober 2016Observasi sekaligus mencari informasi tentang keadaan Desa Pecangaan
    27 Oktober 2016Rapat rencana program kerja KKN
    28 Oktober 2016Silaturahim dengan aparat desa dan tokoh masyarakat dalam rangka sosialisasi kegiatan
    30-31 Oktober 2016Identifikasi potensi dan permasalahan Desa Pecangaan Kecamatan Batangan
    1-22 November 2016Pelaksanaan program
    23-25 November 2016Penyusunan laporan KKN
    26 November 2016Pamit dengan aparat desa
    27 November 2016Kembali ke kampus

    Bab II. Pelaksanaan Kegiatan KKN

    A. Pemberdayaaan Potensi Sosial Keagamaan

    1. Luas Wilayah : 6 Ha
      • Lahan Tambak : 42 Ha
      •  Tanah umum (jalan, makam, sungai, dll) : 20 Ha
    2. Letak Geografis : Batas wilayah desa :
      • Sebelah utara : Laut Jawa
      • Sebelah timur : Desa Tunggul Sari Kaliori Rembang
      • Sebelah selatan : Desa Batur Sari

    –          Sebelah barat                    : Desa Mangun Legi

    3.      Sarana Pemerintahan

    –          Pembagian Wilayah Desa

    a.       Dusun                        : 1

    b.      RW                            : 2

    c.       RT                             : 7

    –          Jumlah Aparat Pemerintah Daerah

    a.       Kepala Desa              : 1

    b.      SekDes                      : 1

    c.       Kasi dan Kaur           : 6

    d.      Kadus                        : 1

    –          Jumlah Lembaga Desa

    a.       BPD                          : 5

    b.      LPMD                       : 5

    c.       PKK                          : 20

    4.      Kependudukan

    –          Laki-laki                           : 2360 jiwa

    –          Perempuan                       : 2378 jiwa

    –          Jumlah                              : 4738 jiwa

    5.      Agama

    –          Islam                                : 4737 Jiwa

    6.      Mata Pencaharian

    –          Petani                               :   320 Jiwa

    –          Buruh Tani                       : 1276 Jiwa

    –          Pengusaha                        :       5 Jiwa

    –          Buruh Industri                 :   214 Jiwa

    –          Buruh Bangunan              :   329 Jiwa

    –          Jasa Agkutan                    :       6 Jiwa

    –          Pedagang                         :    17 Jiwa

    –          PNS/TNI                          :    26 Jiwa

    –          Pensiunan                         :      6 Jiwa

    Jumlah                              : 2199 Jiwa

    7.      Jumlah Sarana Pendidikan

    –          TK dan RA                      : 1 Unit

    –          SD                                    : 1 Unit

    –          Sekolah Lainnya              : 1 Unit

    8.      Kependidikan

    a.       Usia Sekolah                     : 315 Jiwa

    b.      Tamat Perguruan Tinggi    :   40 Jiwa

    c.       Tamat SLTA                     : 210 Jiwa

    d.      Tidak Tamat SD/SLTP      : 985 Jiwa

    9.      Sarana Peribadatan

    –          Masjid                              : 2

    –          Musholla                          : 2

    B.     Pembentukan Kordes

    Kordes adalah Koordinator Desa, artinya Kordes disini bertugas mengetuai Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam desa tersebut. Untuk pembentukan atau pemilihan Kordes dalam KKN ini langsung di tunjuk oleh pihak kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Pati.

    C.    Proses Pelaksanaan Program

    Program yang terealisasi dilapangan selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebagai berikut:

    1. Bidang Agama, sebagai Program wajib yang bersifat kolektif

    a)      Mengisi  Tausiyah

    Mengisi  tausiyah dilaksanakan setiap ada kegiatan jam’iyah idaroh/tahlil/dziba di desa Pecangaan. Adapun jadwal idaroh/tahlil/dziba di desa Pecangaan adalah sebagai berikut:

    HARIWAKTUTEMPATKEGIATAN
    Sabtu18:30 WIB·  RT.01·  RT.03·  RT.07Idaroh/Tahlil
    Ahad18:30 WIBDesa PecangaanTahlil dan Dziba umum
    Senin18:30 WIBDesa PecangaanTahlil umum
    Rabu18:30 WIB·     RT.02·     RT.06Idaroh/Tahlil
    Kamis18:30 WIB·  RT.04·  RT.05Idaroh/Tahlil

    b)      Bimbingan Baca Tulis Al-qur’an

    Bimbingan baca tulis Al-qur’an adalah kegiatan yang rutin dilakukan setiap selesai melaksanakan jama’ah sholat maghrib di musholla. Adapun anak-anak yang kami bimbing adalah santriwan santriwati TPQ Miftahul Huda. Kegiatan ini berjalan dengan baik.

    c)      Sholawat Nariyah Kubro

    Dalam rangka meramaikan sedekah bumi desa Pecangaan, kami mengadakan sholawat nariyah kubro. Kegiatan ini di pimpin langsung oleh tokoh agama desa Pecangaan. Selain itu kegiatan ini  di hadiri oleh seluruh warga desa Pecangaan dengan sangat antusias. Kegiatan ini berjalan dengan lancar.

    1. Bidang Pendidikan dan Seni

    a)      Pelatihan Rebana

    Pelatihan rebana kami laksanakan di SDN Pecangaan setiap satu minggu sekali, yaitu pada hari:

    ·      Selasa 8 November 2016.

    ·      Selasa 15 November 2016.

    ·      Selasa 22 November 2016.

