Blog

  • Perbedaan DNA dan RNA

    Perbedaan DNA dan RNA

    Pendidikan. Perbedaan DNA dan RNA secara umum dapat diketahui bahwa DNA mengandung polimer yang lebih panjang dari RNA. DNA (Deoxyribonucleic acid) merupakan tempat penyimpanan informasi genetic. Struktur DNA beruntai ganda. frances crick dan Watson (1953) berhasil menemukan DNA berstruktur heliks. Mereka menyebut bahwa DNA heliks mengandung makromolekul plinukleotida yang tersusun secara berulang dari polimer nukleotida. Susunan rangkap membentuk haliks ganda yang menghadap ke kanan. Terdapat tiga gugus molekul dalam setiap nukleotida. Ketiga gugus tersebut adalah gugus folat, gula 5 karbon, dan basa nitrogen atas purin serta adenine.

    Letak struktur dapat dijadikan pembeda antara DNA dan RNA. DNA mempunyai letak struktur di mitokondria, sentriol, kloroplas dan inti sel. RNA mempunyai letak struktur di sitoplasma, ribosom, dan inti sel. Bentuk DNA adalah polinukleotida ganda dan terpilin ganda, sedangkan pada RNA berbentuk tunggal dan polinukleotida pendek. Di dalam DNA terdapat gula yang bernama deoxyribosa dan ribose dalam RNA. DNA tergolong dalam beberapa golongan yaitu purin (adenine dan guanine), serta pirimidin (timin dan cytosine). Sementara golongan RNA adalah guanine dan adenine dan juga pirimin (urasil dan cytosine). DNA dan RNA mempunyai fungsi yang berbeda. DNA mempunyai fungsi sebagai sentesis RNA, yang dilanjutkan pada sintesis protein, setra sebagai pengontrol sifat yang mulai
    menurun. RNA mempunyai
    fungsi hanya untuk sintesis protein. Kadar yang ada dalam DNA tidak mendapat pengaruh dari sintesis protein. Kedua pita yang terdapat diletak basa nitrogen saling berhadapan yang diikat oleh ikatan hydrogen. Hal ini berbeda dengan RNA yang mendapat pengaruh dari sintesis protein.

    Struktur DNA terdiri dari makromolekul berstruktur primer yang dilengkapi rantai rangkap berpilin. Fosfodiester dipilih sebagai tempat penghubung para struktur DNA. Dalam DNA, Heliks ganda mempunyai polaritas yang berlawanan dengan orientasi yang mempunyai tiga model yang digunakan untuk mengetahui peristiwa pergerakan DNA. Fungsi RNA sebagai penyalur informasi dan juga penyimpanan genetic yang merupakan proses translasi yang mempunyai tujuan untuk sintesis protein.

    Ketidak samaan struktur pada DNA dan RNA menjadikan perbedaan antara keduanya, namun keduanya sama-sama tersusun dari nukloetida.

    1. Deoksiribosa adalah gula penyusun DNA, sedangkan gula RNA disusun oleh ribosa

    2. Timin dimiliki oleh DNA dan Uracyl adalah milik RNA.

    Basa nitrogen yang terkandung dalam DNA disusun oleh purin yang berasal dari susunan Guanin (G) dan Adenin(A) serta pirimidin yang berasal dari susunan Cytocine(C) dan Timin (T).

    Sedangkan basa nitrogen RNA disusun oleh purin Guanin (G) dan Adenin(A), serta Pirimidin Uracyl(U) dan Cytocine(C).

    3. DNA mempunyai rantai panjang dan ganda berpilin (double helix), sedang rantai tunggal dan pendek dimiliki oleh RNA.

    4. DNA dapat dijumpai di kloroplas, mitokondria, dan nukleus.

    RNA dapat dijumpai di ribosom (r-RNA), sitoplasma (t-RNA), dan di nukleus (m-RNA)

    5. DNA mempunyai peranan mewariskan sifat serta mensintesis protein. Sedang RNA mempunyai peranan hanya untuk mensintesis protein.

    6. Sel DNA mempunyai sel tetap, sedangkan kadar RNA berubah-ubah. Hal ini disesuaikan dengan jumlah sintesis protein yang dibutuhkan.

  • Pengertian Harga dan Tujuannya Menurut Para Ahli

    Pengertian Harga dan Tujuannya Menurut Para Ahli

    Pendidikan. Harga merupakan suatu nilai yang dibuat untuk menjadi patokan nilai suatu barang. Berikut beberapa pengertian harga menurut para ahli

    · Djasmin Saladin 2001: harga merupakan salat tukar yang digunakan untuk mendapatkan produk atau jasa dengan sejumlah uang.

    · Basu Swastha & Irawan 2005: harga ialah sesuatu yang dibutuhkan untuk mendapatkan suatu kombinasi antara pelayanan ditambah produk dengan membayar jumlah uang yang sudah menjadi patokan.

    · Buchari Alma 2002: harga merupakan sebuah nilai yang ditentukan untuk suatu barang maupun jasa yang ditentukan dengan uang.

