Blog

  • Aktifitas Gerakan Senam Lantai

    A.  Pengertian Senam Lantai

    Istilah senam merupakan terjemahan dari bahasaInggris, yaitu gymnastic atau gymnos dalam bahasaYunani (Greek) yang artinya telanjang. Karena padawaktu itu (zaman kuno) melakukan senam denganbadan telanjang atau setengah telanjang. Sedangkanmenurut Kamus Umum Bahasa Indonesia bersenamadalah menggeliat atau meregang-regangkan anggotabadan sehabis tidur.

    Senam ketangkasan sering dikatakan dengan senampertandingan atau senam artistik, karena bentuk-bentukgerakannya harus sesuai dengan peraturan yang berlakudalam pertandingan baik mengenai sikap pada waktuakan melakukan, keindahan dan ketepatan, sertakeseimbangan pada sikap akhirnya.Senam ketangkasan dapat dilakukan tanpa alat dandengan menggunakan alat.

    Senam ketangkasan yangdilakukan tanpa alat dinamakan senam lantai (floorexercise), sedangkan senam ketangkasan menggunakanalat dinamakan senam alat.Senam ketangkasan yang akan diuraikan dalammateri ini terutama senam lantai.

    B.  Senam Lantai dengan Bantuan Teman

    Sebelum melakukan rangkaian gerakan senam lantai, terlebih dahulu harus menguasai gerakan dasar senam lantai yang benar, agar waktu melakukan serangkaian gerakan dapat berjalan lancar. Gerakan senam lantai pada umumnya sebagai berikut.

    1.    Guling depan dan guling belakang

    2.    Berdiri dengan tangan (handstand)

    3.    Lenting tengkuk dan lenting kepala

    1. Guling Depan (Forward Roll) dan Guling Belakang(Back Roll)

    a. Guling Depan

    Cara memberikan bantuan guling depan sebagai berikut.

    1)   Pembantu berdiri pada salah satu lutut (kanan), kaki yang lain (kiri) diletakkan sedemikian rupa sehingga membantu kekuatan dan keseimbangan.

    2)   Tangan kanan penolong memegang tengkuk, sedangkan tangan kiri membantu mendorong paha atau pinggul siswa.

    3)   Pada waktu badan berguling, si penolong mengangkat pundaknya agar kepala bagian belakang peserta yang melakukan tidak menyentuh matras.

    b. Guling Belakang

    Cara memberikan bantuan guling belakang sebagai berikut.

    1)   Penolong menopang dan mendorong pinggang peserta berguling ke belakang dan membawanya ke arah guling.

    2)   Penolong mengangkat panggul peserta dan membawanya ke arah guling ke belakang.

    2. Berdiri dengan Tangan (Handstand)

    Gerakan handstand ini dilakukan untuk memudahkan melakukan gerakan lenting tengkuk atau kepala. Latihan handstand untuk pertama kali perlu dilakukan dengan berbagai bentuk orientasi gerak yang mengarahkan pesenam pada kesadaran dan membiasakan penggunaan kedua tangan dan lengannya sebagai tumpuan. Agar tumpuan tersebut kuat, kedua lengan harus seimbang. Bengkok sedikit saja akan menyebabkan badan kehilangan tumpuan.

    Beberapa bentuk latihan orientasi gerak untuk menuju sikap handstand sebagai berikut.

    a.    Latihan lompat kelinci di lantai, berusaha mengangkat kaki lebih tinggi.

    b.    Bersandar ke tembok, cobalah naik ke sikap handstand dengan merayap.

    c.    Menghadap ke tembok, latihan handstand dengan sikap awal yang sebenarnya. Satu kaki dilempar terlebih dahulu, disusul kaki yang lainnya. Kedua tangan dekat ke tembok.

    d.   Dengan bantuan teman, yaitu pada saat kaki diangkat lurus ke atas pembantu segera memegang kedua kaki atau memegang panggulnya.

    3.    Lenting Tengkuk (Neck Spring) dan Lenting Kepala (Head Spring)

    Untuk melatih keterampilan lenting, baik lenting tengkuk maupun lenting kepala diperlukan langkahlangkah yang hampir sama yaitu dimulai dengan latihan orientasi untuk membiasakan badan melenting lewat tenaga lecutan kaki. Hal ini bisa dilakukan dalam banyak cara seperti terlihat pada latihan berikut ini.

    a.    Dengan bantuan kawan naik ke posisi headstand.

    b.    Melenting berdiri dari posisi duduk bersandar.

    c.    Dengan bantuan dua orang kawan melakukan latihan lentingan sendiri.

    d.   Dari posisi yang lebih tinggi mendarat di tempat yang lebih rendah.

    Perhatikan gambar di bawah ini!

    C.  Rangkaian Senam Lantai Tanpa Alat

    Rangkaian gerakan adalah gabungan gerakan yang  dilakukan secara berurutan atau berkelanjutan tanpa adanya waktu untuk berhenti selama melakukan gerakan tersebut. Latihan rangkaian senam lantai dilakukan setelah bentuk-bentuk keterampilan seperti yang telah dikemukakan di depan (guling depan, guling belakang, handstand, lenting tengkuk/kepala) telah dikuasai dengan benar. Gerakan rangkaian senam lantai tanpa alat meliputi berikut ini.

    1.    Rangkaian Gerakan Guling Depan dan Lenting Tengkuk/Kepala (Roll Keep)

    Cara melakukan gerakan guling depan dan lenting tengkuk/kepala sebagai berikut.

    a.    Melakukan guling depan dengan cepat.

    b.    Ketika posisi akhir guling tercapai, lanjutkan gerakan ke depan dengan memberikan loncatan agak ke depan.

    c.    Saat tangan dan kepala menumpu, segera lecutkan kaki dan mendarat dengan kedua kaki. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini!

    2.    Rangkaian Gerakan Guling Belakang dan Guling Belakang Tungkai Lurus

    Cara melakukan rangkaian gerakan gulingbelakang dan guling belakang tungkai lurus sebagai

    berikut.

    a.    Melakukan guling belakang dengan cepat.

    b.    Ketika posisi akhir guling tercapai, lanjutkan gerakan dengan berdiri kemudian melakukan gerakan guling belakang tungkai lurus.

    c.    Gerakan akhir yaitu sikap berdiri menghadap matras.

    3.    Rangkaian Gerakan Kayang dan Handstand

    Cara melakukan rangkaian gerakan kayang dan handstand sebagai berikut.a.    Melakukan gerakan kayang.
     b.    Setelah gerakan kayang sempurna, angkat kedua kaki lurus ke atas dengan bertumpuan pada kedua tangan

    Demikian lah beberapa gerakan senam lantai yang sempat saya terima ketika saya kuliah d salah satu Universitas Negeri yang ada di Gorontalo. semoga bermanfaat buat teman-teman semua.
    Terimakasih.

  • Makalah Atletik Lempar Cakram

    Lempar Cakram

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian inegral dari pendidikan secara keseluruhan bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalara, stabilitasemosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang dirancang secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan merupakan suatu proses manusia yang berlangsung seumur hidup.

    Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah yang memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempetan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih dan dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina prtumbuhan fisik dan pengembangan fsikis yang lebih baik, sekaligus dapat membentuk hidup sehat sepanjang hayat. Tanpa pendidikan jasmani maka semua kegiatan belajar tidak akan berjalan dengan baik, karena dengan pendidikan jasmani semua orang akan mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.

    Melalui pendidikan jasmani olahraga, dan kesehatan merupak media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai sikap dan mental, serta pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

    Dalam dunia pendidikan olahraga ada beberapa jenis olahraga, salah satunya adalah olahraga lempar cakram. Olahraga lempar cakram ini merupaka suatu cabang olahraga yang untuk mengkur kekutan tangan dalam melakukan lemparan.

    B. Rumusan Masalah

    Dari latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah, sebagai berikut :

    1. Bagaimana sejarah perkembangan olahraga lempar cakram? 
    2. Apa pengertian dari olahraga lempar cakram? 
    3. Tehnik-tehnik apa saja yang digunakan dalam olahraga lempar cakram? 
    4. Bagaimana bentuk dan ukuran lapangan dalam olahraga lempar cakram? 
    5. Sarana dan prasarana apa saja yang digunakan dalam olahraga lempar cakram? 
    6. Bagaimana peraturan dalam olahraga lempar cakram?

    C. Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan olahraga lempar cakram. 
    2. Untuk mengetahui pengetian dari olahraga lempar cakram. 
    3. Untuk mengetahui tehnik-tehnik yang digunakan dalam olahraga lempara cakram. 
    4. Untuk mengetahui bentuk dan ukuran lapangan yang digunakan dalam olahraga lempar cakram. 
    5. Untuk mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam olahraga lempar cakram. 
    6. Untuk mengetahui peraturan dalam olahraga lempar cakram.

    1.4  Manfaat Penulisan

    Adapun manfaat yang dapat kita diambil dari makalah ini adalah sebagi berikut :

    1. Bagi siswa, makalah ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan olahraga lempar cakram dan mendapat pengetahuan tentang sejarah olahraga lempar cakram, pengetian olahraga lempar cakram, tehnik-tehnik yang digunakan dalam olahraga lempar cakram, mengatahui ukuran dan bentuk lapangan dari olahraga lempar cakram, mengetahui peraturan dalam olahraga lempar cakram dan dapat mengetahui sara dan prasarana yang digunakan dalam olahraga lempar cakram.
    2.  Bagi guru penagar atau dosen, makalah ini dapat dijadikan sebagi acuan dalam melakukan pengajaran tentang olahraga lemapar cakram. Bagi atlet lempar cakram, makalah ini dapat dijadikan dasar dalam melakukan olahraga lempar cakram. 
    3. Bagi atlet lempar cakram, makalah ini dapat dijadikan dasar dalam melakukan olahraga lempar cakram.

    Bab II. Pembahasan

    A. Sejarah Lempar Cakram

    Berdasarkan cacatan sejarah bahwa lempar cakram adalah salah satu nomor atletik, hal ini dapat kita ketahui dari buku karangan Homerus yang berjudul “Odyssy” pada zaman purba.

    Dalam buku Odyssy tersebut menceritakan bahwa gerak gerakan dasar dari atletik adalah jalan, lari, lompat dan lempar yang telah dikenal oleh bangsa primitif pada zaman prasejarah. Bahkan dapat dikatakan sejak adanya manusia, gerak-gerakan itu dikenal. 

    Mereka melakukan gerakan jalan, lari, lompat dan lempar semata-mata untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Didalam usaha ini mereka sangat tergantung dari efisiensi jasmaninya. Mereka yang kurang terampil, kurang tahan berjalan, kurang cepat lari, kurang tangkas melompat atau melempar akan mati karena kelaparan atau menjadi mangsa binatang buas bahkan mungkin menjadi korban bencana alam.

    Jadi sejak zaman prasejarah, manusia telah menyadari akan manfaat ketahanan berjalan jauh, kecepatan lari, ketangkasan melompat dan melempar. Sehingga ada sementara orang yang menganggap atletik adalah cabang olahraga yang tertua.

    Bangsa Belanda menyebutnya “Atletik is a moerder der sporten” yang artinya atletik adalah induk dari semua cabang olahraga. Meskipun gerakan dasar atletik ini telah dikenal sejak adanya manusia, tetapi perlombaan atletik termasuk lempar cakram yang pernah dilakukan dalam cacatan sejarah baru terjadi pada zaman purba sekitar 1000 tahun sebelum masehi. Hal ini dapat diketahui dari buku pujangga Yunani yang ditulis oleh Homeros.

    Dalam buku ini juga Homeros menceritakan pertualangan Odysseus. Bahwa pada suatu ketika Odysseus terdampar disebuah kepulauan yang kemudian ternyata bernama Phaeacia, rajanya bernama Alcinaus. Setelah Odysseus dibawa menghadap baginda maka diadakan penyambutan yang meriah. Dalam acara itu diadakan serangkaian perlombaan. Pemuda-pemuda Phaeacia yang mempertujukan kemahirannya dalam lomba lari cepat, gulat, lompat, tinju, dan lempar cakram.

    Setelah rangkaian ini selesai, raja Aleinaus minta agar Odysseus menberikan demotrasi lempar cakram. Semula Odysseus menolaknya dengan halus, tetapi baginda mendesaknya dengan alasan agar pumuda Phaeacia dapat menyaksikan bagaimana cara melempar cakram yang sempurna, maka permintaan raja terpaksa dipenuhi. Tanpa melepaskan pakaian perangnya yang terbuat dari logam itu, Odysseus bangkit minta ijin kepada baginda, kemudian masuk gelanggang mengambil cakram yang terberat dan dengan gaya termanis melempar cakram itu, cakram melucur dan jatuh jauh dari jarak yang dicapai atlet-atlet dari Phaeacia.

    Dari kutipan buku ini yakin bahwa bangsa Yunani purba telah mengenal atletik, disini terlihat adanya nomor lari, lompat, dan lempar cakram yang merupakan nomor atletik yang kita kenal sampai sekarang ini.

    2.1  Pengertian Lempar Cakram

    Olahraga lempar cakram adalah salah satu nomor perlombaan lempar yang utama dalam atletik. Namun dalam perlombaan atletik indoor, nomor lempar cakram tidak diperlombakan. Olahraga ini telah ada sejak olimpiade kuno. Dalam perlombaan lempar cakram, atlet berlomba melemparkan objek berbentuk cakram sejauh mungkin dengan mengikuti peraturan yang berlaku. Dalam perlombaan atletik resmi, diberi kesempatan melempar sebanyak tiga kali. Kemudian dari sejumlah atlet babak awal, akan dipilih delapan atlet terbaik, yang akan diberi kesempatan tiga kali lagi. Lempar cakram diperlombakan bagi laki-laki maupun perempuan.

    Lempar cakram juga merupakan salah satu perlombaan atletik yang dapat menimbulkan bahaya dalam perlombaan atletik tingkat professional, para atlet mampu melemparkan cakram dengan sangat jauh, tentu saja hal ini dapat menimbulkan akibat yang fatal jika cakram mengenai seseorang. Untuk itu, diperlukan semacam pagar khusus di sekeliling lapangan lempar cakram. Pagar berupa jaring tersebut dipasang dengan tinggi 4 m. dari segi bentuk dan ukuran, sebenarnya lapangan lempar cakram sama persis dengan lapangan lempar martil.

    Permainan dan olahraga atletik untuk nomor lempar yakni lempar cakram sangat menarik dan menantang bagi anak-anak terutama berkaitan dengan seberapa jauh ia mampu melempar cakram itu. Anak-anak sangat senang dengan kompetesi dengan teman yang lain, apalagi mereka selalu ingin membuktikan siapa yang mampu melempar terjauh.

    Untuk dapat mendapatkan hasil lemparan yang jauh dengan teknik yang benar, maka diperlukan latihan dasar dalam olahraga lempar cakram. Adapun teknik dasar yang perlu dipelajari oleh seorang atlit, serta mahasiswa pada umumnya adalah sebagai berikut :

    1.      Cara awalan yang baik dan benar. 2.      Cara melemparkan cakram. 
    3.      Cara mengukur hasil lemparan lempar cakram. 
    4.      Peraturan keselamatan dalam melakukan lempar cakram.

    2.3  TehnikTehnik yang Digunakan Dalam Lempar Cakram

    a.      Cara Memegang Cakram

    Untuk memudahkan memegangnya, cakram diletakkan pada telapak tangan kiri (bagi pelempar kanan) sedangkan telapak tangan kanan diletakkan diatas tengah cakram, keempat jari agak jarang (terbuka) menutupi pinggiran cakram (ruas jari yang terakhir menutupi cakram) sedangkan ibu jari bebas.

    Gambar 2.3.1 (Teknik Memegang Cakram)

    b.      Gaya Dalam Lempar Cakram

    1)      Gaya samping

    Sikap permulaan berdiri miring atau menyamping kearah sasaran, sesaat akan memulai berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang, sumbu putaran pada kaki kiri (telapak kaki bagian depan atau ujung) selama berputar lengan kanan selalu di belakang, pada posisi melempar badan merendah lengan kanan di belakang pandangan ke arah sasaran, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan melangkah ke depan berpijak dibekas telapak kaki kiri yang saat itu telah berayun ke belakang.

    2)      Gaya belakang

    Sikap pertama berdiri membelakangi arah lemparan sesaat akan berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang pandangan mulai melirik ke kiri, saat mulai berputar ujung telapak kaki kiri sebagai sumbu dan tolakan kaki kiri itu pula badan meluncur ke arah lemparan, kaki kanan secepatnya diayun memutar ke kiri untuk berpijak, sesaat kaki kanan mendarat kaki kiri dengan cepat pula diayum ke kiri untuk berpijak dan terjadilah sikap lempar, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan segera diayun ke depan dan kaki kiri diayun ke belakang.

    c.       Cara Melakukan Awalan Lemparan

    Dengan cara melakukan awalan lempar pertama-tama dimulai dengan posisi pelempar yang berdiri di belakang lingkaran dengan posisi punggung menghadap ke arah sektor lemparan. Pelempar harus membuat beberapa kali ayunan cakram dengan lengan lempar untuk membuat pertimbangan dan mengatur keseimbangan. Badan dan lengan yang berlawanan dengan lengan lempar bergerak mengikuti gerakan lengan lempar.

    Untuk tahap selanjutnya posisi badan masih berputar dan sedikit condong ke belakang. Sampai saat ini kedua tungkai masih ditekuk dengan baik, tetapi ketika kaki kiri membuat kontak dengan lantai tungkai kiri hampir diluruskan penuh. Sementara lutut kaki dan pinggul meneruskan gerakan berputar ke arah lemparan dengan tepat, tariklah bagian atas badan mengikuti perputaran ini. Pada keadaan seperti ini lengan kiri mulai dibuka ke samping dan lengan kanan mulai mengayun berputar dengan gerakan cepat di dalam sebuah busur yang lebar dan bergerak sedikit ke arah atas.

    Gambar 2.3.1. (Teknik Lemparan Dalam Lempar Cakram)

    2.4  Sarana dan Prasarana yang Digunakan Dalam Lepar Cakram

    a.      Alat

    Bahan cakram terbuat dari kayu atau bahan lain dengan bingkai dari metal. Bingkai berbentuk lingkaran penuh dan tepat di tengah-tengah cakram ada beban yang dapat dilepaspindahkan.

    b.      Ukuran Cakram

    1)   Berat cakram untuk senior putra adalah 2 kg dengan diameter  219 mm – 221 mm dan tebal 44 mm hingga 46 mm.

    2)     Berat cakram untuk senior putri adalah 1 kg dengan diameter 180 mm – 182 mm dan tebal 37 mm hingga 39 mm.

    3)    Berar cakram untuk junior pura adalah 1,25 kg dengan diameter 180 mm – 182 mm dan tebal 37 mm – 39 mm. 

    4) Berar cakram untuk junior putri adalah 0,75 kg dengan diameter 145 mm – 170 mm dan tebal 25 mm hingga 35 mm.

    a.      Lapangan Lempar Cakram

    1. Diameter lingkaran untuk melempar adalah 2,50 meter. 
    2. Permukaan lantai tempat melempar harus datar dan tidak licin, terbuat dari semen, aspal, dan lain-lain. Ligkaran lemparan dikelilingi dengan sangkar (pagar kawat) untuk menjamin keselamatan petugas, peserta, dan penonton.
    3. Bentuk huruf seperti huruf C, dengan diameter 7 meter, mulut 3,3 meter. Sector lemparan dibatasi garis yang membentuk sudut 40⁰ di pusat lingkaran. 

    Gambar 2.4.1. (Gambar Lapangan Tolak Peluru)

    2.3  Peraturan Dalam Lempar Cakram

    1. Lempar cakram harus dimulai dengan sikap berdiri seimbang dengan lingkaran lempar tanpa menginjak garis lingkaran. Pelempar tidak boleh meninggalkan lingkaran lempar sebelum juri mengatakan sah posisi berdirinya melalui setengah lingkaran bagian dalam.3.   Pelempar boleh menyentuh dinding bagian dalam dari balok batas lemparan tetapi tidak boleh menyentuh bagian atasnya.4.     Lemparan akan diukur dengan lemparan yang ditarik dari bekas jatuhnya cakram yang terdekat ketepi dalam balok.5.  Bila peserta lebih dari 8 orang, maka peserta akan diberi hak melempar sebanyak 3 kali, kemudian akan ditentukan 8 pelempar terbaik untuk mengikuti babak berikutnya (final).6.      Bila peserta lomba 8 orang atau kurang, kesempatan melempar sebanyak 6 kali langsung final.7.      Lingkaran lemparan tersebut terbuat dari besi, baja atau bahan lain yang sesuai.8.   Bagian atasnya dipasang rata dengan tanah diluarnya, bagian dalam terbuat dari semen, aspal atau bahan lain yang kokoh tetapi tidak licin permukaannya bagian dalam harus datar lebih rendah 14 mm sampai 26 mm dari sisi atas tepi lingkaran. Ukuran garis tengah sebelah dalam lingkaran lempar adalah 2,5 m, tebal besi lingkaran lempar 6 mm dan harus dicat putih.9.   Garis putih selebar 5 cm harus ditarik dari bagian atas lingkaran besi sepanjang 75 cm pada kedua sisi lingkaran.2.4  Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Lempar Cakram1.      Dapatkan putaran dengan posisi kaki yang baik.2.      Bergerak jauh ke depan tetapi masih tetap berada di dalam lingkaran lempar.3.      Dapatkan pilinan antara tubuh bagian bawah dan bagian atas.4.      keseimbangan yang baik selama bergerak di dalam lingkaran.5.      Mendaratlah di dalam unjung telapak kaki kanan dan putarlah dengan aktif di atas kaki ini. 

    BAB III

    PENUTUP

    1.1  Kesimpulan

    Dari beberapa uraian penjelasan yang telah dikemukakan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ini khususnya dalam olahraga lempar cakram, maka peserta didik mendapatkan mempraktikan tehnik -tehnik dasar dalam melakukan lempar cakram, mengetahui sejarah lempar cakram, mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam olahraga lempar cakram, mengetahui pengetian olahraga lempar cakram, bentuk dan ukuran lapangan yang digunakan dalam olahraga lempar cakram, dan siswa atau mahasiswa dapat mengetahui peraturan yang harus ditaati dalam olahraga lempar cakram.

    1.2  Saran

    Saran yang dapat penusil berikan kepada pembaca semua adalah bahwasanya untuk dapat melakukukan gerakan yang baik dan benar dalam olahraga lempar cakram, kita harus mengenal teknik-teknik dasar dalam melakukan lempar cakram itu sendiri dan tidak lupa melakukan latihan untuk mempermantap gerakan kita  

    DAFTAR PUSTAKA

    Engkos Kosasih. 1985. Olahraga Tehnik dan Program Latihan, Akademik Persindo Jakarta.

    http://ciniacinau.wordpress.com/lempar-cakram-sejarah-pengertianteknik-peraturan-bermain-lapangan/

    http://bayupadhoe.wordpress.com/2013/09/23/teknik-dasar-olahraga-lempar-cakram/

    http://debbyrfs.blogspot.com/2013/09/peraturan-dalam-olah-raga-lempar-cakram.html

    http://edhay76.blogspot.com/2014/01/makalah-lempar-cakram.html

  • Contoh Susunan Acara Apel Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah – MPLS

    Contoh Susunan Acara Apel Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah – MPLS

    Acara Apel MPLS dilaksanakan pada kegiatan pembukaan penerimaan peserta didik baru. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan sekolah kepada peserta didik baru.

    Susunan Acara Apel PAGI MPLS

    Apel Pagi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah SMAN 32 Jakarta, Jakarta Timur 23 Juli 2025 Segera dimulai.

    1. Pemimpin Apel memasuki lapangan Apel
    2. Penghormatan umum kepada Pemimpin Apek dipimpin oleh Ketua barisan paling Kanan
    3. Laporan masing-masing ketua barisan bahwa siap mengikuti Apel*
    4. Pembina Apel memasuki Lapangan Apel
    5. Penghormatan umum kepada Pembina Apel
    6. Laporan Pimpinan Apel kepada Pembina Apel**
    7. Penghoramatan Kepada Sang Merah Putih dipimpin oleh Pimpinan Apel
    8. Amanat Pembina Apek, Barisan diistrahatkan
    9. Pembacaan Doa
    10. Laporan Pemimpin Apel kepada Pembina Apel sekolagus penutupan Aple oleh Pembina Apek
    11. Penghoramatan umum Kepada Pembina Apel
    12. Pembina Apel meninggalkan lapangan Apel
    13. Penghormatan umum kepada Pemimpin Apel Dipimpin oleh Ketua barisan paling kanan
    14. Pemimpin Apel meninggalkan lapangan Apel, Barisan diistirahatkan.
    15. Apelk pagi telah selesai, Peserta MPLS tetap berada ditempat.

    Catatan Tambahan

    1. * laporan yang disampaikan adalah jumlah masing-masing anggota dalam barisan
    2. **Laporan yang disampaikan pemimpin apel kepada pembina apel adalah jumlah seluruh peserta apel.

    Contoh Laporan Ketua barisan Kepada Pimpinan Barisan

    Lapor, Barisan Gugus Angsa Terbang Terdiri dari 34 Siswa, Siap melaksanakan Apel MPLS!!!

    Contoh Laporan Pimpinan Apel MPLS

    Lapor, Apel Pembukaan MPLS SMAN 1 Palembang yang Dihadiri 234 Peserta Didik Baru, Siap dilaksanakan!!!

  • Makalah Lompat Jangkit

    Lompat Jangkit

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Di abad XIX merupakan masa menggeloranya kembali semangat berolahraga di kalangan masyarakat luas termasuk berkembangnya olahraga Atletik. Perkumpulan-perkumpulan Atletik mulai terbentuk. Adapun perlombaan-perlombaan Atletik mulai banyak diperlombakan dan diselenggarakan.

    Pada tahun 1960 perkumpulan Atletik yang pertama di selenggarakan di Amerika tepatnya di Sanfransisco dengan nama Olimpiade Club. Kejuaraan atletik di Amerika di selenggaraka pada tahun 1960 oleh : New York Atletik Club. Setelah itu sering kali diadakan perlombaan di amerika serikat dengan Negara-negara eropa. Pada tahun 1880 di Inggris berdiri istilah Amateur Atletik Board. Tahun 1887 di New Salan berdiri New Zealand Atletik Amateur Assosation. Tahun 1899 di Belgia berdiri Lique royale belge’d Atletisme, dan di Canada berdiri Canadian Track and Field Asosiation.tahun 1895 Africa Selatan berdiri South Africant Amateur Atletic Union. Dan di Swedia berdiri SouthAfricant Amateur Atletic Union. Dan di Swedia berdiri Swenska Fri Idrotta Forbunder. Perlombaan-perlombaan kejuaraan atletik telah saring di selenggarakan. Demikian perlombaan atas Negara belum ada peraturan perlombaan menentukan pemenang.

    Baru pada tanggal 17 Juli yaitu setelah selesainya perlombaan atletik pada olympiade modern V di Stockholm. Tokoh-tokoh atletik dari 17 negara yang mengikuti olypiade dari Amerika Serikat ,Australia ,Inggris ,Inggris, Jerman ,Swedia ,Yunani berdiskusi untuk membentuk suatu badan internasional yang kan membuat peraturan perlombaan atletik yang lengkap. Badan tersebut didirikan dengan nama Internasional Amateur Atletik Federation (IAAF) terpilih sebagai ketua adalah Kristina Helestrom kedua-duanya dari Swedia. Peraturan-peraturan tehnis untuk perlombaan Internasional yang pertama di sahkan pada congress yang ke tahun 1914 di Lyon Ferancis. Sejak terbentuknya IAAF ini ppenyelenggaraan perlombaan atletik makin baik terutama dalam segi pengorganisasian.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa pengertian lompat jangkit?
    2. Bagaimana sejarah lompat jangkit?
    3. Apa ciri-ciri yang terdapat dalam olahraga lompat jangkit?
    4. Bagaimana teknik dalam melakukan lompat jangkit?

    C.  Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan olahraga lompat jangkit.
    2. Untuk mengetahui pengertian dari olahraga lompat jangkit.
    3. Untuk mengetahui tehnik-tehnik dalam melakukan olahraga lompat jangkit.

    1.4   Manfaat Penulisan

    Adapun manfaat yang dapat kita diambil dari makalah ini adalah sebagi berikut :

    a.       Bagi siswa, makalah ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan olahraga lompat jangkit dan mendapat pengetahuan tentang sejarah olahraga lompat jangkit, pengetian olahraga lompat jangkit, tehnik-tehnik yang digunakan dalam olahraga lompat jangkit.

    b.      Bagi guru pengajar , makalah ini dapat dijadikan sebagi acuan dalam melakukan pengajaran tentang olahraga lompat jangkit.

    Bab II. Pembahasan

    2.1 Pengertian Lompat Jangkit

    Pengertian lompat jangkit adalah lompat yang menggunakan lompatan tiga kali yaitu jingkat (hop), langkah (step), lompat (jump) atau jingkat-lompat-lompat. Pengertian lompat jangkit seperti ini karena Lompat jangkit atau sering disebut juga lompat tiga, hal ini karena lompat jangkit terdiri dari tiga lompatan jangkit, langkah dan lompat. Ada tiga tipe dalam lompat jangkit, yaitu pelompat datar, terjal, dan pelompat alamiah.

    2.2 Sejarah Lompat Jangkit

    Istilah “Atletik” berasal dari kata Yunani “Atlon” yang berarti “Berlomba” atau “Bertanding”. Arti selengkapnya adalah pancalomba atau perlombaan yang terdiri dari lima nomor. Di abad XIX merupakan masa menggeloranya kembali semangat berolahraga di kalangan masyarakat luas termasuk berkembangnya olahraga Atletik. Perkumpulan-perkumpulan Atletik mulai terbentuk. Adapun perlombaan-perlombaan Atletik mulai banyak diperlombakan dan diselenggarakan.

    Pada tahun 1960 perkumpulan Atletik yang pertama di selenggarakan di Amerika tepatnya di Sanfransisco dengan nama Olimpiade Club. Kejuaraan atletik di Amerika di selenggaraka pada tahun 1960 oleh: New York Atletik Club. Setelah itu sering kali diadakan perlombaan di amerika serikat dengan Negara-negara eropa. Pada tahun 1880 di Inggris berdiri istilah Amateur Atletik Board. Tahun 1887 di New Salan berdiri New Zealand Atletik Amateur Assosation. Tahun 1899 di Belgia berdiri Lique royale belge’d Atletisme, dan di Canada berdiri Canadian Track and Field Asosiation.tahun 1895 Africa Selatan berdiri South Africant Amateur Atletic Union. Dan di Swedia berdiri SouthAfricant Amateur Atletic Union. Dan di Swedia berdiri Swenska Fri Idrotta Forbunder. Perlombaan-perlombaan kejuaraan atletik telah saring di selenggarakan. Demikian perlombaan atas Negara belum ada peraturan perlombaan menentukan pemenang.

    Baru pada tanggal 17 Juli yaitu setelah selesainya perlombaan atletik pada olympiade modern V di Stockholm. Tokoh-tokoh atletik dari 17 negara yang mengikuti olypiade dari Amerika Serikat ,Australia ,Inggris ,Inggris, Jerman ,Swedia ,Yunani berdiskusi untuk membentuk suatu badan internasional yang kan membuat peraturan perlombaan atletik yang lengkap. Badan tersebut didirikan dengan nama Internasional Amateur Atletik Federation (IAAF) terpilih sebagai ketua adalah Kristina Helestrom kedua-duanya dari Swedia. Peraturan-peraturan tehnis untuk perlombaan Internasional yang pertama di sahkan pada congress yang ke tahun 1914 di Lyon Ferancis. Sejak terbentuknya IAAF ini ppenyelenggaraan perlombaan atletik makin baik terutama dalam segi pengorganisasian

    2.3 Ciri-Ciri Lompat Jangkit

    a. Ciri-ciri pelompat datar

                Loncatan pertama datar dengan tidak terlalu mengerahkan tenaga. Pelompat tidak banyak kehilangan horizontal pada setiap tolakan, lengan kiri dan kanan mengayun kearah yang berlawanan.

    b. Ciri-ciri pelompat terjal

    Sudut tolak pada tolakan pertama sekitar 150 pada tolakan untuk langkah, lengan kiri dan kanan mengayun kearah yang sama badan bagian atas sedikit membungkuk ke depan.

    c. Ciri-ciri pelompat alamiah

                Urutan jingkat, langkah, dan lompat yang semakin tinggi yaitu datar, tinggi, dan seterusnya lebih tinggi. Gerakan lompatan ini agak mirip pelompat datar.

    Tipe lompatan mana yang akan dipilih dari ketiga tipe lompatan tersebut tergantung pada tipe mana yang lebih baik, kecepatan atau tenaga pelompat, namun bagi pemula sebaiknya menggunakan tipe lompat datar. pengertian lompat jangkit diatas hanya sebagian kecil yang dapat dijelaskan, tetapi poin-poin diatas sudah mewakili dari pengertian lompat jangkit itu sendiri.

    Selain itu power atau stamina dalam lompat jangkit lebih banyak diperlukan daripada dalam lompat jauh. Hal ini karena dalam lompat jauh pelompat hanya melakukan satu kali tolakan untuk memperoleh jarak sejauh-jauhnya, sedangkan dalam lompat jangkit pelompat melakukan tiga kali tolakan untuk memperoleh jarak yang sejauh-jauhnya. sehingga dengan demikian dalam lompat jangkit pelompat harus mempunyai stamina dan power yang lebih banyak agar pelompat mampu melakukan tiga kali tolakan secara berturut-turut dengan maksimal.

    2.4 Teknik Lompat Jangkit

    Untuk mendapatkan gerakan yang sempurna dalam melakukan lompat jangkit kita harus dapat menguasai teknik dasar dalam melakukan lompat jangkit. Dalam melakukan lompat jangkit itu sendiri dapat dibagi dalam beberapa tahap gerakan diantaranya adalah ancan-ancang, jingkat, langkah, lompat dan mendarat.

    a.       Ancang-ancang

    Tergantung dari tingkat prestasi, lari ancang-ancang bervariasi antara 10 langkah (untuk atlet pemula) dan 20 langkah (untuk atlet prifesional) Kecepatan lari ancang-ancang semakin dipercepat sampai saat bertolak.

    b.      Jingkat

    Kaki penolak harus mendarat dengan aktif dan siap menyerang ; ayunkan paha kaki bebas keposisi horizontal, bertolak ke depan dan ke atas. Untuk Jingkat yang panjang & datar, tariklah kaki penolak ke depan atas dan tarik kaki-bebas ke bawah dan ke belakang. Pertahankan tubuh tetep gerak.

    c.       Langkah

    Bertolak dangan cepat; luruskan mata kaki, sendi dan lutut dan pinggang, ayunkan paha kaki-bebas ke posisi horizontal. Pada waktu gerak Langkah, posisi bertolak dipertahankan, untuk mempersiapkan gerak Lompat, luruskan kaki-bebas ke depan dan ke bawah.

    d.      Lompat

    Bertolaklah dengan cepat; ayunkan paha kaki-bebas ke posisi horizontal. Untuk lompat jauh, tahap melayang melibatkan teknik menggantung atau teknik melangkah. Tarik tubuh ke depan-bawah untuk mendarat, bawa lengan ke depan.

    e.       Mendarat

    Mendaratlah dengan kedua kaki sejajar di pasir, Biarkan tubuh mendarat di pasir di sampng kaki.

    BAB III

    PENUTUP

    3.1  Kesimpulan

    Pengertian lompat jangkit adalah lompat yang menggunakan lompatan tiga kali yaitu jingkat (hop), langkah (step), lompat (jump) atau jingkat-lompat-lompat. Yang memiliki tiga ciri-ciri diantaranya adalah ciri-ciri pelompat datar, ciri-ciri pelompat terjal, ciri-ciri pelompat alamiah. Serta teknik yang dasar yang perlu dipelajari adalah ancang-ancang, jingkat, langkah, lompat dan mendarat.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://amore87.wordpress.com/tag/sejarah-lompat-jangkit/

  • Makalah Organisasi Siswa Intra Sekolah – OSIS

    Makalah Organisasi Siswa Intra Sekolah – OSIS

    Berikut ini adalah contoh makalah Organisasi siswa intra sekolah atau OSIS. Makalah ini membahasa tentang kegiatan OSIS dan peran dari seluruh petugas OSIS.

    Organisasi Siswa Intra Sekolah

    Bab I. Pendauluan

    A. Latar Belakang

    Istilah organisasi sering kita dengar bahkan dari tingkat sekolah menengah pertama (SMP) sudah di kenalkan dengan organisasi OSIS bahkan di kehidupan bermasyarakat semacam arisan ibu-ibu, suatu organisasi pasti banyak memiliki visi dan misi. dan berbeda-beda dengan setiap organisasi lainnya karena setiap organisasi memiliki tujuan masing. dari beberapa artikel yang saya baca dapat disimpulkan pengertian organisasi adalah : organisasi merupakan suatu system atau perkumpulan yang disusun dalam kelompok, untuk bekerja sama mencapai suatu tujuan bersama.

    Dewasa ini banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya negara, partai politik, perkumpulan masyarakat, bahkan bentuk organisasi yang paling kecil yaitu keluarga dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan dagang, perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai proses pengorganisasian pengalokasian dan penugasan para anggotanya untuk mencapai tujuan yang efektif.

    Dalam makalah ini penulis akan membahasa mengenai organisasi OSIS di sekolah.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa pengertian Organisasi OSIS
    2. Bagaimana sejarah berdirinya OSIS
    3. Apa fungsi Organisasi OSIS
    4. Apa tujuan OSIS
    5. Apa saja perangkat yang ada dalam organisasi OPSIS

    C. Tujuan Penulisan

    1. Mengetahui pengertian OSIS
    2. Mengetahui sejarah beridirinya OSIS
    3. Mengetahui fungsi OSIS
    4. Mengetahui tujuan OSIS
    5. Mengetahui perangkat organisasi OSIS

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian OSIS

    Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS.

    Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah.
    Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS.

    B. Sejarah Berdirinya OSIS

    Sebelum lahirnya OSIS, di sekolah-sekolah tingkat SLTP dan SLTA terdapat organisasi yang bebagai macam corak bentuknya. Ada organisasi siswa yang hanya dibentuk bersifat intern sekolah itu sendiri, dan ada pula organisasi siswa yang dibentuk oleh organisasi siswa di luar sekolah. Organisasi siswa yang dibentuk dan mempunyai hubungan dengan organisasi siswa dari luar sekolah, sebagian ada yang mengarah pada hal-hal bersifat politis, sehingga kegiatan organisasi siswa tersebut dikendalikan dari luar sekolah sebagai tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar.

    Akibat dari keadaan yang demikian itu, maka timbullah loyalitas ganda, disatu pihak harus melaksanakan peraturan yang dibuat Kepala Sekolah, sedang dipihak lain harus tunduk kepada organisasi siswa yang dikendalikan di luar sekolah.

    Dapat dibayangkan berapa banyak macam organisasi siswa yang tumbuh dan berkembang pada saat itu, dan bukan tidak mungkin organisasi siswa tersebut dapat dimanfaatkan untu kepentingan organisasi di luar sekolah.

    Itu sebabnya pada tahun 1970 sampai dengan tahun 1972, beberapa pimpinan organisasi siswa yang sadar akan maksud dan tujuan belajar di sekolah, ingin menghindari bahaya perpecahan di antara para siswa intra sekolah di sekolah masing-masing, setelah mendapat arahan dari pimpinan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

    Pembinaan dan pengembangan generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur.
    Oleh karena itu pembanguan wadah pembinaan generasi muda di lingkungan sekolah yang diterapkan melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) perlu ditata secara terarah dan teratur.

    Betapa besar perhatian dan usaha pemerintah dalam membina kehidupan para siswa, maka ditetapkan OSIS sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan secara nasional. Jalur tersebut terkenal dengan nama “Empat Jalut Pembinaan Kesiswaan”, yaitu :

    1. Organisasi Kesiswaan
    2. Latihan Kepemimpinan
    3. Kegiatan Ekstrakurikuler
    4. Kegiatan wawasan Wiyatamandala

    Dengan dilandasi latar belakang sejarah lahirnya OSIS dan berbagai situasi, OSIS dibentuk dengan tujuan pokok : Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para siswa ke dalam salah satu wadah yang bebas dari berbagai macam pengaruh negative dari luar sekolah. Mendorong sikap, jiwa dan semangat kasatuan dan persatuan di antara para siswa, sehingga timbul satu kebanggaan untuk mendukung peran sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar. Sebagai tempat dan sarana untk berkomunikasi, menyampaikan pemikiran, dan gagasan dalam usaha untuk mematangkan kemampuan berfikir, wawasan, dan pengambilan keputusan.

    C. Fungsi Organisasi OSIS

    Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi. Demikian pula OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pula beberapa fungsi dalam mencapai tujuan. Sebagai salah satu jalur dari pembinaan kesiswaan,fungsi OSIS adalah :

    Sebagai Wadah

    Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya pembinaan kesiswaan.

    Sebagai Motivator

    Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan dan semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan.

    Sebagai Preventif

    Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakkan sumber daya yang ada dan secara eksternal OSIS mampu beradaptasi dengan lingkungan, seperti menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara prepentif OSIS ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman dari luar maupun dari dalam sekolah. Fungsi preventif OSIS akan terwujud apabila fungsi OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.

    D. Tujuan OSIS

    Setiap organisasi selalu memiliki tujuan yang ingin dicapai, begitu pula dengan OSIS ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain :

    1. Meningkatkan generasi penerus yang beriman dan bertaqwa
    2. Memahami, menghargai lingkungan hidup dan nilai-nilai moral dalam mengambil keputusan yang tepat
    3. Membangun landasan kepribadian yang kuat dan menghargai HAM dalam kontek kemajuan budaya bangsa
    4. Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air dalam era globalisasi
    5. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama secara mandiri, berpikir logis dan demokratis
    6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistic, budaya dan intelektual
    7. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani memantapkan kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

    E. Perangkat OSIS

    1. Pembina OSIS

    Pembina OSIS terdiri dari:

    1. Kepala Sekolah, sebagai Ketua
    2. Wakil Kepala Sekolah, sebagai Wakil Ketua
    3. Guru, sebagai anggota, sedikitnya 5 (lima) orang dan bergantian setiap tahun pelajaran

    Tugas dari Pembina OSIS:

    Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan OSIS di sekolahnya.

    1. Memberikan nasihat kepada perwakilan kelas dan pengurus.
    2. Mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah.
    3. Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah.
    4. Mengarahkan penyusunan Anggaran Rumah Tangga dan program kerja OSIS.
    5. Menghadiri rapat-rapat OSIS.
    6. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas OSIS.
    2. Perwakilan Kelas

    Terdiri atas 2 (dua) orang dari setiap kelas, tugas:

    1. Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas.
    2. Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program kerja OSIS.
    3. Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat kelas.
    4. Memilih pengurus OSIS dari daftar calon yang telah disiapkan.
    5. Menilai laporan pertanggung jawaban pengurus OSIS pada akhir tahun jabatannya.
    6. Mempertanggung jawabkan segala tugas kepada Kepala Sekolah selaku Ketua Pembina.
    7. Bersama- sama pengurus menyusun Anggaran Rumah Tangga.
    3. Pengurus OSIS

    Kewajiban Pengurus

    Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan Anggran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS

    1. Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan, dan martabat sekolahnya
    2. Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif
    3. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Pembina OSIS dan tembusannya kepada

    Perwakilan Kelas pada akhir masa jabatannya

    Selalu berkonsultasi dengan Pembina

    Struktur dan Rincian Tugas Pengurus
    Ketua, tugas:

    1. Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana
    2. Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan
    3. Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat kepengurusan
    4. Memimpin rapat
    5. Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat
    6. Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan

    Wakil Ketua, tugas:

    1. Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan
    2. Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan
    3. Menggantikan ketua jika berhalangan
    4. Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya
    5. Bertanggung jawab kepada ketua
    6. Wakil ketua bersama dengan wakil sekretaris mengkoordinasikan seksi-seksi

    Sekretaris, tugas:

    1. Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan
    2. Mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat
    3. Menyiarkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan
    4. Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan
    5. Bersama ketua menandatangani setiap surat
    6. Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi
    7. Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretaris

    Bendahara, tugas:

    1. Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan pengeluaran uang/biaya yang diperlukan
    2. Membuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukan pengeluaran uang untu pertanggung jawaban
    3. Bertanggung jawab atas inventaris dan perbendaharaan
    4. Menyampaikan laporan keuangan secara berkala

    Ketua Seksi, tugas:

    1. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan seksi yang menjadi tanggung jawabnya
    2. Melaksanakan kegiatan seksi yang diprogramkan
    3. Memimpin rapat seksi
    4. Menetapkan kebijaksanaan seksi dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat
    5. Menyampaikan laporan, pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan seksi kepada Ketua melalui Koordinator

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah.
    Organisasi intra sekolah adalah merupakan wadah atau area tempat bagi siswa. Yaitu sebagai calon-calon anggota masyarakat maupun calon warga Negara. Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa ini yang umumnya masih dalam taraf perkembangan.

    B. Saran

    Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

    DAFTAR PUSTAKA

    -https://www.google.com/#q=OSIS
    – http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Siswa_Intra_Sekolah#Fungsi

  • Makalah Lompat Jauh Gaya Jongkok – Ortodox

    Makalah Lompat Jauh Gaya Jongkok – Ortodox

    Lompat Jauh Gaya Jongkok

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Lompat jauh termasuk dalam salah satu cabang atletik untuk nomor lompat. Lompat jauh ini adalah olahraga yang menggabungkan kecepatan (speed), kekuatan (stenght), kelenturan (flexibility), daya tahan (endurance), dan ketepatan (acuration) dalam upaya untuk memperoleh jarak lompatan sejauh-jauhnya. Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi atletik lompat jauh bergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. Oleh karena itu, di samping memiliki kemampuan sprint yang baik juga harus didukung dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.

    Dalam lompat jauh, ada beberapa gaya yang biasa diperagakan para pelompat, di antaranya gaya jongkok, gaya menggantung atau gaya lenting, dan gaya jalan di udara. Dalam hal melakukan teknik lompat jauh, seperti awalan, menumpu, melayang, dan mendarat, ketiga gaya ini pada prinsipnya sama saja. Namun, perbedaan dari ketiga gaya ini dapat dilihat dari kondisi sikap tubuh pelompat pada saat melayang di udara.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apa pengertian lompat jauh ?
    2. Bagaimana teknik lompat jauh gaya jongkok ?

    C. Tujuan Penulisan

    1. Untuk mengetahui pengertian lompat jauh.
    2. Untuk mengetahui cara melakukan lompat jauh gaya jongkok.

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Lompat Jauh

    Lompat jauh adalah gerakan berpindah tempat dari satu tempat ke tempat yang lain dengan satu kali tolakan ke depan sejauh-jauhnya. Tujuan lompat jauh, yaitu melakukan lompatan dengan hasil semaksimal mungkin. Pada lompat jauh terdapat beberapa gaya, yaitu gaya jongkok (gaya ortodock), dan gaya menggantung (gaya shepper).