    Dilaksanakan pada jam 14:00 s/d 15:00 dengan tanggapan baik dari Kepala Sekolah, Guru, Siswa, dan Orang tua Siswa. Kegiatan berjalan lancar.

    b)      Pembinaan PAUD dan TK

    Kegiatan ini kami laksanakan setiap satu minggu sekali.  Di TK Dharma Wanita yaitu pada hari:

    ·      Sabtu 5 November 2016

    ·      Sabtu 12 November 2016

    ·      Sabtu 19 November 2016

    Sedangkan di PAUD Pelita hati yaitu pada hari:

    ·      Kamis 3 November 2016

    ·      Kamis 10 November 2016

    ·      Kamis 17 November 2016

    Pembinaan yang kami berikan adalah pelatihan senam dan pembelajaran di kelas, seperti menyayi, menggambar, mewarnai, menulis dan membaca. Kegiatan ini mendapat tanggapan baik dari Kepala TK/PAUD, Guru, Siswa, dan Orangtua Siswa. Kegiatan berjalan lancar.

    c)      Bimbingan Belajar (Bimbel)

    Kegiatan bimbingan belajar (bimbel) sasarannya adalah anak SD. Karena di desa yang kami tempati untuk KKN hanya ada satu lembaga pendidikan formal, yaitu SDN Pecangaan. Kegiatan ini kami laksanakan di posko selama 4 hari dalam satu minggu, yaitu setiap hari senin-kamis, tanggal 31 Oktober s/d 22 November 2016, pukul 18:30.

    Hambatan kegiatan ini adalah waktunya bebarengan dengan kegiatan bimbingan membaca al-qur’an dan jam’iyah idaroh/tahlil/dziba di desa Pecangaan. Untuk mensiasati hal tersebut, akhirnya kami satu tim terbagi menjadi tiga tim dengan pembagian tempat yang berbeda. Dimana 3 orang berada di posko untuk memberikan bimbingan belajar, 3 orang berada di Musholla untuk memberikan bimbingan membaca al-qur’an, dan 4 orang untuk mengikuti jam’iyah idaroh/tahlil/dziba di desa Pecangaan. Dengan pembagian tim, bimbel kondusif dan berjalan lancar.

    d)     Pelatihan Pramuka

    Kegiatan ini adalah untuk melatih kedisiplinan anak didalam mentaati tata tertib yang di terapkan di sekolah serta membentuk sikap mandiri. Pelaksanaan kegiatan ini  setiap satu minggu sekali. yaitu pada hari:

    · Ahad 6 November 2016

    · Ahad 13 November 2016

    · Ahad 20 November 2016

    e)      Pelatihan Menari

    Untuk memeriahkan sedekah bumi, kami memberikan pelatihan menari kepada siswa siswi SDN Pecangaan. Kegiatan ini kami laksanakan selama 3 hari, sebelum  acara perayaan sedekah bumi di mulai. Kegiatan berjalan lancar.

    1. Bidang Kesehatan

    a)      Pelatihan Senam

    Pelatihan senam kami laksanakan di SDN Pecangaan setiap satu minggu sekali, yaitu pada hari:

    ·      Jum’at 4 November 2016.

    ·      Jum’at 11 November 2016.

    ·      Jum’at 18 November 2016.

    Dilaksanakan pada jam 07:00 s/d 07:30 dengan tanggapan baik dari Kepala Sekolah, Guru, Siswa, dan Orang tua Siswa. Kegiatan berjalan lancar.

    4.      Bidang Sarana dan Prasarana

    a)      Kerja Bakti

    Kegiatan kerja bhakti dilaksanakan di lingkungan desa Pecangaan. Sebagai wujud pengamalan Kebersihan sebagian dari Iman, peserta KKN STAI Pati bersama dengan masyarakat membersihkan lingkungan desa Pecangaan sehingga menjadi bersih. Hambatan kegiatan ini adalah kurangnya peralatan kebersihan.

    b)      Membersihkan Tempat-tempat Ibadah

    Mengingat kebersihan sangatlah penting terutama kebersihan tempat ibadah, peserta KKN STAI Pati membersihkan tempat-tempat ibadah. Karena dengan tempat ibadah yang terasa nyaman akan memberikan motivasi masyarakat untuk melaksanakan kegiatan ibadah.

    c)         Papanisasi

    Kegiatan ini adalah salah satu upaya peserta KKN untuk dapat memberikan kemudahan dalam membantu masyarakat desa Pecangaan untuk mencari informasi. Papanisasi berlangsung  menjadi satu bagian. Papanisasi Papan penunjuk jalan desa Pecangaan.

    1. Bidang PKK dan Lingkungan Hidup

    a)      Kerajinan Tangan Ibu PKK

    Kegiatan ini dilaksanakan untuk membantu masyarakat Desa Pecangaan untuk mengembangkan kewirausahaan. Kegiatan ini dilaksanakan senin 7 November 2016  di Balai desa Pecangaan. Kerajinan tangan ini kami fokuskan pada pembuatan tas dari sachet bungkus kopi. Ibu-ibu PKK mengikuti dengan antusias dan berjalan dengan lancar.

    b)      Pelayanan K3 dengan memfasilitasi pengajuan pengadaan gerobak sampah

    Pengajuan proposal pengadaan gerobak sampah kami tujukan kepada BLH. Pengajuan ini bertujuan agar dalam penanganan sampah di desa Pecangaan memperoleh sarana yang cukup dan memadai dalam melakukan pengelolaan sampah yang baik.

    D.    Tempat dan Waktu Pelaksanaan Program

    Tempat pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2016 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Pati, berlokasi di  Kecamatan Batangan yakni Desa Pecangaan yang terdiri atas7 RT, dan 2 RW.

    Dan pada kesempatan ini penulis selaku peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) ditempatkan di Desa Pecangaan dengan beranggotakan sebanyak 10 orang dari jurusan Tarbiyah.

    Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Pati Tahun 2016 dilakukan selama kegiatan program itu berjalan yaitu selama sebulan mulai dari tanggal 22 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 27 November 2016.

    E.     Pelaksanaan Evaluasi Pelaksanaan Program

    Sesuai dengan target dari KKN yaitu membuat agar warga menjadi lebih maju dengan diadakannya pemberdayaan yang dilaksanakan oleh tim KKN.

