Pengertian dan Contoh-Contoh Majas

3 min read

Macam-Macam Majas

Bagaimana seorang sastrawan dan penyair membuat sebuah syair terdengar indah dan estetis? Mereka akan melakukan perumpamaan yang unik. Perumpamaan ini disebut majas.

Misalnya saja hal yang paling sederhana, Hatiku menjerit melihat perbuatanmu yang tidak manusiawi. Tentu saja hati tidak bisa menjerit karena tidak punya mulut namun hal ini menunjukkan bahwa si pembuat kalimat merasakan sesak yang mendalam.

A. Pengertian Majas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, KBBI, majas ini adalah proses menganalogikan sebuah kejadian. Proses analogi ini dalam bentuk kiasan. Setiap kiasan ini memiliki berbagai macam bentuk dan perumpamaan.

B. Jenis-Jenis Majas

Majas dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis berdasarkan cara mengkiaskan sebuah kejadian. Adapun jenis-jenis majas yakni :

1. Metafora

Metafora adalah majas yang membandingkan dua hal secara tidak langsung. Dengan kata lain kalimat disusun bukanlah arti sebenarnya. Contoh majas ini

  1. Melambai-lambai, nyiur di pantai
  2. Cinta ini membunuhku

2. Alegori

Alegori adalah majas yang menggantikan pelaku dengan simbol-simbol yang ingin disampaikan.

  1. Sang raja hutan sedang mengaum (raja hutan yang dimaksud adalah singa)
  2. Si jago merah membakar habis puluhan rumah (Si Jago merah adalah Api / Kebakaran)

Alegori adalah jenis majas yang paling sering disandingkan dengan metafora. Contohnya

  1. Si Jago Merah Sedang menari-nari.
  2. Sang raja siang telah kembali ke peraduannya.

3. Hiperbola

Hiperbola adalah jenis majas yang membesar-besarkan sebuah masalah lebih dari ukuran yang sebenarnya. Contohnya

  1. Berat kali kau, seperti Gajah saja.
  2. Gajiku sebulan membeli makan pun tak cukup.

4. Litotes

Litotes adalah majas yang kebalikan dari metafora dimana maksudnya dikecil-kecilkan atau merendahkan diri. Contoh kalimatnya adalah :

  1. Mampirlah sejenak di gubuk sederhana-ku.
  2. Aku bagai buih di pantai, tersapu ombak terseret badai.

5. Eufimisme

Gaya bahasa Eufimisme ditujukan pada proses mengganti bahasa kasar menjadi lebih halus dan sopan. Contohnya ada pada

  1. Ribuan tunawisma berkumpul di depan istana merdeka. (geladangan)

6. Paradoks

Paradoks adalah majas yang menghubungkan antara dua hal yang bertentangan satu sama lain. Misalnya:

  1. Kawanmu itu musuh dalam selimut

Paradok yang digabungkan dengan Metafora.

  1. Kawanmu bagai serigala berbulu domba.

7. Satire

Satire adalah majas yang digunakan untuk menertawakan keterbatasan atau menolak kebodohan orang lain. Contoh penggunaannya adalah:

  1. Soal anak SD pun kau tak bisa jawab
  2. Alamak, Kolam sedalam kuali saja kau tenggelam.

8. Sarkasme

Sarkasme adalah gaya bahasa kasar yang kebalikan dari Eufemisme. Dibandingkan dengan Satire dan Ironi, Sarkasme adalah bahasa paling kasar.

  1. Dasar dungu!!!

Jika digabungkan dengan metafora

  1. Dasar otak udang!!

9. Ironi

Ironi adalah majas sindiran yang menunjukkan kebalikan antara maksud dan tujuan kalimat diucapkan. Contoh kalimatnya.

  1. Bagus kali kerjamu, gaji sebulan makan seharipun tak cukup.
  2. Enak benar hidupmu, jadi beban orang tua saja

10. Sinisme

Sinisme adalah majas sindiran yang lebih kasar dari ironi.

  1. harum benar kamu pagi ini, sampai-sampai aku ingin muntah.

11. Personifikasi

Personifikasi adalah majas yang menggunakan benda mati sebagai bentuk perumpamaan makhluk hidup.

  1. Pulpen si budi menari-menari menghasilkan puisi.

Personifikasi digabungkan dengan Satire

  1. Matahari pun lelah melihat kemalasanmu.

12. Sinekdoke

1. Pars Pro Tato

Adalah majas yang menyebutkan sebagian suatu hal untuk menyatakan keseluruhan.

  1. Budi membeli seekor kambing (padahal yang dibeli budi bukan ekornya saja)

2. Totem Pro Parte

Adalah majas yang menyebutkan keseluruhan suatu hal untuk menyatakan sebagian.

  1. Indonesia memboyong medali emas dalam cabang olah raga bulutangkis ganda putri.

C. Contoh Penggunaan Majas dalam Karya Populer

1. Resah Payung Teduh

Pa-ra-ra-ra-ra (5 kali)
Oh-oh-oh

Aku ingin berjalan bersamamu
Dalam hujan dan malam gelap

Tapi aku tak bisa melihat matamu

Aku ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu

Pa-ra-ra-ra-ra (5 Kali)
Uh-uh, uh-uh

Aku menunggu dengan sabar
Di atas sini, melayang-layang
Tergoyang angin menantikan tubuh itu

Aku ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur

Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu

Ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur

Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu

2. Dialog Rhoma dan Rika

Mungkin anda pernah mendengar dialog monumental antara Rhoma Irama dan Rika

Rhoma : Ani, tadinya kukira kau seorang gadis yang lain di kampung ini.

Tadinya ku kira kau seorang pribadi. Tapi rupanya kau tak lebih dari gambaran seorang gadis kampung yang mudah di dapat di sembarangan jalan.

Kau perempuan yang lemah!.

Perempuan yang tidak bisa menentukan sikapnya sendiri.
Tentunya kau tau bukan, bahwa apa yang kucapai selama ini demi kau, Ani!!!.

Demi kita berdua.

Tapi semua ini kau khianati, kau hancurkan….

Ani: Tapi Rhoma, semua ini kulakukan karena..

Rhoma: karena kau tidak menyintai aku lagi?…

Ani: Bukan begitu Rhoma…

Rhoma: Atau memang dengan sengaja kau hendak membuat aku menderita?

Ani: Tidak Rhoma!!

Rhoma: Cukup Ani..

Ani: Rhoma!

Rhoma: Tak perlu kau kemukakan 1001 macam alasan, rupanya dibalik kecantikan dan kelembutan wajahmu yang selama ini kukagumi, tersimpan sifat tercela. Kau tidak setia. Pantas kau tidak pernah membalas surat – suratku.

Ani: Tidak! kau sendiri yang tidak pernah membalas surat – suratku.

Rhoma: Bohong!! Kau yang tidak pernah membalas surat – suratku.

Ani: Kau!!

Rhoma: KAU!!.. Buktinya kau telah melupakan diriku.

Ani: Rhoma, Kau boleh menyalahkan aku, tapi aku dapat membuktikan ketidaksetiaanmu, setelah kau menjadi penyanyi ternama, kau lupa Rhoma kau terlena dalam pelukan Santi.

Rhoma: Santi?.

Ani: Ya, dan aku sendiri dapat melihat dengan mata kepalaku sendiri. Malam itu di studio.

Rhoma : Apa? Semudah itu kau menuduhku?

ya, sekarang aku baru ingat, pada malam itu, ketika kau melihat adegan itu, rupanya kau telah membuat perkiraan – perkiraan sendiri yang salah. Dan kemudian kau pulang untuk memutuskan kimpoi dengan orang lain. Padahal, padahal kalau kau tahu Ani, justru pada malam itu aku sedang gelisah memikirkanmu, karena aku gelisah aku jadi marah – marah sama Santi, karena aku marah – marah, Santi jadi merajuk, dan terpaksa aku harus membujuknya agar dia mau rekaman. Itu yang menjadi alasanmu?

Ani : Cukup Rhoma! Tapi… Tapi apa lagi?

Rhoma: Rupanya ingin sekali kau agar aku dapat menyaksikan bagaimana bahagianya kau bersanding dengan laki – laki pilihanmu sang insinyur itu? dan rupanya ingin sekali kau mencabik – cabik hatiku di hadapan orang banyak, bukankah untuk itu kau kirimkan undangan ini kepadaku.

Ani: Rhomaaa..

Perbedaan antara EYD dan EBI

Pedoman Umum Ejaan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan disingkat PUEYD atau lebih dikenal dengan sebutan EYD kini tidak berlaku lagi. Berdasarkan Permendikbud...
Ahmad Dahlan
46 sec read

Contoh Kalimat Majemuk

Ahmad Dahlan
1 min read

Leave a Reply