Hasil Pengamatan Pertumbuhan Jacang Tanah dan Kacang Hijau
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pertumbuhan adalah aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun dari udara (dalam bentuk uap air ataupun embun). Efek yang terjadi membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji yang melunak.
Proses pertumbuhan pada tumbuhan yang sangat penting adalah adanya proses fotosintesis yang memerlukan sinar matahari. Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterkena cahaya matahari akan lebih pendek dari pada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap.Peristiwa ini disebut dengan etiolasi.
Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen. Produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
B. Tujuan Penelitian
Mengamati dan pelajari pertumbuhan pada biji kacang hijau berdasarkan factor intensitas cahaya yang berdeda
C. Rumusan Masalah
Apakah cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah ?
Mana yang lebih cepat tumbuh atau lebih cepat tinggi kecambah di tempat terang dalam ruangan atau tempat gelap ?
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain dapat mengetahui efek dari sinar matahari terhadap tumbuhan, baik efek positif maupun negatif, dan mengetahui kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan biji kacang hijau serta mengetahui factor yang mempengaruhi biji kacang hijau tersebut untuk berkecambah.
Bab II. Pembahasan
A. Tahapan Pertumbuhan
Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbhan primer dan sekunder.
a)Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula. Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula).
Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan. Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan.
Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan disimpan pada kotiledon, dan nutrient-nutriennya dipindahkan kebagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam pencernaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase dan protease. Hormon giberelin berperan penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim-enzim tersebut.Perkecambahan biji ada dua macam yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau.
Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan jagung
b)Pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
Ø Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan memanjang akibat aktivitas mereistem apical (jaringan yang ada diujung akar dan dan ujung batang). Titik tumbuh batang terdapat pada tumbuhan yang memiliki kuncup atau tunas. Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akar bertambah panjang.
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
§ Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
§ Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
§ Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.
Ø Pertumbuhan Sekunder.
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan cambium yang bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae. Aktivitas pembelahan cambium mengarah kea rah luar dan dalam. Aktivitas cambium ke dua arah mengakibatkan bertambah tebal dan besar diameter batang.
B.Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan
Pertumbuhan pada tumbuhan, baik tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat tinggi, secara umum dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam.
a)Faktor eksternal/lingkungan
Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
Ø Air
Ø Mineral
Ø Kelembaban.
Ø Suhu
Ø Cahaya matahari
Ø Nutrisi
Ø PH
b)Faktor internal
Faktor ipnternal merupakan faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Di bawah ini merupakan macam-macam hormon pada tumbuhan.
Ø Auksin
Ø Giberelin
Ø Sitokinin
Ø Gas Etilen
Ø AsamAbsisat
Ø Kalin :
§ Rhizokalin: merangsang pembentukan akar
§ Kaulokalin: merangsang pembentukan batang
§ Anthokalin: merangsang pembentukan bunga
§ Filokalin: merangsang pembentukan daun
C.Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan Tumbuhan:
Cahaya matahari bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis.Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi. Intensitas pencahayaan atau penyinaran yang berbeda akan menghasilkan macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respons tumbuhan terhadap panjang penyinaran yang berariasi disebut fotoperiodisme. Respons itu meliputi dormansi, pembungaan, perkecambahan, dan perkembangan batang serta akar.
D. Pertanyaan
1. Bagaiman kecepatan pertumbuhan kacang hijau di tempat gelap dan di tempat terang?
2. Mengapa batang tanaman kacang hijau yang ditanam di tempat gelap warnanya lebih pucat, diameter batang kecil dan lemah?
Jawaban :
1. Kecepatan pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan kacang hijau di tempat terang. Tanaman kacang hijau di tempat gelap lebih tinggi, dari tanaman kacang hijau di tempat terang, namun dengan kondisi pucat, kurus, dan daunnya tidak berkembang. Sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang, tumbuh lebih lambat dengan kondisi relatif pendek, daun berkembang baik, dan berwarna hijau.
2. Tanaman kacang hijau yang tumbuh ditempat gelap (tidak terkena cahaya) warnanya lebih pucat, diameter batang kecil dan lemah. Hal ini terjadi karena tanaman yamg ditanam di tempat yang tidak terkena cahaya, proses fotosintesis yang sangat memerlukan cahaya itu akan terhambat.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen.
a)Alat dan bahan
· 2 Gelas Aqua
· Biji Kacang hijau yang telah dikecambahkan
· Kapas basah
· Penggaris
b)Langkah kerja
· Kecambahkan biji kacang hijau pada kedua cawan petri yang sudah terisi kapas basah.
· Cawan petri yang pertama diletakkan di tempat yang tidak ada cahaya / tidak terkena cahaya secara langsung (gelap), sedangkan cawan petri yang kedua diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang)
· Siramlah masing –masing kecambah dengan air setiap hari (jumlah air secukupnya)
· Biarkan selama kurang lebih seminggu,dan ukurlah dengan penggaris panjang hipokotil dan epikotilnya.
· Hitunglah jumlah daun yang muncul pada perkecambahan serta catat warna / keadaan daunnya
· Bandingkan hasil data yang diperoleh.
· Buatlah laporan tertulis dari kegiatan yang telah anda lakukan.
c)Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di rumah peneliti.
d)Waktu Penelitian
Penelitian berlangsung kurang lebih selama 2 minggu
e)Objek Penelitian
Objek penelitian adalah kacang hijaudan kacang tanah
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil penelitian
a)Tabel hasil penelitian pada kacang hijau dan kacang tanah
Tabel 1 :
Hasil pengamatan pertumbuhan kacang hijau di tempat terang
NO
NO KACANG IJO
HARI KE
JUMLAH
RATA RATA
1
2
3
4
5
1
Kacang ijo 1
0.7
0.9
2
8.3
18
29.9
6
2
Kacang ijo 2
0.6
0.7
1.6
2.9
8.4
14.2
2.8
3
Kacang ijo 3
0.6
0.8
1.4
1.2
2.9
6.9
1.4
4
Kacang ijo 4
0.7
0.8
1.6
3.3
11.8
18.2
3.6
5
Kacang ijo 5
0.7
0.8
1.1
1.8
7.1
11.5
2.13
Hasil pengamatan pertumbuhan kacang hijau di tempat gelap
NO
NO KACANG IJO
HARI KE
JUMLAH
RATA RATA
1
2
3
4
5
1
Kacang ijo 1
0.5
0.9
4.2
8.1
22.4
36.1
7.2
2
Kacang ijo 2
0.5
0.6
2.3
8.7
32.0
44.1
8.8
3
Kacang ijo 3
0.4
07
8.3
11.3
33.2
53.2
10.7
4
Kacang ijo 4
0.6
0.8
6.4
13.2
33.2
54.2
10.8
5
Kacang ijo 5
0.5
0.8
5.4
14
35.7
56.4
11.3
Tabel :2
Hasil pengamatan pertumbuhan kacang tanah di tempat terang
NO
NO KACANG TANAH
HARI KE
JUMLAH
RATA RATA
1
2
3
4
5
1
Kacang tanah 1
1.5
1.9
3.5
3.9
8.6
19.4
3.9
2
Kacang tanah 2
1.3
1.8
3.9
3.8
9.3
20.1
4
3
Kacang tanah 3
1.8
2.1
4.5
3.9
8.2
20.5
4.1
4
Kacang tanah 4
1.5
1.9
3.4
3.5
4.1
14.1
3.9
5
Kacang tanah 5
1.5
1.8
3
3.6
7.0
17.7
2.5
Hasil pengamatan pertumbuhan kacang tanah di tempat gelap
NO
NO KACANG TANAH
HARI KE
JUMLAH
RATA RATA
1
2
3
4
5
1
Kacang tanah 1
1.6
2.1
4.2
5.7
7.8
21.4
4.3
2
Kacang tanah 2
1.5
1.8
2.7
M
M
6
2.4
3
Kacang tanah 3
1.5
1.9
3.3
3.5
4.3
14.5
2.9
4
Kacang tanah 4
1.4
1.9
2.9
5.5
10.8
22.1
4
5
Kacang tanah 5
1.5
2.1
4.9
5.7
10.4
24.6
4.2
Diagram 1
perkembangan kacang ijo di tempat terang
Diagram 2
perkembangan kacang ijo di tempat gelap
Diagram 3
perkembangan kacang tanah di tempat terang
Diagram 4
perkembangan kacang tanah di tempat gelap
B.Pembahasan
Pertumbuhan pada sisi tumbuhan yang disinari oleh matahari akan terjadi secara lambat karena adanya hormon auksin dihambat oleh matahari, tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya menjadi sangat cepat karena kerja auksin yang tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut fototropisme.
Untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan warnanya cenderung pucat kekuningan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh matahari.
Sedangkan untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di tempat gelap, tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari.
Perbandingan laju perkecambahan pada tabel kacang hijau menyatakan proses pertumbuhan yang dialami oleh kecambah yang diletakkan di tempat terang berlangsung lambat. Hal ini dipengaruhi beberapa factor yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar.
Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi.
Kecambah yang tumbuh di tempat gelap mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang perpanjangan sel-sel sehingga kecambah di tempat gelap tumbuh lebih panjang namun dengan kondisi pucat kekuningan karena kekurangan klorofil , kurus, dan daunnya tidak berkembang, sedangkan pada kecambah yang tumbuh di tempat terang mengalami hal sebaliknya.
Dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga pertumbuhan kecambah terhambat. Laju tumbuh memanjang pada kecambah tersebut dengan segera berkurang sehingga batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau.
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi.
Ditinjau dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang hijau dan jagung yang ditempatkan di daerah gelap akan memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan kacang hijau yang diletakkan di tempat berintensitas cahaya banyak atau terang.
Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi sedikit atau tanpa cahaya matahari akan merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer.
Namun, kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh cahaya lebih banyak yaitu tumbuh lebih kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau namun batang lebih pendek.
B. Saran
Ø Sebelum penanaman , terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah dormansi biji itu sendiri. Jadi, sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil memecahkan dormansi biji yang akan ditanam.
Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat diminimalisir.
Ø Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian.
Ø Kondisi pencahayaan lebih dimaksimalkan baik penempatan di tempat terang maupun gelap.
DAFTAR PUSTAKA
Riandri, Henny,2009. Teori dan aplikasi untuk kelas XII IPA.
BIOLOGI 3A Sains dalam kehidupan. Surabaya: Yudhistira.
Program Praktek Kerja lapangan (PKL) merupakan kegiatan perpaduan dua sistem pendidikan yang menekankan kepada keterkaitan dan kesepadanan (Link andMacth) peserta didik melalui program pembelajaran dan pelatihan yang disusun berdasarkan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan dengan berorientasi kepada pelaksanaan Praktek Kerja didunia usaha/industri, sehingga diharapkan mampu untuk mengurangi kesenjangan antara kualifikasi yang dibutuhkan oleh dunia kerja dengan kualitas lulusan yang dihasilkan oleh Sekolah Menengah Kejuruan.
Dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) inilah nantinya diharapkan para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan betul-betul sudah memenuhi kualifikasi bagi dunia kerja serta sudah benar-benar siap memasuki dunia kerja.
Adapun pelaksaan Praktek Kerja Lapangan di Sekolah Menengah Kejuruan YPM Cidahu Sukabumi ini melalui beberapa kegiatan, diantaranya adalah sebagai berikut :
Praktik kerja di dunia Usaha/Industri baik di Instansi Pemerintah/swasta.
Praktik kerja di Unit Usaha/ Produksi sekolah.
B. Pengertian Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah merupakan bentuk penyelenggaraan pembelajaran yang berlangsung dimasyarakat/dunia usaha/kerja yang memadukan secara sistimatik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan skill (Keahlian) yang diperoleh melalui tahapan pengamatan dan kegiatan nyata.
C. Dasar Hukum Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Adapun dasar Hukum Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sesuai dengan Implementasi Kurikulum 2013 yaitu PERMENDIKMUD NO 60 TH 2014 yang isinya sebagai berikut:
praktek kerja lapangan dapat dilaksanakan menggunakan sistem blok selama setengah semester (sekitar 3 bulan); dapat pula dengan cara masuk 3 hari dalam seminggu, setiap hari 8 jam selama 1 semester.
Pelaksanaan pembelajaran mata pembelajaran kelompok A dan B dapat dilakukan di satuan pendidikan dan/atau industri (terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan) dengan Portofolion sebagai instrumen utama penilaian.
SMK/MAK menyelenggarakan program pendidikan sistem ganda (PSG) bersama dengan institusi pasangan, yang memadukan secara sistimatis dan sistemik program pendidikann di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di institusi pasangan, terarah untuk mencapai kinerja yang sistematis.
D. Maksud dan Tujuan PKL.
Menambah wawasan di dunia kerja.
Melatih diri sesuai dengan kompetensinya pada dunia kerja.
Melatih, menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan.
Melatih siswa mengkomunikasikan pengalaman dalam bentuk laporan dan karya tulis.
Melatih diri dalam kualitas kedisiplinan baik di rumah, sekolah, dan di dunia kerja
Mengasah dan menggali skill.
E. Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
1. Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Penyusun melaksanakan PKL di mulai pada tanggal 05 Januari sampai tanggal 05 Maret 2016
2. Tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Penyusun melaksanakan PKL pada PT. DELAMI NITYA MANDITA yang berlokasi di Jalan Raya Cidahu Kp. Pondokkaso Rt 01 Rw 01Desa Pondokkaso Tonggoh, Kec.Cidahu Kab. Sukabumi Kode Pos 43358.
F. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Yaitu suatu pengamatan yang dilakukan penyusun langsung pada
tempat kerja di PT. Delami Nitya Mandita Cidahu Sukabumi yaitu menanyakan secara langsung kepada pembimbing untuk mengetahui.
2. Metode Wawancara
Yaitu menanyakan secara langsung kepada pembimbing untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan pembuatan laporan.
3. Metode Kerja Praktek
Yaitu cara pengumpulan data melalui data kegiatan langsung pada objek pekerjaan dilapangan.
Bab II. Pembahasan
A. Profil PT. DELAMI NITYA MANDITA
1. Nama Perusahaan : PT. Delami Nitya Mandita
2. Alamat Perusahaan :
a. Jalan : Cidahu
b. Desa : Pondokkaso Tonggoh
c. Kecamatan : Cidahu
d. Kabupaten : Sukabumi
e. Propinsi : Jawa Barat
f. Kode Pos : 43358
3. Tahun Berdiri : 2010
4. Waktu Operasional : Pagi s.d Sore
5. Jenis Perusahaan : Garment
6. Nama Kepala Perusahaan : Johanes Farial
7. Tenaga Kerja : Tidakmenentu
8. Luas Perusahaan : ± 2,8Hektar
B. Sejarah Singkat PT. Delami Nitya Mandita
Awal berdirinya perusahaan PT. Delami Nitya Mandita yaitu pada tahun 1979, yang didirikan oleh Bapak Johanes Farial, usaha ini bermula dari keterkaitan Bapak Johanes pada bidang mode. Awalnya Bapak Johanes membuka usaha rumahan, lalu dengan seiringnya waktu dan berkat kegigihannya, usaha yang didirikannya menjadi besar dan bahkan menjadi Perseroan Terbatas, kemudian PT. Delami Nitya Mandita mulai didunia mode dan industri manufaktur dengan memproduksi celana panjang pria, untuk pasar domestik dengan merek nama Kayu dan John Jauh. Kemudian pada tahun 1984, perusahaan mengambil alih eksekutif merek 99, yang pada saat itu menjadi tren yang sangat digemari oleh para konsumen. Hal ini merupakan langkah yang sangat cerdas, sehingga menjadikan PT. Delami Nitya Mandita, menjadi salah satu produsen pakaian jadi di Indonesia, dan bahkan menjadi salah satu perusahaan yang terbesar, lalu pada tahun 1987, PT. Delami Nitya Mandita melanjutkan eksvansi dan mulai mengekspor produk ke Amerika Serikat, serta menjadi pemasok merek, yang didirikan untuk Golf yaitu La Mode, Aurus dan PGA Tour, eksistensi.
PT. Delami Nitya Mandita semakin memuncak, sehingga perusahaan menarik beberapa pengusaha luar negeri untuk bekerjasama diantaranya yaitu Clth, yang merupakan perusahaan Jepang yang bernama House of Japan dalam memproduksi celana Golf untuk pasar Amerika Serikat. Setelah pasar Asia dan Amerika, lalu PT. Delami Nitya Mandita memilih pasar Eropa menjadi target berikutnya. Setelah target berikutnya tercapai PT. Delami Nitya Mandita menjadi produsen merek terkenal diantaranya seperti Eddie Baver, Nike, Merah dan Hijau, Northface, Marks And Spencer. Disisi lain PT. Delami Nitya Mandita juga memproduksi pakaian wanita untuk pasar Jepang.
Pada tahun 1994 PT. Delami Nitya Mandita mencapai lisensi produksi, pemasaran dan distribusi Jeans Wrangler untuk pasar Indonesia. Posisi perusahaan dan kehadiran di pasar domestik semakin diperkuat dengan pengenalan koleksi pakaian wanita, dibawah merek Eksekutif dan merek 90. Kemudian pada tahun 2000, PT. Delami Nitya Mandita mendapat pengakuan bergengsi Standarisasi Mutu Internasional (ISO 9001), kemudian pada tahun yang sama PT. Delami Nitya Mandita menjadi pemegang lisensi Wrangler Jeans, untuk Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Hingga sampai saat ini ada tiga cabang PT. Delami Nitya Mandita yang berada di Sukabumi, Bandung dan Jakarta.Untuk cabang PT. Delami Nitya Mandita yang berada di Sukabumi berdiri pada tahun 2010, dengan membeli lahan di PT.
Adaty Persada (pabrik makanan ringan) seluas 2,8 Ha pada tahun 2008 dan mulai merenofasi bangunannya, dengan jumlah karyawan kurang lebih 680 orang. Perusahaan ini termasuk kedalam Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan produksi di perusahaan ini hanya di pasarkan keluar kota. Terkeuali PT. Delami Nitya Mandita yang berada di Bandung. Sampai tahun sekarang PT. Delami Nitya Mandita memiliki merek yang terkenal dari luar negeri, yaitu Amerika Serikat seperti: Wrangler, Lee dan Tirajeans. Wrangler pun terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya; Roxboro, Spencer, Vegas, Texas, Menvegas, Menspencer dan Alaska. Sedangkan Lee diantaranya: 706 (Black Print), 727, 713, 724, dan lain-lain. Kemudian Tirajeans diantaranya: 130, 311, 220 (Yellow and Brown).
PT. Delami Nitya Mandita mempunyaqi Visi dan Misi diantaranya:
Visi
Menjadi perusahaan terkemuka dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan memberikan konstribusi maksimal bagi konsumen dan masyarakat.
Misi
Memberikan kualitas terbaik kepada konsumen
Memberikan kepuasan bagi konsumen
Menciptakan produk unggulan dunia
Mempertahankan kualitas terbaik bagi konsumen
Mempertahankan pegawai yang berkualitas
Keikutsertaan aktif dalam pengembangan dunia busana
Keikutsertaan aktif dalam pengembangan dunia busana
C. Struktur Organisasi
President Director
Purchasing
Accounting
Mekanik
Personalia / umum
Produksi
Leader
Line Head Warehouse
Security
Line HeadCutting & Sewing
Line HeadFinising
Line HeadWashing
D. Tugas Dan Fungsi Struktur Organisasi PT. Delami Nitya Mandita
1. Director
Director merupakan seorang pemimpin di PT.Delami Nitya Mandita yang bertugas sebagai pimpinan yang bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan oprasional perusahan, pemasaran produk serta memiliki wewenang kebijakan dalam mengatur jalannya perusahaan secara keseluruhan. Dan Presiden Direktur juga membawahi menejer-menejer diantaranya Menejer Personalia, Akutansi, Processing, Produksi, Dan Mekanik.
2. Personalia/Umum
Personalia merupakan seorang yang bertugas membuat perencanaan pegawai sesuai kebutuhan dari setiap departemen, bertanggung jawab dalam memilih dan mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan- perusahaan, dan memberikan pelatihan kepada pegawai agar mempunyai motivasi kerja dan menemukan solusi untuk -setiap persoalan yang dihadapi oleh pegawai perusahaan. Personalia membawahi bagian umum (Security) dan pegawai di PT. Delami Nitya Mandita.
3. Security
Security merupakan orang yang bertugas sebagai pengamanan di wilayah perusahaan PT. Delami Nitya Mandita.
4. Accounting/Akutansi
Accounting atau keuangan merupakan orang yang bertugas melakukan penelitian dan analisa keuangan termasuk masalah pajak, melakukan verifikasi ulang atas semua bukti kas, penerimaan dan pengeluaran kas, serta melakukan verifikasi atas semua buku penjualan tunai, faktur penjualan dan nota pembelian serta bukti barang dari perusahaan ke konsumen. Accounting juga membawahi bagian Financial dan Kasir di PT. Delami Nitya Mandita
5. Purchasing
Purchasing merupakan orang yang bertugas mengatur perencanaan pembelian, membuat pemesanan, pembelian, memesan barang kepada pemasok, dan membuat pembelian yang berfungsi untuk menambah stock barang.
6. Produksi
Produksi merupakan seorang pimpinan yang bertugas mengawasi jalannya produksi sehingga bisa berjalan lancar sesuai dengan jadwal yang di tetapkan. Bagian produksi di PT. Delami Nitya Mandita membawahi Line Head (kepala Bagian) Gudang, Cutting dan Sewing, washing, dan kepala bagian Finising.
7. Line Head Warehouse (Kepala bagian Gudang)
Line head warehouse merupakan seorang pimpinan di bagian gudang yang bertugas mempersiapkan barang yang akan dikirim, bertanggung jawab atas penyimpanan kembali barang yang diterima, bertanggung jawab menyerahkan surat order penjualan dan barangnya ke bagian pengiriman, dan mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada digudang.
8. Line Head Cutting & Sewing
Line Head Cutting & Sewing merupakan seorang pemimpin di bagian Cutting dan Sewing yang bertugas memberikan pengarahan dan bertanggung jawab dibagian pemotongan dan penjahitan di PT. Delami Nitya Mandita.
9. Line Head Washing (pencucian)
Line Head Washing merupakan seorang yang bertugas memberikan pengarahan dan bertanggung jawab dibagian pencucian.
10. Line Head Finising
Line Head Finising merupakan seorang yang bertugas memberikan pengarahan dan bertanggung jawab penuh atas semua kariawan dibagian akhir, seperti memperbaiki kualitas yang kurang baik.
11. Leader
Leader merupakan orang yang bertugas dibawah pimpinan Line Head atau kepala bagian yang bertugas mengawasi semua kinerja kariawan.
12. Mekanik
Mekanik merupakan orang yang yang bertugas untuk memperbaiki semua mesin-mesin yang ada di PT. Delami Nitya Mandita seperti Mesin Inspec, jahit, Washing, dan lain-lain.
E. Aset Perusahaan
No
JenisAset Perusahaan
Jumlah
Tempat
Keterangan
1.
Tanah
1
2,8 Hektar
2.
Bangunan
3 Unit
Gedung 1
Office, finishing, washing, fackingdan finis good
Gedung 2
Sewing, Cathing, GudangKain
Gedung 3
Sewing, GudangAccesoris/Atk
3.
BangunanTerpisah
5 Unit
5 Tempat
Kantin, mushola, mekanik, mess, pos security
4.
AsetProduksi
±700 Unit
Sewing
MesinJarum 1
Mesin Jarum 2
Mesin Jarum 1 rantai
Mesin wealthing bobok
Mesin heaming/lipat kaki
Mesin bartek
Washing
Mesin Cuci
Mesin Extraktor
Mesin drayer
Mesin curring
Mesin grender
Mesin wringkle
Mesin boiler
Cutting
Meja gelar
Mesin cutting
Mesin spreading
Table lifter
Gudang
Hand pallet
Mesin inspect
Mesin barcode
Mesin care lable
Finishing
Mesin pasang kancing
Mesin iron fakum table
Mesin rivet
Mesin pentiniser
Mesin staple
5.
Asset diluar produksi
1 unit
Gedung mekanik
Gengset
F. BUNDLING
Bundling adalah proses pemisahan dan pengelompokan panel-panel hasil pemotongan dalam bentuk ikatan, yang telah diberi label/ stiker.Hal-hal yang harus diperhatiakan dalam pengerjaan bundling adalah sebagai berikut:
a. size dari potongan
b. jumlah seluruh bagian/ komponen dari satu pakaian
c. adanya kemungkinan perbedaan warna (shading) pada tiap bagian.
d. Urutan penumpukan
e. Tidak terdapat cacat pada semua panel hasil pemotongan.
Adapun bagian-bagian celana yang di bundling adalah sebagai berikut:
a) Congot
Congot: yaitu tempat untuk menjahit zipper yang terletak didalam.
b) Golbi
Golbi: yaitu tutup zipper yang terletak diluar
c) Kelam kanan
Kelam kanan: yaitu kantong yang terletak didepan sebelah kanan
d) Kelam kiri+lapis koin
Kelamkiri+ lapis koin: yaitu kantong yang terletak didepan sebelah kiri kemudian ditempelkan dengan kantong yang ukurannya lebih kecil.
e) Yoke
Yoke: yaitu sambungan belakang pada bagian pinggang
f) Kantong belakang kiri+kanan
Kantong belakang+ kanan: yaitu kantong yang terletak dibelakang pada bagian bokong.
g) Badan depan kiri+kanan
Bagian depan+ kanan: yaitu bagian pokok celana.
1. Proses pengerjaan bundling
Proses pengerjaan bundling dilakukan setelah proses penomeran (numbring) selesai. Panel yang dikelompokan harus sesuai dengan berdasarkan warna, ukuran, dan jumlah. Selanjutnya diikat menggunakan tali agar tidak mudah lepas/ tercecer saat dikirim kebagian penjahitan (sewing). Jumlah dalam ikatan terdapat 10 lembar panel dengan nomer yang berurutan. Panel-panel yang sudah dikelompokan selanjutnya akan dibawa kebagian penjahitan (sewing) sesuai dengan adanya surat ITJ (intruksi turun jahit) dan kesiapan pada bagian lainnya.
2. Tujuan pengerjaan bundling
Tujuan pengerjaan bundling yaitu untuk mempermudah dalam pengiriman atau pengangkutan kebagian penjahitan (sewing), dan memperlancar aktivitas kerja karena potongan-potongan kain yang dikelompokan telah berurutan baik dari warna, ukuran, dan jumlah dalam iktan. Namun, tidak menutup kemungkinan bagian penjahitan pun harus memeriksa kembali dengan teliti gar tidak terjadi ketidak sesuaian hasil jahitan.
G. Bidang Kegiatan Yang Dilakukan
Bidang kegiatan yang dilakukan oleh penyusun di perusahaan PT. Delami Nitya Mandita Cidahu Sukabumi yaitu :
Waktu
Nama Kegiatan
Pelaksanaan
Penanggung Jawab
Keterangan
05-01-2016
Gelar kain kemeja kotak-kotak, Bundling.
