Makalah Teknologi Hologram Pada Konser

9 min read

Makalah Teknologi Hologram Pada Konser

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Berkembangnya zaman membuat banyak hal datang yang semakin membaik. Salah satu contohnya adalah kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Berkembangnya ilmu pengetahuan diiringi dengan teknologi yang semakin booming untuk melakukan riset-riset penelitian. Teknologi yang digunakan tidak hanya sekedar alat elektronik dan internet yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Bagaimana jika teknologi tersebut diaplikasikan pada konser? Seperti yang diketahui, hal yang dinanti-nanti saat konser besar adalah penampilan live dari sang idola.

Namun pada konser berbasis hologram, fisik dan keseluruhan penampilan dari artis akan diterjemahkan ke dalam bentuk hologram. Meski tak menampakkan diri secara langsung, penonton tetap puas dengan efek yang ditampilkan. Alunan instrumen musik, vokal, dan tata cahaya hologram memang membuat konser semakin menarik, meskipun terlihat lebih sulit ketimbang aksi langsung dari Artis yang menampilkannya secara langsung. Dengan menggunakan 2 laser dan sebuah piring fotografi, akan tampak gambar 3D dari artis yang kita gemari tampak seperti nyata.

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana Sejarah Hologram?
  2. Apa itu hologram?
  3. Bagaimana teknik pembuatan hologram?
  4. Apa kekurangan dan kelebihan Hologram?
  5. Apa beda teknik holografi dengan fotografi?

C. Tujuan

  1. Menambah pengetahuan mengenai Teknologi Hologram
  2. Mengetahui pemanfaatan hologram dalam dunia hiburan.

Bab II. Pembahasan

A. Pengertian Hologram

Holografi adalah teknik yang memungkinan cahaya dari suatu benda yang tersebar direkam dan kemudian direkonstruksi sehingga objek seolah-olah berada pada posisi yang relatif sama dengan media rekaman yang direkam. Hologram terbentuk dari perpaduan dua sinar cahaya yang koheren dan dalam bentuk mikroskopik.Hologram

bertindak sebagai gudang informasi optik. Informasi-informasi optik itu kemudian akan membentuk suatu gambar, pemandangan, atau adegan. Hologram merupakan jelmaan dari gudang informasi (information storage) yang mutakhir. Hologram mampu menyimpan informasi yang di dalamnya memuat objek-objek 3 dimensi (3D). Tidak hanya objek-objek yang biasa terdapat di foto atau gambar pada umumnya. Hal itu disebabkan prinsip kerja hologram tidak sesederhana lensa fotografi. Hologram menggunakan prinsip-prinsip difraksi dan interferensi, yang merupakan bagian dari fenomena gelombang.

Teknologi holografi ini pertama kali diperkenalkan oleh Dennis Gabor pada tahun 1947 yang kemudian membuatnya dianugerahi penghargaan Nobel Fisika pada tahun 1971. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya teknik holografi ini mengalami pasang surut hingga kemudian pada tahun 1960, dengan adanya perkembangan teknologi laser, perkembangan teknologi holografi terlihat semakin nyata.

B. SEJARAH PERKEMBANGAN

Teknologi yang menjadi latar belakang terciptanya hologram ini lahir dari seorang fisikawan Hungaria, Dennis Gabor. Gabor lahir pada tanggal 5 Juni 1900 di Budapest, Hungaria. Pada tahun 1924, ia lulus dari pendidikannya dan mendapatkan gelar diploma dari Technische Hochschule di Berlin. Namun kemudian pada tahun 1933, setelah Hitler berkuasa, ia melarikan diri dari Nazi ke Inggris. Di tanah Britania ini, Gabor bekerja dalam pengembangan Departemen British Thomson-Houston di Rugby, Warwickshire.

