Berikut ini adalah laporan praktikum pengenalan alat-alat laboratorium kimia. Praktikum ini bertujuan untuk mempekernalkan alat-alat laboratorium kepada praktikan.
Daftar isi
Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Kimia
Bab I. Pendahuluan
A. Latar belakang
Praktikum yang dilakukan di laboratorium kimia melibatkan banyak peralatan baru yang jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Alat-alat ini didesain dengan fungsi dan cara penggunaan yang khusus sehingga dibutuhkan pelatihan dalam penggunaannya. Tujuannya agar terhindar dari kecelakaan kerja saat melakukan kegiatan praktikum.
Pengetahuan tentang fungsi dan peran alat-alat laboratorium merupakan hal yang penting dalam porses praktikum kimia. Beberapa alat mungkin saja berpotensi berbahaya jika salah prodesudr dalam proses penggunaannya. Di sisi lain, Beberapa alat mungkin saja bisa rusak jika digunakan tidak sesuai dengan spesifikasinya. Hal ini membuat pentingnya praktikum pengenalan alat-alat laboratorium.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum Pengenalan Alat-alat Laboratorium adalah sebagai berikut :
- Mahasiswa dapat mengetahui jenis dan fungsi beberapa peralatan laboratorium yang dibutuhkan dalam pengujian mikrobiologis.
- Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penanganan agar dapat berfunsgsi dengan benar.
Bab II. Kajian Pustaka
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2010).
Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun praktikum terutama dalam proses praktikum kimia banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali alat-alat laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam prosedurpemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar, data–data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang (Hokayuruke, 2013).
Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum karena tidak mungkin semua fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat diurut sesuai dengan abjad. Agar supaya alat-alat laboratorium dapat digunakan dalam waktu relatif lama dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai (Koesmadja, 2006).
Saat melakukan pengamatan, terutama jika hasil yang diharapkan berupa data kuantitatif, dibutuhkan ketelitian yang sangat tinggi. Seringkali kita membutuhkan alat bantu untuk mendapatkan ketelitian yang diharapkan. Peralatan yang digunakan dalam pengamatan biasanya digunakan untuk mengukur atau mengamati objek-objek yang ukurannya tidak dapat diamati langsung oleh indera manusia. Penggunaan alat-alat pengamatan harus dilakukan secara hati-hati agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, terutama peralatan laboratorium. Dalam menggunakan peralatan laboratorium kamu harus memiliki keterampilan, kecermatan, dan ketelitian agar diperoleh data yang akurat. Untuk itu, kita perlu mengenali bagian-bagian dan cara kerja dari alat tersebut. Berikut akan disampaikan beberapa alat yang sering digunakan dalam pengamatan dan praktikum (Puspita,rohima 2009).
Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains. Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga mengamati perubahan yang diamati. Ketika sains bergerak melampaui dunia pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori. Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai produk ini (Wahyudi, 2011).
Bab III. Metode Praktikum
A. Bahan dan Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu ,gelas kimia, gelas ukur, tabung reaksi, erlenmeyer, hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe, cawan petri, cultur chamber, mikroskop cahaya, lampu Bunsen, jarum ose, timbangan analitik, autoclave, dan shaker water bath.
B. Prosedur kerja
Proses kerja pada praktikum Pengenalan Alat-alat laboratorium adalah adalah sebagai berikut :
- Menyiapkan dan mengenali alat-alat laboratorium mikrobiologi dasar.
- Mengenali fungsi dan kegunaan alat-alat laboratorium mikrobiologi dasar.
- Dokumentasi alat-alat laboratorium mikrobiogi dasar.
Bab IV. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Hasil praktikum pengenalan alat-alat laboratprium dapat di lihat pada table di bawah ini:
B. Pembahasan
Praktikum yang berjudul “Pengenalan Alat” ini membahas mengenai alat-alat yang akan di pergunakan pada praktikum mikrobiologi. Pada praktikum pertama ini, kami dikenalkan pada beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di praktikum mikrobiologi, diantaranya yaitu
- Gelas kimia
- Gelas ukur
- Tabung reaksi
- Erlenmeyer
- Hot plate
- Pipet,
- Sikat tabung
- Sentrifuse
- Loupe
- Cawan petri
- Cultur chamber
- Mikroskop cahaya,
- Lampu bunsen
- Jarum ose
- Timbangan analitik
- Autoclave
- Shaker water bath
1. Gelas Kimia
Gelas kimia berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan cairan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Alat ini juga bisa digunakan untuk menyimpan koloni.
2. Gelas Ukur
Gelas ukur berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu. Selain itu juga gelas ukur memiliki fungsi untuk mengukur volume larutan.
3. Tabung Reaksi
Tabung reaksi berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua DM setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
4. Elenmeyer
Erlenmeyer berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan suatu koloni.
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu erlenmeyernya larutan, menampung filtrate hasil penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi. Selain itu juga labu erlenmeyer juga memiliki fungsi untuk menyimpan koloni pada saat pengamatan.
5. Hot Plante
Hot plate, alat ini berfungsi untuk menghomogenisasikan suatu larutan yaitu dengan pengadukan. Dengan alat ini proses pengadukan akan lebih cepat, alat ini juga bisa digunakan untuk pembuatan media bakteri.
6. Pipet
Pipet berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.
Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya.
7. Sikat Tabung
Sikat tabung, adalah alat yang digunakan untuk membersihkan tabung reaksi yang dimana bulu sikatnya terbuat dari kawat halus.
8. Sentrifuse
Sentrifuse adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan partikel padat pada cairan yang digerakan oleh motor listrik. Sentrifuse digunakan untuk menghomogenkan partikel-partikel yang ukurannya lebih ringan dari partikel-partikel yang ukuirannya lebih besar.
9. Lopue
Loupe digunakan untuk membesarkan objek serta untuk melihat sel yang berukuran mikroskopis. Loupe adalah alat yang terdiri dari sebuah lensa cembung yang berguna untuk memperbesar benda-benda kecil sehingga Nampak lebih besar dan jelas.
10. Cawan Petri
Cawan petri, adalah sebuah wadah yang berbentuk bundar dan terbentuk dari bahan plastic dan kaca, mempunnyai ukuran berbeda-beda, yang digunakan untuk membiakkan sel dan juga untuk mengkultur bakteri, spora atau biji-bijian. Cawan petri plastik di gunakan hannya satu kali saja.
Cawan petri yaitu wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata. Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media. Prinsip kerjanya yaitu, medium diletakkan di dalam cawan petri kemudian ditutup dengan menggunakan penutup cawan.
11. Culture chamber
Culture chamber adalah alat untuk mengingkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Di dalam laboratorium mikrobiologi digunakan untuk menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu,menumbuhkan ragi, dan jamur, menyimpan biakan murni mikroorganisme pada suhu rendah.
12. Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya berfungsi untuk memperbesar objek 4 hingga 24 kali sehingga mempermudakan pengamatan pada objek yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang.
13. Lampu Bunsen
Lampu Bunsen adalah lampu berbahan bakar spiritus yang digunakan untuk sterilisasi panas dan mempertahankan sterilisasi ruang inokulasi, isolasi dan transfer mikroba.
Lampu Bunsen untuk pemijaran serta untuk mensterilisasikan mikroba dan mengamankan praktikan pada saat melakukan penanaman medium.
14. Jarum Ose
Jarum ose, alat berupa kawat baja berujung membulat yang digunakan untuk mengambil mikroba yang diinkubasi, diisolasi atau di transfer ke media kultur lain. Prinsip kerjanya Jarum Ose disentuhkan pada bagian mikroba kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.
15. Timbangan Analitik
Timbangan analitik, sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur massa suatu benda dengan akurasi sampai ±0,0001 gram dan mempunyai penutup yang terbuat dari kaca. Autoclave, adalah pemanasan tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertegangan tinggi.
