Makalah Tradisi Mappano Masyarakat Bugis – Sesajen untuk Mahluk Gaib Air

5 min read

Tradisi Mappano Masyarakat Bugis

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang terkenal karena penduduknya yang majemuk, yang terdiri dari beberapa suku, ras, etnis, budaya, tradisi, agama, bahasa dan lain-lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa indonesia merupakan msyarakat multikultural. Sebagai sebuah negara, indonesia adalah satu masyarakat.

Ditengah-tengah masyarakat muslim di negeri ini masih banyak terdapat orang-orang yang menjadikan kepercayaan warisan nenek moyang yang mereka namakan sebagai tradisi adat dan budaya yang perlu dipertahankan sebagai budaya bangsa.

Namun, apabila ditelusuri lebih jauh ternyata indonesia terdiri dari beratus-ratus suku bangsa dan tiap bangsa memiliki kebudayaan serta tradisi daerah masing-masing, tradisi yang diwarisi secara turun temurun dari nenek moyang.

Masyarakat bugis  memiliki beberapa tradisi yang masih membudaya dikalangan masyarakat awam yang masih punya kepercayaan animisme tentang hal-hal mistis dan adanya penguasa selain Tuhan, yang diturunkan oleh nenek moyangnya. Diantaranya tradisi Mappano-pano yang cenderung dilakukan oleh masyarakat bugis.

Pelaksanaan tradisi ini tanpa mereka sadari menimbulkan pelanggaran pada agama islam yang bertentangan dengan beberapa surah dan hadist, namun tak sedikit masyarakat bugis yang melupakan akan hal tesebut pada dewasa ini, oleh karena itu penulis mengangkat judul “TRADISI MAPPANO-PANO MASYARAKAT BUGIS DALAM PANDANGAN ISLAM” yang diyakini akan memberikan sumber informasi bagi pembaca tentang tradisi pada masyarakat bugis.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang timbul adalah sebagai berikut.

  1. Bagaimana tata cara pelaksanaan tradisi mappano-pano masyarakat bugis
  2. Bagaimana pandangan islam tentang tradisi mappano-pano

C. Tujuan penelitian

  1. Mengetahui tata cara pelaksanaan tradisi mappano-pano masyarakat bugis.
  2. Mengetahui pandangan islam tentang tradisi mappano-pano

D. Manfaat penelitian

  1. Bagi peneliti, sebagai referensi penelitian selanjutnya dan juga sebagai acuan untuk terus berkarya serta meningkatkan kreativitas dan memperluas wawasan dalam pengembangan berpikir dan bersikap ilmiah.
  2. Bagi masyarakat, sebagai sumber informasi untuk mengetahui perkembangan budaya dalam masyarakat
  3. Bagi pemerintah, memberikan sumbangsi dan masukan kepada pemerintah mengenai perkembangan serta kelestarian kebudayaan dalam masyarakat.

Bab II. Kajian Pustaka

A. Pengertian Tradisi Mappano-Pano

Tradisi merupakan sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama, atau sering juga diartikan sebagai gambaran sikap dan perilaku manusia yang telah berproses dalam waktu lama dan dilaksanakan secara turun temurun dari nenek moyang, yang dipengaruhi oleh kecenderungan untuk berbuat sesuatu dan mengulang sesuatu sehingga menjadi kebiasaan.

Tradisi mappano-pano adalah kebiasaan atau kepercayaan masyarakat bugis yang dilaksanakan secara turun temurun untuk menghormati atau  mengenang roh nenek moyang yang apabila tidak dilaksanakan akan mendapatkan  mala petaka dengan cara memberikan sesaji kepada makhluk gaib yang dipercaya dapat memberikan ketenangan kepada anak cucunya kepercayaan ini tergolong kepercayaan animisme, animisme adalah kepercayaan seseorang terhadap roh gaib.

B. Kerangka pikir

Indonesia
Budaya
Tradisi
Mappano-pano
Islam
Bugis
Masyarakat majemuk

C. Faktor Pendorong

Terjadinya Tradisi

  1. Kepercayaan
  2. Untuk terhindar dari petaka
  3. Penghormatan atau penghargaan kepada roh gaib.
  4. Wawasan pemikiran yang masih sempit

D. Manfaat Tradisi

Tradisi memberikan beberapa manfaat bagi masyarakat diantaranya, Mewujudkan keteraturan hidup dalam masyarakat artinya masyarakat yang melaksanakan kebiasaan dalam melaksanakan tradisi akan mempeoleh keteraturan hidup karena masyarakat tersebut memenuhi kewajiban dalam tradisinya yang akan terhindar dari konsekuensi atau bahaya apabila lalai dalam melaksanakan kewajiban yang telah menjadi kepercayaan nenek moyangnya.

Masyarakat mempercayai bahwa melaksanakan tradisi mappano-pano akan memberikan ketenangan batin, karena dengan melaksanakannya masyarakat merasa yakin terhindar dari kesialan atau hal-hal buruk yang dapat menimpa hidupnya serta hidup kerabatnya.

E. Pengertian Syirik

Syirik dalam islam yaitu menyekutukan Allah selain Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah, dan mempercayai bahwa adanya kekuasaan selain Allah dalam arti lain menduakan kepercayaan Allah.

Syirik terbagi atas :

1. Syirik besar memalingkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti syirik Do’a, Syirik Niat, syirik ketaatan, syirik mahabbah.

a. Syirik Dakwah (Do’a)

Disamping dia berdo’a kepada Allah ia berdo’a kepada selainNya. QS Al-Ankabut (29):65

Artinya: “Maka apabila mereka naik kapal mereka mendo’a kepada Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka mempersekutukan.”

b. Syirik Niat

Keinginan dan Tujuan menunjukan suatu bentuk ibadah untuk selain AllahQS Huud (11): 15-16

Artinya: “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan(15). Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan(16).”

c. Syirik Keta’atan

Menta’ati selain Allah dalam hal maksiat kepada AllahQS At-Taubah (9):31)
Artinya: “Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”

d. Syirik Mahabbah (Kecintaan)

menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaanQS Al-Baqarah (2):165

Artinya: “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa , bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya”.

