Sistem Pencernaan – Digesti dan Absorbsi

2 min read

Digesti dan Absorbsi

A. Pengertian Digesti

Digesti (pencernaan) adalah proses pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat diabsorpsi oleh saluran pencernaan. Proses digesti meliputi:

  1. pengambilan makanan (prehensi)
  2. memamah (mastikasi)
  3. penelanan (deglutisi)
  4. pencernaan (digesti)
  5. pengeluaran sisa-sisa pencernaan (egesti).

Berdasarkan proses pencernaannya dapat dibedakan menjadi digestimakanan secara mekanis, enzimatis, dan mikrobiotis.Hasil akhir proses pencernaan adalah terbentuknya molekul-molekul atau partikel-partikel makanan yakni: glukosa, asam lemak, dan asam amino yang siap diserap (absorpsi) oleh mukosa saluran pencernaan. Selanjutnya, partikel-partikel makanan tersebut dibawa melalui sistem sirkulasi (tranportasi) untuk diedarkan dan digunakan oleh sel-sel tubuh sebagai bahan untuk proses metabolisme (assimilasi) sebagai sumber tenaga (energi), zat pembangun (struktural), dan molekul-molekul fungsional (hormon, enzim) dan keperluan tubuh lainnya

B. Absorbsi Saluran Pencernaan

Absorbsi adalah pemindahan hasil akhir pencernaan KH, L. P (gula sederhana, asam lemak dan asam amino) melalui dinding usus ke sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan sel-sel tubuh.

Cara absorpsi

Absorpsi merupakan proses yang sangat kompleks dan menggunakan empat cara : pasif, fasilitatif, aktif, dan fagositotis.Absorpsi pasif trejadi bila zat gizi diabsorpsi tanpa menggunakan alat angkut atau energi. Absorpsi fasilitatif menggunakan alat angkut protein untuk memindahkan zat gizi dari saluran cerna ke sel yang mengabsorpsi. Absorpsi aktif menggunakan alat angkut protein dan energi.

1. karbohidrat (KH)

Proses pencernaan karbohidrat

Makanan + enzim amilase à menghidrolisis pati à disakarida maltose à menuju lambung à amylase ludah dicerna oleh asam klorida dan enzim pencerna protein à enzim amylase yang deikluraka pankreas mencerna pati menjadi dekstrin dan maltosa à penyelesaian pencernaan karbohidrat oleh enzim-enzim disakaride à dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus, berupa maltase, sukrase, dan lactase.

 Absorpsi karbohidrat

Monosakarida (glukosa, fruktosa, dan galaktosa) à diabsorpsi melalui sel epitel usus halus. Bila konsentrasi monosakarida cukup tinggi, absorpsi terjadi secara pasif. Bila konsentrasi turun absorpsi terjadi secara aktif. Glukosa dan galaktosa lebih cepat diabsorpsi daripada fruktosa. Mono sakarida melalui pembuluh vena aorta dibawa ke ahti dimana fruktosa dan galaktosa diubah menjadi glukosa. Jadi semua disakarida diubah menjadi glukosa pada akhirnya.

2.       Lemak

Proses pencernaan lemak

Makanan + air ludah à mengeluarkan enzim lipase lingual à hidrolisis trigliserida à digliserida dan asam lemak à asam empedu à mengelmulsi lemak. Kemudian Lipase (dari pancreas dan dinding usus halus) à menghidrolisis lemakà emulsi à digliserida, monoliiserida, gliserol dan asam lemak. Fosfilipase dari pancreas à menghidrolisis fosfolipida à asam lemak dan lisofsofogliserida. Selanjtnya Kolesterol esterase dari pancreas à menghidrolisis ester kolesterol.

Proses absorpsi lemak

Hasil pencernaan lipida à diabsorpsi ke dalam membrane mukosa usus halus à melalui cara difusi pasif.

Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, sawit, jagung, dll), mentega, margarine, lemak hewani, kacang-kacangan ,susu, keju, makanan yang dimasak menggunakan minyak, dan  lain sebagainya. Defisiensi lemak akan megurangi ketersesiaan energi dan mengakibatkan terjadinya katabolisme (perombakan protein). Kekurangan lemak juga dapat menyebabkan terganggunya perumbuhan serta terjadinya kelainan pada kulit. Sedangkan kelebihan lemak berhubungan dengan kenaikan plasma (hipertrigliseridermia) juga diakitakan dengan penyakit jantung koroner. Kadar trigliserida plasma banyak dipengaruhi oleh kandungan karbohidrat makanan dan kegemukan.

3.    Protein

Pencernaan protein

Asam klorida lambung à membuka gulungan protein (proses denaturasi) à enzim pencernaan memecah petida à asam klorida mengubah enzim pepsinogen tidak aktif à menjadi bentuk enzim aktif pepsin __. Sehingga terbentuk campuran polipeptida, protease, dan pepton à pancreas mengeluarkan tripsinogen, kimotripsinogen, porkarboksipeptidase, dan protease.

Sentuhan kimus terhadap mukosa usus halus akan merangsang keluarnya enzim enetrikonase yang mengubah tripsinogen tidak aktif yang berasal dari pancreas menjadi tripsin aktif. Trispin dapat mengaktifkan enzim-enzim proteolitik lain dari pancreas. Kimotripsinogen diubah menjadi karboksipeptidase dan elastase aktif. Enzim-enzim pancreas ini memecah protein dari polipeptida menjadi peptide yang lebih pendek, yaitu tripeptida, dipeptida, dan sebagian menjadi asam amino.

Mukosa usus halus mengeluarkan eznim asam amino peptidase yang memecah dipaptida tertentu menadi asam amino bebas. Mukosa usus halus juga mengandung enzim dipeptidase yang memecah dipeptida tertentu. Enzim-enzim proteolitik pada akhirnya dapat mencernakan sebagian protein makanan menjadi asam amino bebas.

Absorpsi protein

Asam amino segera di absorpsi 15 menit setelah kita makan. Absorpsi ini menggunakan transport natrium seperti halnya pada absorpsi glukosa.

Asam amino à memasuki system sirkulasi darah à melalui vena porta à lalu dibawa ke hati à sebagian digunakan oleh ahti dan sebagian lagi melalui sirkulasi darah yang dibawa ke sel-sel jaringan tubuh.

Sebagian asam amino telah diabsorpsi pada saat asam amino sampai diujung usus halus. Beberapa jenis protein karena strukstur fisika atau kimianya tidak dapat dicerna dan dikeluarkan melalui usus halus tanpa perubahan. Protein yang tidak dapat di absorpsi akan masuk ke dalam usus besar. Dalam usus besar terjadi metabolism mikroflora kolondan, dan produknya dikeluarkan dalam bentuk feses.

4.    Vitamin & Mineral

Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply