Jangkrik adalah serangga yang memiliki kemampuan melompat yang sangat baik. Selain itu, Jangkrik juga memiliki suara yang khas sehingga banyak orang yang memeliharanya. Meski Jangkrik memiliki sayap namun ia tak bisa terbang, ia hanya pandai untuk melompat.
Jangkrik yang juga dikenal dengan nama Cengkerik merupakan kerabat dekat Belalang. Memiliki tubuh yang rata dan sepasang antena panjang. Jangkrik merupakan hewan pemakan segala atau Omnivora, namun demikian, Jangkrik lebih suka memakan daun-daun atau rerumputan kecil seperti halnya belalang.
Suara Jangkrik yang khas hanya mampu dihasilkan oleh Jangkrik jantan. Suara Jangkrik jantan memiliki beberapa maksud, antara lain :
- Memikat Jangkrik betina agar mau kawin dengannya
- Menandai seberapa luas teritori atau wilayah kekuasaannya
- Sebagai tanda bahwa ia marah dan siap berkelahi dengan pejantan lain
Intonasi suara Jangkrik untuk ketiga maksud di atas akan berbeda-beda. Jangkrik hidup dengan berlindung pada celah tanah atau lubang-lubang yang digalinya.
Cara Jangkrik berkembang biak
Jangkrik berkembang biak dengan cara bertelur atau Ovipar. Jangkrik betina mengeluarkan telur-telurnya melalui sebuah alat reproduksi bernama Ovipositor, yang bentuknya menyerupai sebuah Jarum. Hal inilah yang membuat Jangkrik mudah dikenali apakah ia berjenis kelamin jantan atau betina. Jika ada Jangkrik yang memiliki “sebuah jarum” di bagian belakang tubuhnya, maka sudah bisa dipastikan bahwa Jangkrik tersebut adalah Jangkrik betina.
Jangkrik berada pada kondisi siap kawin pada usia 70 hingga 80 hari masa hidupnya. Saat akan melakukan perkawinan, Jangkrik jantan akan merayap dari arah belakang tubuh betina dan memposisikan tubuhnya di bawah tubuh Jangkrik betina. Jadi posisi Jangkrik betina akan berada di atas Jangkrik jantan.
Saat hubungan badan atau kopulasi terjadi, maka Jangkrik jantan akan melekatkan semacam kantong putih berisi sperma ke alat reproduksi Jangkrik betina dekat pangkal Ovipositor, yang kemudian masuk ke Abdomen untuk bertemu dengan sel telur. 7 hingga 10 hari setelah perkawinan, Jangkrik betina akan mulai bertelur. Jangkrik betina kemudian akan mencari tempat-tempat yang lembab atau tanah gembur atau pasir untuk meletakkan telur-telurnya. Telur Jangkrik akan menetas setelah 10 hingga 13 hari.