Perkembangan Kognitif Peserta Didik

1 min read

Perkembangan Kognitif

Secara sederhana, pada buku karangan (Desmita, 2009) dijelaskan kemampuan kognitif dapat dipahami sebagai kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah.

Sehingga dapat dipahami bahwa perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan pengetahuan, yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya, sesuai buku karangan (Desmita, 2009).    

Beberapa konsep dan prinsip tentang sifat-sifat perkembangan kognitif anak menurut piaget, antara lain :

  1. Anak adalah pembelajar yang aktif.
  2. Anak mengorganisasi apa yang mereka pelajari dari pengalamannya.
  3. Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi.
  4. Proses ekuilibrasi menunjukkan adanya peningkatan ke arah bentuk-bentuk pemikiran yang lebih komplek.

Proses Perkembangan Kognitif

Dalam pembahasan proses perkembangan kognitif, ada dua alternative proses perkembangan kognitif yaitu pada teori dan tahap-tahap perkembangan yang dikemukakan oleh Piaget dan proses perkembangan kognitif oleh para pakar psikologi pemprosesan informasi.

a) Teori Perkembangan Kognitif Piaget.

  1. Tahap Sensori-Motorik (usia 0 sampai 2 tahun)
  2. Tahap Pra-Operasional (usia 2 sampai 7 tahun)
    1. Berpikir pra-operasional masih sangat egosentris.
    2. Cara berpikir pra-operasional sangat memusat (centralized).
    3. Berpikir pra-operasional adalah tidak dapat dibalik (irreversable).
    4. Berpikir pra-operasional adalah terarah statis.
    5. Berpikir pra-operasional adalah transductive (pemikiran yang meloncat-loncat).
    6. Berpikir pra-operasional adalah imaginatif, yaitu menempatkan suatu objek tidak berdasarkan realitas tetapi hanya yang ada dalam pikirannya saja.
  3. Tahap Konkret-operasional (usia 7 sampai 11 tahun)
  4. Tahap Operasional Formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

Ditahap ini remaja berfikir dengan cara yang lebih abstrak, logis, dan lebih idealistik. Dalam blog (Joesafira, 2010) tahap operasional formal mencakup dua hal, yaitu :

1)    Sifat deduktif-hipotesis

2)    Berpikir operasional formal juga berfikir kombinatoris.

b.      Teori Pemprosesan Informasi.

Setidaknya ada tiga dasar asumsi umum teori pemprosesan informasi (Zigler & Stevenson, 1993) dalam buku Desmita(2009:116) yaitu :

  1. Pikiran dipandang sebagai suatu system penyimpanan dan pengembalian informasi.
  2. Individu-individu memproses informasi dari lingkungan.
  3. Terdapat keterbatasan pada kapasitas untuk memproses informasi dari seorang individu.

B. Karakteristik Perkembangan Kognitif

Dalam buku karangan (Desmita, 2009) karakteristik perkembangan kognitif peserta didik dibagi dalam dua tahap yaitu tahap usia sekolah (SD) dan Remaja (SMP dan SMA).

1. Usia Sekolah (Sekolah Dasar)

pada masa ini anak telah mengembangkan tiga macam proses yang disebut dengan operasi-operasi: negasi, resiprokasi dan identitas.

2.Remaja (SMP dan SMA)

Pada masa remaja, kemampuan anak sudah semakin berkembang hingga memasuki tahap pemikiran operasional formal.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif

Berdasarkan posting dari (Wiriana, 2008), kemampuan kognitif seseorang dipengaruhi oleh dua hal yaitu, faktor herediter atau keturunan dan faktor non herediter. Faktor herediter merupakan faktor yang bersifat statis, lebih sulit untuk berubah. Sebaliknya, faktor non herediter merupakan faktor yang lebih plastis, lebih memungkinkan untuk diutak-atik oleh lingkungan.

Dalam posting (Wiriana, 2008) pun dijelaskan tentang faktor  yang mempengaruhi perkembangan kognitif adalah:

1.Gaya pengasuhan.

Baumrind menekankan tiga tipe gaya pengasuhan yang dapat mempengaruhi    perkembangan kognitif,  pada anak (Wiriana, 2008), yaitu :

a.Gaya pengasuhan Otoriter (authoritarian parenting)

b.Gaya pengasuhan Otoritatif (authoritative parenting)

c.Gaya pengasuhan Permisi (permissive parenting)

Gaya pengasuhan permisi dibagi menjadi dua yaitu :

a.       Pengasuhan permissive indulgent

b.      Pengasuhan permissive indifferent

2.    Pengaruh lingkungan.

Lingkungan dalam konteks ini adalah lingkungan di luar rumah atau keluarga. Lingkungan pertama yang berpengaruh adalah sekolah, pengaruh teman sebaya (peers), status sosial ekonomi, peran gender dalam keluarga, dan media masa.

Makalah Alkohol Lemak – Fatty Alcohol

Alkohol Lemak Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Alkohol lemak merupakan suatu dasar utama oleokimia yang memiliki laju pertumbuhan yang telah membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan standar...
Ananda Dwi Putri
11 min read

Sokletasi – Metode Pemisahan Zat Padat Melalui Proses Penyaringan…

Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga...
Ananda Dwi Putri
2 min read

Kormotografi Kolom

Kromotografi kolom adalah suatu metode pemisahan yang di dasarkan pada pemisahan daya adsorbsi suatu adsorben tentang terhadap suatu senyawa, baik pengotornya maupun hasil isolasinya....
Ananda Dwi Putri
4 min read

Leave a Reply