Blog

  • Makalah Energi Terbarukan

    Energi Terbarukan

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Di indonesia terdapat potensi sumber energi terbarukan yang masih belum di manfaatkan secara optimal. Apalagi di negara kita ini masih bergantung kepada sumber energi fosil yang ketersediaannya terbatas di alam. Sumber energi terbarukan yang ada di indonesia contohnya yaitu energi angin, energi air, energi matahari, energi gelombang pasang surut, energi panas bumi dll. Sumber energi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik yang dapat dimanfaatkan baik dalam skla rumah tangga maupun skala besar.

    Potensi Energi Terbarukan
    Tabel 13. Potensi Energi Terbarukan, Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi

    Energi TerbarukanPotensiKapasitas Terpasang
    Tenaga Air75,67 GW4200 MWsd
    Panas Bumi27 GW807 MW
    Mini/Mikrohydro712 MW206 MW
    Biomassa49,81 GW445 MW
    Energi Surya4,8 kWh/m2/hari8 MW
    Energi Angin3 – 6 m/det.0,6 MW

    Sumber:. ”Statistik Ekonomi Energi Indonesia 2004”, Pusat Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, 2004.  

    1.2    TUJUAN

    Adapun tujuan di buwatnya makalah ini adalah sebagai pembelajaran bagai mahasiswa  agar dapat memahami tentang energi dan cara pemanfaatannya.kapasitas energi terbarukan yang ada di indonesia dapat dimanfaatkan sebagai energi altrnatif pembangkit tenaga listrik yang efisien dan berdayaguna. Mengingat sumber energi yang berasal dari bahan bakar energi fosil ketrsediaanya sudah terbatas. Potensi energi angin dan air di wilayah indonesia sangat bagus apalagi di daerah pesisir dan pegunungan yang memiliki sumber angin yang cukup kencang, dan air terjun yang ada di daerah pegunungan.

    1.3    RUMUSAN MASALAH

    Apakah itu energi..?
    Apakah energi angin dan energi air..?
    Bagaimana terjadinya angin…?
    Dan bagaimana cara memanfaatkan energi angin dan energi air..?

    1.4    MANFAAT

    Energi sangat bermanfaat bagi kehidunpan manuasia, apalagi energi listrik sebagai sumber aktifitas kegiatan manusia di dunia. Pemanfaatan energi angin dan energi air dapat di manfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik yang sangat bermanfaat bagi manusia dalam penerangan dan kegiatan rumah tangga. Pembangkit tenaga listrik dari energi angin maupun energi air dapat di buat dengan sklala kecil atau skala besar, tergantung dari kapasitas angin dan air nya.

    1.5    HIPOTESIS

    Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Dari air dan angin yang bergerak adalah energi yang akan menghasilkan kerja. Energi angin adalah udara yang bergerak dengan kecepatan tertentu yang dapat dimanfaatkan sebagai pemutar kincir angin dan di konversikan menjadi energi listrik. Energi air adalah fluida yang memiliki energi potensian kemudian berubah menjadi energi kinetik yang dapat menggerakkan turbin sebagai pembangkit tenaga listrik. Energi listrik adalah energi yang dapat dikonversikan menjadi energi cahaya, energi gerak, energi panas energi bunyi dll. Dari turbin yang di gerakkan oleh air atau angin maka kan di konversikan menjadi energi listrik.

    Bab II. Pembahasan

    PEMANFAATAN ENERGI  ANGIN SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

    2.1 Sejarah Energi angin

    Energi angin telah lama di kenal oleh masyarakat dunia. pasukan viking dikenal sebagai bangsa penakluk dengan menggunakan perahu layar yang memanfaatkan energi angin. Cristoper Columbus dengan m,enggunakan perahu layar dapat menemukan benua america. Kincir angin pertama kali di temukan untuk menggiling padi di persia, kemudian belanda terkenal sebagai negeri kincir angin, di gerakkan untuk  mrnggunakan pompa irigasi.

    2.2  Proses Terjadinya Angin

    Pada dasarnya angin terjadi karena adanya perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin. Di daerah khatulistiwa, udaranya menjadi panas mengembang dan menjadi ringan, naik ke atas dan bergerak ke daerah yang lebih dingin. Sebaliknya daerah kutub yang dingin, udaranya menjadi dingin dan turun ke bawah. Dengan demikian terjadi suatu perputaran udara.

    2.3 Pemanfaatan Tenaga Bayu Untuk Energi Listrik

    Dalam Majalah PII Engineer Monthly edisi Agustus 2008, antara lain dibahas alasan perlunya dibangun PLTN di Indonesia, selain daripada itu dibahas selintas mengenai pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Makalah ini membahas secara singkat mekanisme peralatan pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), berukuran kecil yang mungkin dapat dikembangkan di daerah-daerah pedesaan atau pulau-pulau terpencil di Indonesia yang mempunyai potensi angin yang cukup (cukup kencang dan bertiup sepanjang tahun).

    Tenaga angin telah lama dimanfaatkan di tanah air kita sejak ratusan mungkin ribuan tahun yang lalu, khususnya untuk menggerakkan kapal layar sampai sekarang, dan yang banyak kita lihat sekarang digunakan dalam tambak-tambak ikan di tepi pantai untuk menggerakkan baling-baling (atau turbin angin) untuk menjalankan memompaan air. Namun baiklah kalau kita di Indonesia mulai mempopulerkan PLTB, khususnya ukuran kecil. PLTB ukuran kecil adalah istilah yang biasanya diberikan kepada unit 50 KW atau lebih kecil. Tempat-tempat terpencil yang biasanya menggunakan diesel-generator dapat menggantikannya atau menambahkannya dengan PLTB ukuran kecil ini.

    2.4 Komponen PLTB

     Komponen-komponen PLTB dari ukuran besar, pada umumnya dapat terlihat dalam gambar #2, sbb; sedangkan untuk ukuran kecil biasanya tidak semua komponen ada seperti yang terklihat dalam gambar #2 

    a.      Anemometer:  Mengukur kecepatan angin, dan mengirim data angin ini ke Alat Pengontrol.

    b.      Blades (Bilah Kipas): Kebanyakan turbin angin mempunyai 2 atau 3 bilah kipas. Angin yang menghembus menyebabkan turbin tersebut berputar.

    c.       Brake (Rem): Suatu rem cakram yang dapat digerakkan secara mekanis, dengan tenaga listrik atau hidrolik untuk menghentikan rotor atau saat keadaan darurat.

    d.      Controller (Alat Pengontrol): Alat Pengontrol ini menstart turbin pada kecepatan angin kira-kira 12-25 km/jam, dan mematikannya pada kecepatan 90 km/jam. Turbin tidak beroperasi di atas 90 km/jam, karena angina terlalu kencang dapat merusakkannya.

    e.       Gear box (Roda Gigi): Roda gigi menaikkan putaran dari 30-60 rpm menjadi kira-kira 1000-1800 rpm yaitu putaran yang biasanya disyaratkan untuk memutar generator listrik.

    f.       Generator: Generator pembangkit listrik, biasanya sekarang alternator arus bolak-balik.

    g.      High-speed shaft (Poros Putaran Tinggi): Menggerakkan generator.

    h.      Low-speed shaft (Poros Puutaran Rendah): Poros turbin yang berputar kira-kira 30-60 rpm.

    i.        Nacelle (Rumah Mesin): Rumah mesin ini terletak di atas menara . Di dalamnya berisi gear-box, poros putaran tinggi / rendah, generator, alat pengontrol, dan alat pengereman.

    j.        Pitch (Sudut Bilah Kipas): Bilah kipas bisa diatur sudutnya untuk mengatur kecepatan rotor yang dikehendaki, tergantung angin terlalu rendah atau terlalu kencang.

    k.      Rotor: Bilah kipas bersama porosnya dinamakan rotor.

    l.        Tower (Menera): Menara bisa dibuat dari pipa baja, beton, rangka besi. Karena kencangnya angin bertambah dengan ketinggian, maka makin tinggi menara makin besar tenaga yang didapat.

    m.    Wind direction (Arah Angin): Gambar #2 adalah turbin yang menghadap angin, desain turbin lain ada yang mendapat hembusan angin dari belakang.

    n.      Wind vane (Tebeng Angin): Mengukur arah angin, berhubungan dengan penggerak arah yang memutar arah turbin disesuaikan dengan arah angin.

    o.      Yaw drive (Penggerak Arah): Penggerak arah memutar turbin ke arah angin untuk desain turbin yang menghadap angina. Untuk desain turbin yang mendapat hembusan angina dari belakang tak memerlukan alat ini.

    p.      Yaw motor (Motor Penggerak Arah): Motor listrik yang menggerakkan penggerak arah. 

    2.5 Data kekeuatan angin

    Untuk keperluan perencanaan pemasangan PLTB skala besar atau menengah, sebaiknya data kekuatan angin di suatu daerah perlu diperoleh, agar dapat mendesain ukuran PLTB yang tepat dan ekonomis.

    PEMAMFAATAN ENEGRI AIR SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

    2.6 ENERGI AIR

    Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat, karena pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air mengalir). Tenaga air (Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud energi mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air banyak dilakukan dengan menggunakan kincir air atau turbin air yang memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air di sungai. Sejak awal abad 18 kincir air banyak dimanfaatkan sebagai penggerak penggilingan gandum, penggergajian kayu dan mesin tekstil. Memasuki abad 19 turbin air mulai dikembangkan.

    2.6.1  Kincir Air (Water Wheel)

    Kincir air merupakan sarana untuk merubah energi air menjadi energi mekanik berupa torsi pada poros kincir. Ada beberapa tipe kincir air yaitu :

    1.      Kincir Air Overshot
    2.      Kincir Air Undershot
    3.      Kincir Air Breastshot
    4.      Kincir Air Tub

    1. Kincir Air Overshot

    Kincir air overshot bekerja bila air yang mengalir jatuh ke dalam  bagian sudu-sudu sisi bagian atas, dan karena gaya berat air  roda kincir berputar. Kincir air overshot adalah kincir air yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan jenis kincir air yang lain.

    a.      Keuntungan

    • Tingkat efisiensi yang tinggi dapat mencapai 85%.
    • Tidak membutuhkan aliran yang deras.
    • Konstruksi yang sederhana.
    • Mudah dalam perawatan.
    • Teknologi yang sederhana mudah diterapkan di daerah yang terisolir.     

    b.      Kerugian

    • Karena aliran air berasal dari atas maka biasanya reservoir air atau bendungan air, sehingga memerlukan investasi yang lebih  banyak.
    • Tidak dapat diterapkan untuk mesin putaran tinggi.
    • Membutuhkan ruang yang lebih luas untuk penempatan.
    • Daya yang dihasilkan relatif kecil.

    2. Kincir Air Undershot

    Kincir air undershot bekerja bila air yang mengalir, menghantam dinding sudu yang terletak  pada bagian bawah dari kincir air. Kincir air tipe undershot tidak mempunyai tambahan keuntungan dari head.Tipe ini cocok dipasang pada perairan dangkal pada daerah yang rata.    Tipe ini disebut juga dengan ”Vitruvian”. Disini aliran air berlawanan dengan arah sudu yang memutar kincir.

    a.       Keuntungan

    • Konstruksi lebih sederhana
    • Lebih ekonomis
    • Mudah untuk dipindahkan

    b.      Kerugian       

    • Efisiensi kecil
    • Daya yang dihasilkan relatif keciL

    2.6.2  Penggunaan Kincir Air
    Mesin penggiling gandum
    Mesin penggiling gandum dengan penggerak kincir air sudah digunakan sejak abad pertama sebelum masehi, pada jaman kerajaan Romawi dan walaupun terkesan kuno tapi mesin penggiling ini masih tetap dipakai sampai sekarang.

          2. Mesin pemintal benang
    Mesin pemintal benang yang digerakan oleh kincir air ini pertama kali diperkenalkan oleh dua insinyur Inggris, adalah Richards Arkwright dan James Hargreaves yang pada tahun 1773. dan mulai dibuat di USA pada tahun 1780-an. Pada abad ke-19 penggunaan mesin ini sudah digunakan untuk pembuatan secara massal, jadi orang tidak lagi membuat pakaiannya sendiri. 

          3.Mesin gergaji kayu
    Mesin gergaji kayu dengan penggerak kincir air banyak ditemukan di New England,USA, pada tahun 1840-an

    4.      Mesin tekstil
    Mesin tekstil dengan penggerak kincir air ini digunakan oleh industri tekstil pada abad ke-19. karena sumber energinya berupa air, maka pengeluaran untuk produksi dapat diminimalisir. Tetapi seiring dengan perkembangan teknologi, lambat laun mesin ini mulai ditinggalkan

    5.       Turbin air
    Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk pembangkit tenaga listrik.. Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis, turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin impuls dan turbin reaksi.

    Tabel 1.1 Pengelompokan Turbin

    high headmedium headlow head
    impulse turbinesPeltonTurgocross-flowmulti-jet PeltonTurgocross-flow
    reaction turbinesFrancispropellerKaplan

    Bentuk sudu turbin terdiri dari dua bagian yang simetris.  Sudu dibentuk  sedemikian sehingga pancaran air akan mengenai tengah-tengah sudu dan pancaran air tersebut akan berbelok ke kedua arah sehinga bisa membalikkan pancaran air dengan baik dan membebaskan sudu dari gaya-gaya samping. Untuk turbin dengan daya yang besar, sistem penyemprotan airnya dibagi lewat beberapa nosel. Dengan demikian diameter pancaran air bisa diperkecil dan ember sudu lebih kecil.

    Turbin Pelton untuk pembangkit skala besar membutuhkan head lebih kurang 150 meter tetapi untuk skala mikro head 20 meter sudah mencukupi.

    a.       Turbin Francis   

    Turbin francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang diantara sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian keluar.  Turbin Francis menggunakan sudu pengarah. Sudu pengarah mengarahkan air masuk secara tangensial. Sudu pengarah pad turbin Francis dapat merupakan suatu sudu pengarah yang tetap ataupun sudu pengarah yang dapat diatur sudutnya. Untuk penggunaan pada berbagai kondisi aliran air penggunaan sudu pengarah yang dapat diatur merupakan pilihan yang tepat.

    b.       Turbin Kaplan & Propeller

    Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi aliran aksial. Turbin ini tersusun dari propeller seperti pada perahu.. Propeller tersebut biasanya mempunyai tiga hingga enam sudu.

    BAB III PENUTUP

    3.1 KESIMPULAN

    Sumber energi terbarukan yang sangat berkesinambunagan di indonesia masih belum banyak di manfaatkan secara efektif, maka dari dengan kita sadar bahwa sumber energi yang kita maafaatkan saat ini adalah sumber energi yang bersumber dari energi tak terbarukan yaitu sumber energi fosil. Pemanfaatan energi terbarukan menjadi alternatif sebagai pengganti energi yang ramah lingkungan dan ketersediaannya berkesinambungan di alam. Dari energi angin dan energi air yang berupa sumber energi terpasang dapat kita manfaatkan sebagai pemutar turbin dan kincir angin untuk menghasilkan energi listrik. Pada umumnya di daerah-daerah pesisir, dan di daerah aliran sungai dapat kita jadikan sebagai alternatif  pembangkit tenaga listrik.

    3.2 KRITIK DAN SARAN
    a. kritik
    Dalam mengembangkan pembangkit listrik tenaga bayu/angin(PLTB) dan pembangkit listrik tenaga air/micro hidro(PLTA/PLTMH) pemerintah harus turut berperan aktif untuk mendukung dalam pembuatannya, karena di butuhkan modal yang cukup besar dan tenaga ahli yang di bidangnya. Keterbatasan SDM yang masih belum mampu menjangkau dalam pembuatan pembangkit listrik ini mengakibatkan sumber energi yang ada tersia-siakan dan masih belum terpasang secara efektif.

    b.saran
    Pada masa ini negara kita sebelum di landa krisis energi kita harus mempersiapkan SDM yang handal mengenai pemanfaatan energi terbarukan. Pemerintah harus memberikan kebijakan dalam pembangunan di daerah-daerah yang masih belum terjangkau listrik, dengan memanfaatkan energi terbarukan yang ada di daerah tersebut. Perlunya di kembangkan pendidikan tehnologi dalam pemanfaatan energi

    c. Daftar Pustaka
    Fisika Listrik SMA Kelas IX
    http://id.wikipedia.org/wiki/Energi_terbarukan
    http://energi-terbarukan-indonesia.blogspot.com/
    http://ureport.news.viva.co.id/news/read/314983-10-energi-terbarukan-di-indonesia
    http://energibarudanterbarukan.blogspot.com/

  • Makalah Pola Hidup Sehat

    Pola Hidup Sehat

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Kesehatan merupakan hal yang harus diperhatikan. Untuk menjaga kesehatan itu sangat diperlukan pola hidup yang sehat. Dan pola hidup yang sehat tentu dimulai dari diri sendiri. Kemudian jika kita sudah menerapkan pola hidup yang sehat, tentu lingkungan sekitar secara otomatis juga akan sehat. Oleh karena itu, penyusun ingin mengajak pembaca untuk menerapkan pola hidup sehat. Dengan cara mengetahui tentang seluk beluk apa itu pola hidup sehat. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas Penjaskes.

    B. Tujuan

    Tujuan pembuatan makalah pola hidup sehat ini antara lain :

    1. Untuk mengetahui tentang pola hidup sehat.
    2. Mengajak pembaca untuk menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari
    3. Memenuhi tugas Penjaskes

    C. Rumusan Masalah

    1. Apa pengertian dari pola hidup sehat?
    2. Apa tujuan dari pola hidup sehat?
    3. Bagaimana cara menjaga hidup sehat?
    4. Apa dampak positif menjalankan pola hidup sehat?
    5. Apa dampak negatif tidak menjalankan pola hidup sehat?
    6. Bagaimana cara menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari?
    7. Apa saja penyakit yang timbul akibat tidak menerapkan pola hidup sehat?

    Bab II. Pembahasan

    A.  Pengertian Pola Hidup

    Gaya hidup sehat adalah suatu pilihan sederhana yang sangat tepat untuk dijalankan. Hidup dengan pola makan, pikiran, kebiasaan dan lingkungan yang sehat. Sehat dalam arti kata mendasar adalah segala hal yang kita kerjakan memberikan hasil yang baik bagi tubuh.

    Pengertian Pola Hidup Sehat Menurut Ahli: Menurut Kotler, pola hidup sehat yaitu gambaran dari aktivitas/kegiatan yang di dukung oleh minat, keinginan dan bagaimana pikiran menjalaninya dalam berinteraksi dengan linkungan. Tentunya terhadap hal-hal baik.

    Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa gaya hidup sehat adalah adalah suatu pilihan yang sangat tepat untuk kelangsungan hidup kita, sedangkan pola hidup sehat adalah jalan yang harus ditempuh untuk memperoleh fisik yang sehat secara jasmani maupun rohani. Jadi gaya hidup sehat adalah proses untuk mencapai pola hidup sehat.

    B. Tujuan Pola Hidup Sehat

    Tujuan kita menerapkan pola hidup sehat tentunya untuk menjaga kesehatan tubuh dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

    Tapi ternyata dengan menjalankan pola hidup sehat kita tidak hanya akan mendapatkan kesehatan jasmani kita juga mendapatkan bonus kesehatan rohani yang stabil.

    Di samping itu dengan menerapkan gaya hidup sehat tidak makan daging, sama artinya kita mengurangi efek global warming.

    Berikut adalah keuntungan yang kita dapat dari menjalankan pola hidup sehat, baik secara fisik maupun secara mental.

    C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Hidup Sehat

    1. Pola Perilaku

    Pola perilaku ( behavioral patterns) akan selalu berbeda dalam situasi dan lingkungan social yang berbeda, dan senantiasa berubah, tidak ada yang menetap ( fixed ). Gaya hidup individu, yang dicirikan dengan pola perilaku individu, akan memberikan dampak pada kesehatan individu dan selanjutnya pada kesehatan orang lain.

    Dalam kesehatan, gaya hidup seseorang dapat diubah dengan cara memberdayakan individu agar merubah gaya hidupnya, tetapi merubahnya bukan pada individu saja, tetapi juaga merubah lingkungan sosial dan kondisi kehidupan yangmempengaruhipolaprilakunya.

