Makalah Biomekanika dan Olahraga

11 min read

Biomekanika dan Olahraga

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportifitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi optimal yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan. Untuk mencapai peningkatan prestasi yang optimal tersebut, maka setiap manusia haruslah memahami terlebih dahulu bagaimana konsep gerak yang baik dan benar, yaitu bagaimana agar gerak yang dilakukan bernilai efektif dan efisien.

Mengenai pemahaman konsep gerak yang baik dan benar saat ini terlihat masih sering diabaikan baik oleh guru, atlet ataupun pelatih. Artinya, mereka masih melaksanakan suatu aktivitas gerak tanpa memperhatikan nilai efektifitas serta efisiensi gerakan yang dilakukan. Padahal apabila mereka menyadari akan pentingnya pemahaman konsep gerak yang menjadi modal utama dalam pelaksanaan aktivitas olahraga, maka banyak sekali manfaat yang dapat di peroleh. Manfaat nyata yang dapat diperoleh dalam memahami konsep belajar gerak dalam keolahragaan adalah pencapaian prestasi yang optimal dengan memperkecil peluang terjadinya cidera pada pelaksanaan olahraga tersebut.

Konsep gerak dalam olahraga dapat dipelajari melalui pemahaman sebuah disiplin ilmu dalam ilmu olahraga, yaitu biomekanika olahraga. Biomekanika olahraga merupakan salah satu disiplin ilmu keolahragaan yang menerapkan prinsip-prinsip gerak terhadap struktur tubuh manusia pada saat melakukan aktivitas olahraga. Oleh karena itu, perlunya memahami pengetahuan tentang biomekanika dalam memahami teknik cabang olahraga dan seluruh gerak manusia (Human Movement) sudah tidak diragukan lagi karena melalui pemahaman ilmu biomekanika olahraga, maka aktivitas gerak yang dilakukan oleh setiap atlet ataupun peserta didik akan menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga setiap gerakan yang dilakukan bersifat anatomis, terkoordinasi atau terkontrol serta sesuai dengan mekanisme kerja tubuh yang baik dan akhirnya akan menghasilkan suatu aktivitas gerak yang maksimal dan disertai dengan pencapaian prestasi yang optimal pula.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa bahwa ilmu biomekanika memiliki kaitan yang erat dengan ilmu keolahragaan karena dapat menghasilkan kontribusi yang positif dalam pencapaian kinerja dan prestasi olahraga yang optimal. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan menjelaskan mengenai konsep utama dalam ilmu bomekanika yang dijelaskan secara garis besar dari pengertian, fungsi hingga konsep utama yang harus dipelajarai dalam ilmu biomekanika olahraga.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut :

  1. Apakah yang dimaksud dengan biomekanika dan olahraga?
  2. Apakah fungsi biomekanika dalam olahraga?
  3. Apa saja sub disiplin ilmu yang dapat dipelajari dalam biomekanika olahraga dan bagaimana implementasinya pada cabang olahraga?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang penulis paparkan, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :

  1. Mengetahui maksud atau pengertian biomekanika dan olahraga.
  2. Mengetahui fungsi biomekanika dalam olahraga.
  3. Mengetahui sub disiplin ilmu yang dapat dipelajari dalam biomekanika olahraga beserta implementasinya pada cabang olahraga.

D. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi bagi setiap pembaca dalam memajukan dunia olahraga untuk mencapai prestasi yang optimal melalui proses pembelajaran dan pemahaman konsep gerak yang baik dan benar sesuai dengan disiplin ilmu biomekanika olahraga.

Bab II. Kajian Pustaka

A. Pengertian Biomekanika dan Olahraga

Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Mekanika terapan itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari penerapan dari prinsip-prinsip mekanika. Sedangkan mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik yang disebut gaya. Menurut Hickman dalam Ronald (2003: 34) mekanika adalah studi tentang bagaimana sesuatu bergerak dan apa yang menyebabkannya bergerak.

Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan menganalisis suatu gerakan. Disiplin ilmu biomekanika tidak berdiri dengan sendirinya, melainkan ditunjang oleh disiplin ilmu yang lainnya, seperti anatomi, fisologi, dan fisika, kemudian dasar-dasar atau prinsip dari ketiga bidang ilmu itu menjadi dasar suatu disiplin ilmu yang disebut biomekanika. Selain itu, pada dasarnya penekanan utama dalam biomekanika adalah seluruh konsep mekanik, tetapi tubuh manusia adalah sistem yang jauh lebih kompleks daripada kebanyakan objek yang ditemui dalam konsep mekanika. Oleh karena itu, biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup.

Menurut Hidayat (1999: 5) biomekanika adalah ilmu pengetahuan yang menerapkan hukum-hukum mekanika terhadap struktur makhluk hidup, terutama system lokomotor dari tubuh, yang dimaksud dengan lokomotor itu sendiri adalah kegiatan dimana seluruh tubuh bergerak karena tenaganya sendiri dan umumnya dibantu oleh gaya beratnya. Sedangkan Hay dalam Claude Bouchard (1985: 65) memberi pengertian tentang biomekanika yang sejalan, yaitu biomechanics is the science concerned with the internal and external forces acting on a human body and the efffects produced by the forces. Artinya, biomekanika adalah suatu pengetahuan yang berhubungan dengan kekuatan internal maupun eksternal yang bekerja pada tubuh manusia dan merupakan suatu akibat yang ditimbulkan oleh suatu kekuatan yang berasal dari hasil kerja tubuh manusia tersebut.

Pada ilmu keolahragaan, biomekanika sudah sangat dikenal sebagai suatu disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari gerakan dari aktivitas olahraga yang dilakukan. Dengan demikian, dalam ilmu keolahragaan ilmu yang mempelajari tentang mekanisme gerak tubuh manusia disebut biomekanika olahraga. Menurut Depdiknas (2000: 22) biomekanika olahraga adalah hal yang berurusan dengan pengaruh daya hukum alam terhadap tubuh manusia selama aktivitas fisik berlangsung. Objek formal dari ilmu biomekanika olahraga adalah mempelajari atau menganalisis gerak manusia melalui aktivitas fisik dalam rangka pembentukan dan pendidikan dengan tujuan menghasilkan suatu perkembangan gerak yang diaplikasikan pada teori kepelatihan dalam professional keolahragaan yang terdiri dari Olahraga Kesehatan, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Kepelatihan Olahraga Kompetitif, Olahraga Rekreasi, Manajemen Olahraga dan Olahraga Rehabilitasi (Taksonomi Ilmu Keolahragaan dalam Depdiknas, 2000:21).

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa biomekanika olahraga adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bentuk dan macam-macam gerakan manusia yang merupakan hasil dari aktivitas olahraga atas dasar prinsip gerak yang digunakan untuk menganalisis gerakan tersebut.

B. Fungsi Biomekanika dalam Olahraga

Seseorang yang sudah menyandang predikat atlet, guru dan pelatih olahraga dengan sendirinya harus melakukan pendekatan ilmiah terhadap gerakan tubuh manusia. Pendekatan ilmiah tersebut dapat dilakukan dengan cara memahami ilmu biomekanika olahraga, karena penggunaan ilmu ini menjadi penting saat gerakan atlet dianalisis. Aplikasi ilmu biomekanika dalam olahraga inilah yang menjabarkan bagaimana gerakan manusia bisa sangat efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan prestasi. Analisis gerak yang didapatkan kemudian dijadikan pegangan pelatih untuk memberikan instruksi yang benar kepada atletnya.

Menurut Benoit Roy dalam Claude Bouchard dkk (1985: 65) tujuan utama biomekanika adalah untuk memberikan pemahaman tentang hakikat dan fungsi gerakan manusia, baik dalam kegiatan olahraga, tari atau bentuk gerakan yang diadaptasi.

Tujuan mempelajari biomekanika dalam penerapan ilmu olahraga adalah 1) mengetahui konsep ilmiah dasar yang diaplikasikan dalam bentuk gerak manusia; 2) memahami suatu bentuk/ model gerak dasar dalam olahraga sehingga mampu mengembangkannya dengan baik; 3) mampu memahami perkembangan gerak dasar; 4) mampu menerapkan suatu bentuk yang sesuai dengan karakteristik fisik seseorang dalam berolahraga, dengan baik dan benar.