    · Henry Simamora 2002: harga ialah nilai uang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan produk atau jasa yang diinginkan. Baca: Pengertian, Tujuan dan Fungsi Sosialisasi

    · Tjiptono 2002: harga adalah hukurn moneter yang dapat ditukarkan untuk mendapatkan hak atas suatu barang atau pemakaian layanan jasa.

    · Harini 2008: harga merupakan nilai uang yang seseorang butuhkan untuk memperoleh sejumlah produk dan pelayanan.

    Berdasarkan pengertian harga menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa harga adalah nilai uang yang ditentukan secara global yang harus dikeluarkan oleh seseorang untuk mendapatkan suatu produk atau pelayanan jasa yang diinginkan.

    Peranan harga tak lepas dari proses jual beli suatu produk atau jasa. Harga membantu konsumen untuk menentukan seseorang akan membeli barang atau tidak. Suatu perusahaan
    menentukan nilai untuk mendapatkan laba dari produk yang dijual perusahaan tersebut. Untuk menentukan harga suatu produk atau jasa, ada beberapa dasar yang harus dipertimbangkan. Machfodz 2005 mengatakan: penetapan suatu harga dapat dipengaruhi oleh faktor internal yang terdiri dari tujuan perusaan dalam memasarkan produk, strategi yang dipakai oleh perusahaan dalam memasarkan produk, biaya yang dikeluarkan preusahaan untuk memproduksi dan memasarkan produk dan pembiayaan karyawan serta metode yang dipakai perusaan untuk memasarkan produk dan faktor eksternal yang dapat dilihat dari model pasar yang akan dituju produk, persaingan harga dengan produk lain, serta lingkungan yang akan menjadi sasaran produk tersebut.

    Penetapan harga suatu produk atau jasa tergantung dari tujuan perusahaan atau penjual yang memasarkan produk tersebut. Menurut Harini 2008 penetapan harga memiliki tujuan yaitu:

    1. Penetapan harga suatu produk memiliki tujuan untuk mecapai target perusahaan untuk memperoleh penghasilan serta memdapatkan target investasi yang sudah ditentukan prosentase keuntungannya, sehingga untuk memenuhi hal tersebut diperlukan adanya penetapan harga pasti dari suatu produk yang telah diproduksi perusahaan

    2. Fungsi penetapan harga yang kedua merupakan hal yang harus diperhatikan untuk kestabilan harga suatu produk

    3. Penetapan harga dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan produk dalam peredaran pasar, sehingga produk tetap dapat bertahan dipasaran.

    4. Penetapan harga harus dilakukan untuk mencegah terjadiya persaingan dengan perusaan lain yang memiliki produk yang hampir sama.

    5. Perusahaa menetapkan harga untuk menentukan laba yang akan didapat oleh perusahaan agar perusahaan tetap dapat memproduksi suatu barang yang akan dipasarkan.

    Machfoedz 2005 juga berpendapat “Tujuan dari penetapan suatu harga adalah utuk mencapai target perusaan, mendapatkan laba dari penjualan, meningkatkan serta mengembangkan produksi produk, serta meluaskan target pemasaran.

  • Pengertian Sosialisasi Politik Menurut Para Ahli

    Pengertian Sosialisasi Politik Menurut Para Ahli

    Pendidikan. Sosialisasi politik merupakan hal yang sangat penting diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat, agar dapat tercapai pemerintahan yang demokratis dan mementingkan kepentingan rakyat sehingga simbol dipilih oleh rakyat kembali ke rakyat tidak hanya menjadi kata-kata kiasan semata. Berikut beberapa pengertian sosialisasi politik menurut para ahli.

    · Kenneth P. Langton: sosialisasi politik merupakan cara yang dilakukan oleh masyarakat untuk mempertahankan dan meneruskan budaya politik.

    · Gabriel A. Almond: sosialisasi politik merupakan proses untuk memperoleh sikap dan pola suatu tingkah laku untuk menyampaikan dan menyebarkan tentang budaya dan keyakinan politik. Baca: Sarana dan Fungsi Sosialisasi Politik

    · Richard E. Dawson: sosialisasi politik merupakan pewarisan suatu pengetahuan tentang politik dari generasi yang lebih tua ke generasi muda.

    · Dennis Kavanagh: sosialisasi politik merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu porses belajar mengenai politik. Sehingga dapat menumbuhkan pandangannya mengenai sisi positif politik.

    · Alfian: sosialisasi politik merupakan usaha yang dilakukan dengan sadar untuk menanamkan nilai-nilai positif yang terkandung dalam sistem politik yang ideal.

    · Ramlan Subakti: sosialisasi politik merupakan proses membentuk sikap seseorang untuk berminat dengan politik.

    Ramlan Surbakti juga mengemukakan tentang macam sosialisasi politik yang dapat dilakukan dari metode yang dipakai dalam menyampaikan pesan, yakni

    1. Sosialisasi politik merupakan proses yang terjadi antara pemberi sosialisasi dengan penerima sosialisasi sehingga ada pertukaran informasi tentang simbol politik serta norma-norma penting yang diaut oleh suatu sistem politik.

    2. Sosialisasi politik yang dilakukan dengan memanfaatkan kekuasaan, sehingga
    pengauasa dapat memaksa masyarakat untuk menerima dan menjalankan nilai serta norma yang penguasa pilih sebagai sistem politik yang ideal.

    Mochtar Masoed dan Colin Mac Andrews juga mengemukakan tentang sarana yang dapat menyebarkan atau melakukan sosialisasi politik, sarana disini merupakan lembaga atau individu yang memberikan sosialisasi poltik diantaranya:

    1. Keluarga: keluarga merupakan lembaga atau tempat pertama yang dihadapi oleh seseorang sejak ia dilahirkan ke dunia, di dalam keluarga anak mendapatkan pengetahuan pertamanya tentang segala hal. Keluarga dapat menanamkan tentang pengetahuan mengenai politik, misalkna menceritakan tentang perjuangan yang dilakukan oleh pemuda Indonesia untuk mecapai kemerdekaan, strategi yang dipakai oleh Soekarno agar dapat merebut kembali Indonesia dari tangan penjajah.

    2. Sekolah: Sekolah merupakan sumber ilmu, anak akan mendapatkan segala pengetahuan di sekolah, temasuk tentang pengetahuan politik. Anak juga dapat berpraktek langsung menjalankan peran yang mirip dengan struktur politik.

    3. Kelompok: kelompok merupakan tempat kedua yang dapat membuat seseorang merasa aman selain dirumah. Anak yang sedang melewati masa remaja cenderung lebih suka berkumpul dengan kelompoknya.

    4. Tempat kerja: Dunia kerja merupakan dunia yang memaksa seseorang untuk mengorbankan sebagian waktunya untuk mencari nafkah. Tempat kerja membuat seseorang mau tidak mau menhabiskan sebagian waktunya di tempat kerja, maka akan terjadi sosialisasi termasuk sosialisasi politik yang dilakukan oleh sesama rekan kerja.

    5. Media masaa: segala informasi dapat didapatkan melalui media masa, termasuk tentang dunia politik akan sangat mudah di dapatkan melalui media massa.

    6. Pengalaman politik: seseorang yang terjun langsung ke dunia politik akan dapat mempengaruhi sikapnya terhadap cara pandangnya terhadap suatu sistem politik.

    Itulah beberapa pengertian sosialisasi politik menurut para ahli, semoga bermanfaat.

  • Kompetensi Guru Profesional

    Kompetensi Guru Profesional 

    Pendidikan. Guru adalah salah satu unsur penting yang harus ada sesudah siswa. Apabila seorang guru tidak punya sikap profesional maka murid yang di didik akan sulit untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Hal ini karena guru adalah salah satu tumpuan bagi negara dalam hal pendidikan. Dengan adanya guru yang profesional dan berkualitas maka akan mampu mencetak anak bangsa yang berkualitas pula. Kunci yang harus dimiliki oleh setiap pengajar adalah kompetensi. Kompetensi adalah seperangkat ilmu serta ketrampilan mengajar guru di dalam menjalankan tugas profesionalnya sebagai seorang guru sehingga tujuan dari pendidikan bisa dicapai dengan baik.

    Sementara itu, standard kompetensi yang tertuang ada dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional mengenai standar kualifikasi akademik serta kompetensi guru dimana peraturan tersebut menyebutkan bahwa guru profesional harus memiliki 4 kompetensi guru profesional yaitu kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian, profesional serta kompetensi sosial.

    Dari 4 kompetensi guru profesional tersebut harus dimiliki oleh seorang guru melalui pendidikan profesi selama satu tahun.

    Berikut ini adalah penjelasannya 4 kompetensi guru profesional:

    1. Kompetensi Pedagogik

    Kompetensi ini menyangkut kemampuan seorang guru dalam memahami karakteristik atau kemampuan yang dimiliki oleh murid melalui berbagai cara. Cara yang utama yaitu dengan memahami murid melalui perkembangan kognitif murid, merancang pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi hasil belajar sekaligus pengembangan murid.

    2. Kompetensi Kepribadian

    Kompetensi kepribadian ini adalah salah satu kemampuan personal yang harus dimiliki oleh guru profesional dengan cara mencerminkan kepribadian yang baik pada diri sendiri, bersikap bijaksana serta arif, bersikap dewasa dan berwibawa serta mempunyai akhlak mulia untuk menjadi sauri teladan yang baik.

    3. Kompetensi Profesional

    Kompetensi profesional adalah salah satu unsur yang harus dimiliki oleh guru yaitu dengan cara menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam.