    2. Perubahan Gaya Hidup

    Berjalan seiring pertumbuhan ekonomi, sosial budaya teknologi yang gejala negatifnya sudah banyak dirasakan saat sekarang ini, seperti kurang gerak secara fisik, perilaku merokok, napza, minuman keras, gizi lebih, kurang sayur, kurang istirahat danlain-lain.

    a. Kebiasaan Merokok

    Sesuai dengan survey Sosial Ekonomi Nasional ( SUSENAS ) 2004, merokok dimulai pada remaja umur 10 tahun, dan pada umur 15 sampai 19 tahun menduduki pada angka 60 % sebagai perokok, 91 % para perokok mempunyai kebiasan merokok dirumah. Pada saat ini terdapat sekurang-kuarangnya 43 juta kaum ibu dan anak-anak yang terpapar asap rokok sebagai peroko pasif yang dapat menjadi factor resiko penyakittidakmenular(PTM)lainya.

    b. Kurang Gerak Fisik

    Perilaku aktivitas fisik kurang gerak secara nasiaonal untuk penduduk umur 15 tahun keatas hanya 9 % saja mereka yang melakukan olahraga untuk kesehatannya. Menurut WHO 43 % penyakit yang ada, ada kaitanya dengan unsurkuranggerak.

    c. Pola Makan Tidak Seimbang

    Pola makan yang tidak seimbang banyak dialami oleh masyarakat kita dan yang paling buruk adanya data kurang serat, kurang sayur dan buah mencapai 99 %. Masalah kegemukan atau obesitas sudah dialami oleh anak-anak yang mencapai 11%.

    D. Tips Pola Hidup Sehat

    1. Menciptakan Keluarga Kecil yang Sehat

    Keluarga kecil adalah sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua orang anak. Dalam keluarga kecil ini,masing-masing elemen mempunyai peranan masing masing. Adapun hal yang jika diperlukan, maka mereka dapat mensinkronkan diri untuk berperan secara bersama-sama.

    Hal itu tentu saja berkaitan dengan jumlah di dalam keluarga tersebut yang masih dalam jangkauan pengawasan secara maksimal. Dalam kebersamaan untuk berbagai macam kegiatan keluarga, maka masalah kesehatan dalam keluarga bukanlah masalah rumit. Setiap anak dapat menerapkan konsep kesehatan sehingga pola kehidupannya sangat kental dengan gaya hidup sehat. Tentu saja anak akan mencontoh kebiasaan orang tuanya secara berproses terutama dalam hal menjaga kesehatan.

    Mereka tidak akan melakukan hal-hal yang dapat mengancam kesehatan dirinya dan juga keluarganya. Mereka menjaga kesehatan diri dan keluarganya secara maksimal dengan berperan aktif dalam pengkondisian hidup keluarga. Langkah pengkondisian tersebut dapat dimulai dari menjaga kesehatan makanan, minuman, lingkungan dalam rumah, lingkungan luar rumah, kesehatan diri sendiri dan sebagainya. Penerapan budaya hidup sehat akan sangat efektif jika keluarga termasuk dalam kelompok keluarga kecil.

    Hal ini  tentu saja karena keluarga kecil memungkinkan kita terus berinteraksi dan komunikasi aktif untuk setiap orang pada setiap situasi dan kondisi. Keluarga kecil ini akan terus mengupayakan membentuk keluarga sehat setiap waktunya dengan cara pengontrolan yang mudah dan efektif setiap hari. Kebersamaan dan keakraban kita itulah yang menyebabkan keluarga kecil mempunyai kesempatan menerapkan gaya hidup sehat sebaik-baiknya daripada keluarga besar. Keluarga dengan jumlah anak banyak yang memiliki kemungkinan membutuhkan upaya lebih banyak daripada keluarga kecil.

    2. Menciptakan Lingkungan Hidup yang Sehat

    a. Merawat dan menjaga lingkungan sekitar rumah sangatlah penting. Salah satu manfaat lingkungan hidup sehat adalah meningkatkan kualitas kesehatan tubuh Anda sendiri. Anda tertarik untuk menciptakan lingkungan yang sehat? berikut ini adalah tips dan cara menciptakan kebersihan lingkungan.

    b. Lingkungan hidup sehat adalah lingkungan yang selalu bersih, karena itu Anda harus rutin menjaga kebersihan rumah. Membuang sampah dapur, menyapu dan mengepel lantai rumah secara rutin akan meminimalisir jumlah kuman merugikan yang bisa merusak kesehatan.

    c. Tak hanya di dalam rumah, lingkungan sekitar rumah pun harus mendapat perhatian. Bersihkan halaman atau taman rumah Anda dari kotoran atau sisa-sisa daun. Lakukan kerja bakti minimal seminggu sekali untuk membersihkan lingkungan rumah, seperti menyapu halaman, membersihkan dan melancarkan aliran got di dekat rumah.

    d. Lingkungan hidup sehat identik dengan penghijauan di sekitar rumah. Beri tanaman yang cukup di halaman rumah Anda.

    e. Atur rumah agar memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik. Udara yang baik dan pasokan cahaya matahari yang cukup di dalam rumah, akan sangat mempengaruhi kesehatan Anda.

    f. Lingkungan hidup sehat juga tergantung pada air bersih di sekitar rumah Anda. Pastikan bahwa rumah Anda mendapat fasilitas air pam atau air bersih. Anda juga bisa membuat sumur pribadi di rumah Anda sebagai cadangan air bersih.

    g. Pastikan di depan rumah Anda tersedia tempat sampah untuk menampung sampah yang ada di dalam rumah. Gunakan plastik untuk membungkus sampah Anda agar sampah tidak kocar-kacir dan mengotori area depan rumah.

    h. Untuk sampah daun, sebaiknya jangan dibakar seperti yang biasa dilakukan kebanyakan orang. Galilah lubang di tanah halaman Anda, lalu pendam sampah daun-daun tersebut. Selain bisa membersihkan, tanah di halaman Anda akan semakin subur dan bermanfaat bagi tanaman-tanaman yang ada.

    3. Menciptakan Kebiasaan-Kebiasaan yang Sehat

    a. Berolahraga secara rutin

    Tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat pula! Begitu sebuah pepatah. Memangterbukti, jika tubuh sehat, maka kemampuan pikiran dapat maksimal. Kemampuan pikiran maksimal, maka mencerminkan tingkat kesehatan jiwa atau pikiran.

    Salah satu cara untuk menyehatkan pikiran adalah berolahraga secara teratur. Dalam konteks ini, tidak hanya mendapatkan  kesehatan pada tubuh, tetapi kesehatan jiwa.

    Oleh karena itu, membudayakan hidup sehat dengan menerapkan pola hidup sehat. dapat diterapkan dengan berolahraga secara rutin. Tentu olahraga dimulai dengan olahraga yang ringan tapi teratur.

    b. Mengkonsumsi makanan sehat

    Makanan sering menjadi sumber penyakit! penyakit yang kita derita adalah akibat dari makanan yang konsumsi.Hal paling utama yang harus sadari adalah hampir seluruh jenis penyakit berawal dari perut. Jika salah mengkonsumsi makanan, maka akibatnya dapat menimbulkan penyakit.

    Cara membudayakan pola hidup sehat adalah dengan cara membudayakan mengkonsumsi makanan yang sehat. Dengan cara ini, maka lambung atau perut tidak mengalami sakit dan secara teratur kegiatan seperti ini dapat mencegah tubuh dari penyakit.

    c. Istirahat cukup

    Istirahat dibutuhkan oleh tubuh untuk memberikan kesempatan organ-organ tubuh melakukan regenerasi dengan mengembalikan kesegaran di setiap organnya. Dengan istirahat yang cukup maka beban kerja anggota tubuh dapat berkurang, maka organ tubuh akan terhindar dari kelelahan dan rasa capek.

    Menerapkan gaya hidup sehat, harus memberikan kesempatan pada organ tubuh untuk beristirahat dari aktifitas sehari-hari. Dengan istirahat yang cukup dan teratur maka kebugaran tubuh dapat terjaga.

    Istirahatlah secara cukup, maka tubuh akan kembali segar, nikmat dan nyaman. Dengan istirahat yang cukup membuat anggota tubuh menjadi beruntuk karna pemiliknya menjaga anggota tubuhnya.

    Beristirahat artinya berhenti sebentar untuk melepas lelah, sedangkan tidur artinya mengistirahatkan badan dan kesadarannya. Istirahat dapat dilakukan dengan bermacam cara, misalnya mengobrol, membaca atau menonton televisi. Beristirahat dapat melepaskan lelah serta mengembalikan kesegaran. Sebaliknya, kurang istirahat dapat menyebabkan sulit tidur, kelelahan bahkan gangguan metabolisme tubuh.

    Waktu dan lamanya istirahat dalam waktu satu hari, dengan rincian sebagai berikut:

    • Diantaranya jam kerja atau belajar (pagi hari kurang lebih 10-16 menit)
    • Siang hari waktu istirahat 15-20 menit, sebelum makan siang ddan sesudah makan 30-60 menit
    • Sore hari sebelum dan sesudah makan masing-masing 60 menit
    • Malam hari sebelum tiddur 60 menit

    d. Memelihara kebersihan diri

    Kebersihan badan dijaga dengan cara mandi, gosok gigi, keramas, cuci tangan, memotong kuku. Kebersihan  pakaian dijaga dengan dicuci dan disetrika.

    Pakaian yang kotor seharusnya dicuci sampai bersih, kemudiandijemur di tempat yang tidak banyak debu, dan setelah kering seharusnya disetrika untuk mematikan segala bibit penyakit.

    e. Rekreasi

    Rekreasi adalah penyegaran kembali badan dan pikiran, sesuatu yang menggembirakan hati dan menyegarkan, misalnya piknik. Kegiatan yang merupakan rekreasi diantaranya wisata ke pantai, gunung ataupun taman. Pemandangan yang menyegarkan dapat mengembalikan energi yang hilang.

    E. Dampak Positif Pola Hidup Sehat

    Berbicara pola hidup sehat, tidak hanya memfokuskan pada makanan sehat, namun terkait dengan kebiasaan sehat menjalani kehidupan dan tidak kalah penting yaitu kepemilikan pola pikir yang positif. Manusia memandang kehidupan dengan optimis, diyakini mempengaruhi kondisi kejiwaan pada akhirnya membebaskan dari beban pikiran yang dialaminya sehingga mampu menghindarkan dari penyakit yang biasanya disebabkan oleh munculnya setrea, beban pikiran, dan kecemasaan di dalam kehidupan.

     Hidup terarah, lebih nyaman, dan selalu bahagia tentunya akan dirasakan jika sesorang sehat secara lahir batin. Kesehatan jasmani menjadikan seseorang mempunyai kesempatan mencapai usia tua dengan kondisi tubuh yang sehat. Dan kesehatan batin menjadikan manusia selalu berpikir optimis dalam menatap masa-masa depan. Ha-hal tersebut dapat diwujudan jika manusia mengaplikasikan pola hidup sehat. Berikut ini merupakan manfaat yang diperoleh seseorang jika melakukan dan menerapakan pola hidup sehat di dalam kehidupan nya: 1. Dapat tidur dengan nyenyak 2. Dapat bekerja dengan maksimal 3. Dapat belajar lebih baik 4. Dapat berpikir dengan sehat serta positif 5. Merasakan kedamai, kenyaman dan ketentram 6. Memiliki penampilan sehat 7. Mendapatkan interaksi sosial dan kehidupan yang baik 8. percaya diri 9. Menghemat biaya dalam mendapat kesehatan 10. Terhindar dari berbagai penyakit.

    Dampak Positif Pola Hidup Sehat Bagi Tubuh

    1. Nafsu makan bertambah karena sistem pencernaan lebih baik
    2. Tubuh menjadi kokoh dan kuat karena otot-otot kuat dan besar
    3. Tubuh terhadap berbagai macam penyakit
    4. Raut wajah terlihat riang
    5. Mempunyai keinginan yang keras dan disiplin
    6. Peredaran darah menjadi lebih cepat dan lancar

    F. Dampak Negatif Bagi Yang Tidak Menerapkan Polah Hidup Sehat

    1. Tidak dapat tidur nyenyak
    2. Tidak dapat bekerja secara maksimum
    3. Tidak dapat belajar dengan baik
    4. Menjadi mudah stres
    5. Merasa tidak nyaman
    6. Tidak percaya diri
    7. Kurang konsentrasi
    8. Mudah terkena penyakit

    G.      CARA MENERAPKAN POLA HIDUP SEHAT

    1.      Istirahat yang cukup

    2.      Olahraga yang teratur

    3.      Makan makanan yang seimbang

    4.      Jauhi rokok

    5.      Tidak makan makanan cepat saji

    6.      Tidak mengonsumsi minuman beralkohol

    7.      Minum air putih yang banyak

    8.      Jauhi seks bebas

    9.      Hindari obat obatan terlarang

    H.    Penyakit yang timbul akibat tidak menerapkan pola hidup sehat

    1.       Diabetes Mellites

    2.       Serangan jantung

    3.       Sesak nafas

    4.       Kelelahan

    5.       Pusing dan pingsan

    6.       Stroke

    7.       TBC

    8.       Magh

    BAB III

    PENUTUP

    A.    KESIMPULAN

    Bagaimana menjaga agar kondisi jasmani dan rohani Anda senantiasa sehat? Pengertian hidup sehat mencakup aturan dan pola seseorang untuk menjalankan hidup ini dengan cara proporsional dan terkontrol. Pola tersebutlah yang akan membuat orang menjadi sehat. Untuk sehat butuh aturan, jika hidup tanpa aturan maka akan muncullah kehidupan yang serampangan. Bukan hanya kesehatan fisik yang akan terganggu, namun lebih berbahaya lagi jika menyangkut kesehatan jiwa.

    Kesehatan amatlah penting untuk meraih kebahagiaan hidup. Syarat utama seseorang dapat menikmati kebahagiaan dalam hidup ini adalah saat mereka memiliki kesehatan secara jasmani dan rohani. Pengertian hidup sehatini menjadi cara seseorang untuk menuju kebahagiaan hidup.

      Bayangkan saja, jika Anda mempunyai segudang kekayaan dan dikelilingi orang-orang tercinta di sekitar Anda, akan tetapi Anda dalam keadaan stres atau terbaring di rumah sakit, apakah Anda akan merasakan kebahagiaan secara sempurna. Oleh sebab itu mulailah membiasakan hidup sehat. Sebab salah satu resep kebahagiaan ternyata adalah apabila kita bisa hidup dalam kondisi sehat.Kesehatan  jasmani menjadikan manusia mempunyai kesempatan untuk mencapai usia harapan hisup lebih tinggi. Sementara kesehatan batin akan menjadikan manusia lebih optimis dalam menatap masa depan. Semua hal tersebut dapat terwujud jika manusia mau mengaplikasikan pola hidup sehat.

    B.     SARAN

    a.       Pola hidup sehat harus diterapkan oleh para remaja mulai dini agar di masa depan mereka tidak divonis menderita penyakit yang sulit disembuhkan

    b.      Perlunya pengawasan dari orang tua agar para remaja tidak mengonsumsi makanan berpengawet dan cepat saji secara berlebihan.

    c.       Membatasi penggunaan internet bagi para remaja.

    d.      Kesadaran dini dari para remaja tentang kesehatan diri mereka sendiri perlu ditumbuhkan oleh orang tua, guru, maupun pemerintah.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://isnariia.blogspot.com/2012/09/tujuan-dan-manfaat-menjalankan-pola.html

    http://www.yhschurch.com/gaya-hidup-sehat-dan-pola-hidup-sehat/

    http://portalkesehatanku.blogspot.com/2013/05/cara-menjaga-kesehatan.html

    http://www.academia.edu/7996225/POLA_HIDUP_SEHAT

    http://aniieyyeoja.blogspot.com/2015/02/makalah-pola-hidup-sehat-tugas-penjaskes.html

    http://dwindriaty.blogspot.com/2014/05/makalah-pola-hidup-sehat.html

    http://miaarfiana.blogspot.com/2015/04/makalah-pola-hidup-sehat.html

  • Makalah Upaya Meningkatkan Minat Baca di Kalangan Pelajar

    Upaya Meningkatkan Minat Baca di Kalangan Pelajar

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula informasi yang kita dapatkan, walaupun terkadang informasi itu kita dapatkan secara tidak langsung.

    Banyak orang mengatakan bahwa buku merupakan jendela dunia. Mengapa demikian? Karena buku itu sendiri dapat membuka wawasan yang sangat luas. Tidak hanya informasi yang ada dalam negeri, melainkan informasi tentang dunia, bahkan alam semesta.

    Namun sangat disayangkan, pada zaman sekarang ini, jarang kita temukan pelajar yang gemar membaca. Kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk bermain game, pergi ke warnet (warung internet), atau sekedar jalan-jalan bersama teman keluar rumah. Tapi, masih ada juga sebagian dari mereka yang menanamkan sikap gemar membaca, salah satu contohnya membaca buku novel. Itu tak menjadi masalah. Selagi mereka masih dapat memanfaatkan waktu luang dengan mengisi hal-hal yang bermanfaat, seperti membaca atau belajar.

    Namun pada kenyataannya, minat baca remaja sekarang ini sangatlah rendah. Padahal, banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari membaca. Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya minat baca remaja. Salah satunya adalah karena semakin berkembangnya teknologi.

    Untuk itu, perlu dilakukan berbagai cara dalam menanggulangi masalah ini. Hal ini dapat dilakukan melalui lingkungan sekolah maupun oleh pelajar itu sendiri.

    B. Perumusan Masalah

    1. Apa tujuan meningkatkan minat baca di kalangan pelajar?
    2. Apa saja faktor yang mempengaruhi menurunnya minat baca di kalangan pelajar?
    3. Bagaimana cara meningkatkan minat baca di kalangan pelajar?
    4. Apa manfaat meningkatkan minat baca di kalangan pelajar?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan yang ingin dicapai penulis adalah:

    1. Menjelaskan tujuan meningkatkan minat baca di kalangan pelajar.
    2. Mendeskripsikan faktor penyebab menurunnya minat baca di kalangan pelajar.
    3. Menjelaskan cara-cara meningkatkan minat baca di kalangan pelajar.
    4. Menjelaskan manfaat yang dapat diperoleh dengan meningkatkan minat baca bagi pelajar.

    1.4.  Metode Penelitian

    Metode yang Penulis gunakan adalah dengan menggunakan Pengumpulan data atau informasi. Dengan cara pengamatanan membaca buku.

    1.5. Kegunaan Penelitian

    Kita bisa menjadi lebih tahu apa saja yang terdapat dalam tugas karya ilmiah ini.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Tujuan Meningkatkan Minat Baca

    Secara umum minat baca mempunyai tujuan mewujudkan suatu sistem penumbuhan dan pengembangan nilai ilmu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta mengembangkan masyarakat baca (Reading society) lewat pelayanan masyarakat perpustakaan dengan penekanan pada penciptaan lingkungan baca untuk semua jenis bacaan. Di lingkungan sekolah juga demikian, dengan adanya fasilitas perpustakaan yang memadai akan menumbuhkan minat baca siswa sehingga tercipta pula masyarakat baca di lingkungan sekolah.

    Tujuan dari pengembangan minat baca ini antara lain untuk :

    1. Mendorong minat dan kebiasaan membaca agar tercipta masyarakat yang berbudaya membaca.
    2. Meningkatkan layanan perpustakaan.
    3. Menciptakan masyarakat informasi yang siap berperan serta dalam semua aspek pembangunan.
    4. Memiliki pengetahuan yang terkini, bukan yang sudah “basi”.
    5. Meningkatkan kemampuan berpikir.
    6. Mengisi waktu luang.

    Minat baca dapat ditumbuhkan dan dikembangkan, sehingga menjadi kebiasaan melalui penguasaan teknik membaca yang tepat. Teknik membaca yang tepat dapat membuat membaca lebih efisien, efektif, serta menarik.

    2.2 Faktor yang Mempengaruhi Menurunnya Minat Baca

    Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat baca siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti pembawaan, kebiasaan dan ekspresi diri. Sementara faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, baik dari lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah. Faktor eksternal ini mempengaruhi adanya motivasi, kemauan, dan kecenderungan untuk selalu membaca. Namun, selain dari faktor tersebut, masih ada faktor yang mempengaruhi menurunnya minat baca, yaitu :

    Teknologi yang semakin canggih

    Banyaknya media hiburan seperti TV, komputer, hand phone, VCD, tape recorder,dan lain–lain. Hal ini banyak menyita waktu dan orang lebih memilih menikmati hiburan dibandingkan dengan membaca buku .

    Kurangnya kesadaran

    Jika masing-masing individu menanamkan rasa kesadaran akan pentingnya membaca, tentu saja hobi membaca akan muncul dalam diri kita dan membaca akan menjadi kebutuhan bagi diri kita.

    Kurangnya motivasi

    Motivasi dari berbagai pihak amat dibutuhkan terutama dari dewan guru dan orang tua remaja.