Berdasarkan tujuan dari yang dijabarkan dari beberapa pendapat tersebut dengan demikian seorang guru, atlet ataupun pelatih olahraga akan mempunyai suatu kompetensi untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan gerak atau teknik yang benar dalam suatu aktivitas olahraga, apa yang salah pada gerakan yang dilakukan, mengapa gerakan tersebut salah, serta yang terpenting adalah dapat menentukan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan gerak pada aktivitas olahraga tersebut.

Dari kemampuan menganalisis tujuan biomekanika olahraga, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi dari memahami ilmu biomekanika dalam olahraga, yaitu guna menghasilkan suatu bentuk gerakan dalam aktivitas olahraga yang memiliki nilai efisiensi dan efektifitas yang baik, sehingga setiap gerakan dari aktivitas olahraga yang dilakukan baik oleh peserta didik ataupun atlet bersifat anatomis dan terkoordinasi serta aman dari terjadinya peluang cidera yang pada akhirnya mampu menghasilkan suatu prestasi olahraga yang optimal, sehingga kepuasan gerak seseorang dalam melakukan suatu aktivitas olahraga akan tercapai.

C.    Sub Disiplin Ilmu Dalam Konsep Utama Biomekanika

1.      Titik Berat

Setiap anggota tubuh memiliki massa atau berat dan memiliki titik tangkap dari massa yang bekerja. Massa dari anggota tubuh tersebut akan menimbulkan gaya-berat atau gaya-tahanan yang mempunyai titip pusat massa. Titik pusat massa tersebutlah yang disebut dengan titik berat.

Menurut Hidayat (1999: 9) titik berat adalah titik dimana gaya berat benda atau anggota tubuh itu bekerja atau dapat diartikan juga sebagai titik yang mewakili dari benda/ tubuh.

Letak titik berat badan manusia letaknya selalu berubah-ubah, karena anggota tubuh manusia dapat bergerak ke berbagai arah sehingga sikap yang dihasilkan mempengaruhi letak titik berat badannya. Pada posisi sikap anatomis (sikap normal), letak titik berat badan manusia terletak di posisi 2,5 cm di bawah promontarium atau tulang kemudi (antara ruas pinggang dan tulang kemudi).

Tujuan mempelajari letak titik berat pada biomekanika olahraga adalah untuk menciptakan sikap dan gerakan tubuh yang benar, memperbaiki sikap dan gerakan yang salah sehingga meningkatkan efisiensi dan keterampilan dalam melakukan aktivitas olahraga.

Contoh penerapan dalam perubahan titik berat badan manusia pada cabang olahraga dapat dicontohkan pada olahraga atletik nomor lompat jauh, yaitu pada saat sikap awal titik berat badan seorang pelompat masih berada di tulang kemudi, saat memasuki tahap melayang di udara hingga sikap akhir seorang pelompat harus mengubah letak titik berat badannya menjadi di depan bagian luar tubuh supaya dapat mengambil posisi yang baik dan benar saat mendarat.

2.      Kesetimbangan dan Stabilitas

Keseimbangan dan stabilitas merupakan dua istilah kata yang hampir sama, namun memiliki makna yang berbeda. Menurut Ronald (2003: 18)  Keseimbangan berkaitan dengan koordinasi dan kontrol, sedangkan stabilitas berkaitan dengan besar tahanan yang diciptakan oleh seseorang untuk melawan gaya yang mempengaruhi keseimbangnnya. Semakin stabil sikap seseorang, maka semakin besar tahanan yang harus diciptakan untuk mengatasi gaya yang mempengaruhi keseimbangannya. Hal tersebut dapat dicontohkan pada cabang olahraga judo dan gulat. Dalam cabang olahraga tersebut, semakin stabil sikap siap seorang atlet dalam bertanding maka akan semakin besar juga gaya dari seorang lawan, sehingga atlet tersebut harus menciptakan suatu tahan yang lebih besar lagi supaya posisi tubuh tetap stabil atau setimbang.

