Makalah Cinta Kasih, Penderitaan, dan Keadilan

10 min read

Makalah Cinta Kasih, Penderitaan, dan Keadilan

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Manusia hidup berdampingan dengan segala aspek kehidupan.Baik aspek konkrit seperti makhluk hidup lainnya, maupun aspek yang tidak konkrit seperti aspek sosial, budaya, kerohanian dan nilai-nilai moral lainnya.

Lebih spesifiknya yang akan dibahas dalam makalah ini adalah tentang hubungan manusia dengan beberapa contoh aspek penting dalam kehidupan, yaitu cinta kasih, penderitaan dan keadilan. Sepanjang kehidupan manusia tak akan lepas dari 3 hal tersebut. Hubungan manusia akan semakin erat apabila terkandung rasa cinta kasih sayang diantara sesama. Mereka yang hidup dalam suatu lingkungan memerlukan sebuah peraturan untuk mencapai kesejahteraan dan ketentraman, Oleh karena itu dibutuhkan keadilan dalam mengatur setiap kebijaksanaan yang diambil.Demikian pula dengan aspek penderitaan.Setiap manusia pasti pernah mengalami penderitaan dalam hidupnya, entah penderitaan kecil seperti rasa sakit maupun merasa kecewa.Ataupun penderitaan besar, seperti siksaan berat, fobia kekalutan mental dll.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa pengertian dari cinta kasih, penderitaan dan keadilan?

2.      Bagaimana hubungan manusia dengan cinta kasih, penderitaan dan keadilan?

C.    TUJUAN PENULISAN

1.      Memberikan pemahaman spesifik tentang segala contoh dan pengertian cinta kasih, penderitaan dan keadilan

2.      Menjelaskan hubungan manusia dengan cinta kasih, penderitaan dan keadilan

BAB 2

PEMBAHASAN

A.    MANUSIA DAN CINTA KASIH

1.      Definisi Cinta Kasih

Cinta merupakan sebuah nama yang sangat simple dan mudah untuk diucapkan. Cinta bisa berasal dari obsesi untuk mendapatkan sesuatu. Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab[1]. Cinta adalah sebuah ungkapan rasa sayang dan simpati kita kepada seseorang. Kata cinta juga diberikan dari kita kepada Sang Pencipta, sebagai tanda kalau kita amat membutuhkan dan menyanjungnya.

Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab  artinya akibat yang baik,positif,berguna,saling menguntungkan, menciptakan keserasian, dan kebahagiaan.

2.      Macam cinta kasih

a.       cinta kasih kepada sesama manusia

Cinta kasih kepada sesama adalah perasaan yang melibatkan emosi yang mendalam. Menurut Erich Fromm ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih yaitu, 1) pengenalan, 2) tanggung jawab, 3)perhatian, 4)saling menghormati[2].  

Beberapa macam cinta kasih kepada sesama manusia dan yang terkait dengannya yakni:

·               Cinta terhadap keluarga

·               Cinta terhadap teman-teman

·               Cinta yang romantis atau asmara

·               Cinta diri sendiri atau narsisme

·               Cinta akan bangsa atau nasionalisme

Cinta akan pribadi manusia manusia mempunyai beberapa unsur yang sering ada dalam cinta antar pribadi tersebut yaitu:

1)            Afeksi

2)            Ikatan

3)            Altruisme :perhatian non egois kepada orang lain

4)            Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan

5)            Commitment: keinginan untuk mengabadikan cinta

6)            Kindship : ikatan keluarga

7)            Physical intimacy:berbagi kehidupan erat satu sama lain

8)            Service : keinginan untuk membantu.

b.      Cinta kasih dalam ajaran agama

Dalam islam cinta seseorang haruslah berlandaskan kepengikutan (ittibaa) dan ketaatan. Sebagaimana firman Nya: “Jika kamu benar-benar mencintai Allah ikutilah aku (Rasulullah), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. (QS.3:31-32)

Salah satu cinta yang diajarkan Rasulullah diantaranya adalah mencintai dan mengasihi sesama. Kecintaan ini, sebagaimana pernah dicontohkan beliau, yang tak pernah membeda-bedakan antara muslim dan non-muslim. Bahkan, tidak dibenarkan jika kita tidak berbuat adil kepada suatu kaum, misalnya hanya karena benci kepada mereka.