    Suasana perpustakaan yang kurang nyaman

    2.3 Cara Meningkatkan Minat Baca

    Banyak cara membiasakan diri pada seorang anak maupun remaja dalam membaca. Misalnya, dengan mengoleksi buku-buku bacaan atau cerita yang berhubungan dengan pengetahuan. Selain itu, untuk meningkatkan minat baca di kalangan siswa, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh sekolah maupun kalangan siswa itu sendiri. Hal yang harus dilakukan oleh sekolah, yaitu:

    • Penciptaan atmosfir kelas yang mendukung dengan menempel pajangan hasil karya siswa dengan rapi serta slogan-slogan ajakan agar siswa gemar membaca.
    • Penyediaan buku-buku bacaan yang memadai, baik dari segi kuantitas judul buku maupun kualitas buku di perpustakaan dan setiap ruang kelas.
    • Penciptaan antusiasme pada setiap individu siswa terhadap pentingnya membaca buku dan berbagai sumber ilmu lainnya.
    • Pemanfaatan kegiatan membaca sebagai alat untuk belajar seluruh bidang studi oleh masing-masing guru.
    • Rak buku yang dipajang rapi dan menarik untuk dieksplorasi isinya dengan ditampilkan laksana “gedung bioskop” atau “gedung teater”
    • Ada poster berisi cuplikan isi buku baru dan laku keras di masyarakat.
    • Tersedia tempat baca buku lesehan di sekolah, misalnya di depan-depan kelas.
    • Tersedia ruangan khusus dengan satu atau dua komputer yang berisi permainan seputar perbukuan, kepenulisan, dan penulis.
    • Memberikan pemahaman akan pentingnya membaca

    Cara ini menekankan pada siswa bahwa membaca memiliki banyak manfaat. Karena dari membaca pengetahuan semakin luas dan akan banyak hal baru yang akan kita dapat.

    Membuat suasana perpustakaan menjadi nyaman .

    Suasana perpustakaan yang nyaman membuat para siswa betah untuk berlama-lama di perpustakaan dan hal ini akan mendorong siswa untuk berkunjung ke perpustakaan serta membaca buku–buku yang ada.

    Ketersediaan buku-buku yang berkualitas di perpustakaan

    Buku-buku yang berkualitas dan mudah di telaah akan mendorong para siswa untuk gemar membaca dan menjadikan membaca sebagai kebutuhan.

    Siswa juga perlu melakukan sesuatu agar dapat menumbuhkan dan selanjutnya meningkatkan minat bacanya, yaitu:

    1. Yakin bahwa gemar membaca merupakan hal yang terbaik untuk dapat bersaing di era global,
    2. Memiliki niat yang tulus untuk membaca,
    3. Seringlah mendatangi perpustakaan setiap ada waktu luang,
    4. Menambah wawasan dengan menyisihkan uang lebih untuk membeli buku, minimal satu buku setiap bulannya, bukan membeli pulsa
    5. Mulailah membaca sebuah buku dengan membaca daftar isinya terlebih dahulu,
    6. Catatlah setiap ada informasi penting dari buku yang Anda baca, dan
    7. Bersenang-senang dengan buku, dan
    8. Ceritakan atau sampaikan informasi yang telah Anda peroleh setelah membaca buku kepada teman Anda, begitu juga sebaliknya.

    2.4 Manfaat Meningkatkan Minat Baca

    Adapun manfaat dari membaca, yaitu :

    1. Memperluas ilmu pengetahuan
    2. Dengan membaca kita dapat menambah wawasan seluas mungkin dan kita dapat membuka gerbang ilmu pengetahuan melaui membaca.
    3. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
    4. Dengan gemar membaca, pelajaran yang sulit akan dapat kita atasi sehingga prestasi belajar meningkat.
    5. Dapat membantu program pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
    6. Memenuhi kepentingan hidup, dengan membaca siswa akan memperoleh pengetahuan praktis yang berguna dalam kehidupan mereka sehari-hari.
    7. Meningkatkan minat siswa terhadap suatu bidang.
    8. Mengetahui hal-hal yang aktual, dengan membaca siswa dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar maupun di seluruh dunia yang mungkin berhubungan materi pelajaran, sehingga siswa dapat menerapkan dengan kehidupan nyata.

    Selain itu, dengan membaca siswa dapat menambah informasi bagi diri sendiri, meningkatkan pengetahuan serta menambah ide. Jadi jelas pengaruh bacaan sangat besar terhadap peningkatan cara berfikir seorang siswa.

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tingginya minat baca sangat dibutuhkan oleh setiap orang, terutama bagi kalangan pelajar. Oleh karena itu dibutuhkan berbagai cara untuk meningkatkan minat baca di kalangan pelajar ini. Cara tersebut dapat dilakukan melalui lingkungan sekolah, maupun oleh pelajar itu sendiri. Hal terpenting yang harus dilakukan oleh pelajar adalah dengan menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya membaca. Karena hal ini akan dapat membawa manfaat yang sangat besar, terutama bagi pelajar itu sendiri.

    3.2 Saran

    Berdasarkan pembahasan tersebut, maka saran penulis adalah:

    1. Marilah kita meningkatkan kesadaran diri untuk membaca. Karena membaca akan memberikan kita manfaat yang sangat besar.
    1. Sebaiknya sekolah membuat program membaca bagi siswa. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong para siswa agar gemar membaca dan menjadikan membaca sebagai kebutuhan.
    2. Perlunya dorongan dari berbagai pihak untuk meningkatkan minat baca pelajar, terutama oleh pihak keluarga dan sekolah.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/21/meningkatkan-minat-baca-di-kalangan-pelajar/

    http://wwwvannesadomoniq.blogspot.com/2012/03/makalah-dengan-tema-meningkatkan-minat.html

    http://ekookdamezs.blogspot.com/2010/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-minat.html

  • Makalah Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan

    Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (Edison A. Jamli, 2005). Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, dan terutama pada bidang pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya, terutama dalam bidang pendidikan.

    Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Banyak sekolah di indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mulai melakukan globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah. Hal ini terlihat pada sekolah – sekolah yang dikenal dengan billingual school, dengan diterapkannya bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai mata ajar wajib sekolah. Selain itu berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang membuka program kelas internasional. Globalisasi pendidikan dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja berkualitas yang semakin ketat. Dengan globalisasi pendidikan diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di pasar dunia. Apalagi dengan akan diterapkannya perdagangan bebas, misalnya dalam lingkup negara-negara ASEAN, mau tidak mau dunia pendidikan di Indonesia harus menghasilkan lulusan yang siap kerja agar tidak menjadi “budak” di negeri sendiri.

    Persaingan untuk menciptakan negara yang kuat terutama di bidang ekonomi, sehingga dapat masuk dalam jajaran raksasa ekonomi dunia tentu saja sangat membutuhkan kombinasi antara kemampuan otak yang mumpuni disertai dengan keterampilan daya cipta yang tinggi. Salah satu kuncinya adalah globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Selain itu hendaknya peningkatan kualitas pendidikan hendaknya selaras dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.

    Tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam hal ini, untuk dapat menikmati pendidikan dengan kualitas yang baik tadi tentu saja memerlukan biaya yang cukup besar. Tentu saja hal ini menjadi salah satu penyebab globalisasi pendidikan belum dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Sebagai contoh untuk dapat menikmati program kelas Internasional di perguruan tinggi terkemuka di tanah air diperlukan dana lebih dari 50 juta. Alhasil hal tersebut hanya dapat dinikmati golongan kelas atas yang mapan. Dengan kata lain yang maju semakin maju, dan golongan yang terpinggirkan akan semakin terpinggirkan dan tenggelam dalam arus globalisasi yang semakin kencang yang dapat menyeret mereka dalam jurang kemiskinan. Masyarakat kelas atas menyekolahkan anaknya di sekolah – sekolah mewah di saat masyarakat golongan ekonomi lemah harus bersusah payah bahkan untuk sekedar menyekolahkan anak mereka di sekolah biasa. Ketimpangan ini dapat memicu kecemburuan yang berpotensi menjadi konflik sosial. Peningkatan kualitas pendidikan yang sudah tercapai akan sia-sia jika gejolak sosial dalam masyarakat akibat ketimpangan karena kemiskinan dan ketidakadilan tidak diredam dari sekarang.

    B. Rumusan Masalah

    Secara umum, rumusan masalah  pada karya tulis ilmiah “Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan” ini dapat dirumuskan seperti pada pertanyaan berikut.

    1. Apa dampak dari globalisasi untuk dunia pendidikan?
    2. Penyebab buruknya pendidikan di era globalisasi?
    3. Cara penyesuan pendidikan di Indonesia pada era globalisasi?

    C. Tujuan Penulisan

    Karya tulis ilmiah ini dimaksudkan untuk membahas dampak globalisasi terhadap dunia pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan mengenai globalisasi.

    Dan diharapkan masyarakat bisa lebih memahami tentang arti penting globalisasi sehingga dampak negatif yang berimbas bisa leih diperkecil. Dan juga diharapkan agar realisasi kegiatan positif terhadap adanya pendidikan semakin lebih baik.

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengaruh Globalisasi terhadap Dunia Pendidikan

    Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan globalisasi, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia, karena terbuka peluang lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari mancanegara masuk ke Indonesia. Untuk menghadapi pasar global maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun non-akademik, dan memperbaiki manajemen pendidikan agar lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.

    Ketidaksiapan bangsa kita dalam mencetak SDM yang berkualitas dan bermoral yang dipersiapkan untuk terlibat dan berkiprah dalam kancah globalisasi, menimbulkan

    Dampak positif dan negatif dari dari pengaruh globalisasi dalam pendidikan dijelaskan dalam poin-poin berikut:

    Dampak Positif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia Pengajaran Interaktif Multimedia

    Kemajuan teknologi akibat pesatnya arus globalisasi, merubah pola pengajaran pada dunia pendidikan. Pengajaran yang bersifat klasikal berubah menjadi pengajaran yang berbasis teknologi baru seperti internet dan computer. Apabila dulu, guru menulis dengan sebatang kapur, sesekali membuat gambar sederhana atau menggunakan suara-suara dan sarana sederhana lainnya untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi. Sekarang sudah ada computer. Sehingga tulisan, film, suara, music, gambar hidup, dapat digabungkan menjadi suatu proses komunikasi.

    Perubahan Corak Pendidikan

    Lahirnya UUD 1945 yang telah diamandemen, UU Sisdiknas, dan PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) setidaknya telah membawa perubahan paradigma pendidikan dari corak sentralistis menjadi desentralistis. Sekolah-sekolah atau satuan pendidikan berhak mengatur kurikulumnya sendiri yang dianggap sesuai dengan karakteristik sekolahnya. Kemudahan Dalam Mengakses Informasi Dalam dunia pendidikan, teknologi hasil dari melambungnya globalisasi seperti internet dapat membantu siswa untuk mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan serta sharing riset antarsiswa terutama dengan mereka yang berjuauhan tempat tinggalnya.

    Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia a) Komersialisasi Pendidikan

    Era globalisasi mengancam kemurnian dalam pendidikan. Banyak didirikan sekolah-sekolah dengan tujuan utama sebagai media bisnis. John Micklethwait menggambarkan sebuah kisah tentang pesaingan bisnis yang mulai merambah dunia pendidikan dalam bukunya “Masa Depan Sempurna” bahwa tibanya perusahaan pendidikan menandai pendekatan kembali ke masa depan. Salah satu ciri utamanya ialah semangat menguji murid ala Victoria yang bisa menyenangkan Mr. Gradgrind dalam karya Dickens. Perusahaan-perusahaan ini harus membuktikan bahwa mereka memberikan hasil, bukan hanya bagi murid, tapi juga pemegang saham.(John Micklethwait, 2007:166). .

    b) Bahaya Dunia Maya

    Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses informasi dengan mudah juga dapat memberikan dampak negative bagi siswa. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa pun, termasuk siswa. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak ditawarkan melalui internet. Contohnya, 6 Oktober 2009 lalu diberitakan salah seorang siswi SMA di Jawa Timur pergi meninggalkan sekolah demi menemui seorang lelaki yang dia kenal melalui situs pertemanan “facebook”. Hal ini sangat berbahaya pada proses belajar mengajar.

    Ketergantungan

    Mesin-mesin penggerak globalisasi seperti computer dan internet dapat menyebabkan kecanduan pada diri siswa ataupun guru. Sehingga guru ataupun siswa terkesan tak bersemangat dalam proses belajar mengajar tanpa bantuan alat-alat tersebut.

    2.2 Keadaan Buruk Pendidikan di Indonesia

    Diakui atau tidak, sistem pendidikan yang berjalan di Indonesia saat ini adalah sistem pendidikan yang sekular-materialstik. Hal ini dapat terlihat antara lain pada UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Bab VI tentang jalur, jenjang, dan jenis pendidikan bagian kesatu (umum) pasal 15 yang berbunyi : Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, advokasi, kagamaan, dan khusus dari pasal ini tampak jelas adanya dikotomi pendidikan, yaitu pendidikan agama dan pendidikan umum. Sistem pendidikan dikotomis semacam ini terbukti telah gagal melahirkan manusia yang sholeh yang berkepribadian sekaligus mampu menjawab tantangan perkembangan melalui penguasaan sains dan teknologi. Secara kelembagaan,

    Sekularisasi pendidikan tampak pada pendidikan agama melalui madrasah, institusi agama, dan pesantren yang dikelola oleh Departemen Agama; sementara pendidikan umum melalui sekolah dasar, sekolah menengah, kejurusan serta perguruan tinggi umum dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional. Terdapat kesan yang sangat kuat bahwa pengembangan ilmu-ilmu kehidupan (iptek) dilakukan oleh Depdiknas dan dipandang sebagai tidak berhubungan dengan agama. Pembentukan karakter siswa yang merupakan bagian terpenting dari proses pendidikan justru kurang tergarap secara serius. Agama ditempatkan sekadar salah satu aspek yang perannya sangat minimal, bukan menjadi landasan seluruh aspek.

    Pendidikan yang sekular-materialistik ini memang bisa melahirkan orang yang menguasai sains-teknologi melalui pendidikan umum yang diikutinya. Akan tetapi, pendidikan semacam itu terbukti gagal membentuk kepribadian peserta didik dan penguasaan ilmu agama. Banyak lulusan pendidikan umum yang ‘buta agama’ dan rapuh kepribadiannya. Sebaliknya, mereka yang belajar di lingkungan pendidikan agama memang menguasai ilmu agama dan kepribadiannya pun bagus, tetapi buta dari segi sains dan teknologi. Sehingga, sektor-sektor modern diisi orang-orang awam. Sedang yang mengerti agama membuat dunianya sendiri, karena tidak mampu terjun ke sektor modern.

    2.3  Penyesuaian Pendidikan Indonesia di Era Globalisasi

    Dari beberapa takaran dan ukuran dunia pendidikan kita belum siap menghadapi globalisasi. Belum siap tidak berarti bangsa kita akan hanyut begitu saja dalam arus global tersebut. Kita harus menyadari bahwa Indonesia masih dalam masa transisi dan memiliki potensi yang sangat besar untuk memainkan peran dalam globalisasi khususnya pada konteks regional. Inilah salah satu tantangan dunia pendidikan kita yaitu menghasilkan SDM yang kompetitif dan tangguh. Kedua, dunia pendidikan kita menghadapi banyak kendala dan tantangan. Namun dari uraian di atas, kita optimis bahwa masih ada peluang.

    Ketiga, alternatif yang ditawarkan di sini adalah penguatan fungsi keluarga dalam pendidikan anak dengan penekanan pada pendidikan informal sebagai bagian dari pendidikan formal anak di sekolah. Kesadaran yang tumbuh bahwa keluarga memainkan peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak akan membuat kita lebih hati-hati untuk tidak mudah melemparkan kesalahan dunia pendidikan nasional kepada otoritas dan sektor-sektor lain dalam masyarakat, karena mendidik itu ternyata tidak mudah dan harus lintas sektoral. Semakin besar kuantitas individu dan keluarga yang menyadari urgensi peranan keluarga ini, kemudian mereka membentuk jaringan yang lebih luas untuk membangun sinergi, maka semakin cepat tumbuhnya kesadaran kompetitif di tengah-tengah bangsa kita sehingga mampu bersaing di atas gelombang globalisasi ini.

    Yang dibutuhkan Indonesia sekarang ini adalah visioning (pandangan), repositioning strategy (strategi) , dan leadership (kepemimpinan). Tanpa itu semua, kita tidak akan pernah beranjak dari transformasi yang terus berputar-putar. Dengan visi jelas, tahapan-tahapan yang juga jelas, dan komitmen semua pihak serta kepemimpinan yang kuat untuk mencapai itu, tahun 2020 bukan tidak mungkin Indonesia juga bisa bangkit kembali menjadi bangsa yang lebih bermartabat dan jaya sebagai pemenang dalam globalisasi.

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia

    Kemajuan teknologi akibat pesatnya arus globalisasi, merubah pola pengajaran pada dunia pendidikan. Pengajaran yang bersifat klasikal berubah menjadi pengajaran yang berbasis teknologi baru seperti internet dan computer.

    Era globalisasi mengancam kemurnian dalam pendidikan. Banyak didirikan sekolah-sekolah dengan tujuan utama sebagai media bisnis. John Micklethwait menggambarkan sebuah kisah tentang pesaingan bisnis yang mulai merambah dunia pendidikan dalam bukunya “Masa Depan Sempurna” bahwa tibanya perusahaan pendidikan menandai pendekatan kembali ke masa depan.

    Yang dibutuhkan Indonesia sekarang ini adalah visioning (pandangan), repositioning strategy (strategi) , dan leadership (kepemimpinan). Tanpa itu semua, kita tidak akan pernah beranjak dari transformasi yang terus berputar-putar. Dengan visi jelas, tahapan-tahapan yang juga jelas, dan komitmen semua pihak serta kepemimpinan yang kuat untuk mencapai itu

    3.2 Saran

    Penulis memberikan saran yang ditujukan untuk :

    • Agar para orang tua memperhatikan kepentingan anaknya dalam hal pendidikan sehingga pendidikan berjalan dengan lancar
    • Pemerintah harus menggarkan danan yang cukup untuk keperluan pendidikan dan menambah beasiswa bagi guru untuk training

    DAFTAR PUSTAKA

    Faizah, F. 2009.  Dampak Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan, (Online), (http://www.blogger.com/profile/14458280955885383127), diakses 18 Oktober 2011.

    http://winniwidyaputri.wordpress.com/2013/02/26/contoh-karya-tulis-sederhana-pendidikan-karakter/

    Januar, I. 2006. Globalisasi pendidikan dI indonesia, (Online),(www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=mygroup&gid=340151), diakses 18 Oktober  2011.

  • Proposal Kegiatan Pagelaran Seni Tari SMA

    Kegiatan Pagelaran Seni Tari SMA

    I. Latar Belakang

    Seni merupakan suatu yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk yang penuh imajinasi. Banyak orang yang mengatakan bahwa seni itu indah dan sesungguhnya allah itu indah dan selalu menyukai keindahan, tetapi akankah predikat indah yang dimiliki seni akan dapat dipertahankan mengingat budaya barat yang semakin merajalela bahkan hampir menggeser keberadaan seni dan budaya bangsa yang penuh makna dan bervariasi.

    Dalam era modernisasi tak lepas dari pandangan yang selalu tertuntut kepada kemajuan zaman, maka dalam event semacam ini selalu tertuntut kepada kaderisasi muda yang memiliki skill, kemauan serta mental yang membawa khususnya kepada para pelajar yang memiliki kemauan kuat untuk mencapai cita-citanya namun semua ini tidak hanya mengenyam pendidikan di institusi pendidikan yang terkenal, karena kecerdasan bukanlah suatu faktor yang membawa kepada kesuksesan tanpa diiringi oleh skill, keuletan, emosional, kemauan serta moral yang tinggi yang di konfirmasikan dalam satu wujud untuk menunjang masa yang akan datang yang bersifat progresif.

    Dinamika kampus yang dipacu oleh mobilitas tinggi, berbagai kegiatan aktivitas mahasiswa silih berganti, membuat mahasiswa dan segenap element di dalamnya terdidik totalitas kehidupannya. Kampus sebagai kehidupan yang luas (Extended and Integrated Education) pada pembentukan personal attitude mahasiswanya. Pembinaan mental skill, dengan dua gerakan; mengembangkan cita-cita idealisme dan menggali potensi yang ada. Amanah dan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya membutuhkan kesadaran dan dedikasi tinggi dalam menunaikan hal tersebut. Kecerdasan tidak terbukti cukup sebagai bekal keberhasilan kerjanya, justru pengalaman dan segenap kecerdasan emosional santri, sabar, giat, tekun, cekatan, tanggap merupakan modal besar keberhasilannya.

    Atas dasar paparan di atas, kami siswa/i SMAN 11 Kab. Tangerang  yang bertepatan dengan hari tari sedunia bermaksud mengadakan Pagelaran seni tari dalam rangka menuangkan karya, membahasakan karsa untuk menjalin sportivitas, komunikatif, dan solidaritas.

