Blog

  • Laporan Praktikum Biokimia Klinik – Pemeriksaan Urin Secara Makroskopis

    Pemeriksaan Urin Secara Makroskopis

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Untuk mengetahui volume , warna , kekeruhan, keasaman/ reaksi pH, berat jenis dan bau urin.

    Bab II. Landasan Teori

    Urin merupakan keluaran akhir yang dihasilkan ginjal sebagai akibat kelebihan urine dari penyaringan unsur-unsur plasma  (Frandson, 1992).

    Urine atau urin merupakan cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Urine disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra (Ningsih, 2012).

    Proses Pembentukan Urin

    Proses pembentukan urin di dalam ginjal melalui tiga tahapan yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi (penambahan) (Budiyanto, 2013).

    a.       Filtrasi

    Pada filtrasi terjadi proses sebagai berikut. Filtrasi darah terjadi di glomerulus, yaitu kapiler darah yang bergelung-gelung di dalam kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium sehingga memudahkan proses penyaringan. Selain itu, di glomerulus juga terjadi pengikatan sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma agar tidak ikut dikeluarkan. Hasil proses infiltrasi ini berupa urine primer (filtrate glomerulus) yang komposisinya mirip dengan darah, tetapi tidak mengandung protein. Di dalam urine primer dapat ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium, ion-ion, dan garam-garam lainnya (Budiyanto, 2013).

    b.      reabsorpsi

    Proses reabsorpsi terjadi di dalam pembuluh (tubulus) proksimal. Proses ini terjadi setelah urine primer hasil proses infiltrasi mengalir dalam pembuluh (tubulus) proksimal. Bahan-bahan yang diserap dalam proses reabsorpsi ini adalah bahan-bahan yang masih berguna, antara lain glukosa, asam amino, dan sejumlah besar ion-ion anorganik. Selain itu, air yang terdapat dalam urine primer juga mengalami reabsorpsi melalui proses osmosis, sedangkan reabsorpsi bahan-bahan lainnya berlangsung secara transpor aktif. Proses penyerapan air juga terjadi di dalam tubulus distal. Kemudian, bahan-bahan yang telah diserap kembali oleh tubulus proksimal dikembalikan ke dalam darah melalui pembuluh kapiler yang ada di sekeliling tubulus. Proses reabsorpsi ini juga terjadi di lengkung Henle, khususnya ion natrium. Hasil proses reabsorpsi adalah urine sekunder yang memiliki komposisi zat-zat penyusun yang sangat berbeda dengan urine primer. Dalam urine sekunder tidak ditemukan zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh dan kadar urine meningkat dibandingkan di dalam urine primer (Budiyanto, 2013).

    c.       Augmentasi

    Pada augmentasi, terjadi proses sebagai berikut. Urine sekunder selanjutnya masuk ke tubulus kontortus distal dan saluran pengumpul. Di dalam saluran ini terjadi proses penambahan zat-zat sisa yang tidak bermanfaat bagi tubuh. Kemudian, urine yang sesungguhnya masuk ke kandung kemih (vesika urinaria) melalui ureter. Selanjutnya, urine tersebut akan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra. Urine mengandung urea, asam urine, amonia, dan sisa-sisa pembongkaran protein. Selain itu, mengandung zat-zat yang berlebihan dalam darah, seperti vitamin C, obat-obatan, dan hormon serta garam-garam (Budiyanto, 2013).

    Karakteristik Urin

    Secara umum urin berwarna kuning. Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas yaitu  berbau ammonia. Ph urin berkisar antara 4,8 – 7,5 dan akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein serta urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran.  Berat jenis urin yakni 1,002 – 1,035 g/ml (Uliyah, 2008). Urin normal terlihat jernih.sedangkan volume urin normal  yang dikumpulkan selama 24 jam adalah 800-1600 ml/24 jam.  Komposisi urin terdiri dari 95% air dan mengandung zat terlarut. Di dalam urin  terkandung bermacam – macam  zat, antara lain:

    1. zat sisa pembongkaran protein seperti urea, asam ureat, dan amoniak,
    2. zat warna empedu yang memberikan  warna kuning pada  urin,
    3. garam, terutama NaCl.
    4. zat – zat yang berlebihan dikomsumsi, misalnya vitamin C, dan obat – obatan serta  juga kelebihan zat yang yang diproduksi sendiri oleh tubuh misalnya hormon (Ethel, 2003). 

    Urin yang normal tidak mengandung protein dan glukosa. Jika urin mengandung protein, berarti telah terjadi kerusakan ginjal pada bagian glomerulus. Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula dengan sempurna. Hal ini dapat diakibatkan oleh kerusakan tubulus ginjal. Dapat pula karena kadar gula dalam darah terlalu tinggi atau melebihi batas normal sehingga tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali semua gula yang ada pada filtrat glomerulus. Kadar gula yang tinggi diakibatkan oleh proses pengubahan gula menjadi glikogen terlambat, kerena produksi hormon insulin terhambat. Orang yang demikian menderita penyakit kencing manis (diabetes melitus). Zat warna makanan juga dikeluarkan melalui ginjal dan sering memberi warna pada urin. Bahan pengawet atau pewarna membuat ginjal bekerja keras sehingga dapat merusak ginjal. Adanya insektisida pada makanan karena pencemaran atau terlalu banyak mengkonsumsi obat – obatan juga dapat merusak ginjal (Scanlon, 2000).

    Volume urin

    Banyak sekali faktor yang mempengaruhi volume urin seperti umur, berat badan, jenis kelamin, makanan dan minuman, suhu badan, iklim dan aktivitas orang yang bersangkutan. Rata-rata didaerah tropik volume urin dalam 24 jam antara 800–1300 ml untuk orang dewasa. Bila didapatkan volume urin selama 24 jam lebih dari 2000 ml maka keadaan itu disebut poliuri.

    Bila volume urin selama 24 jam 300–750 ml maka keadaan ini dikatakan oliguri.
    Keadaan ini mungkin didapat pada diarrhea, muntah -muntah, deman edema, nefritis menahun. Anuri adalah suatu keadaan dimana jumlah urin selama 24 jam kurang dari 300 ml. Hal ini mungkin dijumpai pada shock dan kegagalan ginjal. Jumlah urin siang 12 jam dalam keadaan normal 2 sampai 4 kali lebih banyak dari urin malam 12 jam. Bila perbandingan tersebut terbalik disebut nokturia, seperti didapat pada diabetes mellitus.

    Warna urin

    Pemeriksaan terhadap warna urin mempunyai makna karena kadang-kadang dapat menunjukkan kelainan klinik. Warna urin dinyatakan dengan tidak berwarna, kuning muda, kuning, kuning tua, kuning bercampur merah, merah, coklat, hijau, putih susu dan sebagainya. Warna urin dipengaruhi oleh kepekatan urin, obat yang dimakan maupun makanan. Pada umumnya warna ditentukan oleh kepekatan urin, makin banyak diuresa makin muda warna urin itu. Warna normal urin berkisar antara kuning muda dan kuning tua yang disebabkan oleh beberapa macam zat warna seperti urochrom, urobilin dan porphyrin. Bila didapatkan perubahan warna mungkin disebabkan oleh zat warna yang normal ada dalam jumlah besar, seperti urobilin menyebabkan warna coklat.

    Disamping itu perlu dipertimbangkan kemungkinan adanya zat warna abnormal, seperti hemoglobin yang menyebabkan warna merah dan bilirubin yang menyebabkan warna coklat. Warna urin yang dapat disebabkan oleh jenis makanan atau obat yang diberikan kepada orang sakit seperti obat dirivat fenol yang memberikan warna coklat kehitaman pada urin. Kejernihan dinyatakan dengan salah satu pendapat seperti jernih, agak keruh, keruh atau sangat keruh. Biasanya urin segar pada orang normal jernih. Kekeruhan ringan disebut nubecula yang terdiri dari lendir, sel epitel dan leukosit yang lambat laun mengendap. Dapat pula disebabkan oleh urat amorf, fosfat amorf yang mengendap dan bakteri dari botol penampung. Urin yang telah keruh pada waktu dikeluarkan dapat disebabkan oleh chilus, bakteri, sedimen seperti epitel, leukosit dan eritrosit dalam jumlah banyak.

    Berat jenis urin

    Pemeriksaan berat jenis urin bertalian dengan faal pemekatan ginjal, dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan memakai falling drop, gravimetri, menggunakan pikno meter, refraktometer dan reagens ‘pita’. Berat jenis urin sewaktu pada orang normal antara 1,003 — 1,030. Berat jenis urin herhubungan erat dengan diuresa, makin besar diuresa makin rendah berat jenisnya dan sebaliknya. Makin pekat urin makin tinggi berat jenisnya, jadi berat jenis bertalian dengan faal pemekat ginjal. Urin sewaktu yang mempunyai berat jenis 1,020 atau lebih, menunjukkan bahwa faal pemekat ginjal baik. Keadaan ini dapat dijumpai pada penderita dengan demam dan dehidrasi. Sedangkan berat jenis urin kurang dari 1,009 dapat disebabkan oleh intake cairan yang berlebihan, hipotermi, alkalosis dan kegagalan ginjal yang menahun.

    Bau urin

    Untuk menilai bau urin dipakai urin segar, yang perlu diperhatikan adalah bau yang abnormal. Bau urin normal disebabkan oleh asam organik yang mudah menguap. Bau yang berlainan dapat disebabkan oleh makanan seperti jengkol, petai, obat-obatan seperti mentol, bau buah-buahan seperti pada ketonuria. Bau amoniak disebabkan perombakan ureum oleh bakteri dan biasanya terjadi pada urin yang dibiarkan tanpa pengawet. Adanya urin yang berbau busuk dari semula dapat berasal dari perombakan protein dalam saluran kemih umpamanya pada karsinoma saluran kemih.

    pH urin

    Penetapan pH diperlukan pada gangguan keseimbangan asam basa, kerena dapat memberi kesan tentang keadaan dalam badan. pH urin normal berkisar antar 4,5 — 8,0. Selain itu penetapan pH pada infeksi saluran kemih dapat memberi petunjuk ke arah etiologi. Pada infeksi oleh Escherichia coli biasanya urin bereaksi asam, sedangkan pada infeksi dengan kuman Proteus yang dapat merombak ureum menjadi atnoniak akan menyebabkan urin bersifat basa. Dalam pengobatan batu karbonat atau kalsium fosfat urin dipertahankan asam, sedangkan untuk mencegah terbentuknya batu urat atau oksalat pH urin sebaiknya dipertahankan basa.

    Pemeriksaan Urin

    Pemeriksaan urin merupakan pemeriksaan yang dipakai untuk mengetahui adanya kelainan di dalam saluran kemih yaitu dari ginjal dengan salurannya, kelainan yang terjadi di luar ginjal, untuk mendeteksi adanya metabolit obat seperti zat narkoba dan mendeteksi adanya kehamilan (Medika, 2012).

    Menurut Wulangi (1990), menyatakan bahwa analisa urin itu penting, karena banyak penyakit dan gangguan metabolisme dapat diketahui dari perubahan yang terjadi didalam urin. Zat yang dapat dikeluarkan dalam keadaan normal yang tidak terdapat adalah glukosa, aseton, albumin, darah dan nanah (Wulangi, 1990)

    Pemerikasaan urin bisa dilakukan secara makroskopik maupun secar mikroskopik. tes makroskopik dilakukan dengan cara visual. Pada tes ini biasanya menggunakan reagen strip yang dicelupkan sebentar ke dalam urine lalu mengamati perubahan warna yang terjadi pada strip dan membandingkannya dengan grafik warna standar. Tes ini bertujuan mengetahui pH, berat jenis (BJ), glukosa, protein, bilirubin, urobilinogen, darah, keton, nitrit dan lekosit esterase.
    Tes mikroskopik dilakukan dengan memutar (centrifuge) urin lalu mengamati endapan urin di bawah mikroskop. Tes ini bertujuan untuk mengetahui :

    1. unsur-unsur organik (sel-sel : eritrosit, lekosit, epitel), silinder, silindroid, benang lender
    2. unsur anorganik (kristal, garam amorf)
    3. elemen lain (bakteri, sel jamur, parasit Trichomonas sp., spermatozoa).

    Bahan urin yang biasa di periksa di laboratorium dibedakan berdasarkan pengumpulannya yaitu : urin sewaktu, urin pagi, urin puasa, urin postprandial (urin setelah makan) dan urin 24 jam (untuk dihitung volumenya).

    2.2  PRINSIP

    a.       Volume urin

    Prinsip: mengamati volume  urin yang dikumpulkan selama 24 jam didalam gelas ukur.

    b.      Warna urin

    Prinsip: warna urin diamati didalam tabung reaksi dengan cahaya tembus dan dilihat dalam sikap serong.

    c.       Kekeruhan urin

    Prinsip: dapat dilihat dalam sikap serong pada tabung reaksi dengan cahaya tembus

    d.      Keasaman atau reaksi pH

    Prinsip: derajat keasaman urin ditetapkan dengan lakmus atau kertas indicator

    e.       Berat jenis urin

    Prinsip: diperiksa dengan alat uranometer yang ditera dengan BJ air dan suhu pada saat dilakukan pemeriksaan

    f.       Bau urin

    Prinsip: pengujian dilakukan secara langsung menggunakan hidung.

    Bab III. Metode Praktikum

    A. Alat dan Bahan

    3.1.1        ALAT

    a.        Volume urin   : gelas ukur

    b.      Warna urin      : wadah urin

    c.       Kekeruhan urin: wadah urion/ tabung reaksi

    d.      Keasaman urin: pH meter, kertas lakmus atau kertas indikator

    e.       Berat jenis urin: – urinometer yang dikalibrasi dengan temperature , gelas ukur

    f.       Bau urin: wadah urin

    3.1.2        BAHAN

    g.       Volume urin   : urin yang dikumpulkan 24 jam

    h.      Warna urin : urin

    i.        Kekeruhan urin: urin

    j.        Keasaman urin: urin

    k.      Berat jenis urin: urin

    l.        Bau urin:  urin

    3.2  PROSEDUR PERCOBAAN

    a.       Volume urin

    Semua urin yang dikumpulkan selama 24 jam dimasukkan kedalam gelas ukur . tentukan berapa urin semuanya.

    b.      Warna urin

    Buka tutup wadah urin, perhatikan warnanya.

    c.       Kekeruhan urin

    Perhatikan kekeruhan urin didalam wadah atau masukkan urin kedalam tabung reaksi , amati apakah ada kekeruhan didalam urin.

    d.      Keasaman / reaksi Ph

    Celupkan kertas PH kedalam sampel  urin, bandingkan warna yang terbentuk dengan warna standar.

    e.       Berat jenis  urin

    Masukkan urin kedalam gelas ukur , bagian urin yang berbusa diatasnya diangkat dengan menggunakan kertas saring. Atau Celupkan urinometer kedalam gelas ukur dengan cara diputar terlebih dahulu, tentukan berapa BJ urin yang tertera

    f.       Bau urin

    Buka tutup wadah urin dan amati bau urin.

    IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1  HASIL

    NoPemeriksaan urinHasil yang didapatUrin normalKeterangan
    1Volume970 ml800-1600 ml/24 jamNormal
    2WarnaKuning mudaKuning mudaNormal
    3KekeruhanJernihJernihNormal
    4KeasamanPh=64,7-7,5Normal
    5BJ Sewaktu0,9261,002-1,030Tidak Normal
    6BauBau amoniakBau amoniakNormal

    4.2  PEMBAHASAN

    a.      Volume urin

    Pada urin yang dikumpulkan selama 24 jam didapatkan  volume urin sebanyak 970 ml. dan ini berarti urinnya normal. Volume Urin yang normal berkisar antara  800-1600 ml/24 jam. Urin 24 jam biasanya digunakan untuk mendapatkan gambaran metabolisme suatu zat tertentu selama 24 jam.  Faktor yang mempengaruhi pengeluaran urine dari dalam tubuh tergantung dari banyaknya air yang diminum dan keadaan suhu . apabila suhu udara dingin, pembentukan urine meningkat sedangkan jika suhu panas, pembentukan urine sedikit. Pada saat minum banyak air, kelebihan air akan dibuang melalui ginjal. Oleh karena itu jika banyak minum akan banyak mengeluarkan urine

    b.      Warna urin

    Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan didapat bahwa urin normal.  Yaitu bewarna kuning muda.  Urin normal berwarna kuning karena merupakan campuran pigmen-pigmen seperti uroetrin, urokron dan porfirin. Warna urine biasanya dipengaruhi oleh jenis makanan yang dimakan, jenis kegiatan ,penyakit , pengaruh adanya matabolit, makanan, obat-obatan dan pigmen.

    c.       Kekeruhan urin

    Dari pemeriksaan kekeruhan didapat bahwa urin bewarna jernih .dan ini menandakan behwa urin adalah normal.

    d.      Keasaman /reaksi PH

    Dari pemeriksaan didapat PH urin 6. Dan ini berarti urin masih normal. PH urin normal berkisar  antara 4,7-7,5 .pada pemeriksaan  pembacaan pH hendaknya segera dilakukan (urine dalam kondisi segar), karena urine yang lama cenderung menjadi alkalis (karena perubahan ureum menjadi amonia). Penentuan pH dapat dilakukan dengan menggunakan : kertas lakmus, pH-meter. Pemeriksaan pH urine segar dapat memberi petunjuk kearah infeksi saluran kemih. Namun, tergantung pada status asam-basa, pH kemih dapat berkisar dari 4,5 – 8,0. pH  urin yang terlalu asam dapat disebabkan oleh : kelaparan, diet tinggi protein, metabolisme lemak obat – obatan untuk mencegah batu CaPO4, asidosis dan adanya bakteri yang memproduksi asam. pH urin yang terlalu basa disebabkan oleh : diet buah – buahan, alkalosis, obat – obatan yang digunakan untuk mencegah pembentukana asam urat dan oksalat, amonia, dan bakteri.

    e.       Berat jeis sewaktu

    Dari perhitungan yang telah dilakukan, didapat bahwa berat jenis urin sewaktu tidak normal yaitu 0,926. Dan ini kurang dari rentang normal 1,002-1,030

          Ada pun perhitungannya dari percobaan yang telah dilakukan:

          BJ piknometer kosong = 15,9260 g

          BJ piknometer + air = 25, 7793 g

          BJ piknometer + urin = 25,0565 g

    Berat jenis  =         (BJ piknometer + urin) – (BJ piknometer kosong)  X BJ air

                                  (BJ piknometer + air) – (BJ piknometer kosong)

                      =          (25,0565 g + 15,9260 g) –  15,9260    x 1 g/cm3

                                  25,7793 g – 15,9260g

                      =          0,926 g/cm3

    Berat urin yang kurang dari normal  menandakan terjadi  gangguan fungsi reabsorpsi tubulus. Selain itu, Berat jenis urin berhubungan erat  dengan diuresa, makin besar diuresa makin rendah berat jenisnya dan sebaliknya.  Makin pekat urin makin tinggi berat jenisnya, jadi berat jenis bertalian dengan  faal pemekat ginjal. Urin yang mempunyai berat jenis 1,020 atau lebih, menunjukkan bahwa faal pemekat ginjal baik. Keadaan ini dapat dijumpai pada  penderita dengan demam dan dehidrasi. Sedangkan berat jenis urin kurang dari  1,009 dapat disebabkan oleh intake cairan yang berlebihan, hipotermi, alkalosis  dan. Berat jenis yang rendah  ini bisa disebabkan  oleh banyak minum, udara dingin, dan diabetes insipidus. Berat jenis yang tinggi  disebabkan oleh dehidrasi, proteinuria, dan diabetes mellitus. banyak  minum atau berkemih akan mempengaruhi BJ urine; semakin banyak berkemih, akan semakin rendah BJ, demikian sebaliknya. Adanya protein atau glukosa dalam urine akan meningkatkan BJ urine. Jika ada protein dalam urine, maka setiap 1% proteinuria BJ bertambah 0,003. Jika ada glukosa dalam urine, maka setiap 1% glukosuria BJ bertambah 0,004.

    f.       Bau urin

    Dari pemeriksaan yang dilakukan didapat diketahui bau urin adalah normal, karena berbau amoniak. Adapun Bau urin yang pesing disebabkan karena adanya ammonia yang disekresikan dalam urin. Bau pada urin disebabkan karena faktor fisiologis maupun patologis. Penyebab fisiologis misalnya makanan , vitamin , obat-obatan dan hormone. Penyebab patologis berupa ada nya penyakit ataupun kerusakan pada saluran kemih.

    V.                KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1  KESIMPULAN

    Dari pemeriksaan urin secara mikroskopis pada seseorang didapat bahwa  volume , warna , kekeruhan, keasaman/ reaksi pH,  dan bau urinnya adalah normal. Sedangkan berat jenis urin tidak karena berada dibawah rentang normal.

    5.2  SARAN

    Sebaiknya dalam pemeriksaan urin harus teliti dan cermat untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

    DAFTAR PUSTAKA

    Budiyanto. 2013. Proses Pembentukan Urin Pada Ginjal. Tersedia di: 

    http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xi/proses-pembentukan-urine-pada-ginjal/ [Akses tanggal 22 februari 2016.

    .Ethel, S. 2003. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. EGC Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.

    Medika. 2012. Pemeriksaan Urin. Tersedia di: http://www.biomedika. co.id/services/laboratorium/31/pemeriksaan-urin.html  [Akses tanggal22 februari 2016].

    Ningsih, Suti. 2012. Proses Pembentukan Urin. Tersedia di: http://sutiningsih2/2012/12/proses_pembentukan_urin_15.html. [Akses tanggal 22 februari 2016

    Scanlon, Valerie C. dan Tina Sanders. 2000. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

  • Laporan Praktikum Kimia Organik Hidrokarbon

    Hidrokarbon

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana cara mengidentifikasi senyawa hidrokarbon jenus dan tidak jenus dengan cara reaksi adisi?
    2. Bagaimana cara mengidentifikasi senyawa hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh dengan cara reaksi oksidasi?

    Bab II. Tinjauan Pustaka

    Hidrokarbon merupakan persenyawaan organic yang paling sederhana ynag hanya terdiri dari atom karbon dan atom hirogen . hidrokarbon dipandang sebagai persenyawaan induk. Keluarga hidrokarbon dapat dilukiskan oleh gambar berikut:

    Semua persenyawaan hidrokarbon bersifat non polar, sehingga ikatan antar molekulnya sangat lemah. Karena itu hidrokarbon yang berat ikatan molekulnya rendah berbentuk gas. Karena sifat nonpolarnya, maka hidrokarbon akan mudah larut dalam pelarut-pelarut berpolarisasi rendah, seperti karbon tetraklorida, kloroform, benzene dan eter. Selain itu hidrokarbon mempunyai kepolaran yang lebih kecil dari air.

    Hirokarbon yang paling sederhana adalah alkane, yaitu hidrokarbon yang mengandung satu ikatan kovaalen. Alkane  termasuk senyawa alifatik jenuh, rumusnya CnH2n+2.

    Alkane merupakan senyawa nonpolar, sehingga sukar larut dalam air, tetapi cenderung larut dalam pelarut-pelarut yang non polar, seperti ester. Jika alkane ditambahkan air, maka ia akan berada dilapisan atas. Hal ini disebabkan karena perbedaan masa jenis antara air dan alkane.

    Untuk alkane rantai lurus titik didih dan titik leleh makin tinggi seiring bertambahnya masa molekul. Alkane sebagian besar pereaksi, hal ini disebabkan karena alkane memiliki sigma yang kuat antar atom karbon. Pada kondisi tertentu alkane dapat bereaksi dengan oksigen dan unsur-unsur halogen.

    Molekul yang paling sederhana dari alkane adalah metana. Ikatan karbon-karbon pada alkane dan sikloalkana adalah ikatan tunggal, tetapi sesame karbon dapat pula membentuk ikatan ganda, senyawa organic yang mengandung ikatan ganda dua karbon-karbon dinamakan alkena.

    Alkena dalam kimia organic adalah hidrokarbon tidak jenuh dengan sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon. Rumus umumnya adalah CnH2n. dalam struktur molekulnya , alkena mengandung hydrogen lebih sedikit , sehingga sering disebut sebagai senyawa tak jenuh. Alkane rantai lurus dan cabangnya sering disebut sebagai senyawa jenuh.

    Alkena merupakan senyawa nonpolar yang tidak larut dalam air dan memiliki masa lebih kecil dari air. Alkena dapat larut dalam alkena lain, pelarut nonpolar dan etanol. Pada temperature kamar alkena yang memiliki atom karbon c1-c4 berwujud gas. Sedangkan alkena dengan berat molekul lebih tinggi dapat berwujud cair  atau padatan.

    Reaksi yang terjadi pada ikatan rangkap alkena adalah reaksi adisi yang ditandai dengan pemutusan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.

    Alkuna merupakan golongan senyawa hidrokarbon alifatik yang mempunyai gugus fungsi ikatan ganda tiga  karbon- karbon. Ikatan pada alkuna adalah ikatan tak jenuh. Tetapi  ikatan kejenuhan alkuna lebih tinggidibanding alkena.

    Alkuna-alkuna suku rendah pada suhu kamar berwujud gas, sedangkan yang mengandung 5 atau lebih atom C  berwujud cair. Alkuna memiliki masa yang lebih kecil dari air. Ia tidak larut dalam air tapi larut dalam pelarut organic nonpolar seperti eter, benzene, dan karbontetraklorida. Titik didih alkuna semakin tinggi dengan bertambahnya rantai.

    Hidrokarbon aromatic berhubungan dengan benzene , yang sifatnya tidak lazim. Benzene adalah rantai karbon beranggota enam yag mempunyai ikatan rangkap ganda yang saling selang seling. Tapi sebenarnya ikatan ganda pada benzene berada antara ikatan tunggal dan ganda dua . sifatnya kurang reaktif tehadap alkuna sehubungan dengan ikatan aromatic ini.

    Hidrokarbon alifatik berasal dari minyak bumi, sedangkan hidrokarbon aromatic berasal dari batu bara. Semua hidrokarbon alifatik dan aromatic mempunyai sifat umum tidak larut dalam air, lebih ringan dalam air dan terbakar diudara.

    Reaksi-reaksi senyawa hidrokarbon:

    1.      Reaksi oksidasi

    Senyawa alkana yang bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air dan disebut reaksi pembakaran.

    2.      Reaksi subtitusi

    Merupakan reaksi penggantian gugus fungsi yang terikat pada atom C senyawa hidrokarbon.

    3.      Reaksi adisi

    Merupakan reaksi pengurangna rangkap

    4.      Reaksi eliminasi

    Merupakan reaksi penambahan rangkap.

    Bab III. Metode Praktikum

    A. Alat dan Bahan

    1. Alat
    1. Tabung reaksi
    2. Pipet tetes
    3. Rak tabung

    2. Bahan

    1. Larutan sikloheksana
    2. Larutan benzene
    3. Larutan asetaldehid/formaldehid
    4. Larutan aseton
    5. Larutan 1 % brom dalam CCl4
    6. Larutan KMnO4
    7. N-heksana
    8. Minyak tanah
    9. Minyak goreng
    10. Minyak zaitun

    B. Langkah Kerja

    4.1.Hasil

    a.       Reaksi adisi

    1.      4 buah tabung reaksi diletakkan pad arak tabung

    2.      Diisi masing-masing tabung 1 ml sikloheksana , benzene, formaldehid, aseton, n-heksan, minyak tanah, minyak goring, minyak zaitun.

    3.      Tambahkan brom secara perlahan dengan pipet tetes

    4.      Amati apa yang terjadi

    b.      Reaksi oksidasi

    1.      Tabung reaksi diisi masing-masing 1 ml kmno4

    2.      Masing-masing digoyangkan 1-2 menit

    3.      Ditambahkna masing –masing 5 tetes sikloheksana , benzene, formaldehid, aseton, n-heksan, minyak tanah, minyak goring, minyak zaitun.

    4.      Letakkan di rak tabung reaksi

    5.      Amati apa yang terjadi

    c.        Reaksi dengan H2SO4 pekat

    1.      Masing-masing sampel sikloheksana , benzene, formaldehid, aseton, n-heksan, minyak tanah, minyak goring, minyak zaitun dimasukkan dalam tabung reaksi.

    2.      Ditambahkan h2so4 pekat

    3.      Amati apa yag terjadi

    d.      Uji kelarutan

    1.      Masing- masing sampel ( sikloheksana , benzene, formaldehid, aseton, n-heksan, minyak tanah, minyak goring,  minyak zaitun) dimasukkan kedalam tabung reaksi (1ml)

    2.      Tambahkan air dan kocok, amati yang terjadi

    3.      Lakukan juga pada alcohol dan kloroform.

    V.                HASIL DAN PEMBAHASAN

                           5.1.Hasil

                              1.      Reaksi adisi

                              S+ aqua brom—>warna aqua brom hilang

                               2.      Reaksi oksidasi

                               S+KMnO4—>warna kmno4 hilang, terbentuk warna coklat

                               3.      Reaksi dengan H2SO4 pekat

                               S+ H2SO4 pekat —> adanya basa (alkil sulfonat)

      Ta1bel hasil pengamatan  

    NoSampel+ aqua bromKMnO4+ H2SO4
    1SikloheksanaTHTHAda busa
    2BenzeneHWarna jadi coklatAda busa
    3FormaldehidHWarna jadi coklatTidak ada busa
    4AsetonTHTHAda busa
    5n-heksanaTHTHAda busa
    6Minyak tanahTHWarna jadi coklatAda busa
    7Minyak goringTHWarna jadi coklatTidak ada busa
    8Minyak zaitunTHWarna jadi coklatTidak ada busa

    Keterangan:     TH: warna tidak hilang

                                        H : warna hilang

                     4.      Uji kelarutan

    NoSampel+ air+ alcohol+ kloroform
    1SikloheksanaLLL
    2BenzennaTLLL
    3FormaldehidLLTL
    4AsetonTLLTL
    5n-heksenTLTLL
    6Minyak tanahTLTLL
    7Minyak gorengTLTLL
    8Minyak zaitunTLLL

    Keterangan:     L: Larut

    TL: Tidak larut

           5.2.Pembahasan

    Pada percobaan reaksi adisi masing masing sampel (sikloheksana , benzene, formaldehid, aseton, n-heksan, minyak tanah, minyak goring,  minyak zaitun) ditambahkan dengan air brom. Warna brom yang hilang menandakan bahwa larutan tak jenuh . dari percobaan yang telah dilakukan benzene dan formaldehid menghilangkan warna aqua brom, sedangkan sampel yang lain tidak. Dari percobaan diketahui bahwa benzene dan formaldehid termasuk larutan tak jenuh. Sedangkan sampel yang lain termasuk larutan jenuh.

