Pengertian dan Jenis-Jenis Metode Pembelajaran

11 min read

Pengertian Metode Pembelajaran

Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”

Menurut M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.

Menurt Gerlach dan Elly ( 80:14) Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana yang sistematis untuk menyampaikan informasi

Anak Didik

Tujuan

Situasi

Fasilitas

Guru

Metode mengajar harus dapat mermbangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa

Metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.

Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.

Metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).

Metode mengajar harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.

Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yng nyata dn bertujuan.

Metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Macam-Macam Metode Penelitian dan Langkah-Langkahnya

Metode Ceramah

Pengertian

Bahan pelajaran yang akan disampaikan cukup banyak sementara waktu yang tersedia sangat terbatas.

Guru seorang pembicara yang baik yang memikat serta antusias.

Guru akan merangkum pokok penting pelajaran yang telah dipelajari, sehingga siswa diharapkan bisa memahami dan mengerti secara menyeluruh.

Guru memperkenalkan pokok pelajaran yang baru dan menghubungkannya terhadap pelajaran yang telah lalu (Asosiasi).

Jumlah siswa terlalu banyak sehingga bahan pelajaran sulit disapaikan melalui metode ini.

Kelebihan

Materi yang diberikan terurai dengan jelas.

Guru mudah menguasai kelas.

Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar

Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar

Kelemahan

  • Membuat siswa pasif
  • Mengandung unsur paksaan kepada siswa
  • Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)
  • Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
  • Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik
  • Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
  • Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan

Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yakni persiapan, pelaksanaan dan kesimpulan. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:

  1. Tahap Persiapan
    1. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
    2. Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
    3. Mempersiapkan alat bantu.
  2. Tahap Pelaksanaan
    1. Langkah Pembukaan.
    2. Langkah Penyajian.
  3. Kesimpulan

Perlu diperhatikan, bahwa ceramahakan berhasil baik, bila didukung oleh metode-metode lainnya, misalnya tanya jawab,tugas, latihan dan lain-lain. Metode ceramah itu wajar dilakukan bila: (a) ingin mengajarkan topik baru, (b) tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa, (c) menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak.Metode Diskusi

  1. Pengertian
  2. Kelebihan
    • Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan
    • Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik
    • Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
  3. Kelemahan
  1. Alokasi waktu yang sulit karena banyak memakan waktu
  2. Tidak semua argument bisa dilayani atau diajukan untuk dijawab
  3. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
  4. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
  5. Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan
    1. Langkah Persiapan
      • Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus
      • Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
      • Menetapkan masalah yang akan dibahas
      • Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas – petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus, manakala diperlukan
    2. Pelaksanaan Diskusi
      • Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi
      • Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan – aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan
      • Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainya
      • Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide – idenya
      • Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus
    3. Menutup Diskusi
      • Membuat pokok – pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi
      • Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya

Metode Eksperimental

  1. Pengertian
  2. Kelebihan
    • Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku
    • Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi
    • Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
    • Siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah
  3. Kelemahan
    • Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen.
    • Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
    • Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi.
    • Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal.
    • Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada factor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.
  4. Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan
    1. Memberi penjelasan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan dalam eksperimen.
    2. Menentukan langkah-langkah pokok dalam membantu siswa dengan eksperimen.
    3. Sebelum eksperimen di laksanakan terlebih dahulu guru harus menetapkan:
      • Alat-alat apa yang diperlukan
      • Langkah-langkah apa yang harus ditempuh
      • Hal-hal apa yang harus dicatat
      • Variabel-variabel mana yang harus dikontrol
    4. Setelah eksperimen guru harus menentukan apakah follow-up (tindak lanjut) eksperimen contohnya :
      • Mengumpulkan laporan mengenai eksperimen tersebut
      • Mengadakan tanya jawab tentang proses
      • Melaksanakan teks untuk menguji pengertian siswa

Metode Tanya Jawab

  1. Pengertian
  2. Sebagai ulangan pelajran yang telah diberikan.
  3. Sebagai selingan dalam pembicaraan.
  4. Untuk merangsang anak didik agar perhatiannya tercurah kepada masalah yang sedang dibicarakan.
  5. Untuk mengarahkan proses berfikir.
  6. Mengecek dan mengetahui sampai sejauh mana kemampuan anak didik terhadap pelajaran yang dikuasai.
  7. Membri kesempatan kepada anak didik untuk mengajukan pertanyaan kepada guru tentang suatu masalah yang belum difahami.
  8. Memotivasi dan menimbulkan kompetensi belajar.
  9. Melatih anak didik untuk berfikir dan berbicara secara sitematis berdasarkan pemikiran yang orisinil.
  10. Kelebihan
    • Kelas akan hidup karena anak didik aktif berfikir dan menyampaikan pikiran melalui berbicara.
    • Baik sekali untuk melatih anak didik agar berani mengemukakan pendapatnya.
    • Akan membawa kelas kedala suasana diskusi.
  11. Kelemahan
    • Apabila terjadi perbedaan pendapat akan memkana waktu untuk menyelesaikannya.
    • Kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian pelajar terutama apabila jawaban yang kebetulan menarik perhatian tetapi buka sasaran atau materi yang dituju.
    • Dapat menghambat cara berfikir apabila guru kurang pandai dalam penyajian materi.
  12. Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan
    1. Tahap Persiapan
      • Menentukan topik
      • merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
      • Menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai dengan TPK tertentu
      • Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan siswa
    2. Tahap Pelaksanaan
      • Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus (TPK)
      • Mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab (siswa tidak hanya bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang lain)
      • Guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi
      • Guru mengajukan pertanyaan keseluruh kelas
      • Guru harus memberikan waktu yang cukup untuk memikirkan jawabannya, sehingga dapat merumuskan secara sistematis
      • Tanya jawab harus berlangsung dalam suasana tenang, dan bukan dalam suasana yang tegang dan penuh persaingan yang tak sehat di antara parasiswa
      • Pertanyaan dapat ditujukan pada seorang siswa atau seluruh kelas, guru perlu menggugah siswa yang pemalu atau pendiam, sedangkan siswa yang pandai dan berani menjawab perlu dikendalikan untuk memberi kesempatan pada yang lain
      • Guru mengusahakan agar setiap pertanyaan hanya berisi satu masalah saja
      • Pertanyaan ada beberapa macam, yaitu pertanyaan pikiran, pertanyaan mengungkapkan kembali pengetahuan yang dikuasai, dan pertanyaan yang meminta pendapat, perasaan, sikap, serta pertanyaan yang hanya mengungkapkan fakta-fakta saja.

Metode Study Tour (Karya wisata)

  1. Pengertian
  2. Kelebihan
    • Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
    • Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
    • Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak
    • Siswa dapat bertanya jawab menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala macam persoalan yang dihadapi
    • Siswa dapat melihat kegiatan para petugas secara individu atau kelompok dan menghayatinya secara langsung
  3. Kelemahan
    • Karena dilakukan diluar sekolah dan jarak yang cukup jauh maka memerlukan transport yang mahal dan biaya yang mahal
    • Menggunakan waktu yang lebih panjang dari pada jam sekolah
    • Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak terjangkau oleh siswa maka perlu bantuan dari sekolah
    • Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
    • Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
  4. Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan
    1. Persiapan, dimana guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusan.
    2. Pelaksanaan karya wisata, dimana pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggungjawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu.
    3. Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya.

Metode Latihan/Drill

  1. Pengertian
  2. Memiliki keterampilan motorik/gerak, seperti menghafal kata-kata, menulis, mempergunakan alat-alat dalam olah raga atau yang lainnya.
  3. Dalam mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi dan lain-lainya
  4. Membentuk siswa memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan keadaan yang lain, seperti mnghubungkan hubungan sebab akibat hujan dengan banjir dan lain-lain.
  5. Kelebihan
    • Ketegasan dan ketrampilan siswa meningkat atau lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari
    • Seorang siswa benar-benar memahami apa yang disampaikan
    • Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
    • Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa peserta didik yang berhasil dalam belajar telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak dikemudian hari.
    • Guru lebih mudah mengontrol dan membedakan mana peserta didik yang disiplin dalam belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan tindakan dan perbuatan peserta didik saat berlangsungnya pengajaran.
    • Peserta didik memperoleh kecakapan motoris, contohnya menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
  6. Kelemahan
    • Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
    • Dapat menimbulkan verbalisme, terutama pengajaran yang bersifat menghapal. Dimana peserta didik dilatih untuk dapat menguasai bahan pelajaran secara hapalan dan secara otomatis mengingatkannya bila ada pertanyaan yang berkenaan dengan hapalan tersebut tanpa suatu proses berfikir secara logis.
    • Dalam latihan sering terjadi cara-cara atau gerak yang tidak berubah sehingga menghambat bakat dan inisiatif siswa
    • Sifat atau cara latihan kaku atau tidak fleksibel maka akan mengakibatkan penguasaan ketrampilan melalui inisiatif individu tidak akan dicapai
  7. Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan
    1. Tahap Persiapan
      • Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa.
      • Tentukan dengan jelas keterampilan secara spesifik dan berurutan
      • Tentukan rangkaian gerakan atau langkah yang harus dikerjakan untuk menghindari kesalahan
      • Lakukan kegiatan pradrill sebelum menerapkan metode ini secara penuh
    2. Tahap Pelaksanaan
      • Langkah Pembukaan
      • Langkah Pelaksanaan
        1. Memulai latihan dengan hal-hal yang sederhana dulu
        2. Ciptakan suasana yang menyenangkan/menyejukkan
        3. Yakinkan bahwa semua siswa tertarik untuk ikut
        4. Berikan kesempatan \kepada siswa untuk terus berlatih
      • Langkah Mengakhiri

Metode Pemberian Tugas (Resitasi)

  1. Pengertian
  2. Pekerjaan rumah sebagai belajar sendiri, misalnya mempelajari satu bab dari buku pelajaran, menterjemahkan bahasa asing, membaca, menghafal, dan sebagainya.
  3. Pekerjaan rumah sebagai sarana latihan, misalnya menyelesaikan soal-soal dari materi yang sudah diajarkan mengenai aturan dan prinsip-prinsip cara menyelesaikannya.
  4. Pekerjaan rumah berupa penyimpulan sejumlah bahan yang berhubungan dengan materi yang akan atau yang telah dipelajari. Sejalan dengan batasan di atas, maka dalam penelitian ini yang menjadi sasaran tugas adalah pekerjaan rumah sebagai sarana latihan dimana siswa dituntut mengerjakan soal-soal dari materi yang diajarkan.
  5. Kelebihan
    • Baik sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif.
    • Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab dalam metode ini anak harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan.
    • Memberi kebiasaan anak untuk belajar.
    • Memberi tugas anak yang bersifat praktis (H. Zuhairini, 1977).
  6. Kelemahan
    • Seringkali tugas di rumah itu dikerjakan oleh orang lain, sehingga anak tidak tahu menahu tentang pekerjaan itu, berarti tujuan pengajaran tidak tercapai.
    • Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual anak dalam kemampuan dan minat belajar.
    • Seringkali anak-anak tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup hanya menyalin pekerjaan temannya
    • Apabila tugas itu terlalu banyak, akan mengganggu keseimbangan mental anak (H. Zuhairini, 1977).
  7. Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan
  8. Tugas harus direncanakan secara jelas dan sistematis, terutama tujuan penugasan dan cara pengerjaannya.
  9. Tugas yang dberikan harus dapat dipahami peserta didik, kapan mengerjakannya, bagaimana cara mengerjakannya, berapa lama tugas tersebut harus dikerjakan, secara individu atau kelompok, dan lain-lain.
  10. Apabila tugas tersebut berupa tugas kelompok, perlu diupayakan agar seluruh anggota kelompok dapat terlibat secara aktif dalam proses penyelesaian tugas tersebut, terutama kalau tugas tersebut diselesaikan di luar kelas.
  11. Perlu diupayakan guru mengontrol proses penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh peserta didik. Jika tugas diselesaikan di luar kelas, guru bisa mengontrol proses penyelesaian tugas melalui konsultasi dari peserta didik. Oleh karena itu dalam penugasan yang harus diselesaikan di luar kelas, sebaiknya peserta didik diminta untuk memberikan laporan kemajuan mengenai tugas yang dikerjakan.
  12. Berikanlah penilaian secara proporsional terhadap tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik. Penilaian yang diberikan sebaiknya tidak hanya menitikberatkan pada produk (ending), tetapi perlu dipertimbangkan pula bagaimana proses penyelesaian tugas tersebut. Penilaian hendaknya diberikan secara langsung setelah tugas diselesaikan, hal ini disamping akan menimbulkan minat dan semangat belajar peserta didik, juga menghindarkan bertumpuknya pekerjaan peserta didik yang harus diperiksa.

