Teknik Evaluasi dan Penilaian Non-Tes

2 min read

Penilaian Non-Tes

Penilaian Non-Tes adalah proses pemberian skor dan atribut tanpa melibatkan proses uji (Ujiann). Dengan demikian, Penilaian non-tes tidak melibatkan pengukuran keterampilan dan komptensi yang spesifik.

Jenis penilaian ini pada umumnya dilakukan untuk mengukur sikap, perilaku, pendapat dan ranah-ranah psikometri sosial lainnya. Beberapa ranah mungkin bisa diukur dengan dua alat ukur baik itu tes dan not tes seperti tentang Sholat, namun keduanya menghasilkan pandangan yang berbeda.

  1. Tes Sholat dilakukan untuk mengetahuia apakah peserta didik tahu tata cara, gerakan dan bacaan sholat.
  2. Non-Tes Sholat dilakukan untuk mengetahui pakah peserta didik rajin shlat atau tidak.

Macam-Macam Instrumen Non-Tes 

Macam-macam instrumen non tes adalah observasi, wawancara (interview), skala sikap (attitude scale), daftar cek (check list), skala penilaian (rating scale), angket, studi kasus, catatan insidental, sosiometri, inventori kepribadian, dan teknik pemberian penghargaan kepada peserta didik.

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. 

Tujuan utama observasi adalah : 

  • Mengumpulkan data dan inforamsi mengenai suatu fenomena, baik yang berupa peristiwa maupun tindakan, baik dalam situasi yang sesungguhnya maupun dalam situasi buatan. 
  • Mengukur perilaku kelas (baik perilaku guru maupun peserta didik), interaksi antara peserta didik dan guru, dan faktor-faktor yang dapat diamati lainnya, terutama kecakapan sosial (social skill). 
  • Menilai tingkah laku individu atau proses yang tejadi dalam situasi sebenarnya maupun situasi yang sengaja dibuat. 

Wawancara (Interview)

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (Tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung (menggunakan alat komunikasi). 

Bentuk pertanyaan wawancara 

  • Bentuk pertanyaan berstruktur, yaitu oertanyaan yang menuntut jawaban agar sesuai dengan apa yang terkandung dalam pertanyaan tersebut. Pertanyaan semacam ini biasanya digunakan jika masalahnya tidak terlalu kompleks dan jawabannya sudah konkret.
  • Bentuk pertanyaan tidak berstruktur, yaitu pertanyaan yang bersifat terbuka, peserta idik secara bebas menjawab pertanyaan tersebut. Pertanyaan semacam ini tidak memberi struktur jawaban kepada peserta didik karena jawaban dalam pertanyaan itu bebas.
  • Bentuk pertanyaan campuran, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban campuran, ada yang berstruktur dan ada pula yang bebas.

Skala Sikap

Sikap merupakan suatu kecenderungan tingkah laku untuk berbuat sesuatu dengan cara, metode, teknik, dan pola tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik berupa orang -orang maupun objek-objek tertentu.

Daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati. Daftar cek dapat memungkinkan guru sebagai penilai mencatat tiap-tiap kejadian yang betapapun kecilnya, tetapi dianggap penting. Ada bermacam-macam aspek perbuatan yang biasanya dicantumkan dalam daftar cek, kemudian tinggal memberikan tanda centang pada tiap-tiap aspek tersebut sesuai dengan hasil penilaiannya. Daftar cek banyak manfaatnya, anatara lain membantu guru untuk mengingat-ingat apa yang harus diamati, dan dapat memberikan informasi kepada stakeholder.

Skala Penilaian (Rating Scale) Dalam daftar cek, penilaian hanya dapat mencatat ada tidaknya variabel tingkah laku tertentu, sedangkan dalam skala penilaian fenomena-fenomena yang akan dinilai itu disusun dalam tingkatan-tingkatan yang telah ditentukan. 

Angket 

Angket (kuesioner) merupakan alat pengumpul data melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan. Angket ini berisi daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan responden. 

Ditinjau dari segi siapa yang menjawab:

Kuesioner langsung 

Kuesioner dikatakan langsung jika kuesioner tersebut dikirimkan dan diisi langsung oleh orang yang akan dimintai jawaban tentang drinya. 

Kuesioner tidak langsung 

Adalah kuesioner yang dikirimkan dan diisi oleh bukan orang yang diminta keterangannya. Kuisioner tidak langsung biasanya digunakan untuk mencari informasi tentang bawahan, anak, saudara, tetangga dan sebagainya.

Studi Kasus 

Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seorang individu yang dianggap mengalami kasus tertentu. 

Kelebihan studi kasus dari studi lainnya adalah bahwa subjek dapat dipelajari secara mendalam dan menyeluruh. Namun, kelemahannya sesuai dengan sifat studi kasus bahwa informasi yang diperoleh sifatnya subjektif, artinya hanya untuk individu yang bersangkutan, dan belum tentu dapat digunakan untuk kasus yang sama pada individu yang lain.

Teori-Teori Psikologi Sosil

Teori Dalam Psikologi Sosil A. Teori Genetik Teori ini menekankan kualitas pembawaan sejak lahir atas tingkah laku sosial. Bahwa “manusia adalah binatang sosial” menjadi...
Ahmad Dahlan
9 min read

Usaha Mengurangi Prasangka Sosial

Ada beberapa usaha untuk mengurangi prasangka sosial yaitu (dalam Gerungan, 2004:190-191; dalam Ahmadi, 2002:215-216; dalam Sears, 1985:254-256): Mengurangi prasangka bisa dilakukan melalui:
Wahidah Rahmah
55 sec read

Aliran-Aliran dalam Psikologi Fungsionalisme

Aliran fungsionalisme merupakan aliran psikologi yang pernah sangat dominan pada masanya, dan merupakan hal penting yang patut dibahas dalam mempelajari psikologi. Pendekata n fungsionalisme...
Wahidah Rahmah
2 min read

Leave a Reply