Pada tahun 1947, Gabor secara tidak sengaja menemukan holografi. Pada awalnya Gabor sedang berusaha meneliti mikroskop elektron. Ia mengembangkan teori untuk meningkatkan kemampuan mikroskop tersebut. Pada saat ia berusaha membuktikan teorinya tersebut, ia tidak menggunakan pancaran elektron, melainkan menggunakan cahaya. Dengan percobaan itu, Gabor menemukan teori holografi, yaitu ilmu yang memproduksi hologram. Dengan teorinya, ia berhasil menciptakan hologram pertama di dunia. Istilah “hologram” ciptaan Gabor berasal dari Bahasa Yunani: holo dan gramma, yang berarti “pesan menyeluruh”. Sebuah potret holografik Dennis Gabor diproduksi pada tahun 1971 dengan menggunakan laser ruby ​​berdenyut.

Berdasarkan teori hologram Gabor, hologram dapat dibuat melalui proses pembelahan dua sinar laser yang searah selajur. Lajur pertama, disebut “acuan”, menyinari selembar lempeng peka foto atau film, sedangkan lajur kedua menyinari objek untuk diholografikan. Cahaya yang dicerminkan objek ini kemudian saling bertabrakan di atas lempengan tadi, dan menciptakan pola gabungan yang kemudian dikembangkan lagi untuk menampilkan gambar 3 dimensi. Pada saat itu, hologram hanya membutuhkan satu ruangan tempat citra tertentu ditembakkan sehingga seolah-olah menjadi bagian dari ruangan itu sendiri. Dengan demikian citra tadi akan menimbulkan kesan nyata dan sangat fantastis. Namun hologram ciptaan Gabor ini tidak tersedia secara komersial hingga pengenalan teknologi laser pada tahun 1960.

Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1979 oleh dua orang ilmuwan Soviet yang berhasil mengadaptasi temuan Dennis Gabor dengan “sinehologram”. Guy Fihman dan Claudine Eizykman mulai bekerja sama di bidang hologram ketika keduanya menjadi guru besar sinema di Universitas Paris. Dengan alat yang dirancang khusus, mereka membuat dua buah sinehologram berukuran 35 mm dan 70 mm yang dipertunjukkan di College of France, Paris. Teknologi ini kemudian dikembangkan hingga berukuran 126 mm yang kemudian merupakan langkah pertama untuk membuat sinehologram yang dapat ditonton lebih dari dua orang dalam waktu yang bersamaan. Berkat temuannya melalui hologram, Dennis Gabor diangkat menjadi anggota Royal Society London pada tahun 1956 dan anggota kehormatan Akademi Ilmiah Hongaria pada tahun 1964 serta dianugerahi Nobel Fisika pada tahun 1971.

Ilmuwan dari Universitas Arizona telah mengembangkan sebuah teknologi di mana satu hari dapat digunakan untuk menyimpan data dalam jumlah besar dalam bentuk holografik. Menurut salah satu ilmuwan Nasser Peyghambarian, optik Hologram akan menawarkan aplikasi masa depan dalam pengobatan dan manufaktur serta dalam industri hiburan. Tim peneliti dari Universitas Arizona telah mengumumkan bahwa mereka berhasil mengembangkan gerakan tercepat hologram 3D.

Nasser mengakui bahwa tantangan awal untuk mencapai kualitas hologram telah berhasil diatasi ketika tim berhasil menciptakan material yang mampu merekam dan menampilkan gambar 3D dengan refresh rate dua detik. Yang pasti, menurut Peyghambarian prototipe sistem informasi 3D dapat menangkap pengambilan gambar objek dari sudut yang berbeda – menggunakan 16 kamera untuk mengambil gambar dari objek setiap detiknya. Gambar tesebut, selanjutnya diolah menjadi data pixel holografik oleh komputer dan mengirim sinyal dengan dua laser, yang kemudian menulis data dengan cara merekamnya. Selama proses penulisan, kedua bahan bergabung untuk menciptakan sebuah pola interferensi cahaya terang dan gelap, dan kemudian gambar 3D direkonstruksi dengan menembakkan cahaya lain.

