Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan Pembuatan Herbarium

7 min read

Pembuatan Herbarium Tanaman

Praktikum Morfologi tumbuhan ini bertujuan pembuatan herbarium.

Morfologi Tumbuhan Pembuatan Herbarium

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Tumbuhan dimasukkan kedalam kingdom Plantae yang dibagi menjadi dua yaitu tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan tingkat rendah. Tumbuhan tinggi ialah tumbuhan yang mempunyai biji (Spermatophyta) yang terbagi menjadi tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Tumbuhan-tumbuhan tersebut mempunyai karakteristik tersendiri yang dilihat dari perbedaan warna, bentuk dan ukuran akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Perbedaan tersebut mengakibatkan tingkat keanekaragaman yang tinggi.

Tumbuhan dapat diketahui spesiesnya dengan cara mengidentifikasi tumbuhan tersebut dengan melihat ciri-ciri dan sifatnya, untuk itu diperlukan suatu awetan tumbuhan yang disebut herbarium. Herbarium merupakan suatu cara pengkoleksian tumbuhan dengan mengeringkan tumbuhan terlebih dahulu dan dilekatkan pada kertas. Herbarium dibuat dari spesimen tumbuhan yang telah dewasa dan tidak terserang hama, penyakit atau kerusakan fisik lain. Herbarium terbagi atas dua yaitu herbarium kering  dan herbarium basah, herbarium keing digunakan untuk spesimen yang mudah dikeringkan misalnya daun, akar, batang dan bunga sedangkan herbarium basah digunakan untuk spesimen yang berair atau lembek misalnya buah.

Herbarium memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai bahan rujukan takson tumbuhan, bahan penelitian dan bahan pembelajaran bidang botani. Manfaat herbarium yang  lainnya adalah sebagai bukti autentik perjalanan dunia tumbuh-tumbuhan, acuan identifikasi untuk mengenal suatu jenis tumbuhan, bukti adanya keanekaragaman dan acuan untuk publikasi spesies baru. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan praktikum Pembuatan Herbarium.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah cara pembuatan herbarium?
  2. Bagaimanakah cara mengetahui setiap spesies yang telah dikoleksi?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui cara pembuatan herbarium?
  2. Untuk mengetahui cara mengetahui setiap spesies yang telah dikoleksi?

D. Manfaat Praktikum

Manfaat pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

  1. Dapat mengetahui cara pembuatan herbarium.
  2. Dapat mengetahui cara mengetahui setiap spesies yang telah dikoleksi.

Bab II. Kajian Pustaka

A. Pengertian Herbarium

Herbarium mempunyai dua pengertian pertama yaitu tempat untuk penyimpanan spesimen herbarium yang telah diproses dengan baik dan benar, dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti perpustakaan, peralatan dan ruang studi. Pengertian kedua herbarium yaitu sebagai material adalah berupa koleksi tumbuhan yang telah dikeringkan di label dan dimounting dan disimpan dengan baik di herbarium. Tujuan utama dari pengoleksian dan pengawetan herbarium adalah untuk melestarikan spesimen dan catatan yang melekat padanya sehingga memiliki informasi yang maksimum tentang tumbuhan yang dikoleksi (Antoni, 2015).

Herbarium berasal dari kata ”hortus dan botanicus” artinya kebun botani yang dikeringkan. Herbarium juga merupakan salah satu sumber pembelajaran yang penting dalam ilmu biologi tumbuhan. Herbarium merupakan koleksi kering yang dibuat berdasarkan prosedur-prosedur tertentu dan memiliki kriteria-kriteria tersendiri (Widiyantini, dkk., 2014).

B. Fungsi Herbarium

Fungsi dari herbarium antara lain sebagai bahan dasar untuk studi flora dan vegetasi karena pada label herbarium memuat data yang dibutuhkan untuk tujuan tersebut, bukti nyata bahwa tumbuhan tersebut pernah ada pada lokasi atau tempat dilakukan koleksi tumbuhan yang dimaksud, sarana yang penting dalam identifikasi tumbuhan, penyimpan bahan acuan, wasit nama yang benar dan bank data.

Berdasarkan penggunaannya herbarium dibedakan menjadi 4 tipe utama yaitu umum (internasional), nasional (regional), lokal dan khusus. Tipe-tipe tersebut antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan (Murni, 2015).