    Untuk kegiatan yang diprogram oleh tim KKN langsung dan diprakarsai oleh tim KKN dilaksanakan secara maksimal dengan kemampuan yang dimiliki oleh tim KKN tersendiri. Biaya pun didapatkan secara swadaya dari tim KKN. Kegiatan ini juga sebagai program unggulan dari tim KKN STAI Pati di Desa Pecangaan . Berikut adalah program kegiatan yang dilaksanakan oleh tim KKN selama KKN berlangsung di desa.

    1.      Program Kegiatan Rutin, di antaranya adalah :

    a.       Mengisi Tausiyah

    1)      Hari                      :Setiap Hari Sabtu, Ahad, Senin, Rabu, Kamis

    2)      Waktu                  : Ba’da Maghrib

    3)      Tempat                 :di masing-masing RT desa Pecangaan

    4)     Agenda                 : Mengisi Tusiyah

    b.      Bimbingan Belajar

    1)        Hari                      : Setiap Hari Senin-kamis

    2)        Waktu                   : 18:30 s/d 19:30WIB

    3)        Tempat                 : di Posko KKN desa Pecangaan

    4)        Agenda                 : Pendampingan Belajar

    c.       Bimbingan Membaca Alqur’an

    1)      Hari                      : Setiap Hari

    2)      Waktu                  : 18:00 s/d 19:00 WIB

    3)     Tempat                 : Musholla RT 01/RW 02

    4)     Agenda                 : Pendampingan Membaca Alqur’an

    d.      Pelatihan Pramuka

    1)        Hari                      : Setiap hari Ahad

    2)        Tanggal                 : 6 s/d 20 November 2016  

    3)        Waktu                   : 07:00 s/d 08:20 WIB

    4)        Tempat                 : SDN Pecangaan

    5)        Agenda                 : Melatih Pramuka

    e.       Pelatihan Senam

    1)      Hari                       : Setiap hari jum’at

    2)      Tanggal                  : 4 s/d 18 November 2016  

    3)      Waktu                    : 07:00 s/d 07:30 WIB

    4)      Tempat                  : SDN Pecangaan

    5)      Agenda                  : Melatih Senam

    f.       Pelatihan Rebana

    1)        Hari                      : Setiap hari Selasa

    2)        Tanggal                 : 8 s/d 22 November 2016  

    3)        Waktu                   : 13:00 s/d 14:00 WIB

    4)        Tempat                 : SDN Pecangaan

    5)        Agenda                 : Melatih Rebana

    g.    Mengajar dan mendampingi TPQ

    1)      Hari                       : Setiap hari Sabtu-kamis

    2)      Tanggal                  : 5 s/d 19 November 2016  

    3)      Waktu                    : 15:30 s/d 16:30 WIB

    4)      Tempat                  : TPQ Miftahul Huda

    5)      Agenda                  : Mengajar dan pendampingan mengaji

    h.   Pembinaan PAUD

    1)         Hari                 : Setiap hari kamis

    2)         Tanggal           : 3 s/d 17 November 2016  

    3)         Waktu             : 07:30 s/d 09:00 WIB

    4)         Tempat            : PAUD Pelita Hati

    5)         Agenda           : Melatih senam dan mengajar

    i.     Pembinaan TK

    1)        Hari                  : Setiap hari sabtu

    2)        Tanggal            : 5 s/d 19 November 2016  

    3)        Waktu              : 07:30 s/d 09:00 WIB

    4)        Tempat             : TK Dharma Wanita

    5)        Agenda                        : Melatih senam

    j.     Diba’iyah

    1)        Hari                  : Setiap hari Ahad

    2)        Tanggal            : 23 Oktober s/d 20 November 2016  

    3)        Waktu              : 18:30 s/d 19:30 WIB

    4)        Tempat             : Desa Pecangaan

    5)        Agenda                        : Mengikuti Dibaiyah

    2.      Program Kegiatan Temporer, di antaranya adalah :

    a.       Kerja Bhakti Lingkungan Desa Pecangaan

    1)      Hari/Tanggal        : Jum’at, 18 November 2016

    2)      Waktu                  : 14.00 s/d 17.00 WIB

    3)     Tempat                 : Lingkungan Desa Pecangaan

    4)     Agenda                 : Kerja Bhakti

    b.      Membantu Membentuk Organisasi “Yurbathul Syabb”

