Makalah Permainan Bola Kasti Kecil

8 min read

Permainan Bola Kasti Kecil

Bab I. Pendahuluan

1.1    Latar Belakang Masalah

Benyak sekali jenis permainan bola kecil di Indonesia. Kasti adalah salah satu permainan bola kecil yang terkenal di Nusantara. Kasti merupakan salah satu jenis permainan bola kecil beregu.

Kasti merupakan bentuk permainan tradisional yang mengutamakan beberapa unsur kekompakan, ketangkasan, dan kegembiraan. Permainan ini biasa dilakukan di lapangan terbuka. Pada anak-anak usia sekolah dasar, permainan ini bisa melatih kedisiplinan diri serta memupuk rasa kebersamaan dan solidaritas antar teman. Dalam bermain kasti, ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki, yaitu: memukul, melempar, menangkap bola, serta kemampuan berlari.

Permainan kasti adalah permainan yang merakyat. Peraturan permainan kasti berbeda di setiap daerah. Akan tetapi, hal tersebut tidak mengurangi manfaat berolahraga dalam permainan tersebut.

1.2    Rumusan Masalah

Adapun rumusam masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut:

1)    Apakah itu permainan kasti?

2)    Sebutkan sarana dan prasarana dalam permainan kasti?

3)    Bagaimanakah teknik dasar dalam bermain kasti?

4)    Bagaimanakah peraturan dalam bermain kasti?

5)    Bagaimanakah cara bermain kasti?

6)    Sebutkan tujuan bermain kasti bagi pendidikan jasmani?

1.3    Tujuan Permasalahan

Adapun tujuan permasalahan yang ingin dicapai dalam makalh ini, yaitu sebagai berikut:

1)        Untuk mengetahui pengertian permainan kasti.

2)       Untuk mengetahui sarana dan prasarana dalam permainan kasti.

3)       Untuk mengetahui teknik dasar dalam bermain kasti.

4)       Untuk mengetahui peraturan dalam bermain kasti.

5)       Untuk mengetahui cara bermain kasti.

6)       Untuk mengetahui tujuan bermain kasti bagi pendidikan jasmani.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Permainan Kasti

Kasti adalah salah satu jenis permainan bola kecil beregu. Kasti merupakan bentuk permainan tradisional yang mengutamakan beberapa unsur kekompakan, ketangkasan, dan kegembiraan. Permainan ini biasa dilakukan di lapangan terbuka. Dalam bermain kasti, ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki, yaitu: memukul, melempar, menangkap bola, serta kemampuan berlari.

2.2    Sarana dan Prasarana yang Diperlukan dalam Bermain Kasti

Dalam bermain kasti, ada sarana dan prasarana yang perlu dipersiapkan untuk dapat bermain, seperti: lapangan, alat pemukul, bola, dan lain-lain. Berikut adalah penjelasan beserta gambar mengenai sarana dan prasarana untuk bermain kasti:

A)      Sarana dalam permainan kasti

Peralatan dalam bermain kasti adalah bola kasti, alat pemukul, tiang/pohon/lantai yang bergambar yang dapat digunakan untuk base atau pos.

Dalam permainan kasti setiap pemain harus memakai nomor dada yang terbuat dari kain, terpasamg didepan dada dan punggung. Nomor dada terdiri atas nomor 1-15, nomor urut 1-12 untuk pemain inti dan untuk nomor 13-15 untuk pemain cadangan.

B)      Prasarana dalam permainan kasti

Prasarana atau tempat yang dapat digunakan untuk bermain kasti adalah lapangan yang terbuka seperti gambar berikut:

2.3    Teknik Dasar dalam Bermain Kasti

Dalam bermain kasti, terdapat beberapa teknik dasar dalam bermain. Berikut ini adalah teknik dasar permainan kasti, yaitu teknik berlari, melempar, menangkap, dan memukul bola.

a)         Teknik Melempar Bola

1)        Melempar Bola Menyusur Tanah

Cara melakukan:

Ø  Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan.

Ø  Posisi badan membungkuk.

Ø  Ayunkan lengan belakang ke depan melalui bawah.

Ø  Bola dilempar menyusur tanah ke sasaran.

2)        Melempar Bola Mendatar

Cara melakukan:

ü Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan, diantara jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Sedangkan jari kelingking dan ibu jari mengontrol bola agar tidak jatuh.

ü Badan condong ke belakang, ayunkan lengan dari bawah ke atas.

ü Bola dilempar mendatar setinggi dada ke arah sasaran.