    Persamaan reaksinya:

    Pada percobaan oksidasi masing-masing sampel . dari pengamatan yang dilakukan , sikloheksana , aseton dan n-heksana tidak bereaksi dengan kmno4, sedangkan benzene, formaldehid, minyak tanah, minyak goring dan minyak zaitun bereaksi dengan KMnO4 yang ditandai dengan hilangnya warna kmno4 dan warna larutan menjadi coklat. Dari pengamatan diketahui bahwa yang tidak bereaksi dengan KMnO4 berarti termasuk larutan jenuh , sedangkan yang bereaksi termasuk laruran jenuh.

    Persamaan reaksinya:

    Percobaan selanjutnya adalah reaksi dengan H2SO4 pekat. Tujuannya untuk mengidentifikasi adanya asaam alkil sulfonat yang ditandai dengan adanya basa. Dari pengamatan yang dilakukan , pada sikloheksana , benzene, aseton , n-heksenadan minyak tanah ada busa, sedangkan pada formaldehid , minyak goreng dan minyak zaitun tidak terdapat asam alkil sulfonat.

    Pada percobaan terakhir yaitu uji kelarutan, pelarut yang digunakan adalah air, alcohol dan kloroform. Air dan alcohol termasuk senyawa polar, sedangkan alcohol termasuk senyawa polar. Pada uji kelarutan sikloheksena larut dalam air, alcohol dan kloroform. Benzene hanya larut dalam air , benzaldehid hanya larut dalam kloroform. Asetoin hanya larut dalalm alcohol. N-heksan , minyak tanah dan minyak goring larut dalam kloroform, sedangkan minyak zaitun larut dalam alcohol dan kloroform. Dari percobaan diketahui bahwa masing-masing sampel berbeda kelarutannya tergantung pada pelarut serta kepolaran larutan yang digunakan.

    VI.             KESIMPULAN DAN SARAN

                      6.1.Kesimpulan

    1.      Aqua brom digunakan untuk mengidentifikasi hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh dengan cara adisi

    2.      KMnO4 digunakan untuk mengidentifikasi hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh dengan cara oks

    6.2. Saran

    Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam melakukan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi, baik dar warna maupun kelarutan. Selain itu juga diperlukan kehati-hatian terutama dalam menggunakan zat berbahaya.

    DAFTAR PUSTAKA

    Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik. Jakarta. Bina Aksara.

    Hart, Harold. 1990. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.

    Willbraham, and Michael S. Matta. 1992. Kimia Organik dan Hayati. Bandung : ITB

    Petrucci,R. H. 1999. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern.Jakarta. Erlangga.

    Pine, Stanley. H. 1988. Kimia Organik I. Bandung. ITB

  • Aplikasi dan Manfaat Gelombang Dalam Kehidupan Nyata

    Manfaat Gelombang dalam Kehidupan Nyata

    1. Radar

    Gelombang cahaya yang merupakan gelombang transversal diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada radar, sinar gamma, dan sinar-X yang bermanfaat dalam bidang pengetahuan dan pengobatan. Radar (Radio Detection and Ranging) memancarkan gelombang cahaya dengan prinsip pemantulan cahaya. Radar merupakan suatu sistem alat untuk mendeteksi keberadaan, letak, kecepatan, dan arah gerak benda-benda di kejauhan, seperti pesawat terbang dan kapal, melalui kemampuan benda-benda tersebut untuk memantulkan seberkas radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang beberapa sentimeter.

    Radar juga digunakan untuk navigasi dan pemanduan. Sistem alat ini terdiri atas pemancar yang menghasilkan radiasi frekuensi radio, seringkali berupa denyut, yang diberikan pada antena yang dapat dipindah-pindahkan yang kemudian dipancarkan sebagai berkas radiasi. Bila berkas terganggu oleh suatu benda padat, sebagian energy radiasi akan dipantulkan kembali ke antena. Sinyal yang diterima antena diteruskan ke penerima, yang kemudian memperkuat dan mendeteksinya. Gema dari pantulan benda padat ditunjukkan oleh kenaikan mendadak pada keluaran detektor. Waktu yang dibutuhkan denyut untuk mencapai benda dan untuk dipantulkan kembali (t) dapat diketahui dari persamaan:

    d = tc/2

    dengan d menyatakan jarak sasaran, dan c merupakan lajucahaya. Keluaran detektor biasanya ditampilkan padatabung sinar katoda dan berbagai bentuk tampilan yang berbeda Radar dibedakan  beberapa jenis, antara lain radar cuaca, radar pengawas  pelabuhan udara, radar pengawas umum, radar pesawat udara, radar sonde, dan radar surveillance.

    2. Sinar Gamma

    Sinar gamma merupakan radiasi gelombang elektro-magnetik yang terpancar dari inti atom dengan energy yang sangat tinggi. Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 1020 Hz dengan panjang gelombang antara 10 -11 cm sampai 10 – 8 cm. Daya tembusnya besar sekali, sehingga dapat menembus pelat  timbal dan pelat besi yang tebalnya beberapa cm. Sinar gamma banyak dimanfaatkan dalam bidang ilmu pengetahuan dan pengobatan. Dalam bidang pengetahuan,  sinar  gamma  digunakan  untuk membantu studi fisika inti dan astronomi. Dalam bidang pengobatan, sinar gamma dimanfaatkan untuk diagnosis dan terapi kanker. Saat ini sedang dikembangkan penerapan sinar gamma untuk penyucihamaan dan pengawetan makanan.

    3.  Sinar X

    Sinar-X  ditemukan  pada  tahun  1895  oleh  Wilhelm K Rontgen, disebut juga sinar rontgen. Sinar-X mempunyai frekuensi  antara  10 16   Hz  sampai  10 20   Hz.  Panjang gelombangnya  sangat  pendek  yaitu  10 -9   cm  –  10 -6   cm. Karena  panjang  gelombangnya  sangat  pendek  sinar-X  mempunyai  daya  tembus  yang  kuat.  Sinar-X  dapat menembus  benda-benda  lunak  seperti  daging  dan  kulit, tetapi  tidak  dapat  menembus  benda-benda  keras  seperti hidung,  gigi,  dan  logam.  Karena  itu  sinar  ini  sering dimanfaatkan  di  dalam  bidang  kedokteran,  terutama untuk  melihat  kondisi  dalam  tubuh  tanpa  melakukan pembedahan. Foto  sinar-X  diambil  menggunakan  kamera  sinar-X.Bagian-bagian  tubuh  yang  keras  akan  menahan  sinar-X sehingga  bagian  ini  memancarkan  sinar  fluoresens  pada film.

    Selain  di  bidang  kedokteran,  sinar-X  juga  digunakan untuk  mendeteksi  suatu  benda.  Di  bandara,  hotel,  dan pusat  perbelanjaan  untuk  memeriksa  barang-barang  yang dibawa  oleh  pengujung  atau  penumpang.  Sinar-X  juga digunakan  dalam  teknik  radiografi  untuk  menguji  sebuah benda  dan  memeriksa  kerusakan  atau  cacat  pada  mesin. Sinar-X  juga  sering  dimanfaatkan  untuk  memeriksa struktur  kristal.

    B.     Aplikasi Gelombang Bunyi

    Gelombang  ultrasonik  banyak  dimanfaatkan  dalam berbagai  bidang  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Berikut  ini beberapa  contoh  penerapan  bunyi  ultrasonik.

    1.      1. Sonar(Sound Navigation Ranging)

    Sonar merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menentukan letak benda di bawah laut dengan menggunakan  metode  pantulan  gelombang.  Pantulan  gelombang oleh suatu permukaan atau benda sehingga jenis gelombang yang lebih lemah terdeteksi tidak lama setelah gelombang asal disebut gema. Gema merupakan bunyi yang terdengar tidak  lama  setelah  bunyi  asli.    Perlambatan  antara  kedua gelombang  menunjukkan  jarak  permukaan  pemantul. Penduga gema (echo sounder) ialah peralatan yang digunakan  untuk  menentukan  kedalaman  air  di  bawah  kapal. Kapal  mengirimkan  suatu  gelombang  bunyi  dan  mengukur waktu yang dibutuhkan gema untuk kembali, setelah pemantulan  oleh  dasar  laut.  Selain  kedalaman  laut, metode ini juga dapat digunakan untuk mengetahui lokasi karang,  kapal  karam,  kapal  selam,  atau  sekelompok  ikan.

    2.      Pencitraan Medis

    Bunyi ultrasonik digunakan dalam bidang kedokteran dengan  menggunakan  teknik  pulsa gema.  Teknik  ini hampir  sama  dengan  sonar.  Pulsa  bunyi  dengan  frekuensi tinggi  diarahkan  ke  tubuh,  dan  pantulannya  dari  batas atau  pertemuan  antara  organ-organ  dan  struktur  lainnya dan luka dalam tubuh kemudian dideteksi. Dengan menggunakan  teknik  ini,  tumor  dan  pertumbuhan  abnormal lainnya,  atau  gumpalan  fluida  dapat  dilihat.  Selain  itu juga dapat digunakan untuk memeriksa kerja katup jantung dan  perkembangan  janin  dalam  kandungan.    Informasi mengenai berbagai organ tubuh seperti otot, jantung, hati, dan  ginjal  bisa  diketahui.

    3.      2. Terapi Medis dengan Bunyi Ultrasonik

    Dalam  dunia  kedokteran,  gelombang  ultrasonic digunakan  dalam  diagnosa  dan  pengobatan.  Diagnosa dengan  menggunakan  gelombang  ultrasonik  berupa  USG (ultrasonografi), dapat digunakan untuk mengetahui janin di  dalam  kandungan.  Pengobatan  meliputi  penghancuran jaringan  yang  tidak  diinginkan  dalam  tubuh,  misalnya batu  ginjal  atau  tumor,  dengan  menggunakan  gelombang ultrasonik  berintensitas  tinggi  (setinggi  10 7   W/m 2 )  yang kemudian difokuskan pada jaringan yang tidak diinginkan tersebut. Selain itu bunyi ultrasonik juga digunakan untuk terapi  fisik,  yaitu  dengan  memberikan  pemanasan  local pada  otot  yang  cedera.

    4.      3. Dalam Dunia Industri

     Dalam dunia industri, dengan menggunakan bor-bor ultrasonik  dapat  dibuat  berbagai  bentuk  atau  ukuran lubang  pada  gelas  dan  baja.

    5.      4. Mengetahui Keadaan bagian Dalam Bumi

    Pergeseran tiba-tiba segmen-segmen kerak bumi yang dibatasi  zona  patahan  dapat  menghasilkan  gelombang seismik. Ini memungkinkan para ahli geologi dan geofisika untuk  memperoleh  pengetahuan  tentang  keadaan  bagian dalam Bumi dan membantu mencari sumber bahan bakar fosil  baru.  Ada  empat  tipe  gelombang  seismik,  yaitu gelombang  badan  P,  gelombang  badan  S,  gelombang permukaan  Love,  dan  gelombang  permukaan  Rayleigh. Alat  yang  digunakan  untuk  mendeteksi  gelombang-gelombang  ini  disebut  seismograf,  yang  biasanya  digunakan untuk mendeteksi adanya gempa bumi. Seperti semua gelombang, laju gelombang seismik bergantung pada sifat medium,  rigiditas,  ketegaran,  dan  kerapatan  medium. Grafik waktu perjalanan dapat digunakan untuk menentukan jarak  stasiun  seismograf  dari  episenter  gempa  bumi.

    C.     Aplikasi Gelombang mekanik

    1.    Galvanometer

    Galvanometer berperan sebagai komponen dasar pada beberapa  alat  ukur,  antara  lain  amperemeter,  voltmeter, serta ohmmeter. Peralatan ini digunakan untuk mendeteksi dan  mengukur  arus  listrik  lemah. Galvanometer  berupa  kumparan bergerak, terdiri atas sebuah kumparan terbuat dari kawat tembaga  isolasi  halus  dan  dapat  berputar  pada  sumbunya yang mengelilingi sebuah inti besi lunak tetap yang berada di  antara  kutub-kutub  suatu  magnet  permanen.  Interaksi antara  medan  magnetik  B  permanen  dengan  sisi-sisi kumparan akan dihasilkan bila arus I mengalir melaluinya. sehingga  akan  mengakibatkan  torka  pada  kumparan. Kumparan  bergerak  memiliki  tongkat  penunjuk  atau cermin yang membelokkan berkas cahaya ketika bergerak, dimana  tingkat  pembelokan  tersebut  merupakan  ukuran kekuatan  arus.

    2.      Motor Listrik

    Sebuah motor listrik merupakan alat untuk mengubah energi  listrik  menjadi  energi  mekanik.  Mesin  ini  tidak bising, bersih, dan memiliki efisiensi tinggi. Alat ini bekerja dengan prinsip bahwa arus yang mengalir melalui kumparan di  dalam  medan  magnet  akan  mengalami  gaya  yang digunakan untuk memutar kumparan. Pada motor induksi, arus  bolak-balik  diberikan  pada  kumparan  tetap  (stator), yang  menimbulkan  medan  magnetik  sekaligus  menghasilkan  arus  di  dalam  kumparan  berputar  (rotor)  yang mengelilinginya.  Keuntungan  motor  jenis  ini  adalah  arus tidak harus diumpankan melalui komutator ke bagian mesin yang  bergerak.  Pada  motor  serempak  (synchronous  motor), arus bolak-balik yang hanya diumpankan pada stator akan menghasilkan  medan  magnet  yang  berputar  dan  terkunci dengan medan rotor. Dalam hal ini magnet bebas, sehingga menyebabkan  rotor  berputar  dengan  kelajuan  yang  sama dengan putaran medan stator. Rotor dapat berupa magnet permanen  atau  magnet  listrik  yang  diumpani  arus  searah melalui  cincin  geser.

    3.      Relai

    Relai  merupakan  suatu  alat  dengan  sebuah  sakelar, untuk  menutup  relai  digunakan  magnet  listrik. Arus  yang  relatif  kecil  dalam  kumparan  magnet  listrik dapat  digunakan  untuk  menghidupkan  arus  yang  besar tanpa  terjadi  hubungan  listrik  antara  kedua  rangkaian. 

    4.      Kereta “maglev”

    Maglev  merupakan  kereta  api  yang  menerapkan konsep  magnet  listrik  untuk  mengubah  energi  listrik menjadi  energi  mekanik.  Kata  “Maglev”  berasal  dari magnetic levitation. Kereta api ini dipasangi magnet listrik di  bawahnya  yang  bergerak  pada  jalur  bermagnet  listrik. Magnet tolak-menolak sehingga kereta api melayang tepat di  atas  jalur  lintasan.  Gesekan  kereta  api  dengan  jalur lintasan berkurang sehingga kereta api bergerak lebih cepat.

  • Laporan Kimia Pengujian Larutan Dengan Indikator pH

    Pengujian Larutan Dengan Indikator pH

    A. Tema

    Pengujian larutan dengan indikator dan memperkirakan pH larutan

    B. Tujuan

    1. Menentukan sifat larutan berdasarkan sifat asam, basa, dan netral. Pada eksperimen ini berbagai larutan akan diuji dengan menggunakan zat yang berwarna berbeda dalam lingkungan yang berbeda. Zat seperti ini disebut indikator (petunjuk).
    2. Memperkirakan pH suatu larutan dengan menggunakan beberapa macam indicator.

    C. Landasan Teori

    Asam, Basa dan Garam merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat membantu kita untuk membedakannya. Karena pada umumnya asam berasa masam dan basa berasa agak pahit.

    ·                     Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+. Memiliki rentang pH 0-6,9. Memerahkan lakmus biru.

    ·                     Basa adalah senyawa yang bila dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH. Memiliki rentang pH 7,1-14.Membirukan lakmus merah

    Indikator asam dan basa adalah zat yang dapat memberikan warna yang berbeda pada larutan asam dan basa. Melalui perbedaan warna tersebut akhirnya dapat diperkirakan kisaran pH suatu larutan. Trayek perubahan warna adalah batasan pH dimana terjadi perubahan warna indikator. Salah satu indikator yang umum digunakan dalam pengujian larutan asam dan basa adalah kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri dari 2 warna yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Jika larutan bersifat asam, maka kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah tidak akan berubah warna (tetap berwarna merah). Jika suatu larutan bersifat basa, maka kertas lakmus biru tidak akan berubah warna (tetap biru) sedangkan kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru. Namun jika tidak terjadi perubahan warna kertas lakmus (lakmus biru tetap biru dan lakmus merah tetap merah) maka larutan tersebut bersifat netral.

    Untuk mengetahui trayek perubahan warna dari beberapa indikator, kita dapat melihat tabel indikator perubahan warna pH.

    NoIndikatorTrayek Perubahan WarnaPerubahan Warna
    1Lakmus5,5 – 8,0Merah – Biru
    2Metil Jingga2,9 – 4,0Merah – Kuning
    3Metil Merah4,2 – 6,3Merah – Kuning
    4Bromotimol Biru6,0 – 7,6Kuning – Biru
    5Fenolftalein8,3 – 10Tidak berwarna – Merah

    D.                 Alat dan Bahan :

    ·                     Pipet tetes

    ·                     Lumpang dan alu

    ·                     Rak dan tabung reaksi

    ·                     Kertas lakmus, MJ, dan PP

    ·                     Daun mahkota bunga

    ·                     Air suling

    ·                     Air kapur

    ·                     Air jeruk

    ·                     Air sabun

    ·                     Cuka dapur

    ·                     Larutan ammonia

    ·                     Larutan asam klorida

    ·                     Larutan natrium hidroksida

    ·                     Alkohol

    ·                     Gelas Erlenmeyer

    ·                     Gelas kimia

    ·                     Larutan X

    ·                     Air

    ·                     Indikator MJ, MM, BTB, PP

    E.                 Langkah Kerja          :

    Pengujian larutan dengan menggunakan indikator :

    1.                  Air suling diteteskan pada kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Dengan cara yang sama larutan asam cuka dan air kapur diuji.

    2.                  Dengan menggunakan kertas lakmus, mo, dan pp, larutan yang tersedia diuji kemudian disusun dalam tiga kelompok yaitu termasuk asam, basa, dan netral.

    3.                  Daun mahkota bunga yang berwarna merah digiling dengan sedikit air didalam lumpang. Sedikit air bunga ditempatkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan sedikit larutan cuka. Dengan cara yang sama air kapur diuji dengan air bunga itu.

    Memperkirakan pH suatu larutan :

    1.                  5ml larutan X dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 3tetes indikator MJ. Warna larutan yang terjadi diamati dan dicatat

    2.                  Diulangi langkah no 1 dengan menggunakan indikator yang lain.

    F.                 Hasil dan Pembahasan         :

    Hasil

    Pengujian dengan kertas lakmus

    BahanPerubahan warnaSifat larutan
    Lakmus merahLakmus biru
    Air sulingMerahBiruNetral
    Larutan cukaMerahMerahAsam
    Air kapurBiruBiruBasa

    Pengujian larutan dengan kertas lakmus, mo, dan pp

    NoBahanPerubahan warnaSifat larutan
    LMLBMJPPAsamBasaNetral
    1Air jerukMerahMerahOrangeTak berwarnaü     
    2Air sabunBiruBiruKuningMerah mudaü     
    3Lart. AmoniaBiruBiruKuningTak berwarnaü     
    4Lart. HClMerahMerahMerahTak berwarnaü     
    5Lart. NaOHBiruBiruKuningMerah mudaü     
    6Lart. NaClMerahBiruKuningTak berwarnaü     
    7AlkoholMerahBiruKuningTak berwarnaü     

                            Pengujian dengan air mahkota bunga

    Nama bungaBunga IBunga II
    Warna bungaMerahKuning
    Warna air bunga + asam cukaMerahKuning
    Warna air bunga + asam cukaHijauKuning Jernih

                                        Memperkirakan pH suatu larutan

    NoLarutan XWarna larutanPerkiraan pHpH larutan X
    1Larutan X + MJKuning≥ 4≥ 10
    2Larutan X + MMKuning≥ 6,3
    3Larutan X + BTBBiru≥ 7,6
    4Larutan X + PPMerah≥ 10

    Pembahasan

                Dari praktikum yang telah kami lakukan ternyata menunjukkan hasil yang sesuai dengan teori yang ada.  Dari 10 larutan yang telah diuji, yang bersifat asam yaitu : Larutan asam cuka, larutan HCl dan Air Jeruk . Sedangkan yang bersifat basa yaitu :air kapur, larutan ammonia, air sabun, dan larutan NaOH. Sementara yang bersifat netral yaitu :  air suling, larutan NaCl dan Alkohol. Dari 2 bunga yang telah diuji bunga yang baik untuk indikator adalah bunga merah. Karena bunga merah terlihat berbeda sebelum dan sesudah percobaan. Sedangkan bunga kuning tidak terlalu terlihat berbeda sehingga tidak baik untuk indikator.

    A.                 Kesimpulan & Saran                      

    Kesimpulan

    ·                     Larutan yang bersifat asam yaitu : Larutan asam cuka, larutan HCl dan Air Jeruk .

    ·                     Larutan yang bersifat basa yaitu :air kapur, larutan ammonia, air sabun, dan larutan NaOH.

    ·                     Larutan yang bersifat netral yaitu :  air suling, larutan NaCl dan Alkohol.

    ·                     Bunga merah adalah bunga yang baik untuk indikator.

    ·                     Perkiraan pH larutan X1  ≥ 10

       Saran

    Dari praktikum kali ini juga kami dapat mengambil pelajaran mengenai prosedur kerja ketika praktikum di laboratorium, diantaranya yaitu :

    – alat yang kita gunakan ketika praktikum harus benar-benar bersih dan kering untuk meminimalisir kesalahan ketika praktikum;

    – ketika mengambil sampel larutan harus hati-hati untuk mencegah terkontaminasinya larutan yang telah di ambil di plat tetes sebelumnya;

    – tangan yang digunakan ketika memasukkan kertas lakmus ke dalam sampel larutan haruslah kering dan bersih.

    B.                 Daftar Pustaka

    Harnanto Ari, Ruminten.2009.Kimia 2.Kepala Pusat Perbukuan:Jakarta.

    http://ritayuliadarwis.blogspot.com/2011/04/laporan-praktikum-pengujian-larutan.html

  • Makalah Sejarah Pemberontakan Andi Azis Di Makassar

    Pemberontakan Andi Azis Di Makassar

    Bab I Pendahuluan

    Andi Abdul Azis (lahir di Simpangbinangal, kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, 19 September 1924; umur 90 tahun) adalah seorang tokoh militer Indonesia yang dikenal karena keterlibatannya dalam Peristiwa Andi Azis.

    Sejarah Hidup

    Andi Azis lahir dari keluarga keturunan Bugis di Sulawesi Selatan. Pada awal tahun 1930-an Andi Azis kemudian dibawa seorang pensiunan Asisten Residen bangsa Belanda keBelanda. Pada tahun 1935 ia memasuki Leger School dan tamat tahun 1938 lalu meneruskan ke Lyceum sampai tahun 1944. Sebenarnya Andi Azis sangat berhasrat untuk memasuki sekolah militer di negeri Belanda untuk menjadi seorang prajurit tetapi niat itu tidak terlaksana karena pecah Perang Dunia II. Kemudian Andi Azis memasuki Koninklijk Leger dan bertugas sebagai tim pertempuran bawah tanah melawan Tentara Pendudukan Jerman (Nazi). Dari pasukan bawah tanah kemudian Andi Azis dipindahkan kebelakang garis pertahanan Jerman, untuk melumpuhkan pertahanan Jerman dari dalam. Karena di Eropa kedudukan sekutu semakin terjepit, maka secara diam-diam Andi Azis dengan kelompoknya menyeberang ke Inggris, daerah paling aman dari Jerman — walaupun sebelum 1944 sering mendapat kiriman bom Jerman dari udara.

    Karier

    Di Inggris, ia mengikuti latihan pasukan komando di sebuah Kamp sekitar 70 kilometer di luar London. Andi Azis lulus dengan pujian sebagai prajurit komando. Selanjutnya pada tahun 1945 ia mengikuti pendidikan Sekolah calon Bintara di Inggris dan menjadi sersan kadet. Pada bulan Agustus 1945, karena SEAC sedang dalam usaha mengalahkanJepang di front timur, mereka memerlukan anggota tentara yang dapat berbahasa Indonesia, maka Andi Abdul Azis kemudian ditempatkan di komando Perang Sekutu di India, berpindah-pindah ke Colombo dan akhirnya ke Calcutta dengan pangkat Sersan. Seperti Halim Perdana Kusuma, Andi Azis juga orang Indonesia yang ikut serta dalam perang Dunia II di front Barat Eropa.

    Setelah Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu, Andi Azis diperbolehkan memilih tugas apakah yang akan diikutinya, apakah ikut satuan-satuan sekutu yang akan bertugas di Jepang atau yang akan bertugas di gugus selatan (Indonesia). Dengan pertimbangan bahwa telah 11 tahun tidak bertemu orang tuanya di Sulawesi Selatan, akhirnya ia memilih bertugas ke Indonesia, dengan harapan dapat kembali dengan orang tuanya di Makassar.

    Kembali Ke Indonesia

    Pada tanggal 19 Januari 1946 satuannya mendarat di Jawa (Jakarta), waktu itu ia menjabat komandan regu, kemudian bertugas di Cilinding. Pada tahun 1947 mendapat kesempatan cuti panjang ke Makassar dan mengakhiri dinas militer. Setelah itu ia kembali lagi ke Jakarta dan mengikuti pendidikan kepolisian di Menteng Pulo, pertengahan 1947 ia dipanggil lagi masuk KNIL dan diberi pangkat Letnan Dua.

    Selanjutnya ia menjadi Ajudan Senior, Sukowati (Presiden NIT). Jabatan ini dijalaninya hampir satu setengah tahun, kemudian ia ditugaskan sebagai salah seorang instruktur diBandung-Cimahi pada pasukan SSOP—sekolah pasukan payung milik KNIL bernama School tot Opleiding voor Parachusten—(Baret Merah KNIL) dalam tahun 1948. Pada tahun 1948 Andi Azis dikirim lagi ke Makasar dan diangkat sebagai Komandan kompi dengan pangkat Letnan Satu dengan 125 orang anak buahnya (KNIL) yang berpengalaman dan kemudian masuk TNI. Dalam susunan TNI (APRIS) kemudian ia dinaikan pangkatnya menjadi kapten dan tetap memegang kompinya tanpa banyak mengalami perubahan anggotanya.

    Pasukan dari kompi yang dipimpinnya itu bukan pasukan sembarangan karena Kemampuan tempur pasukan itu diatas standar pasukan reguler Belanda dan juga TNI. Pada saat itu daerah Cimahi adalah daerah dimana banyak prajurit Belanda dilatih untuk persiapan agresi militer Belanda II. Ditempat ini setidaknya ada dua macam pasukan khusus Belanda dilatih: pasukan Komando (baret hijau); pasukan penerjun (baret merah). Andi Azis kemungkinan melatih pasukan komando—sesuai pengalamannnya di front Eropa.

    Peristiwa Pemberontakan Andi Azis di Makassar, Latar Belakang, Tujuan, Dampak

    Tokoh utama pada Pemberontakan kali ini adalah Andi Abdoel Azis. Andi Abdoel Azis atau dikenal dengan sebutan Andi Azis lahir pada tangal 19 September 1924 di Simpangbinal, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Pada tahun 1930-an Andi Azis dibawa ke Belanda oleh seorang pensiunan Asisten Residen bangsa Belanda, dan pada tahun 1935 Andi memasuki Leger School dan lulus dari sekolah tersebut tahun 1938.


    Setelah Andi Azis keluar dari sekolah yang didudukinya, ia meneruskan perjalanannya ke Lyceum sampai tahun 1944. Di dalam hatinya, Andi sebenarnya ingin memasuki sekolah kemiliteran di Belanda untuk menjadi seorang prajurit. Akan tetapi niatnya untuk masuk ke dalam sekolah militer tidak terlaksana karena pecahnya Perang Dunia ke II. Karena niat bulatnya untuk masuk kemiliteran, akhirnya Andi Azis masuk ke Koninklijk Leger dan ia ditugaskan untuk masuk ke dalam tim pasukan bawah tanah untuk melawan Tentara Penduduk Jerman (Nazi).

    Dari pasukan bawah tanah kemudian ia dipindahkan ke garis belakang pertahanan Jerman, untuk melumpuhkan pertahanan Jerman dari dalam. Karena semakin sempitnya kedudukan Sekutu di Eropa, maka secara diam-diam Azis bersama para kelompoknya menyeberang ke daratan Inggris di mana daerah tersebut adalah sebuah daerah yang paling aman dari serangan tentara Jerman, meskipun pada tahun 1944 daerah tersebut sering di bom oleh pasukan udara tentara Jerman.


    Di daratan Inggris, Andi Azis mengikuti latihan pasukan komando yang bertempat di sebuah kamp sekitar 70 kilometer di luar London. Setelah sekian lama berlatih di kamp tersebut, akhirnya Andi Azis lulus dari latihan komando tersebut dengan pujian sebagai seorang Prajurit Komando. Seterusnya pada tahun 1945 (tahun di mana Negara Indonesia Merdeka), Andi Azis mengikuti pendidikan Sekolah calon Bintara di Negara Inggris dan akhirnya ia menjadi Sersan Kadet. Pada Bulan Agustus 1945 Andi Azis ditempatkan di dalam sebuah komando Perang Sekutu di India, berpindah-pindah ke Colombo, dan tempat singgah terakhirnya di Calcutta. Sama seperti Halim Perdana Kusuma, Andi Azis juga seorang Warga Negara Indonesia yang turut serta dalam Perang Dunia ke II di front Barat Eropa.


    Setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, akhirnya Andi Azis diperbolehkan untuk memilih tugas dan mempertimbangkan apakah ia akan masuk ke dalam satuan sekutu yang akan bertugas di Jepang atau memilih untuk masuk ke dalam kelompok yang akan ditugaskan di gugus selatan Negara Indonesia. Setelah di pikir-pikir bahwa sudah 11 tahun ia tidak jumpa dengan orang tuanya di Sulawesi Selatan, akhirnya dengan tegas ia memutuskan untuk ikut satuan yang akan bertugas di gugus selatan Indonesia, dengan harapan ia bisa bersatu kembali bersama orang tuanya di Makassar.


