Ruang kelas yang dirancang dengan baik meningkatkan kemampuan akademis murid-murid sekolah dasar, menurut hasil riset.

3 min read

Ruang kelas yang dirancang dengan baik meningkatkan kemampuan akademis murid-murid sekolah dasar, menurut hasil riset. 

Pendidikan. Para peneliti dari Universitas Salford mengatakan bahwa tata letak, konstruksi dan dekorasi ruang kelas memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan membaca, menulis, dan berhitung murid-murid sekolah dasar. Mereka juga mengatakan bahwa cahaya alami, suhu, kualitas udara dan desain ruang kelas yang individual adalah sangat penting. Sedangkan sarana gedung sekolah, seperti fasilitas serta ukuran, memiliki dampak yang lebih kecil jika dibandingkan dengan desain ruang kelas.
Temuan itu didapat setelah para peneliti melakoni survei terhadap 153 ruang kelas pada 27 sekolah yang sangat beragam selama tiga tahun. Tim riset tersebut mengatakan perbedaan karakteristik fisik ruang kelas berkaitan dengan perkembangan kemampuan belajar 3.766 murid selama setahun.
 

Tiga faktor utama Keberhasilan Tata Kelola Ruang Kelas

Penulis laporan tersebut, Profesor Peter Barrett, mengatakan terdapat tiga faktor utama untuk desain yang baik, yakni individualisasi, stimulasi, dan situasi alami.

Faktor terakhir merupakan yang paling signifikan, karena kualitas udara, cahaya dan suhu memainkan peran penting. Ketiga hal tersebut berkontribusi untuk setengah dari total dampak kepada murid, katanya.

“Manusia pada dasarnya adalah hewan, dan otak mereka merespons dengan baik terhadap kondisi alam yang baik,” kata Prof Barrett.

Prof Barrett mengatakan timnya terkejut menemukan bahwa desain kelas memainkan peran yang jauh lebih besar dibandingkan fitur seluruh sekolah, seperti ukuran, rute navigasi, fasilitas khusus dan area bermain.
 

“Kami menghabiskan enam bulan meneliti itu, namun pada kenyataannya hal itu kurang signifikan,” katanya.

“Mengapa bisa seperti itu? Ya, saya akan berspekulasi bahwa anak sekolah melihat ruang kelas sebagai dunia mereka. Jadi ketika Anda sedang merancang sebuah sekolah, Anda harus memastikan bahwa setiap ruang kelas didesain dengan efektif.

Tim peneliti mengatakan bahwa jumlah stimulasi visual – misalnya papan peraga di dinding kelas – juga penting.

“Anda membutuhkan stimulasi visual dalam jumlah yang tepat. Sebuah ruang kelas bisa dianggap terlalu polos – namun anda juga dapat meletakkan stimulasi visual yang berlebihan,” kata Prof Barrett.
Pengalaman belajar

John Coe, dari Asosiasi Nasional untuk Pendidikan Dasar Inggris, mengatakan bahwa laporan tersebut menyegarkan.

“Penelitian ini menjelaskan bahwa bukan hanya apa yang dikatakan kepada anak-anak – instruksi yang mereka dapatkan dari guru – melainkan seluruh pengalaman belajar mereka penting,” katanya.

Coe mengatakan laporan itu dapat berdampak pada pelatihan guru dan situasi belajar-mengajar saat ini yang menekankan keberhasilan ujian dan tes.

“Studi ini mengarahkan kita kembali ke individualitas anak. Mereka adalah individu, dan lebih banyak perhatian harus diberikan kepada kesejahteraan masing-masing anak.”

Dalam usaha membangun manusia Indonesia seutuhnya, faktor guru atau pendidik sangatlah penting karena guru bertugas untuk membangun manusia itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan suatu kealihan sendiri dalam menjalankan tugas untuk mendidik peserta didik, kealihan dalam menjalankan tugas sering dikenal dengan kompetensi. Kompetensi merupakan kemampuan, atau kapabilitas yang diterapkan dan menghasilkan kinerja (Performance) yang baik. Kemampuan tersebut melekat pada individu. Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya.

