Blog

  • Makalah Membentuk Sekertaris Profesional di Era Globalisasi

    Sekertaris Profesional di Era Globalisasi

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Dalam dunia bisnis peran sekretaris sangatlah penting terutama dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Yaitu berperan dalam mewujudkan usahanya. Seorang Sekretaris juga memiliki peran penting dalam pertemuan-pertemuan bisnis yang diselenggarakan oleh perusahaan dalam dialog bisnis dengan para relasinya. Pengertian sekretaris menurut Betty Hutchinson dan Carol Milano yang dikutip oleh Ursulla Ernawati dalam buku Pedoman Lengkap Kesekretarisan (2004:2) mengemukakantentang, Professional Secretaries International (PSI) :

    Sekretaris adalah asisten pimpinan yang memiliki keahlian mengurus kantor, menampilkan kemampuan menerima tanggung jawab tanpa diarahkan atau diawasi, berinisiatif dan penuh pertimbangan, serta mengambil keputusan sesuai dengan ruang lingkup wewenang tugasnya.

    Pada era global sekarang ini, tidak ada batas lagi antar Negara, seolah-olah semuanya sudah saling tergantung, menyatu dan mempengaruhi. Menghadapi situasi seperti ini, negara-negara berkembang termasuk Indonesia akan berhadapan secara langsung dengan negara-negara maju yang memang unggul dalam berbagai aspek seperti aspek sumber daya manusia, aspek modal dan aspek teknologi. Kondisi demikianlah yang membuat para pemimpin perusahaan membutuhkan jasa serketaris yang lebih profesional, dengan tingkat kompetensi berstandar internasional, dalam rangka bersaing dengan tenaga-tenaga serketaris yang didatangkan dari luar negeri.

    Untuk itulah sekretaris perlu mengambangkan diri melalui peningkatan kompetensinya sehingga benar-benar mampu dan berkualitas tinggi dalam membantu pimpinannya. Sebaiknya sekretaris melengkapi diri dengan berbagai pengetahuan dan ketrampilan di luar tugas-tugas kesekretarisannya, seperti, terampil dalam berkomunikasi, kemampuan menginterprestasikan dan memanfaatkan informasi, berfikir rasional, mampu mengidentifikasi masalah serta mencari solusinya. Selain itu seorang sekretaris dituntut mampu bekerja sama dalam kelompok, mempunyai komitmen pada tugas, memiliki Human Relation Skills, dan senantiasa bersemangat mengembangkan diri.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimanakah sekretaris profesional yang berorientasi global itu?
    2. Hambatan-hambatan apa saja yang dialami untuk menjadi sekretaris yang diperlukan di masa depan?
    3. Apa saja cara yang harus dikuasai sekretaris dalam menghadapi era   globalisasi?

    C. Tujuan

    Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah untuk mengetahui   kriteria sekretaris dalam era globalisasi yang diinginkan oleh pimpinan perusahaan, mengetahui hambatan apa saja yang dialami oleh sekretaris agar menjadi sekretaris yang diinginkan pimpinan di masa depan serta cara membangun karakteristik bagi seorang sekretaris dalam menghadapi era globalisasi. Dan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen.

    Bab II. Pembahasan

    A. Sekretaris yang Berorientasi Global

    Sekretaris yang bagaimanakah yang dibutuhkan seorang pimpinan kerja dalam menghadapi situasi global ini? Tentunya dialah yang memiliki wawasan luas serta mampu menyesuaikan diri terhadap pesatnya perkembangan zaman. Dimana era ini sangat berpengaruh besar terhadap peran dan fungsi sekretaris itu sendiri, terutama mutu kerjanya. Menurut Rosidah dan Ambar (2005:175) ”Meningkatkan mutu profesi melalui pendidikan atau melalui kerjasama dengan rekan-rekan seprofesi baik pada tingkat nasional maupun internasional”.

    Pada era ekonomi global dengan tingkat teknologi tinggi seperti sekarang ini, para manajer membutuhkan dukungan yang besar dari para bawahannya untuk mengontrol sistem yang baru. Para pimpinan perusahaan juga dituntut untuk melengkapi diri dengan sederet kemampuan untuk mampu berpacu dengan percepatan perubahan dalam dunia bisnis, sebagai penyeimbang terhadap berbagai kemudahan yang disediakan oleh kemajuan teknologi. Sedangkan kondisi dari para pengusaha pada saat ini, mereka harus  menghadapi berbagai tantangan dan persaingan yang ketat dalam dunia bisnis. Kondisi demikian membuat para pimpinan perusahaan membutuhkan jasa sekretaris yang lebih andal dan profesional. Kini para atasan dalam memanfaatkan waktunya lebih berkonsentrasi pada tugas managerialnya yang penuh dengan tantangan itu dan segala pekerjaan kantor didelegasikan kepada sekretaris atau kepada tenaga administrasi yang dipercayai mampu menyelesaikan tugas yang diberikannya tersebut. Entah itu tugas yang diberikan oleh pimpinan atau managernya. Sebagai konsekuensi logis sekretaris akan menghadapi tantangan yang berat. 

    Peran tenaga administrasi konvensional yang bersifat administratif dan klerikal sebagian besar telah tergantikan oleh  perangkat teknologi informasi. Oleh karena itu tingkat kompetensi sekretaris menjadi mutlak untuk ditingkatkan sebagai pendukung kinerja para pimpinan perusahaan. Itulah yang dimaksud dengan sekretaris dalam era globalisasi. Mereka sangat diharapkan menjadi seorang teknisi yang peduli, artinya tidak hanya dicirikan dengan kompetensi teknis yang tinggi tetapi juga memiliki sikap mental positif dan komitmen yang tinggi terhadap orang lain dan organisasi/perusahaan serta profesinya.

    Dengan teknologi yang sudah ada sekarang ini, peran sekretaris bisa menjadi lebih spesifik dan memiliki lingkup pekerjaan yang lebih luas. Dan dari yang dulunya adalah pekerjaan yang dikerjakan berdasarkan instruksi, kini berkembang menjadi pekerjaan yang dinamis dan diharapkan menjadi tenaga administrasi yang mandiri. Mereka juga bisa menjadi sarana untuk memperluas network dan bahkan bisa menjadi orang yang bertanggung jawab dalam mengambil keputusan ketika si pimpinan berhalangan. Termasuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam setiap menyelesaikan tugasnya.

    Intinya, seorang sekretaris yang dibutuhkan di masa depan, harus lebih inisiatif, proaktif dan mandiri tanpa perlu pengawasan secara intens. Karena disetiap kesuksesan seorang pimpinan ditentukan oleh seorang pendukung yang luar biasa, yaitu oleh profesionalisme sekretaris itu sendiri.

    B. Hambatan-Hambatan yang Dialami Sekretaris dalam Menghadapi Era Globalisasi

    Dalam meningkatkan kualitas diri, tentu bukan menjadi persoalan yang gampang bagi seorang sekretaris. Karena mereka harus siap menerima semua perubahan yang bakal dialami kedepannya nanti. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini, sekretaris harus mampu mengembangkan diri mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga diharapkan dapat mengatasi segala perubahan serta mampu bekerja semaksimal mungkin. Yang pastinya dihadapkan untuk dapat bersaing dalam dunia kerja seorang sekretaris dengan daya saing yang semakin maju. 

    Dalam upaya meningkatan kualitas diri, sekretaris menurut Betty Hutchinson dan Carol Milano yang dikutip oleh Ursulla Ernawati dalam buku Pedoman Lengkap Kesekretarisan (2004:1) mengemukakan bahwa seorang sekretaris adalah seorang profesional, sebagai seorang profesional sekretaris diharapkan menampilkan aneka macam tanggung jawab tugas kesekretarisan dengan penuh kompetensi, dapat dipercaya dan berkepribadian.

    Dan berikut adalah beberapa hambatan yang sering dialami sekretaris untuk mencapai target pencitraan yang bisa dibanggakan oleh perusahaan serta menjadi sekretaris profesional di masa depan dengan tingkat kompetensi berstandar internasional yaitu, sering terjadinya pergolakan dalam era globalisasi, situasi yang terkadang tidak menentu dan kompetisi yang terlalu agresif. Sehingga terjadinya perubahan gambaran dan peran sekretais pada umumnya. Hambatan lain yang mungkin bisa terjadi dalam rangka penciptaan profesionalime kerja seorang sekretaris yaitu penyajian informasi yang masih kurang. Ini terjadi karena adanya keterbatasan alat media, sehingga tidak mampu menginterpretasikannnya. 

    Kemudian berikutnya adalah kendala bahasa. Ini merupakan salah satu hambatan yang sering dihadapi oleh para sekretaris dewasa ini. Dikarenakan pada zaman dulu seorang sekretaris tidak dituntut dan tidak  mendapatkan penekanan untuk penguasaan bahasa asing. Jadi maklum apabila dalam masa sekarang ini masih banyak juga sekretaris yang belum lancar menggunakan bahasa asing. Keadaan yang seperti inilah yang akan menjadi persoalan ketika sekretaris di tugaskan menemani pimpinannya dalam acara rapat yang diselenggarakan di luar negeri dan tentunya akan sulit apabila bernegosiasi dengan partner kerja dari luar negeri.

    Kurangnya pengetahuan tentang teknologi informasi, juga menjadi salah satu persoalan yang dianggap serius. Yang mana dalam era sekarang ini, yang segalanya terasa cepat sekali berubah apabila sekretaris tidak mampu mengikuti pergolakan zaman, maka dicemaskan akan selalu tertinggal. Dan tentunya pimpinan akan semakin sulit menemukan sekretaris andal dan profesional di masa depan.  Jangan sampai kita menjadi sekretaris yang selalu terbelakang dan kurang terhadap hal-hal yang bersifat up to date. Karena sekretaris yang dibutuhkan para pimpinan untuk menuju perusahaan yang Go Internasional adalah sekretars yang menguasi teknologi informasi.

    C. Cara yang Dilakukan Sekretaris dalam Menghadapi Era Globalisasi

    Seorang sekretaris yang berorientasi global harus menampilkan citra perusahaan. Karena citra perusahaan adalah hal yang harus dijunjung tinggi. Dikarenakan  sekretaris adalah tangan kanan atasannya, maka sekretaris juga harus menampilkan citra perusahaan yang baik. Untuk menjadi seorang sekretaris  yang loyal, mereka tentunya harus selalu berdedikasi terhadap tugas yang dipadapinya. Selain itu sekretaris juga diharapkan agar bertindak sopan dan ramah tamah bukan hanya kepada atasannya saja tetapi juga kepada relasi dan rekan kerjanya. Sebagai tangan kanan dan selalu mendapat kepercayaan dari atasannya, sekretaris harus pandai menjaga rahasia perusahaan maupun rahasia pribadi atasannya tersebut. Menjadi seorang sekretaris harus bisa mengevaluasi diri: di mana anda bekerja dan untuk siapa anda bekerja, akhirnya pilihan/keputusan anda sediri yang berperan.

    Untuk hal tersebut, La Rose (2003: 140) memberikan anjuran untuk memikirkan hal-hal berikut:

    1. Memberikan rasa bebas dan bertanggung jawab,
    2. Memberikan kesempatan untuk mengevaluasi dengan kreatif, apa yang harus dikerjakan,
    3. Akhirnya anda diperlukan sebagaimana anda bekerja.

    Dan berikut adalah beberapa faktor penunjang keberhasilan seorang sekretaris di masa depan. Yaitu dengan menumbuhkan jiwa sosialisasi, seperti membangun hubungan baik dengan berbagai pihak, berpenampilan semenarik mungkin, menjaga kebersihan dan kesehatan diri, memperhatikan penampilan dan daya tarik pribadi, menjaga tingkah laku dan ekspresi, berbusana sopan dan tentunya berdandan secantik mungkin.

    Namun sekretaris yang diharapkan dalam era global bukan hanya pandai berdandan, tetapi seorang sekretaris juga harus up date terhadap kemajuan teknologi misalnya menguasai manajemen informasi. Di tengah perkembangan IPTEK sekarang ini, sekretaris telah berorientasi pada knowledge. Mereka tidak lagi hanya mengerjakan pekerjaan administratif, melainkan bisa menjalankan tugas untuk mengelola informasi di dalam perusahaan. Dan hasil yang dikerjakannya pula sudah tidak lagi bersifat manual, namun penyajiannya sudah modern. Atau menggunakan perangkat komputer. Adapun cara yang dapat diakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan diantaranya dengan memperbanyak membaca dan mengikuti perkembangan dari berita-berita surat kabar dan media elektronik, banyak mengikuti forum, workshop, seminar, pelatihan, kursus, diskusi dan juga belajar menuangkan isi pemikiran kita dalam bentuk tulisan

    Selain penguasaannya terhadap sistem informatika, dalam menghadapi kemajuan zaman yang sangat pesat ini, seorang sekretaris diwajibkan menguasai bahasa asing. Karena biasanya sekretaris selalu diminta atasannya untuk bertemu dengan relasi yang berasal dari luar negeri. Dengan penguasaan beberapa bahasa asing yang dimiliki, ini akan menjadi nilai tambah tersendiri. Namun, selain bahasa asing yang harus dikuasai guna menyelaraskan dengan perkembangan zaman dan dapat berkomunikasi dengan tamu- tamu tingkat eksekutif,  sekretaris harus tetap mampu menjaga kearifan dan kefasihan dalam berbahasa Indonesia. Karena setiap harinya seorang sekretaris akan sering berkomunikasi dengan tamu-tamu dalam berbagai tingkatan atau golongan. Sehingga dengan kemauan para sekretaris memperdalam ilmu bahasa, akan cukup membantu pimpinannya dalam bernegosiasi. Tentu ini sangat berkaitan dalam menumbuhkan hubungan dan kerjasama yang baik antara dirinya dengan relasi pimpinan, partner kerja serta pimpinan luar perusahaan dalam batas-batas kedinasan, dimana kemampuan bekerjasama ini merupakan salah satu cara keberhasilan sekretaris dalam menempatan dirinya dalam era global. Yaitu, dengan berlatih terus secara intensif guna meningkatkan kemampuan Human Resouce dan Human Relation. Menurut Sulistiyani dalam Rosidah dan Ambar (2005:59) ”Setelah melakukan relasi dan interaksi seseorang baru dapat saling mengenal kepribadian yang sesungguhnya”.

    Selain cara di atas, kemampuan multi tasking juga harus dimiliki oleh sekretaris. Karena dalam dunia yang segalanya telah dimudahkan oleh teknologi ini, pekerjaan sekretaris akan semakin padat dan semakin kompleks. Jadi kemampuan ini cukup penting untuk dimiliki. Yaitu mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus pada waktu yang bersamaan. Dan pastinya, dengan meningkatnya mobilitas kerja saat ini. inisiatif, percaya diri dan bijak adalah kualitas yang diperlukan sekretaris zaman sekarang untuk dapat menjaga benteng perusahaan.

    Disamping kecerdasan intelektual yang dimiliki, seorang sekretaris  juga perlu memperhatikan kecerdasan logika dalam emosi kita. Yaitu dengan meningkatkan profesionalisme kerja dan lingkungan kerja yang nyaman, mampu menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai tujuan (pengendalian emosi) dan memahami emosi orang lain.

    Bab III. Penutup

    A. Simpulan

    Untuk menjadi seorang sekretaris profesional, mulai dari penampilan diri, skill, sifat, mutu dan ketrampilan sekretaris harus benar-benar diperhatikan. Bahkan sekretaris harus memperhatikan hal sekecil apapun. Bisa dibilang seorang sekretaris haruslah perfect dalam segala hal. Tanggung jawab dan peran sekretaris di masa depan juga harus di sesuaikan seiring perkembangan zaman. Sekretaris di masa depan kini dituntut untuk bisa lebih berinisiatif, proaktif, dan bekerja mandiri tanpa perlu pengawasan secara terus menerus. Seorang pimpinan tidak akan berarti tanpa seorang sekretaris dibelakangnya. Dan apalah arti seorang sekretaris tanpa pimpinan di depannya? keduanya saling membutuhkan. Ingat bahwa kesuksesan bagi seorang pemimpin juga didukung oleh peran sekretaris yang andal.

    B. Saran

    Jadilah seorang sekretaris profesional yang memiliki banyak wawasan serta mampu menyesuaikan diri terhadap pesatnya perkembangan zaman. Serta tunjukkan bahwa anda adalah sekretaris yang bisa dibanggakan oleh pimpinan untuk menuju perusahaan yang Open Minded. Dan pandai-pandailah dalam memanagemen situasi yang ada di perusahaan tersebut.

    DAFTAR PUSTAKA

    Ernawati, Ursula. 2004. Pedoman Lengkap Kesekretarisan dan Calon Sekretaris. Yogyakarta: Graham Ilmu.

    Gie, The Liang. 2001. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Penerbit Liberti.

    La Rose,  2003. Top Secretary membangun kepribadian dan keterampilan menjadi sekretaris profesional. Jakarta: Erlangga.

    Lyse, Ana R. 1990. Bagaimana Menjadi Sekretaris Profesional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

    Rosidah dan Ambar T. Sulistiyani. 2005. Menjadi Sekretaris Profesional & Kantor Yang Efektif. Yogyakarta: Gava Media.

    Ulfah, Yenita. 2013. Makalah Kesekretariatan. Artikel diunduh dari http://yenitaulfah.blogspot.com/2013/01/makalah-kesekretariatan.html.Pada Jumat 29 Mei 2015.

  • Makalah Profesi Sekertaris Kantor

    Sekertaris Kantor

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Sejak zaman kuno telah ada suatu jabatan juru tulis , yaitu seseorang yang pandai  menulis dan tulisannya bagus, untuk mencatat wewenang atau perintah dari seseorang raja kepada rakyatnya. Pada zaman modern seperti sekarang ini dalam kantor telah lazim bahwa pejabat pimpinan dari suatu perusahaan , intansi,atau lembaga lainnya dibantu oleh seorang pegawai yang dibebani dengan tugas surat menyurat, penyimpanan dokumen-dokumen , atau disebut sebagai sekretaris.

    Kadang-kadang juga disebut sebagai sekretaris pribadi(private secretary) apabila dia menyelenggarakan surat-menyurat secara pribadi atau rahasia dari pimpianannya. Pimpinan itu adalah pejabat yang resmi dari suatu perusahaan,instalasi pemerintah,atau sesuatu organisasi lainnya adapun sekretaris pribadi  yang bersangkutan adalah pegawai yang resmi pula dari organisasi itu,bukan pegawai pribadi dari  pejabat pimpinan itu sebagai perorangan.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa definisisekretaris.
    2. Apa saja tugas-tugas, dan peranan sekretaris.G
    3. Apa saja keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang sekretaris.

    C. Tujuan

    Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah untuk mengetahui peranan dan tugas-tugas seorang sekretaris, serta untuk memenuhi tugas yang telah diberikan.

    Bab II. Pembahasan

    A. Definisi Sekretaris

     “secretary” itu berasal dari kata perancis kuno “secretaire”yang pada gilirannya berasal dari bahasa latin, yaitu

    1. Secretarium/secretarius artinya seorang pejabat yang dipercaya menyimpan rahasia
    2. secret-us artinya secret(rahasia)

    Jadi sekretaris adalah seorang petugas yang diberi kepercayaan untuk menyimpan rahasia. Kemudian petugas yang menyelenggarakan surat menyurat bagi seorang pejabat pimpinan yang kadang-kadang meliputi pula surat-surat rahasia atau bersifat pribadi yang tidak sembarangan disiarkan.

    Beberapa Definisi lain mengenai Sekretaris :

    I. Professional Secretaries International (PSI)

    Seorang sekretaris adalah asisten pimpinan  yang meiliki keahlian mengurus kantor, menapilkan kemampuan menerima tanggung jawab tanpa diarahkan atau diawasi, berinisiatif dan penuh pertimbangan, serta mengambil keputusan sesuai dengan ruang lingkup wewenang tugasnya.

    II. Betty Hutchinson dan Carol Milano

    Seorang sekretaris adalah seorang professional yang menampilkan anek macam tanggung jawab tugas kesekretarisan dengan penuh kompetensi, dapat dipercaya dan berkepribadian.

    III. M. Braum dan Ramon

    Sekretaris adalah seorang pembantu dari seorang kepala atau pimpinan yang menerima pendiktean, menyiapkan surat-menyurat, menerima tamu, memeriksa, atau mengingatkan pimpinannya mengenai kewajibannya yang resmi atau perjanjiannya dan melakukan banyak kewajiban lainnya yang berhubungan guna meningkatkan efektivitas dari pimpinannya mengenai kewajiban lainnya yang berhubungan untuk meningkatkan efektivitas pimpinannya.

    IV. Drs. The Liang Gie

    Sekretaris adalah seorang petugas yang pekerjaannya menyelenggarakan urusan surat-menyurat termasuk menyiapkan bagi seorang pejabat penting atau organisasi.

    V. Drs. Ig. Wursanto

    Sekretaris adalah seorang pegawai yang bertugas membantu pimpinan kantor dalam menyelesaikan pekerjaan-perkerjaan pimpinannya.

    Manajemen sekretaris merupakan suatu proses kegiatan mengelola dan mengatur segala sesuatu yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan pimpinan dalam rangka kelancaran pelaksanaan perkantoran atau organisasi. Jadi, pekerjaan seorang sekretaris, membantu pimpinan agar pimpinan kantor atau perusahaan dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.

    B. Jenis-Jenis Jabatan Sekretaris

    Pengelompokan sekretaris berdasarkan luas lingkup tanggungjawab:

    a. Sekretaris organisasi/executive secretary, yaitu officer manager yang memimpin suatu sekretariat dari suatu perusahaan atau instansi pemerintahan. Tugasnya adalah:

    1. Planning = merencanakan sendiri rencana organisasinya.
    2. Organizing = menyusun sruktur dan tata kerja organisasi.
    3. Actuating = membuat keputusan.
    4. Directing = pengarahan.
    5. Coordination = koordinasi.
    6. Controlling = pengendalian.

    Misalnya: sekretaris wilayah daerah di Pemda Tk 1, sekretaris jenderal di Departemen, sekretaris perusahaan.

    b. Sekretaris pimpinan (private secretary), tangan kanan pimpinan yang bertugas melaksanakan pekerjaan kantor untuk pimpinannya. Ciri-cirinya:

    1. Tidak mempunyai anak buah.
    2. Tidak punya wewenang untuk membuat keputusan.
    3. Bertugas hanya meringankan beban pimpinannya, dan tidak fokus untuk kepentingan pimpinan karena hanya bersifat kedinasan.
    4. Bekerja hanya untuk satu pimpinan saja.

    c. Sekretaris pribadi (personal secretary),adalah seseorang yang melaksanakan aktivitas kantor untuk membantu kepentingan seseorang tertentu dan bersifat pribadi. Jadi ia bukan pegawai atau staf dari perusahaan, dia diangkat dan digaji secara perseorangan.

    Pengelompokan sekretaris berdasarkan kemampuan kerja dan pengalaman kerja:

    a. Sekretaris Junior, adalah sekretaris yang baru mulai meniti karier sebagai sekretaris.

    Ciri-cirinya:

    1. Biasanya belum berpengalaman.
    2. Masih memerlukan bimbingan.
    3. Biasanya adalah mahasiswa yang baru lulus kuliah.
    4. Umumnya ditempatkan sebagai asisten sekretaris senior agar dapat belajar.

    b. Sekretaris Senior, adalah sekretaris yang sudah memiliki kemampuan bekerja yang baik karena telah berpengalaman kerja. Ciri-cirinya:

    1. Biasanya telah memiliki inisiatif.
    2. Mampu bekerja mandiri.
    3. Mampu mengatur pekerjaan yang sesuai prosedur.
    4. Lingkup tugas dan tanggung jawab yang luas serta membutuhkan penangan informasi yang kompleks.
    5. Dapat ditempatkan sebagai asisten top manager.

    Pengelompokan sekretaris berdasarkan spesialisasi dalam pekerjaannya

    Sekretaris yang berkonsentrasi di suatu bidang seperti bidang hukum, medis, teknik, akuntansi dsb.

    a. The Legal Secretary, (sekretaris yang berkonsentrasi di bidang hukum).

    Sekretaris yang membantu ahli hukum seperti konsultan hukum, pengacara dan notaris. Ia tidak harus ahli hukum tapi cuma sebatas membantu pimpinannya yang ahli hukum, tidak menutup kemungkinan ia lulusan sarjana hukum. Tugasnya: menyusun surat perjanjian, akte, surat kontrak dsb.

    b. The Medical Secretary, (sekretaris yang berkonsentrasi di bidang medis).

    Sekretaris yang membantu seorang dokter atau ahli medis. Ia hanya membantu kesekretariatan medis, bukanlah ahli medis tapi ada kemungkinan ia memiliki latar belakang sebagai paramedis yang mempelajari pendidikan kesekretariatan.

    c. The Technical Secretary, (sekretaris yang berkonsultasi di bidang teknik).

    Sekretaris yang membantu seorang insinyur dalam bidang teknik tertentu. Tugas subtantifnya di bidang teknik arsitek dan teknik social.

    d. The Accounting Secretary, (sekretaris yang berkonsentrasi di bidang akuntansi).

    Sekretaris yang membantu seorang akuntan. Sangat baik apabila ia menguasai pengetahuan dasar-dasar akuntansi untuk memudahkan ia bekerjasama dengan pimpinan ataupun keperluan korespondensi.

    C. Peranan sekretaris

    Pada mulanya sekretaris adalah seorang pejabat yang memperoleh kepercayaan dari pimpinan untuk mengurus hal-hal dan menyimpan surat-surat yang bersifat rahasia.
    Sehingga pengertian sekretaris pada saat ini lebih bersifat ketatausahaan umum. Dan pada saat ini pula ada sekretaris yang memimpin unit oraganisasi besar baik pemeritah maupun di bidang kemasyarakatan.

    Peranan sekretaris ada 2 macam antara lain sebagai berikut :

    1. Terhadap atasan :

    1. Sumber dan filter informasi bagi pimpinan, dalam memenuhi fungsi, tugas dan tanggung jawab.
    2. Assiten/tangan kanan pimpinan dalam mengatur aktivitas perusahaan. Mulai dari administrative sampai human relations.
    3. Perantara bagi pimpinan dan pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan.
    4. Alternatif pemikiran dari pimpinan dalam hal penuangan ide-ide.
    5. Secret Keeper/pemegang rahasia pimpinan kaitannya dengan tugas perusahaan.
    6. Mediator pimpinan dengan bawahan.

    2. Terhadap bawahan/karyawan :

    1. Membantu memberikan motivasi kepada karyawan lain.
    2. Mediator antara bahawan/karyawan dengan pimpinan.
    3. Membantu/memfasilitasi bawahan ketika hendak bertemu dengan pimpinan.
    4. Memberikan rasa puas dan bangga kepada bawahan terhadap hasil kerja mereka

    D. Tugas-tugas seorang sekretaris

    Tugas sekretaris itu dari segi-segi tata usaha yaitu:

    1. memelihara dokumen-dokumen
    2. menyambungkan atau menerima telepon
    3. mencatat perjanjian-perjanjian dari kepalanya,atau menyusun risalah-risalah rapat.

    Tugas sekretaris tidak dibatasi lagi dalam bidang tata usaha saja, melainkan cendrung untuk terus menerus meluas. Dewasa ini menjadi tugas pula bagi sekretaris  untuk mengatur ruang kerja yang baik dan nyaman bagi pimpinannya ,menyiapkan naskah pidato dari kepalanya,menyusun perpustakaan,mengguntingi berita-berita harian yang diperlukan sampai mengurus perjalanan  dan penginapan pemimpinnya ke luar kota. Bahkan sekretaris itu kini melakukan juga aktifitas-aktifitas manajemen,yaitu dari perencanaan,pembuatan keputusan,pengarahan,pengoordinasian,pengontrolan sampai penyempurnaan.

    Dengan demikian selain sekretaris yang berperan semata-mata sebagai seorang pembantu terdapatlah kelompok sekretaris yang mempunyai fungsi sebagai manajer. Karena berkedudukan sebagai manajer  maka sekretaris yang demikian itu lalu mempunyai  pegawai-pegawai bawahan. Akhirnya, para pegawai bawahan itu dengan segenap bidang kerjanya lalu dilambangkan menjadi sebuah satuan organisasi. Satuan organisasi ini sekarang lazimnya disebut sekretariat dan dikepalai oleh sekretaris yang berfungsi sebagai manajer itu .

    F. Keterampilan yang sangat penting bagi sekretaris

    1. Tata usaha umum : pengetahuan kearsipan,penggndaan warkat dan perlengkapan kantor lainnya.
    2. Bahasa : bicara dan menulis,tata bahasa dan aturan ejaan.
    3. Mesin : berbagai mesin perkantoran yang lazim.
    4. Angka : kemampuan berhitung.
    5. Hubungan masyarakat : tehnik-tehnik yang berhubungan dengan publik yang menimbulkan kesan baik seperti mendengarkan pembicaraan secara cermat dan bekerja secara efisien.
    6. Steno : menulis dengan huruf steno untuk mencatat dikte atau pembicaraan telepon.
    7. Telepone : pemakaian telepone yang tepat.
    8. Pengetikan : pemakaian mesin TIK yang tangkas.

    Syarat – Syarat Sekretaris Yang Baik

    ·             Personality :

    Diantaranya sabar, tekun, disiplin, tidak cepat menyerah, berpenampilan baik, jujur, loyal, pandai bicara, sopan dan bias menjaga image perusahaannya.

    ·             General Knowledge :

    Memiliki kemampuan memadai terhadap segala sesuatu perubahan dan perkembangan yang terjadi, terutama yang berkaitan dengan aktivitas organisasi.

    ·             Special Knowledge  :

    Memiliki pengetahuan yang berkaitan khusus dengan posisinya sebagai seorang sekretaris.

    ·             Skill and Technic :

    Diantaranya meliputi kemampuan mengetik, korespondensi, stenografi (sekarang bukan syarat mutlak) dan filing.

    ·             Practice :

    Kemampuan melaksanakan tugas sehari – hari seperti menerima telephone, menerima tamu, menyiapkan rapat, membuat agenda pimpinan, dll.

    G. Keuntungan Bekerja Sebagai Sekretaris

    Sekretaris adalah sebuah profesi administratif yang bersifat asisten atau mendukung. Gelar ini merujuk kepada sebuah pekerja kantor yang tugasnya ialah melaksanakan perkerjaan rutin, tugas-tugas administratif atau tugas-tugas pribadi dari atasannya. Pekerja atau karyawan ini biasanya melakukan tugas-tugas seperti mengetik, penggunaan komputer dan pengaturan agenda.

    Menjadi sekretaris pimpinan memberikan banyak manfaat bagi sekretaris. Sekretaris dapat belajar banyak dari pimpinan tentang gaya kepemimpinan, gaya manajemen, cara mengelola bisnis dan lainnya. Beberapa keuntungan menjadi sekretaris adalah:

    a. Keanekaragaman Tugas

    Pekerjaan sekretaris sangat bervariasi, sekretaris termasuk karyawan yang memiliki multi tugas, di antaranya:

    – Tugas Administrasi:

    §  Korespondensi,

    §  Mengambil dan menyalin dikte dari pimpinan,

    §  Mengurus surat masuk dan surat keluar,

    §  Travel Arrangements,

    §  Organize meeting, Making appointments,

    §  Handling all confidential matters.

    – Tugas Receptionist:

    §  Menerima dan menjawab telepon, mencatat pesan-pesan lewat telepon,

    §  Menerima dan melayani tamu baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan,

    §  Mencatat janji-janji untuk pimpinan,

    – Tugas Keuangan:

    §  Mengurus keuangan pribadi pimpinan dengan bank,

    §  Membayar rekening-rekening, pajak, sumbangan,

    §  Membuat dan mengelola kas kecil (petty cash),

    §  Membuat laporan perjalanan dinas pimpinan

    – Lain-lain:

    §  Personal matters,

    §  Monitoring and procuring order. Contohnya : mengecek stock stationary, kertas fax, office supplies, dan lain sebagainya,

    §  Menterjemahkan,

    §  General Affair duties, Contohnya : menghitung saldo cuti karyawan, menghitung uang lembur, menghitung uang makan siang.  Keanekaragaman pekerjaan sekretaris membuat pekerjaan sekretaris tidak membosankan.

    b. Penghasilan Memadai.

    Pada era globalisasi ini, para eksekutif memiliki mobilitas yang tinggi, yang tentu saja menyebabkan peran seorang sekretaris menjadi semakin penting. Karena itulah pada umumnya sekretaris mendapatkan gaji yang cukup menarik dibandingkan dengan profesi lain.

    c. Menambah Keterampilan dan Keahlian.

    Menjadi sekretaris akan menambah keterampilan dan keahlian yang dapat menunjang pekerjaannya keterampilan dan keahlian tersebut meliputi:

    o   Mampu menyusun laporan dan berkorespondensi,

    o   Mampu menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing lainnya,

    o   Teknik tata penyimpanan arsip,

    o   Teknik berkomunikasi dengan telepon,

    o   Menulis cepat dengan steno, Teknik mengetik surat

    d. Promosi.

    Posisi sekretaris tidak pernah berakhir. Banyak sekretaris handal yang berhasil meraih posisi menjadi manager, semua ini berkat kedekatan tugas sekretaris dengan pimpinannya sehingga ia dapat meminta ilmu dan pengalaman dari pimpinannya. Pimpinan yang mengetahui ketangkasan sekretarisnya tentu akan mendelegasikan wewenang untuk melaksanakan tugas-tugas bersifat manajerial kepada sekretarisnya, dengan catatan sekretaris mampu melaksanakannya. Seringkali sekretaris bertindak sebagai supervisor dan mengatur pekerjaan orang lain.

    e. Pentingnya Sekretaris.

    o   Sekretaris turut memberi andil bagi keberhasilan tugas pimpinan dan organisasi secara keseluruhan sehingga akan mendapatkan kepuasan dalam bekerja. Peranan seorang sekretaris adalah sebagai assistant atau tangan kanan pimpinan, pemegang rahasia terbaik dalam perusahaan, sebagai beranda perusahaan, sebagai penghubung pimpinan dengan pihak luar, perawat atau pelindung bagi pimpinan, jadi sangat diperlukan seorang sekretaris yang professional.

    o   Seorang sekretaris profesional dapat dijadikan “Pusat Informasi” di dalam kantor, paling tidak sekretaris harus sangat mengetahui bagian yang ditanganinya sendiri. Dengan bertindak sebagai pusat informasi, sekretaris mampu menjalankan peran Strategis, Peran teknis dan peran pendukung.

    o   Sekretaris profesional startegis dapat memberikan pengaruh positif pada status dan performansi organisasi secara jangka panjang, yang tercapai melalui kelancaran arus informasi baik ke dalam maupun ke luar

    o   Sekretaris profesional teknis dapat meningkatkan kinerja pimpinan. Aktivitas seketaris sekretaris profesional yang menyalurkan informasi kepada pimpinan secara jelas dan akurat akan sangat membantu dan memfasilitasi pimpinan untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Dengan demikian semakin berat beban kerja pimpinan, maka tugas sekretaris pun akan semakin internsif.

    o   Sekretaris profesional pendukung dapat memberikan contoh positif kepada anggota organisasi lainnya, yang dapat dicapai dengan pendistribusian informasi (incoming dan outgoing).