    1)      Hari/Tanggal        : Sabtu, 5 Juli  2016

    2)      Waktu                  : 18:00 s/d 19:30 WIB

    3)     Tempat                 : Musholla RT 02/RW 01

    4)     Agenda                 : Pembentukan organisasi ikatan remaja

    c.       Perayaan Sedekah Bumi

    1)      Hari/Tanggal        : Kamis, 26 Oktober  2016

    2)      Waktu                  : 19:00 s/d 21:00 WIB

    3)      Tempat                 : Balai desa

    4)      Agenda                : Sholawat Nariyah kubro

    d.      Pelatihan Ketrampilan dari Bahan Bekas

    1)      Hari/Tanggal        : Senin, 5 November 2016

    2)      Waktu                  : 09.00 s/d 11.00 WIB

    3)      Tempat                 : Balai desa

    4)      Agenda                : Membuat tas dari sachet bungkus kopi

    e.       Papanisasi Papan Penunjuk Jalan

    1)      Hari/Tanggal        : Jum’at 23 November 2016

    2)      Waktu                  : 09.00 WIB – Selesai

    3)      Tempat                 : Jalan desa Pecangaan

    4)      Agenda                : Papanisasi Papan penunjuk jalan

    f.       Peringatan Hari Pahlawan

    1)      Hari/Tanggal        : Kamis, 10 November 2016

    2)      Waktu                  : 08.00 – Selesai

    3)      Tempat                 : SDN Pecangaan

    4)      Agenda                : Lomba-lomba

    g.      Bhakti Sosial

    1)      Hari/Tanggal        : Jum’at, 23 November 2016

    2)      Waktu                  : 09.00-selesai

    3)      Tempat                 : Lingkungan desa Pecangaan

    4)      Agenda                : Membersihkan lingkungan

    h.      Rapat Mingguan

    1)      Hari/Tanggal        : Selasa

    2)      Waktu                  : 19:30 s/d selesi

    3)      Tempat                 : di Posko KKN

    4)      Agenda                : Rapat Evaluasi Kinerja

    i.        Pengajian

    1)      Hari/Tanggal        : Tanggal 25 November 2013

    2)      Waktu                  : 20:00-selesai

    3)      Tempat                 : Balai Desa Pecangaan

    4)      Agenda                : Pengajian  dan penyerahan hadiah lomba dalam rangka memeriahkan hari pahlawan dan penutupan KKN STAI PATI dalam Rangka “Pelepasan Tim KKN STAI Pati dari desa Pecangaan.

    F.     Tingkat Pencapaian Program Kegiatan

    Tingkat pencapaiaan program kerja KKN STAI Pati Posko Pecangaan 95 % telah tercapai. Program-program terpenuhi dengan maksimal disertai antusias masyarakaat yang luar biasa. Program tersukses kami adalah program membantu mengajukan proposal pengadaan gerobak sampah, membantu membentuk organisasi “Yurbathul Syabb”, Pelatihan Senam, Bimbel, dan Sholawat Nariyah Kubro sedangkan program-program kami yang lain bersifat mengalir dengan kegiatan masyarakat. Sedangkan program yang kurang sukses adalah Pelatihan ketrampilan membuat tas dari sachet bungkus kopi.  karena kurangnya peserta dan bahan.

    G.    Faktor Pendukung dan Penghambat

    1.    Faktor Pendukung

    Faktor-faktor yang mendukung proses kegiatan program kerja KKN antara lain :

    a.    Kepala desa, perangkat desa ketua RT/RW, Tokoh masyarakat lingkungan sekitar siap membantu dan menjalin kerjasama yang baik.

    b.   Kondisi masyarakat yang kondusif

    c.    Partisipasi Masyarakat desa yang menyambut baik dan ramah

    d.   Semangat warga dalam semua kegiatan yang selalu optimis

    e.    Peran aktif warga dalam mengikuti semua kegiatan KKN sehingga memperlancar jalannya program

    f.    Terjalinnya hubungan kekeluargaan antara peserta KKN dan warga masyarakat

    2.    Faktor Penghambat

    Sedangkan faktor yang menghambat proses penyelenggaraan program kegiatan antara lain :

    a.    Kurangnya kesadaran warga masyarakat dalam mengikuti semua program yang sudah direncanakan.

    b.   Waktu yang terlalu singkat dan diiringi dengan kesibukan masing-masing peserta sehingga ada beberapa program yang kurang optimal pelaksanaannya.

    H.    Upaya Mengatasi Hambatan

    Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan antara lain :

    a.    Melakukan pendekatan dengan warga melalui pendekatan keagamaan dan kunjungan silaturrahim ke rumah tokoh masyarakat.

    b.    Selalu memberikan motivasi pada warga sehingga mereka selalu bersemangat dalam mengikuti kegiatan, selalu mengikuti setiap  acara yang diselenggarakan.

    c.    Meminta bantuan kepada kepala desa, perangkat desa, ketua RT/RW untuk memberikan pengarahan pada warga agar dapat berpartisipasi mengikuti kegiatan.

    BAB  III

    PENUTUP

    A.    Kesimpulan

    Dengan selesainya program kerja Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Kelompok Desa Pecangaan Kecamatan Batangan Kabupaten Pati, maka penjabaran Tri Dharma Perguruan Tinggi kepada masyarakat dapat terlaksana dengan baik. Melalui pelaksanaan KKN ini kami dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan di bangku kuliah dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat di Desa Pecangaan Kecamatan Batangan Kabupaten Pati.

    Selain itu KKN juga mendidik mahasiswa untuk senantiasa meningkatkan dan menjaga kerjasama dan tingkat kepedulian sosial yang tinggi untuk mewujudkan suatu program kerja yang akan dicapai. Dari hal tersebut maka mahasiswa dapat meningkatkan wawasan serta pengalaman bahwa keberhasilan dan kesuksesan suatu pelaksanaan program kerja sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh kerjasama yang baik antara sesama anggota kelompok, dosen pembimbing maupun masyarakat setempat. Dalam hal ini kami telah membuktikan bahwa dengan adanya kerjasama yang baik dengan masyarakat Desa Pecangaan Kabupaten Pati maka program kerja kami dapat terselesaikan sesuai yang diharapkan.

    B.     Saran dan Rekomendasi

    Saran secara umum adalah sebagai berikut :

    1.    Kuliah Kerja Nyata (KKN) sangat tepat kalau diterapkan untuk menyelesaikan masalah individu dan masyarakat. Kami harapkan untuk tahun depan KKN seperti ini dapat dilaksanakan kembali, dan diterjunkan langsung dalam komunitas masyarakat.

    2.    Dalam pelaksanaan KKN semacam ini di perlukan adanya saling koordinasi dan musyawarah baik antara mahasiswa dengan dosen pembimbing lapangan serta masyarakat yang bersangkutan untuk saling memberi informasi, agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kegiatan KKN dapat berjalan dengan sukses dan berhasil dengan hasil yang memuaskan.

    Sedangkan lebih rinci adalah sebagai berikut :

    1.         STAI Pati (LP3M)

    a.       Lebih matang lagi dalam merencanakan setiap programnya terkhusus KKN yang melibatkan banyak pihak terutama pihak luar.

    b.      Dukungan finansial dan motivasi melalui DPL lebih ditingkatkan lagi.