    B. Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok

    Teknik merupakan rangkuman metode yang dipergunakan dalam melakukan gerakan dalam suatu cabang olahraga. Teknik juga merupakan suatu proses gerakan dan pembuktian dalam suatu cabang olahraga, atau dengan kata lain teknik merupakan pelaksanaan suatu kegiatan secara efektif dan rasional yang memungkinkan suatu hasil yang optimal dalam latihan atau perlombaan.

    Teknik lompat jauh merupakan faktor yang sangat penting dan harus dikuasai seorang atlet pelompat. Teknik lompat jauh terdiri dari beberapa bagian yang dalam pelaksanaannya harus dirangkaikan secara baik dan harmonis. Menurut Jonath U. Haag & Krempel R. (1987: 197) bahwa, “Lompat jauh dapat dibagi ke dalam ancang-ancang, tumpuan, melayang dan mendarat”. Sedangkan Soegito (1992: 55) menyatakan, “Faktor-faktor yang sangat menentukan untuk mencapai prestasi lompat jauh adalah awalan, tumpuan, lompatan, saat melayang, dan pendaratan”.

    Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, teknik lompat jauh terdiri empat tahapan yaitu awalan, tumpuan, melayang dan mendarat. Keempat tahapan tersebut harus dikuasai dan harus dilakukan dengan harmonis dan tidak terputus-putus agar dapat mencapai prestasi yang optimal. Untuk lebih jelasnya teknik lompat jauh gaya jongkok (Ortodock) dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut :

    1. Awalan

    Gerakan lompat jauh dimulai dengan awalan atau ancang-ancang.
    Melakukan awalan atau ancang-ancang dengan lari secepatnya hingga melakukan tumpuan di balok lompat atau papan tumpuan. Pada waktu melakukan awalan tidak boleh menoleh, tetapi pikiran konsentrasi ke arah tolakan atau tumpuan.

    2.    Tolakan atau Tumpuan
    Gerakan tolakan atau tumpuan pada lompat jauh merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan lompat jauh. Oleh karena itu, agar mendapat hasil lompatan yang semaksimal mungkin, tolakan atau tumpuan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.

    Cara melakukan tolakan atau tumpuan adalah sebagai berikut.

    1. Tumpuan kaki pada balok lompat dilakukan dengan satu kaki, boleh kaki kanan atau kiri. Gunakan kaki yang paling kuat.
    2. Pada waktu kaki menumpu harus tepat di atas balok lompat diikuti badan condong ke depan disusul kaki yang lain diangkat ke arah depan atas dengan sudut tolakan antara 40 – 50 derajat.
    3. Melayang (Sikap Badan di Udara)

    Setelah melakukan tumpuan dengan badan condong ke depan, kaki diayunkan ke depan untuk membantu berat badan ke atas disusul kaki tumpu juga diayunkan ke depan.
    Pada waktu melayang, lutut kedua kaki sedikit ditekuk seperti sikap jongkok. Pada saat posisi kaki diayunkan ke depan yang diikuti kedua tangan diayunkan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil lompatan semaksimal mungkin.

    4.    Sikap Mendarat
    Pelompat jauh saat mendarat, kedua kaki ditekuk posisi jongkok dengan tumit mendarat lebih dahulu. Berat badan didorong ke depan dan kedua lengan diluruskan ke depan. Cara pendaratan seperti ini diharapkan lompatan jauh jatuh ke belakang lagi.

    5.    Teknik Melakukan Lompat Jauh Gaya Jongkok
    Cara melakukannya sebagai berikut.
    a.    Siswa berbaris berjajar di depan bak lompat jauh sejauh 5 meter.
    b.    Siswa satu per satu secara bergantian melakukan ancang-ancang atau awalan. Awalan dilakukan dengan berlari secepat cepatnya menuju balok tumpuan.
    c.    Setelah sampai pada balok tumpuan, siswa menumpu dengan salah satu kaki pada balok tumpuan dengan tepat. Kemudian, lompatlah setinggi mungkin dan kaki yang satu melangkah ke depan dengan posisi badan condong ke depan.
    d.    Saat melayang kedua lutut kaki ditekuk, dan mendarat dengan posisi jongkok.

    C. Latihan Lompat Jauh Gaya Jongkok

    a. Awalan atau ancang-ancang

    Guna awalan atau ancang-ancang pada lompat jauh adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya sebelum mencapai balok tolakan.  Panjang awalan untuk melaksanakan awalan lompat jauh tidak kurang dari  45 meter.

    Cara melakukan lompatan yang baik dan benar.

    1. Lari ancang-ancang tergantung pada kemampuan masing-masing siswa.
    2. Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit sebelum bertumpu/bertolak.
    3. Pinggang diturunkan sedikit pada satu langkah akhir ancang-ancang.
    4. Tumpuan atau tolakan kaki harus kuat agar tercapai tinggi lompatan yang  cukup tanpa kehilangan keepatan maju. Kaki ayun digerakkan secara aktif  agar membantu menaikkan badan dan menjaga keseimbangan berat badan  sedikit di depan titik tumpuan.

    Latihan 1
    Lakukan lompatan berturut-turut dengan kaki tolak, bertolak dan  mendaratlah di atas kaki ayun yang lain, lalu melangkah dan bertolak  lagi.
    Latihan 2
    Seperti latihan 1, tetapi diselingi dengan fase lari di antara tolakan.
    Latihan 3
    Dengan lari awalan 5-9 langkah, bertolak dengan gerak kombinasi yang baik dan menahan posisi ini sampai mendarat.
    Latihan 4
    Dengan awalan 5-9 langkah bertolak dengan penekanan pada angkatan dan  dorongan ke atas dan menahan posisi ini sampai saat terakhir kedua kaki  dibawa ke daerah pendaratan
    Latihan 5
    Dengan awalan 5-9 langkah, bertolak dengan dorongan kaki yang kuat dan  lutut diangkat dan kemudian merubah posisi kaki sesaat sebelum mendarat.
    Latihan 6
    Sedikit demi sedikit menambah jarak lari awalan, melatih teknik gerakan  secara lengkap (tolakan dilakukan dari tempat yang sedikit agak naik  dalam rangka menyediakan waktu lebih lama di udara).

    b.    Tumpuan atau Tolakan
    Cara melakukan tumpuan atau tolakan  sebagai berikut:
    •    Ayunkan paha kaki ke posisi horizontal dan dipertahankan.
    •    Luruskan sendi mata kaki, lutut, dan pinggang pada waktu melakukan tolakan.
    •    Bertolaklah ke depan dank ke atas
    •    Sudut tolakan 45 derajat.

    c.    Melayang di udara
    Sikap badan melayang di udara yaitu sikap setelah kaki tolak menolakkan  kaki pada balok tumpuan. Badan akan dapat terangkat melayang di udara,  bersamaan dengan ayunan kedua lengan ke depan atas. Tinggi dan jatuhnya  hasil lompatan sangat tergantung dari besarnya kekuatan kaki tolak, dan  pelompat harus meluruskan kaki tumpu selurus-lurusnya dan  secepat-cepatnya.

    d.    Mendarat
    Untuk menghindarkan pendaratan pada pantat, kepala ditundukkan dan  lengan diayunkan ke depan sewaktu kaki menyentuh pasir. Titik berat  badan akan melampaui titik pendaratan kaki di pasir. Kaki tidak kaku dan tegang, melainkan lemas-lentur. Maka sendi lutut harus siap menekuk  pada saat yang tepat. Gerakan ini memerlukan waktu (timing) yang tepat.

    e.    Variasi Latihan Lompat Jauh .
    Di sini ada 6 variasi latihan dalam lompat jauh yang bisa kami share semoga
    Latihan 1
    Lakukan lompatan berturut-turut dengan kaki tolak, bertolak dan  mendaratlah di atas kaki ayun yang lain, lalu melangkah dan bertolak  lagi.
    Latihan 2
    Seperti latihan 1, tetapi diselingi dengan fase lari di antara tolakan.
    Latihan 3
    Dengan lari awalan 5-9 langkah, bertolak dengan gerak kombinasi yang baik dan menahan posisi ini sampai mendarat.
    Latihan 4
    Dengan awalan 5-9 langkah bertolak dengan penekanan pada angkatan dan  dorongan ke atas dan menahan posisi ini sampai saat terakhir kedua kaki  dibawa ke daerah pendaratan
    Latihan 5
    Dengan awalan 5-9 langkah, bertolak dengan dorongan kaki yang kuat dan  lutut diangkat dan kemudian merubah posisi kaki sesaat sebelum mendarat.
    Latihan 6
    Sedikit demi sedikit menambah jarak lari awalan, melatih teknik gerakan  secara lengkap (tolakan dilakukan dari tempat yang sedikit agak naik  dalam rangka menyediakan waktu lebih lama di udara).

    Ada lima  Peraturan Lompat Jauh.

    1. Lintasan awalan lompat jauh lebar minimal 1,22 m dan panjang 45 m.
    2. Panjang papan tolakan 1, 22 m; lebar 20 cm dan tebal 10 cm.
    3. Pada sisi dekat dengan tempat mendarat harus diletakkan papan  plastisin untuk mencatat bekas kaki pelompat bila ia berbuat salah tolak sekurang-kurangnya 1 m dari tepi depan bak pasir pendaratan.
    4. Lebar tempat pendaratan minimal 2, 75 m, jarak antara garis tolakan sampai akhir tempat lompatan minimal 10 m.
    5. Permukaan pasir di dalam tempat pendaratan harus sama tinggi/datar dengan sisi atas papan tolakan.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Lompat jauh merupakan salah satu cabang atletik. Tujuan lompat jauh adalah melompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik-titik tertentu ke titik lainnya dengan cara berlari secepat cepatnya sebagai awalan kemudian menolak, melayang di udara, dan mendarat.

    Dalam lompat jauh gaya dibagi menjadi 3 macam gaya, yaitu gaya jongkok, gaya berjalan, dan gaya menggantung. Akan tetapi prinsip dasar dari ketiga gaya tersebut tetap sama yaitu gerakan awalan, tolakan atau tumpuan, melayang dan mendarat.

  • Makalah Permasalahan Pokok Pendidikan Dan Upaya Penanggulannya

    Permasalahan Pokok Pendidikan

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumberdaya manusia yang unggul untuk pembangunan. Namun dewasa ini di Negara kita khususnya dalam bidang pendidikan masih belum menampakkan hasil yang maksimal, hal ini dikarenakan pendidikan selalu menghadapi masalah misalnya selalu terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan hasil yang dapat dicapai dari proses pendidikan itu sendiri.

    Masalah yang dimaksud sebagai permasalahan pendidikan diantaranya yaitu :

    1. Masalah pemerataan pendidikan,
    2. Masalah mutu pendidikan,
    3. Masalah efisiensi pendidikan,
    4. Masalah relevensi pendidikan.

    Dan keempat masalah tersebut akan dibahas dalam makalah ini beserta upaya yang diharapkan dapat menanggulanginya. Selain itu kenyataan semakin tertinggalnya pendidikan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain, harusnya membuat kita lebih termotivasi untuk berbenah diri. Banyaknya masalah pendidikan yang muncul ke permukaan merupakan gambaran praktek pendidikan kita serta teguran bagi Negara kita untuk berbenah diri.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apakah Permasalahan Pokok Pendidikan ?
    2. Apa saja Jenis-jenis Permasalahan Pokok Pendidikan ?
    3. Apakah Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berkembangnya Masalah Pendidikan ?
    4. Apa saja Permasalahan Aktual Pendidikan dan Penanggulangannya ?

    C. Tujuan

    1. Untuk mengetahui Permasalahan Pokok Pendidikan.
    2. Untuk mengetahui dan memahami Jenis-jenis Permasalahan Pokok Pendidikan.
    3. Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berkembangnya Masalah Pendidikan.
    4. Untuk mengetahui dan memahami Permasalahan Pokok Pendidikan dan Penanggulangannya.

    D. Manfaat Penulisan Makalah

    Berikut ini mengenai manfaat-manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini

    1. Membangun kualitas pendidikan kearah yang lebih baik.
    2. Menelaah masalah-masalah pendidikan yang dihadapi.
    3. Memberikan inovasi baru dalam menghadapi masalah pendidikan.
    4. Batu loncatan kepada pendidikan yang lebih baik.
    5. Membangun cara belajar yang lebih efektif.

    Demikianlah manfaat-manfaat yang dapat diambil dari pembutaan makalah ini.

    Bab II. Pembahasan

    Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

    Menurut H. Fuad Ihsan (2005: 1) menjelaskan bahwa dalam pengertian yang sederhana dan umum makna pendidikan sebagai “Usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan”. Usaha-usaha yang dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma tersebut serta mewariskan kepada generasi berikutnya untuk dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang terjadi dalam suatu proses pendidikan sebagai usaha manusia untuk melestarikan hidupnya.

    Disamping itu Jhon Dewey (2003:69)menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia”. Sedangkan menurut J.J. Rousseau (2003: 69) menjelaskan bahwa “Pendidikan merupakan memberikan kita pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkanya pada masa dewasa”.

    Dilain pihak Oemar Hamalik (2001: 79) menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungan dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat”. Menurut Feni (2014: 13) “Pendidikan merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain”.

    Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk memberikan bimbingan atau pertolongan dalam mengembangkan potensi jasmani dan rohani yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak untuk mencapai kedewasaannya serta mencapai tujuan agar anak mampu melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri.

    B. Pembahasan

    I. Permasalahan Pokok Pendidikan dan Penanggulangannya

    Sistem pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial budaya dan masyarakat sebagai suprasistem. Pembangunan sistem pendidikan tidak mempunyai arti apa-apa jika tidak sinkron dengan pembangunan nasional. Kaitan yang erat antara bidang pendidikan sebagai sistem dengan sistem sosial budaya sebagai suprasistem tersebut dimana sistem pendidikan menjadi bagiannya, menciptakan kondisi sedemikian rupa sehinngga permasalahan intern sistem sisem pendidikan itu menjadi sangat kompleks. Artinya, suatu permasalahan intern dalam sistem pendidikan selalu ada kaitan dengan masalah-masalah di luar sistem pendidikan itu sendiri. Misalnya masalah mutu hasil belajar suatu sekolah tidak dapat dilepaskan dari kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat di sekitarnya, dari mana murid-murid sekolah tersebut berasal, serta masih banyak lagi faktor-faktor lainnya di luar sistem persekolahan yang berkaitan dengan mutu hasil belajar tersebut. 

    Berdasarkan kenyataan tersebut maka penanggulangan masalah pendidikan juga sangat kompleks, menyangkut banyak komponen, dan melibatkan banyak pihak.

    Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan di tanah air kita dewasa ini, yaitu:

    1. Bagaimana semua warga negara dapat menikmati kesempatan pendidikan.
    2. Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan bermasyarakat.
    II. Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan

    Ada empat masalah pokok pendidikan yang telah menjadi kesepakatan nasional yang perlu diprioritaskan penanggulangannya. Masalah yang dimaksud yaitu:

    1. Masalah pemerataan pendidikan,
    2. Masalah mutu pendidikan,
    3. Masalah efisiensi pendidikan,
    4. Masalah relevansi pendidikan.
    1. Masalah Pemerataan Pendidikan

    Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi wahana bagi pemabangunan sumber daya  manusia untuk menunjang pembangunan.

    Pada masa awalnya, di tanah air kita pemerataan pendidikan itu telah dinyatakan dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1950 sebagai dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah. Pada Bab XI, Pasal 17 berbunyi:

    Tiap-tiap warga negara Republik Indonesia mempunyai hak yang sama untuk diterima menjadi murid suatu sekolah jika syarat-syarat yang ditetapkan untuk pendidikan dan pengajaran pada sekolah itu dipenuhi.

    Selanjutnya dalam kaitannya dengan wajib belajar Bab VI, Pasal 10 Ayat 1, menyatakan: “Semua anak yang sudah berumur 6 tahun berhak dan yang sudah berumur 8 tahun diwajibkan belajar di sekolah, sedikitnya 6 tahun lamanya.” Ayat 2 menyatakan: “Belajar di sekolah agama yang telah mendapat pengakuan mentri agama dianggap telah memenuhi kewajiaban belajar.”

    Landasan yuridis pemerataan pendidikan tersebut penting sekali artinya, sebagai landasan pelaksanaan upaya pemerataan pendidikan guna mengejar ketinggalan kita sebagai bangsa yang pernah di jajah oleh bangsa lain.

    Oleh karena itu, dengan melihat tujuan yang terkandung didalam upaya pemerataan pendidikan tersebut yaitu menyiapkan masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan, maka setelah pelaksanaan upaya pemerataan pendidikan terpenuhi, mulai diperhatikan juga upaya pemerataan mutu pendidikan.

    Khusus untuk pendidikan formal atau pendidikan persekolahan yang berjenjang dan tiap-tiap jenjang memiliki fungsinya masing-masing maupun kebijaksanaan memperoleh kesempatan pendidikan pada tiap jenjang itu diatur dengan memperhitungkan faktor-faktor kuantitatif dan kualitatif serta relevansi yang selalu ditentukan proyeksikan secara terus menerus dengan saksama.

    Khusus melalui jalur pendidikan luar sekolah usaha pemerataan pendidikan mengalami perkembangan pesat. Ada dua faktor yang menunjang yaitu perkembangan iptek yang menawarkan berbagai macam alternatif dan dianutnya konsep pendidikan sepanjang hidup yang tidak membatasi pendidikan hanya sampai pada usia tertentu dan tidak terbatas hanya pada penyediaan sekolah.

    Pemecahan Masalah Pemerataan Pendidikan

    Cara konvensional antara lain:

    1. Membangun gedung sekolah seperti SD Inpresatau ruangan belajar.
    2. Menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sistem bergantian pagi dan sore).

    Sehubungan dengan itu yang perlu digalakkan, utamanya untuk pendidikan dasar ialah membangkitkan kemauan belajar bagi masyarakat/keluarga yang kurang mampu agar mau menyekolahkan anaknya.

    Cara inovatif antara lain:

    1. Sistem Pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua dan guru) atau Inpacts System (Instructional Management by Parent, Communty and Teacher). Sistem tersebut dirintis di Solo dan didiseminasikan ke beberapa provinsi.
    2. SD kecil pada daerah terpencil.
    3. Sistem Guru Kunjung.
    4. SMP Terbuka (ISOSA – In School Out off School Approach).
    5. Kejar Paket A dan B.
    6. Belajar Jarak Jauh, seperti Universitas Terbuka.
    2. Masalah Mutu Pendidikan

    Mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf seperti yang diharapkan. Penetapan mutu hasil pendidikan pertama dilakukan oleh lembaga penghasil sebagai produsen tenaga terhadap calon luaran, dengan sistem sertifikasi. Selanjutnya jika luaran tersebut terjun ke lapangan kerja penilaian dilakukan oleh lembaga pemakai sebagai konsumen tenaga dengan sistem tes untuk kerja (performance test). Lazimnya sesudah itu masih dilakukan pelatihan/ pemagangan bagi calon untuk penyesuaian dengan tuntutan persyaratan kerja  di lapangan.

    Hasil belajar yang bermutu hanya mungkin dicapai melalui proses belajar yang bermutu. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang bermutu. Jika terjadi belajar yang tidak optimal menghasilkan skor ujian yang baik maka hampir dipastikan bahwa hasil ujian belajar tersebut adalah semu. Ini berarti bahwa pokok permasalahan mutu pendidikan lebih terletak pada masalah pemrosesan pendidikan. Selanjutnya kelancaran pemrosesan pendidikan ditunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana pembelajaran bahkan juga masyarakat sekitar. Seberapa besar dukungan tersebut diberikan oleh komponen pendidikan, sangat terkandung kepada kualitas komponen dan kerja samanya serta mobilitas komponen yang mengarah kepada pencapaian tujuan.

    Masalah mutu pendidikan juga mencakup masalah pemerataan mutu. Di dalam Tap MPR RI 1998 tentang GBHN dinyatakan bahwa titik berat pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu setiap jenjang dan jenis pendidikan dan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan khususnya untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi perlu lebih disempurnakan dan ditingkatkan pengajaran ilmu pengetahuan dan matematika. (BP-7 Pusat 1989:68) umumnya kondisi mutu pendidikan di seluruh tanah air menunjukkan bahwa di daerah pedesaan utamanya di daerah terpencil lebih rendah daripada di daerah perkotaan. Acuan usaha pemerataan mutu pendidikan bermaksud agar sistem, pendidikan khususnya sistem persekolahan dengan segala jenis dan jenjangnya di seluruh pelosok tanah air (kota dan desa) mengalami peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan situasi dan kondisinya masing-masing.

    Pemecahan Masalah Mutu Pendidikan

    Upaya pemecahan masalah mutu pendidikan dalam garis besarnya meliputi hal-hal yang bersifat fisik dan perangkat lunak, personalia, dan manjemen sebagai berikut:

    1. Seleksi yang lebih rasional terhadap masukan mentah, khususnya untuk SLTA dan PT.
    2. Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut, misalnya berupa pelatihan, penataran, seminar, kegiatan-kegiatan kelompok studi seperti PKG dan lain-lain.
    3. Penyempurnaan kurikulum, misalnya dengan memberi materi yang lebih esensial dan mengandung muatan lokal, metode yang menantang menggairahkan belajardan melaksanakan evaluasi yang beracuan PAP.
    4. Pengembangan prasarana yang menciptakan lingkungan yang tentram untuk belajar.
    5. Penyempurnaan saran belajar seperti buku paket, media pembelajaran dan peralatan laboratorium.
    6. Peningkatan administrasi manajemen khususnya yang mengenai anggaran.
    7. Kegiatan pengendalian mutu yang berupa kegiatan-kegiatan:
      1. Laporan penyelenggaraan pendidikan oleh semua lembaga pendidikan.
      2. Supervisi dan monitoring pendidikan oleh pemilik dan pengawas.
      3. Sistem ujian nasional/negara seperti Ebtanas, Sipenmaru/UMPTN.
      4. Akreditasi terhadap lembaga pendidikan untuk menetapkan status suatu lembaga.
    3. Masalah Efisiensi Pendidikan

    Masalah efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu sistem pendidikan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. Jika penggunaannya hemat dan tepat sasaran dikatakan efisiensinya tinggi. Jika terjadi yang sebaliknya, efisiensinya berarti rendah.

    Beberapa masalah efisiensi pendidikan yang penting ialah:

    1. Bagaimana tenaga kependidikan difungsikan.
    2. Bagaimana prasarana dan sarana pendidikan digunakan.
    3. Bagaimana pendidikan diselenggarakan.
    4. Masalah efisiensi dalam memfungsikan tenaga.

    Masalah ini meliputi pengangkatan, penempatan, dan pengembangan tenaga kerja.

    Masalah Efisiensi dalam Penggunaan Prasarana dan Sarana

    Penggunaan prasarana dan sarana pendidikan yang tidak efisien bisa terjadi antara lain sebagai akibat kurang matangnya perencanaan dan sering juga karena perubahan kurikulum.

    4. Masalah Relevansi Pendidikan

    Masalah relevansi pendidikan mencakup sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan, yaitu masalah-masalah seperti yang digambarkan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional.

    Luaran pendidikan diharapkan dapat mengisi semua sektor pembangunan, yaitu yang beraneka ragam seperti sektor produksi, sektor jasa, dan lain-lain. Baik dari segi jumlah maupun dari segi kualitas. Jika sistem pendidikan menghasilkan luaran yang dapat mengisi semua sektor pembangunan baik yang aktual (yang tersedia) maupun yang potensial dengan memenuhi kriteria yang dipersyaratkan oleh lapangan kerja, maka relevansi pendidikan dianggap tinggi.

    Sebenarnya kriteria relevansi seperti yang dinyatakan tersebut cukup ideal jika dikaitkan dengan kondisi sistem pendidikan pada umumnya dan gambaran tentang kerjaan yang ada antara lain sebagai berikut:

    • Status lembaga pendidikan sendiri masih bermacam-macam kualitasnya.
    • Sistem pendidikan tidak pernah menghasilkan luaran siap pakai. Yang ada ialah siap kembang.
    • Peta kebutuhan tenaga kerja dengan persyaratannya yang dapat digunakan sebagai pedoman oleh lembaga-lembaga pendidikan untuk menyusun programnya tidak tersedia.

    Dari keempat macam masalah pendidikan tersebut masing-masing dikatakan teratasi jika pendidikan:

    1. Dapat menyediakan kesempatan pemerataan belajar, artinya: Semua warga negara yang butuh pendidikan dapat ditampung dalam suatu satuan pendidikan.
    2. Dapat mencapai hasil yang bermutu, artinya: Perencanaan, pemrosesan pendidikan dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah di rumuskan.
    3. Dapat terlaksana secara efisien, artinya: Pemrosesan pendidikan sesuai dengan rancangan dan tujuan yang ditulis dalam rancangan.
    4. Produknya yang bermutu tersebut relevan, artinya: Hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan.     

    C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berkembangnya Masalah Pendidikan

    Faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan:

    1. Perkembangan Iptek dan Seni
    2. Laju pertumbuhan penduduk.
    3. Aspirasi Masyarakat.
    4. Keterbelakangan Budaya dan Sarana Kehidupan.

    D. Permasalahan Aktual Pendidikan dan Penanggulangannya

    1.    Permasalahan Aktual Pendidikan di Indonesia

    Pendidikan selalu menghadapi masalah, karena selalu terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan hasil yang dapat di capai dari proses pendidikan. Permasalahan aktual berupa kesenjangan-kesenjangan yang pada saat ini kita hadapi dan terasa mendesak untuk ditanggulangi.

    Beberapa masalah aktual pendidikan yang akan dikemukakan meliputi masalah-masalah keutuhan pencapaian sasaran, kurikulum, peranan guru, pendidikan dasar 9 tahun, dan pendayagunaan teknologi pendidikan.

    Masalah aktual tersebut ada yang mengenai konsep dan ada yang mengenai pelaksanaanya. Misalnya munculnya kurikulum baru adalah masalah konsep. Apakah kurikulum tersebut cukup andal secara yuridis (merupakan penjabaran undang-undang pendidikan) dan secara psikologis (berdasarkan hukum perkembangan peserta didik) atau tidak. Penjurusan yang berlaku cepat pada SMA misalnya, dianggap tidak mendasarkan diri pada proses kematangan anak. Konsep seperti itu bermasalah. Selanjutnya jika suatu kurikulum sudah andal, dapat dilaksanakan apa tidak. Jika tidak, timbullah masalah pelaksanaan atau masalah operasional. Misalnya konsep tentang Pendidikan Moral Pancasila yang tekanannya pada pendidik afektif, ternyata dalam pelaksanaannya menjadi pelajaran tentang pengetahuan Pancasila (meng-kognitifkan yang afektif) ini adalah contoh masalah operasional.

    Perlu di pahami bahwa tidak semua masalah aktual tersebut merupakan masalah baru. Bahkan ada yang sudah lama. Sudah sejak lama masalah aktual itu kita sepakati untuk mengatasinya, tetapi dari tahun ke tahun hasilnya tetap sama. Contoh Pendidikan Moral Pancasila seperti yang telah diungkapkan tadi. Berikut ini masalah aktual tersebut:

    1. Masalah Keutuhan Pencapaian Sasaran.
    2. Masalah Kurikulum.
    3. Masalah Peranan Guru.
    4. Masalah Pendidikan Dasar 9 Tahun.

    2.    Upaya Penanggulangan

    Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah aktual seperti telah dikemukakan pada butir 1, antara lain sebagai berikut:

    1. Pendidikan efektif perlu ditingkatkan secara terprogram.
    2. Pelaksanaan kegaitan kurikuler dan ekstrakurikuler dilakukan dengan penuh kesungguhan dan diperhitungkan dalam penentuan nilai akhir ataupun kelulusan.
    3. Melakukan penyusunan yang mantap terhadap potensi siswa melalui keragaman jenis program studi.
    4. Pendidikan tenaga kependidikan (prajabatan dan dalam jabatan) perlu diberikan pelatihan khusus untuk menghasilkan guru-guru yang kompeten di bidangnya, oleh karena tenaga kependidikan khususnya guru menjadi penyebab utama lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas. Misalnya melalui : PKG (Pusat Kegiatan Guru), MGBS (Musyawarah Guru Bidang Studi), dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) perlu ditumbuhkembangkan terus sebagai model pengembangan kemampuan guru.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah sebagai berikut.

    1. Dalam usaha pemerataan pendidikan, diperlukan pengawasan yang serius oleh pemerintah. Pengawasan tidak hanya dalam bidang anggaran pendidikan, tetapi juga dalam bidang mutu, sarana dan prasarana pendidikan. Selain itu, perluasan kesempatan belajar pada jenjang pendidikan tinggi merupakan kebijaksanaan yang penting dalam usaha pemerataan pendidikan.
    2. Pendidikan (dengan Bidang terkait) dalam usaha pengendalian laju pertumbuhan penduduk sangat diperlukan. Pelaksanaan program ini dapat ditingkatkan dengan mengkampanyekan program KB dengan sebaik-baiknya hingga pelosok negeri ini.
    3. Pelaksanaan program belajar dan mengajar dengan inovasi baru perlu diterapkan. Hal ini dilakukan karena cara dan sistem pengajaran lama tidak dapat diterapkan lagi.
    4. Sistem pendidikan Indonesia dapat berjalan dengan lancar jika kerja sama antara unsur-unsur pendidikan berlangsung secara harmonis. Pengawasan yang dilakukan pemerintah dan pihak-pihak pendidikan terhadap masalah anggaran pendidikan akan dapat menekan jumlah korupsi dana di dalam dunia pendidikan.
    5. Peningkatan mutu pendidikan akan dapat terlaksana jika kemampuan dan profesionalisme pendidik dapat ditingkatkan.

    B. Saran

    Sebagai mahasiswa khususnya calon pendidik, kita harus menyadari dan memahami berbagai macam permasalahan pendidikan yang terjadi di lapangan sehingga dapat merumuskannya serta mencari alternatif pemecahannya. Jadilah Mahasiswa sekaligus Calon Pendidik yang peka terhadap berbagai permasalahan pendidikan.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://www.academia.edu/8140588/Makalah_Permasalahan_Pendidikan

    http://digilib.unila.ac.id/8902/15/BAB%20II.pdf

    Tirtaraharja, Umar dan Sulo, La. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Depdiknas, PT       Rineka Cipta.

  • Makalah Aliran-Aliran Dalam Pemikiran Islam

    Aliran-Aliran Dalam Pemikiran Islam

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Sebagai umat islam kita harus mengetahui Aliran-aliran dalam Pemikiran Islam, seperti: Aliran-aliran Kalam, Aliran Fiqh, Aliran Tasawuf dan Materi Pemikiran islam sempat menjadi perdebatan, secara garis besar kita dapat membedakan 3 (tiga) bidang pemikiran islam, yaitu: Aliran Kalam (Teologi), Aliran Fiqih, dan Aliran Tasawuf. Di dalam makalh ini memuat juga membahas  tentang aspek Falsafat. Pada kesempatan ini, kita membicarakan 3 (tiga) bidang pemikiran tersebut dengan pendekatan kronologis yang terdapat dalam sejarah islam. Berbicara masalah aliran pemikiran dalam Islam berarti berbicara tentang Ilmu Kalam.

    Kalam secara harfiah berarti “kata-kata”. Kaum teolog Islam berdebat dengan kata-kata dalam mempertahankan pendapat dan pemikirannya sehingga teolog disebut sebagai mutakallim yaitu ahli debat yang pintar mengolah kata. Ilmu kalam juga diartikan sebagai teologi Islam atau ushuluddin, ilmu yang membahas ajaran-ajaran dasar dari agama. Mempelajari teologi akan memberi seseorang keyakinan yang mendasar dan tidak mudah digoyahkan. untuk lebih mendalami disini akan memuat dari pembahasan-pembahasan yang tertara diatas.

    Bab II. Pembahasan

    A. Aliran-Aliran Kalam

    Menurut Ibn Khaldun, Ilmu kalam adalah Ilmu berisi tentang alasan-alasan yang mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan teerhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan-kepercayaan aliran golongan salaf dan Ahli Sunnah.[1]

    Adapun Aliran-aliran ilmu kalam diantaranya:

    I. Khawarij.

    Khawarij Berasal dari kata kharaja yang berarti “keluar”.Pada awalnya, Khawarij merupakan aliran atau fraksi politik, kelompok ini terbentuk karena persoalan kepemimpinan umat islam, tetapi mereka membentuk suatu ajaran yang kemudian menjadi ciri umat, aliran mereka yaitu ajaran tentang pelaku dosa besar ( murtakib al-kaba’ir ). menurut Khawarij orang-orang yang terlibat dan menyetujui hasil tahkim telah melakukan dosa besar.

    Orang islam yang melakukan dosa besar, dalam pandangan mereka berarti telah kafir: kafir setelah memeluk Islam berarti murtad dan orang murtad halal dibunuh berdasarkan hadis yang menyatakan bahwa nabi muhammad saw bersabda ”man baddala dinah faktuluh, “atas dasar premis-premis yang dibangunnya Khawarij berkesimpulan bahwa orang yang terlibat dan menyetujui tahkim harus dibunuh. Bagi mereka,pembunuhan terhadap orang-orang yag dinilai telah kafir adalah “ibadah”.

    II. Murji’ah

    Kelompok Murji’ah yang dipelopori oleh Ghilam Al-Dimasyqi berpendapat mereka bersifat netral dan tidak mau mengkafirkan para sahabat yang terlambat dan menyetujui tahkim dalam ajaran aliran ini, orang islam yang melakukan dosa besar tidak boleh dihukum kedudukannya dengan hukum dunia.

    Mereka tidak boleh ditentukan akan tinggal di neraka atau di surga, kedudukan mereka ditentukan di akhirat. Dan bagi mereka Iman adalah pengetahuan tentang Allah secara mutlak. Sedangkan kufur adalah ketidaktahuan tentang Tuhan secara mutlak, iman itu tidak bertambah dan tidak berkurang. Imam Al-Syahrastani menjelaskan bahwa Murji’ah terbagi menjadi 6 subsekte.

    III. Qodariah

    Qodariah adalah aliran yang memandang bahwa Manusia memiliki kebebasan dan kemerdekaan dalam menentukan perjalanan hidupnya. menurut paham ini manusia mempunyai kebebasan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan perbuatan-perbuatannya. aliran ini disebut Qadariyah karena memandang bahwa manusia memiliki kekuatan ( qudrah ) untuk menentukan perjalanan hidupnya dan untuk mewujudkan perbuatannya.menurut temuan sementara ajaran ini pertamakali dikenalkan oleh Ma’bad al-Juhani karena tidak terdapat bukti yang otentik tentang siapa yang pertamakali membentuk ajaran Qadariyah.

    IV. Jabariyah

    Menurut aliran ini manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam menentukan perjalanan hidup dan mewujudkan perbuatannya, mereka hidup dalam keterpaksaan ( jabbar ), karena aliran ini berpendapat sebaliknya; bahwa dalam hubungan dengan manusia, tuhan itu maha kuasa.karena itu, tuhanlah yang menentukan perjlanan hidup manusia dan yang mewujudkannya. Ajaran ini dipelopori oleh Al-ja’d bin Dirham.

    V. Mu’tazilah

    Mu’tazilah secara etimologi berasal dari kata a’tazala yang berarti mengambil jarak atau memisahkan diri. Secara terminologi adalah aliran theologi Islam yang memberi porsi besar kepada akal atau rasio di dalalm membahas persoalan-persoalan ketuhanan. Kelompok ini banyak menggunakan kekuatan akal sehingga diberi gelar “Kaum Rasionalis Islam” dan dikenal dengan nama “Muktazilah” yang didirikan oleh Washil bin Atha.muncul akibat kontroversi yang terjadi dikalangan ummat islam setelah perang saudara antara pihak Ali bin Abi Thalib melawan Zubayr dan Thalhah.

    Ajaran pokok aliran Muktazilah adalah panca ajaran atau Pancasila Muktazilah, yaitu :

    1. Ke-Esaan Tuhan (Al-Tauhid)
    2. Keadilan Tuhan (Al-Adl)
    3. Janji dan ancaman (Al-Wa’d wa Al-Wa’id)
    4. Posisi antara 2 tempat (Al-Manzilah bainal Manzilatain)
    5. Amar ma’ruf nahi munkar (Al-Amr bil Ma’ruf wa An-Nahy’an Al-Munkar).
    6. Ahlu sunnah wal jama’ah

    Ahlu sunnah wal jama’ahAhu sunnah wal jama’ah terbentuk akibat dari adanya penentangan terhadap aliran Muktazilah oleh orang Muktazilah itu sendiri, mereka adalah Abu al-Hasan, Ali bin Isma’il bin Abi basyar ishak bin Salim bin isma’il bin abd Allah bin Musa bin Bilal bin Abi burdah amr bin Abi musa al-asy’ari.

    Imam al-asy’ari (260-324 H), menurut Abubakar isma’il al-Qairawani adalah seorang penganut Muktazilah selama 40 tahun kemudian ia menyatakan keluar dari Muktazilah. setelah itu ia mengembangkan ajaran yang merupakan counter terhadap gagasan –gagasan Muktazilah.

    Ajaran pokok Ahlu sunnah wal jama’ah tidak sepenuhnya sejalan dengan gagasan Imam al-asy’ari. Para pelanjutnya antara lain Imam abu manshur al-maturidi yang kemudian mendirikan aliran Maturidiyyah yang ajarannya lebih dekat dengan muktazilah. Imam al- maturidi pun memiliki pengikut yaitu al-bazdawi yang pemikirannya tidak selamanya sejalan dengan gagasan gurunya. Oleh karena itu para ahli menjelaskan bahwa maturidiah terbagi menjadi dua golongan:

    1. Golongan Maturidiah Samarkand, yaitu para pengikut Imam al-maturidi.
    2. golongan Maturidiah Bukhara,yaitu para pengikut Imam al-bazdawi yang tampaknya lebih dekat dengan ajaran al-asy’ari.

    B. Aliran Aliran Fiqih

    Secara histories, hukum islam telah menjadi 2 aliran pada zaman sahabat Nabi Muhammad SAW. Dua aliran tersebut adalah Madrasat Al-Madinah dan Madrasat Al-Baghdad/Madrasat Al-Hadits dan Madrasat Al-Ra’y. Aliran Madinah terbentuk karena sebagian sahabat tinggal di Madinah, aliran Baghdad/kuffah juga terbentuk karena sebagian sahabat tinggal di kota tersebut.

    Atas jasa sahabat Nabi Muhammad SAW yang tinggal di Madinah, terbentuklah Fuqaha Sab’ah yang juga mengajarkan dan mengembangkan gagasan guru-gurunya dari kalangan sahabat. Diantara fuqaha sab’ah adalah Sa’id bin Al-Musayyab. Salah satu murid Sa’id bin Al-Musayyab adalah Ibnu Syihab Al-Zuhri dan diantara murid Ibnu Syihab Al-Zuhri adalah Imam Malik pendiri aliran Maliki. Ajaran Imam Maliki yang terkenal adalah menjadikan Ijma dan amal ulama madinah sebagai hujjah. Dan di Baghdad terbentuk aliran ra’yu, di Kuffah adalah Abdullah bin Mas’ud, salah satu muridnya adalah Al-Aswad bin Yazid Al-Nakha’I salah satu muridnya adalah Amir bin Syarahil Al-Sya’bi dan salah satu muridnya adalah Abu Hanifah yang mendirikan aliran Hanafi. Salah satu ciri fiqih Abu Hanifah adalah sangat ketat dalam penerimaan hadits. Diantara pendapatnya adalah bahwa benda wakaf boleh dijual, diwariskan, dihibahkan, kecuali wakaf tertentu. Karena ia berpendapat bahwa benda yang telah diwakafkan masih tetap milik yang mewakafkan.

    Murid Imam Malik dan Muhammad As-Syaibani (sahabat dan penerus gagasan Abu Hanifah) adalah Muhammad bin Idris Al-Syafi’I, pendiri aliran hukum yang dikenal dengan Syafi’iyah atau aliran Al-Syafi’i. Imam ini sangat terkenal dalam pembahasan perubahan hukum Islam karena pendapatnya ia golongkan menjadi Qoul Qodim dan Qoul Jadid.

    Salah satu murid Imam Syafi’i adalah Ahmad bin Hanbal pendiri aliran Hanbaliyah. Disamping itu masih ada aliran zhahiriyah yang didirikan oleh Imam Daud Al-Zhahiri dan aliran Jaririyah yang didirikan oleh Ibnu Jarir Al-Thabari.

    Dengan demikian, kita telah mengenal sejumlah aliran hukum islam yaitu Madrasah Madinah, Madrasah Kuffah, Aliran Hanafi, Aliran Maliki, Aliran Syafi’I, Aliran Hanbali, Aliran Zhahiriyah dan Aliran Jaririyah. Tidak dapat informasi yang lengkap mengenai aliran-aliran hukum islam karena banyak aliran hukum yang muncul kemudian menghilang karena tidak ada yang mengembangkannya.Thaha Jabir Fayadl Al-Ulwani menjelaskan bahwa mazdhab fiqih islam yang muncul setelah sahabat dan kibar At-Tabi’in berjumlah 13 aliran, akan tetapi tidak semua aliran itu dapat diketahui dasar dan metode istinbath hukum yang digunakannya.

    Berikut pendiri aliran-aliran tersebut :

    1. Abu Sa’id Al-Hasan bin Yasar Al-Bashri
    2. Abu Hanifah Al-Nu’man bin Tsabit bin Zuthi
    3. Al-Uza’i ‘Abu Amr A’bd Al-Rahmat bin ‘Amr bin Muhammad
    4. Sufyan bin Sa’id bin Masruq Al-Tsauri
    5. Al-Laits bin Sa’d
    6. Malik bin Anas Al-Bahi
    7. Sufyan bin U’yainah
    8. Muhammad bin Idris
    9. Ahmad bin Muhammad bin Hanbal
    10. Daud bin Ali Al-Ashbahani Al-Baghdadi
    11. Ishaq bin Rahawaih
    12. Abu Tsaur Ibrahim bin Khalid Al-Kalabi

    Aliran hukum islam yang terkenal dan masih ada pengikutnya hingga sekarang hanya beberapa aliran diantaranya Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanbaliyah, akan tetapi yang sering dilupakan dalam sejarah hukum islam adalah bahwa buku-buku sejarah hukum islam cenderung memunculkan aliran-aliran hukum yang berafiliasi dengan aliran sunni, sehingga para penulis sejarah hukum islam cenderung mengabaikan pendapat khawarij dan syi’ah dalam bidang hukum islam.

    C. Aliran Aliran Tasawuf

    Para penulis ajaran tasawuf, termasuk Harun Nasution, memeperkirakan adanya unsur-unsur ajaran non-islam yang mempengaruhi ajaran tasawuf. Unsur-unsur yang dianggap berpengaruh pada ajaran tasawuf adalah kebiasaan rahib Kristen yang menjauhi dunia dan kesenangan materi. Pada dasarnya tasawuf merupakan ajaran tentang Al-Zuhd (Zuhud), kemudian ia berkembang dan namanya diubah menjadi tasawuf dan pelakunya disebut shufi.

    Zahid yang pertama adalah Al-Hasan A-Basir. Dia pernah berdebat dengan Washil bin Atha’ dalam bidang teologi, ia berpendapat bahwa orang mu’min tidak akan bahagia sebelum berjumpa dengan Tuhan. Zahid dari kalangan perempuan adalah Rabi’ah Al-Adawiyah dari Basrah, ia menyatakan bahwa ia tidak bisa membenci orang lain, bahkan tidak dapat mencintai Nabi Muhammad SAW, karenya cintanya hanya untuk Allah SWT.

    Metode tasawuf dibagi menjadi 3 (tiga), Tahalli, adalah pengisian diri untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, Takhalli adalah pengosongan diri sufi, sedangkan Tajalli adalah penyatuan diri dengan Tuhan. Disamping itu, dalam ajaran para sufi dikatakan bahwa Tuhan pun tidak berkehendak untuk menyatu dengan manusia. Suatu keadaan mental yang diperoleh manusia tanpa bias diusahakan disebut Hal-Ahwal. Rabiah merumuskan kedekatannya dengan Tuhan dalam Mahabbah, dengan demikian ada hubungan timbal balik antara sufi dengan Tuhan.

    D. Aspek Falsafat

    Pemikiran filosofis masuk kedalam Islam melalui falsafat Yunani yang dijumpai ahli-ahli fikir islam di Suria. Mesopotamia, Persia dan Mesir.Golongan yang banyak tertarik kepada falsafat Yunani adalah kaum mu’tazilah. Abu Al-Huzail, Al-Nazzam, Al-jahiz, Al-Jubba’I dan lain-lain banyak membaca buku-buku falsafat Yunani dan pengaruhnya dapat dilihat dalam pemikiran-pemikiran teologi mereka. Dismping kaum Mu’tazilah, segara pula timbul filosof-filosof Islam.

    Filosof yang pertama, adalah Abu Yusuf Ya’qub Ibn Ishaq Al-kindi.yan berasal dari keturunan Arab ia disebut Failasuf Al-‘arab (Filosof orang Arab). Al-Kindi bukan hanya Filosof tetapi juga Ilmiawan yang menguasai ilmu-ilmu pengetahuan yang ada dizamannya. Buku-buku yang ditinggalkannya mencakup berbagai cabang Ilmu pengetahuan seperti: Matematika, geometri, Astronomi, Pharmachologi (Teori dan cara pengobatannya), Ilmu hitung, Ilmu jiwa, Optika, Politik, dan sebagainya.

    Mengenai Falsafat Al-Kindi berpendapat bahwa Antara falsafat dan agama tidak ada  bertentangan. Ilmu tauhid atau teologi adalah cabang termulia dari falsafat. Falsafat membahas kebenaran atau hakekat. Kalau ada hakekat-hakekat mesti ada hakekat pertama,yang dimaksud dengan hakekat pertama adalah hakekat tuhan.

    Filosof besar kedua Islam, adalah Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn Uzlagh Al-Farabi, Atau yang dikenal dengan Al-Farabi.yang berasal dari keturunan Turki. Al- Farabi penulis buku-buku mengenai logika, ilmu politik, etika, fisika, ilmu jiwa, metafisika, kimia, dan lain sebagainya. Mengenai falsafatnya, yang terkenal ialah falsafat emanasi.

    Dalam emanasi ini ia menerangkan bahwa segala yang ada memancar dari zat Tuhan melaui akal-akal yang berjumlah sepuluh. Akal menurut pemikirannya mempunyai tiga tingkat, al-hayulani (materil), bi al-fi’ (aktuil) dan al-mustafad (adeptus,aquired). Akal pada tingakat terakhir inilah yang dapat menerima pancaran yang dikirimkan Tuhan melalui Akal-akal tersebut.

    Filosof islam yang ketiga bernama Ibn Sina, Nama lengkapnya Abu ‘Ali Husain Ibn Abdillah Ibn sina, ia dikenal dibarat dengan nama Avicenna (Spanyol Aven Sina) dan kemasyhurannya di dunia barat sebagai dokter .dalam falsafatnya ia juga mempunyai paham emanasi dan akal-akal baginya adalah melekat. Wujud ia bahagian kedalam tiga bahagian, wajib, mungkin, dan mustahil.

    Selanjutnya, Abu Hamid Muhammad Ibn Muhammad Al-Ghazali (Persia), Al-Ghazali berbeda dengan filosof-filosof lain, tidak mementingkan falsafat saja tetapi juga soal hukum, teologi dan sufisme tetapi bagaimanapun ia lebi banyak bersifat sufi dari pada bersifat filosof.