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Jadi sekretaris adalah seorang petugas yang diberikan kepercayaan untuk menyimpan rahasia didalam sebuah perusahaan baik itu menyangkut data-data penting perusahaan  dan melaksanakan tugas-tugas sebagai sekretaris dengan baik  di perusahaan tersebut.

    Sekretaris juga dikatakan sebagai perantara pimpinannya.

    Apabila ada pihak-pihak yang mau berurusan dengan pimpinan , pihak-pihak tersebut harus berhubungan melaui sekretaris terlebih dahulu . karena sekretaris itu bisa dikatakan sebagai tangan kanannya seorang pemimpin dalam sebuah perusahaan.

    B. Saran

    Jadilah seorang sekretaris yang bertanggung jawab baik itu terhadap atasannya maupun bawahannya dan tugas-tugasnya pula. Seorang sekretaris juga harus pandai-pandai untuk memanaj situasi yang ada di perusahaan tersebut .

    DAFTAR PUSTAKA

    http://susilawati.wordpress.com/2007/09/26/sekretaris-dalam-era-global/
    http://mayamarlin.blog.friendster.com/2008/10/upaya-pengembangankiat-meng-upgrade-sekretaris-profesional/

  • Makalah Ilmu Filsafat Olahraga

    Ilmu Filsafat Olahraga

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Dalam sejarah dan perkembangan olahraga di Indonesia kita akan dapat menarik suatu garis yang kian lama kian menanjak masyarakat indonesia yang dinamis akan mengakui bahwa persekutuan hidup itu hidup dan tidak hanya mengalami pengaruh pikiran dan kemampuan manusia individu saja bahkan juga mengalami pengaruh zaman dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern seperti sekarang ini. Olahraga memberi kesempatan yang sangat baik untuk menyalurkan tenaga dengan jalan yang baik di dalam lingkungan persaudaraan dan persahabatan untuk persatuan yang sehat dan suasana yang akrab dan gembira.

    Tetapi kini kita menghadapi kubu-kubu yang kuat baik yang merupakan alam pikiran, sikap hidup, tradisi dan kebiasaan yang semuanya adalah peninggalan penjajahan ditambah dengan feodalisme semenjak 350 tahun yang lalu. Dan kadang-kadang kubu-kubu itu tidak dapat kita lihat tetapi dapat kita rasakan karena sembunyi di dalam diri manusia. Karena itu kita harus menyelami alam pikiran pandangan dan sikap seseorang untuk dapat membantu dia membuang sisa-sisa penjajahan yang masih bersarang dalam dirinya untuk secara sadar membantu gerakan olahraga.

    Dalam hal ini prestasilah yang memegang peranan dan merupakan factor yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Prestasi yang kita miliki selain mengangkat nama dan mengharumkan derajat bangsa Indonesia di dunia, suatu prestasi yang tinggi oleh seorang olahragawan Indonesia dapat membangkitkan dalam diri warga Negara, rasa bangsa yang sebesar-besrnya, semangat kebangsaan yang menyala-nyala dan jiwa persatuan yang sehebat-hebatnya sehingga terbangkit kekuatan-kekuatan baru pada dirinya dan mempunyai hasrat yang benar untuk ikut di dalam gerakan keolahragaan.

    Ilmu Keolahragaan memiliki sejarah yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan ilmu-ilmu disipliner lain seperti filsafat, hukum, ekonomi, dan sebagainya. Bidang ilmu dibawahnyapun masih tergolong baru. Oleh karena itu, sangat penting bagi Ilmu Keolahragaan untuk membangun dasar-dasar teoritis sebagai sebuah disiplin ilmiah.

    “Dasar-dasar teoritis” menunjukkan konsep dasar, persoalan pokok, dan pembenaran umum Ilmu Keolahragaan dengan bantuan prosedur teoritis. “Teori” atau “teoritis” berarti refleksi mendalam yang dikembangkan secara baik dalam standar-standar ilmiah. “Ilmu Keolahragaan” adalah nama bagi wissenschaft yang hasilnya dihubungkan pada sub-sistem sosial yang sangat kompleks yang disebut “olahraga”. Fenomena olahraga sangat beragam, banyak memiliki wajah, dan dilihat dalam multidimensi, oleh karena itulah maka ilmu yang menguraikan masalah ini, yakni Ilmu Keolahragaan, juga memperlihatkan karakter yang amat kompleks. “Disiplin ilmiah” menunjukkan satu cabang dalam bidang luas dunia ilmu. Pengembangan historis ilmu secara umum dapat dikarakteristikkan sebagai proses diferensiasi dan spesifikasi konstan. Jadi, banyak disiplin ilmiah yang eksis sekarang ini yang kelak akan lebih banyak lagi, karena proses diferensiasi menjadi suatu proses yang kontinu (Haag, 1994: 13).

    Sesuatu yang sangat penting dan vital bagi Ilmu Keolahragaan – seperti halnya ilmu-ilmu lain seperti ilmu politik, kedokteran, sastra dan lain-lain – adalah bahwa Ilmu keolahragaan menyajikan sistem penelitian ilmiah, pengajaran, latihan, dan integrasi konstruktif ilmu-ilmu lain di dalamnya. Tentu saja, dasar-dasar teoritis-filsafati harus sudah kokoh terbangun sebagai syarat untuk dapat disebut sebagai ilmu mandiri.

    Filsafat, dalam hal ini dianggap memiliki tanggung jawab penting dalam mempersatukan berbagai kajian ilmu untuk dirumuskan secara padu dan mengakar menuju Ilmu Keolahragaan dalam tiga dimensi ilmiahnya (ontologi, epistemologi dan aksiologi) yang kokoh dan sejajar dengan ilmu lain. Relevansi filsafati ini pada gilirannya mensyaratkan pula komunikasi lintas, inter, dan multidisipliner ilmu-ilmu terkait dalam upaya menjawab persoalan dan tantangan yang muncul dari fenomena keolahragaan. Dengan kata lain, proses timbal balik yang sinergis antara khasanah keilmuan dan wilayah praksis muncul, dan menjadi tanggung jawab filsafat untuk mengkritisi, memetakan dan memadukan hal tersebut. Filsafat Ilmu Keolahragaan, dengan titik tekan utama pada tiga dimensi keilmuan ini – ontologi, epistemologi, aksiologi – mengeksplorasi Ilmu Keolahragaan ini secara mengakar.

    Ilmu Keolahragaan adalah ilmu yang relatif baru dan memiliki sejarah lebih pendek daripada bidang-bidang ilmu lain seperti filsafat, hukum, fisika, biologi dan lain-lain. Oleh karena itu, pendasaran teoritis-filsafati masih terus diupayakan, salah satunya melalui integrasi cabang-cabang Ilmu Keolahragaan (seperti psikologi olahraga, biomekanika olahraga) dan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi tema kajian seperti nutrisi, sex, meditasi dan sebagainya.

    Analisis pada penelitian ini berupaya memberikan sumbangan ke arah pemahaman yang lebih komprehensif dan intensif dalam membangun dasar-dasar teoritis Ilmu Keolahragaan sebagai suatu disiplin ilmiah. Pembahasan aspek ontologis Ilmu Keolahragaan merupakan satu dari tiga pilar utama selain aspek epistemologi dan aksiologi. Ketiga pilar ini secara integratif harus dipahami oleh akademisi Ilmu Keolahragaan dalam rangka pengakuan yang lebih luas dan mendalam terhadap Ilmu Keolahragaan dari masyarakat ilmiah, dan juga sebagai landasan strategis pengembangan dan interaksi lintas, inter, dan multidisipliner Ilmu Keolahragaan.

    Pembahasan dari aspek ontologi berusaha menjawab persoalan apa objek studi Ilmu Keolahragaan yang dianggap unik dan tidak dikaji oleh disiplin ilmu lainnya. Selain itu, perlu juga memetakan medan kajian Ilmu Keolahragaan sebagai suatu rincian objek formalnya, serta pembahasan tentang maksud dan sasaran Ilmu Keolahragaan yang merupakan persoalan atau fokus penting dalam membangun dasar-dasar teoritis Ilmu Keolahragaan dari aspek ontologi ini (KDI Keolahragaan, 2000: 6, 9; Haag, 1994: 9)

    B. Rumusan Masalah

    Dalam makalah ini ada beberapa masalah yang akan dibahas, agar pembahasan dalam makalah ini tidak lari dari judulnya ada baiknya jika kita rumuskan masalah-masalah yang akan dibahas, antara lain        :

    1. Pengertian kebenaran
    2. Teori-teori kebenaran filsafat ilmu

    C. Tujuan penulisan

    Adapun manfaat pembuatan makalah ini adalah :

    1. Agar mahasiswa mampu mengetahui pengertiandan tingkatan-tingkatan ilmu pengetahuan.
    2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang teori-teori kebenaran ilmu pengetahuan.
    3. Mahasiswa mampu menjalankan apa saja tingkatan-tingkatan dan sifat-sifat kebenaran ilmu pengetahuan.

    D. Metode penulisan

    Metode yang digunakan penulis adalah metode kepustakaan yaitu memberikan gambaran tentang materi-materi yang berhubungan dengan permasalahan melalui literature buku-buku yang tersedia, tidak juga penulis ambil sedikit dari media massa/internet dan diskusi megetahui masalah yang dibahas dengan teman-teman.

    Bab II. Pembahasan

    A. Definisi Epistemologi, Ontologi, dan Aksiologi.

    I. Epistemologi

    Berasal dari kata Yunani, Episteme dan Logos. Episteme artinya adalah pengetahuan. Logos artinya teori. Epistemologi adalah sebuah kajian yang mempelajari asal mula, atau sumber, struktur dan metode pengetahuan. Epistemologi berusaha menjawab bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus di perhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? Cara atau tehnik atau sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?

    2. Ontologi

    Ontologi adalah analisis tentang objek materi dari ilmu pengetahuan, yaitu hal-hal atau benda-benda empiris. Ontologis membahas tentang apa yang ingin diketahui. Ontologi menganalisa tentang objek apa yang diteliti ilmu? Bagaimana wujud yang sebenar-benarnya dari objek tersebut? bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangkap manusia (misalnya: berpikir, merasa dan mengindera) yang menghasilkan pengetahuan?.

    3. Aksiologi

    • Aksiologi membahas tentang manfaat yang diperoleh manusia dari pengetahuan yang didapatkannya. Aksiologi ilmu terdiri dari nilai-nilai yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan seperti yang dijumpai dalam kehidupan, yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasan simbolik ataupun fisik material (Koento, 2003: 13).
    • Definisi Kattsoff (2004: 319), aksiologi sebagai ilmu pengetahuan yang menyelediki hakekat nilai yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan.
    • Scheleer dan Langeveld (Wiramihardja, 2006: 155-157)

    Scheleer mengontraskan aksiologi dengan praxeology, yaitu suatu teori dasar tentang tindakan tetapi lebih sering dikontraskan dengan deontology, yaitu suatu teori mengenai tindakan

    Aksiologi menjawab, untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu di pergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral?  

    Baru sebagian warga Indonesia yang menyadari olah raga sebagai sebuah kebutuhan. Kesadaran ini belum merata di semua lapisan masyarakat. Penyebabnya bukan ketidaktahuan akan manfaat olah raga namun lebih karena kebiasaan dan gaya hidup serta perbedaan cara pandang tentang olah raga.

    Pergeseran orientasi terhadap jenis dan nilai olah raga terjadi akibat perubahan dalam gaya hidup. Pertama, gaya hidup yang berorientasi mengejar kesenangan dan kenyamanan fisik berpengaruh nyata terhadap perubahan kultur gerak. Banyak karyawan atau pekerja kantoran menghindari naik turun tangga. Mereka lebih suka menggunakan lift. Pada masa usia dini, “kenyamanan” pun secara tidak sadar ditanamkan. Alih-alih harus berjalan kaki, anak-anak berangkat ke sekolah dengan menggunakan kendaraan antar jemput.

    Kedua, pergeseran gaya hidup pun memengaruhi masyarakat dalam memandang olah raga. Berolah raga kini tidak selalu dikaitkan dengan kompetisi dan prestasi, tetapi juga karena tujuan lain, terutama sebagai gaya hidup. Itulah sebabnya, klub-klub senam kebugaran, pengobatan, dan kemolekan tubuh marak di mana-mana dan lebih populer dibandingkan senam ritmik dan cabang prestatif lainnya.

    Ketiga, pilihan jenis dan tujuan olah raga pun bergeser. Orientasi olah raga yang langsung atau tidak langsung bersifat ekonomi tumbuh semakin tajam. Orientasi ekonomi langsung, terlihat pada “perkawinan” antara olah raga dengan ekonomi. Olah raga pun kini memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

    Bahkan dalam dua dekade terakhir, ekonomi olah raga tumbuh dengan eskalasi makin besar. Kontribusi olah raga bagi pertumbuhan ekonomi tampak dalam pengembangan industri olah raga. Di negara maju olah raga sudah terindustrialisasi secara masif. Perubahan struktur ini juga diikuti dengan penanaman nilai-nilai profesionalisme secara ketat. Semakin besar nilai, kontrak, misalnya, semakin berat beban profesionalisme sang atlet.

    B. Olahraga Sebagai Pemberdayaan Masyarakat

    Olah raga telah lama menjadi instrumen pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.Peran ini bukan hanya diperlihatkan dalam ajang Pekan Olah Raga Nasional (PON) yang terkesan heroik, tetapi juga diperlihatkan dalam berbagai even olah raga yang digelar sebelumnya. Kini, lingkungan strategis olah raga telah berubah. Tantangan yang dihadapi bangsa-bangsa bukan melepaskan diri dari belenggu kolonialisme, tetapi memacu persaingan dan mengejar kesetaraan dalam hubungan antarbangsa. Dalam lingkup global, terjadi peningkatan kesadaran akan saling ketergantungan antarbangsa melalui difusi kultur olah raga. Dalam konteks ini, permasalahan sistem keolahragaan nasional tidak terlepas dari tekanan politik, ekonomi, dan budaya global.

    Sementara dalam skala nasional, perubahan paradigma pembangunan nasional ke arah desentralisasi diikuti pula perubahan dalam kebijakan pembinaan olah raga yang searah dengan demokratisasi dalam segala bidang. Pembinaan olah raga akan lebih banyak melibatkan partisipasi dan prakarsa masyarakat. Perubahan ini semestinya diikuti oleh pemberdayaan masyarakat di bidang olah raga.

    Selaras dengan semangat zaman, derajat partisipasi masyarakat dalam pembangunan olah raga akan menentukan postur dan kemajuan pembangunan olah raga suatu daerah. Masyarakat bukan hanya perlu didorong dalam menjadikan olah raga sebagai kebutuhan, tetapi juga mengambil peran dalam memajukan olah raga daerah.

    Pembangunan olah raga yang bertumpu pada peran serta masyarakat dulu telah dicoba dalam kemasan gerakan memasyarakatkan olah raga dan mengolah ragakan masyarakat. Gerakan ini memerlukan revitalisasi sehingga menjadi focal concern baru. Hal ini bukan tidak mungkin, karena tekanan hidup menuntut masyarakat mengubah pola hidup. Pilihan pola hidup sehat dapat menjadi solusi di saat krisis. Tentu saja kebijakan ini memerlukan instrumen pendukungnya.
                Pembangunan sarana prasarana olah raga selain harus memperhatikan sebaran demografis juga tidak melupakan kebutuhan penyediaan pelayanan olah raga bagi anggota masyarakat yang memiliki keterbatasan khusus.

    Pengembangan pelayanan olah raga untuk untuk kelompok khusus, terutama untuk orang cacat masih membutuhkan peningkatan dalam berbagai aspek. Untuk pembinaan kelompok khusus ini, kita masih kekurangan tenaga pembina yang kompeten maupun sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan pembinaan.

    Sedangkan dalam hal pembinaan olah raga prestasi perlu didukung peningkatan sarana prasaran olah raga dan sumberdaya manusia yang kompeten. Pembinaan olah
    raga prestasi diletakkan di atas landasan pendidikan jasmani dalam berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Pembinaan dilakukan dengan memperhatikan beberapa kecenderungan berikut. Pertama, introduksi dan penerapan teknologi olah raga untuk mendorong efisiensi pembinaan olah raga prestasi. Sayangnya industri olah raga dalam negeri baru sebatas memperoleh hak paten untuk memproduksi peralatan olah raga. Hal ini menunjukkan betapa tertinggalnya riset dan pengembangan dalam bidang keolah ragaan, baik di perguruan tinggi maupun di lembaga riset swasta dan milik pemerintah.

    Prioritas riset dan pengembangan bisa diletakkan dalam upaya reservasi jenis olah raga tradisional yang menjadi bagian dari pranata sosial budaya masyarakat namun mulai ditinggalkan pendukungnya. Selain itu, riset dan pengembangan pun perlu diarahkan pada penyediaan peralatan dan perlengakapan olaharaga sehingga tidak sepenuhnya bergantung kepada produk luar negeri yang mahal.

    Pemajuan aspek-aspek di atas membutuhkan keterlibatan semua pihak. Tidak hanya keterlibatan jajaran pemerintahan daerah, tetapi juga keterlibatan dan prakarsa para pengusaha, tokoh masyarakat, dan elemen lain.

    Sudah saatnya prestasi olah raga beranjak pada level yang lebih bergengsi. Hal ini bukan perkara yang absurd, mengingat potensi yang dimiliki masyarakat lebih dari memadai. Bukan hanya potensi atlet, tetapi juga potensi dalam pembinaan. Karena itu, kata kunci pemajuan olah raga di adalah membangun sinergi, dalam menjadikan olah raga sebagai budaya masyarakat dan pembinaan olah raga prestasi di Indonesia

    C. Filsafat Ontologi, Aksiologi dan Epistemologi  Dalam Cabang    Olahraga Tenis Meja di Tinjau Dari Keberadaanya di Indonesia.

    1. Sejarah Tenis Meja

    Tenis meja dibuat di Inggris sekitar abad ke-19, di mana dimainkan oleh orang kelas atas sebagai permainan indoor setelah makan malam. Tenis meja mempunyai beberapa nama, salah satunya “whiff-whaff”, dan disarankan bahwa permainannya pertama kali dikembangkan oleh tentara Inggris di India atau  Afrika Selatan, di mana mereka membawanya kembali ke Inggris. Sebaris buku disusun ditengah meja sebagai net, di mana dua bukunya berfungsi untuk memukul bola golf. Nama “ping-pong” digunakan hampir semua negara sebelum perusahaan Inggris J. Jaques & Son Ltd menjadikannya merek dagang pada tahun 1901. Nama “ping-pong” kemudian lebih digunakan untuk permainan yang dimainkan peralatan Jaques, dengan perusahaan lain menyebutnya tenis meja. Situasi yang sama terjadi juga di Amerika Serikat, di mana Jaques menjual hak nama “ping-pong” kepada Parker Brothers. Parker Brothers lalu menjadikannya merek dagang tahun 1920-an, membuat organisasi lainnya mengubah nama menjadi “tenis meja” dibanding menggunakan nama yang lebih umum, namun dengan merek dagang.

    Inovasi besar berikutnya dilakukan oleh James W.Gibb, pencinta tenis meja, yang menemukan bola seluloid dalam perjalanan menuju AS tahun 1901 dan  menurutnya cocok untuk permainan. Ini diikuti E.C. Goode yang, pada tahun yang sama, menciptakan versi modern dari raket dengan  memasang selembar karet yang diberi bintik, ke kayu yang sudah diasah. Tenis meja mulai terkenal pada tahun 1901 disebabkan  turnamen yang dibuat, buku yang menuliskan tentang tenis meja, dan kejuaraan dunia tidak resmi pada tahun 1902. Pada awal 1900an, permainan  ini dilarang di Russia karena penguasa pada masa itu percaya bahwa memainkan tenis meja memiliki efek yang buruk pada penglihatan pemain

    Tahun 1921, Asosiasi Tenis Meja (TTA) dibuat di Inggris, dan diikuti Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) pada tahun 1926. London  menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia resmi pertama tahun 1926. Tahun 1933, Asosiasi Tenis Meja Amerika Serikat, sekarang disebut, Tenis Meja Amerika, dibentuk.

    Tahun 1930, Edgar Snow berkomentar di Red Star Over China bahwa pihak Komunis di Perang Saudara China mempunyai “hasrat untuk Tenis Meja asal Inggris” yang menurutnya “ganjil”.

    Tahun 1950an, raket yang menggunakan lembaran karet digabung dengan lapaisan spons di dasarnya mengubah permainan secara dramatis, meningkatkan kecepatan dan perputaran bola. Ini diperkenalkan perusahaan alat olahraga Inggris S.W. Hancock Ltd. Penggunaan lem cepat dapat meningkatkan kecepatan dan perputaran lebih jauh, yang menghasilkan perubahan peralatan untuk “menurunkan kecepatan permainannya”. Tenis meja diperkenalkan sebagai cabang Olimpiade pada tahun 1988.

    2.   Perkembangan Tenis Meja di Indonesia.

    Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya  dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).

    Tahun 1960 PTMSI telah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.
                Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.

    BAB III

    KESIMPULAN

    A. Kesimpulan

                Dalam kehidupan modern saat ini banyak orang yang melupakan pentingnya olahraga untuk tubuh. Padahal olahraga merupakan cara untuk sehat yang paling murah dengan hasil yang mengagumkan untuk kebugaran badan. Selain itu olahraga dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun kita suka melakukannya baik siang maupun malam sesuai keinginan

                Ilmu Olahraga merupakan pengetahuan yang sistematis dan terorganisir tentang fenomena keolahragaan yang memiliki obyek, metode, sistematika ilmiahdan sifat universal yang dibangun melalui sebuah sistem penelitian ilmiah yangdiperoleh dari macam-macam penyelidikan, yang produk nyatanya tampak dalambatang tubuh pengetahuan ilmu olahraga dengan pendekatan pengembangankeilmuan yang multidisipliner sehingga secara aksiologis pemaknaan domainperilaku gerak – olahraga – membuka spektrum nilai yang normatif-teoritis(etika, estetika, kesehatan eserta pengembangannya) dan nilai-nilai yang praktisprofesional(pengajaran dan pelatihan, manajemen, rehabilitasi ataupun rekreasiolahraga beserta pengembangannya.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://herawantodikromo.blogspot.co.id/2015/05/analisis-dampak-olahraga-modern.html (diakses pada 14 desember 2016).

    https://id.wikipedia.org/wiki/Tenis_meja (diakses pada 14 desember 2016).

    http://penjaskes-pendidikanjasmanikesehatan.blogspot.co.id/2010/12/penjaskes.html (diakses pada 14 desember 2016).

  • Makalah Kedudukan Olahraga dalam Pengembangan Sosial

    Makalah Kedudukan Olahraga dalam Pengembangan Sosial

    Ada peran penting dari kedudukan olahraga dalam pengembangan sosial. Olahraga tidak hanya sekedar ajang mencari kesehatan tapi juga membangun interkasi sosial baik mulai individu sampai hubungan politik antar negara.

    Kedudukan Olahraga dalam Pengembangan Sosial

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Dalam bidang keolahragaan, ada beberapa konsep daasar yang memerlukan pemahaman secara mendalam. Namun sebelum itu, perlu diketahui terlebih dahulu apa sebanarnya yang dimaksud konsep. Dalam perkembangannya sampai saat ini, olahraga kian meluas dan memiliki makna yang bersifat universal dan unik. Berawal dari sekedar kegiatan fisik yang menyehatkan badan, mengisi waktu luang, dan media eksistensi diri, akhirnya bergeser menjadi kegiatan yang multi kompleks, telah mempengaruhi dan dipengaruhi oleh fenomena-fenomena lain seperti politik, ekonomi, dan sosial budaya. Sebagai sebuah fenomena global, olahraga terbukti memainkan peranan penting yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek-aspek tersebut.

    Olahraga dapat mempengaruhi berbagai aspek nilai hidup dan kebidupan manusia, baik sebagai individu maupun masyarakat, seperti nilai ekonomi, sosial, moral, politik, pendidikan, dan lain-lain. Dinamika olahraga dan pengembangan nilai merupakan salah satu media yang positif untuk mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan, salah satu diantaranya mengembangkan nilai-nilai sosial. Sebab dalam olahraga syarat dengan sejumlah aktivitas yang mencerminkan kehidupan yang sebenarnya, termasuk kehidupan dalam kaitannya dengan nilai-nilai sosial.

    Dinamika olahraga dan pengembangan nilai memainkan peranan penting dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat. Nilai nilai dalam olahraga sangat terkait dengan tradisi budaya masyarakat yang diwarisikan secara turun menurun dari satu generasi ke generasi lainya. Karena itu, olahraga merefleksikan nilai-nilai sosial suatu masyarakat. Terkait dengan dinamika olahraga dan pengembangan nilai ini hal yang terkait adalah pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana peran kedudukan olahraga dalam pengembangan nilai sosial
    2. Bagimana fungsi kedudukan olahraga dalam pengembangan nilai sosial

    C. Tujuan

    1. Untuk mengetahui peran kedudukan olahraga dalam pengembangan nilai sosial
    2. Untuk mengetahui fungsi Kedudukan olahraga dalam pengembangan sosial

    Bab II. Pembahasan

    A. Peran Dan Kedudukan Olahraga Dalam Pengembangan Nilai Sosial

    Ada beberapa pembahasan yang berkaitan dengan olahraga dan pengembangan nilai-nilai sosial kemasyarakatan

    Pembahasan tersebut antara lain :

    I. Olahraga dan Perubahan Paradigma Hidup Manusia

    Dalam rentang sejarah manusia sampai saat ini, aktivitas olahraga dan bermain selalu berhubungan secara integral dengan aspek sosial, politik dan ekonomi. Dinegara yunani misalnya pemain yang konteks olahraga didasarkan pada kepercayaan mitologi dan agama. Mereka memfokuskan pada minat para remaja pria dan kalangan masyarakat terpandang. Sementara itu produknya berimplikasi terhadap dunia politik diluar peristiwa tersebut. Umumnya para atlit direkkrut dari masyarakat dari lapisan bawan dan dibayar atau diikutsertakaannya. Proses profesionalisme semacam ini terus berkembang hingga diresmikan  asosiasi olahraga profesional pada tahun 1990. Seperti kita ketahui peristiwa-perstiwa keolahragaan bagi masyarakat romawi lebih menekankan hiburan pada masyarakatnya.

    Peristiwa olahraga yang digelar didesain untuk upacara dan persembahan bagi para pemimpin politik dan juga untuk menentramkan para pegawai dilingkungan pemerintah. Untuk itu para atlit yang direkrut untuk peristiwa olahraga seringkali dipaksa untuk bertempur habis-habisan dalam menghadapi lawannya yang terkadang lawannya itu adalah binatang buas. Tipe olahraga semacam ini berkembang cukup lama dikerajaan Romawi. Kondisi ini berbeda dengan aktivitas olahraga di Eropa. Selama abad pertengahan direflesikan pada jenis kelamin dan perbedaan status dalam masyarakat. Keterlibatan mereka dalam aktivitas olahraga mengacu pada perwujudan diri sebagai satria. Bagi kalangan atas atau orang-orang terhormat permainan dan aktivitas olahraga telah berkembang menjadi aktivitas diwaktu senggang.

    Lain halnya selama awal revolusi industri ruang untuk bermain yang secara umum telah membatasi keterlibatan aktivitas olahraga yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang kaya mulai bergeser keolahraga prestasi. Pola semacam ini mulai berubah di Amerika Serikat selam pertengahan abad 19, dan dalam perkembangan lebih jauh, mulai diorganisasikannya dalam bentuk cabang-cabang olahraga yang mengarah pada olahraga prestasi.

    Uraian singkat tersebut, menegaskan bahwa aktivitas olahraga telah memberi pengaruh pada kehidupan manusia baik kehidupan agama, mengisi waktu luang (rekreasi), patriotisme, dan prestasi. Bahkan dalam perkembangannya sampai sekarang di negara-negara maju khususnya Amerika Serikat olahraga telah menjadi sebuah kegiatan kombinasi antara bisnis, hiburan, pendidikan latihan moral, transper teknologi keperkasaan dan deklarasi politik. Namun demikian olahraga juga menjadi konteks dimana orang mencari tantangan dan mencari variasi hidup. Segala sesuatu telah menjadikan olahraga sebagai bagian penting dalam penomena sosial dimasa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.

    II. Antara golongan dan mobiltas sosial

    Hubungan antara golangan dan olahraga tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, olahraga tidak dapat eksis jika orang tidak punya waktu, uang, fasilitas, dan pengalaman organisasi. Orang punya uang dan kekuasaan dapat mengorganisasi olahraga karena olahraga memerlukan dukungan ekonomi.

    Pola keikutsertaan dalam olahraga dimasyarakat mereflesikan dinamika hubungan antara kelompok. Sejau ini mereka sering mengkondinasikan dengan hubungannya antara jenis kelamin guna menciptakan kondisi. Hubungan antara golongan juga cukup berarti dalam mensponsori dan mempromosikan olahraga pada tingkat sekolah menengah. Krisis anggaran dalam penyelenggaraan olahraga disekolah telah bisa diatasi melalui pencarian sponsor.

    Peluang karir dalam olahrga cukup eksis, tetapi jumlah atlet terbatas dan waktunya singkat. Peluang lain termasuk dalam hal kepelatihan kesehatan olahraga pelatihan dan manejemen. Peluang untuk menjadi atlet profesional sangan terbatas bagi wanita dan kelompok minoritas, seperti kulit hitam jumlahnya terbilang sedikit yang merai populeritas dalam olahraga

    III. Nila sosial dan olahraga komersial

    Olahraga komersial adalah jenis olahraga yang pelaksanaan diarahkan pada orientasi ekonomi. Olahraga komersial ini dibentuk oleh faktor-faktor ekonomi dimana uang menjadi mengemuka pada saat mereka tampil dipentas, dan tidak jarang hanya demi uang unsur sportivitas terabaikan. Alangkah baiknya jika uang itu sebagai pemacu prestasi atlit dan bukan pemicu kebobrakan atliet.

    Sejauh ini olahraga komersial telah mengglobal dan akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat dunia. Olahraga komersial nampak telah menjadi bagian dari masyarakat masa kini. Perkembangannya dipadukan dengan urbanisasi, industrialisasi, peningkatan transportasi dan teknologi komunikasi.

    Olahraga komersial merupakan biasnis unik. Pemilik dan sponsor adalah orang yang sukses dalam bisnis dimana mereka mampu membayar atlet berikut timnya sementara mereka yang peroleh adalah kepuasan dan pengakuan publik. Investigasi dalam olahrga sering kali berisiko tetapi investasi tersebut telah memberikan keuntungan secara menyakinkan untuk pemilik atau sponsor yang memiliki hak monopoli terhadap atlit atau tim yang dpegangnya.

    Olahraga komersial juga telah mengekses pada atlit memasuki panggung hiburan para atlit dapat menghangtkan suasana ajang pertandingan berkaitan dengan hak-hak dan penghasilan menjadi penting. Dalam olahraga profesional isu mengenai hak-hak pemain telah menjadi perhatian utama.hak mereka terangkap gsji pun meningkat. Gaji mereka akan semaking bertambah dari televisi yang menyiarkan oertandinagn mereka.

    IV. Dinamika hubungan olahraga denga media

    Media merupakan produk budaya dan wujud dan konstruksi sosial. Media dibuat diorgansasi dan dikontrol oleh manusia yang ide-idenya didasarkan pada pengalaman perspektif pada dunia. Olahraga dan media perkembangannya amat bergantung pada yang lain. Olahraga dan media dapat bertahan tampa yang lain, tetapi olahraga dan media akan berbeda dari yang ada sekarang. Bentuk-bentuk komersial dari olahraga tidak akan tersebar luas tampa dukungan media. Tampa tayangan olahraga melalui media, orang akan sangat kecil memberikan perhatian terhadap olahraga.

    Media juga dapat bertahan tampa olahraga. Tetapi akan terbatas, khususnya surat kabar dan televisi. Sirkulasi surat kabar mungking akan turun, dan program televisi pada akhir pekan dan hari libur akan berkurang perhatiannya dari pemersa. Lebih penting dari pada mencoba untuk menentukan apakah olahraga dan media asing akan bergantung adalah memahami cara-cara menyatukan olahraga kedalam kehidupan ummat manusia. Hubungan yang saling menguntungkan antara keduanya. Sejarah di Amerika Utara memperhatikan bahwa hubungan antara olahraga dan televisi telah dikembangkan dalam konteks budaya yang lebih luas, keuntungan komersial media mendapatkan prioritas utama.

    Pengaruh media olahraga dalam kehidupan kita bergantung kepada beberapa banyak informasi tentang olahraga yang kita dapatkan melalui media tersebut dan beberapa kita dapatkan melalui pengalaman langsung. Pengalaman langusung dengan olahraga mempengaruhi bagaimana kita menginterpretasikan dan menggunakan apa yang kita baca, dengar, dan lihat dimedia. Untuk kepentingan banyak hal, kiranya perlu dilakukan penelitian dalam sosiologi olahraga yang mengkaji tentang proses representasi olahraga yang terjadi melalui media, Dan bagaimana penonton televisi memamfaatkan pesan pesan kehidupan yang terkandung dalam olahraga melalui media.

    V. Hubungan olahraga dengan politik   

    Olahraga merupakan bagian integral dari dunia sosial. Sebagai bagian dari dunia tersebut, olahraga dipengaruhi oleh sosial, politik dan ekonomi. Kehidupan ummat manusia dan hubungannya dengan yang lain setidaknya terkait secara persial dengan isu-isu kekuasaan dan kontrol. Untuk itu politik menjadi bagian dari olahraga hanya oleh karena politik merupakan bagian dari kehidupan ummat manusia hal tersebut tidak dapat dihindarkan.

    Intervensi pemerintah dalam olahraga sesungguhnya terkait dengan kebutuhan akan sponsor, organisasi dan fasilitas. Fakta tersebut menunjukkan bahwa olahraga adalah bagian penting dari kehidupan masyarakat. Bentuk keterlibatan pemerintah dalam olahraga adalah ingin merubah masyarakat seperti :

    1. Melindungi dan memelihara masyarakat
    2. Mengembangkan kemampuan fisik dan kebugaran jasmani masyarakat
    3. Mengangkat harkat dan martabat kelompok masyarakat
    4. Menanamkan rasa solidaritas antara warga masyarakat
    5. Meningkatkan legitimasi sistem politik dan kekuasaan.

    Keterlibatan pemerintah yang terjadi disebuah negara akan terkait langsung dengan penyediaan fasilitas dan pemamfaatannya. Biasanya aturan dan kebijakannya ditentukan oleh pemerintah.

    Perturan, kebijakan dan pendanaan oleh pemerintah merefleksikan perjuangan politik antara kelompok dalam masyarakat. Hal ini tidak dimaksudkan bahwa orang akan selalu untuk saat pemerintah terlibat, tetapi dimaksudkan untuk saling menguntungkan antara pemerintah dan masyarakat. Contoh, saat dana diberikan untuk program olahraga elit, sedikit sekali dana untuk program olahraga massal. Tentu saja, prioritas dana dapat diperuntukkan bagi olahraga massal dari pada olahraga elit, titik persoalan tersebut seringkali menjadi bahan perdebatan. Inilah proses politik yang menjadi bagian tidak terpisahkan dalam dunia olahraga dan seringkali memunculkan poemik berkepanjangan.

    Opening Olimpiade Paling BUruk Sepanjang masa

    B. Fungsi Kedudukan Olahraga dalam pengembangan sosial

    Olahraga merupakan salah satu alternatif pendidikan karakter yang efektif. Sportivitas, disiplin, pantang menyerah, kerjasama adalah nilai-nilai yang selalu diajarkan di dalam olahraga. Di sisi lain, dalam bidang kesehatan, olahraga merupakan salah satu pilar utama pembangunan kesehatan masyarakat. Dengan memberdayakan olahraga di masyarakat maka dapat dipastikan tingkat kesehatan dan kebugaran masyarakat akan meningkat.

    Olahraga tidak hanya mengejar prestasi, tidak hanya menampilkan cabang olahraga namun merupakan suatu gerakan kebudayaan yang bisa menyatukan perbedaan. Sebagai contoh Asian Games dan Asian Paragames 2018 yang berhasil menyatukan seluruh bangsa Indonesia untuk bersama-sama menyukseskan sekaligus mendukung prestasi pahlawan-pahlawan olahraga nasional dan terbukti dengan olahraga mampu menyatukan segala perbedaan, meredakan segala konflikdan nilai-nilai  revolusi mental seperti integritas, etos kerja dan gotong royong  juga  di pastikan dapat melandasi perjalanan keolahragaan.

    Secara sosial, olahraga dapat digunakan sebagai media sosialisasi melalui interaksi dan
    komunikasi dengan orang lain atau lingkungan sekitar. Salah satu indikasi meningkatnya
    keinginan masyarakat akan derajat kesehatan yang tinggi, penampilan jasmani yang
    proporsional dan aktualisasi diri yang lebih luas dalam lingkungannya mencerminkan
    bahwa kebutuhan masyarakat semakin beragam sehingga membutuhkan tempat atau
    wahana yang dapat menyalurkan serta memenuhi kebutuhan tersebut (Zulkarnaen, 2010: 2).

    Dinamika olahraga dan pengembangan nilai memainkan peranan penting dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat. Nilai nilai dalam olahraga sangat ter­kait dengan tradisi budaya masyarakat yang diwarisikan secara turun menurun dari satu generasi ke generasi lainya. Karena itu, olahraga merefleksikan nilai-nilai sosial suatu masyarakat.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Dari pembahasan di atas dapat di ketahui bahwasanya kedudukan olahraga dalam pengembangan nilai sosial sangat berkaitan erat di kehidupan masyarakat dan dapat memfokuskan pada minat para remaja. Kedudukan olahraga memiliki peran dan fungsi yang dapat di gunakan sebagai alat agar interaksi yang ada di olahraga dapat berjalan dengan baik.

    B. Saran

    Pengembangan kedudukan olahraga kedepan harus mengakomodasi seluruh urgensi, khusunya terakit dengan peningkatan kualitas manusia Indonesia.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://udin-reskiwahyudi.blogspot.com/2014/11/peran-dan-kedudukan-olahraga-dalam.html

    https://www.kompasiana.com/rosyidd/560776618023bd5112beabd7/olahraga-di-aspek-sosial

    http://hilalbachtiar.blogspot.com/2013/07/fenomena-sosial-dalam-pengajaran.html

    Sapto Adi dan Mu`arifin. 2001. Sosiologi olahraga. Bahan Ajar Perkuliahan. Jurusan Ilmu Keolahragaan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Malang.

    Yudik Prasetyo. 2013. Kesadaran Masyarakat Berolahraga untuk Peningkatan Kesehatan dan Pembangunan Nasional. Artikel Medikora Vol XI. No.2:219-228.

  • Mengukur Keliling dan Jari-Jari bumi dengan Tongkat

    Berapa keliling bumi? Berapa jari-jari bumi? pertanyaan ini dapat dengan mudah kita cari di buku-buku atau yang paling mudah, dengan akses internet seperti sekarang ini, kita dapat langsung tanya sama mbah google. grin emotikon

    Keliling bumi adalah 40000 km dan jari-jari bumi adalah 6370 km.

    Tapi ko bisa ya, kita ngukurin keliling dan jari-jarinya bumi? Apa ada meteran yang panjangnya 6370 km trus orang yang bertugas ngukur, harus keliling bumi dulu, hehe LOL. Atau ada orang yang kerjaannya masuk ke bumi (kaya tikus tanah) trus ngelewatin berlapis-lapis lapisan tanah hingga inti bumi dan sampai di permukaan bumi di seberangnya sambil bawa-bawa meteran untuk tahu berapa diameternya bumi. *tambah ngaco squint emotikon

    Sebelum tambah ngaco, ternyata keliling dan jari-jari bumi pertama kali diukur oleh Eratosthenes sekitar 235 tahun sebelum masehi. Bukan dengan menggunakan alat ukur yang kita bayangkan sebelumnya, grin emotikon

    Tetapi dengan tongkat dan pengetahuan yang dia miliki. Dia tahu bahwa matahari paling tinggi di langit adalah pada tengah hari 22 juni. Pada saat itu, tongkat yang berdiri tegak lurus memiliki bayangan yang paling pendek. Jika matahari tepat di atas kepala (tegak lurus) batang yang berdiri tegak lurus tidak akan memiliki bayangan sama sekali. Ini terjadi di Syene, sebuah kota di Alexandria. Dia berpendapat bahwa jika sinar matahari tegak lurus ini diteruskan, garisnya akan sampai ke inti bumi (titik tengah lingkaran). Garis tegak lurus di tempat lain di bumi jika diteruskan, juga akan sampai di inti (titik tengah lingkaran). Di Alexandria pada saat yang sama, Tongkat yang berdiri tegak lurus mempunyai bayangan.


























    Referensi
    Hewitt, Paul J. Conceptual Physics1 seventh edition. San Fransisco: HarperCollinsCollegePublishers

  • Biomekanika Olahraga

    Biomekanika Olahraga

    Biomekanika olahraga adalah ilmu yang mempelajari tentang konsep, desain, analisis dan pengembangan peralatan dan sistem biologi dan gerak tubuh dalam tinjuan fisika.


    Biomekanika

    Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-nama seperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu ini.

    Galileo adalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.
    Mekanika teknik atau disebut juga denagn mekanika terapan adalah ilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanika terapan mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik.
    Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.

    Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedoteran.

    A. Tujuan Biomekanika

    Tujuan mempelajari biomekanika dalam penerapan ilmu olahraga adalah :

    1. Mengetahui konsep ilmiah dasar yang diaplikasikan dalam bentuk gerak manusia.
    2. Memahami suatu bentuk/model gerak dasar dalam olahraga sehingga mampu mengembangkannya dengan baik.
    3. Mampu memahami perkembangan gerak dasar.
      Mampu menerapkan suatu bentuk yang sesuai dengan karakteristik fisik seseorang dalam berolahraga, dengan baik dan benar

    C. Fungsi Biomekanika Terhadap Guru Pendidikan Jasmani dan Pelatih Olahraga

    Biomekanika erat kaitanya dengan ilmu keolahragaan sehingga, biomekanika memiliki fungsi penting bagi guru pendidikan jasmani dan pelatih olahraga, dalam hal ini fungsi dan kegunaan biomekanika bagi guru pendidikan jasmani dan pelatih olahraga menurut Arma Abdulah ( 1994 : 202 ) dijelaskan bahwa; (1) pemahaman biomekanika akan menghasilkan peningkatan pengetahuan tentang kerumitan fungsi anatomis – fisiologi – dan mekanika dari tubuh manusia dan akan membantu meniadakan kesalahan yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar keterampilan, sehingga dapat meningkatkan perkembangan unjuk kerja keterampilan khusus lebih cepat dan sempurna; (2) pengetahuan biomekanika juga penting bagi atlet karena ia akan menyadari kekeliruan untuk mencoba meniru gaya atlet lain karena gaya tersebut memberikan keberhasilan bagi atlet tersebut, sehingga atlet harus mengembangkan gayanya sendiri, sebab pada umumnya tidak ada dua manusia yang sama dalam karakteristik jasmani, seperti kekuatan otot, kelentukan, tipe tubuh dan begitupula karakteristik psikologis. Dengan demikian pada penyampaian yang kedua dapat gigunakan oleh para pelatih olahraga untuk mengenal karakteristik dan kemampuan atlet, sehingga memiliki cara untuk mengembangkan kemampuan dan prestasi atlet.

    Secara garis besar fungsi dan kegunaan biomekanika pada guru pendidikan jasmani maupun pelatih olahraga, yakni;

    1. Memberikan dasar ilmu pengetahuan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan keterampilan dan gerak dasar pada olahraga.
    2. Sebagai dasar untuk memperoleh jawaban tentang masalah dalam unjuk kerja ( Praktek ) olahraga
    3. Pirinsip serta asasnya dipakai dalam meberikan assasment dan koreksi terhadap unjuk kerja yang dilakukan oleh peserta didik / atlet.
    4. Mampu dalam mengembangkan gerak dasar olahraga yang lebih efisien dan manfaat guna.

    D. Asas Dan Prinsip Biomekanika

    Pada pembahasan dasar – dasar asas dan prinsip biomekanika, hayan didiskusikan aspek – aspek dalam pendidikan jasmani yang berkenaan dengan biomekanik. Sedangkan pengkajian sejara mendalam akan dipelajari dalam mata kuliah tersendiri. Pada asas dan prinsip biomekanika ini, dipelajari tentang penggolongan gerak manusia. Menurut Broer, penggolongan tugas gerak manusia terbagia atas; (1) tugas menggantung; (2) tugas mendukung; (3) tugas berkaitan dengan gerak tubuh atau objek; (4) tugas berkenaan dengan tenaga. Salah satu nilai dari penggolongan gerak adalah untuk memahami hubungan antara berbagai aktivitas dalam satu kategori tertentu.

    Berikut akan dipaparkan mengenai tugas gerak manusia; 1) Tugas Menggantung Menurut Arma Abdoelah ( 1994 : 203 ) Tugas menggantung memainkan pran yang menonjol dalam evolusi kehidupan manusia. Kebanyakan tugas menggantung berhubungan dengan aktivitas dengan beberapa jenis cara bergantung dengan sepotong besi. Aktifitas menggantung yang umum dijumpai pada senam, aktivitas kesegaran jasmani, permainan anak yang menggunakan alat bergantung. Karena tubuh biasanya bergatung bebas gaya tarik bumi bekerja tidak berlawanan dengan aktifitas bergantung.

    Beberapa asas biomekanik terlibat dalam berbagai macam aktivitas menggantung dengan berayun. Contoh yang paling mudah dipahami adalah asas pada pendulum ( bandul / anak lonceng ) serta gerak melingkar. Gerakan pada asas berayun dan menggantung dapat dijumpai pada aktivitas olahraga senam pada palang tunggal dan palang sejajar. Pada dasarnya, gerak pendulum atau bandul dikontrol oleh daya tarik bumi. Bila pendulum berayun, gerak keatas bergantung pada momentum yang dihimpun pada waktu gerakan kebawah.

    Gerakan berayun keatas dan selama berayun keatas mengurangi pengaruh gaya tarik bumi dan diperpanjang pada waktu berayun kebelakang dan kedepan bawah. Prinsip yang sama juga dapat dilihat melalui ilustrasi gambar berikut ini; 2) Tugas Mendukung Menurut Arma Abdoelah ( 1994 : 204 ) Gerak tubuh yang berkenaan dengan tugas mendukung atau menyanggah tubuh dalam atu posisi khusus, pada umumnya diperlukan untuk tugas gerak yang lain. Posisinya pun bervariasi dari vertical ke horisontal, dan pada umumnya berkaitan dengan sikap berdiri, berjalan, berlari, duduk, berlutut, dan sejenisnya. Posisi kepala berada dibawah pada aktivitas senam, merupakan bentuk aplikatif dari hukum mekanikal.

    Keseimbangan atau stabilitas ( balancing ) digunakan dalam pelaksanaan asas mekanika. Keseimbangan tubuh dapat dibagi menjadi 3 jenis, yakni; keseimbangan stabil, keseimbangan labil, keseimbangan normal.

    Keseimbangan stabil terjadi bilamana : (1) Kontak dengan dasar/permukaan pijakan luas; (2) Pusat gravitasi terletak redah dan garis pusat gravitasi terletak didalam benda; (3) Pusat gravitasinya naik jika diberi gaya; (4) Munculnya gaya pemulih yang menyebabkan kembali ke posisi semula; (5) Tenaga potensial bertambah.

    Keseimbangan labil terjadi bilamana; (1) pusat gravitasinya turun bilamana diberi gaya; (2) posisi benda akan mengalami perubahan; (3) tenaga potensial berkurang; (4) garis pusat gravitasi jatuh diluas garis penyokong, dan dasar penyokong terlalu kecil.

    Keseimbangan tubuh yang labil terjadi bila mana kita mengangkat salahsatu kaki dalam gerakan olaharaga atau pada gerakan penguluran. Saat salah satu kaki diangkat maka luas garis penyokong lebih kecil sehingga akan terjadi keseimbangan yang labil.Keseimbangan normal terjadi bilamana; pusat

    grafitasinya tidak berubah apabila diberi gaya; tenaga potensial bermabah. Disisi lain keseimbangan tubuh tercapai dan meningkat bila: (1) Letak pusat gravitasi direndahkan, spt posisi duduk atau berbaring. (2) Peningkatan luas permukaan penyangga, spt posisi tidur, posisi duduk, berjalan dengan telapak kaki. Dan berkurang bila: (1) Menaikkan pusat gravitasi, dgn cara angkat tangan ke atas, menjunjung barang di atas kepala; (2) Mengurangi dasar permukaan penyangga, seperti berjalan menjinjit atau berjalan dengan satu kaki, atau keaadaan pada saat berlari cepat, dengan menggunakan ujung kaki sebagai tumpuan. 3) Tugas Berkenaan Dengan Gerak Tubuh Atau Objek

    Penggolongan tugas gerak ke-tiga menurut Broer ini berkenaan dengan tenaga yang timbul dalam tubuh ( syaraf, otot, atau kerangka ) untuk menggerakan tubuh atau bagian tubuh atau objek di luar tubuh. Tenaga yang diberikan oleh otot bekerja sama dengan sejumlah pengungkit yang deibentuk oleh persendian tubuh manusia. Asas –asas yang berhubungan dengan masalah tenaga ini termasuk diantaranya Hukum Gerak Newton, yang terdiri dari; (1) Hukum inersia; (2) Hukum percepatan; (3) Hukum aksi sama dengan reaksi. Secara lebih detail mengenai prinsip hukum tersebut dijelaskan dalam penjelasan berikut;

    Hukum Inersia, Hukum inersia merupakan hukum pertama Newton, menyatakan bahwa sebuah benda tetap dalam keaadaan diam atau gerak teratur dalam satu garis lurus, sekiranya tidak dipengaruhi oleh tenaga luar yang cukup untuk mengubah keaadaan semula. Sedangkan Aristoteles menyatakan bahwa kekuatan konstan diperlukan untuk menjaga sesuatu tetap bergerak. Hukum NEWTON I (Inertia = kelembaman) dapat disimpulkan bahwa; (1) benda bersifat mempertahankan keadaan; (2) semua benda/ obyek akan bergerak bila ada gaya (force) yang mengakibatkan pergerakan.

    Hukum Akselerasi, hukum akselerasi merupakan hukim kedua Newton. Menyatakan bahwa benda digerakan oleh suatu tenaga, momentumnya ( m x a ) adalah proporsional atau sebanding dan satu arah dengan tenaga dan berbanding terbalik dengan berat ( mass / m ) benda. Sebagai contoh perbedaan antara jalan dan lari pada dasarnya disebabkan perbedaan jumlah tenaga yang digunakan oleh otot untuk mendorong tubuh kedepan. Begitu pula, bola golf yang berhenti diatas rumput dipukul dengan tongkat golf, ia akan bergerak searah dengan gaya yang diberikan. Semakin besar gaya yang diberikan maka akan semakin besar akselerasi dan kecepatan nya. Semua gerak adalah hasil dari tenaga atau gaya tarik / gravitasi atau kedua duanya., dan deselerasi ( perlambatan ) adalah hasil dari gesekan atau gravitas. Jadi kombinasi dari tenaga – tenaga luar seperti halnya tahanan udara, gravitas, dan gesekan dengan rumput, menghambat gerak bola golf sehingga menghasilkan deselerasi ( perlambatan ) dan pada akhirnya berhenti.

    Hukum aksi reaksi, hukum ini merupakan hukum ketiga Newton yang menyatakan setiap ada aksi maka aka nada reaksi, yang arahnya berlawanan. Contoh yang dapat dilihat dalam olahraga adalah prinsip pada gerakan renang dan dayung, yakni gerakan dayungan renang arah belakang, maka akan menyebabkan dorongan yang besarnya sama kearah depan.

    Dalam tugas yang berkenaan dengan gerak tubuh dan objek ini juga mempelajari prinsip kerja pengungkit yang diaplikasikan dalam gerak pengumpil dan sendi pada manusia, macam pengungkit terdiri dari tiga jenis, yakni pengungkit jenis I, II, dan II, masing masing dijabarkan sebagai berikut;

    Pengungkit Jenis I, yakni Titik tumpuan terletak di antara gaya berat (W) dan gaya otot (M). contoh dalam gerak manusia adalah pada posisi diam/ tegak.

    Pengungkit Jenis II, Gaya berat (W) di antara titik tumpuan dan gaya otot (M), contoh dalam gerak

    manusia adalah pada posisi jinjitPengungkit Jenis III, Gaya otot (M) di antara titik tumpuan dan gaya berat (W), Contoh: Posisi tangan mengangkat beban. Keuntungan Mekanis, “Perbandingan antara gaya otot (M) dan gaya berat (W)”
    Serta, 4) Tugas Berkenaan Dengan Tenaga. Dalam banyak aktivitas olahraga, tubuh menerima satu tenaga dari satu objek seperti sebuah bola atau meberhentikan tubuh seperti mendarat dilantai pada senam pada palang tunggal.

    E. Teknik Analisis Biomekanika

    Biomekanik akan lebih efektif bila asas dan hukum mekanika dapat didemonstrasikan dan dipelajari dalam laboratorium. Tekinik analisis biomekanik dapat diterangkan melalui penjabaran sebagai berikut;
    1. Sinematografi
    Teknik-teknik sinematografi menjadi sangat esensial untuk proses mengajar ,melatih dan untuk penelitian. Namun Taylor menyatakan bahwa banyak film dibuat bukan untuk tujuan penelitian (1971:51). Meningkatnya penggunaan fotoografi untuk mengumpulkan, menganalisis dan menilai data gerak, sedikit demi sedikit mengambil alih teknik observasi konvensional, sebab apa yang diamati tidak teliti karena hanya sebagian kecil dari gerk keseluruhan dapat diamati pada satu saat.
    2. Elektromiografi
    Elektromiografi adalah satu metode mempelajari kerja dari otot-otot tertentu atau kelompok otot. Dengan menggunakan alat pencatat, rangsang elektris diberikan kepada otot agar otot berkontraksi dapat dicatat secara grafik, diukur dan dianalisis untuk sejumlah kebutuhan, termasuk informasi tentang koodinasi, kelelahan dan relaksasi.
    3. Goniografi
    Suatu aspek penting dalam gerak manusia yang berhubungan dengan system otot – rangka ( musculoskeletal ) adalah berkenaan dengan kerja pengumpil pada persendian. Teknik gonigrafik digunakan untuk mengukur posisi dan gerak dari persendian. Alat ini terdiri dari satu mekanisme engsel dan dua tangan, yang diikatkan pada persendian yang diteliti.

  • Laporan Praktikum Kadar Air Tanah

    Kadar Air Tanah

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Tanah memiliki peranan penting bagi kehidupan makhluk hidup dimanan makhluk hidup melakukan semua kegiatan diatas tanah. Tanah merupakan bagian permukaan kulit bumi yang berfungsi sebagai tempat organisme. Tanah juga memiliki peran penting dalam siklus hidrologi yaitu air hujan yang jatuh mencapai tanah akan mengalami infiltrasi. Infiltrasi merupakan peristiwa dimana air bergerak melalui celah-celah dan pori-pori batuan yang ada di bawah tanah yang dapat bergerak vertikal atau horizontal.

    Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah, antara lain pada proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Air juga berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar tanaman. Keadaan air terlalu banyak tersedia mengakibatkan hara-hara dapat tercuci dari daerah-daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam terlarut mungkin terangkat kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan juga membatasi pergerakan udara dalam tanah, merintangi akar tanaman memperoleh O2 sehingga dapat mengakibatkan tanaman mati. Jumlah air yang diterima tanah sebagian besar tergantung pada kemampuan tanah menyerap air ceoat dan meneruskan air yang diterima kebawah. Gaya yang bekerja pada air tanah yaitu gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi.

    Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang tidak pasti tentang kadar air sehingga istilah jenuh dan tidak jenuh dapat diartikan yang penuh terisi dan yang menunjukkan setiap kandungan air dimana pori-pori belum terisi penuh. Kadar air tanah adalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu 105oC hingga diperoleh berat tanah kering yang tetap. Dua fungsi yang saling berkaitan dalam penyediaan air bagi tanaman yaitu memperoleh air dalam tanah dan pengaliran air yang disimpan ke akar-akar tanaman. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung pada kemampuan tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima dipermukaan tanah ke bawah.

    Jumlah ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti jumlah curah hujan tahunan dan sebaran hujan sepanjang tahun. Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air terhadap volume tanah. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah dikering ovenkan dalam oven. Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-mula menggantikan udara yang terdapat dalam pori makro dan kemudian pori mikro. Jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan dengan ukuran pori-pori pada tanah.

    Metode yang di gunakan dalam penentuan kadar air tanah yaitu penentauan kadar air tanah dengan metode gravimetri atau metode volumetri, kadar air dinyatakan dalam bentuk persen (%) berat tanah. Metode gravimetri di mulai dengan di ambilnya contoh tanah di lapang pada lapisan atas dan di akhiri dengan pengeringan dengan mengurangkan bobot kering oven 105oC. Metode volumetri yang harus di cari yaitu kerapatan isi dan nilai gravimetrinya. Metode ini di gunakan untuk menentukkan kadar air tanah dalam keadaan kadar air total. Kapasitas lapang dan titik layu permanen sehingga dapat di ukur air yang tersedia. Metode yang harus dilakukan untuk mengetahui penentuan kadar air tanah ialah dengan melakukan percobaan metode gravimetri.

    1.2       Tujuan

    Agar praktikan mampu menetapkan kadar air contoh tanah kering angin, kapasitas lapang, dan kadar air maksimum tanah dengan metode gravimetri (perbandingan air dengan masa padatan tanah) atau disebut berdasarkan % berat.

    Bab II. Kajian Pustaka

    Ketersediaan air dalam tanah merupakan salah satu faktor penting bagi pertumbuhan tanaman. Kadar air pada berbagai keadaan tanah seperti kadar air kapasitas lapang dapat ditetapkan dengan metode yang berbeda. Air merupakan salah satu komponen penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Air yang diserap tanaman adalah air yang berada pada pori-pori tanah. Setiap jenis tanah memiliki distribusi dan ukuran pori yang berbeda-beda, yang akan mempengaruhi ketersediaan air di dalam tanah. Kadar air kapasitas lapang didefinisikan sebagai kadar air tanah di lapang pada saat air drainase sudah berhenti atau hampir berhenti mengalir karena adanya gaya grafitasi setelah sebelumnya tanah tersebut mengalami jenuh sempurna (Brendan, 2014).

    Ketersediaan air dalam tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara langsung. Kegiatan saat budidaya tanaman lahan kering, air merupakan faktor pembatas yang paling menentukan dan sumber air utama bagi pertumbuhan tanaman adalah hujan. Bervariasinya hujan, baik dalam jumlah, intensitas, dan waktu datangnya hujan dapat menjadi penyebab sulitnya prediksi waktu yang tepat melakukan penanaman atau mengatur pola tanam yang diakibatkan oleh ketersediaan air yang fluktuatif. Neraca air merupakan model hubungan kuantitatif antara jumlah air yang tersedia di atas dan di dalam tanah dengan jumlah curah hujan yang jatuh pada luasan dan kurun waktu tertentu. Ketersediaan sumberdaya air sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim, topografi, jenis tanah, tutupan lahan serta struktur geologi suatu daerah. Tingkat ketersediaan air tanah diperoleh dengan menganalisa data kandungan air tanah (lengas tanah) terhadap nilai suhu, dan ETP (Ayu dkk., 2013).

    Menurut Hermawan (2014), cara untuk penenetapan kadar air dapat bermacam-macam salah satunya yaitu menggunakan metode gravimetri. Metode gravimetri merupakan metode pemisahan air dari matriks tanah dengan cara pemanasan. Pertama contoh tanah dikering anginkan, ditumbuk, dan diayak dengan ayakan bermata saring 2.00 mm.   Kedua yaitu kadar  air  contoh  tanah,  èg,  kering angin ditetapkan secara gravimetri.  Sekitar 1 kg tanah kering angin (Wta) ukuran 0 – 2 mm dimasukkan ke dalam  bejana  plastik  dan diketahui  berat dan volumenya. Berat tanah tersebut dikoreksi dengan kadar air sehingga diperoleh berat tanah setara kering oven (Wt). Metode gravimetri dapat menentukan nilai dari kelembaban volumetrik sehingga nilai volumetriknya dapat diketahui (Olzeweska dan Nowicka, 2015).

    Pengukuran kadar air perlu dilakukan untuk mengetahui berat kering dari suatu bahan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengukuran kadar air salah satunya yaitu tanah kering angin mash mengandung air dan apabila dipanaskan pada suhu 105oC, maka air akan menguap dan mengakibatkan keadaan air tersebut tidak stabil serta mengakibatkan penyimpangan sebagai dasar penghitungan.  Faktor lain yang dapat mempengaruhi pengukuran kadar air yaitu kesalahan metode atau prosedur yang sering kali dilakukan, hal ini akan berpengaruh langsung terhadap hasil pengitungan (Graham, 2013).

    Brendan (2014) mengatakan bahwa kadar air kering untuk menghilangkan air pada tanah membutuhkan suhu oven pada kisaran 105 C – 110 C. penggunaan suhu oven yang seperti itu mengakibat kan tanah menjadi lebih stabil untuk menghitung kadar air mutlak. Kadar air mutlak digunakan untuk mengukur pori tanah yang berada di tanah guna mengetahui daya serap tanah terhadap air. Daya serap tanah dipengaruhi oleh bahan organik, apabila bahan organic tinggi maka kadar air atau daya serap tanah semakin tinggi karena sifat dari bahan organic yang mampu menyimpan air dengan banyak.

    Kadar air pada tanah tidak selalu baik ketika musim kering tiba. Kadar air pada tanah pada musim kering mengalami sedikit tersediannya air sehingga kadar air perlu dicari. Pencarian kadar air pada tanah bisa melalui alat yang berupa radar. Alat tersebut dapat mengecek kandungan air pada tanah dengan langsung tanpa dibawa ke lab. Uji coba yang dilkukan adalah dengan cara acak untuk pemilihan lokasinya tanpa perhitungan guna mewakili dari semua tanah yang ada pada lahan. Penggunaan alat pada radar sudah di praktekan pada kebun sayuran yang berada di luar negeri. Penggunaan alat ini sangat efektif untuk mengetahui kadar air pada tanah (Graham et al, 2013).

    BAB III

    PELAKSANAAN PRAKTIKUM

    3.1       Waktu dan Tempat Pelaksanaan

    Praktikum kali ini “Kadar Air Tanah” di lakukan  pada hari Senin, 25 September 2017 yang bertempat di Laboratorium Sumber Daya Lahan Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur

    3.2       Alat dan Bahan

    1.2.1        Alat     :

    –          Timbangan

    –          Ring

    –          Oven

    –          Kanvas

    –          Cawan

    –          Kertas label

    –          Sentrifus

    –          Desikator

    –          Mortar

    –          Pastle

    –          Ayakan 0,5 dan 2mm

    –          Kamera

    3.2.2   Bahan   :

    –          Contoh tanah biasa lolos ayakan 2mm

    –          Tanah agregat

    –          Plastik

    –          Spidol

    –          Air

    3.3       Cara Kerja

    3.3.1    Pengayakan   :

    1.         Menyiapkan Alat dan Bahan.

    2.         Memasukkan contoh tanah biasa kedalam mortar.

    3.         Menumbuk tanah di dalam mortar menggunakan pastle hingga halus dan agak halus.

    4.         Melakukan pengayakan tanah dengan menggunakan ayakan 2mm dan 0,5mm.

    5.         Membedakan tanah yang lolos ayakan 0,5 dan 2 mm ke dalam plastik yang berbeda.

    3.3.2    Penetapan Kadar Air Kering Udara

    1.         Menyiapkan Alat dan Bahan.

    2.         Menimbang cawan.

    3.         Menimbang tanah agregat sebanyak 10g.

    4.         Menimbang cawan dengan tanah agregat.

    5.         Memasukkan tanah dan cawan kedalam oven selama 24 jam dengan suhu 105◦C.

    6.         Memasukkan tanah dan cawan kedalam desikator selama 15 menit.

    7.         Menimbang tanah dan cawan setelah di oven

    8.         Mendokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan

    3.3.3     Penetapan Kadar Air Kapasitas Lapangan

    1.         Menimbang ring silinder.

    2.         Menutup bagian bawah tanah dengan kanvas dan karet lalu menambahkan tanah sebanyak ¾ bagian ring, kemudian timbang.

    3.         Memasukkan ring beserta tanah ke dalam cawan dan mengisi cawan dengan air.

    4.         Menunggu hingga air meresap ke dalam tanah.

    5.         Memasukkan ring dan tanah kedalam sentrifus selama 10 menit.

    6.         Menimbang ring dan tanah setelah di sentrifus.

    7.         Memasukkan ring dan danah ke dalam oven selama 24 jam engan suhu 105◦C

    8.         Memasukkan tanah dan ring ke dalam desikator selama 15 menit lalu timbang.

    9.         Mendokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan.

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1       Hasil Pengamatan

    Perhitungan Kadar Air Kering Udara (KAKU)

    Tabel 2. Hasil perhitungan kadar air kering udara
    No.Contoh TanahBerat Kaleng (A)Berat tanah + kaleng%KA=Fka=
    BTKU (B)BTKO (C)
    1.Agregat (KD I)4,614,613,88,691,0869
    2.Agregat (KD II)6,216,515,69,571,0957
    3.2mm (KD 1)6,417,116,29,181,0918
    4.2mm (KD 1)6,216,215,48,691,0869

    a.       

    b.   Perhitungan Kadar Air Kapasitas  Lapangan (KAKL)

    Tabel 3. Hasil perhitungan kadar air kapasitas lapangan

    No.Contoh TanahBerat ring (A)Berat tanah + ring%KA=
    BTKU (B)BTKO (C)
    1.KD I15,522,620,542 %
    2.KD II15,723,019,973,8 %

    4.2       Pembahasan

    Tingkat ketersediaan air tanah diperoleh dengan menganalisa data kandungan air tanah (lengas tanah) terhadap nilai suhu, dan ETP. Selain menganalisa lengas tanah terhadap suhu dan ETP ada juga yang perlu diperhatikan yakni kadar air tanah kering mutlak. Kadar air ini merupakan penganalisaan kadar air yang benar benar kering terhadap kandungan air didalam tanah untuk mengetahui banyaknya pori yang ada ditanah, daya simpan tanah terhadap air. Air merupakan salah satu komponen penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Air yang diserap tanaman adalah air yang berada pada pori-pori tanah. Setiap jenis tanah memiliki distribusi dan ukuran pori yang berbeda-beda, yang akan mempengaruhi ketersediaan air di dalam tanah.

    Tekstur tanah sangat mempengaruhi kemampuan tanah dalam memegang air. Tanah bertekstur liat memiliki kemampuan yang lebih besar dalam memegang air daripada tanah bertekstur pasir hal ini terkait dengan luas permukaan adsorptifnya. Semakin halus teksturnya akan semakin besar kapasitas menyimpan airnya. Kadar air kapasitas lapang dapat ditetapkan dengan tiga metode yang berbeda-beda, yaitu metode Alhricks, Drainase bebas, dan Pressure plate. Ketiga metode tersebut memiliki prinsip yang berbeda. Secara umum prinsip metode Alhricks dan Drainase bebas berdasarkan hilangnya air gravitasi, sedangkan metode Pressure plate berdasarkan tekanan setara pF 2.54 (1/3 atm).

    Praktikum kali ini yaitu “Kadar Air Tanah” ada 2 jenis tanah yang dipakai dalam praktikum kali ini, yaitu tanah dari daerah Gresik (KD I) dan tanah dari daerah Jombang (KD II). Dalam perhitungan kadar air kering udara di dapatkan bahwa nilai kadar air kering udara pada tanah agregat KD I dan KD II sebesar 1,0869-1,0957 dan  pada tanah biasa atau ayakan 2 mm 1,0918-1,0869.

    Kadar air kapasitas lapang, diperoleh nilai sebesar 42% pada tanah KD I dan 73% pada tanah KD II. Pada tanah  KD II kadar  air kapasitas lapang lebih tinggi dari pada KD I yaitu terpaut 31,8% nilai tersebut dipengaruhi oleh kandungan bahan organik yang terdapat dalam tanah tersebut.

    BAB V
    PENUTUP

    5.1       Kesimpulan

    Berdasarkan  pengamatan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

    1.        Contoh tanah KD II memiliki kadar air yang lebih tinggi dari pada KD I yaitu sebesar 73,8%

    2.         Kandungan bahan organik yang tinggi sangat berpengaruh terhadap nilai kadar air dalam tanah

    3.        Rata-rata kadar air kering udara pada tanah KD I dan KD II adalah 10903,25

    DAFTAR PUSTAKA

    Ayu, I. W., S. Prijono dan  Soemarno. 2013. Evaluasi Ketersediaan Air Tanah Lahan Kering  di Kecamatan Unter Iwes, Sumbawa Besar. J-PAL, 4(1): 18-25.

    Brendan, C., O. Kelly and V. Sivakumar. 2014. Water Content Determinations for Peat and Other Organic Soils Using the Oven-Drying Method. Drying Technology, 32(6): 631 – 643.

    Graham, K. M., K. Preko, and B. K. A. Boasiako. 2013. Estimating the Volumetric Soil Water Content of a Vegetable Garden using the Ground Penetrating Radar. Scientific and Research Publications, 3(1): 1 – 14.

    Hermawan, Bandi. 2014. Penetapan Kadar Air Tanah Melalui Pengukuran Sifat Dielektrik pada Berbagai Tingkat  Kepadatan. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 6(2): 66  –  74.

    Olszewska, Beata dan E. Nowicka. 2015. Comparison of Gravimetric Method and Tdr Method Applied to Medium Alluvial Soils of The Valley of The Oder River In The Region of Brzeg Dolny In The Period Of 2010–2014. Journal of Ecological Engineering, 16(4): 44–48.

  • Sinar Gamma VS Sinar X

    A. Sinar Gamma

    Sinar Gamma adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik seperti penghancuran elektron.

    Siapa penemu sinar gamma? Sinar Gamma ditemukan oleh ahli kimia dan fisika Prancis Paul Ulrich Villard pada tahun 1900 ketika beliau sedang mengkaji uranium. Bekerja di bidang kimia Ecole Normale Superieure, PAris, dia menemukan bahwa sinar gamma tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet.

    Sinar gamma sendiri memiliki sifat-sifat tersendiri seperti:

    • Daya tembus besar
    • Memiliki panjang gelombang terpendek
    • Energi sangat besar dan sanga merusak
    • Tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik dan magnet
    • Kurang mengionisasi

    Seiring perkembangan zaman, kini sinar gamma memiliki manfaat bagi manusia dalam melakukan profesinya masing-masing. Hal tersebut sangat menguntungkan bagi manusia itu sendiri. Adapun contoh pemanfaatannya:

    • Digunakan dalam bidang kedokteran yaitu dalam teknologi yang canggih yaitu CT-Scanner (Computer Tomography Scanner)
    • Digunakan untuk proses pemuliaan tanaman dengan teknik mutasi di batang
    • Digunakan untuk memandulkan serangga
    • Digunakan pada kasus bedah saraff dalam bentuk pisau gamma
    • Digunakan untuk membunuh bakteri dan virus pada hasil tanaman dan makanan tertentu

    Dengan memiliki banyak manfaat, perlu disadari bahwa sinar gamma juga memiliki kerugian bila tubuh kita terkena sinar tersebut. Adapun kerugian bila terkena sinar gamma:

    • Menyebabkan pusing kepala
    • Penyebab diare
    • Demam
    • Kanker Darah
    • Mengurangi daya tahan tubuh

    B. Sinar X

    Sinar X adalah suatu sinar yang dihasilkan dari beberapa elektron yang terletak di bagian dalam kulit elektron atom atau dapat dihasilkan dari elektron dengan kecepatan tinggi yang menumbuk logam.

    Sejarah penemuan sinar X berawal pada tahun 1895 (Whilhelm Conrad Roentgen, Jerman) seorang profesor fisika dan rektor Universitas Wuezburg di Jerman dengan sungguh-sungguh melakukan penelitian tabung sinar katoda. Ia membungkus tabung dengan satu kertas hitam agar tidak terjadi kebocoan fotoluminesensi dari dalam tabung keluar. Lalu Ia membuat ruang penelitian menjadi gelap. Pada saat membangkitkan sinar katoda, ia mengamati sesuatu yang di luar dugaan. Pelat fotoluminesensi yang ada di atas meja mulai berpendar di dalam kegelapan. Walaupun dijauhkan dari tabung, pelat masih tetap berpendar. Dijauhkan sampai lebih 1 meter dari tabung, pelat masih tetap berpendar. Roentgen berpikir pasti ada jenis radiasi baru yang belum diketahui teerjadi di dalam tabung sinar katoda dan membuat pelat fotoluminensensi berpendar. Radiasi ini disebut sinar-X yang maksudnya adalah radiasi yang belum diketahui.

    Adapun sifat-sifat sinar-X yang perlu diketahui yaitu:

    • Mempunyai frekuensi antara 10^16 Hz sampai 10^20 Hz
    • Mempunyai panjang gelombang 10^-11 m sampai 10^-8m
    • Daya tembus sangat kuat

    Sinar-X memiliki manfaat di berbagai bidang profesi seperti:

    • Ilmu kedokteran: Sinar-X digunakan untuk melihat kondisi tulang, gigi, serta organ tubuh yang lain tanpa melakukan pembedahan langsung pada tubuh pasien, masyarakat awam menyebutnya dengan sebutan “FOTO RONTGEN”. Selain itu Sinar-X digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanker. Hal ini dikenal sebagai radioterapi.
    • Perindustrian: Sinar-X digunakan untuk memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah
    • Penyelidikan: sinar-X digunakan untuk menyelidiki struktur hablur dan jarak pemisahan antara atom-atom dalam suatu bahan hablur
    • Penerbangan: Dalam penerbangan sinar-X digunakan untuk mengetahui instrument pesawat yang mengalami kerusakan. Hasil dari penggunaan sinar X ini memudahkan teknisi pesawat untuk melakukan perawatan terhadap instrument pesawat yang mengalami kerusakan

    Selain melihat dari pemanfaat dari sinar X, kita perlu melihat dampak penggunaan dari sinar X itu sendiri. Penggunaan secara berlebihan kepada sinar X mungkin dapat menyebabkan:

    • Musnahnya sel-sel dalam tubuh
    • perubahan struktur genetika
    • penyakit kanker darah atau leukimia
    • rambut rintik, kulit menjadi merah dan berbisul
    • Penyakit tumor

    Bagitulah penjelasan dari informasi tentang Sinar X dan Sinar gamma, dan untuk perbedaan dari kedua sinar tersebut sudah bisa disimpulkan. Bila ada saran dan kritik silahkan tinggalkan di kolom komentar di bawah. 

  • Laporan Praktikum Gerak Jatuh Bebas

    Laporan Praktikum Gerak Jatuh Bebas

    Praktikum Gerak Jatuh Bebas bertujuan untuk menentukan percepatan gravitasi bumi dengan melalui konsep gerak lurus dipercepat.

    Gerak Jatuh Bebas

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat benda-benda yang mengalami gerak jatuh bebas, misalnya gerak buah yang jatuh dari pohonnya. Benda tersebut seolah-olah memiliki kecepatan yang tetap atau dengan kata lain benda tersebut tidak mengalami percepatan. kenyataan yang terjadi setiap benda yang jatuh bebas mengalami percepatan tetap tetap. Dalam hal ini gerak jatuh bebas merupakan benda yang mengakibatkan benda melewati  lintasan berbentuk  lurus karena pengaruh gaya gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas juga merupakan salah satu bentuk gerak lurus dalam satu dimensi  yang hanya dipengaruhi oleh adanya percepatan gravitasi bumi.

    Pada masa lampau, gerak yang jatuh kepermukaan tanah merupakan pokok pembahasan yang sangat menarik dalam ilmu filsafat alam. Aristoteles seorang ahli filsafat  menyatakan bahwa benda yang massanya lebih besar jatuh lebih cepat dibandingkan benda yang lebih ringan. Pendapat aristoteles ini mempengaruhi pandangan orang- orang yang hidup sebelum masa Galileo, yang menganggap bahwa benda yang massanya lebih besarjatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan dan bahwa laju jatuh benda sebanding dengan massa benda tersebut.

    Untuk membuktikan teori mengenai gerak jatuh bebas tersebut, maka diadakan praktikum ini yang akan membahas tentang percepatan gravitasi bola pada gerak jatuh bebas, serta hubungan antara waktu  dengan ketinggian pada gerak jatuh bebas.

    B. Rumusan Masalah

    Tujuan diadakannya percobaan gerak jatuh bebas ini yaitu :

    1. Untuk menentukan percepatan gravitasi bola pada gerak jatuh bebas.
    2. Untuk menggambarkan grafik hubungan antara ketinggian h dengan waktu t.

    Bab II. Kajian Pustaka

    Gerak jatuh  jatuh bebas adalah gerak yang mengakibatkan benda melewati lintasan berbentuk lurus karena pengaru gaya gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas mengakibatkan gesekan dan perubahan kecil percepatan terhadap ketinggian. Percepatan gerak jatuh bebas disebabkan oleh gaya gravitasi bumi yang besarnya 9,8 m/s2 dan berarah menuju kepusat bumi.

    Gesekan yang dimaksud disini adalah gsekan antara benda dan udara. Suatu benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu dalam ruang terbuka akan diperlambat akibat gaya gesekan dan laju udara, pada percepatan gerak jatuh bebas seiring ditemukan bahwa haasil percepatan yang dialami benda tidak seuai dengan hasil percepatan gravitasi bumi, hal tersebut terjadi karena sesungguhnya benda tersebut telah mengalami pelambatan oleh gaya gesek udara. Percepatan yang dialami benda pada gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan gravitasi bila benda tersebut dijatuhkan pada ruang hampa udara (Pantur, 1985).

    Gerak lurus berubah beraturan  adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan memiliki kecepatan setiap saat berubah dengan teratur.  Pada gerak lurus berubah beraturan gerak benda dapat mengalami percepatan atau peralambatan. Gerak benda yang mengalami percepatan disebut gerak lurus berubah beraturan dipercepat, sedangkan gerak lurus yang mengalami perlambatan disebut gerak lurus berubah beraturan diperlambat. Suatu benda melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besran yang mempunyai besar dan arah). Percepatan konstan berarti besar dan arah percepatan selalu konstan setiap saat (Sasrawan, 2013).

    Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh yang hanya dipengaruhi oleh gaya tarik bumi dan bebas dari tambahan  gaya-gaya lain. Gerak jatuh bebas ini termaksud GLBB dipercepat dengan kecepatan  awal V0 = 0 dan percepatan sebesar percepatan gravitasi (g), sehingga beralaku persamaan :

    v_{(t)}=gt \ \ \ \ \ \ _{...(1)}
    h_{(t)}=\frac{1}{2}gt^2 \ \ \ \ \ _{...(2)}

    Bab III. Metode Praktikum

    1. Alat dan Bahan

    Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum gerak jatuh bebas ini dapat dilihat pada tabel 4.1. Berikut :

    Tabel 1. Alat dan Bahan Percobaan Gerak Jatuh Bebas.

    No.Alat dan BahanKegunaan
    1.Dasar statifSebagai penyangga
    2.Batang StatifSebagai tempat melengketnya gerbang cahaya dan magnet.
    3.Mangnet Pemegang Bola MagnetSebagai tempat melekatnya bola loga.
    4.Gerbang CahayaSebagai pendeteksi bola logam.
    5.Bola LogamSebagai objek pengamatan.
    6.Timer CounterUntuk membaca waktu dari sensor yang diterima oleh gerbang cahaya.
    7.MistarUntuk mengukur jarak bola.
    8.Kabel-kabel penghubungUntuk menghubungkan timer counter terhadap gerbang cahaya dan mangnet pemegang bola logam.

    2. Prosedur Kerja

    Prosedur kerja pada percobaan gerak jatuh bebas yaitu :

    1. Merangkai alat seperti pada Gambar 4.1. Memasang magnet pemegang bola pada bagian statif, gerbang cahaya pertama ditengah batang, dan gerbang cahaya kedua dibagian bawah.
    2. Menghubungkan magnet pemegang blola ke luar PI/E. Magnet pada timer counter AT – 01 menggunakan kabe penghubung.
    3. Menghubungkan gerbang cahaya 1 dan gerbang cahaya 2 secara berurutan pada terminal P1 dan P2 pada timer counter. Mengatur jarak kedua gerbang sedemikian rupa sehingga jarak antara keduanya adalah 10 cm.
    4. Menghubungkan timer counter AT- 01 ke sekot jalan listrik. Timer counter dalam keadaan mati.
    5. Menghidupkan timer counter AT- 01. Menekan tombol pemilih fungsi pada timer counter beberapa kali sedemikian rupa sehingga timer counter berada pada fungsi Gravity accekeration. Pada keadaan tersebut lampu led pada fungsi tersebut  dan fungsi E. Magnet akan menyala, led pada fungsi E. Magnet menunjukan bahwa sumber tegangan untuk maget pemegang bola juga dalam keadaan hidup.
    6. Mengatur kelurusan magnet pemegang bola, dan kedua gerbang cahaya sedemikian rupa sehingga trayektori bola logam dari magnet pemegang bola menghalangi gerbang cahaya pada masing-masing gerbang cahaya. Menggunakan plum bob untuk memudahkan mengatur kelurusan.

    Bab IV. Hasil dan Pembahasan

    A. Hasil

    a.  Data Pengamatan

    Data pengamatan pada percobaan gerak jatuh bebas dapat dilihat pada Tabel 4.2.

    Tabel 4.2. Data Pengamatan Percobaan Gerak Jatuh Bebas

    No.h (m)t (s)
    1.2,000,625
    2.3,000,788
    3.4,000,919
    4.5,001,083
    b. Analisis Data

    Data I

    g_1= \frac{2h_1}{t_1^2}=\frac{2(2,00)}{(0,625)^2}=10,24 \ m/s^2

    Data II

    g_2= \frac{2h_2}{t_2^2}=\frac{2(3,00)}{(0,788)^2}=9,663 \ m/s^2

    Data III

    g_3= \frac{2h_3}{t_3^2}=\frac{2(4,00)}{(0,919)^2}=9,472 \ m/s^2

    Data IV

    g_4= \frac{2h_4}{t_4^2}=\frac{2(5,00)}{(1,083)^2}=9,281 \ m/s^2

    Rata-rata Pecepatan Gravitasi

    \bar g=\frac{10,240+9,663+9,472+9,281}{4} =9,664 \ m/s^2

    B. Pembahasan

    Gerak jatuh bebas adalah gerak benda akibat gaya tarik bumi tanpa adanya gaya lain yang bekerja padanya, hanya dipengaruhi oleh gaya tarik bumi.  Gerak jatuh bebas terjadi pada semua benda dari ketinggian tertentu tanpa memperdulikan massa benda tersebut. Pada gerak jatuh bebas ini mengakibatkan gesekan, dimana gesekan yang dimaksud disini adalah gesekan antara benda dan udara. Suatu benda yang dijatuhkan pada ketinggian tertentu dalam ruang terbuka akan diperlambat oleh gaya gesek dan laju udara.

    Berdasarkan pengamatan pada percobaan ini diketahui bahwa semakin tinggi benda yang dijatuhkan kebumi maka waktu yang diperlukan benda untuk sampai kebumi maka waktu yang diperlukan semakin lama. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gesekan udara. Namun gesekan udara disini dapat diabaikan karena pada waktu melakukan percobaan diakukan diruang terbuka. Pada analisis data untuk ketinggian akhir yang dimulai dari 2 m, 3 m, 4 m, dan 5 m diperoleh percepatan gravitasi secara berturut- turut yaitu : 10,24 m/s2, 9,66 m/s2, 9,47 m/s2 dan8,28 m/s2. Sehingga dapat diketahui bahwa semakin tinggi jarak benda yang dijatuhkan maka akan membutuhkan waktu yang lama dengan kecepatan gravitasi semakin besar.

    Secara teori yang ada menyatakan bahwa percepatan gravitasi bumi nilainya adalah 9,8 m/s, namun berdasarkan hasil percobaan ini nilai percepatan gravitasi yang diperoleh tidak sesuai dengan teori yang ada, hal ini terjadi mungkin karna kekurang telitian saat melakukan praktikum dan kemungkinan juga karena alat-alatnya sudah rusak.

    Berdasarkan grafik hubungan antara ketinggian h dengan waktu t, menunjukan bahwa semakin tinggi jarak benda dari permukaan bumi maka waktu yang dibutuhkan benda untuk sampai kepermukaan bumi semakin lama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketinggian suatu benda berbanding lurus dengan waktunya.

    Bab V. Penutup

    A. Kesimpulan

    Setelah melakukan praktek dapat disimpulkan bahwa :

    1. Penentuan percepatan gravitasi bola pada gerak jatuh bebas yaitu dengan cara membandingkan antara ketinggian dengan waktu kuadrat. Percepatan gravitasi bola pada percobaan Gerak Jatuh Bebas ini adalah 9,66 m/s². Sedangkan secara teori percepatan gravitasi bumi adalah 9,8 m/s².
    2. Hubungan ketinggian h dengan waktu t dapat dilihat pada grafik 1. Dimana semakin tinggi suatu benda maka waktu yang dibutuhkan semakin besar.

    B. Saran

    Saran yang dapat kami ajukan pada praktikum ini yaitu:

    1. Untuk teman-teman praktikan agar selalu menjaga kekompakan ketika melakukan praktikum.
    2. Untuk asisten agar tidak pernah bosan untuk membimbing kami dalam melakukan praktikum.
    3. Untuk pengelola laboratorium agar mengganti alat-alat lab yang sudah rusak, seperti pada percobaan gerak jatuh bebas ini magnet pemegang bolanya sudah rusak agar segera diganti.

    DAFTAR PUSTAKA

    Pantur. 1985. Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

    Sasrawan, Hedi. 2013. Gerak Lurus Berubah Beraturan (Artikel Lengkap). Diakses pada tanggal 18 Desember 2014 pada pukul 10.12 WITA.

    Widodo, T. 2009. Fisika. Erlangga. Jakarta

  • Laporan Praktikum Pembuatan Etil Asetat

    Laporan Praktikum Pembuatan Etil Asetat

    Praktikum kimia dengan judul pembuatan etil asetat. Percobaan ini bertujuan untuk larutan etil etanoat atau etil asetat.

    Pembuatan Etil Asetat – Etil Etanoat

    Bab I. Pendahuluan

    B. Latar Belakang

    Ester adalah turunan dari senyawa asam karboksilat. Senyawa ini memiliki gugus –OH pada asam karboksilat (RCOOH) dimana R adalah gugus Alkil. Dengan demikian Ester dapat ditulis dengan rumus umum RCOOR.


    Reaksi pembentukan ester disebut esterifikasi. Ester yang sering digunakan adalah etil asetat. Dimana etil asetat diperoleh dari reaksi esterifikasi antara asam asetat (CH3COOH) dan etanol (C2H5OH) dengan bantuan katalis asam sulfat (H2SO4).

    Pada skala industri, etil asetat di produksi dari reaksi esterifikasi antara asam asetat (CH3COOH) dan etanol (C2H5OH) dengan bantuan katalis asam sulfat (H2SO4). Dimana reaksi esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester dengan cara merefluks sebuah asam karboksilat bersama sebuah alkohol dengan katalis asam. Asam yang digunakan sebagai katalis biasanya adalah asam sulfat (H2SO4). Esterifikasi dapat dikatalis oleh kehadiran ion H+. Produk esterifikasi disebut ester yang mempunyai sifat yang khas yaitu baunya yang harum. Sehingga pada umumnya digunakan sebagai pengharum sintesis. Esterifikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah struktur molekul dari alkohol, suhu prosesdan konsentrasi katalis maupun reaktan.

    Ester yang sering digunakan adalah etil asetat (CH3CO2CH2CH3). Etil asetat merupakan cairan tidak berwarna yang mempunyai berat molekul 88,12 g/mol. Zat ini merupakan pelarut polar menengah yang volatile (mudah menguap), tidak beracun, dan tidak higroskopis. Etil asetat dapat melarutkan air hingga 3% dan larut dalam air hingga kelarutan 8% pada suhu kamar. Kelarutannya meningkat pada suhu yang lebih tinggi. Namun demikian, senyawa ini tidak stabil dalam air yang mengandung basa atau asam. Oleh sebab itu dilakukan percobaan pembuatan etil asetat melalui esterifikasi alkohol dengan asam asetat.

    B. Tujuan Praktikum

    Tujuan dari praktikum ini adalah membuat etil asetat (etil etanoat).

    C. Prinsip Percobaan

    Prinsip dari percobaan ini adalah membuat etil asetat melalui esterifikasi alkohol dengan asam asetat, etil asetat diperoleh berdasarkan pada titik didihnya melalui proses destilasi, dimana etil asetat diperoleh pada suhu 77oC.

    Bab II. Teori Pendukung

    Banyak senyawa ester yang terdapat dialam memilki aroma, seperti metil butanoat yang merupakan minyak dalam buah nanas dan isopentil asetat yang terdapat dalam buah pisang. Senyawa ester sitesis dalam industri digunakan untuk berbagai macam produk. Reaksi asam karboksilat dengan alkohol menghasilkan senyawa ester melalui reaksi yang dikenal dengan nama esterifikasi, dan biasanya menggunakan katalis asam. Reaksi akan berlangsung dengan baik jika direfluks bersama sedikit asam sulfat atau asam klorida (Riswiyanto, 2009).

    Etil asetat merupakan senyawa yang dihasilkan dari pertukaran gugus hidroksil pada asam karboksilat dengan gugus hidrokarbon yang terdapat pada etanol. Etil asetat seringkali disintesis dengan menggunakan katalisator air berupa asam sulfat. Penggunaan katalistor asam sulat dapat menghasilkan konversi yang cukup tinggi yaitu dapat mencapai 98%. Konversi tertinggi diperoleh pada suhu 550C, rasio alcohol/asam lemak 6,13 dan konsentrasi katalisator 2,2% massa yaitu sebesar 96% (Nuryoto, 2008).

    Etil asetat juga dikenal dengan nama acetc ether adalah pelarut yang banyak digunakan pada industry cat, tinta, plastic, farmasi dan industri kimia organik. Etil asetat adalah cairan bening yang tidak berwarna dan berbau khas. Pada skala industry, etil asetat diproduksi dari reaksi esterifikasi antara asam  asetat (CH3COOH) dan etanol (C2H5OH), dengan bantuan katalis dalam suasana asam (H2SO4). Selain melalui reaksi di atas, etil asetat juga diprduksi secara komersil melalui reaski antara eilen dan asam asetat. Namun dari sisi keekonomian, etil asetat dari etanol dan asam asetat lebih kompetitif (Fuad, 2012).

    Proses pembuatan etil asetat  biasanya melalui suatu reaksi bolak-balik (reversible) antara asam asetat dengan etanol dalam suasana asam. Dalam proses pembuatan etil asetat ini, reaksi memiliki konversi yang rendah, sehingga sulit mendapatkan kemurnian etil asetatyang tinggi. Selain itu, terbentuk azeotrop antara senyawa rektan dan produk sehingga sulit untuk mencapai kemurnian yang tinggi. Pada proses pembuatan etil asetat ini ada empat buah bentuk azeotrop yaitu EtOH-EtAc, EtOH-H2O, EtAc-H2O dan EtOH-EtAc-H2O. Dari keempat titik azeotrop ini, bentuk EtOH-EtAc-H2O memiliki titik didih paling kecil (Bambang, 2006).

    Asam asetat merupakan komoditas penting yang digunakan dalam beberapa industry, dengan sekitar 6 juta ton dunia menuntut per tahun. Penggunaan utama dari bahan kimia ini berada di pembuatan berbagai macam ester asetat, fungisida dan juga sebagai pelarut untuk banyak senyawa organik, penyusunan produk farmasi (misalnya aspirin), selulosa asetat yang penting dalam pmbuatan film dan plastic barang, parfum, dan serat sintesis (Riyanto, 2005).

    Bab III. Metode Praktikum

    A. Alat dan Bahan

    Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :

    1. Alat destilasi (1 set)
    2. Alat refluks (1 set)
    3. Botol semprot (1 buah)
    4. Corong pisah 100 ml (1 buah)
    5. Corong (1 buah)
    6. Pipet volume 10 mL (1 buah)
    7. Filler (1 buah)
    8. Termometer (1 buah)
    9. Gelas kimia 100 mL (1 buah)
    10. Spatula (1 buah)
    11. Botol timbang (1 buah)
    12. Batang pengaduk (1 buah)

    Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :

    1. Alkohol 96%
    2. Asam asetat glasial
    3. Kalsium klorida dihidrous
    4. Na2CO3 30%
    5. H2SO4 pekat
    6. Aquades
    7. Etanol

    Bab IV. Hasil Pengamatan

    A. Data Pengamatan

    B.  Reaksi Lengkap

    Mekanisme reaksi pembuatan etil asetat yaitu :

    C.  Perhitungan

    Diketahui : Volume destilat awal :  mL

    Volume destilat akhir :  mL

    Ditanyakan : % rendemen =…?

    Penelesaian :

    % rendemen =   x 100 %

    = x 100 %

    = %

    D.  Pembahasan

    Dalam bidang ilmu kimia, ester merupakan turunan asam karboksilat yang mana gugus –OH pada asam karboksilat (RCOOH) diganti menjadi gugus –R (alkil) sehingga menjadi ester dengan rumus RCOOR. Reaksi pembentukan ester disebut esterifikasi. Ester yang sering digunakan adalah etil asetat. Dimana etil asetat diperoleh dari reaksi esterifikasi antara asam asetat (CH3COOH) dan etanol (C2H5OH) dengan bantuan katalis asam sulfat (H2SO4).

    Etil etanoat merupakan senyawa organik berwujud cair, tidak berwarna dan titik didih 770C. Etil etanoat/etil asetat dibuat melalui rekasi esterifikasi senyawa asam asetat dengan alkohol pada suasana asam dan dipanaskan. Pada percobaan pembuatan etil etanoat ini, mula- mula gugus karbonil asam asetat diprotonasi oleh katalis asam (gugus H+).

    Berdasarkan percobaan yang dilakukan, senyawa etil asetat yang dibuat berasal dari alkohol 96% dan asam asetat, dengan wujud berupa cairan tak berwarna dan memiliki aroma yang khas melalui proses esterifikasi. Esterifikasi pada dasarnya adalah reaksi yang bersifat reversibel (dapat balik) karena ketika asam karboksilat (asam asetat) dan alkohol dipanaskan untuk bereaksi maka akan terjadi reaksi kesetimbangan antara ester dan air, artinya bahwa ester dan air yang terbentuk dapat kembali menghasilkan reaktan-reaktannya yaitu asam asetat dan alkohol. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil reaksi yang banyak maka diusahakan agar reaksi cenderung bergeser ke arah produk yaitu dengan cara reaktan dibuat berlebih yang dalam percobaan ini alkohol dibuat berlebih ketika direaksikan dengan asam asetat. Berdasarkan reaksi esterifikasi yang terjadi, dapat dilihat pada reaksi berikut :

    Berdasarkan reaksi di atas, proses protonasi sangat dibutuhkan dalam reaksi ini, karena dapat menaikan muatan positif pada atom karbon karbonil. Karena tanpa adanya H+, oksigen yang terikat pada C karbonil memiliki keelektornegatifan yang besar sehingga adanya efek imbas indeks dapat menyebabkan C karbonil berkurang keelektronegatifannya karena O akan cenderung memberikan elektoronegatifan. Akan tetapi dengan adanya prtonasi pada oksigen karbonil menyebabkan oksigen lebih cenderung memberikan elektron pada H+ sehingga muatan positif dari karbon karbonil meningkat dan menyebabkan keadaan yang baik penyerangan nukleofilik. Dimana yang bertindak sebagai gugus nukleofilik di sini adalah gugus OH dari etanol. Gugus OH merupakan gugus masuk yang baik sehingga akan menyerang karbon karbonil pada asam asetat yang telah terprotonasi.

    Reaksi selanjutnya merupakan tahap terjadinya adisi nukloefilik, yakni gugus OH (pada etanol) kemudian terjadi ikatan C-O yang baru atau ikatan ester baru. Setelah adisi nukleofilik maka reaksi dilanjutkan dengan deprotonasi/penghilangan gugus H+ pada ikatan ekster yang baru. Deprotonasi ini dilakukan dengan tujuan untuk membentuk ikatan C-O yang stabil.

    Karena digunakan katalis asam dari reaksi akan terbentuk kembali H+. hal ini memberikan peluang untuk terjadinya protonasi. Protonasi ini sangat di butuhkan karena melihat bahwa OH pada gugus asam asetat merupakan gugus pergi yang jelek karna OH memiliki keelektonegatifan sehingga kemampuan untuk terikat pada C yang parsial (+) sangat besar (karena adanya perbedaan momen dipol menyebabkan OH enggan pergi). Untuk itu dibutuhkan protonasi hingga terbentuk +OH2 yang merupakan gugus pergi yang baik.

    Pada tahap akhir dari reaksi ini adalah lepasnya air dan putusnya ikatan C-O. Akan tetapi karena reaksi ini merupakan kesetimbangan maka air yang dilepaskan akan menyerang kembali gugus karbonil yang terprotonasi. Ester yang dihasilkan (yang berprotonasi) akan melepaskan protonnya dan membentuk etil asetat/etil etanoat sebagai produk akhir.

    Reaksi di atas merupakan reaksi reversibel atau reaksi kesetimbangan. Sehingga untuk mendapatkan produk yang besar maka kesetimbangan harus digeser ke kanan, dengan menambahkan alkohol berlebihan. Akan tetapi, ada efek dari penambahan alkohol berlebih karena reaksi akan mengalami trans-esterifikasi yakni akan menghasilkan hasil samping selain produk induk.

    Dalam percobaan ini digunakan katalis asam, asam yang digunakan adalah asam kuat yaitu H2SO4 pekat. Fungsi dari katalis asam ini adalah untuk mempercepat terjadinya reaksi. Pada reaksi esterifikasi ini, peran asam tersebut adalah untuk mempercepat terbentuknya senyawa ester. Selain itu, dilakukan juga proses pendinginan ketika penambahan asam sulfat pekat. Hal ini dikarenakan reaksi yang bersifat eksoterm, yaitu panas dilepaskan dari sistem ke lingkungan. Kemudian reaksi juga dilakukan dengan cara direfluks selama 10 menit. Refluks adalah proses penambahan panas pada suatu larutan sehingga dapat meningkatkan energi aktivasi. Tujuan refluks adalah untuk memutuskan ikatan rangkap C dan O sehingga memudahkan gugus OH yang bertindak sebagai nukleofilik untuk menyerang karbon karbonil atau agar asetat yang dihasilkan lebih banyak. Pada saat proses refluks ini, suhu harus dijaga agar tetap konstan. Jika suhu terlalu rendah maka reaksi tidak akan sempurna dan jika suhu terlalu tinggi, maka alkohol akan menguap.

    Setelah direfluks, kemudian dilakukan dengan proses destilasi hingga diperoleh 2/3 dari volume sebelumnya. Destilasi merupakan suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan sebagai teknik pemisahan kimia yang berdasarkan titik didih masing-masing komponen yang akan dipisahkan. Tujuan dari proses destilasi ini untuk pemurnian sampel yaitu memisahkan etil asetat dengan air agar mendapatkan etil asetat murni, karena produk lain dari reaksi esterifikasi adalah H2O (air). Destilat yang diperoleh, kemudian ditambahkan dengan Na2CO30%. Penambahan ini bertujuan untuk mengektraksi asam sisa dalam larutan etil asetat. Dari hasil percobaan terlihat ada dua lapisan, dimana lapisan atas adalah etil asetat (jernih), sedangkan lapisan bawah adalah larutan sisa asam dalam air (keruh), hal ini terjadi karena adanya perbedaan massa jenis. Dimana Na2COyang larut dalam air memiliki massa jenis lebih besar dibandingkan dengan senyawa organik yang terbentuk. Selain hal tersebut, sifat kelarutannya juga mempengaruhi terjadinya pemisahan, dimana senyawa polar akan larut dalam pelarut polar, sedangkan pelarut non polar akan larut pada senyawa non polar.

    Pengamatan selanjutnya dilakukan dengan penambahan larutan kalsium klorida (CaCl2) ke dalam larutan yang diperoleh. Penambahan ini bertujuan agar ion Ca2+ dapat menarik ion-ion karbonat yang ditambahkan sebelumnya, sehingga membentuk garam CaCl2 dan CaCO3, yang juga dapat dengan mudah dipisahkan dengan produk yang diinginkan karena CaCl2 dan CaCO3 membentuk endapan yang berada di dasar wadah karena memiliki massa jenis yang lebih besar dari produk yang diinginkan. Setelah itu, dilakukan destilasi kembali untuk memperoleh destilat (etil asetat murni). Etil asetat diperoleh berdasarkan pada titik didihnya melalui proses destilasi, dimana etil asetat diperoleh pada suhu 770C. Volume etil asetat yang diperoleh adalah 42,7 mL, dengan hasil rendemen sebesar 61 %. Berdasarkan percobaan ini, dimana etil asetat yang dihasilkan dari proses destilasi berwarna bening dan beraroma bubble gum.

    Bab V. Penutup

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa etil asetat dapat dibuat dengan reaksi esterifikasi antara asam asetat (CH3COOH) dan etanol (C2H5OH) dengan bantuan katalis asam sulfat (H2SO4). Dalam percobaan ini, volume etil asetat yang diperoleh adalah mL, dengan rendemen sebesar

    DAFTAR PUSTAKA

    Bambang. (2006). Parameter Pengendalian Untuk Sistem Destilasi Reaktif Etil Asetat Menggunakan Model Pengendali Prediktif. Semarang : UNDIP.

    Fuad. (2012). Eti Asetat. http:/Fuadshifu/Etilasetat.org (Diakses tanggal 13 Mei 2014, pukul 15 : 00).

    Nuryoto. (2008). Studi Kinerja Katalisator Lewatit Monoplus S-100 pada Reaksi Esterifikasi antara Etanol dan Asam Asetat. Jurnal rekayasa proses2 (1),24.

    Riswiyanto. (2009). Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.

    Riyanto. (2005). Produksi Asam Asetat Dari Etanol Oleh Elektrolisis (Electrosynthesis). Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.