    Pada tanggal 19 Januari 1946 kelompoknya mendarat di daratan pulau Jawa (Jakarta), waktu itu Andi Azis menjabat sebagai komandan regu, dan kemudian di tugaskan di Cilinding. Pada tahun 1947-an ia mendapatkan kesempatan libur/cuti panjang ke Makassar dan mengakhiri dinas militer. Setelah Andi Azis tahu bahwa dia mendapatkan cuti panjang, maka ia segera kembali lagi ke Jakarta dan mengikuti pendidikan kepolisian di Menteng Pulo. Pada pertengahan tahun 1947, ia dipanggil lagi untuk masuk ke dalam satuan KNIL dan diberi jabatan/pangkat Letnan Dua.


    Selanjutnya Andi Azis diangkat sebagai Ajudan Senior Sukowati (Presiden NIT), dan setelah hampir satu setengah tahun ia menjabat sebagai Ajudan, kemudian ia ditugaskan menjadi seorang instruktur pasukan SSOP di Bandung-Cimahi pada tahun 1948. Setelah itu, ia dikirim lagi ke Makasar dan diangkat sebagai Komandan kompi dengan pangkat Letnan Satu dan 125 anak buahnya (KNIL) yang sudah berpengalaman dan kemudian masuk ke TNI (Tentara Nasional Indonesia). Di dalam barisan TNI (APRIS) kemudian Andi Azis dinaikkan pangkatnya menjadi seorang kapten dan tetap memegang kendali kompi yang dipimpinnya. Kompi tersebut tidak banyak mengalami perubahan anggotanya.


    Anggota kompi yang dipimpinya itu bukanlah anggota sembarangan, mereka memiliki kemampuan tempur di atas standar pasukan regular TNI dan Belanda. Pada saat itu di daerah Bandung-Cimahi terdapat banyak prajurit Belanda yang sedang dilatih untuk persiapan agresi militer Belanda II. Di tempat tersebut ada dua macam pasukan khusus Belanda yang sedang dilatih. Di antara pasukan khusus itu adalah pasukan komando (Baret Hijau) dan pasukan penerjun (Baret Merah). Sesuai dengan pengalamannya di front Eropa, kemungkinana Andi Azis melatih para pasukan Komando tersebut dengan kemampuan yang di milikinya.


    1. Lata Belakang Pemberontakan Andi Azis


    Pemberontakan di bawah naungan Andi Azis ini terjadi di Makassar yang diawali dengan adanya konflik di Sulawesi Selatan pada bulan April 1950. Kekacauan yang berlangsung di Makassar ini terjadi karena adanya demonstrasi dari kelompok masyarakat yang anti federal, mereka mendesak NIT supaya segera menggabungkan diri dengan RI. Sementara itu di sisi lain terjadi sebuah konflik dari kelompok yang mendukung terbentuknya Negara Federal. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya kegaduhan dan ketegangan di masyarakat.


    Untuk menjaga keamanan di lingkungan masyarakat, maka pada tanggal 5 April 1950 pemerintah mengutus pasukan TNI sebanyak satu Batalion dari Jawa untuk mengamankan daerah tersebut. Namun kedatangan TNI ke daerah tersebut dinilai mengancam kedudukan kelompok masyaraat pro-federal. Selanjutnya para kelompok masyarakat pro-federal ini bergabung dan membentuk sebuah pasukan “Pasukan Bebas” di bawah komando kapten Andi Azis. Ia menganggap bahwa masalah keamanan di Sulawesi Selatan menjadi tanggung jawabnya.

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa lata belakang pemberontakan Andi Azis adalah :

    1. Menuntut bahwa keamanan di Negara Indonesia Timur hanya merupakan tanggung jawab pasukan bekas KNIL saja.
    2. Menentang campur tangan pasukan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) terhadap konflik di Sulawesi Selatan.
    3. Mempertahankan berdirinya Negara Indonesia Timur.

    2. Dampak Pemberontakan Andi Aziz

    Pada tanggal 5 April 1950, anggota pasukan Andi Azis menyerang markas Tentara Nesional Indonesia (TNI) yang bertempat di Makassar, dan mereka pun berhasil menguasainya. Bahkan, Letkol Mokoginta berhasil ditawan oleh pasukan Andi Azis. Akhirnya, Ir.P.D Diapri (Perdana Mentri NIT) mengundurkan diri karena tidak setuju dengan apa yang sudah dilakukan oleh Andi Azis dan ia digantikan oleh Ir. Putuhena yang pro-RI. Pada tanggal 21 April 1950, Sukawati yang menjabat sebagai Wali Negara NIT mengumumkan bahwa NIT bersedia untuk bergabung dengan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

    3. Upaya Penumpasan Pemberontakan Andi Aziz


    Untuk menanggulangi pemberontakan yang di lakukan oleh Andi Azis, pada tanggal 8 April 1950 pemerintah memberikan perintah kepada Andi Azis bahwa setiap 4 x 24 Jam ia harus melaporkan diri ke Jakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatan yang sudah ia lakukan. Untuk pasukan yang terlibat dalam pemberontakan tersebut diperintahkan untuk menyerahkan diri dan melepaskan semua tawanan. Pada waktu yang sama, dikirim pasukan yang dipimpin oleh A.E. Kawilarang untuk melakukan operasi militer di Sulawesi Selatan.


    Tanggal 15 April 1950, Andi Azis pergi ke Jakarta setelah didesak oleh Sukawati, Presiden dari Negara NIT. Namun karena keterlambatannya untuk melapor, Andi Azis akhirnya ditangkap dan diadili untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, sedangkan untuk pasukan TNI yang dipimpin oleh Mayor H. V Worang terus melanjutkan pendaratan di Sulawesi Selatan. Pada tanggal 21 April 1950, pasukan ini berhasil menguasai Makassar tanpa adanya perlawanan dari pihak pemberontak.


    Pada Tanggal 26 April 1950, anggota ekspedisi yang dipimpin oleh A.E Kawilarang mendarat di daratan Sulawesi Selatan. Keamanan yang tercipta di Sulawesi Selatan-pun tidak berlangsung lama karena keberadaan anggota KL-KNIL yang sedang menunggu peralihan pasukan APRIS keluar dari Makassar. Para anggota KL-KNIL memprovokasi dan memancing emosi yang menimbulkan terjadinya bentrok antara pasukan KL-KNIL dengan pasukan APRIS.


    Pertempuran antara pasukan APRIS dengan KL-KNIL berlangsung pada tanggal 5 Agustus 1950. Kota Makassar pada saat itu sedang berada dalam kondisi yang sangat menegangkan karena terjadinya peperangan antara pasukan KL-KNIL dengan APRIS. Pada pertempuran tersebut pasukan APRIS berhasil menaklukan lawan, dan pasukan APRIS-pun melakukan strategi pengepungan terhadap tentara-tentara KNIL tersebut.


    Tanggal 8 Agustus 1950, pihak KL-KNIL meminta untuk berunding ketika menyadari bahwa kedudukannya sudah tidak menguntungkan lagi untuk perperang dan melawan serangan dari lawan. Perundingan tersebut akhirnya dilakukan oleh Kolonel A.E Kawilarang dari pihak RI dan Mayor Jendral Scheffelaar dari pihak KL-KNIL. Hasil perundingan kedua belah pihakpun setuju untuk menghentikan baku tembak yang menyebabkan terjadinya kegaduhan di daerah Makassar tersebut, dan dalam waktu dua hari pasukan KNIL harus meninggalkan Makassar.


    4. Meninggalnya Kapten Andi Azis


    Pada tanggal 30 Januari 1984 seluruh keluarga dari Andi Azis diselimuti oleh duka yang mendalam karena kepergian sang Kapten, Andi Abdoel Azis. Di usianya yang sudah menginjak 61 Tahun, ia meninggal di Rumah Sakit Husada Jakarta karena serangan jantung yang dideritanya. Andi Azis meninggalkan seorang Istri dan jenasahnya diterbangkan dari Jakarta Ke Sulawesi Selatan, lalu dimakamkan di pemakaman keluarga Andi Djuanna Daeng Maliungan yang bertempat di desa Tuwung, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Dalam suasana duka, mantan Presiden RI, BJ. Habibie beserta istrinya Hasri Ainun, mantan Wakil Presiden RI, Try Sutrisno dan para anggota perwira TNI turut berduka cita dan hadir dalam acara pemakaman Andi Azis.


    5. Hikmah di Balik Pemberontakan Andi Azis


    Kapten Andi Abdoel Azis, ia adalah seorang pemberontak yang tidak pernah menyakiti dan membunuh orang untuk kepentingan pribadinya. Ia hanyalah korban propaganda dari Belanda, karena kebutaannya terhadap dunia politik. Andi Azis adalah seorang militer sejati yang mencoba untuk mempertahankan kesatuan Negara Republik Indonesia pada masa itu, dan dalam kesehariannya, seorang Andi Azis cukup dipandang dan dihargai oleh masyarakat suku Bugis Makassar yang bertempat tinggal di Tanjung Priok, Jakarta. Disanalah Andi Azis diakui sebagai salah satu sesepuh yang selalu dimintai nasehat oleh para penduduk tentang bagaimana cara menjadikan suku Bugis Makassar supaya tetap dalam keadaan rukun dan sejahtera.


    Andi Azis dikenal juga sebagai orang yang murah hati dan suka menolong. Ia selalu berpesan kepada anak-anak angkatnya bahwa “Siapapun boleh dibawa masuk ke dalam rumahnya kecuali 3 jenis manusia yaitu pemabuk, penjudi, dan pemain perempuan.


    Seorang Andi Azis patut kita jadikan sebagai bahan pembelajaran bahwa kita selama hidup di dunia ini jangan terlalu percaya sama apa yang orang lain katakan, percayalah kepada hati nurani, jangan terlalu percaya sama orang lain karena orang itu belum tentu bisa mengajak kita ke jalan yang benar dan mungkin malah mengajak kita untuk berbuat salah. Maka dari itu, alangkah lebih baiknya kita harus berwaspada dan berhati-hati dalam mempercayai orang lain.

    Andi Aziz merupakan seorang mantan perwira KNIL. Pada tanggal 30 Maret 1950, ia bersama dengan pasukan KNIL di bawah komandonya menggabungkan diri ke dalam APRIS di hadapan Letnan Kolonel Ahmad Junus Mokoginta, Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur.

    Pemberontakan dibawah pimpinan Andi Aziz  ini terjadi di Makassar diawali dengan adanya kekacauan di Sulawesi Selatan pada bulan April 1950. Kekacauan tersebut terjadi karena adanya demonstrasi dari kelompok masyarakat yang anti-federal, mereka mendesak NIT segera menggabungkan diri dengan RI. Sementara itu terjadi demonstrasi dari golongan yang mendukung terbentuknya Negara federal. Keadaan ini menyebabkan muncul kekacauan dan ketegangan di masyarakat.

    Untuk menjaga keamanan maka pada tanggal 5 April 1950, pemerintah mengirimkan 1 batalion TNI dari Jawa. Kedatangan pasukan tersebut dipandang mengancam kedudukan kelompok masyarakat pro-federal. Selanjutnya kelompok pro-federal ini bergabung dan membentuk “Pasukan Bebas” di bawah pimpinan Kapten Andi Aziz. Ia menganggap masalah keamanan di Sulawesi Selatan menjadi tanggung jawabnya.

    Pada 5 April 1950, pasukan Andi Aziz menyerang markas TNI di Makassar dan berhasil menguasainya bahkan Letkol Mokoginta berhasil ditawan. Bahkan Ir.P.D. Diapari (Perdana Mentri NIT) mengundurkan diri karena tidak setuju dengan tindakan Andi Aziz dan diganti Ir. Putuhena yang pro-RI. Tanggal 21 April 1950, Wali Negara NIT, Sukawati mengumumkan bahwa NIT bersedia bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Untuk mengatasi pemberontakan tersebut pemerintah pada tanggal 8 April 1950 mengeluarkan perintah bahwa dalam waktu 4 x 24 Jam Andi Aziz harus melaporkan diri ke Jakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kepada pasukan yang terlibat pemberontakan diperintahkan untuk menyerahkan diri dan semua tawanan dilepaskan. Pada saat yang sama dikirim pasukan untuk melakukan operasi militer di Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh A.E. Kawilarang.

    Pada tanggal 15 April 1950 Andi Aziz berangkat ke Jakarta setelah didesak oleh Presiden NIT, Sukawati. Tetapi Andi Aziz terlambat melapor sehingga ia ditangkap dan diadili sedangkan pasukan yang dipimpin oleh Mayor H. V Worang terus melakukan pendaratan di Sulawesi Selatan. Pada 21 April 1950 pasukan ini berhasil menduduki Makassar tanpa perlawanan dari pasukan pemberontak.

    Tanggal 26 April 1950, pasukan ekspedisi yang dipimpin A.E. Kawilarang mendarat di Sulawesi Selatan. Keamanan yang tercipta di Sulawesi Selatan tidak berlangsung lama karena keberadaan pasukan KL-KNIL yang sedang menunggu peralihan pasukan APRIS keluar dari Makassar. Mereka melakukan provokasi dan memancing bentrokan dengan pasukan APRIS.

    Pertempuran antara APRIS dengan KL-KNIL terjadi pada 5 Agustus 1950. Kota Makassar pada waktu itu berada dalam suasana peperangan. APRIS berhasil memukul mundur pasukan lawan. Pasukan APRIS melakukan pengepungan terhadap tangsi-tangsi KNIL.

    8 Agustus 1950, pihak KL-KNIL meminta untuk berunding ketika menyadari bahwa kedudukannya sudah sangat kritis.Perundingan dilakukan oleh Kolonel A.E Kawilarang dari pihak RI dan Mayor Jendral Scheffelaar dari KL-KNIL. Hasilnya kedua belah pihak setuju untuk dihentikannya tembak menembak dan dalam waktu dua hari pasukan KL-KNIL harus meninggalkan Makassar.

    PERTEMPURAN MAKASSAR 1950

    Usai Penyerahan Kedaulatan (Souvereniteit Overdracht) pada tanggal 27 Desember 1949, dalam negeri Republik Indonesia Serikat mulai bergelora. Serpihan ledakan bom waktu peninggalan Belanda mulai menunjukkan akibatnya. Pada umumnya serpihan tersebut mengisyaratkan tiga hal. Pertama, ketakutan antek tentara Belanda yang tergabung dalam KNIL, yang bertanya-tanya akan bagaimana nasib mereka setelah penyerahan kedaulatan tersebut. Kedua, terperangkapnya para pimpinan tentara yang jumlahnya cukup banyak dalam penentuan sikap dan ideologi mereka. Utamanya para pimpinan militer didikan dan binaan Belanda. Terahir, masih banyaknya terjadi dualisme kepemimpinan dalam kelompok ketentaraan Indonesia antara kelompok APRIS dengan kelompok pejoang gerilya.

    Walaupun sejak bulan Juni 1947 Pemerintah RI telah mengeluarkan kebijaksanaan bahwa segenap badan kelaskaran baik yang tergabung dalam biro perjoangan maupun yang lepas berada dalam satu wadah dan satu komando yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ketiga hal tersebut semakin mengental pada daerah yang masih kuat pengaruh “Belandanya”. Salah satu daerah dimaksud adalah wilayah Sulawesi Selatan.