    2.         Desa Pecangaan

    Lembaga pendidikan dan keagamaan (TPQ) serta jam’iyyah yang telah terbentuk supaya biasa diberdayakan lagi dan mempunyai program baru dalam peningkatan pengetahuan keagamaan anggotanya.

    3.         Kelompok KKN Desa Pecangaan 

    a.         Sadar akan tanggung jawab yang telah diemban untuk menjadi dan membangun generasi bangsa.

    b.        Lebih responsif terhadap kondisi  masyarakat disekitarnya.

    c.         Perlu banyak waktu lagi untuk belajar bermasyarakat dan bersosialisasi dengan lingkngannya.

    d.        Agar lebih kompak.

    C.    Kata Penutup

    Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pecangaan ini dapat terselesaikan dengan baik, harapan kami sumbangsih terhadap apa yang telah kami lakukan selalu mendapat ridha dan berkah serta manfaat bagi kita semua. Permohonan maaf kami sampaikan kepada semua pihak apabila dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kesalahan. Karena tidak ada gading yang tak retak. Tidak ada sesuatu yang sempurna kecuali hanya milik Allah. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini, terutama kepala desa, perangkat desa, masyarakat Desa Pecangaan .

    Dan kami menyadari bahwa manusia di dunia ini tiada yang sempurna, maka tentunya tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan untuk itu kami minta maaf yang sebesar-besarnya. Kepada warga masyarakat, Kepala Desa serta perangkatnya dan semuanya, selanjutnya kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata semoga bermanfaat di dunia dan akhirat serta menambah pengetahuan bagi kita semua. Amin Ya Robbal ‘Alamin……

  • 6 Agenda Reformasi 1998 dan Kejatuhan Soeharto

    Reformasi 1998

    Indonesia memiliki masa-masa yang tidak baik, beberapa penuturan para orang-orang tua dan senior-senior di kampus termasuk dosen, masa-masa kepemimpinan presiden soeharto memiliki masa kelam, ada yang hingga menyebutnya sebagai masa penuh teror (bukan pendapat pribadi), namun buah dari kepemimpinan yang berlangsung selama 32 tahun, mengakibatkan penurunan presiden Soeharto dan reformasi.

    Dalam peristiwa reformasi, mahasiswa banyak yang berjuang siang dan malam untuk menggulingkan kepemimpinan Indonesia waktu itu, mengapa reformasi harus terjadi? Karena kebebasan berpendapat tidak bebas, ketimpangan pembangunan pada daerah-daerah di Indonesia, maraknya praktik-praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), dan peran ABRI (TNI) yang dominan pada pemerintahan.

    Ketakutan-ketakutan untuk berlanjutnya kepemimpinan presiden suharto membuat masyarakat resah dan hingga mahasiswa sebagai Iron stock dan Agent of change perlu menyikapi dan berjuang dalam pembenahan kondisi negri, hingga akhirnya seluruh mahasiswa sepakat akan 6 tuntutan, hingga pada saat ini disebut dengan 6 agenda reformasi.

    Agenda Reformasi

    Mengadili Suharto dan Kroni-Kroninya

    Karena maraknya praktik KKN, terkhusus praktik nepotisme dalam pemerintahan membuat agenda ini harus dijalankan, korupsi di dalam negara yang ditimbulkan pada masa presiden soeharto tidak terhitung, puluhan milyar hingga triliyun rupiah tidak tau dikemanakan, sehingga tuntutan tersebut wajib untuk ada.

    Pada masa kini, tuntutan tersebut belum sepenuhnya terpenuhi, dalam media-media pemberitaan mainstream, berita tentang pengadilan kroni-kroni suharto sangat minim, presiden Soeharto pun tidak dapat diadili karena memang beliau mengalami sakit, hingga meninggal dunia pada tahun 2008 dengan penyakit gagal jantung.

    Amandemen UUD 1945

    Pada UUD 1945, tidak ada batasan untuk presiden mencalonkan diri dan memimpin Indonesia, sehingga setiap 5 tahun sekali, dapat terus mencalonkan diri, dengan adanya aturan yang membolehkan setiap individu untuk mencalonkan diri sebagai presiden tanpa adanya batasan membuat, suharto memimpin Indonesia selama 32 tahun.

    Pada 2 periode pertama, pembangunan Indonesia masih berjalan dengan baik, pemerataan masih baik, namun setelah beberapa periode berikutnya, mulai terjadi penyelewengan-penyelewengan yang mengakibatkan kerugian negara secara materil atau pun non-materil.

    Otonomi Daerah Seluas-seluasnya.

    Pada masa presiden soeharto, ketimpangan di beberapa daerah sangat terasa dengan pusat, pembangunan jakarta dan jawa sengat berkembang dengan pesat, namun di daerah-daerah lainnya tidak ada pembangunan yang signifikan.

    Kurangnya perhatian pemerintah pusat waktu itu terhadap daerah-daerah lain, khususnya pada daerah timur, mengakibatkan daerah timur terbelakang. Dari masalah tersebut akhirnya MPR membuat peraturan baru tentang otonomi daerah yang memungkinkan pemerintah daerah untuk mengembangkan dan meningkatkan pembangunan daerah mereka masing-masing.

    Penghapusan Dwi-Fungsi ABRI

    Pada masa pemerintahan Soeharto, ABRI (TNI sekarang) memiliki supremasi dan legitimasi terhadap kontrol Indonesia yang berlebih, ABRI waktu itu tidak hanya memiliki fungsi sebagai pengaman negara, namun juga berfungsi politik.

    Faktanya waktu itu ABRI yang menduduki DPR sangatlah banyak, sehingga kontrol terhadap politik di Indonesia sangatlah tinggi, itulah salah satu penyebab mengapa presiden Soeharto dapat memimpin begitu lama, karena waktu itu pemilihan presiden dilakukan secara tidak langsung untuk posisi presiden dan wakilnya, yang menentukan pengangkatan presiden waktu itu adalah DPR yang waktu itu didominasi oleh ABRI dan Soeharto memiliki latar belakang sebagai ABRI.