    II.     Nama Kegiatan

    Kegiatan ini bernama “PAGELARAN SENI TARI SMAN 11 KABUPATEN TANGERANG”

    III.          Tujuan Kegiatan

    1.      Siswa dapat menyalurkan kreatifitas dan bakat yang dimiliki.

    2.      Siswa mendapatkan bekal tentang cara merencanakan  (merancang), mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi semua kegiatan. 

    3.      Siswa mempunyai pengalaman tentang berorganisasi sebuah pergelaran seni.

    4.      Memberi inspirasi pada generasi siswa yang akan datang.

    5.      Siswa dapat mengambil manfaat dari kegiatan ini untuk membangun jiwa kepemimpinan.

    6.      Siswa dapat mempererat tali persaudaraan.

    7.      Memberikan motivasi siswa dalam berprestasi.

    8.      Meningkatkan apresiasi siswa terhadap karya seni.

    9.      Memberikan wadah bagi siswa untuk mengekspresikan diri.

    IV. Waktu Pelaksanaan

    Hari / tanggal                   :  Sabtu, 26 Maret 2016

    Waktu                              :  07.00 – selesai

    Tempat                             :  SMAN 11 Kab. Tangerang  

    Bentuk – bentuk Kegiatan :

    1.   Pameran Seni Rupa dan Kerajinan

    2.   Pentas Seni

    V.     Susunan Kepanitiaan

    Susunan Kepanitiaan

    Penanggungjawab                        :  H. Djunaedi, M.Pd

    Pembina Pagelaran Seni               : Bapak

    Humas                                          :  Bapak Ubaidillah, S.Pd

    Ketua Pagelaran Seni                   : Lailul Restu Ilahi

    Wakil Ketua                                 : Nur Khakim

    Sekretaris                                     : 1. Anis Ahnai Abidah

      2. Safira Ika Putri

    Bendahara                                    : 1. Ardilla Dwi Budiarta

                                                           2. Mia Dian Pertiwi

    Koordinator Pameran

    Ø  Tata Letak / Dekorasi:

    1.      Galih Lebda Aryana

    2.      Rizka Amalia

    3.      Putri Wahyu Utami

    4.      Yuni Winarti

    5.      Ibnu Rohman

    6.      Feri Yulianto

    7.      Ariean Ramadhan Mangoli

    Ø  Kreator

    1.         Khoirul Hasna Uthufah

    2.         Ilmi Ramadhania

    3.         Damiyan Haidar Atha

    4.         Karnoto

    5.         A. Reza Alwi

    6.         Nazilatul Muna

    7.         Aji Respati

    8.         Olivia Filziah Ningrum

    9.         Innez Firesa

    10.     Khoirul Agustyaningsih

    11.     Febyalivia Setiani

    12.         Abdul Hamid

    13.     Asna Nila Rizqina

    Koordinator Pentas Seni

    Ø  Soundsystem / Panggung

    1.      Nashih M. Al Wahdan

    2.      Aditya Tri Atmojo

    3.      M. Firdaus

    4.      M. Atib

    5.      Ida Farida

    6.      Rinda Puji Lestari

    7.      Isna Solekhati

    8.      Safitri

    Ø  Perlengkapan

    1.      Ahmad Zakaria

    2.      Ahmad Romadhon

    3.      Anil Afif

    4.      Eka Safitri

    5.      Sindy Andriawati

    6.      Tri Wibowo

    7.      Tutut Ariyani

    8.      Fika Iliyana

    9.      Fitri Subaidah

    10.  Ali Sakeh

    11.  Noviatul Ulla

    12.  Johan Fudin

    13.  M. Najib Fatahilah Aditama

    14.   M. Baidowi

    15.  Nanang Misbakhudin

     16. Dwi Ariyanto

     17.   Rofiudin

     18.   Khanifudin

    Seksi Pengumpulan Dana / Usaha

    1.      Ervin Rohmah K. dan Pengurus OSIS          :  Bagian kelas VII

    2.      Mia Dian Pertiwi dan Pengurus OSIS           :  Bagian kelas VIII

    3.      Riroh Ningsih dan Pengurus OSIS                :  Bagian kelas IX

    Sie Dokumentasi

    1.      Aji Respati

    2.      M. Baidowi

    3.      Rizka Amalia

    Seksi Konsumsi

    1.      Khoirul Agustyaningsih

    2.      Ida Farida

    3.      Rinda Puji Lestari

    4.      Ibnu Rohman

    5.      Aditya Tri Atmojo

    Sie Keamanan dan Kebersihan

    1.      Panitia Pagelaran Seni

    2.      Pengurus OSIS

    3.      Karyawan sekolah

    Sie Doorprize

    1.      Khoirul Hasna Uthufah

    2.      Ida Farida

    3.      Ilmi Ramadhania

    4.      Nazilatul Muna

    5.      Olivia Filziah Ningrum

    6.      Asna Nila Rizqina

    7.      Damiyan Haidar Atha

    8.      Ahmad Reza alwi

    9.      Karnoto

    10.  Feri Yulianto

    Sie Acara

    1.      Nur Khakim

    2.      Ardilla Dwi Budiarta

    VII.     Rencana Anggaran

    Rencana Anggaran

    1.           Panggung, Sound, Seng, Alat Musik, dan Kursi        :  Rp. 4.600.000,00

    2.           Dokumentasi (Cetak Foto, dan DVD)                       :  Rp. 1.200.000,00

    3.           Dekorasi                                                                      :  Rp.   600.000,00

    4.           Doorprize                                                                    :  Rp.   250.000,00

    5.           Konsumsi (Crew, Guru, dan Panitia)                          :  Rp. 1.050.000,00

    6.           Tenaga Keamanan

    a.       Polisi dua orang                                                    :  Rp.   200.000,00

    b.      Pak Sapari                                                             :  Rp.     50.000,00

    7.           Tenaga Pembantu dan Kebersihan

    a.       Pak Mungkin                                                         :  Rp.     50.000,00

    b.      Pak Fauzan                                                            :  Rp.     50.000,00

    c.       Pak Bambang                                                        :  Rp.     50.000,00

    d.      Mas Dika                                                               :  Rp.     50.000,00

    e.       Mas Windi                                                             :  Rp.     50.000,00

    8.           Lain-lain                                                              :  Rp.   440.000,00

                                                                                                                           +

    Total Anggaran                                                         :  Rp. 8.740.000,00

    Sumber Dana

    Iuran Siswa :

    –        Kelas VII    Rp  8.000,00  X 212 siswa    :  Rp 1.696.000,00

    –        Kelas VIII  Rp 10.000,00  X 276 siswa   :  Rp 2.760.000,00    

    –     Kelas IX     Rp 18.000,00 X 238 siswa     :  Rp 4.284.000,00     +

    –        Total Anggaran                                       :  Rp. 8.740.000,00

    VIII.            PENUTUP

    Demikian proposal kegiatan ini kami buat agar menjadi dasar pertimbangan dalam menyetujui dan mendukung kegiatan ini.

    Kami berharap kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, partisipasi semua pihak sangat kami dibutuhkan.

    Kami mohon maaf apabila dalam proposal ini masih ada kekurangan, untuk itu kami mohon kritik dan saran agar dapat kami membuat yang lebih baik lagi dikemudian hari.

    Sekali lagi mohon maaf dan terima kasih.

  • Proposal Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya Gurame

    Usaha Perikanan Budidaya Gurame

    A. Informasi Umum

    1.Nama Kelompok:Usaha Ikan Gurame
    2.Alamat:Desa              : Bintaro
    Kecamatan     : Pondok Aren
    Kab/ Kota       : Tangerang Selatan
    Provinsi          : Banten
    3.No & Tanggal Pendirian, Pengukuhan kelompok:13/22/KP-BTL/X/2014, 23 April 2014
    4.Keanggotaana. Ketuab. Sekretarisc. Bendaharad. Pengawasd. Anggota:::::Nugroho PangestuEkoputrantoNugroho SasongkoTeguh1. Imam2. Kristiono
    5.Nomor Rekening Kelompok:12345xxxxxx atas nama Nugroho Sasongko
    6.Nama Cabang Bank:BRI Cabang Bintaro
    7.Alamat Cabang Bank:Jl.  Bintaro Jaya No. 3

    I.                   Latar Belakang

    Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunian-Nya sehingga Proposal Usaha ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penyusunan proposal ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Kewirausahaan pada SMAN 11 Tangsel, Tahun Pelajaran 2013/2014.

    Dalam rangka mendukung visi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil produk perikanan terbesar pada tahun 2015. Perikanan budidaya dituntut menjadi kontributor utama peningkatan produksi perikanan nasional dengan meningkatkan target produksi perikanan budidaya  sebesar 353 persen selama tahun 2010-2014, yaitu dari 5,26 juta ton menjadi 16,89 juta ton.

    Ikan gurame merupakan salah satu komoditas air tawar yang banyak dibudidayakan dan digemari oleh sebagian besar masyarakat di wilayah Jabodetabek. Namun selama ini untuk memenuhi kebutuhan pasar ini masih mendatangkan dari luar daerah karena kurangnya produksi gurame dari pembudidaya lokal. Hal ini disebabkan karena belum optimalnya pemanfaatan lahan, kurangnya penguasaan teknologi budidaya dan masih lemahnya fungsi kelompok/ Pokdakan serta keterbatasan modal, sehingga produksi tidak bisa kontinyu.

    Dalam rangka mendukung visi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil produk perikanan terbesar pada tahun 2015. Perikanan budidaya dituntut menjadi kontributor utama peningkatan produksi perikanan nasional dengan meningkatkan target produksi perikanan budidaya  sebesar 353 persen selama tahun 2010-2014, yaitu dari 5,26 juta ton menjadi 16,89 juta ton.

    Ikan Gurame merupakan salah satu komoditas air tawar yang banyak dibudidayakan dan digemari oleh sebagian besar masyarakat di wilayah Tangerang. Namun selama ini untuk memenuhi kebutuhan pasar ini masih mendatangkan dari luar daerah karena kurangnya produksi Gurame dari pembudidaya lokal. Hal ini disebabkan karena belum optimalnya pemanfaatan lahan, kurangnya penguasaan teknologi budidaya dan masih lemahnya fungsi kelompok/ Pokdakan serta keterbatasan modal, sehingga produksi tidak bisa kontinyu.

    II.                Tujuan

    Pengajuan Proposal ini bertujuan untuk :

    1.      Mengoptimalkan pemanfaatan potensi lahan yang ada untuk budidaya perikanan.

    2.      Menyerap tenaga kerja dan memperluas kesempatan berusaha.

    3.      Mengembangkan kultur kewirausahaan melalui kegiatan pembudidayaan ikan yang dikelola dalam manejemen kelompok secara produktif dan berkelanjutan.

    4.      Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

    III.             Hasil yang ingin dicapai

    Hasil yang ingin dicapai dalam menjalankan Wirausaha Perikanan Budidaya ini adalah :

    1.      Optimalnya manfaat lahan yang ada untuk usaha perikanan budidaya.

    2.      Terciptanya lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha.

    3.      Tumbuhnya wirausaha baru di bidang perikanan budidaya

    4.      Meningkatnya kesejahteraan masyarakat

    IV.       Jenis Budidaya dan Komoditas yang akan dikembangkan

    Jenis budidaya yang akan dikembangkan adalah usaha pembesaran dengan ikan Gurame sebagai komoditasnya. Gurame dipilih sebagai komoditas yang akan dikembangkan karena jenis ikan ini lebih mudah dalam hal pemasaran, lebih cepat masa panennya dan lebih mudah pemeliharaannya jika dalam pelaksanaannya menerapkan cara budidaya ikan yang baik dengan disertai manajemen dan teknologi secara tepat.

    Budidaya ikan Gurame adalah budidaya yang sangat menjanjikan dengan pasaran atau harga yang stabil bahkan terus meningkat. Sedangkan pasokan ikan gurame yang ada belum mencukupi. Apalagi pada saat ini petani ikan gurame atau pembudidaya gurame masih terbilang sedikit. padahal kebutuhan semakin meningkat.

    Budidaya ikan gurame atau ikan gurami itu merupakan budidaya yang sangat menjanjikan. Sebab masyarakat Indonesia sangat menggemari ikan yang satu ini. Apalagi sekarang banyak rumah makan atau restoran yang menyediakan dan menyajikan gurame bakar dan berbagai sajian ikan gurame lainnya. Begitu juga di pasar-pasar tradisional dan pasar modern banyak menjual ikan gurame yang siap di konsumsi.

    Harga ikan gurame yang relatif lebih mahal dari ikan lainnya membuat banyak yang memilih ikan gurame untuk dibudidayakan. Usaha ikan gurame dapat dilakukan sesuai dengan kondisi modal, dari modal kecil sampai modal yang besarpun bisa untuk mengembangkan budidaya ikan gurami ini. Oleh karena itu usaha budidaya ikan gurame terbuka untuk siapa saja baik itu kalangan bawah maupun kalangan atas.

    Bagi anda yang tidak mempunyai lahan yang cukup untuk membudidayakan ikan gurame dengan menggunakan kolam dari terpal. Ikan gurame pada dasarnya membutuhkan air yang cukup, dengan membuat kolam dari terpal anda bisa membuatnya dilahan yang sempit sekalipun. Asalkan anda sabar merawatnya maka ikan gurame akan tetap tumbuh dengan baik.

    Anda bisa membuat kolam ikan gurame secara fleksibel dengan lahan yang ada dan dimana saja. Misalnya dipekarangan rumah, di lahan persawahan dan lain sebagainya. Jika kolam terpal anda ukurannya tidak besar maka tentu saja tidak bisa menampung ikan gurame dalam jumlah besar. Jika dipaksakan maka akan menimbulkan kematian. Jadi pada intinya jumlah ikan harus disesuaikan dengan ukuran kolam terpal anda. Untuk kolam ukuran 1m2 dengan kedalaman 90 cm kira-kira bisa diisi dengan 10 ekor gurame dengan berat 2,5 Ons.

    Jika ikan gurame sudah semakin besar, maka jumlahnya harus dikurangi. jika tidak maka perlu penambahan filter yang memadai, caranya adalah dengan cara mengalirkan air ke kolam terpal dengan pompa kesuatu sistem filter, setelah melalui filter air masuk kembali ke kolam.

    –          Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan Beton :

    Pemilihan benih gurameh yang baik mutlak penting. karena dengan benih ikan gurame yang baik maka ikan gurame akan tumbuh dan hidup dengan baik.

    –          Persiapan Kolam Ikan Gurame :

    Pembesaran ikan gurameh dapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen. Perssiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan yang alami dalam jumlah yang cukup seperti plangton dan lain-lain.

    –          Persiapan di Kolam Permanen/Terpal :

    Cara budidaya ikan gurami atau gurami dapat dilakukan dengan dua model jenis :

    Menggali tanah dengan kedalaman tentu dengan kedalaman 90cm, kemudian terpal dipasang pada tanah galian tersebut. Memasang terpal pada permukaan tanah (tidak menggali tanah) yaitu dengan menggunakan bantuan rangka dari besi atau kayu. Kemudian terpal dirangkai menyerupai bak, beban terpal juga tidak terlalu berat sewaktu diberi air. cara kedua memudahkan kita melakukan penggantian dan pembersihan kolam. Kita juga bisa menyedot kotoran-kotoran kolam terpal dengan mudah. Kotoran ikan gurame juga harus di keluarkan dari kolam agar kesehatan dan kebersihan air tetap terjaga.

    –          Pendedaran/Pemijahan Ikan Gurame :

    Setelah kolam terpal selesi dibuat langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan ikan guramih, akan tetapi sebelum ikan guramih dimasukkan perlu dipastikan terlebih dahulu kolam dalam kondisi bersih dari penyakit dan zat-zat berbahaya.  Terpal mengandung unsur kimia untuk pewarnaannya, maka sebelum dipasang perlu dicuci dan dibersihkan. Untuk membunuh patogen kolam yang telah terisi air ditaburi garam 2 ons/m3. Pastikan juga ikan guramih yang akan dibudidayakan tidak mengandung bibit penyakit. Jika ada guramih yang terkena penyakit perlu dikarantina terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kolam.

    –          Cara Penebaran Benih/Bibit Ikan Gurame :

    Penebaran benih gurame Sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan gurame tidak dalam kondisi stres saat berada dalam kolam. Cara adaptasi : benih gurame yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukan kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya air kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalam plastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnya benih gurame ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan.

    –          Proses selanjutnya adalah memberi makan :

    Ikan gurame merupakan jenis ikan pemakan tumbuhan (herbivora).akan tetapi Ketika pada ukuran benih ikan gurame bersipat carnivora, oleh sebab itu jenis pakan yang diberikan pada waktu gurame ukuran benih yaitu berupa kutu air (Daphnia), cacing sutra. Sifat herbivora pada ikan gurame yaitu terjadi ketika ikan gurame telah dewasa.

    Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan gurame Ikan guramih diberi makan 2 kali dalam sehari dengan pellet dengan kandungan protein 25% sampai dengan 30 %. Frekuensi pemberian makan lebih baik dalam frekuensi yang banyak tetapi dalam jumlah sedikit-sedikit daripada dalam frekuensi sedikit tetapi jumlahnya banyak. Selain Pelet makanan untuk ikan guramih bisa ditambahkan daun-daunan dan sayuran. Daun-daunan dan sayuran sangat bermanfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan ikan guramih. 

    –          Adapun jenis pakan yang biasa diberikan pada ikan gurame yaitu :

    1. Daun talas/ daun keladi 2. Daun Sente 3. Daun singkong 4. Daun kangkung 5. Daun ubi jalar 6. Daun pepaya 7. Tauge : tauge kacang hijau, tauge kacang merah, tauge dari bibit padi muda 8. Labu 9. Pakan buatan (pellet) 10. Jagung rebus 11. Dedak 12. Ampas tahu 13. Bungkil kacang.

    Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tumbuh ikan lebih cepat.

    Pada budi daya ikan guramih dengan terpal ini perlu dihindari pemberian makanan yang berlebihan, jika ada makanan yang tersisa harus segera dibuang. Makanan ikan dan kotoran ikan yang ada di kolam mengandung zat amoniak yang dalam jumlah tertentu bersifat racun bagi guramih. Selain memberi makan dengan jumlah dan frekuensi teratur hal lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas air.

    Meski guramih cukup tahan dengan air yang tidak baik tetapi air perlu dibersihkan dan diganti sebagian(30%) secara periodik. Biasanya penggantian dilakukan satu minggu sekali dengan melakukan shift pond. Air disedot keluar dengan selang atau pompa, kotoran keluar melalui selang tersebut, kemudian diisi kembali dengan air baru. Lebih bagus lagi jika kolam diberi aerator atau filter untuk menambah kadar oksigen dan membersihkan kotoran secara otomatis.

    Untuk pendederan berikutnya  bersihkan kolam dari lumut dan kotoran sampai benar-benar bersih lalu di cat pakai air kapur terus dikeringkan.satu hari kemudian isi  air dengan kedalaman 30-40 cm.dan diberi prebiotik penumbuh plangton. Hal dikarenakan makanan ikan gurame sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan.

    -Kolam ukuran 7 x 10 meter dengan kedalaman air 120 cm.

    -Ukuran bibit 5cm sebesar kuku jempol sebanyak 2000 ekor.

    -Pakan apung merek pf.1000 isi 10kg/sak. harga persak 130 ribu membutuhkan 3 sak.

    -Pakan tambahan alami biasa di berikan daun keladi dan daun kangkung.

    Lampiran 1. Gambar konstruksi pembuatan kolam terpal

    Keterangan :

    1. Ukuran kolam P x L  x T = 4 x 6 x 1 m
    2. Teknik Pembuatan : Menggali dan menimbun tanah untuk dijadikan pematang sebagai dinding kolam.
    3. Spesifikasi Bahan:
    1. Terpal tipe A5 berukuran 6 x 8 m
    2. Pralon Wavin ukuran 3 inchi panjang 2 m
    3. 1 buah Elbo 3 inchi

    V.        Wadah Budidaya

    Sesuai dengan survey pada kelompok pembudidaya ikan di wilayah Tangerang ternyata ikan Gurame juga dapat berkembang baik jika dibudidayakan dalam kolam terpal. Untuk itu dalam kegiatan ini dipilih kolam terpal sebagai wadah budidaya karena jenis kolam ini lebih mudah, murah dan lebih cepat dalam pembuatannya serta dapat diterapkan pada tipe tanah tanah berpasir (porous) dengan jumlah air yang terbatas.

    II.                Anggaran yang digunakan

    Anggaran yang digunakan adalah berasal dari Dana APBN Satker Direktorat Usaha Perikanan Budidaya yang dilaksanakan oleh Kelompok Pembudidaya Ikan GURAME dengan mengacu pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor PER.07/MEN/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan Tahun 2012, keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor KEP.45/DJ-PB/2012 tentang Pedoman Teknis Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Perikanan Budidaya Tahun 2012 dan, Surat Edaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor S-4411 /PB/2012 tanggal  22 Mei 2012 tentang Pencairan Dana PNPM Mandiri dalam Bentuk PUMP dan PUGAR melalui Pola Penyaluran Bantuan Sosial Lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan TA.  2012.

