Pengukuran Kebugaran Jasmani Anak Usia 10 – 12 Tahun

4 min read

Secara Kebugaran Jasmani dapat didefenisikan sebagai kemampuan seseorang melakukan latihan ringan tanpa mengalami kelelahan yang berarti.

A. Pengkuran Kebugaran Jasmani

Kebugaran Jasmani atau fitness merupakan kondisi fisik yang dimiliki seseorang. Kondisi ini meliputi 3 aspek yakni (1) anatomical fitness, (2) physiological fitness, dan (c) psychological Fitness.

  1. Anatomical fitness : adalah normalnya pertumbuhan dan pengembangan fisik anak berdasarkan faktor hereditas.
  2. Physiological fitness : adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi fisiologisnya terhadap keadaan lingkungan, tugas fisik, kerja otak, secara efisien, tak mengalami kelelahan yang berlebihan. 
  3. Psychological fitness : adalah keadaan emosi yang stabil untuk mengatasi beberapa masaIah lingkungannya.

Dengan demikian, definisi kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Dirjen Olahraga dan Pemuda, (1971)

Unsur-unsur Kebugaran Jasmani

Mengacu kepada definisi tersebut di atas maka kebugaran jasmani mempunyai enam unsur utama, yaitu : (1) strength, (2) power, (3) speed, (4) flexibility, (5) agility (6) endurance.  Ke-enam komponen tersebut, ada tiga unsur inti, yakni strength, endurance dan cardiorespiratoris.

Fungsi Tes Kesegaran Jasmani

  1. Mengukur/mengetahui perkembangan kemampuan fisik siswa.
  2. Menentukan status kondisi fisik siswa.
  3. Sebagai bahan bimbingan dalam meningkatkan kebugaran jasmaninya.
  4. Sebagai bahan masukan dalam memberikan nilai pelajaran penjaskes.

B. Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) Siswa SD Usia 10-12 th.

Ada 5 (lima) Jenis Tes, yaitu : (1) Lari cepat 40 meter. (2) Gantung siku tekuk. (3) Baring duduk 30 detik. (4) Loncat tegak, dan (5) Lari 600 meter.  Petunjuk pelaksanaan dari setiap butir tes adalah sebagai berikut :

Tes Kecepatan

Tujuan : Untuk mengukur kecepatan Iari seseorang. Alat/fasilitas : (a) lintasan Iurus, rata dan tidak licin, jarak antara garis start dan finish 30 mete, (b) peluit, (c) stopwatch, dan (d) bendera start dan tiang pancang.

Pelaksanaan : Subyek berdiri di belakang garis start dengan sikap berdiri, aba-aba “ya” subyek lari ke depan secepat mungkin menempuh jarak 40 meter. Pada saat subyek menyentuh / melewati garis finish stopwatch dihentikan.

Catatan: Kesempatan lari diulang bilamana :

  1. Pelari mencuri start.
  2. Pelari terganggu oleh pelari lainnya.
  3. Skor skor hasiI tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 40 meter.  Waktu dicatat sampai sepersepuluh detik.

Tes Gantung Siku Tekuk

Tujuan : untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu.

Alat/fasilitas : (a) lantai yang rata clan bersih, (b) palang tunggal, tingginya diatur sehingga subyek dapat bergantung, (c) stopwatch, (d) formuIir pencatat hasil, dan (e) serbuk kapur (bedak bayi) atau magnesium karbonat.

Petugas Tes : Pengukur waktu merangkap pencatat hasil.

Pelaksanaan : Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta.   Sikap permulaan: Peserta berdiri dibawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu.Pegangan telapak tangan menghadap kebelakang.

Gerakan:

Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal. Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin.

Pencatatan Hasil

Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap tersebut di atas, dalam satuan waktu detik. Catatan: Peserta yang tidak dapat melakukan sikap di atas dinyatakan gagal, hasilnya ditulis dengan angka o (nol).

2.3.        Tes Baring Duduk 30 Detik

Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.  Alat dan Fasilitas;  (a) lantai.lapangan rumput yang rata dan bersih, (b) stopwatch, (c) alat tulis, (d) alas/tikar /matras.  Petugas Tes: (a) pengamat waktu, (b) penghitung gerakan merangkap pencatat hasil.

Pelaksanaan:

Sikap permulaan.

Berbaring telentang dilantai atau dirumput, kedua lutut ditekuk dengan sudut ± 900, kedua tangan jari-jarinya berselang selip diletakkan dibelakang kepala.  Petugas/peserta lain membantu memegang atau menekan kedua pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat.

Gerakan :

1.        Gerakan aba-abak “Ya” peserta bergerak mengambil sikap duduk, sampai kedua sikunya menyentuh kedua paha, kemudian kembali ke sikap permulaan.

2.        Gerakan ini dilakukan berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat (selama 30 detik).

Catatan :

ü  Gerakan tidak dihitung jika tangan terlepas, sehingga jari-jarinya tidak terjalin lagi

ü  Kedua siku tidak sampai menyentuh paha

ü  Mempergunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh.

Pencatatan Hasil

1.        Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 30 detik.

2.        Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini, hasilnya ditulis dengan angka o (nol).

2.4.        Tes Loncat Tegak  (Vertical Jump)

Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak otot dan tenaga eksplosif. Alat dan Fasilitas : (a) Papan berskala senti meter, warna gelap, berukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding atau tiang (lihat Gambar 7). Jarak antara lantai dengan angka 0 (nol) pada skala yaitu 150 cm. (b) Serbuk Kapur (bedak bayi) (c) Alat Penghapus dan, (d) Nomor dada.

Petugas Tes :

Pengamat dan pencatat hasil

Pelaksanaan :

Sikap Permulaan

a.         Terlebih dahulu ujung jari tangan peserta dioles dengan bedak bayi

b.         Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada di samping kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang dekat dinding diangkat lurus keatas telapak tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggal bekas raihan jarinya (lihat gambar 7).

Gerakan :

c.         Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan diayun kebelakang (lihat gambar 8). Kemudian meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas. (lihat gambar 9).

d.        Ulangi loncatan ini sampai 3 kali berturut-turut.

Pencatat Hasil:

ü  Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak

ü  Ketiga selisih raihan dicatat.

2.5.       Tes Lari Jarak 600 Meter

Tujuan : untuk mengukur daya tahan jantung peredaran darah dan pernafasan. Alat dan Fasilitas: (a) lintasan lari dengan tanah yang rata, aman sejauh 600 meter, (b) stopwatch, (c) bendera start, (d) peluit, (e) tiang pancang, dan (f) alat tulis.

Petugas Tes:

ü  Petugas keberangkatan

ü  Pengukur waktu

ü  Pencatat hasil

ü  Pembantu umum

Pelaksanaan :

Sikap permulaan : Peserta berdiri dibelakang garis start.

Gerakan :

ü  Pada aba-aba “Siap” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk berlari (lihat gambar 10).

ü  Pada aba-aba “Ya” peserta lari menuju garis finisj, menempuh jarak 600 meter.

Catatan :

a.         Lari diulang bilamana ada pelari yang mencuri start.

b.         Lari diulang bilamana ada pelari yang tidak melewati garis finish.

Pencatatan Hasil.

  1. Pengambilan waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis finish (lihat gambar 11)
  2. Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 600 meter. Waktu dicatat dalam satuan menit dan detik.
  3. Contoh penulisan hasil waktu berlari 3 menit 12 detik ditulis 3’12”.

Petunjuk Penilaian Kebugaran Jasmani

Petunjuk penilaian kebugaran jasmani (TKJI) untuk usia 10 – 12 tahun dinilai dengan menggunakan tabel nilai dengan mengacu kepada norma yang sudah ditetapkan.

Tabel 3.1 Nilai TKJI Putra 10 – 12 Tahun

Lari 40 mGantung Siku TekukBaring Duduk 30 detikLoncat TegakLari 600 meterNilai
S.d. – 6.3”6.4” – 6.9”7.0” – 7.7”7.8” – 8.8”8.9” – dst51” ke atas31” – 50”15” – 30”05” – 14”04” dst23 ke atas18 – 1912 – 1704 – 110 – 0346 ke atas38 – 4531 – 3724 – 3023 dstS.d. – 2’09”2’20” – 2’30”2’31” – 2’45”2’46” – 3’44”3’45” – dst54321

Tabel 3.2 Nilai TKJI Putri 10 – 12 Tahun

Lari 40 mGantung Siku TekukBaring Duduk 30 detikLoncat TegakLari 600 meterNilai
S.d. – 6.7”6.8” – 7.5”7.5” – 8.3”8.4” – 9.6”9.7” – dst40” ke atas20” – 39”08” – 19”02” – 07”0”- 0.1”20 ke atas14 – 1907 – 1302 – 060 – 0142 ke atas34 – 4128 – 3321 – 2720 dstS.d. – 2’32”2’33” – 2’54”2’55” – 3’28”3’29” – 4’22”4’23” – dst54321

Tabel 3.3 Norma TKJI Putra Putri

NomorJumlah NilaiKlasifikasi
ABCDE22 – 2518 – 2114 – 1710 – 1305 – 09Baik SekaliBaikSedangKurangKurang Sekali

Diadaftasikan : Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani 

Jakarta 2003

Contoh Penggunaan

Tabel Nilai dan Norma Kebugaran Jasmani

FORMULIR TKJI
Nama Peserta : ………………Jenis Kelamin : ( Lk / Pr )
Umur              : …………. TahunNama Sekolah : SDN…………
Tanggal Tes   :———————-Tempat Tes : ——————–
NoJenis TesHasilNilaiKeterangan
1Lari 40m6.2 detik5
2Gantung siku tekuk angkat tubuh4.7 detik4
3Baring duduk 30 detik20 kali4
4Loncat tegak:Tinggi raihan:  215 cmLoncatan I     :  253 cmLoncatan II    :  255 cmLoncatan III   :  247 cmSelisih raihan255-215=4040 cm4
5Lari 600 meter2’07”5
6Jumlah Nilai22
7KlasifikasiBAIK SEKALI

Teori-Teori Psikologi Sosil

Teori Dalam Psikologi Sosil A. Teori Genetik Teori ini menekankan kualitas pembawaan sejak lahir atas tingkah laku sosial. Bahwa “manusia adalah binatang sosial” menjadi...
Ahmad Dahlan
9 min read

Usaha Mengurangi Prasangka Sosial

Ada beberapa usaha untuk mengurangi prasangka sosial yaitu (dalam Gerungan, 2004:190-191; dalam Ahmadi, 2002:215-216; dalam Sears, 1985:254-256): Mengurangi prasangka bisa dilakukan melalui:
Wahidah Rahmah
55 sec read

Aliran-Aliran dalam Psikologi Fungsionalisme

Aliran fungsionalisme merupakan aliran psikologi yang pernah sangat dominan pada masanya, dan merupakan hal penting yang patut dibahas dalam mempelajari psikologi. Pendekata n fungsionalisme...
Wahidah Rahmah
2 min read

Leave a Reply