Prosedur tindakan kelas adalah lngkah-langkah yang dilalui atau yang harus dijalankan dalam melakukan suatu kegiatan. Pelaksanaan adalah bagaimana menjalankan langkah-langkah atau prosdur dalam suatu kegiaatan. Prosedur penelitian tindakan kelas merupaka proses pengkajian melalui sisem berdaur dari berbagai kegiatan pembeajaran. Penelitiaan tindaakan kelas yaitu suatu upaya dari pihak terkait, khususnya pengajar (guru), untuk meningkatkan proses belajar mengajar kearah tecpainya tujuan pendidikan atau pengajar itu sendiri. Pembahasan berikutnya akan menguraikan prosedur pelaksanaan PTK yang meliputi, langkah-langkah penyusunan laporan PTK, Aturan Penulisan Laporan PTK, dan Format Laporan PTK.
Laporan PTK
A. Langkah-langkah Penyusunan Laporan PTK
Sebelum memulai penelitian tindakan kelas, persiapkan dulu catatan yang sekiranya dibutuhkan untuk penelitian lebih lanjut, dapat mengubah keadaan kelas dengan metode pembelajaran yang lebih baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Di Indonesia, tahapan penelitian tindakan kelas yang banyak digunakan adalah model Kemmis dan McTaggart yaitu berupa perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Tahapan-tahapan ini dilakukan dalam satu siklus, kemudian dilanjutkan di siklus berikutnya dengan tahapan yang sama setelah dilakukan refleksi di siklus pertama. Berikut beberapa tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas.
1. Penetapan fokus masalah penelitian
Merasakan adanya masalah, analisis masalah dan perumusan masalah.
2. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan merupakan tindakan mempersiapkan semua instrumen, sarana, dan semua yang diperlukan dalam penelitian tindakan. Langkah-langkah perencanaan tindakan adalah sebagai berikut:
a) Menetapkan indikator keberhasilan tindakan.
Ini biasanya tercermin dalam hal-hal berikut:
1) Keberhasilan guru dalam melaksanakan tindakan, Misalnya, indikator kemampuan guru melaksanakan metode pembelajarannya berupa:
· Kemampuan guru mengeksplorasi pemahaman awal metode yang akan diajarkan.
· Menjelaskan cara kerja metode pembelajaran.
· Mendampingi siswa.
· Memimpin konfirmasi hasil kerja siswa.
· Membimbing siswa membuat kesimpulan.
Nilainya berupa skala Likert dengan interval angka 1 hingga 5, dengan penjelasan tingkat skala sebagai berikut:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = sedang
4 = baik
5= baik sekali
2) Indikator keberhasilan adalah rata-rata yang diperoleh minimal 4 dan setiap butir bernilai minimal 3.
b) Hasil yang di capai dari pelaksanaan tindakan.
Misalnya:
1) Aspek kognitif berupa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas, minimal 70 % siswa memperoleh nilai lebih besar dan KKM.
2) Nilai rata-rata kelas minimal 70.
3) KKM individu sebesar 75.
· Membuat skenario pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
· Menyiapkan instrumen pengumpulan data pelaksanaan tindakan misalnya lembar observasi, skenario, foto, dan sebaginya.
3. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yaang meliputi siapa melakukan apa, kapan, di mana dan bagaimana melakukannya. Skenario tindakan yang telah direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi.
4. Pengamatan,
Pada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan dilakukannya pengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi. Mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.
5. Refleksi
Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan.
Secara keseluruhan untuk mengatasi suatu masalah, mugkin dilakukan lebih dari satu siklus. Siklus-siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan. Siklus dua dilakukan bila masih ada hal-haal yang kurang berhasil daalam siklus satu. Siklus tiga dilaksanakan karena siklus dua belum mengatasi masalah.[6]
B. Aturan Penulisan Laporan PTK
Tata Cara Penulisan Laporan PTK:
1. Tajuk
Tiap tajuk diketik di halaman baru dengan huruf capital tebal (bold), posisi atau tempatnya di tengah. Adapun yang dimaksud dengan tajuk adalah:
a. PENGESAHAN
b. ABSTRAK
c. KATA PENGANTAR
d. DAFTAR ISI
e. DAFTAR GAMBAR
f. DAFTAR LAMPIRAN
g. DAFTAR GRAFIK
h. DAFTAR DIAGRAM
i. BAB I : PENDAHULUAN
j. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
k. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
l. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
m. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
n. DAFTAR PUSTAKA
o. LAMPIRAN
p. RIWAYAT HIDUP
2. Bahan yang Digunakan
a. Kertas yang digunakan untuk mengetik laporan PTK adalah HVS 70 atau 80 gram berukuran 21 x 29, 7 cm (A4) warna putih.