    4. Kompetensi Sosial

    Kompetensi sosial adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik melalui cara yang baik dalam berkomunikasi dengan murid dan seluruh tenaga kependidikan atau juga dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

  • Jenis – jenis dan faktor yang mempengaruhi sosialisasi

    Jenis – jenis dan faktor yang mempengaruhi sosialisasi

    Pendidikan. Sosialisasi merupakan proses pertukaran informasi dari induvidu yang satu dengan individu lainnya, dengan cara melakukan interaksi. Jenis-jenis sosialisasi ada dua macam yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder.

    1. Sosialisasi primer

    Sosialisasi primer merupakan sosialisasii pertama kali yang dihadapi oleh seseorang sejak ia di lahirkan ke dunia, menjadi bagian baru dari suatu keluarga. Anak yang baru lahir akan bertemu dan berinteraksi dengan ayah, ibu dan saudaranya. Orang tua akan mengajarkan apa yang anak butuhkan agar dapat tumbuh dengan baik dan dianggap menjadi bagian dari keluarga tersebut. Anak diajarkan mengenalkan emosi dan ekspresi ketika ia bayi agar dapat mengetahui bagaimana mengekspresikan perasaannya. Dirumah anak juga diajarkan bagaimana bersikap dan mematuhi orang tua serta peraturan yangada di rumah. Anak juga diajarkan nilai-nilai yang dianut oleh keluarga serta nilai-nilai dan norma yang ada di masyarakat agar anak dapat mempersiapkan dirinya untuk dapat bersosialisasi dengan lingkungan luar. Baca: Pengertian Sosialisasi Politik Menurut Para Ahli

    2. Sosialisasi sekunder
    Setelah anak siap, ia akan diperkenalkan dengan lingkungan yang lebih luas dibandingkan lingkungan keluarga, pada sosialisasi ini anak akan berinteraksi dengan banyak orang dan struktur-struktur sosial. Anak akan belajar nilai, norma, serta kebiasaan-kebiasaan baru yang dianut oleh masyarakat. Sosialisasi primer juga memperkenalkan seseorang dengan tatanan masyrakat yang ada. Contoh sosialisasi sekunder misalnya, lingkungan sekitar, sekolah, lingkungan
    bermain, dan tempat kerja.
    Sosialisasi diatas dapat terjadi dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor, berikut faktor yang mempengaruhi sosialisasi diantaranya:
    1. Faktor intrinsik
    Foktor intrinsik merupakan faktor bawaan yang dimiliki oleh diri individu itu sendiri. Faktor interinsik mempengaruhi seseorang dalam melakukan interaksi dan mempeljari nilai, norma serta keterampilan dan pengetahuan yang didapatkan dari lingkungan. Faktor interinsik misalnya:

    a. Sifat dasar
    Sifat dasar merupakan sifat yang dimiliki oleh seseorang, seperti watak, karakter, emosi dasar. Sifat ini dipengaruhi oleh pewarisan dari salah satu orang tua atau kombinasi dari keduanya. Namun sifat ini dapat berkembang semakin matang dan semakin baik apabila seseorang mendapatkan pengalaman sosialisasi yang baik dari lingkungannya.

    b. Motivasi
    Motivasi merupakan alasan mengapa seseorang bertindak dan melakukan sesuatu. Motivasi ini merupakan sumber yang memberikan seseorang kekuatan dan semangat agar dapat melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh.

    2. Faktor ekstrinsik
    Faktor ekstrinsik merupakan faktor pendukung yang ada diluar diri individu. Faktor ini tidak dimiliki individu dalam dirinya, namun mempengaruhi individu dalam melakukan sesuatu dan mempengaruhi individu dalam sosialisasinya. Faktor-faktor ekstrinsik misalnya:

    a. Perbedaan
    Setiap orang memiliki ciri-ciri fisik, karakter, sifat serta kebiasaan yang berbea-beda. Hal ini dapat mempengaruhi seseorang dalam bersosialisasi, biasanya orang akan melakukna interaksi dengan orang yang hampir memiliki kesamaan dengan dirinya, walaupun ada juga yang meyukai tantangan dengan bertemu orang asing.

    b. Lingkungan
    Lingkungan yang ada disekitar juga dapat mempengaruhi seseorang dalam bersosialisasi. Saat seseorang tumbuh di lingkungan dengan masyarakat dan aturan yang baik, maka ia akan tumbuh dengan baik dan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki dengan baik pula

  • Kerajaan Islam Pertama dan Tertua di Indonesia

    Kerajaan Islam Pertama dan Tertua di Indonesia

    Pendidikan. Fakta yang kita ketahui selama ini bahwa kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan islam pertama yang ada di Indonesia, namun pada kenyataannya ada kerajan lain yang jauh lebih dahulu dibangun dari pada kerajaan Samodera Pasai. kerajaan islam tertua di indonesia adalah kerajaan perlak . kerajaan ini berlokasi di Aceh bagian timur, yang didirikan pada tahun 840 Masehi. Berdiriya kerajaan ini cukup lama sekali, diketahui berjalan sampai tahun 1292 hingga akhirnya bergabung dengan kerajana Samodera Pasai.

    Raja pertama yang memerintah kerajaan ini adalah Sultan Alaidin Syeh Maulana Abdul Aziz Syah. Sultan Alaidin Syeh Maulana Abdul Aziz Syah sendiri merupakan putera dari pasangan Ali bin Muhammad bin Ja`far Shadiq yang merupakan pendatang islam dengan Makhdum Tansyuri, adik dari Syahir Nuwi pemimpin perlak sebelum memeluk islam. Sejak kepemimpinan Sultan Alaidin Syed Maulana Abdul Aziz Syah, bandar perlak berganti nama menjadi bandar Khalifah.

    Pada awalnya kerajaan ini menganut aliran syiah yang mendapat dukungan dari mesir yaitu dinasti Fatimah. Namun saat dinasti Fatimah runtuh, hubungan dengan syiah mulai memudar. Berganti dengan aliran Sunni . aliran ini muncul saat masa kepemimpinan Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah. Beliau meninggal pada tahun 913 masehi, dan kejadian ini memicu
    perang antara aliran Sunni dan Aliran Syiah. Sehingga membuat kerajaan tidak memiliki sultan selama kurang lebih 2 tahun. Hingga akhirnya kaum syiah memenangkan peperangan dan mengangkat Sultan Alaiddin Syed Maulana Ali Mughat Shah untuk mengisi tahta kerajaan. Namun pada akhir pemerintahan Sultan Alaiddin Syed Maulana Ali Mughat Shah terjadi lagi peperangan antara kaun syiah dan kaum sunni, namun kali ini yang menjadi pememnang adalah kaum sunni, hingga akhirnya yang diangkat untuk menjadi raja adalah dari kaum sunni sendiri. Baca: Kerajaan di Indonesia

    Kerajaan ini berada dalam situasi damai hingga akhirnya pada tahun 956, tepatnya pada saat sultan ketujuh yaitu , Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Shah Johan Berdaulat meninggal dunia, terjadilah lagi peperangan antara kaum syiah dan kaum sunni selama 4 tahun lamanya. Hal ini membuat kedua belah pihak mengambil keputusan agar kerajaan perlak dibagi menjadi dua bagian, agar tercipta perdamaian.

    Bagian pertama berada di daerah pesisir Perlak yang diberikan kepada kaum syiah dengan kepemimpinan Sultan Alaiddin Syed Maulana Syah, kepemimpinannya dimulai pada tahun 986 Masehi sampai tahun 988 Masehi. Bagian kedua berada di daerah pedalaman Perlak yang dberikan kebada kaum sunni dengan kepemimpinan Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat, beliau memimpin Perlak pedalaman dimulai pada tahun 986 sampai tahun 1023. Kedua aliran tersebut bersatu kembalisa disaat Sultan Alaiddin Syed Maulana Shah, raja dari aliran syiah yang menguasasi Perlak pesisir meninggal pada saat dikalahkan oleh kerajaan Sriwijaya.

  • Kerajaan – Kerajaan Hindu Budha di Indonesia

    Kerajaan – Kerajaan Hindu Budha di Indonesia

    Pendidikan. kerajaan yang pertama berkembang di Indonesia merupakan kerajaan kerajaan hindu budha. Ha ini dikarenakan para pedagang dari asing yang mulai berdatangan ke Indonesia, sebelum orang asing yang menganut suatu agama tertentu datang ke Indonesia, masyarakat Indonesia menganut aliran dinamisme.

    Berikut beberapa kerjaan-kerajaan Hindu di Indonesia:

    1. Kerajaan Kutai

    Kerajaan Kutai merupakan kerajaan bercorak Hindu yang pertama kali didirikan di Indonesia tepatnya di Kalimantan Timur, tepian suangai Mahakam. Tahun berdirinya di perkirakan sekitar 400 Masehi. Beberapa raja yang pernah memimpin di kerajan Kutai antara lain adalah: Raja kudungga yang merupakan raja pertama dari kerajaan ini, yang selanjutnya digantikan oleh raja Asawarman dan pada generasi selanjutnya adalah Raja Mulawarman, yang merupakan putra mahkota dari Raja sebelumnya.

    2. Kerajaan Tarumanegara

    Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan bercorak Hindu kedua yang dibangun di Indonesia. Kerajaan Tarumanegara dibangundi Jawa barat, sekitar tahun 450 M. Raja yang berkuasa di Kerajaan Tarumanegara adalah Raja Pernawarman. Baca: Kerajaan Hindu Budha di Indonesia

    3. Kerajaan Sriwijaya

    Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajana bercorak Budha yang didirikan di Sumatera sekitar abad ke-7. Raja-raja yang pernah berkuasa di kerajaan Sriwijaya antara lain: raja Jayanaga, raja Balaputradewa, selanjutnya adalah raja Sangrawijaya tunggawarman. Pada masa itu Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan terkuat,
    Kerajaan Sriwijaya mendapat julukan kerajaan maritim, hal tersebut dikarenakan Kerajaan Sriwijaya mengusai sebagian besar perairan di Nusantara, yang merupakan lokasi strategis yang dituju para pedagang-pedagang asing.

    4. Kerajaan Bali

    Kerajaanbali merupakankerajaan bercorak Hindu selanjutnya. Yang terdiri dari beberapa wangsa, wangsa yang terkenal salah satunya adalah wangsa Warmadewa, yang pada masa itu memerintah Bali.raja-raja yang terkenal pernah memerintah kerajana Bali antara Lain: Sri Candrabhaysingka Warmadewa, selanjutnya digantikan oleh Udayana, yang mendapatkan gelar Dhamodayana Warmadewa. Setelah keruntuhannya, kerajaan Bali meninggalkan bebrapa peninggalan sejarah yang berupa prasasti, terdiri dar 28 prasasti yang ditemukan di di goa Gajah, Gunung Panulisan, Gunung Kawi dan Sangit.

    5. Kerajaan Singasari

    Kerajaan Singosari merupakan kerajaan yang berdiri berlandaskan dendam. Asal mula cerita kerajaan ini, dimulai dari ken Arok yang membunuh Tumapel Tunggul Ametung untuk mendapatkan istri dan tahtanya. Sehingga setelah Tunggu ametung meninggal, keinginan Ken Arok terpenuhi, ia menjadi Raja dan menikah dengan istri Tunggu Ametung, yang bernama Ken Dedes. Di tengah kepemimpinannya, ia dibunuh oleh anak dari Tunggul Ametung, yaitu Anuspati sehingga ia menjadi raja selanjutnya. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, anak dari Ken Arok tidak terima ayahnya dibunuh akhirnya membalas dendam kepada Anuspati, dan membunuhnya. Setelah Tohjaya, anak Ken Arok membunuh Anuspati, ia diangkat menjadi Raja. Selanjutnya terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh keturunan-keturunannya.

    Selain pendirian kerajaan Budha, juga berdiri kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia, salah satunya yaitu Kerajaan Mataram Hindu yang berada di Jawa tengah. Raja yang pernah berkuasa di kerajaan ini adalah Raja Sarna, Raja Sanaya, Raja Raka Panangkara, Raja Rakai Pikatan, Raja Rakai Watukara, Raja Daksa, Raja Tulodong, Raja Wawa dan yang terakhir adalah Mpu Sendok hingga akhirnya ia pindah ke Jawa timur dan membuat kerajaan baru yang bernama kerajaan Wangsa Isyana

  • Kerajaan – Kerajaan Islam di Indonesia

    Kerajaan – Kerajaan Islam di Indonesia

    Pendidikan. kedatangan para pedagang dari negeri Cina dan India membuat didirikannya kerajaan-kerajaan Hindu Budha, hal tersebut mengundang pertahian lebih banyak lagi pedagang untu datang ke Indonesia, salah satunya pedagang dari Timur Tengah, yang membuat kerajaan kerajaan islam di indonesia mulai bermunculan. Berikut beberpa kerajaan kerajaan islam di indonesia:

    1. Kerajan Samodera Pasai

    Kerajaan Samodera Pasai diyakini sebagai kerajaan islam pertama yang dibangun di Indonesia tepatnya di Lhoksumawe yang dibangun sekitar abad ke 13 Masehi tepatnya pada tahun 1297 Masehi. Pendiri kerajaan ini adalah Sultan Malik Al Saleh. Setelah Sultan Malik Al Saleh meninggal dunia, tahta kerajaan Samodera Pasai digantikan olh pytranya yang bernama Sultan Mahmud yang digantikan oleh Sultan Malik At Tahir atau Sultan Ahmad setelah kepergiannya. Baca: Kerajaan Islam Pertama dan Tertua di Indonesia

    2. Kerajaan Demak

    Kerajaan Demak merupakak Kerajaan bercorak Islam yang dibangun sekitar abad ke 1 Masehi. Kerajaan ini didirikan di Pulau Jawa, teptnya di daerah Demak, Jawa Tengah. Pendiri kerajaan Demak bernama Raden Patah, yang merupakan bupati di Kerajaan Majapahit yang saat itu masuk islam. Dalam waktu yang relatif singkat, Demak menjadi kerjaan yang besar dan Kuat, yang mejadi pusat
    penyebaran agama islam ke seluruh pelosok negeri.

    Setelah Raden Patah meninggal dunia, tahta kerajaan Demak digantikan oleh Pati Uus, yang merupakan putra dri Radn Patah sendiri, setelah 3 tahun kepemimpinnanya, tahta diisi oleh Sultan Renggono, Adim Pati Unus, hal ini dikarenakan Pati Unus wafat. Sultan Renggono merupakan raja yang arif dan bijaksana, namun tegas. Ketegasan inilah yang teteap membuat Kerajaan Demak antipati terhadap Portugis.

    3. Kerajaan Pajang
    Kerajaan islam selanjutnya adalah kerajaan Pajang yang didirikan oleh Sultan Adiwijoyo atau lebih dikenal dengan sebutan Joko Tingkir. Joko Tingkir berhasil menaklukkan kerajaan demak, dan akhirnya berpindah ke daerah Pajang.