B.     MANUSIA DAN PENDERITAAN

1.      Definisi Penderitaan

Secara etimologis, kata penderitaan berasal dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa sansekerta yaitu “dhra” artinya menahan atau menanggung.Sedangkan secara terminologis, yang berasal dari Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah menahan atau menanggung sesuatu yang tidak menyenagkan.Dengan demikian penderitaan merupakan lawan kata dari kesenangan.

Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin, maupun gabungan dari keduanya.Suatu penderitaan dapat mempunyai makna yang berbeda. Penderitaan kita belum tentu penderitaan bagi orang lain. Penderitaan juga bisa bermakna awal dari seseorang untuk bangkit dan menjadi lebih baik lagi.

Manusia selalu mempunyai cara untuk menghadapi penderitaan dalam kehidupannya. Misalnya penderitaan fisik, dapat diatasi dengan penanganan medis.Sedangkan penderitaan psikis dapat diatasi dengan penangan psikis yang khusus seperti berkonsultasi dengan psikiater.

2.      Bentuk-bentuk Penderitaan

Beberapa bentuk atau wujud dari penderitaan antara lain adalah sebagai berikut:

a.    Kesedihan

Setiap kesedihan membawa tantangan tersendiri untuk dihadapi. Beberapa contoh musibahyang dapat menghasilkan reaksi yang berbeda-beda adalah:

1)      Kehilangan orang tua

Kehilangan secara umum berarti tidak lagi mamiliki sesuatu dalam hidupnya.Kehilangan orang tua dapat bermakna tidak memilii orang tua karena kematian.Namun bisa juga berarti kehilangan secara psikis, contohnya perceraian maupun kesibukan orang tua yang menyita waktu mereka dengan anak-anak mereka.

2)      Keguguran

Kehamilan merupakan hal yang dinanti-nantikan oleh banyak pasangan.Karena hadirnya buah hati mampu menambah kelengkapan hidup mereka.Namun terkadang semua tak sejalan mulus sesuai rencana. Keluarnya janin atau persalinan premature sebelum mampu untuk hidup, membuat sang calon ibu merasa sangat kehilangan.

3)      Kehilangan anak

Kehilangan anak merupakan tragedi besar bagi orang tua.Karena anak adalah harta paling berharga dalam hidup mereka.Ada beberapa bentuk kehilangan anak, seperti kehilangan calon bayi atau keguguran, kehilangan anak karena penculikan maupun terpisah dari anak karena kematian.

4)      Siksaan

Ketika bicara tentang siksaan, yang terbesit dalam benak kita adalah luka dan sesuatu yang mengerikan.Entah tentang seseorang yang bertinggi besar dan kokoh yang membawa cemeti dan siap untuk mencambuk seseorang.Maupun penganiayaan fisik yang sudah banyak terjadi di masyarakat kita.

Siksaan dapat berupa siksaan jasmani maupun siksaan rohani. Berikut beberapa contoh siksaan, antara lain:

1.      Siksa Neraka

Semua umat muslim pasti mengimani adanya dua tempat pembalasan abadi atas amalan-amalan merka selama di dunia, yaitu surge dan neraka. Neraka yang merupakan tempat bagi orang-orang kafir dan berdosa besar adalah tempat dengan siksaan yang paling mengerikan yang tiada pernah tertandingi.Manusia diberi balasan setimpal atas dosa-dosa yang mereka lakukan.Tiada satupun yang dapat menolong mereka.Oleh karena itu, penting bagi kita untuk sesekali merenung tentang kematian dan neraka agar kita senantiasa memperbaiki diri dan menghindari dosa.