b. Sampul luar (kulit luar) menggunakan bahan karton Buffalo atau Linen denga warna sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Eloknya antara bab yang satu dengan bab lain diberi pembatasan dengan kertas dorslah (doorslag) yang warnanya sesuai dengan warna sampul luar.
3. Pengetikan
a. Pengetikan laporan PTK pada umumnya ditetapkan dengan margin sebagai berikut:
1) Pinggir atas : 4 cm dari tepi kertas
2) Pinggir kiri : 4 cm dari tepi kertas
3) Pinggir Bawah : 3 cm dari tepi kertas
4) Pinggir Kanan : 3 cm dari tepi kertas
b. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak boleh bolak balik.
c. Jenis huruf yang digunakan adalah huruf Roman atau huruf yang setara.
d. Ukuran huruf yang digunakan adalah:
1) Untuk tajuk ukuran font 12 atau 14.
2) Untuk isi naskah ukuran font 12.
3) Untuk judul cover laporan PTK ukuran font 16.
4) Untuk nama penulisan ukuran font 12.
5) Untuk nama lembaga ukuran font 14.
4. Spasi
a. Jarak antara baris yang satu dengan baris berikutnya adalah dua spasi.
b. Jarak antara petunjuk bab (missal BAB I) dengan tajuk bab (misalnya, SIMPULAN DAN SARAN) adalah dua spasi.
c. Jarak antara tajuk bab (judul bab) dengan teks yang pertama yang ditulis atau antara tajuk bab dengan tajuk anak bab adalah 3 spasi.
d. Jarak anatara tajuk anak bab dengan barisan pertama teks adalah dua spasi.
e. Jarak anatara baris akhir teks dengan tajuk anak bab berikutnya adalah 3 spasi.
f. Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, diagram adalah 3 spasi.
g. Alenia baru diketik menjorok kedalam tujuh ketukan dari margin kiri dengan jarak teks anatar alenia adalah dua spasi.
5. Abstrak
a. Pengetikan abstrak
1) Abstrak ditulis dalam satu alenia dengan satu spasi.
2) Jarak anatar judul ABSTRAK dengan teks pertama adalah 3 spasi.
b. Panjang dan isi Abstrak
Panjang abstrak laporan PTK adalah sekitar 200 kata atau satu halaman. Abstrak penelitian PTK sekurang-kurangnya berisi suatu masalah pembelajaran yang diteliti, tujuan penelitian, metodologi penelitian, hasil penelitian, serta kesimpulan dan saran.
6. Penomoran Bab, Anak Bab, dan Paragraf
a. Penomoran bab menggunakan angka romawi capital, ditengah halaman (misalnya Bab I). [8]
b. Penomoran anak bab menggunakan angka arab diketik pada margin sebelah kiri (misalnya 2.1, 2.2, dan seterusnya).
7. Penomoran Halaman
a. Penomoran bagian awal
1) Penomoran bagian awal laporan PTK, mulai dari halaman judul (halaman sesudah sampul) sampai dengan daftar lampiran menggunakan angaka romawai kecil (I, ii, dan seterusnya)
2) Halaman judul dan halaman pengesahan tidak diberi nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman I dan halaman ii.
3) Halaman abstrak sam[ai dengan halaman lampiran diberi nomor dengan angka romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari halaman judul dan halaman pengesahan (halaman ii, iii, iv, dan sebagaianya).
4) Nomor halaman diletakkkan pada bagian atas sebelah kanan, berjarak dua spasi dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka terakhir nomor halaman itu lurus dengan margin kanan teks.
b. Bagian inti
Pembagian penomoran pada bagian inti laporan PTK ditetapkan sebagai berikut: penomoran mulai dari Bab I (PENDAHULUAN) sampai dengan bab terakhir (SIMPULAN DAN SARAN) menggunakan angka arab (1,2, dst) diletakkkan pada bagian atas kanan, berjarak dua spasi dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) dan angka terakhir nomor halaman itu harus lurus dengan margin kanan.[9]
8. Penulisan Kutipan dan Sumber Kutipan
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan karya tulis ilmiah (KTI) sehingga tata cara penulisan kutipan dan sumber kutipan harus mengikuti aturan yang berlaku secara ilmiah. Beberapa aturan yang perlu dijadikan pedoman dalam penulisan kutipan dan sumber kutipan sebagian besar mengacu pada system hrvard sebagai berikut:
a. Jika kutipan merupakan kutipan pertama atau dikutip langsung dari penulisanya, maka kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan “dua tanda petik”. Jika kutipan tersebut diambil dari kutipan, maka cukup menggunakan ‘satu tanda petik’.
b. Jika bagian yang dikutip kurang dari empat baris, maka kutipan ditulis dengan menggunakan tanda petik (sesuai dengan ketentuan pertama) dan penulisannya digabung kedalam paragraph yang ditulis oleh pengutip dan diketik dengan jarak dua spasi atau satu spasi, sesuai pengetikan naskah pada bagian lainnya.
c. Jika bagian yang dikutip lebih dari tiga baris, maka kutipan ditulis tanpa tanda kutip dan diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama diketik mulai pada pukulan ke tujuh dan baris kedua diketik mulai pukulan ke empat.
d. Jika bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka penulisan bagian itu diganti dengan tiga buah titik.
e. Cara penulisan sumber kutipan
1. Jika mendahului kutipan, cara penulisannya adalah nama penulis yang dikutip dengan tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip yang keduanya diletakkan di dalam kurung.
Contoh:
Sebagaimana dikemukakan oleh Sternberg (1984:41) bahwa “In Piaget’s theory, chilidren’s of symbolic logic.”
2. Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbit, dan nomor halaman yang dikutip semuanya diletakkan di dalam kurung.
3. Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yangk oidigunakan pengutip tetapi dengan menyebut siapa yang mengemukakakan pendapat tersebut.
4. Jika penulis terdiri atas dua atau tiga orang, maka nama keluarga semua peneliti tersebut harus disebutkan. Mislanya Joice dan Weil (2006:79). Kalau penulisnya lebih dari tiga orang cukup menyebutkan nama keluarga penulis pertama dan diikuti oleh et al. (dkk). Misalnya: Robert et al. (2008:19) atau sukmadinata dkk. (2007:35).
5. Jika masalah yang dikutip dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda maka cara kutipan itu adalah seperti berikut:
Beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami kesulitan belajar (Dunkey,1992;Miggs,1996; Parmenter, 2006) menunjukkan bahwa: factor disiplin memegang peranan penting (tulis intisari rumusan yang dipadukan dari ketiga sumber tersebut).[11]
6. Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada tahun yang sama maka cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b, dan seterusnya pada tahun penerbitan.
Contoh: (Mulyasa, 2008a, 2008b).
7. Jika sumber kutipan itu tanpa nama, maka penulisannya adalah: 9Tn. 2009:118).
8. Jika yang diutarakan pokok-pokok pikiran seorang penulis, tidak perlu ada kutipan langsung, cukup dengan menyebut sumbernya.
f. Cara Menulis Angka
Cara menulis angka dalam suatu kalimat adalah sebagai berikut:
1. Jika besarnya angka dalam kalimat tersebut kurang dari 10, maka ditulis dengan kata-kata.
2. Jika angka tersebut 10 atau lebih maka ditulis dengan angka arab.
3. Untuk symbol kimia, matematika, statistic, dan sebagainya, penulisan dilakukan apa adanya sesuai dengan aturan, dan kelaziman dalam bidang yang bersangkutan.
g. Cara Menulis Singkatan
Penulisan singkatan mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Untuk penulisan pertama kali suatu nama harap ditulis lengkap dan kemudian diikuti dengan singkatan resminnya dalam kurung.