16. Autoclave
Autoclave yaitu alat yang berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Alat ini terdiri dari bejana tekanan tinggi yang dilengkapi manometer dan klep bahaya. Autoclave dipakai untuk sterilisasi medium atau larutan atau alat-alat yang tahan terhadap suhu tinggi.
17. Shaker water bath
Shaker water bath digunakan untuk menghomogenkan suspensi bahan terlarut dan pelarut serta untuik menumbuhkan mikroba dan media cair dengan suhu tertentu dan hitunganya 134 permenit.
Bab V. Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
- Alat yang di gunakan dalam melakukan pratikum ini adalah, gelas kimia ,gelas ukur ,tabung reaksi, erlenmeyer, hot plate, pipet tetes, mikropipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe, cawan petri, cultur chamber, mikroskop cahaya, lampu busen, jarum ose, timbangan analitik, autoclave, shaker water bath.
- Masing-masing alat pratikum memiliki fungsi dan pengguunaan yang berbeda-beda. Seperti gelas kimia berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan cairan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap.
- Gelas Ukur berfungsi untuk mengukur volume segala benda dengan ketelitian yang tinggi.
- Tabung reaksi berfungsi sebagai wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan.
- Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan yang akan dititrasi pada proses titras.
- Hot plate berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Mikropipet mempunyai fungsi seperti pipet tetes, yaitu untuk memindahkan cairan atau larutan,mikropipet dapat menyerap cairan yang terukur.
- Sikat tabung berfungsi untuk membersihkan alat-alat laboratorium seperti gelas kimia,tabung reaksi,dan gelas ukur berbentuk nya seperti sikat.
- Sentrifiuse berfungsi untuk menghomogenkan suatu zat dan juga untuk memisahkan cairan dengan padatan.
- Loupe atau kaca pembesar berfungsi sebagai pembesar suatu objek, berbentuk seperti bulatan kaca.
- Cawan petri digunakan untuk membiakan (kultivasi) mikroorganisme pada suatu medium yang dituangkan diatas cawan petri.
- Cultur chamber berfungsi untuk menyimpan alat-alat yang sudah di sterilka,berbentuk seperti oven.
- Mikroskop cahaya untuk melihat benda-benda yang sangat kecil seperti mokroorganisme.
- Lampu bunsen berfungsi untuk memanaskan suatu zat dan mengunakan spiritus sebagai bahan bakar nya.
- Jarum oseber fungsi untuk mengambil dan menyebar sample koloni mikroba pada medium padat atau cair.
- Timbangan analitik memiliki fungsi membantu untuk mengukur berat bahan secara terukur.
- Autoclave adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi selama kurang lebih 15 menit.
- Water bath berfungsi untuk menciptakan suhu yang konstan dan digunakan untuk inkubasi pada analisis mikrobiologi.
B. Saran
Saran saya, Pengenalan alat-alat laboratrium merupakan suatu hal yang sangat penting karena merupakan suatu dasar dari praktikum agar tidak terjadi kesalahan dan diharapkan agar praktikan dalam perawatan alat-alat laboratorium lebih ditingkatkan lagi, sehingga alat-alat laboratorium bisa digunakan dalam waktu yang lebih lama. Praktikum pengenalan alat merupakan praktikum yang sangat penting karena alat-alat yang akan digunakan kita selaku praktikan wajib terlebih dahulu mengetahuinya, maka dari itu praktikan wajib memahami serta dapat menggunakan alat-alat yang ada di laboratorium mikrobiologi agar tidak ada kesalahan-kesalahan pada saat praktikum. dan diharapkan alat yang akan digunakan untuk praktikum pengenalan alat bisa lebih banyak lagi agar para praktikan tidak berdesakan hanya untuk melihat alat yang hanya ada satu atau ssedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Ginting. 2009. Kimia Universitas Asas dan Struktur, hlm 325 dan 331. Binarupa Aksara. Jakarta.
Koesmadja, 2006.Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta.
Hokayuruke, 2013. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri. Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Puspita, Rohima, 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk SMP/MTs Kelas
VII. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Wahyudi, 2011. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan.Universitas Padjajaran, Jatinangor.