    Setelah Sultan wafat terjadi pergolakan tepatnya pada tahun 1582,. Dalam situasi gamang tersebut Arya Pangiri yang merupakan putra Sunan mencoba merebut kekuasaan. Kemudian Pangeran Benowo memberikan kekuasaan pada kerajaan Pajang kepada saudaranya, Sutowojoyo. Saat kepemimpinan Sutowijoyo, pusat kerajaan dipindahkan ke daerah Mataram.

    4. Kerajaan Mataram Islam
    Kerajaan ini dulunya kerajan Pajang yang dipindahkan oleh Sutowijoyo pada tahun 1586 Masehi. Setelah diangkat menjadi Raja, Sutowijoyo mendapatkan gelar Senopalti Ing Alaga Sayidin Pantagama. Saat kepemimpinnanya, banyak dari para bupati yang ingin melepaskan diri dari kekuasaannya. Diantara para bupati yang mau melepaskan diri dari kepemerintahan Sutowijoyo diantaranya: bupati Ponogorogo, Kediri, Madiun, Pasuruan, Cirebon, Galuh dan Surabaya, namun tidak berhasil.

    Setelah Sutowijoyo meninggal dunia pad atahun 1601, tahta kerajaan digantikan oleh Mas Jolang atau lebih dikenal dengan Penembahan Seda ing Krapyak. Pada awal kepemimpinannnya terjadi lagi pemberontakan yang dilakukan oleh daerah Demak dan daerah Ponorogo

  • Sejarah Kerajaan – Kerajaan Islam di Sulawesi dan Sumatera

    Kerajaan – Kerajaan Islam di Sulawesi dan Sumatera

    Pendidikan. kerajaan-kerajaan islam di Sulawesi juga mulai bermunculan, hal ini dikarenakan para pedagang yang berdagang di Sulawesi membawa dan menganut agama islam. Kerajaan-kerajaan yang tumbuh diantaranya ada kerajaan Gowa Tallo, kerajaan Bone, kerajaan Wajo, kerajaan Sopeng, dan Kerajaan Buton.

    · Kerajaan Gowa Tallo

    Kerajaan Gowa Tallo awalnya bukanlah kerajaan islam, setelah menjadi kerajaan bercorak islam, Kerajaan Gowa Tallo memperluas daerah perpolitiknya, diantaranya ada kerajaan Wajo yang ditaklukkan pada 10 Mei 1610, serta kerajaan Bone yang ditaklukkan pada 23 Nopember 1611. Kerajaan ini ditakulukkan agar dapat memeluk islam. Penyebaran islam di Sulawesi semakin mantap karena partisipasi dari muballigh yang disebut Datto Tallu yang bernama yaitu Dato’ Ri Bandang yang memiliki nama asli Abdul Makmur atau Khatib Tunggal, Dato’ Ri Pattimang yang memiliki nama asli Dato’ Sulaemana atau Khatib Sulung, dan yang terakhir ada Dato’ Ri Tiro yang memiliki nama asli Abdul Jawad alias Khatib Bungsu. Ketiga Muballigh inilah yang membuat raja Luwu masuk islam, dan mendapatkan gelar Sultan Muhammad pada tahun 1013 hijriah. Setelah Raja Luwu masuk islam, disusul oleh Raja Gowa Tallo, I Mallingkang Daeng Manyonri pada tanggal 9 Jumadil Awal 1014 H, Selanjutnya yang masuk islam adalah Karaeng Gowa I Manga’rangi Daeng
    Manrabbiapada tanggal 19 Rajab 1016 H. Baca: Kerajaan Islam Pertama dan Tertua di Indonesia

    Sumatera merupakan daerah utama yang dituju oleh penyebar agama islam, hal ini dikarenakan letak Sumatra yang sangat strategis. Pada tahun 1512, banyak kerajaan-kerajaan yang didirikan di Sumatera, baik keraan besar maupun kerajaan kecil. Kerajaan-kerajaan di Sumatera antara lain: kerajaan Aceh, kerajaan Biar dan Lambri, kerajaan Pedir, kerajaan Pirada, kerajaan Pase, kerajaan Aru, kerajaan Arcat, kerajaan Rupat, kerajaan Siak, kerajaan Kampar, kerajaan Tongkal, kerajaan Indragiri, kerajaan Jambi, kerajaan Palembang, kerajaan Andalas, kerajaan Pariaman, kerajaan Minangkabau, kerajaan Tiku, kerajaan Panchur, dan kerajaan Barus.

    · Kerajaan Aceh

    Pada tahun 1520 Sultan Ali Mughayat Syah yang merupakan raja dari kerajaan Aceh memerangi kapal portugis yang memasuki Malaka. Namun perang tersebut hanya sampai pada tahap persiapan saja, dikarenakan sultan Ali wafat, beliau dimakamkan di pemakaman sultan Kandang XII Banda Aceh. Setelah kepergiannya, tahta kerajaan Aceh digantikan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah al-Qahhar. Banyak usaha yang dilakukan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah al-Qahhar, baik di bidang pertahanan perang, urusan perdagangan, sampai mengadakan hubungan internasional dengan negara- negara Islam di Timur Tengah, seperti Ethiopia, Turki, dan Mesir.