2. Untuk penulisan berikutnya singkatan resmi yang ada dalam kurung digunakan tanpa perlu menuliskan kepanjanggannya.
3. Singkatan yang tidak resmi tidak boleh digunakan.
4. Untuk symbol kimia, matematika, statistic, dan sebagainya. Penulis singkatan dilakukan sesuai dengan aturan dan kelaziman dalam bidang yang bersangkutan.
h. Cara Menulis Daftar Pustaka
1. Nama penulis, dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama belakang, kemudian nama depan (disingkat). Hal inin berlaku untuk semua nama, baik nama asing maupun nama Indonesia.
2. Tahun penerbitan, judul sumber tertulis yang bersangkutan dengan digarisbawahi atau dicerak miring, kota tempat penerbit berada, dan nama penerbit.
3. Baris pertama diketik meluai ketukan pertama, baris kedua dan seterusnya diketik mulai ketukan kelima atau tab dalam computer. Jarak anatara baris satu dengan berikitnya ada satu spasi, sedangkan jarak anatara sumber satu dengan berikutnya.[13]
i. Cara Menulis Daftar Pustaka Berdasarkan Jenis Sumber yang Digunakan.
1. Sumber Jurnal
Penulisan jurnal sebagai daftar pustaka mengikuti urutan: nama belakang penulis, nama depan penulis, tahun penerbit, judul artikel, judul jurnal dengan digariis bawahi dan ditulis penuh nomor volume dengan angka arab dan digarisbawahi tanpa didahului dengan singkatan “vol”, nomor penerbit (jika ada) dengan angka arab dan ditulis diantara tanda kurung, nomor halaman dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor halaman terakhir tanpa didahului singkatan “PP (pages)” atau “h (halaman).
2. Sumber Buku
Kalau sumber buku tulisannya berupa buku maka urutan-urutan penulisannya adalah: nama belakang penulis, nama depan, tahun penerbitan, judul buku ditulis miring, kota asal, penerbit, daftar pustaka berupa buku ditulis dengan memeperhatikan keragaman.
3. Kalau Sumbernya Internet
a) Karya perorangan
Cara penulisannya:
Pengarang/penyunting. (Tahun). Judul (edisi), (jenis medium). Tersedia: alamat di internet. (tanggal diakses).
b) Bila bagian dari karya kolektif
Cara penulisannya:
Pengarang/penyunting. (Tahun). Dalam Sumber (edisi), (Jenis media). Penerbit: Tersedia: alamat di internet. (tanggal diakses atau diunduh).
c) Bila pesan dari e-mail.
Cara penulisannya:
Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan). Judul pesan, e-mail kepada penerima (alamat e-mail penerima).
C. Format Laporan PTK
Praktik pelaporan atau penyusunan laporan PTK mengikuti format atau sistematika laporan penelitian pada umumnya, secara garis besarnya dapat dibagi dalam tiga bagian, yitu bagian awal, bagian isi, dan bagian penutup. Pada bagian sistematika berikut akan dijelaskan, yaitu:
1. Bagian Awal
Bagian awal laporan PTK berisi tentang halaman judul, halaman pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar tabel.
a. Halaman judul
Singkat padat (maksimmal 22 kata), spesifik, cukup jelas menggambarkan masalah yang akan diteliti, tindakan untuk mengantisipasinya, hasil yang diharapkan adan tempat penelitian.
b. Halaman pengesahan
Ditandatangani oleh ketua peneliti (peneliti, kepala sekolah, dan pembimbing atau pendamping (jika ada)), sebagai keterangan bahwa laporan yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan.
c. Abstrak
Abstrak merupakan pemadatan (sari) dari hasil penelitian yang memutar latar belakang, tujuan penelitian, metode, hasil penelitian, dan kesimpulan yang diketik satu spasi, dan dirumuskan dalam satu paragraph dengan jumlah kata kurang lebih 200 kata atau sebanyak 1 halaman.
d. Kata pengantar
Menjelaskan asal-usul mengapa masalah PTK ini diangkat sebagai topic penelitian, factor-faktor lingkungan yang member arti pentingnya penelitian, kedududukan PTK dalam pemecahan masalah pembelajaran, serta secerah harapan kepada pihak-pihak yang membaca laporan penelitian.
e. Daftar isi
f. Daftar gambar
g. Daftar lampiran
h. Daftar tabel
2. Bagian Isi
Pada bagian isi ini memuat beberapa bab penting yaitu sebagai berikut:
a. PENDAHULUAN
1) Latar belakang
Berisi kerisauan dan alasan perlunya dilakukan PTK, serta mengungkapkan gejala-gejala kesenjangan (masalah) yang terdapat di lapangan. Dalam latar belakang ini perlu juga dikemukakan bahwa masalah yang diteliti benar-benar nyata dan berada dalam kewenagan guru, serta ditunjang oleh teori-teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu.
2) Identifikasi dan pembatasan masalah
Menunjukkan berbagai kesenjangan atau penyimpangan dari aturan, kaidah, atau standar proses pembelajaran yang perlu dicarikan solusi melaui PTK. Dari berbagai masalah tersebut selanjutnya diadakan pembatasa masalah, mana saja yang menjadi perhatian dalam PTK.
3) Tujuan penelitian
Tujuan penelitian yang akan dicapai (umum dan khusus) dirumuskan dengan jelas sesuai masalah yang dikemukakan sehinnga menunjukkan tingkat efektifitas dari suatu perlakuan tertentu sehungga menjadi input informasi yang berharga untuk memperbaiki aturan dan praktik pembelajaran.
4) Manfaat penelitian
Bersis manfaat atau sumbangan hasil penelitian tindakan kelas, bagi peserta didik, guru, kepala sekolah, pengawas dan untuk perbaikan pembelajar pada umumnya.
5) Pertanyyan penelitian
Berisi pertanyaan-pertanyaan sesuai dan sejalan dengan tujuan penelitian yang dicari jawaban dalam penelitian.
6) Hipotesis tindakan
Berisi jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternative tindakan di pandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK.
7) Sistematika penulisan
Menjelaskan sistematika laporan hasil penilitian tindakan kelas, terutama yang berkaitan dengan Bab I. pendahuluan sampai Bab V. simpulan dan saran.
b. KAJIAN PUSTAKA
Membahas kajian teoritis dan empiris yang dilaporkan dalamm jurnal, majalah, situs internet, buku teks atau laporan penelitian terdahulu, sejalan dengan rumusan dan hipotesis tindakan. Kemukakan juga teori dan hasil penelitian lain yang mendukung pemuilihan tindakan untuk mengatasi masalah penelitian tersebut sehingga terjadi perubahan, perbaikan, atau peningkatan.
c. METODOLOGI PENELITIAN
Menguraikan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan secra rinci, mulai dari perrencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi refleksi yang bersifat siklus. Jelaskan pula subjek penelitian, waktu dan lamanya tindakan, serta tempat penelitian secra jelas.
d. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Mengola data lapangan sesuai dengan yang dituntut oleh penelitian tindakan sehingga terbuka kesempatan untuk menarik kesimpulan
e. SIMPULAN DAN SARAN
Merumuskan secara singkat
3. Bagian penutup
Bagian penutup laporan PTK ini berisi tentang daftar rujukan, dan lampiran-lampiran.
1. DAFTAR RUJUKAN
Mencantumkan hanya buku teks, jurnal, majalah atau artikel yang benar-benar dijadikan rujukan dan disusun secara alfabetis.
2. LAMPIRAN
Melampirkan biodata penulis dan data penunjang hasil penelitian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prosedur penelitian tindakan kelas merupaka proses pengkajian melalui sisem berdaur dari berbagai kegiatan pembeajaran. Adapun Langkah-langkah Penyusunan Laporan PTK:
a. Penetapan fokus masalah penelitian
b. Perencanaan Tindakan
c. Pelaksanaan Tindakan
d. Pengamatan
e. Refleksi
Praktik pelaporan atau penyusunan laporan PTK mengikuti format atau sistematika laporan penelitian pada umumnya, secara garis besarnya dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:
a. Bagian awal, pada bagian awal laporan PTK berisi tentang halaman judul, halaman pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar tabel.
b. Pada bagian isi ini memuat beberapa bab penting yaitu seperti pendahuluan, kajian pustaka, metodologi penelitian, hasil penelitian dan pebahasan, simpulan dan saran.
c. Bagian penutup, pada bagian ini laporan PTK berisi tentang daftar rujukan, dan lampiran-lampiran.
DAFTAR PUSTAKA
Ameliasari. Menyusun PTK itu Gampang. Jakarta: Erlangga, 2013.
Aqib, Zainal. Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: CV Yrama Widya, 2006.
Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia, 2011.
Mulyasa. Praktek Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.