√
Jajang Jaelani
06-01-2016
Bundling, Gelar linning kntong, Motong bagian belakang.
√
Jajang Jaelani
07-01-2016
Bundling, Matrun
√
Jajang Jaelani
08-01-2016
Bundling, Matrun
√
Jajang Jaelani
11-01-2016
Bundling
√
Jajang Jaelani
12-01-2016
Bundling, Gelar kain dimesin, Ngecek, linning kantong yang diprint
√
Jajang Jaelani
13-01-2016
Motong bagian belakang
√
Jajang Jaelani
14-01-2016
Bundling, Motong bagian belakang,Gelar linning kantong
√
Jajang Jaelani
15-01-2016
Bundling, Motong bagian belakang,Gelar linning kantong
√
Jajang Jaelani
18-01-2016
Bundling, Motong bagian belakang.
√
Jajang Jaelani
19-01-2016
Gelar linning kantong, numbring, maching, bundling.
Packing celana: vegas, stokes, lee, bryson.Gunting tali celana
√
Jajang Jaelani
23-02-2016
Gunting tali celana, hang-tag.
√
Jajang Jaelani
24-02-2016
Packing celana: vegas
√
Jajang Jaelani
25-02-2016
Packing celana: vegas, Bryson. Hangtag
√
Jajang Jaelani
26-02-2016
Packing celana: vegas, Bryson, stokes. Hangtag
√
Jajang Jaelani
29-02-2016
Packing celana: alec, Bryson. Hangtag
√
Jajang Jaelani
01-03-2016
Bundling
√
Jajang Jaelani
02-03-2016
Bundling, gelar linning kantong, gelar panel, maching.
√
Jajang Jaelani
03-03-2016
Bundling, numbring.
√
Jajang Jaelani
04-03-2016
Buang benang kemeja
Jajang Jaelani
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya praktik kerja lapang (PKL) penyusun dapat merasakan secara langsung bagaimana praktik didunia usaha, khususnya industri. Hal ini dapat dijadikan sebagai gambaran atau planning kedepannya tentang mencari suatu pekerjaan tentunya yang bias memerdekakan dirinya sendiri, sehingga dapat menghargai apa arti uang dengan hasil kerja keras. Dari kegiatan PKL tersebut dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi sikap menghargai waktu, melakukan suatu hal haruslah dalam peraturannya, bekerja dilakukan dengan cepat, rapi, teliti, dan sabar.
Adapun kesimpulan materi yang penyusun dapatkan dari hasil peraktik kerja lapang (PKL) di PT. Delami Nitya Mandita dengan laporan yang berjudul Bundling. Bundling adalah proses pemisahan dan pengelompokan panel-panel hasil pemotongan dalam bentuk ikatan, yang telah diberi label /stiker.
Hal-hal yang diperhatikan dalam pengerjaan Bundling adalah sebagai berikut:
a. Size potongan
b. Jumlah seluruh bagian/ komponen dari satu pakaian
c. Adanya kemungkinan perbedaan warna (shading) pada tiap bagaian
d. Urutan penumpukan
e. Tidak terdapat cacat pada semua panel hasil pemotongan.
Terkait dengan pelaksanaan praktik kerja lapang (PKL) ini maka penyusun ajukan beberapa saran:
B. Saran
Bagi Pihak Sekolah
Sekolah hendaknya mengusahakan agar dapat memberangkatkan semau anak PKL dalam waktu yang sama agar tidak terjadi kecemburuan sosial dan mengurus kepanitian yang konsisten.
Bagi Pihak Perusahaan
Menyesuaikan anak PKL dengan karyawan dalam hal bekerja, dan membantu segala hal yang berkaitan dengan pembuatan laporan hasil PKL ditempat yang bersangkutan.
Bagi Para Siswa
Lebih solid, inisiatif dalam hal positif dan mendukung tindakan yang baik, untuk kepentingan bersama serta menjaga almamater sekolah dengan baik.
Tak terasa sudah sejak lama kita menjadi seorang muslim. Nikmat yang besar ini patut kita syukuri, karena kenikmatan inilah yang akan menentukan kebahagiaan dan kesengsaraan kita di hari akhir nanti. Dalam makalah ini kita sebagai pemakalah tidak ingin menanyakan “sejak kapan kita masuk islam” karena jawaban dari pertanyaan ini bukanlah suatu yang paling mendasar. Namun pertanyaan paling penting yang harus kita renungkan adalah “sudah sejauh manakah kita telah memahami dan mengamalkan ajaran kita ini?” pertanyaan inilah yang paling penting yang harus direnungkan dan dijawab, karena jawaban pertanyaan ini yang nantinya sangat menentukan kualitas keislaman dan ketaqwaan kita.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas, makalah ini dapat kita rumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian akidah itu?
2. Apa itu akidah pokok dan akidah cabang dalam islam?
C. Tujuan Penulisan
Dari uraian latar belakang masalah diatas, makalah ini dapat kita simpulkan tujuan masalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah akidah ilmu kalam.
2. Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai mata kuliah akidah ilmu kalam.
3. Untuk memahami aqidah-aqidah pokok dan cabang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akidah
Secara etimologis akidah berasal dari kata ‘aqada- ya’qidu- ‘uqdatan- ‘aqidatan. Artinya simpul, ikatan atau perjanjian. Jadi aqidah adalah keyakinan yang tersimpul kuat didalam hati bersifat mengikat dan mengandung perjanjian. Para ulama’ mendefinisan aqidah sebagai“sesuatu yang terikat kepadanya hati dan hati nurani.” Dalam Al-qur’an kata “aqidah” diartikan sebagai : “wahai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu” Sedangkan secara terminologi akidah adalah suatu pokok atau dasar keyakinan yang harus dipegang teguh oleh orang yang mempercayainya. dan dalam hal ini Allah SWT telah mejelaskan melalui firman-Nya dalam surah Al-Ikhas ayat satu dan dua. Yang artinya “ Katakanlah Dia-Lah Allah, Yang Maha Esa. Allah Adalah Tuhan Yang Bergantung Kepada-Nya Segala Sesuatu.” QS Al-Ikhlas ([112]: 1-2)
Dalam surah Al-Ikhlas ayat satu dan dua di atas telah di beritakan atau di jelaskan bahwa, kita di suru untuk meyakini bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT, dan hanya satu-satunya Tuhan yang patut di sembah oleh seluruh umat manusia dan untuk umat Nabi Muhammad pada khususnya. Dan Allah juga tuhan yang berdiri sendiri, yang tidak bergantung pada satu apapun. Dia Tuhan Yang Maha Esa, yang menciptakan langit dan bumi, tidak ada Tuhan selain Allah SWT, yang pernah kita kenal, seperti Tuhan matahari, tuhan patung atau berhala, tuhan kayu pada pohon yang besar yang di yakaini kekeramatnya.
Akidah islam adalah iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya dan hari akhir juga pada qadha’ dan qadar baik-buruk dari Allah SWT. Dan ini yang di sebut aqida-aqida pokok dalam ajaran agama islam. Iman inin sendiri bermakna pembenaran yang pasti, yang sesuai dengan kenyataan yang mencul dari dalil dan bukti. Pasti artinya seratus persen kebenaranya atau kekakinannya tanpa ada keraguan sedikitpun. Sesuai dengan fakta artinya hal yang di imani tersebut memang benar adanya, bukan di ada-adakan (missal: keberadaan Allah, kebenaran Al-Qur’an Dll). Muncul dari suatu dalil artinya keimanan tersebut memiliki hujjah/dalil tertentu. Tanpa dalil sebenarnya tidak aka ada pembenaran yang bersifat pasti.
Suatu dalil untuk masalah iman, adakalahnya bersifat ‘aqli dan atau naqli, bergantung pada perkara yang di imani. Jika perkara itu masih dalam jangkauan panca indra/akal maka dalil keimanannya bersifat ‘aqli namun, jika di luar jangkauan panca indra maka ia di dasarkan pada dalil naqli. Hanya saja perlu di ingat bahwa penentuan sumber suatu dalil naqli juga di tetapkan dengan jalan ‘aqli. Artinya, penentuan sumber dalil naqli tersebut di lakukan melalui penyelidikan untuk menentukan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh di jadikan sebagai sumber dalil naqli. Oleh karna itu, semua dalil tentang akidah pada dasarnya di sandarkan pada metode ‘aqliyah.
Dan dalam hal ini Menurut Hasan Al-Banna, aqa’id (jama’ akidah) adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan. Dan Menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairy, akidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia baik secara akal, dan fitroh. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia didalam hati serta diyakini keshahihannya dan keberadaannya secara pasti.
v Menurut imam safi’I berkata:
Ketahuailah bahwa kewajiban pertama bagi seorang mukallaf adalah berfikir dan mencari dalil untuk makrifat kepada Allah SWT. Artinya berfikir adalah melakukan penalaran dan perenungan qalbu dalam kondisi orang berfkir tersebut di tuntut untuk makrifat kepada Allah. Dengan cara seperti itu, ia bias sampai pada makrifat terhadap hal-hal yang ghaib dari pengamatannya dengan indra dan ini merupakan satu keharusan. Hal ini merupakn suatu kewajiban dalam bidang ushuluddin.[1]
B. Aqidah Pokok
Akidah pada masa Nabi masih dapat dipertahankan, yaitu ada akida pokok dan akidah cabang, dan dalam pembahasan akidah pokok yaitu Rukun Iman antara lain:
a. Iman kepada Allah
Ketika kita mengaku sebagai umat islam dan telah mengucapkan dua kalimat syahadat ataupun kita sbagai umat islam islam keturunan. Wajib kita percaya akan Allah Tuhan kita. Dialah Tuhan yang sebenarnya, yang menciptakan segala sesuatu dan Dialah yang pasti adanya. Dialah yang pertama tanpa permulaan dan yang akhir tanpa penghabisan. Tiada sesuatu yang menyamai-Nya. Yang Esa tentang ketuhana-Nya, sifat-sifat-Nya dan perbuata-Nya. Yang hidup dan pasti ada dan mengadakan segala yang ada. Yang Mendengar Dan Melihat. Dan Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu. Perihalnya apabila Ia menghendaki sesuatu yang Ia Sabdakan: “ jadilah”! maka jadilah sesuatu itu. Dan Dia mengetahuai segala yang mereka kerjakan. Yang bersabda dan memiliki segala sifat kesempurnaan. Yang suci dari sifat mustahil dan segala kekurangan. Dialah yang menjadikan segala sesuatu menurut kemauan dan kehendak-Nya. Segala sesuatu ada di tangan-Nya dan pada-Nya akan kembali. Namun perlu di perhatikan bahwa Allah tidak menyuruh kita membicarakan hal-hal yang tidak tercapai oleh akal dalam hal kepercayaan.
Sebab akal manusia tidak mungkin mencapai ke pengertian tentang Dzat Allah Dan hubungannya dengan sifat-sifat yang ada pada-Nya. Maka janganlah engkau membicarakan hal itu. Tak ada kesangsian tentang adanya. “ adakah orang ragu tentang Allah.? Yang menciptakan langit dan bumi”? (QS Ibrahim :10). Memang Al-Qur’an telah menutup pintu pemikiran dalam membicarakan hal yang tak mungkin tercapai oleh akal dengan firmanya yang berbunyi: “ tiada sesuatu yang serupa dengan-Nya”. (QS Syura: 11). Diapun telah menjelaskan bahwa kekuatan akal itu terbatas dan bahwa dia meliputi semua manusia, dalam Firma-Nya “Dia tahu segala yang ada di muka dan di belakang mereka sedang pengetahuan mereka tak mungkin mendalaminya”. (QS Thaha: 110 ). Bagi oranmg mukmin memadailah bila mereka memikirkan segala makhluk-Nya, guna membuktikan adanya, kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya.
a. Iman kepada Malaikat- Malaikat Allah
Kita wajib percaya, Allah itu mempunyai malaikat yang bersayap, ada yang dua, ada yang tiga dan ada yang empat. Dan mereka adalah hamba yang di muliakan yang tidak pernah menentang Allah akan perintah-Nya dan mereka senantiasa mengerjakan apa yang di perintahkan. Mereka tidak makan dan minum. Tak berjodoh dan tidur, dan sepanjang masa tidak putus-putusnya mereka mengkuduskan Tuhan. Dan masing-masing daripada mereka mempunyai kedudukan atau tugas tertentu. Ada yang memikul Arsy Tuhan ada yang menjadi utusan seperti jibril dan mikail dan ada yang mengamati serta mencatat (amal manusia), seperti yang telah di tegaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an. “Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar firman Allah yang di bawa oleh utusan yang mulia (jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah, pemilik ‘arsy, yang ditaati disana (alam malaikat) lagi di percaya (QS at-Takwir: 19-21)” Kita tidak boleh menggambarkan tentang malaikat kecuali dengan apa yang di terapkan oleh syara’/ketentuan. Namun perlu di perhatikan juga oleh Allah kita tidak di tuntut untuk mengetahui hakikat malaikat, kita hanya di perintahkan agar percaya akan adanya. Adapun para nabi, mereka pernah melihatnya dalam rupa manusia ataupun lain-lainya. Tentang hal ini beritanya telah mutawattir (meyakinkan) namun kita tidak boleh menggambarkan tentang malaikat, kecuali dengan daras keterangan dari nabi SAW. Yang sampai kepada kita dengan pemberitaan yang meyakinkan. “dan tiada seorangpun yang mengetahuai hakikat tentara (malaikat) Tuhanmu sdelaian Dia” (QS muddatstsir: 31)
b. Iman kepada kitab-kitab Allah
Kita wajib percaya bahwa Allah telah menurunkan beberapa kitab kepada Rasul-rasulnya untuk memperbaiki manusia tentang urusan dunia dan agama mereka. Seperti yang telah di paparkan dalam firman Allah SWT. “ kitab Al-Qur’an ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (QSal-Baqarah: 2)” Diantara kitab-kitab itu, ialah Zabur kepada Nabi Daud, Taurat kepada Nabi Musa, Injil kepada Nabi Isa dan Al-Qur’an pada Nabi Muhammad yang menjadi penutup sekalian Nabi alaihimus shalatu was salam. Dan bahwa A-Qur’an adalah firman Allah dan kitab terakhir yang diturunkan, yang memuat apa yang tidak termuat pada lainnya, mengenai syariat, budi luhur dan kesempurnaan hukum. Kita wajib percaya akan hal yang dibawa oleh Nabi s.a.w yang mutawir dan memenuhi syarat-syaratnya. Dan yang wajib kitapercayai hanyalah yang tegas-tegas saja, dengan tak boleh menambah-nambah keterangan yang sudah tegas-tegas itu. Dengan keterangan berdasarkan pertimbangan, (perkiraan), kerana firman Allah : “Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran” (QS.Yunus:36). Adapun syarat yang benar tentang kepercayaan, dalamhal ini ialah jangan ada sesuatu yang mengurangi Keagungan dan Keluruhan Tuhan, dengan mempersamakannya dengan makhluk. Sehingga andaikata terdapat kalimat-kalimat yang kesan pertama, mengarah kepada arti yang demikian, meskipun berdasarkan berita yang mutawir (meyakinkan), maka wajiblahn orang mengabaikan makna yang tersurat dan menyerahkan tafsir arti yang sebenarnya kepada Allah dengan kepercayaan bahwa yang yang terkesan pertama pada pikiran bukanlahyang dimaksudkan, atau dengan takwil yang berdasarkan alasan-alasan yang dapat diterima. Dan sebagai orang muslim patutlah kita bersyukur karna dari kitab-kitab Allah yang lain hanya Al-Qur’an yang di jaga atau di pelihara sendiri oleh Allah SWT. seperti yang telah di jelaskan dalam Al-Qur’an itu sendiri yang artinya “ sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya. (QS al-Hijr: 9)”
c. Iman kepada Rasul-Rasul Allah
Kita wajib percaya bahwa Allah Yang Maha Bijaksana telah mengutus para Rasul untuk memberi petunjuk umat manusia akan jalan yang lurus. Mereka adalah pembawa berita yang gembira dan peringatan, agar bagi manusia tiada. Alasan atau membantah pada Allah setelah diutusnya para Rasul. Para Rasul itu adalah manusia seperti kita: makan, minum dan pergi ke pasar, yang telah dipilih oleh Allah, menjadi utusannya dan mengistemewakan mereka dengan diberi wahyu. Mereka adalah orang –orang yang jujur, terpercaya menyampaikan tugas mereka dan cerdas, dapat memahami dan memahamkan. Mereka adalah manusia yang mengalami yang biasa dialami oleh orang lain selahi tak mengurangi kehormatan meraka dalam martabat mereka yang luhur. Diantara para Rasul yang tersebut nama mereka dalam Quran adalah: Adam, Idris, Nuh, Hud, Shalih, Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Luth, Ayyub, Syu’aib, Musa, Harun, Dzulkifli, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Yunus, Zakariyah, Yahya, Isa dan Muhammad ‘alaihimus-shalatu wassalam. Seperti yang telah di jelaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya, “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul; sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul (QS Ali Imran: 144)” Dan ada Rasul-rasul yang tidak dan ada rasul-rasul yang tidak di beritakan oleh Allah kepada kita. Tiada umat yang terdahulu melainkan perna kedatangan nabi. Seorang muslim beriman dan percaya bahwa Allah SWT telah memilih diantara umat manusia. Allah SWT telah mengutus para nabi serta rasul untuk membawa kabar gembira kepada umat manusia tentang kenikmatan abadi yang telah di sediakan bagi mereka yang beriman dan yang telah memperingatkan kepada mereka yang telah berbuat musyrik (kekufuran). Merekapun member teladan dan tingkah laku yang baik dan mulia pada manusia, antar lain dalam bentuk ibadah yang benar, akhlak yang terpuji serta istiqomah (berpegang teguh) pada ajaran Allah SWT.
Dan Allah telah mengokohkan mereka cengan beberapa pembuktian dan segala macam mu’jijat yang nya adalah Namun perlu di ketahuai dan perlu menjadi perhatian adalah suatu kebenaran, bahwa kekuasaan Allah dapat menghadirkan hal-hal yang menyimpang dari hokum kebiasaan yang pernah berlaku bagi para nabi untuk menguatkan penugasaan dan penundukkan lawan-lawan mereka dan tanda kebenaran mereka terhadap mereka yang mengingkari misalnya apa yang di sebut dalam Al-Qur’an : yang tak membakar nabi Ibrahim,tongkat nabi musa yang berubah menjadi ular. Nabi isa menghidupkan kembali orang yang sudah mati. Dan di turunkan Al-Qur’an kepada nabi Muhammad SAW dan lain sebagainyayang tersebut dal;am beberapa ayat dan semua itu wajib di imankan.
d. Iman Kepada Hari Kiamat
“Jika bumi di goncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat) dan bumi telah mengeluarkanbeban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya, ‘mengapa bumi jadi begini.? Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesunggunya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. (QS al-Zalzalah: 1-5)”
Sebagai seorang muslim yang taqwa sudah wajiblah Kita untuk yakin dan percaya akan datangnya hari kiamat, yaitu hari dimana akhir dari dunia ini, karna ini adalah salah satu point penting untuk mengokohkan keimanan kita kepada Allah SWT. Seperti dalam hadist Rasulullah SAW, bersabda dalam shahih muslim, “ketika jibril menanyakan kepada rasulullah tentang iman, Rasulullah menjawab, “hendaknya engkau mengimani Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya, juga Hari kiamat. Hendaklah engkau mengimani Qadar yang baik dan buruk (dari Allah)” (HR Muslim)” Hal tentang adanya hari akhir atau hari kiamat dan segala yang terjadi tentang kerusakan alam ini, telah di beritakan oleh rasulullah SAW dengan riwayat mutawatir tentang kebangkitan dari dalam kubur, pengumpulan di padang mahsyar, pemeriksaan dan hari pembalasanm. Maka Allah member keputusan tentang perbuatan orang lalu ada yang masuk neraka selama-lamanya dan tidak keluar daripadanya, yaitu orang-orang kafirdan orang-orang musyrik dan ada yang masuk kemudian keluar dari neraka, yaitu orang-orang mukmin yang berbuat dosa. Dan ada yang masuk surge dan kekal, yaitu orang-orang mukmin yang benar-benar. Adapun waktu dan tanda-tanda hanya Allah SWT yang tahu kapan akan terjadinya hari akhir tersebut. Seperti Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an. Yang artinya: “mereka bertanya kepadamu tentang hari kiamat, “kapankah terjadinya?” katakanlah, “ sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada pada sisi Tuhanku. Tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepada kalian melainkan dengan tiba-tiba” mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahinya. Katalkanlah, “sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu ada di sisi Allah namun kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.” (QS al-A’raf: 187)”
e. Iman kepada Qada dan Qadar
“ketika jibril menanyakan kepada rasulullah tentang iman, Rasulullah menjawab, “hendaknya engkau mengimani Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya, juga Hari kiamat. Hendaklah engkau mengimani Qadar yang baik dan buruk (dari Allah)” (HR Muslim)”
Sebagia orang islam sudah sewajibnya kita percaya bahwa Allahlah yang telah menciptakan segala sesuatu dan Dialah yang telah menyuruh dan melarang, Dan perintah Allah adalah kepastian yang telah ditentukan. Dan bahwanya Allah telah menentukan segala sesuatu sebelum Dia menciptakan segala kejadian dan mengatur segala yang ada dengan pengetahuan, ketentuan, kebijaksanaan dan kehendaknya. Adapun segala yang dilakukan manusia itu semuanya atas Qadla’ dan Qadarnya. Sedang manusia sendiri hanya dapat berikthiar. Seperti firman Allah yang telah dipaparkan dalam Al-Qur’an yang artinya: “sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga kaum itu sendiri merubah apa yang ada pada diri mereka. (QS ar-Ra’du: 11)” Dengan demikian, maka segala ketentuan adalah dari Allah dan usaha adalah bagian manusia. Perbuatan manusia ditilik dari segi kuasanya dinamakan hasil uasaha sendiri. Tetapi ditilik dari segi kekuasaan Allah, perbuatan manusia itu adalah ciptaan Allah. Manusia hanya dapat mengolah bagian yang Allah karuniakan padanya berupa rizki dan lain-lain.
B. Aqidah Cabang
Setelah berakhirnya kepemimpinan kholifah Umar bin Khattab umat islam mulai terjadi perpecahan. Kemudian muncul permasalahan yang menimbulkan terjadinya pembunuhan khalifah Ustman bin affan (th 345-656 M) oleh pemberontak yang sebagian besar dari Mesir yang tidak puas dengan kebijakan politiknya.
Awalnya peristiwa ini hanya sebuah permasalan politik yang akhirnya berkembang menjadi persoalan teologi sehingga melahirkan berbagai aliran dengan teologi dan pandangan yang berbeda-beda. Pada masa ini umat islam tidak mampu lagi mempertahankan kesatuan dan keutuhan akidahnya, karena masing-masing berusaha membuka persoalan akidah yang sebelumnya terkunci.
Maka lahirlah cabang-cabang aqidah yang pemahaman bervariasi dari masing-masing aspek rukun iman, diantaranya :
a. Masalah Tuhan
Dalam masalah zat tuhan muncul pendapat yang menggambarkan tuhan dengan sifat-sifat bentuk jasmani atau fisik. Sedangkan dalam masalah sifat Tuhan juga muncul persoalan, apakah Tuhan itu mempunyai sifat atau tidak. Dalam hal ini muncul 2 golongan yang berpendapat berbeda :
· Pertama : golongan Mu’tazilah berpendapat bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat. Dia adalah Esa, bersih dari hal-hal yang menjadikannya tidak Esa. Mereka meng-EsakanTuhan dengan mengkosongkan Tuhan dari berbagai sifat-sifat.
· Kedua : Golongan Ahlussunnah Wal Jama’ah yang diwakili oleh golongan Ay’ariyah dan Maturidiyah meyakini bahwa Tuhan mempunyai sifat yang sempurna dan tidak ada yang menyamai-Nya. Mensifati Tuhan dengan sifat-sifat kesempurnaan tidak akan mengurangi ke-Esaan-Nya.
b. Masalah Kitab-Kitab
Permasalahan yang diikhtilafkan dikalangan orang islam ialah apakah Al-Qur’an itu Qadim (kekal) atau Hadis (baru). Golongan Asy’ariyah dan Maturidiyah berpendapat bahwa Al-Qur’an adalah Qadim bukan makhluk (diciptakan). Sedangkan pendapat yang lain mengatakan bahwa Al-Qur’an tidak Qadim karena Al-Qur’an itu makhluk (diciptakan).
c. Masalah Nabi dan Rasul
Masalah yang masih diperselisihkan dalam kaitannya dengan iman kepada para Nabi dan Rasul adalah mengenai jumlahnya. Hanya Allah yang mengetahui jumlahnya. Sebagian ulama’ mengatakan bahwa jumlah seluruhnya adalah 124.000 orang. Dari jumlah itu yang diangkat menjadi Rasul sebanyak 313 orang.
d. Masalah Hari Kiamat
Para ulama’ telah sepakat dalam masalah adanya hari kiamat dan hal-hal yang terjadi didalamnya, hanya saja mereka ikhtilaf tentang apa yang akan yang dibangkitkan. Ada yang berpendapat bahwa yang akan dibangkitkan meliputi jasmani dan rohani, dan pendapat kedua mengatakan bahwa yang dibangkitkan adalah rohnya saja.
e. Masalah Takdir
Dalam masalah taqdir, orang islam sepakat perlunya meyakini adanya ketentuan Allah yang berlaku bagi semua makhluk yang ada dialam semesta ini. Namun berbeda dalam memahami dan memperaktekkannya.
· Pertama : Qodariyah berpendapat bahwa segala perbuatan manusia baik maupun buruk semuanya ditentukan oleh manusia itu sendiri. Allah tidak mempunyai sangkut pautnya dalam hal ini karena Allah telah menyerahkan kodratnya kepada manusia. Allah akan memberi pahala kepada orang yang telah berbuat baik, karena dia telah menggunakan kodrat yang diberikan Allah dijalan yang baik. Dan bagi orang yang berbuat jahat maka Allah akan menyiksanya karena kodrat yang diberikan digunakn untuk jalan keburukan.
· Kedua : kaum Jabariyyah mempunyai I’tiqod yang bertolak belakang dengan I’tiqod kaum Qodariyah. Jabariyyah berpendapat bahwa manusia tidak punya daya apa-apa karena segalanya telah ditentukan oleh Allah. Manusia tidak punya usaha, tidak punya ikhtiar sebab seluruhnya yang menentukan adalah Allah. Pendapat Jabariyyah ini dianggap menyimpang oleh golongan Ahlussunnah Waljama’ah. Memang semuanya ini ditentukan oleh Allah tetapi Allah juga telah menciptakan usaha dan ikhtiar manusia. Oleh karena itu manusia mempunyai keharusan untuk berusaha.