2. Syirik kecil

Syirik kecil tidak menyebabkan pelakunya keluar dari agama islam, tetapi ia menggurangi tauhid dan merupakan wasilah (perantra) kepada syirik besar. Syirik kecil ada 2 macam, syirik zhahir (syirik dalam bentuk perbuatan dan ucapan), syirik khafi (syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya’, dengan tujuan ingin mendapat pujian dan sum’ah yaitu ingin didengarkan orang).

Bab III. Pembahasan

A.      Tata Cara Pelaksanaan Mappano-Pano Masyarakat BugisRitual bugis ini merupakan tradisi yang wajib diabadikan oleh masyarakat bugis yang dalam pelaksanaannya mempunyai tata cara yang runtut, tradisi mappano-pano memiliki beberapa tahap.1.         Tahap Persiapan tahap dimana masyarakat menyiapkan sesaji yang akan disuguhkan yang terdiri dari,  sokko patanrupatello( telur), ota (daun sirih), jenis sokko patanrupa yaitu sokko bolong, sokko pute, sokko onnyi, sokko cella, , sokko patanrupa semuanya mempunyai makna tersendiri dalam kandungan warnanya yaitu,a.          Sokko bolong (nasi ketan hitam) yang mempunyai makna sebagai tanah.b.        Sokko pute (nasi ketan putih),yang mempunyai makna sebagai air.c.         Sokko cella (nasi ketan merah), yang mempunyai makna sebagai Api.d.        Sokko onnyi (nasi ketan kuning) mempunyai makna sebagai angin.Sokko ini kemudian diapitkan, sokko bolong berimpit dengan sokko pute, serta sokko cella berimpit dengan kuning, kemudian diatas sokko yang berimpitan diletakkan tello (telur).2.         Tahap Pelaksanaan Setelah tahap persiapan masyarakat kemudian memanggil dukun   yang lazim disebut sanro pada masyarakat Bugis untuk memberikan mantra pada makanan tersebut atau dalam masyarakat bugis sering disebut baca doangsanro ini akan meminta izin lebih dahulu kepada penguasa atau makhluk gaib atas tujuannya yang ingin memberikan sesaji sebagai rasa penghormatan dan penghargaan agar dalam pelaksanaan tradisi ini tidak berjalan sia-sia. Setelah itu masyarakat kemudian membawa suguhannya ke sungai atau perairan yang ia percaya terdapat penguasa atau makhluk gaib dengan membuatkan sebuah wadah  lopi bura’  biasa juga lawasoji, kemudian menaruh makanan tersebut dan mengalirkannya.

B.       Pandangan Islam Terhadap Tradisi Mappano-PanoMempercayai Allah selain Allah samadengan mempersekutukan Allah tradisi ini tergolong dalam syirik besar yaitu dimana seseorang memalingkan suatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti syirik Do’a, Syirik Niat, syirik ketaatan, syirik mahabbah.Dalam tradisi mappano-pano sesorang percaya bahwa makhluk gaib tersebut dapat menyelamatkannya dari malapetaka atau kesialan yang akan  menimpa hidupnya, sedangkan hal tersebut bertentangan dengan islam utamanya bertentantangan dengan asmaul husna Allah swt yang mempunyai nama-nama Allah yang indah, diantaranya adalah maha penguasa yang artinya tak ada penguasa selain Allah.Disamping itu terdapat firman allah dalam Qs. Luqman (13):31Artinya: “Dan ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan adalah benar-benar kezaliman yang besar.Hadist riwayat Al-Bukhari dan Muslim: “Maukah kalian aku beritahukan tentang dosa yang paling besar?, ‘Kami menjawab, Ya wahai Rasulullah!’, Beliau bersabda, Berbuat syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.”

Bab IV. Penutup

A.      KesimpulanDari uraian pada Bab III dapat disimpulkan bahwa Tata cara pelaksanaan tradisi mappano-pano merupakan ritual yang masih sering dilakukan oleh masyarakat yang terdiri dari tahap persiapan dan tahap pelaksanaan yang tata caranya dilaksanakan secara runtut oleh masyarakat bugis.Namun dalam pandangan islam, tradisi mappano-pano tergolong dalam syirik (mempersekutukan tuhan), yang diyakini atas firman Allah swt. Pada QS. Luqman(31):13 serta hadist riwayat Al-Bukhari dan muslim bahwa syirik merupakan dosa dan kezaliman besar.B.       SaranDengan adanya kesimpulan pada Bab IV penulis dapat menyarankan,1.    Perlu adanya penerapan norma agama dalam masyarakat agar dalam melaksanakan tradisi tidak menimbulkan perbuatan syirik.2.    Perlunya tingkat pendidikan yang memadai agar pola pikir masyarakat yang awam tentang kepercayaan animisme dapat digeser menjadi pola pikir yang terarah terhindar dari perbuatan syirik.

DAFTAR PUSTAKAMulfi. 2009. Pengertian tradisi. https://Mulfiblog.wordpress.com/2009/10/20/pengertian-tradisi/. Diakses pada 26 Februari 2014Herliani. 2012. Ruang lingkup tradisi https://m.facebook.com/pemalink.php?id=302157679655&story_fbid=10151460840164656. Diakses pada 27 Februari 2014Syam, Mulyadi. 2013. Pengertian syirik. https://id.wordpress.org/syirik. Diakses pada 27 Februari 2014

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply