Blog

  • Kerajaan – Kerajaan Hindu Budha di Indonesia

    Kerajaan – Kerajaan Hindu Budha di Indonesia

    Pendidikan. kerajaan yang pertama berkembang di Indonesia merupakan kerajaan kerajaan hindu budha. Ha ini dikarenakan para pedagang dari asing yang mulai berdatangan ke Indonesia, sebelum orang asing yang menganut suatu agama tertentu datang ke Indonesia, masyarakat Indonesia menganut aliran dinamisme.

    Berikut beberapa kerjaan-kerajaan Hindu di Indonesia:

    1. Kerajaan Kutai

    Kerajaan Kutai merupakan kerajaan bercorak Hindu yang pertama kali didirikan di Indonesia tepatnya di Kalimantan Timur, tepian suangai Mahakam. Tahun berdirinya di perkirakan sekitar 400 Masehi. Beberapa raja yang pernah memimpin di kerajan Kutai antara lain adalah: Raja kudungga yang merupakan raja pertama dari kerajaan ini, yang selanjutnya digantikan oleh raja Asawarman dan pada generasi selanjutnya adalah Raja Mulawarman, yang merupakan putra mahkota dari Raja sebelumnya.

    2. Kerajaan Tarumanegara

    Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan bercorak Hindu kedua yang dibangun di Indonesia. Kerajaan Tarumanegara dibangundi Jawa barat, sekitar tahun 450 M. Raja yang berkuasa di Kerajaan Tarumanegara adalah Raja Pernawarman. Baca: Kerajaan Hindu Budha di Indonesia

    3. Kerajaan Sriwijaya

    Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajana bercorak Budha yang didirikan di Sumatera sekitar abad ke-7. Raja-raja yang pernah berkuasa di kerajaan Sriwijaya antara lain: raja Jayanaga, raja Balaputradewa, selanjutnya adalah raja Sangrawijaya tunggawarman. Pada masa itu Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan terkuat,
    Kerajaan Sriwijaya mendapat julukan kerajaan maritim, hal tersebut dikarenakan Kerajaan Sriwijaya mengusai sebagian besar perairan di Nusantara, yang merupakan lokasi strategis yang dituju para pedagang-pedagang asing.

    4. Kerajaan Bali

    Kerajaanbali merupakankerajaan bercorak Hindu selanjutnya. Yang terdiri dari beberapa wangsa, wangsa yang terkenal salah satunya adalah wangsa Warmadewa, yang pada masa itu memerintah Bali.raja-raja yang terkenal pernah memerintah kerajana Bali antara Lain: Sri Candrabhaysingka Warmadewa, selanjutnya digantikan oleh Udayana, yang mendapatkan gelar Dhamodayana Warmadewa. Setelah keruntuhannya, kerajaan Bali meninggalkan bebrapa peninggalan sejarah yang berupa prasasti, terdiri dar 28 prasasti yang ditemukan di di goa Gajah, Gunung Panulisan, Gunung Kawi dan Sangit.

    5. Kerajaan Singasari

    Kerajaan Singosari merupakan kerajaan yang berdiri berlandaskan dendam. Asal mula cerita kerajaan ini, dimulai dari ken Arok yang membunuh Tumapel Tunggul Ametung untuk mendapatkan istri dan tahtanya. Sehingga setelah Tunggu ametung meninggal, keinginan Ken Arok terpenuhi, ia menjadi Raja dan menikah dengan istri Tunggu Ametung, yang bernama Ken Dedes. Di tengah kepemimpinannya, ia dibunuh oleh anak dari Tunggul Ametung, yaitu Anuspati sehingga ia menjadi raja selanjutnya. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, anak dari Ken Arok tidak terima ayahnya dibunuh akhirnya membalas dendam kepada Anuspati, dan membunuhnya. Setelah Tohjaya, anak Ken Arok membunuh Anuspati, ia diangkat menjadi Raja. Selanjutnya terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh keturunan-keturunannya.

    Selain pendirian kerajaan Budha, juga berdiri kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia, salah satunya yaitu Kerajaan Mataram Hindu yang berada di Jawa tengah. Raja yang pernah berkuasa di kerajaan ini adalah Raja Sarna, Raja Sanaya, Raja Raka Panangkara, Raja Rakai Pikatan, Raja Rakai Watukara, Raja Daksa, Raja Tulodong, Raja Wawa dan yang terakhir adalah Mpu Sendok hingga akhirnya ia pindah ke Jawa timur dan membuat kerajaan baru yang bernama kerajaan Wangsa Isyana

  • Kerajaan – Kerajaan Islam di Indonesia

    Kerajaan – Kerajaan Islam di Indonesia

    Pendidikan. kedatangan para pedagang dari negeri Cina dan India membuat didirikannya kerajaan-kerajaan Hindu Budha, hal tersebut mengundang pertahian lebih banyak lagi pedagang untu datang ke Indonesia, salah satunya pedagang dari Timur Tengah, yang membuat kerajaan kerajaan islam di indonesia mulai bermunculan. Berikut beberpa kerajaan kerajaan islam di indonesia:

    1. Kerajan Samodera Pasai

    Kerajaan Samodera Pasai diyakini sebagai kerajaan islam pertama yang dibangun di Indonesia tepatnya di Lhoksumawe yang dibangun sekitar abad ke 13 Masehi tepatnya pada tahun 1297 Masehi. Pendiri kerajaan ini adalah Sultan Malik Al Saleh. Setelah Sultan Malik Al Saleh meninggal dunia, tahta kerajaan Samodera Pasai digantikan olh pytranya yang bernama Sultan Mahmud yang digantikan oleh Sultan Malik At Tahir atau Sultan Ahmad setelah kepergiannya. Baca: Kerajaan Islam Pertama dan Tertua di Indonesia

    2. Kerajaan Demak

    Kerajaan Demak merupakak Kerajaan bercorak Islam yang dibangun sekitar abad ke 1 Masehi. Kerajaan ini didirikan di Pulau Jawa, teptnya di daerah Demak, Jawa Tengah. Pendiri kerajaan Demak bernama Raden Patah, yang merupakan bupati di Kerajaan Majapahit yang saat itu masuk islam. Dalam waktu yang relatif singkat, Demak menjadi kerjaan yang besar dan Kuat, yang mejadi pusat
    penyebaran agama islam ke seluruh pelosok negeri.

    Setelah Raden Patah meninggal dunia, tahta kerajaan Demak digantikan oleh Pati Uus, yang merupakan putra dri Radn Patah sendiri, setelah 3 tahun kepemimpinnanya, tahta diisi oleh Sultan Renggono, Adim Pati Unus, hal ini dikarenakan Pati Unus wafat. Sultan Renggono merupakan raja yang arif dan bijaksana, namun tegas. Ketegasan inilah yang teteap membuat Kerajaan Demak antipati terhadap Portugis.

    3. Kerajaan Pajang
    Kerajaan islam selanjutnya adalah kerajaan Pajang yang didirikan oleh Sultan Adiwijoyo atau lebih dikenal dengan sebutan Joko Tingkir. Joko Tingkir berhasil menaklukkan kerajaan demak, dan akhirnya berpindah ke daerah Pajang.

    Setelah Sultan wafat terjadi pergolakan tepatnya pada tahun 1582,. Dalam situasi gamang tersebut Arya Pangiri yang merupakan putra Sunan mencoba merebut kekuasaan. Kemudian Pangeran Benowo memberikan kekuasaan pada kerajaan Pajang kepada saudaranya, Sutowojoyo. Saat kepemimpinan Sutowijoyo, pusat kerajaan dipindahkan ke daerah Mataram.

    4. Kerajaan Mataram Islam
    Kerajaan ini dulunya kerajan Pajang yang dipindahkan oleh Sutowijoyo pada tahun 1586 Masehi. Setelah diangkat menjadi Raja, Sutowijoyo mendapatkan gelar Senopalti Ing Alaga Sayidin Pantagama. Saat kepemimpinnanya, banyak dari para bupati yang ingin melepaskan diri dari kekuasaannya. Diantara para bupati yang mau melepaskan diri dari kepemerintahan Sutowijoyo diantaranya: bupati Ponogorogo, Kediri, Madiun, Pasuruan, Cirebon, Galuh dan Surabaya, namun tidak berhasil.

    Setelah Sutowijoyo meninggal dunia pad atahun 1601, tahta kerajaan digantikan oleh Mas Jolang atau lebih dikenal dengan Penembahan Seda ing Krapyak. Pada awal kepemimpinannnya terjadi lagi pemberontakan yang dilakukan oleh daerah Demak dan daerah Ponorogo

  • Sejarah Kerajaan – Kerajaan Islam di Sulawesi dan Sumatera

    Kerajaan – Kerajaan Islam di Sulawesi dan Sumatera

    Pendidikan. kerajaan-kerajaan islam di Sulawesi juga mulai bermunculan, hal ini dikarenakan para pedagang yang berdagang di Sulawesi membawa dan menganut agama islam. Kerajaan-kerajaan yang tumbuh diantaranya ada kerajaan Gowa Tallo, kerajaan Bone, kerajaan Wajo, kerajaan Sopeng, dan Kerajaan Buton.

    · Kerajaan Gowa Tallo

    Kerajaan Gowa Tallo awalnya bukanlah kerajaan islam, setelah menjadi kerajaan bercorak islam, Kerajaan Gowa Tallo memperluas daerah perpolitiknya, diantaranya ada kerajaan Wajo yang ditaklukkan pada 10 Mei 1610, serta kerajaan Bone yang ditaklukkan pada 23 Nopember 1611. Kerajaan ini ditakulukkan agar dapat memeluk islam. Penyebaran islam di Sulawesi semakin mantap karena partisipasi dari muballigh yang disebut Datto Tallu yang bernama yaitu Dato’ Ri Bandang yang memiliki nama asli Abdul Makmur atau Khatib Tunggal, Dato’ Ri Pattimang yang memiliki nama asli Dato’ Sulaemana atau Khatib Sulung, dan yang terakhir ada Dato’ Ri Tiro yang memiliki nama asli Abdul Jawad alias Khatib Bungsu. Ketiga Muballigh inilah yang membuat raja Luwu masuk islam, dan mendapatkan gelar Sultan Muhammad pada tahun 1013 hijriah. Setelah Raja Luwu masuk islam, disusul oleh Raja Gowa Tallo, I Mallingkang Daeng Manyonri pada tanggal 9 Jumadil Awal 1014 H, Selanjutnya yang masuk islam adalah Karaeng Gowa I Manga’rangi Daeng
    Manrabbiapada tanggal 19 Rajab 1016 H. Baca: Kerajaan Islam Pertama dan Tertua di Indonesia