2.      Kebimbangan

Kebimbangan atau yang juga sering disebut dengan dilema pasti pernah dialami oleh seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan. Keadaan ini berpengaruh tidak baik bagi orang yang lemah pikirannya karena masalah kebimbangan akan lama dialami olehnya sehingga siksaan yang dirasakan olehnya sehingga siksaan batin yang ia alami menjadi berkepanjangan. Namun bagi orang yang kuat berfikir, ia akan cepat mengambil keputusan dengan berdasarkan pertimbangan prioritas.

3.      Kesepian

Kesepian dialami seseorang berupa rasa sepi dalam jiwanya, hal ini dapat terus ia rasakan walaupun ia dalam lingkungan yang ramai sekalipun. Ini yang perlu dianalisis pertama kali.Perbedaan antara kesepian dan kesendirian.Kesendirian adalah keadaan atau situasi dimana seseorang tersebut benar-benar sendirian saja namun belum tentu merasa sepi. Sedangkan kesepian adalah rasa kehilangan atau sepi dalam hidupnya walupun ia berada dalam keramaian maupun ditemani oleh beberapa orang disekitarnya.Kesepian juga harus diatasi agar siksaan batin tidak terus dialami secara berkepanjangan. Slusi yang ditawarkan adalah:

a.       Berfikir positif

Selalu yakin semua yang terjadi adalah ketentuan Allah.Allah tidak pernah memberikan cobaan diluar batas kemampuan manusia.Itu berarti kita pasti mampu melaluinya dan selalu ada jalan keluar dalam setiap masalah. Berdoa dan mendekatkan diri kepadaNya dapat membuat batin tenang, karena Allah senantiasa bersama hambanya dikala susah, senang atau duka.

b.      Mencari kawan

Kita perlu mencari kawan untuk bisa membunuh kesepian yang kita rasakan.Seorang kawan yang mampu untuk diajak berkomunikasi dan memahami masalah yang kita punya.

c.       Mencari kesibukan

Selain mencari kawan, kita harus mencari kegiatan untuk mengisi waktu-waktu kosong kita agar terlupa dengan kesedihan yang kita rasakan.Tentunya dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Setelah itu kita akan terbiasa untuk membunuh kesepian dengan hal-hal yang baik.

4.      Rasa takut

Seseorang yang hidup dalam keadaan normal, akan mampu untuk mengendalikan rasa takut dalam dirinya. Namun, apabila seseorang terus-menerus memiliki subjek fobia(rasa kecemasan luar biasa terhadap keadaan eksternal tertentu), maka orang tersebut berpotensi mengalami fiksasi. Fiksasi adalah keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci karena seseorang tidak mengendalikan rasa takutnya. Kecemasan yang tidak diatasi akan menimbukan akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali kea lam bawah sadar. Berikut beberapa jenis penyakit fobia:

a.       Agorafobia

Agorafobia adalah takut akan keramaian atau tempat terbuka. Keadaan-keadaan yang sulit bagi penderita Agorafobia adalah antri di bank atau pasar swalayan, duduk ditengah-tengah bioskop atau ruang kelas dan mengendarai bis atau pesawat terbang. Pengobatan terbaik untuk penderita Agorafobia adalah terapi pemaparan dengan bantuan seorang ahli, penderita mencari, mengendalikan dan tetap berhubungan dengan apa yang ditakutinya sampai kecemasannya secara perlahan berkurang karena sudah terbiasa dengan keadaan tersebut. Psikoterapi dilakukan agar penderita lebih memahami pertentangan psikis yang melatarbalakangi terjadinya kecemasan.

b.      Fobia Spesifik

Fobia spesifik merupakan penyakit kecemasan terhadap satu objek tertentu, misalnya takut binatang, kegelapan, ketinggian, ruang sempit dll.Fobia ini biasanya dialami pada masa kanak-kanak dan banyak diantaranya yang menghilang setelah dewasa.

c.       Fobia Sosial

Penderita fobia sosial mengalami kecemasan berlebihan terhadap situasi sosial sehingga mereka cenderung menghindarinya atau bahkan menghadapinya dengan tekanan. Keadaan yang memicu terjadinya kecemasan pada penderita fobia sosial adalah:

1.      Berbicara atau tampil didepan umum

2.      Makan didepan orang lain

3.      Menandatangani dokumen sebelum bersaksi

Penderita fobia sosial menyeluruh biasanya merasa bahwa penampilannya tidak sesuai dengan yang diharapkan, mereka akan merasa terhina atau dipermalukan.

b.      Kekalutan mental

Secara sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang mengatasi persoalan hidup yang harus dijalaninya sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental yaitu:

1.      Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri

2.      Terjadinya konflik sosial budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.

3.      Pemahaman yang salah sehingga memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial dan juga sebaliknya terlalu rendah diri.

Proses-proses yang diambil oleh seseorang dalam menghadapi kekalutan mental, akan mendorongnya kearah:

1.      Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang dihadapinya. Setelah mencari jalan keluar maksimal tetapi belum mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang pencipta dan bertekad untuk tidak mengulanginya di lain waktu.

2.      Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakannya.

c.       Rasa sakit

Rasa sakit adalah rasa yang tidak yang enak bagi penderita akibat menderita suatu penyakit.Rasa sakit dapat berupa lahiriyah dan batiniyah.Rasa sakit lahiriyah seperti sakit mata, sakit perut, sakit tenggorokan, sakit gigi dan lain sebagainya.Sedangkan sakit yang bersifat batiniyah itu adalah seperti penyakit yang ada didalam hati manusia.Seperti iri, dengki, hasud, takabur, riya dan sebagainya.

C.    KEADILAN

1.      Keadilan yang Hakiki

Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Jika kita mengakui hak seseorang berarti kita juga harus menghormati hak orang lain. Jadi keadilan pada dasarnya terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban.[3]

Menuntut hak tetapi tidak mengerjakan kewajiban sama dengan pemerasan. Sebaliknya, menjalankan hak tetapi tidak meminta hak sama dengan diperbudak orang lain.

Keadilan yang hakiki adalah keadilan dengan sebenar-benarnya keadilan. Keadilan tanpa kesalahan dan keluputan sedikitpun di dalamnya. Manusia tidak akan mencapai keadilan yang hakiki karena manusia adalah individu yang selalu rawan akan perbuatan yang tidak sesuai dengan peraturan. Meskipun manusia itu adil namun pasti tetap terdapat kesalahan dalam proses pengadilannya. Entah itu kesalahan yang besar atau kecil. Dan manusia tidak akan selamaya bisa berbuat adil karena manusia pasti menemui ajal.  Maka dari itu keadilan yang hakiki hanya bisa dikaitkan dengan unsur religi. Karena hanya Tuhan Yang Maha Kuasa yang bisa memiliki keadilan yang hakiki. Tuhan yang Maha Adil yang dapat melakukan segalanya dengan perhitungan yang tepat dan Tuhan Yang Maha Kekal yang bisa mempertahankan keadilan itu selamanya.

Macam-macam keadilan :

a.       Keadilan Moral

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya. Pendapat Plato itu disebut keadilan moral.

Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya.

Ketidak adilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak serasian.

b.      Keadilan Distributif

Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally)

c.       Keadilan Komutatif

 Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

2.      Hubungan keadilan dengan kejujuran

Jujur atau kejujuran berarti apa yang dikatakan sesuai dengan hati nurani dan perilaku. Jujur berarti menepati janji atau kesanggupan untuk menepati karena jika janji tidak ditepati berarti mendustai diri sendiri. Kejujuran dapat mendatangkan ketentraman hati , menghilangkan rasa takut,  membuat orang tegas, dan yang paling penting kejujuran dapat mendatangkan keadilan. Hal ini penting karena keadilan mendatangkan kemuliaan. Itu semua akan menjadikan manusia bertulus budi , yang pada hakekatnya menjadikan manusia lebih bermanusiawi.

3.      Hubungan keadilan dengan kecurangan

Kecurangan dapat diartikan sebagai ketidak jujuran, licik, apa yang tidak sesuai dengan hati nurani, memperoleh keuntungan materi tanpa tenaga, usaha dengan jalan tidak wajar. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak dan ingin menimbun kekayaan yang berlebihan. Kecurangan dan sifat-sifat yang serupa seperti penipuan, pencurian, pemalsuan dan lain-lain merupakan bagian dari hidup manusia. Setiap hari manusia mengalami kecurangan tersebut dalam bentuk yang berbeda entah itu melakukan kecurangan atau menjadi korban kecurangan.

