Pengertian Dan Macam-macam Ukhuwah

4 min read

Pengertian Dan Macam-macam Ukhuwah 

Makna ukhuwah berarti persaudaraan, yang maksudnya adanya perasaan simpati dan empati antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak memiliki satu kondisi atau perasaan yang sama, baik sama suka maupun duka, baik senang maupun sedih. Jalinan perasaan ini menimbulkan sikap timbal balik untuk saling membantu bila pihak lain menglami kesulitan, dan sikap saling membagi kesenangan. Ukhuwah yang perlu kita jalin bukan hanya intern seagama saja akan tetapi yang lebih penting lagi adalah antar umat beragama.

1. Macam-macam Ukhuwah 

Ukhuwah Islamiyah 

Yaitu persaudaraan yang berlaku antar sesama umat Islam atau persaudaraan yang diikat oleh aqidah/keimanan, tanpa membedakan golongan selama aqidahnya sama maka itu adalah saudara kita dan harus kita jalin dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam Alqur’an surat Al Hujarat : 10, yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah saudara, oleh karena itu peralatlah simpul persaudaraan diantara kamu, dan bertaqwalah kepada Allah, mudah-mudahan kamu mendapatkan rahmatnya “.

Dari ayat di atas jelas bahwa kita sesama umat islam ini adalah saudara, dan wajib menjalin terus persaudaraan di antara sesama umat Islam dan marilah yang mana saudara kita jadikan saudara dan janganlah saudara kita anggap sebagai musuh,hanya karna masalah masalah-masalah sepele yang tidak berarti.yang pada akhirnya mengancam ukhuwah Islamiyah yang pada akhirnya dapat melumpuhkan kerukunan dan keutuhan bangsa. 

Ukhuwah Insaniyah/Basyariyah 

Yaitu persaudaraan yang berlaku pada semua manusia secara universal tanpa membedakan ras, agama, suku dan aspek-aspek kekhususan lainnya. Persaudaraan yang di ikat oleh jiwa kemanusiaan, maksudnya kita sebagai manusia harus dapat memposisikan atau memandang orang lain dengan penuh rasa kasih sayang, selalu melihat kebaikannya bukan kejelekannya.

Ukhuwah Insaniyah ini harus dilandasi oleh ajaran bahwa semua orang umat manusia adalah makhluk Allah, sekalipun Allah memberikan kebebasan kepada setiap manusia untuk memilih jalan hidup berdasarkan atas pertimbangan rasionya. Jika ukhuwah insyaniyah tidak dilandasi dengan ajaran agama keimanan dan ketaqwaan, maka yang akan muncul adalah jiwa kebinatangan yang penuh keserakahan dan tak kenal halal dan haram bahkan dapat bersikap kanibal terhadap sesama. 

Ukhuwah Wathoniyah 

Yaitu persaudaraan yang diikat oleh jiwa nasionalisme tanpa membedakan agama, suku, warna kulit, adat istiadat dan budaya dan aspek-aspek yang lainnya. Semua itu perlu untuk dijalin karena kita sama-sama satu bangsa yaitu Indonesia. Mengingat pentingnya menjalin hubungan kebangsaan ini Rosulullah bersabda “Hubbui wathon minal iman”, artinya: Cinta sesama saudara setanah air termasuk sebagian dari iman.

Sebagai seorang muslim, harus berupaya semaksimal mungkin untuk mengaktualisasikan ketiga macam ukhuwah tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Apabila ketiganya terjadi secara bersama, maka ukhuwah yang harus kita prioritaskan adalah ukhwah Islamiyah, karena ukhuwah ini menyangkut kehidupan dunia dan akherat.

Urgensi Ukhuwah

Di tengah-tengah kehidupan Zaman modern, yang cenderung individulis dan materilis ini, persaudaraan atau ukhuwah menjadi hal yang sangat urgen untuk dibangun demi terciptanya tatanan masyarakat yang rukun dan damai. Urgensi ukhuwah itu diantaranya: 

Ukhuwah menjadi pilar kekuatan islam. 

Rosulullah SAW bersabda: “Al Islamu ya’lu wala yu’la alaih”, artinya Islam itu agama yang tinggi tidak ada yang lebih tinggi dari Agama Islam. Ketinggian dan kehebatan Islam itu akan menjadi realita manakala umat Islam mampu menegakkan ukhuwah terhadap sesamanya, memperbanyak persmaan dan memperkecil perbedaan. Jika umat Isam sering bermusuhan maka Islam akan lemah dan tidak mempunyai kekuatan. 

Ukhuwah merupakan bagian terpenting dari iman. 

Iman tidak akan sempurna tanpa disertai dengan ukhuwah dan ukhuwah tidak akan bermakna tanpa dilandasi keimanan. Manakala ukhuwah lepas kendali iman, maka yang menjadi perekatnya adalah kepentingan pribadi, kelompok kesukuan, maupun hal-hal lain yang bersifat materi yang semuanya itu bersifat semu dan sementara. 

Ukhuwah merupakan benteng dalam menghadapi musuh Islam. 

Orang-orang non Islam mempunyai misi yang sama yaitu memusuhi dan menghancurkan Islam,dan mereka selalu bersama-sama antara yang satu dengan yang lain. Realitanya seperti sekarang ini Islam selalu “diobok obok” dan selalu di kambing hitamkan oleh mereka. Oleh karena itu umat Islam jangan mudah terpengaruh dan jangan mudah terprofokasi dengan mereka kita harus menghadapi dengan barisan ukhuwah yang rapi dan teratur, jika kita bermusuhan maka mereka akan mudah memecah belah dan menghancurkan Islam. 

Ukhuwah yang solid,dapat memudahkan membangun masyarakat madani. 

Masyarakat madani adalah masyarakat yang ideal yang memiliki karakteristik dan mejujung tinggi kedamaian, kerukunan, dan saling tolong menolong. Nilai-nilai tersebut akan mudah terwujud manakala manusia memiliki ketulusan dan kemauan yang tinggi untuk merajut dan membangun simpul ukhuwah yang sudah terpoyak.

Hal-hal yang Dapat Menghancurkan Ukhuwah Islam

Dalam situasi dan kondisi seperti sekarang ini, menjalin ukuwah memang tidaklah semudah membalikkan kedua telapak tangan, mengingat banyak masalah yang dapat menghancurkan ukhuwah Islam tentunya membutuhkan perjuangan dan proses yang panjang di bawah ini adalah contoh masalah yang dapat menghacurkan ukhuwah Islam diantaranya: 

Pemahaman Islam yang tidak komperehensif dan kaffah. 

Berbagai pertentangan atau permusuhan diantara sesama yang sering terjadi adalah dikarenakan oleh pemahaman umat Islam sendiri yang masih dangkal. Umat Islam masih parsial dalam mengkaji Islam belum integral, belum kaffah, sehingga mereka cenderung untuk mencari perbedaan-perbedaan yang tidak prinsip dari kesamaannya. Karena pemahaman Islam yang masih sempit inilah yang menjadi salah satu embrio atau bibit munculnya permusuhan terhadap sesama umat beragama. 

Ta’asub atau fanatisme yang berlebihan. 

Sikap fanatik yang berlebihan dengan mengagung-agungkan kelompokya, menganggap kelompoknya paling benar, paling baik dan meremehkan kelompok lain, padahal masih satu agama itu pun merupakan perbuatan tidak terpuji dan tidak dibenarkan dalam islam, karena dapat merusak tali ukhuwah. 

Suka bermusuhan antar umat beragama. 

Ini adalah merupakan masalah yang dapat menghancurkan ukhuwah Islam yang sangat berbahaya, jika dala hati manusia sudah dirasuki sifat hasut, dengki, iri hati maka yang ada dalam hatinya hanyalah dendam dan permusuhan. Jika hal ini kita akhiri maka ukhuwah akan damai dan tentram. 

Kurangnya toleransi atau tasamuh. 

Kurangnya sikap toleransi atau sikap saling menghargai dan menghormati terhadap peredaan-perbedaan pendapat yang terjadi, sehingga menutup pintu dialog secara terbuka dan kreatif, juga dapat penghalang dalam merajut kembali ukhuwah. Oleh karena itu perlu kita optimalkan secara terus menerus untuk mengembangkan sikap toleransi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Upaya dalam Mewujudkan Ukhuwah

Ukhuwah sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT, harus terus menerus di upayakan penerapannya dalam kehidupan umat maanusia dalam rangka mewujudkan kerukunan dan perdamaian di muka bumi. Hal ini akan dapat tercipta manakala ukhuwah atau persaudaraan dapat di wujudkan.

Adapun langkah-langkah konkret yang harus kita lakukan dalam mewujudkan ukhuwah atau persaudaraan adalah sebagai berikut:

1. Secara terus-menerus melakukan kegiatan dakwah Islamiah terhadap umat Islam, tentang pentingnya menjalin ukhuwah terhadap sesamanya dan menjelaskan pada mereka tentang bahayanya jika kita saling bermusuhan. Tentunya dengan metode yang teratur dan sistematis, baik melalui dakwal bil lisan, dakwal bil hal dan dakwal bil qolam.

2. Berusaha meningkatkan frekuensi silaturrahmi, saling mengunjungi, saling bertegur sapa baik dalam forum formal maupun informal terutama kepada mereka yang memutuskan hubungan baik dengan kita. Silaturrahmi ini di samping dapat merajut ukhuwah, juga banyak segi manfaatnya bagi pelaku silaturahm, sebagaimana di sabdakan oleh rosulullah SAW yang artinya: “Barang siapa yang ingi dilapangkan rizqinya dan di panjangkan umumnya maka yang senang silaturahmi”.

3. Memperbanyak dialog internal maupun antar umat beragama untuk menyamakan persepsi terhadap setiap permasalahan yang fundamental dalam arti mencari persamaan bukan perbedaa, untuk mengantisipasi terhadap perbedaan pendapat yang mengarah pada konflik kontroversial, menahan diri dari komentar-komentar yang belum jelas, tidak mudah emosional dan senantiasa mengedepankan rasional dan pertimbangan akal sehat dan pada akhirnya tercipta budaya dialog yang sehat yang mengarah mempererat tali ukhuwah dan terciptanya kerukunan.

4. Meningkatkan lembaga-lembaga lintas organisasi dan lembaga-lembaga pemerintahan untuk terus menerus melakukan berbagai macam kegiatan yang berorientasi pada upaya merajut simpul ukhuwah agar tercapai tatanan masyarakat penuh kerukunan dan kedamaian sebagaimana yang kita cita-citakan bersama.

5. Menghimbau kepada semua umat manusia terutama umat Islam untuk berupaya semaksimal mungkin meningkatkan kualitas iman dan takwanya, karena iman dan takwanya berkulitas dan sempurna, maka mereka mempunyai kecenderungan untuk melakukan kebaikan dan kebenaran termasuk dalam hal mengaktualisasi ukhuwah dalam kehidupan sehari-hari.

Teori-Teori Psikologi Sosil

Teori Dalam Psikologi Sosil A. Teori Genetik Teori ini menekankan kualitas pembawaan sejak lahir atas tingkah laku sosial. Bahwa “manusia adalah binatang sosial” menjadi...
Ahmad Dahlan
9 min read

Usaha Mengurangi Prasangka Sosial

Ada beberapa usaha untuk mengurangi prasangka sosial yaitu (dalam Gerungan, 2004:190-191; dalam Ahmadi, 2002:215-216; dalam Sears, 1985:254-256): Mengurangi prasangka bisa dilakukan melalui:
Wahidah Rahmah
55 sec read

Aliran-Aliran dalam Psikologi Fungsionalisme

Aliran fungsionalisme merupakan aliran psikologi yang pernah sangat dominan pada masanya, dan merupakan hal penting yang patut dibahas dalam mempelajari psikologi. Pendekata n fungsionalisme...
Wahidah Rahmah
2 min read

Leave a Reply