    Dalam falsafah Al-Ghazali dikenal sebagai filosof yang banyak mengkritik pendapat filosof-filosof dan menantang tiga dari isi falsafat mereka membawa kepada kekufuran, yaitu: pendapat-pendapat mereka bahwa alam ini qadim, dalam arti bermula dalam waktu, tuhan tidak mengetahui perincian dari apa yang terjadi di alam ini, dan bahwa pembangkitan jasmani tidak ada.

    Al-Ghazali meninggalkan buku-bukunya yang mengandung ilmu-ilmu keagamaan  dalam berbagai bidang,seperti Tauhid, Fiqih. Akhlak dan Tasawuf. Al-Ghazali merupakan filosof besar terakhir di dunia islam bahagian Timur. Filosof-filosof besar selanjutnya muncul dia Andulisia, seperti: Ibn Bajja, Ibn Tufail. Dan Ada Filosof Terbesar Lainnya yang di hasilkan Andulisia adalah Abu Al-Walid Muhammad Ibn Ahmad Ibn Muhammad Ibn Rusd, ia Lahir Di Cardova dan belajar teologi, ilmu kedokteran, matematika, filsafat Dsb. Ibn Rusd Banyak memusatkan perhatiannya pada Falsafat Aritoteles dan menulis ringkasan-ringkasan dan tafsiran-tafsiran yang mencakup sebahagiaan terbesar dari karangan-karangan filosof Yunani.

    Bab III. Kesimpulan

    Persoalan politik menjadi persoalan dalam pembicaraan ilmu kalam (telogi) dalam islam. Penyelesaian perketaian antara Ali bin Abi Thalib dan Mu’awiyah Ibn Abi Sufyan.Dalam falsafat yunani kekuatan akal amat dihargai dan rasio dipakai dengan tidak dilihat oleh ajaran-ajaran agama. Berbeda dengan pandangan dalam islam tedapat ajaran-ajaran yang bersifat mutlak benar dan tidak boleh dilanggar oleh pemikiran akal .Al-Ghazali, dalam Falsafat Islam ia dikenal sebagai ulama yang mengkritik pendapat filosof-filosof. Ia mengatakan bahwa filosof-filosof telah tersesat dalam pemikiran pemikiran sebagai berikut:

    1. Tuhan tidak mempunyai sifat
    2. Tuhan tidak mempunyai substansi sederhana dan tidak mempunyai hakekat
    3. Alam tidak bermula pembangkitan jasmani tidak ada.

    Dari pemikiran-pemikiran filosof-filosof tersebut Al-Ghazali telah membuat filosof-filosof itu menjadi kafir,karena:

    1. Tuhan tak bermula
    2. Tuhan tak mengetahui perincian di alam
    3. Pembangkitan jasmani tidak ada.

    DAFTAR PUSTAKA

    A.Hanafi, Theologi Islam (Ilmu Kalam,) (Jakarta, Bulan Bintang, 1979).

    Atang Abd Hakim dan Jaih Mubarok,metodologi studi islam, [bandung,Remaja Rosdakarya, 2000].

                Abuddin Nnata, metodologi studi islam (Jakart: Grafindo Persada: 2001].

    Harun Nasution, Islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya Jilid II, (Jakarta: UI Pers: 1986).

    http://muhammadfadol.blogspot.com/2009/05/aliran-pemikiran-islam.html, di akses jum’at 25 november 2011 jam 21.30 wib.

    Ilhamuddin Nasution,Ilmu Kalam ditengah perkembangan kepercayaan dan peradaban manusia,(Medan,Duta Azhar 2011)

  • Etika Berpakaian Saat Wawancara

    Etika Berpakaian Saat Wawancara

    Kesan pertama adalah segalanya. Terutama jika Anda sedang mencari pekerjaan. Jika penampilan Anda terkesan tidak “serius”, si pewawancara bisa mendapat kesan, Anda tak serius dengan tawaran pekerjaan yang diberikan. Berikut sejumlah contoh penampilan yang “salah” dan sering dilakukan para pencari kerja saat datang untuk diwawancarai.

    1. Belum terlihat sudah tercium

    Kalau Anda termasuk pencinta parfum, ada baiknya untuk hari wawancara parfum dilupakan dulu. Anda, kan, tak pernah tahu, jangan-jangan si pewawancara alergi aroma wangi atau Anda terbiasa menyemprotkan parfum banyak-banyak ke sekujur tubuh sehingga belum lagi memasuki ruang wawancara, bau wangi sudah tercium si pewawancara. Toh, Anda bisa menyemprotkan parfum kesayangan sesuai wawancara.

    2. Make up berlebihan

    Mengisi lowongan kerja tak sama dengan mengikuti kasting untuk main film, lo. Dandanan yang berlebihan hanya akan mengalihkan perhatian topik si pewawancara dari masalah utama. Anda, dan juga si pewawancara, ingin mengetahui apa jawaban dari pertanyaan, bukan eye shadow yang menyolok atau lipstik yang tebal, serta pipi yang merah menyala!

    3. Hindari dasi trendi

    Mungkin dasi dengan motif dan warna mencolok sedang tren. Tapi untuk kesempatan wawancara, sebaiknya Anda tidak mengenakannya karena tidak akan memberi kesan yang mendalam pada waktu pertemuan pertama. Pakailah dasi yang konservatif, warna tua, dengan corak klasik. Hmm, Anda pun akan terkesan matang dan berwawasan luas.

    4. Aksesori

    Jika tak menginginkan gangguan pada waktu wawancara sedang berlangsung, yang terbaik adalah berpenampilan rapi, sederhana, tapi penuh wibawa. Jangan kenakan perhiasan yang berlebihan karena dalam sehari itu si pewawancara tidak hanya bertemu Anda tapi banyak pelamar lain. Bayangkan betapa sebalnya si pewawancara jika setiap kali menjawab pertanyaan, Anda juga sibuk membereskan serenceng gelang di tangan.

    5. Rambut

    Kalau lamaran pekerjaan bukan yang bergerak di bidang kesenian, artis, atau perusahaan yang informal, hindari gaya rambut yang berlebihan atau mencat rambut dengan warna yang trendi. Gaya rambut sama dengan mata, semua mencerminkan kepribadian Anda. Akan lebih bijaksana jika Anda memilih penampilan yang konservatif saat wawancara.

    6. Bukan mau pesta!

    Sebaiknya, saat di wawancara, yang terbaik adalah berpenampilan konservatif, tradisional, pakaian yang lazimnya dipakai kebanyakan orang kerja. Jadi, jangan memakai rok pendek, blus terbuka, atau baju yang ketat. Daripada si pewawancara mengubah konsentrasinya karena gaya pakaian Anda, sebaiknya fokuskan kepada kualifikasi dan jawaban Anda.

    7. Bangun pagi

    Walaupun banyak perusahaan mempunyai aturan yang berbeda-beda untuk gaya rambut kaum pria, tapi sebaiknya terlihat bersih dan rapi di segala situasi merupakan hal yang penting. Jadi, jika Anda merasa perlu waktu untuk mencukur jenggot, merapikan rambut, dan lainnya, bangunlah lebih pagi sehingga saat wawancara sudah tampak rapi dan bersih.

    8. Bukan clubbing!

    Hal sama berlaku bagi kaum pria. Jika Anda mempunyai kemeja ketat dan “berkilau” yang dikenakan minggu lalu saat clubbing bersama teman-teman, jangan pikir kemeja itu pantas dipakai untuk wawancara karena bagus dan akan memberi kesan menarik.

    Hal itu tidak salah, tapi kesan yang didapat atau yang Anda berikan tidak akan optimal. Ingat, yang penting adalah kesan pertama pertama! Jika pakaian yang Anda kenakan akan menimbulkan reaksi dari seseorang, nilai Anda bisa berkurang. Sebaiknya, pakai celana panjang, kemeja yang konservatif semisal celana bitu tua dengan kemeja netral.

    9. Kuku jari

    Seperti halnya perhiasan yang berlebihan, warna kuku yang mencolok akan menggangu pewawancara. Jadi, periksalah terlebih dahulu kuku Anda. Harus bersih, jangan terlalu panjang, jika ingin memakai cat kuku pilih warna netral.

    Begitu juga halnya dengan kaum pria, sebelum hari-H, periksa kuku Anda, jangan kelihatan kotor seperti habis membongkar mobil. Kebersihan kuku juga merupakan poin bagi para pewawancara profesional.

    10. Tetap hari kerja

    Kendati mungkin Anda dipanggil wawancara pada hari Jumat, akhir pekan, jangan lalu berpikir boleh berpakaian seenaknya. “Kan, sudah akhir pekan?” Jadilah Anda muncul dengan t-shirt, jins, sepatu kets. Kecuali jika perusahaan tersebut memang memerlukan tenaga yang mengizinkan pegawaiman berpenampilan relaks.  

  • Makalah Etika Bisnis Hijab Collection

    Makalah Etika Bisnis Hijab Collection

    Etika Bisnis Hijab Collection

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Hijab adalah kata-kata yang tak asing lagi apalagi bagi kita wanita muslimah. Berhijab merupakan perintah Allah SWT yang menjadi kewajiban bagi seorang muslimah. Selain menunjukkan jati diri, hijab juga bisa menjaga kehormatan muslimah. Berbagai model hijab dipasarkan untuk menarik minat konsumen. Cara memakai hijab pun semakin dimodifikasi sedemikian rupa agar terlihat menarik. Islam mewajibkan kepada setiap muslimah untuk menggunakan hijab. Dengan berhijab seseorang diharapkan akan bertingkah seseorang diharapkan akan bertingkah laku sesuai dengan etika-etika agama. Berhijab juga dapat melindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti terhindar dari kaum laki-laki yang suka menggoda kaum perempuan. 

    Pemakaian hijab tidak menjadikan wanita menjadi terkekang, sebaliknya dengan hijab ini seorang wanita bisa berbuat untuk memberi manfaat bagi orang lain. Hal ini menunjukkan pemakaian hijab tidak bisa dijadikan alasan kekangan bagi kaum wanita. Pemakaian hijab tetap bisa menunjukkan citra seorang wanita yang cerdas dan tidak ketinggalan jaman. Hijab atau jilbab mengalami kekurangan, yang dulunya menjadi sebuah ajaran dan perintah bagi wanita sekarang menjadi sebuah budaya konsumerisme yang tidak bisa dijangkau oleh seluruh kalangan dan juga mencitrakan fashion belaka. 

    Hijab pada modernisasi ini penggunaan hijab tidak lagi sesuai dengan syari’at islam. Sehingga kegunaan hijab hanya untuk komersil yang jauh dari aturan agama. Tapi masih banyak pula para wanita-wanita yang mengenakan hijab sesuai dengan syari’at agama islam. Hubungan kehidupan masyarakan mebangun citra positif dengan melakukan pencitraan bahwa hijab sudah tidak lagi kuno dan ketinggalan zaman. 

    Sejalan perkembangan zaman, kemajuan trend dalam memakai hijab dengan meningkatnya model berhijab membuat masyarakat khususnya kalangan wanita semakin mudah memakai dan merasa modis dan memiliki berbagai model sesuai dengan perkembangan dunia. Setiap perempuan muslim diwajibkan memakai hijab yang telah ada sebelumnya atau sesuai dengan ajaran agama islam dengan memberikan makna yang sesuai dengan aturan yang ada melalui tindakan atau tingkah lakunya sendiri. 

    Bab II. Pembahasan

    A. Prinsip-prinsi Etika Bisnis Dalam Islam

    I. Pengertian Etika Bisnis Islam

    Etika adalah filsafat moral yang membicarakan sikap dan perbuatan yang baik dan buruk. Etika berasal dari kata yunani “ethos” yang berarti adat, kebiasaan atau cara bertindak. Etika bagi seseorang terwujud dalam kesadaran moral consciousnessMoral consciousness yaitu suatu keadaan dimana seseorang merasa salah apabila telah melakukan hal-hal yang dirasa itu tidak benar atau tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan. 

    Dengan demikian dapat dipahami bahwa, Etika bisnis adalah tata cara, norma-norma atau kaidah  yang baik dalam melakukan bisnis. Dalam islam bisnis yang pada hakikatnya merupakan usaha manusia untuk mencari keridhaan Allah SWT. Bisnis tidak bertujuan jangka pendek, individual dan semata-mata keuntungan yang berdasarkan kalkulasi matematika, tetapi bertujuan jangka pendek sekaligus jangka panjang, yaitu tanggung jawab pribadi dan sosial  masyarakat, Negara dan Allah SWT.

    II. Etika Bisnis Dalam Islam

    Menurut etika bisnis Islam, setiap pelaku bisnis (wirausaha) dalam berdagang, hendaknya tidak semata-mata bertujuan mencari keutungan sebesar-besarnya, akan tetapi yang paling penting adalah mencari keridhaan dan mencapai keberkahan atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Hakikat keberkahan usaha itu adalah kemantapan dari usaha yang dilakukannya dalam bentuk memperoleh keuntungan yang wajar dan diridhai oleh Allah SWT. Prinsip-prinsip etika bisnis dalam Islam yang perlu diperhatikan oleh setiap muslim yang akan melakukan kegiatan berbisnis, yaitu:

    1. Keesaan

    Seperti direfleksikan dalam konsep tauhid, merupakan dimensi vertical islam. Konsep keesaan ini menggabungkan kedalam sifat homogeny semua aspek yang berbeda-beda dalam kehidupan seorang muslim yakni: ekonomi, politik, agama dan masyarakat, serta menekankan gagasan mengenai konsistensi dan keteraturan.

    2. Keseimbangan

    Keseimbangan atau kesejajaran (Equilibrium) menggambarkan dimensi horizontal ajaran islam, dan berhubungan dengan harmoni segala sesuatu di alam semesta. Sifat keseimbangan ini lebih dari sekedar karakteristik alam, dimana ia merupakan karakter yang harus diperjuangkan oleh setiap muslim dalam kehidupannya. Kebutuhan akan keseimbangan dan kesetaraan ditekankan allah ketika ia menyebut kaum muslim sebagai ummutun wasatun.

    3. Kehendak bebas

    Kehendak bebas (Free Will) yakni manusia mempunyai suatu potensi dalam menentukan pilihan-pilihan yang beragam, karena kebebasan manusia tidak dibatasi. Tetapi dalam kehendak bebas yang diberikan Allah kepada manusia haruslah sejalan dengan prinsip dasar diciptakannya manusia yaitu sebagai khalifah di bumi. Sehingga kehendak bebas itu harus sejalan dengan kemaslahatan kepentingan individu telebih lagi pada kepentingan umat.

     4. Tanggung jawab

    Tanggung Jawab (Responsibility) terkait erat dengan tanggung jawab manusia atas segala aktifitas yang dilakukan kepada Tuhan dan juga tanggung jawab kepada manusia sebagai masyarakat. Karena manusia hidup tidak sendiri dia tidak lepas dari hukum yang dibuat oleh manusia itu sendiri sebagai komunitas sosial. Tanggung jawab kepada Tuhan tentunya diakhirat, tapi tanggung jawab kepada manusia didapat didunia berupa hukum-hukum formal maupun hukum non formal seperti sangsi moral dan lain sebagainya.

    5. Kebajikan (ihsan)

    Ihsan adalah kehendak untuk melakukan kebaikan hati dan meletakkan bisnis pada tujuan berbuat kebaikan. Kelima prinsip tersebut secara operasional perlu didukung dengan suatu etika bisnis yang akan menjaga prinsip-prinsip tersebut dapat terwujud.

    B. Data dan Profil Objek Perusahaan

    I. Profil dan Sejarah Objek Perusahaan

    Hijab yang merupakan usaha keluarga ini dimulai pada tahun 2012. Awal mendirikan sebuah hijab, karena awalnya hobi mengkoleksi sebuah model hijab dari mulai berbagai macam model segitiga hingga pasmina. Dari hobi mengkoleksi hijab, kini mencoba usaha untuk membuka hijab di media sosial. Karena dengan adanya media sosial, usaha untuk membuka usaha  akan lebih cepat berkembang pesat. Akhirnya pada bulan juni tahun 2015 usaha hijab yang diberi nama Hijab Collection ini dibuka secara resmi.