    III.             Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Usaha

    Kegiatan ini akan dilaksanakan mulai dari perencanaan pada bulan Mei 2014, sesuai jadwal berikut:

    NoUraian kegiatanTahun 2014
    JanFebMarAprMeiJunJulAgusSepOktNovDes
    1Perencanaan
    2Pencairan Dana
    3Pembelanjaan bahan
    3Pembuatan kolam
    4Penebaran benih
    5Pemeliharaan
    6Panen seleksi  ke 1
    7Panen seleksi ke 2

    VI. Kebutuhan Anggaran / RAB

    Alat dan Bahan

    Alat dan bahan yang diperlukan kelompok dalam kegiatan ini tertuang dalam tabel 1 sebagai berikut:

    Tabel 1. Kebutuhan Alat dan Bahan

             Tabel 2. Kebutuhan Anggaran





    KEGIATAN BUDIDAYA IKAN

    Mengetahui,Ketua KelompokNugroho PangestuSekretarisEkoputranto

    VIII. Rencana Jadwal Penggunaan Anggaran

    NoUraian kegiatanTahun 2014Biaya (Rp)
    JunJulAgsSepOktNovDes
    1Perencanaan
    2Pembuatan kolam9.930.000
    3Belanja Peralatan330.000
    4Belanja sarana produksi53.840.000
    4Belanja obat-obatan900.000
    Total:65.000.000

    IX. Penutup

    Demikian Proposal yang dapat kami sampaikan, semoga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk dapat dikabulkan. Akhirnya kami mengucapkan terimakasih atas segala perhatiannya.

  • Makalah Pengertian dan Penyebab Perubahan Iklim

    Perubahan Iklim

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Iklim merupakan peluang statistik berbagai keadaan atmosfer anatara lain suhu, tekanan, angin, kelembaban yang terjadi di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang.

    Perubahan iklim bisa terjadi karena proses alam internal maupun kekuatan dan tingkah laku aktivitas manusia yang terus menerus mengubah komposisi atmosfer dan tata guna lahan.

    Perubahan iklim ini merupakan ancaman bagi bumi, karena dapat memengaruhi semua aspek kehidupan. Dan tentu saja akan merusak keseimbangan kehidupan bumi.

    1.2        Rumusan Masalah

    1.  Apa yang dimaksud dengan perubahan iklim?

    2.  Mengapa perubahan iklim dapat terjadi?

    3.  Dampak apa yang ditimbulkan oleh perubahan iklim itu?

    4.  Bagaimana cara untuk mengatasi perubahan iklim yang terjadi sekarang?

    1.3        Metode

    Dalam penyusunan makalah ini, kami melakukan beberapa metode. Yaitu penelusuruan melalui internet dan memberikan beberapa asumsi terhadap permasalahan.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1        Perubahan Iklim

    Perubahan iklim adalah terjadinya perubahan kondisi atmosfer, seperti suhu, san cuaca yang menyebabkan suatu kondisi yang tidak menentu. Perubahan ini sangat berdampak luas bagi kehidupan manusia dalam berbagai sektor .

    Perubahan iklim juga dapat dikatakan sebagai, keadaan dimana temperatur di bumi mengalami kenaikan dan pergeseran musim. Kenaikan temperatur ini akan menyebabkan terjadinya pemuaian massa air dan permukaan air laut.

    Menurut IPCC (2001) menyatakan bahwa perubahan iklim merujuk pada variasi rata-rata kondisi iklim suatu tempat atau pada variabilitasnya yang nyata secara statistik untuk jangka waktu yang panjang (biasanya dekade atau lebih). Selain itu juga diperjelas bahwa perubahan iklim meungki terjadi karena proses alam internal maupun ada kekuatan eksternal, atau ulah manusia yang terus menerus merubah komposisi atmosfer atau tata guna lahan.

    2.2        Penyebab Perubahan Iklim

    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa aktivitas manusia merupakan penyebab utama terjadinya perubahan iklim. Selain itu pertambahan populasi penduduk dan pesatnya pertumbuhan teknologi dan industri ternyata juga memberikan kontribusi besar pada pertambahan GRK (Gas Rumah Kaca). Akibat jenis aktivitas yang berbedabeda, maka GRK yang dikontribusikan oleh setiap negara ke atmosfer pun porsinya berbedabeda.

    Ada banyak kejadian yang dapat menyebabkan perubahan iklim. Penyebab-penyebab tersebut adalah :

    A.     Kehutanan

    Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan luas hutan terbesar, yaitu 120,3 juta hektar. Sekitar 17% dari luasan tersebut adalah hutan konservasi dan 23% hutan lindung, sementara sisanya adalah hutan produksi (FWI/GFW, 2001).

    Namun dari tahun ke tahun luas hutan berkurang. Hal ini disebabkan oleh penebangan liar atau juga kebakaran hutan (disengaja ataupun tidak disengaja). Padahal hutan sangat berperan sebagai penyerap CO2 dan penghasil O2. Dengan kemampuan hutan tersebut dapat mengurangi kadar GRK di udara.

    B.     Pemanfaatan Energi  Bahan Bakar Fosil

    Saat ini kehidupan manusia sangat tergantung pada energi listrik dan bahan bakar fosil. Ketergantungan tersebut sangat berdampak buruk bagi kehidupan umat manusia. Penggunaan energi fosil seperti, minyak bumi, batu bara, dan gas alam dalam berbagai kegiatan akan memicu bertambahnya emisi GRK di atmosfer.

    C.     Pertanian dan Peternakan

    Sektor pertanian juga berperan banyak terhadap meningkatnya emisi GRK, khususnya gas metana (CH4) yang dihasilkan dari sawah yang tergenang. Berdasarkan penelitian sektor pertanian menghasilkan emisi gas metana tertinggi di banding sektor-sektor lainnya.

    Sektor peternakan juga tidak kalah dalam mengemisikan GRK, hal tersebut dikarenakan kotoran ternak yang membusuk akan melepaskan gas metana ke atmosfer.

     D.    Sampah

    Sampah turut mengasilkan emisi GRK berupa gas metana walaupun dalam jumlah yang cukup kecil. Diperkirakan 1 ton sampah padat menghasilkan sekitar 50 kg gas metana.

    Kegiatan manusia selalu menghasilkan sampah. Sampah merupakan masalah besar yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan bahwa pada tahun 1995 rata-rata orang di perkotaan di Indonesia menghasilkan sampah 0,8 kg per hari dan terus meningkat hingga 1 kg per orang per hari pada tahun 2000.

    2.3        Dampak Perubahn Iklim

    Perubahan iklim akan memberikan dampak yang sangat besar pada berbagai sektor, diantaranya:

    a.      Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pertanian

    Perubahan iklim akan menyebabkan pergeseran musim, sehingga musim kemarau menjadi lebih panjang. Hal ini akan menyebabkan gagal panen, krisis air bersih dan kebakaran hutan. Sehingga Indonesia harus mengimpor beras dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhannya. Secara otomatis, produktivitas di bidang pertanian juga akan menurun.

    b.     Dampak Perubahan Iklim terhadap Kenaikan Muka Air Laut

    Kenaikan temperatur menyebabkan es dan gletser di Kutub Utara dan Selatan mencair. Peristiwa ini menyebabkan terjadinya pemuaian massa air laut dan kenaikan permukaan air laut. Hal ini membawa banyak perubahan bagi kehidupan di bawah laut, seperti pemutihan terumbu karang dan punahnya berbagai jenis ikan. Sehingga akan menurunkan produksi tambak ikan dan udang serta mengancam kehidupan masyarakat pesisir pantai.

    Kenaikan muka air laut akan menyebabkan hancurnya tambak-tambak ikan di beberapa daerah, juga dapat merusak terumbu karang yang ada di laut Indonesia.

    c.      Dampak Perubahan iklim terhadap Ekosistem

    Meningkatnya tingkat keasaman dari laut karena bertambahnya karbondioksida di atmosfer akan membawa dampak negatif pada organisme-organisme laut. Misalnya, hilangnya jenis flora dan fauna khususnya di Indonesia.

    d.     Dampak Perubahan iklim terhadap Sumber Daya Air

    Pada pertengahan abad ini, rata-rata aliran air sungai dan kelestarian air di daerah sub polar serta daerah tropis basah diperkirakan akan meningkat sebanyak 10-40%. Sementara di daerah subtropis dan daerah tropis yang kering, air akan berkurang sebanyak 10-30% sehingga daerah-daerah yang sekarang sering mengalami kekeringan akan semakin parah kondisinya.

    e.      Dampak Perubahan iklim terhadap Kesehatan

    Frekuensi timbulnya penyakit seperti malaria dan demam berdarah akan meningkat. Penduduk dengan kapasitas beradaptasi rendah akan semakin rentan terhadap diare, gizi buruk, serta berubahnya pola distribusi penyakit-penyakit yang ditularkan melalui berbagai serangga dan hewan.

    f.       Dampak Perubahan iklim terhadap Sektor Lingkungan

    Dengan lingkungan yang rusak, alam akan lebih rapuh terhadap perubahan iklim. Apabila terjadi curah hujan yang cukup tinggi akan berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

    2.4        Solusi terhadap Perubahan Iklim

    Mengingat perubahan iklim sangat besar dampaknya bagi kehidupan manusia dan bumi, maka kita harus mengadakan solusi untuk mengatasinya. Ada beberapa solusi yang dapat kita lakukan, diantaranya:

    a.  Melakukan perbaikan dari sektor kehutanan. Seperti mengadakan reboisasi, menanamkan prinsip tebang pilih dan tebang tanam pada generasi penerus, juga terhadap pihak-pihak yang bersentuhan langsung dengan hutan.

    b.  Menyediakan dan mengembangkan energi alternatif yang ramah lingkungan. Seperti mengganti bahan bakar kendaraan dengan bahan bio seperti dari bahan biji-bijian atau minyak lobak. Kita juga arus menghemat bahan bakar tersebut dengan mematikan mesin kendaraan apabila berhenti lebih dari 2 menit. Selain itu kita juga dapat mengganti lampu di rumah, dikantor dan tempat lainnya dengan lampu hemat energi, dan mematikan lampu pada malam hari.

    c.    Produksi daging membutuhkan air, biji-bijian, tanah, dan lainnya dalam jumlah besar termasuk hormon dan antibiotik, serta menyebabkan polusi tanah, udara, dan air. Untuk menghasilkan satu pon daging sapi membutuhkan sekitar 12.000 galon air, bandingkan dengan 60 galon air untuk satu pon kentang. Jika Anda seorang pemakan daging, untuk pemula, cobalah tidak makan daging sekali dalam seminggu. Menjadi vegetarian atau vegan merupakan pilihan yang sangat berarti bagi lingkungan.

    d.     Perlakuan terhadap sampah adalah dengan jalan mendaur ulangnya. Membakar sampah sama artinya dengan memindahlan sampah tersebut ke udara. 

    BAB III

    PENUTUP

    2.1        Kesimpulan

    Perubahan iklim adalah terjadinya perubahan kondisi atmosfer, seperti suhu, cuaca yang menyebabkan suatu kondisi yang tidak menentu. Perubahan iklim juga dapat dikatakan sebagai, keadaan dimana temperatur di bumi mengalami kenaikan dan pergeseran musim. Aktivitas manusia merupakan penyebab utama terjadinya perubahan iklim.

    Ada banyak kejadian yang dapat menyebabkan perubahan iklim. Penyebab-penyebab tersebut adalah :

    1.    Kehutanan

              Dari tahun ke tahun luas hutan berkurang.

    2.    Pemanfaatan Energi  Bahan Bakar Fosil

            Penggunaan energi fosil seperti, minyak bumi, batu bara, dan gas alam dalam berbagai kegiatan akan memicu bertambahnya emisi GRK di atmosfer.

    3.    Pertanian dan Peternakan

         Sektor peternakan berperan mengemisikan GRK, hal tersebut dikarenakan kotoran ternak yang membusuk akan melepaskan gas metana ke atmosfer. Sektor pertanian juga terhadap meningkatnya emisi GRK, khususnya gas metana (CH4) yang dihasilkan dari sawah yang tergenang.

    4.    Sampah

           Diperkirakan 1 ton sampah padat menghasilkan sekitar 50 kg gas metana.

  • Makalah Kebakaran Hutan

    Kebakaran Hutan

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Hutan  di  Indonesia  merupakan  sebuah  fenomena,  hutan  sebagai  karunia  dan  amanah Tuhan Yang Maha Esa yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia telah menempatkan Indonesia  dikenal  sebagai  salah  satu  negara  pemilik  hutan  tropika  terbesar  di  dunia  setelah Brazil dan Zaire. Suatu hal yang patut disyukuri dan bangga sebagai  warga bangsa Indonesia, mengingat hutan  dapat  memberikan manfaat ekonomis sebagai penyumbang  devisa  bagi  kelangsungan  pembangunan  di  Indonesia  serta  memberikan  jasa-jasa  lingkungan untuk menopang kehidupan di muka bumi.  Tetapi  di  lain  pihak,  hutan  yang  seharusnya  diurus  dan  dimanfaatkan  secara  optimal  dengan  memperhatikan  aspek  kelestarian  telah  mengalami  degradasi  dan  deforestasi  yang cukup mencengangkan bagi dunia Internasional, ini satu lagi prestasi Indonesia yang memprihatinkan,  Indonesia  masuk  dalam  daftar  rekor  dunia  guiness  yang  dirilis  oleh  Greenpeace  sebagai negara yang mempunyai tingkat laju deforestasi tahunan tercepat di  dunia, Sebanyak 72 persen dari hutan asli Indonesia telah musnah  dengan 1.8 juta hektar  hutan dihancurkan per tahun antara tahun 2000 hingga 2005, sebuah tingkat kehancuran hutan sebesar 2% setiap tahunnya atau 51 km2 per hari atau dalam satu jam luas hutan Indonesia yang hancur setara dengan 300 lapangan sepakbola.

    Disaat  upaya  untuk   memulihkan  dan  mempertahankan  kondisi  hutan  melalui mekanisme jasa hutan sebagai penyerap karbondioksida dilakukan, sebuah prestasi Internasional tercatat  kembali  bagi  bangsa  Indonesia  karena  hutan  yang  dimiliki. Kebakaran  hutan  di Indonesia  telah  menempatkan  Indonesia  sebagai  negara  yang  termasuk  dalam  deretan negara penyumbang emisi CO2 terbesar di dunia. Kebakaran  hutan merupakan sebuah  tradisi  tahunan yang terjadi di Indonesia pada saat  musim kemarau dan hal ini merupakan sebuah fakta yang tidak bisa dipungkiri. Mengapa kebakaran hutan di Indonesia terus tetap terjadi meski trilyunan rupiah telah dihabiskan untuk  mengatasi  kejadian  kebakaran  ini  baik  melalui  proyek  dalam  negeri  maupun  dari proyek  luar  negeri.

    Berdasarkan  hal  ini,  sangat  diperlukan  memahami  bagaimana kebakaran  hutan  itu  terjadi  dan  faktor  apa  yang  mempengaruhinya  sehingga  tindakan ataupun  strategi  yang  diambil  untuk  mencari  solusi  terhadap  permasalahan  kebakaran tidak  salah  sasaran.  Berkaitan  dengan  hal  tersebut  maka  dalam  makalah  ini  diuraikan beberapa  teori  yang  mendasari  bagaimana  kebakaran  hutan  itu  terjadi  seperti  segitiga api, proses terjadinya kebakaran  hutan dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kebakaran hutan

    B.     Identifikasi Masalah

    Kebakaran hutan di Indonesia adalah peristiwa dimana hutan yang digologkan sebagai ekologi alamiah mengalami perubahan bentuk yang disebabkan oleh aktfitas pembakaran secara besar-besaran. Pada dasarnya, peristiwa ini memberi dampak negatif maupun positif. Namun, jika dicermati, dampak negatif  kebakaran hutan jauh lebih mendominasi ketimbang dampak positifnya. Oleh sebab itu hal ini penting untuk dicegah agar dampak negatifnya tidak merugikan manusia terlalu banyak. Salah satu upaya pencegahan yang paling mendasar adalah dengan memahami penyebab terjadinya kebakaran hutan di Indonesia. Di dalam Kamus Kehutanan yang diterbitkan oleh Kementrian Kehutanan RI, disebutkan bahwa kebakaran hutan disebabkan oleh alam dan manusia. Konteks alam   mencakup musim kemarau yang berkepanjangan juga sambaran petir. Sementara faktor manusia antara lain kelalaian membuang puntung  rokok, membakar hutan dalam rangka pembukaan lahan, api unggun yang lupa dimatikan dan masih banyak lagi lainnya.

    C.    Rumusan Masalah

    Berdasarkan  latar  belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

    1.    Apa pengertian kebakaran hutan?

    2.    Bagaimana proses terjadinya kebakaran hutan?

    3.    Apa yang dapat menyebabkan timbulnya kebakaran hutan?

    4.    Apa akibat yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan?

    5.    Bagaimana solusi untuk mengatasi kebakaran hutan?

    D.    Tujuan Penulisan

    Dari rumusan masalah tersebut dapat diketahui bahwa tujuan penulisan makalah ini adalah :

    1.    Untuk mengetahui pengertian kebakaran hutan.

    2.    Untuk mengetahui penyebab timbulnya kebakaran hutan.

    3.    Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan.

    4.    Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi kebakaran hutan.

    E.     Manfaat Penulisan

    Dari segenap pembahasan yang telah dipaparkan, harapan yang ingin diwujudkan dalam makalah ini tercakup secara teoritis dan secara praktis  yang meliputi :

    1.    Secara teoritis

    Paper ini diharapkan berguna untuk memberikan sumbangan terhadap usaha peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan.

    2.    Secara praktis

           Tujuan praktis dari paper ini adalah : Mendorong mahasiswa maupun pembaca untuk dapat memahami penyebab kebakaran hutan dan akibat yang ditimbulkannya, sehingga dapat dicarikan solusi untuk mengatasinya.

    F.     Metode Penulisan

    Metode yang digunakan penulis dalam penulisan paper ini adalah studi elektromedia dengan memanfaatkan fasilitas internet dan situs-situs pendukung guna memperoleh  referensi sekunder.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A.    Pengertian Kebakaran Hutan

    Istilah Kebakaran hutan di dalam Ensiklopedia Kehutanan Indonesia disebut juga Api Hutan. Selanjutnya dijelaskan bahwa Kebakaran Hutan atau Api Hutan adalah Api Liar yang terjadi di dalam hutan, yang membakar sebagian atau seluruh komponen hutan. Kebakaran hutan merupakan salah satu penyebab kerusakan hutan yang paling besar dan bersifat sangat merugikan. Perbaikan kerusakan hutan akibat kebakaran memerlukan waktu yang lama, terlebih lagi untuk mengembalikannya menjadi hutan kembali.

     Kebakaran hutanmerupakan suatu faktor lingkungan  dari api yang memberikan pengaruh terhadap hutan, menimbulkan dampak negatif maupun positif. kebakaran hutan yang terjadi adalah akibat ulah manusia maupun faktor alam. Penyebab kebakaran hutan yang terbanyak karena tindakan dan  kelalaian manusia. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa definisi Kebakaran Hutan adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga berakibat timbulnya kerugian ekosistem dan terancamnya kelestarian lingkungan. Contoh kebakaran hutan diantaranya adalah Kebakaran pada area hutan HPH, HPHTI Hutan Lindung, Hutan suaka marga satwa, taman nasional dan sebagainya.

    B.     Proses Terjadinya Kebakaran Hutan

    Kebakaran hutan dan lahan diakibatkan adanya proses nyala api, hal ini dapat terjadi karena adanya tiga unsur, yaitu oksigen, bahan bakar, dan sumber penyulut api. Sebagai ilustrasi bahan bakar dan panas yang terjadi karena suhu tinggi, namun tanpa adanya udara sebagai penyulut api tidak mungkin terjadi kebakaran hutan. Kebakaran hutan terjadi apabila ketiga unsur tersebut muncul bersamaan, sehingga saling mendukung munculnya api.

    Kebakaran hutan terjadi apabila di areal kebakaran terdapat bahan bakar yang tersedia di hutan seperti ranting, daun, rumput kering dll tersulut oleh sumber api yang berasal dari alam maupun buatan seperti kilat, gesekan, dan ulah manusia di dukung dengan adanya oksigen yaitu udara yang dapat memperbesar kebakaran hutan.

    C.    Penyebab Kebakaran Hutan

    Kebakaran hutan terjadi disebabkan karena faktor alami dan kegiatan manusia. Ada yang menyebutkan hampir 90% kebakaran hutan  disebabkan oleh manusia sedangkan hanya 10% yang disebabkan oleh alam. 