    Sumatera merupakan daerah utama yang dituju oleh penyebar agama islam, hal ini dikarenakan letak Sumatra yang sangat strategis. Pada tahun 1512, banyak kerajaan-kerajaan yang didirikan di Sumatera, baik keraan besar maupun kerajaan kecil. Kerajaan-kerajaan di Sumatera antara lain: kerajaan Aceh, kerajaan Biar dan Lambri, kerajaan Pedir, kerajaan Pirada, kerajaan Pase, kerajaan Aru, kerajaan Arcat, kerajaan Rupat, kerajaan Siak, kerajaan Kampar, kerajaan Tongkal, kerajaan Indragiri, kerajaan Jambi, kerajaan Palembang, kerajaan Andalas, kerajaan Pariaman, kerajaan Minangkabau, kerajaan Tiku, kerajaan Panchur, dan kerajaan Barus.

    · Kerajaan Aceh

    Pada tahun 1520 Sultan Ali Mughayat Syah yang merupakan raja dari kerajaan Aceh memerangi kapal portugis yang memasuki Malaka. Namun perang tersebut hanya sampai pada tahap persiapan saja, dikarenakan sultan Ali wafat, beliau dimakamkan di pemakaman sultan Kandang XII Banda Aceh. Setelah kepergiannya, tahta kerajaan Aceh digantikan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah al-Qahhar. Banyak usaha yang dilakukan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah al-Qahhar, baik di bidang pertahanan perang, urusan perdagangan, sampai mengadakan hubungan internasional dengan negara- negara Islam di Timur Tengah, seperti Ethiopia, Turki, dan Mesir.

    Pada tahun 1563, Sultan Alauddin Riayat Syah al-Qahhar ingin melanjutkan perjuangan Sultan Ali Mughayat Syah dalam memerangi tentara Portugis, beliau meminta bantuan pada Constatinopel agar dapat membantunya dalam perang tersebut.

    Itulah beberapa penjelasan mengenai kerajaann – kerajaan islam di sulawesi dan sumatera, semoga bermanfaat.

  • Kerajaan Pertama di Indonesia

    Kerajaan Pertama di Indonesia

    Pendidikan – Beberapa ahli meyakini bahwa kerajaan pertama di Indonesia bukanlah keraajaan Kutai namun kerajaan Salakanegara. Hal ini dibuktikan dengan isi dari naskah wangsakerta. Pada naskah tersebut dijelaskan bahwa kerajaan Salakanegara didirikan di Jawa Barat pada tahun 130 Masehi, hal ini berarti kerajaan Salakanegara merupakan kerajaan pertama di indonesia. Pendirinya adalah Dewawarman, ia adalah duta bangsawan yang berasal dari Calankanaya. Ia juga merupakan pedagang dari India yang menikah dan menetap di Indonesia. Dewawarman datang ke Indonesia bersama rombongan dari India pada tahun 128 Masehi, pada awalnya kedatangannya membawa misi untuk menyebarkan agama Hindu ke seluruh pelosok dunia, salah satunya Indonesia, maka dari itu Dewawarman membawa beberapa pendeta untuk membantunya dalam misi tersebut.

    Kedatangan Dewawarman di Pasundan , Jawa Barat tepatnya di teluk lada membawa pengaruh besar bagi Datu Tirem (pemimpin Teluk Lada) dan juga rakyat Teluk Lada, hal ini dikarenakan Dewawarman dapat membantu mengatasi kesulitan yang dialami rakyat Teluk Lada dan juga berhasil mengusir sekelompok bajak laut yang saat itu menjadi ancaman di selat Sunda. Selain itu Dewawarman juga membantu pemimpin Teluk lada memperbaiki sistem pemerintahan dan sistem lainnya. Baca: Kerajaan – Kerajaan Islam di Sulawesi dan Sumatera

    Para pendeta yang ikut bersama Dewawarman
    dari India, mulai menyebarkan dan mengajarkan agama hindu kepada rakyat Teluk Lada, sehingga sebagian besar rakyat Teluk Lada mulai menganut agama hindu. Keberadaan Dewawarman beserta rombongannya membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat Teluk Lada dalam waktu singkat.

    Akhirnya Dewawarman menikah dengan Dewi Pwahaci Larasati yang merupakan putri dari pemimpin Teluk Lada l, yaitu Datu Tirem. Begitu pula dengan rombongan yang ikut dengan Dewawarman , mereka semua menikah dengan wanita-wanita Taluk Lada, dan tidak ingin kembali ke negara asalnya.

    Ketika Datu Tirem meninggal, kepemimpinan Taluk Lada diberikan kepada Dewawarman. Hingga akhirnya Dewawarman membangun sebuah kerajaan yang bernama Salakanegara yang berarti Negeri Perak pada tahun 130 Masehi. Setelah dinobatkan sebagai raja Dewawaran mendapatkan gelar Prabu Darmalokapala Dewawarman Aji Raksa Gapura Sagara sedangkan Dewi Pwahaci Larasati mendapatkan gelar Dewi Dwani Rahayu.