    Hijab yang ditawarkan oleh Hijab Collection hanya ditunjukkan untuk kaum hawa yang memakai hijab. Pilihan model hijab tersedia mulai dari hijab Segiempat, Pasmina, Bergo, Ciput, dan Mukenah. Saat ini Hijab Collection sudah memperkejakan 4 Orang termasuk dengan pekerja yang mengolah Online Shop Hijab dan seluruhnya adalah keluarga. Meskipun usaha ini adalah usaha keluarga, tapi sistem profesional diterapkan oleh Hijab Collection. Setiap peraturan yang dibuat oleh Hijab Collection dengan berbagai kebijakan, harus diterima oleh masing-masing karyawannya.

    II. Struktur Organisasi

     

    Stuktur Organisasi ini merupakan gambaran sekematis tentang hubungan kerja sama yang ada di dalam organisasi untuk mencapai sasaran. Stuktur Organisasi menggambarkan pembagian kerja, garis-garis wewenang, pembatas tugas dan tanggung jawab dari unit-unit organisasi. Adapun stuktur organisasi pada Hijab Collection, yaitu terdiri dari :

    1.      Pemilik

    Pemilik adalah pemegang saham atau pemilik modal sepenuhnya yang mempunyai kewewenang terbesar dalam pengambilan keputusan serta memiliki hak penuh untuk mengendalikan usahanya.

    2.      Adminitrasi

    Bertugas dalam pengolahan keuangan usaha Hijab Collection serta bertugas membuat Laporan bulanan atas pengeluaran, pemasukan dan perdapatan usaha Hijab.

    3.      Bagian Pemasaran

    Bagian ini dapat dikatakan sebagai perantara produsen dengan konsumen, dimana bagian pemasaran bertugas untuk memasarkan hasil produksi ke toko dan mengantarkan pesanan Hijab yang telah jadi kepada para konsumen tetap diberbagai kota.

    4.      Bagian Produksi

    Bagian ini bertugas untuk memperoduksi berbagai jenis hijab yang akan kami pasarkan kepara konsumen dan mencari inovasi unik untuk memperbarui model desain produk sehinggan dapat mengasah kreatitiftas model hijab terkini. Jenis hijab yang kami produksi yaitu segiempat, bergo, pashmina, dan ciput. 

    III. Rencana Lokasi Usaha

    Rencana lokasi operasional usaha yang diharapkan akan ditempatkan di daerah yang dapat memenuhi syarat sebagai berikut :

    1. Lokasi berada didekat pusat keramayan, misalnya diroku , segi akses jalan dan dimall.
    2. Lokasi dekat dengan hunian masyarakat.
    3. Dilokasi tersebut memungkinkan semua kalangan masyarakat dapat berkunjung.
    4. Kami membuka rencana online shop untuk memasarkan produk yang kami hasilkan dengan menggunakan media sosial berupa : instagram, facebook, blog, online shop dan lain sebagainya.
    IV. Target Pelanggan

    Sasaran atau target kami adalah seluruh wanita muslim dikalangan dari segala usia. Kami memulai promosi di media sosial, agar produk kami dapat dilihat langsung oleh para konsumen dan dapat mempermudah para konsumen yang ingin memiliki produk yang kami jual, tanpa harus berkunjung ke tempat usaha kami. Promosi ini dilakukan, karena kami menganggap promosi akan lebih efektif.

    V. Memulai Usaha

    Dalam memulai usaha ini, ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha, yaitu sebagai berikut :

    1. Keinginan membuat brand sendiri dalam membuat hijab agar dapat dikenal oleh masyarakat luas.
    2. Memperbanyak wawasan dalam membuat hijab dari yang langsung dipakai maupun yang tidak langsung dipakai.
    3. Memiliki tempat atau lahan untuk membuka usaha yang cukup.
    4. Memperbanyak wawasan untuk membuka usaha di berbagai cabang luar kota.
    5. Melakukan survey terhadap konsumen agar dapat memberikan masukkan tentang produk hijab tersebut.
    6. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan saat berproduksi hijab.
    VI. Keunggulan Produk

    Dalam membuka suatu usaha perusahaan memiliki keunggulan produk yang dimilikinya. Keunggulan produk dalam membuka usaha dapat menarik konsumen agar tertarik dengan produk yang dimiliki oleh setiap perusahaan. Keunggulan dari produk Hijab Collection ini, meliputi :

    1. Memiliki berbagai macam model yang dimiliki oleh Hijab Collection.
    2. Memiliki harga yang cukup terjangkau bagi konsumen.
    3. Memiki bahan yang nyaman untuk dipakai oleh para konsumen.

           2.1       Hasil Penelitian dan Analisis Pembahasan

                                2.3.1     Strategi Bauran Pemasaran Hijab Collection

    Strategi pemasaran yang kami terapkan oleh Hijab Collection dalam meningkatkan penjulan adalah 4P. Oleh karena itu dalam analisis ini akan dibahas mengenai evaluasi bauran pemasaran yang digunakan terhadap tujuan usaha kami, meliputi :

    1.      Strategi Produk (Product)

    Dalam strategi produk ini Hijab Collection berusahaan untuk menekankan pada produk-produk yang ditawarkan dan disesuaikan dengan berbagai macam jenis model hijab yang sesuai dengan kebutuhan para wanita muslimah. Usaha ini sangat mengutamakan kualitas mutu, variasi warna  dan model  produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Karena mutu dan variasi produk sangatlah penting, untuk menjaga kepercayaan konsumen dan memberikan rasa puas kepada konsumen dengan memberikan produk yang terbaik. Adapun produk yang kami tawarkan kepada konsumen, yaitu :

    1)    Jilbab Paris warna-warni yang akan dijual ialah jilbab yang berbentuk segi empat seperti : segiempat paris, segiempat saudia, segi empat rawis, segi empat rabanni,

    2)    Jilbab Mama Dede yang akan dijual ialah jlibab yang akan dijual ialah jilbab bergo seperti khimar serut, khimar simpel

    3)    Jilbab Pasmina Paris yang akan dijual ialah jilbab pasmina berbentuk persegi panjang, seperti pashmina ima

    2.      Strategi Penetapan Harga (Price)

    Strategi harga dilakukan berdasarkan harga pasar. Harga yang ditetapkan adalah harga yang disesuaikan dengan bahan produksi, model dan motif yang unik dari setiap produk, serta dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau.  Adapun daftar harga produk dari Hijab Collection, yaitu :

    1)      Harga perbuah jilbab Paris warna-warni Rp13.000/ pcs

    2)      Harga perbuah jilbab Mama Dede Rp 35.000/ pcs

    3)      Harga perbuah jilbab Pasmina Paris Rp 25.000/ pcs

    3.      Startegi Promosi (Promotion)

    a.       Promosi penjualan yang bisa dilakukan adalah penyebaran brosur Hijab Collection di berbagai media social dan Online Shop.

    b.      Setiap pelanggan yang membeli produk Hijab Collection lebih dari tiga buah akan mendapatkan diskon Rp.5.000/barang. Ini adalah salah satu bentuk promosi yang dapat menarik konsumen.

    4.      Startegi Tempat Pendistribusian (Place)

    Strategi distribusi atau tempat merupakan masalah penentu tempat yang tepat dalam memasarkan produk-produk yang ditawarkan ke konsumen. Kami menawarkan produk usaha di tempat lokasi yang dekat dengan keramaian masyarakat seperti: segi akses jalan maupun situasi lingkungan sekitar. Untuk mengembangkan usaha, kami merencanakan membuka toko dipusat pembelanjaan, seperti Mall.  Serta kami membuka usaha online shop untuk berkerja sama dengan para reseller kami yang ini menjual kembali produk yang telah kami produksi.

    5.      Strategi Perorangan (People)

    Strategi perorangan adalah semua pelaku yang memainkan peran penting dalam memproduksi jilbab sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembelian konsumen. Hijab Collection ini memiliki pegawai yang bertugas untuk melayani para konsumen. Hijab Collection ini memiliki kriteria sendiri untuk memilih karyawan dalam pelayanan yang standar yang sudah ditentukan oleh Hijab Collection. Karyawan standar yang kami dipilih yaitu beragama islam, berkemapuan baik, ramah dan sopan serta wanita yang cantik untuk dijadikan model dalam menggunakan hijab.

    6.      Strategi Pemasaran Dalam Bentuk Bukti Fisik (Phyisical Evidence)

    Phyisical Evidence adalah bentuk nyata ataupun keadaan yang turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Hijab Collection memiliki teknik pemasaran dalam menjual produk seperti dalam gambar yang ditawarkans sesuai dengan aslinya, agar konsumen merasa puas dan nyaman saat membeli produk kami.

    2.3.2    Hasil Penjualan dari Strategi Pemasaran Hijab Collection

    1.      Aspek Modal

    NoJenisHarga Satuan (Rp)JumlahTotal (Rp)
    1Jilbab Paris warna-warni7.000/pcs12/pcs84.000
    2.Jilbab Pasmina Paris14.000/pcs12/pcs168.000
    3.Jilbab Mama Dede25.000/pcs12/pcs300.000
    TOTAL552.000

    2.      Perhitungan Keuntungan

    Harga jual jilbab paris warna-warni Rp 13.00 x20/pcs :     Rp 260.000

    Harga jual pasmina paris Rp 25.000 x 12/pcs            :                   Rp 300.000

    Harga jual mama dede Rp 35.000 x 12/pcs :                       Rp 420.000+

             Rp 980.000

    Harga beli semua item kerudung yaitu  :                             Rp 552.00-

    Laba                                                                                  =  Rp 428.000

    Perhitungan margin keuntungan

    Jumlah modal seluruh item kerudung                        : = Rp 552.000

    Laba                                                                               =  Rp 428.000 Rp. 428.000  x 100% =  43 %

    Rp. 980.000

    Ongkos kirim biaya disesuaikan dengan alamat  konsumen

    2.3.3   Analisis SWOT Pada Hijab Collection

    Untuk merumuskan strategi pemasaran yang diperlukan Hijab Collection dalam rangkaian meningkatkan penjualan dan mencapai tujuan yang dicapai, maka diperlukan adanya analisis SWOT untuk menyusun strategi tersebut. Bedasarkan dari penelitian ini, maka analisis SWOT disusun sebagai berikut :

    1.      Analisis Kekuatan Perusahaan (Strenght)

    a.       Keunggulan produk

    Kami menawarkan suatu produk yang mengangkat nilai keagamaan dan dipadukan dengan unsur keindahan.

    b.      Keterampilan dan keahlian

    Kami memiliki keterampilan untuk melakukan modifikasi motif gambar hijab, dan keahlian memadupadankan jilbab dengan motif gambar hijab.

    c.       Bahan baku mudah di dapat

    Bahan baku pembuatan jilbab ini tersedia dengan macam variasi warna dan model serta harga yang tidak terlalu mahal. Serta jenisnya beraneka ragam sehingga dapat meningkatkan model dan variasi hijab

    2.      Analisis Kelemahan Perusahaan (Weakness)

    a.       Belum memiliki cukup pengalaman

    Pengalaman untuk memulai usaha yang sangat minim meruoakan suatu kelemahan yang harus di atasi

    b.      Kurangnya sumber daya manusia

    Keterbatasan sumber daya manusia sebagai produsen atau pengrajin hijab, sehingga dalam menjahit sebuah produk di perlukan keterampilan khusus yang setiap orang tidak bisa melakukannya.

    3.      Analisis Peluang Perusahaan (Opportunities)

    a.       Banyak Konsumen

    Banyaknya wanita muslim yang menggunakan hijab. Dengan adanya produk ini akan menambah minat wanita untuk menggunakan hijab.

    b.      System Pemasaran

    Pemasaran bisa dibilang cukup mudah, karena kami melakukan pemasaran melalui media social, lingkungan masyarakat maupun segi akses jalan.

    4.      Analisis Ancaman Perusahaan (Threats)

    a.       Keacuhan Konsumen

    Terkadang wanita berjilbab memperhatikan penamilannnya dan sibuk membuat mereka tampil apa adannya

    b.      Pesaing Hijab

    Banyaknya para pesaing hijab yang memiliki brand hijab yang sudah terkenal dimasyarakat. Sehingga masyarakat akan lebih tertarik dengan hijab yang sudah memiliki brand. Serta banyaknya usaha yang sama di luar wilayah.

    2.3.4    Analisis Resiko Usaha Hijab

    Dalam membuat usaha banyak resiko yang harus dihadapi. Demikian pula dengan usaha produk hijab kami akan mendatangkan berbagai resiko sebagai berikut :

    1. Produk kurang menarik minat muslimah.

    Manusia memiliki selera yang berbeda antara satu dengan lainnya. Demikian pula dalalam hal berpakaian dan berjilbab. Bayak wanita, khususnya wanita berjilbab yang kurang memperhatikan penampilan mereka, karena kesibukkan dan kurangnya rasa percaya diri.

    2. Jilbab yang kadaluarsa

    Adakalanya barang tidak terjual dapat memenuhi toko bahkan gudang. Sehingga menimbulkan kesan yang dapat menurunkan kualitas produk.

    3. Modal usaha

    Modal usaha hijab ini tidak memerlukan modal yang terlalu besar. Tetapi tidak terlalu kecil. Sebagai usaha membangun suatu kualitas, modal awal demi terwujudnya suatu produksi yang memaksimalkan produk harus dapat mendukung berlangsungnya produk usaha hijab.

    4. Pesaing Hijab

    Banyaknya para pesaing hijab yang memiliki brand hijab yang sudah terkenal di masyarakat. Sehingga masyarakat akan lebih tertarik dengan hijab yang sudah memiliki brand. Serta banyaknya usaha yang sama di luar wilayah.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Usaha Hijab Collection merupakan bentuk usaha yang bergerak dibidang pakaian, khususnya di jilbab. Membuka sebuah usaha penjulan hijab sangatlah menguntungkan bagi para usaha yang bergerak dibidang pakaian khususnya jilbab. Peluang membuka usaha jilbab dalam jangka waktu yang panjang sangatlah baik dan mudah untuk dikembangkan. Usaha kami bertujuan untuk membantu para muslim untuk menggunakan jilbab, karena sudah sepatutnya wanita muslim harus menggunakan hijab yang dapat menutup bagian wanita. Proses pemasaran yang kami lakukan melalui berbagai media sosial dan online shop, serta kami melakukan diskon bagi reseller kami. Harga yang kami berikan kepada konsumen tergantung sesuai dengan bahan yang telah di produksi, sehingga harga yang di tawarkan model hijab sangatlah bervariasi. Kami juga melakukan analisis SWOOT dalam membuka usaha ini, agar usaha ini dapat berkembang jauh lebih pesat.  

    B. Saran

    Agar pelaksanaan suatu usaha dapat berjalan lancar, maka kami mempunyai beberapa saran, yaitu:

    1. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa di laksanakan.
    2. Pandai berkomunikasi.
    3. Mempunyai etos kerja yang tinggi.
    4. Mau mendengarkan kritik dan saran dari orang lain.
    5. Tidak mudah putus asa.
    6. Mampu menghasilkan produk yang berkualitas.
    7. Mengutamakan kepuasan pelanggan.
    8. Disiplin,bertanggung jawab,kreatif dan inovatif.

    Daftar Pustaka

    1.      Hasan Baihaqi, 2006, Etika Bisnis Islam, Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga.

    2.     Faisal Badroen. Suhendra. M. Arief Mufrani. Ahmad D. Bashori, 2007,  Etika Bisnis dalam Islam,  Jakarta: Kencana Tim Syamil Quran, Syamil Quran Edisi Fadhilah.

    3.      Muhammad, 2004, Etika Bisnis Islam, Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusaan YKPN.