· Ketiga : sebenarnya I’tiqod Ahlussunnah Waljama’ah merupakan perpaduan dari I’tiqod Jabriyyah dan Qodariyah, artinya segala sesuatu dialam ini memang telah ditentukan oleh Allah, namun manusia diberi kewenangan untuk melakukan ikhtiar terlebih dahulu. Seperti firman Allah yang telah dipaparkan dalam Al-Qur’an yang artinya: “sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga kaum itu sendiri merubah apa yang ada pada diri mereka. (QS ar-Ra’du: 11)”.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan makalah diatas maka dapat kita simpulkan sebagai berikut :
1. Akidah adalah suatu pokok atau dasar keyakinan yang harus dipegang teguh oleh orang yang mempercayainya. Menurut Hasan al-Banna aqa’id (jama’ akidah) adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.
2. Akidah pokok adalah aqidah umata islam yang masih terpelihara dan masih murni sebagai mana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW yang tercakup didalam Arkanul Iman.
3. Perpecahan umat islam mulai terjadi setelah berakhirnya kepemimpinan kholifah Umar bin Khattab. Kemudian muncul permasalahan yang menimbulkan terjadinya pembunuhan khalifah Ustman bin affan (th 345-656 M) oleh pemberontak yang sebagian besar dari Mesir yang tidak puas dengan kebijakan politiknya. Awalnya peristiwa ini hanya sebuah permasalan politik yang akhirnya berkembang menjadi persoalan teologi sehingga melahirkan berbagai aliran dengan teologi dan pandangan yang berbeda-beda. Pada masa ini umat islam tidak mampu lagi mempertahankan kesatuan dan keutuhan akidahnya, karena masing-masing berusaha membuka persoalan akidah yang sebelumnya terkunci. Maka lahirlah cabang-cabang akidah yang pemahamannya bervariasi dari masing-masing aspek rukun iman.
B. Saran
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.
1. Ilmu Ushuluddin“Ushul” : pokok, fondmen, prinsip, aqidah, peraturan.“Aiddiin” : agama Ushuluddin adalah pokok-pokok atau dasar-dasar agama. Ilmu tauhid dapat pula dikatakan ilmu ushuluddin karena menguraikan pokok-pokok kepercayaan dalam agama islam.
2 .Mukallaf ialah orang yang berakal sehat dan telah baligh / telah berumur lima belas tahun atau telah mengeluarkan darah putih(air mani) meskipun dengan cara bermimpi bagi pria.Dan bagi wanita apabila telah berumur sembilan tahun, telah mengeluarkan darah haid atau telah mengeluarkan air mani, baik dengan cara persetubuhan suami istri atau dengan cara bermimpi. Orang itulah yang terkena perintah – perintah Alloh dan menjauhi larangan – larangan-Nya.
DAFTAR PUSTAKA
Alfat, Masan. dkk. 1997. Aqidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah kelas 1. Semarang: PT. Karya Toha Putra
Ikandar, Arief B. (ed.) . 2012 . Matei Dasar Islam, Islam mulai dari akar. Bogor: Al Azhar Press
Muhammadiyah, Pimpinan Pusat. ISBN. 2009. Himpunan Putusan Tarjih, Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Djogjakarta: Gramasurya
Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT tidak hanya diperintahkan untuk beribadah kepada Allah semata. Dalam pada itu, manusia juga diberikan tugas oleh Allah SWT untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan hidupnya di muka bumi. Tugas ini memang tidak mudah, namun Allah SWT telah membuat sebuah sistem yang berfungsi sebagai pedoman dan pengantur bagi manusia untuk memelihara kesejahteraan hidupnya di muka bumi. Sistem ini bernama Din Islam.
Agama Islam merupakan sebuah sistem yang mengatur kehidupan manusia dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sistem ini tidak hanya mengatur tentang hubungan manusia dengan Allah SWT, atau yang sering disebut hubungan vertikal. Namun, lebih dari itu agama islam sebagai sebuah sistem juga mengatur hubungan antar sesama manusia dan seluruh ciptaan Allah SWT, misalnya tumbuhan dan hewan.
Daftar isi
Hak Dalam Islam
Dalam Islam, hubungan antar sesama manusia(hubungan horizontal) di bahas dalam ilmu fiqh ( baca : fiqh muamalat ). Contohnya, tentang konsep hak dalam islam. Para ulama fiqh berbeda pendapat dalam mendefenisikan kata hak . Menurut Ali al-khafif hak adalah kemaslahatan yang diperoleh secara syara, sedangkan Mustafa Ahmad az-Zarqa’ menyatakan bahwa hak dalah suatu kekhususan yang padanya (hak kekhususan tersebut ) ditetapkan oleh syara’ sebagi suatu kekuasaan. Adapun perbedaan timbul disebabkan oleh pemahaman mereka dalam menafsirkan nash–yang berhubungan dengan hak–berlainan.
Pembahasan seputar konsep hak dalam Islam tidak terlepas dari pembahasan tentang kepemilikan, ketetapan atau kekuasaan terhadap harta ataupun bukan harta. Dari pernyataan tersebut timbul dua pertanyaan, pertama apakah benar bahwa hak hanya terbatas pada kekuasaan, kepemilikan atau kekuasaan terhadap sesuatu? Kedua, siapakah sebenarnya pemilik dari hak itu sendiri?
A. Asal-usul terciptanya hak
Sebelum manusia memulai untuk hidup berdampingan dengan sesamanya atau hidup bermasayarakat dan sebelum tercipitanya hubungan antara seseorang dengan orang yang lain, mungkin kita tidak akan pernah mendengar apa yang dinamakan dengan hak.
Setiap manusia yang hidup secara bermasyarakat pasti akan bertolong-menolong dalam menghadapi berbagai macam kegiatan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memenuhi kepentingan/kepentingan individu masing-masing, atau bahkan masyarakat. Dalam pada itu, untuk memenuhi kepentingan / kebutuhan, seseorang bisa mendapatkannya dari alam secara langsung atau bahkan dari milik orang lain. Ketika seseorang sudah bersinggungan dengan milik orang lain, maka boleh jadi akan timbul pertentangan-pertentangan kehendak yang dapat berujung pada pertikainan kedua belah pihak. Maka untuk memelihara kepentingan masing-masing perlu ada suatu peraturan yang mengatur batas-batas kepentingan seseorang di dalam hidup bermasayrakat. Artinya, peraturan itu ada agar seseorang mengetahui apa yang menjadi hak-nya dan sebaliknya, sehingga ia tidak akan melanggar hak orang lain.
B. Pengertian hak
Hak dalam pengertian umum adalah suatu ketentuan yang dengan dia ( hak ) syara’ menetapkan suatu kekuasaan atau suatu kebebasan ( hukum ). Secara etimologipengertian yang bersumber al-qur’an hak dapat berarti menetapkan, keadilanlawan dari kezaliman, kebenaranlawan dari kebatilan, kewajiban,bagian dan kepastian. Hal ini firman-firman Allah SWT, diantaranya:
“Agar Allah menetapkan yang hak ( islam ) dan membatalkan yang batil( syirik )…” {QS : Al-anfal : 8}
“ Dan Allah menghukum dengan adil…” {QS. Al-Mu’min : 20}
“Katakanlah yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.”{QS. Al-Israa : 81}
“ Kepada wanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya) mut’ah ( pemberian sebagai penghibur , pesangon ) menurut yang ma’ruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang yang bertaqwa.” {QS. Al-Baqarah : 241}
“Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,bagi orang (miskin) yag meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa(yang tidak mau meminta)” {QS. Al-Ma”arij : 24-25}
“Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman” {QS. Yasiin : 7}
Kemudian hak secara terminologi adalah sebagai berikut : Ø Menurut Syekh abd. Hakim Al-Lukman dari Mazb. Hanafi hak adalah : “Hukum yang tetap berdasarkan syara”
Ø Menurut Syekh ali Al-Khafif, hak adalah : “Kemaslahatan yang diperoleh secara syara”
Ø Menurut Mustafa Ahmad Az-Zarqa’, hak adalah : “Kekhususan yang ditetapkan oleh syara’ dalam bentuk kekuasaan”
Ø Menurut Ibnu Nujam,Ahli Fiqh Mazhb.Hanafi, hak adalah : “Kekhususan yang terlindungi”
Ø Sedangkan menurut ulama fiqh hak merupakan hubungan spesifik antara pemilik hak dan kemaslahatan yang diperoleh dari hak itu sendiri. hubungan itu dalam syariat Islam tidak bersifat alamiah yang bersumber dari alam dan akal manusia. Sumber hak adalah Allah karena Allah-lah yang membuat syariat, UU dan hak atas manusia dan seluruh alam. Oleh sebab itu, hak selalu terkait dengan kehendak Allah dan merupakan anugerahnya. Hal tersebut hanya bisa diketahui dari sumber-sumber hukum islam Al-Quran As-Sunah. Firman Allah SWT :
“Dan berikanlah kepada keluarga yang dekat akan hak-nya, kepada orang miskin dan orang yang dalam dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros.” {QS. Al-Israa : 26}
q Rukun-rukun hak I. Pemilik hak Dalam pandangan islam yang menjadi pemilik hak adalah Allah SWT, baik yang menyangkut hak keagamaan, pribadi atau hak secara hukum. Dalam fiqh disebut Asy-syakhsyiah al ‘itibaniyah II. Objek hak q Macam-macam hak Dari segi pemilik hak Hak Allah SWT, yaitu seluruh bentuk yang dapat mendekatkan diri kepada Allah. Seperti, melalui berbagai macam ibadah, jihad, amar ma’ruf nahi munkar. Hak Allah merupakan kewajiban bagi manusia dan hak tersebut tidak boleh menggugurkan dengan memanfaatkan atau berdamai dan bahkan tidak boleh mengubahnya. Contoh : pasangan berzina atas dasar suka sama suka, tetap harus dihukum. Hak manusia, dengan hakikat untuk memelihara kemaslahatan pribadi manusia. Hukuman yang berhubungan dengan hak manusia antara lain adalah pemilik diperbolehkan melepaskan hak-nya dengan cara pemaafan, perdamaian atau membebaskan tanggunan atas seseorang. Hak ini terbagi menjadi 2 sifat : Umum : menyangkut kemaslahatan orang banyak misalnya menjaga ketertiban dan memelihara sarana umum. Khusus : menyangkut individu masing – masing misalnya hak istri mendapat nafkah dari suaminya. Dalam pada itu, hak manusia ada yang dapat digugurkan dan ada yang tidak dapat digugurkan : a. Hak manusia yang dapat digugurkan, pada dasarnya adalah seluruh hak yang berkaitan dengan pribadi bukan yang berkaitan dengan harta benda (materi). Misalnya, hak qishash, hak syuf’ah dan hak khiyar. Pengguguran hak ini dapat dilakukan dengan membayar ganti rugi, atau tanpa ganti rugi. b. Hak manusia yang tidak dapat digugurkan adalah sebagai berikut : i. Hak yang belum tetap, seperti hak suami atas nafkah yang akan datang, hak khiyar pembeli sebelum melihat barang (objek) yang dibeli, atau hak syuf’ah bagi penerima syuf’ah sebelum terjadi jual beli. ii. Hak yang dimiliki seseorang secara pasti berdasarkan atas ketetapan syara’. Seperti ayah atau kakek menggugurkan hak mereka untuk menjadi wali dari anak yang masih kecil, atau hak wakaf atas benda yang diwakafkan, karena hak wakaf itu berasal dari miliknya. iii. Hak-hak, yang apabila digugurkan akan berakibat berubahnya hokum-hukum syara’, seperti suami mengugurkan haknya untuk kembali (rujuk) kepada istrinya dan seseorang menggugurkan hak pemilikanya terhadap suatu benda(mengugurkan hak hibah dan wasiat). iv. Hak-hak, yang didalamnya terdapat hak orang lain. Seperti ibu menggugurkan haknya dalam mengasuh anak, suami mengugurkan iddah isteri yang ditalaknya, orang yang dicuri hartanya mengugurkan hak hukuman potong tangan bagi si pencuri. Hal-hal diatas muncul disebabkan semua hak tersebut berserikat (gabungan). Apabila ada orang yang menggugurkan haknya, maka tidak dibenarkan ia mengugurkan hak orang lain Hak berserikat, yaitu gabungan antara hak Allah dan hak manusia misalnya kasus Qishash, hak Allah berupa pencegahan bagi masyarakat dalam tindak pidana membunuh agar menjadi contoh bagi masyarakat untuk tidak membunuh serta memberikan efek jera kepada pelaku. Sedangkan hak manusia sebagai penawar kemarahannya dengan menghukum sang pembunuh. Dari segi objek hak : Al-Haq Al-Maali : Hak yang berhubungan dengan harta seperti hak pembeli terhadap barang yang dibeli. Al-Haq Ghairu Al-Maali : Hak yang tidak terkait dengan harta benda. Seperti hak wanita dalam talak karena tidak diberi nafkah oleh suami dan hak cipta bagi pengarang sebuah buku. Al-Haq Al-Syakhshu : Hak yang ditetapkan syara’ bagi pribadi berupa kewajiban terhadap orang lain, misalnya hak seseorang tinggal diatas rumah orang lain dan hak anak untuk dibiayai yang kemudian menjadi kewajiban bagi orang tuanya. Al-Haq Al-‘Ainu : Hak yang ditetapkan syara’ terhadap suatu zat untuk dimanfaatkan . seperti pemanfaatan barang jaminan utang dan sewa-menyewa. Al-Haq Al-Mujarradu : hak murni yang tidak meninggalkan bekas apabila digugurkan melalui perdamaian misalnya pemberi utang yang tidak menuntut pengembalian hutang tersebut. Al-Haq Ghairu Al-Mujarradu : yang apabila digugurkan meninggalkan bekas terhadap orang yang dimaafkan seperti ahli waris terbunuh memaafkan pembunuh maka pembunuh menjadi haram dibunuh karena telah dimaafkan. Dari segi kewenangan terhadap hak tersebut Al-Haq Al-Diyaani : Hak yang tidak boleh dicampuri oleh kekuasaan hakim seperti persoalan hutang yang tidak dapat diselesaikan di pangadilan akan tetapi ditunut di hadapah Allah dan hati nurani sendiri. Al-Haq Al-Qadhaai : Seluruh hak dibawah kekuasan pengadilan dan dapat dibuktikan didepan hakim. Di samping itu para ulama fiqh juga membagi hak dalam pewarisan ( hak pewarisan ), yaitu : Hak-hak yang dapat diwariskan, yaitu hak-hak yang dimaksudkan sebagai suatu jaminan atau kepercayaan, seperti hak menahan harta yang dijadikan jaminan utang, menahan barang yang dijual sampai dibayarkan oleh pembelinya. Hak-hak yang tidak dapat diwariskan, dalam hak ini ulama fiqh berbeda pendapat. Mazhab Hanafi berpendapat, bahwa hak dan manfaat tidak dapat diwariskan, karena yang dapat diwariskan hanya materi ( harta benda ) saja, sedangkan hak manfaat tidak termasuk materi. Sedangkan Jumhur ulama fiqh berpendapat, bahwa warisan itu tidak hanya materi saja, akan tetapi hak dan manfaat juga mempunyai nilai yang sama dengan harta benda. q Sumber dan sebab hak Syara’ Syara’ tanpa sebab, contoh perintah melaksanakan ibadah. Syara’ melalui sebab, contoh perkawinan memunculkan hak dan kewajiban memberi nafkah. Akad, seperti dalam jual beli Kehendak pribadi, seperti janji Perbuatan yang bermanfaat, seperti melunasi utang orang lain Perbuatan yang menimbulkan mudarat bagi orang lain, contohnya Amir mewajibkan ganti rugi akibat kelalaian budi menggunakan jam tangannya. q Akibat hukum suatu hak Menyangkut pelaksanaan dan penuntutan hak : Para pemilik hak harus melaksanakan hak-nya itu dengan cara yang sesuai dengan syariah. Menurut ulama fiqh yang terpenting adalah sifat keadilan dalam mengembalikan hak sehingga masing-masing pihak tidak ada yang merasa dirugikan. Atas dasar keadilan ini, syariat islam menganjurkan agar pemilik hak berlapang hati dalam menerima atau menuntut hak-nya itu. Terlebih ketika hak tersebut diambil oleh orang yang sedang mengalami kesulitan ( miskin, susah ). Hal ini sesuai dengan firman Allah : “ Jika ( orang-orang yang berhutang itu ) dalam kesukaran maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan dan menyedekahkan ( sebagian atau semua utang )itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” { QS; Al-Baqarah : 280}
Menyangkut pemeliharaan hak : Ulama fiqh menyatakan bahwa syariat islam telah menetapkan agar setiap orang berhak untuk memulihkan atau menjaga hak-nya dari segala bentuk kesewenangan orang lain. Menyangkut penggunaan hak : Dalam ajaran Islam setiap orang tidak diperbolehkan sewenang-wenang dalam menggunakan hak-nya yang dapat menimbulkan kemudaratan bagi orang lain. Oleh sebab itu, penggunaan hak dalam islam tidak bersifat mutlak, melainkan ada pembatasannya. Ulama fiqh berpendapat bahwa hak itu harus digunakan untuk hal-hal yang disyariatkan oleh islam. Atas dasar ini seseorang tidak diperbolehkan menggunakan haknya, bila penggunaan hak-nya itu dapat merugikan atau memudaratkan orang lain– baik perorangan, masyarakat, baik sengaja atau tidak sengaja. Misalnya,a) pemilik hak tidak diperbolehkan menggunakan hak-nya secara berlebih-lebihan. Sebab, dalam fiqh perbuatan itu termasuk sewenang-wenang dalam penggunaan hak , yang tidak dibenarkan oleh syariat. Sejalan dengan itu penggunaan hak pribadi tidak hanya terbatas untuk kepentingan pemilik hak, melainkan penggunaan hak pribadi harus dapat mendukung hak masyarakat. Ini terjadi karena kekayaan seseorang tidak terlepas dari bantuan orang lain. Bahkan dalam hal-hal tertentu hak pribadi diperbolehkan untuk diambil atau dikurangi untuk membantu hak masyarakat.
q Kaidah-kaidah yang berhubungan dengan kesewenangan dalam penggunaan hak Maksud membuat kemudaratan : Jika seseorang dalam menggunakan haknya menimbulkan kemudaratan bagi orang lain, maka perbuatan tersebut merupakan kesewenangan dan hukumnya haram. Melaksanakan suatu tindakan yang tidak disyariatkan : Jika seseorang dalam penggunaan hak-nya tidak didasari syariat dan tidak sesuai dengan kemaslahatan yang ingin dicapai dalam penggunaan hak tersebut, maka tindakan itu haram hukumnya dan harus dicegah. Munculya kemudaratan yang besar ketika menggunakan hak untuk mecapai suatu kemaslahatan : Jika pemilik hak menggunakan hak-nya untuk memperoleh kemaslahatan pribadinya, akan tetapi penggunaan hak itu menimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi orang lain, maka tindakan itu harus dicegah. Hal ini, sesuai dengan hadits Rasulullah SAW : “ Tidak boleh memudharatkan dan tidak boleh pula dimudharatkan.” Penggunaan hak tidak pada tempatnya dam memunculkan kemudaratan bagi orang lain : Jika seseorang dalam menggunakan hak-nya tidak pada tempatnya, bertentangan dengan adat kebiasaaan atau membawa mudarat bagi orang lain, maka tindakan tersebut harus dicegah dan dilarang. Mengunakan hak dengan tindakan ceroboh/lalai : Sifat kehati-hatian merupakan tuntutan dalam pengguanaan hak orang lain. Sebab, jika ceroboh dalam penggunaan hak yang dapat merugikan orang lain, tindakan tersebut termasuk tindakan sewenang-wenang yang tidak diperbolehkan oeh syara’. Ada dua tindakan seseorang yang tidak digolongkan dalam lalai dalam menggunakan hak , yaitu: Ø Jika dalam menggunakan hak tersebut, menurut kebiasaan tidak mungkin menghindarkan kemudaratan bagi orang lain. Misalnya, paramedik yang melakukan tindakan operasi terhadap pasien. Mereka telah melakukannya dengan ilmu kedoktera, akan tetapi akibatnya salah satu anggota badan dari pasien menjadi tidak berfungsi. Ø Jika dalam menggunakan hak telah dilakukan secara hati-hati, tetapi menimbulkan mudarat bagi orang lain, maka tidak termasuk tindakan sewenang-wenang dan tidak dapat diminta pertanggung jawabannya secara perdata.
q 6 macam akibat hukum bagi yang mengunakan hak dengan sewenang-wenang
Menghilangkan segala bentuk kemudaratan yang ditimbulkan oleh penggunaan hak secara sewenang-wenang.
Memberi ganti rugi atas kemudaratan yang ditimbulkan atas penggunaan hak secara sewenang-wenang, jika kemudaratan yang ditimbulkannya berhubungan denga nyawa dan harta.
Pembatalan tindakan sewenang-wenang tersebut atau pembatalan akad
Pelarangan penggunaan hak secara sewenag-wenang.
Melakukan hukum ta’zir atas kesewenangan para pejabat dalam menggunakan hak-nya.
Memaksa pelaku kesewenangan untuk melakukan sesuatu.
q Pemindahan hak Menurut ulama fiqh seorang pemilik hak dibenarkan memindahkan hak-nya kepada orang lain, dengan ketentuan harus berdasarkan syariat islam, baik yang menyangkut kehartabendaan, seperti jual beli maupun yang bukan harta benda, seperti hak perwalian terhadap anak kecil.
q Berakhirnya suatu hak Menurut ulama fiqh suatu hak hanya akan berakhir sesuai dengan yang ditentukan oleh syara’. Misalnya hak-hak dalam suatu perkawinan akan berakhir dengan terjadinya talak dan hak milik akan berakhir dengan terjadinya jual beli.
C. MACAM-MACAM HAK LAINNYA q Haq Milk Secara etimologi, kata milik berasal dari bahasa Arab al-milk yang berati penguasaan terhadap sesuatu atau sesuatu yang dimiliki, misalnya harta. Milik juga dapat diartikan hubungan seseorang dengan suatu harta yang diakui oleh syara’, yang menjadikan pemiliknya dapat melakukan tindakan hukum terhadap harta itu, kecuali adanya larangan syara’. Contohnya, karena tidak punya uang Andi menyewakan sepeda motornya kepada Irham selama satu bulan. Kasus ini berarti harta milik andi menjadi milik Irham ( pemanfaatannya , dengan akad sewa-menyewa) selama satu bulan. Apabila, sebelum satu bulan Andi mengambil motor miliknya secara sepihak, maka irham dapat melakukan tindakan hukum, seperti menuntut ganti rugi. Adapun contoh yang lain dapat dilihat dari masalah pengampuan. Secara terminologi, Al-milk adalah pengkhususan seseorang terhadap suatu benda yang memungkinkannya bertindak hukum terhadap benda itu ( sesuai keinginan-keinginannya ), selama tidak ada halangan syara’. Dengan kata lain, benda yang dikhususkan kepada seseorang itu sepenuhnya berada dalam penguasaannya, sehingga orang lain tidak boleh bertindak dan memanfaatkannya. Adapun sebab-sebab timbulnya haqq milk adalah : o Peguasaan terhadap harta “harta bebas” o At-Tawallud ( berkembang biak ) o Al-Kalafiyah ( penggantian/waris, dll ) o Akad
q Haq Al-Irtifaq Di beberapa literatur fiqh muamalat haq Al-irtifaq di sebut juga dengan milk al-manfaah al-‘aini. Secara etimologi irtifaq berarti pemanfaatan terhadap sesuatu. Sedangkan terminologi dari hak irtifaq adalah :
“Hak pemanfaatan benda tidak bergerak, baik benda itu milik pribadi atau milik umum.”