Metode Penemuan (Discovery Methods)

  1. Pengertian
  2. Metode discovery adalah metode yang menganggap siswa sebagai subyek sekaligus obyek pembelajaran yang memiliki kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya (Rohani, 2004).
  3. Metode discovery merupakan metode yang lebih menekankan pada pengalaman langsung siswa dan lebih mengutamakan proses dari pada hasil belajar (Mulyasa, 2005) .
  4. Sund (dalam Suryosubroto, 2002) mengemukakan bahwa metode discovery adalah proses mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya, dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip. Metode discovery diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain, sebelum sampai kepada generalisasi.
  5. Metode discovery adalah metode mengajar yang menggunakan teknik penemuan dan merupakan proses mental (misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya) dimana siswa menyesuaikan suatu konsep atau prinsip. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi (Roestiyah, 2001).
  6. Kelebihan
    • Membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa;
    • Pengetahuan diperoleh sifatnya sangat pribadi dan mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari pengertian retensi dan transfer;
    • Membangkitkan gairah pada siswa;
    • Memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuannya sendiri;
    • Siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar, paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus;
    • Membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan;
    • Memungkinkan siswa sanggup mengatasi kondisi yang mengecewakan;
    • Membantu perkembangan siswa untuk menemukan kebenaran akhir dan mutlak.
  7. Kelemahan
    • Penemuan akan dimonopoli oleh siswa yang lebih pandai dan menimbulkan perasaan frustasi pada siswa yang kurang pandai;
    • Kurang sesuai untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak.
    • Memerlukan waktu yang relatif banyak;
    • Karena biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional, hasil pembelajaran dengan metode ini selalu mengecewakan;
    • Kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan karena yang lebih diutakan adalah pengertian;
    • Fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide, kemungkinan tidak ada;
    • Tidak memberi kesempatan untuk berpikir kreatif dan tidak semua pemecahan masalah menjamin penemuan yang penuh arti.
  8. Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan
  9. Mengamati/menilai kebutuhan dan minat siswa untuk digunakan sebagai dasar dalam menentukan tujuan yang nyata;
  10. Seleksi pendahuluan atas dasar kebutuhan dan minat siswa, prinsip-prinsip, generalisasi, pengertian dalam hubungannya dengan apa yang akan dipelajari;
  11. Mengatur susunan kelas sedemikian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran siswa;
  12. Berkomunikasi dengan siswa untuk membantu menjelaskan peranan penemuan;
  13. Menyiapkan suatu situasi yang mengandung masalah untuk dipecahkan;
  14. Mengecek pengertian siswa tentang masalah untuk merangsang minat belajarnya;
  15. Menyediakan berbagai alat peraga untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran;
  16. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan dan bekerja dengan data;
  17. Mempersilahkan siswa mengumpulkan dan mengatur data sesuai dengan kecepatannya sendiri;
  18. Memberi kesempatan kepada siswa melanjutkan pengalaman belajarnya, walaupun sebagian atas tanggung jawabnya sendiri;
  19. Memberi jawaban dengan cepat dan tepat sesuai dengan data dan informasi bila ditanya dan diperlukan siswa dalam kelangsungan kegiatannya;
  20. Memimpin analisisnya sendiri melalui percakapan dan eksplorasinya sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi proses;
  21. Mengajarkan ketrampilan untuk belajar dengan penemuan yang diidentifikasi oleh kebutuhan siswa;
  22. Merangsang interaksi siswa dengan siswa, misalnya merundingkan strategi penemuan, mendiskusikan hipotesis dan data yang terkumpul;
  23. Mengajukan pertanyaan tingkat tinggi maupun pertanyaan tingkat yang sederhana;
  24. Bersikap membantu jawaban siswa, ide siswa, pandangan dan tafsiran yang berbeda. Bukan menilai secara kritis tetapi membantu menarik kesimpulan yang benar;
  25. Membesarkan siswa untuk memperkuat pernyataannya dengan alasan dan fakta;
  26. Memuji siswa yang giat dalam proses penemuan, misalnya siswa yang bertanya kepada temannya atau guru tentang berbagai tingkat kesukaran dan siswa siswa yang mengidentifikasi hasil dari penyelidikannya sendiri;
  27. Membantu siswa menulis atau merumuskan prinsip, aturan ide, generalisasi atau pengertian yang menjadi pusat dari masalah semula dan yang telah ditemukan melalui strategi penemuan;
  28. Mengecek apakah siswa menggunakan apa yang telah ditemukannya, misalnya teori atau teknik, dalam situasi berikutnya, yaitu situasi dimana siswa bebas menentukan pendekatannya.