    Saat kepemimpinannya, Dewawarman membentuk balatentara untuk menyatukan seluruh rakyat Teluk Lada bagian utara, selatan, barat, dan timur. Hal ini dilakukan untuk memperluas daerah kepemimpinannya. Hingga akhirnya daerah kekuasaan kerajaan Salakanegara membentang panjang meliputi Selat Sunda, pantai utara pantai selatan, Pelabuhan-pelabuhan di Jawa Barat, Nusa Api, Nusa Mandala, dan pesisir Sumatera selatan. Perahu yang melawati ketiga arus perairan tersebut haris membayar upeti kepada kerajaan Salakanegara.

    Untuk mendukung kepemimpinannya, Dewawarman membentuk kerajaan-kerajaan yang kekuasaannya berada dibawah kekuasaan kerajaan Salakanegara. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain: kerajaan Ujung Kulon yang dipimpin oleh Raja Bahadura Harigana Jaya Sakti merupakan adik dari Dewawarman. Pusat kerajaan Ujung Kulon berada di Teluk Penanjung, Kerajaan Tanjung Kidul yang dipimpin oleh raja Sweta Liman Sakti, ia juga merupakan adik dari Dewawarman

  • Pendiri Kerajaan Samudra Pasai

    Pendiri Kerajaan Samudra Pasai

    Pendidikan. Agama masuk ke Indonesia sekitar abad ke 7 masehi, namun persebarannya tidaklah terjadi secara bersamaan. Para pedagang muslim datang ke Indonesia menuju ke berbagai daerah, hal inilah yang membuat penduduk Indonesis mulai mempelajari dan memeluk agama islam. Di daerah Sumatera, pedagang-pedagang islam singgah pertama kali di bagian pesisir Samudera, tak terkecuali Pasai.

    Kehadiran agama baru ini, mendapat tanggapan positif dari masyarakat Pasai. Berbagai lapisan masyarakat pasai mulai tertari dan mempelajari agama islam, hingga akhirnya memutuskan untuk memeluk agama islam. Hal ini membuat lasan untuk mendirikan sebuah kerajaan, yang diberi nama kerajaan Samodera Pasai. Baca: Kerajaan Islam Pertama dan Tertua di Indonesia

    Selama ini kita mengtahui bahwa pendiri kerajaan samudra pasai adalah Meurah Silu, namun pada kenyataanya pendiri kerajaan samudra pasai adalah seseorang bernama Nizamudin Al-Kamil, yang merupakan laksamana lautan dari Negeri Jiran pada saat kekuasaan Dinasti Fatiamah. Perlu diketahui bahwa Nizamudin Al-Kamil beraliran syiah. Pada awalnya tujuan utamanya mendirikan sebuah kerajaan di Pasai adalah untuk menguasai perdagangan pada sektor Lada, namun ia tewas saaat terjadi ekspansi di daerah sampar.

    Keberadaan Nizamudin Al-Kamil merupakan perintah dari
    dinasti Fatimah, namun saat dinasti tersebut mengalami kerutuhan pada tahun 1284 Masehi, dinasti fatimah digantikan oleh dinasti Mamuluk. Perlu diketahui bahwa dinasti ini bermadzhab Syafi’I. Dinasti ini yang mengambil kuasa atas kerajaan Samodera Pasai, tujuannya adalah untuk menghilangkan ajaran syiah yang ada di masyarakat, tujuan lainnya adalah untuk menguasaai pasar dunia, terutama di bidang rempah-rempahnya. Maka untuk manjalankan niatnya, dua pemuka dinasti Mauluk yaitu Syekh Ismail bersama Fakir Muhammad merebut kerajaan Samodera Pasai. Setelah kerajaan Samodera Pasai jatuh ke tangan dinasti Mamuluk, Syekh Ismail menunjuk Meurah Silu menjadi raja di kerajaan Samodera Pasai setelah masuk islam pastinya. Saat menjadi raja Meurah Silu mendapatkan gelarnya yaitu Malikus Saleh.

    Saat kepemimpinnan Meurah Silu kerajaan Samodera Pasai menjadi pusat perdagangan terutama di bidang rempah-rempah dan lada, kerajaan Samodera Pasir juga menjadi pusat penyebaran agama islam bermahzhab Syafi’i. Kerajaan Samodera Pasai juga kedatangan Marco Polo.

    Pada mulanya raja Malik Al-Saleh merupakan penganut faham Syiah, namun atas bujukan Syekh Ismail, akhirnya raja tersebut pindah pada islah bermahzab Syafi’i. Raja Meurah Silu mmerintah di kerajaan Samodera Pasai dimulai dari tahun 1285 sampai tahun 1297 Masehi. Setelah beliau wafat, tahta kerajaan diberikan kepada putra mahkota dari raja Meurah Silu yaitu Sultan Malik Al Zahir I. Beliau memeimpin kerajaan Samodera Pasai dari tahun 1297 hingga tahun 1326 Masehi. Pada saat pemerintahan Sultan Malik Al Zahir I inilah kerajaan Samodera Pasai dapat menaklukkan kerajaan islam yang berdiri sebelumnya, yaitu Kerajaan Sultan ahmad laiku dzahir yang mendapatkan gelar Sulthan Malik Al Zahir II. Beliau memimpinn kerajaan Samodera Pasai sejak tahun 1326 Masehi hingga tahun 1348 Masehi.

  • Pengertian dan Definisi Penelitian Menurut Para Ahli Penelitian

    Pengertian dan Definisi Penelitian Menurut Para Ahli Penelitian

    Pendidikan. Sebenarnya kata riset atau penelitian sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dalam spektrum arti kata yang luas sehingga biasanya membuat bingung siswa untuk mempelajari arti dari kata tersebut dengan petunjuk atau tanda-tanda yang jelas untuk membedakan satu dengan lainnya. Bisa saja yang dahulunya dikenali sebagai suatu penelitian pada kenyataannya bukan, dengan begitu beberapa konsep yang salah pastinya harus diganti dengan konsep yang baru sementara konsep yang lama harus dibuang.

    Pada dasarnya, semua manusia selalu ingin tahun serta hal ini bisa mendorongnya untuk bertanya dan juga mencari jawaban dari pertanyaan tersebut. Salah satunya yaitu dengan melakukan sebuah penelitian. Adapun cara lain yaitu dengan bertanya kepada seseorang atau melalui buku bacaan, akan tetapi cara tersebut tidak selalu bisa memperoleh jawaban ataupun jawaban yang kita dapatkan tidak meyakinkan.

    Definisi penelitian sendiri biasanya sering disangkut pautkan dengan informasi atau pengumpulan data, kajian dokumentasi,studi pustaka, perubahan produk, penulisan makalah dan yang lainnya. Kata penelitian atau riset ini umumnya dikonotasikan dengan melakukan pekerjaan menyendiri di dalam laboratorium, perpustakaan maupun dalam kehidupan sehari-hari secara eksklusif.

    Akan tetapi pada tulisan kali ini akan menjelaskan definisi dari penelitian serta membedakannya dengan suatu hal yang bukan penelitian. Adapun definisi dari penelitian yaitu :

    • Penelitian atau riset merupakan suatu proses yang dilakukan dengan sistematis dengan meliputi pengumpulan dan analisis data (informasi) dalam upaya meningkatkan pengertian kita mengenai fenomena yang telah menjadi perhatian kita maupun hal yang kita minati.

    Selain itu ada juga pendapat lain mengenai definisi dari penelitian yang sebenarnya tidak jauh berbeda yaitu :

    • Penelitian adalah suatu proses ilmiah yang di dalamnya mencakup sifat intensif dan formal. Karakter intensif dan formal tersebut dikarenakan adanya ikatan terkait dengan urutan, aturan dan juga cara penyajiannya supaya mendapatkan hasil yang bermanfaat serta diakui bagi kehidupan. Menerapkan ketepatan dan ketelitian dalam melakukan penelitian harus dilakukan secara intensif supaya hasilnya bisa dipertanggungjawabkan, bisa memecahkan masalah dengan hubungan sebab akibat, serta bisa diulang kembali dengan menggunakan cara sama dan juga hasil yang sama. 

    Demikian definisi dari penelitian yang bisa anda jadikan referensi

  • Definisi dan Pengertian Metodologi Penelitian

    Istilah (konsep dasar) “Metodologi Penelitian ” dari kata “metodologi” dan “penelitian”. Istilah “metodologi” dari kata “metode” yang artinya cara kerja dan “logos” artinya ilmu atau sifat ilmiah. Jadi Metodologi” berarti cara kerja yang yang bersifat ilmiah. Istilah “penelitian” dari kata dasar “teliti” artinya cermat atau mencermati (kata kerja atau kecermatan (kata sifat). Jadi “metodologi penelitian” berarti “ilmu tentang cara-cara kerja yang cermat”.

    Penelitian adalah langkah dan prosedur pencermatan dan penelusuran sesuatu dengan
    memakai cara-cara ilmian (tidak subyektif, tidak imajiner, tidak emosional, dan tidak semrawut). Istilah “kualitatif” dari kata dasar “kualitas”, atau “mutu”, memberi sifat atau karakter pada konsep “metodologi penelitian”, yang bermakna “metode kerja yang ilmiah di dalam proses pencermatan dan penelusuran sesuatu dengan berpegang pada kriteria-kriteria kualitas atau mutu (quality perspective).

    Secara konotatif, konsep “metodologi penelitian kualitatif” dapat diberi makna : “aktivitas yang menggunakan cara-cara kerja yang bersifat ilmiah (obyektif, empirik, rasional, dan sistematis) di dalam pencematan dan penelusuran guna mencari dan menemukan data yang benar dan akurat (informasi, keterangan dan sejenisnya) gunamenjawab pertanyaan tortentu atau memecahkan masalah tertentu di dalam bidang kehidupan atau keilmuan dengan berpegangpada prinsip-prinsip atau kaidah-kaidah kualitas”.