Sebab-sebab munculnya haq Al-irtifaq adalah : o Adanya ikatan kebersamaan ( al-Syirkah Ammah ) o Adanya kesepakatan pihak yang berakad o Adanya kesepakatan ketetanggaan ( kesepakatan Jaaru / Jiwar )
Adapun macam-macam haq irtifaq adalah sebagai berikut : 1) Haq as-Syurb adalah hak manusia atau hewan terhadap air untuk memanfaatkannya. Dalam hak, ini ulama mambagai air kepada 4 macam : a) air yang ditampung dalmam tempat khusus oleh pemiliknya, b) air sumur, c) air sungai khusus yang melewati lahan pribadi tertentu atau pengairan yang dibuat orang/kelompok tertentu, dan e) air sungai besar (umum). Dasar hukum hak ini adalah hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ahmad ibn Hanbal, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban, yang berbunyi :“Manusia itu berserikat dalam tiga hal yaitu air, rumput, dan api.” {HR. Ahmad ibn Hanbal } 2) Haq al-Majra adalah hak pemilik lahan yang jauh dari aliran air untuk irigasi dalam rangka mengairi lahannya, baik melalui lahan orang lain ataupun tidak. Dasar hokum dari hak ini adalah kasus antara dua orang sahabat yang bertengkar dalam persoalan air, pemilik lahan yang dekat dengan sumber air tidak mau mengalirkan air atau tidak mau lahannya dijadikan aliran air ke lahan orang yang jauh dari sumber air. Ketika Umar bin Khattab berupaya mendamaikan keduanya, pemilik lahn yang dekat dengan sumber air tetap bersih keras dengan pendiriannya. Akhirnya Umar bin Khattab berkata :Ðemi Allah saya akan mengalirkan air itu,sekalipun melalui perut engkau”, kisah ini diriwayatkan imam malik dalam kitabnya, al-Mumatta’ Juz II. 3) Haq al-Masil adalah hak seseorang untuk menyalurkan kotoran, baik manusia atau pun rumah tangga, ke penampungan atau saluran umum dengan mempergunakan selang yang melalui jalan raya, lahan, rumah dan perusahaan milik orang lain. Pemanfaatan hak ini tidak boleh mengganggu kemaslahatan orang lain. Maka dari itu, pemilik hak berkewajiban memelihara atau mengamati secara intensif alat yang dipergunakan untuk mengalirkan limbah tersebut. 4) Haq al-Murur / ath-Thariq adalah hak seseorang untuk sampai kerumah atau lahannya dengan melalui lahan orang lain, baik milik umum ataupun pribadi. Misalnya, irham berjalan menuju rumahnya melawati depan rumah hamid. Ulama fiqh membagi permasalahan dalam hak ini ke dalam 2 macam : a) apabila yang dilewati jalan raya, maka semua orang dapat memanfaatkan jalan tersebut (melewati, parkir, berjualan ) asalkan tidak menimbulkan mudharat pada orang lain, b) apabila jalan yang dilewati adalah jalan khusus, boleh dipergunakan ketika jalan raya sedang padat. Namun, tentunya pemilik hak harus menjaga agar jalan tersebut tidak rusak sehingga dapat menimbulkan kemudharatan bagi orang lain. 5) Haq at-Ta’ali adalah hak seseorang untuk tinggal di tingkat atas pada perumahan bertingkat (aparteman, hotel) dan menjadikan loteng rumah orang di tingkat bawah sebagai lantainya. 6) Haq al-Jiwar adalah hak seseorang untuk tinggak bersebelahan dengan tetangganya disebabkan saling bertemunya batas milik masing-masing. Para ulama sepakat dalam keadaan seperti ini, masing-masing pemilik boleh memeanfaatkan milik tetangganya, selama tidak membawa mudharat kepada tetangganya itu. Misalnya, dinding rumah menyatu, maka masing-masing pihak boleh mempergunakan dinding tersebut untuk menggantung lukisan atau perabotan lainnya.
q Haq Al-Intifa’ Intifaq dalam bahasa arab berarti menggunakan, memanfaatkan atau memakai. Sedangkan secara terminologi, defenisi dari Haqq Intifa’ adalah kewenangan memanfaatkan, menggunakan, dan memakai sesuatu yang berada dalam kekuasaaan atau milik orang lain, dan kewenangan itu terjadi disebabkan oleh beberapa hal yang disyariatkan. Misalnya, melalui jual beli dan sewa menyewa. Munculnya Haqq Intifa’, menurut para ulama, bisa disebabkan oleh beberapa hal. Hal-hal tersebut tentunya selaras dengan apa yang ada dalam nash, yaitu : 1) Al-I’arah ( Pinjam-meminjam ) / Ariyah . Para ulama fiqh ( ulama hanafiyah dan malikiyah ) merumuskan defenisi dari Al-I’arah, sebagai : “ Pemilikan manfaat tanpa imbalan ganti rugi” Maksudnya, seseorang memnberikan manfaat dari sebuah benda kepada orang lain tanpa meminta imbalan selama benda tersebut berada di tangan orang yang meminjam. Implikasi dari Al-I’arah adalah orang yang meminjam suatu benda, menjadi pemilik manfaat dari benda tersebut. Hakikat dari Al-I’arah adalah adalah hukum Ibahah (kebolehan) untuk memanfaatkan manfaat suatu benda. Pembolehan mengandung arti manfaat benda yang dipinjam hanya berlaku bagi pihak yang meminjam ( sebagai pihak kedua ) dan peminjam tidak diperbolehkan untuk meminjamkan , atau bahkan menyewakan, manfaat benda yang ia pinjam kepada pihak ketiga.. Pendapat ini muncul dari ulama kalangan Syafi’iyah dan Hanabilah. 2) Al-Ijarah ( Sewa-menyewa ). Berbeda dengan Al-I’arah, pada Al-Ijarah pihak yang memberi pinjaman dibolehkan meminta imbalan ganti rugi selama benda tersebut itu dipergunakan oleh orang lain. Hal ini sesuai dengan defenisi Al-Ijarah yang dikemungkakan oleh para ulama fiqh, yaitu :
“ Pemilikan manfaat dengan imbalan ganti rugi”
Bila dijelaskan dalam Al-I’arah tadi bahawa pihak yang meminjam barang tidak boleh meminjamkannya kembali, maka berbeda dalam Al-Ijarah , menurut jumhur ulama fiqh, pihak penyewa diperbolehkan untuk menyewakan kembali kepada pihak ketiga selama pihak kedua memanfaatkan sebagai hak yang diberikan pihak pertama ( pemberi sewa ). Artinya, apabila seseorang menyewa mobil untuk mengangkut sayur-mayur, maka ia juga boleh menyewakan mobil tersebut kepada pihak ketiga (orang lain ) untuk mengangkut sayur-mayur juga, tidak untuk mengangkut selainnya, seperti batu, kayu dan semen. Tentunya pihak yang menyewa baik pihak kedua dan ketiga harus bisa menggunakan mabil itu daengn baik sehingga tidak timbul kerusakan, pada mobil, yang dapat menyebabkan kerugian bagi pihak-pihak yang berakad. 3) Al-Waqf ( Wakaf ). Para ulama mendefenisikan wakaf dengan : “ Penyerahan manfaat sesuatu kepada orang lain untuk dimanfaatkan”
Orang yang menerima wakaf, menurut kesepakatan ulam fiqh, mempunyai hak untuk memanfaatkan harta yang diwakafkan itu untuk dirinya sendiri. Dia tidak berhak mengalihkan manfaat itu kepada orang lain. Jika ia mengalihkan manfaat itu kepada orang lain, maka akadnya dipandang tidak sah, kecuali jika pihak yang mewakafkan mengizinkannnya. Akan tetapi menurut mereka apabila secara adat ( urf ) orang lain boleh memanfaatkanya, maka orang selain yang menerimanya juga boleh memanfaatkan benda wakaf tersebut. Misalnya, apabila sebuah yayasan menerima wakaf sebuah rumah, maka disamping dimanfaatkan oleh yayasan itu, pihak yayasan juga boleh menyewakan rumah tersebut kepada orang lain yang hasilnya nanti dapat digunakan untuk kemaslahatan umum. 4) Al-Wasiat bi al-Manfaat ( Wasiat dengan manfaat ). Maksud dari kata ini adalah seseorang yang memberikan suatu benda kepada orang lain untuk dimanfaatkan setelah ia wafat. Ketentuan bentuk hak ini hampir sama dengan bentuk wakaf. Namun apabila pemilik wasiat mewasiatkan benda kepada orang lain dengan jangka waktu tertentu, maka setelah jangka waktu itu terlewati, ahli waris dari orang yang mewasiatkan berhak mengambil manfaat, karena benda yang diwasiatkan telah menjadi hak milik yang telah diwarisi. Misalnya, baopak irham mewasiatkan tanahnya untuk dipakai bercocok tanam selama satu tahun, maka setelah satu tahun terlewati ahli waris dari keluarga irham berhak atas tanah tersebut. 5) Al-Ibahah ( Pembolehan ). Yang dimaksud dengan Al-Ibahah adalah kebolehan atau keizinan yang diberiakn seseorang kepada orang lain untuk memanfaatkan suatu benda yang dimilikinya. Misalnya, irham membolehkan anton untuk memakan buah jambu yang ada dirumah irham atau hamid mengizinkan rudi untuk menggunakan mobilnya untuk satu hari. Bentuk Haqq Intifa’ yang kelima ini hampir sama dengan Al-I’arah dan Al-Ijarah. Perbedaannya adalah Al-I’arah dan Al-Ijarah memiliki akad masing-masing sedangkan Al-Ibahah hanya merupakan sebuah kebolehan, bukan akad. Para ulama fiqh membagi Al-Ibahah kepada dua macam, yaitu : i) Pembolehan yang bersifat umum. Maksudnya memberikan pembolehan kepada setiap orang atau bersifat untuk umum. Misalnya, membolehkan orang lain melintas dijalan raya. ii) Pembolehan yang bersifat khusus. Berlawanan dengan diatas, macam yang kedua ini hanya memberikan pembolehan untuk orang-orang tertentu saja. Dengan kata lain tidak memberi hak kepada orang ketiga untuk memanfaatkan benda. Misalnya, irham hanya mengizinkan hamid untuk menggunakan motornya, berati selain hamid tidak diperbolehkan menggunakan motor irham, walaupun orang itu yang akan menggunakan motor tersebut termasuk teman irham juga.
q Perbedaan antara Haq Al-Irtifaq dan Haq Al-Intifa’
Haq al-irtifaq hanya berlaku pada benda tidak bergerak, seperti lahan, rumah dan sumur. Sedangkan Haq al-Intifa’ mengkhususkan pemanfaatan benda itu pada pribadi tertentu, seperti hak pemanfaatan benda oleh orang yang memimjam atau meyewa benda itu. Jika ia wafat maka hak ini pun habis.
Haq al-irtifaq selamanya terkait dengan benda tidak bergerak, sedangkan Haq al-Intifa’ boleh benda tidak bergerak ( Ali menjual sebidang tanah miliknya ) dan juga boleh benda bergerak.
Haq al-irtifaq tidak habis dengan wafatnya seseorang, karena para ulama sepakat mengatakan bahwa hak ini boleh diwarisi. Adapun Haq al-Intifa’ akan habis dengan wafatnya seseorang ,seperti seseorang yang diberi wasiat untuk memanfaatkan sebidang tanah. Apabila ia wafat, maka hak pemanfaatan ini tidak boleh diwarisi ahli warisnya.
Haq al-irtifaq,menurut ulama Hanafiyah, bukanlah harta. Oleh sebab itu, tidak boleh diperjual belikan terpisah dari asalnya, tidak boleh dihibahkan, tidak boleh dijadikan ganti rugi harta dan tidak boleh dijadikan mahar. Akan tetapi, mereka mengatakan bahwa hak ini boleh diwariskan dan diwasiatkan. Apabila seseorang menjual lahannya, maka ia boleh menjual lahan itu, tapi haq al-irtifaq tetap berlaku sebagaimana sebelumnya. Hak-hak ini tidak termasuk dalam materi jual beli, kecuali dinyatakan secara jelas pada waktu akad.
q Gasb (Mengambil yang bukan Haq-nya ) Secara etimologi, al-gashb berarti mengambil sesuatu secara zalim, atau secara paksa dengan terang-terangan. Secara terminologi, ada tiga defenisi yang dikemungkakan oleh ulama fiqh :
Ulama Hanafiyah menyatakan bahwa Gashb adalah mengambil harta yang bernilai menurut syara’ dan dihormati tanpa seizing pemiliknya sehingga harta itu berindah tangan dari pemiliknya.
Ulama Malikiyah menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Gashb adalah mengambil harta orang lain secara sewenag-wenang dan secara paksa, tetapi bukan dalam artian merampok.
Ulama Syafi’iyah dan Hanabilah penguasaan terhadap harta orang lain secara sewenang-wenang atau secara paksa tanpa hak. Adapun bentuk hukuman yang diberikan bagi peng –gashb, menurut ulama fiqh ada tiga, yaitu :
Pelaku dikenakan dosa
Wajib mengembalikan, apabila barang tersebut masih utuh.
Apabila barang itu rusak atau hilang karena pemanfaatan, maka pelakunya dikenakan ganti rugi.
Referensi : Nasrun Haroen. Fiqh Muamalat. Jakarta : Gaya Media Pratama
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum merupakan “alat kunci” dalam proses pendidikan formal. Tidak mengherankan apabila alat ini selalu dirombak atau ditinjau kembali untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan zaman. Kurikulum merupakan salah satu bagian penting terjadinya suatu proses pendidikan. Karena suatu pendidikan tanpa adanya kurikulum akan kelihatan amburadul dan tidak teratur. Hal ini akan menimbulkan perubahan dalam perkembangan kurikulum, khususnya di Indonesia.
Kurikulum menjadi dasar dan cermin falsafah pandangan hidup suatu bangsa, akan diarahkan kemana dan bagaimana bentuk kehidupan bangsa ini di masa depan, semua itu ditentukan dan digambarkan dalam suatu kurikulum pendidikan. Kurikulum haruslah dinamis dan terus berkembang untuk menyesuaikan berbagai perkembangan yang terjadi pada masyarakat dunia dan haruslah menetapkan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana konsep kurikulum 1975?
Bagaimana implementasi kurikulum 1975?
Apa saja kelebihan dan kekurangan dari kurikulum 1975?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang dimaksudkan dalam penulisan makalah kurikulum tahun 1975 adalah sebagai berikut:
Dapat mengetahui konsep kurikulum 1975
Dapat mengiplementasikan kurikulum 1975
Dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kurikulum 1975
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini, penulis mendapatkan beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut:
Untuk mengetahui konsep kurkulum 1975
Untuk mengetahui implementasi kurikulum 1975
Untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kurikulum 1975
Bab II. Pembahasan
A. Kurikulum 1975
1. Pembakuan Kurikulum 1975
Setiap tahun 1975, disekolah-sekolah di Indonesia berlaku berbagai macam kurikulum. Pada tingkat Sd berlaku kurikulum 1968, kurikulum PKPM ( Proyek Pembaharuan Kurikulum dan Metode Mengajar) dan kurikulum menurut sistematika buku-buku pelajaran yang dihasilkan oleh proyek pengadaan buku SD. Pada tingkat SMP berlaku kurikulum 1968 dan kurikulum menurut sistematika bulu-buku pelajran hasil proyek pengadaan buku SMP. Demikian pula pada tingkat SMA, selain kurikulum 1968 yang dihasilkan oleh proyek pengadaan buku, berlaku pada kurikulum lain yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan pembangunan kurikulum tertentu. Disamping itu, pada sejumlah PPSP di Indonesia sedang dikembangkan pada kurikulum sekolah pembangunan. Kurikulum sekolah pembnagunan ini, setelah dilaksanakan dan disempurnakan di PPSP, secara bertahap akan disebarkan di sekolah-sekolah biasa.
Melihat adanya kenyataan-kenyataan diatas, maka perlu adanya peninjauan dan pengaturan kembali kurikulum sekolah dasar dan menengah di Indonesia, yang disamping berfungsi untuk memadu berbagai jenis kurikulum yang ada juga sebagai persiapan untuk menghadapi kemungkinan penyebaran kurikulum sekolah pembangunan pada masa yang akan datang. Pertimbangan –pertimbangan inilah yang kemudian mendorong dimulainya kegiatan pembakuan kurikulum SD, SMP dan SMA di Indonesia yaitu (a) kurikulum 1975 dan (b) kurikulum yang sedang dikembangkan di PPSP.
2. Pendekatan Dalam Pengembangan Kurikulum 1975
Sebagaimana halnya kurikulum PPSP, dalam membangun kurikulum 1975 digunakan pendekatan yang berorientasi pada tujuan. Dengan kata lain kurikulum 1975, dikembangkan dengan berpedoman pada tujuan-tujuan pendidikan yang telah dirumuskan secara jelas, dari tujuan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, sampai dengan tujuan instruksional.
3. Isi kurikulum 1975
Isi kurikulum 1975 juga disusun dalam bentuk bidang pengajaran atau bidang-bidang studi sebagai pengganti mata-mata pelajaran, sebagaimana halnya pada kurikulum PPSP. Jadi kurikulum 1975 juga mengenal bidang studi IPA, IPS, kesenian dan sebagianya, dan buku Biologi, Fisika, Sejarah dan sebagainya sebagaimana halnya pada kurikulum 1968 yang lalu.
4. Organisasi Kurikulum 1975
Lama pendidikan pada Sekolah Dasar, SMP, dan SMA masih tetap, yaitu 6 tahun untuk SD, 3 tahun untuk SMP dan 3 tahun untuk SMA. Dengan kata lain, pola penjenjangan masih 6-3-3. Pada Sekolah Dasar berlaku system catur wulan, sedangkan pada SMP dan SMA berlaku system semesteran.
Pada Sekolah Dasar hanya terdapat satu jenis program yang wajib diikuti oleh semua murid, yaitu meliputi 9 bidang studi yaitu:
Agama
Pendidikan Moral Pancasila
Bahasa Indonesia
Ilmu Pengetahuan Sosial
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Olahraga dan Kesehatan
Kesenian
Keterampilan
2.2 Implementasi Kurikulum 1975
1. Cara Penyampaian Pengajaran kurikulum 1975
Dalam pelaksanaan kurikulum 1975 digunakan cara penyampaian pengajaran dalam bentuk satuan pelajaran. Sebagaimana halnya modul, satuan pelajaran ini juga berbentuk satuan-satuan program pengajaran yang lebih kecil. Bedanya dari modul adalah bahwa satuan pelajaran disusun dan digunakan oleh guru dalam memberikan pengajaran, sedangkan modul sebagian besar langsung digunakan oleh murid atau siswa. Oleh karena itu program satuan pelajaran tidak lengkap program modul, sekalipun pokok-pokok bahannya sama. Di samping itu, mengingat satuan pelajaran digunakan oleh guru sedangkan modul sebagian besar langsung digunakan oleh murid atau siswa, sistem satuan pelajaran masih menggunakan sistem kelas dan guru seperti biasa, sedangkan sebaliknya sistem modul sudah mengarah kepada sistem pengajaran secara individual, dimana peranan guru dalam banyak hal berbeda dari sistem yang biasa. Penjelasan lebih lanjut mengenai satuan pelajaran dan perbedaannya dengan modul akan diberikan secara khusus dalam buku yang akan datang.
Sekalipun berbeda dalam bentuk dan pelaksanaannya, baik modul maupun satuan pelajaran disusun dengan menggunakan cara kerja yang sama yang dikenal dengan nama PPSI, singkatan dari Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional, yaitu langkah-langkah dalam mengembangkan program pengajaran. Penjelasan yang lebih terperinci mengenai PPSI ini juga akan diberikan secara khusus dalam bab yang akan datang. Sekalipun berbeda dalam bentuk dan pelaksanaannya, baik modul maupun satuan pelajaran disusun dalam menggunakan cara kerja yang sama yang dikenal dengan PPSI.
2. Cara Penilaian dalam kurikulum 1975
Cara penilaian pada kurikulum 1975 pada dasranya sama dengan cara penilaian pada PPSP. Disamping penilaian pada cara akhir setiap catur wulan/semester, dilakukan pula penilaian secara teratur pada akhir setiap satuan program yang lebih kecil, dalam hal ini pada akhir setiap satuan pelajaran. Bila banyak murid atau siswa yang belum memahami bahan yang diberikan dalam suatu pelajaran, guru akan memperbaiki cara (metode) dalam menyajikan bahan tersebut.
2.3 Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 menganut pendekatan yang berorientasi kepada tujuan, pendekatan integrative, pendekatan sistem, dan pendekatan ekosistem juga merupakan tonggak pembaharuan yang lebih nyata dan lebih mantap dalam sistem pendidikan nasional yang dimaksudkan mencapai keselarasan, meningkatakan efisiensi dan efektifitas pengajaran, meningkatkan mutu lulusan pendidikan dan meningkatkan relevansi pendidikan dengan tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
Adapun kelebihan dan kekurangan Kurikulum 1975 adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan dari Kurikulum 1975
Berorientasi pada tujuan
Mengarah pada pembentukan tingkah laku siswa
Relevan dengan kebutuhan masyarakat
Menggunakan pendekatan psikolog
Menekankan efektivitas dan efisiensi
Menekankan fleksibilitas yaitu mempertimbangkan faktor – faktor ekosistem dan kemampuan penyediaan fasilitas yang menunjang terlaksananya program.
Prinsip berkesinambungan
2. Kelemahan dari Kurikulum 1975
Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi dengan kemampuan anak didik
Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan pelaksanaannya di sekolah
Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap jenjang.
Guru dibuat sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.
Pada kurikulum ini menekankan pada pencapaian tujuan pendidikan secara sentralistik, sehingga kurang memberi peluang untuk berkembangnya potensi daerah.
Kurikulum 1975 berorientasi pada guru hal ini membentuk persepsi bahwa guru yang mendominasi proses pembelajaran, metode-metode ceramah dan metode dikte menonjol digunakan oleh para guru.
Kreativitas murid kurang berkembang karena didukung oleh konsep kurikulum yang menempatkan guru sebagai subjek dalam melakukan pembelajaran di kelas.
2.4 Karakteristik Dari Kurikulum 1975
Usia pelaksanaan kurikulum sebelumnya tidak lama, kemudian berganti dengan kurikulum 1975. Terlepas apakah ini merupakan upaya pembenahan dalam dunia pendidikan atau tidak. hasil kajian mendalam terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pemerintah, para ahli, dan praktisi pendidikan melakukan inovasi dan uji coba terhadap model desain pembelajaran yang pada akhirnya terakumulasi dalam perwujudan kurikulum 1975. Hal tersebut menjadi kenyataan bahwa bongkar pasang kurikulum di negeri ini merupakan kebiasaan. Kurikulum ini lahir didasarkan pada keputusan MPR No. II/MPR/1973. Kurikulum selanjutnya tidak digunakan karena kurikulum sebelumnya didasarkan kepada Undang-Undang Pokok Pendidikan dan Pengajaran No. 4 Tahun 1950, TAP MPRS No. II Tahun 1960, dan keputusan-keputusan lain. Dengan demikian, adanya TAP MPR baru membutuhkan sebuah kurikulum baru yang kemudian dinamakan kurikulum 1975.
Inti dasar tujuan kurikulum 1975 adalah konsep pendidikan ditentukan dari pusat, para pengajar tidak perlu berpikir membuat konsep sendiri bagaimana pola pengajaran yang baik harus digelar dalam kelas. Namun, kurikulum tersebut tidak begitu lama digunakan sebab dianggap tidak konstruktif dalam proses pendidikan yang mencerdaskan sehingga muncul keinginan dari pemerintah pusat untuk menggantinya dengan kurikulum baru. Hal ini dikarenakan pendidikan perlu ditempatkan secara arif dan bijaksana dalam menjawab kebutuhan-kebutuhan sosial. Pendidikan bukan milih pemerintah atau penguasa, tetapi menjadi bagian integral dari bangsa sehingga penyelenggaraan pendidikan harus diserahkan kepada masyarakat.
Karakteristik Kurikulum 1975 adalah:
Menganut pendekatan berorientasi tujuan-tujuan. Ini berarti bahwa setiap guru harus mengetahui secara jelas tujuan yang harus dicapai oleh para murid di dalam menyusun rencana kegiatan belajar-mengajar dan membimbing murid untuk melaksanakan rencana tersebut.
Menganut pendekatan integratif dalam arti setiap pelajaran dan bidang pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang tercapainya tujuan-tujuan yang lebih akhir.
Pendidikan Moral Pancasila dalam kurikulum ini tidak hanya dibebankan kepada bidang pelajaran Pendidikan Moral Pancasila di dalam pencapaiannya melainkan juga kepada bidang pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (Sejarah, Geografi. Ekonomi) dan Pendidikan Agama.
Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas penggunaan dana, daya dan waktu yang tersedia pada jam-jam sekolah hendaknya dimanfaatkan begi kegiatan-kegiatan belajar untuk mencapai tujuan-tujuan yang tidak mungkin dilakukan di luar situasi sekolah (guru-murid, serta fasilitas dan media pendidikan).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kurikulum adalah bagian penting pendidikan dimana kualitas suatu negara ditentukan oleh kualitas pendidikan. Dalam hal ini, pendidik adalah suatu media penting untuk mengatur dan mengembangkan potensi siswa didalam sekolah untuk lebih aktif dan kreatif dalam menumbuhkan bakat dan minat peserta didik didalam perkembangan kurikulum. Sehingga peserta didik mampu menjadi warga negara yang produktif yang ikut berpartisipasi dalam perkembangan dan kemajuan negaranya, khususnya didalam dunia pendidikan. Karena, generasi muda adalah aset bangsa yang tak ternilai. Namun, didalamnya juga butuh kerjasama dalam penerapan pola kurikulum yang juga tak terlepas dari memanajemen pendidikan itu sendiri untuk memperoleh hasil yang optimal.
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah kurikulum tahun 1975 agar kita sebagai generasi muda penerus bangsa yang tentu saja memiliki keinginan untuk memajukan bangsa dan negaranya akan terus berusaha sebaik mungkin untuk mewujudkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Hendyat Soetopo. Wasty Soemanto. 1986. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bina Aksara
Ahmad, dkk, Pengembangan Kurikulum, Pustaka Setia, Bandung 1998
Setianingsih, Dari. 2011. Analisis Kurikulum Pendidikan di Indonesia. Artikrl. http://darisetianingsih.wordpress.com/2011/06/19/analisis-kurikulum-di-indonesia/
Sumarno, Alim. 2011. Perubahan Kurikulum di Tengah-Tengah Globalisasi. Artikel. http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-sumarno/perubahan-kurikulum-di-tengah-mitos-globalisasi
Yamin. Moh. 2009. Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan (Panduan Menciptakan Manajemen Mutu Pendidikan Berbasis Kurikulum yang Progresif dan Inspiratif). Jogjakarta: Diva Press.
Pendidikan adalah suatu sistem yang melibatkan banyak unsur dalam proses pelaksanaannya. Semua unsur tersebut saling berkaitan hingga terbentuk suatu kesatuan sistem yang menentukan keberhasilan dalam pencapaian tujuan pendidikan yang telah di tetapkan. Masing-masing unsur pendidikan memiliki peranan tersendiri dalam prosesnya. Salah satu unsur penting dalam pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum adalah sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh dan dipelajarai oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan (Hamalik, 2003: 16).
Menurut saya dari setiap perubahan kurikulum pendidikan telah menunjukkan perbaikan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Namun hal itu tidak dibarengi dengan kemajuan kompetensi siswa yang dimiliki. Hal ini terbukti dari posisi negara kita dalam tingkat kemajuan pendidikan masih kalah jauh dengan negara tetangga yang secara geografis negara kita lebih luas. Logikanya semakin luas, jumlah penduduk pun semakin banyak, otomatis bannyak bakat-bakat yang terdapat dalam setiap individu-individu bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian Kurikulum?
Apa fungsi dari kurikulum?
Bagaimana Karakteristik dari kurikulum 1986?
Apa saja kelebihan dan kekurangan dari kurikulum 1986?
Bagaimana perkembangan, karakteristik, kelebihan dan kekurangan dari kurikulum 1986?
Bab II. Pembahasan
A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran unntuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum adalah kumpulan mata-mata pelajaran yang hrus disampaikan guru atau dipelajari oleh siswa.(Robert s.Zais,1976)
Kata kurikulum dikemukakan oleh Zais dalam Dimyati dan Mudjiono (2002:264) berasal dari satu kata bahasa Latin yang berarti “jalur pacu”, dan secara tradisional, kurikulum sekolah disajikan seperti itu (ibarat jalan) bagi kebanyakan orang. Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan yang juga bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianutnya. Menurut pandangan lama, kurikulum merupakan kumpulan mata-mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari oleh siswa.
Kurikulum menurut Soetopo dan Soemanto (1986) memiliki lima definisi yaitu:
Kurikulum dipandang sebagai suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu sekolah yang harus dilaksanakan dari tahun ke tahun.
Kurikulum dilukiskan sebagai bahan tertulis yang dimaksudkan untuk digunakan oleh para guru dalam melaksanakan pelajaran untuk murid-muridnya.
Kurikulum adalah suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas dan ciri-ciri yang penting dari suatu rencana pendidikan dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakanoleh guru di sekolah.
Kurikulum diartikan sebagai tujuan pengajaran, pengalaman-pengalaman belajar, alat-alat pelajaran dan cara-cara penilaian yang direncanakan dah digunakan dalam pendidikan.
Kurikulum dipandang sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu.
Adapun definisi kurikulum versi Indonesia sebagai mana yang tertuang dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 pada BAB I Pasal 1, pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
B. Fungsi Kurikulum
Hendyat Soetopo dan Soeamanto (1986) membagi fungsi kurikulum menjadi 7 bagian yaitu:
Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Maksudnya bahwa kurikulum merupakan suatu alat atau usaha untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh sekolah yang dianggap cukup tepat dan penting untuk dicapai.
Fungsi kurikulum bagi anak. Maksudnya kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun yang disiapkan untuk siswa sebagai salah satu konsumsi bagi pendidikan mereka.
Fungsi kurikulum bagi guru. Ada tiga macam, yaitu : a). Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalam belajar bagi anak didik. b). Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan. c). Sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan dan pengajaran.