    Pada tahun 1563, Sultan Alauddin Riayat Syah al-Qahhar ingin melanjutkan perjuangan Sultan Ali Mughayat Syah dalam memerangi tentara Portugis, beliau meminta bantuan pada Constatinopel agar dapat membantunya dalam perang tersebut.

    Itulah beberapa penjelasan mengenai kerajaann – kerajaan islam di sulawesi dan sumatera, semoga bermanfaat.

  • Kerajaan Pertama di Indonesia

    Kerajaan Pertama di Indonesia

    Pendidikan – Beberapa ahli meyakini bahwa kerajaan pertama di Indonesia bukanlah keraajaan Kutai namun kerajaan Salakanegara. Hal ini dibuktikan dengan isi dari naskah wangsakerta. Pada naskah tersebut dijelaskan bahwa kerajaan Salakanegara didirikan di Jawa Barat pada tahun 130 Masehi, hal ini berarti kerajaan Salakanegara merupakan kerajaan pertama di indonesia. Pendirinya adalah Dewawarman, ia adalah duta bangsawan yang berasal dari Calankanaya. Ia juga merupakan pedagang dari India yang menikah dan menetap di Indonesia. Dewawarman datang ke Indonesia bersama rombongan dari India pada tahun 128 Masehi, pada awalnya kedatangannya membawa misi untuk menyebarkan agama Hindu ke seluruh pelosok dunia, salah satunya Indonesia, maka dari itu Dewawarman membawa beberapa pendeta untuk membantunya dalam misi tersebut.

    Kedatangan Dewawarman di Pasundan , Jawa Barat tepatnya di teluk lada membawa pengaruh besar bagi Datu Tirem (pemimpin Teluk Lada) dan juga rakyat Teluk Lada, hal ini dikarenakan Dewawarman dapat membantu mengatasi kesulitan yang dialami rakyat Teluk Lada dan juga berhasil mengusir sekelompok bajak laut yang saat itu menjadi ancaman di selat Sunda. Selain itu Dewawarman juga membantu pemimpin Teluk lada memperbaiki sistem pemerintahan dan sistem lainnya. Baca: Kerajaan – Kerajaan Islam di Sulawesi dan Sumatera

    Para pendeta yang ikut bersama Dewawarman
    dari India, mulai menyebarkan dan mengajarkan agama hindu kepada rakyat Teluk Lada, sehingga sebagian besar rakyat Teluk Lada mulai menganut agama hindu. Keberadaan Dewawarman beserta rombongannya membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat Teluk Lada dalam waktu singkat.

    Akhirnya Dewawarman menikah dengan Dewi Pwahaci Larasati yang merupakan putri dari pemimpin Teluk Lada l, yaitu Datu Tirem. Begitu pula dengan rombongan yang ikut dengan Dewawarman , mereka semua menikah dengan wanita-wanita Taluk Lada, dan tidak ingin kembali ke negara asalnya.

    Ketika Datu Tirem meninggal, kepemimpinan Taluk Lada diberikan kepada Dewawarman. Hingga akhirnya Dewawarman membangun sebuah kerajaan yang bernama Salakanegara yang berarti Negeri Perak pada tahun 130 Masehi. Setelah dinobatkan sebagai raja Dewawaran mendapatkan gelar Prabu Darmalokapala Dewawarman Aji Raksa Gapura Sagara sedangkan Dewi Pwahaci Larasati mendapatkan gelar Dewi Dwani Rahayu.

    Saat kepemimpinannya, Dewawarman membentuk balatentara untuk menyatukan seluruh rakyat Teluk Lada bagian utara, selatan, barat, dan timur. Hal ini dilakukan untuk memperluas daerah kepemimpinannya. Hingga akhirnya daerah kekuasaan kerajaan Salakanegara membentang panjang meliputi Selat Sunda, pantai utara pantai selatan, Pelabuhan-pelabuhan di Jawa Barat, Nusa Api, Nusa Mandala, dan pesisir Sumatera selatan. Perahu yang melawati ketiga arus perairan tersebut haris membayar upeti kepada kerajaan Salakanegara.

    Untuk mendukung kepemimpinannya, Dewawarman membentuk kerajaan-kerajaan yang kekuasaannya berada dibawah kekuasaan kerajaan Salakanegara. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain: kerajaan Ujung Kulon yang dipimpin oleh Raja Bahadura Harigana Jaya Sakti merupakan adik dari Dewawarman. Pusat kerajaan Ujung Kulon berada di Teluk Penanjung, Kerajaan Tanjung Kidul yang dipimpin oleh raja Sweta Liman Sakti, ia juga merupakan adik dari Dewawarman