    Definisi “penelitian”

    Gabriel Amir Silalahi dalam buku : “Metodologi Penelitian dan Studi Kasus” menyatakan sebagai berikut :

    1. Penelitian adalah usaha mencari, mengumpulkan, dan menganalisis fakta-fakta mengenai suatu masalah atau fenomena yang telah terjadi baik sekarang maupun di masa lalu
    2. Penelitian adalah penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan pengetahuan.
    3. Riset merupakan proses yang berbasis masalah dengan obyek suatu fenomena empiris.
    4. Proses riset dilakukan dengan sistematis,terorganisasi, terkendali dan kritis.
    5. Tujuan riset adalah menyediakan informasi untuk menjawab suatu masalah yang spesifik.
    6. Riset itu bersifat ilmiah, artinya dimulai degan prosedur yang sistematis dengan pembuktian yang meyakinkan berupa fakta yang diperoleh secara obyektif.
    7. Riset merupakan proses yang berjalan terus menerus, sebab hasil suatu penelitian selalu dapat disempurnakan lagi.
    8. Riset adalah proses pendekatan dengan pembuktian ilmiah untuk mendapatkan in-
    9. formasi baru.
    10. Riset adalah suatu penyelidikan yang terorgnisasi.
    11. Riset adalah suatu inquiry, penelaahan atau penyelidikan mengenai sesuatu atau suatu atas dasar ilmu.
    12. Riset adalah kegiatan yang sistematis yang menggunakan metodologi untuk menemukan sebab dan akibat suatu masalah berdasarkan perpaduan kebenaran subyektif dan obyektif untuk pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.
    13. Research is a systematic inquiry aimed at providing information to solve problem.
    14. Research means searching for a theory, testing a theory, or solving problem.
    15. Research adalah operasioalisasi metode ilmiah untuk mencari kebenaran logis, sistematis, empiris, dan kritis,
  • Defenisis dan pengertian Metode menurut para Ahli

    Defenisis dan pengertian Metode menurut para Ahli

    Pendidikan. Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Adapun pengertian dan definisi metode menurut para ahli antara lain :

    1. Rothwell & Kazanas => Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.

    2. Titus => Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.

    3. Macquarie => Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu.

    4. Wiradi => Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis).

    5. Almadk (1939) => Metode adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.

    6. Ostle (1975) =>Metode adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.

    7. Drs. Agus M. Hardjana => Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.

    8. Hebert Bisno (1969) =>Metode adalah teknik-teknik yg digeneralisasikan dgn baik agar dapat diterima atau digunakan secara sama dalam satu disiplin, praktek, atau bidang disiplin dan praktek.

    9. Max Siporin (1975) => Metode adalah sebuah orientasi aktifitas yg mengarah kepada persyaratan tugas-tugas dan tujuan-tujuan nyata.

    10. Rosdy Ruslan (2003:24) =>Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.

    11. Nasir (1988:51) =>Metode adalah cara yang digunakan untuk memahami sebuah objek sebagai bahan ilmu yang bersangkutan.

    12. KlikSaya => Metode adalah cara kerja yang besistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

    13. Arti Kata => Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki (http://artikata.com/arti-340805-Metode.html).

    14. Kamus Bahasa Indonesia => Metode adalah cara kerja yg bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan.

    15. Depatemen Sosial RI =>Metode adalah cara teratur yg digunakan utk melaksanakan pekerjaan agar tercapai hasil sesuai dgn yg diharapkan.

    B. Penelitian

    Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan sebuah penyelidikan atau kelompok penyelidikan.
    Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Adapun pengertian penelitian menurut para ahli adalah :

    1. Fellin, Tripodi & Meyer (1996) = Penelitian adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat di sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.

    2. Kerlinger (1986: 17-18) = Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari suatu proposisihipotesis mengenai hubungan tertentu antarfenomena.

    3. Indriantoro & Supomo (1999: 16) = Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam.

    4. David H. Penny = Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

    5. J. Suprapto = Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.

    6. Sutrisno Hadi = Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

    7. Mohammad Ali = Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.

    8. Tuckman =>Penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah (a systematic attempt to provide answer to question). Sistematis artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu. Jawaban ilmiah adalah rumusan pengetahuan, generaliasi, baik berupa teori, prinsip baik yang bersifat abstrak maupun konkret yang dirumuskan melalui alat primernya yaitu empiris dan analisis. Penelitian itu sendiri bekerja atas dasar asumsi, teknik dan metode.

    9. Hilway (1956) = Penelitian merupakan suatu metode studi melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.

    10. Woody (1927) = Penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, merumuskan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan kecocokan dengan hipotesis.

    11. Parson (1946) =>Penelitian merupakan pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.

    12. Nazir (1988) = Penelitian adalah percobaan yang hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru.

    13. Sutrisno Hadi (1987:3) = Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, yang dilakukan dengan metode-metode ilmiah.

    14. Emzir (2007:3) = Penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.

    15. Hamidi (2007:6) = Penelitian merupakan aktivitas keilmuan yang dilakukan karena ada kegunaan yang ingin dicapai, baik untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia maupun untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

    16. Parson (1946) = Penelitian adalah pencarian terhadap seseuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dulakukan terhadap masalah yang dapat dipecahkan.

    17. John (1949) =>Penelitian adalah pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum.

    18. Dewey (1936) =>Penelitian adalah transpormasi yang terkendalikan atau terarah dari suatu situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsure dari situasi orisinal menjadi keseluruhan yang terpadu.

    19. Soerjano Soekanto = Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten.

    20. Arti Kata = Penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yg dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.

    21. Depdiknas RI =>Kerjasama ilmiah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam rangka memperoleh informasi/temuan/produk baru melalui metodologi yang berkaitan erat dengan satu atau beberapa disiplin ilmu.

    C. Metode Penelitian

    Beberapa pandangan metode penelitian secara umum menurut para ahli :

    1. Nasir (1988:51) = Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.

    2. Sugiyono (2004: 1) = Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

    3. Winarno (1994) = Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yg teliti dan sistematik.

    4. Muhiddin Sirat (2006) = Metode penelitian adalah suatu cara memilih masalah dan penentuan judul penelitian.

    Beberapa pandangan metode penelitian secara khusus menurut para ahli:

    1. Metode Penelitian Historis

    Menurut Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen (1990 : 411) dalam Yatim Riyanto (1996: 22), dalam Nurul Zuriah (2005: 51) “metode penelitian sejarah adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu”, sedangkan menurut Donald Ary, dkk (1980) dalam Yatim Riyanto (1996: 22) dalam Nurul Zuriah (2005: 51) “metode penelitian sejarah adalah penelitian untuk menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang telah lalu”.

    2. Metode Penelitian Survey

    Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survey adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survey merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survey merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan”.

    3. Metode Penelitian KKuantitatif

    Menurut Jonathan Sarwonno (2006) “metode penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya”.

    4. Metode Penelitian Eksperimen

    Menurut Arikunto (2006) “metode penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu”.

    5. Metode Penelitian Naturalistic

    Bogdan dan Tylor dalam Moleong (1993:3) “metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.

    6. Metode Penelitian Kebijaksanaan (Deskriptif)

    Menurut Suharsimi Arikunto “metode penelitian kebijaksanaan adalah metode penelitiaan yang tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan tentang suatu variabel, gejala atau keadaan”.

    7. Metode Penelitian Tindakan

    Menurut Kemmis (1988) “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik social”, sedangkan menurut Kemmis & Taggar (1988) dalam Zuriah (2003: 54) “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan pratek pendidikan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktek dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek-praktek tersebut.

  • Manfaat dan Tujuan dari Penelitian Kualitatif

    Manfaat dan Tujuan dari Penelitian Kualitatif

    Penelitian pendidikan pada umumnya dibedakan berdasarkan dua kelompok besar yakni penelitian Kuantitatif dan penelitian kualitatif. Beberapa pakar seperti Carswell malah membuat paradigma penelitian campuran antara kualitatif dan kuantitatif yang disebut Mix Method.

    A. Penelitian Kualitatif

    Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan humanis dengan tujuan mengekspos sebuah fenomena yang terjadi pada sebuah tempat dalam rentang waktu tertentu. Dikatakan menggunakan pendekatan humanis karena penelitian tidak melibatkan instrumen dalam penelitian karena instrumen dan kualitatif berasal dari terminologi yang berbeda.

    Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mendefinisikan sesuatu sedangkan kata defenisi sendiri berarti batasan yang artinya tidak lain adalah terkuantisasi. Namun mustahil melakukan sebuah penelitian tanpa alat mengumpulkan data, maka dalam penelitian kualitatif, Peneliti sendirilah yang menjadi instrumen dalam penelitian.

    Tujuannya untuk menggali informasi sedalam-dalamnya tentang sebuah fenomena tanpa adanya batasan atau harapan yang ingin dilihat oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian.

    Adapun tujuan dari penelitian kualitatif adalah 

    1. Sebagai pengembangan teori

    Teknik studi kasus pada penelitian kualitatif sangat cocok jika digunakan untuk melakukan pengungkapan atau exploratory dan penemuan atau discovery. Exploratory Studies atau studi pengungkapan berhubungan dengan suatu tema atau topik yang dalam penelitian sebelumnya hanya memberikan hasil yang terbatas, kemudian studi ini akan diarahkan terhadap penemuan yang lebih lanjut. Arah dari studi lanjut ini adalah menjabarkan suatu konsep, mengembangkan model, preposisi, dan juga hipotesis.

    Ada beberapa studi yang bisa diarahkan terhadap pemahaman konsep yang abstrak yang diambil dari pengalaman sosial partisipan, semisal pembelajaran berbasis kompetensi, dan pemahaman manajemen berbasis sekolah. Teori dasarnya terletak pada konsep, model, preposisi, dan hipotesis, sebab pengembangan abstraksinya dari observasi dan tidak dari teori terdahulu.

    2. Untuk penyempurnaan praktik

    Hasil dari penelitian kualitatif adalah deskripsi serta analisis tentang kegiatan, dan juga peristiwa-peristiwa penting. Masukan yang sangat penting untuk menyempurnakan praktik adalah beberapa studi kasus yang dilakukan secara terpisah pada kurun waktu yang berbeda terhadap fokus masalah, kegiatan dan program yang sama. Hasil dari penelitian kualitatif akan memiliki nilai yang lebih tinggi dari penelitian kuantitatif jika hasil dari penelitian kualitatif bersifat mendalam dan juga rinci.

    3. Sumbangan dalam menentukan kebijakan

    Sumbangan dari hasil penelitian kualitatif dapat bermanfaat bagi perumusan, implementasi, serta perubahan kebijakan. Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk menganalisis persepsi serta isu-isu yang terjadi pada suatu tempat meliputi ekonomi, sosial budaya, politik, pendidikan dan agama.