    Tiga peristiwa di tahun 50 yang terjadi dikota Makassar dan wilayah Sulawesi Selatan memperlihatkan kekentalan tersebut. Peristiwa pertama terjadi pada tanggal 5 April 1950 yang terkenal sebagai peristiwa Andi Azis. Peristiwa kedua yang terjadi pada tanggal 15 Mei 1950 dan ketiga yang terjadi pada tanggal 5 Agustus 1950. Dalam ketiga peristiwa tersebut yang menjadi penyebabnya selalu permasalahan mengenai kegamangan tentara KNIL akan nasib mereka. Sedangkan 2 peristiwa terahir menjadi tolak ukur dari kegamangan tersebut. Menteri Pertahanan RIS, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dalam pertemuan pers mengatakan bahwa tidak heran dengan terjadinya peristiwa paling ahir pada tanggal 5 Agustus 1950 (Sin Po 8/8/50). Rentetan ketiga peristiwa di Makassar tersebut agaknya selalu bermula dari upaya-upaya para anggota KNIL (kemudian dilebur dalam KL) untuk mengacaukan kehidupan rakyat di Makassar sekaligus berupaya untuk memancing tentara APRIS memulai serangan kepada mereka. Tidak kalah ikut menentukan suasana panas dikota Makassar adalah persoalan tuntutan masyarakat untuk segera menuju negara kesatuan. Tentu saja gerakan rakyat ini tidak saja terjadi di Indonesia Timur, tapi juga di Jawa Timur, Pasundan, Sumatera Timur dan berbagai daerah lainnya. Pemerintah RIS dalam hal ini atau setidaknya banyak fihak dalam kabinet dan Parlemen sangat memberi angin menuju Negara Kesatuan.Rencana kedatangan tentara APRIS ke Makassar nampaknya terlalu dibesar-besarkan semata-mata karena rasa takut akan menguntungkan fihak pemerintah pusat (RIS).

    Oleh karena itu bukan tidak mungkin pemberontakan Andi Aziz adalah rekayasa politik fihak KNIL akibat provokasi tokoh-tokoh anti RIS dalam pemerintahan Negara Indonesia Timur. Andi Aziz sendiri diyakini banyak fihak adalah seorang anggota militer dengan pribadi yang baik. Namun dalam sekala kesatuan militer KNIL di Sulawesi Selatan dirinya lebih condong sebagai boneka. Tampak bahwa Kolonel Schotborg dan jakasa agung NIT Sumokil adalah pengendali utama kekuatan KNIL dikota Makassar. Dari hasil pemeriksaan Aziz dalam sidang militer yang digelar tiga tahun kemudian (1953), saksi mantan Presiden NIT Sukawati dan Let.Kol Mokoginta tidak banyak meringankan terdakwa yang pada ahirnya dihukum penjara selama 14 tahun. Dalam persidangan tersebut terdakwa mengaku bersalah, tidak akan naik appel tapi merencanakan minta grasi kepada Presiden. Ketika sedang berlangsungnya pemberontakan Andi Aziz di Makassar, untuk mengantisipasinya Pemerintah RIS di Jakarta telah membentuk pasukan gabungan Expedisi Indonesia Timur.

    Pasukan ini terdiri dari batalyon ADRIS dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur didukung oleh AURIS, ALRIS dan Kepolisian. Sebagai pimpinan Komando ditunjuk Kolonel A.E Kawilarang Panglima TT Sumatera Utara. Ketika pasukan besar ini sedang dipersiapkan keberangkatannya, telah lebih dahulu diberangkatkan batalyon Worang yang tiba di Sulawesi Selatan pada tanggal 11 April 1950. Meskipun Worang tidak dapat langsung mendarat di Makassar tapi di Jeneponto yang letaknya 100 km keselatan, rakyat menyambutnya dengan sukacita. Sebuah foto yang disiarkan majalah Merdeka terbitan 13 Mei 1950 menggambarkan hal tersebut. Terlihat 3 orang anggota tentara APRIS yang berjalan menuju kerumunan massa dimana dilatar belakang tampak spanduk bertuliskan “ SELAMAT DATANG TENTARA KITA”. Pertempuran besar memang tidak terjadi antara pasukan APRIS Worang dengan KNIL di Makassar bahkan Andi Aziz ahirnya mau menyerah guna memenuhi panggilan Pemerintah Pusat di Jakarta meskipun telah melampaui batas waktu 4 X 24 Jam untuk mendapat pengampunan. Menyerahnya Andi Azis kemungkinan besar karena kekuatan pendukung dibelakangnya sudah tidak ada lagi yaitu Sumokil yang sudah terbang ke Ambon via Menado dan Kolonel Schotborg yang siap dimutasi untuk pulang ke Belanda. Setelah Andi Aziz menyerah, banyak tentara dari bekas infantri KNIL yang tidak tahu lagi siapa pemimpin mereka dan bagaimana nasib mereka selanjutnya. Sementara untuk bergabung dengan APRIS belum ada ketentuan karena belum ada peraturan resmi yang akan membubarkan KNIL (KNIL bubar tgl 27 Juli 1950). Tak heran mereka kemudian memprovokasi rakyat dan kemudian memulai serangan terhadap pos-pos tentara APRIS.

    Menjelang pertempuran yang terjadi antara pasukan KNIL dengan pasukan APRIS pada tanggal 15 Mei 1950 bermula ketika banyak anggota KNIL menurunkan bendera merah putih disekitar kampemen tempat anggota KNIL berdiam. Peristiwa penurunan bendera Sang Saka merah Putih itu terjadi bersamaan degan tibanya Presiden RIS Soekarno dikota Makasasar yang memulai lawatannya ke Sulawesi. Setelah Merah Putih diturunkan berlanjut dengan coretan tembok rumah rakyat dan spanduk disekitar kampemen KNIL berisi tulisan yang memojokkan Negara Republik Indonesia Serikat. Peristiwa ini juga kemudian berkaitan dengan ditembaknya seorang Perwira APRIS oleh tentara KNIL. Peristiwa diatas memicu ketegangan yang memunculkan ketidak sabaran anggota APRIS terhadap tindakan dan ulah provokasi KNIL. Rakyat yang diprovokasi tidak sabar menunggu komando untuk menyerang KNIL. Pasukan pejoang gerilya dibawah batalyon Lipang Bajeng dan Harimau Indonesia telah mempersiapkan diri untuk hal tersebut. Sementara tentara KNIL sudah semakin mengeras upayanya untuk menghancurkan kekuatan APRIS untuk menguasai Makassar. Maka pada tanggal 15 Mei 1950 terjadilah pertempuran besar dikota Makassar. Pasukan KNIL menyerbu barak-barak APRIS, membakar rumah rakyat, menghancurkan rumah dan toko-toko didaerah pecinaan. Sekitar Makassar penuh dengan api, bau anyir darah dan berbagai desing senjata. Serangan KNIL ini memang sudah diwaspadai APRIS. Tentara APRIS kemudian membalas serangan dan bersamaan dengan itu pasukan pejoang gerilya dari Batalyon Lipang Bajeng dan Harimau Indonesia telah turun dari dua kota pangkalan mereka di Polobangkeng dan Pallangga yang terletak disekitar kota Makassar. Seketika suasana medan laga telah berubah. Pasukan APRIS bersama dua batalyon pejoang tersebut dan rakyat Makassar menyerang balik tentara KNIL.

    Dalam keadaan demikian inilah Kolonel AH Nasution selaku Kepala Staf ADRIS bersama dengan Kolonel Pereira selaku Wakil Kepala Staf KNIL tiba di Makassar. Kedua pucuk pimpinan tentara ini kemudian meninjau keadaan dan berunding. Pada tgl 18 Mei 1950 wakil dari APRIS yaitu Overste Sentot Iskandardinata dan Kapten Leo Lopolisa berunding dengan wakil dari KNIL yaitu Kolonel Scotborg, Overste Musch dan Overste Theyman yang disaksikan oleh Kolonel AH Nasution serta Kolonel AJA Pereira. Perundingan menghasilkan dua keputusan penting yaitu dibuatnya garis demarkasi serta tidak diperbolehkannya kedua tentara APRIS dan KNIL untuk mendekati dalam jarak 50 meter. Untuk sementara keadaan dapat diamankan. Perundingan pertama ini detailnya menghasilkan persetujuan untuk melokalisir tentara KNIL ditiga tempat . Namun rupanya persetujuan dimaksud tidak ditaati. Antara menerangkannya sebagai berikut : “Tetapi persetujuan tinggal persetujuan. Maka pada hari selasa pertempuran mulai lagi berjalan dengan sengit. Pertempuran yang paling sengit terjadi diempat tempat. Yaitu tangsi KNIL di Mariso, sekitar tangsi KNIL Matoangin, Boomstraat, sekitar Stafkwartier KNIL di Hogepad. Pertempuran sudah berjalan tiga hari tiga malam lamanya tetapi belum juga berhenti” (Kempen 1953:302). Pada ahir Juli 1950 pasukan KNIL dibubarkan. Muncul permasalahan baru. Mau dikemanakan para prajurit ex KNIL tersebut. Sebagian memang dilebur kedalam KL, sebagian lagi menunggu untuk diterima sebagai anggota APRIS. Namun masa penantian ini secara psikologis amat merisaukan para anggota tentara KNIL. Pertama mereka dianggap rakyat sebagai kaki tangan Kolonial Belanda, sementara disisi lain bekas majikannya tidak mengindahkan nasib mereka. Tmbullah usaha provokasi baru yang antara lain dilukiskan sebagai berikut : “Sesudah anggota KNIL di Makassar memperoleh kedudukan sementara sebagai anggota KL pada tanggal 26 Juli 1950 keadaan tidak bertambah baik, sebaliknya mereka terus menerus menimbulkan kesulitan-kesulitan. Mereka antara lain menentang dengan kekerasan usaha pimpinan tentara Belanda untuk menyerahkan alat tentaranya kepada tentara Belanda. Mereka sering menganiaya penduduk. Bendera-bendera kebangsaan (maksudnya Merah Putih) disekitar kampemen mereka turunkan dan ahir-ahir ini mereka dengan kejam membunuh perwira Indonesia yang bereda dekat kampemen ketika sedang mengunjungi keluarganya” (Antara 12/8/1950). Berbagai tindakan provokasi yang dilakukan para eks KNIL ternyata tidak mendapat tanggapan emosinal oleh APRIS. Sehingga terkesan APRIS terlalu sabar. Kesan sabar ini tertimpakan pada pucuk pimpinan APRIS Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur Kolonel AE Kawilarang. Pada saat itu Antara menulis : “Kemaren jam 17.00 Kawilarang telah mengadakan pertemuan dengan wakil-wakil partai dan organisasi di Makassar. Dikatakannya bahwa ia mengerti akan kekecewaan rakyat terhadap tindakan APRIS yang oleh rakyat dianggap terlalu sabar dalam menghadapi segala percobaan (masudnya dari fihak KNIL) tetapi dikatakannya seterusnya bahwa dalam hal ini orang harus ingat bahwa APRIS adalah bagian resmi dari Pemerintah sedangkan KNIL dipandang sebagai tentara tamu selama mereka belum diorganisir dan semua itu terikat dalam perjanjian KMB yang harus dihormati. Kami cukup kuat dan pasti dapat menyelesaikan segala sesuatu dengan senjata tetapi dengan demikian keadaan akan bertambah kacau dan nama negara kita dimata dunia akan surut. (Antara 3/6/1950). Dua hal yang antagonis antara provokasi yang dilakukan tentara KNIL dan kesabaran pucuk pimpinan APRIS tersebut menimbulkan dilema dalam menetapkan kebijaksanaan yang akan diambil APRIS selanjutnya. Apalagi kemudian rakyat Makassar semakin mempertajam sikap mereka terhadap tentara KNIL dengan melakukan pemboikotan seluruh kegiatan perdagangan dari dan ke markas-markas KNIL. Suasana tegang ini ibarat bisul yang akan meletus sewaktu-waktu. Agar APRIS tidak keliru mengambil langkah dalam mengantisipasi ketegangan yang semakin tinggi pada tgl 5 Agustus 1950, APRIS setuju untuk mengadakan perundingan dengan wakil militer Belanda di Indonesia. Pertemuan yang diikuti oleh tiga wakil tentara Belanda dan dihadiri pula oleh wakil dari UNCI, menyepakati sikap untuk mengendurkan ketegangan melalui APRIS yang berjanji akan mengadakan pendekatan kepada rakyat agar menghentikan boikot kepada tentara KNIL. Belum upaya mengendurkan itu dilakukan oleh APRIS, hari itu pula pada pukul 17.20 selang 80 menit dari usainya persetujuan tersebut tentara eks KNIL melakukan serangan sitematis keseluruh barak dan asrama tentara APRIS. Tindakan yang kelewat batas tersebut dan menghianati persetujuan, pantang ditolak oleh segenap pasukan APRIS, pejoang gerilya yang tergabung dalam Divisi Hasanudin serta rakyat Makassar. Dalam tempo sekejap memang tentara eks KNIL dapat menguasai medan pertempuran, namun keadaan cepat berubah beberapa jam kemudian. Pasukan APRIS yang didukung oleh kekuatan Udara dan Laut menghantam terus menerus barak-barak eks tentara KNIL. Belum lagi serangan-serangan dari pasukan Divisi Hasanudin dan rakyat. Tidak sampai 3 X 24 jam pasukan eks KNIL sudah terkepung dibarak-barak mereka. Ahirnya pada tanggal 8 Agustus 1950 bertempat dilapangan terbang Mandai diadakan persetujuan antara Kolonel AE Kawilarang yang mewakili APRIS dan Mayor Jendeal Scheffelaar sebagai wakil Komisaris Tinggi Kerajaan Belanda di Indonesia. Merka sepakat agar seluruh anggota pasukan KL meninggalkan Makassar dan menyerahkan seluruh perlengkapannya kepada APRIS. Bagi mereka yang menolak akan dikeluarkan dari KL. Pada pukul 16.00 tanggal 8 Agustus dengan muka tertunduk malu dimulailah pasukan KL meninggalkan Makassar diiringi cemooh segenap rakyat. Dan untuk pertama kalinya sejak penyerahan kedaulatan tanggal 27 Desember 1949, pasukan APRIS pantas bertepuk dada karena telah memenangkan perang dan mengusir pasukan KL tampa syarat. Merah Putih telah tegak berdiri menggantikan Merah Putih Biru untuk selama lamanya. Kemenangan ini tidak lepas dari dukungan seluruh rakyat termasuk para pejoang gerilya yang telah bahu membahu berjoang dengan pasukan APRIS. Sebuah fenomena monumental yang mencatat dengan tinta emas dalam buku sejarah Nasional kebesaran TNI. Walau bagaimanapun TENTARA KITA pernah jaya dan akan tetap jaya untuk selama-lamanya. Hal ini antara lain disebabkan karena pucuk pimpinannya sangat cermat dan memiliki kewaspadaan serta kedalaman berfikir dalam mengatur strategi. Mungkin inilah kelebihan Kolonel AE Kawilarang.

    BAB 2

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Andi Azis akhirnya menjalani hukumannya di Jakarta hingga bebas dimana dia memperoleh keringanan hukuman menjadi 8 tahun. Pembebasan itu bersyarat karena setiap hari Senin Andi Azis harus melapor pada pihak yang berwajib.2 Sejak berakhirnya peristiwa Andi Azis Affair, yang biasa disebut Pemberontakan Andi Azis, nama Andi Abdul Azis tidak pernah lagi disebut dalam buku sejarah Indonesia.

    Daftar Pustaka

    1. Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto. 2008. Sejarah Nasional Indonesia VI: Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia (±1942-1998). Jakarta: Balai Pustaka. Hal: 352. 2.  Disjarahad, Sejarah TNI AD (1945-1973) Peranan TNI AD dalam Menegakkan Negara Kesatuan RI. Hal 131. 3. Matanasi, Patrik. 2009. PERISTIWA ANDI AZIS: Kemelut Mantan KNIL di Sulawesi Selatan Pasca Pengembalian Kedaulatan. Yogyakarta: Media Pressindo. Hal: 100

    1.      Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto. 2008. Sejarah Nasional Indonesia VI: Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia (±1942-1998). Jakarta: Balai Pustaka. 2.      Matanasi, Patrik. 2009. PERISTIWA ANDI AZIS: Kemelut Mantan KNIL di Sulawesi Selatan Pasca Pengembalian Kedaulatan. Yogyakarta: Media Pressindo. 3.      Soetrisno, Eddy. 2002. Buku Pintar Indonesia Abad XX. Jakarta: Taramedia & Restu Agung. 

  • Laporan Praktikum Biologi Fermentasi tapai Singkong

    Fermentasi tapai Singkong

    A.                  Latar Belakang

    Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari dan biologi merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam dan juga sebagai ilmu yang mempertemukan ilmu alam dengan ilmu sosial.

    Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi adalah Pengantar bioteknologi. Dimana bioteknologi disini dibagi ke dalam bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional. Salah satu contoh bioteknologi konvensional adalah pembuatan Tape. Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Dimana dalam pembuatan tape berlangsung proses fermentasi. Tape dibuat tidak hanya sehari langsung jadi, tetapi diperlukan waktu berhari-hari untuk proses fermentasinya.

    Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.

    Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.

    Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya. Pada beberapa daerah, seperti Bali dan Sumatera Utara, cairan yang terbentuk dari pembuatan tape tersebut diambil dan diminum sebagai minuman beralkohol.

    B.                  Rumusan Masalah

    Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :

    1.      Bagaimana proses pembuatan tape singkong?

    2.      Bagaimana proses fermentasi pada tape singkong?

    3.      Apakah udara mempengaruhi proses fermentasi pada tape singkong?

    C.                  Tujuan Penulisan

    Tujuan penulisan karya tulis ilmiah:

    1.      Menjelaskan langkah-langkah pembuatan tape singkong.

    2.      Menjelaskan proses fermentasi pada tape singkong.

    3.      Menjelaskan proses penyimpanan terhadap fermentasi tape singkong.

    D.                 Manfaat Penelitian

    Beberapa manfaat yang dapat diambil oleh penulis dan pembaca adalah sebagai berikut:

    1.      Mengetahui langkah-langkah pembuatan tape singkong.

    2.      Mengetahui proses fermentasi pada tape singkong.

    3.      Mengetahui pengaruh udara pada proses fermentasi tape singkong.

    E.                  Batasan Masalah

    Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah hanya pada pembuatan tape singkong yang disimpan dalam kondisi ruangan yang berbeda.

    F.                   Hipotesis

    –          Hipotesis Alternatif

          Udara mempengaruhi proses fermentasi pada tape singkong.

    –          Hipotesis Nol

          Penggunaan wadah dapat memengaruhi proses fermentasi pada tape singkong.

    G.                 Variabel

    1.      Variabel bebas : Pembungkusan singkong yang telah diberi ragi.

    2.      Variabel terikat : Tekstur dan rasa tape singkong.

    3.      Variable control :Pemakaian singkong dan pemberian ragi.

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    –        Kajian Pustaka

    1.                   Fermentasi

    Dalam keadaan normal, respirasi seluler organisme dilakukan melalui proses fosforilasi oksidatif yang memerlukan oksigen bebas. Sehingga hasil ATP respirasi sangat tergantung pada pasokan oksigen yang cukup bagi selnya. Tanpa oksigen elektronegatif untuk menarik elektron pada rantai transport elektron, fosforilasi oksidatif akan terhenti. Akan tetapi, fermentasi memberikan suatu mekanisme sehingga sebagian sel dapat mengoksidasi makanan dan menghasilkan ATP tanpa bantuan oksigen.

    Misalnya, pada tumbuhan darat yang tanahnya tergenang air sehingga akar tidak dapat melakukan respirasi aerob karena kadar oksigen dalam rongga tanah sangat rendah.

    Secara prosedural, fermentasi merupakan suatu perluasan glikolisis yang dapat menghasilkan ATP hanya dengan  fosforilasi tingkat substrat sepanjang terdapat pasokan NAD+ yang cukup untuk menerima elektron selama langkah oksidasi dalam glikolisis. Mekanisme fermentasi tidak dapat mendaur ulang NAD+  dari NADH karena tidak mempunyai agen pengoksidasi (kondisi anaerob). Sehingga yang terjadi adalah NADH melakukan transfer elektron ke piruvat atau turunan piruvat. Berikut bahasan terhadap dua macam fermentasi yang umum yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat.

    A.      Fermentasi Asam Laktat

    Fermentasi asam laktat banyak dilakukan oleh fungi dan bakteri tertentu digunakan dalam industri susu untuk membuat keju dan yogurt. Aseton dan methanol merupakan beberapa produk samping fermentasi mikroba jenis lain yang penting secara komersil. Dalam fermentasi asam laktat, piruvat direduksi langsung oleh NADH untuk membentuk laktat sebagai produk limbahnya, tanpa melepaskan CO2.

    Pada sel otot manusia, fermentasi asam laktat dilakukan apabila suplay oksigen di dalam tubuh kurang. Laktat yang terakumulasi sebagai produk limbah dapat menyebabkan otot letih dan nyeri, namun secara perlahan diangkut oleh darah ke hati untuk diubah kembali menjadi piruvat, sehingga otot menjadi rileks kembali.

    Reaksinya:

    C6H12O6 ————> 2 C2H5OCOOH + Energi
    enzim Prosesnya :
    1.) Glukosa ————> asam piruvat (proses Glikolisis).
       enzim
    C6H12O6 ————> 2 C2H3OCOOH + Energi

    2.) Dehidrogenasi asam piravat akan terbentuk asam laktat.
    2 C2H3OCOOH + 2 NADH2 ————> 2 C2H5OCOOH + 2 NAD
    piruvat
    dehidrogenasa

    Energi yang terbentak dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat :
    8 ATP — 2 NADH2 = 8 – 2(3 ATP) = 2 ATP.

    B.      Fermentasi Alkohol

    Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asamasetat diabah menjadi alkohol.

    Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul ATP.

    Reaksinya :

    1. Gula (C6H12O6) ————> asam piruvat (glikolisis)
    2. Dekarboksilasi asam piruvat.
    Asam piruvat ————————————> asetaldehid + CO2.
    piruvat dekarboksilase          (CH3CHO)
    3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol (etanol).
    2 CH3CHO + 2 NADH2 ————————> 2 C2H5OH + 2 NAD.
    alkohol dehidrogenase
    Ringkasan reaksi :
    C6H12O6 —————> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi

    2.                   Khamir atau Sacharomyces cereviceae

    Organisme yang disebut khamir adalah termasuk subdivisi thallopyta dan digolongkan dalam tiga famili yaitu Sacharomyces cereviceae, Sporabolomy cereviceae, Cryptocceae. Ciri khas organisme ini adalah reproduksinya yang vegetative disebut Budding atau penyembulan (Muldjiono dkk,1978).

    Sifat-sifat umum (Muldjiono dkk,1978)

    §  Bersel satu bentuk coccus atau rod.

    §  Khamir mesofilik yaitu yang tahan terhadap suhu 30-350C.

    §  Anaerobik.

    §  Tidak berspolurasi.    

    §  Tidak berflagella.

    §  Tahan terhadap asam pada pH 4-5.

    BAB 3

    METODOLOGI PENELITIAN

    1.       Waktu dan Tempat Penelitian

    –          Waktu        : Rabu,  2 September 2015

    –          Tempat      : Rumah Ananda Praditia

    2.       Variabel

    –          Variabel Bebas      : Penggunaan dan kualitas ragi.

    –          Variabel Kontrol   : Kelembapan udara, suhu dan waktu yang dibutuhkan dalam proses fermentasi.

    –          Variable Terikat    : Singkong.

    3.       Alat dan Bahan

    a.       Bahan

    –          Singkong

    –          Daun pisang

    –          Ragi

    –          Air

    b.      Alat

    –          Panci

    –          Baskom

    –          Dandang

    –          Pisau

    –          Kain lap

    –          Sendok dan Garpu

    –          Kompor

    –          Penyaring

    –          Piring

    4.      Langkah Kerja

    –          Kupas dan cucuilah singkong. Kukus singkong hingga matang. Setelah setengah matang, tiriskan singkong hingga dingin.

    –          Siapkan panci dan atur daun pisang pada dasar panci. Masukkan singkong yang telah dingin ke panca.

    –          Taburkan ragi tapai di atas singkong dalam panci

    –          Tutuplah singkong dengan daun pisang. Kemudian tutup panci dengan rapat dan simpan pada tempat yang hangat. Diamkan selama 3 hari.

    BAB 4

    PEMBAHASAN

    Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak . Alat-alat yang berminyak   jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih.

    Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati menjadi glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula menjadi alkohol dan asam organik. Reaksi dalam fermentasi berbeda – beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5O H).

    Persamaan Reaksi Kimia:

    C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP

    Penjabarannya:

    Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi

    Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.

    BAB 5

    PERTANYAAN DAN DISKUSI

    1.      Bagaimana perbedaan singkong sebelum dan sesudah didiamkan selama tiga hari?

    2.      Apakah proses yang terjadi pada singkong ketika didiamkan selama tiga hari?

    3.      Bagaimana rasa tapai singkong yang kamu buat? Kaitkan jawabanmu dengan reaksi fermentasi!

    PEMBAHASAN

    1.      Pada tahap proses pembuatan tapai singkong, singkong yang sebelum  difermentasikan masih berbentuk awal (belum ada perubahan, teksturnya masih keras). Tetapi setelah difermentasikan selama 2-3 hari, keadaan atau tekstur pada singkong berubah menjadi lunak atau empuk.

    2.      Proses yang terjadi :

    – Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh jamurSaccharomyces cerivisiae. Jamur ini memiliki kemampuan dalam mengubah karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida.

    – Suhu lingkungan sangat mempengaruhi banyaknya kadar amilum, glukosa, alkohol, dan asam cuka yang dihasilkan dari proses fermentasi.

    – Fermentasi yang terjadi pada tape ketan dan singkong terjadi selama 3-4 hari. Selain itu, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih cepat dibandingkan dengan ketan/singkong yang diletakkan di tempat terbuka.

    – Lamanya proses fermentasi mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan. Semakin lama, semain banyak kadar alkoholnya.

    3.       Rasa manis pada tape ketan ini  karena terjadi perubahan dari karbohidrat yaitu berupa pati dihidrolisis oleh mikroorganisme dalam ragi dipecah menjadi glukosa. Glukosa menimbulkan rasa manis pada tape ketan. Semakin banyak glukosa yang dihasilkan maka semakin tinggi rasa manis yang ditimbulkan. Pembentukkan glukosa merupakan tahapan suatu rangkaian proses yang panjang. Dalam pemanfaatan proses fermentasi ini agar mendapatkan rasa tape yang  manis harus dikonsumsi pada waktu yang tepat yaitu sekitar 2-3 hari setelah pemeraman. 

    BAB 6

    LAMPIRAN

     Proses pengupasan kulit

     Proses pengukusan

    BAB 7

    PENUTUP

    A.      Kesimpulan

    Setelah penulis menyelesaikan pembuatan karya tulis ini, didapatkan beberapa kesimpulan yang berkenaan dengan pembahasan yang di bahas dalam laporan ini, di antaranya adalah:

    1.          Fermentasi alcohol adalah fermentasi yang menggunakan bahan baku berupa asam piruvat dari hasil glikolisis menghasilkan etanol, CO2, dan ATP

    2.          Reaksi yang terjadi pada fermentasi alcohol:

    C6H12O6 —————> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 ATP/ 28 Kk

    3.          Dalam proses fermentasi ragi (Saccharomyces sp.) merubah karbohidrat menjadi karbondiokasida dan alkohol, Saccharomyces sp. juga dapat memfermentasikan maltosa secara cepat.

    4.          proses pembuatan tape (fermentasi) dalam keadaan kedap udara akan menghasilkan tape ketan yang sempurna dibandingkan dalam keadaan yang tidak kedap udara.

    B.      Saran

    Saran yang dapat kami sampaikan yaitu dalam proses pembuatan tape, kita harus menjaga agar tape tersebut tetap dalam keadaan kedap udara sehingga proses fermentasi tape sempurna.

    DAFTAR PUSTAKA

    Kusumawati, Rohana dan Wigati Hadi Omegawati. 2013. BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XII. Klaten: Intan Pariwara

    http://kadarsihsinungraharjo.blogspot.com/2011/05/pengaruh-udara-terhadap-fermentasi-tape.html

    http://fheeyraredzqiiy.wordpress.com/2009/12/08/laporan-praktikum-fermentasi/

    http://makalahpenelitian.blogspot.com/2010/03/makalah-penelitian-tentang-fermentasi.html

  • Petunjuk Pembuatan Katalog Buku di Perpustakaan

    Petunjuk Pembuatan Katalog Buku di Perpustakaan

    Pembuatan Katalog Buku di Perpustakaan

    Katalogisasi adalah kegiatan untuk mendeskripsikan data bibliografi dan bahan perpustakaan serta membuat entri dalam kartu yang tersusun menurut sistem tertentu. Untuk kegiatan awalnya yaitu menganalisis subjek buku dengan cara memeriksa bagian-bagian buku lalu menentukan tajuk entri utama dan tambahan yang berpedoman pada Peraturan Katalogisasi Indonesia berdasarkan standar AACR.

    Beberapa bagian yang dimasukkan kedalam kartu katalog antara lain:

    1. Judul;
    2. Penanggung Jawab;
    3. Edisi;
    4. Cetakan;
    5. Impresium (kota terbit, penerbit, tahun terbit);
    6. Kolasi (jumlah halaman, ilustrasi, ukuran buku, dan lampiran);
    7. Seri Buku;
    8. Catatan (jumlah eksemplar, judul asli, bibliografi, daftar pustaka, indeks, dan ISBN);
    9. Jejakan.

    Contoh gambar kartu katalog:

    Artikel Lainnya

    Kartu katalog bisa digandakan sesuai kebutuhan lalu disejajarkan pada laci katalog. Ukuran kartunya sekitar 7,5 cm x 12,5 cm menggunakan kertas manila, dan biasanya bagian tengah bawah diberi lubang sebagai tempat mengikatkan tali agar tidak mudah lepas dari susunannya.

    Bagaimana Sobat Pustakawan? cukup mudah bukan membuatnya.

    Sobat dapat mendownload dan mengubahnya sesuai kebutuhan dengan klik link dibawah.

  • Membuat Program Kerja Perpustakaan

    Membuat Program Kerja Perpustakaan – Program kerja perpustakaan merupakan program yang seharusnya menjadi bagian dari kegiatan perpustakaan. Biasanya berisi rencana kegiatan perpustakaan kedepan dalam jangka waktu tertentu, baik per-bulan/per-tahun dan dilakukan secara berkesinabungan.

    Program kerja perpustakaan juga dijadikan acuan untuk mengembangkan tujuan pokok perpustakaan yang sejalan dengan visi misi institusi pendidikan. Berikut contoh sederhana program kerja perpustakaan dan bisa dikembangkan sesuai dengan perpustakaan masing-masing.

    Program Kerja Perpustakaan Sekolah

    A.    Program Kerja

    Program Jangka Pendek

    1.    Mengoptimalkan Kunjungan siswa, guru dan karyawan ke perpustakaan
    2.    Pengadaan Koleksi buku, Jurnal, Majalah dan multimedia yang memenuhi standar baik jumlah judul maupun jumlah copy
    3.    Melakukan Stock Opname
    4.    Mengembangkan minat baca Murid, Staff, dan Guru

    Program Jangka Panjang

    1.    Menerapkan Sistem Otomasi Perpustakaan
    2.    Menerapkan E-library Learning
    3.    Merealisasikan Kualitas dan Jumlah Buku minimal 2000 judul buku
    4.    Pengembangan Kerjasama antar perpustakaan

    B.    Sistem Pengelolaan dan Kinerja

    Sistem pengelolaan perpustakaan (isi dengan nama sekolah masing-masing) buka dilaksanakan mulai dari jam 08.00 s/d 16.00 WIB.

    C.    Jam Pelayanan Perpustakaan

    Siap melayani anggota perpustakaan (isi dengan nama sekolah masing-masing) dan masyarakat umum setiap hari :
    Senin-Kamis : Buka Jam 08.00-16.00
    Jumat : Buka Jam 08.00-11.00
    Dilanjutkan Jam 13.00-16.00

    D.    Bidang Pelayanan

    1.    Pelayanan administrasi meliputi :
    – Menyusun program kerja tahunan
    – Melaksanakan urusan surat menyurat pengarsipan

    – Melaksanakan urusan administrasi hubungan masyarakat dan kerjasama
    – Melaksanakan urusan keuangan dan penyusunan anggaran
    – Mengarsipkan dokumen
    – Membuat laporan

    2.    Pelayanan Teknis
    – Menyusun program kerja pelayanan teknis tahunan
    – Melakukan pelaksanaan pengadaan bahan pustaka
    – Melakukan inventarisasi bahan pustaka
    – Melakukan klasifikasi bahan pustaka
    – Melakukan katalogisasi bahan pustaka
    – Melakukan pemeliharan bahan pustaka
    – Menyusun laporan pelaksanaan pelayanan teknis

    3.    Pelayanan Pemakai
    – Menyusun program pelayanan pemakai
    – Melakukan pelayanan sirkulasi
    – Melakukan pelayanan referensi
    – Melakukan pendidikan pemakai
    – Melakukan penyebarluasan informasi perpustakaan
    – Menyusun laporan pelaksanaan program kerja

    E.    Kualitas Sumber Daya Manusia

    1.    Untuk mewujudkan peran perpustakaan sebagai jantung suatu institusi pendidikan maka kebutuhan sumber daya manusia dapat terpenuhi keadaan dan kondisi di Perpustakaan (isi dengan nama sekolah masing-masing) masih sangat terbatas personilnya dan masih kurang memenuhi persyaratan yang ideal. Kondisi SDM Perpustakaan :

    Sumber daya manusia di perpustakaan

    2.    Usaha usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM :
    a)    Mengikuti pelatihan/workshop, perpustakaan daerah propinsi jawa timur dan sekolah negeri maupun swasta
    b)    Mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh sekolah negeri maupun swasta
    c)    Melakukan kerjasama antar perpustakaan di Jawa Timur dan daerah lain.

    Banyuwangi, 22 September 2017
    KA Perpustakaan

    TTD

    (Nama Kepala Perpustakaan)

    Download juga format .docx di link bawah ini.

  • Format Pembuatan Tabel Peminjaman Koleksi Perpustakaan Sekolah

    Format Pembuatan Tabel Peminjaman Koleksi Perpustakaan Sekolah – Sebagai Seorang Pustakawan, tidak akan lepas dari salah satu siklus kegiatan di Perpustakaan. Layanan Sirkulasi merupakan salah satu bagian vital dalam proses kegiatan di Perpustakaan karena dari kegiatan inilah Pengguna dan Pustakawan akan berinteraksi langsung utamanya dalam kelanjutan pemanfaatan koleksi di Perpustakaan. Layanan ini sangat penting karena bertanggung jawab terhadap keutuhan koleksi yang dipinjam oleh Pengguna di Perpustakaan.

    Layanan ini mencakup kegiatan pencatatan dan juga antisipasi agar koleksi yang dipinjam dapat dikembalikan dengan tepat waktu. Jadi perlu sebuah media untuk mencatat semua aktifitas peminjaman dengan membuat suatu format pembuatan tabel peminjaman koleksi di perpustakaan supaya kegiatan peminjaman dan pengembalian dapat berjalan lancar. Saya membuat tabel dalam format excel karena kemudahan dalam pembuatannya. Adapun Poin – poin pentingnya yaitu:

    1. Nomor urut.
    2. Nama Peminjam.
    3. Nomor Anggota.
    4. Judul Buku yang Dipinjam.
    5. Jumlah Eksemplar.
    6. Tanggal Peminjaman.
    7. Tanda Tangan Peminjaman.
    8. Tanggal Pengembalian.
    9. Tanda Tangan Pengembalian.

    Artikel Lainnya

    Gambar Format Tabel Peminjaman

    Dengan adanya data peminjaman di Perpustakaan, kegiatan sirkulasi diharapkan akan lancar. Jadi tujuan utama dari artikel ini adalah untuk membantu Pustakawan maupun Pemustaka/Pengguna dapat memperoleh jaminan agar kegiatan peminjaman menjadi jelas, dan koleksipun dapat dimanfaatkan secara maksimal.

    Bagi Sobat Pustakawan yang ingin langsung memperoleh formatnya. Saya akan share tabel Excelnya di bawah ini.

  • Contoh Laporan Tahunan Perpustakaan Sekolah

    Contoh Laporan Tahunan Perpustakaan Sekolah

    Laporan tahunan perpustakaan sekolah adalah catatan kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan yang sifatnya rutin. Tujuan dari laporan tahunan ini adalah sumber informasi untuk mengetahui, mengimpan dan mengevaluasi seluruh kegiatan di perpustakaan tersebut.

    Selanjutnya laporan ini bisa dijadikan sebagai dasar dan rujukan dalam pengembangan perpustkaan. Selain itu program kerja tahunan juga disusun sesuai dengan laporan aktifitas tahun lalu.

    Laporan Tahunan Perpustakaan Sekolah

    Secara umum laporan tahunan terdiri dari lima bab. Meskipun ada beberapa jenis format lain, namun format lima bab ini paling banyak digunakan.

    Adapun format laporan tahunan perpustakaan sebagai berikut:

    1. Pendahuluan – Bagian ini berisi secara garis beras dari laporan. Dalam bagian ini jugaberisi
      1. Latar Belakang
      2. Tujuan
      3. Visi dan Misi
    2. Penyelenggaraan kegiatan perpustakaan – Dalam bab ini birisi tentang kondisi fisik perpustakaan mulai dari :
      1. Struktur organisasi
      2. kondisi gedung dan ruangan
      3. Perabutan dan perlengkapan.
    3. Pengelolahan bahan pustaka
      1. Inventarisasi buku
      2. Stempel
      3. Klasifikasi
      4. Katalog
      5. Koleksi
      6. Laporan pengunjung, dll
    4. Kegiatan perpustakaan – Berisi informasi lengkat tentang kegiatan perpustakaan selama satu tahun.
    5. Penutup

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Perpustakaan (Nama Sekolah) merupakan bagian dari fasilitas yang disediakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran khususnya dalam penyajian referensi dan bahan ajar. Layanan perpustakaan ditujukan kepada seluruh Siswa, Guru dan Tenaga Pendidikan.

    Layanan perpustakaan sendiri merupakan sarana yang dapat memberikan manfaat berupa layanan informasi terbuka baik yang menyangkut topik-topik pada mata pelajaran seluruh bidang studi maupun informasi lain yang mendulung prestasi peserta didik.

    Peran penting dari pespustakaan (Nama Sekolah) ini menjadi alasan pengembangan dan peningkatan mutu layanan dianggap sangat penting.


    B. Tujuan

    1. Tujuan umum

    Menumbuh kembangkan minat baca Siswa (NAMA SEKOLAH) BANYUWANGI untuk menambah pengetahuan, mencerdaskan, dan meningkatkan taraf kehidupannya.

    2. Tujuan khusus
    1. Memberi wadah kepada Siswa (NAMA SEKOLAH) Banyuwangi untuk selalu mengembangkan diri, baik pengetahuan, keterampilan melalui kegiatan membaca dan kegiatan-kegiatan yang lain.
    2. Memperkenalkan perpustakaan kepada Siswa.
    3. Meningkatkan kualitas hidup dari kegiatan membaca.
    4. Menjadi perpustakaan sebagai rumah belajar yang menyenangkan
    3. Visi dan Misi

    Visi dari perpustakaan

    “Perpustakaan sebagai jantung pendidikan untuk pembelajaran dan penelitian ilmu di sekolah dasar  berbasis teknologi informasi”.

    Misi dari perpustakaan

    1. Menyelenggarakan pelayanan yang berbasis teknologi secara maksimal dan terencana.
    2. Mewujudkan perpustakaan sekolah yang nyaman dan menyenangkan.
    3. Menumbuhkan kekompakan antar elemen sekolah dan saling peduli terhadap perpustakaan “(NAMA SEKOLAH)”
    4. Mengarahkan Siswa, Guru, dan Karyawan sekolah dalam mengoptimalkan sumber – sumber koleksi pembelajaran yang ada di perpustakaan.

    Bab II. Penyelenggaraan Kegiatan Perpustakaan

    A. Latar Belakang

    1. Struktur Organisasi
    2. Gedung dan Ruangan

    Gedung perpustakaan (NAMA SEKOLAH) Banyuwangi dibangun diatas tanah seluas 120 m2  dengan status milik (NAMA SEKOLAH) Banyuwangi yang terletak diatas Kelas Siswa (Nama Sekolah) Banyuwangi sehingga memungkinkan Siswa  yang berada di Kelas dapat menjangkau dengan mudah. Perpustakaan (Nama Sekolah) dilengkapi dengan Ruang Baca dan Laboratorium Komputer untuk menunjang proses kegiatan di perpustakaan.

    3. Perabotan dan Perlengkapan

    Adapun perabotan dan perlengkapan  yang dimiliki perpustakaan (NAMA SEKOLAH) Banyuwangi antara lain:

    NoJenis BarangKlasifikasiJumlah
    1LemariLemari Kayu2
    Katalog Buku3
    Etalase2
    Rak Kayu1
    Leamari Katalog Kayu1
    Filling Cabinet1
    2KursiKursi Plastik17
    Kursi Lipat39
    3MejaMeja Kerja Kayu3
    Baca4
    Meja Panjang Kayu4
    Meja Baca4
    4BoxBox Besar3
    Box Kecil3
    5StandStanda Tet Lagu1
    6Tempat KoranTempat Koran Kayu1

    Bab III. Pengelolaan Bahan Pustaka

    Pengolahan bahan pustaka yang dilaksanakan pepustakaan (NAMA SEKOLAH) Banyuwangi meliputi :

    1. Inventaris buku

    Buku-buku yang baru masuk perpustakaan tersebut dicatat pada buku induk. Setiap buku memiliki nomor induk. Hal  ini untuk mengetahui jumlah koleksi yang dimiliki oleh Sekolah.

    2. Stempel buku

    Semua bahan pustaka, khususnya bahan tercetak diberi identitas perpustakaan berupa stempel.
    Ada 3 (tiga) macam stempel :

    1. Stempel identitas, ditempatkan dihalaman judul dan halaman terakhir.
    2. Stempel sampul buku, ditempatkan disamping buku bagian kiri.
    3. Stempel inventaris, ditempatkan dihalaman judul.

    3. Klasifikasi

    Adalah pengelompokan buku pustaka menurut golongan atau jenis dalam beberapa kelas.
    Pengelompokan berdasarkan subyek atau ijin buku pedoman klasifikasi yang digunakan oleh perpustakaan (NAMA SEKOLAH) Banyuwangi adalah menggunakan kelas DDC (Dewey Decimal Classification). Disebut persepuluh karena menyusun ilmu  pengetahuan  kedalam 10 (sepuluh) golongan yang diberikan notasi 0-9.

    Bab IV. Kegiatan Perpustakaan

    A. Pengadaan Sarana Prasarana

    Pengadaan sarana prasarana perpustakaan dan pengadaan bahan pustaka Selama 1 tahun, penambahan perabotan perpustakaan berupa 1 lemari arsip, penambahan pustaka berupa buku sebanyak 103 eksemplar.

    Rincian biaya pengadaan :
    –    EGC, tahun 23 Januari 2017 = Rp. xxx + Rp. xxx (ongkos kirim) = Rp. xxx
    –    Salemba, Januari 2017          = Rp. xxx
         Total Keseluruhan                  = Rp. xxx + Rp. xxx
                                                           = Rp. xxx

    B. Pengolahan Bahan Pustaka

    Berupa kegiatan inventaris, klasifikasi, katalog buku dan digital, membuat perlengkapan buku dan menyusun buku sesuai klasifikasinya.

    C. Layanan Perpustakaan

    Meliputi layanan sirkulasi, referensi, audio visual, konsultasi Guru, internet.
    Pengembangan perpustakaan

    1. Promosi  perpustakaan yang dilaksanakan langsung oleh petugas perpustakaan kepada Siswa minimal 1 tahun sekali melalui penyebaran brosur PERPUSTAKAAN (NAMA SEKOLAH). Selain itu melalui Guru kelas.
    2. Layanan internet dengan Wifi Gratis sudah dinikmati oleh pemustakaan, sehingga selalui memperoleh informasi terkini.

    D. Pemeliharaan

    Pemeliharaan bahan pustaka dan perabotan perpustakaan dilaksanakan bersama oleh semua petugas perpustakaan. Selain itu, petugas perpustakaan anggota melakukan pengarahan berupa cara menjaga buku dan memelihara keawetan bahan pustaka yang berupa buku.

    Pelaporan

    1. Meliputi laporan kegiatan perpustakaan selama setahun
    2. Laporan Pengunjung paling aktif: (Nama Pengunjung)
    3. Laporan Pengadaan Perpustakaan

    Bab V. Penutup

    Demikian Laporan perpustakaan (NAMA SEKOLAH) Banyuwangi. Laporan ini kami ajukan sebagai acuan dalam mengevaluasi dalam rangka pembinaan PERPUSTAKAAN (NAMA SEKOLAH). Kami harap Perpustakaan benar-benar dapat dibutuhkan oleh semua anggota keluarga besar (NAMA SEKOLAH) dan masyarakat sekitar. Atas segala kekurangan kami mohon maaf, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan.

    Banyuwangi, 17 Desember 2017                                                                                               
    Kepala Sekolah 
                                                                                                         
     
    (Nama), MM

    Jadi gambaran format pembuatan laporan tahunan perpustakaan sekolah tidak jauh berbeda dari jenis laporan lainnya. Hanya disesuaikan dengan  poin – poin di perpustakaan. Jika teman – teman ingin versi lengkapnya, bisa download linknya yang tersedia di bawah dalam forma