    Pemberantasan Praktek KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)

    Seperti yang telah dijabarkan di atas, sedikit mengulas dan menjelaskan kembali, pada waktu pemerintahan presiden Soeharto banyak praktek-praktek KKN, yang mengakibatkan kerugian besar untuk Indonesia, mungkin kita sering mendengar kata “keluarga cendana” yang terkenal dengan kekayaan mereka.

    Pada waktu itu, kritik media juga gencar, terbukti dengan pembuatan serial televisi yang berjudul “keluarga cemara” yang menggambarkan keluarga miskin dan sederhana namun tetep bahagia, menggambarkan ketimpangan yang terjadi dengan kehidupan penguasa dan rakyatnya.

    Penegakan Supremasi Hukum

    Hukum Indonesia waktu itu dapat dikatakan “tumpul ke atas, tajam ke atas” tebang pilih para penegak hukum, mengakibatkan masalah yang serius, ketidakadilan terhadap rakyat menjadi hal yang lumrah, kritik adalah barang yang tidak lazim untuk para penguasa.

    Zaman teror untuk rakyat menjadi makanan sehari-hari mereka, sehingga banyak dari rakyat yang bungkam pada perilaku pemerintah yang sewenang-wenang pada waktu itu, hanya sedikit yang berbicara, dan berakhir di balik jeruji, bahkan ada yang menghilang dari peradaban dan hingga sekarang tidak tau kemana.

    Penegakan hukum yang kacau pada waktu itu menodai demokrasi, tercatat oleh berbagai media, pemerintahan Soeharto memiliki catatan sebagai salah satu pemimpin yang paling korup.

  • Contoh Pidato Pengukuhan Ketua Osis Terpilih

    Pada saat pelantikan, Ketos terpilih umumnya diminta membaca Pidato Pengukuhan Ketua Osis Terpilih. Pidato ini merupakan bentuk kesyukuran dari Ketua Osis karena terpilih, Pesan untuk menjalankan amanat yang telah dipercayakan oleh siswa dan menyampaikan ulang visi dan misi utama yang akan dilaksanakan.

    Pidati Pengukuhan Ketua Osis

    Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabaraktu, Om Swastiastu, Namon Budaya, Shalom dan Salam Kebajikan.

    Alhamdulillah, Alhamdullillahi Rabbail Alami, Tuhan yang Maha Kuasa pemilik alam semesta ini.

    yang Terhormat bapak Kepala SMA Negeri 1 Wakanda Utara, beserta jajarannya, Pembina OSIS, Dewan Guru, Pengurus OSIS yang Baru, Demisioner Osis dan para hadirin yang saya cintai dan banggakan.

    Puji syukur kepada Allah Swt, yang telah memberikan kita semua kenikmatan, hingga di hari yang spesial ini kita semua dapat berkumpul menghadiri acara pengukuhan/pelantikan OSIS baru tahun ajaran 20../20…

    Sholawat beserta semoga tercurahkan pada Nabi Kita Muhammad Saw, Kepada keluarganya, Shabatnya, dan semoga sampai pada kita semua, amiin yaa Robbal ‘Alamiin.

    Kepala Sekolah yang saya Hormati,

    Saya atas nama ketua OSIS baru sangat berterima kasih kepada Bapak selaku kepala sekolah dan jajarannya yang telah memberikan sebuah apresianya kepada kita sekalian untuk ikut berpartisasipasi dalam rangka pemilihan ketua OSIS, hingga rekan-rekan mempercayakan kepada saya untuk tampil dari mencalonkan dan saat ini saya terpilih menjadi ketua Osis baru tahun ajaran 20../20… Untuk itu saya minta kepada Kepala sekolah untuk memberikan bimbingan kepada kita sekalian khusunya kepada pengurus OSIS baru. Sebelumnya dihari pengukuhan ini, saya memohon agar segera deberikan tugas-tugas kami dan kami siap membawa harum nama lembaga, sekolah, hingga menjadi siswa yang berprestasi.

    Pembina OSIS yang saya Hormati.

    Dihari ini adalah hari yang sangat mengesankan, kita selaku pengurus Osis terpilih tahun ajaran 20../20.. sangat berharap sebuah bimbingan, pembinaan, serta mohon arahan naik tekhinis maupun moral kepada kita semua yang masih jauh untuk memahami sebuah arti organisasi intra sekolah ini, segala macam bentuk kegiatan yang berkaitan dengan OSIS dan segala macam tugas akan kami laksanakan semaksimal mungkin, semoga dengan bimbingan bapak/ibu pembina OSIS kami dapat mengerti arti dari sebuah organisasi, dan mengambil banyak pelajaran penting untuk hidup dimasa mendatang.

    Para dewan Guru yang saya cintai.

    Betapa mulianya Bapak/Ibu guru kami, yang senantiasa mendidik kami untuk menjadi lebih baik, menjadikan kami sebagai seorang manusia dengan bekal ilmu untuk bekal hidup kami, kami juga sangat menghargai segala macam bentuk perhatian, karena kami anggap Bapak/Ibu guru adalah orang tua kami disekolah, mengenai kegiatan OSIS ini, kami selaku pengurus baru dan saya pribadi sebagai ketua OSIS terpilih tidak lupa pula meminta support, bimbingan dan sebuah motivasi agar kami tetap giat belajar hingga menjadi siswa/i yang berprestasi., agar bisa membanggakan orang tua kami, para guru, dan lembaga sekolah ini. 