C. Jenis-Jenis Herbarium

Herbarium dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan cara pembuatannya yaitu herbarium basah dan herbarium kering. Herbarium basah adalah spesiesmen tumbuhan yang telah diawetkan disimpan dalam larutan yang dibuat dari komponen macam zat dengan komposisi yang berbeda-beda. Sedangkan herbarium kering adalah awetan yang dibuat dengan cara pengeringan, namun tetap terlihat ciri-ciri morfologinya sehingga masih bisa diamati dan dijadikan perbandingan pada saat determinasi selanjutnya (Hastuti, 2012).

D. Teknik Pembuatan Herbarium

Ada dua cara yang memungkinkan dalam pembuatan herbarium yaitu cara basah dan cara kering. Langkah-langkah pembuatan herbarium dengan cara basah yaitu setelah material herbarium diberi label dimasukkan kedalam lipatan ketas koran lalu dimuat dalam kantong plastik. Herbarium yang telah disimpan dalam kantong plastik disiram alkohol 70% atau spritus hingga seluruh bagian tumbuhan tersiram secara merata, lalu ditutup rapat menggunakan selotip.

Pembuatan herbarium menggunakan cara kering dapat dilakukan dengan 2 macam proses yaitu pengeringan langsung dan pengeringan bertahap. Pengeringan langsung yaitu tumpukan material herbarium dipres dalam sasak lalu dikeringkan diatas tungku atau dalam oven, sedangkan pengeringan bertahap adalah material herbarium dicelup terlebih dahulu didalam air mendidih sekitar 3 menit lalu dipres dan dikeringkan diatas tungku pengeringan (Onrizal, 2005).

Bab III. Metode Praktikum

A. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Bahan dan Kegunaan

No.BahanKegunaan
1.TumbuhanSebagai objek pengamatan
2.AlkoholUntuk mengawetkan tumbuhan
3.KoranUntuk membungkus tumbuhan
4.SelotipUntuk menempelkan tumbuhan pada koran
5.PlastikUntuk menyimpan tumbuhan pada koran
6.Tiket gantungUntuk menandai tumbuhan
7.AirUntuk membersihkan tumbuhan

B.  Alat Praktikum

Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat dan Kegunaan

No.AlatKegunaan
1.KameraUntuk mengambil gambar tumbuhan
2.SasakUntuk mengepres tumbuhan
3.Botol parfumUntuk menyimpan cairan alkohol
4.Alat tulisUntuk mencatat hasil pengamatan

D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

  1. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk membuat herbarium.
  2. Mencari dan memilih tumbuhan yang akan diherbariumkan sebanyak tiga spesies di sekitar Universitas Halu Oleo.
  3. Mencatat ciri-ciri tumbuhan dan mengambil gambarnya
  4. Mencabut tumbuhan sampai ke akar dan menyimpannya didalam kantong plastik.
  5. Membersihkan tumbuhan dari tanah menggunakan air.
  6. Menyemprotkan alkohol keseluruh bagian tumbuhan.
  7. Menempatkan tumbuhan di atas koran lalu menempelkan selotip pada bagian-bagian tertentu tumbuhan agar posisinya tetap
  8. Menyimpan tumbuhan pada sasak dan diikat menggunakan tali agar pres.
  9. Mengeringkan tumbuhanmenggunakan oven.
  10. Menempelkannya pada kertas karton.
  11. Mendeskripsikan tumbuhan tersebut.
  12. Membuat laporan.

Bab IV. Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan praktikum ini adalah sebagai berikut dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengamatan

No.Nama TumbuhanGambar PengamatanGambar LiteraturKeterangan
1.Rambusa (Passiflora floetida L.)(a)(b)(c)(d)-(a)-(c)(d)(e)a. habitus
b. akar
c. batang
d. daun
e. bunga
f. buah

Tabel 3. (Lanjutan)

12345
              (f)
Klasifikasi :Regnum    : PlantaeDivisi        : SpermatophytaKelas        : DicotyledoneaeOrdo         : ViolalesFamily      : PassifloraceaeGenus       : PassifloraSpesies     : Passiflora floetida L.
2.Palem Kipas(Livistona sp.)— (d)(a)(b)(c)(d)a. habitusb. akarc. batangd. daune. bungaf. buah

Tabel 3. (Lanjutan)

12345
(e)(f)
Klasifikasi :Regnum    : PlantaeDivisi        : MagnoliophytaKelas        : LiliopsidaOrdo         : ArecalesFamily      : AracaceaeGenus       : LivistonaSpesies     : Livistona sp.
3.Orchidaceae(a)a. habitusb. daunc. batangd. akar
(b)
 (c)

Tabel 3. (Lanjutan)

12345
(d)
Klasifikasi :Regnum    : PlantaeDivisi        : MagnoliophytaKelas        : LiliopsidaOrdo         : OrchidalesFamily      : OrchidaceaeGenus       :Spesies     :

B. Pembahasan

Herbarium merupakan koleksi tumbuhan (spesimen) yang telah dikeringkan atau diawetkan bisanya disusun berdasarkan sistem klasifikasi. Herbarium yang baik adalah tumbuhan yang diawetkan lengkap dengan organ vegetatif dan generatifnya. Organ vegetatif yang dimaksud adalah akar, batang dan daun sedangkan organ generatifnya adalah bunga, buah dan biji.

Herbarium dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan atau perbandingan untuk mentakrifkan dan mengetahui takson tumbuhan, karena herbarium memiliki holotype untuk tumbuhan tersebut. Herbarium juga dapat digunakan sebagai bahan penelitian untuk para ahli botani terutama ahli bunga dan taksonomi, mendukung studi ilmiah lainnya seperti survei ekologi dan perhitungan kromosom tumbuhan, serta sebagai bahan untuk mengungkap adanya evolusi. Banyaknya manfaat yang dimiliki herbarium ini menuntut perawatan dan pengelolaan spesimen yang dilakukan dengan baik dan benar.

Pembuatan herbarium sebenarnya cukup mudah, secaa umum langkah-langkah pembuatan herbarium adalah pengumpulan bahan, pengawetan, pengeringan dan penyimpanan. Mengumpulkan tumbuhan yang dijadikan herbarium harus memperhatikan kelengkapan organnya serta organ tersebut dalam keadaan baik tidak terserang hama atau rusak. Pengawetan tumbuhan herbarium dapat dilakukan secara kering ataupun basah tergantung sifat objeknya. Pengeringan herbarium dapat dilakukan dengan dua proses yaitu pertama pengeringan langsung menggunakan oven dan yang kedua ialah pengeringan bertahap.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan ditemukan tiga spesies tumbuhan. Spesies tumbuhan pertama ialah rambusa (Passiflora floetida L.), termasuk tumbuhan liana yang hidup didarat. Akar rambusa merupakan akar serabut (radix adventica) berwarna kuning kecoklatan dan akarnya tumbuh menjalar, akar rambusa memiliki banyak percabangandan terdapat bulu-bulu halus.Batangnya tumbuh menjalar (repens) atau memanjat (scandens) pada tumbuhan lain, tidak berkayu dan agak lunak, berwarna hijau, berpenampang bulat (teres) dan ditumbuhi rambut-rambut yang rapat.

Daun duduk tersebar secara spiral (Folium sparsa), pada buku-bukunya terdapat sulur cabang pembelit untuk memanjat. Bentuk daunnya (Circum scriptio) jantung (cordatus), ujung daun (Apex folii) runcing (acutus), pangkal daun (Basis folii) berlekuk (lobatus), tepi daun (Margo folii) berlekuk menyirip (pinnatilobus),  permukaan daunnya berambut halus dan rapat, termasuk daun tunggal (Folium simplex) tidak lengkap.

Bunganya merupakan bunga tunggal (Flos sparsa) yang tumbuh dari ketiak daun (Flos axilaris), merupakan bunga sempurna (hermaprodit), helaian ganda, kelopak (calix) lonjong, benang sari jumlahnya banyak berwarna ungu, mahkota (corolla) berlepasan berbentuk oval. Buahnya merupakan buah buni (bacca), yang diselubungi oleh daun pembalut menyerupai lumut, biji (semen) berbentuk pipih dan memiliki selaput yang keras dan dikelilingi oleh daging buahnya.