3)        Melempar Bola Melambung

Cara melakukan:

v Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan, diantara jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Sedangkan jari kelingking dan ibu jari mengontrol bola agar tidak jatuh.

v Badan condong ke belakang, ayunkan lengan dari bawah ke atas.

v Melempar dengan tangan terkuat. Apabila melempar dengan tangan kanan, maka kaki kiri berada di depan, begitu sebaliknya.

v Bola dilempar melambung diikuti gerakan lanjutan dengan melangkahkan kaki belakang ke depan.

v Pandangan mata ke arah sasaran lemparan.

4)        Melempar Bola Memantul Tanah

Cara melakukan:

·      Posisi kaki ditekuk dan badan condong ke depan.

·      Ayunkan lengan ke arah depan bawah.

·      Bola dilempar memantul tanah ke sasaran.

b)   Teknik Menangkap Bola

Teknik menangkap bola kasti ada 4 macam, yaitu:

1)   Menangkap Bola Mendatar.

2)   Menangkap Bola Melambung.

3)   Menangkap Bola Menyusur Tanah.

4)   Menangkap Bola Memantul Tanah.

Cara melakukan 4 teknik ini pada dasarnya sama, yaitu:

§  Pandangan mata tertuju pada arah datangnya bola.

§  Menangkap dengan kedua tangan dengan kedua telapak tangan dibuka membentuk setengah bola.

§  Saat perkenaan bola pertama dengan telapak tangan, diikuti sedikit tarikan tangan ke belakang.

c)    Teknik Melambungkan Bola

Teknik melambungkan bola digunakan untuk memberikan umpan yang baik kepada pemukul.

Cara melakukan:

*    Berdiri tegak, jika melempar dengan tangan kanan, maka kaki kanan berada di depan.

*    Bola dipegang dengan tangan kanan di depan paha kanan.

*    Badan condong ke depan.

*    Putar lengan kanan (yang memegang bola) ke belakang 360°.

*    Langkahkan kaki kiri ke depan, ayunkan lengan ke depan dan lepaskan bola saat berada di samping paha kanan disertai lecutan pergelangan tangan.

d)   Teknik Memukul Bola

Cara melakukan:

o  Pegang alat pemukul di bagian yang lebih kecil dengan satu tangan.

o  Berdiri menyamping sehingga pelambung  berada di samping kiri pemukul.

o  Kedua kaki dibuka selebar bahu.

o  Letakkan alat pemukul di atas bahu sebelah kanan dengan siku tangan yang memegang alat pemukul ditekuk.

o  Pandangan ke arah pelambungdan datangnya bola.

o  Ayunkan alat pemukul dengan meluruskan siku disertai lecutan pergelangan tangan saat bola dalam jangkauan pukulan.

o  Diikuti gerakan lanjutan dengan melangkahkan kaki belakang ke depan.

Teknik memukul bola ada 4 macam, yaitu:

1)   Memukul Bola Mendatar.

2)   Memukul Bola Melambung.

3)   Memukul Bola Memantul Tanah.

2.4    Peraturan Permainan Kasti

Berikut adalah peraturan permainan kasti:

1)    Jumlah Pemain

Kasti dimainkan oleh 2 regu tiap regu berjumlah 15 orang, 3 sebagai cadangan atau pengganti dan 12 sebagai pemain inti. Regu yang main disebut partai pemukul regu yang jaga disebut partai lapangan.

2)    Waktu Permainan

Waktu permainan dilakukan dalam 2 babak. Tiap-tiap babak 20 – 30 menit. Diantara tiap babak diberikan istirahat 15 menit.

3)    Wasit

Pertandingan kasti dipimpin oleh seorang wasit dibantu 3 orang penjaga garis dan 1 orang pencatat waktu/skoringsit.

Wasit berada di luar lapangan baik sebelah kanan maupun kiri, ada pun tugas wasit serta kode tiupan peluit antara lain:

a)    Bila permulaan permainan wasit memanggil kedua kapten dari masing-masing tim untuk melakukan tos atau siapa yang mulai permainan terlebih dahulu baik sebagai pemukul maupun penjaga.

b)    Mengatur jalannya pertandingan.

c)    Mengecek kesiapan skoring sit.

d)   Mengecek nama pemain dan nomor dada.

e)    Wasit meniup peluit 3 x panjang untuk memulai pertandingan.

f)    Pada saat memanggil pemain pemukul untuk memukul wasit meniup peluit 3x pendek.

g)    Pada saat pukulan salah wasit melakukan kode tiupan peluit sebanyak 2x pendek.

h)   Bila terjadi pemain terkena lemparan bola sebelum tiang pertolongan atau  tiang bebas dan ruang bebas, wasit meniup peluit 1x panjang tanda pergantian bebas.

i)      Bila bola hilang wasit meniup peluit 3x pendek.

j)     Setelah permainan selesai permainan atau waktu habis wasit meniup peluit 3x panjang.

Skoringsit adalah pembantu wasit untuk jalannya suatu pertandingan, tugasnya adalah:

a)    Mengecek pemain.

b)   Menyamakan nomor dada dengan nama yang ada di skoring sit yang diberikan oleh masing-masing regu.

c)    Memanggil pemain yang akan melakukan pukulan.

d)   Bila ada pergantian pemain skoring sit lah yang bertanggung jawab atas kecocokan yang ada pada skoring sit tersebut.

e)    Menghitung nilai masing-masing regu.

f)    Menghitung pukulan salah pemain pemukul.

4)        Regu Pemukul

Setiap pemain berhak memukul satu kali, kecuali pemain terakhir berhak memukul sampai 3 kali.Sesudah memukul, alat pemukul harus diletakkan di dalam ruang pemukul. Apabila alat pemukul diletakkan di luar, maka pemain tersebut tidak mendapatkan nilai, kecuali jika ia segera meletakkannya di dalam ruang pemukul.Pukulan dinyatakan benar apabila bola yang dipukul melampaui garis pukul, tidak jatuh di ruang bebas, dan tidak mengenai tangan pemukul.

5)        Regu Penjaga

Regu penjaga bertugas:

o  Mematikan lawan dengan cara melemparkan bola ke pemukul atau menangkap langsung bola yang dipukul melambung oleh regu pemukul.

o  Membakar ruang bebas dengan cara menempati ruang bebas jika kosong.

6)        Pelambung

Pelambung bertugas:

·       Melambungkan bola sesuai permintaan pemukul.

·       Jika bola yang dilambungkan oleh pelambung tidak sesuai dengan permintaan pemukul, maka pemukul boleh untuk tidak memukulnya. Jika ini terjadi sampai 3 kali berturut-turut maka pemukul dapat berlari bebas ke tiang pemberhentian pertama.

7)    Pergantian Tempat

Pergantian tempat antara regu pemukul dan regu penjaga terjadi apabila:

§  Salah seorang regu pemukul terkena lemparan bola.

§  Bola pukulan regu pemukul ditangkap langsung oleh regu penjaga sebanyak 3 kali berturut-turut.

§  Alat pemukul lepas ketika memukul.

8)        Bola mati

Bola dinyatakan mati apabila:

ü Bola masih dipegang pelambung yang berdiri pada tempatnya.

ü Pukulan salah atau tidak kena.

ü Bola hilang dan dicari tidak diketemukan.

ü Terjadi pergantian tempat atau pemain.

9)        Cara Mendapatkan Nilai

Ø Pemain berhasil memukul bola, kemudian lari ke pemberhentian I, II, III, dan ruang bebas secara bertahap, mendapat nilai 1.

Ø Pemain berhasil berlari melewati tiang-tiang pemberhentian dan kembali ke ruang bebas atas pukulannya sendiri, mendapat nilai 2.

Ø Regu penjaga menangkap langsung bola lambung yang dipukul oleh regu pemukul, mendapat nilai 1.

Ø Regu yang mendapatkan nilai paling banyak dinyatakan sebagai pemenang.

2.5    Cara Bermain Kasti

Setelah menguasai beberapa teknik dasar permainan kasti dan memahami peraturan permainannya, selanjutnya adalah mempraktikkan bagaimana cara bermain kasti dengan benar. Dalam bermain kasti dibutuhkan kerjasama tim dan rasa tanggung jawab. Selain itu yang paling penting adalah sikap untuk selalu menjaga sportifitas.

Sebelum memulai bermain kasti, hendaknya ditentukan dulu dua regu yang akan bermain. Tiap-tiap regu berjumlah 15 pemain, 12 pemain inti dan 3 pemain cadangan. Setiap kapten dari masing-masing regu akan melakukan tos yang dipimpin oleh wasit untuk menentukan regu penjaga dan regu pemukul. Pada regu pemukul, masing-masing pemain mendapat kesempatan memukul bola sebanyak 3 kali. Jika semua kesempatan telah habis dan pemukul tidak dapat memukul bola, maka terjadilah pergantian bebas. Pemain yang dapat memukul bola harus berlari secepat-cepatnya menuju base-base atau pos-pos aman sehingga pemain penjaga tidak dapat melempar bola mengenai tubuhnya. Pemain regu pemukul yang dapat melewati pos secara bertahap hingga kembali ke home, maka regu pemukul mendapat nilai 1. Sedangkan jika pemain regu pemukul langsung dapat melewati semua pos-pos dan kembali ke home tanpa terkena bola yang dilempar penjaga, maka regu pemukul akan mendapat nilai 2. Regu penjaga akan mendapatkan nilai jika pemain mampu menangkap langsung bola yang dipukul oleh regu pemukul. Permainan kasti dimainkan dalam 2 babak yang masing-masing babak selama 20-30 menit dengan waktu istirahat antara babak selama 15 menit. Bagi regu yang mendapatkan nilai terbanyak adalah pemenangnya.

2.6    Tujuan Bermain Kasti bagi Pendidikan Jasmani

Adapun beberapa tujuan dari bermain kasti bagi pendidikan jasmani antara lain:

a)    Melestarikan budaya olahraga tradisional bangsa kita.

b)   Dapat mengembangkan berbagai macam funsi tubuh.

c)    Meningkatkan sikap sportivitas antar pemain atau teman.

d)   Meningkatkan pengetahuan peraturan permainan.

e)    Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang terlibat dalam aktivitas yang terorganisasi.

f)    Dapat menjalin hubungan persahabatan dan kerjasama yang baik

g)   Belajar berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.

h)   Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitas.

i)     Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang terlibat dalam aktivitas suatu permainan.

j)     Mendapatkan olahraga yang murah meriah.

BAB III

PENUTUP

3.1    Keismpulan

Kasti merupakan salah satu jenis permainan bola kecil beregu. Dalam bermain kasti, ada sarana dan prasarana yang perlu dipersiapkan untuk dapat bermain, seperti: lapangan, alat pemukul, bola, dan lain-lain. Selain itu, terdapat beberapa teknik dasar dalam bermain. Berikut ini adalah teknik dasar permainan kasti, yaitu teknik berlari, melempar, menangkap, dan memukul bola. Ada beberapa peraturan dalam bermain kasti, seperti: jumlah pemain, waktu permainan, wasit, regu pemukul, regu penjaga, pelambung, pergantian tempat, bola mati, dan cara mendapatkan nilai. Dalam bermain kasti, regu yang paling banyak mendapatkan nilai adalah pemenangnya. Salah satu tujuan dalam bermain kasti adalah melestarikan budaya olahraga tradisional bangsa Indonesia.

3.2    Saran-saran

Jika pemain tidak mencapai 15 orang atau ada hal lain yang tidak memungkinan bermain sesuai standar permainan, maka permainan kasti dapat dimainkan dengan cara dimodifikasi, yaitu dengan cara pengurangan pos-pos aman dan dikurangi luas lapangannya. Hal tersebut tidak akan mengurangi tujuan dari berolahraga.

DAFTAR PUSTAKA

Rustandi, Endi. 2009. Perrkuliahan permainan bola kasti.Majalengka

Suprianto, Joko. 2007. Gembira Berolahraga kelas 6. Solo: Tiga Serangkai

Waryati Srihati, Dra. Sulistion Wahyu, Drs. Soetari, Dra. 1996. Pendidikan Permainan Kecil. U.T. Jakarta.

Teori-Teori Psikologi Sosil

Teori Dalam Psikologi Sosil A. Teori Genetik Teori ini menekankan kualitas pembawaan sejak lahir atas tingkah laku sosial. Bahwa “manusia adalah binatang sosial” menjadi...
Ahmad Dahlan
9 min read

Usaha Mengurangi Prasangka Sosial

Ada beberapa usaha untuk mengurangi prasangka sosial yaitu (dalam Gerungan, 2004:190-191; dalam Ahmadi, 2002:215-216; dalam Sears, 1985:254-256): Mengurangi prasangka bisa dilakukan melalui:
Wahidah Rahmah
55 sec read

Aliran-Aliran dalam Psikologi Fungsionalisme

Aliran fungsionalisme merupakan aliran psikologi yang pernah sangat dominan pada masanya, dan merupakan hal penting yang patut dibahas dalam mempelajari psikologi. Pendekata n fungsionalisme...
Wahidah Rahmah
2 min read

Leave a Reply