    Para pengurus OSIS baru tahun ajaran 20../20…

    Saya selaku ketua OSIS mengharapakan sebuah kontribusi, dan kerjasama yang absolut, hingga kita bersama-sama mampu memajukan sekolah ini, kita adalah sebuah ikatan keluarga disisilain kita merupakan komponen dari lembaga besar ini yang kita cintai, saya juga menghimbau agar kita kerap kali melakukan sebuah komunikasi secara organisasi, bersikap profesional dan kooperatif, menjaga almamater kita, karena organisasi ini akan kuat jika kita bersama-sama bergotong royong dan saling mejaga, untuk mencapai sebuah visi dan misi yang kita lalui untuk kebaikan kita semua, kita adalah siswa/i yang memiliki kewajiban belajar, memiliki sebuah cita-cita, semoga kita dapat menjalan apa yang telah kita emban sebagai tugas kita yakni sebagai pengurus OSIS, selanjutnya untuk menjalankan sebuah organisasi ini diniatkan untuk belajar dan sebuah pengabdian, mungkin itu yang bisa saya sampaikan sebagai ketua ISIS baru, dan dihari pelantikan ini, kita bersama telah berikrar dan disaksikan semua yang hadir disini, ini adalah tanggung jawab besar.

    Mungkin itu saja pidato sambutan dari saya, atas nama ketua OSIS baru (SMP,SMA,SMK, MTS,…..) mari rapatkan barisan dan tetap Semangat, mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada salah kata, akhir kalam saya ucapkan.

  • Simpul dan Sejarah Tali Temali

    Pendapat yang diperoleh dari Shaker (1983) mendapati bahwa orang Mesir merupakan orang atau golongan manusia yang pertama menggunakan tali yaitu 5000 tahun dahulu. Pendapat lain pula (Takjoedin, 1981) mendapati bahawa bangsa Yunani pada zaman pra sejarah mempunyai seorang dewa iaitu Dewa OG merupakan pembuat atau pencipta tali yang pertama. Namun begitu, ahli sejarah yaitu Steven Ashton (1987) mendapati bahwa tali pertama yang digunakan untuk aktivitas pendakian diperbuat dari pintalan serabut hemp. Selepas Perang Dunia ke-2, Hawser-Laid diperkenalkan manakala Tali Kernmantel diperkenalkan pada tahun 1950-an.

    Penggunaan tali bagi memburu, menghela, mengikat, menyambung, membawa, mengangkat, dan memanjat bermula sejak zaman purba dan sentiasa penting bagi kemajuan teknologi manusia. Kemungkinannya “tali ” terawal adalah gentian tumbuhan sedia ada, seperti pokok memanjat, diikuti selepasnya dengan cubaan pertama memilin dan menganyam beberapa utasan untuk membentuk tali sebenar dalam erti kata moden. Cebisan fossil kemungkinannya “dua pilin talin sepanjang sekitar 7 mm diameter” dijumpai di gua Lascaux, bertarikh dari sekitar 17,000 Sebelum Masehi.

    Kemungkinannya orang-orang Mesir Purba merupakan tamadun pertama yang memajukan perkakasan khas bagi menghasilkan tali. Tali Mesir bertarikh dari 4000 hingga 3500 S.M. dan biasanya dihasilkan dari gentian rumput reed air (water reed fibers). Tali lain di masa lalu dihasilkan dari gentian pokok tamar, flax, rumput, papirus, kulit, atau rambut haiwan. Kegunaan tali sedemikian yang dihela oleh beribu pekerja membenarkan Mesir mengalih batu berat yang diperlukan bagi membina mercu tanda mereka. Bermula dari sekitar 2800 S.M., tali yang dihasilkan dari gentian hemp digunakan di China. Tali dan seni menghasilkan tali tersebar sepanjang Asia, India, dan Eropa selama beberapa ribu tahun berikutnya.

    Pada Zaman Pertengahan (dari kurun ke tiga belas sehingga kurun ke lapan belas), dari Kepulauan British sehingga ke Itali, tali dibina dalam bentuk yang dikenali sebagai jalan tali, bangunan yang sangat panjang di mana untaian tali sepanjangnya diregangkan dan ditindan (laid up) atau dijalin untuk membentuk tali. Panjang kabel dengan itu ditetapkan oleh panjang bangunan jalan tali. Ini berkait dengan unit panjang yang diistilahkan sebagai panjang kabel. Ini membenarkan tali panjang sehingga 300 ela atau lebih dihasilkan. Tali pendek tidak berguna di kapal tinggi yang memerlukan tali yang panjang, berukur lilit sekata, dan kukuh. Talu pendek memerlukan sambungan untuk memanjangkannya. Bentuk sambungan terkukuh adalah sambungan pendek, yang menggandakan ukur lilit tali pada kawasan sambungan. Ini akan menimbulkan masaalah dalam perkakasan rig seperti takal dan gelendong.

    Leonardo da Vinci melakar konsep mesin pembuat tali, tetapi sebagaimana kebanyakan ciptaannya, ia tidak pernah dibina. Walaubagaimanapun, pencapaian pembinaannya yang menakjubkan dicapai tanpa menggunakan teknologi maju: Pada 1586, Domenico Fontana menegakkan obelisk 327 tan di Medan Saint Peter, Rom dengan usaha bersama 900 orang, 75 kuda, dan jumlah takal yang tidak terbilang dan bermeter tali. Menjelang akhir 1700-an beberapa mesin yang boleh digunakan telah dibina dan dipaten.

    Tali terus dihasilkan dengan menggunakan gentian semulajadi sehingga 1950-an apabila gentian buatan seperti nilon menjadi popular.

    Tali adalah seutas serat, dipilin atau dianyam bersama untuk meningkatkan kekuatan bagi menarik dan menyambung. Ia mempunyai kekuatan tegangan tetapi terlalu lentur untuk memberikan kekuatan mampatan (contohnya, ia boleh digunakan bagi menarik, bukan menolak). Tali lebih tebal dan kukuh berbanding benang, atau akar.