Spesies tumbuhan kedua ialah palem kipas (Livistona sp.), termasuk tumbuhan berhabitus pohon yang hidup didarat. Akar palem kipas merupakan akar serabut (radix adventica). Batangnya tumbuh tegak (erectus), berkayu, bagian bawahnya licin sedangkan bagian atasnya tertutup oleh pelepah (vagina) atau berkas daun yang telah mati. Daunnya merupakan daun lengkap karena memiliki helaian (lamina), pelepah (vagina) dan tangkai daun (petiolus). Bentuk daunnya (Circum scriptio) jantung (cordata), ujung daun (Apex folii) runcing (acutus), tulang daun sejajar (rectinervis), daging daun (Intervenium) seperti perkamen (perkamenteus), memiliki duri (spina) disepanjang tepi tangkai daunnya. Bunganya berwarna hijau atau kuning dan berukuran sangat kecil, serta tumbuh diantara daun (Flos axilaris). Buahnya (fructus) keras berwarna hitam sedangkan bijinya (semen) hanya satu.

Spesies tumbuhan ketiga belum diketahui namun merupakan tumbuhan berfamili orchidaceae. Tumbuhan tersebut berhabitus liana yang tumbuh didarat (teresterial). Tumbuhan tersebut tumbuh menggantung (dependens) pada tumbuhan. Akarnya merupakan akar udara yang muncul disetiap buku atau diketiak daun. Batangnya (caulix) berpenampang bulat (teres), licin serta tidak berkayu. Daunnya berbentuk (Circum scriptio) lancet (lanceolatus), ujung daun (Apex folii) runcing (acutus), pangkal daun (Basis folii) runcing (acutus), permukaan daunnya licin (laevis) dan mengkilap (nitidus), warna daunnya hijau, daging daunnya (invermenteum) berdaging (carnosus).

Bab V. Penutup

A. Simpulan

Simpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

  1. Cara pembuatan herbarium yaitu tumbuhan dibersihkan terlebih dahulu lalu disemprotkan alkohol keseluruh bagian tumbuhan (akar, batang, daun, bunga dan buah), membungkus tumbuhan dengan koran lalu dimasukkan dalam sasak agar tumbuhan menjadi pipih, selanjutnya tumbuhan dikeringan menggunakan setrika atau menjemurnya dibawah sinar matahari sampai warna tumbuhan berubah menjadi kecoklatan.
  2. Tumbuhan yang ada disekitar kampus Universitas Halu Oleo cukup beragam terlihat dari banyaknya jenis tumbuhan yang didapat oleh setiap mahasiswa mulai dari kelompok pohon, perdu dan sebagainya. Tumbuhan yang diperoleh tersebut diambil dari beberapa tempat berbeda yakni di Kebun Raya, Kebun Pertanian, Kebun samping Fisip dan depan Kampus Universitas Halu Oleo Kendari.
  3. Suatu spesies tumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat dan mengamati ciri-ciri yang dimiliki tumbuhan tersebut mulai dari akar, batang, daun, serta bunga dan buahnya jika ada. Cara ini biasa disebut dengan metode determinasi, cara ini dilakukan untuk mengetahui family tumbuhan lalu selanjutnya menentukan spesies tumbuhan tersebut.

B. Saran

Saran pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk praktikan, sebaiknya praktikan mendengarkan arahan yang diberikan asisten.
  2. Untuk pihak laboratorium, sebaiknya peralatan yang digunakan untuk praktikum lebih dilengkapi.
  3. Untuk asisten, sebaiknya asisten lebih memperhatikan praktikannya agar saat praktikum praktikan tidak bingung.

DAFTAR PUSTAKA

Antoni, F., 2015, Botani dan Herbarium, PT. Reki, Jambi .

Widiyantini, G. A. P. N., Meter, I. G., dan Suardika, I. W. R., 2014, Penerapan Pembelajaran Inkuiri dengan Bantuan Herbarium untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas IV SDN 32 Pemecutan Kecamatan Denpasar Barat, Jurnal Mimbar2(1): 1-10

Hastuti, P.W., 2012, Herbarium, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Murni, P., Muswita, Harlis, Yelianti, U., dan Kartika W. D., 2015, Lokakarya Pembuatan Herbarium untuk Pengembangan Media Pembelajaran Biologi di MAN Cendekia Muaro Jambi, Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 30(2): 1-6

Onrizal, 2005, Teknik Pembuatan Herbarium, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatra Utara, Medan.