    4. Mengklarifikasi isu-isu serta tindakan sosial

    Fokus dari studi kasus dapat dilakukan pada pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam kelompok etnik, kehidupan antar ras, peranan jender, dan kelas sosial. Dalam penelitian kualitatif, isu-isu tersebut dapat ditempatkan dalam konteks sosial yang lebih luas, fungsinya memberikan kritik pada aspek idiologis, kepentingan politik dan ekonomi.

    5. Sumbangan untuk studi-studi khusus

    Bermanfaat untuk meneliti studi khusus yang tidak bisa diteliti dengan penelitian biasa, semisal penelitian yang dilakukan pada orang sibuk, hambatan bahasa, topik yang rahasia atau kontroversial, dan beberapa penelitian yang tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan penelitian kuantitatif-statistikal.

  • Belajar dengan menggunakan media Televisi

    Belajar dengan menggunakan media Televisi

    Pendidikan. Banyak orangtua yang merasa cemas jika anaknya mulai menggemari acara televisi ketimbang belajar. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa tontonan televisi dapat memberikan beberapa keuntungan. Program-program atau acara yang ada pada televisi dapat dijadikan sebagai media untuk mengembangkan serta memotivasi cara berpikir kritis, memotivasi menulis, membaca, dan memacu anak lebih kreatif.

    Namun, jangan biarkan anak melihat televisi secara pasif tanpa di damping oleh orangtuanya. Partisipasi orang tua sangat dibutuhkan untuk mendorong anak ke arah yang lebih baik.

    Berapa lama menonton televisi

    Durasi anak menonton televisi sangat dipengaruhi oleh kebijakan dari orangtua. Di Amerika, televisi dianggap sangat berperan, sehingga dalam sehari anak pra sekolah melihat televisi selama 3 jam dan anak sekolah dasar selama 5 jam.

    Yale Family Television Research  melakukan sebuah penelitian yang menemukan bahwa pengaruh orangtua dalam durasi menonton. Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh jenis acara yang ditonton anak. Bagi anak-anak yang sering melihat tayangan atau program fantasi kekerasan akan cenderung kurang kooperatif, kurang imajinatif, angka IQ yang kurang, dan kurang pandai dalam berinteraksi.

    Bagi anak-anak yang menggemari film kartun, mereka akan cenderung kurang antusias dalam belajar. Pada umumnya, pecandu televisi akan terlihat lebih gelisah dan
    menunjukkan masalah di sekolah.

    Sedangkan anak-anak yang sedikit menonton televisi, akan cenderung lebih suka dalam berpartisipasi pada aktivitas-aktivitas, dan mudah bergaul dengan lingkungan sekitar.

    Peraturan orangtua

    Wajar saja jika sering terjadi perdebatan antara anggota keluarga tentang jadwal dan waktu dalam menonton televisi. Yang paling penting adalah konsistensi orangtua dalam menerapkan aturan tentang jadwal menonton televisi. Aturan yang dibuat keluarga umumnya dapat diterima anak jika anak-anak diberi beberapa kegiatan yang sifatnya konstruktif. Aturan yang dibuat harus di taati oleh seluruh anggota keluarga, tak terkecuali para pembantu dan pengasuh yang ada di rumah. Ingatkan mereka jika melanggar aturan yang dibuat keluarga.

    Diskusikan kekerasan

    Perlu dibangun diskusi yang baik untuk menanggapi adegan-adegan yang sifatnya adegan kekerasan. menurut para peneliti, orangtua serta pendidik bahwa tayangan kekerasan yang di lihat di televisi menjadi penjadi penyebab terjadinya tindakan kekerasan dalam lingkungan masyarakat.

    Peran orangtua sangat diperlukan untuk menengahi atau mengurangi dampak kekerasan tersebut. Anak perlu diberikan pengertian bahwa aktor yang bermain dalam film hanyalah pura-pura saja. Dan jelaskan juga pada anak bahwa aktor tersebut sudah terlatih untuk dapat saling menghindar.

    Terkait dengan polisi yang menembak di dalam film, katakan pada anak bahwa kejadian itu tidak akan terjadi dalam kehidupan nyata. Konflik serta masalah yang terjadi di dalam film tidak harus diselesaikan dengan cara kekerasan. Pada kenyataannya seorang polisi yang mengeluarkan tembakan dapat dibawa dan diadili di pengadilan. Hidupkanlah suatu diskusi yang positif dengan anak untuk menanggapi adegan kekerasan dalam televisi.

    Cara kerja televisi

    Tokoh-tokoh yang terdapat dalam film diyakini oleh anak-anak sebagai tokoh yang nyata. Tokoh tersebut diyakini masuk televisi melalui tembok atau stop kontak.

    Di sini peran orangtua dibutuhkan untuk menjelaskan pada anak tentang proses pembuatan film. Penjelasannya pun akan sedikit teknis, jadi orangtua juga harus sedikit memahami atau menguasai cara pembuatan suatu film atau program. Penjelasan yang sederhana dapat dilakukan dengan menjelaskan tentang nama peran, sutradara, dan lain-lainnya kenapa harus selalu ada dalam sebuah film.