    1.    Bahan bakar

    Ada beberapa sifat bahan bakar yang mempengaruhi proses terjadinya kebakaran yaitu ukuran bahan bakar, volume bahan bakar, jenis bahan bakar dan kandungannya kadar air bahan bakar.

    2.    Cuaca

    a.    Angin

    Angin merupakan faktor pemacu dalam lingkup api, angin akan menurunkan kelembaban udara sehingga memperbesar ketersediaan oksigen sehingga api dapat berkobar dan merambat cepat, serta adanya angin akan mengarahkan lidah api ke bahan bakar yang belum terbakar selain itu angin dapat menyebakan terjadinya lokasi kebakaran baru.

    b.    Suhu udara

    Areal dengan intensitas penyinaran matahari yang tinggi akan menyebabkan bahan baku cepat mengering, sehingga memudahkan terjadinya kebakaran. Suhu yang tinggi menyebabkan rawan kebakaran, lokasi dengan suhu tinggi yaitu lebih besar dari 153 C.

    c.    Curah hujan

    Suatu daerah yang memiliki curah hujan tinggi berpengaruh terhadap kembaban udara dan kadar air bahan bakar. Faktor hujan diduga merupakan faktor pemicu utama terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

    d.   Keadaan air tanah

    Keadaan air tanah ini sangat penting terutama di daerah gambut. Pada musim kemarau, kondisi air tanah bisa menurun. Permukaan air tanah yang menurun menyebabkan lapisan permukaan atas gambut menjadi kering. Dan hal ini menyebabkan lahan gambut rawan kebakaran..

    3.    Waktu

    Pada waktu siang hari kelembaban udara relatif rendah dan sebaiknya pada siang hari. Maka perlu diperhatikan waktu pembakaran  agar tidak beresiko terjadinya kebakaran.

    4.    Sumber Api/Penyulut

    Seperti telah diuraikan didepan bahwa sebagian besar sumber penyulut terjadinya kebakaran hutan di Indonesia adalah oleh aktivitas manusia, entah dengan sengaja atau tidak disengaja. Sedangkan untuk sumber api alami dapat disebabkan oleh adanya petir dan gesekan.

    D.    Dampak Kebakaran Hutan

    Hutan merupakan sumberdaya alam yang tidak ternilai karena didalamnya terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber, sumber hasil hutan kayu dan non-kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta kesuburan tanah, perlindungan alam hayati untuk kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan, rekreasi, pariwisata dan sebagainya. Terjadinya kebakaran hutan memberikan berbagai pengaruh baik bagi hutan itu sendiri maupun masyarakat sekitar. Berikut dampak kebakaran hutan dari berbagai segi:

    a.)    Dampak Terhadap Lingkungan Fisik

    1)      Dampak terhadap tanah

    Kebakaran hutan dapat mengakibatkan kerusakan pada sifat fisik dan kimia tanah. Terjadinya kebakaran hutan akan menghilangkan vegetasi di atas tanah, sehingga apabila terjadi hujan, maka hujan akan langsung mengenai permukaan atas tanah sehingga mendapat energi pukulan air yang lebih besar, karena tidak lagi tersusup / tertahan lagi oleh vegetasi penutup tanah.

    2)      Dampak terhadap kualitas udara

    Kebakaran hutan dapat menghasilkan gas-gas seperti Nox, Cox dan Sox yang dapat menurunkan kualitas udara.

    b.)    Dampak Terhadap Kehidupan Flora dan Fauna

    1)       Dampak terhadap flora

    Apabila api melahap hutan tropis Indonesia maka jelas akan memusnahakan berbagai macam jenis tumbuhan yang merupakan kekayaan dunia.

    2)       Dampak terhadap fauna

    Apabila terjadi kebakaran hutan, maka pada umumnya satwa yang bergerak lambat seperti jenis.

    c.)    Dampak Lain-Lain

    1)      Dampak terhadap sosial ekonomi

    Berdasarkan pengamatan pada beberapa responden, hasilnya ternyata tanpa diminta sebutan responden mengungkapkan perasaan mendalam mengenai kekacauan, ketidakadilan, keputusasaan dan ketidakberdayaan, serta perasaan kehidupan menjadi tidak seimbang. Bukan hanya uang atau fisik tetapi juga hilangnya rasa kebersatuan dan keamanan hidup mereka.

    2)       Dampak tehadap kesehatan

    Kebakaran hutan selalu menimbulkan asap. Asap inilah yang merupakan dampak paling mengganggu kesehatan.

    E.     Solusi Mengatasi Kebakaran Hutan

    Upaya untuk menangani kebakaran hutan ada dua macam:

    1.      Penanganan Yang Bersifat Preventif.

    Penanganan yang bersifat preventif adalah setiap usaha, tindakan atau kegiatan yang dilakukan dalam rangka menghindarkan atau mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan. Jadi penanganan yang bersifat preventif ini ada dan dilaksanakan sebelum kebakaran terjadi.

    Upaya ini dapat dilakukan dengan cara memanajemen bahan bakar yaitu :

    1)      Modifikasi bahan bakar

    merupakan usaha untuk merubah satu atau beberapa macam karakteristik bahan bakar. Tujuannya adalah agar bahan bakar tidak mudah terbakar, atau kalau terjadi kebakaran penjalaran apinya lambat, sehingga mudah dipadamkan. Bahan bakar dapat dimodifikasi dengan berbagai cara:

    a.)        Memotong-motong dahan dan ranting pohon yang berupa limbah penebangan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil dan pendek.

    b.)       Merubah kayu-kayu limbah penebangan menjadi tepung kayu (seperti bubuk gergaji), dengan menggunakan mesin penghancur kayu (powder machine). Serbuk yang dihasilkan dapat ditebarkan di lantai hutan sehingga akan cepat terdekomposisi.

    c.)      Menebas tumbuhan bawah di lantai hutan secara periodik, dilakukan pada musim hujan

    2)    Pengurangan Bahan Bakar

    Pengurangan bahan bakar hutan dilakukan dengan tujuan agar bahan bakar hutan berkurang jumlahnya, sehingga bila terjadi kebakaran hutan, besarnya nyala api, kecepatan penjalaran dan lamanya kebakaran dapat dikurangi. Pengurangan bahan bakar dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan kayu-kayu atau ranting-ranting dihutan untuk berbagai keperluan.

    3)      Isolasi Bahan Bakar

    Isolasi bahan bakar adalah kegiatan memisahkan suatu kawasan hutan  dari kawasan di luarnya, dan atau membagi kawasan hutan tersebut menjadi bagian-bagian kawasan hutan yang lebih kecil, oleh suatu penyekat yang disebut jalur isolasi.

    2.      Penanganan Yang Bersifat Represif

    Penanganan kebakaran hutan yang bersifat represif adalah upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk mengatasi kebakaran hutan setelah kebakaran hutan itu terjadi. Penanganan jenis ini, contohnya adalah pemadaman, proses peradilan bagi pihak-pihak yang diduga terkait dengan kebakaran hutan (secara sengaja), dan lain-lain.

    F.     Keterkaitan Dengan 4 Pilar Pelaksanaan PLH

    Empat pilar utama dalam mendukung pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup

    1.    Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yang membina pendidikan lingkungan hidup bagi masyarakat luas.

    a.       Mengembangkan PLH melalui kegiatan seminar, sarasehan, lokakarya, pengembangan sarana Pendidikan seperti penyusunan modul-modul integrasi terkait dengan masalah lingkungan.

    b.      meningkatkan kesadaran masyarakat akan kegiatan yang berhubungan langsung dengan hutan dan kebiasaannya memperluas area pertaniannya dengan membakar

    c.       Melakukan Sosialisasi dengan  pengadaan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat

    2.    Pemerintah  Dan Dinas-Dinas Yang Terkait

    a.       Mengadakan sosialisi pencegahan

    b.      Memberikan sokongan dana untuk mendukung upaya penemuan metode pencegahan kebakaran hutan

    c.       Mengembangkan Sistem komunikasi seoptimal mungkin sehingga koordinasi antar tingkatan (daerah sampai pusat) maupun antar daerah bisa berjalan cepat guna mendukung kelancaran early warning system, transfer data, dan sosialisasi kebijakan yang berkaitan dengan kebakaran hutan.

    d.      Menyediakan sistem informasi kebakaran hutan, dengan pembuatan sistem deteksi dini (early warning system), serta pemantauan dan pengawasan kepada pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan hutan.

    3.    Lembaga Pendidikan

    a.    Memasukan kurikulum pendidikan lingkungan hidup dari tingkat sekolah dasar sampai dengan pendidikan tinggi

    b.    mengikutsertakan para perangkat pendidikan agar merancang teknologi maupun metode yang membantu pemerintah di level praktis.

    4.    Lembaga hukum yang membuat dan menerapkan sangsi secara hukum pelanggaran terhadap pelaku kerusakan dan pencemaran lingkungan.

    a.       Membuat peraturan dan undang-undang tentang kebakaran hutan

    b.      Menegakkan hukum yang melanggar maupun yang bisa menimbulkan kebakaran hutan.

    BAB III

    PENUTUP

    A.      Kesimpulan 

              Kebakaran Hutan adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga berakibat timbulnya kerugian ekosistem dan terancamnya kelestarian lingkungan. Pada dasarnya, peristiwa ini memberi dampak negatif maupun positif. Namun, jika dicermati, dampak negatif  kebakaran hutan jauh lebih mendominasi ketimbang dampak positifnya. Oleh sebab itu hal ini penting untuk dicegah agar dampak negatifnya tidak merugikan manusia terlalu banyak. Salah satu upaya pencegahan yang paling mendasar adalah dengan memahami penyebab terjadinya kebakaran hutan di Indonesia.

    B.          Saran

            Melalui pembahasan dalam paper ini diharapkan mahasiswa, maupun para pembaca mampu dan mau mengetahui dan memahami tentang kebakaran hutan, proses terjadinya kebakaran hutan, penyebab terjadinya kebakaran hutan, akibat yang ditimbulkan, dan solusi dalam menanggulangi dampaknya.

    DAFTAR PUSTAKA

    Purbowaseso, Bambang, Kebakaran Hutan (Suatu Pengantar), Rineka Cipta 2004

    Pendidikan Profesi Guru Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi Guru, Pendidikan Lingkungan Hidup, UNNES, 2011.

    http://www.artikellingkunganhidup.com/5-penyebab-kebakaran-hutan penanganannya.html (diakses pada 10 Mei 2014 pukul 17.00 WIB)

    http://nurainii13057.blog.teknikindustri.ft.mercubuana.ac.id/?p=215(diakses pada 10 Mei 2014 pukul 17.00 WIB)

    http://awalinfo.blogspot.com/2013/08/cara-mencegah-kebakaran hutan.html(diakses pada 10 Mei 2014 pukul 17.00 WIB)

  • Rumus Menghitung Insensible Water Loss – IWL

    Rumus Menghitung IWL

    Rumus menghitung balance cairan

         CM – CK – IWL

     Ket:

         CM : Cairan Masuk

         CK : Cairan Keluar

    *Rumus IWL

          IWL = (15 x BB )

                         24 jam

    Cth:   Tn.A BB 60kg dengan suhu tubuh 37⁰C

           IWL = (15 x 60 )  = 37,5 cc/jam

                        24 jam

     *kalo dlm 24 jam —-> 37,5 x 24 = 900cc

    *Rumus IWL Kenaikan Suhu

           [(10% x CM)x jumlah kenaikan suhu]  + IWL normal

                                 24 jam

    Cth:  Tn.A BB 60kg, suhu= 39⁰C, CM= 200cc

          IWL = [(10%x200)x(39⁰C-37⁰C)] + 37,5cc

                                     24 jam

                  = (20×2) + 37,5cc

                        24

                  = 1,7 + 37,5 = 39cc/jam

    Tehnik Menghitung Balance Cairan (Anak)

    Menghitung Balance cairan anak tergantung tahap umur,  untuk menentukan Air Metabolisme, menurut Iwasa M, Kogoshi S dalam Fluid Tehrapy Bunko do (1995) dari PT. Otsuka Indonesia yaitu:

    Usia Balita (1 – 3 tahun)      : 8 cc/kgBB/hari

    Usia 5 – 7 tahun                    : 8 – 8,5 cc/kgBB/hari

    Usia 7 – 11 tahun                  : 6 – 7 cc/kgBB/hari

    Usia 12 – 14 tahun               : 5 – 6 cc/kgBB/hari

    Untuk IWL (Insensible Water Loss) pada anak = (30 – usia anak dalam tahun) x cc/kgBB/hari

     Jika anak mengompol menghitung urine 0,5 cc – 1 cc/kgBB/hari

    CONTOH :

    An X (3 tahun) BB 14 Kg, dirawata hari ke dua dengan DBD, keluhan pasien menurut ibunya: “rewel, tidak nafsu makan; malas minum, badannya masih hangat; gusinya tadi malam berdarah” Berdasarkan pemeriksaan fisik didapat data: Keadaan umum terlihat lemah, kesadaran composmentis, TTV: HR 100 x/menit; T 37,3 °C;  petechie di kedua tungkai kaki, Makan /24 jam hanya 6 sendok makan, Minum/24 jam 1000 cc; BAK/24 jam : 1000 cc, mendapat Infus Asering 1000 cc/24 jam. Hasil pemeriksaan lab Tr terakhir: 50.000. Hitunglah balance cairan anak ini!

    Input cairan:  Minum     : 1000 cc            

                              Infus        : 1000 cc                                       

                               AM         :   112 cc    +     (8 cc x 14 kg)                          

                                 ————————-

     2112 cc

      Out put cairan:   Muntah       :   100 cc

                                     Urin           : 1000 cc

                                     IWL           :   378 cc   +    (30-3 tahun) x 14 kg

                               —————————–

                                                       1478 cc

    Balance cairan = Intake cairan – Output Cairam

                                    2112 cc – 1478 cc

                                    + 634 cc  

    Sekarang hitung balance cairannya jika suhu An x 39,8 °C  !

    yang perlu diperhatikan adalah penghitungan IWL pada kenaikan suhu gunakan rumus: 

    IWL + 200 ( Suhu Tinggi – 36,8  °C) 36,8 °C adalah konstanta.

    IWL An X  = 378 + 200 (39,8 °C – 36,8  °C)

                           378 + 200 (3)

                           378 + 600

                           978 cc

    Maka output cairan An X =   Muntah       :   100 cc

                                                         Urin            : 1000 cc

                                                         IWL             :   978 cc   +

                                                          ————————-

                                                                                 2078 cc

    Jadi Balance cairannya = 2112 cc – 2078 cc

                                                   + 34 cc.

    Ingat menghitung Balnce cairan harus kumpulan data/24 jam!!!!!!

    Tehnik menghitung Balance Cairan (Dewasa)

    Menghitung balance cairan seseorang harus diperhatikan berbagai faktor, diantaranya Berat Badan dan Umur..karena penghitungannya antara usia anak dengan dewasa berbeda.
    Menghitung balance cairanpun harus diperhatikan mana yang termasuk kelompok Intake cairan dan mana yang output cairan. Berdasarkan kutipan dari Iwasa M. Kogoshi S (1995) Fluid Therapy do  (PT. Otsuka Indonesia) penghitungan wajib per 24 jam bukan pershift.

    PENGHITUNGAN BALANCE CAIRAN UNTUK DEWASA
    Input cairan:             Air (makan+Minum)  = ……cc
                                   Cairan Infus               = ……cc
                                   Therapi injeksi           = ……cc
                                   Air Metabolisme        = ……cc    (Hitung AM= 5 cc/kgBB/hari)

    Output cairan:         Urine                          = ……cc
                                  Feses                          = …..cc (kondisi normal 1 BAB feses = 100 cc)
                                  Muntah/perdarahan
                                  cairan drainage luka/
                                  cairan NGT terbuka   = …..cc
                                  IWL                           = …..cc (hitung IWL= 15 cc/kgBB/hari)
                                  (Insensible Water Loss)

    Contoh Kasus:

     Tn Y  (35 tahun) , BB 60 Kg; dirawat dengan post op Laparatomi hari kedua..akibat appendix perforasi, Keadaan umum masih lemah, kesadaran composmentis..Vital sign TD: 110/70 mmHg; HR 88 x/menit; RR 20 x/menit, T 37 °C: masih dipuasakan, saat ini terpasang NGT terbuka cairan berwarna kuning kehijauan sebanyak 200 cc; pada daerah luka incici operasi terpasang drainage berwarna merah sebanyak 100 cc, Infus terpasang Dextrose 5% drip Antrain 1 ampul /kolf : 2000 cc/24 jam., terpasang catheter urine dengan jumlah urine 1700 cc, dan mendapat tranfusi WB 300 cc; mendapat antibiotik Cefat 2 x 1 gram  yg didripkan dalam NaCl 50 cc setiap kali pemberian, Hitung balance cairan Tn Y!

    Input Cairan:       Infus            = 2000 cc

                              Tranfusi WB =   300 cc

                              Obat injeksi =    100 cc

                              AM             =    300 cc  (5 cc x 60 kg)      +

                              ———————————————

                                                      2700 cc 

    Output cairan:     Drainage      =     100 cc                           NGT           =     200 cc
                               Urine           =  1700 cc
                               IWL            =     900 cc     (15 cc x 60 kg)  +
                            ———————————————-
                                                        2900 cc
    Jadi Balance cairan Tn Y dalam 24 jam : Intake cairan – output cairan
                                                                  2700 cc – 2900 cc
                                                                  – 200 cc.

    Bagaimana jika ada kenaikan suhu? maka untuk menghitung output terutama IWL gunakan rumus :
    IWL + 200 (suhu tinggi – 36,8 .°C), nilai 36,8 °C adalah konstanta
    Andaikan suhu Tn Y adalah 38,5 °C, berapakah Balance cairannya?

    berarti nilai IWl Tn Y= 900 + 200 (38,5 °C  – 36,8 .°C)
                                    = 900 + 200 (1,7)
                                    = 900 + 340 cc
                                    = 1240 cc
    Masukkan nilai IWL kondisi suhu tinggi dalam penjumlahan kelompok Output :
    Drainage      =     100 cc
    NGT           =     200 cc
    Urine           =  1700 cc 
    IWL            =  1240 cc   +
    ————————–
                          3240 cc
    Jadi Balance cairannya dalam kondisi suhu febris pada Tn Y adalah : 2700 cc – 3240 cc =  -540 cc

  • Makalah Tentang Kloning

    Makalah Tentang Kloning

    Makalan tentang kloning ini membahas tentang penerapan ilmu bioteknologi dalam bentuk kloning. Kloning sendiri merupakan kegiatan dalam membuat gen baru melalui rekayasa genetika.

    Kloning

    Bab I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    Kloning merupakan salah satu bioteknologi mutakhir yang sangat bermanfaat untuk memultiplikasi genotip hewan yang memiliki keunggulan tertentu dan preservasi hewan yang hampir punah. Walaupun keberhasilan produksi hewan kloning lewat transfer inti sel somatik telah dicapai pada berbagai spesies, seperti domba, sapi, mencit, kambing babi, kucing, dan kelinci, efisiensinya sampai sekarang masih sangat rendah yakni kurang dari 1 persen, dengan sekitar 10 persen yang lahir hidup.

    Sejarah tentang hewan kloning telah muncul sejak awal tahun 1900, tetapi contoh hewan kloning baru dapat dihasilkan lewat penelitian Ian Wilmut, dan untuk pertama kali membuktikan bahwa kloning dapat dilakukan pada hewan mamalia dewasa. Hewan kloning tersebut dihasilkan dari inti sel epitel kambing domba dewasa yang dikultur dalam suatu medium, kemudian ditransfer ke dalam ovum domba yang kromosomnya telah dikeluarkan, yang pada akhirnya menghasilkan anak domba kloning yang diberi nama Domba Dolly.

    Penelitian-penelitian yang melibatkan spesies-spesies lain terus dilakukan, seperti pada mencit, sapi, kambing, domba, dan babi dan dari informasi yang dihimpun menunjukkan bahwa berbagai spesies hewan dapat dikloning lewat transplantasi inti. Walaupun hewan kloning yang dihasilkan lewat transplantasi inti sangat tidak efisien, akan tetapi fakta bahwa perkembangan kloning akan besar sekali dampaknya terhadap kehidupan manusia menyebabkan percobaan-percobaan terkait kloning masih dilakukan. Terlepas dari pro dan kontra terhadap proses kloning, pada dasarnya kloning tetap memiliki beberapa manfaat yang dapat diperoleh manusia misalnya dalam melestarikan keanekaragaman hayati yang terancam punah. Untuk itu, perkembangan pengetahuan tentang kloning seperti proses kloning, tehnik kloning, serta manfaat kloning harus dipahami secara benar.