Metode Projek (Project Method)

  1. Pengertian
  2. Kelebiihan
    • Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
    • Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
    • Pengetahuan yang diperoleh fungsional.
    • Anak-anak belajar bersungguh-sungguh dalam bekerja bersama.
    • Anak-anak bertanggung jawab penuh pada pekerjaannya
  3. Kelemahan
    • Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
    • Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum siap untuk ini.
    • Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.
    • Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.
  4. Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan
  5. Penyelidikan dan observasi (exploration)
  6. Penyajian bahan baru (presentation)
  7. Asimilasi/pengumpulan keterangan atau data
  8. Mengorganisasikan data (organization)
  9. Mengungkapkan kembali (recitation)

Metode Demonstrasi

  1. Pengertian
  2. Kelebihan
    • Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan
    • Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari
    • Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
    • Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh yang konkrit.
  3. Kelemahan
    • Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan
    • Tidak semua benda(materi) dapat didemonstrasikan
    • Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
    • Bila waktu tidak tersedia cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus atau berjalan tergesa-gesa.
  4. Prosedur Pelaksanaan/Langkah-langkah pelaksanaan
    • Tahap Persiapan
      1. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir.
      2. Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
      3. Lakukan uji coba demonstrasi.
    • Tahap Pelaksanaan
      1. Langkah Pembukaan
        • Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
        • Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
        • Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
      2. Langkah Pelaksanaan Demonstrasi
        • Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.
        • Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
        • Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
        • Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
      3. Langkah Mengakhiri Demonstrasi

Laporan Praktikum Kimia Koloid

Praktikum Kimia Koloid A. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah : B. Teori Dasar 1. Pengertian koloid. Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya...
Ananda Dwi Putri
7 min read

Laporan Praktikum Entalpi Pelarutan

Praktikum Entalpi Pelarutan Bab I. Pendahulaun A. Latar Belakang Senyawa-senyawa yang terdapat dialam dapat dibagi dua berdasarkan kelarutannya yaitu senyawa yang dapat larut dan...
Ananda Dwi Putri
14 min read

Laporan Praktikum Pembuatan n-Butil Asetat

Praktikum Pembuatan n-Butil Asetat Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Ester merupakan suatu senyawa yang dapat disintesis dari reaksi antara asam karboksilat dan alkohol....
Ananda Dwi Putri
6 min read

Leave a Reply