B. Karakteristik Hologram

Seperti yang telah disebutkan, holografi merupakan hasil rekonstruksi dari cahaya yang tersebar dari suatu objek tertentu sehingga citra yang direkam akan muncul secara 3 dimensi (yang disebut hologram). Teknologi perekaman citra 3 dimensi ini menggunakan sinar koheren (seperti laser). Setelah pemrosesan, penampakan benda akan terlihat berbeda-beda dari berbagai sudut. Pembuatan hologram tradisional menggunakan proses kimia yang rumit. Akan tetapi, penampakan pada hologram modern dapat dilihat dengan pencahayaan yang biasa dan dapat pula menunjukkan citra 3 dimensi benda besar yang bergerak dengan pewarnaan yang lengkap.

Hasil pencitraan hologram memiliki beberapa karakteristik yang unik. Beberapa di antaranya dijelaskan berikut ini.

  1.  Cahaya yang sampai ke mata pengamat yang berasal dari gambar hasil rekonstruksi dari sebuah hologram adalah sama dengan objek aslinya. Seseorang saat melihat gambar hologram dapat melihat kedalaman paralaks dan berbagai perspektif berbeda seperti yang ada pada skema pemandangan yang sebenarnya.
  2. Hologram dari suatu objek yang tersebar dapat direkonstruksi dari bagian kecil hologram. Jika sebuah hologram pecah berkeping-keping, setiap bagian dapat digunakan untuk reproduksi keseluruhan gambar. Walau bagaimanapun, penyusutan dari ukuran hologram dapat menyebabkan penurunan perspektif dari gambar, resolusi, dan tingkat kecerahan dari gambar.
  3. Dari sebuah hologram dapat direkonstruksi dua jenis gambar: gambar nyata (pseudocopic) dan gambar maya (orthoscopic).
  4. Sebuah hologram tabung dapat memberikan pandangan 360 derajat dari objek.
  5. Lebih dari satu gambar independen yang dapat disimpan dalam satu pelat fotografi yang sama yang dapat dilihat satu per satu dalam satu kesempatan.

C. Merekam Hologram

a.       Laser

Hologram dicatat menggunakan kilatan cahaya yang menerangi adegan dan kemudian jejak pada media perekam, banyak cara sebuah foto yang direkam. Selain itu, bagaimanapun, sebagian dari sinar harus bersinar secara langsung ke media perekam – ini sinar kedua dikenal sebagai balok referensi. Hologram memerlukan sebuah laser sebagai sumber cahaya tunggal. Laser dapat tepat dikontrol dan memiliki panjang gelombang yang tetap, tidak seperti sinar matahari atau cahaya dari sumber konvensional, yang mengandung panjang gelombang yang berbeda. Untuk mencegah cahaya eksternal dari campur, hologram biasanya diambil dalam kegelapan, atau di tingkat cahaya rendah dari warna yang berbeda dari sinar laser yang digunakan dalam pembuatan hologram.

Holografi membutuhkan waktu paparan tertentu (seperti fotografi), yang dapat dikendalikan dengan menggunakan rana, atau dengan menghitung waktu elektronik laser.

b.      Alat-alat lain

Sebuah hologram dapat dibuat dengan bersinar bagian dari sinar langsung ke media perekam, dan bagian lainnya ke objek sedemikian rupa sehingga beberapa cahaya tersebar jatuh ke media perekam.

Sebuah pengaturan yang lebih fleksibel untuk merekam hologram memerlukan sinar laser ditujukan melalui serangkaian elemen yang mengubahnya dengan cara yang berbeda. Elemen pertama adalah beam splitter yang membagi balok menjadi dua balok identik, masing-masing ditujukan ke arah yang berbeda:

Satu balok (dikenal sebagai pencahayaan atau sinar objek) yang menyebar menggunakan lensa dan diarahkan ke adegan menggunakan cermin. Beberapa cahaya tersebar (tercermin) dari tempat kejadian kemudian jatuh ke media perekam.
Sinar kedua (dikenal sebagai berkas acuan) juga menyebar melalui penggunaan lensa, tetapi diarahkan sehingga tidak datang dalam kontak dengan adegan, dan bukannya perjalanan langsung ke media perekam.

Beberapa bahan yang berbeda dapat digunakan sebagai media perekam. Salah satu yang paling umum adalah film yang sangat mirip dengan film fotografi (emulsi fotografi perak halida), namun dengan konsentrasi yang lebih tinggi cahaya-reaktif biji-bijian, sehingga mampu resolusi lebih tinggi yang membutuhkan hologram. Lapisan ini media perekam (misalnya perak halida) melekat pada substrat transparan, yang biasanya kaca, tetapi juga mungkin plastik.

Ø  Proses pembuatan

Ketika dua sinar laser mencapai media perekam, gelombang cahaya bersinggungan dan saling mengganggu. Ini adalah pola interferensi yang dicantumkan pada media perekam. Pola itu sendiri tampaknya acak, karena merupakan cara di mana cahaya adegan itu mengganggu sumber cahaya asli – tapi bukan sumber cahaya asli itu sendiri. Pola interferensi dapat dianggap sebagai versi adegan yang, membutuhkan kunci tertentu – sumber cahaya asli – dalam rangka untuk melihat isinya.

Kunci yang hilang tersebut lalu kemudian disinari dengan laser, yang identik dengan yang digunakan untuk merekam pengembangan hologram pada film. Ketika balok ini menerangi hologram, Balok difraksi oleh pola permukaan hologram itu. Hal ini akan menghasilkan medan cahaya identik dengan yang awalnya diproduksi oleh tempat kejadian dan tersebar ke hologram. Gambar efek ini memproduksi dalam retina seseorang dikenal sebagai gambar virtual Holografi vs. Fotografi.

(Kiri) Proses terbentuknya hologram dari seperangkat alat optik; (Kanan) Proses teramatinya hologram oleh pengamat. Sumber: http://www.howstuffworks.com

D.   KONSER BERBASIS HOLOGRAM

a.       Dijadikan Konsep Konser Musik

Konsep konser hologram ini sudah digunakan di Jepang dalam konser Vocaloid, perangkat lunak yang dikembangkan Crypton Future Media dan Yamaha. Konser tersebut menampilkan animasi dalam bentuk 3D yang bernyanyi dan menari di atas panggung seperti layaknya artis-artis lainnya.

Tidak hanya di Jepang, konser dengan konsep hologram juga sudah diselenggarakan di California, yang kembali menghadirkan dan menghidupkan rapper terkenal bernama Tupac yang telah meninggal beberapa tahun silam.

Melihat antusias penonton dan keunikan konser berkonsep hologram, membuat pengamat industri kreatif, Anto Motulz, Direktur Provetic Consultant, melihat bahwa perkembangan konser musik dengan menggunakan teknologi 3D hologram akan semakin besar.

“Ini bisa menjadi kebutuhan baru bagi penonton yang ingin nonton konser atau seni pertunjukan lain, begitu juga musisinya,” tuturnya.

b.      Bintang yang Dihidupkan

Teknologi hologram memberikan “kehidupan” kembali bagi para bintang dan penggemarnya. Berikut beberapa di antaranya.

>> Michael Jackson

Siapa yang tak kenal dengan penyanyi legendaris Michael Jackson? Beberapa waktu lalu, ia kembali tampil di atas panggung untuk menyanyikan lagu terbarunya yang berjudul Slave 2 the Rythm di panggung Billboard Music Awards 2014 pada Minggu, 18 Mei 2014.

“Kami menampilkan Michael Jackson di atas panggung Billboard Music Awards 2014 dengan menggunakan teknologi hologram, sehingga ia terlihat benar-benar tampil di dunia nyata,” tulis laman Billboard.

Sebelumnya, pihak penyelenggara dikabarkan sudah menghubungi ahli pembuat hologram, John Textor, untuk membuat sosok Jacko terlihat seperti hidup sungguhan. Textor sebelumnya pernah membuat hologram penyanyi Tupac Shakur di ajang Coachella pada 2012.

>> Hatsune Miku

Penggemar Hatsune Miku di Indonesia boleh berbangga. Pasalnya, Jakarta menjadi kota pertama yang menggelar Hatsune Miku Expo 2014. Tidak hanya memamerkan berbagai hal yang berhubungan dengan karakter Vocaloid asal Jepang tersebut, Expo ini juga menghadirkan konser Hatsune Miku yang berteknologi tinggi, yakni dengan menggunakan teknologi hologram.

>> Tupac Shakur

Pada Festival Coachhella yang diselenggarakan di California, AS, sosok rapper Tupac yang telah meninggal pada 1996 kembali dihidupkan. Di panggung, sosok Tupac melalui teknologi hologram yang dibuat oleh AV Concept menyapa penonton dan bernyanyi bersama rapper Dr. Dre dan Snoop Dogg.

>> Gorillaz

Sekian lama menggunakan layar hologram, band virtual Gorillaz akhirnya tampil live dengan personel asli di atas panggung. Show yang digelar di The Toundhouse, Camden, London Utara, band yang didirikan Blur Damon Albarn dan kartunis, Jamie Hewlett menjadi kali pertama mereka tampil secara perorangan.

>> Andien dan Dira Sugandi

Andien dan Dira Sugandi, juga mengadakan konser dengan konsep hologram, di Skenoo Exhibition, Gandaria City, Jakarta, beberapa waktu lalu. Konser yang melibatkan kecanggihan teknologi dan dunia kreativitas ini mengusung konsep TechnoCrea bertajuk Sync.

Konser yang digawangi Full Cycle ini menyajikan kecanggihan teknologi visual multimedia. Dengan durasi 90 menit, Andien dan Dira Sugandi bernyanyi dengan balutan hologram 3D dan multi-layer video mapping di atas panggung.

“Kolaborasi musik dengan teknologi (hologram 3D dan multi-layer video mapping) bukan hal baru di luar negeri. Sering juga dipakai dalam peragaan busana, tidak hanya musik,” ujar Rinaldy Puspoyo pendiri Full Cycle.  

F.      BEDA HOLOGRAFI DAN FOTOGRAFI

Sebuah hologram merupakan rekaman informasi mengenai cahaya yang berasal dari adegan asli sebagaimana tersebar di berbagai arah, bukan hanya dari satu arah, seperti dalam sebuah foto.  Hal ini memungkinkan adegan yang akan dilihat dari berbagai sudut yang berbeda, seolah-olah masih ada.

Sebuah foto dapat direkam dengan menggunakan sumber cahaya normal (sinar matahari atau lampu listrik) sedangkan laser diperlukan untuk merekam hologram.

Sebuah lensa diperlukan dalam fotografi untuk merekam gambar, sedangkan di holografi, cahaya dari objek tersebut tersebar langsung ke media perekam.

Sebuah rekaman hologram membutuhkan sinar kedua (balok referensi) untuk diarahkan ke media perekam.

Sebuah foto dapat dilihat dalam berbagai kondisi pencahayaan, sedangkan hologram hanya dapat dilihat dengan bentuk yang sangat spesifik iluminasi.

Ketika sebuah foto yang dipotong setengah, masing-masing bagian menunjukkan setengah dari TKP. Ketika hologram dipotong setengah, seluruh pemandangan masih dapat dilihat di masing-masing bagian. Hal ini karena, sedangkan setiap titik dalam sebuah foto hanya mewakili cahaya tersebar dari satu titik dalam adegan, setiap titik pada rekaman hologram mencakup informasi tentang cahaya tersebar dari setiap titik di TKP.

Sebuah foto adalah representasi dua dimensi yang hanya dapat mereproduksi efek tiga dimensi dasar, sedangkan rentang melihat direproduksi dari hologram menambahkan isyarat persepsi banyak mendalam yang hadir dalam adegan asli. Isyarat ini diakui oleh otak manusia dan diterjemahkan ke dalam persepsi yang sama dari sebuah gambar tiga dimensi seperti ketika adegan asli mungkin telah dipandang.

Sebuah foto dengan jelas memetakan bidang cahaya dari gambar aslinya. Permukaan hologram dikembangkan terdiri dari pola yang sangat baik, tampak acak, dan tampak tidak memiliki hubungan dengan adegan yang direkam.

G.        KELEBIHAN DAN KEKURANGAN HOLOGRAM

v  KELEBIHAN

1.      Dapat memberikan efek seolah-olah gambar yang ditampilkan tampak nyata.

2.      Mempermudah media massa, khususnya media massa elektronik dalam menyampaikan informasi karena tampilannya lebih menarik.

3.      Menambah kreatifitas baru bagi dunia film dan hiburan.

v  KEKURANGAN
              Berdasarkan survei Hudson Square Research Juni 2010, menyaksikan teknologi hologram pada televisi dlm jangka waktu tertentu bisa menyebabkan mual, sakit mata, pusing & besiko bagi ibu hamil. Hal ini dikarenakan televisi hologram menggunakan lensa lentikular nan menyebabkan tampilan bbeda pada mata kanan & kiri. Akan tetapi, hal ini dapat dihindr jika layar hologram tak menggunakan lensa lentikular, melainkan menggunakan satu sistem optik saja maka tak akan menyebabkan mual, sakit mata & pusing karena mata kanan & kiri menerima tampilan gambar yang sama.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Membicarakan tentang perlembangan teknologi di zaman sekarang memang tidak akan ada habisnya, sebuah teknologi tidak akan berhenti di suatu titik saja karena teknologi akan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman dan akan menghasilkan ide-ide yang lebih canggih dan lebih baik dari sebelumnya. Teknologi akan berubah disetiap generasinya dan akan semakin canggih. Hal ini berkembang untuk mempermudah melaksanakan berbagai macam aktifitas manusia.Hal tersebut tentu tidak lepas dari sifat manusia yang tidak pernah puas.Oleh sebab itu, teknologi harus berkembang dan menghasilkan teknologi yang lebih baik dari sebelumnya. Hal tersebut dapat terwujud di masa depan dengan menggunakan teknologi hologram. Dengan hologram, manusia tidak memerlukan perangkat yang besar dan banyak.                      

Teknologi hologram merupakan bentuk lanjutan dari fotografi yang memungkinkan gambar terekam dalam tiga dimensi.Berbalik dari gambar 3D dan realitas virtual pada layar computer 2D, Hologram nampak sebagai gambar nyata dalam dimensi yang tidak mensimulasi kedalaman gambar atau membutuhkan bahan khusus untuk dapat dilihat.Hologram menggunakan prinsip-prinsip difraksi dan interfensi, yang merupakan bagian dari fenomena gelombang.     

DAFTAR PUSTAKA

http://www.koran-jakarta.com/?13229-hologram-marak-digunakan-di-atas-panggung-musik

http://byantupa.blogspot.com/2012/04/hologram-tren-masa-depan.html

http://majalah1000guru.blogspot.com/2013/rubrik-fisika-hologram.html

http://www.howstuffworks.com/hologram

http://en.wikipedia.org/wiki/Hologram

HOLOGRAM

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Makalah Media Pembelajaran Dua Dimensi Non Proyeksi

Media Pembelajaran Dua Dimensi Non Proyeksi Bab I. Pendahuluan A.Latar Belakang Masalah Media pembelajaran yang merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran...
Ahmad Dahlan
10 min read

Leave a Reply