Makalah Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

10 min read

Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Strategi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu Strategos yang berarti panglima atau jenderal, ilmu kejenderalan, ilmu kepanglimaan. Strategi dalam dunia pendidikan dapat diartikan sebagai suatu seni dan ilmu untuk membawakan pengajaran di depan kelas sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien (Gulo, 2002 : 1). Istilah pembelajaran muncul secara bertahap dan perkembangannya itu disebabkan karena perhatian terhadap anak didik dalam usaha pendidikan dan pengajaran.

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang serangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu. Kemp (1995) menyebutkan strategi pembelajaran sebagai suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sedangkan Dick dan Carey (1985) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa (Sanjaya, 2009).

Sering terjadi di beberapa sekolah menggunakan strategi pembelajaran yang kurang efektif. Seorang guru hanya bisa memberikan materi dalam bentuk ceramah tanpa memikirkan mungkin saja ada siswa yang ingin mengatakan sesuatu. Dalam makalah yang akan dibahas ini penulis akan mencoba sedikit menjelaskan tentang strategi pembelajaran SPPKB yaitu model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir. Peserta didik bukan sekedar menguasai materi pelajaran, tetapi bagaimana mengembangkan gagasan dan ide melalui bahasa verbal.

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana pengertian dan karakteristik dari SPPKB?
  2. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan dari SPPKB?
  3. Bagaimana prinsip-prinsip dasar pertimbangan pemilihan SPPKB?
  4. Bagaimana langkah-langkah dalam pelaksanaan SPPKB?
  5. Apa sajakah metode yang digunakan dalam SPPKB?
  6. Bagaiamana upaya pemecahan kasus pembelajaran menggunakan SPPKB?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik dari SPPKB.

2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari SPPKB.

3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar pertimbangan pemilihan SPPKB.

4. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam pelaksanaan SPPKB.

5. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam SPPKB.

6. Untuk mengetahui upaya pemecahan kasus pembelajaran menggunakan SPPKB.

Bab II. Pembahasan

A. Strategi Pembelajaran

Kozma (Sanjaya, 2009) Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.

J. R David (Sanjaya, 2009) Dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

M. Sobri Sutikno (Sanjaya, 2009:88) Strategi pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.

B. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

Sanjaya (2009:117-228) Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB) merupakan suatu strategi pembelajaran yang bertumpu pada proses peningkatan kemampuan berpikir siswa melalui proses telaah fakta-fakta, dan menghubungkan antara pengalaman yang dialami siwa dan dikaitkan dengan kehidupan nyata.

Peter Reason (Sanjaya, 2009:230) Berpikir (thinking) adalah proses mental seorang yang lebih dari sekadar mengingat (remembering) dan memahami (comprehending).

C. Latar Belakang Filosofis Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

Landasan filosofis SPPKB adalah kontruktivisme. Menurut kontruktivisme pengetahuan itu terbentuk bukan dari objek saja, tetapi bagaimana kemampuan individu sebagai subjek menangkap setiap objek yang diamati. Menurut kontruktivisme pengetahuan memang berasal dari luar, tetapi di bangun lagi oleh dan dari dalam diri individu.

Hakikat pengetahuan menurut filsafat kontruktivisme yang dikemukakan oleh sanjaya (2009:227) adalah sebagai berikut:

  1. Pengetahuan bukanlah merupakan gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi selalu merupakan kontruksi kenyataan melalui subjek.
  2. Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur yang perlu untuk pengetahuan.
  3. Pengetahuan dibentuk oleh struktur konsepsi seseorang.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam proses pembelajaran tidak hanya sekedar memindahkan pengetahuan dari guru kepada seorang siswa, tetapi pengetahuan diperoleh melalui interaksi mereka dengan objek, pengalaman dan lingkungan yang ada di sekitar mereka. Menurut aliran kontruktivisme pengetahuan tidak dapat ditrasnfer begitu saja kepada orang lain, tetapi harus diartikan sendiri oleh setiap individu. Oleh sebab itu, “pembelajaran berfikir menekankan kepada aktivitas siswa untuk mencari pemahaman akan objek, menganalisis dan mengkontruksinya sehingga terbentuk pengetahuan baru dalam individu” (sanjaya 2009:227).

D. Latar Belakang Psikologis Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

Landasan psikologis SPPKB adalah aliran psikologis kognitif. Menurut aliran kognitif, belajar pada hakikatnya adalah peristiwa mental bukan peristiwa behavioral (sanjaya, 2009:227). Sebagai peristiwa mental prilaku manusia bukan hanya gerakan fisik saja, tetapi terpenting adalah adanya faktor pendorong yang menggerakkan fisik tersebut. Hal ini disebabkan karena manusia memiliki kebutuhan yang melekat dalam dirinya. Kemampuan itulah yang membuat manusia untuk berprilaku. Piaget dalam sanjaya (2009:227) menyatakan “ children have a built-in desire to learn”. Hal inilah yang melatar belakangi SPPKB.

A. Pengertian dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

1. Penegertian Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

      Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) merupakan strategi pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaah fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan. Dalam SPPKB, materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada peserta didik. Akan tetapi, peserta didik dibimbing untuk menemukan sendiri melalui proses dialog dengan memanfaatkan pengalaman peserta didik.  Menurut Sanjaya, (2009:117-228): “Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB) merupakan suatu strategi pembelajaran yang bertumpu pada proses peningkatan kemampuan berpikir siswa melalui proses telaah fakta-fakta, dan menghubungkan antara pengalaman yang dialami siwa dan dikaitkan dengan kehidupan nyata.” Sedangkan Menurut Peter Reason (Sanjaya, 2009:230) : “Berpikir (thinking) adalah proses mental seorang yang lebih dari sekadar mengingat (remembering) dan memahami (comprehending). Menurut Reason mengingat dan memahami lebih bersifat pasif daripada kegiatanberpikir (thinking). Pendapat tersebut juga didukung oleh pernyataan 

      Gunawan (2012:186) bahwa “Suatu proses pendidikan akan lebih bermakna bagi peserta didik, karena menekankan kepada peserta didik untuk lebih banyak beraktifitas, mereka akan mendapatkan pengetahuan dengan sendirinya, mereka belajar “mengalami” bukan menghapal fakta dan konsep, yang akan lebih membangkitkan minat dan gairah mereka dalam belajar”. Berdasarkan Pendapat yang dikemukakan diatas, maka SPPKB menghendaki siswa harus aktif dalam proses pembelajaran, tidak hanya sekedar mendengar dan mencatat apa yang diberikan oleh guru, selain itu siswa juga harus mampu dalam mengkontruksi dan membangun pengetahuan baru. Artinya, bahwa SPPKB menekankan kepada keterlibatan dan keaktifan siswa secara penuh dalam pembelajaran. 

      Dari beberapa ahli dapat disimpulkan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) adalah  strategi pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaah fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan.

2. Karakteristik Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

      Sebagai strategi pembelajaran yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, SPPKB pada dasarnya memiliki tiga karakteristik utama, yaitu sebagai berikut: 

a. Proses pembelajaran melalui SPPKB menekankan kepada proses kekuatan mental siswa secara maksimal. SPPKB bukan model pembelajaran yang membiarkan siswa untuk pasip atau sekedar mendengar dan mencatatapa yang disampaikan oleh guru, tetapi menginginkan agar siswa aktif dalam aktivitas proses berpikir. Setiap kegiatan belajar yang berlangsungd isebabkan dorongan mental yang diatur oleh otak. Karena Pembelajaran disini adalah peristiwa mental bukan peristiwa behavioral yang lebih menekankan aktivitas fisik.

b. SPPKB dilaksanakan dalam situasi dialogis dan proses Tanya jawab secaraterus- menerus. Proses pembelajaran melalui dialog dan Tanya jawab itu diarahkan untuk mengembangkan daya piker siswa akan masalah yang diajukan, sehingga siswa menjadi memiliki pandangan tersendiri atas solusi atau cara pemecahan masalah yang telah diberikan, yang pada gilirannya kemampuan berpikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.

c. SPPKB menyandarkan akan dua masalah pokok, yaitu sisi proses dan hasil belajar. Proses belajar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi hasil belajar diarahkan untuk mengkonstruksi pengetahuan atau penguasaan materi pembelajaran baru. 

      Berdasarkan karakteristik yang di kemukakan diatas, maka Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir menghendaki siswa harus aktif dalam proses pembelajaran, tidak hanya sekedar mendengar dan mencatat apa yang diberikan oleh guru, selain itu siswa juga harus mampu mengkontruksi dan membangun pengetahuan baru.

B. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

1. Kelebihan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

a. Melatih daya pikir siswa dalam penyelesaiaan masalah yang ditemukan dalam kehidupannya.

b. Siswa lebih siap menghadapi setiap persoalan yang disajikan oleh guru.

c. Siswa diprioritaskan lebih aktif dalam proses pembelajaran.

d. Memberikan kebebasan untuk mengeksplor kemampuan siswa dengan berbagai media yang ada.

2. Kekurangan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

a. SPPKB yang membutuhkan waktu yang relatif banyak, sehingga jika waktu pelajaran singkat maka tidak akan berjalan dengan lancar.

b. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir rendah akan kesulitan untuk mengikuti pelajaran, karena siswa selalu akan diarahkan untuk memecahkan masalah-masalah yang diajukan.

c. Guru atau siswa yang tidak memiliki kesiapan akan SPPKB, akan membuat proses pembelajaran tidak dapat dilaksanakan sebagai mana seharusnya, sehingga tujuan  yang ingin dicapai tidak dapat terpenuhi.

d. SPPKB hanya dapat diterapkan dengan baik pada sekolah yang sesuai dengan karakteristik SPPKB itu sendiri.

C. Dasar Pertimbangan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

Berbagai pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran yang akan dilakukan diantaranya pertimbangan yang berhubungan dengan :

a. Tujuan yang ingin dicapai

Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai. diantaranya apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek kognitif, afektif atau psikomotor? bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah tingkatnya tinggi atau rendah? Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan akademis? Jika pelajaran yang hanya mementingkan pembentukan fisik seperti pelajaran olah raga, maka tidak sesuai dengan tujuan dari SPPKB.

b. Bahan atau materi pembelajaran

Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan berkaitan dengan bahan atau materi pembelajaran diantaranya apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum atau teori tertentu?, apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan prasyarat tertentu atau tidak? apakah tersedia buku-buku sumber untuk mempelajari materi itu?

c. Siswa

Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan berkaitan dengan siswa diantaranya apakah strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan siswa?, apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat dan kondisi siswa? Apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan gaya bahasa belajar siswa?

D. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

      SPPKB menekankan kepada keterlibatan siswa secara penuh dalam belajar. Hal ini sesuai dengan hakikat SPPKB yang tidak mengharapkan siswa sebagai objek belajar yang hanya duduk mendengarkan penjelasan guru kemudian mencatat untuk dihafalkan. Cara yang demikian bukan hanya saja tidak sesuai dengan hakikat belajar sebagai usaha memperoleh pengalaman, namun juga dapat menghilangkan gairah dan motivasi belajar siswa.

  Ada 6 tahap dalam SPPKB, yaitu:

1. Tahap Orientasi

      Pada tahap ini guru mengkondisikan siswa pada posisi siap untuk melakukan pembelajaran. Tahap orientasi dilakukan dengan:

a. Pertama, penjelasan tujuan yang harus dicapai baik tujuan yang berhubungan dengan penguasaan materi pelajaran yang harus dicapai, maupun tujuan yang berhubungan dengan proses pembelajaran atau kemampuan berpikir yang harus dimiliki siswa.

b. Kedua, penjelasan proses pembelajaran yang harus dilakukan siswa, yaitu penjelasan tentang apa yang harus dilakukan siswa dalam setiap tahapan proses pembelajaran.

      Pemahaman siswa terhadap arah dan tujuan yang harus dicapai dalam proses pembelajaran seperti yang dijelaskan pada tahap orientasi sangat menentukan keberhasilan SPPKB. Pemahaman yang baik akan membuat siswa tahu ke mana mereka akan dibawa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar mereka. Oleh sebab itu, tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting dalam implementasi proses pembelajaran. Untuk itu dialog yang dikembangkan oleh guru pada tahap ini harrus mampu menggugah dan menumbuhkan minat siswa.

2. Tahap Pelacakan

      Tahap pelacakan adalah tahapan penjajahan untuk memahami pengalaman dan kemampuan dasar siswa sesuai dengan tema atau pokok persoalan yang akan dibicarakan. Melalui tahapan inilah guru mengembangkan dialog dan Tanya jawab untuk mengungkap pengalaman apa saja yang telah dimiliki siswa yang dianggap relevan dengan tema yang akan dikaji. Dengan berbekal pemahaman itulah selanjutnya guru menentukan bagaimana ia harus mengembangkan dialog dan tanya jawab pada tahapan-tahapan selanjutnya.

3. Tahapan Konfrontasi

      Tahapan konfrontasi adalah tahapan penyajian persoalan yang harus dipecahkan sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa. Untuk merangsang peningkatan kemampuan dan pengalaman siswa. Untuk merangsang peningkatan kemampuan siswa pada tahapan ini guru dapat memberikan persoalan-persoalan yang dilematis yang memerlukan jawaban atau jalan keluar. Persoalan yang diberikan sesuai dengan tema atau topic itu tentu saja persoalan  yang sesuai dengan kemampuan dasar atau pengalaman siswa seperti yang diperoleh pada tahap kedua. Pada tahap ini guru harus dapat mengembangkan dialog agar siswa benar-benar memahami persoalan yang harus dipecahkan. Mengapa demikian? Sebab, pemahaman terhadap masalah akan mendorong siswa untuk dapat berpikir. Oleh sebab itu, keberhasilan pembelajaran pada tahap selanjutnya akan ditentukan oleh tahapan ini.

4. Tahapan Inkuiri

      Tahapan inkuiri adalah tahapan terpenting dalam SPPKB. Pada tahap inilah siswa belajar berpikir yang sesungguhnya. Melalui tahapan inkuiri, siswa diajak untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Oleh sebab itu, pada tahapan ini guru harus memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan gagasan dalam upaya pemecahan persoalan. Melalui berbagai Teknik bertanya guru harus dapat menumbuhkan keberanian siswa agar mereka dapat menjelaskan, mengungkap fakta sesuai dengan pengalamannya, memberikan argumentasi yang meyakinkan, mengembangkan gagasan, dan lain sebagainya.

5. Tahap Akomodasi

      Tahap akomodasi adalah tahapan pembentukan pengetahuan baru melalui proses penyimpulan. Pada tahap ini siswa dituntut untuk dapat menemukan kata-kata kunci sesuai dengan topik atau tema pembelajaran. Pada tahap ini melalui dialog, guru membimbing agar siswa dapat menyimpulkan apa yang mereka temukan dan mereka pahami sekitar topik yang dipermasalahkan. Tahap akomodasi bias dikatakan sebagai tahap pemantapan hasil belajar, sebab pada tahap ini siswa diarahkan untuk mampumengungkap kembali pembahasan yang dianggap penting dalam proses pembelajaran.

6. Tahap Transfer

      Tahap transfer adalah tahapan penyajian masalah baru yang sepadan dengan masalah baru yang sepadan dengan masalah yang disajikan. Tahap transfer dimakssudkan sebagai tahapan agar siswa mampu mentransfer kemampuan berpikir setiap siswa untuk memecahkan masalah-masalah baru. Pada tahap ini guru dapat memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan topik pembahasan

      .

      Sesuai dengan tahapan-tahapan dalam SPPKB seperti yang telah dijelaskan di atas, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar SPPKB dapat berhasil dengan sempurna khususnya bagi guru sebagai pengelola pembelajaran.

a. SPPKB adalah model pembelajaran yang bersifat demokratis, oleh sebab itu guru harus mampu menciptakan suasana yang terbuka dan saling menghargai, sehingga setiap siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam menyampaikan pengalaman dan gagasan. Dalam SPPKB guru harus menempatkan siswa sebagai subjek belajar bukan sebagai objek. Oleh sebab itu, inisiatif pembelajaran harus muncul dari siswa sebagai subjek belajar.

b. SPPKB dibangun dalam suasana Tanya jawab, oleh sebab itu guru dituntut untuk dapat mengembangkan kemampuan bertanya, misalnya kemampuan bertanya untuk melacak, kemampuan bertanya untuk memancing, betanya induktif-deduktif, dan mengembangkan pertanyaan terbuka dan tertutup. Hindari peran guru sebagai sumber belajar yang memberikan informasi tentang materi pelajaran.

c. SPPKB juga merupakan model pembelajaran yang dikembangkan dalam suasana dialogis, karena itu guru harus mampu merangsang dan membangkitkan keberanian siswa untuk menjawab pertanyaan, menjelaskan, membuktkan dengan memberikan data dan fakta social serta keberanian untuk mengeluarkan ide dan gagasan serta menyusun kesimpulan dan mencari hubungan antar aspek yang dipermasalahkan.

E. Metode yang digunakan dalam Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

      Rancangan penelitian dapat diartiukan sebagai strategi mengetur latar belakang (setting) penelitian, agar penelitian memperoleh data yang tepat sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Maka terkait strategi pembelajaran penigkatan kemapuan berfikir dalam proses belajar harus mengkaji pengaruh antara variabel bebas dan terkait.  Dalam strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB) dapat di gunakan beberapa metode di antaranya adalah:

1. Eksperimen

Suatu cara mengajar yang dilakukan seorang guru dimana peserta didik melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil percobaan tersebut di sampaikan di depan kelas yang akan di evaluasi oleh guru. Dengan eksperimen bertujuan agar seorang peserta didik mampu mencari dan menemukan sendiri jawaban dari berbagai persoalan yang dihadapi dengan mengadakan percobaan sendiri. Peserta didik juga akan terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah (scientific thinking).

2. Penemuan (Discovery)

Penemuan adalah terjemahan dari discovery, menurut Sund discovery adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasi sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud dengan proses mental tersebut antara lain ialah mengamati, mencerna, mengerti, menggolongkan-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Dengan  teknik penemuan ini seorang guru meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

3. Diskusi

Salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah, di dalam diskusi terjadi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memacahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar.

F. Pemecahan Masalah dalam Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)

  Pemecahan masalah bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Meningkatkan daya neokorteks

      Neokorteks adalah bagian dari otak manusia yang dikenal dengan otak berpikir. Neokorteks terbagi atas dua bagian yaitu otak kiri dan kanan. Neokortek adalah bagian otak yang menyimpan kecerdasan yang lebih tinggi seperti, penalaran, berpikir secara intelektual, pembuat keputusan, bahasa, perilaku yang baik, kendali motorik sadar dan penciptaan gagasan. Neokorteks merupakan bagian dari otak mansuia yang memiliki manfaat luar biasa dalam kehiduan manusia. Neokorteks yang banyak menyimpan berbagai macam kecerdasan tidak sepenuhnya digunakan manusia. Dan di dalam neokorteks tempat informasi yang diterima oleh panca indra manusia, misalnya ketika mata melihat sebuah sesuatu hal yang aneh neokorteks akan bekerja untuk menganalisisnya.

2. Meningkatkan Kecerdasan Mutiple intelegensi

      Mutiple intelegensi (MI) Dalam Frames of Mind Mendifinisikan enam jenis intelegensi atau kerangka pikiran yang masing-masing berbeda,dapat di telusuri hingga bagian terpisah dari otak manusia.Sebelumnya di kenal dengan bakat,kecakapan,kapasitas, kemampuan, atau kekuatan manusia,tetapi tidak di sebut intelegensi (kecerdasan).

Bab III. Penutup

A. Kesimpulan

      Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) merupakan strategi pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaah fakta – fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan. SPPKB menekankan kepada keterlibatan siswa secara penuh dalam belajar. Hal ini sesuai dengan hakikat SPPKB yang tidak mengharapkan siswa sebagai obyek belajar yang hanya duduk mendengarkan penjelasan guru, kemudian mencatat yang berhubungan dengan penguasaan materi pelajaran dan mencatat untuk dihafalkan. SPPKB merupakan strategi pembelajaran yang mana tujuan akhir dari pembelajarannya adalah siswa terlatih mengungkapkan ide-ide untuk memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. Tidak hanya memecahkan permasalahan, siswa juga terlatih dalam berpikir kritis dan kreatif.

B. Saran

      Dalam pemilihan strategi ini guru seharunya memperhatikan keadaan siswa baik dalam bentuk kecerdasannya maupun lingkungan sekitar. Guru sebaiknya menguasai strategi ini sebelum menerapkannya, karena stragi yang baik tidak akan berjalan dengan baik jika tidak dibekali dengan kemampuan yang cukup.

DAFTAR PUSTAKA

Amri ,R. F., dan Triani Ratnawuri.2016. Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran 

Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB)Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XI Semester GENAP SMK MUHAMMADIYAH 2 METRO. Metro : Jurnal Promosi, Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metr. Vol.4. No.1 (2016) 46-54

Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran Indonesia. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Pusat Perbukuan. Rineka Cipta

Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan karakter konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

       Jakarta: Kencana

Makalah Filsafat Idealisme

Filsafat Idealisme Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Filsafat dan filosof berasal dari kata Yunani “philosophia” dan “philosophos”. Menurut bentuk kata, seorang philosphos adalah...
Ahmad Dahlan
5 min read

Potsulat, Dalil, Aksiomal, Hipotesis, Paradigma dan Teori

Potsulat, Dalil, Aksiomal, Hipotesis, Paradigma dan Teori A. Potsulat Postulat adalah pernyataan yang diterima tanpa ada yang menyamakan postulat dengan aksioma sehingga mereka dapat dipertukarkan....
Ahmad Dahlan
5 min read

Mengawali langkah Dengan Nirmana

A. Menggabar Ekpresi. Pada hakikatnya, gambar merupakan pengungkapan secara mental dan visual dari seseorang terhadap apa yang dialaminya dalam bentuk-bentuk garis (goeresan) dan warna....
Ahmad Dahlan
4 min read

Leave a Reply