Kecurangan dapat menimbulkan keresahan dalam kehidupan sosial sehingga hal ini menjauhkan masyarakat dengan keadilan. Maka pada intinya adalah apabila kecurangan masih terjadi maka tidak akan pernah tercipata keadilan.

4.      Hubungan antara keadilan dengan pembalasan

Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa atau perbuatan yang seimbang. Pembalasan bisa berupa sesuatu yang bersifat positif atau negatif. Pembalasan yang bersifat positif adalah pembalasan atas dasar menghargai atau saling menjaga hak dan kewajiban masing-masing. Sedangkan pembalasan yang bersifat negatif adalah pembalasan atas dasar merusak dan merugikan. Masyarakat mengadakan pembalasan melalui sikap yang diwujudkan dalam perbuatan. Namun secara kodrati manusia adalah makhluk moral yang berkelakuan baik. Apabila manusia berbuat jahat, hal ini merupakan pengaruh dari ligkungan. Pembalasan merupakan tindakan yang tidak pasti tujuannya karena tergantung pada sifat dan dasarnya. Oleh karena itu pembalasan dapat menimbulkan keadilan apabila sifatnya positif dan menjauhkan dari keadilan apabila sifatnya negatif.

BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Cinta kasih adalah ungkapan perasaan yang didorong oleh suatu kehendak dan diwujudkan dalam bentuk tingkah laku disertai rasa tanggung jawab dan pertimbangan akal pikiran (rasional). Ungkapan perasaan tersebut dapat ditujukan kepada sesama manusia, sesama makhluk ataupun  kepada Tuhan.

Penderitaan adalah menahan atau menanggung sesuatu yang tidak menyenangkan baik secara lahir ataupun batin. Atau dapat dikatakan sebagai lawan kata dari kesenangan. Beberapa wujud dari penderitaan antara lain berupa kesedihan,siksaan,kekalutan mental, dan rasa sakit.

Makna Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Menuntut hak tetapi tidak mengerjakan kewajiban sama dengan pemerasan. Sebaliknya, menjalankan hak tetapi tidak meminta hak sama dengan diperbudak orang lain. Namun demikian, keadilan yang hakiki hanyalah milik  Sang Maha Kuasa sebab Dia-lah sang Maha Adil. Adapun macam-macam keadilan antara lain keadilan moral,keadilan distributif, dan keadilan komunitatif.

DAFTAR PUSTAKA

Dyson,L.1997. Ilmu Budaya Dasar. Surabaya: PT. Dita Pratama.

Mawardi dan Nur Hidayati. 2009.IAD-ISD-IBD.Bandung: Cv.Pustaka Setia.

Tasnuji,dkk.2011.IAD-ISD-IBD.Surabaya:IAIN Sunan Ampel Press.

Desain Penelitian Eksperimen

Penelitian kuantitatif merupakan salah satu penelitian pendidikan. Penelitian pendidikan sangatlah sulit ditentukan jawabannya karena kondisi di lapangan yang sering berubah, yang berakibat pada derajat...
Ahmad Dahlan
7 min read

Laporan Praktikum Kimia Dasar I Reaksi-Reaksi Kimia

Reaksi-Reaksi Kimia A. Tujuan Percobaan Memperajari sifat-sifat kimia suatu zat melalui reaksi-reaksi kimia. B. Dasar Teori Reaksi kimia merupakan reaksi senyawa dalam larutan (air). Perubahan...
Ananda Dwi Putri
16 min read

Apa perbedaan Bilangan Nyata Dengan Imajiner?

Bilangan nyata adalah bilangan yang sesuai dengan namanya. Kebalikan dengan bilangan khayal, bilangan nyata mewakili nilai sebenarnya tidak berputa-pura atau berkhayal. Bilangan nyata yang merupakan...
Ahmad Dahlan
34 sec read

Leave a Reply