    B. Rumusan Masalah

    1. Apakah pengertian kloning?
    2. Apa saja tehnik dalam kloning?
    3. Apa saja jenis-jenis kloning?
    4. Apa manfaat dari kloning?
    5. Bagaimana pandangan agama,sosial-budaya dan hukum mengenai kloning ?

    Bab II. Pembahasan

    A. Pengertian Kloning

    Kloning berasal dari kata dasar Klon yang berasal dari bahasa Yunani klόόn yang artinya tunas. Kloning adalah tindakan menggandakan atau mendapatkan keturunan jasad hidup tanpa fertilisasi, yaitu dengan cara mengambil sel gamet dari induk sehingga didapat keturunan yang mempunyai susunan (jumlah dan gen) yang sama dan kemungkinan besar mempunyai fenotipe yang sama.

    Kata klon memiliki dua pengertian:

    1. Klon sel adalah sekelompok sel yang identik sifat-sifat genetiknya, semua berasal dari satu sel.
    2. Klon gen atau molekuler, yaitu sekelompok salinan gen yang bersifat identik yang direplikasi dari satu gen yang dimasukkan dalam sel inang Sehingga bisa kita simpulkan bahwa kloning adalah proses reproduksi aseksual.

    Kloning bisa dilakukan pada berbagai jenis makhluk hidup seperti bakteri, serangga, dan tumbuhan, termasuk manusia. Kloning manusia adalah teknik membuat keturunan dengan cara menggunakan sel tubuh sehingga hasil keturunanya mempunyai kode genetik yang sama dengan induknya yang berupa manusia.

    Kloning pada tanaman dalam arti melalui kultur sel mula-mula dilakukan pada tanaman wortel. Dalam hal ini sel akar wortel dikultur, dan tiap selnya dapat tumbuh menjadi tanaman lengkap. Teknik ini digunakan untuk membuat klon tanaman dalam perkebunan. Dari sebuah sel yang mempunyai sifat unggul, kemudian dipacu untuk membelah dalam kultur, sampai ribuan atau bahkan sampai jutaan sel. Tiap sel mempunyai susunan gen yang sama, sehingga tiap sel merupakan klon dari tanaman tersebut.

    Kloning pada hewan dilakukan mula-mula pada hewan amfibi (kodok), dengan mengadakan transplantasi nukleus ke dalam telur kodok yang dienukleasi atau dihilangkan inti selnya. Sebagai donor, digunakan nukleus sel somatik dari berbagai stadium perkembangan. Ternyata donor nukleus dari sel somatik yang diambil dari sel epitel usus kecebong pun masih dapat membentuk embrio normal.

    B. Tehnik Kloning

    Sebelum masuk ke tehnik dalam proses kloning, lebih dahulu akan saya paparkan mengenai proses kloning secara garis besar, proses kloning dapat dijelaskan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

    1. Mempersiapkan sel stem, yaitu sel awal yang diambil dari sel tubuh seorang manusia yang hendak dikloning
    2. Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi genetik kemudian dipisahkan dari sel.
    3. Mempersiapkan sel telur, yaitu suatu sel yang diambil dari sukarelawan perempuan kemudian intinya dipisahkan.
    4. Inti sel dari sel stem diimplantasikan ke sel telur. Sel telur dipicu dengan kejutan listrik supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah membelah (hari kedua) menjadi sel embrio.
    5. Sel embrio yang terus membelah (blastosis) mulai memisahkan diri (hari ke lima) dan siap diimplantasikan ke dalam rahim.
    6. Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis sama dengan sel stem donor.

    Dari penjabaran diatas, ada 2 macam tehnik telah dilakukan oleh para ilmuwan sebagai pembanding keberhasilan, mulai dari merubah inti sel yang didonorkan, hewan yang dikloning, dan juga persentase keberhasilan. Kedua tehnik itu dikenal dengan nama tehnik kloning Roslin dan tehnik kloning Honolulu.

    I. Tehnik Roslin

    Tehnik ini diperkenalkan oleh Ian Wilmut dan Keith Campbell. Keduanya memperkenalkan suatu metodeyang mampu melakukan singkronisasi siklus sel dari kedua sel, yakni sel donor dan sel telur. Tanpa singkronosasi siklus sel, maka inti tidak akan berada pada suatu keadaan yang optimum untuk dapat diterima oleh embrio. Mereka berdua melakukan percobaan ini pada seekor domba. Sel donor diambil dari seekor domba berwarna putih (Finn dorset).

    Sel ini diambil dari kelenjar mammae domba tersebut. Sedang sel penerima diambil dari sel telur yang sudah dihilangkan intinya dari domba yang berwajah hitam (Scottish blackface). Setelah itu, diberi kejutan listrik pada kedua sel yang telah digabungkan tadi dan ditanam di uterus domba pemilik sel telur. Ketika domba hasil kloning ini lahir, domba ini memiliki ciri-ciri fisik yang sama dengan domba Finn dorset sebagai pendonor. Domba inilah yang kita kenal dengan nama Domba Dolly. Hanya saja, Domba Dolly mengidap penyakit kanker paru-paru dan arthritis, sehingga dia dibunuh dengan suntikan mematikan pada 14 Februari 2003. Umur Domba Dolly juga tidak sepanjang umur domba Finn dorset yang mencapai sebelas hingga dua belas tahun

    II. Teknik Honolulu

    Tehnik ini diperkenalkan oleh Teruhiko Wakayama dan Ryuzo Yanagimachi, dua orang dari kelompok ilmuwan di Universitas Hawai. Jika tehnik dorset menggunakan media domba, maka tehnik Honolulu ini menggunakan media tikus sebagai bahan percobaan. Wakayama dan Yanagimachi menggunakan pendekatan singkronisasi sel yang berbeda dengan seperti yang dilakukan Ian Wilmut. Wilmut menggunakan sel mammae sebagai sel pendonor, sedangkan Yanagimachi dan Wakayama menggunakan sel otak dan sel kumulus sebagai pendonor.

    Wakayama juga tidak menambahkan kejutan listrik untuk menggabungkan sel pendonor dan sel penerima. Setelah terbukti bahwa tehniknya dapat menghasilkan kloning yang hidup, Wakayama juga membuat kloning dari kloning, dan membiarkan makhluk klon yang asli untuk melahirkan secara alamiah untuk membuktikan bahwa mereka memiliki kemampuan reproduksi secara sempurna.

    Pada saat dia mengumumkan keberhasilannya, Wakayama telah menciptakan lima puluh kloning. Persentase keberhasilan tehnik Wakayama juga jauh lebih besar dari tehnik roslin, yaitu berhasil menghasilkan 3 klon dari seratus percobaan, bandingkan dengan tehnik roslin yang menghasilkan 1 klon dari 277 percobaan. Perbedaan antara kedua tehnik di atas dapat dijabarkan dalam tabel berikut:

    C. Jenis-Jenis Kloning

    I. Kloning DNA

    Rekombinan Kloning ini merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu organisme pada satu element replikasi genetik, contohnya penyisipan DNA dalam plasmid bakteri untuk mengklon satu gen. Kloning ini meliputi serangkaian proses isolasi fragmen DNA spesifik dari genom suatu organisme, dimulai dari penentuan sekuen DNA serta pembentukan molekul DNA rekombinan, dan ekspresi gen target dalam sel inang.

    Penentuan sekuen DNA yang melalui sekuensing memiliki tujuan untuk memastikan fragmen DNA yang kita isolasi adalah gen target sesuai dengan kehendak kita. Gen target yang kita peroleh selanjutnya kita klon dalam sebuah vektor (plasmid, phage atau cosmid) melalui teknologi DNA rekombinan yang selanjutnya akan membentuk molekul DNA rekombinan. DNA rekombinan yang dihasilkan kemudian ditransformasi ke dalam sel inang (biasanya sel bakteri, misalnya strain E. coli) untuk diproduksi lebih banyak. Gen-Gen target yang ada di dalam sel inang jika diekspresikan akan mengahasilkan produk gen yang kita inginkan.

    Aplikasi kloning DNA rekombinan yang sudah pernah ada yaitu produksi insulin dengan pendekatan kloning gen. Dimulai dari fragmen DNA spesifik penyandi insulin diisolasikan dan diklon dalam suatu vektor hingga membentuk DNA rekombinan, yang selanjutnya produksi insulin dilakukan di dalam sel inang bakteri E. coli.

    II. Kloning Reproduktif

    Kloning ini merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan yang sama, contohnya Dolly dengan suatu proses yang disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer). Pada tipe reproduktif, DNA yang berasal dari sel telur manusia atau hewan dihilangkan dan diganti dengan DNA yang berasal dari sel somatik (kulit, rambut, dan lain-lain) hewan atau menusia dewasa yang lain. Dengan suatu loncatan listrik, inti sel hewan atau manusia yang telah diinjeksikan pada sel somatik tersebut selanjutnya akan berkembang dan membelah.

    Selanjutnya, embrio hasil teknik ini dimasukkan (diimplantasikan) dalam rahim hewan atau manusia yang memungkinkan embrio berkembang menjadi hewan ataupun menjadi manusia baru. Meskipun teknik kloning ini berpotesi menghasilkan individu hewan atau manusia yang identik dengan hewan atau manusia pendonor DNA, teknik kloning ini juga berpotensi besar dalam menghasilkan kelainan genetik yang berat pada individu hasil kloning.

    III. Kloning Terapeutik

    Kloning ini merupakan suatu kloning untuk memproduksi embrio manusia sebagai bahan penelitian. Tujuan utama dari proses ini bukan untuk menciptakan manusia baru, tetapi untuk mendapatkan sel batang yang dapat digunakan untuk mempelajari perkembangan manusia dan penyembuhan penyakit.

    Tujuan lain dari kloning ini ialah menghasilkan suatu stem cell (sel yang belum terdiferensiasi) yang memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi organ-organ tubuh atau jaringan untuk kepentingan penggantian organ atau jaringan yang rusak pada manusia akibat suatu penyakit tertentu (penyakit degeneratif) tanpa adanya penolakan respon kekebalan tubuh penerima.

    Secara umum prosedur yang dilakukan pada teknologi transfer inti sel somatik (kloning terapeutik) terbagi atas tiga bagian, yaitu: dimulai dari pembentukan embronik stem cells, pengkulturan sel tipe spesifik yang murni, dan uji fisiolagis (uji efikasi dan uji keamanan).

    a.)    Pembentukan Sel Stem Embrionik

    Pada pembentukkan sel stem embrionik, langkah pertama yang dilakukan ialah pengambilan inti sel dari sel telur. Hal yang sama juga dilakukan pada sel somatik. DNA yang berasal dari sel somatik selanjutnya ditransfer ke dalam sel telur yang sudah tidak memiliki inti sel. Melalui kejutan arus listrik, sel ini dirangsang untuk membentuk pra-embrio.

    Dalam suatu persentase yang kecil, pra-embrio ini akan terbentuk. Selanjutnya, zona pelusida (lapisan tebal yang mengelilingi blastosit) di hilangkan dengan menambahkan suatu zat kimia tertentu. Massa sel bagian dalam dari blastosit selanjutnya di letakkan pada medium khusus yang selanjutnya akan berkembang dan menghasilkan banyak sel stem.

    b.)   Pengkulturan Sel Tipe Spesifik

    Setelah diperoleh sel stem embrionik, setiap stem sel yang tumbuh dalam cawan petri yang mengandung medium tertentu diambil dan di letakkan pada cawan petri yang baru yang mengandung medium spesifik. Medium spesifik ini mengandung suatu zat tertentu yang dapat merangsang sel stem tumbuh menjadi jaringan atau organ tertentu.

    Teknologi transfer inti sel somatis (kloning terapeutik), sangat erat kaitannya dengan permasalahan stem cell. Karena pada hakikatnya tujuan dari teknologi transfer inti sel ini atau yang dikenal sebagai therapeutic cloning ialah mendapatkan sekumpulan sel yang dapat berkembang selanjutnya menjadi jaringan atau organ yang diinginkan (stem cell).

    D. Macam-macam Kloning

    Macam-macam kloning antara lain sebagai berikut:

    Kloning pada tumbuhan

    Kloning pada tumbuhan yaitu mencangkok atau menstek tanaman untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat persis sama dengan induknya.

    Kloning pada hewan

    Kloning pada hewan pertama kali dicoba pada tahun 1950-an pada hewan katak, tikus, kera dan bison juga pada domba, dan dalam kelanjutannya proses yang berhasil hanyalah percobaan Kloning pada domba.

    Awal mula proses pengkloningan domba adalah dengan mengambil inti sel dari tubuh domba, yaitu dari payudara atau ambingnya lalu sifat khusus yang berhubungan dengan fungsi ambing ini dihilangkan, kemudian inti sel tersebut dimasukkan kedalam lapisan sel telur domba, setelah inti selnya dibuang kemudian ditanamkan kedalan rahim domba agar memperbanyak diri, berkembang berubah menjadi janin dan akhirnya di hasilkan bayi domba. Pada akhirnya domba ini mempunyai kode genetic yang sama dengan domba pertama yang menjadi sumber pengambilan sel ambing.

    Kloning pada embrio

    Kloning embrio tejadi pada sel embrio yang berasal dari rahim istri yang terbentuk dari pertemuan antara sel sperma suaminya dengan sel telurnya lalu sel embrio itu dibagi dengan satu teknik perbanyakan menjadi beberapa sel embrio yang berpotensi untuk membelah dan berkembang. Kemud¬ian sel-sel embrio itu dipisahkan agar masing-masing menjadi embrio tersendiri yang persis sama dengan sel embrio pertama yang menjadi sumber pengambilan sel.

    Selanjutnya sel-sel embrio itu dapat ditanamkan dalam rahim perempuan asing (bukan isteri), atau dalam rahim isteri kedua dari suami bagi isteri pertama pemilik sel telur yang telah dibuahi tadi. Yang selanjutnya akan menghasilkan lebih dari satu sel embrio yang sama dengan embrio yang sudah ada. Lalu akan terlahir anak kembar yang terjadi melalui proses Kloning embrio ini dengan kode genetik yang sama dengan embrio pertama yang menjadi sumber Kloning.

    Kloning pada manusia

    Kloning pada manusia terdapat dua cara. Petama, Kloning manusia dapat berlangsung dengan adanya laki-laki dan perempuan dalam prosesnya. Proses ini dilaksanakan dengan mengambil sel dari tubuh laki-laki, lalu inti selnya diambil dan kemudian digabungkan dengan sel telur perempuan yang telah dibuang inti selnya. Sel telur ini –setelah bergabung dengan inti sel tubuh laki-laki– lalu ditransfer ke dalam rahim seorang perempuan agar dapat memeperbanyak diri, berkembang, berubah menjadi janin, dan akhirnya dila¬hirkan sebagai bayi. Bayi ini merupakan keturunan dengan kode genetik yang sama dengan laki-laki yang menjadi sumber pengambilan sel tubuh.

    Kedua, Kloning manusia dapat pula berlangsung di antara perem-puan saja tanpa memerlukan kehadiran laki-laki. Proses ini dilaksanakan dengan mengambil sel dari tubuh seorang perem¬puan, kemudian inti selnya diambil dan digabungkan dengan sel telur perempuan yang telah dibuang inti selnya. Sel telur ini –setelah bergabung dengan inti sel tubuh perem-puan– lalu ditransfer ke dalam rahim perempuan agar memper¬banyak diri, berkembang, berubah menjadi janin, dan akhirnya dilahirkan sebagai bayi. Bayi yang dilahirkan merupakan keturunan dengan kode genetik yang sama dengan perempuan yang menjadi sumber pengambilan sel tubuh. Hal tersebut mirip dengan apa yang telah berhasil dilakukan pada hewan domba.

    Adapun pewarisan sifat yang terjadi dalam proses Kloning, sifat-sifat yang diturunkan hanya berasal dari orang yang menjadi sumber pengambilan sel tubuh, baik laki-laki maupun perempuan. Dan anak yang dihasilkan akan memiliki ciri yang sama dengan induknya dalam hal penampilan fisiknya –seperti tinggi dan lebar badan serta warna kulit– dan juga dalam hal potensi-potensi akal dan kejiwaan yang bersi¬fat asli. Dengan kata lain, anak tersebut akan mewarisi seluruh ciri-ciri yang bersifat asli dari induknya. Sedang¬kan ciri-ciri yang diperoleh melalui hasil usaha, tidaklah dapat diwariskan. Jika misalnya sel diambil dari seorang ulama yang faqih, atau mujtahid besar, atau dokter yang ahli, maka tidak berarti si anak akan mewarisi ciri-ciri tersebut, sebab ciri-ciri ini merupakan hasil usaha, bukan sifat asli.

    E. Manfaat Kloning

    Teknologi kloning diharapkan dapat memberi manfaat kepada manusia, khususnya di bidang medis. Beberapa keuntungan terapeutik dari teknologi kloning adalah sebagai berikut:

    1. Kloning manusia memungkinkan banyak pasangan suami istri yang tidak subur (tidak bisa mendapatkan keturunan) untuk mendapatkan anak.
    2. Organ manusia dapat dikloning secara selektif untuk dimanfaatkan sebagai organ pengganti bagi pemilik sel organ itu sendiri, sehingga dapat meminimalisasi resiko penolakan.
    3. Sel-sel dapat dikloning dan diregenerasi untuk menggantikan jaringan-jaringan tubuh yang rusak, misalnya urat syaraf dan jaringan otot. Kemungkinan bahwa kelak manusia dapat mengganti jaringan tubuhnya yang terkena penyakit dengan jaringan tubuh embrio hasil kloning, atau mengganti organ tubuhnya yang rusak dengan organ tubuh manusia hasil kloning. Di kemudian hari akan ada kemungkinan tumbuh pasar jual beli embrio dan sel-sel hasil kloning.
    4. Teknologi kloning memungkinkan para ilmuan medis untuk menghidupkan dan mematikan sel-sel. Dengan demikian, teknologi ini dapat digunakan untuk mengatasi kanker.
    5. Teknologi kloning memungkinkan dilakukan pengujian dan penyembuhan penyakit-penyakit keturunan. Dengan teknologi kloning, kelak dapat membantu manusia dalam menemukan obat kanker, menghentikan serangan jantung, dan membuat tulang, lemak, jaringan penyambung, atau tulang rawan yang cocok dengan tubuh pasien untuk tujuan bedah penyembuhan dan bedah kecantikan.
    6. Pada tumbuhan, manusia bisa membuat jenis tumbuhan yang memiliki kualitas unggul yang sama dengan induk dalam waktu singkat dan jumlah yang besar, sehingga bisa dimanfaatkan untuk konservasi tumbuhan langka dengan jalan mengkloning sel tumbuhan tersebut dan diperbanyak.

    F. Kloning Manusia Ditinjau dari Segi Agama, Sosial-Budaya, dan Hukum di Indonesia

    I. Kloning manusia ditinjau dari Agama

    a. Agama Islam

    Dalam kitab-kitab klasik belum (atau mungkin malah tidak) ditemukan pendapat-pendapat pakar hukum Islam mengenai hukum spesifik kloning. Namun, metode pengambilan hukum melalui kaidah-kaidah ushul fiqh yang telah digunakan mereka bisa dijadikan panduan untuk mengambil dan menentukan kasus-kasus hukum yang akan terjadi berikutnya. Karena belum (mungkin juga tidak) ditemukannya rujukan dari kitab-kitab hukum terdahulu, para ahli hukum sekarang masih memperdebatkan masalah ini dan belum ditemukan kesepakatan final dalam kasus yang menyeluruh.

    Di sini kami akan kemukakan beberapa pendapat sebagian ahli hukum Islam masa kini mengenai kasus kloning ini. Pendapat ini kami kutip dari kajian yang dibuat Badan Kajian Keislaman (Majma’ al-Buhts al-Islamiyyah), Kairo, Mesir. Kloning terhadap tumbuh-tumbuhan atau hewan asalkan memiliki manfaat bagi kehidupan manusia maka hukumnya mubah/halal. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini diciptakan untuk kesejahteraan manusia (lihat surat Al-Baqarah/2:29 dan surat al-Jatsiyah/45:13).

    Professor Abdulaziz Sachedina of the University of Virginia, merujuk pada ayat Al-Quran surat Al-Mukminun 12-14, bahwa ilmuwan yang mengadakan kloning tidak mempercayai Allah adalah pencipta yang paling sempurna terhadap makhluknya. Usaha mengkloning adalah usaha mengingkari kesempurnaan Allah (QS. 23:12-14) ” Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.

    Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik”.