    Bahan yang biasa digunakan bagi menghasilkan tali termasuk serat semula jadi seperti gentian Manila, hem, linen, kapas, sabut, jut dan sisal. Serat buatan dalam penghasilan tali termasuklah polipropilena, nilon, poliester (contoh. PET, Vectran), polietilena (contoh. Spectra) dan Aramid (contoh. Twaron, Technora dan Kevlar). Sesetengah tali dihasilkan melalui campuran beberapa serat atau menggunakan serat ko-polimer. Tali juga boleh dibuat dari serat logam. Selain itu, tali juga telah dihasilkan dari bahan berserat seperti sutera, bulu biri-biri, dan rambut, tetapi tali sedemikian tidak didapati secara meluas. Rayon merupakan serat dikitar yang digunakan bagi menghasilkan tali hiasan.

    Tali adalah amat penting dalam bidang seperti pembinaan, pelautan, pengembaraan, sukan dan perhubungan dan semenjak zaman prasejarah lagi. Untuk mengikat tali, sejumlah besar simpulan telah direka bagi pelbagai kegunaan. Takal telah digunakan bagi mengarah kuasa tarikan ke arah lain, dan mungkin telah digunakan bagi mencipta kelebihan mekanikal, membenarkan beberapa utas tali bagi berkongsi beban dan menggandakan kekuatan yang diberikan pada hujungnya. Win dan kapstan pula merupakan mesin yang direka untuk menarik tali.

    Tali temali juga merupakan salah satu dari keterampilan tertua yang di miliki manusia, yang mempunyai dua fungsi; kegunaan dan keindahan (dekorasi); di beberapa tempat tali-temali telah mempunyai unsur magis dan keperluan kepercayaan tertentu (misal seperti di India dan Amerika, pada orang-orang Indian).

    Tali-temali telah lama tercatat dalam sejarah dan merupakan bagian penting dari banyak peristiwa perdagangan dan kerajinan dan secara khusus di gunakan di kalangan para pelaut. Para pelaut yang berlayar dengan kapal pengangkut di abad ke-19 mengetahui dan telah menggunakan puluhan macam simpul dan mungkin termasuk yang paling terampil dalam hal ini. jumlah simpul yang banyak tersebut mempunyai kegunaan masing-masing yang sangat spesifik.

    Di bawah ini adalah kegunaan tali-temali: KEGUNAAN KHUSUS : Salah satu dari aplikasi yang sangat berguna dari tali-temali adalah dalam proses pembuatan jaring nelayan (jala) untuk mencari ikan atau mengangkut barang (kargo) di kapal-kapal laut. Para pelaut dan nelayan dengan bantuan jarum dapat dengan mudah membuat jala. tali temali dapat di gunakan untuk berbagai kerajinan seperti tas, kantung, hiasan dinding, jaring basket, dan sebagainya. JENIS – JENIS ANYAMAN TALI-TEMALI : Anyaman pendek Anyaman mata Anyaman rantai Anyaman ujung Anyaman tali Anyaman kancing Anyaman cincin

    Sejarah Pembuatan Tali dan Temali

    Di dunia Kegiatan kepencintaalaman atau kegiatan di alam bebas adalah Salah satu peralatan yang sangat penting dan sangat mendukung dalam pelaksanaan kegiatan ini. Tali dan Temali bagi setiap penggiat alam bebas sudah merupakan kebutuhan utama, yang setiap saat dapat menjadi penolong hidupnya, bahkan dalam kondisi survival. Olehnya itu pengetahuan dan keterampilan tentang Tali dan Temali sangat perlu dipahami sebelum melakukan kegiatan alam bebas.

    Tali dan Temali secara harfiah (menurut arti kamus) berarti untaian-untaian panjang yang terbuat dari berbagai bahan yang berfungsi untuk mengikat, menarik, menjerat, menambat, menggantung dsb. Secara etimologi, tali temali dapat diartikan sebagai segala sesuat yang berkaitan dengan fungsi dan kegunaan tali. Tali dan Temali pada mulanya berasal dari akar-akar pohon. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan manusia, tali juga mengalami perkembangan, khususnya dalam hal bahan dan konstruksinya.

    Jika Tali dan Temali pada mulanya hanya berupa akar-akar pohon, maka selanjutnya manusia menciptakan tali dari anyaman serat alam dengan menggunakan peralatan tenun yang masih sederhana. Serat alam yang digunakan kebanyakan dari ijuk atau rambut dan serat alam lainnya seperti kapas, wol, sutera, serta serat tumbuhan yang lain. Sayangnya, tali yang terbuat dari serat alam tersebut masih memiliki keterbatasan, yakni serat alam mudah mengalami pembusukan dan penyusutan sehingga tidak bertahan lama. Hal ini tentunya memaksa manusia untuk mencari alternatif tali yang bagus, dan karena tuntutan kebutuhan akan tali yang semakin meningkat, maka terciptalah tali yang terbuat dari bahan sintetis, yang memiliki daya tahan yang lebih lama dan lebih kuat dari tali yang terbuat dari serat alam.

    Sejarah Pembuatan Tali dan Temali ini pertama kali diperkenalkan oleh W.H. Carothers, seorang ahli kimia dan di produksi oleh E.I. du Pont de Memors and Co. pada tahun 1938.

    Selanjutnya, selama Perang Dunia II , produksi tali dari serat sintetis ini semakin meningkat, sehingga tali yang terbua dari serat alam berkurang di pasaran. Namun setelah perang usai, kelangkaan Tali dan Temali dari serat sintetis mulai terasa. Hal ini disebabkan oleh karena bahnnya yang susah didapat dan harganya yang mahal.

    Tali dan Temali dari bahn sintetis, khususnya nylon, pada awalnya hanya diproduksi untuk kepentingan militer dan para pelaut. Kemudian, dengan semakin berkembangnya kegiatan yang mengarah ke alam terbuka, maka tali ini pun mulai dikenal oleh penggiat alam bebas. Disamping itu, tali ini juga mengalami perkembangan dalam hal konstruksi dan bahan pembuatannya.