Sel Darah Merah pada Manusia

1 min read

Sel Darah Merah dan Pembentukannya Materi Singkat
Jumlah sel darah merah yang terkandung dalam tubuh seseorang berbeda-beda. Salah satu faktor yang memengaruhinya adalah jenis kelamin seseorang. Biasanya, jumlah sel darah merah seorang laki-laki lebih banyak dibanding seorang wanita. Sel darah merah yang dimiliki laki-laki normal biasanya berkisar s juta/mm’. Sedangkan sel darahmerah pada wanita normal hanya berkisar 4,5 juta/mm”. Jumlah tersebut dapat berubah-ubah bergantung pada kesehatan seseorang maupun lokasi seseorang tersebut tinggal.

Sel Darah Merah

Jumlah sel darah merah juga dipengaruhi oleh usia. Umumnya orang dewasa akan mempunyai jumlah eritrosit yang lebih banyak dibanding anak-anak. Orang yang lhidup di daerah yang lebih tinggi umumnya mempunyai jumlah sel darah merah lebih banyak dibandingkan yang tinggal di daerah yang lebih rendah. Orang yang sedang menderita sakit dan luka banyak mengeluarkan darah, sehingga jumlah eritrositnya lebih sedikit dibanding orang yang sehat. Ukuran dari sel darah merah itu sendiri normalnya mempunyai ketebalan sekitar 2pm dengan garis tengah 7,5pm. Sel darah merah ini tidak memiliki inti serta bentuknya akram dengan kedua permukaannya cekung (bikonkaf), sehingga proses sirkulasi gas antar sel dan plasma darah dapat berlangsung lebih cepat. Sedangkan di bagian mempunyai ketebalan sekitar lpm.
Pembentukan Sel Darah Merah
Melalui beberapa proses, yang disebut dengan eritropoesis. Tempat pembentukan sel darah merah pada orang dewasa terjadi di beberapa tempat. Di antaranya pada sumsum tulang rusuk, sumsum tulang dada, serta sumsum tulang-tulang belakang. Sedangkan pada bayi, pembentukan sel darah merah terjadi di limfa dan hati. Hormon yang berperan dalam pembentukan eritrosit disebut hormon eritropoetin (hormone glikoprotein). Pembentukan eritrosit dilakukan oleh hemositoblas (eritoblast) yang berupa sel batang mieloid.

Protein pigmen yang memberikan warna merah pada darah disebut hemoglobin. Hemoglobin disusun oleh dua unsur, yaitu heme yang berupa pigmen pemberi warna merah pada darah serta mengandung zat besi. Unsur yang kedua adalah globin, yaitu protein yang tersusun oleh rantai alfa dan betha. Hemoglobin mempunyai fungsi untuk oksigen ke seluruh tubuh dan membawa karbondioksida dari sel-sel dibawa ke paru-paru.

Hemoglobin mengangkut oksigen dalam bentuk oksrihemoglobin, serta karbondioksida sisametabolisme diangkut dalam bentuk karboksihemoglobin untuk dibuang melalui alat ekskresi. Pada laki-laki yang sehat, kadar hemoglobin berkisar antara 14%-16%. Sedangkan pada wanita sehat, kadar hemoglobin berkisar antara 12%-14%. Penyakit yang disebabkan karena kekurangan hemoglobin disebut anemia.

Dalam perombakan tersebut, hemoglobin akan dilepas dan fe akan diangkut ke sumsum merah tulang. Fe tersebut akan digunakan untuk membentuk hemoglobin lagi. Proses pelepasan hemoglobin menghasilkan hemin yang selanjutnya diubah menjadi bilirubin dan biliverdin atau zat warna empedu yang akan dibuang bersama feses. Hasil lainnya adalah globin yang dimanfaatkan kembali untuk memproduksi hemoglobin lagi.

Teori-Teori Psikologi Sosil

Teori Dalam Psikologi Sosil A. Teori Genetik Teori ini menekankan kualitas pembawaan sejak lahir atas tingkah laku sosial. Bahwa “manusia adalah binatang sosial” menjadi...
Ahmad Dahlan
9 min read

Usaha Mengurangi Prasangka Sosial

Ada beberapa usaha untuk mengurangi prasangka sosial yaitu (dalam Gerungan, 2004:190-191; dalam Ahmadi, 2002:215-216; dalam Sears, 1985:254-256): Mengurangi prasangka bisa dilakukan melalui:
Wahidah Rahmah
55 sec read

Aliran-Aliran dalam Psikologi Fungsionalisme

Aliran fungsionalisme merupakan aliran psikologi yang pernah sangat dominan pada masanya, dan merupakan hal penting yang patut dibahas dalam mempelajari psikologi. Pendekata n fungsionalisme...
Wahidah Rahmah
2 min read

Leave a Reply