    Hasil konferensi tahun 1997 oleh Islamic fiqh mengemukakan pandangan bahwa Allah adalah pencipta alam semesta, seminar ini menyimpulkan bahwa Kloning manusia itu haram dan Kloning terhadap hewan itu halal, Kloning terhadap manusia itu akan menimbulkan masalah komplek sosial dan moral.
    Fatwa terakhir, tentang larangan mengkloning manusia dikeluarkan jawatan Kuasa Fatwa Majelis Kebangsaan Malaysia melalui keputusan mudzakarah yang ke 51 pada tanggal 11 maret 2002, menetapkan bahwa :

    1. Kloning manusia untuk tujuan apapun adalah haram, karena bertentangan dengan fitrah kejadian manusia, sebagaimana yang ditentukan oleh Allah SWT.
    2. Penggunaan stem cell dengan tujuan medis sejauh tidak ber tentangan dengan hukum syara diperbolehkan.

    Ali Yafie dengan tegas menyatakan bahwa bayi kloning merupakan bayi bermasalah dalam bentuk hukum islam karena bersangkutan dengan:

    1. Bayi kloning akan dipertanyakan siapa ibu dan bapak syahnya
    2. Dalam proses kloning terdapat 3 pihak:
      a) Perempuan yang diambil sel telurnya,
      b) Donor pemberi selnya (inti selnya akan mengganti inti sel pertama yang sudah dihancurkan,
      c) Ibu pengganti yang rahimnya dipakai untuk menanam embrio yang berasal dari donor, sampai dapat menyelesaikan perkembangannya dan melahirkannya, ketiga pihak itu dipertanyakan status dan hubungannya dalam unit keluarga
    3. Proses kloning menggambarkan lahirnya manusia akan mendapat nasab dari mana.
      4. Pihak manakah yang bertanggung jawab atas kelanjutan hidup bayi Kloning
      5. Apa Maslahat dan kemudaratan dari kloning manusia.
      Karena kloning adalah persoalan kontemporer yang hukumnya sendiri tidak pernah dibicarakan dalam Al-Quran maupun Hadist dan ijtihad para ulama Mutaqaddimin. Salah satu jalan yang dapat ditempuh untuk menetapkan hukumnya adalah melalui ijtihad.
      1. Manfaat positif yang mungkin diperoleh antara lain:
      a. Kloning dapat membantu pasangan suami-istri yang mempunyai problem reproduksi untuk memperoleh anak,
      b. Dengan kloning, para ilmuwan dapat mengobati berbagai macam penyakit akibat rusaknya, beberapa gen yang terdapat dalam tubuh manusia,
      c. Kloning memberikan peluang kepada para ilmuwan untuk menentukan karakteristik (fisik dan mental),
      d. Ilmuwan dapat menentukan silsilah seseorang yang tak dikenal
      e. Dapat menjadikan sebagai dasar untuk membuktikan pelaku perzinahan.
      2. Implikasi negatif.
      a. Proses penciptaan manusia merupakan hak prerogatif Allah semata (the divine will), dengan mengkloning manusia, berarti telah memasuki dan mengintervensi ranah kekuasaan Allah,
      b. Para ilmuwan tersebut tidak mempercayai bahwa Allah adalah pencipta yang paling sempurna (Ahsan al-Khaliqin),
      c. Tuhan telah menciptakan manusia dengan keragaman, kloning manusia bertentangan dengan sunatullah. (Partaonan Daulay, 2005 . 92).
      Kloning ini hukumnya haram menurut hukum Islam dan tidak boleh dilakukan. Kloning manusia akan menghilangkan garis keturunan, padahal Islam mewajibkan memelihara nasab, diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, yang mengatakan bahwa Rasulullah telah bersabda :
      “ Siapa saja yang menghubungkan kepada orang yang bukan ayahnya, atau seorang budak bertuan kepada selain tuannya, maka akan mendapat laknat dari Allah, para malaikat, dan seluruh manusia. “ (HR. Ibnu Majah).
      Menjadi hal yang menarik pada poling tahun 2001 oleh CNN, diantara 1005 orang Amerika yang menganggap kloning manusia adalah ide yang buruk lebih dari 90 persen. Dan hampir 69 persen menganggap itu adalah melawan kehendak Tuhan. Hanya 19 persen pada tahun 1997 yang menganggap tidak melawan kehendak Tuhan dan meningkat pada tahun 2001, 23 persen menganggap itu tidak melawan perintah Tuhan.

    b.      Agama Kristiani-Katolik

    Pandangan Kristen mengenai proses kloning manusia dapat ditelaah dalam terang beberapa prinsip Alkitabiah. Pertama, umat manusia diciptakan dalam rupa Allah, dan karena itu, bersifat unik. Kejadian 1:26-27 menegaskan bahwa manusia diciptakan dalam rupa dan gambar Allah, dan bersifat unik dibandingan dengan ciptaan-ciptaan lainnya.

    Jelaslah bahwa itu adalah sesuatu yang perlu dihargai dan tidak diperlakukan seperti komoditas yang dijual atau diperdagangkan. Sebagian orang mempromosikan kloning manusia dengan tujuan untuk menciptakan organ pengganti untuk orang-orang yang membutuhkan pengcangkokan namun tidak dapat menemukan donor yang cocok. Pemikirannya adalah mengambil DNA sendiri dan menciptakan organ duplikat yang terdiri dari DNA itu sendiri akan sangat mengurangi kemungkinan penolakan terhadap organ itu.

    Walaupun ini mungkin benar, masalahnya melakukan hal yang demikian amat merendahkan kehidupan manusia. Proses kloning menuntut penggunaan embrio manusia; dan walaupun sel dapat dihasilkan untuk membuat organ yang baru, untuk mendapatkan DNA yang diperlukan beberapa embrio harus dimatikan. Pada hakikatnya kloning akan “membuang” banyak embrio manusia sebagai “barang sampah,” meniadakan kesempatan untuk embrio-embrio itu bertumbuh dewasa.
    Mengenai apakah klon memiliki jiwa, kita lihat kembali pada penciptaan hidup. Kejadian 2:7 mengatakan, “Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” Inilah gambaran Allah menciptakan jiwa manusia. Jiwa adalah siapa kita, bukan apa yang kita miliki (1 Korintus 15:45). Pertanyaannya adalah jiwa seperti apa yang akan diciptakan oleh kloning manusia? Ini bukanlah pertanyaan yang dapat kita jawab saat ini.
    Banyak orang percaya bahwa hidup tidak dimulai pada saat pembuahan dengan terbentuknya embrio, dan karena itu embrio bukan betul-betul manusia. Alkitab mengajarkan hal yang berbeda. Mazmur 139:13-16 mengatakan, “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.” Penulis, Daud, menyatakan bahwa dia dikenal secara pribadi oleh Allah sebelum dia dilahirkan, berarti bahwa pada saat pembuahannya dia adalah manusia dengan masa depan dan Allah mengenal Dia dengan dekat.

    Selanjutnya, Yesaya 49:1-5 berbicara mengenai Allah memanggil Yesaya untuk melayani sebagai nabi ketika dia masih berada dalam kandungan ibu. Yohanes Pembaptis juga dipenuhi dengan Roh Kudus ketika dia masih berada dalam kandungan (Lukas 1:15). Semua ini menunjuk pada pendirian Alkitab bahwa hidup dimulai pada saat pembuahan. Dalam terang ini, kloning manusia, bersama dengan dirusaknya embrio manusia, tidaklah sejalan dengan pandangan Alkitab mengenai hidup manusia.

    Lebih dari itu, kalau manusia diciptakan, tentulah ada Sang Pencipta, dan karena itu manusia tunduk dan bertanggung jawab kepada Sang Pencipta itu. Sekalipun pandangan umum – pandangan psikologi sekuler dan humanistik – mau orang percaya bahwa manusia tidak bertanggung jawab kepada siapapun kecuali dirinya sendiri, dan bahwa manusia adalah otoritas tertinggi, Alkitab mengajarkan hal yang berbeda. Alkitab mengajarkan bahwa Allah menciptakan manusia, dan memberi manusia tanggung jawab atas bumi ini (Kejadian 1:28-29 dan Kejadian 9:1-2).

    Dengan tanggung jawab ini ada akuntabilitas kepada Allah. Manusia bukan penguasa tertinggi atas dirinya dan karena itu dia tidak dalam posisi untuk membuat keputusan sendiri mengenai nilai hidup manusia. Ilmu pengetahuan juga bukan otoritas yang menentukan etis tidaknya kloning manusia, aborsi, atau eutanasia. Menurut Alkitab, Allah adalah satu-satuNya yang memiliki hak kedaulatan mutlak atas hidup manusia. Berusaha mengontrol hal-hal sedemikian adalah menempatkan diri pada posisi Allah.Jelaslah bahwa manusia tidak boleh melakukan hal demikian.
    Kalau kita melihat manusia semata-mata sebagai salah satu ciptaan dan bukan sebagai ciptaan yang unik, dan manusia adalah ciptaan yang unik, maka tidak sulit untuk melihat manusia tidak lebih dari peralatan yang perlu dirawat dan diperbaiki. Namun kita bukanlah sekedar kumpulan molekul dan unsur-unsur kimia. Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa Allah menciptakan setiap kita dan memiliki rencana khusus untuk setiap kita. Lebih lagi, Dia menginginkan hubungan pribadi dengan setiap kita, melalui Anak-Nya, Yesus Kristus. Sekalipun ada aspek-aspek kloning manusia yang mungkin bermanfaat, umat manusia tidak punya kontrol terhadap arah perkembangan teknologi kloning. Adalah bodoh kalau beranggapan bahwa niat baik akan mengarahkan penggunaan kloning. Manusia tidak dalam posisi untuk menjalankan tanggung jawab atau memberi penilaian yang harus dilakukan untuk mengatur kloning manusia.

          c.    Agama Budha
          Dari sudut pandang buddhis, maka kita percaya bahwa tidak ada kekuatan yang bisa melawan hukum-hukum Dhamma – hukum alam yang “mengatur” semesta ini. Selama ini kita hanya bisa hidup dengan menyelaraskan diri dengan hukum alam. Kita, misalnya, hanya bisa bernapas dengan menghirup udara, karenanya harus menggunakan tabung oksigen di dalam laut. Kita minum air tawar – bukan air asin; kalau tidak air tawar, maka kita hanya bisa berusaha menawarkan air asin, dan sebagainya.
    Ada dua kategori hukum alam yang terkait dalama masalah kloning, yakni
    1. Bija Niyama (hukum-hukum biologis). Dari sudut Bija Niyama, terbukti, sebenarnya apa yang dilakukan oleh para sarjana selama ini, hanyalah sekedar mempelajari hukum alam (dalam hal ini proses alami pembuahan) lalu mencontohi dan menerapkannya (dalam hal ini memberi kejutan listrik dan mengkondisikan “pembuahan” – masuknya DNA ke sel ovum). Nah, sampai disini kita tidak usah kwatir, sebab bila tidak sejalan dengan hukum alam, maka tidak akan berhasil (dalam istilah agama lain : “Bila tidak dikehendaki Tuhan”). Dalam kasus Dolly, terbukti para sarjana masih sangat meragukan kelangsungan hidup Dolly. Secara biologis, Dolly yang baru dilahirkan sebenarnya telah berumur 6 tahun, karena DNA-nya diambil dari sel yang telah berumur 6 tahun (domba induk yang di”fotokopi” telah berumur 6 tahun). Terbukti hukum alam Anicca turut “menghadangnya”. Belum lagi, telah terbukti bahwa hasil kloning biasanya peka terhadap perubahan lingkungan dan cepat mati. Terbukti, embrio manusia hasil kloning Jerry Hall diatas hanya berumur beberapa hari dan tidak sampai menjadi jabang bayi. Apa gunanya usaha kloning bila hanya untuk menghasilkan makhluk berumur pendek – mengalami penuaan dini dan berpenyakitan. Saat ini pun para ilmuwan masih “wait and see” pada nasib Dolly.
    2. Kamma Niyama (hukum karma). Dari sudut Kamma Niyama, diketahui bahwa kelahiran kembali dikondisikan oleh Tanha (keinginan yang sangat kuat) dalam hal ini Kamma Tanha (keinginan kuat akan kenikmatan nafsu) dan Bhava Tanha (keinginan kuat untuk senantiasa bereksis). Keinginan kuat ini berbentuk arus enerji batin yang sangat kuat yang lalu mencari “wadah” (badan) untuk bereksis (baca: lahir kembali). Enerji batin yang luar biasa ini adalah unsur utama kelahiran; unsur biologis yang menyediakan “wadah” adalah unsur berikutnya, tanpa harus memperhitungkan bagaimana unsur biologis itu dipersiapkan oleh alam. Lalu, bagaimana (perjalanan) karma dari mereka yang adalah hasil “fotokopi” dengan “asli”nya, atau apalagi kalau “fotokopi”nya dibuat banyak. Vinnana (kesadaran / “jiwa” terlahir kembali) mana yang asli?. Apakah vinnana juga turut “berfotokopi”? Penjelasannya sangat sederhana. Di alam ini tidak ada makhluk yang persis sama. Sebenarnya hasil kloning tidak mungkin pernah sama. Walau “blue print” (DNA) sama, tapi pengalaman-pengalaman yang akan di alami tidak mungkin sama. Disekitar kita saja, banyak kembar identik (berwajah sama, bersifat sama) yang terlahir dari satu zygote (calon embrio hasil pembuahan alami) yang membelah menjadi dua. Mereka sebenarnya justru adalah kloning alami, tapi bukankah para kembar identik di masyarakat kita perjalanan nasibya (baca: karmanya) akan berbeda. Jadi, jelas mereka berasal dari vinnana yang berbeda. Kedekatan kondisi atau keakraban mereka satu sama lain di alam kehidupan yang sebelumnya mengkondisikan mereka terlahir di kandungan yang sama. Kondisi (sankhara) termasuk pengalaman-pengalaman hidupnya (yang dalam bahasa buddhis adalah bersangkutan dengan karma-nya) akan berbeda sejak dimulainya pembelahan sel (yang kemudian akan membentuk makhluk utuh). Tempat “nidasi” (tempat embrio melekat di kandungan ibu) dari dua kembar identik, sudah pasti akan berbeda. Dan, ternyata nutrisi yang diterima oleh jabang bayi di dalam kandungan tergantung pada lokasi nidasi ini. Nutrisi yang berbeda menyebabkan pula perbedaan besar dan sehatnya bayi yang lahir kemudian. Lalu, setelah lahir pengalaman hidupnya pasti akan berbeda. Dengan demikian Kamma Niyama (hukum karma) berjalan terus. Tidak ada benturan dengan Dhamma. Dhamma adalah hukum alam, hukum alam tidak bisa dilawan.
    Agama Buddha melarang atau tidak melarang kloning?. Bila ditelusuri lebih lanjut, maka istilah melarang sebenarnya tidak relevan dengan ajaran Sang Buddha. Ajaran Sang Buddha bukanlah pasal-pasal hukum dan undang-undang. Agama Buddha adalah ajaran yang mengajarkan ajaran ketuhanan – menunjukkan yang mana yang baik dan yang mana yang tidak baik – bukan ajaran yang mengajarkan “perintah Tuhan”. Ajaran agama Buddha tidak mendasarkan dapat tidaknya pemberlakuan sesuatu hal pada diperkenankan atau dilarang Tuhan.
    Konsep melarang (atau membolehkan) adalah konsep manusiawi. Tuhan adalah sesuatu yang lebih besar, bukan makhluk – bukan pribadi. Juga bukan makhluk adikodrati ataupun mahadewa, yang dianggap sebagai penguasa alam ini. Umat Buddha juga tidak perlu kwatir bahwa usaha kloning akan melecehkan kitab suci Tipitaka. Kita tidak perlu mendasarkan keberadaan Dhamma pada kitab-kitab suci dan sabda-sabda. Dhamma adalah hukum alam. Hukum alam akan berjalan tidak tergantung pada ada atau tidaknya kitab suci Tipitaka (buat umat Buddha) ataupun pernah atau tidak pernahnya Sang Buddha terlahir.
    Dengan demikian, sebenarnya pertimbangan pemberlakuan sesuatu hal dalam pandangan agama Buddha adalah pada baik atau tidak baiknya hasil perbuatan itu bagi diri sendiri dan bagi diri orang lain.
    d. Agama Hindu
    Menurut ajaran Hindu, ada tiga jenis makhluk yang diciptakan Tuhan, yaitu tumbuhan, hewan, dan manusia, sesuai dengan ruang dan waktu. Manusia merupakan yang paling sempurna, karena ia punya kelebihan bisa menentukan dan memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Tubuh manusia, termasuk seluruh elemennya, juga mempunyai kodrat sendiri-sendiri. Kuku di kaki, rambut di kepala, dan seterusnya, itu memiliki kodrat masing-masing. Semua itu berjalan menurut hukum kodrat atau hukum kemahakuasaan.

    2.   Kloning Manusia Ditinjau dari Sosial–Budaya
          Masyarakat manusia intinya adalah proses interaksi sosial yaitu hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Interaksi sosial yang dilakukan secara berulang-ulang serta bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama, biasanya menghasilkan hubungan-hubungan sosial. Bila hubungan sosial tersebut dilakukan secara sistematis dan tertib maka hubungan sosial tadi akan menjadi sistem sosial. Dengan demikian, sistim social merupakan suatu wadah dan proses dari pola-pola interaksi sehingga sistim ini mempunyai unsur-unsur pokok yaitu kepercayaan, perasaan, tujuan, kaidah, kedudukan dan peranan yang mencakup posisi dan hak serta kewajiban seseorang dan penerapannya dalam interaksi sosial, kekuasaan, sanksi dan fasilitas. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kloning pada manusia pada saat ini dapat dikatakan tidak etis tapi tidak menutup kemungkinan pada suatu saat nanti dapat dikatakan etis karena adanya situasi dan kondisi tertentu.

    3.   Kloning Manusia Ditinjau dari Hukum Perundang-Undangan di Indonesia
          Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kloning menimbulkan kontroversi, terutama yang bersangkutan dengan kloning manusia. Isu yang mengedepan dan menjadi perdebatan pada forum internasional adalah apakah larangan terhadap kloning manusia bersifat mutlak atau terbatas pada kloning reproduktif manusia. Kloning manusia diidentifikasi menirnbulkan beberapa masalah, baik masalah etika dan moral, masalah ilmiah, serta masalah sosial. Kloning berdasarkan Undang-undang perkawinan No. ! tahun 1974 juga bertentangan, karena anak yang syah adalah anak yang lahir dari dalam atau sebagai akibat perkawinan yang syah.

    Bab III. Penutup

    A. Kesimpulan

    Dari pembahasan makalah di atas maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:

    1. Kloning berasal dari kata dasar Klon yang berasal dari bahasa Yunani klόόn yang artinya tunas. Kloning adalah tindakan menggandakan atau mendapatkan keturunan jasad hidup tanpa fertilisasi, yaitu dengan cara mengambil sel gamet dari induk sehingga didapat keturunan yang mempunyai susunan (jumlah dan gen) yang sama dan kemungkinan besar mempunyai fenotipe yang sama.
    2. Ada beberapa tehnik kloning yang dikenal, antara lain tehnik roslin dan tehnik Honolulu.
    3. Ada beberapa jenis kloning, diantaranya kloning DNA rekombinan, kloning reproduktif, dan kloning tarapeutik.
    4. Kloning memiliki beberapa manfaat, seperti membantu pasangan suami istri dalam memperoleh anak, mengobati kanker, untuk menghasilkan varietas tanaman yang unggul, serta untuk mengobati beberapa penyakit keturunan.
    5. Kloning hukumnya haram menurut hukum Islam dan tidak boleh dilakukan. Kloning manusia akan menghilangkan garis keturunan, padahal Islam mewajibkan memelihara nasab, diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, yang mengatakan bahwa Rasulullah telah bersabda :
    6. “ Siapa saja yang menghubungkan kepada orang yang bukan ayahnya, atau seorang budak bertuan kepada selain tuannya, maka akan mendapat laknat dari Allah, para malaikat, dan seluruh manusia. “ (HR. Ibnu Majah).

    ·         Ditinjau dari segi sosial-budaya, kloning pada manusia pada saat ini dapat dikatakan tidak etis tapi tidak menutup kemungkinan pada suatu saat nanti dapat dikatakan etis karena adanya situasi dan kondisi tertentu.

    ·         Ditinjau dari segi hukum, Kloning berdasarkan Undang-undang perkawinan No. ! tahun 1974 juga bertentangan, karena anak yang syah adalah anak yang lahir dari dalam atau sebagai akibat perkawinan yang syah.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kloning

     http://kamusq.blogspot.com/2012/03/pengertian-kloning-dan-jenis-jenis.html

    http://proseskloningmanusia.blogspot.com/2010/02/proses-kloning.html

     http://www.angelfire.com/ri/Ricoaries68/kloning.html

    http://rumoh-biologi.blogspot.com/2012/04/kloning-dan-manfaatnya.html

    http://lenkabelajar.blogspot.com/2012/09/makalah-kloning.html

    http://safnowandi.wordpress.com/2012/02/17/kloning/