Fungsi kurikulum bagi sekolah dan pembina sekolah. Dalam arti: a) sebagai pedoman dalam mengadakan fungsu supervisi yaitu memperbaiki situasi belajar, b) sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam menciptakan situasi untuk menunjang situasi belajar anak ke arah yang lebih baik, c) sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan bantuan kepada guru untuk memperbaiki situasi mengajar, d) sebagai pedoman untuk mengembangkan kurikulum lebih lanjut, dan e) sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi belajar mengajar.
Fungsi kurikulum bagi orang tua murid. Maksudnya orang tua dapat turut serta membantu usaha sekolah dalam memajukan putra-putrinya.
Fungsi kurikulum bagi sekolah pada tingkatan di atasnya. Ada dua jenis berkaitan dengan fungsi ini yaitu pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan dan penyiapan tenaga guru.
Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah. Sekurang-kurangnya ada dua hal yang bisa dilakukan dalam fungsi ini yaitu pemakai lulusan ikut memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerja sama dengan pihak orang tua / masyarakat.
C. Kurikulum 1968
Usai tahun 1952, menjelang tahun 1964, pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Kali ini diberi nama Rentjana Pendidikan 1964. Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah: bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana (Hamalik, 2004), yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan, dan jasmani.
Kurikulum 1968 adalah pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis: mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Tujuannya pada pembentukan manusia Pancasila sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah pelajarannya.
Djauzak menyebut Kurikulum 1968 sebagai kurikulum bulat. Hanya memuat mata pelajaran pokok-pokok saja, katanya. Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan.
a. Karakteristik dari kurikulum 1968
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Mata pelajaran dikelompokkan menjadi 9 pokok.
b. Kelebihan dari Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 dibuat untuk menjadi pedoman penyelenggaraan pendidikan secara nasional, namun penerapannya di daerah (di sekolah) diberi kebebasan menurut situasi dan kondisi daerah atau sekolah yang bersangkutan.
Kurikulum 1968 telah dikembangkan dalam nuansa otonomi dimana semua komponen kurikulum dilaksanakan oleh sekolah.
Sistem pembelajaran di ruangan kelas diserahkan kepada masing-masing guru, yang penting tujuan pendidikan dapat tercapai.
Kurikulum ini berupaya mendorong pengembangan kreativitas dan persaingan kompetitif diantara daerah, sekolah, dan guru untuk mengembangkan kurikulum.
Kurikulum ini memberikan peluang bagi tamatan sekolah untuk melanjutkan pendidikannya pada jenjang yang lebih tinggi.
c. Kekurangan dari Kurikulum 1968
Walaupun sudah ada pembelajaran keterampilan namun pada prakteknya kurikulum ini masih kurang memperhatikan pembelajaran praktek.
Kurikulum ini tidak mengadopsi kebutuhan masyarakat, sehingga pembelajaran di sekolah tidak dapat memenuhi kebutuhan riil dalam kehidupan anak.
Kurikulum ini yang masih di pengaruhi unsur politis sehingga tidak mengakar pada kebutuhan hidup anak secara individual
Bab III. Penutup
A. Kesimpulan
Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis: mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Tujuannya pada pembentukan manusia Pancasila sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah pelajarannya 9. Djauzak menyebut Kurikulum 1968 sebagai kurikulum bulat. “Hanya memuat mata pelajaran pokok-pokok saja,” katanya. Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan.
B. Saran
Saran yang kami berikan dalam makalah Kurikulum 1968 adalah sebaiknya setiap pendidik memahami kurikulum yang telah ditetapkan sebagai acuan dalam pelaksanaan pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1986. Pengantar Diodaktik Metode Kurikulum PBM. Rajawali. Jakarta.
Dakir.2004.Perencanaan dan Perkembangan Kurikulum. Yogyakarta: RIENEKA CIPTA.
Nasution, S., 2008. Kurikulum dan Pengajaran. Bumi Aksara. Jakarta.
Soetopo, H dan Soemanto, W., 1993. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum. Bumi Aksara. Jakarta.
Syaodih, Nana.1997.Pengembangan KurikulumTeori dan Praktek. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.
Sudjana, N., 2005. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum. Sinar Baru Algensindo. Surabaya.
PengantarAnggaran sebagai alat manajemen di bidang perencanaan dan pengawasan tidak begitu saja dapat diperoleh manfaatnya secara penuh dan berimbang oleh perusahaan tanpa adanya usaha khusus dengan beberapa alur yang harus dipenuhi. Penganggaran adalah proses menentukan siapa yang akan bertanggung jawab tentang biaya apa. Dalam bab ini akan dibahas mengenai anggaran pendapatan. Pendapatan sendiri adalah kenaikan kotor dakam modal pemilik yang dihasilkan dari penjualan barang dagang atau barang jasa kepada pelanggan bertujuan untuk mempereoleh penghasilan. Menurut Ralph Estes pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktifitas perusahaan selama satu periode dan bila arus arus masuk itu mengakibatkan kenaikan pada pendapatan.Dalam bab ini akan dibahas mengenai anggaran perusahaan jasa yang di dalamnya menyangkut pembahasan mengenai, anggaran pendapatan, anggaran beban langsung, anggaran beban tidak langsung, anggaran beban operasional, dan menggunakan anggaran beban laba/rugi.
A. Anggaran Pendapatan/penjualan
Tujuan utama dari berdirinya perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan. Kemudian keuntungan di dapat apabila perusahaan menjual barang/jasa dengan harga yang lebih tinggi dari harga pokoknya, kemudian yang di dapat akan masuk ke dalam kas sebagai pendapatan. Anggaran pendapatan menyajikan informasi tentang perkiraan pendapatan yang akan diterima dari penjualan barang/jasa kepada pelanggan dan harga jual dalam satu periode anggaran. Pada umumnya kemampuan yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk menjual hasil produksinya adalah terbatas. Dengan demikian tidak ada perlunya membeli material, menghasilkan barang/jasa, mencari modal atau membeli mesin-mesin yang lebih besar daari kemampuan menjual. Sehingga dapat dikatakan bahwa anggaran penjualan merupakan dasar dilakukannya aktivitas-aktivitas yang lain, dan pada umumnya anggaran penjualan disusun paling dahulu dari anggaran-anggaran lainnya.
Ada beberapa definisi dari anggaran penjualan (pendapatan), diantaranya yaitu :
Anggaran yang menerangkan secara terperinci dan teliti tentang penjualan perusahaan dimasa datang dimana didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang.
Anggaran jualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil proses menjual. Menjual (sell) berarti menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu dan pada saat tertentu. Penjualan (selling) berarti proses kegiatan menjual, yaitu dari kegiatan penetapan harga jual sampai produk didistribusikan ke tangan konsumen (pembeli). Jualan (sales) adalah hasil penjualan atau hasil proses menjual. Jadi, penjualan memiliki arti yang berbeda dengan jualan. Anggaran jualan disusun oleh fungsi penjualan (manajer pemasaran). Anggaran jualan merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu. Jualan merupakan unsur dapatan (revenues) yang disebut dapatan jualan (sales revenues). Jualan terdiri atas jualan kotor dan jualan bersih. Jualan bersih diperoleh setelah dikurang dengan potongan dan retur jualan.
Anggaran penjualan yaitu biaya-biaya yang diperlukan untuk menjual (komisi penjualan, gaji staf penjualan, pengiklanan, dan promosi penjualan) dan untuk mendistribusikan barang kepada konsumen (biaya pemrosesan pesanan, penanganan, penyimpanan, dan pengiriman).
Penyusunan anggaran pendapatan sangat penting karena nantinya informasi yang didapat digunakan sebagai input oleh kebanyakan anggaran lainnya seperti anggaran produksi, disana kemudian dibuatlah anggaran bahan baku langsung dan anggaran tenaga kerja langsung. Maka jika anggaran pendapatan tidak akurat, akan menyebabkan tidak akurat pula anggaran yang lain yang menggunakannya sebagai sumber.
Tanggung jawab atas informasi pendapatan terletak pada manajer penjualan namun kita juga bisa mendapat input informasi yang lain mengenai prospek pendapatan di masa mendatang yang dapat kita peroleh dari sumber antara lain:
Manajer pembelian bagian pembelian dapat memberikan wawasan apakah ada perubahan yang signifikan atas biaya yang masuk.
Managjer teknik manajer tenik dapat memberikan informasi mengenai status pengembangan produk baru, da kapankemungkinan produk tersebut dapat dijual. Selanjutnya, jika terdapat masalah dengan produk tersebut yang menyebabkan penarikan dari pasar, maka manajer teknik dapat mengumngkapkan produk yang mana, kapan haus ditarik, dan kira-kira sampai kapan.
Manajer pemasaran bagian pemasaran tentu memiliki pengetahuan yang terbaik tentang kapan produk baru dapat dikeluarkan dengan demikian dapat pula memerikan tanggal dimulainya penjualan dengan tingkat presisi yang tinggi.
Analisis keuangan analisis keuangan harus mengkaji jejak 12 bulan sejarah penjualan produk, guna melihat tren volume unit dan point harga yang tidak disadari oleh manajer penjualan.
CEO mungkin sedang mempertimbangkan tindakan strategis yang menjadikan proyeksi manajer penjualan tidak relevan, seperti penghentian penjualan atau penutupan lini produk, atau pembukaan daerah penjualan yang sama sekali baru.
Sumber-sumber informasi pendapatandapat juga kita dapat dari sumber informasi pendapatan primer dan sumber informasi pendapatan skunder. Sumber informasi primer adalah sumber yang kemungkinan memiliki keberhasilan yang tertinggi untuk dicapai pada anggaran pendapatan, dan sumber ini memberitahu bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang jelas untuk menyediakan barang atau jasa. Sumber primer ini antara lain:
Penjualan historis untuk melihat bagaimana alur penjualan sebelumnya dan apa yang perlu diperbaiki
Pembatasan kontrak misal jika perusahaan menjual barang atau jasa dengan kontrak, maka masukan ke anggaran itu jumlah sisa pendanaan yang tersedia menurut kontrak
Promosi penjualan jika bagian pemasaran merencanakan untuk meluncurkan promosi penjualan, maka sisipkan dampak promosi tersebut pda anggaran
Pertambahan kenaikan penjualan roduk jika perusahaan berencana menawarkan produk baru yang merupakan turunan dari produk yang sudah ada maka sangat mungkin perusahaan dapat menjualnya dengan sukses.
Sedangkan sumber informasi pendapatan sekunder adalah sumber yang mempunyai probabilitas sukses lebih rendah dicapai pada anggaran pendapatan dan ini memberi tahu bahwa perusahaan mempunyai sedikit saja kemampuan untuk menyediakan produk atau jasa.
Penjualan produk baru dimana akan mendapat masalah mengenai ketidakpastian pemasok, kapabilitas produksi, point harga, pesaing dll
Penjualan di negara baru jika perusahaan masuk ke negara baru tanpa mitra setempat maka ia akan sulit untuk memprediksi penjualannya.
Yang akan di bahas dalam modul ini mengenai perusahaan jasa. Contoh kasusnya ketika akan menyusun anggaran pendapatan misal:
Fakultas FEBI akan mengadakan pelatihan terhadap mahasiswa pada tahun 2016 terdiri pelatihan akuntansi dasar dan menengah, perpajakan, computer akuntansi, pihak fakultas mengelompokan pelatihan tersebut menjadi dua berdasarkan tempat pelaksanaan pelatihan yaitu pelatihan Sleman dan pelatihan Bantul. Pelatihan Sleman mendapat peserta sebanyak 300 dengan tiket Rp3.500.000 per peserta.
Sedangkan pelatihan Bantul mendapat peserta sebanyak 500 peserta dengan harga jual tiket Rp2.800.000. Pihak fakultas menargetkan jumlah peserta dan harga jual tiket akan naik sebesar 10% pada tahun 2017.
FAKULTAS FEBIAnggaran Pendapatan Pelatihan tahun 2008
Pelatihan Sleman
Pelatihan Bantul
Total
Jumlah peserta
330
550
Harga jual
3.850.000
3.080.000
Pendapatan pelatihan
1.270.500.000
1,694.000.000
2.964.500.000
Prosentase pendapatan total
Target pendapatan pada pelatihan tahun 2008 adalah sebesar Rp 2.964.500.000 mengalami kenaikan 10% dari pendapatan pelatihan di tahun sebelumnya
B. Anggaran Beban Langsung Pelatihan
Manajemen Fakultas FEBI mengelompokkan beban-beban yang dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan ke dalam dua kelompok beban, yaitu beban langsung dan beban tidak langsung pelatihan. Pengelompokan ini semata-mata untuk memudahkan manajemen merencanakan dan mengendalikan biaya pelatihan.
Beban langsung pelatihan adalah segala macam pengeluaran yang dapat ditelusuri dengan mudah ke kegiatan pelatihan. Sementara itu, beban tidak langsung pelatihan adalah beban-beban yang tetap harus dikeluarkan agar pelatihan dapat berlangsung tetapi sangat sulit ditelusuri ke kegiatan pelatihan.
Manajemen Fakultas FEBI telah menentukan beban-beban langsung pelatihan yang terdiri atas:
Beban honor instruktur dan asisten instruktur pelatihan,
Beban sewa ruangan pelatihan,
Beban makan-minum peserta pelatihan,
Beban perlengkapan pelatihan peserta (seminar kit, block note,sertifikat, kertas folio, dan alat tulis).
Untuk tahun 2017, manajemen telah menetapkan target persentase beban langsung terhadap pendapatan pelatihan 2017 untuk pelatihan Sleman dan Bantul, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Jenis Beban
Pelatihan Sleman
Pelatihan Bantul
Beban honor instruktur dan asisten instruktur
17,5%
15,0%
Beban sewa ruangan
8,0%
6,0%
Beban makan-minum peserta
8,0%
10,0%
Beban perlengkapan pelatihan peserta
2,0%
4,0%
Berikut ini adalah anggaran beban langsung pelatihan Fakultas FEBI untuk tahun 2017,
Fakultas FEBIAnggaran Beban Langsung Pelatihan Tahun 2017
Pelatihan Sleman
Pelatihan Bantul
Total
Beban honor instruktur
Rp 150.000.000
Rp 90.700.000
Rp 240.700.00
Beban sewa ruangan
Rp 70.300.000
Rp 30.300.000
Rp 100.600.000
Beban makan-minum
Rp 70.300.000
Rp 40.100.000
Rp 110.400.000
Beban perlengkapan pelatihan
Rp 15.700.000
Rp 19.800.000
Rp 35.500.000
Beban langsung pelatihan
Rp 306.300.000
Rp 180.900.000
Rp 487.200.000
Efisiensi atas pengeluaran beban langsung pelatihan ini akan sangat menentukan tinggi-rendahnya keuntungan yang akan diperoleh oleh Fakultas FEBI.
C. Anggaran Beban Tidak Langsung Pelatihan
Beban tidak langsung pelatihan yang dikeluarkan oleh Fakultas FEBI dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu:
Beban gaji pegawai pelaksana kegiatan pelatihan, termasuk di dalamnya adalah tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, dan upah lembur,
Beban pemakaian telepon, faks, dan internet,
Beban listrik.
Seluruh beban tidak langsung pelatihan ini tidak mengurangi laba yang diperoleh setiap kegiatan karena beban ini tidak dapat dikendalikan oleh koordinator setiap pelatihan.
Untuk tahun 2017, manajemen telah menetapkan target persentase beban tidak langsung terhadap pendapatan pelatihan, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Jenis Beban
Persentase
Beban gaji pegawai pelatihan
15%
Beban telepon, faks, dan internet
3%
Beban listrik
2%
Berikut ini adalah anggaran beban tidak langsung pelatihan Fakultas FEBI untuk tahun 2017.
Fakultas FEBIAnggaran Beban Tidak Langsung Pelatihan Tahun 2017
Total
Beban gaji pegawai pelatihan
180.100.000
Beban telepon, faks, dan internet
33.000.000
Beban listrik
22.000.000
Total beban tidak langsung pelatihan
Rp235.100.000
D. Anggaran Beban Operasional Pelatihan
Anggaran beban operasional Fakultas FEBI dapat dibagi menjadi dua kelompok.
Beban penjualan (selling expenses)
Beban penjualan yang dikeluarkan oleh Fakultas FEBI untuk mendukung kegiatan pelatihan adalah:
1) Beban pemasangan iklan pelatihan di media cetak, kompas
2) Beban pembuatan brosur pelatihan dan biaya pengirimannya.
3) Beban pembuatan desain brosur dan perlengkapan pelatihan
4) Beban gaji pegawai bagian penjualan.
Beban administrasi (administrative expenses)
Beban administrasi yang dikeluarkan oleh Fakultas FEBI adalah:
1) Beban gaji pegawai bagian administrasi
2) Beban penyusutan peralatan administrasi
3) Beban perlengkapan kegiatan administrasi
Untuk tahun anggaran 2017, manajemen telah memutuskan besarnya beban penjualan dan administrasi sebesar 10% 5% dari total pendapatan tahun 2017. Berikut ini adalah anggaran beban operasional pelatihan Fakultas FEBI untuk tahun 2017.
Fakultas FEBIAnggaran Beban Operasional Pelatihan Tahun 2017
Total
Beban Penjualan
110.110.000
Beban Administrasi
55.055.000
Total Beban Operasional Pelatihan
Rp 165.165.000
E. Anggaran Laba Rugi Pelatihan
Anggara laba rugi pelatihan Fakultas FEBI disusun untuk memberikan informasi kepada manajemen tentang perkiraan laba atau rugi yang akan diperoleh untuk periode anggaran mendatang. Informasi-informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran laba rugi berasal dari anggaran-anggaran yang telah disusun sebelumya.
Berikut ini adalah anggaran laba rugi pelatihan Fakultas FEBI untuk tahun 2017.
Fakultas FEBIAnggaran Laba Rugi Pelatihan Tahun 2017
Pelatihan Sleman
Pelatihan Bantul
Total
Pendapatan
1.270.500.000
1,694.000.000
2.964.500.000
Dikurangi:Beban Langsung
Rp306.300.000
Rp180.900.000
Rp487.200.000
Margin Kontribusi Kotor
964.200.000
1.513.100.000
2.477.300.000
Dikurangi:BebanTidak Langsung
Rp235.100.000
Margin Kontribusi
2.242.200.000
Dikurangi:Beban Operasi
Rp 165.165.000
Laba Operasi
2.077.035.000
Pendapatan (Beban) Lain-Lain
0
Laba Sebelum Pajak
2.077.035.000
Pajak Penghasilan (Asumsi 30%)
623.110.500
LabaBersih Pelatihan
Rp 1.453.924.500
RINGKASAN
Tujuan utama dari berdirinya perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan. Kemudian keuntungan di dapat apabila perusahaan menjual barang/jasa dengan harga yang lebih tinggi dari harga pokoknya, kemudian yang di dapat akan masuk ke dalam kas sebagai pendapatan
Beban operasi adalah beban-beban yang dikeluarkan untuk kegiatan-kegiatan selain kegiatan produksi seperti jika dalam administrasi kantor tidak ada urusan hukum, urusan korespondensi. Urusan pajak, telepon dan listrik, alat tulis dan sebagainya, maka organisasi tidak akan dapat dijalankan. Dan semua kegiatan tersebut memerlukan biaya yang disesuaikan dengan besarnya organisasi perusahaan. Sebab, biaya operasional merupakan biaya yang memiliki pengaruh yang besar di dalam mempengaruhi keberhasilan organisasi/perusahaan didalam mencapai tujuannya, yaitu memperoleh laba usaha.
Anggaran induk disusun untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang ada di dalam perusahaan. Seperti layaknya penyusunan anggaran perusahaan manufaktur, anggaran untuk perusahaan jasa dimulai dengan membuat anggaran penjualan atau anggaran pendapatan.
Pilihan Ganda
Informasi yang menyajikan tentang pemikiran pendaptan yang akan diperoleh dari penjualan jasa kepada pelanggan dan harga jual dalam satu periode anggaran adalah pengertian dari
a. Anggaran pendapatan
b. Anggaran laba rugi
c. Anggaranproduksi
d. Anggaran kas
Potongan penjualan (sales discount) adalah
a. Penjualan dibawah harga diatas harga yang disarankan oleh pabriknya.
b. Pengurangan harga produk atau jasa sebagai imbalan atas pembayaran (pelunasan).
c. Potongan (diskon) volume
d. Cadangan piutang tak tagih
Berikut adalah bukan sumber informasi primer tentang anggaran penddapatan
a. Promosi penjuala.
b. Penjualan produk yang ada didaerah yang baru
c. Penjualan historis
d. Penjualan komisi
Beriut adalah bukan sumber informasiyang umum tenntang anggaran pendapatan
a. Pejabat hubungan investor
b. Pejabat eksekutif kepala (CEO)
c. Manajer perekayasan (engeineering manager)
d. Menejer pembelian
Pemacuran (Pacing) dapat berdampak pada anggaran pendapatan dalam bidang
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi, maka dunia usaha pun mengalami perkembangan yang pesat dengan munculnya berbagai perusahaan yang berusaha menciptakan produk dan jasa guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan pesat dalam dunia usaha juga menberikan gambaran tentang kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat, kesejahteraan yang meningkat ini akan meningkatkan pula daya beli masyarakat atau konsumen. Tetapi pada sisi lain perkembangan itu menyebabkan timbulnya persaingan yang semakin ketat pada dunia usaha dewasa ini. Perusahaan yang pada mulanya memiliki pangsa pasar yang besar, serta daerah pemasaran yang luas, kini dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif serta tanggap mengantisipasi pasar yang akan mereka masuki baik pada saat ini maupun pada saat yang akan datang.
Dari sisi pasar, dengan banyaknya operator (penyelenggara telekomunikasi) telah memicu kecenderungan semakin meningkatnya bargaining position pelanggan di mata operator. Dengan kecenderungan ini, para operator harus semakin fokus kepada pelanggan dan harus mampu meningkatkan pelayanan.
Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, salah satu persoalan yang cukup penting dalam suatu perusahaan adalah aspek pemasaran, yaitu bagaimana supaya barang atau jasa dapat terjual dan memberikan kepuasan kepada konsumen. Setiap perusahaan akan menganut sistem pemasaran yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan dan besar kecilnya perusahaan tersebut. Secara teoritis kebijaksanaan yang ditempuh oleh setiap perusahaan untuk memasarkan hasil produksinya adalah kombinasi dari empat kegiatan pemasaran yang dikenal dengan bauran pemasaran atau marketing mix. Variabel-variabel marketing mix terdiri atas bagaimana menciptakan produk, penetapan harga, pelaksanaan promosi dan pemilihan saluran distribusi.
Promosi merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran (markeing mix), disamping penetapan harga jual, produk, dan distribusi. Promosi sangat berpengaruh terhadap usaha perusahaan untuk mencapai volume penjualan yang maksimal, karena meskipun produk yang ditawarkan sudah baik, relatif murah serta mudah untuk diperoleh, jika tidak disertai promosi yang baik, maka tingkat penjualan tidak akan memadai. Suatu usaha jika ingin mencapai tingkat penjualan yang maksimal, perusahaan dapat memakai beberapa macam bauran promosi yaitu : periklanan, promosi penjualan, publisitas dan penjualan perorangan. Namun dari semua hal yang diharapkan dari promosi, perlu pula dipertimbangkan apakah biaya yang dikeluarkan oleh kegiatan promosi itu dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan penjualan dan sampai sejauh mana promosi itu dapat menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Efektifitas promosi sangat tergantung dari pemilihan bentuk promosi yang diperlukan terhadap produk yang dipasarkannya. Suatu jenis produk tertentu memerlukan bentuk promosi tertentu pula dan jenis promosi yang lain harus dipergunakan bentuk promosi yang lain pula. Dengan kata lain tidak semua bentuk promosi dapat cocok dan menjamin keberhasilan promosi tersebut apabila tidak sesuai dengan kondisi yang dimiliki oleh suatu produk. Oleh karena itu, harus dicari suatu bentuk promosi yang sesuai dengan kondisi suatu produk yang akan dipromosikan.
Demikian halnya dengan PT. Telkom Makassar yang bergerak dalam jasa telekomunikasi berusaha untuk mempertahankan pangsa pasarnya sehingga produk yang dipasarkannya dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan, hal ini sangat penting mengingat salah satu sumber pendapatan PT. Telkom Makassar adalah dari penjualan berbagai produknya termasuk produk ”Telkom Flexi”. Telkom Flexi yang launching di Makassar pada tanggal 21 Mei 2003 menawarkan dua jenis layanan berupa kartu pasca bayar ”Flexi Classy” maupun prabayar ”Flexi Trendy”, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan serta menjadi produk unggulan yang siap bersaing dengan produk sejenis di Makassar.
Adapun upaya yang dilakukan oleh PT. Telkom Makassar untuk meningkatkan penjualan produk „‟Telkom Flexi” yaitu dengan menggunakan promosi pemasaran dengan cara memperkenalkan produknya kepada masyarakat dengan memasang iklan melalui media cetak dan media elektronika, disertai dengan pembagian merchandise untuk memberikan informasi yang akurat dan jelas serta pelayanan yang optimal/total terhadap konsumen.
Dengan promosi pemasaran tersebut diharapkan produk yang dihasilkan akan dikenal oleh masyarakat luas dan membangun merk yang kuat serta memiliki identitas yang dapat menggambarkan suatu value yang akan menancap dalam benak konsumen, serta dapat menarik minat beli konsumen atau calon pembeli sehingga tercapai tujuan perusahaan yaitu meningkatkan volume penjualan, serta menjadikannya posisi leader di pasar.
B. Perumusan Masalah
Apakah semua produk harus dikembangkan ?
Apa indikator suatu produk telah berkembang ?
Bagaimana cara mengembangkan suatu produk secara domestik maupun internasional ?
C. Tujuan
Ø Menjelaskan definisi produk sebagai suatu paket nilai (value package).
Ø Menggambarkan proses pengembangan produk baru dan menelusuri tahap-tahap siklus hidup produk.
Ø Menjelaskan pentingnya pemberian merek, pengemasan, dan pelabelan.
Ø Mengidentifikasikan berbagai tujuan penetapan harga yang menentukan keputusan mengenai penetapan harga dan menjelaskan alat-alat penetapan harga yang digunakan dalam membuat keputusan tersebut.
Ø Membahas taktik dan strategi penetapan harga baik untuk produk-produk baru maupun yang telah ada.
Bab II. Pembahasan
A. Defenisi Produk
Produk adalah barang, jasa, atau gagasan yang dipasarkan untuk mengisi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pelanggan membeli produk karena nilai yang ditawarkannya. Dengan demikian, produk yang berhasil merupakan paket nilai yang memberikan ciri khas yang benar serta manfaat yang tepat.
1. Paket Nilai (Value Package)
Paket nilai adalah produk yang dipasarkan sebagai kumpulan atribut bernilai tambah, termasuk biaya yang layak. Ciri khas adalah ciri, berwujud atau tidak berwujud, yang dibangun perusahaan ke dalam produk-produknya. Agar dapat dijual, ciri khas juga harus memberikan manfaat. Isi paket nilai adalah fitur dan pelayanan yang keseluruhannya, menambah nilai dengan memberi manfaat yang meringankan dan memberikan kepuasan bagi para pelanggannya.