Dalam memahami peserta didik maka guru akan mengetahui cara mengelola pembelajaran siswa atau dengan kata lain membelajarkan siswa. Pengelolaan pembelajaran siswa dimulai dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan mengevaluasi hasil belajar. Ketika guru merencanakan dan melaksanakan pembelajaran maka guru mampu menata ruang kelas,mengusai teori belajar, menciptakan iklim kelas yang kondusif, memotivasi siswa agar bergairah belajar, memberi penguatan verbal maupun non verbal, memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas kepada siswa, tanggap terhadap gangguan kelas, dan menyegarkan kelas jika kelas mulai lelah.

Kelas yang efektif adalah kelas yang dikelola dengan baik. Dalam dunia pendidikan dikenal pengelolaan kelas atau manejemen kelas. Mengelola kelas secara efektif akan memaksimal kesempatan pembelajaran murid. Dapat dipahami bahwa konsep umum mengenai mengelolah kelas identik dengan kedisiplinan dan mengontrol prilaku. Mengelola kelas yang dimaksud adalah strategi untuk mengendalikan perilaku siswa, menanggapi gangguan, mengambil tindakan pada kenakalan siswa, memberi hadiah dan hukuman yang sesuai, dan pada umumnya untuk menjaga kenyamanan siswa dalam belajar dikelas. Dari kegiatan pengelolaan kelas yang efektif ada dua manfaatnya secara umum. Pertama: membantu murid menghabiskan waktu belajar dan mengurangi waktu akvititas yang tidak diorientasikan pada tujuan. Kedua: mencegah murid mengalami problem akademik dan emosional . Pengelolaan kelas yang baik dapat bertanggung jawab dan dapat memberikan suasana positif dengan sedikit konflik, dimana energi terkonsentrasi dalam kegiatan dengan tujuan belajar.

Praktek pengelohan kelas yang baik dimulai dari hari pertama sekolah. Pengolahan kelas merupakan bagian penting dari peran kepemimpinan guru secara keseluruhan. Perencanaan yang baik, penghargaan dan praktik hukuman, pengembangan kegiatan kelas, melibatkan siswa dalam pendekatan berpusat pada siswa, memperhatikan motivasi siswa, atau tugas-tugas pembelajaran yang berbeda. Semua elemenen dalam perspektif titik pengelolahan kelas untuk membangun lingkungan belajar yang positif untuk melibatkan siswa dalam belajar sehingga dapat meminimalkan masalah perilaku dan gangguan dalam pelajaran.
 

Pengelolaan kelas termasuk dalam persiapan bahan pembelajaran, pengaturan waktu, ketrampilan mengajar oleh guru, mengelompokkan murid dalam belajar, ketrampilan mengakhiri pembelajaran dan mengontrol prilaku belajar siswa. Pengolaan kelas mengarah pada peran guru untuk menata pembelajaran secara kolektif dengan cara mengelola perbedaan-perbedaan kekuatan individual menjadi sebuah aktivitas belajar bersama. Fasilitas yang disediakan dikelas memungkinkan siswa belajar, tercapainya suasana kelas yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, nyaman, dan penuh semangat sehingga terjadi perkembangan intelektual emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa. Bila kelas yang dikelola dengan baik oleh guru tidak hanya meningkatkan pembelajaran yang berarti, tetapi juga membantu mencegah perkembangan problem emosional dan akademik.

Laporan Praktikum Efek Fotolistrik

Efek Fotolistrik Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya. Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek...
Ananda Dwi Putri
9 min read

Laporan Praktikum Tetes Minyak Milikan

Tetes Minyak Milikan Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron (bermuatan negatif) dan proton...
Ahmad Dahlan
7 min read

Makalah Sifat Fantasi Dalam Tinjauan Psikologi

Sifat Fantasi Bab I. Pendahuluan Pada dasarnya psikologi mempersoalkan masalah aktivitas manusia. Baik yang dapat diamati maupun tidak secara umum aktivitas-aktivitas (dan penghayatan) itu...
Wahidah Rahmah
4 min read

Leave a Reply