Daftar isi
Pengertian Tata Surya Serta Benda-Benda Langit di Dalamnya
Pendidikan. Secara umum, Tata Surya adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri Matahari sebagai inti dan planet-planet atau benda-benda lain yang beredar mengelilinginya. Tata Surya ada susunannya lho. Berikut penjelasannya
Susunan Tata Surya
A. Matahari
Matahari adalah pusat tata surya. Tersusun dari 70% gas hidrogen, 25 % gas helium, dan 5% gas lainnya. Matahari dikelilingi oleh delapan planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, saturnus. Uranus, dan Neptunus.
B. Planet-planet.
Planet dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
Planet dalam adalah planet yang lintasan edarnya berada diantara matahari dan bumi. Planet yang tergolong planet dalam adalah Merkurius dan Venus.
Planet luar adalah planet yang lintasan edarnya berada di luar peredaran bumi. Planet luar terdiri dari Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Berikut keterangan dari delapan planet yang mengelilingi matahari :
- Merkurius,- Merkurius merupakan planet yang terdekat dengan matahari. Ukurannya paling kecil diantara planet-planet lainnya dan tidak memiliki satelit alami.
- Venus,- Venus juga tidak memiliki satelit. Venus disebut bintang timur, bintang pagi, bintang senja, dan bintang kejora.
- Bumi,- Bumi mempunyai satu satelit, yaitu bulan.
- Mars,- Mars disebut juga planet merah. Planet ini memiliki dua satelit yaitu fobos dan deimos.
- Yupiter,- Yupiter adalah planet ke lima terdekat ke matahari. Yupiter merupakan planet terbesar di tata surya. Jumlah satelitnya 63 buah.
- Saturnus,- Saturnus dikenal sebagai planet yang indah karena adanya cincin-cincin yang melingkarinya. Saturnus memiliki 60 satelit, diantaranya Titan dan Enceladus.
- Uranus,- Uranus ditutupi awan tebal sehingga sulit diselidiki permukaannya.
- Neptunus,- Neptunus dijuluki kembaran dari Uranus. Planet ini sering beredar meninggalkan garis edarnya sehingga didisebut planet pembuat ulah. Memiliki 8 satelit, yang terbesar ialah Triton, Nereid, dan proteus.
Teori ini dikemukakan oleh ilmuan Jerman yang bernama Immanuel Kant. Menurut Kant “Di jagat raya terdapat gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan sehingga lama kelamaan bagian tengah kabut itu berubah menjadi gumpalan gas yang kemudian membentuk matahari, dan bagian kabut di sekelilingnya membentuk planet-planet, satelit, dan benda-benda langit lainnya.”
Teori yang hampir sama juga dikemukakan oleh seorang ilmuan asal Prancis yang bernama Pierre Simon de laplace. Menurut Laplace “ Tata surya berasal dari kabut panas yang berputar sehingga membentuk gumpalan kabut yang pada akhirnya menjadi bentuk bulat seperti bola besar. Akibatnya putarannya itu, bentuk bolanya itu memepet pada kutubnya dan melebar pada bagian equatornya. Kemudian sebagian massa gas pada equatornya menjauh dari gumpalan intinya membentuk cincin-cincin yang melingkari intinya. Dalam jangka waktu yang lama cincin-cincin itu berubah menjadi gumpalan padat. Gumpalan kecil-kecil inilah yang membentuk planet-planet dengan satelitnya dan benda langit lainnya. Sedangkan inti kabut tersebut tetap berbentuk gas pijar yang akhirnya disimpulkan menjadi matahari.”
2. Teori Planetisimal (planet kecil)
Teori ini dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin. Menurut teori ini “matahari sudah ada sebelumnya dan ketika ada bintang yang melintas dekat matahari sehingga mengakibatkan permukaan matahari mengalami pasang dan sebagian massa matahari akan terlempar ke luar. Massa yang terlempar ke luar akan tertarik oleh gaya gravitasi matahari sehingga tetap mengorbit matahari. Massa ini lama kelamaan akan mendingin dan membentuk planet, satelit, dan asteroid.
3. Teori Pasang Surut
Teori ini di kemukakan oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys. Menurut teori ini bahwa “ Setelah bintang yang mendekat itu berlalu, massa matahari yang lepas membentuk benda-benda menyerupai cerutu yang terbentang ke arah bintang. Karena bintang yang bergerak makin jauh, maka massa cerutu terputus-putus dan membentuk gumpalan gas di sekitar matahari. Gumpalan-gumpalan gas membeku dan terbentuklah planet-planet. “
4. Teori Bintang Kembar
Teori Bintang kembar dikemukakan oleh Fred Hoyle. Teori ini menyatakan bahwa “pada awalnya tata surya berupa dua bintang yang berukuran hampir sama dan letaknya berdekatan. Dari kedua bintang tersebut dengan salah satunya belum stabil. Pada bintang yang tidak stabil ini suatu saat terjadi reaksi yang sangat cepat sehingga menghasilkan energy berupa panas, dan akhirnya bintang tersebut meledak menjadi serpihan-serpihan kecil., karena adanya gaya gravitasi serpihan yang letaknya berdekatan bergabung sedikit demi sedikit dan akhirnya membentuk planet, dan terbentuklah susunan tata surya.
5. Teori Proto Planet (teori Awan Debu)
Teori Proto Planet atau teori Awan Debu dikemukakan oleh Carl Von Weizsaecker, G.p. Kuiper & Subrahmanyan Chandarasekhar. Menurut teori ini bahwa “ dahulu di alam semesta terdapat awan, gumpalan debu, dan gas kosmos yang berbentuk seperti piring dan terus berputar. Salah satu dari awan gas mengalami pemampatan dan menarik partikel debu ke pusat awan membentuk gumpalan bola. Gumpalan bola kemudian memipih dan membentuk cakram.partikel pada bagian tengah cakram saling menekan dan menghasilkan panas pijar yang disebut matahari. Sedangkan bagian luar akan berputar sangat cepat yang berpilin dan membeku membentuk planet dan satelit.