2. Mengklasifikasikan Barang dan Jasa
Produk-produk Konsumsi
§ Barang Kebutuhan Sehari-hari (susu, beras, koran) dan Jasa Kebutuhan Sehari-hari (laundry, resto cepat saji).
Merupakan produk/jasa yang tidak mahal yang dibeli dan dikonsumsi secara cepat dan berkala.
§ Barang Belanja (spare part mobil, kaos, celana jeans) dan Jasa Belanja (asuransi).
Merupakan produk/jasayang cukup mahal dan lebih jarang dibeli.
§ Barang Kebutuhan Khusus (kursi roda, gaun pengantin) dan Jasa Kebutuhan Khusus (katering resepsi pernikahan, ambulance).
Merupakan Produk/Jasa yang mahal dan jarang dibeli.
Produk-produk Industri
§ Barang Biaya Beban (tembakau yang diproses menjadi rokok) dan Jasa Biaya Beban (biaya transport).
Merupakan produk/jasa yang dikonsumsi dalam setahun oleh perusahaan yang memproduksi barang-barang lain atau menyediakan jasa lain.
§ Barang Modal (Gedung, Peralatan Komputer, Perlengkapan Permanen) merupakan barang/jasa yang bersifat permanen, biasanya memiliki perkiraan umur lebih dari setahun sampai beberapa tahun. Sedangkan Jasa Modal merupakan jasa yang dibuat untuk komitmen jangka panjang (pemeliharaan gedung dan peralatan).
3. Bauran Produk
Bauran Produk adalah kelompok produk (konsumsi, produksi, atau keduanya) yang dibuat oleh suatu perusahaan agar tersedia untuk dijual. Misalnya penyedot debu, rice cooker, blender, dll. Sedangkan kelompok produk serupa yang ditujukan untuk sekelompok pembeli yang serupa yang akan menggunakan produk itu dengan cara yang sama disebut Lini Produk.
2.2 PENGEMBANGAN PRODUK-PRODUK BARU
Merupakan kewajiban bagi suatu perusahaan untuk terus mengembangkan produk baru apabila perusahaan tersebut ingin dapat terus bersaing di dunia pasar. Tidak ada perusahaan yang akan bertahan hanya dengan berpaku pada satu produk saja. Bahkan produk yang sudah dikenal cukup lama pun memerlukan pembaruan.
2.2.1 Proses Pengembangan Produk Baru
Dalam proses pengembangan produk baru, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Tingkat Mortalitas Produk, yaitu tingkat kekuatan suatu produk yang berhasil di pasaran, yang berdasarkan pada inovasi dan manfaat atau sesuai dengan kebutuhan konsumen.
2. Percepatan Masuknya Produk ke Pasar. Dalam hal ini, setiap waktu menjadi sangat berharga, karena apabila suatu produk baru yang dibutuhkan konsumen diperkenalkan kepada konsumen lebih awal dan belum didahului oleh pesaing lain, maka kemungkinan sukses akan semakin besar.
2.2.2 Tahapan Proses Pengembangan
Untuk mengembangkan atau mendiversifikasi lini produk, perusahaan harus mengembangkan dan memperkenalkan produk-produk baru. Banyak perusahaan memiliki departemen riset dan pengembangan untuk menjelajahi kemungkinan produk baru dengan tujuh proses langkah dasar. Tujuh proses langkah dasar yaitu:
1. Gagasan produk: Mencari gagasan produk baru
2. Penyaringan: Menghilangkan semua gagasan produk baru yang tidak bertautan dengan konsep atau tujuan perusahaan
3. Pengujian konsep: Menggunakan riset pasar untuk mendapatkan masukan konsumen tentang manfaat dan harga produk
4.Analisis bisnis: Membandingkan biaya dan manfaat pembuatan untuk melihat apakah produk mencapai tujuan laba minimumnya
5. Pengembangan prototype: Memproduksi versi permulaan produk
6. Pengujian produk dan pemasaran: Mengeluarkan produk yang terbatas, menguji produk untuk melihat apakah produk tersebut memenuhi persayaratan kinerja, dan jika demikian dapat dijual secara bebas
7. Komersialisasi: Memulai produksi dan pemasaran berskala penuh
2.2.3 Variasi dalam Proses Jasa
Dalam pengembangan jasa, ada dua perbedaan penting dalam 7 langkah, yaitu :
1. Gagasan jasa, yaitu pencarian gagasan jasa yang mencakup tugas yang disebut pendefinisian paket jasa, yaitu ciri khas berwujud atau tidak berwujud yang mencirikan jasa dan menetapkan spesifikasi jasa.
2. Rancangan proses jasa adalah tiga bidang yang dibutuhkan dalam mengembangkan produk jasa, yaitu :
a. Seleksi proses
Mengidentifikasi setiap tahap dalam jasa, termasuk urutan dan pengaturan waktu.
b. Persyaratan pekerja
Menjabarkan perilaku karyawan, kemampuan, keahlian, dan interaksi dengan pelanggan selama pengadaan jasa.
c. Persyaratan fasilitas
Merancang semua peralatan yang mendukung penyediaan jasa.
2.2.4 Daur Hidup Produk
Produk di pasar memasuki daur hidup produk/product life cycle(PLC), yaitu rangkaian tahap kehidupan produk selama menghasilkan laba. Tahapan-tahapan tersebut diantaranya :
1. Perkenalan, tenaga pemasaran berfokus membuat konsumen potensial sadar akan produk dan manfaatnya.
2.Pertumbuhan, penjualan mulai menanjak dan produk mulai menghasilkan laba.
3. Dewasa, walaupun produk mendapatkan tingkatan laba tertinggi, meningkatnya persaingan akhirnya mengakibatkan pemotongan harga dan laba yang lebih rendah.
4. Penurunan, penjualan dan laba kemudian beralih ke produk-produk baru yang memasuki tahap perkenalan
Setiap perusahaan tentu berharap dapat terus mempertahankan posisi produk dalam tahap dewasa selama mungkin. Banyak perusahaan memperpanjang daur hidup produk melalui berbagai macam cara yang kreatif, diantaranya :
1. Perluasan Produk (product extension)
Produk yang telah ada, dipasarkan secara global tanpa adanya modifikasi/perubahan.
2. Adaptasi Produk (product adaptation)
Produk dimodifikasi agar memiliki daya tarik yang lebih besar di negara lain.
3. Pengenalan Ulang (reintroduction)
Proses membangkitkan kembali ke pasar-pasar baru, produl-produk yang telah menjadi usang dalam pasar yang lama.
2.3 IDENTIFIKASI PRODUK
2.3.1 Pemberian Merek Produk
Pemberian merek adalah proses menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan ciri produk tertentu yang dibuat oleh produser tertentu.
Menambah Nilai Merek Melalui Ekuitas Merek
Perusahaan yang memiliki ekuitas merek lebih tinggi memiliki kesadaran dan kesetiaan merek yang lebih besar pada pihak konsumen dan pangsa pasar yang lebih besar dibandingkan merek-merek yang bersaing. Ekuitas merek adalah kadar kesetiaan dan kesadaran konsumen terhadap suatu merek dan pangsa pasar yang dibidiknya. Dan hal ini akan menimbulkan kesadaran merek, dimana nama suatu merek akan muncul di ingatan konsumen ketika memikirkan suatu produk.
Pemberian Nama e-Business
Di dalam pergerakan pasar yang semakin cepat dan transaksi elektronik yang semakin pesat, perusahaan harus terus ikut mengikuti perkembangan, salah satunya di dunia internet. Hal ini akan mempercepat dan memperluas hubungan dengan konsumen di dalam maupun di luar negeri. Dengan demikian, nama suatu merek akan semakin meluas.
Jenis-jenis Merek
Adapun jenis-jenis merek secara umum, diantaranya :
1. Merek Nasional adalah produk bermerek yang diproduksi dan didistribusikan secara luas oleh produsen dan membawa nama produsen.
2. Merek Lisensi adalah nama merek yang dibeli dari organisasi atau individu yang memiliki merek tersebut.
3. Merek Pribadi adalah produk bermerek yang dikomisikan oleh pedagang grosir atau pengecer kepada produsen tertentu.
2.3.2 Pengemasan Produk
Dengan sedikit pengecualian, suatu produk membutuhkan beberapa bentuk kemasan – wadah fisik tempat produk itu dijual, diiklankan, atau dilindungi. Kemasan membuat produk itu menarik, menampilkan nama merek, serta mengidentifikasi ciri dan manfaat. Kemasan juga mengurangi risiko kerusakan, pecah, atau busuk, dan memperkecil kemungkinan dicuri. Setiap produk memiliki label pada kemasannya yang mengidentifikasi namanya, produsen dan kandungannya.
2.3.3 Pelabelan Produk
Setiap produk memiliki label pada kemasannya. Label adalah bagian dari pengemasan produk yang mengidentifikasikan nama, pabrik, dan isinya. Secara garis besar hampir serupa dengan fungsi kemasan, perbedaannya ada pada informasi yang dicantumkan pada label lebih lengkap.
2.4 MENETAPKAN HARGA
Penetapan Harga adalah proses menentukan berapa yang akan diterima perusahaan dalam penjualan produknya. Dalam penetapan harga, manajer memutuskan berapa yang akan diterima perusahaan sebagai imbalan produknya.
2.4.1 Tujuan Penetapan Harga
Tujuan penetapan harga (pricing objective) merujuk pada tujuan yang ingin didapatkan produsen sebagai akibat dari keputusan penetapan harga.
Ada beberapa tujuan dalam penetapan harga, diantaranya :
Ø Tujuan Memaksimalkan Laba
Dalam menghitung laba, para manajer harus mempertimbangkan biaya bahan produksi dan tenaga kerja. Selain itu, mereka juga harus mempertimbangkan sumber daya modal terkait yang harus dimiliki perusahaan untuk menghasilkan tingkat laba itu. Dengan demikian, banyak perusahaan menetapkan harga untuk mencapai tingkat return on sales atau investasi modal yang ditargetkan.
Ø Tujuan Pangsa Pasar
Pangsa Pasar adalah persentase dari total penjualan pasar bagi perusahaan tertentu untuk jenis produk tertentu. Untuk mendapatkan pangsa pasar yang tinggi, beberapa perusahaan menetapkan harga rendah dan menerima sedikit laba, demi mendapatkan pembeli yang mau mencoba produknya. Bahkan bagi produk yang telah mapan, pertimbangan pangsa pasar lebih utama dibandingkan memaksimalkan laba. Karena saat suatu perusahaan mendominasi pasar, penjualan akan lebih banyak secara kontinu, dan dengan demikian akan mendapatkan laba yang lebih besar meskipun dengan harga yang lebih rendah.
Ø Tujuan e-Business
Dalam perkembangannya, sistem belanja dengan menggunakan internet jauh lebih efisien daripada harus mendatangi satu per satu toko. Hal ini dikarenakan internet memberikan hubungan yang lebih langsung antara produsen dan konsumen, dan juga konsumen terhindar dari biaya grosir dan eceran, sehingga harganya lebih murah.
2.4.2 Alat-Alat Penetapan Harga
Untuk mengukur potensi dampak sebelum menetapkan harga akhir, manajer menggunakan 2 alat utama (yang sering digabungkan) :
1. Penetapan harga berorientasi biaya
Para manajer menetapkan harga produk dengan menghitung biaya untuk menyediakannya bagi pembelanja. Ketika mereka menghitung ini, mereka menjumlahkan biaya-biaya ini dan menambahkan angka untuk meraih laba, mereka menghasilkan mark up, yaitu jumlah yang ditambahkan ke dalam biaya barang agar dapat menjualnya dengan memperoleh laba.
2. Analisis titik impas
Para manajer menaksir biaya total versus pendapatan untuk berbagai volume penjualan. Analisis ini menunjukkan pada harga jual tertentu. Jumlah unit yang harus dijual harus dapat menghasilkan pendapatan total yang sama dengan total biaya yang disebut titik impas, yang tidak menghasilkan laba atau rugi.
2.5 STRATEGI DAN TAKTIK PENETAPAN HARGA
2.5.1 Strategi Penetapan Harga
Strategi penetapan harga itu penting karena penetapan harga memiliki dampak langsung pada pendapatan dan sangat fleksibel. Ada beberapa cara strategi penetapan harga dalam produk-produk baru maupun yang sudah beredar, diantaranya :
ü Penetapan Harga yang Telah Beredar
Ada tiga pilihan untuk penetapan harga produk yang sudah ada :
1. Penetapan harga diatas harga pasar memanfaatkan asumsi-asumsi umum bahwa harga lebih tinggi berarti mutu lebih tinggi.
2. Penetapan harga di bawah pasar berfungsi jika perusahaan dapat menawarkan produk dengan mutu yang dapat diterima sambil menjaga biaya di bawah pesaing yang menetapkan harga lebih tinggi.
3. Penetapan harga mendekati harga pasar adalah pilihan lainnya.
ü Penetapan Harga Produk Baru
Perusahaan-perusahaan yang menetapkan harga produk baru harus memilih antara dua opsi kebijakan penetapan harga:
1. Penetapan harga mengapung: Menetapkan harga awal yang tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan laba memungkinkan perusahaan mendapatkan laba besar atas masing-masing barang yang terjual; tenaga pemasaran harus meyakinkan konsumen bahwa produknya benar-benar beda dari produk yang ada.
2. Penetapan harga penetrasi: Menetapkan harga awal rendah untuk memantapkan produk baru di pasar.
Harga Tetap dan Harga Dinamis dalam e-Business
Kemudahan informasi yang didapat dari internet membuat penetapan harga lebih konvensional. Penetapan harga dinamis menjadi mudah karena aliran informasi di internet memberitahu juataan pembeli di seluruh dunia dalam waktu singkat mengenai adanya perubahan dalam ketersediaan produk.
2.5.2 Taktik Penetapan Harga
Terlepas dari strategi penetapan harganya, perusahaan yang menjual banyak barang dalam satu kategori produk sering menggunakan:
1. Penetapan harga lini, yakni menawarkan barang-barang dalam kategori tertentu pada sejumlah harga yang terbatas. Dengan menetapkan harga llini, toko menetapkan terlebi dahulu tiga atau empat titik harga dimana produk akan dijual.
2. Penetapan harga psikologis memanfaatkan fakta bahwa pelanggan tidak benar-benar rasional ketika melakukan keputusan pembelian Penetapan harga ganjil-genap didasarkan pada teori bahwa pelanggan lebih meyukai harga yang tidak ditawarkan dalam angka bulat.
3. Pendiskonan. Seringkali penjual harus menawarkan pemotongan harga(diskon) untuk merangsang/meningkatkan penjualan.
2.5.3 Penetapan Harga Internasional
Dalam penetapan harga internasional, harus menyesuaikan dengan kondisi konsumen dunia. Strategi alternatif diperlukan untuk meningkatkan pangsa pasar asing dengan cara menetapkan harga produk di bawah biaya. Sebagai hasilnya, produk tertentu akan diberi harga lebih rendah di pasar asing daripada di pasar domestiknya.
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah Bisnis Pengantar tentang “Mengembangkan dan Menetapkan Harga Produk” ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan kurang lebih dalam penulisan atau penyusunan, mohon dimaklumi.
3.1 Kesimpulan
Banyak perusahaan yang menghadapi sebuah masalah, dimana mereka harus menciptakan produk baru, tetapi kemungkinan berhasil sukses terhadap produk tersebut sangat kecil. Secara keseluruhan, untuk menciptakan produk baru yang berhasil. Perusahaan harus memahami pelanggannya, pasar, pesaing, serta pengembangan produk yang memberikan nilai unggul bagi pelanggan. Perusahaan harus mempunyai rencana produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan produk baru yang sistematis.
Pengembangan produk baru dimulai dengan penciptaan ide. Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari berbagai sumber. Banyak ide produk baru berasal dari sumber internal. Perusahaan mengadakan riset dan pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif. Ide lain datang dari sumber eksternal. Dengan mengadakan survei dan kelompok fokus serta mengalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan, perusahaan dapat menghasilkan ide produk baru yang akan memenuhi kebutuhan spesifik konsumen.
Perusahaan melacak penawaran pesaing dan menginspeksi produk baru, memilih produk, menganalisis kinerja produk, dan memutuskan apakah mereka akan memperkenalkan yang sama atau produk yang lebih baik. Distributor dan pemesok berada dekat dengan pasar dan dapat menyalurkan informasi tentang masalah konsumen dan kemungkinan produk baru. Selain mengembangkan produk-produk baru tersebut, perlu adanya pula nama/merk yang akan dikenal luas oleh masyarakat. Dengan demikian produk yang dipasarkan juga lebih cepat berkembang.
Dalam hal ini harga produk juga sangat berpengaruh bagi perusahaan. Dengan harga yang mahal, produk yang dipasarkan tidak akan cukup laku. Namun apabila dipasarkan dengan harga yang minim, hal tersebut juga kemungkinan tidak sesuai dengan nilai produksi yang dikeluarkan. Dengan adanya hal ini perusahaan perlu menetapkan harga akhir yang merujuk pada tujuan yang akan didapatkan dengan mengukur potensi dampak sebelum menetapkan harga akhir.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1, Erlangga : Jakarta.
Budaya Perusahaan dan Lingkungan Eksternal Organisasi
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam ilmu manajemen Budaya dan Lingkungan Eksternal Organisasi adalah hal yang penting karena merupakan salah satu cara para manager dalam melaksanakan aktivitas manajemennya untuk mencapai tujuan dan beradaptasi dengan lingkungan organisasi.Seiring dengan berjalanya waktu, tipe-tipe organisasi pun semakin banyak .
Budaya organisasi pun juga ikut berubah seiring berubahnya lingkungan organisasi. Dalam hal ini budaya tidak mengacu pada keanekaragamaan ras , etnis, dan latar belakang individu. Melainkan budaya adalah suatu cara hidup di dalam sebuah organisasi.Budaya organisasi mencakup semangat kerja karyawan , sikap tingkat produktivitas.
Budaya memperlihatkan identitas yang di miliki sebuah organisasi. Para manajer harus bisa beradaptasi dan mampu menjawab kebutuhan dalam proses organisasi. Budaya organisasi sering berubah, di mungkinkan karena factor pendorong untuk melakukan proses perbaikan dalam organisasi
Selain budaya oeganisasi, lingkungan eksternal juga mempengaruhi proses jalannya organisasi. Hal tersebut juga dapat berpengaruh dalam pencapian organisasi yang efektif dan efesien. Para manajer juga di tuntut agar dapat mempunyai inovasi-inovasi dari perubahan lingkunag eksternal yang sering kali berubah bukan sebaliknya.
Oleh karena itu, penyusun merasa tertarik untuk mengkaji sebuah karya tulis yang berjudul “Budaya dan Lingkungan Eksternal Organisasi”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat ditarik beberapa rumusam masalah yang akan dibahas di makalah ini, yaitu sebagai berikut:
Apa itu budaya organisasi dan lingkungan eksternal organisasi ?
Dimensi-dimensi apa saja yang ada dalam budaya organisasi ?
Bagaimanakah hubungan antara dengan lingkungan dengan budaya organisasi?
Bagaimana nilai-nilai dasar yang menjadi ciri-ciri budaya organisasi ?
Apa saja jenis-jenis budaya organisasi?
C. Tujuan
Tujuan daripembuatan makalah ini adalah:
Memberikan tambahan pengetahuan terkait dengan budaya dan lingkungan eksternal organisasi.
Mengetahui dimensi-dimensi apa saja yang ada dalam budaya organisasi.
Pengaruh antara lingkungan dan budaya organisasi.
Mengetahui dimensi-dimensi apa saja yang ada dalam budaya organisasi.
Mengetahui jenis-jenis budaya organisasi.
D. Batasan Masalah
Untuk mencegah dan mengantisipasi munculnya berbagai permasalahan yang berkaitan dengan lingkunngan dan budaya organisasi yang mencakup eksternal, maka batasan masalah dari penulisan makalah ini adalah “Berkaitan dengan pengenalan serta hal-hal yang termasuk kedalam budaya dan lingkungan eksternal organisasi”.
Bab II. Pembahasan
A. Budaya Organisasi
1. Pengertian Budaya
Budaya dapat diartikan atau dimaksudkan untuk mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Sedangkan menurut para ahli, yaitu:
Menurut Herskovits, kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
2. Pengertian organisasi
Organisasi berasal dari bahasa Yunani: ὄργανον, organon – alat yang berarti adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Sedangkan para ahli mengartikan organisasi yaitu:
Ø Menurut Stephen P. Robbinss adalah suatu kesatuan sosial yang telah terkoordinasi secara sadar dengan adanya sebuah batasan yang relatif dan dapat diidentifikasi serta bekerja berdasarkan yang relatif secara terus-menerus agar dapat mencapai tujuan bersama.
Ø Menurut James D mooney adalah suatu bentuk setiap perserikatan oleh manusia dalam mencapai tujuan secara bersama.
Ø Menurut Stoner adalah suatu pola yang memiliki hubungan-hubungan yang melalui orang-orang dengan bergerak bersama ke tujuan lewat pengarahan atasan.
Ø Menurut Chester I Bernard adalah suatu sistem aktivitas yang dilakukan dengan cara berkerjasama antara dua orang atau lebih.
Ø Menurut Schein adalah suatu koordinasi yang dilakukan secara rasional pada setiap kegiatan oleh sejumlah orang dalam mencapai tujuan secara umum dengan pembagian fungsi dan pekerjaan lewat hirarki yang memiliki tanggung jawab dan otoritas.[3]
Dari beberapa pengertian organisasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian organisasi adalah suatu wadah berkumpulnya dua orang atau lebih yang saling bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama dengan berbagai arahan dan upaya bersama.
3. Pengertian Budaya Organisasi
Setiap individu mempunyai karakter yang bervariasi dan mempunyai kepribadian yang berbeda-beda yang dapat memberikan suatu respon yang berbeda-beda pada saat bertindak berinteraksi dan mengambil keputusan. Budaya organisasi memiliki peran yang sangat penting untuk perkembangan dan perubahan. Organisasi dapat tumbuh dan berkembang karena budaya didalamnya dapat merangsang semangat kerja sumber daya manusia didalamnya.
Budaya sendiri memiliki definisi, dimana definisi ini tersirat menjadi tiga hal, yaitu yang pertama budaya sebagai persepsi bukan sebagai sesuatu yang dapat disentuh atau dilihat secara fisik.dimana para karyawan menerima dan memahami dari apa yang mereka alami dalam organisasi. Kedua, budaya organisasi bersifat deskriptif yaitu berkenaan dengan bagaimana paara anggota menerima dan mengartikan budaya tersebut terlepas dari apakah mereka menyukai atau tidak hal tersebut. Yang ketiga adalah meskip para individu memeiliki latar belakang yang berbeda dan bekerja pada jenjang organisasi yang berbeda namun para anggota cenderung mengartikan dan mengutarakan budaya organisasi dengan cara yang sama, dimaksudkan mengenai aspek penerimaan (penganutan) bersama (shared). [4]
Budaya organisasi adalah norma-norma dan kebiasaan yang diterima sebagai suatu kebenaran oleh semua orang dalam organisasi. Budaya organisasi menjadi acuan bersama diantara manusia dalam melakukan transaksi dalam organisasi. Budaya organisasi adalah bagaimana kita merasakan pekerjaan yang baik dan apa yang menjadikan orang bekerja bersama dengan suatu harmoni. Budaya oranisasi merupakan suatu perekat dalam suatu organisasi. Budaya organisasi dapat menciptakan bagaimana orang merasa tenang melakukan pekerjaan baik dan apa yang membuat peralatan dan orang bekerja sama dalam harmoni. [5]
Budaya organisasi adalah cara orang melakukan sesuatu dalam organisasi. Budaya organisasi merupakan satuan norma yang terdiri dari keyakinan, sikap core values dan pola perilaku yag dilakukan dalam organisasi (Tan,2002:18). Keyakinan sendiri adalah semua asumsi dan persepsi tentang sesuatu orang dan organisasi secara keseluruhan dan diterima sebagai sesuatu yang benar dan salah. Sedangkan mengenai core values adalah nilai-nilai dominan yang diterima diseluruh organisasi, sedangkan pola perilaku adalah cara orang bertindak terhadap orang lain. Suatu organisasi dengan keyakinan atas potensi orangnya dan core values atas penghargaannya akan memiliki pola perilaku yang diinginkan dalam memperlakukan orang dengan baik.
Budaya organisasi menurut para ahli:
Ø Menurut dari Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.
Ø Menurut dari Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.
Ø Menurut dari Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu. Budaya organisasi juga memiliki suatu definisi sebagai nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi atau falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan atau cara pekerjaan dilakukan ditempat kerja atau asumsi dan kepercayaan dasar yang terdapat diantara anggota organisasi.
Ø Menurut dari Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.
Ø Menurut dari Cushway dan Lodge (GE:2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku
4. Dimensi Budaya Organisasi
Berbagai kajian telah mengungkapkan bahwa ada tujuh karakteristik yang menjabarkan budaya sebuah organisasi. Masing-masing dari ketujuh karakteristik tersebut memiliki kisaran mulai dari rendah hingga tinggi, yang diartikan sebagai “hal yang sangat tidak lumrah dalam organisasi” (rendah) aatau “hal yang sangat lumrah dalam organisasi” (tinggi). Adapun ketujuh karakteristik tersebut, yaitu:
Ø Inovasi dan pengambilan risiko, yaitu seberapa besar organisasi mendorong para karyawannya untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risiko.
Ø Perhatian pada detail, yaitu seberapa dalam ketelitian, analisis dan perhatian pada detail yang dituntut oleh organisasi dari para karyawannya.
Ø Orientasi hasil, yaitu seberapa besar organisasi menekan pada pencapaian sasaran (hasil) ketimbang pada cara mencapai sasaran (proses).
Ø Orientasi manusia, yaitu seberapa jauh organisasi bersedia mempertimbangkan faktor manusia (karyawan) di dalam pengambilan keputusan manajemen.
Ø Orientasi tim, yaitu seberapa besar organisasi menekankan pada kerja kelompok (tim) daripada kerja individu dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Ø Agresivitas, yaitu seberapa besar organisasi mendorong para karyawannya untuk saling bersaing, ketimbang saling bekerja sama.
Ø Stabilitas, yaitu seberapa besar organisasi menekankan pada pemeliharaan status quo di dalam pengambilan berbagai keputusan dan tindakan. [6]
Menjabarkan sebuah organisasi dengan menggunakan ketujuh karakteristik ini dapat menampilakan gambaran komposit menyangkut budaya organisasi dalam organisasi tersebut. Dalam banyak organisasi, salah satu karakteristik budaya sering kali diberi penekanan yang lebih kuat di bandingkan dengan karakteristik-karakteristik lainnya. Dan pada prinsipnya membentuk kepribadian organisasi yang bersangkutan serta cara bekerja para anggotanya. [7]
Adapun beberapa dimensi budaya organisasi menurut para ahli, yaitu:
a. Dimensi Budaya Organisasi Menurut Hofstede
· Proses, orientasi dan hasil orientasi
· Tenaga kerja dan orientasi pekerjaan
· Parochial vs professional culture
· Open system vs closed system
· Loose vs Tight control
· Normative vs pramatic
b. Dimensi Budaya Organisasi Menurut Schein
· Dimensi adaptasi eksternal
Bukan hanya pembahasan pada internal, eksternal organisasi juga sangat penting, dimana indikator-indikator yang perlu di teliti yaitu misi, tujuan, sarana dasar, pengukuran keberhasilan dan strategi cadangan. Pada suatu organisasi profit misi merupakan upaya adaptasi terhadap kepentingan-kepentingan investor dan stakeholder, penyedia barang-barang yang dibutuhkan untuk produksinya, manager, karyawan, masyarakat pemerintah dan konsumen.
· Dimensi integrasi internal
Tidak banyak pada dimensi ini apa yang akan diteliti hanya meliputi bahasa yang sama, batasan dalam kelompok, penempatan status atau hubungan dalam kelompok, penghargaan dan bagaimana mengatur yang sulit diatur.
· Dimensi asumsi-asumsi dasar
Pada dimensi ini terdapat indikator-indikator yang untuk mengetahui suatu variabel dari dimensi asumsi ini yaitu hubungan dengan lingkungan, hakekat kegiatan manusia, hakekat kenyataan dan kebenaran, hakekat waktu, hakekat kebenaran manusia, hakekat hubungan antar manusia dan juga homogenitas versus heterogenitas. [8]
5. Faktor dasar Budaya Organisasi
Menurut Robbins (1989) mengemukakan bahwa ada 10 faktor yang merupakan dasar atau karakteristik dari budaya organisasi. Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Individual initiative, yaitu tingkat tanggung jawab, kebebasan, kemandirian dan kesempatan yang dimiliki individu untuk menggunakan inisiatifnya dalam perusahaan.
b. Risk tolerance, yaitu seberapa jauh tingkat resiko yang boleh atau mungkin diambil oleh anggota dalam perusahaan.
c. Direction, adalah seberapa jauh perusahaan memberikan penjelasan tentang tujuan yang ingin dicapai dan kinerja yang diharapkan.
d. Integration, adalah sejauh mana unit-unit kerja dalam perusahaan didorong untuk bekerja dalam suatu sistem yang terkoordinasi.
e. Management Support, yaitu sejauh mana manajer-manajer dalam perusahaan memberikan pengarahan, dukungan dan berkomunikasi dengan bawahannya.
f. Control, yaitu sejumlah aturan, kebijaksanaan dan pengawasan langsung yang digunakan untuk mengawasi dan mengontrol perilaku karyawan.
g. Identity, yaitu sejauh mana anggota mengindentifikasikan diri pada perusahaan.
h. Reward system, yaitu bagaimana tingkat penghargaan yang diberikan perusahaan kepada karyawan.
i. Conflict tolerance, yaitu tingkat toleransi terhadap konflik yang muncul dalam perusahaan.
j. Communication pattern, yaitu sejauh mana komunikasi dalam perusahaan dibatasi berdasarkan susunan wewenang secara formal.
6. Ciri-ciri Budaya Organisasi
a. Budaya yang Kuat
Semua organisasi memiliki budaya, namun tidak seemua budaya organisasi sama kuatnya dalam mempengaruhi perilaku dan tindakan para karyawan. Budaya yang kuat yaitu budaya yang menanamkan nilai-nilai utama secara kokoh dan diterima secara luas oleh karyawan. Memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap perilaku para karyawan dibandingkan dengan budaya yang lemah. Perbedaan diantara budaya organisasi yang kuat dan yang lemah:[9]
Budaya Kuat
Budaya Lemah
Nilai-nilai di terima secara luas
Nilai-nilai hanya di anut oleh segolongan orang saja didalam organisasi biasanya kalangan manajemen puncak.
Budaya memberikan pesan yang konsisten kepada para karyawan mengenai apa yang dipandang berharga dan penting.
Budaya memberikan pesan yang saling tolak belakang mengenai apa yang dipandang berharga dan penting
Para karyawan sangat mengidentikkan jati diri mereka dengan budaya organisasi
Para karyawan tidak begitu peduli dengen identittas organisasi mereka
Terdapat kaitan yang erat di antara penerimaan nilai-nilai dan perilaku para anggota organisasi
Tidak ada kaitan yang kuat di antara nilai-nilai dan perilaku para anggota organisasi.
Semakin tinggi tingkat penerimaan para karyawan terhadap nilai-nilai pokok organisasi dan semakin besar komitmen mereka pada nilai-nilai tersebut, semakin kuat budaya orgaanisasi. Kebanyakan organisasi memiliki budaya yang cukup kuat hingga sangat kuat jelasnya, ada kesepakatan yang cukup mantap di antara para anggota organisasi tentang apa yang diaanggap penting, tentang bagaimana perilaku “karyawan yang baik”, tentang apa yang dibutuhkan untuk maju. [10]
Alasan kenapa sebuah organisasi harus memiliki budaya yang kuat adalah bahwa jika sebuah organisasi memiliki budaya kuat para karyawan akan memberikan kesetiaan yang lebih besar ketimbang para karyawan dalam organisasi yang memiliki budaya lemah. Akan tetapi, budaya kuat juga memiliki satu kelemahan budaya organisasi yang kuat cenderung menghambat para karyawan untuk berani mencoba hal-hal baru yang terutama dibutuhkan dalam menghadapi situasi yang berubah cepat.
7. Jenis-jenis Budaya
Dalam mempertimbangkan nilai nilai budaya apa yang penting bagi organisasi, manager harus mempertimbangkan lingkungan eksternal juga strategi dan tujuan tujuan perusahaan. Penilitian penelitian mengatakan bahwa kecocokan yang pas antara budaya,strategi,dan lingkungan berhubungan dengan 4 kategori atau jenis budaya. Kategariini di dasarkan pada 2 dimensi, yang pertama sejauh mana lingkungan eksternal mengharuskan adanya fleksibilitas dan stabilitas, dan konsepn 2 sejauh mana fokus strategi perusahaan bersifat internal dan ekstenal.
Ke empat kategori yang berhubungan dengan perbedaan – perbedaan ini adalah penyesuaian, pencapaian, keterlibatan, dan konsisten.
a. Budaya Penyesuaian
Budaya penyesuaian muncul di lingkungan yang mengharuskan adanya respon cepat dan pengambilan keputuan yang beresiko tinggi. Manajer mendorong nilai – nilai yang mendukung kemampuan perusahaan untuk dengan cepat mengenali, memahami, dan mengartikan sinyal – sinyal dari lingkungan kedalam respon prilaku yang baru.
b. Budaya Pencapaian
Budaya pencapaian cocok bagi organisasi – organisasi yang bergerak dalam pelayanan pelanggan tertentu di lingkungan eksternal. Tetapi tanpa keharusan untuk adanya fleksibilitas dan melakukan perubahan. Budaya yang berorientasi pada hasil ini menghargai persaingan, keagresifan, inisiatif perorangan, dan kerelaan untuk bekerjakeras dan lama untuk mencapai hasil.
c. Budaya Keterlibatan
Budaya keterlibatan menekannkan fokus internalnya terhadap keterlibatan dan peranan pegawai untuk menyesuaikan diri dengan cepat terhadap kebutuhan kelingkungan yang terus berubah.
d. Budaya Konsistensi
Budaya konsistensi menggunakan fokus internal dan orientasi konsistensi guna menjaga lingkungan agar tetap stabil. Patuh terhadap aturan dan cermat merupakan ciri dari budaya ini, dan budaya ini juga mendukung dan menghargai cara yang metidis dan rasional dalam bekerja.
8. Pengaruh Budaya Terhadap manajer
Karena menjadi kendala atas apa yang dapat dan tak dapat mereka lakukan, budaya organisasi terutama releva bagi para manajer. Kendala-kendala itu jarang yang bersifat eksplisit (terungkap). Kendala-kendala itu tidak tertulis. Kecil kemungkinan bahwa kendala-kendala itu bahkan akan diucapkan. Tetapi kendala itu memang ada, dan semua manajer dengan cepat mengetahui”apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam organisasi mereka.” Budaya suatu organisasi, terutama budaya yang kuat, membatasi pilihan-pilihan pengambilan keputusan oleh seorang manajer dalam segala fungsi manajemen. Wilayah-wilayah penting tugas seorang manajer dipengaruhi oleh budaya tempat dia beroperasi.
B. Isu-isu Budaya Organisasi
1. Menciptakan Budaya Beretika
Kandungan dan kekuatan budaya organisasi dapat mempengaruhi iklim etika serta perilaku etika diantara para anggotanya. Jika budaya itu kuat dan menjunjung tinggi etia, akan timbul pengaruh positif dan dorongan yang kuat pada para karyawan untuk berperilaku etis.
Budaya organisasi yang paling mungkin menegakkan stkitar etika yang tinggi di kalangan para anggota organisasi adalah budaya yang memberikan toleransi tinggi terhadap risiko, memberi ruang bagi agresivitas yang rendah atau sedang-sedang saja, organisasi (dengan budaya) semacam ini akan mendukung keberanian mengambil risiko dan berinovasi, tidak akan mendorong maupun terdorong untuk menciptakan iklim persaingan yang berlebihan dan tak sehat, serta akan mempertimbangkan bagaimana sasaran dicapai selain sasaran apa yang dicapai.
Kemudian untuk dapat menciptakan budaya beretika dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Berikan tauladan secara nyata dan kentara
b. Komunikasikan keinginan-keinginan tentang etika kerja secara jelas
c. Adakan sesi-sesi pelatihan dan pembelajaran etika
d. Berikan imbalan bagi tindakan-tindakan yang etis serta hukuman bagi tindakan-tindakan yang tidak etis secara nyata dan kentara
e. Buatlah bentuk mekanisme perlindungan bagi para karyawan agar mereka dapat menyuarakan keprihatinannya tentang masalah-masalah etika secara bebas dan melaporkan tindakan-tindakan pelanggaran etika tanpa rasa takut.[11]
2. Menciptakan budaya inovatif
Berikut ini adalah ciri-ciri budaya yang inovatif yang terdapat pada sebuah perusahaan:
a. Tantangan dan keterlibatan
Apakah para karyawan terlibat dalam, termotivasi oleh, dan berkomitmen pada sasaran jangka panjang serta kesuksesa perusahaan?
b. Kebebasan
Dapatkah para karyawan mendefinisikan pekerjaannya sendiri secara independen, berpendapat secara bebas, dan mengambil inisiatif dalam berbagai aktivitas kerja mereka?
c. Kepercayaan dan keterbukaan
Apakah para karyawan memperihatkan sikap saling mendukung dan menghormati terhadap satu sama lainnya?
d. Waktu bagi gagasan
Apakah para karyawan diberi cukup waktu untuk menggali lebih jauh ide-ide sebelum diharuskan mengambil tindakan?
e. Keceriaan/humor
Apakah tempat kerja organisasi bersifat ceria dan menyenangkan?
f. Penyelesaian konflik
Apakah dalam pengambilan berbagai keputusan dan penyelesaian berbagai masalah para individu lebih mendahulukan kepentingan organisai atau pribadi?
g. Silang pendapat
Apakah para karyawan diperbolehkan untuk mengutarakan pendapat pribadinya dan mengusulkan gagasan untuk ditinjau serta dipertimbangkan?
h. Pengambilan risiko
Apakah para manajer memberikan toleransi terhadap ketidakpastian dan kerancuan serta apakah para karyawan dihargai atas keberaniannya mengambil risiko?[12]
3. Menciptakan budaya yang tanggap terhadap konsumen
Karyawan harus mampu mengambil inisiatif, bahkan jika itu berada diluar persyaratan pekerjaan mereka, untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Berdasar pada karakteristik ini, apa yang dapat dilakukan manajer untuk membuat budayanya menjadi lebih tanggap terhadap konsumen, mensosialisasikan layanan baru-menghubungi orang-orang pada tujuan dan nilai-nilai organisasi.
Budaya berorientasi pelanggan meliputi : karyawan yang ramah dan mudah bergaul, aturan dan prosedur yang kaku serta mengikat, pemberdayaan karyawan, peran dan sasaran yang jelas, dan karyawan yang termotivasi memuaskan pelanggan.
4. Budaya dan spiritualitas organisasi
Spiritualitas tempat kerja dikenal sebagai orang yag mempunyai kepribadian yang berkembang dan terus berkembang dengan pekerjaan yang dilakukan didalam komunitas. Spiritualitas tampaknya menjadi penting sekarang ini untuk beberapa alasan. Karyawan mencari cara-cara untuk menyeimbangkan stress dan tekanan arus kehidupan yang selalu berubah.
5. Menciptakan budaya yang mendukung kebhinekaan
Yaitu mempekerjakan orang-orang dengan latar belakang yang heterogen, baik ras, etnik, usia, jenis kelamin, maupun karakteristik lainnya. Para manajer harus memiliki dan merenungkan dalam-dalam, apakah budaya organisasinya benar-benar dapat mengayomi keragaman pandangan, ketimbang hanya terpaku pada sebuah gagasan yang homogen saja.
Kebhinekaan organisasi tidak lagi merupakan sesuatu yang tercipta karena kewajiban belaka. Dewasa ini, berbagai organisasi kini menyadari bahwa budaya yang mendukung kebhinekaan akan memberikan banyak dampak positif bagi bisnis, yang diantaranya adalah mendorong lahirnya solusi atas permasalah yang kreatif dan meningkatkan moral kerja para karyawan.
C. Membentuk Budaya Perusahaan untuk Menentukan Respon Inovatif
Kreativitas dengan inovasi itu berbeda. Kreativitas merupakan pikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah melakukan sesuatu yang baru. Hubungan keduanya jelas. Inovasi merupakan aplikasi praktis dari kreativitas. Dengan kata lain, kreativitas bisa merupakan variabel bebas, sedangkan inovasi adalah variabel tak bebas. Dalam praktek bisnis sehari-hari, ada perencanaan yang meliputi strategi, taktik, dan eksekusi. Dalam pitching konsultansi atau agency, sering terdengar keluhan bahwa secara konseptual apa yang disodorkan agency bagus, tetapi strategi itu tak berdampak pada perusahaan karena mandek di tingkat eksekusi. Mengapa? Sebab, strategi bisa ditentukan oleh seseorang, tetapi eksekusinya harus melibatkan banyak orang, mulai dari atasan hingga bawahan. Di sinilah mulai ada gesekan antarkaryawan, beda persepsi hingga ke sikap penentangan.
Itu sebabnya, tak ada perusahaan yang mampu berinovasi secara konsisten tanpa dukungan karyawan yang bisa memenuhi tuntutan persaingan. Perusahaan-perusahaan inovator sangat memperhatikan masalah pelatihan karyawan, pemberdayaan, dan juga sistem reward untuk meng-create daya pegas inovasi. Benih-benih inovasi akan tumbuh baik pada perusahaan-perusahaan yang selalu menstimulasi karyawan, dan mendorong ke arah ide-ide bagus. Melalui program pelatihan, sistem reward, dan komunikasi, perusahaan terus berusaha untuk mendemokratisasikan inovasi.
Jika inovasi merupakan hal penting untuk pertumbuhan perusahaan, maka satu hal yang sangat penting untuk dikembangkan adalah budaya perusahaan yang kreatif. Tidak peduli ukuran perusahaan, industri atau anggaran, perubahan lingkungan dan perilaku tertentu dapat meningkatkan hasil kreatif tim perusahaan. Yang selanjutnya akan menarik bakat yang tepat dan membawa kemajuan perusahaan melebihi perkiraan kita. Berikut adalah 10 cara untuk mengubah budaya perusahaan menjadi lebih kreatif:
1. Membangun tempat kerja yang menginspirasi.
Semuanya dimulai dengan tempat kerja. Tempat kerja memengaruhi produktivitas kerja. Pada zaman modern seperti saat ini, perusahaan harus bergerak cepat dan berinovasi terus-menerus. Dan ini tidak akan terjadi jika masih menggunakan warna model lama yang membosankan dan pencahayaan di ruang kantor yang kurang baik. Ruang besar dan terbuka, ruang tamu yang nyaman, jendela besar, dapur dan fasilitas nyaman seperti kamar mandi dan parkir kendaraan. Hal-hal tersebut dapat Kita jadikan gambaran untuk membuat tempat kerja yang baik.
2. Jam kerja yang fleksibel.
Meskipun jam kerja yang konsisten dibutuhkan suatu organisasi, terkadang pikiran kreatif tidak bisa muncul pada jam 08:00-16:00. Tiap ornag memiliki ritme berbeda yang membuat mereka lebih atau kurang produktif pada jam-jam tertentu. Bagi sebagian orang, ide-ide terbaik datang di tengah malam atau selama makan siang panjang ketika pikiran santai. Dalam dunia teknologi, misalnya, biasa bagi para pengembang untuk lebih produktif ketika kondisi lebih tenang disaat menjelang malam. Jadi mereka mungkin memilih untuk tidur di siang hari dan bekerja dengan baik di kesunyian malam.
3. Buatlah hari libur.
Salah satu cara paling tepat untuk menemukan inspirasi adalah beristirahat dari pekerjaan. Inspirasi lebih mungkin datang ketika orang bebas dari rutinitas sehari-hari. Pikirkan tentang berapa kali kita memiliki ide cemerlang selama di pesawat atau naik kereta api. Ada nilai yang luar biasa dengan hanya mengambil satu atau dua hari libur untuk beristirahat di rumah, dapat juga dengan berjalan melewati lingkungan baru di kota kita.
4. Membangun sebuah tim yang beragam.
Banyak pemilik bisnis kreatif sering mengeluh bahwa mereka memiliki kesulitan dengan staf yang beragam. Mungkin mereka berusaha untuk menemukan replika dari diri mereka sendiri. Mereka keliru menganggap bahwa bisa menemukan “kembaran” profesional yang bisa memajukan bisnis mereka dalam semalam. Sebaliknya, bangunlah tim yang beragam dengan kekuatan terletak pada pengalaman kerja anggotanya, pendidikan dan latar belakang budaya perusahaan yang berbeda satu sama lain.
5. Utamakan tim.
Untuk memiliki budaya perusahaan yang benar-benar kreatif, staf kita harus menjadi prioritas terbesar. Meskipun Kita mungkin berpikir bahwa pelanggan harus selalu diutamakan, ambil contoh dari CEO hebat seperti Virgin Group Richard Branson dan Zappos ‘Tony Hsieh, yang telah membuktikan bahwa mengutamakan tim membuat pelanggan dan bahkan pemegang saham bahagia.
6. Hargai pengambilan risiko.
Sekarang Kita telah menciptakan waktu dan ruang untuk kreativitas, lebih lanjut lagi, beri penghargaan pada setiap pengambilan risiko. Pikirkan perusahaan yang menginspirasi kita: Berapa banyak dari mereka mencapai sukses dengan mengikuti tradisi dan berpegang teguh pada aturan? Membangun perusahaan sendiri adalah risiko yang sangat besar. Jadi mengapa tidak bekerja dengan orang-orang yang dapat mengambil risiko untuk lebih dekat dengan visi kita? Perusahaan seperti Google, mengamanatkan para karyawan untuk mendedikasikan jam kerja mereka mengembangkan proyek-proyek mereka sendiri, sehingga mendorong perilaku pengambilan risiko dalam lingkungan yang terkendali.
7. Menekan “perselisihan”.
Tidak selamanya perselisihan itu buruk, terutama untuk berbagi ide. Kita tidak perlu melakukan perang internal kantor atau membuat perselisihan psikologis. Tidak, perselisihan antara profesional akan memunculkan perdebatan dan perdebatan dapat membuat ide-ide besar muncul.
8. Cobalah pemecahan masalah secara kelompok.
Pada bisnis kecil, setiap karyawan harus membantu satu sama lain untuk menyelesaikan proyek-proyek besar. Seseorang dari tim desain mungkin harus bekerja dengan seseorang dari pemasaran. Ciptakan situasi di mana orang-orang dengan keahlian yang sangat berbeda dan perspektif berbeda harus bekerja sama, hal tersebut dapat merangsang timbulnya kreativitas terbaik.
9. Mengarahkan dengan baik.
Biarkan orang menyuarakan apa yang mereka rasakan. Dorong anggota tim kita untuk berbicara secara terbuka daripada selalu mendorong untuk menjadi orang “baik” apalagi jika mereka mulai saling menyerang. Ciptakan budaya perusahaan dimana karyawan mengajukan pertanyaan keras satu sama lain tanpa defensif. Hal ini memastikan bahwa orang tidak gampang puas dan terus berpikir ketika berbicara tentang masalah yang paling relevan dan mengajukan pertanyaan cerdas.
10. Otonomi dan tanggung jawab
Di sebuah perusahaan kecil dengan visi besar, bahkan karyawan yang paling junior menanggung banyak tanggung jawab. Beri orang tanggung jawab untuk suatu harapan yang besar ditambah memberi mereka otonomi untuk membuat keputusan sendiri (dengan bimbingan seminimal mungkin). Hal ini menciptakan suasana yang sangat mendukung kreativitas.
Jika Kita bisa menjadi pemimpin yang menyenangkan bagi karyawan, dan bisa menciptakan suasana kerja yang kreatif, budaya perusahaan yang luar biasa pun akan tercipta. Pastikan karyawan kita senang bekerja dan bisa menuangkan ide kreatifnya. Satu hal lagi yang penting, Kita harus tahu manajemen tim yang baik, agar bisa mengurangi tekanan tanggung jawab besar pada karyawan. Sehingga setiap karyawan punya beban pekerjaan sesuai dengan kemampuan.
D. Lingkungan Eksternal Organisasi
Lingkungan eksternal adalah faktor-faktor dan kekuatan yang berada di luar organisasi namun mempengaruhi kerja organisasi.[13]Sebuah organisasi tidak lepas dari lingkungan eksternal. Selain lingkungann internal yang dapat mempengaruhi orgnisasi lingkungan eksternal juga sangat berpengaruh dalam melaksanakan pekerjaan yang efektif dan efisien. Lingkungan organisasi selalu berubah-ubah oleh karena itu seorang manajer harus peka terhapannya, Pemahaman yang buruk terhadap lingkungannya akan mengakibatkan ketidakpenurunana nilai terhadap organisasi tersebut.
Lingkungan eksternal memiliki dua komponen yaitu lingkungan spesifik dan lingkungan generic ( umum)
1. Lingkungan Spesifik (Spesific environment)
Lingkungan Spesifik (Spesific environment) meliputi kekuatan eksternal yang secara langsung mempengaruhi keputusan dan tindakan para manajer , dan secara langsung relevan dengan pencapaian sasaran organisasi.[14] Kekuatan utama yng membentuk lingkungan spesifik adalah pelanggan, pemasok, pesaing, dan kelompok kepentingan dalam masyarakat.
a. Pelanggan (costumer)
Pelanggan merupakan salah satu sumber ketidak pastian dalam perencanaan suatu proses jalannya organisasi karena selera mereka selalu berubah-ubah. Manajer harus mamapu melakuka strategi-strategi strategi pemasara dan menganalisis profil langgan pada kondisi tertentu. Hal tersebut berguna untuk penyetaran terhadap perubahan selera pelanggan. Perusahaan yang dapat menjawab kebutuhan pelanngannya akan terus berkembang dan mendapat keuntungan.
a. Pemasok (supplier)
Setiap organisasi sangat bergantung pad sumber-sumber daya yang digunakan dalam proses produksi , baik sumber daya manusia baik sumber daya alamnya. Para manajer senantiasa berupaya memastikan kelancaran aliran input (pasokan) dengan biaya yang sekecil-kecilnya. Terbatasnya sumber daya manusia dan sumber daya alam dapat berpengaruh terhadap kelancaran aliran input, hal tersebut menjadi kendala bagi manager untk menetapkan keputusan dan tindakan.
b. Pesaing (competitior)
Semua organisasi pasti mempunyai pesaing, baik itu organisasi berorientasi laba maupun bukan laba. Para manajer tidak dapat begitu daja mengabaikan pesaing-pesaing organisasinya. Para manajer harus mempunyai keterampilan untuk membuat inovasi baru dari produknya.
c. Kelompok kepentingan (Pressure groups)
Para manajer harus mengakui dan mengetahui keberadaan berbagai kelompok kepentingan dalam masyarakat yang berupaya mempengaruhi tindakan organisasi. Pengancaman, protes dari sekolompok kepentingan bisa saja terjadi yang akan mengakibatkan manajer harus mengubah keputusan dan tindakan organisasinya. Sebagai seorang manajer tentu tidak mudah untuk menerapkan keputusan dan tindakan baru. Keputusan baru yang akan di buat manajer tentu harus mempertimbangkan hal-hal yang sangat rumit.
2. Lingkungan Generik
Lingkungan umum atau lingkungan generik tidak begitu berpengaruh terhadap organisasi tidak seperti lingkungan spesifik. Lingkungan generik meliputi kondisi-kondisi ekonomi , politik/hukum, social-budaya, demografis, teknologi,dan global secara luas.Walaupun tidak begitu berpengaruh para manjer harus mempertimbangkan faktor faktor tersebut dalam menjalankan fungsi perencanaan, penataan, kepemimpinan, dan pengendalian.
a. Kondisi Ekonomi
Para manajer akan selalu terlibat dalam masalah –masalah yang timbul akibat pengaruh faktor-faktor ekonomi, seperti suku bunga, inflasi, perubahan penghasilan yang dapat dibelanjakan (disposable income). Gejolak pasar modal, dan siklus bisnis secara umum. Manajer perusahaan harus senantiasa menganalisis dan mendiagnosa faktor-faktor ekonomi sehingga dapat melakukan peramalan ekonomi dan antisipasi perubahan harga.
b. Kondisi Politik/Hukum
Hukum peraturan nasional serta daerah tempat beroperasinya sebuah rganisasi juga mempengaruhi sikap an tindakan yang akan dilakukan manajer. Sebagian peraturan tersebut berdampak serius. Hukum politik dan dalam hukum periode tertenyu akan menentukan operasi perusahaan.
Manajer tidak mungkin mengabaikan peraturan-peraturan dan iklim poliyik yang di putuskan oleh pemerintah. Hukum politik yang dibuat oleh pemerintah sebenarnya untuk kelancaran proses pelaksanaan organisasi seperti menghilangkan pembayaran tidak adil terhadap karyawan, keputusan untuk memberhentikan PHK dan lain sebagainya. Akan tetapi, terkadang peraturan tersebut dapat mempersempit ruang gerak dan pilihan manajer dalam mengelola organisasi, misal keputusan untuk memberhentikan PHK akan membatasi peran manajer dalam memberhentikan karyawan yang tidak kompeten.
c. Kondisi Sosial-Budaya
Lingkungan sosial kebudayaan suatu masayarakat merupakan pedoman hidup operasi manajer dalam organisasi. Lingkungan ini mencakup kepercayaan, nilai-nilai, sikap, pandangan serta pola kehidupan yang dibenruk oleh tradisi, pendidikan, serta agama kepercayaan dari sekelompok masyarakat tertentu. Para manajer harus menyesuaikan partik-praktik perusahaan dengan perubahan niliai-nilai, kebiasaan dan selera orang banyak.
d. Kondisi Demografis
Kondisi demografis meliputi berbagai karakteristik kependudukan seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lokasi geografis, penghasilan, dan komposisi keluarga. Perubahan karakteristik ini dapat membatasi cara manajer menjalankan perencanaan, penataan, kepemimpinan, dan pengendalian dalam organisasi.
e. Kondisi Teknologi
Tingkat kemajuan teknologi memainkan peran penting pada penentuan produk dan jasa yang akan diproduksi, peralatan yang digunakan, dan bagimana macam-macam operasi di kelola. Teknologi merupakan aspek yang paling cepat berubah. Perubahan teknologi, yang biasanya bersifat inovatif dan menolak keusangan, dapat terjadi seketika dan dramatik dalam mempengaruhi perusahaan dan situasi persaingan.
Inovasi tekonologi dapat juga menimbulkan persaingan baru dalam industry-industri yang berbeda, Misal:pengembangan produksi jam Digital elektronik menimbulkan persaingan baru bagi perusahaan- perusahaan jam mekanik tradisional. Seorang menjer harus bersikap tanggap terhadap tantangan dan mampu memanfaatkan kesempatan yang ada. Manajer juga perlu senantiasa menaksir arah perkembangan teknologi dan memperkirakan pengaruhnya terhadap organisasai atau melakukan peramalan teknologi.[15]
f. Kondisi Global
Globalisasi merupakan komponen eksternal organisasi yang menyajikan kesempatan, tantangan serta mempunyai potensi menjadi faktor yang berpengaruh langsung pada operasi perusahan. Para manjer ditntang untuk berhadapan dengan persaingan pasar global yang semakin meningkat jumlah dan kualitasnya sebagai bagian dari lingkungan eksternal organisasi. Manajer hendaknya mampu menganalisis dan mengantisipasi untuk kemudian meletakkan dasar yang kuat dalam menghadapi perkembangan globalisasi.
Lingkungan eksteren mempengaruhi manajer- manajer bervariasi menurut tipe dan tujuan organisasai. Sangat penting bagi mamajer untuk memahami apa yang menjadi komponen organisasi. namu, memahami bagaimana lingkungan mempengaruhi mereka dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen juga tidak kalah penting. Terdapat dua cara bagaimana lingkungan mempengaruhi manajer yautu k etidak pastian yang dikandung oleh lingkungan itu sendiri dan melalui berbagai hubungan yang ada diantara organisasi serta para pihak yang berkepentingan dalam organisasi.
Pertama,mempertimbangkan ketidakpastian lingkungan . lingkungan yang satu berbeda dengan lingkungan yang lainnya dimensi pertama ketidak pastian adalah laju perubahan. Bila komponen sebuah organisasi sering berubah itu adalah lingkungan dinamis. Sebaliknya bila komponen organisasi hampir tidak pernahberubah adalah komponen ling stabil. Dimensi lainnya dari ketidak pastian adalah kompleksitas lingkungan. Tingkat kompleksitas lingkungan merujuk pada banyaknya komponen dalam lingkungan sebuah organisasi dan sejauh mana organisasi memahami komponen-komponen tersebut. Karena ketidakpastian merupakan ancaman bagi organisasi , jika ada pilihan maka para manajer lebih suka beroperasi di lingkungan yang lebih pasti. Akan tetapi jarang sekali para manajer dapat memilih hala ini kareana sebagiana industry masa kini memang harus menghadapi perubahan yang kian dinamis.
Kedua, mengelola hubungan dengan pemangku kepentinga(stakeloders). Para pemangku kepentingan adalah sembarang pihak yang ada dalam lingkungan organisasi, yang terkena dampak dari keputusan organisasi. kelompok ini sangat berpengaruh kuat dalam kepentingan organisasi. gagasan bahwa setiap organisasi memiliki pemangku kepentingan kini telah diterima luas baik oleh kalangan akademisi manajemen maupun pra praktisi manajemen. Para manajer harus memikirkan bagimana menjaga hubungan dengan pemangku kepentingan karena hal itu dapat mendorong terciptanya hasil yang positif bagi organisasi, seperi perubahan lingkungan yang dapat di prediksi, inovasi yang lebih berhasil, tingkat kepecayaan yang lebih tinggi dari pihak berkepentingan, dan fleksibilitas yang lebih tinggi bagi organisasi untuk memperkecil dampak perubahan.
Cara manajer menjalin hubungan dengan para pemangku kepentingan yaitu pertama, mereka harus lebih mengenali siapa saja yang kemungkinan besar akan menjadi prmangk kepentingan dengan organisasi. kedua, mereka harus mengetahui apa kepentingan atau kekhawatiran spesifik dari setiap sekelompok stakeloder. Ketiga, para manajer harus menentukan seberapa penting masing-masing sekelompok stakeholder bagi kepentingan pengambilan keputusan dan tindakan organisasi. langkah terakhir adalah menentukan cara mengelola hubungan dengan para pemangku kepentingan yang bersifat eksternal bagi organisasi, dan seberapa besar ketidak pastian yang ada dalam lingkungan organisasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan oleh penulis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ini:
1. Lingkungan khusus, merupakan pihak yang berkepentingan baik secara individu maupun kelompok dalam suatu organisasi yang berpengaruh secara langsung untuk mencapai tujuannya. Lingkungan khusus dibagi menjadi dua antara lain: pihak yang berkepentingan internal dan eksternal.
2. Lingkungan umum merupakan lapisan paling luar dari lingkungan organisasi, variable-variabel tersebut antara lain ekonomi, teknologi, politik, hukum sosial budaya dan global.
3. Sebuah organisasi dalam menjalankan aktivitasnya selalu dipengaruhi oleh lingkungan eksternal seperti: ketidakpastian lingkungan. Ketidakpastian lingkungan dibagi menjadi dua: 1. Kecepatan perubahan, 2. Jumlah perubahan
4. Untuk mengatasi ketidakpastian akibat perubahan-perubahan lingkungan eksternal seperti: ekonomi, teknologi, politik, dan hukum. Pemasok, pelanggan, pesaing, para manajer dapat melakukan beberapa strategi antara lain: lintas batas, membentuk mitra organisasi dan merger, dan usaha patungan.
5. Budaya organisasi merupakan suatu sistem yang merupakan bagian dari kepercayaan dan nilai-nilai yang dapat membentuk dan menunjukkan perilaku para anggotanya. Oleh sebab itu, budaya organisasi merupakan ketentuan deskriptif sehingga dapat membedkannya denga sikap kerja.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pengaruh Lingkungan dalam Budaya Organisasi terdapat kerjasama yang terarah tersebut dilakukan dengan mengikuti pola interaksi antar tiap individu atau kelompok. Pola interaksi tersebut diselaraskan dengan berbagai atauran, norma, keyakinan, nilai-nilai tertentu sabagaimana ditetapkan oleh para pendiri organisasi itu.Keseluruhan pola interaksi tersebut dalam waktu tertentu akan membentuk suatu kebiasaan bersama atau memebentuk budaya organisasi.
B. Saran
Para manajer harus tahu persis budaya organisasi seperti apa yang semestinya dibangun dan dipertahankan. Oleh karena itu, kemampuan para manajer untuk memahami skenario budaya dan lingkungan di mana perusahaan akan berinteraksi sangatlah dibutuhkan. Hal ini sebagaimana dijelaskan di muka, terkenal dengan kemampuan adaptasi dari perusahaan itu sendiri. Kadangkala para manager perlu memasukkan “orang luar” agar budaya organisasi berubah. Misalnya saja, sebuah Perusahaan yang mempekerjakan orang asing di perusahaannya walaupun mayoritas pekerjanya adalah orang lokal. Kebijakan ini salah satunya dilakukan dengan harap bahwa orang asing tersebut dapat memengaruhi bagaimana orang-orang di perusahaan bekerja.
Seorang pemimpin juga harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu mau kelompok. Sebaiknya sebuah organisasi lebih berprinsip dan berpegang teguh terhadap konsep, visi, dan misinya agar suatu tujuan dari organisasi atau perusahaan dapat tercapai dan terintegrasi dengan baik dan sempurna. Kerjasama dan komunikasi adalah hal terpenting dalam menjalankan kegiatan-kegiatan perusahaan. Agar tercipta kondisi kerja yang baik harus ada interaksi antar pimpinan dengan pegawainya. Sebaiknya seorang pemimpin lebih mempersuasi bawahannya daripada menggunakan kewenangannya untuk memerintah dengan kasar.
Sebuah perusahaan bisnis akan mencapai titik kemajuan ketiak mendapatkan untung yang lebih banyak dari hasil penjualan barang yang diproduksi. Namun sebenarnya sebuah perusahaan bisnis tidak hanya mengejar keuntungan semata melainkan juga memperhatikan lingkungan sekitar perusahaan itu berdiri. Seperti yang sudah di bahas pada bagian – bagian sebelumnya ,perusahaan harus mempunyai tanggung jawab sosial terhadap ligkungan sekitarnya. Sebuah perusahaan bisnis yang maju bisa di lihat dari bagaimana cara manajerial / pengelolaan perusahaan tersebut , di mulai dari perencaan ,pengorganisasian ,dan pengawasan. Proses pengelolaan suatu perusahaan tidak lepas dari tangan dingin seorang manajer. Manajer merupakan sumber inspirasi yang menuangkan gagasan – gagasan untuk memajukan suatu perusahaannya. Di dalam mengelola perusahaan ,manajer di bantu oleh beberapa orang yang di tunjuk sebagai staff di bidangnya masing-masing ,contohnya bagian personalia yang mengelola tentang perekrutan anggota baru ,bagian pengawasan yang mengawasi proses produksi dan biasa terjun langsung untuk melihat bagaimana pegawai menjalankan produksi barang yang akan di jual ke masyarakat luas.
1.2Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
Bagaimana cara menetapkan sasaran dan merumuskan strategi sebagai langkah awal manajemen yang efektif?
Sebutkan dan jelaskan empat aktivitas yang membentuk proses manajemen?
Bagaimana cara mengidentifikasi tipe-tipe manajer berdasarkan tingkatan dan bidangnya?
Sebutkan dan jelaskan lima manajemen yang mendasar?
Bagaimana gambaran pengembangan dan jelaskan arti penting budaya perusahaan?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembelajaran ini adalah:
Ø Menetapkan sasaran dan merumuskan strategi sebagai langkah awal manajemen yang efektif.
Ø Menjabarkan empat aktivitas yang membentuk proses manajemen.
Ø Mengidentifikasi tipe-tipe manajer berdasarkan tingkatan dan bidangnya.
Ø Menjelaskan lima manajer yang mendasar.
Ø Menggambarkan pengembangan dan menjelaskan arti penting budaya perusahaan.
Bab II. Pembahasan
A. Menetapkan Sasaran dan Merumuskan Strategi
Langkah awal dalam manajemen yang efektif adalah menetapkan sasaran (goal) yaitu tujuan yang diharapkan untuk dicapai suatu bisnis.Setiap bisnis memerlukan sasaran.Dengan demikian,kita mulai dengan mendiskusikan aspek dasar penetapan sasaran organisasi.Namun demikian,ingatlah bahwa memutuskan apa yang ingin dilakukan hanyalah langkah awal bagi suatu organisasi.Para manajer juga harus membuat keputusan mengenai tindakan-tindakan yang akan dan tidak akan mencapai sasaran perusahaan.Pada sebagian besar perusahaan,program dengan cakupan luas mendasari keputusan itu.Program tersebut disebut strategi,yang merupakan perangkat luas rencana organisasi untuk mengimplementasikan keputusan yang diambil demi mencapai tujuan organisasi.
Jenis-Jenis Strategi
Ø Strategi perusahaan (corporate strategy) bertujuan untuk menetapkan keseluruhan sikap perusahaan terhadap pertumbuhan dan cara perusahaan mengelola bisnis atau lini produknya.Sebuah perusahaan bisa memutuskan untuk tumbuh dengan meningkatkan aktivitas atau investasinya, atau menghemat dengan menguranginya. Di bawah Kenneth Chenault, strategi AmEx menuntut pengukuhan operasi melalui prinsip pertumbuhan yang disebut e-partnering yaitu membeli saham dari perusahaan-perusahaan kecil yang dapat menyediakan teknologi yang tidak memiliki AmEx sendiri.
Ø Strategi bisnis (atau strategi persaingan)yang berlangsung pada tingkat unit bisnis atau lini produk, berfokus pada peningkatan posisi bersaing perusahaan.Dalam hal ini, perusahaan telah berkomitmen memperluas tawaran produknya dan melayani pelanggan melalui teknologi baru.
Ø Strategi fungsional, pada level ini para manjer dalam bidang spesifik memutuskan cara terbaik mencapai tujuan perusahaan dengan bekerja seproduktif mungkin. Pada AmEx, setiap unit bisnis memiliki otonomi besar dalam memutuskan cara menggunakan situs web tunggal temoat perusahaan menempatkan keseluruhan rentang layanannya.
Menetapkan Sasaran Bisnis
Sasaran merupakan target kinerja atau sebagai alat ukur keberhasilan atau kegagalan yang diukur oleh organisasi dan manajer mereka pada tiap tingkat.
Tujuan Penetapan Sasaran
Organisasi berfungsi secara sistematis karena organisasi itu menetapakan sasaran dan rencananya.Tentu saja,organisasi berfungsi seperti itu karena melibatkan sumber dayanya pada seluruh tingkatan untuk mencapai sasarannya.Terdapat empat maksud utama penetapan sasaran organisasi :
1. Penetapan sasaran memberikan arah dan panduan bagi para manajer di semua tingkatan. Jika para manjer mengetahui dengan tepat arah perusahaan,akan sedikit kemungkinan terjadinya kesalahan pada berbagai unit di perusahaan.
2. Penetapan sasaran membantu perusahaan mengalokasikan sumber dayanya. Bidang-bidang yang diharapkan tumbuh akan mendapatkan prioritas utama. Perusahaan mengalokasikan sumbe daya lebih banyak ke proyek -proyek baru dengan potensi penjualan besar alih-alih alokasi sumber daya ke produk yang telah mapan dengan potensi penjualan stagnan.
3. Penetapan sasaran membantu membangun budaya perusahaan. Menghasilkan lingkungan dan budaya persaingan yang menghargai keberhasilan dan memberikan sedikit toleransi terhadap kegagalan.
4. Penetapan sasaran membantu manajer meilai kinerjanya.Jika suatu unit menetapkan sasaran meningkatkan penjualan mendekati 10% pada tahun tertentu, para manajer di unit tersebut yang yang mencapai atau melampaui tujuannya akan diberi penghargaan.
Macam-Macam Sasaran
Sasaran akan berbeda-beda untuk setiap perusahaan,tergantung maksud
Dan misi perusahaan itu. Setiap perusahaan, tentu saja memiliki tujuan atau alasan hidupnya sendiri. Setiap perusahaan juga memiliki suatu misi (mission statement) yaitu pernyataan cara perusahaan mencapai sasaran dalam lingkungan tempatnya menjalankan bisnisnya.Setiap perusahaan memiliki sasaran jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.
· Sasaran jangka panjang berhubungan dengan periode waktu yang panjang,umumnya lima tahun atau lebih.
· Sasaran jangka menengah ditetapkan untuk periode antara satu sampai lima tahun. Perusahaan biasanya memiliki sasaran jangka menengah di beberapa bidang.
· Sasaran jangka pendek ditetapkan untuk sekitar satu tahun dan dikembangkan pada beberapa bidang yang berbeda.
Merumuskan Strategi
Perencanaan sering dihubungkan dengan aspek praktis dalam menetapkan sasaran, memilih taktik, dan menetapkan jadwal. Sebaliknya, strategi cenderung memiliki cakupan yang lebih luas. Berdasarkan definisinya, strategi merupakan program luas yang menggambarkan maksud organisasi.
v Menetapkan Sasaran Strategis
Sasaran strategis merupakan sasaran jangka panjang yang langsung berasal dari pernyataan misi perusahaan.
v Analisis SWOT
Setelah tujuan strategis ditetapkan, organisasi biasa nya menempuh proses yang disebut analisis SWOT ketika mereka terus merumuskan strategi mereka. Proses ini mencakup penilaian kekuatan (stength) dan kelemahan (weakness) organisasi serta peluang (opportunity) dan ancaman (threat) lingkungan.
v Menganalisis Organisasi dan Lingkungannya
Analisis lingkungan mencakup pengamatan dan penilaian lingkungan terhadap segala ancaman dan peluang.
v Menyesuaikan Organisasi dengan Lingkungannya
Langkah terakhir dalam perumusan strategi adalah menyesuaikan ancaman dan peluang dari lingkungan terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Hierarki Perencanaan
· Rencana Strategis : merefleksikan keputusan alokasi sumber daya,prioritas perusahaan, dan langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuh sasaran strategis.
· Rencana Taktis : rencana untuk jangka waktu yang lebih pendek untuk menerapkan aspek-aspek khusus dari rencan strategis.
· Rencana Operasional : disusun oleh manajer di tingkatan menengah dan yang lebih rendah,menetapkan target jangka pendek untuk kinerja harian, mingguan, atau bulanan.
2.2 Empat Kegiatan yang Membentuk Proses Manajemen
Proses Manajemen
Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan sumber daya finansial, manusia, serta informasi suatu perusahaan untuk mencapai sasarannya.
1) Perencanaan
Menetapkan apa yang harus dilakukan sebuah organisasi dan bagaimana sebaiknya melakukannya memerlukan perencanaan. Perencanaan memiliki tiga komponen yaitu : 1.Manajer menetapkan sasaran perusahaan, 2.Manajer mengembangkan strategi mencapai sasaran tersebut, 3.Manajer merancang rencana-rencana taktis dan operasional untuk menjalankan strateginya.
2) Pengorganisasian
Para manajer membagikan dan menyerahkan wewenang masing-masing atau tugas-tugas perusahaan kepada para angotanya sehingga terbagilah sistem yang teratur serta membagi para anggota perusahaan berdasarkan tingkatan sesuai keahliannya.
3) Pengarahan
Para manajer mempunyai wewenang memberikan perintah dan meminta hasilnya. Akan tetapi, pengarahan memrlukan aktivitas yang lebih rumit. Dalam pemberian pengarahan, seorang manajer bekerja untuk memandu dan memotivasi para karyawan guna mencapai sasaran perusahaannya.
4) Pengawasan
Pengawasan (controlling) merupakan proses memonitor kinerja perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut mencapai sasarannya serta memberikan penilaian dan evaluasi terhadap hasil atau produk yang dihasilkan oleh para karyawannya.
2.3 Tipe-Tipe Manajer
Walaupun seluruh majaner melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, tidak seluruh manajer memiliki tingkat tanggung jawab yang sama untuk aktivitas itu. Kita harus mengelompokkan manajer sesuai dengan tingkatan dan bidang tanggung jawabnya.
Tingkatan Manajemen
1. Manajemen Puncak
Manajer puncak bertanggung atas keseluruhan kinerjan dan efektifitas perusahaan. Mereka menetapkan kebijakan umum, merumuskan strategi, menyetujui seluruh keputusan penting, dan mewakili perusahaan dalam menghadapi perusahaan lain serta badan-badan pemerintah. Terdiri dari presiden, wakil presiden, treasurer, chief executive officer (CEO), dan chief financial officer (CFO).
2. Manajer Menengah
Manajer menengah bertanggung jawab menjalankan strategi, kebijakan, dan keputusan yang dibuat oleh manajer puncak. Terdiri dari manajer pabrikmanajer operasi, dan manajer divisi.
3. Manajer Lini Pertama
Mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk bekerja dan menyelia karyawan yang melapor kepada mereka. Terdiri dari penyelia, manajer kantor, dan pimpinan kelompok.
Bidang-Bidang Manajemen
4. Manajer Sumber Daya Manusia
Sebagian besar perusahaan memiliki manajer sumber daya manusia untuk merekrut, menerima, melatih karyawan, mengevaluasi kinerja, dan menentukan besarnya kompensasi.
5. Manajer Operasi
Manajer operasi bertanggung jawab pada kegiatan produksi, inventori, dan pengawasan kualitas.
6. Manajer Pemasaran
Manajer pemasaran bertanggung jawab menyampaikan produk-produk dari produsen ke konsumen. Pemasaran sangat penting bagi perusahaan yang memasarkan produk-produknya kepada konsumen.
7. Manajer Informasi
Manajer informasi merancang dan menerapkan sistem untuk menggabungkan, mengorganisasi, dan mendistribusikan informasi.
8. Manajer Keuangan
Manajer keuangan bertugas untuk merencanakan dan mengawasi fungsi akuntansi dan sumber-sumber keuangannya.
9. Manajer-Manajer Lain
Beberapa perusahaan juga mempekerjakan para manajer khusus. Seperti manajer hubungan masyarakat, manajer penelitian dan pengembangan.
2.4 Dasar Keterampilan Manajemen
Walaupun kisaran posisi manajemen hampir tidak terbatas, keberhasilan yang dinikmati oleh orang-orang pada posisi tersebut dibatasi oleh keahlian dan kemampuan mereka.
1. Keterampilan Teknis
Keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas khusus disebut keterampilan teknis (technical skills).Seperti kemampuan programer menuliskan kode, kemampuan akuntan untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan,dll.Orang mengembangkan keterampilan teknis melalui kombinasi antara pengalaman dan pendidikan. Keterampilan teknis sangat berguna terutama bagi manajer lini pertama.
2. Keterampilan Hubungan Manusia
Keterampilan hubungan manusia (human relation skills) yaitu kemampuan untuk memahami dan bekerja sama dengan orang lain. Seorang manajer dengan keterampilan hubungan manusia yang buruk akan mengalami masalah dengan bawahannya.
3. Keterampilan Konseptual
Keterampilan konseptual (conceptual skills) merupakan kemampuan seorang untuk berfikir secara abstrak, untuk mendiagnosa dan menganalisis situasi yang berbeda, serta melihat situasi di masa datang. Keterampilan konseptual membantu mengetahui peluang pasar yang baru.
4. Keterampilan Pengambilan Keputusan
Keterampilan pengambilan keputusan (decision-making skills) mencakup kemampuan menentukan masalah dan menyeleksi tindakan terbaik. Proses pengambilan keputusan terdiri dari :
· Menentukan masalah, mengumpulkan fakta-fakta, dan mengidentifikasi alternatif penyelesaian.
· Mengevaluasi masing-masing alternatif dan memilih alternatif terbaik.
· Mengimplementasikan alternatif yang dipilih, meninjaunya secara berkala, dan mengevaluasi efektivitas pilihan tersebut.
5. Keterampilan Pengelolaan Waktu
Keterampilan pengelolaan waktu (time management skills) berkaitan dengan penggunaan waktu yang dimiliki oleh para manajer secara produktif.
Untuk mengelola waktu secara efektif, para manajer harus memperhatikan empat penyebab utama pemborosan waktu :
§ Administrasi
Beberapa manajer menggunakan terlalu banyak waktu memutuskan apa yang harus dilakukan terkait surat-surat atau laporan.
§ .Telepon
Para manajer sering diinterupsi oleh telepon setiap lima menit. Untuk mengelola waktu secara lebih efektif, mereka disarankan memiliki sekretaris yang menyaring semua telepon masuk dan menentukan waktu khusus untuk membalas telepon masuk yang penting.
§ Rapat
Banyak manajer menghabiskan paling tidak empat jam sehari untuk rapat. Untuk membantu produktivitas waktu,orang yang menangani rapat harus merincikan agenda yang jelas, mulai tepat waktu dan mengakhiri tepat waktu.
§ Email
Semakin banyak manajer yang sangat bergantung pada email dan bentuk komunikasi elektronik lain,maka semakin banyak waktu yang disia- siakan.
2.5 Manajemen dan Budaya Perusahaan
Setiap organisasi baik besar atau kecil, berhasil atau kurang berhasil pasti memiliki perasaan. Sama setiap individu memiliki kepribadian yang unik, demikian pula halnya setiap perusahaan memiliki identitas unik yang disebut sebagai budaya perusahaan (corporate culture). Hal yang terpenting, budaya dapat mengarahkan usaha karyawan dan membantu pekerjaan setiap orang menuju tujuan yang sama.
Mengkomunikasikan Budaya dan Mengelola Perubahan
Budaya perusahaan mempengaruhi filosofi, gaya, dan perilaku manajemen. Dengan demikian, para manajer harus sangat cermat dalam mempertimbangkan jenis budaya yang ingin mereka tetapkan di organisasi mereka. Selanjutnya mereka harus berusaha memupuknya dengan cara mengomunikasikannya kepada setiap orang yang bekerja disana.
· Mengkomunikasikan Budaya
Manajer harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai budaya perusahaannya .Selanjutnya manajer harus menyebarkan budaya tersebut kepada semua bawahannya dalam organisasi itu. Jadi, komunikasi merupakan salah satu tujuan pelatihan dan pengarahan para pendatang baru.
· Mengelola Perubahan
Organisasi kadang-kadang harus merubah budaya mereka. Perubahan radikal dalam dekade terakhir ini, prosesnya biasanya melalui tiga tahap :
1. Pada tingkatan tertinggi, analisa lingkungan perusahaan menyoroti perubahan besar sebagai tanggapan yang paling efektif terhadap masalah yang dihadapi.
2. Manajemen puncak mulai menyusun visi bersama bagi perusahaan baru.
3. Perusahaan menetapkan sistem baru untuk menilai dan memberi kompensasi kepada karyawannya yang menjalankan nilai-nilai baru.
Beberapa perusahaan ingin membangun budaya berdasarkan warisannya, namun beberapa perusahaan lain tidak.
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah Bisnis Pengantar tentang Mengelola Perusahaan Bisnis ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan kurang lebih dalam penulisan atau penyusunan, mohon dimaklumi.
3.1 Kesimpulan
Dalam perusahaan bisnis terdapat berbagai jenis strategi yang bisa digunakan oleh semua perusahaan dan tiap-tiap perusahaan menggunakan strategi yang berbeda. Setiap perusahaan juga memiliki sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaannya dengan menggunakan berbagai startegi untuk mencapai sasaran perusahaannya masing-masing. Proses manajemen dapat dibagi yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengorganisasian yang memiliki fungsi masing-masing. Serta tingkatan manajer juga dibagi menjadi manajer puncak, manajer menengah, dan manajer lini pertama. Perusaahaan di dalamnya terdapat berbagai berbagai jenis manajer yang menjalankan dan mempunyai tugas yang berbeda. Serta terdapat berbagai keterampilan yang dapat digunakan oleh para manajer dalam memimpin perusahaannya. Budaya juga dapat mempengaruhi kegiatan yang berjalan dalam suatu perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
· Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1, Erlangga : Jakarta.