Kesetimbangan dan stabilitas digunakan dalam pelaksanaan asas mekanika. Menurut Hidayat (1999: 16) kesetimbangan tubuh dapat dibagi menjadi 3 jenis, yakni : kesetimbangan stabil, kesetimbangan labil, kesetimbangan netral/ normal. Kesetimbangan stabil terjadi bilamana suatu benda atau seseorang mengalami kontak dengan dasar/permukaan pijakan luas, pusat gravitasi terletak redah dan garis pusat gravitasi terletak di dalam benda, munculnya gaya pemulih yang menyebabkan kembali ke posisi semula, tenaga potensial bertambah. Kesetimbangan labil terjadi bilamana pusat gravitasinya suatu benda atau seseorang akan turun apabila diberi gaya sehingga posisi benda akan mengalami perubahan dan tenaga potensial berkurang, garis pusat gravitasinya jatuh diluar garis penyokong, dan dasar penyokong terlalu kecil. Kesetimbangan normal terjadi bilamana pusat gravitasi suatu benda atau seseorang tidak berubah apabila diberi gaya dan tenaga potensial bertambah.

3.      Gerak (Movement)

Gerak adalah suatu proses terjadinya perubahan baik dalam hal bentuk, sikap ataupun tempat. Gerak merupakan sesuatu hal yang penting dalam kehidupan manusia, akan tetapi dalam bergerak seseorang perlu mendasarkan kinerja mekanis agar gerak yang dilakukan hemat energi sehingga tidak cepat lelah namun hasil yang dicapai lebih optimal. Oleh karena itu, menurut Komari (2010: 17) untuk melakukan suatu gerakan, seseorang perlu mengetahui prinsip dasar yang dijadikan suatu pedoman dalam melakukan gerakan, yaitu 1) prestasi tinggi dengan usaha yang sedikit atau kecil atau pekerjaan itu efisien apabila menggunakan otot yang besar dan kuat apabila mengangkat beban yang berat, koordinasi melibatkan otot sedikit saja, merentangkan otot semaksimal mungkin agar mendapatkan kekuatan yang maksimal, melakukan warming-up agar kekuatan otot meningkat; 2) kekuatan ditujukan ke titik berat searah gerak yang dikehendaki; 3) bila mengangkat, manhan atau membawa benda  sebaiknya benda tersebut didekatkan dengan titik berat badan agar usaha yang dikerahkan lebih kecil; 4) jika membidik sasaran arahnya tidak horizontal, karena gaya gravitasi selalu menarik benda tegak lurus ke bawah.

Berdasarkan penjabaran prinsip dasar yang dijadikan pedoman dalam bergerak tersebut dapat diketahui bahwa semua bentuk gerakan terjadi karena dipengaruhi oleh sejumlah gaya, gaya yang dimaksud adalah kontraksi otot. Menurut Hidayat (1999: 43) unsur yang menyebabkan terjadinya gerakan ada tiga, yaitu tulang sebagai alat penggerak, otot sebagai sumber penggerak dan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Contoh bentuk gerak (movement) yang terjadi pada manusia, yaitu berlari (perubahan tempat), membusungkan dada (perubahan volume), menekuk siku dan jongkok (perubahan sikap).

Dalam ilmu biomekanika olahraga, jika dilihat dari segi ruang dan waktu, maka gerak akan membentuk lintasan yang beraneka macam, yaitu gerak lurus (linier), gerak putar (rotasi), gerak translasi dan gerak lengkung (curvilinier) (Hidayat. 1999: 57).

Komari (2010: 18) memberikan definisi gerak linier adalah gerak dalam garis lurus dari titik pertama hingga ke titik akhir, misalnya gerak kaki dari start sampai finish. Gerak rotasi adalah gerak berputar melalui sumbu geraknya, misalnya gerakan ayunan pitcher pada olahraga softball. Gerak translasi adalah gerak suatu benda atau seseorang menurut kedudukannya dari setiap titik benda satu terhadap yang lain selama bergerak secara sejajar, misalnya gerakan glide pada awalan tolak peluru. Gerak lengkung adalah bentuk gerakan menyudut yang menempuh lintasan yang melengkung, gerak ini disebut juga gerak peluru atau gerak proyektil, misalnya, gerakan melempar bola dengan cara melambung.

4.      Gaya (Force)

Menurut Ronald (2003: 24) gaya adalah suatu dorongan atau tarikan yang dapat mengubah keadaan gerak suatu benda atau seseorang. Sedangkan menurut Hidayat (1999: 60) gaya adalah sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan keadaan (dari diam ke gerak, dari gerak ke diam, atau perubahan panas, atau perubahan kecepatan). Jadi, dapat disimpulkan bahwa gaya adalah sesuatu yang memberikan suatu pengaruh atau sebab sehingga mengubah keadaan suatu benda.

Dalam aktivitas olahraga gaya berasal dari dua sumber, yaitu gaya internal (internal force) dan gaya eksternal (external force). Internal force diciptakan dari dalam tubuh seseorang akibat hasil kontraksi antara otot-otot yang melakukan aktivitas tarik menarik melalui tendon kemudian tendon memberi isyarat kontraksi kepada tulang yang menghasilkan suatu gerakan atau tahanan, sedangkan external force adalah suatu gaya yang tercipta karena adanya pengaruh dari faktor gravitasi, gaya reaksi dari tanah, gesekan, tahanan udara dalam berbagai aktivitas pada cabang olahraga yang menghasilkan suatu gaya dorongan atau tarikan.

Sedangkan bentuk gaya yang dikenal dalam olahraga adalah gaya postulat (propulsive force) dan gaya tahanan (resistance force). Gaya postulat yang disebut juga gaya dinamis adalah gaya yang menyebabkan gerakan positif atau gerak laju, misalnya gaya dorong dari tungkai wakyu berlari (menolakkkan kaki pada tanah). Gaya tahanan adalah gaya yang menyebabkan gerakkan negatif atau hambatan gerak, misalnya gaya tahan dari tungkai waktu mendaratkan kaki ke tanah.

5.      Tahanan (Resistance)

Adanya tahanan (resistance) merupakan akibat dari adanya gerak yang diperlambat yang disebabkan oleh percepatan negatif, misalnya pada bola yang menggelinding di atas rumput, makin lama bola tersebut akan bergerak semakin lambat dan akhirnya berhentim hal tersebut diakibatkan karena adanya tahanan berupa gesekan antara dua permukaan yang menghambat laju geraknya bola tersebut sehingga kecepatan bola tersebut diperlambat.

Menurut Hidayat (1999:135) tahanan (resistance) adalah semua sebab yang dapat mengubah atau mempengaruhi suatu keadaa/ posisi/ gerak suatu benda. Dalam ilmu biomekanika ada beberapa klasifikasi jenis tahanan, yaitu tahanan udara (air resistance), tahanan air, turbulensi dan gesekan.

a.       Tahanan udara

Besarnya tahanan udara tergantung dari besarnya penampang atau permukaan, besarnya kecepatan dari benda atau besarnya arus udara, besarnya tekanan udara dan bentuk benda dan sifat permukaan dari benda (licin atau kasar) Contohnya pada sebuah cakram yang dilempar akan mendapatkan tahanan udara, jika tahanan udara yang bekerja makin besar, maka makin lambat gerak lajunya cakram tersebut.

b.      Tahanan air

Contohnya perenang yang berenang di dalam air, antara badan dengan air terjadi tahanan karena adanya gesekan yang terjadi antara tubuh perenang dengan air tersebut. Hal tersebut disebabkan oleh posisi badan di dalam air akan menentukan besarnya penampang badan, gerakan tungkai yang melebar-masuk keluarnya telapak tangan dan gerakan recovery akan menimbulkan tahanan air serta gelombang air yang besar akan memperlambat gerakan perenang, eddies yaitu riak air yang disebabkan oleh terpencarnya arus air, gesekan kulit dan baju renang serta kecepatan gerak perenang.

c.       Turbulensi

Turbulensi adalah arus udara yang terpencar yang menjadi golakan arus.

d.      Gesekan

Gesekan merupakan satu gaya yang merupakan tahanan, yaitu terjadi apabila dua benda saling kontak pada permukaan yang sama oleh adanya gaya yang bekerja dari benda yang satu terhadap benda yang lain atau sebaliknya. Contohnya, pada cabang olahraga gulat terjadi body contact berupa dorongan antar pegulat yang merupakan pola serangan atau pola pertahanan.

6.      Momentum dan Impuls

Momentum adalah besarnya gaya dorong dari suatu benda dengan suatu kecepatan yang disebut kekuatan gerak. Penyebab timbulnya  momentum adalah kekuatan dan lamanya kekuatan itu sendiri terjadi sehingga menghasilkan momentum, kekuatan dan jumlah gerak.

Sedangkan impuls adalah pengerahan gaya/ kekuatan. Impuls merupakan suatu hubungan sebab akibat dari momentum, semakin besar impuls mengakibatkan momentum yang dihasilkan juga besar. Implementasi hubungan sebab akibat antara impuls dengan momentum, yaitu pada cabang olahraga panahan, semakin besar tarikan busur panah yang dilakukan maka akan semakin besar momentum yang dihasilkan untuk anak panah sehingga anak panah tersebut dapat telepas dari busur dengan cepat dan menghasilkan jarak yang jauh.

7.      Impact

Impact adalah benturan yang terjadi akibat momentum benda yang satu membentur benda yang lain, tidak lain merupakan adanya gaya atau gaya dorong yang harus kita lawan. Impact dapat terjadi pada benda yang bergerak pada satu garis lurus maupun dua garis lurus, macam-macamnya antara lain : a.) antara dua benda yang bergerak searah, yaitu benda yang bergerak lebih cepat menabrak yang lebih lambat; b.) benda yang bergerak menabrak benda lain yang diam, setelah berbenturan, yang diam bergerak; c.) antara dua benda yang bergerak berlawanan arah, yaitu yang satu bergerak dengan kecepatan positif sedangkan yang satunya bergerak dengan kecepatan negatif; d.) benda yang bergerak menabrak dinding/ tembok/ stick secara tegak lurus dan setelah membentur benda tersebut terpental kembali; e.) impact terjadi pada dua garis yang saling membuat sudut (tidak pada satu garis lurus).

Contoh terjadinya impact dalam aktivitas olahraga, yaitu pada saat lari jarak jauh, kaki yang menapak tanah merupakan impact, selain itu pada cabang olahraga softball pada saat kita menangkap bola yang datang dengan cepat, pergelangan tangan digerakan secara fleksi dorsal.

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A.    Simpulan

Berdasarkan penjelasan yang penulis paparkan pada bab II mengenai definisi fungsi serta disiplin ilmu yang terdapat dalam ilmu biomekanika olahraga, penulis menyimpulkan bahwa ilmu biomekanika memiliki keterkaitan yang sangat signifikan dengan ilmu keolahragaan, karena segala sesuatu yang dilakukan dalam aktivitas olahraga secara ilmiah mengacu pada ilmu biomekanika yang di dalamnya membahas tentang prinsip gerak tubuh manusia berdasarkan prinsip mekanika yang tak terlepas juga dari ilmu anatomi dan fisiologi olahraga. Selain itu, pelaksanaan gerak atau keterampilan yang berlandaskan ilmu biomekanika akan menghasilkan suatu gerakan yang efisien dan efektif serta terkoordinasi dengan baik sehingga dapat mengurangi peluang untuk terjadinya cidera olahraga yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pencapaian prestasi olahraga yang optimal.

B.     Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis memberikan saran agar semua pecinta olahraga baik itu adalah seorang guru pendidikan jasmani, peserta didik, atlet, pelatih bahkan masyarakat umum ada baiknya jika lebih memahami ilmu biomekanika dengan baik dan benar supaya segala suatu aktivitas olahraga yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar sehingga sesuai dengan prinsip mekanika gerak tubuh manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Bouchard, Claude dkk. Physical Activity Science. Champaign, Illinois : Human

Kinetics Book.

Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Ilmu Keolahragaan dan Rencana

Pengembangannya. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Hidayat, Imam. 1999. Biomekanika. Bandung.

http://badrun08arhun.blogspot.com/2013/07/biomekanika-olahraga.html

Komari, Amat. 2010. Biomekanika Olahraga. Yogyakarta : FIK UNY.

Ronald, Hamidie. 2003.  Biomekanika Olahraga. Jakarta

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply