Blog

  • Sistem Energi Dan Metabolisme Energi Dalam Olahraga

    Sistem Energi Dan Metabolisme Energi Dalam Olahraga

    A.  Sistem Energi Dan Metabolisme Energi Dalam Olahraga

    Saat sedang  berolahraga terdapat dua simpanan energi utama yang  akan digunakan oleh tubuh untuk menghasilkan energi yaitu simpanan karbohidrat dan lemak. Simpanan karbohidrat terdapat  dalam jumlah yang terbatas di dalam tubuh yaitu sekitar 0.5 kg dan  tersimpan dalam bentuk glikogen otot, glikogen hati dan glukosa darah. Sedangkan lemak dalam jumlah yang besar  akan tersimpan di dalam jaringan adipose dan di dalam otot sebagai triasilgliserol.

    Proses produksi energi di dalam sel otot akan  berlangsung  tepatnya  di dalam mitokondria sel. Di dalam mitokondria, lemak atau karbohidrat akan dioksidasi atau dalam istilah yang lebih popular akan di ‘bakar’ untuk menghasilkan molekul energi ATP ( adenosin trifosfat ) yang merupakan sumber energi di dalam sel-sel tubuh.

    Selama berolahraga, secara ideal energi harus dapat diperoleh oleh sel-sel otot dengan laju yang sama dengan kebutuhannya. Adanya ketidakseimbangan antara laju pemakaian energi dengan pergantian atau jumlah persediaan  energi akan mengurangi kerja maksimal otot sehingga secara perlahan intensitas olahraga akan menurun dan tubuh akan terasa lelah akibat dari  terjadinya ketidakseimbangan neraca energi.

    B. Sumber Energi Dalam Olahraga

    Kebutuhan energi pada saat berolahraga dapat dipenuhi melalui sumber-sumber energi yang tersimpan di dalam tubuh yaitu melalui pembakaran karbohidrat, pembakaran lemak, serta kontribusi sekitar 5% melalui pemecahan protein. Diantara ketiganya, simpanan protein bukanlah merupakan sumber energi yang langsung dapat digunakan oleh tubuh dan protein baru akan terpakai jika simpanan karbohidrat ataupun lemak tidak lagi mampu untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh. Penggunaan antara lemak ataupun karbohidrat oleh tubuh sebagai sumber energi untuk dapat mendukung kerja otot akan ditentukan oleh 2 faktor yaitu intensitas serta durasi olahraga yang dilakukan.

    Pada olahraga intensitas rendah (ą25 VO max) dengan waktu durasi yang panjang seperti jalan kaki atau lari-lari kecil, pembakaran lemak akan memberikan kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat dalam hal produksi energi tubuh. Namun walaupun lemak akan berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh dalam olahraga dengan intensitas rendah, ketersediaan karbohidrat tetap akan dibutuhkan oleh tubuh untuk menyempurnakan pembakaran lemak serta untuk mempertahankan level glukosa darah.

    Pada olahraga intensitas moderat-tinggi yang bertenaga seperti sprint atau juga pada olahraga beregu seperti sepakbola atau bola basket , pembakaran karbohidrat akan berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh dan akan memberikan kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan pembakaran lemak dalam memproduksi energi di dalam tubuh. Kontribusi pembakaran karbohidrat sebagai sumber energi utama tubuh akan meningkat hingga sebesar 100% ketika intensitas olahraga berada pada rentang 70-95% VO max.

    Glikogen merupakan simpanan karbohidrat dalam bentuk glukosa di dalam tubuh yang berfungsi sebagai salah satu sumber energi. Terbentuk dari mokekul glukosa yang saling mengikat dan membentuk molekul yang lebih kompleks, simpanan glikogen memilik fungsi sebagai sumber energi tidak hanya bagi kerja otot namun juga merupakan sumber energi bagi sistem pusat syaraf dan otak.

    Di dalam tubuh, jaringan otot dan hati merupakan dua kompartemen utama yang digunakan oleh tubuh untuk menyimpan glikogen. Pada jaringan otot,glikogen akan memberikan kontribusi sekitar 1% dari total massa otot sedangkan di dalam hati glikogen akan memberikan kontribusi sekitar 8-10% dari total massa hati. Walaupun memiliki persentase yang lebih kecil namun secara total jaringan otot memiliki jumlah glikogen 2 kali lebih besar di bandingkan dengan glikogen hati.

    Pada jaringan otot, glukosa yang tersimpan dalam bentuk glikogen dapat digunakan secara langsung oleh otot tersebut untuk menghasilkan energi. Begitu juga dengan hati yang dapat mengeluarkan glukosa apabila dibutuhkan untuk memproduksi energi di dalam tubuh. Selain itu glikogen hati juga mempunyai peranan yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh yaitu berfungsi untuk menjaga level glukosa darah.

    Sebagai sumber energi simpanan glikogen yang terdapat di dalam tubuh secara langsung akan mempengaruhi kapasitas/ performa seorang atlet saat menjalani program latihan ataupun juga saat pertandingan. Secara garis besar hubungan antara konsumsi karbohidrat, simpanan glikogen dan performa olahraga dapat di simpulkan sebagai berikut:

    • Konsumsi karbohidrat yang tinggi akan meningkatkan simpanan glikogen tubuh.
    • Semakin tinggi simpanan glikogen maka kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas fisik juga akan semakin meningkat
    • Level simpanan glikogen tubuh yang rendah menurunkan/membatasi kemampuan atlet untuk mempertahankan intensitas dan waktu latihannya.
    • Level simpanan glikogen tubuh yang rendah menyebabkan atlet menjadi cepat lelah jika dibandingkan dengan seorang atlet dengan simpanan glikogen tinggi.
    • Konsumsi karbohidrat setelah latihan/pertandingan akan mempercepat penyimpanan glikogen yang kemudian juga akan mempercepat proses pemulihan(recovery) seorang atlet.

    a. Protein

    Protein merupakan salah satu jenis nutrisi yang mempunyai fungsi penting sebagai bahan dasar bagi pembentukan jaringan tubuh atau bahan dasar untuk memperbaiki jaringan-jaringan tubuh yang telah rusak. Selain dari kedua fungsi tersebut, protein juga akan mempunyai fungsi sebagai bahan pembentuk hormon dan pembentuk enzim yang akan kemudian juga akan terlibat dalam berbagai proses metabolisme tubuh. Kebutuhan protein bagi seorang atlet disebutkan berada berada pada rentang 1.2-1.6 gr/kg berat badan per-harinya dan nilai ini berada diatas kebutuhan protein bagi non-atlet yaitu sebesar 0.6-0.8 gr/kg berat badan.

    Peningkatkan kebutuhan protein bagi atlet ini disebabkan oleh karena atlet lebih beresiko untuk mengalami kerusakan jaringan otot terutama saat menjalani latihan/pertandingan olahraga yang berat. Selain itu pada olahraga yang bersifat ketahanan (endurance) dengan durasi panjang sebagian kecil asam amino dari protein juga akan digunakan sebagai sumber energi terutama saat simpanan glikogen sudah  semakin berkurang. Oleh karena hal-hal tersebut diatas maka kebutuhkan konsumsi protein seorang atlet dalam kesehariannya akan relatif lebih besar jika dibandingkan dengan kebutuhan non-atlet.

    Pengunaan protein sebagai sumber energi tubuh saat berolahraga biasanya akan dicegah karena hal tersebut akan menganggu fungsi utamanya sebagai bahan pembangun tubuh dan fungsiya untuk memperbaiki jaringan-jaringan tubuh yang rusak. Dan dalam hubungannya dengan laju produksi energi di dalam  tubuh, pemecahan protein jika dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat maupun lemak juga hanya akan memberikan kontribusi yang relatif kecil.

    Pada saat berolahraga terutama olahraga yang bersifat ketahanan, protein dapat memberikan kontribusi sebesar 3-5% dalam produksi energi tubuh dan kontribusinya ini dapat mengalami peningkatan melebihi 5% apabila simpanan glikogen & glukosa darah sudah semakin berkurang sehingga tidak lagi mampu untuk mendukung kerja otot. Melalui asam amino yang dilepas oleh otot atau yang berasal dari jaringan-jaringan tubuh lainnya, liver (hati) melalui proses gluconeogenesis dapat mengkonversi asam amino atau substrat lainya menjadi glukosa untuk kemudian mengeluarkannya ke dalam aliran darah agar konsentrasi glukosa darah dapat dipertahankan pada level normal.

    Namun pengunaan protein sebagai sumber energi seperti yang telah disebutkan akan mengurangi fungsi utamanya sebagai bahan pembangun tubuh serta juga fungsinya untuk memperbaiki jaringan-jaringan tubuh yang rusak. Selain itu, pembakaran protein sebagai sumber energi juga akan memperbesar resiko terjadinya dehidrasi akibat dari adanya produk samping berupa nitrogen yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh melalui urine. Oleh karena itu untuk mencegah pemakaian protein secara berlebihan sebagai sumber energi saat berolahraga, seorang atlet diharapkan untuk mengkonsumsi karbohidrat yang cukup agar dapat meningkatkan simpanan glikogen dan juga dapat menjaga level glukosa darah di dalam tubuh.

    b. Lemak

    Di dalam tubuh, lemak dalam bentuk trigliserida akan tersimpan dalam jumlah yang terbatas pada jaringan otot dan akan tersimpan dalam jumlah yang cukup besar pada jaringan adipose. Ketika sedang berolahraga, trigliserida yang tersimpan ini dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak bebas (free fatty acid / FFA) untuk kemudian menghasilkan energi.

    Pada olahraga dengan intensitas rendah sepeti jalan kaki atau lari-lari kecil, ketika kebutuhan energi rendah dan kecepatan ketersediaan energi bukanlah merupakan hal yang penting, simpanan lemak akan memberikan kontribusi yang besar sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Kontribusi simpanan lemak sebagai sumber energi tubuh baru akan berkurang apabila terjadi peningkatan intensitas dakam berolahraga.

    Pada saat terjadinya peningkatan intensitas olahraga yang juga akan meningkatkan kebutuhan energi, pembakaran lemak akan memberikan kontribusi yang lebih kecil jika dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam tubuh. Walaupun pembakaran lemak ini memberikan kontribusi yang lebih kecil jika dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat saat intensitas olahraga meningkat, namun kuantitas lemak yang terbakar tetap akan lebih besar jika dibandingkan saat berolahraga dengan intensitas rendah.

    Pada saat berolahraga kompetitif dengan intensitas tinggi, pengunaan lemak sebagai sumber energi tubuh akibat dari mulai berkurangnya simpanan glikogen otot dapat menyebabkan tubuh terasa lelah sehingga secara perlahan intensitas olahraga akan  menurun. Hal ini disebabkan karena produksi energi melalui pembakaran lemak berjalan lebih lambat jika dibandingkan dengan laju produksi energi melalui pembakaran karbohidrat walaupun pembakaran lemak akan menghasilkan energi yang lebih besar (9kkal/gr) jika dibandingan dengan pembakaran karbohidrat (4 kkal/gr). Perlu juga untuk diketahui bahwa jaringan adipose dapat menghasilkan asam lemak bebas dalam jumlah yang tidak terbatas, sehingga kelelahan serta penurunan performa yang terjadi pada saat berolahraga tidak akan disebabkan oleh penurunan simpanan lemak tubuh.

    c. Karbohidrat

    Karbohidrat merupakan nutrisi sumber energi yang tidak hanya berfungsi untuk mendukung aktivitas fisik seperti berolahraga namun karbohidrat juga merupakan sumber energi utama bagi sitem pusat syaraf termasuk otak. Di dalam tubuh, karbohidrat yang dikonsumsi oleh manusia dapat tersimpan di dalam hati dan otot sebagai simpanan energi dalam bentuk glikogen. Total karbohidrat yang dapat tersimpan di dalam tubuh orang dewasa kurang lebih sebesar 500 gr atau mampu untuk menghasilkan energi sebesar 2000 kkal. Di dalam tubuh manusia, sekitar 80% dari karbohidrat ini akan tersimpan sebagai glikogen di dalam otot, 18-22% akan tersimpan sebagai glikogen di dalam hati dan sisanya akan bersirkulasi di dalam aliran darah dalam bentuk glukosa.

    Pada saat berolahraga terutama olahraga dengan intensitas moderat-tinggi, kebutuhan energi bagi tubuh dapat terpenuhi melalui simpanan glikogen, terutama glikogen otot serta melalui simpanan glukosa yang terdapat di dalam aliran darah (blood glucose) dimana ketersediaan glukosa di dalam aliran darah ini dapat dibantu oleh glikogen hati agar levelnya tetap berada pada keadaan normal. Proses pembakaran 1 gram karbohidrat akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal. Walaupun nilai ini relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan energi hasil pembakaran lemak, namun proses metabolisme energi karbohidrat akan mampu untuk menghasilkan ATP (molekul dasar pembentuk energi) dengan kuantitas yang lebih besar serta dengan laju yang lebih cepat jika dibandingkan dengan pembakaran lemak.

    d. Simpanan karbohodrat ( glikogen )

    Jumlah simpanan glikogen yang terdapat di dalam tubuh merupakan salah satu faktor penentu performa seorang atlet . Atlet yang mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang besar dalam sehari-hari akan memilki simpanan glikogen yang relatif lebih besar jika dibandingan dengan atlet yang mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang kecil. Dengan simpanan glikogen yang rendah, seorang atlet dalam menjalankan latihan/pertandingannya akan cepat merasa lelah sehingga kemudian mengakibatkan terjadinya penurunan intensitas dan performa olahraga. Hal ini berbeda dengan seorang atlet yang akan memiliki performa dan ketahanan yang lebih baik apabila memiliki simpanan glikogen yang besar.

    Perlu juga untuk diketahui bahwa glikogen yang terdapat di dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam otot tersebut dan tidak dapat dikembalikan ke dalam aliran darah dalam bentuk glukosa apabila terdapat bagian tubuh lain yang membutuhkannya. Hal ini berbeda dengan glikogen yang tersimpan di dalam hati yang dapat dikonversi menjadi glukosa melalui proses glycogenolysis ketika terdapat bagian tubuh lain yang membutuhkan. Walaupun jumlah karbohidrat yang dapat tersimpan sebagai glikogen ini memilikiketerbatasan, namun kapasitas penyimpanannya terutama kapasitas penyimpanan glikogen otot dapat ditingkatkan dengan cara mengurangi konsumsi lemak dan memperbesar konsumsi bahan pangan kaya akan karbarbohidrat seperti roti, kentang, jagung,singkong atau juga pasta. Pengisian tubuh dengan karbohidrat pada masa persiapan ini biasanya dikenal dengan istilah carbohydrate loading dan akan memberikan manfaat terutama bagi atlet yang akan berkompetisi dalam cabang olahraga endurance atau atlet yang akan melakukan latihan/ pertandingan dengan durasi lebih dari 90 menit.

    C. Kecepatan Produksi Energi Dalam Olahraga

    Salah satu faktor  yang menjadi penyebab utama penurunan kapasitas perfoma tubuh saat beraktivitas fisik  seperti berolahraga selain karena  berkurangnya jumlah cairan dari dalam tubuh juga disebabkan oleh berkurangnya jumlah simpanan glukosa (energi) tubuh.

    Glukosa merupakan nutrisi karbohidrat terpenting karena  mempunyai fungsi utama  sebagai penyedia energi bagi  berbagai aktivitas fisik tubuh. Berfungsi sebagai ‘bahan bakar’ utama dalam proses metabolisme energi, menjadikan simpanannya  di dalam aliran darah (blood glucose), otot dan hati (glikogen)  menjadi salah satu faktor penting yang menentukan performa tubuh saat melakukan  olahraga intensitas tinggi bertenaga, olahraga ketahanan (endurance) ataupun juga olahraga kombinasi keduanya seperti sepakbola, tenis, bola basket ataupun bulutangkis.

    Mengkonsumsi air putih yang telah ditambahkan karbohidrat glukosa terbukti dapat membantu meningkatkan performa olahraga. Karena merupakan karbohidrat dengan bentuk molekul yang paling sederhana, glukosa mudah diserap  dan dapat cepat menyediakan energi bagi sel-sel  tubuh.

    Di dalam tubuh konsumsi  glukosa dapat  menghasilkan laju produksi energi yang besar hingga 1 gram per menit.3  Dan manfaat lebih akan didapatkan apabila glukosa ini dipadukan karbohidrat jenis lain seperti sukrosa atau fruktosa, karena selain akan membantu  mempercepat proses penyerapan cairan ke dalam tubuh  kombinasi antara glukosa-sukrosa atau glukosa-fruktosa ini juga akan menghasilkan laju produksi energi yang lebih besar di dalam tubuh hingga mencapai 1.3 gram per menit.

    D. Metabolisme Aerobik Dan Anaerobik

    Proses produksi energi di dalam tubuh dapat berjalan melalui dua proses metabolisme yaitu metabolisme aerobik dan metabolisme anaerobik. Metabolisme energi pembakaran  lemak dan karbohidrat dengan  kehadiran oksigen (O2) yang akan diperoleh melalui proses pernafasan disebut dengan metabolisme aerobik.Sedangkan proses metabolisme energi tanpa kehadiran oksigen (O2) disebut dengan metabolisme anaerobik.

    Metabolisme energi secara aerobik dapat menyediakan energi bagi tubuh  untuk jangka waktu yang panjang sedangkan metabolisme energi anerobik mampu untuk menyediakan energi secara cepat di dalam tubuh namun hanya untuk waktu yang tebatas yaitu sekitar  5-10 detik.  Pada  olahraga dengan intensitas rendah  tubuh secara dominan akan mengunakan metabolisme aerobic untuk menghasilkan energi. Dan apabila terjadi peningkatan  intensitas olahraga hingga  mencapai titik dimana metabolisme energi aerobik tidak lagi dapat memenuhi  kebutuhan energi sesuai dengan laju yang dibutuhkan, maka energi secara anaerobik akan diperoleh   dari   simpanan creatine phosphate (PCr) dan juga karbohidrat yang tersimpan sebagai glikogen di dalam  otot. Metabolisme energi secara aerobik disebutkan merupakan proses yang ‘bersih’ karena tidak menghasilkan produk samping. Hal ini berbeda dengan sistem anaerobik yang akan menghasilkan produk samping berupa asam laktat yang akumulasinya akan membatasi  efektivitas kontraksi otot yang  juga dapat  menimbulkan rasa nyeri.

    Olahraga seperti jalan kaki, jogging, lari jarak menengah-jauh dan  bersepeda merupakan olahraga yang cenderung dilakukan dengan intensitas rendah-sedang pada waktu yang panjang secara dominan akan mengunakan metabolisme aerobic untuk menghasikan energi. Dan olahraga seperti sprint, angkat berat atau jenis olahraga  lain yang membutuhkan energi  besar  secara cepat   merupakan olahraga yang dominan mengunakan metabolisme energi anaerobik. Sedangkan untuk   olahraga beregu  seperti sepakbola, bola basket, hoki yang biasanya merupakan kombinasi antara  komponen intensitas rendah-tinggi yang juga  diselingi dengan  periode istirahat akan mengunakan kombinasi metabolisme aerobik dan anaerobik untuk menghasilkan energi  begitu pula  dengan olahraga individual seperti tenis, bulutangkis atau juga squash.

    a. Glikolisis aerob.

    Reaksi keseluruhan gliolisis aerob adalah:

    Glukosa + 2 NAD+ + 2 Pi + 2 ADP ? 2 piruvat + 2 NADH + 4H+ + 2 ATP + 2 H2O

    Bila sel mempunyai kapasitas oksidasi yang tinggi, dalam hal ini tersedia sejumlah mitokondria, enzim-enzim mitokondria dan oksigen. NADH akan ditransfer ke rantai transport electron mitokondria dan piruvat akan dioksidasi lengkap menjadi CO2 via siklus asam trikarboksilat (TCA).
                Membran mitokondria impermiabel untuk NADH, karena itu transfer ekivalen tereduksi dari sitosol ke dalam mitokondria memerlukan mekanisme shuttle (ulang-alik), baik proses ulang-alik malat-aspartat maupun ulang-alik gliserol 3-fosfat. (lihat gambar 1.1)
    Dalam oksidasi aerobic glukosa menjadi piruvat dan subsekuen oksidasi menjadi CO2, permolekul glukosa menghasilkan fosfat energi tinggi sebesar 38 ATP.

    b. Glikolisis Anaerob

    Pada kondisi kapasitas oksidatif oleh sel mitokondria terbatas atau karena ketidakadaan oksigen, NADH yang dihasilkan glikolisis direoksidasi melalui perubahan piruvat menjadi laktat oleh laktat dehidrogenase. Perubahan glukosa menjadi laktat tersebut disebut glikolisis anaerob, yang maksudnya proses ini tidak memerlukan molekul oksigen.

    Reaksi keseluruhannya:

    Glukosa + 2 ADP + 2 Pi ? 2 laktat + 2 ATP + 4 H+ +2 H2O

    Energi yang dihasilkan dari glikolisis anaerobic hanya 2 molekul ATP permolekul glukosa, jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan kondisi aerobik.

  • Makalah Kondisi Fisik

    Kondisi Fisik

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Latihan kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan yang sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical fitness). Derajat kesegaran jasmani seseorang sangat menentukan kemampuan fisiknya dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Semakin tinggi derajat kesegaran jasmani seseorang semakin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Dengan kata lain, hasil kerjanya kian produktif jika kesegaran jasmaninya kian meningkat.

    B.      Rumusan Masalah

    Jelaskan faktor kondisi fisik dan latihannya dalam cabang olahraga?

    Bab II  ISI

    Selain berguna untuk meningkatkan kesegaran jasmani, latihan kondisi fisik merupakan pro­gram pokok dalam pembinaan atlet untuk berprestasi dalam suatu cabang olahraga. Atlet yang memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik akan terhindar dari kemungkinan cedera yang biasanya Bering terjadi jika seseorang melakukan kerja fisik yang berat.
    Kurangnya daya tahan, kelentukan persendian, kekuatan otot, dan kelincahan merupakan penyebab utama timbulnya cedera olahraga. Hal ini disebabkan program latihan kondisi fisik yangdilakukan seseorang ticlak sempurna sebelum dia terjun mengikuti pertandingan atau melaksanakan kegiatan fisik yang lebih berat. Setlap, orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar ia clapat melaksanakan pekerjaannya dengan efisien clan efektif tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Kesegaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap, pembebanan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Program latihan kondisi fisik perlu direncanakan secara sistematis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan ergosistem tubuh. Proses latihan kondisi fisik yang dilakukan secara cermat, berulang-ulang dengan kian hari meningkat beban latihannya, akan meningkatkan kebugaran jasmani. Hal ini akan menyebabkan seseorang kian terampil, kuat clan efisien dalam gerakannya.
    Para ahli olahraga berpendapat, bahwa seorang atlet yang mengikuti program latihan kondisi fisik secara intensif selama 6 – 8 minggu sebelum musim pertandingan, akan memiliki kekuatan, kelentukan, dan daya tahan yang jauh lebih baik selama musim pertandingan. Perkembangan kondisi fisik yang terbaik juga membantu seorang atlet untuk mampu mengikuti latihan selanjutnya dalam usaha mencapai prestasi setinggi-tingginya.

    Bentuk-bentuk Latihan Kondisi Fisik Cabang Olahraga Berkenaan dengan pembinaan  kondisi fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani, kita perlu mengenal beberapa unsur-unsur kesegaran jasmani yang perlu dilatih. Unsur-unsur kesegaran jasmani tersebut antara lain: kekuatan, kecepatan, daya tahan otot jantung clan paru-paru, kelincahan, daya ledak (power) clan kelentukan. Pada buku Pendidikan Jasmani jilid 1 clan 2 telah dipaparkan mengenai unsur-unsur kebugaran jasmani tersebut. Pada buku Pendidikan Jasmani jilid 3 ini akan dipaparkan mengenai salah satu latihan kondisi fisik cabang olahraga sepak bola. Untuk cabang-cabang olahraga yang lainnya akan dijabarkan dalam bentuk tabel.
    Sepak bola merupakan permainan yang memakan waktu selama 2 x 45 menit. Selama waktu satu setengah jam itu, pemain dituntut untuk senantiasa bergerak. Bukan hanya sekedar bergerak,namun dalam gerak tersebut masih harus melakukan berbagai gerak fisik lainnya seperti: berlarsambil menggiring bola, berlari kemudian harus berhenti tiba-tiba, berlari sambil berbelok 90-. bahkan 180°, melompat, meluncur (sliding) beradu badan (body charge),bahkan terkadang berlanggar dengan pemain lawan dalam kecepatan tinggi.jika berbicara tentang sepak bola prestasi, maka tuntutan kondisi fisik ini akan lebih tinggi lagi. Untuk mencapai kondisi fisik yang tinggi, diperlukan latihan yang teratur dan terprogram dengan balk. Untuk itu diperlukan pengetahuan tentang kondisi fisik, unsur-unsur yang terdapat di dalamnya, Berta cara melatih masing-masing unsur tersebut untuk membina kualitas fisik sesuai tuntutan permainan sepak bola.Unsur-unsur kondisi fisik merupakan kualitas fisik yang menentukan untuk pencapaian hasil dalam olahraga. Unsur-unsur ini tidak dapat dilihat sebagai komponen yang terpisah-pisah. Artinya untuk setiap cabang olahraga komponen-komponen itu diperlukan dan harus dilatih, namun ada komponen yang lebih dominan dari komponen lain. Kualitas fisik yang diperlukan untuk pemain sepak bola, di samping tingkat kemampuan teknik yang baik, maka unsur-unsur seperti: kecepatan (speed), daya ledak (explosive), daya tahan (endurance), kelentukan (flexibility), dan kelincahan (agility) haruslah dibina.

    Kecepatan diperlukan dalam usaha mengejar bola dan menggiring bola. Daya ledak diperlukan untuk mengatasi lawan dalam gerakan awal (start), baik untuk tujuan mengejar bola, melepas diri dari jagaan dan gerak tipu. Daya tahan dibutuhkan sekali, sebab permainan yang memerlukan waktu 90 menit, dengan kegiatan fisik yang terns menerus dengan berbagai bentuk gerakan seperti: berlari, melompat, meluncur (sliding), body charge dan sebagainya jelas memerlukan daya tahan yang tinggi.

    Demikian Pula dengan unsur kelentukan dan kelincahan juga termasuk unsur dominan dalam permainan sepak bola. Pemain yang kurang kelentukan tubuhnya akan mengalami kesukaran dalam mengolah bola, melakukan gerak tipu, sliding tackle atau mengubah arch dalam berlari.

    a. Latihan Kondisi Fisik Umum Pemain Sepak Bola (General Physical Conditioning)
    Latihan kondisi fisik umum adalah latihan fisik yang belum dikaitkan dengan cabang olahraga tertentu. Dengan kata lain pembentukan kondisi fisik tersebut masih bersifat umum dan dasar.

    Program latihan yang dilakukan untuk melatih kondisi fisik umum pemain sepak bola antara lain sebagai berikut.

    1) Latihan daya ledak (Explosive power)

    Bentuk-bentuk latihan daya ledak adalah sebagai berikut:

    a) Melompat dengan dua kaki (double leg bound)

    b) Melompat dengan satu kaki secara bergantian

    c) Lompat Jongkok

    2) Latihan kekuatan (Strength training)

    Dalam olahraga, kekuatan digunakan dalam berbagai bentuk antara lain:
    a) Bergeraknya tubuh. olahragawan (berlari, melompat, berenang dan sebagainya),
    b) Menggerakkan benda atau alas lain: tolak peluru, bola, angkat besi, dayung dan sebagainya. Dan

    C) Melawan dan mengatasi kekuatan otot lawan: judo, gulat dan sebagainya.
    Bentuk latihan kekuatan dengan berbagai kombinasi kekuatan yang dikenal dengan circuit training, yaitu urutan latihan dengan satu macam kegiatan di setiap pos antara 4 — 12 pos. Dalam hal ini pada setiap pos dilatih otot/sekelompok otot tertentu. Selain mudah dilakukan, circuit training tidak memerlukan alas-alas yang rumit, juga menarik dan tidak membosankan karena bervariasi. Berbagai variasi latihan kekuatan kondisi fisik antara lain sebagai berikut.
    3) Latihan kecepatan (Speed training)

    Latihan kecepatan yang masih bersifat umum ini diberikan dalam bentuk latihan lari dan sekaligus dengan latihan reaksi. Beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam latihan kecepatan antara lain sebagai berikut.Perlu diingat bahwa untuk lebih efektifnya kecepatan tersebut, perlu rangsangan­rangsangan/stimulus luar seperti: tanda dengan tepukan Langan, bunyi peluit, atau suara sebagai komando untuk mulai yang sekaligus juga melatih reaksi pemain.
    4) Latihan daya tahan (Endurance training)

    Daya tahan adalah kemampuan untuk bekerja atau berlatih dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan. Banyak kegiatan dalam membina daya tahan yang dapat dilakukan, antara lain: lari jarak jauh, latihan aerobik 12 menit, lari lintas alam (cross country), fartlek, dan interval nterval training.

    a) Latihan aerobik

    Latihan aerobik dengan waktu yang ditentukan selama 12 menit, berusaha untuk mencapai jarak sejauh mungkin. Dalam proses latihan, semakin hari harus dapat menempuh jarak yang semakin jauh untuk menemukan tingkat kebugaran jasmani dengan hasil yang dicapai

    b) Latihan cross country

    Latihan cross country atau lari lintas alam memang umum dilakukan. Biasanya dilakukan sebagai selingan dari latihan-latihan daya tahan lainnya. Latihan ini terutama sekali dilakukan dalam periode persiapan.

    c) Latihan fartlek

    Prinsip latihan fartlek adalah berlari dengan berbagai variasi. Artinya dapat mengatur kecepatan lari yang diinginkan selama melakukan latihan tersebut sesuai dengan keinginan dan sesuai pula dengan kondisi/kemampuan atlet. Sebagai contoh dapat dimulai latihan dengan lari lambat-lambat, kemudian dilanjutkan dengan lari cepat pada jarak-jarak pendek secara intensif.

    d) Interval training

    Interval training adalah bentuk latihan daya tahan dengan berlari pada jarak tertentu dengan waktu tertentu, dengan masa pemulihan (recovery) di antara pengulangan jarak tersebut. Hal-hal yang perlu ditentukan dalam merencanakan latihan interval adalah sebagai berikut.
    (1) Jarak yang akan ditempuh

    (2) Kecepatan untuk menempuh jarak tersebut

    (3) Pengulangan (repetition), yaitu beberapa kali jarak tersebut akan ditempuh

    (4) Lamanya masa istirahat (recovery) di antara repetisi.

    5) Latihan kelentukan (Flexibility training)

    Ada dua bentuk dalam mengembangkan kelentukan antara lain:

    (1) Peregangan dinamis dan

    (2) peregangan statis.

    a) Peregangan dinamis

    Peregangan dimanis dilakukan dengan menggerakkan tubuh atau anggota tubuh secara berirama atau dengan memantul-mantulkannya (bouncing), sehingga otot-otot teregang dan terulur.
    Contoh peregangan dinamis adalah sebagai berikut.

    (1) Duduk telunjur dengan kedua kaki lurus, usahakan untuk mencapai Ujung jari kaki dengan jari-jari tangan, sambil melakukan gerakan merengut pinggang.

    b) Peregangan statis  

    peregangan ini dilakukan dengan menegangkan tubuh atau anggota tubuh dan mempertahankan sikap tersebut tanpa bergerak untuk beberapa saat.

  • Makalah Psikologi Olahraga

    Psikologi Olahraga

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Psikologi olahraga merupakan mata kuliah yang sangat penting dalam perkuliahan olahraga. Sebagai mana telah di ketahui psikologi olahraga peran yang sangat penting dalam membentuk mental atlet dan mengantarkan atlet kejenjang juara.

    Peran mental dalam kegiatan olahrga telah banyak di teliti oleh para psikologi dan atlet-atlet di dunia. Bukan hanya mental yang mengantarkan atlet kejenjang juara, tetapi motivasi dalam kegitan olahraga itu sangat penting psikologi olahraga itu sangat penting. Psikologi olahraga juga bukan hanya mengantarkan atlet menjadi juara akan tetapi juga membentuk karakter atlet yang lebih baik.

    B.     RUMUSAN MASALAH

    Sesuai dengan apa yang kita sampaikan sebelumnya bahwa makalah ini akan membahas tentang psikologi dalam olahraga, maka yang akan menjadi rumusan masalahnya kali ini yaitu :

    1.      Sejarah psikologi olahraga

    2.      Psikologi dalam olahraga

    3.      Mental trainning

    C.    TUJUAN PENULISAN

    Dengan adanya makalah psikologi olahraga ini di harapkan menambah wawasan dan pengetahuan khususnya mengenai psikologi olahraga dan juga Untuk mengetahui proses pisikologi dan seberapa penting psikologi olahraga dalam kegiatan olahraga.

    Bab II. Pembahasan

    A.    SEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI OLAHRAGA

    Psikologi olahraga pertama kali dikenalkan oleh Norman Triplett pada tahun 1898. Norman Triplett menemukan bahwa waktu tempuh pembalap sepeda menjadi lebih cepat jika mereka membalap di dalam sebuah tim atau berpasangan dibanding jika membalap sendiri.

    Baru tahun 1925 laboratorium psikologi olahraga pertama di Kawasan Amerika Utara berdiri. Pendirinya adalah Coleman Griffith dari Universitas Illinois. Griffith tertarik pada pengaruh faktor-faktor penampilan atletis seperti waktu reaksi, kesadaran mental, ketegangan dan relaksasi otot serta kepribadian. Dia lalu menerbitkan dua buah buku, The Psychology of Coaching (1926)- buku pertama di dunia Psikologi Olahraga-dan The Psychology of Athletes (1928).

    Pada tahun yang sama, di Eropa sebenarnya juga berdiri sebuah laboratorium Psikologi Olahraga yang didirikan oleh A.Z Puni di Institute of Physical Culture in Leningrad. Namun Laboratorium Psikologi Olahraga pertama di dunia sebenarnya didirikan tahun 1920 oleh Carl Diem di Deutsce Sporthochschule di Berlin, Jerman.

    Setelah periode tersebut psikologi olahraga mengalami kemandekan. Baru pada tahun 1960-an psikologi olahraga kembali mulai berkembang. Perkembangan ini ditandai dengan banyaknya lembaga-lembaga pendidikan membuka konsentrasi pengajaran pada Psikologi Olahraga. Puncaknya adalah pembentukan International Society of Sport Psychology (ISSP) oleh para ilmuan dari penjuru Eropa. Kongres internasional pertama diadakan pada tahun yang sama di Roma, Italia.

    Pada tahun 1966, sekelompok psikolog olahraga berkumpul di Chicago untuk membicarakan pembentukan semacam ikatan psikologi olahraga. Mereka kemudian dikenal dengan nama North American Society of Sport Psychology and Physical Activity (NASPSPA).

    Journal Sekolah pertama yang dipersembahkan untuk psikologi olahraga keluar tahun 1970 dengan nama The International Journal of Sport Psychology. Kemudian diikuti oleh Journal of Sport Psychology tahun 1979. Meningkatnya minat melakukan penelitian dalam bidang psikologi olahraga di luar laboratorium memicu pembentukan Advancement of Applied Sport Psychology (AAASP) pada tahun 1985 dan lebih berfokus secara langsung pada psikologi terapan baik dalam bidang kesehatan maupun dalam konteks olahraga.

    Kini Psikologi Olahraga sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kongres International Society of Sport Psychology Conference Di Yunani tahun 2000 telah dihadiri lebih dari 700 peserta yang berasal dari 70 negara. American Psychological Association pun telah memasukkan psikologi olahraga dalam divisi mandiri yakni divisi 47.

    Penerbitan dan jurnal pun sudah sangat banyak. Beberapa penerbitan dan jurnal tersebut adalah (a) International Journal of Sport Psychology (1970); (b) Journal of Sport Psychology (1979) yang kemudian berubah nama menjadi 1988 Journal of Sport and Exercise Psychology; NASPSPA pada tahun 1988. penerbitan lain adalah The Sport Psychologist (1987)—sekarang, Journal of Applied Sport Psychology (1989)— sekarang, serta The Psychology of Sport and Exercise.

    B.     PSIKOLOGI DALAM OLAHRAGA

    a.      Pentingnya Psikologi Dalam Olahraga

    Griffith di kenal sebagai “Bapak Psikologi Olahraga”. Ia banyak melakukan studi melalui rangkaian pengamatan informasi pada berbagai cabang olahraga dan menyusun tes sebagai tolak ukur. Tiga bidang pengamatan dan setudinya ialah :

    1.      keterampilan psikomotor

    2.      proses belajar

    3.      corak ragam kepribadian

    Beberapa ungkapan menarik mengenai pentingnya factor psikis (mental) atau yang sering disebut sebagai factor non-teknis, di kemukakan oleh para psikolog olahraga, pelatih maupun atlet sendiri.

    1.      James E Loehr (1982), mengatakan “at least 50 percent of the process of playing well is the result of mental and psychological factors”. Jelas disini ditekankan pentingnya factor mental-psikolog.

    2.      Steven j. danis (1985), psikologi olahraga dari Pennsylvania, mengatakan “The difference between an outstanding athletic perfoprmance and a good athletic performance really has very little to do with phsycal skills. It is mostly related to mental skills. Factor mental yang berpengaruh besar pada atlet.

    3.      Sehubungan dengan teknis, Stepherd mead penulis buku mengatakan bahwa, “tennis is at least 50 percent psychological”.

    b.      Psikologi Yang Diterapkan Dalam Olahraga

    Psikologi Perkembangan

    Dalam psikologi perkembangan dikenal interaksi antara bakat dan lingkungan (nature vs nurture).  Kalau bakat sudah ditemukan, usaha pencetakan atlet sangat diperlukan. Keberhasilan korea selatan atau jepang dalam olahraga di tingkat dunia jelas menujukan keberhasilan “mencetak atlet”. Pada Negara maju, tentunya dengan pengetahuan yang maju serta di tunjang peralatan canggih, mereka berhasil mengembangkan para etlet sampai ke puncak penampilannya sajajar dengan atlet-atlet dunia lainnya (tentu tidak pada semua cabang olahraga).

    Psikologi Belajar

    Proses belajar menjadi ciri umum dari individu yang sedang tumbuh dan berkembang. Belajar bisa belangsung secara pasif melalui intansi atau secara aktif yang sengaja di buat, diprogramkan atau diintruksikan. Banyak penampilan yang Nampak sekarang ini adalah hasil proses belajar (aktif atau pasif). Proses pembentukan ini banyak mempergunakan dasar dan konsep psikologi belajar.

    Dalam usaha mencentak atlet yang baik perlu usaha keras dan berbagai pihak. Pada atlet pemula atau muda usia, peran serta dari keluarga (orang tua) besar sekali, dari minat dan bakat, dari kemampuan teknis sebagai bakat (potensi) yang dimiliki harus bisa di munculkan (aktualisasi) menjadi prestrasi.

    Psikologi kepribadian

    L.Cooper (1969) telah melakukan penelitian dalam jangka waktu lama, yakni dari tahun 1937 sampai tahun 1967. Ia menyimpulkan antara lain : “that atheletes wereclearly achievement oriented”. Aspek kepribadian yang cukup dominative dalam penampilan atlet ialah motivasi, emosi dan kognisi.

    Psikologi Sosial

    Proses sosialisasi menjadi salah satu aspek yang perlu mendapat pehatian khusus, agar pandangan dan sikap-sikapnya terhadap orang lain tidak menjadi sempit. Kepercayaan diri berkaitan pula dengan pengaruh sekelilingnya. Dalam hal ini yang jelas adalah pengaruh penonton. Penonton adalah sekelompok massa yang bisa menekan perasan atlet, sekalipun dalam hal-hal tertentu dapat menjadi pendorong positif kearah penampilannya yang optimal.

    Pendekatan psikologi social dapat diarahkan untuk mengubah sikap penyesuaian diri serta kepercayaan diri seorang.

    Psikometri

              Penilaian terhadap atlet merupakan usaha untuk menentukan langkah-langkah dalam pembinaan lebih lanjut atau mengambil tindakan-tindakan cepat sesuai dengan kebutuhannya. Penilaian ini menjadi masalah yang rumit dalam olahraga. Seorang pelatih tinju bisa menilai kelemahan-kelemahan petinjunya, meskipun penilaian itu tidak selalun sama dengan pelatih lain. Demikian pula pelatih-pelatih lain dalam cabang olahraga tennis, tennis meja, bulu tangkis, taekwondo, pencak silat, bahkan juga dalam olahraga kelompok seperti bola basket, bola voli dan sepak bola. Kreteria untuk melakukan penilaian acapkali tidak jelas, kabur dan terlalu  penyusunan tes agar validitas dan reliabilitasnya terjamin.

              Penggunaan psikometri harus menjadi kebijaksanaan dan bahkan peraturan sehingga semua hal, yang akan ditentukan mengenai kepribadian atlet dapat dilakukan dengan dasar patokan yang mantap.

    C.    MENTAL TRAINNING

    a.      Meningkat Dan Merosotnya Prestasi Atlet

    Strategi mental training dan perlakuan (treatment) yang di latihkan harus disesuaikan dengan keadaan individual atlet, selaiin harus disesuaikan dengan keadaan sebagian besar anggota team, karena ada mental training yang ditunjukan kepada atlet orang perorang.

    Sehubungan itu perlu diketahui beberapa gejala yang sering terjadi pada atlet, baik gejala yang perlu dikembangkan, maupun gejala-gejala yang menimbulkan gangguan atau hambatan pencapaian pertasi.

    Penetapan strategi mental training selain disesuikan dengan sifat-sifat pembawaan, juga disesuaikan dengan situasi pada waktu itu, misalnya sedang menghadapi pertandingaan yang menentukan atau sesudah kalah pertandingan di mana seluruh anggota tim merasa terpukul dan merasa sangat malu dengan kekalahan yang dialami.

    b.      Gejala Psikologik Yang Perlu Dikembangkan

    Disamping motivasi, ada beberapa gejala psikologik yang sangat penting dan menentukan pencapaian perstasi, yaitu antara lain percaya diri, rasa herga diri, disiplin, tanggung jawab, penguasaan diri, sikap dan konsep diri.

    Disamping itu, perlu di perhatikan adanya gejala-gejala psikologik yang dapat menimbulkan gangguan, antara lain boredom, fatique, stalene stressanxiety dan frustasi. Agresivitas yang mengandung segi-segi positif juga dapat berdampak negetif dan perlu di perhatikan dalam upaya peningkatan prestasi.

    Motif Berprestasi

    Sifat-sifat mitof di antaranya sebagai berikut :

    1.      merupakan sumber penggerak dan pendorong dari dalam diri subjek yang terorganisasi

    2.      terarah pada tujuan tertentu secara selektif

    3.      untuk mendapat kepuasan atau menghindari hal-hal yang tidak menyenangkan

    4.      dapat disadari atau tidak disadari

    5.      ikut menentukan pola kegiatan

    6.      bersifat dinamik, dapat berubah dan dapat di pengaruhi

    7.      merupakan ekpresi dari suatu emosi atau afeksi

    8.      ada hubungannya dangan unsure kognitif dan afektif

    9.      motivasi merupakan determinan sikap dan kinerja

    Percaya Diri (“Self Confidence”)

    Kepercayaan pada diri sendiri merupakan hal yang sangat penting dalam pembinaan mental atlet. Percaya pada diri sendiri akan menimbulkan rasa aman. Kepercayaan diri sendiri biasanya berhubungan erat dengan “emotional security” makin matap kepercayaan pada diri sendiri makin mantap pula “emotional security” nya, hal ini akan terlihat pada sikap dan tingkah laku yang tidak mudah bimbang, tenang, tegas, dan sebagainya.

    Menurut Robert N. Sigger (1984), menghadapi atlet yang kurang percaya diri sendiri (“lack of confidence”), pelatih dapat membantu atlet merasakan identitas dirinya (“sence of identity”), yaitu lebih memahami keadaan yang terjadi pada dirinya.

    Rasa Harga Diri (“Self Esteem”)

    Kebutuhan akan rasa harga diri tidak akan terpenuhi atau terpuaskan tanpa adanya orang lain, demikian menurut Alderman (1974), dan kebutuhan rasa harga diri ini dapat terpenuhi melalui hubungan interpersonal dengan orang lain (pelatih, sesame atlet, dan penonton).

    Sehubungan dengan pendapat tersebut, maka rasa harga diri dapat dibina melalui ketergabungan atlet dalam kelompok-kelompok olahrga yang dipandang elite oleh para atlet atau masyarakat.

    Disiplin Dan Tanggung Jawab

    Disiplin adalah sikap atau kesediaan psikologik untuk menepati atau mendukung nilai-nilai atau norma yang berlaku. Atlet yang disiplin akan berusaha menepati ketentuan, tata tertib, dan biasanya patuh pada pembuat peraturan (Pelatih atau Pembina).

    Disiplin atlet apabila dikembangkan lebih lanjut dapat menimbulkan kesadaran yang mendalam untuk menepati segala bentuk nilai-nilai, meskipun tidak ada yang mengawasi bahkan akhirnya juga akan mematuhi rancana-rencana yang dibuatnya, sesuai dengan pengetahuan tantang hal-hal yang diaggap baik. Kesadaran yang timbul dari dalam dirinya sendiri, tanpa adanya pengawasan dari orang lain, menimbulakan disiplin diri sendiri.

    Atlet yang memiliki disiplin sendiri sadar untuk melakukan latihan sendiri, tanpa ada yang memerintah dan mengawasi. Ia sudah mempunyai rasa tanggung jawab untuk menepati dan mendukung nilai-nilai yang diaggap baik dan tepat untuk dilakukan.

    Penguasaan Diri

    Penguasaan diri erat hubungan nya dengan kematangan emosional atlet, tegas nya atlet yang dapat menguasai diri berarti dapat menguasai emosionalnya dalam menghadapi segala bentuk stimulasi yang tidak cocok dangan perasaannya. Atlet yang dapat menguasai diri berarti juga dapat mengontrol emosinya, dapat menahan nafsu menghadapi kekecewaan, rasa marah, dan sebagainya.

    John D. Lawter, (1972) mengemukakan bahwa dalam keadaaan “overstress threshold”, yaitu tingkat batas ambang ketegagan akan terjadi interfrensi (gangguan) dalam penampilan seorang atlet.

    c.       Gejala Psikologi Yang Dapat Menimbulkan Gangguan

    Boredom, Fatique dan Staleness

    Boredom, adalah perasaan jemu tau bosan, sehigga atlet tidak bergairah untuk melakukan latihan-latihan ataupun pertandingan.

    Boredom terjadi pada atlet apabila latihan-latihan kurang bervariasi, latihan bersasaran penigkatan kemampuan fisik dan kurang memperhatikan aspek psikis atlet, khususnya yang berhubungan dengan minat motivasi atlet.

    Jenis-jenis kelelahan yang dialami atlet adalah “physical fatique” atau kelelahan fisik dan “mental fatique” atau kelelahan mental.

    “Physical fatiqeu” terjadi karena atlet mengalami kelelahan otot-ototnya sehigga tidak dapat melakukan aktivitas fisik, terjadi ketegangan otot, badan merasa lemas dan sebagainya.

    Stress, Anxiety dan Frustasi

    Setiap orang mempunyai ambang stress (“stress tershold”) tersendiri. Dalam kenyataan dapat terjadi gejala yang dinamakan “over-stress threshold”, yaitu stress yang memuncak melebihi ambang batas stress yang di kuasai seseorang. Sudah barang tentu hal ini dapat memberikan pengaruh terhadap penampilan individu yang bersangkutan.

    Menurut Suparinah dan Sumarno Markam (1982), jika stress yang dihadapi seseorang berlangsung terus menerus, maka akan timbul kecemasan. Kecemasan adalah suatu perasaan tak berdaya, perasaan tak aman, tanpa sebab yang jelas. Perasaan cemas atau “anxiety” kalau dilihat dari kata “anxiety” berarti perasaan tercekik.

    Menurut Sappenfield (1945) frustasi dapat terjadi pada saat individu mulai melihat adanya gangguan kepuasannya. Apabila pemenuhan kebutuhan atau pencapaian kepuasan tidak terpenuhi, maka atlet dapat mengalami frustasi.

    Frustasi positif dapat di tafsirkan bahwa pada diri individu yang bersangkutan ada rintangan terhadap kemajuan individu mencapai tujuan, tanpa adanya pengaruh dari luar (perlakuan) yang membatasi tercapainya kepuasan.

    Tindakan Agresif

    Dalam olahraga sering kita lihat seorang atlet yang mendapat hukuma menjadi marah tidak terkendali, lalu memukul wasit. Tindakan agresif memukul wasit tersebut memungkinkan di landasi keadaan kejiwaan atlet yang mengalami frustasi. Sesuai pendapat Dollard, dkk, yang mengemukakan ; “Agression is always a consequence of frustration to mean that frustration always leads to aggressive behaviour”. (Magargree & Hokanson, 1970).

    Sehubungan dengan tindakan agresif yang dilakukan seseorang, tetapi bukan karena orang tersebut mengalami frustasi, Raven dan Rubin (1976) mengemukakan pandapat beberapa gejala, yaitu :

    1.      Tindakan agresif instrumental

    2.      Tindakan agresif atas dasar meniru

    3.      Tindakan agresif atas dasar perintah

    4.      Tindakan agresif dalam hubungannya dengan peran social

    5.      Tindakan agresif karena pengaruh kelompok

    d.      Menetapkan Strategi Pembinaan Mental

    Semua upaya pembinaan mental, baik itu perlakuaan sehari-hari, bimbingan dan konseling, maupun mental training, harus terkait dengan tujuan akhir dari mental training maupun pembinaan mental.

    Chung Sung Tai (1988) juga mengungkapkan pandangan dasar mengenai perlunya mental training agar atlet mencapai prestasi puncak, antaralain di kemukakan perlu di kosentrasi untuk dapat mencapai prestasi tinggi. Menurut Chung Sung Tai di samping pendekatan holistic, maka mental training juga selalu berkaitan erat dengan latar belakang kehidupan atlet, oleh kerena itu mental training tidak sama antara yang satu dengan bangsa lain.

    Salah satu tujuan mental training adalah melatih bagaimana menemukan cara-cara untuk mendapat mengontrol diri, cara yang biasa dilakukan sehari-hari untuk mengontrol sesuatu dengan kemampuan penuh kesadaran dan keteguhan hati (tekad yang bulat). Upaya penting dalam mental training adalah menumbuhkan pikiran positif (positive thinking) terhadap sekitar dan juga terhadap diri sendiri, sekitar dan gambaran tentang pribadi ideal, yang diharapkan akan membentuk citra diri. Citra diri dan persepsi diri yang berbeda-beda akan menghasilkan sikap dan tindakan yang berbeda pula.

    BAB III

    PENUTUP

    A.    KESIMPULAN

    Psikologi olahraga adalah merupakan salah satu cabang ilmu yang relatif baru, yaitu merupakan salah satu hasil perkembangan dari psikologi. Hal ini dapat dijelaskan bahwa sejak akhir abab ke-19 para ahli psikologi telah berusaha menerapkan hasil-hasil penelitian psikologi ke dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya tumbuh dan berkembang apa yang disebut sebagai psikologi terapan (applied psychology) di berbagai bidang, termasuk  salah satunya adalah dalam bidang olahraga.

    Pada awalnya psikologi hanya mengembangkan diri secara vertical, artinya bahwa psikologi berkembang hanya terbatas dalam lingkup disiplin ilmunya sendiri, yaitu tentang kejiwaan manusia sebagai individu (belum dikaitkan dengan hal lain disekitarnya). Sedangkan manusia sebenarnya bukan hanya individu, melainkan juga merupakan makhluk sosial, yang berarti segala perilaku tidak akan terlepas dari pengaruh lingkungan.

    Dengan demikian memaksa para ahli psikologi tidak hanya mengembangkan disiplin ilmunya secara vertical melainkan juga harus mengembangkan psikologi secara horisontal. Oleh karena olahraga juga merupakan salah satu bentuk perilaku manusia, maka dalam perkembangan secara horisontal psikologi juga memasuki bidang olahraga, dan muncullah Psikologi Olahraga. Dengan demikian sebenarnya bahwa psikologi olahraga adalah merupakan perpaduan antara psikologi dan olahraga.

    B.     SARAN

    Sebaiknya psikologi dalam diri kita harus di jaga juga, agar kita bisa mengontrol diri kita untuk membentuk karakter kepribadian yang baik.

  • Makalah Seni Bela Diri Taekwondo

    Seni Bela Diri Taekwondo

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olah raga bela diri Korea yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di duniadan juga dipertandingkan di Olimpiade.

    Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti “menendang atau menghancurkan dengan kaki”; Kwon berarti “tinju”; dan Do berarti “jalan” atau “seni”. Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai “seni tangan dan kaki” atau “jalan” atau “cara kaki dan kepalan”. Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olah raga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.

    Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka pokok permasalahannya adalah :

    1. Apakah yang dimaksud dengan olahraga taewondo ?
    2. Bagaimanakah peraturan dalam olahraga taekwondo ?

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Taekwondo

    Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olah raga bela diri Korea yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di duniadan juga dipertandingkan di Olimpiade.

    Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti “menendang atau menghancurkan dengan kaki”; Kwon berarti “tinju”; dan Do berarti “jalan” atau “seni”. Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai “seni tangan dan kaki” atau “jalan” atau “cara kaki dan kepalan”.

    Tiga Materi Dalam Berlatih

    1. Poomse atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea
    2.  Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.
    3.  Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan diri.

    Terminologi Tae Kwon Do

    1. Sabeum = Instruktur
    2. Sabeum Nim = Instruktur Kepala
    3. Seonbae = Senior
    4. Hubae = Junior
    5. Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do
    6. Muknyeom = Meditasi
    7. Dobok = Seragam Tae Kwon Do
    8. Ti = Sabuk Latihan
    9. Oen = Kiri
    10. Oreon = Kanan
    11. Joonbi = Siap
    12. Sijak = Mulai (Tanpa Komando(biasa dilakukan di poomse))
    13. Kalryeo = Stop
    14. Keysok = Lanjutkan
    15. Keuman = Selesai
    16. A Nee = Tidak
    17. Yee = Ya
    18. Eolgol = Sasaran atas
    19. Moumtong = Sasaran tengah
    20. Arae = Sasaran bawah
    21. Kyungrye = hormat
    22. chariot= mempersiapkan diri
    23. nici= sekian
    24. belci ki manisi= tempat istirahat
    25. menicip= pengawas taekwondo
    26. dobeon= dua kali
    27. sambeon= tiga kali
    28. iljang= satu
    29. ijang= dua
    30. samjang= tiga
    31. sahjang= empat
    32. ohjang= lima
    33. yukjang= enam
    34. chiljang= tujuh
    35. paljang= delapan

    Bagian-Bagian Tubuh Yang Menjadi Sasaran (Keup So)

    1. Eolgol (Bagian Atas/Kepala/Muka)

    Bagian ini meliputi tulang belikat, wajah, kepala, dagu, jakun, tulang diantara mata, bagian atas dan bawah bibir.

    2.      Momtong (Bagian Tengah/Badan)

    Bagian ini meliputi perut, ulu hati, rusuk / tulang iga, serta dibawah tulang rusuk dimana ginjal terletak didalamnya.

    3.      Are (Bagian Bawah)

    Bagian ini meliputi pusar ke bawah, yaitu rongga bawah perut, selangkangan, paha bagian dalam, dan kemaluan.

    Bagian-Bagian Tubuh yang Digunakan untuk Menyerang dan Bertahan

    1. Kepalan (Jumeok)
    2. Tangan (Son)
    3. Lengan (Pal)
    4. Siku Tangan (Pal Kup)
    5. Kaki bagian Atas (Dari)

    Seogi (Sikap Kuda-Kuda)

    Sikap kuda-kuda dibagi tiga yaitu:

    1. Neolpyo Seogi (sikap kuda-kuda terbuka)
    2. Moa Seogi (sikap kuda-kuda tertutup)
    3. Teuksu Poom Seogi (sikap kuda-kuda khusus)

    Sikap Kuda-Kuda Terbuka

    • Naranhi Seogi (Sikap Sejajar)
    • Juchum Seogi (Sikap Duduk)
    • Ap Seogi (Sikap Jalan Pendek)
    • Ap Kubi Seogi (Sikap Jalan Panjang)
    • Dwi Kubi Seogi (Sikap Kuda-Kuda L)
    • Beom Seogi (Sikap Kuda-Kuda Harimau)

    Sikap Kuda-Kuda Tertutup

    • Moa Seogi (Sikap Kuda-Kuda Tertutup)
    • Koa Seogi (Sikap Kuda-Kuda Kaki Menyilang)

    Sikap Kuda-Kuda Khusus

    • Kibon Junbi Seogi (Sikap Kuda-Kuda Siap)
    • Bojumeok Junbi Seogi (Sikap Kuda-Kuda Siap dengan Menutup Kepalan)

    Pukulan

    • Yeop Jireugi = Pukulan Samping
    • Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
    • Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
    • Pyojeok Jireugi = Pukulan Dengan Sasaran
    • momtong jireugi= pukulan mengarah ke tengah(pukulan mengarah ke ulu hati)
    • are jireugi= pukulan ke bawah
    • oreon jireugi= pukulan dengan tangan kanan yang dilakukan sambil menendang(ap chagi)
    • Eolgol jireugi=pukulan ke atas (pukulan mengarah ke kepala)

    Tendangan

    • Ap Chagi = Tendangan Kedepan
    • Dollyo Chagi = Tendangan Melingkar Depan
    • Yeop Chagi = Tendangan Samping
    • Dwi Chagi = Tendangan Kebelakang
    • Twieo Dwi Chagi = Tendangan kebelakang Yang Dilakukan Sambil Melompat
    • goley chagi= tendangan double
    • sip chagi an chagi= tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki
    • eolgol ap chagi = tendangan mengarah ke atas (tendangan ke arah kepala)
    • momtong ap chagi=tendangan mengarah ke tengah(mengarah ke perut)
    • penriyti chagi= tendangan keliling.

    Tangkisan

    • aremaki = Tangkisan bawah
    • Elgol Ceceumaki = Tangkisan ke arah kepala
    • Bakat Momtong Bakat Maki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
    • Bakat Momtong An Maki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.
    • An Maki = tangkisan darri arah luar.
    • bina maki an maki= tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas.
    • am palmok mongtong bakat maki= tangkisan ke arah lengan bawah

    Sabetan

    • Han Sonnal Mok Chigi = Sabetan dengan Pisau Tangan
    • Jebipoom Mok Chigi = Sabetan dari Luar ke Dalam dengan Tangkisan Pisau Tangan
    • Me Jumeok Naeryo Chigi = Sabetan dari Atas ke Bawah
    • Dung Jumeok Eolgul Ap Chigi = Sabetan Depan dengan Bonggol Atas Kepalan dengan Sasaran Atas
    • Palkup Dollyo Chigi = Sabetan Memutar dengan Siku Tangan
    • Palkup Pyojeok Chigi = Sabetan Siku Tangan dengan Sasaran
    • Mureup Chigi = Sabetan dengan Lutut
    • Deung Jumeok Bakkat Chigi = Sabetan dari Dalam ke Luar dengan Bonggol Atas Kepalan

    Tusukan

    • Pyeonsonkeut Sewo Chireugi = Tusukan dengan Telapak Tangan Tegak
    • Pyeonsonkeut Upeo Chireugi = Tusukan dengan Telapak Tangan Mendatar
    • Kawison Keut Chireugi = Tusukan dengan 2 Jari ke Arah Mata
    • Hanson Keut Chireugi = Tusukan dengan 1 Jari ke Arah Mata

    B.     Peraturan dalam Olahraga Taekwondo

    a. Kyorugi
    1. Peraturan pertandingan menggunakan peraturan terbaru yang mengacu pada “World Taekwondo Federation Competiition Rules” dan akan dijelaskan pada saat technical meeting
    2. System pertandingan menggunakan system gugur
    3. Untuk Kyorugi mininal tiap kelasnya berjumlah 4 (empat) orang. Jika kurang maka akan dinyatakan eksebisi
    4. Atlet Kyorugi minimal penyandang sabuk hijau
    5. Panitia tidak melayani protes

    b. Poomsae
    1. Peraturan pertandingan mengacu pada peraturan terbaru “World Taekwondo Federation Rules an Interpetation”
    2. System pertandinggan menggunakan “Cut of Robin” atau system turnamen penyisihan tunggal.
    3. Materi yang dimainkan dan urutan bertanding ditentukan dari hasil undian pada waktu technical meeting.
    4. Pertandingan dilaksanakan dalam 2 session. Session I memainkan wajib 1, Session II memainkan wajib 2.
    5. Pemenang sesuai urutan yang memperoleh point terbanyak.
    6. Tiap peserta maksimal memainkan 2 kategori poomsae
    7. Untuk poomsae minimal tiap kelasnya berjumlah 4 (empat) peserta. Jika kurang makan akan dinyatakan sebagai eksebisi
    8. Atlet Poomsae minimal penyandang sabuk biru
    9. Panitia tidak melayani protes.

  • Makalah Hubungan Olahraga dan Politik

    Makalah Hubungan Olahraga dan Politik

    Dalam pandangan modern, Politik dan Olahraga adalah dua hal yang diharapkan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Setiap orang dianggap setara di atas lapangan. Namun lahirnya beberapa cabang Olahraga dan pesta olahraga sejatinya lahir dari hubungan dan tujuan politik yang sama.

    Olahraga dan Politik

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Dewasa ini peran olahraga makin penting dan strategis dalam kehidupan era global yang penuh perubahan, persaingan, dan kompleksitas. Hal tersebut menyangkut pembentukan watak dan kepribadian bangsa serta upaya pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkesinambungan. Olahraga telah terdapat dalam berbagai bentuk di dalam semua kebudayaan yang paling tua sekalipun.

    Dalam kehidupan modern olahraga telah menjadi tuntutan dan kebutuhan hidup agar lebih sejahtera. Olahraga semakin diperlukan oleh manusia dalam kehidupan yang semakin kompleks dan serba otomatis, agar manusia dapat mempertahankan eksistensinya terhindar dari berbagai gangguan atau disfungsi sebagai akibat penyakit kekurangan gerak (Hypo Kinesis Desease). Olahraga yang dilakukan dengan tepat dan benar akan menjadi faktor penting yang sangat mendukung untuk pengembangan potensi dini. Kesehatan, kebugaran jasmani dan sifat-sifat kepribadian yang unggul adalah faktor yang sangat menunjang untuk pengembangan potensi diri manusia, dan melalui pendidikan jasmani, rekreasi, dan olah raga yang tepat faktor-faktor tersebut dapat diperoleh. Melalui pembinaan olahraga yang sistematis, kualitas SDM dapat diarahkan pada peningkatan pengendalian diri, tanggungjawah, disiplin, sportivitas yang tinggi yang mengandung nilai transfer bagi bidang lainnya. Berdasarkan sifat-sifat itu, pada akhirnya dapat diperoleh peningkatan prestasi olahraga yang dapat membangkitkan kebanggaan nasional dan ketahanan nasional secara menyeluruh. Oleh sebab itu, pembangunan olahraga perlu mendapat perhatian yang lebih proporsional melalui perencanaan dan pelaksanaan sistemiatis

    Olahraga dapat dilakukan sebagai latihan, pendidikan, hiburan, rekreasi, prestasi, profesi, politik, bisnis, industri, dan berbagai aspek lain dalam kebudayaan manusia. Bagi suatu negara, olahraga yang dilaksanakan dan diselenggarakan dengan baik akan dapat memberikan pengaruh yang besar bagi harkat dan martabatnya di dunia internasional. Olahraga juga merupakan sarana yang efektif dan efisien untuk meningkatkan disiplin dan tanggung jawab, kreativitas dan daya inovasi, serta mengembangkan kecerdasan. Hal itu telah dibuktikan juga kaitannya dengan politik.

    Olahraga dan politik bukanlah sesuatu yang baru. Seorang politikus sejati haruslah serentak merupakan simbol kejantanan sportif. Sedangkan bagi kaum sosialis, olahraga adalah manifestasi penting semangat ideal kolektivisme yang rasional dan higienis.

    Jadi, dari pertalian antara olahraga dan politik atau ideologi, sudah tampak betapa olahraga dalam peradaban modern, bukan lagi sekadar kegiatan yang netral, melainkan kental sekali kandungan multimakna itu, bahkan sudah tidak terlihat makna olahraga itu sendiri setelah semuanya terbaur oleh politik, yang ada hanyalah manipulasi sebuah kepuasan pribadi. Dan dalam perkembangan kemajuan sekarang pengaruh politik cukup besar terhadap pembinaan olahraga, baik pengaruh itu menimbulkan kemajuan atau bahkan kemunduran dalam bidang olahraga.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa pengertian politik dan olahraga itu?
    2. Apa saja kaitannya politik dengan dunia olahraga
    3. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan dari masuknya politik dalam pembinaan olahraga?
    4. Apa saja dampak positif dan negative masuknya politik dalam pembinaan olahraga?

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Politik dan Olahraga

    1. Pengertian Politik

    Politik Dalam arti kebijaksanaan (Policy) berasal dari bahasa Yunani yaitu Polistaia, Polis berarti kesatuan masyarakat yang mengurus diri sendiri/berdiri sendiri (negara), sedangkan taia berarti urusan. Dari segi kepentingan penggunaan, kata politik mempunyai arti yang berbeda-beda. Untuk lebih memberikan pengertian arti politik disampaikan beberapa arti politik dari segi kepentingan penggunaan.

    Dalam arti kepentingan umum (Politics) atau segala usaha untuk kepentingan umum, baik yang berada dibawah kekuasaan negara di Pusat maupun di Daerah, lazim disebut Politik (Politics) yang artinya adalah suatu rangkaian azas/prinsip, keadaan serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki disertai dengan jalan, cara dan alat yang akan kita gunakan untuk mencapai keadaan yang kita inginkan.

    Miriam Budairdjo (2009:13) mengatakan bahwa politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik. Usaha yang dimaksud dalam pengertian politik ini dapat dicapai dengan berbagai cara, yang terkadang bertentangan satu dengan lainnya. Akan tetapi tujuan itu hanya dapat dicapai jika memiliki suatu kekuasaan wilayah tertentu (negara atau system politik). Kekuasaan itu perlu dijabarkan dalam keputusan mengenai kebijakan yang akan menentukan pembagian atau alokasi dari sumber daya yang ada. Oleh karena itu, kesimpulan bahwa politik dalam suatu Negara berkaitan dengan masalah kekuasaan pengambilan keputusan, kebijakan public, dan alokasi atau distribusi. Namun pada umumnya, dapat dikatakan bahwa politik adalah usaha untuk menentukan peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar warga, untuk membawa masyarakat ke arah kehidupan bersama yang harmonis.

    Sedangkan Menurut Ramlan Surbakti (1999 : 1) bahwa definisi politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Menurut Kartini Kartono (1996 : 64) bahwa politik dapat diartikan sebagai aktivitas perilaku atau proses yang menggunakan kekuasaan untuk menegakkan peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan yang sah berlaku di tengah masyarakat.

    Aristoteles (384-322 SM) yang memperkenalkan kata politik melalui pengamatannya tentang manusia yang ia sebut zoon politikon. Dengan istilah itu ia ingin menjelaskan bahwa hakikat kehidupan sosial adalah politik dan interaksi antara dua orang atau lebih sudah pasti akan melibatkan hubungan politik. Aristoteles melihat politik sebagai kecenderungan alami dan tidak dapat dihindari manusia, misalnya ketika ia mencoba untuk menentukan posisinya dalam masyarakat, ketika ia berusaha meraih kesejahteraan pribadi, dan ketika ia berupaya memengaruhi orang lain agar menerima pandangannya. Aristotelesberkesimpulan bahwa usaha memaksimalkan kemampuan individu dan mencapai bentuk kehidupan sosial yang tinggi adalah melalui interaksi politik dengan orang lain. Interaksi itu terjadi di dalam suatu kelembagaan yang dirancang untuk memecahkan konflik sosial dan membentuk tujuan negara. Dengan demikian kata politik menunjukkan suatu aspek kehidupan, yaitu kehidupan politik yang lazim dimaknai sebagai kehidupan yang menyangkut segi-segi kekuasaan dengan unsur-unsur: negara(state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijakan (policy, beleid), dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation).Dengan beberapa pendapat para ahli itu maka dapat disimpulkan poltik adalah merupakan upaya atau cara untuk memperoleh sesuatu yang dikehendaki menggunakan kekuasaan untuk menegakkan peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan yang sah berlaku di tengah masyarakat.

    2. Pengertian Olahraga

    Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan kebugaran seseorang. Olahraga juga merupakan salah satu metode penting untuk mereduksi stress. Olahraga juga merupakan suatu perilaku aktif yang menggiatkan metabolisme dan mempengaruhi fungsi kelenjar di dalam tubuh untuk memproduksi sistem kekebalan tubuh dalam upaya mempertahankan tubuh dari gangguan penyakit serta stress. Oleh karena itu, sangat dianjurkan kepada setiap orang untuk melakukan kegiatan olahraga secara rutin dan tersetruktur dengan baik dengan kata lain olahraga adalah suatu aktivitas yang dapat menyehatkan diri dari luar maupun dari dalam atau lebih dikenal dengan nama sehat jasmani rohani. Adapun beberapa pendapat atau para pakar yang mendefinisikan tentang olahraga

    OlahragamenurutensiklopediaIndonesia adalah gerakan badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang atau dapat dikenal regu atau rombongan. Sedangkan dalam kamus Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) adalah ikut serta dalam aktivitas tubuh untuk memperoleh kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan(athletic games di USA). Adapun Menurut UNESCO mengartikan bahwa olahraga sebagai “setiap aktivitas tubuh berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri kita sendiri”.

    Menurut PakarCholik Mutohirolahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat berupa permainan, petandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia yang memiliki Ideologi yang seutuhnya dan berkualitas berdasarkan Dasar Negara atau Pancasila.

    Sedangkan Pengertian Olahraga (Menpora Maladi) olahraga mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk melaksanakan misi hidupnya dan cita-cita hidupnya, cita-cita nasional politik, sosial, ekonomi, kultural dan sebagainya. Jadi dapat disimpulkan pengertian olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal

    B. Kaitan Politik dengan Olahraga

    1. Hubungan politik dengan olahraga

    Perkembangan olahraga tidak dapat di pisahkan dari kecenderungan perkembangan olahraga pada tingkat global, terutama pengaruh dari gerakan Olympiade sebagai sebuah idealisme, yang sedemikian kuat dalam memberikan arah, isi dan pengorganisasian kegiatan olahraga pada umumnya. Di pihak lain perkembangan olahraga itu sendiri, sepeti halnya perkembangan Olympiade di pengaruhi oleh perubahan yang berlangsung dalam lingkungan makro politik. Olahraga yang pada dasarnya merupakan kegitan yang semata-mata kesenangan belaka, olahraga beralih menjadi upaya yang dikelola secara sungguh-sungguh, atau dari kelihatan yang di anggap amat remeh, yang hanya di lihat sebelah mata oleh pemerintah, menjadi sebuah kebijakan global yang memerlukan perhatian dari Presiden, Perdana Menteri, dan Raja. Keseluruhan perubahan itu merupakan konsekuensi dari perubahan kehidupan manusia yang diterpa oleh perubahan dan lingkungan hidup.

    Sejak awal kebangkitan Olympiade modern 1896 di Athena, gerakan Olympiade (Olympic Movement) mencanangkan bahwa Olympiade mengemban misi untuk menyebarluaskan isme, sebuah idealisme yang mengandung pesan perdamaian, kebebasan dan persaudaraan sebagai landasan tatanan dunia baru, termasuk membina manusia menuju kesempurnaan, seperti terkandung dalam motto, citius, altius, fortius.  Tidak dipungkiri, gerakan Olympiade secara nyata berpengaruh kuat terhadap penyebarluasan kultur olahraga, dan sekaligus memberikan arah terhadap tujuan pembinaan, isi kegiatan dan bahkan cara mengorganisasinya. Tanpa kita sadari pula, akses dari Olympiade itu sendiri adalah lenyapnya eksistensi permainan. Pada awalnya, kegitan Olympiade bersifat mundial tersebut, yang diklaim sebagai langkah paling dini dalam penciptaan globalisasi olahraga, hanya di ikuti oleh kelompok ekslusif dari kalangan bangsawan. Memasuki tahun 1920  mulai meluas, di ikuti oleh kalayak luas, meskipun masih amat terbatas, sementara pada tahun 1950 berbarengan dengan meletusnya perang dingin, konflik dalam komteks geo politik yang dipicu oleh perang ideology-komunis dan demokrasi tidak terelakan, olahraga merupakanbagian dari suatu sistem polotik, dan untuk negara-negara sosialis, merupakan alat propaganda bagi keberhasilan tatanan masyarakt sosialis.

    2. Kelekatan Politik dengan Olahraga

    Sejak lama ada usaha untuk menceraikan kegiatan olahraga, terutama Olimpiade, dengan politik. Tapi, upaya itu selalu gagal. Kalau saja dunia mau jujur, sebenarnya keterkaitan antara keduanya sudah terpatri dalam peraturan penyelenggaraan Olimpiade itu sendiri.Ambil saja pengibaran bendera dan pengumandangan lagu kebangsaan negara asal atlet pemenang salah satu cabang olahraga sebagai contoh. Itu saja sudah menunjukkan tentang bagaimana olahraga sudah terpolusi oleh politik. Sejarah telah beberapa kali merekam tentang intervensi politik terhadap ajang yang sebenarnya dimaksudkan untuk memupuk sportivitas dan persahabatan antarnegara dan bangsa ini.

    Contoh klasik terjadi pada Olimpiade 1936 di Berlin, ketika faham Nazi Jerman tengah berada di puncaknya. Jesse Owens, pelari berkulit hitam AS yang sebelum pesta olahraga itu dibuka sudah dihina media Jerman, tiba-tiba saja merebut tak kurang dari empat medali emas. Dan, itu dilakukannya di depan mata Hitler, gembong konsep tentang supremasi bangsa Aria.Pada 1968, pada upacara menghormati pemenang, dua atlet kulit hitam AS mengacungkan tinju sebagai protes atas diskriminasi rasial di negara mereka. Orang juga tak melupakan kejadian berdarah pada Olimpiade 1972 di Muenchen, ketika para pejuang radikal Palestina menyandera dan kemudian membunuh 11 atlet Israel. Itu adalah upaya menarik perhatian dunia akan nasib bangsa Palestina yang tergusur dari tanah leluhur mereka.

    Pada Olimpiade 1980 di Moskow, AS dan negara-negara Barat memutuskan tak hadir sebagai protes atas penyerbuan Uni Soviet terhadap Afganistan. Empat tahun kemudian, Uni Soviet dan sekutunya membalas boikot itu dengan tak hadir pada Olimpiade 1984 di Los Angeles. Aksi Uni Soviet diikuti oleh negara-negara satelitnya di Eropa Timur. Akibatnya, Olimpiade 1984 berjalan hambar. Maklumlah, negara-negara sosialis di masa itu merupakan gudang atlet kelas dunia.

    Dari semua kejadian yang dibeberkan di atas, Olimpiade Beijing 2008 yang akan dimulai dalam sepekan ini merupakan puncak dari keterkaitan antara olahraga dan politik. Sejak jauh hari sebelum dimulai, ia telah dikotori faktor politik. Protes warga Tibet ternyata tidak terbatas di Tibet, tapi menyebar ke seluruh pemukiman mereka di seluruh China dan di negara-negara lain. Unjuk rasa mereka juga didukung para aktivis LSM internasional.

    Buat China sendiri, Olimpiade Beijing 2008 memiliki arti penting yang nuansa politiknya sangat tebal. Ketika mendiang Mao Zedong memproklamasikan berdirinya RRC sebagai sebuah negara itu pada 1 Oktober 1949, antara lain ia mengatakan, “Bangsa kita tidak lagi akan jadi obyek pemerasan, penghinaan, dan pembudakan dari bangsa lain.” Sejak saat itu, RRC selalu berjuang menempatkan dirinya pada posisi terhormat di pentas dunia.

    Tapi, selama hampir 50 tahun (1945-1990), Mao selalu berada di bawah bayang-bayang Uni Soviet dan AS, sebagai dua aktor utama di panggung Perang Dingin. Mao telah mencoba melepaskan diri dari bayang-bayang kedua adikuasa dan berperan sebagai kekuatan ketiga dengan cara menghimpun kekuatan negara-negara berkembang. Toh, usaha itu tak banyak mendatangkan sukses.

    Sukses Beijing sebagai salah satu pelaku yang turut menentukan corak dunia justru diraih setelah mendiang Deng Xiaoping mengambil langkah berani. Ia berbalik 180 derajat dengan meninggalkan prinsip-prinsip Maois dan mengadopsi model pembangunan kapitalistik. Hasilnya adalah perkembangan ekonomi di atas 8% per tahun dan telah menempatkannya sejajar dengan negara-negara kapitalis dunia.

    Sejarah China selama sekitar satu abad antara 1838, yakni dimulainya intervensi dan intrusi kolonialisme dan imperialisme Barat, sampai 1949 ketika RRC berdiri, dipenuhi perasaan sebagai bangsa tertindas dan terhina. Hampir semua kekuatan dunia memiliki konsesi di China dan tak mengherankan jika Bapak Republik Dr Sun Yat-sen mengatakan bahwa nasib bangsa China lebih buruk dari bangsa lain karena ia dijajah banyak negara. Tak mengherankan pula jika para sejarawan Marxis di China menyebut masa selama satu abad itu sebagai abad humiliasi (penghinaan) nasional.

    Karena itu, penyelenggaraan Olimpiade di Beijing tak dapat dipisahkan dari sejarah humiliasi, sukses pembangunan ekonomi, dan kebangkitan nasional bangsa China. Olimpaide Beijing 2008 adalah sebuah lambang tentang keberhasilan China yang telah bangkit kembali dari posisi terhina selama satu abad dan berhasil menempatkan diri sebagai aktor yang perannya sejajar dengan negara-negara besar lain.

    Olimpiade Beijing juga merupakan lambang balas dendam China atas satu abad penghinaan yang dilakukan bangsa-bangsa Barat dan Jepang terhadap bangsa dan negara China.

    Oleh karena itu, RRC tak akan membiarkan anasir sekecil apapun yang berasal dari dalam maupun luar negeri yang ditengarai akan mengganggu keberhasilan penyelenggaraan pesta olahraga dunia itu.

    3. Olahragawan dan Politik

    Olahraga tentunya tidak lepas dari atlet atau olahragawan dengan bidang olahraga yang ditekuninya, dan atlet merupakan salah satu unsur terpenting dalam perkembangan olahraga karena atlet merupakan pelaku utama dalam kemajuan olahraga. Atlet atau olahragawan menjadi patokan atau tolak ukur kemampuan dalam menguasai sebuah olahraga.

    Seseorang tentunya menjadi atlet atau olahragawan tentunya tidak diperoleh dengan mudah, mereka bisa menjadi atlet harus melewati perjuangan yang berat yaitu dengan berlatih rutin. Tetapi bagi kebanyakan atlet mereka menekuni olahraga yang mereka tekuni tentunya didasari dulu dengan rasa senang dengan olahraga yang mereka tekuni, jadi mereka melewati hari – hari latihannya dengan rasa senang. Selain membuahkan prestasi tentunya mereka juga bisa mendapatkan kebugaran tubuh yang lebih bagus di banding orang- orang non atlet, dan dari kebugarannya itu mereka bisa memperoleh prestasi yang lebih bagus lagi. Dari prestasi yang mereka dapat mereka bisa memperoleh popularitas, sehingga mereka bisa dikenal banyak orang bahkan dijaman sekarang menyamai popularitasnya dengan pejabat tinggi negara atau selebriti, terlebih bagi mereka yang bisa berprestasi membawa nama baik negaranya dikancah internasional sehingga mereka dianggap sebagai pahlawan pembawa nama negara. Dengan popularitasnya banyak yang memanfaatkannya dalam perkembangan dunia politik, entah saat mereka menjadi atlet atau saat setelah mereka pensiun menjadi seorang atlet, Dengan ketenaran mereka banyak yang memanfaatkannya sebagai duta kampanye partai- partai politik yang bersanguktan yang memanfaatkan ketenarannya. Dan bahkan banyak juga yang maju sendiri dalam perebutan kursi politik dengan mengandalkan ketenarannya dan fans – fans mereka saat menjadi atlet yang semakin mendukung mereka berkiprah dalam dunia politik.

    Dari popularitas para atlet / mantan atlet itu banyak bukti yang terjun langsung dalam dunia politik, dan bahkan banyak dari antara mereka sukses dalam pemilihan kursi politik dan akhirnya beralih profesi menjadi seorang politikus. Dan berikut ini contoh beberapa mantan atlet yang sukses terjun dalam dunia politik :

    1. George Weah. Mantan pemain sepak bola Liberia, ia meraih penghargaan Pemain Terbaik FIFA, sehingga merupakan orang Afrika pertama yang meraih gelar tersebut. Setelah pensiun dari sepak bola, Weah mencoba peruntungannya di dunia politik. Ia mencalonkan dirinya menjadi presiden Liberia dan bersaing dengan Ellen Johnson-Sirleaf dalam pemilu presiden Liberia pada Oktober dan November 2005. Tapi sayang Weah gagal menjadi presiden Liberia. Meskipun begitu, ia masih tetap aktif berkecimpung di dunia politik.          .
    2. Manny Pacquiao. Petinju Filipina dengan segudang prestasi dan hingga kini masih aktif bertinju. Pada tahun 2007 ia mencalonkan dirinya sebagai anggota parlemen dari Partai Liberal. Tapi sayang, Pacquiao kalah bersaing dari Darlene Antonino-Custodio, saat itu. Pacquiao baru berhasil menjadi anggota parlemen saat pemilu 2010 untuk mewakili provinsi Sarangani.            .
    3. Arnold Schwarzenegger. Ia memang dikenal sebagai bintang film. Tapi jauh sebelum itu, Arnold Schwarzenegger adalah seorang atlet binaraga.  Ia terpilih pada 7 Oktober 2003 sebagai Gubernur baru California.               .
    4. Andriy Shevchenko. Pensiun dari sepak bola usai Euro 2012, sekarang ia ikut serta dalam dunia politik. Sebuah partai oposisi yang pro pada para pebisnis Ukraina menjadi pelabuhan Shevchenko. Shevchenko diharapkan bisa duduk di kursi panas parlemen Ukraina pada pemilihan wakil rakyat Ukraina yang berlangsung bulan Oktober 2012 ini.                         .
    5. Kakha Kaladze. Mantan bek Milan dan Genoa ini pensiun seusai musim kompetisi 2011/2012. Tapi siapa sangka, usai pensiun ia benar-benar langsung bergabung dengan dunia politik. Kakha Kaladze terpilih sebagai Menteri Pembangunan Daerah dan Infrastruktur sekaligus deputi Perdana Menteri Georgia pada tanggal 8 Oktober 2012 yang lalu. 
    6. Marat Safin. Mantan petenis nomor satu, Marat Safin terjun ke politik. Dia menjadi anggota partai politik yang tengah berkuasa di Rusia. Mantan petinju, Pete Sampras menyebut Safin akan sukses dan bisa menjadi Presiden Rusia.
    7. Kevin Johnson. Bekas pemain basket NBA, sukses terjun ke dunia politik. Dia menjadi wali kota Sacramento pada 2008. Dialah wali kota Afrika-Amerika pertama untuk Sacramento.

    Dari banyaknya mantan atlet yang terjun dunia politik bisa disimpulkan bahwa popularitas saat menjadi atlet bisa menjadi sarana dalam prestasi meraih kursi politik.

    C. Pengaruh Politik dalam Pembinaan Olahraga

    Membangun strategi pembinaan olahraga memerlukan waktu dan penataan system secara terpadu. Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tanpa sinergi dengan kelembagaan lain yang terkait dengan pembinaan system keolahragaan secara nasional. Penataan olahraga harus dimulai dari permasalahan olahraga di masyarakat yang diharapkan akan memunculkan bibit-bibit atlet berpotensi dan ini akan didapat pada atlet yang dimulai dari usia sekolah. Oleh karena itu penataan harus dilakukan secara terpadu dan berjenjang sehingga hasil yang dicapai merupakan produk yang sangat optimal.

    Untuk dapat menggerakkan pembinaan olahraga harus diselenggarakan dengan berbagai cara yang dapat mengikutsertakan atau memberi kesempatan seluas – luasnya kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga secara aktif, berkesinambungan, dan penuh kesadaran akan tujuan olahraga yang sebenarnya. Pembinaan olahraga yang seperti ini hanya dapat terselenggara apabila ada suatu system pengelolaan keolahragaan yang terencana, terpadu, dan berkesinambungan dalam semangat kebersamaaan dari seluruh lapisan masyarakat.

    Pembinaan atlet usia pelajar sering kali tidak terjadi kesinambungan dengan pembinaan cabang olahraga prioritas. Hal ini bias dilihat dari berbagai cabang olahraga yang merupakan andalan untuk meraih medali emas tidak dibina secara berjenjang. Untuk itu perlu dilakukan penyusunan program pembibitan atlet dari usia dini dengan cabang olahraga yang menjadi prioritas.

    Dunia olahraga saat ini dan bahkan yang akan datang, tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Olahraga tidak hanya sebagai kebutuhan untuk menjaga kebugaran tubuh, akan tetapi telah merasuk dalam semua sektor kehidupan. Lebih jauh lagi, prestasi olahraga dapat mengangkat harkat dan martabat manusia baik secara individu, kelompok, masyarakat, bangsa, dan negara. Prestasi olahraga suatu negara menjadi tolok ukur kemajuan bangsa dan negara, oleh karena itu persaingan mencapai prestasi olahraga antar negara terus berjalan dengan berbagai pengembangan teknik dan teknologi bidang olahraga, “sport science – sport technology” merupakan tantangan bagi pengurus dan pengelola olahraga suatu negara. Tanpa ada keinginan dan kemampuan menjawab tantangan tersebut, rasanya akan sulit kita mensejajarkan prestasi olahraga dengan prestasi olahraga negara lain. Untuk itu perlunya diadakan rekonsolidasi dan harmonisasi antar berbagai lembaga pengelolaan keolahragaan baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi induk cabang olahraga, korporasi dan masyarakat luas. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat efisiensi dan efektivitas pengembangan dan pembinaan olahraga dalam mempercepat perwujudan prestasi olahraga di berbagai event,baik single event maupun multy event olahraga nasional, regional dan internasional.

    Tidak bisa dipungkiri, olahraga menjadi salah satu komoditi atau aset berharga suatu negara. Persoalan utama dalam sistem pembinaan olahraga disebabkan karena kurang seriusnya pembinaan olahraga itu sendiri. Pola pengembangan olahraga masih bersifat tradisional, tak lebih dari rutinitas sebagai bagian ritual yang berorientasi pada pencapaian prestasi secara instan berdasarkan pengalaman masa lalu yang miskin inovasi.

    Berpijak dari fakta tersebut, upaya untuk mengembalikan kejayaan olahraga, dengan penekanan utama pada pergeseran paradigma pembinaan olahraga yang tidak sekadar berorientasi pada pencapaian medali. Medali harus dianggap sebagai konsekuensi logis pembinaan olahraga yang tertata dan terintegrasi dalam sistem yang mapan. Walaupun kualitas dan kuanititas piala atau medali, yang diperoleh sebuah negara dalam sebuah kejuaraan, adalah indikator kemajuan olahraga dan indikator karakter atau mentalitas bangsa dari negara tersebut. Selain piala dan mendali masih banyak indikator lain yang bisa dipakai untuk mengukur karakter dan mentalitas sebuah bangsa. Sejak zaman Yunani Kuno dahulu, umat manusia telah sepakat dan menyadari bahwa olahraga adalah salah satu sarana penting untuk meningkatkan karakter dan mentalitas bangsa (sebagai sarana untuk nation and character building, kata Bung Karno). Kalau sebuah negara meletakkan urusan olahraga di tangan sebuah kementerian, atau mengeluarkan anggaran yang sedemikian besar untuk membangun fasilitas olahraga di berbagai lingkungan pemukiman atau pendidikan, maka alasannya olahraga dianggap sebagai salah satu sarana penting untuk menempa dan meningkatkan karakter dan mentalitas bangsa. Kalau kita hendak memajukan olahraga, maka kita perlu menyadari benar fungsi dan tujuan olahraga. Tujuan olahraga bukan sekedar meraih piala atau medali. Tujuan olahraga adalah membangun karakter dan mentalitas bangsa

    Komitmen untuk melaksanakan dan menyepakati arah strategis pembangunan pembinaan olahraga itu diperkuat oleh komunikasi dan koordinasi, selain mesti terjamin sisi keberlanjutannya. Berdasarkan paparan singkat itu sangat jelas bahwa subsistem pendidikan jasmani atau olahraga pelajar/mahasiswa tidak boleh terbengkalai pembinaannya dan termasuk ke dalam kebijakan umum. Olahraga masyarakat (rekreasi) merupakan kegiatan “penyedap” dan penggairah dalam rangka membangun kembali vitalitas hidup. Kegiatan itu ikut serta membangun sebuah mood kejiwaan yang sehat. Sama sekali tak dapat diabaikan perkembangan dan trend olahraga kompetitif untuk berprestasi meskipun ada ayunan perubahan yang mengarah kepada perolehan keuntungan yang bersifat material; ada pergeseran dari amateur ke profesional, paling tidak di tubuh Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang dirintis semasa kepemimpinan Presiden IOC, Juan Antonio Samaranch. Banyak negara, meski dengan jumlah penduduk sedikit, mampu berprestasi dalam olahraga, seperti yang diraih oleh Australia dalam Olimpiade Sydney 2000 dan Olimpiade Athena 2004. Jawabannya, sebagian karena faktor penentu berupa tingkat kepuasan hidup. Kemerosotan Rusia misalnya, lebih banyak karena keterbatasan dana untuk mengoperasionalkan sistem. Mereka bisa sekadar bertahan untuk memelihara sistem yang sudah mantap, tetapi sukar untuk mencapai hasil optimal karena faktor ekonomi. Mungkin tanpa kita sadari, pada tataran lingkungan yang lebih luas ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap arah, isi dan bahkan cara mengelola olahraga. Dan dalam hal ini pengaruh sistem politik mempengaruhi model pembinaan dan institusi yang menanganinya, karena jika dalam pembinaan yang dilakukan oleh institusi yang ditunjuk salah maka pengaruh perkembangan akan olahraga juga akan tidak memperoleh prestasi yang maksimal.

    D. Dampak Politik dalam Olahraga

    1. Dampak positif :

    a). Olahraga menjadi alat pemersatu antar negara karena membawa nama baik negara

    b). Pelaku politik berperan sebagai sponsorship yang:
           1). Memberikan produk yang berkaitan langsung dengan kebutuhan or (sepatu,dll)
           2). Memberikan fasilitas kebutuhan sehari bagi para atlet
           3). Membuat produk yang tidak bertalian langsung dengan or (asuransi,dll)

    c). Menjadikan olahraga lebih dikenal dan menjadi hiburan bagi masyarakat luas dengan diadakannya pertandingan – pertandingan olahraga yang menghibur, contoh (mendatangkan club –club sepakbola internasional dan berlatih tanding).

    d). Para pemimpin dunia telah bisa saling melakukan proses negosiasi dan komunikasi yang berkaitan dengan masalah olahraga. Seperti contohnya, hubungan yang baik antar Negara juga dapat diciptakan dengan menggelar pesta olahraga di penjuru dunia. Intinya, dengan mensosialisasikan olahraga dalam kehidupan plotik, baik luar negeri maupun dalam negeri, akan berdampak baik pada kehidupan politik dunia, negara khususnya.     

    e). Dengan pemerintah melibatkan sponsor dan mengndalikan olahraga, club – club olahraga bisa lebih berkembang dari segi financial dan secara tidak langsung pembinaan dibidang sarana dan prasana memadahi dankesejahteraan atlet   juga menjadi ikut terangkat.  

    2. Dampak Negatif :

    a). Tidak sedikit terjadi provokasi dalam dunia olahraga yang disebabkan urusan politik. Salah satunya kasus suap kepada pelaku olahraga (atlet, wasit, panitia pertandingan,dll)

    b). Rusaknya kepengurusan dalam organisasi olahraga karena lebih mementikan urusan kepentingan politiknya sendiri ketimbang kemajuan olahraga, sehingga berimbas kepada kemunduran dan rusaknya system pembinaan olahraga.

    c). Kemunduran prestasi atlet dikarenakan atlet menjadi sarana kampanye dan terjun dalam berbagai kegiatan politik yang menjadikan konsentrasi atlet menjadi terpecah .

    d). Rasa Nasionalis atlet menjadi berkurang karena hanya mementingkan segi financial saja yang diperoleh dari dampak masuknya politik

    e). Hilangnya sportivitas dalam olahraga, baik dalam pertandingan atau kepengurusan karena intervensi dari pihak luar / kepentingan politik.liaa

    Dapat diartikan bahwa olahraga tidak boleh untuk di jadikan tempat ajang berpolitik yang bukan untuk keuntungan olahraga tersbut.

    Bab III. Penutup

    Olahraga merupakan sarana yang efektif dan efisien untuk meningkatkan disiplin dan tanggung jawab, kreativitas dan daya inovasi, serta mengembangkan kecerdasan. Hal itu telah dibuktikan juga kaitannya dengan politik. Akan tetapi faktor budaya, ekonomi dan politik  juga sangat mempengaruhi perkembangan olahraga itu sendiri, terlebih pertalian antara olahraga dan politik atau ideologi, sudah tampak betapa olahraga dalam peradaban modern, bukan lagi sekadar kegiatan yang netral, melainkan kental sekali kandungan multimakna itu, bahkan sudah tidak terlihat makna olahraga itu sendiri setelah semuanya terbaur oleh politik, faktor ini sangat mempengaruhi bukan saja yang ingin di capai, akan tetapi isi dan cara mengorganisasi kegiatan tersebut. Dan dalam hal ini ditunjukan bagaimana negara-negara  menunjukan bahwa pasang surut prestasi olahraga di pengaruhi faktor politik,

    Jadi dalam perkembangan kemajuan sekarang pengaruh politik cukup besar terhadap pembinaan olahraga, baik pengaruh itu menimbulkan kemajuan atau bahkan kemunduran dalam bidang olahraga.Untuk itulah perlu pemahaman yang lebih terarah pada penekanan bagaimana memasyarakatkan olahraga agar masyarakat dapat menjadi manusia olahraga yang dapat mempunyai sifat disiplin, hidup teratur, hidup sehat serta selalu bersikap sportif terhadap semua orang tanpa memandang seseorang dari segi manapun.

    DAFTAR PUSTAKA

    Aip Syarifuddin (1990), Belajar Aktif Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMP, Jakarta: Gr.asindo.

    ,Bouchard, Claude,PhD (1990), Sociology and Physical Activity. Illinois: Human kineticics books

    Houlihan Barrie. (2000). Teaching Physical Education: Political involvement in sport,physical education and recreationLondon: Anthony Laker

    https://www.google.com/#q=olahragawan+dan+politik

    Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. (2009). Volume 6, no 1. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Olahraga FIK UNY

    Mutohir, C.T, 2003. Olahraga Kebijakan dan Politik Sebuah Analisis. Jakarta : Departemen Pendidikan nasional

    Rudi Regobiz. Mei. 2012. Pengertian Politik dan Strategi Nasional. Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

  • Makalah Biomekanika dan Olahraga

    Biomekanika dan Olahraga

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportifitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi optimal yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan. Untuk mencapai peningkatan prestasi yang optimal tersebut, maka setiap manusia haruslah memahami terlebih dahulu bagaimana konsep gerak yang baik dan benar, yaitu bagaimana agar gerak yang dilakukan bernilai efektif dan efisien.

    Mengenai pemahaman konsep gerak yang baik dan benar saat ini terlihat masih sering diabaikan baik oleh guru, atlet ataupun pelatih. Artinya, mereka masih melaksanakan suatu aktivitas gerak tanpa memperhatikan nilai efektifitas serta efisiensi gerakan yang dilakukan. Padahal apabila mereka menyadari akan pentingnya pemahaman konsep gerak yang menjadi modal utama dalam pelaksanaan aktivitas olahraga, maka banyak sekali manfaat yang dapat di peroleh. Manfaat nyata yang dapat diperoleh dalam memahami konsep belajar gerak dalam keolahragaan adalah pencapaian prestasi yang optimal dengan memperkecil peluang terjadinya cidera pada pelaksanaan olahraga tersebut.

    Konsep gerak dalam olahraga dapat dipelajari melalui pemahaman sebuah disiplin ilmu dalam ilmu olahraga, yaitu biomekanika olahraga. Biomekanika olahraga merupakan salah satu disiplin ilmu keolahragaan yang menerapkan prinsip-prinsip gerak terhadap struktur tubuh manusia pada saat melakukan aktivitas olahraga. Oleh karena itu, perlunya memahami pengetahuan tentang biomekanika dalam memahami teknik cabang olahraga dan seluruh gerak manusia (Human Movement) sudah tidak diragukan lagi karena melalui pemahaman ilmu biomekanika olahraga, maka aktivitas gerak yang dilakukan oleh setiap atlet ataupun peserta didik akan menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga setiap gerakan yang dilakukan bersifat anatomis, terkoordinasi atau terkontrol serta sesuai dengan mekanisme kerja tubuh yang baik dan akhirnya akan menghasilkan suatu aktivitas gerak yang maksimal dan disertai dengan pencapaian prestasi yang optimal pula.

    Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa bahwa ilmu biomekanika memiliki kaitan yang erat dengan ilmu keolahragaan karena dapat menghasilkan kontribusi yang positif dalam pencapaian kinerja dan prestasi olahraga yang optimal. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan menjelaskan mengenai konsep utama dalam ilmu bomekanika yang dijelaskan secara garis besar dari pengertian, fungsi hingga konsep utama yang harus dipelajarai dalam ilmu biomekanika olahraga.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut :

    1. Apakah yang dimaksud dengan biomekanika dan olahraga?
    2. Apakah fungsi biomekanika dalam olahraga?
    3. Apa saja sub disiplin ilmu yang dapat dipelajari dalam biomekanika olahraga dan bagaimana implementasinya pada cabang olahraga?

    C. Tujuan

    Berdasarkan rumusan masalah yang penulis paparkan, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :

    1. Mengetahui maksud atau pengertian biomekanika dan olahraga.
    2. Mengetahui fungsi biomekanika dalam olahraga.
    3. Mengetahui sub disiplin ilmu yang dapat dipelajari dalam biomekanika olahraga beserta implementasinya pada cabang olahraga.

    D. Manfaat

    Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi bagi setiap pembaca dalam memajukan dunia olahraga untuk mencapai prestasi yang optimal melalui proses pembelajaran dan pemahaman konsep gerak yang baik dan benar sesuai dengan disiplin ilmu biomekanika olahraga.

    Bab II. Kajian Pustaka

    A. Pengertian Biomekanika dan Olahraga

    Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Mekanika terapan itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari penerapan dari prinsip-prinsip mekanika. Sedangkan mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Menurut Hickman dalam Ronald (2003: 34) mekanika adalah studi tentang bagaimana sesuatu bergerak dan apa yang menyebabkannya bergerak.

    Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis suatu gerakan. Disiplin ilmu biomekanika tidak berdiri dengan sendirinya, melainkan ditunjang oleh disiplin ilmu yang lainnya, seperti anatomi, fisologi, dan fisika, kemudian dasar-dasar atau prinsip dari ketiga bidang ilmu itu menjadi dasar suatu disiplin ilmu yang disebut biomekanika. Selain itu, pada dasarnya penekanan utama dalam biomekanika adalah seluruh konsep mekanik, tetapi tubuh manusia adalah sistem yang jauh lebih kompleks daripada kebanyakan objek yang ditemui dalam konsep mekanika. Oleh karena itu, biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup.

    Menurut Hidayat (1999: 5) biomekanika adalah ilmu pengetahuan yang menerapkan hukum-hukum mekanika terhadap struktur makhluk hidup, terutama system lokomotor dari tubuh, yang dimaksud dengan lokomotor itu sendiri adalah kegiatan dimana seluruh tubuh bergerak karena tenaganya sendiri dan umumnya dibantu oleh gaya beratnya. Sedangkan Hay dalam Claude Bouchard (1985: 65) memberi pengertian tentang biomekanika yang sejalan, yaitu biomechanics is the science concerned with the internal and external forces acting on a human body and the efffects produced by the forces. Artinya, biomekanika adalah suatu pengetahuan yang berhubungan dengan kekuatan internal maupun eksternal yang bekerja pada tubuh manusia dan merupakan suatu akibat yang ditimbulkan oleh suatu kekuatan yang berasal dari hasil kerja tubuh manusia tersebut.

    Pada ilmu keolahragaan, biomekanika sudah sangat dikenal sebagai suatu disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari gerakan dari aktivitas olahraga yang dilakukan. Dengan demikian, dalam ilmu keolahragaan ilmu yang mempelajari tentang mekanisme gerak tubuh manusia disebut biomekanika olahraga. Menurut Depdiknas (2000: 22) biomekanika olahraga adalah hal yang berurusan dengan pengaruh daya hukum alam terhadap tubuh manusia selama aktivitas fisik berlangsung. Objek formal dari ilmu biomekanika olahraga adalah mempelajari atau menganalisis gerak manusia melalui aktivitas fisik dalam rangka pembentukan dan pendidikan dengan tujuan menghasilkan suatu perkembangan gerak yang diaplikasikan pada teori kepelatihan dalam professional keolahragaan yang terdiri dari Olahraga Kesehatan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Kepelatihan Olahraga Kompetitif, Olahraga Rekreasi, Manajemen Olahraga dan Olahraga Rehabilitasi (Taksonomi Ilmu Keolahragaan dalam Depdiknas, 2000:21).

    Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa biomekanika olahraga adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan manusia yang merupakan hasil dari aktivitas olahraga atas dasar prinsip gerak yang digunakan untuk menganalisis gerakan tersebut.

    B. Fungsi Biomekanika dalam Olahraga

    Seseorang yang sudah menyandang predikat atlet, guru dan pelatih olahraga dengan sendirinya harus melakukan pendekatan ilmiah terhadap gerakan tubuh manusia. Pendekatan ilmiah tersebut dapat dilakukan dengan cara memahami ilmu biomekanika olahraga, karena penggunaan ilmu ini menjadi penting saat gerakan atlet dianalisis. Aplikasi ilmu biomekanika dalam olahraga inilah yang menjabarkan bagaimana gerakan manusia bisa sangat efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan prestasi. Analisis gerak yang didapatkan kemudian dijadikan pegangan pelatih untuk memberikan instruksi yang benar kepada atletnya.

    Menurut Benoit Roy dalam Claude Bouchard dkk (1985: 65) tujuan utama biomekanika adalah untuk memberikan pemahaman tentang hakikat dan fungsi gerakan manusia, baik dalam kegiatan olahraga, tari atau bentuk gerakan yang diadaptasi.

    Tujuan mempelajari biomekanika dalam penerapan ilmu olahraga adalah 1) mengetahui konsep ilmiah dasar yang diaplikasikan dalam bentuk gerak manusia; 2) memahami suatu bentuk/ model gerak dasar dalam olahraga sehingga mampu mengembangkannya dengan baik; 3) mampu memahami perkembangan gerak dasar; 4) mampu menerapkan suatu bentuk yang sesuai dengan karakteristik fisik seseorang dalam berolahraga, dengan baik dan benar.

    Berdasarkan tujuan dari yang dijabarkan dari beberapa pendapat tersebut dengan demikian seorang guru, atlet ataupun pelatih olahraga akan mempunyai suatu kompetensi untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan gerak atau teknik yang benar dalam suatu aktivitas olahraga, apa yang salah pada gerakan yang dilakukan, mengapa gerakan tersebut salah, serta yang terpenting adalah dapat menentukan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan gerak pada aktivitas olahraga tersebut.

    Dari kemampuan menganalisis tujuan biomekanika olahraga, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi dari memahami ilmu biomekanika dalam olahraga, yaitu guna menghasilkan suatu bentuk gerakan dalam aktivitas olahraga yang memiliki nilai efisiensi dan efektifitas yang baik, sehingga setiap gerakan dari aktivitas olahraga yang dilakukan baik oleh peserta didik ataupun atlet bersifat anatomis dan terkoordinasi serta aman dari terjadinya peluang cidera yang pada akhirnya mampu menghasilkan suatu prestasi olahraga yang optimal, sehingga kepuasan gerak seseorang dalam melakukan suatu aktivitas olahraga akan tercapai.

    C.    Sub Disiplin Ilmu Dalam Konsep Utama Biomekanika

    1.      Titik Berat

    Setiap anggota tubuh memiliki massa atau berat dan memiliki titik tangkap dari massa yang bekerja. Massa dari anggota tubuh tersebut akan menimbulkan gaya-berat atau gaya-tahanan yang mempunyai titip pusat massa. Titik pusat massa tersebutlah yang disebut dengan titik berat.

    Menurut Hidayat (1999: 9) titik berat adalah titik dimana gaya berat benda atau anggota tubuh itu bekerja atau dapat diartikan juga sebagai titik yang mewakili dari benda/ tubuh.

    Letak titik berat badan manusia letaknya selalu berubah-ubah, karena anggota tubuh manusia dapat bergerak ke berbagai arah sehingga sikap yang dihasilkan mempengaruhi letak titik berat badannya. Pada posisi sikap anatomis (sikap normal), letak titik berat badan manusia terletak di posisi 2,5 cm di bawah promontarium atau tulang kemudi (antara ruas pinggang dan tulang kemudi).

    Tujuan mempelajari letak titik berat pada biomekanika olahraga adalah untuk menciptakan sikap dan gerakan tubuh yang benar, memperbaiki sikap dan gerakan yang salah sehingga meningkatkan efisiensi dan keterampilan dalam melakukan aktivitas olahraga.

    Contoh penerapan dalam perubahan titik berat badan manusia pada cabang olahraga dapat dicontohkan pada olahraga atletik nomor lompat jauh, yaitu pada saat sikap awal titik berat badan seorang pelompat masih berada di tulang kemudi, saat memasuki tahap melayang di udara hingga sikap akhir seorang pelompat harus mengubah letak titik berat badannya menjadi di depan bagian luar tubuh supaya dapat mengambil posisi yang baik dan benar saat mendarat.

    2.      Kesetimbangan dan Stabilitas

    Keseimbangan dan stabilitas merupakan dua istilah kata yang hampir sama, namun memiliki makna yang berbeda. Menurut Ronald (2003: 18)  Keseimbangan berkaitan dengan koordinasi dan kontrol, sedangkan stabilitas berkaitan dengan besar tahanan yang diciptakan oleh seseorang untuk melawan gaya yang mempengaruhi keseimbangnnya. Semakin stabil sikap seseorang, maka semakin besar tahanan yang harus diciptakan untuk mengatasi gaya yang mempengaruhi keseimbangannya. Hal tersebut dapat dicontohkan pada cabang olahraga judo dan gulat. Dalam cabang olahraga tersebut, semakin stabil sikap siap seorang atlet dalam bertanding maka akan semakin besar juga gaya dari seorang lawan, sehingga atlet tersebut harus menciptakan suatu tahan yang lebih besar lagi supaya posisi tubuh tetap stabil atau setimbang.

    Kesetimbangan dan stabilitas digunakan dalam pelaksanaan asas mekanika. Menurut Hidayat (1999: 16) kesetimbangan tubuh dapat dibagi menjadi 3 jenis, yakni : kesetimbangan stabil, kesetimbangan labil, kesetimbangan netral/ normal. Kesetimbangan stabil terjadi bilamana suatu benda atau seseorang mengalami kontak dengan dasar/permukaan pijakan luas, pusat gravitasi terletak redah dan garis pusat gravitasi terletak di dalam benda, munculnya gaya pemulih yang menyebabkan kembali ke posisi semula, tenaga potensial bertambah. Kesetimbangan labil terjadi bilamana pusat gravitasinya suatu benda atau seseorang akan turun apabila diberi gaya sehingga posisi benda akan mengalami perubahan dan tenaga potensial berkurang, garis pusat gravitasinya jatuh diluar garis penyokong, dan dasar penyokong terlalu kecil. Kesetimbangan normal terjadi bilamana pusat gravitasi suatu benda atau seseorang tidak berubah apabila diberi gaya dan tenaga potensial bertambah.

    3.      Gerak (Movement)

    Gerak adalah suatu proses terjadinya perubahan baik dalam hal bentuk, sikap ataupun tempat. Gerak merupakan sesuatu hal yang penting dalam kehidupan manusia, akan tetapi dalam bergerak seseorang perlu mendasarkan kinerja mekanis agar gerak yang dilakukan hemat energi sehingga tidak cepat lelah namun hasil yang dicapai lebih optimal. Oleh karena itu, menurut Komari (2010: 17) untuk melakukan suatu gerakan, seseorang perlu mengetahui prinsip dasar yang dijadikan suatu pedoman dalam melakukan gerakan, yaitu 1) prestasi tinggi dengan usaha yang sedikit atau kecil atau pekerjaan itu efisien apabila menggunakan otot yang besar dan kuat apabila mengangkat beban yang berat, koordinasi melibatkan otot sedikit saja, merentangkan otot semaksimal mungkin agar mendapatkan kekuatan yang maksimal, melakukan warming-up agar kekuatan otot meningkat; 2) kekuatan ditujukan ke titik berat searah gerak yang dikehendaki; 3) bila mengangkat, manhan atau membawa benda  sebaiknya benda tersebut didekatkan dengan titik berat badan agar usaha yang dikerahkan lebih kecil; 4) jika membidik sasaran arahnya tidak horizontal, karena gaya gravitasi selalu menarik benda tegak lurus ke bawah.

    Berdasarkan penjabaran prinsip dasar yang dijadikan pedoman dalam bergerak tersebut dapat diketahui bahwa semua bentuk gerakan terjadi karena dipengaruhi oleh sejumlah gaya, gaya yang dimaksud adalah kontraksi otot. Menurut Hidayat (1999: 43) unsur yang menyebabkan terjadinya gerakan ada tiga, yaitu tulang sebagai alat penggerak, otot sebagai sumber penggerak dan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Contoh bentuk gerak (movement) yang terjadi pada manusia, yaitu berlari (perubahan tempat), membusungkan dada (perubahan volume), menekuk siku dan jongkok (perubahan sikap).

    Dalam ilmu biomekanika olahraga, jika dilihat dari segi ruang dan waktu, maka gerak akan membentuk lintasan yang beraneka macam, yaitu gerak lurus (linier), gerak putar (rotasi), gerak translasi dan gerak lengkung (curvilinier) (Hidayat. 1999: 57).

    Komari (2010: 18) memberikan definisi gerak linier adalah gerak dalam garis lurus dari titik pertama hingga ke titik akhir, misalnya gerak kaki dari start sampai finish. Gerak rotasi adalah gerak berputar melalui sumbu geraknya, misalnya gerakan ayunan pitcher pada olahraga softball. Gerak translasi adalah gerak suatu benda atau seseorang menurut kedudukannya dari setiap titik benda satu terhadap yang lain selama bergerak secara sejajar, misalnya gerakan glide pada awalan tolak peluru. Gerak lengkung adalah bentuk gerakan menyudut yang menempuh lintasan yang melengkung, gerak ini disebut juga gerak peluru atau gerak proyektil, misalnya, gerakan melempar bola dengan cara melambung.

    4.      Gaya (Force)

    Menurut Ronald (2003: 24) gaya adalah suatu dorongan atau tarikan yang dapat mengubah keadaan gerak suatu benda atau seseorang. Sedangkan menurut Hidayat (1999: 60) gaya adalah sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan keadaan (dari diam ke gerak, dari gerak ke diam, atau perubahan panas, atau perubahan kecepatan). Jadi, dapat disimpulkan bahwa gaya adalah sesuatu yang memberikan suatu pengaruh atau sebab sehingga mengubah keadaan suatu benda.

    Dalam aktivitas olahraga gaya berasal dari dua sumber, yaitu gaya internal (internal force) dan gaya eksternal (external force). Internal force diciptakan dari dalam tubuh seseorang akibat hasil kontraksi antara otot-otot yang melakukan aktivitas tarik menarik melalui tendon kemudian tendon memberi isyarat kontraksi kepada tulang yang menghasilkan suatu gerakan atau tahanan, sedangkan external force adalah suatu gaya yang tercipta karena adanya pengaruh dari faktor gravitasi, gaya reaksi dari tanah, gesekan, tahanan udara dalam berbagai aktivitas pada cabang olahraga yang menghasilkan suatu gaya dorongan atau tarikan.

    Sedangkan bentuk gaya yang dikenal dalam olahraga adalah gaya postulat (propulsive force) dan gaya tahanan (resistance force). Gaya postulat yang disebut juga gaya dinamis adalah gaya yang menyebabkan gerakan positif atau gerak laju, misalnya gaya dorong dari tungkai wakyu berlari (menolakkkan kaki pada tanah). Gaya tahanan adalah gaya yang menyebabkan gerakkan negatif atau hambatan gerak, misalnya gaya tahan dari tungkai waktu mendaratkan kaki ke tanah.

    5.      Tahanan (Resistance)

    Adanya tahanan (resistance) merupakan akibat dari adanya gerak yang diperlambat yang disebabkan oleh percepatan negatif, misalnya pada bola yang menggelinding di atas rumput, makin lama bola tersebut akan bergerak semakin lambat dan akhirnya berhentim hal tersebut diakibatkan karena adanya tahanan berupa gesekan antara dua permukaan yang menghambat laju geraknya bola tersebut sehingga kecepatan bola tersebut diperlambat.

    Menurut Hidayat (1999:135) tahanan (resistance) adalah semua sebab yang dapat mengubah atau mempengaruhi suatu keadaa/ posisi/ gerak suatu benda. Dalam ilmu biomekanika ada beberapa klasifikasi jenis tahanan, yaitu tahanan udara (air resistance), tahanan air, turbulensi dan gesekan.

    a.       Tahanan udara

    Besarnya tahanan udara tergantung dari besarnya penampang atau permukaan, besarnya kecepatan dari benda atau besarnya arus udara, besarnya tekanan udara dan bentuk benda dan sifat permukaan dari benda (licin atau kasar) Contohnya pada sebuah cakram yang dilempar akan mendapatkan tahanan udara, jika tahanan udara yang bekerja makin besar, maka makin lambat gerak lajunya cakram tersebut.

    b.      Tahanan air

    Contohnya perenang yang berenang di dalam air, antara badan dengan air terjadi tahanan karena adanya gesekan yang terjadi antara tubuh perenang dengan air tersebut. Hal tersebut disebabkan oleh posisi badan di dalam air akan menentukan besarnya penampang badan, gerakan tungkai yang melebar-masuk keluarnya telapak tangan dan gerakan recovery akan menimbulkan tahanan air serta gelombang air yang besar akan memperlambat gerakan perenang, eddies yaitu riak air yang disebabkan oleh terpencarnya arus air, gesekan kulit dan baju renang serta kecepatan gerak perenang.

    c.       Turbulensi

    Turbulensi adalah arus udara yang terpencar yang menjadi golakan arus.

    d.      Gesekan

    Gesekan merupakan satu gaya yang merupakan tahanan, yaitu terjadi apabila dua benda saling kontak pada permukaan yang sama oleh adanya gaya yang bekerja dari benda yang satu terhadap benda yang lain atau sebaliknya. Contohnya, pada cabang olahraga gulat terjadi body contact berupa dorongan antar pegulat yang merupakan pola serangan atau pola pertahanan.

    6.      Momentum dan Impuls

    Momentum adalah besarnya gaya dorong dari suatu benda dengan suatu kecepatan yang disebut kekuatan gerak. Penyebab timbulnya  momentum adalah kekuatan dan lamanya kekuatan itu sendiri terjadi sehingga menghasilkan momentum, kekuatan dan jumlah gerak.

    Sedangkan impuls adalah pengerahan gaya/ kekuatan. Impuls merupakan suatu hubungan sebab akibat dari momentum, semakin besar impuls mengakibatkan momentum yang dihasilkan juga besar. Implementasi hubungan sebab akibat antara impuls dengan momentum, yaitu pada cabang olahraga panahan, semakin besar tarikan busur panah yang dilakukan maka akan semakin besar momentum yang dihasilkan untuk anak panah sehingga anak panah tersebut dapat telepas dari busur dengan cepat dan menghasilkan jarak yang jauh.

    7.      Impact

    Impact adalah benturan yang terjadi akibat momentum benda yang satu membentur benda yang lain, tidak lain merupakan adanya gaya atau gaya dorong yang harus kita lawan. Impact dapat terjadi pada benda yang bergerak pada satu garis lurus maupun dua garis lurus, macam-macamnya antara lain : a.) antara dua benda yang bergerak searah, yaitu benda yang bergerak lebih cepat menabrak yang lebih lambat; b.) benda yang bergerak menabrak benda lain yang diam, setelah berbenturan, yang diam bergerak; c.) antara dua benda yang bergerak berlawanan arah, yaitu yang satu bergerak dengan kecepatan positif sedangkan yang satunya bergerak dengan kecepatan negatif; d.) benda yang bergerak menabrak dinding/ tembok/ stick secara tegak lurus dan setelah membentur benda tersebut terpental kembali; e.) impact terjadi pada dua garis yang saling membuat sudut (tidak pada satu garis lurus).

    Contoh terjadinya impact dalam aktivitas olahraga, yaitu pada saat lari jarak jauh, kaki yang menapak tanah merupakan impact, selain itu pada cabang olahraga softball pada saat kita menangkap bola yang datang dengan cepat, pergelangan tangan digerakan secara fleksi dorsal.

    BAB III

    SIMPULAN DAN SARAN

    A.    Simpulan

    Berdasarkan penjelasan yang penulis paparkan pada bab II mengenai definisi fungsi serta disiplin ilmu yang terdapat dalam ilmu biomekanika olahraga, penulis menyimpulkan bahwa ilmu biomekanika memiliki keterkaitan yang sangat signifikan dengan ilmu keolahragaan, karena segala sesuatu yang dilakukan dalam aktivitas olahraga secara ilmiah mengacu pada ilmu biomekanika yang di dalamnya membahas tentang prinsip gerak tubuh manusia berdasarkan prinsip mekanika yang tak terlepas juga dari ilmu anatomi dan fisiologi olahraga. Selain itu, pelaksanaan gerak atau keterampilan yang berlandaskan ilmu biomekanika akan menghasilkan suatu gerakan yang efisien dan efektif serta terkoordinasi dengan baik sehingga dapat mengurangi peluang untuk terjadinya cidera olahraga yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pencapaian prestasi olahraga yang optimal.

    B.     Saran

    Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis memberikan saran agar semua pecinta olahraga baik itu adalah seorang guru pendidikan jasmani, peserta didik, atlet, pelatih bahkan masyarakat umum ada baiknya jika lebih memahami ilmu biomekanika dengan baik dan benar supaya segala suatu aktivitas olahraga yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar sehingga sesuai dengan prinsip mekanika gerak tubuh manusia.

    DAFTAR PUSTAKA

    Bouchard, Claude dkk. Physical Activity Science. Champaign, Illinois : Human

    Kinetics Book.

    Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Ilmu Keolahragaan dan Rencana

    Pengembangannya. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

    Hidayat, Imam. 1999. Biomekanika. Bandung.

    http://badrun08arhun.blogspot.com/2013/07/biomekanika-olahraga.html

    Komari, Amat. 2010. Biomekanika Olahraga. Yogyakarta : FIK UNY.

    Ronald, Hamidie. 2003.  Biomekanika Olahraga. Jakarta

  • Penyebab atau Gejala Penyakit Neisseria Meningococcus dan Neisseria Gonorrhoeae

    Bakteri adalah mahkluk hidup yang sangat kecil dan hanya dapat lihat oleh mikroskop. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari manusia selalu berhubungan dengan jasad renik dari alam dunia yang tak terlihatoleh mata biasa tersebut.

    Jika manusia mendapat kesempatan untuk melihat dunia yang ada di bawah pandang sebuah lensa mikroskop yang kuat, akan terlihat sebuah dunia yang baru, seperti halnya jika kita memperhatikan dunia tumbuhan dan hewan. Dunia baru tersebut dihuni oleh berbagai jasad renik yang demikian kecilnya sehingga dalam setetes air atau susu pun kita dapat menemukan beribu-beribu atau berjuta-juta jasad renik. organisme tersebut dapat membuat orang sehat menjadi sakit, benda-benda keras menjadi lunak, makanan yang baik menjadi tidak sedap,berbau dan tidak aman untuk dikomsumsi,dsb. Untuk itu pengetahuan tentang bakteri sangat penting bagi kehidupan manusia.

    Family Neisseriaceae mencakup special Neisseria dan Moraxella (Branhamella) catarrhalis disamping spesies Acinetobacter, Kingella dan Moraxella. Neisseria adalah coccus gram negative yang biasanya tampak berpasangan. Neisseria gonorrhoea(gonokokus) dan Neiserria meninngitidis (meningokokus) bersifat patogen pada manusia, bakteri-bakteri ini secara khas ditemukan bersama atau didalam sel polimorfonuklir. Beberapa Neisseria merupakan penghuni normal pada saluran pernapasan manusia, jarang menimbulkan penyakit, dan hidup diluar sel (ekstraseluler).

    Gonokokus dan meningokokus memiliki hubungan yang erat, dengan 70% homologi DNA, keduanya dibedakan dengan beberapa tes labortaorium dan sifat khasnya. Meningokokus jarang memiliki plasmid, sedangkan Gonokokus punya. Yang terpenting, kedua spesies ini dibedakan olegh gambaran klinis umum dari penyakit yang ditimbulkannya. Meningokokus secara khas ditemukan di saluran pernapasan abgian atas dan menyebabkan meningitis, sedangkan gonokokus menyebabkan infeksi saluran kelamin.

    Ciri khas Neisseria adalah diplococcus gram negatife, tak bergerak, diiametrnya kira-kira 0,8 µm. Bila sendiri-sendiri, coccus berbetuk seperti ginjal, bila organism ini terlihat berpasangan bagian yang rata atau vekung saling berdekatan.

    Gonokokus dan Meningokokus paling baik tumbuh pada perbenihan yang mengandung zat-zat organic kompleks seperti darah yang dipanaskan, hemin atau protein hewan dan dalam atmosfer yang mengandung C02 5%. Bakteri ini dengan cepat mati oleh pengeringan, sinar matahari, pemanasan basah dan berbagai desinfektan.

  • Contoh Kalimat dan Kata-Kata Pembuka Moderator yang Baik dan Formal

    Kata-Kata Pembuka Moderator

    Tugas pertama Moderator adalah membuka jalannya presentasi, diskusi, seminar, lokakarya. Sebagai contoh saya sajikan kalimat pembuka sebagai berikut :

    Selamat Pagi….Ass. Wr. Wb…..

    Baiklah Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, marilah kita buka pertemuan pagi ini dengan terlebih dahulu mengucap puji syukur kehadlirat Tuhan YME…..

    Ucapan Selamat Datang Peserta

    Tugas berikut adalah mengucapkan selamat datang pada peserta. Disini upayakan agar peserta mendapat kesan yang menyenangkan terhadap acara presentasi sekaligus sedikit memberi kesan bahwa Anda adalah seorang moderator yang baik. Contoh kalimatnya adalah

    Selamat datang bagi para eksekutif muda yang hadir dalam acara Diskusi yang menarik ini dan dilaksanakan di gedung yang juga ekslusif, yaitu…..

    Uraian singkat latar belakang dan tujuan presentasi

    Diskusi yang menarik ini dilatarbelakangi oleh adanya keprihatinan kita pada……..Oleh karena itu, diskusi kita hari ini akan bertujuan untuk…..

    Perkenalan Penyaji dan Tema Presentasi

    Untuk menyemarakkan acara diskusi, sengaja kami undang seorang pakar…….bernama…….beliau lahir di…….jabatan yang pernah disandangnya adalah…..Dan hari ini Beliau telah siap dengan makalahnya yang bertajuk…………..Untuk memperlancar kegiatan presentasi kali ini, saya (nama modertor) akan berusaha memandu acara sampai selesai….

    Penentuan waktu dan mekanisme tanya jawab

    Waktu yang diatur meliputi waktu presentasi dan pengaturan sesi tanya jawab, termasuk alokasi waktu serta jumlah sesi yang akan direncanakan. Contohnya

    Agar diskusi kita berjalan dengan lancar, maka penyaji akan kita persilakan untuk menyajikan makalahnya selama…..menit. Sedangkan untuk sesi tanya jawab akan kita beri waktu selama……menit, setelah Bapak…….menyajikan makalahnya.

    Mengundang Pembicara menyajikan presentasi

    Contohnya….Saya persilakan pakar kita, Bapak…..menyajikan makalahnya……

    Rangkuman umum inti presentasi penyaji

    Rangkuman presentasi yang mungkin sering Anda lihat di televisi adalah pada akhir kegiatan…tetapi ada manfaat khusus jika moderator menyampaikan kesimpulan setelah presenter menyajikan makalah, yakni untuk menarik peserta buat memberikan pertanyaan…terutama jika presenternya monoton, terlalu teks book atau secara umum kurang baik dalam menampilkan makalah. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut.

    Demikianlah sajian yang menarik dari Bapak……Sajian tadi saya yakin akan merangsang kita untuk berfikir arti pentingnya…… Jalan keluar yang ditawarkan antara lain adalah………….

    Mengundang pendengar untuk bertanya

    Untuk memperjelas makalah yang telah disajikan, kami undang Bapak dan Ibu untuk memberikan pertanyaan. Untuk kesempatan pertama, kami akan buka termin pertama dengan 3 penanya…..Mohon Bapak – Ibu menyebutkan nama dan asal instansi sebelum mulai bertanya…..serta mohon agar pertanyaan yang diberikan singkat, tepat sasaran. Kami persilakan…..

    Ucapan terimakasih kepada penyaji dan pendengar

    Terima kasih atas Bapak…..yang telah sudi membagi sedikit pengalamannya pada acara diskusi hari ini…..Rasa terimakasih juga saya sampaikan kepada para hadirin sekalian, utamanya atas partisipasi aktif selama diskusi berlangsung….

    Moderator menutup presentasi

    Tutup dengan ucapan yang bersemangat atau kalimat-kalimat yang bernada optimis atas pemecahan masalah yang telah didiskusikan. Contohnya….

    Kita tutup diskusi kita hari ini dengan ucapan Semoga Indonesia tetap maju…..serta tepuk tangan untuk kita semua……

  • Makalah Olahraga Bola Besar

    Makalah Olahraga Bola Besar

    Bola menjadi salah salah satu peralatan yang paling banyak dilibatkan dalam dunia olahraga. Olahraga bola besar sendiri menjadi cabor-cabor yang popular di sukai oleh banyak orang seperti sepak boal, volley dan basket.

    Olahraga Sepak Bola – Football

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Olahraga adalah gerakan-gerakan yang dapat menyehatkan tubuh.Dengan olahraga tubuh akan merasa segar dan bugar. Oleh karena itu, olahraga sangat penting dalam kehidupan ini. Olahraga dapat berupa gerakan-gerakan tertentu dan juga berupa permainan.Olahraga yang berupa gerakan-gerakan tertentu diantaranya senam, yoga dan juga jogging. Sedangkan olahraga yang berupa permainan diantaranya sepak bola, bola voli dan juga bola basket.

    Permainan bola terbagi menjadi dua bagian yang pertama permainan bola besar dan permainan bola kecil. Permainan bola besar terbagi menjadi beberapa macam yaitu :

    1. Sepak bola
    2. Bola Voli
    3. bola basket
    4. bola tangan.

    Sedangkan permainan bola kecil terbagi menjadi beberapa macam yaitu:

    1. badminton
    2. tenis meja
    3. pemainan Golf
    4. baseball

    Dalam dalam makalah ini, penulis akan membahas tentang Permainan Bola Besar dalam memenuhi tugas dari mata pelajaran olahraga.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa saja macam-macam permainan bola besar?

    Bab II. Pembahasan

    A. Permainan Sepak bola

    Sejarah Sepak bola

    Sepak bola dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Bukti ilmiah ini memperlihatkan, di Cina sejak dinasti  Han ada semacam sepakbola yang disebut “tsu chu” untuk melatih fisik para tentaranya. Di Jepang juga dikenal semacam  tsu sejak 1500 tahun lalu. Di Yunani juga dikenal dengan nama “epyskiros” dan diromawi kondang engan nama “harpastum” yaitu permainan dengan bola kecil, umumnya beberapa permainan  Yang berusaha menggiring bola ke piuhak lawan. Ada dugaan bahwa orang – orang Romawi bahwa Permainan intu ke inggris.Kemudian inggris memulai  perkembangan permainan  dengan sempurna sehingga menjadi permainan sepak bola seperti sekarang. Tanggal 26 Oktober 1863 Berdirilah The Football Assoociation di Landon.Organisasi ini menyusun permainan sepak bola.Pada tanggal 21 mai 1904,berdiri pula Federasi sepak bola internasional (FIFA ) di Paris kemudian pada tahun1930 Julius Rimet  Menyelenggarakan kejuaraan dunia pertama yang bertempat di Uruguai.

    Tehnik Dasar Permainan Sepak Bola.

    Menendang Bola

    Menendang bola adalah menyentuh,mendorong atau menyepak bola. Agar dapat menjadi pemain  sepak bola yang berkualitas,seorang pemain perlu dan factor dan utama mengembangkan kemahiran dalam menendang bola.Tujuan dalam menendang bola .Tujuan dalam menendang bola dalam hal ini adalah untuk mengumpan, menembak ke gawang agar Ter jadi gol,dan untuk menghalau atau menyapu dalam rangka menggagalkan serangan atau permainan lawan.

    Ditinjau dalam perkenaan bagian kaki terhadap bola ,maka menendang dapat dibedakan menjadi 4 macam,yaitu menendang dengan:   

    1.      Kaki bagian dalam

    2.      Kaki bagian luar

    3.      Punggung kaki

    4.      Punggung  kaki bagian dalam

    Mengontrol Bola

    Mengontrol bola merupakan salah satu teknik dalam permainan sepakbola yang digunakan untuk menghentikan datangnya bola dengan cara menggunakan salah satu anggota badan (kaki,paha,badan) tujuan mengontrol bola adalah untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk mengoper dan mengumpan bola.

    Bagian anggota tubuh yang biasanya digunakan untuk mengoper bola biasanyaadalah kaki, paha, dan dada bagian kaki yang biasanya digunakan untuk mnghentikan bola adalah kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki, dan telapak kaki.

    Menggiring Bola

    Begitu anda telah menguasai bola, mungkin anda ingin melakukan operan atau tembakan langsung tapi hala yang paling menarik dari bola adalah membiarkan bola tetap dalam kendali anda dan menggiringnya di lapangan. Bila anda memperhatikan penggiring bola yang baik, bola tersebut seolah –olah menempel pada kakinya pada saat dia sedang lari. Tujuan inilah yang harus dicapai.

    Menggiring bola adalah menendang (menyentuh,mendorong) bola perlahan sambil berjalan atau berlari. Adapupuntujuan dari mengiring bola adalah untuk :

    1. Membawa bola kearah Gawang
    2. Melewati lawan
    3. Memperlambat atau mengatur irama permainan

    Bagian kaki yang digunakan untuk menggiring bola adalah sama dengan bagian kaki untuk menendang bola

    Peraturan Permainan Sepak Bola

    a.       Lapangan Sepak Bola

    1. Bentuk lapangan .Lapangan sepak bola berbentuk empat persegi panjang dengan panjang antara 91,8m-120m, lebarnya antara 46,9m-91,8 (untuk petandingan internasional panjang lapangan antara 100m-110m Danlebarnya antara 64,26m-73,44m).
    2. Pembatasan lapangan. Lapangan permainan dibatasasi dengan garis yang jelas lebarnya tidak lebih 15cm. bendera sudut lapangan tidak lebih dari 1,5m. dan diletakkan pada keempat sudut lapangantitik tengah lapangan ditandai dengan titikyang jelas dan dikelilingi lingkaran tengah dengan jari-jari 9,15m.
    3. Garis kotak gawang. Didepan gawang terdapat garis gawang sepanjang 18,30m yang berjarak 5,5m didepan gawang.
    4. Daerah penalti. Pada setiap ujung lapangan digambar dua garis sejajar dengan panjang lapangna dan berjarak masing-masing 16,5m dari tiang gawang. Garis ini disatukan oleh sebuah garis lain yang panjangnya 40,3m sejajar dengan  lebar lapangan sejauh 16,5m didepan gawang. Daerah yang diapit oleh garis ini disebut daerah tendangan hukuman. Didalam daerah hukuman terdapat sebuah titikyang jaraknya 11m dari titik tengah garis gawang.
    5. Daerah sudut pada setiap bendera sudut terdapat seperempat lingkaran yang berjari –jari 1 meter.
    6. Gawang. Gawang diletakkan ditengah garis gawan, yang terdiri dari dua tiang tegak, yang tingginya 2,44m dan dihubungkan bdenan tiang horizontal (*yang panjangnya 7,32m). lebar tiang gawang tidak boleh lebih dari 15cm.
    7. Bola.
      1. Bola berbentuk bulat, bagian luar terbuat dari kulit atau bahan lain yang tidak membahayakan.
      2. Keliling bola tidak lebih dari 71cm dantidak kurang dari 68cm.
      3. berat bola tifak lebih dari 453 gram dan tidak kurang dari 396 gram
      4. Tekanan udara 0,6-1,1 atmosfir
    8. Jumlah Pemain. 
      1. Jumlah pemain 11 orang salah satu diantaranya sebagai penjaga gawang.
      2. Jumlah pemain cadangan dari setiap regu maksimal 7 orang
      3. Nama pemain cadangan harus diserahkan ke panitia pertandingan agar dapat ikut bertanding
    9. Off – Side. Pemain tidak diperkenankan memainkan bola pada saat bola sedang berada dalam posisi offside. Jika berada lebih dekat dengan garis gawang lawan dibandingkan dengan bola pada saat bola tersebutsedang dioper kearah anda, kecuali terdapat dua orang pemain lawan atau lebih yang setidaknya berada sama dekatnya dari garis gawang mereka. Anda tidak dikatakan offside jika berada dalam daerah pertahanan daerah anda sendiri.   

    B. Permainan Bola Voli

    Sejarah Bola Voli

    Permainan bola voli dicip takan pad atahun 1895 oleh William G. Morgan , yaitu seorang Pembina pendidikan jasmani di YMCA (young Men Cristian Association) dikota Holyoke, Massachusetts,amerika Serikat. William G. Morgan memainkan permainan diudara dengan cara pukul memukul, melewati jarring yang dibentangkan dengan lapangan yang sama luasnya. Bola yang digunakan saat itu adalah dari bagian dalam bola basket dan  jarring yang digunakan adalah jarring untuk main tennis .

    Pada mulanya, permainan ini diberi nama minotte. Kemudian atas saran dari Dr. Halsted Springfield namanya diganti menjadi volley Ball yang artinya memvoli bola secara bergantian. Mula-mula permainan ini hanya dimainkan dikalangan YMCA tempat morgan bekerja, baru pada tahun 1922,YMCA berhasil menyelenggarakan kejuaraan nasional bola voli yang pertama , dan berlangsung sampai tahin 1947. pada tahun 1948, dibenruklah organisasi bola voli didunioa dengan nama IVBF (Persatuanm Bola Voli Seluruh Indonesia) Di jakarta, Bersamaaan dengan kejuaraan nasional yang pertama

    Teknik Permainan Bola Voli          

    a. Servis

    servis adalah pukulan atau penyajian bola sebagai serangan pertama kali ke daerah lawan dan sebagai tanda permulaan permainan. Servis tidak hanya sebagai permulaan permainan ataupun sekedar menyajikan bola tetapi hendaknya diartikan sebagai serangan awal untuk mendapatkan angka agar regunya memperoleh kemenangan. Servis dilakukan oleh pemainbelakang kanan yang berada didaerah servis untuyk memukul bola yang diarahkan ke daerah lawan. Cara melakukan servis pada umumnya dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu:1. servis tangan bawah,2. servis mengambang,3. servis topspin,dan4. mengambang melingkar.

    1. Servis tangan bawah

    servis tangan bawah adalah jenis yang paling mudah dilakukan dibandingkan dengan jenis servis yang lain . denagn demikian,servis tangan bawah merupakan servis yang pertama kaliu untuk dipelajari dan ditujukan bagi pemula. Kelemahan servis tanagn bawah asdalah mudah diterima dan ;linasannya melambung tinggi sehingga mudah diabtisipasi oleh lawan

    2. Servis Mengambang

    servis mengambang dipelajai setelah servis tangan bawah dapat dilakukan dengan konsisten. Disebut mengambang kareba gerakan bola dari hasil pukulan servis tidak mengandung putaran(bola berjalan mengapung atau mengambang). Kelebihan servis mengambang ini adalah bola sulit diterima oleh pemain lawan karena bola tidak bergerak dalam satu lintasan lurus dan kecepatan bola tidak teratur. Disamping itu gerakan bola melayang kekiri dan kekanan atau keatas dan bawah sehingga arah datangnya bola sulit diprediksi pemainlawan, sedangkan kelemahannya adalah tidak bertenaga,terkadang bola bergerak keatas hingga keluar.

    3. Servis topspin

    servis topspin mermpunyai kelebihan bola bergerak dan jatuh tepat denagn cepat. Sedangkan kleemahannya adalah bola melayang dengan stabil, lebih sulit dilakukan ,tingkat konsistensi lebih rendah.

    3. Servis mengambang melingkar

    Servis menagambang melinkar mempunyai beberapa keuntungan diantaranya adalah mnggnakan kumpulan otot yang lebih besar, tidak memerlukan banyak tenaga,bola diservis pada posisi lapangan lebih dalam. Adapun kelemahan servis ini adalah posisi tubuh tidak menghadap kearah lawan dan gerakannya tidak biasa dijumpai dalam cabang olahraga lain.

    b. Passing

    Passing dalam permainan bola voli adalah usaha seorang peain bola voi denga mengguakan teknik tertentu untuk mengoper bola yang dimainkan kepada teman seregunya. Passing dapat dilakukan dengan dua tangan atau satu tangan. Passing dapat dilakukan dari atas (pass atas) dan dari bawah (pass bawah).        

    a.       Smash

    Smash adalah pukulan bola yang menukuk kearah lapangan lawan.  Terdirir dari:

    1.      Awalan

    2.      Tolakan

    3.      Sikap saat perkenalan

    4.      Sikap akhir

    b.      Block

    Block merupakan benten pertahanan yang utama untuk menangkis serangan lawan. Juika ditinjau dari teknik gerakan,blokbukanlah merupakan teknik yang sulit. Namun keberhasilan suatu blok presentasenya relative kecil karena bola smash yang akan diblok,arahnya dikendalikan oleh lawan(lawan selalu berusaha menghindari blok tesebut). Keberhasilan suatu blok dapat ditentukan oleh ketinggian loncatan dan jangkauan tangan pada bola yang sedang di[ukul lawan. Blok dapat dilakukan dengan pergerakan tangan aktif (kekanan dan kekiri saat tangan melakukan blok) atau juga pasif,artinya tangan pemain hanya dijulrkan keatas tanpa gerakan . blok dapat dilakukan oleh:

    1.   Blok oleh satu pemain(perorangan) 

    2.   Blok oleh dua orang atau tiga orang pemain

    Bila blok oleh seorang pemai tidak dpat menangkis seranagn lawan,maka blok dpat dilakukan oleh dua orang atau tiga orang pemain. Blok ini paling sering dilakukan karena sangant efektif untuk membendung serangan lawan. Agar hasilnya sempurna, maka diperlukan kerjasama dari masing-masing pemainyang akan melakukan blok.

    Lapangan Permainan

    Lapanagn permainanberbentuk empat persegi panjang denga ukuran panjang 18m dan lebar 9m,dikelilingi oleh daerah bebas mninmal 3m,dan ruang bebas dari rintangan sampai ketinggian minimal 7m dari permukaan lapangan permainan

    C. Permainan Bola Basket

     Sejarah Permainan  Bola basket

    Asal usul tercetusnya prmainan bola basket adalah berawal dari menurunnya kegiatan olahraga didalam gedung olahraga YMCA di Springfield Massachusets Amerika. Menurunnya aktivitas olahraga tersebut diperkirakan karena kebosanan gerakan senam yang statis. Untuk menggiatkan kembali jumlah pengunjung kegedung olahraga perlu diciptakan jenis olahraga lain yang lebih menarik. Kemudian,dokter James A. naismith mencoba menyusun gagasan dengan membuat jenis olahraga dengan bola besar yang dapat dimainkan didalam gedung. Bola yang dipakai saat itu adlah bola yang lazim nya dipakai dalam sepakbola. Dengan bola itu ia mencoba apakah gagsannya itu dapat dipraktekkan. Pada tahun 1981 Naismith mulai menentukan sasaran berbentuk keranjang yang berlubang dibagian bawah. Ia mencoba memasukkan bolakedalam keranjang yang dipasang didinding dgedung. Dariasal keranjang inilah nama bola basket yang diciptakan oleh Naismith akhirnya terkenal diseluruh dunia.

    Teknik Dasar Pemainan Bola Basket

    a. Melempar dan menangkap bola

        1. Lemparan tolakan dada dengan dua tangan

                lemparan atu operan ini merupakan gerakan yang paling banyak dilakukan pada permainan basket. Operan ini sangat bermanfaat untuk opean jarak oendek,dengan perhitungan demi kecepatan dan ketepatan, terutama saat teman yang menerima tidak dijaga dengan ketat.

         2. Lemparan samping

                Lemparan samping berguna untuk operan jarak sedang sampai jarak jauh yaitu antara 8m sampai 20m atau lebih.

        3. Lemparan diatas kepala dengan dua tangan

                operan ini biasanya digunakan oleh pemain-pemain yang mempunyai postur tubuh tinggi,untuk menggerakkan bola diats kepala sehingga melampaui raihan tanganlawan.

        4. Lemparan pantulan

                lemparan pantulan dilakukan jika pemain lawan berdiri agak jauh, digunakan juga untu lemparan operan terobosan kepada temannya. Lemparan bisa dilakukan dengan memantulka bola kesmping kiri atau kanan lawan dan teman sudah siap menerima dibelakang lawan. Bisa juga dilakukan dengan cara menipu lawan ke samping kiri, padahal bola dilemparkan ke sebelah kanan atau sebaliknya. Agar tidak terserobot lawan maka lemparan harus dilakukan dengancepat.

       5. Lemparan bawah dengan dua tangan

                lemparan bawah dengan dua tangan sangant baik dilakukan untuk operan jarak dekat terutama bila lawan melakukan penjagaan satu lawan satu.

    b. Menggiring Bola

                Menggiring bola adalah suatu udajha untuk membawa bola kedaerah lawan. Pemainbasket boleh membawa lebih dari satu langkah.asalkan bola sambil dipantlkan, baik dengan berjalan maupun berlari. Dribel dapat dilakukan dengan tangan kiri atau tangan kanan secara bergantian, tetapi tidak boleh dengan kedua tangan secara bersamaan. Menggiring bola sangan bermanfaat untuk mencari peluang serangan terhadap lawan,menyusup pertahanan lawan,,mengacaukan petahanan lawan ,dan mempelambat tempo permainan.

    c. Lay – Up (langkah menyerang)

                lay-up atau melangkah melayang adalah melangkah yang dilakukan dengan melayang untuk mendekati basket/keranjang,biasanya setelah lay-up dilanjutkan dengan tembakan kearah basket dengan tenaga yang sedikit sehingga seolah-olah bola itu diletakkan kedalam basket. Gerakan melangkah dlapat dilakukan dari menerima bola atau kegiatan menggiring bola. Lay-up tidak harus dilanjutka dengan tempakan kearah jarring,tetapi dapat juga dilanjutkan dengan mengoper atau mengumpan kepada temannya.

    d. Menembak (shooting)

                Menembak atau shooting dapat dilakukan dengan beberapa cara ,yaitu:

    1. Menembak satu tangan diatas kepala

                Menembak satu tangan diatas kepala harus diutamakan,sebab kecepatan menembak lebih terjamin dan koordinasi lebih mudah dikuasai ,bila dibandingkan dengan tembakan lain.

    2. Menembak loncat dengan dua tangan

                Menembak loncat dengan dua tanganbagi pemula harus diawali dengan gerakan –gerakan tanpa bola ,kemudian dilanjutkan dengan enggunakan bola dengan arah tinggi melengkung menuju kawan didepannya.

    3. Tembakan kaitan

                Tembakan kaitan adalah tembakan dengan sikap miring atau menyamping akeranjang dan bola dilepakan dari jarak jauh dari basket atau lawan sehingga lawan sulit untuk membendungnya. Tembakan ini sangat efektif untuk penyerangan jarak dekat jika daerah pertahanan lawan dijaga ketat.

    e. Gerakan pivot

                 Pivot merupakan gerakan yang berfungsi untuk melindungi bola dari lawan. Gerakan pivot dilakukan dengan memutar badan kesegala arah dengan salah satu kaki sebagai tumpuan (poros). Pivot harus mahir dilakukan oleh pemain yang berpostur tinggi yang diletakkan didekat ring basket agar mudah melakukan tembakan. Dengan gerakan pivot,seorang pemain dapat mencari peluang untuk mengoper bola,menggiring,atau melakukan tembakan.

    Lapangan Permainan

    Lapangan permainan berbentu persegi panjang datar dan permukaanya keras. Ukuran lapangan panjang 28m(garis samping) dan lebar 15m (garis akhir/garis belakang) diukur dari dalam bagian dalam garis batas lapangan. Masing-masing garis tebalnya 5cm.

    Daftar Pustaka

    Haris, Ritwan. 1986. Bola Tangan, Permainan dan Peraturan. 110 hlm. Edisi Kedua, Bandung : Adil

    Kosasih, Engkos. 1981. Olah Raga dan Kesehatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia

    Slamet SR.1987. Pendidikan Jasmani. 144 hlm.Tiga Serangkai

    Suminggyo. Drs. 1973. Fasilitas Olahraga bola basket. 47 hlm. Yogyakarta

    fikysmart.blogspot.com/2013/…/permainanbolabesar-dan-bola-kecil.ht…

    oleh fiky riyanantonborneojach.wordpress.com/category/makalah-bola-voli/

  • Kegunaan dan Dampak Eter dalam Kehidupan Kegunaan dan Dampak Eter dalam Kehidupan

    Kegunaan dan Dampak Eter dalam Kehidupan

    Dalam kimia, “eter” merujuk pada kelompok senyawa organik yang memiliki struktur umum R-O-R’, di mana R dan R’ masing-masing adalah gugus alkil atau aril. Senyawa ini juga dikenal sebagai eter alifatik atau eter siklik tergantung pada strukturnya.

    Eter alifatik paling umum adalah dietil eter, dengan rumus kimia (C2H5)2O. Sementara itu, eter siklik terkenal yang paling umum adalah tetrahidrofuran (THF), dengan rumus kimia C4H8O.

    Eter sering digunakan sebagai pelarut dalam berbagai reaksi kimia karena sifatnya yang apolari, mudah menguap, dan memiliki titik didih yang relatif rendah. Namun, perlu diperhatikan bahwa eter dapat membentuk campuran yang mudah terbakar dengan udara dan rentan terhadap peroksida yang tidak stabil jika disimpan dalam kondisi yang tidak tepat. Oleh karena itu, penggunaannya memerlukan tindakan keamanan yang tepat.

    A. Kegunaan

    1. Eter digunakan sebagai pelarut.
    2. Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi.
    3. Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan angka oktan bensin.
    4. Eter-eter tak jenuh pada opersi singkat : ilmu kedokteran gigi dan ilmu kebidanan.

    B. Dampak

    Pada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada konsentrasi tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.

    C. Sifat-sifat Eter

    1. Titik Didih Rendah

    Eter memiliki titik didih rendah karena sangat sulit membentuk ikatan hidrogen. Eter memiliki titik didih yang relatif rendah dibandingkan isomeri alkoholnya. Kelarutan eter dalam air sangat kecil (+-1,5%), sehingga merupakan pelarut yang baik bagi senyawa organik yang tidak larut dalam air.

    2. Mudah Terbakar

    Eter mudah terbakar membentuk CO2 dan uap air, eter terurai oleh asam halida terutama oleh HI. Reaksi dengan senyawa PX3 (Posfor trihalida) misalnya (PCl3, PBr3 dan PI3) dipergunakan sebagai reaksi pembeda alkanol dengan eter.

    Senyawa alkohol dapat bereaksi dengan senyawa PX3, sedangkan senyawa eter tidak bereaksi. Secara umum reaksi tersebut mengikuti persamaan reaksi pada Bagan 12.52

    Bagan 12.52. Reaksi pembeda eter dan alkohol

    3.       Senyawa eter rantai C pendek berupa cair pada suhu kamar dan TD nya naik dengan penambahan unsur C.

    4.       Eter rantai C pendek mudah larut dalam air.

    Pembuatan Eter

    a. Mereaksikan alkil halida dengan alkoksida

    Eter dapat dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan natrium alkoksida. Hasil samping diperoleh garam natrium halida.

    Contoh :

    2H_3C-CH_2-Cl + Ag_2O→H_3C-CH_2-O-CH_2-CH_3+2 AgCl

    b. Mereaksikan alkil halida dengan perak(I) oksida

    Alkil halida bereaksi dengan perak(I) oksida menghasilkan eter. Hasil samping diperoleh garam perak halida.

    Contoh :

    Eter

    Eter adalah salah satu zat yang digunakan sebagai anestesi (obat bius). Eter ditemukan seorang ahli kimia berkebangsaan Spanyol, Raymundus Lullius pada tahun 1275.Lullius menamai eter “sweet vitriol”. Eter pertama kali disintesis oleh Valerius Cordus, ilmuwan dari Jerman pada tahun 1640. Kemudian seorang ilmuwan bernama W.G. Frobenius mengubah nama “sweet vitriol” menjadi eter pada tahun 1730.

    Bagi kebanyakan orang kata eter dikaitkan dengan anestesi. Eter yang dimaksud adalah hanyalah salah satu anggota kelompok eter, yaitu senyawa yang mempunyai dua gugus organik melekat pada atom oksigen tunggal. Rumus umum eter ialah R-O-R’, yang R dan R’-nya bisa sama atau berbeda, gugusnya dapat berupa alkil atau aril. Pada anestesi umum kedua R-nya adalah gugus etil. CH3CH2-O-CH2CH3.

    Eter merupakan isomer atau turunan dari alkohol (unsur H pada OH diganti oleh alkil atau aril). Eter mengandung unsur C, H, dan O.

    Tatanama eter

    –         Eter diberi nama berdasarkan gugus alkil atau arilnya menurut urutan abjad, diikuti dengan kata eter misalnya :

    Untuk eter dengan stuktur kompleks, kadang-kadang diperlukan nama gugus –OR sebagai gugus alkoksi. Misalnya, dalam sistem IUPAC eter diberi nama sebagai hidrokarbon dengan substitusi alkoksi.